Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. Andi Fahmi
(144060005703)
2. Diego Haryono
(144060005862)
(144060005803)
4. Wahyu Firmansyah
(144060006060)
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................... 2
Pendahuluan................................................................................................... 3
Tujuan......................................................................................................... 3
Ruang Lingkup............................................................................................ 3
Definisi....................................................................................................... 3
Kebijakan Akuntansi....................................................................................... 4
Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi..........................................4
Konsistensi Kebijakan Akuntansi ................................................................5
Perubahan Kebijakan Akuntansi.................................................................5
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi................................................6
Penerapan Restrospektif............................................................................. 6
Pengungkapan............................................................................................ 7
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI.................................................................8
Pengungkapan............................................................................................ 9
Keterbatasan Penyajian Kembali Retrospektif............................................9
Pengungkapan Kesalahan Periode Lalu......................................................10
Ketidakpraktisan Penerapan Retrospektifdan Penyajiankembali Retrospektif 10
Contoh 1 Penyajian Kembali Retrospektif Kesalahan......................................11
Contoh 2 Penerapan Prospektif Untuk Perubahan Kebijakan Akuntansi
Ketika Penerapan Retrospektif Tidak Praktis
..............................................................................................................
13
Contoh 3 PT SAT Nusapersada Tbk Dan Entitas Anak
..............................................................................................................
14
Referensi........................................................................................................ 16
PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan:
Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur
dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis
instrumen keuangan, kecuali untuk:
a. Investasi, penyertaan pada entitas anak, asosiasi dan joint venture (PSAK
65, 15,12 & 66)
b. Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30)
c. Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
d. Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen
ekuitas
e. Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
f. Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
g. Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
h. Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 52)
Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 adalah:
komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan entitas sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan secara neto
dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan
lainnya.
komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada tingkat suku
bunga di bawah suku bunga pasar.
Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang
dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya,
atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
Definisi
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Instrumen Keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas, dan (disisi lain) kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Aset Keuangan terdiri atas:
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
3
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi berpotensi untung; atau
Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas
entitas
Non derivatif, atau
derivatif
memiliki
hingga
Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.
Derivatif
Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain dengan
karakteristik :
Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah
ditentukan (sering disebut dengan variabel yang mendasari), antara lain:
suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata
uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau
indeks kredit, atau variabel lainnya
Untuk variabel nonkeuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan
pihak-pihak dalam kontrak;
Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal
neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang
diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan
menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor
pasar; dan
diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan
awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi
kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara
langsung maupun menggunakan perkiraan cadangan) untuk penurunan nilai
atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung
biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau
kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang
relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan
selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih
dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga
efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan
dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan
kerugian kredit di masa depan.
Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang sebelumnya telah diakui dari laporan posisi keuangan entitas.
Pengakuan Awal
6
Pengukuran Awal
Aset dan kewajiban keuangan:
a. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
b. Dalam hal aset dan kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset
keuangan atau kewajiban keuangan tersebut
Pengukuran Selanjutnya
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal,
Pernyataan ini mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagai
berikut:
a. aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi;
b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
c. pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
d. aset keuangan tersedia untuk dijual.
Klasifikasi
Neraca
Biaya
Transaksi
Keuntun
gan atau
Kerugian
Nilai
Wajar
Bunga
dan
Dividen
Penuruna
n Nilai
Pembalik
an
Penuruna
n Nilai
FVTPL
HTM
Pinjaman
Diberikan dan
Piutang
Klasifikasi
Biaya
Dikapitalisas
diamortis
i
asi
Jenis /
Biaya
Transaksi
Utang/
Dikapitalisa
si
Ekuitas/
Dikapitalisa
si
Laporan
Posisi
Keuangan
Laba rugi
Laba rugi
Keuntungan
atau
Kerugian
Nilai Wajar
By default
By default
Laba rugi
Laba rugi
Laba rugi
Bunga
dan
Dividen
Penuru
nan
Nilai
Laba rugi
Pemuliha
n
Penuruna
n Nilai
Pendapatan
komprehensif
lain*
Nilai wajar
Pendapatan
komprehensif
lain*
Pendapatan
Laba Rugi Laba Rugi komprehens
if lain
Harga
perolehan
Nilai wajar
AFS
Ekuitas:
Tidak dapat
diukur
secara
andal/
Dikapitalisa
si
PSAK 55 mengklasifikasikan:
Ilustrasi Provisi
Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%, tahunan. Bunga
sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok dilunasi
pada akhir tahun ketiga. Entitas A membebankan provisi 4%, yang dipotong dari
pinjaman yang diberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000 dikurang 4%
= 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai
kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000
Tidak ada provisi
Pembayaran
8%
1
48,000
2
48,000
3
48,000
3
600,000
Dengan provisi 4%
600,000
PV
44,444
41,152
38,104
476,299
600,000
576,000
Pembayaran
PV
10
9.59708%
1
2
3
3
48,000
48,000
48,000
600,000
43,797
39,962
36,462
455,779
576,000
Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan
lebih kecil.
Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok
Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%.
Piutang
Kas
576.000
576.000
Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya transaksi
Kas
48.000
Pinjaman yang diberikan
7.279
Pendapatan bunga
55.279
Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif
Pembayaran
1
2
3
3
48,000
48,000
48,000
600,000
Bunga
9.59708%
55,279
55,978
56,743
Amortisasi
7,279
7,978
8,743
Pinjaman
576,000
583,279
591,257
600,000
600,000
11
Jika terdapat bukti objektif, kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai
tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan. Nilai kini
estimasi arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto. Tingkat diskonto
merupakan suku bunga efektif yang berlaku pada saat pengakuan awal dari aset
tersebut. Nilai tercatat piutang
yang digunakan telah dikurangi
pencadangan/langsung. Kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
12
Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian individu, maka aset
individual tersebut harus dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik
risiko kreditnya.
Penilaian Kelompok:
Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan aset-aset lain
Tidak dapat dievaluasi secara individual
Jumlah penurunan nilai maka seluruh nilai piutang tercatat nilai jaminan yang
dikuasai oleh perusahaan.
Piutang yang masih dapat ditagih namun proses pembayarannya
terlambat dari perjanjian piutang yang disepakati. Perusahaan mengestimasi
waktu penerimaan kas dari piutang tersebut kemudian menghitung nilai
sekarang piutang tersebut dengan menggunakan tingkat bunga pasar. Piutang
berbunga penghitungannya menggunakan bunga efektif pinjaman.
Pinjaman yang
dihapuskan
Pinjaman
recovery
Pinjaman net
yang
dihapuskan
Pinjaman
Rata-rata
2005
2006
2007
2008
2005
450.000.00
0
(80.000.00
0)
420.000.00
0
(78.000.00
0)
400.000.00
0
(70.000.00
0)
390.000.00
0
(64.000.00
0)
380.000.00
0
(60.000.00
0)
370.000.00
0
342.000.00
0
330.000.00
0
326.000.00
0
320.000.00
0
36.500.000.
000
36.500.000.
35.800.000.
000
36.150.000.
36.800.000.
000
36.300.000.
38.000.000.
000
37.400.000.
38.600.000.
000
38.300.000.
Rata2
5 tahun
15
Pinjaman
000
000
000
000
000
Rata-rata
kerugian
0,0101
0,0095
0,0091
0,0087
0,0084
Total pinjaman
tahun 2011
Pinjaman yang
dievaluasi
secara kolektif
48.000.000.000
(8.000.000.000)
40.000.000.000
Rata-rata data
historis
kerugian
pinjaman
0,0092
0,0092
Penurunan
nilai kolektif
366.000.000
16
Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai
piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan mengalikan
prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan setelahnya digunakan
untuk menentukan penurunan nilai piutang secara kolektif.
Cadangan penurunan nilai awal periode
Beban penurunan nilai periode tsb
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih)
Cadangan penurunan nilai akhir periode
5000
2000
(1000)
500 +
6500
17
No
18
Disclosed Factoring
penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan debitur
pembayaran piutang saat jatuh tempo akan dialihkan kepada pihak
perusahaan anjak piutang
Undisclosed Factoring
perusahaan anjak piutang tanpa sepengatahuan debitur atau notifikasi
kepada pelanggan
Pembayaran oleh pelanggan akan dilakukan pada perusahaan yang
memiliki piutang
Transfer Piutang
Terdapat dua bentuk transfer pitang erdasarkan tanggung jawab setelah piutang
tersebut ditransfer:
a. transfer piutang dengan jaminan (with recourse)
Perusahaan menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan
b. transfer piutang tanpa jaminan (without recourse)
Perusahaan tidak menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan
Diberlakukan sebagai penjualan piutang
Derivatif
Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:
Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel yang mendasari (seperti
suku bunga, harga, nilai tukar).
Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil dari nilai kontrak sejenis
yang memberi pengaruh yang sama terhadap perubahan faktor pasar.
Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Karakteristik Derivatif
1. Derivatif yang berdiri sendiri (Freestanding derivative).
Misalnya option, forward contract, swap, future contract
2. Derivatif Melekat (Embedded derivative)
Komponen dari hybrid/combined instrument;
Didalamnya terdapat kontrak utama non derivatif;
Sebagian arus kas yg berasal dari instrumen yang digabungkan
bervariasi seperti derivatif yg berdiri sendiri.
Types of derivative
instruments
Underlying
Used by
Option contracts
(call and put)
Security price
Forward contract
e.g. foreign exchange forward
contract
Foreign exchange
rate
Various companies
Future contracts
e.g. commodity futures
Commodity prices
Swaps
Interest rate
Financial institutions
Derivatif Melekat
Derivatif melekat merupakan komponen instrumen campuran atau
instrumen gabungan. Entitas yang diharuskan untuk memisahkan derivatif
melekat dari kontrak utamanya, namun jika tidak dapat mengukur derivatif
melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan kontrak yang digabungkan
diperlakukan
sebagai
aset/liabilitas
keuangan
yang
dimiliki
untuk
diperdagangkan.
Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat
sebagai derivatif berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:
karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama;
instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif
melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi tidak dipisahkan).
Lindung Nilai
Definisi terkait Lindung Nilai (Hedging)
Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat untuk mempertukarkan sumber
daya dalam kuantitas tertentu pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal
atau tanggal-tanggal tertentu di masa depan.
Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa depan yang belum mengikat namun
telah diantisipasi.
21
Karakteristik Hedging
Tujuan lindung nilai untuk mengurangi risiko. Lindung Nilai Sempurna
terjadi jika lindung nilai dengan efektifitas 100%. menghilangkan risiko, yang
dalam praktiknya lindung nilai sempurna ini jarang terjadi.
Lindung nilai bertujuan untuk mengambil posisi menetralkan risiko,
sehingga dilakukan dengan melakukan kontrak dalam posisi lawan.
Lindung nilai jual (short), memiliki aset dan akan memastikan harga jual
aset terebut. Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada
tanggal kontrak) lebih rendah dibandingkan dengan harga kontrak. Misal
Kontrak 12.000, realisasi 11.500
Lindung nilai beli (long), memiliki komitmen untuk membeli di masa depan
sehinga kontrak lindung nilai dilakukan untuk memastikan harga beli.
Akan menghasilkan keuntungan jika Pt (harga aktual pada tanggal
kontrak) lebih tinggi dibandingkan harga kontrak. Misal Kontrak 12.000,
realisasi 12.700
perubahan nilai tukar. Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk
instrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan dalam nilai wajarnya saling terkait. Untuk tujuan akuntansi lindung
nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak eksternal
Satu instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagai lindung nilai atas
lebih dari satu jenis risiko sepanjang:
Item yang dilindung nilai dapat berupa individual item, sekelompok, atau
bagian dari portfolio. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya transaksi yang
kemungkinan besar terjadi yang melibatkan pihak eksternal
24
a. Pada
saat dimulainya
lindung nilai
terdapat penetapan dan
pendokumentasian formal atas hubungan
lindung nilai dan
tujuan
manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai.
b. Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus
atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas
c. Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang
merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan
besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat
memengaruhi laporan laba rugi. Efektivitas lindung nilai dapat diukur
secara andal
d. Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa
efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di
mana lindung nilai tersebut ditetapkan
Kriteria
Dokumentasi
25
1.
Keuntungan atau
kerugian dari
hedging instrument
2.
Penyesuaian atas
hedged item
N/A
3.
Ketidakefektifan
lindung nilai dicatat
di laba atau rugi
By default
Dihitung
4.
Keuntungan atau
kerugian di ekuitas
ditransfer ke laba
atau rugi
N/A
27
0.8
1.25
Daftar Referensi
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
29