You are on page 1of 4

Formulasi Strategi

31 DESEMBER 2011TINGGALKAN KOMENTAR

Pengertian Formulasi

Formulasi adalah bentuk pen

yederhanaan situasi

nyata menjadi bentuk matematis, formulasi memiliki 5 tahap implementasi


sebagai berikut :
1.

Tahap I; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas


para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan
yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya
(pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi
internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan
pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)

2.

Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa
masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi
strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan
formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang
dialami oleh tim dalam membuat keputusan.

3.

Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan


metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana
disusun,

dijelaskan,

diprioritaskan,

ditahap-tahapkan,

dijadwalkan,

disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka


proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
4.

Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan


(implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu
dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang
dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi
(top management).

5.

Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini


dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah
strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi

dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai
sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang
harus dioptimalkan secara terus menerus.
Berbagai buku mendefinisikan manajemen strategi dengan kata-kata yang
berbeda. Diantaranya, menurut Haidari Nawawi (2003), manajemen strategi
merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan
yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi
(keputusan

yang

bersifat

mendasar

dan

prinsipil),

agar

memungkinkan

organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan


sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa
serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.
Begitu

banyak

pengertian

manajemen

strategi,

namun

pada

dasarnya

manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan


memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi.
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang
terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan
komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya,
sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa
fungsi

pengorganisasian,

fungsi

pelaksanaan

dan

fungsi

penganggaran,

kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol


dan evaluasi serta umpan balik.
Sesuai definisi yang ada, menjalankan manajemen strategi berarti pebisnis juga
harus membuat perencanaan dalam bentuk formulasi bisnis secara matang.
Nah, Resnik dalam Certo dan Peter (1991) seperti dikutip I Putu Sugi Darmawan
(2004), terdapat 10 formulasi strategi yang disarankan dirancang untuk
mempertinggi kesempatan hidup dan sukses sebuah usaha kecil.
Adapun kesepuluh formulasi strategi tersebut, adalah sebagai berikut :
1.

objektif. Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan


sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan
perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang
mendasar.

2.

Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan


adalah efektif. Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana
dampak dan keuntungan adalah hal yang paling utama.

3.

Fokus pada pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan


keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus yang
menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan kelompok pelanggan.

4.

Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan


bagaimana untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.

5.

Memanajemen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil


tergantung pada bangunan, pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.

6.

Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki
catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya
dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan.

7.

Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam


dunia usaha kecil.

8.

Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang


cepat. Usaha kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.

9.

Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan


keuntungan usaha kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari
seluruh fungsi bisnis.

10.

Merencanakan ke depan. Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis

dan menantang, pencapaian yang masih, tujuan dan mengubahnya menjadi


aktifitas yang produktif.
Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna
mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan
misi bisnis, analisa SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta
mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan
tujuan jangka panjang.

Analisa SWOT

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan),


opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba
menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang
dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.

Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu

melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).


Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan

prasarananya kurang mencukupi.


Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang
dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing

dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.


Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami
kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan
maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

Mengimplementasikan Strategi
Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau
merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business),
memikirkan

dan

merumuskan

kebijakan,

memotivasi

karyawan

serta

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan


dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan
dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi
tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang
tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan
implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi
agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses
strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1.

Mereview

faktor

internal

dan

eksternal

yang

menjadi

dasar

bagi strategi yang sedang berlangsung,


2.

Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan

3.

Mengambil berbagai tindakan perbaikan.

Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini


tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

You might also like