Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Anisa Ayu Kharismasari
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
2015
PERUSAHAAN
GARUDA
Costumer
Penjelasa
Employee
n Misi :
Public Image
Costum
: Memberikan kepuasan pada pengguna jasa yang terpadu
Self Concept
er
Philosophy
Employ
: Membentuk SDM yang berkompetensi tinggi
Profit
Public
: Tidak dicantumkan dalam misi
Technology
Image
Market
Self
Product or service
Concept
Philoso
: Pengelolaan secara profesional didukung oleh SDM
phy
berkompetensi
Survival, Growth and Profit : Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk
memingkatkan keutungan
Marke
t
: Target pasar di domestic
Product or service : Melaksanakan usaha jasa angkutan udara
MISI
E. TUJUAN
F. ANALISIS TUJUAN JANGKA PANJANG
1. Menuju Maskapai dengan Standar Layanan Kelas Dunia. Dengan konsep layanan
FaktorFaktor
Contoh
a. Lingkungan
Makro
1.
Ekonomi
2.
Sosial
Politik
4.
3.
penerbangan di Indonesia.
Teknologi
di tahun-tahun mendatang.
5.
Ekologi
bisnisnya.
6.
Internasional
CO2.
b. Lingkungan
Industri
1.
Entry
Barrier
2.
Buyers
besar.
internasional.
3.
Supplier
4.
Product
substitute
5.
Competitive
and
new
entrants
c. Lingkungan
Operasi
1.
Competitor
penerbanganlow cost.
2.
Creditor
3.
Customer
4.
Labor
5.
Supplier
Price
Service
GAR
High
UDA
Pric
AI
e/
SRIWIJAY A
Technolo
A
SIA
gy
AIR
1. Aktivitas Pendukung
a) Administrasi Umum
Sektor transportasi dan komunikasi tumbuh sebesar 10% di tahun 2012. Garuda
berpeluang menjadi bagian penting dari emerging economies yang akan menjadi alternatif
pertumbuhan ekonomi dunia pada saat ekonomi Amerika Serikat dan Uni Eropa masih
terus dibayangi krisis.
Dari sisi produk, perbaikan terutama terjadi untuk segmen penumpang premium dimana
Perusahaan memperkenalkan premium check in, one stop services untuk kelas premium
demi mempertahankan loyalitas penumpang premium.
Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan transformasi bisnis dan restrukturisasi
Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan operasional,
membangun kembali kekuatan keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam
menyelesaikan restrukturisasi utang, termasuk hutang sewa pembiayaan dengan European
Export Credit Agency (ECA).
Melakukan optimalisasi pemanfaatan Integrated Operation Control System (IOCS) untuk
meningkatkan operational excellence di operation management yang meliputi rotasi
penerbangan dan pengelolaan penjadwalan awak pesawat.
Pengelolaan talent yang akan memastikan tersedianya para pemimpin perusahaan di masa
depan
Budaya Perusahaan yang akan mendorong terciptanya working environment yang
kondusif yang pada akhirnya akan mendorong kinerja terbaik dan berkelanjutan
Meningkatkan dan mengembangkan peran people manager yang mampu menjadi mentor
dan coacher yang kompeten sehingga pegawai dapat mengembangkan kompetensinya serta
terjaga produktivitas dan kinerjanya.
c)
d)
2.
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin
crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per tahunnya.Padahal di
tahun 2015 nanti Indonesia akan memasuki ASEAN Open Sky, tentunya hal ini harus
diwaspadai jangan sampai pasar Garuda direbut oleh pasar negara lain.
Pengembangan Teknologi
Implementasi sistem aplikasi tarif penerbangan New Fare Management System (FMS) agar
dapat lebih terintegrasi dengan Global Distribution System di seluruh dunia.
Implementasi Knowledge Management System dan e-Learning Management System agar
terjadi efisiensi biaya training pegawai terutama training untuk awak pesawat.
Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem Back Office (ERP).
Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem, peningkatan
kualitas data dan business proses agar proses pengadaan lebih cepat, akurat dan transparan.
