You are on page 1of 53

PENGANTAR

Life is uncertain. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di masa
mendatang dengan kondisi ketidakpastian setiap harinya. Hal ini mengisyaratkan bahwa sering
kita membuat suatu keputusan dengan sedikit pengetahuan/ keterangan. Situasi ketidakpastian
ini sering dianalisis dengan bentuk rata-rata jangka panjang yang dikenal dengan peluang /
probabilitas.
Teori mengenai peluang diawali dengan analisis kans kemenangan dari permainan
judi yaitu dadu dan kartu. Hingga kini kasino menggunakan peluang untuk merancang
pembayaran diantaranya untuk roulette, craps, blackjack Bahkan dibeberapa negara ,
pemerintahnya memakai peluang untuk merancang pembayaran lotere.
Perkembangan yang sangat berarti dari peluang ini merambah di kehidupan kita
tidak hanya sekedar judi. Sebagai contoh biaya premi atau jumlah santunan pada masalah
asuransi. Dengan jumlah santunan yang sama sebesar A rupiah dan jangka waktu asuransi yang
sama yaitu n tahun bagi orang yang berusia 20 tahun dan 60 tahun , tentunya pembayaran premi
pertahunnya berbeda . Premi yang harus dibayar orang yang berusia 60 tahun tentunya lebih
besar daripada orang yang berusia 20 tahun. Hal ini disebabkab bahwa peluang orang yang
berusia 60 tahun untuk mencapai n tahun lagi kecil dibanding dengan orang yang berusia 20
tahun. (atau ekspektasi hidup orang yang berusia 60 tahun lebih kecil daripada orang yang
berusia 20 tahun )
PENDEKATAN PELUANG :
1. PENDEKATAN KLASIK
Peluang klasik ( peluang apriori)
Jika peluang suatu kejadian yang akan terjadi sudah dapat diketahui sebelum dilakukan
percobaan . ( besar nilai dari peluang didasarkan pemikiran logis tanpa percobaan )
Contoh :
Peluang muncul bilangan genap pada lemparan dadu bersisi enam yang setimbang adalah
0.5. Meskipun kita tidak melakukan pelemparan tersebut, kita meyakini peluang yang
diperoleh adalah 0.5

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

2. PENDEKATAN FREKUENSI RELATIF


Peluang empiris
Besar nilai peluang ditentukan melalui percobaan. Besar nilai peluang adalah limit dari
frekuensi relatif.
A : suatu kejadian
P ( A) lim i Pi

mi
ni

i : percobaan ke i
ni : banyaknya usaha ke i
mi : banyaknya muncul kejadian A pada usaha ke i
Contoh :
Peluang muncul bilangan genap pada lemparan dadu bersisi enam yang setimbang
sebanyak 10 kali. Pada penghitungan nilai peluang kita melakukan pelemparan tersebut.
Hasil yang diperoleh dapat bervariasi. Mungkin 3/10 yang artinya dari sepuluh lemparan
muncul bilangan genap sejumlah tiga kali. Mungkin jika dilakukan sepuluh lemparan
yang ke dua hasil yang diperoleh adalah 8/10. Sehingga nilai peluang ditentukan oleh
hasil percobaan.
Makin banyak usaha dilakukan makin stabil / akurat frekuensi relatif yang didapat.
P(G) 0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

100

200

300

400

500

Banyaknya lemparan
Peluang empiris munculnya gambar pada lemparan 1 mata uang setimbang.
Dua pendekatan di atas disebut pendekatan obyektif

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

3. PENDEKATAN SUBYEKTIF
Peluang subyektif adalah peluang terjadinya suatu kejadian didasari dengan perasaan atau
intuisi / kepercayaan dari seseorang dari fakta-fakta yang ada. Pendekatan ini
digunakan jika data frekuensi relatif tidak ada.
LATIHAN
1. Satu kantong berisi 5 kelereng putih, 6 kelereng merah dan 4 kelereng hitam. Bila satu
kelereng diambil secara acak , hitung peluang yang terambil kelereng berwarna putih !
2. Di suatu kota terdapat 10 dari 3000 rumah musnah karena api tiap tahun. Hitung peluang
suatu rumah di kota itu tidak musnah karena api selama 1 tahun !
3. Seseorang akan menang jika mendapatkan jumlah total 7 pada lemparan sepasang dadu

dan akan kalah jika mendapatkan total 11. Tentukan a )Peluang dia akan menang pada
lemparan pertama dan b) Peluang dia akan kalah pada lemparan pertama !
4. Dari 80.000 orang yang berusia 25 tahun, 300 meninggal karena sakit dan 10 orang
diantaranya karena kecelakaan dalam satu tahun. Hitung peluang

seseorang dari

kelompok usia tersebut yang meninggal dalam kecelakaan setahun !

KEJADIAN SALING LEPAS / SALING MENIADAKAN (mutually exclusive)


Dua kejadian atau lebih dikatakan saling meniadakan bila tidak lebih dari satu
daripadanya yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa. Contoh : terjadinya gambar dan angka
dalam satu lemparan mata uang yang setimbang adalah kejadian yang saling meniadakan, karena
hanya satu dari keduanya yang dapat muncul dalam suatu lemparan.
KEJADIAN SALING BEBAS ( independent)
Dua kejadian atau lebih dikatakan saling bebas jika terjdinya salah satu tidak
mempengaruhi terjadinya kejadian yang lain. Contoh : satu mata uang setimbang dilempar tiga
kali berturut-turut. Bila setiap lemparan dianggap saling bebas maka ketiga kejadian tersebut
adalah kejadian saling bebas, karena apa yang muncul pada lemparan pertama sama sekali tidak
mempengaruhi apa yang muncul pada lemparan kedua, demikian juga lemparan ke dua tidak
mempengaruhi lemparan ketiga.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

TEOREMA
Bila

p1 , p 2 , p 3 ,..., p n

merupakan peluang terjadinya n kejadian yang saling

meniadakan maka peluang salah satu daripadanya akan terjadi adalah :


p1 p 2 p3 p n

TEOREMA
Bila

p1 , p 2 , p 3 ,..., p n merupakan peluang terjadinya n kejadian yang saling bebas

maka peluang terjadinya seluruh kejadian tersebut adalah :


p1 . p 2 . p 3 .... p n

LATIHAN
1. Peluang tepat satu dari tiga orang yang masing masing berusia 20 , 35 dan 50 tahun
akan hidup 15 tahun lagi ialah 0.092 , peluang ketiganya akan meninggal dalam waktu
15 tahun lagi adalah 0.006 . Bila peluang seseorang berusia 20 tahun akan meninggal
sebelum usia 35 tahun adalah 0.1 . Hitung peluang bahwa orang itu akan mencapai usia
65 tahun ! Jawab :0.504
2. Peluang Ali dan Badu hidup paling sedikit satu tahun lagi masing-masing adalah 0.8 dan
0.9 . Hitung peluang bahwa :
a. Keduanya hidup paling sedikit satu tahun lagi !
b. Paling sedikit seorang dari mereka akan meninggal satu tahun lagi!
3. Dari catatan administrasi suatu universitas , 5% mahasiswanya tidak lulus dalam mata
kuliah tertentu. Bila 6 mahasiswa pengikut mata kuliah tersebut diambil secara acak ,
hitung peluang tepat dua orang tidak lulus !
4. Peluang orang yang berusia 20 tahun dan seorang lainnya berusia 40 tahun keduanya
akan hidup 20 tahun lagi adalah 0.6 . Dari 50.000 orang yang hidup pada usia 20 tahun,
3000 diantaranya meninggal sebelum berusia 25 tahun. Hitunglah peluang seseorang
yang sekarang berusia 25 tahun akan meninggal sebelum mencapai usia 60 tahun !

NILAI HARAPAN ( EKSPEKTASI )


Dalam suatu kejadian, peluang mendapatkan nilai-nilai n1 , n 2 ,..., n k adalah p1 , p 2 , ... , p k
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

Sehingga nilai harapan kejadian tersebut adalah :


n1 p1 n2 p 2 ... n k p k

n p
i 1

Nilai harapan untuk suatu peubah acak kontinu yang mempunyai fungsi kepadatan peluang f(x)
adalah :
E ( x)

xf ( x) dx

. Nilai harapan dapat diartikan sebagai rata-rata tertimbang yang

menunjukkan konsentrasi distribusi dari peubah acak, sedangkan penyebaran peubah acaknya
dapat diukur melalui variansi : X2

X2 E X E ( X )

LATIHAN
1. Ali melempar sebuah uang logam sebanyak dua kali. Bila dalam dua lemparan muncul
angka maka Ali akan mendapatkan Rp. 10.000,- , bila dalam lemparan pertama muncul
angka dan lemparan kedua muncul gambar maka Ali akan mendapatkan Rp. 5.000,- .
Apabila muncul selain yang diatas, dia tidak mendapatkan apa-apa.

Hitung nilai

harapannya !
2. Badu membuat suatu perjanjian dengan perusahaan asuransi sebagai berikut : Bila dia
tidak sakit sampai akhir tahun maka Badu akan membayar Rp. 10.000,- pada perusahaan
asuransi tersebut, namun apabila dia sakit maka perusahaan asuransi akan membayarnya
Rp. 1.000.000,- sebagai biaya pengobatan. Bila diketahui peluang Badu sakit sampai
akhir tahun adalah 0.001. Hitung nilai harapannya !
3. Sebuah dadu dilemparkan. Bila muncul angka genap maka Ali akan mendapatkan Rp.
10.000,- , bila angka enam yang muncul dia mendapatkan tambahan sejumlah Rp
60.000,- . Berapakah Ali harus membayar bila angka ganjil yang muncul agar judi
tersebut adil !
4. Peluang seorang yang berusia 20 tahun dan seorang lainnya berusia 40 tahun keduanya
hidup 20 tahun lagi adalah 0.6. Dari 50.000 yang hidup pada usia 20 tahun, 3000
diantaranya meninggal sebelum 25 tahun. Hitung peluang seseorang yang sekarang
berusia 25 tahun akan meninggal sebelum mencapai usia 60 tahun.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

Dalam aktuaria, harapan hidup dan peluang kematian seseorang dapat dihitung.
Peluang merupakan suatu nilai untuk mengukur besarnya tingkat kemungkinan terjadinya suatu
kejadian acak.Pengamatan menunjukkan bahwa pada umumnya peluang meninggalnya
seseorang naik bersama dengan makin tuanya orang tersebut. Dari sekelompok besar orang,
secara statistika dapat dihitung peluang seseorang yang berumur tertentu, yang dipilih secara
acak akan meninggal dalam kurun waktu tertentu. Memang tidak dapat ditentukan siapa yang
meninggal, tetapi jumlah orang yang akan meninggal dapat diperkirakan.
Perusahaan asuransi jiwa mendasarkan semua perhitungan preminya, jumlah santunan
dan sebagainya berdasarkan tabel mortalitas (mortality table) yang berisi peluang kematian
menurut umurnya dari kelompok usia orang yang diasuransikan (pemegang polis).
Tabel tersebut idealnya mendekati peluang kematian sebenarnya dari kelompok orang
yang diasuransikan. Membuat tabel seperti itu tentunya sangat sulit karena untuk mendapatkan
datanya tentunya tidak mudah. Tabel Mortalitas yang digunakan saat ini di samping
Commisioners Standart Ordinary Mortality Table (CSO 1941) juga terdapat tabel mortalitas
yang terbaru.
Misal dikumpulkan sejumlah bayi yang baru lahir dan banyaknya bayi tersebut
dinotasikan sebagai l 0
l1 : banyaknya l 0 yang mencapai usia 1 tahun
l 2 : banyaknya l 0 yang mencapai usia 2 tahun

