Professional Documents
Culture Documents
UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2014
Matematika SMA
(Program Studi IPA)
Disusun oleh :
Pak Anang
Implikasi
Kesetaraan Implikasi
~ ~ ~
Penarikan Kesimpulan
Modus Ponens & Tollens
Silogisme
Selesai
Keterangan:
Warning!! Jika terdapat pernyataan majemuk selain implikasi, maka ubah dulu menggunakan konsep
kesetaraan implikasi.
Modus Ponens dan Modus Tollens
Pola penarikan kesimpulan menggunakan Modus Ponens dan Modus Tollens adalah serupa, yakni
penarikan kesimpulan dari dua premis. Premis pertama adalah harus sebuah implikasi, dan premis kedua
berisi pernyataan tunggal. Hasil dari penarikan kesimpulan adalah pernyataan tunggal.
Contoh:
Premis 1
: Jika hari ini hujan deras, maka Bona tidak keluar rumah.
Premis 2
: Bona keluar rumah.
Kesimpulan : Hari ini tidak hujan deras.
Silogisme
Penarikan kesimpulan menggunakan Silogisme adalah penarikan kesimpulan dari dua premis yang harus
berupa implikasi. Hasil dari penarikan kesimpulan adalah implikasi dan bentuk setara yang lain.
Contoh:
Premis 1
: Jika cuaca hujan maka Agus pakai payung.
Premis 2
: Jika Agus pakai payung maka Agus tidak basah.
Kesimpulan : Jika cuaca hujan maka Agus tidak basah.
= Cuaca tidak hujan atau Agus tidak basah.
= Jika Agus basah maka cuaca tidak hujan.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 1
1. 2.
Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor.
Ingkaran
Pernyataan Majemuk
Pernyataan Berkuantor
Dan, Atau
Jika Maka
Semua, Ada
dan tidak
Selesai
Keterangan:
Dan, Atau
Pola ingkaran dari pernyataan majemuk konjungsi dan disjungsi adalah sama, yaitu tukarkan operator
dan ingkarkan semua pernyataannya.
Contoh:
Ingkaran dari
adalah:
dan
atau
Jika Maka
Pola ingkaran dari pernyataan majemuk implikasi adalah dan tidak.
Contoh:
Ingkaran dari
adalah:
maka
dan
Semua, Ada
Pola ingkaran dari pernyataan berkuantor adalah sama, yaitu tukarkan operator kuantornya dan
ingkarkan pernyataannya.
Contoh:
Ingkaran dari
adalah:
Halaman 2
Semua siswa
Ada siswa
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
C. Hari ini hujan tidak deras atau bona tidak keluar rumah
Jadi kesimpulannya hari ini tidak
D. Hari ini tidak hujan dan Bona tidak keluar rumah
hujan deras.
E. Hari ini hujan deras atau Bona tidak keluar rumah
2.
Ingkaran pernyataan Jika semua anggota keluarga pergi, maka semua pintu rumah dikunci rapat adalah
....
[(, ) (, )] (, ) (, )
A. Jika ada anggota rumah yang tidak pergi maka ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat.
B. Jika ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat maka ada anggota keluarga yang tidak pergi.
C. Jika semua pintu rumah ditutup rapat maka semua anggota keluarga pergi.
D. Semua anggota keluarga pergi dan ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat.
E. Semua pintu rumah tidak dikunci rapat dan ada anggota keluarga yang tidak pergi.
3.
Silogisme :
Jadi kesimpulannya Jika Tio kehujanan,
maka ia demam.
4.
Ingkaran pernyataan Jika semua mahasiswa berdemonstrasi maka lalu lintas macet adalah ....
A. Mahasiswa berdemonstrasi atau lalu lintas macet.
B. Mahasiswa berdemonstrasi dan lalu lintas macet.
C. Semua mahasiswa berdemonstrasi dan lalu lintas tidak macet.
D. Ada mahasiswa berdemonstrasi.
E. Lalu lintas tidak macet.
5.
[(, ) ] (, )
6.
Silogisme :
Jadi kesimpulannya Jika Cecep lulus
ujian maka saya pergi ke Lembang.
Negasi dari pernyataan: Jika semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah maka Roy siswa teladan,
adalah ...
[(, ) ] (, )
A. Semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy bukan siswa teladan.
B. Semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy siswa teladan.
C. Ada siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy bukan siswa teladan.
D. Ada siswa SMA mematuhi disiplin sekolah atau Roy siswa teladan.
E. Jika siswa SMA disiplin maka Roy siswa teladan.
Halaman 3
SKL 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana,
fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya, suku banyak, algoritma
sisa dan teorema pembagian, program linear, matriks dan determinan,vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2. 1.
Pangkat
Definisi
Sifat
Kurung
untuk 0, berlaku:
0 = 1
1
=
( ) =
= +
( ) =
; 0
( ) = ; 0
Pangkat Pecahan
Bentuk Akar
Syarat:
,
+
Definisi
Sifat
Invers Pangkat
= =
+ = ( + )
= ( )
"Pangkat Pecahan"
Kurung
; 0
Rasionalisasi
+ = ( + ) + 2
= ( + ) 2
Halaman 4
=
=
Logaritma
Syarat:
, > 0
1
Definisi
Sifat
= log =
"Penjumlahan Pengurangan"
Sehingga diperoleh:
0 = 1 log 1 = 0
1 = log = 1
= log =
"Perbandingan"
log = log
log
log =
log
1
log
log = log
log = log
log
212 126
3
84
1
63
= .
Penyelesaian:
5
212 126
3
84
1
63
(23 )4 (2 3)3
=
212 23 36
24 23 33
5
5 9 1
Contoh:
Tentukan bentuk sederhana dari:
247 2 1
= .
62 3 6
Penyelesaian:
247 2 1
= 8 7(2) 2(3) 1(6)
62 3 6
= 85 7
8 7
= 5
5 1
= 212+343 363
1
= 2 2 32
1
32
1
22
3 2
=( )
2
Halaman 5
Bentuk Akar
Menyederhanakan Bentuk Akar
Cari faktor bilangan tersebut yang dapat diakar, sehingga mendapatkan bentuk akar paling sederhana.
Contoh:
72 = 362 = 62
3
3
3
3
54 = 27 2 = 3 2
Menyederhanakan bentuk akar dengan konsep ( + ) =
Pastikan bilangan di depan akar adalah harus angka 2. Jika bukan 2, maka ubahlah menjadi 2.
Contoh:
5 + 24 = .
Penyelesaian:
5 + 24 = 5 + 46 = 5 + 6 = (3 + 2) + 23 2 = 3 + 2
Menyederhanakan bentuk akar dengan merasionalisasi penyebut pecahan bentuk akar
Kalikan dengan 1 (pecahan yang pembilang dan penyebutnya adalah sekawan bentuk akar tersebut)
Sekawan dari adalah .
Sekawan dari + adalah .
Sekawan dari adalah + .
Contoh:
Bentuk sederhana dari
33 + 7
7 23
adalah .
Penyelesaian:
33 + 7 33 + 7 7 + 23 321 + 18 + 7 + 221 25 + 521
=
=
=
= 5 21
7 12
5
7 23 7 23 7 + 23
Logaritma
Menyederhanakan bentuk logaritma
Gunakan definisi dan sifat logaritma untuk menyederhanakan logaritma.
Contoh:
5 2 log 3 + 2 log 5 2 log 15
= .
2 log 9
Penyelesaian:
5 2 log 3 + 2 log 5 2 log 15 2 log 35 + 2 log 5 2 log 15
=
2 log 9
2 log 9
5
3 5
2
log (
)
15
=
2 log 9
2
log 34
= 2
log 9
9
= log 34
= 9 log(32 )2
= 9 log 92
= 2 9 log 9
=21
=2
Halaman 6
log 150 =
=
2
+1
1
+ 1 + 2
+
1
1 + + 2
=
2+
Cara tersebut cukup menyita waktu kalau digunakan saat mengerjakan soal UN, karena kita harus menuliskan panjang
lebar konsep definisi dan sifat logaritma. Nah, perhatikan urutan mengerjakannya:
Pertama, ubah logaritma menjadi perbandingan.
Kedua, faktorkan numerus kedua logaritma tersebut sehingga memuat bilangan pada logaritma yang diketahui.
Ketiga, menjabarkan kedua logaritma tersebut dengan menggunakan sifat penjumlahan logaritma.
Keempat, mengubah bentuk logaritma ke dalam variabel yang diketahui pada soal.
Kelima, apabila masih terdapat bentuk pecahan, bulatkan dengan mengalikan KPK penyebut.
Selesai.
TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan basis dan numerus pada bentuk logaritma yang diketahui.
Semua bilangan akan menjadi numerus dari bentuk logaritma yang akan menjadi acuan kita nanti,
sedangkan bilangan yang sama akan menjadi basis dari logaritma tersebut.
1
log 5 =
log 3 = 1
log 2 =
Cara membacanya:
1
Bilangan 2 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan .
).
Perhatikan basis dan numerus pada bentuk logaritma yang ditanyakan. Ubah menjadi pecahan (
log
Faktorkan kedua bilangan tersebut dengan memperhatikan ketiga angka tadi (2, 3, dan 5).
Segera substitusikan faktor dari kedua bilangan tersebut seperti cara membaca ketiga logaritma acuan tadi.
Jangan lupa untuk mengubah tanda perkalian menjadi penjumlahan.
1
1
150 2 3 5 5 + 1 + + + 1 + 2
=
=
=
1 1
2
12
223
+ +1
+1
Jadi,
1
+ 1 + 2
log =
2
+1
Halaman 7
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Diketahui a
A.
B.
C.
D.
E.
2.
3.
1
4
16
64
96
a 2 .b.c 3
1
adalah ....
, b 2, dan c 1. Nilai dari
2
a.b 2 .c 1
2 3
4
14
=
=
2 1 3
1 3
( ) 2
2
1
=
1
4
=4
1
b4
Diketahui a 4, b 2, dan c . Nilai ( a 1 ) 2 3 adalah ....
c
2
4
24
1
2
1
2
1
( ) 3 = (4 )
A.
1 3
( )
2
2
1 16
1
=
B.
16 8
4
1
1
=
C.
8
8
1
D.
16
1
E.
32
x 4 yz 2
1
1
Jika diketahui x , y , dan z 2. Nilai 3 2 4 adalah ....
3
5
x y z
4 2
(12)
4(3)
A. 32
=
2(4)
3 2 4
B. 60
= 1 1 2
C. 100
1 1 1 1
D. 320
= ( ) ( ) (2)2
3
5
E. 640
=354
= 60
Halaman 8
4.
Bentuk
A.
B.
C.
D.
E.
5.
Bentuk
A.
B.
C.
D.
E.
6.
Bentuk
A.
B.
C.
D.
E.
3 3 7
7 23 7 23 7 + 23
25 5 21
321 + 18 + 7 + 221
=
5 5 21
7 12
5 21
25 + 521
=
5
5 21
= 5 21
2 2 3
LOGIKA PRAKTIS:
Pembilang positif semua tandanya.
Sekawan penyebut juga positif semua.
Pasti pembilang hasil rasionalisasi
positif juga (plus plus).
Lihat bentuk bilangan negatif lebih besar
dari bilangan positif, artinya perkalian
penyebut dengan sekawan penyebut
pasti negatif.
Pola jawabannya pasti negatif semua
(min min).
Duh, tapi sayang ada dua jawaban yang
seperti kriteria tsb. (A dan E).
2 3
43 6
4 6
4 6
4 6
4 6
2 23
2 3
2 23
2 + 3
2 3 2 + 3
2 + 6 26 6
=
23
4 6
=
1
= 4 + 6
2 3 5
5
5
2
2
2 + 5
2
15 4 10
2 + 10 + 310 + 15
=
3
25
2
17 + 410
15 4 10
=
3
3
1
1
=
(17 + 410)
17 4 10
3
3
1
= (17 + 410)
1
3
17 4 10
3
Halaman 9
7.
ab
=
E.
1 b
+1
=
8.
3
log 4 =
bertemu 4 tulis
3
log 3 = 1 } bertemu 3 tulis 1
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan ini lho! Lihat angka
berwarna biru pada cara biasa di samping!
Jadi,
jadikan
pecahan
log 15
24
15
ubah tanda
kali menjadi
tambah,dan
35
1+
1
=
24
jadikan
pecahan
log 288
9.
faktorkan
sehingga
muncul
angka warna
biru di atas
faktorkan
sehingga
muncul
angka warna
biru di atas
288
24
ubah tanda
kali menjadi
2 tambah,dan
23 6
22 6
3 + 2
=
2 +
bertemu
10 tulis
2
B.
log(22 3 10)
2
x y 2 2
bertemu
2 tulis 1
log 2 = 1
log(2 3)
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
x
2
log 22 + 2 log 3 + 2 log 10
C.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan pada kotak biru
2 log 2 + 2 log 3
xy 2
disamping lho!
Lihat angka berwarna biru pada cara biasa di samping!
xy 2
2 2 log 2 + 2 log 3 + 2 log 10
D.
2 log 2 + 2 log 3
Jadi,
x
faktorkan
2++
sehingga
ubah tanda
2 xy
kali menjadi
muncul
E.
1+
jadikan
angka warna 2
tambah,dan
x 1
2++
pecahan 120 biru di atas 2 3 10
6
log 120
23
1+
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 10
2. 2.
+2 4
atau 2
2
2 4
2
Jumlah Akar-Akar PK
1 + 2 =
1 2 =
Selisih Akar-Akar PK
|1 2 | =
2 4
1 2
1
1
+ 2
2
1
2
1 2
2 1
= (1 2 2 2 )2 2(1 2 )2
1 2
=
1 2
1 2 + 2 2
=
(1 2 )2
1 2 2 2
=
1 2
Halaman 11
3
3
+ = =
=
2 2
2
= =
=1
2
Kedua, cari bentuk identik dari 12 + 22 yang memuat bentuk 1 + 2 dan 12 + 22 .
12 + 22 = ( + )2 2
3 2
= (2) 2(1)
9
=42
1
=4
Halaman 12
Menyusun PK Baru
Diketahui:
+ + = adalah PK Lama
dan adalah akar-akar PK Lama
dan adalah akar-akar PK Baru
Substitusi
ke PK Lama
) + (
)+ =0
Halaman 13
Contoh 1:
Akar-akar persamaan kuadrat 3 2 12 + 2 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( + 2) dan ( + 2) adalah .
Penyelesaian:
Pertama, cek dan perhatikan apakah akar-akar PK Baru simetris atau tidak?
Akar-akar PK Baru ( + 2) dan ( + 2), ternyata simetris. Memiliki pola yang sama, yaitu ( + 2).
Kedua, cari invers dari akar-akar PK Baru, ( + 2).
Invers dari ( + 2) adalah ( ).
Ketiga, Substitusikan ( ) menggantikan variabel pada PK Lama:
3( )2 12( ) + 2 = 0
3( 2 4 + 4) 12 + 24 + 2 = 0
3 2 12 + 12 12 + 24 + 2 = 0
3 2 24 + 38 = 0
Jadi, PK Baru yang akar-akarnya ( + 2) dan ( + 2) adalah 3 2 24 + 38 = 0.
Contoh 2:
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 4 + 8 = 0 adalah dan .
Penyelesaian:
Pertama, cek dan perhatikan apakah akar-akar PK Baru simetris atau tidak?
Akar-akar PK Baru dan , ternyata tidak simetris. Tidak memiliki pola yang sama.
Kedua, cari jumlah dan hasil kali akar-akar PK Lama.
4
+=
=2
2
8
= = 4
2
Ketiga, cari jumlah dan hasil kali akar-akar PK Baru menggunakan nilai + dan .
2 + 2
+ =
( + )2 2
=
2 2
=
48
=
4
4
=
4
= 1
=1
Halaman 14
Contoh 3
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 5 + 3 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( + 3) dan ( + 3) adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah penjumlahan dengan dua, maka PK Baru adalah substitusi dengan ( 3).
Jadi, PK Baru adalah:
2( 3)2 5( 3) + 3 = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 4
Akar-akar persamaan kuadrat 3 2 + 12 1 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( 2) dan ( 2) adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah pengurangan dengan dua, maka PK Baru adalah substitusi dengan ( + 2).
Jadi, PK Baru adalah:
3( + 2)2 + 12( + 2) 1 = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 5
Akar-akar persamaan kuadrat 4 2 + 2 7 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 2 dan 2 adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah perkalian dengan dua, maka setiap suku dikalikan dengan dua berpangkat naik,
mulai dari pangkat nol. Pangkat nol nggak usah ditulis, karena jelas sama dengan 1. OK?
Jadi, PK Baru adalah:
4 2 (20 ) + 2(21 ) 7(22 ) = 0
Jabarkan sendiri ya!
Contoh 6
Akar-akar persamaan kuadrat 7 2 5 + 13 = 0 adalah dan .
Halaman 15
Contoh 7
Akar-akar persamaan kuadrat 2 + 2 + 4 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya dan adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah negatif dari akar-akar PK Lama, maka PK Baru adalah koefisien dikalikan (1).
Jadi, PK Baru adalah:
2 + 2(1) + 4 = 0
2 2 + 4 = 0
Contoh 7
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 5 + 3 = 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya (2 3) dan (2 3) adalah .
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Akar-akar PK Baru adalah perkalian dengan dua, dilanjutkan pengurangan dengan tiga dari akar-akar PK
Lama, maka PK Baru adalah suku dikalikan dengan dua berpangkat naik, mulai dari pangkat nol,
dilanjutkan dengan substitusi ( + 3).
Jadi, PK Baru adalah:
2 2 (20 ) 5(21 ) + 3(22 ) = 0
2 2 10 + 12 = 0
Dilanjutkan dengan substitusi ( + 3).
2( + 3)2 10( + 3) + 12 = 0
Jabarkan sendiri ya!
Halaman 16
Berlawanan
Berkebalikan
=0
Sifat-Sifat
Akar-Akar PK
Perbandingan
Selisih
2 = ( + 1)2
= ()2
Keterangan:
Menggunakan sifat-sifat akar-akar PK untuk menentukan bagian dari PK yang tidak diketahui.
Inti dari permasalahan ini adalah melengkapkan variabel yang tidak diketahui pada PK dengan
menggunakan sifat tertentu dari akar-akarnya.
TRIK SUPERKILAT
Sifat akar-akar persamaan kuadrat 2 + + = 0 yang mungkin keluar di soal:
1.
2.
3.
4.
Jika akar yang satu kelipatan dari akar yang lain (1 = 2 ), maka 2 = ( + 1)2
Jika selisih akar-akarnya adalah (|1 2 | = ), maka = ()2
Jika akar-akarnya berlawanan (1 = 2 atau 1 + 2 = 0), maka = 0
1
Jika akar-akarnya berkebalikan (1 = atau 1 2 = 1), maka =
2
Contoh:
Akar-akar persamaan kuadrat 2 2 + + 16 = 0 adalah dan .
Jika = 2 dan , positif maka nilai = .
Penyelesaian:
Pertama, lihat ternyata akar-akar PK tersebut adalah memiliki kelipatan tertentu.
Karena = 2, maka jelas nilai = 2.
Kedua, gunakan sifat perbandingan akar-akar PK.
2 = ( + 1)2
22 = (2 + 1)2 2 16
2 = 32 42
= 12
Ketiga, karena akar-akarnya positif maka jumlah kedua akar tersebut juga positif, sehingga:
1 + 2 > 0 > 0
>0
2
<0
Sehingga pilih nilai yang negatif.
Jadi, = 12.
Halaman 17
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
2 + 16 = 8
D. 6
2
8 + 16 = 0
E. 8
( 4)( 4) = 0
2.
Persamaan
x1 x 2
A.
B.
C.
D.
E.
2
3.
kuadrat
=4
x 2 (m 1) x 5 0
mempunyai
akar-akar
x1
dan
x2 .
Jika
3 atau 7
2 10 + 21 = 0
3 atau 7
( 3)( 7) = 0
6 atau 14
3 = 0 atau 7 = 0
6 atau 14
=3
= 7
4(4) = 32
1 . 2 = 4
16 = 32
C. 2
32
D. 4
=
16
E. 8
= 2
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 18
2. 3.
Diskriminan
=
Persamaan Kuadrat
Fungsi Kuadrat
2 + + = 0
() = 2 + +
0
akar real
>0
berbeda
<0
akar imajiner
>0
memotong
=0
kembar
=0
menyinggung
<0
terpisah
> 0, < 0
definit positif
< 0, < 0
definit negatif
= 2
rasional
TRIK SUPERKILAT.
Perhatikan tiga soal di bawah ini, sebenarnya tidak berbeda. Alias maksud ketiga soal itu sama persis!
Persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + 4 = 0 akan memiliki dua akar real berbeda untuk nilai = .
Fungsi kuadrat = 2 + ( + 2) + 4 memotong sumbu X di dua titik.
Batas-batas nilai yang memenuhi adalah .
Grafik = 2 + ( + 2) + 4 memotong garis = di dua titik.
Batas-batas nilai yang memenuhi adalah .
akar real
sumbu X di titik } > 0
garis di titik
akar real (= )
sumbu X di titik
}=0
garis di titik
akar real
/ sumbu X } < 0
/ garis
Soal jebakan, bila hanya ada kata Persamaan kuadrat memiliki dua akar real tanpa tambahan kata berbeda
atau kembar, berarti dua akar real tersebut pasti gabungan dari dua akar real berbeda dan kembar.
Jadi 0.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 19
52 12 + 4 < 0
(5 2)( 2) < 8
< > 2
5
2
<
3
2
2 6 + 9 16 = 0
2 6 7 = 0
( + 1)( 7) = 0
= 1 atau = 3
Sehingga persamaan kuadrat tersebut memiliki dua akar kembar untuk nilai = 1 atau = 7.
Halaman 20
Penyelesaian:
1
7
Dari persamaan kuadrat 2 + ( + 2) + ( + ) = 0 diperoleh:
2
2
1
7
= , = ( + 2), = ( + )
2
2
Persamaan kuadrat memiliki akar imajiner maka diskriminan harus memenuhi < 0.
<0
2 4 < 0
1
7
( + 2)2 4 ( ) ( + ) < 0
2
2
2 + 4 + 4 2 7 < 0
2 + 2 3 < 0
( + 3)( 1) < 0
= 3 = 1 ( )
Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:
Jadi persamaan kuadrat akan memiliki akar-akar tidak real untuk nilai 1 < < 3.
Halaman 21
FUNGSI KUADRAT
Fungsi kuadrat memotong sumbu X di dua titik berbeda (memotong).
Contoh:
Grafik = 2 + ( + 2) + 4 memotong sumbu X di dua titik.
Batas-batas nilai p yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Dari fungsi kuadrat = 2 + ( + 2) + 4 diperoleh:
= , = ( + 2), = ( + 4)
Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu X, maka diskriminan harus memenuhi > 0
>0
2 4 < 0
2
( + 2) 4()( + 4) < 0
2 + 4 + 4 + 42 16 < 0
52 12 + 4 < 0
(5 2)( 2) < 8
< > 2
5
2
<
3
2
2
6 + 9 16 = 0
2 6 7 = 0
( + 1)( 7) = 0
= 1 atau = 3
Sehingga fungsi kuadrat tersebut menyinggung sumbu X pada satu titik untuk nilai = 1 atau = 7.
Halaman 22
Penyelesaian:
1
7
Dari fungsi kuadrat = 2 2 + ( + 2) + ( + 2) diperoleh:
1
7
= , = ( + 2), = ( + )
2
2
Persamaan kuadrat memiliki akar imajiner maka diskriminan harus memenuhi < 0.
1
7
< 0 ( + 2)2 4 ( ) ( + ) < 0
2
2
2 + 4 + 4 2 7 < 0
2 + 2 3 < 0
( + 3)( 1) < 0
= 3 = 1 ( )
Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:
Jadi fungsi kuadrat tidak akan menyinggung maupun memotong sumbu X untuk untuk nilai 1 < < 3.
Halaman 23
2 + + 4 = 3 + 4
2
+ + 4 3 4 = 0
2 + ( 3) = 0
Koefisien-koefisien persamaan kuadrat
= 1, = ( 3), = 0
Kurva memotong garis, maka diskriminan harus memenuhi D > 0
= 0 ( 3)2 4(1)(0) > 0
( 3)2 0 > 0
( 3)2 > 0
3>0
>3
Sehingga grafik fungsi kuadrat akan memotong garis untuk nilai b > 3.
Perhatikan, soal di bawah ini masih menggunakan soal di atas, hanya kalimatnya saja yang diganti! OK?
Fungsi kuadrat memotong garis di satu titik (menyinggung).
Contoh:
Grafik fungsi kuadrat () = 2 + + 4 menyinggung garis = 3 + 4.
Nilai b yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Kurva menyinggung garis, maka diskriminan harus memenuhi = 0
= 0 ( 3)2 4(1)(0) = 0
( 3)2 0 = 0
( 3)2 = 0
3=0
=3
Sehingga grafik fungsi kuadrat akan menyinggung garis untuk nilai = 3.
Fungsi kuadrat tidak memotong atau tidak menyinggung garis (terpisah).
Contoh:
Grafik fungsi kuadrat () = 2 + + 4 tidak memotong dan tidak menyinggung garis = 3 + 4.
Nilai b yang memenuhi adalah .
Penyelesaian:
Kurva terpisah garis, maka diskriminan harus memenuhi < 0
= 0 ( 3)2 4(1)(0) < 0
( 3)2 0 < 0
( 3)2 < 0
3<0
<3
Sehingga grafik fungsi kuadrat tidak akan memotong dan tidak menyinggung garis untuk nilai < 3.
Halaman 24
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
+
A. m 2 atau m 10
2 4 0
2
2
10
B. m 10 atau m 2 ( 2) 4 . 1 . (2 4) 0
2
12
+
20
0
C. m 2 atau m 10
Jadi daerah penyelesaian:
( 2)( 10) 0
2 atau 10
D. 2 m 10
E. 10 m 2
2 = 0 atau 10 = 0
2.
Persamaan kuadrat 2 x 2 2( p 4) x p 0 mempunyai dua akar real berbeda. Batas-batas nilai p yang
Akar-akar real berbeda > 0
memenuhi adalah ....
+
+
A. p 2 atau p 8
2 4 0
2
8
2
(2( 4)) 4 . 2 . 0
B. p 2 atau p 8
42 40 + 64 0
Jadi daerah penyelesaian:
C. p 8 atau p 2
4( 2)( 8) 0
< 2 atau > 8
D. 2 p 8
E. 8 p 2
2 = 0 atau 8 = 0
= 2
= 2
= 10
=8
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 25
2. 4.
Determinan Matriks
|
| =
| = + +
Penyelesaian SPLDV
Nilai
Nilai
Kolom diganti!
Kolom diganti!
Halaman 26
1
|
|
2
1
| 1
|
2 2
1
|
2
1
|
2
|
1
|
2
Penyelesaian SPLTV
Nilai
Nilai
Nilai
Kolom diganti!
Kolom diganti!
Kolom diganti!
1
|2
3
1
2
3
1
2
3
1
2 |
3
1
2 |
3
1
|2
3
1
|2
3
1
2
3
1
2 |
3
1
2 |
3
1 1
|2 2 |
3 3
1 1 1
|2 2 2 |
3 3 3
Keterangan:
Pada prakteknya dalam pengerjaan soal SPL, metode determinan matriks ini hanya bisa digunakan apabila
matriks SPL-nya adalah berbentuk persegi. Tekniknya, gunakan metode determinan untuk menentukan salah
satu variabel pada SPLDV, lalu variabel yang lain bisa diperoleh menggunakan metode substitusi.
Kenapa kok harus menggunakan determinan matriks. Karena langkah ini lebih pasti dalam menyelesaikan soal
tipe UN, tanpa harus berfikir keras mencari langkah tepat untuk metode eliminasi maupun substitusi.
Namun, kalian tetap harus menguasai langkah eliminasi maupun substitusi supaya paham juga langkah
dasarnya. Oke?
Penyelesaian SPLDV secara online bisa dilihat pada halaman berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/simulasi-spldv-sistem-persamaan-linear.html?spref=pdf
Penyelesaian SPLDV secara online bisa dilihat pada halaman berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/simulasi-spltv-sistem-persamaan-linear.html?spref=pdf
Halaman 27
TRIK SUPERKILAT:
Untuk mencari penyelesaian SPLDV, variabel yang akan dicari harus diletakkan di pojok KIRI, lalu lihat koefisien
variabel yang lain! Lalu kali silang, kali silang. Selesai deh.
Contoh Soal:
2 3 = 1
Penyelesaian dari SPL {
adalah .
3 + 5 = 11
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Karena yang paling pojok kiri variabel , maka ini berarti kita akan mencari nilai dari variabel .
Lalu pilih salah satu koefisien dari variabel .
Bebas kok! Kita boleh memilih salah satu di antara 3atau 5.
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Oke, misalkan kita bersepakat untuk menggunakan acuan bilangan 3, ya?
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Siap? Perhatikan SPLDV tersebut yang saya beri kotak berwarna merah.
Hitung selisih dari kali silang tersebut.
Ingat acuan awal kita adalah bilangan 3!
Hasilnya adalah:
3 dikalikan silang dengan 11, dikurangi dengan 1 dikalikan silang dengan 5.
(3)(11) (1)(5) = 33 5 =
2 3 = 1
3 + 5 = 11
Oke, sekarang hitung selisih perkalian silang dari bagian yang berwarna biru tersebut.
Masih ingat acuan awal kita tadi? Iya, bilangan 3 adalah acuan awal dalam menghitung selisih kali silang!
Hasilnya adalah:
3 dikalikan silang dengan 3, dikurangi 2 dikalikan silang dengan 5.
(3)(3) (2)(5) = 9 10 =
Jadi, nilai variabel adalah pembagian dari hasil selisih kali silang pertama dan kedua.
=
=2
Selesai!
Paham, kan?
Halaman 28
Contoh 1:
Pak Ali bekerja selama 6 hari dengan 4 hari di antaranya lembur mendapat upah Rp74.000,00. Pak Bisri bekerja
selama 5 hari dengan 2 hari di antaranya lembur mendapat upah Rp55.000,00. Pak Ali, Pak Bisri, dan Pak Catur
bekerja dengan aturan upah yang sama. Jika Pak Catur bekerja 4 hari dengan terus menerus lembur, maka upah
yang akan diperoleh adalah ....
Penyelesaian:
Misal:
= hari biasa
= hari lembur
Maka sistem persamaan linear dari soal tersebut adalah:
6 + 4 = .
5 + 2 = .
Ditanyakan:
4 + 4 = ?
Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.
. 4
| 148.000 220.000 72.000
= . 2 =
=
= 9.000
6 4
12 20
8
|
|
5 2
|
6
|
= 5
Jadi,
.
|
. = 330.000 370.000 = 40.000 = 5.000
6 4
12 20
8
|
|
5 2
4 + 4 = 4(9.000) + 4(5.000)
= 36.000 + 20.000
= 56.000
TRIK SUPERKILAT:
Dengan acuan koefisien variabel adalah 4, maka nilai variabel diperoleh dengan cara:
(4 dikali silang dengan 55.000) dikurangi (2 dikali silang dengan 74.000)
dibagi dengan
(4 dikali silang dengan 5) dikurangi (6 dikali silang dengan 2)
Halaman 29
Contoh 2:
Avi, Via dan Iva pergi bersama-sama ke toko buah. Avi membeli 1 kg apel, 2 kg salak, dan 2 kg kelengkeng
dengan harga Rp47.000,00. Via membeli 2 kg apel, 1 kg salak, dan 3 kg kelengkeng dengan harga Rp68.500,00.
Iva membeli 3 kg apel, 2 kg salak, dan 1 kg kelengkeng dengan harga Rp63.000,00. Jika Vero membeli 1 kg apel
dan 1 kg kelengkeng di toko tersebut, maka berapakah yang harus dibayarkan oleh Vero?
Penyelesaian:
Misal:
= buah apel
= buah salak
= buah kelengkeng
Maka sistem persamaan linear dari soal tersebut adalah:
+ 2 + 2 = 47.000
2 + + 3 = 68.500
3 + 2 + = 63.000
Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.
.
|.
= .
1 2
|2 1
3 2
2 2
1 3|
2 1
2
3|
1
1 . 2
|2 . 3|
= 3 . 1
1 2 2
|2 1 3|
3 2 1
1
|2
= 3
2
1
2
1
|2
3
.
. |
.
2 2
1 3|
2 1
Contoh 3:
Jumlah uang Artha dan Deby adalah Rp142.000,00. Selisih uang Yanti dan uang Artha Rp4.000,00. Dua kali uang
Yanti sama dengan uang Deby ditambah Rp100.000,00. Jumlah uang Artha, Deby, dan Yanti adalah .
Penyelesaian:
Misal:
= uang Artha
= uang Deby
= uang Yanti
Perhatikan dan baca soal dengan seksama.
Buat model matematikanya, jangan lupa ubah menjadi bentuk matriks ya!
Jumlah uang Artha dan Deby adalah Rp142.000,00 + = 142.000
+ + = .
Selisih uang Yanti dan uang Artha Rp4.000 = 4.000
+ + = .
Dua kali uang Yanti sama dengan uang Deby ditambah Rp100.000,00 2 = + 100.000
+ = .
Sehingga model matematika SPLTV dari soal tersebut adalah:
+ + 0 = 47.000
+ 0 + = 68.500
0 + 2 = 63.000
Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.
.
1 0
.
0
1|
.
1
2
=
1
1 0
|1
0
1|
0 1
2
|
1 . 0
|1
.
1|
0
.
2
=
1
1 0
|1
0
1|
0 1
2
1
1 .
|2
0
. |
3
1
.
=
1
1 0
|1
0
1|
0 1
2
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Umur pak Andi 28 tahun lebih tua dari umur Amira. Umur bu Andi 6 tahun lebih muda dari umur pak
Andi. Jika jumlah umur pak Andi, bu Andi, dan Amira 119 tahun, maka jumlah umur Amira dan bu Andi
adalah ....
= + 28 = 28
Jadi,
+ + = 119
A. 86 tahun Misal
=
Pak
Andi
51
+ + = 119
B. 74 tahun
+ + = 119
= Bu Andi
+ = 119 51
C. 68 tahun
+ ( 6) + ( 28) = 119
= Amira
+ = 68
D. 64 tahun
3 34 = 119
E. 58 tahun
3 = 153
2.
= 51
Umur Deksa 4 tahun lebih tua dari umur elisa. Umur elisa 3 tahun lebih tua dari umur Firda. Jika jumlah
umur Deksa, Elisa dan Firda 58 tahun, jumlah umur Deksa dan Firda adalah ....
A. 52 tahun
=+4
Jadi,
+ + = 58
B. 45 tahun Misal
+
3
=
Umur
Deksa
+ 19 + = 58
C. 42 tahun
+ + = 58
= Umur Elisa
+ = 58 19
D. 39 tahun
( + 4) + + ( 3) = 58
= Umur Firda
+ = 39
E. 35 tahun
3 + 1 = 58
3 = 57
= 19
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 31
2. 5.
Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran
Bentuk Umum
( )2 + ( )2 = 2
2 + 2 + + + = 0
dibagi (2)
Pusat
Jari-jari
Pusat
(, )
( 2 , 2 )
Jari-jari
1
= ( 2 ) + ( 2 )
Halaman 32
PGS Lingkaran
dengan gradien
( )2
(1 )( )
1
(
2 1
+ )
1 + 1 + 2 (1 + ) + 2 (1 + ) + = 0
Catatan Tambahan:
Ingat juga tentang konsep jarak titik (1 , 1 ) ke garis + + = 0:
1 + 1 +
=|
|
2 + 2
TRIK SUPERKILAT:
PGS lingkaran pusat (1 , 1 ) jari-jari yang sejajar dengan garis + + = 0:
+ = 1 + 1 2 + 2
PGS lingkaran pusat (1 , 1 ) jari-jari yang tegak lurus dengan garis + + = 0:
= 1 1 2 + 2
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 33
PGS Lingkaran
di titik (1 , 1 ) yang berada di luar lingkaran
(, )
(0, 0)
(1 , 1 )
Titik Singgung (, )
Diperoleh PGS + Persamaan Lingkaran (dalam variabel , ).
Substitusi titik (1 , 1 ) ke PGS, lalu substitusi PGS ke persamaan lingkaran
Diperoleh dua titik Singgung (1 , 1 ) dan (2 , 2 )
Substitusikan ke PGS di langkah kedua
Selesai
TRIK SUPERKILAT:
Cari gradien PGS tersebut menggunakan rumus PGS dengan gradien tertentu.
PGS akan diperoleh dengan mensubstitusi titik di luar lingkaran tersebut dan nilai gradien.
Selesai.
Halaman 34
Contoh Soal:
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran di titik (5, 5) yang menyinggung lingkaran 2 + 2 = 10!
Penyelesaian:
PGS menyinggung titik tertentu di lingkaran. Misal titik
singgung tersebut (, ). Artinya titik (, )tersebut berada
baik di PGS maupun lingkaran.
(, )
(0, 0)
(5, 5)
Sehingga, diperoleh PGS lingkaran dan persamaan lingkaran dalam variabel dan .
Perhatikan bahwa (, ) berada di lingkaran, maka:
PGS lingkaran di titik (, ) adalah + =
Persamaan lingkaran dengan pusat (0, 0) dan melewati titik (, ) adalah + =
Karena PGS melewati (5, 5) maka bila kita substitusikan (, ) ke PGS akan diperoleh:
+ = 10 5 + 5 = 10
+ =2
=2
Dari persamaan lingkaran 2 + 2 = 10 dan = 2 , substitusikan = ke persamaan lingkaran
diperoleh:
2 + (2 )2 = 10
2 + (4 4 + 2 ) = 10
22 4 + 4 = 10
2
2 4 + 4 10 = 0
22 4 6 = 0
2 2 3 = 0
( + 1)( 3) = 0
= 1 atau = 3
Dari = 1 atau = 3 akan diperoleh nilai , yaitu:
= 1 = 2 = 2 + 1 = 3
= 3 = 2 = 2 3 = 1
Jadi dua titik singgung tersebut adalah (, ) dan (, ).
Sehingga PGS lingkaran pada titik (, ) dan (, ) adalah:
+ 3 = 10 dan 3 = 10.
TRIK SUPERKILAT:
Lingkaran 2 + 2 = 10 adalah lingkaran dengan titik pusat (0, 0) dan jari-jari = 10.
Cari nilai gradien PGS tersebut dengan mensubstitusikan titik (5, 5) dan jari-jari 10 ke dalam rumus:
= 1 + 2
5 = (5) 101 + 2
= atau = 3
3
1
Halaman 35
Diberikan persamaan lingkaran 2 + 2 = 25, maka pusat dan jari-jari lingkaran adalah .
Penyelesaian:
( 0)2 + ( 0)2 = 25
2 = 25 = 5
Diberikan persamaan lingkaran ( 3)2 + ( 4)2 = 25, maka pusat dan jari-jari lingkaran
adalah .
Penyelesaian:
( 3)2 + ( + 4)2 = 25
2 = 25 = 5
dibagi (-2)
Maka pusat (1, 2), dan jari-jari adalah = (1)2 + (2)2 (20)
Halaman 36
1 +1 + 2
2 + 2
3(1) 4(4) 2
( 1) + ( 4) = [
]
32 + 42
2 2 + 1 + 2 8 + 16 = 9
2 + 2 2 8 + 8 = 0
2
Halaman 37
Menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik yang terletak di lingkaran.
Ingat konsep PGS dapat dilihat dari bentuk persamaan lingkarannya.
Pangkat dua diubah menjadi perkalian dua faktor.
Pangkat satu, diubah menjadi setengah penjumlahan.
Contoh:
1.
1 +
2
).
2 + 2 = 25
1 + 1 = 25
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
4 3 = 25
2.
1 +
2
).
( 1)2 +
( 4)2 = 25
(1 1)( 1) + (1 4)( 4) = 25
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
(2 1)( 1) + (0 4)( 4) = 25
(3)( 1) + (4)( 4) = 25
3 4 6 = 0
3.
1 +
2
).
2 + 2 6
+4
12 = 0
1 + 2
1 +
1 + 1 6 (
) + 4(
) 12 = 0
2
2
Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
7 + 3(7 + ) + 2(1 + ) 12 = 0
4 + 3 31 = 0
Halaman 38
Menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik yang terletak di luar lingkaran.
1.
3 = (1) 31 + 2
82 + 6 = 0
2(4 + 3) = 0
3
= 0 atau =
4
Melalui (1 ,3) dan gradien = 0
1 = ( 1 )
3 = 0( 1)
=3
3
Halaman 39
Menentukan persamaan garis singgung lingkaran yang sejajar atau tegak lurus terhadap sebuah garis.
1. Persamaan garis singgung lingkaran ( 3)2 + ( + 5)2 = 80 yang sejajar dengan garis
2 + 5 = 0 adalah .
Penyelesaian:
Trik Superkilat:
Sesuaikan sejajar apa nggak?
Masukkan substitusikan pusat
= 2 11 20
2. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran 2 + 2 4 8 + 15 = 0 yang tegak lurus
garis + 2 = 6 adalah .
Penyelesaian:
Trik Superkilat:
Lingkaran pusat (2, 4) jari-jari = 5
PGS yang sejajar + 2 = 6 adalah + 2 harus diubah menjadi 2 !!!
2 = 2(2) (4) 5 (2)2 + (1)2
2 = 0 5
2 = 5 dan 2 = 5
Halaman 40
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
C. x 2 dan x 4
+ 1 = 3 (4, 3) (4 + 1)( + 1) + 0 = 9
D. x 2 dan x 4
3 3 = 9
+ 1 = 3 atau + 1 = 3
E. x 8 dan x 10
= 4
1 = 4
2 = 2
2
TRIK SUPERKILAT:
Gunakan sketsa lingkaran
(2, 3) (2 + 1)( + 1) + 0 = 9
3 + 3 = 9
=2
=3
= 4
=2
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 41
2. 6.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema sisa atau teorema faktor.
() = + + + + +
Cara Biasa
Cara Horner
Substitusi
Kalikan miring-miring
=3
2 5 1 3
6
3 12
2
Jadi (3) = 9
Cara Biasa
Cara Horner
Porogapit
Kalikan miring-miring
+ + 4
2 3 5 2 + 3
2 3 6 2
2 +
2 3
=
=
2 5 1 3
6
3 12
hasil bagi
2 2 + + 4
sisa
9
4 3
4 12
Halaman 42
3
2 7
6
1
() = () () + ()
Suku Banyak
Teorema Sisa
Teorema Faktor
( ) = () ( ) + ( )
( ) = ( ) ( ) + ( )
() =
() + ()
( ) = ( ) ( ) + ()
() = ( ) () + ()
() = ( ) () +
() = ()
( ) = ( ) ( )
Artinya:
Artinya:
Halaman 43
TRIK SUPERKILAT
Contoh Soal:
Tentukan sisa pembagian suku banyak 3 6 5 oleh 2 2 3 !
Penyelesaian:
Karena 2 2 3 bisa difaktorkan menjadi ( + 1)( 3), maka sisa pembagian suku banyak bisa kita
cari menggunakan konsep teorema sisa.
Mari kita kerjakan:
() dibagi ( + 1), artinya sisanya adalah (1) = 0
() dibagi ( 3), artinya sisanya adalah (3) = 4
Susun dalam susunan seperti matriks.
1
3
0
|
4
4 +
() =
(4)
1
2 = 2 + 3
Maka hasil bagi dan sisa pembagian bisa diperoleh dengan memodifikasi cara Horner menjadi:
1 0 6 5
3
hasil bagi
+2
sisa
+1
Halaman 44
Contoh Soal:
Suku banyak () dibagi ( + 1) sisanya 10 dan jika dibagi (2 3) sisanya 5.
Jika suku banyak () dibagi (2 2 3), sisanya adalah .
Penyelesaian:
Ingat jika pembaginya berderajat 2, maka sisanya adalah suku banyak berderajat 1.
Jika suku banyak () dibagi (2 2 3), sisanya adalah + .
Ingat sisa pembagian suku banyak oleh ( ) adalah ().
1
3
2
10
5|
5 +
() =
2 +
(20)
8
Contoh TRIK SUPERKILAT yang lain masih diketik Selalu update di http://pak-anang.blogspot.com
Halaman 45
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
3)
bersisa
2)
(1) = 1
B. x 3 2 x 2 x 4 Artinya: (2) = 5(2) 2 = 12
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
jika disubstitusikan = 1 maka
(3) = 5(3) 2 = 13
C. x 3 2 x 2 x 4
3
2
() dibagi ( + 1)( 3) bersisa (3 + 4) hasilnya adalah 1.
D. x 2 x 4
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
Artinya: (1) = 3(1) + 4 = 1
E. x 3 2 x 2 4
jawaban D saja.
(3) = 3(3) + 4 = 13
2.
1)
bersisa
4)
(1) = 1
B. x x 2 x 1
Artinya: (3) = 3(3) 4 = 13
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
3
2
C. x x 2 x 1
jika disubstitusikan = 1 maka
(1) = 3(1) 4 = 1
3
2
D. x 2 x x 1 () dibagi ( + 1)( 2) bersisa (2 + 3) hasilnya adalah 1.
3
2
E. x 2 x x 1 Artinya: (1) = 2(1) + 3 = 1
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
(3) = 2(3) + 3 = 9
3.
jawaban B saja.
Suatu suku banyak berderajat 3 jika dibagi x 2 3x 2 bersisa 4x 6 dan jika dibagi x 2 x 6 bersisa
8x 10 Suku banyak tersebut adalah ....
TRIK SUPERKILAT:
Misal kita pilih satu fungsi saja,
A. x 3 2 x 2 3x 4
() dibagi ( 1)( 2) bersisa (4 6) (1) = 2
B. x 3 3x 2 2 x 4
Artinya: (1) = 4(1) 6 = 2
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
C. x 3 2 x 2 3x 7
jika disubstitusikan = 1 maka
3
2
(2) = 4(2) 6 = 2
D. 2 x 2 x 8x 7
(
(8
10) hasilnya adalah 2.
E. 2 x 3 4 x 2 10x 9 () dibagi + 2)( 3) bersisa
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
Artinya: (2) = 8(2) 10 = 26
(3) = 8(3) 10 = 14
jawaban A saja.
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 46
2. 7.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi dua fungsi atau fungsi invers.
Fungsi Komposisi
Definisi
Sifat
Tidak Komutatif
( )() ( )()
(())
= ( )()
()
Assosiatif
(
( ))() = (( ) )()
Identitas
( )() = ( )()
( )() = (())
( )() = (())
Fungsi Invers
Definisi
Sifat
Identitas
( 1 ) = ( 1 ) =
= 1 ()
= ()
Penyusun Komposisi
( ) = = ( 1 )
( ) = = ( 1 )
TRIK SUPERKILAT
TRIK SUPERKILAT
1 ()
log
( ) =
= 1
Gambarkan
Halaman 47
Halaman 48
(+1)
( + 1) = 3( + 1) 1
() = 3 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1.
Jadi () = (1 ()), artinya substitusikan fungsi 1 ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.
Contoh Soal 3:
Diketahui ( )() = 2 2 10 + 3 dan () = 2 1, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 2 2 10 + 3
(()) = 2 2 10 + 3
2() 1 = 2 2 10 + 3
2() = 2 2 10 + 4
2 2 10 + 3
3() =
2
() = 2 5 + 2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1 .
Jadi () = 1 (()), artinya substitusikan fungsi komposisi ke fungsi 1 .
Invers akan dibahas nanti.
Halaman 49
Contoh Soal 4:
Diketahui ( )() = 2 2 10 + 3 dan () = 2 5 + 2, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 2 2 10 + 3
(()) = 2 2 10 + 3
2
( 5 + 2) =
2 2 10 + 3
( 2 5+2)
2
( 2 5 + 2) = 2( 5 + 2) 1
() = 2 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1.
Jadi () = (1 ()), artinya substitusikan fungsi 1 ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.
Contoh Soal 5:
Diketahui ( )(x) = 4 2 14 + 8 dan () = 2 1, maka () = ?
Penyelesaian:
( )() = 4 2 14 + 8
(()) = 4 2 14 + 8
(2 1) =
14 + 8
(21)
(2 1)2 = 4 2 4 + 1,
4 2 = (2 1)2 + 4 1)
5(2 1) = 10 + 5,
10 = 5(2 1) 5
(2 1) =
) + 14 + 8
(2
(2 1) =
1)2 + 7
(2 1) = (2 1)2 ( ) + 7
(2 1) = (2 1)2 5(2 1) + 2
() = 2 5 + 2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka = 1.
Jadi () = ( 1 ()), artinya substitusikan fungsi 1 ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.
Halaman 50
=
2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan = 2 1,
Urutan operasi yang dilakukan terhadap adalah:
1. Dikalikan 2
2. Dikurangi 1
Maka operasi invers adalah BALIK OPERASI DAN BALIK URUTAN:
1. Ditambah 1
2. Dibagi 2
Sehingga:
1 () =
+1
2
Contoh Soal 2:
Jika () = 2 4 + 3, tentukan 1 ()!
Penyelesaian:
() = 2 4 + 3
= 2 4 + 3
= 2 4 + 4 1
= ( 2)2 1
( 2)2 = + 1
2 = + 1
= + 1 + 2
1 () = + 1 + 2
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
() = 2 4 + 3 ubah dulu menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna, sehingga menjadi
() = ( 2)2 1.
Urutan operasi yang dilakukan terhadap adalah:
1. Dikurangi 2
2. Dikuadratkan
3. Dikurangi 1
Maka operasi invers adalah BALIK OPERASI DAN BALIK URUTAN:
1. Ditambah 1
2. Diakar kuadrat
3. Ditambah 2
Sehingga:
1 () = + 1 + 2
Halaman 51
Contoh Soal 3:
3 + 5
() =
2 + 1
Tentukan 1 ()!
Penyelesaian:
3 + 5
2 + 4
3 + 5
=
2 + 4
(2 + 4) = 3 + 5
2 + 4 = 3 + 5
2 3 = 4 + 5
(2 3) = 4 + 5
4 + 5
=
2 3
4 + 5
1 () =
2 3
() =
Halaman 52
3 + 5
4 + 5
1 () =
2 + 4
2 3
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
2.
3)
B. 2 x 4 x 3
Coba ah iseng saya substitusikan = 1 ke (),
2
(2
=
3) + 2(2 3) 3
ternyata hasilnya (1) = 1.
C. 4 x 2 6 x 18
= (4 2 12 + 9) + (4 6) 3
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 1 ke (),
2
D. 4 x 8 x
= 4 2 8
ternyata hasilnya (1) = 4.
Lalu saya substitusikan 1 ke semua pilihan
E. 4 x 2 8 x
3.
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 53
2. 8.
Program Linear
Definisi
Langkah Penyelesaian
Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel
Banyak kendaraan
Luas kendaraan
Biaya Parkir
Sedan
()
1
5
2.000
Bus
()
1
15
5.000
Total
300
3750
Fungsi kendalanya:
+ 300
+ 3 750, bentuk sederhana 5 + 15 3750
+
+
0
0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fungsi Objektif:
(, ) = 2.000 + 3.000
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:
Model Matematika
Sedan
()
1
5
Bus
()
1
15
Total
300
3750
+ 300
+ 3 750, bentuk sederhana 5 + 15 3750
Halaman 54
TRIK SUPERKILAT:
Dalam mengerjakan soal UN Matematika SMA, materi soal Program Linear memang tipe soal yang
menghabiskan banyak waktu.
Ya! Penyelesaian Program Linear ini membutuhkan perhitungan yang banyak dan perhitungannya harus
dilakukan dengan cermat karena membutuhkan ketelitian tinggi dalam menggambar sketsa grafik, menguji titik
untuk menemukan daerah penyelesaian pertidaksamaan, mencari titik potong dua garis, dan mensubstitusi titik
pojok ke fungsi objektif untuk menemukan nilai optimum. Padahal waktu yang diberikan untuk setiap soal UN
Matematika SMA itu hanya sekitar 3 menit saja!
Penjabaran langkah dasarnya sebagai berikut:
Pertama, adik-adik harus mengubah soal cerita sehingga bisa dituliskan menjadi model matematika dari beberapa fungsi kendala
yang membentuk sistem pertidaksamaan linear dan sebuah fungsi objektif.
Kedua, adik-adik harus menggambarkan model matematika tersebut ke dalam bidang koordinat Cartesius.
Ketiga, dari gambar grafik model matematika, adik-adik harus bisa menentukan daerah penyelesaian dari fungsi kendala dalam
bidang koordinat Cartesius.
Keempat, daerah penyelesaian dari fungsi kendala berbentuk poligon, dimana titik-titik sudutnya adalah titik pojok. Adik-adik perlu
melihat apakah ada titik pojok yang berupa titik potong dua garis yang koordinatnya perlu dicari menggunakan teknik eliminasi dan
substitusi dari kedua persamaan garis tersebut.
Kelima, titik-titik pojok tersebut merupakan titik ekstrim yang akan kita periksa nilai fungsi objektifnya.
Terakhir, nilai terbesar dari fungsi objektif adalah nilai maksimum, sedangkan nilai terkecil dari fungsi objektif adalah nilai
minimum. Nah, jika terdapat dua titik pojok yang menghasilkan nilai fungsi objektif yang sama, maka penyelesaian nilai optimum
terdapat pada sepanjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik pojok tersebut.
Daerah Penyelesaian
Urutkan perbandingan
Titik Pojok
Jika terletak di Y, maka nilai optimal berada di sumbu Y, substitusikan = 0 ke fungsi di sebelahnya.
Jika terletak di E, maka nilai optimal berada di perpotongan antara kedua fungsi di sebelahnya.
Jika terletak di X, maka nilai optimal berada di sumbu X, substitusikan = 0 ke fungsi di sebelahnya.
Halaman 55
Unsur A
Unsur B
Untung
Sepatu ()
2
2
2000
Total
4
6
Fungsi kendala:
+ 2 4 (perbandingan koefisien dan adalah 1/2)
2 + 2 6 (perbandingan koefisien dan adalah 1)
Fungsi objektif:
maks 3000 + 2000 =. (perbandingan koefisien dan adalah 3/2)
LANGSUNG MASUK KE LANGKAH TRIK SUPERKILAT:
Memaksimumkan berarti Y-E-X!!!!!
Sumbu
Eliminasi
Sumbu
Eliminasi
1
Sumbu
3/2
Eliminasi
1
Sumbu
3/2
Karena fungsi objektif yang perbandingan koefisiennya adalah 3/2 terletak pada kolom Sumbu ,
maka artinya nilai optimum adalah terletak di sumbu X untuk persamaan yang berada disebelahnya
(yaitu persamaan dengan perbandingan koefisien bernilai 1)
Artinya substitusikan = 0 untuk persamaan 2 + 2 = 6
2 + 2 = 6
2 + 2(0) = 6
=3
Jadi, agar keuntungan maksimal maka perusahaan tersebut haruslah menjual 3 tas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai maksimum keuntungan adalah Rp9.000,00.
Halaman 56
Menentukan nilai optimum fungsi objektif, ada nilai perbandingan dan yang sama.
Contoh Soal :
Seorang anak diharuskan minum dua jenis tablet setiap hari.
Tablet jenis I mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B.
Tablet jenis II mengandung 10 unit vitamin A dan 1 unit vitamin B.
Dalam 1 hari anak tersebut memerlukan 25 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B.
Jika harga tablet I Rp4.000,00 per biji dan tablet II Rp8.000,00 per biji, pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per hari adalah .
Penyelesaian Cara Biasa:
Model Matematika
Fungsi kendala:
5 + 10 25;
3 + 5;
0; 0, , elemen bilangan cacah.
Fungsi objektif:
Minimumkan (, ) = 4.000 + 8.000
TRIK SUPERKILAT:
Tablet
Tablet
Jumlah
Perbandingan
I
II
koef dan
Vitamin
5
10
25
1/2
A
Vitamin
3
1
5
3/1
B
Harga
4.000
8.000
1/2
Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
X
E
Y
1/2
1/2
2/2
Kesimpulan:
Perhatikan perbandingan fungsi objektif yang bernilai 1/2
terdapat di X dan E,
2,5
5
3
Titik Pojok
Dua dari tiga titik pojok sudah bisa dilihat pada grafik yaitu (5, 0) dan (0, 5).
Sementara satu titik pojok belum diketahui yaitu titik potong kedua garis.
Menentukan titik potong kedua garis menggunakan metode eliminasi substitusi:
5 + 10 = 25 3
15 + 30 = 75
3 + 10 = 25 5
15 + 35 = 25
25 = 50
50
=
25
=2
Substitusi = 2 ke salah satu persamaan:
3 + = 5
3 + 2 = 5
3 = 5 2
3 = 3
3
=
3
=1
Jadi titik potong kedua kurva adalah di titik (1, 2)
Sehingga titik pojok adalah (5, 0), (1, 2), dan (0,5)
Substitusi Titik Pojok
Substitusikan titik-titik pojok tersebut ke fungsi objektif untuk mencari titik manakah yang memiliki nilai objektif
paling kecil.
Titik pojok (, )
Fungsi objektif (, ) = 4.000 + 8.000
4.000(5) + 8.000(0) = 20.000 + 12.000 = 20.000
(5, 0)
4.000(1) + 8.000(2) = 04.000 + 16.000 = 20.000
(1, 2)
4.000(0) + 8.000(5) = 20.000 + 40.000 = 40.000
(0, 5)
Nilai Optimum
Dari tabel tersebut diperoleh nilai minimum fungsi objektif (, ) terjadi pada titik (5, 0) dan (1, 2) yaitu
dengan pengeluaran sebesar Rp20.000,00.
Halaman 57
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Anak usia balita dianjurkan dokter untuk mengkonsumsi kalsium dan zat besi sedikitnya 60 gr dan 30
gr. Sebuah kapsul mengandung 5 gr kalsium dan 2 gr zat besi, sedangkan sebuah tablet mengandung 2 gr
kalsium dan 2 gr zat besi. Jika harga sebuah kapsul Rp.1.000,00 dan harga sebuah tablet Rp.800,00, maka
biaya minimum yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anak balita tersebut adalah ....
A. Rp12.000,00
Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada di E.
Artinya titik minimumnya berada di hasil
B. Rp14.000,00 TRIK SUPERKILAT:
Kapsul
Tablet
Jumlah
Perbandingan
eliminasi kedua fungsi kendala. (Gunakan metode
koef
dan
C. Rp18.000,00
determinan matriks)
5
2
60
5/2
60 2
5 60
D. Rp24.000,00 Kalsium
|
|
|
|
Zat Besi
2
2
30
2/2
30 2 = 60 = 10; = 2 30 = 30 = 5
=
E. Rp36.000,00 Harga
1.000
800
10/8
5 2
5 2
6
6
|
|
|
|
2 2
2 2
Jadi nilai minimumnya adalah:
(, ) = 1.000(10) + 800(5) = Rp14.000,00
2.
Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia ingin membeli sepeda gunung
dengan harga Rp1.500.000,00 per buah dan sepeda balap dengan harga Rp2.000.000,00 per buah. Ia
merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp42.000.000,00. Jika keuntungan sebuah sepeda
gunung Rp500.000,00 dan sebuah sepeda balap Rp600.000,00, maka keuntungan maksimum yang
Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada
diterima pedagang adalah ....
di E (titik potong atau hasil eliminasi
TRIK
SUPERKILAT:
(harga
dalam
ribuan
rupiah)
A. Rp13.400.000,00
substitusi dua fungsi kendala)
Sepeda
Sepeda
Jumlah
Perbandingan
B. Rp12.600.000,00
Gunakan metode determinan matriks
gunung
balap
koef dan
25
1
1
1
25
1/1
|
| 8.000
C. Rp12.500.000,00 Jumlah
= 42.000 2.000 =
= 16;
Harga
1.500
2.000
42.000
3/4
1
1
500
D. Rp10.400.000,00 Untung 500
|
|
600
5/6
1.500 2.000
E. Rp8.400.000,00 Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
+ = 25 16 + = 25 = 9;
Y
3/4
E
5/8
X
1/1
3.
Seorang ibu hendak membuat dua jenis kue. Kue jenis I memerlukan 40 gram tepung dan 30 gram gula.
Kue jenis II memerlukan 20 gram tepung dan 10 gram gula. Ibu hanya memiliki persediaan tepung
sebanyak 6 kg dan gula 4 kg. jika kue jenis I dijual dengan harga Rp4.000,00 dan kue jenis II dijual
dengan harga Rp1.600,00, maka pendapatan maksimum yang diperoleh ibu adalah ....
Soal ini tidak ada
Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada di E
A. Rp30.400,00
jawabannya,
(titik potong atau hasil eliminasi substitusi dua
TRIK
SUPERKILAT:
B.
Rp48.000,00
mungkin maksudnya
fungsi kendala)
Kue
Kue
Jumlah
Perbandingan
pilihan jawaban A, B, C. Rp56.000,00
Gunakan metode determinan matriks
jenis I
jenis II
koef dan
6.000 20
C, D, dan E kurang
40
20
6.000
4/2
D. Rp59.200,00 Tepung
|
| 20.000
satu angka nol.
= 4.000 10 =
= 100;
Gula
30
10
4.000
3/1
40 20
E. Rp72.000,00 Harga
200
|
|
4.000
1.600
Y
4/2
E
40/16
X
3/1
40/16
30 10
30 + 10 = 4.000 3.000 + 10 = 4.000 = 100;
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 58
2. 9.
Matriks
Bentuk Umum
= (
11
21
1
12
22
2
Kesamaan Matriks
Elemen yang Sama, Nilainya Sama
(
1
3 2
=3
)=(
){
1 5
= 2
5
Transpose Matriks
Tukar Baris Kolom
=(
) = (
Penjumlahan Matriks
)+(
+
)=(
+
)
+
Determinan Matriks 2 2
Pengurangan Matriks
=(
) || = |
| =
Invers Matriks 2 2
Pembagian Matriks
)=(
1 = 1 =
=(
)(
) 1 =
(
||
)=(
= { =
=
)
sama
=(
)(
+
)=(
+
)
+
Halaman 59
TRIK SUPERKILAT:
Dalam mengerjakan soal UN Matematika SMA, materi soal Matriks ini boleh dibilang yang paling mudah,
asalkan menguasai betul konsep dasar dari Matriks itu sendiri. Mengapa? Karena hanya diperlukan perhitungan
aljabar sederhana.
Nah, untuk mempercepat proses perhitungan kita bisa menggunakan sifat-sifat dari Operasi Aljabar Matriks,
Transpose Matriks, Determinan Matriks, dan Invers Matriks.
Sifat Operasi Aljabar Matriks:
+ =+
+ ( + ) = ( + ) +
( + ) = +
( + ) = +
( ) =
( ) =
() =
| | = ||
1
|1 | =
||
| | = || ||
= || || = ||
||
|| || = || || =
||
1 1
1
|( ) | =
|| ||
Halaman 60
1 = 1 =
( )1 = 1 1
2
1 3
4
Diketahui matriks-matriks = (
), = (
), = (
), dan = (
)
+ 5 6
1 0
0 2
2 3
Jika 2 = maka nilai dari + + = .
a. 6
b. 2
c. 0
d. 1
e. 8
Penyelesaian:
2 = 2 (
1
2
(
2
2
1
)(
)=(
+ 5 6
0
0
4
4
10
)(
)=(
+ 5 6
0
4
2 4 4
10
(
)=(
3
6
4
3
4
)(
)
2 2 3
+ 9
)
6
+ 9
)
6
=3
3 = 4 = 4 + 3
= 1
=1
4 = + 9 4 = (1) + 9
4 =8
= 8 4
= 4
= 4
Jadi nilai + + = (4) + (1) + (3)
=0
Halaman 61
3 2
3 1
Diketahui matriks = (
), dan = (
).
0 5
17 0
|| =
|+ |
||
( + )
3 1
3
)+(
17 0
2
0
1
=(
)
15 5
, | + | = 15
+ = ((
|| =
=
0
))
5
|+ |
||
15
15
= 1
Halaman 62
Contoh Soal 2:
4 2
5 3
Diketahui matriks = (
), dan = (
).
3 4
2 1
Jika = dan 1 adalah invers matriks maka determinan dari matriks 1 = .
a. 2
b. 1
c. 1
d. 2
e. 3
Penyelesaian:
= = 1
1 = ( 1 )1
1 = 1
1 1
4 2
=(
) (
3 4 11 2
1 4
2
1
=
(
)(
11 3 4 2
1 0
22
=
(
)
11 11 11
0 2
=(
)
1 1
0
Karena 1 = (
1
3
)
5
3
)
5
2
), maka determinan matriks 1 adalah :
1
| 1 | = |0 2 | = 0 2 = 2
1 1
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Sebenarnya metode yang digunakan dalam TRIK SUPERKILAT hampir sama dengan metode Basic Concept,
hanya saja kita akan menggunakan sifat determinan untuk mempermudah langkah perhitungan
determinan. Perhatikan langkah yang berwarna merah di bawah ini.
=
= 1
1
= ( 1 )1
1 = 1
||
| 1 | =
||
22
=
11
= 2
Halaman 63
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
3 1
x 5
3 y
, B =
Diketahui matriks A =
dan C =
.
9
5 1
y
3 6
8 5x
, maka nilai x 2 xy y adalah ....
Jika A + B C =
x 4
8 5
Substitusi = 2 dan = 4
+ = (
)
A. 8
4
+ 2 + = 2 + 16 + 4 = 22
+6 +6
8 5
B. 12
(
)=(
)
2
4
4
C. 18
+6=8
D. 20
=2
E. 22
2 =
=4
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 64
2. 10.
Vektor
Notasi Vektor
= 1 + 2 + 3 = (2 )
3
Penjumlahan Vektor
= 1 + 2 + 3 = (2 )
3
Pengurangan Vektor
Kurangkan Komponen yang Sama
Panjang Vektor
1
1
1 1
= (2 ) (2 ) = (2 2 )
3
3
3 3
Perkalian Skalar
Vektor Posisi
( , , )
= |||| cos
= 1 1 + 2 2 + 3 3
Perkalian Vektor
= = ( )
= |1
1
2
2
3 |
3
( , , )
= = ( )
( , , )
( , , )
+
+
Halaman 65
+ = +
( + ) + = + ( + )
+ 0 = 0 + =
+ () = 0
=
( + ) = +
2
= ||
= 0
Halaman 66
= = = 0
=
=
=
=
=
=
TRIK SUPERKILAT:
Jabarkan
Lihat Syarat
Hitung
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal operasi aljabar vektor ini, satu hal
yang sering ditanyakan adalah hasil operasi perkalian titik terhadap beberapa operasi aljabar penjumlahan
maupun pengurangan vektor dengan syarat ada dua vektor yang tegak lurus.
Misal diketahui , , dan . Jika , maka tentukan hasil dari ( + ) ( )!
Maka jabarkan ( + ) ( ) = ( ) + ( )
) ( ) + (
) ( )
= (
| ( ) + ( )
= |
Bahwa kita tidak perlu menghitung hasil perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus. Cukup kalikan pada
komponen yang sama untuk menentukan hasil perkalian skalar (perkalian titik atau dot product).
Lalu perkalian titik dua vektor yang sama akan menghasilkan nilai yang sama dengan kuadrat panjang vektor
tersebut.
). Perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus adalah NOL!
Perhatikan tulisan berwarna merah (
). Perkalian titik dari dua vektor yang sama adalah KUADRAT PANJANG VEKTOR!
Perhatikan warna biru (
Lalu hitung perkalian titiknya. Masih ingat ( ) atau ( )?
Perkalian titik dua vektor yang tidak tegak lurus itu KALIKAN KOMPONEN YANG SAMA!
SELESAI!
Halaman 67
PERBEDAAN mendasar hanya ada pada PERKALIAN SILANG, atau dikenal dengan perkalian vektor atau cross
product. Triknya adalah sebagai berikut:
=
Jadi kalau perkaliannya dua komponen vektor yang posisinya searah jarum jam
hasilnya POSITIF komponen vektor berikutnya.
.
dikalikan silang dengan maka hasilnya POSITIF
maka hasilnya POSITIF .
dikalikan silang dengan
Halaman 68
2
2
Diketahui vektor = (2), = (5) dan = ( 1 ). Jika vektor tegak lurus dengan vektor , maka
3
1
2
tentukan nilai dari 2 ( 3) = .
a. 0
b. 6
c. 12
d. 18
e. 24
Penyelesaian:
= 0
2
(2) (5) = 0
3
2
2 10 + 6 = 0
2 4 = 0
2 = 4
=2
Dengan demikian diperoleh:
2
= (2)
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
= 0
2
2
= (2) ( 1 ) = (2 2) + (2 1) + (2 (1)) = 4 + 2 2 = 4
2
1
2 ( 3) = 2 2 3
= 2( ) 6( )
= 2(0) 6(4)
= 0 + 24
= 24
Jadi nilai 2 ( 3) = 24
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
, maka
=
tegak lurus
Lihat bahwa
Jabarkan perkalian titik pada soal:
) 6( )
2 ( 3) = (
= 6(4)
= 24
Halaman 69
Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Berlawanan.
Contoh Soal:
1
2
2
Diketahui vektor = ( ), = (3) dan = ( 2 ). Jika vektor berlawanan dengan vektor , maka
2
1
4
tentukan nilai dari 4 (2 ) = .
a. 24
b. 0
c. 12
d. 48
e. 72
Penyelesaian:
berlawanan arah dengan
=
1
2
( ) = ( 2 )
2
4
1
2
Maka,
1
= (2) = ( ) (2) = 1
2
Dengan demikian diperoleh:
1
= (1)
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
1
2
= (1) (3) = (1 2) + ((1) (3)) + ((2) 1) = 2 + 3 2 = 3
2
1
1
2
= (1) ( 2 ) = (1 (2)) + ((1) 2) + ((2) 4) = 2 2 8 = 12
2
4
4 (2 ) = 4 2 4
= 8( ) 4( )
= 8(3) 4(12)
= 24 (48)
= 72
Jadi nilai 4 (2 ) = 72
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Dua vektor itu berlawanan jika angkanya juga saling berlawanan dan berkelipatan.
