Professional Documents
Culture Documents
A.
BEDAH DIGESTIVE
1.
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosis Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
2.
Hernia Inguinalis
Adalah hernia yang melalui annulus inguinalis
internus/lateralis keluar rongga perut melalui annulus
inguinalis eksterna.
Riwayat benjolan pada lipatan paha yang hilang timbul.
Pemeriksaan Fisik:
Massa di daerah lipat paha yang dapat dimasukkan
kembali ke dalam rongga perut.
Annulus inguinalis externus yang melebar.
Impuls pada jari bila penderita mengedan.
Hidrokel
Varikokel
Pembesaran kelenjar lymp
Fibroma
Laboratorium rutin untuk persiapan pembedahan
Spesialis bedah digestif
Rawat inap untuk tindakan pembedahan.
Segera bila hernia inkarserata, stranggulata.
Biasa bila hernia reponibilis.
Herniorraphy.
Paska Bedah:
Amxycillin/Ampicillin
Sefalosporin
Quinolon
Inkarserasi atau strangulasi merupakan penyulit
yang sering dijumpai, bila dibiarkan dapat
menimbulkan kerusakan pada organ yang terjepit.
Setelah pembedahan dapat terjadi haematoma.
Perlu
Spesialis bedah/bedah digestif
2-3 hari
Tidak dijumpai lagi hernia (sembuh)
Perlu bila telah terjadi nekrose isi kantung hernia
Perlu
Apendisitis Akut
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
Apendisitis Akut
Peradangan apendiks vermivormis akut
Anamnesis: perut kanan bawah menetap diikuti
febris, mual dan muntah
Pemeriksaan fisik: tanda-tanda peritonitis local perut
kanan bawah RT nyeri tekan pada daerah lingkaran
d. Diagnosis Banding
e.
f.
g.
h.
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Terapi
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Penyembuhan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
3.
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosis Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
Rutin
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Masa Penyembuhan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
4.
Peritonitis Diffusa
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Penyebab
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
Peritonitis Diffusa
Anamnese:
Nyeri seluruh lapangan perut
Datangnya tiba-tiba dan menetap
Demam (+)
Pemeriksaan Fisik:
Nyeri tekan dan lepas pada abdomen
Muscular rigidity (dinding perut memapan)
Peristaltik melemah-menghilang
Colok Dubur:
Sphincter ani: longgar
Mukosa: nyeri seluruh lapangan
Laboratorium:
Elektrolit darah
X-ray:
h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
5.
Puasa
NGT
Resusitasi cairan
Kateter
Antibiotic Pra Bedah:
Gentamisin 80 mg IV
Metronidazol 500 mg IV (drips/infusion)
Sefalosporin
Penanggulangan Definitive: laparatomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gram/6 jam iV
Gentamisin: 80 mg/8 jam IV
Metronidazole: 500 mg/8 jam
Selama 5-7 hari sambil menunggu kultur/s-test
SMF Bedah
Sepsis: cari dan atasi penyebab
Adhesion: operatif
Perlu
Ahli bedah/bedah digestif
10-14 hari
21-28 post operasi
Sembuh total
Perlu
Perlu
Ileus Obstruktif
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Penyebab
Ileus Obstuktif
Anamnese:
Nyeri kolik di abdomen
Muntah-muntah
Tidak dijumpai bab dan flatus
Perut gembung (distensi)
Pemeriksaan Fisik:
Perut distensi, kadang ada darmsteifung dari NGT
keluar cairan hijau dan faeculant.
Peristaltik meninggi (borborigmi/metalik sound)
Colok Dubur:
Ampula rekti kosong
Teraba massa (ca recti)
Sarung tangan: lender (+), darah (+/-)
Laboratorium:
Elekrtolit
X-ray:
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
h. Penyulit
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
6.
