Professional Documents
Culture Documents
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
- Nama
: Ny. RR
- Umur
: 32tahun
- Pekerjaan
- No. MR
: 00 84 74 xx
: 10 November 2015
ANAMNESIS
-
Keluhan Utama
Os mengaku hamil 39 minggu datang dengan dengan hasil USG Oligohidramnion
Riwayat Psikososial:
Jarang olahraga. Pola makan teratur, sering mengkonsumsi buah dan sayur. Selama hamil
nafsu makan meningkat. Tidak meminum minuman beralkohol, tidak merokok, tidak
minum kopi, minum teh jarang.
RIWAYAT OBSTETRI
-
Riwayat Perkawinan:
Perkawinan pertama, masih menikah, lama pernikahan 14 bulan.
Riwayat Haid:
Menarche usia 11 tahun, haid teratur, saat haid tidak sakit, siklusnya 28 hari.lama haid 7
hari
HPHT:
9 -2-2015
Taksiran Persalinan:
2
16-10-2015
-
Riwayat ANC:
ANC rutin ke Klinik.
Riwayat Persalinan:
Gravida (2), Aterm (0), Prematur (0), Abortus (1), Anak Hidup (0), SC (0)
No
Tempat
Penolong
Tahun
Aterm
bersalin
1.
RS
2.
Ini
Jenis JK
persalinan
dokter
2014
8mingg
Abortus
BB
Keadaan
/
-
PB
-
PEMERIKSAAN FISIK
-
Keadaan Umum
Kesadaran
BB
TB
IMT
TANDA VITAL
-
Suhu : 36.6C
TD
: 120/90 mmHg
RR
: 20x/menit
Nadi
STATUS GENERALIS
Kepala
: Normocephal
Mata
Mulut
Leher
tiroid
-/-
Thoraks
Paru
Jantung
Ekstremitas:
Atas
STATUS GINEKOLGI
INSPEKSI
-
Pengeluaran pervaginam : lendir (-), darah merah segar (-), cairan jernih (-)
Introitus vagina : prolapsus uteri (-), massa (-), sistokel (-), rektokel (-)
STATUS OBSTETRI
4
TFU
: 34 cm
TBJ
HIS
: (-)
DJJ
: 145x/menit
PALPASI ABDOMEN:
Inspeksi
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
: Konvergen
PEMERIKSAAN DALAM
Portio tebal kaku, pembukaan 1 cm, ketuban mengalir, darah (-), lendir (+) presentasi
kepala, hodge 1
Hasil
11,3
7.06
33
3.64
255
90
31
34
9.0
30.4
Satuan
g/dl
103/ L
%
106/L
103/ L
fL
Pg
g/dL
Detik
Detik
Nilai rujukan
11,7-15,5
3,60-11,00
35-47
3,80-5,20
150-440
80-100
26-34
32-36
9.3-11.4
31-47
PEMERIKSAAN USG
10 November 2015
Janin tunggal hidup intrauterine. Letak Kepala. Biometri janin sesua dengan usia kehamilan 39
minggu. TBJ 3500 3700 gram. Plasenta insersi di fundus. ICA 7,4. kesan jernih. Saat ini tak
tampak kelainan kongenital mayor.
RESUME
G2P0A0 Hamil 39 minggu datang dengan keluhan hasil USG oligohidramnion. Tidak ada
keluar cairan dari jalan lahir. Pasien tidak merasakan adanya mules. Lendir dan darah
belum keluar.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah: 120/90mmHg, RR: 20x/menit, N:
80x/menit Suhu: 36.6C.
Pada pemeriksaan luar didapatkan TFU: 34 cm, TBJ: gram, letak anak memanjang,
presentasi kepala, punggung kiri, DJJ: 145x/menit.
Pada pemeriksaan laboratorium semua dalam batas normal.
