Professional Documents
Culture Documents
GENETIKA TUMBUHAN
ACARA I
PENGAMATAN PERILAKU KROMOSOM
Semester :
Ganjil 2014
Oleh :
Rohmadiyanto
A1L013024/ Rombongan 1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2014
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH GENETIKA TUMBUHAN
Oleh :
Rohmadiyanto
A1L013024/ Rombongan 1
Diterima dan disetujui
Tanggal : .................
Asisten Praktikum,
...........................................
NIM...................................
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup melakukan perkembangbiakan untuk melanjutkan
keturunannya. Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang
dapat mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Semua benda hidup tersusun
dari unit dasar ini, dari struktur uniselular yang sederhana seperti bakteri dan
protozoa hingga struktur-struktur kompleks seperti manusia, hewan dan
tumbuhan. Penurunan sifat dari suatu generasi ke generasi lain sangat penting agar
generasi berikutnya dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Materi genetika
pembawa sifat yang diturunkan berupa gen. Kumpulan gen akan membentuk
kromosom. Kromosom merupakan pemegang semua instruksi hereditas. Struktur
kromosom dapat dilihat sangat jelas pada fase-fase tertentu waktu pembelahan
nukleus pada saat mereka bergulung.
Setiap sel penyusun suatu makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya
merupakan pernyataan dari Teori sel. Di dalam sel makhluk hidup terjadi proses
pembelahan sel yaitu suatu proses terbentuknya sel baru dan sel induknya.
Tujuan
Tujuan dari praktikum pengamatan perilaku kromosom adalah untuk
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum pengamatan perilaku kromosom pada
pembelahan mitosis adalah sebagai berikut :
1. Umbi bawang merah yang bagus dan sehat dipilih dan dikecambahkan di
air sampai muncul akar
2. Akar bawang merah dicuci dengan air sampe bersih.
3. Ujung akar bawang merah sepanjang kurang lebih 1 cm dipotong dan
dimasukkan ke dalam larutan 0,002 M hidroxychinolin dan disimpan
diruangan gelap dengan suhu 20oC selama kurang lebih 10 menit.
4. Setelah 1 jam, ujung akar bawang merah diambil dan dipindahkan ke petridi
dan dilakukan fiksasi dengan larutan asam asetat 45% selama + 10 menit.
5. Dilakukan maserasi/pelunakan jaringan setelah 10 menit dengan memasukkan
ujung akar bawang merah ke botol maserasi yang berisi HCl 1N dan
CH3COOH dengan perbandingan 3 : 1 selama + 2-3 menit pada suhu 60 0C.
6. Ujung akar bawang merah yang sudah dimaserasi diambil dan diletakkan pada
kaca preparat, kemudian tusuk-tusuk dengan jarum agar memudahkan dalam
squashing. Lalu diberi larutan aseto orcein sebagai pewarna kromosom.
7. Dilakukan penutupan kaca prepatrat dengan coverglass dan dibalut dengan
tisu kemudian baru dilakukan squashing (penekanan pada kaca preparat agar
bagian yang diamati menjadi gepeng/tertekan)
8. Kaca preparat dilewatkan di atas nyala api bunsen + 2-3 kali.
9. Preparat ujung akar bawang merah diamati di bawah mikroskop cahaya.
V. HASIL PENGAMATAN
Nama preparat
Perbesaran
: 40 kali
Fase Mitosis yang Ditemukan
Gambar
Profase
Keterangan
1. dinding sel
2. membran inti
3. kromosom
4. sitoplasma
Anafase
1. dinding sel
2. kromosom
3. kutub
4. benang spindel
Telofase
1. dinding sel
2. sitoplasma
3. membran inti
4. sekat antar sel
5. kromosom
V. PEMBAHASAN
Sel sebagai unit makhluk hidup terkecil memiliki bagian-bagian yang cukup
kompleks. Sel tumbuhan mempunyai
ditunjukkan gambar di bawah ini.
bagian-bagian didalamnya
seperti
Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah menjadi dua sel anak
yang mewarisi semua sifat sel induk. Kedua sel anak tersebut bersifat identik. Jika
sel induk memiliki 2n kromosom, maka setiap sel anak akan memiliki 2n
kromosom pula. Tujuan pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk
kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk pada kedua sel anaknya terjadi
secara bertahap, fase demi fase.
Di bawah ini adalah gambar mengenai bagian dari kromosom sebagai
materi pembawa sifat.
2.
3.
5.
merah hanya ditemukan tiga fase pembelahan mitosis yaitu profase, anafase dan
telofase. Secara umm ada empat fase pembelahan mitosis yaitu profase, metafase,
anafase dan telofase. Fase-fase pembelahan mitosis akan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Profase
Benang-benang kromatin tampak memendek sehingga terlihat tebal dan
menjadi
kromosom,
bentuknya
memanjang,
mempunyai
struktur
dobel
berakhirnya
profase,
kromosom-kromosom
yang
dobel
memanjang
itu
Gambar 3. Profase
2. Metafase
Pada fase ini sentromer dari kromosom-kromosom dobel longitudinal
terletak di bidang ekuator dari sel walaupun lengan-lengan kromosom mungkin
menuju ke arah mana saja (Suryo,1995). Serat-serat gelendong
atau benang
b.
