You are on page 1of 33

BEDAH

A.

BEDAH DIGESTIVE

1.

Hernia Inguinalis Lateralis

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosis Banding

e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS

h. Terapi

i. Penyulit

j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
2.

Hernia Inguinalis
Adalah hernia yang melalui annulus inguinalis
internus/lateralis keluar rongga perut melalui annulus
inguinalis eksterna.
Riwayat benjolan pada lipatan paha yang hilang timbul.
Pemeriksaan Fisik:
Massa di daerah lipat paha yang dapat dimasukkan
kembali ke dalam rongga perut.
Annulus inguinalis externus yang melebar.
Impuls pada jari bila penderita mengedan.
Hidrokel
Varikokel
Pembesaran kelenjar lymp
Fibroma
Laboratorium rutin untuk persiapan pembedahan
Spesialis bedah digestif
Rawat inap untuk tindakan pembedahan.
Segera bila hernia inkarserata, stranggulata.
Biasa bila hernia reponibilis.
Herniorraphy.
Paska Bedah:
Amxycillin/Ampicillin
Sefalosporin
Quinolon
Inkarserasi atau strangulasi merupakan penyulit
yang sering dijumpai, bila dibiarkan dapat
menimbulkan kerusakan pada organ yang terjepit.
Setelah pembedahan dapat terjadi haematoma.
Perlu
Spesialis bedah/bedah digestif
2-3 hari
Tidak dijumpai lagi hernia (sembuh)
Perlu bila telah terjadi nekrose isi kantung hernia
Perlu

Apendisitis Akut

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

Apendisitis Akut
Peradangan apendiks vermivormis akut
Anamnesis: perut kanan bawah menetap diikuti
febris, mual dan muntah
Pemeriksaan fisik: tanda-tanda peritonitis local perut
kanan bawah RT nyeri tekan pada daerah lingkaran

d. Diagnosis Banding

e.
f.
g.
h.

Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Terapi

i. Penyulit

j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Penyembuhan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
3.

rectum jam 9-12


PID
KET
DHF
Divertikulitis
Laboratoium: leukositosis
Spesialis bedah/bedah digestif
Rawat inap segera
Bedah apendektomi.
Pra bedah: metronidazole 500/supp
Paska Bedah:
Ampisilin + gentamisin dengan atau tanpa ampisilin
Sefalosporin generasi II
Quinolone selama 5-7 hari
AB perenteral diberikan selama 3 hari.
Karena Penyakit:
Infiltrat apendiks
Abses apendiks
Perforasi apendiks
Perlu
Spesialis bedah digestif
2-3 hari
5-7 hari paska bedah
Sembuh total
Perlu untuk diagnosa pasti
Perlu

Nyeri Akut Perut Kanan Atas

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosis Banding

e. Pemeriksaan Penunjang

f. Konsultasi

Nyeri Akut Perut Kanan Atas


Nyeri yang datangnya tiba-tiba dengan intensitas yang
sangat seperti terbakar.
Riwayat nyeri mendadak daerah abdomen kanan
atas/epigastrium. Nyeri dapat menjalar ke daerah
pinggang ke bawah dan ke arah bahu atau
dirasakan menembus ke belakang. Nyeri dapat
bersifat kolik atau terus-menerus.
Demam
Mual dan muntah
Pemeriksaan fisik: tanda-tanda peritonitis local
daerah abdomen kanan atas.
Kolisistitis akut
Pankreatitis akut
Perforasi tukak peptik
Laboratorium:

Rutin

Khusus: faal hati, amylase darah dan urine, USG/Xray


Spesialis bedah digestif/penyakit dalam

g. Perawatan RS
h. Terapi

i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Masa Penyembuhan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
4.

Rawat inap segera


Konservatif:
Puasa
Pemasangan pipa lambung
IVFD
Cimetidine
Operatif: pembedahan akan dilakukan bila peritonitis
meluas melebihi satu kuadran atau ada udara bebas
pada foto abdomen.
Paska Bedah:
Ampisilin + gentamisin
Sefalosporin k/p metronidazole
Quinolone
SMF Bedah
Peritonitis umum dan sepsis
Perlu
Spesialis bedah/bedah digestif
4 minggu
Sembuh tanpa perforasi
Perlu untuk menentukan proses infeksi kronis atau
keganasan
Perlu

Peritonitis Diffusa

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Pemeriksaan Penunjang

d. Penyebab

e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi

Peritonitis Diffusa
Anamnese:
Nyeri seluruh lapangan perut
Datangnya tiba-tiba dan menetap
Demam (+)
Pemeriksaan Fisik:
Nyeri tekan dan lepas pada abdomen
Muscular rigidity (dinding perut memapan)
Peristaltik melemah-menghilang
Colok Dubur:
Sphincter ani: longgar
Mukosa: nyeri seluruh lapangan
Laboratorium:

Darah rutin: lekositosis

Elektrolit darah
X-ray:

Photo polos abdomen: air fluid level

Photo thorax: pneumoperitoneum


Penyebaran infeksi (perporasi appendiks dan lainlain)
Perforasi saluran cerna
Spesialis bedah digestif
Segera rawat inap
Penanggulangan Darurat:

h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit
j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
5.

Puasa
NGT
Resusitasi cairan
Kateter
Antibiotic Pra Bedah:
Gentamisin 80 mg IV
Metronidazol 500 mg IV (drips/infusion)
Sefalosporin
Penanggulangan Definitive: laparatomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gram/6 jam iV
Gentamisin: 80 mg/8 jam IV
Metronidazole: 500 mg/8 jam
Selama 5-7 hari sambil menunggu kultur/s-test
SMF Bedah
Sepsis: cari dan atasi penyebab
Adhesion: operatif
Perlu
Ahli bedah/bedah digestif
10-14 hari
21-28 post operasi
Sembuh total
Perlu
Perlu

Ileus Obstruktif

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Pemeriksaan Penunjang

d. Penyebab

Ileus Obstuktif
Anamnese:
Nyeri kolik di abdomen
Muntah-muntah
Tidak dijumpai bab dan flatus
Perut gembung (distensi)
Pemeriksaan Fisik:
Perut distensi, kadang ada darmsteifung dari NGT
keluar cairan hijau dan faeculant.
Peristaltik meninggi (borborigmi/metalik sound)
Colok Dubur:
Ampula rekti kosong
Teraba massa (ca recti)
Sarung tangan: lender (+), darah (+/-)
Laboratorium:

Darah rutin (ht karena dehidrasi)

Elekrtolit
X-ray:

Foto polos abdomen

Erect: air fluid level


Sumbatan:

e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi

h. Penyulit

i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
6.

