You are on page 1of 11

my blog

Minggu, 25 Maret 2012


Makalah Karakteristik Organisasi Sektor Publik
I.

Pendahuluan

Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik
sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi
pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial didalam masyarakat yang
umumnya berbentuk pemerintahan.
Dalam perkembangannya, akuntansi sektor publik sekarang telah menjadi salah satu
bidang mata kuliah konsentrasi pada program jurusan akuntansi. Oleh karena itu, proses
pembelajaran mata kuliah akuntansi sektor publik di program S-1 reguler harus lebih
mengarahkan ketertarikan dan pemahaman mahasiswa terhadap materi di bidang akuntansi
sektor publik ini. Inovasi sistem pembelajaran menjadi terbuka dengan melibatkan wawasan
dari para dosen dan mahasiswa.
Makalah yang berjudul Karakteristik Organisasi Sektor Publik ini kami buat dari hasil
diskusi kelompok. Namun, mungkin di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat
membantu atas kekurangan makalah yang kami buat ini. Akan tetapi, terlepas dari segala
kekurangan tersebut, kami berharap makalah ini akan sangat bermanfaat bagi kami dan kita
semua sehingga dapat membantu kita untuk lebih memahami tentang organisasi sektor
publik.

II.

Landasan Teori

Setiap hari, kita selalu bersentuhan dengan organisasi publik. Jalan raya yang kita lalui
tiap hari adalah salah satu produk dari organisasi publik, yaitu pemerintah. Ketika kita
membayar pajak, retribusi, cukai, bea dan iuran kepemerintahan lainnya, maka kita sedang
mendanai organisasi sektor publik.

Sejak lahir hingga wafat, seseorang yang hidup dalam suatu negara, selalu berinteraksi
dengan sektor publik. Namun apakah organisasi sektor publik itu ? dan apa saja karakteristik
serta ruang lingkupnya ? dalam makalah yang kami buat ini, kami mencoba memberikan
penjelasan menyangkut Organisasi Sektor Publik.

III. Pembahasan
3.1 Pengertian Organisasi Sektor Publik
Sebelum membahas tentang pengertian Organisasi Sektor Publik, terlebih dahulu kita
pahami tentang pengertian dari organisasi dan sektor publik. Secara garis besar, organisasi
adalah kelompok orang yang secara bersama - sama ingin mencapai tujuan. Sedangkan sektor
publik sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Jadi, Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik. Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi, proses
manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor publik. Kegiatan perencanaan,
pengendalian biaya dan kegiatan serta evaluasi & pengendalian tetap dijalankan di organisasi
sektor publik seperti halnya di sektor swasta.
Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan
tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak
kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi
- transaksi ekonomi dan keuangan. Tetapi berbeda dengan entitas ekonomi lain, khususnya
perusahaan komersial yang mencari laba, sumber daya ekonomi organisasi sektor publik
dikelola tidak untuk tujuan mencari laba ( nirlaba ).
Contoh organisasi sektor publik yang besar dan terkenal adalah negara. Tujuan negara
adalah kesejahteraan dan kemajuan, bukan pemupukan laba yang diperoleh oleh negara
tersebut. Sebagai bentuk organisasi sektor publik yang besar dan kompleks pemerintahan /
negara banyak dibahas dalam literatur. Sehingga sering mengindentikan organisasi sektor
publik dengan pemerintahan. Padahal selain pemerintahan ada rumah sakit, pendidikan,
lembaga swadaya masyarakat, yayasan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,
keagamaan yang merupakan bentuk organisasi sektor publik.

Pertanggungjawaban dan pelaporan organisasi sektor publik memiliki acuan khusus.


Untuk pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) dan rujukan
nasionalnya adalah International Public Sector Accounting Standard. Rujukan lain yang
sering digunakan adalah standar akuntansi pemerintah USA yaitu Government Accounting
Standard. Rujukan IPSAS lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih umum dan
tidak dipengaruhi oleh bentuk organisasi pemerintah negara tertentu. Sedangkan standar USA
tentunya akan sangat diwarnai dengan sistem pengelolaan keuangan dan pelaksanaan
jalannya pemerintahan.
Untuk organisasi sektor publik selain pemerintah menggunakan acuan PSAK 45 tentang
Organisasi Nirlaba. Hal yang membedakan laporan keuangan nirlaba dengan organisasi bisnis
adalah adanya pemisahan dana yang diterima oleh entitas sektor publik dalam bentuk entitas
dana. Biasanya dana yang diterima oleh organisasi tersebut harus dipertanggungjawabkan
secara khusus, maka harus ada pelaporan khusus dan terpisah.
Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik dan
karakteristik menurut undang - undang. Aktivitas organisasi sektor publik amat beraneka
ragam. Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni
pasar.
Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi - organisasi yang menggunakan
dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat.
Di Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni :
a. Akuntansi Pemerintah Pusat
b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi Yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan
Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan
organisasi sektor publik ke sektor swasta.
3.2 Ciri - Ciri Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :
a.

Tidak mencari keuntungan finansial

b.

Dimiliki secara kolektif oleh publik

c.

Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham

d.

Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus


Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya : layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan
sebagainya. Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor
swasta, misalnya : fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor
publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

3.3 Karakteristik Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.

Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan
kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani

b.

Aktivitas
Pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.

c.

Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain lain yang sah dan tidak bertentangan sengan
perundangan yang berlaku.

d.

Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Lerwakilan Daerah ( DPD ), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )

e.

Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang

f.

Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik
dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya
disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.

g.

Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para
investor, lembaga lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti
Bank Dunia, IMF ( International Monetary Fund ), ADP ( Asian Development Bank ), PBB

( Perserikatan Bangsa Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program, USAID,


dan Pemerintah luar negeri.
3.4 Lingkup Organisasi Sektor Publik
Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :
a.

Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif

b.

Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja

c.

Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu :

Faktor ekonomi, yang meliputi :

Pertumbuhan ekonomi

Tingkat inflasi

Tenaga kerja

Nilai tukar mata uang

Infrastruktur

Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

Faktor politik, yang meliputi :

Hubungan negara dan masyarakat

Legitimasi pemerintah

Tipe rezim yang berkuasa

Ideologi negara

Elit politik dan massa

Jaringan Internasional

Kelembagaan

Faktor kultural, yang meliputi :

Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya

Sistem nilai di masyarakat

Historis

Sosiologi masyarakat

Karakteristik masyarakat

Tingkat pendidikan

Faktor demografi meliputi antara lain :

Pertumbuhan penduduk

Struktur usia penduduk

Migrasi

Tingkat kesehatan
Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money
dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :

a.

Ekonomi
Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.

b.

Efisiensi
Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu.

c.

Efektivitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome
dengan ouput.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak berpendapat
perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan sosial
yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.
Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi pada kelompok tertentu
melainkan secara merata.
Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :

a.

Meningkatkan pelayanan publik

b.

Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat sasaran

c.

Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.

3.5 Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, antara lain :

a.

Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan
menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk
memaksimumkan laba ( profit motive ), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian
pelayanan publik dan penyediaan pelayanan publik.
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak
berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik
secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.

b.

Sumber pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber
pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal
bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan
retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara seperti BUMN/BUMD,
pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, penjualan aset
negara, dan pendapatan lain - lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan
dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas
bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal
pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan
penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.

c.

Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen
bertanggung jawab kepada parlemen dan masyarakat karena sumber dana yang digunakan
organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat
( public funds ). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal.
Pertanggungjawaban vertikal ( vertical accountability ) adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal ( horisontal
accountability ) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

d.

Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan
struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang
membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat
tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi
kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor
publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor
swasta.

e.

Karakteristik anggaran dan stakeholder


Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan., anggaran
bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup
bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR,
dan sebagainya), Kelompok politik ( partai politik ), manajer publik ( gubernur, BUMN,
BUMD ), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat
pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi
yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai
kreditor pemerintah, Badan - badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor
asing, dan generasi yang akan datang.
Pada sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang
saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah,
pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.

f.

Sistem akuntansi yang digunakan


Pada sektor swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual ( accrual accounting ). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan
sistem akuntansi berbasis kas ( cash basis accounting ).

g.

Tolak Ukur
Tolak ukur organisasi sektor publik sulit diidentifikasi secara jelas, apakah pencapaian
kepuasan masyarakat, keberhasilan dalam memanfaatkan dana sesuai dgn anggaran atau
efisiensi dan efektifitas kegiatan sedangkan sektor swasta lebih jelas dalam pengukurannya
yaitu mencari laba

3.6 Persamaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
a.

Sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu
negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.

b.

Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.

c.

Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama - sama membutuhkan informasi yang
handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.

d.

Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama - sama bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan,
kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.

e.

Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.

f.

Merupakan bagian tidak terpisahkan dari suatu sistem perekonomian nasional

3.7 Tujuan Akuntansi Sektor Publik


American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
a.

Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.
Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control).

b.

Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan


tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya
yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait
dengan akuntabilitas (accountability).

IV. Kesimpulan

Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak berorientasi
pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi, proses manajemen
tetap berjalan dalam organisasi sektor publik.
Organisasi sektor publik memiliki beberapa karakteristik, yaitu bertujuan untuk
mensejahterakan rakyat, memberikan pelayanan publik, sumber pembiayaan berasal dari
dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba, pinjaman pemerintah, serta
pendapatan lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku,
bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat, kultur
organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang, penyusunan anggaran dilakukan
bersama masyarakat dalam perencanaan program dan akhirnya disahkan oleh wakil dari
masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD, stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat
Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga lembaga
internasional termasuk lembaga donor internasional seperti Bank Dunia, IMF ( International
Monetary Fund ), ADB ( Asian Development Bank ), PBB ( Perserikatan Bangsa Bangsa ),
UNDP ( United Nation Depelopment Program, USAID, dan Pemerintah luar negeri.
Ruang lingkup organisasi sektor publik yaitu bergerak dalam lingkungan yang sangat
kompleks dan variatif, sektor publik menyerap banyak tenaga kerja, dipengaruhi oleh faktor
Lingkungan, yaitu : faktor ekonomi, politik, kultural dan demografi.

V.

Daftar Pustaka

Indra Bastian (2006). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit
Erlangga

www.google.com- widi.staff.gunadarma.ac.id/Pengantar ASP

www.google.com-Bambang Kesit (2010 ). Akuntansi Sektor Publik

www.scribd.com/doc/52907247/Pertemuan1-debby

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/08/makalah-akuntansi-sektor-publik.html

Diposkan oleh dewidewma di 21.50


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2012 (2)
o April (1)
o Maret (1)
Makalah Karakteristik Organisasi Sektor Publik

Mengenai Saya

dewidewma
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like