Professional Documents
Culture Documents
Keberhasilan India
Nasrullah Salim (Program Energi, PELANGI)
Belajar (berkaca) dari keberhasilan orang lain adalah salah satu
upaya menuju keberhasilan dan mandiri. Kalimat tersebut sangat
tepat jika ditujukan bagi pengembangan energi terbarukan di
Indonesia yang hingga kini masih seperti berjalan di tempat.
Pertanyaannya kemudian siapa yang bisa dijadikan media
pembelajaran untuk mengembangkan energi terbarukan di negeri
yang sangat kaya dan bervariasi akan sumber daya energi
terbarukan? Jawabannya adalah India, negara dengan penduduk
terbanyak kedua di dunia sekitar lebih dari satu miliar.
Penulis tertegun, juga mungkin banyak dari peserta yang hadir pada Roundtable Discussion on
Institutional Mechanism for Developing and Financing Rural Electrification Projects in Indonesia pada 29
Agustus lalu, setelah melihat dan mendengarkan pemaparan dari delegasi India mengenai keberhasilan
Program Energi Pedesaan melalui pemanfaatan energi terbarukan di negeri satu miliar penduduk
tersebut.
Keberhasilan itu tidak mudah diperoleh negara berkembang mana pun, termasuk dalam komunitas
commonwealth itu. Tidak hanya luasnya objek (masyarakat) yang perlu diberikan akses energi, dan
keberadaan energi terbarukan itu sendiri yang secara normatif harga energi yang dihasilkan hingga saat
ini masih terlalu mahal dibandingkan dengan energi konvensional, apalagi terhadap yang disubsidi.
Kemudian pertanyaan berikutnya adalah kenapa India bisa berhasil dengan kondisi seperti itu?
Secara singkat, jawabannya adalah karena India mengembangkan energi terbarukan dengan fokus dan
sungguh-sungguh. Fokus karena India, dengan sumber daya energi terbarukan yang relatif banyak dan
bervariasi, bertekad untuk menjelmakan kekayaan alamnya menjadi sumber daya.
Untuk menggawanginya, maka Pemerintah India perlu mengadakan jabatan menteri yang khusus
mengurusi energi terbarukan atau disebut Ministry of non-Conventional Energy Sources. Di bawah
komando Kementrian Sumber Energi Non-konvensional inilah pengembangan energi terbarukan
dilakukan secara sistematis, komprehensif, dan integratif.
Serta yang tak kalah pentingnya (paling ditunggu dunia usaha) adalah adanya regulasi dalam bentuk
kebijakan nasional yang strategis dalam mendukung terciptanya peluang penelitian dan pengembangan
serta berusaha dalam sektor energi terbarukan.
Sungguh-sungguh dalam mengembangkan energi terbarukan terwujud dengan adanya keterpaduan
yang dilakukan oleh semua lembaga terkait (stakeholder) telah mampu membentuk sinergi yang baik.
Keterpaduan sinergi lembaga-lembaga itu juga secara bertahap telah mampu menempatkan posisi
energi terbarukan tidak hanya memperkuat ekonomi rakyat maupun mereduksi kemiskinan masyarakat
desa.
Berfungsinya lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang teknologi energi
terbarukan, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Penelitian dan Pengembangan
Teknologi (BPPT), dan lembaga-lembaga penelitian di perguruan tinggi di Indonesia, terbukti melahirkan
mahakarya mandiri yang tidak hanya berani mengembangkan, tetapi juga dengan bangga menggunakan
teknologi energi terbarukan buatan sendiri (indigenous technology).
Hal tersebut berhasil menginisiasi bermunculannya pusat-pusat studi di bidang energi terbarukan seperti
Advance R&D Centers and Institute Set Up, Alternate Hydro Energy Center, Center for Wind Energy
Technology, dan NIRE yang tidak lain menjadi salah kunci keberhasilan implementasi energi terbarukan
di India.