Intra lumen: tumor, bolus ascariasis


Dinding lumen volvulus, invaginasi
Ekstra lumen: hernia incarcerate
Spesialis bedah/bedah digestif
Segera rawat inap
Penanggulangan Konservatif (Adhesi) 2x24 jam:
Puasa
NGT
Resusitasi cairan + elektrolit
Kateter
Antibiotik Pra bedah:
Ampisilin + gentamisin
Sefalosporin
Quinolone
Penanggulangan Definitif (Operatif): laparatomi jika
gagal
dengan
penanggulangan
konservatif/penyebabnya tumor dan lain-lain.
Antibiotik:
Ampisilin inj: 1 gram/6 jam iV
Gentamisin inj: 80 mg/8 jam IV selama 3x24 jam +
metronidazole bila terjadi perforasi atau komplikasi
Peritonitis diffusa operatif
Sepsis atasi penyebab
Adhesion operatif
Perlu
Spesilis bedah/bedah digestif
10-14 hari
21-28 hari post op
Sembuh total
Perlu
Perlu

Trauma Tumpul Abdomen

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Pemeriksaan Penunjang

Trauma Tumpul Abdomen


Anamnese: riwayat trauma di daerah abdomen,
pinggang sakit pada perut.
Pemeriksaan Fisik:
Terlihat jelas pada abdomen (hematom, bulging atau
eskoriasi)
Dijumpai nyeri tekan/ketok
Lokal muscular rigidity (+)
Pekak hati menghilang
Peristaltik menghilang
Balans sign (+), kern signs (+), sergesser sign (+)
Laboratorium:

Darah rutin (hb serial dilakukan 3 kali)

Vonsteny test
X-ray: photo polos abdomen (erect LLD, supine posisi)

d. Penyebab
e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi

h. Penyulit

i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat

DPL: diagnosis peritoneal lavage dengan anestesi local


di kamar bedah bila:

Klinis akut abdomen tidak khas, disertai penurunan


hb dan ht

Peritonismus (+)

Penderita tidak dalam hypovolemik shock


Konservatif bila:

Eriytrosit 50.000/mm3
Operatif bila DPL:

Erytrosit 100.000/ mm3 atau macros

Bila ada sisa makanan

Leukosit 500/ml

Amilase 175m/100cc
Perdarahan organ visceral
Perforasi hollow organ
Spesialis bedah/bedah digestif
Segera rawat inap
Konservatif/observasi
Operatif (peritonitis/perforasi/perdarahan)
Penanggulangan Darurat:
Puasa
NGT
Resusitasi cairan
Cateter
Antibiotik:
Ampisilin inj: 1 gram/6 jam
Gentamisin inj: 80 mg/8 jam
Metronidazol: 500 mg/8 jam bila terjadi perforasi
selama 3-5 hari
Perdarahan: transfuse darah (WBC)
Sepsis: atasi penyebab
Adhesion: operatif
Perlu
Ahli bedah
10-14 hari
21-28 hari post op
Sembuh total
Perlu
Perlu

B.

BEDAH ORTHOPAEDI

1.

Fraktur

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

Fraktur
Terputusnya kontinuitas tulan dan atau tulang rawan
Adanya riwayat cidera seperti: jatuh, benturan langsung
atau kecelakanaan lalu lintas
Pemeriksaan Fisik:

d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang

f. Konsultasi
g. Perawatan RS

h. Terapi

i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit

Look/inspeksi: bengkak, deformitas, kelainan bentuk


Feel/palpasi: nyeri tekan, local pada tempat fraktur
Movepment-gerakan: gerakan aktif askit, gerakan
pasif sakit krepitasi
Fraktur
Pemeriksaan Radiologi:

Nampak 2 sendi

2 pandang (AP lateral)


Spesialis bedah orthopaedi
Rawat inap untuk tindakan pembedahan:
Segera bila fraktur terbuka, gangguan NVD
Elektif bila fraktur tertutup
Untuk fraktur tertutup tergantung jenis/type fraktur:
Hanya proteksi
Immobilisasi dengan eksternal splinting (tanpa
reduksi)
Reduksi tertutup dengan manipulasi diikuti
immobilisasi
Reduksi tertutup dengan kontinuitas fraktur diikuti
immobilisasi
Reduksi tertutup yang diikuti dengan brace fraktur
fungsional
Reduksi tertutup dengan manipulasi yang diikuti
dengan fiksasi ekletal internal
Reduksi tertutup dengan manipulasi yang diikuti
dengan fiksasi ekletal internal
Reduksi terbuka yang diikuti dengan fiksasi ekletal
internal
Eksisi dari fragmen fraktur dan diganti dengan
endoprosthesis
Untuk fraktur terbuka:
Cleansing of the wound benda-benda asing harus
dicuci dengan irigasi atau NaCl 0.9%
Eksisi jaringan non vital
Bila luka kecil fraktur diobati secara tertutup setelah
dibersihkan
Bila luka luas: traksi skeletal, eksternal fiksasi
Penutupan luka situasional/rawat terbuka
Antibiotik:
Cephalosporin
Quinolone selama 10-14 hari
ATS 1500/3000 IV atau TT 0.5 cc
SMF Bedah
Infeksi
Delayed union
Non union
Avascular necrosis
Mal union

k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. PA
o. Output
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.

Stifness/kaku sendi
Spesialis bedah/bedah orthopaedi
3 hari s/d 3 bulan
4-6 minggu
Tidak perlu (trauma).
Perlu bila curiga fraktur patologis
Terjadi union tulang
Perlu

Osteomielitis

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang

f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi

i. Tempat Pelayanan

Osteomielitis
Infeksi tulang dan mielum secara primer atau sekunder
(perkontnuitatum)
Osteomielitis Primer:
Ada riwayat fraktur terbuka
Luka tembus (senjata api)
Paska operasi
Beberapa hari kemudian temperature cepat
meningkat
Osteomielitis Sekunder:
Perluasan dari infeksi jaringan lunak di sekitarnya
Artheritis septic pada sendi yang berdekatan
Pemeriksaan Fisik:
Look/inspeksi: bengkak, kemerahan, gerakan
ekstremitas tersebut terhambat, oedema.
Fell/palpasi: nyeri tekan, hangat.
Move/gerakan: keterbatasan gerakan sendi bila lesi
dekat persendian, menolak untuk digerakkan
Septik arthritis
Selulitis
Laboratorium:

Leukositosis

LED meningkat

Kultur darah (+)

Anemia
Radiologi

Dini: 10 hari pertama normal, setelah 2 minggu


pembentukan tulang baru, elevasi periost.

Late: tulang sclerosis, gambaran involucum


sequester
Spesialis bedah/bedah orthopaedi
Rawat inap untuk tindakan pembedahan
Immobilisasi
Analgetik
Antibiotik: cephalosporin berdasarkan kultur dan
sensiviti test kalau akut tanpa kultur/s-test, quinolone
Abses: drainase, bila perlu drainase
SMF Bedah

j. Penyulit
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
3.

Dini: septicemia
Lanjut: osteomielitis, fraktur patologi, nephritis
Spesialis bedah/bedah orthopaedi
1 minggu s/d 1 bulan
2 minggu
Infeksi terkontrol dan menyembuh
Perlu bila dicurigai proses keganasan
Perlu

Dislokasi

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Diagnosa Kerja
d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Perawatan RS

g. Terapi

Dislokasi
Adanya riwayat cedera seperti terjatuh, benturan
langsung atau tidak dan habitualis. Kondisi ini harus
mendapatkan penanganan segera. Pemeriksaan Fisik:
Look/inspeksi: bengkak deformitas/kelainan bentuk
pemendekan
Feel/palpasi: nyeri tekan local, teraba bongkol tulang
tidak pada posisi yang benar
Move/pergerakan: gerakan aktif sakit, gerakan pasif
sakit
Diskolasi
Pemeriksaan Radiologi:

Tampak 2 sendi (proksimal dan distal) dislokasi

Tampak 2 sudut pandang (proyeksi) AP/lateral


Spesialis bedah orthopedic
Rawat inap untuk penanganan reposisi dengan
anestesi umum (akut/emergensi)
Elektif bila dislokasi sudah lama (terlantar)
Reposisi Tertutup
Reposisi Terbuka
Imobilisasi
Analgetika
Dislokasi Sendi Siku:
Reposisi tertutup, bila reposisi tertutup tidak berhasil,
reposisi terbuka
Komplikasi: cedera n. radialis, drop hand.
Dislokasi Sendi Bahu:
Reposisi tertutup, berhasil
Dengan lengan bawah digantung
Dengan sling: imobilisasi selama 3 minggu
Komplikasi: dislokasi berulang, cedera n. axillaries
Pada kasus disertai interposisi dengan m. biseps
diperlukan reposisi terbuka
Disloksai Sendi Paha:
Reposisi tertutup, bila berhasil
Immobilisasi dengan traksi kulut selama 4 minggu
Bila reposisi tertutup tidak berhasil atu pada
dislokasi lama (terlantar) dilakukan reposisi terbuka

h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit

j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Output
m. PA
n. Otopsi/Risalah/Rapat

C.

