Elasticity (economics)

Dalam ilmu ekonomi , elastisitas adalah rasio dari persentase perubahan dalam satu variabel
terhadap persentase perubahan dalam variabel lain. It is a tool for measuring the
responsiveness of a function to changes in parameters in a unitless way. Ini adalah alat untuk
mengukur respon dari fungsi untuk perubahan parameter dengan cara unitless. Frequently
used elasticities include price elasticity of demand , price elasticity of supply , income
elasticity of demand , elasticity of substitution between factors of production and elasticity of
intertemporal substitution . Elastisitas yang sering digunakan termasuk elastisitas harga dari
permintaan , elastisitas harga dari penawaran , elastisitas pendapatan dari permintaan ,
elastisitas substitusi antara faktor produksi dan elastisitas substitusi antarwaktu .
Elasticity is one of the most important concepts in neoclassical economic theory. Elastisitas
merupakan salah satu konsep paling penting dalam teori ekonomi neoklasik. It is useful in
understanding the incidence of indirect taxation , marginal concepts as they relate to the
theory of the firm , and distribution of wealth and different types of goods as they relate to
the theory of consumer choice . Hal ini berguna dalam memahami kejadian perpajakan tidak
langsung , konsep marjinal seperti mereka berhubungan dengan teori perusahaan , dan
distribusi kekayaan dan berbeda jenis barang yang berhubungan dengan teori pilihan
konsumen . Elasticity is also crucially important in any discussion of welfare distribution, in
particular consumer surplus , producer surplus , or government surplus . Elastisitas juga
sangat penting dalam setiap diskusi tentang kesejahteraan distribusi, khususnya surplus
konsumen , surplus produsen , atau surplus pemerintah .
In empirical work an elasticity is the estimated coefficient in a linear regression equation
where both the dependent variable and the independent variable are in natural logs . Dalam
pekerjaan empiris elastisitas adalah koefisien estimasi dalam regresi linear persamaan di
mana kedua variabel dependen dan variabel independen dalam log alami . Elasticity is a
popular tool among empiricists because it is independent of units and thus simplifies data
analysis. Elastisitas adalah alat populer di kalangan empirisis karena independen dari unit dan
dengan demikian menyederhanakan analisis data.
Generally, an elastic variable is one which responds a lot to small changes in other
parameters. Umumnya, variabel elastis adalah salah satu yang merespon banyak perubahan
kecil dalam parameter lainnya. Similarly, an inelastic variable describes one which does not
change much in response to changes in other parameters. Demikian pula, variabel inelastis
menjelaskan salah satu yang tidak banyak berubah dalam menanggapi perubahan dalam
parameter lainnya. A major study of the price elasticity of supply and the price elasticity of
demand for US products was undertaken by Hendrik S. Houthakker and Lester D. Taylor. [ 1 ]
Sebuah studi utama dari elastisitas harga dari penawaran dan elastisitas harga permintaan
untuk produk AS dilakukan oleh Hendrik S. Houthakker dan Lester D. Taylor. [1]

Contents Isi
[hide]

1 Mathematical definition 1 Matematika definisi

2 Specific elasticities 2 Tertentu elastisitas

o

2.1 Elasticities of demand 2.1 Elastisitas permintaan

2.2 Elasticities of supply 2.2 Elastisitas pasokan

3 Applications 3 Aplikasi

4 Variants 4 Varian

5 See also 5 Lihat juga

6 Footnotes 6 Catatan kaki

7 References 7 Referensi

8 External links 8 Pranala luar

[ edit ] Mathematical definition [ sunting ] Definisi

Matematika
Main article: Elasticity of a function Artikel utama: Elastisitas fungsi

The definition of elasticity is based on the mathematical notion of point elasticity . Definisi
elastisitas didasarkan pada gagasan matematika elastisitas titik .
In general, the " x -elasticity of y ", also called the "elasticity of y with respect to x ", is:
Secara umum, "x-elastisitas dari y", juga disebut "elastisitas dari y terhadap x" adalah:

The approximation becomes exact in the limit as the changes become infinitesimal in size.
Pendekatan ini menjadi tepat dalam batas sebagai perubahan menjadi sangat kecil dalam
ukuran.
The absolute value operator is for simplicity generally the sign of the elasticity is
understood as being always positive or always negative. Operator nilai absolut adalah untuk
kesederhanaan - umumnya tanda elastisitas dipahami sebagai selalu positif atau selalu
negatif. However, sometimes the elasticity is defined without the absolute value operator,
when the sign is may be either positive or negative or may change signs. Namun, terkadang

elastisitas didefinisikan tanpa operator nilai absolut, ketika tanda ini dapat berupa positif atau
negatif atau dapat berubah tanda. A context where this use of a signed elasticity is necessary
for clarity is the cross-price elasticity of demand the responsiveness of the demand for one
product to changes in the price of another product; since the products may be either
substitutes or complements , this elasticity could be positive or negative. Sebuah konteks di
mana ini menggunakan elastisitas ditandatangani diperlukan untuk kejelasan adalah
elastisitas harga silang dari permintaan - respon dari permintaan untuk satu produk terhadap
perubahan dalam harga produk lain, karena produk dapat berupa substitusi atau komplemen ,
ini elastisitas bisa positif atau negatif.

