Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 9
Nama Anggota :
1. Indra
(023122056)
(023122058)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teori akuntansi digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah-masalah
akuntansi secara beralasan dan bernalar dengan etis dan ilmiah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan teori akuntansi, masyarakat akan memandang suatu
permasalahan secara luas dan tanpa adanya dengan teori yang melandasi maka praktik
akuntansi yang baik tidak dapat terlaksana.
1
Dalam perkembangannya, dikenal teori akuntansi positif. Teori ini berusaha untuk
menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati dengan mencari alasan bahwa peristiwa
terjadi. Ini berbeda dari teori deskriptif, yang berfokus hanya pada peristiwa menggambarkan,
dan dari teori normatif, yang mengatur apa yang harus terjadi. Milton friedman
memperjuangkan teori positif di bidang ekonomi. Dia menyatakan bahwa: Tujuan akhir ilmu
positif adalah perkembangan teori atau hipotesis yang menghasilkan valid dan bermakna
(yaitu tidak truistic) prediksi tentang fenomena yang belum diamati.
Sama halnya dengan pandangan Friedman, watts dan Zimmerman yang menyatakan
bahwa tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik
akuntansi berarti memberikan alasan untuk praktek diamati.Teori akuntansi positif ini
digunakan untuk penelitian-penelitian di bidang pasar modal. Penelitian pasar modal
membahas tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap harga saham. Dengan mempelajari
teori ini, maka dapat diketahui bagaimana harga saham berubah akibat adanya informasi.
Berdasarkan berbagai penelitian empiris yang dilakukan, sebagaian besar menyatakan
bahwa informasi laba akuntansi mengandung informastion content sehingga dapat digunakan
untuk memprediksi harga saham. Untuk itu, pada makalah ini, kami berusaha untuk
mendalami berbagai informasi yang kami sajikan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan sumber yang kami gunakan sebagai rujukan/referensi, maka rumusan
masalah yang dapat dibahas adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah filsafat akuntansi positif?
2. Bagaimanakah kekuatan dari teori positif?
3. Apa saja ruang lingkup akuntansi positif?
4. Bagaimanakah penelitian pasar modal dan hipotesis pasar efisien?
5. Apakah dampak dari pengumuman laba akuntansi terhadap harga saham?
6. Bagaimanakahstrategi perdagangan?
7. Permasalahan Auditor?
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
saham
6. Untuk mengetahui Bagaimanakahstrategi perdagangan
7. Untuk mengetahuiPermasalahan Auditor?
8.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PHILOSOPHY OF POSITIVE ACCOUNTING THEORY
Filosofi Teori Akuntansi Positif
Positive theory (teori positif) memahami fenomena akuntansi dengan cara mengamati
kejadian secara empiris dan menggunakan hasil pengamatan tersebut untuk memprediksi
pengamatan dalam ruang lingkup yang lebih luas (maksudnya menggunakan sampel untuk
memprediksi populasi) dan/atau memprediksi kejadian yang akan datang. Menurut Friedman,
tujuan dari ilmu pengetahuan positif adalah memprediksi perkembangan teori atau
hipotesis yang menghasilkan informasi yang valid dan bermakna (yaitu tidak truistic)
tentang fenomena yang belum diamati. Menurut Watts dan Zimmerman, tujuan dari teori
akuntansi positif adalah untuk menjelaskan (explain) dan memprediksi (predict) praktik
akuntansi. Menjelaskan (explain) berarti menunjukkan alasan mengapa sebuah praktik
akuntansi tertentu dilakukan. Memprediksi (predict) berarti teori ini memprediksi fenomenafenomena yang belum diteliti.
Fokus ekonomik
Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk menjawab
pertanyaan seperti yang di bawah ini:
Apa saja biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif?
Apa saja biaya dan manfaat dari peraturan dan proses penetapan standar akuntansi ?
Apa akibat dari pernyataan laporan keuangan terhadap harga saham?
Model penilaian akuntansi mana yang lebih unggul dalam memprediksi harga di
masa depan, retur, laba atau arus kas?
