You are on page 1of 29

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,


dan Kesalahan berdasarkan PSAK 25 (Revisi 2009)

Disusun oleh:
1. Andi Fahmi

(144060005703)

2. Diego Haryono

(144060005862)

3. Januardo Pandapotan Napitupulu

(144060005803)

4. Wahyu Firmansyah

(144060006060)

Kelas 8A DIV Akuntansi Kurikulum Khusus


Tahun 2015

DAFTAR ISI

Daftar Isi......................................................................................................... 2
Pendahuluan................................................................................................... 3
Tujuan......................................................................................................... 3
Ruang Lingkup............................................................................................ 3

Definisi....................................................................................................... 3
Kebijakan Akuntansi....................................................................................... 4
Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi..........................................4
Konsistensi Kebijakan Akuntansi ................................................................5
Perubahan Kebijakan Akuntansi.................................................................5
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi................................................6
Penerapan Restrospektif............................................................................. 6
Pengungkapan............................................................................................ 7
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI.................................................................8
Pengungkapan............................................................................................ 9
Keterbatasan Penyajian Kembali Retrospektif............................................9
Pengungkapan Kesalahan Periode Lalu......................................................10
Ketidakpraktisan Penerapan Retrospektifdan Penyajiankembali Retrospektif 10
Contoh 1 Penyajian Kembali Retrospektif Kesalahan......................................11
Contoh 2 Penerapan Prospektif Untuk Perubahan Kebijakan Akuntansi
Ketika Penerapan Retrospektif Tidak Praktis
..............................................................................................................
13
Contoh 3 PT SAT Nusapersada Tbk Dan Entitas Anak
..............................................................................................................
14
Referensi........................................................................................................ 16

PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan:
Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur
dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis
instrumen keuangan, kecuali untuk:
a. Investasi, penyertaan pada entitas anak, asosiasi dan joint venture (PSAK
65, 15,12 & 66)
b. Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30)
c. Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
d. Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen
ekuitas
e. Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
f. Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
g. Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
h. Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 52)
Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 adalah:
komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan entitas sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan secara neto
dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan
lainnya.
komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada tingkat suku
bunga di bawah suku bunga pasar.
Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang
dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya,
atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,

Definisi
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Instrumen Keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas, dan (disisi lain) kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Aset Keuangan terdiri atas:
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
3

Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas
entitas
Non derivatif, atau
derivatif

Kewajiban Keuangan terdiri atas:


Kewajiban kontraktual:
untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain;
atau
untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas;
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
non derivatif, atau
derivatif
Empat kategori aset keuangan:
1. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
Dua kategori liabilitas keuangan:
1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
2. Kewajiban lain

Aset/Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan


Laba Rugi
Diperdagangkan:
Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat
(trading);
Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola
ambil untung dalam jangka pendek; atau
merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dan efektif).
Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo


Kriteria dari investasi dimiliki hingga Jatuh:
Aset keuangan nonderivatif;
Pembayaran tetap/telah ditentukan;
Jatuh tempo telah ditetapkan;
4

Entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk


jatuh tempo

memiliki

hingga

Dikecualikan dari kriteria tersebut:


ditetapkan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui Laporan Laba
Rugi;
ditetapkan sebagai Available for Sale (AFS);
memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang


Kriteria pinjaman diberikan dan piutang adalah:
Aset keuangan non derivatif;
Pembayaran tetap atau telah ditentukan;
Tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
Dikecualikan dari kriteria tersebut:
dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat (trading);
ditetapkan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui Laporan Laba
Rugi;
diklasifikasikan Available for Sale (AFS);
pinjaman yang diberikan/ piutang yang investasi awalnya tidak akan
diperoleh
kembali
secara substansial (kecuali karena penurunan
kualitas), sehingga harus diklasifikasikan sebagai AFS.