.
.
.
l x : banyaknya l 0 yang mencapai usia x tahun

Umur tertinggi dinyatakan dengan dan + 1 disebut usia limit. Pada tabel CSO 1941, = 99
dan + 1 = 100. Dengan menggunakan l x , dapat dihitung peluang seseorang yang berusia x
tahun akan hidup atau mati di antara dua periode waktu tertentu. Pembentukan tabel kematian ini
hanya merupakan gambaran bagaimana tabel tersebut dibuat. Berikut ini adalah tahapan
pembentukan tabel kematian.
1. Mula mula dikumpulkan sejumlah besar orang dan dibagi menjadi beberapa kelompok
yang berusia sama.
2. Setelah satu tahun dihitung banyaknya yang meninggal dari setiap kelompok yang
berusia sama.
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

3. Hasil bagi yang meninggal terhadap jumlah mula mula untuk setiap kelompok
merupakan tingkat kematian / peluang kematian dari masing masing kelompok.
4. Memilih angka sembarang yang cukup besar dan bulat, misal 500.000 ; angka ini disebut
radix yang dianggap sebagai jumlah orang dalam kelompok usia termuda.
5. Berdasarkan radix tersebut disusun kolom l x , d x , p x , q x

; d x l x l x1

Contoh :
Diberikan data sebagai berikut :
Usia

Jumlah

Angka Kematian Peluang kematian dalam

18
19
20
21
22

5.000
10.000
15.000
26.000
20.000

10
22
36
27
60

1 tahun
0.002
0.0022
0.0024
0.0027
0.0030

Tabel mortalitas
x
lx
dx
px
qx
18
500.000 1000
0.998
0.002
19
499.000 1098
0.9978
0.0022
20
497.902 1195
0.9976
0.0024
21
0.9973
0.0027
22
0.997
0.0030
Radix :500.000, yang meninggal d18= 0.002x500.000= 1000

NOTASI- NOTASI DALAM MATEMATIKA AKTUARIA


Misalkan l x adalah jumlah orang yang hidup pada usia

x tahun, maka peluang

mencapai usia x t tahun adalah


t

px

l x t
,
lx

l x t t p x l x .

di mana l x t adalah jumlah orang yang berusia x t tahun .

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

( x)

Peluang seseorang yang berusia

x tahun meninggal dalam jangka waktu t tahun

adalah
t

qx

l x l x t
lx

l x l x t

lx
lx

1 t p x

Dimana berlaku :
t

Peluang ( x ) hidup sampai

px t qx 1 .

n tahun dan kemudian mati dalam 1 tahun berikutnya

adalah :
n

qx

d xn
lx

l x n l x n 1
lx

l x n l x n 1

lx
lx

n px

n 1

px ,

atau dalam bentuk lain


n

qx

d xn
lx

l xn d xn

l xn l x

l xn d xn

l x l xn

n p x q xn ,

di mana d x n adalah jumlah orang yang meninggal pada usia x n tahun.


Peluang ( x ) hidup sampai
n r

n tahun dan kemudian mati dalam r tahun berikutnya

q x nr q x

Peluang ( x ) hidup sampai

qx

n tahun dan kemudian mati dalam r tahun berikutnya

juga dapat dihitung dengan rumus

nr

qx

l xn l xnr
lx

n px

nr

px .

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

qx

juga merupakan hasil kali peluang ( x ) akan bertahan hidup


peluang ( x n) akan mati dalam waktu r tahun lagi
n r

nr

n tahun lagi dengan

l xn l xn l xnr

lx
l xn

qx

n p x r q xn .

Dalam hubungannya dengan


t

qx

terdapat perumusan sebagai berikut

q x q x 1 q x 2 q x ... t 1 q x

Bukti:
Menurut persamaan
n r
1

q x n r q x

qx

q x 11 q x q x
2 qx qx

q x 2 1 q x

3 qx

qx

qx

t 1

Jadi,
t

q x t 11 q x

t 1

t qx

qx .

t 1

qx

q x q x ( 2 q x q x ) ( 3 q x 2 q x ) ... ( t q x

t 1

qx )

(q x q x ) ( 2 q x 2 q x ) ( 3 q x 3 q x ) ...
( t 1 q x t 1 q x ) t q x
t

qx t qx .

Misalkan T (x ) adalah variabel acak kontinu yang menyatakan future life time orang yang
berusia (x) tahun dengan fungsi distribusi peluang
t

q x P (T ( x) t ), t 0

p x P(T ( x) t ), t 0

dengan t q x adalah peluang ( x ) meninggal dalam waktu t tahun dan


( x ) akan hidup

p x adalah peluang

t tahun lagi.

HARAPAN HIDUP (expectation of life)


Dalam aktuaria, harapan hidup terbagi menjadi dua macam yaitu harapan hidup ringkas
dan harapan hidup lengkap. Penjelasan dari masing-masing harapan hidup sebagai berikut:
a. Harapan hidup ringkas

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

Rata rata tahun lengkap yang masih dialami oleh seseorang berusia x tahun disebut
harapan hidup ringkas (curtate expectation of life) Makna tahun lengkap dalam perhitungan
harapan hidup adalah hanya diperhitungkan tahun yang penuh dialami, jadi bagian tahun
pecahan tidak diperhitungkan . Ini sama dengan mengasumsikan bahwa kematian terjadi tepat
setelah hari ulang tahunnya.
Pandang l x : banyaknya orang berusia x tahun , sebanyak l x 1 orang akan tetap hidup
pada usia x+1 tahun, sebanyaknya l x 2 orang akan tetap hidup sampai hari ulang tahunnya
yang ke x+2 tahun, sebanyak l x 3 orang akan hidup hingga hari ulang tahunnya ke x+3 tahun,
hal ini terjadi secara terus menerus. Jumlah tahun yang dialami oleh l x orang sampai semuanya
meninggal (hanya dihitung tahun yang lengkap) adalah :
l x l x 1 l x 2 ... l

Sehingga rata-rata jumlah tahun seluruhnya yang dialami oleh orang yang berusia x tahun adalah
ex

l x 1 l x 2 l x 3 ... l

lx

p x 2 p x 3 p x ... x p x

Suatu variabel acak diskrit yang dihubungkan dengan masa hidup mendatang yang
merupakan bagian dari tahun kehidupan lengkap ( x ) sebelum kematian disebut dengan curtate
future lifetime dari ( x ) dan dilambangkan dengan K ( x) . Karena K ( x) adalah bilangan bulat
terbesar anggota dari T ( x ) , maka fungsi peluangnya adalah
P ( K ( x) k ) P (k T ( x) k 1)

P (k T ( x ) k 1)
k p x k 1 p x
k p x q x k

ki q x ,

k 0,1, 2, .

Pada curtate future lifetime, seseorang dianggap meninggal pada saat ulang tahun
terakhirnya. Misalnya, seseorang yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 dan meninggal pada
tanggal 17 Maret 2010, maka orang tersebut dianggap meninggal pada tanggal 17 Agustus 2009.
Oleh karena itu umur orang yang seharusnya 64,5 tahun dianggap 64 tahun.
b. Harapan hidup Lengkap

Rata-rata jumlah tahun, termasuk bagian pecahan tahun yang masih dialami oleh orang
yang berusia x tahun disebut sebagai harapan hidup lengkap (complete expectation of life) dan
dinotasikan dengan e x . Jika dimisalkan kematian terjadi secara merata sepanjang tahun

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

10

(berdistribusi seragam), maka kematian dalam setahun terjadi pada pertengahan tahun.
Aproksimasi/ hampiran dari harapan hidup lengkap menjadi e x e x
Peluang seseorang yang berumur x k mati dalam

1
2

u tahun lagi, di mana

0 u 1

dan k adalah bilangan bulat tidak negatif, didefinisikan sebagai


u

q xk u q xk

Peluang seseorang mempunyai masa hidup tersisa (k u ) dengan k adalah bilangan


bulat tidak negatif dan

u untuk

0 u 1 adalah
k u

px

p x (1 u q x k ) .

Pada complete future lifetime, seseorang dianggap meninggal tepat pada hari
kematiannya. Oleh karena itu seseorang yang meninggal pada usia 64,5 tahun, dihitung
meninggal pada usia 64,5 tahun.

LATIHAN
1. Peluang seseorang yang berusia 18 tahun akan mencapai usia 28 tahun adalah 0.95 dan
peluang orang tersebut akan mencapai usia 48 tahun adalah 0.75. Hitung peluang seseorang
yang berusia 28 tahun akan meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke 48!
2. Aman berusia 19 tahun dan Amin berusia 43 tahun. Hitung peluang kedua orang tersebut
hidup 40 tahun lagi kemudian meninggal setahun berikutnya!
e x e x 1e x 2 ... e x n 1
3. Buktikan bahwa n p x
(1 e x 1 )(1 e x 2 )(1 e x 3 )...(1 e x n )
4. Pola mortalitas suatu penduduk berbentuk: Dari setiap 100 bayi yang lahir bersamaan
waktunya satu orang meninggal tiap tahun sampai semuanya punah. Dapatkan peluang
seseorang yang berusia 20 tahun akan mencapai usia 60 tahun.
5. Diberikan data pengamatan terhadap jumnlah orang usia 18 hingga 23 tahun serta jumlah
yang meninggal sebagai berikut :
Usia
Jumlah pengamatan
Jumlah yang meninggal
18
5.000
10
19
10.000
22
20
15.000
36
21
10.000
27
22
20.000
60
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

11

6.
7.
8.
9.

23
15.000
10
l
,
Buatlah tabel mortalitas yang berisi x d x , p x , q x
Jika l x k (185 2 x) tentukan nilai dari p85
Jika l x 200(100 x) tentukan nilai dari 2 q x
n p x n 1 p x
Buktikan bahwa n p x
q xn
Lengkapilah tabel berikut ini
Usia
lx
dx
qx
px
95
1000
96
700
97
400
98
100
99
10
100
0

; d x l x l x1

ex

e x

10. Hitung peluang seorang anak yang berusia 1 tahun akan meninggal antara usia 50 dan 60
tahun.
11. Misal untuk bilangan bulat 80 x 84 , berlaku p x

89 x
10

Hitung peluang bahwa :


a. Orang yang berusia 80 tahun tidak dapat mencapai usia 81 tahun.
b. Orang yang berusia 80 tahun akan hidup dua tahun lagi.
c. Orang yang berusia 80 tahun akan mencapai usia 85 tahun.
d. Orang yang berusia 82 tahun akan meninggal 3 tahun lagi.
e. Orang yang berusia 80 tahun akan meninggal di antara usia 82 tahun hingga 85 tahun.

