Professional Documents
Culture Documents
Tidak mempunyai tenaga tarik menarik maupun tolak menolak antara sesama
molekulnya atau antara molekulnya dengan dinding wadah yang ditempatinya.
m
RT
M
...
(3-1)
dimana :
v
= volume, cuft
= temperatur, R
= tekanan, psi
2. Gas Nyata
Beberapa asumsi telah digunakan untuk memformulasikan persamaan
keseimbangan untuk gas ideal. Namun asumsi tersebut kurang tepat untuk gas yang
berada pada kondisi jauh dari kondisi ideal/standar. Untuk menanggulangi hal tersebut
digunakan suatu koreksi yang dinamakan sebagai faktor deviasi gas (Z). Faktor deviasi
gas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume gas pada keadaan tekanan dan
temperatur sebenarnya dibagi dengan volume gas pada keadaan ideal/standar.
Dimana
v actual
v ideal
(3-2)
m
ZR T
M
....
(3-3)
ni
ni
dimana :
(3-4)
Yi
ni
ni
Y M
i
....
(3-5)
dimana :
Ma
Mi
Harga berat molekul untuk setiap komposisi dapat dilihat pada Tabel III-1.
Tabel III-1. Sifat Fisik Penyusun Gas Alam
Komponen
Metana
Etana
Propana
n - Butana
Isobutana
n - Pentana
Isopentana
n - Hexana
n - Heptana
n - Oktana
Karbondioksida
Nitrogen
Hidrogen Sulfida
Rumus
Kimia
CH4
C2H6
C3H8
C4H10
C4H10
C5H12
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
CO2
N2
H2S
Berat
Molekul
16,04
30,07
44,09
58,12
58,12
72,15
72,15
86,17
100,2
114,22
44,01
28,02
34,08
Temperatur Kritis
F
R
-116
344
89
549
206
666
306
766
272
732
386
846
370
830
454
914
512
972
564
1024
88
548
-233
227
213
673
Tekanan Kritis
(Psia)
673
712
617
551
544
485
483
435
397
362
1073
492
1306
(3-6)
Wi
Wi
....
dimana :
Vi
Vi
Wi
= berat komponen i
Wi
(3-7)
Y Pc
i
dan Tpc =
Y Tc
i
....
(3-8)
Atau dapat juga menggunakan korelasi Ppc dan Tpc versus Gravity Gas dari Gambar
3.5. dimana perlu diketahui terlebih dahulu harga spesifik gravity gas yaitu :
g Ma/28.29
....
(3-9)
dimana Ma adalah berat molekul total campuran gas dan harga 28.97 adalah berat
molekul udara. Sehingga Tpc dan Ppcnya dapat dihitung dengan Persamaan Standing
dan Katz (3-10) dan (3-11).
Tpc = 168 + 325 g 12,5 g
(3-10)
(3-11)
(3-12)
Secara Grafik
Faktor deviasi gas atau faktor kompresibilitas gas telah dibuatkan chart atau
grafiknya oleh Standing dan Katz (1942) seperti terlihat pada Gambar 3.6. yang
merepresentasikan faktor kompresibilitas gas alam, Z sebagai fungsi dari tekanan
pseudo reduced, Ppr dan temperatur pseudo reduced, Tpr. Chart ini cukup luas dipakai
dalam industri migas.
Dengan diketahui harga Ppr dan Tpr, maka harga faktor deviasi gas dapat
ditentukan. Katz dan Standing telah menghasilkan grafik korelasi : Z = f(Ppr,Tpr).
