Professional Documents
Culture Documents
Oleh kelompok 2:
Amelia persesa yolanda
Bella lucia sanifal
Mutiawati
Rahmi dafat mayeni
Rini sundari
Yulianti putri
PRODI S1 KEPERAWATAN
TINGKAT 1
STIKes YARSI BUKITTINGGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktu nya. Banyak rintangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penyusunan makalah
ini.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.
Tidak lupa penulis mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah penulis
ini, dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian penyakit jantung rematik..........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 31
B. Saran........................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA
pada tenggorokan yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau lebih
gejala mayor yaitu poliar tritis migrans akut, karditis, korea, nodul subkutan dan
eritema marginatum (Meador R.J. et al, 2009).
B. Insidence:
Banyak faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit ini, misalnya: iklim,
keadaan sosio-ekonomik, keturunan, umur, sex, dan bangsa. Banyak ditemukan pada
daerah pantai yang dingin dan lembab, juga lebih banyak di daerah perkotaan dari pada
daerah perdalaman, dan di daerah padat dan miskin. Mungkin juga disebabkan oleh
keadaan gizi yang buruk.
Umur merupakan faktor terpenting karena penyakit ini terutama mengenai anakanak. Lebih kurang 90% serangan pertama terjadi antara umur 5 dan 15 tahun; 6%
timbul pada usia 50 tahun ke atas.
Jadi penyebab terjadinya penyakit jantung reumatik diperkirakan adalah reaksi
autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi
streptococcus hemolitikus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya
demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun demam reumatik
serangan ulang.
C. Etiologi:
Pada umumnya demam rematik dianggap disebabkan langsung atau tidak
langsung oleh Stretococus hemolyticus golongan A, dan sebagian besar kenyataan
menunjukkan adanya hipersensitisasi poststretokok tidak langsung. Seperti telah
diketahui, demam rematik dapat timbul setelah serangan scarlatina, pharyngitis atau
tonsilitis yang disebabkan oleh streptokok.
Zat anti terhadap berbagai antigen dari pada streptococus hemolyticus golongan
A, yaitu antifibrinolysin dan antistreptolisin-O (ASTO, antihemolysin) kadarnya lebih
tinggi pada penderita dengan demam rematik akut dari pada orang sehat, kasus khronik
dan kasus inaktif. Juga ditemukan titer yang tinggi dari pada antistrepto-hyaluronidase
pada kasus akut. Biasanya titer meninggi dalam 4 minggu pertama penyakit.
Akan tetapi hanya sebagian kecil penderita yang diserang kuman-kuman ini
menderita demam rematik. Kepekaan seseorang memegang peranan. Infeksi streptokok
2
E. Gejala klinis:
Demam reumatik merupakan penyakit pada banyak sistem, mengenai terutama
jantung, sendi, otak dan jaringan kulit. Tanda dan gejala akut demam reumatik
bervariasi tergantung organ yang terlibat dan derajat keterlibatannya. Biasanya gejalagejala ini berlangsung satu sampai enam minggu setelah infeksi oleh Streptococcus.
Gejala klinis pada penyakit jantung reumatik bisa berupa gejala kardiak
(jantung) dan non kardiak.
1. Gejala non kardiak pada Penyakit Jantung Reumatik antara lain:
Manifestasi kardiak dari demam reumatik (infeksi
dan
karditis.
Nodul subkutan. Frekuensi manifestasi ini menurun sejak
beberapa dekade terakhir, dan kini hanya ditemukan pada
penderita penyakit jantung reumatik khronik. Frekuensinya
kurang dari 5%, namun pada penjangkitan di Utah nodulus
5
bergesekan
dengan
katup
yang
terinfeksi.
Peningkatan
F. Pemeriksaan:
(bengkak), batuk.
Manifestasi kardiak lain adalah gagal jantung kongestif dan
perikarditis.
Kelainan pada bunyi jantung.
Gagal jantung.
Radang pada selaput jantung.
Pemeriksaan Fisik
6
Pemeriksaan Rontgen
Pada pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan beberapa hal
penting yaitu terlihat pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri,
serta mungkin tanda-tanda bendungan paru pada kasus regurgitasi
mitral yang berat. Kadang-kadang terlihat pengapuran pada anulus
mitral. Sedangkan pada kasus ringan tanpa gangguan hemodinamik
yang nyata, besar jantung biasanya normal.
Pada foto rontgen thoraks AP pasien ini didapatkan adanya
pembesaran jantung (kardiomegali) dengan pinggang jantung
menghilang dan apeks membulat yang menunjukkan pembesaran
atrium kiri dan ventrikel kiri. Dari. Dari hasil EKG pasien ini juga
terdapat fibrilasi atrium yang sering menjadi temuan penting pada
sebabnya,
kemudian
dikembangkan
pemeriksaan
miokard
Membantu
diagnosis
disritmia.
Membantu
diagnosis
obat
terhadap
kardiovaskular
untuk
10