BEDAH UROLOGI

1.

Batu Ginjal

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Terapi

g. Perawatan RS

h. Tempat Pelayanan
i. Standard Tenaga
j. Penyulit
k. Informed Consent

Komplikasi: avaskular nekrosis,


degeneratif joint disease
SMF Bedah
Dislokasi Disertai:
Fraktur
Avaskular nekrosis
Habitualis (berulang)
Kaku sendi
Spesialis bedah/bedah orthopaedi
2 haris/d 2 bulan
Reposisi baik/stabil
Perlu

post

traumatic

Batu Ginjal
Nyeri pinggang bisa disertai kolik
Dapat terjadi hematuria
Upper urinary tract infection
Cholisistitis
Colic abdomen

BNO/IVP

USG abdomen

RFT

Analysa batu (paska bedah)


Sub bagian bedah urologi
Medik:
Olahraga
Banyak minum
Bedah:
Neprolitotomy
Pyelolitotomy
Extended pyeolitotomy
Antibiotik:
Ampisilin
Sefalosporin
Quinolon
Bila penderita akan dioperasi
Hematuria
Uremia
SMF bedah/bedah urologi
Spesialis bedah/bedah urologi
Perdarahan/infection
Uremia
Perlu

10

l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA/Kimiawi
p. Otopsi/Risalah Bedah
2.

Batu Ureter

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Terapi

g. Perawatan RS
h. Tempat Pelayanan
i. Standard Tenaga
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA/Kimiawi
p. Otopsi/Risalah Bedah
3.

12 s/d 16 hari
14 s/d 241 hari
Batu terbuang dan luka operasi sembuh
Analisa batu
Perlu

Batu Ureter
Nyeri pinggang bisa disertai kolik
Dapat terjadi hematuria
Apendicitis untuk batu ureter 1/3 bagiah kanan
bawah
Cholisistitis
Colic abdomen

BNO/IVP

USG abdomen

Retrograde PG

Antegrade PG

Kultur urine k/p


Sub bagian bedah urologi
Medik:
Olahraga
Banyak minum
Antibiotik:
Cotrimoksazol 2x2 tab
Ampisilin/quinolone
Bedah: ureterolitotomy
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin injeksi: 1 gr/6 jam
Gentamicin injeksi: 80 mg/8 jam selama 3-5 hari
Bila penderita akan dioperasi
Hematuria
Rumah Sakit Kelas B/A
Spesialis bedah/bedah urologi/penyakit dalam
Perdarahan/infeksi
Perlu
10 s/d 14 hari
14 s/d 18 hari
Batu telah dibuang dan luka operasi menyembuh
Analisa batu
Perlu

Batu Kandung Kemih

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

Batu Kandung Kemih


Buang air kecil tersendat-sendat
Kadang menetes
Nyeri pada buli-buli

11

c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Terapi

g.
h.
i.
j.

Perawatan RS
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Penyulit

k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA/Kimiawi
p. Otopsi/Risalah Bedah
4.

Hydrokel

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis
d. Diagnosa Banding

e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Terapi

h.
i.
j.
k.

Cystitis
Stricture uretra

BNO/IVP

USG abdomen

RFT
Sub bagian bedah urologi
Medik:
Olahraga
Banyak minum
Antibiotik: cotrimoksazol 2x2 tab
Bedah: section alta
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin inj: 1 gr/6 jam
Gentamisin inj: 80 mg/8jam selama 3-5 hari
Oral: cotrimoksazol 2x2 tab
Bila penderita akan dioperasi
SMF bedah
Spesialis bedah/bedah urologi
Fistel
Infection
Perlu
6 s/d 8 hari
8 s/d 10 hari
Batu terbuang/luka operasi sembuh
Analisa batu
Perlu

Perawatan RS
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Penyulit

Hydrokel
Berlonggoknya cairan pada skrotum dapat komunikan
atau non komunikan
Benjolan pada kantung buah pelir
Tidak dijumpai nyeri
Ca testis
Orchitis
Hernia
Transluminasi test
Sub bagian bedah urologi
Bedah: hydrocelectomy
Antibiotik:
Ampisilin
Sefalosporin
Quinolone
Bila penderita akan dioperasi
SMF bedah
Spesilis bedah/bedah urologi
Haematoma
Infeksi

12

l. Informed Consent
m. Lama Perawatan
n. Masa Pemulihan
o. Output
p. PA
q. Otopsi/Risalah Bedah
5.

Hypertropy Prostat (BPH)

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosa Banding

e. Pemeriksaan Penunjang
f.
g.
h.
i.

Perlu
4 s/d 6 hari
6 s/d 10 hari
Sembuh dan hidrokel tidak rekuren
Perlu

Konsultasi
Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Terapi

j. Perawatan RS

k. Penyulit

l. Informed Consent
m. Lama Perawatan
n. Masa Pemulihan

Hypertropy Prostat (BPH/Hypertropi Prostat Benigna)


Pembesaran prostat dengan keluhan obstruksi dan
iritasi berkemih
Buang air kecil tidak lampias
Dapat terjadi haematuria
Nyeri buang air kecil
Buang air kecil mengedan
Ca prostate
Prostatitis
Prostatisme
Stricture uretra
BNO/IVP
USG abdomen
Sub bagian bedah urologi
SMF bedah
Spesialis bedah/bedah urologi
Medik:
Alpa blokero: doxazosin mesylate 1x1 tab, prazosin
1x1 tab
Tab finasteride 1x1
Pygeum africanum extr 2x50 mg
Bedah:
Open prostatectomy
Transuretral resection (TUR-P)
Antibiotik: cotrimoksazol 2x2 tab
Antibiotik Paska Bedah:
Gentasmisin 80 mg/8 jam selama 1-3 hari
Ampisilin/quinolon/sefalosporin
Oral: cotrimoksazol 2x1 tab
Bila penderita akan dioperasi
Hematuria
Acut retensi
Perdarahan
Infeksi
Fistel
Uremia
Perlu
15 s/d 21 hari
22 s/d 28 hari

13

o. Output
p. PA
q. Otopsi/Risalah Bedah
6.

Tumor Ginjal

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Diagnosa Banding

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Terapi

g.
h.
i.
j.

Tempat Pelayanan
Standard Tenaga
Penyulit
Prognosa

k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah Bedah
7.