Perhatikan vektor dan vektor berikut:
1
2
= ( ) dan = ( 2 )
2
4
Bandingkan kotak merah dan kotak biru.
Logika praktisnya. Kalau 2 itu 1, maka 2 itu 1. Jelas bahwa = 1.
Halaman 70
Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Sama Panjang.
Contoh Soal:
1
2
2
Diketahui vektor = ( ), = (3) dan = ( 2 ). Jika panjang vektor sama dengan panjang vektor
1
4
2
, dan < 0, maka tentukan nilai dari ( + ) ( ) = .
a. 5
b. 3
c. 3
d. 9
e. 15
Penyelesaian:
||=|| (1)2 + ()2 + (2)2 = (2)2 + (3)2 + (1)2
(1)2 + ()2 + (2)2 = (2)2 + (3)2 + (1)2
1 + 2 + 4 = 4 + 9 + 1
2 + 5 = 14
2 + 5 14 = 0
2 9 = 0
pembuat nol
( + 3)( 3) = 0
+ 3 = 0 atau 3 = 0
= 3 atau = 3
Karena syarat > 0, maka = 3.
1
Dengan demikian diperoleh = ( 3 )
2
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:
1
2
= ( 3 ) (3) = (1 2) + (3 (3)) + ((2) 1) = 2 9 2 = 9
2
1
1
2
= ( 3 ) ( 2 ) = (1 (2)) + (3 2) + ((2) 4) = 2 + 6 8 = 4
2
4
2
2
= (3) ( 2 ) = (2 (2)) + ((3) 2) + (1 4) = 4 6 + 4 = 6
1
4
2
= + ||
= (9) (4) + 14 (6)
= 9 + 4 + 14 + 6
= 15
Jadi nilai ( + ) ( ) = 15
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Dua vektor itu sama panjang jika kuadrat dari komponennya juga sama. Nah perhatikan vektor dan
1
2
= ( ) dan = (3)
2
1
Ingat pada bilangan kuadrat itu tidak masalah bilangannya positif atau negatif. Karena bilangan positif
maupun negatif kalau dikuadratkan hasilnya sama. Bukti: (2)2 = (2)2 = 4.
Sekarang bandingkan bilangan pada vektor dan . Pada vektor memuat bilangan 2, 3, dan 1.
Logika praktisnya. Karena vektor sudah ada bilangan 1 dan 2, maka pasti = 3 (pilih yang positif sesuai
syarat pada soal > 0).
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 71
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
2
4
p
Diketahui vektor a 2 ; b 3 ; dan c 1 . Jika a
1
3
6
a 2b . 3c adalah ....
Karena
= 0
4
A. 171
( 2 ) (3) = 0
B. 63
1
6
C. 63
4 6 6 = 0
D. 111
=3
E. 171
38
6
( 2) (3) = (2 (6)) (3)
9
1 12
6
5
= ( 8 ) (3)
9
13
= 30 24 117
= 171
2.
(
)
1 )=0
C. 10
3
1
D. 8
23 =0
E. 1
= 1
3.
2
21
(2) ( ) = (2) ( 1 3 )
6
1 2
2
1
= (2) (2)
6
3
= 2 4 18
= 20
a b . a c adalah ....
maka
A.
B.
C.
D.
E.
4
2
0
2
4
Karena
= 0
1
2
( 2 ) (1) = 0
2
2 + 2 2 = 0
=2
1+3
12
( + ) ( ) = ( 2 2 ) ( 2 1 )
2 + 1
2 2
4
1
=( 0 )( 1 )
1
4
= 4 + 0 + 4
=0
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 72
2. 11.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan besar sudut atau nilai perbandingan trigonometri sudut antara
dua vektor.
Sudut
Antara Dua Vektor
Diketahui
Komponen Vektor
Titik Koordinat
, )
= (
||
)
,
= (
= 1 + 2 + 3
= 1 + 2 + 3
||
2
| + | = || + || + 2|||| cos
2
2
| | = || + || 2|||| cos
Kosinus Sudut
Antara Dua Vektor
Kosinus Sudut
Antara Dua Vektor
2
cos =
|||
|
cos =
|
+
|
(|| +|
|
2|||
|
atau
2
cos =
|
(|
+|
| )|
||
2|
|
Besar Sudut
Antara Dua Vektor
Sudut berapa yang nilai cosnya "
cos = = cos 1 ()
Halaman 73
TRIK SUPERKILAT:
Tentukan dua vektor
Cek
Perkalian titik
Perkalian titik = 0
Perkalian titik 0
= 90
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal sudut antara dua vektor, jelas
bahwa satu hal yang sering ditanyakan adalah besar sudut yang dibentuk antara dua vektor. Nah, vektor yang
diketahui ada tiga jenis, pertama diketahui komponen vektor, kedua diketahui vektor yang dibentuk oleh dua
titik, dan yang terakhir adalah panjang atau resultan vektor.
Langkah TRIK SUPERKILAT:
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan dua vektor yang membentuk sudut .
Kedua, segera tentukan apakah perkalian titik kedua vektor tersebut nol. Jika benar, maka sudut pasti 90! Kalau
perkalian titiknya tidak nol, maka segera tentukan panjang kedua vektor dan gunakan rumus cos yang sesuai
dengan kondisi soal.
Halaman 74
4
5
12
12
13
Keterangan:
15
17
13
12
Halaman 75
LOGIKA PRAKTIS Mencari Panjang Vektor dengan Tripel Pythagoras Bentuk Akar:
Kalau sebelumnya adalah tripel Pythagoras bentuk biasa, sekarang bagaimana tripel Pythagoras bentuk akar?
Sebenarnya prinsip dasar teorema Pythagoras bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.
Namun, apabila mau sedikit kreatif mengembangkan imajinasi, maka ada jalan lain yang lebih menyenangkan.
Apa sih Tripel Pythagoras bentuk akar itu?????
Lihat konsepnya pada gambar di bawah:
Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah dan , dan misal sisi miring segitiga siku-siku
adalah , maka nilai bisa ditentukan oleh:
2
2 = () + ()
= 2 + 2
= 2 ( + )
= 2 +
= +
jumlahkan saja bilangan di dalam akar
bilangannya harus sama,
kalau nggak sama cari FPBnya
Contoh:
8
12
413
44
49
+ +
Halaman 76
4
= 4 + 2 + 2 = (2) || = 42 + 22 + 22 = 16 + 4 + 4 = 24 = 46 = 26
2
3
= 3 + 3 = (3)
|| = 32 + 32 + 02 = 9 + 9 + 0 = 18 = 92 = 32
0
Dengan demikian diperoleh:
cos =
||||
4
3
(2) (3)
0
= 2
26 32
(4)(3) + (2)(3) + (2)(0)
=
612
12 + 6 + 0
=
643
18
=
123
18
3
=
123 3
183
=
36
1
= 3
2
1
= 4 + 2 + 2 = (2) = (21) || = 24 + 1 + 1 = 26
2
21
3
31
= 3 + 3 = (3) = (31)
0
0
|| = 31 + 1 = 32
Halaman 77
Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui beberapa titik koordinat.
Contoh Soal:
dan mewakili
,
Diketahui segitiga ABC dengan A(2, 1, 2), B(6, 1, 2), dan C(6, 5, 2). Jika
mewakili
maka sudut yang dibentuk oleh vektor
dan adalah
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
Penyelesaian:
6
2
4
| = 42 + 02 + 02 = 16 + 0 + 0 = 16 = 4
= = (1) (1) = (0) |
0
2
2
6
2
4
| = 42 + 42 + 02 = 16 + 16 + 0 = 32 = 42
= = (5) (1) = (4) |
2
2
0
Dengan demikian diperoleh:
||
|
|
4
4
(0) (4)
0
= 0
4 42
(4)(4) + (0)(4) + (0)(0)
=
162
16 + 0 + 0
=
162
16
=
162
1
=
2
1 2
=
2 2
1
= 2
2
cos =
2
2
0
6
2
4
41
| = 41 + 1 = 42
= = (5) (1) = (4) = (41) |
2
2
0
0
serta hasil kali titik dari
tidak mungkin memuat bilangan bentuk akar.
1
Karena panjang memuat bilangan 2. Jadi feeling kita mengatakan bahwa nilai cos = 2 2, dan satu1
Halaman 78
Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui panjang dan resultan vektor.
Contoh Soal:
Diketahui|| = 2, || = 3, dan | + | = 19. Besar sudut antara vektor dan adalah .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120
Penyelesaian:
2
2
2
Ingat | + | = || + || + 2|||| cos
Dengan demikian diperoleh:
2
|
+ | = |
| + || + 2|
||| cos
2
19 = 4 + 9 + 12 cos
19 = 13 + 12 cos
19 13 = 12 cos
6 = 12 cos
6
= cos
12
1
= cos
2
1
cos =
2
1
Jadi, karena cos = , maka besar sudut = 60
2
cos =
| + | (|| + || )
2||||
19 (4 + 9)
=
12
19 13
=
12
6
=
12
1
=
2
1
Halaman 79
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
3
2
Diketahui vektor a 3 dan b 2 . Sudut antara vektor a dan b adalah ....
4
3
TRIK SUPERKILAT:
Cek dulu. Apakah hasil perkalian titiknya nol?.
A. 135
Kalau nol pasti siku-siku.
cos (, ) =
||||
Dan ternyata benar, perkalian titik kedua vektor
B. 120
6
+
6
12
sama dengan nol, jadi jawabannya pasti C.
C. 90
=
2229
D. 60
=0
E. 45
cos = 0 = 90
2.
Diketahui titik A (1, 0, 2), B (2, 1, 1), C (2, 0, 3). Sudut antara vektor AB dengan AC adalah ....
A. 30
TRIK SUPERKILAT:
= = (1, 0, 1)
Cek dulu. Apakah hasil perkalian titiknya nol?.
B. 45
= = (1, 0, 1
| || |
E. 120
=
1+01
22
=0
cos = 0 = 90
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 80
2. 12.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan panjang proyeksi atau vektor proyeksi.
Proyeksi Vektor
Proyeksi Orthogonal Vektor pada Vektor
pada vektor
Bayangan vektor
||
||
|
|
|
Proyeksi vektor || pada vektor || adalah vektor |
Perhatikan daerah arsir, pada segitiga tersebut berlaku,
|
|
cos =
||
Sehingga,
|| = || cos
||
= |
|
=
sehingga
||
||
Vektor Proyeksi
Proyeksi vektor
=
||
Halaman 81
TRIK SUPERKILAT:
Vektor Proyeksi
Perhatikan dua vektor yang terkait.
Proyeksi vektor apa ke vektor apa?
Proyeksi vektor pada vektor
Vektor
SELESAI!
||
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada
indikator soal tentang proyeksi vektor, jelas bahwa satu hal yang
sering ditanyakan adalah panjang proyeksi vektor atau vektor
proyeksi. Nah, jika yang ditanyakan vektor proyeksi maka
jawaban yang benar seharusnya adalah kelipatan dari vektor
tujuan proyeksi .
dikali
SELESAI
= = kelipatan dari
2
||
Halaman 82
18
218
318
418
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep proyeksi vektor, maka diperoleh:
|| =
||
4
3
(2) (3)
2
0
=
32 + 32 + 02
(4)(3) + (2)(3) + (2)(0)
=
9 + 9 + 0
12 + 6 + 0
=
18
18
=
18
18 18
=
18 18
18
=
18
18
= 18
Jadi, panjang proyeksi vektor pada vektor adalah 18.
Halaman 83
2
2 + 4 + 4
2 4
2 + 2
4 2 + 4
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep vektor proyeksi, maka diperoleh:
=
||
5
2
(8) (1)
2
0
(22
+ (1)2
2
22 )
(2 + 2 )
Halaman 84
Contoh Soal 2:
Diketahui vektor = 2 + dan = 2 2 + , maka vektor proyeksi orthogonal vektor pada adalah
.
a. 2 2 +
b.
7
(2
9
2 + )
c.
1
(2
9
2 + )
d.
9
(2
7
2 + )
e.
1
(2
2
2 + )
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep vektor proyeksi, maka diperoleh:
||2
1
2
(2) (2)
1
1
=
(22
+ (2)2
2
12 )
(2 2 + )
Halaman 85
2
3
Diketahui vektor = (1) dan = ( 0 ), dan panjang proyeksi vektor pada adalah 2. Maka nilai 2 = .
4
a.
b.
c.
d.
e.
2
1
0
1
2
Penyelesaian:
Panjang vektor proyeksi vektor pada adalah:
|| =
||
2
3
(1) ( 0 )
2=
2
2
3 + 0 + (4)2
(2)(3) + (1)(0) + ()(4)
2=
9 + 0 + 16
6 + 0 + 4
2=
25
4 + 6
2=
5
10 = 4 + 6
10 6 = 4
4 = 4
4
=
4
1=
=1
Jadi nilai dari 2 = 2(1) = 2
Halaman 86
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
2.
Diketahui vektor a 5i 6 j k dan b i 2 j 2k. Proyeksi orthogonal vektor a pada b adalah ....
A.
i 2 j 2k
B.
i 2 j 2k
C.
i 2 j 2k
D.
i 2 j 2k
E.
2i 2 j k
Proyeksi =
=
||2
5 12 2
(1 + 4 + 4)
9
=
9
= + 2 + 2
TRIK SUPERKILAT:
Pilihan jawaban harus merupakan kelipatan dari .
Lihat pola tanda pada plus min min.
Jadi jawaban yang mungkin saja benar adalah plus
min min atau min plus plus.
Dan itu hanya dipenuhi oleh pilihan jawaban D.
14
||2
15
8+1+9
(2i j 3k )
B.
=
2 (2 + + 3 )
14
(4 + 1 + 9)
8
18
)
(2i j 3k )
C.
=
(2 + + 3
14
7
9
)
9
= (2 + + 3
7
(2i j 3k )
D.
7
E. 4i 2 j 6k
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 87
2. 13.
Menentukan bayangan titik atau kurva karena dua transformasi atau lebih.
Transformasi Geometri
Acuan
Translasi
Pergeseran
Pencerminan
terhadap =
terhadap =
terhadap titik (0, 0)
terhadap =
terhadap = +
Rotasi
Dilatasi
sebesar pusat
sebesar pusat
Bayangan (, ) adalah ( , )
( ) = ()
() = 1 ( )
= Matriks Transformasi
Komposisi Transformasi
Ingat ( ) artinya dikerjakan lebih dulu daripada
( 2 1 ) merupakan komposisi transformasi 1
dilanjutkan oleh transformasi 2 dan seterusnya
sampai dengan transformasi
Halaman 88
Komposisi
Dua Transformasi Titik
Komposisi
Dua Transformasi Kurva
Bayangan (, ) adalah ( , )
( ) = (2 1 ) ()
() = (2 1 )1 ( )
Transformasi identitas
2.
Translasi oleh ( )
Pemetaan
(, )
(, )
(, )
=( )
( + , + )
( )
( )
( )
( ) + ( )
Pencerminan
Pencerminan
terhadap garis = .
Pemetaan
1.
Pencerminan terhadap
sumbu Y ( = 0)
(, )
2.
Pencerminan terhadap
garis =
(, )
Y
=
Pencerminan
terhadap garis = .
Pencerminan terhadap
sumbu X ( = 0)
(, )
4.
Pencerminan terhadap
garis =
(, )
(, )
Pemetaan
5.
Pencerminan terhadap
titik asal (0, 0)
(, )
6.
Pencerminan terhadap
titik (, )
(, )
(0,0)
(, )
(,)
Pencerminan
terhadap garis =
( , )
Pemetaan
7.
Pencerminan terhadap
=
(, )
8.
Pencerminan terhadap
garis =
(, )
Pencerminan
terhadap garis =
(, )
Pencerminan
terhadap titik (., .)
Pencerminan terhadap
garis =
dimana = tan
( , )
Pemetaan
3.
9.
(, )
=
=
=+
= (
(
)= (
( )
= (
(
)= (
( )
=(
( )
) ( )
( )
)(
)
( )
=(
= cos 2 + ( ) sin 2
= sin 2 ( ) cos 2 +
(
)=(
(, )
(, )
) ( )
(, )
( )
( )
= cos 2 + sin 2
= sin 2 cos 2
(, )
( )
(, )
Pemetaan
(, )
( )
( )
( )
=(
(
)=(
) ()
)(
)
Halaman 89
Rotasi
Rotasi sebesar
terhadap titik (., .)
1.
Rotasi berlawanan
jarum jam terhadap
pusat (0, 0)
2.
Rotasi berlawanan
jarum jam terhadap
pusat (, )
Pemetaan
(, )
[,]
(, )
= cos sin
= sin + cos
(, )
[(,),]
( , )
= ( ) cos ( ) sin +
= ( ) sin + ( ) cos +
( )
= (
(
)= (
( )
) ( )
Dilatasi
Dilatasi pusat (., .)
faktor dilatasi
1.
Dilatasi [, ]
2.
Dilatasi [(, ), ]
Pemetaan
(, )
(, )
[,]
(, )
[(,),]
( , )
= ( ) +
= ( ) +
( )
= (
(
)= (
( )
) ( )
Keterangan:
Transformasi terhadap titik:
Masukkan titik (, ) ke matriks transformasi sehingga diperoleh titik bayangan transformasi ( , ).
( ) = ()
( ) = () 1 ( ) = ()
() = 1 ( )
Jika matriks transformasinya mudah diinvers menggunakan invers fungsi, maka tidak perlu
menggunakan invers matriks. Mubazir.
Keterangan warna:
= Transformasi ACUAN.
= Transformasi TURUNAN.
(
) = Matriks Transformasi ACUAN
(, )
Halaman 90
TRIK SUPERKILAT konsep matriks transformasi untuk pencerminan, rotasi dan dilatasi.
LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun matriks transformasi ACUAN.
Buat dua titik, (1, 0) dan (0, 1) pada bidang koordinat
(0, 1)
(1, 0)
(0, 1)
Misalkan = (
1
( ) = (
)( ) = ( )
0
dan hasil dari transformasi titik (, ) adalah:
0
( ) = (
)( ) = ( )
Sehingga proses menyusun matriks transformasi adalah dengan meletakkan titik (1, 0) dan (0, 1) pada
bidang koordinat lalu kita transformasikan. Misalkan, ( ) adalah hasil transformasi dari titik A sedangkan
( ) adalah hasil transformasi titik B, maka matriks transformasi tersebut adalah:
=(
) = (
(, )
(, )
(, )
= (
Koordinat (, )
)
Koordinat (, )
Halaman 91
(, )
(, )
X
(, )
=(
)
Koordinat (, )
Koordinat (, )
(, )
(, )
(0, 0)
(, )
(,) = (
(0, 0)
(, )
Koordinat (, )
Koordinat (, )
= = (
Koordinat (, )
Halaman 92
Koordinat (, )
(, )
(, )
= = (
(, )
=
Koordinat (, )
Koordinat (, )
Jadi matriks transformasi rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):
(, )
(,) = (
(, )
Koordinat (, )
Koordinat (, )
(, )
(, )
Jadi matriks transformasi rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):
(, )
(, )
(,) = (
Koordinat (, )
Koordinat (, )
Halaman 93
(, )
(, )
rotasi 270 berlawanan jarum jam
rotasi 90 searah jarum jam
(, )
(, )
(,) = (,) = (
Koordinat (, )
Koordinat (, )
(, )
(, )
(, )
(, )
(,)
dilatasi dengan faktor skala k
Halaman 94
Koordinat (, )
=(
Koordinat (, )
(, )
= = (
Koordinat ( , )
( ( ), ( ))
atau dengan sifat kuadran
bisa diubah menjadi
( , )
Koordinat ( , )
(, )
( , )
( , )
Jadi matriks transformasi rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):
(, )
(,)
=(
Koordinat ( , )
Koordinat ( , )
Kolom pertama matriks transformasi adalah bayangan titik (, ) terhadap transformasi tersebut.
Kolom kedua matriks transformasi adalah bayangan titik (, ) terhadap transformasi tersebut.
=(
)=(
Halaman 95
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun matriks transformasi TURUNAN.
Masih ingat matriks transformasi acuan kita. Oke saya ingatkan lagi!
Berikut ini matriks acuan kita. Semuanya yang berwarna biru memang serba nol! Ini acuan kita.
Pencerminan:
Rotasi
Dilatasi
Perhatikan yang saya tandai warna biru. Itu yang bisa berubah!
Perhatikan perbedaannya dengan transformasi di bawah ini!
Pencerminan:
Rotasi
rotasi sebesar berlawanan arah jarum jam, tapi dengan pusat rotasi titik (, )
Dilatasi
Maka lakukan translasi ( ) pada titik tersebut, agar pusatnya menjadi ke (0, 0)
( )
Kedua, lakukan transformasi rotasi yang dimaksud!
( ) = (,) ( )
Ketiga, kembalikan hasil transformasi ke posisi semula dengan mentranslasi balik yaitu = ( ).
( ) = (,) ( ) + ( )
) = (,) ( )
Kesimpulan LOGIKA PRAKTIS menyusun matriks transformasi TURUNAN dari matriks transformasi ACUAN:
Ingat bentuk matriks transformasi ACUAN, lalu lakukan translasi pada kedua variabel titik awal
maupun hasil akhir, sehingga bentuk matriks transformasi TURUNAN sebagai berikut:
(
) = ( )
Halaman 96
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk Transformasi pada Kurva terhadap matriks transformasi = (
).
() = 1 ( )
() = 1 ( )
() =
( ) ( )
||
Dari persamaan matriks tersebut diperoleh:
1
( )
=
||
1
( + )
=
||
Substitusikan dan pada persamaan + + = 0, maka akan diperoleh:
1
1
( )] + [
( + )] + = 0 (kalikan semua ruas dengan ||)
[
||
||
( ) + ( + ) + || = 0
+ + || = 0
+ + || = 0
( ) + ( ) + || = 0
|
| + |
| + |
| = 0
TRIK SUPERKILAT:
Jadi rumus cepat untuk bayangan garis + + = 0 terhadap matriks transformasi = (
|
):
| + |
| + |
| = 0
Halaman 97
2
Bayangan dari titik (3, 5) oleh transformasi = ( ) adalah .
3
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep translasi diperoleh:
3
2
5
( ) = () + ( ) = ( ) + ( ) = ( )
5
3
2
Contoh Soal 2:
Bayangan dari titik (3, 5) oleh pencerminan terhadap garis = 2 adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pencerminan maka kita harus mengembalikan ke garis acuan yaitu = 0
alias sumbu X, masih ingat kan matriks transformasinya?
(
) = ( + 2)
+2
3
1 0
(
)=(
)(
)
+2
0 1 (5) + 2
1 0
3
(
)=(
)( )
+2
0 1 3
0
3
( ) + ( ) = ( )
3
2
3
0
( ) = ( ) ( )
3
2
( ) = ( )
1
Atau menggunakan pemetaan:
=
(, )
(, )
Jadi:
= = 3
= 2 = 2(2) (5) = 4 + 5 = 1
Jadi bayangan titik tersebut adalah (3, 1)
Atau menggunakan grafik.
(3, 1)
(3, 5)
Halaman 98
= 2
Contoh Soal 3:
Bayangan dari titik (2, 1) oleh rotasi sebesar 45 dengan pusat (1, 2) adalah .
a. (1 2, 2 2)
b. (2 2, 1 2)
c. (1 + 2, 1 2)
d. (2 + 2, 2 2)
e. (1 2, 2 + 2)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep rotasi maka kita harus mengembalikan rotasi acuan dengan pusat (0, 0)
masih ingat kan matriks transformasinya?
1
1
) = (,45) (
)
2
2
1
cos 45 sin 45 2 1
(
)=(
)(
)
2
12
sin 45 cos 45
1
1
2
2
1
2 ) (3)
(
) = (2
1
1
2
1
2
2
2
2
3
1
+
2
2
1
2 )
( ) + ( ) = ( 2
3
1
2
2 2
2
2
1
( ) + ( ) = ( 2 )
2
22
( ) = ( 2 ) ( )
2
22
1 2
( ) = (
)
2 22
(
Contoh Soal 4:
Bayangan dari titik (4, 2) oleh dilatasi dengan faktor dilatasi 2 dan pusat (0, 5) adalah .
a. (8, 4)
b. (8, 1)
c. (8, 1)
d. (8, 3)
e. (8, 11)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep dilatasi maka kita harus mengembalikan ke dilatasi acuan pusat (0, 0)
masih ingat kan matriks transformasinya?
) = (,2) ( 5)
5
2 0
4
(
)=(
)(
)
5
0 2 2 5
2 0
4
(
)=(
)( )
5
0 2 3
0
8
( ) + ( ) = ( )
5
6
8
0
( ) = ( ) ( )
6
5
( ) = ( )
11
(
Halaman 99
( ) = (,90) ()
0 1 1 0
2
( ) = (
)(
)( )
1 0
0 1 0
0 1 2
( ) = (
)( )
1 0 0
0
( ) = ( )
2
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
Titik A(1, 0) di transformasikan sebagai berikut:
Dicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan rotasi 90, hasilnya (0, 1)
( ) = ()
0 1 2
( ) = (
)( )
1 0 0
0
( ) = ( )
2
Selesai!
Halaman 100
2
Bayangan dari kurva 3 2 = 7 oleh transformasi = ( ) adalah .
5
a. 3 2 = 3
b. 3 2 = 5
c. 3 2 = 9
d. 3 2 = 11
e. 3 2 = 23
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep translasi diperoleh:
( ) = () + ( )
() = ( ) ( )
() = ( ) ( )
2
() = ( ) ( )
2
= 2
() = (
)
5
= 5
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 3 2 = 7, diperoleh:
3( 2) 2( 5) = 7
3 6 2 + 10 = 7
3 2 + 4 = 7
3 2 = 7 4
3 2 = 3
Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 = 3
TRIK SUPERKILAT:
+ =
3 2 = 7
=()
+ = + +
2
=( )
5
3 2 = 7 + 3(2) 2(5)
3 2 = 7 + 6 10
3 2 = 3
Halaman 101
Contoh Soal 2:
Bayangan dari kurva = 2 2 + 3 1 oleh pencerminan terhadap sumbu Y adalah .
a. = 2 2 + 3 1
b. = 2 2 + 3 1
c. = 2 2 3 1
d. = 2 2 3 1
e. = 3 2 2 1
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pencerminan terhadap sumbu Y diperoleh:
= =
1 0
( ) = (
) ()
=
=
0 1
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan = 2 2 + 3 1, diperoleh:
= 2 2 + 3 1
= 2( )2 + 3( ) 1
2
= 2 3 1
Jadi persamaan bayangannya adalah = 2 2 3 1.
TRIK SUPERKILAT:
Untuk transformasi pada sebuah kurva, apabila matriksnya mudah untuk diinvers maka tidak perlu
menggunakan invers matriks, cukup inverskan dengan cara biasa saja. Contohnya matriks transformasi yang
elemennya 0 atau 1.
Gunakan invers matriks apabila matriksnya sukar untuk diinvers dengan cara biasa.
Contoh Soal 3:
Bayangan dari kurva = 4 2 1 oleh pencerminan terhadap rotasi sebesar sudut = dengan pusat
(1, 2) adalah .
a. = 4 2 + 16 11
b. = 4 2 + 16 11
c. = 4 2 16 11
d. = 4 2 16 + 11
e. = 4 2 16 + 11
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep rotasi sebesar 180 terhadap pusat (1, 2) diperoleh:
(
1 1
1
1
1 0
1 0
)=(
)(
)
(
)=(
)(
)
2
2
0 1 2
0 1 2
1
1
1 0
)=(
)(
)
2
0 1 2
+ 1
1
() + ( ) = (
)
+ 2
2
+ 1
1
() = (
)( )
+ 2
2
+ 2
= + 2
() = (
)
+ 4
= + 4
(
= 4 2 1
+ 4 = 4( + 2)2 1
2
+ 4 = 4( 4 + 4) 1
2
= 4 16 + 16 1 4
= 4 16 + 11
= 4 + 16 11
Contoh Soal 4:
Bayangan dari kurva 2 = 6 1 oleh pencerminan terhadap dilatasi dengan faktor skala 2 dengan pusat
(1, 0) adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep dilatasi dengan faktor skala 2 terhadap pusat (1, 0) diperoleh:
(
1 2 0 1
1
)= (
)( )
4 0 2
1 2 2
1
() + ( ) = (
)
2
0
4
1 2 2
() = (
)
)(
2
0
4
1 1
2) (1)
() = (2
1
0
2
1 1
1
1
+
= +
2)
2
2
() = (2
1
1
=
2
2
1
2 0 1
)=(
)(
)
0 2
2 = 6 1
1
1
1
2 ( ) = 6 ( + ) 1
2
2
2
= 3 + 3 1
= 3 + 2
Jadi persamaan bayangannya adalah = 3 + 2.
Halaman 103
Contoh Soal 5:
2 3
Bayangan dari kurva 2 + 3 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks (
) adalah
1 1
.
a. + 3 = 0
b. 2 + + 3 = 0
c. + + 3 = 0
d. 2 3 = 0
e. + 3 = 0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep matriks transformasi diperoleh:
1 1 3
() = (
)( )
1 1 2
+ 3
= + 3
() = (
)
+ 2
= + 2
2 3 1
( ) = (
)(
)
1 1
2 + 3 = 0
+ 3 2( + 2 ) + 3 = 0
+ 3 + 2 4 + 3 = 0
+ 2 + 3 4 + 3 = 0
+ 3 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah + 3 = 0
TRIK SUPERKILAT
|
| + |
| + |
| = 0
):
2 3
Bayangan garis 2 + 3 = 0 terhadap matriks transformasi = (
):
1 1
1 2
2 3
2 3
|
| + |
| + |
| = 0
1 1
1 2
1 1
(1 (2)) + (4 (3)) + (2 (3))3 = 0
+3=0
Halaman 104
( ) = (2 1 ) ()
( ) = (,180) = ()
1 0
0 1
( ) = (
)(
)( )
0 1 1 0
0 1
( ) = (
) ()
1 0
=
( ) = ( )
=
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 3 + 6 = 0 , diperoleh:
2 3 + 6 = 0
)
2( 3( ) + 6 = 0
3 2 + 6 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 + 6 = 0
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
Titik A(1, 0) dicerminkan oleh garis = dilanjutkan rotasi 180 pusat O, hasilnya (0, 1)
Titik B(0, 1) dicerminkan oleh garis = dilanjutkan rotasi 180 pusat O, hasilnya (1, 0)
0 1
( ) = (
) ()
1 0
=
( ) = ( )
=
Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 3 + 6 = 0 , diperoleh:
2 3 + 6 = 0
)
2( 3( ) + 6 = 0
3 2 + 6 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 + 6 = 0
Halaman 105
Contoh Soal 2:
Bayangan garis = 2 3 + 2 oleh pencerminan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat
(0, 0) dan faktor skala 3 adalah .
a. 2 9 3 + 18 = 0
b. 2 9 + 3 + 18 = 0
c. 2 3 + 9 + 18 = 0
d. 2 + 9 3 18 = 0
e. 2 9 3 18 = 0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi matriks transformasi diperoleh:
( ) = (2 1 ) ()
( ) = (,3) ()
3 0 1 0
( ) = (
)(
) ()
0 3 0 1
3 0
( ) = (
) ()
0 3
3
( )=(
)
3
1
=
3
1
=
3
= 2 3 + 2
2
1
1
1
= ( ) 3 ( ) + 2
3
3
3
1 1 2
3 = 9 + 18
2
9 + 3 + 18 = 0
Jadi persamaan bayangannya adalah 2 9 + 3 + 18 = 0
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
Titik A(1, 0) diicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan faktor dilatasi 3 pusat O,
hasilnya (3, 0)
Titik B(0, 1) diicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan faktor dilatasi 3 pusat O,
hasilnya (0, 3)
Maka matriks komposisi transformasinya adalah:
3 0
=(
)
0 3
Dan seterusnya, setelah komposisi matriks transformasi ketemu maka langkah selanjutnyanya sama
dengan penyelesaian cara biasa di atas.
Halaman 106
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
3 5
dilanjutkan dengan
Bayangan garis x 2 y 5 bila ditransformasi dengan matriks transformasi
1 2
TIPS SUPERKILAT:
pencerminan terhadap sumbu X adalah ....
Bayangan
garis
=
0
terhadap
matriks transformasi = (
):
A. 11x 4 y 5
B. 4 x 2 y 5 | | + | | + | | = 0
C. 4 x 11y 5
1
0
1 0
3 5
3 5
3
5
D. 3x 5 y 5 1 = (1 2) ; 2 = (0 1) ; = 2 1 = (0 1) (1 2) = (1 2)
garis 2 5 = 0 terhadap matriks transformasi T adalah :
E. 3x 11y 5 Bayangan
1 2
3 5
3
5
|
2.
| + |
1
| + |
| (5) = 0 4 11 + 5 = 0
4 + 11 = 5
Bayangan kurva y 3x 9 x jika dirotasi dengan pusat O (0, 0) sejauh 90 dilanjutkan dengan dilatasi
dengan pusat O (0, 0) dan faktor skala 3 adalah ....
2
3 0
1
1
1
) ; 2 = (
)
A. x 3 y 2 3 y 1 = (01 1
= 3 9 2 ( ) = 3 ( ) 9 ( )
0
0 3
3
3
3
0 3
)=(
)
B. x y 2 3 y 2 1 = (30 03) (01 1
1
0
3 0
2
= (dikali 3)
3
C. x 3 y 2 3 y
0 3
2
y 3x 2 3x
y x2 3y
( ) = (
) ( )
= 3 3
1
= 3 =
3
1
= 3 =
3
Bayangan kurva y x 2 3 x 3 jika dicerminkan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat O
dan faktor skala 3 adalah ....
= 2 + 3 + 3
0 1
3 0
A. x 2 9 x 3 y 27 0 1 = (1 0 ) ; 2 = (0 3)
1
1 2
1
( ) = ( ) + 3 ( ) + 3
3 0 1 0
3 0
2
=
(
)
(
)
=
(
)
3
3
3
B. x 9 x 3 y 27 0 2 1 0 3 0 1
0 3
1 1 2
= + + 3 (dikali 9)
C. 3 x 2 9 x y 27 0 ( ) = (3 0 ) ( )
3
9
D.
E.
4.
D.
E.
3.
3x 2 9 x y 27 0
3x 2 9 x 27 0
0 3
1
= 3 =
3
3 = 2 + 9 + 27
0 = 2 + 9 + 3 + 27
1
= 3 =
3
x 2 y 2 2 x 8 y 13 0
E.
x2 y2
x2 y2
x2 y2
(1 )2 + ( 4)2 = 4
2 + 2 = 4
2
2 x 8 y 13 0
2 + 1 + 2 8 + 16 = 4
2 + 2 2 8 + 17 = 4
2 x 8 y 13 0
2
+ 2 2 8 + 17 4 = 0
8 x 2 y 13 0
2 + 2 2 8 + 13 = 0
satuan di sumbu
X, dan 4 satuan di
sumbu Y, maka
titik tersebut
sekarang berada
di (1, 4).