[ edit ] Specific elasticities [ sunting ] elastisitas Tertentu

[ edit ] Elasticities of demand [ sunting ] Elastisitas permintaan
Price elasticity of demand Elastisitas harga permintaan
Main article: Price elasticity of demand Artikel utama: Elastisitas harga
permintaan
Price elasticity of demand measures the percentage change in quantity
demanded caused by a percent change in price. Elastisitas harga
permintaan mengukur persentase perubahan kuantitas yang diminta
disebabkan oleh perubahan persen dalam harga. As such, it measures the
extent of movement along the demand curve. Karena itu, mengukur
tingkat pergerakan sepanjang kurva permintaan. This elasticity is almost
always negative and is usually expressed in terms of absolute value (ie as
positive numbers) since the negative can be assumed. Elastisitas ini
hampir selalu negatif dan biasanya dinyatakan dalam nilai absolut (yaitu
sebagai bilangan positif) karena negatif dapat diasumsikan. In these
terms, then, if the elasticity is greater than 1 demand is said to be elastic;
between zero and one demand is inelastic and if it equals one, demand is
unit-elastic. Dalam ketentuan ini, maka, jika elastisitas lebih besar dari 1
permintaan dikatakan elastis; antara nol dan satu permintaan inelastis dan
jika sama dengan satu, permintaan adalah unit-elastis. A perfectly elastic
demand curve is horizontal (with an elasticity of infinite) whereas a
perfectly inelastic demand curve is vertical (with an elasticity of 0).
Sebuah kurva permintaan elastis sempurna horizontal (dengan elastisitas
terbatas) sedangkan kurva permintaan inelastis sempurna adalah vertikal
(dengan elastisitas 0).
Income elasticity of demand Elastisitas pendapatan dari permintaan
Main article: Income elasticity of demand Artikel utama: Pendapatan elastisitas
permintaan
Income elasticity of demand measures the percentage change in demand
caused by a percent change in income. Elastisitas pendapatan dari
permintaan mengukur persentase perubahan permintaan yang
disebabkan oleh perubahan persen pada pendapatan. A change in income

causes the demand curve to shift reflecting the change in demand.

Sebuah perubahan pendapatan menyebabkan kurva permintaan bergeser
mencerminkan perubahan dalam permintaan. IED is a measurement of
how far the curve shifts horizontally along the X-axis. IED adalah
pengukuran seberapa jauh pergeseran kurva horizontal sepanjang sumbuX. Income elasticity can be used to classify goods as normal or inferior.
Elastisitas pendapatan dapat digunakan untuk mengklasifikasikan barang
sebagai normal atau rendah. With a normal good demand varies in the
same direction as income. Dengan permintaan yang baik yang normal
bervariasi dalam arah yang sama sebagai penghasilan. With an inferior
good demand and income move in opposite directions. [ 2 ] Dengan
permintaan yang baik dan memindahkan pendapatan rendah ke arah yang
berlawanan. [2]
Cross price elasticity of demand Palang elastisitas harga dari permintaan
Main article: Cross price elasticity of demand Artikel utama: Palang elastisitas
harga dari permintaan
Cross price elasticity of demand measures the percentage change in
demand for a particular good caused by a percent change in the price of
another good. Elastisitas harga silang dari permintaan mengukur
persentase perubahan permintaan untuk barang tertentu yang disebabkan
oleh perubahan persen dalam harga barang yang lain. Goods can be
complements, substitutes or unrelated. Barang dapat melengkapi,
pengganti atau tidak terkait. A change in the price of a related good
causes the demand curve to shift reflecting a change in demand for the
original good. Sebuah perubahan dalam harga barang yang terkait
menyebabkan kurva permintaan bergeser mencerminkan perubahan
dalam permintaan untuk kebaikan asli. Cross price elasticity is a
measurement of how far, and in which direction, the curve shifts
horizontally along the x-axis. Elastisitas harga silang adalah pengukuran
seberapa jauh, dan ke arah mana, kurva bergeser secara horizontal
sepanjang sumbu-x. A positive cross-price elasticity means that the goods
are substitute goods . Sebuah elastisitas harga silang positif berarti bahwa
barang barang pengganti .
Cross elasticity of demand between firms Elastisitas silang dari permintaan
antara perusahaan
Main article: Conjectural variation Artikel utama: variasi dugaan
Cross elasticity of demand for firms, sometimes referred to as conjectural
variation , is a measure of the interdependence between firms. Elastisitas
silang dari permintaan perusahaan, kadang-kadang disebut sebagai
variasi dugaan , adalah ukuran dari saling ketergantungan antara
perusahaan. It captures the extent to which one firm reacts to changes in
strategic variables (price, quantity, location, advertising, etc.) made by
other firms. Menangkap sejauh mana satu perusahaan bereaksi terhadap

perubahan dalam variabel strategis (harga, jumlah, lokasi, iklan, dll) yang
dibuat oleh perusahaan lain.
Elasticity of intertemporal substitution Elastisitas substitusi antarwaktu
Main article: Elasticity of intertemporal substitution Artikel utama: Elastisitas
substitusi antarwaktu
Combined Effects Gabungan Efek
It is possible to consider the combined effects of two or more determinant
of demand. Hal ini dimungkinkan untuk mempertimbangkan efek
gabungan dari dua atau lebih determinan permintaan. The steps are as
follows: PED = (Q/P) x P/Q. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
PED = (Q / P) x P / Q. Convert this to the predictive equation: Q/Q =
PED(P/P) if you wish to find the combined effect of changes in two or
more determinants of demand you simply add the separate effects: Q/Q
= PED(P/P) + YED(Y/Y)[12] Mengkonversi ini untuk persamaan prediksi:
Q / Q = PED (P / P) jika Anda ingin menemukan efek gabungan
perubahan dalam dua atau lebih faktor-faktor penentu permintaan Anda
cukup menambahkan efek yang terpisah: Q / Q = PED ( P / P) + YED (Y
/ Y) [12]
Remember you are still only considering the effect in demand of a change
in two of the variables. Ingat Anda masih hanya mempertimbangkan efek
dalam permintaan perubahan dalam dua variabel. All other variables must
be held constant. Semua variabel lain harus diadakan konstan. Note also
that graphically this problem would involve a shift of the curve and a
movement along the shifted curve. Perhatikan juga bahwa grafis masalah
ini akan melibatkan pergeseran kurva dan pergerakan sepanjang kurva
bergeser.
[ edit ] Elasticities of supply [ sunting ] Elastisitas penawaran
Price elasticity of supply Harga elastisitas penawaran
Main article: Price elasticity of supply Artikel utama: Harga elastisitas penawaran
The price elasticity of supply measures how the amount of a good firms
wish to supply changes in response to a change in price. [ 3 ] In a manner
analogous to the price elasticity of demand, it captures the extent of
movement along the supply curve. Elastisitas harga dari penawaran
mengukur berapa jumlah beberapa perusahaan yang baik ingin pasokan
perubahan dalam menanggapi perubahan harga. [3] Dalam sebuah cara
yang analog dengan elastisitas harga dari permintaan, ia menangkap
sejauh mana pergerakan sepanjang kurva penawaran. If the price
elasticity of supply is zero the supply of a good supplied is "inelastic" and
the quantity supplied is fixed. Jika elastisitas harga dari penawaran adalah
nol pasokan barang yang disediakan adalah "elastis" dan kuantitas yang
ditawarkan adalah tetap.

