Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
ETI PUPITASARI
EVARISTA DINI OCTAVIA
WAHYU ARIF MURTHANDO
F02109001
F02109041
F02109018
Percobaan 1
rangkap terkonjugasi. Transisi elektron ini hanya dapat terjadi jika ada ikatan rangkap
terkonjugasi dan elektron bebas, sehingga dapat terukur oleh spektroskopi UV- Vis.
Jadi, spektroskopi UV- Vis memberikan informasi mengenai jumlah sistem konjugasi
yang ada dalam suatu senyawa.
Beberapa syarat pengukuran untuk spektroskopi UV-Vis diantaranya
sampel dalam larutan menyerap pada daerah UV dan Visibel, larutan bisa bening atau
berwarna, pelarut tidak menyerap pada daerah sinar tampak, molekul senyawanya
memiliki ikatan rangkap atau electron non bonding. (Anna Permanasari, 2011)
Asam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) merupakan asam yang
bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan
yang digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat
dan ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.
Turunannya yang paling dikenal asalah asam asetilsalisilat. Salisilat umumnya bekerja
melalui kandungan asamnya. Hal tersebut dikembangkan secara menetap ke dalam
salisilat baru. Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormon tumbuhan.
(Anonim, 2008).
C. Metodologi Percobaan
a. Alat dan Bahan
a. 1 Alat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Alat
Tabung Reaksi
Gelas ukur
Gelas kimia
Kaca arloji
Spatula
Pengaduk Kaca
Pipet Tetes
Rak tabung reaksi
Ukuran
Sedang
10 mL
50 mL
Kecil
Sedang
Sedang
Kecil
Sedang
Jumlah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
Nama Bahan
Asam Salisilat
Metanol
Tissu
Ukuran
-
Jumlah
25 gram
40 mL
secukupnya
a. Bahan
No
1
2
3
b. Skema Kerja
b.1 Penyiapan sampel dan Blanko
Etanol
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2
Larutan Blanko etanol
D. Hasil Pengamatan
No
1
2
Perlakuan
25 gram asam salisilat dilarutkan dalam 25 mL etanol
Larutan Asam Salisilat (Larutan sampel) dimasukkan ke
Pengamatan
Larutan Tak berwarna
Larutan Tak berwarna
reaksi 2.
Kuvet untuk larutan blanko dan sampel dibersihkan dari
Kuvet bersih
tinggi kuvet.
Bagian transparan kuvet dibersihkan dengan
Kuvet bersih
menggunakan tissue.
Kuvet dimasukkan ke tempat kuvet dalam alat
Kuvet bersih
spektroskopi UV-Vis
Dipilih Program Scanpada layar monitor
Muncul windows
pengukuran spektroskopi
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
UV-Vis
180- 300 nm
10
Larutan Tak berwarna
Larutan Tak berwarna
Spektrum UV-Vis
max = 287,9 nm
Asam salisilat dibuat dengan konsentrasi sebesar 500 ppm menggunakan pelarut
etanol. Tujuan digunakan pelarut etanol adalah agar dapat melarutkan asam salisilat
dengan baik, selain itu etanol juga bersifat transparan terhadap radiasi pada panjang
gelombang yang digunakan. Selain itu pelarut etanol hanya dapat melarutkan asam
salisilat tetapi tidak bereaksi dengan asam salisilat dan tidak menyerap cahaya pada
panjang gelombang asam salisilat. Larutan blanko memiliki panjang gelombang
sebesar 210 nm. Larutan asam salisilat dalam etanol ini merupakan larutan sampel
yang mana dalam percobaan ini larutan sampel merupakan larutan yang akan diukur
panjang gelombang maksimumnya. Sedangkan larutan blankonya merupakan pelarut
yang digunakan yaitu etanol. Larutan blanko merupakan larutan yang dijadikan
standar untuk larutan sampel dan digunakan untuk mengkalibrasi alat spektroskopi
UV-Vis cary 50.
Setelah larutan sampel dan larutan blanko siap, pengukuran dengan
menggunakan spektroskopi UV-Vis dapat dilakukan. Kuvet yang merupakan bagian
dari alat spektroskopi yang digunakan sebagai tempat menyimpan larutan blanko atau
larutan sampel yang akan dianalisis dibersihkan dari debu, minyak dan pengotor lain.
Hal ini bertujuan agar tidak terdapat pengotor- pengotor yang dapat mengganggu
proses pengukuran. Pengotor- pengotor yang terdapat di dalam kuvet dapat larut
bersama larutan sampel atau blanko sehingga larutan menjadi tidak murni karena yang
terukur bukan hanya senyawa asli dalam sampel tetapi juga senyawa pengotor dan
akibatnya dapat menyebabkan pergeseran panjang gelombang atau nilai absorbansi
yang terukur. Untuk membersihkan kuvet digunakan tissue dan dilakukan pembilasan
dengan menggunakan larutan yang akan dimasukkan ke dalam kuvet. Karena
spektroskopi UV-Vis yang digunakan adalah spektroskopi berkas tunggal dimana
monokromatornya
hanya
spektroskopi UV-Vis ini tidak dapat melakukan pengukuran terhadap larutan sampel
dan larutan blanko sekaligus, sehingga pengukuran pertama yang dilakukan adalah
terhadap larutan blanko yaitu etanol. Pengukuran terhadap larutan blanko dilakukan
sebelum larutan sampel diukur. Hal ini bertujuan untuk mengkalibrasi alat
spektroskopi yang digunakan serta menentukan standar absorpsi alat terhadap pelarut
murninya sehingga nilai absorbansi terhadap senyawa yang dilarutkan dalam pelarut
dapat ditentukan berikutnya oleh alat spektroskopi.
