Professional Documents
Culture Documents
APBN
2015
HAL BARU
RANCANGAN
APBN
2015
BASELINE BUDGET
Januari-Februari 2014
SB Pagu Indikatif
Menteri Keuangan dan
Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional
19 Maret 2014
Pembicaraan
Pendahuluan
RINCIAN BELANJA
Format rincian belanja disesuaikan dengan amar Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XI/2013 tanggal
22 Mei 2014 (menurut organisasi, fungsi, dan program)
yang memberikan penekanan pembahasan pemerintah
dengan DPR mengenai isu-isu yang lebih strategis.
AgustusSeptember 2014
DANA DESA
FORMAT BARU
Format Nota Keuangan dibagi menjadi tiga bagian utama
agar lebih mudah dibaca, dipahami, dan digunakan.
September 2014
Oktober 2014
Pidato Presiden
Penyampaian Nota
Keuangan & RAPBN
15 Agustus 2014
Peraturan Presiden
tentang Rincian
Anggaran
November 2014
Keputusan Menteri
Keuangan tentang
Pagu Anggaran K/L
10 Juli 2014
Penyerahan DIPA
Desember 2014
RANCANGAN
APBN
2015
RANCANGAN
APBN
2015
1
2
3
PENDAPATAN
N E G A R A
BELANJA
NEGARA
Rp1.762,3
Rp2.019,9
TRILIUN
TRILIUN
DEFISIT
ANGGARAN
Rp257,6
TRILIUN
RANCANGAN
APBN
2015
RANCANGAN
APBN
2015
pertumbuhan
ekonomi (%)
PENDAPATAN NEGARA
Bea Cukai
10%
inflasi (%)
4,4
5,6
PNBP
23%
suku bunga
SPN 3 bulan (%)
11.900
Rp388,0 T
6,2
lifting minyak
harga minyak
105
(US$/barel)
(ribu barel/hari)
845
Rp177,5 T
Pajak
67%
Hibah
Rp3,4 T
Rp1.193,4 T
lifting gas
(MBOEPD)
1.248
- Asumsi Dasar Ekonomi Makro adalah dasar perhitungan postur
Rancangan APBN 2015
- Asumsi Dasar Ekonomi Makro disusun berdasarkan sasaran yang
terdapat pada RPJMN dan RKP tahun 2015 serta perkembangan
perekonomian global maupun domestik tahun 2014 dan 2015
TOTAL: Rp1.762,3
TRILIUN
RANCANGAN
RANCANGAN
APBN
2015
APBN
2015
PENERIMAAN PERPAJAKAN
PENERIMAAN PERPAJAKAN
triliun rupiah
1800
13,3
1600
12,0
1400
12,40
12,5
12,3
12,4
1200
11,0
11,3
1000
11,9
1.077,3
1.370,8
1.246,1
980,5
658,7
600
280,6
347,0
409,2
723,3
491,0
200
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Penerimaan Perpajakan
2010
2011
2012
2013
APBNP
2014
RAPBN
2015
peraturan
perpajakan
melalui
penyempurnaan
13
12
10
619,9
penerimaan
14
11
873,9
800
400
11,8
11,9
12,3
Optimalisasi
perundang-undangan
sektoral;
Menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui penyesuaian
nonmigas;
RANCANGAN
APBN
2015
RANCANGAN
APBN
2015
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
BELANJA NEGARA
PERKEMBANGAN PNBP
(%)
triliun rupiah
40,0
450,0
35,7
400,0
350,0
35,0
32,7
30,9
27,0
30,4
29,7
300,0
26,8
109,0
250,0
200,0
27,4
138,0
30,0
26,3
146,0
151,1
24,7
175,3
22,0
101,4
90,3
25,0
23,7
116,2
68,9
181,2
20,0
Rp630,9 T
Dana Desa
Rp9,1 T
Transfer
Daerah
31%
Belanja
Kementerian
dan Lembaga
30%
15,0
150,0
43,1
100,0
40,4
211,6
193,5
158,1