Asumsi
Untuk menjawab pertanyaan ini, teori akuntansi positif didasarkan pada beberapa
asumsi tentang perilaku individu:
Manajer, investor, kreditur dan orang lain diasumsikan rasional, evaluatif utilitas
maximisers keuangan (Rems)
Salah satu kritik terhadap perubahan standar akuntansi adalah bahwa percobaan
tertentu untuk akuntansi dan praktik audit tidak seluruhnya didasarkan pada identifikasi,
pengamatan empiris atau metode. Watt dan Zimmerman menegaskan bahwa konsep yang
kuat memerlukan spesifikasi keduanya yaitu tujuan dan fungsi objektif.Tujuan pemantauan
dan pengendalian terhadap manajemen, atau keputusan ekonomi dan memprediksi arus kas
masa depan dan lain sebagainya adalah kelebihan akuntan bila dibandingkan dengan pihak
lain dalam hal merumuskan tujuan akuntansi. Sebuah contoh positif dari fungsi objektif
adalah spesifikasi tentang bagaimana pengukuran aset sebesar nilai wajarnya mempengaruhi
distribusi kekayaan antara pemegang saham, kreditur dan manajer. Hal ini berlangsung lebih
dari sekedar menetapkan tujuan normatif untuk mengubah akuntansi dalam mengukur nilai
wajar . (Godfrey, 2010 : 405 ).
Dalam teori normatif menurut Popper, tidak terdapat sejumlah pengujian empiris yaitu
tes teori terhadap data yang nyata dapat membuktikan teori yang ada harus benar, tetapi teori
jugadapat disangkal, atau mampu dipatahkan. Seharusnya tujuan utama dari informasi
akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada investor sehingga mereka dapat
memprediksi nilai masa depan, untuk memberikan patokan dalam menilai pasar saham
dengan
melaporkan
nilai
wajar
saat
ini
untuk
mengendalikan
pembayaran
efisien karena pengungkapan informasi yang tidak memadai atau informasi akuntansi yang
menjadi kurang relevan.
Lalu, setelah hampir 40 tahun Indonesia merdeka, hanya segelintir perusahaan yang
dengan sukarela memanfaatkan teknik nilai wajar sebagai aternatif pengungkapan dan
mengadopsi International Financial Reporting Standart (IFRS) yang menggunakan
pengukuran nilai wajar dalam ekonomi dan dampak sosial pada bisnis dan masyarakat, dan
memiliki standar akuntansi yang telah diputuskan tanpa campur tangan politik.Pertanyaanpertanyaan ini menggambarkan pandangan teori positif bahwa penulis standar akuntansi
preskriptif mungkin telah gagal untuk sepenuhnya memahami dampak dari penerapan metode
pengukuran nilai wajar. ( Godfrey, 2010 : 407).
2.3
THE
EFFICIENT MARKET
HYPOTHESIS
Ada dua tipe penelitian mengenai pasar modal yang penting bagi teori akuntansi
positif, yaitu:
1. studi yang mempelajari dampak penerbitan informasi akuntansi terhadap return saham,
dan
2. studi yang mempertimbangkan dampak dari perubahan aturan akuntansi terhadap harga
saham.
Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan penelitian di atas didasarkan atas paradigma
financial economics, yaitu efficient market hypothesis (EMH). EMH berdasarkan
microeconomic price theory dimana di dalam competitive capital market, marginal cost dari
informasi sama dengan pendapatan marginal (Godfrey, 2010 : 408).
Menurut Fama, pasar yang efisien (efficient market) adalah pasar yang menyesuaikan
secara cepat terhadap informasi yang baru. Fama menambahkan bahwa pasar dikatakan
efisien apabila harga suatu saham mencerminkan secara penuh semua informasi berdasarkan
asumsi jika:
a. tidak ada biaya untuk transaksi jual beli sekuritas,
b. informasi tersedia secara bebas dan gratis untuk semua market participant, dan
c. ada persetujuan atas implikasi informasi saat ini terhadap harga saat ini dan distribusi
harga masa depan.
Akan tetapi teori mengenai pasar efisien di atas tidak dapat menjawab permasalahan di
beberapa pasar lainnya. Oleh karena itu, Fama membedakan pasar ke dalam tiga bentuk.
disarankan, salah satu motivasi di balik teori akuntansi positif adalah untuk menentukan
kandungan
informasi
dalam
laba
akuntansi
pada
kaitannya
dengan
pasar
saham.Pandangan umum oleh ahli teori normatif adalah bahwa keuntungan biaya historis
tidak ada artinya, karena keseluruhan hasil penerapan prosedur yang berbeda untuk
berbagai jenis data ekonomi.
Ball dan Brown menguji kegunaan angka laba biaya historis untuk keputusan investasi.
Mereka berpendapat bahwa jika informasi yang terdapat pada laba berguna dan
informatif dalam membuat keputusan investasi, maka harga saham akan menyesuaikan
diri untuk mencerminkan informasi tersebut.Ball dan Brown menggunakan data261
perusahaan ASdalam periode 1946-1966 untuk menguji dampak pengumuman harga dari
keuntungan yang tak terduga. Hasil pengujian Ball dan Brown memiliki beberapa
implikasi teori akuntansi keuangan.Pertama, ada informasi konten yang signifikan yang
dihasilkan. Kedua, bukti-bukti yang menyarankan ada pelepasan arus informasi ke pasar
dan dengan demikian akuntansi bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan
yang berfungsi sebagai umpan balik ke pasar. Ketiga,pasar tampaknya cukup konsisten
dalam mengantisipasi informasi dalam laporan akuntansi, dan tidak mungkin untuk
melakukan perdagangan pada informasi akuntansi, setelah informasi akuntansi tersebut
dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi setelah biaya transaksi turut
diperhitungkan.
