You are on page 1of 433

Raja Pedang

Lima warna membutakan mata.!" Terdengar suara berat dan parau


membaca doa.
Lima warna membutakan mata.!" Menyusul suara nyaring tinggi suara
kanak!kanak yang berusa"a keras menirukan nada suara pertama.
Lima bunyi menulikan telinga!" #embali suara anak kecil tadi
mengulang kata!kata itu.
$uara ini saling susul dan selengkapnya diucapkan ole" suara parau ditiru
suara anak kecil itu ujar!ujar lengkap dari kitab To!tek!keng seperti berikut %
Lima warna membutakan mata
Lima bunyi menulikan telinga
Lima rasa merusak mulut
Mengejar kesenangan merusak pikiran
&arang ber"arga membuat kelakuan menjadi curang
'nila" sebanya orang budiman
Mengutamakan urusan perut
Tidak mempedulikan urusan mata
'a pandai memili" ini membuang itu
#alau suara!suara ini terdengar dari sebua" klenteng (gama To "al itu tak
perlu diper"atikan lagi karena memang lumra" kalau seorang tosu memberi
pelajaran!pelajaran dari kitab To!tek!keng kepada anak muridnya. (tau
seorang kepadaguru sastra mengajarkan ayat!ayat kitab itu kepada
muridnya. (kan tetapi ane"nya dua suara yang saling susul itu terdengar
dari dalam sebua" "utan yang lebat "utan yang jarang didatangi manisia
dan menjadi sarang dari "arimau!"arimau ular!ular besar dan lain binatang
buas. #alau pun ada manusianya tentula" sebangsa manusia perampok.
(pabila kita meli"at ke dalam "utan itu untuk mengeta"ui siapa orangnya
yang mengajarkan ayat!ayat kitab To!tek!keng kepada anak kecil tadi
kitaakam merasa "eran sekali. Ternyata ba"wa yang membaca ayat!ayat
kitab itu adala" seorang tosu berbaju kuning di pungungnya tergantung
sebatng pedang. Tosu ini tinggi kurus berkumis tipis berusia kurang lebi"
lima pulu" ta"un rambtnya digelung ke atas dan ia menunggang seekor
kuda kurus yang berjalan seenaknya dan nampaknya suda" amat lela". )i
belakang kuda ini berjalan seorang anak laki!laki berusia sepulu" ta"un
pakaiannya penu" tambalan rambutnya diikat ke belakang mukanya puti"
agak pucat dan matanya besar. (nak ini amat miskin pakainanya sampai!
sampai bersepatu pun tidak. )i dekat mata kaki kiri ad boroknya sebesar ibu
jari kakinya se"ingga agak terpincang pincang jalannya.(kan tetapi biarpun
keadaannya begini miskin anak itu tampaknya gembira terusMulutnya
menyinarkan ca"aya gembira dan nakal.
(yat!ayat yang dibacakan ole" Tosu di atas tai adala" ayat ke dua belas.
#alau di"itung tosu itu membacadari ayat pertama dengan suara keras akan
tetapi lambat!lambat suda" lama jugala" anak itu menirunya.
Pada ayat ke duabelas di mana terdapat kata!kata tentang orang budiman
mengutamakan urusan perut anak laki!laki itu setela" selesai meniru ayat ini
sampai "abis segera berkata. $uaranya lantang nyaring dan tinggi.
Totiang benar sekali orang budiman itu. (ku pun mau menjadi orang
budiman mengutamakan urusan perutku yang suda" amat lapar ini. Maka
"arap Totiang lekas!lekas memberi roti kering atau uang aku tidak mau
pedulikan urusan lain lagi* $ambil berkata demikian anak itutidak lagi
1
Raja Pedang
berjalan di belakang kuda melainkan berlari mendampingi dan menarik!narik
kaki kanan tosu itu.
(kan tetapi tosu itu seperti tidak meli"at boca" tadi juga seperti tidak
merasa kakinya dibetot!betot. 'a membuka mulutnya lagi dan berteriak
dengan suara keras.
(yat ke tiga belas berbunyi*
(ku tidak peduli apa bunyi ayat ketiga belas atau ke tiga ribu!* (nak itu
berteriak. Perutku lapar dan Totiang suda" berjanji akan memberi roti kering
dan uang kepadaku!*
Tosu itu nampak tertegun seakan+akan baru sekarang ia ta"u ba"wa suara
yang tadinya menirunya tela" meneluarkan suara lain. 'a menunda menbaca
kitabnya dan memandang kepada anak itu dengan mata bersinar!sinar. Tadi
ia bertemu dengan anak itu di luar sebua" kampung dekat "utan ini. Pada
waktu itu ia sedang beristira"at dan makan roti kering. Lalu datang anak
yang dikenalnya ini mendekat nampaknya ingin sekali akan tetapi tidak
mengeluarkan suara.
#au mau roti kering,*
(nak itu "anya mengangguk.
-e"!"e"!"e" roti keringku suda" "abis di warung sana,*'a bertanya lagi
#embali anak itu menggangukTosu itu menjadi gemas juga.
.aguka" engkau,*
Tidak Totiang "anya sedang malas bicara*
/awaban ini membuat si tosu menjadi ter"eran!"eran. &aru kali ini ia bertemu
dengan seorang anak kecil yang bicara seenaknya sendiri saja seperti ini.
0ngkau mau roti kering dan uang,* #embali ia bertanya sambil
menunggangi lagi kudanya yang kurus. (nak laki!laki itu kembali
mengangguk.
&aik akan tetapi kau "arus menirukan membaca isi kitab To!tek!keng sambil
berjalan di belakang kudaku.*
)emikianla" tosu itu mulai membaca kitab itu dari ayat pertama sampai
ayat ke dua belas. Tadinya anak ini tertarik sekali karena anak ini sebetulnya
adala" seorang anak luar biasa yang perna" membaca kitab!kitab kuno
ba"kan "ampir "a1al banyak kitab dari agama bud"a yitu ketika ia bekerja
sebagai pelayan dari kelenteng -ok!t"ian!tong (kan tetapi setela"
mendengar tentang mengutamakan perut* se"ingga anak itu teringat akan
perutnya yang lapar dan menagi" janji.
$iapaka" anak yang bersikap ane" dan terlantar itu, 2amanya &eng $an
)emikian menurut pengakuannya snediri tentang siapa nama keturunannya
ia sendiri tidak ta"u (nak ini adala" korban bencana alam yaitu benjir besar
sungai -uang+"o yang meng"abiskan seluru" isi kampungnya. -ampir
seluru" kampung "abis ole" banjir itu ruma"!ruma" lenyap sawa"!sawa"
rusak manusia dan binatang "ampir tewas dan "anyutsemua. (nak ini pun
"anyut akan tetapi agaknya tu"an masi" melindunginya maka ia dapat
tersangkut pada reruntu"an ruma"dan terbawa ke pinggir dalam kedaan
pingsan. -al ini terjadi ketika ia berisia lima enam ta"un. #etika siuman
kembali anak ini tela" berada di pinggir sebua" "utan di tepi sungai -uang!
"o 'a "anya ingat ba"wa namanya &eng $an ba"wa aya" bundanya "anyut
terbawa air ba" akan tetapi tidak ingat lagi apa nama dusun tempat
tinggalnya dan di mana letaknya.
2
Raja Pedang
&eng san terlunta!lunta dan nasib membawanya sampai ke depan kelenteng
-ok!t"ian!tong di kota s"an!si ia amat tertarik meli"at kelenteng itu amat
sukameli"at!li"at lukisan dan patung!patung yang dipa"at inda" kemudian
ketua kelenteng seorang "wesio yang beribada" merasa kasi"an dan suka
kepadanya dan mulai saat itula" &eng $an diterima senagai seorang kacung
atau pelayan. Para "wesio di kelenteng itu rata!rata memiliki pribudi yang
tinggi dan "ampir semua tekun mempelajari ayat!ayat suci "wesio mendapat
kenyataan ba"wa anak yang menjadi pelayan di kelenteng itu selain rajin
juga amat cerdas mereka memberi pelajaran menabaca menulis dan
demikianla" selama tiga ta"un lebi" &eng $an di jejali* 3lsa1at!3lsa1at dan
ayat!ayat suci yang amat tinggi.Tentu saja ia "anya meng"a1al semua inti
sarinya. /angankan seorang anak kecil seprti dia menusia dewasa sekalipun
kalau mempelajari agama jarang yang betul!betul dapatmenangkap inti
sarinya apabilamengamalkan perbuatannya sesuai dengan ayat!ayat
perbuatannya sesuai dengan ayat!ayat suci itu.
$etela" berusia sembilan ta"un lebi" &eng $an mulai tidak beta" tinggal di
kelenteng. &eberapa kali ia minta ber"enti akan tetapi semua "wesio
melarang nya dan mereka ini "endak menarik &eng $an menjdi seorang
calon "wesio. &eng $an tidak suka dan pada suatu malam anak ini lari
minggat dan kelenteng itu.'a "idup terlunta!lunta terlantar. -anya bisa
makan kalau ada yang menaru" kasi"an dan memberi makanan atau
memberi sekedar pekerjaan kemudian diberi upa" uang atau makan. 4ang
amat ane" pada anak ini ia tidak perna" mau mengeluarkan perkataan
minta!minta! Mungkin ia terpengaru" ole" pelajaran para "wesio yang
meng"arapkan sedeka" dari para dermawan akan tetapi sekali!kali bukan
mengemis. )emikian mengapa &eng $an juga sama sekali tidak mau minta
ketika meli"at tosu itu makan roti kering pada"al perutnya lapar bukan main.
)an siapa adanya tosu itu, &ukan sembarang orang melainkan seorang
bernama $iok Tin 5u. )ia adala" toko"dari perkumpulan (gama 2go!lian To
kauw 6(gama To Lima Teratai 7 yang berpusat di #i!lok. $ebagai tosu tingkat
tiga tentu saja ilmu kepandaiannya suda" tinggi sekali. )an sebagai seorang
toko" 2go!lian To!kuaw tyang mementingkan pelajaran mistik 6"oatsut7
tentusaja ia terkenal seorang yang amat berba"aya.
$iok Tin 5u bukan mengajak atau memancing &eng $an ke dalam "utan itu
tanpa maksud tertentu. &egitu meli"at anak tadi ia dapat menduga ba"wa
anak ini adala" seorang anak yatim piatu lagi bertulang baik maka tepat
sekali kalau "endak dijadikan ba"an percobaaan ilmunya. #alau sampai anak
ini tewas sekalipun tidak ada orang tua ke"ilangan anaknya tidak ada orang
yang dirugikan maka ia takkan menanggung dosa demikian jalan pikiran
pedeta sesat ini mari kita kembali ke dalam "utan untuk meli"at apa yang
akan terjadi selanjutnya.
)i depan tela" diceritakan betapa &eng $an tidak lagi meniru teriakan $iok
Tin 5u yang membaca ayat!ayat To!Tek!keng mala" berteriak!teriak menagi"
janji tosu itu untuk memberi roti kering atau uang pembeli roti kepadanya.
Mereka suda" tiba di tenga" "utan yang amat sunyi dan liar. $iok Tin 5u
tersenyum dan melompat turun dari atas kudanya. .erakannya demikian
ringan seakan!akan tubu"nya seringan bulu saja .
boca" sejak kapan kau belum makan,* Pertanyaan ini diucapkan dengan
"alus seakan!akan orang tua ini merasa kasi"an dan "endak menolong.
3
Raja Pedang
$ejak dua "ari yang lalu*jawab &eng $an singkat tanpa mengundang suara
minta dikasi"ani.
Tosu itu mengangkat alisnya lalu tertawa bergelak nampak girang
sekali!*&agusbaguskalau begitu perutmu kosong sama sekali. -al ini berarti
membersi"kan "awa didalam tubu"mu dan memperkuat daya ta"anmu
seperti seorang yang memiliki lati"an siulin. &agus anak yang baik na"
kaumakanla" ini "endakla" kuli"at sampai di mana kemanjurannya!* Tosu
itu mengeluarkan sebua" pil berwarna kuning dan berbaubusuk &ukala"
mulutmu.*
Tentu saja &eng $an tidak sudi mentaati perinta" ini. 'a mundur selangka"
memandang mara" dan berkata. Totiang kau berjanji "endak memberi roti
kering atau uang kenapa sekarang menyuru" aku makan obat, (ku tidak
sakit dan tidak butu" obat!*
-e"!"e"!"e" kalau suda" makan tidak ada artinya lagi 0" boca" aku $iok
Tin 5u bukan seorang bodo". #eta"uila" pil ini adala" buatanku atau
petunjuk kauwcu 6ketua agama7. &elasan ta"un kubuat dari sari segala
kebusukan yang mengundang "awa t"ai!yang dan k"asiatnya "ebat bukan
main. (ku tela" membuatnya tiga bua" akan tetapi sampai sekarang tidak
berani menelannya -arus lebi" dalu kucobakan orang kau dengan perutmu
kosong baik sekali untuk dijadikan kelinsci percobaan! #alau kau mati tidak
ada orang yang ke"ilangan kalua kau "idup na" akan kuberi "adia" roti
kering atau uang -e"!"e"!"e"!8
$epanjang mata anak itu yang lebar menjadi makin lebar bukan karena takut
melainkan karena mara"nya. Tosubau apa kau lupa akan ujar!ujar suci
ba"wa siapa yang belum membersi"kan diri dari perbuatan ja"at dan siapa
tidak memperdulikan kebajikan dan kebenaran dia itu tidak patut memakai
pakaian kuning,*
$iok Tin 5u mula!mula terkejut dan "eran karena ujar!ujar ini adala" kata!
kata suci dalam agama bu"da 6dalam kitab )"ammapade7 akan tetapi ia
segera tertawa. Mau tidak mau kau "arus melepon opbat ini!*
Tidak sudi..! #au tosu bau!* &eng $an mengambil dua bua" batu kecil
dari atas tana" dan menimpukkan dua bua" batu itu kepada $iok Tin 5u.
(kan tetapi $iok Tin 5u "anya tertawa dan sekali ia menggerakkan tangan
kiri ujung lengan bajunya meniup* pergi dua bua" batu itu membuat &eng
$an tak dapat bergerak lagi. 4ang mati* ini adala" kedua pasang kakitangan
anak itu akan tetapi dari le"er ke atas masi" "idup* anak itu masi" dapat
menggerakkan le"erdan semua anggauta muka.
Tosu ja"attosu bau kau mau apakan aku,* teriakannya berkali!kali.
Tidak apa!apa "anya ingin kau menelan obat ini* Pil kuning yang baunya
busuk itu didekatkan pada "idung &eng $an membuat anak ini ingin munta".
&aunya busuk seperti engkau aku tak sudi!* ia menggeleng kepalake kanan
kiri menjau"i obat itu.
-e"!"e"!"e" anak bandel. Terpaksa "arus kubuka mulutmu* Tangan kiri
tosu itu memegang dagu &eng $an dan anak ini merasa betapa tenaga yang
amat kuat memaksa betapa tenaga yang amat kuat memaksa mulutnya
terbuka. 'a pura!pura menurut akan tetapi ketika tosuini lenga" "endak
memasakkan obat ke dalam mulut yang terbuka &eng $an menggerakkan
kepala ke bawa" dan menggigit tangan kiri tosu itu.
(du"..!* karena tidak menyangka sama sekali jari kelingking tosu itu
kena tergiti keras sampai mengeluarkan dara".
4
Raja Pedang
Plakkk!* ia menampar pipi &eng $an . )emikian keras tamparan ini
demikian nyerinya sampai &eng $an tanpa disengaja membuka mulutnya
melepaskan gigitnanya.
Plak! Plak! Plak! Plak! Plak!* berkali!kali tosu itu menampar muka &eng $an
dari kanan kiri dan sunggu"!sunggu" &eng san dari kanan kiri dan
sunggu"!sunggu" &eng $an tidak mengelu" akan tetapi rasa sakit membuat
matanya berair $etela" anak itu "ampir pingsan karena sakit dan pening
baru tosu itu meng"entikan tamparannya. Muka &eng $an menjadibengkak!
bengkak dan kedua pipinya menjadi biru ane"nya dari "al ini tidak tersa
ole" tosu yang sedang mara" itu tak sepata" kata pun anak itu mengadu"
atau mengelu" benar!benar menunjukkan watak bandel yang luar biasa
membayangkan nyali dan ketaba"an yang mengagumkan.
-ayo telan ini!* $iok Tin 5u memaksakan &eng $an yang setenga" pingsan
itu membuka mulut lalu menjejalkan pil berbau busuk itu ke dalam mulut
&eng $an.
(nak ini dalam kenekatannya biarpun suda" pening dan setenga" pingsan
"endak meluda"kan keluar pil itu akan tetapi $iok Tin 5u menutup mulutnya
dan mendorong pil itu dengan telunjuknya sampai ke tenggorokan &eng $an.
(k"irnya obat itu masuk ke dalam perut &eng $an tanpa dapat dicega" lagi!.
-e"!"e"!"e" "endak kuli"at akibatnya.* $iok Tin 5u menggerakkan
tangan membebaskan totokannya dan &eng $an robo" terduduk di atas
tana" menundukkan muka terduduk di atas tana" menundukkan muka
karena merasa masi" pening dan nanar kepalanya. 'a meramkan matanya
yang menjadi sempit karena pipinya membengkak besar di kanan kiri.
#asi"an sekali anak ini mukanya sampai menjadi seperti bua" labu matang.
Tiba!tiba &eng $an menggerak!gerakkan kaki tangannya kulit badannya
mungkin lama makin mera" sampai seperti udang rebus. Makin mera"
kulitnya makin tidak karuan tingka"nya berkelojotan seperti ular disiram air
panas.
Panas panas..!* ak"irnya tak terta"nakan juga mulutnya tak
perna" mengadu" "anya bilang panas panas. berkali!kali. #ulit
badannya menjadimera" tua "ampir "itam dan dari tubu"nya tampak uap
tipis seakan!akan seluru" air di tubu"nya suda" mendidi". Tubu" &eng $an
melompat ke sana ke mari seperti orang gila menabrak po"on terjungkal
berdiri lagi ter"uyung!"uyung dan merangkak!rangkak sampai menabrak
po"on lagi. #emudian dia melompat berdiri dan lari!
-e"!"e"!"e" "endak kuli"at sampai berapa lama kau dapat berta"an.* $iok
Tin 5u juga berlari mengikuti anak yang sedang gila kepanasan itu
meninggalkan kudanya yang diikat pada sebatang po"on. Tidak jau" &eng
$an berlari karena belum juga dua li ia menabrak po"on lagi dan terguling
tak dapat bangun lagi "anya berkelojoran dan bergulingan.
$iok Tin 5u berlutut dan memeriksa dengan teliti. )iurut dan diperiksanya
seluru" bagian tubu" &eng $an yang suda" tak berdaya lagi itu mulutnya
tiada "entinya memuji.
-emmm tubu"nya berisi penu" "awa panas mujijat. 'nila" inti sari "awa
yang kalau dapat dipeli"ara dan disalurkandengan kekuatan 'weekang akan
menjadi semacam yang!kang istimewa kuat dan panas &agus sekali!
-endak kuli"at apa yang dirusaknya.* 'a memeriksa perut dan dada &eng
$an.
-emmm "emmmmm berba"aya sekali isi perut melepu" semua paru!
5
Raja Pedang
paru penu" "awa panas menguap jantung mengeriput kalau anak ini
tidak kosong perutnya tidak penu" "awa murni tubu"nya dan tidak bersi"
tulang!tulangnya ia suda" akan mampus dari tadi. )engan 'weekang di
tubu"ku apaka" aku akan dapat mena"an "awa panas seperti ini,
-emmm berba"aya sekali* Tosu ini saking asyiknya memeriksa sampai
tidak ta"u dan tidak terasa ba"wa kantong terlepas dan terjatu". #etika
tubu" &eng $an bergerak!gerak tanpa disengaja kantong obat itu tertindi"
ole" tubu" anak itu dan tidak keli"atan dari atas.
-emmm.. berba"aya sekali akibatnya (pa kiranya aku akan kuat,*
Tosu itu berdiri dan termenung. 'a ngeriakan akibatnya kalau sampai dirinya
kemasukan obat kuat itu dan ak"irnya ia tidak dapat mena"an. Tanpa terasa
digerayangnya pinggangnya dan ia kaget karena tidak mendapatkan
kantongobat disitu. &ingung ia mencari tetapi sia + sia saja. 'a mengingat!
ngingat tak sala" lagi tadi ia mengambil sebua" pil dari kantong obat yang
segera dikantongkan kembali ke pinggangnya. /angan! janganketinggalan
diatas pelana kuda pikirnya. 5epat ia berlari meninggalkan &eng $an dan
berlari ke tempat di mana dia tadi meninggalkan kudanya. )i sini mencari!
cari ke sana kemari membuka!buka rumput dan alang!alang disekitarnya
membongkar semua bekal dari atas sela kuda.
$ementara itu &eng $an masi" berkelojotan. Panas. lapar..
panas..lapar.*katanya. Tangannya menggerayang!geranyang ia
mencoba membuka matanya akan tetapi begitu dibuka air matanya
bercucuran saking panas danperi"nya. Tiba!tiba tangannya yang
menggerayang itu dapat menangkap sebua" kantong kecil. #edua tangan itu
menarik dan sekali tarik saja kantong itu "ancur dan dua butir pel
dipegangnya. #arena pikiran &eng $an suda" "ampir tak dapat dipergunakan
lagi saking "ebatnya penderitaannya dua butir pil itu segera dimasukkan
kemulutnya terus ditelan "abis!
Pada saat itu terdengar orang bernyanyi!nyanyi kecil nyanyian kanak!
kanakketika tiba di tempat itu ternyata ba"wa yang bernyanyi adala"
seorang laki!laki bertubu" tinggi besar akan tetapi mukanya yang "itam itu
sama sekali tidak berkumis atau berjenggot licin seperti muka kanak!kanak.
Matanya juga bersinar bodo" dan jujur seperti mata kanak!kanak pula
biarpun usianya suda" suda" empatpulu" ta"un. 4ang lucu adala"
pakaiannya berkembang!kembang dan mala"an sepatunya juga sepatu
berkembang seperti yang biasa dipakai wanita. Pendeknya seorang ane"
yang mempunyai si1at kanak!kanak berpakaian seperti permpuan dan
Pantasnya "anya orangedan saja yang berkeadaan seperti dia ini. 'a ber"enti
menyanyi dan berdiri memandang &eng $an yang masi" bergulingan.
$etela" &eng $an menelan pil yang du butir itu ia seperti cacing terkena abu
panas. &erguling ke sana menggelundung ke sini berkelojotan dan mulutnya
berbusa.
-a!"a!"o!"o!"o" kau main menjadi trenggiling,* 9rang yang baru datang
itu dengan muka girang lalu reba" pula dan bergulingan berkelojotan seperti
&eng $an sambil tertawa!tawa senagn sekali.
-ayo kita balapan siapa lebi" cepat menggelinding!* katanya mengajak
&eng $an main balapan. Tentu saja &eng san yang tidak sadar itu semua
sekali tidak memperdulikan.
0" kau tidak mau balapan, #urang ajar kau diajak bicara diam saja!* 9rang
itu melonpat bangun dan mendekati &eng san 'a meli"at kedua mata &ang
6
Raja Pedang
san . 'a meli"at kedua mata &eng $an yang sipit karena mukanya berbusa.
0"!e"!e" setan. #au mala" mengejek,* orang itu mara"!mara" megira
ba"wa &eng $an yang suda" sekarat itu mengejeknya. #utendang kau*
orang tua itu menendang perla"an. Tanpa disengaja ia menendang jalan
dara" t"i!t"ait!to dipunggung &eng $an boca" ini sedang menderita
tubu"nya seakan!akan "endak meletuskarena penu" "awa yang seakan!
akan terbuka jalan dara"nyakena tendangan itu tiba!tiba ia melompot keatas
tinggi sekali dan tanpa disadarinya pula tangan kananya menampar kepada
orang itu.
Plak!* se"abis menampar ia bergulingan pula. 4ang "ebat adala" orang
ane" itu yang kena tampar. Tubu"nya terlempar dan robo" berguling!guling
sambil mengadu"!ngadu". Ternyata orang itu li"ai bukan main. Tamparan
yang dilakukan ole" anak tadi biarpun tidak disengaja namun penu" dengan
dengan tenaga yang dan kiranya akan men"ancurkan kepala seorang biasa.
2amun orang ane" itu "anya terguling!guling dan cepat bangun lagi. 'a
mara" sekali.
0" $etan 0" 'blis kau mengajak berkela"i, )atang!datang mengirim
pukulan maut ya, &erani kau main!main dengan #oai (tong!* 5epat seperti
orang main sulap ta"u!ta"u di tangan kanan ini suda" terdapat sebua"
pana" berwarna "ijau. 'a maju menubruk &eng $an yang sedang bergulingan
tangan kirinya memukul dengan telapak tangan terbuka sedangkan tangan
kanan menggunakan anak pana" tadi untuk menusuk.
)engan tepat tangan kiri #oai (tong memukul dada &eng $an sedangkan
ujung anak pana" itu menancap di pundaknya. Meli"at lawannya sama sekali
tidak mengelak lawannya sama sekali tidak mengelak atau menangkis #oai
(tong kaget sekali dan cepat sekali kembali anak pana"nya. -ebat! &eng $an
yang terkena pukulan dan terluka anak pana" seketika ber"enti bergerak
"anya dari mulutnya terdengar bunyi mendesis seperti seekor ular
mengamuk mukanya yang tadi mera" meng"itam berla"an!la"an beruba"
menjadi "ijau juga seluru" tubu"nya beruba" menjdi ke"ijauan! )esis pada
mulutnya tidak lama segera ter"enti se:perti bola kempis ke"abisan angin.
Mati.. celaka.. aku bunu" orang yang tak melawan dengan pukulan
/ing!tok!ciang 6tangan racun "ijau7!* setela" berkata demikian orang ane"
itu cepat berlari meninggalkan tempat itu larinya bukan main cepatnya
seperti terbanga saja.
9rang ane" yang bernama #oai (tong ini sesunggu"nya bukan orang biasa.
&iarpun seperti kanak!kanak dan pakaiannya seperti orang gila namun
justeru keane"annya itu maka ia disebut #oai (tong 6anak setan. )ia ini
adala" murid tunggal dari &an!tok!sim .iam #ong 6"ati selaksa Racun7
seorang "wesio dari barat yang berasal dari tibet. 2ama besar .iam #ong ini
terkenal diseluru" dunia kang!ouw sebagai eorang toko" yang amat ditakuti
orang. /uga nama murid tunggalnya ini cukup membikin menkeret nyali
banyak a"li silat karena ke"ebatannya yang paling ditakuti dari dua orang
toko" guru dan murid ini adala"ilmu pukulan mereka yang berdasarkan
tenaga 'm yang disebut /ing!tok!ciang.'lmu pukulan racun "ijau ini amat
dasyat mengundang sari tenaga 'm yang paling dalam se"ingga jangankan
pukulannya baru "awa pukulannyasaja suda" cukup mendatangkan racun
yang akan mematikan orang yang tersambarnya. $ebagai seorang toko"
besar yang tinggi ilmu silatnya. .iam kong memesan kepada muridnya yang
ketolol!tololan itu agar tidak sembarangan mempergunakan /ing!Tok!ciang
7
Raja Pedang
apalagi mempergunakan senjata anak pana" yang ujungnyasuda" dimasak
dalam racun "ijau kalau tidak amat terpaksa atau meng"adapi musu" berat.
9le" karena inila" maka #oai (tong tadi ketakutan meli"at akibat
pukulannya ditamba" tusukan anak pana" ter"adap diri &eng $an dan
serangannya tadi "anya terdorong ole" kemara"an karena ia dipukul secara
"ebat. )isangkanya ba"wa &eng $ab naka kecil itu memiliki kepandaian
tinggi maka begitu menyerang ia mempergunakan pukulan maut dan anak
pana"nya. Maklum jalan pikiran #oai (tong memang masi" seperti kanak!
kanak maka ia tidak berpikir
Panjang.$iok Tin 5u bingung sekali ketika dia mencari!cari di tempat dia
meninggalkan kudanya tetap tak dapat menemukan kantong obatnya. )ia
menuntun kudanya kembali ke tempat &eng $an. (langka" kagetnya ketika
dia meli"at anak itusuda" tidak bergerak!gerak terlentang diatas tana"
dengan muka dan tubu"nya berwarna "ijau! )ia ter"eran!"eran melepaskan
kudanya dan didekatinya anak itu setela"memriksa sejenak ia mengeluarkan
seruan keget!
(yaaaaa..! kenapa anak ini bisa mati seperti itu,,* ia benar!benar kaget
sekali dan berkali!kali menggeleng!gelengkan kepalanya. Pengaru" obetnya
adala" tenaga yang andaikat anak ini mati karena obat itu tentu tubu"nya
"angus kenapa sekarang tubu" anak ini seperti orang mati kedinginan,
$iok Tin 5u berbidik ngeri. ;ntung ia mencoba obatnya itu kepada anak tak
terkenal ini. #alau ia sendiri yang menelannya. (langka" ngerinya.
(ku tela" keliru membuatnya pikirnya* "arus segera kulaporkan
kepada kauwcu* karena meli"at akibat obatnya begini mengerikan ia
tidak begitu kecewa lagi ke"ilangan dua butir pilnya. #alau yang sebua"
begini berba"aya yang dua lain lagi juga tidak akan ada gunanya. &iarla"
kalau ditemu orang lain dan ditelan paling!paling orang yang menelannya
akan mati seperti boca" ini. (gak ngeri ole" akibat perbuatannya sendiri
tergesa!gesa tosu itu menaiki kudanya dan membalapkan kuda kurus itu
pergi dari situ meninggalkan tubu" &eng $an yang menggeletak di tenga"
"utan.
-ong!/i kau "ati!"atila". -utan itu lebat mungkin banyak "arimaunya.
/awabannya "anya suara ketawa nyaring seorang anak perempuan berusia
delapan sembilan ta"un yang amat linca" berlari!lari cepat memasuki "utan
lebat. 4ang menegur juga tersenyum senyum senyum kecil yang untuk
sejenak menerangi waja"nya suram + muram. )ia seorang laki!laki berusia
kurang lebi" empat pulu" ta"un berwaja" tampan dan gaga" akan tetapi
waja" ini suram!suram nampak tidak ada ca"aya kegembiraan "idup tampan
ini menjadi gelap dan muram semenjak ia ditinggal mati siterinya yang
tercinta tiga ta"un yang lalu meninggalkan dia "idup berdua saja dengan
anak tunggalnya yang bernama -ong.
#wa Tin $iong adala" seorang jago pedang murid tertua dari -oa!san!ciang!
bunjin 6ketua -oa!san!pai7 Lian &u Tojing 2amanya di dunia kang ouw cukup
terkenal sebagai seorang paling tua daripada -oa!san $ie!eng 6empat
pendekar -oa!san7 tidak "anya terkenal karena memang empat orang
pendekar -oa!san ini berkepandaian tinggi namun lebi" terkenal karena
perbuatan mereka yang selalu menjunjung tinggi keadilan dan kegaga"an.
Terkenal sebnagai pelindung penja"at!penja"at keji.
Liang &u Tojin tosa ketua -oa san pai suda" berusia enam pulu" ta"un lebi"
dan tosa ini biarpun memiliki banyak anak murid namun kepandaian
8
Raja Pedang
istimewanya yakin pedang -oa!san #iam!"oat "anya diturunkan seluru"nya
kepada empat orang muridnya yang terkenal sebagai -oa!san ini yang tertua
adala" #wa Tin $iong bergelar -oa!san!it!kian 6pedang tunggal -oa!san7.
9rang ke dua adala" T"io <an 't berjuluk &u!eng!kiam 6pedang tanpa
bayangan7 9rang ke tiga bernama #ui #eng berjuluk Toat!beng kiam 6pedang
pencabut nyawa7 sedangkan orang keempat adala" seorang gadis berusia
duapulu" ta"un bernama Liam sian -wa dengan julukan #iam!eng!cu
6bayangan pedang7 #wa Tin $iomg suda" berusia empat pulu" ta"un dan
suda" menjadi duda dua orang sutenya yaitu T"io <an it berusia tiga pulu"
lima dan #ui #eng tiga pulu" ta"unlima dan kui keng tiga pulu" ta"un
keduanya suda" berkeluarga pula. -anya orang keempat dari -oa!san $ie!
eng yaitu Liem $ian -wa belum berkeluarga masi" gadis berusia dua pulu"
ta"un akan tetapi tela" menjadi tunangan #wee $in seorang termuda dari
tiga pendekar #un!lun.
#wa Tin $iong amat di"ormat dan disegani adik!adik seperguruannya karena
pandangannya yang luas dan sikapnya yang serius. 'a gaga" jujur dan
menjadi pengikiut plajaran!pelajaran 3lsa1at #"ong!cu yang setia.sebaliknya
anak perempuannya #wa Tin $iong anaknya ini merupakan mata"ari
"idupnya dan "anya anak inila" yang kadang!kadang dapat memancing
senyum di waja"nya yang selalu muram dan sunggu"!sunggu".
#wa Tin $iong terpaksa mengeprak kudanya untuk berjalan lebi" cepat
memasuki "utan lebat itu. Tadinya #wa -ong membonceng di depannyaakan
tetapi anak itu tiap kali merasa bosan naik kuda pasti meloncat turun dan
berlari!larian cepat.'a tidak akan merasa k"awatir akan diri anaknya karena
sunggu"pun baru berusia delapan sembilan ta"un #wa -ong tela" memiliki
kepandaian silat yang lumayan.semenjakanak itu bisa berjalania suda"
mendidiknya se"ingga sekarang #wa -ong memiliki gerakan yang cepat dan
linca" juga mempunyai ilmu menjaga diri yang cukup mempunyai ilmu
menjaga diri yang cukup kuat.
-ong!ji 6anak -ong7jangan terlalu cepatkau nanti seast jalan!* kembali
anaknya berkelebat memasuki bagian yang gelap dari "utan besar itu.'a
memajukan kudanya dan tiba!tiba kudanya mengeluarkan bunyi ringkik keras
lalu berdiri diatas kedua kaki belakangnya "idungnya mendesis!desis
nampak ketakutan sekali
#wa Tin $iong berlaku waspada maklum ba"wa ada binatang buas ditempat
itu. #arena sukar untuk menenangkan kudanyaia cepat meloncat turun dan
mengikatkan kendali kuda pada sebatang po"on.Tiba!tiba kudanya meronta
keraskendali putus dan kudanya lari tunggang langgang."ampir pada saat
ituterdengar bunyi berkeresekan dari atas dan seekor ular besar yang
melilitkan ekornya pada batang po"on diatas menyambarkan kepalanya ke
ara" Tin $iong.
Tidak percuma #wa Tin $iong menjadi orang tertua dari "oa!san sie!
eng.biarpun matanya belum meli"attelinganya tela" menangkap sambaran
angin dari atas.cepat sekali kakinya bergerak dan ia suda" menggelak sambil
mencabut pedangnya. )i lain saat padanganya suda" berkelebat membacok
ke atas.
Tin $iong ular itu terluka pedang dara" menetes.ular itu kesakitan dan
mara" cepat ia menyambar lagi bagaikan menubruk ke ara" calon
mengsanya.
Tin $iong terkesiap kagum menyaksikan ular yang besar sekali dan yang
9
Raja Pedang
sisiknya nampak kuning sekali ke"ijauanberkembang inda" dan bersi"
-ampir ia merasa sayang untuk membunu" ular iniakan tetapi karena ia
berada dalam ba"aya terpaksa ia memapaki datangnya ular dengan sebua"
tusukan ke ara" le"er sambil miringkan tubu".
5esss*! Pedang yang ditusukkan dengan tenaga lweekang itu dapat
menembus le"er ular yang dilindungi kulit kerassebelum ular itu sempat
menyerang padang suda" dicabut kembali dan sebua" tabasan yang
dilakukan dengan tenaga sepenu"nya membuat le"er itu putus!#epalanya
terlempar ke bawa" sedangkan ekor yang melilit da"an po"on berla"an!
la"an terlepas se"ingga ak"irnya tubu"nya yang panjang dan besar itu jatu"
berdebuk diatas tana" pula.
Tin $iong menarik napas panjang merasa sayang ba"wa ualar yang seinda"
itu kulitnya terpaksa "arus ia bunu" ;lar kembang macam ini enak
dagingnya dan kulinya akan laku ma"al kalau dijual di kota pikirannya. 'a
akan anaknya dan teringat akan kudanya yang suda" melarikan diri.
(naknya "arus dicari lebi" da"ulu dan dengan pikiran ini pendekar itu lalu
lari mengejar ke ara" bayangan #wa -ong tadi berlkelebat.
$ementara itu #wa -ong yang berlari!larian gembira tela" berada dibagian
yang paling gelap di "utan itu.memang anak ini semenjak kecil paling senang
kalau bermain!main didalam "utan.$emenjak kecil berdiam bersama aya"nya
di "oa!san dan "utan besar bole" dibilang adala" tempat ia bermain!main.
(k"ir!ak"ir ini ketika aya"nya mengajak ia turun gunungia seringkali rindu
kepada "utan!"utan besarrindu kepada binatang!binatang "utan yang amat
disanyanginyamaka sekarang meli"at "utan tentusaja ia seperti seekor
burung tentu saja ia po"on besargembira sekali "atinya.
$aking gembiranya ia sampai lupa diri dan lupa ba"wa jau" meninggalkan
aya"nya dan baru terasa lela" kedua kakinya ketika dia duduk di bawa"
sebatang po"on besar.sepanjang matanya bersei!seri dan bersinar!
sinarmulutnya yang kecil tertawa!tawa ketika #wa "ong memtik dua
tangkaibunga mera" dipasangnya diatas kepala di kanan kirimen"ias
rambutnya yang "itam panjang.
Tiba!tiba ia berseru kaget dan cepat meloncat kesamping dan dilain saat
tangan kanannya suda" meng"unus pedang pendek inila" gerakan sin!coa!
"iat!bwe 6ular sakti mengulur ekornya7 sebua" gerakan ilmu pedang sebagai
:pembukanankalau meng"adapi lawan berat. .erakannya cepat sekali dan
tanganya yang mencabut pedang "ampir tidakterli"at ta"u!ta"u pedang
pendek yang tadinya tergantung dipunggungnya tela" berada ditangan
kanandipegang erat!erat gagangnyasedangkan pedangnya melintang di
depan dada. (pa yang menyebabkan gadis cilik ini kaget, Mukanya pucat
dan ia berdiri seperti patunglenyap semua seri gembira diwaja"nya.
&ukan "anya diaandaikan disitu ada orang lain orang sgaga" aya"nya
sekalipuntentu akan kaget setenga" mati meli"at apa yang dili"at ole" #wa
"ong ini.Mana didunia bukan mimpimemang nyata!nyata terli"at ole"nya "al
ituterjadi.mula!mula ia tadi berseru kaget karena meli"at ada seekor ular
besar dibawa" po"onkurang lebi" dua pulu" meter jau"nya disebela"
sana.dan sekarang.ta"u!ta"u ular itu *bangun* berdiri dan berlomcat!
loncatan meng"ampirinya.
-ampir saja #wa -ong lari tumggang langgang saking takut dan ngerinya
kalau saja ia tidak mendengar suara orang tertawa akan tetapi ketika ia
mendengar ba"wa yang tertawa adala" ular berdiri* itu. #emudian timbul
10
Raja Pedang
jiwa ksatria yang diturunkan aya"nya kepadanya dengan pedang dipegang
erat!erat di tangan ia membentak.
$iluman dari mana berani menggangguku*.
-a!"a!"a lagaknya. #akimu menggigil seperti orang sakit demam kok masi"
berlagak gaga". -a "a "a!* ternyata ular itu setela" dekat tidak berkepala
lagi dan .. dari le"er ular itu tersemburla" kepala seorang anak laki!laki anak
yang bermata lebar dan bermuka puti" ke"ijauan. (nak ini bukan lain adala"
&eng $an.
$eperti tala" kita keta"ui &eng $an menggeletak di bawa" po"on dalam
keadaan yang dianggap suda" tak bernyawa lagi ole" $iok Tin 5u. Memang
waktu itu anak ini suda" seperti mati mukanya "ijau kebiruan tidak ada
napasnya lagi dan tidak ada detak jantungnya lagi. (kan tetapi ternyata $iok
Tin 5u sala" kira. Terjadi "al!"al yang mujijat dalam diri anak yang bernasib
malang ini. atau lebi" tepat kita katakana bukan bernasib malang karena
secara kebetulan sekali ia ter"indar dari malapetaka yang akan mencabut
nyawanya akibat dari ditelannya tiga butir pil obat beracun dari $iok Tin 5;
tiga butir pil beracun yang mengandung "awa panas yang mujijat sari dari
pada "awa t"ai yang. Pada saat &eng $an ditemukan ole" #oai (tong
memang nyawanya suda" di bibir kematian. #emudian secara kebetulan
sekali #oai (tong yang berotak tidak beres itu memukulnya dengan tenaga
/ing tok ciang mala" melukainya dengan anak pana" yang ujungnya suda"
dilumuri racun "ijau. -awa pukulan dan racun ini cepat sekali menjalar
diseluru" tubu" melalui jalan dara"nya dan terjadila" perang tanding yang
"ebat antara "awa t"ai yang dari tiga butir oil itu dengan tenaga 'm kang
dari pukulan /ing tok ciang dan racun "ijau. )alam keadaan kedua "awa yang
bertentangan dan bergulat itula" $iok Tin 5u meli"at &eng $an seperti suda"
mati.
Memang agaknya suda" dike"endaki ole" Tu"an ba"wa nyawa anak itu
belum tiba saatnya kembali ke alam baka. $emalam suntuk kedua "awa
mujijat itu bertempur di dalam tubu"nya dan seperti biasanya kalau racun
bertemu dengan racun yang berlawanan menjadi puna". &a"kan sebaliknya
daripada terancam nyawanya tanpa disadarinya tubu" &eng $an di bagian
dalam mengandung kedua "awa ini yang suda" dibikin normal ole"
percampuran itu mendatangkan kekuatan yang luar biasa.
)emikianla" pada keesokan "rinya &eng $an sadar seakan!akan baru
bangun dari kematian. 'a merasa tubu"nya dingin bukan main sampai
giginya berketrukan. 'a teringat akan pengalamannya ketika ia dijejali pil
ole" tosu yang mengaku bernama $iok Tin 5u. Teringat akan ini ia menjadi
mara" dan meloncat bangun. (langka" kagetnya dia ketika tubu"nya
mumbul sampai satu meter lebi". Rasanya tubu"nya begitu ringan seperti
bulu ayam! (kan tetapi "al ini tidak diper"atikannya lagi karena segera ia
terserang rasa dingin yang bukan main "ebatnya. 'a teringat ba"wa ketika
"abis dijejali pil ole" tosu itu ia merasa tubu"nya seperti dibakar kenapa
sekarang sebaliknya begini dingin, &eng $an menggigil dan lari kesana
kemari mencari tempat berlindung. )isangkanya ba"wa "awa udara di "utan
itu yang luar biasa dinginnya.
#ebetulan sekali ia meli"at kulit ular atau selongsong kulit ular bergantungan
di sebua" po"on besar. Tadinya ia kaget mengira ba"wa itu adala" binatang
ular. (kan tetapi setela" dili"at ba"wa itu "anyala" selongsong daja ia
segera memanjat po"on dan mengambil selongsong itu. #iranya seekor ular
11
Raja Pedang
besar sekali tela" berganti kulit disitu dan selongsongnya yang kering
tergantung disitu. &eng $an seorang anak cerdik. 'a membutu"kan selimut
dan selongsong kulit ular ini kiranya bole" dipergunakan sebagai selimut
darurat. $egera ia membungkus dirinya dengan selongsong kulit ular yang
panjang dan lebar itu. &enar saja ia merasa agak "angat badannya dan
perasaan ini demikian nyamannya membuat ia melupakan perut laparnya
dan tertidur lagi terbungkus kulit ular. Tentu saja ia tidak ta"u ba"wa
ke"angatan yang datang kepadanya itu adala" wajar. Pertama karena "awa
pukulan /ing tok ciang itu mulai meng"ilang bercampur dengan "awa t"ai
yang kedua kalinya secara kebetulan sekali pada kulit ular itu terdapat "awa
beracun dari ular yang berganti kulit dan "awa beracun ini mengandung
"awa panas pula.
'tula" sebabnya mengapa &eng $an bukan saja ter"indar daripada ba"aya
maut mala" sebaliknya ia mendpatkan keuntungan yang luar biasa yaitu
tubu"nya terkandung "awa mujijat akibat percampuran "awa 4ang dan 'm
yang kuat sekali. $atu!satunya "al yang sampai pada saat itu masi" sering
kali ganti berganti menyerangnya namun "al itu suda" tidak begitu
mengganggunya lagi karena tubu"nya menjadi biasa dan seperti kebal.
-anya kulitnya yang masi" belum dapat mena"an se"ingga tiap kali "awa
panas menyerang kulit tubu" terutama kulit mukanya menjadi mera"
seperti udaang direbus akan tetapi tiap kali "awa dingin yang menyerang
mukanya beruba" menjadi "ijau.
#it kembali kepada pertemuan &eng $an dan #wa -ong. Lenyap kengerian
dan ketakutan "ati #wa -ong setela" mendapat kenataan ba"wa apa yang
disangkanya siluman ular itu ternyata adala" seorang anak laki!laki yang
"anya lebi" besar sedikit daripada dirinya sendiri. Tadinya ia "endak tertawa
saking geli "atinya akan tetapi mana bisa dia tertawa kalau begitu bicara
anak laki!laki itu meng"inanya , ia dikatakan menggigil kakinya seperti orang
sakit tapi masi" berlagak gaga". 4ang menggemaskan kata!kata itu memang
.. betul. Memang tadi kedua kakinya menggigil dan tubu"nya gemetaran.
$iapa orangnya tidak akan takut kalau mengira bertemu dengan siluman,
$etan cilik kenapa kau main!main dan menakut!nakuti orang, #alau tidak
mengira kau siluman mana aku takut kepada orang semacam engkau,* #wa
-ong membentak cemberut. )engan sikap menunjukkan ba"wa kini ia sama
sekali tidak takut lagi #wa -ong menyimpan kembali pedangnya di belakang
punggung lalu menggerakkan kepala se"ingga rambutnya yang panjang itu
berjuntai ke belakang.
Meli"at sikap gaga"!gaga"an dan galak dari nona cilik ini &en $an tertawa
cekikikan dan tampakla" deretan giginya yang kuat dan puti".
0" kenapa kau tertawa!tawa,* #wa -ong penasaran dan mara" kedua
tangan dikepal matanya bersinar!sinar karena mengira ba"wa dia tela"
ditertawakan.
&eng $an tidak menjawab mala" "atinya makin geli dan tertawanya makin
keras. &iasanya ia meli"at anak perempuan sebagai mak"luk!mak"luk yang
lema"!lembut sekarang meli"at lagak #wa -ong yang membawa!bawa
pedang ia merasa lucu sekali.
-ei kepala keledai kenapa kau cekikikan,* #wa -ong membentak lagi kini
melangka" maju.
12
Raja Pedang
)engan mulut masi" terenyum lebar &eng $an balas bertanya (ku tertawa
atau menangis menggunakan mulut sendiri kenapa kau rebut!ribut,* dan ia
tertawa lagi mala" sengaja ketawa keras!keras.
#wa -ong terpukul dan makin mendongkol. #au kira mukamu kebagusan
ya, Tertawa!tawa seperti monyet. Mukamu jelek sekali ta"u,*
&eng $an makin geli matanya bersinar!sinar biarpun masi" nampak sipit
karena kedua pipinya memnag masi" bengkak!bengkak membuat mukanya
mirip muka kodok. Pada saat itu "awa dingin suda" mulai meninggalkannya
terganti "awa panas membuat mukanya yang tadi ke"ijauan sekarang
beruba" menjadi mera".
Meli"at peruba"an ini #wa -ong tertawa geli ketawanya bebas lepas dan ia
nampak makin cantik kalau tertawa karena dari kedua pipinya tiba!tiba
muncul lesung pipit yang manis. -i "i "i kau buruk sekali mukamu
berubag!uba" warnanya "i"i "i seperti bunglon ..!*
Panas juga perut &eng $an ditertawai seperti ini ia membalas dengan suara
ketawa yang keras mengala"kan suara ketawa #wa -ong. -a "a "a
mukamu pun buruk bukan main seperti seperti kuntilanak.*
#wa -ong ber"enti tertawa. #untilanak, (pa itu,*
$eketika &eng $an juga ber"enti tertawa karena dia sendiri juga tidak perna"
ta"u apa macamnya kuntilanak! #untilanak ya kuntilanak
$eperti apa,*
$eperti .. a" suda"la" buruk sekali seperti engkau inila"!*
-ong!/i kau "ati!"atila". -utan itu lebat mungkin banyak "arimaunya.
&o"ong!* #wa -ong membentak. (ku cantik manis semua orang bilang
begitu aya" bilang begitu.*
&eng $an tersenyum mengejek 5antik manis, Puu""""! Mungkin sekarang
akan tetapi dulu ketika baru la"ir kau ompong dan kisut buruk sekali da"!*
#wa -ong membanting!banting kakinya ia memang manja dan setiap orang
yang meli"atnya tentu memuji kecantikan dan kemanisannya masa
sekarang ada orang yang memburuk!burukkannya seperti ini. mana dia mau
menerimanya,
Mulutmu berbau busuk! (ku cantik manis sekarang dulu maupun kelak
tatap cantik.*
5antik manis juga kalau galak dan berlagak sombongm siapa suka, .alak
dan sombong seperti seperti .*
$eperti apa,* #wa -ong menantang.
$eperti .. /ui bo 6untilanak7 *
#untilanak lagi. $eperti apa si" kuntilanak itu ,*
$eperti kau inila"* &eng $an menjawab mengkal karena dia sendiri pun
belum perna" meli"at seperti apa adanya setan betina yang sering kali orang
sebut!sebut.
#wa -ong mara". #au seperti bunglon!*
#au seperti #ui bo!* &eng san membalas.
&unglon*.
#ui &o!*
&unglon bunglon &unglon*.
#ui &o #ui &o #ui &o!*
dua orang anak!anak itu seperti la=imnya semua anak!anak di dunia ini
kalau cekcok balas membalas dengan poyokan. #wa -ong kala" keras
13
Raja Pedang
suaranya dan meli"at &eng $an memoyokinya sambil tertawa!tawa menjadi
makin mara".
&unglon katak monyet! #au bilang aku seperti kuntilanak apa si"
sebabnya,*
#au berlagak dan sombong sekali. (nak perempuan bernyali kecil masi"
pura!pura membawa pedang ke mana!mana. #urasa dengan pedang itu kau
tidak mampu menyembeli" seekor katak sekalipun ! -u" sombong.*
$raatt* ta"u!ta"u pedang suda" berada di tangan #wa -ong yang
memuncak kemara"annya. Menyembeli" katak, Menyembeli" bunglon
macammu pun aku sanggup!*
pedang digerakkan. $yeettt syeeettt!* dua kali pedang berkelebat dan
selongsong kulit ular yang membungkus tubu" &eng $an terbela" dari atas
kebawa" dan jatu" ke bawa" dalam sekejap mata saja &eng $an berdiri ..
telanjang bulat di depan #wa -ong! Memang ketika mempergunakan selimut
istimewa itu &eng san menanggalkan pakaiannya yang basa" ole" pelu" dan
sekarang pakaian itu digantungkannya pada batang po"on. Pada masa itu
usia sembilan ta"un bagi seorang anak perempuan suda" cukup besar untuk
membuat #wa -ong menjerit dan membalikkan tubu" dan membelakangi
&eng $an mulutnya memaki!maki.
#adal! &unglon! Monyet .. tak ta"u malu kau *
&0ng $an juga kaget dan malu sekali. 'a sama sekali tidak perna" menyangka
ba"wa dengan pedangnya boca" itu mampu membela" selongsong ular
sedemikian rupa se"ingga ujung pedang ta1>di "ampir saja menggurat kulit
perutnya. 5epat dia lari menyambar pakaiannya dan segera memakainya.
#au yang tak ta"u malu kau yang kurang ajar!* &eng $an mara" mara".
Main!main dengan pedang. #alau kena perutku tadi apa aku tidak mati,*
Mampus juga sla"mu sendiri* #wa -ong menjawab sambil memutar tubu".
$ekarang ia meli"at &eng san dalam pakaina yang kotor butut dan tambal!
tambalan. -u"* ia menjebi kiranya "anya pengemis.*
#untilanak! (ku tak perna" mengemis apa!apa padamu.*
Pada saat itu #wa Tin $iong suda" berlari!lari sampai di tempat itu. )ia
mendengar percekcokan terak"ir ini dan datang!datang ia menegur
puterinya.
-ong ji tak bole" kau meng"ina orang tak bole" bercekcok. Pengemis
adala" saudara kita.* )atang!datang jago -oa san pai yang pikirannya selalu
penu" dengan ujar!ujar pelajaran #"ong 5u tela" menase"ati puterinya
dengan sebua" ujar!ujar yang lengkap berbunyi % )i seluru" penjuru lautan
semua manusia adala" saudara.*
&eng $an yang memang berwatak nakal dan berani tertawa!tawa dan
bertepuk!tepuk tangan. &agus bagus! Puas puas! Maka "arus ingat selalu
ba"wa kalau tidak mau di"ina orang lain janganla" meng"ina orang lain.*
$eperti suda" diceritakan dibagian depan semenjak kecilnya &eng $an
dijejali kitab!kitab kuno ole" para "wesio di #elenteng -ok t"ian tong di
antaranya juga kitab!kitab $u si 2go keng yang suda" di"a1alkannya maka
dia pun masi" banyak "a1al akan ujar!ujar nabi #"ong 5u. 4ang dia ucapkan
tadi pun merupakan sebua" ujar!ujar yang lengkapnya berbunyi % /angan
lakukan kepada orang lain apa yang kau tidak suka orang lain melakukannya
kepadamu.*
Meli"at sikap &eng san #wa Tin $iong mengerutkan kening kemudian
ter"ran!"eran. (palagi meli"at pakaina &eng san yang buruk dan meli"at
14
Raja Pedang
pula selongsong kulit ular disitu ia mengira ba"wa beng $an tentula" murid
seorang pandai. 'a sedang terburu!buru dan ada urusan besar tidak baik
kalau sampai terjadi "al!"al tidak enak dengan toko" lain. Maka ia lalu
menarik tangan #wa -ong dan berkata.
Mari -ong ji. Mari kita pergi. (ku tadi membunu" seekor ular besar kita
bole" makan dagingnya sebelum melanjutkan perjalanan.*
#wa -ong tak berani membanta" "anya memandang kepada &eng $an
dengan mata berapi dn mulut cemberut. #wa Tin $iong tersenyum sebelum
pergi menole" keara" &eng $an yang berdiri dengan kedua kaki terpentang
lebar. #embali #wa Tin $iong ter"eran!"eran meli"at betapa kulit muka yang
bengkak!bengkak itu menjadi agak ke"ijauan pada"al tadinya mera" sekali.
'a merasa "eran dank arena tidak meli"at "awa beracun keluar dari tubu"
pemuda cilik itu maka ia tidak menduga ba"wa anak ini tela" mempelajari
semacam ilmu mujijat yagn memang pada waktu itu banyak dimiliki toko"!
toko" kang ouw.
Mendengar orang bicara tentang daging* dan tentang makan* seketika
perut &eng $an memberontak lagi. Perutnya melilit!lilit dan ia tak dapat
mena"an lagi kedua kakinya yang berjalan mengikuti aya" dan anak itu dari
jau". &erindap!indap ia meng"ampiri ketika mencium bau asap yang amat
wangi dan guri". $etela" dekat dia meli"at betapa #wa Tin $iong dibantu
ole" anak perempuan yang galak tadi sedang membakari potongan!potongan
dagingular. ;larnya keli"atan menggeletak tak jau" dari situ ular besar sekali
yang tentu banyak dagingnya. &eng $an beberapa kali menelan luda"nya.
#etika aya" dan anak itu ramai!ramai makan panggang daging ular &eng
$an membalikkan tubu"nya tak mau meli"at.
(ya" li"at itu pengemis yang tadi datang lagi.* Tiba!tiba terdengar #wa
-ong berkata nyaring.
)engan perut panaas &eng $an menole" dan memandang dengan mata
mendelik.
#wa Tin $iong tersenyum dan berkata kepada &eng $an (nak baik apaka"
kau lapar,*
&eng san berwatak angku" tapi jujur. 'a mengangguk mendengar pertanyaan
yang dikeluarkan dengan sikap rama" dan "alus itu.
#au mau mengemis daging ular,* #wa -ong mengejek.
Tidak!* &eng $an membentak dan membalikkan mukanya lagi.
#wa Tin $iong diam!diam kagum juga meli"at anak jembel yang berwatak
angku" itu. 'tua" sikap jantan yang jarang terdapat pada diri anak!anak
apalagi anak jembel. )engan "alus ia bertanya.
(nak baik apaka" kau mau minta daging ular,*
&eng $an menole" sebentar dan dengan mengeraskan "atinya ia menjawab
"alus tidak membentak seperti ketika menjawab #wa -ong tadi.
Tidak lopek 6paman tua7 aku tidak minta.*
#embali #wa Tin $iong tertegun. /awaban kali ini adala" jawaban seorang
anak baik!baik yang mengerti akan tata susila dan kesopanan. 'a dapat
menjenguk isi "ati anak itu yang agaknya memiliki keangku"an besar
biarpun "ampir kelaparan tidak mau minta!minta. (nak luar biasa pikirnya.
(nak baik bole" aku mengeta"ui namamu,*
2amaku &eng $an anak korban banjir tiada orang tua tidak ta"u lagi s"e
apa.* $ekaligus ia menjawab kaarena tidak suka kalau di"ujani pertanyaan
15
Raja Pedang
selanjutnya. #embali #wa Tin $iong tertegun. #asi"an sekali anak ini
agaknya semenjak kecil terpaksa "arus "idup terlunta!lunta seorang diri.
&eng $an aku #wa Tin $iong dan ini anakku #wa -png. #au tidak minta
makanan akan tetapi aku memberi kepadamu kau mau bukan ,* orang tua
itu mengambil dua potong panggang daging ular dan memberikannya
kepada &eng $an. (nak itu menerima tanpa menyatakan terima kasi"nya
karena ia meli"at #wa -ong memandang dengan senyum mengejek. &egitu
menerimanya ia mengembalikannya kepada #wa -ong.
Tak perna" aku menerima pemberian yang tak rela* katanya singkat.
-ong ji* #wa Tin $iong membentak anaknya. /angan kau kurang ajar.
)aging ini aya" yang dapat bukan kau!* ia membujuk supaya &eng $an suka
menerimanya dan #wa -ong tidak berani lagi senyum!senyum mengejek
seperti tadi.
$etela" yakin ba"wa pemberian itu rela &0ng $an segera makan daging ular
itu. (du" le=atnya sedapnya guri"nya. )engan la"ap &eng san makan dan
sekejap mata saja "abisla" dua potong daging itu. #wa Tin $iong yang diam!
diam melirik menjadi ter"aru. 'a ta"u ba"wa kalau ia memberi terus
menerus anak itu akan tersinggung ke"ormatannya maka karena ia dan
#wa -ong suda" merasa kenyang ia lalu berdiri dan berkata kepada #wa
-ong.
-ong ji mari kita lanjutkan perjalanan. #ita "arus mencari kudaku yang tadi
melarikan diri.* #emudian kepada &eng $an ia berkata.
&eng $an karena kami suda" tidak memerlukan lagi daging ular maka
kuberikan sisa daging ular ini kepadamu juga sisa garam dan bumbu ini. kau
panggangla" sendiri. 2a" selamat tinggal anak baik.*
Meli"at sikap ini &eng $an segera menjatu"kan diri berlutut. #wa Tin $iong
lopek kau benar!benar seorang mulia. (ku &eng $an tak kan muda"
melupakan kau dan muda"!muda"an saja kelak aku mendpatkan
kesempatan untuk membalas kebaikanmu ini.*
$ekali lagi #wa Tin $iong terkesiap. &ukan main anak ini memiliki pribudi
pula. 'a mengangguk angguk dan diam!diam ia mencatat nama &eng $an di
dalam "atinya. )an sebelum mereka berpisa" antara &eng $an dan #wa
-ong kembali terjadi adu sinar mata* keduanya berapi dan gemas.!
??
setela" aya" dan anak itu pergi &eng $an berpesta pora. 'a memegang
daging ular sebanyaknya dan masi" panas!panas dia suda" tak sabar
menanti terus saja dimakannya. $ambil makan ia tersenyum!senyum kalau
teringat akan kebaikan sikap #wa Tin $iong akan tetapi ia menggerutu kalau
teringat akan #wa -ong.
#ui bo makinya keras!keras. #untilanak . 5antik manis genit dan
galak. #ui bo #ui &o #ui boo! 2a" kumaki kau sampai puas mau apa
sekarang #ui bo!*
tiba!tiba dari atas puncak po"on besar terdengar suara orang perempuan
tertawa mengikik -i "i "i "i!*
&eng $an meloncat berdiri menole" ke kanan kiri. )isangkanya #wa -ong
datang kembali. (kan tetapi ia tidak meli"at bayangan orang. 'a menjadi
gemas dikiranya #wa -ong datang lagi dan mengganggunya atau
bersembunyi.
#untilanak kau! #ui bo perlu apa datang menggangguku,*
16
Raja Pedang
kembali terdengar suara ketawa seperti tadi kini tepat diatas kepala
&eng$an. (nak itu cepat mendongak memandang ke po"on diatasnya
diantara daun!daun dan cabang!cabang po"on. 2amun seekor burungpun
tak tampak dan suara ketawa itu masi" terdengar disitu. Tiba!tiba suara itu
pinda" ke lain po"on juga terdengar di puncak sambung menyambung -i
"i "i "i!*
beng $an adala" seorang anak pemberani. (kan tetapi setidaknya ia perna"
tinggal di kelenteng dan perna" mendengar cerita!cerita ta"yul dari
beberapa orang "wesio maka sekarang ia mulai merasa bulu tengkuknya
meremeng. &etapapun juga ia mengeraskan "atinya. Masa di siang "ari
terang benderang ada setan, #ata seorang "wesio kuntilanak "anya muncul
di waktu malam!.
-i "i "i "i "i!* dan kini &eng $an betul!betul tersentak kaget karena tiba!tiba
saja di depannya berdiri seorang perempuan yang cantik. <anita ini tertwa!
tawa keli"atan giginya yang puti" rapi. Pakaiannya seperti pakaian gambar
dewi di tembok kelenteng serba sutera dan inda". 'a memegang sebua"
sapu tangan sutera yang panjang mukanya manis dan matanya liar galak
serta mengandung sinar yang ane" menyeramkan seperti bukan mata orang
yang se"at otaknya. 'nika" kuntilanak,
<anita itu tertawa!tawa lagi lalu bertanya. (nak bagus kau suka kepada #ui
bo 6kuntilanak7, &etulka" katamu tadi ba"wa #ui bo cantik manis genit dan
galak,
$uara wanita itu "alus tapi matanya betul!betul menyeramkan membuat
&eng $an makin ketakutan . anak ini memberanikan "atinya dan bertanya.
#au kau sipaka" ..,*
-e "e "e anak bagus dari tadi kau menyebut!nyebut #ui bo. (kula" #ui bo
dan namaku ini* wanita itu seperti seorang tukang sulap ta"u!ta"u suda"
memegang setangkai bunga "itam di tangannya.
2amamu kembang "itam itu ,*
&eng $an melongo meli"at wanita itu menancapkan tangkai bunga itu pada
rambutnya. #aerna bunga itu "itam dan rambutnya juga "itam maka "iasan
rambut ini tidak begitu kentara.
4a akula" -ek "wa #ui bo 6#untilanak &unga -itam7. #au bilang dia si gadis
cailik yang mungil itu seperti aku , -i "i "i "i kau baik sekali anak bagus *
wanita itu tertawa!tawa lagi nampaknya girang. $ebaliknya &eng $an
terkejut. &agaimana wanita ini bisa mengeta"ui semua ucapannya kepada
#wa -ong,
(ku tidak percaya* katanya. Menurut kata orang kuntilanak itu biarpun
cantik suka makan ..* sampai disini &eng $an menjadi pucat. Mengapa ia
mengini goblok menyebut!nyebut tentang itu, &agaimana kalau ini
kuntilanak tulen dan dagingnya akan dimakan,
Tepat sekali memang aku suka makan dagingmenta" erutama daging ular
* saputangan sutera yang panjang itu dikebutkan dan ujung saputangan
itu tela" menarik keluar sepotong daging dari tubu" ular dan langsung
potongan daging ini ditarik dan diterima ole" mulutnya yang berbibir mera"
lalu dikunya"nya dengan enak dan dimakan! &eng $an sampai melotot ngeri
menyaksikan wanita itu makan daging ular yang masi" menta" masi" ada
dara"nya.
#au percaya sekarang, (ku -ek "wa #ui bo sama cantik dengan anak
perempuan tadi bukan , sama baiknya *
17
Raja Pedang
&eng $an teringat akan #wa -ong dan cemberut. (nak perempuan itu tela"
meng"inanya. #alau sama dengan dia aku tak suka* katanya setenga"
melamun (nak itu galak dan meng"inaku. #alau kau sama dengan dia
pergila" saja jangan dekat denganku.*
$ejenak wanita itu tertegun. (pa yang keluar dari mulut anak ini adala" kata!
kata baru baginya kata!kata yang tidak biasa ia dengar. &iasanya setiap
orang tidak ada yang bersikap kasar apalagi berkata kasar kepadanya selalu
bermuka!nuka selalu bermanis!manis. )an anak ini berani mengusirnya! -al
ini menggirangkan "atinya dan ia tertawa!tawa lagi.
#au di"ina ole" anak itu, &iar kubawa dia kesini agar kau bole"
membalasnya!* tiba!tiba tubu" wanita itu lenyap dari situ. 0nta" bagaimana
caranya tidak terli"at ole" &eng $an . ia makin ketakutan bullu tengkuknya
berdiri semua. $ekarang ia baru mau percaya yang di"adapinya tadi betul!
betul seekor siluman kuntilanak.
(du" celaka jangan!jangan dia kembali .. demkian ia berkata seorang
diri dan rasa ketakutan ini membuat pengaru" racun "ijau dan "awa 'm di
tubu"nya meningkat membuat dia menjadi kedinginan dan ke"ijauan
mukanya. Rasa takut membuat &eng $an segera lari tunggang langgang
meninggalkan tempat itu. (kan tetapi kemana ia "arus pergi
menyembunyikan diri, -utan itu besar sekali dimana!mana po"on belaka. 'a
tidak ta"u kemana jalan keluar
Tak lama kemudian selagi berlari!lari ia mendengar suara ketawa yang tadi
-i "i "i "i "i!*.
&eng $an menelusup kedalam semak!semak bersembunyi. (kan tetapi
percuma saja ta"u!ta"u wanita yang tadi suda" berada di depan semak!
semak berkata
(nak bagus "ayo keluar. 'ni orang yang meng"inamu suda" kubawa kesini.*
&eng $an merangkak keluar dan .ia meli"at #wa -ong suda" berada disitu.
(nak perempuan itu kebingungan kini memandang wanita tadi dan berkata
gugup &a bagaimana kau bisa membawaku kesini,*
<anita itu "anya tertawa mengelus pipi k" yang "alus kemera"an. #au
cantik aku juga sama dengan kau kata anak bagus itu *
#" mara". Tadi ia sedang naik kuda bersama aya"nya dengan cepat. Ta"u!
ta"u ada bayangan berkelebat terdengar aya"nya berteriak dan ia merasa
matanya pedas dan ta"u!ta"u sekarang ia suda" berada di dalam "utan
ber"adapan dengan seorang wanita cantik dengan &eng $an. Mengira ba"wa
tentu wanita ini guru &eng $an yang "endak menuntut balas k"
memperli"atkan keberaniannya. 5epat bagaikan kilat tangannya yang kecil
suda" mencabut pedangnya dan menusuk keara" dada wanita itu! (ne"nya
yang ditusuk tidak bergerak sedikitpun juga "anya memandang sambil
tersenyum!senyum.
@#rakkk!* tiba!tiba pedang di tangan k" itu pata" menjadi dua dan gadis kecil
itu sendiri melepaskan gagang pedang karena merasa telapak tangannya
serasa "endak peca". 'a meloncat mundur dan memandang dengan mata
terbelalak. 'a meli"at betul ba"wa pedangnya tadi belum juga menyentu"
tubu" perempuan itu karena tiba!tiba bisa pata" sendiri,
#untilanak dia jangan lawan kau takkan menang melawan #ui bo!* kata
&eng $an. #" mara" sekali. 'a mengira ba"wa &eng $an bicara kepada wanita
itu dan memaki dia sebagai kuntilanak lagi.
(nak jembel! #au mendatangkan siluman untuk membalas!* bentaknya.
18
Raja Pedang
Pada saat itu terdengar angina bertiup dan tubu" #wa Tin $iong berkelebat.
9rang gaga" ini memegang pedang telanjang di tangannya waja"nya yang
muram nampak makin muram dan penu" kek"awatiran. 'a bernapas lega
meli"at anaknya masi" selamat disitu lalu ia memandang sekilas keara"
&eng $an baru kemudian ia memper"atikan wanita itu. 'a meli"at seorang
wanita cantik sepasang matanya liar dan ane" tangan kiri bermain!main
dengan se"elai saputangan sutera beraneka warna inda" dan panjang.
Meli"at sinar mata wanita ini diam!diam #wa Tin $iong terkejut sekali. &ukan
mata orang biasa. 'a berlaku "ati!"ati sekali lagi melirik keara" k" untuk
meli"at keadaan anaknya. $etela" mendapat keyakinan ba"wa anaknya tidak
terluka "anya agak takut!takut ia lalu menjuru kepada perempuan itu.
Toanio 6nyonya7 dengan aku #wa Tin $iong tidak perna" saling mengenal
dan karenanya tidak ada permusu"an sesuatu maka mo"on Tanya ada
maksud Toanio membawa anakku sampai kesini,* #wa Tin $iong bersikap
"ormat sekali karena dari cara nyonya ini tadi merampas anaknya tanpa ia
dapat berdaya sama sekali suda" menunjukkan ba"wa ia ber"adapan dengan
seorang yang memiliki kepandaian luar biasa sekali.
<anita itu tersenyum mengejek memandang tak acu" menjawab lalu
berkata kepada &eng $an. #au tadi di"ina "ayo balas!*
(kan tetapi mana &eng $an mau membalas, 'a memang tidak merasa sakit
"ati kepada aya" dan anak itu. (palagi #wa Tin $iong amat baik kepadanya
sedangkan k" dia "anya mendongkol saja. Maka dia menggeleng kepalanya
tanpa berkata sesuatu.
#wa Tin $iong mendongkol juga meli"at lagak wanita ini yang sama sekali
tidak memperdulikannya jelas amat memandang renda" maka ia lalu
berkata lagi dengan "ormat Toanio aku #wa Tin $iong tidak mempunyai
permusu"an juga -oa san pai tidak mempunyai permusu"an.* 'a sengaja
menyebut nama -oa san pai agar perempuan ini tidak lagi memandang
renda" kepadanya dan bersikap selayaknya orang kang ouw berurusan
dengan sesame orang kang ouw.
Tosu bau Lian &u tak kenal mampus tidak mampu mengajar anak
muridnya.* <anita itu bicara seperti pada diri sendiri. (kan tetapi cukup
membuat #wa Tin $iong bangkit kemara"annya. Lian &u Tojin adala"
gurunya juga adala" ketua -oa san pai seorang ciangbunjin 6ketua partai7
yang amat di"ormati orang seluru" kang ouw. Maka perempuan ini menyebut
namanya begitu saja ditamba" sebutan tosu bau segala, Pedang di
tangannya gemetar. Tiba!tiba k" yang mengenal sikap aya"nya yang mara"
ini memperingatkan.
(ya" tadi aku tusuk dia tapi pedangku pata" sebelum menyentu"nya!*
#wa Tin $iong kaget. Tidak kaget karena pedang anaknya pata". 'a ta"u
ba"wa kepandaian anaknya belum seberapa tentu saja kalau melawan
seorang toko" pandai takkan ada artinya. 'a kaget karena mendengar
pengakuan anaknya yang suda" menyerang wanita ini.
-ong ji jangan kurang ajar kau. Mari sini!* ia menyuru" anaknya
mendekatinya agar lebi" muda" melindungi kalau sampai terjadi
pertempuran. (kan tetapi selagi k" "endak bergerak mendekati aya"nya
tampak wanita itu menggerakkan saputangan suteranya keara" k" yang
segera berdiri diam seperti patung. -ampir #wa Tin $iong tak dapat
mempercayai matanya sendiri. ;jung saputangan yang "alus itu tampaknya
19
Raja Pedang
tidak mengenai tubu" anaknya namun nyatanya anaknya tela" kena
ditotok jalan dara"nya!
-i "i "i "i "i .. -oa san pai .* <anita itu tertawa mengejek.
$esabar!sabarnya manusia kalau anaknya diganggu dan nama partainya
diejek seperti itu takkan dapat mena"an juga #wa Tin $iong berseru.
Manusia sombong bersiapla" kau meng"adapi pedangku!* sebagai seorang
laki!laki gaga" tentu saja ia masi" mena"an diri tidak mau menyerang
seorang wanita yang "anya memegang se"elai saputangan. (kan tetapi
wanita itu menjawab "alus.
Pedangmu yang buruk dan ilmu silat -oa san pai yang renda" mau bisa
apaka" ter"adapku,*
-emmmm sombong amat. #alau begitu li"at pedangku!* #wa Tin $iong
memutar pedangnya dan langsung menyerang dengan gerak tipu yang li"ai
dari -oa san #iam "oat yaitu gerakan Tian mo po in 6paying kilat sapu
awan7. Pedangnya berputar sampai merupakan paying yang berkilauan dan
berkelebatan menymbar keara" wanita itu.
-i "i "i "i "i kiam "oat 6imlu pedang7 buruk!* wanita itu dengan muda"nya
miringkan tubu" menundukkan kepala untuk meng"indari sabetan pedang.
(kan tetapi #wa Tin $iong adala" seorang jago tanggu" dari -oa san pai.
.erakan!gerakannya amat ma"ir suda" masak dan cepat sekali. Meli"at
ba"wa serangan pertamanya takkan ber"asil ia cepat sekali meruba"
gerakannya tanpa menarik kembali pedangnya. #ini pedangnya itu meluncur
dengan gerakan yang disebut #wan kong sia ciok 6#wan kong memana"
batu7. 5epat sekali pedangnya suda" meluncur menusuk keara" ulu "ati
lawan.
#wa Tin $iong suda" mulai merasa kaget dan menyesal meli"at agaknya
lawannya tak mampu mengelak. &ukan maksudnya untuk membunu" orang
maka gerakannya ia ta"an dan perlambat sedapatnya. (kan tetapi sebelum
ujung pedangnya menyentu" lawan tepat seperti dikatakan k" tadi tiba!tiba
menyambar sinar terang dari saputangan itu menyambar keara" pedang dan
tangan. #rakkk!*
$emacam tenaga mujijat meng"antam pata" pedang di tangan #wa Tin
$iong. 9rang s"e #wa ini memperta"ankan getaran "ebat tidak mau
melepaskan pedangnya yang bunting. (kibatnya ia terpental mundur lima
langka" dan munta"kan dara" segar.
-i "i "i "i "i -oa san pai belum kubalas menyerang kau suda"
mundur orang s"e #wa. $ekarang terimala" seranganku!* wanita itu
melangka" maju dan menggerakkan saputangannya #wa Tin $iong merasa
ba"wa ia ber"adapan dengan orang sakti luar biasa atau sebangsa siluman
maka dia menerima nasib tak kuat melawan.
-ek "wa #ui bo jangan ganggu mereka!* tiba!tiba &eng $an melompat dan
menarik pakaian belakang wanita itu.
-ek "wa #ui bo menole" tersenyum dan mengejek mereka itu apamu si"
kau bela mati!matian.*
/angan bunu" jangan ganggu kalau tidak aku takkan suka lagi
kepadamu!*
ancaman ini agaknya berpengaru" juga buktinya wanita itu menurunkan
saputangannya. 4ang kaget setenga" mati adala" #wa Tin $iong ketika dia
mendengar disebutnya nama -ek "wa #ui bo ole" &eng $an tadi. -ek "wa
#ui bo adala" nama seorang diantara empat orang toko" terbesar di dunia
20
Raja Pedang
persilatan! Menurut cerita gurunya yang bernama -ek "wa #ui bo ini adala"
serang wanita yang cantik luar biasa dan usianya suda" lima pulu" ta"un
lebi". (kan tetapi wanita ini meli"at bentuk tubu" dan waja"nya kiranya
takkan lebi" dari tiga pulu" ta"un! 'a memandang lebi" tegas dan meli"at
setangkai bunga "itam yang tadi tidak dia li"at tertancap di rambut kepala
wanita itu!
/angan bunu" jangan bunu" ..* -ek "wa #ui bo mengulang. (" anak
bagus lain kali mereka mungkin yang akan memnggangu dan
membunu"mu. -ayo ikut!* tiba!tiba wanita itu menggerakkan
saputangannya yang meluncur keara" &eng $an. Ta"u!ta"u ujung
saputangan tela" melibat pergelangan tangan anak itu dan &eng $an merasa
tubu"nya melayang di udara. 'a meramkan mata dan mendengar angin
mendesir!desir di pinggir kedua telinganya.
#wa Tin $iong menarik napas panjang ketika meli"at perempuan itu
berkelebat pergi membawa &eng $an lalu ia menyalurkan pernapasannya
untuk memuli"kan kekuatannya. &aiknya tadi ia mengurangi tenaga
tusukannya kalau dilakukan dengan sekuat tenaga tentu sekarang dia tela"
menggeletak dengan jantung putus! $etela" lukanya yang tidak para" di
dalam dada itu mendingan baru dia berdiri dan membuka totokan pada diri
anaknya.
(ya" siapka" perempuan siluman itu,*
-us""" jangan kau sombong -ong ji. )ia adala" seorang toko" kang ouw
yang mala" lebi" tinggi kedudukannya daripada sukongmu 6kakek gurumu7.
-ayo kita melanjutkan perjalanan dan jangan banyak bertanya lagi.*
Pendekar yang amat gaga" dan jarang menemui tandingannya ini segera
mengajak anaknya pergi nampaknya gelisa" sekali. Memang dia merasa
gelisa" dan juga ane". #enapa seorang toko" seperti -ek "wa #ui bo yang
suda" berta"un!ta"un tidak perna" muncul di dunia kang ouw itu sekarang
tiba!tiba turun gunung dan mengganggunya, 'a "arus cepat!cepat kembali ke
-oa san pai dan menceritakan "al ini kepada su"unya.
Pada masa itu keadaan pemerinta"an yan dipegang ole" kerajaan .oan
6Mongol7 sedang dikacau ole" pelbagai pemberontakan rakyat yang suda"
tak kuat lagi atas penindasan penjaja" Mongol. )imana!mana muncul
perkumpulan ra"asia yang meng"impun tenaga!tenaga untuk melakukan
pemberontakan dan rongrongan ter"adap pemerina" penjaja". )iantara
pulu"an macam perkumpulan ra"asia ini murid!murid -oa sanpai juga
termasuk anggota sebua" perkumpulan yang terbesar yaitu Pek lian pai
6perkumpulan Teratai Puti"7 yang tujuannya merobo"kan pemerinta" Mongol.
#wa Tin $iong yang mempelopori kegiatan adik!adik seperguruannya pada
waktu itu sedang pergi mencari sute!sute dan sumoi!sumoinya yang
berpencaran dimana!mana mala" ia sedang mencari untuk mengumpulkan
tiga orang adik seperguruannya karena -oa san $ie eng 60mpat Pendekar
-oa san7 "arus mengadakan pertemuan di -oa san untuk membicarakan soal
pemasukan menjadi anggota perkumpulan anti penjaja" ini. ketika tiba di
"utan dan mengalami peristiwa "ebat ini #wa Tin $iong baru saja pulang dari
#wi nam "u bertemu dengan sutenya T"io <an t yang suda" berjanji akan
meng"adap ke -oa san bulan dpan tanggal lima. /uga dia suda" bertemu
dengan Toat beng kiam #ui Teng sutenya yang ketiga dan suda" mendapat
janji pula. $ekarang ia sedang menuju keara" dusun Lam bi c"ung tempat
tinggal orang tua sumoinya 6adik seperguruan7 yaitu #iam eng cu Liem $ian
21
Raja Pedang
-wa. $etela" mengalami peristiwa "ebat ini #wa Tin $iong mempercepat
perjalanannya untuk segera kembali ke -oa san setela" memberi ta"u
sumoinya tentang pertemuan -oa san $ie eng di -oa san.
)alam waktu tiga "ari saja #wa Tin $iong dan anak perempuannya tela" tiba
di dusun Lam bi c"ung. Tapi apa yang mereka dapati di dusun tempat tingal
jago keempat dari -oa san $ie eng ini, mereka dapati Liem $ian -wa sedang
bergabung atas kematian aya"nya yang dibunu" orangseminggu yang lalu.
&egitu meli"at kedatangan #wa Tin $iong gadis itu segera menubruk dan
berlutut di depan twa su"eng 6kakak seperguruan tertua7 ini dan menangis
tersedu!sedu
$eperti tela" disebutkan di bagian depan #wa Tin $iong merupakan jago
pertama dari keempat -oa san $ie eng yang selama ini meng"arumkan
nama -oa san pai sebagai pendekar!pendekar budiman. Liem $ian -wa
adala" toko" keempat dan yang termuda. (kan tetapi biarpun ia termuda
baru dua pulu" ta"un usianya dan satu!satu wanita di antara empat
pendekar -oa san pai itu kepandaiannya "anya kala" setingkat ole" twa
su"engnya ini. dia seorang gadis yang cantik manis dan seder"ana sekali
maklum karena $ian -wa adala" anak seorang miskin. (ya"nya Liem Ta
juga seorang guru silat yang semenjak mudanya menjadi penjual obat
keliling sambil mendemontrasikan ilmu silatnya "anya untuk menarik
per"atian pembeli. 'lmu silatnya adala" warisan dari ilmu silat $iauw lim
akan tetapi tidak begitu tinggi "anya sekedar untuk ilmu pembela diri
belaka.
&erta"un!ta"un $ian -wa tinggal di -oa san setela" ia diantar oAe" aya"nya
dan diterima menjadi murid ole" ketua -oa san pai Lian &u Tojin yang
meli"at ba"wa anak perempuan itu bertulang baik sekali bersemangat dan
cerdik. (ya"nya tetap berkeliling obat karena suda" menjadi kebiasaan
seorang yang suka merantau tentu takkan senang kalau "arus berdiam di
suatu tempat. Memangg benar ba"wa Liem Ta suda" mempunyai sebua"
ruma" kecil di dusun Lam bi c"ung tempat kela"iran $ian -wa namun
karena istri Liem Ta suda" lama meninggal ia tidak ta"an "idup seorang diri
dan seringkali melakukan perjalaanan merantau.
#etika $ian -wa berusia lima belas ta"un datangla" ketua #un lun pai yaitu
Pek .an $iansu berkunjung ke -oa san bersama muridnya yang bernama
#wa $in dan yang berusia tuju" belas ta"un pada waktu itu. Pertemuan
antara dua orang ketua ini meng"asilkan ikatan jodo" antara $ian -wa dan
#wee $in yang suda" yatim piatu. Tentu saja Liem Ta diberi ta"u dan duda
perantau ini setela" meli"at #wee $in yang tampan dan gaga" apalagi anak
murid #un lun pai segera memberi persetujuannya.
Lima ta"un kemudian mereka tela" tamat belajar. $ian -wa menjadi seorang
pendekar gaga" menjadi seorang termuda dari -oa san $ie eng yang
terkenal di seluru" dunia kang ouw. (dapun #wee $in juga menjadi seorang
jago muda #un lun pai yang tak kala" terso"ornya. )ia adala" seorang
termuda pula dari #un lun $am "engte 6Tiga saudara dari #un lun7 yaitu
bersama dua orang su"eng yang bernama &un $i Teng dan &u $i Liong.
)emikianla" keadaan $ian -wa sepintas lalu dan sebagai pendekar!
pendekar gaga" baik $ian -wa maupun #wee $in tidak tergesa!gesa
melangsungkan pernika"an mala" bertemu muka pun jarangsekali kedua
tunangan ini. betapun juga tiap kali keduanya bertemu muka mungkin
setenga" ta"un sekali jalinan cinta kasi" diantara mereka makin erat. )an
22
Raja Pedang
pada waktu cerita ini terjadi Liem $ian-wa suda" kembali ke ruma"nya di
Lam bi c"ung sedangkan #wee $in seperti biasanya pergi merantau sebagai
seorang pendekar muda yang bercita!cita melepaskan tana" air dan bangsa
daripada penindasan penjaja" Mongol.
Pada suatu "ari Liem Ta pulang dari merantaunya. #ali ini dia tidak pergi
terlalu jau" makadalam waktu setenga" bulan dia suda" pulang. &egitu
datang ke ruma" dia suda" mara"!mara" dan memanggil $ian -wa. .adis
ini segera meng"ampiri aya"nya yang nampak tak senang dan mara"!mara"
itu penu" ke"eranan karena biasanya aya"nya amat sayang kepadanya dan
tidak perna" mara".
sian -wa mulai sekarang "ubunganmu dengan manusia s"e #wee itu putus
sampai disini saja! &iar besok aku pergi naik ke -oa san untuk memberi ta"u
gurumu. Pertunanganmu dengan manusia s"e #wee itu "arus putus!*
kalau ada "alilintar menyambarnya di saat itu kiranya $ian -wa takkan
sekaget ketika mendengar perkataan aya"nya ini. kedua pipinya yang
biasanya kemera"an itu kini menjadi pucat. (kan tetapi sebagai seorang
pendekar wanita yang gaga" ia bersikap tenang ketika bertanya
(paka" sebabnya aya" menjadi mara"!mara" seperti ini, tentu tela" terjadi
sesuatu yang membuat aya" menjadi mara".*
Terjadi sesuatu,* Liem Ta membentak. $uda" terlalu lama terjadinya suda"
terlalu lama orang itu menipu kita menipumu! Pantas saja sampai sekarang
belum juga ada ketentuan tentang "ari baikmu. -u" kiranya manusia itu
bermain gila!*
mulai k"awatir "ati $ian -wa sepasang alisnya yang "itam bergerak!gerak.
(ya" apaka" sebenarnya yang tela" terjadi,* "atinya benar!benar mulai
merasa tidak enak karena ia suda" menduga ba"wa pasti terjadi sesuatu
dengan diri tunangannya #wee $in.
Manusia s"e #wee itu ternyata bukan orang baik!baik $ian "wa. &iarpun dia
itu murid #un lun pai biarpun dia seorang diantara #un lun $am "engte
namun sekarang ia tela" tersesat. )ia gulung!gulung dengan seorang wanita
ja"at kalau tidak sala" wanita itu seorang dari perkumpulan 2go lian kauw
yang terpimpin iblis. Mataku sendiri meli"at dia bermain gila secara tak ta"u
malu dengan wanita genit dan cabul itu. $uda"la" pendeknya aku tidak rela
anakku menjadi istri seorang laki!laki yang bergulung!gulung dengan wanita
cabul!*
dapat dibayangkan betapa kaget dan sedi"nya "ati $ian -wa. (kan tetapi ia
masi" mena"an!na"an perasaan dan bertanya sambil lalu (ne" sekali
kenapa orang bisa begitu tak ta"u malu aya", )imanaka" aya" meli"atnya
e" mereka itu,*
)imana lagi kalau tidak di Telaga Pok yang! &ermain pera"u bernyanyi!
nyanyi minum!minum u" ........ pendeknya terlalu!* aya" ini menyumpa"!
nyumpa" dan kembali menyatakan besok akan berangkat ke -oa san untuk
minta ketua -oa san membatalkan perjodo"an $ian -wa dengan #wee $in.
(kan tetapi pada keesokan "arinya Liem Ta membatalkan kepergiannya ke
-oa san karena meli"at ba"wa anak gadisnya tela" pergi secara diam!diam
malam "ari itu. ("* pikirnya dengan "ati duka kasi"an kau $ian -wa kau
tentu pergi menyusul ke Pok yang untuk menyaksikan dengan mata kepala
sendiri. Lebi" baik lagi lebi" baik kau menyaksikan sendiri agar tidak
penasaran "atimu *
23
Raja Pedang
)ugaan Liem ta memang benar. #arena tak dapat mena"an panasnya "ati
gadis itu malam!malam pergi dari ruma"nya menuju ke telaga Pok yang yang
tidak berapa jau" letaknya dari dusunnya "anya perjalanan tiga "ari. (kan
tetapi ketika ia tiba di telaga itu tidak terdapat tunangannya itu diantara
sekian banyaknya para pelancong. 'a bertanya kesana kemari dan selagi ia
mencari keterangan tiba!tiba seorang tukang pera"u yang berkumis panjang
mendekatinya.
2ona "endak mencari siapaka",*
$ian -wa berterus terang. (ku mencari seorang teman wanita cantik yang
berpesiar disini bersama seorang pemuda yang * ia tak sudi menyebut
tampan dan menamba"kan yang mukanya puti" *
Tiba!tiba tukang pera"u itu nampak sunggu"!sunggu" dan berkata perla"an!
la"an (paka" wanitanya itu seorang anggota Pek lian pai 6partai Teratai
puti"7 ,*
$ian -wa terkejut. Pada masa itu di mana 2egara sedang kacau dan banyak
perkumpulan + perkumpulan ra"asia bertujan merobo"kan pemerinta" nama
Pek lian pai amat terkenal sebagai perkumpulan besar yang berpengaru".
$ebagai seorang pendekar tentu saja $ian -wa bersimpati ter"adap
perkumpulan Pek lian pai ini maka dapat dibayangkan betapa kagetnya
mendengar pertanyaan si tukang pera"u.
-emmmmm ..* ia meragu mungkin demikian. (paka" kau meli"at
mereka,*
yang laki!laki muda tampan bermuka puti" menggantung pedang di
punggung seperti 2ona sekarang ini bukan,*
4a .ya .*
Tukang pera"u itu tertawa. (" pengantin baru seperti mereka itu kemana
lagi kalau tidak berpesiar ke tempat!tempat inda", #ebetulan sekali ketika
mereka berrpesiar disini mereka selalu mempergunakan pera"uku 2ona.
(a""" benat!benar pasangan yang cocok mesra dan saling mencinta .*
2gaco!* $ian -wa membentak mara" se"ingga tukang pera"u itu nampak
ketakutan. #atakan saja dimana mereka berada,*
2ona yang pakai teratai puti" di rambutnya itu .dan pemuda tampan itu
..kemarin suda" pergi dari sini. Menurut yang kudengar dari percakapan
mereka si pemuda "endak mengajak nona itu pergi ke dusun Lam bi c"ung
. ..dan *
$ian "wa tidak melanjutkan pendengarannya ia berkelebat pergidan lari
cepat menyusul kembali ke Lam bi c"ung. 'a tidak meli"at betapa
seperginya tukang pera"u berkumis panjang itu tertawa mengejek.
(langka" mengkalnya "ati $ian -wa ketika ia tidak dapat menyusul dua
orang itu buktinya sampai di dusun Lam bi c"ung ia tidak meli"at dua orang
itu dan dapat dibayangkan betapa mara" dan kagetnya ketika ia meli"at
aya"nya suda" reba" dengan luka!luka para" pada tubu"nya! 'a datang
tepat di pagi "ari dan ternyata aya"nya malam tadi diserang orang.
????
$iapaka" yang menyerangnya sumoi, )an apaka" . (paka" aya"mu
meninggalakibat penyerangan itu,* Tanya #wa Tin $iong yang sejak tadi
mendengarkan penuturan adik seperguruannya itu dengan sabar. #wa -ong
dia suru" main di luar ruma" karena dia rasa kurang baik anak!anak
mendengarkan urusan besar.
24
Raja Pedang
Liem $ian "wa menyusut air matanya. (ya" "anya dapat berta"an se"ari
saja twa su"eng. Luka!lukanya berat dan .dan itula" yang membuat "atiku
amat sakit. (ya" menderita tiga macam luka yang pertama adala" tusukan
pedaang dekat le"er kedua adala" luka karena sebatang paku berkepala
bunga teratai puti" ..*
-emmmm pek lian ting 6paku teratai puti"7 * diam!diam #wa Tin $iong
ter"eran!"eran karena itula" paku tanda ra"asia anggota perkumpulan pek
lian pai! )an luka yang ketiga,*
tiba!tiba waja" $ian -wa pucat sekali. 4ang ketiga adala" akibat pukulan Pek
lek jiu dari #un lun pai *
#wa Tin $iong "ampir melompat saking kagetnya. (pa ..,*
$ian -wa berkata dengan sunggu"!sunggu". (ku suda" memeriksa dengan
teliti sekali su"eng. Tentu kau masi" ingat da"ulu su"u perna" menuturkan
secara jelas sekali tentang Pek lek jiu #un lun pai itu ermasuk tanda!tanda
bekas oukulannya. (ku merasa yakin ba"wa dada aya" tela" dipukul orang
dengan ilmu pukulan Pek lek jiu 6Pukulan .eledek7 dari #un lun pai *
)an murid #un lun pai yang terpandai menggunakan Pek lek jiu adala" .
#wee $in !* kata jago pertama dari -oa san $ieeng ini sambil merenung.
&etul twa su"eng.* Liem $ian -wa menangis lagi. (ku "arus membalas
dendam .! $i keparat s"e #wee kalau belum membalas kekejamanmu aku
Liem $ian -wa takkan mau suda" .*
-uss""" nanti dulu sumoi. #au tenangla". Tak baik menjatu"kan dakwaan
kepada seseorang tanpa bukti. (palagi saudara #wee $in sepanjang
pendengaranku adala" seorang gaga". $ebagai seorang termuda dari #un
lun $am "engte agaknya tak masuk akal kalau dia melakukan pembunu"an
ini. andaikata buktinya kuat "abis apa alasannya dia mau melakukan "al
ini,*
Twa su"eng masa tidak dapat menduganya, )ia .manusia s"e #wee
keparat itu setela" terli"at ole" aya" di Telaga Pok yang agaknya merasa
malu dan takut kalau!kalau ra"asianya disiar!siarkan ole" aya". )ia dan
siluman dari Pek lian pai itu .tentu mengerjar kesini dan membunu" aya"
*
#enapa begitu yakin,*
(ya" sendiri yang mengatakan demikian twa su"eng. (ya" masi" dapat
menceritakan "al ini biarpun amat sukar dia bicara.* $ian -wa meng"apus
air matanya yang bercucuran deras ketika ia bicara tantang aya"nya.
menurut aya" malam itu aya" terkejut dan terbangun dari tidur karena
suara keras pada jendela. &egitu aya" melompat turun dia robo" karena
tusukan pedang yang mengara" le"er dan masi" menyerempet ketika
dielakkan ole" aya". #emudian ia terpukul pada dadanya keras sekali
membuat aya" "ampir pingsan. $ebelum pingsan aya" mendengar suara
ketawa seorang wanita dari luar jendela kemudian terasa sakit pada
pinggangnya karena tertusuk paku itu. 4a" masi" mendengar kata!kata
seorang laki!laki yang mengatakan ba"wa aya" tak bole" sekali!sekali
meng"ina seorang jagoan #un lun! Mala" aya" mendengar pula ejekan
wanita itu yang menyatakan ba"wa partai Pek lian pai tidak mau
mengampuni orang!orang yang sombong.*
#wa Tin $iong makin ter"eran!"eran. &agaimana mungkin #wee $in
melakukan "al securing itu, (palagi dia wanita yang katanya anggota Pek
lian pai yang terso"or sebagai perkumpulan orang!orang gaga" patriot!
25
Raja Pedang
patriot bangsa! Mala" dia sendiri sekarang mencari tiga orang adik
seperguruannya untuk diajak berunding tentang memasuki partai itu dan
membantu perjuangan.
(paka" aya"mu meli"at pula laki!laki dan wanita itu,* desaknya.
Tidak twa su"eng. #amar aya" gelap sekali tidak ada penerangan. -al ini
pun menunjukkan ba"wa dua orang yang datang menyerang aya" itu
berkepandaian tinggi dapat menyerang di tempat gelap secara tepat.*
(paka" aya"mu mengenal suara saudara #wee $in,*
Tentu tidak su"eng. /arang sekali aya" bertemu dengan dia. (" twa
su"eng kenapa kau masi" ragu!ragu, Tak bisa sala" lagi anjing #wee $in
itula" yang membunu" aya" dibantu seorang siluman dari Pek lian pai. Twa
su"eng "anya para su"engla" yan kiranya dapat membantu $iauw moi
menuntut balas atas kematian aya" secara penasaran ini .*
$iapaka" orangnya yang tak kan ragu!ragu sumoi. )ua "al yang amat
berlawanan dengan dugaan dan pendengaran. /ago muda #un lun dan
seorang anggota Pek lian pai .a" kalau bukan kau yang tertimpa "al ini
agaknya sukar untuk percaya .*
Tiba!tiba mereka dikejutkan suara jeritan di luar ruma". Tidak ! Pergi ..!8
itula" suara #wa -ong ! #wa Tin $iong mencelat dari kursinya keluar pintu
diikuti $ian -wa yang juga meloncat dengan amat linca"nya. &agaikan
terbang melayang keduanya meloncat keluar dan meli"at sebua" Pek lian
ting 6paku teratai puti"7 seperti yang dipergunakan orang melukai aya" $ian
-wa tertancap pada daun pintu depan! )an k" suda" tidak tampak lagi
"anya terdengar derap kaki kuda lari cepat menjau"i tempat itu.
5epat twa su"eng kejar .!* #wa Tin $iong melompat keatas kudanya dan
$ian -wa berlari!lari menuju ke "alaman belakang ruma"nya untuk
mengambil kudanya pula. )i lain saat kakak beradik seperguruan ini suda"
melakukan pengejaran. $ebentar saja #wa Tin $iong tersusul ole" kuda
tunggangan $ian -wa seekor kuda tunggang yang amat baik dan pili"an.
)ua orang pendekar ini adala" jago tertua dan termuda dari -oa san $ie eng.
$elain ilmu silat mereka yang tinggi juga dalam "al menunggang kuda
mereka adala" a"li!a"li yang jarang bandingannya. (palagi $ian -wa yang
memang sejak kecilnya diajak merantau aya"nya dan semenjak kecilnya
gadis ini suda" suka sekali menunggang kuda. $etela" melalui kurang lebi"
lima li ak"irnya suara derap kuda yang mereka kejar itu makin jelas
terdengar tanda ba"wa kuda itu tak jau" lagi terpisa".
$umoi kau kejar terus aku "endak menda"uluinya memotong jalan.*
&iarpun masi" amat muda baru dua pulu" ta"un namun pengalaman $ian
-wa di dunia kang ouw suda" cukup luas. Maka sedikit kata!kata twa
su"engnya ini cukup ia keta"ui maksudnya. 'a ta"u ba"wa untuk menangkap
seorang penculik anak!anak lebi" aman dipergunakan siasat yaitu disergap
dari belakang. #alau secara berterang mungkin akan gagal karena si
penculik dapat mempergunakan anak yang diculik untuk mengancam. 'a
"anya mengangguk dan #wa Tin $iong lalu membedal kudanya mengambil
jalan memutar "endak memotong jalan.baiknya ia suda" menganl btul jalan
di daera" tempat tinggal sumoinya ini maka tanpa ragu!ragu dia ta"u
kemana ara" jalan yang diambil ole" si penja"at di depan itu. /alan itu
menikung kekanan dan agak memutar maka kalau dia memotongnya melalui
kebun dan "utang kecil dia akan dapat menda"ului si penja"at.
26
Raja Pedang
Tak lama kemudian $ian -wa suda" dapat meli"at penculik itu. #uda yang
ditunggangi penculik itu bukan kuda baik nampak suda" lela" sekali apalagi
ditunggangi dua orang seperti #wa -ong. (nak perempuan itu tampak lemas
dan tidak bergerak atau bersuara lagi.
&angsat renda" "endak lari kemana kau!* $ian -wa mencabut siang kiam
6sepasang pedang7 tipis dan mempercepat larinya kuda.
Penculik itu seorang laki!laki berusia kurang lebi" tiga pulu" ta"un bertubu"
kecil bermata lebar ketika mendengar suara wanita lalu menole" ia
tercengang meli"at ba"wa yang mengejarnya "anya seorang gadis cantik
yang masi" amat muda lalu tiba!tiba ia mena"an kudanya dan tertawa
sambil mencabut goloknya.
("a kiranya ada nona manis ingin main!main dengan aku* katanya dengan
senyum mengejek. $uaranya menunjukkan ba"wa dia seorang dari utara.
)engan gerakan yang gesit sekali orang itu meloncat turun dari kuda setela"
menurunkan #wa -ong yang dia gulingkan keatas tana". .adis cilik itu
agaknya tertotok jalan dara"nya lemas seperti orang pingsan. )engan
tenang orang itu lalu berdiri meng"adang $ian -wa yang datang
membalapkan kudanya.
Penculik "ina "ari ini pedang nonamu akan mengantar nyawamu ke
neraka.* $ian -wa berseru dan tiba!tiba tubu"nya melayang meninggalkan
punggung kudanya yang masi" berlari. &agaikan seekor burung wallet nona
ini suda" menggerakkan pedangnya dan langsung menyerang penculik itu
dengan gerakan sepasang pedang yang menyambar!nyambar! -ebat benar
sepak terjang nona Liem $ian -wa yang berjuluk #iam eng cu 6&ayangan
pedang7 ini dan tidak mengecewakan ia berjuluk demikian karena betul!betul
sepasang pedangnya merupakan segunduk sinar yang menutupi tubu"nya
ketika ia melompat sambil menyerang.
&agus .!* Laki!laki itu mau tak mau memuji meli"at ketangkasangerakan
gadis ini. cepat dia menangkis dengan golok yang diputar seperti paying di
depan tubu"nya.
Trang tarang !* bunga api muncrat kesana kemari ketika sepasang
pedang itu bertemu dengan golok. )ari getaran pada tangannya maklumla"
$ian -wa ba"wa lawannya ini biarpun bertubu" kecil namun bertenaga besar
juga. &egitu kedua kakinya berada di tana" nona ini lalu menggenjot tana"
dan tubu"nya berkelebet kesebela" kiri orang itu pedangnya kembali
berkelebat. 'a suda" sengaja mempergunakan ginkangnya untuk
mengala"kan lawan dengan kecepatan gerakannya. $iapa kira orang ini pun
ternyata cepat sekali dapat memutar tubu" sambil membabatkan golok ke
pinggang $ian -wa. Terpaksa $ian -wa menangkis dengan pedang kirinya
pedang kanan menusuk keara" dada dengan gerak tipu #wan kong sia ciok
6#wan kong memana" batu7.