Lebih jauh, kebijakan peraturan yang dikeluarkan Pemerintah India melalui Kementrian Sumber Daya
Terbarukan Non-konvensional mampu menghadirkan iklim yang tidak hanya memayungi swasta, tetapi
juga masyarakat sebagai bagian integral dari stakeholder di bidang energi. Misalnya, peneliti program
energi Pelangi, sebuah LSM yang bergerak di bidang lingkungan, perubahan iklim, dan isu energi
terbarukan. di mana masyarakat dilibatkan mulai dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi.
Beberapa teknologi energi terbarukan tersebut telah sejajar dengan teknologi negara-negara maju seperti
USA, Jerman, Denmark, Swedia, dan Jepang.
Biogas plants adalah teknologi energi terbarukan yang paling maju di India dan merupakan salah satu
desain yang menjadi rujukan dunia selain Cina. Disain dan teknologi biogas India menempati tempat
kedua di dunia dalam jumlah pembangkit biogas.
Pembangkit listrik tenaga angin (wind power) yang selama ini kita kenal melalui produksi negara-negara
Eropa, seperti Denmark, Swedia, dan Jerman, ternyata juga telah dikuasai teknologinya dan diproduksi,
baik untuk kepentingan dalam negeri India maupun untuk pasar ekspor dan berhasil menempati urutan
kelima dunia.
Adapun untuk pembangkit listrik tenaga matahari (solar Photovoltaic/solar PV), India secara berurutan
menempati posisi kelima dunia dalam hal memproduksi sendiri peralatan solar PV dan urutan keempat
dalam hal pemanfaatannya.
Tabel 1 berikut ini memperlihatkan potensi energi terbarukan di India dan hasil yang telah dicapai, serta
rencana pengembangan lima tahun yang ke-10, tahun 2002-2007.
Pada tatanan peraturan perundangan, Kementerian Sumber Daya Energi Non-konvensional telah
mampu melahirkan kebijakan yang kondusif. Kebijakan itu, antara lain kebijakan kelembagaan pada
tingkat negara (institutional arrangements including state level), mekanisme pendanaan (financing
mechanism) yang mengadopsi pola "Grameen Bank", Fiscal Incentives, dan Technology Development &
Commercialization.
Peran swasta dalam pengembangan energi terbarukan di India sangat besar. Total nilai investasi swasta
yang ditanam mencapai 82 persen dari total investasi sebesar 250 miliar rupee atau setara 46,23 triliun
rupiah dengan nilai tukar 1 rupee (INR) sama dengan 184,918 rupiah (IDR) dengan kapasitas terpasang
sekitar 4 GW.
Peran swasta tersebut melalui industri manufakturnya telah menghasilkan produksi lokal per tahun yang
mencapai 500 MW hingga 750 MW untuk industri tenaga angin, 32 MW untuk produksi solar cell dengan
8 perusahaan, 70 MW untuk modul PV dengan 14 perusahaan.
Selain untuk kepentingan dalam negeri, pada tahun fiskal 2002-2003, industri tenaga matahari (solar PV)
juga merambah dunia dengan mengekspor sekitar 15 MW yang terdiri atas 22 MW solar cells dan 23 MW
dalam bentuk modul.
Keberhasilan tersebut juga tercermin dengan meningkatnya desa yang mendapat sarana listrik melalui
program energi pedesaan yang memanfaatkan energi terbarukan. Pada akhir Mei 2003 lalu, desa yang
mendapat sarana listrik mencapai 83,8 persen dari total 587.258 desa.
Keberhasilan tersebut akan terus dijalankan hingga Maret 2007 di mana target desa yang memperoleh
listrik mencapai 100 persen. Dengan kata lain, pada tahun 2007 nanti seluruh penduduk India, yang
berjumlah lebih dari satu miliar, dapat menikmati listrik sebagai buah dari program yang mereka sebut
mendesentralisasi pembangkit listrik berbasis sumber energi terbarukan (Decentralized Generation
Based on Renewable Energy Sources).