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


Kriteria Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual:
Aset keuangan non derivatif;
Ditetapkan sebagai AFS;
Tidak diklasifikasikan sebagai:
pinjaman yang diberikan/piutang,
dimiliki hingga jatuh tempo, atau
dinilai pada nilai wajar melalui Laporan Laba Rugi.
Tainting
Pengertian Tainting adalah Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo.
Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan:
Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya,
kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo)
Setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
5

Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

Derivatif
Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain dengan
karakteristik :
Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah
ditentukan (sering disebut dengan variabel yang mendasari), antara lain:
suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata
uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau
indeks kredit, atau variabel lainnya
Untuk variabel nonkeuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan
pihak-pihak dalam kontrak;
Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal
neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang
diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan
menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor
pasar; dan
diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara
langsung maupun menggunakan perkiraan cadangan) untuk penurunan nilai
atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung
biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau
kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang
relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan
selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga
efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan
dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan
kerugian kredit di masa depan.
Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang sebelumnya telah diakui dari laporan posisi keuangan entitas.

Pengakuan Awal
6

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan


posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu pihak
dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan


Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
b. entitas mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut memenuhi
penghentian pengakuan
Entitas mentransfer aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
a. mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan; atau
b. tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak
penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan.
Ketika entitas tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan (aset awal), namun juga menanggung
kewajiban kontraktual untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut
kepada satu atau lebih entitas (penerima akhir), maka entitas memperlakukan
transaksi tersebut sebagai transfer aset keuangan, jika dan hanya jika, seluruh
persyaratan berikut ini terpenuhi:
a. Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika entitas
memperoleh jumlah yang setara dari aset awalnya. Uang muka jangka
pendek yang diberikan entitas dengan hak untuk memperoleh kembali
jumlah yang dipinjamkan tersebut secara penuh ditambah bunga terutang
yang dihitung berdasarkan suku bunga pasar tidak menyalahi persyaratan
ini;
b. Entitas tidak diperkenankan berdasarkan persyaratan dalam kontrak
transfer untuk menjual atau mengagunkan aset awalnya kecuali untuk
menjamin hak penerima akhir untuk menerima arus kas;
c. Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagihnya
untuk dan atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan.
Selain itu, entitas tidak berhak untuk menginvestasikan kembali arus kas
tersebut, kecuali investasi pada kas atau setara kas (sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 2: Laporan Arus Kas selama periode
penyelesaian jangka pendek yaitu antara tanggal penagihan dan tanggal
pembayaran kepada penerima akhir, dan pendapatan bunga yang
diperoleh dari investasi tersebut harus diserahkan kepada penerima akhir.

Ketika entitas mentransfer aset, maka entitas mengevaluasi sejauh mana


entitas tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan
tersebut. Dalam hal ini:
7

a. jika entitas secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat


atas kepemilikan aset keuangan, maka entitas menghentikan pengakuan
aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas
untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki
dalam transfer tersebut
b. jika entitas secara substansial memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan, maka entitas tetap mengakui aset keuangan
tersebut;
c. jika entitas secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
maka entitas menentukan apakah entitas masih memiliki pengendalian
atas aset keuangan tersebut. Dalam hal ini:
i)
jika entitas tidak lagi memiliki pengendalian, maka entitas
menghentikan pengakuan aset keuangan tersebut, dan secara
terpisah mengakui sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan
kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer
tersebut.
ii)
jika entitas masih memiliki pengendalian, maka entitas tetap
mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan
aset keuangan tersebut.

Pengukuran Awal
Aset dan kewajiban keuangan:
a. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b. Dalam hal aset dan kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset
keuangan atau kewajiban keuangan tersebut

Pengukuran Selanjutnya
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal,
Pernyataan ini mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagai
berikut:
a. aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi;
b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
c. pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
d. aset keuangan tersedia untuk dijual.

