You are on page 1of 29

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dengan segala daya upaya kami dapat
menyelesaikan karya tulis yang berupa makalah dengan judul :
IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN dengan
studi kasus portofolio PT. Indosat dalam mengimplementasi strategi perusahaan jangka
panjang.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
MANAJEMEN STRATEGIK pada Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas
Islam Kalimantan MAAB Banjarmasin
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi penulisan, tata bahasa, maupun pembahasannya yang dikarenakan oleh segala
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, segala saran dan masukan sangat kami harapkan
sebagai bahan koreksi dan bekal bagi kami di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin
Ya Robbal Alamin.
Banjarmasin, 21 Maret 2015

Tim Penyusun
.

BAB I
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang :
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untu
mencapai tujuan.
Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Manajemen Strategis menurut Fred R
David adalah Seni dan Pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
obyektifnya. Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen adalah serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang
Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi,
misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan
operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsifungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol
dan evaluasi serta umpan balik.
Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis
lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat berreaksi secara
cepat dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan adalah suatu proses
yang digunakan perencanan-perencanaan strategi untuk memantau lingkungan dalam
menentukan peluang atau ancaman.
Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar
jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan
serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam
kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi tidak
sekedar memiliki dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern).
Lebih dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga
P baru, yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

2. Perumusan Masalah
Dalam rangka untuk mempertajam telaah makalah ini, penyusun mengambil suatu
permasalahan mendasar, yaitu : bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan dan di
implementasikan didalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga keputusan manajerial
dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi atau
perusahaan tersebut, penulis memberikan contoh studi kasus PT. Indosat Tbk, dalam hal
implementasi manajemen strategik mengolah perencanaan jangka panjang perusahaan
menghadapi persaingan global industri telekomunikasi nasional.
3. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang proses perencanaan
manajemen strategi dilingkungan organisasi dan perusahaan serta, memberikan gambaran
dikalangan mahasiswa pasca sarjana MM Uniska MAAB Banjarmasin. tentang Manajemen
Strategi yang merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada
penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan
eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi
lingkungan tersebut.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

BAB II
PEMBAHASAN MAKALAH
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan
suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen
pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan
strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsurunsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa
fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai
tujuan.
1. Visi,Misi, dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya.
Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik
mengungkapkan pelanggan, produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk
bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan,
pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan perusahaan. Terdapat delapan karakteristik
dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan
pernyataan misi.
Ada 4 proses perumusan Visi yaitu :
1) Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat.
2) Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi
masa depan
3) Identifikasi kondisi persaingan
4) Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;
1. Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani
2. Jasa utama yang ditawarkan
3. Wilayah geografis yang dilayani
4. Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi
5. Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan
6. Elemen kunci dalam filosofi organisasi
7. Konsep kedirian dan citra organisasi
2. Analisis Lingkungan Makro
Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi
lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam
perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan
industri. Untuk lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT (Strength and
weaknesses lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan
eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
keputusan-keputusan
strategi
perusahaan
dalam
jangka
panjang.
Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1. Ekonomi
2. Teknologi
3. Politik dan budaya
4. Sosial budaya
3. Analisis Lingkungan Internal
Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan
evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut
diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang
dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan
menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.
4. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan
mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT
adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk
menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak
semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
a. Strategi Integrasi Vertikal : Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang
menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok
dan atau para pesaing baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan
sendiri
Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.
2. Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok
3. Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing
Perusahaan tertarik melakukan integrasi vertical didasarkan atas alasan :
Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.
Memberikan fasilitas investasi
Menjaga kualitas produk
Memperbaiki penjadualan.
Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki
kelemahan, yaitu ;
1. Kelemahan dalam hal biaya
2. Teknologi
3. Adanya permintaan berfuluktuasi
b. Strategi Diversifikasi : Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi
pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu :
1. Tingkat diversifikasi rendah
2. Tingkat diversifikasi menengah
3. Tingkat diversifikasi tinggi.
Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris)
dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi
horizontal). Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi
alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan
sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga didorong oleh
lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang,
dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah,
ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

c. Strategi Level Bisnis : Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus
melakukan evaluasi lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang,
ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti
dan strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan strategi level
bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang terdiri
dari:
1. Cost Leadership (keunggulan biaya)
2. Differentiation (diferensiasi/perbedaan)
3. Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)
4. Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level fungsional.
Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat
menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan,
oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas
strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selaian memudahkan
kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk
mengimplementasikan. Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis
adalah
Fungsi produksi dan operasi yang meliputi :

Fasiltas dan peralatan


Sumber bahan baku

Perencanaan dan pengendalian produksi


Fungsi pemasaran yang meliputi

Produk
Harga
Distribusi
Promosi

Fungsi keuangan yang meliputi

Kebutuhan modal

Alokasi modal

Manajemen dividen dan modal


Fungsi sumber daya manusia yang meliputi

Proses rekrutrmen dan orientasi


Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

Pengembangan karir dan pelatihan


Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian

Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional.