Sembuh dari gangguan obstruksi dan iritasi saluran


kemih bagian bawah
Perlu, menyingkirkan proses keganasan
Perlu

Tumor Ginjal
Gejala klasik, trias: hematuri sejak awal hingga akhir
miksi, nyeri, teraba tumor
Penurunan berat badan perlu diperhatikan
Pada pemeriksaan umumnya tidak menunjukkan
kelainan
Hydroneprosis
Kista ginjal
Pielonefritis
Laboratorium urine dan darah
BNO/IVP
USG ginjal
CT-scan
Renal angiography
RFT
Patologi anatomi/spesialis anak
Operative: radical nefrektomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gr/6 jam, gentamisin: 80 mg/8 jam
selama 3-5 hari
Sefalosporin
Quinolon
Kemoterapi
SMF bedah
Spesialis bedah/bedah urologi
Metastase: paru, liver, bone, lymph node, adrenal gland
Kemungkinan kelangsungan hidup 5 tahun, wanita
lebih besar dari pada pria
Perlu
15 s/d 21 hari
22 s/d 28 hari
Sembuh
Perlu
Perlu

Tumor Buli-buli

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis
c. Diagnosa Banding

Tumor Buli-buli
Hematuri makroskopik
polakisuria, nyeri flank
Sistitis
Prostatitis

tanpa

rasa nyeri,

disuria,

14

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Terapi

g. Penyulit
h. Prognosa
i. Tempat Pelayanan
j. Standard Tenaga
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah Bedah
8.

Laboratorium darah dan urin


BNO/IVP: adanya filling defect
Sistoscopy/biopsy
Patologi anatomi
Operative:: TUR buli-buli sistektomi
Antibiotik Paska Bedah:
Inj ampisilin: 1 gr/6 jam
Inj gentamisin: 80 mg/8 jam selama 3 hari
Sefalosporin/quinolon
Oral: cotrimoksazol 2x2 tab
Analgetik
Radioterapi
Kemoterapi:
M-VAC: Methotrexate, dosis 30 mg/m2 IV; Vinblastin,
dosis 3 mg/m2 IV; Doxorubicin, dosis 30 mg/m2 IV;
Ciplatin, dosis 70 mg/m2 IV
CISCA: Cyclophosphamide, dosis 400 mg/m2 IV;
Doxorubicin, dosis 40 mg/m2 IV; Ciplatin, dosis 60
mg/m2 IV
Metastase: paru, liver, bone, lymph node
Bergantung TNM system (stadium klinis)
SMF bedah
Spesialis bedah/bedah urologi
Perlu
15 s/d 21 hari
22 s/d 28 hari
Sembuh
Perlu
Perlu

Tumor Testis

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Diagnosa Banding
d. Konsultasi
e. Pemeriksaan Penunjang

f. Terapi

Tumor Testis
Pembesaran testis yang tidak terasa sakit/massa di
scrotum, abdominal pain, anorexia, nausea, muntah,
penurunan berat badah, pembesaran kelenjar lymph
regional
Orchitis
Hematocel
Patologi anatomi/spesialis anak
Laboratorium urine dan darah
USG
CT-scan
Tumor marker: alpha-fetoprotein, beta-HCG lactic,
acid dehydrogenase
Operative: radical orchidectomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gr/6 jam
Gentamisin: 80 mg/8 jam selama 1-3 hari

15

g. Penyulit
h. Prognosa
i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah Bedah
9.

Radiotherapi
Chemotherapi:
Bleomycin, dosis: 30 mg IV
Etoposida, dosis: 120 mg/m2 IV
Cisplatin, dosis: 20 mg/m2 IV
Metastase: kelenjar getah bening para aorta, paru, liver
Bergantung: stadium tumor dan jenis cell
Perlu
Spesialis bedah/bedah urologi
5-7 hari
15-21 hari
5 tahun harapan hidup sesuai stadium
Perlu (untuk diagnosa pasti)
Perlu

Carcinoma Prostat

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Diagnosa Banding

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Terapi

g. Perawatan RS
h. Tempat Pelayanan
i. Standard Tenaga

Carcinoma Prostat
Buang air kecil mengedan
Haematuria
Nyeri buang air kecil
Hyperplasia prostate
Prostatitis
Prostatisme
Stricture uretra
BNO/IVP
USG
Biopsi prostate
PSA (lab)
Sub bagian bedah urologi
Medik: hormonal
Flutamid acid (fugerel) 1x1 tab
Injeksi tapros 1 vial/bulan untuk pasien prostate ca
stage i-II
Bedah:
Bilateral orchidectomy
Total prostatectomy
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1gr/6 jam, gentamisin: 80 mg/8 jam
Sefalosporin
Quinolon
Oral:
Cotrimoxazole 2x1 tab (untuk pasien prostate ca
stage II-III)
Bila penderita akan dioperasi
Haematuria
Rumah sakit kelas B/A
Ahli bedah/ahli bedah urologi

16

j. Penyulit

k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah Bedah

Perdarahan
Fistel
Uremia
Perlu
15 s/d 21 hari
22 s/d 28 hari
Perlu
perlu

D.

BEDAH ONCOLOGY

1.

Struma

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnosis

c. Diagnosa Banding

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi

f. Rawatan RS
g. Terapi

Struma
Morfologi: pembesaran kelenjar di leher depan
(regiocolianterior), bergerak ke atas waktu menelan,
nyeri (-), konsistensi kenyal
Difusa: batas tegas
Nodosa: batas tegas
Multi nodosa: dijumpai beberapa benjolan
Fisiologi:
Toxic/tanda-tanda hipertiroidi: palpitasi, fine tremor,
banyak berkeringat, BMR meningkat
Non toxic/eutiroid
Carcinoma thyroid
Thyroiditis
Kista thyroid
Kista duct. Tyroglossus
Patologi anatomi: biopsy aspirasi & pem.
Hispatologis
Laboratorium: darah dan urine rutin, haemorragic
screening test, LFT, RFT, KGD ad random, T3 dan
T4
Foto thorax
EKG
Spesialis bedah oncology
Spesialis patologi anatomi
Spesialis patologi klinik
Spesialis penyakit dalam
Dirawat segera, terutama struma toxic
Struma toxic dirawat sampai euthyroid
Sub total lobectomy
Sub total thyroidectomy
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 g/6 jam selama 1-3 hari
Analgetik
Oral: amoksisilin, sefalosporin, quinolon

17

h. Penyulit
i. Standard Tenaga
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah Bedah
2.

Tumor Jinak Payudara

a. Nama Penyakit
b. Kriteria
c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi
f. Rawatan RS
g. Terapi

h. Penyulit
i. Standard Tenaga
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah Bedah
3.

Cedera n. recurrent laryngeus


Seroma/hematoma
Spesialis bedah/bedah onkologi
Perlu sejelas mungkin tertulis maupun lisan
Struma toxic 32 s/d 35 hari
Struma non toxic 7 s/d 10 hari
Struma toxic 2 bulan
Struma non toxic 15 hari
Sembuh, tanda-tanda toxic klinis menghilang
Konfirmasi paska bedah
Perlu

Tumor Jinak Payudara (Fibro Adenoma Mammae)


Benjolan di payudara, konsistensi kenyal, batas tegas,
mobilitas +/-, Nyeri +/-, discharge (-), kemerahan (-),
dimpling (-), pembesaran KGB
Galacto cell
Ca mammae
PA: aspirasi biopsy
Lab: rutin
Radiologi
Spesialis bedah onkologi/patologi anatomi
Rawat inap selama operasi
Eksisi
Alternatif: quadranektomi
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin 1 gr/6 jam IV selama 1-3 hari
Sefalosporin/quinolone
Analgetik k/p
Seroma
Spesialis bedah/bedah onkologi
Perlu
4-7 hari
10 hari
Sembuh
Penilaian pasca bedah
Perlu

Ca Thyroid

a. Nama Penyakit
b. Kriteria

Ca Thyroid
Benjolan di leher/pembesaran kel. Tiroid
Bergerak waktu menelan
Konsistensi keras
Pembesaran KGB +/ Biasanya umur > 40 tahun
Batas tegas, kelumpuhan pita suara +/-

18

c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang

e. Rawatan RS
f. Konsultasi

g. Terapi

h. Penyulit
i. Standard Tenaga
j. Informed Consent
k. Lama Perawatan
l. Lama Pemulihan
m. Prognosa
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
4.