$ekarang kagetla" orang itu tidak berani lagi dia tertawa!tawa. Ternyata
nona muda ini "ebat ilmu pedangnya cepat gesit dan tak terduga
serangannya. 'a cepat menjengkangkan diri ke belakang berjungkir balik lalu
meng"adapi lawannya dengan "ati!"ati.
Pertempuran seru segera terjadi dan pada saat itu meunculla" #wa Tin $iong
dari belakang po"on!po"on. .irang "ati pendekar ini meli"at ba"wa anaknya
"anya tertotok dan tidak mengalami kecelakaan maka dia cepat meloncat
dan membebaskan totokan pada tubu" anaknya lebi" dulu karena dia
meli"at ba"wa sepasang pedang sumoinya ternyata mampu mena"an
27
Raja Pedang
gerakan golok yang ane" dan li"ai dari penculik. $etela" #wa -ong sembu"
kembali dan ia menyuru" anaknya ini duduk bersila dan mengatur napas
membereskan kembali jalan dara"nya #wa Tin $iong melompat ke medan
pertempuran sambil berseru
$umoi sera"kan penja"at ini kepadaku!*
sebetulnya $ian -wa tidak perna" terdesak ole" lawannya akan tetapi
maklum betapa twa su"engnya mara" karena orang ini tela" menculik
puterinya ia meloncat keluar dan membiarkan twa su"engnya meng"adapi
penculik out.
Ta"an sobat!* #wa Tin $iong mengulurkan pedang mena"an golok lawan. 'a
mengera"kan tenaganya se"ingga golok lawannya itu terta"an dan tak dapat
bergerak lagi. Lawannya kaget sekali dan menatap tajam.
#au ini siapaka" dan seingatku diantara aku #wa Tin $iong dank au tidak
perna" ada permusu"an apa!apa. #enapa kau datang dan menculik anakku,*
Tanya pendekar itu yang tidak mau menurunkan na1su amara".
9rang itu tertawa mengejek. (ku ..aku "anya ingin menguji sampai
dimana nama besar -oa san $ie eng!*
#wa Tin $iong mengeryitkan keningnya. #au suda" mengenal nama kami
tentula" seorang kang ouw. #uli"at kau menggunakan Pek loan ting apa
"ubunganmu dengan Pek lian pai, $obat "arap kau jangan main!main dan
mengakula" terus terang apa sebetulnya ke"endakmu dan siapa namamu
yang besar.*
Tiba!tiba terdengar orang itu bersuit keras sekali dan goloknya berkelebat
menyerang #wa Tin $iong. Tentu saja pedekar ini mara" sekali. Tak perna"
diduganya ba"wa orang akan berlaku begini renda" pada"al dia suda"
cukup bersikap jujur dan meng"ormat.
&agus kiranya kau "anya sebangsa pengecut curang!* serunya dan sekali
tangkisan ia dapat membikin golok orang itu terpental kemudian desakan
pedangnya yang sekaligus menyerang bertubi!tubi sampai empat lima jurus
membuat orang itu mundur!mundur tak mampu balas menyerang. Memang
"ebat ilmu pedang #wa Tin $iong dan tidak percuma dia menjadi orang
pertama dari -oa san $ie eng. .erakan!gerakannya mantap dan matang
tenaga iweekangnya juga suda" tinggi se"ingga baru belasan jurus saja si
penculik itu suda" "arus meloncat kesana kemari dan menangkis
sedapatnya. #embali ia bersuit keras dan kali ini tiba!tiba dari ara" timur
"utan terdengar suitan!suitan semacam yang agaknya menjawab suitan si
penculik tadi.
Mendengar ini #wa Tin $iong berseru (was sumoi kawanan penculik
datang!*
Liem $ian -wa memang suda" siap. 'a menyuru" #wa -ong bersembunyi di
balik sebatang po"on besar sedangkan ia sendiri lalu menjaga disitu dengan
sepasang pedang di kedua tangan.
Terdengar seruan kesakitan dan penculik itu ter"uyung ke belakang dengan
pundak berdara". Ternyata pundaknya kena disambar pedang se"ingga
terbabat kulit dan dagingnya. 2amun ia masi" sanggup melawan se"ingga
#wa Tin $iong masi" belum juga dapat merobo"kannya. Pada saat itu
terdengar suara banyak kuda penunggang kuda. Mereka adala" empat orang
laki!laki berusia kurang lebi" empat pulu" ta"un gerakan mereka tangkas
dan begitu sampai disitu keempatnya lalu melompat turun dan mencabut
golok.
28
Raja Pedang
Tanpa banyak cakap lagi $ian -wa menyambut mereka. )ua orang
mengeroyoknya dan yang dua pula kini suda" membantu si penculi ktadi
mengeroyok #wa Tin $iong. )iam!diam dua orang anak murid -oa san pai ini
terkejut sekali. Ternyata empat orang yang baru datang ini mala" memiliki
kepandaian yang lebi" tinggi dari pada penculik. 'lmu golok mereka adala"
ilmu golok utara keras dan bertenaga gerak!geriknya juga cepat.
$ian -wa dan tin $iong memang mewarisi 'lmu Pedang -oa san kiam "oat
yang ampu". #eduanya patut diberi julukan pendekar pedang -oa san dan
mereka dalam pertempuran keroyokan ini tela" memperli"atkan
ketangkasan. (kan tetapi lawan!lawan mereka yang mengeroyok juga bukan
sembarangan orang memiliki keli"aian yang tingkatnya dengan mereka
"anya kala" sedikit namun dengan pertempuran secara pengeroyokan itu
tentu saja mereka lebi" unggul dan mulai mendesak. Lima pulu" jurus tela"
lewat #wa Tin $iong masi" dapat berta"an dan membalas serangan akan
tetapi $ian -wa mulai lela" mulai berkurang daya serangnya dan lebi"
banyak menangkis dan meloncat kesana!kemari. .adis itu "ebat sekali. #ali
ini benar!benar tepat julukannya #iam eng cu karena tubu"nya lenyap
terbungkus sinar kedua pedangnya dan dua batang golok lawan yang
menyambar!nyambar mengitari dirinya.
#wa Tin $iong mengelu" dalam "atinya celaka pikirnya. #ali ini aku dan
sumoi meng"adapi bencana. -al ini masi" belum "ebat celakanya anaknya
pun meng"adapi bencana yang "ebat pula. $iapa akan melindunginya,
&erpikir sampai disini dia mencoba untuk menggunakan daya lain. Tiba!tiba
ia berseru keras.
&ukanka" cuwi 6tuan!tuan sekalian7 ini anggota!anggota Pek lian pai,
#eta"uila" siauwte #wa Tin $iong dari -oa san pai tidak ada permusu"an
dengan Pek lian pai mala" tadinya "endak menggabungkan diri,*
(kan tetapi tiga orang lawannya tertawa dan seorang diantara mereka
berkata mengejek (nak murid -oa san pai mana ada "arga masuk Pek lian
pai, #alau mau mengaku kala" barula" kami melepaskan dan bole" belajar
lagi. Li"at kelak kalau suda" pandai baru bole" masuk Pek lian pai!* tiga
orang itu tertawa!tawa dan menyerang.
#wa Tin $iong adala" seorang pendekar sejati mana dia sudi menurut
ke"endak tiga orang lawannya itu, Pendirian seorang pendekar lebi" baik
mati daripada bertekuk lutut menerima "inaan. )engan gemas dia
mempercepat gerakan!gerakan pedangnya se"ingga lawan!lawannya
terpaksa berlaku "ati!"ati dan mundur lalu dia berkata.
Meli"at sikap cuwi tak patut menjadi patriot!patriot yang anti penjaja"
bangsa mongol!*
tiga orang itu "anya tertawa lagi dan si penculik yang suda" dilukai
pundaknya berkata /angan banyak cerewet tentang urusan perjuangan. -oa
san $ie eng bernama besar perli"atkan kebesaran itu. -a "a "a!*
sekarang #wa Tin $iong betul!betul terdesak. (palagi setela" mendengar
sumaoinya berseru mara" karena pedang kirinya terlepas dan terlempar dia
makin gelisa". $umoinya kini "anya melawan dengan sebatang pedang
sedangkan dua orang lawannya itu makin mendesak sambil mengeluarkan
ucapan!ucapan kotor. Memang $ian -wa terdesak "ebat dan lebi" lagi gadis
ini merasa mara" bukan main karena selain pedangnya yang kiri terlepas
juga dua orang pengeroyoknya itu menggodanya dengan kata!kata yang
tidak sopan. 'a berlaku nekat dan mati!matian dan "al ini mendatangkan
29
Raja Pedang
celaka baginya. #arena terlalu berna1su menyerang ia menjadi lenga" dan
pada suatu saat lutut kanannya kena ditendang seorang lawan. $ian -wa
menjerit dan robo" terduduk namun ia masi" memutar!mutar pedangnya
sambil duduk bersimpu" se"ingga dua orang lawannya tidak mampu
mendekatinya.
#wa Tin $iong yang kaget mendengar jerit sumoinya juga menjadi lenga"
dan sebua" babatan golok keara" pinggangnya "ampir saja membuat
tubu"nya putus maenjadi dua. &aiknya dia tela" mengelak dan meloncat
se"ingga "anya pa"a kirinya saja yang terluka cukup para" namun tidak
cukup untuk merobo"kannya. &etapapun juga keadaan #wa Tin $iong dan
Liem $ian -wa suda" amat terancam dan sewaktu!waktu dapat dipastikan
ba"wa mereka tentu akan menjadi korban keganasan musu"!musu" mereka
ini.
Pada saat itu terdengar orang tertawa dan bernyanyi!nyanyi. -a "a "a "o
"o* orang itu tertawa!tawa ketika tiba di dekat tempat pertempuran ada
anjing!anjing berebut tulang! (njing!anjing penjilat Mongol mengeroyok
"e" "e "e" aku tak dapat tinggal diam saja. -e iiii! &iarkan aku ikut main!
main waa" gembira benar ni"!* munculla" seorang laki!laki tinggi besar
yang pakaiannya tidak karuan berkembang!kembang seperti pakaian wanita
dengan potongan pakaian boca". $ikapnya juga seperti seorang anak kecil
pada"al waja"nya menunjukkan ba"wa usianya tentu empat pulu"an. #oai
(tong memang toko" yang suda" kita kenal inila" yang muncul. )engan
anak pana" di tangannya dia menyerbu pertempuran. Pertama!tama dia
menyerbu dua orang yang mengeroyok $ian -wa. &egitu anak pana" di
tangannya ditangkis dua golok orang yang mencoba untuk membabat pata"
pedang $ian -wa dua orang itu mengeluarkan seruan kaget karena "ampir
saja golok mereka terlepas.
-e" "e" "e" teimala" pukulanku kau dua "idung kerbau!* tangan kirinya
lalu diputar!putar secara ane" dan mendorong ke depan. )ua orang itu
merasa ada angina menyambar yang berbau seperti daun busuk. Mereka
adala" orang!orang yang suda" banyak pengalaman maka cepat mereka
meng"indar namun tetap saja angina pukulan orang ane" itu membuat
mereka ter"uyung ke belakang sampai empat lima langka"! (kan tetapi #oai
(tong tidak mendesak terus. Meli"at dua orang lawannya itu mundur!mundur
ketakutan sambil bernyanyi!nyanyi dia melangka" lebar meng"ampiri
medan pertempuran #wa Tin $iong. /uga disini dia memutar anak pana"nya
beberapa kali menangkis golok tiga orang itu lalu tangan kirinya mendorong!
dorong dan robo"la" seorang diantara mereka yaitu si penculik tadi. 4ang
dua ter"uyung!"uyung ke belakang dengan muka pucat karena merasa isi
perut "endak munta" keluar. Meli"at gelagat buruk empat orang itu lalu
menceplak kuda dan kabur dari situ sambil membawa tubu" si penculik yang
pinsan dengan mata mendelik dan muka ke"ijauan. Terdengar suara mereka
dari jau" #oai (tong . #oai (tong.!*
#wa Tin $iong menarik napas lega. Luka di pa"anya tidak dipedulikannya. 'a
terlampau tegang mendengar nama #oai (tong* tadi. 2ama ini suda" tentu
saja perna" didengarnya sebagai nama seorang diantara iblis dunia
persilatan. 'a segera menjuru dengan "ormat kepada orang ane" itu dan
berkata
2ama besar .. #oai .. eng"iong suda" lama siauwte mendengarnya. -ari
ini eng"iong menolong nyawa siauwte berdua dengan sumoi dan anakku
30
Raja Pedang
sunggu" budi besar sekali ..* #wa Tin $iong tidak berani menyebut orang itu
#oai (tong yang berarti anak setan maka diuba"nya menjadi #oai eng"iong
6orang gaga" #oai7. (kan tetapi #oai (tong yang diberi "ormat itu longang!
longong memandang ke kanan kiri dan berbalik dia bertanya.
0" kau ini bicara kepada siapa,*
#wa Tin $iong melengak. #epadamu #oai eng"iong ..*
namaku #oai (tong mana ada eng"iong!eng"iong segala eng"iong itu apa
si", $yang main!main sedang ramai!ramainya mereka pergi. Licik benar. 0"
dia apamu, (nakmu,* ia menuding keara" $ian -wa yang msi" duduk
bersimpu" dan sedang berusa"a membetulkan sambungan lututnya yang
kena tending tadi.
&ukan dia sumoiku dan anakku ..* tiba!tiba muncul #wa -ong berlari!lari.
(nak ini gembira sekali nampaknya.
(ku anaknya! 9rang ane" kau jempol sekali!* #wa -ong memandang
kagum dan mengacungkan jempol tangannya keatas. -anya dengan
memutar tangan kiri dan menggertak suda" bisa mengusir anjing!anjing itu.
/empol!* ia lalu meniru!niru gerakan tangan kiri #oai (tong tadi yang diputar!
putar dan dipakai mendorong!dorong.
-a "a "a "a!* #oai (tong tertawa terpingkal!pingkal kau pintar menari
ya, &agus ya,* ia pun lalu menari!nari dan memutar!mutar tangannya
sambil melirik!lirik dan tersenyum!senyum "ingga seperti seorang yang
sedang pandai melagak dan manja. Tentu saja ini "anya sikapnya dan
meli"at keadaannya dia lebi" pantas disebut orang gila yang segila!gilanya.
Meli"at orang itu menari!nari lucu #wa -ong tertawa mengikik sambil
menutupi mulutnya. $ian -wa dan #wa Tin $iong tidak berani tertawa karena
mereka maklum akan keli"aian dan keane"an orang kang ouw ini. #oai (tong
juga ber"enti menari.
9rang ane" kau benar!benar "ebat. #au tela" menolong &ibiku dan aya"ku.
Terima kasi" ya ,* kata #wa -ong.
(ku tidak senang kepada mereka* kata #oai (tong merengut. Mereka itu
anjing!anjing Mongol.*
#oai eng"iong ..* banta" #wa Tin $iong. mereka itu adala" orang Pek lian
pai apa betul penjilat Mongol,*
Tak peduli Pek lian pai atau -ek lian pai penjilat!penjilat Mongol aku tak
suka.*
#oai (tong kau betul!* #wa -ong berseru girang. (ku pun tidak suka
kepada mereka
#oai (tong keli"atan girang sekali seperti seorang anak!anak yang bertemu
dengan kawan baik. &agus kita cocok. Mari ikut aku pergi main!main. (ku
banyak mengenal tempat yang bagus!bagus!* #oai (tong menyambar
tangan #wa -ong dan sebelum #wa Tin $iong dan $ian -wa sempat
mencega" orang ane" itu suda" berlari cepat sekali dengan langka"!langka"
yang lebar sambil menggandeng #wa -ong.
#oai eng"iong tunggu ! jangan bawa pergi anakku!* #wa Tin $iong
berseru sambil mengejar. /uga $ian -wa ikut mengejar akan tetapi karena
pa"a #wa Tin $iong suda" terluka sedangkan lutut $ian -wa masi"
membengkak keduanya tak dapat berlari cepat dan sebentar saja suda"
tidak keli"atan lagi bayangan orang tinggi besar itu bersama #wa -ong.
5elaka !* #wa Tin $iong membanting!banting kakinya dan nampak
berduka sekali.
31
Raja Pedang
/angan berduka twa su"eng. &iarpun amat ane" kurasa orang itu takkan
mengganggu -ong ji. )ia seperti seorang anak!anak mendaptkan teman dan
mengajak -ong ji bermain!main. )ia li"ai sekali pasti mampu menjaga
-ongji baik!baik.*
#wa Tin $iong menarik napas panjang. (ku tidak meng#wa -ongawatirkan
dia mengganggu -ong ji juga tentang penjagaan kiranya dia akan lebi" baik
dari padaku karena kepandaiannya lebi" tinggi. $uda" banyak aku
mendengar tentang &an tok sim .iam #ong dan muridnya itu #oai (tong.
$iapa yang tidak ngeri mendengar nama mereka, Mereka itu benar bukan
tergolong orang!orang ja"at akan tetapi mereka ane" sekali dan kadang!
kadang melakukan perbuatan yang tak terduga!duga. &agaimana "atiku
tidak akan #wa -ongawatir, #apan aku dapat bertemu kembali dengan
anakku, #etika mengucapkan kalimat tera#wa -ongir ini waja" #wa Tin
$iong nampak berduka sekali membuat sumoinya ter"aru.
$u"eng kalau begitu mari kutemani kau mengejarnya. Musta"il takkan
tersusul dia kan sering kali ber"enti untuk bermain!main. #alau kita
membujuknya tak ber"asil kita bisa menggunakan kekerasan.*
#tas menggeleng kepala. Percuma sumoi. #ita masi" menderita luka. Pula
agaknya -ong ji juga senang bermain!main dengan orang itu. &uktinya ketika
dibawa pergi tadi diam saja. $uda"la" biar "itung!"itung menamba"
pengalaman anak itu. #ita mempunyai persoalan yang amat penting
sekarang. (ku merasa ragu!ragu dan kecewa sekali menyaksikan sepak
terjang orang!orang Pek lian pai.*
$ian -wa yang tadi pikirannya penu" ole" keadaan #wa Tin $iong sekarang
teringat akan urusannya sendiri. 'a mengertak gigi.
Memang betul su"eng. -ampir saja kita sendiri pun menjadi korban
keganasan Pek lian pai. $uda" jelas sekarang ba"wa Pek lian pai sengaja
memusu"i aku dan su"eng pendeknya memusu"i -oa san pai.*
#wa Tin $iong mengangguk!angguk. #upikir juga begitu. Tak mungkin secara
kebetulan saja mereka mengganggu kau dan aku. -emmmm ane"nya
mereka itu beranggota banyak sekali mempunyai banyak mata!mata
apaka" tidak ta"u ba"wa murid -oa san pai tadinya bersimpati kepada
mereka dan berniat membantu, $umoi kita tidak bole" berlaku secara
sembrono. Lebi" baik kita berunding dua orang su"engmu kemudian kita
minta nase"at su"u.*
$ian -wa setuju. #alau begitu mari kita kembali ke -oa san su"eng aku
pun tidak beta" tinggal di ruma" ingin bertemu para su"eng dan minta
bantuan membalaskan sakit "atiku.*
#akak beradik seperguruan itu lalu meninggalkan tempat tadi dan langsung
mereka berdua melakukan perjalanan ke -oa san. (ndaikata mereka itu
bukan kakak beradik seperguruan juga tidak sedang berada dalam keadaan
berduka ber"ubung dengan urusan masing!masing tentu mereka akan
merasa sungkan juga melakukan perjalanan berdua saja. $eorang laki!laki
dan seorang gadis biarpun yang pria suda" berusia empat pulu" ta"un
sedangkan yang wanita baru dua pulu" ta"un namun si pria cukup tampan
se"ingga mereka merupakan pasangan yang cocok. Tentu saja bagi mereka
sendiri tidak apa!apa karena memang semenjak $ian -wa masi" kecil baru
berusia sepulu" ta"un dia suda" menjadi adik seperguruan #wa Tin $iong.
Mereka melakukan perjalanan cepat karena ingin segera sampai di -oa san.
????
32
Raja Pedang
(du" . (du" ber"enti . ..ber"enti aku tidak bisa bernapas .#ui bo
ber"enti .!* &eng $an berteriak teriak dengan napas sengal!sengal. &ukan
main cepatnya tubu"nya dibawa pergi sampai angina menyesakkan
pernapasannya dan tangannya yang terbelit ujung saputangan juga amat
sakitnya.
Tiba!tiba -ek -wa #ui bo ber"enti dan begitu melepas saputangannya ia
menangkap tangan kanan &eng $an dan membentak. #au perna" belajar
silat kepada siapa,* (ne" sekali kalau tadi ia bersikap manis dan genit di
depan &eng $an kini dia beruba" menjadi gala dan suara serta pandang
matanya penu" ancaman.
&eng $an seorang boca" taba" dan ndugal 6nakal7 mana ia kenal takut, 'a
mengera"kan tenaga dan berusa"a menarik tangannya akan tetapi tak
ber"asil mala" cekalan wanita itu makin erat.
(ku tak perna" belajar silat* jawab &eng $an a#wa -ongirnya karena
tangannya yang dipegang terasa sakit.
&o"ong! #alau tidak mengaku akan kupata"kan tanganmu!* ia memijat
makin keras se"ingga terdengar bunyi #retekk* pada tangan &eng $an.
(nak itu meringis kesakitan. &aiknya wanita itu tidak sampai memata"kan
tulang!tulang tangannya akan tetapi tangannya terasa sakit sekali. (ne"nya
wanita itu nampak ter"eran!"eran dan memandang tajam.
'blis cilik kalau tak perna" belajar silat kau tentu suda" mampus. )i
tubu"mu ada "awa panas darimana kau perole",*
diam!diam &eng $an ter"eran!"eran. <anita ini ane" sekali juga
kepandaiannya seperti iblis. Mungkin betul!betul kuntilanak bukan manusia.
#alau manusia bagaimana agaknya bisa ta"u segala,
(ku perna" disiksa makan sebua" pil ole" seorang tosu bau bernama $iok
Tin 5u *
wanita itu melepaskan pegangannya dan dengan ter"eran!"eran ia menatap
waja" &eng $an lalu kembali ia memegang tangan yang tadi dicengkeram
dan kini tangan itu diperiksanya baik!baik. (ne" .ane"kau dipaksa makin
pil ole" $iok Tin 5u, Lalu bagaimana,*
&adanku terasa panas seperti dibakar selanjutnya aku pingsan dan ketika
sadar kembali aku merasa tubu"ky dingin sekali seperti direndam dalam es!*
&o"ong .!* -ek -wa #ui bo menampar dan &eng $an terjungkal. (kan
tetapi anak itu bangun lagi membuat -ek "wa #ui bo makin "eran. #enapa
anak ini memiliki daya ta"an yang begini luar biasa, #au bilang badanmu
panas sampai pingsan bagaimana setela" sadar menjadidingin,*
kini &eng $an mara"!mra". Perempuan atau siluman ini keterlaluan sekali.
)engan metenteng dia berdiri dan membentak #au ini ja"at benar! Mau
bertanya atau mau tak percaya, #alau tidak percaya jangan bertanya. Pukul
bole" pukul mau bunu" bole" bunu" kenapa membuat cepai mulut Tanya!
tanya segala kalau tidak percaya!*
-ek -wa #ui bo makin ter"eran dan kagum. &elum perna" ia bertemu
dengan seorang boca" seane" ini. dia sendiri seorang toko" besar yang
sering kali di"erani dan dikagumi orang akan tetapi sekarang ia mala" "eran
dan kagum kepada seorang boca"! -al ini memang ada sebab!sebabnya. -ek
-wa #ui bo adala" seorang toko" besar yang jarang mau berurusan dengan
dunia ramai apalagi memperdulikan seorang boca" seperti &eng $an ini.
"anya saja ketika tadi ia meli"at &eng san ia menyaksikan "awa kemera"an
yang terang sekali terbit dari "awa 4ang kang yang amat kuat dari tubu"
33
Raja Pedang
boca" ini maka ia mengerti ba"wa anak ini adala" seorang a"li 4ang kang
atau setidaknya di dalam tubu"nya terkandung sesuatu yang mengeluarkan
"awa itu. #arena suda" menjadi wataknya tidak suka meli"at orang!orang
li"ai di dunia ini disamping dia sendiri dan muridnya maka timbul maksud
"atinya untuk membunu" &eng $an. Maka tadi ia sengaja membawa lari
&eng $an dengan cepat untuk membunu"nya karena pegangannya tadi
mengandung saluran tenaga mematikan. (langka" "erannya ketika meli"at
&eng $an "anya tersengal!sengal saja dan tidak mati. Lebi"!lebi" lagi
"erannya ketika ia meremas tangan &eng $an ada daya ta"an yang luar
biasa yang mencega" tulang!tulang anak itu remuk. 'nila" luar biasa! )ia
sendiri seorang a"li 4ang kang masa tak dapat menguasai "awa di tubu"
anak ini, demikianla" maka -ek -wa #ui bo jadi ingin sekali mengeta"ui
keadaan &eng $an.
)isamping ini ada juga rasa sukanya kepada boca" ini. boca" ane" yang
amat pemberani ba"kan yang suara cega"annya suda" membuat ia
menurut yaitu ketika ia "endak membunu" #wa Tin $iong dan puterinya. (da
pengaru" yang amat ganjil dalam suara anak ini ketika mencega"nya tadi.
(nak baik mau bunu" kau apa sukarnya, (kan tetapi aku ingin ta"u lebi"
dulu kau ini murid siapa,*
(ku bukan murid siapa!siapa* jawab &eng $an tak acu".
$iapa namamu,*
&eng $an.*
$iapa orang tuamu,*
9ang tuaku , 9rang tuaku adala" -uang "o 6sungai #uning7.*
#embali -ek -wa #ui bo melengak. $iapa tak kan "eran mendengar jawaban
ane" ini. jangan main!main! )imana kedua orang tuamu, $"e apa,*
9rang tuaku dimakan banjir -uang "o siapa s"e!nya aku tak ta"u. 0"
kuntilanak mau apa kau main Tanya!tanya terus , pergila"!*
makin kagum -ek -wa #ui bo. 'a meli"at muka &eng $an kotor sekali
se"ingga agak sukar baginya untuk meli"at ca"aya muka anak ini yang agak
ke"ijauan dan agak kemera"an. #au kotor sekali. Pergila" mencuci muka.*
Tidak mau*.
(kan tetapi kembali ujung saputangan panjang di tangan -ek -wa #ui bo
bergerak dan ta"u!ta"u tubu" &eng $an terlempar jau" dan jatu" kedalam
sebua" anak sungai tak jau" dari situ. &eng $an gelagapan dan meronta!
ronta. (kan tetapi kemudian dia mendapat kenyataan ba"wa air anak sungai
itu amat jerni" maka timbul kegembiraannya dan dia mala" mandi tanpa
membuka pakaian! )ia tidak memperdulikan lagi kepada -ek -wa #ui bo. Tak
lama kemudian ia merasa tubu"nya dingin bukan main. &eng $an menjadi
keta"utan #wa -ongawatir kalau!kalau penyakit kedinginan seperti kemarin
menyerangnya lagi. 5epat!cepat dia merayap naik dari anak sungai itu.
Ternyata #ui bo masi" menunggu disitu sambil memandang kepadanya
dengan mata tak berkedip.
$etela" muka dan tubu" &eng $an bersi" dari debu dan kotoran apalagi
akibat dinginnya air membuat "awa 'm kang menyerangnya lagi dan kulit
mukanya menjadi ke"ijauan -ek -wa #ui bo menjadi benging. $ama sekali
itu bukan tanda ba"wa di dalam tubu" anak ini terkandung "awa 4ang
melainkan sebaliknya kini penu" "awa 'm yang ane"! &ukan main luar biasa
sekali ini! -ek -wa #ui bo tanpa terasa lagi menggaruk!garuk rambut di
kepalanya.
34
Raja Pedang
&eng $an masi" mendongkol. Tubu"nya dingin betul dan pakaiannya semua
basa" kuyup. $emua ini adala" karena perbuatan kuntilanak itu. Maka dia
lalu meng"ampiri dan memaki.
#untilanak galak kau pun "arus mandi!*
Mera" muka -ek -wa #ui bo mera" karena malu! Memang orang ane"
disuru" mandi begitu saja timbul pikiran ba"wa alangka" memalukan kalau
ia "arus mandi di depan anak laki!laki ini.
#urang ajar akau suda" cukup bersi". Tak perlu mandi.*
Tiba!tiba &eng $an tertawa bergelak. 'a mendapat kesempatan utnuk
membalas meng"ina orang atau siluman ini. &ersi" katamu, -a "a "a !
rambutmu penu" kutu busuk masi" berani bilang bersi",*
Merupakan pantangan bagi -ek -wa #ui bo kalau ia dicela orang apalagi
tentang kebersi"an atau kecantikannya. 0nta" suda" berapa banyaknya
orang mati di tangannya "anya karena kesala"an mulut menyatakan ba"wa
ia suda" tua tidak cantik dan lain celaan lagi. $ekarang ia pun amat mara"
akan tetapi karena pribadi &eng $an menimbulkan ke"eranan dan
kekaguman ia tidak segera turun tangan "anya bertanya dengan suara
dingin.
#au bilang rambutku penu" kutu busuk, (pa buktinya,*
&eng $an masi" tertawa!tawa. #au tadi menggaruk!garuk kepalamu itula"
tanda ba"wa rambutmu banyak mengandung kutu busuk! (ku berani
bertaru" ba"wa disitu bersarang banyak kutu busuk dengan telur!telurnya
*
$aputangan di tangan -ek -wa #ui bo bergerak dan ta"u!ta"u ujungnya
tela" melibat le"er &eng $an! &aiknya wanita ane" ini "anya menakut!nakuti
saja kalau ia menggunakan tenaga dalam sedetik le"er itu akan putus!
2amun &eng $an maklum ba"wa nyawanya terancam maka cepat dia
mengera"kan tenaga dan berseru.
Membunu" anak kecil "u" mana bisa dibilang gaga", Mengala"kan musu"
tanggu" baru bisa dibilang gaga" akan tetapi mengala"kan diri sendiri lebi"
gaga" lagi!* saking takutnya dia mengeluarkan ujar!ujar #wa -ongong -u 5u
yang dicampur dengan kata!katanya sendiri.
;jung saputangan itu mengendur dan -ek -wa #ui bo tertawa. $iapa sudi
mengambil nyawa tikusmu, -ayo buktikan omonganmu kau carila" kutu
busuk itu di rambutku. #alau tidak ada seekor pun "idungmu akan kupotong
tak perlu kuambil nyawamu!*
&ukan main kagetnya "ati &eng $an. )ipotong "idungnya lebi" celaka
daripada diambil nyawanya. (pa nanti jadinya kalau dia seterusnya "arus
"idup tanpa "idung menjadi manusia yang menakutkan dan menjijikkan,
)an biarpun dia masi" kecil dia ta"u ba"wa wanita kuntilanak ini pasti akan
membuktikan omongannya.
-ayo cepat!* -ek "wa #ui bo membentak sambil duduk diatas rumput.
Terpaksa &eng $an lalu berlutut di belakangnya dan mulai mencari kutu
busuk diantara rambut yang "itam "alus dan bersi" serta berbau "arum
kembang itu. Mana ada kutu busuk diantara rambut yang begitu terpeli"ara
rapid an bersi",
0nak saja* ia menggerutu taru"an yang tidak adil. #alau tidak ada kutu
busuknya kau memotong "idungku. &agaimana kalau ada kutu busuknya,
(ku tidak punya apa!apa "idungku adala" barang yang paling kusayang
35
Raja Pedang
kalau itu kutaru"kan "abis apa taru"anmu, (paka" kau juga
mempertaru"kan "idungmu,*
-ek "wa #ui bo tak terasa lagi meraba "idungnya yang mancung. Tak
mungkin ia mengorbankan "idungnya. 'a berpikir!pikir lalu berkata sambil
tertawa mengejek 4ang paling ber"arga padaku adala" kepandaianku. (ku
pertaru"kan kepandaianku. $etiap kali kau memperole" kutu busuk
ku"adia"kan sebua" ilmu silat kepadamu.*
-a" untuk apa ilmu silat,* &eng $an berkata.
Perempuan ane" itu menengok dan matanya berapi. (nak tolol! #alau kau
menerima satu macam saja ilmu silatku apa kau kira orang!orang macam
aya" anak -oa san pai itu mampu mengganggu dan meng"inamu,*
&eng $an memutar otaknya. &etul juga. <anita ini li"ai bukan main.
(langka" baiknya kalau dia bisa memiliki keli"aian seperti wanita ini. )ia
sebatang kara di dunia ini suda" sering kali di"ina orang. /angan kata lagi
orang!orang kota yang sering kali mengusirnya seperti anjing pada"al dia
tidak mengganggu mereka. &uktinya saja yang baru saja terjadi tosu bau
$iok Tin 5u itu meng"inanya kemudian #wa -ong
&aik* katanya dan tak lama kemudian jari!jari tangannya mencabut
sesuatu diantara rambut -ek "wa #ui bo.
dapat seekor !* katanya gembira setenga" bersorak. -ek "wa #ui bo
tersentak kaget cepat memutar tubu". 'a meli"at di antara jari telunjuk dan
ibu jari tangan &eng $an terjepit seekor kutu "itam kemera"an yang
menjijikan. #akinya banyak dan jalannya miring!miring. Meremang bulu
tengkuk -ek "wa #ui bo. $eorang perempuan seperti dia yang semenjak
kecil jangan kata mempunyai kutu rambut meli"at pun belum mana bisa
membedakan antara kutu rambut dan kutu baju, $ama sekali dia tidak
perna" mimpi ba"wa ia kena ditipu ole" anak nakal ini. &eng $an yang tadi
merasa tak berdaya dan putus asa meli"at rambut yang bersi" itu diam!
diam mendapatkan akal. Pada bajunya banyak terdapat kutu "al ini dia ta"u
betul dan dia ta"u pula dimana kutu!kutu itu paling senang bersembunyi.
#arena bajunya memang "anya sebua" tak perna" dicuci maka banyak
kutunya dan karena kebiasaan dengan amat muda"nya dia mengambil
seekor kutu baju dan pura!pura mengambil itu dari rambut -ek "wa #ui bo.
&iarpun perempuan ini seorang yang sakti dalam ilmu silatnya karena dia
duduk membelakangi &eng $an dan tidak menduga sama sekali akan tipu
musli"at ini ia percaya penu". <aja"nya agak pucat dan matanya melebar
ketika ia meli"at kutu kecil itu dijepit jari tangan &eng $an.
5elaka darimana datangnya kutu busuk, Memalukan sekali. -ayo lekas
bunu" dan cari lagi!*
&eng $an tertawa dan memasukkan kutu busuk itu ke mulutnya. #etika
giginya menggigit terdengar suara tesss!* dan dia meluda"kan bangkai kutu
busuk itu. -ek "wa #ui bo mengkirik penu" kengerian.
/a"anam benar darimana dia bisa datang ke rambutku,* tiba!tiba ia merasa
kepalanya gatal!gatal sekali dan terpaksa ia menggaruk!garuk lagi -ayo
cari terus sampai bersi" betul. /a"anam .*
0" nanti dulu. jangan lupa taru"annya. $uda" dapat seekor.*
-ek "wa #ui bo melotot. $iapa lupa, 5erewet benar. (ku "utang sebua"
ilmu silat kepadamu. -ayo teruskan sampai bersi" rambutku. 2anti berapa
dapatnya tinggal "itung berapa "utangku kepadamu.*
36
Raja Pedang
&eng $an mencari lagi dan seperti tadi dia mengambil kutu baju dan berseru
girang. -ek "wa #ui bo makin mengkirik. &agaimana bisa begini banyak,
5elaka jangan!jangan suda" bertelur!*
&eng $an tertawa. (nak cerdik ini cepat berkata. (ku tidak meli"at telurnya
mungkin suda" menetas semua.suda" dua ekor #ui bo. /angan lupa.*
$iapa lupa, -ayo lekas cari lagi!*
#ui bo aku tidak k"awatir kau lupa "anya k"awatir kau melanggar janji. (da
yang bilang ba"wa mengikat kerbau adala" pada "idungnya akan tetapi
manusia diikat pada bicaranya. $ekali mengeluarkan luda" takkan dijilat
kembali sekali mengeluarkan sepata" kata sampai mati takkan dipungkiri.
'tula" manusia gaga" dan !*
5erewet! &oca" ingusan macammu mau memberi pelajaran padaku, (ku
tak kan lupa juga takkan melanggar janji. -ayo lekas "abiskan kutu!kutu itu
gatal semua kepalaku!* dan meli"at kutu busuk kedua itu terasa makin gatal
kepala -ek "wa #ui bo.
Tadinya &eng $an "endak mengeluarkan kutu sebanyak!banyaknya akan
tetapi ketika teringat ba"wa belum tentu ilmu!ilmu silat yang akan diajarkan
kepadanya itu menyenangkan dia berbalik k"awatir kalau!kalau mala" akan
menyusa"kan saja. Maka setela" mendapatkan tiga ekor kutu busuk dia
ber"enti dan berkata.
$uda" "abis suda" bersi". $ekarang aku berani mempertaru"kan kepalaku
ba"wa di rambutmu sama sekali tidak ada kutunya seekorpun.*
-ek "wa #ui bo menarik napas lega lalu membetulkan rambutnya yang tadi
diawut!awut ole" anak itu. #emudian ia memandang kepada &eng $an dan
tiba!tiba tertawa mengikik . &eng $an suda" k"awatir kalau!kalau perempuan
kuntilanak ini "endak menipunya.
-i "i "i "i "i aku ber"utang tiga ilmu silat kepadamu, &oca" siapa namamu
tadi,*
2amaku &eng $an.*
&oca" aku akan mengajarkan tiga macam ilmu silat kepadamu dan
andaikata kau dapat mewarisi tiga ilmu silat ini sepulu" orang anak murid
-oa san pai takkan mampu menangkan kau. 0" kau bilang kau dijejali obat
ole" seorang tosu yang membuat tubu"mu panas semua, (pa betul kau
belum perna" belajar silat,*
&elum perna" selama "idupku.*
5oba kau pukul telapak tanganku ini di waktu memukul meniupkan "awa
dari mulut.*
&eng $an menurut karena mengira ba"wa demikian memang caranya belajar
silat. 'a memukul telapak tangan wanita itu dengan tangan kakannya sambil
meniupkan "awa dari mulutnya.
Plakkk! -ek "wa #ui bo merasa telapak tangannya dijalari "awa panas.
Terang itula" tenaga 4ang kang yang keluar dari kepalan &eng $an.
-emmm sekarang kau pukul lagi dengan tangan kiri sambil mena"an
napas.*
&eng $an menurut memukulkan kepalan tangan kiri keara" telapak tangan
itu sambil mena"an napas. -ek "wa #ui bo merasa telapak tangannya
menerima "awa dingin yang lebi" kuat daripada "awa panas tadi. )iam!diam
ia ter"eran!"eran. &agaimana di dalam tubu" anak ini terdapat dua macam
"awa 4ang kang dan 'm kang tanpa diketa"ui ole" anakitu sendiri. )an
kenapa seorang anak yang tidak perna" belajar silat bisa mempunyai dua
37
Raja Pedang
macam "awa ini dan tidak mati karenanya, )i dalam tubu" setiap orang
manusia memang pada dasarnya suda" terdapat dua macam "awa yang
bertentangan itu akan tetapi tidak se"ebat ini.
)engar baik!baik. #au akan kuberi pelajaran tiga macam ilmu silat. (kan
tetapi ada syarat!syaratnya. Pertama kau tidak bole" mengaku -ek "wa #ui
bo sebagai gurumu.*
&eng $an merenggut. $iapa yang kepingin mengaku kau sebagai guru,
$yarat ini cocok dengan pikiranku.*
#edua kau "arus berdiam terus di dalam "utan ini sebelum kau "a1al benar
tiga macam ilmu silat itu. Tergantung kepada otakmu. #alau kau berotak
udang dan beku sampai sepulu" ta"un belum "a1al kau tidak bole" keluar.
&egitu keluar akan kubunu" kalau kau belum "a1al.*
&eng $an segera memprotes (turan apa ini, aku tidak sudi. #alau begitu
suda"la" siapa yang kegilaan akan ilmu silat, (ku tidak usa" belajar saja.*
-ek "wa #ui bo tertawa mengejek dan saputangannya bergerak!gerak. #au
bole" tidak belajar akan tetapi nyawamu kucabut. #au kira aku seorang yang
suka menjilat luda" sendiri, (ku suda" berjanji kau "arus menerima tiga
macam pelajaran ilmu silat dan kau "arus pula memenu"i syarat!syarat itu
atau ..kau bole" mampus.*
&eng $an memang boca" yang nakal dan berani akan tetapi diapun amat
cerdik. $ekarang sedikit banyak dia suda" mengenal watak kuntilanak ini
yang selalu membuktikan omongannya maka dia lalu berkata &aikla"
mempelajari ilmu silatmu atau tidak adala" sama saja! (pa si" gunanya,
#ukira ilmu silatmu itu pun tidak akan ada artinya bagiku!*
-ek "wa #ui bo kena dibakar perutnya. Tarrr!!* saputangannya berkelebat
menyambar mengeluarkan suara keras ujungnya melewati kepala &eng $an
dan meng"antam sebua" batu di dekatnya. (langka" kagetnya anak itu
ketika meli"at betapa pingir batu itu gompal dan remuk seperti di"antam
palu besar yang kuat dengan keras sekali.
kau bilag tidak ada gunanya, (pa kepalamu lebi" keras dari batu itu,* kata
-ek "wa #ui bo mendelik.
&eng $an kagum sekali dan mulaila" timbul keinginan dalam "atinya untuk
memiliki kepandaian seperti ini. akan tetapi ia memperli"atkan sikap acu"
tak acu" menyaksikan ke"ebatan wanita itu. )ia mala" menarik napas
panjang dan berkata
(pa artinya keli"aian ilmu silat kalau to" aku takkan mungkin dapat
mempelajarinya, (ku tidak perna" belajar silat bagaimana sekarang bisa
mempelajari ilmu silatmu kalau tidak kau pimpin sendiri,*
"ek "wa #ui bo tertawa mengikik #au tentu bisa pasti bisa. (ku memiliki
tiga macam ilmu silat yang muda" dipelajari biarpun ole" seorang tolol
seperti kau. Pertama adala" ilmu siulian 6$amad"i7 yang disebut T"ai "wee
6api besar7 untuk mendatangkan kekuatan tenaga dalam berdasarkan 4ang
kang. )alam menjalankan ilmu ini tubu"mu akan terasa panas sekali seperti
terbakar kau "arus dapat mena"an ini. kedua adala" ilmu pernapasan yang
disebut $iu "wee 6memeli"ara api7 untuk membikin "awa 4ang kang di
badanmu memasuki semua pembulu" dara" dan membikin badanmu kebal.*
(pa artinya semua ini,* &eng $an mencela. Mana orang "arus belajar
supaya diri kuat dan ta"an dipukul apa selanjutnya aku "anya disuru"
menjadi ba"an pukulan, (ku ini kau ajari cara memukul batu seperti tadi.*
38
Raja Pedang
-ek "wa #ui bo tertawa Tolol kau. )ua macam pelajaran itu adala" pokok
daripada semua pelajaran silat. 4ang ketiga adala" ilmu pukulan yang
kusebut 5i "wee 6keluarkan api7 terdiri dari tiga jurus pukulan yang
mengandung "awa 4ang kang. 2a" kau per"atikanla" sekarang semua
petunjukku dan pelajari baik!baik. (ku "anya sudi memberi kesempatan
belajar se"ari semalam saja setela" itu kau "arus belajar sendiri.*
)emikianla" wanita ane" ini sengaja menurunkan cara bersemed"i dan
lati"an pernapasan yang semata!mata "anya utnuk memperbesar daya 4ang
kang di tubu" &eng $an. Perbuatan ini sebetulnya amat licik dan ja"at. &agi
orang lain mungkin sekali ilmu!ilmu ini akan mendatangkan tenaga dalam
tubu" yang luar biasa. (kan tetapi seperti tela" diketa"ui di dalam tubu"
&eng $an pada waktu itu sedang mengalir "awa panas yang luar biasa yang
tentu akan meng"anguskan jantungnya akibat ditelannya tiga butir pil
buatan tosu $iok Tin 5u. #alau saja dia tidak terkena pukulan /ing tok ciang
dan terkena racun "ijau akibat serangan #oai (tong. -ek"wa #ui bo tidak
ta"u akan serangan #oai (tong ini akan tetapi wanita sakti ini cukup maklum
ba"wa tiga butir pil 4ang tan itu secara ane" sekali tela" dita"an
kekuatannya ole" semacam "awa 'm yang berada di tubu" &eng $an.
Mela"at ini biarpun ia tidak mampu memaksa &eng $an mengaku wanita ini
mempunyai dugaan ba"wa tentula" &eng $an ini murid seorang sakti lain.
-al ini amat tidak disukainya. $uda" menjadi watak -ek "wa #ui bo untuk
tidak mau mengala" ter"adap orang lain. $iok Tin 5u adala" cucu muridnya
karena guru tosu itu ketua 2go lian kauw yaitu yang bernama #im t"ouw
T"ian li 6dewi kepala emas7 adala" murid tunggalnya. #etika mendengar
ba"wa 4ang Tan yang ditelan boca" ini tidak mematikannya timbul perasaan
di "ati -ek "wa #ui bo maka ia sekarang sengaja mengajarkan dua macam
ilmu itu untuk memperbesar dan memperkuat "awa 4ang di tubu" anak ini
agar perta"anan "awa 'm di tubu"nya kala".
Tentu saja &eng $an yang tidak ta"u apa!apa tidak mengandung "ati curiga
dan dengan penu" ketekunan dan ketelitian dia memper"atikan segala
petunjuk wanita itu. )asar boca" ini berotak cerdas dan terang sekali
menjelang senja jadi baru saja setenga" "ari -ek "wa #ui bo memberi
petunjuk dia suda" mengerti baik bagaimana "arus melakukan lati"an T"ai
"wee $iu "wee dan 5i "wee.
)iam!diam "ek "wa kui bo terkejut bukan main dan kagum sekali. &elum
perna" ia meli"at boca" secerdas ini otaknya. (kan tetapi memang -ek "wa
#ui &o yang ane". -al ini bukan menimbulkan rasa sayang
kepadanyamelainkan ia makin membenci dan iri "atinya. )ia sendiri dulu
tidak memiliki kecerdasan seperti ini.
2a" kaubole" tekun melati" diri dengan tiga macam ilmu ini. jangan sekali!
kali berani keluar dari "utan kalau belum memiliki ilmu yang kuajarkan. #alau
kau melanggar kau kubunu"!*
$etela" berkata demikian sekali berkelebat wanita ini tela" lenyap dari
depan &eng $an. (nak ini ber"ati lega. Mungkin ia akan menjaga di luar
"utan pikirnya. (kan tetapi kalau sampai dua tiga "ari apaka" ia akan sabar
menjaga terus, Pula "utan ini begini besar kalau aku keluar dari lain jurusan
bagaimana mungkin dia bisa ta"u, )engan pikiran ini dia enak!enak saja
tidak mau melati" diri mala" segera memili" tempat untuk tidur yang aman
dan enak yaitu diatas sebatang po"on yang amat besar.
Pada keesokan "arinya dia juga tidak melati" diri melainkan berjalan!jalan di
39
Raja Pedang
dalam "utan memili" tempat yang banyak ditumbu"i po"on!po"on berbua"
agar tidak sukar lagi dia mencari kalau perutnya terasa lapar. $ampai dua
"ari &eng $an "anya berkeliaran di dalam "utan tidak mau melati" diri. )an
pada malam ketiga malam yang amat gelap dia berjalan keluar dari "utan
mengambil jurusan yang berlawanan agar tidak diketa"ui ole" -ek "wa #ui
bo. -utan itu amat lebat se"ingga menjelang 1ajar dia baru bisa keluar dari
"utan.
(kan tetapi alangka" kagetnya ketika tiba!tiba ia mendengar suar ketawa
nyaring dan cekikikan suara ketawa kuntilanak! )an sebelum dia sempat
meli"at darimana datangnya suara itu tiba!tiba orangnya sendiri tela"
berkelebat dan berdiri di depannya dengan saputangan panjang itu diputar!
putar dengan sikap mengancam sekali.
&eng $an takut bukan main akan tetapi dia cerdik. 5epat!cepat dia berkata
-ek "wa #ui bo perutku lapar sekali semalam penu" putar!putar di dalam
"utan mencari makanan tidak ada. (ku tersesat sampai sini *
-ek "wa #ui bo memandang tajam #au bukannya "endak lari,*
Tiga macam ilmu belum ku"a1al sempurna bagaimana aku berani mati
meninggalkan tempat ini, seorang laki!laki suda" berjanji .* 'a tidak
melanjutkan kata!katanya karena memang tadinya dia bermaksud "endak
lari.
-ek "wa #ui bo tertawa ganjil sepasang matanya bersinar!sinar. #au pelajari
saja baik!baik dalam beberapa "ari tak kan sukar menangkap binatang
"utan untuk dimakan.*
&eng $an memasuki "utan kembali dan dia mendengar dari jau" wanita itu
menggerutu (nak ta"an uji *
$ekarang yakinla" "ati &eng $an ba"wa tak mungkin dia dapat pergi tanpa
diketa"ui wanita sakti yang ane" itu. 2yawanya terancam ba"aya maut kalau
dia berani pergi. Tidak ada lain pili"an lagi baginya kecuali mulai
mempelajari tiga macam ilmu itu. Mula!mula dia melakukan $amad"i untuk
meyakinkan ilmu T"ai "wee seperti yang dia pelajari dari wanita itu. )an
benar saja baru setenga" malam dia duduk semad"i dia merasa ada "awa
panas sekali berkumpul di perutnya makin lama makin panas sampai dia
tidak dapat mena"an lagi dan terguling pingsan! #etika dia siuman kembali
dia menderita "awa dingin yang luar biasa membuat tubu"nya seakan!akan
menjadi beku.
Teringatla" dia semua pengalamannya di dalam "utan ketikaa dia bertemu
dengan #wa -ong. &egini pula penderitaannya. #enapa setela" sekarang
mulai melati" diri dengan ilmu yang dia pelajari dari -ek "wa #ui bo agaknya
penyakit ane" itu timbul kembali,
&eng $an memiliki ketaba"an dan kenekatan daya ta"annya la"ir batin
amat kuat. &iarpun dia menderita banyak siksaan dari lati"an pertama ini
dia lanjutkan terus. Tiga empat "ari pertama setiap kali siulian paling lama
satu malam dia tentu robo" pingsan. (kan tetapi pada "ari kelima dia tidak
pingsan lagi ia tidak ta"u ba"wa akibatnya mukanya makin lama menjadi
makin mera" dan ak"irnya menjadi "itam seperti pantat kwali. 2amun dia
yang tak perna" meli"at bayangan mukanya sendiri tidak ta"u akan "al ini!
$ebulan kemudian dia mulai dengan pelajaran kedua. #etika dia mulai
melati" pernapasan menurut ilmu $iu "wee 6simpan api7 dia merasa ba"wa
"awa panas yang dia dapat dari ilmu pertama itu berkumpul di pusarnya lalu
berpinda"!pinda" ke dadanya dan terasala" dada kirinya sakit seperti di
40
Raja Pedang
tusuki jarum. 'a nekat terus dan ak"irnya rasa sakit "ebat itu meng"ilang dan
sebulan kemudian dia "anya merasa seakan!akan dalam dadanya tertekan
sesuatu.
&ulan ketiga dia pergunakan untuk melati" diri dengan ilmu pukulan yang
disebut 5i "wee 6mengeluarkan api7. 'lmu pukulan ini terdiri dari tiga jurus
gerakan. .erakan pertama meng"antam kedua tangan dengan jari!jari
terbuka keara" tana" di depan kakinya kemudian gerakan kedua
meng"antam ke depan dan gerakan ketiga meng"antam keatas. .erakan!
gerakan ini dilakukan dengan peminda"an kaki kanan kiri yang satu di depan
yang lain di belakang. $eder"ana sekali akan tetapi ternyata amat sukar
dilakukannya.
&aiknya &eng $an suda" memper"atikan dengan teliti sekali dan ak"irnya dia
dapat melakukan gerakan!gerakan ini dengan baik pula setela" berlati" siang
dan malam selama satu bulan. Tiap kali dia melakukan pukulan!pukulan
dengan jari tangan terbuka dia merasa dadanya tertekan agak enakan
seakan!akan agak berkurang tekanannya. 'a tidak ta"u ba"wa itu disebabkan
karena ada "awa 4ang kang keluar se"ingga mengurangi tekanan "awa
mujijat itu yang kini berkumpul di dadanya dan mengancam pekerjaan isi
dadanya.
0mpat bulan lewat ketika &eng $an memberanikan diri keluar dari "utan. )ia
tidak ta"u dimana batas kesempurnaan mempelajari ilmu!ilmu itu maka dia
main!main untung!untungan saja. #alau nanti ketemu -ek "wa #ui bo dan dia
diuji dia akan mainkan sebaik!baiknya. (ndaikata dinyatakan belum
sempurna bagaimana nanti sajala". $elama empat bulan dia suda" merasa
seperti ter"ukum. Tubu"nya tak perna" terasa enak lagi selalu dia diserang
"awa panas yang kadang!kadang membuatnya seperti gila. )engan lati"an!
lati"an itu -ek "wa #ui bo tela" menamba" "awa 4ang kang di badannya
dan kalau dulu Tenaga 'm kang akibat serangan #oai (tong lebi" kuat
sekarang setela" dia berlati" tenaga 4ang kang yang lebi" kuat di tubu"nya
maka tidak lagi dia terserang "awa dingin melainkan selalu kepanasan. 'a
seperti seorang yang selalu menderita demam panas akan tetapi bukan
panas biasa melainkan panas yang takkan terta"ankan orang biasa dan dia
tentu suda" mati dulu!dulu kalau di badannya tidak terkandung racun dari
jeng tok yang mengandung "awa 'm.
(gaknya memang nasib &eng $an "arus menderita "ebat waktu kecilnya.
Memang agak ane" apa yang dia alami semua ini. tiga butir pil buatan $iok
Tin 5u itu sebetulnya cukup untuk membunu" nyawa tiga orang dan
kekuatan "awa 4ang kang dari tiga butir pil itu semua terkandung di dalam
tubu" &eng $an. $e"arusnya dia mati karena ini akan tetapi siapa kira
secara kebetulan sekali dia diserang ole" #oai (tong yang berotak miring
se"ingga tubu"nya kemasukan "awa 'm kang yang mala" lebi" kuat daripada
"awa 4ang kang itu. )an sekarang -ek "wa #ui bo yang tidak ta"u tentang
penyerangan #oai (tong dan bermaksud membunu"nya dengan memperkuat
"awa 4ang dengan lati"an!lati"an itu ternyata "anya menamba" "awa panas
se"ingga bisa mengimbangi "awa dingin dari racun "ijau. )an karenanya
biarpun mukanya menjadi gosong "itam dan dadanya seperti terbakar
biarpun keselamatan nyawanya tetap terancam namun &eng $an masi"
"idup dan dapat ta"an sampai sekian lamanya!.
(langka" girang "ati &eng $an ketika dia tidak meli"at munculnya -ek "wa
#ui bo. $etela" keluar dari "utan itu berdebar "atinya saking girangnya.
41
Raja Pedang
&enar!benar dia tidak meli"at bayangan wanita itu. )i samping
kegirangannya dia pun merasa mendongkol sekali.
$iluman kuntilanak ja"at* gerutunya. (ku tela" ditipunya. )isuru"
mempelajari ilmu siluman selama berbulan!bulan dan dia ternyata tidak
menjaga di sini. )asar bodo" kalau ta"u begini siapa sudi menjadi monyet
didalam "utan berbulan!bulan,* sambil memaki!maki -ek "wa #ui bo di
dalam "atinya &eng $an melanjutkan perjalanan. #arena dia berada di
daera" pegunungan dan disitu tidak terli"at adanya dusun atau orang lewat
dia lalu berjalan kemana saja tanpa tujuan tertentu. (kan tetapi semua
pengalamannya itu mendatangkan keinginan di dalam "atinya untuk
mempelajari ilmu silat yang betul!betul dan yang tinggi agar dia dapat
mencega" orang lain melakukan peng"inaan atas dirinya. #alau teringat
kepada #wa -ong dia masi" mendongkol sekali.
Pada "ari ketiga ketika dia merasa amat "aus dan dia minum air dia menjadi
kaget setenga" mati ketika meli"at mukanya di dalam air. (du" celaka
kenapa mukanya menjadi "itam seperti setan, &eng $an tak percaya lalu
pinda" ke air yang lebi" jerni" untuk meli"at mukanya sendiri. (kan tetapi
tetap saja mukanya jelas nampak "itam seperti pantat kwali.
5elaka .a" mukaku jadi begini * tak terasa lagi anak ini menangis tanpa
mengeluarkan suara "anya air matanya mengucur deras.
$etela" memutar otak dia mencela diri sendiri. (" kenapa aku karus
menangis, #enapa bersedi", Menilai orang bukan meli"at warna mukanya
demikian kata para pujangga. (da lagi yang bilang ba"wa roman muka tidak
mencerminkan keadaan "ati dan watak. (ku bole" buruk bole" "itam
mengapa pusing, Malu ., Malu kepada siapa, -u" ..!* dan tiba!tiba dia
mendengar suara cecowetan. #etika dia memandang dia meli"at agak jau"
diatas po"on terdapat dua ekor lutung "itam sepasang binatang itu duduk
dan saling mencumbu keli"atan akur dan saling mencinta.
&eng $an tertawa Mukaku pun "itam seperti mukaa lutung. $iapa bilang
muka jelek, Li"at itu bagi mereka akan jelekla" andaikata muka kawannya
itu puti" tidak "itam. -itam atau puti" apaka" perbedaannya, &aik dan
buruk.dimana garis pemisa"nya,* &eng $an tanpa disengaja suda"
mengeluarkan ujar!ujar dan 3lsa1at!3lsa1at kuno yang perna" dibacanya di
dalam kelenteng -ok t"ian tong ketika dia masi" menjadi kacung kelenteng.
(kan tetapi biarpun ujar!ujar itu tentu saja belum dapat dimengerti ole"
anak yang baru berusia sepulu" ta"un ini sedikitnya pada saat itu menjadi
"iburan baginya melenyapkan rasa duka dan kecewanya meli"at bayangan
mukanya yang "itam seperti muka lutung. $etela" puas minum dan mencuci
muka dia melanjutkan perjalanan.
Pada suatu pagi dia tiba di lereng sebua" gunung yang "ijau. #etika dia
sedang berjalan "ai!"ati sekali di jalan kecil yang amaat sunyi itu tiba!tiba
dia mendengar suara dua orang bercakap!cakap jelas di sebela" depannya.
'a mengangkat muka akan tetapi tidak meli"at ada orang. 'a berjalan cepat
dan tibala" dia di sebua" jalan kecil. )i kanan kiri jalan itu terdapat jurang
yang panjang dan curam. )an di tempat inila" dia mendengar suara dua
orang bercakap!cakap dengan jelas sekali akan tetapi tidak keli"atan
orangnya! &iarpun "ari suda" terang tana"mata"ari suda" naik tinggi
namun bulu tengkuk &eng $an berdiri juga saking seramnya. &agaimana ada
dua orang bercakap!cakap di depannya seperti di kanan kirinya akan tetapi
42
Raja Pedang
tidak meli"at orangnya! 'a berdiri seperti patung dan mendengarkan dua
suara orang yang saling jawab di kanan kirinya itu.
P"oa Ti kalau tidak keburu terjerumus disini sekali mengenal pukulanku
ilmu silat Pat "ong ciang 6ilmu silat delapan penjuru angin7 kau tentu
mampus!* demikian terdengar suara dari sebela" kiri &eng $an suara yang
terbawa angin dari kiri tanpa keli"atan orangnya.
$egera suara dari kanan menjawab -a "a "a orang s"e T"e dari sini pun
tercium mulutmu yang bau. #alau tadi aku berlaku "ati!"ati sedikit dan tidak
sampai terjerumus kesini dengan ilmu silatku #"ong ji ciang 6ilmu silat "awa
kosong7 yang belum kukeluarkan kau akan mampus lebi" dulu.*
&eng $an bingung sekali. $uara dari kiri terdengar kecil melengking
sedangkan yang dari kanan besar dan parau. $uara apalagi kalau bukan
suara setan atau iblis, Masa kalau ada orangnya tidak keli"atan sedangkan
suaranya begitu jelas terdengar ole"nya. (tau jangan!jangan semacam
kuntilanak yang kejam itu 5uma kali ini pria. &eng $an yang suda"
mengalami "al!"al tidak enak dengan -ek "wa #ui bo menjadi ketakutan dan
segera dia berlari pergi.
Tiba!tiba dari sebela" kanan terdengar suara yang parau tadi e" siapa
diatas,*
&eng $an mempercepat larinya. Tiba!tiba dari sebela" kanannya menyambar
semacam "awa yang amat kuat dan tak terta"ankan lagi tubu" &eng $an
tergelincir kedalam juarang di sebela" kiri jalan! Tubu" anak itu bergulingan
ke bawa". ;ntung baginya tidak ada batu!batu disitu dan jurang itu ternyata
merupakan tana" lembek se"ingga biarpun tubu"nya sakit!sakit dia tidak
menderita luka para".
-a "a "a!* terdengar suara melengking tinggi tadi tertawa kini dekat
sekali. #au benar li"ai P"oa Ti dalam keadaan luka para" masi" mampu
memukul robo" orang. (kan tetapi kau akan malu kalau meli"at ba"wa yang
kau robo"kan "anya seorang anak kecil berusia sepulu" ta"unan. -a "a "a
"a!*
&eng $an cepat menengok dan terli"atla" ole"nya seorang yang bertubu"
tinggi besar bermuka mera" duduk bersimpu" di dasar jurang. &enar!benar
menggelikan meli"at seorang bertubu" begini besar akan tetapi suaranya
luar biasa tinggi dan kecil seperti suara perempuan. 9rang itu suda" tua
sekali mukanya penu" keriput dan agaknya terluka "ebat buktinya sukar
menggerakkan kedua kakinya.
Tiba!tiba terdengar suara yang jelas suara parau tadi tanpa keli"atan
orangnya se"ingga &eng $an melupakan sakit +sakit pada tubu"nya dan
mendengarkan dengan penu" per"atian.
9rang s"e T"e tak perlu kau mengejek. #alau betul kau masi" mempunyai
ilmu silat cakar bebek yang disebut Pat "ong ciang itu kau datangla" kesini
biar aku meli"atnya.*
9rang tinggi besar itu menjawab lantang #au saja yang turun kesini kalau
memang masi" memiliki ilmu silat #"ong ji ciang siapa takut
meng"adapinya,*
Tidak terdengar jawabannya. $ampai lama tidak ada suara lagi dan &eng $an
"anya duduk sambil mengurut!urut kakinya yang terasa sakit ketika dia
bergulingan tadi. #emudian si tinggi besar itu berkata lagi.
-e P"oa Ti dimana kau,*
)isini!* terdengar jawaban parau.
43
Raja Pedang
#enapa tidak turun kesini, #au takut padaku,*
Muka mera" jangan jual omongan busuk. #au saja yang kesini apaka" kau
tidak becus,*
kali ini si tinggi besar yang duduk bersimpu" di dalam jurang itu tidak
menjawab sampai lama juga. Tiba!tiba dia melambaikan tangannya kepada
&eng $an. (nak itu segera meng"ampiri. (langka" kagetnya ketika tiba!tiba
tangannya dicengkeram ole" orang itu yang berbisik #auli"at keadaannya
bagaimana,* sebelum &eng $an meklum apa maksudnya tiba!tiba orang itu
menggerakkan kedua tangannya sambil berteriak -e P"oa Ti kau
terimala" anak yang kau pukul robo" tadi.*
-ampir &eng $an menjerit kaget ketika tiba!tiba tubu"nya melayang keatas
seperti terbang cepatnya. Ternyata dia tela" dilontarkan orang demikian
kerasnya se"ingga tubu"nya melewati jalan kecil diatas jurang tadi dan
langsung tubu"nya melayang turun ke jurang sebela" kanan jalan tanpa dia
dapat mencega"nya lagi. &eng $an mengira ba"wa tubu"nya tentu akan
"ancur maka dia menutupkan kedua matanya menerima nasib. (kan tetapi
tiba!tiba tubu"nya ber"enti melayang dan ketika dia membuka matanya
ternyata dia tela" dita"an ole" sebua" tangan yang amat kuat. 'a diturunkan
dan ketika dia memandang ternyata ba"wa yang mena"an jatu"nya tadi
adala" seorang laki!laki tua sekali yang bertubu" tinggi kurus.
$eperti kakek besar tadi kakek ini pun terluka "ebat buktinya tidak dapat
menggerakkan kedua kakinya pula mala" kakek ini "anya mereba"kan diri
saja diatas dasar jurang yang penu" rumput "ijau. $ekarang mengertila"
&eng $an ba"wa dua orang kakek ane" ini saling bicara dari tempat masing!
masing yaitu yang seorang di dasar jurang sebela" kiri jalan sedangkan yang
kedua di dasar jurang sebela" kanan jalan.
&enar!benar ane" bukan main bagaimana dari tempat sejau" ini bisa saling
bercakap!cakap dengan seorang di seberang sana, (palagi kalau mengingat
akan pengalamannya tadi ketika dilempar dari jurang sebela" dan diterima di
jurang ini dia bergidik. 5elaka pikirnya iblis!iblis ini kiranya tidak kala" ane"
dan "ebatnya daripada -ek "wa #ui bo.
#etika kakek itu menggerakkan tangan kanannya yang menyangga tubu"
&eng $an anak ini terguling keatas rumput. &eng $an mulai memper"atikan
kakek ini. #akek yang amat tua sedikitnya enam pulu" ta"un usianya
tubu"nya kurus seperti cecak kering kedua kakinya tak dapat bergerak
mala" tangan kirinya bunting.
$i tangan bunting ini segera berbisik 0" boca" sial. &agaimana keadaan si
tinggi besar itu,*
)iam!diam &eng $an merasa mendongkol juga. &etapapun li"ainya dua
orang ane" ini dia merasa suda" dipermainkan seperti sebua" bola dilempar
kesana kemari maka jawabnya merengut. Tak lebi" buruk daripada engkau.
)uduk bersimpu" tak dapat berdiri.*
Tiba!tiba si tinggi kurus yang tangan kirinya bunting ini tertawa meledak
dengan suaranya yang parau dan keras sampai terngiang dalam telinga &eng
$an. -a "a "a "a T"e &ok 2am! #iranya pukulanku tadi membuat kau tak
berdaya di dalam jurang situ. -a "a "a "a!*
)ari seberang sana terdengar jawaban Tak usa" banyak cerewet kalau anak
itu suda" mengobrol yang bukan!bukan. #alau kau memang masi" punya
ilmu kepandaian datangla" kesini aku tidak takut!*
44
Raja Pedang
Mendengar ini si tinggi kurus yang bernama P"oa Ti itu terdiam. Tiba!tiba
matanya bersinar!sinar ane" ketika dia memandang &eng $an. &agus*
katanya perla"an matanya tidak perna" lepas dari tubu" &eng $an Tulang
dan dara"mu cukup baik. #au bisa menjadi penguji dan penentu kala"
menang antara aku dan T"e &ok 2am.* $etela" berkata demikian dia
berteriak lagi.
-e orang s"e T"e. $eorang gaga" tidak perlu berpura!pura. #au terluka tak
dapat keluar dari jurang aku pun demikian. (kan tetapi kita masi" seri
belum ada yang kala" atau menang. $ekarang ada saksi boca" tolol ini. Mari
kita adu kepandaian melalui boca" ini!*
)ari sana sampai lama baru terdengar jawaban yang merupakan pertanyaan
(pa maksudmu,*
-a kau tolol seperti boca" ini. (ku akan ajarkan dia beberapa jurus #"ong ji
ciang kemudian dia datang padamu menyerangmu dengan jurus itu "endak
kuli"at apaka" kau mampu memeca"kannya. )emikian pula kau bole"
turunkan Pat "ong ciang ilmu cakar bebek itu kepadanya "endak
kupeca"kan. $iapa tidak mampu memeca"kan sejurus serangan dia bole"
mengaku kala" disaksikan setan!setan jurang. &agaimana,*
Terdengar sorak gembira dari sebela" sana. &agus! Memang betul burung
yang mau mati suaranya paling inda". #au pun yang suda" "ampir mampu
ternyata mampu mengeluarkan kata!kata bagus. -ayo lekas kauturunkan
ilmumu #"ong ji ciang cakar ayam itu.*
&eng $an yang mendengar ini pula tentu saja dapat menangkap maksud
mereka. $ebetulnya di dalam "ati dia merasa girang juga karena "endak
diajari dua macam ilmu yang pasti "ebat ini akan tetapi karena sebetulnya
keinginannya belajar silat "anya karena mara" kepada mereka yang suda"
meng"inanya maka keinginan itu tidak berapa besar. $ekarang dalam
keadaan mara" kepada dua orang kakek yang mempermainkannya seperti
bola dan sekarang "endak menggunakan dia untuk bertempur dia menjadi
makin dongkol lalu berkata keras.
(ku tidak sudi mempelajari ilmu cakar bebek dan cakar ayam!* setela"
berkata demikian dia "endak keluar dari jurang itu mendaki tebingnya yang
licin ole" rumput basa". (kan tetapi baru setinggi semester lebi" dia
merasa tubu"nya seperti ditarik orang dan tanpa dapat dita"an lagi
terpelantingla" dia kebawa". 'a menole" tidak meli"at ada orang di
dekatnya kecuali kakek bunting yang masi" reba" miring tapi jatu"nya empat
lima meter dari tempatnya. 'a mendaki lagi kembali terpelanting mala" lebi"
keras dari tadi. Tiga empat kali dia terpelanting tanpa mengeta"ui sebabnya.
#akek itu tertawa mengejek dan makin panas "ati &eng $an. $ekarang dia
mendaki lagi akan tetapi mukanya menole" memandang keara" kakek itu.
$ampai "ampir dua meter dia memanjat dan terli"atla" kakek itu
menggerakkan tangan kanannya keara"nya dan .dia tertarik lalu
terpelanting ke bawa".
&ukan main mara"nya. )i"ampirinya kakek itu dan dibentaknya. #au orang
tua meng"ina anak!anak apa tidak malu. Punya kepandaian "anya untuk
mengganggu anak!anak apa ini bisa dibilang gaga",*
Tiba!tiba kakek itu mengulur tangannya dan ta"u!ta"u le"er &eng $an suda"
dijepitnya. (nak bodo" anak setan. #alau kau tidak mau membantu kami
mengadu kau bole" tinggal disini menemani aku mampus.*
45
Raja Pedang
&eng $an anak yang cerdik akan tetapi dia pun bandel bukan main. )iancam
mati anak ini tidak takut mala" menantang #akek bau kau mau bikin
mampus aku, -emmmm mau bunu" bole" bunu" kalau kalian ini dua orang
kakek bau tidak takut mampus apaka" akupun takut mati, #au suda" tua
tidak mencari jalan terang tua!tua mau memupuk dosa rasakan saja nanti di
neraka ja"anam!*
P"oa Ti tercengang dan cengkeramannya pada le"er anak itu mengendur.
Matanya terbelalak kaget dan "eran. (pa, #au anak masi" begini kecil tidak
takut mati, -emmmm agaknya lebi" banyak kesengsaraan kauderita
daripada kesenangan.*
$enang apa, -idup "anya menjadi permainan orang mala" sekarang
menjadi korban kegilaan dua orang kakek yang suda" mau mati* jawab &eng
$an.
Tiba!tiba P"oa Ti tertawa bergelak suara ketawanya begitu keras sampai
bergema di atas jurang.
-e orang s"e P"oa. #au tertawa!tawa dan tidak lekas kirim anak itu kesini
memamerkan ilmu cakar bebekmu apa suda" miring otakmu,*
-a "a "a T"e &ok 2am. (nak ini sama sekali tidak tolol atau gila mala"
dia lebi" gila daripada yang gila. (nak yang ane" sekali dan kau tidak ada
sepersepulu" anak ini. "e "e "e"e!*
&eng $an "anya melongo menyaksikan kelakuan yang ane" itu dan lebi" lagi
ke"erannya ketika dia meli"at kakek buntung itu tiba!tiba menangis! )i dasar
"ati &eng $an terpendam si1at welas asi" yang besar yang dulu di"idupkan
ole" pelajaran!pelajaran di dalam kelenteng ole" para pendeta bud"a.
$ekarang meli"at kakek itu menangis tak terasa lagi matanya menjadi
mera" dan dia menyentu" lengan yang tinggal sebela" itu.
9rang tua kenapa kau menangis sedi", (pa kau takut mati,*
$uda" berani "idup kenapa takut mati, 4ang kutakuti bukan matinya akan
tetapi .a" di seberang kematian yang penu" ra"asia *
(nak sekecil &eng $an mana ta"u akan segala perasaan seperti ini, 'a "anya
dapat merasa ba"wa kakek ini benar!benar amat gelisa" dan berduka. Makin
tebal rasa kasi"an di "atinya.
#akek apa yang dapat kulakukan untuk menolongmu! #atakanla"
barangkali aku dapat menolong *
(kan tetapi P"oa Ti masi" menangis terus dan &eng $an suda" berlutut
sambil meng"ibur. Tiba!tiba kakek itu meng"entikan tangisnya dan waja"nya
menperli"atkan "arapan besar.
(nak baik kau bisa menolongku! 4ang membuat aku takut meng"adapi
kematian adala" T"e &ok 2am. )ia juga terluka dan mau mati. (ku tidak ada
muka bertemu dengan dia di seberang kematian kalau aku belum bisa
mengala"kannya. Maka kau tolangla" aku 2ak tolongla" supaya aku bisa
menang dalam pertarungan ini dan mendapat muka terang.*
&eng $an ter"eran!"eran. (kan tetapi meli"at sinar mata yang penu"
permo"onan itu dia tidak tega menolak &aikla" akan kucoba. Tapi
bagaimana,*
$eketika itu kakek itu bangkit semangatnya. &iarpun dia suda" tidak dapat
bangun lagi namun tangan kanannya membuat gerakan!gerakan penu"
gaira". #au per"atikan baik!baik. (ku akan menurunkan tiga jurus li"ai dari
ilmu silatku #"ong ji ciang. Li"at ini dua bua" jariku ini adala" gerakan!
gerakan kaki yang "arus kau lakukan dalam jurus pertama.* #akek itu lalu
46
Raja Pedang
menekuk tiga jari tangannya dan mendirikan jari telunjuk dan tenga" seperti
sepasang kaki. #edua jari itu seperti sepasang kaki bergerak!gerak maju
mundur secara teratur sekali.
2a" kau lakukan dulu gerakan kaki ini jurus pertama yang disebut jurus
#"ong ji k"ai bun 6dengan "awa kosong membuka pintu7.*
#arena bersunggu"!sunggu" "endak menolong kakek ini &eng $an
memper"atikan dengan seksama lalu dia berdiri dan meniru gerakan!
gerakan itu. Mula!mula tentu saja kaku dan keliru akan tetapi dengan tekun
dia mempelajari dengan petunjuk kakek itu. #emudian dia di beri ta"u
tentang gerakan tangan dan tubu"nya. #akek itu nampak bersemangat
sekali berkali!kali memuji Tulang bersi" bakat!bakat baik .* Pujian ini
memperbesar semangat &eng $an dan membuat kakek itu tak mengenal
lela". $etela" dapat melakukan jurus pertama dengan baik dia mendapat
petunjuk cara bernapas dalam melakukan jurus ini dan cara menyimpan
"awa dalam tubu". #emudian dia diberi pelajaran jurus kedua yang disebut
#"ong ji twi san 6"awa kosong mendorong bukit7. /urus ketiga disebut #"ong
ji lo "ai 6"awa kosong mengacau lautan7. ;ntuk mempelajari tiga jurus ini
dengan baik mereka tela" berlati" se"ari penu".
P"oa Ti mana jago mudamu,* berkali!kali suara di seberang lain bertanya.
9rang s"e Tek ajalmu suda" dekat. Tunggula" sampai besok pagi pasti kau
beres ole" tiga jurusku dari #"ong ji ciang.*
Pada keesokan "arinya pagi!pagi sekali &eng $an suda" diberi makan ole"
P"oa Ti. (pa makannya, -anya tiga "elai daun muda! (kan tetapi ane"nya
begitu makan daun!daun itu &eng $an merasa perutnya kenyang dan
tenaganya penu" membuat dia makin kagum. Ternyata kakek ini membawa
bekal banyak daun semacam ini.
(nak baik sekarang kau pergila" ke seberang sana dan kau bole"
perli"atkan tiga jurus penyerangan ini. kalau dia tidak mampu
memeca"kannya satu saja dari yang tiga jurus ini berarti dia kala".* &eng
$an mengangguk dan "endak memanjat tebing akan tetapi tiba!tiba kakek
itu memegang lengannya dan berkata.
Terlalu lambat .terlalu lambat .bersiapla"!* sekali tangannya
mendorong tubu" &eng $an melayang melewati jalan kecil dan meluncur ke
dalam jurang di sebela" kiri.
T"e &ok 2am terimala" kedatangan penguji kita.*
#etika &eng $an merasa betapa tubu"nya dita"an dua bua" tangan dia
mulai merasakan tubu"nya ringan dan enak rasa panas di tubu"nya yang
selalu mengganggunya agak berkurang. Maka dia menjadi gembira dan
begitu dia dilepaskan dan berdiri di depan kakek tinggi besar yang duduk
bersimpu" itu dia berkata.
#akek yang baik apa betul kata kakek P"oa Ti itu ba"wa kau suda" "ampir
tewas,*
kakek tinggi besar yang suaranya melengking itu mendelik matanya dan
membentak kalau betul begitu bukan aku sendiri yang mati dia pun suda"
"ampir mati!*
#au betul karena itu aku "endak mengajukan sebua" usul padamu,*
-emmm apa maksudmu,*
#alau kalian berdua suda" mendekati mati kenapa tidak melakukan
perbuatan baik yang terak"ir, #akek P"oa Ti itu meng"endaki supaya kau
mengaku kala". Lakukanla" itu kau mengala" saja mengaku kala" dan
47
Raja Pedang
membiarkan aku keluar dan pergi dari sini. &ukanka" dengan begitu sedikit
banyak kau tela" meringankan dosamu,* memang ane" mendengar seorang
anak berusia sepulu" ta"un bicara seperti ini akan tetapi tidak ane" lagi
kalau diketa"ui ba"wa dia besar di dalam kelenteng dari usia lima sampai
sembilan ta"un.
Tentu saja bagi kakek T"e &ok 2am yang tidak mengeta"ui asal usul anak ini
menjadi melongo mendengar ucapan ini. namun "anya sebentar dia
tertegun lalu dia tertawa melengking dan ta"u!ta"u dia tela" mencengkeram
baju &eng $an di bagian dada.
(pa katamu, /angan mencoba untuk membujuk dan menipuku. (ku tidak
mau mati sebelum menundukkan kakek tua bangka s"e P"oa itu! -ayo kau
keluarkan tiga jurus ilmu cakar bebek itu "endak kuli"at bagaimana
buruknya!*
Mendongkol juga "ati &eng $an. #arena kakek tinggi besar ini
memperli"atkan sikap kasar berbeda dengan P"oa Ti yang menangis minta
bantuannya sekaligus dia lalu berpi"ak kepada kakek P"oa Ti. )engan penu"
semangat dia lalu mengeluarkan jurus!jurus itu satu demi satu dengan
gerakan sebaik mungkin. (ne"nya kali ini tiap kali bergerak dia merasa
dadanya tidak begitu tertekan lagi ole" gangguan "awa panas di tubu"nya
yang timbul setela" da"ulu dia melati" diri selama tiga bulan dengan ilmu
silat yang dia pelajari dari -ek "wa #ui bo. Maka dia menjadi makin
bersemangat dan melanjutkan tiga jurus itu sampai "abis. $etela" selesai
mainkan tiga jurus yang dia lati" se"ari semalam itu dia lalu berkata dengan
waja" puas karena meli"at muka T"e &ok 2am nampak kaget dan kagum.
-a mana bisa kau memeca"kan tiga jurus serangan li"ai ini dari kakek P"oa
Ti. $uda"la" lebi" baik mengaku kala".* Perlu diketa"ui ba"wa gerakan tiga
jurus ini memang "ebat dan ane"nya ketika mainkan tiga jurus ilmu silat ini
&eng $an "anya menggunakan sebela" tangan kanan saja sedangkan tangan
kirinya dia selipkan di antara tali pinggangnya. -al ini adala" karena yang
mengajarkan "anya memiliki sebela" tangan kanan dan ketika kemarin
melati" ilmu silat ini &eng $an selalu sala" gerak dan cangkung karena tidak
bole" menggunakan tangan kirinya.
(kan tetapi P"oa Ti yang memberi nase"at supaya dia menyelipkan tangan
kirinya di ikat pinggangnya agar tidak menjadi pengganggu kesempurnaan
gerakannya. /ustru tidak adanya tangan kiri inila" yang menjadi inti keli"aian
ilmu silat P"oa Ti karena orang atau lawan dibikin bingung ole" tangan
kanan yang bergerak seperti dua tangan kadang!kadang seperti tangan
kanan akan tetapi ada kalanya menggantikan kedudukan tangan kiri. )an ini
pula mengapa diberi nama #"ong ji ciang 6ilmu silat "awa kosong7 karena
memang di dalam kekosongan* tangan kiri itula" terletak keli"aiannya.
$ampai beberapa lama T"e &ok 2am tidak berkata apa!apa matanya
mendelik tanpa berkedip tetapi otaknya diputar!putar mencari kelema"an
dalam tiga jurus tadi. (k"irnya dia tertswa melengking.
-o "o "o tua banga P"oa Ti. $egala ilmu cakar bebek ini mana bisa
dipergunakan untuk menggertakku, Muda" cara memeca"kannya. 2a" kau
li"at baik!baik boca" tolol. /urus pertama ku"ancurkan dengan gerakan ini!*
kakek itu tangannya tepat meng"adapi gerak serangan pertama dari #"ong
ji ciang mala" sambil membalas dengan gerak memuna"kan dan
mematikan.
#au mengerti,*
48
Raja Pedang
Tentu saja &eng $an tidak mengerti! 'a menggeleng dan matanya yang lebar
itu menjadi makin lebar.
(" memang kau tolol. -ayo per"atikan baik!baik dan ikuti kedua tanganku.*
Mana bisa dengan duduk bersimpu" meng"adapi serangan orang "anya
dengan menggerak!gerakkan kedua tangan,* &eng $an membanta".
Tolol!*
Tolol tolol kau memaki siapa, 0nak saja memaki anak orang!* &eng $an
mara"!mara".
Tiba!tiba kakek itu mencengkeram pundaknya. &eng $an merasa seakan!
akan tulang pundaknya "endak remuk dan sakit menembus sampai ke
jantungnya. (kan tetapi dia memperta"ankan dan berkata mengejek.
$ekali kau bunu" aku berarti kau kala" ole" kakek P"oa Ti dan karena kala"
maka kaubunu" aku.*
5engkeraman itu dilepas lagi. Memang kau tolol. Tentu saja disertai gerakan
kedua kaki. 2a" li"at garis!garis ini!* dengan telunjuknya T"e &ok 2am
menggurat!gurat tana" sambil menerangkan letak kedua kaki dan gerakan!
gerakannya dalam jurus itu. /urus pertama untuk melawan jurus pertama
dari ilmu silat cakar bebek ini namanya .*
/urus cakar ayam kurus!* sambung &eng $an mengejek.
2amanya jurus 2am "ong jip te 6angin selatan masuk bumi7* kata T"e &ok
2am tanpa meng"iraukan ejekan itu. -ayo kau pelajari baik!baik dan nanti
perli"atkan kepada kakek mau mampu s"e P"oa suru" dia memeca"kannya
kembali.*
)emikianla" terpaksa sekali dan dengan "ati mendongkol &eng $an mulai
mempelajari jurus 2sm "ong jip te itu. $etela" "a1al betul dia disuru"
mempelajari dan melati" gerakan jurus kedua yang diberi nama Tung "ong
tong "wa 6angin timur menggetarkan bunga7 dan jurus ketiga $ee "ong cam
liong 6angin barat membunu" naga7.
4ang membuat &eng $an merasa gembira dan bersemangat adala" betapa
gerakan!gerakan inipun membuat rasa sakit di dadanya berkurang banyak
dan kini dia mendapat kenyataan betapa makin lama serasa makin muda"
melati" dengan jurus!jurus yang sukar ini. seperti "alnya P"oa Ti kakek
tinggi besar ini pun kagum sekali meli"at cara &eng $an melati" diri.
&oca" tolol tulangmu bersi" bakatmu besar sayang otakmu tolol!*
Tiga macam jurus yang memeca"kan tiga jurus serangan P"oa Ti sekaligus
membalas ini juga makan waktu se"ari penu" ditamba" setenga" malam
barula" &eng $an dapat menggerakkan dengan baik.
(ku lapar!* menjelang tenga" malam dia ber"enti dan mereba"kan diri
diatas tana" perutnya peri" dan lapar. 'a tidak minta makanan seperti biasa
dia tidak sudi minta!minta. 5elakanya tidak seperti kakek P"oa Ti kakek
tinggi besar ini diam saja juga &eng $an tidak meli"at kakek ini makan apa!
apa maka dia pun diam saja mena"an lapar.
Pada keesokan "arinya "ari ketiga kembali dia dilemparkan keluar ole" T"e
&ok 2am dan diterima ole" kakek P"oa Ti.
&agaimana .,* #akek kurus itu bertanya penu" gaira". &isaka" dia
memeca"kan tiga seranganku,*
&eng $an "anya mengangguk tubu"nya lemas.
#enapa kau,*
Lapar * jawab &eng $an menelan luda"nya.
49
Raja Pedang
Manusia tak berjantung si tua bangka itu! P"oa Ti memaki. masa menyuru"
anak berlati" silat tanpa diberi makan.*
)ia sendiri pun tidak makan* &eng $an membela lalu menerima beberapa
"elai daun dan memakannya. $etela" kenyang dia lalu berkata.
#akek T"e &ok 2am itu melawan tiga jurusmu dengan tiga jurus pula yang
sekaligus memeca"kan jurusmu dan berbalik menjadi serangan tiga kali.*
P"oa Ti mengerutkan kening. &egitu cepat,* ia menggeleng!geleng kepala
tidak percaya. 5oba kau mainkan jurus!kurusnya.*
&eng $an lalu menggerakkan tiga jurus yang baru dia pelajari itu dengan
gerakan!gerakan yang suda" cepat dan baik sekali mala" tiap kali dia
melakukan gerakan!gerakan itu dia merasa tubu"nya ringan dan enak.
$etela" dia selesai bersilat dan duduk diatas rumput dia meli"at P"oa Ti
berkali!kali menarik napas panjang dan menggeleng!geleng kepalanya.
-ebat "ebat tua bangka itu .*
$ampai mata"ari suda" naik tinggi P"oa Ti duduk termenung saja dan
berkali!kali menarik napas panjang.
&agaimanaka", (paka" kau tidak bisa memeca"kan tiga serangannya,*
&eng $an yang merasa kasi"an bertanya. Meli"at keadaan kakek ini seperti
terdesak timbul keinginannya "endak membantu maka dia juga
mencura"kan pikiran dan ingatannya meng"a1al lagi enam macam jurus
yang dia pelajari dari dua orang kakek itu. 2amun karena dia tidak memiliki
kepandaian dasar tentu saja dia tidak meli"at bagaimana tiga jurus kakek
P"oa Ti itu sampai dikala"kan ole" tiga jurus kakek T"e &ok 2am.
Menjelang senja setela" berkali!kali terdengar pertanyaan penu" ejekan
barula" P"oa Ti sadar dari lamunannya dan nampak "arapan bersinar pada
mukanya. )apat .! )apat ole"ku sekarang .!* #atanya girang dan cepat!
cepat dia memberi pelajaran tiga jurus ilmu silat lagi kepada &eng $an yang
suda" siap menanti.
&ukan main girangnya "ati &eng $an dan kagumnya "ati P"oa Ti ketika kali
ini "anya dalam waktu setenga" malam saja &eng $an suda" dapat mainkan
tiga jurus ini dengan baik! (nak ini ternyata memang memiliki bakat luar
biasa se"ingga kaki tangannya linca" dan tepat sekali melakukan segala
gerakan ilmu silat.
&esok pagi!pagi kau suda" bole" mendatangi kakek T"e* kata P"oa Ti
girang.
2anti dulu kakek P"oa Ti yang baik. (ku suda" berjanji membantumu dan
aku suda" menurut segala ke"endak kalian dua orang kekek tua. (kan tetapi
suda" sepatutnya kalau aku mendengar pula apa sebabnya maka kalian
bermusu"an ba"kan di tepi lebang kubur masi" bertanding ilmu,*
kakek itu bernapas panjang. Lekas kau berlutut "anya sebagai muridku kau
bole" mendengar ini. lekas sebelum beruba" lagi pendirianku.*
#arena merasa suka kepada kakek ini &eng $an tidak keberatan untuk
menjadi murid maka dia lalu memberi "ormat. Teecu &eng $an mulai saat
ini menjadi murid su"u P"oa Ti * katanya. (gaknya kakek itu tidak begitu
menaru" per"atian buktinya dia tidak "eran mendengar anak ini tidak
menyebutkan s"e 6nama keturunan7. Lalu dia menceritakan keadaannya dan
keadaan T"e &ok 2am yang sampai mati tidak mau mengala" ter"adapnya
itu.
???? ?
50
Raja Pedang
(ku dan kakek T"e &ok 2am itu sebelumnya ada"ulu adala" dua sekawan
yang amat karib dan kami berdua di dunia kang ouw pada dua pulu"an ta"un
yang lalu terkenal dengan julukan T"ian te $iang "iap 6$epasang Pendekar
Langit adan &umi7* demikian kakek P"oa Ti mulai dengan ceritanya. Lalu ia
melanjutkan ceritanya seperti berikut .
)ua orang sekawan ini memiliki kepandaian tinggi sekali dalam ilmu silat.
T"e &ok 2am adala" seorang toko" dari selatan suda" mempelajari segala
macam ilmu silat selatan sebaliknya P"oa Ti adala" a"li silat dari utara yang
juga suda" mempelajari seluru" ilmu silat utara. $etela" keduanya bertemu
dan menjadi sa"abat yang amat karib keduanya lalu bertukar ilmu silat
saling mengajar se"ingga keduanya ak"irnya menjadi sepasang jago silat
yang jarang tandingannya di dunia kang ouw. #arena kedua orang ini tukar
menukar ilmu silat maka dalam "al kepandaian mereka dapat dikatakan
setingkat.
Pada masa mereka masi" jaya di dunia kang ouw tidak ada orang yang
berani menentang T"ian te $iang "iap tentu saja ada kecualinya yaitu
toko"!toko" besar ilmu silat yang jarang muncul di dunia yang pada waktu itu
sampai sekarang di kenal sebagai empat datuk persilatan dari barat timur
utara dan selatan. Mereka ini adala" -ek "wa #ui bo sebagai siluman dari
selatan. )ari utara adala" $iauw ong kwi 6$etan Raja #ecil7 yang amat jarang
dili"at manusia lain. /agoan nomor satu dari timur adala" Tai lek sin $wi Lek
-osiang yang seperti julukannya Tai lek sin 6Malaikat .eledek7 merupakan
toko" yang ditakuti. (dapun orang keempat sebagai raja toko" barat adala"
$ong bun kwi 6$etan &erkabung7 yang seperti juga yang lain kecuali $wi Lek
-osiang tidak diketa"ui nama aslinya.
0mpat orang ini semenjak pulu"an ta"un tidak perna" memasuki dunia
ramai namun "arus diakui ba"wa di antara toko"!toko" besar persilatan
belum perna" ada yang berani mengganggu mereka dan mereka selalu
masi" dianggap sebagai empat toko" besar yang tak terlawan.
&arula" pada dua pulu" ta"un yang lalu empat orang toko" besar ini keluar
dari tempat pertapaan atau tempat persembunyian mereka untuk
memperebutkan sebua" kitab pelajaran ilmu pedang peninggalan dari guru
besar &u Pun $u 6Tiada #epandaian7 Lu #wan 5u si pendekar sakti pada
jaman lima ratus ta"un yang lalu. Pendekar sakti &u Pun $u ini adala"
pewaris asli daripada ilmu silat yang tiada bandingannya yaitu kitab 'm 4ang
&u tek cin keng dan pada lima ratus ta"un yang lalu pendekar sakti ini
sebelum meninggal dunia meninggalkan sebua" kitab ilmu pedang yang
bernama 'm yang sin kiam sut. #itab ini tak perna" terjatu" ke tangan orang
lain karena disimpan di dalam sebua" gua dalam bukit yang tersembunyi.
$etela" bukit itu longsor pada dua pulu"an ta"un yang lalu barula" batu!
batu besar penutup gua itu ikut runtu" ke bawa" dan tampak guanya.
$eorang penggembala domba memasuki gua itu dan mendapatkan kitab 'm
yang bu tek cin keng tadi tanpa mengerti apa isi kitab dan apa gunanya.
(k"irnya secara kebetulan sekali seorang jago silat dari golongan penja"at
mendapatkan kitab ini. kepandaiannya masi" terlampau renda" untuk dapat
mempelajari ilmu pedang sakti ini akan tetapi Lui #ok jago silat yang
sombong ini membual dan memamerkan penemuannya itu di dunia kang
ouw. -al ini sama dengan mencari penyakit sendiri bagi Lui #ok. Mulaila"
para jago silat memperebutkan kitab ini. "al ini tidak ane". $iapaka" diantara
para jago silat yang tidak perna" mendengar nama besar pendekar sakti &u
51
Raja Pedang
Pun $u Lu #wan 5u, &a"kan empat toko" besar dari timur barat utara dan
selatan itu pun sampai keluar dari tempat persembunyian mereka ketika
mereka mendengar ba"wa tela" ditemukan kitab pelajaran ilmu pedang dari
&u Pun $u. Pada"al urusan besar apapun juga yang terjadi di dunia kang ouw
tak mungkin akan menarik "ati empat toko" besar itu.
(kan tetapi kedatangan empat besar ini terlambat. #itab di tangan Lui #ok
tela" dirampas orang lain dan Lui #9k tela" terbunu". Tak seorang pun ta"u
siapa pembunu" Lui #ok dan siapa yang merampas kitab itu. )engan kecewa
empat besar itu kembali ke tempat masing!masing tentu saja selama itu
mereka selalu mendengar!dengar kalau ada orang muncul dengan kitab yang
mereka ingin miliki itu.
$iapaka" pembunu" Lui #ok, &ukan lain orang adala" T"ian te $iang "iap
dua sekawan itula". #itab itu mereka rampas dan Lui #ok mereka bunu".
#ebetulan sekali kitab itu terdiri dari dua jilid yaitu bagian 'm sin kiam dan
bagian 4ang sin kiam. #arena ta"u ba"wa empat besar yang amat mereka
takuti itu juga mencari!cari kitab peninggalan &u Pun $u mereka lalu
membagi duakitab itu seorang memegang sejilid dan selama ini mereka
diam saja tak perna" mengeluarkan kitab!kitab itu.
Memang suda" menjadi watak setiap orang manusia di dunia ini selalu
merasa berat dan sayang kepada diri sendiri tidak mau kala" dan
meng"arapkan ba"wa dirinya akan menjadi orang yang paling pandai paling
mulia dan sebagainya. )emikian pula watak ini dimiliki pula ole" T"e &ok
2am dan P"oa Ti. )iam diam mereka mempelajari isi kitab T"e &ok 2am
mempelajari bagian yang disimpannya yaitu bagian 4ang sin kiam
sedangkan P"oa Ti mempelajari 'm sin kiam.
$ampai berta"un!ta"un mereka mempelajari kitab masing!masing aka tetapi
alangka" kecewa mereka ba"wa diantara dua kitab itu ada "ubungannya
yang amat dekat. -anya mengeta"ui 4ang sin kiam saja tanpa mempelajari
'm sin kiam tak kan dapat mereka memperole" inti sari daripada pelajaran
'm yang sin kiam sut yang "ebat itu. Memang betul ba"wa dari kitab!kitab itu
masing!masing tela" memperole" kemajuan pesa sekali dalam ilmu silat
mereka namun kepandaian 'm yang sin kiam sut yang mereka inginkan itu
tidak dapat mereka pelajari tanpa kitab yang satu lagi.
)emikian la" mulai timbul persaingan diantara mereka yang tadinya menjadi
sa"abat karib. )an "al ini pun suda" menjadi watak manusia. &anyak suda"
peristiwa dalam "idup terjadi dimana dua orang yang tadinya bersa"abat
karib dapat menjadi retak persa"abatan mereka ole" karena perebutan
"arta kedudukan kepandaian maupun cinta kasi". Pada"al semua itu
"anyala" akibat akibat daripada si1at ingin senang sendiri dan ingin menang
sendiri pendeknya si1at egoistis yang menempel pada diri tiap orang
manusia.
Mula!mula P"oa Ti yang mendatangi sa"abatnya dan minta pinjam kitab.
(kan tetapi T"e &ok 2am tidak mau memberikan "anya mau kalau kitab di
tangan P"oa Ti itu diberikan dulu kepadanya untuk dipinjam baru sesuda" itu
dia akan meminjamkan kitabnya.
P"oa Ti mengusulkan agar kitab itu ditukar saja agar keduanya dapat
mempelajari bersama akan tetapi T"e &ok 2am yang tidak ingin dikala"kan
ole" sa"abatnya tidak setuju. (k"irnya terjadila" pertengkaran dan mala"
timbul persetujuan diantara mereka ba"wa siapa yang lebi" tinggi ilmunya
diala" yang ber"ak membaca kedua kitab lebi" dulu. mulai saat itula"
52
Raja Pedang
mereka sering kali mengadu ilmu sampai ber"ari!"ari. (kan tetapi tingkat
mereka memang sama. &iarpun P"oa Ti suda" mempelajari 'm sin kiam akan
tetapi T"e &ok 2am juga suda" mempelajari 4ang sin kiam se"ingga
kepandaian mereka sama!sama memperole" kemajuan yang "ebat.
-al ini terjadi sampai dua pulu" ta"un sampai mereka suda" menjadi kakek!
kakek tetap saja tidak ada yang mau mengala". Pada "ari itu mereka
kembali mengadu kepandaian di atas jalan kecil yang diapit!apit ole" dua
jurang. (kibatnya saking "ebatnya pertempuran mereka keduanya terluka
dan robo" terguling ke dalam jurang seorang di kanan seorang di kiri sampai
ak"irnya &eng $an datang dan anak ini mereka pergunakan untuk
melanjutkan adu kepandaian* itu.
)emikianla" &eng $an muridku* P"oa Ti menutup ceritanya kepada
muridnya yang baru dia angkat yaitu &eng $an yang mendengarkan dengan
penu" per"atian.
&aru sekarang aku merasa menyesal sekali mengapa sampai terjadi
persaingan seperti ini. T"e &ok 2am adala" seorang sa"abat yang baik.
$ayang dia membiarkan keinginan timbul di "atinya keinginan untuk
menjadi orang yang terpandai.*
$u"u 6guru7 apaka" selama ini toko" toko" besar dari empat penjuru itu
tidak perna" datang untuk merampas kitab,* Tanya &eng $an.
Tidak kami amat rapat menyimpan ra"asia ini karena kami ta"u betul
ba"wa kalau sampai empat toko" besar itu muncul mengganggu kami kami
akan celaka. -anya kalau kami atau seorang diantara kami suda" dapat
mempelajari 'm yang sin kiam sut kiranya kami akan kuat meng"adapi
mereka.*
&eng $an teringat akan -ek "wa #ui bo maka dia lalu berkata $u"u belum
lama ini teecu 6murid7 bertemu dengan -ek "wa #ui bo dan .*
Tiba!tiba pucatla" muka P"oa Ti mendengar ini. dengan tangannya yang
"anya sebela" itu dia memegang pundak &eng $an dengan erat lalu
katanya.
(pa ., )ia , 5elaka tentu dia suda" mendengar akan "al kitab itu.
#alau tidak tak mungkin dia muncul ..coba kau ceritakan tentang
pertemuan itu.*
)engan singkat &eng $an lalu menceritakan pengalamannya semenjak dia
berkerja di dalam kelenteng sampai bertemu dengan berbagai pengalaman
pa"it itu. .urunya mendengarkan dengan geleng kepala. #emudian dia
berkata sambil menarik napas panjang.
Tak sala" lagi tentula" setela" aku dan T"e &ok 2am mengeluarkan ilmu
silat 'm sin kian dan 4ang sin kiam untuk mengadu kepandaian. )ia itu
kuntilanak itu tentu tela" mendengar dan menduga ba"wa kami berdua
yang menyimpan kitab &u Pun $u t"ai sucouw. Lekas "ari suda" akan pagi.
#au "arus usa"akan betul supaya jurus!jurus yang kau pelajari itu dapat
menangkan T"e &ok 2am agar dia suka memberikan kitab 4ang sin kiam
kepadaku. Lekas jangan sampai terlambat. #alau seorang diantara empat
setan itu muncul celakala" ..*
)emikianla" &eng $an melanjutkan tugasnya sebagai penguji kedua orang
kakek itu. T"e &ok 2am benar!benar "ebat. $emua jurus yang dikeluarkan
ole" P"oa Ti dia dapat memeca"kannya pada"al jurus dari ilmu silat #"ong ji
ciang itu adala" jurus!jurus yang diciptakan ole" P"oa Ti berdasarkan kitab
'm sin kiam. $ebaliknya P"oa Ti juga dapat memeca"kan semua jurus yang
53
Raja Pedang
dikeluarkan T"e &ok 2am jurus!jurus ilmu silat Pat "ong ciang yang inti
sarinya diambil ole" orang s"e T"e itu dari kitabnya 4ang sin kiam.
&eng $an adala" seorang anak yang amat cerdik. $ampai sepulu" "ari dia
menjadi penguji dan selama sepulu" "ari itu dia suda" melati" diri dengan
lima belas jurus dari #"ong ji ciang dan lima belas jurus dari Pat "ong ciang!
'a meli"at betapa makin "ari kedua orang kakek itu makin lema" karena luka
mereka dalam pertempuran itu memang "ebat sekali. (palagi sekarang
dalam memberikan petunjuk kepada &eng $an mereka "arus mengera"kan
tenaga 'weekang. 4ang senang "atinya adala" &eng $an karena untuk
menjalankan semua pelajaran jurus!jurus yang "arus dia bawa kesana kemari
ini mengandung "awa!"awa murni dari 4ang kang dan 'm kang maka tentu
saja kedua macam "awa yang amat memenu"i dadanya itu makin kuat dan
makin dapat diatur. .erakan!gerakan dalam melakukan jurus!jurus ilmu silat
itu membuka jalan dara"nya se"ingga makin lama dia merasa tubu"nya enak
dan kuat ba"kan kekurangan tidur dan makan tidak mengganggunya sama
sekali.
