Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Nama
: Nurul Mawaddah Zogina Batubara
NRP
: 113020152
Kelompok
:F
No.Meja
: 14 (Empat Belas)
Tanggal Percobaan : 25 Maret 2014
Asisten
: Dwi Mayasari
Dalam pengujian deskripsi banyak sifat sensorik yang dinilai dan dianalisis
sebagai keseluruhan. Jadi sifatsifat sensorik itu menyusun mutu sensorik secara
keseluruhan. Sebenarnya bayak sekali sifat sensorik yang menyusun mutu sensorik,
tetepi tidak semua sifat sensorik itu
pengukur mutu. Hanya sebagian saja dari sifatsifat sensorik dipilih, terutama yang
paling relevan terhadap mutu atau yang paling peka terhadap perubahan mutu dipilih
untuk menyatakan dekripsi mutu sensorik suatu komoditi. Sifatsifat sensorik mutu
itu termasuk atribut mutu (Soekarto, S.T., 1985).
Pengujian deskripsi digunakan untuk pengendalian mutu, atau untuk
pengembangan suatu hasil olahan. Pada tipe pengujian ini dibutuhkan panelis yang
benarbenar terlatih. Pada pengujian ini panelis diminta untuk menilai seluruh sifat
inderawi bahan yang akan diuji, terutama sifatsifat yang yang menentukan mutu
bahan tersebut (Kartika, dkk., 1987).
Pada ujiuji sebelumnya, penilaian sensorik didasarkan pada satu sifat sensorik.
Penilaian ini juga disebut penilaian satu dimensi. Mutu suatu komoditi pada
umumnya ditentukan oleh beberapa sifat sensorik. Pengujian deskripsi merupakan
penilaian sensorik yang berdasarkan sifatsifat sensorik yang lebih kompleks,
meliputi banyak sifat sensorik (Soekarto, S.T., 1985).
Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada
beberapa faktor diantaranya citarasa, warna, tekstur, dan nilai gizinya. Di samping itu
ada faktor lain, misalnya mikrobiologis. Tetapi sebelum faktor-faktor lain
dipertimbangkan, secara visual warna tampil lebih dahulu dan kadang-kadang sangat
menentukan (Winarno, F.G., 1997).
konsumen
dengan
mempertimbangkan nilai faktor-faktor mutu baik sifat inderawi seperti warna, tekstur
maupun sifat yang tersembunyi (Kartika, dkk., 1987).
Pada tipe pengujian ini panelis diminta untuk menilai seluruh sifat inderawi
bahan yang diuji, terutama sifat-sifat yang menentukan mutu bahan tersebut (Kartika,
dkk., 1987).
Masalah pada proses produksi meliputi pengembangan produk baru, perbaikan
produk, penggunaan alat baru dan adaptasi produk. Masalahnya dipecahkan di daerah
peralatan pengolahan. Contoh diambil langsung dari hasil proses di ruang
pengolahan atau diambil dari hasil akhir (finish products) dari gudang. Analisis
contoh dilakukan baik secara objektif maupun secara subjektif. Masalah pada produk
akhir meliputi banyak aspek antara lain mutu produk, daya simpan, daya simpan,
pengkelasan mutu, dan pemasaran. Perhatian utama ialah agar produk akhir dapat
diterima oleh konsumen dan dapat dipasarkan. Penerimaan terhadap produk akhir
merupakan petunjuk yang memberikan harapan bahwa produk itu dapat dipastikan.
Bagi industri tujuan terakhir adalah hasilnya dapat dipasarkan dan menguntungkan
(Soekarto, S.T., 1985).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan uji deskripsi adalah untuk menilai semua atribut mutu
dari suatu bahan pangan.
deskripsi
dalam
industri
pangan
digunakan
untuk
menilai
YOY
yoghurt (541), dan YY yoghurt (432). Sampel Sosis sapi Kimbo (213), Vino (186),
Badranaya (650), dan FarmHouse (734). Sampel Jus mangga Jungle Juice (501),
Country Choice (392), Buavita (417), dan Juice United (846).
2.2. Alat-alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan pada uji deskripsi adalah baki, piring kecil, sloki,
sendok, gelas kecil, lap, dan gelas minum.