Dengan berkaca atas keberhasilan India dalam pengembangan energi terbarukan dan melihat potensi
yang ada di bangsa Indonesia, sebenarnya keberhasilan tersebut dapat ditiru dan dilaksanakan. Terlepas
perlu atau tidaknya kita mengupayakan adanya kebijakan yang sangat kuat pada tatanan regulasi
dengan mengusulkan adanya pejabat setingkat menteri untuk mengurusi pengembangan energi
terbarukan.
Selain itu, kita perlu merapatkan barisan dengan meninggalkan "kegagalan kelembagaan" yang selama
ini telah menjatuhkan negara Indonesia, baik secara ekonomi, politik, maupun moral. Kejatuhan moral itu,
seperti egoisme sektoral (merasa lembaganya yang paling berhak) dan korupsi dengan sejuta alasan
antara lain dengan mengeksploitasi kepentingan lingkungan hidup maupun kemiskinan.
Kerja keras yang harmonis antara lembaga penelitian baik pemerintah maupun non-pemerintah, pusat
kajian strategis, seperti BPPT, LIPI, industri manufaktur swasta, serta lembaga profesi, seperti
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).
Yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat dari awal hingga akhir proyek,
yang tidak hanya memberikan hal-hal teknis dan ekonomi. Masyarakat juga harus berperan dalam hal
yang berkaitan dengan pemanfaatan energi yang dihasilkan bagi kegiatan-kegiatan yang mendorong ke
arah hidup yang lebih baik, seperti memanfaatkan penerangan untuk belajar serta kegiatan yang
meningkatkan pendapat masyarakat, seperti untuk menjahit, menggiling padi, dan membuat penganan.
Energi terbarukan dalam pemanfaatannya tidak hanya sekadar memberikan akses energi secara luas
kepada masyarakat yang ingin dicapai (belajar dari kegagalan program listrik masuk desa yang kental
muatan politik di era orde baru), tetapi juga untuk sebagai alternatif penanggulangan kemiskinan.
Satu ungkapan menarik dari Mahatma Gandhi, bapak guru dunia-untuk direnungi seperti yang
disampaikan delegasi India, paling tidak kepada mereka yang terlibat di sektor energi terbarukan di
Indonesia sebagai agent of development-adalah "The earth has enough for everyone?s need but not for
anyone?s greed". Artinya, bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk
mereka yang rakus (baca: koruptor).
Sumber : Kompas (20 Oktober 2003)
akademika Universitas Surabaya terhadap permasalahan energi di Indonesia. Hal ini juga
mendukung perwujudan visi Universitas Surabaya To be the First University in Heart and Mind
Memperkenalkan energi ramah lingkungan kepada anak sejak usia dini merupakan salah satu
cara untuk membekali mereka agar berpartisipasi mengurangi laju emisi karbon di masa depan.
Selain itu kebiasaan ramah lingkungan memang harus diterapkan sedini mungkin. Mematikan
lampu bila tak terpakai atau membuang sampah pada tempatnya adalah kebiasaan-kebiasaan
yang seyogianya ditanamkan oleh orangtua sedini mungkin. Namun, seiring bertambah usia,
tugas membiasakan kebiasaan ramah lingkungan pada sang anak tak lagi jadi beban orangtua
semata. Institusi pendidikan beserta pemerintah ada baiknya mau ikut campur dalam
membiasakan kebiasaan baik ini.
Berpijak pada pandangan tersebut pada hari Senin pagi tanggal 14 Mei 2012 sekitar pukul 08.30
WIB suasana di Kampus Tenggilis Ubaya terlihat berbeda dari biasanya, 54 orang siswa-siswi
dari SD Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya beserta 8 orang guru pendamping berbondongbondong menuju Perpustakaan Lantai 5 Ubaya untuk belajar mengenai Global Warming dan
Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan yang digagas oleh Ketua Pusat Studi Energi
Terbarukan (PSET) Ubaya, Bapak Elieser Tarigan, Ph.D dibantu oleh dua orang dosen anggota
PSET, Ibu Joice dan Ibu Idfi dimana ketiganya adalah dosen Departemen MIPA Ubaya.