Pada "ari kesebelas dia meli"at su"unya suda" amat lema" sampai jatu"
pingsan ketika memberi petunjuk kepadanya. &eng $an bingung. 'a tidak
suka kepada P"oa Ti seperti juga ketidaksukaannya kepada T"e &ok 2am.
(kan tetapi dia merasa kasi"an kepada P"oa Ti yang suda" mengangkat dia
sebagai murid karena memang sikap P"oa T' lebi" baik dan lebi" lema"
lembut daripada sikap T"e &ok 2am. )isamping tubu" su"unya yang masi"
pingsan &eng $an duduk termenung memutar otaknya. Tanpa sengaja dia
mengingat!ingat kembali semua jurus yang suda" perna" dia pelajari dari
kedua pi"ak dan tiba!tiba dia meli"at persamaanBperasamaan tersembunyi
di dalam jurus!jurus kedua pi"ak itu persamaan yang kalau dipandang
sepintas lalu dan dimainkan jurus!jurus ilmu silat nampaknya seperti
bertentangan namun sebetulnya dapat disatukan dan dapat disesuaikan.
P"oa Ti siuman kembali menjelang 1ajar. &eng $an segera mengemukakan
pendapatnya. $u"u malam tadi teecu teringat akan persamaan!persamaan
yang ane" antara beberapa jurus ilmu silat su"u dan kakek T"e itu.
5onto"nya jurus kemarin itu betapa samanya gerakannya "anya dibalik
saja kalau jurus su"u menggunakan tangan kiri adala" jurus kakek itu
menggunakan tangan kiri. #alau di waktu memukul dalam jurus su"u "arus
menyedot napas dalam jurus kakek itu sebaliknya meniupkan napas.
&ukanka" ada persamaannya yang tepat "anya terbalik saja,*
$ejenak kakek yang suda" paya" keadaannya itu termenung. Tiba!tiba dia
mengeluarkan suara seperti jeritan dan .dia memunta"kan dara" segar
dari mulut! &eng $an cepat!cepat mengurut!urut punggung kakek itu.
$etela" agak reda napasnya kakek itu berkata lema" (du" .kau "ebat
..adu" aku bodo" sekali &eng $an. #au benar .kau benar ..itula"
sebabnya mengapa "arus mempelajari kedua kitab itu tidak bole" satu!satu.
&agus ! $ekarang kau pergila" kesana pergunakan jurus yang kau lati"
kemarin "anya sejurus tapi cukup kau balikkan kedudukan tangan dan
tubu" tapi kakimu kau uba" seperti yang perna" kau pelajari dari -ek "wa
#ui bo atau kau bikin kacau sesukamu "e "e" "e "endak kuli"at apaka"
dia masi" bisa memeca"kan penyerangan dari jurusnya sendiri yang dibikin
rusak ..*
(ndaikata dia tidak dapat memeca"kan jurus ini lalu bagaimana su"u,*
54
Raja Pedang
)ia .u"""" ..uu"" .dia "arus menyera"kan kitabnya ..* sukar sekali
P"oa Ti mengeluarkan kata!kata karena napasnya amat sesak. Lekasla" kau
pergi .* #akek ini "endak melontarkan tubu" &eng $an seperti yang suda"!
suda" ke jurang sebela" sana akan tetapi tenaganya suda" "abis dan dia
"anya bisa memberi isyarat dengan tangannya supaya &eng $an memanjat
sendiri ke tempat kakek T"e &ok 2am. &eng $an lalu memanjat tebing jurang
dan dengan girang dia mendapatkan kenyataan ba"wa tubu"nya ringan dan
muda" saja baginya memanjat tebing itu.
#etika dia tiba di atas di jalan kecil yang dulu dilaluinya dia tela" bebas. (pa
sukarnya kalau dia melarikan diri dari situ, &aik kakek P"oa Ti maupun kakek
T"e &ok 2am takkan dapat lagi meng"alanginya. #edua orang tua itu suda"
terlampau lema" karena kepara"an luka!luka mereka. (kan tetapi ane"
sekali ini tidak ada keinginan di "ari &eng $an untuk melarikan diri. Mala" dia
ingin sekali melanjutkan tugasnya sebagai penguji karena dia mulai merasa
tertarik ole" ilmu silat. (palagi karena "asrat "atinya tela" dibangkitkan ole"
cerita su"unya tentang kitab 'm yang sin kiam sut yang diperebutkan ole"
semua a"li silat termasuk empat besar itu.
#etika dia menuruni jurang dimana T"e &ok 2am berada dia meli"at kakek
ini keadaannya tidak lebi" baik daripada kakek P"oa Ti. 'a menyambut
kedatangan &eng $an dengan mata terbelalak lalu dia memaksa tertawa.
-a "a "a tua bangka P"oa Ti suda" tak bertenaga lagi untuk melemparmu
kesini &eng $an,* biarpun mulutnya tertawa namun diam!diam dia
bersyukur juga. (ndaikata kakek P"oa Ti masi" sanggup melemparkan &eng
$an kiranya dia sendiri yang takkan kuat menerima tubu" itu. #emarin saja
ketika dia menerima &eng $an kedua tangannya merasa pegal dan sakit!
sakit karena terlampau banyak dia menggunakan tenaganya yang suda"
"ampir "abis.
&ukan dia tak bertenaga* kata &eng $an membela su"unya -anya aku
sendiri yang mau memanjat tak suka aku dilempar!lemparkan kesana kemari
seperti bola.*
#embali T"e &ok 2am tertawa dan dari sikap ini saja &eng $an mengeta"ui
ba"wa keadaan su"unya lebi" buruk daripada kakek tinggi besar ini.
2a" ilmu cakar bebek apalagi yang kau bawa kali ini, lebi" baik P"oa Ti
mengaku kala" dan memberikan kitabnya kepadaku.*
Pada saat itu terdengar suara P"oa Ti suara yang parau sekali seperti babi
mengorok T"e &ok 2am seorang gaga" sejati takkan menarik kembali
janjinya. #alau engkau tidak bisa memeca"kan jurusku kau "arus
memberikan kitab itu .* Tiba!tiba suara itu ber"enti seakan!akan yang
bicara dicekik le"ernya.
T"e &ok 2am menjadi pucat. celaka* katanya. #akek P"oa Ti diserang .*
Tiba!tiba dia mengelu" dan tubu"nya yang tadinya duduk bersimpu"
terguling robo". &eng $an kaget sekali karena tadi samar!samar dia meli"at
ca"aya puti" berkelebat. $ekarang ta"u!ta"u disitu tela" berdiri seorang laki!
laki tua bertubu" kecil kurus seperti tengkorak "idup. 9rang ini usianya
suda" enam pulu"an ta"un mukanya pucat seperti mayat dan pakaiannya
pun puti" semua seperti orang sedang berkabung. 9rang itu tertawa!tawa
seperti orang gendeng. &eng $an benar!benar "eran sekali karena dia tadi
tidak meli"at orang itu melayang masuk bagaimana ta"u!ta"u bisa berdiri
disitu, #etika dia melirik keara" T"e &ok 2am kakek tinggi besar ini
memandang dengan mata terbelalak kepada mayat "idup itu.
55
Raja Pedang
$ong bun kwi 6$etan berkabung7 .kau kau curang ..
menyerang orang yang terluka * akan tetapi T"e &ok 2am tak dapat
melanjutkan kata!katanya karena tiba!tiba orang tinggi kurus yang bermuka
mayat itu sekali bergerak suda" sampai didekatnya dan diguling!
gulingkannya tubu" T"e &ok 2am kedua tangannya mencari!cari. $ebentar
saja tangannya mencari!cari. $ebentar saja dia suda" mendapatkan apa yang
dicarinya dan mencabut keluar sebua" kitab kecil dari dalam saku baju orang
s"e T"e yang suda" tak berdaya itu. $emua ini berjalan cepat sekali se"ingga
&eng $an "ampir tak dapat mengikuti dengan matanya. Meli"at betapa
secara kejam dan kurang ajar sekali si muka mayat itu mempermainkan T"e
&ok 2am timbul kemara"an dalam "ati &eng $an. )engan mata berkilat dia
melompat maju dan menudingkan telunjuknya ke "idung si muka mayat.
Menyerang dan merampas barang orang yang sedang sakit mana bisa
disebut perbuatan gaga", Tak ta"u malu sekali engkau $ong bun kwi!8 sikap
dan kata!kata &eng $an seperti sikap seorang tua memara"i orang muda
maka tampak lucu sekali. (kan tetapi $ong bun kwi terbelalak dan
mengerikan sekali matanya tiba!tiba "anya keli"atan puti"nya saja seperti
mata iblis! &eng $an sampai bergidik ketakutan menyaksikan muka yang
bukan seperti muka manusia lagi itu.
Tiba!tiba setan berkabung itu tertawa disusul suara orang seperti orang
menangis dan ak"irnya dia benar!benar menangis! (kan tetapi "anya
sebentar saja tangisnya ter"enti dan dia berkata kepada &eng $an )ua
pulu" ta"un lebi" tidak mendengar orang memaki dan memara"iku tidak
mendengar orang mencelaku. -a anak baik. 9rang seperti kau inila" baru
patut disebut orang.* $etela" berkata demikian dia menggerakkan kedua
kakinya dan melesatla" sinar puti" keluar dari jurang itu.
&eng $an melongo. .erakan yang demikian cepat sampai seperti meng"ilang
ini mengingatkan dia akan -ek "wa #ui bo. )iam!diam dia bergidik. #enapa
ada orang!orang berkepandaian se"ebat itu sampai seperti iblis!iblis saja, 'a
mendengar T"e &ok 2am mengelu" dan ketika menengok dia meli"at orang
tua itu napasnya empas!empis. Tersentu" perasaan welas asi"nya. &eng $an
segera berlutut mengeluarkan daun obat yang sering kali dia dapat dari
su"unya memeras daun itu dan memasukkannya kedalam mulut T"e &ok
2am. #akek itu nampak "eran akan tetapi makan daun itu dan warna mera"
menjalar ke pipinya yang suda" pucat. #emudian dia meng"ela napas
panjang.
)ua pulu" ta"un berkuku" tidak mau memperli"atkan kepada sa"abatku
P"oa Ti sekarang terampas $ong bun kwi .. "emmmmm ini namanya
"ukuman bagi si orang yang tidak ingat kepada sa"abat baiknya .* 'a
terenga"!enga" dan dari kedua matanya bercucuran air mata. &aru kali ini
&eng $an meli"at kakek yang keras "ati ini menangis dan dia menjadi
ter"aru.
@9rang tua dua pulu" ta"un kitab itu berada di tanganmu tentu suda" kau
pelajari semua isinya. Terampas orang lain apa ruginya,*
Tiba!tiba kakek itu tampak bersemangat matanya berca"aya. #au betul
..e" &eng $an kau betul ..bantu aku duduk . e" pukulan $etan
&erkabung itu "ebat ..* &eng $an membantu kakek itu duduk bersila
seperti tadi sebelum dia robo" terguling ole" pukulan jarak jau" $ong bun
kwi.
56
Raja Pedang
Lekas kau berlutut kau sekarang menjadi muridku. #au akan kuwarisi
seluru" 4ang sin kiam.*
#arena merasa kasi"an kepada kakek ini yang dia ta"u dari perasaannya
takkan dapat "idup lebi" lama lagi &eng $an lalu berlutut dan menyebut.
$u"u*
)engar baik!baik. 4ang sin kiam "anya terdiri dari delapan belas pokok
gerakan yang dapat dipeca" menjadi ratusan jurus menurut bakat dan daya
cipta orang yang tela" mempelajarinya. 2a" kau"a1alkan satu demi satu.*
2anti dulu T"e su"u. Teecu "endak meli"at dulu keadaan P"oa Ti su"u
disana .*
T"e &ok 2am tercengang. #au menjadi muridnya .., a" betul sekali
sa"abatku s"e P"oa itu. #au "arus pula mewarisi 'm sin kiam begitu baru
lengkap se"ingga kelak ada tandingannya si $etan &erkabung ..* setela"
mendapatkan persetujuan kakek itu &eng $an lalu memanjat keatas untuk
meli"at kakek P"oa Ti.
(kan tetapi dia mendengar suara ane" yang melengking!lengking seperti
suara orang menangis. #etika dia tiba diatas dia meli"at dua bayangan
berkelebat diatas jalan kecil dan ternyata ba"wa $ong bun kwi sedang
bertanding melawan -ek "wa #ui bo! $ong bun kwi bersenjata sebua" suling
yang mengeluarkan suara mnangis itu sedangkan -ek "wa #ui bo bersenjata
saputangan suteranya. Pertempuran itu berjalan seru seperti dua ekor kupu!
kupu beterbangan akan tetapi biarpun gerakan mereka begitu ringan seperti
terbang saja angin dari pukulan mereka menyambar!nyambar se"ingga &eng
$an tak kuat mena"an. (nak ini terguling dan dengan ketakutan dia
bersembunyi di balik sebua" batu besar sambil mengintai.
Tidak lama kemudian pertandingan itu berlangsung karena keduanya sambil
berkela"i sambil berlari!lari dan sebentar saja lenyapla" dari pandangan
mata. -anya suara tangis suling itu lapat!lapat masi" terdengar dari jau".
$etela" suara suling itu pun lenyap barula" &eng $an berani muncul dan
berlari!lari menuruni jurang.
-atinya berdebar penu" kegelisa"an ketika dia meli"at P"oa Ti suda"
menggeletak dengan napas senin kemis. 'a cepat menubruk dan menolong
dan ternyata keadaan kakek ini sama dengan keadaan T"e &ok 2am terluka
"ebat ole" pukulan -ek -wa #ui &o.
&agaimana su"u ..,* &eng $an berbisik ketika meli"at su"unya membuka
mata.
(" celaka .. celaka . #itab 'm sin kiam dirampas -ek "wa #ui bo ..*
P"oa Ti berkata lema" sambil meramkan mata mukanya berduka sekali
&eng $an nyawaku takkan dapat tinggal lama lagi di tubu"ku yang rusak
dan terluka berat. Lekas kau bersiap "endak kuturunkan kepadamu isi 'm sin
kiam yang terdiri dari delapan belas pokok gerakan ..*
&eng $an tak mau banyak membanta". Meli"at ba"wa keadaan P"oa Ti lebi"
paya" dia cepat!cepat mempelajari ilmu silat pedang yang diturunkan kakek
itu kepadanya. Tentu saja dia "anya dapat meng"a1alnya tidak dapat melati"
secara baik karena tidak ada waktu baginya. 2amun dengan muda" dia
dapat mempelajari inti sarinya. -al ini bukan "anya karena &eng $an
memang seorang anak yang cerdas akan tetapi terutama sekali karena dia
perna" mempelajari jurus!jurus #"ong ji ciang yang inti sarinya memang
bersumber kepada 'm sin kiam se"ingga muda"la" baginya untuk meng"a1al
pokok!pokok gerakan yang inti sarinya suda" dikenalnya itu.
57
Raja Pedang
&etapapun juga untuk meng"a1al delapan belas pokok gerakan itu dengan
baik dia "arus mempergunakan waktu setenga" bulan. $etela" tamat
keadaan su"unya suda" paya" sekali. $ebetulnya &eng $an tidak tega
meninggalkan su"unya ini maka setela" tamat biarpun "atinya ingin sekali
pergi ke T"e &ok 2am untuk menerima warisan 4ang sin kiam namun dia
tidak mau pergi menjaga dan merawat su"unya.
(" . Puas "atiku 'm sin kiam suda" kau "a1alkan semua ..sayang
alangka" baiknya kalau kaupun dapat meng"a1al 4ang sin kiam.*
$u"u sebetulnya su"u T"e &ok 2am juga suda" mengangkat teecu sebagai
murid dan "endak menurunkan 4ang sin kiam akan tetapi . Teecu tidak
tega meninggalkan su"u seorang diri *
&agus! (nak bodo" kenapa tidak bilang dari kemarin, -ayo kau lekas pergi
kesana. Lekas ..! &eng $an tak dapat membanta" dan ketika dia dengan
gerakan ringan memanjat tebing dia mendengar dibawa" su"unya itu
tertawa!tawa gembira.
T"e &ok 2am menerima kedatangan &eng $an dengan merengut.
-emmmm murid apa kau ini, kenapa begitu lama tidak muncul,*
&eng $an menjatu"kan diri berlutut. T"e su"u "arap ampunkan teecu yang
lama tidak datang karena teecu "arus meng"a1alkan 'm sin kiam dari P"oa Ti
su"u.*
<aja" yang muram itu menjadi terang. ("a kiranya sa"abatku P"oa Ti juga
suda" sadar dan insya1. $iapa yang merampas kitabnya,*
)iam!diam &eng $an kagum juga. Tanpa meli"at kakek ini suda" ta"u ba"wa
P"oa Ti diserang orang dan dirampas kitabnya. -ek "wa #ui bo yang
merampasnya su"u. Lalu dia menceritakan secara singkat apa yang
dili"atnya ketika dia keluar dari jurang ini setenga" bulan yang lalu.
T"e &ok 2am meng"ela napas panjang. (kan geger di dunia kang ouw
dengan terampasnya kitab!kitab itu. Lekas &eng $an kau pelajari 4ang sin
kiam . aku suda" "ampir tak kuat lagi.*
)emikianla" kali ini &eng $an mempelajari 4ang sin kiam dari gurunya yang
kedua. Mungkin karena dia suda" meng"a1al 'm sin kiam kali ini dia
mempelajari ilmu itu secara muda". &aru sepulu" "ari dia suda" dapat
meng"a1al delapan belas pokok gerakan 4ang sin kiam.
$ementara itu pada "ari kesebelasnya dia mendapati T"e &ok 2am suda"
kaku dalam keadaan duduk bersila suda" tak bernyawa lagi! &eng $an kaget
dan ter"aru sekali menangis dengan sedi"nya. $egera dia menggali lubang
di jurang itu dengan kedua tangannya. &aiknya dia suda" melati" silat dan
gerakan!gerakan itu menamba" besar tenaga di tubu"nya suda" dapat
mempersatukan "awa 4ang dan 'm di tubu"nya maka tidak begitu sukarla"
baginya untuk menggali lubang di tana" dasar jurang yang tidak keras itu.
$etela" mengubur jena=a" T"e &ok 2am dan berlutut beberapa lama anak
itu lalu meninggalkan jurang menuruni jurang di seberang untuk meng"adap
gurunya yang seorang lagi.
'a meli"at orang tua itu reba" miring seperti biasa. P"oa su"u teecu suda"
ber"asil mempelajari * ia meng"entikan kata!katanya karena meli"at
keadaan su"unya yang diam tak bergerak. 5epat dia melompat
mendekatinya dan . $u"u * untuk kedua kalinya &eng $an menangisi
kematian seorang lagi yang amat disayang dan di"ormatinya. P"oa Ti
ternyata suda" meninggal dunia pula agaknya belum lama dia mati karena
tubu"nya masi" baik.
58
Raja Pedang
$eperti yang dia lakukan kepada jena=a" T"e &ok 2am &eng $an juga
mengubur jena=a" P"oa Ti di dasar jurang itu. 'a memberi "ormat di depan
makam su"unya lalu dia memanjat jurang keluar dari situ. )iambilnya
sebua" batu besar dan diletakkannya di pinggir jalan sebagai tanda
pengenal. Tanpa tanda ini akan sukar sekali mencari dimana adanya jurang
yang menjadi kuburan kedua orang tua itu baru anak ini sadar ba"wa dia
tadi tela" mengangkat sebua" batu yang amat besar dengan muda" saja! 'a
kaget berbareng girang bukan main. #arena maklum ba"wa pelajaran!
pelajaran yang dia dapatkan dari kedua orang kakek itula" yang
mendatangkan tenaga besar dalam tubu"nya dia mengingat!ingat semua
pelajaran itu dengan baik dan sambil berjalan meninggalkan tempat itu dia
berjanji kepada diri sendiri untuk melati" diri dengan semua jurus itu setiap
kali ada kesempatan baginya.
?????
$eorang gadis cantik yang bepakaian seder"ana duduk seorang diri pada
malam "ari terang bulan di belakang sebua" losmen. Taman bunga kecil milik
losmen itu lumayan juga dan keadaan tentu akan amat menyenangkan dan
inda" apabila orang tidak mendengar isak tangis perla"an isak tangis
terta"an!ta"an. .adis yang menangis perla"an itu bukan lain adala" Liem
$ian -wa orang termuda dari empat orang gaga" dari -oa san pai. Memang
ane" kalau meli"at gadis perkasa ini menangis. $ebagai seorang pendkar
wanita yang amat terkenal namanya biarpun seorang wanita tangis
merupakan sebua" "al yang dipantangnya amat memalukan baginya.
9le" karena itula" semua kedukaan "atinya dita"an!ta"an selama ia
melakukan perjalanan bersama twa su"engnya yaitu #wa Tin $iong. &aru
pada malam "ari ini ketika mereka bermalam di losmen kecil di kota Leng ki
ini ia mendapat kesempatan pada malam "ari itu keluar losmen duduk di
taman bunga yang sunyi meratapi nasibnya yang buruk. $iapaka" orang
takkan merasa berduka, (ya"nya dibunu" orang dan menurut bukti!bukti
pembunu"nya itu bukan lain orang adala" tunangannya sendiri bersama
seorang perempuan kekasi" tunangannya itu! Tunangannya itu adala" pili"an
gurunya dan aya"nya maka tentu saja ia suda" menganggapnya sebagai
seorang yang akan menjadi pelindung atau kawan "idup selamanya. $iapa
duga orang itu pula yang membunu" aya"nya. $ekaligus ia ke"ilangan aya"
dan calon suami dan sebagai gantinya ia mendapatkan seorang musu"
besar yang li"ai yaitu #wee $in jago muda dari #un lun pai itu. 'a tidak
gentar meng"adapi #wee $in atau siapapun juga untuk membalas sakit
"atinya akan tetapi mengingat betapa justru tunangannya sendiri yang
menjadi musu" besarnya yang membubu" aya"nya sekaligus
berantakanla" mimpi muluk!muluk yang selama ini memenu"i tidurnya.
-ancur "ati gadis cantik itu dan di dalam taman yang sunyi ia dapat
menuangkan semua kesedi"annya melalui air matanya yang bercucuran
deras seperti air sungai yang meluap!luap.
$unyi disekeliling tempat itu. $ian "wa demikian terbenam dalam tangis dan
kesedi"annya se"ingga ia tidak meli"at atau mendengar datangnya #wa Tin
$iong ke dalam taman. Pendekar ini mendekati sumoinya dan menegur "alus
$umoi "arap kau suka menenangkan pikiranmu. Tiada gunanya ditangisi
dan disedi"i paling perlu kau "arus dapat menjerni"kan kekeru"an itu. )an
percayala" kau sumoi. (ku senantiasa menyediakan tenaga dan nyawa
59
Raja Pedang
untuk membantumu. Pasti kita berdua akan dapat membongkar ra"asia
kematian aya"mu dan membalas dendam ini.*
$ian -wa terisak!isak "atinya makin peri" dan ter"aru dan dengan sedu!
sedan ia menubruk kakak seperguruannya.
Twa su"eng . a" . alangka" buruk nasibku su"eng * $ian -wa
menangis sedi" di dada #wa Tin $iong yang memeluk pundaknya dan
meng"iburnya.
$uda"la" sumoi mari kita masuk ke dalam. #alau terli"at orang lain kau
menangis seorang diri disini bisa menimbulkan dugaan yang bukan!bukan.*
Tiba!tiba #wa Tin $iong mendorong tubu" adik seperguruannya kesamping
dan tangannya menyambar kedepan. #eparat pengecut!* bentaknya sambil
melompat ke depan. $ian -wa yang tadi dikuasai kesedi"annya kurang
waspada dan tidak mendengar dan meli"at menyambarnya benda itu kini ia
maklum ba"wa ada orang ja"at cepat ia melompat mengejar su"engnya.
(kan tetapi #wa Tin $iong suda" kembali lagi. )ia meng"ilang dalam gelap*
katanya Mari kita masuk sumoi. 0nta" benda apa yang dilemparkan keara"
kita tadi.*
)i dalam ruangan losmen dibawa" penerangan lampu mereka berdua
meli"at benda itu. $ian -wa mengeluarkan seruan kaget. &enda itu adala"
sebua" sisir rambut dari perak. $isir rambutnya sendiri yang dulu
dipergunakan sebagai tanda pengikat perjodo"annya dengan #wee $in!
$ekarang sisir rambut itu dikembalikan dengan tamba"an sedikit tulisan pada
kertas yang membungkus sisir. Putus karena berlaku serong.
<aja" $ian -wa menjadi mera" sekali mera" karena jenga" dan mera"
karena kemara"annya yang memuncak. $uda" jelas sekarang ba"wa yang
menyambit dengan sisir peraknya tadi adala" #wee $in tunangannya yang
meli"at dia menangis dalam pelukan #wa Tin $iong! )an tunangannya itu
yang membunu" aya"nya yang bermain gila dengan perempuan Pek lian
kauw sekarang mala" menudu" dia bermain gila dengan su"engnya sendiri.
)engan isak dita"an!ta"an $ian -wa lari masuk ke dalam kamarnya
meninggalkan #wa Tin $iong yang berdiri terlongong dan ruangan itu.
Pendekar ini menarik napas berulang kali "atinya berdebar!debar tidak
karuan pikirannya kusut. &aru kali ini semenjak dia ditinggal mati istrinya
"ati dan pikirannya digoda ole" persoalan wanita dan wanita itu adala"
sumoinya sendiri. #emudian dia teringat akan puterinya #wa -ong. )iam!
diam di dalam "ati aya" ini pun timbul kek"awatiran besar bukan "anya
kek"awatiran memikirkan anaknya itu sekarang pergi bersama seorang ane"
seperti #oai (tong juga k"awatir akan nasib anak perempuannya itu kelak.
$uda" ada rencana dalam "atinya untuk mengikat tali perjodo"an antara
anak perempuannya itu dengan putera sulung sutenya T"io <an 't. (kan
tetapi setela" sekarang dia meng"adapi kenyataan pa"it dalam ikatan jodo"
sumoinya dia merasa berk"awatir. #"awatir kalau!kalau kelak anaknya juga
meng"adapi kekecewaan dalam pertunangan seperti sumoinya itu.
$emalam itu #wa Tin $iong tak dapat tidur dan ketika pada keesokan "arinya
dia bertemu dengan $ian -wa dia meli"at sumoinya itupun mera" kedua
matanya tanda ba"wa sumoinya inipun tidak tidur dan banyak menangis.
Mereka tidak dapat mengeluarkan kata!kata karena peristiwa malam tadi
masi" menggores "ati dan perasaan mereka. )engan cepat setela" sarapan
mereka melanjutkan perjalanan ke -oa san yang tidak jau" lagi letaknya
"anya perjalanan setenga" "ari.
60
Raja Pedang
Lian &u Tojin ketua -oa san pai yang suda" berusia enam pulu" ta"un ini
seorang kakek tinggi kurus berjenggot panjang bertongkat bamboo duduk
diatas bangku sambil mengusap!usap jenggotnya dan memandang murid
bungsunya yang berlutut di depan kakinya. &eberapa lama dia membiarkan
muridnya itu menangis tersedu!sedu. $etela" meli"at agak reda tangis $ian
-wa barula" dia berkata dengan suaranya yang "alus dan sabar.
$ian "wakau tenangkanla" "atimu dan pergunakanla" pikiranmu. )alam
meng"adapi segala macam peristiwa baik yang menyenangkan maupun
yang menyedi"kan kau "arus dapat mempergunakan pikiranmu. Terlampau
menuruti perasaan dapat menggelapkan pikiran. -ati bole" sepanas!
panasnya akan tetapi kepala "arus dingin se"ingga pikiran tidak dikuasai "ati
dan dapat mempertimbangkan segala sesuatu dengan sebaiknya.*
Teecu menurut petua" su"u akan tetapi su"u manusia s"e #wee itu
betul!betul keji. -anya karena aya" teecu meli"at perbuatannya yang tidak
ta"u malu itu kenapa dia sampai "ati membunu" aya", (" . teecu mo"on
perkenan su"u untuk mencarinya dan membalas dendam ini.*
Lian &u Tojin tersenyum dan mengangguk!angguk. )ara" muda dara"
muda ..! $ian -wa persoalanmu ini mengandung ra"asia yang meragukan.
Pula tidak percuma kau menjadi muridku. &ukanka" da"ulu suda" sering
kuajarkan kepadamu ba"wa di balik segala peristiwa yang terjadi di dunia ini
terdapat kekuasaan tertinggi yang mengatur segalanya, (pa yang terjadi
pada diri aya"mu sekalipun adala" "al yang suda" semestinya begitu tepat
menurut ke"endak kekuasaan itu manusia yang melakukannya "anyala"
menjadi lantaran belaka. #arena itu tugasmu memang "arus memegang
kebenaran menegakkan keadilan memberantas keja"atan dan
penyelewengan akan tetapi jangan sekali!kali dipengaru"i dan ditunggangi
ole" na1su kebencian na1su membalas dendam karena kalau terjadi "al
demikian suda" bukan penegak keadilan dan pemberantas keja"atan lagi
namanya melainkan menjadi budak na1su sendiri yang termasuk keja"atan
pula.*
Teecu menyera"kan urusan ini kepada su"u .* #ata $ian -wa lema"
terpukul ole" petua" su"unya yang tentu saja suda" dimengertinya baik!baik
itu.
$ekarang biarla" su"engmu yang menuturkan apa yang tela" terjadi
semua.*
#wa Tin $iong lalu menceritakan kepada su"unya tentang semua
pengalamannya semenjak dia berniat membantu Pek lian pai untuk
menentang pemerinta" penjaja" betapa dia bertemu dengan #oai (tong
yang membawa pergi anaknya dan tentang penyerangan orang!orang yang
mengaku anggota Pek lian kauw ter"adap dia dan $ian -wa. $ebagai
penutup dia kemukakan ba"wa keadaan #wee $in memang mencurigakan
sekali dan sangat bole" jadi #un lun $am "engte yaitu &un $i Teng &un $in
Liong dan #wee $in suda" pula mengadakan "ubungan dengan kaum Pek
lian pai.
-anya sebua" "al yang teecu tidak mengerti yaitu tentang "ubungan
saudara #wee $in dengan wanita Pek lian pai yang amat mencurigakan itu
benar!benar teecu tidak mengerti .* )emikian #wa Tin $iong menutup
penuturannya. )alam penuturannya tadi dia sengaja tidak menceritakan
tentang kejadian di taman bunga belakang losmen. #wa Tin $iong adala"
seorang gaga" yang suda" banyak pengalaman maka mendengar ba"wa
61
Raja Pedang
tadi sumoinya pun tidak bercerita tentang "al ini dia tidak mau menyebut!
nyebutnya pula karena dia tidak ingin menyinggung perasaan $ian -wa.
#etua -oa san pai mengangguk!angguk lalu berkata. Memang
mencurigakan sekali keadaan #wee $in itu. $ekarang begini saja baiknya #wa
Tin $iong dan $ian -wa. $egala urusan yang menyangkut diri sa"abat!
sa"abat "arus diselesaikan secara musyawara" secara damai dan seadil!
adilnya. Tunggula" sampai <an 't dan #ui #eng datang dan kalian bole"
pergi mengunjungi #un lun $am "engte untuk minta penjelasan langsung dari
#wee $in. )engan demikian maka segala "al akan dapat diselesaikan.*
$etela" berkata demikian ketua -oa san pai ini bertanya lebi" lanjut tentang
#wa -ong yang pergi bersama #oai (tong.
'tula" $u"u yang amat menggelisa"kan "ati teecu #oai (tong adala"
seorang yang amat ane" kelakuannya seperti anak kecil atau seperti orang
yang miring otaknya. Teecu tidak ta"u ke mana anak teecu itu dibawa pergi."
Lian &u Tojin tersenyum. "Tak usa" k"awatir. #alau #oai (tong suda"
berkeliaran di sini berarti ba"wa gurunya &an!tok!sian .iam #ong suda"
meninggalkan Tibet pula dan berada di sini. (sal saja anakmu itu mengaku
ba"wa dia cucu murid. -oa!san!pai kiranya dia takkan mendapat kesukaran
karena &an!tok!sim .iam #ong tentu memandang muka pinto."
Tidak lama #wa Tin $iong dan $ian -wa menanti di -oa!san. 0mpat "ari
kemudian berturut!turut datangla" &u!eng!kiam T"io <an 't bersama dua
orang anaknya yaitu yang sulung T"io #i anak laki!laki berusia dua belas
ta"un dan yang ke dua T"io &wee anak perempuan berusia sepulu" ta"un
dan Toat!beng!kiam #ui #eng yang juga datang bersama anaknya laki!laki
bernama #ui Lok $i berusia sebelas ta"un. )ua orang pendekar -oa!san ini
sengaja datang bersama anak!anak mereka untuk meng"adap Lian &u Tojin
sekalian memperkenalkan anak!anak itu dan memberi tamba"an
pengalaman kepada anak!anak mereka yang mereka "arapkan kelak akan
menjadi pendekar!pendekar -oa san pengganti mereka.
Pertemuan antara empat -oa!san $ie eng itu tentu akan menggembirakan
sekali kalau saja yang baru datang tidak mendengar tentang peristiwa
kemalangan yang menimpa diri Liem $ian -wa dan #wa Tin $iong. $ian -wa
kematian aya"nya dan Tin $iong ke"ilangan anak perempuannya. )ua orang
pendekar -oa!san itu T"io <an 't dan #ui #eng menyambut berita duka ini
sesuai dengan watak masing!masing.
T"io <an 't dengan julukannya &u!eng!kiam 6Pedang Tanpa &ayangan7 ini
berwatak pendiam dan berangasan muda" mara" akan tetapi jujur dan
keras berlawanan dengan perawakannya yang pendek dan gemuk muka
bundar bajunya selalu serba "itam. )engan kedua tangan terkepal dia
berkata.
"Mari kita pergi mencari #wee $in ingin aku weng"ajar boca" kejam kurang
ajar itu!"
#ui #eng si Pedang Pencabut 2yawa waja"nya tampan tubu"nya kecil
sikapnya selalu gembira dan pakaiannya serba puti". la menyambut berita
itu sambil tertawa ";rusan $umoi perla"an!la"an dapat diurus kurasa yang
lebi" penting mencari puteri Twa!su"eng siapa ta"u anak nakal gila itu akan
mengganggu -ong!ji.. ;rusan dengan #wee $in itu berbelit!belit mungkin
ada "ubungannya dengan Pek!lian!pai "arus diselidiki dengan seksama
$ian -wa yang mencoba untuk meng"ibur kesedi"annya menyera"kan
perundingan itu kepada tiga orang su"engnya dia sendiri lalu menggandeng
62
Raja Pedang
T"io &wee T"io #i dan #ui Lok diajak ke lian!bu!t"ia 6ruangan belajar silat7
sambil berkata.
"Mari anak!anak "endak &ibi li"at sampai di mana kemajuan kalian di bawa"
asu"an aya"!aya" kalian."
Memang ter"ibur juga "ati $ian -wa bertemu dengan keponakan!
keponakannya yang menyenangkan itu. T"io #i berwaja" bundar seperti
aya"nya tampan dan sikapnya suda" membayangkan kegaga"an biarpun
dia baru berusia dua belas ta"un pendiam dan dadanya selalu terangkat.
T"io &wee yang berusia sepulu" ta"un itu mewarisi kecantikan ibunya juga
pendiam dan manis sekali sepasang matanya tajam serius dagu di bawa"
bibirnya yang manis itu membayangkan kekerasan "atinya. $egera ia senang
sekali dekat dengan bibinya yang sering kali dipuji!puji aya"nya sebagai
seorang pendekar wanita -oa!san!pai yang "ebat iimu pedangnya.
(dapun #ui Lok anak tunggal #ui #eng berusia sebelas ta"un memiliki
watak seperti aya"nya gembira dan agak nakal akan tetapi juga bersi1at
angku" "al ini muda" dili"at dari bentuk mulut dan niatanya. #etiga orang
anak 'ni nampak gaga"!gaga" cocok benar menjadi keturunan dari -oa!san
$ie!eng empat orang gaga" dari -oa!san!pai.
"$ayang" katanya kepada tiga orang anak itu "kalau -ong!ji! tidak dibawa
pergi #oai (tong dan berada disini bersama kalian alangka" akan
gembiranya.
&ibi sebagai anak Twa!supek tentu kepandaian adik -ong "ebat sekali
bukan," T"io &wee bertanya kepada bibi gurunya.
$ian -wa mengangguk. "Tentu saja akan tetapi kau pun tentu suda" banyak
mempelajari ilmu silat dari aya"mu. 5oba &wee!ji kauperli"atkan padaku."
T"io #i amat sayang kepada adiknya dan pemuda pendiam ini dapat
mengerti isi "ati adiknya maka dia lalu berkata kepada $ian -wa sambil
memandang ke ara" #ui Lok "$ukouw tentu adikku malu karena menurut
sepatutnya saudara #ui Lok yang "arus memperli"atkan dulu
kepandaiannya." )engan kata!kata ini T"io #i yang baru berusia dua belas
ta"un itu tela" memperli"atkan sikapnya yang sunggu"!sunggu" dan
memegang aturan. #ui Lok adala" putera dari orang ketiga -oa!san $ie!eng
maka kalau di"itung urutan atau tingkatnya masi" lebi" renda" daripada
mereka yang menjadi putera!puteri T"io <an 't orang kedua dari -oa!san $ie!
eng. )iam!diam $ian -wa tidak senang menyaksikan sikap yang angku" ini
akan tetapi karena iapun mengenal watak ji!su"engnya yang keras dan jujur
ia anggap saja ba"wa sikap T"io #i ini adala" warisan aya"nya.
"&etul juga Lok!/i. -ayo kau yang menda"ului kauperli"atkan apa yang
suda" kaupelajari dari aya"mu" katanya sambil tersenyum.
#ui Lok tersenyum dan berkata merenda" akan tetapi suaranya mengandung
kebanggaan "#epandaianku yang masi" amat dangkal mana dapat
disamakan dengan pewaris kepandaian ji!supek 6;wak .uru ke )ua7," (kan
tetapi biarpun berkata demikian tangan kirinya suda" bergerak dan ta"u!
ta"u dia tela" mencabut sebatang pedang pendek dari pinggangnya.
Memang tiga orang anak pendekar -oa!san!pai ini ke semuanya membawa
pedang pada punggung masing!masing dan itula" kiranya yang membuat
mereka nampak gaga" sekali.
Meli"at gerakan ini $ian -wa tersenyum dan bertanya "eran. "#au
menggunakan tangan kiri untuk bermain pedang,"
63
Raja Pedang
(gak mera" kedua pipi #ui Lok yang tadinya puti" itu. "&etul $ukouw
semenjak kecil saya lebi" enak menggunakan tangan kiri daripada kanan
maka aya" sengaja melati" ilmu pedang dengan tangan kiri."
"#idal....." T"io &wee berkata mencemoo" karena gadis ini agak mendongkol
juga meli"at lagak anak itu.
"(kan tetapi $ukouw....." sambung #ui Lok cepat!cepat untuk menjawab
cemoo"an gadis cilik itu "biarpun tangan kiri kiranya takkan kala" dengan
tangan kanan.... e" maksudku tangan kananku sendiri tentu."
$ian -wa tersenyum lagi. .adis ini maklum akan ejekan!ejekan itu dan diam!
diam ia menyesal mengapa para su"engnya itu "anya melati" ilmu silat
agaknya kurang memper"atikan pendidikan watak se"ingga anak!anak ini
tidak pandai menguasai perasaan dan muda" tersinggung. "#au mainla"
biar kami meli"atnya."
$etela" memberi "ormat kepada $ian -wa dan mengerling penu" tantangan
kepada T"io #i dan T"io &wee #ui Lok mulai bersilat dengan pedangnya. la
mainkan pedang tunggal dan caranya memainkan pedang itu memang
"ebat apalagi karena dia menggunakan tangan kiri se"ingga menjadi
kebalikan daripada ilmu pedang yang aselinya. )iam!diam $ian -wa
memper"atikan dan kagum juga akan kecepatan gerakan anak ini kecepatan
yang diutamakan dalam permainan pedang -oa!san!pai. 4ang amat
mengagumkan "atinya adala" kekuatan yang dipergunakan dalam setiap
serangan demikian sunggu"!sunggu" dan selalu mematikan. Tak percuma
anak ini menjadi putera tunggal su"engnya Toat!beng!kiam si Pedang
Pencabut 2yawa!
$etela" meng"entikan permainan pedangnya $ian -wa berseru "&agus
sekali Lok!ji kau tidak memalukan aya"mu!" .adis ini mala" bertepuk
tangan memberi pujian. -anya T"io &wee dan T"io #i yang diam saja tidak
mau memberi pujian. Tentu saja #ui Lok maklum akan "al ini maka sambil
menyarungkan pedangnya dia berkata.
-arap saja sekarang saudara T"io #i dan nona T"io &wee tidak pelit!pelit
lagi mengeluarkan kepandaian mereka."
"Mana aku bisa melawan engkau, #au "anya menggunakan tangan kiri dan
kalau aku pun menggunakan tangan kiri aku tak dapat bersilat sebaliknya
kalau aku menggunakan tangan kanan berarti aku licik tentu saja tangan
kanan lebi" baik daripada tangan kiri" T"io &wee menjawab sambil
merengut.
$ian -wa tertawa. "-i!"i!"i &wee!ji jangan kau bicara begitu. Lok!ji
menggunakan tangan kiri karena memang semenjak kecil dia melati" diri
dengan tangan kiri. Tangan kirinya sama dengan tangan kananmu
sebaliknya tangan kanannya sama dengan tangan kirimu. -ayo lekas kau
memperli"atkan kepandaianmu kepada bibimu anak manis."
T"io &wee tidak berani membanta" bibi gurunya. .adis cilik ini pun lalu
mencabut pedangnya dan bersilat secepat ia bisa untuk memamerkan
kelinca"annya di depan bibi gurunya terutama sekali di depan #ui Lok! )an
dia ber"asil! Memang dalam "al kelinca"an yakni dalam "al ilmu ginkang
6meringankan tubu"7 gadis ini menang setingkat kalau dibandingkan dengan
#ui Lok. -al ini pun tidak ane" karena sebagai puteri &u!eng!kiam 6Pedang
Tanpa &ayangan7 mengutamakan ginkang tentu saja aya"nya tela"
menggembleng kedua anaknya itu dalam ilmu ini dan 'lmu Pedang -oa!san
#iam!"oat memang tepat sekali kalau dimainkan secepatnya. Tubu" gadis
64
Raja Pedang
cilik ini berloncatan ke sana ke mari bagaikan seekor burung walet saja dan
pedang diputar sedemikian cepatnya sampai "ampir tidak keli"atan.
$etela" ia ber"enti bersilat kembali $ian -wa bersorak memuji akan tetapi
sebagai seorang a"li silat -oa!san!pai tentu saja gadis ini cukup maklum
ba"wa kepandaian gadis cilik ini masi" tidak mampu melawan ilmu pedang
yang dimainkan dengan tangan kiri ole" #ui Lok. .erakan #ui Lok lebi"
matang pula tenaga boca" ini jau" lebi" besar.
"$ekarang kau #i!ji kau mainla" beberapa jurus agar puas "atiku."
T"io #i orangnya pendiam dan serius sekali. la memberi "ormat kepada $ian
-wa dan berkata "/ika ada kekeliruan mo"on $ukouw memberi petunjuk."
Terang ba"wa kata!kata ini "anya sebagai basa!basi atau sopan!santun
belaka karena tanpa menanti jawaban anak ini pun suda" mencabut
pedangnya dan di lain saat dia pun suda" bermain pedang dengan kecepatan
yang sama dengan adiknya tadi. -anya kali ini $ian -wa meli"at ba"wa
kepandaian T"io #i lebi" unggul daripada adiknya juga kalau dibandingkan
dengan #ui Lok T"io #i menang kecepatan biarpun tenaganya seimbang
maka kalau ditarik kesimpulannya di antara tiga orang anak itu T"io #i yang
paling tinggi tingkatnya.
"&agus bagus! <a" kalian memang "ebat!" $ian -wa memuji setela" T"io
#i ber"enti bersilat pedang.
"(aa" $umoi! #alau kaupun terlalu tinggi anak!anak itu mereka bisa
menjadi besar kepala." Tiba!tiba terdengar #ui #eng berseru gembira sambil
tertawa!tawa. #ui #eng memasuki ruangan itu bersama T"io <an 't dan #wa
Tin $iong.
"#ui!susiok 6Paman .uru #ui7 saudara Lok puteramu ini memandang renda"
aku dan kakak Ti!" tiba!tiba T"io &wee berseru.
$emua orang terkejut termasuk T"io <an 't akan tetapi #ui #eng "anya
tersenyum sepasang matanya berseri. "Memandang renda" bagaimana,"
"-abis dia sengaja memamerkan kepandaian dan bermain pedang dengan
tangan kiri bukanka" itu meng"ina sekali," kata gadis cilik itu.
"-a!"a!"a!"a!"a! )ia bermain dengan tangan kiri karena memang dia itu
kede 6kidal7! -a!"a!"a!" $emua orang di situ tertawa dan T"io &wee sengaja
memperli"atkan muka "eran.
"(aa" jadi dia ini kidal, -abis kalau makan apaka" juga menggunakan
tangan
kiri juga $usiok," tanya pula T"io &wee.
-a!"a!"a tentu saja tidak. #alau makan tangan kanan dan
kalau....membersi"kan tubu" pakai tangan kiri." #ui #eng tertawa!tawa lagi
karena memang orang ini si1atnya gembira sekali. #ui Lok yang tadinya
mendongkol karena ejekan T"io &wee sekarang ikut tertawa!tawa seperti
aya"nya dan diam!diam kalau anak perempuan itu memandang kepadanya
dia menjulurkan lida"nya mengejek!
"$uda"la" anak!anak semua supaya pergi meng"adap $ukong 6#akek
.uru7" kata T"io <an 't. "#i!ji kau yang paling tua kau "arus dapat
memimpin dua orang adikmu. #alian bertiga tinggal baik!baik di -oa!san
taati setiap petunjuk dan perinta" $ukong. #ami orang!orang tua akan turun
gunung untuk waktu kurang lebi" dua bulan."
"Lok!ji kau "arus yang akur bermain!main dengan dua saudaramu jangan
nakal" #ui #eng memesan kepada puteranya pula.
65
Raja Pedang
$etela" berpamit kepada Lian &u Tojin empat orang pendekar -oa!san!pai ini
lalu turun gunung meninggalkan tiga orang anak " itu di bawa" pengawasan
ketua -oa!san!pai. #etika turun gunung #wa Tin $iong menjelaskan kepada
Liem $ian -wa tentang keputusan perunding mereka tadi yaitu ba"wa untuk
mem bereskan urusan $ian -wa ter"adap #wee $in yang amat mencurigakan
gerak!geriknya mereka akan langsung mendatangi orang tertua dari #un!lun
$am!"eng ti yaitu &un $i Teng yang menjadi pedagang kuda dan tinggal di
$in!yang.
"$esuai dengan pesan su"u" demikian #wa Tin $iong menutup
penjelasannya "kita tidak bole" bertindak sembrono ter"adap #un!lun $am!
"engte yang selama ini mempunyai nama baik sebagai pendekar!pendekar
gaga" dari #un!lun. 9le" karena itu sebelum kita mengambil tindakan
ter"adap #wee $in kita "arus lebi" dulu rnemberi ta"u kepada kedua
saudara &un $i Teng dan &un $i Liong tentang kesesatan sute mereka #wee
$in. )engan cara demikian berarti kita cukup meng"ormat dan memandang
muka #un!lun!pai."
$ian -wa "anya mengangguk!angguk saja. )i dalam "ati gadis ini tidak
cocok karena ia merasa gemas dan sakit "ati sekali kepada bekas
tunangannya yang selain suda" membunu" aya"nya juga suda" amat
meng"inanya itu. #alau bisa ingin ia sekali berjumpa terus menyerang dan
mencincang tubu" #wee $in!
#ita tunda dulu perjalanan -oa!san $ie!eng yang "endak menjumpai #un!lun
$am!"engte itu dan mari kita mengikuti perjalanan #wa -ong boca"
perempuan yang berwatak linca" dan gembira yang dibawa pergi ole" #oai
(tong orang li"ai ane" seperti tela" dituturkan di bagian depan.
$ambil tertawa!tawa #oai (tong menggandeng tangan #wa -ong diajak pergi
dari #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa yang tidak dapat mengejarnya. #wa
-ong merasa betapa tubu"nya melayang!layang kedua kakinya tidak
menginjak tana" biarpun keli"atannya ia berjalan digandeng orang ane" itu.
Mula!mula ia merasa takut akan tetapi karena #oai (tong tertawa!tawa
sambil berkata ba"wa mereka akan bermain!main di sebua" telaga yang
inda" ia ak"irnya menjadi tertarik juga.
#emudian ternyata ole" #wa -ong ba"wa orang ane" itu tidak berdusta. Tak
lama kemudian tibala" mereka di pinggir sebua" telaga yang amat inda"
telaga kecil yang pinggirnya penu" ditumbu"i bunga!bunga liar yang
beraneka warna. )i atas po"on!po"on banyak burung menari!nari dan
bernyanyi!nyanyi sedangkan di dalam air telaga yang penu" bayangan
bunga dan po"on itu berloncatan ikan!ikan besar kecil. &ukan main inda"nya
tempat itu membuai #wa -ong lupa akan kek"awatirannya ba"wa ia tela"
berpisa" dari aya"nya.
"&agus sekali..... nyaman sekali tempat ini....." ia berkata.
"&agus ya, (ku pun senang bermain!main di sini" kata #oai (tong
berjingkrak!jingkrak. "-ayo kita main kejar!kejaran kau bole" kejar aku tapi
yang dikejar tidak bole" pergi dari sekitar telaga ini!"
#wa -ong seorang anak yang cerdik. Tadi ia suda" digandeng #oai (tong
yang mempergunakan ilmu lari cepat yang luar biasa sekali. $ebagai seorang
anak penC dekar tentu saja dia mengerti ba"wa orang ane" ini memiliki
kepandaian ilmu lari cepat yang tinggi mana bisa dia mampu mengejarnya,
la tertawa dan berkata nakal.
66
Raja Pedang
#oai (tong kau mau mengakali aku, '""" apa kaukira aku ini sebodo"
orang lain, )ari pada kau mencoba mengakali aku lebi" baik kau
mengajarkan ilmu lari cepat tadi kepadaku."
"'lmu lari cepat, (pa itu, (ku tidak bisa..... aku tidak bole" mengajarkan apa!
apa....." cepat!cepat #oai (tong berkata dengan muka ketakutan ketika
mendengar #wa -ong minta diajari ilmu lari cepat. "Lebi" baik kau minta
yang lain..... e" kau mau burung itu, #atakan yang mana kausukai aku akan
menangkapnya untukmu....!" la tertawa!tawa sambil menunjuk ke atas ke
ara" burung!burung yang berloncatan di cabang!cabang po"on.
"4ang kecil sekali itu yang berbulu kuning!" #wa -ong menunjuk ke ara"
seekor burung yang paling linca" dan gesit di antara burung!burung yang
lain. &ukannya karena dia suka kepada burung kecil ini melainkan karena
anak yang cerdik ini memang sengaja memili" burung yang paling gesit
supaya #oai (tong tidak dapat menangkapnya.
"&aik kauli"at dia takkan bisa lari dariku." #oai (tong lalu mengenjot
tubu"nya yang tinggi besar itu melayang ke ara" puncak po"on. $emua
burung buyar pergi beterbangan karena takut termasuk burung kecil yang
suda" terbang lebi" dulu dengan amat cepatnya. #wa -ong suda" "ampir
bersorak mengejek kegagalan #oai (tong akan tetapi tiba!tiba #oai (tong
tertawa keras dan tangan kirinya digerak!gerakkan ke depan. (ne" sekali
tiba!tiba burung kuning Dkecil itu seperti ditarik benang yang diikatkan pada
kakinya karena binatang ini terbang kembali ke ara" #oai (tong dengan
gerakan lema"! )engan enak dan muda"nya orang ane" itu menangkap
burung kuning tadi lalu meloncat turun menyodorkan burung kuning itu
kepada #wa -ong. -ebatnya burung itu berdiri di atas telapak tangannya
diam saja "anya menggerak!gerakkan sayap tanpa dapat terbang pergi!
Meng"adapi pertunjukkan ilmu tinggi yang seperti main sulap ini #wa -ong
sampai melongo. (kan tetapi dasar dia cerdik dia tidak mau memperli"atkan
ke"eranannya mala" tertawa!tawa dan mengambil burung itu yang berdiri di
telapak tangan #oai (tong. la mengira ba"wa burung itu memang suda" tak
dapat terbang lagi maka ia memegang perla"an sekali. $iapa kira begitu
terlepas dari telapak tangan #oai (tong dan berada dalam genggaman #wa
-ong burung itu meronta dan..... bn!rttt..... burung itu terbang pergi cepat
sekali!
#oai (tong tertawa terba"ak!ba"ak. #wa -ong merengut. "#oai (tong kau
tela" menipuku! )i tanganmu burung itu tidak bisa terbang kenapa setela"
kugenggam dia lalu terbang,"
"-a!"a!"a!"a!"a mana bisa burung terbang tanpa pancatan kaki, Telapak
tangan yang dibikin lunak disertai "awa menyedot tentu membikin dia tak
mampu terbang apa ane"nya....., -a!"a!"a!"
"(" kau nakal! #enapa tidak memberi ta"u dari tadi," #wa -ong cemberut
dan mara"!mara".
Meli"at temannya mara"!mara" #oai (tong cepat berkata "$uda"la" biar
kutangkapkan lagi dia untukmu....." la suda" bangkit berdiri akan tetapi #wa
-ong berkata.
"Tidak aku suda" tak suka lagi. Tak suka main!main denganmu aku "endak
kembali kepada aya"."
"<aaa" jangan mara". &elum puas kita bermain!main di sini. Mari kita pergi
ke tempat lain yang lebi" 'nda". #e puncak gunung bermain dengan awan,
67
Raja Pedang
(tau ke dalam "utan yang penu" binatang buas, (ku ta"u banyak tempat
inda" .....*
"Tidak" jawab #wa -ong yang mendapatkan pikiran untuk pergi
meninggalkan orang ini. la mulai mendapat perasaan tak enak takut kalau!
kalau si gila ini tak mau melepaskannya kembali. "#alau kau bisa mencarikan
ikan bersisik kuning emas dari telaga ini baru aku mau main main lagi.
#oai (tong memandang ke ara" telaga. &anyak ikan!ikan kecil besar
berloncatan kadang!kadang keluar jau" dari permukaan air akan tetapi tidak
ada yang bersisik kuning eirias kesemuanya puti" atau "itam. "Mana ada
ikan bersisik kuning emas," tanyanya ketolol!tololan.
"Tentu saja ada di dalam telaga. (tauka" barangkali kau tidak becus
menangkapnya, #alau kau tidak becus kau tidak ber"arga merijadi temanku
bermain!main."
#oai (tong nampak gugup. "&aik baik..... akan kutangkapkan untukrnu. #au
tunggu dan li"atla"." Tiba!tiba tubu"nya yang tinggi besar itu berkelebat ke
ara" telaga dan..... byurrr! #oai (tong tela" terjun ke dalam air itu! <aja"
#wa -ong beruba". 5elaka kiranya dia pun setan air yang pandai bermain di
air. 'nila" kesempatan baik aku "arus pergi meninggalkan tempat ini. (kan
tetapi sebelum kakinya bergerak timbul perasaan malu dan kasi"an di
"atinya. Malu kepada diri sendiri yang seakan!akan "endak menipu #oai
(tong dan kasi"an kepada si gila itu. )ia amat baik kepadaku sampai!sampai
mau menyelami telaga untuk mencarikan ikan masa aku begitu renda" "ati
untuk menipu dan meninggalkannya, #wa -ong ragu!ragu. (nak ini suda"
banyak dijejali 3lsa1at tentang kebajikan dan terutama tentang kegaga"an
dan keadilan ole" aya"nya maka dia menjadi ragu!ragu untuk meninggalkan
#oai (tong yang sengaja dia suru" menyelam di telaga.
$elagi ia ragu!ragu tiba!tiba terdengar suara orang "2a" ini dla "anak -oa!
san 't!kiam!" )an munculla" seorang laki!laki yang membuat #wa -ong
menjadi pucat rnukanya karena mengenal orang ini sebagai orang yang tela"
menculiknya. Lalu muncul dua orang lain yang berpakaian sebagai pendeta!
pendeta (gama To 6tosu7 akan tetapi tidak seperti para tosu biasanya di
atas rambut mereka terdapat "iasan bunga teratai.
"Mana boca" nakal yang gila itu," tanya seorang di antara dua orang tosu
tadi sambil memandang ke kanan kiri.
$usiok berdua menjaga kalau dia muncul biar teecu melarikan anak ini lebi"
dulu!" kata si penculik itu sambil menubruk #wa -ong.
"#oai (tong lekas keluar....! Tolong aku.....!" #wa -ong berteriak!teriak sambil
loncat mengelak dan lari mendekati telaga. Penculik itu sambil tertawa lebar
mengejar.
"-endak lari ke mana kau,"
Tiba!tiba muncul kepala #oai (tong dari permukaan air dengan kedua tangan
rnemegang dua ekor ikan. Meli"at #wa -ong dikejar orang kedua tangannya
bergerak dan dua ekor ikan itu dengan kecepatan luar biasa menyambar ke
ara" penculik yang tak keburu mengelak lagi.
(du" ..... auuuwww .... aaaapppp*
'kan pertama dengan tepat mengenai "idungnya dan enta" karena kesakitan
ikan itu membuka mulut dan..... menggigit "idung si penculik dan ketika si
penculik mengadu"!adu" ikan ke dua melayang tepat ke..... mulutnya yang
celangap terus masuk sampai ke kerongkongannya. Tentu saja dia menjadi
kebingungan seperti kakek kebakaran jenggotnya. )engan susa" paya" dia
68
Raja Pedang
dapat melepaskan ikan yang menggigit "idungnya dan menarik keluar ikan
ke dua dari tenggorokannya. -idungnya berdara" dan si penculik
menyumpa"!nyumpa" apalagi ketika meli"at #wa -ong tertawa cekikikan
menyaksikan pemandangan yang lucu itu. (kan tetapi meli"at #oai (tong
suda" meloncat naik dan kini orang ane" itu tertawa berdiri di dekat #wa
-ong si penculik tidak berani maju lagi dan mala" berlari ke belakang dua
orang tosu yang menjadi susioknya 6paman gurunya7.
)ua orang tosu itu melangka" maju meng"adapi #oai (tong. "#oai (tong"
kata seorang di antara mereka yang mempunyai andeng!andeng 6ta"i lalat7
besar di pipi kanannya ""arap kau jangan ikut campur dan berikan anak ini
kepada kami."
#oai (tong masi" tertawa!tawa dengan #wa -ong sama sekali tidak mau
melayani dua orang tosu itu. (kan tetapi #wa -ong yang maklum ba"wa dua
orang tosu itu pun tidak mempunyai maksud baik agaknya teman dari si
penculik tadi segera berkata "#oai (tong jangan dengarkan mereka.
.anyang saja!"
#oai (tong tertawa lagi dan menggerak!gerakkan tubu"nya yang basa"
kuyup itu. (ir dari pakaiannya memercik!mercik dan. menyambar ke ara" dua
orang tosu itu. Tak dapat dicega" lagi pakaian tosu itu pun terkena air mala"
muka mereka menjadi basa" dan terasa $akit karena sambaran titik!titik air
itu terasa seperti jarum!jarum menusuk kulit. Mereka menjadi mara" dan
membentak.
"9rang gila kau mencari mampus," $erentak kedua tosu itu mencabut keluar
ikat pinggang mereka yang ternyata merupakan joan!pian 6cambuk lemas7
berduri nampaknya menakutkan sekali.
(kan tetapi #oai (tong "anya tawa saja dan begitu kedua orang menyerang
dia tela" memegang anak pana"nya yang berujung ke"ijauan. 0nta" dari
mana dia mengeluarkan senjatanya ini. Terdengar suara keras dan dua orang
tosu itu mengeluarkan seruan terta"an karena joan!pian mereka yang
diserangkan tadi bertemu dengan anak pana" membuat tangan mereka
tergetar. 2amun karena mereka percaya akan kepandaian sendiri apalagi
karena mereka maju berdua dua orang tosu ini tidak gentar dan segera
mengurung meng"ujankan sambaran joan!pian ke ara" tubu" #oai (tong.
9rang ane" ini menggerakkan anak pana"nya sambil tertawa!tawa dan
kadang!kadang dia menggerakkan tubu"nya ngirim titik!titik air menyambar
ke ara" kedua orang lawannya. #wa -ong bertepuk tangan memberi "ati
kepada temannya.
"-ayo #oai (tong. .asak mereka sikat saja"
Pertempuran berjalan seru sekali. Ternyata kepandaian dua orang tosu itu
pun li"ai bukan main. .erakan joan!pian mereka amat "ebat seperti dua
ekor ular yang menggeliat!geliat dan menyambar!nyambar. 2amun semua
serangan mereka dapat di"indarkan ole" #oai (tong dengan muda".
$ebaliknya dengan anak pana"nya itu pun #oai (tong tidak mampu
mendesak dua orang lawannya mala" nampaknya #oai (tong dalam
gerakan!gerakannya terlampau lema" sedangkari dua orang lawannya itu
makin cepat dan kuat daya serangannya. -al ini tidak ane" karena dua orang
itu rnenggunakan ilmu silat yang mengandung tenaga 4ang sebaliknya #oai
(tong memang memiliki kepandaian yang berdasarkan tenaga 'm yang lebi"
"alus dan lemas. 2amun "anya tampaknya saja dia kala" cepat dan kala"
69
Raja Pedang
kuat pada"al sesunggu"nya tidak demikian karena dengan tenaga lemas dia
dapat mempergunakan tenaga lawan untuk balas menyerang.
Pada jurus ke lima pulu" tiba!tiba dua orang tosu itu mengeluarkan bunyi
ane" melengking tinggi dan serentak mereka menggerakkan tangan kirinya
ke depan. -anya tampak sinar beraneka warna menyambar ke ara" #oai
(tong. 9rang ane" ini tampak kebingungan cepat dia memutar anak
pana"nya sambil mengibaskan tangan kirinya seperti orang mene"adapi
sambaran banyak senjata ra"asia yang kecil. (kan tetapi tetap saja dia
mengadu" ketika terasa pundak kirinya gatal!gatal.
(du" curang..... au" curang... )an orang tinggi besar yang berjiwa anak!
anak ini lalu menangis! (kan tetapi sambil menangis dia menyerang ! lebi"
"ebat se"ingga kedua lawannya terpaksa banyak main mundur saja karena
memang bukan main berba"ayanya sepak terjang #oai (tong yang seperti
seorang anak!anak sedang mara" itu.
#wa -ong k"awatir sekali meli"at ba"wa temannya menangis dan agaknya
kesakitan.
"Tosu!tosu bau! #akek!kakek mau mampus! Tak ta"u malu ci" tak ta"u
malu. $uda" main keroyokan masi" berlaku curang!" #wa -ong memaki!maki
se"ingga kedua orang tosu itu rnenjadi mera" mukanya.
")iam anak setan!" bentak kakek yang berta"i lalat pipinya
DD#au yang diam tosu bau! (""" kalau aku suda" besar kucokel ta"i lalatmu
di pipi itu kuganti dengan ta"i kerbau!" #wa -ong memaki dan makian ini
membuat #oai (tong yang tadi menangis menjadi tertawa terba"ak!ba"ak.
"-a!"a!"a betul!betul! .anti dengan ta"i orang lebi" bau lagi!" (kan tetapi
setela" dia tertawa penyerangannya kurang kuat dan dia kena didesak
mundur lagi. #wa -ong meli"at ini menjadi makin k"awatir. #oai (tong bole"
jadi li"ai akan tetapi dia kurang siasat dan seperti anak kecil saja pula kedua
orang lawannya itu ternyata amat li"ai.
Pada saat itu si penculik diam!diam mendekati #wa -ong. la menganggap
anak ini mengganggu kedua orang susioknya pula meli"at orang ane" itu
terdesak dia mendapat kesempatan untuk menangkap #wa -ong. $etela"
dekat dia menubruk anak itu. #wa -ong yang suda" banyak belajar ilmu silat
cepat membanting diri ke belakang se"ingga tubrukan itu meleset dan.....
tiba!tiba #oai (tong menggerakkan tangan kirinya dari jau" dengan cara
mendorong. Tanpa dapat dicega" lagi tubu" penculik itu terlempar masuk ke
dalam air telaga!
#oai (tong tertawa cekakakan dan #wa -ong mau tak mau tertawa geli juga
meli"at betapa si penculik yang sial itu sekali lagi menyumpa"!nyumpa"
sambil berenang ke pinggir dan merayap naik dengan pakaian basa" kuyup.
(kan tetapi #wa -ong yang agaknya lebi" cerdik daripada #oai (tong segera
teringat akan gerakan tangan kiri orang ane" itu.
"#oai (tong gunakan tangan kirimu putar!putar dan pukul....." la teringat
betapa li"ainya tangan kiri #oai (tong yang perna" memukul mundur
rombongan penculik juga tadi baru saja diperli"atkan lagi ketika mendorong
tubu" si penculik ke dalam telaga.
$eperti orang baru teringat #oai (tong meng"entikan suara ketawanya dan
berkata "<a" iya aku sampai luka. 0" 'ni rasakan pukulanku tosu!tosu
"idung kerbau!" la memutar!mutar tangan kirinya dengan gerakan lucu
seperti orang..... menyelinger mobil lalu mendorong dua kall ke depan.
70
Raja Pedang
)ua orang tosu itu masi" belum menduga ba"wa gerakan yang ane" dan
lucu ini adala" gerakan pukulan /ing!tok!ciang maka begitu mereka
terdorong mereka mengeluarkan teriakan kaget mundur ter"uyung!"uyung
dengan muka pucat dan napas sesak.
"5elaka.....!" Mereka berteriak dan cepat mereka melarikan diri seperti dikejar
setan. Pada"al yang mengejar mereka bukan lain adala" si penculik yang
lebi" ketakutan lagi meli"at susiok!susioknya melarikan diri.
"#ejar #oai (tong. Tangkap!" seru #wa -ong berkali!kali. (kan tetapi #oai
(tong "anya tertawa!tawa lalu berjingkrakan sambil bertepuk!tepuk tangan
kegirangan seperti seorang anak!anak bergirang karena menang dalam
permainan.
"&agus ya, &agus ya," katanya kepada #wa -ong. "$ayang ikan!ikan itu
dimakan monyet tadi. 'kan!ikan sisik kuning emas tulen tadi."
"$uda"la" aku suda" bosan. (ku mau kembali kepada aya" -ayo antarkan
aku*.
#enapa kembali, -abis aku bagaimana, 0" 0nci..... siapa namamu,"
.eli juga "ati #wa -ong mendengar orang itu menyebutnya enci 6kakak
perempuan7 orang setua aya"nya kok menyebut enci. &enar!benar gila
"2amaku -ong s"e #wa."
"/angan kembali dulu 0nci -ong. (ku masi" senang bermain!main dengan
kau. Mari kuperli"atkan puncak yang ada bunga cengger ayam. &agus
sekali." #oai (tong membujuk!bujuk seperti anak merengek!rengek.
"Tidak aku suda" lama pergi takut aya" meng"arap!"arap kembaliku."
"#au takut dimara"i aya"mu, /angan takut. #alau dia berani mara" kupukul
dia!"
Tiba!tiba #wa -ong memandang kepada #oai (tong dengan muka beringas
dan mata berapi. "(pa katamu, #au mau pukul aya", #au berani puku/ dia,
#ubunu" kau!"
#oai (tong nampak kaget dan cepat dia berkata "alus "(" tidak..... tidak
0nci -ong..... aku tidak berani....."
#wa -ong biarpun masi" kecil sekarang mengerti ba"wa orang ini memang
tidak normal merasa seperti seorang anak yang kecil lebi" kecil dari dia
sendiri. Maka ia lalu berkata dengan suara mara" menakut!nakuti.
"#alau begitu lekas antar aku kembali kepada aya". #alau kau tidak mau
Eku tidak suka lagi menjadi temanmu."
9" baik baik 0nci -ong baik. Marila" ....." #oai (tong memegang lengan
tangan #wa -ong dan seperti tadi dia berlari cepat sekali kembali ke dalam
"utan di mana tadi mereka meni"ggalkan #wa Tin $iong dan $ian -wa. (kan
tetapi setela" tiba di tempat itu mereka ttdak dapat menemui dua orang itu
yang suda" lama pergi. -ari tela" menjadi senja dan #wa -ong gelisa" bukan
main.
"#au yang sala"! #enapa kauajak aku pergi, $ekarang bagaimana, #e mana
aku "arus mencari aya"," .adis citik ini rnembanting!banting kakinya
se"ingga #oai (tong juga ikut bingung dan ketakutan.
"-abis bagaimana baiknya, $ala"nya aya"mu yang tidak mau menunggu
disini" ia membela diri.
"#aupersala"kan aya", Lekas sekarang kita menyusul. #au "arus dapat
membawa aku bertemu dengan aya" kalau tidak awas kau.....!"
#oai (tong mengangguk!angguk. "&aikla"...... mari kita susul aya"mu."
Mereka keluar dari "utan itu akan tetapi terpaksa mereka ber"enti karena
71
Raja Pedang
malam tela" tiba. #wa -ong meraba bingung dan gelisa" sekali ingin
menangis akan tetapi ia maklum ba"wa kalau dia menangis maka "al itu
ba"kan akan membuat #oai (tong menjadi bingung ia mena"an
perasaannya dan bersikap seola"!ola" ia menjadi kakak yang memimpin
sedangkan #oai (tong seperti adiknya.
"(ku mau mengaso dan tidur di bawa" po"on sini kaubuatkan api unggun
dan menjaga di sini" katanya. (kan tetapi #oai (tong begitu bodo"nya
se"ingga membuat api unggun saja tidak becus. #wa -ong terpaksa
memberi petunjuk cara membuat api dari dua kayu yang digosok secara
keras. Tentu saja dengan tenaga 'weekangnya yang tinggi beberapa kali
gosok sa7a #oai (tong suda" ber"asil menimbulkan api. 9rang ane" ini
bersorak!sorak girang meli"at api dan sekiranya dia tidak bersama #wa -ong
yang mencega"nya tentu dia akan membuat api yang amat besar yang akan
membakar seluru" "utan!
)engan #oai (tong menjaga di dekatnya #wa -ong merasa aman dan anak
ini segera tertidur. Pada keesokan "arinya pagi!pagi sekali #wa -ong suda"
sadar karena merasa amat dingin. #etika ia meli"at ternyata orang ane" itu
pun suda"" tertidur mengorok sambil duduk bersandar po"on. $eketika #wa
-ong merasa ketakutan karena di dalam tidurnya lenyapla" si1at kanak!
kanak pada diri orang ane" itu keli"atan seperti seorang laki!laki yang
setenga" tua dan menakutkan. Rasa takut membuat #wa-ong segera
bangkit lalu berjalan perla"an meninggalka" #oai (tong yang masi" tertidur.
&agaimanapun juga dia belum mengenal bagaimana watak orang ane" ini
sebenarnya dan makin lama kelakuan #oai (tong makin ane" menakutkan.
$iapa ta"u kalau!kalau akan timbul si1at ja"atnya demikian #wa -ong
berpikir sambil pergi meninggalkan orang itu dengan maksud mencari sendiri
aya"nya.
Lama ia berjalan sampai ia tlba di luar sebua" dusun ketika mata"ari tela"
mulai naik. #wa -ong mulai rnerasa lapar perutnya. (du" bagaimana ia
"arus mencari makan, Rasa lapar "ampir tak terta"ankan di waktu pagi itu
perutnya melilit!lilit dan terasa peri". -ampir ia menangis. Mulai ia merasa
menyesal mengapa ia meninggalkan #oai (tong. $ekiranya ada orang ane"
itu tentu dapat ia suru" mencari makanan.
Tiba!tiba #wa -ong terkejut ketika mendengar suara tinggi melengking yang
amat ane". la menole" ketakutan kekanan kiri akan tetapi tidak meli"at
sesuatu. $uara melengking itu makii lama makin dekat dan ak"irnya ia
meli"at seorang anak laki!laki berwaja" puti" pucat datang berjalan perla"an
sambil meniup sebua" suling yang bentuknya seperti ular. (nak itu
pakaiannya berwarna kuning bajunya terlalu panjang pada lengannya dan
belakangnya sampai "ampir menyentu" tana". <aja"nya tampan matanya
berkilat alisnya "itam menamba" waja" yang pucat itu menjadi makin
pucat. #wa -ong tertegun meli"at anak yang ane" itu. Tadinya ia tidak
meli"at sesuatu ketika anak itu masi" jau" akan tetapi setela" anak itu
datang makin dekat #wa -ong "ampir menjerit karena ngerinya. )i belakang
anak itu berjalan ratusan ekor ular besar kecil yang agaknya teratur sekali.
Tidak seekor pun menyeleweng jalannya semua mengikuti jejak pemuda itu
ada yang kepalanya menyusur tana" ada yang mengangkat kepala dan
berlenggang!lenggok akan tetapi kesemuanya mengikuti pemuda yang
menyuling tadi seakan!akan dikomandani ole" suara suling!
72
Raja Pedang
#wa -ong merasa ngeri bukan "anya karena meli"at ular demikian
banyaknya akan tetapi terutama sekali karena ia meli"at betapa pemuda itu
seakan!akan tidak ta"u ba"wa di belakangnya ada ratusan ular yang
mengikutinya masi" melangka" enak!enakan sambil menyuling.
"Lari.....! Lekas kau lari...... di belakangmu banyak ular.....!" #wa -ong
berteriak!teriak sedangkan anak ini sendiri lalu meloncat ke ara" sebatang
po"on besar dan memanjat po"on dengan ketakutan. )i atas po"on ia masi"
berteriak!teriak menyuru" anak laki!laki itu segera lari.
(kan tetapi anak itu bukannya lari mala" dengan perla"an sekarang dia
memutar ara"nya menuju ke ara" po"on itu! ;lar!ular itu pun terus
mengikutinya dan kini semua binatang yang menjijikkan ini tela" berkumpul
di bawa" po"on. )ari atas po"on #wa -ong dapat meli"at dengan jelas sekali
gerakan!gerakan ular!ular itu dan "ampir saja ia menjerit!jerit saking geli dan
jijiknya. Tubu" #wa -ong gemetar. $elama "idupnya belum perna" anak yang
taba" ini menderita ketakutan seperti di saat itu. &aru sekarang ia meli"at
ba"wa anak laki!laki yang usianya "anya satu dua ta"un lebi" tua dari
padanya itu sama sekali tidak dikejar ular!ular juga sama sekali tidak
diganggu mala" lebi" patut dikatakan ba"wa ular!ular itu binatang
peli"araannya. &uktinya sekarang anak laki!laki itu berdiri dikelilingi ular!ular
dalam jarak satu meter.
Tiba!tiba anak laki!laki itu ber"enti menyuling menengok ke atas dan
tertawa nakal meli"at #wa -ong bersembunyi di situ. #emudian dia meniup
lagi sulingnya dan..... ular!ular itu kini merayap ke ara" po"on dan berebutan
mereka mencoba untuk merayap naik!
&ukan main takut geli dan jijiknya "ati #wa -ong. "-eeeiiiii!" teriaknya
kepada anak laki!laki itu. "$uru" mereka pergi.....! ;sir mereka jangan
perbole"kan naik ke po"on.....!"
(kan tetapi anak itu dengan sepasang mata memancarkan sinar kenakalan
mala" memperkeras bunyi sulingnya dan ular!ular itu seperti gila dalam
usa"anya merayap naik ke atas po"on. &eberapa ekor di antaranya yang
agaknya biasa menaiki po"on suda" ber"asil naik mengeliat!geliat makin
mendekati #wa -ong.
-ampir saja anak ini pingsan saking jijiknya. Tubu"nya terasa kaku!kaku dan
kaki tangannya serasa lumpu". la memeluk cabang po"on dan memandang
ke ara" ular!ular yang merayap naik itu dengan waja" pucat. Tapi dasar #wa
-ong ber"ati keras seperti baja dia tidak menangis pada"al rasa jijik dan
takut membuat ia ingin sekali menjerit!jerit. (palagi ketika seekor ular yang
bersisik ke"itaman dan agak panjang suda" ber"asil merayap dekat dan kini
ular itu menjilat!jilat ke ara" kakinya.
#wa -ong meramkan matanya yang berkunang!kunang dan menjejakkan
kakinya ke ara" ular itu. (kan tetapi ular itu mala" merayap ke ara" kakinya.
Terasa dingin dan menggeliat!geliat di betis kiri!
Tak terta"ankan pula saking ngeri dan jijiknya #wa -ong menjerit
dan....robo" terguling dari atas cabang po"on!
Pada saat itu berkelebat bayangan orang dan ta"u!ta"u tubu" #wa -ong
suda" berada dalam pondongan #oai (tong!
9rang ane" ini dengan ginkangnya yang tinggi melompat dan suda"
melampaui kumpulan ular kemudian dia "endak membawa lari #wa -ong.
73
Raja Pedang
"-e tunggu dulu jangan lari!" terdengar anak laki!laki itu membentak
dan..... ane" sekali #oai (tong ber"enti dan membungkuk dengan "ormat
kepada anak itu.
"9rang gendeng kenapa kau lancang tangan, (pa kaukira aku sendiri tidak
bisa menolongnya ketika jatu" dari po"on," (nak laki!laki itu nampak mara"
dan menegur #oai (tong.
"Maa1 Tuan Muda maa1. )ia ini adala" sa"abatku kukira tadi akan celaka
maka aku menolongnya. Maa1....."
#oai (tong nampaknya takut!takut dan meng"ormati sekali seperti seorang
anak kecil bertemu dengan anak lain yang lebi" jagoan.
(nak laki!laki bermuka puti" itu tersenyum mengejek. "(pa kau ingin di"ajar
lagi ole" su"u 6guru7,"
#wa -ong tak dapat mena"an kesabarannya lagi. $etela" sekarang #oai
(tong berada di situ bersama dia tak lagi ia takut meng"adapi ular!ular itu.
(palagi ia merasa mendongkol sekali karena selain anak itu tela"
mengganggunya juga sikap anak itu ter"adap #oai (tong benar!benar
keterlaluan sekali di samping ke"eranannya meli"at betapa #oai (tong
agaknya amat takut dan meng"ormat kepada boca" bermuka put".
"#eparat tak kenal mampus!" teriaknya sambil menudingkan telunjuknya ke
muka anak itu. "Penja"at macam engkau "arus dibasmi!" $ambil berkata
demikian #wa -ong menyerang dengan kedua tangannya karena pedangnya
suda" pata" ketika ia menyerang -ek!"wa #ui!bo da"ulu itu.
"0nci -ong jangan ... #oai (tong mencega" dan memegang lengan #wa
-ong. -al ini membuat #wa -ong menjadi makin naik dara". la
merenggutkan lengannya dan membentak.
"#au bole" takut kepadanya akan tetapi aku tidak!" )an ia terus meloncat
maju memukul ke ara" dada anak itu.
&oca" yang bermuka pucat itu "anya tersenyum mengejek sulingnya yang
berbentuk ular itu bergerak ke depan dan ta"u!ta"u tubu" #wa -ong menjadi
kaku tak dapat bergerak lagi. )alam segebrakan saja dan dengan gerakan
yang tak terduga cepatnya boca" muka puti" itu tela" menotoknya!
#oai (tong melangka" maju dan sekali tepuk pada pundak #wa -ong orang
ane" ini tela" membebaskan totokannya. "0nci -ong jangan lawan Tuan
Muda...." orang ane" itu mencega" lagi.
(kan tetapi anak yang berwatak keras seperti #wa -ong mana mau suda"
begitu saja setela" ia merasa diper"ina orang, la mara" sekali dan dengan
nekat ia lalu maju menyerang lagi.
"0" budak perempuan kau masi" belum kapok," (nak laki!laki bermuka
pucat itu kembali menggerakkan sulingnya. (kan tetapi tiba!tiba suling itu
menyeleweng ke kiri dan tubu" #wa -ong juga terdorong mundur seakan!
akan ia didorong ote" tenaga yang tidak keli"atan. (nak laki!laki itu
melangka" mundur dan berkata.
"$u"u..... dia yang menyerang teecu....."
#etika #wa -ong suda" berdiri tegak ia meli"at seorang laki!laki tua
bertubu" sedang berpakaian seder"ana scperti petani dengan baju yang
ber/engan panjangsuda" berdiri di situ sambil tersenyum!senyum. $epasang
mata orang tua ini liar bergerak!gerak ke sana ke mari. 4ang meng"erankan
"ati #wa -ong adala" sikap #oai (tong yang tiba!tiba menjatu"kan diri
berlutut sedangkan anak laki!laki tadi pun berdiri membungkuk!bungkuk.
#akek itu seakan!akan tidak meli"at orang lain menole" ke ara" rombongan
74
Raja Pedang
ular di belakang anak itu lalu tangan kirinya bergerak. #wa -ong tidak ta"u
bagaimana terjadinya demikian cepat gerakan ujung lengan baju orang tua
itu akan tetapi ta"u!ta"u seekor ular besar tela" dibelit ujung lengan baju
itu kepala ular dipegang dan..... dengan la"apnya orang tua itu menggigit
tubu" ular mengambil dagingnya dan makan daging berdara" itu dengan
enak sekali! ;lar itu berkelojotan di tangannya menggeliat!geliat.
Pemandangan ini amat mengerikan "ati #wa -ong yang berdiri memandang
dengan mata terbelalak. $etela" meng"abiskan tiga gumpalan daging kakek
itu melemparkan ular yang tadi berkelejotan dan mencoba untuk lari dari
situ. ;lar!ular yang lain diam tak ada yang berani bergerak. $ekali lagi
dengan cara seperti tadi yaitu dengan ujung lengan bajunya kakek itu
menangkap seekor ular berkulit "ijau yang tampaknya berbisa sekali lalu
makan daging ular "idup ini seperti tadi pula.
$etela" melemparkan sisa ular itu barula" kakek ini berpaling kepada #oai
(tong dan bertanya "(nak besar gila mana gurumu,"
"-amba..... "amba tidak ta"u di mana Locianpwe. -amba sedang "endak
kembali mencari su"u.....*
#akek itu tidak peduli lagi kepada #oai (tong lalu memandang #wa -ong
dengan matanya yang tajam bergerak!gerak liar. #wa -ong merasa ngeri
akan tetapi anak yang taba" ini balas memandang dengan matanya yang
bening.
"(nak bernyali besar siapa aya"mu,"
"(ya" bernama #wa Tin $iong berjuluk -oa!san 't!kiam" jawab #wa -ong.
#akek itu mendengus. "-u" anak murid -oa!san!pai. (pa becusnya, (kan
tetapi nyalimu besar tulangmu baik."
Tiba!tiba dia membalik kepada anak muka puti" tadi.
"#in!ji lain kali kau tidak bole" mengganggu anak yang bernyali besar ini. Tak
ta"u malu kau!"
"(mpun $u"u....."
"-ayo usir semua cacing ini!"
(nak bermuka puti" yang bernama #in itu segera meniup sulingnya dan
semua ular itu merayap pergi. $ebentar saja bersi"la" tempat itu ba"kan
dua ekor ular yang suda" "ilang sebagian dagingnya tadi pun kini suda"
merayap pergi memasuki semak!semak.
"#oai (tong kenapa kau membawa!bawa anak ini," bentak lagi kakek itu
kepada #oai (tong.
#oai (tong mengangguk!anggukkan kepalanya. "0nci -ong ini..... dia sa"abat
baik teecu "endak teecu susulkan kepada aya"nya di -oa!san...."
"&aik kau tidak lekas pergi menanti apa lagi,"
#oai (tong memberi "ormat berkali!kali dan berkata "Terima kasi"
Locianpwe..... terima kasi"....." la lalu berdiri menyambar lengan #wa -ong
dan membawanya lari dari tempat itu. #wa -ong berkali!kali bertanya
tentang kakek ane" itu akan tetapi #oai (tong tidak mau menjawab. $etela"
mereka lari sepulu" li lebi" jau"nya barula" #oai (tong melepaskan tangan
#wa -ong dan ber"enti napasnya terenga"!enga".
"(du"..... "ampir saja..... "ampir saja celaka....." Mungkin karena rasa takut
dan ngerinya orang yang biasanya bersikap seperti kanak!kanak ini sekarang
agak lebi" normal sikapnya.
"(da apa #oai (tong, $iapaka" kakek itu, $iapa pula boca" yang
memeli"ara ular itu," #wat -ong bertanya.
75
Raja Pedang
#oai (tong berkali!ka/i menarik napas panjang lalu duduk di atas tana". ")ia
adala" $iauw!ong!kwi toko" terbesar 6 dari utara amat li"ai dan ganas. #au
li"at tadi makanannya saja ular "idup. &oca" itu muridnya li"ai sekali
biarpun masi" kecil tapi kepandaiannya tidak kala" ole"ku! 2amanya .iam
#in. -ati!"atila" kau kalau bertemu dengan dua orang itu."
$etela" agak reda takutnya timbul kembali si1at kanak!kanak dari #oai
(tong. la mulai tertawa!tawa dan berkata "Menyenangkan sekali ular!ular itu
ya, #alau kita bisa menyuling seperti dia waaa" senangnya!"
#wa -ong bergidik. "Menyenangkan apa, Menjijikkan. -i" "anya anak setan
yang bermain!main dengan segala macam ular. 0" #oai (tong sekarang
"ayo lekas antar aku ke -oa!san. #alau kau tidak mau aku pun tidak sudi
lagi menjadi temanmu."
"-e"!"e"!"e" 0nci -ong. Tentu saja kuantar. &iarla" kalau su"u akan mara"
karena lama aku tidak kembali pali"g!paling akan digebuk pantatku. -ayo
mari kugendong kau!"
)engan cepat sekali #oai (tong menggendong #wa -ong di punggungnya
dan orang ane" ini lalu menggunakan kepandaiannya untuk cepat berlari
menuju ke -oa!san. )iam!diam #wa -ong makin ngeri kalau mengenangkan
peristiwa tadi. #alau #oai (tong yang suda" begini li"ai takut kepada orang
tua itu sampai berapa "ebat kepandaian $iauw!ong!kwi, )an anak bermuka
puti" itu benarka" lebi" li"ai daripada #oai (tong, Tentu saja dia tidak ta"u
ba"wa tak mungkin anak bernama .iam #in itu lebi" li"ai daripada #oai
(tong "anya karena #oai (tong amat takut kepada $iauw!ong!kwi maka dia
berkata demikian.
Pada masa itu kekuasaan bangsa Mongol yang menjaja" daratan Tiongkok
mulai menyuram. )i mana!mana timbul kekacauan dan pemberontakan!
pemberontakan kecil yang merongrong kekuasaar dan kewibawaan
pemerinta" .oan. $ungai!sungai besar seperti $ungai 4ang!ce atau $ungai
-uang!"o yang tadinya merupakan pusat pengangkutan
perdagangansekarang penu" ole" bajak!bajak sungai dan perampok!
perampok. &ajak dan perampok ini demikian beraninya se"ingga kalau dulu
mereka "anya mengganggu pera"u kecil yang tidak terjaga kuat sekarang
mereka ini tidak segan!segan untuk membajak pera"u besar yang dijaga
ba"kan pera"u pembesar .oan mereka ini berani kadang!kadang
mengganggunya.
#ota dan dusun yang terletak di sepanjang $ungai 4ang!ce tidak luput
daripada gangguan para bajak dan rampok ini. 9le" karena itu maka
keadaannya sekarang menjadi sepi para pedagang tidak berani lagi
melakukan perjalanan seorang diri para pengiring barang tidak berani lagi
kalau tidak terjaga ole" serombongan piauwsu 6pengawal barang7 yang kuat.
&a"kan para pembesar yang melakukan perjalanan selalu membawa
pasukan bersenjata lengkap.
)usun #ui!lin di tepi $ungai 4ang!ce termasuk Propinsi -u!pek tadinya
merupakan dusun yang ramai dan makmur terkenal akan pengeluaran
ikannya yang besar!besar dan banyak serta "asil "utannya yang amat kaya.
&iasanya di dusun ini banyak dikunjungi pedagang!pedagang dari lain daera"
se"ingga di pinggir sungai banyak diikat pera"u!pera"u besar dan di darat
banyak terdapat kuda dan kereta. (kan tetapi ak"ir!ak"ir ini dusun #ui!lin
juga ikut menjadi sunyi sekali. Tidak ada pedagang luar daera" yang berani
datang melakukan perjalanan yang berba"aya. Pedagang!pedagang di #ui!lin
76
Raja Pedang
sendiri selain mengalami sepi juga sering kali mendapat ganguani dari para
penja"at se"ingga berbondong!bondong mereka yang mempunyai cukup
modal lalu berpinda"an ke kota!kota besar. &anyak pula yang menderita
gulung tikar se"ingga dusun #ui!lin sekarang menjadi dusun yang sunyi
"anya ditinggali para nelayan dan petani yang tidak punya apa!apa untuk
dirampok lagi.
Maka agak meng"erankan kalau orang meli"at adanya sebua" warung arak
yang menjual macam!macam makanan setiap "ari dibuka di pinggir sungai di
dusun itu. (kan tetapi sebetujnya tidak ane" karena yang memiliki warung
itu adala" P"ang #wi si mata satu seorang toko" yang terkenai dalam dunia
penja"at se"ingga sebagai orang segolongan dia tak perna" diganggu ole"
para perampok dan bajak yang menjadi kawannya sendiri. Mala" "ampir
semua langganan warung arak ini terdiri daripada penja"at!penja"at belaka.
$uatu pagi yang sunyi P"ang #wi masi" enak!enak tidur mendengkur
warungnya belum dibuka. -ari baru pukul enam dan biasanya kalau belum
jam delapan lewat setela" mata"ari naik tinggi P"ang #wi belum mau
membuka warungnya. $uda" setenga" ta"un dia membuka warung dan tak
perna" ada orang berani mengganggunya. Tidak "anya takut akan kepalan
tangan yang keras dari si mata satu akan tetapi juga takut . kalau si mata
satu itu melaporkan kepada kepala mereka yang kesemuanya suda" dikenal
baik ole P"ang #wi. Perna" ada tiga orang anggauta bajak tidak mau
membayar setela" makan minum di warung itu. P"ang #wi tidak mau
melayani mereka "anya melaporkan kepada kepala bajak yang dikenalnya
baik. Tiga orang anggauta bajak itu di"ajar ole" kepalanya sendiri dan P"ang
#wi mendapatkan uangnya. $emenjak itu Para bajak dan rampok tidak
berani lagi mengganggunya.
(kan tetapi pada pagi "ari ini selagi P"ang #wi masi" tidur pintunya digedor
orang! 0nam orang penunggang kuda yang bersikap kasar!kasar turun dari
kuda masing!masing di depan warung. Mereka menyumpa"!nyumpa" karena
buruknya jalan dan karena dinginnya "awa. $eorang di antara mereka yaitu
pemimpinnya adala" seorang bermuka mera" bertubu" tinggi besar dan di
pinggangnya tergantung sebatang golok besar dan sekantong piauw. )ia
inila" yang disebut (ng!bin Piauw!to 6.olok Piauw Muka Mera"7 seorang
kepala perampok yang terkenal kejam dan li"ai ilmu silatnya.
")or!dor!dor!dor!dor! &uka pintu P"ang #wi kura!kura yang malas!" seorang
di antara anggauta rombongan ini menggendor pintu sambil memaki!maki.
P"ang #wi kaget di dalam kamarnya. $etela" terbangun dan mendengarkan
dengan penu" per"atian tukang warung ini mengomel panjang pendek.
"&edeba"...... setan alasan...... $epagi ini mengganggu orang yang sedang
enak tidur. Minta di"ancurkan kepalanya setan itu!" )engan langka" lebar
dan muka merengut P"ang #wi menuju ke pintu warungnya dan membuka
daun pintunya. (kan tetapi mukanya yang merengut itu disambut gelak tawa
ole" enam orang itu.
"-a!"a!"a kura!kura malas s"e P"ang baru munculkan kepalanya!"
"-e P"ang tua ada tuan!tuan besar datang kau tidak lekas sambut orangi
macam apa kau ini,"
"P"ang #wi kau cuci muka dulu dan cuci tangan baru keluarkan arak
"angatD."
P"ang #wi mulai "ilang kerut mukanya apalagi ketika dia meli"at pimpinan
rombongan yang bermuka mera". $egera dia menjura dan berkata.
77
Raja Pedang
"("ai kiranya (ng!twako yang datang berkunjung. $ilakan masuk dan duduk.
-e teman!teman kalian baik!baik saja, Mana ole"!ole"nya untuk aku,"
"9le"!ole" apa, /aman $edang sukar begini. Tapi nanti sebentar....."
"$ssttt Lo!tan tutup mulutmu!" $i muka mera" membentak dan pembicara
itu pun tidak melanjutkan kata!katanya.
&eramai!ramai mereka memasuki warung arak dan P"ang #wi sibuk melayani
mereka meng"angatkan arak dan meng"angatkan beberapa macam kue.
Tentu dia tidak jadi mara" karena mereka ini adala" teman!teman baiknya
teman!teman "seperjuangan" ketika dia da"ulu masi" menjadi anak bua"
dan pembantu (ng!bin Piauw!to di dalam "utan. Memang P"ang #wi ini
da"ulunya juga bukan orang baik!baik selain perna" menjadi anak bua" (ng!
bin Piauw!to menjadi perampok perna" pula dia menjadi anggauta bajak
sungai.
"Mana daging ikan," $i muka mera" bertanya ketika meli"at ba"wa "idangan
yang dikeluarkan "anya roti kering dan beberapa macam kue saja. "(ku
mendengar daera"mu ini mengeluarkan ikan yang enak."
<a" sukar sekarang ini Twako. Para nelayan "anya mencari ikan untuk
perut mereka sendiri saja. (ku pun "anya bisa membeli kalau memesan lebi"
dulu."
Masa begitu, &iar kami mencari di pinggir sungai!" Tiga orang anggauta
perampok segera pergi keluar dan tak lama kemudian ribut!ributla" di pinggir
sungai ketika secara kasar para perampok ini merampas ikan!ikan yang baru
saja didapatkan ole" beberapa orang nelayan. $eorang nelayan muda yang
berusa"a untuk membela "aknya mendapat "adia" bacokan se"ingga dia
reba" mandi dara". 2elayan!nelayan lain menjadi ketakutan dan mereka ini
"anya bisa menarik napas panjang dan mengertak gigi sambil menolong
kawan mereka ketika tiga orang ini pergi membawa ikan!ikan besar sambil
tertawa!tawa.
$ementara itu P"ang #wi mendekati (ng!bin Piauw!to sambil berbisik.
"(ng!twako apaka" yang dimaksudkan ole" Lo!tan tadi,"
(ng!bin Piauw!to tersenyum. "$ebetulnya bukan ra"asia "anya tidak enak
kalau dibicarakan di luar warungmu. #ami sedang menanti lewatnya
serombongan pedagang yang membawa barang dua kereta banyaknya.
Mereka akan lewat di dusun ini enta" siang nanti enta" sore "ari.
&erseri P"ang #wi. "-ebat. (kan tetapi kenapa mereka itu berani bepergian
di waktu begini, &enar ane". Tentu ada pengawal!pengawal yang kuat....."
(ng!bin Piauw!to mengeluarkan suara mengejek. "-a" apa artinya
pengawalan dari lima orang piauw!su 6pengawal7 Pek!coa!piauwkok,"
"&etapapun juga "arap Twako ber"ati!"ati. #alau orang suda" berani
melakukan perjalanan di saat seperti sekarang tentu mereka itu mempunyai
andalan."
"$uda"la" kalau kau takut jangan ikut!ikut. #alau kau mau membantu tentu
kau mendapat bagian."
"$iapa takut, )engan Twako di sini siapa yang takut lagi, -a!"a!"a!"
Tiga orang perampok yang suda" menempatkan ikan tadi datang dan makin
gembirala" kawanan perampok ini makan minum sambil menikmati daging
ikan yang empuk dan guri". Pada saat itu terdengar bunyi derap kaki kuda
dan tampak seorang tua bongkok bermuka lucu turun dari seekor keledai
yang tua pula. #eledai itu suda" tua tidak ada rambutnya lagi karena
dimakan gudig telinga kiri tinggal sepotong telinga kanan panjang sekali
78
Raja Pedang
punggungnya juga bongkok seperti penunggangnya itu. )i dekat keledai
berdiri seorang pemuda yang bertubu" tinggi besar seperti raksasa bermuka
bodo" dan bermata sayu.
"-e"!"e"!"e" sedap sekali baunya .uri" enak...!" #akek itu terbongkok!
bongkok berjalan memasuki warung arak dulu tapi pemuda tadi yang
nampaknya tidak segembira kakek itu. Meli"at ba"wa di antara tuju" orang
yang sedang makan minum itu ada seorang yang berdiri menyambutnya
kakek itu ta"u ba"wa yang berdiri itu tentula" pemilik warung maka dia
segera berkata.
"-e sa"abat. Lekas kausediakan ikan yang gemuk dimasak seperti yang
sedang kalian makan itu. <a" baunya guri" sekali. 5epatan untuk dua
orang!"
P"ang #wi memandang dengan muka mendongkol. Meli"at pakaiannya
suda" terang ba"wa kakek dan pemuda itu orang!orang miskin apalagi kalau
dili"at ba"wa yang ditunggangi kakek itu "anya seekor keledai tua tidak
dimuati apa!apa di punggungnya lagi. $ekarang P"ang #wi sedang menjamu
makan teman!teman lamanya dan dia suda" minum banyak arak tentu saja
keberaniannya bertamba" dan kegalakannya memuncak.
"/angan mengemis di sini aku tidak punya apa!apa untuk diberikan kepada
kalian!" katanya sambil bertolak pinggang.
Pemuda yang bermuka bodo" dan bermata sayu itu tiba!tiba melemparkan
sebua" kantong di atas meja. $uaranya gemerincing dan kakek itu sambil
tertawa!tawa membuka kantong. "#ami tidak mengemis "e"!"e"!"e" kami
membeli sa"abat."
&ukan "anya mata P"ang #wi yang melotot lebar juga enam pasang mata
(ng!bin Piauw!to dan kawan!kawannya melebar yang dibuka ole" kakek itu
ternyata berisi potongan!potongan emas dan perak!
"9rang tua ikan tidak ada lagi" kata P"ang #wi masi" ter"eran!"eran.
"$a"abat tua kalau tidak menjadi celaan marila" duduk makan bersama
kami. 'kan di sini cukup banyak." Tiba!tiba (ng!bin Piauw!to berkata dengan
rama" kepada kakek itu.
$i kakek menutup lagi kantongnya memasukkannya dalam saku baju
pemuda tadi dan sambil tertawa!tawa dia lalu maju meng"ampiri meja para
perampok dan duduk di dekat (ng!bin Piauw!to. Pemuda tinggi besar itu
duduk di sampingnya.
"-e"!"e"!"e" kalian orang!orang mengerti aturan. Memang bertemu di jalan
"arus saling menyalam tapi bertemu di meja makan "arus saling
menawarkan makanan. -a"!"a"!"a"!" Tanpa malu!malu lagi kakek itu lalu
"menyikat* masakan ikan dan arak yang di"idangkan. /uga pemuda itu
dengan gembulnya seakan!akan dia tak perna" makan masakan sesedap itu
menconto" perbuatan kakek tadi. Para perampok saling melirik. )iam!diam
mereka mendongkol sekali karena dua orang itu biarpun yang satu tua
bangka dan kurus bongkok sedangkan satunya lagi pemuda tinggi besar
akar tetapi takaran makannya ternyata tidak berbeda keduanya gembul
sekali.
"Mari minum lagi sa"abat tua." (ng!bin Piauw!to mengisi terus cawan arak di
depan kakek itu. P"ang #wi yang maklum akan maksud kawannya ini sambil
tersenyum juga mengisi cawan arak di depan pemuda itu se"ingga kakek
dan pemuda itu tanpa mereka keta"ui tela" "dilolo"" ole" kawanan
perampok. Makin banyak minum arak kakek itu makin gembira dan tertawa!
79
Raja Pedang
tawa akan tetapi sebaliknya pemuda raksasa itu makin pendiam. $ementara
itu para perampok makin sering saling lirik dan tersenyum!senyum karena
maklum ba"wa dengan "umpan" ikan dan arak mereka akan mendapatkan
"ikan besar".
4ang membuat mereka mendongkol adala" dua orang itu. &iarpun suda"
banyak menenggak arak belum juga robo" atau mabuk. (kan tetapi (ng!bin
Piauw!to bersikap sabar dan mengajak kakek itu mengobrol.
"#ek kau dan orang muda ini datang dari mana "endak ke manaka", #iranya
suda" sepatutnya kita berkenalan."
"-e"!"e"!"e" tentu saja tentu saja. $uda" makan bersama belum saling
mengenal. (ku s"e Tan bernama $am dan dia ini pembantuku bernama -ok
tidak punya s"e 6nama keturunan7 maka kuberi saja s"e!ku kepadanya maka
dia sekarang bernama Tan -ok. #ami tidak punya tempat tinggal tertentu
langit biru atap kami bumi lantai kami "e"!"e"! "e"....."
$emua perampok tertawa. )alan "al tempat tinggal kakek dan pembantunya
itu ternyata senasib dengan mereka. "(pa pekerjaanmu #ek," (ng!bin
Piauw!to bertanya lagi.
#akek yang bernama Tan $am itu tertawa lagi. "-e"!"e"!"e" tukang
pancing..... ya betul kami tukang pancing. #alau bukan tukang pancing
mana dapat menikmati ikan gemuk,"
&eruba" waja" (ng!bin Piauw!to yang mera" kini menjadi agak pucat.
Timbul dugaannya ba"wa mungkin sekali kakek dan pembantunya ini adala"
toko" bajak sungai yang terkenal. $iapa ta"u, (kan tetapi dia ragu!ragu
karena andaikata betul bajak sungai tak mungkin P"ang #wi tidak
mengenalnya. (kan tetapi kalau betul seorang bajak sungai mau apaka" dia
beraksi di darat,
"Tan!lopek kalau begitu kau mencari rejeki sepanjang $ungai 4ang!ce," 'a
mencoba untuk menyelidik.
#akek itu mengangguk!angguk. "Tidak "anya di 4ang!ce di -uang!"o atau
pun di lautan di darat dimana saja ada ikan besar" tentu akan kudatangi
untuk kupancing. &ukanka" begitu -ok!ji 6anak -ok7," #akek itu menepuk
pundak pembantunya sambil terkeke"!keke". Tan -ok pemuda raksasa itu
"anya mengangguk diam.
"#alau begitu" sambung (ng!bin Piauw!to dengan berna1su sedangkan para
anak bua"nya mendengarkan penu" per"atian karena maklum apa yang
dipikirkan ole" kepala mereka "tentu kau suda" kenal baik dengan Lui 5ai $i
&ajul &esi dengan #iang -un $i 2aga $ungai dan T"io 0k $ui $i 5ucut Mata
Mera"," Tiga nama kepala bajak yang paling terkenal disebut ole" kepala
rampok ini.
