Professional Documents
Culture Documents
ACARA III
LIPIDA
Disusun oleh:
Kelompok XXXIV
Dwi Ahmad Priyadi
PT/05754
Hapsari Anggraini PT/05779
ACARA III
LIPIDA
Tujuan Praktikum
Lipida
Lipida Sederhana Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya lemak, untuk
mengetahui terjadinya hidrolisis lemak, untuk mengetahui perhitungan
angka asam, kelarutan, ketengikan, dan adanya noda lemak.
Trigliserida
Tinjauan Pustaka
Lipid adalah sekumpulan senyawa dalam tubuh yang memiliki ciri-
ciri yang serupa dengan malam, gemuk (grease), atau minyak. Karena
bersifat hidrofobik, golongan senyawa ini dapat dipakai tubuh sebagai
sarana yang bermanfaat untuk berbagai keperluan, seperti sebagai
simpanan bahan penghasil energi dan struktural (Gilvery, 1996).
Sedangkan menurut Kamal (1994) lipida adalah sekelompok substansi
organik yang terdapat pada jaringan tanaman dan jaringan hewan, tidak
larut didalam air tetapi larut dalam zat pelarut organik atau pelarut lemak
misalnya: benzena, ether, khloroform, dan sebagainya. Lipida berperan
sebagai pembawa elektron dan substrat pada reaksi enzimatik, sebagai
komponen membran biologik dan persediaan energi. Dalam analisis
proksimat dari pakan, lipida dimasukan ke dalam fraksi ekstrak
ether/lemak kasar.
Berdasarkan struktur kimia, lipida dibagi menjadi 2 kelompok yaitu,
lipida dengan struktur dasar gliserol, lipida dengan struktur dasar non
gliserol. Pembagian lipida selengkapnya sebagai berikut:
Lipida
0100090000037800000002001c000000000004000000030108000500000
00b0200000000050000000c025407b60d040000002e0118001c000000fb0
21000070000000000bc02000000000102022253797374656d0007b60d00
0003864b3bb05b110004ee8339c0d8b4040c020000040000002d0100000
4000000020101001c000000fb029cff000000000000900100000000074000
1254696d6573204e657720526f6d616e000000000000000000000000000
0000000040000002d010100050000000902000000020d000000320a5a00
00000100040000000000b20d530720002d00040000002d0100000300000
Glukolipida
Galaktolipida Lisetin Sefalin
00000
(Kamal, 1994)
setialkohol mereisialkohol
(Poedjiadi,1994).
Kemal (1994) menambahkan, lilin merupakan lipida sederhana
yang mengandung asam lemak yang berikatan dengan alkohol
monohidrat bukan gliserol dengan bobot molekul yang tinggi. Fungsi lilin
pada tumbuhan dan hewan biasanya sebagai lapisan pelindung.
Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung
fosfor dalam bentuk ester asam fosfogliserida. Senyawa-senyawa dalam
golongan fosfogliserida ini dapat dipandang sebagai derivat asam α
fosfatidat. Gugus yang diikat fosfatidat ini antara lain kolin, etenolamina,
Serin, dan inositol. Dengan demikian senyawa yang termasuk fosfolipd ini
ialah fosfatildikolin, fosfatidiletanolamina, fosfatildiserin dan
fosfatidilinositol (Poedjiadi,1994).
Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, hewan dan
manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat dalam kedelai, pada manusia
atau hewan terdapat dalam telur, otak, hati, ginjal, pankreas, paru-paru
dan jantung (Poedjiadi,1994).
Senyawa sfingomielin rangka dasarnya bukan gliserol tetapi
tersusun dari asam lemak, asam fosfat, kholin dan sfingosin. Sfingomelin
terutama terdapat pada jaringan saraf (Kamal, 1994). Senyawa yang
termasuk golongan ini dapat di pandang sebagai derivat sfingosin atau
mempunyai struktur yang mirip, misalnya dihidrosfingosin.
NH3
I
CH3(CH2)12 – CH= CH – CH – CH – CH2OH
I
OH
Sfingosin
NH2
I
CH3(CH2)14 – CH – CH – CH2OH dihidrisfingosin
I
O
(Poedjiadi,1994).
