Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Luky Oktaviasari
(FA/09138)
(FA/09141)
(FA/09144)
(FA/09147)
Golongan/ Kelompok
: I A/ C
Tanggal Praktikum
: 30 Maret 2014
Asisten Jaga
: Vero
Dosen Pembimbing
Tujuan
Menetapkan kadar siklamat dalam minuman dengan menggunakan metode
nitrimetri.
II
Dasar Teori
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kimia yang
dapat menyebabkan rasa manis pada yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai
gizi dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan pangan, industri serta minuman
dan kesehatan. Pemanis buatan ada yang di golongkan nutritive (selain rasanya manis
juga mengandung kalori yang bisa di gunakan tubuh) contohnya sorbitol dan laktosa;
dan non-nutritive (yang tidak mengandung kalori yang bisa di gunakan tubuh) contoh
nya siklamat dan sakarin.(Cahyadi, 2008).
Masing-masing pemanis buatan juga mempunyai karakter yang berbeda dan
bereaksi berbeda pula. Namun keamanan dari produk pemanis buatan (juga bahan
pangan lain) diatur oleh codex general standard for food addivitves, yang menentukan
pengguna bahan tambahan pangan tertentu termasuk pemanis buatan. Berdasarkan
peraturan tersebut, maka BPOM RI (Badan Obat dan makanan Republik Indonesia)
mengizinkan pengunaan pemanis buatan yaitu asesulfam-K, aspartame, Neotam,
Sakarin, Siklamat, Alitam dan Sukralosa dengan jumlah tertentu.
Contohnya
yaitu
siklamat.
Siklamat
(N-cyclohexyl-sulphamic
acid)
siklamat adalah bentuk garam yang sering digunakan sebagai pemanis sintetik.
Siklamat memiliki tingkat kemanisan yang tinggi sebesar 30 kali lebih manis dari
sukrosa sehingga umumnya terdapat dalam makanan atau minuman dengan kadar
relative kecil. Selain itu, rasanya enak dan tanpa rasa pahit setelah dikonsumsi, tidak
berbahaya dan digunakan secara luas dalam makanan dan minuman.
Pemerian natrium siklamat adalah sebagai berikut :
Natrium Siklamat
Rumus molekul
: C6H12NNaO3S
Berat molekul
: 201,22
Kelarutan
Pemerian
Di
Indonesia
menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
IV.
Alat :
2. Bahan :
- Labu takar 100 ml, 1000 ml
- Aquades
- Corong pisah
- HCl pekat
- Labu Erlenmeyer
- NaOH 0.1 N
- Buret
- Asam sulfanilat
- Pipet tetes
- Metilen blue
- Gelas ukur
- Tropeolin OO
- Neraca analitik
- NaNO2
- Cawan porselen
- NaHCO3
- Gelas beaker
- Es batu
- Termometer
- Ember
Cara Kerja
1 Pembuatan larutan NaNO2 0,1 N
Sebanyak 6,900 g Natrium nitrit padat ditimbang seksama
Dilarutkan dalam aquades ad hingga 1000 mL dalam labu takar
2
Pembakuan NaNO2
0.4 g asam sulfanilat dan 0.2 g natrium bikarbonat dikeringkan pada suhu 120C
Dimasukkan ke Erlenmeyer lalu ditambah sedikit H2O dan diaduk hingga larut
Diencerkan dengan H2O hingga 100 mL
Ditambah 5 mL HCl 37% lalu ditetesi indikator Metilen blue (2 tetes) dan Tropaeolin
OO (3 tetes)
Didinginkan hingga suhu 15C dengan es batu
Dititrasi pelan-pelan dengan NaNO2 sampai terjadi perubahan warna menjadi biru
kehijauan
3
Ditambahkan indikator Metilen Blue (2 tetes) dan Tropaeolin OO (3 tetes) pada suhu
15C
Dititrasi dengan NaNO2 pada suhu 15 C
Dihentikan titrasi ketika larutan berubah warna menjadi biru kehijauan
4
V.