Klasifikasi

Neraca

Biaya
Transaksi

Keuntun
gan atau
Kerugian
Nilai
Wajar

Bunga
dan
Dividen

Penuruna
n Nilai

Pembalik
an
Penuruna
n Nilai

FVTPL

Nilai wajar Dibebankan


Biaya
Dikapitalisasi
Diamortisa
si

HTM

Pinjaman
Diberikan dan
Piutang

Klasifikasi

Biaya
Dikapitalisas
diamortis
i
asi

Jenis /
Biaya
Transaksi
Utang/
Dikapitalisa
si
Ekuitas/
Dikapitalisa
si

Laporan
Posisi
Keuangan

Laba rugi

Laba rugi

Keuntungan
atau
Kerugian
Nilai Wajar

By default

By default

Laba rugi

Laba rugi

Laba rugi

Bunga
dan
Dividen

Penuru
nan
Nilai

Laba rugi

Pemuliha
n
Penuruna
n Nilai

Pendapatan
komprehensif
lain*

Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi

Nilai wajar

Pendapatan
komprehensif
lain*

Pendapatan
Laba Rugi Laba Rugi komprehens
if lain

Harga
perolehan

Nilai wajar

AFS
Ekuitas:
Tidak dapat
diukur
secara
andal/
Dikapitalisa
si

Laba atau Laba atau


rugi
rugi

Laba Rugi Laba Rugi

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pinjaman dan Piutang


a. Nilai wajar
b. Biaya diamortisasi
c. Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)

PSAK 55 mengklasifikasikan:

4 kategori aset keuangan


2 kategori kewajiban keuangan

Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan untuk pengukuran


selanjutnya
Biaya Amortisasi
Biaya Amortisasi diperoleh dari:
9

Jumlah saat Pengukuran Awal


Dikurangi atau ditambah
Akumulasi amortisasi dengan effectiv interest method
Dikurangi
Pembayaran
Dikurangi
Penurunan Nilai
Suku bunga efektif
Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini
dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. Nilai awal aset keuangan
termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga
yang ditetapkan. Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi
premium atau diskon

Biaya Transaksi dan provisi


Biaya transaksi/provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkait dengan
suatu kredit yang diberikan. Pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar
nilai nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah:
Pokok pinjaman
Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam
Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)

Ilustrasi Provisi
Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%, tahunan. Bunga
sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok dilunasi
pada akhir tahun ketiga. Entitas A membebankan provisi 4%, yang dipotong dari
pinjaman yang diberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000 dikurang 4%
= 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai
kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000
Tidak ada provisi
Pembayaran
8%
1
48,000
2
48,000
3
48,000
3
600,000

Dengan provisi 4%

600,000
PV
44,444
41,152
38,104
476,299
600,000

576,000
Pembayaran

PV

10

9.59708%

1
2
3
3

48,000
48,000
48,000
600,000

43,797
39,962
36,462
455,779
576,000

Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan
lebih kecil.
Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok
Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%.

Piutang
Kas

576.000
576.000

Sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar Rp30 milyar dan


dikurangi diskon sebesar Rp29.028.084.000.

Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya transaksi
Kas
48.000
Pinjaman yang diberikan
7.279
Pendapatan bunga
55.279
Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif
Pembayaran

1
2
3
3

48,000
48,000
48,000
600,000

Bunga
9.59708%
55,279
55,978
56,743

Amortisasi

7,279
7,978
8,743

Pinjaman
576,000
583,279
591,257
600,000
600,000

Ketentuan Umum Penurunan Nilai


Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai
apabila:

Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi lebih dari Nilai yang dapat


diperoleh kembali
Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai harus
dilakukan pada setiap tanggal neraca

Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka harus dilakukan


estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan
nilai.

11

Piutang setiap pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif


aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti objektif
maka akan diakui kerugian penurunan nilai. Bukti objektif terjadi akibat dari satu
atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak
pada arus kas di masa depan. Contoh bukti objektif:
Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam
Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan pembayaran bunga
maupun pokok
Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat kesulitan
keuangan yang dialami peminjam
Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan kemampuan
membayar turun

Jika terdapat bukti objektif, kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai
tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan. Nilai kini
estimasi arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto. Tingkat diskonto
merupakan suku bunga efektif yang berlaku pada saat pengakuan awal dari aset
tersebut. Nilai tercatat piutang
yang digunakan telah dikurangi
pencadangan/langsung. Kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

Penurunan Nilai Piutang Dagang:


a. Piutang dagang yang terbukti tidak dapat dibayar
menghapuskan semua piutang tersebut kecuali ada jaminan
kerugian hanya diakui sebesar piutang yang tidak ada jaminannya
b. Piutang dagang dibayar namun waktu pembayarannya lebih lama dari
yang dijanjikan

Langkah-Langkah Penurunan NIlai Piutang Dagang


a.
b.
c.
d.
e.

