Professional Documents
Culture Documents
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2
juta kali, yang menggunakan elektro statikdan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Fenomena elektron
5 Catatan
6 Pranala luar
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang
cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek
pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
[1]
transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu
pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang
pertama kali diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun
kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan
kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya
pada masa itu).
Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen namun sebagaimana halnya dengan cara kerja SEM,
optik elektron terfokus langsung pada sudut yang sempit dengan memindai obyek menggunakan pola
pemindaian dimana obyek tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster) yang menghasilkan lajur-lajur
titik (dots)yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan olehCRT pada televisi / monitor.
diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam mulia seperti emas
dan platina.
Pertama-tama dilakukan suatu upaya untuk menghilangkan penumpukan elektron (charging) di permukaan
obyek, dengan membuat suasana dalam ruang sample tidak vakum tetapi diisi dengan sedikit gas yang akan
mengantarkan muatan positif ke permukaan obyek, sehingga penumpukan elektron dapat dihindari.
Hal ini menimbulkan masalah karena kolom tempat elektron dipercepat dan ruang filamen di mana elektron
yang dihasilkan memerlukan tingkat vakum yang tinggi. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
memisahkan sistem pompa vakum ruang obyek dan ruang kolom serta filamen, dengan menggunakan sistem
pompa untuk masing-masing ruang. Di antaranya kemudian dipasang satu atau lebih piringan
logam platina yang biasa disebut (aperture) berlubang dengan diameter antara 200 hingga
500 mikrometer yang digunakan hanya untuk melewatkan elektron , sementara tingkat kevakuman yang
berbeda dari tiap ruangan tetap terjaga.
Kriofiksasi yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan teknik pembekuan spesimen dengan
cepat yang menggunakan nitrogen cair ataupun helium cair, dimana air yang ada akan membentuk kristalkristal yang menyerupai kaca. Suatu bidang ilmu yang disebut mikroskopi cryo-elektron (cryo-electron
microscopy) telah dikembangkan berdasarkan tehnik ini. Dengan pengembangan dari Mikroskopi cryoelektron dari potongan menyerupai kaca (vitreous) atau disebut cryo-electron microscopy of vitreous
sections (CEMOVIS), maka sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan penelitian
secara virtual terhadap specimen biologi dalam keadaan aslinya.
Fiksasi - yaitu suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak realistik (seperti
kenyataannya ) dengan menggunakan glutaraldehid dan osmium tetroksida.
Dehidrasi - yaitu suatu metode persiapan dengan cara menggantikan air dengan bahan
pelarut organik seperti misalnya ethanol atau aceton.
Penanaman (Embedding) - yaitu suatu metode persiapan dengan cara menginfiltrasi jaringan
dengan resin seperti misalnya araldit atau epoksi untuk pemisahan bagian.
Pembelahan (Sectioning)- yaitu suatu metode persiapan untuk mendapatkan potongan tipis dari
spesimen sehingga menjadikannya semi transparan terhadap elektron. Pemotongan ini bisa dilakukan
dengan ultramicrotome dengan menggunakan pisau berlian untuk menghasilkan potongan yang tipis
sekali. Pisau kaca juga biasa digunakan oleh karena harganya lebih murah.
Pewarnaan (Staining) - yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan metal berat
seperti timah, uranium, atau tungsten untuk menguraikan elektron gambar sehingga menghasilkan kontras
antara struktur yang berlainan di mana khususnya materi biologikal banyak yang warnanya nyaris
transparan terhadap elektron (objek fase lemah).
Pembekuan fraktur (Freeze-fracture) - yaitu suatu metode persiapan yang biasanya digunakan untuk
menguji membran lipid. Jaringan atau sel segar didinginkan dengan cepat (cryofixed) kemudian dipatahpatahkan atau dengan menggunakan microtome sewaktu masih berada dalam keadaan suhu nitrogen
( hingga mencapai -100% Celsius).
Patahan beku tersebut lalu diuapi dengan uap platinum atau emas dengan sudut 45 derajat pada sebuah alat
evaporator en:evaporator tekanan tinggi.
Ion Beam Milling - yaitu suatu metode mempersiapkan sebuah sampel hingga menjadi transparan
terhadap elektron dengan menggunakan cara pembakaran ion( biasanya digunakan argon) pada
permukaan dari suatu sudut hingga memercikkan material dari permukaannya. Kategori yang lebih rendah
dari metode Ion Beam Milling ini adalah metode berikutnya adalah metodeFocused ion beam milling,
dimana galium ion digunakan untuk menghasilkan selaput elektron transparan pada suatu bagian spesifik
pada sampel.
Pelapisan konduktif (Conductive Coating) - yaitu suatu metode mempersiapkan lapisan ultra tipis dari
suatu material electrically-conducting . Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya akumulasi dari medan
elektrik statis pada spesimen sehubungan dengan elektron irradiasi sewaktu proses penggambaran
sampel. Beberapa bahan pelapis termasuk emas, palladium (emas
putih), platinum, tungsten, graphite dan lain-lain, secara khusus sangatlah penting bagi penelitian
spesimen dengan SEM.