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 107
2. 14.
Eksponen
Logaritma
()
log ( )
Syarat Eksponen
Syarat Logaritma
> 0 dan 1
() bebas berapapun boleh
> 0 dan 1
() > 0
>1
0<<1
() ()
() ()
()
()
() ()
log () log () () ()
log () log () () ()
() ()
() ()
()
()
() ()
log () log () () ()
log () log () () ()
Syarat Eksponen
Syarat Logaritma
() > 0, () > 0
Halaman 108
TRIK SUPERKILAT
Baca soal
Cek
topik soal
tentang apa?
Pertidaksamaan Eksponen
Selesaikan pertidaksamaan
Pertidaksamaan Logaritma
Selesaikan pertidaksamaan
Selesai
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang pertidaksamaan eksponen
atau logaritma, mau tidak mau kita harus paham tentang bagaimana sifat perpangkatan atau logaritma itu
sendiri.
Lalu yang tak kalah pentingnya adalah untuk menyelesaikan pertidaksamaan logaritma, maka perlu
diperhatikan juga syarat logaritma itu terdefinisi, selain bilangan pokok harus positif dan tidak boleh satu, juga
harus dipenuhi syarat numerus harus positif.
Halaman 109
2
1 1
(2)
adalah .
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
1 +3
(8)
2
1 1
(2)
1
1
kita punya dua pilihan, yaitu mengubah dan
8
2
1
menjadi pangkat berapa atau 2 pangkat berapa
2
saya lebih memilih 2, supaya tandanya tidak berubah
konsekuensinya?
1
kalau memilih maka tanda pertidaksamaan harus dibalik,
2
sedangkan bila memilih 2 maka tanda pertidaksamaan tetap }
2 1
23(+3) 21( 1)
2
239 2 +1
3 9 2 + 1
2
3 10 0
( + 2)( 5) 0
Pembuat nol
+ 2 = 0 atau 5 = 0
= 2 atau = 5
Halaman 110
{() } + {() } +
Contoh Soal 1:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 32+1 4 . 3+2 + 34 > 0 adalah .
a. 0 < < 2
b. 1 < < 2
c. < 1 atau > 2
d. < 0 atau > 1
e. > 2
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
32+1 4 . 3+2 + 34 > 0 (Ingat 32+1 = 32 31 dan 3+2 = 3 32 )
3 . 32 4 . 9 . (3 ) + 27 > 0
3 . (3 )2 36. (3 ) + 27 > 0
Misal = 3
32 36 + 81 > 0
3( 3)( 9) > 0
Pembuat nol
3 = 0 atau 9 = 0
= 3 atau = 9
Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,
+
Halaman 111
Contoh Soal 2:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3 + 35 > 36 adalah .
a. 2 < < 3
b. 3 < < 9
c. < 2 atau > 3
d. < 3 atau > 9
e. > 3
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
3 + 35 > 36 (Jadikan ruas kiri sama dengan nol)
3 + 243. 3 36 > 0 (Kalikan semua ruas dengan 3 , supaya tidak ada bentuk 3 )
3 . 3 + 243. 3 . 3 36. 3 > 0
Misal = 3
2 36 + 243 > 0
( 9)( 27) > 0
Pembuat nol
9 = 0 atau 27 = 0
= 9 atau = 27
Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,
+
27
Halaman 112
() ().
Contoh Soal 1:
1
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 4 log( 2 ) < 2 adalah .
a. 0 < < 1
b. 1 < < 2
c. < 0 atau > 1
d. 1 < < 0 atau 1 < < 2
e. > 1
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan logaritma diperoleh:
1
1
(Ingat ubah menjadi bentuk logaritma 4 log berapa ya?)
2
2
4
2 < 2
2
2<0
( + 1)( 2) < 0
Pembuat nol
+ 1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2
4
log( 2 ) <
( 1) > 0
Pembuat nol
= 0 atau 1 = 0
= 0 atau = 1
Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,
+
1 0 1 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {|1 < < 0 atau 1 < < 2}.
Halaman 113
Contoh Soal 2:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2 log(3 ) + 2 log( + 5) < 2 log(2 + 3) adalah .
a. 0 < < 3
b. 2 < < 3
c. < 2 atau > 3
d. 0 < < 2 atau 2 < < 3
e. > 5
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan logaritma diperoleh:
2
3 >0
> 3
< 3 ..............................................................................................................................(2)
+5>0
> 5 ..............................................................................................................................(3)
2 + 3 > 0
2 > 3
3
> 2 ..........................................................................................................................(4)
Dari (1), (2), (3) dan (4), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:
3
5
3
2
2 3
Halaman 114
2 3 + 2 > 0
( 1)( 2) > 0
Pembuat nol
1 = 0 atau 2 = 0
=1
= 2
2
Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.
1>0
> 1 ................................................................................................................................(2)
Dari (1) dan (2), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:
1 3 5
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {|1 < < 3 atau > 5}.
Halaman 115
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
B. x 0 atau x 1
(9 )2 10. (9 ) + 9 > 0
1
9
Misal = 9
C. x 1 atau x 2
2
10 + 9 > 0
Jadi daerah penyelesaian:
D. x 1 atau x 2
( 1)( 9) > 0
1 = 0 atau 9 = 0
=1
= 9
2.
+
B. 5 x 25
(5 )2 30. (5 ) + 125 > 0
5
25
C. x 1 atau x 2
Misal = 5
2
30 + 125 > 0
Jadi daerah penyelesaian:
D. x 1 atau x 2
( 5)( 25) > 0
5 = 0 atau 25 = 0
=5
= 25
3.
+
B. x 1 atau x 4
Misal = 2
1
4
C. x 2 atau x 4
22 10 + 8 0
2( 1)( 4) 0
D. 0 x 2
Jadi daerah penyelesaian:
1 atau 4
E. 1 x 4
1 = 0 atau 4 = 0
=1
= 4
4.
2 1 atau 2 4
0 atau 2
+
B. x 1 atau x 2
Misal = 3
1/3
9
C. x 1 atau x 2
32 28 + 9 > 0
(3 1)( 9) > 0
D. x 1 atau x 2
Jadi daerah penyelesaian:
1
E. x 1 atau x 2
< atau > 9
3 1 = 0 atau 9 = 0
1
=
= 9
3
3
1
3 < atau 3 > 9
3
< 1 atau > 2
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 116
2. 15.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponen atau fungsi logaritma.
Fungsi Eksponen
Fungsi Logaritma
( ) =
( ) = log
saling invers
> 0 dan 1
bebas berapapun boleh
> 0 dan 1
>0
>0
<<1
>0
<<1
monoton naik
monoton turun
monoton naik
monoton turun
() =
(0, 1)
O
(0, 1)
O
() = log
() =
X
O (0, 1)
Y
(0, 1)
O
() = log
Halaman 117
Cek
Jenis Grafik Fungsi
Fungsi Logaritma
Fungsi Eksponen
Selesai
Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang grafik fungsi eksponen atau
logaritma, mutlak kita harus paham tentang sifat dan aturan eksponen atau logaritma. Hal lain yang tidak kalah
pentingnya adalah mengingat bagaimana transformasi yang terjadi pada sebuah fungsi.
Misalkan = () adalah fungsi logaritma atau fungsi eksponen, maka transformasi yang terjadi pada grafik
antara lain sebagai berikut:
Halaman 118
1+1
c. = 3
2
1
d. = 3 + 1
e. =
1
1
3
1 O
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep grafik fungsi eksponen diperoleh persamaan umum grafik fungsi eksponen:
=
Grafik melalui titik (0, 0), sehingga diperoleh:
0 = 0
Dengan memandang sifat logaritma 0 0, jelas bahwa grafik tersebut mengalami transformasi pada
sumbu Y, sehingga persamaan umum grafik fungsi eksponen menjadi:
= +
Grafik melalui titik (0, 0), sehingga diperoleh:
= + 0 = 0 +
0=1+
= 1
Sehingga, persamaan grafiknya sekarang adalah = 1.
Uji titik yang lain untuk menemukan nilai .
Grafik melalui titik (1, 2), sehingga diperoleh:
= 1
2 = 1 1
1
2= 1
1
2+1=
3=
=
3
Jadi, persamaan grafiknya adalah =
1
1.
3
Halaman 119
1
3
Jadi, grafik pada soal tersebut adalah hasil pergeseran dari grafik = 3 ke bawah
sejauh 1 satuan di sumbu Y, artinya variabel atau () harus dikurangi 1.
3
(1, 0)
1 O
1
3
1.
Selesai!!
1(1)1
(1) = 3
= 9 () 2
1+1
C. = 3
1(1)+1
(1) = 3
= 1 () 2
1
1(1)
D. = 3 + 1 (1) = 3
+ 1 = 4 () 2
1
11
E. = 3 1 (1) = 3 1 = 3 1 = 2 (Jadi inilah jawaban yang benar!)
Halaman 120
Y
2
1
Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep grafik fungsi logaritma diperoleh persamaan umum grafik fungsi logaritma:
= log
Grafik melalui titik (1, 0), sehingga diperoleh:
0 = log(1)
Dengan memandang sifat logaritma log 1 = 0, jelas bahwa grafik tersebut mengalami transformasi pada
sumbu X, sehingga persamaan umum grafik fungsi logaritma menjadi:
= log( + )
Grafik melalui titik (1, 0), sehingga diperoleh:
0 = log(1 + )
0 = 1 +
1 = 1 +
1+1=
2=
=2
Sehingga persamaan grafiknya sekarang adalah = log( + 2).
Uji titik yang lain untuk menemukan nilai .
Grafik melalui titik (1, 1), sehingga diperoleh:
1 = log(1 + 2) log 3 = 1
1 = 3
=3
Jadi, persamaan grafiknya adalah = 3 log( + 2).
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Grafik logaritma monoton naik, berarti > 1.
Dan ternyata tepat, nilai lebih dari 1. Coba perhatikan jawaban pada soal, semua menggunakan bilangan
pokok 3. Artinya semuanya 3 log( )
Nah, sekarang ingat grafik dari = 3 log adalah sebagai berikut:
Y
= 3 log
2
1
Halaman 121
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
2
f ( x) log( x 1)sumbu Y untuk grafik = 2
Jadi grafik tersebut adalah =
f ( x) 2 x 2
2 1
(2, 3)
2
(1, 1)
(-1, -
1
2
1
)
2
-3
-2
-1
2.
Perhatikan gambar grafik fungsi eksponen berikut ini. Persamaan grafik fungsi pada gambar adalah ....
Y
A. f ( x) 3 x
TRIK SUPERKILAT:
x 1
10
B. f ( x) 3
Grafik tersebut adalah grafik eksponen
x 1
yang didapatkan dari hasil pergeseran
C. f ( x) 3
pada sumbu Y untuk grafik = 3
D. f ( x) 3 x 1
Jadi grafik tersebut adalah = 3 + 1
x
E. f ( x) 3 1
4
2
-3 -2 -1 0
3.
1 2
x
2
4.
E. f ( x) 3 x
2
(1, 3)
(0, 2)
1
-1
2 3
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 122
2. 16.
Deret Aritmetika
Barisan Bilangan
Deret Bilangan
1 , 2 , 3 , ,
= 1 + 2 + 3 + +
Barisan Aritmetika
Deret Aritmetika
= 2 (2 + ( 1))
= 2 ( + )
= + ( 1)
Hubungan dan
= 1
Keterangan:
= suku ke-
= jumlah suku pertama
= suku pertama
= beda
= banyaknya suku
Halaman 123
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Hubungan antara dan , maupun beda suku barisan.
Suku depan diintegralkan,
jumlah koefisien dan harus sama.
Koefisien
suku depan
ambil aja
Koefisien
suku depan
dikali dua
beda
beda
Untuk meringkas pengerjaan soal UN Matematika SMA dalam topik materi barisan dan deret aritmetika ini,
maka perlu kita coba buktikan dulu TRIK SUPERKILAT yang akan kita gunakan. TRIK SUPERKILAT yang akan
kita gunakan adalah sebuah penyederhanaan langkah dari penjabaran terhadap hubungan antara dua hal, yaitu
(suku ke-), dan (jumlah n suku pertama).
Dari definisi barisan aritmetika dan deret aritmetika diperoleh:
= 2 (2 + ( 1))
= + ( 1)
= 2 (2 + )
dan
= +
(2)
= + ( )
= 2 2 + 2
Kesimpulan!
Dari konsep = + ( 1) akan menghasilkan sebuah formula dengan bentuk = + ( )
Lho ini kan integral!!!
(2)
2
(2)
(2)
2
Halaman 125
Bukti:
= + ( ) ..(1)
= + ( ) ..(2)
Dengan mengeliminasi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:
= + ( )
= +
= + ( )
= +
= ( )
2819
107
= 3 = 3.
Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika:
Jika diketahui 3 = 24 dan 8 = 54, tentukan suku ke-15 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Suku ke 15 adalah suku ke-8 ditambah 7 beda lagi.
Jadi, 15 = 8 + 7
= 54 + 7 (
SELESAI.
Halaman 126
5424
)
83
= 54 + 7(6)
= 54 + 42
= 96
Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika dan selisih
indeksnya sama:
Jika diketahui 3 = 24 dan 8 = 54, tentukan suku ke-13 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-3, suku ke-8 dan suku ke-13.
Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 13 8 = 8 3, yaitu sama-sama berselisih 5.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka selisihnya suku tersebut juga sama!
Suku ke 13 adalah suku ke-8 ditambah selisih suku ke-8 dan suku ke-3.
Jadi, 15 = 8 + 8 3
= 54 + (54 24)
= 54 + 30
= 84
Atau
24 ke 54 itu ditambah 30, maka 54 ditambah 30 lagi sama dengan 84.
SELESAI.
Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika dan selisih
indeksnya berkelipatan.
Jika diketahui 2 = 15 dan 5 = 45, tentukan suku ke-14 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-14.
Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan?
Selisih dari 14 5 adalah 9, sementara itu selisih 5 2 adalah 3. Jadi 9 dibagi 3 itu adalah 3.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 3 kali lebih besar maka selisihnya suku tersebut juga 3 kali
lebih besar!
Suku ke 14 adalah suku ke-5 ditambah tiga kali selisih suku ke-5 dan suku ke-2.
Jadi, 14 = 5 + 3 (5 2 )
= 45 + 3(45 15)
= 45 + 90
= 135
SELESAI.
(1 +5 +6 )
45
3
= 15
SELESAI.
Halaman 127
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan Sn = 2n2 + 4n. Suku ke-9 dari
aritmetika tersebut adalah ....
TRIK SUPERKILAT 1:
TRIK SUPERKILAT 2:
A. 30
= 22 + 4 = 4 + 2
9
9
8
B. 34
2
2)
= 2(9 8 + 4(9 8)
9 = 4 + 2
C. 38
= 2(17) + 4
= 4(9) + 2
D. 42
= 38
= 36 + 2
E. 46
= 38
deret
2.
Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n 2 3n. Suku ke-20 deret aritmetika
tersebut adalah ....
TRIK SUPERKILAT 1:
TRIK SUPERKILAT 2:
A. 30
20 = 20 19
= 2 + 3 = 2 + 2
B. 34
2
2
9 = 2 + 2
= (20 19 ) + 3(20 19)
C. 38
= 39 + 3
= 2(20) + 2
D. 42
= 42
= 40 + 2
E. 46
= 42
3.
E. 29
4.
dari deret
TRIK SUPERKILAT 2:
5
3
= 2 + = 5 1
2
2
9 = 5 1
= 5(10) 1
= 50 1
= 49
Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n 2 5n. Suku ke-20 dari deret
aritmetika tersebut adalah ....
A. 44
TRIK SUPERKILAT 1:
TRIK SUPERKILAT 2:
B. 44
20 = 20 19
= 2 + 5 = 2 + 4
2
2
C. 40
9 = 2 + 4
= (20 19 ) + 5(20 19)
=
39
+
5
= 2(20) + 4
D. 38
=
44
= 40 + 4
E. 36
5.
5 2 3
n n. Suku ke-10
2
2
= 44
Keuntungan seorang pedagang bertambah setiap bulan dengan jumlah yang sama. Jika keuntungan pada
bulan pertama sebesar Rp46.000,00 dan pertambahan keuntungan setiap bulan Rp18.000,00 maka jumlah
keuntungan sampai bulan ke-12 adalah ....
= 46.000,00
A. Rp1.740.000,00
= 18.000,00
B. Rp1.750.000,00
12 = ?
C. Rp1.840.000,00
= (2 + ( 1))
D. Rp1.950.000,00
2
E. Rp2.000.000,00
12
(2(46) + (11)18) dalam ribuan rupiah
2
= 6(92 + 198)
= 6(290)
= 1.740
12 =
TRIK SUPERKILAT:
= 18.000 + 28.000 = 9.0002 + 37.000
12 = 9.000(12)2 + 37.000(12)
= 9.000(144) + 444.000
= 1.296.000 + 444.000
= 1.740.000
Halaman 128
6.
Harminingsih bekerja di perusahaan dengan kontrak selama 10 tahun dengan gaji awal Rp.1.600.000,00.
Setiap tahun Harminingsih mendapat kenaikan gaji berkala sebesar Rp200.000,00. Total seluruh gaji yang
diterima Harminingsih hingga menyelesaikan kontrak kerja adalah ....
A. Rp25.800.000,00 = 1.600.000,00
= (2 + ( 1))
B. Rp25.200.000,00 = 200.000,00
2
10
C. Rp25.000.000,00 10 = ?
(2(1.600) + (9)200) dalam ribuan rupiah
10 =
2
D. Rp18.800.000,00
= 5(3.200 + 1.800)
E. Rp18.000.000,00
= 5(5.000)
= Rp25.000
7.
Sebuah pabrik memproduksi barang jenis A pada tahun pertama sebesar 1.960 unit. Tiap tahun produksi
turun sebesar 120 unit sampai tahun ke-16. Total seluruh produksi yang dicapai sampai tahun ke-16
adalah ....
= 1.960
A. 45.760
= (2 + ( 1))
2
= 120
B. 45.000
16
16 = ?
C. 16.960
16 =
(2(1.960) + (15)(120))
2
D. 16.000
= 8(3.920 1.800)
E. 19.760
= 8(2.120)
= 16.960
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 129
2. 17.
Deret Geometri
Barisan Bilangan
Deret Bilangan
1 , 2 , 3 , ,
= 1 + 2 + 3 + +
Barisan Geometri
Deret Geometri
( 1)
, || > 1
1
(1)
= 1 , || < 1
= 1
Deret Geometri
Tak Hingga
=
Hubungan dan
= 1
Keterangan:
Halaman 130
= suku ke-
= jumlah suku pertama
= jumlah deret geometri tak hingga
= suku pertama
= rasio
= banyaknya suku
Bukti:
= ..(1)
= ..(2)
Dengan membagi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:
=
= ()()
= ()
Jika jarak antar dua suku barisan geometri itu sama, maka rasio antar dua suku barisan tersebut juga sama.
Jika jarak indeks antar dua suku barisan sama,
8
5
7
4
= 3
= 3
Halaman 131
7 4 256 4
=
= 16 = 2
3
16
73
Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri:
Jika diketahui 3 = 16 dan 7 = 256, tentukan suku ke-9 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Suku ke 9 adalah suku ke-7 dikalikan rasio pangkat 2.
=
7 4 256 4
=
= 16 = 2
3
16
73
Jadi, 9 = 7 2
= 256 22
= 256 4
= 1024
SELESAI.
Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih
indeksnya sama:
Jika diketahui 2 = 6 dan 4 = 24, tentukan suku ke-6 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-4 dan suku ke-6.
Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 6 4 = 4 2, yaitu sama-sama berselisih 2.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka rasio suku tersebut juga sama!
Suku ke 4 adalah suku ke-2 ditambah rasio suku ke-4 dan suku ke-2.
Jadi, 6 = 4 4
=
2
24
24 6
= 96
Atau
Halaman 132
Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih
indeksnya berkelipatan.
Jika diketahui 2 = 4 dan 5 = 12, tentukan suku ke-11 dari barisan tersebut!
Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-11.
Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan?
Selisih dari 11 5 adalah 6, sementara itu selisih 5 2 adalah 3.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 2 kali lebih besar maka rasio suku tersebut adalah pangkat
2 lebih besar!
Suku ke 14 adalah suku ke-5 dikali pangkat tiga dari rasio suku ke-5 dan suku ke-2.
2
Jadi, 14 = 5 (5 )
2
12 2
4
2
= 45 3 ( )
= 45 3(3)
= 45 27
= 1215
SELESAI.
Halaman 133
Apabila yang ditanyakan adalah lintasan bola yang jatuh dengan rasio pemantulan maka lintasan yang
ditempuh bola sampai berhenti adalah sebagai berikut:
= (
+
)
Bukti:
Perhatikan gambar lintasan bola berikut:
dst
(1 + )
=
+
=
1 1
1
+
(1 + ) ( )
+
+
=
= = ( ) ( ) = ( )
1
( + )
Jadi, =
( )
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian dari ketinggian
3
sebelumnya. Maka panjang lintasan yang dilalui bola sampai berhenti adalah .
Langkah logika praktis:
Halaman 134
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
1
1
dan rasio , maka suku ke-9 barisan geometri tersebut
3
3
1
= 4
3
1
=
3
9 = ?
5 =
1 1 4
1
1
9 = 8 = ( 4 ) 4 = ( ) ( ) = 5 =
3 3
3
243
2.
Barisan geometri dengan U 7 384 dan rasio = 2. Suku ke-10 barisan tersebut adalah ....
A. 1.920 7 = 6 = 384
B. 3.072 = 2
C. 4.052 10 = ?
D. 4.608 10 = 9 = ( 6 ) 3 = 384(2)3 = 384 8 = 3.072
E. 6.144
3.
Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku pertama
deret tersebut adalah ....
( 7 1)
A. 500 3 = 16 = 2
=
7
1
B. 504 7 = 256 = 6
4(128 1)
=
?
C. 508 7
=
6
21
D. 512 7 = 256 = 16 4 = 16 = 2
= 4(127)
2
16
E. 516 3
= 508
2
3 = 16 = 16 4 = 16 = 4
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 135
SKL 3. Memahami sifat atau geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang, jarak dan sudut.
3. 1.
Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis dan bidang) di ruang.
Dimensi Tiga
Garis Tegak Lurus Bidang
jika garis tersebut setiap garis pada bidang
minimal dua garis saja
Jarak
Titik dan Sesuatu
Sudut
sudut terkecil
Halaman 136
G
P
O
A
B
H
P
E
Q
R
R
D
O
A
= = = = cm.
Oke, untuk menghindari hanya sekadar menghafal pola dari ruas garis istimewa pada kubus seperti garis
diagonal, garis yang menghubungkan titik potong diagonal sisi dengan titik sudut sisi di depannya, dan pola dari
garis diagonal ruang yang terbagi adil tiga bagian, maka Pak Anang tidak menyarankan untuk menghafalnya.
Yah syukur-syukur kalau bisa hafal karena terbiasa mengerjakan, itu lebih baik.
Namun, alangkah lebih bijak bila adik-adik mampu menguasai teorema Pythagoras plus tripel Pythagorasnya.
Masih ingat pembahasan SMART SOLUTION tripel Pythagoras pada bab Vektor?
Di halaman selanjutkan akan dibahas tentang TRIPEL PYTHAGORAS!
Halaman 137
Pada gambar di samping, adik-adik tentu sudah hafal konsep Pythagoras berikut:
2 = 2 + 2 , dengan catatan pada gambar tersebut sisi adalah sisi terpendek!
Seumpama diubah menjadi 2 = 2 2 , kan ya nggak papa to ya? Hehe Sama aja!
Perhatikan:
2 = 2 2
2 = ( + ) (
)
carilah
bilangan
yang
selisihnya
satu
Jadi disini kita mencari dua bilangan , yang selisihnya satu dan jumlah kedua bilangan harus sama dengan
kuadrat sisi terpendek!
Ini hanya berlaku untuk sisi terpendek ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9, dst.
Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras yang sering muncul
3
4
5
Cara cepat menghafal bilangan tripel Pythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti 3, 5, 7, 9, dst maka tripel Pythagorasnya adalah bilangan tersebut
5 12 13
dengan dua bilangan lain yang selisihnya satu dan jumlahnya adalah kuadrat bilangan ganjil tersebut!
7 24 25
Contoh:
9 40 41
32 = 9 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5.
Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.
15
17
13
12
10
tripel Pythagoras yaitu 5, 12, 13.
Jadi, sisi miringnya adalah 2 13 = 26 cm.
2412
Selesai!
Halaman 138
Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah dan , dan misal sisi miring segitiga siku-siku
adalah , maka nilai bisa ditentukan oleh:
2
2 = () + ()
= 2 + 2
= 2 ( + )
= 2 +
= +
jumlahkan saja bilangan di dalam akar
bilangannya harus sama,
kalau nggak sama cari FPBnya
Contoh:
8
12
413
44
49
G
P
E
1
4
2
= cm = 2 4 cm.
1
= 2 2 cm
Jelas bahwa panjang
1
= 6 cm.
2
O
A
1
2
2
Halaman 139
Halaman 140
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
H
F
E
P
D
A
12 cm
Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 12 cm. Jika P titik tengah CG, maka jarak titik P
P
BP dan PH sama panjang, karena BP dan PH adalah garis
P
dengan garis HB adalah ....
65 cm
miring dari segitiga siku-siku dengan sisi 12 cm dan 6 cm.
G
6
cm
A. 8 5 cm
BP dan PH siku-siku karena BP dan PH berada pada dua
B 65 cm P
sisi yang saling tegak lurus (BCGF dan EFGH).
C
B. 6 5 cm B
12 cm
P
BH adalah diagonal ruang, BH = 123 cm.
PP = BP2 BP 2
C. 6 3 cm PB = BC2 + PC2
2
2
Segitiga BPH adalah segitiga sama kaki. Sehingga proyeksi
= 122 + 62
= (65) (63)
C
D. 6 2 cm
P (titik P) tepat berada di tengah-tengah BH. Jadi panjang
= 144 + 36
= 180 108
12 cm E.
BP = PH = 63 cm.
6 cm
= 180
= 72
= 65 cm
= 62 cm
TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan garis PP.
Garis tersebut sejajar dengan AC, dimana AC adalah diagonal sisi. = 122 cm
Tapi panjangnya PP cuma separuh dari AC.
Jadi,
=
2.
H
F
D
A
BB
8 cm
1
122 = 62 cm
2
Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 8 cm. Jarak titik E dengan bidang BGD adalah ....
E
Jarak titik ke bidang adalah jarak titik ke proyeksi titik pada bidang.
1
A.
cm
3
Buat bidang yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG, bidang
G
3
tersebut adalah bidang diagonal ACGE.
8 cm
2
Cari proyeksi titik E pada garis potong kedua bidang (GP) dengan
B.
3 cm
membuat garis yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG.
3
A
P
42
cm
4
Proyeksi titik E pada bidang BDG adalah E .
C.
3 cm
C
EP = EA2 + AP2
Sehingga jarak titik E ke bidang BDG adalah jarak E ke E.
3
8 cm
2
2
8
Perhatikan segitiga EGP, segitiga tersebut segitiga samakaki, karena
= 8 + (42)
3 cm
D.
EP = GP = 46 cm. Sedangkan EG adalah diagonal sisi, EG = 82 cm.
= 64 + 32
3
= 96
P
16
E
G
Perhatikan sudut EGP
E.
3 cm = 166
= 46 cm
3
sin =
=
E
A
TRIK SUPERKILAT:
8
=
82
46
16
=
3 cm
3
=
C
E
A
Halaman 141
3.
Diketahui limas segi empat beraturan P.QRST. Dengan rusuk alas 3 cm dan rusuk tegak
3 2 cm. Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah ....
1
P
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 3 cm.
A.
3
3
Diagonal sisi alas limas adalah TR dan QS. TR = QS = 32 cm.
2
B.
32 cm
Proyeksi titik P pada bidang QRST adalah di P . Dimana P terletak di
perpotongan kedua diagonal alas.
3
C.
2 2
2 3
D.
E.
S
3 cm
P
Q
3 cm
P
32 cm
4.
P
3
2 cm
2
Karena pada bidang PRT terdapat segitiga siku-siku PTP, maka akan lebih
mudah menemukan tangen PTR menggunakan segitiga siku-siku
tersebut. (PTR = PTP)
2
2
3
9
27 33 3
PP = PT 2 TP 2 = (32) ( 2) = 18 = =
= 6 cm
2
2
2
2
2
Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah:
3
PP 2 6
, QRST) =
tan (PT
=
= 3
TP 3
2
2
Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan rusuk alas 2 cm dan rusuk tegak 3 cm. Nilai
tangen sudut antara garis TD dan bidang alas ABCD adalah ....
T
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 2 cm.
1
A.
2
4
Diagonal sisi alas limas adalah AC dan BD. AC = BD = 22 cm.
3 cm
1
Proyeksi titik T pada bidang ABCD adalah di T. Dimana T terletak
2
B.
di perpotongan kedua diagonal alas.
2
Jadi sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah sudut yang
2
D
C.
2
dibentuk oleh garis TD dengan DB (TDB).
C
3
Karena pada bidang TBD terdapat segitiga siku-siku TDT, maka
2 cm
T
2
D.
akan lebih mudah menemukan tangen TDB menggunakan
A
B
segitiga siku-siku tersebut. (TDB = TDT)
2 cm
E. 2 2
T
3 cm
5.
Jadi sudut antara garis PT dan alas QRST adalah sudut yang dibentuk oleh
garis PT dengan TR (PTR).
2 cm
Diketahui limas segitiga beraturan T.ABC dengan rusuk 6 cm. Nilai kosinus sudut antara
garis TC dan bidang ABC adalah ....
T
T
TD = TB2 BD2
1
Alas limas bentuknya segitiga
A.
3
6 cm
= (6)2 (3)2
dengan sisi 6 cm. Dan semua
6
= 27
6 cm sisi limas adalah segitiga sama
33 cm
1
6 cm
sisi dengan rusuk 6 cm.
A
2
B.
= 33 cm
D
3
Perhatikan jika T adalah
B
D
3 cm
T
1
proyeksi T pada alas ABC
B
C.
3 C
6 cm
dan D adalah titik tengah
3
AB, maka CD adalah ruas
1
garis yang melewati T.
TC2 + DC2 TD2
2
D.
, ABC) =
cos
(TC
2
T
Perhatikan segitiga CDT, karena TT
2 TC DC
2
2
2
tegak lurus CD, maka bidang CDT
1
6 + (33) (33)
3 tegak lurus bidang ABC.
E.
=
6 cm
33 cm
2 6 (33)
2
Karena TC berada di CDT dan CDT
tegak lurus ABC, maka sudut yang
dibentuk oleh garis TC dan bidang
ABC adalah sudut antara garis TC
dan ruas garis CD.
Halaman 142
33 cm
D
C
36
363
1
= 3
3
6.
Kubus ABCD.EFGH memiliki rusuk 4 cm. Sudut antara AE dan bidang AFH adalah .
Nilai sin = ....
AP = AE2 + EP 2
22 cm P
1
G
H
E
Kubus
rusuk
4
cm.
A.
2
2
P
2
= (4)2 + (22)
F
E
EG adalah diagonal sisi,
4 cm
1
maka EG = 42 cm.
= 16 + 8
3
B.
= 24
2
Karena P perpotongan
D
C
= 26 cm
diagonal sisi atas, maka
1
4 cm
1
A
C.
3
= = 22 cm
2
3
A
B
4 cm
Jika sudut antara AE dan AFH adalah
2
dan siku-siku di , maka
2
D.
Perhatikan garis AE dan bidang AFH yang berwarna
3
26
1
3
1
= 3
3
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 143
Segitiga Siku-Siku
dan
Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras
2 = 2 + 2
Tripel Pythagoras
3 4 5
5 12 13
7 24 25
9 40 41
dst
8 15 17
20 21 29
Teorema Pythagoras
Bentuk Akar
+
Tripel Pythagoras
Bentuk Akar
Halaman 144
Definisi
Perbandingan Trigonometri
Segitiga Siku-Siku
sisi Miring
sisi Depan
sudut
sisi Samping
Sinus
mi
Kosinus
mi
de
sisi depan
Tangen
de
sa
cos =
sisi samping
sisi miring
sa
sisi depan
Identitas Trigonometri
Kebalikan
Perbandingan
1
cos
1
csc =
sin
1
cot =
tan
tan = cos
sec =
Pythagoras
sin
TAN A adalah
SINA DIPERKOSA
+
=
2 2 2
2
2
( ) +( ) =1
Jadi,
dibagi
dibagi
sin2 + cos 2 =
tan2 +
1
= sec 2
+ cot 2 = csc 2
Halaman 145
Persegi
60
60
60
Sudut 45
45
30
Sudut 30 dan 60
3
37
45
1
2
3
cos 30 =
2
tan 30 =
3
1
sin 60 =
3
2
tan 60 =
sin 45 =
1
cos 60 =
2
cos 45 =
tan 45 =
53
60
1
2
1
2
1
1
sin 37 =
3
5
sin 53 =
4
5
cos 37 =
4
5
cos 53 =
3
5
tan 37 =
3
4
tan 53 =
4
3
Halaman 146
30
45
60
90
sina diperkosa
dibalik
37
3
5
4
5
3
4
53
4
5
3
5
4
3
30
1
2
1
3
2
1
3
3
45
1
2
2
1
2
2
60
1
3
2
1
2
90
Kuadran
Relasi Sudut
Periodisasi
90
Periksa Sudut
sin = sin( + )
sin +
Semua +
Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
0
360
Pilih Acuan
cos = cos( + )
cos +
270
SEMUA SINdikat
TANgan KOSong
Genap
180
360
Ganjil
90
270
Fungsi
Tetap
Fungsi
Berubah
sin cos
tan cot
360
()
tan = tan( + )
Grafik
sin
(180 )
Kuadran I
180
tan +
Persamaan Trigonometri
Cek Kuadran
Tanda
sin = sin = +
cos
(180 )
Selesai
cos = cos = +
360
tan
360
()
tan = tan = +
sin() = sin
cos() = cos
tan() = tan
Halaman 147
Aturan Kosinus
2 = 2 + 2 2 cos
=
=
sin sin sin
cos =
2 + 2 2
2
Luas Segitiga
alas tinggi
1
= ( )
2
1
= sin
2
sin =
= sin
Halaman 148
1 2 sin sin
2
sin
dimana = ( + + )
2
a
b
=
sin A sin B
sin
=
sin
Luas Segitiga
1
sin
2
360
8
= 45.
Sehingga luas segidelapan beraturan adalah delapan kali luas segitiga tersebut.
360
sudut pusat =
1
360
= 2 sin (
)
2
= 2 (1 cos (
360
))
Halaman 149
Substitusi =
( + ) =
( + ) =
Eliminasi
( + ) dengan ( )
( + ) dengan ( )
Kosinus Kuadrat
cos 2 = 2 cos2 1
1 cos 2
sin =
2
1 + cos 2
cos =
2
Halaman 150
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 151
SKL 4. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, identitas, dan rumus trigonometri dalam pemecahan masalah.
4. 1.