Struma
Nasopharing carcinoma
Scanning
USG
Radiologi
Patologi anatomi
Bone survey
Foto leher
Laringoskopi
Lab: rutin
LFT/RFT
Kalsitonin
Rawat segera
Bedah onkologi
Radiologi
Patologi anatomi
Patologi klinik
Penyakit Dalam
Total thyroidectomy
Near total thyroidectomy/lobectomy/isthmulobectomy
Alternatif diikuti:
Radikal neck dissecti (limfe +)
Radiotherapy pada type undifferentiated ca thyroid
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 1 gr/6 jam IV selama 1-3 hari
Analgetik
Cedera pita suara
Cedera n. recurrent pada ca stadium lanjut
Spesialis bedah/bedah urologi
Perlu
Operabel: 10-20 hari
Tergantung keluhan dari metastase
Operasi: 1 bulan
Radiotherapy tergantung perjalanan metastasenya
Ditentukan oleh stadium dan histopatologinya
Moralitas rendah
Perlu untuk penilaian paska operasi
Perlu

Tumor Ganas/Kanker Payudara (KPD)

a. Nama Penyakit
b. Kriteria

Tumor Ganas/Kanker Payudara (KPD)


Benjolan pada payudara, konsistensi keras, nyeri (+),
konsistensi keras, nyeri (+), batas tidak tegas,
permukaan tidak rata, discharge (+), warna kemerahan,
mobilitas +/-, gambaran kulit jeruk (peau deorange),
satelit nodule (+), bisa dijumpai dimpling, disertai
rektrak-I nipple, wanita dengan factor resiko (+)

19

c. Diagnosa Banding
d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi

f. Rawatan RS
g. Terapi

Fibrikistik payudara
Radiologi: mammografi, foto torak, bone scan/bone
survey (pada stadium lanjut)
PA: aspirasi biopsy
Laboratorium: rutin, fungsi hati, fungsi ginjal,
haemorrhagic screening test, KGD, estrogen
receptor, lipid profile
Spesialis bedah onkologi
Spesialis patologi anatomi
Spesialis radiology: untuk radiotherapy
Spesialis penyakit dalam: terutama untuk penilaian
system kardiovaskuler, penatahan/scan hepar
(system hepatobilier), endokrin metabolisme dan
kelainan sistemik lainnya
Rawat inap segera
Stadium I
Radical Mastectomy/modified radical mastectomy
Alternatif: Simple mastectomy + radiasi + adjuvant
chemotherapy; breast concerving treatment (BCT)
Catatan: setelah RM/MRM, jika pemeriksaan
histopatologi diseksi axilla KGB: (-) observasi/follow
up, (+) radiasi regional + adjuvant chemotherapy
Stadium II
Radical mastectomy/modified radical mastectomy
Radiasi 4000-6000 rad
Adjuvant chemotherapy: CMF/CAF 6 siklus setiap 4
minggu sekali
Alternatif: simple mastectomy + radiasi + adjuvant
chemotherapy
Stadium IIIA
Simple mastectomy + radiasi + adjuvant
chemotherapy (CMF/CAF)
Catatan:
Untuk pasien yang operable: stadium I, II, IIIA untuk
penutupan
luka/defek
diperlukan
tandur
kulit/skingraft
Stadium IIIB
Radiasi + chemotherapy + hormonal
Radiasi: loko regional
Chemoth: CMF/CAF 12 siklus
Hormonal:
tergantung pemeriksaan
estrogen
receptor (ER), JER (+), radiasi + hormonal +
chemotherapy, jika ER (+) radiasi + chemotherapy +
hormonal
Setelah Radiasi:
Residu tumor (-): tunggu relaps, lalu beri hormonal
Residu tumor (+): pre-menopause: oophorectomy, 15 tahun menopause: ER (+) bilateral ophorectomy
ER (-) hormonal, post menopause: hormonal

20

h. Penyulit

i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan

l. Masa Pemulihan
m. Output

n. PA
o. Masa Pemulihan
p. Otopsi/Risalah/Rapat

inkubitif/addiktif
Therapy hormonal ditunggu 6-8 minggu untuk
melihat respon (+) hormonal dilanjutkan, respon (-)
diberikan chemotherapy CMF/CAF
Stadium IV
Pre-menopause: bilateral, respon (+): tunggu relaps
lalu beri tamoxicen, respon (-): chemotherapy
1-5 tahun menopause: ER (+) 1, ER (-) 3
Post menopause: obat-obat hormonal aktif/in aktif,
bila gagal: chemotherapy, antibiotic paska bedah:
ampisilin/sefalosporin/ quinolon
Hematoma/seroma
Flap yang nekrosis/tandur kulit loss/keloid
Limfedema
Gangguan gerakan sendi bahu pada sisi operasi
Perlu sejelas mungkin tertulis maupun lisan
Spesialis bedah/bedah onkologi
Untuk yang operable minimal 2 minggu
Untuk yang in operable tergantung pada keluhan
penderita yang berhubungan dengan metastase jauh
dan kelainan local
Mastectomy radical klasik: 14 hari
MRM: 30 hari
Ketahanan hidup 5 tahun dan 10 tahun pada
stadium I, II, IIIA lebih baik dibandingkan stadium IIIB
dan IV
Perlu tindak lanjut yang sistemis
Perlu penilaian paska bedah (histopatologi) kalau
memungkinkan fasilitas frozen section (durante
operasi)
4 minggu
Perlu

E.

BEDAH ANAK

1.

Atresia Ani (Impreforate Anus)

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang

Atresia Ani (Imperforate Anus)


Akut abdomen pada bayi akibat tidak adanya anus
sejak lahir
Bayi baru lahir tidak dijumpai anus, perut kembung.
Pemeriksaan Fisik:
Tidak dijumpai anus dan diketemukan tanda obstruksi
saluran cerna kadang-kadang dijumpai: fistel,
rektrovesika/rekto
urethra,
rekto
vagina/rektovestibulair/rektoperineal
Foto thorax, foto polos abdomen (tegak)
Foto invertogram (wangensteen rice)

21

f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi

i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.

Pemeriksaan laboratorium untuk tindakan bedah


Spesialis bedah/bedah anak/anak
Tindakan resusitasi, dekompresi untuk tindakan bedah
Segera:
Letak tinggi dan intermediate: kolostomi
Letak rendah: anoplasti
Definitif:
PSA: usia 6-12 bulan
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin + gentamisin
Sefalosporin
Quinolon
SMF bedah/bedah anak
Obstruksi saluran cerna dengan segera akibatnya
Paska bedah: inkontinentia alvi dan stenosis
Perlu
Spesialis bedah/bedah anak
Kolostomi: 7-10 hari
PSA: 10-14 hari
Sembuh dengan partial inkontinentia
Sembuh dengan kontinentia (normal)
Tidak perlu
Bila meninggal perlu otopsi untuk menentukan
penyebab kematian

Intususepsi (Invaginasi)

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang

f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Terapi

Intususepsi (Invagina)
Akut badomen oleh karena masuknya segmen usus
bagian proksimal ke bagian distal
Insiden tertinggi: usia 3-12 bulan
Gejala yang ditimbulkan obstruktif saluran cerna
Pemeriksaan fisik:
Nyeri perut bersifat kolik
Teraba massa tumor di abdomen
Defekasi mengandung lender dan darah
Foto thoraks (tegak)
Foto polos abdomen (tegak)
Foto barium atau gastrografin enema
Spesialis bedah/bedah anak/spesiali anak
Resusitasi dan dekompresi untuk tindakan bedah
abdomen akut atau reduksi dengan tekanan hidrostatik
barium/gastrogafin
Keadaan umum baik dan kurang dari 24 jam dapat
dilakukan tindakan reduksi denga arium/gastrografin
enema
Laparotim untuk tindakan reduksi manual dan bila
gagal dilakukan reseksi usus

22

i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan

n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
3.