2. Magnitude
Studi baru-baru ini terkosentrasi pada pengenalan abnormal return, yaitu positif atau
negatif abnormal return yang berhubungan dengan kenaikan atau penurunan keuntungan
tak terduga.Namun, juga memungkinkan untuk menyelidiki hubungan antara besarnya
perubahan tak terduga terhadap keuntungan dan abnormal return. Teori yang mendasari
pegujian-pengujian ini adalah bahwa jika sebuah laba akuntansi memiliki kandungan
informasi, besarnya abnormal return akan terkait dengan besarnya keuntungan yang tak
terduga.Dalam sebuah penelitian lebih lanjut tentang hubungan ini. Lambert dan Morse
menemukan bahwa, rata-rata, hanya ada abnormal return 0,1-0,15% berhubungan dengan
laba tak terduga sebesar 1%. Artinya, mereka tidak menemukan fakta bahwa hubungan
sensitivitas antara proporsi abnormal return dengan keuntungan tak terduga.
3. Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan
Kandungan informasi pengumuman laba tak terduga mungkin berbanding terbalik
9
dengan ukuran perusahaan, yaitu semakin kecil perusahaan maka semakin banyak
informasi yang terkandung dalam laporan akuntansi. Diferensial proposisi ini bergantung
pada kenyataan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari sumber-sumber lain dari
laporan akuntansi merupakan fungsi peningkatan ukuran perusahaan, dan dikembangkan
dari teori biaya transaksi dan insentif yang berbeda untuk pencarian informasi. Jika biaya
pencarian informasi tetap dan konstan di seluruh perusahaan, maka insentif untuk
melakukan penelitian untuk mispricing lebih besar bagi perusahaan besar. Freeman
berpendapat
bahwa
kemungkinan
biaya
pencarian
meningkat
terkait
dengan
Perusahaan besar menyediakan berbagai informasi yang lebih besar dari perusahaanperusahaan kecil.
Perusahaan besar memiliki derajat eksposur yang lebih tinggi dengan melaporkan
secara konstan dalam media keuangan dan oleh aktivitas analis keuangan.
Harga sekuritas perusahaan besar mencerminkan informasi laba awal dari harga
sekuritas perusahaan kecil.
Besarnya abnormal return kumulatif sekitar pengumuman laba lebih besar bagi
perusahaan kecil daripada perusahaan besar.
4. Volatility
Peneliti lain telah menggunakan indeks alternatif kandungan informasi dari pengumuman
pendapatan. Salah satu alternatif adalah varian dari abnormal return, pertama kali
digunakan oleh Beaver. Teori yang mendasari pengujian ini adalah bahwa jika ada
informasi dalam pengumuman pendapatan, kita dapat mengekspektasikan perubahan
harga yang lebih besar dari harga pengumuman tersebut. Hipotesis ini diuji dengan
mengamati variasi abnormal return (8 minggu sebelum dan 8 minggu setelah
pengumuman laba). Hasil studi Beaver konsisten dengan hipotesis ini, karena pada
minggu pengumuman varians return perusahaan adalah 67% lebih besar dari biasanya.
5. Association Studies and Earnings Response Coefficient (ERC)
10
ERC diteliti dengan menggunakan regresi OLS yang menggunakan return sebagai
variabel dependennya. ERC merupakan slope (koefisien) yang menunjukkan
keinformatifan laba.Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient (ERC) : (1)
Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5)
Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan
temporer. (Godfrey, 2010)
Zimmerman
menyatakan
bahwa
manajer
menggunakan
akuntansi
untuk
membohongi pasar atau pasar efisien dan mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak
berakibat pada aliran kas.
11
Pasar mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas
nilai fundamental, tetapi mungkin membutuhkan waktu bahkan sampai satu tahun atau
lebih.Kita dapat menggunakan reaksi harga saham sebagai indikasi kualitas. Laporan
auditor dan pendapatnya juga dapat digunakan sebagai proxy untuk kualitas tetapi ada
beberapa perdebatan tentang apakah benar-benar auditor independen. Kekuatan tata
kelola perusahaan juga dapat menjadi indikator dan pengganti kualitas informasi.