Aturan Kosinus
2 = 2 + 2 2 cos
=
=
sin sin sin
cos =
2 + 2 2
2
Luas Segitiga
alas tinggi
1
= ( )
2
1
= sin
2
sin =
= sin
Halaman 152
1 2 sin sin
2
sin
dimana = ( + + )
2
a
b
=
sin A sin B
sin
=
sin
Luas Segitiga
1
sin
2
360
8
= 45.
Sehingga luas segidelapan beraturan adalah delapan kali luas segitiga tersebut.
360
sudut pusat =
1
360
= 2 sin (
)
2
= 2 (1 cos (
360
))
Halaman 153
Jika masing-masing sisi dan sudut saling berhadapan, maka harus menggunakan aturan sinus.
Jika masing-masing sisi dan sudut tidak saling berhadapan, maka periksa dulu apakah:
o Diketahui dua sudut, maka penyelesaiannya harus mencari sudut ketiga dulu menggunakan sifat
sudut segitiga 180, dan dilanjutkan menggunakan aturan sinus.
o Diketahui satu sudut, maka penyelesaiannya bisa menggunakan aturan kosinus untuk mencari satu
sisi yang lain, lalu dilanjutkan dengan aturan sinus. (Atau apabila ada satu pasangan sisi sudut yang
berhadapan, bisa menggunakan aturan sinus dulu untuk menentukan pasangan sudut yang lain, lalu
menggunakan sifat sudut segitiga 180)
Periksa!
Apakah kedua pasangan
sisi dan sudut tersebut
saling berhadapan
Halaman 154
Saling berhadapan
Periksa!
Berapa jumlah sudut
yang diketahui
Dua sudut
Satu sudut
?
D
30
45
=
=
sin
sin sin
sin
10
=
sin 30
sin 45
10
1
=
1
2
2 2
10
=
2
10 2
(rasionalisasi penyebut bentuk akar)
=
2 2
102
=
2
= 52 cm
52 cm
2 = 2 + 2 2 cos
2
Jadi,
= 150 = 256 = 56 cm
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 155
Segi-12 beraturan terdiri atas 12 segitiga yang kongruen, jadi kita cukup mencari luas salah satu segitiga
penyusun segi-12 beraturan tersebut.
8
A
8
B
Perhatikan ,
1
= sin
2
1
= 8 8 sin 30
2
1
= 32
2
= 16 cm2
Jadi, luas segi-12 beraturan adalah:
12 = 12
= 12 16
= 192 cm2
Halaman 156
=8
A
=8
B
Jadi,
= 128 643 cm
Halaman 157
Contoh Soal:
Diberikan prisma tegak segitiga ABC.DEF dengan
panjang rusuk = 6 cm, = 37 cm, dan = 3 cm.
Tinggi prisma adalah 20 cm. Volume prisma adalah .
a. 552 cm3
b. 602 cm3
c. 753 cm3
d. 903 cm3
e. 1203 cm3
Penyelesaian:
Perhatikan prisma tegak segitiga ABC.DEF berikut:
D
Perhatikan ,
A
3 cm
6 cm
37 cm
alas tinggi
1
= ( )
2
1
= sin
2
1 2 sin sin
2
sin
dimana = ( + + )
2
Pilih saja rumus luas segitiga yang = 2 sin , dengan catatan kita harus tahu salah satu sudut dari
segitiga tersebut.
Akan dicari salah satu sudut segitiga (misalkan ), dengan diketahui 3 sisi segitiga. (3 sisi dan 1 sudut)
Pasti berlaku aturan kosinus, yaitu:
2 = 2 + 2 2 cos
Halaman 158
Sehingga,
2 = 2 + 2 2 cos cos =
=
=
=
=
Jadi,
2 + 2 2
2
2
2
(6) + (37) (3)2
2(6)(37)
36 + 63 9
367
90
367
5
27
cos =
27
27
B
5
Dari nilai sinus dan panjang sisi dan dan rumus luas segitiga = 2 sin diperoleh luas
segitiga , yaitu:
1
= sin
2
1
3
= (6)(37) (
)
2
27
=
9
2
3 cm2
Halaman 159
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Diketahui segienam beraturan. Jika jari-jari lingkaran luar segienam beraturan adalah 10 satuan, maka
luas segienam beraturan tersebut adalah ....
360
TRIK SUPERKILAT:
A. 150 satuan luas
= 2 sin
Karena bangunnya adalah segienam, berarti
2
100
sin
60
D. 300 satuan luas
1
3 yang berasal dari nilai sin 60. Dari sini
= 300 3
E. 300 2 satuan luas
2
tanpa menghitung kita akan tahu bahwa
jawaban yang benar hanya C saja.
= 1503
2.
Panjang jari-jari lingkaran luar segidelapan beraturan adalah 6 cm. keliling segidelapan tersebut adalah ....
A. 06 2 2 cm
= 2 + 2 2 cos
B. 12 2 2 cm
C. 36 2 2 cm
6
= = ( 2 + 2 2 cos
D. 48 2 2 cm
E.
360
360
360
) = (2 2 (1 cos
))
72 2 2 cm 8 = 8 6 (2 (1 2 2) )
= 482 2 cm
3.
Luas segi-12 beraturan adalah 192 cm2. Keliling segi-12 beraturan tersebut adalah ....
A. 96 2 3 cm
B. 96 2 3 cm
C. 8 2 3 cm
8
D. 8 2 3 cm
E.
128 3 cm
4.
1
2
= 12 2 sin ( ) 192 = 3 2 2 = 64 = 8 cm
2
12
= 2 + 2 2 cos
360
= = ( 2 + 2 2 cos
360
360
))
) = (2 2 (1 cos
1
8 = 12 6 (2 (1 3) )
2
= 962 3 cm
Keliling suatu segienam beraturan adalah 72 cm. Luas segienam tersebut adalah ....
360
TRIK SUPERKILAT:
A. 432 3 cm
Karena bangun
= 2 sin
Karena segienam, berarti sudut
segienam, maka
2
B. 432 cm
pusatnya 60, sementara jari-jari
segitiga yang
6
360 lingkaran luar adalah bilangan
6 = (12)2 sin
terbentuk adalah
C. 216 3 cm
bulat tanpa bentuk akar, jadi
2
6
D.
E.
216 2 cm 12
216 cm
12
= 3 144 sin 60
1
= 432 3
2
= 2163 cm2
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 160
4. 2.
30
1
2
1
3
2
1
3
3
45
1
2
2
1
2
2
60
1
3
2
1
2
90
Kuadran
Relasi Sudut
Periodisasi
90
Periksa Sudut
sin = sin( + )
sin +
Semua +
Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
0
360
Pilih Acuan
cos = cos( + )
cos +
270
SEMUA SINdikat
TANgan KOSong
Genap
180
360
Ganjil
90
270
Fungsi
Tetap
Fungsi
Berubah
sin cos
tan cot
360
()
tan = tan( + )
Grafik
sin
(180 )
Kuadran I
180
tan +
Cek Kuadran
Tanda
Persamaan Trigonometri
sin = sin = +
cos
(180 )
Selesai
cos = cos = +
360
tan
360
()
tan = tan = +
sin() = sin
cos() = cos
tan() = tan
Persamaan Trigonometri
Sederhana
sin = sin = +
(180 )
cos = cos = +
()
tan = tan = +
x = + 180
Nah, proses menentukan persamaan trigonometri sederhana adalah melalui manipulasi aljabar menggunakan
identitas trigonometri pada persamaan awal pada soal.
Jadi logika praktisnya bisa tergambar dalam diagram di bawah:
Misal ditanyakan tentukan himpunan penyelesaian dari:
Persamaan Awal pada Soal
sin = sin
cos = cos
cos 4 cos 2 = 1
(2 cos 2 2 1) cos 2 = 1
2 cos 2 2 cos 2 1 = 1
2 cos 2 2 cos 2 = 0
cos 2 (2 cos 2 1) = 0
1
2
tan = tan
Halaman 162
LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Persamaan Trigonometri dengan Panduan Grafik Trigonometri:
Inti permasalahan tentang persamaan trigonometri adalah
menemukan sudut-sudut yang menghasilkan suatu nilai
perbandingan trigonometri. Sudut-sudut tersebut berulang untuk
periode tertentu.
Grafik
periode
360
periode
sin = 1 = sin 90 = 90
Nah, karena sudah hafal tabel nilai trigonometri dan paham
tentang konsep dasar perbandingan trigonometri, maka bisa
ditentukan nilai sinus sama dengan 1 dipenuhi oleh sin 90.
periode
360
sin = sin = +
(180 )
Halaman 163
2 cos2 2 cos 2 = 0
cos 2 (2 cos 2 1) = 0
2
Halaman 164
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
cos 2 2 cos = 1
1 3
cos = 0 = cos
A. {0, , , 2 } (2 cos 2 1) 2 cos + 1 = 0
2
2 2
Penyelesaiannya:
2 cos 2 2 cos = 0
1 2
= + 2
2 cos (cos 1) = 0
B. {0, , , 2 }
2
2 cos = 0 atau cos 1 = 0
2 3
1)
=
+ 2
cos = 0
cos = 1
2
1
3
C. {0, , , , }
=
2
2
2
1 2
cos = 1 = cos 0
D. {0, , }
Penyelesaiannya:
2 3
= 0 + 2
1
E. {0, , }
3) = 0 + 2
2
= 0, 2
2) = + 2
3
=
2
Jadi jawabannya sebenarnya tidak ada karena untuk interval 0 < < 2
3
maka yang memenuhi hanya { , }
2 2
2.
2 sin 2 + 3 sin 2 + 2 = 0
sin 2 = = sin 150 = sin(150)
2
C. {30, 150}
(sin 2 + 2)(2 sin 2 + 1) = 0
Penyelesaiannya:
D. {30, 165} sin 2 + 2 = 0 atau 2 sin 2 + 1 = 0
1
1) = 30 + 360 2) = 150 + 360
sin 2 =
E. {15, 105} sin 2 = 2 (mustahil)
= 15 + 180
= 75 + 180
2
= 165
= 105
3.
2 sin2 2 sin = 0
2
Penyelesaiannya:
4
2 sin (sin + 1) = 0
B. {0, ,
, 2}
2 sin = 0 atau sin + 1 = 0
3
sin = 0
sin = 1
1) = 0 + 2
2)
2
=0
C. {0, , , 2}
3
TRIK SUPERKILAT:
D. {0, , 2}
3
Satu-satunya jawaban yang tidak memuat
3) = + 2
2
3
2 adalah E. Perhatikan batas yang
3
E. {0, , }
=
diminta soal. 2 tidak diikutkan.
2
2
= + 2
=
Halaman 165
4.
cos 2 3 cos + 2 = 0
3
cos = = cos
2
A. 0, , , 2
(2 cos 1) 3 cos + 2 = 0
2
3
2 2
Penyelesaiannya:
2 cos 2 3 cos + 1 = 0
(2 cos 1)(cos 1) = 0
5
= + 2
B. 0, , , 2 2 cos 1 = 0 atau cos 1 = 0
3
3 3
1
1) = + 2 2) = 3 + 2
3
cos
cos
=
1
5
2
=
=
C. 0, , , 2
3
3
3
2
cos = 1 = cos 0
2
D. 0, , ,
Penyelesaiannya:
3
2
= 0 + 2
E. 0, , , 2
3) = 0 + 2
2
= 0, 2
Jadi jawabannya sebenarnya tidak ada karena untuk interval 0 < 2
5
maka yang memenuhi hanya {0, , }
3 3
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 166
4. 3.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai perbandingan trigonometri yang menggunakan rumus
jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangent serta jumlah dan selisih dua sudut.
Substitusi =
( + ) =
( + ) =
Eliminasi
( + ) dengan ( )
( + ) dengan ( )
Kosinus Kuadrat
cos 2 = 2 cos2 1
1 cos 2
sin =
2
1 + cos 2
cos =
2
Halaman 167
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Jumlah Selisih Dua Sudut.
Intisari dari masalah tentang jumlah selisih sinus kosinus tangen serta masalah tentang jumlah selisih dua sudut
adalah kita harus memahami bagaimana konsep awal dari cos( + ). Begitu konsep awal ini dipahami, maka
dengan menggunakan konsep-konsep dasar trigonometri di kelas X, maka semua konsep tentang trigonometri
di kelas XI IPA akan segera muncul satu-persatu dengan sendirinya.
Untuk mendampingi pemahaman konsep dasar yang sudah diperoleh lewat pembelajaran di sekolah, kali ini
Pak Anang akan membagikan konsep LOGIKA PRAKTIS dalam menyusun rumus jumlah selisih dua sudut
sebagai berikut:
Konsep awal yang harus diingat adalah sin( ) dan cos( ).
sin( ) = sin cos cos sin
cos( ) = cos cos sin sin
Perhatikan, untuk sin( ), diawali huruf S, yang secara kreatif imajinatif dimaknai dengan:
Keterangan:
Selang-seling diambil dari bahasa Jawa,
artinya adalah pola yang selalu bergantian.
SELANG-SELING
SIN
SAMA
SELANG-SELING
dimulai dari SIN
( )
SAMA
tanda plus minusnya
Keterangan:
Kalau cos( ) berarti kebalikannya.
SELANG-SELING diawali SIN >< Kembar diawali COS
SAMA >< BERBEDA
Tanda SAMA
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Sudut Rangkap.
Masih ingat dengan konsep rumus jumlah sudut sinus kosinus pada halaman sebelumnya??
sin( + ) = sin cos + cos sin
dan
cos( + ) = cos cos sin sin
Asyik.
Nah, konsep kedua yang harus melekat kuat di otak adalah tentang sin 2 dan cos 2, diperoleh dari rumus
sin( + ) dan cos( + ) dengan mengganti = .
sin( + ) dan cos( + )
Ganti =
cos2
sin2
Jadi,
Halaman 169
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Kosinus Sudut Rangkap yang Lain.
Masih ingat dengan konsep rumus kosinus sudut rangkap pada halaman sebelumnya??
cos 2 = cos 2 sin2
Asyik.
Nah, konsep ketiga yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus cos 2 yang lainnya. Rumus kosinus
sudut rangkap yang lain diperoleh dari cos 2 dengan mensubstitusikan identitas trigonometri Pythagoras.
cos 2 = cos 2 sin2
Substitusi sin2 + cos2 = 1
cos 2 = 2 cos 2 1
cos 2 = 1 2 sin2
cos 2 = cos 2
sin2
sin2 + cos 2 = 1
sin2 = 1 cos2
cos 2 = 2 cos 2 1
Konsep untuk mendapatkan cos 2 = 1 2 sin2 adalah:
cos 2
cos 2 =
sin2
sin2 + cos 2 = 1
cos 2 = 1 sin2
cos 2 = 1 2 sin2
TRIK SUPERKILAT cara menghafalkannya adalah:
Perhatikan selalu ada angka 1, selalu ada 2sin2 atau 2cos2. Polanya selalu bentuk pengurangan.
cos 2 =
cos 2 = 2 os2
cos 2 =
cos 2 = 2 in2
cos 2 =
Keterangan TRIK SUPERKILAT:
Ingat posisi huruf alfabet,
posisi C lebih awal dari S.
Gunakan singkatan CIS, jadi
cos 2 memiliki dua bentuk
lain, yaitu CI dan IS.
Halaman 170
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Setengah Sudut.
Masih ingat dengan konsep rumus kosinus sudut rangkap Pythagoras pada halaman sebelumnya??
cos 2 = 2 cos 2 1
cos 2 = 1 2 sin2
Asyik.
Nah, konsep keempat yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus trigonometri setengah sudut.
Rumus trigonometri setengah sudut diperoleh dari konsep cos 2 Pythagoras.
Pak Anang menyebut rumus cos 2 Pythagoras untuk dua konsep atau rumus di atas.
cos 2 Pythagoras
cos 2 = 2 cos 2 1
cos 2 = 1 2 sin2
1 + cos 2
cos =
2
1 cos 2
sin =
2
Konsep rumus trigonometri sudut setengah tersebut SEBENARNYA TIDAK PERLU DIHAFAL!
Kenapa?
Karena sebenarnya yang perlu diingat dan dihafal adalah perubahan dari konsep cos 2 Pythagoras menjadi
konsep trigonometri sudut setengah hanya mengalami proses invers, alias pindah ruas saja.
Kesimpulannya, RUMUSNYA TIDAK BERUBAH MAKNA, HANYA BERUBAH FORMASI SAJA..!!!!!
Jadi, misalkan lupa rumus trigonometri setengah sudut tidak jadi masalah, asalkan ingat pola di bawah ini:
Konsep trigonometri sudut setengah
Diketahui sudut rangkap,
ditanya setengah sudut.
cos 2 = 2 cos2 1
dan
cos 2 = 1 2 sin2
Konsep trigonometri sudut rangkap
Diketahui suatu sudut,
ditanya sudut rangkapnya.
+
1 + cos 2
cos 2 = 2 cos 2 1 cos =
2
1 cos 2
cos 2 = 1 2 sin2 sin =
2
Halaman 171
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Jumlah, Selisih, dan Perkalian Trigonometri.
Masih ingat dengan konsep rumus jumlah sudut sinus kosinus pada TRIK SUPERKILAT paling awal tadi??
sin( ) = sin cos cos sin
dan
cos( ) = cos cos sin sin
Asyik.
Nah, konsep kelima yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus trigonometri jumlah dan selisih
sinus kosinus perkalian sinus kosinus. Konsep rumus ini diperoleh dengan mengeliminasi komponen yang sama
pada sin( + ) dan sin( ) serta mengeliminasi komponen yang sama pada cos( + ) dan cos( ).
Trigonometri Jumlah dan Selisih Dua Sudut
sin( )
cos( )
Eliminasi
sin( + ) dengan sin( )
Eliminasi
cos( + ) dengan cos( )
sin( + )
sin( )
sin( + )
sin( )
2 sin cos
2 cos sin
cos( + )
cos( )
2 cos cos
cos( + )
cos( )
2 sin sin
Substitusi
( + ) =
( ) =
2 = ( + )
=
sin
sin
1
( + ) =
( ) =
2 = ( )
dibagi 2
+ )
sin
sin
2 sin ( + ) cos ( )
( + ) =
( ) =
dibagi 2
cos
cos
2 cos ( + ) sin ( )
cos
cos
2 cos ( + ) cos ( )
2 sin ( + ) sin ( )
Halaman 172
( + ) + ( ) =
1
S+S
( + )
2SC
1
( + )
2
S+S
1
( )
2
( )
2SC
+ = ( + ) ( )
LOGIKA PRAKTIS cara menyusun rumus jumlah, selisih dan perkalian trigonometri:
1
dibaca:
+ = ( + ) ( )
dibaca:
= ( + ) + ( )
JEMBATAN KELEDAI untuk menghafalkan rumus jumlah selisih dan perkalian trigonometri:
Sayang ditambah sayang menjadi dua-duanya sangat cinta.
Sayang dikurangi sayang menjadi dua-duanya cintanya sirna.
Cinta ditambah cinta menjadi dua-duanya cinta-cintaan.
Cinta dikurangi cinta menjadi aduh. dua-duanya sayangnya sirna.
Keterangan: kata aduh dimaknai sebagai tanda negatif ().
Halaman 173
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Rumus Jumlah Selisih Dua Sudut, Jumlah Selisih atau Perkalian untuk Tangen.
Nah, konsep keenam atau konsep terakhir yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus jumlah selisih
dua sudut untuk tangen, dilanjutkan dengan tangen sudut rangkap, tangen setengah sudut.
Khusus untuk tangen sebenarnya jika lupa rumusnya, cukup ingat aja sifat perbandingan untuk tangen, yaitu:
TAN A adalah SINA DIPERKOSA
atau dituliskan sebagai:
=
Sehingga,
1
sin( + )
sin cos + cos sin cos cos
tan( + ) =
tan( + ) =
1
cos( + )
cos cos sin sin
cos cos
sin cos cos sin
cos
cos + cos cos
=
cos cos sin sin
cos cos cos cos
sin sin
cos
+ cos
=
sin sin
1 cos cos
tan + tan
=
1 tan tan
Jadi,
tan( ) =
tan tan
1 tan tan
tan + tan
2 tan
tan 2 =
1 tan tan
1 tan2
Tangen setengah sudut diperoleh dari rumus sinus dan kosinus setengah sudut:
1 cos 2
sin =
2
1 + cos 2
cos =
2
}
1 cos 2
sin
1 cos 2
2
1 cos 2
2
tan =
=
=
=
cos
2
1 + cos 2
1 + cos 2
1 + cos 2
2
Jadi,
1 cos 2
tan =
1 + cos 2
Halaman 174
Substitusi =
( + ) =
( + ) =
sin()
tan tan
Substitusi =
( + ) =
2 tan
1 tan2
Kosinus Kuadrat
cos 2 = 2 cos2 1
1 cos 2
sin =
2
1 + cos 2
cos =
2
sin
1 cos 2
=
cos
1 + cos 2
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS yang lain akan segera diupdate dan dipublish.
Jadi, kunjungi selalu laman web http://pak-anang.blogspot.com untuk melihat update terbaru TRIK
SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS nya.
Halaman 175
1
2
2
c.
1
3
2
d. 1
e.
1
6
2
Penyelesaian:
Ingat, sin( + ) = sin cos + cos sin dan cos( + ) = cos cos sin sin .
Perhatikan juga bahwa 75 = (45 + 30).
Sehingga,
sin 75 + cos 75 = sin(45 + 30) + cos(45 + 30)
= (sin 45 cos 30 + cos 45 sin 30) + (cos 45 cos 30 sin 45 sin 30)
1
1
1
1
1
1
1
1
= ( 2 3 + 2 ) + ( 2 3 2 )
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
= 6 + 6
4
4
1
= 6
2
Cara lain untuk soal ini menggunakan TRIK SUPERKILAT ada di halaman 184.
Halaman 176
Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut jika diketahui perbandingan
trigonometri dari dua sudut tersebut.
Contoh Soal 1:
4
Diketahui sin = dan sin =
a.
117
125
7
,
25
100
b. 125
75
c. 125
44
d. 125
21
e. 25
Penyelesaian:
Ingat, jika diketahui sebuah nilai perbandingan trigonometri, maka perbandingan trigonometri yang lain
bisa ditemukan menggunakan alat bantu segitiga siku-siku.
4
5
Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin = adalah: (Ingat adalah sudut lancip)
3
Sehingga, cos = 5
3
7
Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin = 25 adalah: (Ingat adalah sudut tumpul)
25
Jadi,
Sehingga, cos =
24
(Ingat nilai cos sudut tumpul adalah negatif)
25
24
3
5
=
=
(
72
125
44
24
25
+
)+
28
5 25
125
125
Halaman 177
Contoh Soal 2:
4
12
Pada segitiga lancip, diketahui cos = 5 dan sin = 13, maka sin = .
a.
20
65
b.
36
65
c.
56
65
d.
60
65
e.
63
65
Penyelesaian:
Ingat, jika diketahui sebuah nilai perbandingan trigonometri, maka perbandingan trigonometri yang lain
bisa ditemukan menggunakan alat bantu segitiga siku-siku.
4
Segitiga siku-siku untuk menyatakan cos = 5 adalah: (Ingat adalah sudut lancip)
5
Sehingga, sin = 5
4
12
Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin = 13 adalah: (Ingat adalah sudut lancip)
13
12
Sehingga, cos = 13
= 180 ( + )
Sehingga,
sin = sin(180 ( + )) (Ingat sifat relasi sudut antar kuadran sin(180 ) = sin )
sin = sin( + )
Jadi,
5 13
15 48
=
+
65 65
63
=
65
Halaman 178
4 12
5 13
Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut jika diketahui pola rumusnya.
Contoh Soal:
Nilai sin 45 cos 15 + cos 45 sin 15 sama dengan .
1
a.
2
b.
1
2
2
c.
1
3
2
d.
1
6
2
e.
1
3
3
Penyelesaian:
Ingat, sin cos + cos sin = sin( + )
Sehingga,
1
sin 45 cos 15 + cos 45 sin 15 = sin(45 + 15) = sin 60 = 3
2
Halaman 179
Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut untuk menentukan salah satu
komponen rumusnya.
Contoh Soal:
1
Diketahui dan adalah sudut lancip dan = 30. Jika cos sin = , maka nilai dari sin cos = .
a.
1
6
b.
2
6
c.
3
6
d.
4
6
e.
5
6
Penyelesaian:
Lihat pada soal, diketahui selisih dua sudut ,
dan salah satu komponen dari rumus jumlah atau selisih dua sudut yakni cos sin .
Dengan melihat bahwa yang diketahui komponen perkalian SELANG-SELING, maka rumus yang digunakan
adalah sin( ).
Jadi,
= sin cos
2
6
1 1
+ = sin cos
2 6
3 1
+ = sin cos
6 6
4
= sin cos
6
Halaman 180
Menentukan rumus jumlah atau selisih dua sudut untuk menentukan salah satu
komponen rumusnya
Contoh Soal:
1
Diketahui ( + ) = dan sin sin = . Nilai dari cos( ) = .
3
4
a. 1
1
b. 2
c.
1
2
d.
3
4
e. 1
Penyelesaian:
Lihat pada soal, diketahui jumlah dua sudut + ,
dan salah satu komponen dari rumus jumlah atau selisih dua sudut yakni sin sin .
Dengan melihat bahwa yang diketahui komponen perkalian KEMBAR, maka rumus yang digunakan adalah
cos( + ).
Sehingga untuk mencari nilai cos( ) maka harus komplit terlebih dahulu komponen dari rumusnya,
SIN SIN udah ada, tinggal COS COS yang belum ada.
Nilai COS COS dicari menggunakan rumus cos( ):
cos( + ) = cos cos sin sin
= cos cos
2
4
1 1
+ = cos cos
2 4
2 1
+ = cos cos
4 4
3
= cos cos
4
Jadi,
cos( ) = cos cos + sin sin
3 1
= +
4 4
=1
Halaman 181
2
1
4
Penyelesaian:
Sudut yang digunakan pada soal bukan sudut istimewa.
Pada soal terdapat perkalian antara COS dengan COS, maka berlaku konsep perkalian dua kosinus.
Jadi,
cos 10
cos 10
(munculkan bentuk 2 cos cos = cos( + ) + cos( ))
=
cos 40 cos 50 1 2 cos 40 cos 50
2
cos 10
1
2
=
(dibagi = dikali )
1
2
1
(cos(40 + 50) + cos(40 50))
2
cos 10
2
=
(ingat relasi sudut negatif, cos() = cos )
cos 90 + cos(10) 1
2 cos 10
=
0 + cos 10
2 cos 10
=
cos 10
=2
Halaman 182
1
3
2
c.
1
2
2
d. 0
1
e. 2 6
Penyelesaian:
1
1
Ingat cos + cos = 2 cos 2 ( + ) cos 2 ( )
Jadi,
1
1
cos 195 + cos 105 = 2 cos (195 + 105) cos (195 105)
2
2
1
1
= 2 cos (300) cos (90)
2
2
= 2 cos 150 cos 45
1
1
= 2 ( 3) ( 2)
2
2
1
= 6
2
Halaman 183
TRIK SUPERKILAT
Memanipulasi rumus sin + cos atau sin cos menggunakan relasi sudut antar kuadran.
Contoh Soal:
Nilai dari sin 75 + cos 75 adalah .
1
a. 4 6
b.
1
2
2
c.
1
3
2
d. 1
e.
1
6
2
Penyelesaian:
Ingat, nggak ada rumus jadi untuk sinus ditambah kosinus.
Yang ada hanyalah sin + sin, sin sin, cos + cos, dan cos cos.
Nah, supaya bisa menggunakan rumus jumlah selisih sinus kosinus, maka gunakan relasi sudut antar
kuadran untuk mengubah sin + cos, menjadi sin + sin atau cos + cos.
Ingat, sin(90 ) = cos atau cos(90 ) = sin .
Jadi,
Kunjungi selalu laman web http://pak-anang.blogspot.com untuk melihat update TRIK SUPERKILAT dan
LOGIKA PRAKTIS terbarunya.
Halaman 184
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Diketahui
A. 1
3
B.
4
1
C.
2
1
D.
4
E. 0
2.
1
dan sin sin dengan dan merupakan sudut lancip. Nilai cos( ) ....
3
4
cos( ) = cos cos + sin sin (diketahui dari soal sin sin =
1
2
= cos cos +
cos cos =
1
4
dan = )
3
cos( + ) =
cos( + ) = 0
3
1
dan sin ( ) untuk 0 180 dan 0 90.
5
5
3.
Diketahui sin
A.
B.
C.
D.
E.
4.
3
56
sin =
5
5
3
65
4
48
cos =
5
4
65
36
65
sin( + ) = sin cos + cos sin
20 sin( + ) = 3 12 + 4 5
5 13
5 13
65
36
20
sin( + ) = +
65
65
16
56
sin(
+
)
=
65
65
Jika A B
1
4
1
B.
2
3
C.
4
D. 1
5
E.
4
A.
12
3
( dan sudut lancip) . Nilai sin ( ) ....
dan cos
13
5
12
13
5
sin =
13
cos =
13
12
5
dan cos A cos B , maka cos(A B) ....
5
3
8
cos( + ) = cos cos sin sin (diketahui dari soal cos cos = dan + = )
8
3
1
2
= sin sin
sin sin =
8
1
8
8
6
8
3
cos( ) = +
cos( ) = =
Halaman 185
5.
1
A.
2
sin sin = 2 cos (
) sin (
)
2
2
4
75 + 165
75 165
1
sin 75 sin 165 = 2 cos (
) sin (
)
B.
3
2
2
4
= 2 cos 120 sin(45) (ingat sin() = sin )
1
= 2 cos 120 sin 45
C.
6
= 2 cos(180 60) sin 45 (ingat cos(180 ) = cos )
4
= 2 (cos 60) sin 45
1
= 2 cos 60 sin 45
D.
2
1 1
2
= 2 2
1
2 2
E.
6
1
2
= 2
2
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 186
SKL 5. Memahami konsep limit, turunan dan integral dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
5. 1.
Limit Aljabar
Bentuk Umum
lim ()
Limit
Limit
Jika () terdefinisi
Jika () =
lim () = ()
() diubah sehingga
0
pembuat nilai hilang.
1
=0
Pemfaktoran
( )()
()
= lim
()
( )()
2 2
2 2 4
3 2 2 + 4
5 2 + 9 3
2 2 2 + 2
2 2 4
2 + 2
(2 4)
lim
2 (2 4)(2 + 4)
32 2 4
2 2 + 2
lim 2
5
9 3
+ 2 2
2
lim
()
()
()
()
lim
lim
lim
lim
lim
30+0
+00
2 5
24
Aturan LHpital
lim 2 2 + 3 1 2 2 + 5
Diturunkan
()
()
lim
= lim
()
()
3
5
2 2 + 3 1 + 2 2 + 5
2 2 + 3 1 + 2 2 + 5
Halaman 187
Limit Trigonometri
Sinus dan Tangen
Kosinus Jahat
Coret Sinta
Hapus Kosinus
sin
= lim
=1
0
0 sin
lim
1
=1
0 cos
tan
= lim
=1
0
0 tan
lim
0 cos
=1
sin
tan
= lim
=1
0 tan
0 sin
lim
sin
tan
= lim
=1
0 sin
0 tan
lim
sin
lim
= lim
=
0
0 sin
tan
= lim
=
0
0 tan
lim
sin
tan
lim
= lim
=
0 tan
0 sin
sin
tan
= lim
=
0 sin
0 tan
lim
Kosinus Baik
Ubah Kosinus
1
1
1
2 sin2
sin sin
2
2
2
lim
= lim
= lim 2
0
0
0
2
2
1
1
1
2 sin2
sin sin
2
2
2
lim
= lim
= lim 2
0
0
0
2
2
1
1
1
2 sin2
sin sin
2
2
2
lim
= lim
= lim 2
0
0
0
2
2
1
1
1
2 sin2
sin sin
2
2
2
lim
=
lim
=
lim
2
0
0
0
2
2
1
1
2 sin2 2 sin2
2
2
lim
=
lim
= dst dst
0
0
2
2
lim
sin2
sin sin
= lim
= lim
2
2
0
0
sin2
sin sin
=
lim
= lim
0
0
0
2
2
lim
sin2
sin sin
= lim
= lim
2
0
0
0
lim
sin2
sin sin
= lim
= lim
2
0
0
0
lim
sin2 sin2
= lim
= dst dst
2
0
0
2
lim
dst dst
Halaman 188
lim ()
Substitusi = ke ()
Periksa
Hasilnya?
Bentuk tertentu
0
( , = 0, = )
0
Ubah
Selesai
Halaman 189
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menggunakan Aturan LHopital (Turunan).
0
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar yang menghasilkan bentuk tak tentu 0 adalah dengan
menggunakan aturan LHopital, yaitu mencari turunan dari pembilang dan penyebut. Lalu langkah berikutnya
adalah disubstitusikan limitnya ke fungsi. Selesai.
Contoh:
2 2 7 + 6 0
=
2
4 8
0
lim
Sehingga,
diturunkan
2 2 7 + 6
4 7 4(2) 7 8 7 1
= lim
=
=
=
2
2
4 8
4
4
4
4
lim
disubstitusikan
diturunkan
Halaman 190
Asal Muasal TRIK SUPERKILAT Limit Aljabar Menggunakan Modifikasi Aturan LHopital (Turunan Modifikasi).
Perhatikan misalkan kita hendak mencari penyelesaian dari:
() ()
lim
= .
()
0
() () 0
lim
=
()
0
() () = 0 () = ()
() = 0
untuk {
Maka, penyelesaiannya bisa menggunakan aturan LHopital, meskipun cukup panjang karena fungsi yang
dilimitkan masih memuat bentuk akar.
Sehingga dengan menggunakan aturan LHopital:
[ () ()]
() ()
lim
= lim
()
[()]
(ingat ( ()) =
(()) )
(sehingga
1
1
1
( ()) = (()) () =
()
= lim
( ())
()
()
1
(())
()
1 )
( ())
( ())
()
= lim
( ())
=(
Pangkat Akar
()
1 ) (lim
( ())
Nilai Akar
( ())
()
Pangkat Akar 1
(keluarkan
( ())
() ()
)
()
Jadi, kesimpulannya jadilah sebuah TRIK SUPERKILAT, yang Pak Anang beri nama, TURUNAN MODIFIKASI.
Mengapa? Karena prinsipnya sama dengan proses mencari nilai limit dengan menggunakan aturan LHopital,
yakni dengan mencari turunan pembilang dan penyebut. Namun, TRIK SUPERKILAT tidak menggunakan tanda
akar, dan hasilnya nanti harus dikalikan dengan sesuatu.
Sesuatu itu adalah, pangkat(nilai akar)pangkat-1 yang harus diletakkan terbalik dengan letak akar semula.
Halaman 191
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menggunakan Modifikasi Aturan LHopital (Turunan Modifikasi).
0
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar yang memuat bentuk akar dan menghasilkan bentuk tak tentu 0
adalah dengan menggunakan modifikasi aturan LHopital, yaitu memodifikasi cara mencari turunan dari
pembilang atau penyebut bentuk akar. Lalu langkah berikutnya adalah disubstitusikan limitnya ke fungsi.