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Pemeriksaan Penunjang
Vonsteny test
X-ray: photo polos abdomen (erect LLD, supine posisi)
d. Penyebab
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
h. Penyulit
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
Peritonismus (+)
Eriytrosit 50.000/mm3
Operatif bila DPL:
Leukosit 500/ml
Amilase 175m/100cc
Perdarahan organ visceral
Perforasi hollow organ
Spesialis bedah/bedah digestif
Segera rawat inap
Konservatif/observasi
Operatif (peritonitis/perforasi/perdarahan)
Penanggulangan Darurat:
Puasa
NGT
Resusitasi cairan
Cateter
Antibiotik:
Ampisilin inj: 1 gram/6 jam
Gentamisin inj: 80 mg/8 jam
Metronidazol: 500 mg/8 jam bila terjadi perforasi
selama 3-5 hari
Perdarahan: transfuse darah (WBC)
Sepsis: atasi penyebab
Adhesion: operatif
Perlu
Ahli bedah
10-14 hari
21-28 hari post op
Sembuh total
Perlu
Perlu
B.
BEDAH ORTHOPAEDI
1.
Fraktur
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
Fraktur
Terputusnya kontinuitas tulan dan atau tulang rawan
Adanya riwayat cidera seperti: jatuh, benturan langsung
atau kecelakanaan lalu lintas
Pemeriksaan Fisik:
d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
Nampak 2 sendi
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. PA
o. Output
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.
Stifness/kaku sendi
Spesialis bedah/bedah orthopaedi
3 hari s/d 3 bulan
4-6 minggu
Tidak perlu (trauma).
Perlu bila curiga fraktur patologis
Terjadi union tulang
Perlu
Osteomielitis
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Tempat Pelayanan
Osteomielitis
Infeksi tulang dan mielum secara primer atau sekunder
(perkontnuitatum)
Osteomielitis Primer:
Ada riwayat fraktur terbuka
Luka tembus (senjata api)
Paska operasi
Beberapa hari kemudian temperature cepat
meningkat
Osteomielitis Sekunder:
Perluasan dari infeksi jaringan lunak di sekitarnya
Artheritis septic pada sendi yang berdekatan
Pemeriksaan Fisik:
Look/inspeksi: bengkak, kemerahan, gerakan
ekstremitas tersebut terhambat, oedema.
Fell/palpasi: nyeri tekan, hangat.
Move/gerakan: keterbatasan gerakan sendi bila lesi
dekat persendian, menolak untuk digerakkan
Septik arthritis
Selulitis
Laboratorium:
Leukositosis
LED meningkat
Anemia
Radiologi
j. Penyulit
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
3.
Dini: septicemia
Lanjut: osteomielitis, fraktur patologi, nephritis
Spesialis bedah/bedah orthopaedi
1 minggu s/d 1 bulan
2 minggu
Infeksi terkontrol dan menyembuh
Perlu bila dicurigai proses keganasan
Perlu
Dislokasi
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Kerja
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
Dislokasi
Adanya riwayat cedera seperti terjatuh, benturan
langsung atau tidak dan habitualis. Kondisi ini harus
mendapatkan penanganan segera. Pemeriksaan Fisik:
Look/inspeksi: bengkak deformitas/kelainan bentuk
pemendekan
Feel/palpasi: nyeri tekan local, teraba bongkol tulang
tidak pada posisi yang benar
Move/pergerakan: gerakan aktif sakit, gerakan pasif
sakit
Diskolasi
Pemeriksaan Radiologi:
h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Output
m. PA
n. Otopsi/Risalah/Rapat
C.
BEDAH UROLOGI
1.
Batu Ginjal
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Terapi
g. Perawatan RS
h. Tempat Pelayanan
i. Standard Tenaga
j. Penyulit
k. Informed Consent
post
traumatic
Batu Ginjal
Nyeri pinggang bisa disertai kolik
Dapat terjadi hematuria
Upper urinary tract infection
Cholisistitis
Colic abdomen
BNO/IVP
USG abdomen
RFT
10
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA/Kimiawi
p. Otopsi/Risalah Bedah
2.
