You are on page 1of 16

LAPORAN PENDAHULUAN

OLIGOHIDRAMNION

A. Definisi Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari
normal, yaitu kurang dari 500 cc.
Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena
VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI
yang kurang dari presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup
bulan).

Gambar 1. Oligohidraminion
B. Etiologi Oligohidramnion
Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas
wanita hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab
oligohydramnion yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya
kantung/ membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar
7% bayi dari wanita yang mengalami oligohydramnion mengalami cacat bawaan,
seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi
janin berkurang.
Masalah

kesehatan

lain

yang

juga

telah

dihubungkan

dengan

oligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada
plasenta. Serangkaian pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan darah
tinggi, yang dikenal dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (mis
1 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan oligohydramnion parah


dan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang
kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan sebelum
merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka tetap
terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman selama kehamilan
mereka.
C. Patofisiologi Oligohidramnion
Mekanisme atau patofisiologi terjadinya oligohidramnion dapat dikaitkan
dengan adanya sindroma potter dan fenotip pottern, dimana, Sindroma Potter dan
Fenotip Potter adalah suatu keadaan kompleks yang berhubungan dengan gagal
ginjal bawaan dan berhubungan dengan oligohidramnion (cairan ketuban yang
sedikit).
Fenotip Potter digambarkan sebagai suatu keadaan khas pada bayi baru
lahir, dimana cairan ketubannya sangat sedikit atau tidak ada. Oligohidramnion
menyebabkan bayi tidak memiliki bantalan terhadap dinding rahim. Tekanan dari
dinding rahim menyebabkan gambaran wajah yang khas (wajah Potter). Selain itu,
karena ruang di dalam rahim sempit, maka anggota gerak tubuh menjadi abnormal
atau mengalami kontraktur dan terpaku pada posisi abnormal.
Oligohidramnion juga menyebabkan terhentinya perkembangan paru-paru
(paru-paru hipoplastik), sehingga pada saat lahir, paru-paru tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Pada sindroma Potter, kelainan yang utama adalah gagal
ginjal bawaan, baik karena kegagalan pembentukan ginjal (agenesis ginjal
bilateral) maupun karena penyakit lain pada ginjal yang menyebabkan ginjal gagal
berfungsi.
Dalam keadaan normal, ginjal membentuk cairan ketuban (sebagai air
kemih) dan tidak adanya cairan ketuban menyebabkan gambaran yang khas dari
sindroma Potter.

2 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

Gambar 2. Patofisiologi Oligohidraminion


WOC Oligohidraminion
Oligohidraminion
Air ketuban < 500 cc

Bayi bergerak
dengan susah

Air ketuban yang terlalu


sedikit indikasi SC

Nyeri akut pada ibu

Cemas

D. Epidemiologi Oligohidramnion
3 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

Resiko cedera

Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit.


Olygohydramnion dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada
umumnya sering terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanita
yang masa kehamilannya melampaui batas waktu perkiraan lahir (usia kehamilan
42 minggu) juga mengalami olygohydrasmnion, karena jumlah cairan ketuban
yang berkurang hamper setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan 42
minggu.
E. Faktor Resiko Oligohidramnion
Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion yang
tinggi :
1.
2.
3.
4.

Anomali kongenital ( misalnya : agenosis ginjal,sindrom patter ).


Retardasi pertumbuhan intra uterin.
Ketuban pecah dini ( 24-26 minggu).
Sindrom pasca maturitas.

F.
1.
2.
3.
4.

Manifestasi Klinis Oligohidramnion


Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
Sering berakhir dengan partus prematurus.
Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih

jelas.
5. Persalinan lebih lama dari biasanya.
6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.
G. Pemeriksaan Oligohidramnion
Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban
terlalu sedikit atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur
ketinggian cairan dalam 4 kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode
ini dikenal dengan nama Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic
fluid (cairan ketuban) yang di ukur kurang dari 5 cm, calon ibu tersebut
didiagnosa mengalami oligohydramnion. Jika jumlah cairan tersebut lebih dari 25
cm, ia di diagnosa mengalami polihydramnion.
H. Prognosis Oligohidramnion
4 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

1. Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin buruk


prognosisnya.
2. Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas.
I. Komplikasi Oligohidramnion
Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan
ketuban berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat
terjadi di masa kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan
cenderung berakibat serius dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester
terakhir. Terlalu sedikitnya cairan ketuban dimasa awal kehamilan dapat menekan
organ-organ janin dan menyebabkan kecacatan, seperti kerusakan paru-paru,
tungkai dan lengan.
Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga
meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam
kandungan. Jika ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir,
hal ini mungkin berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik.
Disaat-saat akhir kehamialn, oligohydramnion dapat meningkatkan resiko
komplikasi

persalinan

dan

kelahiran,

termasuk

kerusakan

pada

ari-ari

memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin.


Wanita yang mengalami oligohydramnion lebih cenderung harus mengalami
operasi caesar disaat persalinannya.

J.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tindakan Konservatif
Tirah baring.
Hidrasi.
Perbaikan nutrisi.
Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).
Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
Amnion infusion.
Induksi dan kelahiran.

5 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN DENGAN


OLIGOHIDROMNION
A.

Pengkajian
1.

Identitas
a.

Nama

b.

Umur

c.

Jenis kelamin

d. Usia kehamilan

e.

Pendidikan

f.

Alamat

2.

Keluhan utama

3.

Riwayat penyakit sekarang

4.

Riwayat penyakit sebelumnya

5. Analisa data

Data subyektif

6 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion


6.

Data obyektif

Pengkajian Fisik

a. Aktifitas / istirahat
Kemampuan untuk mengikuti aktivitas hidup yang diperlukan/diinginkan
(kerja dan kesenangan) dan untuk dapat tidur/istirahat.
b. Sirkulasi
Kemampuan untuk mentranspor oksigen dan nutrien yang perlu untuk
memenuhi kebutuhan seluler.
c. Integritas Ego
Kemampuan untuk mengembangkan dan menggunakan keterampilan dan
perilaku untuk mengintegrasikan dan mengatur pengalaman hidup.
d. Eliminasi
Kemampuan untuk mengeluarkan produk sisa.
e. Makanan/Cairan
Kemampuan untuk mempertahankan masukan dan penggunakan nutrien
dan cairan untuk memenuhi kebutuhan fisiologi.
f. Hygiene
Kemampuan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
g. Neurosensori
Kemampuan untuk menerima, menggabungkan, dan berespon terhadap
isyarat internal dan eksternal.
h. Nyeri/Ketidaknyamanan
Kemampuan untuk mengontrol lingkungan internal/eksternal untuk
mempertahankan kenyamanan.
i. Pernapasan
Kemampuan untuk memberikan dan menggunakan oksigen untuk
memenuhi kebutuhan fisiologi.
j. Keamanan
Kemampuan untuk memberikan lingkungan yang meningkatkan
pertumbuhan, aman.
k. Seksualitas

7 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan/karakteristik peran pria atau


peran wanita.
l. Interaksi Sosial
Kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan.
m. Belajar/Mengajar
Kemampuan untuk menghubungkan dan menggunakan informasi
untuk mencapai gaya hidup yang sehat/kesejahteraan optimal.
B.

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (pergerakan bayi)


2. Resiko cedera terhadap janin dengan faktor resiko berkurangnya cairan
amnion
3. Ansietas berhubungan dengan resiko status kesehatan pasien dan janin
(kelahiran posterm)
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal informasi

C.

Intervensi

1.Dx1 : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (pergerakan bayi)
Tujuan : Nyeri teratasi
Kriteria hasil :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
2. Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan keterampilan
relaksasi/aktifitas hiburan
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri :
1. 1. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri,1. 1. Untuk mengetahui sejauh mana
sifat nyeri, lokasi dan penyebaran
perkembangan rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan untuk
intervensi selanjutnya.
2.
2. 2. Beri posisi yang menyenangkan 3. 2. Dapat mempengaruhi kemampuan
klien untuk rileks/istirahat secara
efektif dan dapat mengurangi nyeri
3. 3. Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam

4. 3. Relaksasi napas dalam dapat


mengurangi rasa nyeri dan

8 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

4.

memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh


jaringan

5. 4. Ukur tanda-tanda vital


6.