Konsep bunga sangat diperlukan dalam perhitungan matematika aktuaria karena dana yang terkumpul
akan diinvestasikan untuk jangka waktu yang lama sehingga dana akan berkembang dan diharapkan
dapat mencukupi uang pertanggungan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Tingkat bunga efektif (i) adalah rasio dari besar bunga yang diperoleh selama periode tertentu
terhadap besarnya nilai pokok pada awal periode. Dan tingkat diskon efektif (d) adalah rasio dari
besarnya diskonto yang diperoleh selama periode tertentu terhadap besarnya nilai akumulasi pada akhir
periode , dimana d dapat dinyatakan sebagai
d=

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

12

Nilai saat ini adalah investasi sebesar 1 yang terakumulasi menjadi 1+i pada akhir periode ke 1.
Nilai saat ini juga bisa disebut dengan faktor diskonto yang dinotasikan dengan v dan dapat dinyatakan
sebagai
v=

Pada umumnya bunga terbagi menjadi dua macam yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.

A. Bunga Tunggal
Jika hanya modal awal (pokok) yang berbunga selama masa transaksi, bunga yang harus
dibayar pada akhir tempo disebut sebagai bunga tunggal.
Bunga tunggal dari modal awal P untuk n periode dengan tingkat bunga i adalah :
B = Pni
Dan jumlah akumulasinya untuk n periode adalah
Pn P B P Pni P(1 ni )

Bunga tunggal sebenarnya dan biasa :

Bunga tunggal sebenarnya


Dihitung dengan asumsi satu tahun adalah 365 hari

Bunga tunggal biasa


Dihitung denngan asumsi satu tahun adalah 360 hari

Waktu sebenarnya dan waktu pendekatan

Waktu sebenarnya
Sesuai dengan namanya , waktu sebenarnya dihitung menurut hari yang sebenarnya dari
seluruh jumlah hari pada kalender. Dalam hal ini satu dari dua tanggal yang diberikan
tidak dihitung.

Waktu pendekatan
Dicari dengan anggapan bahwa setiap bulan terdiri dari 30 hari

Contoh :
Dapatkan bunga tunggal sebenarnya dan biasa dari Rp 2.000.000,- untuk 50 hari dengan bunga
5% pertahun.
Jawab :
Bunga tunggal sebenarnya
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

13

50
10

365 73

10
0.05 Rp.13.700,
73

, B Pni 2 . 10 6

Bunga tunggal biasa


n

50
5

360 36

5
0.05 Rp.13.890,
36

, B Pni 2 . 10 6

Contoh :
Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari tanggal 20 Juni 2006 sampai dengan 24
Agustus 2006
Jawab :
Waktu sebenarnya
Jumlah hari = jumlah hari yang masih tersisa dari bulan Juli + jumlah hari sampai dengan
tanggal yang dinyatakan dalam bulan Agustus = 10 + 31 + 24 = 65
Waktu pendekatan
24 Agustus 2006

2006 : 8 : 24

20 Juni 2006

2006 : 6 : 20

--------------------------------------------

0 : 2 : 4
Jadi waktu pendekatan adalah 2 bulan 4 hari atau 64 hari ( diasumsikan 1 bulan adalah 30 hari )

Contoh :
Tentukan bunga tunggal sebenarnya dan biasa dari Rp. 2.000.000,- untuk 6% pertahun dari
tanggal 20 April 2006 sampai dengan 1 Juli 2006 dengan menggunakan :
a. waktu sebenarnya
b. waktu pendekatan
Jawab :
Bunga sebenarnya :
a. waktu sebenarnya
n

72
365

72
0.06 Rp.23.670,
365

, B Pni 2 . 10 6

b. waktu pendekatan
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

14

71
365

71
0.06 Rp.23.340,
365

, B Pni 2 . 10 6

Bunga Biasa
a. waktu sebenarnya
n

72
360

72
0.06 Rp.24.000,
360

, B Pni 2 . 10 6

b. waktu pendekatan
n

71
360

71
0.06 Rp.23.670,
360

, B Pni 2 . 10 6

B. Bunga majemuk
Untuk interval tertentu bunga yang harus dibayar ditambahkan ke dalam pokok. Dalam hal ini
bunga dikatakan bunga yang digabungkan pada pokok dan juga dikenakan bunga. Jadi pokok
akan meningkat secara periodik dan bunga yang digabungkan ke pokok juga bertambah secara
periodik
Misal diberikan modal awal / pokok P yang diinvestasikan dengan bunga i perperiode .
Jumlah akumulasi untuk periode pertama P1 P Pi P (1 i )
Jumlah akumulasi untuk periode kedua

P2 P1 P1i P1 (1 i ) P (1 i ) 2

3
Jumlah akumulasi untuk periode ketiga P3 P2 P2 i P2 (1 i ) P (1 i )

Jumlah akumulasi untuk periode ke n

Pn Pn 1 Pn 1i Pn 1 (1 i ) P (1 i ) n

Contoh :
Jika modal awal Rp. 1.000.000,- diinvestasikan dengan bunga majemuk kwartalan Hitung
jumlah uang pada saat 8

1
tahun mendatang jika diketahui i = 7% pertahun!
2

Jawab :
P 1.000.000
0.07
i
0.0175 (1tahun 4 kwartal )
4
n 34
P34 10 6 (1 0.0175) 34 Rp.1.803.724,52,

Contoh :
Ali meminjam Rp 600.000,- dan dia setuju membayar pokok dengan bunga 3% digabungkan
setengah tahunan. Berapakan dia membayar pada akhir tahun ke 4 !
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

15

Jawab :
P 600.000 , i 0.015

n8

P8 600.000(1 0.015) Rp 675.890


8

Anuitas tertentu
Anuitas adalah deretan pembayaran berkala yang dibayarkan dalam jangka waktu tertentu
(berkala) dengan anggapan bahwa pembayaran pasti dilakukan apabila

telah sampai pada

waktunya. Besar pembayaran diasumsikan sama. Tertentu mempunyai makna bahwa


pembayaran pasti dilakukan, ini untuk membedakan dengan anuitas hidup ( pembayaran
tergantung atas hidup matinya seseorang yang bersangkutan ). Anuitas dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu anuitas tentu (annuity certain) dan anuitas hidup (life annuity). Anuitas tentu,
pembayarannya dilakukan tanpa syarat. Sedangkan pada anuitas hidup pembayarannya dikaitkan dengan
hidup-matinya seseorang.

Contoh dari anuitas tertentu diantaranya pembayaran sewa bulanan , angsuran kredit
kendaraan bermotor. Ada dua istilah dalam anuitas tertentu yaitu Nilai tunai dan Jumlah
akumulasi
Nilai tunai (Present Value):
Nilai dari semua pembayaran jika sekiranya pembayaran dibayar sekaligus
sekarang.
Jumlah akumulasi /Nilai akhir :
Jumlah semua pembayaran dan bunga , jika semua pembayaran dan bunga
dinilai pada suatu waktu dikemudian hari.
Berdasarkan pada saat pembayaran, anuitas tertentu dibagi atas dua yaitu anuitas tertentu akhir
dan anuitas tertentu awal.

Anuitas tertentu akhir


Jika pembayaran dilakukan setiap akhir periode.
Misal angsuran sebesar Rp 1,- dan banyaknya angsuran adalah n kali maka nilai tunai dari
anuitas tertentu akhir a n dapat dicari sebagai berikut :
- Nilai tunai pembayaran pertama

1
v
(1 i )

- Nilai tunai pembayaran kedua

1
v2
2
(1 i )

- Nilai tunai pembayaran ketiga

1
v3
(1 i ) 3

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

16

.
.
.
- Nilai tunai pembayaran ke n

1
vn
n
(1 i )

Sehingga nilai tunai keseluruhan :


a n v v 2 v 3 ... v n

v 1

merupakan deret geometri turun.

an

v(1 v n ) 1 v n

1
1 v
1
v

an

(1 i ) 1
1

1 (1 i ) n
i

Nilai akumulasi
Sn : jumlah akhir / jumlah akumulasi dari anuitas tertentu akhir dengan tiap pembayaran sebesar
Rp 1,S n dapat dicari sebagaai berikut :

Nilai akumulasi dari pembayaran pertama

(1 i ) n 1

Nilai akumulasi dari pembayaran kedua

(1 i ) n 2

Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga

(1 i ) n 3

(1 i ) n n 1

.
.
Nilai akumulasi dari pembayaran ke n

S n 1 (1 i ) (1 i ) 2 (1 1) 3 ... (1 i ) n 1

merupakan deret geometri naik

Sn

(1 i ) n 1 (1 i ) n 1

(1 i ) 1
i

Hubungan antara an dan Sn


MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

17

S n a n (1 i ) n
a n S n (1 i ) n

Contoh :
Suatu pinjaman Rp. 100.000.000,- dengan bunga 3% setahun yang akan dilunasi dalam waktu
25 tahun . Hitung anuitas yang harus dibayar tiap akhir tahun !
Jawab :
R a 25 100.000.000
R

100.000.000
100.000.000

5.742.787,18
a 25
1 (1 0.03) 25
0.03

Anuitas tertentu awal


Jika pembayaran dilakukan setiap awal periode.
Misal angsuran sebesar Rp 1,- dan banyaknya angsuran adalah n kali maka nilai tunai dari
n dapat dicari sebagai berikut :
anuitas tertentu awal a

- Pembayaran pertama dilakukan sekarang dan nilai tunainya Rp 1,- Pembayaran kedua pada awal periode dua dan nilai tunainya
- Pembayaran ketiga pada awal periode tiga dan nilai tunainya

1
v
(1 i)

1
v2
(1 i ) 2

.
.
.- Pembayaran ke n pada awal periode ke n dan nilai tunainya

1
v n 1
n 1
(1 i )

Sehingga nilai tunai keseluruhan :


a n 1 v v 2 v 3 ... v n 1

v 1

n 1 a n 1
a
n v v 2 v 3 ... v n a n
va
n
a

an 1 v n

v
iv
n
a

1 (1 i) n
iv
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

18

Nilai akumulasi ( Nilai akhir )


: jumlah akhir / jumlah akumulasi dari anuitas tertentu awal dengan tiap pembayaran sebesar
S
n

Rp 1, dapat dicari sebagai berikut :


S
n

Nilai akumulasi dari pembayaran pertama

(1 i) n

Nilai akumulasi dari pembayaran kedua

(1 i ) n 1

Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga

(1 i ) n 2

(1 i ) n ( n 1) (1 i )1

.
.Nilai akumulasi dari pembayaran ke n
Sn (1 i ) (1 i ) 2 (1 1) 3 ... (1 i ) n

merupakan deret geometri naik


(1 i ) n 1
(1 i ) n 1
Sn (1 i )

(
1

i
)

(1 i ) S n
i
(1 i ) 1

Sn 1 (1 i ) (1 i ) 2 (1 i ) 3 ... (1 i ) n 1
Sn S n 1 1

Contoh :
Setiap selang 6 bulan Ali menyimpan Rp 100.000,- . Penyimpanan dimulai sejak anaknya
berusia 6 bulan dan diakhiri sesudah anaknya berusia 20 tahun(setiap awal periode). Selanjutnya
uang tersebut tetap tidak diambil dan sesudah anaknya berusia 25 tahun , uang tersebut diberikan
kepada anaknya sebagai modal usaha. Hitung berapa banyak uang yang akan diterima anaknya !
( bunga 1.5% perperiode)
Jawab :
Setelah menyimpan Rp 100.000 selama 40 periode uangnya menjadi
40
100.000 (1 0.015) 1 5.426.789,341
P 100.000 S
40