Elasticities of scale Elastisitas skala

Main article: Returns to scale Artikel utama: Kembali ke skala
Elasticity of scale or output elasticities measure the percentage change in
output induced by a percent change in inputs. [ 4 ] A production function or
process is said to exhibit constant returns to scale if a percentage change
in inputs results in an equal percentage in outputs (an elasticity equal to
1). Elastisitas elastisitas skala atau output mengukur persentase
perubahan output yang disebabkan oleh perubahan persen dalam input. [4]
Sebuah fungsi produksi atau proses dikatakan untuk menunjukkan skala
hasil konstan jika persentase perubahan dalam hasil input dalam
persentase yang sama dalam output ( elastisitas sama dengan 1). It
exhibits increasing returns to scale if a percentage change in inputs results
in greater percentage change in output (an elasticity greater than 1). Ini
menunjukkan hasil yang meningkat atas skala jika persentase perubahan
dalam hasil masukan dalam perubahan persentase yang lebih besar
dalam output (elastisitas lebih besar dari 1). The definition of decreasing
returns to scale is analogous. [ 5 ] Definisi menurun atas skala analog. [5]

[ edit ] Applications [ sunting ] Aplikasi

The concept of elasticity has an extraordinarily wide range of applications in economics.
Konsep elastisitas memiliki berbagai macam aplikasi yang luar biasa di bidang ekonomi. In
particular, an understanding of elasticity is fundamental in understanding the response of
supply and demand in a market. Secara khusus, pemahaman elastisitas adalah fundamental
dalam memahami respon penawaran dan permintaan di pasar.
Some common uses of elasticity include: Beberapa menggunakan umum elastisitas meliputi:

Effect of changing price on firm revenue. See Markup rule . Pengaruh

perubahan harga pada pendapatan perusahaan. Lihat aturan Markup .

Analysis of incidence of the tax burden and other government policies.

See Tax incidence . Analisis kejadian beban pajak dan kebijakan
pemerintah lainnya. Lihat kejadian Pajak .

Income elasticity of demand can be used as an indicator of industry

health, future consumption patterns and as a guide to firms investment
decisions. See Income elasticity of demand . Elastisitas pendapatan dari
permintaan dapat digunakan sebagai indikator industri, pola konsumsi
kesehatan masa depan dan sebagai panduan untuk perusahaan investasi
keputusan. Lihat Elastisitas pendapatan dari permintaan .

Effect of international trade and terms of trade effects. See Marshall

Lerner condition and SingerPrebisch thesis . Pengaruh perdagangan
internasional dan hal perdagangan efek. Lihat Marshall-Lerner kondisi dan
Singer-Prebisch tesis .

Analysis of consumption and saving behavior. See Permanent income

hypothesis . Analisis konsumsi dan tabungan perilaku. Lihat hipotesis
pendapatan permanen .

Analysis of advertising on consumer demand for particular goods. See

Advertising elasticity of demand Analisis iklan pada permintaan konsumen
untuk barang-barang tertentu. Lihat Iklan elastisitas permintaan

[ edit ] Variants [ sunting ] Varian

In some cases the discrete (non-infinitesimal) arc elasticity is used instead. Dalam beberapa
kasus diskrit (non-sangat kecil) elastisitas busur yang digunakan sebagai gantinya. In other
cases, such as modified duration in bond trading, a percentage change in output is divided by
a unit (not percentage) change in input, yielding a semi-elasticity instead. Dalam kasus lain,
seperti durasi dimodifikasi dalam perdagangan obligasi, perubahan persentase dalam output
dibagi oleh unit (bukan persentase) perubahan masukan, menghasilkan elastisitas semigantinya.

