You are on page 1of 2

Isolasi Trimiristin dari Biji Pala

Ekstraksi padat-cair atau lazim disebut ekstraksi pelarut, dimana zat


yang akan di ekstraksi terdapat dalam fase padat. Cara ini banyak digunakan
dalam isolasi senyawa organik (padat) dari bahan Alam. Senyawa akan larut
dalam pelarut jika kekuatan atraktif antara kedua molekul (zat terlarut dan
pelarut) adalah sesuai. Yang polar larut dalam senyawa polar dan
sebaliknya.jika sifat kepolaran suatu senyawa, zat terlarut maupun pelarut,
merupakan dasar paling penting dalam proses ekstraksi. Efisiensi ekstraksi
padat cair ini di tentukan oleh besarnya ukuran partikel zat padat yang
mengandung zat organik, dan banyaknya kontak dengan pelarut.Oleh karena
itu, dalam percobaan untuk mengisolasi kandungan trimiristin dalam biji pala
akan dilakukan dengan metoda ekstraksi kontinu dengan menggunakan
soxhlet.
Trimiristin merupakan suatu gliserida (ester lemak) yang terbentuk dari
gliserol dan asam miristat. Gliserida ini terkandung dalam buah pala
(Myrictica fragrans) yang bersifat non polar dengan kadar yang tinggi tanpa
banyak bercampur dengan ester-ester yang lain, maka dapat diekstraksi
dengan menggunakan pelarut non polar, misalnya heksana atau dietil eter
dengan soxlhet (karena sampel biji pala berupa padatan). Pelarut yang ada
dalam labu didih dipanaskan kemudian mengembun. Bila volumenya
mencukupi pelarut yang telah membawa solut akan keluar melalui pipa kecil
kedalam labu. Proses ini berlangsung terus-menerus (kontinu) menggunakan
sokhlet dan metode perkolasi. Asam miristat juga dapat diperoleh dari
trimiristin dengan reaksi penyabunan dan hidrolisis dan dimurnikan dengan
rekristalisasi menggunakan aseton.
Reaksi Penyabunan Trimiristin Menjadi Asam Miristat
Penyabunan trimiristin menggunakan NaOH menghasilkan gliserol
dan garam natrium dari asam miristat. Bila larutan ini diasamkan akan
menghasilkan asam miristat yang dapat dikumpulkan dengan pengeringan
vacum.

Reaksi penyabunan :
O
CH2 O C (CH2)12CH3
O
HC O C (CH2)12CH3

CH2 OH
+ 3 NaOH

O
CH2 O C (CH2)12CH3

+ 3 H3(CH2)12CO2Na+

HC OH
CH2 OH
gliserol

trimiristin

Kegunaan

kalor

sabun

adalah

kemampuaanya

asam miristat
(suatu sabun)

mengemulsi

kotoran

berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Kemampuan ini


disebabkan oleh dua sifat sabun. Pertama, rantai hidrokarbon sebuah molekul
sabun larut dalam zat-non polar, seperti tetesan-tetesan minyak. Kedua, ujung
anion molekul sabun yang tertarik pada air ditolak oleh ujung anion molekulmolekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak minyak lain. Karena
tolak-menolak antara tetesan sabun-minyak, maka itu tidak dapat saling
bergabung, tetapi tetap tersuspensi.

You might also like