Professional Documents
Culture Documents
com
kebidanan2015
emilasaricika
emilasari.cika
Perihal
Cari untuk:
Anatomi dan Fisiologi Payudara
terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama
beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan
fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram
tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya
berkurang.
Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara menjadi besar
karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel
alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu. (Samsuhidajat,
1997, hal : 534-535)
2.2. Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI
Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang pemberian ASI. Peran bidan
dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan mencegah masalah-masalah umum
terjadi.
Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah :
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibunya.
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian ASI, dengan
1. Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam pertama.
Bayi mulai meyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu dini (early
initiation) atau permulaan menyusu dini. Hal ini merupakan peristiwa penting, dimana bayi dapat
melakukan kontak kulit langsung dengan ibunya dengan tujuan dapat memberikan kehangatan.
Selain itu, dapat membangkitkan hubungan/ ikatan antara ibu dan bayi. Pemberian ASI seawal
mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir.
2. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum
yang timbul.
Tujuan dari perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar. Perawatan payudara dilakukan sedini mungkin,
bahkan tidak menutup kemungkinan perawatan payudara sebelum hamil sudah mulai dilakukan.
Sebelum menyentuh puting susu, pastikan tangan ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum
menyusui. Kebersihan payudara paling tidak dilakukan minimal satu kali dalam sehari, dan tidak
diperkenankan mengoleskan krim, minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susunya.
3. Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
Membantu ibu segera untuk menyusui bayinya setelah lahir sangatlah penting. Semakin sering
bayi menghisap puting susu ibu, maka pengeluaran ASI juga semakin lancar. Hal ini disebabkan,
isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk segera mengeluarkan hormon
oksitosin yang bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI. Pemberian ASI tidak terlepas
dengan teknik atau posisi ibu dalam menyusui.
Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara merawat bayi dan merawat
dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat inilah, dorongan suami dan keluarga sangat
dibutuhkan oleh ibu.
Aspek ekonomi
Rawat gabung tidak hanya memberikan manfaat pada ibu maupun keluarga, tetapi juga untuk
rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini merupakan suatu penghematan dalam pembelian susu
buatan dan peralatan lain yang dibutuhkan.
Aspek medis
Pelaksanaan rawat gabung dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Selain itu, ibu dapat
melihat perubahan fisik atau perilaku bayinya yang menyimpang dengan cepat. Sehingga dapat
segera menanyakan kepada petugas kesehatan sekiranya ada hal-hal yang dianggap tidak wajar.
5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
Pemberian ASI sebaiknya sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi disusui sesuai dengan
keinginannya (on demand). Bayi dapat menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong dalam 2
jam. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat
berpengaruh pada rangsangan produksi berikutnya.
6. Memberikan kolustrum dan ASI saja.
ASI dan kolustrum merupakan makanan yang terbaik untuk bayi. Kandungan dan komposisi ASI
sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing. ASI dari ibu yang
melahirkan prematur sesuai dengan kebutuhan prematur dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang
melahirkan bayi cukup bulan maka sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan juga.
7. Menghindari susu botol dan dot empeng.
Pemberian susu dengan botol dan kempengan dapat membuat bayi bingung puting dan menolak
menyusu atau hisapan bayi kurang baik. Hal ini disebabkan, mekanisme menghisap dari puting
susu ibu dengan botol jauh berbeda.
2.3. Proses laktasi
Pengertian Laktasi
Laktasi adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI.
Pengaruh Hormonal
Proses laktasi tidak terlepas dari pengaruh hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan
adalah :
Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Tingkat progesteron dan
estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi secara besar-besaran.
Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen menurun
saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui. Sebaiknya ibu
menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi
jumlah produksi ASI.
membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini
juga mencegah alergi makanan. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan
pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.
Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari
pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak.
Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan
meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa
sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.
Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:
Kurang sering menyusui atau memerah payudara
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut dan
rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
Jaringan payudara hipoplastik
Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI
Kurangnya gizi ibu
2.4. Manfaat Pemberian ASI
Manfaat Pemberian ASI Bagi Ibu, yaitu:
Saat menyusui,tanpa disadari ibu melapaskan hormone prolaktin,yaitu hormonyang
menghasilkan kedamaian.Sehingga membuat ibu merasa lebih santai.