DIAGNOSA
Ibu
Anak
RENCANA TINDAKAN:
Observasi TTV
Pemeriksaan CTG
Observasi DJJ
Pemeriksaan USG
6
Induksi Persalinan
PROGNOSIS
-
Ibu
Janin
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
12 September 2015
S
TD 150/70mmHg
TD 130/70mmHg
HR 88x/menit
RR 19x/menit
S 36.7C
A
RR 20x/menit
Post Partum
P
HR 82x/menit
S 36.5C
A
- Cefixime 3x2
- Mefinal 3x2
- Lactamor 3x2
Post Partum
P
- Osfit 3x2
- Cefixime 3x2
7
- Mefinal 3x2
- Lactamor 3x2
- Osfit 3x2
13 September 2015
S
TD 110/80mmHg
HR 84x/menit
RR 20x/menit
S 36.4C
A
Post Partum
P
- Os boleh pulang
10
PEMBAHASAN
Cairan Ketuban
Definisi
Cairan ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang memenuhi rahim. Cairan ini
ditampung di dalam kantung amnion yang disebut kantung ketuban atau kantung janin. Cairan
ketuban diproduksi oleh buah kehamilan, yaitu sel-sel trofoblas, kemudian akan bertambah
dengan produksi cairan janin, yaitu air seni janin. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin mulai
minum air ketuban dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni. Jadi ada pola berbentuk
lingkaran atau siklus yang berulang.6
11
janin mulai kehilangan permeabilitas, ginjal janin mengambil alih peran tersebut dalam
memproduksi cairan amnion.
Pada kehamilan aterm, sekitar 500 ml per hari cairan amnion di sekresikan dari urin janin
dan 200 ml berasal dari cairan trakea. Pada penelitian dengan menggunakan radioisotop, terjadi
pertukaran sekitar 500 ml per jam antara plasma ibu dan cairan amnion.
Pada kondisi dimana terdapat gangguan pada ginjal janin, seperti agenesis ginjal, akan
menyebabkan oligohidramnion dan jika terdapat gangguan menelan pada janin, seperti atresia
esophagus, atau anensefali, akan menyebabkan polihidramnion
Volume cairan amnion pada setiap minggu usia kehamilan bervariasi, secara umum
volume bertambah 10 ml per minggu pada minggu ke-8 usia kehamilan dan meningkat menjadi
60 ml per minggu pada usia kehamilan 21 minggu, yang kemudian akan menurun secara bertahap
sampai volume yang tetap setelah usia kehamilan 33 minggu. Normal volume cairan amnion
bertambah dari 50 ml pada saat usia kehamilan 12 minggu sampai 400 ml pada pertengahan
gestasi dan 1000 1500 ml pada saat aterm. Pada kehamilan postterm jumlah cairan amnion
hanya 100 sampai 200 ml atau kurang.
Brace dan Wolf menganalisa semua pengukuran yang dipublikasikan pada 12 penelitian
dengan 705 pengukuran cairan amnion secara individual. Variasi terbesar terdapat pada usia
kehamilan 32-33 minggu. Pada saat ini, batas normalnya adalah 400 2100 ml1,2,3,4.
12
Gambar 2. Grafik yang menunjukkan perubahan volume cairan amnion sesuai dengan
penambahan usia gestasi. dikutip dari Gilbert 5
Steril
Terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organic (protein
terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel
Gambar 4. Pengukuran cairan amnion berdasarkan empat kuadran. dikutip dari Gilbert5
Bagaimana mengetahui kecukupan jumlah cairan ketuban? Jumlah cairan ketuban dapat
dipantau melalui USG, tepatnya menggunakan parameter AFI (Amniotic Fluid Index). Pada
dasarnya, cairan ketuban sudah bisa dideteksi begitu seorang ibu terlambat haid dan dengan USG
sudah terlihat kantung janinkarena itu berarti sudah terbentuk cairan ketuban. Pada kehamilan
normal, saat cukup bulan, jumlah cairan ketuban sekitar 1000 cc.
Cairan ketuban dikatakan kurang bila volumenya lebih sedikit dari 500 cc. Hal ini
diketahui dari hasil pemeriksaan USG. Istilah medisnya oligohidramnion. Ibu harus curiga jika
15
ada cairan yang keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus menerus melalui vagina. Biasanya
berbau agak anyir, warnanya jernih dan tidak kental. Sangat mungkin itu adalah cairan yang
keluar atau merembes karena ketuban mengalami perobekan. Tanda lainnya adalah gerak janin
menyebabkan perut ibu terasa nyeri12.