Batu Ureter
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Terapi
g. Perawatan RS
h. Tempat Pelayanan
i. Standard Tenaga
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA/Kimiawi
p. Otopsi/Risalah Bedah
3.
12 s/d 16 hari
14 s/d 241 hari
Batu terbuang dan luka operasi sembuh
Analisa batu
Perlu
Batu Ureter
Nyeri pinggang bisa disertai kolik
Dapat terjadi hematuria
Apendicitis untuk batu ureter 1/3 bagiah kanan
bawah
Cholisistitis
Colic abdomen
BNO/IVP
USG abdomen
Retrograde PG
Antegrade PG
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
11
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Terapi
g.
h.
i.
j.
Perawatan RS
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Penyulit
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA/Kimiawi
p. Otopsi/Risalah Bedah
4.
Hydrokel
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Terapi
h.
i.
j.
k.
Cystitis
Stricture uretra
BNO/IVP
USG abdomen
RFT
Sub bagian bedah urologi
Medik:
Olahraga
Banyak minum
Antibiotik: cotrimoksazol 2x2 tab
Bedah: section alta
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin inj: 1 gr/6 jam
Gentamisin inj: 80 mg/8jam selama 3-5 hari
Oral: cotrimoksazol 2x2 tab
Bila penderita akan dioperasi
SMF bedah
Spesialis bedah/bedah urologi
Fistel
Infection
Perlu
6 s/d 8 hari
8 s/d 10 hari
Batu terbuang/luka operasi sembuh
Analisa batu
Perlu
Perawatan RS
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Penyulit
Hydrokel
Berlonggoknya cairan pada skrotum dapat komunikan
atau non komunikan
Benjolan pada kantung buah pelir
Tidak dijumpai nyeri
Ca testis
Orchitis
Hernia
Transluminasi test
Sub bagian bedah urologi
Bedah: hydrocelectomy
Antibiotik:
Ampisilin
Sefalosporin
Quinolone
Bila penderita akan dioperasi
SMF bedah
Spesilis bedah/bedah urologi
Haematoma
Infeksi
12
l. Informed Consent
m. Lama Perawatan
n. Masa Pemulihan
o. Output
p. PA
q. Otopsi/Risalah Bedah
5.
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f.
g.
h.
i.
Perlu
4 s/d 6 hari
6 s/d 10 hari
Sembuh dan hidrokel tidak rekuren
Perlu
Konsultasi
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Terapi
j. Perawatan RS
k. Penyulit
l. Informed Consent
m. Lama Perawatan
n. Masa Pemulihan
13
o. Output
p. PA
q. Otopsi/Risalah Bedah
6.
Tumor Ginjal
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Terapi
g.
h.
i.
j.
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Penyulit
Prognosa
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah Bedah
7.
Tumor Ginjal
Gejala klasik, trias: hematuri sejak awal hingga akhir
miksi, nyeri, teraba tumor
Penurunan berat badan perlu diperhatikan
Pada pemeriksaan umumnya tidak menunjukkan
kelainan
Hydroneprosis
Kista ginjal
Pielonefritis
Laboratorium urine dan darah
BNO/IVP
USG ginjal
CT-scan
Renal angiography
RFT
Patologi anatomi/spesialis anak
Operative: radical nefrektomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gr/6 jam, gentamisin: 80 mg/8 jam
selama 3-5 hari
Sefalosporin
Quinolon
Kemoterapi
SMF bedah
Spesialis bedah/bedah urologi
Metastase: paru, liver, bone, lymph node, adrenal gland
Kemungkinan kelangsungan hidup 5 tahun, wanita
lebih besar dari pada pria
Perlu
15 s/d 21 hari
22 s/d 28 hari
Sembuh
Perlu
Perlu
Tumor Buli-buli
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
Tumor Buli-buli
Hematuri makroskopik
polakisuria, nyeri flank
Sistitis
Prostatitis
tanpa
rasa nyeri,
disuria,
14
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Terapi
g. Penyulit
h. Prognosa
i. Tempat Pelayanan
j. Standard Tenaga
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah Bedah
8.