Selesai.
0
Pangkat Akar
Nilai Akar
Letak Akar
Selesai!
3 + 3 5 1 0
=
2 4
0
Maka tiga hal yang harus segera diperhatikan pada soal adalah:
3 + 3 5 1 0
=
2
2 4
0
lim
3 + 3 5 1 0
=
2
2 4
0
lim
+ = () + = = ""
3 + 3 5 1 0
=
2
2 4
0
Halaman 192
lim
Perhatikan soal!
3 + 3 5 1
2
2 4
(3 + 3) (5 1)
2
2 4
lim
lim
[(3 + 3) (5 1)]
lim
2
2
[ 4]
Selesai!!!!
=
=
=
()
2
1
4
pangkat(nilai akar)pangkat-1
=
=
()
1
3 + 3 5 1
=
2
2
4
12
lim
Contoh Pengerjaan TRIK SUPERKILAT Modifikasi Aturan LHopital Versi Lebih Singkat:
Tentukan nilai dari:
2 + 1 4 3
= .
2
5 15
lim
Sehingga,
24
1
2
1
1
1
2 + 1 4 3
= lim
=
= 5
2
2 5
5 10
5
25
25
25
55
lim
Halaman 193
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menuju Tak Hingga dengan Membagi Variabel Pangkat Tertinggi.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar menuju tak hingga dengan membagi variabel pangkat tertinggi
adalah dengan membandingkan pangkat variabel pada pembilang dan penyebut. Selesai.
Soal Limit bentuk
Bentuk umum
1 + 2 1 + 3 2 + +
1 + 2 1 + 3 2 + +
lim
<
Nilai limit = 0
Nilai limit =
>
1
1
Nilai limit =
Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah pangkat terbesar ada di bawah..
Berarti KEEECIIIIILLLLL. Sehingga nilai limitnya adalah 0 (nol).
Perbandingan koefisien
bertanda positif
2 3 + 5 2 + 7
= .
3 2 + 13 + 5
lim
Kalau pangkat terbesar di atas berarti tak hingga. Atas itu BEEESAAARR.
Jadi nilai limitnya sama dengan positif tak hingga, perbandingannya positif..
Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah pangkat terbesar ada di atas..
Berarti BEEESAAAARRRRRR. Sehingga nilai limitnya adalah + (positif tak terhingga).
4 3 + 5 21
= .
3 3 + 7 2 4
lim
Kalau pangkat terbesar di atas dan di bawah berarti nilai limitnya adalah hasil
4
Apabila pangkat terbesar ada di atas dan di bawah, maka nilai limitnya adalah hasil pembagian koefisien
variabel pangkat tertinggi tersebut.
Halaman 194
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menuju Tak Hingga dengan Mengalikan Bentuk Sekawan Akar.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar menuju tak hingga dengan mengalikan bentuk sekawan akar
adalah membandingkan koefisien suku derajat dua dan suku derajat satu di dalam tanda akar. Selesai.
Soal Limit bentuk
Bentuk umum
lim 2 + + 2 + +
<
Nilai limit =
>
Nilai limit =
Nilai limit = +
lim 2 2 + 3 4 2 7 1 = .
Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Sehingga nilai limitnya adalah + (positif tak hingga).
lim 2 + 3 4 2 2 7 1 = .
Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Sehingga nilai limitnya adalah (negatif tak hingga).
lim 2 2 + 3 4 2 2 7 1 = .
Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di kedua bentuk akar.
3(7)
10
5
5
Sehingga nilai limitnya adalah
=
=
= = 2
2
22
22
Halaman 195
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Sinta Coret.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk sinus atau tangen dan menghasilkan
0
bentuk tak tentu 0 adalah dengan mencoret sinus dan tangen sehingga tinggal menyisakan sudutnya saja. Lalu
langkah berikutnya adalah mencoret variabel yang sama pada pembilang dan penyebut. Selesai.
0
lim
sin
= lim
=1
0
sin
lim
sin
= lim
=
0
sin
lim
tan
= lim
=1
0
0 tan
tan
= lim
=
0
0 tan
lim
sin
tan
= lim
=1
0 tan
0 sin
sin
tan
= lim
=
0 tan
0 sin
sin
tan
= lim
=1
0 sin
0 tan
sin
tan
= lim
=
0 sin
0 tan
lim
lim
lim
lim
Contoh Soal
sin 2
12
2
=
=
0 5 tan 3
3 5 15
lim
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Hapus Kosinus.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk kosinus jahat dan menghasilkan
0
bentuk tak tentu 0 adalah dengan menghapus fungsi kosinus yang bernilai 1. Lalu langkah berikutnya adalah
mencoret variabel yang sama pada pembilang dan penyebut. Selesai.
0
0 cos
=1
1
=1
0 cos
Contoh Soal
cos
1 1
= lim = =
0
0
0
lim
lim
3 cos 2
0 cos 2 5
= lim
3
3
= lim = 3
0
Halaman 197
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Ubah Kosinus.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk kosinus baik dan menghasilkan
0
bentuk tak tentu 0 adalah dengan mengubah fungsi kosinus yang menyebabkan nilai limit menjadi 0 dengan
menggunakan sifat identitas trigonometri. Lalu langkah berikutnya adalah mencoret variabel yang sama pada
pembilang dan penyebut. Selesai.
0
lim
=
lim
= 2
0
0
2
2
2
1
lim
= lim
= 2
2
2
0
0
lim
= lim
= ( 2 2 )
0
0
2
2
2
lim
=
lim
= 2
0
0 2
2
lim
=
lim
= 2
0
0
2
2
= lim
= ( 2 2 )
2
0
0
2
lim
Contoh Soal
2 2
lim
= lim
= lim =
2
0
0 3
0 3
3
3
Ubah cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!
22
4 4
= lim
= lim
= lim =
2
0
0 3
0 3
0 3
3
3
lim
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_23.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Limit Fungsi Aljabar dan Limit Fungsi Trigonometri ini.
Halaman 198
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Nilai lim
x 0
A.
B.
C.
D.
E.
5x
....
3 9 x
5
5
3 + 9 +
30 lim
= lim
0 3 9 +
0 3 9 +
3 + 9 +
27
5 (3 + 9 + )
15
= lim
0
9 (9 + )
30
5 (3 + 9 + )
36
= lim
TRIK SUPERKILAT:
5
5 23
lim
=
= 30
0 3 9 +
1 1
= lim 5 (3 + 9 + )
0
= 5 (3 + 9)
= 5 6
= 30
2.
Nilai lim
x 1
A.
B.
C.
D.
E.
1 x
....
2 x3
1
1
2 + + 3
8
lim
= lim
1 2 + 3
1 2 + 3
2 + + 3
4
(1 ) (2 + + 3)
0
= lim
1
4 ( + 3)
4
(1 ) (2 + + 3)
8
= lim
TRIK SUPERKILAT:
1
1 2 2
lim
=
=4
1 2 + 3
1 1
(1 )
= lim(2 + + 3)
1
= 2 + 1 + 3
= 2 + 4
=2+2
=4
3.
2 x 1
2 + 1
....
lim
1
3
x 3
x3
1
A.
4
1
B.
2
C. 1
D. 2
E. 4
Nilai lim
= lim
= lim
2 + 1 2 + + 1
3
2 + + 1
4 ( + 1)
3 (
= lim
3 (
= lim
3 (2
3) (2 + + 1)
(3 )
TRIK SUPERKILAT:
2 + 1 1 1
1
lim
=
=
3
3
1 22
4
3) (2 + + 1)
1
+ + 1)
1
2 + 4
1
4
Halaman 199
4.
1 cos 2
1 (1 2 sin2 )
1 cos 2 x
lim
= lim
....0
0
tan 2
tan 2
x 0 x tan 2 x
2 sin2
A. 2
= lim
0 tan 2
B. 1
2 sin sin 2
= lim
C. 0
0 tan 2
2
D. 1
sin sin 2
= lim 2
E. 2
0
tan 2 2
Nilai lim
=2111
5.
TRIK SUPERKILAT:
1
1 cos 2 2 2 2
lim
=
=1
0 tan 2
12
1
=1
2
(1 2 sin2 2) 1
cos 4 1
cos 4 x 1
TRIK SUPERKILAT:
lim
= lim
....0
0
tan 2
tan 2
x 0 x tan 2 x
1
cos 4 1 2 4 4
2 sin2 2
A. 4
lim
=
= lim
0 tan 2
12
0 tan 2
B. 2
= 4
2 sin 2 sin 2 2 2
= lim
C. 1
0
tan 2
2 2
D. 2
sin 2 sin 2
2
2
= lim 2
E. 4
0
2
2 tan 2
Nilai lim
= 2 1 1 1 2 = 4
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 200
5. 2.
Turunan Fungsi
Simbol
() = =
Definisi
=
(())
( + ) ()
0
() = lim
() =
() =
() = 0
() = . 1
Sifat:
() =
() =
() =
() =
() =
() = +
() =
() = ()
() = sec 2
() = csc 2
() = sec tan
() = csc cot
() = tan
() = cot
() = sec
() = csc
2
()
()
=
() =
= ()
1 = ( 1 )
Gradien garis singgung digunakan untuk melihat naik atau turunnya sebuah grafik fungsi.
Grafik Fungsi
Naik
Grafik Fungsi
Tidak Naik dan Tidak Turun
Grafik Fungsi
Turun
() > 0
() = 0
() < 0
Titik dimana grafik fungsi tidak naik atau tidak turun disebut titik stasioner.
Titik Maksimum
Titik Belok
Titik Minimum
Halaman 201
() = () =
Halaman 202
= cos
= cos
= sin
= sin
= cos
= cos
= sin
=
=
2
Contohnya bagaimana turunan dari fungsi tan ?
= tan =
=
sin
= sin = cos
= cos = sin
cos
cos
cos
cos 2
=
=
}
=
=
tan
cot
sec
csc
Cara membacanya:
= tan
= cot
= sec
= csc
= sec 2
= csc 2
= sec tan
= csc cot
Halaman 203
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Persamaan Garis Singgung Kurva).
Kurva ()
= ()
1 = ( 1 )
(3,0)
(2,0)
(1,0)
1
( , 0)
2
1
3
e. ( , 0)
Pembahasan:
Diketahui kurva () yaitu:
() = 3 4 2 + 2 3 () = 3 2 8 + 2
Gradien garis singgung kurva di = 1 adalah:
= () = (1)
= 3(1)2 8(1) + 2
=38+2
= 3
Persamaan garis singgung kurva di titik (1, 4) dengan gradien = 3 adalah:
1 = ( 1 ) (4) = 3( 1)
+ 4 = 3 + 3
= 3 + 3 4
= 3 1
Jadi garis adalah = 3 1.
Titik potong garis terhadap sumbu X terjadi saat = 0, sehingga:
= 0 0 = 3 1
3 = 1
1
=
3
1
turun
turun
= ()
*) Dikutip dari SMART SOLUTION UN Fisika SMA 2013 SKL 2.1 Kinematika Gerak
(http://pak-anang.blogspot.com/2012/12/smart-solution-un-fisika-sma-2013-skl.html)
Contoh Soal 1:
Suatu peluru ditembakan ke atas. Jika tinggi meter setelah detik dirumuskan dengan () = 120 5 2 ,
maka tinggi maksimum yang dicapai peluru tersebut adalah . meter.
a.
b.
c.
d.
e.
270
320
670
720
770
Pembahasan:
Fungsi yang menyatakan ketinggian peluru adalah ().
Fungsi yang menyatakan kecepatan peluru adalah ().
Hubungan antara dua fungsi tersebut adalah:
() = (()) () = (120 5 2 )
() = 120 10
Suatu peluru dikatakan telah berada di titik tertinggi apabila kecepatannya sama dengan nol.
() = 0 120 10 = 0
10 = 120
120
=
10
= 12 s
Sehingga tinggi maksimum akan dicapai saat = 12 s, yaitu
() = 120 5 2 (2) = 120(12) 5(12)2
= 1440 720
= 720 m
Jadi tinggi maksimum peluru adalah 720 m.
Halaman 205
Contoh Soal 2:
1
Jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam waktu diberikan oleh fungsi () = 4 4 2 3 6 2 + 5.
Kecepatan maksimum mobil tersebut akan tercapai pada saat = . detik
a.
b.
c.
d.
e.
6
4
3
2
1
Pembahasan:
Fungsi yang menyatakan jarak tempuh mobil adalah ().
Fungsi yang menyatakan kecepatan mobil adalah ().
Hubungan antara dua fungsi tersebut adalah:
1
3
() = (()) () = ( 4 3 6 2 + 5)
4
2
9
() = 3 2 12 + 5
2
Kecepatan maksimum akan tercapai jika sudah tidak ada lagi percepatan (() = 0).
9
() = (()) () = ( 3 2 12 + 5)
2
() = 3 2 9 12
Sehingga,
() = 0
3 2 9 12 = 0 ( 3)
2 3 4 = 0
( + 1)( 4) = 0
pembuat nol
+ 1 = 0 atau 4 = 0
= 1 atau = 4
TM
Karena waktu tidak mungkin negatif, maka untuk = 1 adalah TM (tidak memenuhi).
Jadi, kecepatan maksimum mobil akan dicapai saat = 4 detik.
Halaman 206
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Fungsi Naik dan Fungsi Turun).
Kurva ()
Periksa nilai ()
pada interval [, ]
Fungsi Naik
Fungsi Turun
()
()
Contoh Soal:
2
3
3 < < 2
2 < < 3
< 2 atau > 3
< 2 atau > 3
< 3 atau > 2
Pembahasan:
Naik atau turunnya grafik fungsi () dapat dilihat dari nilai ().
2
() = 3 2 12 + 20 () = 2 2 12
3
Fungsi () naik apabila () > 0.
Sehingga,
() = 0
2 2 12 > 0 ( 2)
2 6 > 0
( + 2)( 3) > 0
pembuat nol
+ 2 = 0 atau 3 = 0
= 2 atau = 3
Jadi grafik fungsi () akan naik dalam interval < 2 atau > 3.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 207
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Titik Stasioner).
Kurva ()
Periksa nilai ()
pada =
() = 0 Fungsi stasioner
Menentukan
jenis titik stasioner
grafik fungsi ()
Metode grafis
(Uji turunan pertama)
titik
maksimum
+
Metode analitis
(Uji turunan kedua)
titik
minimum
()
() < 0
Titik Maksimum
() = 0
Titik Belok
() > 0
Titik Minimum
stasioner
naik
turun
naik
stasioner
titik belok
turun
naik
stasioner
stasioner
turun
naik
stasioner
Halaman 208
()
sin
360
cos
360
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Masalah Maksimum Minimum).
Nilai maksimum atau minimum fungsi ()
pada interval
a. 9 3
5
b. 9 6
c.
10
1
d. 10 2
e. 10
2
3
Pembahasan:
Nilai () pada ujung interval 0 3.
1
3
= 0 (0) = (0)3 (0)2 + 2(0) + 9 = 9
3
2
1
3
3
= 3 (0) = (3) (3)2 + 2(3) + 9 = 9
3
2
Fungsi () stasioner saat () = 0.
1
3
() = 3 2 + 2 + 9 () = 2 3 + 2
3
2
() = 0
2 3 + 2 = 0
( 1)( 2) = 0
1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2
+
()
Halaman 209
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Penerapan Maksimum Minimum).
Y
Agar luas daerah arsir maksimum, maka:
1
2
1
2
Koordinat titik = ( , )
1 1
( , )
2 2
Luas maksimum = 4
Y
Agar luas daerah arsir maksimum, maka:
+ =
1
2
Koordinat titik = (
1 1
(
,
)
2 2
1
)
2
1 2
Luas maksimum = 4
Untuk penerapan maksimum minimum pada soal cerita, penyelesaiannya adalah sesuai alur berikut:
Perhatikan apa yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_29.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Turunan Fungsi ini.
Halaman 210
Contoh Soal:
Perhatikan gambar di samping! Luas daerah yang diarsir pada gambar akan mencapai maksimum apabila
koordinat M adalah .
Y
a.
b.
c.
d.
e.
(2, 5)
(3, 4)
(3, 5)
(4, 3)
(5, 3)
Pembahasan:
Persamaan garis lurus yang melewati titik (8, 0) dan (0, 6) adalah:
6 + 8 = 48
Misal koordinat adalah (, ). Jadi persegi panjang tersebut memiliki ukuran panjang dan lebar .
Panjang =
Lebar = , dari persamaan 6 + 8 = 48 8 = 48 6
=
=
486
8
3
6
4
= 3
2
2
= 6 ( )
3
=4
3
Substitusikan = 4 ke = 6 diperoleh:
4
3
= 6 (4) = 6 3 = 3
4
Jadi, luas persegi panjang diarsir akan maksimum jika koordinat = (4, 3)
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Y
Agar luas daerah arsir maksimum, maka:
Koordinat titik = (2 , 2 )
1 1
( , )
2 2
Luas maksimum = 4
Karena = 8 dan = 6, dan supaya luas daerah arsir maksimum maka koordinat = (4, 3).
Halaman 211
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan biaya (4 x 2 8 x 24 ) dalam ribu rupiah untuk
tiap unit. Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp40.000,00 tiap unit, maka keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
Karena mewakili jumlah barang,
A. Rp16.000,00 () = 40 (4 2 8 + 24) = 4 3 + 8 2 + 16
()akan maksimum untuk yang memenuhi () = 0 tidak mungkin negatif sehingga
B. Rp32.000,00
() = 0
yang memenuhi hanya = 2
C. Rp48.000,00 12 2 + 16 + 16 = 0 (dibagi 4)
Substitusikan = 2 ke (),
D. Rp52.000,00
3 2 4 4 = 0
diperoleh:
E. Rp64.000,00 (3 + 2)( 2) = 0
() = 4(2)3 + 8(2)2 + 16(2)
2.
2
atau = 2
3
= 32 + 32 + 32
= 32
Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan biaya 5 x 2 10 x 30 dalam ribuan rupiah untuk
tiap unit. Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp50.000,00 tiap unit, maka keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
A. Rp10.000,00 () = 50 (5 2 10 + 30) = 5 3 + 102 + 20 Karena mewakili jumlah barang,
maksimum untuk yang memenuhi () = 0 tidak mungkin negatif sehingga
B. Rp20.000,00 ()akan
() = 0
yang memenuhi hanya = 2
C. Rp30.000,00 15 2 + 20 + 20 = 0 (dibagi 5)
Substitusikan = 2 ke (),
D. Rp40.000,00
3 2 4 4 = 0
diperoleh:
E. Rp50.000,00 (3 + 2)( 2) = 0
() = 5(2)3 + 10(2)2 + 20(2)
2
atau = 2
3
= 40 + 40 + 40
= Rp40
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 212
Integral Trigonometri
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari atau
Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?
Bagaimana Pola Penyelesaian dari
Bagaimana Pola Penyelesaian dari ?
Bagaimana Pola Penyelesaian dari Teknik Integral Substitusi Trigonometri?
Bagaimana Pola Penyelesaian Integral menggunakan Rumus Reduksi?
Dan masih banyak yang lainnya.
Halaman 243
sin
cos
cot =
cos
sin
sin
cos
cos
sin
Serta ingat juga sifat logaritma (ln = log = logaritma natural) berikut:
ln
1
= ln
Contoh Soal 1:
tan = .
Pembahasan:
sin
cos
sin (cos )
=
cos sin
1
=
(cos )
cos
tan =
= ln|cos | + = ln |
1
| + = ln|sec | +
sec
Contoh Soal 2:
tan 3 = .
Pembahasan:
sin 3
cos 3
sin 3 (cos 3)
=
cos 3 3 sin 3
1
1
=
(cos 3)
3 cos 3
1
1
1
1
= ln|cos 3| + = ln |
| + = ln|sec 3| +
3
3 sec 3
3
tan 3 =
Halaman 244
Contoh Soal 3:
cot = .
Pembahasan:
cos
sin
cos (sin )
=
sin cos
1
=
(sin )
sin
= ln|sin | +
cot =
Contoh Soal 4:
cot 5 = .
Pembahasan:
cot 5
sin 5
cos 5 (sin 5)
=
sin 5 5 sin 5
1
1
=
(cos 5)
5 cos 5
1
= ln|sin 5| +
5
cot 5 =
Halaman 245
1
cos
csc =
1
sin
sec + tan
Contoh Soal 1:
sec = .
Pembahasan:
sec + tan
sec = sec (
)
sec + tan
sec 2 + sec tan
=
sec + tan
sec 2 + sec tan (sec + tan )
=
sec + tan
sec tan + sec 2
1
=
(sec + tan )
sec + tan
= ln|sec + tan | +
Contoh Soal 2:
sec 2 = .
Pembahasan:
sec 2 + tan 2
sec 2 = sec 2 (
)
sec 2 + tan 2
sec 2 2 + sec 2 tan 2
=
sec 2 + tan 2
sec 2 2 + sec 2 tan 2
(sec 2 + tan 2)
=
sec 2 + tan 2
2 sec 2 tan 2 + 2 sec 2 2
sec 2 2 + sec 2 tan 2
(sec 2 + tan 2)
=
sec 2 + tan 2
2(sec 2 tan 2 + sec 2 2)
1
1
=
(sec 2 + tan 2)
2 sec 2 + tan 2
1
= ln|sec 2 + tan 2| +
2
Halaman 246
Contoh Soal 3:
csc = .
Pembahasan:
csc cot
csc = csc (
)
csc cot
csc 2 csc cot
=
csc cot
csc 2 csc cot
(csc cot )
=
csc cot
csc cot + csc2
csc 2 csc cot (csc cot )
=
csc cot
csc 2 csc cot
1
=
(csc cot )
csc cot
= ln|csc cot | +
Contoh Soal 4:
csc 4 = .
Pembahasan:
csc 4 cot 4
csc 4 = csc 4 (
)
csc 4 cot 4
csc 2 4 csc 4 cot 4
=
csc 4 cot 4
csc 2 4 csc 4 cot 4
(csc 4 cot 4)
=
csc 4 cot 4
4 csc 4 cot 4 + 4 csc 2 4
csc 2 4 csc 4 cot 4
(csc 4 + cot 4)
=
csc 4 cot 4
4(csc 2 4 csc 4 cot 4)
1
1
=
(csc 4 cot 4)
4 csc 4 cot 4
1
= ln|csc 4 cot 4| +
4
Halaman 247
(cos )
sin
(cos )
(cos )
+ cos4 sin
sin
sin
Contoh Soal 3:
cos3 = .
Pembahasan:
cos3 = cos 2 cos
= (1 sin2 ) cos
= (cos sin2 cos )
= cos sin2 cos
= sin sin2 cos
(sin )
cos
(sin )
(sin )
+ sin4 cos
cos
cos
Halaman 249
Contoh Soal 5:
2 sin3 3 = .
Pembahasan:
2 sin3 3 = 2 sin3 3
(3)
3
2
= sin3 3 (3)
3
2
= sin2 3 sin 3 (3)
3
2
= (1 cos2 3) sin 3 (3)
3
2
= (sin 3 cos2 3 sin 3) (3)
3
2
= [ sin 3 (3) cos2 3 sin 3 (3)]
3
2
(cos 3)
= [( cos 3) cos2 3 sin 3
]
3
sin 3
2
= [ cos 3 + cos2 3 (cos 3)]
3
2
2
= cos 3 + cos 2 3 (cos 3)
3
3
2
2 1
= cos 3 + cos 3 3 +
3
3 3
2
2
= cos 3 + cos 3 3 +
3
9
Contoh Soal 6:
3 cos3 5 = .
Pembahasan:
3 cos3 5 = 3 cos3 5
(5)
5
3
= cos3 5 (5)
5
3
= cos2 5 cos 5 (5)
5
3
= (1 sin2 3) cos 5 (5)
5
3
= (cos 5 sin2 5 cos 5) (5)
5
3
= [ cos 5 (5) sin2 5 cos 5 (5)]
5
3
(sin 5)
= [(sin 5) sin2 5 cos 5
]
5
cos 5
3
= [sin 5 sin2 5 (sin 5)]
5
3
3
= sin 5 sin2 5 (sin 5)
5
5
3
3 1
= sin 5 sin3 3 +
5
5 3
3
3
= sin 5 sin3 3 +
5
15
Halaman 250
(cos )
sin
= (1 cos2 ) (cos )
Ingat Binomial Newton:
( + ) =
=1
2
(1 cos ) = 1
( cos 2 )
=0
= 1
=0
=0
=0
=0
= (1)+1
=0
=
=0
1
cos2+1
2 + 1
(1)+1
cos2+1
2 + 1
1
cos2+1 )
2 + 1
(Rapikan bentuknya)
(Hore! Selesai)
Bilangan segitiga pascal
Bilangan ganjil, penyebut dan pangkat dari kosinus selalu dalam urutan naik dengan pola
bilangan ganjil berawal dari angka 1.
Berawal dari negatif, lalu bergantian negatif positif negatif positif dst.
Halaman 251
Contoh Soal 1:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
sin5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
5 = 2 1
5 + 1 = 2
6 = 2
=3
Jadi kita perlu 3 suku saja OK!!!!!
sin5 = + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.
Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya sinus maka harus diawali dari tanda negatif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (cos berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).
sin5 =
sin5 =
Bilangan ganjil
sin5 =
Halaman 252
2
1
cos3 cos 5 +
3
5
Contoh Soal 2:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
sin7 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
7 = 2 1
7 + 1 = 2
7 = 2
=4
Jadi kita perlu 4 suku saja OK!!!!!
sin7 = + + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.
Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya sinus maka harus diawali dari tanda negatif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (cos berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).
sin7 =
sin7 =
Bilangan ganjil
sin7 =
+
+
3
1
cos 5 + cos 7 +
5
7
Halaman 253
Contoh Soal 3:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
sin3 5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
3 = 2 1
3 + 1 = 2
4 = 2
=2
Jadi kita perlu 2 suku saja OK!!!!!
sin3 5 = + +
Nah karena fungsi sudut dan operator integral belum cocok, maka harus melalui penyelesaian dengan
menggunakan teknik integral substitusi dulu.
(5)
Lihat sudutnya sinus 5, sedangkan operatornya . Jadi harus disesuaikan menjadi 5 .
Sehingga,
sin3 5 = sin3 5
(5) 1
= sin3 5 (5)
5
5
Artinya,
1
sin3 5 = sin3 5 (5)
5
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.
Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya sinus maka harus diawali dari tanda negatif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (cos berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).
sin3 5 (5) =
sin3 5 (5) =
Bilangan ganjil
sin3 5 (5) =
+
+
Halaman 254
(sin )
cos
= (1 sin2 ) (sin )
Ingat Binomial Newton:
( + ) =
=1
2
(1 sin ) = 1
= 1
( sin2 )
=0
=0
=0
=0
= (1)
=0
=
=0
1
sin2+1
2 + 1
(1) 2+1
sin
2 + 1
1
sin2+1 )
2 + 1
(Rapikan bentuknya)
(Hore! Selesai)
Bilangan segitiga pascal
Bilangan ganjil, penyebut dan pangkat dari sinus selalu dalam urutan naik dengan pola
bilangan ganjil berawal dari angka 1.
Berawal dari positif, lalu bergantian positif negatif positif negatif dst.
Halaman 255
Contoh Soal 1:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
cos5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
5 = 2 1
5 + 1 = 2
6 = 2
=3
Jadi kita perlu 3 suku saja OK!!!!!
cos5 = + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.
Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya kosinus maka harus diawali dari tanda positif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (sin berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).
cos5 = +
cos5 = +
Bilangan ganjil
cos5 = +
+
+
Halaman 256
Contoh Soal 2:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
cos7 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
7 = 2 1
7 + 1 = 2
7 = 2
=4
Jadi kita perlu 4 suku saja OK!!!!!
cos7 = + + + +
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.
Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya kosinus maka harus diawali dari tanda positif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (sin berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).
cos7 = +
cos7 = +
Bilangan ganjil
cos7 = +
3 5
1
sin sin7 +
5
7
Halaman 257
Contoh Soal 3:
Oke, misalkan kita hendak menyelesaikan soal berikut:
cos3 5 = .
Pembahasan:
Karena pangkatnya ganjil berarti:
= 2 1
3 = 2 1
3 + 1 = 2
4 = 2
=2
Jadi kita perlu 2 suku saja OK!!!!!
cos3 5 = + +
Nah karena fungsi sudut dan operator integral belum cocok, maka harus melalui penyelesaian dengan
menggunakan teknik integral substitusi dulu.
(5)
Lihat sudutnya sinus 5, sedangkan operatornya . Jadi harus disesuaikan menjadi 5 .
Sehingga,
cos3 5 = cos 3 5
(5) 1
= cos 3 5 (5)
5
5
Artinya,
1
cos3 5 = cos3 5 (5)
5
Ingat ada tiga hal yang perlu kita persiapkan dalam menyusun jawaban.
1.
2.
3.
Tanda positif negatif, karena yang ditanyakan integralnya kosinus maka harus diawali dari tanda positif dulu.
Bilangan segitiga pascal.
Bilangan ganjil (sin berpangkat ganjil, dan dibagi dengan bilangan ganjil).
cos3 5 (5) = +
cos3 5 (5) = +
Bilangan ganjil
cos3 5 (5) = +
Halaman 258
1 1
sin2 = ( cos 2)
2 2
1
1
= cos 2
2
2
1
1
(2)
= cos 2
2
2
2
1
1 1
= cos 2 (2)
2
2 2
1
1
= sin 2 +
2
4
Contoh Soal 2:
sin4 = .
Pembahasan:
sin4 = (sin2 )2
2
1 1
= ( cos 2)
2 2
1 1
1
= ( cos 2 + cos2 2)
4 2
4
1 1
1 1 1
= ( cos 2 + ( + cos 4))
4 2
4 2 2
1 1
1 1
= ( cos 2 + + cos 4)
4 2
8 8
3 1
1
= ( cos 2 + cos 4)
8 2
8
3
1
1
= cos 2 + cos 4
8
2
8
3
1
1
= sin 2 + sin 4
8
4
32
Halaman 259
(cos )
sin
(sin )
cos
Halaman 260
(tan )
sec 2
= tan2 (tan )
1
= tan3 +
3
Contoh Soal 2:
tan2 sec 4 = .
Pembahasan:
Karena pangkat sec genap, maka sisakan bentuk sec 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi tan sec 2 .
tan2 sec 4 = tan2 sec 2 sec 2
= tan2 (tan2 + 1) sec 2
= (tan4 + tan2 ) sec 2
= (tan4 sec 2 + tan2 sec 2 )
= tan4 sec 2 + tan2 sec 2
= tan4 sec 2
(tan )
(tan )
+ tan2 sec 2
2
sec
sec 2
Halaman 261
Contoh Soal 3:
tan3 sec 4 = .
Pembahasan:
Cara 1:
Karena pangkat sec genap, maka sisakan bentuk sec 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi tan sec 2 .
tan3 sec 4 = tan3 sec 2 sec 2
= tan3 (tan2 + 1) sec 2
= (tan5 + tan3 ) sec 2
= (tan5 sec 2 + tan3 sec 2 )
= tan5 sec 2 + tan3 sec 2
= tan5 sec 2
(tan )
(tan )
3
2
+
tan
sec
sec 2
sec 2
(sec )
(sec )
sec 3 (tan sec )
sec tan
sec tan
Halaman 262
Contoh Soal 4:
tan3 sec 3 = .
Pembahasan:
Karena pangkat sec ganjil, maka sisakan bentuk sec tan .
Gunakan bantuan identitas trigonometri tan2 + 1 = sec 2
Sehingga, bentuk integral menjadi sec (sec tan ) .
(sec )
(sec )
sec 2 (tan sec )
sec tan
sec tan
Halaman 263
(cot )
csc 2
= cot 2 (cot )
1
= cot 3 +
3
Contoh Soal 2:
cot 2 csc 4 = .
Pembahasan:
Karena pangkat csc genap, maka sisakan bentuk csc 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri cot 2 + 1 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi cot csc2 .
cot 2 csc 4 = cot 2 csc 2 csc 2
= cot 2 (1 + cot 2 ) csc 2
= (cot 2 + cot 4 ) csc 2
= (cot 2 csc 2 + cot 4 csc 2 )
= cot 2 csc 2 + cot 4 csc 2
= cot 2 csc 2
(cot )
(cot )
+ cot 4 csc 2
2
csc
csc 2
Halaman 264
Contoh Soal 3:
cot 3 csc 4 = .
Pembahasan:
Cara 1:
Karena pangkat csc genap, maka sisakan bentuk csc 2 .
Gunakan bantuan identitas trigonometri 1 + cot 2 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi cot csc2 .
cot 3 csc 4 = cot 3 csc 2 csc 2
= cot 3 (1 + cot 2 ) csc 2
= (cot 3 + cot 5 ) csc 2
= (cot 3 csc 2 + cot 5 csc 2 )
= cot 3 csc 2 + cot 5 csc 2
= cot 3 csc 2
(cot )
(cot )
5
2
+
cot
csc
csc 2
csc 2
(csc )
(csc )
csc 3 (cot csc )
csc cot
csc cot
Halaman 265
Contoh Soal 4:
cot 3 csc 3 = .
Pembahasan:
Karena pangkat csc ganjil, maka sisakan bentuk csc cot .
Gunakan bantuan identitas trigonometri 1 + cot 2 = csc 2
Sehingga, bentuk integral menjadi csc (csc cot ) .
(csc )
(csc )
csc 2 (cot csc )
csc cot
csc cot
Halaman 266
Substitusi
Turunan
Hasil
2 2
= sin
= cos
2 2 = cos
2 + 2
= tan
= sec 2
2 + 2 = sec
2 2
= sec
= sec tan
2 2 = tan
Halaman 267
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru dari suplemen modul TRIK SUPERKILAT UN Matematika
SMA 2013 pada bab Pengayaan Integral Trigonometri ini.
Halaman 268
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 269
5. 3.
Menentukan integral tak tentu dan integral tertentu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
( )
Integral
Turunan
( )
() = () () = () +
= +1 +1 +
= +1 +1 +
Sifat:
sec 2
csc 2
sec tan
csc cot
[()] = () +
() = ()
[() ()] = () ()
= tan +
= cot +
= sec +
= csc +
Integral Tertentu
Definisi
() = () | = () ()
Halaman 213
+1
+
+1
harus sama
[( ) ( )] = .
boleh dalam bentuk
penjumlahan atau pengurangan
[( ) ( )] = .
( )
[
] = .
( )
Diubah
Bentuk pangkat
belum terlihat!!!
1
Substitusi
5
2
Bentuk pangkat
belum terlihat!!!
5 2
( + 3)
( + 1)2
( 2 + 3)
( 2 + 2 + 1)
Parsial
3( + )5
3 2 ( + )5
harus sama
harus sama
3( + )5
( + )
4
turunan
3 2 ( + )5
Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel
( + )
turunan
4
Sederhanakan!
Tetapi masih muncul
variabel
Perbedaan mendasar antara
teknik integral substitusi dengan
teknik integral parsial.
dan lain-lain
=
Halaman 214
() = () =
+ +
() = () =
+ +
Nah, seringkali kita kesulitan mengerjakan integral dengan langkah pasti dan yakin apabila bertemu dengan
bentuk pangkat pecahan.