Hidramnion (polihidramnion)
Oligohidramnion
Definisi Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu
kurang dari 500 cc.
Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena VAK
tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang kurang dari
presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan) 13.
Patofisiologi Oligohidramnion
Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan dengan adanya
sindroma potter dan fenotip pottern, dimana, Sindroma Potter dan Fenotip Potter adalah suatu
keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal ginjal bawaan dan berhubungan dengan
oligohidramnion (cairan ketuban yang sedikit).
16
Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru lahir, dimana
cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion menyebabkan bayi tidak
memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari dinding rahim menyebabkan gambaran
wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu, karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota
gerak tubuh menjadi abnormal atau mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal.
Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru (paru-paru
hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada
sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal ginjal bawaan, baik karena kegagalan
pembentukan ginjal (agenesis ginjal bilateral) maupun karena penyakit lain pada ginjal yang
menyebabkan ginjal gagal berfungsi.
Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air kemih) dan tidak
adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari sindroma Potter.
Wajah Potter (kedua mata terpisah jauh, terdapat lipatan epikantus, pangkal hidung yang
lebar, telinga yang rendah dan dagu yang tertarik ke belakang).
17
Gawat pernafasan14.
Epidemiologi Oligohidramnion
Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit. Olygohydramnion dapat
terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada umumnya sering terjadi di masa
kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampaui batas
waktu perkiraan lahir (usia kehamilan 42 minggu) juga mengalami olygohydrasmnion, karena
jumlah cairan ketuban yang berkurang hamper setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan
42 minggu1
Etiologi Oligohidramnion
Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas wanita hamil
yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohydramnion yang telah
terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung/ membran cairan ketuban yang
mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi dari wanita yang mengalami oligohydramnion
mengalami cacat bawaan, seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang
diproduksi janin berkurang. Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan
oligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada plasenta.
Serangkaian pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan darah tinggi, yang dikenal
dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (mis captopril), dapat merusak ginjal janin
dan menyebabkan oligohydramnion parah dan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit
18
tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan
sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka tetap
terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman selama kehamilan mereka.
Fetal :
Kromosom
Kongenital
Kehamilan postterm
Maternal :
Dehidrasi
Insufisiensi uteroplasental
Preeklamsia
Diabetes
Hypoxia kronis
19
Induksi Obat :
Indomethacin and ACE inhibitors
Idiopatik2
20
Penatalaksanaan Oligohidramnion
Sebenarnya air ketuban tidak akan habis selama kehamilan masih normal dan janin masih
hidup. Bahkan air ketuban akan tetap diproduksi, meskipun sudah pecah berhari-hari. Walau
21
sebagian berasal dari kencing janin, air ketuban berbeda dari air seni biasa, baunya sangat khas.
Ini yang menjadi petunjuk bagi ibu hamil untuk membedakan apakah yang keluar itu air ketuban
atau air seni.
Supaya volume cairan ketuban kembali normal, dokter umumnya menganjurkan ibu hamil
untuk menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi berimbang. Pendapat
bahwa satu-satunya cara untuk memperbanyak cairan ketuban adalah dengan memperbanyak
porsi dan frekuensi minum adalah salah kaprah. Tidak benar bahwa kurangnya air ketuban
membuat janin tidak bisa lahir normal sehingga mesti dioperasi sesar. Bagaimanapun, melahirkan
dengan cara operasi sesar merupakan pilihan terakhir pada kasus kekurangan air ketuban.
Meskipun ketuban pecah sebelum waktunya, tetap harus diusahakan persalinan pervaginam
dengan cara induksi yang baik dan benar.