Evaluasi bukti objektif terhadap individual


Jika ada bukti objektif maka menghitung arus kas masa depan dari piutang
Selisihnya akan diakui sebagai kerugian penurunan nilai
Jika tidak ada bukti objektif atas individual piutang
piutang dimasukkan dalam kelompok piutang yang mengalami penurunan
nilai secara kolektif

Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya


Perolehan Diamortisasi
Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo serta
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Aset Individual yang signifikan:
Pertama kali harus dinilai secara individu

12

Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian individu, maka aset
individual tersebut harus dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik
risiko kreditnya.

Penilaian Kelompok:
Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan aset-aset lain
Tidak dapat dievaluasi secara individual

Penurunan Nilai Kolektif Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan


Biaya Perolehan Diamortisasi
Penurunan nilai kolektif aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi meliputi:
Kelompok aset keuangan sejenis yang tidak signifikan secara individual;
dan
Aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami
penurunan nilai berdasarkan evaluasi secara individual;
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari aset tersebut . Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik
secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang
terjadi diakui pada laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang,
maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan.
Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan
melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan
nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui
pada laporan laba rugi.

Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan


Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang
didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual


Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas
dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai,
maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam
ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas investasi
instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia
untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi.
13

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang


diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat, maka kerugian
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost

Collectively tested with similar credit


risk

Impairment of AFS Financial Assets

Equity instrument: Non reversible

Penurunan Nilai Penghitungan


Piutang yang signifikan secara individu dihitung secara individu. Jika
peminjam pailit dan tidak ada yang menjamin piutang maka diturunkan nilainya
seluruhnya dan semua piutang tersebut dihapuskan dan akan diakui oleh
perusahaan sebagai beban. Jika peminjam pailit dan ada jaminan atas piutang
14

Jumlah penurunan nilai maka seluruh nilai piutang tercatat nilai jaminan yang
dikuasai oleh perusahaan.
Piutang yang masih dapat ditagih namun proses pembayarannya
terlambat dari perjanjian piutang yang disepakati. Perusahaan mengestimasi
waktu penerimaan kas dari piutang tersebut kemudian menghitung nilai
sekarang piutang tersebut dengan menggunakan tingkat bunga pasar. Piutang
berbunga penghitungannya menggunakan bunga efektif pinjaman.

Penurunan Nilai Penghitungan

Tidak semua piutang yang dimiliki perusahaan signifikan

Tidak semua piutang yang signifikan mengalami penurunan nilai

Keduanya tetap harus dievaluasi penurunannya secara kolektif

Menghitung Penurunan Nilai Kolektif


Penurunan nilai kolektif dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun
sebelumnya (3-5 tahun). Metode yang digunakan:
1. metode pembebanan rata-rata (average charge method)
2. metode roll rate

Metode Pembebanan Rata-Rata (Average charge-off method)


a. Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan data historis rata-rata
tingkat kerugian pinjaman
b. Masing-masing tahun diperoleh data saldo piutang, jumlah piutang yang
dihapuskan serta jumlah piutang yang telah dihapuskan namun dapat
ditagih
c. Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan. Pinjaman yang dihapuskan
dikurangi pinjaman yang telah dihapuskan namun dapat ditagih (recovery)
d. Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun. Pinjaman neto yang dihapuskan
dibagi rata-rata pinjaman untuk masing-masing tahun selama 5 tahun

Pinjaman yang
dihapuskan
Pinjaman
recovery
Pinjaman net
yang
dihapuskan

Pinjaman
Rata-rata

2005

2006

2007

2008

2005

450.000.00
0
(80.000.00
0)

420.000.00
0
(78.000.00
0)

400.000.00
0
(70.000.00
0)

390.000.00
0
(64.000.00
0)

380.000.00
0
(60.000.00
0)

370.000.00
0

342.000.00
0

330.000.00
0

326.000.00
0

320.000.00
0

36.500.000.
000
36.500.000.

35.800.000.
000
36.150.000.

36.800.000.
000
36.300.000.

