You are on page 1of 52

Desain Bujur Sangkar

Desain Bujursangkar (1)

Desain bujursangkar digunakan apabila metode analisis


desain acak sempurna atau desai blok lengkap acak tidak
memberikan hasil yang efisien maupun kurang ekonomis
apabila ditinjau dari besarnya biaya yang dikeluarkan
Beberapa desain bujursangkar diantaranya:

Desain Bujursangkar Latin (DBSL)


Desain Bujursangkar Graeco-Latin
Desain Bujursangkar Youden

DBSL (1)

Dinamakan demikian karena desainnya berbentuk


bujursangkar dan untuk perlakuan diberikan simbol
menggunakan huruf Latin kapital A, B, C, D, dan seterusnya
DBSL merupakan desain khusus untuk menilai pengaruh
relatif berbagai perlakuan terhadap unit eksperimen
dengan batasan pemblokan ganda

DBSL (2)

Desain ini merupakan perluasan dari desain blok lengkap


acak, dimana tiap perlakuan terdapat satu, dan hanya satu
kali dalam tiap baris, dan hanya satu kali dalam tiap kolom;
sedangkan pengacakan dilakukan berdasarkan dua buah
pembatasan, yakni menurut baris dan kolom
Ukuran diberikan bergantung banyaknya perlakuan (m),
sehingga terjadi DBSL m x m dengan m2 unit eksperimen

Untuk keperluan analisis data, dalam DBSL dengan hanya


satu pengamatan untuk tiap unit eksperimen, digunakan
model linier berikut ini:

Yij (k)

ij (k)

dengan asumsi
Y ij(k)

i
j
k
ij

= hasil pengamatan yang dicatat dari perlakuan ke k, yang


dipengaruhi oleh baris ke I dan kolom ke j
= rata-rata umum
= efek baris ke I
= efek kolom ke j
= efek perlakuan ke k
= efek unit eksperimen dalam baris ke I dan kolom ke j
untuk perlakuan ke k

Harga JK DBSL
m

Yij2(k)
i 1 j 1

Ry

J 2 /m2
m

J io2 /m R y

By
i 1

dimana J io
m

jumlah nilai pengamatan dalam baris ke i

J oj2 /m R y

Ky
j 1

dimana J oj

jumlah nilai pengamatan dalam kolom ke j

J 2k /m R y

Py
i 1

dimana J k

Ey

Y2

jumlah nilai pengamatan dalam perlakuan ke i

Ry

By

Ky

Py

Anava DBSL m x m
Daftar Anava Untuk DBLA
Sumber Variasi
Rata-rata
Baris
Kolom
Perlakuan
Kekeliruan
Jumlah

dk

JK

KT

1
m-1
m-1
m-1
(m-1)(m-2)

Ry
By
Ky
Py
Ey

R
B
K
P
E

m2

Y2

P/E

Contoh DBSL

Misalkan kita bermaksud meneliti apakah empat buah


mesin A, B, C, D pembuat barang Z memperlihatkan
kemampuan berproduksi yang berbeda secara berarti atau
tidak.
Kita tahu bahwa produksi dipengaruhi oleh adanya
operator yang berlainan dan hari-hari kerja yang berbeda.

ALTERNATIF DESAIN
Kolom

Baris

Kolom

Baris

Kolom

Baris

Kolom

Baris

DBLA - DBSL
DBLA
(1)

Hari

A (260)

D (345)

B (353)

C (365)

C (343)

C (350)

D (363)

B (358)

A (298)

B (323)

A (280)

D (333)

A (288)

Mesin
B (308)
yang
digunakan C (230)
D (285)
DBLA
(2)

Perlakuan (Mesin)

Blok (hari) A

260

308

323

330

280

358

343

345

298

353

350

333

288

323

365

363

Operator
Hari
Kerja

Bujur Sangkar Latin dan Variasinya

Contoh Soal

Seorang peneliti ingin mengetahui ke efektifan mesin fillet


otomatis A,B,C,D terhadap produksi fillet tuna. Produksi
dipengaruhi oleh adanya operator dan hari kerja yang
berlainan. Peneliti memutuskan membuat design dengan
empat operator sebagai kolom dan empat hari kerja
sebagai baris.
Operator
Hari
Kerja

Contoh Soal

Contoh Soal
Setelah itu hitung Faktor koreksi, JK baris, kolom, dan perlakuan.

Contoh Soal

Menghitung kuadrat tengah (KT) dari baris, kolom, dan


perlakuan serta Galat.

db = (n-1)
db galat = (n-1).(n-2)

Contoh soal

Menghitung Fhitung perlakuan, baris dan kolom.