Studi baru-baru ini menyarankan bahwa para wanita dengan kehamilan normal tetapi
mengalami oligohydramnion dimasa-masa terakhir kehamilannya kemungkinan tidak perlu
menjalani treatment khusus, dan bayi mereka cenderung lahir denga sehat. Akan tetapi wanita
tersebut harus mengalami pemantauan terus-menerus. Dokter mungkin akan merekomendasikan
untuk menjalani pemeriksaan USG setiap minggu bahkan lebih sering untuk mengamati apakah
jumlah cairan ketuban terus berkurang. Jika indikasi berkurangnya cairan ketuban tersebut terus
berlangsung, dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan lebih awal dengan bantuan
induksi untuk mencegah komplikasi selama persalinan dan kelahiran. Sekitar 40-50% kasus
oligohydramnion berlangsung hingga persalinan tanpa treatment sama sekali. Selain pemeriksaan
USG, dokter mungkin akan merekomendasikan tes terhadap kondisi janin, seperti tes rekam
kontraksi untuk mengganti kondisi stress tidaknya janin, dengan cara merekam denyut jantung
janin. Tes ini dapat memberi informasi penting untuk dokter jika janin dalam rahim mengalami
22
kesulitan. Dalam kasus demikian, dokter cenderung untuk merekomendasikan persalinan lebih
awal untuk mencegah timbulnya masalah lebih serius. Janin yang tidak berkembang sempurna
dalam rahim ibu yang mengalami oligohydramnion beresiko tinggi untuk mengalami komplikasi
selama persalinan, seperti asphyxia (kekurangan oksigen), baik sebelum atau sesudah kelahiran.
Ibu dengan kondisi janin seperti ini akan dimonitor ketat bahkan kadang-kadang harus tinggal di
rumah sakit.
Jika wanita mengalami oligohydramnion di saat-saat hampir bersalin, dokter mungkin
akan melakukan tindakan untuk memasukan laruran salin melalui leher rahim kedalam rahim.
Cara ini mungkin mengurangi komplikasi selama persalinan dan kelahiran juga menghindari
persalinan lewat operasi caesar. Studi menunjukan bahwa pendekatan ini sangat berarti pada saat
dilakukan monitor terhadap denyut jantung janin yang menunjukan adanya kesulitan. Beberapa
studi juga menganjurkan para wanita dengan oligohydramnion dapat membantu meningkatkan
jumlah cairan ketubannya dengan minum banyak air. Juga banyak dokter menganjurkan untuk
mengurangi aktivitas fisik bahkan melakukan bedrest18
Prognosis Oligohidramnion
Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin buruk prognosisnya
Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas3
Komplikasi Oligohidramnion
23
Kurangnya cairan ketuban tentu aja akan mengganggu kehidupan janin, bahkan dapat
mengakibatkan kondisi gawat janin. Seolah-olah janin tumbuh dalam kamar sempit yang
membuatnya tidak bisa bergerak bebas. Malah pada kasus extrem dimana suah terbentuk
amniotic band (benang atau serat amnion) bukan tidak mustahil terjadi kecacatan karena anggota
tubuh janin terjepit atau terpotong oleh amniotic band tersebut.
Efek lainnya janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
pertumbuhannya terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan. Sesaat setelah dilahirkan pun,
sangat mungkin bayi beresiko tak segera bernafas secara spontan dan teratur.
Bahaya lainnya akan terjadi bila ketuban lalu sobek dan airnya merembes sebelum tiba
waktu bersalin. Kondisi ini amat beresiko menyebabkan terjadinya infeksi oleh kuman yang
berasal daribawah. Pada kehamilan lewat bulan, kekurangan air ketuban juga sering terjadi
karena ukuran tubuh janin semakin besar.
Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban berbedabeda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat terjadi di masa kehamilan trimester
pertama atau pertengahan usia kehamilan cenderung berakibat serius dibandingkan jika terjadi di
masa kehamilan trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan ketuban dimasa awal kehamilan
dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan kecacatan, seperti kerusakan paru-paru,
tungkai dan lengan.
Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga meningkatka resiko
keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika ologohydramnion
terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin berhubungan dengan pertumbuhan
janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamialn, oligohydramnion dapat meningkatkan
24
resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran
oksigen
kepada
janin
dan
menyebabkan
kematian
janin.
Wanita
yang
mengalami
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27