2.3. Metode Percobaan
2.3.1 Deskripsi Percobaan
Pengujian deskripsi ini disajikan 4 macam sampel, dengan merek yang
berbeda-beda. Letakkan nilai atau angka pada garis atribut mutu yang sesuai dengan
kesan yang diperoleh, diberi tanda
panelis
dirating
kemudian
dijumlahkan,
dirata-ratakan
jumlah data
jumlah panelis
360
dan
Kesimpulan :
Berdasarkan grafik uji deskripsi sampel yoghurt yang memiliki nilai lebih kuat
adalah 705 (Chimory) dibanding dengan sampel 432, 461, 541 (YY yoghurt, biokul
dan Yoy Yoghurt) dalam hal warna merah muda, dalam hal rasa asam, visositas, after
taste. Sampel 432 memiliki nilai lebih kuat dibanding dengan sampel 705, 461, dan
541 dalam hal aroma strawberry sampel memiliki nilai lebih kuat disbanding sampel
705, 541 dan 432.
Tabel 3. Uji Deskripsi terhadap Sampel Sosis Sapi
Merk
Atribut
213
(Kimbo)
31
650
734
(Badranaya) (Farmhouse)
33
36
186
(Vino)
17
Aroma
Daging
Warna merah
32
18
35
32
Kekenyalan
28
28
37
27
After taste
16
18
23
28
Rasa Daging
41
32
20
13
(Sumber: Nurul Mawaddah Zogina Batubara, Meja 14, Kelompok F, 2014)
Grafik 3. Uji Deskripsi terhadap Sampel Sosis Sapi
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil grafik uji deskripsi terhadap sampel sosis sapi yang memiliki
nilai lebih kuat dalam hal aroma daging, warna merah, dan kekenyalan adalah sampe
734 (farmhouse) dibanding dengan sampel 213, 186, 650 (kimbo, vina, badranaya)
dalam hal after taste sampel 186 (vina) nilai lebih kuat disbanding dengan sampel
213, 650, 734 (kimbo, badranaya, farmhouse) dalam hal rasa daging sampel 213
(kimbo) memiliki nilai lebih kuat disbanding dengan sampel 186, 650, dan 734
(Vina, badranaya, dan farmhouse).
Tabel 4. Uji Deskripsi terhadap Sampel Jus Mangga
Merk
501
392
846
Atribut
417
(Jungle
(Country
(Juice
(Buavita)
Juice)
Choice)
United)
Aroma manga
37
21
25
25
Warna orange
32
16
20
37
Viskositas
37
23
25
32
After taste
30
23
21
32
Rasa manis
22
23
29
18
(Sumber: Nurul Mawaddah Zogina Batubara, Meja 14, Kelompok F, 2014)
Grafik 4. Uji Deskripsi terhadap Sampel Jus Mangga
Kesimpulan :
Berdasarkan grafik uji deskripsi sampel jus manga yang memiliki nilai lebih kuat
dalam hal aroma mangga adalah 501 (Jungle Juice) bila dibandingkan dengan kode
392 (Country choice), 417 (Buavita), 846 (Juice United) dalam hal warna orange,
viskositas dan after taste sampel yang memiliki nilai lebih kuat adalah kode 846
(Juice United), 392 (Country Choice), 417 (buavita) dalam hal rasa manis sampel
yang memiliki nilai lebih kuatv adalah 417 (buavita) dibandingkan kode 501, 392,
846 (Jungle Juice, Country Choice, Juice United).
