Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jauh telah menjadi teknik yang dipandang sangat penting untuk
dikuasai oleh para pengelola sumber daya alam. Ilmu-ilmu terapan seperti pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambangan, tata kota, dan lain-lain akan lebih mudah
jika dalam pengelolaannya menggunakan data penginderaan jauh. Bahkan menjadi sangat
tidak efisien jika melakukan inventarisasi, survei penggunaan lahan, survei bangunan
mengunakan cara pengukuran langsung di lapangan secara keseluruhan. Namun bukan hal
yang bijaksana pula jika hanya mengandalkan data penginderaan jauh tanpa melakukan
checking lapangan.
Sekarang telah dikenal berbagai aplikasi yang menggambarkan kondisi permukaan
bumi pada berbagai lokasi di belahan dunia. Aplikasi untuk kegiatan pertanian, kehutanan,
perkebunan, pertambangan, dan lain-lain sangat tergantung pada data penginderaan jauh.
Aplikasi sehari-hari yang digunakan seperti GoogleEarth, Google Maps, Yahoo Maps,
Bhuvan, ArcGIS Explorer dan aplikasi lainnya yang bersifat menampilkan data permukaan
bumi pada dasarnya juga sangat bergantung dari pengolahan data penginderaan jauh citra
satelit.
Data penginderaan jauh memerlukan pengolahan untuk dapat digunakan sebagai
sumber informasi suatu wilayah. Pengolahan data penginderaan jauh meliputi image
preprocessing/prapengolahan citra (misalnya impor data, koreksi radiometrik, penajaman
citra, koreksi geometrik, mosaik citra, pemotongan citra), processing/pengoahan citra
(misalnya pembuatan training area, klasifikasi citra, matriks konfusi), post processing/
pasca pengolahan citra (misalnya pembuatan layout atau komposisi peta, menampilkan
data di program GIS (Geographic Information System), raster to vector, ekspor data, dan
lain-lain). Urutan pemrosesan tidak berlaku mutlak, artinya bisa jadi kebutuhan pengolahan
data hanya sampai pada tahapan mosaic citra dan kemudian dilanjutkan dengan on screen
digitizing menggunakan program GIS seperti Arcview, ArcGIS, MapWindow, MapInfo,dan
lain-lain atau tanpa klasifikasi citra sama sekali di program pengolahan citra. Namun
sebelum data diolah oleh program GIS, data citra satelit harus diolah terlebih dahulu
menggunakan program pengolah citra. Program pengolahan data citra satelit diantaranya
Multispec dan ER Mapper.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum
Adapun maksud dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Agar mahasiswa mengerti penggunaan aplikasi pengolah citra (image processing
software) yaitu Multispec dan ER Mapper
Agar mahasiswa memahami fungsi-fungsi dasar yang ada pada software Multispec dan
ER Mapper
BAB II
DASAR TEORI
Hasil kombinasi band lain yang tidak nampak oleh mata manusia. Images ini
dinamakan false colour images. Band-band dibawah ini mengikuti infra red
aerial colour photographs:
Red 4 (the near Infra red band)
Green 3 (the visible red band)
Blue 2 (the visible green band)
Vegetasi yang memantulkan energi infrared akan terlihat merah cerah dengan
kombinasi band tersebut. Ini berguna untuk mengidentifikasi hutan. Komcinasi
band tersebut khusus digunakan untuk memisahkan pohon dan rerumputan.
Pohon-pohon konifer atau pohon-pohon yang selalu berdaun hijau akan
Nampak dengan warna hijau gelap, pohon yangdaunnya berguguran akan
Nampak hijau sedang, dan rerumputan akan Nampak hijau terang atau hijau
kekuning-kuningan.
