You are on page 1of 6

1.

Pengertian Topikal Application Fluor (TAF)


Topikal Application Fluor (TAF) merupakan perawatan gigi pada anak dengan
pengulasan zat yang mengandung fluor pada seluruh permukaan enamel gigi anak
untuk mencegah terjadinya lubang gigi. Setelah gigi dioleskan fluor lalu dibiarkan
kering selama 5 m3nit, dan selama 1 jam tidak boleh makan, minum atau berkumur.
Tujuan TAF adalah untuk melindungi gigi dari karies, fluor bekerja dengan cara
menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat
melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil
dan lebih tahan terhadap pelaruutan asam.

2. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Fluor


Indikasi dan kontraindikasi penggunaan fluor menurut Donley (2003)
meliputi:
a. Indikasi
1. Pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai
tinggi
2. Gigi dengan permukaan akar yang terbuka
3. Gigi yang sensitive
4. Anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk membersihkan
gigi, contohnya down syndrome
5. Pasien yang sedang dalam perawatan orthodontic
b. Kontraindikasi
1. Pasien anak dengan resiko karies rendah
2. Pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum berfluor
3. Ada kavitas besar yang terbuka

`1

3. Peranan Fluor terhadap Email


Fluor berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi
lebih kuat sehingga gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Asam dibentuk
ketika bakteri di dalam plak memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari
makanan. Serangan asam yang berulang akan merusak gigi sehingga menyebabkan
terjadinya karies. Di sini fluor berperan mengurangi kemampuan bakteri untuk
membentuk asam. Fluor juga berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali
yang akan menghentikan proses terjadinya karies.
Gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin merupakan lapisan bawah email,
sehingga struktur email sangat menentukan terhadap proses terjadinya karies.
Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks dengan gugus kristal penting
yaitu hidroksi apatit, dengan rumus kimia Ca10(PO4)6.(OH)2. Permukaan email ini
lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan organik dengan air yang relatif
lebih sedikit. Mineralisasi email tidak hanya melalui pulpa dan dentin saja, tetapi ionion dari saliva secara tetap melalui penyerapan mineral langsung ke permukaan gigi.
Ion kimia penting yang diharapkan banyak diikat oleh hidroksi apatit pada email gigi
adalah ion fluor, dengan adanya penambahan fluor, hidroksi apatit akan berubah
menjadi fluoroapatit. Fluoroapatit ini lebih tahan terhadap asam sehingga gigi akan
lebih tahan terhadap proses demineralisasi.

4. Manfaat Fluor
Penggunaan fluor mempunyai beberapa manfaat, yaitu:

a. Praerupsi
1) Selama pembentukan gigi, fluoride melindungi enamel dari pengurangan
sejumlah matriks yang dibentuk.
2) Pembentukan enamel yang lebih baik dengan kristal apatit yang lebih
resisten terhadap asam
3) Pemberian yang optimal, kristal apatit lebih tahan terhadap kelarutan yang
disebabkan oleh asam.
b. Pascaerupsi
1) Fluoroapatit menurunkan kelarutan enamel dalam asam.
2) Fluoroapatit lebih padat sehingga gigi lebih tahan oleh proses
demineralisasi
3) Fluoride menggantikan ion karbonat dalam struktur apatit.
4) Adanya fluoride dalam saliva meningkatkan remineralisasi, sehingga
merangsang perbaikan atau penghentian lesi karies awal.
5) Fluoride menghambat banyak sistem enzim. Hambatan terhadap enzim
yang terlibat dalam pembentukan asam serta pengangkutan dan
penyimpanan glukosa dalam streptococcus oral dan juga membatasi
penyediaan bahan cadangan untuk pembuatan asam dalam sintesa
polisakarida.
6) Mencegah demineralisasi
Gigi yang diberi fluor memiliki penurunan daya larut enamel dalam asam
rongga mulut. Dengan cara mengurangi permeabilitas enamel maka

mineral yang terkandung dalam gigi tidak cepat terlarut dalam saliva,
melainkan digantikan oleh ion-ion fluor pada permukaan enamel.
7) Memiliki sifat antibakteri
Pada keadaan ph rendah, fluoride akan berdifusi ke dalam Hydrofluoric
Acid. Hal ini menyebabkan fluoride menghambat metabolisme karbohidrat
oleh bakteri kariogenik sehingga menghalangi pembentukan asam.
8) Mempercepat remineralisasi
Dengan cara mengubah lingkungan permukaan dari enamel, sehingga
transfer ion antara saliva dan enamel dapat berlangsung efektif. Keadaan
ini mengakibatkan proses ionisasi pada permukaan yang terdemineralisasi
menjadi lebih cepat.

5. Penggunaan Fluor Secara Topikal


Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat
memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi
fluor apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi
Ca10(PO4)6(OH)2+F Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam
sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.
Remineralisasi merupakan proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan cara
penempatan mineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan mineral
tersebut. Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi, yang

terutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena penurunan pH
plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang menghasilkan asam.
Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan
telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan mikroorganisme
sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam mempertahankan permukaan
gigi dari proses karies.

6. Penatalaksanaan Topikal Aplikasi Fluor, Instruksi, dan Kontrol


Aplikasi fluor secara topical dilakukan dengan cara:
1. Buat plak skor menjadi 0
2. Lakukan proses brushing pada gigi
3. Siapkan APF gel
4. Keringkan gigi pasien dengan menggunakan cotton roll atau dengan
5.
6.
7.
8.

semprotan angin
Masukkan APF gel setinggi 1/3 sendok cetak
Masukkan sendok cetak rahang atas dan rahang bawah secara bersamaan
Diamkan selama 1-4 menit
Lepaskan sendok cetak dan bersihkan sisa fluor yang berlebih dengan

menggunakan kapas atau tampon


9. Instruksikan pasien untuk tidak berkumur dan tidak makan serta minum
selama 30 menit
10. Pasien diinstruksikan untuk datang kontrol 1 minggu kemudian. Aplikasi fluor
topical diuangi setiap 1 minggu hingga 4 kali pemberian sebagai tahap
permulaan. Setelah 4 kali perawatan maka efek pencegahan karies gigi
diharapkan dapat bertahan sampai 3 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
1. Welbury RR, Duggal MS, Hosey MT. Pediatric Dentistry. 3rd ed. New York:
Oxford University Press Inc.; 2005. p.133-42.
2. McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for The Child and Adolescent.
8th ed. St. Louis, Missouri: Mosby; 2004. p.227.
3. Sriyono, Niken W. Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta:
Medika-FK UGM Yogyakarta. 2005
4. Angela A. Pencegahan Primer pada Anak yang Beresiko Karies Tinggi. Maj.
Ked. Gigi (Dent J). 2005; 38(3).
5. Marya C, Dahiya V. Fluoride Varnish: A Useful Dental Public Health Tool.
The Internet Journal of Dental Science. 2007; 4(2).

You might also like