Contoh Soal

Masukkan ke dalam tabel ANOVA.

Kesimpulan
1. Kesimpulan statistik?
2. Kesimpulan penelitian?

Bagaimana mendapatkan nilai F tabel?

Desain Bujursangkar Graeco-Latin

Dalam DBSL pengacakan dilakukan secara ganda, yakni


menurut baris dan kolom. Apabila desain diperluas
dengan melakukan pengacakan ketiga maka disebut
Desain Bujursangkar Graeco-Latin (DBSGL)
Dalam desain ini menggunakan simbol huruf Latin dan
Greek
Taraf maksimum yang dapat digunakan dalam desain Bujur
Sangkar Graeco latin adalah 5

Desain Bujur Sangkar Latin

Desain bujur sangkar latin

Pengacakan dilakukan secara ganda, yakni baris dan kolom.

Desain bujur sangkar Graeco Latin

Desain diperluas dengan pengacakan yang ketiga, yakni faktor


,,,.

Contoh DBSGL

Misalkan ada petunjuk bahwa waktu kerja (pagi, siang,


sore, dan malam) tiap hari juga mempengaruhi produksi.
Jika faktor digabungkan bersama dengan faktor operator,
hari dan mesin maka dapat disusun sebuah desain
bujursangkar Graeco-Latin 4 x 4
Waktu Kerja
Hari
Kerja

Pagi

Siang

Jio

Sore

Malam

D(16) C(6)

B(15)

A(11)

48

C(13) D(9)

A(10)

B(13)

45

B(15) A(14)

D (14)

C(12)

55

A(9)

B(12)

C(8)

D(9)

38

Joj

53

41

47

45

186

Nilai

Jumlah

Nilai

Jumlah

JA

44

43

JB

55

49

JC

39

42

JD

44

52

Model DBSGL

Untuk keperluan analisis data, dalam DBSGL dengan hanya


satu pengamatan untuk tiap unit eksperimen, digunakan
model linier berikut ini:

Yij (k)

wl

ij (k)

dengan asumsi
Y ij(k)

i
j
wl
k
ij

= hasil pengamatan yang dicatat dari perlakuan ke k, yang


dipengaruhi oleh baris ke I dan kolom ke j
= rata-rata umum
= efek baris ke I
= efek kolom ke j
= pembatasan yang ketiga dengan taraf huruf greek
= efek perlakuan ke k
= efek unit eksperimen dalam baris ke I dan kolom ke j
untuk perlakuan ke k

Harga JK DBSL
Y2
Ry
By
Ky
Py
Ty

Ey

16
186
2
4
2
48
53

44

13

...

12

2.288

2.288

2.165,25
45

41

55

55

47

39

42

4
4

38

45

48

52

4
43

49

2.162 ,25

37 ,25

2.162 ,25

18,75

2.162 ,25

34 ,25

2.162 ,25

17 ,25

2.162 ,25 37 ,25 18,75 34 ,25 17 ,25

18,25

Tabel Anova
Sumber
Variasi

dk

JK

KT

Rata-rata

2.162,25

2.162,25

Hari

37,25

12,42

Waktu kerja

18,75

6,25

Operator

17,25

5,75

Mesin

34,25

11,42

Kekeliruan

18,25

6,08

Jumlah

16

2.288

1,88

Thitung<Ttabel
Kesimpulan hasil dari perlakuan perbedaan mesin tidak
signifikan berbeda

Desain Bujursangkar Youden

Desain Bujursangkar Latin memiliki kesamaan jumlah


perlakuan dengan banyak blok (baris) atau banyak kolom.
Jika sekarang adanya perlakuan lebih banyak bila
dibandingkan dengan banyak blok (baris) atau banyak
kolom, sedangkan syarat-syarat lain masih dipenuhi, maka
diperoleh desain bujur sangkar tak lengkap atau sering
dinamakan Desain Bujursangkar Youden. Analisisnya
seperti dilakukan pada desain Blok Tak Lengkap Acak
.