Tabel 5. Tabel Pribadi Uji Deskripsi terhadap Sampel Sosis Sapi
Merk
Atribut
213
650
734
186
(Kimbo) (Badranaya) (FarmHouse) (Vina)
Aroma daging
6
6
5
3
Warna merah
5
3
6
4
Kekenyalan
6
3
5
5
After taste
2
1
2
3
Rasa daging
6
4
3
3
(Sumber: Nurul Mawaddah Zogina Batubara, Meja 14, Kelompok F, 2014)
Grafik 5. Uji Deskripsi Pribadi terhadap Sampel Sosis Sapi
Kesimpulan :
Berdasarkan grafik uji deskripsi terhadap sampel sosis sapi bahwa sampel 734
(farm house) lebih kuat dalam hal aroma daging, warna merah, after taste dan
kekenyalan dibanding sampel 213, 186, 650 (kimbo, vino, badranaya). Dalam hal
rasa daging kode 650 (badranaya) dan 213 (kimbo) lebih kuat dibanding 186 (vino)
dan 734 (farm house) . Dalam hal aroma daging, after taste dan rasa daging sampel
650 (badranaya) lebih kuat dibanding 213, 184 dan 734 (kimbo, vino, farm house).
705
461
(Chimory) (Biokul)
Kesimpulan
Berdasarkan grafik uji deskripsi terhadap sampel yoghurt bahwa sampel 705
(cimori) memiliki nilai lebih kuat dalam hal rasa asam dan after taste dibanding
sampel 461, 541, 432 (biokul, yoy, yy yoghurt). Dalam hal warna merah sampel 432
lebih kuat dibanding 541, 461, 705. Dalam hal aroma strawberi sampel 461 lebih
kuat dibanding sampel 432, 541, 705. Dalam hal viskositas sampel 461 dan 432 lebih
kuat dibanding sampel 541 dan 705.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan kesimpulan diatas baik penilaian panelis pribadi maupun
penilaian kelompok tidak memiliki kesamaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan
panelis pribadi maupun panelis kelompok metupakan campuran dari panelis terpilih
stabil, terpilih tidak stabil maupun panelis tidak terpilih sehingga nilai yang
dihasilkan juga beragam.
Berdasarkan grafik uji deskripsi terhadap sampel beef burger yang memiliki
nilai lebih kuat dalam hal aroma daging, after taste, rasa gurih, adalah sampel 186
(Bernady), dibandingkan dengan sampel 650, 734 dan 213 (Figo, Andy, Willy),
dalam hal warna merah sampel 734 (Andy) memiliki nilai lebih kuat dibanding
dengan sampel 186, 650, dan 213 (Bernady, Figo dan Willy), dalam hal rasa daging
sampel 186 dan 650 memiliki nilai lebih kuat disbanding dengan sampel 734 & 213
(Andy dan Willy).
Berdasarkan grafik uji deskripsi sampel yoghurt yang memiliki nilai lebih
kuat adalah 705 (Chimory) dibanding dengan sampel 432, 461, 541 (YY yoghurt,
biokul dan Yoy Yoghurt) dalam hal warna merah muda, dalam hal rasa asam,
visositas, after taste. Sampel 432 memiliki nilai lebih kuat dibanding dengan sampel
705, 461, dan 541 dalam hal aroma strawberry sampel memiliki nilai lebih kuat
disbanding sampel 705, 541 dan 432.
Berdasarkan hasil grafik uji deskripsi terhadap sampel sosis sapi yang
memiliki nilai lebih kuat dalam hal aroma daging, warna merah, dan kekenyalan
adalah sampe 734 (farmhouse) dibanding dengan sampel 213, 186, 650 (kimbo, vina,
badranaya) dalam hal after taste sampel 186 (vina) nilai lebih kuat disbanding dengan
sampel 213, 650, 734 (kimbo, badranaya, farmhouse) dalam hal rasa daging sampel
213 (kimbo) memiliki nilai lebih kuat disbanding dengan sampel 186, 650, dan 734
(Vina, badranaya, dan farmhouse).
Berdasarkan grafik uji deskripsi sampel jus manga yang memiliki nilai lebih
kuat dalam hal aroma mangga adalah 501 (Jungle Juice) bila dibandingkan dengan
kode 392 (Country choice), 417 (Buavita), 846 (Juice United) dalam hal warna
orange, viskositas dan after taste sampel yang memiliki nilai lebih kuat adalah kode
846 (Juice United), 392 (Country Choice), 417 (buavita) dalam hal rasa manis
sampel yang memiliki nilai lebih kuatv adalah 417 (buavita) dibandingkan kode 501,
392, 846 (Jungle Juice, Country Choice, Juice United).