Antibiotik Paska Bedah:


Ampisilin + gentamisin
Sefalosporin
RS Kelas C/RS Kelas B/RS Kelas C
Diagnosa terlambat menimbulkan nekrosis, perforasi
dan peritonitis dan meninggal
Perlu
Spesialis bedah/spesialis bedah anak
Reduksi hidrostaik: 5-7 hari
Reduksi manual: 7-10 hari
Reseksi usus: 10-14 hari
Sembuh dengan fungsi saluran cerna baik
Kelenjar limfe mesenterial (lead point)
Bial meninggal perlu untuk menentukan penyebab
kematian

Aganglionosis Kolon Kongenital

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnosis

d. Diagnosa Banding

e. Pemeriksaan Penunjang

f. Konsultasi
g. Perawatan RS

h. Terapi

Aganglionosis Kolon Kongenital (Hirschprung)


Tidak adanya ganglion parasimpatik pleksus auerbach,
sehingga terjadi hipertropi dan distensi pada kolon
proksimal berlebihan
Bayi baru lahir denga ani lengkap, belum mengeluarkan
mekonium 24 jam pertama sesudah lahir, perut
kembung dan kemudian muntah:
Anus lengkap
Perut kembung ke samping (perut kodok)
Pemeriksaan colok dubur, terdapat anorektum
menyempit, waktu jari ditarik keluar faeses dan
udara menyemprot keluar pada 70% kasus
Meconium pluc syndrome
Atresia ilium terminal
Atresia colon
Foto polos abdomen (tegak)
Barium enema
PA dengan biopsy mukosa/muskularis atau frozen
section
Spesialis bedah/spesialis bedah anak
Irigasi dengan NaCl 0.9%
Melengkapi pemeriksaan dan tindakan bedah
Neonati: kolostomi
Usia 6-12 bulan: reseksi kolon
Kolostomi (sementara)
Reseksi kolon aganglion (defenitif)
Antibiotik paska Bedah:
Ampisilin + gentamisin
Sefalosporin
Metronidazole sesuai dosis selama 3-5 hari
Metronidazole drips bila ada kontaminasi

23

i. Tempat Pelayanan
j. Penyulit

k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
4.

Omphalocele

a. Nama Penyakit
b. Defenisi

c.
d.
e.
f.
g.

SMF bedah/bedah anak


Diagnosis terlambat terjadi infeksi enterokolitis dapat
menimbulkan nekrosis dan perforasi kolon,
peritonitis dan meinggal
Sesudah kolostomi: dapat prolaps
Leakage anatomose menimbulkan peritonitis, abse
pervis dan kematian akibat operasi yang lama
Perlu
Kolostomi: spesialis bedah
Reseksi kolon: spesialis bedah anak
Kolostomi: 7-10 hair
Reseksi kolon: 15-20 hari
Sembuh dengan sedikit soilking faeces
Sembuh seperti normal
Diagnosa pasti dan penentuan batas kolon aganglion
Bila meninggal untuk menentukan penyebab kematian

Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Terapi

h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit

j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA

Omphalocele
Bayi baaru lahir dijumpai kantong (selaput) yang berisi
usus dengan atau tanpa hati pada garis tengah
(midline) dinding perut.
Pemeriksaan Fisik:
Dinding perut sebagian tidak ada pada garis tengah,
dan usus tampak dilapisi oleh selaput tipis yang terdiri
dari lapisan peritoneum dan amnion yang kering,
sehingga usus tampak terlihat dari luar
Gastroschizis
Darah rutin
Spesialis bedah/bedah anak/spesiali anak
Rawat inap
Segera:
Defek kecil: operasi satu tahap
Defek besar; konservatif
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin: 50-100 mg/kg BB/4 dosis
Gentamisin: 3-5 mg/kg BB/2-3 dosis
SMF bedha/bedah anak
Defek besar, perawatan konservatif lama 3-4 bulan
Selaput dapat robek, berarti emergency untuk
menutup defek
Perlu
Spesialis bedah/bedah anak
Defek kecil: 7-14 hari
Defek besar: 3-4 bulan
Defek kecil, sembuh normal
Defek besar, herniasi ventralis
Tidak perlu

24

o. Otopsi/Risalah/Rapat
5.

Higroma Kistik Leher

a. Nama Penyakit
b. Diagnosa Banding
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Kriteria Diagnostik

e. Konsultasi
f. Perawatan RS
g. Terapi

h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit

j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
6.

Higroma Kistik Leher (Hygromacolicystic)


Hemangioma
Kista dermoid
Darah rutin
Bayi sejak lahir dengan benjolan pada leher.
Pemeriksaan Fisik:
Benjolan di leher terletak pada region trigonum
posterior leher
Benjolan berbentuk kistik, berkenyal-kenyal dan
lunak dengan transilluminasi (+)
Spesialis bedah/bedah anak
Rawat inap 2-3 hari sebelum operasi
Operasi dengan eksisi total
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin dan gentamisin sesuai dosis
Analgetik
Injeksi bleomycin intra lesion/residu tumor
SMF bedah
Massa tumor yang besar dapat menyusup ke
trachea esophagus atau menyusup ke trachea
esophagus atau pembuluh darah, eksisi total tidak
dapat dilakukan
Perlu
Spesialis bedah, spesialis bedah anak
7-14 hari
Massa besar, dapat rekuren
Massa kecil, sembuh total
Perlu untuk konfirmasi diagnosis
Bila meninggal untuk menentukan penyebab kematian

Gastroschizis

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik

c.
d.
e.
f.
g.

Menentukan penyebab

Diagnosa Banding
Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Terapi

Gastroshizis
Usus berada di luar rongga perut tanpa ada selaput
atau kantong
Pemeriksaan Fisik:
Defek terjadi pada dinding perut lateral kanan umbilical
(pusat) denga usus berada di luar rongga perut tanpa
selaput
Omphalocele yang robek (rupture)
Darah rutin
Spesialis bedah/bedah anak/spesialis anak
Rawat inap
Operasi segera untuk memasukkan usus ke rongga
perut dan menutup defek yang terjadi (duraplasty)
Antibiotik Paska Bedah:

25

h. Tempat Pelayanan
i. Penyulit

j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat

Ampisilin dan gentamisin sefalosporin sesuai dosis


Analgesik/sedative
SMF bedah
Defek yang luas tidak dapat ditutup primer, tetapi
dengan potese
Operasi tertunda usus oedema, akan menyulit
pemasukan usus ke rongga perut
Perlu
Spesialis bedah/bedah anak
7-14 hari
Sembuh total
Tidak perlu
Bila meninggal untuk menentukan penyebab kematian

F.

BEDAH PLASTIK

1.