Dimensi dimaksud adalah :
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan : Manajemen strategi dalam
mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi berpandangan jauh
ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi masa depan
yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan
ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa
depan.
Visi dapat diartikan sebagai kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi
organisasi dimasa depan. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang
dikutip Salusu menyatakan bahwa Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari
suatu organisasi yang belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dibuat
dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu
mengundang,
memanggil,
dan
menyerukan
pada
setiap
orang.
untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen
puncak (pucuk pimpinan) organisasi.
2. Dimensi Internal dan Eksternal : Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit
pada saat sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus
diketahui secara tepat untuk merumuskan renstra yang berjangka panjang. Analisis
terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan
nasional dan lingkungan global (internal), yang mencakup berbagai aspek atau
kondisi, seperti kondisi sosial politik,sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan,
kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan lain-lain.
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber : Sumber daya terdiri dari sumber daya
material khususnya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam bentuk
alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya
teknologi dan sumber daya informasi.
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak : Manajemen strategi yang dimulai
dengan menyusun rencana strategi merupakan pengendalian masa depan organisasi,
agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada organisasi yang
bersifat privat maupun publik. Rencana strategi harus mampu mengakomodasi
seluruh aspek kehidupan organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya dimasa
depan merupakan wewenang dan tanggungjawab manajemen puncak, karena seluruh
kegiatan merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan
tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja
yang relevan.
5. Dimensi Multi Bidang : Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi
peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Ini berarti organisasi (bisnis maupun
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

publik) berusaha untuk mengurangi kelemahannya, dan berusaha melakukan adaptasi


dengan lingkungannya. Kemudian pengertian ini menunjuk pula untuk mengurangi
efek negative yang ditimbulkan oleh ancaman-ancaman.
Kemudian komponen pokok manajemen strategi adalah :
a. Analisis lingkungan
b. Analisis profil
c. Strategi untuk mencapai tujuan organisasi (bisnis maupun publik) dengan
memperhatikan Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen
strategi, karena manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif
terhadap perubahan) tetapi penyusun manajemen strategi haruslah dilihat sebagai
usaha untuk mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan organisasi
(bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan (survive) menghadapi perubahan
lingkungan secara terus menerus.
Analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan menganalisis
sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya
tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel
(infinite) lingkungan perlu dianalisis karena:
1. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.
2. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.
3. Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap
perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi dari
lingkungan, memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Analisis lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Menganalis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi
yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
2. Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang
akan datang.
3. Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa akan datang
terhadap lingkungan.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

5. PERENCANAAN STRATEGIS :
Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok :
1. Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )
2. Strategi formulation (Formulasi Strategi)
3. Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)
4. Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan)

6. IMPLEMENTASI STRATEGI
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai
penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang
dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.
Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan
tentang
bagaimana
suatu
pekerjaan
atau
tugas
dikerjakan
Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program
yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.
Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya
(strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk
mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang
yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian
tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1. Efektif dan efesiensi :
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di
inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak
statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan
hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang
diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku.
Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria yang digunakan
bukanlah keefektifan melainkan efesiensi
2. Keputusan dan Emplementasi :
Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi.
Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan
strategi harus dapat mencapai tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi
persaingan :

Proses berfikir yang mendahului tindakan


Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting.
Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan
mendominasi yang lambat.
Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan
Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan
Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik.

3. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi


4. Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan
struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan
satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan
organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi
bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan organisasi menghasilkan
berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional
geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi
horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
5. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi : Budaya organisasi sesungguhnya
tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang
bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus
dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut
digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam
lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang
membedakan sebuah organisasi lainnya.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

BAB III
KESIMPULAN
Manajemen strategi adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk menentukan
mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik
adalah pilihan-pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihanpilihan manajemen strategi ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung dari kriteria yang
digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung lama, tidak mudah diubah dan
mencakup situasi yang sangat terstruktur.
Tujuan manajemen strategi pada umumnya didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai
dalam jangka panjang; seperti bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran
lebih nyata yaitu pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran
akan lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus dapat
diukur dan biasanya mencakup kerangka target dan waktu.
Manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan
manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen strategi
sebagai bidang studi mencakup perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik
dengan penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi. Disamping itu pengertian
manajemen strategi yang telah disebutkan terakhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu ;
1. Manajemen strategi diwujdukan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti
mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam
bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional,
yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi
organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi,
namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajeman puncak secara
tertulis semua acuan terdapat didalamnya.
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program
operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga
sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan Renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena
sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk
mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk
panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk
mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman
lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Certo, Samuel C. & J. Paul Peter. STRATEGIC MANAJEMEN : Focus on Procces. New
York, McGrow-Hill, Inc. 1990.
2. Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis Policy, Entering
21st Century Global Society. USA. Adison Wesley-Longman,Inc. 1998.
3. Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP
AMP YKPN. 2000.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