Tumor Testis
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
d. Konsultasi
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Terapi
Tumor Testis
Pembesaran testis yang tidak terasa sakit/massa di
scrotum, abdominal pain, anorexia, nausea, muntah,
penurunan berat badah, pembesaran kelenjar lymph
regional
Orchitis
Hematocel
Patologi anatomi/spesialis anak
Laboratorium urine dan darah
USG
CT-scan
Tumor marker: alpha-fetoprotein, beta-HCG lactic,
acid dehydrogenase
Operative: radical orchidectomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gr/6 jam
Gentamisin: 80 mg/8 jam selama 1-3 hari
15
g. Penyulit
h. Prognosa
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah Bedah
9.
Radiotherapi
Chemotherapi:
Bleomycin, dosis: 30 mg IV
Etoposida, dosis: 120 mg/m2 IV
Cisplatin, dosis: 20 mg/m2 IV
Metastase: kelenjar getah bening para aorta, paru, liver
Bergantung: stadium tumor dan jenis cell
Perlu
Spesialis bedah/bedah urologi
5-7 hari
15-21 hari
5 tahun harapan hidup sesuai stadium
Perlu (untuk diagnosa pasti)
Perlu
Carcinoma Prostat
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Terapi
g. Perawatan RS
h. Tempat Pelayanan
i. Standard Tenaga
Carcinoma Prostat
Buang air kecil mengedan
Haematuria
Nyeri buang air kecil
Hyperplasia prostate
Prostatitis
Prostatisme
Stricture uretra
BNO/IVP
USG
Biopsi prostate
PSA (lab)
Sub bagian bedah urologi
Medik: hormonal
Flutamid acid (fugerel) 1x1 tab
Injeksi tapros 1 vial/bulan untuk pasien prostate ca
stage i-II
Bedah:
Bilateral orchidectomy
Total prostatectomy
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1gr/6 jam, gentamisin: 80 mg/8 jam
Sefalosporin
Quinolon
Oral:
Cotrimoxazole 2x1 tab (untuk pasien prostate ca
stage II-III)
Bila penderita akan dioperasi
Haematuria
Rumah sakit kelas B/A
Ahli bedah/ahli bedah urologi
16
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah Bedah
Perdarahan
Fistel
Uremia
Perlu
15 s/d 21 hari
22 s/d 28 hari
Perlu
perlu
D.
BEDAH ONCOLOGY
1.
Struma
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Rawatan RS
g. Terapi
Struma
Morfologi: pembesaran kelenjar di leher depan
(regiocolianterior), bergerak ke atas waktu menelan,
nyeri (-), konsistensi kenyal
Difusa: batas tegas
Nodosa: batas tegas
Multi nodosa: dijumpai beberapa benjolan
Fisiologi:
Toxic/tanda-tanda hipertiroidi: palpitasi, fine tremor,
banyak berkeringat, BMR meningkat
Non toxic/eutiroid
Carcinoma thyroid
Thyroiditis
Kista thyroid
Kista duct. Tyroglossus
Patologi anatomi: biopsy aspirasi & pem.
Hispatologis
Laboratorium: darah dan urine rutin, haemorragic
screening test, LFT, RFT, KGD ad random, T3 dan
T4
Foto thorax
EKG
Spesialis bedah oncology
Spesialis patologi anatomi
Spesialis patologi klinik
Spesialis penyakit dalam
Dirawat segera, terutama struma toxic
Struma toxic dirawat sampai euthyroid
Sub total lobectomy
Sub total thyroidectomy
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 g/6 jam selama 1-3 hari
Analgetik
Oral: amoksisilin, sefalosporin, quinolon
17
h. Penyulit
i. Standard Tenaga
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah Bedah
2.
a. Nama Penyakit
b. Kriteria
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Rawatan RS
g. Terapi
h. Penyulit
i. Standard Tenaga
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah Bedah
3.