Red 5 (the mid Infra red band)
Green 4 (the near Infra red band)
Blue 2 (the visible green band)
2.2.3 Bidang penggunaan aplikasi Multispec
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk membuat algoritma baru yang
dihasilkan dari penelitian menjadi analisis data hyperspectral mudah dan tersedia bagi
orang lain untuk mencoba seperti universitas dan pendidikan K - 12, dan di pemerintah
dan sektor komersial. Aplikasi penggunaannya diantaranya adalah sebagai berikut :
Pengoalahan citra
Bidang pertanian dan perkebunan
Bidang pertahanan
Multispec bands dan kegunaannya
Band
Principal applications
Blue visible light
Pemetaan air dekat pantai, pemetaan tipe hutan,
membedakan antara tanah dan vegetasi, dan
mengidentifikasi obyek buatan manusia seperti jalan dan
bangunan (cultural features).
Green visible light
Membedakan tipe vegetasi, Menentukan kesehatan
vegetasi, dan mengidentifikasi cultural features.
Red visible light
Membedakan antara jenis vegetasi yang berbeda dan
mengidentifikasi cultural features.
Near-Infrared energy
Menentukan tipe vegetasi dan kesehatan vegetasi serta
untuk melihat perbatasan air.
Mid-infrared energy
Untuk distinguishing/membedakan salju dari awan dan
menentukan kandungan vegetasi dan kelembaban tanah.
Thermal-infrared energy Menentukan suhu relative dan banyak kelembabab tanah.
Mid-Infrared energy
Membedakan antara mineral dan tipe tanah serta
(longer wavelength than mengetahui berapa banyak kelembaban vegatasi yang
band 5)
tersimpan.
Reference: Lillesand, Thomas M. & Kiefer, Ralph W. (1987), Remote Sensing and Image Interpretation. 2nd
Edition. New York: John Wiley and Sons. P. 567.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
f. Transformasi (Histogram)
Transformasi adalah teknik peningkatan kontras warna dan cahaya dari suatu
citra sehingga memudahkan untuk interpretasi dan analisis citra. Histogram adalah suatu
tampilan grafik dari distribusi frekuensi relatif dalam suatu dataset. Suatu dialog box
transformasi akan menampilkan histogram data masukan dan data keluaran setelah
ditransformasi, dan garis transformasi.
g. Formula
Sejumlah formula untuk mengkombinasikan data band-band suatu citra terdapat
dalam ER Mapper, yang meliputi formula untuk analisis prinsipal komponen,
transformasi tasseled cap, transformasi brovey, rasio band dan differencing. Formula
terdiri dari bentuk umum dan spesifik. Formula umum tidak mengspesifikasikan datasetdataset, band-band dan region-region.
Formula digunakan umumnya untuk proses data multi spektral atau multi band.
Penentuan jenis-jenis informasi dengan kombinasi band-band dengan berbagai cara,
seperti rasio, differences dan prinsipal komponen. Data
band tunggal dapat
menggunakan formula sebagai suatu alternatif untuk transformasi, pendefinisian warna
atau untuk pengolahan suatu wilayah spesifik suatu dataset. ER Mapper juga mempunyai
banyak formula umum untuk membuat klasifikasi supervised, indeks vegetasi dan
prinsipal komponen.
h. Integrasi Data
ER Mapper adalah perangkat lunak yang mengintegrasikan data dengan
sempurna yang sanggup menggabungkan data raster, data vektor dan data tabular dari
sistem basis data. Ada 90 program impor raster dan 100 program impor vektor untuk
mengimpor data dalam suatu format umum yang dapat diintegrasikan. Untuk formatformat yang sering digunakan atau popular dalam pengimporan data, penggunaan
penghubung dinamis untuk mencari secara langsung format atau sistem data eksternal.