MANAJEMEN STRATEGIK
STUDI KASUS
PT .INDOSAT, TBK
BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam hal ini, kami mencoba menganalisis Indosat sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi
di Indonesia yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional, sebagai bahan studi. Dengan
pertimbangan, Indosat dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai kinerja yang cukup baik dan
terbukti dengan penghargaan Asia Money Awards 1996 ( Best Managed Company : Best
Investor Relations, Best Strategy, and Management), SWA Best CEO Awards 1997, ISO 9002
Certification 1997, dan beberapa penghargaan lainnya Indosat memiliki sejarah panjang
perpindahan kepemilikan dan perubahan tujuan perusahaan semenjak didirikan pada 20
November 1967. Didirikan sebagai perusahaan modal asing oleh pemerintah Indonesia dengan
nama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero), perusahaan ini mulai beroperasi pada
September 1969 sebagai perusahaan komersil penyedia jasa sambungan langsung internasional
(IDD). Perusahaan ini membangun, memindahkan, dan melakukan kaidah operasional sebuah
organisasi telekomunikasi internasional (International Telecommunications Satellite
Organization) disingkat Intelsat, untuk mengakses Intelstat lain (satelit) yang berada di Samudra
Hindia dengan durasi kesepakatan 20 tahun hingga 1987.
Sebagai konsorsium global organisasi satelit komunikasi, intelstat memiliki dan mengoperasikan
beberapa satelit-satelit komunikasi. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik
Negara dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Pada akhir tahun 2008 saham pemerintah
Indonesia tinggal 14,3 persen saja, dan sebanyak 65 persen dikuasai oleh QTel. Karena sebagian
besar kepemilikan Indosat dikuasai oleh pemodal asing QTel (Pemerintah Qatar), maka
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi untuk jaringan bergerak baik seluler maupun satelit, kepemilikan modal asing
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

dibatasi 65 persen. Sementara untuk jaringan tetap berbasis kabel maupun berbasis radio, dengan
teknologi circuit switched atau packet switched, modal asing dibatasi maksimal 49 persen. Pada
tahun 2008 Dirjen Postel Depkominfo Basuki Yusuf Iskandar menegaskan bahwa Indosat
diwajibkan melepas lisensi telepon tetap miliknya (fixedline dan wirelessline) jika Qatar
Telecom (Qtel) berkeras menambah sahamnya melebihi 49%. Hingga bulan Maret 2011 Indosat
belum
melepas
StarOne, sementara
Telkom
menyatakan
tertarik
untuk
mengakusisi StarOne yang memiliki ijin untuk telepon tetap, SLJJ, dan SLI ini.

Perusahaan terbuka : Perusahaan ini kemudian didaftarkan ganda oleh pemerintah Indonesia
(dual listed company) pada Bursa Efek Indonesia pada 19 Oktober 1994 (BEI:ISAT) dan Bursa
Efek New York, Amerika Serikat (NYSE:IIT). Saat didaftarkan pada tahun 1994 pemerintah
Indonesia tetap memiliki 65 persen perusahaan ini.
Pada 24 April 2013 Indosat mengumumkan akan menghapus pencatatan American Depositary
Shares dari New York Stock Exchange (NYSE) dan resmi keluar pada Juli 2013 atas permintaan
Menteri BUMN di bulan April 2013. Performa saham indosat di bursa itu terus menurun sejak
tahun 2009.
Akusisi dan pelepasan perusahaan
Dikarenakan deregulasi peraturan telekomunikasi yang diberlakukan pemerintah dengan tujuan
agar Telkom tidak lagi memonopoli bidang telekomunikasi di Indonesia; pada tahun 1999 dan
2000 Indosat kemudian mengubah tujuannya dari sebuah perusahaan penyedia jasa layanan
sambungan langsung internasional menjadi penyedia jaringan telekomunikasi dan jasa
komunikasi. Pada tahun 2001 Indosat menandatangani perjanjian dengan Telkom untuk
menghapuskan penguasaan saham silang pada berbagai perusahaan dan anak perusahaannya
diantaranya Satelindo, Telkomsel, dan Lintasarta.
Pada tahun 2001 perusahaan ini mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai
sebuah operator telepon genggam dengan jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.
Upaya ini dilanjutkan pada tahun 2006 dengan memperoleh ijin untuk jaringan 3G dan
memperkenalkan jaringan 3.5G untuk Jakarta dan Surabaya.
Pada tahun 2003 Satelindo dan IM3 dibubarkan setelah diakusisi penuh oleh Indosat. Ditahun
yang sama berdasarkan keputusan Menhub No. KP 130 Tahun 2003, Indosat mendapatkan izin
penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap secara nasional, dengan cakupan terbatas di
Surabaya dan Jakarta. Lisensi ini melekat pada anak perusahaan Indosat StarOne, dimana
Starone memegang lisensi untuk sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

