You are on page 1of 3

Anestesi Spinal

Anestesi spinal adalah salah satu teknik pembiusan regional yang


bekerja dengan memblok nerve root melalui rongga subarachnoid.
Tindakan ini sering juga disebut sebagai subarachnoid block atau
intratechal injection. Lokasi untuk melakukan tindakan ini bisa dilakukan
pada segmen lumbal 2 (L2) ke bawah pada dewasa sedangkan pada anak
bisa dilakukan mulai L4 kebawah untuk menghindari risiko cedera pada
medula spinalis.

Gambar 1. Lokasi neuroaxial block


Untuk melakukan tindakan ini memerlukan beberapa persiapan
seperti persiapan pasien, alat dan obat. Untuk persiapan pasien, pasien
diposisikan

dalam

posisi

lateral

dekubitus

atau

duduk

sambil

membungkuk untuk memberikan efek ekstensi pada lokasi yang akan


dilakukan anestesi spinal. Alat yang perlu dipersiapkan dalam teknik ini
adalah spinal needle dan spuit untuk injeksi obat anestesi serta alat
penunjang lainnya.

Obat yang digunakan selama anestesi spinal

diantaranya adalah procain, bupivacain, lidocain dan beberapa preparat


analgetik lainnya.

Gmabar 2. Posisi lateral dekubitus pada pasien yang akan dilakukan


spinal anesthesia

Gambar 3. Posisi duduk pada pasien yang akan dilakukan spinal


anesthesia
Indikasi dilakukannya anestesi spinal diantaranya adalah jika lokasi
operasi beada di tubuh bagian bawah seperti tindakan sectio caesarea,
operasi pada genital, anus, perineum atau ekstremitas bawah. Spinal
anesthesia bisa dilakukan sendiri atau kombinasi dengan anestesi general
maupun anestesi epidural. Kontraindikasi anestesi spinal terbagi menjadi
kontraindikasi absolut dan relatif. Untuk kontraindikasi absolut, prosedur

ini sama sekali tidak boleh dilakukan sedangkan pada pasien dengan
kontraindikasi relatif, prosedur ini dapat dipertimbangkan antara risiko
dan keuntungan yang akan didapat dengan melakukan tindakan ini.
Kontraindikasi absolut tindakan anestesi spinal diantaranya pasien
menolak tindakan, infeksi pada daerah yang akan dilakukan tindakan,
gangguan pada proses pembekuan darah, hipovolemia berat, peningkatan
tekanan intrakranial, stenosis aorta yang berat, serta mitral stenosis yang
berat. Kontraindikasi relatif untuk tindakan anestesi spinal diantaranya
adalah

sepsis,

pasien

tidak

kooperatif,

defisit

neurologis,

adanya

deformitas spinal yang berat.


Anestesi spinal memiliki beberapa komplikasi seperti retensi urin,
cardiac arrest, trauma medula spinalis, posttdural puncture headache,
diplopia, tinitus, perdarahan baik intraspinal atau epidural, toksisitas obat,
baik lokal maupun sistemik dan beberapa komplikasi lainnya.
Daftar pustaka
Morgan G. Edward, et al. Clinical Anesthesiology. 4th Edition. Philadelphia:
McGraw-Hill Companies. 2006
Cohn Stephen M, et al. Complications in Surgery and Trauma. New
York:Informa health care. 2007
Senekal

Mariane

Gertruida.

The

safe

spinal

anaesthetic:

Spinal

anaesthesia is not without its complications and should only be performed


for the correct indications. CME June 2012 Vol.30 No.6

You might also like