Semisal jika kita ingin meneliti kapasitas empat buah mesin


dalam empat hari, namun setiap hari tidak dimungkinkan
adanya shift malam, maka desain bujursangkar Youden
dapat disusun seperti di bawah ini:
Operator
Hari
Kerja

Pagi

Siang

Sore

DBSY

Untuk keperluan analisis data, dalam DBSY dengan hanya


satu pengamatan untuk tiap unit eksperimen, digunakan
model linier berikut ini:

Yij (k)

ij (k)

dengan asumsi
Y ij(k)

i
j
k
ij

= hasil pengamatan yang dicatat dari perlakuan ke k, yang


dipengaruhi oleh baris ke I dan kolom ke j
= rata-rata umum
= efek baris (blok) ke i
= efek kolom ke j
= efek perlakuan ke k
= efek unit eksperimen dalam baris ke I dan kolom ke j
untuk perlakuan ke k

Harga JK DBSY
m

Yij2(k)

Ry

i 1 j 1

J 2 /m2

J io2 /m R y

By
i 1

dimana J io

jumlah nilai pengamatan dalam baris ke i

J oj2 /m R y

Ky
j 1

dimana J oj

jumlah nilai pengamatan dalam kolom ke j

J 2k /m R y

Py

Penentuan nilai Qj seperti pada desain blok tak


lengkap acak

i 1

dimana J k

Ey

Y2

jumlah nilai pengamatan dalam perlakuan ke i

Ry

By

Ky

Py

Eksperimen Faktorial

Eksperimen Faktorial (1)

Eksperimen Faktorial digunakan untuk menyelidiki secara


bersamaan efek beberapa faktor berlainan.

Eksperimen Faktorial merupakan eksperimen yang semua


(hampir semua) taraf sebuah faktor tertentu
dikombinasikan atau disilangkan dengan semua (hampir
semua) taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam
eksperimen itu

Eksperimen ini sering diberi nama dengan menambahkan


perkalian antara banyaknya taraf faktor yang satu dengan
banyak taraf faktor atau faktor-faktor lainnya.

Eksperimen Faktorial (2)

Apabila eksperimen terdiri dari 2 faktor (A dan B) maka


disebut dengan eksperimen dua faktor (eksperimen
faktorial a x b)

Sedangkan apabila eksperimen terdiri dari 3 faktor (A, B,


dan C) maka disebut dengan eksperimen tiga faktor
(eksperimen faktorial a x b x c)

Eksperimen Faktorial (3)

Misal, apabila terdapat dua buah faktor, sebuah terdiri atas


empat taraf dan sebuah lagi terdiri atas tiga taraf, maka
diperoleh eksperimen faktorial 4x3

Hal ini memerlukan 12 kondisi eksperimen (kombinasi


perlakuan) yang berbeda-beda

Contoh

Percobaan pertanian telah disediakan 3 macam pupuk antara


lain N, P, dan K. Level dari setiap faktor tersebut didefinisikan
pada pupuk digunakan atau tidak. Maka diperoleh eksperimen
faktorial 2x2x2. Didapatkan 8 kombinasi perlakuan antara lain:

Kombinasi perlakuan tanpa N, tanpa P, tanpa K


Kombinasi perlakuan tanpa N, tanpa P, dengan K
Kombinasi perlakuan tanpa N, dengan P, tanpa K
Kombinasi perlakuan tanpa N, dengan P, dengan K
Kombinasi perlakuan dengan N, tanpa P, tanpa K
Kombinasi perlakuan dengan N, dengan P, tanpa K
Kombinasi perlakuan dengan N, tanpa P, dengan K
Kombinasi perlakuan dengan N, dengan P, dengan K

Organisasi Data untuk Eksperimen Faktorial


2 Faktor

Model dari Efek Tetap

a level faktor diambil dari A faktor yang tetap, b level faktor diambil dari B
faktor yang tetap.

Model dari Eksperimen Faktorial ini adalah:

yijk = + Ai +Bj + ABij +k(ij)

i = 1, 2, , a
j = 1, 2, , b
k = 1, 2, , n
Keterangan
Yijk = variabel respons hasil observasi ke-k yang terjadi karena pengaruh
bersama taraf ke I faktor A dan taraf ke j faktor B

= rata-rata umum

Ai

= efek dari level ke i dari faktor A

Bj

= efek dari level ke j dari faktor B

(AB)ij = efek dari interaksi antara Ai dan Bj


k(ij) = efek unit eksperimen ke k dalam kombinasi perlakuan ij

Harga JK DEF
a

Yij2k , dengandk

abn

i 1 j 1 k 1
b

J ioo

Yj k

Jioo=jumlah nilai pengamatan yang ada


dalam taraf ke i faktor A

Yik

Jojo=jumlah nilai pengamatan yang ada


dalam taraf ke j faktor B

j 1 k 1

J ojo
i 1 k 1
n

J ijo

Jijo=jumlah nilai pengamatan yang ada dalam


taraf ke I faktor A dan dalam taraf ke j faktor B

Yk
k 1
a

J ooo

Yij k
i 1 j 1 k 1

Jooo=jumlah nilai semua pengamatan

Harga JK DEF
Ry

Jooo /abn, dengan dk

2
(Jioo
/bn) R y

Ay
i 1

(Joj2 o/an) R y

By

dengan dk

(a - 1)

i 1

dengan dk
a

(b - 1)