Sebagai contoh, data diakses dan diintegrasikan dengan data raster citra secara langsung
dari system informasi geografik, seperti GenaMap, ARC/INFO atau Microststion, atau
dari sistem basis data seperti Oracle.
i. Mosaik Citra
Mosaik adalah suatu penggabungan secara tempelan dua atau lebih citra yang
digunakan untuk membuat suatu area citra yang representatif dan kontinyu. ER Mapper
secara mudah membuat mosaik-mosaik citra, sebab citra-citra tersebut telah berada
dalam algoritma pengolahan data yang sama dengan posisi-posisi geografik yang benar
atau sesuai satu dengan lainnya. Hal ini berarti bahwa diperlukan menuliskan semua citra
menjadi satu dalam satu disk file yang besar untuk memproses citra-citra tersebut.
j. Penajaman Citra
Penajaman citra membantu berbagai jenis operasi pengolahan citra yang
digunakan dalam proses data image untuk membantu proses interpretasi visual sehingga
memiliki informasi yang berarti bagi pemakai. Dalam ERMapper, operasi penajaman
citra sangat dimudahkan oleh konsep pengolahan data algoritma. Hampir semua jenis
operasi penajaman citra dapat diaplikasikan dalam bentuk yang baik guna memberikan
tampilan yang interaktif tanpa menulis file-file temporal di disk. Jenis-jenis operasi
penajaman citra meliputi :
10
11
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
12
Sebuah dialog box akan terbuka untuk memilih satu file data yang ingin digunakan.
Pilih ag020522_DPAC_cd.lan
Dalam segmen ini (709 lines x 1501 columns of pixels) 3-channel image dari DPAC
yang diambil pada 22 Mei 2002.Selanjutnya dialog box akan muncul set display
specifications for untuk memilih di antara berbagai pilihan untuk tampilan gambar.
13
Untuk pengaturan default type 3-Channel Color, Channels Red 3 Green 2 Blue 1,
Stretch Linier, Min-max Clip 2% of Tail. Klik OK
Langkah ini mungkin tidak terjadi untuk semua situasi . Jika histogram data yang
sebelumnya belum dihitung dan disimpan ( dalam file .sta ), dialog box lain akan
disajikan memungkinkan. Pilihan daerah yang akan dihitung histogramnya,
sehingga nilai-nilai data channel dapat benar untuk warna layar . Pilihan default
yang ada dalam dialog box. Pilih OK untuk mulai histogramming tersebut.
Setelah histogram dari semua saluran sudah dihitung, informasi akan disimpan ke
sebuah file bernama " ag020522_DPAC_cd.sta " sehingga mereka tidak harus
menghitung ulang ketika dibutuhkan lagi. (Catatan bahwa jika file .sta sudah ada
dengan nama default, dialog box akan menimpa file .sta yang ada atau menyimpan
ke lokasi yang berbeda)
14
Perhatikan bahwa tepat di atas image window di Toolbar ada dua kotak kecil dengan
besar dan kecil " gunung " seperti ini
. Kotak tersebut adalah gambar
zooming buttons yang memungkinkan seseorang untuk zoom in ( gunung besar )
atau zoom out ( gunung kecil ) dari skala gambar saat ini. Di sebelah kiri tombol
zooming ada tombol lain yang menunjukkan X1 dalam bentuk berwarna abu-abu.
Tombol ini memungkinkan seseorang untuk pergi ke X1 pembesaran secara
langsung. Beberapa pilihan lain adalah menekan ' Ctrl ' sambil zoom untuk
mengubah langkah zoom faktor 0,1 bukannya 1. Dengan kata lain, faktor zoom akan
berubah dari 1.0 to 1,1-1,2 dll bukannya 1 , 2 , 3 , dll.
Ketika dapat membuat pilihan dalam gambar dengan klik kiri tahan di image
window, drag untuk pilih persegi panjang, dan kemudian melepaskan tombol kiri
mouse. Jika area yang dipilih ada di gambar, zooming apapun akan berpusat pada
area yang dipilih jika memungkinkan. Hapus pilihan menggunakan tombol
"Delete".
Pilih menu Processor >> Display Image. Ubah Type menjadi Side by Side
Channels. Kemudian klik OK
15
16
Coordinates View dapat menampilkan koordinat lokasi dan area tertentu pada
gambar di bagian atas gambar yang ditunjukkan oleh kursor (mouse). Untuk
menampilkan Coordinates View pilih View >> Coordinate View atau bisa dengan
memilih Window >> Show Coordinate View
Setelah muncul tanda centang pada sisi kiri tulisan Coordinates View maka akan
seperti gambar berikut:
Jika informasi koordinat peta dapat menampilkan koordinat sebagai peta unit.