50,0
-
85,3
2004
2005
125,8
124,8
103,8
2006
2007
2008
PNBP Migas
2009
205,8
203,6
211,7
206,8
10,0
Rp600,6 T
152,7
5,0
2010
PNBP Nonmigas
2011
2012
2013
APBNP
2014
RAPBN
2015
Belanja
Lainnya
10%
Rp191,7 T
Pembayaran
Bunga Utang
8%
Subsidi
21%
Rp433,5 T
Rp154,0 T
TOTAL: Rp2.019,9
TRILIUN
RANCANGAN
RANCANGAN
APBN
2015
APBN
2015
RANCANGAN
RANCANGAN
APBN
2015
APBN
2015
Modernisasi dan peningkatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) integratif mencapai 40% matra darat
(21%), matra laut (21%), dan matra udara (17%)
Memperluas pendayagunaan industri pertahanan nasional, dan mengutamakan pengadaan alutsista hasil
produksi industri dalam negeri mencapai 8%
RANCANGAN
RANCANGAN
APBN
2015
APBN
2015
SUBSIDI
SUBSIDI ENERGI
triliun Rupiah
400
triliun Rupiah
450,0
40,0
38,7
400,0
70,0
52,7
31,5
350,0
39,9
300,0
45,1
250
30,0
200
25,0
39,7
23,7
52,3
21,5
200,0
16,1
14,0
150,0
35,0
103,8
94,6
33,3
16,3
20,2
71,3
104,4
223,0
12,8
94,6
116,9
43,5
350,3
52,8
140,0
306,5
255,6
94,6
6,1
363,5
310,0
90,4
5,8
2005
2006
2007
Subsidi Energi
2008
2009
Subsidi Non-Energi
2010
2011
2012
2013
291,1
100
15,0
5,0
5,9
150
20,0
10,0
3,6
2004
100,0
83,9
19,8
50,0
72,4
300
26,8
250,0
100,0
350
45,0
500,0
30,4
2,3
50
33,1
8,9
69,0
2004
95,6
2005
64,2
2006
246,5
57,6
139,1
211,9
210,0
2012
2013
165,2
49,5
83,8
82,4
45,0
2007
2008
2009
2010
2011
0,0
APBNP
2014
Listrik
RAPBN
2015
RANCANGAN
RANCANGAN
APBN
2015
APBN
2015
triliun Rupiah
80,0
%
triliun rupiah
70,0
160,0
154,0
6,1
60,0
140,0
50,0
120,0
40,0
5,9
5,7
5,3
65,2
65,2
60,0
54,9
43,0
63,7
59,9
54,1
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
APBNP
2014
RAPBN
2015
Subsidi pangan: Rp18,9 untuk penyediaan beras dengan harga murah bagi rakyat miskin,
dengan sasaran 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) @ 15 Kg per RTS selama 12 bulan
Subsidi pupuk Rp35,7 T dan subsidi benih Rp0,9 T, untuk membantu petani memenuhi
kebutuhan pupuk dan benih dengan harga terjangkau, dan mendukung upaya
peningkatan ketahanan pangan
Subsidi PSO sebesar Rp3,3 T untuk PSO penumpang angkutan kereta api, PSO penumpang
angkutan kapal laut kelas ekonomi, dan PSO informasi publik
Subsidi bunga kredit program Rp2,5 T, untuk mendukung program pengembangan UMKM,
peningkatan ketahanan pangan, dan program diversifikasi energi
Subsidi pajak Rp8,7 T, untuk mendukung program stabilisasi harga kebutuhan pokok dan
pengembangan industri strategis
4,0
70,2
66,8
61,5
100,5
98,7
22,2
24,2
22,6
25,7
28,5
30,1
26,9
26,5
30,3
20,0
3,0
2,0
2004
2005
2006
Dalam Negeri
93,3
88,4
5,0
5,3
42,6
40,0
93,8
6,0
5,3
120,6
4,8
79,8
79,1
80,0
10,0
5,1
113,0
88,4
20,0
5,2
5,0
100,0
30,0
135,5
5,4
4,8
7,0
140,0
2007
2008
Luar Negeri
2009
2010
2011
2012
14,3
14,9
14,0
2013
2014
APBNP