Penyiapan alat spektroskopi UV-Vis juga disiapkan. Setelah larutan
blanko dimasukkan alat dihidupkan dan langsung dioperasikan. Pada praktikum kali
ini digunakan kurva standar kalibrasi dengan absorbansi 0-10 (10 adalah nilai
absorbansi maksimum yang dapat terukur oleh alat) dengan panjang gelombang 180-
300 nm. Panjang gelombang yang digunakan ini berlaku untuk sampel yang tidak
berwarna. Larutan sampel yang digunakan yaitu asam salisilat dalam etanol tidak
berwarna. Daerah panjang gelombang 180- 300 nm merupakan daerah panjang
gelombang UV artinya sampel yang tidak berwarna menyerap pada panjang
gelombang UV.
Pada spektroskopi UV- Vis larutan asam salisilat dalam etanol akan
menyerap cahaya dari sumber sinar. Penyerapan cahaya terjadi pada panjang
gelombang tertentu. Dari hasil percobaan diperoleh panjang gelombang asam salisilat
dalam etanol adalah 287,9 nm dengan absorbansi bernilai 10. Pada panjang 287,9
asam salisilat akan menyerap sebagian cahaya monokromatis sehingga terjadi
penyerapan energy. Pada panjang gelombang ini terjadi penyerapan energy secara
maksimum sehingga nilai absorbansinya pun maksimum. Energi maksimum yang
diserap adalah energy yang cukup digunakan oleh elektron- elektron dalam asam
salisilat untuk melakukan transisi elektronik. Transisi elektronik yang terjadi dalam
asam salisilat ada tiga yaitu transisi dari orbital - * untuk ikatan tunggal, ke *
untuk ikatan rangkap, dan n ke * atau n ke * untuk electron bebas. Hal ini terjadi
karena asam salisilat memiliki ikatan tunggal, rangkap dan elektron bebas.
Dari spectrum yang diperoleh terlihat ada 2 puncak yang terbentuk. Dua
puncak ini menandakan ada dua sistem konjugasi yang terjadi pada asam salisilat.
Sesuai dengan struktur asam salisilat, sistem konjugasi yang pertama terjadi di dalam
cincin aromatic. Dan konjugasi yang kedua terjadi pada ikatan phi di dekat oksigen
yang memiliki elektron bebas.
Panjang gelombang maksimum yang diperoleh dari asam salisilat dalam
etanol adalah 287, 9 nm sedangkan panjang gelombang pelarut etanol adalah 210 nm.
Hal ini membuktikan bahwa pelarut tidak melakukan absorbsi pada panjang
gelombang absorpsi sampel.
Panjang gelombang maksimum ini penting diketahui dalam pengukuran
dengan menggunakan spektroskopi UV-Vis. Karena setiap senyawa hanya dapat
menyerap energy radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu. Sehingga
untuk melakukan pengukuran terhadap konsentrasi sampel dalam larutan, penentuan
ikatan rangkap, dan penentuan jumlah ikatan rangkap terkonjugasi dalam suatu
senyawa hanya dilakukan pada panjang gelombang tertentu yang telah diketahui
sebelumnya.
F. Kesimpulan
1. Panjang gelombang maksimum asam salisilat dalam pelarut etanol adalh 287,9
nm dengan absorbansi sebesar 10.
2. Prinsip percobaan ini adalah absorpsi sebagian cahaya yang dipancarkan sumber
sinar oleh suatu senyawa dalam sampel sehingga sampel menyerap dan mampu
melakukan transisi elektronik.
3. Larutan sampel yang digunakan adalah asam salisilat dalam pelarut etanol.
4. Tujuan digunakan pelarut etanol adalah agar dapat melarutkan asam salisilat
dengan baik, transparan terhadap radiasi pada panjang gelombang yang
digunakan, tidak menyerap pada panjang gelombang asam salisilat dan tidak
bereaksi dengan asam salisilat.
5. Larutan blanko yang digunakan adalah pelarut etanol yang berfungsi sebagai
larutan yang dijadikan standar untuk larutan sampel dan untuk mengkalibrasi alat
spektroskopi UV-Vis cary 50.
6. Daerah panjang gelombang maksimum asam salisilat dalam etanol termasuk
daerah panjang gelombang UV.
7. Terdapat dua sistem konjugasi dalam asam salisilat.
8. Transisi elektronik yang terjadi dalam asam salisilat ada tiga yaitu transisi dari
orbital - *, ke *, dan n ke * atau n ke * .
9. Hasil penentuan panjang gelombang suatu senyawa dapat dijadikan referensi
untuk melakukan pengukuran dengan spektroskopi UV-Vis.
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI- Press.
Permanasari, Anna. 2008. Spektrofotometri UV-Vis. (online).
(anna-