Grafik ini memberikan hasil yang memuaskan bila gas tidak mengandung N 2, CO2 dan
H2S. Untuk gas yang mengandung unsur-unsur tersebut perlu dilakukan koreksi harga
Ppc dan harga Tpc lebih dahulu sebelum menghitung Ppr dan Tpr. Koreksi untuk gas
yang mengandung CO2 dan H2S adalah sebagai berikut :
Tpc = Tpc
Ppc =
(3-13)
(3-14)
Ppc T' pc
Tpc ( B - B 2 )
dimana :
Tpc
Ppc
Tpc
Ppc
(3-15)
(3-16)
dimana :
Ppr
Tpr
Secara Matematis
Untuk mendapatkan harga Z, dapat pula dihitung dengan persamaan matematis.
3,52Ppr
10 0,9812 Tpr
0,274Ppr
10 0,8157 Tpr
(3-17)
Harga Ppc dan Tpc yang digunakan untuk memperoleh Ppr dan Tpr
diformulasikan sebagai :
Ppc = 170,491 + 307,344 x g
Tpc = 709,604 58,718 x g
(3-18)
(3-19)
Persamaan yang diberikan oleh Mx Cain, Jr. :
Z = 1 + (A1 + A2/Tpr + A3/Tpr3 + A4/Tpr4 + A5/Tpr5) pr +
(A6 + A7/Tpr + A8/Tpr2) pr2 A9 (A7/Tpr + A8/Tpr2) pr5 +
A10 (1 + A11 pr2 ) (pr2/Tpr3) exp (-A11 pr2) .....
(3-20)
dimana :
A1
= 0,3265
A2
= -1,07
A3
= -0,5339
A4
= 0,01569
A5
= -0,05165
A6
= 0,54750
A7
= -0,7361
A8
= 0,1844
A9
= 0,1056
A10
= 0,6134
A11
= 0,721
.....
(3-21)
Tpc = 169,2 + 349,5 g - 74 g
.....
(3-22)
m P.M
v
R.T
.....
(3-23)
Untuk perhitungan densitas campuran gas bila campuran gas tersebut mengikuti hukum
gas nyata adalah :
g
P.M
28,97 P. SG
R.T
Z.R.T
.....
dimana :
g
SG
(3-24)
Gambar 3.7.
Grafik Koreksi Zat Pengotor CO2 vs H2S untuk Gas Alam(5)
Y M
Y M
gi i
0,5
i
0,5
.....
1 poise = 1dyne-det/cm2
= 1 gr/(det) (cm)
= 100 centipoise
= 6,72 x 10-2 lbm/(ft) (det)
= 2,09 x 10-3 lbf-det/ft2
dimana :
g
gi
Carr, Kobayashi dan Burrows, membuat grafik korelasi pada Gambar 3.8.
(3-25)
Gambar 3.8.
Grafik Viskositas Gas pada 1 atm vs Berat Molekul dan Gas Gravity(1)
3.2.3.4. Faktor Volume Formasi Gas
Faktor volume formasi gas (Bg) didefinisikan sebagai besarnya perbandingan
volume gas pada kondisi tekanan dan temperatur reservoir dengan volume gas pada
kondisi standar (60 F, 14,7 psia), atau sebagai volume dalam barrel yang ditempati oleh
satu SCF gas pada tekanan dan temperatur standar bila dikembalikan pada tekanan dan
temperatur reservoirnya.
Bila satu standar cubic feet ditempatkan dalam reservoir dengan tekanan Pr dan
temperatur Tr, maka rumus-rumus gas dapat digunakan untuk mendapatkan hubungan
antara kedua keadaan dari gas tersebut, yaitu :
P1 V1
P V
r r
Z r Tr
Z r Tr
.....
(3-26)
Z r Tr
cuft
Pr
.....................................................
(3-27)
Untuk keadaan standar, maka Vr (cuft) harus dibagi dengan 1 scf untuk mendapatkan
volume standar. Jadi faktor volume formasi gas (Bg) adalah :
Bg = 0,0283
Z r Tr
cuft/scf
Pr
.....
(3-28)
Z r Tr
bbl/scf
Pr
.....