Memulai pelaksanaan Implementasi sistem perawatan pesawat (IntegratedMaintenance
and Engineering IT) untuk peningkatan operational excellence di bidangpengelolaan dan
perawatan teknis pesawat.
Mempersiapkan Rekrutmen IT yang diperlukan untuk bergabung dengan SkyTeam, dan
salah satunya adalah Information Security Policy. Karena anggota SkyTeam membutuhkan
kepastian bahwa Perusahaan akan menjaga data anggota SkyTeam untuk tidak
disalahgunakan.
Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk perbaikan fitur di versi
sebelumnya. New IBE akan semakin memudahkan customer untuk dapat terbang
menggunakan Garuda Indonesia.
Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankanbisnis sehingga
apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaanakan terganggu.
Pembelian
Pembelian 11 pesawat Airbus A330-300 dengan Airbus IndustrieKesebelas pesawat A330300 tersebut secara bertahap akan bergabung dengan armada Garuda Indonesia mulai tahun
2013 hingga 2017.
Pembelian Simulator Boeing 737-800, Airbus 320 dan CRJ1000
Pembelian 25 unit pesawat A320-200 sebagai kelanjutan dari Purchase Agreement antara
Garuda Indonesia dan Airbus Industries
Pembelian Pesawat type CRJ1000 Nextgen antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
dengan Bombardier.
Aktivitas Primer
a) Procurement/ Pengadaan logistik dalam perusahaan
Garuda Indonesia telah sampai pada fase Procurement Excellence, dimana SupplyChain
Management secara menyeluruh melibatkan berbagai aspek seperti source quality & risk,
suppliers cost driver, serta customer focus.
Perusahaan membangun sistem pengadaan yang sesuai dengan world class bestpractice.
Ruang lingkup dari sistem pengadaannya sendiri adalahkebijakan/prosedur, organisasi, dan
teknologi informasi.
Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem Back Office (ERP).
Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem, peningkatan
kualitas data dan proses bisnis agar proses pengadaan lebih cepat, akurat dan transparan
Dalam hal organisasi pengadaan, Perusahaan menggunakan konsep desentralisasi
(penyebaran) guna percepatan pemenuhan kebutuhan operasional di seluruh Indonesia dan
luar negeri
b) Operasi
Penerapan strategi yang menyeluruh dimulai tahun 2012 demi adanya perbaikan
di beberapa indikator operasional seperti utilisasi pesawat, produktivitas awak kokpit serta
efisiensi biaya. Secara umum, program efisiensi dilakukan adalah melalui penerapan
Economical Tanking, optimalisasi penggunaan Ground Power Unit (GPU), Flight Fuel
Conservation, Centralized Flight Planning, Crew Transport dan Zero Flight Time Training.
b) Pelayanan
c) Pemasaran dan Penjualan
Perusahaan menyadari perlunya upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan brand
awareness dari masyarakat internasional terhadap Garuda Indonesia. Untukitu, kerja sama
dengan Liverpool Football Club dilakukan di tahun 2012.
Garuda Indonesia berupaya untuk meningkatkan kualitas dari Internet BookingEngine-nya
sehingga kontribusi penjualan tiket secara langsung (direct) kepadapenumpang dapat
ditingkatkan.
Perusahaan memfokuskan peningkatan penjualan berdasarkan segmentasi pasar yang telah
diidentifikasikan sebelumnya. Perusahaan melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong
penjualan dari berbagai segmen ini, termasuk penjualan dari segmen GFF (Garuda
Frequent Flyer), corporate account, komunitas dan masyarakat umum.
Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk
mengembangkan segmen di masa datang.
Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar lebih mendekatkan
perusahaan dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan kepda
masyarakat seiring dengan semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya media
sosial.
J. ANALISIS SWOT
Strengths
1. Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan
cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
2. Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per tahunnya.
3. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis
sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
Opportunities
1. Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 6%, dengan laju inflasi
terjaga pada tingkat 4,5 1% sesuai proyeksi Bank Indonesia maka pendapatan per
kapita rakyat Indonesia akan tetap meningkat. Hal ini akan memberikan pengaruh
terhadap peningkatan jasa penerbangan, dan memberikan kondisi yang kondusif bagi
maskapai penerbangan untuk melanjutkan pertumbuhannya di tahun 2013.
2. Jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka
Perusahaan akan dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang.
3. Di pasar internasional, perusahaan memiliki potensi peningkatan yang besar. Potensi di
pasar international juga akan semakin kuat bila perusahaan bergabung ke aliansi
global.
Threats
1. Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhi pengadaan rute ke
tempat tersebut.
2. Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan pesawat terbang.
3. Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional cenderung meningkat seiring
dengan penambahan kapasitas operator low cost carrier baik untuk rute domestik
maupun internasional serta penerapan ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara
bertahap.
4. Modal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industri penerbangan.
5. Kreditor industri penerbangan meminjamkan dana dalam jumlah besar dan rata-rata
dalam bentuk hutang jangka panjang.
K. TIPE STRATEGI
1. Integration Strategies
a) Forward Integration
b) Backward Integration
Pada tanggal 26 April 2002, Garuda Indonesia mendirikan PT. Garuda Maintenance
Facility Aero Asia.PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia bergerak dalam bidang
usaha jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang termasuk mesin dan
komponennya.Garuda Indonesia bermaksud memperoleh keuntungan yang lebih dengan
memiliki penyelenggara jasa perbaikan dan perawatan pesawat terbang termasuk mesin
dan komponennya sendiri.
c) Horizontal Integration
2. Intensives Strategies
Existing
Business
New Business
Market
Penetration
Product Development
Existing
Anggota dari
G
PT Garuda Maintenance
Market
Aliansi
lobal Facility Aero
SkyTeam
Asia (GMFAA)
New Market
Market
Development
PT Citilink
Indonesia
Diversification
PT Aero Wisata
(Aerowisata)
PT Abacus Distribution
Systems
Indonesia (Abacus DSI)
PT Aero Systems
Indonesia (Asyst)
a) Market Penetration
Garuda telah melakukan penetarasi terhadap pasar pasar domestik dan intenasional
untuk memperluas pasar yang telah di targetkan. Sebagai contoh :
Di pasar domestik Garuda mencanangkan untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar
full services carrier di Indonesia. Perusahaan saat ini merupakan satu-satunya
maskapaipenerbangan kelas premium di pasar domestik.Strategi yang diambil adalah
memperkuat posisi di kelas premium ini melalui peningkatan kualitas layanan. Di sisi lain,
mengingat pasar domestik saat ini sangat dikuasai oleh pesaing Low Cost Carrier (LCC), maka
hal tersebut mengharuskan Garuda Indonesia juga memperbesar pasar. Dalam hal ini, strategi
yang diambil adalah melalui pengembangan Penerbangan Sub-100 Seater yang khusus
menggunakan pesawat regional jet.
2. Masuknya Garuda sebagai anggota dari Aliansi Global SkyTeam
b) Market Development
Garuda telah melakukan market development.Ini terbukti dari pada tahun 2012,
Perusahaan merencanakan pengembangan usaha dengan memfokuskan pemenuhan
keanggotaan Garuda Indonesia sebagai anggota Aliansi Global. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan pasar serta menjawab tantangan terhadap kecenderungan harga bahan bakar
yang akan tetap tinggi, dan semakin meningkatnya persaingan dalam industri penerbangan.
Sehingga dengan hal ini Garuda mencoba mengmbangkan pasar menjadi lebih luas lagi.
Selain itu untuk memenuhi pasar low cost carrier, Garuda akan mengisi pasar ini melalui
Citilink. Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa mandiri dan
menguntungkan. Dalam hal ini, strategi yang dijalankan untuk pengembangan Citilink pada
Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
c) Product Development
Pada tanggal 26 April 2002, Garuda Indonesia juga mendirikan PT. Garuda
Maintenance Facility Aero Asia yang bergerak dalam bidang usaha jasa perbaikan dan
perawatan pesawat terbang termasuk mesin dan komponennya.Garuda Indonesia bermaksud
memperoleh keuntungan yang lebih dengan memiliki penyelenggara jasa perbaikan dan
perawatan pesawat terbang termasuk mesin dan komponennya sendiri.