Para siswa beserta guru terlihat sangat antusias mengikuti serangkaian acara yang dibawakan.
Acara dimulai dengan pembukaan, lalu dilanjutkan ke acara pengenalan tentang energi
terbarukan yang dikemas secara menarik melalui berbagai animasi, kemudian dilanjutkan dengan
pemutaran film tentang Bahaya dan Penanggulangan Global Warming. Untuk lebih
mengenalkan kepada para siswa mengenai energi terbarukan, ditampilkan demonstrasi langsung
melalui Modul Pembelajaran mengenai Energi Matahari, Energi Angin dan Energi Air. Para
siswa pun terlihat enjoy dan bersemangat untuk mempelajarinya bahkan para siswa dapat
bertanya langsung jika ada sesuatu yang kurang dimengerti.
Pukul 10.30 para siswa beristirahat sejenak sambil menikmati snack. Sembari itu, ada kuis
berhadiah tentang apa yang mereka pelajari selama acara berlangsung. Tidak lupa ada kata-kata
penutupan dari salah seorang Bapak Guru dan acara pun ditutup dengan pertukaran souvenir dari
kedua belah pihak.
Semoga dengan timbulnya rasa tertarik dan minat yang begitu luar biasa dari siswa-siswi SD
Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya ini, energi terbarukan bisa benar-benar dikembangkan dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga negara-negara di dunia khususnya Indonesia
tidak mengalami krisis energi dan efek rumah kaca pun bisa dikurangi demi bumi yang lebih
hijau dan asri. Terus berjuang dan tetap semangat !!!
(Idfi)
Update: 16-05-2012 | Dibaca 4764 kali | Download versi pdf: Siswa-siswi-Sekolah-Alam-InsanMulia-Surabaya-Belajar-Tentang-Energi-Terbarukan.pdf
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi berkelanjutan, karena
senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir atau
antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir tidak memasukkan tenaga
nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena persediaan uranium-235 di alam ada batasnya,
katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi
berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor)
karena cadangan bahan bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga ribuan kali lipat.
listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar bentuk energi terbarukan berasal baik
secara langsung atau tidak langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan
angin bertiup, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain yang digunakan
untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam siklus penguapan dan curah hujan yang
menjadi sumber energi air.
B. Energi Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin di bergegas untuk
menggantinya. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan kincir angin
untuk menggiling gandum. Hari ini, energi angin ditangkap oleh turbin angin dan digunakan untuk
menghasilkan listrik.
C. Energi Air
Air yang mengalir ke hilir merupakan kekuatan. Air adalah sumber daya terbarukan, terus diisi oleh
siklus global penguapan dan curah hujan. Panas matahari menyebabkan air di danau dan lautan
menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju, dan
mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut. Air yang mengalir dapat digunakan untuk
memutar turbin yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator. Energi air mengalir dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik.
D. Energi Biomassa
Biomassa telah menjadi sumber energi penting sejak orang pertama mulai membakar kayu untuk
memasak makanan dan menghangatkan diri melawan dinginnya musim dingin. Kayu masih merupakan
sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber lain dari energi biomassa
meliputi tanaman pangan, rumput dan tanaman lain, limbah pertanian dan kehutanan dan residu,
komponen organik dari limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah
dipanen masyarakat. Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan sebagai bahan bakar
untuk transportasi, atau untuk memproduksi produk yang tidak akan membutuhkan penggunaan bahan
bakar fosil.
E. Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi teknologi
yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen
paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiganya hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam
kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan
untuk menggerakkkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk
menghasilkan listrik.
Usaha penelitian dan pencarian sumber energi baru nampaknya terus dilakukan dengan intensif
terutama oleh negara-negara maju. Berdasarkan sumbernya, energi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Energi tak terbarukan (Non renewable energy)
Yang dimaksud energi tak terbarukan adalah sumber energi tersebut tidak tersedia secara terus
menerus, tidak kerkesinambungan, dan pada saatnya sumber energi tersebut akan habis. Yang
digolongkan ke dalam jenis ini adalah sumber energi fosil seperti minyak bumi dan batubara.