Selain prolaktin juga menghasilkan hormone oksitosin,hormone yang mengakibatkan perasaan
kasih sayang dan hubungan emosional antara ibu dengan bayinya. Di samping kepuasan
emosional,menyusui memberikan keuntungan kesehatan bagi ibu. Hormon oksitosin berfungsi
mengembalikan uterus ke ukuran normal dengan lebih cepat dan mencegah pendarahan pasca
melahirkan. Para ahli menyatakan bahwa menyusui dapat mengurangi resiko timbulnya kanker
ovarium dan kanker payudara di masa yang akan datang. Menyusui secara ekslusif bisa menunda
kembalinya masa menstruasi ibu sehinggamerupakan kontrasepsi alami. Menyusui lebih praktis
ekonomis dan menghemat waktu. Saat menyusui,merupakan saat yang kerap dimanfaatkan oleh
ibu untuk mempercepat hubungan emosional antara ibu dan bayi. Mengurus bayi,termasuk
menyusui,membutuhkan kalori yang banyak.sehingga mempercepat proses penerunan berat
badan. Menyusui bisa membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang setelah
menyapih,sehingga melindungi anda dari osteoporosis dan keretakan tulang pada usia tua.
Manfaat Pemberian ASI untuk Bayi, yaitu:
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi
umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan
cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya
Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu
ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan
tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat
ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik
untuk sapi
Komposisi ASI ideal untuk bayi
Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi
Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular
penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap
penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi
banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan
bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu
susu yang pas
Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu
dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi
si anak di masa depan.
Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah
dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan
teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan
menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian
mendadak pada bayi), eksim, Chrons disease, dan Ulcerative Colitis.
IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada
tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih
tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah
si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada
bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar
bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk
menyayangi orang lain.
2.5. Komposisi Zat dalam ASI
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan
untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya.
Kandungan ASI yang utama terdiri dari:
1. LAKTOSA
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi .
Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam
perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa
pertumbuhan bayi.
2. LEMAK
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta berperan
dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial
yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan
DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.
3. OLIGOSAKARIDA
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti
meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.
4. PROTEIN
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa
yang berperan dalam proses ingatan.
Komposisi zat utama dalam ASI:
1. Laktosa- 7gr/100ml.
2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan PASI
Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu) memiliki komposisi
yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini
menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum ia sudah
mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama.
Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI
Kandungan zat gizi dalam kolostrum, ASI dan PASI (pengganti air susu ibu) memiliki komposisi
yang berbeda. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini
menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum ia sudah
mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama.
Karbohidrat
Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah-ubah setiap hari menurut
kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga
ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah
mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI. Dengan demikian pemberian ASI
akan semakin sukses.
Hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel syaraf otak dan
pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf. Selain itu karhidrat memudahkan penyerapan kalsium
mempertahankan factor bifidus di dalam usus (faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri
yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan
mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi
Protein
Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI sangat
cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernan bayi
yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein adalam ASI adalah 80:40,
sedangkan dalam PASI 20:80.
Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem
pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal
ini yang memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk
biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI.
Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak dalam
ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi
lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian, Kadar lemak
pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan
bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak
rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena
mengandung enzim lipase.
Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan
sel-sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak
bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap lemak PASI sehingga
menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan
perbandinganya dengan PASI yaitu 6:1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat
dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi.
Mineral
ASI megandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi
kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral
yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu.
Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat diserap. Hal
ini akan memperberat kerja usus bayi serta menganggu keseimbangan dalam usus dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus
bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau ganguan metabolisme.
Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan
kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
2.6. Upaya Memperbanyak ASI
Cara meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
Melakukan persiapan menyusui saat ibu sedang hamil.
Susuilah bayi segera setalah bayi lahir.
Susuilah bayi sesering mungkin. Semakin sering bayi menghisap puting susu, semakin
banyak ASI yang keluar.
Susuilah bayi dari kedua payudara yang kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali
menyusui.
Jangan memberikan makanan dan minuman lain selain ASI sampai dengan usia bayi 4 bulan.
Tips Memperbanyak ASI
Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Jika anak belum mau menyusu krn
masih kenyang, perahlah / pompalah ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand
sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin
banyak yg ASI yg diproduksi.
Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Bahasan ini masih terkait dg point di
atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
Yang tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi psikologis ibu
menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih
kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu
menyusui. Ingat : 1 pikiran duh ASI peras saya cukup gak ya? maka pada saat bersamaan
ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja
lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar
sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar. Mendukung bisa dengan berbagai cara
mulai dari menyemangati istri hingga hal2 lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu,
menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.
Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya
masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif
malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi
diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume
ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.
Hindari penggunaan DOT, empeng, Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun
memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu
memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion).
Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara
menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap disekitar puting payudara) ibu masuk ke
mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa
betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan
sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.
Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi.
Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.
Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air
dingin bergantian.
Agar ASI lancar di awal masa menyusui (Diterjemahkan Luluk dari artikel How to Get Your
Milk Supply Off to a Good Start). Idealnya proses menyusui dapat segera dilakukan begitu bayi
lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri utk menyusu pada ibunya di 20 30
menit setelah ia lahir. Itupun jika ia tidak mengantuk akibat pengaruh obat ataupun anastesi yang
diberikan ke ibu saat proses melahirkan.
Di jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan bawaan utk
melakukan proses latch-on (proses masuknya sebagian besar ke dalam mulut bayi hingga ia
dapat mengunci dan menyusu dg baik) dan menyusu dengan baik. Riset menunjukkan bahwa
bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu sesaat setelah ia lahir, akan mampu mencari payudara
ibu dan menyusu dengan baik dalam kurun waktu kurang dari 50 menit.
Memisahkan bayi dari ibunya sebelum hal tsb dilakukan akan membuat bayi kehilangan
kesempatan besar. Bayi akan mengantuk dan kehilangan minatnya utk menyusu pada ibunya.
Akibatnya proses inisiasi menyusui mengalami hambatan. Oleh karena itu, pastikan bahwa bayi
mendapatkan kesempatan utk melakukan proses inisiasi menyusui paling tidak satu jam pertama
setelah ia lahir. Hal ini akan menunjang proses lancarnya ASI di kemudian hari.
Meskipun proses menyusui dapat segera ibu lakukan setelah bayi lahir, beberapa bayi nampak
tidak dapat latch on dengan baik setelah ia lahir. Hal ini disebabkan pengaruh epidural atau
anastesi lainnya yang diberikan ibu selama masa melahirkan. Beberapa jenis anastesi
mengurangi refleks bayi mencari payudara ibu dan menyusu pada ibunya, juga meningkatnya
temperatur tubuh bayi dan tangisan bayi. Namun perlu dipahami bahwa jika bayi tidak dapat
menyusu setelah ia lahir bukan akhir dari segalanya. Segera minta bantuan dari ahli laktasi jika
bayi sulit menyusui atau melakukan latch on. Sehingga problem tersebut dapat segera diatasi.
Selanjutnya, semakin seringnya bayi disusui makin meningkatkan reseptor hormon prolaktin.
Jika menyusui di jam-jam pertama kelahiran tidak dapat dilakukan, alternatif terbaik berikutnya
adalah memerah ASI atau pompa ASI selama 10-20 menit tiap 2 hingga 3 jam sekali, hingga bayi
dapat menyusu. Tindakan tsb dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan
meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi. Jika ibu melahirkan di
RS atau di klinik melahirkan, biasanya disediakan breastpump
elektrik dan ibu butuh bantuan menggunakannya. Perawat, konsultan laktasi ataupun bidan dapat
membantu ibu dalam menggunakan alat tsb.
Suasana yang menyenangkan, tenang dan nyaman akan membantu saat-saat berduaan dan
terciptanya bonding antara ibu dan bayi. Meskpun tidak mudah membuat suasana spt it di RS,
namun adanya dukungan, support dan kenyamanan akan membantu ibu dalam proses makin
lancarnya produksi ASI.
2.7. ASI Eksklusif
A. Pengertian ASI Eksklusif
Asi ekslusif adalah pemberian Air Susu Ibu saja ( tanpa makanan / minuman pendampg termasuk
air putih maupun susu formula ) selama enam bulan, untuk kemudian diteruskan hingga 2 tahun
atau lebih , dan setelah enam bulan baru didampingi dengan makanan / minuman pendamping
ASI ( MPASI ) sesuai perkembangan pencernaan anak.
B. Manfaat ASI Eksulsif
Mengandung semua yang dibutuhkan bagi pertumbuhan balita yang sehat Tidak hanya
mengandung zat gizi dan non zat gizi yang penting, tetapi juga mengandung enzim penyerapnya
sehingga semua ASI dengan mudah diserap seluruhnya oleh bayi. Hal inilah yang membuat bayi
ASI Ekslusif mudah Lapar dan sering menyusu.
Memberikan kekebalan dan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
Bayi ASI lebih siaga, percaya diri dan stabil dibandingkan bayi tanpa ASI
Dengan menyusui terjalinnya ikatan kasih saying yang kuat antara bayi dan ibu, dan membuat
keduannya merasa aman dan bahagia.