3. Diversification Strategies
Garuda Indonesia
Related
Unrelated
PT Garuda
PT Abacus
PT
PT
Citi
PT Aero
Aero
link
Maintenance
Wisata
Distribution
Systems
Ind
one
Facility Aero
(Aerowisat
Systems
Indones
sia
Asia
a)
Indonesia
ia (Asyst)
Strategi diversifikasi dilakukan Garuda dengan membuka 5 Entitas anak perusahaan
yang berfokus pada produk/jasa pendukung bisnis Perusahaan induk yaitu, PT Aero Wisata,
PT Abacus Distribution Systems Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT
Aero Systems Indonesia dan PT Citilink Indonesia.
a) Related Strategies
1. PT Citilink Indonesia
PT Citilink Indonesia didirikan berdasarkan akta No. 01 tanggal 6 Januari 2009 dari
Arikanti Natakusumah S.H., notaris di Jakarta.
Bidang Usaha: Citilink menjalankan usaha di bidang jasa angkutan udara niaga
berbiaya murah (low cost) dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
(Garuda) untuk menghasilkan barang dan jasa. Citilink ini mendapat investasi 5 unit
pesawat Boeing 737-300 dan aset-aset lainnya dari Garuda Indonesia. Disamping itu
terhadap pesawat Airbus A320-200 yang disewa Garuda Indonesia dilakukan sub-lease ke
Citilink. Investasi yang besar pada Citilink ini akan membuat perusahaan ini lebih siap
bersaing dan memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan usaha di masa
mendatang.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia didirikan pada tanggal 26 April 2002
Bidang Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa perbaikan dan perawatan pesawat
terbang termasuk engine dan komponennya. Tujuannya demi memupuk keuntungan bagi
Garuda Indonesia dengan menyelenggarakan jasa perbaikan dan perawatan pesawat
terbang termasuk engine dan komponennya tersebut.
b) Unrelated Strategies
Bidang Usaha: Bergerak pada bidang usaha jasa Industri pariwisata dan hospitality,
antara lain perhotelan, jasa boga, transportasi darat dan keagenan serta tours & travel.
Bidang Usaha: Ruang lingkup kegiatan Aero Systems Indonesia meliputi bidang jasa
konsultasi dan rekayasa sistem teknologi informasi serta jasa pemeliharaan bagi
perusahaan penerbangan maupun industri lain.
PT Garuda Indonesia menggunakan strategi global. Hal ini dapat dilihat dari ekspansi
yang dilakukan melalui penambahan rute dan frekuensi penerbangan secara bertahap,
pengoperasian pesawat-pesawat baru, program efisiensi perusahaan serta peningkatan utilisasi
aset, telah memberikan hasil kinerja yang signifikan, baik dalam aspek finansial maupun
kinerja operasional. Berbagai pencapaian di tahun 2012 disertai peningkatan layanan
Garuda Indonesia Experience semakin mengukuhkan langkah Garuda Indonesia sebagai
maskapai pembawa bendera bangsa dan menjadi Global Player yang memiliki proses,
teknologi, dan sumber daya manusia kelas dunia. Dengan konsep layanan GarudaIndonesia
Experience dan standar layanan di seluruh customers touch points, GarudaIndonesia secara
konsisten terus meningkatkan standar layanan untuk menjadi maskapai dengan layanan kelas
dunia.
Denpasar ke Haneda
Jakarta ke Taipei
Garuda Indonesia ditetapkan sebagai The Best International Airline oleh Roy
Morgan, lembaga riset internasional independen yang telah beroperasi selama 70 tah
un dan berkedudukan di Australia. Penetapanini didasarkan pada hasil riset terhadap
produk dan layanan perusahaan penerbangan dunia yang dilakukan bulan Februari 20
11 hingga Januari 2012 oleh Roy Morgan terhadap 3943 responden yang 91% di
antaranya menyatakan very satisfied terhadap layanan Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia meraih annual report award berskala internasional dari League
ofAmerican Communications Professionals(LACP) yang berpusat di SanDiego,
Amerika Serikat. Annual Report 2011 Garuda Indonesia bertema Ready forthe Next
Journeydalam ajang2010/2011 Vision Awards Annual Report
Strategi yang digunakan Garuda Indonesia, seperti Garuda Indonesia dan Shell
tanggal 30 Maret 2012 untuk mendukung mobilitas karyawan Shell baik perjalanan
dinas maupun perjalanan pribadi karyawan beserta keluarga. Melalui kerja sama ini, Shell
menunjuk Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai penerbangan resminya sehingga
seluruh karyawan baik di Indonesia maupun di luar negeri dapat menggunakan penerbangan
Garuda Indonesia pada rute domestik maupun internasional dengan harga dan layanan khusus
berupa special net corporate fare,priority reservation, dan kemudahan pembukuan group.