Kekurangan lain dari energi fosil ini adalah, harganya yang semakin melambung tinggi dari
waktu ke waktu seiring bertambahnya populasi manusia. Selain itu energi fosil ini dianggap
tidak bersahabat terhadap lingkungan. Hasil pembakarannya sangat mencemari lingkungan.
Dengan alasan ketiga kekurangan ini orang pun berlomba-lomba mencari sumber energi
alternatif yang tidak memiliki kekurangan seperti energi fosil tersebut di atas, yaitu: tersedia
terus-menerus, harga yang stabil, dan bersahabat terhadap lingkungan.
2. Energi terbarukan (Renewable energy)
Sebagai hasil dari usaha pencarian energi alternatif (sebagai pengganti energi fosil) lalu
muncullah istilah energi terbarukan, yang maksudnya energi alternatif tersebut tersedia secara
terus menerus. Dan bahkan energi alternatif ini lebih bersahabat dengan lingkungan.
A. Energi Matahari (Solar Energy)
Ada 2 jenis energi yang bisa didapat dari sinar matahari ini, yaitu:
- Energi panas.
Panas yang dihasilkan sinar matahari bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.
Secara tradisional, panas matahari sudah dimanfaatkan untuk menguapkan air laut untuk
mendapatkan garam, jemur pakaian dan lain-lain.
Dalam kehidupan modern, panas sinar matahari dimanfaatkan untuk memanaskan air untuk
keperluan rumah tangga. Di saat matahari cerah, panas sinar matahari dimanfaat untuk
memanaskan air yang hasilnya disampan di dalam tangki penyimpan yang berfungsi seperti
termos sehingga air panasnya bisa dimanfaatkan kapan saja kita mau. Ini dikenal dengan
Pemanas Air Tenaga Surya.
- Energi Listrik.
Dengan menggunakan sel surya (solar cell) sinar matahari dikonversi menjadi energi listrik yang
kemudian disimpan di dalam baterry, sehingga listriknya bisa kita manfaatkan buat apa saja dan
kapan saja. (baca juga cara mendapatkan listrik dari sinar matahari)
B. Tenaga Angin (Winds Power)
Untuk mendapatkan energi dari hembusan angin kita harus menggunakan kincir angin.
Hembusan angin akan memutar baling-baling kincir angin yang terhubung ke generator listrik
(electrical generator) yang akan menghasilkan arus listrik yang kemudian disimpan di dalam
battery untuk dipergunakan kapan saja. (baca juga cara mendapatkan listrik dari tenaga angin)
Memanfaatkan pergerakan / perpindahan air merupakan salah satu cara mendapatkan energi
alternatif. Ada beberapa macam pergerakan air yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi alternatif. Diantaranya, air terjun, bendungan air (dam), aliran sungai, gelombang pasang
air laut dan arus laut.
Saat ini yang sudah dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan energi listrik adalah
bendungan air. Air yang dibendung dialirkan dengan volume tertentu sehingga mampu
menggerakkan kincir air yang terhubung ke generator listrik. Pembangkit listrik ini dikenal
dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Sebenarnya masih banyak sumber energi lainnya yang bisa dijadikan sebagai sumber energi
alternatif, namun sepertinya tiga jenis sumber energi ini saja yang bisa secara 'instan' dapat kita
manfaatkan tanpa harus melakukan usaha yang lebih komplex untuk mendapatkannya.
Keterangan:
1. Panel Surya (Solar Panel / Solar Modul).
Panel surya merupakan susunan dari beberapa sel surya (Solar Cell) yang befungsi menyerap
sinar matahari untuk dikonversi langsung menjadi arus listrik. Perubahan dari sinar matahari
menjadi arus listrik dinamakan efek photovoltaic, karenanya sel surya disebut juga sel
photovoltaic (PV), Semakin besar panel surya, semakin banyak sel suryanya, maka akan
semakin besar arus listrik yang dihasilkan. Setiap sel surya akan menghasilkan tegangan DC
sebesar 0,5V - 1V dalam kondisi penyinaran standar. Kira-kira dibutuhkan sekitar 28 -36 sel
surya untuk membangun panel surya yang menghasilkan tegangan DC 12V.