Penawaran dan permintaan

Pasokan dan permintaan merupakan model ekonomi dari penentuan harga di pasar . It
concludes that in a competitive market , the unit price for a particular good will vary until it
settles at a point where the quantity demanded by consumers (at current price) will equal the
quantity supplied by producers (at current price), resulting in an economic equilibrium of
price and quantity. Hal ini menyimpulkan bahwa dalam pasar yang kompetitif , dengan harga
satuan untuk suatu barang tertentu akan bervariasi sampai mengendap pada titik di mana
kuantitas yang diminta oleh konsumen (harga berlaku) akan sama dengan kuantitas yang

ditawarkan oleh produsen (harga berlaku), mengakibatkan ekonomi keseimbangan harga dan
kuantitas.
The four basic laws of supply and demand are: [ 1 ] Empat hukum dasar penawaran dan
permintaan adalah: [1]
1. If demand increases and supply remains unchanged, then it leads to higher
equilibrium price and quantity. Jika permintaan meningkat dan penawaran tetap tidak
berubah, maka itu mengarah ke harga keseimbangan dan kuantitas yang lebih tinggi.
2. If demand decreases and supply remains unchanged, then it leads to lower equilibrium
price and quantity. Jika permintaan berkurang dan pasokan tetap tidak berubah, maka
itu mengarah ke harga keseimbangan dan kuantitas yang lebih rendah.
3. If supply increases and demand remains unchanged, then it leads to lower equilibrium
price and higher quantity. Jika pasokan meningkat dan permintaan tetap tidak
berubah, maka itu mengarah ke harga ekuilibrium yang lebih rendah dan kuantitas
lebih tinggi.
4. If supply decreases and demand remains unchanged, then it leads to higher price and
lower quantity. Jika suplai berkurang dan permintaan tetap tidak berubah, maka itu
mengarah pada harga yang lebih tinggi dan kuantitas yang lebih rendah.

Representasi grafis dari penawaran dan permintaan

The supply-demand model is a partial equilibrium model representing the determination of
the price of a particular good and the quantity of that good which is traded. Model supplydemand adalah ekuilibrium parsial model yang mewakili penentuan harga suatu barang
tertentu dan kuantitas yang baik yang diperdagangkan. Although it is normal to regard the
quantity demanded and the quantity supplied as functions of the price of the good, the
standard graphical representation, usually attributed to Alfred Marshall , has price on the
vertical axis and quantity on the horizontal axis, the opposite of the standard convention for
the representation of a mathematical function. Meskipun normal untuk menganggap kuantitas
yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan sebagai fungsi dari harga yang baik, representasi
grafis standar, biasanya dihubungkan dengan Alfred Marshall , memiliki harga pada sumbu
vertikal dan kuantitas pada sumbu horisontal, kebalikan dari standar konvensi untuk
representasi fungsi matematika.
Determinants of supply and demand other than the price of the good in question, such as
consumers' income, input prices and so on, are not explicitly represented in the supplydemand diagram. Faktor penentu penawaran dan permintaan selain harga barang tersebut,
seperti pendapatan konsumen, harga input dan sebagainya, tidak secara eksplisit
direpresentasikan dalam diagram pasokan-permintaan. Changes in the values of these
variables are represented by shifts in the supply and demand curves. Perubahan dalam nilainilai variabel ini diwakili oleh pergeseran kurva penawaran dan permintaan. By contrast,
responses to changes in the price of the good are represented as movements along unchanged
supply and demand curves. Sebaliknya, respon terhadap perubahan dalam harga barang yang
diwakili sebagai gerakan sepanjang kurva penawaran dan permintaan tidak berubah.

[ edit ] Supply schedule [ sunting ] Pasokan jadwal

The supply schedule, depicted graphically as the supply curve, represents the amount of some
good that producers are willing and able to sell at various prices, assuming ceteris paribus,
that is, assuming all determinants of supply other than the price of the good in question, such
as technology and the prices of factors of production, remain the same. Jadwal pasokan,
digambarkan secara grafis sebagai kurva penawaran, merupakan jumlah beberapa yang baik
bahwa produsen bersedia dan mampu menjual pada berbagai harga, dengan asumsi ceteris
paribus, yaitu, dengan asumsi semua faktor-faktor penentu pasokan selain harga barang
tersebut , seperti teknologi dan harga faktor produksi, tetap sama.
Under the assumption of perfect competition, supply is determined by marginal cost .
Berdasarkan asumsi persaingan sempurna, pasokan ditentukan oleh biaya marjinal . Firms
will produce additional output as long as the cost of producing an extra unit of output is less
than the price they will receive. Perusahaan akan menghasilkan output tambahan selama
biaya produksi unit tambahan output lebih rendah dari harga yang mereka akan menerima.
By its very nature, conceptualizing a supply curve requires that the firm be a perfect
competitorthat is, that the firm has no influence over the market price. Dengan sifatnya,
konseptualisasi kurva penawaran mengharuskan perusahaan menjadi pesaing-yang sempurna
adalah, bahwa perusahaan tidak memiliki pengaruh atas harga pasar. This is because each
point on the supply curve is the answer to the question "If this firm is faced with this potential
price, how much output will it be able to and willing to sell?" Hal ini karena setiap titik pada
kurva penawaran adalah jawaban untuk pertanyaan "Jika perusahaan ini dihadapkan dengan
harga potensial, output berapa banyak akan hal itu dapat dan bersedia untuk menjual?" If a
firm has market power, so its decision of how much output to provide to the market
influences the market price, then the firm is not "faced with" any price, and the question is
meaningless. Jika suatu perusahaan memiliki kekuatan pasar, sehingga keputusan tentang
berapa banyak output untuk menyediakan ke pasar mempengaruhi harga pasar, maka
perusahaan tidak "dihadapkan dengan" harga apapun, dan pertanyaannya adalah berarti.
Economists distinguish between the supply curve of an individual firm and the market supply
curve. Para ekonom membedakan antara kurva penawaran dari sebuah perusahaan individu
dan kurva penawaran pasar. The market supply curve is obtained by summing the quantities
supplied by all suppliers at each potential price. Kurva penawaran pasar diperoleh dengan
menjumlahkan kuantitas yang diberikan oleh semua pemasok pada setiap harga yang
potensial. Thus in the graph of the supply curve, individual firms' supply curves are added
horizontally to obtain the market supply curve. Jadi, dalam grafik kurva penawaran, kurva
penawaran perusahaan individual 'ditambahkan secara horizontal untuk mendapatkan kurva
penawaran pasar.
Economists also distinguish the short-run market supply curve from the long-run market
supply curve. Para ekonom juga membedakan kurva pasar jangka pendek pasokan dari kurva
penawaran jangka panjang pasar. In this context, two things are assumed constant by
definition of the short run: the availability of one or more fixed inputs (typically physical