Dengan strategi kerja sama yang dilakukan Garuda Indonesia untuk bersaing di pasar
internasional membuat Garuda Indonesia memiliki keunggulan bersaing dibandingkan
dengan maskapai penerbangan lain dalam pasar internasional. Layanan yang diberikan oleh
Garuda Indonesia terus dilakukannya perbaikan agar terciptanya kepuasan terhadap
pelanggan Garuda Indonesia, sehingga pelanggan tetap loyal terhadap maskapai penerbangan
Garuda Indonesia.
1. Identifikasi Aspek SDM Garuda
Sebagai input dari Pengelolaan SDM adalah proses talent acquisition baik dari dalam
organisasi (juga meliputi anak perusahaan) maupun dari luar untuk menjamin kesinambungan
kepemimpinan jangka panjang sesuai dengan perkembangan bisnis dan untuk mengantisipasi
kebutuhan bisnis ke depan. Penyusunan strategi perusahaan dalam mengelola talent dimulai
dari pencarian kader potensial dengan talenta yang mampu bersaing, tidak hanya di regional
namun juga global (talent acquisition), demi menjamin competitiveness dan agresivitas
perusahaan dalam menghadapi tantangan industri saat inidan di masa yang akan datang,
termasuk di dalamnya penetapan kriteria talent, profil sukses kepemimpinan perusahaan dan
pemetaan karyawan potensial yang diidentifikasi sebagai calon pimpinan Perusahaan.
Tujuan dari proses pengelolaan talent adalah untuk mempertahankan pegawai,
mendukung perubahan, mengembangkan tim unggulan terbaik, memperoleh calon pengganti
untuk key position, memenuhi persyaratan keahlian masa depan, membantu perencanaan
sumber daya organisasi, memastikan adanya peluang bagi pegawai yang berpotensi tinggi
serta membangun budaya yang mendorong pencapaian kinerja yang maksimal. Proses yang
dilaksanakan diantaranya mencakup:
Penetapan critical/key posisi dari area yang ada di perusahaan.
Identifikasi kebutuhan talent yang selaras dengan strategi Perusahaan
Seleksi talent dengan mempertimbangkan aspek kinerja dan potensi critical/ posisi
kunci dari suatu jabatan yang dibutuhkan
Pengembangan talent, mencakup tiga aspek yaitu assignment, mentoring dan
leadership development.
Mempertahankan talent dengan metode dan mekanisme penilaian karyawan Talent
Review (performance vs potential), memastikan tersedianya Key People dan
KeyPosition melalui strategi dan metode Talent Management yang terintegrasi
denganstrategi perencanaan dan target jangka panjang perusahaan.
Pengembangan leadership bagi setiap people manager di Perusahaan, terutama dalam
hal coaching dan mentoring, untuk meningkatkan kapabilitas setiap people manager
dalam mengembangkan dan mempersiapkan talent-talent di bawahnya untuk posisi
berikutnya di dalam organisasi.
3. Pengelolaan Aspek Organisasi
Pada saat ini fungsi aspek organisasi sudah diarahkan untuk menciptakan kontribusi
terbaik dari masing-masing karyawan di dalam organisasi.Hal ini perlu dipicu oleh masingmasing pimpinan dimana pimpinan di organisasi ini merupakan kepala unit dan saat
ini.Kepala unit tersebut sudah bermigrasi menjadi people manager yang mempunyai
kewajiban untuk memantau dan memastikan bahwa kinerja unit yang dipimpinnya sejalan
dengan kinerja perusahaan.