5. 4. Peningkatan tanda-tanda vital dapat


menjadi acuan adanya peningkatan
nyeri
Kolaborasi :
6.
5. 5. Penatalaksanaan pemberian
7. 5. Analgetik dapat memblok
analgetik
rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri
tidak dipersepsikan
8.
6. 6. Siapkan untuk prosedur bedah bila 7. 6. Tindakan terhadap penyimpangan
diindasikan
dasar akan menghilangkan nyeri

2. Dx2 : Resiko cedera terhadap janin dengan faktor resiko berkurangnya cairan
amnion
Kriteria hasil : Mempertahankan kehamilan sampai kelangsungan hidup janin
tercapai.
INTERVENSI
1. Lakukan tes nitrazin.

RASIONAL
1. Memeriksa pecah ketuban yang
menunjukkan peningkatan resiko
inseksi serta mempengaruhu pilihan
intervensi dan waktu kelahiran

2. Kaji kondisi ibu yang dapat


dikontraindikasikan pada terapi
steroid.

2. Pada hipertensi karena kehamilan


dan karioamnionitis, terapi steroid
dapat memperberat hipertensi dan
menutupi tanda infeksi. Steroid
dapat meningkatkan kadar glukosa
darah pada klien dengan diabetes.

3. Kaji DJJ; catat adanya aktifitas uterus 3. Tokolitik dapat meningkatkan DJJ.
atau dilatasi serviks.
Kelahiran dapat sangat cepat
dengan bayi kecil jika kontraksi
uterus tetap tidak berespon terhadap
tokolitik, atau jika perubahan
serviks kontinu.

9 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

4. Tekankan perlunya perawatan tindak


lanjut bila pulang tanpa kelahiran.

4. Bila janin tidak dilahirkan dalam


tujuh hari pemberian steroid, dosis
harus diulang setiap minggu.

3. Dx3 : Ansietas berhubungan dengan resiko status kesehatan pasien dan


janin (kelahiran posterm)
Tujuan :
1. Mengungkapkan rasa takut dan masalah yang berhubungan dengan
komplikasi dan atau kehamilan
2. Mengidentifikasi cara-cara sehat untuk menghadapi ansietas
3. Mendemonstarasikan keterampilan pemecahan masalah
4. Menggunakan sumber-sumber system pendukung secara efektif
INTERVENSI
Mandiri
1. Perhatikan tingkat ansietas dan
derajat pengaruh terhadap
kemampuan untuk berfungsi atau
mengambil keputusan

RASIONAL

1. Stres yang tidak diatasi dapat


mempengaruhi penyelesaian tugastugas kehamilan, dengan
penerimaan normal dari
kehamilan/janin dan dengan
keputusan mengenai kehamilan
masa datang versus sterilisasi.
2. Berikan kehangatan secara
2. Memudahkan perkembangan
emosional dan situasi mendukung ;
hubungan saling percaya.
terima klien/pasangan seperti
Penerimaan yang tidak
adanya mereka
menghakimi meningkatkan rasa
percaya.

10 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

3. Lakukan sikap tidak terburu-buru


kapanpun dalam menghadapi
keluarga

3. Rasa takut tentang ketidaktahuan


dan rasa takut menjadi penghambat
inkompatibel dengan psikologis
dan istirahat emosional

4. Berikan akses 24 jam pada tim


perawatan kesehatan

4. Menurunkan rasa sendiri

5. Tinjau ulang kemungkinan


sumber-sumber ansietas

5. Kehamilan tidak lengkap


dihubungkan dengan beberapa
ansietas bagi klien ; komplikasi
selanjutnya memperberat keadaan
tidak pasti mengenai hasil
kehamilan. Penerimaan realita
akan apa yang terjadi dapat
memberikan dukungan.

6. Kaji tingkat stress klien berkenaan 6. Hubungan keluarga yang buruk


dengan komplikasi medis,
dan tidak tersedianya system
hubungan pasangan, hubungan
pendukung dapat meningkatkan
klien dengan anggota keluarga, dan
tingkat stress
ketersediaan jaringan kerja
pendukung.
7. Anjurkan klien mengekspresikan
perasaan prustasi yang berkenaan
dengan aturan terapi dan atau
perubahan gaya hidup. Jelaskan
pada klien bahwa pengungkapan
dapat diterima dan penting.