capital ), and the number of firms in the industry. Dalam konteks ini, dua hal yang
diasumsikan konstan dengan definisi jangka pendek: ketersediaan satu atau lebih input tetap
(biasanya modal fisik ), dan jumlah perusahaan dalam industri. In the long run, firms have a
chance to adjust their holdings of physical capital, enabling them to better adjust their
quantity supplied at any given price. Dalam jangka panjang, perusahaan memiliki
kesempatan untuk menyesuaikan kepemilikan mereka atas modal fisik, yang memungkinkan
mereka untuk lebih menyesuaikan kuantitas mereka yang ditawarkan pada harga berapa pun.
Furthermore, in the long run potential competitors can enter or exit the industry in response to
market conditions. Selanjutnya, dalam jangka panjang pesaing potensial dapat masuk atau
keluar dari industri dalam menanggapi kondisi pasar. For both of these reasons, long-run
market supply curves are flatter than their short-run counterparts. Untuk kedua alasan ini,
kurva pasar jangka panjang pasokan datar daripada jangka pendek rekan-rekan mereka.
The determinants of supply follow: Faktor-faktor penentu pasokan berikut:
1. Production costs Biaya produksi
2. The technology used in production Teknologi yang digunakan dalam
produksi
3. The price of related goods Harga barang terkait
4. Firms' expectations about future prices Perusahaan 'harapan tentang
harga di masa depan
5. Number of suppliers Jumlah pemasok
[ edit ] Demand schedule [ sunting ] jadwal Permintaan

A demand schedule, depicted graphically as the demand curve , represents the amount of
some good that buyers are willing and able to purchase at various prices, assuming all
determinants of demand other than the price of the good in question, such as income, tastes
and preferences, the price of substitute goods , and the price of complementary goods ,
remain the same. Jadwal permintaan, digambarkan secara grafis sebagai kurva permintaan ,
merupakan jumlah beberapa baik yang pembeli bersedia dan mampu membeli pada berbagai
harga, dengan asumsi semua faktor-faktor penentu permintaan selain harga barang tersebut,
seperti pendapatan, selera dan preferensi, harga barang substitusi , dan harga barang
komplementer , tetap sama. Following the law of demand , the demand curve is almost
always represented as downward-sloping, meaning that as price decreases, consumers will
buy more of the good. [ 2 ] Mengikuti hukum permintaan , kurva permintaan hampir selalu
digambarkan sebagai miring ke bawah, yang berarti bahwa penurunan harga, konsumen akan
membeli lebih dari yang baik. [2]
Just as the supply curves reflect marginal cost curves, demand curves are determined by
marginal utility curves. [ 3 ] Consumers will be willing to buy a given quantity of a good, at a
given price, if the marginal utility of additional consumption is equal to the opportunity cost
determined by the price, that is, the marginal utility of alternative consumption choices. Sama

seperti kurva penawaran mencerminkan biaya marjinal kurva, kurva permintaan ditentukan
oleh utilitas marjinal kurva. [3] Konsumen akan bersedia untuk membeli jumlah tertentu yang
baik, pada harga yang diberikan, jika utilitas marjinal konsumsi tambahan sama dengan
dengan biaya kesempatan ditentukan oleh harga, yaitu, utilitas marjinal pilihan alternatif
konsumsi. The demand schedule is defined as the willingness and ability of a consumer to
purchase a given product in a given frame of time. Jadwal permintaan didefinisikan sebagai
kemauan dan kemampuan konsumen untuk membeli produk tertentu dalam kerangka waktu
tertentu.
As described above, the demand curve is generally downward-sloping. Seperti dijelaskan di
atas, kurva permintaan biasanya miring ke bawah. There may be rare examples of goods that
have upward-sloping demand curves. Mungkin ada contoh langka barang yang telah miring
ke atas kurva permintaan. Two different hypothetical types of goods with upward-sloping
demand curves are Giffen goods (an inferior but staple good) and Veblen goods (goods made
more fashionable by a higher price). Dua jenis hipotetis yang berbeda barang dengan miring
ke atas kurva permintaan adalah barang Giffen (inferior tetapi pokok yang baik) dan barang
Veblen (barang dibuat lebih modis dengan harga yang lebih tinggi).
By its very nature, conceptualizing a demand curve requires that the purchaser be a perfect
competitorthat is, that the purchaser has no influence over the market price. Dengan
sifatnya, pembuatan konsep kurva permintaan mengharuskan pembeli menjadi pesaing-yang
sempurna adalah, bahwa pembeli tidak memiliki pengaruh atas harga pasar. This is because
each point on the demand curve is the answer to the question "If this buyer is faced with this
potential price, how much of the product will it purchase?" Hal ini karena setiap titik pada
kurva permintaan adalah jawaban untuk pertanyaan "Jika pembeli ini dihadapkan dengan
harga potensial, berapa banyak produk itu akan membeli?" If a buyer has market power, so its
decision of how much to buy influences the market price, then the buyer is not "faced with"
any price, and the question is meaningless. Jika pembeli memiliki kekuatan pasar, sehingga
keputusan tentang berapa banyak untuk membeli mempengaruhi harga pasar, maka pembeli
tidak "dihadapkan dengan" harga apapun, dan pertanyaannya adalah berarti.
As with supply curves, economists distinguish between the demand curve of an individual
and the market demand curve. Seperti kurva penawaran, ekonom membedakan antara kurva
permintaan individu dan kurva permintaan pasar. The market demand curve is obtained by
summing the quantities demanded by all consumers at each potential price. Kurva permintaan
pasar diperoleh dengan menjumlahkan kuantitas yang diminta oleh semua konsumen pada
setiap harga yang potensial. Thus in the graph of the demand curve, individuals' demand
curves are added horizontally to obtain the market demand curve. Jadi, dalam grafik kurva
permintaan, kurva permintaan individu ditambahkan horizontal untuk mendapatkan kurva
permintaan pasar.
The determinants of demand follow: Faktor penentu permintaan berikut:
1. Income Pendapatan

