You are on page 1of 12

Tugas Kelompok

PENDAPATAN DAN BELANJA

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


akuntansi pemerintahan kelas C

Disusun Oleh:
Dea Annisa P.120810301063
Esterina Dana P.P.

120810301109

Nurcholis Arifin

140810301238

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan ridho
Nya, penulisan paper yang berjudul Pendapatan dan Belanja dapat terselesaikan
dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk melengkapi tugas
mata kuliah Akuntansi Pemerintahan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan atas partisipasinya dalam
penulisan paper ini sehingga paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu, diucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Akuntansi Pemerintahan Fakultas Ekonomi
Universitas Jember yang telah memberikan pengarahan untuk
kesempurnaan tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat.
3. Pihakpihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan.
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dalam memahami
bagaimana perlakuan akuntansi pada sektor pemerintahan.

Jember, April 2015


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................6
A. Pendapatan...............................................................................................6
1. Klasifikasi..........................................................................................6
2. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan...........................................7
3. Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan.........................................8
B. Belanja.....................................................................................................8
1. Klasifikasi..........................................................................................8
2. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan...........................................9
3. Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan.......................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................12
Kesimpulan..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,

mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan


dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan
lainnya. Pada dasarnya akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, dan pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas
pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumberdaya keputusan
di dalam perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah.
Pendapatan merupakan penerimaan oleh bendahara umum negara/daerah
atau oleh entitas pemerintahan lainnya yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Sedangkan belanja merupakan
semua pengeluaran bendahara umum negara/daerah yang mengurangi entitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan
diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pendapatan?
Bagaimana klasifikasi pendapatan?
Bagaimana pengakuan dan pengukuran pendapatan?
Bagaimana penyajian dan pengungkapan pendapatan?
Apa yang dimaksud dengan belanja?
Bagaimana klasifikasi belanja?
Bagaimana pengakuan dan pengukuran belanja?
Bagaimana penyajian dan pengungkapan belanja?

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendapatan pemerintah.
2. Untuk mengetahui klasifikasi pendapatan pusat/daerah
3. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran pendapatan pemerintah
pusat/daerah
4

4. Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan pendapatan pemerintah


pusat/daerah.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan belanja pemerintah.
6. Untuk mengetahui klasifikasi belanja pemerintah pusat/daerah.
7. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran belanja pemerintah
pusat/daerah
8. Untuk mengetahui penyajian dan pengungkapan belanja pemerintah
pusat/daerah.

BAB II
PEMBAHASAN
PENDAPATAN DAN BELANJA
A. PENDAPATAN

Menurut Accounting Terminology Bulletin Nomor 2, pendapatn


didefinisikan sebagai penjualan barang dan penyerahan jasa, serta diukur
dengan pembebanan yang dikenakan kepada pelanggan, klien, atau
penyewaan untuk barang dan jasa yang disediakan bagi mereka.
Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan,
pendapatan diartikan sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul akibat aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
Dalam Akuntansi Pemerintahan di Indonesia, pendapatan adalah
penerimaaan oleh bendahara umum negara/ daerah atau oleh entitas
pemerintah lainnya yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah.
1. Klasifikasi Pendapatan
Dilakukan untuk mempermudah pembaca laporan keuangan
memahami isi laporan keuangan yang diberikan. Akuntansi pemerintahan
di Indonesia yang menggunakan basis cash toward accrual, PP 24 Tahun
2005 telah melakukan pengkalsifikasian pendapatan berdasarkan tempat
terjadinya (apakah di pusat atau di daerah) dan jenis pendapatan tersebut,
sehingga klasifikasi pendapatan menjadi:
a. Pendapatan Pemerintah Pusat:
1) Pendapatan Perpajakan pendapatan pemerintah pusat yang
berasal dari pajak, baik pajak dalam negeri maupun pajak
perdagangan internasional.
2) Pendapatan Negara bukan Pajak pendapatan pemerintah pusat
yang bersumber dari luar perpajakan. Seperti: penerimaan SDA,
bagian laba BUMN, dan PNBP lainnya.
3) Pendapatan Hibah
b. Pendapatan Pemda:
1) Pendapatan Asli Daerah pendapatan daerah yang bersumber dari
daerah itu sendiri.