internasional (SLI), dan jaringan telepon tetap. Telkompun dalam pemberitaannya menyatakan
tertarik untuk mengakusisi StarOne.
.
Dalam paparan ini akan dicoba dibahas mengenai profil, misi, visi, filosofi, posisi keuangan,
kondisi lingkungan , dan strategi perusahaan, terutama yang menyangkut kondisi terkini yang
sedang di alami perusahaan dalam krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
BAB 2. ANALISA INTERNAL PERUSAHAAN
2.1. Profil Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak
perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph
Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi
penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan Indonesia
secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia. Bisnis utama Indosat
adalah menyediakan jasa switched dan non-switched telekomunikasi internasional. Indosat
ditugaskan pemerintah Indonesia untuk membangun, mentransfer, dan mengoperasikan
selama 20 tahun sebuah stasiun bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan
kapasitas Intelsat di satelit Indian Ocean Region (IOR).
Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia. Setelah transfer, Indosat
menjadi Badan Usaha Milik Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan menjadi satusatunya penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada waktu itu, Pemerintah
Indonesia mentransfer kepemilikan fasilitas Indosat kepada Indosat. Tahun 1982, dalam
rangka memisahkan secara efektif jaringan telekomunikasi domestik dan internasional,
seluruh kepemilikan Perumtel pada kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator
internasionalnya di Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu yang
berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel. Pada bulan Oktober 1994, Indosat
menyelesaikan initial global public offering saham-sahamnya. Saham-saham tersebut
diperdagangkan baik di Bursa Efek Jakarta maupun New York Stock Exchange.
Peralihan kepemilikan
Pada tahun 2002 Singapore Technologies (ST) Telemedia (perusahaan dimana
pemerintah Singapura menanamkan investasinya) membeli saham Indosat dengan nilai
pembelian sebesar 634 juta dolar A.S. untuk 40 persen saham perusahaan ini. Perusahaan ST
Telemedia sendiri memiliki 75 persen kepemilikan dari Asia Mobile Holdingsdan sisanya
dimiliki oleh pemerintah Qatar melalui Qatar Telecom, perusahaan yang sama (Asia Mobile
Holdings) juga dimiliki oleh Temasek.
Anak perusahaan Temasek diantaranya adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel),
sebanyak 35 persen saham Telkomsel dimiliki Temasek. Kepemilikan satu perusahaan (Asia
Mobile Holdings) yang menguasai dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang
seharusnya bersaing kemudian dipermasalahkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) pada tahun 2007.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

ST Telemedia (milik Asia Mobile Holdings) menguasai 40 persen saham Indosat dan Temasek
(milik Asia Mobile Holdings) menguasai 35 persen saham di Telkomsel. KPPU menyatakan
kepemilikan saham silang ini telah melanggar pasal 27 peraturan anti monopoli dan
membawanya pengadilan negeri, dengan tambahan tuntutan sebesar 2,7 juta dolar A.S. karena
hal ini mengakibatkan tingginya tarif jasa komunikasi telpon genggam di Indonesia oleh Telkomsel sebagai penentu harga. Baik Temasek maupun ST Telemedia menolak tuduhan
tersebut dan pengacara kedua perusahaan ini berencana mengajukan banding atas keputusan
Pengadilan Negeri.
Kantor berita Reuters menyatakan bahwa Indonesia pada tahun 2007 memang menjadi salah
satu negara dengan tarif komunikasi telepon genggam termahal di dunia. Pada November
2007 KPPU memutuskan Temasek melakukan monopoli jaringan telekomunikasi, dan diminta
melepaskan seluruh saham di Indosat dan Telkomsel. Namun, jika Temasek hanya
mengurangi saham 50 persen di masing-masing perusahaan, itu sudah dibenarkan. Keputusan
diperkuat Mahkamah Agung dimana Temasek dan anak perusahaannya harus membayar
denda masing-masing 15 miliar rupiah.
Pada Juni 2008 Asia Mobile Holdings, melalui ST Telemedia menjual 40.8 persen saham
miliknya kepada Qatar Telecom (QTel), perusahaan mitranya, yang setuju untuk membeli
seluruh saham tersebut dengan harga 1,8 miliar dolar A.S. Harga yang dibayarkan lebih rendah
daripada nilai pasar yang berada pada 2,2 miliar dolar A.S.
Kemudian pada Februari 2009 QTel menaikkan jumlah kepemilikan sahamnya di Indosat
menjadi 65 persen setelah pemerintah Indonesia mengklarifikasi peraturan investasi asing yang
memperbolehkan hal ini dilakukan dengan syarat Indosat mengalihkan usaha telepon tetapnya
kepada perusahaan yang berbeda. Berdasarkan peraturan perusahaan yang memegang ijin
sebagai penyedia telepon tetap hanya boleh diperkenankan memperdagangkan 49 persen
sahamnya pada pihak asing, namun perusahaan penyedia komunikasi via telepon bergerak
(seluler) diperkenankan untuk dimiliki pihak asing hingga 65 persen. Harga saham yang
dibayarkan sejumlah 7,388 rupiah per lembar saham (2009) dan pemerintah Indonesia
memegang 14,3 persen saham.
Situs Global Times tahun 2009 memberitakan bahwa Indosat membayarkan 900 miliar rupiah
(saat itu setara dengan 90 juta dolar AS) deviden tunai atau 50 persen dari keuntungannya pada
tahun 2008. Ini berarti pemegang sahamnya mendapatkan minimum 172.85 rupiah per lembar
saham pada tahun 2009, dibandingkan Telkom dimana investornya menerima 296.94 rupiah.
Pada Maret 2013 keuntungan Indosat untuk tahun 2012 dilaporkan merosot 50 persen
dibandingkan tahun sebelumnya 2011 dikarenakan biaya operasional, walaupun keuntungan dari
pendapatan dari pertambahan layanan komunikasi telepon genggam terus naik
2. Produk dan Jasa Indosat
SWITCHED PRODUCT: International Direct Dialing (IDD), Indosat Calling Card
(ICC), Indosat Prepaid Card, Visa Phone, International Toll-Free, International Video
Confrence, Home Country Direct, Indonesia Direct, International Telegram and Telex
Service, FaxPlus, Data Packet Communication Connection, ISDN-Pasopati,
Inmarsat.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

NON-SWITCHED PRODUCT: International Leased Circuit Service, Indosat Business


Service, International Private Circuit, Virtual Private Network, Frame Relay,
Television Channel Service .

