Professional Documents
Culture Documents
JARINGAN TELEKOMUNIKASI 1
PENGUKURAN TAHANAN TANAH
Oleh TT 3D
KELOMPOK 6
1. Galoh Permana Y
1231130048
2. Jeremy Gabriel
1231130012
1231130011
1231130046
Sistem
pentanahan
digunakan
sebagai
pengaman
langsung
terhadap
peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat
kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada
Petir
peralatan
jaringan
distribusi.
yang
orang umum atau awam maupun seorang teknisi masih ada kekurangan dalam
memprediksikan nilai dari suatu hambatan pentanahan. Besaran yang sangat
dominan untuk diperhatikan dari suatu sistem pentanahan
adalah
hambatan
Keterangan
a) Kutub
tanah merupakan
induk
tanah,
menghubungkan terminalinduk
Penghubung
ini
terbuat
merupakan
tanah
dengan
penghantar
listrik
yang
terminal
cabang
tanah.
minimal
50 mm persegi.
e) Terminal cabang tanah, merupakan penghantar listrik berbentuk melingkar
mengelilingi dinding gedung sebelah dalam, (ditanam dibawah lantai)
menghubung antara distribusi induk tanah dan distribusi cabang tanah.
Terminal ini terbuat dari kawat tembaga terbuka berpilin dengan ukuran
minimal 35 mm persegi.
f)
terminal
cabang
penghantar
tanah
dengan
listrik
perangkat
tahanan
pentanahan
2) Diujung pelanggan saluran penanggal atas tanah yang jaraknya kurang lebih
1 km pada daerah terbuka yang rawan petir, dihubungkan dengan kutub
tanah batang sebanyak 1buah panjang 200 cm melalui pengaman;
3) Pada titik alih saluran penanggal kawat telanjang dengan saluran rumah
pelanggan dihubungkan dengan kutub
Jenis Tanah
1.
56
2.
Rawa
30
3.
Tanah liat
100
4.
Pasir Basah
200
5.
500
6.
1000
7.
Batu
3000
4. Temperatur Tanah
Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil
terhadap perubahan temperatur permukaan.Bagi Indonesia daerah tropic
perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga faktor
temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
Hal hal lain yang mempengaruhi tahanan jenis tanah
1. Kadar air, bila air tanah dangkal/penghujan maka nilai tahanan sebaran
mudah didapatkan.
2. Mineral/Garam, kandungan mineral tanah sangat mempengaruhi tahanan
sebaran/resistansi karena jika tanah semakin banyak mengandung logam
maka arus petir semakin mudah menghantarkan.
3.
4. Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit
untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah seperti
ini air dan mineral akan mudah hanyut.
1.2.3 Jenis Elektroda Pentanahan
Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang digunakan pada sistem
pentanahan yaitu :
1. Elektroda Batang
2. Elektroda Pelat
3. Elektroda Pita
Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun
multiple dan juga secara gabungan dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
Elektroda Batang
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam
vertikal di dalam tanah.Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel
atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar
terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi.
Ukuran Elektroda :
-
bisa
dan
meter. Dan
Rx = V/I
Keterangan :
RX= tahanan sistem pentanahan (ohm);
V= pembacaan meter pada voltmeter (volt);
I = Pembacaan meter pada amperemeter (ampere).
2. Pengukuran tahanan pentanahan dengan alat pengukur tahanan tanah analog
(Earth tester)
Pengukuran hal ini pada elektroda dengan menggunakan alat ukur Earth
Tester. Standar dalam hambatan adalah 5 ohm, bila standar tersebut masih
belum bisa didapatkan maka ditambahkan dengan jarak 2 panjangnya.
Untuk mendapatkan nilai resistansi (R) dari elektroda pentanahan, perlu
memperhatikan parameter - parameter yang meliputi :
1. Resistivitas tanah
2. Resistivitas air tanah
3. Dimensi elektroda pentanahan
4. Ukuran elektroda pentanahan
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb: Probe (A) di hubungkan
dengan electrode (di bak kontrol). Probe (B) dan (C) ditancapkan ke tanah
dengan jarak antara 5 s.d. 10 m. Maka alat ukur akan menunjukan besar dari
R-tanah lihat.
Gambar 10. Konsep pengukuran yang sesuai standar PUIL yakni <
5 ohm
Setelah Grounding Ring sudah terhubung sempurna, mengecek
kembali dengan Earth Tester sehingga nilai tahanan akan turun drastis
dan sesuai dengan standar PUIL (R < 5 ohm).
Elektrode bumi selalu harus ditanam sedalam mungkin dalam
tanah, sehingga dalam musim kering selalu terletak dalam lapisan tanah
yang basah. Phasa sequence tester (drivel): alat ukur untuk mencari urutan
fasa (R, S dan T)pada suatu sumber listrik.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yakni :
(1) Earth Tester Kyoritsu Model 4102 A
: 1 Buah
: 2 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
: 1 Buah
Paku Grounding
Multimeter Analog
Yang
diuji
Yang diuji
Yang diuji
5.
Yang diuji
(2) Kemudian cek keadaan Earth Tester, atur range skala pada earth tester diatur pada
BATT.CHECK lalu tekan PRESS TO TEST. Apabila display pada earth tester
menunjukkan BATT.GOOD maka praktikum dapat dilaksanakan.
2. Press to
1. Batt Check
Gambar 14. Earth Tester Kyoritsu Model 4102 A dalam keadaan BATT GOOD
Gambar 15. Display Earth Tester Kyoritsu Model 4102 A menunjukkan dalam
keadaan BATT GOOD
(3) Menancapkan pemaku pertama yang daerahnya telah disiram atau dibasahi
dengan air dimana jarak 5 10 meter dari tempat grounding yang akan diukur. Dan
pemaku kedua yang daerahnya telah disiram atau dibasahi dengan air dimana
jarak 5 10 meter dari tempat pemaku pertama.
(4) Menghubungkan kabel hijau (yang memiliki panjang + 5 meter) ke grounding yang
diukur dengan penjepit dan dihubungkan ke alat ukur earth tester pada port yang
berwarna hijau.
(5) Menghubungkan kabel warna kuning (yang memiliki panjang + 10 meter) ke
pemaku pertama dengan penjepit dan dihubungkan langsung ke alat ukur earth
tester pada pada port warna kuning.
(8) Mengulangi langkah 5, mengatur range switch pada earth tester pada range x10
dan x1 . Lalu mencatat hasil percobaan pada tabel 2.1.
Lokasi
6m
7m
1.
0.8
0.8
2.
6.2
6,4
6.4
3.
5.2
5.2
4.
0.6
0.6
0.6
5.
0.8
0.6
0.4
1.8 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan analisa data yang telah dibuat, dapat disimpulkan :
1) Sistem pentanahan digunakan untuk melindungi perangkat telekomunikasi terhadap
tegangan listrik tinggi. Dengan adanya pentanahan maka perangkat tersebut akan
terhindar dari kerusakan dan dapat beroperasi dengan aman.
2) Kondisi tanah yang berbeda beda mempengaruhi hasil nilai tahanan tanah. Semakin
banyak kandungan air pada tanah tersebut semakin kecil nilai tahanan tanahnya.
3) Hasil pengukuran nilai tahanan tanah berbeda- beda dikarenakan penampatan batang
pembantu yang berubah ubah sesuai jarak yang ditentukan.