(kan tetapi kakek itu memandangnya dengan matanya yang sipit berseri
seakan!akan mendengarkan orang melawak. "Mereka itu betul!betul manusia
atauka" badut!badut, #ok namanya ane" sekali. &ajul &esi, <a" belum
perna" aku meli"atnya mendengar pun belum. #alau bajul biasa yang
panjangnya tiga kali orang saja aku perna" meli"atnya mala" bajul buntung
6buaya tak berekor B penja"at7 sering kali aku meli"at tapi bajul besi,
&elum belum perna" setua ini aku meli"atnya. Lalu yang ke dua 2aga
$ungai, -eran sekali tentang naga!naga ini kiranya belum perna" ada orang
meli"at aselinya. Perna" aku meli"at gambar!gambarnya dan patung!
patungnya akan tetapi kalau bertemu kiranya "anya dalam..... mimpi!
$epanjang pendengaranku naga itu adanya "anya di laut kalau ada naga
80
Raja Pedang
sungai agaknya "anya..... belut saja!" #akek itu tertawa!tawa akan tetapi
para perampok itu mana berani mentertawakan #iang -un $i 2aga $ungai,
"#emudian apalagi tadi, 5ucut Mata Mera", -a!"a!"a tentu ikan itu tak
perna" mendapatkan mangsa terlalu lapar dan menangis se"ingga matanya
mera" (tau bole" jadi semalam suntuk dia pelesir di ruma"nya naga sungai
tidak tidur maka matanya mera". -e"!"e"!"e"..... e" -ok!ji apaka" kau
perna" mendengar pula tentang bajul besi dan lain!lain itu,"
Tan -ok yang semenjak datangnya belum perna" mengeluarkan kata!kata
itu kini memandang ke langit!langit ruangan dan menuding sambil berkata
"'tu..... buaya kecil."
$emua orang memandang dan meledakla" ketawa mereka. 4ang disebut
buaya kecil itu bukan lain adala" seekor cecak yang merayap di atas. Tiba!
tiba cecak itu mungkin karena kaget mendengar orang!orang tertawa riu"
melepaskan kotoran dan..... kebetulan sekali ta"i cecak jatu" ke dalam cawan
arak (ng!bin Piauw!to!
"#eparat.....!" (ng!bin Piauw!to memaki mara".
"-a!"a!"a!"e"!"e" sobat muka mera" buaya kecil memberi "adia"
kepadamu. -e"!"e"!"e"! Tan $am tertawa terpingkal!pingkal sampai keluar
air matanya.
Tiba!tiba terdengar suara ketawa keras sekali suara ketawa Tan -ok yang
sejak tadi muram saja. #etawanya keras dan mendadak akan tetapi matanya
tetap sayu. "4ang kecil memberi "adia" yang besar ane"DD
(ng!bin Piauw!to dengan mara" mengambil sebatang senjata piauw. $enjata
ini kecil saja panjangnya satu dim ujungnya runcing kepalanya bundar
dengan ronce!ronce mera". &egitu tangannya digerakkan senjata ini
melayang ke atas ke ara" cecak.
(du" bagusnya apa yang melayang it." $i kakek menunjuk dengan jarinya F
ke ara" piauw yang melayang menyambar cecak. "5apppD." $enjata runcing
itu menancap bukan di badan cecak melainkan di pian beberapa sentimeter.
jau"nya dan binatang yang amat ketakutan dan kaget G
"-a!"a!"a tidak ke"a...... tidak kena.....!"
$emua orang ter"eran lebi" lagi (ng!bin Piauw!to. /arak antara tempat dia
duduk dan cecak itu takkan lebi" dari pada lima meter mengapa
sambitannya tidak kena, &iasanya dalam jarak seratus langka" tak perna"
piauwnya tidak mengenai sasaran apalagi sasaran tak bergerak seperti
cecak itu. #awan!kawannya mengira ba"wa dia terlalu banyak minum. (kan
tetapi (ng!bin Piauw!to sendiri tidak merasa demikian. Mungkin aku terlalu
mara" pikirnya. la mengambil piauw ke dua dan "serrrrr..... cappp!" kembali
piauwnya menancap pian dan kali ini ekor cecak itu terbawa piauw tertancap
pada papan sedangkan cecaknya sendiri yang suda" buntung lari dan
lenyap.
"-a!"a!"a!" Tan $am tertawa sambil tiada "entinya sejak tadi dia menudingi
cecak. "&uaya kecil menjadi bajul buntung kecil "a!"a!"a cocok benar.
$ayangnya dia masi" berlari dengan empat kaki kalau dengan dua kaki lebi"
lucu lagi!"
"&uaya kecil dicaplok buntutnya ole" yang besar suda" biasa!" kata Tan -ok
seperti bicara pada diri sendiri waja"nya tetap bodo" dan matanya sayu.
)ua orang perampok mara" bukan main. Terang ba"wa si kakek itu
mengejek dan boca" itu mala"an meng"ina. $eorang perampok yang
bertubu" pendek kecil mencengkeram ke ara" pundak Tan $am sedangkan
81
Raja Pedang
perampok lain yang bertubu" tiriggi besar tapi tidak sebesar tubu" Tan -ok
raksasa muda itu mengangkat kepalan tangannya yang besar untuk
memukul kepala Tan -ok. #akek dan pemuda itu agaknya tidak berdaya dan
tentu akan celaka kalau terkena serangan!serangan tadi akan tetapi (ng!bin
Piauw!to membentak.
"Mundur kalianD" #etika dua orang. anak bua"nya mundur dengan senyum
mengejek ia berkata ")ua orang ini tamu agung kita jangan diganggu dulu."
)alam kata!kata ini terkandung ejekan atau sindiran ba"wa belum tiba
saatnya untuk "turun tangan". #emudian dia berpaling kepada Tan -ok
sambil bertanya.
"9rang muda kau tadi mau maksudkan ba"wa aku adala" buaya besar,
&egituka","
-ening sejenak para kawanan perampok mendelik ke ara" Tan -ok yang
memandang bodo" sedangkan Tan $am "anya tersenyum!senyum sambil
mainkan matanya. /awaban Tan -ok benar tak disangka!sangka orang yang
tentu saja meng"arapkan jawaban "ya" atau "tidak". (kan tetapi dengan
suaranya yang lantang pemuda raksasa itu menjawab.
"Tuan bermuka mera" kau ini merasa menjadi buaya atauka" bukan,"
"Tentu saja bukan!"
"#alau bukan ya suda" kenapa masi" ribut!ribut lagi,"
P"ang #wi si pemilik warung tak dapat mena"an ledakan ketawanya akan
tetapi seketika dia ber"enti tertawa seperti jangkerik terinjak ketika (ng!bin
Piauw!to melotot kepadanya. #epala perampok ini menole" ke ara" Tan $am
dan berkata.
"#akek Tan $am kau mentertawakan perbuatanku menyambit cecak dengan
piauw mengapa,"
Tan $am tertawa lagi tertawa bebas lepas. "$elain cecak itu menjadi lucu
ke"ilangan buntutnya juga aku "eran mengapa kau tidak mengara"
kepalanya melainkan buntutnya!" )iam!diam (ng!bin Piauw!to menjadi malu
sekali sampai mukanya menjadi makin mera". 9rang lain tidak ada yang
ta"u ba"wa sambitannya yang kedua kalinya tadi sebenarnya memang
gagal. Tadi dia mengara" kepala binatang itu ane" sekali enta" mengapa kali
ini dia selalu gagal. &ukan kepala yang terkena melainkan buntutnya.
"9rang tua s"e Tan apaka" kau juga pandai menyambit dengan piauw,"
#akek itu longang!longok nampak bingung. "Piauw itu apa si","
$emua perampok tertawa besar (ng!bin Piauw!1o mengeluarkan dua batang
piauwnya dari kantong. "'nila" yang disebut piauw. #eta"uila" nama
julukanku adala" (ng!bin Piauw!to karena aku pandai menyambit piauw dan
main silat dengan golok."
#akek dan pemuda itu mengambil piauw tadi seorang satu meli"at!li"at dan
nampaknya kagum. "-ok!ji apa kau bisa menyambitkan piauw ini," tanya
kakek itu kepada pembantunya.
"(pa sukarnya menyambit, melempar saja!" katanya. #embali perampok
tertawa lebar.
"&ertaru"..... bertaru".....kata beberapa orang serentak.
&ole" sekali.....!" Tan $am terkeke". Mari bertaru" menyambit dengan piauw
ini. &erapa taru"annya,"
(ng!bin Piauw!to "endak mempermainkan dua orang itu maka sambil
tersenyum dia lalu mengeluarkan seadanya perak yang disimpan di
82
Raja Pedang
kantongnya menaru" di atas meja. "-anya ini milikku "ayo keluarkan
perakmu. &iar aku kalian keroyok berdua."
"&aik." #akek itu mengeluarkan sejumla" perak yang sama banyaknya
menaru" di atas meja lalu memandang kepala rampok itu. "Mengeroyok
bagaimana maksudmu,"
"#ita pasang se"elai daun pada dinding itu dalam jarak lima pulu" langka"
kita masing!masing melempar sebatang piauw ke ara" daun yang dijadikan
sasaran #au dan pembantumu masing!masing menyambit satu kali
andaikata ada seorang di antara kalian yang bisa mengenai daun dianggap
kena biarpun yang seorang lagi menyeleweng sambitannya. (ku "anya
menyambit satu kali saja."
"(kur!" #akek itu nampak gembira dan mengedip!ngedipkan matanya
kepada pemuda raksasa dengan muka yang jelas memperli"atkan keyakinan
untuk memenangkan pertandingan ini. "#au sambitla" lebi" dulu."
)aun sebesar telapak tangan ditempelkan pada dinding warung itu dan jarak
lima pulu" langka" diukur. Para perampok dan pemilik warung dengan
gembira berdiri di kanan kiri agak jau" dari tempat sasaran. $etela"
mengeluarkan piauwnya kepala rampok itu sambil tersenyum!senyum lalu
berkata.
"Li"at sambitanku!" Tangan kanannya bergerak dan piauw itu lalu meluncur
seperti anak pana" cepat sekali sampai "ampir tidak keli"atan ta"u!ta"u
tela" menancap di tenga" daun. Tepuk tangan kawan!kawannya menyambut
kea"lian ini dan Tan $am mulai plonga!plongo saling pandang dengan
pembantunya.
"<aaa" kok bisa kebetutan kena di tenga"!tenga"nya....." iat mengelu".
Para perampok tertawa.
"#akek bodo" mana ada ucapan betulan, Memang Twako berjuluk (ng!bin
Piauw!to seratus kali sambit pasti seratus kali kena!" kata seorang anggauta
perampok. "-ayo lekas kausambitkan piauwmu dan kau juga badut muda!"
Tan $am memandang kepada pembantunya. "<a" cialat 6celaka7.
$ambitannya kebetulan sekali kena tenga"!tenga"nya. -ok!ji mari kita
menyambit berbareng saja untung!untungan tidak kena daun juga asal bisa
kena kaki bajul buntung!" #akek ini tertawa lagi lalu meng"itung "$atu.....
dua....." $ikapnya lucu sekali menyambit dengan tangan kanan tapi kaki
kanan di depan demikian pula orang muda raksasa itu.
"..... tiga.....!" )ua bua" piauw meluncur ke depan akan tetapi terdengar
gelak terba"ak ketika para perampok meli"at dua bua" piauw itu meluncur
dengan berputar tidak lurus dan mengenai dinding jau" di kanan kiri daun.
"(du".....!"
"(aauuuuu""".....!"
)ua orang yang berdiri di kanan kiri tempat itu mengadu"!adu" dan
keduanya meloncat!loncat dengan sebela" kaki karena kaki yang sebela" lagi
ternyata terkena "antaman piauw yang membalik! ;ntungnya "anya terkena
kepala piauw se"ingga "anya menjendul saja namun cukup mendatangkan
rasa nyeri. )an ane"nya yang terkena "antaman piauw ini adala" dua orang
yang tadi "endak menyerang Tan $am dan Tan -ok! )ua orang itu mara"!
mara" akan tetapi karena teman!temannya mentertawakannya dan
menganggap ba"wa kejadian itu "anya karena kebodo"an Tan $am dan
pembantunya yang tidak becus melempar piauw mereka terpaksa mena"an
kesakitan dan mena"an kemara"an.
83
Raja Pedang
(ng!bin Piauw!to tertawa terpingkal pingkal sambil menyimpan uang di atas
meja.
"2anti dulu!" kata kakek Tan $am "Mari kita bertaru" lagi. Penasaran "atiku
kalau belum bisa menang!"
#epala perampok itu memandangnya dengan "eran. $uda" miringka" otak
kakek ini pikirnya "&ole" berapa taru"annya,
"$emua perak di atas meja itu tantang Tan $am.
"&agus perlu ditamba","
"$esukamu kalau masi" ada padamu keluarkan semua."
$ekarang para perampok itu sibuk mengeluarkan perak dari saku masing!
masing karena mereka ingin mendapat bagian dalam pertaru"an ini se"ingga
sebentar saja di atas meja terkumpul banyak perak. Mala" P"ang #wi juga
menguras semua peraknya. Meli"at perak yang banyak itu Tan $am terpaksa
mengeluapkan sebagian potongan emasnya karena peraknya sendiri tidak
cukup banyak.
"&agaimana cara pertandingan," tanya Tan $am. "(paka" masi" seperti
tadi!"
&ole" saja jawab (ng!bin Piauw!to yang merasa yakin akan
kemenangannya. "(kan tetapi orang tua apaka" kau tidak akan menyesal,
#au sama sekali tak pandai menyambitkan piauw."
"$iapa bilang, Piauwmu yang buruk" sekali tapi aku suda" ta"u ra"asianya
sekarang. )isambitkan ke ara" sasaran menyeleweng ke kiri. #alau mau
mengenai sasaran dengan tepat tinggal menyambit ke ara" kirinya dengan
ukuran jarak tertentu masa tidak akan kena," Para perampok tertawa lagi
mendengar teori yang ane" ini.
"2a" kauli"at. (ku mulai!" kata (ng!bin Piauw!to sambil mengayun
tangannya.
"2anti dulu!" Tan $am mencega"nya.
"(ku mau meli"at dulu piauwmu apaka" sama dengan piauw yang
kauberikan padaku ini."
"Tentu saja sama!" jawab kepala rampok itu mara" sambil memperli"atkan
piauwnya yang beronce mera".
"(" tidak bole" sama nanti kau bisa akui sambitanku sebagai piauwmu kan
celaka." $ambil berkata dernikian kakek itu mencabuti ronce!ronce benang
mera" pada piauwnya se"ingga piauw itu beruba" gundul dan buruk. Tentu
saja para perampok ter"eran!"eran dan tertawa geli. Piauw yang
dipergunakan kepala rampok itu tidak mempunyai sirip maka untuk
meluruskan jalannya diberi ronce!ronce itu sebagai imbangan. $ekarang
kakek itu mencopoti ronce!roncenya bagaimana bisa menyambit dengan
baik,
"&agus kau pintar orang tua" kata (ng!bin Piauw!to mengejek. "$ekarang
suda" jelas piauw yang beronce punyaku yang gundul punyamu. 2a" siapa
menyambit lebi" dulu, )an apaka" pembantumu juga ikut*
"Tak usa" cukup aku sendiri. Menyambitnya "arus berbareng kau dan aku
baru adil namanya."
#arena yakin akan kemenangannya dan mengira ba"wa dia ber"adapan
dengan seorang tua goblok yang berkepala batu (ng!bin Piauw!to tidak
banyak membanta". "&erbareng pun baik" katanya mengejek sambil
bersiap!siap. )aun baru suda" dipasang pada dinding dan kedua orang itu
suda" siap. (ne"nya kalau (ng!bin Piauw!to mengincar sasaran daun
84
Raja Pedang
adala" kakek itu tidak meng"adapi daun ba"kan tidak meli"atnya sama
sekali melainkan sebela" kanan daun yang diincar. $ambil tertawa!tawa para
perampok rnenyingkirkan diri jau"!jau" agar jangan terkena piauw kakek
yang kesasar lagi.
"(ku meng"itung sampai tiga baru lepas" kata kakek itu. Lawannya
mengangguk sambil tersenyum mengejek.
"$atu...... dua...... tiga.....!!" A
$errr!" Piauw meluncur dari tanga" (ng!bin Piauw!to cepat dan lurus ke ara"
daun yang menempel pada dinding. )i samping ini juga piauw di tangan
kakek itu tela" dilemparkan berputaran dan berjungkir!balik seperti lagak
badut di panggung. Piauw ini berjungkir!balik dan berputar!putar mula!mula
mei iju ke ara" kanan akan tetapi piauw yang tidak ada ronce!roncenya ini
makin mengacau jalannya tiba!tiba membelok ke kanan dan makin cepat
saja jalannya. )i dekat daun kedua piauw itu bersilang terdengar suara
nyaring dan dua piauw itu menancap pada dinding sebua" tepat di tenga"!
tenga" daun dan yang sebua" lagi jau" dari daun! $emua orang bersorak
tertawa akan tetapi waja" (ng!bin Piauw!to yang mera" tiba!tiba menjadi
pucat dan semua temannya juga serentak meng"entikan suara ketawa
mereka setela" memandang jelas ke ara" daun yang kini terpaku ole" piauw
itu. (pa yang mereka li"at,
Ternyata piauw yang menancap pada dinding menembus daun itu adala"
piauw yang tidak beronce mera" sedangkan piauw yang menyeleweng ke
sisi adala" piauw beronce! Tegasnya yang tepat mengenai daun adala" yang
terlepas dari tangan kakek Tan $am!
"-a bagus sekali! $ambitan yang bagus dan tepat. #ita menang!" Tan -ok
memuji dan tangannya yang besar segera diulur untuk mengambil tumpukan
perak di atas meja yang tadi dipertaru"kan. Para perampok "anya berdiri
bengong bingung tak ta"u "arus berbuat atau berkata apa.
"$raaattt!" Tiba!tiba nampak sinar berkilauan dan ta"u!ta"u (ng!bin Piauw!to
suda" mencabut golok besar dari pinggangnya. .olok ini amat tajam
se"ingga sinarnya berkilauan ketika dikelebatkan.
"/angan ambil!" seru kepala rampok itu dan sinar goloknya menyambar ke
ara" tangan Tan -ok yang diulur untuk mengambil perak tadi. 2ampaknya
pemuda raksasa itu kaget dan menarik tangannya. ;ntung baginya karena
golok itu meluncur terus dan "crak!" meja itu terbabat putus menjadi dua
tumpukan perak berserakan /atu" ke atas lantai.
Tan -ok dan Tan $am berdiri bengong akan tetapi para perampok tertawa
bergelak. "Twako untuk bereskan budak ini cukup sera"kan padaku" kata
anggauta perarnpok yang tadi "endak menyerang Tan $am. "(ku "arus
membalasnya untuk kakiku."
"&etul Twako anjing tua ini pun bagianku!" kata perampok yang kakinya
terkena "antaman piauw Tan $am tadi. (ng!bin Piauw!to "anya tersenyum
dan melangka" mundur lalu mengambil perak yang tersebar di lantai.
"(" jangan..... jangan bunu" mereka di sini. <arungku takkan laku lagi
P"ang #wi mencega" k"awatir.
")iam!" bentak kepala perampok dan P"ang #wi mundur ketakutan.
)ua orang perampok itu dengan mulut menyeringai suda" meng"ampiri Tan
$am dan Tan -ok dengan sikap mengancam sekali. Tan -ok nampak tenang
saja karena kebodo"annya agaknya tidak mengerti ba"wa dirinya terancam.
(kan tetapi Tan $am nampak ketakutan.
85
Raja Pedang
"-e kalian ini mau apa, )an perak!perak itu..... aku yang menang mengapa
diambil.....,"
"#au dan pembantumu akan kami bunu"!." bentak perampok yang
meng"adapinya.
"(du"..... kenapa begitu, jangan....." si tua mengelu" lalu menengok kepada
Tan -ok. "5elaka -ok!ji belum sampai ke neraka suda" bertemu setan!setan
pencabut nyawa di bumi....."
Meli"at sikap ketakutan ini dua orang itu makin gembira dan sombong.
#au takut, -ayo lekas minta ampunD"
Tan $am melirik ke ara" pembantunya. "-ok!ji tidak ada lain jalan biarla"
kita memberi "ormat minta ampun." La lalu menjura dan mengangkat kedua
kepalan tangan ke depan dada diikuti ole" Tan -ok.
Terjadi "al ane". )ua orang perampok yang meng"adapi kakek dan
pembantunya ini tiba!tiba ter"uyung mundur seakan!akan tubu" mereka
ditiup angin keras dari depan! $emua orang ter"eran!"eran dan dua orang
perampok itu makin mara". Memang di dunia ini "anya orang!orang bodo"
saja berani bersikap sombong dan membanggakan kepandaiannya sendiri.
Makin sombong dia makin bodo"la" dia sesunggu"nya bodo" karena
mengira ba"wa di dunia ini "anya merekala" orang!orang pandai. (ndaikata
dua orang ini tidak begitu sombong agaknya kebodo"an mereka tidak akan
membutakan mata mereka.
"#eparat jangan main!main. $ekali tangan kami bergerak peca" kepala
kalian!" bentak perampok yang mengancam Tan -ok. "-ayo kalian berlutut
minta ampun baru kami akan pikir!pikir untuk meringankan "ukuman
kalian!"
#embali Tan $am melirik ke ara" Tan -ok. "(pa bole" buat -ok!ji mari
berlutut." #eduanya lalu berlutut di depan dua orang itu dan menyoja.
"(du""".....!" ... !..
D(""""".....!"D
)ua orang perampok itu seperti disodok toya baja rasa ulu "ati mereka.
Mereka terjengkang ke belakang robo" dan munta" dara" segar.
"5elaka!!" (ng!bin Piauw!to baru sadar ba"wa dua orang ane" itu sebetulnya
memiliki kepandaian dan cara mereka menjura kemudian berlutut sambil
mengirim serangan itu merupakan bukti ba"wa mereka memiliki sinkang dan
'weekang yang tinggi! (kan tetapi juga karena kesombongannya kepala
perampok ini mengandalkan jumla" kawan yang banyak dicabutnya
goloknya sambil memberi aba!aba.
"#eroyok! &unu" dua ekor anjing ini!"
#awan!kawannya juga dibantu ole" P"ang #wi mencabut senjata masing!
masing dan dikepungla" kakek dan pembantunya itu. #ini Tan $am tidak mau
berpura!pura lagi. la tertawa dan berseru.
"Perampok!perampok ja"at pengganggu rakyat kalau bukan anggauta Pek!
lian!pai seperti aku siapa lagi yang akan membasminya," #edua tangannya
bergerak dan sinar!sinar puti" berkelebatan. Terdengar jerit!jerit kesakitan
ketika para perampok itu kecuali (ng!bin Piauw!to dan P"ang #wi yang dapat
mengelak terkena ole" sambaran Pek!lian!ting 6Paku Teratai Puti"7.
Makin terkejut "ati (ng!bin Piauw!to mendengar disebutnya perkumpulan
Pek!lian!pai yang sedang memberontak untuk meruntu"kan pemerinta"
penjaja" Mongol itu. 2amun dia mengandalkan kepandaian sendiri goloknya
86
Raja Pedang
diputar cepat dan dia menyerang kakek Tan $am. (dapun P"ang #wi maju
dengan ruyungnya menyerbu Tan -ok.
&enar amat mengagumkan dan meng"erankan keadaan pemuda itu.
.erakan!gerakannya tidak seperti orang pandai silat "anya memiliki
langka"!langka" kaki berdasarkan ilmu silat renda"an saja. (kan tetapi
tenaga pemuda ini luar biasa sekali baik tenaga luar maupun tenaga
dalamnya. Ruyung di tangan P"ang #wi yang menyambarnya dia tangkis
dengan tangan kiri sekuat tenaga dan.....ruyung itu pata"! $aking kaget dan
"erannya P"ang #wi yang lebi" tinggi ilmu silatnya itu kurang cepat
mengelak se"ingga pukulan tangan Tan -ok yang keras seperti serudukan
gaja" itu menyerempet pundaknya sampai pata"!pata" tulangnya. P"ang #wi
terlempar dan mengadu"!adu" meringis!ringis kesakitan.
&erbeda dengan Tan -ok kakek itu ternyata memiliki gerakan yang luar
biasa gesitnya. Lebi" cepat daripada sambaran golok. $ampai lenyap
bayangan kakek itu dikejar sinar golok. &aru berlangsung dua pulu" jurus
penyerangan kepala perampok itu terdengar suara keras golok terlempar
menancap dinding dan 1ubu" kepala perampok terjengkang ke belakang
mukanya pucat karena dia suda" menderita luka pada dadanya ole"
tamparan kakek yang li"ai ini.
Pada saat itu tiba!tiba bertiup angin dari luar warung dan berkelebatla"
bayangan yang nnembawa bau yang amat "arum dan di lain saat Tan $am
dan Tan -ok tela" ber"adapan dengan seorang perempuan yang amat cantik.
Mukanya puti" "alus dengan sepasang pipi kemera"an mata yang
mengeluarkan ca"aya bening tajam membayangkan pengertian yang
mendalam bibir yang mera" kadang!kadang membayangkan kekerasan
penu" wibawa akan tetapi lebi" sering tersenyum penu" pikatan pendeknya
seorang wanita cantik dengan bentuk tubu" yang inda". $ukar menaksir
berapa usianya. Meli"at waja"nya yang segar dan bentuk tubu"nya yang
padat kiranya patut kalau ia ini berusia delapan belas ta"un. (kan tetapi
meli"at sinar matanya agaknya ia jau" lebi" tua daripada itu. Pakaian yang
menutup tubu"nya terbuait daripada sutera "alus berwarna mera" kuning
"ijau biru diselang!seling inda" sekali. $epatunya yang amat kecil berwarna
mera" dengan dasar dilapis besi. $ebatang golok kecil tipis tergantung di
punggungnya dari depan "anya tampak gagangnya tersembul di belakang
pundak kanan sedangkan tangan kirinya memegang se"elai selendang
mera" dari sutera pula.
#edatangan wanita ini amat cepatnya dan ini saja suda" menunjukkan ba"wa
dia adala" seorang yang berkepandaian tinggi. Tan -ok dan Tan $am
bengong ter"eran!"eran ketika tiba!tiba wanita cantik itu menudingkan
telunjuknya yang runcing "alus ke muka mereka sambil membentak.
*9rang!orang Pek!lian!pai benar sombong mengandalkan kepandaian sendiri
meng"ina golongan lain. -emmm kalau tidak diberi "ajaran akan menjadi
makin besar kepala!" &aru saja suaranya yang "alus merdu ber"enti
tubu"nya yang langsing suda" berkelebat ke ara" Tan $am. )alam sejurus
saja ia tela" mengirim tiga macam serangan kepada kakek itu yakni tusukan
ke ara" mata dengan dua jari tangan kiri disusul totokan dengan tangan
kanan ke ara" dada dan tendangan kaki kiri melayang pula!
Tan $am tidak berani main!main seperti ketika meng"adapi para perampok
kasar tadi. )ari gerakan wanita ini maklumla" ba"wa dia bertemu dengan
lawan tanggu" yang memiliki jurus!jurus ilmu silat yang ane" dan keji. 5epat
87
Raja Pedang
dia bergerak mengelak dan menangkis membuyarkan tiga macam serangan
itu. (langka" kagetnya ketika dia merasa lengan tangannya terasa pedas dan
gatal ketika dia menangkis totokan tangan kanan wanita itu. )i lain 3"ak
wanita cantik itu sendiri pun kaget dan ter"eran!"eran meli"at tiga
serangannya dapat dibuyarkan kakek ini.
"2ona ta"an dulu. Mengapa kau memusu"i orang Pek!lian!pai," tanya Tan
$am yang merasa penasaran. (kan tetapi mukanya beruba" pucat ketika
meli"at wanita itu suda" mengeluarkan sebua" benda yang ternyata adala"
lima bunga teratai dengan lima warna di atas satu tangkai. Lima macam
teratai ini terbuat dari logam yang keras dan tangkainya merupakan gagang
senjata.
"0"..... kiranya..... 2go!lian!kauwcu 6ketua (gama Lima Teratai7....." "anya
sampai di sini Tan $am dapat berkata karena senjata ane" berupa lima
teratai itu tela" digerakkan ke ara"nya. Tan $am mencoba untuk mengelak
akan tetapi tiba!tiba kepalanya menjadi pening matanya silau dan
pundaknya terpukul sebua" di antara lima teratai itu. #akek ini mengelu" dan
robo" terlentang mukanya beruba" "itam dan napasnya ber"enti.
Meli"at gurunya tewas Tan -ok pemuda tinggi besar itu menjadi kaget
sekali. $iluman betina........ #au bunu"!bunu" orang,*
<anita itu tersenyum dan berkilatla" deretan giginya yang puti" seperti
mutiara teratur. Matanya yang bening tajam itu mengerling dan bergerak
cepat menjelaja"i tubu" Tan -ok yang tinggi besar dan kuat berotot
keli"atan membayangkan kekaguman.
"0" boca" raksasa siapa namamu,* pertanyaan ini diajukan dengan suara
"alus dan sikap genit.
"2amaku Tan -ok dan aku "arus membalas kematian....."
"$uda"la" kau ikut aku saja menjadi muridku. Tentu kelak kau akan menjadi
jagoan besar yang tak ada bandingannya ..*
$iluman kau!" Tan -ok menerjang dengan mara" kepalan tangannya yang
besar itu meng"antam ke ara" kepala wanita itu. (kan tetapi dengan sikap
tenang wanita cantik itu mengangkat tangan kiri menangkis. $epasang
lengan bertemu. (ne" sekali kalau dili"at lengan wanita itu kecil dan berkulit
tipis "alus akan tetapi begitu. bertemu dengan Tan -ok yang besar dan kuat
berotot seakan!akan terus menempel. Tan -ok merasa tenaganya lenyap dia
mencoba untuk menarik kembali lengannya namun tanpa "asil. $ebaliknya
tangan wanita itu meraba dagunya yang keras lemudian tangan kanan ini
meluncur terus ke bawa". )i lain saat tubu" Tan -ok suda" robo" lemas
karena jalan dara"nya tertotok secara "alus akan tetapi luar biasa akibatnya.
Tan -ok berusa"a menggerakan tubu" namun semua urat di tubu"nya tidak
mau menuruti ke"endaknya dia tetap lemas tak berdaya. (kan tetapi mata
dan mulutnya dapat dia gerakkan maka dia lalu memaki!maki tidak karuan.
(dapun para perampok ketika tadi mendengar kakek Tan $am menyebut
nama 2go!lian!kauwcu menjadi kaget dan /uga girang. (ng!bin Piauw!to
segera memimpin anak bua"nya yang suda" terluka untuk berlutut di depan
wanita! cantik itu.
"(" kiranya #im!t"ouw T"ian!li 6&idadari #epala 0mas7 yang menolong
nyawa kami yang renda" dan bodo". $iauwte bertuju" meng"aturkan terima
kasi" kepada T"ian!li....."
"$uda" cukup jangan banyak mengobrol" wanita itu mencega" sambil
melambaikan tangan. )ia ini memang #im!t"ouw T"ian!li ketua dari
88
Raja Pedang
perkumpulan 2go!lian!kauw seorang wanita yang berkepandaian tinggi.
;sianya suda" tiga pulu"an akan tetapi ia masi" narnpak seperti seorang
gadis remaja. $ebagai murid tunggal dari -ek!"wa #ui!bo tentu saja
kepandaiannya amat "ebat.
"Lebi" baik kau merangket si mulut kasar ini agar dia jangan memaki!maki
seperti itu" katanya sambil menuding ke ara" Tan -ok yang masi" memaki!
maki kepadanya.
"&aik T"ian!li. &iar kubunu" si keparat ini!" kata (ng!bin Piauw!to yang cepat
mencabut goloknya yang menancap pada dinding.
"Tak usa" dibunu" dirangket saja biar tidak memaki lagi. Paksa dia supaya
mau menjadi muridku."
(ng!bin Piauw!to ter"eran akan tetapi tentu saja dia tak berani membanta".
)iambilnya sebatang cambuk dan mulaila" dia mencambuki tubu" tinggi
besar yang reba" miring itu. $ementara itu #im!t"ouw T"ian!li lalu
mengambili paku!paku itu tidak ada yang ketinggalan mala" ia merampas
kantong paku Pek!"an!ting dari mayat Tan $am. $ambil tersenyum puas ia
menyimpan paku!paku dalam kantong itu di balik bajunya lalu ia kembali
kepada Tan -ok yang sedang digebuki. Makin kagumla" ketua 2go!lian!kauw
ketika meli"at kepala perampok itu terenga"!enga" mengeluarkan keringat
sedangkan cambuk itu suda" "ancur akan tetapi tubu" yang itu tidak terluka
sama sekali "anya &ajunya yang "ancur rusak memperli"atkan tubu" yang
amat kuat.
"-emmm tebal kulitnya ya, 5oba biarkan aku yang mencambukinya!" 'a
menerima cambuk yang tinggal gagangnya itu dari tangan (ng!bin Piauw!to
lalu memukulkan gagang itu perla"an ke ara" punggung Tan -ok. #ali ini
pemuda tinggi besar itu mengadu"!adu" kesakitan.
"#alau kau tidak mau menerima menjadi muridku kau akan kupukul lagi
sampai tidak ta"an lagi sakitnya" kata #im!t"ouw T"ian!li sedangkan para
perampok itu meli"at dengan "eran.
"Lebi" baik kaubunu". Mau bunu" lekas bunu" kenapa masi" cerewet lagi,"
Tan -ok memaki dengan suara lema" karena dia merasakan nyeri yang "ebat
akan tetapi matanya masi" melotot berani.
"#urang ajar kau minta dibunu" apa susa"nya," (ng!bin Piauw!to yang
suda" menjadi mara" sekali mengangkat goloknya "endak dibacokkan ke
le"er Tan -ok. (kan tetapi #im!t"ouw mengibaskan selendangnya dan.....
golok itu terlempar dari tangan kepala rampok.
"/angan lancang!" #im!t"ouw T"ian!li membentak matanya yang bening
mengeluarkan ca"aya berkilat. #agetla" kepala rampok itu dan cepat dia
berlutut.
"#au dan teman!temanmu "arus mentaati perinta"ku.
"#ami mentaati T"ian!li" jawab kepala rampok itu. "Mulai sekarang
anggapla" kami sebagai anak bua" T"ian!li.
#im!t"ouw T"ian!ii tertawa manis. "&aik aku ingin meli"at apaka" kalian
cukup setia. Tak jau" dari sini di puncak .unung -ek!niauw!san terdapat
sebua" kelenteng. -wesio!"wesio di kelenteng itu adala" anak murid $iauw!
lim!pai. #au ke sanala" dan lakukan ini....." <anita ini lalu mengajak kepala
rampok menjau"i Tan -ok dan berbisik!bisik sambil menyera"kan beberapa
bua" Pek!lian!ting yang tadi ia kumpulkan. #epala rampok mengangguk!
angguk kemudian bersama kawan!kawannya dia meninggalkan warung itu.
89
Raja Pedang
P"ang #wi tidak ikut karena dia memang bukan anak bua" (ng!bin Piauw!to
lagi.
#im!t"ouw T"ian!li melirik ke ara" tukang warung itu. "#enapa kau masi"
belum pergi ikut yang lain,"
P"ang #wi cepat memberi "ormat "Maa1 T"ian!li saya adala" pemilik
warung ini bukan anak bua" (ng!bin!twako....."
"-emmm kalau begitu lekas mayat kakek itu. #ubur dia jau"!jau"."
P"ang #wi mendongkol sekali akan tetapi dia tidak berani membanta".
&aiknya mayat kakek itu tidak besar dan tidak berapa berat maka dia segera
memanggulnya dibawa ke belakang. $etela" P"ang #wi pergi wanita itu
berlutut mendekati Tan -ok. $enyumnya makin manis dan matanya bersinar!
sinar ane". )irabanya dada Tan -ok yang bidang dankuat.
"9rang yang kuat dan gaga"" katanya perla"an setenga" berbisik." Tan -ok
kenapa kau berkeras kepala , #au ikutla" aku dan kau akan "idup penu"
kesenangan. (ku kasi"an kepadamu....."
Tan -ok adala" seorang pemuda yang selain masi" "ijau juga jujur dan
bodo". la tidak dapat mengerti akan maksud tersembunyi dalam kata!kata
dan sikap wanita itu dianggapnya ba"wa betul!betul orang itu kasi"an
kepadanya. -al ini mengingatkan keadaannya ba"wa gurunya satu!satunya
orang di dunia ini yang ada "ubungannya dengan dia tela" mati maka
matanya lalu basa" dan dia menangis!
#im!t"ouw T"ian!li mengusap!usap pipi pemuda itu dan berkata "/angan
berduka anak manis. &iar kusembu"kan kau dan kau ikutla" aku." /ari
tangannya yang "aius itu menotok pundak dan punggung dan di lain saat Tan
-ok suda" puli" kembali tenaganya dan dapat bergerak seperti biasa. (kan
tetapi ketika dia meli"at wanita itu merangkulnya dan "endak membantunya
berdiri dengan sikap yang mesra dia merasa juga ba"wa "al ini tidak
sewajarnya dan bukan sepatutnya. Maka dia meronta dan melepaskan diri.
"Tan -ok mari kau ikut pergi ketempatku. Mulai detik ini kau selain menjadi
muridku juga menjadi..... teman 8baikku8" kata #im!t"ouw T"ian!li dengan
senyum dan lirikan mata yang genit memikat.
Tan -ok tidak mengerti maksudnya "(ku tidak bisa ikut denganmu juga aku
tidak mau ikut. #au suda" membunu" guruku mana bisa aku menjadi
muridmu, (palagi menjadi teman baik. Mulai sekarang kau adala"
musu"ku."
#im!t"ouw T"ian!li kaget dan kecewa. "9rang goblok! (ku kasi"an dan suka
kepadamu ingin menolongmu. Masa kau tidak mau terima,"
Tan -ok berulang!ulang menggeleng!geleng kepalanya. "Tidak bisa..... tidak
bisa..... sekarang aku kala" ole"mu lain kali mungkin aku bisa menang untuk
membalas perbuatanmu ter"adap su"u.....D
)ari kecewa wanita itu menjadi mara". "#eparat kau memang lebi" suka
mampus. #alau kau memberatkan gurumu na" kau ikutla" dia ke neraka!"
$etela" berkata demikian #im!t"ouw T"ian!li menyerang dengan totokan
maut. Tan -ok yang menganggap wanita ini musu" besarnya suda" bersiap!
siap dan cepat menangkis. #im!t"ouw T"ian!li penasaran dan melakukan
serangan ber tubi!tubi. Tingkat kepandaian wanita ini suda" lebi" tinggi
daripada Tan $am mana bisa Tan -ok melawannya, &aru tiga jurus saja
pemuda ini suda" terjungkal ole" sebua" tendangan. #im!t"ouw T"ian!li
melangka" maju menggerakkan selendangnya "endak memukul ke ara"
kepala Tan -ok.
90
Raja Pedang
"#im Li ta"an.....! /angan bunu" orang.....!" tiba!tiba terdengar suara keras
dari luar warung dan seorang pemuda yang tampan dan gaga" melompat
masuk. #im!t"ouw T"ian!li mena"an serangannya dan cepat sekali muka
yang beringas itu kembali penu" senyum dan lirikan manis. la segera
berpaling dan menyambut kedatangan pemuda itu dengan girang.
"#wee!koko 6#akak #wee7 kau suda" menyusul ke sini, (" aku sedang
meng"ajar seorang ja"at!" )engan langka" terayun menarik wanita itu
meng"ampiri pemuda muka puti" itu sambil tersenyum!senyum lalu
memegang lengannya.
Pemuda itu menole" ke ara" Tan -ok mukanya mernperli"atkan rasa malu
karena sikap mencinta wanita itu diperli"atkan di depan orang lain.
"Pergila" dan uba" jalan "idupmu jadila" orang baik!baik" katanya kepada
Tan -ok.
)engan mata masi" melotot penu" kemara"an Tan -ok pergi meninggalkan
warung. -atinya panas dan mendongkol sekali kepada wanita itu yang selain
suda" membunu" gurunya melukainya juga melakukan 3tna" kepada dirinya
ter"adap pemuda muka puti" yang menolongnya itu. $ebaliknya biarpun dia
menganggap pemuda tampan itu pun bukan orang baik!baik namun Tan -ok
seorang yang jujur dan ta"u akan budi orang maka dia merasa ber"utang
nyawa kepada pemuda yang dia ta"u bernama keturunan #wee itu.
$etela" Tan -ok pergi #im!t"ouw T"ian!li menggandeng tangan pemuda itu
sambil menyandarkan tubu"nya. )iajaknya pemuda itu duduk meng"adapi
meja.
"#wee!koko kenapa kau menyusul kesini, )an janganla" muram selalu
bukanka" ada $iauw!moi 6(dinda7 di sisimu, -e tukang !warung! Lekas
sediaka" arak terbaik dan masakla" daging apa saja yang ada. 5epat!"
Pemuda itu seperti orarig ke"ilangan semangat menurut saja ditarik dan
diajak duduk bersanding di atas kursi meng"adapi meja. <aja"nya yang
tampan nampak muram akan tetapi matanya agak bersinar ketika dia
meng"adapi pelayan #im!t"ouw T"ian!li yang rama" dan penu" cinta kasi"
mesra.
$iapaka" pemuda yang bermuka puti" tampan ini, &ukan lain orang dia ini
adala" orang termuda dari #un!lun $am!"engte yang bernama #wee $in
berjuluk Pek!lek!jiu 6Tangan .eledek7! )ia inila" tunangan #im!eng!cu Liem
$ian -wa anak murid -oa!san itu.
&iarpun yang termuda di antara murid Pek .an $iansu ketua #un!lun!pai
namun #wee $in memiliki ilmu kepandaian yang tinggi tela" mewarisi ilmu
pedang #un!lun yang terkenal di dunia persilatan. ;sianya baru dua pulu"
dua ta"un dan semenjak kecilnya #wee $in yang suda" tak beraya" ibu itu
tinggal di puncak #un!lun melayani su"unya #arena inila" maka dia menjadi
murid terkasi" dari ketua #un!lun!pai. -anya kadang!kadang gurunya yang
suda" tua dan menganggap #wee $in seperti putera sendiri itu memberi
kesempatan kepada #wee $in untuk turun gunung dan meluaskan
pengalaman di dunia ramai.
Perkenalan #wee $in dengan ketua 2go!lian!kauw itu belum lama. Terjadi
beberapa bulan yang lalu ketika #wee $in sedang turun gunung memenu"i
tugas yang disera"kan kepadanya ole" su"unya yaitu mencari ta"u keadaan
dunia ramai tentang pemberontakan!pemberontakan ter"adap pemerinta"
Mongol. Pek .an $iansu ketua #un!lun!pai di waktu mudanya juga seorang
pejuang seorang patriot. Maka sekarang mendengar tentang pergerakan
91
Raja Pedang
orang!orang gaga" yang menentang kekuasaan pemerinta"an penjaja"
semangatnya terbangun dia menjadi gembira sekali. (kan tetapi dia suda"
terlalu tua untuk turun gunung sendiri usianya suda" tuju" pulu" ta"un
lebi" maka dia lalu menyuru" muridnya itu untuk turun gunung melakukan
penyelidikan.
"$etela" kau turun gunung melakukan penyelidikan jangan lupa untuk
singga" di ruma" calon mertuamu di Lam!bi!c"ung." pesan ketua #un!lun!pai
ini kepada muridnya. "(ku suda" tua ingin meli"at kau menika" ta"un ini
juga."
#wee $in menjadi mera" mukanya. $elalu mukanya yang puti" tampan itu
menjadi mera" sekali setiap kali orang bicara atau mengingatkan dia akan
tunangannya Liem $ian -wa. Mera" karena jenga" jenga" karena ba"agia
setiap kali dia terbayang akan waja" tunangannya itu yang cantik
seder"ana bersemangat dan gaga" perkasa. )ia sendiri seorang yang
berjiwa pendekar maka mempunyai tunangan yang amat terkenal namanya
sebagai seorang li"iap 6pendekar wanita7 orang termuka dari -oa!san $ie!
eng yang dikagumi dan disegani tentu saja dia merasa amat ba"agia. la
suda" membayangkan betapa kelak dengan $ian -wa di sampingnya
mereka akan merupakan sepasang pendekar yang akan menjadi pembela
kebenaran dan keadilan serta menjunjung tingggi nama baik -oa!san!pai dan
#un!lun!pai. (nak!anak mereka tentu akan menjadi pendekar!pendekar besar
pula.
$etela" bersiap!siap tidak lupa membawa pedangnya yang selama mi
membuat dia terkenal pemuda ini turun gunung dengan penu" kegembiraan.
la menuju terus ke selatan dan timur menjelaja"i kota!kota besar
mendengar dengar dan mencari keterangan.
&anyak dia mendengar tentang pergerakan patriotik dari perkumpulan!
perkumpulan ra"asia yang timbul seperti jamur di musim "ujan terutama
sekali tentang sepak terjang Pek!lian!pai yang paling gigi" melakukan
perlawanan ter"adap pemerinta" penjaja". Maka tidak meng"erankan
apabila dia merasa simpati ter"adap perkumpulan itu dan ingin dia
mengadakan "ubungan. 2amun perkumpulan Pek!lian!pai ini ternyata amat
ra"asia tidak muda" diketa"ui siapa pemimpinnya dan di mana dia dapat
menemui anggautanya.
Pada suatu "ari #we $in tiba di $in yang dan dia mengunjungi tempat tinggal
kedua su"engnya yaitu &un $i Teng dan &un $i Liong orang pertama dan ke
dua dari #un!lun $am!"engte. $elagi dia enak!enak berjalan dan tiba di jalan
perempatan di luar kampung tempat tinggal su"eng!su"engnya dari jau" dia
meli"at seekor kuda "itam yang ditunggangi seorang laki!laki setenga" tua
berbaju puti" datang membalap dari jurusan timur. Pada saat itu juga dari
sebela" utara datang pula berlari cepat seekor kuda yang ditunggangi
seorang anak laki!laki berusia belasan ta"un antara tiga belas atau empat
belas ta"un yang bertubu" kekar dan gaga". #wee $in terkejut sekali meli"at
datangnya dua ekor kuda yang berlari seperti terbang ini pada saat yang
sama. Tikungan jalan perempatan dari timur dan utara itu tertutup ole"
segerombolan po"on se"ingga kedua penunggang kuda itu tentu saja tidak
dapat meli"at kedatangan masing!masing dan mungkin juga tidak dapat
mendengar derap kaki kuda yang lain karena berisik ole" derap kaki kuda
sendiri. #wee $in yang datang dari selatan meli"at dengan jelas akan "al ini
92
Raja Pedang
dan timbul kek"awatiran "atinya kalau!kalau dua ekor kuda itu akan bertemu
dan beradu di poerempatan.
-alyang dia k"awatirkan terjadi. )ua ekor kuda itu berlari cepat sekali dan
sebentar saja suda" mendekati perempatan. $etela" berada dalam jarak
dekat sekali #wee $in berseru "(was.....
)ua ekor kuda itu suda" dekat dan tak mungkin dapat dicega" lagi terjadinya
tabrakan yang mengerikan. )ua orang penunggang kuda itu laki!laki
setenga" tua berpakaian puti" dan pemuda remaja yang berkuda puti"
meli"at pula akan ancaman ba"aya ini.
"9uw!ma 6kuda "itam7 naik.....! Laki! laki setenga" tua itu berseru dan
mendadak kudanya mengeluarkan ringkikan keras dan tubu"nya melompat
tinggi melangka"i kuda puti" yang berlari cepat. 2amun setinggi!tingginya
lompatan kuda yang mendadak itu biarpun dapat melangka"i seekor kuda
agaknya diantara empat kakinya tentu akan rnenendang penunggang kuda
puti" anak laki!laki tadi. #wee $in merasa ngeri dan tak berdaya untuk
menolong matanya terbuka lebar dan jantungnya berdebar.
-anya sedetik kejadian itu. #uda "itam melompati kuda puti" keempat
kakinya "ampir menyentu" punggung kuda puti" dan selamat melompati
kuda yang menerobos bawa"nya. )ebu mengebul tinggi dan..... #wee $in
tidak meli"at lagi anak laki!laki tadi di atas punggung kuda puti"l
"5elaka.....!" serunya mengira ba"wa anak tadi tentu tela" terkena
tendangan kuda dan terlempar dalam keadaan tewas atau sedikitnya terluka
"ebat. (kan tetapi dia segera melongo saking kagum dan "erannya setela"
meli"at ba"wa anak itu ternyata secara li"ai sekali pada saat kudanya
dilompati kuda lain tela" menggantungkan diri di bawa" perut kuda dan
sekarang dalam keadaan selamat dia tela" membalikkan tubu"nya duduk
kembali di atas punggung kuda. 2amun anak itu agaknya kaget juga. la
mena"an kendali kudanya dan meng"entikan kuda itu waja"nya agak pucat.
(kan tetapi laki!laki setenga" tua itu "anya menole" sambil tertawa
bergelak terus mencambuk kudanya membalap makin cepat.
"#urang ajar ber"enti kau!" #wee $in melompat "endak mengejar
penunggang kuda "itam.
"#wee!susiok 6Paman .uru #wee7 jangan kejar diaD." Tiba!tiba anak laki!laki
tadi berseru. #wee $in kaget dan meng"entikan larinya. la menole" dan
pnemandang anak itu lebi" teliti.
"0" kiranya kauka" ini Lim #wi," la berlari meng"ampiri dengan girang.
"Pantas saja begini li"ai menunggang kuda kiranya kauD" (nak itu melompat
turun dan memberi "ormat. )ia memang &un Lim #wi putera tunggal &un $i
Teng jago pertama dari #un!lun $am!"engte! $ebagai seorang pedagang
kuda tentu saja &un $i Teng dan adiknya &un $i Liong selain memiliki ilmu
silat tinggi sebagai keturunan #un!lun!pai juga tela" mempelajari ilmu
memeli"ara kuda dan ilmu menunggang kuda. &un Lim kwi tentu saja Cuga
mempelajari ilmu ini maka tadi berkat ilmunya menunggang kuda dia
terluput daripada maut yang mengerikan.
"Lim #wi kau dari mana dan mengapa kau nampak berduka, Pula kenapa
kau tadi mencega" aku mengejar bangsat itu," #wee $in mengajukan
pertanyaan bertubi!tubi.
"#wee!susiok memang ada pertaliannya antara pertanyaan!pertanyaanmu
tadi. Paman &un $i Liong terluka para" ole" seorang anggauta Pek!lian!pai
saya pergi ke Twi!ciu membeli obat untuk paman. )an orang tadi..... dia itu
93
Raja Pedang
meli"at kepandaian dan pakaiannya yang serba puti" agaknya juga seorang
anggauta Pek!lian!pai yang memusu"i kami....."
"("""....." #wee $in berkata penasaran. "#alau betul dia itu memusu"i
keluargamu kenapa kau mala" mencega" aku mengejar dan memberi
"ajaran kepadanya, (paka" luka ji!su"eng 6kakak seperguruan ke dua7 amat
para","
"#wee!susiok anggauta!anggauta Pek!Lian!pai li"ai sekali dan selagi
pamanku terluka kiranya tidak baik memperluas permusu"an dengan
mereka." /awaban anak berusia belasan ta"un ini diam!diam membuat #wee
$in amat kagum. &enar!benar seoramg anak yang suda" memiliki pandangan
luas pikirnya.
"&agaimana lukanya ji!su"eng,"
&un Lim #wi menarik napas parjang.
"&erat juga syukur dapat tertolong ole" tabib yang pandai. &iarla" nanti
$usiok mendengar sendiri tentang persoalannya dari aya"....."
"&enar juga kau "ayo kita lekas pergi ke ruma"mu ingin aku menengok /i!
su"eng." #eduanya lalu cepat memasuki kampung di mana &un Lim #wi dan
aya"nya tinggal.
Ruma" keluarga &un cukup besar mala" memiliki pekarangan belakang yang
amat luas karena di situ dibangun kandang!kandang besar untuk binatang
peli"araan dan dagangan mereka yaitu kuda. $ebagai $eorang pedagang
kuda &un $i Teng tela" ber"asil dan makin lama kudanya makin banyak.
-ampir semua orang gaga" yang membutu"kan kuda atau para saudagar
kuda dari lain daera" selalu datang menemuinya karena selain keluarga &un
jujur dan tidak perna" meng"argai kuda mereka terlalu tinggi juga kuda
mereka selalu adala" kuda!kuda pili"an saking pandainya &un $i Teng
memili" kuda. )i depan gedung yang cukup besar itu terdapat beberapa
batang po"on yang rindang mendatangkan suasana yang tedu" dan enak di
"alaman ruma" itu. &eberapa ekor ayam yang gemuk!gemuk sibuk
mematuki gaba" dan dedak yang berceceran di "alaman se"ingga suasana
di tempat yang tedu" itu aman da" damai tidak membayangkan sesuatu
yang menyedi"kan. -anya sejenak #wee $in dapat merasai . ketenteraman
suasana ini karena dia segera tergesa!gesa memasuki gedung ketika teringat
akan keadaan ji!su"engnya seperti yang dia dengar dari Lim #wi.
#edatangan #wee $in dan Lim #wi disambut ole" nyonya &un $i Teng ibu Lim
#wi yang tergesa!gesa bertanya "&agaimana #wi!ji 6anak #wi7 suda"
dapatka" obatnya,"
Lim #wi mengangguk dan nyonya itu baru meli"at munculnya #wee $in di
belakang anaknya. la segera menyambutnya dengan muka sedi" dan #wee
$in langsung menyatakan keinginannya untuk menengok &un $i Liong yang
terluka. &eramai!ramai mereka bertiga masuk ke ruangan dalam dan di
dalam kamar &un $i Liong orang gaga" ini reba" telentang dengan muka
pucat sedangkan &un $i Teng kakaknya duduk di dekat pembaringan
dengan waja" muram.
"(" kau datang #wee!sute, #ebetulan sekali!" kata &un $i Teng agak
berseri waja"nya seperti mendapat peng"arapan baru.
"$iauwte mendengar tentang terlukanya /i!su"eng bagaimana keadaannya,"
#wee $in meng"ampiri pembaringan. &un $i. Liong membuka mata dan
meman dang kepada #wee $in tersenyum duka.
"#ita kecewa $ute..... ternyata Pek! lian!pai bukan orang!orang baik....."
94
Raja Pedang
"&iarla" nanti kita ber"itungan dengan mereka /i!su"eng. 4ang perlu
sekarang kau berobatla" dulu agar segera sembu"" meng"ibur adik
seperguruan ini. 'a mendapat kenyataan ba"wa selain menderita pukulan
yang melukai sebela" dalam dada su"engnya ini pun menderita luka para"
pada pundak dan lambungnya akibat senjata ra"asia paku yang terkenal
dipergunakan ole" perkumpulan Pek!lian!pai yaitu Pek!lian!ting. 2yonya &un
$i Teng sibuk memasak obat untuk adik iparnya dan &un $i Teng lalu
menceritakan dengan singkat kepada #wee $in tentang terjadinya peristiwa
itu.
"&eberapa pekan yang lalu di sini datang seorang yang mengaku sebagai
utusan Pek!lian!pai yang membutu"kan dua pulu" ekor kuda yang baik. (ku
dan Liong!te 6adik Liong7 karena merasa simpati mendengar nama baik Pek!
lian!pai sebagai perkumpulan para patriot dengan senang "ati memili"kan
dua pulu" ekor kuda dengan "arga serenda"!renda"nya. Mala" ketika orang
itu yang mengaku bernama T"io $ian menyatakan kagum meli"at kuda
tungganganku sendiri aku dengar rela "ati menyera"kan kuda itu kepadanya
sebagai tanda persa"abatan.
9rang s"e T"io itu minta kepada kami berdua supaya suka mengantarkan
kuda ke dalam "utan yang tiga pulu" li jau"nya dari sini. #arena ingin
berkenalan dengan toko"!toko" Pek!lian!pai aku sendiri bersama Liong!te
berangkat pada tiga "ari yang lalu untuk mengantar kuda!kuda itu ke sana.
5elaka sekali....." &un $i Teng yang bertubu" tinggi besar seperti pa"lawan
#wan 'n Tiang di jaman da"ulu ini mengepalkan tinjunya yang besar dan
mengertak gigi. #wee $in mendengarkan penu" per"atian.
"&aru saja kami memasuki "utan menggiring dua pulu" ekor kuda tiba!tiba
muncul lima orang berpakaian puti"!puti" dan mereka menyerang kami
dengan paku!paku Pek!lian!ting. Tentu saja kami dapat menyelamatkan diri
dari serangan gelap ini dan sebelum kami dapat bertanya mengapa mereka
melaku!kan "al itu mereka tela" maju mengeroyok. Terpaksa aku dan Liong!
te melakukan. perlawanan. Lima orang itu bersenjata golok dan ilmu silat
mereka cukup li"ai. (kan tetapi aku dan Liong!te tidak gentar dan dapat
melayani mereka dengan baik mala" dengan gabungan ilmu pedang kami
dapat mendesak mereka."
#wee $in mengepal tinju dan amat tertarik. la cukup maklum akan keli"aian
kedua orang su"engnya apalagi kalau mereka menggabungkan ilmu pedang
mereka kiranya takkan muda" dikala"kan orang biarpun dengan
pengeroyokan.
Twa!su"engnya &un $i Teng amat pandai bersilat pedang dan ditamba" lagi
dengan permainan sebatang busur besar di tangan kiri merupakan seorang
gaga" yang sukar dicari bandingnya. (dapun &un $i Liong yang bertubu"
tegap bermuka "itam itu di tangan kanan memegang pedang sedangkan
tangan kiri memegang golok. 'lmu pedangnya dicampur dengan ilmu golok
se"ingga gerakan!gerakannya amat sukar diduga lawan.
#alau dua orang ini bergabung menjadi satu bukan main kuatnya. "Lalu
bagaimana Twa!su"eng, &agaimana /i!su"eng sampai bisa terluka ," tanya
#wee $in penasaran.
"Menyakitkan "ati benar!" &un $i Teng menggebrak meja. "9rang!orang Pek!
lian!pai memang pengecut dan ja"at. $etela" kami mulai mendesak tiba!tiba
terdengar suara ketawa seorang wanita ketawanya nyaring dan merdu akan
te!tapi tidak keli"atan orangnya. #au ta"u sendiri /i!su"engmu biarpun
95
Raja Pedang
gaga" per!kasa selalu amat takut dan gugup kalau ber"adapan dengan
wanita. Mendengar suara ketawa ini agaknya dia gugup sekali maka ketika
dari tempat yang tidak diketa"ui datang menyambar paku!paku Pek!lian!ting
dia kurang cepat dan terluka ole" sebatang paku."
"(""".....!" #wee $in berseru penasaran dan juga "eran.
"Paku!paku yang menyambar kali ini dilepas ole" orang yang berilmu tinggi"
kata &un $i Teng menjelaskan. "#etika aku menangkis paku!paku itu dengan
pedangku telapak tanganku ?sampai tergetar. Meli"at adikku terluka aku
memutar senjata dan mengamuk dengan nekat. ;ntuk sennentara mereka
itu tak dapat mengganggu Liong!te. (kan tetapi..... lagi!lagi suara wanita itu
yang berseru agar lima orang pengeroyok itu mendesak aku kemudian
wanita yang bersembunyi itu menyuru" para pengeroyok itu mendesak dari
satu jurusan dari depan saja supaya jangan mengepung.
#emudian agaknya dia sendiri meng"ujankan paku!paku Pek!lian!ting
kepadaku. (ku menjadi terdesak "ebat mala" berada dalam keadaan
berba"aya. $eorang di antara para pengeroyok mendapat kesempatan untuk
menyerang (dik Liong yang suda" terluka. Liong!te masi" dapat melawan
akan tetapi lagi!lagi sebatangi paku melukainya klni di bagian lambungnya
dan yang pertama tadi melukai pundaknya. Luka!luka ini yang ternyata
kemudian mengandung racun membuat dia seperti lumpu" se"ingga dia
kena pukulan pada dadanya."
"#eparat.....!" #wee $ln berkata gemas
"Meli"at keadaan adikku terancam aku menyerbu ke ara" adikku dan
ber"asil merobo"kan penyerangnya itu dengan busurku. 0nta" dia mampus
atau tidak akan tetapi setidaknya kepalanya tentu retak!" &un $i Teng
gemas. "#emudian aku mengambil keputusan untuk menyelamatkan Liong!
te karena musu" terlampau kuat. (ku ber"asil menyambar tubu" Liong!te
dan kubawa lari pulang. #uda!kuda itu mereka rampas dan ketika pada
keesokan "arinya aku membawa beberapa orang murid mengunjungi "utan
di situ suda" tidak ada seorang pun anggauta Pek!lian!pai."
#wee $in menepuk pa"anya dengan mara". "(" kalau ta"u begitu si kurang
ajar tadi takkan kulepaskan begitu saja!"
&un $i Teng memandang "eran. "$iapa yang kaumaksudkan $ute,"
#wee $in lalu menceritakan tentang penunggang kuda yang tadi "ampir saja
mencelakai &un Lim #wi. Mendengar ini berkerut alis &un $i Teng.
"-emmm kalau begitu mereka itu selain bermaksud merampas kuda juga
sengaja "endak memusu"i keluargaku. (" kebetulan kau datang $ute. (ku
suda" melakukan penyelidikan dan mendengar ba"wa manusia bernama T"io
$ian itu berada di dusun -ek!siong!san tak jau" dari sini. (ku tadinya "endak
mencarinya di sana untuk membuat per"itungan. $ekarang kebetulan kau
datang se"ingga "atiku agak lega meninggalkan ruma". $iapa ta"u selagi
aku pergi mereka datang membikin kacau sedangkan Liong!te masi" belum
sembu". #au bisa mewakili aku menjaga di ruma"."
"Twa!su"eng kurasa Twa!su"eng saja yang menjaga ruma" biar aku yang
mewakili $u"eng mencari ja"anam T"io $ian itu di -ek!siong!san. $uda"
terang ba"wa Pek!lian!pai arnat curang kalau $u"eng sendiri yang pergi ke
sana jangan!jangan mereka akan mengatur jebakan karena mereka suda"
mengenalmu. (kan tetapi kalau aku yang pergi mereka belum mengenalku
maka kiranya akan lebi" leluasa bagiku untuk bergerak. -anya saja "arap
$u"eng memberi gambaran yang jelas tentang rupa orang s"e T"io itu."
96
Raja Pedang
Mendengar kata!kata #wee $in ini &un $i Teng mengangguk!angguk. Tak
dapat disangkal pula ucapan #wee $in ini memang benar sekali. $elain itu
dia suda" percaya akan kepandaian sutenya ini yang tidak berbeda jau"
dengan kepandaiannya sendiri. &etapapun juga menjaga di ruma" kiranya
merupakan kewajiban yang tidak kala" pentingnya pula amat berba"aya
karena selain "arus melindungi anak isterinya dia "arus pula melindungi
adiknya yang sedang sakit.
"&aikla" #wee!sute. (kan tetapi kau "arus "ati!"ati benar karena biarpun
mengenai kepandaian silat kiranya kau tak usa" k"awatir meng"adapi
mereka namun mereka itu licik dan curang sekali. ;ntuk mengenal orang
s"e T"io itu muda" saja. Perawakannya kurus tinggi kumisnya kecil panjang
dan di atas pipi kanannya terdapat sebua" ta"i lalat mera". la bicara dengan
lida" utara."
$etela" mendapat penjelasan dari su"engnya #wee $in /alu pergi melakukan
tugasnya mencari musu" besar su"engnya itu ke dusun -ek!siong!san.
)usun itu kecil saja akan tetapi ternyata tidak muda" bagi #wee $in untuk
mencari T"io $ian. (gaknya tidak ada yang mengenal orang ini di -ek!siong!
san.
(k"irnya dia mendapat keterangan tentang orang ini dari seorang pemilik
warung arak. "9rang tinggi kurus berkumis kecil dan ada ta"i lalatnya mera"
di pipi kanan, (" benar dia perna" membeli arak di sini mala" tadi aku li"at
dia lewat di sini menuju ke timur."
Mendengar keterangan ini #wee $in mengucapkan terima kasi"nya dan
cepat dia melakukan pengejaran ke timur. )i sebela" timur dusun ini terdapat
sebua" "utan kecil. Tanpa ragu!ragu #wee $in memasuki "utan ini biarpun
"ari suda" mulai senja. -utan po"on siong yang meng"itam kulitnya itu
nampak gelap. 'a meli"at "utan itu sunyi saja ba"kan tidak nampak seekor
binatang "utan.
Tiba!tiba dia mencium bau asap dan meli"at asap membumbung tinggi dari
sebela" kiri. &erindap!indap dia mendekati dan dengan girang dia meli"at
seorang laki!laki meng"adapi api unggun. Laki!laki ini cocok dengan
gambaran diri T"io $ian dan lebi" girang lagi "atinya karena meli"at laki!laki
ini seorang diri saja tidak ada orang lain di situ. )engan berani dan gaga"
#wee $in lalu meloncat mendekati dan berdiri dengan tangan bertolak
pinggang.
"9rang s"e T"io bersiapla" membuat per"itungan atas perbuatanmu yang
pengecut dan curang!" bentaknya sambil mencabut keluar pedangnya.
9rang tinggi kurus itu tersenyum lalu bangkit berdiri dengan tenang.
"Paya" kau mencari!cari aku di -ek!siong!san lalu mengejar ke sini atas
keterangan tukang penjual arak. )apat bertemu setela" aku membakar
daun!daun kering ini. 0" orang muda yang gaga" apa perlunya kau mencari
aku T"io $ian,"
#wee $in kaget sekali. #iranya orang yang dicari!carinya ini tela" lebi" dulu
ta"u akan kedatangannya. &enar berba"aya. )iam!diam dia mengerling ke
kanan kiri untuk mencari kalau!kalau orang ini suda" memasang jebakan. 'a
merasa gentar juga namun sebagai seorang pendekar dia tidak mau
memperli"atkan ini.
"/angan kau bersikap pura!pura" katanya mengejek. "#au suda" berani
menipu #un!lun $am!"engte menipu kedua su"engku mala" melukai ji!
97
Raja Pedang
su"engku dengan pengeroyokan pengecut. #eta"uila" aku #wee $in takkan
membiarkan orang macam engkau meng"ina ji!su"eng begitu saja!"
9rang itu sambil tersenyum lalu menjura. "0" kiranya Pek!lek!jiu #wee!
eng"iong yang datang. $uda" lama mendengar nama besar #wee!eng"iong
dan aku yang bodo" T"io $ian juga suda" beruntung sekali berkenalan
dengan kedua saudara &un yang gaga"....."
Mendongkol sekali "ati #wee $in. "9rang s"e T"io jangan berpura!pura
menjual mulut manis. (was pedangku!" la merasa dipermainkan dan k"awatir
kalau!kalau dijebak maka cepat dia mengirim serangan.
"0" e" benar!benar berdara" panas!" 9rang ituDH dengan muda"nya
mengelak #wee $in mendesak lagi dengan pedangnya se"ingga mau tidak
mau T"io $ian mencabut golok dan menangkis.
"#au "endak menguji kepandaian, &aikla" tiada "alangannya di tempat
sunyi kita bermain!main biar kita penu"i syarat perkenalan dengan
bertanding lebi" dulu.
)i lain saat kedua orang itu suda" bertanding seru. )iam!diam #wee $in
"arus mengakui ke"ebatan lawannya yang memiliki golok yang amat cepat
dan kuat. Paya" dia mengera"kan seluru" tenaga dan kepandaiannya
namun tetap saja dia tidak mampu mendesak lawan!nya. )ia mulai gelisa".
#alau ada seorang lagi saja teman lawannya dia tentu celaka dan takkan
dapat menang. 9le" karena itu dia mulai melakukan pukulan!pukulan tangan
kiri yaitu pukulan Pek!lek!jiu yang amat ampu".
"(yaaa..... kau benar!benar "endak mengambil nyawa orang tak berdosa,"
T"io $ian nampak terkejut dan cepat mengelak. "Mari kita bicara dulu."
Tapi #wee $in mana mau ber"enti, Mala" menyerang makin gencar dengan
pedang dan pukulan!pukulannya. Tiba!tiba T"io $ian juga melakukan
penyerangan dengan tangan kirinya melakukan pukulan!pukulan jarak jau"
untuk menandingi Pek!lek!jiu dari jago muda #un!jun!pai itu.
Pada saat itu cuaca suda" mulai gelap. Pertempuran suda" berlangsung
"ampir seratus jurus. &erkali!kali T"io $ian minta di"entikan namun #wee
$in tidak mau peduli. Tiba!tiba berkelebat bayangan kecil berwarna mera" ke
ara" T"io $ian. 9rang ini terkejut menangkis dengan goloknya. &ayangan itu
ternyata se"elai saputangan dan T"io $ian mengeluarkan seruan kaget
tubu"nya ter"uyung!"uyung ke belakang.
"(aa"""""..... kau..... kau bersekutu dengan dia......," la mengelu" dan tiba!
tiba tangan kirinya melayangkan beberapa bua" Pek!lian!ting ke ara" #wee
$in Penyerangan ini tiba!tiba datangnya. #wee $in suda" berusa"a
meng"indarkan diri namun sebatang paku Pek!lian!tin denga tepat sekali
menancap di jalan dara" dekat le"ernya. Pandang matanya gelap dan #wee
$in mengelu" perla"an lalu robo" pingsan!
#etika #wee $in membuka matanya sambil mengelu" kesakitan dia menjadi
"eran dan kaget karena mendapatkan dirinya suda" reba" di atas
pernbaringan dalam sebua" kamar yang berbau "arum. Le"ernya terasa
panas dan sakit sekali sampai berdenyut kepalanya. 2amun dia memaksa
diri bangun duduk. Terdengar pintu kamar berderit terbuka lalu tertutup lagi.
#wee $in menole" dan..... matanya terbelalak lebar ketika dia meli"at
seorang wanita muda cantik sekali memasuki kamar itu sambil tersenyunn
manis.
98
Raja Pedang
"#au..... kau siapaka".....," #wee $in "endak melompat turun. <anita itu me!
langka" ringan dan cepat ta"u!ta"u suda" berada di pinggir pembaringan
lalu menjura dan berkata dengan kata!kata yang sopan dan merdu.
"-arap Tai"iap tenang dan jangan kaget biarla" $iauw!moi memberi
penjelasan ..*
DDTapi..... tapi tak pantas sekali kita .... berada di sini....."
"$ssssttt......" Manis sekali ketika wanita itu menaru" telunjuk di depan mulut
dan bibirnya mengeluarkan suara ini untuk mencega" pemuda itu membuat
berisik. "Tai"iap jangan ribut!ribut kalau terdengar para pelayan losmen dan
para tamu kita mala" akan mendapat malu. )engarla" $iauw!moi bicara....."
<anita itu dengan sikap sopan tapi amat manis menarik lalu duduk di atas
bangku depan pembaringan sambil memberi isyarat dengan tangannya agar
#wee $in berbaring kembali. "#au berbaringla" lukamu masi" belum sembu"
dan perlu beristira"at."
#arena memang kepalanya berdenyut!denyut dan pening #wee $in terpaksa
menurut dan membaringkan badan biar!un "atinya merasa tidak enak sekali.
)ia seorang gaga" bagaimana sekarang bisa berada sekamar dengan
seorang gadis cantik jelita, &enar!benar memalukan dan mencemarkan
namanya!
"Tai"iap secara terpaksa sekali aku membawamu ke dalam losmen ini. #au
terluka "ebat ole" paku Pek!lian!ting. #au pingsan lukamu para" tepat
mengenai jalan dara" besar di le"er. Tanpa mendapat pengobatan yang
cepat dan tepat keadaanmu akan berba"aya sekali. )i dalam "utan yang
sunyi bagaimana aku dapat menolongmu, #arena itu secara terpaksa sekali
aku membawamu ke losmen ini menyewa sebua" kamar."
"Tapi..... tapi....." #wee $in memprotes "mengapa "anya sekamar, Pada"al
kau dan aku..... laki!laki dan wanita sunggu" tak patut....."
<aja" wanita itu menjadi mera" sekali terutama di kedua pipinya membuat
ia nampak makin jelita. "Maa1 Tai"iap. (ku..... aku terpaksa mengaku ba"wa
kita..... kita ini suami isteri....."
"("""!" #wee $in terkejut dan "endak bangun tapi le"ernya sakit sekali dan
dia reba" kembali.
"Terpaksa Tai"iap. #alau aku tidak mengaku demikian tentu akan
menimbulkan kecurigaan. (ku mengaku suami isteri yang berpesiar laiu kau
mendapat kecelakaan jatu" dari kuda. $etela" aku mengaku ba"wa kita
adala" suami isteri tidak ada seorang pun yang memper"atikan atau
menaru" curiga.
#wee $in diam saja. la merasai kebenaran omongan wanita ini. la melirik dan
meli"at wanita itu menyusuti da"i dengan se"elai saputangan mera". Tiba!
tiba dia teringat dan dia memaksa diri duduk.
#au..... kauka" yang menyerang dan merobo"kan T"io $ian dan yang
rnenolongku," la memandang tajam ragu!ragu. <anita itu mera" lagi kedua
pipinya ketika mengangguk tersenyum dan ber!kata perla"an "$uda"
sepatutnya kita saling tolong!menolong apalagi meng"adapi seorang
penja"at besar seperti toko" Pek!lian!pai itu. #etika aku meli"at seorang Pek!
lian!pai bertempur melawanmu tanpa ragu!ragu aku memi"ak kepadamu
Tai"iap. Tidak ta"u siapaka" nama Tai"iap yang mulia,"
$ambil duduk #wee $in cepat!cepat mengangkat kedua tangan memberi
"ormat.
99
Raja Pedang
"(" kiranya 2ona .adala" penolongku. Terima kasi" banyak 2ona suda" me!
nolong dan menyelamatkan nyawaku. (ku yang bodo" bernama #wee $in
dan bo!le"ka" aku mengeta"ui nama besar Tai"iap 62ona Pendekar7,"
"(ku bernama..... #im Li s"e 6nama keluarga7 5ou. #wee!tai"iap karena aku
suda" terlanjur mengaku suami isteri untuk melenyapkan kecurigaan orang
ku"arap kau jangan menyebut li"iap..... sebut saja namaku dan..... dan kalau
bole" aku lebi" suka menyebutmu #wee!koko 6#akanda #wee7....."
&erdebar jantung #wee $in akan tetapi pada saat itu juga le"ernya terasa
nyeri bukan main sampai kepalanya berdenyut!denyut. la meramkan
matanya dan mengelu" perla"an. <anita itu yang bukan lain adala" #im!
t"ouw T"ian!li atau 2go!lian!kauwcu ketua 2go!lian!pai segera meng"ampiri.
)engan mesra dan "alus ia menaru" telapak tangannya diatas kening #wee
$in dan berkata merdu.
"#au mulai terserang demam #wee!koko. (kan tetapi tidak apa kau tidurla"
biarla" kumasakkan obat untukmu."
)engan amat teliti wanita ini merawat #wee $in. $ikapnya penu" kasi" dan
mesra selama dua "ari dua malam tak perna" meninggalkan kamar itu tak
perna" tidur.
&iarpun sedang menderita demam #wee $in masi" ingat akan semua ini dan
diam!diam dia merasa amat ter"aru dan berterima kasi". &elum perna"
selama "idupnya dia mempunyai seorang yang begini baik ter"adap dirinya
ba"kan tunangannya sendiri nona Liem $ian -wa belum perna" bersikap
sedemikian manis dan penu" kasi". #wee $in adala" seorang pemuda yang
masi" "ijau dalam meng"adapi godaan wanita.
la belum mampu membedakan antara kasi" sayang yang murni dengan kasi"
sayang seperti yang dikandung dalam "ati seorang wanita seperti #im!t"ouw
T"ian li. Tak dapat disangkal ba"wa biarpun masi" muda #wee $in suda"
banyak sekali pengalamannya dalam dunia kangouw namun tentang cinta
kasi" dia benar!benar masi" "ijau dan "atinya masi" bersi" se"ingga dia
menganggap sikap wanita itu sebagai cinta yang benar!benar murni.
&etapapun juga #im!t"ouw T"ian!li benar!benar jatu" "ati kepada pemuda
jago #un!lun!pai ini. Meli"at sikap #wee $in yang bersi" dan jujur yang selalu
sopan dan tidak sekali!kali mau melanggar kesusilaan wanita ini merasa
malu dan takut sendiri untuk bersikap terlalu genit. 2amun dengan
kepandaiannya membujuk rayu ia ber"asil juga mendatangkan rasa "aru
dalam "ati #wee $in dan mulaila" dalam "ati pemuda ini timbul penyesalan
mengapa dia tidak diikatkan jodo" dengan seorang gadis seperti 5oa #im Li
ini!
Pada "ari ke tiga #wee $in suda" sembu" kembali. la lalu meng"aturkan
terima kasi" kepada 5oa #im Li atau yang sesunggu"nya berjuluk #im!t"ouw
t"ian!li itu.
"(dik #im Li" katarwa ter"aru "aku merasa ber"utang budi kepadamu. #alau
aku #wee $in tak mampu membalas budimu biarla" T"ian yang akan
membalasnya. $ekarang kita "arus berpisa" aku akan rnelanjutkan
perjalananku dan aku tidak berani mengganggu kau lagi."
#im!t"ouw T"ian!li tersenyum manis akan tetapi sinar matanya
memperli"atkan kedukaan "atinya "#wee!koko mengapa kita "arus
berpisa", (paka" sala"nya kalau kita melakukan perjalanan bersama, #oko
aku..... enta" mengapa selama "idupku belum perna" aku mem!punyai
100
Raja Pedang
seorang..... sa"abat seperti kau. (ku..... agaknya akan sukar sekali bagiku
untuk berpisa" dari sampingmu."
#wee $in makin ter"aru apalagi ketika dia meli"at dua butir air mata jerni"
turun dari sepasang mata yang inda" itu. )ipegangnya kedua tangan #im Li
dan suaranya menggetar "#im Li percayala" aku pun mempunyai perasaan
seperti yang kaurasai itu. #au satu!satunya wanita yang selama "idupku
amat baik kepadaku. (kan tetapi..... kurasa tidak sepatutnya kalau kau
seorang gadis gaga" perkasa melakukan perjalanan bersama seorang laki!
laki. (kan tercemar nama baikmu. #e dua....."
"#wee!koko peduli apa sama anggapan umum, #ita orang!orang gaga" tidak
perlu mendengarkan gonggongan anjing!anjing di tepi jalan!"
#wee $in tersenyum pa"it. "&etul kata!katamu akan tetapi mau tidak mau
kita "arus meng"indarkan dugaan yang bukan!bukan. $elain itu yang ke
dua..... aku "arus berterus terang kepadamu.#im Li moi!moi aku..... aku
sebenarnya suda"..... suda" bertunangan....."
(ne" sama sekali wanita itu tidak nampak kaget atau pun kecewa. Memang
bagi seorang seperti #im!t"ouw T"ian!li laki!laki yang disukainya tetap laki!
laki tak peduli dia itu belum bertunangan maupun suda" beristeri atau suda"
menjadi aya". (kan tetapi dengan kepandaiannya ia bisa membuat kedua
pipinya menjadi kemera"an.
"$iapa..... siapa dia itu #oko, Tentu gadis yang cantik jelita dan gaga"
perkasa,"
"Tentang kecantikannya aku tak dapat bilang ia amat cantik setidaknya.....
e" tidak secantik engkau. Tentang kepandaiannya tentu saja ia li"ai karena
dia itu adala" orang termuda dari -oa!san $ie!eng."
"(""" dia #im!eng!cu Liem $ian -wa.....,"
"#au suda" mengenalnya #im Li"
"$iapa yang tidak ta"u ba"wa orang termuda dari -oa!san $ie!eng adala"
#iam!eng!cu," &ibir yang mera" itu berjebi. "-emmm kukira bidadari dan
ka"yangan yang sakti!"
Mera" muka #wee $in. la teringat ba"wa #im Li memiliki ilmu kepandaian
yang amat tinggi mungkin tidak kala" ole" Liem $ian -wa dan yang suda"
jelas tidak kala" ole"nya sendiri. &uktinya T"io $ian yang li"ai itu juga robo"
ole" wanita ini. Menurut pengakuan #im Li T"io $ian dapat dibunu"nya di
dalam "utan itu dan ditinggalkan begitu saja.
")ia memang gadis seder"ana saja....." ak"irnya dia berkata untuk mengusir
rasa
jenga"nya.
/adi kau sekarang "endak pergi kesana, )i mana si" ruma" tunanganmu itu
#oko," ")i Lam!bi!c"ung. Terpaksa aku "arus singga" di sana memenu"i
pesan su"u setela" singga" sebentar aku akan kembali ke #un!lun."
"&agus! Tujuan perjalananku juga melalui Lam!bi!c"ung. #ita bisa melakukan
perjalanan bersama #oko, )ekat sana ada Telaga Pok!yang amat inda" apa!
lagi pada awal musim c"un 6semi7 seperti sekarang ini. #wee!koko kalau
begitu marila" kita berangkat. (ku takkan mengganggumu jika kau singga"
di Lam!bi c"ung aku akan menjau"kan diri!"
$ikap yang amat gembira dari #im Li ini rnembuat #wee $in tak dapat
menolak lagi. (palagi kalau diingat ba"wa dia memang akan senang sekali
melaku!kan perjalanan bersama gadis ini. #alau tadi dia mengajukan
keberatan itu "anya karena dia "endak menjaga nama baik gadis ito maka
101
Raja Pedang
sekarang mendengar ba"wa gadis itu pun "endak melakukan perjalanan
sejurusan dengannya dia menjadi girang bukan main.
"Li!moi kau sebetulnya "endak pergi ke manaka"," tanyanya serius.
(kan tetapi gadis itu "anya tertawa saja tertawa manis sambil menampar
lengan #wee $in. "&anyak tanya mau apa si", Lebi" baik lekas berkemas dan
segera berangkat!." #wee $in tertawa senang meli"at gadis itu berlari!lari ke
belakang untuk mencari pelayan dan memberi ta"u ba"wa mereka "endak
pergi meninggalkan losmen.
)an memang benar dugaan #wee $in. Perjalanan yang dia lakukan bersama
5oa #im Li benar!benar amat menggembirakan "atinya. (langka" jau"
bedanya dengan perjalanan yang dia lakukan seorang diri sebelum dia
bertemu dengan gadis ini. $ebelum mereka meninggalkan dusun itu lebi"
dulu #wee $in singga" di $in!yang ke ruma" &un $i Teng dan &un $i Liong.
#im Li tidak mau turut dan menanti di luar kampung. -al ini mala" dianggap
kebetulan ole" #wee $in karena dia sendiri juga merasa sungkan dan malu
ter"adap kedua su"engnya kalau mereka ini ta"u ba"wa dia "endak
melanjutkan perjalanan bersama seorang gadis cantik.
&un $i Teng dan &un $in Liong yang suda" sembu" merasa girang dan lega
meli"at munculnya #wee $in. Tadinya dua orang su"eng ini merasa amat
k"awatir karena beberapa "ari sute ini tidak muncul. &un $i Teng mala"
suda" menyusul ke dalam "utan dan dapat dibayangkan betapa kaget dan
"erannya ketika di tenga" "utan itu dia mendapatkan mayat T"io $ian
ditangisi ole" seorang anak perempuan berusia sembilan atau sepulu" ta"un!
$elagi dia terlongong dan "eran karena tidak meli"at sutenya di dekat
tempat itu terdengar suara keras disusul berkelebatnya bayangan tinggi
besar dan di lain saat mayat itu bersama gadis cilik tela" lenyap dari situ.
&un $in Teng kaget dan lari mengejar ke ara" berkelebatnya bayangan akan
tetapi dia "anya meli"at dari jau" seorang "wesio tinggi besar memondong
gadis kecil itu sambil mengempit mayat T"io $ian berjalan dengan langka"
lebar akan tetap cepat seperti terbang! Meli"at tangan kiri "wesio itu
memanggul sebatang dayung &u $i Teng menjadi pucat karena. dia perna"
rnendengar tentang seorang sakti yang menjadi orang nomor satu di dunia
timur yaitu Tai!lek!sin $wi Lek -osiang. (pa betul pertapa yang pulu"an
ta"un tak perna" turun gunung itu sekarang tiba!tiba muncul di situ,
$etela" mendengar cerita #wee $in yang tela" ber"asil merobo"kan T"io
$ian dengan pertolongan seorang nona pendekar yang bernama 5oa #im Li
dua orang saudara &un itu menarik napas lega.
"$unggu" sayang sekali ba"wa kita di"adapkan kenyataan yang amat pa"it
dan mengecewakan. Pek!lian!pai yang tadinya kita anggap sebagai
perkumpulan orang!orang gaga" yang berjiwa patriotik ternyata sekarang
"anyala" merupakan perkumpulan orang!orang ja"at belaka. $ute kau "arus
memberi laporan yang jelas kepada su"u agar orang tua itu tenang "atinya
dan tidak akan menyala"kan kita kalau kita tidak membantu Pek lian!pai"
kata &un $i Teng kepada sutenya
$etela" menyatakan ba"wa dia "endak lekas!lekas kembali #un!lun!pai dan
singga" di Lam!bi!c"ung seperti yang dipesankan su"unya #wee $in
meninggalkan dusun $in!yang berjalan cepat sekali keluar kampung untuk
menjumpai sa"abat barunya nona 5oa #im Li. (kan tetapi dia menjadi kaget
dan kecewa juga gelisa" karena tidak meli"at nona itu yang tadi duduk
menantinya di bawa" sebatang po"on.
102
Raja Pedang
"(du" celaka #e mana dia /angan!jangan aku ditinggalkan. /angan!jangan dia
kesal karena aku tadi terlalu lama di ruma" su"eng....." la duduk di bawa"
po"on itu dengan kening berkerut. Tiba!tiba terdengar suara ketawa dari
belakang po"on. #wee $in cepat melompat dan menengok waja"nya berseri
matanya bersinar!sinar.
#im Li.....!" $aking girangnya meli"at nona itu ternyata tidak pergi
meninggalkannya #wee $in memegang kedua lengannya dan "ampir saja
dia merangkulnya. #im Li tersenyum dan matanya bersinar!sinar.
"#wee!koko kenapa kau tadi bermuram di bawa" po"on," #im Li menggoda.
"#ukira kau tela" pergi meninggalkan aku."
0" jadi kau sedi" kalau kutinggalkan ,*
"$edi"....., Tentu saja..... e" aku..... aku.H..." #wee $in baru merasa ba"wa
tanpa disadarinya dia tela" kena umpan dipancing keluar perasaan "atinya.
#im Li tertawa menarik lengan #wee $in sambil berkata "$uda"la" "ayo
kita melanjutkan perjalanan." #wee $in tersenyum!senyum membiarkan saja
tangannya digandeng se"ingga mereka berdua sambil berjalan
bergandengan tangan seperti sepasang kekasi". Tanpa dia sadari #wee $in
suda" mulai robo" masuk dalam perangkap yang dipasang gadis cantik itu.
Terlalu pandai #im!t"ouw T"ian!li memikat dengan waja"nya yang cantik
atauka" terlalu "ijau #wee $in dalam meng"adapi keli"aian siasat wanita
cantik,
)engan melalui perjalanan yang penu" kegembiraan bagi #wee $in
kegembiraan "idup yang baru kali ini dia rasakan ak"irnya mereka tiba di
Telaga Pok!yang dan mereka berdua seperti sepasang pengantin baru
berpesiar naik pera"u di telaga ini. $ering kali #wee $in ter"eran!"eran
meli"at ba"wa gadis ini ternyata mempunyai pengaru" besar di mana!mana.
#etika "endak memasuki daera" telaga tampak serombongan tentara yang
mencegat para pelancong lalu memeriksa dengan teliti. Memang daera" ini
terkenal sebagai daera" para toko" pemberontak maka pemerinta" Mongol
mengadakan penjagaan yang teliti. (kan tetapi ketika mereka ini meli"at 5oa
#im Li mereka memberi "ormat dan tidak mengganggu gadis itu bersama
#wee $in. )alam ke"eranannya #wee $in bertanya apa sebabnya gadis ini
seakan!akan memiliki kekuasaan akan tetapi #im Li "anya tersenyum dan
berkata "5acing!cacing tana" macam mereka masi" dapat mengenal orang
baik!baik itu masi" untung. (ndaikata mereka berani mengganggu kita
berdua apaka" mereka akan dapat "idup terus dengan kepala menempel di
le"er,"
#arena pandainya #im Li menjawab dan menyimpan pertanyaan pandainya
ia merayu #wee $in tidak mendesak terlebi" jau". Mereka berpesiar sampai
puas di Telaga Pok!yang yang amat inda" itu. $ama sekali #wee $in tidak
ta"u ba"wa gerak!geriknya di telaga ini diketa"ui ole" calon mertuanya Liem
Ta aya" Liem $ian -wa! )an seperti tela" dituturkan di bagian depan Liem Ta
pulang sambil mara"!mara" dan menyatakan di depan puterinya ba"wa
pertunangan dengan #wee $in diputuskan!
#etika #wee $in menyatakan keinginannya kepada #im Li untuk menengok ke
dusun Lam!bi!c"ung ke ruma" calon isterinya #im Li ter$enyum pa"it dan
berkata
".uru adala" setingkat dengan aya" kata!katanya "arus ditaati. #au "endak
mentaati pesan gurumu pergila" kau singga" ke ruma" keluarga Liem. (kan
tetapi aku tidak bisa ikut pergi ke sana. $elamat berpisa" #wee!koko. -arap
103
Raja Pedang
kau tidak melupakan 5oa #im Li!" $etela" berkata demikian sekaji meloncat
gadis itu lenyap dari depan #wee $in. Pemuda ini menyesal sekali dan
"endak mengejar akan tetapi dia maklum ba"wa tak mungkin dia mengejar
5oa #im Li yang berkepandaian lebi" tinggi dari padanya. )engan kecewa
ke"ilangan kegembiraan dan malas!malasan dia lalu pergi seorang diri ke
Lam!bi!c"ung. #arena masi" meng"arapkan untuk dapat meli"at #im Li
kembali ke Po!yang dia tidak meninggalkan telaga itu sebelum menanti
sampai tiga "ari. &arula" dia pergi ke Lam!bi!c"ung setela" pada "ari ke
empat dia masi" belum meli"at kembali #im Li. )engan "ati berat dia
berjalan ke dusun Lam!bi!c"ung untuk menengok ruma" Liem $ian -wa.
(kan tetapi apa yang dia dapatkan di ruma" itu, Ruma" yang tertutup dan
tidak ada peng"uninya. Masi" ada tanda!tanda berkabung di depan pintu
ruma" kosong itu. )apat dibayangkan betapa kaget "atinya ketika dia
mendapat keterangan dari para tetangga balwa calon mertuanya Liem Ta
tela" didatangi penja"at dan terbunu" ketika Liem $ian -wa sedang pergi!
$uda" dituturkan di bagian depan ba"wa Liem $ian -wa menyusui ke Pok!
yang untuk membuktikan dengan mata kepala sendiri penuturan aya"nya
tentang #wee $in dan seorang wanita. $ayang ba"wa ia tidak bertemu
dengan dua orang itu dan ketika ia pulang aya"nya suda" terluka dan tewas.
#ita kembali kepada #wee $in yang menjadi kaget dan berduka sekali. La
mendapat keterangan lagi ba"wa Liem $ian -wa setela" kematian aya"nya
lalu pergi bersama seorang laki!laki gaga" perkasa yang disebut su"engnya.
#wee $in dapat menduga ba"wa Liem $ian -wa tentula" pergi bersama
seorang di antara tiga orang su"engnya yakni orang!orang dari -oa!san $ie!
eng.
"&etapapun juga aku "arus mencarinya" pikjr #wee $in. "#asi"an sekali $ian
-wa aku "arus menyatakan penyesalanku dan meng"iburnya." )alam
berpikir demikian ini dia membayangkan waja" $ian -wa. (kan tetapi "eran
sekali waja" gadis itu berangsur!angsur beruba" menjadi waja" #im Li yang
tersenyum!senyum dan membujuk rayu! 5epat dia mengera"kan tenaga
mengusir waja" #im Li dan pipinya menjadi kemera"an. (" kalau saja tidak
berlambat!lambat dengan #im Li dalam perjalanan kalau aku dapat datang
di Lam!bi!c"ung beberapa pekan lebi" dulu kiranya aku akan dapat
mencega" terjadinya pembunu"an atas diri calon mertuaku!
Makin berat rasa "ati #wee $in ketika dia melanjutkan perjalanan
meninggalkan Lam!bi!c"ung. Tadinya dia suda" merasa kecewa dan murung
karena #im Li meninggalkannya secara demikian saja tanpa memberi ta"u di
mana dan kapan dia dapat bertemu kembali dengan gadis itu. $ekarang di
tamba" lagi dengan peristiwa menyedi"kan yang menimpa keluarga calon
isterinya "ati #wee $in menjadi sedi" dan dia lalu mengambil keputusan
untuk kembali saja ke #up!lun!san.
Pada suatu senja dia tiba di luar kota Leng!ki. )i jalan itu sunyi sekali tidak
tampak seorang pun manusia. #wee $in berjalan dengan kepala tunduk.
)alam beberapa "ari ini waja"nya nampak kurus dan agak pucat. Tiba!tiba
dia mendengar benda menyambar ke ara"nya. $ebagai seorang jago muda
yang berkepandaian tinggi keadaan tubu" pemuda ini selalu dalam keadaan
siap siaga. 5epat dia miringkan tubu" dan tangannya otomatis menangkis
menyampok sambaran benda itu. $ebelum meli"at ke ara" benda yang dapat
dia pukul jatu" dia trengginas melompat ke ara" dari mana benda tadi
menyambar matanya tajam mencari!cari. (kan tetapi tidak terli"at
104
Raja Pedang
seorangpun manusia di sekitar tempat itu yang suda" mulai gelap itu. #ini
per"atiannya ditujukan ke ara" benda yang menyambarnya tadi.
&enda itu segumpal kertas. #etika dia memungutnya ternyata kertas yang
digumpal!gumpal itu berisi tulisan singkat tulisan tangan yang "alus
berbunyi% P0R.'L(- #0 L9$M02 #05'L M(L(M '2'. Tidak ada tanda!tanda
yang dapat dia kenal pada kertas itu enta" siapa yang menulisnya. (kan
tetapi ketika "idungnya mencium bau "arum pada kertas itu "atinya
berdebar penu" "arapan. -arum kertas itu mengingatkan dia akan diri 5oa
#im Li! Pergi ke losmen kecil, Losmen manaka", #wee $in memandang ke
depan. )i depan itu terdapat sebua" kota kecil tentu di situla" yang
dimaksudkan adanya losmen kecil. Mengapa ke situ, Menemui siapa, Timbul
"arapannya. Tentu 5oa #im Li berada di losmen itu. (kan tetapi kenapa
meninggalkan pesan supaya dia malam ini pergi ke sana, #alau gadis itu
betul!betul berada di sini kenapa tidak langsung menemuinya,
(kan tetapi jawaban semua pertanyaan ini yang rnerupakan kenyataan apa
yang dia dapatkan di losmen kecil dalam kota Leng!ki benar!benar di luar
dari!pada dugaanya semula. la mendengar ba"wa tunangannya Liem $ian
-wa bersama #wa Tin $iong orang tertua dari -oa!san $ie!eng berada di
losmen itu! Timbul juga kegembiraannya untuk menjumpai tunangannya dan
pendekar -oa!san!pai ini akan tetapi diam!diam dia menaru" "ati curiga.
(pa maksudnya surat yang dia terima secara ane" di tenga" jalan tadi,
$iapaka" si pengirim surat itu, (paka" #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa,
#alau memang mereka ini tidak ane" karena dia maklum ba"wa jago!jago
-oa!san!pai memiliki kepandaian tinggi (kan tetapi apa maksudnya, )engan
cara yang penu" ra"asia itu tentu mereka bermaksud supaya dia
mengunjungi mereka secara diam!diam dan ra"asia pula.
9le" karena pikiran ini #wee $in menanti sampai datangnya malam yang
sunyi dan secara ra"asia dia mendatangi losmen langsung mencari jalan
melalui taman bunganya. (kan tetapi dapat dibayangkan betapa kaget
"eran mara" dan malunya ketika dia menyaksikan adegan yang membuat
dara"nya mendidi". la meli"at Liem $ian -wa terisak!isak berada dalam
pelukan #wa Tin $iong. (pi cemburu membakar jantung #wee $in. Tanpa
berpikir panjang lagi dia lalu mengeluarkan sisir perak yang menjadi tanda
pengikat perjodo"annya dengan Liem $ian -wa dilemparkannya sisir perak
itu ke ara" dua orang yang sedang berpelukan di taman. #emudian dia
meloncat dan pergi meng"ilang di dalaim gelap.
)engan "ati makin berat dan penu" kedukaan penu" kekecewaan #wee $in
pada saat itu juga menlnggalkan kota Leng!ki melanjutkan perjalanannya
menuju ke #un!lun!san. la tidak beristira"at malam itu semalam penu" dia
terus saja berjalan "atinya penu" penyesalan.
$elagi dia berjalan sambil melamun di atas jalan raya yang sunyi di waktu
malam mulai berganti 1ajar dia mendengar suara kaki banyak kuda berlari
cepat dari ara" belakang. la cepat minggir dan berdiri memandang. Tuju"
ekor kuda dengan para penunggangnya berlari cepat dan sebentar saja
suda" nrielewatinya. Mereka ini adala" orang!orang yang keli"atan gaga"
yang tiga orang berbaju puti". $eorang yang melarikan kuda paling depan
adala" seorang wanita cantik dan gaga". -anya sekejap saja mereka
melewati jalan itu namun di dalam cuaca yang remang!remang itu #wee $in
masi" dapat mengenal wanita tadi.
105
Raja Pedang
"#im Li.....!" teriaknya. (kan tetapi teriakannya tertelan ole" derap kaki kuda.
&etapapun juga dia masi" sempat meli"at wanita itu menole" dan tersenyum
ke ara"nya lalu makin membalapkan kudanya tanpa mernberi isyarat
sesuatu.
#wee $in penasaran. Tidak bisa sala" lagi wanita itu tentula" #im Li. Tidak
saja dia mengenal waja" yang cantik itu mata yang tajam bersinar akan
tetapi ia pun mengenal baik!baik senyum manis #im Li senyum yang selama
ini menjatu"kan "atinya. la melupakan kelela"an dan kesedi"annya
rnempercepat larinya mengejar ke ara" para penunggang kuda yang makin
lama makin jau" itu.
$epertl tela" dituturkan di bagian depan #wee $in ak"irnya memasuki dusun
#ui!lin di tepi $ungai 4ang!ce dan dia sempat mencega" 5oa #im Li atau
#im!t"ouw T"ian!li yang "endak membunu" Tan -ok. )emikianla" keadaan
#wee $in jago termuda dari #un!lun $am!"eng te dan bagaimana dia sampai
dapat berkenalan dengan #im!t"ouw T"ian!li yang dia kenal sebagai gadis
5oa #im Li yang gaga" perkasa cantik jelita dan menarik "atinya.
#ita kembali ke warung arak P"ang #wi di mana #wee $in bertemu kembali
dengan #im Li. $etela" mencega" #im Li membunu" Tan -ok #wee $i seperti
seekor kerbau menurut saja dituntun ole" #im Li duduk meng"adapi meja
dan menerima "idangan dari P"ang #wi yang nampaknya takut sekali
ter"adap #im Li.
"Minumla" #oko minumla" arak ini dan bergembirala". $etela" aku berada
di sampingmu tak perlu kau bermuram durja lagi. <anita tidak setia seperti
dia itu lebi" baik kaulupakan saja." #im Li membujuk sambil mengisi penu"
cawan arak di depan #wee $in lalu mengangkat cawan itu diberikannya
kepada #wee $in. $ikapnya amat menarik matanya memandang penu" kasi"
dan mulutnya tersenyum!senyum manis.
#wee $in melengak. #au $uda" ta"u ....,*
#im Li mengangguk dan baru ia meli"at ba"wa gadis itu sekarang membawa
golok tipis kecil yang terselip di punggungnya selendang mera" yang "arum
inda" itu tergantung di ikat pinggang. &ajunya berkembang sutera ma"al
yang inda" dan mencetak tubu"nya. Rambutnya yang panjang "itam
digelung rapi di"ias setangkai bunga teratai yang amat ane" warnanya
karena ada mera"nya ada puti"nya ada biru kuning dan ke"ijauan terbuat
dari mutiara!mutiara pili"an. 5antik jelita nampaknya dengan pipinya yang
mera".
"#alau begitu.... kau pula agaknya yang mengirim surat kepadaku.....,"
#embali #im Li mengangguk. "Meli"at wanita pili"an gurumu itu tidak patut
menjadi pendampingmu selama "idup aku tidak tega mendiamkan begitu
saja. #au perlu mengeta"ui dengan mata kepala sendiri."
"#enapa kau berlaku secara ra"asia tidak langsung menjumpai aku,".
#im Li memegang lengan #wee $in dengan sentu"an mesra. "(ku k"awatir
kalau aku muncul kau mengira aku cemburu."
#wee $in menarik napas panjang dan #im Li kembali membujuk "$uda"la"
#oko lupakan saja dia. $etela" kita berkumpul lagi mengapa susa"!susa",
Mari minum!" #arena "iburan dan sikap manis dari gadis ini #wee $in
ter"ibur juga dan tak lama kemudian dua orang itu suda" minum sepuas!
puasnya sambil bertukar pandang penu" cinta kasi" mala" #wee $in suda"
bangkit kembali kegembiraannya mau melayani sendau gurau wanita itu.
106
Raja Pedang
&aik #wee $in maupun #im Li sama sekali tidak perna" mengira ba"wa
semua perbuatan mereka semenjak tadi tela" diintai orang. Tan -ok setela"
mendapat pertolongan dari #wee $in biarpun keli"atannya tadi suda" pergi
akan tetapi diam!diam dia merayap datang kembali secara diam!diam. la
amat sakit "ati ter"adap #im!t"ouw T"ian!li yang tela" membunu" Tan $am
akan tetapi ia juga amat berterima kasi" kepada #wee $in yang tela"
menolongnya. (langka" kecewa mara" dan menyesalnya ketika dia meli"at
betapa #wee $in yang sekarang dia ta"u dari namanya ternyata seorang jago
muda gaga" perkasa dari #un!lun!pai itu jatu" "ati kepada #im!t"ouw T"ian!
li. Pemandangan yang dia li"at di dalam warung arak itu membuat "atinya
jemu dan kesedi"annya timbul. la tadinya "endak meng"arap bantuan dari
#wee $in kiranya pemuda #un!lun!pai itu suda" bertekuk lutut di bawa" kaki
#im!t"ouw T"ian!li tak kuasa menentang kecantikan wanita berba"aya itu!