3. Perusahaan Anak dan Afiliasi


Indosat mempunyai investasi di: Acasia Communicationd Sdn.Bhd. (ACASIA), PT
Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), ASEAN Cableship Pty.Ltd (ACPL), Astel Tokyo
Corporation (Astel), PT Bangtelindo (Bangtelindo), Cambodian Indosat Telecommunications
S.A. (Camintel), PT EDI Indonesia, PT Duta Sukses Utama, PT Graha Informatika
Nusantara, PT Graha Lintas Properti, I-CO Global Communication (Holdings) Ltd, PT
Indokomsat Lintas Dunia (Indokomsat), PT Mitra Global Telekomunikasi (MGTI), PT Patra
Telekomunikasi Indonesia (Patrakomindo), PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), PT
Sisindosat Lintasbuana, PT Sistelindo Mitra Lintas, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel),
USA Global Link, PT Kalimaya Perkasa Finance, PT Asitelindo Data Buana, PT Intikom
Telepersada, PT Indoprima Mikroselindo (Primasel), Suginami Cable Television Co. Ltd., PT
Yasawirya Tama Cipta (YTC), Indosat Kazakstan Telecommunications Ltd. (Inkasel),
International Satellite Organisations, PT Multi Media Asia Indonesia (MMAI), PT Pramindo
Ikat Nusantara, AlphaNet Telecom Inc, PT Indosat Mega Media (IMM), PT Menara Jakarta,
PT Yasawirya Indah Mega Media, PT Multimedia Nusantara, PT Datakom Asia, ASEAN
Telecom Holding Sdn.Bhd. (ATH), PT Indokomsat Lintas Dunia, PT Indosel.
2.2. Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan
1. Misi Perusahaan
Setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan seratus persen saham PT.Indosat
dari the American Cable and Television Corporation (ITT/ACR) pada tanggal 31 Desember
1980, kemudian dirumuskanlah misi baru Indosat pada tahun 1981, yang didasarkan pada
suatu pandangan untuk mentransformasikan Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara
yang bersih dan sukses.
Indosat mendefinisikan misi perusahaan tersebut sebagai berikut:

Menyediakan jasa terbaik pada konsumen


Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham

Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan

2. Visi Perusahaan
Saat Indosat akan go public ke bursa saham dunia pada tahun 1994, dilakukan redefinisi visi
perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan trend global dalam sektor telekomunikasi dan
memperhitungkan strategi dari perusahaan telekomunikasi kelas dunia.
Indosat mendefinisikan tujuan yang hendak diraih yang tertuang dalam visi perusahaan
sebagai berikut:

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam jasa telekomunikasi internasional di


Indonesia
Dengan masuknya pemain baru seiring berakhirnya monopoli sebagai penyedia jasa
telekomunikasi internasional, Indosat harus berjuang untuk memimpin pasar dengan:
1) mempertahankan pangsa pasar dominan, dan 2) menyediakan jasa yang terbaik,
baik dalam kualitas dan jangkauan produk dan jasa.
Memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas dunia
Adanya kecendrungan di sektor telekomunikasi menuju swastanisasi perusahaan
negara dan dibukanya pasar dunia, yang mengakibatkan masuknya pemain asing
dalam industri domestik, menuntut Indosat untuk dapat bersaing dengan perusahaan
multinasional. Dengan strategi untuk memasuki pasar global diharapkan dapat: 1)
meningkatkan nilai perusahaan melalui ekspansi bisnis , dan 2) meningkatkan citra
perusahaan yang memperkuat posisinya di Indonesia.

Menjadi
pemain
global
dalam
industri
telekomunikasi
dunia
Dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menjadi
pemain global, Indosat menaikkan standard sesuai dengan standard yang digunakan
oleh perusahaan telekomunikasi multinasional, sebagai operator telekomunikasi
global.

3. Filosofi Perusahaan
Perkembangan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia yang cepat, seiring
pertumbuhan permintaan pada jasa dan jangkauan jasa telekomunikasi, menuntut
dipenuhinya kepuasan pelanggan sebagai kunci sukses dalam era kompetisi. Untuk
memenuhi hal tersebut, Indosat menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan "Kami
Lebih Peduli" atau lebih populer dengan "We Care More".
2.3. Posisi Keuangan Perusahaan
Rasio dan Modal Kerja
1996 1997 Trend
Likuiditas:
Leverage
Aktivitas

Interpretasi

Current

0,41 0,35 Unfavorable Rasio yang ideal: 2-3

Quick

0,41 0,35 Unfavorable Semakin besar semakin baik

Debt-Assets

0,10 0,15 Favorable

Semakin besar semakin aman

Debt-Equity

0,11 0,17 Favorable

Semakin besar semakin aman

Asset Turnover

0,43 0,41 Unfavorable Semakin besar semakin efisien

Fixed Asset Ratio

0,73 0,63 Unfavorable Semakin besar semakin efisien

Inventory Turnover

Acc. Rec. Turnover

2,75 2,21 Unfavorable Semakin besar semakin efisien

Av.Collection Per.