Disamping itu dengan menggunakan elektron kita juga bisa mendapatkan beberapa jenis pantulan yang berguna
untuk keperluan karakterisasi. Jika elektron mengenai suatu benda maka akan timbul dua jenis pantulan yaitu
pantulan elastis dan pantulan non elastis seperti pada gambar dibawah ini.
Pada sebuah mikroskop elektron (SEM) terdapat beberapa peralatan utama antara lain:
1. Pistol elektron, biasanya berupa filamen yang terbuat dari unsur yang mudah melepas elektron misal tungsten.
2. Lensa untuk elektron, berupa lensa magnetis karena elektron yang bermuatan negatif dapat dibelokkan oleh
medan magnet.
3. Sistem vakum, karena elektron sangat kecil dan ringan maka jika ada molekul udara yang lain elektron yang
berjalan menuju sasaran akan terpencar oleh tumbukan sebelum mengenai sasaran sehingga menghilangkan
molekul udara menjadi sangat penting.
Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut:
1. Sebuah pistol elektron memproduksi sinar elektron dan dipercepat dengan anoda.
2. Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel.
3. Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai.
4. Ketika elektron mengenai sampel maka sampel akan mengeluarkan elektron baru yang akan diterima oleh
detektor dan dikirim ke monitor (CRT).
Secara lengkap skema SEM dijelaskan oleh gambar dibawah ini:
(sumber:iastate.edu)
Ada beberapa sinyal yang penting yang dihasilkan oleh SEM. Dari pantulan inelastis didapatkan sinyal elektron
sekunder dan karakteristik sinar X sedangkan dari pantulan elastis didapatkan sinyal backscattered electron. Sinyal
-sinyal tersebut dijelaskan pada gambar dibawah ini.
Perbedaan gambar dari sinyal elektron sekunder dengan backscattered adalah sebagai berikut: elektron sekunder
menghasilkan topografi dari benda yang dianalisa, permukaan yang tinggi berwarna lebih cerah dari permukaan
rendah. Sedangkan backscattered elektron memberikan perbedaan berat molekul dari atom atom yang menyusun
permukaan, atom dengan berat molekul tinggi akan berwarna lebih cerah daripada atom dengan berat molekul
rendah. Contoh perbandingan gambar dari kedua sinyal ini disajikan pada gambar dibawah ini.
Mekanisme kontras dari elektron sekunder dijelaskan dengan gambar dibawah ini. Permukaan yang tinggi akan lebih
banyak melepaskan elektron dan menghasilkan gambar yang lebih cerah dibandingkan permukaan yang rendah
atau datar.
Sedangkan mekasime kontras dari backscattered elektron dijelaskan dengan gambar dibawah ini yang secara prinsip
atom atom dengan densitas atau berat molekul lebih besar akan memantulkan lebih banyak elektron sehingga
tampak lebih cerah dari atom berdensitas rendah. Maka teknik ini sangat berguna untuk membedakan jenis atom.
Namun untuk mengenali jenis atom dipermukaan yang mengandung multi atom para peneliti lebih banyak
mengunakan teknik EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Sebagian besar alat SEM dilengkapi dengan
kemampuan ini, namun tidak semua SEM punya fitur ini. EDS dihasilkan dari Sinar X karakteristik, yaitu dengan
menembakkan sinar X pada posisi yang ingin kita ketahui komposisinya. Maka setelah ditembakkan pada posisi
yang diinginkan maka akan muncul puncak puncak tertentu yang mewakili suatu unsur yang terkandung. Dengan
EDS kita juga bisa membuat elemental mapping (pemetaan elemen) dengan memberikan warna berbeda beda dari
masing masing elemen di permukaan bahan. EDS bisa digunakan untuk menganalisa secara kunatitatif dari
persentase masing masing elemen. Contoh dari aplikasi EDS digambarkan pada diagram dibawah ini.
(sumber: umich.edu)
Komposisi, yaitu data kuantitatif unsur dan senyawa yang terkandung di dalam
objek (titik lebur, kereaktifan, kekerasan, dan sebagainya).
Informasi kristalografi, yaitu informasi mengenai bagaimana susunan dari butirbutir di dalam objek yang diamati (konduktifitas, sifat elektrik, kekuatan, dan
sebagainya).
Prinsip kerja SEM yaitu bermula dari electron beam yang dihasilkan oleh sebuah filamen
pada electron gun. Pada umumnya electron gun yang digunakan adalah tungsten
hairpin gundengan filamen berupa lilitan tungsten yang berfungsi sebagai katoda.
Tegangan diberikan kepada lilitan yang mengakibatkan terjadinya pemanasan. Anoda
kemudian akan membentuk gaya yang dapat menarik elektron melaju menuju ke
anoda.