)engan "ati sedi" Tan -ok malam!malam pergi dari tempat itu. Matanya
yang biasanya sayu itu kini menjadi basa" air mata.
$emenjak kecil Tan -ok tidak perna" mengenal orang tuanya "idup
sebatangkara. $etela" Tan $am memungutnya barula" dia mengenal sedikit
kesenangan "idup. $ekarang Tan $am tewas dan dia tidak berdaya membalas
dendam. Tan -ok biarpun menjadi murid dan kawan Tan $am yang menjadi
toko" Pek!lian!pai dan luas pengalamannya namun pemuda ini memang
pada dasarnya bodo" dan jujur mala" "atinya penu" ole" kedukaan yang
dideritanya semenjak kecil.
&agaikan sebua" layangan putus talinya tanpa pegangan tanpa tujuan Tan
-ok berjalan ke mana saja kakinya bergerak. #adang!kadang dia menangis
tanpa suara kadang!kadang dia menangis menggerung!gerung seperti anak
kecil.
III
#e"idupan rakyat jelata pada masa itu di Tiongkok amat sengsara. #eadaan
pemerinta"an kacau!balau para pembesar "anya mementingkan isi sakunya
sendiri tanpa mempedulikan keadaan rakyat sama sekali. Pembesar!
pembesar saling memperebutkan kekuasaan dan kedudukan dalam ke"ausan
rnereka akan pangkat dan kemuliaan duniawi. Pemerinta" penjaja" kurang
memper"atikan keadaan rakyat. 4ang kuat menindas yang lema" yang kaya
raya mempergunakan "arta kekayaannya untuk meng"isap yang miskin
yang berkuasa mempergunakan kedudukannya untuk mencekik si kecil.
Rakyat yang terkekang ole" belenggu penjaja"an bangsa Mongol mulai
berteriak dan melakukan perlawanan. )i mana!mana timbul pemberontakan
dan rakyat kecil pulala" yang menderita. $emua ini ditamba" lagi dengan
datangnya musim kering yang amat "ebat se"ingga kelaparan merajalela.
)i sebela" utara Propinsi $"en!si rakyat amat menderita ole" musim kering.
$awa"!sawa" kering mereka" peca"!peca" tak mungkin dapat ditanami.
$ungai!sungai kecil ke"ilangan sumbernya telaga!telaga keli"atan dasarnya
po"on!po"on ke"ilangan daunnya. Manusia dan binatang kurus!kurus
kekurangan makanan setiap "ari banyak orang dan binatang mati kelaparan.
Rakyat menjerit ratap tangisnya membubung ke angkasa bersambat kepada
Tu"an. $etiap "ari orang bersemba"yang minta "ujan minta perlindungan
minta!minta dengan ratap tangis yang tak berdaya. )i lain tempat pun di
kota!kota besar para pembesar dan "artawan berpesta pora berlumba
meng"amburkan arak dan gandum berlebi"!lebi"an sampai membusuk
gandum mereka di gudang bersenang!senang seujung!rambut pun tak
107
Raja Pedang
perna" teringat kepada Tu"an! $ayang Tu"an "anya dijadikan tempat
pelarian bagi mereka yang menderita. $ayang Tu"an "anya diingat ole"
manusia setela" mereka itu membutu"kan pertolongan daripada
kesengsaraan duniawi. Lebi" patut disayangkan pula di dalam keadaan
menderita orang mengelu" mengapa Tu"an meninggalkannya lupa sama
sekali ba"wa Tu"an tak perna" meninggalkan manusia sebaliknya manusia
juala" yang meninggalkan Tu"an sampai jau" sampai tersesat dan ak"irnya
mereka ke"ilangan Tu"an.
&agaikan seorang yang menyia!nyiakan obor dan membuang!buangnya di
waktu "ari masi" terang lalu kebingungan meraba!raba mencari!cari obor di
kala malam gelap tiba.
Penduduk daera" kering ini banyak yang suda" meninggalkan kampung
"alamanan berbondong!bondong mengungsi ke selatan di mana daera"nya
lebi" mendingan apabila dibandingkan dengan daera" utara. (kan tetapi
sunggu" patut dikasi"ani para petani miskin ini. )i daera" baru mereka
dianggap sebagai pengganggu dan baru mereka itu bisa mendapatkan
sekedar pengisi perut setela" tenaga mereka diperas melebi"i tenaga kuda.
)usun!dusun di ;tara ini banyak yang kosong ditinggalkan penduduknya
se"ingga merupakan daera" mati.
Pada suatu pagi seorang pemuda yang bertubu" tinggi besar seperti raksasa
memasuki sebua" dusun yang cukup besar la merasa "eran sekali meli"at
dusun ini sunyi senyap banyak ruma"!ruma" kosong ditinggalkan
penduduknya.
'a suda" merasa lapar sekali akan tetapi tidak meli"at sebua" pun ruma"
makan. Pemuda ini bukan lain adala" Tan -ok. )ipikirnya ba"wa penduduk
sepagi itu aeaknya suda" pergi ke sawa" maka dia lalu keluar lagi dari dusun
itu menuju ke sawa" untuk menemui penduduk dan minta diberi makan.
(kan tetapi apa yang dia li"at di sawa" membuat dia bergidik. $awa"
mengering sunyi senyap. Tiba!tiba dia meli"at benda!benda yang membuat
dia makin bergidik. &enda!benda yang menggeletak di sepanjang jalan dusun
itu bukan lain adala" mayat orang orang mati kelaparan ada yang suda"
berbau busuk. )engan "ati cemas ketakutan Tan -ok menjau"kan diri. la
segera berlari menuju ke tenga" sawa" dimana dia mendengar suara orang
berteriak!teriak. #etika suda" dekat pemuda ini berdiri seperti patung
matanya terbelalak memandarig pengli"atan di tenga" sawa" yang tana"nya
mengering itu.
)i sana di tenga" sawa" dia meli"at seorang kakek berlutut menangis dan
tertawa!tawa tidak karuan. jelas ba"wa orang itu suda" beruba" ingatannya.
#akek ini kurus sekali rambutnya awut!awutan dan pakaiannya compang!
camping waja"nya seperti tengkorak "idup. )engan kedua tangannya kakek
ini menggenggam tana" kering dan berteriak!teriak.
"T"ian 6Tu"an7 kepada siapa aku "arus mengelu", #epada siapa lagi aku
dapat minta tolong kalau #au sendiri suda" menutup telinga menutup mata
ter"adap penderitaanku," la menangis terguguk!guguk kemudian matanya
menjadi beringas dan tiba!tiba dia tertawa!tawa terkeke"!keke". "-a!"a!"a!
"a!"a! 'bu tana"...... kau yang memberi ke"idupan. #au yang meng"asilkan
makanan kau yang mengeluarkan air. $ekarang kau tidak mau memberi air
dan makanan apa sala"nya memakan kau, -a!"a!"a semua ba"an
makanan datangnya dari tana" musta"il tana" tidak mengenyangkan
perut," $ambil tertawa!tawa orang itu lalu makan tana" kering yang dia
108
Raja Pedang
kepal tadi! $unggu" menyayat "ati meli"at orang ini. Makan tana" kering
sambil tertawa dan kadang!kadang menangis tanpa mengeluarkan air mata.
#arena mulutnya suda" mengering dijejali tana"
kering yang dimakan secara la"ap itu membuat dia tercekik terenga"!enga"
megap!megap seperti ikan dilempar ke darat. la memegangi le"er memekik!
mekik berputaran lalu jatu" berkelojotan!
Tan -ok cepat lari meng"ampiri dan...... dia meli"at kakek itu suda" putus
nyawanya. #akek itu mati dengan mata melotot lebar dan mulut yang penu"
tana" kering itu ternganga menyeringai. Tan -ok merasa ngeri dan menutupi
mukanya tak terasa air mata mengalir di antara cela"!cela" jari tangannya.
"T"ian 4ang Ma"a #uasa mengapa aku yang suda" banyak menderita ini
"arus menyaksikan ini semua.....," la berlutut di dekat mayat kakek itu dan
menangis.
#emudian dia dapat menguasai "atinya lalu digalinya lubang di sawa" itu
dan dikuburnya mayat kakek tadi. "#akek muda"!muda"an tubu"mu akan
menyuburkan tana" ini....." doanya. #emudian pemuda raksasa ini mengubur
pula empat mayat yang menggeletak di tepi jalan.
$elagi dia mengubur mayat terak"ir tiba!tiba dia mendengar suara keras dan
belasan orang dusun datang berlari!lari ke ara"nya. Mereka itu membawa
segala macam senjata tajam alat!alat pertanian. )engan muka mengancam
mereka datang menyerbu sambil berteriak!teriak.
"$iluman pemakan bangkai!"
"&ikin mampus iblis ja"at ini!"
&elasan batang senjata seperti "ujan meng"antam ke ara" Tan -ok yang
menjadi ter"eran!"eran. (kan tetapi sekali sampok dengan lengannya yang
besar dan penu" tenaga itu semua senjata terpental dan terlempar disusul
teriakan!teriakan kaget dan kesakitan. Tan -ok tidak tega menggunakan
kekerasan ter"adap orang!orang ini yang ternyata adala" orang!orang kurus
pucat yang mirip setan!setan kelaparan.
"#alian ini setan!setan gila datang!datang menyerangku apa sebabnya," Tan
-ok bertanya dengan suaranya yang menggeledek.
"#aula" setan pemakan bangkai!" seorang di antara mereka memberanikan
diri memaki. "(ku tak perna" maka" bangkai!" jawab Tan -ok.
9rang!orang itu memandang penu" per"atian ragu!ragu. "-abis kauapakan
mayat!mayat tadi,"
"(ku kubur mereka. #alian li"atyang ini terak"ir." la menuding ke ara"
lubang yang dia gali di mana mayat terak"ir tela" dia masukkan.
9rang!orang itu melongok ke dalam lubang. "(pa tubu"nya masi" utu", (pa
tidak ada bagian yang dimakannya," )emikianla" mereka bertanya!tanya.
#etika meli"at ba"wa mayat itu memang masl" utu" badannya mereka lalu
menjatu"kan diri berlutut ada yang menangis ada yang minta ampun.
$eorang kakek yang mengepalai mereka berkata.
"9rang muda yang gaga" "arap ampunkan kami sekalian. #ami tela" sala"
sangka....."
*#asi"an kami orang!orang kelaparan....." kata orang ke dua.
Tan -ok menggeleng!geleng kepalanya lalu mengomel "#alian orang!orang
gendeng mengganggu saja!" la lalu lanjutkan pekerjaannya menguruk
lubang dengan tana" galian. 9rang!orang itu tanpa diperinta" membantu.
(kan tetapi tubu" mereka yang lema" itu memang tidak kuat untuk dipakai
bekerja berat.
109
Raja Pedang
#akek yang memimpin rombongan ini berkata "$uda" banyak teman kami
mati kelaparan dan sepekan yang lalu ada orang kelaparan gila yang suka
makan bangkai saking tak kuat mena"an laparnya. #ami klra kau itula"
orangnya....."
Tergerak juga "ati Tan -ok mendengar ini biarpun dia tidak dapat mengerti
mengapa orang!orang itu sampai kelaparan dan mengapa ada orang sampai
makan bangkai orang dan ba"kan tadi dia meli"at sendiri ada orang makan
tana".
"#alau kalian kelaparan kenapa tidak makan,*
9rang!orang itu saling pandang lalu mereka semua memandang kepada Tan
-ok dengan "eran. Meli"at waja" Tan -ok membayangkan kebodo"an kakek
tua itu menarik napas panjang dan berkata "9rang muda kau menyuru"
kami makan apaka" yang dimakan, Musim kering terlalu "ebat tana"
kering tanaman "abis. 4ang mempunyai simpanan gandum "anyala"
pembesar!pembesar dan orang!orang kaya. 9rang!orang seperti kami ini
mana ada simpanan, $emua orang ter!paksa mengungsi ke selatan "anya
kami yang tidak punya apa!apa terpaksa ting!gal di sini."
"/adi ada pembesar dan orang kaya di sini,"
"Pembesar si" tidak ada orang!orang kaya juga tidak banyak. 4ang paling
kaya dan paling kikir adala" #wi!wangwe 6"artawan #wi7 tuan tana" terkaya
di sini."
"#enapa tidak minta makan padanya,"
";uu""" minta makan, 9rang muda dia itu amat kikir jangankan dimintai
dipinjami saja tidak mau memberi. #ami mala" diusir dan dikeroyok ole"
anjing!anjingnya anjing kaki empat dan kaki dua."
"(da anjing kaki dua," Tan -ok benar!benar ter"eran.
#embali orang!orang itu sallng pandang agaknya makin jelas bagi mereka
ba"wa orang muda yang tinggi besar seperti raksasa ini kelebi"an tenaga
akan tetapi kekurangan otak.
"9rang muda #wi!wangwe selain memeli"ara anjing!anjing kaki empat juga
dia dilindungi ole" tukang!tukang pukulnya mala" pembesar di kota!kota
yang berdekatan semua melindunginya. $iapa berani ter"adapnya,"
"-emmm aku berani! #alian lapar, (ku pun lapar. -ayo kita pergi ke ruma"
anjing s"e #wi itu. (ku akan paksa dia keluarkan makanan untuk kita."
&angkit semangat orang!orang itu. Mereka ta"u ba"wa pemuda raksasa ini
adala" seorang yang kuat dan pandai ilmu silat "anya sayang wataknya
ane" dan agak bodo". "9rang muda penjagaan di ruma" #wi!wangwe kuat
sekali. (pa kau tidak takut," #akek itu masi" mencoba untuk menakutinya.
"(ku Tan -ok tak kenal takut. Mendiang su"u bilang ba"wa orang tak perlu
takut jika membela si lema" dan menegakkan keadilan. 9rang s"e #wi itu
gandumnya berlebi"an kalian sebaliknya kelaparan ini tidak adil namanya.
"Mari antarkan aku!"
$ikap dan ucapan Tan -ok membangkitkan semangat orang!orang yang
kelaparan itu dan rombongan ini lalu menuju ke ruma" #wi!wangwe. )i
sepan!jang jalan yang sunyi rombongan ini bertamba" besar dan ak"irnya
semua sisa penduduk dusun itu yang berjumla" dua pulu" orang lebi" ikut
dalam rombongan. 9rang!orang yang tadinya berputus "arapan ini timbul
keberaniannya setela" mereka dibela ole" pendekar muda Tan -ok.
&etapapun juga setela" mereka tiba di depan gedung besar milik #wi!
wangwe gedung dan pagar tembok tinggi tebal dan meli"at empat orang
110
Raja Pedang
tukang pukul menjaga di depan pintu pagar tem!bok keberanian mereka
lenyap dan orang!orang ini bersembunyi di belakang Tan -ok.
Meli"at sikap pengecut ini lenyap kesabaran Tan -ok. "-ayo kalian maju dan
nyatakan ke"endak "ati kalian. Takut apa," serunya. #akek tadi bersama dua
orang temannya memberanikan diri mendekati pintu pagar tembok.
"(njing!anjing kelaparan kalian mau apa ribut!ribut di sini," seorang tukang
pukul membentak sambil melintangkan toyanya sikapnya mengancam dan
sombong sekali
"#ami "ampir mati kelaparan....." kata kakek itu merenda" "#ami "endak
mo"on belas kasi"an #wi!wangwe mo"on bantuan sedikit gandum untuk
penyambung nyawa....."
"Pengemis!pengemis kelaparan pergi kalian! #wi!wangwe mana ada waktu
untuk melayani kalian, $edang ada tamu agung dan sibuk. Pergi!"
"#asi"anila" kami..... biarla" kami diberi pinjaman gandum kelak tentu kami
bayar dengan tenaga....."
#akek itu mendesak. "$etan tidak lekas pergi," empat orang tukang pukul itu
menjadi mara" sekali dan serentak mereka menggerakkan toya menerjang
maju. $egera terdengar suara bak!bik!buk disusul pekik kesakitan ketika para
petani itu dipukul. Percuma saja mereka mencoba melawan karena mereka
yang di waktu se"at saja tidak mampu melawan tukang!tukang pukul ini
apalagi sekarang dalam keadaan "ampir mati kelaparan.
"#ejam sekali! (njing!anjing penjaga jangan gigit orang." Tan -ok melompat
ke depan dan sekali dia menggerakkan kedua kaki tangannya empat orang
tukang pukul itu robo" toya mereka ada yang pata" ada yang terlempar
jau". &ukan main kaget "ati mereka. (palagi ketika mereka meli"at ba"wa
yang merobo"kan mereka begitu muda"nya "anyala" seorang pemuda yang
tubu"nya seperti raksasa.
"Tolong..... ada pengacau.....!" Mereka berteriak!teriak ke dalam sambil
merayap bangun.
&erbondong!bondong dari dalam gedung keluar belasan orang tukang pukul
mala" diantara mereka ada yang berpakaian seperti serdadu pemerinta"
.oan. Mereka ini ada yang membawa golok toya atau pedang dan dengan
sikap mengancam mereka menyerbu keluar. Para petani yang tadinya
berbesar "ati meli"at betapa dengan muda" Tan -ok merobo"kan empat
orang tukang pukul yang melabrak mereka tadi sekarang berbalik menjadi
ketakutan dan menjau"kan diri.
Tan -ok sendiri sama sekali tidak merasa takut. Mala" dia menyambut
mereka dengan suaranya yang keras "#alau tidak mau memberi gandum
kepada mereka yang kelaparan kupukul mampus kalian anjing!anjing
penjaga!"
Tentu saja para tukang pukul dan serdadu penjaga itu memandang renda"
kepada Tan -ok. $ambil berteriak!teriak memaki mereka menerjang. -ujan
senjata menyambar ke ara" tubu" tinggi besar itu 2amun segera terdengar
teriakan!teriakan mengadu"!adu" dan keadaan menjadi kacau!balau. Para
pengeroyoknya sibuk menyerangnya dari empat penjuru namun pemuda
gaga" perkasa ini selalu dapat melindungi tubu"nya daripada ancaman
senjata dengan jalan menangkis atau mengelak. Mala" dia cepat secara
kontan mengirim pukulan!pukulan balasan yang membuat beberapa orang
menggeletak pingsan. Meli"at makin banyak tukang pukul berlarian dari
111
Raja Pedang
dalam Tan -ok merampas sebatang toya dan mengamuk dengan senjata ini.
Makin ramaila" pei!tempuran di depan gedung #wi!wangwe itu.
"$audara!saudara Tan!eng"iong itu dikeroyok dalam pembelaannya ter"adap
kita. &agaimana kita bisa tinggal diam saja, -ayo bantu!" #akek petani
berseru keras. Memang para petani itu mulai timbul keberanian mereka
meli"at betapa gaga"nya Tan -ok melawan tukang pukul.
"&etul..... betul..... "ayo bantu Tan!eng"iong.....!"
Pulu"an orang petani yang kurus!kurus itu dengan semangat menyala lalu
menyerbu para tukang pukul yang mengeroyok Tan -ok. Mereka tidak peduli
lagi akan keselamatan diri sendiri. 4ang dipukul jatu" bangkit lagi dan
melawan penu" kenekatan. Tentu saja mendapat bantuan ini Tan -ok
menjadi makin bersemangat. Toyanya mengamuk dan demi satu para tukang
pukul dapat robo"kan.
Pada saat itu dari sebela" dalam gedung terdengar suara orang berseru
"Mundur semua biarkan .iam!siauwya 6Tuan Muda .iam7 mengusir para
pengacau!"
'tula" suaranya #wi!wangwe. Mendengar perinta" ini para tukang pukul lalu
mengundurkan diri sambil menyereti tubu" teman!teman mereka yang
terluka. $emua orang termasuk Tan -ok memandang ke dalam. Mereka
meli"at #wi!wangwe yang suda" setenga" tua seorang bertubu" tinggi kecil
yang berpakaian mewa" sekali tangan kiri mengisap "uncwe berujung emas
berdiri di anak tangga sambil memandang ke luar. )i sebela"nya berdiri
seorang pemuda yang ane". Muka pemuda ini pucat puti" matanya liar
tajam "idungnya mancung. (kan tetapi waja" yang tampan ini nampaknya
ane" dan mengandung sesuatu yang mengerikan terutama pada matanya.
Pakaiannya serba kuning dan tangan kanannya memegang sebua" suling
ular. Pada saat itu pemuda yang usianya antara dua belas ta"un ini berkata
sambil tertawa.
"#wi!wangwe biarla" aku mengadakan sedikit pertunjukan yang menarik
"ati."
&oca" laki!taki belasan ta"un itu lalu mengangkat sulingnya ditiupnya suling
itu. Terdengar suara melengking yang ane" naik turun seperti gelombang
samudera makin lama makin tinggi dan nyaring menusuk anak telinga. Tan
-ok yang suda" mempelajari ilmu silat tinggi kaget sekali karena ta"u
ba"wa suling itu ditiup dengan kekuatan k"ikang yang "ebat!
";lar.....! ;lar.....!" Para petani berteriak!teriak ketakutan. Tan -ok kaget dan
cepat memutar tubu" memandang. 'a bergidik meli"at banyak sekali ular
merayap cepat menuju ke tempat itu besar kecil dan datang dari semua
jurusan. Tadinya "anya beberapa ekor saja mungkin ular!ular yang terdekat
di tempat itu akan tetapi sebentar kemudian menjadi pulu"an dan ak"irnya
ratusan ekor ular datang dan dari jau" masi" keli"atan banyak lagi
mendatangi.
#etika ular!ular yang amat banyak itu suda" berkumpul dan menggeliat!geliat
sambil menujukan mata ke ara" si penyuling cilik yang suda" berjalan keluar
dari pintu pagar tembok suara suling tiba!tiba beruba" menjadi kacau balau
dan..... secara tiba!tiba ular!ular itu mendesis!desis dan nampak mara" lalu
menyerang para petani! $egera terdengar jerit!jerit kesakitan bercampur
dengan teriakan ketakutan. Para petani mencoba melawan namun sia!sia
karena ular terlampau banyak. Meli"at ini Tan -ok mara" sekali. $ambil
mengeluarkan gerengan seperti "arimau terluka orang muda ini menyambar
112
Raja Pedang
sebatang toya dan menerjang rombongan ular itu. la menggebuk dan
memukul meng"ancurkan banyak kepala ular. (kan tetapi ular itu terlampau
banyak dan tak mungkin dia dapat melindungi dua pulu" lebi" orang
bernasib malang yang diserbu ular!ular itu. (palagi di antara ular!ular itu
banyak terdapat ular!ular kecil berbisa yang amat gesit. $ekali pagut saja ular
ular seperti ini mematikan korbannya.
Meli"at betapa para petani itu robo" binasa Tan -ok menjadi ngeri dan
dengan amara" meluap!luap dia meli"at betapa makin banyak dia
membunu" ular makin ganasla" ular!ular yang lain dan dalam sekejap mata
saja para petani itu suda" robo" semua. Tak seorang pun tinggal "idup lagi.
"'blis kecil ber"ati keji!" Tan -ok membalik dan melompat dengan 1oya di
tangan menyerang boca" kecil penyuling yang ane" itu. $ama sekali dia
tidak ta"u ba"wa boca" itu bukanla" sembarang boca". )ia ini bukan lain
adala" .iam #in murid $iauw!ong!kwi toko" besar dari utara yang amat
ja"at.
$erangan dengan toya yang dilakukan ole" Tan -ok amat da"syat. (kan
tetapi tiba!tiba .iam #in menggerakkan tangan kirinya dan sinar keemasan
menyambar ke ara" muka Tan -ok. Terkejut raksasa muda ini. 5epat dia
menggunakan tangan kiri menyampok sinar keemasan tanpa membatalkan
serangannya dengan toya yang dipegang tangan kanan. (kan tetapi sebelum
toyanya mendekati tubu" .iam #in dia menjerit kesakitan dan toyanya
dilempar kemudian tangan kanannya merenggut ular kuning emas yang
suda" menggigit tangan kirinya. Rasa sakit panas dan gatal!gatal
menyerang seluru" tubu"nya. $ekali remas saja "ancur lu!lu"la" kepala dan
tubu" ular kecil itu akan tetapi rasa sakit yang menguasai tubu"nya tak
terta"ankan lagi. $ambii memekik!mekik Tan -ok memutar tubu" dan pergi
secepatnya dari tempat itu.
"-a!"a!"a!"a!"a orang sombong itu takkan waras lagi otaknya terkena
racun #im!tok!coa 6;lar Racun 0mas7!" .iam #in tertawa bergelak sambil
meniup sulingnya lagi. ;lar!ular yang tadinya berpesta!pora menggigiti
mayat para petani itu sekarang lari ketakutan mendengar suara suling
se"ingga sebentar saja di situ tidak ada seekor pun ular kecuali bangkai!
bangkai ular yang di!bunu" Tan -ok tadi dan mayat para petani yang malang
melintang. #wi!wangwe dan kaki tangannya yang suda" kerap kali
menyaksikan pembunu"an ter!"adap orang!orang miskin itu sekarang
bergidik juga menyaksikan kejadian yang menyeramkan ini. )engan penu"
"ormat #wi!wangwe mempersilakan .iam #in masuk ke dalam gedungnya
lagi dan memerinta"kan kepada orang!orangnya untuk membersi"an
"alaman itu membawa pergi bangkai!bangkai ular dan mayat para petani.
Tan -ok berlari!lari terus secepatnya. Tubu"nya memang luar biasa kuatnya
se"ingga biarpun dia suda" terkena gigitan ular berbisa yang amat
berba"aya dia masi" dapat berlari cepat sampai pulu"an jau"nya. (kan
tetapi ak"irnya dia terguling robo" di tenga" sawa" yang tana"nya kering
mereka" pingsan. Mata"ari dengan ca"ayanya yang penu" menyinari tubu"
Tan -ok yang menggeletak tak berdaya itu seakan!akan "endak
membakarnya. Ternyata ba"wa racun ular kuning keemasan itu mengandung
"awa yang amat panas se"ingga seluru" tubu" Tan -ok menjadi mera"
ke"itaman apalagi di bagian tangan yang tergigit sampai menjadi "itam
seperti "angus terbakar.
113
Raja Pedang
Pada saat itu dari jurusan selatan di atas jalan kecil yang kering kerontang
dan sunyi terdengar suara orang bernyanyi! &enar!benar amat ganjil
mendengar orang bernyanyi di tempat yang diliputi "awa maut kering ini.
$etela" keli"atan orangnya dia itu adala" seorang anak laki!laki yang baru
belasan ta"un usianya. Pakaiannya compang!camping lebi" patut pakaian
seorang jembel yang terlantar. (kan tetapi lengan dan kakinya berkulit
bersi". &etapapun juga jelas ba"wa dia itu bukan boca" biasa. -al ini terli"at
dari mukanya yang berkulit ane" yaitu kulitnya ke"ijauan seperti "ijaunya
daun muda. $epasang matanya juga bukan mata manusia biasa karena
mengandung sinar yang amat tajam mala" terlalu tajam se"ingga seperti
tidak normal lagi. <aja" yang berwarna ke"ijauan dengan mata setajam itu
benar!benar akan membikin orang bergidik ketakutan dan mengira ba"wa dia
ini tentu bukan manusia. (palagi kalau mendengar kata!kata dalam
nyanyiannya. (ne". 2yanyiannya saja suda" tidak karuan iramanya bukan
nyanyian lebi" pantas disebut gila atau orang mengigau akibat sakit demam.
)an kata!katanya dengarkan saja dia bernyanyi.
"-e" perut ber"entila" merengek!
Tidak maluka" kau kepada kaki,
4ang bekerja keras tak perna" mengelu" *
" #au tiada guna tak perna" bekerja
#erjamu "anya merengek minta diisi*
#ata!kata ane" ini dia nyanyikan sepanjang jalan sambil saling memukulkan
dua batang kayu yang dipegang di kedua tangan untuk membuat irama
nyanyiannya yang tidak karuan. $elain warna mukanya yang ke"ijauan dan
sepasang matanya yang luar biasa tajamnya selebi"nya anak ini bole"
dibilang tampan tubu"nya pun padat berisi dan kuat.
&oca" ini bukan lain adala" &eng $an $eperti tela" diceritakan dalam bagian
terda"ulu dari cerita ini secara kebetulan sekali &eng $an boca" korban
banjir $ungai -uang!"o yang tidak ta"u akan nama keturunannya sendiri ini
tela" bertemu dengan -ek!"wa #ui!bo dan mendapat 'lmu T"ai!"wee $iu!
"wee dan 5i!"wee yang ole" -ek!"wa #ui!bo dimaksudkan untuk
memperbesar daya "awa "4ang" dalam tubu" anak ini dan membunu"nya.
(kan tetapi tanpa disadari ia mala" memberi tamba"an tenaga kepada anak
ini dan mala" menyelamatkan nyawa &eng $an daripada "awa pukulan /eng!
tok!ciang dari #oai (tong. #emudian secara kebetulan pula &eng $an
bertemu dua orang kakek ane" yaitu P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang
mengangkatnya sebagai murid dan kedua orang kakek ane" ini menurunkan
atau mewariskan dua macam ilmu silat yang "ebat padanya. )ari P"oa Ti dia
mewarisi #"ong!ji!ciang dan 'm!sin!kiam sedangkan dari T"e &ok 2am dia
mewarisi Pat!"ong!ciang dan 4ang!sin!kiam. (da!pun 'm!sin!kiam dan 4ang!
sin!kiam ini adala" dua bagian yang berlawanan dari 'lmu 'm!yang!sin!kiam
yang merupakan peca"an daripada 'm!yang &u!tek!cin!keng 'lmu silat
tertinggi di dunia persilatan yang da"ulu dimiliki ole" Pendekar $akti &u Pun
$u di jaman pemberon!takan (n Lu $"an 6ta"un JKK7 kira!kira lima ratus
ta"un yang lalu.
'lmu 'm!yang!sin!kiam diingini ole" semua toko" persilatan dari empat
penjuru siapa kira secara tak disengaja tela" terjatu" ke dalam tubu" &eng
$an! Lucunya &eng $an yang suda" mempelajari ilmu ini dan melati"nya
setiap "ari sampai "a1al betul sama sekali tak perna" ta"u ba"wa dia
sekarang tela" memiliki ilmu yang "ebat. -anya anak ini ta"u ba"wa berkat
114
Raja Pedang
lati"an!lati"an itu tubu"nya menjadi kuat dan ringan mala" dia sekarang
tidak perna" menderita gangguan lagi dan perasaan panas atau dingin di
tubu"nya. $etiap kali dia menderita panas dari teriknya mata"ari secara
otomatis tubu"nya mengeluarkan "awa dingin untuk melawannya dan
pengera"an "awa "'m" secara otomatis ini "anya dapat diketa"ui dari
waja"nya yang beruba" menjadi ke"ijauan. $ebalik!nya di waktu dingin
secara otomatis pula waja"nya beruba" mera" ke"itaman tanda ba"wa
tenaga dari "awa "4ang" di tubu"nya bekerja. -anya kalau "awa udara biasa
waja"nya beruba" puti" seperti biasa pula. $elain ini tanpa dia sadari
apabila dia terserang na1su amara" waja"nya juga otomatis beruba" mera"
ke"itaman sebaliknya apabila dia merasa gembira waja"nya menjadi "ijau!
Pada saat itu "awa udara amat panas!nya maka tidak "eran kalau muka anak
ini menjadi ke"ijauan tanda ba"wa "awa "'m" otomatis bekerja di tubu"nya.
Perutnya terasa lapar sekali semenjak kemarin tidak kemasukan apa!apa.
)usun!dusun kosong sunyi po"on!po"on gundul kering. ;ntuk mena"an rasa
lapar perutnya dia berjalan sambil bernyanyi!nyanyi mencela perutnya yang
selalu merengek!rengek minta isi.
"0" mata yang sial. )i mana!mana meli"at mayat orang. $uda" enam belas
mayat kukubur sekarang ada lagi di tenga" sawa". $ialan benar!" &eng $an
mengomel ketika dia meli"at tubu" Tan -ok menggeletak di tenga" sawa".
Memang seperti "alnya Tan -ok boca" ini pun semenjak kemarin "ari
meli"at banyak mayat menggeletak di pinggir jalan mayat mereka yang
kelaparan. $ejak kecil &eng $an suda" dijejali pelajaran 3lsa1at!3isa1at kuno
tentang peri!kebajikan dan perikemanusiaan maka meli"at mayat!mayat
menggeletak terlantar itu tidak tega "atinya dan dia mengubur setiap mayat
yang dijumpainya dikubur secara seder"ana.
)engan "ati agak kesal karena perutnya lapar dan selalu bertemu mayat
&eng $an menyimpang dari jalan kecil memasuki sawa" kering meng"ampiri
tubu" Tan -ok yang tak bergerak seperti suda" mati itu. $etela" memandang
waja" dan tubu" Tan -ok anak itu menarik napas panjang dan berkata
"$ayang...... sayang sekali orang begini gaga" dan bertubu" tinggi besar
seperti raksasa mati di sini. (ne"nya orang mati kelaparan kenapa badannya
masi" tegap dan besar seperti ini, (ne".....ane"....." 2amun &eng $an lalu
mulai bekerja menggali tana" kering di sawa" itu. Pekerjaan ini dia lakukan
dengan dua batang kayu kecil yang dipegangnya tadi. &enar!benar "ebat.
9rang tentu takkan percaya kalau tidak menyaksikannya sendiri. )ua batang
kayu ranting kecil itu ketika dia pakai mendongkel tana" ternyata beruba"
seperti dua batang linggis besi yang kuat. $ebentar saja dia meng!gali tana"
sampai satu rneter lebi" da!lamnya. Meli"at tubu" tinggi besar yang masi"
baik itu &eng $an merasa kasi"an kalau menguburnya kurang dalam maka
dia sengaja menggali sampai dalarn. Ternyata tana" itu bawa"nya
rnerupakan tana" lempung yang kering akan tetapi "alus dan berwarna
kemera"an.
$etela" menggali cukup dia meletakkan sepasang rantingnya dan
membungkuk mengangkat tubu" itu. &adan Tan -ok besar sekali beratnya
takkan kurang dari seratus kilo namun benar!benar meng"erankan betapa
anak kecil itu dapat memondongnya dengan muda". &eng $an kaget ketika
merasa betapa kulit tubu" Tan -ok amat panas. la masi" kecil belum dapat
mengerti betul bagaimana keadaan orang mati. #arena tubut itu kaku dan
115
Raja Pedang
diam tak bernapas dia menganggapnya suda" mati. Panas tubut Tan -ok
dianggapnya karena terik sinap mata"ari.
)engan perla"an dan "ati!"ati &eng $an meletakkan tubu" tinggi besar itu
ke dalam lubang. Mulutnya berbisik!bisik "#embalila" kau ke asalmu
tenteram dan damai." #ata!kata ini da"ulu perna" dia dengar dari seorang
"wesio ketika melakukan upacara mengubur mayat.
Tiba!tiba dia kaget dan melompat mundur matanya terbelalak. #alau saja
&eng $an bukannya seorang anak luar biasa yang tidak mengenal rasa takui
tentu dia akan lari terbirit!birit menyaksikan pemandangan yang mengerikan
itu. "DMayat" tadi bergerak!gerak dan dengan gerakan liar lalu bangun duduk
matanya Dmelotot mera" mulutnya berteriak!teriak.
"Lapar..... lapar.....! Tana" meng"asilkan segala macam tetumbu"an yang
dapat dimakan masa tana" sendiri tak bole" dimakan," )an "mayat" itu lalu
mencengkeram tana" lempung mera" dan..... dimakannya dengan amat
la"apnya.
;ntuk sejenak &eng $an berdiri seperti. patung matanya terbelalak "eran.
Mula!mula dia merasa ngeri juga. (kan tetapi ketika meli"at betapa "mayat"
itu makan tana" lempung mera" dengan enaknya seperti orang makan
daging panggang air liurnya memenu"i mulutnya. Perutnya memang amat
lapar sekarang meli"at orang makan demikian enaknya biarpun yang
dimakan "anya tana" lempung timbul seleranya. la mulai menengok ke
bawa" ke ara" tana" lempung yang tadi dia gali dan sekarang bertimbun di
luar lubang. 9tomatis dia berjongkok tangannya mengambil segumpal tana"
lempung mera" dan.... membawa tana" itu ke mulutnya terus digigit.
"<a" enak....." )engan ter"eran!"eran &eng $an terus makan tana"
lempung itu. Rasanya si" tidak bisa dibilang enak akan tetapi juga bukan
tidak enak karena "alus dan baunya "arum. $etela" memasuki perut
mendatangkan rasa kenyang juga. $ampai empat gumpal tana" memasuki
perut &eng $an yang menjadi girang sekali karena dia sekarang dapat
mengisi perutnya yang tadi merengek!rengek. $ama sekali dia tidak ta"u
ba"wa memang tana" lempung itu sejenis tana" lempung yang "alus dan
memang tidak berba"aya kalau dimakan mala" mengandung k"asiat
menguatkan badan.
"Mayat" itu lalu makan tana" lem!pung banyak sekali kemudian mayat itu
yang duduk di dalam lubang kubur mendongak memandang ke ara" &eng
$an dengan sepasang mata rnera". &eng $an tersenyum kepadanya dan
mengangguk.
"Twako jadi kau sebetulnya belum matika", $yukur kalau begitu!"
Tiba!tiba Tan -ok mengeluarkan suara menggereng lalu tubu"nya meloncat
keluar lubang sambil berteriak geram (ku tidak mati kaula" yang akan
mampus!" $erta merta pemuda raksasa ini mengirim serangan memukul ke
ara" kepala &eng $an dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya
mencengkeram ke ara" muka &eng $an yang ke"ijauan.
$emenjak mewarisi ilmu!ilmu silat tinggi dari kedua orang su"unya yaitu
kedua kakek P"oa Ti dan T"e &ok 2am belum perna" &eng $an
mempergunakan kepandaian ini dalam pertempuran. Memang tak dapat
disangkal lagi ba"wa dia amat tekun melati" diri mempelajar semua ilmu itu
dengan teliti namur tanpa diketa"ui apa k"asiatnya semua ilmu itu.
$ekarang meng"adapi serangan bertubi!tubi dari pemuda raksasa yang
116
Raja Pedang
seperti tidak waras otaknya ini dia kaget juga. 2amun otomatis gerak silat
yang suda" mendara" dagipg di tubu"nya bekerja.
"-isss nanti dulu Twako. -idup atau mati bukan urusan kita. &agaimana kau
bisa tentukan," $ambil mengeluarkan jawaban yang mengandung 3lsa1at
kebatinan ini &eng $an miringkan kepalanya meng"indarkan pukulan tangan
kanan Tan -ok sedangkan tangan kanannya dia angkat untuk menangkis
cengkeraman tangan kiri lawannya yang tinggi besar itu.
"Plakkk!" tangan kiri Tan -ok yang berjari panjang besar itu ber"asil men!
cengkeram tangan &eng $an yang kecil se"ingga lima pasang jari tangan
saling genggam. &eng $an merasa betapa dari tangan Tan -ok mengalir
"awa panas melebi"i api. 9tomatis tubu"nya me!nyambut "awa ini dengan
"awa "'m" yang luar biasa kuatnya se"ingga tangannya yang dicengkeram
kini terasa dingin sejuk.
-ebat sekali akibatnya Tan -ok seketika menjadi kaku tubu"nya. la masi"
tetap berdiri dengan tangan kiri mencengkeram tangan kanan &eng $an
matanya melotot kemera"an dan kini sekujur tubu"nya menggigil seperti
orang terserang demam. Tangannya yang mencengkeram tangan kanan
&eng $an seperti lengket dan tak dapat ditarik kembali sedangkan dari
tangan anak kecil itu mengalir "awa yang dinginnya melebi"i bukit es. Makin
lama tubu" Tan -ok makin menggigil mukanya yang mera" itu mulai
berkurang warnanya dan tiba!tiba dia munta"kan dara" meng"itan juga dari
luka di tangan kirinya yang kini menempel pada tangan kanan &eng $an
keluar dara" "itam. Tiga kali dia munta"kan dara" "itam dan tubu" yang
tadinya panas itu beruba" dingin sekarang. Matanya yang kemera"an dan
liar beruba" tenang.
"(du"..... adu"..... dingin.....!" Tan -ok yang tadinya kaku tubu"nya itu
sekarang dapat melompat mundur. &eng $an juga melompat mundur sambil
melepaskan tangannya. Mereka kini berdiri ber"adapan dalam jarak tiga
empat meter saling pandang. $etela" tangannLa terlepas dari tangan &eng
$an lenyap rasa dingin yang menusuk jantung. )iam!diam Tan -ok merasa
ter"eran!"eran apalagi baru sekarang dia teringat mengapa dirinya bisa
berada di situ. Tiba!tiba dia celingukan memandang ke kanan kiri dengan
rasa takut karena dia teringat akan ular!ular yang tadinya mengeroyoknya.
Meli"at ba"wa dia berada di sawa" ber"adapan dengan seorang boca"
bermuka "ijau bermata tajam yang mempunyai tangan mengandung "awa
dingin luar biasa Tan -ok kembali memandang &eng $an lalu melirik ke ara"
lubang kuburan di dekat situ.
"(dik kecil kau siapaka"," $etan atau manusia,"
&eng $an tertawa matanya yang tajam itu berkilat!kilat. "-a!"a!"a Twako
kalau satu diantara kita ini bukan manusia kiranya kaula" orangnya. (ku
manusia biasa akan tetapi kau..... apaka" kau bukan siluman,"
Tan -ok yang mengerti akan ilmu silat tinggi tadi mendapat kenyataan
ba"wa anak ini bukanla" anak biasai tangannya mengandung tenaga 'm
yang luar biasa kuatnya. (kan tetapi dia tidak ta"u ba"wa tenaga inila" yang
tela" menolong nyawanya yang mengusir racun "awa panas yang tadinya
menyerang tubu"nya akibat gigitan ular #im!tok!coa. Tentu saja di pi"ak
&eng $an sama sekali tidak ta"u akan "al ini jangankan tentang
penyembu"an yang tanpa sengaja dia lakukan ba"kan tentang tenaga!
tenaga yang berada dalam dirinya saja dia tidak ta"u apa artinya.
"(dik yang ane" kenapa kau menyangka aku seorang siluman,"
117
Raja Pedang
"#au ane" sekali si"! (ku semenjak kemarin mengubur mayat!mayat orang
mati kelaparan yang bergelimpangan di pinggir jalan. Tadi aku mendapatkan
kau menggeletak mati di sini tidak bernapas lagi. (ku menggali lubang untuk
menguburmu. 0" ta"u!ta"u di dalam lubang kuburan. kau "idup lagi makan
tana" lalu meloncat dan menyerangku. )an sekarang setela" munta"!
munta" kau bicara seperti orang waras. 9rang dengan tubu" raksasa seperti
kau bisa mati dan "idup lagi benar!benar bukan seperti manusia."
Mendengar ini Tan -ok bengong lalu menjatu"kan diri duduk di atas tana".
Meli"at pemuda raksasa itu bengong terlongong mengurut!urut dagu &eng
$an juga ikut duduk di depannya. )ua orang ini duduk tak berkata!kata
seperti dua bua" patung batu. (k"irnya Tan -ok yang menole" dan bertanya.
"(dik yang baik siapa namamu, #au anak siapa murid siapa dan kenapa
bisa sampai di sini,"
)iberondong pertanyaan!pertanyaan ini &eng $an tersenyum nakal lalu
menjawab secara memberondong pula. "2amaku &eng $an bukan anak
siapa!siapa guru!guruku suda" meninggal dan bisa sampai ke sini karena
kedua kakiku berjalan."
(kan tetapi agaknya Tan -ok tidak melayani sendau!guraunya mala" dengar
sunggu"!sunggu" bertanya "#au tidak punya orang tua dan guru!gurumu
suda" mati, jadi kau "idup sebatangkara di dunia ini,"
&eng $an mengangguk. "$ejak dulu aku "idup sebatangkara."
"Tidak punya tempat tinggal,"
&eng $an menggeleng kepala
"(" adikku yang baik..... sama benar nasib kita....." Tan -ok menubruk dan
merangkul &eng $an sambil menangis. &eng $an bingung lalu karena tidak
ta"u "arus berbuat apa ia pun ikut!ikut menangis! )ua orang ini bertangis!
tangisan di tenga" sawa" kering kerontang dan tetes!tetesan air mata
mereka diisap cepat ole" tana" yang ke"ausan.
"(dik &eng $an aku Tan -ok baru saja ditinggal mati guruku....." Tan -ok
menangis sambil merangkul "dan aku.... e" celaka! #au terkena racun!"
Tiba!tiba dia memegang tangan &eng $an dan memandang tajam. "Mukamu
ke"ijauan badanmu mengeluarkan "awa dingin sekali. #au terkena "awa
pukulan yang mengandung racun dingin..... celaka....."
&eng $an tersenyum. "Tidak Tan!twako 6#akak Tan7. (ku tidak apa!apa."
"&etulka", #au tidak merasa sakit,"
"Tidak."
"(ne"..... ane"...... kukira kau terkena racun semacam racun ular atau....."
Tiba!tiba dia melompat dan mukanya beruba". ";lar! (" sekarang aku ingat.
&oca" siluman ular itu yang melukaiku. )ia "arus dibunu"! 5elaka para
petani malang itu....."
&eng $an benar!benar tidak mengerti dan ter"eran!"eran meli"at sikap
raksasa yang beruba"!uba" dan ane" ini. "$iluman ular, )i mana dia,"
)ia seorang anak sebaya denganmu. (ku sedang memimpin para petani
yang kelaparan untuk minta bantuan makanan dari "artawan #we yang kaya
raya. (kan tetapi para petani mala" diserang ole" kaki tangannya. (ku
membantu dan munculla" siluman ular mendatangkan ratusaan ekor ular
mengeroyok para petani &anyak yang mati. (ku menyerang dan..... aku
terluka ole" seekor ular kuning emas. -ayo kita "arus pergi ke sana. (ku
"arus bunu" siluman itu!"
118
Raja Pedang
"Ratusan ekor ular! lii""""" menakutkan sekali!" &eng $an bergidik dan
keli"atan ngeri lalu memandang ke kanan kiri takut kalau!kalau ratusan ekor
ular itu datang ke situ.
"/angan takut ada aku di sini. (ku "apus basmi ular!ular itu dan silumannya.
-ayo (dik &eng $an kau ikut atau tidak," Tan -ok berdiri. "#alau kau takut
kau tinggal saja di sini aku "arus segera kembali ke dusun itu."
Tan -ok suda" mulai lari. "2anti dulu Twako. (ku ikut!" &eng $an segera
mengambil dua batang ranting yang tadi dia gunakan untuk menggali tana"
lalu ikut berlari di belakang Tan -ok.
#arena amat berna1su untuk segera kembali ke dusun membantu para petani
yang dikeroyok ular Tan -ok mengera"kan kepandaiannya dan berlari cepat
sekali. la sampai lupa ba"wa di belakangnya ada &eng $an lupa ba"wa kalau
dia berlari secepat itu tentula" seorang anak kecil seperti &eng $an akan
tertinggal jau". $etela" berlari sampai di luar dusun barula" dia teringat dan
cepat dia menengok. (langka" "erannya meli"at anak itu berlari!lari kecil
seenaknya saja tapi masi" berada di belakangnya.
0" kau masi" di belakangku,"
"Tentu saja bukanka" kau mengajakku,"
Tan -ok penu" ketegangan akan bertemu dengan siluman ular maka dia
kurang memper"atikan &eng $an dan terus melanjutkan larinya memasuki
dusun menuju ke gedung tempat tinggal #wi!wangwe.
)i depan gedung #wi!wangwe para tukang pukul sedang duduk dan sibuk
membicarakan amukan para petani yang dibantu pemuda raksasa. Tentu saja
mereka menjadi amat kaget ketika meli"at pemuda raksasa yang kemarin
tela" dilukai dan diusir pergi ole" ".iam!kongcu" itu kini tiba!tiba muncul di
depan mereka bersama seorang anak laki!laki bermuka "ijau.
"(njing!anjing keparat "ayo lekas suru" keluar #wi!wangwe dan siluman ular
itu!" Tan -ok memaki sambil memegang dua orang tukang pukul dan sekali
lempar dua orang itu jatu" bergulingan tiga meter lebi" jau"nya. 4ang lain!
lain cepat mencabut senjata dan sebagian melapor ke dalam.
$ementara itu ketika meli"at para tukang pukul mencabut senjata Tan -ok
suda" bangkit amara"nya. ")i mana paman!paman tani semua, #alian
bunu" ya, (was rasakan pembalasanku!" Tan -ok lalu mengamuk
menerjang para tukang pukul yang kini "anya membela diri tidak berani
menyerang karena maklum akan keli"aian Tan -ok. $ebentar saja Tan -ok
suda" dikeroyok belasan orang tukang pukul dan di dalam gedung terdengar
ramai!ramai karena semua orang tidak ta"u ba"wa pemuda raksasa itu tela"
datang lagi mengamuk.
Mendadak terdengar tiupan suara suling yang melengking. $uling yang ditiup
ole" .iam #in melengking tinggi dan mengalun dengan irama yang amat
luar biasa. Tan -ok berdebar jantungnya maklum apa artinya tiupan suling
itu. &etul saja dugaannya tak lama kemudian terdengar bunyi mendesis!
desis dan banyak sekali ular menggeleser datang. Tan -ok biarpun tidak
begitu cerdik namun karena dia merasa jijik juga meli"at banyak ular lalu
berkela"i dengan menyerbu ke tenga"!tenga" para tukang pukul.
Perbuatannya ini bukan berdasarkan kecerdikan melainkan karena takut
kepada ular!ular ituH akan tetapi untung baginya. .iam #in bingung untuk
memimpin ular!ularnya karena bagaiman ;lar!ularnya itu bisa disuru"
menyerang seorang saja yang berada di tenga"!tenga" dan dikurung para
tukang pukul, &aiknya setela" terjadi keributan yaitu serbuan para petani
119
Raja Pedang
#wi!wangwe mendatangkan lebi" banyak tukang pukul yang pandai se"ingga
untuk sementara amukan Tai -ok dapat dibendung.
$ementara itu meli"at ular yang amat banyak datang melenggang!lenggok
mendekatinya &eng $an menjadi jijik dan takut bukan main. la tidak takut
kalau meng"adapi orang akan tetapi meng"adapi ular yang banyak dan
amat menjijikkan dan mengerikan itu dia takut juga.#etika ular!ular itu
dengan mata mera" dan lida" menjilat!jilat keluar menyerbu ke ara"nya
sambil berteriak teriak ";lar.....! ;lar.....!" tiba!tiba tubu"nya mencelat ke
atas ke tenga" tenga" orang yang sedang berkela"i &agaikan seekor burung
terbang kakinya menginjak kepala orang!orang yang sedang mengeroyok
Tan -ok dan begitu kakinya menginjak kepala orang dia mencolot lagi ke
sana ke mari melalui kepala!kepala orang itu ak"irnya dia bisa meloncat ke
atas genteng. )i situ dia berjongkok dengan tubu" gemetaran sambil
memandang ke bawa".
$emua orang terutama sekali Tan -ok kaget dan "eran bukan main meli"at
perbuatan &eng $an ini. Meli"at cara anak itu meloncat tidak terasa jelas
ba"wa dia tidak mengerti ilmu meloncat tinggi. (kan tetapi mengapa
tubu"nya begitu ringan se"ingga seakan!akan dia dapat beterbangan di atas
kepala orang!orang,
Tan -ok tidak sempat lagi memper"atikan &eng $an karena pengeroyokan
para tukang pukul suda" cukup membuat dia repot juga. #ali ini pun Tan -ok
ber"asil merampas sebatang toya dan mengamuk. $uda" ada beberapa
orang tukang pukul robo" ole" kemplangan toyanya.
Meli"at ini .iam #in menjadi penasaran dan k"awatir juga. Tak mungkin dia
dapat menyuru" ular!ularnya menyerbu karena sekali ular!ular itu menyerbu
tentu para tukang pukul #wi!wangwe akan digigit pula. la lalu berseru.
"Paman!paman mundur semua biar ular!ularku meng"abiskannya!"
Tukang!tukang pukul itu memang kewala"an meng"adapi Tan -ok. &ukan
ilmu silatnya yang "ebat melainkan tenaganya yang benar!benar sukar
di"adap. $etiap kali toya di tangan pemuda raksasa itu menangkis tentu
banyak senjata terpental atau rusak. Mendengar perinta" ini mereka lalu
meloncat mundur meninggalkan Tan -ok. Tan -ok maklum ba"wa dia akan
dikeroyok ular maka dia "endak menda"ului menyerang .iam #in.
5elakanya anak ane" ini suda" meniup sulingnya melengking tinggi dan
ular!ular itu suda" mulai menyerbu. )i lain saat Tan -ok suda" dikelilingi ular!
ular yang amat mara" mendesis desis dan siap menyerangnya. Tan -ok
bergidik melintangkan toyanya bingur "arus menyerang yang mana dulu
karena dia tela" dikurung dalam pagar ular.
"-a!"a!"a!"a!"a manusia sombong. Ternyata kau masi" belum mampus!
$ekarang aku akan meli"at. -a!"a!"a!" kata .iam #in setela" melepaskan
sulingnya. #emudian dia mulai menyuling lagi suara sulingnya melengking!
lengking tinggi dan menyakitkan telinga.
&eng $an yang berada di atas genteng meli"at semua kejadian ini diala"
yang paling sakit telinganya mendengar suara suling itu. $aking mara"nya
dia berteriak!teriak "$iluman ja"at siluman busuk. $uara sulingmu tidak
enak. )engar aku lebi" pandai menyuling daripada suara sulingmu seperti
angin kotor itu" &eng $an meniru!niru bunyi suling dengan suaranya. Tanpa
dia sadari k"i!kang di tubu"nya suda" kuat sekali maka ketika dia meniru
bunyi melengking suara suling itu kala" kuat dan kala" nyaring! Terdengar
sekarang bunyi yang luar biasa dan ane" suara suling bercampuran dengan
120
Raja Pedang
suara mulut &eng $an yang meniru!niru suara suling. #etika dia mendapat
kenyataan betapa setela" dia menjerit!jerit telinganya tidak terganggu lagi
ole" suara suling yang kala" nyaring dia makin bersemangat dan teriakan!
teriakannya makin kuat.
#asi"an sekali ular!ular 'tu. $uara suling merupakan perinta" atau dorongan
bagi mereka dorongan yang tak mungkin terlawan lagi. $ekarang binatang!
binatang buas ini mendengar suara suling yang tidak karuan campur aduk
bising bukan main. Mereka kacau tidak ta"u "arus bagaima"a apalagi
perasaan mereka tidak karuan. dengan "perinta"" yang kacau!balau ini.
Makin lama makin kacau saling terjang dan ak"irnya ular ular itu menjadi
mara" lalu saling terkam! Mereka sama sekali tidak mau peduli lagi kepada
Tan -ok sibuk mengigit!gigit kawan!kawan sendiri yang lebi" dekat.
Meli"at "al ini .iam #in mara" sekali. )ibantu ole" #wi!wangwe sendiri dia
memberi perinta" kepada para tukang pukul untuk mengeroyok lagi Tan -ok
sementara itu .iam #in suda" melangka" maju untuk meli"at boca" yang
tela" meniru bunyi sulingnya dan tela" mengacau komandonya atas ular!ular
itu. (kan tetapi Tan -ok yang suda" mara" sekali meli"at adanya "artawan
#wi di situ memberontak dan cepat meloncat ke ara" "artawan itu dengan
toya di tangannya.
"#au "artawan pelit rasakan ini!" Toyanya mengemplang kepala "artawan itu
yang mundur ketakutan. &aiknya ada beberapa orang pengawal pribadinya
yang menangkis toya se"ingga toya itu menyeleweng tidak mengenai
kepalanya "anya menggebuk pundaknya. 2amun gebukan ini cukup keras
untuk membuat #wi!wangwe meringis dan mengadu"!adu". $ekejap
kemudian Tan -ok suda" dikeroyok lagi ole" para tukang pukul.
.iam #in sekarang dapat meli"at. adanya &eng $an di atas genteng.
Mara"nya bukan main. "0" boca" dusun busuk kau berani main!main di
depan kongcumu," la memaki sambil menuding dengan sulingnya ke ara"
&eng $an.
&eng $an pada waktu itu suda" tidak "ijau lagi mukanya suda" biasa puti"
dan tampan karena "awa udara tidak begitu panas lagi. $ekarang dia cengar!
cengir mentertawakan .iam #in. "(ku tidak main!main di depanmu
melainkan di atasmu. #au mau apa si"," la tidak takut kepada .iam #in.
(nak bermuka pucat itu apanya yang "arus ditakuti,
"/embel busuk kaumakanla" ini!" .iam #in menggerakkan tangannya dan
sinar kuning emas menyambar ke atas ke ara" &eng $an yang nongkrong di
atas genteng. &eng $an yang suda" menyelipkan dua batang kayu ranting di
ikat pinggangnya sambil tertawa!tawa menerima sinar kuning emas ini
dengan tangan kanan. $inar itu mengenai tangannya dan &eng $an merasa
ibu jari tangan kanannya agak sakit seperti tertusuk jarum. #etika dia
meli"atnya ternyata ba"wa yang tadi dilemparkan adala" se!ekor ular kecil
berwarna kuning keemasan yang sekarang menggigit ibu jarinya dan tubu"
ular itu membelit tangannya. )iam!diam dia kaget akan tetapi dasar dia
nakal dan tidak sudi memperli"atkan rasa takut atau sakit di depan .iam #in
dia tertawa terba"ak!ba"ak dan teringatla" dia akan pengalamannya da"ulu
ketika bertemu dengan #wa Tin $iong dan #wa -ong yang dia maki
"kuntilanak" teringat dia betapa dia ikut makan daging ular bersama aya"
dan anak itu. $ekarang meli"at tangannya dibelit ular kuning emas bersi"
untuk menggoda .iam #in &eng $an tanpa ragu!ragu lagi lalu..... menggigit
le"er ular itu. $ekali gigit saja putusla" le"er ular.
121
Raja Pedang
*#au kira aku tidak berani memakannya, -a!"a!"a!" &eng $an
mentertawakan .iam #in yang berdiri terlongong "eran menyaksikan betapa
boca" jembel itu benar!benar menggigit mati ularnya. (kan tetapi dia pun
segera men!jadi girang karena tiba!tiba muka &eng $an beruba" menjadi
ke"ijauan. &eng $an sendiri tidak ta"u akan "al ini "anya dia merasa betapa
bekas gigitan ular itu amat panasnya maka otomatis tubu"nya mengera"kan
daya "'m" yarig kuat se!"ingga membuat waja"nya yang puti" beruba"
"ijau. -al ini disala"artikan ole" .iam #in. &iarpun anak ini maklum ba"wa
siapa tergigit #im!tok!coa itu tentu akan mati dengan tubu" "angus
kemera"an seperti terbakar namun dia anggap ba"wa tanda ke"ijauan pada
waja" anak jembel itu cukup membuktikan ba"wa racun ularnya tela"
menjalar di tubu" anak ane" itu.
"-i!"i!"i kau suda" mau mampus masi" banyak tingka". &iarla" aku
mempercepat kematianmu!" $etela" berkata demikian .iam #in menggenjot
kedua kakinya dan tubu"nya meloncat ke atas genteng. $uling ular di
tangannya ber!gerak menyerang ke ara" &eng $an memukul kepalanya.
&eng $an mencabut sepasang ranting kayu dari ikat pinggangnya dengan
masi" berjongkok dia menangkis dari kanan kiri. $epasang ranting di
tangannya membuat gerakan seperti menggunting ke ara" suling.
"#rakkk!" $uling di tangan .iam #in pata" menjadi dua dan tubu" anak ini
terlempar kembali ke bawa"! Tanpa disadari dalam kegemasannya ketika
menangkis tadi &eng $an menggunakan dua macam tenaga pada sepasang
rantingnya dengan pergerakan gabungan dari 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!
kiam. /angankan baru suling di tangan seorang anak seperti .iam #in
andaikata yang menyerangnya tadi seorang a"li silat yang menggunakan
pedang atau toya kiranya akan pata" juga.
"/embel busuk pengemis bau kau memata"kan sulingku! (was kau..... su"u
suling teecu pata".....!" .iam #in lari sambil menangis.
#arena dimaki!maki &eng $an menjadi mara". (palagi dia meli"at ba"wa
anak itu ternyata tidak becus apa!apa demikian pikirnya baru ditangkis satu
kali saja suling itu suda" pata". Tanpa pikir panjang dia lalu meloncat turun
dan mengejar .iam #in. .iam #in memiliki kepandaian ilmu berlari
berdasarkan ginkang yang tinggi maka larinya cepat sekali. &eng $an yang
belum perna" mempelajari ilmu berlari cepat akan tetapi karena di luar
kesadarannya dia tela" diteropati tenaga 'm dan 4ang tenaga yang amat
besar mujijat maka otomatis dia memiliki keringanan tubu" dan larinya pun
cepat sekali. Maka kejar!kejaran ini terjadi ramai sekali dan sebentar saja dua
orang anak itu tela" jau" meninggalkan dusun tadi. &eberapa kali .iam #in
yang mara" dan penasaran sengaja ber"enti dan menyerang dengan tiba!
tiba akan tetapi setiap serangannya selalu dapat ditangkis ole" &eng $an
dan setiap kali lengan tangan mereka beradu .iam #in mengadu" dan kedua
lengannya suda" bengkak!bengkak! la menjadi ketakutan dan lari makin
cepat dikejar terus ole" &eng $an yang berteriak!teriak.
"#au berlutut dulu minta ampun baru kulepas!"
"/embel busuk siapa sudi minta ampun, .uruku akan bikin remuk kepala!
mu!" jawab .iam #in yang berlari terus.
$ampai dua pulu" li mereka berkejaran ak"irnya .iam #in tidak kuat lagi dan
dia kena dipegang pundaknya ole" &eng $an dari belakang. "-endak lari ke
mana engkau siluman ular,"
122
Raja Pedang
.iam #in melawan dan memukul akan tetapi pukulannya ditangkis dan &eng
$an menampar pipinya. "Plakkk!" .iam #in robo" terguling merasa betapa
tamparan itu membuat matanya berkunang dan kepalanya pening.
"-ayo kau minta ampun dan berjanji lain kali tidak akan bermain!main
dengan ular!ular ja"at!" bentak &eng $an sambil bertolak pinggang.
"Tidak sudi!"
"#au memang layak dipukul!" &eng $an mara" dan memukuli kepala dan
badan .iam #in. (nak itu menjerit!jerit dan menangis.
"$u"u tolong...... su"u tolong.....!" Tiba!tiba dia mengeluarkan suara bersuit
nyaring sekali. &eng $an tidak peduli dan memukuli terus.
"#au siluman kejam! )engan ular!ularmu kau tela" membunu" banyak orang.
Lekas berjanji takkan main!main lagi dengan ular atau..... kupukul kepala!mu
sampai remuk!" &eng $an membentak!bentaknya.
"-e" boca" kasar jangan main pukul pada muridku! $uara ini terdengar dari
tempat jau". &eng $an menengok ke kanan kiri tapi tidak meli"at orangnya
yang berbicara. "$etan" pikirnya. "&oca" siluman ular gurunya juga iblis dan
setan." Tapi dia tidak takut dan "endak memukul pula.
(ngin bertiup di belakangnya dan ketika &eng $an menole" ta"u!ta"u disitu
tela" berdiri seorang laki!laki berusia lima pulu" ta"un lebi". Laki!laki ini
tubu"nya sedang saja pakaiannya terlampau besar se"ingga nampak lucu.
(palagi lengan bajunya amat panjang menutupi kedua tangannya. Mukanya
nampak sabar alisnya tebal dan sepasang matanya tajam. &eng $an yang
menduga ba"wa orang ini tentula" guru lawannya segera melangka" maju
dan memukul. Tapi orang itu menggerakkan lengan kirinya dan ta"u!ta"u
kedua tangan &eng $an suda" terlibat ujung lengan seperti dibelenggu tak
dapat terlepas pula.
#akek yang luar biasa ini adala" seorang sakti seorang di antara beberapa
toko" yang dianggap merajai dunia per!silatan disebut orang $iauw!ong!kwi
6Raja 'blis #ecil7. ;ntuk daera" utara nama ini amat ditakuti orang. Memang
kepandaian Raja 'blis #ecil ini "ebat sekali terutama ilmunya yang
menggunakan ujung tangan bajunya yang dapat menangkap menusuk
menyabet lebi" ampu" daripada senjata!senjata pili"an. &eng $an yang
masi" kanak!kanak biarpun di dalam dirinya terkandung tenaga da"syat dan
ilmu silat tinggi sekali namun dia memiliki semua itu di luar kesadarannya
se"ingga dia belum dapat mengatur dan mempergunakan sebagaimana
mestinya. &agaikan sebua" intan cemerlang &eng $an adala" intan yang
masi" menta" belum digosok. Maka tentu saja ber"adapan dengan seorang
toko" besar seperti $iauw!ong!kwi ini dia tidak berdaya sama sekali.
$iauw!ong!kwi menole" kepada murid!nya dan ketika mendapat kenyataan
ba"!wa .iam #in tidak terluka apa!apa "a!nya benjut!benjut saja dan benjol!
benjol saja dia bernapas lega. )ipandangnya &eng $an sekali lagi dengan
mata sekarang membayangkan kekaguman dan ke"eranan. $uda"
sepatutnya kalau di dalam "ati toko" besar ini timbul kekaguman kepada
boca" yang sekarang mukanya menjadi mera" "angus ke"itaman ini akibat
kemara"an dalam "ati &eng $an se"ingga mukanya mera" "itam. Muridnya
.iam #in kalau dibandingkan dengan boca"!boca" sepantarnya suda"
merupakan seorang anak yang luar biasa cerdik dan pandainya. (palagi
suda" memiliki ilmu kepandaian yang amat tinggi kalau dibandingkan
dengan anak!anak sepantarnya. Mengapa sekarang .iam #in kala" dan
dipukuli ole" boca" muka "itam ini,
123
Raja Pedang
"#au siapa," tanyanya tanpa melepaskan ujung tangan baju yang mengikat
dua pergelangan tangan &eng $an. (kan tetapi ikatan itu tidak terlalu erat
se"ingga &eng $an juga tidak mengalami rasa sakit "anya boca" ini amat
mara" saja.
"&eng $an!" jawabnya berani sambil menatap muka kakek itu dengan mata
melotot. Memang menakutkan juga muka boca" ini kalau begitu. &iarpun raut
waja"nya tampan matanya lebar dan alisnya "itam berbentuk pedang akan
tetapi kalau waja" itu mera" ke"itaman dan matanya yang lebar
dipelototkan tentu mukanya ini akan membikin takut setiap orang di waktu
malam gelap!
"Mukamu seperti iblis!" $iauw!ong!kwi tertawa mengejek.
"Memang aku iblis!" jawab &eng $an kini sambil menyeringai karena dia
tidak mengucapkan kata!kata itu dengan mara" melainkan bermaksud
menggoda kakek itu. (kan tetapi $iauw!ong!kwi tidak mara" mala" tertawa
bergelak dan makin kagum kepada anak ini.
"#au anak siapa,"
Tanpa ragu!ragu &eng $an menjawab "(ku anak 'blis -uang!"o." $iauw!ong!
kwi menggeleng!geleng kepalanya. &enar!benar boca" ini ane" sekali dan
luar biasa keberaniannya.
"$iapa gurumu, Tentu bukan iblis juga kan," tanyanya.
&eng $an memang belum perna" membo"ong kecuali kalau sedang main!
main. $ekarang dia meng"adapi kakek guru .iam #in yang li"ai ini dengan
main!main. la diam!diam mara" kepada kakek ini yang masi" saja
membelenggu kedua tangannya dengan ujung lengan baju. la menganggap
kakek ini ja"at dan apa sala"nya membo"ongi dan mempermainkan seorang
ja"at, #etika dia dididik di kelenteng da"ulu dia memang selalu diajar supaya
jangan membo"ong jangan menipu dan merugikan orang lain. $ekarang dia
andaikata benar membo"ong to" tidak akan merugikan kakek ini sebaliknya
dia yang dibikin rugi dibelenggu tanpa dapat melepaskan diri.
".uruku li"ai sekali kalau dia datang sekali ketok kepalamu akan benjut!
benjut!" $iauw!ong!kwi tertawa bergelak. Tentu saja dia berani mengejek
karena di dunia ini siapaka" orangnya yang akan mampu sekali ketok
membikin kepalanya benjut, $edangkan yang kepandaiannya bole"
ditingkatkan sejajar dengan dia pun "anya beberapa gelintir saja manusia.
"-a!"a!"a kenapa kau bisa pastikan dia akan menang daripada aku,"
".uruku biarpun iblis tapi amat li"ai dan gaga" tidak seperti kau ini kakek
tua beraninya "anya menyerang dan mem!belenggu seorang anak kecil!"
Mera" waja" $iauw!ong!kwi disindir begini. )i dunia ini jarang sekali ada
orang berani membanta" kata!katanya apalagi mengeluarkan ejekan dan
sindiran seperti boca" ini!
"&oca" edan siapa si" gurumu itu,"
"#akek pikun!" &eng $an balas memaki. "Lepaskan dulu kedua tanganku
baru aku mau memberi ta"u."
"#alau tidak kulepas,"
"&iar kaubunu" aku takkan sudi aku memperkenalkan nama besar guruku
kepada seorang kakek pengecut yang beraninya "anya kepada anak!anak
kecil."
"$u"u kenapa layani monyet gila itu, .asak saja kepalanya "abis perkara!"
tiba!tiba .iam #in berseru meli"at su"u!M nya bercakap!cakap dengan &eng
$an.
124
Raja Pedang
&eng $an tertawa mengejek. ".urunya pengecut muridnya lebi" pengecut
lagi. #alau memang berani "ayo kita boca" sama boca" mengadu kepalan
tangan biar gurumu menandingi guruku."
$iauw!ong!kwi adala" seorang toko" besar dunia persilatan tentu saja selain
ilmunya tinggi juga batinnya suda" amat kuat. (kan tetapi sekarang
meng"adapi &eng $an dan mendengar sindiran!sindiran dan ejekan!
ejekannya perutnya terasa panas juga. &eberapa kali dia disebut pengecut.
#alau yang mengucapkan kata!kata ini seorang toko" kang!ouw tentu dia
takkan mau mengampuninya lagi. Ter"adap &eng $an dia kewala"an. Makin
dia turun tangan tentu makin renda" pandangan boca" ini ter"adapnya.
Memang kalau dipikir memalukan sekali ba"wa dia seorang toko" besar
membelenggu seorang boca" yang masi" ingusan.
"&oca" keparat siapa pengecut," la menggerakkan tangannya dan sekaligus
terlepasla" kedua tangan &eng $an dari libatan ujung tangan baju. "2a" kau
suda" terlepas "ayo sekarang datangkan itu gurumu yang berbau tai anjing!
$iapa cecunguk yang menjadi gurumu itu,"
&eng $an sejak tadi suda" berpikir tentang ini. $ebetulnya dia mempunyai
banyak guru pikirnya. Pertama!tama tentu saja para "wesio di #elenteng
-ok!t"ian!si di Propinsi $"an!si yang menjadi gurunya karena tela"
mengajarkan tentang membaca menulis. #emudian dia perna" belajar tiga
macam ilmu dari -ek!"wa #ui!bo se"ingga nenek itu bole" juga disebut
gurunya. $etela" itu yang terak"ir dan yang tela" mengakuinya sebagai
murid adala" kedua orang su"unya yaitu P"oa Ti dan T"e &ok 2am. (kan
tetapi &eng $an adala" seorang boca" yang cerdik. la tidak mau menyebut
nama kedua orang gurunya ini karena maklum ba"wa keduanya mempunyai
ra"asia yaitu menyimpan sepasang kitab 'm!yang!sin!kiam yang tela"
terampas ole" -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi. #alau dia menyebut nama
P"oa Ti dan T"e &ok 2am jangan!jangan kakek ane" ini akan memaksa
membawanya kepada dua orang yang suda" mati itu dan buntutnya akan
menjadi panjang. Maka dia rnengambil keputusan dan menjawab.
".uruku yang kauanggap berbau tai anjing itu berjuluk $ong!bun!kwi!"
&eruba" waja" $iauw!ong!kwi mendengar disebutnya nama ini. (kan tetapi
"anya sebentar saja karena dia segera tertawa bergelak. "#akek tua bangka
baju puti" itu gurumu, -a" jangan kau bo"ong. )ia yang "ampir gila karena
anaknya yang goblok mana punya murid lagi, (ndaikata benar akupun tidak
takut pada....."
"$iauw!ong!kwi dia tidak bo"ong dia benar muridku!" Tiba!tiba terdengar
suara dari jau". $uara ini seperti suara guntur terdengar dari jau" sekali
akan tetapi tiba!tiba bertiup angin dan sebelum gema suara lenyap orang
yang bicara tadi suda" berdiri di situ. 'nila" $ong!bun!kwi kakek baju puti"
yang mukanya masi" mera" segar pada"al usianya suda" tuju" pulu" ta"un
itu. 'nila" si $etan &erkabung toko" besar dari dunia barat yang amat
ditakuti orang bukan "anya karena kepandaiannya yang tinggi terutama
sekali karena "ati!nya yang kejam tak kenal ampun.
5epat sekali tangan $iauw!ong!kwi bergerak dan ta"u!ta"u kedua lengan
tangan &eng $an suda" dicengkeramnya. "$ong!bun!kwi mau apa kau
muncul di dunia, #alau niatmu buruk muridmu akan kubunu" lebi" dulu
baru kau akan kukirim ke neraka!" kata $iauw!ong!kwi mengancam.
$ong!bun!kwi mengeluarkan suara yang mirip suara wanita menangis seperti
yang perna" didengar ole" &eng $an ketika manusia ane" ini dulu datang
125
Raja Pedang
merampas 4ang!sin!kiam dari T"e &ok 2am kemudian bertempur melawan
-ek!"wa #ui!bo. Tiba!tiba saja tubu" kakek itu melayang ke ara" .iam #in.
(nak ini yang suda" banyak juga pengalamannya di dunia kang!ouw ta"u
ba"wa kakek yang menangis ini adala" seorang lawan maka dia memapaki
dengan pukulan tangan kanannya.
"#in!ji 6(nak #in7 jangan!" teriak $iauw!ong!kwi akan tetapi terlambat.
Pukulan tangan kanan .iam #in suda" bersarang ke dalam perut $ong!bun!
kwi dan..... tangan kecil itu seperti tela" menancap ke dalam perut tak dapat
dicabut pula! .iam #in berdiri dengan mata mendelik dan tubu"nya kaku tak
dapat bergerak. Ternyata dia tela" "ditangkap" ole" perut manusia ane" itu.
"-e"!"e"!"e" $iauw!ong!kwi. )ulu di puncak salju .unung (ltai!san kita
suda" bertanding dua "ari dua malam sedikitnya se"ari penu" aku baru
akan dapat mengala"kanmu. (ku tidak ada waktu untuk melayani kau orang
buruk. &oca" setan bernama &eng $an itu bukan muridku akan tetapi aku
membutu"kannya. -ayo kaulempar dia kepadaku kutukar dengan muridmu
yang tidak becus apa!apa ini. $atu...... dua..... tiga.....!"
$iauw!ong!kwi yang maklum ba"wa manusia $eperti $ong!bun!kwi tidak
perna" main!main dan ucapannya "arus dianggap sebagai keputusan
terak"ir cepat dia melemparkan tubu" &eng $an ke ara" kakek itu.
&erbareng pada saat itu juga perut $ong!bun!kwi melembung dan
terlemparla" tubu" .iam #in ke ara" $iauw!ong!kwi.
&eng $an melayang ke ara" $ong!bun!kwi dan dengan muda"nya kakek ini
menangkap lengannya terus sambil mengeluarkan suara menangis kakek ini
membawanya lari seperti terbang cepatnya pergi dari tempat itu. (dapun
$iauw!ong!kwi ketika menerima tubu" .iam #in terkejut dan mengutuk.
$ong!bun!kwi iblis ja"at!" la meli"at ba"wa tubu" .iam #in mati separo"
yaitu bagian kanan. Ternyata ba"wa ketika melemparkan anak ini dari perut.
kakek itu mengalir "awa pukulan melalui tangan kanan .iam #in dan yang
membuat tubu" .iam #in bagian kanan menjadi lumpu" dan mati! 'nila"
kejamnya "ati $ong!bun!kwi yang memang luar biasa. $iauw!ong!kwi biarpun
termasuk orang ane" yang tidak peduli akan keja"atan masi" tidak mau
melukai &eng $an ketika dia melemparkan anak itu.
Meli"at keadaan muridnya cepat $iauw!ong!kwi menempelkan telapak
tangannya pada telapak tangan kiri murid!nya dan dengan pengera"an
'weekangnya dia "mendorong" keluar "awa pukulan $ong!bun!kwi dari
sebela" kanan tadi keluar dari tubu" muridnya. $etela" berusa"a kurang
lebi" lima menit barula" dia ber"asil. #eadaan .iam #in normal kembali dan
sambil menggeleng kepala menyusuti pelu" di keningnya $iauw!ong!kwi
mengelu".
"&erba"aya $ekali setan tua bangka itu....." #emudian tanpa banyak cakap
dia lalu mengajak muridnya pergi dari situ. Tua bangka itu sekarang li"ai
sekali pikirnya jangan!jangan dia tela" mendapatkan sumber 'm!yang. la
merasa berk"awatir dan berjanji akan menyelidiki akan "al ini dan kalau
ternyata dugaannya betul dia "arus berusa"a merampasnya.
? ? ?
)i puncak Tai!"ang!san terdapat sebua" dataran yang luas. Tana"nya subur
akan tetapi seperti dibuat ole" manusia daratan itu tidak ditumbu"i po"on
melainkan diselimuti rumput!rumput pendek yang "ijau dan segar. )i atas
rumput inila" &eng $an diturunkan ole" $ong!bun!kwi setela" melalui
perjalanan ratusan li jau"nya.
126
Raja Pedang
"#akek $ong!bun!kwi aku bukan muridmu dan aku mengaku di depan $iauw!
ong!kwi "anya untuk menakut!nakuti dia. (paka" kesala"an begitu saja
membuat kau bingung tidak ta"u "arus berbuat apa ter"adap diriku," &eng
$an mencela kakek itu dengan suara kesal. Memang "atinya mengkal dan dia
kesal meli"at kakek itu di sepanjang jalan diam saja dan tidak memberi ta"u
mengapa dia dibawa ke tempat sejau" itu.
;ntuk beberapa lamanya kakek baju puti" itu memandangnya dengan mata
liar berputaran mata orang yang tidak waras otaknya. Tiba!tiba dia tertawa
derngan suara menangis. "-i!"i!"i kau takut aku membunu"mu,"
)engan suara tetap &eng $an menjawab"Tidak! Mengapa aku "arus takut,
#au takkan membunu"ku!"
Mata $ong!bun!kwi melotot lebar penu" ancaman. "&oca"! /angan kau main!
main di depan $ong!bun!kwi. 2yawa manusia bagiku tidak ada bedanya
dengan nyawa semut apalagi nyawamu.....!"
"-anya nyawa seekor semut kecil bukan, Terima kasi"!" ejek &eng $an
de"gan berani. "(kan tetapi aku tidak main!main. #au sendiri yang
memberita"u ba"wa kau takkan membunu"ku."
"(pa, (ku yang memberi ta"u, $etan bilangla" dengan jelas jangan main
teka!teki."
&eng $an tetap tertawa menggoda. "'ni bukan teka!teki. #au mau mencoba
menebaknya, Tak mungkin bisa. -ayo tebak ada orang yang segala!galanya
besar sendiri siapa itu,"
#arena terbawa "anyut ole" kegembiraan &eng $an atau mungkin karena
$ong!bun!kwi suda" terlalu tua se"ingga cocok dengan kata!kata orang
ba"wa orang yang suda" terlalu tua kembali seperti kanak!kanak $ong!bun!
kwi bersorak "(" gampang saja itu. 9rang yang besar sendiri adala"
raksasa. -ayo betul tidak,"
&eng $an meruncingkan bibirnya. ";uu""" sala" sama sekali! &ukan begitu
jawabnya."
"(" kalau begitu orang utara. Tubu"nya besar!besar melebi"i orang selatan."
&eng $an tetap menggeleng kepalanya.
"9rang dari $"an!tung! Tinggi!tinggi!" kata pula $ong!bun!kwi. (kan tetap
&eng $an menggeleng lagi.
"-abis orang apa, Terima kala" aku.*
"9rang yang besar sendiri," kata &eng $an. "#au inila" atau aku pendek nya
setiap orang!"
$ong!bun!kwi melongo lalu mara" "/angan main!main kau jangan tipu aku.*
"$iapa main!main, #aula" orang yang besar sendiri juga aku dan setiap
orang tentu besar sendiri. #alau kau tidak besar sendiri siapa yang
membesarkanmu, (pa ada yang meniup lubang "idungmu sambil
menyumpal lain lubang di tubu"mu supaya kau melembung dan membesar,"
&eng $an tertawa terkeke"!keke" dan $ong!bun!kwi tiba!tiba tertawa pula
sambil mengangguk!anggukkan kepalanya.
"$ekarang lain lagi. T"ian 6Tu"an7 membuat seluru" anggauta tubu" kita
lengan sempurna. (kan tetapi mengapa T"ian membuat "idung kita dengan
dua lubangnya meng"adap ke bawa". -ayo kalau kau memang pintar
jawabla"!*
$ong!bun!kwi mengerutkan keningnya. <a" soal pelik ni" pikirnya. $ampai
membawa!bawa nama T"ian. $etela" memutar otak ak"irnya dia menjawab
dengan suara sunggu"!sunggu". "-idung mempunyai dua lubang kiranya
127
Raja Pedang
T"ian berke"endak demikian untuk membuat keseimbangan ada yang kiri
tentu ada yang kanan sebagai wakil daripada 'm dan 4ang. )engan
meng"adap ke bawa" lubangnya maka manusia dapat mempergunakannya
lebi" baik untuk mencium karena kalau lubangnya tidak di bawa" tentu
sukar dipergunakan untuk memper!bedakan bau." la ber"enti dan berpikir
lagi tapi tak dapat melanjutkan.
"-anya begitu," &eng $an mendesak senyumnya tidak rnembesarkan "ati si
penebak.
"4a "abis apa lagi, Tebakanku kan betul kali ini bukan," tanya $ong!bun!kwi
penu" "arap.
"&etul apanya, #au ngawur!"
$ong!bun!kwi melengak kecewa. "/adi sala" lagi, -abis bagaimana
jawabannya,"
")engarla" baik!baik" kata &eng $an dengan lagak seorang dewasa
memberi ta"u seorang anak!anak. "T"ian memberi "idung dengan dua
lubangnya meng"adap ke bawa" dengan maksud yang amat baik. jika
"idungmu diberi lubang yang meng"adap ke atas di waktu "ari "ujan dan
kau ke"ujanan bukanka" air "ujan akan membanjiri lubang "idungmu
membuat kau tersedak berbangkis dan pilek terus!terusan, 2a" itula"
sebabnya makanya lubang "idungmu di"adapkan ke bawa".
&eng $an tertawa dan $ong!bun!kwi setela" membayangkan orang dengan
lubang "idung meng"adap ke atas ke"ujanan lalu tertawa juga terkeke"!
keke" sambil berkata "#au benar..... kau benar....."
"$ekarang sebua" lagi yang amat gawat" kata &eng $an waja"nya
bersunggu"!sunggu" waja"nya yang kini suda" puti" lagi itu berseru
sepasang matanya memancarkan kenakalan tapi keningnya berkerut.
"$ebua" teka!teki yang menyangkut ra"asia T"ian!"
$ong!bun!kwi terkejut dan memandang "eran tak percaya "&oca" anak
manusia bernama &eng $an jangan kau keluarkan omongan gila. (ku sendiri
tidak berani mengutik!utik ra"asia T"ian."
"(ku bersunggu"!sunggu" $ong!bun!kwi. #alau kau bisa menjawab teka!teki
yang satu ini berarti kau tela" bertemu dengan ra"asia T"ian!"
"0" boca" ane". Lekas keluarkan teka!tekimu yang "ebat itu."
"#akek $ong!bun!kwi kau sendiri suda" tua bangka dan tak lama lagi tentu
akan mengalami "al yang sama yaitu kematian. $ebagai $ong!bun!kwi
6$etan &erkabung7 kau tentu suda" ta"u apa artinya orang mati dan suda"
sering kali meli"at keluarga yang kematian. 2a" sekarang teka!tekinya
begini. (pa sebabnya orang mati sebelum dimasukkan peti mati selalu
dimandikan lebi" da"ulu! 2a" pikirla" baik!baik karena kau sendiri kelak
juga akan mati dan dimandikan orang."
$ong!bun!kwi sekarang betul!betul mengera"kan otaknya untuk mencari
jawaban teka!teki yang terdengar amat pelik. la meng"ubung!"ubungkan
jawaban dan teka!teki ini dengan (gama &udd"a dengan ajaran 2abi Locu
dan 2abi #"ong!cu. $etela" mengumpulkan ba"an!ba"an yang dia ingat dia
lalu menjawab.
"Pertama badan manusia yang mati ditinggalkan ro"nya dan agar ro" itu
dapat memasuki nirwana dengan baik badannya "arus pula dibersi"kan dari
segala kotoran. #edua badan manusia kalau mati berarti kembali ke asalnya
karena ketika dila"irkan dari tempat asal badan manusia bersi" maka
kembalinya "arus pula bersi". #etiga badan manusia mati dimandikan
128
Raja Pedang
sampai bersi" sebagai tanda ba"wa si mati dibersi"kan daripada segala
dosa dan kesala"an. #eempat mayat manusia dimandikan sampai bersi"
untuk memberi peng"ormatan kepada )ewa &umi yang akan menerima
mayat itu. #e lima mayat dimandikan sampai bersi" untuk mengusir semua
"awa busuk dan penyakit agar tidak sampai menular kepada orang!orang
yang masi" "idup. #eenam mayat itu dimandikan untuk menyatakan ba"wa
betul!betul dia tela" mati karena kalau belum terkena siraman air tentu
akan siuman kembali. #e tuju" memang semenjak da"ulu mayat dimandikan
sampai bersi" sebelum dimasukkan peti dan dikubur ole" karena itu sampai
sekarang orang "arus melanjutkan kebiasaan itu dan inila" yang dinamakan
mentaati peraturan." $ampai di sini $ong!bun!kwi ber"enti karena suda"
"abis semua pengertiannya dikuras untuk menjawab teka!teki itu.
Mendengarkan jawaban ini makin lama makin bersinar mata &eng $an
nampaknya girang sekali. #etika kakek itu ber"enti dia mendesak. "-anya
tuju" jawabnya, (paka" masi" ada lagi, &ole" tamba" kalau masi" ada!"
"$uda" "abis. Tentu sala" satu dari tuju" jawabanku itu benar. -ayo katakan
apaka" jawaban!jawaban itu ada yang cocok!"
&eng $an tertawa. "&enar kata kitab kuno ba"wa mencari sesuatu "arusla"
dicari di tempat yang dekat!dekat dulu baru mencari ke tempat yang jau".
#alau tidak demikian dan langsung mencari di tempat jau" pada"al yang
dicari itu dekat saja kau akan tersasar makin jau" daripada yang kaucari.
2a" kau juga begitu #akek $ong!bun!kwi. /awaban itu dekat dan seder"ana
akan tetapi kau melantur sampai jau" dan memberi jawaban bertele!tele."
"(pa tidak ada yang cocok," tanya $ong!bun!kwi cemas.
"&ukan tidak cocok saja mala" menyeleweng jau" daripada jawaban teka!
teki yang dimaksudkan. $emua sala"!" .
(gak beruba" waja" $ong!bun!kwi kini penu" penasaran. "&etulka" semua
sala", &oca" siluman kalau begitu "ayo katakan apa jawabnya yang betul.
#alau kau menipu sekali tampar otakmu akan "ancur cerai!berai!"
"$iapa sudi menipumu, )engarkan baik!baik $ong!bun!kwi. Teka!teki itu
bunyinya begini% (pa sebabnya orang mati sebelum dimasukkan peti mati
selalu di!mandikan lebi" dulu, 2a" sekarang jawabannya seder"ana saja
begini% 9rang mati. sebelum dimasukkan petl mati selalu dimandikan lebi"
da"ulu karena )'( T')(# &'$( M(2)' $02)'R'! #alau dia bisa mandi sendiri
tentu tidak dimandikan orang dan dengan begitu dia belum mati. 2a" betul
tidak,"
$ong!bun!kwi menjadi pucat mukanya yang mera" itu tangannya diangkat
"endak menampar kepala &eng $an akan tetapi tiba!tiba tangannya itu dia
selewengkan tidak memukul kepala &eng $an melainkan memukul sebua"
batu di dekat &eng $an. &atu itu meledak dan "ancur. &eng $an tidak takut
"anya kaget dan kagum.
"(nak setan anak iblis anak silumanD" $ong!bun!kwi memaki lalu tertawa
terba"ak!ba"ak sambil memegangi perutnya. "&eng $an kau tadi bilang
ba"wa kau ta"u aku takkan membunu"mu. Mala" kau bilang aku sendiri yang
mem!berita"umu. 2a" sekarang teka!teki dariku kaujawabla". Mengapa kau
kubawa ke sini, -ayo jawab taru"annya kepalamu!"
"#au menculikku sampai ke sini karena kau meng"endaki sesuatu dari aku
meng"endaki sesuatu yang ada "ubungannya dengan kitab 4ang!sin!kiam
yang kaurampas dari su"u T"e &ok 2am."
129
Raja Pedang
Mendengar jawaban ini $ong!bun!kwi mencelat sampai beberapa meter
jau"nya saking "erannya. #emudian dia mendekat lagi waja"nya
membayangkan ke"eranannya. "&oca" siluman bagaimana kau bisa ta"u,"
"#au sendiri yang memberi ta"u #akek bukan melalui mulutmu akan tetapi
melalui perbuatanmu. 9rang macam kau ini kalau mau membunu"ku
mengapa "arus susa" paya" jau"!jau" membawaku ke sini, #alau mau
membunu"ku tentu aku suda" kaubunu" begitu saling bertemu. 2a" karena
kau belum juga membunu"ku mala" membawaku jau"!jau" ke tempat ini
sama saja dengan kau memberi ta"u kepadaku ba"wa kau takkan
membunu"ku akan tetapi meng"endaki sesuatu dari aku. Mengingat ba"wa
aku &eng $an selama "idupku tidak perna" ada urusan denganmu kecuali
pertemuan kita ketika kau merampas kitab 4ang!sin!kiam dulu suda" tentu
sekali ba"wa kau membawaku ini ada "ubungannya dengan kitab itu."
$ong!bun!kwi memandang kagum. "#au boca" luar biasa. #au cerdik sekali.
&icara dengan kau sama saja dengan bicara kepada orang tua. &aikla" aku
berterus terang kepadamu. )i dalam dunia kang!ouw terkenal adanya
sepasang ilmu pedang yang disebut 'm!yang $in!kiam. 'lmu pedang 'm dan
4ang ini adala" ciptaan Pendekar $akti &u Pun $u ratusan ta"un yang lalu
sebagai peca"an dari 'lmu 'm!yang &u!tek 5in!keng. $uda" tentu saja 'm!
yang $in!kiam menarik per"atian semua toko" persilatan yang berusa"a
mendapatkannya. (k"irnya aku mengeta"ui ba"wa sepasang kitab itu berada
di tangan P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang terkenal dengan julukan T"ian!te
$iang!"iap. (ku ta"u ba"wa pada ak"ir!ak"ir ini mereka saling berlawanan
sendiri maka aku mempergunakan kesempatan itu untuk mencari mereka.
(k"irnya aku ber"asil merampas 4ang!sin!kiam dari T"e &ok 2am seperti
yang tela" kausaksikan pada waktu itu. 5elakanya sebelum aku sempat
mendapatkan 'm!sin!kiam dari tangan P"oa Ti aku tela" dida"ului ole" -ek!
"wa #ui!bo yang tela" memukul P"oa Ti dan merampas kitabnya." $ampai di
sini $ong!bun!kwi menarik napas panjang nampak kecewa dan menyesal.
&eng $an mengangguk!angguk.
"$ayang aku masi" belum mampu mengala"kannya se"ingga dia dapat lari
membawa kitab 'm!sin!kiam. Mencoba untuk merampas kitab itu dari
tangannya bukan "al yang muda" pula dia tidak bodo" dan takkan mau
memperli"atkan diri. 2a" aku lalu ingat kepadamu &eng $an. #au yang
berada di sana bersama P"oa Ti dan T"e &ok 2am. #au tentu mendapat
warisan ilmu silat dari mereka. $iapa ta"u 'm!sin!kiam tela" kauwarisi dari
P"oa Ti. $ekarang kau "arus buka ra"asia 'm!sin!kiam itu kepadaku &eng
$an."
&eng $an mengerutkan keningnya. &iarpun baru belasan ta"un usianya
namun dia cerdik dan suda" sering kali ber"adapan dengan orang!orang
ja"at. pada ak"ir!ak"ir ini se"ingga membuat dia waspada dan "ati!"ati.
"#akek tua mengapa kau begitu seraka", #au suda" mendapatkan 4ang!sin!
kiam kenapa masi" ingin mendapatkan 'm!sin!kiam pula,
"&oca" bodo" masa kau tidak ta"u, 4ang!sin!kiam memang "ebat dan sukar
ada toko" lain yang akan dapat mengala"kan aku. (kan tetapi celakanya
4an!sin!kiam tidak berdaya kalau bertemu dengan 'm!sin!kiam sebaliknya
'm!sin!kiam takkan berdaya meng"adapi 4ang!sin!kiam. 'barat api dan air
baru berguna kalau keduanya disatukan dan bekerja sama. -ayo &eng $an
anak baik kau berita"ukan kepadaku bagaimana pelajaran 'm!sin!kiam yang
kau terima dari P"oa Ti."
130
Raja Pedang
&eng $an menggelengkan kepala. $ayang #akek $ong!bun!kwi. (ku tidak
bisa." la tidak mau menjawab berterang karena anak ini memang agak sukar
kalau disuru" membo"ong. )engan jawaban "aku tidak bisa" di dalam
"atinya di maksudkan ba"wa dia tidak bisa membuka ra"asia itu bukannya
tidak bisa menceritakan isi 'm!sin!kiam!
$ong!bun!kwi memandangnya dengan mata liar dan amat tajam menusuk
seperti "endak menjenguk isi "ati &eng $an. Tiba!tiba dia membentak
"&erdiri!"
&eng $an bangkit berdiri dan tiba!tiba kakek itu menyerangnya dengan
pukulan tangan kanan dikepal keras menumbuk ke ara" dadanya.
Penyerangan ini dilakukan sunggu"!sunggu" akan tetapi gerakannya sengaja
diperlambat se"ingga muda" diikuti. 2amun demikian andaikata dibiarkan
saja dada &eng $an tentu akan peca" berantakan kalau terkena pukulan itu.
&eng $an suda" mempelajari 4ang!sin!kiam dengan tekun. Tubu"nya suda"
memiliki daya ta"an dan daya gerak yang otomatis. (palagi setela" matanya
meli"at ba"wa serangan itu adala" "sebua" jurus dari 4ang!sin!kiam dengan
amat muda"nya dia ta"u bagaimana "arus melawan dan melayaninya. ;ntuk
melayani serangan 4ang!sin!kiam paling tepat memang menggunakan jurus
'm!sin!kiam karena dengan demikian segala daya serangan itu selalu
lumpu" juga akan membuka kelema"an!kelema"an. (kan tetapi &eng $an
tidak mau berlaku bodo". )engan mengumpulkan semangat dia "menutup"
pikiran dan ingatannya akan 'm!sin!kiam dan mencura"kan ingatannya
kepada 4ang!sin!kiam se"ingga meng"adapi penyerangan ini dia
menggunakan jurus 4ang!sin!kiam yang sesuai untuk meng"indarkan diri.
#arena dia suda" "a1al benar akan seluru" gerakan 4ang!sin!kiam maka
tidakla" terlalu sukar bagi &eng $an untuk meng"indar!kan serangan itu
karena dia suda" ta"u ke mana sera"gan itu akan menuju dan bagaimana
perkembangan selanjutnya. Tentu saja andaikata kakek itu memper!gunakan
kecepatan amat sukar bagi &eng $an yang masi" belum berpengalaman dan
belum terlati" itu untuk meng"adapinya.
$etela" menyerang sebanyak tiga jurus semuanya dapat di"indarkan ole"
&eng $an dengan muda"nya $ong!bun!kwi menjadi makin kagum dan juga
penasaran. Tiga macam jurus yang dia pergunakan tadi biarpun dia lakukan
dengan lambat yang memang dia sengaja namun belum tentu ada toko"
persilatan yang akan mampu memeca"kannya. -anya orang yang suda"
mengenal betul 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam baru dapat memeca"kan semuda"
yang dilakukan &eng $an. )ari kagum dan "eran dia menjadi penasaran
sekali lalu dia melanjutkan penyerangannya secara bertubi!tubi
mengeluarkan seluru" jurus 4ang!sin!kiam yang kesemuanya "anya
mempunyai delapan belas jurus pokok. $ebetulnya baik 4ang!sin!kiam
maupun 'm!sin!kiam setiap jurus pokoknya dapat dipeca" pula menjadi tiga
se"ingga jumla" seluru"nya adala" lima pulu" empat jurus. (kan tetapi ole"
karena "anya ingin meli"at apaka" betul!betul boca" itu suda" "a1al akan
jurus!jurus 4ang!sin!kiam kakek ini "anya mengeluarkan jurus!jurus pokok
saja. -ebatnya delapan belas jurus pokok itu dengan amat muda"nya dapat
di"indarkan dan dipeca"kan ole" &eng $an!
Penyerangan!penyerangan yang dilakukan ole" $ong!bun!kwi ini bukan
semata!mata "endak meli"at apaka" &eng $an betul!betul suda" "a1al akan
4ang!sin!kiam akan tetapi maksudnya yang tersembunyi adala" "endak
memancing agar supaya boca" ini dalam keadaan terdesak mau
131
Raja Pedang
menggunakan 'm!sin!kiam. $etela" dia meli"at ba"wa semua gerakan &eng
$an untuk meng"indarkan serangan!serangan itu adala" jurus!jurus 4ang!sin!
kiam pula dia baru percaya akan keterangan anak itu tadi ba"wa &eng $an
"anya mewarisi 4ang!sin!kiam saja.
-atinya mengkal sekali. Tiba!tiba dia tertawa bergelak lalu menangis.
"-a!"a!"a!"i!"i!"i! Tebakanmu tadi keliru &eng $an. (ku membawamu ke sini
memang "endak membunu"mu. #au "a1al akan 4ang!sin!kiam ini tidak baik.
-anya aku seorang yang ta"u akan 4ang!sin!kiam maka kau "arus mati
sekarang juga! $ayang kau tidak becus 'm!sin!kiam....." #akek ini meng!
angkat tangannya ke atas dan &eng $an suda" siap sedia "endak
menyelamatkan diri sedapat mungkin. Tiba!tiba berkelebat bayangan mera"
dan ta"u!ta"u di situ tela" berdiri seorang boca" perempuan berusia kurang
lebi" sepulu" ta"un &eng $an sampai bengong terlongong meli"at boca" ini.
Tidak karena boca" baju mera" itu cantik manis dan mungil sekali dengan
sepasang mata seperti bintang dengan rambut "itam panjang bergantung di
pundak akan tetapi dia bengong saking kagum menyaksikan gerakan yang
bukan main cepatnya itu. &oca" itu berdiri memandang kepadanya dan
tersenyum! $enyumnya membuat mata"ari seakan!akan bersinar makin
terang. Tidak "anya bibir dan gigi yang mengambil peran dalam senyum ini
ba"kan mata dan "idungnya juga tersenyum. &eng $an tak dapat mena"an
"atinya untuk tidak membalas dengan senyum lebar.
$ong!bun!kwi menurunkan tangannya dan meng"ela napas. "&oca" edan
mengganggu orang tua saja." la lalu menole" dan memandang kepada anak
perempuan baju mera" itu lalu menggerak!gerakkan kedua tangannya
sepulu" jari tangan itu bergerak!gerak pula. (nak perempuan itu tersenyum
lagi melirik ke ara" &eng $an mengangguk kepada $ong!bun!kwi lalu
meloncat pergi cepat dan cekatan laksana burung walet.
"#urang ajar tentu anak penggembala itu yang mengajaknya main!main
sampai ke sini!" $ong!bun!kwi bersungut!sungutl dan betul saja dari jau"
terdengar bunyij kerbau menguak. "#eparat "arus mampus semua!" $ekali
$ong!bun!kwi berkelebat kakek ini suda" lenyap dari situ.
$emua kejadian ini membuat &eng $an duduk terlongong. &oca" perempuanC
yang ane" dan ternyata gagu itu yang begitu cepat gerakan!gerakannya
lalu kakek yang ane" ini. &enar!benar dia ter"eran!"eran dan amat kagum
sampai lupa ba"wa dia belum lolos daripada ancaman ba"aya besar dari si
kakek yang seperti gila itu. la "anya mendengar suara kerbau!kerbau
menguak beberapa kali disusul jerit menyeramkan lalu sunyi. Tiba!tiba dia
mencium bau "arum dan..... ketika menengok di belakangnya suda" berdiri
-ek!"wa #ui!bo wanita tua yang masi" cantik itu dengan sapu!tangan
suteranya yang beraneka warna dibuat main!main di tangan kiri.
"#ui!bo.....!" tak terasa lagi &eng $an berseru untuk menyembunyikan rasa
kagetnya.
<anita itu tersenyum manis. "&agus anak baik. #au masi" ingat kepadaku
yang menjadi gurumu,"
"#au bukan guruku" jawab &ene $an suaranya dingin.
-ek!"wa #ui!bo memandang tajam. )i dalam "atinya wanita ini suda" amat
"eran meli"at boca" ini masi" belum mati ketika ia sengaja memberi
pelajaran tiga macam ilmu menguasai tenaga 4ang!kang da"ulu itu.
"-ei boca" tak kenal budi. &ukanka" aku dulu perna" memberi pelajaran ilmu
kepadamu,"
132
Raja Pedang
"Memang betul kau memberi pelajaran T"ai!"wee $iu!"wee dan 5i!"wee
kepadaku. (kan tetapi itu bukan berarti ba"wa kau guruku karena aku tidak
perna" mengangkat kau sebagai guru. Pula aku tidak ta"u apa gunanya
pelajaran!pelajaran itu." .
$epasang mata -ek!"wa #ui!bo bersinar dan senyumnya melebar. -atinya
girang sekali karena sekarang ia merasa yakin ba"wa anak ini tidak ta"u
akan maksud buruknya ketika menurunkan tiga macam ilmu itu. "(nak baik
kau tidak ta"u ba"wa pelajaran yang kuturunkan kepadamu itu adala"
pelajaran yang menjadi dasar ilmu silat tinggi. (ku suka kepadamu &eng
$an dan aku suka punya murid seperti kau ini. #alau aku tidak suka
kepadamu masa aku turunkan ilmu!ilmu itu kepadamu, /usteru
kedatanganku ini juga karena perasaan sukaku kepadamu itula". #au
terancam ba"aya kalau $ong!bun!kwi iblis itu kembali kau tentu akan
dibunu"nya. #arena itu "ayo kau ikut aku pergi sekarang juga."
