Professional Documents
Culture Documents
Serik
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua Hama dan Penyakit I
(Tryptic Soy Agar) dan BHIA (Brain Heart iron Agar). Median i
ni dilar tkan dengan aquades dadihomogen datas hot plate d n Stirr r lal
di a t
oclave nt k eng indari terjad nya kont mi asi kemudian ditua g keda am cawan
et i sebany k 20 ml da tabung
eaks seba yak 10 ml. enuangamedi tumbuh dilaku
an di aminay flo untuk ence
ah agar mdia tumbu y ng di uang dak t rkontamiasi
egan d nia lua . Setela i u, dila ukan enuan
an i aw n pe ri da am lamnar fl
ow , m dia dituangsebanya 20 ml pada cawan
petri an 10
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Isolasi Bakteri
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu d
ari lingkungannya seperti yang terdapat pada organ organisme (ikan), sehingga diperol
eh kultur murni atau biakan murni bakteri. Mengisolasi bakteri dilakukan di dalam lamin
ary flow secara aseptik dan teliti . Teknik isolasi bakteri terdiri dari 2 yaitu teknik ulas da
n teknik gores, untuk ikan yang masih larva digunakan teknik ulas yaitu dengan mengge
rus larva tersebut hingga halus menambahkan pengencer berupa aquades 2 ml, hasil d
ari campuran tersebut diambil menggunakan pipet kemudian dimasukkan ke dalam me
dia tumbuh lalu diulas secara merata.
Pada ikan Mas menggunakan teknik gores. Bakteri diisolasi menggunakan jarum i
nokulum (ose) yang terlebih dahulu dipanaskan di api bunsen, hal ini dilakukan agar tid
ak terjadi kontaminasi bakteri dari udara. Jarum ose yang telah dipanaskan lalu ditusuk
kan ke organ target yang di duga mengandung pathogen dan selanjutnya digoreskan k
epermukaan media BHIA secara zig-zag dan hati-hati. Setelah proses isolasi bakteri sel
esai, maka media tumbuh tersebut dimasukkan ke dalam ikubator dengan suhu 27 0C
30 0C dan diinkubasi selama 24 48 jam.
b. Pemurnian Bakteri
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal. Pemurnian dilakukan dari isolasi bakteri yang telah diinkubasi selama 2
4 28 jam, bakteri yang telah diinkubasi biasanya terdiri dari beberapa koloni bakteri. S
ehingga diperlukan pemurnian bakteri secara aseptik agar kita hanya memperoleh satu
jenis bakteri saja didalam media tumbuh tersebut
Banyak kesulitan yang dihadapi dalam mengidentifikasi bakteri karena pengguna
an sediaan bakteri yang tidak murni sejak awal kegiatan isolasi dan identifikasi bakteri d
ilakukan. Sebelum organisme dapat diidentifikasi, bakteri tersebut harus dipersiapkan te
rlebih dahulu dalam keadaan murni (kultur murni). Hal ini berarti bahwa bakteri yang tu
mbuh berasal dari satu induk. Jika ada 2 organisme atau lebih yang tumbuh pada medi
a kultur, satu dari 4 kemungkinan dapat terjadi:
1). Setiap organisme tumbuh secara independen.
2). Satu jenis bakteri mungkin memproduksi substansi yang menunjang pertumbuhan bakt
eri lainnya (sinergi),
3) Satu jenis bakteri menghasilkan substansi yang menghambat perkembangan bakteri lain
nya,
4) Satu jenis bakteri dapat tumbuh lebih cepat dari lainnya dan menghambat bakteri lainny
a terhadap beberapa elemen penting dalam suplai makanan.
Pemurnian dilakukan dengan 4 goresan, bakteri diambil dari media tumbuh BHIA secar
a aseptik dan digoreskan pada media kultur murni BHIA, setelah goresan pertama sele
sai, lalu jarum ose dipanaskan dan setelah dingin dilakukan goresan kedua, dari goresa
n kedua ke goresan ketiga tidak perlu memanaskan jarum ose, hal ini dimaksudkan jum
lah koloni bakteri dari goresan kedua sudah mulai sedikit, sedangkan goresan keempat
terpisah dari goresan 1, 2 dan 3. Setelah kultur murni selesai, bakteri tersebut diinkubas
i dengan suhu 270C 30 0C selama 24 28 jam di inkubator.