Charge Controller
4. Inverter DC to AC.
Bagian ini berfungsi mengubah tegangan DC 12V dari aki menjadi tegangan AC untuk
menyediakan tegangan AC 220V / 110V, seperti untuk peralatan rumah tangga dan lampu listrik
yang bekerja pada tegangan 220 V.
Inverter DC to AC
- Usahakan lokasi jauh dari perumahan padat. Turbin angin cukup bising dan bisa mengganggu
tetangga dan sangat berbahaya bagi warga jika terjatuh saat angin ribut. Turbin angin cocok
jika dibangun di tempat yang lapang dan jauh dari lokasi padat penduduk, seperti kebun,
sawah, peternakan dan lain-lain.
Berikut skema rangkaian pembangkit listrik tenaga angin secara skala kecil untuk rumahan.
Keterangan:
1. Turbin Angin.
Bagian ini merupakan komponen utama untuk mendapatkan semaksimal mungkin hembusan
angin. Bagian ini merupakan bagian paling sulit dibangun jika anda berniat membangunnya
sendiri. Eksperimen terus menerus dengan sabar sehingga didapatkan kesesuaian antara
kekuatan hembusan angin, ukuran baling-baling dan kemampuan generator.
b. Generator listrik, yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi arus listrik, yang
kemudian diteruskan ke bagian 2 (Controller). Untuk skala kecil umumnya menggunakan
generator listrik DC. Jika menggunakan aki 12V sebagai penyimpan arusnya, maka
generatornya harus mampu mengeluarkan tegangan minimal 12 V agar dapat mengisi aki.
c. Ekor turbin angin, yang berfungsi mengarahkan unit turbin angin agar selalu berhadapan
dengan arah angin.
Untuk skala besar biasanya menggunakan waduk atau dam untuk mendapatkan tekanan air
yang besar dan terus menerus, sehingga dapat memproduksi listrik secara terus menerus.
Yang terkenal seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir.H. Juanda di waduk Jatiluhur,
Jawa Barat.
Skemanya hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga angin. Perbedaannya terletak pada
turbin air.
1. Turbin air.
Bagian ini berupa kipas atau propeler yang akan berputar ketika terkena tekanan aliran air.
Putaran turbin ini akan menggerakkan generator listrik yang terhubung dengan turbin air secara
langsung (Turbin air bersatu dengan generator listrik, seperti contoh gambar di bawah)
Paparan berikut ini terpusat pada energi baru dan terbarukan (diperbaharui), terutama pada
pengertian dari Energi Terbaharui, Energi Berkelanjutan dan Energi Ramah Lingkungan atau
Energi Hijau, sebagai pembuka wawasan. Paparan ini menjelaskan bahwa energi terbarukan atau
diperbaharui adalah energi utama bukan alternatif sebagaimana yang dikemukakan beberapa
penulis/pakar. Energi di perbaharui adalah energi utama (pokok) sedangkan energi BBM,
batubara (konvensional) adalah energi alternative atau pelengkap karena akan habis. Jadi harus
dirubah pola pikir bahwa energi diperbaharui itu lah yang utama bukan alternatif. Oleh karena itu
seluruh masyarakat memelihara keberadaan air, radiasi matahari, angin, panas bumi,
biomasa dll. Kekurangan dari itu semua baru dilengkapi dengan BBM, Batu Bara dll
Energi Utama
Kenapa dikatakan energi utama, karena energi tersebut selalu ada dan sumber energi-energi lain
terbatas, cuma teknologi untuk pemanfaatan energi utama ini yang belum ditemukan secara total
dan optimal, masyarakat terlena dengan teknologi/energi BBM dan batubara, padahal beberapa
(mungkin banyak) teknologi itu boros energi dan merusak lingkungan, dimana teknologi itu
ditempatkan/berada.