Tanpa menanti jawaban &eng $an -ek!"wa #ui!bo menangkap tangan boca"
itu dan di lain saat &eng $an rnerasa dirinya melayang seperti ketika dia
dibawa pergi $ong!bun!kwi. la tidak melawan dan menyera"kan diri saja
maklum ba"wa melawan pun takkan ada gunanya. Lagi pula dia belum ta"u
apa maksud sebenarnya wanita ini sunggu"pun dia merasa pula ba"wa
memang dia terancam ole" $ong!bun!kwi. #iranya dibawa pergi -ek!"wa #ui!
bo belum tentu sebesar ba"ayanya kalau dia berada bersama $ong!bun!kwi.
Mendadak -ek!"wa #ui!bo menarik tangan &eng $an sambil meloncat ke
belakang sebua" batu besar yang berada di pinggir jalan. 2enek ini
bersembunyi di belakang batu sambil memegang tangan &eng $an erat!erat.
"#ui!bo ada apa.....," $uara &eng $an ter"enti ketika tangan nenek itu yang
sebela" lagi menotok le"ernya dari belakang. &eng $an mara" dan
mendongkol sekali "atinya. la tak dapat bergerak tak dapat membuka suara
"anya mampu mendengar dan meli"at. Pada saat itu dia mendengar suara
melengking dari jau" suara tangis memilukan. $egera dia mengenal suara ini
ketika makin lama suara itu makin mendekat. &ukan lain suara yang ane"
dari $ong!bun!kwi! $ebentar saja kakek ane" ini suda" lewat jalan itu dekat
batu tanpa menole" ke kanan kiri. <aja"nya muram mukanya tunduk dan
tubu"nya yang kecil kurus itu seperti bongkok. $etela" kakek ini lewat, jau"
tak keli"atan lagi -ek!"wa #ui!bo menarik lagi tangan &eng $an sambil
menepuk belakang le"ernya rnembebaskan totokan.
"#ui!bo kenapa kau takut kepada $ong!bun!kwi," &eng $an mengejek untuk
melampiaskan kemendongkolan "atinya. la maklum suda" akan watak nenek
ini yang tidak mau dikatakan takut maka dia sengaja berkata demikian.
"&odo" siapa takut, (ku tidak ada waktu bernnain!main dengan tua bangka
itu. -ayo ikut!" -ek!"wa #ui!bo lalu membawa lari lagi anak itu kini ia
sengaja menuju ke ara" dari mana $ong!bun!kwi tadi datang. /elas ba"wa ia
memang sengaja "endak menjau"kan diri dari $ong!bun!kwi.
"#ui!bo apa itu," &eng $an menuding ke ara" lereng gunung yang mereka
lalui.
"(palagi kalau bukan bekas tangan si tua bangka," jawab -ek!"wa #ui!bo
dingin mala" ia lalu terkeke" dan berkata. "Tua bangka mau mampus masi"
suka main!main bunu" orang. -e"!"e"!"e"!"
#etika meli"at lebi" dekat dan lebi" jelas &eng $an bergidik. 4ang tadi dia
li"at bertumpuk!tumpuk dan disambari burung!burung "itam di lereng itu
bukan lain adala" bangkai belasan ekor kerbau dan mayat tiga orang anak
133
Raja Pedang
penggembala yang baru berusia belasan ta"un seperti dia. Tak sala" lagi
tentu dalam kemara"annya tadi $ong!bun!kwi tela" pergi meninggalkannya
sebentar untuk membunu"i tiga orang penggembala dengan kerbau!kerbau
mereka ini. (langka" kejamnya "ati si $etan &erkabung itu.
"Tua bangka keji si $ong!bun!kwi!" &eng $an tak terasa memaki.
-ek!"wa #ui!bo tertawa giginya yang masi" kuat itu puti" berkilat sebentar.
"(pa kau bilang, #eji, -i!"i!"i tidak ada artinya itu. )ulu pulu"an ta"un
yang lalu untuk merampas seorang mempelai wanita dia membunu"
mempelai pria seluru" keluarga dan semua tamu yang "adir pada malam
pesta pernika"an itu."
&eng $an melototkan matanya 2geri dia membayangkan. *#enapa para
tamu dibunu" semua."
*.oblok kau! $ong!bun!kwi tidak sebodo" kau. Tentu saja untuk menutup
mulut mereka."
&eng $an bergidik. )ua orang ini kakek $ong!bun!kwi dan nenek -ek!"wa
#ui bo selain setingkat ilmu kepandaian!nya agaknya setingkat pula
kekejamannya. Mulaila" dia berpikir tentang diri -ek!"wa #ui!bo. Mengapa
wanita iblis ini membawanya pergi, &etulka" "anya untuk menolongnya dari
ancaman $ong!bun!kwi, Musta"il! 9rang sekeji ini "atinya mana bisa
mempunyai maksud baik,
&eng $an terkejut ketika dia teringat ba"wa yang mencuri kitab 'lmu 'm!sin!
kiam adala" -ek!"wa #ul!bo ini! 5elaka pikirnya. Manusia ja"at ini tentu
tidak akan jau" bedanya dengan $ong!bun!kwi. Tentu akan mencoba untuk
mendapatkan isi kitab yang satu lagi darinya.
&enar saja dugaannya. #etika mereka tiba di tempat yang sunyi di tenga"
sebua" "utan yang penu" dengan po"on!po"on tua -ek!"wa #ui!bo
melepaskan tangannya tersenyum!senyum dan memandang kepada &eng
$an.
"&eng $an aku ta"u ba"wa kau tela" menjadi a"li waris dari P"oa Ti dan T"e
&ok 2am tela" mempelajari dua macam ilmu silat 4ang!sin!kiam dan 'm!sin!
kiam. #au memang anak baik dan patut menjadi murid orang yang pandai.
#arena itu aku ingin sekali memimpinmu lebi" lanjut agar kelak kau menjadi
seorang jagoan yang tak terlawan di dunia ini. 2a" sekarang coba kau
"adapi serangan!seranganku ini dengan 4ang!sin!kiam yang suda"
kaupelajari dari T"e &ok 2am!" Tanpa menanti jawaban &eng $an -ek!"wa
#ui!bo yang amat berna1su untuk segera meli"at 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam
segera menyerang anak itu dengan jurus!jurus dari 'lmu $ilat 'm!sin!kiam
yang kitabnya ia rampas dari P"oa Ti.
&iarpun amat terdesak &eng $an yang memang cerdik itu maklum ba"wa
dia "endak dipancing. la cepat meng"adapi serangan!serangan itu dengan
ilmu yang sama yaitu 'm!sin!kiam dan sengaja menutup semua ingatannya
akan 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam juga sebaliknya daripada yang dia lakukan
ketika dia ber"adapan dengan $ong!bun!kwi.
(kan tetapi -ek!"wa #ui!bo tidak kecewa mala" tersenyum manis dan
berkata "("a kau "endak menggunakan 'm!sin!kiam lebi" dulu, &aik
lakukanla" dengan sempurna agar aku dapat membimbingmu kalau keliru."
$etela" berkata demikian ia menyerang terus dengan 'm!sin!kiam sampai
delapan belas pokok jurus 'm!sin!kiam ia mainkan seluru"nya. )iam!diam
-ek!"wa #ui!bo kagum sekali meli"at gerakan!gerakan &eng $an yang
biarpun kurang terlati" namun amat sempurna.
134
Raja Pedang
"-ayo sekarang kaugunakan 4ang!sin!kiam "endak kuli"at apaka" juga
sebaik 'm!sin!kiam yang kaupelajari!" serunya sambil mendesak lagi dengan
'm!sin!kiam.
Tetapi &eng $an tetap meng"adapinya dengan ilmu silat yang sama.
&eberapa kali -ek!"wa #ui!bo membentaknya akan tetapi dia tetap tidak
mau menguba" ilmu silatnya. (k"irnya -ek!"wa #ui bo menjadi jengkel dan
ber"enti menyerang.
*0" boca" kepala batu #enapa kau tetap tldak mentaati perinta"ku,"
*#au ini ane" saja, #ui bo. &isaku ya 5uma itu tadi*.
*(pa kau tidak mempelajari 4ang sin!kiam dari T"e &ok 2am*.
&eng $an tidak mau menjawab pertanyaan ini mala" jawabannya
menyimpang "(ku "anya bisa melayanimu dengan yang tadi yang lain!lain
tidak bisa*.
#eparat pikir -ek "wa #ui!bo. #alau begitu anak ini "anya mempelajari 'm!
sin!kiam. (" untung dia kurampas tadi dari $ong!bun!kwi kalau tidak tentu
$ong!bun!kwi akan dapat menguras 'm sin kiam dari anak ini. )i dunia ini
mana bole" ada orang lain kecuali dia sendiri mengenal 'm!sin!kiam,
*$etan kecil kalau begitu kau "arus mampus di depan mataku*. -ek!"wa #ui!
bo lalu mengangkat tangan memukul kepala &eng $an. &oca" ini mana mau
menerima mati begitu saja. 'a cepat menjatu"kan diri ke belakang lalu
meloncat dan lari. -ek!"wa #ui!bo mengeluarkan suara ketawa terkeke" dan
mengejarnya. &eberapa loncatan saja suda" cukup bagi -ek!"wa #ui!bo
untuk menyusul &eng $an. $ekali lagi ia memukul kini menggunakan
saputangan suteranya yang menyambar ke ara" belakang kepala &eng $an.
;jung saputangan itu mengancam jalan dara" maut. )alam detik!detik
selanjutnya tentu &eng $an takkan dapat terlepas dari cengkeraman maut
kalau saja pada saat itu tidak terdengar seruan keras.
"Ta"an!" ;jung saputangan itu ter!tangkis ole" sebatang suling dan keduanya
ter"uyung mundur. -ek!"wa #u- bo kaget sekali meli"at keli"aian lawan
akan tetapi ia menjadi lebi" kaget ketika meli"at ba"wa yang menangkis
sapu tangannya dengan suling tadi adala" $ong bun!kwi! 5elaka pikirnya.
#alau anak ini terampas lagi ole" kakek ini berarti 'm!sin!kiam akan terjatu"
ke dalam tangan $ong!bun!kwi dan kalau terjadi "al demikian takkan berarti
pulala" 'm!sin!kiam di tangannya. )engan penu" kemara"an la menerjang
lagi menggerakkan saputangannya "endak meng"ancurkan kepala &eng $an
yang berdiri bengong meli"at ta"u!ta"u $ong!bun!kwi suda" berada disitu
menolongnya.
"Plak! Plakkk!" )ua kali ujung sapu!tangan bertemu dengan ujung suling.
#etika keduanya ter"uyung lagi mundur karena dorongan tenaga da"syat
dari masing!masing lawan $ong!bun!kwi meloncat ke depan dan sulingnya
menusuk ke ara" le"er &eng $an. &oca" ini tak dapat memperta"ankan
dirinya lagi demikian cepatnya tusukan itu.
"(i""" ta"an!" -ek!"wa #ui!bo mengerakkan saputangannya yang panjang
dan kembali nyawa &eng $an tertolong kali ini ole" saputangan -ek!"wa #ui!
bo. )an keduanya bertanding lagi. Memang ane" pertandingan itu. Mungkin
orang takkan Percaya kalau tidak meli"at sendiri. Mana di dunia ini ada orang
bertanding karena seorang anak kecil bukan memperebutkan anak itu
melainkan berdulu!duluan.... membunu"nya!
&eberapa kali -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi kaget dan "eran meli"at
betapa masing!masing selalu "endak menyerang &eng $an akan tetapi
135
Raja Pedang
karena sala" sangka dan curiga mengira ba"wa masing!masing itu "endak
menjadikan &eng $an pembuka ra"asia masing!masing mereka dengan
sunggu"!sunggu" dan sengit saling serang se"ingga terjadila" pertempuran
yang amat "ebatnya. Pertempuran ini merupakan kelanjutan daripada
pertempuran ketika mereka memperebutkan kitab yang masing!masing
dapat merampasnya dari dua orang kakek P"oa Ti dan T"e &ok 2am.
$ementara itu meli"at betapa dua orang tua yang ane" dan kejam itu saling
serang &eng $an mempergunakan kesempatan ini untuk melarikan diri. &aru
saja dia lari belum jau" $ong!bun kwi suda" membentak.
"(nak iblis kau "endak lari ke mana," $ecepat kilat tubu"nya melayang dan
sulingnya menyerang dari belakang.
(kan tetapi kembali ujung saputangan di tangan -ek!"wa #ui!bo
menggagalkan serangan ini. "&ukan orang lain akula" yang akan
membunu"nya!" bentak -ek!"wa #ui!bo sambil memandang kepada $ong!
bun!kwi dengan mata melotot.
"#au,, Membunu"nya, (paka" sebabnya kau "endak membunu"nya,"
seakan!akan baru terbuka pikiran kakek ini dan dia bertanya "eran.
")ia tidak bole" "idup di bawa" satu kolong langit denganku. Mungkin
bagimu berguna bagiku tidak!" jawab -ek!"wa #ui!bo mara". (kan tetapi
nenek ini pun bertanya "eran ")an kau..... mengapa pula "endak
membunu"nya,"
$ong!bun!kwi tersenyum gemas merasa diejek. )ikiranya nenek ini suda"
ta"u ba"wa &eng $an "anya mempelajari 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam saja dan
suda" mencuri ilmu ini. "&oca" setan itu tidak bole" "idup di atas satu
permukaan bumi denganku tiada gunanya bagiku dibiarkan "idup!"
-eran dan kagetla" -ek!"wa #ui!bo mendengar ini. la pun sebaliknya
mengira ba"wa &eng $an "anyala" mempelajari 'm!sin!kiam saja dan ilmu ini
suda" dioper ole" $ong!bun!kwi mengapa sekarang kakek ini bicara
sebaliknya, )ia memang cerdik maka tiba!tiba ia tertawa terkeke"!keke".
"&oca" iblis dia memperdayakan kita!" $ambil berkata demikian tubu"nya
melesat ke depan untuk mengejar &eng $an.
$ong!bun!kwi juga bukan seorang bodo". $ekilas saja dia seperti disadarkan.
#alau -ek!"wa #ui!bo tadinya tidak membutu"kan anak itu dan "endak
membunu"nya tentu anak itu mengaku "anya mempelajari 'm!sin!kiam saja
dan kepadanya membo"ong "anya mempelajari 4ang!sin!kiam. 5elaka anak
itu "arus dia tangkap! la pun melesat ke depan dan kini dua orang sakti itu
berlumba untuk memperebutkan &eng $an bukan untuk membunu"nya
seperti tadi!
#asi"an sekali &eng $an. &iarpun dia tanpa disengaja dan disadarinya tela"
mewarisi sepasang ilmu silat pedang yang luar biasa "ebatnya namun
sebagai seorang anak kecil meng"adapi dua orang sakti itu apaka"
dayanya, la melarikan diri secepatnya menyelinap di antara po"on!po"on
raksasa yang amat tua.
Tiba!tiba kakinya tersandung akar po"on dan tubu"nya terguling. &eng $an
merasa terjatu" di atas sesuatu Lang lunak dan ketika dia dengan terenga"!
enga" memandang ternyata dia jatu" keatas pangkuan seorang kakek yang
duduk bersila dengan kedua mata meram. #akek ini berpakaian serba "itam
maka tadi "ampir tidak keli"atan dan di punggungnya nampak gagang
sepasang pedang tipis. /enggot kakek ini luar biasa panjang sekali sampai ke
perutnya telinganya lebar seperti telinga gaja" tubu"nya kurus dan
136
Raja Pedang
mulutnya suda" ompong sama sekali tidak ada sebua" pun giginya
2ampaknya suda" tua sekali.
$elagi &eng $an bengong dan lupa ba"wa dua orang pengejarnya suda"
amat dekat di belakangnya kakek itu berkata suaranya "alus liri" seperti
berbisik.
"(nak kaupegang sepasang pedang ini dengan tangan kiri mainkan 'm!sin!
kiam dan tangan kanan mainkan 4ang!sin!kiam tentu kau dapat mena"an
mereka".
&eng $an suda" putus asa meng"adapi dua orang sakti yang mengejarnya.
Melawan dengan nekat pun dia tidak punya "arapan. (kan tetapi sekarang
setela" mendengar bisikan kakek ini dan tangannya ta"u!ta"u tela"
memegang sepasang pedang "atinya menjadi berani dan besar. (palagi
ketika dia meli"at ba"wa sepasang pedang yang tidak sama panjangnya itu
berkilau!kilauan seperti mengeluarkan api.
Pada saat itu "ampir berbareng -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi tiba di
depan &eng $an. &aiknya mereka itu sekarang bukan berlumba untuk
membunu"nya melainkan berlumba untuk menangkapnya maka keduanya
tidak mau mempergunakan senjata masing!masing yang ampu".
Meli"at dua orang itu suda" datang dan tangan mereka diulur untuk
mencengkeramnya &eng $an meloncat. (kan tetapi alangka" kagetnya
ketika tubu"nya tak dapat terlepas dari tubu" kakek tua renta itu. Terdengar
bisikan di belakang kepalanya "Lawan mereka dengan tenang pergunakan
'm!yang $in!kiam aku yang mendorongmu dengan tenaga dan mengatur
kecepatan gerakan!gerakanmu."
$uda" terlalu sering &eng $an bertemu dengan toko"!toko" besar yang
berwatak ane" dan berkepandaian tinggi maka keadaan kakek tua renta ini
biar!pun amat ane" tidak amat meng"erankan &eng $an dan serta!merta
boca" cerdik ini dapat menduga ba"wa kakek 7ni pun seorang sakti maka dia
pun mentaati semua petunjuknya. &egitu ia mendengar bisikan ini dia lalu
mempersiapkan sepasang pedangnya dan dengan gerakan!gerakan 'm!sin!
kiam di tangan kiri dan 4ang!sin!kiam di tangan kanan dia mainkan ilmu silat
pedang yang suda" di"a1alkannya benar!benar itu dengan kedua tangan.
-asilnya luar biasa sekali karena terdengar seruan!seruan kagetan -ek!"wa
#ui!bo bersama $ong!bun!kwi meloncat mundur. -ampir saja tangan mereka
terbabat ole" pedang!pedang yang berkilauan dan mendatangkan "awa
panas dan dingin sekali itu.
&eng $an merasa betapa kedua pundaknya ditempel ole" kedua telapak
tangan kakek itu tadi dan betapa di dalam kedua lengannya seperti ada
tenaga lembut yang menjalar sampai ke tangannya. $emangatnya menjadi
besar dan dia tersenyum mengejek ketika meli"at dua orang lawannya itu
suda" menggerakkan suling dan saputangan. #edua pedangnya bergerak
dengan jurus!jurus terli"ai dari 'm!yang $in!kiam pedang kiri bertemu
dengan suling $ong!bun!kwi sedangkan pedang tangan kanan beradu dengan
ujung $aputangan -ek!"wa #ui!bo. Terdengar suara keras dan -ek!"wa #ui!
bo memekik kaget sedangkan $ong!bun!kwi melompat ke belakang. Ternyata
ba"wa ujung saputangan -ek!"wa #ui!bo dan ujung suling $ong!bun!kwi
tela" terbabat ole" pedang!pedang itu.
"Liong!cu $iang!kiam 6$epasang Pedang Mustika 2aga7.....!" -ek!"wa #ui!bo
berseru.
137
Raja Pedang
"(yaaaaa! #alau begitu dia ini Lo!tong 6&oca" Tua7 $ouw Lee.....!" $ong!bun!
kwi berteriak kaget sambil memandang kepada kakek tua renta yang berdiri
di belakang &eng $an.
-ek!"wa #ui!bo mengeluarkan suara ketawa menyeramkan lalu berkata.
"&etul sekali! 0" $ong!bun!kwi agak!nya kita berdua yang selalu mujur.
-ayo kita gempur dia dan segala yang kita dapat nanti kita bagi rata dan
adil."
"&agus! #ui!bo dengan Liong!cu $iang!kiam dan 'm!yang $in!kiam!sut kita
akan menjagoi dunia. -a!"a!"a!"
)ua orang itu lalu menggerakkan suling dan saputangan menerjang maju
dengan gerakan!gerakan yang luar biasa cepatnya. $aputangan itu
mengeluarkan bunyi berdetar!detar seperti sebua" cemeti sedangkan suling
itu mengeluarkan suara tangisan yang mengerikan. Tergetar juga "ati &eng
$an meng"adapi keda"syatan dua orang itu. $epasang pedang di tangannya
"ampir saja terlepas kalau tidak ada tenaga mujijat mengalir masuk melalui
pundaknya yang dipegang ole" kakek tua renta itu.
"(nak baik ingat....." bisik kakek itu di belakangnya "kita "arus dapat
mengusir mereka..... bukan "anya demi keselamatanmu apalagi
keselamatanku akan tetapi demi..... demi keamanan dunia..... /angan
terjatu" ke tangan dua iblis ini....." Terpaksa kakek itu meng"entikan kata!
katanya karena dua orang itu suda" mulai dengan terjangan mereka yang
da"syat.
&eng $an menggerakkan kedua pedang di tangannya. la belum perna"
bertempur juga limu $ilat Pedang 'm!yang $in!kiam!sut yang dia miliki "anya
dia lati" dan "a1alkan secara teorinya saja tak perna" dipergunakan untuk
bertempur. Memang tak dapat disangkal ba"wa anak ini bakatnya baik sekali
dan gerakan!gerakannya dalam mainkan semua jurus 'm!yang $in!kiam yang
digabungkan itu luar biasa dan tepat. 2amun meng"adapi dua orang
kawakan seperti $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo tentu saja dia merupakan
sebua" timun melawan dua bua" duren! (ndaikata dia sendiri "arus
melawan mereka biarpun dia diberi sepasang pedang Liong!cu!kiam dalam
satu jurus saja dia pasti akan terjungkal tanpa nyawa lagi.
&aiknya dalam pertandingan ini &eng Nan tidak maju sendiri atau dapat
dikatakan ba"wa dia "dipakai" ole" kakek tua renta itu dipergunakan
pengeta"uan!nya tentang 'm!yang $in!kiam!sut. &eng $an "anya
mempergunakan 'm!yang $in!kiam dan tentu saja tanpa disadarinya sendiri
dia pun menggunakan tenaga 'm dan 4ang dua tenaga yang memang suda"
bersarang di dalam tubu"nya. )ua "al yang dimilikinya ini 'lmu $ilat 'm!yang
$in!kiam dan tenaga 'm 4ang sekarang dengan "ebat dipergunakan ole"
kakek itu yang mendorongnya se"ingga sepasang pedang di tangan &eng
$an berkeredepan dan menyambar!nyambar bagaikan dua ekor naga sakti
yang bermain!main di angkasa raya. &erkali!kali saputangan dan suling di
tangan -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi membalik ketika bertemu dengan
pedang. )ua orang itu kaget bukan main. Mereka maklum ba"wa anak ini
"dipergunakan" ole" kakek itu akan tetapi sama sekali mereka tidak perna"
mengira ba"wa anak itu dapat mainkan 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!kiam
digabung menjadi satu se"ingga mereka yang "anya mengerti sebagian!
sebagian saja dari ilmu pedang pasangan itu menjadi sibuk dan kewala"an.
Mereka maklum ba"wa tentu saja dalam "al ini bukan &eng $an yang
berjasa melainkan kakek tua renta itu. Memang kakek tua renta itu memiliki
138
Raja Pedang
ilmu kepandaian yang amat tinggi. 2amun andaikata di situ tidak ada &eng
$an yang menamba" ke"ebatan kakek itu dengan 'm!yang $in!kiam dua
orang sakti tadi yakin ba"wa mereka berdua pasti akan dapat
mengala"kannya.
&eng $an betul!betul bingung ketika meli"at ba"wa gerakan!gerakan yang
dilakukan ole" dua orang tua itu beruba"!uba" ba"kan kemudian sama
sekali dia tidak mengenal gerakan!gerakan itu. -al ini memang betul
demikian karena dua orang itu sengaja tidak mainkan 'lmu $ilat 'm!sin!kiam
dan 4ang!sin!kiam yang dikenal baik ole" &eng $an. (ndaikata dia sendiri
"arus meng"adapi jurus!jurus yang sama sekali asing baginya itu tentu dia
akan terjungkal dengan sendirinya karena pusingnya. &aiknya dengan
"tuntunan" kakek itu melalui penyaluran "awa pada kedua pundaknya dia
masi" dapat dengan cepat dan tepat mainkan 'm!yang $in!kiam untuk
meng"adapi semua serangan lawan ba"kan balas menyerang dengan tak
kurang da"syatnya
Pertempuran itu berjalan seru dan "ebat. #alau &eng $an terdesak tiba!tiba
kakek di belakangnya berseru nyaring dan..... jenggotnya yang panjang
melambai sampai ke perut itu bergerak menyambar!nyambar ke depan
mengeluarkan suara angin bersiutan dan rambut ini yang tadinya "alus sekali
seakan!akan tela" beruba" menjadi cemeti baja yang menyambar ke ara"
kedua lawannya! $etela" "ari mulai menjadi gelap &eng $an meli"at dua
orang lawannya berpelu" dan uap keputi"an mengebul di atas kepala
mereka. la pun mendengar kakek di belakangnya terenga"!enga" napasnya
kedua tangan yang mencengkeram pundaknya mulai menggetar. 2apas
kakek itu mulai meniup!niup kepalanya terasa panas sekali. )ia sendiri
belum lela" maklum karena semenjak pertempuran dimulai dia seakan!akan
selalu "menggunakan" tenaga kakek itu dan peranannya sendiri "anya
sebagai orang yang mengeluarkan 'm!yang $in!kiam saja.
$ong!bun!kwi mulai tertawa!tawa mengejek. "-e"!"e"!"e" Lo!tong
napasmu suda" empas!empis jangan!jangan akan putus nanti."
"$ouw Lee kau suda" tua bangka mau mampus lebi" baik menyera" dan
mati dengan tubu" utu" daripada "arus mati dengan kepala remuk." kata
-ek!"wa #ui!bo.
)ua orang toko" ini mau mengajak bicara dan membujuknya bukan karena
mereka merasa amat kagum kepada kakek tua renta yang ternyata masi"
amat li"ai ini. Memang betapapun ja"at dan kejam "ati seorang toko" kang!
ouw yang sakti dan ane" namun ciri k"as orang!orang kang!ouw masi" ada
kepadanya yaitu mengagumi dan meng"argai kegaga"an dan keli"aian
orang.
"$ong!bun!kwi! -ek!"wa #ui!bo%....! #akek ini terenga"!enga". "$ebelum
le"erku pata" jangan "arap kau akan mendapatkan Liong!cu $iang!kiam dan
'm yang $in!kiam!sut. Tanpa yang dua kalian suda" cukup ja"at dan suda"
terlalu banyak menyebar kekejaman di dunia."
$ong!bun!kwi mengeluarkan bentakari mara" dan sulingnya mendesak makin
"ebat. /uga -ek!"wa #ui!bo memutar saputangannya yang mengeluarkan
beberapa macam warna yang bersinar!sinar mengurung diri &eng $an dan
kakek itu. Tiba!tiba &eng $an merasa betapa kedua tangan kakek di
pundaknya itu menjadi dingin sekali. la tidak mengerti apa sebabnya tidak
ta"u ba"wa dalam keli"aiannya kakek tua renta itu berlaku cerdik
menggunakan tenaga 'm untuk menarik keuntungan dari pertempuran itu.
139
Raja Pedang
&eng $an mulai mengerti akan maksud kakek itu ketika meminta kepadanya
supaya jangan mengala". la sekarang ta"u ba"wa 'lmu $ilat 'm!yang $in!
kiam!sut yang dia pelajari dari dua orang gurunya yang suda" meninggal
dunia ternyata amat dirindukan ole" toko"!toko" kang!ouw seperti "alnya
sepasang pedang ini. la mengerti ba"wa dua orang tua yang kini
mengeroyoknya itu adala" orang!orang ja"at yang kalau sampai dapat
merampas ilmu dan pedang akan menjadi makin ganas dan ja"at lagi.
$ekarang saja suda" dapat membayangkan kekejian "ati mereka dua orang
toko" besar dalam dunia persilatan yang tidak segan!segan dan tidak malu!
malu untuk mengeroyok dan mendesak seorang anak!anak dan seorang
kakek tua!
"$ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo kalian benar!benar keji dan ja"at!" &aru
saja &eng $an mengeluarkan kata!kata ini kakek di belakangnya
mengeluarkan teriakan keras lalu robo" telentang mulutnya mengeluarkan
dara" matanya mendelik dan tak sadarkan diri.
&eng $an menjadi mera" ke"itaman mukanya. la kaget dan menole"
menjadi makin "itam mukanya saking mara". la mengira ba"wa kakek itu
tentu tela" iatu" karena pukulan dua orang lawannya. $ama sekali dia tidak
ta"u ba"wa sebetulnya kakek sakti di belakangnya itu robo" ole" karena dia!
#etika tadi dia memaki $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui! bo tanpa dia sadari
&eng $an yang mara"nya memuncak itu tela" menyalurkan "awa "4ang" di
tubu"nya membuat mukanya menjadi mera" "itam. Tenaga 4ang di
tubu"nya memang "ebat sekali tidak sewajarnya. Tenaga inila" yang
memukul kakek itu melalui kedua tangan yang diletakkan di pundaknya.
#akek itu sedang menggunakan tenaga 'm maka pukulan tenaga 4ang dari
tubu" &eng $an yang amat kuat itu tak terta"ankan ole"nya membuat dia
terjungkal dan pingsan. (ndaikata tenaga da"syat dari tubu" &eng $an ini
tadi keluar di waktu kakek itu mempergunakan tenaga 4ang tentu ke"ebatan
kakek ini akan bertamba" dan mungkin sekali mereka berdua dapat mengusir
$ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo. Tapi apa "endak dikata anak itu memang
belum mengerti akan keadaan dirinya sendiri dan belum ta"u bagaimana
caranya untuk meman1aatkan kekuatan dan kepandaian yang dia miliki
secara kebetulan itu.
;ntung baginya ba"wa dua orang sakti di depannya itu memang tidak
mempunyai maksud untuk membunu"nya pada saat itu karena keduanya
membutu"kannya. -ek!"wa #ui!bo dengan suara ketawanya yang
menyeramkan suda" maju menubruknya.
"#ui!bo perla"an duluD" $ong!bun kwi berseru dan juga menubruk ke depan
mendorong tubu" -ek!"wa #ui!bo. <a!nita tua itu mara" sekali dengan
bentakan keras ia membalikkan tubu" dan menyerang $ong!bun!kwi dengan
sapu!tangannya. Tentu saja $ong!bun!kwi tidak rela kepalanya diancam
ke"ancuran ole" ujung saputangan yang amat ampu" itu. 5epat sulingnya
digerakkan menangkis dan di lain saat dua orang ini suda" saling gempur.
#alau tadi mereka bersatu dalam meng"adapi sepasang pedang di tangan
&eng $an yang dibantu ole" kakek Lo!tong $ouw Lee sekarang mereka
bertempur satu kepada yang lain. ;ntuk memperebutkan &eng $an berikut
sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam.
Pertandingan itu makin lama makin seru da" dasyat sedangkan cuaca makin
lama makin menjadi gelap. $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo memang me!
miliki ilmu kepandaian yang setingkat apalagi masing!masing tela"
140
Raja Pedang
mendapatkan kitab 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!kiam. &erulangkali mereka
menukar ilmu untuk merobo"kan lawan namun selalu sia!sia. 4ang ter"eran!
"eran adala" &eng $an. #adang!kadang dia tak dapat meli"at dua orang itu
yang lenyap ditelan gulungan sinar senjata mereka akan tetapi ada kalanya
dia meli"at mereka dengan jelas karena mereka itu berkela"i dengan
gerakan!gerakan yang luar biasa amat lambat seperti orang main!main saja.
(k"irnya dia tidak dapat meli"at mereka sama sekali ketika mata"ari suda"
bersembunyi dan cuaca suda" menjadi "itam gelap. -anya desir angin
pukulan mereka saja yang masi" terdengar dan terasa.
Tiba!tiba &eng $an rnerasa tangannya dipegang orang dari belakang lalu dia
ditarik perla"an ke belakang. #etika dia menengok di dalam gelap itu dia
masi" meli"at tubu" kakek tua renta yang sekarang tela" berdiri dan
mengajak dia pergi dari tempat itu. &eng $an maklum akan maksud "ati
kakek .ini. Tentu meli"at dua orang sakti itu sedang saling gempur sendiri
kakek itu mengajaknya menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri di
dalam gelap. &enar saja dugaannya tak lama kemudian dia merasa
tubu"nya seperti terbang sedangkan tangannya masi" digandeng ole" kakek
itu. )iam!diam dia kagum sekali. Ternyata ba"wa kakek tua ini dalam berlari
cepat tidak kala" ole" $ong!bun!kwi maupun -ek!"wa #ui!bo.
&eng $an mendengar teriakan!teriakan mara" dari $ong!bun!kwi dan -ek!
"wa #ui!bo. Lapat!lapat ila mendengar mereka memaki!maki dan menyuru"
dia ber"enti. (kan tetapi suara dua orang yang mengejarnya itu makin lama
makin jau" agaknya mereka sesat jalan tidak ta"u ke mana larinya &eng
$an bersama kakek tua itu. &arula" lega "ati &eng $an setela" suara mereka
tidak terdengar lagi. /uga kakek tua itu kini tidak berlari terlalu cepat lagi
"anya mengajak &eng $an berjalan melalui "utan!"utan yang besar.
"$uda" keluarka" bulan anak yang baik," tanya kakek itu ber"enti dan
berdongak ke atas.
&eng $an ter"eran. (paka" tak dapat meli"at sendiri, Mengapa "arus
bertaya, "&elum "anya langit penu" bintang."
"-ernmm coba kauli"at baik!baik di mana letaknya &intang #ak!seng
6&intang Terompet7,"
"(ku tidak ta"u yang mana itu bintang #ak!seng" jawab &eng $an.
"#alau begitu di mana letaknya &i!seng 6&intang 0kor7,"
&eng $an makin bingung. Matanya menatap bintang!bintang di langit yang
tiada ter"itung banyaknya. "4ang mana &i!seng aku pun tidak ta"u."
#akek itu menundukkan mukanya dan menarik napas panjang. "#iranya kau
memang belum ta"u apa!apa. (" suda"la". #atakan saja bintang apa yang
kauketa"ui,"
&eng $an segera menuding ke atas dan berkata "&intang!bintang .u!seng
6&intang #erbau7 itu aku kenal!" Memang da"ulu perna" dia mendengar dari
seorang "wesio di #elenteng -ek!t"ian!tong tentang &intang #erbau ini
sekumpulan bintang terdiri dari enam bua" menyerupai kepala kerbau
dengan tanduknya.
#akek itu nampak girang. "&agus! 5oba kautunjukkan di mana .u!seng itu,"
"Tu" di sana!"
"-u" aku tak dapat meli"at. #au!pegang tanganku dan tunjukkan di mana
ara" letaknya."
&erdebar jantung &eng $an.. #iranya kakek ini buta! la menatap waja" kakek
itu. Tadinya dia menyangka ba"wa kakek itu bermata sipit sekali tidak
141
Raja Pedang
ta"unya memang selalu meram tak dapat dibuka seorang buta! Timbul rasa
kasi"an di dalam "atinya akan tetapi juga kekagumannya makin membesar.
$eorang kakek tua renta lagi buta akan tetapi bukan main li"ainya! la lalu
memegang tangan kanan kakek itu dan menudingkan tangan itu ke ara"
kumpulan &intang .u!seng.
"-emmm kalau begitu kita "arus ke kanan" kata kakek itu sambil
menggandeng tangan &eng $an dan berlari lagi. "&eng $an kauikutla" aku.
&iarkan aku menggosok intan yang masi" menta" ini!" &eng $an tidak
mengerti maksudnya dan "endak bertanya akan tetapi kakek itu suda" lari
lagi dengan amat cepatnya. #arena maklum ba"wa kakek ini tidak ja"at
seperti $ong!bun!kw atau -ek!"wa #ui!bo maka dia tidak banyak
membanta" dan menurut saja dibawa lari secepatnya.
? ? ?
"&eng $an enta" apa dosa!dosamu da"ulu ter"adap T"ian maka sekecil ini
kau suda" bernasib malang menjadi perebutan toko"!toko" kang!ouw.
-emmm aku si kecil dan aku si tua bangka benar tak ada bedanya dibenci
dan dican ole" mereka yang selalu kurang puas....." demikianla" kakek tua
yang buta itu berkata kepada &eng $an.
Mereka duduk ber"adapan di atas &atu!batu "itam yang "alus di atas pun!
cak yang tinggi sedemikian tingginya se"ingga seola"!ola" dengan
tangannya orang akan dapat menyentu" bintang!bintang di langit. 'nila"
tempat sembunyi kakek itu yang disebut &an!seng!kok 6Puncak $elaksa
&intang7 sebua" di antara puncak!puncak di Pegunungan 5in! ling!san.
2amun puncak &an!seng!kok ini adala" puncak yang tersembunyi karena di
kelilingi jurang!jurang yang tak mungkin dilintasi manusia. -anya Lo!tong
$ouw Lee si anak tua itula" yang tela" mendapatkan jalan ra"asianya
dengan merayap melalui jurang!jurang yang amat dalam. Tidak
meng"erankan apabila orang tua ini mempergunakan &an!seng!kok sebagai
tempat bersembunyi atau tempat bertapa. Puncak ini inda" bukan main
penu" dengan po"on!po"on liar bunga!bunga beraneka macam "awanya
sedang dan udaranya bersi". $etela" melakukan perjalanan lima "ari lima
malam lamanya &eng $an dan kakek itu tiba di tempat ini pada senja "ari
tadi dan malam ini mereka duduk di luar pondok kecil tempat tinggal $ouw
Lee. &eng $an kagum bukan main menyaksikan pemandangan yang amat
inda" di waktu malam ini. (ngkasa sedemikian bersi"nLa se"ingga dia dapat
meli"at bintang!bintang yang memenu"i langit. #etika mendengar ucapan
kakek itu &eng $an sadar daripada lamunannya.
"#akek $ouw Lee orang memperebutkan sepasarag pedangmu yang "ebat
itu tak perlu di"erankan lagi. -anya ane"nya mengapa agaknya mereka
"endak membunu"mu. (dapun aku...... a" tak ta"u aku mengapa mereka
mati!matian "endak memperebutkan pelajaran!pelajaran yang tidak ada
artinya itu,"
"Tidak ada artinya kaubilang -e"!"e"!"e" &eng $an. )alam "al ini kau lebi"
buta daripada mataku. (ku mengikuti ketika kau ber"adapan clengar $ong!
bun!kwi kemudian kau meng"adapi -ek!i "wa #ui!bo. #au cerdik sekali tela"
menipu mereka. #ecerdikanmu itu menarik "atiku. Memang tak sala" kalau
P"oa Ti dan T"e &ok 2am mewariskan 'm!yang $in!kiam!sut kepadamu."
#akek itu mengangguk!angguk dan &eng $an membelalakkan matanya
saking "erannya.
"#akek $ouw kenapa kau bisa mengeta"ui semua itu,"
142
Raja Pedang
#akek buta itu tertawa lagi. "$iapa yang tidak ta"u ba"wa 'm!sin!kiam dan
4ang!sin!kiam terjatu" ke dalam tangan T"ian!te $iang!"iap, -anya tak
perna" kusangka sekarang suda" terjatu" ke dalam tangan sepasang iblis
itu! #ebetulan sekali aku mendengar ketika kau diserang ole" $ong!bun!kwi.
(ngin gerakannya dan angin gerakan tanganmu biarpun lema" dapat
terdengar ole"ku dan ta"ula" aku ba"wa kalian mainkan ilmu silat yang
belum perna" kudengar sebelumnya. $etela" kalian bicara baru aku ta"u
ba"wa itula" 4ang!sin #iam!sut. Pantas begitu "ebat." #embali dia
mengangguk!angguk. "#emudian kau dibawa pergi -ek!"wa #ui!bo. (ku
diam!diam mengikuti dan setela" meli"at sikap iblis wanita itu kepadamu
baru aku dapat mengeta"ui ba"wa dua orang itu ternyata tela" merampas
kitab!kitab itu seorang satu."
"&etul sekali" &eng $an menarik napas panjang. "Mereka merampas kitab
dan membunu" dua orang kakek P"oa Ti dan T"e &ok 2am. &agiku dua ilmu
itu apa si" gunanya, #alau lapar tidak bisa mengenyangkan perut kalau
"aus tidak bisa memuaskan kerongkongan. Paling!paling bisa digunakan
untuk menipu orang dan main gebuk!"
#akek buta itu tertawa bergelak. "-a"!"a"!"a"! #eta"uila" &eng $an. )ua
atau tiga pulu" ta"un yang lalu aku sendiri pun akan memaksa kau
mengeluarkan dua ilmu itu kepadaku. Mungkin sekali aku pun akan
memaksamu kalau perlu menyiksa mala" membunu"mu."
&eng $an menjadi mara". Ternyata dia sala" kira. )isangkanya kakek ini baik
tidak seperti $ong!bun!kwi atau -ek!"wa #ui!bo kiranya begini bicaranya!
"-u" #akek $ouw. #ukira "atimu melek tidak ta"unya sama butanya dengan
kedua matamu. #au yang suda" berilmu tinggi itu dan belum kauketa"ui apa
semua itu kegunaannya masi" saja menginginkan ilmu yang lain dengan
cara memaksa orang lain, -emmm sebetulnya apa si" artinya memiliki ilmu
silat setinggi langit,"
"-o!"o!"o anak bodo". #alau aku tidak memiliki ilmu silat tinggi apaka" tadi
tidak mampus di tangan $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo, #alau aku tidak
memiliki ilmu silat lumayan apaka" dulu!dulu tidak suda" mampus,
#epandaian silat tinggi menjamin keselamatan kita &eng $an. )i dunia kang!
ouw ilmu kepandaian yang paling penting dimiliki karena "anya dengan
kepandaian tinggi kita bisa ter"indar daripada kematian di tangan orang
lain."
";"""D." &eng $an mencela. "Mana bisa ada aturan demikian, #akek tua
mati atau "idup bagaimana bisa tergantung daripada ilmu silat, #au yang
pandai ilmu silat tinggi kalau sebentar lagi mati karena tua apaka" bisa
bertukar kulit menjadi muda kembali, $ala" kakek $ouw. Menurut kitab!kitab
kuno yang perna" kubaca dan kupelajari mati "idup bukanla" urusan kita
untuk menentukan. #alau T"ian meng"endaki kematian kita biarpun kita
memiliki nyawa rangkap selaksa to" akan mati juga tak usa" menanti orang
lain membunu" kita. $ebaliknya apabila T"ian meng"endaki kita masi"
"arus "idup biar ada selaksa orang berusa"a membunu" kita kiranya
takkan ber"asil.
"4a Tu"an.....!" #akek itu menangkap tangan &eng $an dengan kedua
tangannya menggigil. "(nak baik..... kau mengeta"ui semua itu dari mana,"
;capan yang penu" ke"eranan dan kekaguman ini membuat &eng $an
menjadi malu. ")ari "wesio!"wesio di #elenteng -ong!t"ian!tong. $ejak kecil
143
Raja Pedang
aku menjadi pelayan di kelenteng itu dan menerima jejalan pelajaran 3lsa1at
dari kitab!kitab kuno."
#akek itu menarik napas panjang sambil menggeleng!gelengkan kepala.
"(langka" ganjilnya. $eorang anak kecil mempelajari ilmu batin dan
mendapatkan inti sarinya untuk dipakai dalam "idup. Manusia!manusia tua
bangka seperti aku dan yang lain!lain mempelajari ilmu kebatinan untuk
mendapatkan kekuatan mempertinggi kepandaian silat. &enar!benar
menyeleweng..... benar!benar tersesat....." la lalu merangkul &eng $an dan
menangis terisak!isak!
Tentu saja anak sekecil &eng $an belum mengerti betul apa sebetulnya yang
dipikirkan dan apa artinya kata!kata kakek ini. la mengira ba"wa kakek itu
tela" melakukan perbuatan keliru dan kini merasa menyesal maka untuk
meng"iburnya dia mengutib ujar!ujar kuno lagi "#akek $ouw perna" para
su"u mengatakan kepadaku ba"wa insya1 dan menyesal akan kesesatan diri
sendiri termasuk kebajikan. /au" lebi" baik insya1 dan menyesal daripada
bangga dan menyombongkan diri sendiri."
#akek itu makin ter"aru lalu mengusap!usap kepala &eng $an. "(nak baik.....
anak baik..... ku"arap dalam beberapa pekan ini kau suka mengulang semua
pelajaran yang perna" kaupelajari dari para su"u 6guru7 di #elenteng -ok!
t"ian!tong itu. P"oa Ti dan T"e &ok 2am benar ketika memili" kau sebagai
a"li waris. $ayang mereka tidak ada waktu untuk menurunkan dasar!dasar
ilmu silat. &eng $an kau "arus menurut kata!kataku kau "arus tekun
bersiulian 6samad"i7. $emua itu untuk memperkuat tubu" dalammu dan
mengimbangi ilmu!ilmu tinggi yang suda" kaumiliki. #alau tidak demikian
kau akan celaka sebela" dalam tubu"mu akan rusak binasa."
Tadinya &eng $an tidak begitu tertarik akan tetapi ole" karena kakek itu
bermaksud baik dan memang di dunia ini dia sebatangkara untuk
menyenangkan "ati kakek buta itu dia menyanggupi. )emikianla" mulai
malam "ari itu juga &eng $an mengeluarkan semua "a1alannya tentang
kitab suci di jaman da"ulu sebaliknya dia menerima petunjuk!petunjuk dari
kakek sakti itu tentang samad"i lati"an napas 'weekang k"ikang dan lain!
lain yang ber"ubungan dengan ilmu silat.
Terjadi peruba"an besar pada diri kakek buta itu setela" setiap "ari dia
mendengar kata!kata 3lsa1at dari kitab!kitab kuno yang diucapkan ole" &eng
$an. la nampak lebi" tenang waja"nya selalu berseri dan berkali!kali dia
menyatakan ba"wa sekarang dia rela mati tidak takut mati lagi. &eng $an
memang banyak meng"a1al kitab!kitab yang perna" dia baca di #elenteng
-ok!t"ian!tong. $elain kitab!kitab (gama &udd"a seperti )"ammapada dan
lain!lain dia juga membaca dan meng"a1al isi kitab ;panisad dan kitab!kitab
$u!si!ngo!keng pelajaran 2abi #"ong 5u.
#urang lebi" seratus "ari kemudian &eng $an suda" mempelajari semua
ilmu yang diturunkan ole" kakek buta itu kepadanya. Tentu saja yang dia
pelajari dan "a1alkan "anya teorinya adapun tentang prakteknya baru
sedikit!sedikit dia lati" di bawa" petunjuk kakek $ouw Lee. Pagi "ari itu kakek
$ouw Lee berkata.
"&eng $an anak baik. $emua pengertianku tentang ilmu batin yang
di"ubungkan dengan ilmu silat tentang siulian 'weekang dan k"ikang
semua tela" kuajarkan kepadamu. -anya tinggal kau tekun melati" diri saja.
&erkat "awa 'm!4ang di dalam tubu"mu yang amat luar biasa ditamba"
bakat dan ketekunankau tentu akan mendapat kemajuan pesat dan besar
144
Raja Pedang
jau" lebi" besar daripada aku sendiri. Mulai "ari ini kau "arus pergi
tinggalkan aku."
&eng $an kaget. la suda" mulai beta" tinggal di tempat sunyi itu bersama
kakek $ouw Lee. #enapa sekarang disuru" pergi, -ampir &eng $an menangis
ketika dia berkata.
"#akek $ouw kenapa kau mengusirku, (pa sala"ku, #akek yang baik
biarkanla" aku berada di sini mengawanimu....."
#akek $ouw Lee mengelus!elus kepala &eng $an. "(nak baik banyak
persamaan nasib antara kita. #au "arus meninggalkan aku demi untuk
kebaikanmu senairi juga untuk kemajuanku. (ku "endak bertapa menebus
semua penyelewenganku yang da"ulu membersi"kan pikiran clan "ati. )an
kau kau masi" muda kau "arus mencari kemajuan dalam "idupmu. #alau
kau tinggal di sini amat berba"aya. #au ta"u banyak toko" ja"at yang amat
li"ai mencari aku.
"#enapaka" #akek $ouw Lee, #enapa mereka mencarimu,"
$ouw Lee mengeluarkan sepasang pedangnya. "#arena inila" sepasang
Liong!cu $iang!kiam inila". ;ntuk jaman ini sepasang pedang ini termasuk
pedang keramat yang ampu" dan jarang mendapatkan tandingnya. Pedang
ini da"ulu pusaka dari seorang pendekar besar bernama $ie 5in -an yang
dijuluki Pendekar &odo". #auli"at yang panjang ini dan pada gagangnya
terdapat "uru1 /(2T(2 na" inila" yang dipakai ole" pendekar itu. (dapun
yang pendek dan ber"uru1 &0T'2( ini da"ulu dipakai ole" pendekar wanita
yang terkenal berjuluk (ng F 2iocu 62ona &aju Mera"7. (kan tetapi "al itu
suda" terjadi ratusan ta"un yang lalu. #emudian setela" beberapa
keturunan sepasang pedang ini lenyap. &anyak toko" kang!ouw mencari
akan tetapi tak seorang pun ta"u di mana lenyapnya pedang itu. (k"irnya
akula" yang mendapatkannya kucari dari gudang istana kaisar!"
"(".....!" &eng $an berseru kaget dan kagum.
"$emenjak itula" aku selalu dicari!cari ole" para toko" kang!ouw. 4ang lain!
iain tidak ada artinya bagiku akan tetapi orang!orang seperti $ong!bun!kwi
-ek!-wa #ui!bo $iauw!ong!kwi dan Tai!lek!sin $wi Lek -osiang mereka itu
amat berba"aya. #arena itu ak"irnya aku menyembunyikan diri di sini. (ku
pun suda" mendengar tentang T"ian!te $iang!"iap yang suda" mendapatkan
'm!yang $in!kiam dan ingin aku mencari mereka untuk merampasnya. (kan
tetapi T"ian meng"ukum aku agaknya dosaku terlalu banyak. (ku suda"
terlalu tua sampai kedua mataku buta namun belum juga aku dibebaskan
dari dunia ini." #akek itu menarik napas panjang dan dia berdongak ke atas
seakan!akan dengan matanya yang buta dia mencari!cari T"ian di atas!
"#akek $ouw biarla" aku menemanimu di sini. (ku suka tinggal disini dan
aku suka melayanimu."
#embali $ouw Lee mengelus!elus kepala &eng $an. "Tidak bisa &eng $an.
(kan berba"aya sekali. $etela" aku dili"at ole" $ong!bun!kwi dan -ek!"wa i
#ui!bo yang tadinya menyangka aku suda" mampus karena tua apaka"
mereka dan yang lain!lain akan suda" begitu saja sebelum merampas Liong!
cu $iang!kiam ini, (" mereka tentu akan muncul dan aku tidak mau meli"at
kau terbawa!bawa apalagi nnemang kau pun dike"endaki mereka."
*Pergi ke manaka", (ku sebatang!kara....." $uara &eng $an terdengar sedi"
dan bingung.
"Tak perlu gelisa". &ukanka" sebelunn kau bertemu denganku kau pun
suda" sebatangkara, (ku akan memberi surat kauberikan suratku ini kepada
145
Raja Pedang
seorang sa"abat baikku yaitu Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai. #au tentu
akan mendapat perlindungan di sana dan kau akan aman. (kan tetapi ingat
biarpun ter"adap seorang sa"abat lama seperti Lian &u Tojin aku tidak
percaya kepadanya nnengenai persoalan 'm!yang $in!kiam!sut dan tentang
Liong!cu $iang!kiam. 'ngat semua pelajaran yang suda" kuturunkan
kepadamu itu merupakan kunci untuk membuka pintu gerbang persilatan
bagimu. #au "arus melati" siulian dan . pernapasan. )engan lati"an yang
tekun kau akan dapat menguasai tenaga dalam 'm dan 4ang di dalam
tubu"mi yang amat kuat itu. #au akan dapat mengatur tenaga itu menurut
sesukamu dan disesuaikan dengan 'lmu $ilat 'm!yang $in!kiam!sut. (kan
tetapi jangan sekali!kali kau perli"atkan kepada orang lain kau simpan
ra"asia itu. $ekali!kali tak bole" diketa"ui orang lain sebelum sempurna
lati"anmu. #alau kau melanggar pesanku ini dan sampai ra"asiamu diketa"ui
orang a"..... kau akan meng"adapi seribu satu macam bencana."
&eng $an ragu!ragu. "#akek $ouw aku tidak mengenal ketua -oa!san!pai itu.
&agaimana kalau aku tidak beta" tinggal di sana, &agaimana kalau dia tidak
mau menerimaku,"
Musta"il dia takkan mau menerimamu. )ia orang baik dan suratku akan
menjamin dirimu. #au bole" bekerja apa saja di sana. (tau andaikata kau
tidak suka di sana setela" kau meli"at keadaan kau bole" saja pergi turun
gunung tapi jangan muncul di tempat umum. Lebi" baik kau kembali
menjadi kacung di -ok!t"ian!tong bersembunyi sambil melati" diri sampai
menjadi kuat betul. $etela" itu baru kau bole" datang ke sini. #au suda"
kuberi ta"u .ua ;lar yang berada di lereng itu. 2a" di sanala" kaucari
pedang ini. $ementara ini sebelum kau kuat kau tidak bole" membawa
pedang ini dan juga aku perlu untuk menjaga diri. #elak pedang ini kuberikan
kepadamu. 2a" kau berangkatla" &eng $an. Letak -oa!san!pai suda"
kuterangkan kepadamu.
$edi" "ati &eng $an. (kan tetapi apa daya, la "arus memenu"i permintaan
kakek ini. la datang sebagai tamu kalau tuan ruma" suda" mengusirnya apa
yang dapat dia lakukan, $etela" menerima se"elai surat yang ditulis secara
cakar ayam ole" kakek buta ini &eng $an lalu pergi dari tempat itu melalui
jalan ra"asia yang ditunjukkan ole" kakek kepadanya.
? ? ?
$etela" keluar dari tempat persembunyian Lo!tong $ouw Lee &eng $an lalu
melakukan perjalanan cepat. #ebetulan dia lewat di dusun tempat tinggal
"artawan #wi di mana dia da"ulu bersama Tan -ok meng"adapi serbuan ular
yang dikera"kan .iam #in. -eran sekal dia meli"at dusun yang tiga bulan
yang lalu suda" amat sunyi itu sekarang sama sekali kosong. Ruma" gedung
#wi!wangwe, suda" menjadi puing bekas terbakar. 'a menduga ba"wa ini
tentu perbuatan Tan -ok yang merasa mara" sekali kepada "artawan pelit
itu. )ugaannya "anya sebagian saja betul. Memang ketika &eng $an da"ulu
mengejar .iam #in Tan -ok terus mengamuk. &etapapun juga gaga"nya dia
tentu celaka dikeroyok ole" tukang!tukang pukul yang amat banyak itu kalau
saja tidak keburu datang se!rombongan orang Pek!lian!pai yang kebetulan
lewat di situ. Tentu saja para anggauta Pek!lian!pai ini mengenal Tan -ok
yang menjadi murid Tan $am seorang toko" Pek!lian!pai. $egera mereka ini
menyerbu dan membantu Tan -ok se"ingga tuan tana" dan "artawan itu
bersama kaki tangannya yang selalu mempraktekkan penindasan dan
146
Raja Pedang
kekejaman dapat dibasmi "arta bendanya dirampas dan ruma"nya dibakar.
Tan -ok lalu pergi ikut rombongan ini meninggalkan dusun itu.
Memandangi ruma" gedung "artawan #wi yang suda" menjadi tumpukan
puing itu &eng $an terkenang kepada Tan -ok. la amat suka kepada pemuda
raksasa muda itu yang jujur dan gaga" apalagi yang senasib dengannya
tiada orang tua dan tiada tempat tinggal. (k"irnya dia meng"ela napas dan
meninggalkan tempat itu
Tiba!tiba berkelebat bayangan mera" di depannya &eng $an membelalakkan
matanya ketika meli"at seorang anak perempuan berpakaian mera" berdiri
disitu tersenyum!senyum rama" dari matanya bersinar!sinar seperti bintang
pagi. &eng $an terbelalak bukan saking kagum meli"at gadis cilik yang
mungil ini sekarang melainkan saking gelisa" dan takutnya. la maklum
ba"wa boca" ini ada "ubungannya dengan $ong!bun!kwi enta" muridnya
enta" anaknya atau pelayan!nya. (kan tetapi yang jelas tiga bulan yang lalu
boca" ini muncul lalu muncul pula $ong!bun!kwi.
"#au siapaka", $iapa namamu dan kau datang ke sini mau apa," &eng $an
bertanya suaranya "alus karena tak mungkin orang dapat bersikap galak
ter"adap seorang anak manis yang tersenyum!senyum rama" dengan
matanya bersinar gemilang itu.
(nak berbaju mera" itu tersenyum lebar dan seketika &eng $an teringat akan
waja" #wa -ong. &iarpun ada perbedaan besar antara #wa -ong dan anak
ini yaitu #wa -ong galak sekali tapi anak ini rama"!tama" penu" senyum
akan tetapi kalau tersenyum mereka ini itu sama. $ama manisnya ba"kan
bentuk waja"nya "ampir sama. (palagi pakaian mereka. (gaknya dua orang
anak itu memiliki kesukaan yang sama ter"adap warna mera".
)itanya ole" &eng $an anak itu "anya tertawa!tawa kemudian ia
menggandeng tangan &eng $an ditarik!tarik ke sebua" po"on. Memang di
sekitar ruma" gedung "artawan #wi terdapat banyak po"on bunga yang
beraneka warna. $ebagian besar dari po"on!po"on ini ikut terbakar akan
tetapi po"on besar di sebela" kanan gedung itu masi" berdiri tegak dan pada
saat itu di puncak po"on terdapat banyak kembangnya yang berwarna
kuning. $etela" tiba di bawa" po"on itu anak perempuan tadi melepaskan
tangan &eng $an lalu sambil tersenyum ia menunjuk ke atas ke ara"
kembang. )engan jari!jari tangannya yang mungil dan terpeli"ara bersi" itu
ia memberi tanda supaya &eng $an mengambilkan bunga untuknya!
(da rasa peri" menusuk "ati &eng $an ole" gerakan!gerakan jari tangan ini.
la menjadi ter"aru. Memang ketika pada pertama kali meli"at anak
perempuan ini $ong!bun!kwi memberi tanda dengan tangan dia suda"
menduga ba"wa anak ini gagu. $ekarang meli"at anak ini mengajak dia
"bicara" dengan gerakan!gerakan tangan dia menjadi ter"aru sekali. (kan
tetapi di samping ke"aruan ini dia pun ter"eran!"eran karena dia suda"
menyaksikan sendiri betapa gadis ini amat li"ai gerakannya cepat laksana
burung dan untuk mengambil bunga di po"on sedemikian saja tentu akan
dapat dilakukannya sendiri mengapa sekarang minta dia yang
memetikkannya, &etapapun juga meli"at sepasang mata itu memandang
penu" permintaan dengan sinar yang lembut dan luar biasa itu tak dapat
dia menolaknya. la mengangguk sambil tersenyum lalu seperti seekor kera
&eng $an memanjat po"on itu naik ke atas. .erakannya ringan dan dia
merasa amat muda" memanjat po"on 'tu. $ebentar saja dia suda" sampai di
147
Raja Pedang
puncak lalu memetik setangkai bunga yang dianggapnya paling segar dan
baik.
$epasang mata anak itu bersinar!sinar ketika ia menerima kembang dari
tangan &eng $an. )engan cekatan dipakainya kembang itu di atas
rambutnya yang "itam kemudian ia memasang gaya di depan &eng $an
membalik ke sana ke mari seakan!akan "endak memamerkan kecantikannya
dengan "iasan bunga di kepalanya itu. #emudian setela" berputaran di
depan &eng $an ia berdiri meng"adapi &eng $andan sepasang matanya
bertanya bagaimana pendapat &eng $an setela" ia memakai kembang.
Mau tak mau &eng $an tersenyum. (langka" akan ba"agianya kalau dia
mempunyai adik atau seorang teman semanis ini semanja ini yang begitu
meng"arukan sikap dan gerak!geriknya. la lalu tersenyum dan mengangkat
ibu jari tangan kanannya tinggi!tinggi tanda ba"wa gadis cilik itu benar!benar
jempol.
.adis cilik itu mengerti gerakan ini sarnbil mengeluarkan suara yang mirip
tawa ia memegang kedua tangan &eng $an lalu mengajak &eng $an
berputar!putar menari di bawa" po"on. &ukan main gembiranya gadis cilik
itu ia menari!nari dengan gerakan linca" se"ingga mau tidak mau &eng $an
ikut pula menari!nari dan tertawa!tawa. $elama "idupnya belum perna" dia
merasai kegembiraan seperti kali ini dan tak terasa pula dua butir air mata
menitik turun ke atas pipinya. #egembiraan dan keba"agiaan yang luar biasa
mendatangkan ke"arusan yang tak dapat dita"annya pula.
Tiba!tiba gadis itu ber"enti memandang kepada &eng $an dengan matanya
yang bening penu" ke"eranan dan pertanyaan. #emudian jari!jari tangannya
diangkat ke atas dengan "alus diusapnya dua butir air mata itu dari pipi
&eng $an lalu dia menggeleng!geleng kepala perla"an seakan!akan "endak
berkata ba"wa &eng $an tidak bole" menangis. )alam keadaan yang ane"
ini di mana tidak ada sepata" pun kata!kata keluar dari mulut kedua orang
anak itu &eng $an seakan!akan dapat mengerti semua seakan!akan dapat
menjenguk isi "ati dan pikiran gadis cilik itu ba"wa gadis itu dapat pula
merasai kesengsaraannya kesunyiannya ba"kan mereka itu senasib
sependeritaan dan ada kecocokan yang membuat keduanya menaru"
kasi"an satu kepada yang lain.
)ari jau" terdengar suara melengking tinggi suara tangisan. .adis cilik
berbaju mera" itu menjadi pucat tangannya dingin menggigil dan cepat
sekali ia menarik tangan &eng $an diajaknya berlari!lari ke ara" bekas
ruma" gedung yang suda" menjadi tumpukan puing. )engan gerakan tiba!
tiba gadis itu mendorong tubu" &eng $ang menerobos ke bawa" tumpukan
kayu!kayu "angus sambil menunjuk!nunjuk supaya anak itu bersembunyi.
Tadinya &eng $an bingung tidak mengerti akan tetapi setela" suara
melengking itu makin dekat dia mengerti apa artinya itu. $ong!bun!kwi
datang! 5epat dia lalu menyelundup ke bawa" kayu dan arang bersembunyi
di bawa" pui"g. (kan tetapi dasar dia seorang anak yang taba" dan nakal
dalam bersembunyi dia mengintai ke luar.
$uara melengking seperti orang menangis itu makin lama makin keras dan
ber"enti ta"u!ta"u di depan gadis itu suda" berdiri seorang laki!laki. $ong!
bun!kwi dengan muka keli"atan tak senang! Mukanya mera" dan matanLa
melotot kedua tangannya menggerak!gerak!kan jari!jari tangan sambil
menatap waja" gadis cilik itu. (nak perempuan itu keli"atannya takut!takut
berkali!kali menggeleng kepalanya. #embang di atas rambutnya ikut
148
Raja Pedang
bergoyang!goyang dan ini agaknya yang menarik per"atian $ong!bun!kwi.
$ekali renggut dia tela" menjambak rambut anak itu dan ditariknya kembartg
tadi. (nak itu terpelanting dan tentu akan terbanting keras kalau saja tidak
lekas poksai 6bersalto7 se"ingga ia "anya ter"uyung!"uyung dan kaget saja.
Matanya memperli"atkan sinar duka ketika kembang tadi "ancur di tangan
$ong!bun!kwi. (gaknya $ong!bun!kwi tertarik sesuatu. la memandang ke
atas tana" tanpa mempedulikan lagi anak perempuan itu. Tiba!tiba dia
membanting kaki. )emikian kerasnya bantingan kaki ini sampai &eng $an
yang berada di tempat yang jau"nya ada sepulu" meter dari situ merasa
betapa tana" di bawa"nya ter!getar dan reruntuk kayu di atasnya ron!tok ke
bawa".
#akek itu nampak makin mara". $ambil menuding!nuding ke bawa" kembali
dia bicara dengan gerakan jari tangannya agaknya memara"i anak
perempuan itu atau menanyakan sesuatu. (nak itu kembali menggeleng!
geleng kepalanya sambil menggerakkan jari tangannya. Tiba!tiba $ong!bun!
kwi menyambak rambutnya mengguncang!guncangnya sampai rambut anak
itu terurai setela" itu kepala itu ditempeleng keras. (nak itu terpelanting
robo" akan tetapi cepat me!loncat bangun. #edua mata anak itu
mencucurkan air mata mulutnya mengeluarkan suara a"!u"!a"!u".....
-ampir tak terta"ankan lagi ole" &eng $an. #emara"annya memuncak dan
andaikata dia tidak ingat akan ajaran!ajaran Lo!tong $ouw Lee pasti dia
suda" meloncat keluar dan membela anak pe!rempuan itu. &iar dia dipukul
mampus asal dia suda" bisa memaki!maki $ong!bun!kwi atas kekejamannya
ter"adap anak itu puasla" dia. .iginya dikertakkan bibirnya digigit sampai
terasa sakit.
$aking mara"nya $ong!bun!kwi sampai lupa ba"wa anak perempuan itu
gagu dan dia membentak "&eng $an di mana dia,," #embali dia
mengancam dengan tangan "endak menggampar anak itu.
Tiba!tiba anak itu mengedikkan kepala dan seakan!akan tela" lenyap sama
sekali rasa takutnya. Matanya mengeluarkan sinar berapi mulutnya setenga"
terbuka napasnya terenga"!enga" kedua tangannya dikepal dan dengan
beraninya ia maju menantang kakek itu. Mulutnya mengeluarkan suara a"!
u"!a"!u" akan tetapi nadanya beda dengan tadi kini penu" tantangan!
&eng $an tadinya kagum bukan main sekarang dia melongo karena meli"at
betapa kakek itu mendadak menjadi lemas menjatu"kan diri berlutut dan
memeluk anak itu sambil menangis tersedu!sedu! )an anak perempuan itu
pun "ilang kemara"annya memeluk kepala kakek itu sambil menangis tanpa
bersuara. Pemandangan yang amat meng"arukan meli"at kakek itu berlutut
memeluk si gagu sambil menangis mengeluarkan suara yang tidak karuan
akan tetapi sayup!sayup terdengar juga ole" &eng $an. "..... kau seperti
ibumu..... seperti ibumu....." )an anak perempuan yang tadi dijambaki dan
ditempiling kakek itu yang tadinya amat mara" seperti "endak melawan
sekarang menangis dan memeluk kepala kakek itu penu" kasi" sayang.
&i .oat berita"u dimana adanya anak setan itu" $ong!bun!kwi berkata
sambil mengelus!elus kepala anak perempuan yang gagu itu. (nak itu
menggelengkan kepalanya. #akek itu lalu menudingkan telunjuknya ke atas
tana" seperti "endak mendesak dengan pertanyaan ba"wa ada bekas kaki
&eng $an di situ.
$emua ini terli"at ole" &eng $an dan dengan "ati berdebar dia mengintai
terus. (nak perempuan yang bernama &i .oat itu lalu menggerak!gerakkan
149
Raja Pedang
tangannya kemudian menuding ke ara" selatan. #akek itu berdiri menatap
waja" itu tajam penu" selidik agaknya tidak percaya tetapi anak itu
menentang pandang matanya dengan taba" dan berani ak"irnya kakek itu
menggandeng tangan &i .oat dan diajak berjalan pergi dan situ ke ara"
selatan.
)iam!diam &eng $an memper"atikan terus. 'a meli"at kakek itu dengan
sudut matanya memper"atikan &i .oat. (nak itu menole" dan memandang
keara" bunga!bunga di atas po"on agaknya teringat ketika &eng $an
memetikkan bunga untuknya tadi. (kan tetapi lirikan ini cukup untuk
membuat $ong!bun!kwi curiga. Tubu"nya berkelebat dan sulingnya diputar.
&unga dan daun terbang ber"amburan dan ketika tubu" kakek itu suda"
kembali ke sebela" &i .oat po"on tadi tela" gundul dan andaikata di
dalamnya bersembunyi &eng $an tentu akan keli"atan jelas. #akek itu
mengangguk!angguk kepada &i .oat dan melanjutkan perjalanan sambil
menggandeng tangan anak gagu itu.
&eng $an bergidik. &ukan main li"ainya kakek itu. #alau saja tadi &i .oat
melirik ketempat dia bersembunyi sekali saja tentu kakek i1u akan dapat
menemukannya. la ta"u ba"wa dia dicari. &ukan "anya $ong!bun!kwi yang
mencari dan membutu"kannya juga bukan -ek!"wa #ui!bo. Menurut dugaan
Lo!tong $ouw Lee setiap orang kang!ouw apabila mendengar ba"wa &eng
$an mewarisi 'm!yang $in!kiam!sut dan ta"u di mana ada!nya Lo!tong $ouw
Lee pasti akan menangkap anak ini. Tidak "anya "endak memaksanya
membuka ra"asia 'm!yang $in!kiam!sut akan tetapi juga "endak
memaksanya membuka ra"asia tempat persembunyian kakek buta itu.
;ntung anak gagu itu ternyata amat baik dan sengaja melindunginya. )iam!
diam &eng $an berterima kasi" sekali kepada &i .oat. /uga dia amat kasi"an
kepada anak gagu itu yang agaknya diperlakukan dengan kejam dan keras
ole" $ong!bun!kwi mala" menurut dugaannya anak itu dilarang bermain
dengan siapa pun juga. &uktinya da"ulu ketika anak itu diajak bermain!main
ole" beberapa anak penggembala $ong!bun!kwi mara"!mara" dan
penggembala!penggembala itu bersama kerbau!kerbaunya dibunu" semua!
&eng $an menarik napas panjang dan diam!diam dia berjanji kepada diri
sendiri ba"wa kalau dia mempunyai kepandaian melawan $ong!bun!kwi dia
akan menolong anak gagu itu.
Tentu saja &eng $an sama sekall tidak ta"u ba"wa renungannya ini
sebetulnya menggelikan, Mengapa, #arena anak itu yang bernama #wee &i
.oat bukan lain adala" anak $ong!bun!kwi. &ukan murid bukan pula anak
angkat melainkan anak kandung isterinya sendiri yang tela" meninggal
dunia selagi &i .oat berusia kurang dari tiga ta"un.
$ong!bun!kwi sebetulnya adala" seorang s"e #wee bernama Lun. #wee Lun
atau yang berjuluk $ong!bun!kwi 6$etan &erkabung7 ini mendapat julukannya
semenjak kematian isterinya yaitu ibu &i .oat yang amat dicintainya. $eperti
perna" disinggung ole" -ek!"wa #ui!bo kepada &eng $an #wee Lun ini
perna" merampas seorang pengantin wanita dan dalam perbuatannya yang
amat ja"at ini dia mala" membunu" pengantin pria dan semua tamu yang
berada di situ! Pengantin wanita inila" yang kemudian mela"irkan &i .oat.
(kan tetapi karena wanita ini selalu berduka dan putus asa semenjak
dirampas ole" $ong!bun!kwi setela" mela"irkan anak kese"atannya menjadi
amat buruk. (k"irnya ketika &i .oat berusia kurang dari tiga ta"un ibu
muda ini meninggalkan anaknya bebas daripada penderitaan dunia.
150
Raja Pedang
#wee Lun amat cinta kepada isteri rampasannya itu juga dia amat cinta
kepada &i .oat. (kan tetapi begitu isterinya yang tercinta meninggal timbul
kembali si1at!si1atnya yang kejam dan ja"at. Mala" kadang!kadang kalau
teringat kepada isterinya dia menjadi benci kepada &i .oat. &egitu isterinya
meninggal dia menyala"kan "al ini kepada &i .oat dan "ampir saja dia
membunu" anaknya sendiri. (nak yang baru berusia tiga ta"un itu dia pukuli
dia banting dan dia cekik "ampir mati. (kan tetapi dia segera teringat kepada
pesan isterinya supaya menjaga &i .oat baik!baik maka segera dia
meng"entikan kekejamannya ini dan mala" mengobati &i .oat. #alau saja
bukan dia yang mengobati anak yang suda" dipukul dan dibanting itu tentu
akan mati. &i .oat tidak sampai mati akan tetapi mungkin saking kaget atau
juga karena sakit anak ini lalu menjadi gagu! )an demikianla" $ong!bun!kwi
#wee Lun yang sakti dan menjadi toko" terbesar dari barat setiap kali
bersikap kejam dan menyiksa #wee &i .oat akan tetapi kadang!kadang dia
teringat kepada isterinya dan kasi" sayangnya tumpa" kembali kepada
anaknya itu.
&eng $an yang sama sekali tidak ta"u akan riwayat ini "anya menganggap
ba"wa &i .oat anak gagu itu "idupnya tersiksa ole" $ong!bun!kwi yang
kejam dan ja"at $etela" $ong!bun!kwi pergi jau" ban &eng $an berani keluar
dari tempat persembunyiannya dan melanjutkan perjalanan. la berjalan terus
ke barat dan mengalami penderitaan yang "ebat. (da kala nya boca"
belasan ta"un ini dalam dua tiga "ari tidak makan dan baru bisa mengisi
perutnya kalau ada orang menaru" kasi"an kepadanya atau kalau dia bisa
mendapatkan bua"!bua"an di dalam "utan liar. &aiknya dia memiliki tubu"
yang kuat dan gerakannya cepat se"ingga kadang!kadang dia bisa
menangkap binatang!binatang "utan kecil untuk menjadi pengisi perutnya.
$ementara itu tak perna" dia lupa untuk melati" diri dengan ilmu yang dia
pelajari dari Lo!tong $ouw Lee.
Pandai sekati &eng $an menjaga ra"asianya se"ingga tak perna" ada orang
mengeta"ui ba"wa anak ini memiliki ilmu yang luar biasa. $emua orang yang
bertemu dengannya "anya mengira ba"wa dia adala" seorang anak jembel
yang terlantar dan patut dikasi"ani. &anyak pula "inaan!"inaan dan ejekan!
ejekan yang diderita ole" &eng $an namun anak ini menerima semua itu
dengan sabar maklum seperti yang perna" dia dengar dari Lo!tong $ouw Lee
ba"wa semua penderitaan "idup merupakan gemblengan yang paling baik
untuk seseorang merupakan lati"an ro"ani yang amat ber"arga. $ementara
itu "awa 'm dan 4ang di dalam dirinya makin "ari makin menjadi kuat dan
teratur dan betul saja seperti yang diajarkan ole" $ouw Lee makin tekun dia
belajar makin terasa ole"nya betapa tubu"nya menjadi makin kuat dan
sama sekali tidak perna" menderita lagi dari perasaan panas atau dingin
akibat dua macam "awa yang tadinya meracuni dara"nya tapi yang sekarang
setela" dapat dia kuasai merupakan tenaga yang ma"a kuat.
? ? ?
$unggu" patut disayangka" ba"iwa kesala" 1a"aman antara -oa!san $ie!eng
dan #un!lun $am!"engte makin membesar dengan adanya peristiwa!
peristiwa yang terjadi antara mereka.
$eperti tela" diketa"ui setela" melaporkan semua peristiwa yang menimpa
dirinya di depan gurunya yaitu ketua -oa!san!pai Lian &u Tojin $ian -wa dan
tiga orang su"engnya pergi turun dari .unung -oa!san untuk mencari tiga
orang saudara murid #un!lun!pai untuk memprotes perbuatan #wee $in.
151
Raja Pedang
$esuai dengan petunjuk guru mereka empat orang murid -oa!san!pai
langsung pergi mengunjungi orang tertua dari #un!lun $am!"engte yaitu &un
$i Teng di $in!yang.
#edatangan mereka berempat disambut ole" &un $i Teng dan adiknya &un $i
Liong yang suda" sembu" daripada luka!lukanya. )ua orang saudara &un ini
suda" perna" bertemu dengan $ian -wa dan biarpun di antara tiga orang
jago -oa!san yang lain baru #wa Tin $iong mereka perna" meli"atnya
namun dua orang lagi T"io <an 't dan #ui #eng perna" mereka mendengar
namanya. #arena yang datang adala" jago!jago ternama dari -oa!san dua
orang saudara &un ini menyambut dengan penu" peng"ormatan akan tetapi
meli"at waja" para tamu yang nampaknya mengandung sesuatu yang tidak
puas dan mara" mereka menjadi "eran dan berlaku "ati!"ati.
&un $i Teng dan &un $i Liong segera menyambut kedatangan mereka dan
memberi "ormat. &un $i Teng sambil menjura berkata.
"(" kiranya -oa!san $ie!eng"iong 60mpat 9rang .aga" dari -oa!san7 yang
datang mengunjungi gubuk kami yang buruk. $elamat datang! (dik $ian
-wa silakan duduk" #epada tunangan sutenya ini &un $i Teng bersikap
manis. "Liong!te lekas beri ta"u soso!mu 6kakak ipar!mu7 untuk menemani
(dik $ian -wa."
"Tak usa" repot!repot /i!wi tak perlu repot!repot. #ami datang untuk minta
keadilan dan minta dibereskannya sebua" urusan besar bukan untuk datang
minum arak atau bercakap!cakap kosong!" ;capan ini dikeluarkan ole" T"io
<an 't orang ke dua dari -oa!san $ie!eng yang terkenal berangasan.
)ua orang saudara &un mengerutkan kening. &enar!benar tak sopan tamu
ini pikir &un $i Liong sambil memandang orang pendek gemuk berbaju "itam
itu dengan mata menaksir!naksir. (kan tetapi &un $i Teng yang lebi" tua dan
berpengalaman segera dapat menduga ba"wa tentu terjadi "al yang amat
gawat se"ingga orang!orang gaga" ini bersikap seperti itu.
"$audara!saudara berempat jau"!jau" datang membawa urusan penting
apaka", Tentu kami selalu siap untuk membantu kalian. -arap $ie!eng"iong
segera ceritakan kepada kami berdua" kata &un $i /eng masi" rama"!
tama".
&u!eng!kiam T"io <an 't yang suda" amat tak sabar karena mara"nya meng!
"adapi urusan sumoinya segera melangka" maju dan berkata kasar.
"$ekarang ini -oa!san $ie!eng ber!"adapan dengan #un!lun $am!"eng te
sebagai orang!orang gaga" yang "endak membereskan urusan penasaran!
#edatangan kami ini adala" karena perbuatan yang amat tak patut dan keji
dari orang termuda dari #un!lun $am!"engte. #wee $in "arus
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dan /i!wi berdua ini "arus
pula bertanggung jawab dan dapat segera menyeret #wee $in kepada kami!"
#ata!kata ini seperti "alilintar menyambar bagi dua orang saudara &un itu.
&un $i Teng yang lebi" sabar menekan dada dan mukanya agak pucat
adapun &un $i Liong suda" meraba gagang pedang dan goloknya sambil
mengeluarkan suara gerengan seperti "arimau terluka matanya tajam
menyapu keempat orang tamu itu. &aiknya &un $i Teng memberi isyarat
kepada adiknya supaya bersabar dan dia sendiri lalu berkata.
"$egala urusan dapat diurus segala penasaran dapat diadili akan tetapi
"arus diberi penjelasan lebi" dulu apa sebabnya $ie!wi 6Tuan &erempat7
seperti mara"!mara". $ute kami #wee $in bukan kami "endak
menyombong akan tetapi #wee!sute suda" terkenal di empat penjuru langit
152
Raja Pedang
sebagai seorang gaga" yang tak perna" meninggalkan si1at!si1at satria.
$iapaka" yang tak perna" mendengar nama Pek!lek!jiu #wee $in murid
termuda dari #un!lun!pai yang selalu menjunjung tinggi keadilan dan
membela kebenaran, $ekarang $ie!wi datang!datang menyatakan sute kami
itu melakukan perbuatan yang amat tidak patut dan keji. -emmm tentu saja
sukar bagi kami untuk dapat mempercayai. Tidak ada perbuatan #wee!sute
yang tidak patut!"
Liem $ian -wa tak dapat mena"an kemara"annya. "$eorang yang bergaul
dengan siluman betina dari Pek!lian!pai setela" terli"at ole" aya"ku lalu
bersama siluman itu datang membunu" aya"ku yang tua dan tidak berdaya
apaka" "al ini kauanggap patut dan tidak keji,"
&un $i Teng melengak lalu saling pandang dengan adiknya. &un $i Liong
mara" sekali mulutnya suda" bergerak!gerak "endak membanta" dan
memaki. (kan tetapi orang gaga" ini mempunyai si1at yang amat lucu yaitu
dia amat takut kalau ber"adapan dengan wanita. (ndaikata yang
mengeluarkan tudu"an itu bukan $ian -wa melainkan orang di antara
su"eng!su"eng nona itu tentu $i Liong suda" memaki dan mara". $ekarang
dia "anya berdiri dengan kedua tangan terkepal kedua mata melotot akan
tetapi tidak melotot kepada $ian -wa melainkan kepada #wa Tin $iong
bertiga! &un $i Teng suda" dapat menguasai "atinya pula. la kini
meng"adapi #wa Tin $iong yang sejak tadi diam saja "anya memandang
dengan mata tajam penu" selidik.
"-oa!san 't!kiam namamu di dunia kang!ouw suda" terso"or sebagai
seorang pendekar gaga" dan adil. #u"arap saja sekarang kau pun akan
bersikap seperti seorang yang adil. (dikku #wee $in tertimpa tudu"an yang
amat berat. $etiap tudu"an "arus disertai bukti!bukti dan dasar. Tanpa dasar
dan bukti maka tudu"an itu adala" 3tna" yang amat ja"at. (paka" bukti dan
dasarnya tudu"an ter"adap #wee!sute itu,"
-oa!san 't!kiam #wa Tin $iong me!narik napas panjang sebelum menjawab.
"$audara &un aku pun merasa amat menyesal dengan terjadinya "al yang
me!nimpa sumoiku. #alau kalian merasa penasaran karena sute kalian
tertimpa tudu"an berat bagaimana dengan kami, $umoi kami tertimpa
malapetaka yang lebi" berat dan "ebat lagi. 9le" karena itu kita "arus
berani mempertanggung!jawabkan secara adil. -arus berani membela yang
benar dan meng"ukum yang sala". $ikap begini suda" menjadi tugas kita
sebagai orang gaga" bukan, $iapa saja yang sala" "arus di"ukum baik dia
itu orang lain maupun adik sendiri. $ebaliknya siapa saja orangnya asal dia
itu &erada di pi"ak kebenaran "arusla" kita bela. &ukanka" begitu juga
pelajaran yang kalian terima dari su"u kalian,"
&un $i Teng mengangguk!angguk. "#au betul. -oa!san 't!kiam #ami pun
takkan membela sute kami sendiri kalau dia betul!betul bersala". -anya kami
amat sangsikan apaka" sute kami bersala" karena kami percaya ba"kan
yakin ba"wa #wee!sute bukanla" seorang yang demikian ja"at dan keji. )ia
pun suda" membuat nama besar di dunia kang!ouw. 9le" karena itu tudu"an
berat tadi "arap kaujelaskan dan kauberi dasar!dasar atau bukti!bukti."
#wa Tin $iong tersenyum pa"it. "$eorang yang suda" memiliki kepandaian
setingkat dengan kita kalau suda" melakukan sesuatu bagaimana bisa
dicari buktinya, #adang!kadang kejadian tanpa bukti pun suda" jelas cukup
jelas untuk ditarik kesimpulan dan diambil keputusan siapa yang bersala".
2a" kaudengarla" baik!baik. Pada suatu "ari beberapa pekan yang lalu
153
Raja Pedang
aya" dari Liem!sumoi yaitu Liem Ta lopek pulang ke ruma" sambil mara"!
mara" dan menyatakan kepada Liem!sumoi ba"wa dia meli"at #wee $in
berpelesir bersama seorang perempuan cabul dari Pek!lian!pai dan Liem!
lopek menyatakan "endak memutuskan tali perjodo"an antara Liem!sumoi
dan #wee $in. Liem!sumoi merasa penasaran dan diam!diam ia pergi ke
Telaga Pok!yang di mana #wee $in terli"at ole" aya"nya. $ayang ia tidak
dapat meli"at dengan mata kepala sendiri akan tetapi dari keterangari
tukang!tukang pera"u disana ia mendapat keterangan ba"wa memang betul
#wee $in dan seorang perempuan berada di situ beberapa "ari lamanya.
)engan "ati berat Liem!sumoi pulang ke ruma"nya dan didapatinya aya"nya
tela" luka!luka "ebat. $ebelum meninggal dunia Liem!lopek masi" sempat
menyatakan ba"wa yang menyerangnya adala" #wee $in dibantu seorang
perempuan cantik.
"Penasaran...... penasaran.....!" &un $i Liong berteriak!teriak. "Tak mungkin
dia itu #wee!sute. Tak mungkin! Mana buktinya ba"wa yang melakukan
pembunu"an itu adala" #wee!sute,"
"Twa!su"eng!" #ui #eng meloncat maju. "#enapa $u"eng masi" simpan!
simpan keterangan, /elaskan saja sekalian. 0" #un!lun $am!"engte jangan
coba!coba menutupi. #esala"annya suda" jelas karena menurut kesala"an
sute kalian keterangan Liem!sumoi di tubu" Liem!lopek itu terdapat paku!
paku Pek!lian!ting dan bekas pukulan Pek!lek!jiu! 2a" mau bilang apa lagi,
Paku!paku Pek!lian!ting tentula" paku!paku yang dilepas ole" perempuan
siluman dari Pek!lian!pai itu dan pukulan Pek!lek!jiu..... "emmm bukanka"
julukan #wee $in adala" Pek!lek!jiu,"
"&o"ong! &ukan bukti itu" &un $in Liong membanting!banting kakinya. "$iapa
saja yang perna" mempelajari Pek!lek!jiu tentu dapat mempergunakannya.
(paka" "anya sute, Tentang paku!paku Pek!lian!ting aku mau percaya kalau
Pek!lian!pai memusu"i kalian karena Pek!lian!pai juga memusu"i kami. (kan
tetapi tentang #wee!sute tetap aku tidak mau menerima kalau dia ditudu"!"
"-a!"a!"a rupanya #un!lun $am!"eng!te mau menang sendiri saja! (gaknya
"anya mengandalkan kegaga"an sendiri dan tak memandang kepada orang
lain. $u"eng $ute dan $umoi agaknya urusan ini "anya bisa dibereskan di
ujung pedang!" kata T"io <an 't mengejek sambil meraba gagang
pedangnya.
"&ole" sekali!" &un $i Liong bertenak sambil nnencabut sepasang senjatanya
yaitu sebatang pedang dan sebatang golok. (paka" -oa!san $ie!eng
berempat datang "endak mengeroyok kami berdua, /angan kira kami takut!
#un!lun $am!"engte tak perna" mundur setapak pun meng"adapi
pengeroyokan siapa saja!"
"O!"o sombongnya! #ami -oa!san $ie!eng bukanla" tukang keroyok! ;ntuk
meng"adapi kalian berdua saja cukup dengan pedangku. 9rang s"e &un
kalau kau ada kepandaian keluarla"!" T"io <an 't berkata mengejek dan
begitu kakinya bergerak tubu"nya melesat keluar.
"&aik "endak kukenal keli"aian &u!eng!kiam!" seru &un $i Liong yang
meloncat keluar pula.
$emua orang mengejar keluar dan ternyata ba"wa dua orang jago itu suda"
bertanding dengan "ebat. $uara beradu!nya senjata tajam berdenting!
denting nyaring disusul bunga api berpijar!pijar gerakan dua orang jago ini
gesit dan tangkas dan amat kuat. )i antara debu yang ber"amburan
berkelebat ujung pedang dan golok mencari nyawa.
154
Raja Pedang
T"io <an 't sesuai dengan julukan!nya &u!eng!kiam 6Pedang Tanpa
&ayangan7 amat cepat gerak!geriknya. Pedangnya diputar sedemikian
cepatnya se"ingga lenyap dari pandangan mata dan bagi lawan yang tinggi
ilmunya pedang ini "anya bisa diduga dari mana datangnya dengan
mendengar suara anginnya saja. .erakan!gerakan T"io <an 't yang main!kan
'lmu Pedang -oa!san #iam!"oat bole" diumpamakan seekor burung walet
yang menyambar!nyambar ke sana kemari amat sukar diduga peruba"an!
peruba"an gerakannya.
)i lain 3"ak &un $i Liong murid ke dua dari #un!lun!pai. Tentu saja
kepandaiannya suda" mencapai ting!kat yang tinggi pula. $eperti juga
dengan -oa!san!pai #un!lun!pai juga amat terkenal dengan ilmu pedangnya.
Maka yang ber"adapan dan bertanding sekarang ini adala" dua orang jago
pedang dari dua partai yang mewakili -oa!san!pai dan #un!lun!pai. T"io <an
't "anya mempergunakan sebua" pedang saja pedang panjang tipis yang
dapat melengkung ketika digerakkan secara cepat dan kuat. (dapun &un $i
Liong bersenjata pasangan yaitu sebatang pedang dan sebatang golok.
'nila" keistimewaan &un $i Liong. )ua bua" senjata yang berlainan itu akan
membuat lawan menjadi bingung seakan!akan dikeroyok ole" dua orang
yang tidak sama senjatanya.
T"io <an 't itu cepat dan linca" pedangnya menyambar!nyambar. &un $i
Liong tenang dan koko" kuat kedudukannya seperti seekor banteng sakti
yang ... siap menanti serangan lawan untuk ditangkis dan dibalas dengan
serangan!serangan yang tak kala" ampu"nya. Pedang di tangan T"io <an 't
mengancam semua bagian tubu". 2amun sepasang senjata &un $i Liong
yang jarang bergerak itu selalu dapat menangkis kemudian kalau ada saat
baik membalas dengan tusukan atau bacokan. )ili"at sekelebatan T"io <an
't seperti menari!nari mengelilingi &un $i Liong yang berdiri tegu" dan
menggeser!geser kakinya untuk mengikuti pergerakan lawan yang amat
linca"nya itu.
Pertempuran yang sengit dan seru itu ditonton ole" semua orang dengan "ati
berdebar. Pertempuran seimbang seperti ini tak mungkin berak"ir tanpa
membawa korban di satu 3"ak "anya dapat diputuskan dengan
menggeletaknya sala" seorang. Pada"al dalam urusan ini baik T"io <an 't
maupun &un $i Liong tidak ada sangkutan apa!apa tidak ada kesala"an apa!
apa. 9rang yang langsung tersangkut #wee $in belum diajak bicara tapi
keduanya suda" main "antam sendiri. -al ini tidak betul. )emikianla" jalan
pikiran #wa Tin $iong dan juga &un $i Teng.
";rusan gelap belum dibikin terang tidak perlu ditamba" keru" dengan lain
pertumpa"an dara"" kata #wa Tin $iong sambil memandang kepada &un $i
Teng.
9rang tertua #un!lun $am!"eng!te ini mengangguk. "&etul. ;rusan ini "arus
diselidiki takkan beres kalau menurutkan na1su dan sakit "ati."
)ua orang itu seperti tela" bermu1akat meloncat maju dan mena"an adik
masing!masing. )ua orang jago yang sedang bertanding itu terpaksa mundur
dengan dada turun naik mata melotot lebar dan sikap menantang.
"(ku masi" belum kala"!" T"io <an 't berkata penasaran.
*(ku juga belum kala"" kata &un $i Liong.
"#alau begitu "ayo teruskan sampai sala" seorang di antara kita mampus!".
kata pula T"io <an 't.
"-ayo majula"!" tantang &un $i Liongi
155
Raja Pedang
#wa Tin $iong dan &un $i Teng sibuk mencega" dua orang jago yang suda"
panas perutnya itu bertanding lagi. "4ang menjadi pokok persoalan ini adala"
#wee $in sebelum dia ditemukan dan ditanya amatla" jelek kalau kita
menyerang orang!orang lain" kata #wa Tin $iong kepada sutenya sambil
menyabarkan dan memaksa sutenya menyimpan kembali pedangnya.
"Liong!te sabarla"" kata &un $t Teng kepada adiknya. "$impan kembali
senjatanya. ;rusan ini tidak bisa dibereskan "anya dengan mengangkat
senjata )iri #wee!sute ternyata tela" terkena 3tna" yang "ebat dan "al ini
"arus kita bersi"kan." la lalu membalik dan meng!"adapi #wa Tin $iong.
"-oa!san 't!kiam terus terang saja aku tidak akan meragukan semua cerita!
mu tadi. -anya yang kuragukan ba"kan tak dapat kuterima adala" ba"wa
suteku melakukan semua perbuatan itu. -al itu tidak mungkin sekali."
"-emmm saudara &un. ;rusan sumoiku yang aya"nya dibunu" mati orang
ini kiranya takkan puas kalau "anya kau beri keyakinan ba"wa sutemu tidak
mungkin melakukannya. -abis karena "al ini menyangkut nama baik
sutemu apa yang "endak kaulakukan selanjutnya, #ami masi" memandang
muka #un!lun $am!"engte memandang muka #un!lun!pai ciangbunjin 6ketua
#un!lun!pai7 maka kami tidak tergesa!gesa dan secara sembrono mencari
dan mengadili sendiri kepada #wee $in."
&un $i Teng mengangguk!angguk. "&aikla". #ami akan mencari #wee!sute
dan dalam waktu lima bulan karm bertiga #un!lun $am!"engte akan
meng"adap ke -oa!san. #ami "arus membersi"kan nama baik #wee!sute di
depan ketua -oa!san!pai sendiri."
"&agus. Lima bulan sesuda" "ari ini -oa!san $ie!eng akan menanti
kedatangan #un!lun $am!"engte di puncak -oa!san" kata #wa Tin $iong
yang segera mengajak pergi tiga orang adik seperguruannya meninggalkan
tempat itu.
&un $i Teng dan &un $i Liong setela" ditinggal pergi para tamunya duduk
dengan "ati berat. "-eran sekali mengapa ada peristiwa seperti ini" kata &un
$i Teng. "#ita "arus menyusul #wee!sute ke #un!lun.DD
"Memang urusan ini "arus dibikin terang karena menyangkut nama dan
ke"ormatan #wee $in" kata &un $i Liong mukanya yang "itam makin "itam
karena kemara"annya.
#au tinggalla" di ruma" mengurus pekerjaan kita Liong!te. &iar aku yang
pergi ke #un!lun. Lim #wi akan kuajak agar anak itu berdiam dan belajar di
sana dipimpin langsung ole" su"u. (ku akan segera kembali bersama #wee!
sute."
)emikianla" pada keesokan "arinya &un $i Teng dan puteranya &un Lim
#wi berangkat ke #un!lun!san untuk mencari #wee $in dan menitipkan Lim
#wi di #un!lun!san supaya menerima gemblengan ilmu silat dari ketua #un!
lun!pai sendiri yaitu Pek .an $iansu.
? ? ?
Minggir jembel!jembel busuk menggir!*
$uara kaki banyak kuda berdetakan dida"ului bentakan!bentakan dan
teriakan!tenakan kasar dari para penunggangnya. 9rang!orang dusun yang
sedang beralan menuju ke sawa" ladang cepat!cepat berlari minggir agar
jangan sampai di seruduk kuda yang berlari cepat di jalan dusun yang kecil
itu. Ternyata barisan kuda ini adala" sepasukan berkuda tentara negeri yang
berpakaian keren dan bersenjata lengkap. Tinggi besar kuda!kuda itu gaga"
dan tinggi besar pula para penunggangnya. $ambil tertawa!tawa para
156
Raja Pedang
serdadu Mongol ini mempergunakan cambuk untuk secara main!main
mencambuk kanan kiri kepada orang!orang desa yang suda" menjau"kan diri
sampai ada yang kesakitan dan ketakutan se"ingga terjatu" ke dalam
selokan sawa"! $eorang kakek kena didorong kaki seorang penunggang kuda
dan kakek itu terjengkang robo" ke dalam tana" berlumpur. #etika dia
merangkak bangun tubu"nya yang kurus terbungkus lumpur menakutkan.
$emua kejadian ini disambut gelak terba"ak dari pada serdadu itu.
$eorang wanita muda menjerit!jerit ketika ia disambar ole" tangan yang kuat
dan ta"u!ta"u ia tela" berada di atas kuda dipeluk ole" seorang serdadu
yang kurang ajar. <anita itu meronta!ronta menjerit!jerit sedangkan serdadu
yang menangkapnya itu tertawa!tawa menggoda sikapnya kurang ajar dan
tidak ada kesopanan sama sekali. )i depan dan belakang para serdadu
lainnya tertawa!tawa gembira.
$aking takut dan jijiknya wanita muda itu ak"irnya pingsan di atas pangkuan
serdadu. itu. $etela" wanita itu pingsan agaknya tidak ada kegembiraan lagi
bagi serdadu itu maka tubu" wanita itu lalu didorong turun dari atas kuda
jatu" berdebuk di atas tana" berdebu.
"$etan! 'blis kejam!" $eorang anak laki!laki berlari menolong wanita itu.
"/embel cilik minggir kau!" $eorang serdadu mengayun cambuknya.
"Tar! Tar!" 5ambuk meng"antam muka anak itu yang berdiri dengan berani
dan matanya melotot. 5ambukan dua kali itu seperti tak dirasainya dan dia
me!mandang serdadu!serdadu yang melarikan kuda sambil mengepal!
ngepalkan tinjunya yang kecil. <anita itu masi" menangis terisak!isak di
depannya. (k"irnya debu tebal saja yang ditinggalkan serdadu!serdadu itu
yang jumla"nya tiga pulu" orang lebi".
"#eparat.....!* (nak berpakaian jembel itu &eng $an memaki dan
membangunkan wanita tadi "$uda"la" 5ici jangan menangis dan
pulangla". Masi" baik kau tidak mereka culik tadi."
Para penduduk yang meli"at sikap &eng $an merasa "eran dan juga kagum.
"(nak kau berani sekali" seorang kakek berkata sambil mengangguk!
angguk. "#alau saja pemuda!pemuda kita seperti kau ini takkan sukar
membebaskan tana" air daripada penjaja"!penjaja" keji seperti mereka....."
$ambil terbungkuk!bungkuk kakek itu berjalan melanjutkan tujuannya ke
sawa" ladang.
&eng $an masi" terenga"!enga" saking mara"nya. &aru sekali ini dia
menyaksikan keganasan serdadu!serdadu Mongol kalau beraksi di dusun!
dusun. $eorang petani lain berjalan di sisinya dan bercerita betapa serdadu!
serdadu itu lebi" kejam lagi kalau bermalam di suatu dusun. Mereka
merampoki ba"an makan merampas segala benda ber"arga menculik
gadis!gadis dusun dan isteri orang membunu" pemuda!pemuda yang berani
melawan. Pendeknya rakyat kecil mengalami neraka dunia kalau kedatangan
serdadu!serdadu ini. (palagi mereka itu biasanya lalu disambut ole"
pembesar setempat dan tuan!tuan tana" setempat yang mempergunakan
kekuasaan mereka untuk rnemeras para petani yang suda" amat miskin.
"#eparat" pikir &eng $an. "#alau aku suda" kuat ku"ajar mereka itu."
$etela" meninggalkan perkampungan ini &eng $an berlari cepat mengejar
ke ara" perginya barisan berkuda tadi. 'a suda" berada dekat kaki .unung
-oa!san dan kebetulan sekali barisan berkuda itu sejurusan dengan dia.
Menjelang tenga" "ari dia memasuki sebua" "utan besar di kaki .unung
-oa!san.
157
Raja Pedang
'a mendengar suara berisik dari dalam "utan. #etika dia mendekat jelas
terdengar pekik kesakitan bercampur teriak kemara"an diselingi suara
senjata tajam beradu. /elas ba"wa terjadi pertempuran besar!besaran di
tenga" "utan itu. &eng $an cepat menyelinap di antara po"on!po"on yang
besar mendekati tempat pertempuran sambil mengintai. Ringkik banyak
kuda mengingatkan dia akan barisan serdadu!serdadu Mongol. 5elaka
pikirnya tentu setan!setan Mongol itu kembali mengganggu penduduk dekat
"utan sini. (kan tetapi mengapa penduduk berada di dalam "utan besar,
(" mungkin pemburu!pemburu. la cepat berindap ke tenga" "utan dan
ak"irnya terli"atla" ole"nya pertempuran "ebat terjadi di tempat terbuka.
&enar saja dugaannya. Para serdadu Mongol itu tenga" bertempur melawan
sekumpulan orang!orang yang bersikap gaga" dan rata!rata pandai ilmu
silat. jumla" orang!orang gaga" itu "anya belasan orang se"ingga setiap
orang dikeroyok ole" dua atau tiga orang serdadu Mongol.
Perang tanding itu "ebat sekali. &anyak serdadu Mongol suda" robo" mandi
dara". (kan tetapi mereka adala" serdadu!serdadu yang terlati" dan rata!
rata amat kuat se"ingga belasan orang gaga" itu terdesak juga mala" di
antaranya ada yang terluka. Tiba!tiba terdengar aba!aba keras dan para
serdadu Mongol itu mengeluarkan pana" tangan dan serentak menyerang
dengan anak!anak pana" mereka yang terkenai berba"aya. $erangan
mendadak ini membikin para orang gaga" menjadi kacau!balau dan tiga
orang terjungkal robo".
"(njing!anjing Mongol rasakan pembalasan kami!" Tiba!tiba terdengar
bentakan keras dan munculla" seorang pemuda tinggi besar bersama enam
orang lain dari jurusan selatan. Mereka datang dan terus menyerbu. -ebat
sekali serbuan pemuda tinggi besar dan teman!temannya ini. $isa orang!
orang gaga" yang dikeroyok tadi timbul kembali semangat mereka meli"at
datangnya bala bantuan. Perang tanding makin berkobar dan sekarang para
serdadu Mongol yang kocar!kacir di"antam dari kanan kiri. Mereka suda"
mulai ketakutan dan mencoba!coba untuk melarikan diri. (kan tetapi tiap
seorang serdadu Mongol ber"asil meloncat ke punggung kuda dan melarikan
kuda itu tentu dia disambar ole" beberapa bua" senjata ra"asia paku dan
robo"la" dia dari atas punggung kuda.
&eng $an yang mengintai dan menonton semua pertandingan ini menjadi
girang dan berdebar "atinya ketika meli"at pemuda tinggi besar itu. ")ia
adala" Tan -ok" pikirnya gembira. "&enar!benar dia gaga" perkasa."