2) Pendapatan Transfer pendapatan yang bersumber dari transfer


pemerintah pusat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
3) Lain-lain Pendapatan yang Sah pendapatan yang tidak dapat
diklasifikasikan ke dalam pendapatan asli daerah dan pendapatan
transfer. Seperti: hibah, dana darurat untuk penanggulangan
bencana, dll
2. Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan
Secara umum, pendapatan diakui ketika:
a. Diperoleh ketika entitas telah menyelesaikan secara substansial apa
yang menjadi kewajibannya. Penyelesaian kewajibannya inilah yang
akan menjadi pendapatan ketika seluruh proses selesai.
b. Sudah atau Dapat Direalisasikan ketika kas atau hak tagih (piutang)
sudah diterima atas penyerahan barang atau jasa atau ketika jumlah
kas atau piutang sudah dapat ditentukan atas penyerahan barang atau
jasa tersebut.
Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia, sesuai dengan PP 24
Tahun 2005, pendapatan diakui dengan asas bruto, yaitu dengan mencatat
jumlah brutonya dan tidak mencatat jumlah neto (setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran).
Dengan demikian, segala macam biaya yang langsung mengurangi
jumlah yang diterimatidak menjadi pengurang dalam melakukan
pencatatan. Biaya tersebut akan dicatat sebagai belanja di tahun anggaran
yang sama.

3. Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan


Pendapatan merupakan kelompok pertama yang dilaporkan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Pendapatan dilaporkan sesuai dengan
kelompok klasifikasinya.
Beberapa hal yang perlu dilaporkan dalam catatan atas laporan
keuangan adalah:
a. Kebijakan akuntansi yang dibuat untuk pendapatan
b. Klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan dan rincian lebih
lanjut dari jenis pendapatan
c. Perbandingan antara realisasi pendapatan dan anggaran pendapatan
disertai penjelasan mengenai perbedaan yang ada
B. BELANJA
Dalam sektor komersial, belanja merupakan arus keluar dari aset atau
segala bentuk penggunaan aset yang terjadi selama periode tertentu yang
berasal dari produksi barang, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang
terjadi dalam kegiatan operasional entitas. Hal ini berarti, belanja terjadi
dikarenakan penggunaan aset untuk kegiatan operasional entitas, sehingga
belanja dapat diakui walaupun tidak terjadi arus kas keluar.
Sedangkan dalam sektor pemerintahan, belanja merupakan semua
pengeluaran bendahara umum negara/daerah yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak
akan diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.
1. Klasifikasi
Beban diklasifikasikan menjadi dua:
a. Beban langsung adalah beban yang timbul terkait penjualann
barang dan jasa. Contohnya beban pokok penjualan
b. Beban tidak langsung adalah beban yang tidak berhubungan secara
langsung dengan proses penjualan. Contohnya beban umum dan
administrasi.
Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, belanja dapat diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi (jenis jasa), organisasi, dan fungsi sebagai berikut:
a. Klasifikasi