Hemat, praktis dan ramah lingkungan, karena mengurangi sampah dari kaleng atau dus.
Mengurangi kemungkinan terkena kanker.
Membantu Ibu untuk pemulihkan uterus, pendarahan dan efek kontraseptis
Dan lain lain.
C. Prinsip pemberian ASI
Susui bayi segera dalam 30 60 menit setelah lahir.
Semakin sering menyusui semakin banyak ASI keluar, Produksi ASI = Demand on Supplai.
Pemberian makanan dan minuman lain akan mengurangi jumlah ASI.
Ibu dapat menyusui dan mempunyai cukup ASI untuk bayinya. Oleh karena itu perlu
mengetahui cara menyusui yang benar.
D. Kendala kendala pemberian ASI Ekslusif
Kurang dimengertinya konsep dan pentingnya ASI Ekslusif baik bagi para ibu maupun tenaga
kesehatan.
Adanya pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara akan berubah.
Kurangnya waktu bagi wanita pekerja untuk memberikan ASI secara langsung.
Tidak adanya sarana dan prasarana penunjang untuk memerah ASI dan tempat penyimpanan
ASI di perusahaan tempat ibu bekerja.
Adanya pelanggaran cara cara promosi tertentu yang dapat menyesatkan para ibu untuk
mempercayai bahwa susu formula dan makanan pendamping tersebut sama baiknya dengan ASI.
secara keseluruhan termasuk payudara akan terbentuk dengan alami. Dengan demikian
penampilan Anda pun akan terlihat menarik.
2. Kulit payudara Anda hanya mengandung sedikit kolagen.
Terutama di bagian areola (kulit sekitar puting) dan puting. Oleh karena itu kangan menggesek
payudara dengan benda kasar misalnya scrub atau handuk. Apalagi ketika seminggu menjelang
siklus bulanan. Untuk mengatasi kulit kering gunakan saja pelembab tanpa pewangi.
3. Olahraga juga bisa menjadi usaha Anda untuk mengembalikan kekencangan payudara.
Gerakan olahraga yang dilakukan secara teratur akan melatih otot-otot dada. Lakukan secara
teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Gunakan juga bra yang sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara Anda.
Yang terpenting adalah bra harus nyaman dipakai. Gunakan bra khusus ketika Anda berolahraga.
Sehingga keringat mudah terserap dan payudara tersangga dengan baik.
5. Bedah estetika bisa menjadi pilihan terakhir Anda jika payudara sudah mengalami
permasalahan yang serius bagi Anda.
Bedah ini biasanya dilakukan untuk mengoreksi payudara yang tidak simetris, mengubah bentuk
dan ukuran payudara atau hanya sekedar mengencangkan payudara. Namun jika bentuk payudara
Anda baik-baik saja sebaiknya hindari bedah estetika. Semua orang diciptakan tidak ada yang
sempurna.
Salah satu upaya mengetahui kelainan pada payudara adalah dengan melakukan SADARI
(Periksa Payudara Sendiri). SADARI dapat dilakukan 7-10 hari sesudah menstruasi hari terakhir.
Untuk membantu proses ini, oleskan sedikit minyak zaitun atau busa sabun mandi di permukaan
payudara. Ini akan memperlicin permukaan payudara. Selain itu tangan menjadi lebih sensitif
meraba kemungkinan adanya benjolan di payudara.
Langkah-langkah melakukan SADARI:
a. Dalam posisi berbaring telentang, letakkan tangan kanan di bawah kepala. Letakkan sebuah
bantal kecil di bawah punggung sebelah kanan.
b. Raba seluruh bagian payudara sebelah kanan dengan menggunakan 3 ujung jari tengah yang
dirapatkan.
c. Lakukan gerakan memutar dan tekanan lembut tetapi mantap. Lakukan gerakan ini mulai dari
bagian pinggir searah jarum jam.
d. Ulangi gerakan serupa pada payudara sebelah kiri. Rasakan dan perhatikan dengan seksama,
apabila muncul benjolan yang mencurigakan.
e. Tekan pelan-pelan daerah di sekitar puting. Perhatikan, apakah puting mengeluarkan cairan
yang tidak normal.
f. Dalam posisi berdiri dan lengan lurus ke bawah, teliti kedua payudara di depan cermin.
Perhatikan, bila ada benjolan atau perubahan bentuk payudara.
g. Angkat kedua lengan lurus ke atas. Ulangi langkah di atas.
tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan
menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
Bayi tampak tenang.
Badan bayi menempel pada perut ibu.