0.015

Setelah anaknya berusia 25 tahun ( antara usia 20 tahun sampai dengan 25 tahun digunakan
bunga majemuk dengan periode n = 10 )

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

19

P10 P (1 i )10
5.426.789,341 (1 0.015)10
Rp 6.298.010,57904

Contoh :
Ali membeli rumah dengan membayar kontan Rp. 2.000.000,- dan sisanya akan diangsur sebesar
Rp. 100.000,- setiap akhir bulan selama 120 bulan. ( Bunga 1.5% tiap bulan).
Hitung :
a. Harga rumah seandainya dibayar kontan .
b. Jika Ali tidak dapat membayar sebanyak 20 kali mulai dari angsuran pertama . Berapa
dia harus membayar pada angsuran ke 21 !
c. Setelah mengangsur 10 kali, seluruh sisa pembayaran akan dilunasi pada angsuran ke 11 .
Berapa rupiah yang Ali harus bayar !
d. Bila seluruh angsuran akan dibayarkan pada angsuran ke 41 . Berapa besar uang yang
harus Ali bayarkan !
Jawab :
a. Harga rumah = 2.000.000 + 100.000 a120

1 (1 0.015) 120
6
2 .10 5.549.845,42 7.549.845,42
0
.
015

2.000.000 100.000

b. Jumlah yang harus dibayar = 100.000 S 21


(1 0.015) 21 1
5
10 (24,4705221) 2.447.052,21
0
.
015

10 5

c. Jumlah yang harus dibayar = 100.000 (1 + a109 )

1 (1 0.015) 109
10 5 1
5.451.108 , 27
0.015

d. Jumlah yang harus dibayar = 100.000 S 41 a 79

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

20

(1 0.015) 41 1

0.015

10 5

1 (1 0.015) 79
5
10 (56,0819133 46,1034333) 10.218.534,66
0.015

LATIHAN
1. Buktikan bahwa

1
1
i
Sn
an

2. Hitung berapa besar uang yang harus Ali investasikan pada setiap 3 bulan untuk 4 tahun
mendatang dalam suatu dana keuangan dengan bunga 4% digabung kwartalan untuk
mencapai akumulasi Rp 25.000.000,3. Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari tanggal 25 Januari 2011 sampai
dengan 15 Mei 2011
4. Hitung jumlah yang harus diinvestasikan hari ini dengan bunga tahunan 5% akan menjadi
Rp 1.000.000,- dalam 8 bulan. ( bunga majemuk )
5. Berapa lamakah untuk investasi Rp 3.000.000,- agar :
a. Bertambah Rp 9.000.000,- dengan bunga tunggal 4% pertahun
b. Menjadi Rp 3.100.000,- dengan bunga tunggal 5% pertahun
6. Pada tanggal 20 Maret 2011 Ali menanam modal sebesar Rp 200.000.000,- dengan bunga
5% digabung tengah tahunan (bunga majemuk). Hitung jumlah uang setelah 20
September 2011 !
7. Daripada membayar Rp 125.000 setiap awal bulan selama 8 tahun , Ali
memutuskan membeli rumah. Bila bunga 5% setahun , berapakah harga rumah yang
dapat dia beli dengan uang sewa di atas !
8. Suatu perusahaan membeli mesin seharga 10 juta rupiah. Mesin itu diharapkan dapat
dipakai selama 10 tahun dan akan diganti dengan mesin yang sama 10 tahun mendatang
dengan harga yang sama pula. Suatu dana untuk pembelian mesin baru diadakan dengan
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

21

menyetor uang setiap akhir tahun selama 10 tahun dengan bunga 2.5% . hitung berapa
besar setoran tahunannya !
9. Buktikan bahwa : S n n

n(n 1)
n(n 1)( n 2) 2
i
i ...
1.2
1.2.3

10. Suatu polis asuransi jiwa memuat suatu pernyataan bahwa bila sitertanggung meninggal
maka ahli warisnya boleh memilh salah satu diantara :
a. Pembayaran tunai sebesar Rp . 1.000.000,b. Deretan pembayaran selama 10 tahun yang akan dilakukan setiap akhir tahun.

Jika ahli waris memilih b , hitung berapa besar penerimaan tahunannya !

Suatu anuitas yang pembayarannya dilakukan selama tertanggung masih hidup disebut
anuitas seumur hidup. Pembayaran dapat dilakukan di awal atau akhir tahun polis. Anuitas yang
pembayarannya dikaitkan dengan hidup matinya seseorang disebut anuitas hidup (life annuity).
Jadi anuitas hidup ialah serangkaian pembayaran yang dilakukan selama seseorang tertentu
masih hidup. Pembayaran akan dihentikan jika orang yang bersangkutan telah meninggal.
Contoh : Pembayaran Pensiunan
Berdasarkan cara pembayarannya, anuitas hidup dibedakan menjadi dua macam yaitu anuitas
diskrit dan anuitas kontinu. Anuitas diskrit berarti pembayaran anuitas dilakukan secara berkala, tiap
bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau tahunan. Bila pembayaran setahun sebesar n kali setahun dapat dibayarkan
tiap saat sehingga n maka disebut anuitas kontinu.

Untuk mempermudah perhitungan anuitas, premi, cadangan dan perhitungan-perhitungan


nilai asuransi yang lain maka dibuat simbol komutasi antara lain.
=
=

++

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

22

++

dengan x = usia
= usia tertinggi seseorang.
Terdapat rmacam-macam anuitas hidup, tergantung atas lamanya pembayaran
berlangsung, apakah pembayaran dilakukan permulaan ataupun akhir tahun, ataupun apakah
pembayaran ditunda selama jangka waktu tertentu.

A. ANUITAS SEUMUR HIDUP AKHIR


Deretan pembayaran dimana pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode/tahun
diingat pula akan hidup matinya seseorang yang bersangkutan.
Notasi a x

Rp 1

Rp 1

Rp 1

. . .

a x : nilai tunai dari anuitas seumur hidup akhir untuk tiap pembayaran Rp 1 bagi orang

yang berusia x tahun .


Misal banyaknya orang berusia x tahun (lx) mufakat untuk mengumpulkan uang,
tiap orang sama banyak sedemikian sehingga cukup untuk memberi
a. Rp 1 kepada tiap orang yang mencapai usia x+1 tahun
b. Rp 1 kepada tiap orang yang mencapai usia x+2 tahun
c. dan seterusnya hingga tahun
Jika uang yang terkumpul tiap orang A rupiah maka banyaknya uang yang terkumpul
seluruhnya adalah :
= .
+ .
++
. .
A disebut nilai tunai anuitas seumur hidup akhir dari seseorang dengan pembayaran Rp 1
per tahun, dilambangkan dengan
=.

sehingga
+

++

.
Pembilang dan penyebut dikali dengan

sehingga

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

23

.
Menggunakan rumus komutasi diperoleh:
.

B. ANUITAS SEUMUR HIDUP AWAL


Deretan pembayaran dimana pembayaran pertama dilakukan pada awal periode/tahun
dan diingat pula akan hidup matinya seseorang yang bersangkutan.
Nilai tunai anuitas seumur hidup awal dan akhir berselisih 1 yaitu pembayaran anuitas
seumur hidup awal satu tahun lebih awal dari anuitas hidup akhir sehingga :
Notasi

Rp 1

Rp 1

. . .

.
Rp 1

Rp 1

=1
.
Jika pembayaran dilakukan tiap awal tahun dan pembayaran berlangsung seumur hidup
maka nilai tunainya dinotasikan

=1

.
=

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

24

nilai tunai dari anuitas seumur hidup awal untuk tiap pembayaran Rp 1 bagi orang yang
berusia x tahun .
C. ANUITAS HIDUP AKHIR BERJANGKA (ANUITAS TEMPORER)
Suatu anuitas hidup di mana tiap pembayaran dilakukan setiap akhir dan banyaknya
pembayaran terbatas n kali .
Notasi

: nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun

yang berlangsung tidak lebih dari n tahun. Tiap pembayaran dilakukan pada akhir tahun dan
tergantung akan hidup matinya orang yang bersangkutan .

.
Pembilang dan penyebut dikali dengan

sehingga
.

Menggunakan rumus komutasi didapat:


,

D. ANUITAS HIDUP AWAL BERJANGKA


Jika serangkaian pembayaran anuitas dilakukan pada suatu jangka waktu tertentu
misalkan

tahun pada awal tahun dengan syarat orang tersebut masih hidup disebut anuitas

hidup awal berjangka yang dinotasikan dengan


= 1+
=1+

,
.

Pembilang dan penyebut dikali dengan


=

sehingga
.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

25

E. ANUITAS SEUMUR HIDUP AKHIR YANG DITANGGUHKAN SELAMA N


TAHUN
Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia
(x+n+1) tahun dan berlangsung selama x masih hidup. Nilai tunai untuk anuitas seumur hidup
akhir yang ditunda/ ditangguhkan selama n tahun dengan pembayaran sebesar Rp1,- dinotasikan
|
1
x

x+1

x+2

(x+n)

(x+n+1)

Pembilang dan penyebut dikali dengan

sehingga

.
|

Dengan kata lain pembayaran dilakukan pada saat


berlangsung selama

mencapai usia

tahun dan

masih hidup.

F. ANUITAS SEUMUR HIDUP AWAL YANG DITANGGUHKAN

SELAMA N TAHUN
Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia
(x+n) tahun dan berlangsung selama x masih hidup atau pengertian lain adalah serangkaian
pembayaran anuitas dilakukan pada awal tahun yang ditunda

tahun selama seumur hidup.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

26

Nilai tunai untuk anuitas seumur hidup awal yang ditunda/ditangguhkan selama

tahun adalah

1
x

x+1

x+2

(x+n)

(x+n+1)

Pembilang dan penyebut dikali dengan


|

sehingga

=
|

.
.
.

:nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 untuk anuitas seumur hidup awal yang

ditangguhkan n tahun bagi orang yang berusia x tahun .


G. ANUITAS HIDUP AKHIR BERJANGKA M TAHUN DAN

DITANGGUHKAN SELAMA N TAHUN


Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia
(x+n+1) tahun dan banyaknya pembayaran terbatas m tahun. Jika serangkaian pembayaran di
akhir tahun ditunda

tahun selama paling lama

tahun (pembayaran terbatas hingga

selama orang tersebut masih hidup disebut anuitas hidup akhir berjangka
selama

tahun)

tahun yang ditunda

tahun.

Nilai tunai untuk anuitas hidup akhir berjangka

tahun yang ditunda selama

tahun.

dinotasikan dengan n| m

1
x

x+1

x+2

(x+n)

(x+n+1)

1
(x+n+m)

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

27

n m

Pembilang dan penyebut dikali dengan


|

n m

n m

n m

Notasi n| m

sehingga

: nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 untuk anuitas hidup akhir

berjangka m tahun yang ditunda/ditangguhkan n tahun bagi orang yang berusia x tahun .
H. ANUITAS HIDUP AWAL BERJANGKA M TAHUN DAN
DITANGGUHKAN SELAMA N TAHUN
Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia
(x+n) tahun dan banyaknya pembayaran terbatas m kali. Jika serangkaian pembayaran di awal
tahun ditunda

tahun selama paling lama

tahun (pembayaran terbatas hingga

selama orang tersebut masih hidup disebut anuitas hidup awal berjangka
selama

tahun)

tahun yang ditunda

tahun.