38.000.000.
000
37.400.000.

38.600.000.
000
38.300.000.

Rata2
5 tahun

15

Pinjaman

000

000

000

000

000

Rata-rata
kerugian

0,0101

0,0095

0,0091

0,0087

0,0084

Total pinjaman
tahun 2011

Pinjaman yang secara


individu mengalami
penurunan nilai

Pinjaman yang
dievaluasi
secara kolektif

48.000.000.000

(8.000.000.000)

40.000.000.000

Rata-rata data
historis
kerugian
pinjaman
0,0092

0,0092

Penurunan
nilai kolektif
366.000.000

Metode Roll Rate


Menghitung probability piutang pada periode sekarang akan tetap menjadi
piutang pada periode berikutnya.
Misalnya:
Piutang yang belum jatu tempo pada bulan Jan 2010 sebesar 5.000.000,
dari jumlah tersebut yang masih belum tertagih pada Feb 2011 sebesar
Rp1.000.000 sehingga roll rate rasio sebesar 20% dihitung dalam jangka waktu 1
tahun, untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya.

16

Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai
piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan mengalikan
prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan setelahnya digunakan
untuk menentukan penurunan nilai piutang secara kolektif.
Cadangan penurunan nilai awal periode
Beban penurunan nilai periode tsb
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih)
Cadangan penurunan nilai akhir periode

5000
2000
(1000)
500 +
6500

Penurunan Nilai Estimasi


Konsep penyisihan piutang dilakukan karena perusahaan dalam laporan
keuangan harus menyajikan piutang sebesar jumlah yang dapat direalisasi
diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih di masa depan. Estimasi
yang didasarkan pada nilai piutang ataupun nilai penjualan tidak diperkenankan
oleh PSAK 55.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan


Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
a. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
b. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan

17

No

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan


Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau bagian dari kewajiban
keuangan) dari laporan posisi keuangan entitas, jika dan hanya jika, kewajiban
keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam
kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada
atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial
dicatat sebagai penghapusan (extinguishment) kewajiban keuangan awal dan
pengakuan kewajiban keuangan baru.
Demikian juga, modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban
keuangan yang saat ini ada atau bagian dari kewajiban keuangan tersebut
dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan
kewajiban keuangan baru.
Syarat-syarat yang digunakan berbeda secara substansial apabila nilai kini
arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal, berbeda sedikitnya 10 persen dari nilai kini sisa arus
kas yang didiskonto yang berasal dari kewajiban keuangan semula.
Anjak Piutang (Factoring)

18

Disclosed Factoring
penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan debitur
pembayaran piutang saat jatuh tempo akan dialihkan kepada pihak
perusahaan anjak piutang

Undisclosed Factoring
perusahaan anjak piutang tanpa sepengatahuan debitur atau notifikasi
kepada pelanggan
Pembayaran oleh pelanggan akan dilakukan pada perusahaan yang
memiliki piutang

Transfer Piutang
Terdapat dua bentuk transfer pitang erdasarkan tanggung jawab setelah piutang
tersebut ditransfer:
a. transfer piutang dengan jaminan (with recourse)
Perusahaan menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan
b. transfer piutang tanpa jaminan (without recourse)
Perusahaan tidak menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan
Diberlakukan sebagai penjualan piutang

Akuntansi Transfer Piutang


19

Derivatif dan Hedging


Latar Belakang
Derivatif dan hedging digunakan untuk mengurangi terjadinya risiko
(interest rate risk, foreign currency risk, commodity risk)
Transaksi hedging dilakukan untuk melindungi dari risiko dan dilakukan
dengan menggunakan derivatif.
Tujuan derivatif antara lain untuk menguranngi risiko, mengurangi bunga
pinjaman dan memperoleh laba dari kegiatan trading atau spekulatif.

Derivatif
Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:
Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel yang mendasari (seperti
suku bunga, harga, nilai tukar).
Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil dari nilai kontrak sejenis
yang memberi pengaruh yang sama terhadap perubahan faktor pasar.
Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Karakteristik Derivatif
1. Derivatif yang berdiri sendiri (Freestanding derivative).
Misalnya option, forward contract, swap, future contract
2. Derivatif Melekat (Embedded derivative)
Komponen dari hybrid/combined instrument;
Didalamnya terdapat kontrak utama non derivatif;
Sebagian arus kas yg berasal dari instrumen yang digabungkan
bervariasi seperti derivatif yg berdiri sendiri.