Reaksi pembakuan :
NaNO2 + HCl HNO2 + HCl
SO3H
SO3H
Cl
NH2
+ HNO
HCl
+ H2O
mg sulfanilat x 0,1
Normalitas : 17,32 x volume titrasi
o Berat asam sulfanilat I : 205,4 mg
Volume NaNO2 : 10,3 mL
205,4 x 0,1
=0,1151 N
N NaNO2 = 17,32 x 10,3
o Berat asam sulfanilat II : 203,1 mg
Volume NaNO2 : 11,8 mL
203,1 x 0,1
=0,0994 N
N NaNO2 = 17,32 x 11,8
o Berat asam sulfanilat III : 204,7 mg
Volume NaNO2 : 13,1 mL
204,7 x 0,1
=0,0902 N
N NaNO2 = 17,32 x 13,1
N=
3
0,1151+0,0994+ 0,0902
=0,1016 N
3
SO3
NH2
HCl, H2O
Valensi Na-siklamat : 1
BE = BM/1 = 201
Kadar (%b/v) =
.
Volume sampel
= 50 ml
Volume titran I
= 0,6 ml
Volume titran II
= 0,2 ml
Volume titran III = 0,4 ml
Volume titran VI = 0,2 ml
a Kadar Na-siklamat
+ 2 H20
S1 =
S2 =
S3 =
S4 =
S4 =
Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan kadar pemanis buatan dalam
sampel minuman ringan secara kuantitatif. Sampel minuman ringan adalah Okky Koko
Drink Rasa Leci kemasan 170 ml. Pemanis buatan yang terdapat dalam minuman
sampel adalah natrium siklamat.
Pemanis buatan termasuk dalam bahan tambahan makanan (BTM). Definisi
bahan tambahan makanan adalah bahan yg tidak digunakan sebagai makanan dan
bukan merupakan komposisi makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi,
sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi ( termasuk
organoleptis ) pada pembuatan pengolahan, penyediaan , perlakuan, pewadahan,
pembungkusan, penyimpanan dan pengangkutan makanan untuk menghasilkan suatu
komponen makanan atau mempengaruhi sifat khas makanan. Persyaratan BTM antara
lain :
Nama kimia
sodium
cyclohexylsulfamate,
sodium
cyclohexanesulfamate
Rumus kimia
: C6H12NNaO3S
Berat molekul
: 201.22
Pemerian
Kadar
basis yang
telah dikeringkan
merupakan
pemanis
non-nutritif
lainnya
yang
tidak
kalah
populer.Tingkat kemanisan siklamat adalah 30 kali lebih manis daripada gula dan
siklamattidak memberikan after-taste seperti halnya sakarin. Meskipun demikian, rasa
manis yang dihasilkan oleh siklamat tidak terlalu baik (smooth) jika dibandingkan
dengansakarin.Siklamat diperjual belikan dalam bentuk garam Na atau Ca-nya.Dari
studi literatur, diketahui bahwa Na-Siklamat mempunyai kemungkinan dapat
menyebabkan kanker hati pada hewan percobaan tikus (Boop et al.,1986), walaupun
dalam penelitian selanjutnya, tidak terdapat efek induksi kanker hati pada tikus, mencit,
anjing, hamster sampai monyet, bila digunakan pada dosis yang tepat (Richards et al.,
1951; Taylor et al., 1968; Branton et al, 1973; Coulston et al., 1975). Oleh karena itu,
uji kuantitatif pemanis buatan Na-Siklamat ini penting dilakukan untuk mengetahui
jumlah yang terkandung dalam minuman yang beredar di masyarakat.
fase
diam
uncoated
fused-silica
dan
elektrolit
campuran
dari
menjadi
2-(cyclohexylamino)-1,4-benzoquinone
yang
dapat
dibaca
serapannya pada max sebesar 493 nm, dibandingkan blanko. Sebelumnya perlu
dilakukan pembuatan kurvabaku dengan menggunakan Na-siklamat baku.
Sikloheksanamin p-quinon
Gravimetri
2-(cyclohexylamino)-1,4-benzoquinone
Titrimetri/Nitrimetri
Metode ini dapat digunakan karena HONO dari hasil reaksi NaNO 2 dan asam,
dapat bereaksi dengan sikloheksilamin, hasil hidrolisis siklamat dengan asam kuat,
menjadi senyawa nitrosamine. Kelebihan dari HONO dapat bereaksi dengan indikator
luar, kertas kanji-KI, menyebabkan warna biru, dan indikator dalam Tropeolin OOmetilen blue (3:2). Metode termasuk sederhana dan murah, sehingga masih sering
digunakan dalam sampel skala kecil (Anonim, 2011).
Dalam praktikum ini dipilih metode nitrimetri atau titrasi diazotasi karena
sederhana, tidak memakan banyak waktu, alat dan bahan tersedia walaupun tidak cukup
sensitif untuk mendeteksi analit dalam jumlah yang sangat kecil. Namun keterbatasan
ini dapat dimodifikasi dengan metode standar adisi, yaitu dengan penambahan larutan
standar berisi analit yang jumlahnya telah diketahui kedalam sampel, sehingga
diharapkan metode nitrimetri ini akan cukup sensitif dalam mendeteksi analit.