Nilai tunainya dinotasikan dengan n| m


1
x

x+1

x+2

n m

(x+n)

(x+n+1)

1
(x+n+t-1)

Pembilang dan penyebut dikali dengan


n m

sehingga
.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

28

n m

n m

Notasi n| m

nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 untuk anuitas hidup akhir

berjangka m tahun yang ditunda/ditangguhkan n tahun bagi orang yang berusia x tahun .
I. PURE ENDOWMENT (DANA KEHIDUPAN/SUMBANGAN

MURNI)
Suatu pembayaran yang dilakukan pada n tahun mendatang bila yang bersangkutan
masih hidup.
n

E x : nilai tunai n tahun mendatang dana kehidupan Rp 1 bagi orang yang sekarang berusia x

tahun.
n
n E x V n p x

V n l xn
lx

V xn l xn Dxn

Dx
V xlx

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

29

LATIHAN
1. Aji yang sekarang berusia 25 tahun , ingin membeli suatu rencana pensiun mulai usia 55
tahun dengan penerimaan sebesar Rp 3.000.000,- setahunnya , dimana pembayaran pertama
dilakukan pada saat hari ulang tahunnya yang ke 55. Untuk itu dia akan melakukan
pembayaran tahunan pada permulaan tahun mulai sekarang dan berakhir pada hari ulang
tahunnya yang ke 54. Hitung besar pembayaran tahunan tersebut !
2. Misalkan orang sejumlah lx sepakat untuk menyumbang Rp 1,- per orang ke suatu dana
setahun dari sekarang tiap orang yang masih hidup, lx+1 menyumbang Rp 1,- ke dana
tersebut , 2 tahun kemudian tiap orang dari sebanyak lx+2 yang masih hidup menyumbang lagi
Rp 1,- ke dana tersebut dan seterusnya sampai sumbangan telah terkumpul sebanyak n kali
dari sekarang semua dana yang telah terkumpul ( dengan bunganya ) dibagi sama rata oleh
lx+n orang yang masih hidup. Misalkan n U x bagian tiap orang yang masih hidup, buktikan
N x N xn
bahwa
Dana ini disebut Dana Tonti , menurut penemunya orang Itali
nU x
Dxn
yang bernama Tonti.
3. Orang yang berusia 20 tahun dijanjikan akan mendapat 10 juta rupiah jika dia mencapai usia
40 tahun. Hitung nilai tunainya !
4. Pada usia 30 tahun Ari membeli endowment murni sebesar Rp 5.000,- untuk jangka waktu 35
tahun . Bila dia mencapai usia 65 tahun , hitung besar uang yang akan diterima.
5. Seorang janda berusia 55 tahun mengambil pendapatan dari polis asuransi jiwa Rp
25.000.000,-sebagai anuitas. Hitung pendapatan yang diperolehnya !
6. Jika perusahaan akan memberikan pensiun sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahun sampai
meninggal kepada karyawan yang berusia 60 tahun , maka berapa banyak uang yang harus
diserahkan kepada pihak asuransi !
7. Pada saat usia 50 tahun Ali menyerahkan uang kepada perusahaan asuransi dengan perjanjian
bahwa Ali akan menerima sebesar Rp 2.000.000,- setiap akhir tahun sampai Ali meninggal.
Hitung jumlah uang yang akan diberikan kepada perusahaan asuransi tersebut !
8. Pada usia 25 tahun Aji membayar kepada perusahaan asuransi ( anuitas tertentu akhir ) tiap
tahun Rp 1.000.000,- selama 40 tahun. Setelah sampai pembayaran ke 40 Aji akan menerima
X rupiah tiap akhir tahun sampai dia meninggal.
Hitung besarnya penerimaan Aji ! tingkat bunga 0.025
9. Pada usia 65tahun Ali punya dua pilihan. A. Menerima 25 juta rp dari pihak asuransi yang
akan membungakan 2.5% dan Ali akan mendapat penerimaan tentu setiap awal tahun selama
20 tahun( sama besar dan sesudah 20 tahun pembayaran dana tsb habis) B. Membiarkan
uangnya pada pihak asuransi dan menerima jumlah uang sama besar tiap awal tahun selama
20 tahun asalkan masih hidup.
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

30

a. Hitung besar penerimaan Ali untuk pilihan A dan B


b. Bila Ali meninggal tepat sebelum usia mencapai 80 tahun, berapa besar uang yang
diterima ahli warisnya untuk poin A dan B.

Dalam pengertian kesejahteraan terkandung kondisi aman, tentram dan makmur. Setiap
orang secara naluriah berusaha meningkatkan kesejahteraannya. Pada hakekatnya kesejahteraan
akan tercapai apabila kebutuhan terpenuhi. Salah satu upaya asaha manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan melalui asuransi jiwa, karena adanya asuransi jiwa nilai ekonomi hidup manusia
yang terancam ketidakpastian dapat dilindungi. Nilai kehidupan manusia yang secara ekonomi
diukur dengan uang disebut Economic Value of Human Life. Tiap tiap orang memiliki economic
value yang berbeda sesuai dengan kondisi dan penghasilan masing masing
Pada hakekatnya asuransi jiwa adalah pelimpahan resiko dari pihak tertanggung kepada
pihak penanggung agar kerugian material yang diderita dapat ditanggung pihak lain. Asuransi
jiwa adalah usaha kerjasama dari sejumlah orang yang sepakat menanggung kesulitan keuangan bila
terjadi musibah terhadap salah seorang anggotanya. Perusahaan yang besar dengan pemegang saham
yang banyak akan mudah mengatasi santunan asuransi dari anggota yang tertimpa musibah. Dengan
administrasi yang efisien dan investasi dana yang aman dengan tingkat bunga yang wajar, perusahaan
asuransi akan berkembang dengan sehat dan merupakan usaha pengumpulan modal yang amat penting.
Sebuah asuransi jiwa menyediakan suatu pembayaran santunan asuransi (claim) dari jumlah yang
ditetapkan atas suatu kematian, yang dikenal sebagai tertanggung (insured). Dalam pembayaran ini
terdapat dua asumsi, yaitu pembayaran santunan asuransi pada akhir tahun kematian polis (asuransi
diskrit) dan pembayaran santunan asuransi pada saat kematian terjadi (asuransi kontinu).

PRINSIP PRINSIP UMUM ASURANSI JIWA


MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

31

1. Economic Principles : resiko kematian, resiko hari tua, resiko kecelakaan/sakit


Prinsip ini menyatakan alasan alasan ekonomi yang mendorong seseorang atau kelompok
untuk memakai jasa asuransi. Terdapat tiga kelompok resiko yang mempengaruhi nilai ekonomi
hidup manusia oleh karena itu mempengaruhi pula penggunaan jasa asuransi jiwa , yaitu : resiko
kematian, resiko hari tua dan resiko kecelakaan atau sakit.
2. Legal Principle
Kontrak asuransi jiwa merupakan perjanjian timbal balik yang memuat hak dan
kewajiban pemegang polis dan pihak yang menerima pelimpahan resiko. Perjanjian ini tercermin
dalam polis asuransi jiwa.
3. Actuarial Principles
Dalam asuransi jiwa terdapat hubungan antara hak dan kewajiban yang dinyatakan dalam
besaran besaran : premi, santunan , cadangan premi, nilai tebus dan lain lain. Hubungan ini
ditentukan dengan dasar-dasar perhitungan
a. Tingkat bunga (Rate of Interest)
b. Tingkat kematian ( Mortality Rate)
c. Biaya (Loading Expense )
4. Cooperation Priciples
Asuransi merupakan suatu bentuk kerjasama dari orang orang yang berkepentingan untuk
menanggulangi kerugian yang mungkin dideritanya atau setidak tidaknya memperkecil kerugian
akibat terjadinya musibah.
Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke
tiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti
atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa adalah usaha kerjasama atau koperasi dari sejumlah orang
yang sepakat memikul kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap salah seorang
anggotanya. Pada hakekatnya, asuransi jiwa adalah pelimpahan risiko dari pihak tertanggung
kepada pihak penanggung agar kerugian material yang diderita dapat ditanggung pihak lain.
Dengan adanya asuransi jiwa nilai ekonomi hidup manusia yang terancam ketidakpastiaan dapat

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

32

dilindungi. Perusahaan yang besar dengan pemegang saham yang banyak akan mudah mengatasi
santunan asuransi dari anggota yang meninggal. Jenis-jenis asuransi jiwa antara lain:

A. ASURANSI BERJANGKA
Dalam polis asuransi berjangka , uang pertanggungan akan dibayarkan bila sitertanggung
meninggal dalam jangka waktu asuransi.
Misal semua orang yang berusia x tahun (lx) setuju mengumpulkan Rp A setiap orang dengan
perjanjian apabila pada satu tahun berikutnya ada anggota yang mati maka ahli warisnya
akan diberikan Rp 1. Bila iuran ini dibungakan i/ tahun maka jumlah uang yang terkumpul
adalah :
A l x (1 i ) d x sehingga

dx
Vd x
V x 1 d x

(1 i )l x
lx
V xlx

Bila hal tersebut dikembangkan sampai n tahun didapat :


^
x:n

Vd x V 2 d x 1 V 3 d x 2 V 4 d x3
V n d x n 1

...
lx
lx
lx
lx
lx

Ax^:n
^
x:n

V x1d x V x 2 d x 1 V x 3 d x 2 V x 4 d x 3
V x n d x n1

...

V xl x
V xlx
V xlx
V xlx
V xlx

V x1dx V x 2 d x 1 V x 3 d x 2 ....V x n d x n1

V xlx

Menggunakan rumus komutasi:


Dx V x l x
C x V x 1 d x
M x C x C x 1 C x 2 ... C

Dengan demikian diperoleh :


Ax^:n

C x C x 1 C x 2 ....C x n1 M x M x n

Dx
Dx

Ax^:n

merupakan nilai tunai (present value) asuransi berjangka n tahun dengan santunan Rp

1 bagi orang yang berusia x tahun

B. ASURANSI SEUMUR HIDUP


MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

33

Dalam polis asuransi seumur hidup , uang pertanggungan akan dibayarkan bila
sitertanggung meninggal sewaktu waktu kematian terjadi.
Vd x V 2 d x 1 V 3 d x 2 V 4 d x 3
V x 1 d

...
lx
lx
lx
lx
lx

Ax

V x 1 d x V x 2 d x 1 V x 3 d x 2 V x 4 d x 3
V 1 d
Ax

...
V xl x
V xlx
V xlx
V xlx
V xlx
V x 1 dx V x 2 d x 1 V x 3 d x 2 ....V 1 d
V xlx

Ax

Dengan demikian diperoleh :


Ax

C x C x 1 C x 2 ....C
Mx

Dx
Dx

Ax merupakan nilai tunai (present value) asuransi seumur hidup dengan santunan Rp 1 bagi

orang yang berusia x tahun.

C.