Gunakan menu popup di sisi kiri dari koordinat tampilan untuk memilih unit peta.
Wilayah seleksi dapat ditampilkan sebagai jumlah pixel atau dalam satuan acres,
hektar, dll menggunakan tombol popup di sebelah kiri " Skala ". Skala gambar juga
akan ditampilkan. Untuk mengubah spesifikasi koordinat image pilih Edit>Image
Map Parameters
Ubah Units menjadi meter, Grid Coordinate System menjadi UTM dengan Zone
16 dan DatumWGS 84 lalu klik OK
17
Tampilan 1-Channel Thematic display berguna untuk menampilkan " produk " jenis
image seperti MODIS NDVI atau salah satu dari banyak produk MODIS lainnya.
Untuk memunculkan display type 1-Channel Thematic dengan mengganti type
dengan 1-Channel Thematic kemudian klik OK
18
"Bits of color" default adalah 24 dan "Number of display levels" default adalah 256
untuk jumlah maksimum warna mungkin ada. Hal ini dapat menyesuaikan dengan
nilai-nilai yang lebih rendah jika ingin melihat apa yang mempengaruhi.
Gambar dibawah ini menggambarkan tingkat 256 layar per channel (jutaan warna)
di sebelah kiri dan 2 layar tingkat per channel (8 warna) di sebelah kanan.
19
Treat '0' as pengaturan data yang menyebabkan nilai 0 akan ditampilkan sebagai
hitam. Namun, jika 0 sebenarnya merupakan latar belakang atau 'tidak ada data',
seseorang mungkin ingin memilih opsi latar belakang menyebabkan 0 di semua
saluran yang akan ditampilkan sebagai putih. Gambar di bawah ini
mengilustrasikan 0 yang diperlakukan sebagai hitam di sebelah kiri dan 0 sebagai
putih di sebelah kanan.
20
Gambar 3.24 Tampilan image dengan Stretch Linier, Equal Area dan Gaussian
Min-maxes pilihan memungkinkan untuk memilih nilai data awal dan akhir
histogram gambar yang akan digunakan untuk menempatkan pixel dalam interval
skala abu-abu ditentukan oleh opsi Stretch. "All Range" pilihan untuk opsi ini akan
menyebabkan data nilai terendah dalam gambar, 0 untuk 8-bit data yang unsigned,
menjadi nilai data yang pertama ditampilkan untuk nilai terendah display (black)
dan 255 menjadi nilai data terakhir yang ditampilkan untuk nilai tertinggi display
(white). Namun, jika rentang aktual data hanya 50 sampai 150, maka data hanya
akan diwakili oleh abu-abu tidak hitam putih; tidak akan ada banyak kontras dalam
gambar.
Persentase clip pilihan akan menyebabkan seleksi dimulai dan akhir nilai data untuk
saluran tertentu untuk mewakili nilai-nilai data di mana 2 persen dari mereka dalam
histogram berada di luar kisaran yang dipilih. Tujuan dari pilihan ini adalah untuk
mengurangi kemungkinan bahwa sedikit nilai data outlier ekstrim dalam gambar
akan mempengaruhi peningkatan display. Pilihan ini biasanya menghasilkan
tampilan data yang memiliki kontras yang lebih baik.
Pemilihan Used Specified menyajikan dialog box (seperti gambar dibawah) untuk
mengatur persentase clip selain 2%. Ini juga dapat mengatur nilai min-max untuk
meregangkan tingkat abu-abu di. Min data aktual dan nilai-nilai max dihitung dari
histogram termasuk dalam dialog box.