Metode titrasi diazotasi disebut juga dengan nitrimetri yakni metode penetapan
kadar secara kuantitatif dengan mengunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini
didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amin aromatik primer dengan asam
nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Beberapa reaksi diazotasi
yang mungkin terjadi adalah :
2
3
4
aromatik dapat direduksi terlebih dahulu agar menjadi amin aromatik primer)
Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder
Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan
menggunakan asam nitrit dalam suasana asam
Siklamat dapat dianalisis dengan metode nitrimetri karena pada struktur siklamat
terdapat gugus amin alifatik sekunder yang dapat dihidrolisis menjadi senyawa
nitrosamin.
HCl
N
Cl
+ 2H2O
Suhu
Pada saat melakukan titasi, suhu harus dijaga antara 5-15 oC walaupun sebenarnya
pembentukan garam diazonium berlangsung pada suhu yang lebih rendah. Untuk
mempercepat reaksi diazotasi dapat ditambahkan 1 gram KBr sehingga titrasi dapat
1
2
3
4
senyawa ini harus memiliki syarat-syarat baku primer pada umumnya, antara lain :
Mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan
Mempunyai ekuivalen yang tinggi sehingga sesatan penimbangan dapat diabaikan
Mudah larut pada kondisi dimana ia digunakan
Harus dapat diuji terhadap zat-zat pengotor dengan uji-uji kuantitatif atau uji-uji lain
yang kepekaannya diketahui (jumlah zat pengotor umunya tidak boleh melebihi 0,01-
5
6
0,02%)
Reaksi dengan larutan standar harus stoikiometri dan praktis lengkap
Tidak berubah dalam udara selama penimbangan, tidak higroskopis, tidak dioksidasi oleh
udara atau dipengaruhi karbondioksida, tidak berubah selama penyimpanan
O
O
S
HO
NH2
4-aminobenzenesulfonic acid
Nama kimia
Berat molekul
: 173.19
Kelarutan
: sedikit larut dalam air, alkohol dan eter ; larut dalam air panas
: 1g/100ml
Pemerian
Stabilitas
N
H
N
N
S
O
Na
O
NH2 + HNO2
HO3S
Cl
N.
Penetapan kadar siklamat dilakukan dengan titrasi langsung sampel dengan
natrium nitrit yang telah dibakukan. Pertama- tama diambil 50 ml sampel. Kemudian
sampel dilarutkan dalam campuran 45 ml akuadest dan 5 ml HCl 37% b/v. Selanjutnya
tambahkan indikator tropeolin OO dan methylen blue dengan perbandingan 3 : 2 pada
suhu 15oC. Campuran larutan siap dititrasi dengan Natrium Nitrit hingga warna larutan
yang awalnya ungu berubah menjadi biru kehijauan. Titrasi ini dilakukan dengan 3 kali
replikasi.
Dari titrasi yang dilakukan dan melalui perhitungan, didapat kadar rata-rata
Natrium Siklamat sebesar 1,43 x 10-4 % b/v dengan CV sebesar 54,54%. Kemudian
dicari kadar sikalamat dalam setiap kemasan Koko Jelly Drink, dan didapat rata-rata
kadar sebesar 24,302 mg/cup. Didapatkan harga CV sebesar 54,70%. Koefisien variasi
yang didapatkan sangat besar yaitu 5% sehingga presisi yang didapatkan kurang
bagus.Kesalahan-kesalahan yang terjadi ini, kemungkinan disebabkan oleh praktikan
yang kurang cermat dan kurang hati-hati dalam penimbangan, penuangan, pembacaan,
dan lain sebagainya.
+ 2H2O
VII.
Kesimpulan
1 Penetapan kadar siklamat dalam minuman ringan dapat dengan menggunakan
2
3
metode nitrimetri
Natrium nitrit dibakukan dengan asam sulfanilat.
Indikator yang digunakan adalah indikator dalam yaitu campuran tropeolin OO dan
metilen blue, titik akhir titrasi ditandai dengan berubahnya warna ungu menjadi biru
kehijauan.
Sampel minuman yang digunakan yaitu Okky Koko Drink , mengandung siklamat
VIII.
Daftar Pustaka
Toxicological
(FA/09138)
(FA/09141)
(FA/09144)
(FA/09147)