Memang "ebat sepak terjang Tan -ok. )ia paling besar diantara teman!
temannya dan golok ditangannya mengamuk seperti seekor naga. Mayat
serdadu!serdadu Mongol robo" bergelimpangan dan sebentar saja setela"
datang Tan -ok dan teman!temannya ini serdadu!serdadu itu dapat
dirobo"kan semua. &eberapa orang serdadu dapat melarikan diri dengan
kuda mereka yang kuat dan tepat biarpun mereka tidak terluput daripada
luka!luka namun mereka tidak mengalami nasib seperti kawan!kawan
mereka yang bergelimpangan tak bernyawa lagi di "utan itu.
"Pasukan besar musu" tentu akan menyusul ke sini kita "arus cepat!cepat
pergi. #umpulkan teman!teman yang tewas. 5epat saudara!saudara!" Tan
-ok memberi aba!aba dan dari tempat sembunyinya &eng $an rnemandang
dengan kagum. $ekarang pemuda raksasa ttu tidak keli"atan bodo" lagi
melainkan tangkas dan di"ormati teman!temannya. $emua orang gaga" itu
bekerja. (da yang mengubur mayat teman!temannya ada yang merawat
158
Raja Pedang
teman!teman yang terluka ada yang mengumpulkan senjata!senjata
rampasan ada yang mengumpulkan kuda!kuda tinggi besar tunggangan para
serdadu tadi. (dapun Tan -ok sendiri memasang sebua" bendera kecil di
batang po"on bendera tanda perkumpulan Pek!lian!pai bendera kecil
bergambar teratai puti"!
"Tan!twako.....!" &eng $an meloncat keluar dan memanggil.
$emua orang terkejut. $eorang anggauta Pek!lian!pai cepat melompat
mendekati &eng $an dan membentak "Mata!mata Mongol tangkap!"
(kan tetapi Tan -ok segera berseru "(" bukanka" kau (dik &eng $an," la
berlari meng"ampiri dan mencega" teman!temannya menangkap &eng $an
mala" segera memperkenalkan "'nila" anak ajaib &eng $an adikku yang
amat gaga" berani. 0" (dik &eng $an kau dari mana tiba!tiba muncul di
tempat ini,"
"Tan!twako aku tadi meli"at semua kejadian ini. (ku tidak ta"u kenapa kau
dan teman!temanmu mencegat dan membunu" serdadu!serdadu ini biarpun
aku keta"ui betapa kejam dan ja"atnya mereka. (kan tetapi..... kalau kau dan
teman!temanmu "anya mengubur mayat kawan sendiri ini di sini kau tela"
melakukan dua macam kesala"an.
$emua anggauta Pek!lian!pai melengak mendengar ini. Masa seorang anak
kecil "endak menase"ati orang!orang Pek!lian!pai, (kan tetapi Tan -ok yang
suda" banyak meli"at keane"an pada diri anak ini dengan sabar berkata
"#au!jelaskanla" (dik &eng $an. #esala"an!kesala"an apaka" itu,"
"Pertama kau melanggar perikemanusiaan kalau kau tidak mau mengubur
mayat para serdadu ini. &ukanka" da"ulu kau mengubur semua mayat
orang!orang kelaparan yang menggeletak di pinggir jalan,"
Tan -ok menarik napas panjang. "Lain lagi. Mereka itu adala" mayat!mayat
bangsaku yang sengsara yang kelaparan karena pemerasan kaum penjaja"
seperti anjing!anjing Mongol ini. $ebaliknya mereka ini adala" musu"!musu"
besar rakyat untuk apa aku "arus mengubur mereka,"
"Tan!twako kau keliru. 4ang kau!benci adala" perbuatan mereka. $ekarang
mereka suda" mati tidak bisa berbuat apa!apa lagi apaka" mayat!mayat itu
pun masi" dibenci,"
"#au memang ane". )i dalam perang kalau orang "arus mengubur mayat
musu" bisa ke"abisan waktu untuk mengubur saja! )alam perang memang
begitu adikku jangankan mayat musu" mayat teman!teman sendiri kadang!
kadang, tidak ada waktu untuk mengurusnya. )an apaka" kesala"anku yang
ke dua,"
"#alau kau tidak mengubur mayat!mayat ini dan rnembiarkan mereka
berserakan di sini kau akan membikin celaka -oa!san!pai. &ukanka" mayat!
mayat serdadu ini berada di kaki .unung -oa!san, #alau sampai terli"at ole"
pasukan negeri suda" tentu mereka akan mengira ba"wa -oa!san!pai yang
melakukannya....."
"#an suda" kuberi tanda bendera kecil di sini" banta" Tan -ok.
"&etapapun juga kejadiannya di kaki .unung -oa!san tentu -oa!san!pai
akan terlibat. #alau mereka ini dikubur tidak akan ada bekasnya lagi dan
-oa!san!pai akan terbebas daripada sangkaan." $ambil berkata demikian
&eng $an lalu mulai menggali lubang untuk mengubur mayat dua pulu"
orang lebi" banyaknya itu.
(dapun Tan -ok dan kawan!kawannya dengan kagum sekali mendengar
ucapan &eng $an tadi. (k"irnya mereka "arus pula membenarkan ucapan
159
Raja Pedang
itu. &ukanka" ada golongan yang memang sengaja "endak memburukkan
nama Pek!lian!pai dan mengadu Pek!lian!pai dengan lain!lain perkumpulan,
Memang tidak baik sekali kalau kelak pemerinta" penjaja" memusu"i -oa!
san!pai karena urusan perang di kaki .unung -oa!san kali ini membuat -oa!
san!pai mengalami bencana karena perbuatan Pek!lian!pai.
"$audara!saudara "ayo bantu (dik &eng $an mengubur bangkai!bangkai
anjing penjaja" ini!" kata Tan -ok dengan suaranya yang keras. Mereka
segera turun tangan dan sebentar saja mayat!mayat itu suda" dikubur
semua. Tiba!tiba seorang diantara mereka berlari datang dan berkata.
"$epasukan anjing Mongol suda" datang!"
Mereka semua mendengarkan dan betul saja dari jau" terdengar derap kaki
kuda yang banyak sekali. Tan -ok segera berunding dengan teman!
temannya.
"#ita pancing mereka memasuki Lemba" Pek!tiok!kok 6Lemba" .unung &am!
bu Puti"7. 5epat kumpulkan kuda!" (k"i!nya keputusan ini diambil dan
beramai!ramai mereka meninggalkan tempat itu.
"(dik &eng $an kau "arus ikut kami kali ini!" kata Tan -ok sambil
menggandeng tangan anak itu. #arena &eng $an amat tertarik dan kagum
kepada rombongan orang!orang gaga" ini dan ingin meli"at apa yang "endak
mereka lakukan ter"adap para pengejar pasukan musu" itu maka dia
menurut saja dan ikut berlari!lari dengan yang lain.
-ati &eng $an lega meli"at orang!orang gaga" ini larinya meninggalkan
.unung -oa!san dan mendaki gunung kecil yang gundul dan banyak batu!
batu karangnya tinggi meruncing. )erap kaki kuda dari belakang makin lama
makin F terdengar dekat dan ketika mereka suda" mulai mendaki bukit dari
atas terli"atla" ole" mereka pasukan berkuda terdiri dari sedikitnya enam
pulu" orang mengejar mereka dari belakang! Meli"at ini diam!diam &eng
$an berk"awatir. $isa teman!teman Tan! -ok termasuk pemuda raksasa itu
sendiri "anya ada dua belas orang. &agaimana akan dapat melawan enam
puju" orang serdadu musu",
/alan yang dilalui rombongan Tan -ok amat sukar banyak lubang!lubang dan
tak mungkin dilalui kuda. Tan -ok memimpin teman!temannya berloncatan
melalui jalan ini dan setela" sampai di tempat yang agak tinggi baru &eng
$an ta"u ba"wa kuda!kuda rampasan tadi tidak ikut dibawa ke tempat itu
enta" disembunyikan di mana ole" teman!teman Tan -ok. )an anak ini
sekarang mengerti atau demikian dia mengira ba"wa Tan -ok dan teman!
temannya memili" jalan ini agar lawan yang berkuda tidak dapat mengejar
mereka.
(kan tetapi setela" mereka tiba di tempat yang lebi" tinggi &eng $an kaget
meli"at betapa pasukan besar di belakang itu pun kini suda" turun dari kuda
dan mengejar mereka sambil berloncat!loncatan dan berlarian. )ili"at dari
atas enam pulu" orang itu seperti semut yang merayap!rayap naik!
"Tan!twako mereka mulai mengejar tanpa kuda! kata &eng $an k"awatir
sekali.
Tan -ok "anya tersenyum. "/angan k"awatir (dik &eng $an. #ita kaum Pek!
lian!pai suda" biasa meng"adapi musu" banyak. Musu" yang mengejar itu
tidak ada seratus dan kita..... bersama kau dan kita ada tiga belas orang.
Takut apa,
160
Raja Pedang
)iam!diam &eng $an meng"itung. Tiga belas orang melawan enam pulu"
orang lebi". &erarti seorang melawan lima orang musu"! &agaimana raksasa
ini masi" bicara begitu enak, &eng $an merasa "eran dan juga kagum.
"(ku jangan di"itung Tuako. Melawan satu orang saja belum tentu aku
menang bagaimana "arus melawan lima orang,"
Tan -ok "anya tertawa. "#auli"at saja nanti. Li"at dan pelajarila" cara!cara
kaum Pek!lian!pai mengganyang musu"!musu"nya."
"$rrrt! $rrrt!" &eberapa bua" anak pana" meluncur dari belakang. $ebua"
anak pana" "ampir saja mengenai tubu" Tan -ok baiknya raksasa muda ini
cepat menangkisnya dengan golok. la nampak kaget ketika merasa telapak
tangannya tergetar.
"Teman!teman cepat! )an awas pelepas pana" li"ai sekali. Lari sambil
mencari perlindungan. 5epat!" la menarik tangan &eng $an dan menda"ului
rombongannya. Mereka suda" "ampir tiba di puncak bukit. Tadinya anak
pana" dari belakang masi" gencar menyerang akan tetapi karena perjalanan
itu berliku!liku musu" dari belakang tak dapat melepas anak pana" secara
ngawur lagi.
Mereka tiba di daera" batu!batu besar yang banyak guanya. Tan -ok
membawa teman!temannya memasuk gua besar yang ternyata merupakan
terowongan batu dan alangka" "erannya "ati &eng $an ketika ternyata
ole"nya ba"wa rombongan itu jalannya menuju..... kembali turun! )i tenga"!
tenga" terowongan terdapat lubang!lubang di antara batu dan dari lubang!
lubang ini mereka dapat mengintai musu" yang berada di luar.
"(" benar pasukan itu ber"enti tidak mengejar terus" kata Tan -ok setela"
mengintai. "Tentu dipimpin ole" orang pandai yang berpengalaman. #ita
"arus memancing mereka sampai di Pek!tiok!kok. Mari teman!teman cepat.
#ita menggunakan kecerdikan musu" untuk menipu mereka." $ambil berlari
Tan -ok menggandeng tangan &eng $an memasuki terowongan yang gelap
itu diikuti teman!temannya. Tak lama kemudian mereka tiba di tempat
terbuka keluar dari terowongan yang merupakan gua besar.
"$erbu mereka sambil berteriak!teriak kalau mereka melawan pura!pura
kala" biar mereka mengejar kita" bisik Tan -ok kepada teman!temannya.
"Mungkin di 3"ak kita jatu" korban akan tetapi ingat apa artinya
pengorbanan kita kalau ak"irnya kita dapat meng"ancurkan mereka.
$emua orang mengangguk menyatakan setuju dan rombongan ini kembali
merayap naik karena mereka sekeluarnya dari terowongan itu ternyata tela"
berada di sebela" bawa" kedudukan musu". Mereka meli"at barisan musu"
memasang kedudukan di lereng tidak mengejar terus. 'nila" kecerdikan
pimpinan barisan itu karena kalau tadi mereka terus mengejar tentu mereka
itu akan menjadi korban "ujan Pek!lian!ting 6Paku!paku Teratai Puti"7 yang
tentu akan dilakukan ole" rombongan Tan -ok. 0nak saja menyikat mereka
itu dari terowongan menyerang tanpa dapat diserang kembali dan karena
jalanan sempit pasti musu" akan kacau!balau dan banyak jatu" korban.
Pimpinan tentara Mongol itu agaknya menaru" "ati curiga maka menyuru"
pasukannya ber"enti dan dia "anya menyuru" beberapa orang pengintai
untuk merayap mendekati daera" berbatu!batu itu untuk melakukan
penyelidikan. #etika mendengar ba"wa tidak ada jejak orang!orang yang
mereka kejar pimpinar barisan itu berkata "#ita tunggu saja pasti mereka
itu menggunakan siasat. #ita li"at saja apa siasat mereka. )engan menanti di
tempat terbuka ini sambil siap siaga tak mungkin mereka dapat menipu."
161
Raja Pedang
Tiba!tiba mereka mendengar suara sorak!sorai dan paku!paku Pek!lian!ting
terbang menyambar dari belakang! #aget sekali barisan itu. Pemimpinnya
sendiri juga kaget karena apa pun yang akan dilakukan ole" rombongan
pemberontak Pek!lian!pai yang dikejar tadi sama sekali dia tak perna"
menduga ba"wa yang dikejar itu ta"u!ta"u suda" muncul di belakangnya!
Tak sempat lagi menggunakan pana" maka pemimpin ini berteriak!teriak
memberi komando supaya melawan. (palagi ketika dili"atnya ba"wa yang
muncul "anya belasan orang lawan saja. "$erbu! &unu" "abis para
pemberontak!" teriaknya keras.
Tan -ok dan teman!temannya mengamuk. Pemuda raksasa ini sedikitnya
suda" merobo"kan lima orang dan pertempuran yang berat sebela" ini
"anya berjalan seperempat jam. &eng $an ole" Tan -ok disuru" bersembunyi
agak jau" agar jangan tertimpa bencana. Tiba!tiba Tan -ok memberi aba!
aba "Mundur! Lari...... musu" terlampau kuat!"
Teman!teman Tan lari cerai!berai nampaknya kacau!balau ketakutan.
Pemimpin bansan Mongol tertawa bergelak!gelak "-a!"a!"a!"a!"a tikus!
tikus Pek Lian pai mampus kalian semua. -ayo kejar*.
&iarpun keli"atannya kacau!balau sebetulnya rombongan teman!teman Tan
-ok ini melarikan diri secara teratur. Mereka cerai!berai se"ingga musu"
menjadi kacau pula pengejaran mereka. )an apabila ada seorang dua orang
musu" terpencil tiba!tiba yang dikejar muncul dari tempat sembunyinya dan
merobo"kan satu dua orang musu" dengan Pek!lian!ting. )an ak"irnya
karena memang suda" diatur lebi" dulu semua orang yang lari kacau!balau
dan sebetulnya siasat untuk mengacau musu" tela" berkumpul lagi dan
melarikan diri ke selatan.
Pimpinan barisan mara" bukan main meli"at betapa anak bua"nya
dipermainkan. $eorang anggauta Pek!lian!pai yang dapat dirobo"kan dia
cincang dengan golok besarnya kemudian dia memberi aba!aba kepada
semua barisannya supaya mengejar terus dan membasmi "abis rombongan
Pek!lian!pai yang "anya terdiri dari belasan orang itu.
&eng $an menyaksikan semua ini dengan kagum. la ikut lari pula di samping
Tan -ok ketika rombongan ini lari ke selatan dikejar dan di"ujani anak pana".
Tiga orang temannya robo" pula terkena anak pana". Mereka tidak mati
"anya terluka para". &eng $an ingin menolong mereka akan tetapi Tan -ok
mencega"nya mala" meng"ampiri tiga orang itu dan berkata.
"$audara!saudara teruskan siasat kita!"
Tiga orang itu tersenyum lebar dengan muka pucat mereka mengangguk
dan dengan tubu" mandi dara" mereka diam!diam mempersiapkan Pek!lian!
ting dan golok di tangan. $ambil berlari!lari &eng $an tak dapat mena"an
keinginannya untuk menengok ke belakang meli"at ke ara" tiga orang teman
yang suda" terluka itu. )ua orang terluka dadanya tertancap anak pana"
yang seorang terluka para" pa"anya karena anak pana" menancap dan
menembus pa"anya.
"(dik &eng $an tak usa" menengok. Mereka akan tewas sebagai satria
sejati mereka akan gugur sebagai bunga bangsa sebagai patriot pa"lawan
tana" air."
"(pa, Mereka akan mati, )an kaudiamkan saja.....," &eng $an tak dapat
mena"an teriakannya dan dia sekarang mogok betul!betul tidak mau lari lagi.
Tan -ok tersenyum dan memberi isyarat kepada teman!temannya supaya lari
terus. la sendiri berkata "#au mau menyaksikan kegaga"an mereka, &aik
162
Raja Pedang
mari kita intai dari sini." la membawa &eng $an ke beiakang sebua" batu
besar dan berlutut di situ mengintai ke ara" tiga orang yang menggeletak
tadi.
"Li"at (dik &eng $an. Li"at dan ingatla" selalu akan kegaga"an kaum Pek!
lian!pai patriot!patriot sejati bisik Tan -ok.
&arisan itu suda" tiba di tempat di mana tiga orang anggauta Pek!lian pai itu
menggeletak. Tiba!tiba tiga orang itu meloncat bangun dan menyambit
dengan Pek!lian!ting. Terdengar pekik kesakitan dan beberapa orang
pengejar terjengang robo". #omandan barisan itu mara" sekali. (nak
pana"nya menyambar dan seorang di antara tiga orang Pek!lian!pai robo"
dengan le"er tertembus anak pana". 4ang dua mengamuk dikeroyok dan
biarpun mereka ber"asil melukai dua orang lawan namun mereka sendiri
robo" dengan tubu" "ancur di"ujani senjata para pengeroyoknya. &eng $an
menutupi mukanya ngeri.
"Twako mengapa mereka tadi tidak dibawa lari saja, #enapa kau begitu tega
membiarkan teman!teman sendiri mati seperti itu,"
Tan -ok menarik tangan &eng $an diajak berlari pergi menyusul kawan!
kawan yang suda" lari terlebi" dulu. )i belakang mereka serdadu!serdadu
itu bersorak dan pengejaran dilanjutkan.
"#audengar itu &eng $an, #ematian tiga orang teman kita tadi selain tidak
rugi karena mereka dapat merobo"kan beberapa orang musu" juga
merupakan kelanjutan siasat pancingan kita. #arena kita meninggalkan
teman!teman yang terluka tentu para serdadu mengira ba"wa kita
ketakutan betul!betul dan me!larikan diri kacau!balau bukan sedang
menjalankan siasat. )alam siasat perang pengorbanan tiga orang teman
bukan apa!apa ba"kan kalau perlu pengorbanan tiga ribu orang pa"lawan
masi" belum ter"itung ma"al demi tana" air dan bangsa. #au dengar,
Mereka mengejar terus. -ayo cepat suda" dekat Pek!tiok!kok."
4ang disebut Pek!tiok!kok atau Lemba" .unung &ambu Puti" itu adala"
lemba" gunung yang penu" jurang!jurang berba"aya dan di sana!sini
terdapat rumpun bambu yang berwarna keputi"an. /alan di daera" ini
berba"aya sekali kadang!kadang amat sempit "anya dapat dilalui seorang
saja dengan jurang!jurang dalam di kanan kiri yang juga penu" dengan
rumpun bambu!bambu puti". Memang amat inda" akan tetapi juga amat
berba"aya. Menyambung jalan sempit diapit!apit jurang itu adala" jalan
sempit diapit!apit batu karang yang tinggi di kanan kiri. Tan -ok membawa
&eng $an lari cepat melalui jalan sempit dan tiap kali terdengar suara!suara
suitan di kanan kiri jalan suara dari dalam jurang. 'tula" suara teman!teman
mereka yang suda" lebi" dulu sampai di tempat itu dan memasang barisan
pendam! Tan -ok dan &eng $an lalu mendaki batu karang mempergunakan
se"elai tambang besar yang memang suda" dipasang ole" teman!teman
mereka. )i atas batu!batu itu di kanan kiri suda" menjaga pula beberapa
orang teman.
#arena para anggauta Pek!lian!pai itu pun sambil berlari membuang senjata
golok mereka di sepanjang jalan maka barisan pengejar makin berna1su.
Mereka merasa yakin ba"wa orang!orang Pek!lian!pai yang mereka kejar
suda" ketakutan setenga" mati ba"kan suda" lela" buktinya senjata!senjata
golok mereka berserakan di jalan. )engan bersemangat mereka memasuki
Lemba" .unung &ambu Puti" dida"ului ole" komandan mereka yang
memegang golok besar. &arisan itu merupakan iring!iringan panjang sekali
163
Raja Pedang
ketika memasuki lereng ini karena jalan sempit. $etela" semua serdadu
memasuki lemba" gunung tepat seperti yang diper"itungkan ole" para
pejuang yang berpengalaman itu tiba!tiba terdengar suara keras dan dari
atas batu!batu karang yang mengapit!ap" jalan sempit menggeludung turun
batu!batu besar yang setibanya di jalan itu menge!luarkan suara "iruk!pikuk.
)ebu mengebul dan jalan itu tertutup!
"5elaka kita terjebak! Mundur!" #omandan itu berseru dengan waja" pucat.
&arisan itu menjadi kacau. Takut kalau!kalau mendapat serangan gelap di
jalan yang sempit itu mereka saling tabrakan lari jatu" bangun untuk
kembali melalui jalan sempit. (kan tetapi tiba!tiba di depan tampak asap
bergulung!gulung ke atas dan..... rumpun!rumpun bambu di kanan kiri jurang
ternyata tela" dibakar orang! (pi menjilat!jilat tinggi sampai di jalan sempit
se"ingga tak mungkin lagi orang dapat melalui!nya. &arisan itu suda"
terkurung di depan di"alangi batu!batu besar di belakang di"alang!"alangi
api.
$elagi mereka kebingungan tiba!tiba menyambar paku!paku Pek!lian!ting
juga batu!batu besar menggelundung dari atas karang. Teriakan!teriakan
kesakitan ter!dengar serdadu!serdadu itu mulai robo" dan keadaan menjadi
makin panik. #omandan mencoba untuk memberi perinta" supaya semua
bersikap tenang dan meng"ujani anak pana" ke ara" lawan. (kan tetapi
karena lawan tidak keli"atan sedangkan mereka berada di tempat terbuka
tanpa perlindungan sama sekali serdadu!serdadu itu menjadi bingung. Lebi"
lagi ketika "ujan api menyerang mereka yaitu kayu!kayu terbakar yang
dilemparkan ke ara" mereka. $erumpun bambu yang terbakar dilemparkan
dari atas tepat mengenai tubu" komandan pasukan itu. la berteriak!teriak
dan meloncat!loncat ke sana kemari bajunya terbakar demikian pula rambut
dan jenggotnya. (k"irnya dia menggelundung ke dalam jurang disambut api
yang berkobar!
&eng $an yang mengintai dari atas batu karang merasa kagum bukan main.
&enar!benar "ebat. -anya sembilan orang saja mampu membasmi pulu"an
musu". (kan tetapi di samping kekagumannya juga dia merasa ngeri dan
bergidik. &agaimana sesama manusia dapat melakukan pembunu"an besar!
besaran seperti ini, &eng $an cukup ta"u ba"wa serdadu!serdadu Mongol itu
mempunyai kebiasaan yang ja"at ter"adap rakyat seperti yang perna"
dili"atnya baru!baru ini. (kan tetapi meng"adapi perang bunu"!bunu"an
seperti itu meli"at manusia terpanggang anak pana" orang terbakar "idup!
"idup dan meli"at orang ketakutan setenga" mati dia tak kuasa meli"at
lebi" lama lagi dan &eng $an membuang muka.
-anya sebentar saja perang ini. $iasat gerilya yang dilakukan ole" para
anggauta Pek!lian!pai benar "ebat dan tak seorang pun di antara serdadu
Mongol dapat meloloskan diri dari maut. )i pi"ak Pek!lian!pai "anya tuju"
orang termasuk Tan -ok dan &eng $an yang masi" "idup. 4ang lain tewas
terkena anak pana" ba"kan ada yang ikut terbakar ketika dia sibuk
membakari bambu untuk menjebak musu". Tan -ok dan teman!temannya
lalu berpencaran meninggalkan tempat itu.
"#au "endak ke mana &eng $an," tanya Tan -ok ketika meli"at anak ini
agak pucat dan nampak berduka.
"(ku "endak pergi ke -oa!san" jawab &eng $an singkat.
"Mari kau ikut saja denganku. #au akan kumasukkan sebagai anggauta Pek!
lian!pai....."
164
Raja Pedang
"Tidak.....! Tidak (ku tidak sudi menjadi pembunu"!"
Tan -ok memandang "eran akan tetapi "anya sebentar saja. la maklum
ba"wa anak ini tadi merasa ngeri menyaksikan pembunu"an ter"adap
musu"!musu" itu. la menggandeng tangan &eng $an. "&aikla" kalau kau
belum kuat perasaanmu untuk maju berperang. Mari kuantar kau ke -oa!san.
$etela" apa yang terjadi di sini amat berba"aya melakukan perjalanan
seorang diri di daera" ini. #alau kau berjumpa dengan serdadu kau akan
ditangkap dipukuL dan dipaksa mengaku di mana adanya orang!orang Pek!
lian!pai. Mari kau ikut aku mengambil jalan ra"asia untuk menuju ke -oa!
san."
&eng $an menurut saja dan waja"nya yang cemberut dan muram dapat
dimengerti ole" Tan -ok. Maka pemuda raksasa itu di sepanjang jalan lalu
menceritakan keadaan dirinya menceritakan keadaan Pek!lian!pai.
"$emenjak kecil ole" guruku aku tela" ikut berkecimpung dalam perjuangan
melawan pemerinta" penjaja" Mongol. .uruku yang suda" tidak ada lagi
bernama Tan $am adala" seorang toko" terkenal di Pek!lian!pai. #au ta"u
&eng $an Pek!lian!pai merupakan perkumpulan kaum patriot yang
anggautanya tersebar di seluru" negeri." )engan panjang lebar Tan -ok lalu
menceritakan sepak terjang Pek!lian!pai dan kegaga"an para anggautanya
yang pantang mundur dan rela berkorban nyawa untuk membela bangsa.
&eng $an yang suda" banyak membaca kitab kuno banyak pula mendengar
tentang riwayat para pa"lawan maka dia merasa kagum juga dan simpatinya
ter"adap Pek!lian!pai menjadi besar.
"&etapapun juga perang bunu"!membunu" itu menyakitkan "atiku" katanya
sebagai komentar. "Membunu" seorang dua orang penja"at masi" dapat
kuterima. (kan tetapi pulu"an orang itu biarpun mereka semua orang!orang
Mongol atau kaki tangan pemerinta" Mongol apaka" mungkin orang
sebegitu banyaknya itu ja"at!ja"at semua,"
Tan -ok tertawa lebar. ")i dalam perang tidak ada istila" ja"at atauka" tidak
ja"at. Tidak ada permusu"an pribadi. Tentu saja aku sendiri tidak membenci
seorang pun serdadu Mongol atas dasar perasaan pribadi karena mengapa
aku membenci seorang yang sama sekali tidak kukenal, Tentu saja andaikata
mereka tadi itu bukan serdadu!serdadu Mongol aku takkan sudi mengganggu
mereka. (kan tetapi di dalam perang mereka itu adala" musu"!musu" kita.
Musu" rakyat yang "arus dibasmi "abis. #alau tidak kita membunu" mereka
tentula" mereka yang akan membunu" kita."
$eorang anak sekecil &eng $an yang belum perna" mendengar tentang
politik kenegaraan da" kebangsaan mana bisa mengerti akan "al ini, (pa
yang perna" dia pelajari "anyala" tentang prikemanusiaan dan tentang
3lsa1at "idup yang pada umumnya mencela kekerasan dan tidak
membenarkan tentang bunu"!membunu". &etapapun juga semangat Tan
-ok dalam ceritanya membangkitkan rasa suka yang besar dalam "ati &eng
$an apalagi setela" raksasa muda itu men!elaskan tentang penjaja"an dan
kesengsaraan rakyat karena diperas ole" kaum penjaja" yaitu bangsa
Mongol.
"$unggu" menggemaskan kalau diingat" demikian antara lain Tan -ok
menceritakan bangsa kita adala" bangsa yang besar yang mempunyai
rakyat banyak sekali. $ebaliknya bangsa Mongol adala" bangsa perantau
yang tidak mempunyai tempat tinggal yang tertentu juga rakyatnya "anya
sedikit. (kan tetapi bagaimana bangsa kita mala" dijaja" dan diperbudak
165
Raja Pedang
ole" bangsa Mongol, Pada"al kalau rakyat kita semua bangkit melakukan
perlawanan setiap orang Mongol sedikitnya akan ber"adapan dengan tiga
pulu" orang kita!"
"#enapa tidak semua rakyat mau bangkit melakukan perlawanan" tanya &eng
$an mulai terbuka matanya dan dia pun merasa "eran akan kenyataan ini.
Tan -ok menarik napas panjang. "$ayang diantara kita banyak yang muda"
dipermainkan masi" banyak yang mabuk akan kesenangan diri sendiri tanpa
mempedulikan keadaan rakyat jelata yang sengsara. 9rang!orang kita yang
pandai mala" banyak yang menjadi kaki tangan Mongol mala" banyak
pengk"ianat!pek"ianat seperti ini sengaja memusu"i Pek!Lian!pai untuk
membantu pemerinta" penjaja". Perbuatan keji dan tak ta"u malu ini
dilakukan "anya karena mengejar kesenangan duniawi untuk diri pribadi
belaka. Tidak malu menjual bangsa sendiri kepada penjaja". &enar!benar
memuakkan*.
Tan -ok latu menceritakan kepada &eng $an tentang orang!orang dan
golongan!golongan yang sengaja dipergunakan oie" pemennta" Mongol
untuk menentang kaum pemberontak.
")i antara mereka ini yang paling menjemukan adala" kaum 2go!lian!kauw.
#etuanya adala" #im!t"ouw T"ian!li. )ia itula" yang suda" membunu"
guruku dan aku bersumpa" demi tana" air dan keadilan pada suatu "ari aku
pasti akan dapat membunu" siluman betina yang cabul itu!" Teringat akan
perbuatan #im!t"ouw T"ian!li da"ulu yaitu setela" membunu" gurunya lalu
"endak membunu"nya pula dia menjadi mera" mukanya dan kebenciannya
mendalam.
"(ku suda" mengumpulkan keterangan tentang 2go!lian!kauw juga tentang
semua perbuatan #im!t"ouw T"ian!li yang tak ta"u malu. Perempuan cabul
itu sengaja dipergunakan ole" pemerinta" Mongol untuk melawan Pek!lian!
pai. )ia benar!benar li"ai dan ja"at sekali licin bagai belut dan banyak
siasatnya."
"Mendengar namanya #im!t"ouw T"ian!li 6&idadari #epala 0mas7 tentula"
dia seorang wanita yang baik. $ebutannya T"ian!li 6&idadari7 bagaimana bisa
ja"at, Pula seorang wanita saja apa dayanya ter"adap Pek!lian!pai yang
begitu banyak mempunyai anggauta terdiri dari orang!orang gaga"
perkasa,"
Tan -ok tersenyum pa"it. "$ebetulnya itu "anyala" nama yang dipili"nya
sendiri bagiku dia lebi" patut disebut iblis betina daripada bidadari. Tidak
bisa dibanta" ba"wa dia memang cantik jelita. #im!t"ouw T"ian!li adala"
murid tunggal dari -ek!"wa #ui!bo yang ter!kenal ja"at dan kejam....."
"(""".....!"
"#au suda" mendengar namanya,"
"$uda"..... suda"....." jawab &eng $an yang tentu saja suda" mengenal baik
nenek itu.
"/angan kaukira ba"wa #im!t"ouw T"ian!li biarpun wanita tak berdaya
ter"adap Pek!lian!pai. )ia licik dan selain banyak pula anggauta 2go!lian!
kauw juga di setiap tempat dia dibantu ole" para pembesar karena ia
memiliki tanda kekuasaan dari kaisar sendiri. $epak terjangnya amat licin dan
curang. &aru!baru ini dia berusa"a keras untuk merusak nama baik Pek!lian!
pai dengan perbuatan!perbuatan ja"at yang sengaja ia lakukan sambil
meninggalkan tanda!tanda Pek!lian!pai. Tentu saja maksud perbuatannya ini
adala" untuk merusak nama Pek!lian!pai untuk menjau"kan Pek!lian!pai dari
166
Raja Pedang
rakyat dan mala" ia sengaja "endak mengadu domba Pek!lian!pai dengan
partai!partai besar lain. Pendeknya segala usa"a tak ta"u malu ia jalankan
untuk melema"kan perjuangan menentang pemerinta" Mongol. Mala" aku
suda" mendapat keterangan dari para penyelidik Pek!lian!pai ba"wa dia
suda" ber"asil dalam usa"anya mengacau per"ubungan baik antara #un!lun!
pai dan -oa!san!pai."
&eng $an kaget. la suda" mendengar "tentang partai!partai besar di dunia
persilatan dari Lo!tong $ouw Lee mala" sekarang pun dia membawa surat
Lo!tong $ouw Lee untuk ketua -oa!san!pai "#enapa pula dia mengganggu
-oa!san!pai. dan #un!lun!pai,"
"$ekarang ini di seluru" negeri para orang gaga" bangkit semangatnya
untuk melawan penjaja" dan banyak yang menggabungkan diri dengan Pek!
lian!pai. ;n!tuk mencega" inila" maka #im!t"ouw T"ian!li merusak "ubungan
antara partai!partai besar agar bertengkar sendiri terutama sekali agar
mereka memusu"i Pek!lian!pai. $ayang sekali seorang pendekar muda dari
#un!lun!pai tela" kena dipikat ole"nya dijatu"kan ole" kecantikannya." Tan
-ok yang suda" mendengar dari para penyelidik Pek!lian!pai ba"kan suda"
meli"at dengan mata kepala sen!diri betapa penolongnya yaitu #wee $in
terpikat ole" kecantikan #im!t"ouw T"ian!li lalu menceritakan apa yang dia
keta"ui. &etapa #im!t"ouw T"ian!li dengan bantuan orang!orangnya
menyamar sebagai orang!orang Pek!lian!pai dan melakukan pelbagai
keja"atan di antara nya membunu" Liem Ta aya" Liem $ian -wa tunangan
#wee $in.
"Tentu saja maksudnya untuk mengadu domba antara -oa!san!pai dan #un!
lun!pai" ia menutup ceritanya "mala" bukan itu saja maksudnya. 'a "endak
mengadu dombakan kedua partai besar itu dengan Pek!lian!pai dan perna"
dia melakukan penyerangan kepada dua saudara &un murid!murid #un!lun!
pai dengan menyamar sebagai orang!orang Pek!lian!pai."
&eng $an tertarik sekali. "(langka" kejam dan ja"atnya wanita itu."
"#arena itula" aku dan teman!teman selalu memasang mata mencarinya.
(was dia kalau terjatu" ke dalam tangan Pek!lian!pai!" #arena berjalan
sambil bercakap!cakap tak terasa lagi mereka suda" sampai di lereng -oa!
san. Tan -ok lalu menyuru" anak itu melanjutkan perjalanannya.
"#au terus mengikuti jalan kecil ini dan di dekat puncak sana itula" bangunan
dari -oa!san!pai. Mulai dari sini tidak akan ada yang berani mengganggumu
lagi. (ku "arus kembali kepada teman!temanku. (dik &eng $an selamat
berpisa" dan muda"!muda"an kelak kita akan bertemu kembali."
&eng $an memberi "ormat. "Tan!twa!ko siapa ta"u kelak aku pun akan dapat
membantumu." Mereka berpisa" dan dengan cerita!cerita Tan -ok masi"
terbayang dalam benaknya &eng $an mendaki puncak -oa!san. (kan tetapi
segera bayangan ini lenyap ketika dia meli"at pemandangan alam yang amat
inda" dari puncak -oa!san itu. -awa udara pun amat segarnya. la meng"irup
"awa sebanyaknya dan merasa ba"wa dia akan beta" tinggal di daera" ini.
? ? ?
$uda" amat lama kita meninggalkan #wa -ong gadis cilik putera tunggal
#wa Tin $iong boca" mungil yang linca" gembira itu. $eperti tela"
diceritakan di bagian depan #wa -ong diantar ole" #oai (tong menuju ke
-oa!san!pai menyusul aya"nya. #oai (tong biarpun usianya suda" sebaya
dengan #wa Tin $iong kurang lebi" empat pulu" ta"un namun orang ini
memang tidak norrnal jiwanya dan wataknya kadang!kadang atau sering kali
167
Raja Pedang
seperti seorang kanak!kanak sebaya #wa -ong. 9le" karena wataknya inila"
maka #wa -ong merasa senang sekali melakukan perjalanan bersama
seorang teman yang cocok dan baik lagi lucu. )i samping ini juga keli"aian
#oai (tong merupakan jaminan bagi keselamatannya.
$eperti juga di partai!partai persilat!an besar seperti #un!lun!pai .o!bi!pai
$iauw!lim!pai dan lain!lain juga di puncak -oa!san ini -oa!san!pai
merupakan pusat yang ditempati ole" banyak anak murid -oa!san!pai.
Mereka ini adala" tosu!tosu yang selain mempelajari ilmu silat sekedarnya
terutama sekali mempelajari ilmu kebatinan yang diturunkan ole" 2abi Locu.
)i bawa" bimbingan Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai para tosu ini rata!rata
memiliki kesabaran besar dan dapat menjaga nama baik -oa!san!pai sebagai
orang!orang beribadat.
#edatangan #wa -ong menggirangkan para tosu yang menjaga di luar.
Mereka ini tentu saja mengenal baik puteri tunggal #wa Tin $iong yang
seringkali mengajak anaknya mengunjungi -oa!san. (kan tetapi para tosu ini
pun ter"eran!"eran meli"at orang yang datang bersama #wa -ong seorang
laki!laki tinggi besar berusia empat pulu" ta"un akan tetapi cengar!cengir
dan ikut berlari!larian di samping #wa -ong seorang anak kecil!
"$upek 6;wa .uru7 sekalian! (ku datang menyusul aya". )i mana aya" dan
bibi guru," )atang!datang #wa -ong berteriak!teriak kepada para tosu itu.
Tiga orang tua meng"ampiri #wa -ong sambil tersenyum "(ya"mu dan bibi
gurumu tidak berada di sini belum kembali. #au baik segera pergi
meng"adap kakek gurumu -ong -ong." Para tosu itu biasa memanggil #wa
-ong dengan sebutan -ong -ong dan mereka!amat menyayang boca" yang
mungil dan selalu gembira ini. Memang di antara para cucu murid Lian &u
Tojin "anya #wa -ong yang paling sering berdiam di puncak itu karena ia
amat dimanja aya"nya dan sering kali ikut pergi mengembara dengan
aya"nya. $ambil berlari dan tertawa!tawa #wa -ong "endak memasuki
bangunan besar yang berbentuk kelenteng untuk meng"adap sukongnya
6kakek gurunya7.
"0nci -ong jangan tinggalkan aku! (ku ikut!" #oai (tong juga lari mengejar.
"-ong -ong kenapa kaubawa!bawa orang tolol ini, 0" orang gila jangan
kurang ajar kau. Tidak bole" masuk!" Tiga orang tosu itu tentu saja "endak
melarang #oai (tong yang seenaknya saja "endak memasuki kelenteng itu.
Mereka melangka" maju meng"adang dan membentangkan kedua lengan
meng"alanginya.
"(ku mau ikut 0nci -ong..... meli"at!li"at kelenteng!" #oai (tong membanta"
dan lari terus. Tiga orang tosu itu menggerakkan tangan untuk
memegangnya. #oai (tong bergerak ane" dan..... ta"u!ta"u dia tela" dapat
menyelinap masuk lolos dari tangkapan tiga orang tosu itu. Tentu saja tiga
orang tosu ini saling pandang dengan mulut melongo. Mereka tidak dapat
mengikuti gerakan #oai (tong tidak ta"u bagaimana orang itu dapat
meluputkan diri dari cengkeraman tiga orang dan ta"u!ta"u suda"
menyelonong masuk. )ari "eran mereka menjadi malu dan mara".
"9tak miring perla"an jalan. #au tidak bole" masuk!" bentak mereka sambil
lari mengejar. $ekarang mereka mengambil keputusan untuk tidak bersikap
lema" lagi kalau perlu orang gila itu "arus dipukul. (kan tetapi ketika
mereka maju untuk mencengkeram dan memukul tanpa menole" #oai (tong
menggerakan kedua lengannya ke belakang. $ekaligus dia menangkis tangan
tiga orang tosu itu dan..... tiga orang tosu itu terjengkang dan robo"! -al ini
168
Raja Pedang
terli"at ole" beberapa orang tosu lain. Mereka menjadi mara" dan bersama
tiga orang tosu pertama yang suda" bangun lagi sekarang ada tuju" orang
tosu mengejar #oai (tong dengan mara"!mara".
Tosu!tosu ini serentak ber"enti mengejar ketika mendengar suara "alus dari
dalam kelenteng "/angan ganggu dia. &iarkan #oai (tong masuk ke dalam!"
'tula" suara Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai. Tentu saja para tosu itu tak
berani membanta" apalagi setela" mendengar ba"wa orang tua yang
seperti berotak miring itu adala" #oai (tong seorang kang!ouw yang suda"
perna" mereka dengar namanya sebagai seorang yang berilmu tinggi akan
tetapi yang berwatak seperti boca"! Mereka "anya menggeleng!gelengkan
kepala sambil meng"ela napas ketika #oai (tong yang mendengar suara Lian
&u Tojin itu kini menole" kepada mereka menyeringai dan meleletkan lida"
seperti seorang anak nakal mengejek anak!anak lain!
$atu!satunya orang yang agak ditakuti ole" #wa -ong adala" Lian &u Tojin.
#akek gurunya ini orangnya sabar sekali bicaranya "alus dan tidak perna"
ber!sikap galak. (kan tetapi bagi #wa -ong pandang mata kakek gurunya itu
amat tajam dan langsung menjenguk isi "ati orang kadang!kadang berkilat
dan membuat "atinya mengkeret. Maka sekarang ia berlutut dengan "ormat
di depan kakek gurunya yang duduk bersila di atas lantai bertilam kasur tipis.
#oai (tong yang memasuki ruangan itu sambil celingukan dan pringas!
pringis setela" meli"at kakek yang berjenggot panjang itu segera pula
menjatu"kan diri berlutut di sebela" #wa -ong.
Lian &u Tojin mengelus!elus jenggot!nya yang panjang tubu"nya yang tinggi
kurus itu duduk bersila tegak tongkat bambunya yang membuat namanya
amat terkenal itu terletak di sebela" kirinya. &ibirnya tersenyum dan dia
mengangguk!angguk senang.
"&agus -ong -ong kau $uda" datang. 0" #oai (tong terima kasi" atas jeri"
paya"mu mengantar dia ke sini. &agaimana dengan gurumu,"
#oai (tong mengangkat muka memandang. "$u"u..... enta" di mana
sekarang. Teecu mo"on Totiang suka mintakan maa1 kepada su"u kalau kelak
su"u mara" dan meng"ajar teecu. Tidak mestinya teecu sampai ke -oa!san."
)engan sabar Lian &u Toji" mengangguk!angguk. "Tentu saja jangan kau
k"awatir. .urumu .iam #ong -wesio takkan mara" apabila dia ta"u ba"wa
kau mengantar cucu muridku ke sini #alau kau kembali dan bertemu
padanya sampaikan salamku kepadanya." #oai (tong "anya mengangguk!
angguk. #wa -ong ingin sekali bertanya tentang aya"nya kepada kakek
gurunya itu akan tetapi di depan kakek itu enta" mengapa mulutnya sukar
dibuka. #akek yang suda" kenyang makan asam garam peng"idupan itu
sekali pandang saja dapat menduga apa yang dipikirkan #wa -ong.
"-ong -ong aya"mu bersama kedua susiok dan sukouwmu pergi turun
gunung. #urasa tak lama lagi dalam beberapa "ari ini akan datang. )i
belakang sana ada seorang saudara!saudaramu anak!anak dari kedua
susiokmu. #au ke sanala" bermain dengan mereka."
<aja" #wa -ong tiba!tiba berseri gembira. "0nci &wee di situ," #etika kakek
itu mengangguk #wa -ong lalu bangkit dan lari ke belakang nnelalui pintu
samping. #oai (tong yang masi" berlutut memandang ke ara" larinya #wa
-ong kemudian ia berkata.
"Totiang perkenankan teecu bermain!main di sini selama beberapa "ari
dengan 0nci -ong."
169
Raja Pedang
Lian &u Tojin tersenyum akan tetapi suaranya tegas ketika berkata."(tong
kau bole" bermain!main dengan anak!anak itu di sini selama tiga "ari. Tak
bole" lebi" dari tiga "ari. $u"umu tentu akan menanti!nanti kembalimu."
$ambil mengangguk!angguk #oai (tong lalu berlari gembira mengejar #wa
-ong yang pergi menuju ke taman bunga di belakang kelenteng. $etibanya di
taman bunga yang luas dan inda" itu #oai (tong meli"at #wa -ong sedang
bercakap!cakap gembira dengan tiga orang anak lain yaitu dua orang anak
laki!laki yang tampan dan seorang anak pe!rempuan yang cantik seperti #wa
-ong. &iarpun #wa -ong tampak yang paling muda di antara mereka namun
jelas ba"wa tiga orang anak!anak lain itu mengagumi dan meng"ormatnya
terli"at dari cara mereka itu mendengarkan kata!kata #wa -ong yang sedang
menyombongkan semua pengalamannya yang "ebat!"ebat tentu saja
dengan tamba"an di sana!sini agar lebi" serem dan menarik.
$eperti kita tela" keta"ui tiga ordng anak itu bukan lain adala" T"io #i dan
T"io &wee putera!puteri T"io <an 't dan yang seorang lagi adala" #ui Lok
putera tunggal #ui Teng. Tiga orang anak itu masi" berada di -oa!san
menanti orang tua mereka sambil memperdalam ilmu silat di bawa" asu"an
Lian &u Tojin sendiri. 9le" karena #wa -ong adala" puteri dari orang pertama
dari -oa!san $ie!eng apalagi karena memang #wa -ong lebi" sering dan
lebi" banyak merantau daripada mereka ditamba" lagi si1at yang linca"
gembira membuat tiga orang anak itu amat mengagumi #wa -ong.
Tiba!tiba #ui Lok menudingkan telunjuknya ke ara" seorang yang berlari!lari
memasuki taman. "0" dari mana datangnya orang gila," $emua anak
menole" dan meli"at seorang laki!laki tinggi besar berlari datang sambil
tertawa!tawa. Pakaian dan sepatu laki!laki tinggi besar ini berkembang!
kembang seperti yang biasa dipakai wanita. Tentu saja dia ini adala" #oai
(tong yang amat gembira mell"at taman bunga begitu inda" dan di situ
terdapat banyak teman bermain pula.
#wa -ong tertawa. ")ia bukan orang gila. )ia itula" #oai (tong yang baru
saja kuceritakan tadi. )ia li"ai bukan main orangnya lucu dan pandai
bermain!main. -e #oai (tong ke sinila". &anyak teman di sini!"
$ambil berloncat!loncatan #oai (tong mempercepat larinya congklang
seperti seekor kuda besar. "<a" 0nci -ong. (ku senang di sini banyak
bunga inda". Tosu tua itu suda" memberi ijin kepadaku tinggal di sini selama
tiga "ari. -ore kita bisa bermain!main sepuasnya!"
T"io #i dan #ui Lok memandang dengan kening berkerut sedangkan T"io
&wee memandang dengan perasaan agak ngeri dan jijik. &agaimana mereka
bisa bermain!main dengan seorang gila seperti ini,
Tanpa mempedulikan sikap tiga orang anak yang lain itu #wa -ong berkata
gembira kepada #oai (tong "0" (tong kau berkenalan dulu dengan teman!
teman ini yang semua adala" orang!orang sendiri." )ia menyebut nama tiga
orang anak itu seorang demi seorang. )engan sepasang matanya yang
berputaran #oai (tong memandang tiga orang anak itu seorang demi
seorang. T"io &wee sampai melangka" mundur setindak saking ngerinya.
"Masa orang tua bermain!main dengan anak!anak," T"io #i mencela sambil
memandang tajam kepada #oai (tong. la tidak percaya kepada orang tinggi
besar ini yang menurut pandangannya tentu bukan orang baik!baik.
"&enar #i!ko 6#akak #i7. (ku pun tidak sudi bermain!main dengan dia. 'ii"""
kakek!kakek mau bermain dengan anak kecil!" T"io &wee memperkuat
pendapat kakaknya.
170
Raja Pedang
(kan tetapi #ui Lok tiba!tiba berkata $ambil memandang #wa -ong "#alau
(dik -ong suda" menjadi temannya mengapa kita tidak, #oai (tong aku
suka bermain!main denganmu."
T"io &wee menole" kepada #ui Lok. $epasang matanya berapi. &iasanya
anak ini pendiam akan tetapi enta" mengapa ia agaknya mara" sekali
kepada #ui Lok."#au memang selalu lain daripada orang lain. Tidak "anya
tangan juga pikiranmu!"
<aja" #ui Lok menjadi mera" mendengar sindiran ini. la maklum ba"wa T"io
&wee menyindir tangannya yang kidal.
#wa -ong tertawa sama sekali tidak mara" karena temannya dicela. ")ulu
pun aku tidak suka akan tetapi setela" meli"at betapa li"ainya #oai (tong
dan betapa dia baik "ati dan penurut aku menjadi suka padanya. -emmm
kalian ini bertiga meng"adapi tangan kirinya saja takkan mampu
mengala"kannya. )ia li"ai sekali mungkin tidak kala" ole" aya" kalian."
"&o"ong....!" seru T"io &wee mara"A
"(ku tidak percaya.....!" kata T"io #i penasaran.
#ui Lok juga terpukul ole" ucapan #wa -ong itu. la ragu!ragu mengerutkan
kening dan menggeleng!geleng kepala. "(" agaknya tak mungkin....."
ak"irnya dia berkata.
"#alian tidak percaya, #urasa dua orang aya" kalian maju bersama masi"
tidak mampu melawan #oai (tong. #alian ta"u, )ia perna" menolong aya"
dan bibi guru. -ebat sekali. Penja"at!penja"at li"ai dia kala"kan "anya
dengan memutar!mutar tangan kiri seperti ini....." )engan linca" dan lucu
#wa -ong lalu memutar!mutar tangan kiri beberapa lama sambil menggigit
bibir kemudian sambil berseru "mati.....!" tangan kirinya itu mendorong ke
depan ke ara" batang po"on besar yang tumbu" di situ. &eberapa "elai daun
po"on gugur dari tangkainya.
"(" 0nci -ong kurang tenaga..... kurang tenaga.....! .erakanmu suda"
cukup inda" tapi pukulan itu belum mengandung tenaga. Li"at begini '"o!"
#oai (tong lalu memutar!mutar tangan kirinya seperti yang dilakukan #wa
-ong tadi menggerakkan tangan itu perla"an kedepan ke ara" po"on yang
tadi. -ebat sekali akibatnya. Po"on yang jaraknya antara dua meter dari
tempat dia berdiri tidak keli"atan goyang akan tetapi tiba!tiba semua
daunnya rontok dari atas seperti "ujan. #etika semua anak memandang
ternyata ba"wa po"on itu tiba!tiba menjadi gundul tak berdaun lagi! #wa
-ong tersenyum girang dan bangga ketika meli"at betapa T"io #i T"io &wee
dan #ui Lok memandang dengan muka pucat. &a"kan #ui Lok meleletkan
lida"nya saking "eran dan kagumnya!
"2a" bukanka" dia "ebat dan lucu, #alau kalian berbaik kepadanya kalian
juga bisa mempelajari ilmunya seperti aku. #elak kita akan menjadi orang!
orang yang lebi" li"ai daripada aya". &ukanka" "ebat," kata pula #wa -ong.
"-eee siapa bikin rontok semua daun po"on itu, 5elaka po"on itu akan
mati!" $eruan ini dibarengi munculnya tiga orang tosu dari pintu taman.
#etika tiga orang tosu itu meli"at #oai (tong mereka makin mara". Mereka
ini bukan lain adala" tosu!tosu yang tadi tela" dirobo"kan #oai (tong.
$eorang diantara mereka yang matanya juling melangka" maju dan
menudingkan jari telunjuknya ke ara" #oai (tong sambil membentak.
"9rang gila ini berada di sini, -ong -ong jangan biarkan dia di sini. Tentu dia
yang merusak po"on itu. (" celaka -oa!san!pai kedatangan iblis gila!"
171
Raja Pedang
#wa -ong meli"at #oai (tong cengar!cengir dan mengejek ke ara" tiga orang
tosu itu dengan mulut dan mata dimain!mainkan matanya melotot plerak!
plerok dan mulutnya kadang!kadang dipencas!penceskan atau lida"nya
dikeluarkan dan diulur ke ara" tiga orang tosu itu. $ambil mena"an
ketawanya meli"at "kenakalan" #oai (tong #wa -ong cepat berkata "$am!
wi $upek 6;wa .uru &er!iga7 "arap jangan mara". #oai (tong suda"
mendapat perkenan sukong 6kakek guru7 untuk bermain!main di sini selama
tiga "ari."
Tiga orang tosu itu cemberut dan . bersungut!sungut "9rang gila
diperbole"kan mengacau taman merusak bunga dan merusak watak anak!
anak. 5elaka.....! &iarla" pinto 6aku7 akan berdoa selama tiga "ari kepada
para dewa agar supaya dia dikutuk.....!" kata tosu bermata ju!ling sambil
mengajak teman!temannya . pergi.
$etela" menyaksikan keti"aian #oai (tong di dalam "ati tiga orang anak itu
timbul keinginan "endak mempelajari ilmu pukulan tadi. "#oai (tong kau
memang li"ai. (jarkan ilmu pukulan tadi kepadaku!" kata #ui Lok mendekati.
*#ami pun ingin mempelajarinya" kata T"io #i dengan sikapnya yang masi"
angku". T"io &wee diam saja akan tetapi diam!diam ia mengambil keputusan
ba"wa kalau semua orang mempelajari iapun takkan ketinggalan.
Meli"at betapa anak!anak itu semua sekarang suka kepadanya #oai (tong
menjadi gembira sekali. Memang dia suda" tua namun jiwanya memang
tidak normal si1atnya seperti kanak!ka"ak yang tentu saja merasa bangga
dan suka apabila anak!anak lain kagum kepadanya 'a tertawa!tawa dan
berkata.
"Mau belajar, &ole" bole" akan tetapi tidak muda". &iarla" kita pergunakan
po"on!po"on di taman ini sebagai lawan dalam lati"an. Li"atla" baik!Abaik
bagaimana gerakan tangan kiri di mana letaknya tangan kanan dan
bagaimana kedudukannya kedua kaki. &egini." #oai (tong lalu memberi
petunjuk yang diturut ole" tiga orang anak itu. Mula!mula T"io &wee masi"
malu!malu akan tetapi kemudian meli"at betapa #wa -ong juga memberi
petunjuk!petunjuk ia menjadi tertarik dan ikut!ikut juga.
"$uda" bagus suda" baik. #alian cucu!cucu murid -oa!san!pai memang ber!
bakat" kata #oai (tong senang. "$ekarang mari coba memukul po"on!po"on
itu. #alian li"at baik!baik." #oai (tong meng"ampiri sebatang po"on besar
dan dengan sepenu" tenaga dia mendorong dengan gerakan pukulan /ing!
tok!ciang. (kan tetapi pada saat itu dari belakang po"on berkelebat
bayangan orang dan di situ tela" berdiri Lian &u Tojin tangan kiri memegang
tongkat bambunya sedangkan tangan kanannya diluruskan untuk
menyambut dorongan tangan kiri #oai (tong.
"(tong jangan merusak po"on..." kata tosu tua itu.
#oai (tong yang berwatak kanak!kanak itu pada dasarnya bukanla" dari
kalangan baik!baik maka setiap kali dia dilawan dia tentu akan
mempergunakan kepandaiannya urituk mencapai kemenangan. Maka begitu
dia merasa betapa pukulannya /ing!tok!ciang disambut ole" tangan kakek itu
dia mengera"kan tenaga dan melanjutkan pukulan itu dengan dorongan
maut yang penu" "awa /ing!tok!ciang 6Racun -ijau7. #edua tangan itu
bertemu dan lengket. Tangan kiri #oai (tong beruba" ke"ijauan. (kan tetapi
Lian &u Tojin "anya berdiri tersenyum sambil memandang tajam. la maklum
akan watak seorang seperti #oai (tong yang tentu tidak jau" dengan watak
guru anak tua ini teman baiknya &an!tok!sim .iam #ong. )ari julukannya
172
Raja Pedang
saja &an!tok!sim berarti -ati $elaksa Racun. )apat dibayangkan bagaimana
watak guru #oai (tong.
#wa -ong dan teman!temannya adala" anak!anak dari para a"li silat -oa!
san!pai. $ebagai anak!anak yang semenjak kecil kenal akan seluk!beluk
persilatan tingkat tinggi tentu saja mereka ta"u apa yang sedang terjadi
antara #oai (tong dan sukong 6kakek guru7 mereka yakni adu kepandaian
atau lebi" tepat adu tenaga dalam. Mereka memandang dengan muka
beruba" dan mata bersinar!sinar.
(da dua menit #oai (tong dan ketua -oa!san!pai itu berdiri tegak sambil
meluruskan tangan. (k"irnya Lian &u Tojin berkata perla"an.
"#oai (tong kau suda" maju banyak." &egitu ucapan ini "abis dikeluarkan
tiba!tiba tubu" #oai (tong terdorong ke belakang sampai lima langka" tanpa
dapat dicega"nya /agi. Mukanya menjadi mera" sekali dan tiba!tiba #oai
(tong mengeluarkan anak pana"nya yang berwarna "ijau. 'nila" senjatanya
yang ampu" dan "ebat.
Lian &u Tojin meli"at ini lalu tertawa. Tentu saja dia tidak bisa menganggap
murid temannya ini sebagai musu" atau lawan yang seimbang. "("a (tong
kau "endak memperli"atkan ilmu $ilat anak pana", $ilakan silakan biar kau
nanti dapat melapor kepada gurumu ba"wa ketua -oa!san!pai biarpun suda"
tua belum lema" benar....."
;capan ini merupakan perkenan bagi #oai (tong yang tadinya masi" ragu!
ragu untuk menyerang kakek itu. Tiba!tiba dia berseru keras dan tubu"nya
berkelebat ke depan. $ekaligus anak pana" di tangannya suda" melakukan
serangan susul!menyusul sampai delapan kali banyaknya. (nak pana" itu
beruba" menjadi segulung sinar "ijau menyambar!nyambar ke ara" diri
kakek itu. #wa -ong dan teman!temannya memandang penu" kek"awatiran.
(kan tetapi Lian &u Tojin dengan tenang menggerakkan tongkat bambunya.
Terdengar bunyi keras delaparnkali ketika anak pana" itu selalu terbentur
tongkat bambu ke manapun juga digerakkan. Memang ilmu pedang -oa!san!
pai amat "ebat. /elas keli"atan ole" #wa -ong dan teman!temannya ba"wa
kakek gurunya itu "anya mainkan jurus Tian!mo!po!in 6Payung #ilat $apu
(wan7 dari 'lmu Pedang -oa!san #iam!"oat. (kan tetapi cara pergerakannya
sedemikian sempurnanya se"ingga delapan macam serangan dari #oai (tong
dapat digagalkan! #emudian terdengar seruan perla"an dari kakek itu "#oai
(tong jagala" /urus dari -oa!san ini." Tongkat bambu bergerak perla"an
dan..... anak pana" terlepas dari tangan #oai (tong terlempar keatas.
2amun #oai (tong memperli"atkan "keli"aiannya. la dapat menggulingkan
tubu" melepaskan diri daripada lingkaran tongkat bambu kemudian
tubu"nya melesat ke atas dan ta"u!ta"u anak pana" suda" dipegangnya
lagi. la mengeluarkan i.suara seperti orang menangis kemudian.... dia lari
tunggang!langgang meninggalkan taman seperti seorang anak kecil nakal
melarikan diri karena takut mendapat "ukuman. Lian &u Tojin tertawa dan
mengera"kan k"ikang berkata ke ara" larinya #oai (tong "(tong sampaikan
salamku kepada gurumu .iam #ong!"
$etela" #oai (tong pergi kakek ini beruba" mukanya. #ini keren dan
sunggu"!sunggu". la meng"adapi #wa -ong dan teman!temannya lalu
terdengar kakek ini berkata suaranya mena"an kemara"an.
"#wa -ong bagaimana bunyi larangan ke tiga dari -oa!san!pai,"
173
Raja Pedang
&eruba" waja" #wa -ong agak pucat. #alau kakek gurunya suda"
memanggil namanya dengan penu" tidak -ong -ong seperti biasanya itu
dapat diartikan ba"wa kakek gurunya benar!benar mara".
$etela" menjura ia berkata sambil menundukkan muka "Larangan ke tiga
berbunyi % $etiap orang murid -oa!san!pai tidak bole" mempelajari ilmu silat
dari luar -oa!san!pai tanpa seijin gurunya.
"-emmm baik kau masi" ingat. Tapi kenapa kau tadi mempelajari /ing!tok!
ciang yang amat keji itu dari #oai (tong," $uara tosu tua itu makin mara"
kedengarannya membuat #wa -ong kaget dan takut sekali. la memang
paling takut kepada kakek gurunya ini. (kan tetapi ia pun merasa "eran
mengapa orang tua ini mara"!mara" pada"al biasanya amat sabar.
"$aya..... saya mengaku sala" $ukong. $iap menerima "ukuman!" (nak
perempuan ini menjatu"kan diri berlutut di depan kakek gurunya. Tiga orang
anak yang lain meli"at ini menjadi ketakutan dan mereka pun serta!merta
menjatu"kan diri berlutut dlan berkata "ampir berbareng.
*Teecu juga mengaku sala" dan siap menerima "ukuman*.
Meli"at cucu!cucu muridnya berlutut menerima "ukuman dan sikap anak!
ketaatan akan peraturan -oa!san!pai sikap yang memang suda" terkenal
dari murid!murid -oa!san!pai.
"#alian ta"u" katanya suaranya masi" keren "apa "ukuman bagi murid
yang melanggar larangan ke tiga itu," 0mpat orang anak itu mengangguk.
"$i pelanggar "arus membuang ilmu yang dipelajarinya di luar -oa!san!pai
kalau perlu badannya dirusak agar ilmu itu tak dapat dipergunakan. &aiknya
kalian belum pandai mempergunakan /ing!tok!ciang kalau suda" pandai
pinto 6aku7 takkan segan!segan memata"kan tangan kiri kalian!" /elas
tampak betapa empat orang anak itu pucat dan gemetar mendengar ini.
"-ong -ong kelancanganmu belajar dari #oai (tong masi" belum berba"aya
kalau dibandingkan dengan perbuatanmu membujuk saudara!saudara
seperguruan untuk mempelajarinya pula. Perbuatan itu buruk sekali." &iarpun
ia dimara"i namun #wa -ong yang cerdik menjadi lega mendengar cara
kakek itu menyebut namanya. 'tu berarti ba"wa kakek gurunya tidak mara"
lagi kepadanya.
"Teecu tidak membujuk $ukong. Mereka memang suka mempelajari setela"
meli"at #oai (tong memukul po"on."
"&etul $ukong. Teecu yang bersala" ingin belajar sama sekali tidak dibujuk
ole" (dik -ong" kata #ui Lok cepat!cepat.
"Teecu juga tidak dibujuk" sambung T"io #i. T"io &wee diam saja "anya
melirik ke ara" #ui Lok.
"$uda"la"" kata kakek itu. "#alian anak!anak "arus ingat baik!baik.
$ebetulnya bagi aku sendiri yang menjadi ketua -oa!san!pai mempelajari
ilmu silat dari lain golongan bukanla" "al yang amat buruk. (kan tetapi
mengapa diadakan peraturan dan larangan di -oa!san!pai,
&ukan lain untuk menjaga dan mencega" anak!anak murid -oa!san!pai
menyeleweng mempelajari ilmu yang sesat. #alau sampai terjadi demikian
kalau sampai ada anak murid -oa!san!pai mempelajari ilmu yang sesat
kemudian menyeleweng dan melakukan perbuatan ja"at bukanka" "al itu
akan merusak nama baik -oa!san!pai,"
"$ukong" kata #wa -ong yang se!karang suda" timbul keberaniannya.
"(paka" ilmu silat dari #oai (tong termasuk ilmu sesat,"
174
Raja Pedang
#akek itu menarik napas panjang dan mengelus jenggotnya. "$esunggu"nya
kalau mau berkata secara jujur di dunia ini tidak ada ilmu yang sesat. $emua
ilmu itu baik tergantung kepada si pemakai ilmu. 'lmu dapat menjadi baik
kalau dipergunakan untuk kebajikan. $ebaliknya biarpun ilmu yang amat
bersi" apabila dipergunakan untuk keja"atan dapat menjadi ilmu yang kotor
dan buruk."
0mpat orang anak itu saling pandang tidak mengerti apa yang dimaksudkan
ole" sukong mereka. #akek inipun maklum agaknya maka sambil tersenyum
dia berkata lagi "&iarla" kujelaskan. Misalnya ilmu bun 6kesusastraan7 siapa
bilang ba"wa ilmu membaca dan menulis ini bersi1at buruk, (kan tetapi
tetap saja baik buruknya tergantung daripada pemakai ilmu. 'lmu ini baik
apabila pergunakan untuk membuat sajak!sajak inda" menuliskan ilmu!iimu
yang tinggi dan sebagainya. (kan tetapi bukanka" menjadi ilmu yang amat
buruk dan ja"at apabila dipergunakan orang untuk membuat surat!surat
3tna" membuat laporan!laporan palsu dan lain!lain seperti yang sekarang
ini sering kali dilakukan orang,"
&arula" #wa -ong dan teman!teman!nya mengerti. Memang pada waktu itu
sebagian besar rakyat tidak pandai membaca menulis. $epucuk surat 3tna"
saja cukup untuk mencabut nyawa seorang yang buta "uru1. (palagi di kota!
kota besar dan terutama di kota raja kepandaian menulis menjadi senjata
yang lebi" ampu" daripada selaksa pedang dan lebi" ja"at dan keji daripada
ular!ular berbisa.
"2a" jelaska" sekarang, &aru ilmu menulis saja suda" begitu ja"at apalagi
ilmu silat. (ku tidak mau bilang ba"wa ilmu yang diajarkan ole" #oai (tong
itu ja"at akan tetapi si1at daripada /ing!tok!ciang amatla" berba"aya. 'lmu
pukulan itu tidak ada ampunnya sekali dipergunakan kalau yang menerima
kurang kuat bisa merenggut nyawa. #alau tadi aku tidak kuat mena"an
pukulannya apaka" sekarang aku tidak suda" menggeletak mampus, -a!"a!
"a!"
#wa -ong dan teman!temannya bergidik dan baru terbuka mata mereka
akan perbedaan ilmu silat -oa!san!pai dan 'lmu /ing!tok!ciang. )ari kata!kata
kakek gurunya itu mereka ta"u ba"wa sebetulnya ilmu silat -oa!san!pai tidak
usa" kala" ole" /ing!tok!ciang sunggu"pun /ing!tok!ciang keli"atan luar biasa
dan mujijat.
"#alian yang tekun belajar ilmu silat kita sendiri yang rajin berlati". #alau
ilmu silat kalian suda" mencapai tingkat setara1 dengan tingkat #oai (tong
kalian takkan kala" ole"nya." #akek ini menarik napas panjang dan berkata
lagi perla"an seperti pada diri sendiri "$ayangnya..... sampai sekarang tidak
ada tulang cukup baik untuk menjadi a"li waris -oa!san!pai..... yang sebaik
#oai (tong saja tidak ada....." $etela" berkata demikian dengan muka sedi"
kakek ini meninggalkan taman.
Terbangkit semangat #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok mendengar
wejangan!wejangan Lian &u Tojin tadi. Mereka lalu berlati" dengan giat
setiap saat mereka berempat dapat terli"at berlati" silat di dalam taman
atau di lian!bu!t"ia 6ruang berlati" silat7 di bawa" petunjuk Lian &u Tojin
sendiri. Tentu saja di dalam beberapa bulan mereka mendapatkan kemajuan
yang luar biasa. )engan adanya teman!teman berlati" mereka seakan!akan
berlomba untuk melebi"i temannya dan "al ini pula yang mempercepat
kemajuan mereka.
175
Raja Pedang
(kan tetapi terjadi keganjilan yang menyolok. -al ini "anya dapat diketa"ui
ole" #wa -ong dan T"io &wee. (nak!anak perempuan tentu saja lebi" "alus
perasaannya dan ta"u membedakan sikap anak laki!laki. &aik #wa -ong
maupun T"io &wee dapat meli"at ba"wa selain berlumba dalam lati"an
agaknya antara T"io #i dan #ui Lok juga ada lain perlombaan lagi yaitu
berlomba menyenangkan atau merebut per"atian #wa -ong si gadis cilik
yang linca" gembira bermata bintang dan agak galak itu! #wa -ong
meng"adapi kenyataan ini dengan bangga dan sikapnya menjadi makin
manja tinggi "ati dan agaknya mempermainkan dua orang anak laki!laki itu.
$ebaliknya T"io &wee yang pendiam "anya sering nampak murung kalan
meli"at #ui Lok bermain!main dengan sikap bermuka!muka di depan #wa
-ong mencarikan bunga mernbuat mainan dari rumput dan lain!lain.
<aktu berlalu cepat. (nak!anakitu ditinggal orang tua mereka di puncak -oa!
san!pai suda" ada empat bulan lebi". #etika -oa!san $ie!eng datang ke
puncak -oa!san anak!anak itu merasa gembira akan tetapi ternyata ba"wa
orang tua mereka itu masi" belum mau meninggalkan -oa!san.
#wa Tin $iong dan tiga orang adik seperguruannya menceritakan kepada Lian
&u Tojin tentang pertemukan mereka dengan dua orang saudara &un mala"
memberita"ukan pula ba"wa #un!lun $am!"engte akan datang ke -oa!san
dalam waktu lima bulan lagi.
Lian &u Tojin rnengelus jenggot dan menggeleng kepala. "Tidak disangka
sama sekali akan terjadi "al yang begini tak menyenangkan" katanya.
"$elama pulu"an ta"un "ubunganku dengan Pek .an $ian!su ketua #un!lun!
pai adala" "ubungan saudara. Mala" kami ingin mempererat "ubungan
dengan menjodo"kan murid!murid kami. $iapa ta"u mala" malape!taka
timbul karena ini."
)engan air mata berlinang $ian -wa berkata "(mpunkan teecu $u"u. Teecu
tela" menimbulkan kedukaan di "ati $u"u akan tetapi..... apaka" daya
teecu, (ya" teecu dibunu" ole"..... ole"..... keparat itu....."
Lian &u Tojin mengangkat tangannya. "#au tidak sala" $ian -wa kau tidak
sala". Mala" pinto yang sebetulnya merasa berdosa. Pinto yang menjodo"kan
kau dengan murid #un!lun!pai siapa ta"u....." #akek itu berulang kali menarik
napas panjang.
"Persoalan ini tentu akan segera dibikin terang setela" #un!lun $am!"engte
tiba di sini lima bulan lagi $u"u. #wa Tin $iong meng"ibur. "&iarla" lima
bulan lagi teecu bersama datang lagi dan berkumpul di sini untuk
meng"adapi murid!murid #un!lun!pai."
"#alian pulangla" akan tetapi anak!anak itu biarkan di sini saja. &ukanka"
lima bulan lagi kalian datang, (ku ingin meli"at sendiri kemajuan mereka
terutama membimbing watak mereka. Tin $iong dan kau <an 't dan #ui
#eng tentu rela meninggalkan anak!anak kalian di sini untuk lima bulan lagi
bukan,"
"Tentu saja $u"u. Mala" teecu meng"anturkan banyak terima kasi" ba"wa
$u"u sendiri berkenan membimbing mereka" jawab tiga orang murid itu
serempak.
"$u"eng sekalian jangan k"awatir aku berada di sini menemani mereka"
kata $ian -wa. Makin gembira "ati mereka juga Lian &u Tojin girang sekali
mendengar ba"wa $ian -wa yang suda" tidak ada keluarga lagi itu "endak
ikut menanti di -oa!san selama lima bulan.
176
Raja Pedang
)emikianla" #wa Tin $iong T"io <an 't dan #ui #eng turun dar -oa!san
untuk pulang ke ruma" masing!masing sedangkan $ian -wa tinggal di -oa!
san bersama murid!murid keponakannya. .adis yang sedang menderita
tekanan batin ini meng"ibur "atinya dengan melati" silat kepada keponakan!
keponakannya. (gak ter"iburla" "atinya meli"at anak!anak yang gembira
dan linca" itu. (pa!lagi ter"adap #wa -ong $ian -wa amat menyayangnya.
? ? ?
Pada waktu terjadi perang kecil antara serombongan orang Pek!lian!pai yang
dipirnpin ole" Tan -ok melawan pasukan Mongol yang mengakibatkan
musna"nya pasukan Mongol di kaki .unung -oa!san beberapa orang tosu
-oa!san!pai melaporkan "al itu kepada $ian -wa. Memang gadis ini dianggap
orang yang paling pandai di antara para tosu. Lian &u Tojin sendiri sedang
bersamad"i dan sama sekali tidak bole" diganggu maka kepada $ian -wa
mereka itu menuturkan tentang perang di kaki gunung. Mendengar ini
dengan dikawani lima orang tosu kepala yang suda" tinggi kepandaiannya
$ian -wa lalu berlari turun dari puncak. #epada anak!anak keponakannya ia
berpesan agar supaya jangan meninggalkan taman dan bermain!main di
dalam taman saja.
#edatangan $ian -wa dan lima orang tosu di tempat pertempuran suda"
terlambat. Tan -ok dan teman!temannya termasuk &eng $an suda" lama
meninggalkan tempat itu dikejar pasukan Mo!ngol lain yang lebi" besar
jumla"nya dan yang seperti kita tela" keta"ui dipancing untuk mengalami
ke"ancuran di Pek!tiok!kok.
Liem $ian -wa "anya mendapatkan tana" yang baru digali yaitu tempat
dimana mayat!mayat serdadu Mongol dikubur ole" &eng $an dan yang
kemudian dibantu ole" Tan -ok dan teman!temannya. Meli"at adanya sebua"
bendera Pek!lian!pai di po"on timbul kemara"an di "ati $ian -wa.
&etapapun juga Pek!lian!pai sekarang suda" menjadi musu" besarnya.
&ukanka" aya"nya terbunu" ole" orang Pek!lian!pai da" #wee $in, $aking
mara"nya ia merenggutkan bendera itu dari po"on dan merobek!robeknya
$eorang tosu mendekati dan berkata.
"$umoi kenapa kau merobek!robek bendera Pek!lian!pai itu, &ukanka" itu
bendera orang!orang yang melawan pasukan Mongol,"
"Pek!lian!pai perkumpulan orang!orang ja"at! #alau aku meli"at mereka tadi
di sini akan kulawan dan kubasmi semua!* seru $ian -wa dengan suara
mara". "$u"eng sekalian apaka" tidak ingat ba"wa aya"ku terbunu" ole"
paku Pek!lian!ting. milik Pek!lian!pai, &agaimana aku tidak akan
memusu"inya,"
"&agus bagus! Memang Pek!llan!pai ja"at sekali patut dibasmi! tiba!tiba
terdengar suara orang dan ketika $ian -wa menengok ternyata yang bicara
adala" seorang laki!laki muda yang tampan selalu tersenyum dan
pakaiannya inda" sekali. Muka gadis itu seketika menjadi mera" karena sinar
mata pemuda ini amat tajam bersinar!sinar tidak menyembunyikan
kekagumannya ketika menatap kepadanya. 9rang muda itu lalu memberi
"ormat menjura sambil mengangkat kedua tangan dengan sikap yang "alus
sekali se"ingga tiada kesempatan bagi $ian -wa untuk mara".
"Maa1kan saya 2ona. $aya $ouw #ian &i dan saya merasa sangat cocok
dengan pendapat 2ona tadi. Memang Pek!lian!pai adala" perkumpulan
orang!orang ja"at*.
177
Raja Pedang
Liem $ian -wa tak mungkin dapat mara" ter"adap orang yang bersikap
manis dan "ormat sunggu"pun "atinya tidak senang meli"at kelancangan
orang ini. Terpaksa ole" sopan santun ia balas menjura dan berkata singkat.
"$aya tidak ada urusan dengan Tua ini juga tidak mengenal Tuan. Maa1kan
ba"wa saya tidak sempat bercakap!cakap lebi" lama lagi." 2ona ini
membalikkan tubu" "endak pergi.
$ouw #ian &i melangka" maju. "Perla"an dulu 2ona. (pa sala"nya kalau kita
sekarang berkenalan, (paka" 2ona anak murid -oa!san!pai,"
Lima orang tosu yang mengawani $ian -wa merasa tidak senang meli"at ada
seorang muda berani menegur sumoi mereka. )ianggapnya pemuda itu
kurang ajar. $eorang di antara para tosu itu mencela.
"$umoi tidak ada urusan denganmu orang muda. -arap jangan mengganggu
lebi" jau"." $ambil berkata demikian tosu itu menggerakkan tangan bajunya
untuk mendorong orang muda itu minggir karena orang itu meng"alangi
jalan. Tentu saja dia mengera"kan tenaga untuk memperli"atkan kepandaian
dan untuk menakut!nakuti orang muda itu. 9rang muda itu sama sekali tidak
menangkis atau mengelak akan tetapi ketika lengan baju itu mengenai
dadanya bukan pemuda itu yang terdorong melainkan tosu tadila" yang
terpelanting. Tosu itu berseru kaget dan menjadi mara".
"0" kau mau main!main," bentaknya sambil mencengkeram ke ara" pundak.
"$u"eng jangan.....!" $ian -wa memperingatkan tosu itu karena gadis ini
meli"at ba"wa pemuda ini bukan orang sembarangan terbukti dari gerakan
kakinya ketika terdorong tadi. 2amun terlambat tangan tosu itu terpelanting.
-anya kali ini terpelanting keras sampai terbentur batu dan mengeluarkan
dara".
0mpat orang tosu yang lain menjadi mara" sekali. "#eparat berani kau
merobo"kan saudara kami," $erentak empat orang tosu ini menerjang
pemuda tadi dengan pukulan!pukulan tangan. $ouw #ian &i pemuda ane"
itu "anya tersenyum saja tanpa menangkis "anya rnenundukkan kepala
untuk rneng"indarkan pukulan yang mengancam mukanya. Terjadi "al yang
ane" sekali. #epalan tangan empat orang tosu itu dengan jelas keli"atan
mengenai tubu" pemuda itu sampai terdengar suara bak!bik!buk akan tetapi
tosu!tosu itu berteriak kesakitan sambil memegangi tangan mereka yang
suda" menjadi bengkak!bengkak. Mereka merasa seperti memukul baja
bukan badan orang!
$ian -wa tak dapat mena"an kesabarannya lagi karena di samping merasa
"eran sekali. &iarpun kepandaian empat orang su"engnya belum tinggi
benar namun menerima pukulan dengan badan dari empat orang sekaligus
seperti pemuda itu dan membuat si pemukul sendiri bengkak!bengkak
tangannya benar membuktikan ba"wa pemuda itu berilmu tinggi. Tanpa
ragu!ragu ia. lalu mencabut pedangnya meloncat dekat dan membentak.
"Manusia sombong berani kau bermain gila di depanku," la melintangkan
pedang di dada lalu menantang. "-ayo keluarkan senjatamu "endak kuli"at
sampai di mana keli"aianmu!"
9rang muda yang mengaku bernama $ouw #ian &i itu tersenyum dan
pandang matanya makin membayangkan kekaguman, "#au "ebat 2ona
"ebat sekali. Patut menjadi sa"abat baikku. 5antik dan gaga" perkasa
"emmm....."
Tentu saja muka $ian -wa menjadi makin mera". Tidak ada wanita di dunia
ini yang tidak senang dipuji seorang laki!laki terutama sekali dipuji akan
178
Raja Pedang
kecan!tikannya. )emikian pula $ian -wa. (kan tetapi di samping rasa
senangnya ini terdapat pula perasaan mara" karena dianggapnya laki!laki
itu kurang ajar.
"$iapa sudi menjadi sa"abatmu, -ayo keluarkan senjatamu kalau tidak
jangan sala"kan aku kalau "abis kesabaranku ....*.
$ouw #ian &i tertawa tampak barisan giginya yang puti" dan rapi. "#au
"endak main!main dengan pedang, 9"o bagus sekali. Memang kurang
mesra perkenalan kita kalau tidak melalui ujung senjata. 2a" aku suda" siap
kau perli"atkanla" ilmu pedangmu 2ona Manis." Pemuda itu sekarang suda"
memegang sebua" pedang yang amat inda" karena gagang pedang itu
di"ias dengan batu!batu kumala. $elain inda" bentuknya pedang itu pun
nampak amat tajam sampai berkilauan tertimpa ca"aya mata"ari.
Meli"at lawannya suda" bersenjata tanpa mengeluarkan kata!kata lagi $ian
-wa segera menerjang maju dengan gerakannya yang amat linca" dan
cepat. $epasang pedang di kedua tangannya mengeluarkan suara mengaung
ketika ia meng"ujani $ouw #ian &i denga" serangan!serangan maut.
$epasang pedang itu lenyap beruba" menjadi dua gulung sinar yang
membungkus tubu"nya amat luar biasa dipandang.
$ouw #ian &i mengeluarkan seruan terkejut menyaksikan ke"ebatan ilmu
pedang gadis itu. 5epat!cepat dia memutar senjatanya melindungi diri
se"ingga berkali!kali terdengar suara pedang bertemu pedang. Lima menit
suda" $ouw #ian &i "anya menangkis dan melindungi diri saja kemudian
tiba!tiba dia meloncat ke belakang sambil berseru.
"/adi 2ona ini #iam!eng!cu Liem $ian -wa orang termuda dari -oa!san $ie!
eng, Pantas begini li"ai dan cantik!" la tersenyum!senyum lagi senyum
memikat dengan sinar mata kagum.
#embali waja" $ian -wa menjadi mera" "Tak usa" banyak cakap kau suda"
merobo"kan lima orang su"engku. #au bole" coba merobo"kan aku baru
patut menyombongkan diri!" #embali gadis ini menubruk maju sambil
mainkan sepasang pedangnya.
$ouw #ian &u cepat menangkis lagi sambil tertawa. "(langka" akan
senangnya andaikata aku dapar merobo"kanmu 2ona merobo"kan "atimu
terutama sekali. (langka" senangnya....."
"#eparat kurang ajar!" $ian -wa memper"ebat serangannya dan kali ini $ouw
#ian &i terpaksa mengeluarkan kepandaiannya untuk melindungi dirinya dari
ancaman maut. .adis itu merasa "eran sekali ketika mendapat kenyataan
ba"wa orang muda yang mengaku bernama $ouw #ian &i ini ternyata
memiliki ilmu pedang yang amat ane" gerakannya akan tetapi juga amat
li"ai. $emua serangannya dapat ditangkis dengan muda" mala" setiap kali
pedangnya beradu dengan pedang lawannya ia merasa telapak tangannya
tergetar tanda ba"wa tenaga dalam pemuda itu juga tidak kala" ole"nya.
)iam!diam ia mengelu" dan mencura"kan seluru" tenaga dan
kepandaiannya. la akan rnerasa malu sekali kalau sampai kala" ole" pemuda
ceriwis ini.
)i lain pi"ak $ouw #ian &i juga amat kagum menyaksikan ilrnu pedang gadis
lawannya. Tidak percuma gadis ini dijuluki #iam!eng!cu 6&ayangan Pedang7
dan menjadi orang termuda dari -oa!san $ie!eng yang ternama.
#esayangannya ter"adap gadis ini yang tadinya timbul karena kecantikan
$ian -wa menjadi bertamba"!tamba". #esayangan inila" yang membuat
$ouw #ian &i tidak mau mempergunakan kepandaiannya untuk merobo"kan
179
Raja Pedang
$ian -wa. )ia sengaja "endak membuat gadis ini robo" sendiri karena lela"
dan di samping ini dia pun "endak memamerkan kepandaiannya agar betul!
betul dapat merebut "ati gadis cantik dan gaga" ini.
$ementara itu para tosu yang tela" robo" ole" $ouw #ian &i menjadi makin
k"awatir menyaksikan betapa sumoi mereka yang terkenal gaga" itu pun
belum ber"asil merobo"kan lawan itu dengan sepasang pedangnya. )iam!
diam mereka lalu berunding kemudian seorang di antara lima tosu itu lari
naik ke puncak untuk melaporkan "al itu kepada Lian &u Tojin.
)apat dibayangkan betapa mara" dan kagetnya ketua -oa!san!pai itu belum
perna" ada anak murid -oa!san!pai yang berani mengganggunya di waktu
dia sedang bersamad"i. #ali ini tosu itu memaksa dia sadar dari samad"inya
dan menceritakan tentang serbuan seorang laki!laki muda yang kurang ajar
dan li"ai ilmu silatnya. &iarpun sedang mara" tosu tua itu mengelus
jenggotnya dan mena"an napas untuk menekan kemara"!n se"ingga dia
tenang dan sabar kembali.
"#au bilang dia bernama $ouw #ian &i," #akek ini mengingat!ingat akan
tetapi tidak merasa mempunyai musu" ber s"e $ouw. /angan!jangan
sebangsa jai!"wa!cat 6penja"at cabul7 pikirnya. 'ni berba"aya kalau sampai
$ian -wa benar!benar kala" ole" penja"at itu akan celakala" muridnya. la
segera bangkit menyeret tongkatnya dan berkata "(ntarkan pinto ke sana."
#etika Lian &u Tojin tiba di tempat pertempuran dia mena"an seruan
kagetnya. $ian -wa suda" terdesak "ebat. Pedangnya yang kiri suda"
terlepas dan kini gadis itu dengan napas tersengal!sengal memperta"ankan
diri dari serangan pemuda tampan itu yang tersenyum!senyum dan
mengeluarkan kata!kata menggoda. /elas sekali terli"at ba"wa kepandaian
pemuda itu lebi" tinggi mala" dengan amat muda"nya akan dapat
merobo"kan $ian -wa kalau dia mau. #etika diam!diam Lian &u Tojin
memper"atikan ilmu pedang yang dimainkan pemuda itu dia mengangguk!
angguk. 'tula" ilmu pedang utara yang suda" tinggi tingkatnya. /uga
gerakan!gerakan pemuda itu menyatakan ba"wa tenaga dalamnya suda"
kuat sekali. Pantas saja $ian -wa terdesak. (ndaikata yang melawan pemuda
ini bukan $ian -wa melainkan #wa Tin $iong mungkin akan seimbang dan
lebi" ramai.
"$ian -wa mundurla". 9rang muda ada urusan bole" dirunding dengan
pinto!" $eruan Lian &u Tojin ini biarpun perla"an namun mengandung tenaga
yang amat berpengaru". Tentu saja sukar bagi $ian -wa untuk mundur
karena ia suda" dikurung sinar pedang lawannya. #alau bukan lawannya
yang meng"entikan per!tandingan ini ia sendiri suda" tidak berdaya
melepaskan diri. $ambil mengeluarkan suara ketawa bergelak $ouw #ian &i
menggetarkan pedangnya dan "tringgg.....!" pedang kanan $ian -wa terlepas
pula terlempar ke udara.
Lian &u Tojin menggerakkan tongkatnya dan ta"u!ta"u pedang yang terbang
itu suda" tertempel ole" tongkat bambunya. $edangkan $ouw #ian &i
melangka" maju mendekati $ian -wa sambil cengar!cengir dan berkata
"2ona manis apaka" sekarang kau masi" belum, mau mengaku kala"
padaku, (paka" dengan kepandaianku kau masi" menganggap tak pantas
kalau aku menjadi sa"abat baikmu,"
$ian -wa merasa malu sekali. )engan kemara"an yang membuat dadanya
seola"!ola" akan meledak ia menerjang maju meng"antam kepalan tangan
kanannya ke dada pemuda itu. $ouw #ian &i cepat mengelak sambil tertawa
180
Raja Pedang
dan berkata "$ayang tanganmu yang "alus kalau sampai mengenai dadaku
Manis." $ekali lagi dia mengelak ketika pukulan ke dua datang dan kini sambil
mengelak dia mempergunakan tangan kirinya untuk mencekal pergelangan
tangan kanan $ian -wa. .erakan ini amat cepatnya dan sekali meli"at saja
Lian &u Tojin ta"u, ba"wa pemuda itu pun ma"ir sekali akan ilmu tangkap
dan ilmu cengkeram semacam 0ng!jiauw!kang. $ian -wa kaget sekali karena
percuma saja ia berusa"a melepaskan tangannya.
"9rang muda jangan kurang ajar. Lepaskan!" Tiba!tiba Lian &u Tojin
melangka" maju untuk mencega" kekurang!ajaran pemuda itu ter"adap
muridnya.
(kan tetapi $ouw #ian &i "anya ter tawa. Mana dia mau memandang mata
kepada kakek tua ini, $ambil tangan kiri masi" memegangi tangan $ian
-wa pedang di tangan kanannya bergerak ke ara" dada Lian &u Tojin dan dia
membentak.
"Tosu bau jangan ikut campur. Menggelindingla" kau!"
Tetapi kali ini dia sala" "itung. Pedangnya yang meluncur ke ara" dada tosu
tua itu tiba!tiba bertemu dengan tongkat bambu pedangnya menggetar!
getar dan..... "krakkk!" pedang itu pata" menjadi dua tubu"nya sendiri
menggigil pegangannya pada tangan $ian -wa terlepas dan dia masi"
ter"uyung!"uyung ke belakang lima enam tindak. Mukanya menjadi pucat
sekali.
"#au..... kau siapaka".....,D ia memandang kepada kakek tua itu dengan mata
terbelalak.
Lian &u Tojin tidak menjawab "anya berdiri tegak sambil memandang
dengan tajam. $ouw #ian &i menggerak!gerak!kan biji matanya memandangi
kakek itu dari atas ke bawa". (gaknya jenggot panjang dan tongkat bambu
itu yang menarik per"atiannya dan membuat dia dapat menduga siapa yang
ber"adapan dengannya.
"(" kiranya Totiang adala" Lian Tojin sendiri, Pantas saja aku tak dapat
melawannya. #iranya ketua yang ter"ormat dari -oa!san!pai sendiri yang
turun tangan!" ;capan ini merupakan sindiran "ebat. Memang sebetulnya
amat memalukan bagi Lian &u Tojin seorang ciangbunjin 6ketua7 dari partai
besar "arus turun tangan sendiri meng"adapi seorang muda seperti $ouw
#ian &i! Mau tak mau kedua pipi kakek itu menjadi mera". Pemuda ini
ternyata bukan "anya li"ai ilmu silatnya akan tetapi juga amat tajam kata!
katanya.
"9rang s"e $ouw" katanya sabar "murid!muridku sedang turun gunung maka
tidak ada yang menyambutmu se"ingga terpaksa pinto sendiri menjenguk ke
sini. Tak ta"u apaka" yang menjadi sebabnya maka engkau mengacau
disini,"
$ouw #ian &i tertawa mengejek. *$iapa mengacau, (ku lewat di sini
bertemu 2ona ini tertarik dan ingin bersa"abat apa sala"nya, $uda"la"
lain kali dia tetap akan menjadi sa"abat baikku....." $etela" berkata demikian
pemuda itu membalikkan tubu"nya dan pergi. "$ian -wa yang masi" mara"
sekali cepat rnenyambar pedangnya yang tadi terpukul jatu" "endak
mengejar. (kan tetapi gurunya mencega"nya.
"/angan kejar $ian -wa. #uli"at orang itu bukan orang sembarangan. $uda"
jelas ba"wa dia itu dari utara. (kan tetapi mengapa sengaja datang
mengacau -oa!san!pai, -emmm kita "arus ber"ati!"ati makin banyak saja
musu"!musu" ra"asia yang "endak memusu"i kita." #akek ini lalu mengajak
181
Raja Pedang
semua muridnya naik ke puncak -oa!san lagii sambil memesan kepada para
muridnya yang menjadi tosu agar supaya mulai saat itu melakukan
penjagaan yang kuat siang malam akan tetapi tidak bole" lancang turun
tangan menyerang orang luar.
#alau di kaki .unung -oa!san terjadii "al yang ane" ini di puncak -oa!san
terjadi pula "al yang ganjil. Pada waktu #wa -ong T"io #i T"io &wee dan
#ui Lok sedang berlati" silat di dalam taman bunga. (ntara T"io #i dan #ui
Lok jelas sekali terjadi perlombaan bukan "anya untuk kemajuan ilmu silat
akan tetapi terang sekali keduanya berlomba untuk bersikap manis kepada
#wa -ong. #eduanya memiliki watak yang "ampir sama yaitu gaga" dan
taba" akan tetapi keduanya juga angku" sekali. Mungkin "al ini timbul
karena mereka merasa menjadi putera!putera pendekar -oa!san!pai. &a"kan
T"io &wee yang pendiam juga tampak si1at angku" ini dan merasa seakan!
akan mereka adala" anak!anak orang gaga" yang berbeda dengan anak!
anak lain. -anya #wa -ong seorang yang wataknya tetap linca" jenaka
galak akan tetapi tidak angku".
Pada saat itu tiba giliran #ui Lok untuk bersilat pedang disaksikan ole" tiga
orang temannya. #ui Lok benar!benar memiliki bakat yang amat baik. $elama
beberapa bulan ini kepandaiannya suda" meningkat banyak ketika dia
bersilat tidak saja gerakan pedangnya mantap dan kuat akan tetapi juga
cepat sekali. Tentu saja dia bersilat pedang dengan tangan kiri karena
memang dia lebi" pandai mempergunakan tangan kirinya daripada tangan
kanannya. $etela" dia selesai bersilat #wa -ong bersorak.
"&agus sekali Lok!ko 6kakak Lok7 kepandaianmu benar!benar suda" maju
pesat!" ia memuji dengan sejujurnya. /uga T"io &wee mengangguk!angguk
membenarkan pujian #wa -ong. (kan tetapi pujian itu tidak menyenangkan
"ati T"io #i.
*$ayangnya pedang itu dimainkan tangan kiri jadi tentu saja kurang kuat
dan kurang tepat seperti kalau dimainkan tangan kanan" T"io #o berkata
dengan lagak seakan!akan seorang yang lebi" pandai menilai permainan
orang yang lebi" renda" tingkatnya.
;capan ini diterima ole" #ui Lok dengan muka mera". la merasa disindir dan
ditegur karena si1at tangannya yang kidal. "&iarpun dengan tangan kiri
kurasa tidak kala" ole" permainan pedang tangan kanan" jawabnya sambil
menatap waja" T"io #i penu" tantangan.
"P"ua".....!" T"io #i mengejek membuang muka.
"P"ua".....!" #ui Lok juga mengeluarkan suara mengejek.
T"io #i naik dara" dirabanya gagang pedang di punggungnya. "#alau begitu
mari kita buktikan siapa lebi" pandai si tangan kanan atau si tangan kidal!"
"&egitu, &aikla" tapi kau yang menantang saudara #i bukan aku!" #ui Lok
menjawab pedangnya siap ditangan kiri.
#wa -ong memper"atikan kejadian ini dengan mata berseri. "&aik sekali
begitu!" ia bersorak. ".embira sekali kalau diadakan pibu persaudaraan."
4ang dimaksudkan dengan pibu 6adu kepandaian silat7 adala" pertandingan
untuk menentukan siapa kala" siapa menang. ")ari pada setiap "ari kalian
bercekcok saja tentang tingkat kepandaian lebi" baik diputuskan dengan
bukti."
)ua orang anak laki!laki itu sekarang suda" ber"adapan dengan pedang di
tangan. T"io &wee membelalakkan matanya yang lebar penu" kek"awatiran.
182
Raja Pedang
"/angan!" teriaknya memo"on. "&agaimana kalau ada yang terluka, $ukong
akan mara" sekali."
#wa -ong tertawa dan melangka" di antara dua orang jago muda itu. "#alian
ini suda" berna1su untuk saling serang" godanya "jangan begitu a"! #ita ini
kan saudara!saudara seperguruan. Masa mau main tusuk dengan pedang."
"-abis bagaimana untuk menentukan $iapa lebi" unggul," tanya #ui Lok.
"&iarkan saja -ong!moi 6adik -ong7. lok!te 6adik Lok7 ini sombong sekali
tidak mau mengala" ter"adap aku yang lebi" tua" kata T"io #i.
"Mana bisa saudara seperguruan saling "antam, #alau diketa"ui sukong apa
kaukira aku tidak ikut dipersala"kan, (ku tidak mau! #alau kalian berkela"i
pergila" jau"!jau" dari sini agar aku tidak terbawa!bawa" kata #wa -ong.
)ua orang anak laki!laki itu saling pandang. Mereka ingin memperli"atkan di
depan #wa -ong ba"wa mereka gaga" dan tidak kala" ole" yang lain.
$ekarang #wa -ong tidak mau meli"at mereka mengadu kepandaian untuk
apa mereka lanjutkan, (karntetapi kalau tidak pergi mencari tempat lain
juga dapat dianggap takut atau pengecut.
#wa -ong yang meli"at keraguan mereka lalu tertawa. "$uda"la" simpan
pedang kalian. #alau mau menentukan siapa yang lebi" unggul muda" saja.
#alian pergunakan ranting yang tidak berba"aya aku akan menyediakan
tinta. ;jung ranting diberi tinta dan ranting itu dimainkan seperti ujung
pedang. $iapa yang lebi" dulu terkena tinta bajunya diala" yang kala"."
;sul ini didukung ole" T"io &wee yang tentu saja juga tidak meng"endaki
pertempuran sunggu"!sunggu" antara kakaknya dan #ui Lok. )ua orang
anak itu pun setuju dan masing!masing mencari sebatang ranting yang
lembek. $egera mereka membasa"i ujung ranting masing!masing dengan
tinta dan mulaila" mereka bertanding disaksikan ole" #wa -ong dan T"io
&wee. #wa -ong bertindak sebagai wasitnya. Tak!tok!tak!tok bunyi dua
batang ranting itu beradu dan kedua orang jago muda itu bergerak cepat
untuk menda"ului lawan mengirim tusukan untuk menodai baju lawan de!
ngan tinta di ujung ranting.
"-e #i!ko! Tidak bole" menyerang mata!" #wa -ong berseru. $ebagai wasit
ia "arus berlaku adil. Menurut perjanjian tadi masing!masing "anya bole"
me!nyerang baju untuk memberi tanda dengan tinta.
"Lok!ko tidak bole" menendang!" 'a berseru.
Mula!mula "anya jarang ia berseru melarang akan tetapi kedua orang jago
muda itu makin lama menjadi makin penasaran dan panas karena belum juga
mampu mengala"kan lawan. Makin sering mereka melakukan pelanggaran!
pelanggaran dan makin sering pula #wa -ong berteriak!teriak melarang.
Mala" sekarang T"io &wee juga ikut berteriak!teriak karena k"awatir meli"at
dua orang jago muda itu mulai menggunakan serangan sunggu"!sunggu"
yang memba"ayakan lawan. Pertandingan untuk mengadu kepandaian itu
menjadi perkela"ian yang sunggu"!sunggu". #wa -ong mara" dan
membanting!banting kakinya.
"#alian curang! #alian tidak memegang janji. $uda" jangan berkela"i lagiD"
(kan tetapi mana dua orang jago muda yang suda" panas perutnya itu mau
ber"enti, Mereka mala" menyerang lebi" "ebat. #wa -ong berteriak!teriak
mara".
Tiba!tiba terli"at bayangan orang berkelebat dan ta"u!ta"u dua orang jago
muda itu robo" terguling. Mereka tidak terluka karena tadi "anya terdorong
saja ke samping dengan "eran mereka merayap bangun. /uga #wa -ong dan
183
Raja Pedang
T"io &wee ter"eran!"eran memandang..... ternyata ba"wa #oai (tong suda"
berdiri di situ cengar!cengir dan berkata.
"#alian tidak bole" bikin mara" 0nci -ong!" Lalu dia berpaling kepada #wa
-ong dan berkata "0nci -ong aku datang kembali untuk mengajak kau
bermain!main seperti dulu. -ayo ikut aku ke "utan sebela" sana itu tadi aku
meli"at seekor kijang muda yang amat inda". (kan kutangkap binatang itu
untukmu." la melangka" maju "endak menggandeng tangan #wa -ong.
"Tidak #oai (tong. (ku tidak mau pergi. $ukong akan mara" nanti." #wa
-ong mengelak.
"Tidak mara" biar kalau mara" aku yang tanggung jawab." #oai (tong
"endak memaksa sekali tangannya menyambar dia suda" dapat memegang
pergelangan tangan #wa -ong.
"Tidak tidak aku tidak mau...... Mereka berkutetan. (gaknya #oai (tong tidak
mau mempergunakan kekerasan ter"adap #wa -ong yang disayanginya
sebagai sa"abat baik itu maka mereka berkutetan saling tarik. #alau #oai
(tong mau mempergunakan kekerasan tentu saja dengan muda" dia akan
dapat membawa lari #wa -ong.
Pada saat itu dari luar taman berjalan masuk seorang anak laki!laki. /au"
dibelakang nampak beberapa orang tosu berlari!lari sambil berteriak!teriak.
"(nak setan tak bole" masuk kesana!" (gaknya anak yang masuk itu tadi
dapat meninggalkan para tosu yang sekarang mengejarnya.
(nak ini bukan lain adala" &eng $an! $eperti suda" diceritakan di bagian
depan &eng $an sampai di kaki gunung -oa!san dan bertemu dengan Tan
-ok dan teman!temannya para anggauta Pek!lian!pai. $etela" berpisa" dari
Tan -ok dia segera mendaki gunung itu menuju ke puncak. &eberapa orang
tosu melarangnya naik akan tetapi &eng $an berkeras "endak bertemu
dengan ketua -oa!san pai. (nak ini ketika di"alangi lalu berlari menyelinap
cepat sampai. para tosu itu tertinggal jau" dan mengejar terus. (k"irnya dia
memasuki taman bunga itu.
Meli"at betapa seorang gadis cilik ditarik!tarik seorang laki!laki tinggi besar
"ati &eng $an menjadi penasaran dan mara" sekali. 'a tidak mengenal #wa
-ong juga tidak mengenal #oai (tong sunggu"pun perna" dia bertemu
dengan kedua orang ini. )engan langka" lebar dia meng"ampiri #oai (tong
yang masi" berkutetan dengan #wa -ong memegang lengan #oai (tong
sambil berkata keras.
"$eorang laki!laki dewasa menyeret!nyeret seorang anak perempuan kecil
sunggu" tak patut. Memalukan sekali!"
$uara &eng $an amat nyaring sampai terngiang di telinga. Tidak "anya #oai
(tong yang kaget juga #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok terkejut
menole" dan memandang.