Proses p
em
rnian bakteri ini dilak
kan unuk mndapatkan koloni bakter yang b nar-benamurn
i. Untuk akteri Aero onas hydrophila mempunyai karakte
Tabel 5. Karasteristik Aeromonas hydrophila
KARAKTERISTIK
Aeromonas hydrophila
- (+)
2. Maltose
+
3. Sucrose
(+) 4. Phenylalanine diaminase
Oksidase
+
Christensens urea
- (+)
Simmons Citrate
(+) Motility
+
Arginine dihydrolase
+
Lysin decarboxylase
- (+)
Ornithin decarboxylase
Sumber : Marvin L. Speck, 1977
c. Uji Lanjut/uji biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk dapat mengidentifikasi bakteri yang menyerang ikan, se
lain dengan melihat bentuk dan warna koloni bakteri.
1) Pewarnaan gram
Tujuan dari pe
i ad ti aknya en im oksidse pada b kteri t rsebu. jika ertas oks dase erwa na ir
u makauji oksi
3) Media MIO
Uji MIO terdiri terdiri dari motil, indol dan ornithin. dilihat perubahan yang terjadi. Apabila
biakan bakteri menyebar dari garis tusukan maka motil positive, sedangkan apabila terj
adi perubahan warna menjadi ungu maka ornithin positive dan apabila terjadi cincin mer
ah setelah pemberian larutan kovaks maka indol positive.
4) Media Lysine decarboxilase
Media LIA terdiri dari goresan miring/slant (diaminase) dan tusukan lurus/butt (
decarboxylase), Jika terjadi perubahan warna pada slant dan butt menjadi ungu t
ua maka uji LIA ini positif, dan apabila tidak terjadi perubahan warna maka pe
mbacaannya negative. Media akan berubah warna menjadi hitam apabila bakteri
yang diuji mampu menghasilkan gas (H2S).
5) Media Urease
a. Dalam setiap kegiatan pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat setiap m
elakukan kegiatan harus memenuhi prosedur di antar
anya Menggunakan masker, Handscool, dan baju laboratorium, namun terkadang hal in
i di abaikan, setiap melakukan kegiatan di Laboratorium seharusnya memenuhi segala
bentuk prosedur yang ada agar tidak terjadi kontaminasi silang pada saat pengujian ba
kteri.
b. Hendaknya selalu menjaga mutu dan kesterilan media uji( baik media agar maupun med
ia cair ), alat, serta keadaan ruangan dari kontaminasi luar sehingga tidak terjadi kesala
han dalam mengidentifikasi bakteri pada waktu pembacaan hasil pengujian.
c. Sebaiknya pada waktu kegiatan pemeriksaan bakteri, tidak menggunakan AC untuk me
minimalisir terjadinya kontaminasi silang terhadap manusia, sebab kontaminasi dalam j
umlah yang besar akan memberikan efek terhadap kesehatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawathy.1999, identifikasi penyakit.
Alifuddin, 1993,kultur murni,
Anonim, 1992. http://id.wikipedia.org/wiki/Perikanan.
Austin, B. dan Dawn. 1993. 9http://id.wikipedia.com/go).
Buller, N.B., 2004. Bacterial from fish and other aquatic animals : A practical identificatio
n manual. Cabi Pub. Massachusetts, USA
Craig , 2007. Directorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Kementrian Kelautan dan Peri
kanan. (http://id.wikipedia.com/go),
Fulton, MacDonald. 2003, aeromonas hydrophila.
Hadioetomo, Rat
na Siri 1 93. M
Heru dan Agus. 1996 penyakit Aeromonas hydrophila.
Marvin,L.Speck . 1976 , klasifikasi Aeromonas hidrophila.
Taupik dan Bastian. 2003. Aeromonas hidrophila.
Yuasa, Kei, dkk. 2003. Pandungan Diagnosa Penyakit Ikan. (www.lintasberita.com/go)