You are on page 1of 3

Aksis regulasi tiroid

TSH (thyroid-stimulating hormone) disekresi oleh sel tirotropik di hipofisis anterior. Ia


memainkan peranan penting dalam mengontrol aksis tiroid dan berguna sebagai marker
fisiologis untuk hormon tiroid. TSH terdiri dari subunit dan . Subunit adalah unik untuk
TSH. Aktivitas biologis TSH dipengaruhi oleh stimulasi dari TRH (thyrotropin-releasing
hormone). TRH diproduksi dan disekresi oleh hipotalamus.
Aksis tiroid adalah contoh klasik dari mekanisme umpan balik endokrin. TRH menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi TSH. TSH yang diproduksi kemudian menstimulasi
kelenjar tiroid untuk mensintesis dan mensekresi hormon tiroid. Secara umpan balik, hormon
tiroid menghambat produksi TRH dan TSH (Gambar). Set-point aksis ini dibentuk oleh TSH.
TRH merupakan regulator positif untuk sintesis dan sekresi TSH. Penurunan kadar hormon
tiroid meningkatkan produksi basal TSH dan meningkatkan stimulasi TSH oleh TRH. Kadar
hormon tiroid yang tinggi, dengan cepat dan langsung, menekan sekresi TSH dan
menghambat stimulasi TSH oleh TRH, menunjukkan bahwa hormon tiroid adalah regulator
dominan untuk produksi TSH. TSH dilepaskan mengikut irama diurnal, dan kadar puncaknya
pada waktu malam. Tidak seperti hormon hipofisis yang lain, TSH mempunyai waktu paruh
dalam plasma yang relatif panjang, yakni sekitar 50 menit. Ini menyebabkan pengukuran
tunggal TSH cukup untuk menilai kadarnya di dalam sirkulasi darah. TSH diukur
menggunakan metode immunoradiometric assay (IRMA) yang sangat sensitif dan spesifik.
IRMA ini dapat membedakan dengan mudah antara kadar TSH normal dan tidak normal;
justru, TSH dapat digunakan untuk mendiagnosa hipertiroidisme (TSH rendah) dan
hipotiroidisme (TSH tinggi).

Gambar. Regulasi sintesis hormon tiroid. (TSH-R: reseptor thyroid-stimulating hormone; Tg:
tiroglobulin; NIS: pompa natrium-yodium; TPO: tiroid peroksidase; DIT: diiodotirosin; MIT:
monoiodotirosin.)
Sintesis hormon tiroid
Hormon tiroid merupakan derivat Tg (tiroglobulin). Tg adalah sejenis glikoprotein teriodinasi
yang besar. Setelah disekresi ke dalam folikel tiroid, Tg diiodinasikan pada residu tirosin.
Penyerapan semula (reuptake) Tg ke dalam sel folikuler tiroid menyebabkan proteolisis dan
melepaskan hormon tiroid T4 (tiroksin atau tetraiodotironin) dan T3 (triiodotironin).
Metabolisme dan transport iodium
Penyerapan (uptake) iodium merupakan langkah pertama yang penting dalam sintesis hormon
tiroid. Iodium yang diserap oleh tubuh berikatan dengan protein serum, khususnya albumin.
Iodium yang tidak terikat diekskresi melalui urin. kelenjar tiroid mengestrak iodium dari
sirkulasi darah dalam dengan cara yang sangat efisien. Sebagai contoh, 10-25% pelacak

radioaktif (misalnya 123I) diserap oleh kelenjar tiroid yang normal selama 24 jam. Nilai ini
dapat meningkat sampai 70-90% pada penyakit Grave (hipertiroid). Uptake iodium
diperantarai oleh NIS (sodium-iodide symporter/pompa natrium-iodium) yang terletak di
membran basolateral sel folikuler tiroid. Mekanisme transport iodida diregulasi dengan
sangat efisien, memberi ruang untuk adaptasi NIS terhadap variasi suplai diet. Kadar iodium
rendah meningkatkan ekspresi NIS dan jumlahnya serta uptake iodium. Sebaliknya kadar
iodium tinggi menekan ekspresi NIS dan uptake iodium. Ekspresi NIS yang bersifat selektif
ini membolehkan scannig isotopik, pengobatan hipertiroidisme, dan ablasi kanker tiroid
dengan radioisotop iodium, tanpa efek samping yang signifikan terhadap organ lainnya. Di
daerah yang relatif kurang iodium, ada peningkatan prevalensi gondok (goiter). Jika
defisiensinya berat, terjadi hipotiroidisme dan kretinisme. Kelebihan suplai iodium, melalui
suplemen atau makanan yang kaya iodium (misalnya makanan laut), dihubungkan dengan
peningkatan insidens penyakit tiroid autoimun. Kadar rata-rata asupan iodium harian yang
direkomendasikan adalah 150 g/hari untuk dewasa, 90-120 g/hari untuk anak-anak, dan
200 g/hari untuk perempuan hamil. Iodium urin >10 g/dL untuk populasi yang cukup
suplai iodium.
Organifikasi, kopling, penyimpanan, pelepasan
Setelah iodida diserap masuk ke dalam tiroid, ia diperangkap dan diangkut ke membran
apikal sel folikuler tiroid, mengalami oksidasi dalam reaksi organifikasi yang melibatkan
TPO dan hidrogen peroksida. Atom iodium yang reaktif ditambahkan ke residu tirosin dalam
Tg. Iodotirosin (monoiodotirosin, MIT, dan diiodotirosin, DIT) dalam Tg kemudian
mengalami kopling melalui ikatan ether dalam reaksi yang dikatalisa juga oleh TPO. T4 dan
T3 dapat dibentuk oleh reaksi ini, tergantung jumlah atom iodium yang ada dalam
iodotirosin. Setelah kopling, Tg diserap kembali ke dalam sel tiroid, diproses dalam lisosom
untuk melepaskan T4 atau T3. MIT dan DIT yang tidak mengalami kopling mengalami
deiodinasi oleh enzim dehalogenase, sekaligus mendaur ulang iodida yang tidak dikonversi
menjadi hormon tiroid. 1

1 Harrison

You might also like