131 163 Unfavorable Semakin kecil semakin baik

Profitabilitas ROS

Tidak terdapat persediaan

0,43 0,44 Favorable

Semakin besar semakin baik

ROI

0,18 0,18 Neutral

Semakin besar semakin baik

ROE

0,20 0,21 Favourable

Semakin besar semakin baik

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

Berdasarkan posisi keuangan di atas terlihat trend dari keuangan Indosat yang favorable maupun
yang unfavorable. Pada rasio likuiditas, terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin riskan
bagi Indosat untuk dapat membayar kewajibannya jangka pendeknya. Untuk rasio leverage,
terlihat trend yang favorable, artinya akan semakin aman pendapatan bagi pemegang saham dari
biaya kewajiban. Mengenai rasio aktivitas terlihat trend yang unfavorable, artinya semakin
menurun efektifitas penggunaan sumber daya. Terakhir, rasio profitabilitas menunjukkan trend
yang favorable, artinya semakin baik perusahaan dikelola yang menghasilkan keuntungan yang
meningkat. Secara umum terlihat bahwa perusahaan mampu dengan baik menghasilkan
keuntungan, namun kurang baik memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mempunyai posisi
likuiditas yang cukup riskan.

BAB 3. ANALISA EKSTERNAL PERUSAHAAN


3.1.Lingkungan Umum / Remote Environment
Lingkungan ini adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun
faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar
dan terlepas dari operasi perusahaan.
1. Faktor Ekonomi : Krisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi
telah membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan perusahaan-perusahaan
di Indonesia, yang terutama diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya
sektor keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi
mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang
memadai untuk mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis
kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar
negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun 1998 ini, inflasi
yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September 1998 inflasi telah
mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada gilirannya memperbesar jumlah penduduk
miskin. Dengan turunnya pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat
melemah. Semua masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat
ini.
2. Faktor Sosial : Kemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah
banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat ini telah
menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia
usaha. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi
Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan
semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas
merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
3. Faktor Politik : Keadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini,
sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Disusunnya beberapa
Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada perusahaan yang
mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

ditujukan untuk menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa
telekomunikasi internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen untuk
mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya
duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya pendatang
baru.
4. Faktor Teknologi : Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat
berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend
teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin besar kapasitas,
semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih
baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi
saat ini mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit.
5. Faktor Ekologi : Pada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap
lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang ramah
lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak menghasilkan limbah sama
sekali.
3.2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan
komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan
langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam suatu
industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu:
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru : Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis
yang dinamik, menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain
pelbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor
telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi
nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka
swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun
dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar
jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang
akan
masuk
dalam
industri
ini
akan
mengalami
kesulitan.
Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya
teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang
dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun
perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas,
maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena
banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang
sudah ada.
2. Kekuatan tawar-menawar pembeli : Jumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan
mencapai 21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau dibandingkan
misalnya padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah mencapai 68 per seratus orang,
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

dan hongkong 54 per seratus orang. Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak
mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa
sambungan langsung internasional, karena tidak punya pilihan sarana telekomunikasi.
Dan untuk jasa sambungan bergerak, pelanggan memang cukup banyak pilihan , tetapi
hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya.
Jadi melihat hal di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan
meningkat dari tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang
belum digarap.
3. Kekuatan tawar-menawar pemasok : Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat
optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang
sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik
untuk mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik
dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir
sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri,
sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Kondisi daya tawar perusahaan
telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak
perusahaan. Akan tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam
negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan.
4. Ancaman dari barang atau jasa pengganti : Telekomunikasi merupakan wahana yang
menghubungkan manusia satu dengan manusia lainnya melalui berbagai media
telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada
beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa
telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet. Dari
beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka
kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam hal
kecepatan dan kemudahan berkomunikasi.
5. Persaingan di antara perusahaan yang ada : Kondisi persaingan industri telekomunikasi
Indonesia dipengaruhi oleh aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara
perusahaan swasta dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut:
Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui kerjasama
patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen dengan PT Telkom dan PT Indosat.
Gambaran mengenai kondisi persaingan dan struktur industri telekomunikasi di Indonesia
dapat dilihat pada tabel berikut:
Segmen Industri
Public Switced Gerbang Internasional
Telephone
Domestik
Kabel
Lokal
Network
Tanpa
Tetap
Kabel
Bergerak NMT
450

Kerangka
Hukum

Operator

Duopoli

Indosat, Satelindo

Monopoli

Telkom (KSO)

Duopoli

Telkom, Ratelindo

Monopoli
Regional

Mobisel

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

GSM

Cakupan
Nasional

Satelindo,Excelkomindo,Telkomsel

AMPS

Monopoli
Regional

Komselindo, Metrosel, Telesera

Monopoli

Telkom

Teresstrial

Monopoli

Telkom

Satelit

Kompetisi
Satelindo, PSN
Internasional

Jarak-Jauh
Infrastruktur

Paging,
Voice
mailbox,
Jasa Bernilai
Komunikasi Data, Wartel, Kompetisi
Tambah
Payphone, dll