Ca Thyroid
a. Nama Penyakit
b. Kriteria
Ca Thyroid
Benjolan di leher/pembesaran kel. Tiroid
Bergerak waktu menelan
Konsistensi keras
Pembesaran KGB +/ Biasanya umur > 40 tahun
Batas tegas, kelumpuhan pita suara +/-
18
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Rawatan RS
f. Konsultasi
g. Terapi
h. Penyulit
i. Standard Tenaga
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Lama Pemulihan
m. Prognosa
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
4.
Struma
Nasopharing carcinoma
Scanning
USG
Radiologi
Patologi anatomi
Bone survey
Foto leher
Laringoskopi
Lab: rutin
LFT/RFT
Kalsitonin
Rawat segera
Bedah onkologi
Radiologi
Patologi anatomi
Patologi klinik
Penyakit Dalam
Total thyroidectomy
Near total thyroidectomy/lobectomy/isthmulobectomy
Alternatif diikuti:
Radikal neck dissecti (limfe +)
Radiotherapy pada type undifferentiated ca thyroid
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gr/6 jam IV selama 1-3 hari
Analgetik
Cedera pita suara
Cedera n. recurrent pada ca stadium lanjut
Spesialis bedah/bedah urologi
Perlu
Operabel: 10-20 hari
Tergantung keluhan dari metastase
Operasi: 1 bulan
Radiotherapy tergantung perjalanan metastasenya
Ditentukan oleh stadium dan histopatologinya
Moralitas rendah
Perlu untuk penilaian paska operasi
Perlu
a. Nama Penyakit
b. Kriteria
19
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Rawatan RS
g. Terapi
Fibrikistik payudara
Radiologi: mammografi, foto torak, bone scan/bone
survey (pada stadium lanjut)
PA: aspirasi biopsy
Laboratorium: rutin, fungsi hati, fungsi ginjal,
haemorrhagic screening test, KGD, estrogen
receptor, lipid profile
Spesialis bedah onkologi
Spesialis patologi anatomi
Spesialis radiology: untuk radiotherapy
Spesialis penyakit dalam: terutama untuk penilaian
system kardiovaskuler, penatahan/scan hepar
(system hepatobilier), endokrin metabolisme dan
kelainan sistemik lainnya
Rawat inap segera
Stadium I
Radical Mastectomy/modified radical mastectomy
Alternatif: Simple mastectomy + radiasi + adjuvant
chemotherapy; breast concerving treatment (BCT)
Catatan: setelah RM/MRM, jika pemeriksaan
histopatologi diseksi axilla KGB: (-) observasi/follow
up, (+) radiasi regional + adjuvant chemotherapy
Stadium II
Radical mastectomy/modified radical mastectomy
Radiasi 4000-6000 rad
Adjuvant chemotherapy: CMF/CAF 6 siklus setiap 4
minggu sekali
Alternatif: simple mastectomy + radiasi + adjuvant
chemotherapy
Stadium IIIA
Simple mastectomy + radiasi + adjuvant
chemotherapy (CMF/CAF)
Catatan:
Untuk pasien yang operable: stadium I, II, IIIA untuk
penutupan
luka/defek
diperlukan
tandur
kulit/skingraft
Stadium IIIB
Radiasi + chemotherapy + hormonal
Radiasi: loko regional
Chemoth: CMF/CAF 12 siklus
Hormonal:
tergantung pemeriksaan
estrogen
receptor (ER), JER (+), radiasi + hormonal +
chemotherapy, jika ER (+) radiasi + chemotherapy +
hormonal
Setelah Radiasi:
Residu tumor (-): tunggu relaps, lalu beri hormonal
Residu tumor (+): pre-menopause: oophorectomy, 15 tahun menopause: ER (+) bilateral ophorectomy
ER (-) hormonal, post menopause: hormonal
20
h. Penyulit
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Masa Pemulihan
p. Otopsi/Risalah/Rapat
inkubitif/addiktif
Therapy hormonal ditunggu 6-8 minggu untuk
melihat respon (+) hormonal dilanjutkan, respon (-)
diberikan chemotherapy CMF/CAF
Stadium IV