21
Toolbar
Menu Bar
Menu bar merupakan barisan perintah berupa menu seperti menu File, Edit,
View, Toolbar, Process, Utilities, Windows dan Help
a. Menu File
22
Kembali ke direktori
sebelumnya
Maju ke direktori
yang dipilih
23
Annotate vector layer digunakan untuk membuka dan mengedit vector .erv
Edit/Create Regions, untuk mengedit atau menciptakan region pada data
berformat .ers. biasanya dilakukan untuk membuat training area dan memotong
citra berdasarkan poligon
Edit ARC/INFO Coverage digunakan untuk mengedit dan membuat vector
berformat Arc/Info. Biasanya untuk On Screen Digitizing
Edit Class.Region Color and Name, untuk mengedit tampilan warna dan nama
Kelas atau Region yang sudah ada
Preferences digunakan untuk mengatur preferences ER Mapper
c. Menu View
24
25
26
d. Menu Toolbar
Menu Toolbar berfungsi untuk menampilkan tombol-tombol yang akan
memudahkan penggunaan program aplikasi ini. Tombol yang tampil sesuai nama
Toolbar yang dipilih. Toolbar yang bisa dipilih adalah seperti pada gambar berikut:
27
Raster Cells to Vector Polygons, untuk mengubah format sel raster ke dalam
bentuk format vector
Polygon >> Region Conversation, untuk mengubah file vector polygon (.erv)
ke dalam regiondalam file (.ers) atau sebaliknya
Calculate Statistic, untuk menghitung nilai statistik suatu data set
28
Isikan text box Dataset dengan nama file dataset yang akan dihitung, atau bisa
juga dengan menekan tombol
untuk mencari nama file dataset
Isikan text box Sumpling Interval dengan angka tertentu untuk menghitung nilai
per pixel
Beri tanda centang pada Force Recalculate Stats
Classification, berfungsi untuk melakukan klasifikasi terhadap dataset. Pada
menu ini terdapat beberapa sub menu yaitu:
Supervised Classification, untuk melakukan klasifikasi terbimbing
ISOClass Unsupervised Classification, untuk melakukan klasifikasi tak
terbimbing
View Scattergram
Edit Class/Region Color and Name
Geocoding Wizard digunakan untuk melakukan proses image geocoding (image
transformation, rectification, orthorectification, dan lain-lain)
Gridding Wizard digunakan untuk membuat DEM dari data ASCII .txt
Digitizer digunakan untuk melakukan digitasi dengan digitizer
Radar Common digunakan untuk proses analisa radar
Radar filter digunakan untuk memproses filter-filter yang digunakan pada radar
Fourier Transformation digunakan untuk melakukan analisa Foulrier
f. Menu Utilities
Menu Utilities terdiri atas:
Import ASCII and Binary Grids digunakan untuk mengimpor data berformat
ASCIIdan Binary (BIL, BSQ, BIP)
Import Graphic Formats digunakan untuk mengimpor data berformat grafik
Import Gridding Formats digunakan untuk mengimpor data berformat grid
29
Import Image Formats digunakan untuk mengimpor data dari software lain
(Erdas, Microbrian, PCI, dan lain-lain)
Import SAR Imagery digunakan untuk mengimpor data dari radar
Import Satellite Imagery digunakan untuk mengimpor data multispectral satelit
berbagai sensor
Import Schumberger Formats digunakan untuk mengimpor data berformat
schlumberger
Import Vector and GIS Formats digunakan untuk mengimpor data vector
Export Graphic Formats digunakan untuk mengekspor data ke dalam format
grafik
Export Raster digunakan untuk menekspor data ke dalam format raster lain
Export Vector and GIS Formats digunakan untuk mengekspor data vector (.erv)
ke dalam format lain (Autocad dan Esri shapefile)
Toolbar digunakan untuk membuat dan mengedit Toolbar
Batch script, berkaitan dengan Bahasa pemrograman ER Mapper
File Maintenance digunakan untuk mengedit konfigurasi algorithm, dataset,
formula dan filter
Licensing, berkaitan dengan lisensi ER Mapper
User Menu digunakan untuk mengedit file header dataset
Machine Configuration Report digunakan untuk melakukan laporan konfigurasi