Pengujian deskripsi digunakan untuk pengendalian mutu, atau untuk
pengembangan suatu hasil olahan. Pada tipe pengujian ini dibutuhkan panelis yang
benarbenar terlatih. Pada pengujian ini panelis diminta untuk menilai seluruh sifat
inderawi bahan yang akan diuji, terutama sifatsifat yang yang menentukan mutu
bahan tersebut (Kartika, dkk., 1987).
Dalam pengujian deskripsi banyak sifat sensorik yang dinilai dan dianalisis
sebagai keseluruhan. Jadi sifatsifat sensorik itu menyusun mutu sensorik secara
keseluruhan. Sebenarnya bayak sekali sifat sensorik yang menyusun mutu sensorik,
tetepi tidak semua sifat sensorik itu
pengukur mutu. Hanya sebagian saja dari sifatsifat sensorik dipilih, terutama yang
paling relevan terhadap mutu atau yang paling peka terhadap perubahan mutu dipilih
untuk menyatakan dekripsi mutu sensorik suatu komoditi. Sifatsifat sensorik mutu
itu termasuk atribut mutu (Soekarto, S.T., 1985).
Pada tipe pengujian ini panelis diminta untuk menilai seluruh sifat inderawi
bahan yang diuji, terutama sifat-sifat yang menentukan mutu bahan tersebut (Kartika,
dkk., 1987).
Pengujian digunakan untuk pengendalian mutu, atau untuk pengembangan
suatu hasil olahan. Pada tipe pengujian ini dibutuhkan panelis yang benar-benar
terlatih. Salah satu tipe yang banyak digunakan adalah flavor profil method. Metode
ini dapat dikatakan metode yang semi kuantatif. Panelis diminta untuk
mendeskripsikan sifat yang di uji, intensitasnya, order of appearance, aftertaste dan
amplitudonya (Kartika, dkk., 1987).
Mula-mula dilakukan seleksi dan latihan panelis unutk memperoleh panelis
yang mampu mengenal dan mendeskripsikan atribut mutu yang akan dinilai.
Selanjutnya panelis diminta untuk menilai sampel. Tahap pertama para panelis
menentukan kemudian mendiskusikan atribut atau sifat sampel yang
dinilai.
Selanjutnya panelis menilai secara sendiri-sendiri atas atribut mutu sampel yang
disajikan, pada pengujian ini ada 5 hal utama yang harus dideskripsikan, yaitu :
1. Atribut atau sifat yang dinilai.
2. Intensitas, yakni intensitas atribut yang dinilai. Hal ini dapat dilakukan
penilaian berdasarkan skala yang disediakan dalam kuisioner.
Uji deskripsi tidak bisa menunjukkan kesukaan atau tidak sama dengan uji
hedonik karena pada uji hedonik dilakukan oleh seorang atau beberapa orang panelis
yang mana memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan atau ketidaksukaan
konsumen tersebut terhadap suatu produk tertentu. Panelis diminta tanggapan
pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan. Tingkat kesukaan ini disebut skala
hedonik contoh tingkat tersebut adalah seperti sangat suka, suka, agak suka, netral,
agak tidak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka. Uji hedonik paling sering
digunakan untuk menilai komoditi sejenis atau produk pengembangan secara
organoleptik. Jenis panelis yang bisa digunakan untuk melakukan uji hedonik ini
adalah panelis yang agak terlatih dan panelis tidak terlatih (Muhamad, 2011).
Aftertaste adalah kesan dari sensasi rasa setelah rangsangan tidak ada kontak
dengan organ inderawi. Istilah ini terutama digunakan dalam hubungan dengan
flavor yang tidak enak. Sampel yoghurt menurut panelis tidak diinginkan karena
menimbulkan kesan after taste pahit pada lidah. Dan pada sampel sosis kesan yang
ditimbulkan dapat diakibatkan karena adanya lemak hewani yang menyebabkan rasa
kurang enak pada lidah, after taste yang diinginkan biasanya adalah after taste pedas
sehingga menimbulkan kesan menyegarkan sedangkan after taste yang tidak
diinginkan biasanya adalah pahit yang terutama akan didapat saat suatu bahan
makanan menggunakan bahan kimia.