(3-29)
Produksi air hampir tidak ada atau relative kecil dan dapat diabaikan
Penurunan tekanan reservoir sangat lamban. Hal tersebut disebabkan oleh air yang
masuk ke dalam reservoir akan menggantikan tempat yang ditinggalkan oleh gas.
Harga Productivity Index relative konstan. Hal ini disebabkan oleh karena
penurunan tekanan reservoir sangat lambat selama produksi.
Selama produksi, jumlah saturasi air yang terproduksi akan terus meningkat.
untuk mengalir adalah berasal dari air yang terperangkap bersama-sama dengan gas
pada batuan reservoirnya.
3.4. Tekanan dan Temperatur Reservoir
3.4.1. Tekanan Reservoir
Dalam perhitungan untuk menentukan cadangan gas secara Material Balance,
tekanan reservoir yang digunakan adalah tekanan pada kondisi stabil. Reservoir gas
yang mempunyai permeabilitas rendah memerlukan waktu yang lama (beberapa hari
atau lebih lama lagi) untuk mencapai tekanan dalam kondisi stabil, setelah sejumlah gas
diproduksikan. Akibatnya harus dilakukan studi terhadap karakteristik hasil uji tekanan
(well test) dari sumur-sumur individual sebagaimana halnya distribusi tekanan di
seluruh reservoir.
Perkiraan perilaku tekanan (plot test tekanan vs waktu) diperlukan untuk
menentukan harga tekanan rata-rata untuk tiap-tiap waktu. Tekanan rata-rata diplotkan
dengan produksi kumulatif gas per waktu (tiap tahun) akan didapatkan suatu persamaan
.....
(3-30)
dimana :
Pave
Gp
Pab
.....
(3-31)
Untuk mendapatkan nilai temperatur reservoir, maka diplotkan temperatur dan tekanan
dari data uji sumur. Kemudian dicari trendline linear, yang menghasilkan persamaan y =
ax + b dengan a,b adalah konstanta, sumbu y sebagai temperatur dan sumbu x adalah
tekanan uji sumur. Dari persamaan dapat dihitung tekanan rata-rata reservoir pada setiap
tekanan :
Tave = aPave + b .....
(3-32)
dimana :
Tf
= temperatur reservoir, F
GT
Fm
= kedalaman formasi, ft
Tave
= temperatur rata-rata, F
.....
(3-33)
np = ni n
.....
(3-34)
dan
Untuk reservoir gas yang mempunyai volume tetap sehingga komposisi gas
terproduksi adalah konstan, maka volume gas dalam standart cubic feet (keduanya,
terproduksi dan tersisa di reservoir) adalah berbanding langsung dengan massa dan mol.
Dengan menggunakan konsep tanki bervolume konstan, dipandang Vi sebagai volume
reservoir hidrokarbon awal (bbl) pada tekanan awal Pi. Diasumsikan bahwa pada suatu
tekanan P, sejumlah Gp standart cubic feet gas dan air sebanyak Wp stock tank barrel
telah terproduksi dipermukaan, sejumlah We reservoir barrel air telah merembes ke
dalam reservoir, dan volume gas sisa di reservoir adalah V barrel. Karena reservoir
diasumsikan konstan, maka dihasilkan :
Vi = V + We WpBw .....
(3-35)
V = Vi We + WpBw .....................................................
(3-36)
atau
Vi, V,We dan WpBw dalam reservoir barrel; Bw adalah faktor volume formasi air dalam
reservoir barrel per stock tank barrel.
Dari hukum gas :
n=
np =
PV
ZRT
Pb G p
Z b RTb
.....
(3-37)
.....
(3-38)
P(Vi - We Wp B w )
Pi Vi
ZRT
Z i RT
5,615
Gp = 5,615
Z b Tb
Pb T
Pi Vi P(Vi - We Wp B w )
Z
Z
i
.....
(3-39)
.....
(3-40)
Gp =
G i (B g - B gi ) We - Wp B w
Bg
.....