2. Secara terus menerus berusaha tumbuh dan mendominasi pasar full services carrier
di Indonesia.
Untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para pesaing regional
di Asia Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan dua strategi utama, yaitu peningkatan
productfeature, serta bergabung dengan Global Alliance SkyTeam.
5.
po
Mengembangka armada
ten
n
berdasarkan
pertumbuhan dan
si
terbang
pasar juga meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat
yang
digunakan.
kebutuhan jaringan rute Garuda Indonesia yang beragam. Dalam hal ini, strategi
pengembangan armada tersebut berjalan sinergis antara pesawat yang akan digunakan oleh
penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink. Hingga Tahun 2012 strategi pengembangan
armada telah berjalan dengan baik, dimana rata-rata umur pesawat berhasil diturunkan
menjadi 5,8 tahun, paling rendah dibandingkan beberapa maskapai regional lainnya.
Tahun 2012 Garuda Indonesia pada aspek pengembangan brand adalah melalui
pengembangan lanjutan dari Konsep The Garuda Experience, atau dikenal sebagai The
Garuda Experience V.2. Strategi ini berupaya memberikan proposisi premium untuk produk
Garuda Indonesia, yang dicapai melalui pengembangan 4 komponen utama, yaitu:
a. Keramahan Khas Indonesia
b. Kualitas Customer Service yang prima
c. Interior kabin yang modern
d. Armada baru
Garuda selalu berfokus pada penekanan biaya secara terus menerus, namun
tetap berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini akan menghasilkan posisi median
dibandingkan dengan maskapai regional lainnya. Strategi ini diterapkan melalui dua inisiatif,
yaitu:
a. Peralihan dari Indirect sales model (c/o: agen) menjadi direct sales model (c/o:
internet, call center), sehingga dapat menekan biaya penjualan.
b. Pengoperasian armada baru yang dapat mengurangi biaya perawatan dan biaya bahan
bakar.
8. Human Capital
a. Pengembangan Organisasi
b. Meningkatkan Performance Management System
c. Membangun kapabilitas kepemimpinan
d. Strategi Sumber Daya Manusia yang sejalan dengan strategi Garuda
e. Membangun budaya, penjualan, pelayanan, operasional berkinerja tinggi, serta
learning culture.
(in journey) dan setelah perjalanan. Perusahaan telah menngenalkan 28 titik (28 touch points)
penting yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan secara signifikan.Pada titik-titik
inilah sumber daya Perusahaan dikerahkan untuk ditingkatkan kapabilitasnya, terutama
melalui intervensi teknologi informasi dan komunikasi.
Budaya perusahaan Garuda Indonesia (Fly Hi) terdiri dari nilai-nilai efficient
& effective,loyalty, costumer centricity, honesty & openness dan integrity yang dirancang
sejak tahun2005 dan kemudian disosialisasikan pada tahun 2007 hingga saat ini, telah
menjadi panduan/pedoman perilaku insan Garuda Indonesia melalui program internalisasi
yang terstruktur dan tersistem.
Ke-5 nilai Fly Hi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam 10 Perilaku Utama yang
meliputi antara lain:
Gagasan
Artinya
Efficient &
1.
Cepat, tepat dan akurat
Effective
2.
Hemat
3.
Disiplin
Loyality
4.
Bekerja kras, cerdas & tuntas
5.
Ramah, hangat dan bersahabat
Costumer
Centricity
6.
Tanggap & Produktif
7.
Kreatif & Inovatif
Honesty &
8.
Jujur, tulus & terbuka
openness
9.
Menjaga kerahasiaan perusahaan
Integrity
Tipe kultur organisasi Garuda Indonesia sampai tahun 2004 masuk ke dalam
tipe hierarchy karena proses restrukturasi di dalam tubuh Garuda. Selama beberapa
tahunGaruda terus bergelut dalam pembenahan internal perusahaan dan CEO memiliki
peranan yang sangat penting dalam menata ulang sistem perusahaan. CEO berusaha
memperbaiki manajemen Garuda seperti pemakaian jatah tiket gratis yang ditata kembali,
praktik-praktikKKN dibersihkan, koordinasi dan reposisi jabatan ditingkatkan. Selain hal-hal
yangdisebutkan di atas, Garuda juga melakukan assessment terhadap pelayanannya kepada
customer yaitu mencanangkan program ketepatan waktu (On-time Performance)
sebagaihasilnya, 2 tahun berturut-turut Garuda memperoleh penghargaan "The Most
PunctualAirline" dari bandara di Amsterdam. Namun kultur hierarchy ini belum mampu
membawaGaruda agar bisa bersaing dengan para kompetitor di pasar global.