Pre-menopause: bilateral, respon (+): tunggu relaps
lalu beri tamoxicen, respon (-): chemotherapy
1-5 tahun menopause: ER (+) 1, ER (-) 3
Post menopause: obat-obat hormonal aktif/in aktif,
bila gagal: chemotherapy, antibiotic paska bedah:
ampisilin/sefalosporin/ quinolon
Hematoma/seroma
Flap yang nekrosis/tandur kulit loss/keloid
Limfedema
Gangguan gerakan sendi bahu pada sisi operasi
Perlu sejelas mungkin tertulis maupun lisan
Spesialis bedah/bedah onkologi
Untuk yang operable minimal 2 minggu
Untuk yang in operable tergantung pada keluhan
penderita yang berhubungan dengan metastase jauh
dan kelainan local
Mastectomy radical klasik: 14 hari
MRM: 30 hari
Ketahanan hidup 5 tahun dan 10 tahun pada
stadium I, II, IIIA lebih baik dibandingkan stadium IIIB
dan IV
Perlu tindak lanjut yang sistemis
Perlu penilaian paska bedah (histopatologi) kalau
memungkinkan fasilitas frozen section (durante
operasi)
4 minggu
Perlu
E.
BEDAH ANAK
1.
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
21
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.
Intususepsi (Invaginasi)
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
Intususepsi (Invagina)
Akut badomen oleh karena masuknya segmen usus
bagian proksimal ke bagian distal
Insiden tertinggi: usia 3-12 bulan
Gejala yang ditimbulkan obstruktif saluran cerna
Pemeriksaan fisik:
Nyeri perut bersifat kolik
Teraba massa tumor di abdomen
Defekasi mengandung lender dan darah
Foto thoraks (tegak)
Foto polos abdomen (tegak)
Foto barium atau gastrografin enema
Spesialis bedah/bedah anak/spesiali anak
Resusitasi dan dekompresi untuk tindakan bedah
abdomen akut atau reduksi dengan tekanan hidrostatik
barium/gastrogafin
Keadaan umum baik dan kurang dari 24 jam dapat
dilakukan tindakan reduksi denga arium/gastrografin
enema
Laparotim untuk tindakan reduksi manual dan bila
gagal dilakukan reseksi usus
22
i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
3.
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
23
i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
4.
Omphalocele
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c.
d.
e.
f.
g.
Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Terapi
h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
Omphalocele
Bayi baaru lahir dijumpai kantong (selaput) yang berisi
usus dengan atau tanpa hati pada garis tengah
(midline) dinding perut.
Pemeriksaan Fisik:
Dinding perut sebagian tidak ada pada garis tengah,
dan usus tampak dilapisi oleh selaput tipis yang terdiri
dari lapisan peritoneum dan amnion yang kering,
sehingga usus tampak terlihat dari luar
Gastroschizis
Darah rutin
Spesialis bedah/bedah anak/spesiali anak
Rawat inap
Segera:
Defek kecil: operasi satu tahap
Defek besar; konservatif
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 50-100 mg/kg BB/4 dosis
Gentamisin: 3-5 mg/kg BB/2-3 dosis
SMF bedha/bedah anak
Defek besar, perawatan konservatif lama 3-4 bulan
Selaput dapat robek, berarti emergency untuk
menutup defek
Perlu
Spesialis bedah/bedah anak
Defek kecil: 7-14 hari
Defek besar: 3-4 bulan
Defek kecil, sembuh normal
Defek besar, herniasi ventralis
Tidak perlu
24
o. Otopsi/Risalah/Rapat
5.
a. Nama Penyakit
b. Diagnosa Banding
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Kriteria Diagnostik
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
6.