Terdapat persyaratan untuk diakui terpisah


20

Types of derivative
instruments

Underlying

Used by

Option contracts
(call and put)

Security price

Producers, trading firms,


financial institutions, and
speculators

Forward contract
e.g. foreign exchange forward
contract

Foreign exchange
rate

Various companies

Future contracts
e.g. commodity futures

Commodity prices

Producers and consumers

Swaps

Interest rate

Financial institutions

Derivatif Melekat
Derivatif melekat merupakan komponen instrumen campuran atau
instrumen gabungan. Entitas yang diharuskan untuk memisahkan derivatif
melekat dari kontrak utamanya, namun jika tidak dapat mengukur derivatif
melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan kontrak yang digabungkan
diperlakukan
sebagai
aset/liabilitas
keuangan
yang
dimiliki
untuk
diperdagangkan.
Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat
sebagai derivatif berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:

karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama;
instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif
melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi tidak dipisahkan).

Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak utamanya harus dicatat


berdasarkan Pernyataan ini jika kontrak utamanya merupakan instrumen
keuangan, namun jika kontrak utamanya bukan merupakan instrumen keuangan,
maka harus dicatat berdasarkan Pernyataan lain yang sesuai.

Lindung Nilai
Definisi terkait Lindung Nilai (Hedging)
Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat untuk mempertukarkan sumber
daya dalam kuantitas tertentu pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal
atau tanggal-tanggal tertentu di masa depan.
Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa depan yang belum mengikat namun
telah diantisipasi.
21

Instrumen lindung nilai adalah:


a. derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai; atau
b. aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang
telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai (hanya untuk lindung nilai atas
risiko perubahan nilai tukar mata uang asing), yang nilai wajar atau arus
kasnya diperkirakan dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar
atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
Item yang dilindung nilai adalah aset, liabilitas, komitmen pasti, prakiraan
transaksi yang sangat mungkin terjadi, atau investasi neto pada operasi di
luar negeri yang (a) menyebabkan entitas menghadapi risiko perubahan nilai
wajar atau arus kas masa depan, dan (b) ditetapkan sebagai item yang
dilindung nilai.
Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana perubahan nilai wajar atau arus
kas dari item yang dilindung nilai yang diatribusikan pada risiko yang akan
dilindung nilai dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau arus kas
dari instrumen lindung nilai.

Karakteristik Hedging
Tujuan lindung nilai untuk mengurangi risiko. Lindung Nilai Sempurna
terjadi jika lindung nilai dengan efektifitas 100%. menghilangkan risiko, yang
dalam praktiknya lindung nilai sempurna ini jarang terjadi.
Lindung nilai bertujuan untuk mengambil posisi menetralkan risiko,
sehingga dilakukan dengan melakukan kontrak dalam posisi lawan.
Lindung nilai jual (short), memiliki aset dan akan memastikan harga jual
aset terebut. Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada
tanggal kontrak) lebih rendah dibandingkan dengan harga kontrak. Misal
Kontrak 12.000, realisasi 11.500

Lindung nilai beli (long), memiliki komitmen untuk membeli di masa depan
sehinga kontrak lindung nilai dilakukan untuk memastikan harga beli.
Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada tanggal
kontrak) lebih tinggi dibandingkan harga kontrak. Misal Kontrak 12.000,
realisasi 12.700

Terdapat dua argumen mengenai lindung nilai, yaitu:

Argumen perlunya lindung nilai:


tidak mempunyai kemampuan atau keahlian khusus dalam
memprediksi variabel-variabel seperti tingkat bunga, kurs valas, dan
harga komoditas.

Perusahaan dapat memfokuskan aktivitas-aktivitas utamanya sesuai


dengan kemampuan dan keahlian khususnya.