Misalnya,
3
Ingat konsep () = ()
2 2 = 2 2 (
)
alias buang semua konstanta keluar integral
2 5
= 2 2 +
5
4 52
= +
5
Sesuai konsep integral, pangkatnya kan harus ditambah 1!
3
5
Pangkat 2 ditambah 1 menjadi berapa? 2, kan?
5
2
= +
5
Lho ini kan saling berkebalikan?
Halaman 215
[( ) ( )]
boleh dalam bentuk
penjumlahan atau pengurangan
Diubah
Substitusi
tan2
cot 2
Adanya konsep
integral !!!
Adanya konsep
integral !!!
(sec 2 1)
(csc 2 1)
sin cos
cos cos
sin sin
sin2
cos 2
dst
Diubah menjadi
bentuk perjumlahan
+
2
2
+
2
2
sin2 = cos 2
2
1
2
1
cos2 = + cos 2
2
Jadi, sin
juga diubah menjadi
sin2 sin2
Parsial
2 sin( + )
2 2 sin( + )
harus sama
harus sama
2 sin( + )
( + )
turunan
6
Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel
2 2 sin( + )
( + ) turunan
6
Sederhanakan!
Tetapi masih muncul
variabel
3 cos
harus sama
dan lain-lain
3 cos
( )
cos
turunan
Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel
Halaman 216
cos = sin +
sin = cos +
cos = sin +
tan
cot
sec
csc
Cara membacanya:
= tan
= cot
= sec
= csc
= sec 2
= csc 2
= sec tan
= csc cot
*) Dikutip dari SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 SKL 5.2 Aplikasi Turunan Fungsi, Halaman 203
(http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_29.html)
Jadi, dengan melihat bahwa integral adalah lawan dari proses turunan, diperoleh konsep berikut:
sec 2
csc 2
sec tan
csc cot
= tan +
= cot +
= sec +
= csc +
Halaman 217
Halaman 218
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral dengan Mengubah Bentuk Integral.
Seringkali dalam pengerjaan integral kita bertemu dengan integral yang bentuk integralnya sedikit berbeda
dari konsep dasar, namun sebenarnya apabila kita mau mengubahnya terlebih dahulu menggunakan sifat-sifat
aljabar maupun sifat identitas trigonometri, bentuk integral tersebut bisa kembali sesuai dengan konsep dasar.
Seperti telah diketahui bahwa untuk integral fungsi aljabar harus dalam bentuk pangkat dan variabel fungsi
integral dengan operator harus sama. Bentuk integral yang diperbolehkan adalah penjumlahan atau
pengurangan. TITIK!
Sementara untuk integral fungsi trigonometri harus memenuhi sifat 6 turunan fungsi trigonometri, serta bentuk
yang diperbolehkan adalah penjumlahan atau pengurangan. Serta perkecualian untuk bentuk perkalian tertentu
yang bisa diubah menjadi penjumlahan pengurangan lewat rumus perkalian ke penjumlahan trigonometri.
TITIK!
Berikut ini adalah beberapa contoh penyelesaian integral dengan cara mengubah bentuk integral:
Contoh Soal 1:
Hasil dari
5
3 2 = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih berbentuk akar.
Ubah bentuk akar menjadi bentuk pangkat pecahan dong!
5
3 2 = 3 2 (Ingat = )
2
= 3 5 (Ingat =
5 7
= 3 5 +
7
15 75
=
+
7
Contoh Soal 2:
Hasil dari
2
3 = .
5
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada variabel berpangkat menjadi penyebut.
Ubah bentuk tersebut bentuk pangkat negatif dong!
2
1
= (Ingat = )
3
5
2 3
=
5
2
= 3
5
2 1 2
=
+
5 2
1
= 2 +
5
1
= 2+
5
Halaman 219
Contoh Soal 3:
Hasil dari
1
= .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pembagian.
Ubah bentuk tersebut menjadi bentuk pangkat negatif dong!
1
1
= (Ingat = )
= 1
1
= 0 +
0
= tidak terdefinisi
Lho kok tidak terdefinisi????????
Ya! Khusus apabila = 1 maka penyelesaiannya tidak menggunakan konsep dasar integral.
Jadi,
1
1
1+1 +
1 + 1
Halaman 220
Contoh Soal 5:
Hasil dari
2 (3 5) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk perkalian.
Ubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan atau pengurangan dong! Dengan mengalikan secara distributif!
2 (3 5) = (3 3 5 2 ) (Ingat (() + ()) = () + () )
= 3 3 5 2
3
5
= 4 3 +
4
3
Contoh Soal 6:
Hasil dari
(2 3)2 = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu =
.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong! Dengan mengalikan sebanyak faktor!
(2 3)2 = (2 3)(2 3)
(Ingat ( + )2 = 2 + 2 + 2 )
= (4 2 12 + 9)
4
= 3 6 2 + 9 +
3
Contoh Soal 7:
Hasil dari
4 5 3 3
= .
2 2
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pembagian.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan dong! Dengan menyederhanakannya dulu, tentunya..
4 5 3 3
4 5 3 3
(
)
2 2
2 2 2 2
3
= (2 3 )
2
3
= 2 3
2
2
3 1
= 4 2 +
4
2 2
1 4 3 2
= +
2
4
(Ingat
+
= + )
3
Menyelesaikan bentuk yang paling mudah adalah
2
3
3
3 1
= = 2 +
(
)
2
2
2 2
Halaman 221
Contoh Soal 8:
Hasil dari
(3 + tan2 ) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk bukan turunan fungsi trigonometri dasar.
Bentuk tan2 bukanlah 6 turunan fungsi trigonometri dasar.
Jadi tan2 tidak bisa dikerjakan langsung.
Padahal konsep dasar integral trigonometri yang ada hanyalah sec 2 = tan + .
Ubah bentuk tan2 menjadi bentuk sec 2 dong!
Ya! Dengan menggunakan identitas trigonometri berikut:
tan2 + 1 = sec 2 tan2 = sec 2 1
(3 + tan2 ) = (Ingat tan2 = sec 2 1)
= (3 + (sec 2 1))
= (2 + sec 2 )
= 2 + sec 2
= 2 + tan +
Contoh Soal 9:
Hasil dari
(2 cot 2 5) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk bukan turunan fungsi trigonometri dasar.
Bentuk cot 2 bukanlah 6 turunan fungsi trigonometri dasar.
Jadi cot 2 tidak bisa dikerjakan langsung.
Padahal konsep dasar integral trigonometri yang ada hanyalah csc 2 = cot + .
Ubah bentuk tan2 menjadi bentuk sec 2 dong!
Ya! Dengan menggunakan identitas trigonometri berikut:
1 + cot 2 = csc 2 cot 2 = csc 2 1
(2 cot 2 5) = (Ingat cot 2 = csc 2 1)
= (2(csc 2 1) 5)
= (2 csc 2 7)
= 2 csc 2 7
= 2 csc 2 7 +
= 2( cot ) 7 +
= 2 cot 7 +
Halaman 222
1
sin 3 cos = [sin(3 + ) + sin(3 )]
2
1
= (sin 4 + sin 2)
2
1
1
= ( sin 4 + sin 2)
2
2
1
1
= sin 4 + sin 2
2
2
1
1
= sin 4 + sin 2
2
2
Karena fungsi sudut dan operator integral tidak sama.
Sudut sinus 4 dan 2, sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!
Halaman 223
Ya! Jika pangkat adalah pangkat bilangan genap menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:
Rumus identitas trigonometri
1 1
sin2 = cos 2
2 2
1 1
cos2 = + cos 2
2 2
Jadi,
1 1
sin2 = ( cos 2)
2 2
1
1
= cos 2
2
2
1
1
= cos 2
2
2
Karena fungsi sudut dan operator integral tidak sama.
Sudut kosinus 2, sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!
Ya! Jika pangkat adalah pangkat bilangan ganjil menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:
Rumus identitas trigonometri
sin2 = 1 cos 2
cos2 = 1 sin2
Jadi,
sin3 = sin2 sin
= (1 cos2 ) sin
= (sin cos2 sin )
= sin cos2 sin
Halaman 224
+1
+
+1
harus sama
belum sama
Periksa!
Apakah hasil bagi fungsi yang lain
dengan turunan operator integral
masih memuat variabel ?
Tidak!
Nggak ada variabel lagi!
Ya!
Masih menyisakan variabel !
Integral Substitusi
Integral Parsial
Teknik Tabulasi
Halaman 225
( 2 + 4 9) = (2 + 4)
( 2 + 4 9)
=
(2 + 4)
( 2 + 4 9)
=
(2 + 4)
turunannya
(())
()
sin(4) = sin(4)
( ) turunannya
() turunannya
3 cos(2 2 ) = 3 cos(2 2 )
( ) turunannya
dan lain-lain ..
Nah intisari dari teknik integral substitusi adalah mengupayakan agar turunan fungsi yang disubstitusi bisa
membagi habis variabel pada fungsi lain yang tidak disubstitusi.
Contohnya:
3 cos(2 2 ) = 3 cos(2 2 )
(2 2 )
3
3
3
= cos(2 2 ) (2 2 ) = cos(2 2 ) (2 2 ) = cos
4
4
4
4
Pokoknya variabel
harus hilang!!!
Hore!!!!!
Variabel udah hilang!!!!
Hore!!!!!!
Sudah sama!!!!
Halaman 226
Contoh Soal 1:
Hasil dari
( 3)( 2 6 + 1)3 = .
1
a. 8 ( 2 6 + 1)4 +
1
b. 4 ( 2 6 + 1)4 +
c.
1
2
( 2 6 + 1)4 +
1
d. 4 ( 2 6 + 1)2 +
1
e. 2 ( 2 6 + 1)2 +
Pembahasan:
Perhatikan soal,
3
( 3)( + )
belum sama
Mari kita coba cek, apakah integral tersebut bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi ataukah
teknik integral parsial.
Ganti operator integral
( 3)( + )
3 (
( 3)( + )
+ )
( )
turunannya
(3)
(26)
(3)
( 2 6 + 1)
(2 6) 2
1
1
(Ingat = )
2
2
1
= ( 2 6 + 1)3 ( 2 6 + 1) (Ingat =
+1 + )
+1
1
( + )()+ +
=
2 (() + )
1 1
( 2 6 + 1)2 +
=
2 (2)
1
= ( 2 6 + 1)2 +
4
Halaman 227
Contoh Soal 2:
Hasil dari
63 2 + 5 = .
a.
2
(6 2
3
+ 5)62 + 5 +
b.
2
(3 2
3
+ 5)32 + 5 +
c.
2
( 2
3
+ 5)2 + 5 +
d.
3
( 2
2
+ 5)2 + 5 +
e.
3
(3 2
2
+ 5)32 + 5 +
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
63 2 + 5 = Tanda akar diubah menjadi bentuk pangkat dulu!OK!
1
(Ingat = 2 )
1
= 6(3 2 + 5)2
1
(3 2 + 5)
6
= (3 2 + 5)2 (3 2 + 5) (Ingat =
( + )
( + )
3
1
= 3 (3 2 + 5)2 +
1
+1 + )
+1
3
2
= (3 2 + 5)2 +
3
1
2
1+
= (3 2 + 5) 2 + (Ingat sifat pangkat + = )
3
1
2
= (3 2 + 5)(3 2 + 5)2 +
3
2
= (3 2 + 5)3 2 + 5 +
3
Halaman 228
Contoh Soal 3:
Hasil dari
3
= .
2 5
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3
1
= 3
= 3 (2 5)1 (Samakan dulu operator integralnya)
2 5
2 5
(2 5)
= 3 (2 5)1
2
3
= (2 5)1 (2 5) (Buang semua konstanta keluar integral)
2
3
= ln|2 5| +
2
Contoh Soal 4:
Hasil dari
3 1
2
= .
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3 1
3
()
=
(Ingat
=
+
)
2
( 1)
()() () ()
3 1
= +
( 1) ( 1)
3 1
( 1)
=
+
( 1) ( 1) ( 1)
3 1
( 1) +
=
+ =3
} = 1 dan = 2
( 1)
( 1)
=1
3 1
+
=
( 1)
( 1)
(
3 1
+ )
=
( 1)
( 1)
}
3 1 = ( + )
3 1
= +
(Ingat, dari perhitungan di atas ternyata = 1 dan = 2)
2
( 1)
3 1
1
2
2
= +
( 1)
1
2
= +
( 1)
2 ( 1)
= ln|| +
+
( 1)
1
1
= ln|| + 2
( 1) +
( 1)
= ln|| + 2 ln| 1| +
Halaman 229
Contoh Soal 5:
Hasil dari
sin(4 ) = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral dari fungsi trigonometri yang sudutnya tidak sama dengan
operator integralnya.
Maksudnya?
Perhatikan sudut fungsi sinus yaitu (4 ). Padahal operator integralnya adalah . Artinya fungsi sinus
tersebut diintegralkan terhadap variabel . Maka langkah penyelesaiannya adalah mensubstitusi operator
integralnya agar sesuai dengan sudut fungsi trigonometrinya.
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
sin(4 ) = (Samakan dulu operator integralnya )
(4 )
4
Ternyata tidak ada variabel tersisa.
Jadi benar bahwa kita memilih langkah integral substitusi bukan integral parsial.
1
= sin(4 ) (4 ) (Ingat sin = cos + )
4
1
= ( cos(4 )) +
4
1
= cos(4 ) +
4
= sin(4 )
Halaman 230
Contoh Soal 5:
Hasil dari
sin3 cos = .
Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral dari fungsi trigonometri beserta turunannya.
Maksudnya?
Masih ingat dengan 6 turunan fungsi trigonometri kan?
() = sin
() = cos
() = cos
() = sin
() = tan
() = sec 2
() = cot
() = csc 2
() = sec
() = sec tan
() = csc
() = csc cot
Coba lihat dan amati 6 fungsi trigonometri dan turunannya di atas.
Apabila ada integral yang memuat fungsi trigonometri pangkat dan memuat fungsi turunannya maka bisa
dituliskan konsep integral substitusinya sebagai berikut:
1
sin (cos ) =
sin+1 +
+1
1
cos (sin ) =
cos +1 +
+1
1
tan (sec 2 ) =
tan+1 +
+1
1
cot (csc 2 ) =
cot +1 +
+1
1
sec (sec tan ) =
sec +1 +
+1
1
csc (csc cot ) =
csc +1 +
+1
Jadi sin3 cos bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi. Dengan mengganti operator
integral dari yang semula menjadi (sin ).
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
sin3 cos = (Samakan dulu operator integralnya )
= sin3 cos
(sin )
cos
= sin3 (sin )
1
= sin4 +
4
1
sin+1 + )
+1
Halaman 231
Contoh Soal 6:
Hasil dari
sin3 = .
Pembahasan:
Integral sin atau cos berpangkat ganjil arah penyelesaiannya selalu ke bentuk integral berikut:
1
sin (cos ) =
sin+1 +
+1
1
cos (sin ) =
cos +1 +
+1
Jadi, selalu disisakan satu fungsi sin atau cos berpangkat 1.
Misalnya sin3 , maka harus diubah supaya ada suku fungsi integran yang menjadi cos 2 sin .
Konsep identitas trigonometri yang selalu digunakan jika bertemu sin atau cos pangkat ganjil adalah:
sin2 + cos2 = 1
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
sin3 = (Untuk soal integral sin atau cos pangkat ganjil selalu sisakan sin atau cos pangkat 1)
Jadi ubah dulu sin = sin1 sin
= sin2 sin
= (1 cos 2 ) sin
(Ingat () + () = () + () )
(cos )
1
(Ingat cos (cos ) =
cos +1 + )
sin
+1
Halaman 232
+1
+
+1
harus sama
Metode Tabulasi
harus dalam
bentuk pangkat
belum sama
Periksa!
Apakah hasil bagi fungsi yang lain
dengan turunan operator integral
masih memuat variabel ?
Tidak!
Nggak ada variabel lagi!
Ya!
Masih menyisakan variabel !
Integral Substitusi
Integral Parsial
Teknik Tabulasi
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 233
Contoh Soal 1:
Hasil dari + 1 = .
a.
2
(
5
2
3
b.
2
(3 2
15
+ 2) + 1 +
c.
2
(3 2
15
+ + 4) + 1 +
d.
2
(3 2
15
2) + 1 +
e.
2
( 2
5
+ 1) + 1 ( + 1)2 + 1 +
+ 2) + 1 +
Pembahasan:
Perhatikan soal, ubah dulu tanda akar menjadi bentuk pangkat,
1
+ 1 = ( + )2
belum sama
Mari kita coba cek, apakah integral tersebut bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi ataukah teknik
integral parsial.
Ganti operator integral
1
( + )2 ( + )2
( + )
turunannya
=1
Misal =
= ( + 1)2
3
( + 1)2 =
= ( + ) ( + )
3
3
2
2
( + 1)
2
= ( + 1) ( + 1)2
3
3
1
3
5
2
2 2
2
2
= ( + 1) ( + 1) +
3
3 5
3
5
1
2
4
2
= ( + 1) ( + 1)2 + (keluarkan FPB-nya ( + 1)2 )
3
15
3
2
4
2
( + 1)] +
= ( + 1) [
3
15
1
6
4
= ( + 1)2 ( + 1) ( ) +
15
15
1
2
= ( + 1)2 ( + 1) (3 2) +
15
1
2
(3
=
2)( + 1)( + 1)2 +
15
1
2
(3 2 + 2)( + 1)2 +
=
15
2
(3 2 + 2) + 1 +
=
15
Halaman 234
( 2 + 3) sin 2 cos +
d. 2 2 cos + 2 2 sin +
e. 2 sin ( 2 1) cos +
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
( 2 + 1)
Misal = 2
=2
= 2
Maka = cos = cos
= sin
( 2 + 1) cos =
= ( + )
= ( 2 + 1) sin 2 sin
(Bentuk 2 sin diselesaikan menggunakan teknik integral parsial)
( 2 + 1) cos = ( 2 + 1) sin 2
sin
Misal = 2
=2
= 2
Maka = sin = sin
= cos
( 2 + 1) cos = ( 2 + 1) sin [ ] + 1
= ( 2 + 1) sin [2 ( cos ) (cos ) 2 + 2 ] + 1
= ( 2 + 1) sin [(2 cos ) + 2 cos + 2 ] + 1
= ( 2 + 1) sin [(2 cos ) + 2 sin + 2 ] + 1
= ( 2 + 1) sin + 2 cos 2 sin +
2 + 1
( 2
+ =
=
+ 1) sin 2 sin + 2 cos +
= ( 2 + 1 2) sin + 2 cos +
= ( 2 1) sin + 2 cos +
Menyelesaikan integral dengan teknik integral parsial bisa juga dilakukan menggunakan metode tabulasi.
Langkah penyelesaian integral parsial dengan metode tabulasi adalah memisah bagian yang mudah
diturunkan hingga nol, dan bagian yang rumit.
Penyelesaian metode tabulasi untuk soal ini ada di halaman berikutnya!
Halaman 235
( 2 + 3) sin 2 cos +
d. 2 2 cos + 2 2 sin +
e. 2 sin ( 2 1) cos +
Pembahasan TRIK SUPERKILAT Integral Parsial menggunakan Metode Tabulasi:
Langkah penyelesaian integral parsial dengan menggunakan metode tabulasi :
Buat tabel dengan dua kolom.
Isi kolom kiri dengan turunan bagian yang mudah
secara terus-menerus hingga turunannya sama dengan nol.
Isi kolom kanan dengan integral bagian yang rumit
secara terus-menerus sebanyak baris kolom kiri.
Kalikan kolom kiri dan kanan dengan arah menyerong
serta kalikan juga dengan tanda plus minus bergantian.
Ingat! Selalu diawali oleh tanda plus!!
Selesai!
(
= (Pisahkan bagian yang mudah diturunkan hingga nol dengan bagian yang rumit)
2 + 1) cos
mudah rumit
Kolom Kiri
(Turunkan)
Kolom Kanan
(Integralkan)
( 2 + 1)
cos
sin
cos
sin
( 2 + 1) sin
2 sin
2 cos
Semuanya bisa dilihat nanti pada Suplemen Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5
tentang PENGAYAAN INTEGRAL TRIGONOMETRI pada laman web berikut
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi Trigonometri.
Sepertinya untuk soal integral UN Matematika SMA 2013 nanti tidak akan muncul soal yang harus dikerjakan
dengan teknik integral substitusi trigonometri, yaitu fungsi-fungsi yang memuat bentuk 2 , + 2 , dan
2 .
Namun untuk TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi Trigonometri juga bisa dilihat
nanti pada Suplemen Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5 tentang PENGAYAAN
INTEGRAL TRIGONOMETRI pada laman web berikut
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!
Halaman 237
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Cepat Menyelesaikan Integral Tertentu.
Perhatikan konsep dasar dari Integral Tertentu
() = () | = () ()
Contoh Soal 1:
Hasil dari
4
(6 2 8 + 3) = .
2
a. 96
b. 108
c.
112
d. 116
e. 128
Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:
4
(6 2
4
1 2
+ 3) = [2 + 3]
2
2
1
1
= (2(4)3 (4)2 + 3(4)) (2(2)3 (2)2 + 3(2))
2
2
1
1
= (2 64 16 + 12) (2 8 4 + 6)
2
2
= (128 8 + 12) (16 2 + 6)
= (132) (20)
= 112
3
Misal () = 2 3 2 + 3
1
2
1
2
1
2
(43 23 )
(42 22 ) + 3
(4 2)
= 2
2
selisihnya 3
(6 2
selisihnya 2
selisihnya
4
1 2
+ 3) = [2 + 3]
2
2
1
= 2(43 23 ) (42 22 ) + 3(4 2)
2
1
= 2(64 8) (16 4) + 3(2)
2
1
= 2(56) (12) + 3(2)
2
= 112 6 + 6
= 112
3
Catatan: TRIK SUPERKILAT Integral tertentu ini hanya berlaku apabila fungsi integrannya adalah fungsi aljabar.
Halaman 238
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Integral ini.
Halaman 239
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Hasil dari
A.
B.
C.
D.
E.
2.
B.
C.
D.
E.
Hasil dari
A.
B.
C.
D.
E.
4.
3x 1
2x 7
1
dx ....
3 3x 2 2 x 7
1
4 3x 2 2 x 7
1
6 3x 2 2 x 7
1
12 3x 2 2 x 7
1
12 3x 2 2 x 7
3 1
(3 2 2 + 7)
2
7
=
(3
1)(3
2
+
7)
(3 2 2 + 7)7
(6 2)
1
2
7
2
= (3 2 + 7) (3 2 + 7)
2
1
1
= ( ) (3 2 2 + 7)6 + C
2
6
1
=
+C
2
12(3 2 + 7)6
3.
3x
Hasil dari
A.
B.
C.
D.
E.
Halaman 240
2
1 (3 2 + 1)
(3x 2 1) 3x 2 1 C
3 3 2 + 1 = 3(3 2 + 1)2
3
6
1
1
1
2
2
= (3 2 + 1)2 (3 2 + 1)
(3x 1) 3x 1 C
2
2
3
1 2
1
= (3 2 + 1)2 + C
2
2
2 3
(3x 1) 3x 1 C
1
3
= (3 2 + 1)3 2 + 1 + C
3
1
(3x 2 1) 3x 2 1 C
2
2
(3x 2 1) 3x 2 1 C
3
4 x 34 x
6 x 9 dx ....
10
1
4x 2 6x 9 C
10
1
2 x 320 C
15
1
2 x 320 C
20
10
1
4x 2 6x 9 C
20
10
1
4x 2 6x 9 C
30
2x 2
7
37
7
66
3
67
7
77
6
72
6
2 x
2 x
5 C
2 x
2 x
2 x
2 x
(4 2 + 6 9)
8 + 6
1
9
= (42 + 6 9) (42 + 6 9)
2
1 1
10
=
(42 + 6 9) + C
2 10
1
10
=
(42 + 6 9) + C
20
dx ....
2 2
2 2
(2 3 5)
7
= 7
2
(2 3 5)5
(2 3 5)5 (6 )
5
1
= (2 3 5)7 (2 3 5)
3
2
1 7
= (2 3 5)7 + C
3 2
77
= (2 3 5)2 + C
6
4 x
2
5.
Nilai dari
A.
B.
C.
D.
E.
2
2
4
1
(4 2 + 5) = [ 3 2 + 5]
3
2
1
1
4
1
4
1
= ( (2)3 (2)2 + 5(2)) ( (1)3 (1)2 + 5(1))
3
2
3
2
32
4 1
= ( 2 + 10) ( + 5)
3
3 2
56 35
=
3
6
112 35
=
6
77
=
6
33
6
44
6
55
6
65
6
77
6
6.
Nilai dari
2 x 2 dx ....
A.
B.
C.
D.
E.
Nilai dari
3x
6
10
13
16
22
Nilai dari
2 x
B.
C.
D.
E.
1
3
1
27
2
1
37
3
1
37
2
1
51
2
27
A.
3x 7 dx ....
2
= (8 6 + 14) (0)
= 16
8.
= 12
A.
B.
C.
D.
E.
2
3
2
3
2
3
2
12 ( 2 + 2) = [3 + 2]1 = (3 (4) (4) + 2(4)) (3 (1) (1) + 2(1))
1
14
64
1
= ( 16 + 8) ( 1 + 2)
16
3
3
64
1
18
=
8 1
3
3
20
7.
x 5 dx ....
4 x 3 dx ....
2
3
2
(22 + 4 3) = [ 3 + 22 + 3]
3
0
1
2 3
2
= ( (3) + 2(3)2 + 3(3)) ( (1)3 + 2(1)2 + 3(1))
3
3
18
2
= ( + 18 + 9) ( + 2 + 3)
3
3
18
2
= ( + 27) ( + 5)
3
3
18 2
= 27 5 +
3 3
16
= 22 +
3
1
= 22 + 5
3
1
= 27
3
Halaman 241
9.
Nilai dari
A.
B.
C.
D.
E.
5
1
0
1
2
1
= ( cos 3 sin ) ( cos 0 3 sin 0)
2
= (1 3) (1 0)
= 2 + 1
= 1
A.
B.
C.
D.
E.
2
1
0
1
2
2
3
(3 sin 2 cos ) = [ cos 2 sin ]
2
0
0
3
1
3
= ( cos sin ) ( cos 0 sin 0)
2
2
2
3
3
= ( 1) ( 0)
2
2
=2
A.
B.
C.
D.
E.
2
1
0
2
4
TRIK SUPERKILAT:
2
1
sin(2 ) = [ cos(2 )]
2
0
0
1
1
= ( cos 0) ( cos())
2
2
1
1
= ( ) ( )
2
2
=1
sin(2 ) = sin(2)
0
2
1
= [ cos(2)]
2
0
=1
A.
B.
C.
D.
E.
3
4
3
4
1
4
2
4
3
4
3
1
(sin 2 + 3 cos ) = [ cos 2 + 3 sin ]
2
2 3 0
0
1
1
= ( cos 240 + 3 sin 60) ( cos 0 + 3 sin 0)
2
2
3 3
1
1
3
1
= ( ( ) + 3) ( + 0)
2
2
2
2
1 3
1
1 2 3
= + 3 +
4 2
2
3 3
1 2 3
= + 3
4 2
3
= (1 + 22)
1 2 3
4
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 242
5. 4.
Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan integral.
Aplikasi Integral
Luas Daerah
= ()
= ()
= (())
= ()
= ()
= ()
= ()
= ()
= ()
= (())
=
= ()
= ()
1 = ()
2 = ()
= ()
=
=
=
= () + ()
= [(()) (()) ]
1 = ()
2 = ()
2 = ()
1 = ()
=
1 = ()
=
2 = ()
=
= [() ()]
Halaman 270
= [() ()]
= [(()) (()) ]
Luas Daerah
Dibatasi
Dua Kurva
Diketahui
Lebar dan Tinggi
Y
Garis Memotong
Kurva di Titik Puncak
Y
Tinggi
Tinggi
Lebar
Lebar
2
Lebar Tinggi
3
1
Lebar Tinggi
6
1
=
3
Y
62
1
=
6
Y
( , )
2
=
3
( , )
1
=
2
Halaman 271
b. 41 satuan luas
c.
2
3
41 satuan luas
d. 46 satuan luas
2
e. 46 3 satuan luas
Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y
1 = 2
X
2 = 8 2
2 = 8 2
2 (8 2 ) = 0
2 8 + 2 = 0
2 + 2 8 = 0
( + 4)( 2) = 0
+ 4 = 0 atau 2 = 0
= 4 atau = 2
= [() ()]
4
Nah, sekarang kita menentukan () dan (). Pada interval batas integrasi 4 2, berlaku () ().
Maka dengan melihat sketsa grafik, jelas terlihat bahwa:
() = 8 2 dan () = 2
Sehingga rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
2
= [(8 2 ) (2)]
4
= [(8 2 ) (2)]
4
2
= ( 2 2 + 8)
4
2
1
= [ 3 2 + 8]
3
4
1
1
= ( (2)3 (2)2 + 8(2)) + ( (4)3 (4)2 + 8(4))
3
3
8
64
= ( 4 + 16) ( 16 32)
3
3
8 12 + 48
64 48 96
=(
)(
)
3
3
28
80
=
( )
3
3
28 80
=
+
3
3
108
=
3
= 36 satuan luas
Halaman 272
b. 41 satuan luas
c.
2
3
41 satuan luas
d. 46 satuan luas
2
e. 46 3 satuan luas
Pembahasan TRIK SUPERKILAT:
Langkahnya seperti cara mencari titik potong atau titik persekutuan kedua kurva.
Titik potong parabola dengan garis adalah:
1 = 2
2 = 8 2
2 (8 2 ) = 0
2 8 + 2 = 0
2 + 2 8 = 0
( + 4)( 2) = 0
+ 4 = 0 atau 2 = 0
= 4 atau = 2
Halaman 273
2
satuan luas
3
b.
4
satuan luas
3
c.
6
satuan luas
3
d.
8
satuan luas
3
e.
10
satuan luas
3
Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y
1 = 2
2 = + 2
2 = + 2
2 ( + 2) = 0
2 2 = 0
( + 1)( 2) = 0
+ 1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2
= [() ()]
0
Nah, sekarang kita menentukan () dan (). Pada interval batas integrasi 0 2, berlaku () ().
Maka dengan melihat sketsa grafik, jelas terlihat bahwa:
() = + 2 dan () = 2
Sehingga rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
2
= [( + 2) ( 2 )]
0
= [( + 2) ( 2 )]
0
2
= ( 2 + + 2)
0
2
1 3 1 2
= [ + + 2]
3
2
0
1
1
1
1
= ( (2)3 + (2)2 + 2(2)) + ( (0)3 + (0)2 + 2(0))
3
2
3
2
8
= ( + 2 + 4) (0)
3
8 + 6 + 12
=
3
10
=
satuan luas
3
Halaman 274
2
satuan luas
3
b.
4
satuan luas
3
c.
6
satuan luas
3
d.
8
satuan luas
3
e.
10
satuan luas
3
2 = + 2
4
2
2 = + 2
2 ( + 2) = 0
2 2 = 0
( + 1)( 2) = 0
+ 1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2
Jadi, kita bisa menggunakan TRIK SUPERKILAT untuk menyelesaikan soal tersebut, dengan langkah berikut:
Y
4
2
4
2
2
4
2
2
{Luas daerah arsir} = {3 luas segiempat, alas 2 dan tinggi 4} {luas segitiga, alas 2 dan tinggi 4 2 = 2}
2
=
3
2
1
= (2)(4) (2)(2)
3
2
16
=
2
3
16 6
=
3
10
=
satuan luas
3
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_20.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Integral ini.
Halaman 275
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Integral (Volume Benda Putar)
Dibatasi Kurva
dan Garis Sumbu
303
Halaman 276
8
satuan volume
15
b.
12
satuan volume
15
c.
16
satuan volume
15
d.
20
satuan volume
15
e.
24
satuan volume
15
Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:
Y
= 2 2
2 2 = 0
( 2) = 0
= 0 atau 2 = 0
= 0 atau = 2
= [()]2
0
= [( 2 2)]2
0
= [( 2 2)]2
0
2
= ( 4 4 3 + 4 2 )
0
1 5
4 3 2
4
= [ + ]
5
3
0
1
4
1
4
= [( (2)5 (2)4 + (2)3 ) + ( (0)5 (0)4 + (0)3 )]
5
3
5
3
32
32
= [( 16 + ) (0)]
5
3
96 240 + 160
= [
]
15
16
=
satuan volume
15
Halaman 277
8
satuan volume
15
b.
12
satuan volume
15
c.
16
satuan volume
15
d.
20
satuan volume
15
e.
24
satuan volume
15
2 2 = 0
( 2) = 0
= 0 atau 2 = 0
= 0 atau = 2
=
=
=
satuan volume.
3
3
30
30(1)
15
15 30
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_20.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Integral ini.
Halaman 278
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
A.
satuan
luas
1 = 2
1 2
6
2 4 + 3 = 3
2
4
+
3
19
3
2 3 = 0
B.
satuan luas
= (3 ) ( 2 4 + 3)
2
3
= 4 = 9
0
9
3
C.
satuan
luas
99
( 2 + 3)
=
=
=
2
0
62
6 12
3
3
8
27
1
3
D.
satuan luas
=
= [ 3 + 2 ]
6
3
3
2
0
9
1
3
1
3
11
X
3
= satuan luas E.
1
3
= ( (3) + (3)2 ) ( (0)3 + (0)2 )
satuan luas
2
3
2
3
2
6
27
1.
= (9 +
=3
) (0)
9
satuan luas
2
2 + 3 + 4 = 1
1
kunjungi http://pak-anang.blogspot.com
4
4
= (1 ) ( 2 + 3 + 4)
2 + 4 + 3 = 0
B.
satuan luas
3
2
1
3
= 2 4 = 4
= ( 2 4 3)
1
7
3
X
C.
satuan luas
1
44
1
-1
-3
=
=
4
= [ 3 2 2 3]
2
=
1
6
61
3
3
8
8
1
1
3
D.
satuan
luas
= ( (1) 2(1)2 3(1)) ( (3)3 2(3)2 3(3))
=
3
3
6
3
1
4
= ( 2 + 3) (9 18 + 9)
= satuan luas E. 15 satuan luas
3
3
4
3
=
satuan luas
2.
A.
satuan
luas
TRIK SUPERKILAT:
= 1 2
2
4
+
3
6
1 = 2
4
Y
2
19
4 + 3 = 1
= ( 1) ( 2 4 + 3)
B.
satuan
luas
1
2 5 + 4 = 0
4
3
= ( 2 + 5 4)
2
= 4 = 9
3
9
1
C.
satuan luas
4
1
5
2
99
= [ 3 + 2 4]
3
2
1
=
=
8
62
6 12
X
1
5
1
5
D.
satuan luas -1 1
3 4
= ( (4)3 + (4)2 4(4)) ( (1)3 + (1)2 4(1))
27
3
2
3
2
3
=
6
64 80
1 5
=1
11
= ( +
16) ( + 4)
9
satuan luas
3
2
3 2
= satuan luas E.
6
9
2
3.
satuan luas
Halaman 279
4.
Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 dan y 4 x 3 diputar 360
Volume benda putar
mengelilingi sumbu X adalah ....
3
Y
= 12 22 = (4 3)2 ( 2 )2
2
11
1
A. 13 satuan volume =
3
15
= (4 3)2 ( 2 )2
1
4
3
B. 13 satuan volume
= ( 4 + 16 2 24 + 9)
15
1
3
1
16
=
11
= [ 5 + 3 12 2 + 9]
C. 12 satuan volume +
5
3
1
15
1
16
5
3
2
= ( (3) + (3) 12(3) + 9(3))
5
3
7
D. 12 satuan volume
1
16
( (1)5 + (1)3 12(1)2 + 9(1))
15
5
3
X
4
1
3
243
E. 12 satuan volume
= (
+ 144 108 + 27)
5
15
1 16
( +
12 + 9)
5 3
216
32
= (
)( )
15
15
184
4
=
= 12 satuan volume
15
5
= 4 3
5.
6.
2
Volume benda putar yang terjadi untuk
= daerah yang dibatasi oleh kurva y x dan y 2 x diputar
mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ....
Volume benda putar
2
Y
11
2
2
( 2 )2 (2)2
A. 3 satuan volume = 2
1
2
0
15
2
4
2
= ( 4 4 2 )
B. 4 satuan volume
X
0
15
=
1 5 4 3 2
4
= [ ]
C. 6 satuan volume
5
3
0
15
1
4
1
4
-4
5
= [( (2) (2)3 ) ( (0)5 (0)3 )]
6
5
3
5
3
D. 6 satuan volume
32 32
15
= 2
= ( )
5
3
1
E. 17 satuan volume
96 160
= (
)
15
15
=
+
64
4
= 4 satuan volume
15
15
Volume benda putar yang terjadi untuk daerah yang dibatasi oleh kurva y x 2 dengan y 2 x diputar
Volume benda putar
mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ....
2
A. 2 satuan volume = 2 Y
= 12 22 = (2)2 ( 2 )2
1
0
B. 3 satuan volume 4
2
15
= (4 2 4 )
0
4
=
C. 4 satuan volume
4 3 1 5 2
15
= [ ]
3
5
0
X
4
2
4
1
4
1
D. 12 satuan volume
= [( (2)3 (2)5 ) ( (0)3 (0)5 )]
15
3
5
3
5
= 2
32 32
2
= ( )
E. 14 satuan volume
5
3
15
=
+
96 160
= (
)
15
64
4
=
= 4 satuan volume
15
15
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 280
SKL 6. Mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, serta mampu memahami kaidah pencacahan, permutasi,
kombinasi, peluang kejadian dan mampu menerapkannya dalam pemecahan masalah.
6. 1.
Menghitung ukuran pemusatan atau ukuran letak dari data dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik.
Membaca Data
Diagram
600
400
200
0
Histogram
Poligon
Frekuensi
13
14
14
11
12
12
Banyak Siswa
10
6
4
10
8
6
4
60-64
42
40-44
55-59
3
7
13
11
6
50-54
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
200
45-49
Banyak Siswa
Banyak Siswa
Berat
(kg)
400
Berat (kg)
0,5
Tepi
Bawah
59,5
62
Tabel Distribusi
Frekuensi
600
57
500
400
600
750
650
800
52
2008
2009
2010
2011
2012
800
47
Banyak Siswa
Grafik
Banyak Siswa
Tahun
Banyak Siswa
Tabel
Berat (kg)
Batas
Bawah
60
Batas
Atas
64
1
(60+64)
2
+0,5
Tepi
Atas
64,5
Keterangan:
Halaman 281
6
4
60-64
42
0
55-59
50-54
Berat (kg)
Berat (kg)
45-49
62
57
10
52
10
11
12
47
Banyak Siswa
13
14
11
12
10
40-44
Banyak Siswa
12
13
14
11
Banyak Siswa
13
14
Berat (kg)
Poligon Frekuensi
Poligon Frekuensi
Titik tengah histogram
dihubungkan dengan garis
14
Banyak Siswa
12
10
8
6
4
2
62
57
52
47
42
Berat (kg)
Halaman 282
Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari
Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Lebih Dari
Berat
(kg)
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Cara mencari
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
49,5
54,5
59,5
64,5
3
3+7
3+7+13
3+7+13+11
3+7+13+11+13
Berat
(kg)
Cara mencari
3
10
23
34
40
39,5
44,5
49,5
54,5
59,5
6+11+13+7+3
6+11+13+7
6+11+13
6+11
6
40
37
30
17
6
Ogive Positif
Ogive Negatif
Ogive Naik
Ogive Turun
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Frekuensi Kunulatif
Frekuensi Kunulatif
Ogive
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Berat (kg)
Berat (kg)
Halaman 283
Ukuran Pemusatan
Data Tunggal
Mean
Median
Modus
= +1 , untuk ganjil
Rata-rata dari 2, 5, 6, 3, 5, 4, 7, 8
adalah:
2+5+6+3+5+4+7+8
=
8
40
=
8
=5
3, 4, 6, 9, 9
dimana, = ( )
= rataan sementara
2
3
5
0
6
1
3
2
5
0
4
1
7
2
Halaman 284
= 6
5
3
6
1
7
1
8
2
= 3
=6
+1
, untuk genap
4
1
5
1
6
3
7
1
8
3
9
1
2, 4, 5, 7, 8, 9
8
3
+
=
= +
3 + 1 2 1 + 2 + 3
= 5+
8
0
= 5+
8
= 5+0
=5
4
1
= 5+1
Rata-rata dari 2, 5, 6, 3, 5, 4, 7, 8
adalah:
3
2
= +
Data
Frekuensi
2
3 + 4
=
2
5+7
=
2
12
=
2
=6
+1
Data
Frekuensi
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
Ukuran Pemusatan
Data Berkelompok
Mean
Median
Modus
1
= + (2
)
= + (
)
+
Data
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
42
47
52
57
62
126
329
676
627
372
Jumlah
40
2130
10
= 53
40
= 53,25
= +
dimana, = ( )
= rataan sementara
3
7
13
11
6
42
47
52
57
62
40
= +
10
5
0
5
10
30
35
0
55
60
Jumlah
50
= 52 +
= 52 + 1,25
= 53,25
Data
Data
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
,
54,5
59,5
64,5
3
10
23
34
40
Jumlah
40
Data
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
= =
= =
sehingga diperoleh = .
= + (
)
= , + (
)
50
= 49,5 +
13
= 49,5 + 3,85
= 53,35
= + (
)
+
= 49,5 + (
)
+
30
= 49,5 +
8
= 49,5 + 3,75
= 53,25
Halaman 285
Ukuran Letak
Data Berkelompok
Quartil
Desil
Persentil
4
= + (
)
10
= + (
)
100
= + (
)
Data
Data
Data
Data
Data
Data
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
49,5
,
59,5
64,5
3
10
23
34
40
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
49,5
,
59,5
64,5
3
10
23
34
40
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
49,5
,
59,5
64,5
3
10
23
34
40
Jumlah
40
Jumlah
40
Jumlah
40
sehingga diperoleh = .
sehingga diperoleh = .
sehingga diperoleh = .
3 terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-30, yaitu kelas ke-4.
7 terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-28, yaitu kelas ke-4.
75 terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-30, yaitu kelas ke-4.
3 = + (
)
7 = + (
)
= , + (
)
35
= 54,5 +
11
= 54,5 + 3,18
= 57,68
Halaman 286
= , + (
)
25
= 54,5 +
11
= 54,5 + 2,27
= 56,77
75
= + (
)
35
= 54,5 +
11
= 54,5 + 3,18
= 57,68
= , + (
Mean
Metode Deviasi
Sistem Kode
= +
= + (
)
Data
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
42
47
52
57
62
126
329
676
627
372
3
7
13
11
6
42
47
52
57
62
10
5
0
5
10
30
35
0
55
60
3
7
13
11
6
42
47
52
57
62
2
1
0
1
2
6
7
0
11
12
Jumlah
40
2130
40
Jumlah
50
40
Jumlah
10
10
= 53
40
= 53,25
= +
= 52 +
= 52 + 1,25
= 53,25
= +
= 52 +
= 52 +
= 52 + 1,25
= 53,25
Halaman 287
Tabel Distribusi
Frekuensi
10
4
2
60-64
55-59
50-54
3
7
13
11
6
11
12
45-49
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
13
14
40-44
Banyak Siswa
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Histogram
Berat (kg)
Nah, konsep modus adalah perpotongan dari dua garis berikut pada histogram:
Tabel Distribusi
Frekuensi
10
4
2
Berat (kg)
Perhatikan,
karena = dan = ,
maka sebangun dengan .
Sehingga diperoleh perbandingan:
=
= ( )
=
+ =
( + ) =
=(
)
+
Jadi, nilai modus adalah:
= +
= + (
)
+
Halaman 288
Letak
Modus
TRIK SUPERKILAT:
Jadi, untuk mengingat
rumus modus gunakan cara ini:
60-64
55-59
50-54
3
7
13
11
6
11
12
45-49
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
13
14
40-44
Banyak Siswa
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Histogram
= + (+)
= selisih dengan kelas di atasnya
= selisih dengan kelas di bawahnya
Catatan:
Biasanya tabel distribusi frekuensi
disusun dari data terkecil ke terbesar.
Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari
Berat
(kg)
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Cara mencari
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
49,5
,
59,5
64,5
3
3+7
3+7+13
3+7+13+11
3+7+13+11+13
Ogive Positif
Frekuensi Kunulatif
Tabel Distribusi
Frekuensi
3
10
23
34
40
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Letak
Median
Berat (kg)
Misalkan terdapat data sebanyak buah, maka letak median adalah pada data ke - 2 .
1
Karena banyakya data adalah 40 buah, maka = 40, sehingga data ke 2 adalah terletak pada urutan ke-20.
Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari
Berat
(kg)
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Cara mencari
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
3
7
13
11
6
44,5
49,5
54,5
59,5
64,5
3
3+7
3+7+13
3+7+13+11
3+7+13+11+13
Ogive Positif
3
10
23
34
40
Frekuensi Kunulatif
Tabel Distribusi
Frekuensi
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Letak
Median
Berat (kg)
1
= (2
)
Halaman 289
Kesimpulan akhir TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Modus dan Median Data Berkelompok
Setelah kita mempelajari konsep dasar dari cara menentukan nilai modus dan median untuk data berkelompok
pada halaman sebelumnya, kini saatnya kita merangkum TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS dalam
memperkuat konsep dasar Modus dan Median untuk data berkelompok tersebut ke dalam sebuah rangkaian
konsep TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS yang mudah dimengerti yang disusun dalam tabel di bawah
ini:
Modus
Median
Ukuran Pemusatan, khususnya nilai Modus dan Median untuk data berkelompok,
keduanya sebenarnya memiliki konsep awal yang sama.
Persamaan
TRIK
SUPERKILAT
Perbedaan
TRIK
SUPERKILAT
= + (
?????
)
?????
= + (
?????
)
?????
Modus
Median
(
)
+
(
)
*)
atas
(
)
atas + bawah
letak median
(
)
**)
*) Catatan: Biasanya tabel distribusi frekuensi disusun dari data terkecil ke terbesar.
Jadi = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya.
Jadi = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas di bawahnya.
1
2
Halaman 290
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Ukuran Letak Data Berkelompok (Median, Kuartil, Desil dan Persentil)
Ukuran Letak dari data berkelompok memiliki konsep yang sama persis dengan median data berkelompok.
Ya!!!! Karena median adalah ukuran letak yang membagi data terurut menjadi dua bagian sama besar..
Median adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 2 bagian yang sama besar.
Nah, Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 4 bagian yang sama besar.
Sementara, Desil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 10 bagian yang sama besar.
Nah, Persentil adalah ukuran letak yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama besar.
Ukuran Letak untuk data berkelompok tersebut dapat disusun ke dalam sebuah konsep TRIK SUPERKILAT dan
LOGIKA PRAKTIS yang mudah dimengerti yang disusun dalam tabel di bawah ini:
Median
Ukuran Letak (Kuartil, Desil, dan Persentil) untuk data berkelompok, sebenarnya
memiliki konsep awal yang sama dengan konsep nilai Median data berkelompok.
Persamaan
TRIK
SUPERKILAT
= + (
Median
= + (
UL
Median
Kuartil
Desil
Persentil
Notasi
Membagi data
terurut menjadi
bagian yang
sama besar
=1
=4
= 10
= 100
1 buah UL
3 buah UL
9 buah UL
99 buah UL
()
(1 , 2 , 3 )
(1 , , 9 )
(1 , , 99 )
Banyaknya UL
= + (
)
Rumus Dasar
Perbedaan
(
)
(
)
(
)
(
)
Halaman 291
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
55 59
18
60 64
11
65 69
Jumlah
60
Frekuensi
( )
Nilai Tengah
( )
45 49
47
14
50 54
15
52
15
55 59
18
57
60 64
11
62
11
65 69
67
18
Jumlah
60
0
= 57 + ( ) 5
60
= 57 + 0
= 57
Mudah bukan?!
Halaman 292
Kelas modus adalah kelas interval dengan frekuensi tertinggi, yakni berada di kelas interval ke tiga.
Tepi bawah kelas modus ( = 55 0,5 = 54,5)
Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas interval sebelumnya ( = 18 15 = 3)
TRIK SUPERKILAT: kelas interval sebelumnya adalah kelas interval yang terletak di atas kelas modus.
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
55 59
18
60 64
11
65 69
Jumlah
60
= =
= =
= + (
)
+
3
= 54,5 + (
)5
3+7
3
= 54,5 + ( ) 5
10
= 54,5 + 1,5
= 56
Mudah bukan?!
Halaman 293
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
20 22
= 54,5 + (
)5
18
8
= 54,5 + ( ) 5
18
= 54,5 + 2,22
= 56,72
Mudah bukan?!
Halaman 294
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Halaman 295
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Halaman 296
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Frekuensi
( )
45 49
50 54
15
22
55 59
18
40
60 64
11
51
65 69
60
Jumlah
60
Halaman 297
Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk diagram (Histogram)
Untuk menyelesaikan soal dengan bentuk data diagram atau histogram, maka kita harus mengenali dulu label
pada sumbu X histogram tersebut. Secara umum ada 3 jenis histogram berdasarkan label pada sumbu X:
Kelas Interval
6
4
60-64
42
55-59
50-54
45-49
Berat (kg)
Berat (kg)
62
10
57
52
10
8
11
12
47
Banyak Siswa
40-44
Banyak Siswa
13
14
11
12
10
8
13
14
11
12
Banyak Siswa
13
14
Berat (kg)
Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut:
f
10
9
7
6
5
3
Nilai
Nilai
Nilai
135 139
140 144
145 149
150 154
155 159
160 164
Jumlah
3
5
7
10
9
6
40
3
8
15
25
34
40
10
10
Mudah bukan?!
Halaman 298
Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk diagram (Poligon)
Untuk menyelesaikan soal dengan bentuk data poligon frekuensi, maka kita harus mengenali dulu label pada
sumbu X. Secara umum label pada sumbu X pada poligon frekuensi adalah nilai tengah dari histogram.
Poligon Frekuensi
Titik tengah histogram
dihubungkan dengan garis
14
Banyak Siswa
12
10
8
6
4
2
62
57
52
47
42
Berat (kg)
Contoh Soal:
Berikut ini poligon frekuensi dari data berat badan siswa kelas XII A.
Frekuensi
9
6
5
4
3
32
37
42
47
52
57
Penyelesaian:
Ubah dulu poligon frekuensi menjadi data tabel distribusi frekuensi.
32+37
Frekuensi
Tepi antara 32 dan 37 adalah nilai tengah antara 32 dan 37 =
= 34,5
2
Nilai
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
6
5
4
3
32
37
42
47
52
3
9
6
5
4
3
57
6
6
= + (
) = 34,5 + (
) 5 = 34,5 + ( ) 5 = 34,5 + 3,33 = 37,83
+
6+3
9
Mudah bukan?!
Halaman 299
Menentukan ukuran pemusatan dan ukuran letak dari data berbentuk grafik (Ogive).
Ogive Positif
Ogive Negatif
Ogive Naik
Ogive Turun
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Frekuensi Kunulatif
Frekuensi Kunulatif
Untuk menyelesaikan soal dengan bentuk data ogive, maka kita harus mengenali dulu label pada sumbu X dan Y.
Secara umum label pada sumbu X pada ogive adalah nilai tepi bawah atau atas dari kelas interval.
Secara umum label pada sumbu X pada ogive adalah nilai frekuensi kumulatif.
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Berat (kg)
Berat (kg)
Contoh Soal:
Data nilai ulangan Matematika siswa kelas XIIB disajikan dalam bentuk ogive positif sebagai berikut:
40
35
20
10
4
0,5
Nilai
Nilai
1 20
21 40
41 60
61 80
81 100
Jumlah
35
20
10
4
0,5
Cara mencari
40=4
10 4 = 6
20 10 = 10
35 20 = 15
40 35 = 5
4
6
10
15
5
40
4
10
20
35
40
Nilai
Halaman 300
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/03/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Statistik (Ukuran Pemusatan atau Ukuran Letak) ini.
Halaman 301
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
= 10
7
1
36
= +
C. 49,5
1 + 2
7
4
40
= 49,5 +
10
4+3
D. 49,5
40
7
= 49,5 +
7
48
E. 49,5
7
H
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 302
6. 2.
Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau kombinasi.
Kaidah Pencacahan
Aturan Perkalian
Banyak cara memilih
unsur pertama
Faktorial
Perkalian Bilangan Urut
! = ( 1) ( 2) 3 2 1
Catatan: 1! = 1 dan 0! = 1
Permutasi
Kombinasi
Perhatikan Urutan
!
( )!
Catatan:
!
! ( )!
Catatan:
!
! ! !
Catatan: + +
Permutasi Siklis
Posisi Melingkar
= ( 1)!
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
Halaman 303
!
( )!
= ( 1) ( 2) ( + 1)
Rumus tersebut adalah pengembangan dari aturan perkalian dalam menyusun banyak unsur berbeda yang
bisa dibuat dari unsur.
Misalnya saja, menyusun 3 unsur berbeda dari 5 unsur yang diberikan.
Maka kita akan membuat 3 kotak sebagai berikut:
Pada kotak pertama bisa diisi 5 unsur.
Pada kotak kedua bisa diisi 4 unsur, karena 1 unsur sudah diisikan pada kotak pertama.
Pada kotak ketiga bisa diisi 3 unsur, karena 2 unsur sudah diisikan pada kotak pertama dan kedua.
Sehingga dari aturan perkalian diperoleh banyaknya cara menyusun 3 unsur berbeda dari 5 unsur adalah:
5 4 3 = 60 cara.
Dari sini jelas bahwa rumus permutasi 3 unsur berbeda dari 5 unsur adalah:
5 4 3 = perkalian mundur dimulai dari bilangan 5 sebanyak 3 faktor
Jadi bisa disimpulkan bahwa:
Halaman 304
!
! ( )!
Kombinasi adalah permutasi tanpa memperhatikan urutan obyek. Jadi, rumus kombinasi diperoleh dari permutasi unsur
dari unsur, namun karena hasil permutasi tersebut urutan tidak diperhatikan, maka dianggap hasil permutasi tersebut ada
unsur yang sama.
( )
( )
10 3
7 2
12 11 10
perkalian mundur 2 angka terakhir dari 15
= 220 cara (
)
123
perkalian maju 2 angka terdepan
Mudah bukan?!
Khusus untuk Kombinasi berlaku sifat berikut:
= ()
10 7
= 10 3 =
Jadi,
Halaman 305
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka boleh berulang adalah: 7 7 7 = 343 buah.
Contoh Soal 2:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka boleh berulang adalah: 6 7 7 = 294 buah.
Halaman 306
Contoh Soal 3:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan genap yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus genap maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 4 cara saja, yaitu diisi dengan angka 0, 2, 4, 6.
Angka puluhan : dapat dipilih 7 angka, yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah: 6 7 4 = 168 buah.
Contoh Soal 4:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan ganjil yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus ganjil maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 1, 3, 5.
Angka puluhan : dapat dipilih 7 angka, yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah: 6 7 3 = 126 buah.
Halaman 307
Contoh Soal 5:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 300 adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka lebih dari 300, maka terdapat aturan sebagai
berikut:
Angka ratusan : karena ada syarat harus lebih dari 300 maka angka ratusan hanya dapat dipilih
sebanyak 4 cara, yaitu diisi dengan angka 3, 4, 5, 6.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 300 adalah: 4 7 7 = 196 buah.
Contoh Soal 6:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 320 adalah .
Penyelesaian:
Bilangan lebih dari 320, artinya kita harus memecah menjadi dua bagian, yaitu:
- Bilangan ratusan dengan angka ratusan 3, yang bilangan puluhannya harus lebih dari 20.
- Bilangan ratusan dengan angka ratusan selain 3.
Untuk bilangan ratusan dengan angka ratusan 3, yang bilangan puluhannya harus lebih dari 20. maka
terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat dipilih sebanyak 1 cara saja, yaitu diisi angka 3 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 5 cara saja, yaitu dapat diisi dengan angka 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Untuk bilangan ratusan dengan angka ratusan selain 3, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 4, 5, dan 6 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah:
(1 5 7) + (3 7 7) = 35 + 147 = 182 buah.
Halaman 308
Contoh Soal 7:
Dari angka-angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 2,
3, 4, 5, 6, 7.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka puluhan.
Angka satuan : angka satuan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 3, 4,
5, 6, 7 saja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 7 6 5 = 210 buah.
Contoh Soal 8:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka puluhan.
Angka satuan : angka satuan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 3,
4, 5, 6 saja.
Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 6 6 5 = 180 buah.
Halaman 309
Contoh Soal 9:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan genap yang terdiri dari 3 angka dengan
tidak angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .
Penyelesaian:
Bilangan genap dan tersedia angka 0 (nol), artinya kita harus memecah menjadi dua bagian, yaitu:
- Bilangan genap dengan angka 0 (nol) berada di posisi angka satuan.
- Bilangan genap dengan angka genap selain 0 (nol) berada di posisi angka satuan.
Untuk bilangan genap dengan angka 0 (nol) berada di posisi angka satuan, maka terdapat aturan sebagai
berikut:
Angka satuan : karena angka satuan sudah pasti 0 (nol) maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 1 cara saja, yaitu diisi dengan angka 0 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih 6 angka, yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka puluhan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 0 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 1 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 2, 3,
4, 5, 6 saja.
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Untuk bilangan genap dengan angka genap selain 0 (nol) berada di posisi angka satuan, maka terdapat
aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena angka satuan sudah pasti angka bukan 0 (nol) maka angka satuan hanya
dapat dipilih sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 2, 4, 6 saja.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka satuan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 2 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan jangan lupa angka 0 tidak boleh berada di angka ratusan.
sehingga untuk angka ratusan dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu angka 1, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 2 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 1 yang digunakan sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
3, 4, 5, 6 saja.
Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan genap terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah:
(1 6 5) + (3 5 5) = 30 + 75 = 105 buah.
Halaman 310
Angka
Puluhan
Angka
Satuan
Jadi banyaknya bilangan ganjil terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 3 5 5 = 75 buah.
Halaman 311
Halaman 312
Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi dengan ada unsur yang sama.
Contoh Soal 1:
Berapa banyak cara menyusun kata berlainan dari kata MATEMATIKA?
Penyelesaian:
Elemen penyusun kata MATEMATIKA adalah M, A, T, E, M, A, T, I, K, A.
Maka banyaknya elemen adalah: = 10
Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Huruf M ada sebanyak 2 buah, jadi = 2.
- Huruf A ada sebanyak 3 buah, jadi = 3.
- Huruf T ada sebanyak 2 buah, jadi = 2.
Jadi banyaknya kata berbeda yang bisa disusun adalah:
10!
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
= 151.200 kata
10 (2,3,2) =
2! 3! 2!
2132121
Contoh Soal 2:
Dalam suatu rak buku terdapat 5 buku Biologi, dan 4 buku Matematika serta 1 buah buku Fisika. Bukubuku tersebut akan disusun dengan ditumpuk dari bawah ke atas. Ada berapa banyak cara berbeda dalam
menyusun buku tersebut?
Penyelesaian:
Elemen penyusun ada 5 buku Biologi, 4 buku Matematika, serta 1 buah buku Fisika.
Maka banyaknya elemen adalah: = 10
Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Buku Biologi ada sebanyak 5 buah, jadi = 5.
- Buku Matematika ada sebanyak 4 buah, jadi = 4.
Jadi banyaknya susunan berbeda dari buku yang bisa disusun adalah:
10!
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
= 1.260 cara
10 (5,4) =
5! 4!
543214321
Contoh Soal 3:
Ada 3 bendera merah, 1 bendera biru, dan 1 bendera hijau. Bendera-bendera tersebut akan digantung
secara vertikal, maka ada berapa banyak cara menyusun bendera tersebut secara berbeda?
Penyelesaian:
Elemen penyusun ada 3 bendera merah, 1 bendera biru, dan 1 bendera hijau.
Maka banyaknya elemen adalah: = 5
Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Bendera merah ada sebanyak 3 buah, jadi = 3.
Jadi banyaknya susunan berbeda dari bendera yang bisa disusun adalah:
5! 5 4 3 2 1
=
= 20 cara
5 (3) =
3!
321
Halaman 313
Contoh Soal 2:
Berapa cara 10 orang dapat duduk mengelilingi meja bundar apabila ada 2 orang yang harus duduk secara
berdekatan?
Penyelesaian:
Karena ada 2 orang harus duduk berdekatan, berarti 2 orang ini kita anggap menjadi satu kesatuan.
Sementara banyak cara menyusun 2 orang yang duduk saling berdekatan sebanyak 2!.
Nah, karena 2 orang dianggap menjadi satu, maka dari total 10 orang kini tinggal 9 orang yang akan diatur
duduk secara melingkar.
Mengatur 9 orang duduk secara melingkar, = 9.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.
= (9 1)! = 8!
Jadi banyaknya cara menyusun 10 orang duduk melingkar apabila ada 2 orang yang harus duduk bersebelahan:
= 2! = 8! 2! = 8 7 6 5 4 3 2 1 2 1 = 80.640 cara
Contoh Soal 3:
Ada 4 orang siswa kelas X, 3 orang siswa kelas XI, dan 2 orang siswa kelas XII akan berunding duduk
mengelilingi meja bundar. Berapa banyak cara duduk apabila siswa satu kelas harus duduk bersebelahan.
Penyelesaian:
Nah, yang ditanyakan oleh soal adalah banyak cara menyusun 3 kelompok kelas yang akan diatur duduk secara
melingkar.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.
= (3 1)! = 2!
Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas X adalah sebanyak 4 4 = 4!.
Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas XI adalah sebanyak 3 3 = 3!.
Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas XII adalah sebanyak 2 2 = 2!.
Jadi banyaknya cara menyusun siswa duduk melingkar apabila ada siswa satu kelas harus duduk bersebelahan:
= 4! 3! 2! = 2! 4! 3! 2! = 576 cara
Halaman 314
( )
( )
7 kombinasi 4, bisa diartikan perkalian 4 angka terakhir dari 7 dibagi perkalian 4 angka awal.
7654
= 35
7 4 =
4321
Contoh Soal 2:
Ada 12 orang siswa yang telah mendaftar, akan dipilih 3 orang untuk menjadi pengurus OSIS. Ada berapa
banyak cara menyusun pengurus OSIS tersebut?
Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan kombinasi karena urutan posisi jabatan pengurus
tidak diperhatikan.
Sehingga = .
Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 3 orang dari keseluruhan 12 orang secara permutasi.
Dua belas orang disusun secara permutasi sebanyak 3 orang.
12!
12!
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
=
=
12 3 =
(12 3)! 3! 9! 3!
987654321321
12 11 10
=
321
= 220
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
12 kombinasi 3, bisa diartikan perkalian 3 angka terakhir dari 12 dibagi perkalian 3 angka awal.
12 11 10
= 1320
12 3 =
321
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/03/smart-solution-un-matematika-sma-2013_31.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Kaidah Pencacahan (Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi) ini.
Halaman 315
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Bilangan terdiri dari 4 angka disusun dari angka-angka 1, 2, 3, 5, 6, dan 7. Banyak susunan bilangan
dengan angka-angka yang berlainan (angka-angkanya tidak boleh berulang) adalah ....
A. 20
Permutasi 4 angka dari 6 angka:
6!
6! 6 5 4 3 2 1
B. 40
64 =
= =
= 6 5 4 3 = 360
(6
4)!
2!
21
C. 80
D. 120
E. 360
Bisa juga dikerjakan dengan menggunakan aturan perkalian,
banyaknya bilangan berbeda yang bisa dibentuk adalah:
= 6 5 4 3 = 360 bilangan
2.
Banyak susunan kata yang dpat dibentuk dari kata WIYATA adalah ....
A. 360 kata
Permutasi 6 unsur dari dengan ada 2 unsur yang sama, yakni huruf A:
B. 180 kata
6! 6 5 4 3 2 1
=
= 360 kata
C. 90 kata
2!
21
D. 60 kata
E. 30 kata
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 316
6. 3.
Peluang Kejadian
Ruang Sampel
Banyaknya Kejadian
()
()
Peluang Kejadian
banyak kejadian dibagi banyak ruang sampel
() =
()
()
0 () 1
mustahil
pasti
Frekuensi Harapan
banyak kejadian dalam kali percobaan
() = ()
Halaman 317
Peluang
Kejadian Majemuk
Peluang Gabungan Dua Kejadian
( ) = () + () ( )
catatan:
(|) =
( )
()
(|) =
( )
()
Halaman 318
Cara menyusun ruang sampel ada berbagai macam cara, diantaranya adalah:
-
diagram pohon
tabel
mendaftar anggota
Contoh:
Menyusun ruang sampel untuk percobaan pelemparan dua dadu.
Menggunakan tabel.
Dadu 2
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Dadu 1
Dadu 2
Hasilnya
1
2
3
4
5
6
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
1
2
3
4
5
6
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
1
2
3
4
5
6
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
1
2
3
4
5
6
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
1
2
3
4
5
6
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
1
2
3
4
5
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Awal
4
Halaman 319
(A,A)
(A,G)
(G,A)
(G,G)
Koin 1
Dadu 2
Hasilnya
(A,A)
(A,G)
(G,A)
(G,G)
Awal
Menyusun ruang sampel untuk satu set kartu bridge atau kartu remi.
Dalam satu set kartu bridge atau kartu remi terdapat 52 kartu (tanpa kartu joker).
Halaman 320
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menemukan Kejadian Tertentu pada Ruang Sampel Pelemparan Beberapa Koin.
Contoh Soal:
Dalam pelemparan dua koin tentukan peluang paling banyak muncul satu angka!
Penyelesaian:
Nah, kejadian paling sedikit muncul satu angka bisa diartikan sebagai berikut:
-
(A,A)
(A,G)
(G,A)
(G,G)
Koin 1
1
2
3
4
1
3
1
4
Nah,ternyata TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun banyak kejadian tertentu pada
pelemparan beberapa koin adalah menggunakan bilangan segitiga pascal atau di SMA dikenal sebagai konsep
binomial newton, yang tentunya sudah kita kuasai.
Contoh TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:
Ruang sampel pada pelemparan 3 koin secara praktis bisa dinyatakan dalam penjabaran bentuk aljabar berikut:
( + )3 = 3 + 32 + 3 2 + 3
1 kejadian muncul 3 angka,
3 kejadian muncul 2 angka dan 1 gambar,
Halaman 321
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Jumlah Dua Mata Dadu pada Ruang Sampel Pelemparan Dua Dadu.
Contoh Soal:
Pada pelemparan dua dadu secara bersama-sama, tentukan peluang munculnya dua dadu berjumlah 9!
Penyelesaian:
() = 36
= kejadian muncul dua dadu berjumlah 9
= {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}
() = 4
Maka peluang kejadian muncul dua dadu berjumlah 9 adalah:
()
4
() =
=
() 36
Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Menghafal banyak kejadian jumlah angka pada pelemparan dua mata dadu:
Jumlah angka pada dua dadu
Banyaknya kejadian
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
5
9
4
10
3
11
2
12
1
Nah, sekarang coba perhatikan dengan jeli tabel dari ruang sampel pelemparan dua dadu berikut:
Dadu 2
Jumlah Dua
Mata Dadu
Dadu 1
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
10
11
12
1+1
1+2
1+3
1+4
1+5
1+6
2+6
3+6
4+6
5+6
6+6
2+1
2+1
2+1
2+4
2+5
3+5
4+5
5+5
6+5
3+1
3+1
3+3
3+4
4+4
5+4
6+4
4+1
4+2
4+3
5+3
6+3
5+1
5+2
6+2
Kejadian
yang
mungkin
terjadi
6+1
Banyaknya
Kejadian
Jadi kesimpulan TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS adalah sebagai berikut:
Jumlah terkecil dua mata dadu adalah 2 dan jumlah terbesar adalah 12.
Jumlah angka pada dua dadu
Banyaknya kejadian
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
Halaman 322
7
6
8
5
9
4
10 11 12
3
2
1
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Pengambilan Beberapa Kelereng di dalam Sebuah Kotak.
Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)
Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/04/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Peluang Kejadian ini.
Halaman 323
Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1.
Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama satu kali. Peluang muncul mata dadu berjumlah 5 atau 7
adalah ....
1
A.
1
2
3
4
5
6
S = kejadian melempar dua mata dadu
9
1
1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
n(S) = 36
1
2
2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
B.
3
3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
A = kejadian muncul mata dadu 5
6
4
4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
n(A) = 4
5
5
5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
C.
6
6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6
B = kejadian muncul mata dadu 7
18
n(B) = 6
2
D.
Peluang muncul mata dadu berjumlah 5 atau 7:
3
( ) = () + ()
5
() ()
E.
=
+
9
() ()
4
6
+
36 36
10
=
36
5
=
18
=
:
Menghafal banyak kejadian jumlah angka pada pelemparan dua mata dadu:
Jumlah angka pada dua dadu
Banyaknya kejadian
2.
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
5
9
4
10
3
11
2
12
1
Dalam kotak terdapat 3 kelereng merah dan 4 kelereng putih, kemudian diambil 3 kelereng sekaligus
secara acak. Peluang terambil paling sedikit 2 kelereng putih adalah ....
3
S = kejadian mengambil 3 kelereng sekaligus dari 7 kelereng
A.
7!
765
35 n(S) = 7 C3 =
=
= 35
(7 3)! 3! 3 2 1
4
B.
35 A = kejadian terambil 2 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus
4!
3!
43 3
7
n(A) = 4 C2 3 C1 =
=
= 18
C.
(4 2)! 2! (3 1)! 1! 2 1 1
35
dari pengambilan 3 kelereng sekaligus
12 B = kejadian terambil 34!kelereng putih
3!
D.
35 n(B) = 4 C3 3 C0 = (4 3)! 3! (3 0)! 0! = 4 1 = 4
22 Peluang terambil paling sedikit 2 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus:
E.
() () 18 4
22
35
( ) = () + () =
()
()
35
35
35
Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.
Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.
Pak Anang.
Halaman 324