(J ij2 o /n) R y

J ab
i 1 j 1

ABy

Ey

Jab - Ay - By , dengan dk

Y2

Ry

Ay

By

(a 1)(b-1)

ABy , dengandk

ab(n 1)

Tabel Anova
Sumber
Variasi

dk

JK

KT

Rata-rata

Ry

a-1

Ay

b-1

By

AB

(a-1)(b-1)

Aby

AB

Kekeliruan

ab(n-1)

Ey

Jumlah

abn

Y2

Perlakuan
Bergantung
pada model

Model 1 (Model Tetap)

Apabila peneliti memiliki a buah taraf faktor A dan hanya b buah taraf
faktor B dan semuanya digunakan dalam eksperimen yang dilakukan
Hipotesis
H01= tidak ada efek faktor A dalam eksperimen
H02= tidak ada efek faktor B dalam eksperimen
H03= tidak ada efek interaksi antara faktor A dan faktor B
Fhitung
H01= F=A/E
H02= F=B/E
H03= F=AB/E
Ftabel

H01= F(a-1,ab(n-1))
H02= F(b-1,ab(n-1))
H03= F((a-1)(b-1),ab(n-1))

Model 2 (Model Acak)

Apabila peneliti memiliki sebuah populasi yang terdiri atas sejumlah taraf faktor A
dari mana sebanyak a buah taraf faktor A telah diambil secara acak sebagai sample
dan populasi yang terdiri atas sejumlah taraf faktor B dari mana sebanyak b buah
taraf faktor B telah diambil secara acak sebagai sample

Hipotesis
H01= tidak ada efek faktor A dalam populasi dari mana sample diambil
H02= tidak ada efek faktor B dalam populasi dari mana sample diambil
H03= tidak ada efek interaksi antara faktor A dan faktor B dalam populasi dari
mana sample diambil

Fhitung
H01= F=A/AB
H02= F=B/AB
H03= F=AB/E

Ftabel

H01= F(a-1,(a-1)(b-1))

H02= F (b-1,(a-1)(b-1))

H03= F((a-1)(b-1),ab(n-1))

Model 3 (Model campuran)

Apabila peneliti memiliki a buah taraf faktor A yang semuanya digunakan dalam
eksperimen yang dilakukan dan populasi yang terdiri atas sejumlah taraf faktor B
dari mana sebanyak b buah taraf faktor B telah diambil secara acak sebagai sample

Hipotesis
H01= tidak ada efek faktor A dalam eksperimen
H02= tidak ada efek faktor B dalam populasi dari mana sample diambil
H03= tidak ada efek interaksi antara faktor A tetap dan faktor B acak

Fhitung
H01= F=A/AB
H02= F=B/E
H03= F=AB/E

Ftabel

H01= F(a-1,(a-1)(b-1))

H02= F(b-1,ab(n-1))

H03= F((a-1)(b-1),ab(n-1))

Model 4 (Model campuran)

Apabila peneliti memiliki populasi yang terdiri atas sejumlah taraf faktor A dari mana
sebanyak a buah taraf faktor A telah diambil secara acak sebagai sample dan
populasi yang terdiri atas sejumlah taraf faktor B dari mana sebanyak b buah taraf
faktor B telah diambil secara acak sebagai sample

Hipotesis
H01= tidak ada efek faktor A dalam populasi dari mana sample diambil
H02= tidak ada efek faktor B dalam eksperimen
H03= tidak ada efek interaksi antara faktor A tetap dan faktor B acak

Fhitung
H01= F=A/E
H02= F=B/AB
H03= F=AB/E

Ftabel

H01= F(a-1, ab(n-1))

H02= F(b-1,(a-1)(b-1))

H03= F((a-1)(b-1),ab(n-1))

Eksperimen Faktorial dengan 3 Faktor

Faktor yang kita gunakan kita lambangkan dengan A, B, C, D sedangkan


untuk taraf faktornya kita lambangkan dengan a, b, c, d.
Jika eksperimennya menggunakan desain acak sempurna dalam setiap
kombinasi perlakuan terdapat n buah unit eksperimen atau observasi, maka
model liniernya sebagai berikut:

