You are on page 1of 3

LOCATION QUOTIENT (LQ)

Location quotient, atau lazim disingkat LQ, adalah suatu perban-


dingan antara besarnya peran suatu sektor di suatu daerah (region)
terhadap besarnya peran sektor tersebut di tingkat yang lebih luas.
Sebagai gambaran, misalnya suatu perekonomian provinsi dan nasional
masing-masing menghasilkan nilai tambah (value added) yang tersebar
ke dalam tiga sektor: sektor pertanian, sektor industri, dan sektor jasa.
Yang dipersoalkan oleh LQ adalah: “Bagaimanakah peran nilai tambah
sektor pertanian di suatu provinsi terhadap nilai tambah sektor pertanian
nasional?”

Yang bisa dibandingkan tidak saja (1) peran provinsi tertentu


terhadap nasional, melainkan juga (2) peran kabupaten/kota tertentu
terhadap provinsi, (3) peran kecamatan tertentu terhadap kabupaten/kota,
dan (4) peran desa/kelurahan/kampung tertentu terhadap kecamatan.
Ada banyak variabel yang bisa dibandingkan, tetapi yang umum adalah
nilai tambah dan jumlah lapangan kerja (employment).

Tabel 1 menceritakan langkah-langkah bagaimana menghitung LQ


pada provinsi “ABC” (provinsi fiktif). Kolom terakhir dalam tabel tersebut
adalah nilai LQ, yang nilainya bisa dikelompokkan menjadi dua: LQ > 1
dan LQ < 1.

° Jika LQ > 1, misalkan LQ = 1,118 untuk baris Sektor Pertanian dalam


Tabel 3.1, maka peran Sektor Pertanian di Provinsi “ABC” lebih
menonjol dibanding peran sektor tersebut secara nasional.
2

° Jika LQ < 1, misalkan LQ = 0,752 untuk baris Sektor Pertambangan


dalam Tabel 2, maka peran Sektor Pertambangan di Provinsi “ABC”
lebih kecil dibanding peran sektor tersebut secara nasional.

Ini berarti secara tidak langsung LQ bisa memberikan petunjuk apakah


suatu sektor tertentu di daerah tertentu memiliki keunggulan komparatif
(comparative advantage) atau tidak, dibanding sektor tersebut di wilayah
yang membawahi daerah tersebut.

Tabel 1 Ilustrasi Proses Penghitungan LQ Provinsi “ABC” terhadap


Nasional

Sumber: Disusun sendiri oleh peneliti menggunakan data fiktif (sekedar ilustrasi)

Dengan mengacu pada Tabel 1, rumus matematis LQ adalah seba-


gai berikut:

n
ai ∑a i

LQi = i =1
n

bi ∑b i
i =1
3

Atau, jika dikhususkan untuk PDRB provinsi terhadap PDB nasional,


maka:

ai PDRB
LQi =
bi PDB

di mana ai adalah nilai tambah sektor i di suatu daerah (kecamatan,


kabupaten/kota, atau provinsi) dan bi adalah nilai tambah sektor i di suatu
wilayah yang membawahi daerah tersebut, yaitu kabupaten/kota
membawahi kecamatan, provinsi membawahi kabupaten/kota, dan
nasional membawahi provinsi).

Analisis LQ memang sangat sederhana, dan apabila digunakan


dalam bentuk one-shot analysis, manfaatnya juga tidak begitu besar, yaitu
sekedar melihat apakah LQ berada di atas satu atau tidak. Akan tetapi,
analisis LQ dapat memancing analisis lebih lanjut, yaitu misalnya (1)
dilakukan analisis LQ secara berkala (series), (2) dilakukan penghitungan
LQ secara rinci sampai pada subsektor-subsektor dalam sektor tertentu,
dan (3) dilakukan analisis LQ untuk daerah tetangga yang menjadi mitra
atau mungkin pesaing daerah tersebut, dan lain-lain. Upaya-upaya ini
tentu sangat mengandalkan ketersediaan data.

You might also like