ekonomi

adalah

pengelompokan

belanja

yang

didasarkan pada pemerintahan pusat meliputi belanja pegawai,


8

barang, modal. Sedangkan klasifikasi ekonomi pada pemda


meliputi belanja pegawai, barang, modal, bunga dan belanja tak
terduga.
b. Klasifikasi berdasarkan organisasi adalah klasifikasi berdasarkan
unit organisasi pengguna anggaran. Misal, pada pemerintah pusat
terdapat belanja per kementerian negara dan pada pemda terdapat
belanja dinas pemerintahan tingkat provinsi/kota.
c. Klasifikasi menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada
fungsi-fungsi utama pemerintah pusat/daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Misalnya belanja pelayanan umum
dan pertahanan.
2. Pengakuan dan Pengukuran Belanja
Berdasarkan sumber dana yang digunakan, belanja dikategorikan
menjadi:
a. Pengeluaran belanja melalui rekening kas umum negara/daerah
diakui ketika terjadi arus kas keluar dari rekening tersebut
b. Pengeluaran belanja melalui kas di bendahara pengeluaran diakui
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan atau dengan kata
lain ketika SPJ Pengeluaran dinyatakan definitif.
Koreksi belanja negara dapat disebabkan oleh:
a. Kesalahan klasifikasi belanja
b. Kesalahan pencatatan nilai belanja
c. Pengembalian belanja
Basis Akrual
Jenis

Terjadi di Tahun

Terjadi di tahun yang

Kesalahan

sebelumnya
sama
Tidak
dilakukan Dilakukan koreksi ke

klasifikasi
Kesalahan

jurnal koreksi
kode beban yang sesuai
Dilakukan koreksi ke Dilakukan koreksi atas

pencatatan

nilai ekuitas dana lancar

beban

kekurangan/kelebihan
jumlah kas ke kode

Pengembalian

rekening yang terkait


Dilakukan koreksi ke Dicacat
sebagai

beban

ekuitas dana lancar

pengurang beban

Koreksi berdasarkan PP 24 Tahun 2005


Jenis
Terjadi di tahun

Terjadi di tahun yang

Kesalahan

sebelumnya
sama
Tidak
dilakukan Dilakukan koreksi ke

klasifikasi

jurnal koreksi

Kesalahan

sesuai
Dilakukan koreksi ke Dilakukan koreksi atas

pencatatan

kode

belanja

yang

nilai ekuitas dana lancar kekurangan/kelebihan

beban

(SILPA)

jumlah

Pengembalian

Dicatat

beban

pendapatan lain-lain

ke

kode

rekening yang terkait


sebagai Dicatat
sebagai
pengurang belanja

Pengukuran belanja menggunakan basis akrual diakui dalam


laporan keuangan sebesar nilai wajar yang akan dibayarkan atau yang
dibayarkan. Sedangkan menurut PP 24 Tahun 2005, belanja diakui
sebesar jumlah kas yang dikeluarkan dari rekening kas umum
negara/daerah. Nilai yang diakui meliputi nilai yang dibayarkan oleh
pemerintah, bukan nilai yang seharusnya dibayarkan.
3. Penyajian dan Pengungkapan Belanja
Belanja dalam laporan Realisasi Anggaran dilaporkan setelah
pendapatan. Dalam pelaporannya, belanja dikelompokkan menjadi
belanja operasi, modal, dan tak terduga. Pengungkapan dalam catatan
atas laporan keuangan meliputi:
a. Kebijakan akuntansi untuk belanja
b. Rincian belanja dan perbandingan dengan anggaran tahun yang
bersangkutan. Perbedaan antara realisasi dan anggaran harus
dijelaskan penyebabnya.

10

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendapatan merupakan penerimaan oleh bendahara umum negara/daerah
atau oleh entitas pemerintahan lainnya yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Sedangkan belanja merupakan
semua pengeluaran bendahara umum negara/daerah yang mengurangi entitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan
diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.

11

Di lingkungan indonesia, pendapatan diklasifikasikan menjadi pendapatan


pajak, pendapatan bukan pajak, dan pendapatan hibah, pendatan asli daerah,
pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sedangkan belanja
diklasfikasikan menurut ekonomi, klasifikasi dan fungsi (PP No 24 Tahun 2005).

DAFTAR PUSTAKA
Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi Putra, dan Maulidah Rahmawati, Akuntansi
Pemerintahan, Jakarta: Salemba Empat, 2007

12

You might also like