ASURANSI DWIGUNA (ENDOWMENT)


Merupakan gabungan dari asuransi berjangka dan dana kehidupan Dalam polis asuransi

dwiguna walaupun sudah habis jangka waktu asuransi , pemegang polis tetap mendapatkan
uang pertanggungan (santunan).
Ax:n Ax^:n n E x
Ax:n

M x M xn Dx n
Dx

Ax:n merupakan nilai tunai (present value) asuransi dwiguna n tahun dengan santunan Rp 1

bagi orang yang berusia x tahun.

D. ASURANSI TERTUNDA
Dalam polis asuransi berjangka n tahun yang tertunda m tahun bagi orang yang berusia x
tahun, uang pertanggungan akan dibayarkan bila sitertanggung meninggal antara (x+m)
tahun dan (x+m+n) tahun mendatang .

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

34

V m1 d x m V m 2 d x m1 V m3 d x m 2 V m 4 d x m3
V m n d x m n1
m/ A

...
lx
lx
lx
lx
lx
^
x:n

V x m1d x m V x m 2 d x m1 V x m3 d x m 2 ....V x m n d x m n1
m/ A
V xlx
^
x:n

Dengan demikian diperoleh :


m / Ax^:n

C x m C x m1 C x m 2 ....C x m n1
M M xmn
xm
Dx
Dx

m / Ax^:n

merupakan nilai tunai (present value) asuransi berjangka n tahun yang tertunda m

tahun dengan santunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun.


Ini berarti: Pembayaran dilakukan bagi ahli waris orang yang berusia x tahun asalkan dia
meninggal antara umur (x+m) dan (x+m+n) tahun

m/ A

x:n

V m i dx m V m 2 dx m i ... V m n dx m n i

lx

V x m i dx m V X m 2 dx m n i ... V x m n dx m _ n i

V x lx

C x m C x m i ... C x m n i
Dx

m / A1 x:n

C x m C x m i C x m 2 ... C w C x m n C x m n ... C w

Dx
Dx

m / A1 x:n

M x m M x m n
Dx

Dengan cara yang sama untuk Asuransi seumur hidup yang tertunda
m / Ax : nilai tunai Asuransi seumur hidup yang tertunda m tahun sebesar Rp 1 yang

dikeluarkan bagi orang berusia x tahun.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

35

m / Ax

M xm
Dx

Dengan cara yang sama untuk Asuransi Dwiguna yang tertunda


Contoh :
Hitung premi tunggal bersih asuransi berjangka 10 tahun bagi orang yang berusia 30 tahun bila
besar santunannya adalah 1 juta rupiah.
Jawab:
X :besar premi
:10
x 10 6 A30
10 6

M 30 M 40
D30

Rp 38.665,12.

Contoh :
Hitung premi tunggal bersih dari polis asuransi jiwa yang besar santunannya selama 10 tahun
pertama adalah 1 juta rupiah dan 2 juta setelah itu, bagi orang yang berusia 20 tahun
Jawab:
Ada berbagai cara untuk menjawab soal tersebut :
a. 10 tahun pertama asuransi berjangka dengan santunan 1 juta rupiah dan dilanjutkan
dengan asuransi seumur hidup yang tertunda sesudahnya dengan santunan 2 juta rupiah.
b. Asuransi seumur hidup yang dimulai usia 20 tahun dengan santunan 1 juta rupiah
ditambah asuransi seumur hidup dengan santunan 1 juta rupiah sejak usia 30 tahun
c. Selisih dua asuransi yaitu seumur hidup dengan santunan 2 juta rupiah sejak usia 20
tahun dengan asuransi berjangka 10 tahun sejak usia 20 tahun dengan santunan 1 juta
rupiah.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

36

LATIHAN
`
1. Buktikan bahwa m / Ax Ax Ax:m
2. Buktikan bahwa m / Ax`:n Ax`:m n Ax`:m
3. Polis dikeluarkan bagi seseorang yang berusia 40 tahun dengan santunan sebesar Rp
1.000.000,- bila dia meninggal dalam waktu 25 tahun. Bila dia mencapai usia 65 tahun ,
maka akan menerima pensiun sebesar Rp. 100.000,- mulai hari ulang tahunnya yang ke
65. Hitung premi tunggal bersihnya!
4. Hitung net single premium suatu polis asuransi bagi orang yang berusia 25 tahun dengan
santunan sebesar Rp 1.000.000,- bila dia meninggal dalam jangka 10 tahun dan santunan
sebesar Rp 500.000,- bila dia meninggal di antara usia 35 45 tahun !
5. Hitung premi tunggal bersih suatu polis asuransi dengan santunan sebesar Rp 1.000.000,dalam jangka waktu 5 tahun dan Rp 2.000.000,- sesudah itu bagi seseorang yang berusia
30 tahun !
6. Seseorang berusia 50 tahun membeli asuransi dwiguna 11 tahun dengan premi tunggal
bersih Rp 1.000.000,- Hitung besar santunan !
7. Seseorang berusia 39 tahun memiliki Rp 1.000.000,- . Dengan uang tersebut sebagai
premi tunggal bersih, dia membeli polis asuransi dengan santunan Rp 3.000.000,- bila
dia meninggal dalam waktu 5 tahun dan santunan B rupiah bila dia meninggal sesudah
itu. Hitung besar B !
8. Buktikan bahwa vq x

Ax vAx 1
1 Ax 1

9. Nyatakan dengan kata kata tentang premi tunggal bersih asuransi di bawah ini :

10 6 M 20 M 60 (5 x10 5 ) D60
D20

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

37

10. Buktikan bahwa vq x

( Ax vAx 1 )
(1 Ax 1 )

11. Aji yang sekarang berusia 25 tahun , ingin membeli suatu rencana pensiun mulai usia 55
tahun dengan penerimaan sebesar Rp 3.000.000,- setahunnya , dimana pembayaran
pertama dilakukan pada saat hari ulang tahunnya yang ke 55. Untuk itu dia akan
melakukan pembayaran tahunan pada permulaan tahun mulai sekarang dan berakhir
pada hari ulang tahunnya yang ke 54. Hitung besar pembayaran tahunan tersebut !

LATIHAN
12. Misalkan orang sejumlah lx sepakat untuk menyumbang Rp 1,- per orang ke suatu dana
setahun dari sekarang tiap orang yang masih hidup, lx+1 menyumbang Rp 1,- ke dana
tersebut , 2 tahun kemudian tiap orang dari sebanyak lx+2 yang masih hidup menyumbang
lagi Rp 1,- ke dana tersebut dan seterusnya sampai sumbangan telah terkumpul sebanyak
n kali dari sekarang semua dana yang telah terkumpul ( dengan bunganya ) dibagi sama
rata oleh lx+n orang yang masih hidup. Misalkan n U x bagian tiap orang yang masih
N x N xn
hidup, buktikan bahwa
Dana ini disebut Dana Tonti.
nU x
Dxn
13. Orang yang berusia 20 tahun dijanjikan akan mendapat 10 juta rupiah jika dia mencapai
usia 40 tahun. Hitung nilai tunainya !
14. Pada usia 30 tahun Ari membeli endowment murni sebesar Rp 5.000,- untuk jangka
waktu 35 tahun . Bila dia mencapai usia 65 tahun , hitung besar uang yang akan diterima.
15. Seorang janda berusia 55 tahun mengambil pendapatan dari polis asuransi jiwa Rp
25.000.000,-sebagai anuitas. Hitung pendapatan yang diperolehnya !
16. Jika perusahaan akan memberikan pensiun sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahun sampai
meninggal kepada karyawan yang berusia 60 tahun , maka berapa banyak uang yang
harus diserahkan kepada pihak asuransi !
17. Pada saat usia 50 tahun Ali menyerahkan uang kepada perusahaan asuransi dengan
perjanjian bahwa Ali akan menerima sebesar Rp 2.000.000,- setiap akhir tahun sampai
Ali meninggal. Hitung jumlah uang yang akan diberikan kepada perusahaan asuransi
tersebut !
18. Pada usia 25 tahun Aji membayar kepada perusahaan asuransi ( anuitas tertentu akhir )
tiap tahun Rp 1.000.000,- selama 40 tahun. Setelah sampai pembayaran ke 40 Aji akan
menerima X rupiah tiap akhir tahun sampai dia meninggal.
Hitung besarnya penerimaan Aji ! tingkat bunga 0.025
19. Pada usia 65tahun Ali punya dua pilihan. A. Menerima 25 juta rupiah dari pihak asuransi
yang akan membungakan 2.5% dan Ali akan mendapat penerimaan tentu setiap awal
tahun selama 20 tahun( sama besar dan sesudah 20 tahun pembayaran dana tersebut
habis). B. Membiarkan uangnya pada pihak asuransi dan menerima jumlah uang sama
besar tiap awal tahun selama 20 tahun asalkan masih hidup.
a. Hitung besar penerimaan Ali untuk pilihan A dan B.
Bila Ali meninggal tepat sebelum usia mencapai 80 tahun, berapa besar uang yang diterima ahli
warisnya untuk poin A dan B.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

38

Asuransi jiwa tidak selamanya preminya dibayar atas dasar premi tunggal. Premi tersebut
dapat dibayar secara tahunan/tengah tahunan/tiap bulan dan sebagainya. Premi yang dibayarkan
pada setiap awal permulaan tahun yang besarnya bisa sama maupun berubah-ubah setiap
tahunnya disebut premi tahunan Besarnya premi tersebut umumnya sama untuk tiap pembayaran
dan dilakukan pada awal periode. Semakin sering premi dibayar, untuk santunan yang sama
maka semakin kecil premi berkalanya. Tingkat bunga juga mempengaruhi besarnya premi.
Makin tinggi tingkat bunga maka makin rendah premi yang harus dibayar untuk besar santunan
yang sama. Pembayaran premi asuransi jiwa seumur hidup dapat dilakukan tiap permulaan tahun
seumur hidup. Pada asuransi berjangka pembayaran preminya dilakukan selama jangka waktu
asuransi. Sedangkan untuk asuransi dwiguna pembayaran preminya dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu selama jangka waktu perlindungan asuransi, terbatas (lebih pendek dari jangka waktu)
atau sekaligus (premi tunggal).
Adapun rumus dasar premi tahunan bersih adalah nilai tunai premi yang akan datang
sama dengan nilai tunai santunan yang akan datang. Beberapa notasi untuk premi bersih tahunan
antara lain:

A.

PREMI TAHUNAN BERSIH ASURANSI SEUMUR HIDUP


adalah premi tahunan bersih untuk asuransi jiwa seumur hidup dengan uang
pertanggungan Rp 1 bagi orang berusia

tahun.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

39

B.

,
.

PREMI TAHUNAN BERSIH ASURANSI BERJANGKA


adalah premi tahunan bersih untuk asuransi jiwa berjangka

tahun dengan uang

pertanggungan Rp 1 bagi orang berusia tahun.