Pemanfaatan Energi Terbarukan
Pemanfaatan Energi terbarukan yang paling dekat dalam kehidupan misal energi (cahaya dan
panas) matahari dan angin untuk rumah, orang membuat/membangun rumah di daerah tropis
tanpa memperhatikan posisi bukaan jendela terhadap lintasan surya dan arah angin untuk
membuat lubang udara, maka pada rumah tersebut akan boros energi selama ditempati.
Energi panas matahari dimanfaatkan untuk menjemur kain yang sudah dicuci, bukan dengan
mesin cuci dikeringkan secara total, kecuali darurat (saat musim hujan). Juga untuk pengering
gabah/padi dan bawang dengan kamar pengering energi Surya (KPES).
Energi air, pemanfaatan energi kinetik atau potensial air dengan kicir air. Energi kinetik dan
potensial air, digunakan untuk memutar kincir generator untuk menghasilkan listrik dan
dimanfaatkan untuk penerangan satu kampung atau desa/dusun.
Energi air sungai akan mubazir bila tidak dimanfaatkan. Bila energi air dari sungai
dimanfaatkan, sungai akan dipelihara oleh penduduk sekitar sungai, karena mereka merasa
memiliki dan membutuhkan air untuk memutar generator, sekaligus menjaga lingkungan hidup
hulu dan hilir sungai, jadi pemanfaatan energi air memiliki efek ganda yaitu menjaga lingkungan
hidup dan memutar kincir generator.
Mengenai energi ini perlu dipahami kosa kata mubazir, yang memiliki arti yaitu
1. menjadi sia-sia atau tidak berguna; terbuang-buang (karena berlebihan): mereka khawatir
gedung yang didirikan itu akan .. saja;
2. (a) berlebih(an): penggunaan bentuk ulang seperti itu merupakan hal yg;
3. ( a) bersifat memboroskan; berlebihan; royal: hal berlebih-lebihan yang mengarah pada sifat
merupakan perbuatan tercela dalam agama;
4. ( n) orang yg berlaku boros; pemboros;
me-mu-ba-zir-kan (v) menjadikan mubazir: kita jangan . energi untuk memikirkan hal-hal di
luar jangkauan kita;
pe-mu-ba-zir-an (n) proses, cara, perbuatan menjadikan mubazir;
ke-mu-ba-zir-an (n) mubazir
Energi Terbaharui
Konsep energi terbaharui diperkenalkan pada 1970-an sebagai bagian dari usaha mencoba
bergerak melewati pengembangan bahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum energi
baru terbarukan (terbaharui) adalah energi yang bersumber dari energi yang dapat dengan cepat
diisi kembali oleh alam, proses berkelanjutan. Dari definisi ini, bahan bakar nuklir dan fosil
tidak termasuk ke dalamnya.
Energi terbaharui atau terbarukan/Renewable Energy adalah energi yang dihasilkan dari sumber
alam berupa aliran energi berasal dari proses alami yang berkelanjutan, seperti radiasi (sinar)
matahari, angin, proses biologi, biomassa dan panas bumi, air seperti aliran dan beda ketingian
permukaan air, pasang/gelombang laut, biomassa dan panas bumi yang dapat diperbaharui.
Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber energi yang secara alamiah
tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain: panas bumi,
bahan bakar nabati (biofuel), aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut
dan suhu kedalaman laut.
Energi berkelanjutan
Seluruh energi terbaharui secara definisi juga merupakan energi berkelanjutan, yang berarti
mereka tersedia dalam waktu jauh ke depan, dapat digunakan dalam membuat perencanaan.
Meskipun tenaga nuklir bukan energi diperbaharui, namun pendukung nuklir dapat berkelanjutan
dengan penggunaan Reaktor peternak Menggunakan uranium -238 atau torium atau keduanya.
Di sisi lain banyak penentang nuklir menggunakan energi berkelanjutan istilah Sebagai sinonim
untuk energi terbaharui, oleh karena itu tidak memasukkan ke dalam energi nuklir
berkelanjutan.