Operator Berlisensi

Jaringan
Khusus

Operator Berlisensi

VSAT, Trunking

Jaringan
Swasta

Kompetisi

Tidak Dijual Perusahaan swasta mana saja

Manufaktur

Telephone Switch

Kompetisi
Terbatas

AT&T,NEC,SIEMENS,SENA

Transmisi

Kompetisi

Perusahaan mana saja

CPE

Kompetisi

Perusahaan mana saja

Kabel

Kompetisi

Perusahaan mana saja

Broadband Switch

3.3. Lingkungan Operasi


Lingkungan ini meliputi faktor-faktor pada situasi kompetitif yang mempengaruhi sukses
perusahaan dalam mendapatkan sumber daya atau dalam keuntungan pemasaran barang dan jasa
perusahaan.
1. Posisi Kompetitif : Posisi kompetitif Indosat cukup kuat, sebagai pemimpin pasar, dan
hanya menghadapi satu pesaing pada bisnis telekomunikasi internasional yaitu
Telkomsel. Selain itu juga didukung rangkaian produk dan jasa yang luas, kapasitas dan
produktivitas yang memadai, periklanan, dan yang cukup penting citra perusahaan.
2. Profil Pelanggan : Pelanggan dari Indosat meliputi rumah tangga dan kalangan bisnis.
Dalam hal ini pemakai utama dari telekomunikasi internasional adalah kalangan bisnis,
yang banyak digunakan untuk keperluan usaha. Terpuruknya perekonomian Indonesia
yang banyak memacetkan sejumlah besar bisnis, mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan volume pemakaian telekomunikasi internasional.
3. Pemasok
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengadaan telekomunikasi internasional,
merupakan peralatan yang bermuatan teknologi tinggi. Sehingga, sebagian besar
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

peralatan tersebut didatangkan melalui pemasok luar negeri. Walaupun posisi daya tawar
Indosat cukup kuat, mengingat culup banyaknya jumlah pemasok, namun penurunan nilai
tukar Rupiah sangat mempengaruhi besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan
peralatan tersebut. Namun, pendapatan Indosat yang sebagian besar dalam bentuk Dollar,
seperti pendapatan incoming call, cukup membantu.
4. Kreditor
Dilihat dari struktur kredit-modal, terlihat bahwa Indosat mempunyai struktur yang
berimbang, atau antara modal dan kredit jumlahnya sama. Dalam hal ini, mengingat
kemampuan Indosat dalam menghasilkan keuntungan maupun asset yang dimilikinya,
tidaklah terlampau sulit bagi indosat untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor pada
jumlah yang memadai.
5. Sumber Daya Manusia : Indosat mempunyai SDM yang cukup baik, 40% komposisinya
berpendidikan S-1 ke atas. Selain itu didukung dengan program pelatihan berjenjang
sesuai posisinya untuk meningkatkan keahlian.

BAB 4. ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN


4.1. Analisa SWOT
1. Strength:
Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman
mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya
perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada
peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
2. Weakness:
Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat
akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat
besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada
perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan.
3. Oppurtunities:
Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan
Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis
telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
4. Threat:
Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri
sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar
domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
4.2. Grand Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan yang cepat dalam telekomunikasi telah menjadi critical
factor bagi Indosat. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi, dan aliansi strategi global , di
antara kesemuanya, sedang membentuk pasar telekomunikasi yang akan datang.
Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut Indosat telah membangun cetak biru
pertumbuhan, dikenal sebagai Grand Strategy Indosat 2020:

Jasa Telekomunikasi Internasional Dasar akan tetap menjadi core business Indosat
Peranan regional dan internasional yang telah meningkat sejak 1994

Jasa selular dan sistem satelit bergerak saat ini sedang diperluas melalui perusahaan
selular lokal dan konsorsium internasional

Jasa bernilai-tambah yang meliputi telekomunikasi pada saat ini, integrasi sistem dan
informasi multimedia dan hiburan yang melengkapi dan menambah nilai dari jasa core
Indosat

4.3. Growth Strategy


Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa
telekomunikasi internasional di Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan
telekomunikasi berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia.
Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis "1-plus-3" yang mencoba:
"1" Membangun jasa telekomunikasi internasional melingkupi central core business
Lalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional,
sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang kesemuanya menggunakan
teknologi digital mutakhir termasuk protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan
empat gerbang internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas
melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit
yang cukup melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat
pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah laut dengan bergabung ke
konsorsium kabel regional dan dunia. Ini semua adalah bagian dari program perluasan yang
didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk
memenuhi perubahan permintaan konsumen.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

1. Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestic Indosat


memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat
untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber
pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah
PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator
telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT
Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular
bergerak.
2. Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan internasional Indosat
memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan
sebagaimana membangun carriers telekomunikasi internasional. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh
pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan
internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi
termasuk join-ventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja
dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang
sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah pemain
utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi
internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi
Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara.
3. Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementer Indosat juga mencoba untuk
mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat
dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang
melengkapi bisnis core perusahaan. Jasa jasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan
pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik,
multimedia , dan internet
Dengan strategi perusahaan "1+3", Indosat akan menjadi perusahaan yang merupakan "penyedia
jasa penuh" dan "pemimpin bisnis multimedia".