Gastroschizis
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik
c.
d.
e.
f.
g.
Menentukan penyebab
Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Terapi
Gastroshizis
Usus berada di luar rongga perut tanpa ada selaput
atau kantong
Pemeriksaan Fisik:
Defek terjadi pada dinding perut lateral kanan umbilical
(pusat) denga usus berada di luar rongga perut tanpa
selaput
Omphalocele yang robek (rupture)
Darah rutin
Spesialis bedah/bedah anak/spesialis anak
Rawat inap
Operasi segera untuk memasukkan usus ke rongga
perut dan menutup defek yang terjadi (duraplasty)
Antibiotik Paska Bedah:
25
h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
F.
BEDAH PLASTIK
1.
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik
d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Penyulit
26
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.
Infeksi
Leakage
Hasil operasi dievaluasi paska bedah (1 minggu dan 3
bulan kemudian)
Spesialis bedah/bedah anak
2 hari pada kasus normal
>2 hari pada yang mengalami komplikasi
5 hari
Hasil opeasi sempurna (bentuk landmark), garis bibir
kiri dan kanan hamper sama (cupd bow, dimple, white
skin roll (merah bibir) sejajar dan lobang hidung
simetris
-
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik
d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi
27
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
3.
Perdarahan
Infeksi
Kematian/nekrose flap
Hasil operasi dinilai berhasil/sukses/sempurna bila:
Defek tertutup normal
Uvula terbentuk normal
Evaluasi kemajuan/perubahan suara dari nasal
escape menjadi suara normal baru sisa dinilai
setelah 2-6 bulan
Minimal 7 hari
1 bulan (penderita dianjurkan makan makanan cair TKT
selama 2-4 minggu)
Defek tertutup dan luka tenang (jahitan tidak perlu
dibuka dipergunakan sutute material)
Pada kasus dengan komplikasi perdarahan perlu
dilakukan reoperasi bila tampon tidak berhasil
Bila masih terdengar suara nasal escape harus
dilakukan pharyngeal flap
Tidak perlu
Penentuan waktu operasi
Luka Bakar
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik
c. Diagnosa Kerja
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
28
h. Penyulit
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. Otopsi/Risalah/Rapat
4.
Trauma Wajah
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik
c. Diagnosa
29
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi
h. Penyulit
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
5.
a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik
c. Differential Diagnosa
30
d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi Mikrobiologi
g. Perawatan RS
h. Terapi
i. Penyulit
j. Tempat Pelayanan
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n.
o.
p.
q.
Masa Pemulihan
Output
PA
Otopsi/Risalah/Rapat
Lymphatic lymphoedema
Kaki Gajah (Elephantiasis)
Pemeriksaan darah tepi pada malam hari
Lymphography
Patologi Klinik
Penyakit Dalam
Anestesi
Spesialis Bedah Plastik
Rawat inap pra bedah plastic 1-2 hari
Perawatan post operasi 2-4 minggu
Konservatif, bila massa kecil selama 6-12 bulan
Operatif
(tindakan
bedah):
eksisi
dengan
rekonstruksi secara bedah plastic
Secara Thompson: eksisi dan aliran pembuluh limfe
dimasukkan kompartemen lebih dalam (otot)
dilakukan 2x operasi
Secara Charles: eksisi dan ditutup dengan skin graft
dilakukan 2x operasi
Secara Kondeleon
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin 1 gr/6 jam, gentamisin 80 mg/8 jam
Sefalosporin
Quinolon
Anifilaria
Perdarahan
Infeksi
Nekrose skin graft/flap
SMF bedah
Perlu
Spesialis bedah/bedah plastic
Konservatif: 6-12 bulan
Operatif: 2-4 minggu
1-2 hari
Sembuh normal
Tidak perlu
Bila meninggal untuk menentukan penyebab kematian
G.