Energi sustainable
Seluruh energi terbaharui secara definisi juga merupakan energi sustainable, yang berarti mereka
tersedia dalam waktu jauh ke depan. Meskipun tenaga nuklir bukan energi diperbaharui, namun
pendukung nuklir dapat sustainable dengan penggunaan reaktor breeder menggunakan uranium238 atau thorium atau keduanya. Di sisi lain banyak penentang nuklir menggunakan istilah
energi sustainable sebagai sinonim untuk energi terbaharui, dan oleh karena itu tidak
memasukkan nuklir ke dalam energi sustainable, sumber energi terbaharui modern
Menurut Undang-undang
Secara definisi pada Undang-Undang Republik Indonesia no 30 tahun 2007 Tentang Energi Bab
1 Fasal 1 butir ke (6) bahwa: Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan
dari sumber daya energi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain panas bumi,
angin, bioenergi, radiasi matahari, aliran air dan air terjun, serta gerakan dan perbedaan suhu
lapisan laut.
Mungkin istilah yang tepat mengenai energi terbarukan adalah terjemahan dari Sustainable
yang diartikan berkelanjutan. Dengan konsep equal recharge-discharge, maka geothermal
merupakan energi yang berkelanjutan. Terbarukan adalah terjemahan dari renewable, memang
janggal kedengarannya. Seharusnya yang dapat diperbaharui terus menerus seperti dari air
mengalir di sungai yang bersumber dari mata air dihulu sungai, maka semua orang bepikir
bagaimana memelihara mata air tersebut, juga terhadap energi matahari (surya), bioenergi.
Demikianlah disebutkan dalam undang-undang Energi Republik Indonesia no 30 tahun 2007.
Energi Ramah Lingkungan
Energi Ramah Lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang
menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi dan tenaga yang ramah terhadap
lingkungan. Istilah ini merujuk kepada sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak
mencemari lingkungan. Selain air, energi matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal
dari makhluk hidup. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia).
Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, sebagai contoh
adalah minyak jelantah dan limbah atau tinja ternak (sapi). Secara umum jenis energi ini
termasuk ke dalam energi terbaharui.
Sitem Energi Ramah Lingkungan (Energi Hijau)
Sistem Energi Ramah Lingkungan unsur-unsurnya adalah radiasi matahari, air, angin, makhluk
hidup [Manusia, hewan (di air, udara dan darat) dan pepohonan]. Bila satu dari unsur-unsur
sistem energi ramah lingkungan diganggu misal oleh manusia, maka unsur-unsur lain akan
terganggu.
Baca Juga:
Beda Energi Baru Dan Terbarukan Dengan Energi Lain Dan Teknologi Pemanfaatannya,
http://lizenhs.wordpress.com/2011/11/10/beda-energi-baru-dan-terbarukan-dengan-energi-laindan-teknologi-pemanfaatannya/
Cahaya Tampak: Photosynthesis Dan Penghematan Energi Dalam Bangunan.
http://lizenhs.wordpress.com/2010/04/24/cahaya-tampak%E2%80%9Cphotosynthesis%E2%80%9D-dan-penghematan-energi/
Memahami Radiasi Matahari Dari Enam Hal, Menuju Langit Biru Dan Teknologi
Pemanfaatanya http://lizenhs.wordpress.com/2011/04/20/memahami-radiasi-matahari-darienam-hal-menuju-langit-biru/
RADIASI MATAHARI: KANDUNGAN ATMOSFIR, LINGKUNGAN HIDUP dan
SPEKTRAL RADIASI MATAHARI http://lizenhs.wordpress.com/2011/05/03/radiasi-mataharikandungan-atmosfir-lingkungan-hidup-dan-spektral-radiasi-matahari/
Rumah yang Layak, Sehat dan Hemat Energi Apa .. Ituuuu?
http://lizenhs.wordpress.com/2013/02/04/rumah-yang-layak-sehat-dan-hemat-energi-apa-ituuuu/.
Pada Kategori: Rumah