Pada pengujian deskripsi dibutuhkan panelis yang benarbenar terlatih. Pada
pengujian ini panelis diminta untuk menilai seluruh sifat inderawi bahan yang akan
diuji, terutama sifatsifat yang yang menentukan mutu bahan tersebut Analisis
deskriptif dapat memberikan gambaran mutu suatu komoditi. Dengan analisis ini
dapat diketahui mutu hasil pengolahan. Disamping itu analisis deskriptif dapat pula
digunakan sebagai alat pengukur, apakah mutu komoditi mengalami penyimpangan
dari waktu ke waktu (Kartika, 1985).
Kesulitan yang terjadi pada pengujian deskripsi adalah karena uji deskripsi
digunakan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang karakteristik suatu
produk. Oleh sebab itu, pada uji ini banyak sifat yang sensorik yang dinilai dan
dianalisis secara keseluruhan. Sifat-sifat sensorik yang dipilih adalah terutama yang
paling relevan terhadap mutu atau yang paling peka terhadap perubahan mutu suatu
komoditi.
Proses pengujian deskripsi ini di lakukan 5 atribut sampel dari 10 atribut
sampel hal ini dilakukan karena pada 5 atribut sampel ini adalah atribut sampel yang
mudah dikenali dan mudah untuk di deskripsikan dibandingkan 5 atribut lainnya
selain itu juga 5 atribut yang dipilih merupakan atribut yang spesifik untuk
mengenali sampel yang diuji. Lima atribut yang digunakan pada suatu proses
penilaian uji deskripsi juga tidak sama dari satu sampel dengan sampel yang lainnya
misalnya yang panelis uji untuk sampel Sosis sapi mencakup atribut warna merah,
rasa daging, kekenyalan, after taste, dan aroma daging. Atribut ini dipilih
berdasarkan pada bentuk sampel yang diuji memiliki kemudahan dan bentuk yang
cocok diuji dengan atribut tersebut.
Penilaian sampel yang paling tinggi belum tentu memiliki kualitas mutu yang
baik, pengambilan kesimpulan tersebut harus disesuaikan dengan komposisi yang
terkandung dalam bahan yang di uji.
Pada hasil pengamatan grafik pribadi dan grafik kelompok memiliki perbedaan
yakni pada grafik kelompok diambil dari beberapa panelis. Pada grafik pribadi jarak
grafik majemuk lebih luas dibanding grafik kelompok, karena grafik kelompok
diambil dari data rata-rata yang diperoleh dari para panelis.
Gambar 1.
burger
Bernadi beef
per 1
Energi
1297 kj
310 kkal
Lemak
26 g
Protein
17 g
Karbohidrat
0g
Energi
176 kj
42 kkal
Lemak
3,78 g
Lemak Jenuh
1,497 g
Lemak tak
Jenuh Ganda
0,141 g
Lemak tak
Jenuh Tunggal
1,785 g
Kolesterol
7 mg
Protein
1,44 g
Karbohidrat
0,52 g
Serat
0g
Gula
0,33 g
Sodium
146 mg
Kalium
21 mg
Gambar 6 Yoghurt
Chimory
Gambar 7. YY
Yoghurt
Energi
234 kj
56 kkal
Lemak
0,18 g
Lemak Jenuh
0,116 g
0,005 g
0,049 g
Kolesterol
2 mg
Protein
5,73 g
Karbohidrat
7,68 g
Serat
0g
Gula
7,68 g
Sodium
77 mg
Kalium
255 mg
3%dari AKG*
(56 kal)
Energi
448 kj
107 kkal
Lemak
0,45 g
Lemak Jenuh
0,109 g
0,084 g
0,167 g
Kolesterol
0 mg
Protein
0,84 g
Karbohidrat
28,05 g
Serat
3g
Gula
24,42 g
Sodium
3 mg
Kalium
257 mg
Mangga
hal rasa daging sampel 213 (kimbo) memiliki nilai lebih kuat disbanding dengan
sampel 186, 650, dan 734 (Vina, badranaya, dan farmhouse).