Dari tahun 2005 sampai saat ini Garuda termasuk memakai kultur organisasi
market.Hal ini bisa dilihat dari masuknya Garuda Indonesia ke dalam lingkungan pasar yang
kompetitif, dan menjadikan customer sebagai faktor yang paling utama. Garuda juga
membuat sebuah rencana jangka panjang bernama Quantum Leap untuk tetap menjaga
keberlangsungan perusahaan di masa depan. Semua aktivitas yang dilakukan bertahap hingga
tahun ini, mampu membuat Garuda menjadi salah satu maskapai penerbangan terbaik yang
pernah ada.Terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diraih Garuda, menunjukkan
kredibilitas Garuda sebagai maskapai penerbangan pilihan customer.
dengan skala yang lebih kecil dan nantinya bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
Garuda Indonesia dari tahun 2008 selalu menerapkan tahap yang berubah
ubah untuk GCG namun tahap itu selalu meningkat.Sampai pada tahun 2012, Garudan
Indonesia mengimplementasikan tahapan GCG hingga ke tahap Good Garuda Citizen yang
berfokus untuk menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab dengan
membangun budaya GCG.Selain berpedoman pada GCG sebagai budaya, Garuda Indonesia
menetapkan kebijakan berdasarkan Undang Undang yang berlaku.
Rencana Tujuan Jangka Panjang Perusahaan Garuda tahun 2011 sampai 2015,
dikenal sebagai Quantum Leap.Setiap tahun Garuda menerapkan rencana kerja atau tujuan
yang harus dicapai dalam rangka pemenuhan tujuan jangka panjang Quantum Leap.
Disamping pelaksanaan IPO, untuk mencapai Visi yang sudah ditetapkan, maka pada
tahun 2011 perusahaan telah menetapkan beberapa sasaran strategis (strategic objectives)
yang dikelompokkan kedalam 4 perspektif Balance Score Card (BSC) yaitu perspektif
Keuangan/Financial, perspektif Pelanggan/Customer, perspektif Proses Internal/Internal
Process dan perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan/Learning & Growth. Keterkaitan
seluruh sasaran strategis tersebut, dapat dilihat pada peta strategis (strategic map).
2012
pertama dan terbesar di Indonesia dengan visinya menjadi perusahaan penerbangan pilihan
utama di Indonesia berdaya saing internasional serta memiliki lima anak perusahaan yaitu PT
Aerowisata yang bergerak di bidang Travel, Hotel, Transportasi & Katering Pesawat; PT
GMF Aero Asia yang menyediakan jasa pemeliharaan pesawat terbang; PT ABACUS
Distribution System, penyedia jasa reservasi via komputer; PT Gapura Angkasa (Ground
Handling) serta PT Lufthansa System Indonesia yang bergerak di bidang IT Provider &
Solution.
Masalah masalah
Masalah
Masalah
Keuangan
Operasional
Masalah Manajemen
Sebagian rute
Manajemen tdk
Bisnis Merugi
1. tdk
1. solid &
menguntungkan
Cashflow operasi
.
tdk efektif.
Terlalu banyak
operasional
negatif
2. jenis
2. tidak
Kewajiban jatuh
tempo
pesawat
efektif.
Budaya
($ 1,8 Jt)
3.
Pelayanan dan
3. perusahaan
Net Worth negatif
Produk
tidakfit
$234
berkualitas
dengan
jt
rendah.
kebutuhan
S.I manajemen tdk
Produktivitas
dpt
4.
ketepatan waktu
4. rendah.
dikendalikan
buruk
5.
Yield rendah
1. Garuda Indonesia adalah suatu travel business yang sangat jelas akan berorientasi kepada
profit.