Argumen tidak perlunya lindung nilai:


Para pemegang saham dapat, (jika mereka mau), melindung nilai
dirinya sendiri.
22

Mereka tidak membutuhkan perusahaan melakukannya untuk mereka.


Argumen mengasumsikan bahwa: 1. Para pemegang saham
mempunyai banyak informasi tentang risiko yang dihadapi oleh
perusahaan, seperti manajemen perusahaan; 2. tidak ada biaya-biaya
komisi dan transaksi. 3. Pemegang saham dapat melakukan
perlindungan atas risiko melalui portfolio investasi.

Lindung Nilai Akuntansi


Lindung nilai untuk tujuan akuntansi, mendesain satu atau lebih instrumen
lindung nilai sehingga perubahan nilai wajarnya saling meniadakan, baik seluruh
atau sebagian dengan perubahan nilai wajar dari item yang dilindungi.
Lindung nilai akuntansi mengakui pengaruh laba/rugi dari perubahan nilai
wajar instrumen lindung nilai dengan itema yang dilindung nilai
Tujuan Akuntansi Hedging

Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang mencakup


instrumen hedging dan hedge item, yang bertujuan untuk memastikan
keuntungan atau kerugian atas instrumen hedging dan hedge item diakui dalam
laporan Laba Rugi periode yang sama. Jika tidak diterapkan, kemungkinan
missmatch
antara
keuntungan/kerugian
instrumen
hedge
dengan
keuntungan/kerugian hedge item.
Tidak seluruh lindung nilai dapat memenuhi persyaratan untuk Hedge
Accounting menurut PSAK 55. Derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai sepanjang memenuhi ketentuan dalam standar, kecuali untuk
sejumlah opsi yang diterbitkan.
Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif dapat
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai hanya untuk lindung nilai risiko
23

perubahan nilai tukar. Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk
instrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan dalam nilai wajarnya saling terkait. Untuk tujuan akuntansi lindung
nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak eksternal
Satu instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagai lindung nilai atas
lebih dari satu jenis risiko sepanjang:

risiko yang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara jelas;


keefektifan dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan
dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapan yang spesifik
dari instrumen lindung nilai dan posisi risiko yang berbeda.

Item yang Dilindung Nilai


Item

yang dilindung nilai dapat berupa:


aset atau liabilitas yang diakui,
komitmen pasti yang belum diakui,
prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly probable),
investasi neto pada operasi di luar negeri.

Item yang dilindung nilai dapat berupa individual item, sekelompok, atau
bagian dari portfolio. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya transaksi yang
kemungkinan besar terjadi yang melibatkan pihak eksternal

Penetapan Item yang Dilindung Nilai


Jika item yang dilindung nilai merupakan aset nonkeuangan atau liabilitas
nonkeuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai
(a) terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk keseluruhan nilainya
terhadap seluruh risiko, karena adanya kesulitan untuk memisahkan dan
mengukur secara tepat bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang
disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.
Aset atau liabilitas yang serupa dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai
sebuah kelompok hanya jika secara individual aset atau liabilitas dalam
kelompok tersebut memiliki eksposur risiko yang ditetapkan sebagai risiko yang
dilindung nilai.
Entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan membandingkan
perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas atas instrumen lindung nilai (atau
kelompok instrumen serupa yang melindung nilai) dengan item yang dilindung
nilai (atau kelompok item serupa yang dilindung nilai),

Kualifikasi Akuntansi Lindung Nilai


Kualifikasi Akuntansi Lindung Nilai:

24

a. Pada
saat dimulainya
lindung nilai
terdapat penetapan dan
pendokumentasian formal atas hubungan
lindung nilai dan
tujuan
manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai.
b. Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus
atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas
c. Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang
merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan
besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat
memengaruhi laporan laba rugi. Efektivitas lindung nilai dapat diukur
secara andal
d. Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa
efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di
mana lindung nilai tersebut ditetapkan

Kriteria & Dokumentasi

Kriteria

Terdapat kebijakan tertulis, tujuan manajemen risiko & strategi lindung


nilai.

Hubungan lindung nilai diharapkan efektif utk saling menghapuskan


perubahan nilai wajar.