2. Tastes and preferences Selera dan preferensi

3. Prices of related goods and services Harga barang dan jasa terkait
4. Consumers' expectations about future prices and incomes Konsumen
harapan tentang harga masa depan dan pendapatan
5. Number of potential consumers Jumlah konsumen potensial

[ edit ] Microeconomics [ sunting ] Ekonomi Mikro

[ edit ] Equilibrium [ sunting ] Kesetimbangan

Equilibrium is defined to the price-quantity pair where the quantity demanded is equal to the
quantity supplied, represented by the intersection of the demand and supply curves.
Ekuilibrium didefinisikan pasangan kuantitas harga di mana kuantitas yang diminta sama
dengan kuantitas yang ditawarkan, yang diwakili oleh perpotongan kurva permintaan dan
penawaran.
Market Equilibrium: Ekuilibrium Pasar:
A situation in a market when the price is such that the quantity that consumers wish to
demand is correctly balanced by the quantity that firms wish to supply. Situasi di pasar ketika
harga adalah seperti bahwa kuantitas bahwa konsumen ingin permintaan benar seimbang
dengan kuantitas yang perusahaan ingin pasokan.
Comparative static analysis: Komparatif analisis statis:
Examines the likely effect on the equilibrium of a change in the external conditions affecting
the market. Memeriksa kemungkinan efek pada ekuilibrium perubahan kondisi eksternal
yang mempengaruhi pasar.
Changes in market equilibrium:- Practical uses of supply and demand analysis often center on
the different variables that change equilibrium price and quantity, represented as shifts in the
respective curves. Comparative statics of such a shift traces the effects from the initial
equilibrium to the new equilibrium. Perubahan dalam ekuilibrium pasar: - menggunakan
Praktis pasokan dan analisis permintaan sering berpusat pada variabel yang berbeda bahwa
perubahan harga dan kuantitas ekuilibrium, diwakili sebagai pergeseran dalam kurva masingmasing. Statika komparatif seperti pergeseran jejak efek dari ekuilibrium awal ke yang baru
ekuilibrium.
Demand curve shifts: Kurva permintaan bergeser:
Main article: Demand curve Artikel utama: kurva Permintaan

When consumers increase the quantity demanded at a given price , it is referred to as an

increase in demand . Ketika konsumen meningkatkan kuantitas yang diminta pada harga
tertentu, ini disebut sebagai peningkatan permintaan. Increased demand can be represented

on the graph as the curve being shifted to the right. Peningkatan permintaan dapat
direpresentasikan pada grafik sebagai kurva yang sedang bergeser ke kanan. At each price
point, a greater quantity is demanded, as from the initial curve D1 to the new curve D2 . Pada
setiap titik harga, kuantitas yang lebih besar dituntut, karena dari D1 kurva awal untuk D2
kurva baru. In the diagram, this raises the equilibrium price from P1 to the higher P2 . Dalam
diagram, ini meningkatkan harga ekuilibrium dari P1 ke P2 yang lebih tinggi. This raises the
equilibrium quantity from Q1 to the higher Q2 . Hal ini menimbulkan kuantitas ekuilibrium
dari Q1 ke Q2 yang lebih tinggi. A movement along the curve is described as a "change in the
quantity demanded" to distinguish it from a "change in demand," that is, a shift of the curve.
Sebuah gerakan sepanjang kurva digambarkan sebagai "perubahan dalam kuantitas yang
diminta" untuk membedakannya dari "perubahan dalam permintaan," yaitu, pergeseran kurva.
there has been an increase in demand which has caused an increase in (equilibrium) quantity.
telah terjadi peningkatan permintaan yang telah menyebabkan peningkatan (ekuilibrium)
kuantitas. The increase in demand could also come from changing tastes and fashions,
incomes, price changes in complementary and substitute goods, market expectations, and
number of buyers. Peningkatan permintaan juga bisa datang dari perubahan selera dan mode,
pendapatan, perubahan harga barang komplementer dan substitusi, ekspektasi pasar, dan
jumlah pembeli. This would cause the entire demand curve to shift changing the equilibrium
price and quantity. Hal ini akan menyebabkan kurva permintaan bergeser mengubah seluruh
harga keseimbangan dan kuantitas. Note in the diagram that the shift of the demand curve, by
causing a new equilibrium price to emerge, resulted in movement along the supply curve
from the point (Q 1 , P 1 ) to the point Q 2 , P 2 ). Perhatikan dalam diagram bahwa pergeseran
kurva permintaan, dengan menyebabkan harga ekuilibrium yang baru muncul,
mengakibatkan pergerakan sepanjang kurva penawaran dari titik (Q 1, P 1) ke titik Q 2, P 2).
If the demand decreases , then the opposite happens: a shift of the curve to the left. Jika
permintaan berkurang, maka sebaliknya terjadi: pergeseran kurva ke kiri. If the demand
starts at D2 , and decreases to D1 , the equilibrium price will decrease, and the equilibrium
quantity will also decrease. Jika permintaan dimulai pada D2, dan menurun hingga D1, harga
ekuilibrium akan berkurang, dan kuantitas ekuilibrium juga akan berkurang. The quantity
supplied at each price is the same as before the demand shift, reflecting the fact that the
supply curve has not shifted; but the equilibrium quantity and price are different as a result of
the change (shift) in demand. Kuantitas yang ditawarkan pada tiap harga adalah sama seperti
sebelumnya pergeseran permintaan, yang mencerminkan fakta bahwa kurva penawaran
belum bergeser, tetapi kuantitas ekuilibrium dan harga yang berbeda sebagai akibat dari
perubahan (pergeseran) dalam permintaan.