Mulut bayi terbuka lebar.
Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
Puting susu tidak terasa nyeri.
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Kepala bayi agak menengadah.
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di
setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus
menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin
didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan
satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh
pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan
bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering
menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui
harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara
terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan
payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang
(BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
2.10 Masalah Dalam Pemberian ASI
Suksesnya ASI eksklusif 6 bulan (and beyond, bagusnya sampai 2 th) selain tergantung dari ibu
dan bayi, juga tergantung dari dukungan ayah.karena sangat mendukung dalam pemberian ASI.
Beberapa masalah yang dihadapi dalam pemberian ASI:
Permasalahan dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya
f. Payudara abses
Abses pada payudara disebabkan karena radang payudara. Untuk sementara payudara yang abses
tidak dipakai untuk menyusui. Rujuk ke Puskesmas. Setalah sembuh bayi dapat menyusui
kembali.
g. Produksi ASI kurang
Ibu perlu menjaga ketenangan pikiran
Cukup istirahat dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya
Makanan ibu cukup bergizi
Tingkatkan frekuensi menghisap/menyusui
h. Bingung putting
Bila ibu bekerja atau karena sesuatu hal bayi terpaksa diberikan susu buatan, berikan dengan
sendok, jangan dengan dot susu botol karena menyusui dari dot berlainan dengan puting ibu. Ini
untuk menghindari agar bayi tidak bingung puting.
Mempertahankan dan mempertinggi produksi ASI.
Merawat payudara dan senam payudara. Memperhatikan makanan ibu menyusui. Ibu menyusui
makan lebih banyak dari biasanya dan minum 6-8 gelas sehari. Banyak istirahat. Menjaga
ketenangan pikiran dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya.
Teruskan menyusui. Hisapan bayi akan merangsang produksi ASI.
Masalah Pemberian ASI pada Bayi
Walau bayi sudah memiliki refleks menghisap puting ASI ibu sejak lahir, namun pada awalnya
mungkin sulit ia lakukan. Bayi Ibu memang belum terbiasa. Kadang-kadang, kesulitan
pemberian ASI disebabkan oleh faktor medis yang dapat mempengaruhi selera makan bayi atau
proses penyerapan makanan dan nutrisi.
Berikut ini beberapa penyebab kesulitan pemberian ASI dan gejala yang dapat membantu Ibu
mengenalinya.
Kolik
Gejala kolik dapat dilihat dari wajah yang memerah, tangan yang mengepal, dan kaki yang
diangkat-angkat ke arah dada disertai tangisan bayi selama 2-3 jam. Kolik sering muncul 15
menit setelah minum susu. Tapi bisa juga muncul kapan saja dalam minggu-minggu pertama.
Kolik itu normal dialami oleh satu di antara empat bayi.
Menangis sebelum minum ASI
Kebanyakan bayi menangis saat ia lapar. Seiring waktu, Ibu akan belajar untuk membedakan arti
tangisan bayi Segera berikan ASI bila tiba saatnya bagi bayi mendapatkan ASI. Karena perut
kecilnya butuh diisi ASI lebih sering walau dalam porsi sedikit.
Peras/pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi
ASI tetap terjaga.
Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi, pada umumnya terjadi
di pagi hari.
Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu. Breast pump
sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar sisa susu tidak mengering dan menjadi sulit
dibersihkan.
Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat yang ideal seharusnya
dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu atau telepon masuk. Di tempat kerja, mungkin
bisa di meeting room yg kosong, toilet, dan lain-lain.
Cuci tangan dengan sabun sedangkan payudara dibersihkan dengan air.
Sebelum memulai, minumlah segelas air atau cairan lainnya, misalnya: susu, juice,
decaffeinated tea/coffee, atau sup, disarankan minuman hangat agar membantu menstimulasi
payudara.
Saat memerah ASI, Ibu harus dalam kondisi yang santai (relax). Kondisi psikologis ibu
menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih
kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu
menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg
harus keluar.
Lakukan perawatan payudara : Massage/pemijatan payudara dan kompres air hangat & air
dingin bergantian.
Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi Klinik Laktasi.
Lama penyimpanan ASI setelah diperah :
Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih dari 4 jam.
Ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. Perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil.
Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari
dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan
lain yang ada di lemari es tersebut.
Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa,
maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container
plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.
ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan
menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan
variasi suhu udara terbesar. Jika kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau
deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil
pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di dalamnya.
Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan
Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu (direbus,dikukus atau bisa
Facebook2
Ikuti
Ikuti emilasaricika