BEDAH VASKULER
1.
Hemoroid
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik
Hemoroid
Pelebaran
vena
dalam
pleksus
hemoroidalis
(interna/eksterna yang menjadi patologik bila terjadi
keluhan atau penyulit)
Berak bercampur darah segar
Adanya benjolan di daerah dubur
Rasa sakit di daerah dubur
31
d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Penyulit
i. Terapi
j. Standard Tenaga
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
Pruritus ani
Anemia ringan
Fisura ani
Carcinoma recti
Pemeriksaan darah rutin
Rektal toucher
Spesialis bedah vaskuler
Grade I & II rawat jalan
Grade III & IV rawt inap
Perdarahan, prolaps (ireponibel)
Infeksi, trombosis, striktur rekti, septic via pottal
Grade I & II non operatif (konservatif):
Diet tinggi serat
Suppositoria berisi laxantia, adstrigen, local
anesthesia, corticosteroid
Antibiotika dan analgetika
Grade III & IV operatif:
Metode langenbeck
Metode whitehead
Khusus grade IV operasi, tidak langsung dilakukan,
dirawat lebih dulu untuk mengembalikan ke grade III
dengan cara:
Duduk berendam dalam lar. PK 1/10.000 selama 15
menit 2x sehari
Kompres dengan lar. garam hipertonik
Pemberian antibiotika dan analgetika
Persiapan Operasi:
Bowel preparation 3 hari pra operasi
Pemeriksaan base line: darah dan urine rutin, masa
bekuan darah, foto thorax, EKG bila usia di atas 40
tahun
Malam menjelang operasi dipuasakan
Pagi menjelang operasi lisma tinggi
Paska Operasi:
Antibiotika: ampisilin + gentamisin + metronidazole,
sefalosporin
+
metronidazole,
quinolon
+
metronidazole
Analgetika
Diet: makanan saring (M1)
Konstipan: tincture opiicrocata selama 3 hari
Spesialis bedah/bedah vaskuler
Perlu bila dilakukan operasi
5-7 hari
Bila ada penyulit dapat lebih lama
2 minggu
Hemoroid telah dibuang, luka operasi sembuh tanpa
komplikasi
-
32
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.
Buerger
a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik
d. Diagnosa Banding
e.
f.
g.
h.
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Penyulit
i. Terapi
j. Standard Tenaga
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
Buerger
Penyakit pembuluh nadi dan pembuluh balik yang
bersifat segmental dari anggota gerak, dimana terjadi
perubahan difusa ketiga lapisan
Intermitten cludicatio
Resting pain
Ulkus/gangrene pada jari kaki
Pulsasi a. dorsalis pedis melemah atau menghilang
Punggung kaki teraba dingin
Bulu jari kaki hilang
Ulkus diabetic
Morbus Hansen
Arterriografi, ultrasound doppler
Bedah vaskuler
Rawat inap persiapan operasi
Perdarahan
Infeksi
Operatif:
Periarterial symphatectomi
Lumbar symphatectomi dengan atau tanpa amputasi
Persiapan Operasi:
Pemeriksaan base line
Darah dan urine rutin
Masa bekuan darah
Foto thorax
EKG bila usia diatas 40 tahun
Malam menjelang operasi dipuasakan
Paska Operasi:
Hentikan merokok seumur hidup
Antibiotika: ampisilin/serfalosporin/quinolon
Analgetika (as mefenamat)
Perawatan luka operasi
Spesialis bedah/bedah vaskuler
Perlu untuk tindakan diagnostic dan operatif
7-10 hari
2 minggu
Keluhan berkurang, daerah nekrose tidak meluas
Perlu menentukan proses infeksi atau kelainan p. darah
-
33