You are on page 1of 2

Contoh:

Pokokpokokpanduan Informed Consent


1) Informed consent adalah suatu proses yang menunjukkan
komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien, dan
bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak
akan dilakukan terhadap pasien,
2) Informed consent dilihat dari aspek hukum bukanlah sebagai
perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah persetujuan
sepihak atas layanan yang ditawarkan pihak lain.
3) Definisi operasionalnya adalah suatu pernyataan sepihak dari
orang yang berhak (yaitu pasien, keluarga terdekat atau
pengampunya) yang isinya berupa izin atau persetujuan kepada
dokter untuk melakukan tindakan medik sesudah orang yang
berhak tersebut diberi informasi secukupnya.
4) Informed consent harus diberikan oleh tenaga medis yang yang
akanmemberikantindakan/prosedur/pengobatanrisikotinggi/
tranfusi

darah.

Dan

bilaberhalangandapatdidelegasikankepadatenagamedis
memilkikeahliansetara.

yang

sertadapatdibantuolehtenagakesehatan

yang kompeten
5) Informed

consent

yang

disampaikan

harus

berdasarkan

pemahaman yang adekuat sehingga pasien dapat mencapai


pemahaman yang adekuat (understanding).
6) Informed cosent ini juga harus memenuhi unsur voluntariness
(kesukarelaan, kebebasan) dan authorization (persetujuan).
7) Informed consent dinyatakan secara tertulis
8) Informed

constent

diberikan

kepada

pasien,bilapasientidakkompetendiberikankepadakeluargaterdekat
ataupengampunya.

9) Informed Consent tidak berlaku pada 5 keadaan :


a)

Keadaan darurat medis

b)

Ancaman terhadap kesehatan masyarakat

c)

Pelepasan hak memberikan consent (waiver)

d)

Pasien yang tidak kompeten dalam memberikan consent.

You might also like