Sumbing Bibir (Cleft Lip/Labioshizis)

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik

d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi

g. Perawatan RS

h. Terapi

i. Penyulit

Sumbing Bibir (Cleft Lip/labioshizis)


Kelainan bawaan dimana dijumpai celah pada bibir
dapat unilateral atau bilateral
Bibir terbelah sejak lahir
Unilateral/bilateral
Komplete/incomplete
Alveolus terbelah atau normal
Cleft lip unilateral/bilateral
Komplete/incomplete (labioshizis)
Laboratorium rutin darah: Hb, leukosit, diffel, LED
Golongan darah
Kasus bayi/anak: bedah plastic & rekon
DSA (dokter spesialis anak)
Radiologi
Anestesi
Rawat inap pra pembedahan bedah plastic: 1-2 hari
sebelum hari operasi
Dalam kasus anemi/Hb <10%/adanya URI (upper
tract infection), pasien rawat jalan, dimonitor sampai
hasil evaluasi normal
Pembedahan (rekonstruksi, labioplasty)
Pada gnatoschizis dilakukan bone graft + flap
mukosa rongga mulut
Prosedur dpat 1 atau 2 tahap
Operasi dianjurkan sejak usia 3 bulan
Antibiotik paska bedah: ampisilin/sefalosporin dosis
sesuai selama 1-3 hari
Bleeding

26

j. Informed Consent
k. Standard Tenaga
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output

o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.

Infeksi
Leakage
Hasil operasi dievaluasi paska bedah (1 minggu dan 3
bulan kemudian)
Spesialis bedah/bedah anak
2 hari pada kasus normal
>2 hari pada yang mengalami komplikasi
5 hari
Hasil opeasi sempurna (bentuk landmark), garis bibir
kiri dan kanan hamper sama (cupd bow, dimple, white
skin roll (merah bibir) sejajar dan lobang hidung
simetris
-

Cleft Palate (Palatoschizis)

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik

d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang

f. Konsultasi

g. Perawatan RS

h. Terapi

Cleft Palate (Palatoschizis)


Kelainan bawaan dimana adanya hubungan r. mulut
dan hidung
Langit-langit terbelah sejak lahir (bisa juga terjadi
trauma pada daerah oral)
Pada complete: palatum molle dan palatum durum
terbelah
Pada incomplete: hanya palatum molle yang
terbelah
Palatoshizis/cleft palate complete/incomplete
Kasus anak-anak: lab darah lengkap
Kasus dewasa: lab darah lengkap + KGD
Radiologis: bila ada pemeriksaan nandes-copy
memantau gerakan uvula yang terbelah pada waktu
penderita berbicara
Kasus anak-anak: DSA + radiologist
Kasus dewasa: radiologist + ahli speech therapy
Anestesi
Spesialis bedah plastic
Rawat inap 2-3 hari pra bedah
Rawat inap 7 hari paska bedah (untuk monitoring
komplikasi pembedahan/perdarahan dan vitalitas
dari pada flap mukoperiost)
Operasi dianjurkan pada usia 2-5 tahun (diharapkan
suara dapat normal kembali/fungsi area motor bicara
belum sempurna)
Prosedur:
Bila hanya cleft palate dilakukan 1 tahap
Bila cleft dan palate dilakukan 2 tahap
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin + gentamisin
Sefalosporin sesuai dosis selama 3 hari

27

i. Penyulit

j. Informed Consent

k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output

n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
3.

Perdarahan
Infeksi
Kematian/nekrose flap
Hasil operasi dinilai berhasil/sukses/sempurna bila:
Defek tertutup normal
Uvula terbentuk normal
Evaluasi kemajuan/perubahan suara dari nasal
escape menjadi suara normal baru sisa dinilai
setelah 2-6 bulan
Minimal 7 hari
1 bulan (penderita dianjurkan makan makanan cair TKT
selama 2-4 minggu)
Defek tertutup dan luka tenang (jahitan tidak perlu
dibuka dipergunakan sutute material)
Pada kasus dengan komplikasi perdarahan perlu
dilakukan reoperasi bila tampon tidak berhasil
Bila masih terdengar suara nasal escape harus
dilakukan pharyngeal flap
Tidak perlu
Penentuan waktu operasi

Luka Bakar

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik

c. Diagnosa Kerja
d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi

f. Perawatan RS

g. Terapi

Luka Bakar (causal: api, air panas, listrik, radiasi, benda


panas, uap panas, asap panas)
Eritema + pain + bulla + crusta + esker
Pain prict +/ Radiologis: adanya gangguan paru (pada trauma
inhalasi)
Bisa terjadi curling ulcer (pada LB berat)
Luka bakar disebutkan kausanya (et causa) pada
kulit/mukosa
Lab: darah lengkap, elektrolit (K, Na, Cl), AGDA,
KGD
Radiolgis: thorax foto
Pada kasus hemetemesis et causa curling ulcer bila
perlu pemeriksaan endoscopy
Bagian anestesi
Bagian penyakit dalam
Bagian radiology
Bagian cardiologi
Spesialis bedah plastic
Fisiotherapi
LB ringan: rawat jalan
LB sedang dan berat (LLB diatas 20%): LB
mengenai muka, tangan, kaki, perineum, genatalia
(LB dalam grade III >20%): rawat inap
Resusitasi cairan cardio pulmonal (ABC)

28

Pemberian obat penghilang nyeri


Pemberian obat antasida
Pemberian gizi TKTP
Pada LB dalam bila perlu dilakukan skin grafting
(pencangkokan kulit)
Memperpendek masa rawatan, mempercepat proses
epitelialisasi dilakukan pencucian LB (debridement)
Antibiotik:
Ampisilin sesuai dosis menunggu hasil kultur/s-test
Sefalosporin
Kematian dini akibat kegagalan cardio pulmonal,
syok neurogenik, hipovolemik yang tak teratasi
Tetanus
Sepsis
Bleeding akibat curling ulcer yang luas
Kontraktur, keloid, parut, hipertrofi
Pada daerah panca indera dapat terjadi penyulit:
ectopion, distorsi, stenosis dari lubang hidung dan
genitalia (pada ep) dapat terjadi
Nekrosis dari chonca tulang telinga
Perlu
Spesialis bedah/bedah plastic
Tergantung dari LLB, DLB serta penyulit yang
diakibatkan oleh penyakit simpanan (DM, jantung,
ginjal, uremi)
Bila resusitasi berhasil tergantung dari LLB, DLB,
minimal 10 hari, pada LB yang berat dan luas: bisa
berbulan-bulan
Sembuh
Sembuh dengan cacat
Hipopigmentasi
Kontraktur
Keloid
Perut hipertrofi
Body image
Pada kasus LB dengan komplikasi KGA CPF perlu
dibentuk tim terdiri dari ahli bedah plastic, ahli digestif,
internis/nefrologis, anestesi/cardiologi

h. Penyulit

i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output

n. Otopsi/Risalah/Rapat

4.

Trauma Wajah

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik
c. Diagnosa

Trauma Wajah (meliputi tulang muka, mandibulla,


maxilla, tulang hidung, tulang mata, tulang pipi)
Deformitas pada sisi yang mengalami trauma,
maloklusi, diplopi, pain, echymosis, hematoma & nasal
discharge
Fraktur mandibulla dan maxilla ditentukan berdasarkan:
PD: inspeksi, palpasi
Radiologi

29

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Konsultasi

f. Perawatan RS
g. Terapi

h. Penyulit

i. Informed Consent
j. Standard Tenaga
k. Lama Perawatan
l. Masa Pemulihan
m. Output
n. PA
o. Otopsi/Risalah/Rapat
5.