sistem
Slide Show digunakan untuk melihat slide show ER Mapper
g. Menu Windows
Menu Windows terdiri dari:
30
31
Kemudian pilih format data citra berasal. Klik Import. Kemudian akan muncul
gambar dialog box sebagai berikut:
Isikan text box Import File/Device Name untuk data citra yang akan diimpor atau
bisa juga dengan menekan tombol
untuk mencari nama file dataset
Isikan Output Dataset text box untuk nama file hasil impor
Isikan Geodetic Datum text box untuk datum citra yang diimpor. Misalnya WGS84
Isikan Map Projection text box untuk proyeksi citra yang diimpor. Misalnya
UTM;SUTM48
32
Kemudian akan ditampilkan beberapa sub menu. Pilih salah satu sub menu, lalu
akan muncul dialog box sebagai berikut:
Pilih dataset yang akan diekspor pada text box Dataset to Export
Beri nama file dan direktori hasil ekspor
Isikan Line Range untuk banyaknya baris yang akan diekspor
Isikan Cell Range untuk banyaknya kolom yang akan diekspor
Klik OK untuk memulai proses
3.2.3. Algorithm
Algorithma merupakan elemen dasar dari program ER Mapper dalam
melakukan pengolahan data. Pengolahan data dalam algorithma meliputi penajaman
citra, filtering, formula, citra komposit, dll. Proses dalam algorithma terpisah dari
dataset yang digunakan. Sehingga dimungkinkan untuk memanipulasi data tanpa
mengubah dataset original. Untuk menampilkan Algorithm Dialog box pilih menu
View dan klik Algorithm atau klik tombol
berikut:
33
Refresh Image
Duplicate
Layer Mode
Edit Formula
Edit Transform Limit
Dataset Chooser
Gambar 3.52 Algorithm
Pada Tab Pages terdapat pilihan antara Coordinate System, Surface dan Layer.
Untuk Surface terdapat 2 pilihan yaitu color mode dan color table. Color mode dalam
ER Mapper ada 3 yaitu Pseudocolor, Red Green Blue (RGB) dan Hue-SaturationIntensity
Color table hanya aktif untuk pilihan Color Mode Pseudocolor. Terdapat
banyak pilihan warna semu pada color table diantaranya adalah ampphase, azimuth,
blue, brown green, contour, dan lain-lain.
Cara memunculkan raster layer yaitu dengan klik kanan pada layer. Terdapat
10 raster layer yang ada pada ER Mapper yaitu: pseudo, red, green, blue, hue,
saturation, intensity, height, class display, classification. Intensity layer dapat aktif
pada color mode Pseudocolor, RGB atau HIS. Intensity layer dapat digunakan untuk
image fusion dengan resolusi yang lebih tinggi. Class Display digunakan untuk
34
klasifikasi, sedangkan classification untuk thematic layer. View mode 3D dapat aktif
bila salah satu layernya adalah layer intensity atau height DEM.
3.2.4. Fungsi Geoposition
Pilih View >> Geoposition maka akan muncul dialog box sebagai berikut:
Untuk menghubungkan citra satu dengan citra lainnya dengan sistem proyeksi yang
sama tekan Geolink maka akan muncul beberapa mode Geolink seperti berikut:
35
o Klik Volume pilih E:\Lecture\Semester 5\Penginderaan Jauh\AsistensiIndraja\Pertemuan 2\Data Tugas Responsi Indraja\
LE71140632000234SGS00_B1234567.ers
36
Gambar 3.62 Tampilan awal image window dari image yang dibuka
37
Pada Dialog box Save As ER Mapper Dataset, pilih output type: Multilayer dan
Null Value: 0. Klik OK
38
Pilih menu File > Save As Compressed Image.. kemudian akan muncul ECW
JPEG 2000 Compression Wizard.
Pilih format hasil keluaran citra. Terdapat 2pilihan yakni ECW dan JPG2000. Pada
pilihan select input image (or mosaic) to compress terdapat pilihan:
o Use the current algorithm window: kompresi secara langsung terhadap
image window yang sedang aktif
o Select input image to compress: kompresi terhadapfile yang disimpan
dalam harddisk
o Batch compress multiple image: kompresi terhadap beberapa citra pada
suatu direktori
Pilih Select input image to compress untuk melakukan kompresi citra. Setelah itu
klik Next.