P1 x:n

A1 x : n M x M x n

a x:m
N x N xm

Apabila pembayarannya terbatas sejumlah m kali (tahun) maka besar premi tahunan bersihnya
sebagai berikut:

mP 1 x:n : Premi tahunan bersih untuk asuransi berjangka n tahun dengan batasan m tahun dengan
uang pertanggungan Rp 1 bagi orang berusia x tahun .

mP1x:n ax:m A1x:n


mP1 x:n

A1 x : n M x M xn

x:m
a
N x N xm

di mana m<n

C. PREMI TAHUNAN BERSIH ASURANSI DWIGUNA


adalah premi tahunan untuk asuransi jiwa dwiguna
pertanggungan Rp 1 bagi orang berusia
.

tahun dengan uang

tahun

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

40

mPx:n : premi tahunan bersih untuk asuransi dwiguna n tahun dengan batasan pembayaran m

tahun dengan uang pertanggungan Rp I bagi orang berusia x tahun .


x:m Ax:n
mPx:n .a

mPx:n

Ax:n
x:m
a

M x M xn Dxn
N x N x m

LATIHAN
1. Buktikan bahwa Px

vq Px1 a x
ax

2. Buktikan bahwa Pxn y

a xn
axn

3. Dapatkan net annual premium untuk 18 kali pembayaran untuk endowment 25 tahun bagi
orang yang berusia 42 tahun dengan uang pertanggungan Rp. 20.000.000,4. Seorang yang berusia 27 tahun membeli endowment untuk jangka waktu 20 tahun tiga
tahun yang lalu. Jika premi bersih tahunan sebesar Rp. 100.000,-berapa besar uang satuan
yang akan diterima jika orang tersebut meninggal dalam usia 40 tahun !
5. Suatu polis asuransi jiwa bagi orang yang berusia 32 tahun menentukan pembayaran
premi tahunan 28 kali. Bila sitertanggung meninggal sebelum usia 65 tahun, besar
satuannya sebesar 5 juta rupiah, bila dia meninggal setelah 65 tahun santunannya 2 juta
rupiah. Hitung besar premi tahunannya.
6. Hitung besar polis asuransi jiwa seumur hidup yang dapat dibeli seseorang yang berusia
20 tahun untuk premi netto tahunan Rp 250.000,7. Jika q x 0.01x, v 0.9 ,hitung P95

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

41

MODUL 7
CADANGAN PREMI
Dalam dunia usaha, istilah cadangan biasanya digunakan untuk suatu dana yang
disisihkan untuk dipakai dalam keadaan darurat. Dalam asuransi jiwa artinya sama sekali
berbeda. Cadangan dalam asuransi jiwa bukanlah suatu asset perusahaan melainkan kewajiban
perusahaan untuk membayar santunan kepada pemegang polis. Dengan kata lain cadangan
adalah milik pemegang polis yang dititipkan kepada perusahaan asuransi.
Pada saat polis diterbitkan, nilai sekarang dari asuransi (santunan yang akan dibayarkan)
sama dengan nilai sekarang dari premi yang akan diterima. Sesudah polis berjalan, masa
asuransi semakin pendek sehingga nilai pada akhir tahun ke-t dari asuransinya lebih besar
dibandingkan nilai asuransi pada awalnya. Karena masa pembayaran premi semakin pendek
maka nilai pada akhir tahun ke-t dari premi yang akan diterima lebih kecil dibandingkan nilai
premi pada awalnya.
Terlihat bahwa kewajiban semakin membesar sedangkan hak terhadap penerimaan
semakin mengecil. Oleh karena itu penting bagi badan asuransi untuk mengetahui berapa jumlah
dana yang harus disiapkan agar mampu membayar klaim pada saat jatuh tempo. Maka
diperlukan perhitungan cadangan premi secara tepat.
Pengertian cadangan secara teori adalah besarnya uang yang ada pada perusahaan dalam
jangka waktu pertanggungan. Artinya perusahaan harus menyimpan jumlah uang cadangan
sebagai hutang dalam neraca, bukan sebagai kekayaan. Nilai cadangan yang dimiliki perusahaan
asuransi jiwa dipengaruhi oleh besarnya pembayaran premi

yang dilakukan oleh peserta

asuransi.
Perhitungan cadangan premi dibedakan menjadi dua cara yaitu perhitungan besar
cadangan yang berorientasi pada pengeluaran di waktu yang akan datang yang disebut dengan
cadangan prospektif dan perhitungan besar cadangan yang berorientasi pada pengeluaran di
waktu yang telah lalu yang disebut dengan cadangan retrospektif.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

42

Berdasarkan anuitas dan waktu pembayaran santunan, cadangan premi bersih dapat dibagi
menjadi tiga macam yakni:
1. Cadangan Penuh Kontinu
Perhitungan cadangan jenis ini dilakukan dengan dasar pembayaran premi dilakukan setiap
saat (anuitas kontinu) dan pembayaran santunan diberikan pada saat tertanggung meninggal
(asuransi kontinu)
2. Cadangan Penuh Diskrit
Perhitungan cadangan jenis ini dilakukan dengan dasar pembayaran premi dilakukan secara
tunggal atau angsuran dengan tahapan yang konstan (anuitas diskrit) dan pembayaran
santunan diberikan pada saat akhir tahun kematian tertanggung (asuransi diskrit).
3. Cadangan Semi Kontinu
Perhitungan cadangan ini dilakukan dengan dasar pembayaran premi dilakukan secara
tunggal atau angsuran dengan tahapan yang konstan (anuitas diskrit) dan pembayaran
santunan diberikan pada saat tertanggung meninggal (asuransi kontinu).
Cadangan Retrospektif
Cadangan retrospektif adalah perhitungan cadangan dengan berdasarkan jumlah total
pendapatan di waktu yang lalu sampai saat dilakukan perhitungan cadangan dikurangi dengan
jumlah pengeluaran di waktu yang lampau, untuk tiap pemegang polis.Definisi lain dari
cadangan retrospektif adalah nilai premi lalu (telah dibayarkan) yang dibungakan dikurangi nilai
santunan yang lalu yang dibungakan. Secara aljabar hubungan ini ditulis :

dimana
usia waktu polis dikeluarkan
tahun yang telah lewat sejak polis dikeluarkan
premi tahunan bersih untuk santunan Rp 1 bagi x
t

cadangan akhir tahun ke t


dana Tonti
biaya akumulasi asuransi =

Dana Tonti dapat dinyatakan sebagai bagian tiap yang masih hidup dari dana yang telah
terkumpul beserta bunganya. Misalkan sebanyak

orang sepakat menyumbang Rp1 per orang.

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

43

Setahun kemudian bila orang tersebut masih hidup yaitu sebanyak


Dua tahun kemudian tiap orang dari

menyumbang lagi Rp 1.

menyumbang lagi Rp 1 dan seterusnya sampai dana

terkumpul sebanyak t kali (tahun). Maka t tahun dari sekarang untuk semua dana yang
terkumpul (dengan bunganya) dibagi sama rata oleh
bagian tiap orang yang masih hidup dinotasikan dengan t

orang yang masih hidup sehingga


adalah

Contoh :
Dapatkan cadangan akhir tahun ke 10 dan cadangan akhir tahun ke 20 untuk seseorang berusia
30 tahun yang mengambil asuransi berjangka 20 tahun dengan uang pertanggungan sebesar
Rp 10.000.000,Jawab:
Mula mula dicari terlebih dahulu premi tahunan bersih asuransi berjangka 20 tahun bagi orang
yang berusia 30 tahun dengan santunan Rp 10.000.000,P130:20 107

A1 30 : 20
M M 50
107 30
Rp 59.851,20733
a30:20
N 30 N 50

V P301 :20

U 30 107

10

P301 :20
V P301 :20

20

P301 :20

10

10

k 30

N 30 N 40
M M 40
10 7 30
Rp 188.849
D40
D40
20

U 30 10 7

20

k 30

N 30 N 50
M M 50
107 30
D50
D50

M 30 M 50 N 30 N 50 M 30 M 50

D50
D50
N 30 N 50

10 7

M 30 M 50 M 30 M 50

D50
D50

10 7
0

Cadangan asuransi berjangka pada akhir jangka waktu haruslah sama dengan nol.
Cadangan Prospektif
Cadangan prospektif adalah besar cadangan yang berorientasi pada pengeluaran di waktu
yang akan datang. Dengan pengertian lain perhitungan cadangan didasarkan pada nilai sekarang
dari pengeluaran di waktu yang akan datang, untuk tiap pemegang polis. Definisi lain dari
cadangan prospektif adalah nilai tunai santunan yang akan datang dikurangi dengan nilai tunai
premi yang akan datang. Istilah premi yang akan datang mencakup premi yang harus segera
dibayarkan. Rumus perhitungan untuk cadangan prospektif adalah :
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

44

dimana
usia waktu polis dikeluarkan
tahun yang telah lewat sejak polis dikeluarkan
premi bersih tahunan untuk santunan Rp 1 bagi x
cadangan akhir tahun ke t

santunan yang akan datang pada usia


P.

nilai tunai pada usia x+t sisa premi mendatang.

Contoh rumus umum cadangan prospektif untuk jenis asuransi endowment n tahun dengan
santunan sebesar 1 satuan untuk seseorang yang berumur x tahun adalah :

-P

dengan
t

= cadangan prospektif akhir tahun ke-t asuransi endowment


= santunan yang akan datang pada usia (x+t) tahun

= nilai tunai pada usia (x+t) tahun sisa premi mendatang

Contoh:
Dapatkan cadangan akhir tahun ke 5 untuk seseorang berusia 30 tahun yang mengambil asuransi
endowment 10 tahun namun tertunda 10 tahun dengan uang pertanggungan sebesar sepuluh juta
rupiah.
Jawab:
Mula mula dicari terlebih dahulu premi tahunan bersih asuransi endowment 10 tahun yang
tertunda 10 tahun bagi orang yang berusia 30 tahun dengan santunan Rp 10.000.000,P 130:20 107

V 10 7

A30:10
Rp 384.370,3434
30:20
a

10

A35:10 P30
:20 a 35:15

6.786.722,5 4.689.930,9
Rp 2.096.791,6

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

45

Cadangan Disesuaikan
Sumber dana tambahan untuk menutup biaya awal tahun dapat diperoleh dengan
menyesuaikan cadangan premi (cadangan disesuaikan). Dana tersebut dapat dianggap berupa
pinjaman yang akan dibayar kemudian dari pembayaran premi kotor di tahun-tahun mendatang.
Misalkan P menyatakan premi bersih untuk suatu jenis asuransi. Premi tersebut akan diganti
dengan pada tahun pertama dan diikuti oleh pada tahun-tahun berikutnya. dan adalah
premi yang disesuaikan. Pemegang polis membayar premi kotor yang sama besarnya tiap tahun,
yaitu P + biaya. dan hanya ada dalam perhitungan aktuaria dan tidak ada sangkut pautnya
dengan pemegang polis. Nilai tunai seluruh P = Nilai tunai + Nilai tunai .
Persamaan ini berlaku pada waktu polis dikeluarkan. Bila n menyatakan jangka waktu
penyesuaian cadangan, maka hubungan pada persamaan tersebut dapat didefinisikan sebagai
berikut

=P

(2.16)

< P , karena sebagian dari P dipakai untuk biaya tahun pertama, yaitu sebesar P . Jadi, dari
premi bersih tahun pertama sebesar P, hanya ada yang disediakan untuk membayar santunan di
tahun tersebut, sisanya P dipinjam perusahaan dan pinjaman tersebut akan dibayar kelak dari
premi tahun-tahun berikutnya. Karena
> P, maka < P < .
Metode New Jersey
Penentuan nilai cadangan pada metode New Jersey mengunakan premi bersih lanjutan
disesuaikan dimana terdapat persyaratan yang harus terpenuhi yaitu polis yang mempunyai

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

46

premi tahunan bersih lebih kecil dari premi tahunan bersih asuransi seumur hidup dengan 20 kali

pembayaran premi dengan santunan dan usia yang sama tetapi premi kotornya melebihi 1,5
Metode New Jersey menentukan bahwa cadangan akhir tahun pertama adalah nol. Sehingga
secara matematis nilai tunai premi pada tahun pertama dapat dituliskan
=
Simbol J menyatakan metode yang digunakan adalah metode New Jersey. Sehingga
berdasarkan persamaan (2.16) dan setelah diaplikasikan ke dalam metode New Jersey, maka
diperoleh sebagai berikut

Premi bersih lanjutan disesuaikan (

) pada metode New Jersey untuk asuransi jiwa

endowment adalah premi bersih tahunan yang dikeluarkan untuk orang yang setahun lebih tua
x+1. Sehingga nilai cadangan menggunakan metode New Jersey, premi bersih tahunan yang
digunakan adalah pada usia x+1 tahun, maka didapat rumusan penentuan nilai cadangan
prospektif menggunakan metode New Jersey sebagai berikut

=S

dengan
t

= nilai cadangan akhir tahun ke-t untuk asuransi endowment menggunakan metode
New Jersey
= premi tunggal bersih asuransi endowment pada usia x+t tahun

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

47

= premi bersih lanjutan yang disesuaikan dengan metode New Jersey


= nilai tunai anuitas awal asuransi endowment pada usia x+t tahun
S

= nilai santunan.