4.4. Analisa Strategi Bisnis Indosat Menghadapi Krisis Ekonomi


Sehubungan dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Indosat mengalami masa yang sulit
sejak awal 1998 ketika Rupiah terdepresiasi secara drastis. Banyak bisnis di Indonesia yang
mengalami kemacetan karena kondisi makro ekonomi, instabilitas politik, dan gejolak sosial.
Dilengkapi dengan krisis moneter, situasi ini mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa
telekomunikasi internasional di Indonesia. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
pertumbuhan volume lalu-lintas lebih lambat, yang memaksa Indosat untuk : lebih berhati-hati
dalam kegiatan operasi dan manajemen arus kas terutama mata uang asing, sehubungan
komitmen investasi yang jatuh waktu.

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

Namun demikian tampaknya krisis ekonomi tersebut tidak menurunkan keuntungan Indosat,
melainkan menurunkan pertumbuhannya saja. Selama Januari hingga September 1998, incoming
dan outgoing calls menigkat masing-masing 4,1% dan 10,3% dari periode sebelumnya.
Pertumbuhan yang lamban dari incoming traffic disebabkan turunnya kegiatan bisnis
internasional sebagai bagian dari situasi nilai tukar rupiah dan instabilitas politik, menyusul
kerusuhan Mei di Jakarta. Indosat masih memproyeksikan pertumbuhan positif lalu-lintas
telepon. Pendapatan operasi meningkat 45,6% sedangkan beban operasi meningkat 33%.
Sebagai strategi bisnis dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Indosat menerapkan kebijakan,
antara lain:

Selalu mencari cara yang paling ekonomis menurunkan beban pembelanjaan pada mata
uang asing Indosat mengurangi biaya sirkuit dengan menggunakan lebih banyak sirkuit
kabel bawah laut ketimbang satelit, yang pada saat ini mencapai 74% dari total bandwith.
Melakukan kebijakan konservatif menyangkut situasi krisis ekonomi Indonesia
Pengalokasian hutang tak tertagih yang cukup besar, meningkat 88,4% dari tahun
sebelumnya.

Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hati Biaya telekomunikasi dan beban


perawatan meningkat sebagai dampak melemahnya Rupiah. Namun dalam hal ini
pertumbuhan beban operasi diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasi, serta
meningkatkan profit margin.

Melindungi fundamental dasar Indosat dari pengaruh kinerja negatif anak perusahaan
Untuk menghindari dampak dari kinerja negatif anak perusahaan, maka dilakukan
program restrukturisasi diversifikasi bisnis, yang akan memperbaiki posisi keuangan
perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan strategi jangka panjang.

Dilihat dari hasil-hasil yang dicapai pada kuartal ketiga seperti yang disebutkan di atas, sejauh
ini Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis maupun penerapannya guna menghadapi
krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang tentunya harus sesuai dengan strategi
jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk
mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin
bisnis multimedia".

BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik beberapa
kesimpulan mengenai manajemen strategi Indosat, yaitu:

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

1. Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam
industri telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat
internasional.
2. Indosat mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan keuntungan, namun
mempunyai posisi yang rentan menyangkut likuiditasnya.
3. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempunyai dampak yang cukup dirasakan oleh
Indosat, walaupun tidak mempengaruhi kenaikan pendapatan namun mengalami
penurunan.
4. Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang

melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat
seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan
Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin bisnis
multimedia".
5.2. Saran
Berdasarkan analisa competitive strategy dan SWOT, terdapat beberapa hal yang dapat
diterapkan Indosat, antara lain:
1. Dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil peluang-peluang yang
bersifat strategis, serta memperbaiki kelemahannya terutama menyangkut budaya
bersaing dalam menghadapi ancaman masuknya pendatang baru dari luar negeri.
2. Lebih memperkuat posisi keuangannya, mengingat rentannya likuiditas perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya.
3. Membatasi diversifikasi bisnis secara selektif, sehingga tidak mempengaruhi fundamental
dasar perusahaan.
4. Melakukan langkah-langkah yang tepat dan berhati-hati dalam menghadapi krisis
ekonomi, sehingga dapat menjaga apa yang telah dicapai perusahaan selama ini.

REFERENSI
1. Ardiansya, Samantha. "Persaingan Gaet Pelanggan Makin Ketat," Bisnis Indonesia, 2007

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

2. Certo, Samuel C dan Paul J.Peter. Strategic Management,Concept and Applications. Richard
D.Irwin, New Jersey, 1995
3. Nurkholis. "Posisi Industri Telekomunikasi Menjelang Perdagangan bebas," Republika, 2010
4. Purnomo, Hari Setiawan dan Zulkiflimansyah. Manajemen Strategi : Sebuah Konsep
Pengantar. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 1996
5. Pearce, John A II dan Richard B.Robinson Jr. Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control. Richard D.Irwin, New Jersey, 1997
6. Situs Web Indoexchange. http://www.indoexchange.com, 2008
7. Situs Web PT Indosat. http://www.indosat.co.id, 2008
8. Situs Web PT Telkom. http://www.telkom.co.id, 2010
9. Winarno, Bondan. Creating Value in a State Owned Company: a Case Study of PT Indosat.
Inspirasi Indonesia, Jakarta, 1997

Makalah : IMPLAMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN PPS MM Uniska Bjm

You might also like