2015
RAPBN
1,0
0,0
RANCANGAN
APBN
2015
RANCANGAN
APBN
2015
Dana Desa
1%
Dana Transfer
lainnya
16%
Rp9,1 T
triliun Rupiah
700,0
35,0
33,9
600,0
Dana
Keistimewaan DIY
34,0
33,4
32,9
Rp0,5 T
33,1
33,0
500,0
32,2
31,8
31,8
400,0
Dana Otonomi
Khusus
3%
300,0
Dana
Perimbangan
80%
Rp509,5 T
TOTAL: Rp640,0
TRILIUN
Dana Bagi
Hasil
24%
Rp35,8 T
29,7
596,5
480,6
640,0
226,2
100,0
129,7
150,5
2004
2005
2006
253,3
292,4
308,6
31,0
30,0
513,3
411,3
200,0
0,0
32,0
29,0
344,7
28,0
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
27,0
Rp124,4 T
Dana Alokasi
Khusus
7%
30,4
29,5
Rp16,5 T
31,7
31,1
Dana Alokasi
Umum
69%
Rp349,2 T
RANCANGAN
RANCANGAN
APBN
2015
Rp124,4 T
Rp349,2 T
dialokasikan
kepada
daerah
berdasarkan pendapatan APBN
guna
mendanai
kebutuhan
daerah
dalam
rangka
pelaksanaan desentralisasi. DBH
tersebut mencakup penyelesaian
kurang bayar Rp11,9 T
Rp35,8 T
dialokasikan untuk urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional dalam
rangka mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian
sasaran nasional. DAK tersebut dialokasikan untuk seluruh daerah yang
memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis (Rp33,0 T), serta
sebagai DAK Tambahan untuk melanjutkan affirmative policy bagi daerah
tertinggal, untuk mendanai kegiatan di bidang infrastruktur transportasi,
infrastruktur irigasi, infrastruktur air minum, dan infrastruktur sanitasi (Rp2,8 T)
(4) pertanahan
APBN
2015
dibagi untuk Provinsi Papua Rp4,9 T, Provinsi Papua Barat Rp2,1 T, dan Provinsi
Aceh Rp7,0 T, serta dana tambahan Otsus Infrastruktur Rp2,5 T, dibagi untuk
Provinsi Papua Rp2,0 T, dan Provinsi Papua Barat Rp0,5 T. Dana tambahan Otsus
Infrastruktur digunakan untuk mempercepat pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
RANCANGAN
APBN
2015
TRANSFER KE DAERAH & DANA DESA
Dana
Desa
Rp9,1 T
DANA DESA
dialokasikan untuk membiayai pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa. Penyaluran dana
desa dilakukan melalui mekanisme transfer dengan
memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan,
luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis.
Selain dana desa, setiap desa juga mendapat
alokasi dana yang bersumber dari APBD kabupaten/
kota berupa:
a. bagian hasil pajak daerah dan restribusi daerah
(PDRD) kabupaten/kota paling sedikit 10 %
b. alokasi dana desa (ADD) paling sedikit 10% dari
dana perimbangan yang diterima kabupaten/
kota setelah dikurangi dana alokasi khusus
c. bantuan keuangan dari APBD provinsi dan APBD
kabupaten/kota
2014
Direktorat Penyusunan APBN
Direktorat Jenderal Anggaran
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Sutikno Slamet Lantai 18
Jalan Wahidin Nomor 1 Jakarta 10710
www.anggaran.depkeu.go.id
penyusunan.apbn@gmail.com