Metode Fackler
Rumus Fackler pertama kali diperkenalkan oleh aktuaris Amerika, David Parks Fackler.
Rumus umum Fackler adalah :

t+1

=(t +P)

dimana
= usia waktu polis dikeluarkan
= tahun yang telah lewat sejak polis dikeluarkan
= premi bersih tahunan untuk santunan Rp 1 bagi
= cadangan akhir tahun ke

t+1

dan

fungsi Fackler dengan

dan

Metode Fackler sangat berguna untuk menyusun nilai cadangan yang mengharuskan
menghitung cadangan premi untuk beberapa tahun secara berurutan. Dengan adanya metode
Fackler maka perhitungan cadangan retrospektif akan terlihat lebih jelas.

Latihan :
1. Jika tV x menyatakan cadangan akhir tahun ke t untuk asuransi seumur hidup bagi orang
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

48

yang berusia x tahun. ( Biasa disingkat tV ), terdapat relasi :


V x 1

x t
a
, buktikan
x
a

2. Berdasar relasi di atas, buktikan bahwa :


tV x

1 ( 1 1V x ) ( 1 1V x 1 ) ( 1 1V x 2 ) . . . ( 1 1V x t 1 )

3. Tentukan cadangan akhir tahun ke 20 untuk polis asuransi berangka 30 tahun dengan
uang pertanggungan Rp. 100.000.000,- yang dikeluarkan pada seseorang yang berusia 30
tahun!
4. Cadangan premi akhir tahun ke t untuk asuransi seumur hidup bagi seseorang berusia x

tahun dinyatakan sebagai tV x 1 ( Px d )a x t , Diketahui


Px

4
x t 1.1 . Keterkaitan dengan soal tersebut, bila perusahaan
, tV x 0.5 , a
11

asuransi jiwa memiliki modal awal sebesar S 0 , hitung besar modal perusahaan setelah
akhir tahun ke 10 !
5. Dapatkan cadangan akhir tahun ke lima asuransi seumur hidup dengan santunan 10 juta
rupiah bagi orang yang berusia 25 tahun dengan memakai metode retrospektif dan
prospektif.
6. Nyatakan dengan rumus komutasi untuk cadangan akhir prospektif ke dua belas asuransi
dwiguna 20 tahun dengan uang pertanggungan sepuluh juta rupiah bagi orang yang
berusia 40 tahun.
MODUL 8
PREMI KOTOR
Premi kotor adalah premi bersih ditambah sejumlah biaya tertentu yang dibebankan pada
pemegang polis. Premi kotor ini jumlahnya lebih besar dari premi bersih. Selisih antara premi
kotor dan premi bersih disebut biaya (loading). Biaya yang diterima oleh perusahaan asuransi
jiwa digunakan untuk biaya pemeliharaan administrasi pemegang polis dan sumber pendapatan
untuk keperluan cadangan. Premi kotor ini merupakan gambaran dari besarnya biaya yang
diperlukan oleh perusahaan dimana dalam manajemen sudah merupakan salah satu komponen
penjualan produk asuransi jiwa.
Biaya dapat dikelompokkan atas beberapa bagian dan cara pengelompokkannya
tergantung cara memandang. Umumnya biaya dapat dinyatakan sebagai salah satu dari :
1. Suatu persentase dari jumlah yang diasuransikan
2. Suatu persentase dari premi
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

49

3. Suatu jumlah tertentu per polis


Biaya dapat pula dilihat sebagai biaya tahun pertama dan biaya tahun-tahun berikutnya.
Biaya tahun pertama menyangkut pemeriksaan kesehatan, komisi, biaya mengeluarkan polis dan
lain-lain. Besarnya komisi biasanya sebanding dengan besarnya premi misalnya 3% dari besar
premi. Biaya lain yang termasuk dalam biaya tahun-tahun berikutnya adalah biaya
mengadministrasikan polis dari tahun ke tahun, biaya investasi dan biaya manajemen. Semua
biaya dalam bagian ini biasanya dinyatakan sebagai presentasi dari besar premi.
Di samping biaya-biaya yang telah disebutkan, masih ada satu lagi yang sering
ditambahkan pada faktor biaya yaitu keuntungan bagi perusahaan. Untuk menjaga perusahaan
dari situasi merugikan yang tak terduga-duga maka perusahaan sering menambah proporsi
tertentu misalnya 0,2% dari premi sebagai beban pada premi (Sitompul,1995).
Untuk mempermudah perhitungan maka biaya digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Biaya pertama : biaya yang sepenuhnya digunakan dalam tahun pertama seperti komisi agen,
pemeriksaan kesehatan, dan biaya mengeluarkan polis. Besarnya dinyatakan per seribu dari
uang pertanggungan yang dinotasikan dengan
2. Biaya penagihan seperti ongkos penagihan premi yang besarnya dinyatakan per seratus dari
premi, dinotasikan dengan
3. Biaya lanjutan : biaya yang dipergunakan sepanjang jangka

asuransi seperti biaya

administrasi dan gaji pegawai. Besarnya di


nyatakan per seribu dari uang pertanggungan yang dinotasikan dengan .
Dalam perhitungan premi kotor digunakan prinsip bahwa nilai tunai premi kotor yang
akan datang sama dengan nilai tunai santunan yang akan datang ditambah nilai seluruh biaya
yang akan datang. Semua nilai tunai dihitung pada waktu polis dikeluarkan. Nilai tunai santunan
ditambah dengan biaya harus sama dengan nilai tunai expense loaded premium. Jumlah total
yang ditambahkan ke premi bersih dengan mempertimbangkan semua biaya yang ditanggung
perusahaan asuransi disebut loading. Adapun definisi dari expense loaded premium adalah
keseluruhan premi yang dibebankan kepada pemegang polis meliputi semua biaya, perkiraan
kerugian dan laba perusahaan.
Adapun rumus premi tunggal kotor (g) untuk asuransi jiwa seumur hidup dengan uang
pertanggungan sebanyak Rp 1 adalah
g = 1.

+ Biaya .

Adapun rumus premi tahunan kotor (G) untuk asuransi jiwa seumur hidup dengan uang
pertanggungan sebanyak Rp 1 adalah
G.

= 1.

+ Biaya ,

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

50

G=

Asuransi Seumur Hidup


Diasumsikan santunan sebesar Rp 1 dibayar pada akhir tahun kematian.
Nilai tunai santunan + biaya = Nilai tunai Expense Loading Premium
Ax G a x
G

Ax
a x

Px

a x

Asuransi Berjangka
Diasumsikan santunan sebesar Rp 1 dibayar pada akhir tahun jika kematian terjadi pada periode
kontrak.
Nilai tunai santunan + biaya = Nilai tunai Expense Loading Premium
A1x:n G a x:n
G

A1x:n
a x::n

Px1:n

a x::n

Asuransi Dwiguna
Diasumsikan santunan sebesar Rp 1 dibayar pada akhir tahun jika kematian terjadi pada periode
kontrak atau si tertanggung hidup sampai akhir kontrak berakhir.
Nilai tunai santunan + biaya = Nilai tunai Expense Loading Premium
Ax:n G a x:n
G

Ax:n
a x::n

Px:n

a x::n

Premium Rate R(b)


R ( b)

G (b)
b

Adalah tingkat tarif perubahan premi dengan santunan sebesar b yang menyatakan :
Laju perubahan premi tiap satu perubahan santunan dengan uang pertanggungan b.
Jika R(b) diketahui maka G(b) dengan santunan sebesar b dapat ditentukan.
MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

51

Contoh:
Seseorang berusia x tahun mengambil kontrak asuransi dwiguna. Adapun biaya yang dikenakan
sebagai berikut:
1. Biaya tahun pertama
-

Persentase premi 10%

Biaya per $1000 uang pertanggungan : $ 10

Biaya per polis $ 25

2. Biaya tahun ke dua


-

Persentase premi 10%

Biaya per x$ 1000 uang pertanggungan : $1

Biaya perpolis $5

3. Biaya penyelesaian klaim habis kontrak $10 dan ditambah $1 per $


1000 uang pertanggungan. Santunan sebesar b akan diberikan jika
tertanggung meninggal atau masih hidup setelah kontrak berakhir.
Misal diketahui a x:3 2.413223

n 3 i 10% . Dapatkan expense loading premium untuk

setiap b yang berbeda.


Jawab:
Diketahui a x:3 2.413223

n 3 i 10% . Sehingga anuitas hidupa akhir berjangka adalah :

x:3 1 1.413223
a x:n a
1 Ax:n
d
x:3
1 da

x:3
a

Premi tunggal bersih asuransi Dwiguna dihitung dari Ax::3

Premi tahunan bersih asuransi Dwiguna Px:3

1 (1 v )2.413223
0.780616

Ax::3
0.323474
x:3
a

Misal biaya tahun 1 :1


Biaya tahun ke dua : 2
Biaya habis kontrak :

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

52

10
b 25
1000
1
2 0.1G x:3 (b)a x:2
ba x:2 5a x:2
1000
b

10
Ax:3
1000

1 0.25G x:3 (b)

Sehingga nilai tunai dari biaya

1 2
0.391322G X :3 (b) 0.012194b 39.872275

Expense loading premium untuk asuransi Dwiguna adalah


Ax:n G a x:n
G

Ax:n
a x::n

Px:n

0.39211b 19.720187
a x::n

Tabel perhitungan expense loading premium dengan besar b yang berbeda :


No
1
2
3
4
5
6

Santunan b
1000
5000
10.000
25.000
50.000
100.000

Expense loading premium Gx:3(b)


411,830187
1980,270187
3940,820187
9822,470187
1.9625,220187
39.230,720187

MODUL MATEMATIKA AKTUARIA | PRODI STATISTIKA 2014

53

You might also like