Gambar 4. Metafase
3. Anafase
Proses pembagian kromatid di daerah kromatid di daerah ekuator
dilanjutkan dengan membawa semua kromosom itu ke kutub masing-masing.
Dengan demikian, ciri penting dari anafase adalah adanya satu kromatid(berisi
satu set kromosom) yang sedang bergerak menuju ke kutub masing-masing.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya, yang menyebabkan kromosom itu bergerak
ke kutub adalah beng-benang spindel. Jumlah benang kromosom yang menuju ke
kutub yang satu sam dengan yang menuju ke kutub yang lain. Jadi jika sel induk
memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memperoleh 2n kromosom.
Proses anafase ini didahului oleh membelahnya sentromer menjadi dua
bagian yang masing-masing fungsional. Oleh karena itu, anafase menyelesaikan
pembagian jumlah kromosom secara kuantitatif sama ke dalam sel-sel anakan.
Kecuali itu berlangsung pula pembagian bahan genetik secara kualitatif sama
(Suryo,1991).
Gambar 5. Anafase
4. Telofase
b.
c.
d.
Gambar 6. Telofase
Secara keseluruhan proses mitosis digambarkan pada skema dibawah ini :
Nukleus membesar dan sitoplasma bertambah, karena itu fase ini disebut juga
fase pertumbuhan.
2. S = stadia sintesa. Dalam stadium ini terjadi replikasi DNA, sehingga
banyaknya berlipat dua, juga berlangsung pembentukan histon. Pada akhir
stadium ini tiap kromosom terdiri dari dua kromatid kakak beradik (sister
cromatid) yang memiliki sentromer bersamaan.
3. G2 = fase gap ke dua atau fase pertumbuhan ke dua. Dalam fase ini DNA
cepat sekali bertambah kompleks dengan protein kromosom dan pembentukan
RNA (asam ribonukleat) serta protein berlangsung.
Gambar 8. Skema dari banyaknya wktu yang dibutuhkan untuk tiap stadium dari
siklus sel. G1 + gap pertama (fase pertumbuhan pertama); S = fase sintesa,
dibentuk DNA dan histon; G2 = gap ke dua (fase pertumbuhan ke dua); Mt =
periode mitosis yang dibagi atas profase (P), metafase (M), anafase (A) dan
telofase (T).
Penggunaan ujung akar bawang merah dalam praktikum pengamatan
kromosom memiliki beberapa kelebihan antara lain : komposisi dinding selnya
yang tersusun atas senyawa-senyawa yang relatif mudah ditembus oleh larutan
fiksatif dan pewarna, juga jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak (jumlah
kromosom 8 pasang). Penggunaan larutan 8-Hidroxichinolin 0,002 M yaitu
sebagai penghenti aktivitas sel, sehingga dalam pengamatan kromosom dapat
diketahui fase pembelahan sel. Larutan asam asetat 45% digunakan sebagai
larutan fiksasi, yaitu larutan yang nantinya dapat masuk kedalam sel dan
meluruhkan organel sel yang ada pada sitoplasma sehingga pengamatan
kromosom dapat dilakukan dengan mudah. Saat maserasi digunakan larutan HCl
1 N dan CH3COOH dengan perbandingan 3 : 1, larutan yang berfungsi untuk
melunakkan jaringan ini harus dikombinasikan pada suhu 60 0C agar maserasi
berjalan dengan baik. Pengamatan kromosom menggunakan suatu pewarna yang
digunakan untuk mewarnai kromosom, karena kromosom menyerap warna
sehingga dalam pengamatan kromosom pengamat dapat dengan mudah
mengamati tiap fase pembelahan mitosis. Larutan pewarna yang digunakan adalah
larutan aseto orcein.
VII. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sl somatis
(sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang
sifatnya identik dengan induknya.
2. siklus mitotik dari sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium
istirahat (interfase) dan stadium pembelahan (mitosis). Pada stadium mitosis
terbagi menjadi beberapa fase yaitu :
a. Profase
b. Metafase
c. Anafase
d. Telofase
B. Saran
Sebaiknya ada penekanan pada penjelasan mengenai tujuan, kegunaan
percobaan dan penggunaan bahan prktikum dan aplikasinya pada mata kuliah
sebaiknya dijelaskan kepada praktikan agar praktikan lebih jelas dan memahami
tujuan dari praktikum tersebut. Apabila praktikan tidak menemukan semua fase
pada percobaan pengamatan kromosom mohon disediakan media yang mudah
dipahami untuk mengetahui fase yang belum ditemukan misal dengan
menampkan gambar, film atau slide mengenai fase pembelahan mitosis.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America.
http:// www.Biologic Sel. Excellence on meiosis. Histo.story. diakses pada
07.20 PM. 5 Januari 2008.