The movement of the demand curve in response to a change in a non-price determinant of

demand is caused by a change in the x-intercept, the constant term of the demand equation.
Gerakan kurva permintaan dalam menanggapi perubahan dalam determinan non-harga
permintaan disebabkan oleh perubahan dalam x-intercept, suku konstanta dari persamaan
permintaan.

Supply curve shifts: Kurva penawaran bergeser:

Main article: Supply (economics) Artikel utama: Supply (ekonomi)

When technological progress occurs, the supply curve shifts. Ketika kemajuan teknologi
terjadi, kurva penawaran bergeser. For example, assume that someone invents a better way of
growing wheat so that the cost of growing a given quantity of wheat decreases. Sebagai
contoh, asumsikan bahwa seseorang menciptakan cara yang lebih baik tumbuh gandum
sehingga biaya tumbuh jumlah tertentu menurun gandum. Otherwise stated, producers will be
willing to supply more wheat at every price and this shifts the supply curve S1 outward, to S2
an increase in supply . Dinyatakan, produsen akan bersedia untuk memasok lebih banyak
gandum pada harga setiap dan ini menggeser kurva S1 pasokan luar, ke S2-kenaikan
pasokan. This increase in supply causes the equilibrium price to decrease from P1 to P2 .
Peningkatan pasokan menyebabkan harga ekuilibrium menurun dari P1 ke P2. The
equilibrium quantity increases from Q1 to Q2 as consumers move along the demand curve to
the new lower price. Peningkatan kuantitas ekuilibrium dari Q1 ke Q2 sebagai konsumen
bergerak sepanjang kurva permintaan untuk harga yang lebih rendah baru. As a result of a
supply curve shift, the price and the quantity move in opposite directions. Sebagai hasil dari
pergeseran kurva penawaran, harga dan kuantitas bergerak dalam arah yang berlawanan.
If the quantity supplied decreases , the opposite happens. Jika kuantitas yang ditawarkan
berkurang, sebaliknya terjadi. If the supply curve starts at S2 , and shifts leftward to S1 , the
equilibrium price will increase and the equilibrium quantity will decrease as consumers move
along the demand curve to the new higher price and associated lower quantity demanded.
Jika kurva penawaran dimulai pada S2, dan bergeser ke kiri untuk S1, harga ekuilibrium
akan meningkat dan kuantitas ekuilibrium akan berkurang karena konsumen bergerak
sepanjang kurva permintaan dengan harga yang lebih tinggi baru dan terkait kuantitas yang
diminta lebih rendah. The quantity demanded at each price is the same as before the supply
shift, reflecting the fact that the demand curve has not shifted. Kuantitas yang diminta pada
tiap harga adalah sama seperti sebelumnya pergeseran pasokan, mencerminkan kenyataan
bahwa kurva permintaan tidak bergeser. But due to the change (shift) in supply, the
equilibrium quantity and price have changed. Namun karena perubahan (pergeseran) dalam
penyediaan, kuantitas ekuilibrium dan harga telah berubah.
The movement of the supply curve in response to a change in a non-price determinant of
supply is caused by a change in the y-intercept, the constant term of the supply equation.
Gerakan kurva penawaran dalam menanggapi perubahan dalam determinan non-harga
pasokan disebabkan oleh perubahan dalam y-intercept, suku konstanta dari persamaan
pasokan. The supply curve shifts up and down the y axis as non-price determinants of
demand change. Kurva penawaran bergeser ke atas dan ke bawah sumbu y sebagai non-harga
determinan dari perubahan permintaan.