Pilihlah input file citra yang akan dikompresi dan tentukan outputnya. Dan pilihlah
Choose custom compression setting. Kemudian klik Next
39
Mengatur resolusi output yang diinginkan. Pilih Let the compressor set the output
resolution. Kemudian klik Next.
40
Setelah citra selesai dikompresi akan muncul dialog box yang menerangkan hasil
akhirnya.
Dari keterangan tersebut, citra telah dikompres menjadi 35.4 MB dari data 1.85 GB
dengan rasio kompresi sebesar 53.4:1. Hasil akhir dari citra terkompresi terdiri dari
3 file, yakni berformat ecw, ers, dan eww dengan nama yang sama
Untuk membuka citra hasil kompresi dapat dilakukan menggunakan program ER
Mapper, ERViewer, ArcView, MapWindow maupu ArcGIS
41
4.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan praktikum ini dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya:
Citra satelit yang didownload melalui situs tertentu harus diolah terlebih dahulu
menggunakan aplikasi pengolahan citra (image processing software) untuk
dilakukan koreksi geometrik maupun radiometrik.
Fungsi-fungsi dasar pada multispec yang dipelajari pada praktikum ini adalah:
o Display and inspection of image data yaitu dengan menampilkan diplay type 3Channels Color, Side by Side Channels dan 1-Channels Thematic, menampilkan
fungsi zoom serta cara memunculkan coordinates view.
o Edit Enhancement yaitu menampilkan image dengan bits of color 24 dan 8,
menampilkan image dengan stretch Linier, Equal Area dan Gaussian,
manampilkan image dengan treat 0 as white/black, memodifikasi min-max
menggunakan used specified.
Fungsi-fungsi dasar pada ER Mapper yang dipelajari pada praktikum ini adalah:
o Fungsi-fungsi perintah pada menu bar ER Mapper yaitu menu File, Edit, View,
Toolbar, Process, Utilities, Windows, Help dan PopUp
o Fungsi Export Data untuk mengubah file image dari format data tertentu ke
bentuk .ers sedangkan Import Data untuk mengubah file image dari bentuk .ers
ke format data lainnya
o Alghorithm untuk menyimpan proses-proses yang telah dilakukan dalam image
processing dan dapat menjadi template bagi data yang lain untuk proses yang
sama
o Fungsi Geoposition berisi fungsi zoom, fungsi Geolink, extent, center dan mouse
info
o Cara menampilkan image dari data yang telah disimpan
o Menyimpan Data dari image yang sudah diproses
o Fungsi Copy Window untuk menggandakan image window
o Fungsi ECW untuk mengkompresi ukuran data image relative besar menjadi lebih
kecil dengan kualitas yang sama
4.2 Saran
Adapun saran-saran untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
Untuk memperdalam pemahaman mengenai fungsi-fungsi yang ada pada Multispec dan
ER Mapper sebaiknya dilakukan praktikum yang lebih mendalam mengenai
pengolahan citra
DAFTAR PUSTAKA
42
CAHYONO, A.B. 1999. Remote Sensing Course, MIT for NRM, SEAMEO - BIOTROP,
Bogor.
DANOEDORO, P. 1996. Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya dalam Bidang
Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
HANDIKA PUTRA, ERWIN. 2011. Penginderaan Jauh dengan ERMapper. Yogyakarta :
Graha Ilmu
HARDIYANTI, F.S.P, 2001. Interpretasi Citra Digital, Grassindo.
JENSEN, J.R. 1986. Introductory Digital Image Processing, Prentice Hall Series.
LILLESAND, T.M and KIEFER, R.W. 1994. Remote Sensing And Image Interpretation, Third
Edition, John Willey.
http://sharing-ebook.blogspot.com/2011/10/macam-macam-format-citra-digital.html
Diakses pada tanggal 21 November 2014 pukul 9.50