(3-41)
Persamaan untuk reservoir tanpa water influx dan tanpa produksi air,
Persamaan (3-40) dan Persamaan (3-41) menjadi :
Gp = 5,615
Z b Tb Vi
Pb T
Pi P
Zi Z
.....
(3-42)
.....
(3-43)
dan
Gp =
G i (B g - B gi )
Bg
i
Z
5,615 Z b Tb Vi Z i
.........................................
(3-44)
Plot antara P/Z vs Gp akan memberikan garis linear untuk reservoir gas
volumetrik. Perpotongan P/Z = 0 memberikan nilai Initial Gas In Place :
IGIP =
5,615 Z b Tb Vi Pi
Pb TZ i
P/Z = a Gp + b
.....
(3-45)
.....
(3-46)
b
a
.....
(3-47)
Eksplorasi garis linier yang diberikan oleh persamaan diatas dapat dilihat pada
Gambar 3.11.
3.5.1. Penentuan Cadangan Gas dengan Metode P/Z versus Gp
Jika data kumulatif produksi dan tekanan reservoir cukup tersedia, cadangan gas
(OGIP) dapat ditentukan tanpa harus mengetahui terlebih dahulu harga A, h, , dan S w.
Ini dibentuk dengan membuat kesetimbangan massa atau mol dari gas.
Mol produksi = mol awal ditempat mol sisa
Aplikasi hukum gas (PV = Z n RT), maka didapat persamaan sebagai berikut :
Psc G p
Tsc Z sc
Pi Vi PVi
Tf Z i Tf Z
.........................................
(3-48)
Volume reservoir gas, Vi dapat diubah dalam satuan SCF dengan membaginya dengan
Bgi.
Vi = G Bgi
.....
(3-49)
.....
(3-50)
Menghitung produksi kumulatif gas (tiap tahun) mulai pertama kali berproduksi
hingga terakhir kali berproduksi.
Dari Persamaan (3-30), dapat ditentukan tekanan rata-rata reservoir dari setiap
poduksi kumulatif atau dapat menggunakan data tekanan actual (hasil pengukuran).
Pave = aGp + b
Menentukan nilai Tpc dan Ppc dari Persamaan (3-10) dan (3-11) (Persamaan
Standing dan Katz) :
Tpc = 168 + 325 g 12,5 g
Ppc = 667 + 15 g - 37,5 g
Harga Tpc dan Ppc dikoreksi dengan Metode Wichert-Aziz dari Persamaan (3-13)Persamaan (3-15) :
Tpc = Tpc
Ppc =
Ppc T' pc
Tpc ( B - B 2 )
Dari harga Ppr dan Tpr dicari harga faktor kompresibilitas gas (Z) dari grafik
Standing dan Katz.
Harga Z digunakan untuk menentukan nilai P/Z dari tekanan rata-rata (tekanan hasil
pengukuran).
Kemudian harga dari P/Z diplotkan dengan produksi kumulatif Gp setiap bulan.
Dicari trendline-nya yang akan memberikan persamaan linier seperti (Persamaan 346). Dengan memberikan harga P/Z = 0, maka akan memberikan harga Initial Gas
In Place :
IGIP =
5,615 Z b Tb Vi Pi
Pb TZ i
P/Z = a Gp + b
IGIP =
b
a
karena P/Z = 0
.....
(3-51)
dimana :
ppg
psi
TVDSS
Dari tekanan abandonment reservoir, dicari Za, dengan langkah seperti diatas.
Selanjutnya dihitung Pa/Za, masukkan ke Persamaan (3-46), didapatkan Ga,
yang merupakan Ultimate Recovery.
Pa
UR G a
Za
a
...
(3-52)
...
(3-53)
Recovery Factor dapat diartikan sebagai persentase jumlah gas yang dapat
diproduksikan ke permukaan.
UR
x 100%
IGIP
....
(3-54)
(3-