You are on page 1of 3

Sumber:

Craig

RG,

Power

JM,

Wataha

JC.

Dental

Material

Properties and Manipulations 9th ed. Mosby Elsevier 2004.


Casting Alloy
Casting alloy adalah proses dimana pola malam sebuah restorasi
dikonversi menjdi alloy casting atau ceramic casting. Casting ini menggunakan
teknik yang dinamakan lost-wax technique.
Tahapannya terdiri atas:
1. Waxing and Spruing
Waxing
Model detail dari restorasi termasuk semua anatomi, kontur,
fungsi oklusi, dan kontak proksimal dari gigi yang akan direstorasi.
Wax digunakan karena mudah dimanipulasi (dibentuk) dan harga
yang realtif murah. Selain itu, sangat tepat untuk digunakan pada
custom restoration. Pola malam ini dibentuk pada die.
Namun, meskipun wax adalah material yang nyaman untuk
membuat

pola

restorasi,

kecenderungannya

untuk

wax

mudah

flow,

terdistorsi

stress-release,

dan

karena
memuai

(memanjang) akibat perubahan suhu.


Spruing
Spruing adalah proses membuat semacam
investment yang nantinya akan terisi oleh

channel

pada

alloy cair untuk

membentuk restorasi. Biasanya digunakan wax, namun plastik atau


logam dapat digunakan. Namun, pada logam harus dikeluarkan
terlebih dahulu sebelum dicasting.
Untuk menaruh sprue ini, dibutuhkan pertimbangan atas:
a. Tipe restorasi
b. Tipe alloy yang akan dicasting
c. Pengalaman teknisinya
Pada ujung sprue, ditempel sebuah basis dari karet yang disebut
sprue base. Ukuran sprue sangat bervariasi tergantung pada tipe
restorasi dan pemilihannya harus tepat sehingga alloy nantinya
dapat

tersolidifikasi

di

sprue.

Umumnya,

untuk

mencegah

pembekuan premature pada sprue channel ukuran diameter sprue


besar dan pendek.
2. Investing and Burnout
Investment

Selama investing, pola malam dan sprue ditanam pada material


keras yang dapa tahan terhadap panas dan gaya pembakaran dan
casting. Investment sendiri terdiri atas bahan pengikat dan material
refraktori

yang

membantu

dalam

menahan

Refraktori

sendiri

adalah

material

tambahan yang biasanya berupa silika (SiO 2).


Bahan pengikat yang biasa digunakan

adalah

gipsum.

pembakaran

keduanya

dan

casting.

panas

Investment yang menggunakan gipsum ini biasa dipakai untuk


membuat cast inlays, full-metal crown, dan Ni-based partial denture
frameworks.

Bahan

refraktori

yang

digunakan

berupa

silika

membantu gipsum menahan panas, namun meskipun silika telah


ditambahkan titik leleh dari alloy tidak pernah mencapai 12000C.
Maka dari itu, untuk alloy yang memiliki titik leleh tinggi digunakan
bahan

pengikat

Investments

berupa

bersifat

monoammonium

jauh

lebih

kuat

phospate-magnesia.
dan

restorasi

yang

menggunakan bahan pengikat ini adalah restorasi keramik.


Investing
Ketika malam dipanaskan, akan tersedia ruang dimana alloy
cair

akan

dicasting.

Untuk

mempertahankan

investment,

ditempatkanlah casting ring pada basis sprue. Casting ring juga


digunakan untuk menyokong investment selama proses casting.
Casting ring ini biasanya dibatasi oleh liner yang akan membantu
dalam ekspansi investment selama setting dan burnout.
Sebelum investing, pola malam ditreat menggunakan surfaktan
yang dapat membantu mengalirnya investment yang hidrofilik
terhadap malam yang hidrofobik. Ketika dicampur, investment
dituang perlahan ke dalam casting ring, dibutuhkan kehati-hatian
untuk

mengalirkan

investment

di

sekitar

pola malam

tanpa

membentuk gelembung. Untuk menghindari adanya gelembung,


digunakan vibrator.
Investment ditambahkan sampai casting ring penuh. Karena
pola malam ini sangat tidak stabil ketika dipindahkan dari model
kerja, waktu yang diperlukan untuk menginvest harus diminimalisir
sekitar kurang dari 10 menit.
Ekspansi Investment
Perubahan shrinkage bervariasi dari 1% hingga 2,5%
teergantung pada tipe alloy. Investment dideasin untuk

membesar untuk menyesuaikan dengan shrinkage dari

casting.
Burnout
Casting ditempat di dalam oven untuk membakar habis pola
malam dan sprue. Setelah dioven, akan tersedia ruang dimana alloy
cair akan mengalir ke ruang pada investment tersebut. Akhirnya,
pembakaran tersebut menyediakan kompatibilitas suhu antara alloy
cair

yang

pembakaran

panas

dan

umumnya

investment.
adalah

5000C

Temperatur

dalam

oven

6000C.

Waktu

yang

dibutuhkan sampai 4 jam.


3. Casting and Pickling
Casting
Casting melibatkan koordinasi dari pembakaran casting ring,
lelehan casting alloy, dan manipulasi dari mesin casting. Mesin
casting menggunakan prinsip gaya sentrifugal dimana alloy cair
akan terdorong akibat pemutaran berulang. Casting alloy sendiri
dipanaskan di sebuah tempat keramik tahan panas oleh blowtorch.
Dan kemudian, casting ring didinginkan, dan casting dilepas dari
investment kemudian dibilas dengan air.

You might also like