Berdasarkan grafik uji deskripsi sampel jus manga yang memiliki nilai lebih
kuat dalam hal aroma mangga adalah 501 (Jungle Juice) bila dibandingkan dengan
kode 392 (Country choice), 417 (Buavita), 846 (Juice United) dalam hal warna
orange, viskositas dan after taste sampel yang memiliki nilai lebih kuat adalah
kode 846 (Juice United), 392 (Country Choice), 417 (buavita) dalam hal rasa
manis sampel yang memiliki nilai lebih kuatv adalah 417 (buavita) dibandingkan
kode 501, 392, 846 (Jungle Juice, Country Choice, Juice United).
4.2 Saran
Sebaiknya setelah menggunakan alat-alat praktikum di cuci lagi dengan
bersih, dan lakukanlah penilaian dengan jujur.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan Uji deskripsi ?
Uji deskripsi merupakan suatu pengujian yang dilakukan terhadap sifatsifat sensorik yang kompleks, mendeskripsikan berdasarkan intensitas
dan memberikan kesan terhadap suatu produk.
2.
masih
DISKUSI MODUL
1. Deskripsikan seluruh atribut mutu dari contoh yang diuji!
Jawaban :
Atribut mutu yang dipilih untuk sampel sosis adalah kekenyalan, rasa
daging, aroma, warna dan aftertaste. Sedangkan untuk sampel susu UHT atribut
yang dipilih adalah rasa, warna, aroma, viskositas dan aftertaste.
Kekenyalan, adalah sifat yang dihasilkan oleh suatu benda yang apabila
ditekan dengan jari maka akan akan kembali ke bentuk semula. Begitu juga
dengan sosis, sosis yang baik memiliki tingkat kekenyalan yang rendak, hampir
keras. Oleh karena itu, jika sosis terlalu kenyal, maka berarti bahan pengenyal
yang ditambahkan cukup banyak.
Rasa daging, adalah rasa yan ditimbulkan oleh sosis pada saat dikonsumsi.
Rasa daging yang terasa mengindikasikan kualitas sosis yang baik, sebab berarti
bahan pembuatan sosis lebih banyak daging yang digunakan dibanding dengan
bahan pengisinya.
Aroma, merupakan sesuatu yang dapat diamati dengan indera penciuman.
Baik sosis ayam maupun susu UHT coklat dengan aroma khas masing-masing
menunjukkan kualitas yang baik, apabila aroma yang ditimbulkan bukan aroma
daging atau aroma coklat, maka kualitasnya kurang baik.
Viskositas, berhubungan dengan cepat atau lambatnya aliran dari bahan.
Atribut ini berlaku untuk susu, susu dengan viskositas yang tinggi menunjukkan
semakin banyak gula yang ditambahkan ditambahkan ke dalamnya, akan tetapi
biasanya susu yang terlalu cair juga tidak diinginkan.
Aftertaste berhubungan dengan rasa yang tertinggal di dalam mulut
walaupun rangsangannya sudah tidak ada. Untuk susu UHT coklat, aftertaste ini
diinginkan, akan tetapi untuk sosis ayam hal ini tentu tidak diinginkan sebab
semakin lama aftertaste berada dalam mulut menunjukkan bahwa penggunaan
bahan tambahan yang banyak seperti MSG.
2. Apa manfaat uji deskripsi pada industri pangan?
Jawaban :
a. Menilai mutu produk baru terhadap produk lama, terhadap mutu produk
saingan, menilai pengaruh penanganan terhadap suatu produk atau
terhadap beberapa perubahan dalam pengolahan.
b. Mendapatkan mutu produk yang seragam dari waktu-ke waktu, dari
pengolahan ke pengolahan, analisa deskripsi dapat menolong penyelidikan
penyebab perubahan atau ketidakseragaman dapat segera diketahui dan
tindakan perbaikan dapat segera dilakukan.
c. Jika pasar suatu produk mundur, maka dapat dilakukan diagnosis
penyebab kemunduran, apakah karena mutu produk menurun atau sebab
lainnya.
d. Dengan analisis ini dapat pula diketahui mutu hasil pengolahan dan
menentukan apakah mutu produk mengalami penyimpangan dari waktu ke
waktu.