7. Klien membutuhkan lebih banyak


kesempatan untuk mengungkapkan
rasa marah tentang perubahan
dalam hidup keluarga untuk
meminimalkan tingkat ansietas.
Ansietas dapat mempengaruhi
pembuatan keputusan realistis.

8. Observasi tanda-tanda perubahan


emosional, ketidakseimbangan,
atau komplik dengan keluarga atau
orang terdekat.

8. Memberikan kesempatan untuk


intervensi awal.

9. Kaji respon fisiologis terhadap


ansietas (misalnya tekanan darah,
nadi).

9. Ansietas atau stress dapat disertai


dengan pelepasan katekolamin,
menciptakan respon fisik yang
mempengaruhi rasa sejahtera klien
dan kemudian meningkatkan
ansietas.

10. Berikan informasi yang tepat


secara individu mengenai
intervensi atau tindakan dan

10. Membantu untuk menurunkan


ansietas karena ketidak tahuan,
meningkatkan hasil kehamilan

11 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

dampak potensial kondisi klien dan


janin.
11. Kuatkan aspek-aspek positif dari
kondisi janin, bila ada, seperti
pertumbuhan dan aktivitas janin.
Kolaborasi
12. Koordinasikan tim konferehensi
termasuk klien. Buat rencana
perawatan terus menerus

13. Rujuk pada kelompok pendukung


komunitas, atau pada pasangan
yang telah berhasil menyelesaikan
kehamilan resiko tinggi.
14. Rujuk pada sumber-sumber
konseling lain sesuai indikasi.

optimal.
11. Meningkatkan kepercayaan dan
harapan pada klien dan orang
terdekat.

12. Meningkatkan kelanjutan


perawatan dan pendekatan tim
pada situasi. Bila perawatan
dirumah sakit diperlukan, tingakat
stress cenderung meningkat setelah
dua minggu dan tetap tinggi
selama sisa perawatan dirumah
sakit.
13. Menurunkan rasa kesepian dan
dapat membantu pasangan
mengembangkan pandangan positif
pada kehamilan.
14. Konseling atau terapi mungkin
perlu untuk membantu klien
mengungkapkan dengan lebih
bebas dan memeriksa ansietas yang
tidak teratasi.

4. Dx4 : Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal


pengetahuan
Kriteria hasil :
1. Memulai perilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri dan janin.
2. Tidak meminum obat tanpa memberi tahu dokter kandungannya.
3. Tidak merokok, minum alcohol, dan obat-obat terlarang.
INTERVENSI
RASIONAL
Mandiri
1. Buat hubungan perawat-klien yang 1. Peran penyuluh/konselor dapat
mendukung dan terus menerus.
memberikan bimbingan antisipasi
dan meningkatkan tanggung jawab
individu terhadap kesehatan.
2. Evaluasi pengetahuan dan

2. Memberikan informasi untuk

12 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

keyakinan budaya saat ini


berkenan dengan perubahan
fisiologi/psikologi yang normal
pada kehamilan, serta keyakinan
tentang aktivitas, perawatan diri
dan sebagainya.

membantu mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan dan
membuat rencana perawatan.

3. Klarifikasi kesalahpahaman.

3. Ketakutan biasa timbul dari


kesalahan informasi dan dapat
mengganggu pembelajaran
selanjutnya.

4. Tentukan derajat motivasi untuk


belajar.

4. Klien dapat memahami kesulitan


dalam belajar kecuali kebutuhan
untuk belajar tersebut jelas.

5. Identifikasi siapa yang


memberikan dukungan/intruksi
dalam kebudayaan klien
(mis.,nenek/anggota keluarga lain,
cuerandero, penyembuh lain).
Kerja dengan orang yang
medukung bila mungkin,
menggunakan pengalih bahasa
sesuai kebutuhan.

5. Membantu menjamin
kualitas/kontinuitas asuhan karena
orang pendukung mungkin lebih
berhasil daripada
dokter/perawat/bidan dalam
memberikan informasi.

6. Pertahankan sikap terbuka


terhadap keyakinan
klien/pasangan.

6. Penerimaan penting untuk


mengembangkan dan
mempertahankan hubungan.

7. Tentukan sikap klien terhadap


asuhan yang diberikan oleh pria,
versus bidan atau praktisi wanita.

