Professional Documents
Culture Documents
A.
B.
Regulasi yang berlangsung pada tahap transkripsi dari gen ke mRNA disebut regulasi
transkripsional. Regulasi atau kontrol transkripsional adalah kontrol sintesis rantai polipeptida dari
cetakan mRNA-nya. Kontrol transkripsional merupakan mekanisme utama dalam pengaturan ekspresi
gen bakteri. Bentuk regulasi ini ini lebih efesien; mRNA yang tidak ditranslasi akan tidak berguna.
Tidak semua gen yang ditranskripsi diregulasi, tidak bersifat ekslusif. Tiap regulasi yang terjadi setelah
transkripsi disebut regulasi postranskripsional. Terdapat banyak tipe regulasi postranskripsional, yang
paling utama adalah regulasi posttranlasi, Jika gen diregulasi pada tahap translasional, mRNA mungkin
dapat dilanjutkan pada tahap transkripsi , tapi translasinya memungkinkan untuk dihambat.
Kontrol ekspresi gen lebih kompleks pada eukariotik daripada prokariotik. Perbedaan utama dari
kedua regulasi ini adalah adanya membran inti pada eukariotik, yang mencegah transkripsi dan translasi
terjadi secara simultan. Pada eukariotik kontrol inisasi transkripsi adalah titik utama regulasi sedangkan
pada eukarioptik regulasi ekspresi gen dapat dikatakan ekuivalen dari banyak titik berbeda dari
transkripsi sampai posttranslasi. Regulasi gen memungkinkan sel untuk mengatur struktur dan fungsi
yang menjadi dasar dari diferensiasi, morfogenesis dan kemampuan adaptif setiap organisme.
C.
D.
kontrol utama dari ekspresi gen terjadi pada tingkat awal transkripsi. Transkripsi di awali oleh
pada unsur promotor proksimal yang membentuk sekitar 30 nukelotida di hulu dari tempat start
transkripsi. daerah ini mengandung yang disebut sebagai books TATA dengan rangkaian TATA atau
rangkaian yang serupa. Struktur ini mengikat suatu kompleks protein yang dikenal sebagai faktor
books TATA, dalam hal ini termasuk protein-protein pengikatan books TATA (TBP atau TFIID).
Faktor lain seperti TFII, TFIII dan polimerase RNA. Beberapa promotor tidak mengandung kotak
TATA dan mengawali transkripsi melalui faktor-faktor yang sama. Secara umum faktor-faktor ini
diesbut faktor piranti umum dan basal.
Protein lain dapat berikatan dengan faktor basal pada regio promotor dan enhancer DNA
untuk bertindak bersama dengan RNA polimerase untuk dapat mengatur awal transkripsi. Protein ini
disebut sebagai faktor transkripsi.
Transkivator adalah protein yang digabungkan dengan protein lain (koaktivator) ke kompleks
protein yang terikat ke promotor basak books TATA. Apabila terjadi interaksi yang sesuai antara
transkivator, koaktivator, dan kompleks promotor basal, RNA polimerase lebih sering berikatan
dengan promotor basal sehingga kecepatan transkripsi gen meningkat. Interaksi protein pengatur ini
dengan DNA melibatkan gamabaran struktural motif helix-turn-helix atau zink finger. Banyak dari
protein ini membentuk dimer melalui gamabaran struktural misalnya leucine zipper.
Meruapakan pengaturan setelah terbentuknya mRNA dan selama transport RNA dari inti ke
sitoplasma.
a.
Penyuntingan RNA
Pada beberapa keadaan, RNA mengalami beberapa perubahan setelah transkripsi. Pada semua
jaringan urutan gen adalah sama. Namun mRNA yang di transkripsikan dari gen tersebut
berbeda. Walaupun belum sepenuhnya di pahami, tampaknya mekanisme yang digunakan
melibatkan perubahan basa, penambahan atau pengurangan sebuah nukleotida setelah transkrip
disintesa.
salah satu contoh penyuntingan RNA terjadi pada pembentukan apoprotein B (apo B) yang di
sintesa di sel hati dan usus dan berfungsi sebbagai lipoprotein yang dihasilkan oleh jaringan
tersebut. Walaupun apoprotein tersebut di kode oleh gen yang sama, versi protein yang dibentuk
di hati (B-100) mengandung 4563 residu asam amino, sedangkan yang dibentuk di sel usus (B48) hanya memiliki 2152 asam amino.
b.
Transport mRNA
Pada sel eukariot, mRNA harus berpindah dari inti melalui pori-pori inti ke sitoplasma agar
dapat di translasikan. Nuklease menguraikan mRNA, mencegah pembentukan protein yang di
kode oleh mRNA. selama transportasi ini mRNA terikat pada protein yang membantu
penguraiannya.