2. Dalam pilihannya Garuda akan berkonsentrasi dan mengutamakan pelayanan dalam
bentuk Business Service. Dengan paradigma ini sudah seharusnya Garuda menekankan
pelayanan pada keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam penerbangan.
3. Garuda juga berorientasi pada comercial Airlines yang akan sepenuhnya mengedepankan
etika bisnis.
4. Paradigma yang dibentuk pada masa ini adalah untuk memprioritaskan penerbangan
domestik untuk menjangkau dan menghubungkan seluruh wilayah di Idonesia.
5. Garuda Indonesia berorientasi pada segmen menengah ke atas, dengan maksud untuk
menghindari persaingan di segmen menengah ke bawah. Dengan harapan penerbangan
dengan segmen menengah ke bawah bisa diambil alih oleh citylink.
6. Mengedepankan proses team work antar insan Garuda.
S. STRATEGI PEMASARAN GARUDA INDONESIA
1. Segmentasi Pasar
Garuda Indonesia sendiri memiliki target pasar untuk kalangan atas, hal ini
terbukti harga tiket yang jauh lebih tinggi dari kompetitor-komprtitor lainnya. Mengapa
demikian karena dalam hal ini garuda lebih mementingkan kulaitas terhadap pelayanan yang
diberikan terbukti dengan Konsep Garuda Indonesia Experience, yang didasari oleh
5senses (sight, sound, scent, taste, dan touch) dan mencakup 24 customer touch
pointsyang dimulai dari pelayanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight dan postjourney. Garuda Indonesia berupaya meningkatkan citra Indonesia di dunia
internasional.Semua itu bertujuan untuk memberikan rasa nyaman terbang bersama Garuda.
2. Bauran Pemasaran
Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa penerbangan Garuda Indonesia dijelaskan
sebagai berikut :
1. Product (Produk), yaitu dengan memberikan jasa penerbangan yang baik dan
memuaskan bagi konsumen demi mempertahankan pelanggan lama ataupun menggaet
pelanggan baru, antara lain dengan cara : menyediakan pesawat yang besar dan
modern, mengutamakan keselamatan penerbangan, makanan dan snack yang
berkualitas, pelayanan bagasi yang handal dan terpercaya, tempat duduk di dalam
pesawat yang nyaman dan tidak sempit, pilihan jadwal penerbangan yang beragam,
program Frequent Flyer yang menarik.
2. Price (Harga), harga sebagai alat kegiatan pemasaran, karena harga
mempengaruitingkat penjualan, keuntungan dan share yang diraih. Dalam hal ini,
Garuda selalu mementukan tingkat harga yang sesuai dengan kualitas penerbangan
3.
4.
5.
6.
7.
3. Strategi Positioning
Keterangan :
A = Garuda
Indonesia
B = Air Asia
C = Singapore
Airlines
D = Merpati
Nusantara
Air
E = Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
www.garudaindonesia.blogdetik.com
www.garuda-indonesia.com
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2012/09/analisis-disain-strukturorganisasi-pt.html
http://garuda.lima-city.de/menu-garuda/garuda/garuda-html/garuda-kulturindo.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesia
http://managementdaily.co.id/column/index/category/strategic_management
http://manajemenppm.wordpress.com/2013/05/02/memahami-model-bisnisantara-garuda-dan-citilink/
http://miftakhulfaridsadewa.wordpress.com/2013/05/26/privatisasi-di-ptgaruda-indonesia/
http://om-benz.blogspot.com/2012/11/manajemen-pemasaran-studi-kasusgaruda.html
http://purubaya92.wordpress.com/2013/06/
http://rivaca.typepad.com/blog/2012/09/tugas-konsep-e-business.html
http://rossyrestu.blogspot.com/2013/02/garuda-indonesia-call-center.html
http://sonthaluvjc.blogspot.com/2010/04/artikel-strategi-pemasaran-padapt.html
http://travelblog.ticktab.com/2012/09/05/garuda-indonesia-dari-masa-ke-masa/
http://www.setkab.go.id/berita-6954-pemerintah-kurangi-nilai-saham-negarake-garuda-indonesia.html