Terpen merupakan senyawa yang tersusun dari sejumlah unit-unit
isopren yang saling terkait membentuk rantai atau lingkaran. Isopren
tersusun dari lima atom karbon yang mempunyai dua ikatan tak jenuh
(Kamal, 1994)
CH3
I
H2C=C – CH =CH2
Isoprena
Senyawa-senyawa tersebut dikelompokkan dalam golongan
tarpena. Molekul senyawa yang termasuk tarpen ini kebanyakan terdiri
atas kelipatan dari lima atom karbon. Yang termasuk tarpena antara lain
ialah: sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, vitamin E, vitamin
K, fitol, dan skualen (Poedjiadi, 1994)
Steroid mempunyai struktur dasar inti fenantren (tiga cincin
sikloheksan) yang bengan dengan dengan satu cincin siklopentan. Dari
inti fenantren dan cincin siklopentran tersebut akan terbentuk inti
perhidroksi-kloropentanol fenantren yang dapat dipandang sebagai yang
menurunkan steroid.
Beberapa sreroida yang penting adalah sterol, asam empedu dan
hormon adrenal. Fungsi dari masing-masing steroida ialah sebagai berikut
,ergosterol penting sebagai calon ergokalsifenol atau vitamin D2,
ergosterol bila terkena sinar ultra violet akan berubah menjadi
ergokalsifenol atau vitamin D2 (Kamal, 1994)
Yang termasuk dengan lipid kompleks ialah lipid yang terdapat
dalam alam bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein
atau dengan karbohidrat. Gabungan antara lipid dengan protein disebut
lipoprotein. Lipoprotein terdapat dalam plasma darah. Bagian lipid dalam
lipoprotein pada umumnya ialah trigliserida, fosfolipid, atau kolestarol
(Poedjiadi,1994).
Saponifikasi, jika diperlukan untuk mengionisasi lemak atau sterol
yang ada dalam suatu ekstrak lipid, materi tersebut dapat dikerjakan
dengan larutan kalium hidroksid alkolik. Ikatan ester disaponifikasi dengan
reaksi tersebut, campuran bersifat alkalik (Montgomery, 1993)
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: tabung
reaksi, pipet tetes, penangas, lempeng tetes, gelas ukur, timbangan,
pembakar spritus, dan kertas minyak.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
khloroform, eter, air, 1% Na2CO3, Larutan empedu, minyak kelapa,
pereaksi Hubl, minyak zaitun (olijf), minyak jarak, sampel, pelarut lemak,
larutan phenolphatein, 0,1 N KOH, gliserol, NaHSO4 1 ml.
Metode
Uji kelarutan, lima tabung reaksi disiapkan kemudian masing-masing
tabung diisi 2ml khloroform, eter, air, larutan 1% Na2CO3, dan larutan
empedu. Setelah itu setiap tabung ditambah setetes minyak kelapa, lalu
digojok dan dibiarkan selama 5 menit, kemudian dicatat perbedaannya.
Uji noda lemak. Tabung reaksi diisi dengan sedikit bahan yang akan
diteliti kandungan minyak/lemaknya. Kemudian ditambah beberapa tetes
eter (2 ml), dan digojok. Lapisan eter diambil dan ditempatkan di atas
lempeng tetes. Biarkan eternya menguap dan sisanya diusap dengan
kertas minyak. Setelah itu diamati ada/tidaknya noda.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah lemak dapat larut dalam pelarut
non polar, dan lemak tidak dapat larut dalam larutan polar, terjadi reaksi
penyabunan bila lemak bereaksi dengan basa, dan terbentuk emulsi jika
bereaksi dengan larutan empedu. Minyak kelapa, minyak jagung, dan
minyak hewan, diantara ketiga sampel tersebut minyak hewan paling
jenuh, sedangkan minyak kelapa dan minyak hewan lebih tidak jenuh. Bau
tengik yang ditimbulkan gliserol lebih menyengat daripada yang
ditimbulkan aleh minyak kelapa. Sampel yang berupa margarin
mengandung angka asam sebesar 147,6 mg KOH/g sampel, sedangkan
minyak kelapa 20,493 mg KOH/g sampel. Kandungan lemak pada tepung
kedelai lebih tinggi daripada kandungan lemak pada tepung gandum.
Daftar Pustaka
Gayo, Iwan. 1994. Buku Pintar Seri Senior. Upaya Warga Negara. Jakarta
Perhitungan
Rumus perhitungan angka asam pada uji angka asam :
Angka asam (mg/g) = a x 5,6 / b
Dimana a = ml KOH yang diperlukan untuk titrasi
b = gr sampel
Sampel margarin
Angka asam = 67 ml x 5,6 / 2,542 gr
= 147,6 mg KOH/gr sampel