(Godfrey, 2010)
2.7 ISSUES FOR AUDITORS
Fakta-fakta empiris memperlihatkan bahwa laba akuntansi mengandung information
content dan reaksi pasar terhadap angka akrual menjadi bias karena investor tidak
mengapresiasi sifat akrual tersebut. Selain itu terdapat fakta juga bahwa auditing
berhubungan dengan cost of capital (biaya modal).Banyak penelitian meneliti hubungan
antara pilihan auditor dan biaya modal (ditinjau dalam bab ini) dan permintaan untuk kualitas
auditmenghadapi masalah metodologis yang sama. Para peneliti tidak dapat melakukan
percobaan terkontrol untuk membuktikan hubungan kausal antara pilihan auditor dan biaya
modal.
KESIMPULAN
Teori akuntansi positif mempunyai fokus dan mencoba menjawab pertanyaan tentang:
(1) manfaat dan kekurangan dari penerapan metode akuntansi yang (2) manfaat dan
kekurangan peraturan dan proses penetapan standar (3) dampak pelaporan keuangan terhadap
harga saham (4) Penilaian akuntansi mana yang terbaik untuk memprediksi harga, imbal hasil
dan laba dimasa yang akan datang. Asumsi yang digunakan pada teori akuntansi positif : (1)
Manajer, investor, kreditor dan individual lain diasumsikan berperilaku rational dalam
melakukan evaluasi untuk memaksimalkan utilitas, (2) Manajer mempunyai kebijakan dalam
13
memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimumkan utilitas atau dalam memilih kebijakan
pendanaan, investasi dan produksi untuk memaksimumkan utilitas, (3) Manajer akan
melakukan tindakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Keunggulan teori positif : (1) Mengatasi kelemahan standar prescriptive yang
dilandasi dari observasi empiris, (2) Normative teori dilandasi kebijakan dari praktik yang
mungkin menyebabkan ketidak sesuaian dengan keadaan yang sebenarnya. Pasar modal
efisien adalah pasar yang dengan cepat menyesuaikan dengan informasi baru. Asumsi pada
pasar moal efisien adalah : (1) Tidak ada biaya transaksi, (2) Informasi dapat diperoleh oleh
seluruh pelaku pasar tanpa batasan, (3) Terdapat kesepakatan mengenai dampak informasi
saat ini pada harga kini dan distribusi pada harga dimasa yang akan datang. Salah satu tujuan
teori akuntansi posiitif adalah mempelajari informasi yang dimiliki laba akuntansi terhadap
harga saham. Dalam pasar modal efisien, setiap perubahan aliran kas dari yang diharapkan
akan mempenngaruhi harga saham. Laba akuntansi historis mengandung informasi yang
cukup berarti. Dari hasil penelitian diketahui adanya informasi yang berkelanjutan di pasar,
jadi akuntansi bukan satu-satunya informasi mengenai perusahaan.
Kandungan informasi pengumuman laba yang tidak diharapkan mungkin berlawanan
dengan ukuran perusahaan. Semakin kecil perusahaan, semakin banyak informasi yang
terkandung pada perusahaan. Argumentasi yang diberikan Freeman: (1) Perusahaan
memberikan informasi yang lebih bervariasi, (2) Perusahaan besar mempunyai tingkat
informasi yang lebih besar yang dilakukan oleh para peneliti dan pemberitaan. Investor
institusi umumnya lebih menyukai bertransaksi dengan perusahaan besar, untuk alasan
likuiditas dan masalah kontrak. Faktor yang mempengaruhi Earning Respon Coeficient
(ERC) : (1) Risiko dan ketidakpastian, (2) Kualitas audit, (3) Industri, (4) Tingkat Bunga, (5)
Financial Leverage, (6) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, (7) Laba permanen dan temporer.
Berdasarkan bukti empiris ternyata pasar dapat dipengaruhi data akuntansi: (1)
Perubahan informasi setelah pengumuman, (2) Winner-losser strategies dan sikap optimis
para analis keuangan.Laba yang dihasilkan dari GAAP merupakan hasil pengukuran yang
kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena standar tidak didefinisikan secara tepat maupun
konsisten bagi semua negara, akuntan dalam melakukan estimasi dipengaruhi sikap yang
subjective dan kultural, seta melakukan manipulasi laporan keuangan pada tingkatan yang
bervariasi.Beberapa masalah bagi auditor adalah : (1) Berdasarkan bukti empiris, laba
akuntansi mengandung informasi (harga saham), (2) Reaksi pasar terhadap akrual cenderung
bias, (3) Berdasarkan bukti empiris terdapat keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas
audit
14
Daftar Pustaka
Godfrey et. al. 2010. Accounting Theory. Australia : Wiley
15