Fraktur tulang hidung:


Deformitas
Allo/auto anamnese, hidung menjadi pesek
Fraktur tulang mata (os orbita):
Diplopi dan enopthalmus
Fraktur tulang pipi (os zygoma)
Muka siis defek terlihat lebih flat
Laboratorium darahl engkap
Elektrolit
Radiologi
Bedah mulut
Bedah plastic
PK
Radiologi
Anestesi
Rawat inap untuk semua kasus bedah plastic
Fraktur mandibulla, maxilla: reposisi dan fiksasi
(IDW, IMW), small plating and crew (mini plate)
Fraktur tulang hidung: reposisi dan immobilisasi
Fraktur tulang mata: reposisi dan fiksasi
Antibiotik:
Ampisilin 1 gr/6 jam
Gentamisin 80 mg/8 jam selama 5-7 hari
Hematom
Perdarahan
Infeksi
Oklusi belum normal
Hasil operasi tergantung dari kemampuan rekonstruksi
apakah ada bone loss dan skin loss
Spesialis bedah/bedah plastic/mulut
Minimal 2 minggu
2-4 minggu
Sembuh (oklusi normal, diplopi teratasi, parestesia
hilang, dan defek tulang hidung kembali normal)
Tidak perlu
-

Kaki Gajah (Elephantiasis)

a. Nama Penyakit
b. Kriteria Diagnostik

c. Differential Diagnosa

Kaki Gajah (Elephantiasis)


Infeksi pembuluh limfe oleh filarial bancrofti dan brugia
malayi
Reaksi Infeksi Kronis:
Pembendungan pembuluh limfe
Lymphoedema dan fibrosis pada ekstermitas inferior
(kaki gajah) dan genitalia pada wanita dan pria
Lymphoedema karsinomatous
Venous lymphoedema

30

d. Diagnosa Kerja
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi Mikrobiologi

g. Perawatan RS
h. Terapi

i. Penyulit

j. Tempat Pelayanan
k. Informed Consent
l. Standard Tenaga
m. Lama Perawatan
n.
o.
p.
q.

Masa Pemulihan
Output
PA
Otopsi/Risalah/Rapat

Lymphatic lymphoedema
Kaki Gajah (Elephantiasis)
Pemeriksaan darah tepi pada malam hari
Lymphography
Patologi Klinik
Penyakit Dalam
Anestesi
Spesialis Bedah Plastik
Rawat inap pra bedah plastic 1-2 hari
Perawatan post operasi 2-4 minggu
Konservatif, bila massa kecil selama 6-12 bulan
Operatif
(tindakan
bedah):
eksisi
dengan
rekonstruksi secara bedah plastic
Secara Thompson: eksisi dan aliran pembuluh limfe
dimasukkan kompartemen lebih dalam (otot)
dilakukan 2x operasi
Secara Charles: eksisi dan ditutup dengan skin graft
dilakukan 2x operasi
Secara Kondeleon
Antibiotik Paska Bedah:
Ampisilin 1 gr/6 jam, gentamisin 80 mg/8 jam
Sefalosporin
Quinolon
Anifilaria
Perdarahan
Infeksi
Nekrose skin graft/flap
SMF bedah
Perlu
Spesialis bedah/bedah plastic
Konservatif: 6-12 bulan
Operatif: 2-4 minggu
1-2 hari
Sembuh normal
Tidak perlu
Bila meninggal untuk menentukan penyebab kematian

G.

BEDAH VASKULER

1.

Hemoroid

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik

Hemoroid
Pelebaran
vena
dalam
pleksus
hemoroidalis
(interna/eksterna yang menjadi patologik bila terjadi
keluhan atau penyulit)
Berak bercampur darah segar
Adanya benjolan di daerah dubur
Rasa sakit di daerah dubur

31

d. Diagnosa Banding
e. Pemeriksaan Penunjang
f. Konsultasi
g. Perawatan RS
h. Penyulit
i. Terapi

j. Standard Tenaga
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA

Pruritus ani
Anemia ringan
Fisura ani
Carcinoma recti
Pemeriksaan darah rutin
Rektal toucher
Spesialis bedah vaskuler
Grade I & II rawat jalan
Grade III & IV rawt inap
Perdarahan, prolaps (ireponibel)
Infeksi, trombosis, striktur rekti, septic via pottal
Grade I & II non operatif (konservatif):
Diet tinggi serat
Suppositoria berisi laxantia, adstrigen, local
anesthesia, corticosteroid
Antibiotika dan analgetika
Grade III & IV operatif:
Metode langenbeck
Metode whitehead
Khusus grade IV operasi, tidak langsung dilakukan,
dirawat lebih dulu untuk mengembalikan ke grade III
dengan cara:
Duduk berendam dalam lar. PK 1/10.000 selama 15
menit 2x sehari
Kompres dengan lar. garam hipertonik
Pemberian antibiotika dan analgetika
Persiapan Operasi:
Bowel preparation 3 hari pra operasi
Pemeriksaan base line: darah dan urine rutin, masa
bekuan darah, foto thorax, EKG bila usia di atas 40
tahun
Malam menjelang operasi dipuasakan
Pagi menjelang operasi lisma tinggi
Paska Operasi:
Antibiotika: ampisilin + gentamisin + metronidazole,
sefalosporin
+
metronidazole,
quinolon
+
metronidazole
Analgetika
Diet: makanan saring (M1)
Konstipan: tincture opiicrocata selama 3 hari
Spesialis bedah/bedah vaskuler
Perlu bila dilakukan operasi
5-7 hari
Bila ada penyulit dapat lebih lama
2 minggu
Hemoroid telah dibuang, luka operasi sembuh tanpa
komplikasi
-

32

p. Otopsi/Risalah/Rapat
2.

Buerger

a. Nama Penyakit
b. Defenisi
c. Kriteria Diagnostik

d. Diagnosa Banding
e.
f.
g.
h.

Pemeriksaan Penunjang
Konsultasi
Perawatan RS
Penyulit

i. Terapi

j. Standard Tenaga
k. Informed Consent
l. Lama Perawatan
m. Masa Pemulihan
n. Output
o. PA
p. Otopsi/Risalah/Rapat

Buerger
Penyakit pembuluh nadi dan pembuluh balik yang
bersifat segmental dari anggota gerak, dimana terjadi
perubahan difusa ketiga lapisan
Intermitten cludicatio
Resting pain
Ulkus/gangrene pada jari kaki
Pulsasi a. dorsalis pedis melemah atau menghilang
Punggung kaki teraba dingin
Bulu jari kaki hilang
Ulkus diabetic
Morbus Hansen
Arterriografi, ultrasound doppler
Bedah vaskuler
Rawat inap persiapan operasi
Perdarahan
Infeksi
Operatif:
Periarterial symphatectomi
Lumbar symphatectomi dengan atau tanpa amputasi
Persiapan Operasi:
Pemeriksaan base line
Darah dan urine rutin
Masa bekuan darah
Foto thorax
EKG bila usia diatas 40 tahun
Malam menjelang operasi dipuasakan
Paska Operasi:
Hentikan merokok seumur hidup
Antibiotika: ampisilin/serfalosporin/quinolon
Analgetika (as mefenamat)
Perawatan luka operasi
Spesialis bedah/bedah vaskuler
Perlu untuk tindakan diagnostic dan operatif
7-10 hari
2 minggu
Keluhan berkurang, daerah nekrose tidak meluas
Perlu menentukan proses infeksi atau kelainan p. darah
-

33

You might also like