Dengan:

i = 1,2, , a
j = 1,2, , b
k = 1,2, , c
l = 1,2, , n

Yijkl = variabel respon hasil observasi ke-i yang terjadi karena pengaruh
bersama taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor B dan taraf ke-k faktor C

= rata-rata
Ai = efek taraf ke-i faktor A
Bj = efek taraf ke-j faktor B
Ck = efek taraf ke-k faktopr C
ABij = efek interaksi antara taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B
ACik = efek interaksi antara taraf ke-i faktor A dan taraf ke-k faktor C

BCjk = efek interaksi antara taraf ke-j faktor B dan taraf ke-k faktor C
ABCijk = efek interaksi antara taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor B, dan
taraf ke-k faktor C

l(ijk) = efek unit eksperimen ke l dikarenakan oleh kombinasi


perlakuan ijk

Harga JK DEF
a

Yij2kl , dengandk

abcn

i 1 j 1 k 1 l 1

J abc
i 1 j 1 k 1

J ab
i 1 j 1
a

J ac
i 1 k 1
b
c

J bc
j 1 k 1

J ij2
cn

J ijk

- Ry

Jabc=jumlah kuadrat antara sel untuk daftar axbxc


Jijk=elemen dalam sel (ijk) dari daftar axbxc=Yijkl

Jab=jumlah kuadrat antara sel untuk daftar axb

Ry

Jij=elemen dalam sel (ij) dari daftar axb = Jijk


Jac=jumlah kuadrat antara sel untuk daftar axc

J ik2
bn
J 2jk
an

Ry

Jik= elemen dalam sel (ik) dari daftar axc = Jijk


Jbc=jumlah kuadrat antara sel untuk daftar bxc

Ry

Jjk= elemen dalam sel (jk) dari daftar bxc = Jijk

Harga JK DEF
a

Yijkl
i 1 j 1 k 1 l 1

Ry

, dengan dk

abcn

i 1

dengan dk

b
2
j

By

(Ai2 /bcn) R y

1 Ay

(B /acn) R y

(C2k /abn) R y

Cy

j 1

dengan dk

(b - 1)

k 1

ABy

Jab - Ay - By , dengan dk

dengan dk
(a 1)(b-1)

ACy

Jab - Ay - Cy , dengan dk

(a 1)(c-1)

BCy

J bc - By - Cy , dengan dk

(b 1)(c-1)

ABCy

J abc - A y - By - C y - ABy - AC y - BC y , dengan dk

Ey

Y2

Ry

Ay

By

(a - 1)

AB y

AC y

BC y

(b - 1)

(a 1)(b 1)(c - 1)

ABC y , dengandk abc(n 1)

Tabel Anova
Sumber
Variasi

dk

JK

KT

Rata-rata

Ry

a-1

Ay

b-1

By

(c-1)

Cy

AB

(a-1)(b-1)

Aby

AB

AC

(a-1)(c-1)

Acy

AC

BC

(b-1)(c-1)

Bcy

BC

ABC

(a-1)(b-1) (c-1)

ABCy

ABC

Kekeliruan

abc(n-1)

Ey

Jumlah

abcn

Y2

Perlakuan
Bergantung
pada model

Model Kombinasi
Model

Taraf
A

Model 1

Tetap

Tetap

Tetap

Model 2

Acak

Acak

Acak

Model 3

Tetap

Tetap

Acak

Tetap

Acak

Tetap

Acak

Tetap

Tetap

Tetap

Acak

Acak

Acak

Tetap

Acak

Acak

Acak

Tetap

Tugas

1.
2.
3.
4.
5.

1 kelompok 2 orang
Tuliskan nama dan NIM
Jelaskan perbedaan eksperimen faktorial dengan eksperimen yang
sudah dilakukan pada bab sebelumnya!
Berikan contoh untuk desain eksperimen faktorial a x b dan
tunjukkan hipotesis nolnya!
Jelaskan persamaan dan perbedaan 4 model eksperimen faktorial a x
b, terkait dengan perhitungan statisitik F!
Berikan pula contoh untuk desain eksperimen faktorial a x b x c dan
tunjukkan hipotesis nolnya!
Jelaskan 3 model eksperimen faktorial a x b x c meliputi model tetap,
acak, dan campuran terkait dengan perhitungan statisitik F!

Tugas Kelompok

Buat makalah pengolahan terkait desain faktorial dibagi


dengan jumlah 5 orang setiap kelompok
Topik

Desain faktorial axb


Desain faktorial axbxc
Desain faktorial 2k
Desain faktorial 3k

Untuk data dapat diambil dari jurnal review

You might also like