7. Beberapa budaya memandang


dokter medis sebagai seseorang
yang menangani penyakit dan
menggunakan bidan/cuerandero
untuk kelahiran sehat. Tuntutan
kesopanan atau budaya dapat
menghambat asuhan yang
dilakukan pria dan/atau dapat
meminta suami tetap di ruangan
selama asuhan diberikan.

8. Jelaskan rutinitas kunjungan kantor 8. Menguatkan hubungan antara


dan rasional dari intervensi (mis.,
pengkajian kesehatan dan hasil
tes urin, pemantuan TD, berat
positif untuk ibu/bayi. Perbedaan
badan). Kuatkan pentingnya
budaya memberi tekanan pada fase
mempertahankan perjanjian teratur.
kehamilan yang berbeda (mis.,
prenatal, kelahiran, atau
pascanatal), dan budaya klien

13 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

mungkin tidak memprtimbangkan


bahwa kunjungan prenatal penting.
9. Berikanan bimbingan antisipasi,
meliputi diskusi tentang nutrisi,
latihan yang nyaman, istirahat,
pekerjaan, perawatan payudara,
aktivitas seksual, dan
kebiasaan/gaya hidup sehat.

9. Informasi mendorong penerimaan


tanggung jawab dan meningkatkan
keinginan untuk melakukan
perawatan diri.

10. Tinjauan ulang kebutuhan vitamin,


besi sulfat, dan asam folat prenatal. 10. Membantu mempertahankan kadar
Hb normal. Defisiensi asam folat
memperbesar kemungkinan
terkena anemia megablastik,
abrupsio plasenta, aborsi, dan
malformasi janin. Penelitian
mengindikasikan suplemen zat besi
mungkin tidak dibutuhkan sampai
trimester kedua dan ketiga, pada
saat kebutuhan najin meningkat.
(Catatan: Zat besi mungkin
dikontraindikasikan pada anemia
sel sabit karena kemungkinan
kelebihan, namun, klien mungkin
memerlukan peningkatkan asam
folat selama dan setelah krisis sel
sabit.)
11. Diskusikan perkembangan janin
dengan menggunakan gambar.
11. Visualisasi meningkatkan realita
akan anak dan menguatkan proses
pembelajaran.
12. Jawab pertanyaan tentang
perawatan dan memberikan makan 12. Memberikan informasi yang dapat
bayi.
bermanfaat untuk membuat
pilihan.
13. Identifikasi tanda bahaya
kehamilan, seperti pendarahan,
13. Membantu klien membedakan
kram, nyeri abdomen akut, sakit
yang normal abnormal sehingga
punggung, edema, gangguan
membantunya dalam mencari
penglihatan, sakit kepala, dan
perawatan kesehatan pada waktu
tekanan pelvis.
yang tepat (Tanda-tanda dan
gejala-gejala merugikan dapat
dipandang sebagai kejadian
normal untuk kehamilan dan
bantuan mungkin tidak dicari.
14. Identifikasi hal yang
membahayakan pada janin. Kaji
14. Janin paling rentan dalam trimester
oabt-obatan yang digunakan klien
pertama selam periode kritis

14 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

(nikotin, alcohol, kokain dan


sebagainya). Tekankan perlunya
menghidari semua obat-obatn
tersebut sampai dikonsultasikan
dengan anggota tim kesehatan.
15. Rujuk klien pada kelas persiapan
kelahiran anak. Berikan daftar
bacaan yang di anjurkan.

perkembangan organ.

15. Penamabahan pengetahuan


membantu menurunkan rasa takut
tentang ketidaktahuan dan
meningkatkan rasa percaya diri,
pasangan dapat mengatur
dpersiapan kelahiran anak.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstorm KD.
Williams obstetric. 22nd ed. New York. McGraw-Hill Companies, Inc; 2005.
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas/E.6. Jakarta:
EGC.
Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer
Rustam, mochtar.1998. Sinopsis Obstetri; obstetri fisiologi, obstetri patologi edisi
ke 2. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika.
Wikojosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan Edisi Ke2 Cetakan Ke4. Jakarta:
YBB- SP.

15 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

16 Noorhidayah, S.Kep_Oligohidramnion

You might also like