Dokumentasi

Identifikasi hedged items vs hedging instruments.


Sifat risiko yang dilindungi

cara yang akan digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen


lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus eksposur yang
berasal dari perubahan dalam nilai wajar item yang dilindung nilai atau
perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang
dilindung nilai.

Perbedaan Fair Value Hedge dan Cash Flow Hedge

25

Lindung Nilai atas Nilai Wajar


Lindung nilai atas nilai wajar merupakan suatu lindung nilai terhadap eksposure:
perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui
komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi
dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat
diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba
rugi
Lindung nilai atas nilai wajar dicatat sebagai:
keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali
instrumen lindung nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai
derivatif) atau komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur
berdasarkan PSAK diakui pada laba rugi; dan
keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat
diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai
tercatat item yang dilindung nilai dan diakui pada laba rugi.
Ketentuan ini berlaku jika item yang dilindung nilai tidak diukur pada biaya
perolehan.
Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada risiko
yang dilindung nilai pada laba rugi diterapkan jika item yang dilindung
nilai merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.

Lindung Nilai atas Arus kas


Lindung nilai atas arus kas merupakan suatu lindung nilai terhadap
eksposur variabilitas arus kas yang:
dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau
kewajiban yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian pembayaran
bunga di masa depan atas utang dengan suku bunga variabel) atau yang
26

dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan


transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan
dapat memengaruhi laporan laba rugi.

Lindung nilai arus kas dicatat sebagai:


bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang
ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam pendapatan
komprehensif lain; dan
bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen
lindung nilai diakui dalam laba rugi.
Jika suatu lindung nilai kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset atau
liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya
diakui pendapatan komprehensif direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai
penyesuaian. Untuk aset non keuangan dimasukkan sebagai haga perolehan.

Lindung Nilai atas Investasi Neto


Lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri:
Sama seperti Lindung Nilai Arus Kas
Effective Hedge to be disclosed in Equity Capital
Non effective hedge to be disclosed in P/L
Foreign Operation in Foreign Currency Area
Perlakuan Akuntansi Lindung Nilai
Lindung Nilai atas Nilai
Wajar

Lindung Nilai Arus Kas

1.

Keuntungan atau
kerugian dari
hedging instrument

Langsung diakui di laba


atau rugi

Jika efektif, diakui di


ekuitas OCI
Tidak efektif laba rugi

2.

Penyesuaian atas
hedged item

Untuk perubahan nilai


wajar yang disebabkan
hedged risk, keuntungan
atau kerugian langsung
diakui di laba atau rugi

N/A

3.

Ketidakefektifan
lindung nilai dicatat
di laba atau rugi

By default

Dihitung

4.

Keuntungan atau
kerugian di ekuitas
ditransfer ke laba
atau rugi

N/A

Pada saat yang sama


dengan hedged item
diakui di laba atau rugi

Efektivitas Lindung Nilai (Hedge Effectiveness)

27

Efektifitas dihitung secara prospektif dan retrospektif dengan hasil aktual


berada dalam kisaran 80 -125%. Seluruh lindung nilai yang tidak efektif diakui
dalam laporan Laba Rugi (termasuk ketidakefektifan dalam kisaran 80 -125%).

Hedge effectiveness ratio (HER)

0.8

1.25

Effective hedge (IAS 39: AG 105b)


Penghentian Lindung Nilai
Penghentian Akuntansi Lindung Nilai dilakukan jika:
a. Instrumen yang dilindung nilai jatuh tempo/dijual/dihentikan/direalisasi
b. Lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai (contoh,
tidak lagi efektif)
c. Lindung nilai arus kas untuk transaksi yang diperkirakan tidak lagi
diharapkan untuk terjadi
d. Entitas mencabut penetapan lindung nilai

Daftar Referensi

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat.
Laporan Keuangan Konsoslidasi PT SAT Nusapersada per 30 September 2013 dan
untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013.
Diperoleh
dari
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNC
EMENTSTOCK/From_EREP/201403/e24efae0e9_c7e68ef84e.pdf
(diakses
tanggal 9 Januari 2015)
28

Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

29

You might also like