[ edit ] Other markets [ sunting ] pasar lain

The model of supply and demand also applies to various specialty markets. Model penawaran
dan permintaan juga berlaku untuk berbagai pasar khusus.
The model is commonly applied to wages , in the market for labor . Model ini umumnya
diterapkan untuk upah , di pasar tenaga kerja . The typical roles of supplier and demander are
reversed. Peran khas pemasok dan demander dibalik. The suppliers are individuals, who try
to sell their labor for the highest price. Para pemasok adalah individu, yang mencoba untuk
menjual tenaga kerja mereka untuk harga tertinggi. The demanders of labor are businesses,
which try to buy the type of labor they need at the lowest price. Para permintan tenaga kerja
adalah bisnis, yang mencoba untuk membeli jenis tenaga kerja yang mereka butuhkan dengan
harga terendah. The equilibrium price for a certain type of labor is the wage rate. [ 4 ] Harga
ekuilibrium untuk jenis tertentu dari tenaga kerja adalah tingkat upah. [4]
A number of economists (for example Pierangelo Garegnani, [ 5 ] Robert L. Vienneau, [ 6 ] and
Arrigo Opocher & Ian Steedman [ 7 ] ), building on the work of Piero Sraffa , argue that that
this model of the labor market, even given all its assumptions, is logically incoherent.
Sejumlah ekonom (misalnya Pierangelo Garegnani, [5] Robert L. Vienneau, [6] dan Arrigo
Opocher & Ian Steedman [7] ), bangunan pada karya Piero Sraffa , berpendapat bahwa model
pasar tenaga kerja, bahkan diberi semua asumsi, adalah logis koheren. Michael AnyadikeDanes and Wyne Godley [ 8 ] argue, based on simulation results, that little of the empirical
work done with the textbook model constitutes a potentially falsifying test, and,
consequently, empirical evidence hardly exists for that model. Michael Anyadike-Denmark
dan Wyne Godley [8] berpendapat, berdasarkan hasil simulasi, bahwa sedikit dari pekerjaan
empiris yang dilakukan dengan model buku teks merupakan tes berpotensi memalsukan, dan,
akibatnya, hampir tidak ada bukti empiris untuk model itu. Graham White [ 9 ] argues, partially
on the basis of Sraffianism, that the policy of increased labor market flexibility, including the
reduction of minimum wages, does not have an "intellectually coherent" argument in
economic theory. Graham Putih [9] berpendapat, sebagian atas dasar Sraffianism, bahwa
kebijakan fleksibilitas pasar tenaga kerja meningkat, termasuk pengurangan upah minimum,
tidak memiliki "intelektual yang koheren" argumen dalam teori ekonomi.
This criticism of the application of the model of supply and demand generalizes , particularly
to all markets for factors of production. Ini kritik terhadap penerapan model penawaran dan
permintaan generalizes , terutama untuk semua pasar untuk faktor produksi. It also has
implications for monetary theory [ 10 ] not drawn out here. Ini juga memiliki implikasi untuk
teori moneter [10] tidak ditarik di sini.
In both classical and Keynesian economics, the money market is analyzed as a supply-anddemand system with interest rates being the price. Dalam kedua klasik dan Keynesian
ekonomi, pasar uang dianalisis sebagai sistem penawaran dan permintaan dengan suku bunga
yang harga. The money supply may be a vertical supply curve, if the central bank of a
country chooses to use monetary policy to fix its value regardless of the interest rate; in this
case the money supply is totally inelastic. Para uang beredar mungkin kurva penawaran

vertikal, jika bank sentral suatu negara memilih untuk menggunakan kebijakan moneter untuk
memperbaiki nilai terlepas dari tingkat bunga, dalam hal ini jumlah uang beredar benar-benar
elastis. On the other hand, [ 11 ] the money supply curve is a horizontal line if the central bank
is targeting a fixed interest rate and ignoring the value of the money supply; in this case the
money supply curve is perfectly elastic. Di sisi lain, [11] kurva penawaran uang adalah garis
horizontal jika bank sentral menargetkan tingkat bunga tetap dan mengabaikan nilai jumlah
uang beredar, dalam hal ini kurva penawaran uang elastis sempurna. The demand for money
intersects with the money supply to determine the interest rate. [ 12 ] Permintaan uang
memotong dengan jumlah uang beredar untuk menentukan tingkat bunga. [12]

[ edit ] Empirical estimation [ sunting ] estimasi empiris

Demand and supply relations in a market can be statistically estimated from price, quantity,
and other data with sufficient information in the model. Permintaan dan hubungan pasokan di
pasar dapat diperkirakan dari statistik harga, jumlah, dan data yang dengan informasi yang
cukup dalam model. This can be done with simultaneous-equation methods of estimation in
econometrics . Hal ini dapat dilakukan dengan persamaan simultan metode estimasi dalam
ekonometri . Such methods allow solving for the model-relevant "structural coefficients," the
estimated algebraic counterparts of the theory. Metode tersebut memungkinkan pemecahan
untuk model-relevan "koefisien struktural," rekan-rekan aljabar diperkirakan teori. The
Parameter identification problem is a common issue in "structural estimation." Para Masalah
Identifikasi Parameter adalah masalah umum di "estimasi struktural." Typically, data on
exogenous variables (that is, variables other than price and quantity, both of which are
endogenous variables) are needed to perform such an estimation. Biasanya, data pada
eksogen variabel (yaitu, variabel-variabel selain harga dan kuantitas, yang keduanya endogen
variabel) yang diperlukan untuk melakukan seperti perkiraan. An alternative to "structural
estimation" is reduced-form estimation, which regresses each of the endogenous variables on
the respective exogenous variables. Sebuah alternatif untuk "estimasi struktural" berkurangbentuk estimasi, yang masing-masing regresi variabel endogen pada masing-masing variabel
eksogen.

[ edit ] Macroeconomic uses of demand and supply [

sunting ] Ekonomi Makro menggunakan permintaan dan
penawaran
Demand and supply have also been generalized to explain macroeconomic variables in a
market economy , including the quantity of total output and the general price level .
Permintaan dan pasokan juga telah umum untuk menjelaskan makroekonomi variabel dalam
ekonomi pasar , termasuk jumlah total output dan umum tingkat harga . The Aggregate
Demand-Aggregate Supply model may be the most direct application of supply and demand
to macroeconomics, but other macroeconomic models also use supply and demand. Para
Model Permintaan Agregat Penawaran Agregat- mungkin aplikasi yang paling langsung dari
penawaran dan permintaan untuk makroekonomi, tetapi model makroekonomi lainnya juga
menggunakan pasokan dan permintaan. Compared to microeconomic uses of demand and
supply, different (and more controversial) theoretical considerations apply to such
macroeconomic counterparts as aggregate demand and aggregate supply . Dibandingkan

dengan mikroekonomi penggunaan permintaan dan penawaran, yang berbeda (dan lebih
kontroversial) pertimbangan teoritis berlaku untuk seperti ekonomi makro rekan-rekan
sebagai permintaan agregat dan penawaran agregat . Demand and supply are also used in
macroeconomic theory to relate money supply and money demand to interest rates , and to
relate labor supply and labor demand to wage rates. Permintaan dan pasokan juga digunakan
dalam teori makroekonomi untuk berhubungan jumlah uang beredar dan permintaan uang
untuk suku bunga , dan menghubungkannya dengan pasokan tenaga kerja dan permintaan
tenaga kerja untuk tingkat upah.