Tiba!tiba #oai (tong melepaskan pegangannya pada lengan #wa -ong
tubu"nya menggigil waja"nya yang mera" beruba" pucat sekali matanya
melotot lebar mulutnya ternganga dan dia berdiri seperti orang terserang
demam. Tangan kanannya dengan telunjuk menggigil menuding ke ara" &eng
$an mulutnya mengeluarkan suara tidak karuan akan tetapi masi" dapat
ditangkap ole" anak!anak itu.
"$sseeeee..... sssssetannn..... setan.....!" Tiba!tiba dia meloncat jau" dari situ
lalu lari sekerasnya sambil memekik!mekik "$etan! )ia ro" ja"at..... "idup
lagi..... adu" setan..... ampunkan aku.....!" $ebentar saja #oai (tong suda"
tidak tampak lagi bayang!bayangnya.
184
Raja Pedang
Tentu saja &eng $an terlongong ke"eranan. la tidak ta"u ba"wa da"ulu
dalam keadaan tidak sadar karena menelan pil buatan $iok Tin 5ii dia
dipukul dan dilukai ole" #oai (tong yang menggunakan /ing!tok!ciang dan
anak tua itu menyangka ba"wa dia suda" tewas. Tentu saja sekarang tiba!
tiba &eng $an dengan mukanya mera" ke"itaman berdiri di depan kakek
yang berwatak anak!anak im membuat #oai (tong ketakutan setenga" mati
dan membuat dia lari tunggang!langgang tak berani lagi kembali ke -oa!
san!
#wa -ong dan teman!temannya juga terkejut ketika meli"at seorang anak
laki!laki berdiri di situ pakaiannya com!pang!camping kakinya tidak
bersepatu rambutnya kusut dan mukanya mera" ke"itaman. Muka &eng $an
menjadi mera" karena dia tadi mara" meli"at #oai (tong menarik!narik
tangan #wa -ong. Mukanya mera" "itam matanya tajam seperti mata
"arimau benar!benar merupakan seorang anak yang ane" dan patut kalau
dianggap setan.
(kan tetapi #wa -ong segera mengenal &eng $an. la melangka" maju dan
memper"atikan muka &eng $an sementara itu tela" mulai beruba" lenyap
warna mera" "itam menjadi puti" bersi" kembali akan tetapi perla"an!la"an
beruba" pula menjadi ke"ijauan. -al ini adala" karena sepasang mata #wa
-ong suda" mengenalnya dan ia merasa agak malu ber"adapan dengan
empat orang anak!anak yang berpakaian inda"!inda" dan bersikap gaga" ini.
"0" kauka" ini, #au..... bunglon," #wa -ong menegur sambil tertawa geli.
$etela" mendengar suara #wa -ong baru &eng $an teringat ba"wa gadis
cilik baju mera" inila" yang dulu perna" bercekcok dengannya di dalam
"utan. la pun tersenyum dan berkata.
"#iranya kau di sini..... kuntilanak!" #ui Lok dan T"io #i menjadi mera"
mukanya. Mereka memandang kepada &eng $an dengan mata melotot
mara" sekali mereka mendengar betapa anak jembel ini memaki #wa -ong
kuntilanak. &enar!benar kurang ajar sekali! Pada saat itu para tosu yang
mengejar &eng $an empat orang jumla"nya suda" tiba di situ dan mereka
berteriak!teriak.
"Penja"at cilik itu jangan sampai terlepas! )i larang masuk ke sini!"
"(ku mau berjumpa dengan Lian &u Tojin" banta" &eng $an.
(kan tetapi #ui Lok dan T"io yang suda" mara" sekali meli"at para tosu
mara"!mara" kepada anak jembel itu menjadi makin berani. #eduanya lalu
melangka" maju dan memaki "/embel busuk "ayo pergi dari sini!"
&eng $an tenang!tenang saja memandang kepada #ui Lok dan T"io #i yang
berdiri angku" di depannya. "(ku tidak mau pergi kalau belum bertemu
dengan Lian &u Tojin."
"#eparat! #au minta dipukul," bentak T"io #i mara".
&eng $an tertawa dan menggeleng kepalanya. "$iapa yang minta dipukul,
(ku tidak! (ku mau bertemu dengan Lian &u Tojin."
"Macammu ini mau bertemu dengan sukong, $ukong terlalu mulia untuk
bertemu dengan segala jembel busuk. #alau kau tidak lekas minggat dari
sini akan kupukul!" kata #ui Lok galak G
&eng $an melengak "eran. "#alian ini cucu murid Lian &u Tojin, (" kalau
begitu aku sala" alamat. 9rang bilang Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai
seorang mulia "atinya dan ba"wa orang!orang -oa!san!pai adala" orang!
orang gaga". #iranya murid kecilnya begini galak."
185
Raja Pedang
#ui Lok dan T"io #i adala" keturunan orang!orang gaga" maka ucapan
merupakan tamparan bagi mereka. "#au yang kurang ajar!" banta" T"io #i
membela diri. "#au berani memaki kuntilanak kepada -ong!moi. #urang ajar
kau!"
&eng $an menole" kepada #wa -ong sambil tertawa kecil. ")ia memang
kuntilanak. Tanyakan saja kepadanya kami berkenalan sebagai bunglon dan
kuntilanak. &etul tidak begitu kuntilanak,"
#wa -ong membanting kakinya yang kecil. "&unglon! #adal monyet kau! (ku
bukan kuntilanak!D.
"(ku juga bukan bunglon kadal atau monyet!" banta" &eng $an mara".
"Tapi mukamu beruba"!uba" seperti bunglon kau masuk selongsong ular
seperti kadal rupamu buruk cengar!cengir seperti monyet!" maki #wa -ong
dengan muka mera" saking mara"nya.
"#au pun galak dan mukamu buruk seperti kuntilanak....."
"Plakkk!" tangan #wa -ong melayang dan pipi kiri &eng $an tela"
ditamparnya. &eng $an ter"uyung mundur. Pada saat itu #ui Lok dan T"io #i
suda" menubruk maju dan meng"ujani tubu" &eng $an dengan pukulan!
pukulan keras. &eng $an ter"uyung!"uyung dan robo". (nak ini memang
selama meninggalkan tempat persembunyian Lo!tong $ouw Lee mentaati
perinta" kakek itu dan tidak perna" mau mempergunakan kepandaiannya.
Maka ketika ditampar kemudian dipukuli dia diam saja "menyimpan" tenaga
dalam tubu"nya dan membiarkan dirinya dipukuli. la merasa kulit dada dan
mukanya sakit!sakit.
*(ku mau bertemu dengan Lian &u Tojin jangan pukul aku....." ia berkata.
(kan tetapi dua orang jago muda itu tidak mau memberi ampun lagi kepada!
nya. T"io #i memukul lagi ketika &eng $an mencoba untuk berdiri pukulan
keras mengenai le"er &eng $an membuat anak itu terpelanting robo". #ui
Lok lalu menubruknya menduduki dadanya dan memukuli muka &eng $an
dengan kedua tangan. #edua pipi &eng $an sampai bengkak!bengkak terkena
pukulan ini.
"-ayo kau minta ampun dan berjanji mau pergi dari sini!" kata #ui Lok
terenga"!enga" meng"entikan pukulannya.
&eng $an "anya menggeleng kepala!nya. "(ku mau bertemu dengan Lian
&u....." Tak dapat dia melanjutkan kata!katanya karena "idungnya dipukul #ui
Lok sampai keluar dara"nya.
"Lok!te biar kugantikan engkau!" T"io #i menarik #ui Lok pergi dan
menjambak rambut &eng $ang menarik anak ini berdiri lalu memukul ke
ara" dada.
"&lukkk!" Tubu" &eng $an terlempar sampai dua meter lebi". T"io #i
mengejar menjambak rambut lagi mendirikan &eng $an lalu dipukul lagi
lebi" keras. Pakaian &eng $an yang suda" cobak!cabik itu makin rusak
koyak!koyak disana!sini.
"$uda" #i!ko Lok!ko jangan pukul lagi!" #wa -ong maju mencega". Tak tega
ia meli"at &eng $an dipukuli seperti itu. /uga T"io &wee maju mencega"
kakaknya. (kan tetapi para tosu dengan tertawa lebar memuji!muji
kepandaian dua orang kongcu muda itu dan berkata menganjurkan.
"Pukul terus! Pukul sampai dia mau minta ampun."
"-ayo lekas berlutut mi"ta ampun teriak #ui Lok dan T"io #i berganti!ganti
sambil memukul terus.
186
Raja Pedang
$esabar!sabarnya orang apalagi seorang anak kecil seperti &eng $an kalau
didesak terus seperti itu dan disiksa ak"irnya tak kuat juga mena"an. $akit
pada tubu"nya bukan apa!apa baginya karena dia suda" sering kali
menderita sakit. (kan tetapi sakit pada "atinya yang lebi" berat ditanggung.
Mukanya yang tadinya ke"ijauan sekarang suda" mulai menjadi mera"
ke"itaman tanda ba"wa dia tak dapat lagi mena"an kemara"annya. Pada
waktu itu #ui Lok memegang tangan kirinya sedangkan T"io #i memegang
tangan kanannya keduanya memukul dari kanan kiri sambil membentak!
bentak memaksa dia berlutut minta ampun. #arena tak dapa mena"an lagi
kemara"annya tenaga mujijat dalam tubu" &eng $an bekerja "awa 4ang di
tubu"nya membuat mukanya ke"itaman itu menolak pukulan!pukulan dari
kanan kiri. Tiba!tiba terdengar pekik kesakitan #ui Lok se"abis memukul
terguling robo" disusul T"io #i yang juga robo" setela" memukul le"er &eng
$an. #edua orang anak itu robo" dan pingsan dengan mata mendelik dan
mulut berbusa!
&ukan main kagetnya #wa -ong dan T"io &wee. Mereka meli"at jelas betapa
dua orang jago muda itu yang memukul kenapa ta"u!ta"u robo" pingsan
dengan mata mendelik, Para tosu juga meli"at ini dan mereka yang percaya
akan ta"yul menjadi ketakutan.
")ia benar setan...... dia iblis ja"at..... celaka.....!" Para tosu itu cepat
mengeluarkan senjata masing!masing dan siap "endak mengeroyok &eng
$an.
*$upek sekalian jangan turun tangan!" #wa -ong meloncat mencega". "&iar
sukong nanti yang memutuskan urusan ini."
Para tosu masi" bersikap mengancam. &eng $an diam!diam mencatat
pembelaan #wa -ong atas dirinya ini di dalam "atinya. &etapapun juga
kuntilanak cilik ini tidak ja"at pikirnya. la diam saja "anya menyusuti dara"
yang tadi mengalir dari lubang "idungnya dan membereskan pakaiannya
yang koyak!koyak. #ebetulan sekali pada aaat itu Lian &u Tojin dan $ian -wa
datang memasuki taman. Mereka kaget meli"at ribut!ribut di taman.
$ian -wa mengeluarkan seruan kaget dan cepat memeriksa dua orang anak
keponakannya yang pingsan dengan mata mendelik. Lian &u Tojin juga
memandang "eran. $etela" memeriksa sebentar kakek ini bertanya dengan
suara ter"eran!"eran.
"Mereka pingsan karena terluka "awa pukulan sendiri yang membalik" lalu
menole" kepada #wa -ong dan T"io &wee. "(pa yang tela" terjadi di sini,
&eramai!ramai para tosu yang tadi meng"alangi &eng $an masuk dan #wa
-ong menceritakan asal mula kejadian itu. &a"wa &eng $an memaksa naik
ke puncak sampai memasuki taman dan betapa #oai (tong yang "endak
membawa pergi #wa -ong kaget dan lari ketakutan ketika meli"at
kedata"gan &eng $an. #emudian #wa -ong menceritakan betapa T"io #i dan
#ui Lok mara" karena &eng $an tidak mau pergi memukulinya.
"&unglon..... e" anak ini tidak lawan $ukong. Teecu suda" mencega" kedua
su"eng memukulinya akan tetapi mereka terus saja memukul. (k"irnya
enta" bagaimana keduanya mala" robo" sendiri seperti itu." $etela" berkata
demikian #wa -ong menole" kepada &eng $an ya"g kini berdiri
menundukkan mukanya yang suda" beruba" puti" kembali puli" bersi"
dengan alisnya yang "itam lebat dan matanya yang seperti mata "arimau.
Lian &u Tojin meng"ampiri dua orang muridnya. )engan beberapa kali
mengurut punggung mereka dua orang anak itu waras kembali bangun
187
Raja Pedang
dengan muka kemera"an. Lian &u Tojin memandang mereka dengan muka
keren membuat dua orang anak itu tunduk ketakutan. #emudian Lian &u
Tojin meng"ampiri &eng $an untuk beberapa menit lamanya dia menatap
waja" anak itu dan amat ter"eran!"eran menyaksikan sinar mata yang luar
biasa dari anak jembel yang berdiri di depannya.
"#au siapaka" anak muda," Pertanyaan kakek ini "alus akan tetapi
berpengaru" sedangkan pandang matanya tajam menembus jantung. -al ini
dirasakan ole" &eng $an ketika dia mengangkat muka. 5epat!cepat dia
menundukkan pandang matanya agar jangan sampai kakek itu dapat
membaca ra"asia "atinya.
"2ama teecu &eng $an" /awabnya seder"ana.
"(pa nama keturunanmu,"
"..... nama keturunan, -emmm s"e 6nama keturunan7 teecu 6aku7 adala".....
-uang!"o 6$ungai #uning7."
*(pa,* Lian &u Tojin mengerutkan keningnya. ")i dunia ini mana ada orang
bernama keturunan -uang!"o,"
"Teecu "anya ta"u ba"wa teecu terbawa "anyut $ungai -uang!"o karena itu
teecu tidak ta"u lagi siapa orang tua dan siapa pula s"e teecu mengambil
keputusan untuk memakai nama keturunan -uang!"o saja. /adi nama teecu
-uang!"o &eng $an."
Lian &u Tojin mengangguk!angguk mengelus!elus jenggot dan diam!diam dia
memuji sikap anak ini yang dari kata!katanya menunjukkan ba"wa dia
seorang anak yang ta"u akan sopan santun.
"#enapa #oai (tong lari tunggang!langgang meli"atmu,"
"$iapa itu #oai (tong Totiang, Teecu tidak mengenalnyaH"
"9rang tinggi besar yang tadi lari ketakutan meli"atmu. (paka" kau tidak
perna" bertemu dengannya,"
&eng $an menggelengkan kepala. "Teecu tidak merasa perna" bertemu
dengan orang tadi."
#embali Lian &u Tojin mengelus jenggot sedangkan $ian -wa #wa -ong dan
tiga orang temannya juga para tosu yang berada di situ mendengarkan
dengan "eran. &oca" ini benar!benar ane".
*#etika kau dipukuli dua orang anak nakal ini dengan cara bagaimana kau
bisa mengembalikan tenaga dan "awa pukulan mereka, Perna"ka" kau
belajar silat,"
#embali &eng $an menggelengkan kepala. "Teecu tidak ta"u tidak bisa silat"
Lian &u Tojin menole" kepada #ui Lok dan T"io #i yang berdiri sambil tunduk.
#ening kakek ini berkerut. "#alian ini anak!anak nakal sunggu" tak ta"u malu.
Mengeroyok dan memukuli seorang anak yang tidak pandai silat, (paka" "al
itu termasuk perbuatan gaga", $unggu" memalukan kalian ini. )an
katakanla" apa sebabnya kalian tadi robo" pingsan,"
#ui Lok tidak berani menjawab T"io #i juga "anya melirik kepadanya. $etela"
Lian &u Tojin membentak dan mendesak baru T"io #i menjawab liri".
"Tidak ta"u $ukong. Ta"u!ta"u teecu suda" sadar tadi. 0nta" apa sebabnya
teecu bisa pingsan.
$ian -wa merasa kasi"an meli"at murid!murid keponakannya maka ia
berkata.
"$u"u apaka" tidak bisa jadi karena terlampau mara" mereka tidak
mengatur tenaga dan "awa kemara"an menyesak ke dada se"ingga ketika
188
Raja Pedang
mereka memukul tenaga pukulan terpental ole" "awa yang menyesak di
dada sendiri itu,"
Lian &u Tojin mengangguk!angguk. "Mungkin begitu. Tapi "al ini termasuk "al
yang luar biasa sekali." 'a menole" kepada &eng $an. "(paka" badanmu
sakit!sakit dipukul tadi, 5oba kuperiksa barangkali kau terluka para" kalau
begitu akan kuobati sampai sembu"." tanpa menanti jawaban Lian &u Tojin
menyodorkan tangannya dan meraba pundak &eng $an. (nak ini merasa
betapa dari telapak tangan yang "alus lunak itu keluar semacam tenaga
da"syat yang menyerang pundaknya. la kaget sekali dan "ampir saja dia
mengera"kan tenaga. &aiknya dia seorang yang cerdik. &iarpun dia belum
perpengalaman namun pengertiannya dalam ilmu silat tinggi yang dia
pelajari dari Lo!tong $ouw Lee suda" cukup. la mengerti ba"wa dirinya diuji
maka segera dia mengumpulkan semangatnya memaksa diri diam agar
"awa di tubu"nya jangan bergerak.
Lian &u Tojin mendapat kenyataan dari rabaan tangannya pada pundak anak
itu ba"wa memang anak itu kosong tubu"nya tidak memiliki tenaga dalam
maka lenyapla" kecurigaannya ba"wa cucu!cucu muridnya robo" ole"
penggunaan tenaga dalam yang luar biasa. la tertawa sambil melepaskan
tangannya.
"-a kau tidak apa!apa tidak terluka. &eng $an sekarang ceritakan apa
ke"endakmu datang ke -oa!san mencari pinto."
"Teecu datang membawa sepucuk surat dari sa"abat lama Totiang. 'nila"
suratnya." &eng $an menyera"kan surat tulisan Lo!tong $ouw Lee dengan
meng!ucapkan kata!kata seperti yang dipesan ole" kakek itu. Memang kakek
tua itu memesan kepadanya agar jangan mengucapkan namanya di depan
Lian &u Tojin.
Lian &u Tojin tersenyum dan menerima surat itu. /antung kakek ketua -oa!
san!pai ini berdetak keras ketika dia melirik ke ara" nama pengirim surat itu
akan tetapi kekuatan batinnya yang suda" tinggi itu membuat waja"nya
tetap tersenyum sama sekali tidak memperli"atkan keadaan "atinya. $iapa
orangnya tidak akan berdetak keras jantungnya ketika membaca nama Lo!
tong $ouw Lee, 2ama besar $ouw Lee dikenal ole" semua orang kang!ouw
setela" perbuatannya yang menggemparkan yaitu setela" dia mencuri
sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam yang diperebutkan ole" seluru" orang
gaga" di dunia persilatan. )ia sendiri sebagai ketua -oa!san!pai tentu saja
merasa malu untuk ikut memperebutkan senjata pusaka lain orang apalagi
dengan $ouw Lee dia da"ulu waktu mudanya perna" menjadi sa"abat yang
amat baik. )engan tenang Lian &u Tojin membaca surat itu. )i dalam
suratnya itu Lo!tong $ouw Lee minta pertolongan ketua -oa!san!pai agar
suka melindungi &eng $an daripada ancaman maraba"aya.
"(nak ini yatim piatu" tulis Lo!tong $ouw Lee "aku amat kasi"an dan suka
kepadanya. Mungkin karena kenal denganku jiwanya terancam ole" orang!
orang ja"at. -arap kaulindungi dia sampai saat aku mati dan dia terbebas
dari ancaman orang yang "endak memaksanya membawa mereka
kepadaku."
Lian &u Tojin mengangguk!angguk. la mengerti akan maksud Lo!tong $ouw
Lee. (gaknya anak ini dikasi"i kakek itu dan karena anak ini berkenalan
dengan $ouw #ian Lee sangat bole" jadi orang!orang kang!ouw akan
menculiknya dan memaksanya menunjukkan di mana tempat sembunyi Lo!
tong $ouw Lee.
189
Raja Pedang
"&eng $an suda" lamaka" kau kenal dengan penulis surat ini," tanyanya
sambil menyimpan surat itu ke dalam saku juba"nya.
"&elum lama Totiang baru beberapa bulan" jawab &eng $an sejujurnya.
"/adi kau tidak ta"u tempatnya ya, &agus kau tidak ta"u tempatnya" kata
ketua -oa!san!pai ini membuat &eng $an ter"eran!"eran. (kan tetapi anak
yang cerdik ini segera maklum akan maksud Lian &u Tojin. Tentu kakek ini
memperingatkan kepadanya agar supaya dia tidak mengaku ta"u tempat
sembunyi Lo!tong $ouw Lee kepada siapapun juga. Maka dia mengangguk
dan menundukkan mukanya.
"(pa kau suka belajar silat, #uli"at kau berbakat untuk belajar ilmu silat. #au
bole" belajar dari para tosu murid!murid pinto."
&eng $an berpikir. (pa artinya mempelajari ilmu silat lain, 'lmu!ilmu yang
suda" dia "a1alkan pun belum matang dia lati". Pula kalau dia belajar ilmu
silat -oa!san!pai berarti dia menjadi murid -oa!san!pai dan ada ba"ayanya
akan diketa"ui orang ra"asianya apabila dia bergerak dalam bermain silat.
"Teecu lebi" senang mempelajari ujar!ujar kuno dan 3lsa1at!3lsa1at dalam "al
ini mo"on petunjuk Totiang."
Lian &u Tojin menggerak!gerakkan alisnya saking "erannya. )i mana di dunia
ini ada seorang anak belasan ta"un umurnya ingin mempelajari 3lsa1at
kebatinan,
"Perna"ka" " kau mempelajari kebatinan," tanyanya.
"Teecu perna" bekerja sebagai kacung di dalam kelenteng besar dan para
losu"u yang baik dari kelenteng itu kadang!kadang mengajar teecu membaca
kitab!kltab kuno."
*&agus kaiau begitu. &eng $an mulai sekarang kau kusera"i tugas menjaga
kebersi"an pondok pinto dan di waktu senggang kau bole" mempelajari
3lsa1at tentang (gama To."
&eng $an menjatu"kan diri berlutut dan meng"aturkan terima kasi". Lian &u
Tojin mengangguk!angguk dan mengajak anak itu memasuki pondoknya
untuk memberi petunjuk tentang tugas pekerjaannya. #etika &eng $an
bangkit berdiri dia menole" ke ara" #wa -ong dan tersenyum rama". Tidak
terlupa ole"nya betapa tadi #wa -ong membelanya ketika dia dipukuli dua
orang jago cilik murid -oa!san!pai itu. /uga dia mengerling manis ke ara"
T"io &wee yang tadi pun berusa"a mencega" T"io #i. (kan tetapi dia meli"at
betapa dua pasang mata jago cilik itu memandang kepadanya penu"
kebencian.
? ? ?
$atu bulan sesuda" &eng $an bekerja di -oa!san. la bekerja rajin tidak saja
menjaga bersi" pondok tempat kediaman ketua -oa!san!pai juga taman
bunga menjadi bersi" dan terjaga baik setela" &eng $an berada di situ. $atu!
satunya "al yang membuat dia sering kali merasa tersiksa adala" sikap T"io
#i dan #ui Lok. )ua orang anak ini masi" saja benci kepadanya dan setiap
kali terdapat kesempatan pasti kedua orang anak ini mengejeknya memaki
dan menyebutnya jembel busuk setan cilik dan lain!lain. T"io &wee yang
pendiam tak perna" berterang meng"inanya akan tetapi pandang mata anak
perempuan ini pun selalu dingin dan selalu meng"indarinya seakan!akan
memandang renda".
-anya #wa -ong yang tidak beruba" sikapnya. (nak perempuan ini tetap
galak linca" dan suka menggoda seperti dulu akan tetapi sama sekali tidak
190
Raja Pedang
perna" meng"inanya. -anya kadang!kadang kalau bertemu #wa -ong suka
menggoda.
*-e bunglon. 5oba perli"atkan muka "ijau!" $ambil tertawa!tawa atau
kadang!kadang berkata "&unglon suda" lama tak perna" meli"at muka
"itammu!"
&eng $an "anya tertawa saja kalau digoda ole" #wa -ong akan tetapi
sekarang dia tidak berani lagi memaki "kuntilanak" setela" ta"u ba"wa anak
ini adala" cucu murid terkasi" dari Lian &u Tojin. Ter"adap #ui Lok dan T"io #i
pun &eng $an bersikap sabar sekali. $uda" beberapa kali dua orang anak ini
sengaja mencari!cari dan menantangnya namun &eng $an tidak mau
melayaninya.
Pada suatu "ari menjelang senja karena pekerjaannya suda" "abis &eng
$an memasuki taman dengan maksud untuk beristira"at. la meli"at empat
orang anak itu sedang giat berlati" silat. &iasanya kalau mereka berlati" silat
dia "anya meli"at dari /au" saja sama sekali tidak tertarik karena dia ta"u
ba"wa kepandaian mereka itu sama sekali tidak ada artinya. $elama
beberapa bulan ini setela" lati"an!lati"an yang dia lakukan makin matang
dia merasa betapa muda" dia menguasai "awa dan tenaga dalam tubu" dan
amat muda"nya dia mainkan ilmu!ilmu silat yang suda" dia pelajari.
Terutama sekali 'm!yang $in!kiam!sut dapat dia mainkan dengan muda" dan
tepat. Penggunaan tenaga dalam dapat dia atur seke"endak "atinya. $emua
ini adala" "asil dari lati"an!lati"an napas dan samad"i seperti yang diajarkan
ole" Lo!tong $ouw Lee. )engan pandang matanya yang suda" tajam berkat
tenaga dalamnya &eng $an dapat meli"at betapa gerakan empat orang anak
itu amat lema" dasarnya dan sunggu"pun ilmu silat mereka inda"
dipandang terutama ilmu pedangnya namun dia anggap tidak ada gunanya
dalam pertandingan.
#arena dia suda" memasuki taman &eng $an tidak mau keluar lagi dan
mala" duduk di atas sebua" batu "itam dekat kolam ikan menonton mereka
yang bersilat. Pada saat itu #wa -ong sedang bermain pedang. $ekali lirik
saja gadis cilik ini meli"at kedatangan &eng $an dan ane" sekali mendadak
timbul di dalam pikirannya untuk bersilat lebi" "ebat. la mempercepat
gerakannya se"ingga tubu"nya yang berpakaian mera" itu melayang ke sana
ke mari merupakan bayangan mera" diselingi berkelebatnya pedangnya
yang bergerak menyambar!nyambar. $etela" ia ber"enti bersilat tiga orang
kawannya bertepuk tangan memuji. &eng $an tak terasa lagi juga ikut
bertepuk tangan karena "arus dia akui ba"wa permainan #wa -ong itu betul!
betul inda" dipandang. #wa -ong menole" ke ara" &eng $an dan matanya
berseri gembira akan tetapi #ui Lok dan T"io #i melirik ke ara" kacung itu
sambil berjebi mengejek.
")ia ta"u apa tentang ilmu silat," kata #ui Lok.
"$eperti monyet saja. 9rang lain bertepuk dia ikut bertepuk" sambung T"io
#i.
)ia memuji aku apa sala"nya," #wa -ong berkata agak mara". )ua orang
anak laki!laki itu segera diam dan tidak mau mencela &eng $an lagi.
$ementara itu T"io &wee suda" meloncat maju dan bersilat pedang pula.
(gaknya seperti juga #wa -ong atau semua anak perempuan T"io &wee
tidak terluput daripada si1at ingin dipuji. Pujian yang ia terima dari tiga orang
kawannya suda" membosankan "atinya sekarang terdapat &eng $an di situ
yang suda" memuji #wa -ong tentu saja ia pun ingin memancing pujian.
191
Raja Pedang
)iam!diam &eng $an memper"atikan. )alam gerakan!gerakan ilmu pedang
-oa!san!pai itu ternyata #wa -ong jau" lebi" ma"ir lebi" cepat dan lebi"
ringan gerakannya. (kan tetapi dalam gerakan menyerang "arus dia akui
ba"wa T"io &wee ini lebi" kuat lebi" ganas dan lebi" berba"aya. $etela"
T"io &wee selesai bermain pedang kembali &eng $an tanpa ragu!ragu ikut
memuji mala" berkata "&agus...... bagus.....!"
Mendadak terdengar suara pujian lain "&agus bagus 2ona!nona kecil yang
manisD."
#etika anak!anak itu menengok mereka meli"at seorang laki!laki yang
berpakaian inda" berjalan meng"ampiri tempat itu sambil tersenyum!
senyum. #emudian sebelum anak!anak itu dapat menduga apa yang akan
terjadi laki!laki ini suda" meloncat ke depan dan sekali sambar saja dia
suda" menangkap #wa -ong dan T"io &wee dengan kedua tangannya dan
mengempit pinggang dua orang anak perempuan itu. #wa -ong dan T"io
&wee tentu saja tidak tinggal diam. Mereka berusa"a untuk meronta dan
memberontak namun percuma dalam kempitan yang amat kuat dari laki!
laki itu mereka tidak mampu melepaskan diri. #ui Lok dan T"io #i suda"
dapat mengatasi kekagetan "ati mereka. )engan mara" mereka mencabut
pedang dan menerjang maju.
"Penja"at busuk lepaskan mereka bentak dua orang anak ini sambil
menyerang dengan pedang.
Laki!laki itu tertawa bergelak kedua kakinya bergerak cepat melakukan
tendangan berantai dan tubu" #ui Lok dan T"io #i terlempar pedang mereka
terlepas dan pegangan. $ambil tertawa!tawa orang itu lalu keluar dari taman
dengan langka" yang amat cepat. )ua orang gadis cilik itu tetap meronta!
ronta di dalam kempitannya. $ebentar saja laki!laki itu lenyap dari situ
meninggalkan #ui Lok dan T"io #i yang meringis dan mengelu" kesakitan
ketika mereka merayap bangun. &eng $an suda" tidak keli"atan lagi
bayangannya enta" kemana perginya anak itu. 2amun tentu saja #ui Lok
dan T"io #i tidak menaru" per"atian ter"adap &eng $an sebaliknya mereka
lalu dengan waja" pucat berlari!lari memasuki pondok Lian &u Tojin untuk
melaporkan tentang penculikan itu.
)apat dibayangkan betapa kaget "ati Lian &u Tojin dan terutama sekali $ian
-wa. *&agaimana macamnya orang itu" tanya Lian &u Tojin sementara itu
$ian -wa suda" berkelebat keluar untuk melakukan pengejaran.
)ia laki!laki pakaiannya inda".....* kata T"io #i yang masi" gugup dan pucat.
"Masi" muda waja"nya tampan pesolek dan tersenyum!senyum,"
#etika #ui Lok dan T"io #i membenarkan ta"ula" Lian &u Tojin ba"wa
penculik dua orang muda cucu muridnya itu bukan lain adala" orang muda
yang perna" mengganggu $ian -wa dan yang mengaku bernama $ouw #ian
&i. (" berba"aya kalau dibiarkan $ian -wa mengejar sendiri pikirnya. #akek
ini suda" maklum akan keli"aian orang s"e $ouw itu maka terpaksa dia lalu
bangkit dari tempat duduknya dan segera melakukan pengejaran sendiri
bukan saja untuk merampas kembali dua orang cucu murid!nya juga untuk
menjaga keselamatan $ian -wa. #etika kakek ini turun dari puncak dia
meli"at beberapa orang muridnya yaitu para tosu yang berjaga suda"
menggeletak karena tertotok orang jalan dara"nya. 'ni membuktikan ba"wa
orang s"e $ouw itu memasuki -oa!san!pai dengan menggunakan kekerasan.
)ugaan Lian &u Tojin memang tidak keliru. Laki!laki yang menculik #wa -ong
dan T"io &wee itu memang bukan lain orang adala" orang yang perna"
192
Raja Pedang
mengganggu $ian -wa dan mengaku bernama $ouw #ian &i. $iapaka" dia
ini,
$ouw #ian &i bukanla" orang sembarangan. )ia ini sebetulnya seorang
putera pangeran bangsa Mongol yang selain tinggi ilmu silatnya juga amat
nakal. )engan mempergunakan kekuasaannya sebagai putera pangeran
ditamba" dengan kepandaiannya yang tinggi anak bangsawan yang
menggunakan nama -an yaitu $ouw #ian &i ini mengumbar na1sunya. )ia
seorang pemuda "idung belang terkenal suka mengganggu anak isteri orang
lain. 0nta" berapa banyaknya keonaran dia sebabkan dan enta" berapa
banyak anak!anak dan isteri orang lain dia ganggu. (kan tetapi siapa berani
menentangnya, (ndaikata ada yang tidak takut meng"adapi kedudukannya
setidaknya orang akan segan bermusu"an dengan putera pangeran yang
tinggi ilmu silatnya ini.
(ya"nya seorang bangsawan Mongol tentu saja mendengar tentang sepak
terjang puteranya yang amat tercela itu. Maka dia lalu memanggil $ouw #ian
&i memaki!makinya "abis!"abisan kemudian untuk menjaga kebersi"an
nama keluarganya dia memerinta"kan $ouw #ian &i untuk ikut bekerja guna
pemerinta". #arena $ouw #ian &i pandai silat rnaka dia lalu diberi tugas
untuk membantu pemerinta" dalam membasmi pemberontak!pemberontak
terutama sekali dalam usa"anya membasmi Pek!lian!pai.
'nila" sebabnya mengapa $ouw #ian &i sampai tiba di daera" -oa!san
daera" yang dianggap menjadi tempat persembunyian sebagian daripada
para pemberontak Pek!lian!pai. (kan tetapi dasar pemuda bermoral renda"
di samping menjalankan tugasnya memimpin pasukan besar untuk
menumpas pemberontak $ouw #ian &i tak perna" melupakan
kesenangannya. )i mana!mana terutama di desa!desa dia menggunakan
kekuasaannya untuk menculik wanita!wanita cantik. (k"irnya seperti tela"
dituturkan di bagian depan dia bertemu dengan Liem $ian -wa. #ecantikan
jago muda -oa!san!pai ini membangkitkan semangatnya dan biarpun dia
tela" diusir ole" Lian &u Tojin namun "atinya masi" penasaran kalau dia
belum bisa berkenalan dengan $ian -wa. $elain ini juga rombongannya
menaru" curiga ter"adap -oa!san!pai dengan adanya kenyataan ba"wa
beberapa pasukan Mongol tela" di"ancurkan dan tewas di daera" ini. Maka
sambil melakukan penyelidikan akan keadaan -oa!san!pai $ouw #ian &i
sekalian mencari kesempatan untuk mendapatkan diri Liem $ian -wa!
#etika memasuki taman -oa!san!pai dan meli"at #wa -ong dan T"io &wee
timbul pikiran $ouw #ian &i untuk memancing keluar $ian -wa. #alau bukan
untuk akal ini kiranya dia takkan mau menculik dua orang boca" perempuan
itu. $ouw #ian &i memang tinggi kepandaiannya maka biarpun dua orang
boca" itu suda" mempelajari ilmu silat di dalam kempitan kedua tangannya
mereka tidak berdaya. )i samping ini $ouw #ian &i masi" mampu berjalan
dengan cepat sekali turun dari puncak melalui sebela" utara. 5epat dia
meloncati jurang!jurang mendaki batu!batu nampak tubu"nya ringan dan
enak saja melalui jalan yang sukar itu. #etika suda" jau" dia berlari dan
menengok ke belakang dari jau" dia meli"at bayangan seorang anak kecil
melakukan pengejaran.
"-emmm suda" kutendang masi" berani mengejar," $ouw #ian &i berpikir
penasaran. la melepaskan T"io &wee dan cepat menotok jalan dara" anak ini
se!"ingga menggeletak tak dapat bergerak lagi. Tangan kanannya yang kini
bebas merogo" saku mengeluarkan sebua" pelor besi. la menanti sampai
193
Raja Pedang
bayangan anak yang mengejar itu agak dekat lalu menyambit. /elas sekali
sambitannya ini tepat mengenai sasaran karena anak itu robo" terguling.
$ambil tertawa!tawa $ouw #ian &i mengempit lagi tubu" T"io &wee dengan
tangan kanannya lalu melanjutkan larinya. $iapaka" boca" yang dia sambit
tadi, &ukan lain adala" &eng $an! &eng $an yang pada saat $ouw #ian &i
menculik #wa -ong dan T"io &wee berada pula di taman diam!diam
melakukan pengejaran. &iarpun jalan itu sukar sekali namun bagi &eng $an
yang sekarang bukan &eng $an da"ulu lagi suda" memiliki ilmu kepandaian
yang amat tinggi bukanla" merupakan jalan yang sukar. (kan tetapi dia
sengaja tidak mau menyusul #ian &i "anya mengikuti dari jau" untuk
meli"at ke mana dibawanya dua orang anak perempuan itu. la me!mang
bermaksud menolong #wa -ong dan T"io &wee akan tetapi secara diam!
diam agar jangan diketa"ui orang ba"wa dia seorang yang memiliki
kepandaian.
#etika $ouw #ian &i menyerang dengan pelor baja yang disambitkan tentu
saja &eng $an dapat meli"at jelas datangnya pelor. )engan muda"
tangannya me!nyambar menangkap pelor itu akan tetapi dia pura!pura
menggulingkan tubu", agar jangan dicurigai lawan. &enar saja #ian &i
terpedaya dan mengira dia robo" binasa tidak memeriksa lebi" lanjut.
$etela" #ian &i melanjutkan larinya &eng $an mengejar lagi kini ber"ati!"ati
sekali agar jangan keli"atan ole" orang yang dikejarnya.
#urang lebi" dua pulu" li /au"nya #ian &i membawa lari dua orang anak
perempuan itu. (k"irnya dia tiba di sebua" "utan yang berada di kaki
.unung -oa!san sebela" utara. )alam "utan ini terdapat perkema"an yang
besar dan terjaga kuat ole" tentara Mongol. )i tenga"!tenga" berkibar
bendera Mongol yang ditandai gambar naga "itam. Para penjaga tertawa
ketika meli"at putera pangeran ini datang menggondol dua orang boca"
perempuan yang mungil!mungil.
"(du" $ouw!kongcu kau mendapatkan dua tangkai bunga yang belum
mekar, $ayang bunga!bunga masi" kuncup dipetik" demikian komentar
seorang kepala jaga.
"-us" diam kau, #au ta"u apa," $ouw #ian &i membentak akan tetapi
mulutnya tersenyum sambil menurunkan #wa -ong dan menotoknya pula.
"2i" kaubawa dua orang boca" mungil ini ke kamar di kema"ku jaga baik!
baik jangan sampai lari atau ada yang menolongnya. (ku menggunakan
mereka untuk memancing datangnya seseorang yang kunanti!nanti. (was
penjagaan "arus diperkuat di sebela" depan. $ebela" belakang bole" kalian
kosongkan karena takkan mungkin boca"!boca" itu lari melalui jalan
belakang yang penu" dengan rawa."
$etela" menyera"kan dua orang anak itu kepada penjaga yang segera
membawa mereka ke tempat yang dimaksud $ouw #ian &i memasuki
perkema"an terbesar di mana berkumpul beberapa orang panglima dan
toko"!toko" penting dalam usa"a pembasmian Pek!lian!pai. $ementara itu
"ari tela" menjadi gelap karena senja lewat terganti malam. )i dalam kema"
terbesar itu dipasangi penerangan yang besar pula terjaga kuat!kuat ole"
belasan orang serdadu di sekelilingnya.
$ouw #ian &i memasuki kema" itu dari depan langsung menuju ke dalam di
mana terdapat ruangan yang lebar dan di sini berkumpul lima orang
mengelilingi sebua" meja. -idangan arak dan makanan nampak mengebul di
atas meja dilayani ole" wanita!wanita cantik. #etika #ian &i masuk orang!
194
Raja Pedang
orang itu segera berdiri dari tempat duduk masing!masing kecuali seorang
laki!laki tinggi besar bermuka "itam berkepala gundul dan berpakaian seperti
seorang "wesio. -wesio tinggi besar ini acu" tak acu" mala" ketika #ian &i
memasuki ruangan dia segera menyumpit sepotong daging besar dan
dimasukkannya ke dalam mulut terus dikunya" sambil mengeluarkan suara
seperti babi makan. )i dekat bangkunya bersandar sebua" dayung pera"u
yang amat besar terbuat dari logam "itam kebiruan. ;sia "wesio ini tentu
tidak kurang dari lima pulu" ta"un mungkin suda" enam pulu" akan tetapi
tubu"nya masi" tetap tegap kuat kepalanya yang licin belum nampak puti"
sepasang matanya lebar bundar seperti mata kerbau. (dapun empat orang
yang lain adala" panglima!panglima Mongol yang bertugas mengadakan
"pembersi"an" di daera" ini ter"adap para pemberontak terutama orang!
orang Pek!lian!pai.
"$ouw!kongcu baru datang," kata seorang diantara para panglima. "$ilakan
duduk. #ebetulan sekali sambil makan!makan kami sedang berunding
dengan Lo!su"u untuk mengambil sikap ter"adap -oa!san!pai."
-wesio tinggi besar itu melink ke ara" $ouw #ian &i lalu mengeluarkan suara
melalui "idung seperti orang mengejek kemudian disusul suaranya yang
kasar parau dan keras "$ouw!kongcu selalu pergi mencari kesenangan
dengan perempuan. #alau berlarut!larut tugas bisa kacau kese"atan rusak
dan menurun. #au tersesat #ongcu."
$ouw #ian &i tertawa bergelak sambil meng"empaskan tubu"nya di atas
sebua" kursi yang ber"adapan dengan "wesio itu. )engan lagak gembira dia
menerima sebua" cawan arak yang di"idangkan ole" seorang nona pelayan
manis sambil mencolek pipi pelayan itu kemudian dia berkata.
"Losu"u dalam bersenang saya tak perna" melupakan tugas. #ali ini saya
ber"asil membawa dua orang cucu murid -oa!san!pai perlu untuk
memancing datangnya orang!orang -oa!san!pai dan meli"at bagaimana
sikap mereka ter"adap kita dan Pek!lian!pai." la lalu menjelaskan rnaksudnya
yang merupakan siasat untuk menjau"kan -oa!san!pai dari para
pemberontak itu.
"&agus sekali #ongcu!" $eorang komandan berseru girang memuji akal
putera pangeran ini. /uga "wesio itu mengangguk!angguk akan tetapi karena
otak!nya tidak biasa berpikir tentang "al yang ruwet!ruwet dia lalu minum
araknya dengan la"ap.
$iapaka" "wesio tua ini, )ia bukan lain adala" Tai!lek!sin $wi Lek -osiang
seorang toko" besar dari timur yang berilmu tinggi. $eperti juga para toko"
kang!ouw yang besar misalnya -ek!"wa #ui!bo $ong!bun!kwi dan $iauw!
ong!kwi juga seperti yang lain dia ingin mendapatkan Liong!cu $iang!kiam.
&egitu turun dari pertapaannya dia bertemu dengan anak perempuan yang
menangisi mayat T"io $ian toko" Pek!lian!pai kemudian "wesio ini yang
tertarik ole" bakat baik dalam diri anak perempuan itu lalu membawa pergi
anak itu bersama mayat T"io $ian. (nak itu bernama T"io 0ng puteri tunggal
T"io $ian yang semenjak saat itu ia jadikan muridnya. -al ini suda"
dituturkan di bagian depan yaitu ketika kakek "wesio yang membawa lari
T"io 0ng ini dili"at ole" #un!lun $am!"engte.
Tai!lek!sin $wi Lek -osiang adala" seorang sakti akan tetapi dia amat jujur
dan muda" sekali di"asut atau dibujuk orang. (k"irnya dia bertemu dengan
putera pangeran yang bernama $ouw #ian &i ini. $ouw #ian &i yang amat
licin dan cerdik segera dapat membujuk $wi Lek -osiang untuk
195
Raja Pedang
membantunya. Memang sebelumnya dia suda" mengenal $wi Lek -osiang
yang da"ulu adala" seorang sa"abat dari pamannya yaitu Lo!tong $ouw Lee.
Tentu pembaca masi" ingat kepada Lo!tong $ouw Lee pencuri pedang Liong!
cu $iang!kiam itu. Memang $ouw Lee bukanla" orang biasa melainkan dia
juga seorang bangsawan Mongol yang sakti dan yang tidak suka meli"at
kelakuan bangsanya menindas orang!orang -an. 9le" karena itu $ouw Lee
mencuri sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam dan melarikan diri.
)alam percakapan ketika keduanya bertemu $ouw #ian &i dengan cerdik
menjanjikan bantuan kepada Tai!lek!sin $wi Lek -osiang untuk mencari $ouw
Lee yang masi" ter"itung saudara kakeknya mala" memberi janji ba"wa
kelak akan memberi kedudukan tinggi kepada $wi Lek -osiang di depan
kaisar. -wesio yang jujur tetapi kurang cerdik ini masuk dalam perangkap
apalagi ketika diceritakan tentang adanya pemberontakan!pem!berontakan
yang ja"at dan yang mengacau rakyat "wesio ini serta merta menjanjikan
bantuannya.
)emikianla" sebab!sebabnya mengapa orang sakti ini sekarang berada di
dekat $ouw #ian &i untuk membantu pemerinta" Mongol menindas para
pemberontak. ;ntuk keperluan ini $wi Lek -osiang ikut pergi ke -oa!san di
mana banyak tentara Mongol tela" menjadi korban gempuran orang!orang
Pek!lian!pai. T"io 0ng yang suda" menjadi muridnya dia titipkan pada sebua"
kelenteng di kota Tiong #wan.
"4ang berba"aya adala" Lian &u Tojin" kata $ouw #ian &i sambil mengerling
ke ara" "wesio yang maNi" la"ap makan daging dan arak itu. "-oa!san $ie!
eng si" muda" untuk meng"adapinya #etua -oa!san!pai itula" yang
nnembikin k"awatir dia li"ai sekali....."
"-emmm berapa si" kuatnya Lian &u Tojin, Tosu bau itu kalau betul
memi"ak pemberontak dan mengacau biar pinceng 6aku7 lawannya!" $uara
Tai!lek!si $wi Lek -osiang mengguntur.
"$aya bukan kurang percaya akan kepandaian Losu"u akan tetapi tosu tua
itu tak bole" dipandang sebela" mata. Pedang pusakaku sekali bertemu
dengan tongkat bambunya pata" menjadi dua. <a" bukan main li"ainya
dia!" $ouw #ian &i berkata memperli"atkan sikap kek"awatiran besar. )ia
cerdik sekali kata!kata dan sikapnya ini sengaja mem!bakar "ati kakek yang
jujur dan polos itu.
"$uru" dia datang! $uru" ketua -oasan!pai datang! Pinceng "endak meli"at
sampai dimana keli"aiannya!" $uara "wesio itu makin keras.
Tiba!tiba terdengar suara dari luar kema" "Tai!lek!sin tak perlu kau
berteriak!teriak pinto 6aku7 suda" datang!" $uara ini liri" dan "alus akan
tetapi terdengar dari dalam seola"!ola" yang bicara berada di dalam ruangan
itu.
"2a" itu dia -oa!san!pai ciangbujin 6ketua7" bisik $ouw #ian &i kini benar!
benar dia ketakutan karena orang suda" bisa berada di luar kema" tanpa
diketa"ui para penjaga itu saja suda" membuktikan betapa li"ainya orang
yang datang ini.
Tak!lek!sin $wi Lek -osiang menggerakkan tangan kirinya ke depan ke ara"
pintu tenda. (ngin pukulan menyambar dan pintu itu terbuka dengan
sendirinya. la berkata sambil tertawa.
"#etua -oa!san!paika" yang datang, -arap masuk pintu terbuka lebar!
lebar!"
196
Raja Pedang
$emua orang memandang ke pintu yang terbuka. 5uaca di luar remang!
remang karena malam "anya diterangi bintang!bintang. )engan tenang
berjalanla" kakek ketua -oa!san!pai Lian &u Tojin masuk sambil bersandar
pada tongkatnya. )i belakangnya bukan "anya Liem $ian -wa yang
mengikutinya melainkan lengkap dengan #wa Tin $iong T"io <an 't dan #ui
#eng. Ternyata, -oa!san $ie!eng suda" lengkap datang ke situ di belakang
guru mereka! &agaimana tiga orang murid -oa!san!pai itu dapat muncul di
saat itu,
-al ini adala" suatu kebetulan belaka. #etika Liem $ian -wa dan kemudian
Lian &u Tojin melakukan pengejaran ter"adap penculik #wa -ong dan T"io
&wee berlari turun dari puncak di tenga" jalan $ian -wa dapat disusul
gurunya dan pada saat itula" munculnya #wa Tin $iong T"io <an 't dan #ui
#eng yang sedang menuju ke puncak. Tiga orang ini memang bersama
datang untuk memenu"i janji dengan pi"ak #un!lun!pai yang akan datang di
-oa!san. )engan singkat mereka mendengar dari $ian -wa ba"wa #wa -ong
dan T"io &wee diculik orang maka cepat!cepat mereka lalu beramai
melakukan pengejaran. )emikianla" sekarang -oa!san $ie!eng lengkap
empat orang mengiringkan guru mereka memasuki perkema"an barisan
Mongol yang bermarkas di tempat itu.
Meli"at $ian -wa putera pangeran itu memandang penu" kasi" sayang dan
tersenyum sambil berkata "2ona $ian -wa alangka" gembira "atiku ba"wa
kau suda" sudi datang menjenguk tempat kediamanku....."
$ian -wa suda" gatal!gatal mulut "endak memaki akan tetapi ole" karena
gurunya berada di situ ia tidak berani membuka mulut menda"ului su"unya
melainkan memandang dengan mata melotot penu" kemara"an. (dapun
Lian &u Tojin ketika menyaksikan ba"wa Tai!lek!sin $wi Lek -osiang berada di
situ segera berkata.
"$iancai 6seruan pendeta7 kiranya Tai!lek!sin $wi Lek -osiang yang menjadi
agul!agul di sini. Tidak "eran jika manusia s"e $ouw ini berani bersikap
kurang ajar dan tidak memandang mata kepada -oa!san!pai....." $etela"
berkata demikian dia mendekat ke ara" "wesio tinggi besar itu dan
melanjutkan kata!katanya dengan suara beruba" keren "Tai!lek!sin kalau
kau dan teman!tennan!mu "endak memusu"i -oa!san!pai akula" orangnya
yang bertanggung jawab. #enapa manusia s"e $ouw itu kaubiarkan
mengganggu dua orang cucu muridku,"
Tai!lek!sin tertawa bergelak. "-a!"a!"a Lian &u Tojin tosu tua bangka.
Perna"ka" kau mendengar Tai!lek!sin manusia tiada guna seperti aku ini
mengotorkan tangan mencampuri dunia, -anya karena penja"at!penja"at
meraja!lela pemberontak!pemberontak macam Pek!lian!pai mengotori
suasana dan mengganggu rakyat dan pemerinta" terpaksa pinceng turun
tangan. -oa!san!pai selamanya memiliki nama bersi" sayang sekali
sekarang bersekongkol dengan Pek!lian!pai terpaksa pinceng tidak dapat
menyala"kan $ouw!kongcu mengganggu cucu murid -oa!san!pai!"
Lian &u Tojin merasa dadanya panas sekali akan tetapi kakek ini masi" dapat
menyabarkan "ati suaranya tetap lema" lembut ketika dia berkata.
"&agus sekali sikapmu "wesio! $uda" terang!terangan ba"wa kau menjadi
begundal pemerinta" "al itu bukanla" urusan pinto. Tersera" siapa saja yang
akan menjadi penjilat. (kan tetapi tudu"anmu ba"wa -oa!san!pai
bersekongkol dengan Pek!lian!pai sunggu" tak berdasar samat sekali.
197
Raja Pedang
$elamanya -oa!san!pai tak perna" sudi bersekongkol dengan siapa saja
apalagi dengan Pek!lian!pai....."
"Pitna" bo"ong!" tiba!tiba $ian -wa tak dapat mena"an kemara"annya. "Pek!
lian!pai ba"kan memusu"iku membunu" aya"ku....."
"$ian -wa diamla" kau." Lian &u Tojin mencela muridnya yang segera diam
dengan muka mera".
"Pinceng tidak ta"u urusannya akan tetapi kalau "endak jelas biarla" $ouw!
kongcu yang menerangkan." -wesio itu kembali meng"adapi "idangan di
atas meja makan minum tanpa pedulikan lagi orang!orang lain yang berada
di situ. Para tamu itu kini meng"adapi $ouw #ian &i yang berdiri sambil
tersenyum tenang.
"Totiang aku "anya membawa dua orang anak cucu muridmu main!main di
tempat kami yang inda" ini dan kalian pi"ak -oa!san!pai suda" menyerbu
datang dan mengatakan aku ja"at. $ebaliknya -oa!san!pai bersekongkol
dengan Pek!lian!pai para pemberontak itu membunu" pulu"an ba"kan
ratusan orang tentara pemerinta" yang bertugas menjaga keamanan.
Manaka" yang lebi" ja"at dan keji,"
"9rang s"e $ouw tutup mulutmu yang busuk sebelum aku paksa kau
menutupnya!" tiba!tiba T"io <an 't yang terkenall berangasan membentak.
"#ami dari -oa!san!pai tak perna" bersekongkol dengan Pek!lian!pai!"
$ouw #ian &i memandang sambil tersenyum mengejek "-emmm kiranya
tidak akan semuda" kau membuka mulut untuk dapat menutup mulutku
$obat. $ekarang dengarla" dulu. &anyak pasukan tentara pemerinta"
terjebak dan tewas di kaki .unung -oa!sa" di sekitar daera" yang dikuasai
-oa!san!pai. #alau bukan kalian orang!orang -oa!san!pai bersekongkol
dengan Pek!lian!pai mana dapat terjadi "al itu,"
"#au bole" mengoce" dan berkata apa saja pokoknya kami tak perna"
ber"u!bungan dengan Pek!lian!pai. Pendeknya lekas kaubebaskan puteriku
kalau ti!dak....." kata T"io <an 't yang merasa k"awatir sekali atas nasib
anaknya T"io &wee.
"&etul bebaskan anak!anak kami jangan bersikap pengecut. ;rusan bole"
diurus kalau perlu di ujung pedang tapi jangan mengganggu anak!anak kecil
yang tidak ta"u apa!apa!" &aru kali ini #wa Tin $iong berkata suaranya
tenang mantap dan matanya penu" ancaman.
(kan tetapi Lian &u Tojin berpikir lain. $ekarang kakek ini mengerti ba"wa
orang s"e $ouw itu ternyata adala" seorang yang penting dalam pemerinta"
Mongol maka amatla" tidak baik kalau -oa!san!pai tersangkut dalam urusan
pemberontakan Pek!lian!pai. (ndaikata Pek!lian!pai benar!benar merupakan
perkumpulan patriotik yang bersi" tentu saja. -oa!san!pai akan senang
sekali menggabungkan diri. (kan tetapi pada waktu itu dia sendiri masi"
sangsi ter"adap Pek!lian!pai yang seola"!ola" sedang memusu"i -oa!san!pai
maka kurang baik kalau -oa!san!pai dianggap bersekongkol dengan
Perkumpulan Teratai Puti" itu. la lalu melangka" maju meng!"alangi kedua
pi"ak yang suda" panas. #alau terjadi pertempuran agaknya 3"aknya akan
mengalami kerugian pikir ketua -oa!san!pai ini. )ia sendiri mendapat lawan
berat yaitu Tai!lek!sin yang dia ta"u tentu memiliki ilmu yang tak bole"
dipandang ringan. 0mpat orang muridnya sunggu"pun bole" diandalkan
akan tetapi bagaimana kalau mereka itu dikurung dan dikeroyok ole" ratusan
orang tentara Mongol, (palagi selain $ouw #ian &i empat orang komandan
dan yang duduk di situ pun agaknya bukan orang!orang lema".
198
Raja Pedang
"Tai!lek!sin mengapa kau diam saja, (paka" sengaja kami dipancing datang
"endak diajak bertanding, (tauka" berdamai, (pa maksud kalian
memancing kami datang,"
"(ku tidak ta"u apa!apa. &icarala" dengan $ouw!kongcu" jawab "wesio itu
sambil tertawa!tawa.
&iarpun sungkan bicara dengan orang muda pesolek itu terpaksa ketua -oa!
san!pai meng"adapinya. "$audara $ouw katakanla" terang!terangan apa
yang tersembunyi di balik segala perbuatanmu ini. $uda" jelas ba"wa. kau
menculik dua orang cucu muridku dengan maksud memancing kami datang.
2a" setela" kami datang apa yang kauke"endaki,"
$ouw #ian &i tetap tersenyum!senyum. "$enang sekali bercakap!cakap
dengan Totiang yang lebi" sabar dan luas pandangan" katanya melirik ke
ara" -oa!san $ie!eng yang mara"!mara". ";capan seorang ketua -oa!san!
pai tentu saja kami dapat percaya penu". $esunggu"nya bagaimanaka"
Totiang apaka" tidak ada persekongkolan ja"at antara -oa!san!pai dan Pek!
lian!pai,"
"Tidak ada sama sekali" jawab kakek itu mendongkol.
"&agus kalau begitu dugaan kami keliru dan kedua orang anak itu tentu saja
"arus dibebaskan sekarang juga. (kan tetapi kami tetap akan ragu!ragu
kalau Totiang tidak menyatakan janji lebi" dulu. Totiang berjanji dan kami
melepaskan dua orang anak kecil itu dan ..... beres,"
Lian &u Tojin mengerutkan alisnya. &ukan main licinnya orang muda ini
pikirnya. Licin berba"aya penu" tipu musli"at. "/anji apa yang kauke"endaki
dari pinto,"
"/anji ba"wa -oa!san!pai tidak akan bersekongkol dengan Pek!lian!pai untuk
memusu"i pemerinta"."
Lian&u Tojin tersenyum. "&aik. Pinto berjanji ba"wa -oa!san!pai takkan
bersekongkol dengan Pek!lian!pai untuk memusu"i pemerinta"."
$ouw #ian &i mengerutkan kening. Mengapa begini muda" ketua ini berjanji,
la memutar otak dan tiba!tiba dia berkata lagi ")an berjanji ba"wa -oa!san!
pai takkan memusu"i pemerinta"."
"9rang s"e $ouw kenapa kau begini cerewet, -oa!san!pai suda" berjanji
menuruti permintaanmu berjanji takkan bersekongkol dengan Pek!lian!pai
untuk memusu"i pemerinta". -anya sekian dan "abis. #alau kau terlalu
mendesak pinto tak sudi berjanji lagi."
"-e $ouw!kongcu. Tosu tua ini suda" berjanji takkan bersekongkol dengan
Pek lian!pai bukanka" itu suda" cukup, -ayo lekas keluarkan dua orang
boca" perempuan itu" kata Tai!lek!sin dengan suara keras. Memang
sesunggu"nya inila" yang dike"endaki ole" para pimpinan Mongol. Mereka
amat k"awatir kalau!kalau para partai persilatan besar mengadakan kerja
sama dengan Pek!lian!pai. Mereka berusa"a sekuatnya untuk memisa"ka"
partai!partai ini dari Pek!lian!pai agar kedudukan Pek!lian!pai kurang kuat
mala" kalau mungkin memeca"!meca" para partai itu agar saling serang
sendiri. #alau sekarang ketua -oa!san!pai ber!janji takkan bersekongkol
dengan Pek!lian!pai "al ini suda" merupakan sebua" kemenangan bagi
pemerinta".
$ouw #ian &i bukan seorang bodo" &ukan maksud pemerinta" untuk
memusu"i setiap partai persilatan apalagi partai sebesar -oa!san!pai yang
kuat. $eorang musu" saja Pek!lian!pai suda" cukup memusingkan jangan
sampai ditamba" musu" ke dua. la "arus mengo!bankan perasaannya
199
Raja Pedang
sendiri biarpun dia ingin sekali kalau bisa menukar kedua orang tawanannya
itu dengan nona $ian -wa yang menggetarkan "atinya atau $etidaknya dia
pun akan suka mendapatkan dua orang nona cilik itu untuk meng"ibur
"atinya namun kepentingan tugasnya "arus dia da"ulukan. (palagi kiranya
bodo" sekali kalau main!main dengan -oa!san!pai! $ambil tertawa dia
memberi perinta" kepada seorang di antara para komandan pasukan.
"&awala" dua orang nona cilik itu ke sini."
#omandan itu pergi dengan cepat masuk ke perkema"an belakang. Tak lama
kemudian dia suda" kembali dengan muka pucat dan suaranya gugup.
"5elaka #ongcu. )ua ekor burung itu suda" terbang!"
$ouw #ian &i membanting!banting kaki. "(pa kau bilang," 5epat tubu"nya
berkelebat dan lari memburu ke tempat dita"annya dua orang anak itu. 4ang
lain termasuk orang!orang -oa!san!pai ikut pula mengejar ke belakang.
#e manaka" perginya #wa -ong dan T"io &wee, &etulka" dua orang anak
perempuan yang suda" ditotok tak berdaya dan dikurung dalam kamar
ta"anan itu dapat melarikan diri, Memang kenyataannya betul demikian.
(kan tetapi tentu saja ada orang menolongnya. Penolong ini bukan lain
adala" &eng $an yang diam!diam terus mengikuti larinya $ouw #ian &i
sampai memasuki perkema"an pasukan Mongol. Menggunakan kecepatan
dan keringanan tubu"nya dilindungi pula ole" gelapnya malam &eng $an
ber"asil membobol pagar yang mengelilingi perkema"an tanpa dili"at ole"
para penjaga. la ber"asil pula mendengarkan pesan $ouw #ian &i kepada
para penjaga. Mendengar ba"wa bagian belakang perkema"an itu tidak
terjaga kuat dia mendapat pikiran untuk menolong dua orang nona kecil itu
melarikan diri melalui belakang perkema"an.
)apat dibayangkan betapa "erannya "ati #wa -ong dan T"io &wee ketika
mereka berada di dalam kamar tanpa dapat bergerak itu tiba!tiba mereka
meli"at munculnya &eng $an! (nak ini memberi tanda agar supaya #wa
-ong dan T"io &wee jangan mengeluarkan suara. (langka" lucunya. Tak usa"
dilarang sekalipun memang dua orang nona cilik itu tak dapat bersuara lagi.
Lalu &eng $an memberi isyarat supaya mereka ikut akan tetapi bagaimana
mereka bisa ikut kalau mereka tidak mampu bergerak,
Meli"at keadaan mereka &eng $an curiga. la suda" mempelajari secara teliti
tentang perjalanan dara" ini da"ulu diajar ole" Lo!tong $ouw Lee. #arena
keadaan mendesak tanpa ragu!ragu dia mendekati #wa -ong dan meraba
le"ernya. &enar saja dugaannya #wa -ong tela" terkena totokan yang luar
biasa. &eng $an mengelu". &iarpun dia suda" mempelajari tentang jalan
dara" namun dia sendiri belum bisa menotok apalagi membebaskan. )i luar
kema" terdengar suara serdadu!serdadu tertawa. &eng $an gugup dan tanpa
berpikir panjang lagi dia lalu menangkap dua orang nona cilik itu dan
memanggul tubu" mereka di a1as pundaknya satu di kanan dan satu di kiri!
)engan beban ini dia menyelinap keluar melalui jalan belakang. Tanpa ia
sadari sendiri &eng $an tela" memiliki tenaga yang luar biasa se"ingga
memanggul dua orang anak perempuan itu seperti tidak terasa sama sekali
ole"nya begitu ringan!
&enar sekali seperti yang diperinta"kan ole" $ouw #ian &i tadi jalan
belakang ini sama sekali tidak terjaga. Mula!mula &eng $an merasa girang
sekali dan juga "eran mengapa serdadu!serdadu itu begitu bodo". (kan
tetapi baru saja dia lari sejau" satu li dia kaget sekali karena di depannya
terbentang rawa yang amat luas la mencari jalan agar jangan melalui rawa
200
Raja Pedang
akan tetapi setela" berlari ke sana ke nnari dia tidak dapat menemukan jalan
yang lebi" baik. $elain melalui rawa dia ter"adang ole" jurang yang tak
mungkin dapat dilewati saking lebarnya juga meng"adapi dinding karang
yang menjulang tinggi. Tanpa membawa beban belum tentu dia akan dapat
mendaki dinding karang ini dengan selamat apalagi memanggul dua orang
anak itu. $unggu" berba"aya.
"5elaka....." pikir &eng $an. la menjadi serba sala". #embali tak mungkin.
terus juga bagaimana, (k"irnya dia menjadi nekat. -ati!"ati dia memasuki
rawa yang gelap dan mengerikan itu dengan airnya yang diam bercampur
tana" dan rumput. -anya suara katak yang memenu"i rawa itu terdengar
amat menyeramkan. 'a menjadi lega ketika kakinya menginjak tempat
dangkal "anya selutut dalamnya. 'a melangka" maju "ati!"ati sekali karena
dasar rawa itu penu" batu licin. $ampai sepulu" /angka" lebi" dia selamat
karena tempat itu dangkal. Tiba!tiba dia tergelincir batu yang jicin. &eng $an
mengera"kan tenaga dan mengatur keseimbangan tubu". 'a selamat tidak
sampai robo" akan tetapi dua orang anak perempuan yang dia panggul
menjadi basa" dan kotor ole" lumpur. la berjalan terus maju bermaksud
menyeberangi rawa. (kan tetapi segera dia mendapat kenyataan mengapa
para serdadu sengaja tidak menjaga tempat itu. Memang bukan main sukar
dan berba"ayanya jalan ini. $egera dia tiba di bagian air yang berlumpur dan
tempat pun tidak sedangkal tadi suda" mencapai ping!gangnya. $ukar sekali
Guntuk maju melalui lumpur yang ditumbu"i rumput ini apalagi di bawa"
amat licinnya. 4ang paling mengerikan adala" kalau memikirkan apa isi rawa!
rawa itu binatang mengerikan apa yang berada di bawa" rumput dan di
dalam lumpur itu. (kan te!tapi &eng $an tidak ingat akan ini semua
melainkan melangka" terus maju dengan taba".
"Lepaskan aku! (ku bisa beralan sendiri!" Tiba!tiba #wa -ong yang dipanggul
di pundak kanannya bergerak dan berseru. /uga T"io &wee di atas pundak
kirinya mulai bergerak!gerak.
"$yukur kalian suda" bisa bergerak lagi" kata &eng $an sambil menurunkan
#wa -ong dari pundaknya. (kan tetapi karena tak dapat bergerak tubu" #wa
-ong masi" lemas dan ketika ia diturunkan berdiri di dalam air berjumpur
"ampir saja ia terguling robo" kalau tidak cepat!cepat disambar pinggangnya
ole" &eng $an. T"io &wee juga minta turun dan diturunkan dengan "ati!"ati.
"&eng $an kau "endak membawa kami ke mana," #wa -ong bertanya
suaranya agak mara" karena tadi ia dengan jengkel dan mendongkol sekali
meli"at tanpa berdaya betapa tubu"nya dirangkul dan dipanggul ole" boca"
ini. Tentu saja ia suda" mara" dan memaki!makinya kalau saja tidak sedang
berada dalam keadaan seperti ini. Mala" diam!diam ia merasa bersyukur
ba"wa &eng $an datang untuk menolongnya. Mengapa bukan bibi gurunya
atau kakek gurunya atau setidaknya mengapa bukan #ui Lok dan T"io #i,
"#e mana, Tentu saja pulang ke puncak -oa!san. #alau saja kita bisa
melewati rawa!rawa yang berba"aya ini. -eee...... "ati!"ati 2ona &wee....!".
T"io &wee tergelincir dan lenyap dari permukaan air. Ternyata ia tela"
menginjak bagian yang amat dalam se"ingga tak dapat dicega" lagi ia
tenggelam ke dalam air berlumpur itu!
"5elaka!" &eng $an cepat menubruk maju dan dia pun kena injak tempat
yang dalam itu se"ingga dia pun lenyap dari permukaan air. #wa -ong meng!
gigil ketakutan dan ingin dia menjerit!jerit kalau saja tidak teringat ba"wa dia
sedang melarikan diri dari musu". la tidak berani sembarangan bergerak
201
Raja Pedang
takut mengalami nasib seperti &eng $an dan T"io &wee akan tetapi "atinya
takut bukan main gelisa" meli"at "ilangnya dua orang teman itu tanpa
dapat me!nolongnya sama sekali. #eadaan amat gelap dan #wa -ong suda"
mulai me nangis. Tiba!tiba air di depannya ber!gerak dan munculla" kepala
&eng $an. (nak ini berenang ke tempat dangkal di dekat #wa -ong sambil
menyeret T"io &wee yang suda" pingsan. 5epat!cepa #wa -ong menyusuti
muka T"io &wee ywHg penu" lumpur itu. $etela" dipijat!pijat pundaknya dan
digoyang!goyang ak"irnya T"io &wee siuman kembal (nak ini menangis dan
berkata ketakutan.
&awa aku ke darat... bawa aku pulang....." la menangis ketakutan. $elama
"idupnya baru kali ini ia mengalami kejadian yang begini menakutkan. $iapa
orangnya yang tidak takut kalau meli"at sekeliiingnya "anya air lumpur
ditumbu"i rumput gelap pekat dan di sekeliling situ tak diketa"ui dengan
pasti di mana terdapat lubang!lubang jebakan yang amat dalam,
*Lebi" baik kalian kupanggul seperti tadi. &iarla" aku yang mencari jalan
keluar dari rawa ini....." kata &eng $an setela" ber"asil membersi"kan lumpur
dan mulut "idung dan matanya.
$aking takutnya dan meng"arapkan pertolongan T"io &wee tanpa ragu!ragu
lagi laju merangkul &eng $an sambil berkata "Tolongla" &eng $an..... tolong
keluarkan aku dari tempat neraka ini..."D la menurut saja ketika dipanggul
ole" &eng $an tidak seperti tadi sekarang disuru" duduk di atas pundak
kirinya. T"io &wee agak besar "atinya setela" duduk di pundak itu duduk
sambil merangkul kepala &eng $an masi" menggigil ketakutan.
"/angan k"awatir 2ona &wee. Memang aku datang untuk menolong kalian"
katanya suaranya dibikin setenang mungkin akan tetapi sebetulnya dia
sendiri masi" sangsi apaka" dia akan ber"asil menyeberangi rawa!rawa yang
amat ber!ba"aya ini. "2ona -ong kau pun sebaiknya dudukla" di pundakku
yang sebela" ini." la pikir lebi" baik dua nona muda itu duduk di pundaknya
agar jangan sampai tergelincir dan masuk ke dalam lubang dalam seperti
yang dialami T"io &wee tadi. #alau terjadi demikian amat berba"aya. Tadi
secara kebetulan saja di dalam air keru" itu dia dapat menangkap tubu" T"io
&wee kalau tidak bukanka" nyawa nona T"io itu akan terancam ba"aya
maut,
"(pa...,," Tidak sudi aku!" bentak #wa -ong yang suda" kumat lagi
kegalakannya. (kan tetapi agaknya ia segera teringat ba"wa &eng $an
berusa"a menolongnya maka segera disambungnya dengan suara yang
tidak galak lagi "(ku bisa jalan sendiri dan pula ... memanggul 0nci &wee
saja suda" berat aku tidak mau memberatkan engkau lagi ...*.
)i dalam gelap &eng san tersenyum. la tidak mara" karena memang dia
suda" mulai mengenal watak #wa -ong mala" watak semua yang berada di
puncak -oa!san. &iarpun #wa -ong tidak mau dipanggul mala" tidak mau
digandeng tangannya namun dia selalu siap menjaga dan melindungi gadis
galak ini.
&aikla" sesukamu 2ona -ong. Mari kita maju lagi. -ati!"atila"....." katanya
sambil melangka" perla"an meraba!raba dengan ujung kakinya sebelum
menginjak agar tidak terjeblos ke dalam lubang dalam. T"io &wee masi"
menangis kecil di atas pundaknya sambil memeluk le"ernya amat ketakutan
dan kedingilnan karena ia tadi basa" kuyup dari kaki sampai kepala.
Langit bersi" dari awan."&intang!bintang penu" bertaburan di langit biru
mendatangkan ca"aya yang lumayan se"ingga keadaan tidak segelap tadi.
202
Raja Pedang
Tiga orang anak itu dapat meli"at ke depan sunggu"pun tidak amat jau"
namun cu!kupla" untuk mengurangi keseraman. Tiba!tiba #wa -ong
mengelu".
"(du" kakiku..... apa ini gatal!gatal," la mengangkat kaki kirinya ke atas
sampai melewati permukaan air dan..... dalam cuaca yang remang!remang
itu terli"atan seekor linta" menempel pada betis kakinya mengisap
dara"nya melalui kain celana yang tipis. Linta" itu gemuk bulat agaknya
suda" banyak juga dara" #wa -ong diisapnya.
"-iiui..... apa itu....., -iiiii!" #wa -ong menggigil saking jijiknya dan ia
menubruk &eng $an merangkul le"ernya dengan ketakutan.
&eng $an ta"u apa adanya binatang itu. "Tenangla" 2ona -ong. 'tu adala"
linta" binatang peng"isap dara". )ia suda" penu" dara" kalau suda"
kenyang akan terlepas sendiri....."
-ampir pingsan #wa -ong ole" kengerian dan kejijikan. "&uangla".....
lepaskan dari betisku..... "uiii....."
"#alau diambil secara paksa kulit betismu akan terluka 2ona. &iarkan
sebentar." Tanpa ragu!ragu &eng $an memegang kaki #wa -ong yang
diangkat itu meli"at linta" dari dekat. &etul saja dugaannya linta" itu segera
melepaskan kaki #wa -ong karena suda" kekenyang!an jatu" ke dalam air
dan lenyap. #wa -ong meremang bulu tengkuknya ia ketakutan sekali dan
tanpa diminta lagi ia segera meloncat ke pundak &eng $an duduk di atas
pundak kanan tangannya memegangi le"er.
"&inatang celaka binatang menjijikkan terkutuk....." ia memaki!maki tapi ia
masi" menggigil ketakutan.
&eng $an merangkul kaki dua orang nona itu agar tidak jatu" dari atas
pundaknya kemudian dia melangka" maju lagi. $etela" dua orang nona itu
duduk di atas pundaknya dia lebi" lancar bergerak maju tidak usa" menjaga
orang lain di sisinya seperti tadi. (ir sekarang suda" mencapai dadanya.
5elaka pikir &eng $an. #alau air itu makin dalam bagaimana, Tentu saja dia
dapat berenang akan tetapi bagaimana dengan dua orang nona ini, )engan
berenang sukar kiranya membawa mereka itu. la memutar!mutar otak
mencari akal untuk meng"adapi kemungkinan ini. &egini saja pikirnya untuk
sementara kutinggalkan dulu mereka di tempat yang tidak dalam kemudian
aku berenang melalui tempat dalam mencari tempat berpijak lain yang
dangkal. #emudian kubawa mereka seorang demi seorang menyeberangi ke
tempat itu. Lalu pergi mencari lagi. #ukira dengan demikian ak"irnya kita
akan sampai juga ke seberang. la berbesar "ati dan melanjutkan langka"nya
"ati!"ati agar jangan sampai tergelincir ke dalam lubang dalam.
*-ong!jiiiii.....!"
"&we!jiiiii.....!"
$uara panggilan ini terdengar keras bergema sampai ke tenga" rawa.
"(ya" memanggilku!" seru #wa -ong gembira.
"'tu suara aya"ku!" T"io &wee juga berseru.
"-ong!ji! &wee!ji! #embalila" kesini aya" kalian menanti di sini!" terdengar
suara $ian -wa yang tinggi nyaring.
"(" semua orang suda" menyusul di sana &eng $an "ayo kita kembali saja.
(ya" dan bibi suda" di sana kita suda" aman sekarang" #wa -ong
mendesak.
203
Raja Pedang
"&etul "ayo antar aku ke sana &eng $an. (ya" menanti di sana" kata pula
T"io &wee dengan gembira. -ilangia" kek"awatiran dan ketakutan dua orang
anak perempuan itu setela" mereka mendengar suara aya" mereka.
&eng $an ragu!ragu. "Tapi..... apaka" tldak lebi" baik terus saja menda"ului
dan menanti di ruma" , /alan kembali lebi" jau"....."
"0" kau berani membanta", #alau tidak mau antar biar aku jalan sendiri!"
#wa -ong merosot turun dari atas pundak &eng $an juga T"io &wee. )ua
orang anak ini mendadak timbul keberaniannya. &eng $an menarik napas
panjang. $ebetulnya dia keberatan untuk kembali karena takut kalau!kalau
dia akan mendapat mara". (kan tetapi tidak tega pula kalau "arus
membiarkan dua orang nona ini kembali berdua saja. &agaimana nanti kaiau
T"io &wee tergelincir seperti tadi, &agaimana kalau kaki #wa -ong digigit
linta" seperti tadi, #alau sampai sebrang diantara dua orang nona ini terkena
celaka bukanka" tanggung jawabnya akan lebi" besar pula dan lebi" berat,
"&aikla"" ak"irnya dia berkata. "Mari kita kembali." la lalu menggandeng
tangan dua orang nona cilik itu yang tidak menolak. $ambil bergandengan
tangan &eng $an ditenga"!tenga" tiga orang anak itu menyeberang dan
kembali ke tempat tadi.
"(ya".....! Tunggula" kami kembali ke sana.....!" #wa -ong berteriak keras!
keras ke ara" tepi rawa. Mendadak mereka meli"at lampu penerangan
dipasang di tepi rawa itu se"ingga makin muda"la" bagi mereka karena
sekarang tempat yang dituju keli"atan nyata.
$etela" dekat tepi rawa dengan "e!ran mereka meli"at -oa!san $ie!eng
lengkap bersama Lian &u Tojin dan toko"!toko" -oa!san ini bersama $ouw
#ian &i si penculik seorang "wesio tinggi besar dan beberapa orang
panglima Mongol, &agaimana mereka bisa rukun seperti itu setela" $ouw
#ian &i menculik mereka, #wa -ong dan T"io &wee ter"eran akan tetapi
juga girang sekali. $etela" tiba di tempat dangkal mereka berlari
meninggalkan &eng $an untuk menjumpai aya" masing!masing. Pakaian
mereka ba"kan muka mereka kotor berlumpur. (palagi &eng $an! #etika
anak ini tiba di tempat dangkal baru dia meli"at ba"wa lebi" dari tuju" ekor
linta" menempel di tubu"nya di kaki kanan kiri dan di pa"a dan perut! la
mara" sekali dan andaikata mukanya tidak berlumpur tentu muka itu akan
keli"atan mera". la mengera"kan "awa di tubu"nya dan seketika itu linta"!
linta" itu bergelimpangan terlepas dari tubu"nya dalam keadaan mati! Tak
seorang pu" memper"atikan "al ini karenai linta"!linta" yang penu" lumpur
itu pun tidak kentara.
"#eparat berani kau mengganggu nona!nona tawananku," Tiba!tiba $ouw
#ian &i meloncat dan sebelum lain orang dapat mericega"nya putera
pangeran ini suda" menyambak rambut &eng $an dan diseretnya ke tepi
rawa sambil dipukulinya seke"endak "atinya.
&eng $an mara" sekali akan tetapi ketika merasa betapa pukulan orang itu
mengandung "awa panas dia cepat mengera"kan tenaga dalamnya dan
meng!gunakan tenaga 'm untuk melawannya. Pada saat itu #wa -ong dan
T"io &wee suda" meloncat dan menerjang $ouw #ian &i sambil berteriak!
teriak.
"/angan pukul &eng $an!" bentak #wa -ong.
"#au yang ja"at menculik kami dia penolong kami!" bentak T"io &wee.
Meng"adapi serbuan dua orang nona cilik yang "endak membalas dendam
ini $ouw #ian &i tentu saja tidak takut. (kan tetapi dia merasa tidak enak
204
Raja Pedang
sendiri untuk melayani anak!anak kecil nnaka sekali lagi dia memukulkan
tangannya ke ara" dada &eng $an kemudian meloncat mundur.
"&leeek!" Pukulan itu keras sekali &eng $an sampai terpental ke belakang
akan tetapi dia tidak terluka.
")ia adala" kacung -oa!san!pai tak bole" diganggu orang luar!" tiba!tiba
Lian &u Tojin berkata dengan suaranya yang berpengaru". Tadinya kakek ini
mara" sekali kepada &eng $an yang dianggapnya lancang sekali. Pertama
lancang karena berani meninggalkan puncak -oa!san ke dua lancang
karena berani mencoba!coba menolong dua orang cucu muridnya se"ingga
"al ini mendatangkan malu kepadanya. Masa cucu muridnya "arus ditolong
ole" seorang kacungnya, Pada"al di situ ada -oa!san $ie!eng lengkap dan
ada dia pula. Maka ketika tadi meli"at &eng $an dipukuli kakek ini diam saja
dengan keputusan "ati akan diobati kelak kalau terluka. (kan tetapi ketika
meli"at betapa dua orang cucu muridnya menyerbu kakek ini baru ingat
ba"wa betapapun juga &eng $an suda" berjasa dan memperli"atkan pribudi
yang baik dalam usa"anya menolong tanpa memper"itungkan ba"aya untuk
diri sendiri yang tiada kepandaian. Maka dia lalu mengeluarkan kata!kata itu
untuk mencega" pi"ak Mongol menyerang &eng $an. #emudian dia memberi
tanda kepada murid!muridnya untuk meninggalkan tempat itu. juga &eng
$an berjalan di sebela" belakang sambil menundukkan mukanya.
(palagi -oa!san $ie!eng atau dua orang gadis cilik itu ba"kan Lian &u Tojin
sendiri tidak ta"u betapa sepergi mereka $ouw #ian &i terguling robo" dan
munta"!munta" dara" mukanya beruba" ke"ijauan seperti orang keracunan.
Tentu saja di situ menjadi geger. $wi Lek -osiang cepat memeriksa dan
"wesio tua ini kaget setenga" mati. Ternyata ba"wa putera pangeran itu
tela" menderita luka dalam yang "ebat juga. 5epat dia memberi pengobatan
dan tak "abis "eran bagaimana $ouw #ian &i bisa menderita luka seperti ini.
$etela" putera pangeran itu sembu" tiga "ari kemudian $wi Lek -osiang
minta penjelasan. "$iapaka" yang melukaimu,"
$ouw #ian &i sendiri juga tidak mengerti. "(ku tidak bertempur dengan siapa
juga. -anya kupukul dada anak kotor itu..... a" benar dia! (ku suda" merasa
ane" sekali mengapa ketika aku memukul dadanya aku merasa seakan!akan
memukul benda yang lunak sekali dan terasa sakit pada dadaku!"
Tai!lek!sin $wi Lek -osiang menggeleng!gelengkan kepala. "Tak mungkin.
(nak itu keli"atan tidak ta"u apa!apa lagi pula "anya kacung di -oa!san!pai
masa memiliki kepandaian yang tinggi seperti itu, (ne" sekali!"
"&etul Losu"u. (ku ingat sekarang. (nak itu tentu mempunyai sesuatu yang
luar biasa. $iapa ta"u kalau!kalau dia itu menerima warisan kepandaian dari
Lian &u Tojin. )ia kacungnya bukan, $iapa ta"u diam!diam kakek tosu bau
itu menurunkan ilmunya....."
"Mungkin akan tetapi tetap saja ane"." -wesio itu merenung karena dia
teringat akan murid angkatnya yang ditinggalkan di kelenteng. Muridnya itu
biarpun "anya seorang anak perempuan namun juga memiliki bakat yang
luar biasa dalam ilmu siiat. (paka" anak laki!laki kotor itu sedemikian baik
bakatnya se"ingga sekecil itu suda" menyimpan tenaga dalam yang dapat
menangkis pukulan $ouw #ian &i ba"kan melukainya, (gaknya tak mungkin!
? ? ?
Lima bulan tela" lewat semenjak #un!lun $am!"engte berjanji "endak
mengunjungi -oa!san $ie!eng di puncak -oa!san. -oa!san $ie!eng suda"
205
Raja Pedang
berkumpul di puncak .unung -oa!san setiap "ari menanti kedatangan tiga
orang murid #un!lun!pai terutama #wee $in dengan "ati tak sabar lagi.
#wa Tin $iong setela" meli"at &eng $an segera mengenalnya sebagai boca"
ane" yang perna" dia jumpai da"ulu di tenga" "utan. la segera
memberita"ukan "al ini kepada adik!adik seperguruannya juga kepada
su"unya dan menyatakan kecurigaannya. "$ekarang ini jamannya sedang
kacau!balau banyak terjadi 3tna" dan musu" ra"asia mengelilingi kita. $iapa
ta"u kalau!kalau anak ini seorang mata!mata yang sengaja dilepas lawan
untuk menyelidiki keadaan kita." )emikian kata!katanya dan adik!adik
seperguruannya membenarkan wawasan ini. -anya Lian &u Tojin yang tidak
setuju di dalam "atinya karena dengan adanya surat pengenal dari Lo!tong
$ouw Lee. Tiba!tiba berpikir sampai di sini ketika teringat kepada Lo!tong
$ouw Lee sekaligus kakek ini teringat pula kepada $ouw #ian &i. )ua orang
s"e $ouw itu. apaka" tidak ada "ubungan apa!apa, $ouw #ian &i di"ormati
panglima!panglima Mongol sedangkan dia ta"u benar ba"wa Lo!tong $ouw
Lee berasal dari keluarga bangsawan Mongol pula (" jangan!jangan benar
kecurigaan muridnya yang tertua siapa ta"u kalau!kalau antara &eng $an
dan $ouw #ian &i memang ada permainan sandiwara! #akek ini mengerutkan
keningnya. &esar sekali kemungkinannya. &eng $an tidak mengerti ilmu silat
mengapa ketika dipukul ole" $ouw #ian &i tidak terluka, &ukanka" itu
menandakan ba"wa $ouw #ian &i "anya pura!pura memukul saja, (tauka"
&eng $an yang ta"u akar ilmu silat akan tetapi sengaja berpura!pura tidak
ta"u,
";capanmu berdasar juga Tin $iong. (kan tetapi tanpa bukti tak mungkin
kita menudu" &eng $an yang bukan!bukan. )ia "anya seorang anak kecil
kita li"at!li"at sajala". #aiau betul dia kaki tangan orang ja"at dia bisa
berbuat apa ter"adap kita" demikian kakek ketua -oa!san!pai ini berkata.
$elanjutnya kakek ini lalu memanggil &eng $an dan memesan kepada anak
itu agar supaya jangan mencampuri lagi urusan luar dan selalu berada di
dalam kelenteng dan melakukan tugas pekerjaannya baik!baik.
-ari yang dinanti!nantikan dengan "ati berdebar tiba juga. Pada suatu "ari
mata"ari belum naik tinggi benar seorang tosu berlari!lari melaporkan
ba"wa #un!lun $am!"engte tela" datang mendaki puncak -oa!san! #arena
urusan yang di"adapi adala" urusan besar dan karena tidak ingin meii"at
murid!muridnya berlaku lancang Lian &u Tojin sendiri berkenan menerima
kedatangan tiga orang jago dari #un!lun!pai itu. Liang &u Tojin dengan diikuti
empat orang muridnya melakukan penyambutan di luar tempat
kediamannya di "alaman yang bersi" dan luas "alaman yang dikelilingi
po"on!po"on besar amat sejuk dan enak untuk dijadikan tempat
perundingan soal yang amat pelik dan penting itu.
#un!lun $am!"engte datang berjalan dengan langka" tegap. #wee $in
tampan dan mukanya puti" sekali seperti pucat tampaknya pedangnya
tergantung di pinggang kiri. la berjalan di tenga"!tenga" diapit ole" &un $i
Teng dan &un $i Liong. &un $i Teng yang tinggi besar dan gaga" itu benar!
benar menarik per"atian pedangnya di pinggang dan busurnya terselip di
sebela" kanan. &un $i Liong yang bermuka "itam itu berjalan dengan
langkap tegap mukanya berseri dan matanya yang bersinar!sinar seperti
orang sedang gembira mukanya lebi" menunjukkan kegembiraan seorang
yang sedang pelesir daripada kesunggu"an seorang meng"adapi urusan
besar. $epasang senjatanya golok dan pedang tergantung di kanan kiri.
206
Raja Pedang
)ari jau" tiga orang gaga" itu suda" mengangkat tangan memberi "ormat.
Mereka agak tercengang akan tetapi juga bangga meli"at ba"wa ketua -oa!
san!pai sendiri menyambut kedatangan mereka. #wee $in ketika bertemu
pandang dengan tunangannya dan meli"at sepasang mata tunangannya itu
berapi!api tapi berlinangan air mata merasa "atinya seperti tertusuk. la
suda" mendengar dari para su"engnya ba"wa aya" tunangannya itu
terbunu" orang dan si nona menyangka ba"wa diala" yang membunu"nya.
#epanasan "atinya ketika me!nyaksikan tunangannya menangis di dada #wa
Tin $iong da"ulu itu menjadi dingin karena sekarang dia dapat menduga
ba"wa nona itu sedang berduka "atinya dan di"ibur ole" #wa Tin $iong. la
merasa menyesal sekali tela" terburu na1su. juga dia diam!diam merasa malu
sekali kalau teringat akan "ubungannya dengan 5oa #im Li si cantik jelita.
"#ami bertiga saudara jau"!jau" sengaja datang memenu"i janji kami
ter"adap -oa!san $ie!eng. Tidak nyana ba"wa -oa!san!ciangbunjin 6ketua7
juga ikut menyambut. $unggu" membikin lela" kepada orang tua yang
ter"ormat" kata &un $i Teng mewakili rombongannya.
"#un!lun $am!"engte datang itula" bagus. Memang murid Pek .an $iansu
terkenal gaga" dan takkan mungkir janji juga adil dan jujur. Pinto orang tua
"anya menjadi saksi saja dalam urusan ini "arap kalian bertiga berurusan
dengan murid!murid pinto secara langsung." #akek ini lalu melangka" ke
pinggir membiarkan tiga orang jago #un!lun itu meng"adapi empat orang
muridnya.
#wa Tin $iong mewakili rombongannya melangka" maju dan mengangkat
tangan memberi "ormat. "#ami merasa lega sekali ba"wa ternyata #un!lun
$am!"engte memenu"i janji dan penja"at #wee $in suda" diajak pula datang
ke sini untuk menebus dosa.
&un $i Teng tersenyum sedangkan #wee $in menjadi makin pucat mukanya.
"-arap -oa!san 't!kiam suka bersabar dan jangan datang!datang suteku
dijatu"i 3tna" yang bukan!bukan. $ebelumnya aku sendiri suda" memeriksa
$ute dan ternyata ba"wa semua yang ditudu"kan kepada #wee!sute
"anyala" 3tna" kosong belaka. #wee!sute tak perna" melakukan
pembunu"an ter"adap aya" #iam!eng!cu Liem $ian -wa seperti tela" kalian
katakan" kata &un $i Teng senyumnya mengeras. #wee $in mengangguk!
angguk membenarkan ucapan su"engnya.
"Lida" memang tak bertulang!" tiba!tiba $ian -wa membentak tak dapat
mena"an kemara"annya lagi. "Tidak ada pencuri yang mengaku menyangkal
adala" pekerjaan yang paling muda". (kan tetapi aku tidak sudi
menjatu"kan 3tna" kepada siapapun juga. &ukti!buktinya jelas ba"wa aya"ku
tela" dibunu" secara pengecut ole" pukulan Pek!lek!jiu dan paku Pek!lian!
ting di samping ini masi" ada saksi utama yaitu almar"um aya"ku sendiri!"
#wee $in makin pucat mendengar kata!kata dan meli"at sikap tunangannya
itu.
"&iarla" aku bersumpa" disaksikan langit dan bumi apabila aku membunu"
aya"mu T"ian semoga meng"ukumku dengan kematian yang mengerikan!"
seru #wee $in dengan muka pucat dan suara lema".
#wa Tin $iong tertawa mengejek. ";rusan pembunu"an keji sebesar ini mana
bisa diselesaikan dengan segala macam sumpa", $umoi agar persoalannya
dapat dibicarakan dari awalnya "arap kauulangi lagi ceritamu tentang
kematian aya"mu."
207
Raja Pedang
)engan lantang $ian -wa mengisa"kan kembali semua yang dialami
aya"nya dan dia sendiri matanya tajam menantang #wee $in yang tunduk
dan muka pemuda ini sebentar mera" sebentar pucat. (kan tetapi ketika ia
menceritakan bagian aya"nya yang terluka dan meninggalkan kesaksian
terak"ir ba"wa yang membunu"nya adala" #wee $in dan perempuan Pek!
lian!pai $ian -wa tak dapat mena"an air matanya mengucur deras. $etela"
selesai menuturkan semua ini ia menggerakkan tangannya dan "sraaattt!"
pedangnya yang sepasang itu suda" tercabut di kedua tangan.
"(ya" terbunu" secara keji. #alau penasaran ini tidak dibalas aku Liem $ian
-wa tidak mau "idup lagi di muka bumi!" #wee $in "anya mengangkat muka
dan memandang sedi" tapi sama sekali dia tidak mengeluarkan pedangnya.
&un $i Teng melangka" maju dan berkata suaranya mengandung ejekan.
"&agus! (pa -oa!san!pai "endak meng"ukum orang tanpa memberi
kesempatan membela diri dan tanpa bukti!bukti yang sa" dan saksi!saksi
yang masi" "idup,"
"$uda" terang ja"anam #wee $in ini pembunu" aya"ku aku "arus membalas
dendam!" bentak $ian -wa.
"0nak saja orang bicara! (ndaikata #wee!sute segan melawan apaka" kami
akan mendiamkan saja orang membunu" sute kami tanpa dosa," &un $i Teng
meraba gagang pedangnya siap melawan. /uga &un $i Liong meraba gagang
golok dan pedangnya. Pendeknya kakak beradik is"e &un ini tjdak nanti akan
membiarkan sute mereka dibunu" orang begitu saja. Mereka datang untuk
membuktikan kebersi"an diri #wee $in bukan untuk mengantar sute mereka
di"ukum bunu"!
"Manusia #un!lun sombong! $uda" terang ja"anam s"e #wee main gila
dengan perempuan jalang dan bersekongkol " membunu" aya" $umoi masi"
"endak dibela, #alau begitu kewajiban orang!orang gaga" untuk membasmi
gerombolan orang ja"at!" T"io <an 't suda" mengeluarkan pedangnya dan
meloncat maju.
"#eparat siapa takut kepada &u!eng!kiam," bentak &un $i Liong. )engan ke!
mara"an meluap!luap $ian -wa suda" ber"adapan dengan &un $i Teng
sedang!kan T"io <an 't suda" saling melotot dengan &un $i Liong.
Pertempuran agak!nya takkan dapat dicega" lagi.
"Twa!su"eng /i!su"eng..... jangan..... a" siauwte yang menjadi gara!gara
semua ini.... /i!wi $u"eng simpanla" pedangmu....." #wee $in bicara dengan
suara mengandung isak terta"an.
#wa Tin $iong juga maju nnena"an dua orang adik seperguruannya yang
"endak turun tangan itu. "/i!sute $umoi ta"an senjata kalian! Tidak
semestinya kalau urusan ini diak"iri dengan pertempuran tanpa sebab!sebab
yang jelas. #ita berpegang kepada keadilan dan kebenaran! maka
se"arusnya kita memberi kesempatan kepada #wee $in untuk membela diri
dan memberi keterangan!keterangan." &iarpun sedang mara" sekali T"io
<an 't dan Liem $ian -wa terpaksa mundur juga ketika dita"an ole" twa!
su"eng mereka ini."
"#wee $in!" kata #wa Tin $iong" dengan suara keras dan tegas. "$uda" kau
dengar baik semua keterangan sumoiku yang menudu"mu sebagai
pembunu" aya"nya dan mengadakan persekongkolan dengan perempuan
ja"at dari Pek!lian!pai. &agaimana jawabmu, #alau memang kau melakukan
"al itu bagaimana tanggung jawabmu dan apabila kau tidak melakukan
bagaimana keterangan pembelaanmu, 'ngat suda" jelas ba"wa sebelum
208
Raja Pedang
meninggal dunia aya" $umoi terang!terangan menyatakan ba"wa kau dan
seorang perempuan yang menyerang dan melukainya.
Muka #wee pucat sekali kedua matanya agak basa" dan mera" mena"an
mengucurkan air mata. la maklum ba"wa dirinya kena 3tna". Tentu saja dia
percaya ba"wa -oa!san $ie!eng takkan mau mem3tna"nya kalau tidak ada
dasarnya. 'a ta"u ba"wa dia tela" di3tna" ole" orang!orang yang
memusu"inya enta" siapa orang!orang itu. &agaimana dia "arus menjawab,
"-oa!san $ie!eng" katanya tidak berani langsung kepada $ian -wa "apa
yang "arus kukatakan lagi, (ku suda" bersumpa" ba"wa aku sama sekali
tidak merasa melakukan pembunu"an ter"adap aya" 2ona Liem $ian -wa.
$ebagai orang termuda dari #un!lun $am!"engte aku selamanya tidak
perna" membo"ong. (ku tidak melakukan pembunu"an itu dan kalian
percaya atau tidak tersera". (ku "anya meng"arapkan kebijaksanaan dan
keadilan -oa!san!ciangbunjin." la menjura ke ara" Lian &u Tojin yang
semenjak tadi berdiri di pinggiran sambil menundukkan mukanya.
-oa!san 't!kiam #wa Tin $iong tertawa liri". "-a!"a!"a lagi!lagi #wee $in
yang dijuluki orang Pek!lek!jiu orang termuda dari #un!lun $am!"engte
terkenal gaga" perkasa lari sembunyi di balik sumpa"!sumpa"nya. 9rang
s"e #wee tak perlu bersumpa" keras!keras. $ebaliknya kau menjawab
pertanyaan!pertanyaanku agar jelas."
#wee $in sebetulnya mendongkol sekali menyaksikan sikap -oa!san $ie!eng
yang amat meng"inanya. (kan tetapi dia tidak ingin meli"at persoalan ini
menjadi makin panas maka dia menjawab tenang.
"Tanyala" -oa!san 't!kiam aku akan menjawab."
"Mula!mula terjadi urusan ini aya" $umoi Liem!lopek meli"at kau bersama
seorang perempuan muda cantik berpelesir di Telaga Pok!yang se"ingga
menimbulkan mara"nya. &etulka" pada waktu itu kau berpelesir bersama
seorang perempuan cantik dari Pek!lian!pai di Telaga Pok!yang,"
<aja" #wee $in menjadi mera" sekali lalu pucat dan mera" lagi. la
menundukkan muka menggigit!gigit bibir dan sampai lama tak dapat
menjawab! $emua mata memandang kepadanya ba"kan Lian &u Tojin yang
semenjak tadi tunduk saja sekarang juga mengerling ke ara"nya. (palagi
$ian -wa gadis ini memandang dengan sepasang mata berapi!api.
#wee $in benar!benar merasa bingung. &agaimana dia "arus menjawab, Tak
dapat disangkal lagi ba"wa da"ulu dia tela" berpelesir di Telaga Pok!yang
bersama 5oa #im Li! )an tentu pada saat itu celaka sekali baginya aya"
Liem $ian -wa meli"at dia bersama 5oa #im Li dan pulang sambil mara"!
mara".&agaimana dia "arus menjawab, ;ntuk berterus terang mengaku
ba"wa dia berpelesir bersama seorang wanita muda cantik tentu saja dia
amat malu. (kan tetapi juga bukan wataknya untuk membo"ong. 9le"
karena berada dalam keadaan yang terjepit inila" #wee $in tak dapat
menjawab "anya menunduk dengan bingung dan malu.
"#wee $in bagaimana jawabmu, #enapa kau diam saja," #wa Tin $iong
bertanya dengan nada mengejek.
"#wee!sute jawabla" jangan diam saja!" &un $i Teng juga menegur sutenya
mendongkol meli"at sikap #wa Tin $iong.
$etela" berulang kali menarik napas panjang baru #wee $in bisa menjawab
tanpa mengangkat mukanya "Memang betul aku berada di Telaga Pok!yang
pada beberapa bulan yang lalu....."
209
Raja Pedang
"&erpelesir bersama seorang perempuan muda cantik anggauta Pek!lian!pai
desak #wa Tin $iong.
"&ersama seorang teman perempuan...."
"$iapa dia, -ayo katakan terus terang bukanka" dia yang kauajak
membunu" aya" $umoi," #wa Tin $iong mendesak lagi penu" amara". #wee
$in diam saja.
"#wee!sute ke"apa kau diam saja. $iapaka" perempuan itu," &un $i Teng
bertanya suaranya mengandung kekecewaan.
"(ku tidak bisa bilang dia itu siapa suda" kukatakan temanku cukupla".
(kan tetapi dia dan aku tidak bersekongkol membunu" siapa pun juga."
"-a"!" #wa Tin $iong sekarang mara" sekali merasa yakin ba"wa pemuda
ini tentula" pembunu" aya" $ian -wa. "#au berpelesir dengan seorang
perempuan renda" dari Pek!lian!pai terli"at ole" calon mertua yang menjadi
mara"!mara" meii"at kelakuan calon mantunya yang "ina. #au merasa
k"awatir kalau!kalau namamu akan dinodai ole" perbuatan itu k"awatir
kalau!kalau aya" $umoi mengabarkan kelakukanmu yang tak patut lalu
menyusul bersama perempuan renda" itu dan..... dan membunu"nya....."
"TidakD!" #wee $in berteriak keras. "Tidak sama sekali"
"#alau tidak katakan siapa perempuan jalang itu!!" $ian -wa juga berteriak
mara" pedangnya suda" dicabut lagi.
#wee $in melangka" mundur tiga langka" waja"nya pucat sekali. &un $i
Teng dan &un $i Liong saling pandang lalu mereka meng"ampiri adik
seperguruannya. "$ute urusan ini bukan urusan reme". &etapapun juga kau
"arus berani mendatangkan wanita itu untuk menjadi saksi ba"wa kau tidak
melakukan pembunu"an dan ...*.
"(paka" $u"eng tidak percaya kepadaku,"
"(kula" yang akan melawan orang yang mendakwa kau berbuat ja"at #wee
sute. (ku percaya penu" kepadamu akan tetapi kalau tidak diberi saksi
"idup tentu -oa!san $ie!eng masi" penasaran....."
"-a!"a!"a #un!lun $am!"engte benar!benar bagus!" T"io <an 't menyindir.
"$eorang keedanan perempuan dan melakukan pembunu"an keji kakak!
kakaknya "endak membela. <a" kaya gaga" sendiri saja. #alau perlu -oa!
san $ie!eng sanggup membasmi sampai ke akar!akarnya!".
"&agus sekali #ami #un!lun $am!"engte biarpun "anya bertiga takkan
mundur setapak biarpun dikeroyok disini!" &un $i Liong juga mengeluarkan
kata!kata mengejek. #edua 3"ak lagi lagi suda" panas dan apabila mendapat
dorongan sedikit saja pasti akan saling gempur.
"&agaimana #wee $in, #alau kau "endak menyangkal kau "arus bisa
sebutkan nama perempuan yang menjadi kekasi"mu itu yang terli"at ole"
aya" $umoi. #alau kau menyembunyikan namanya berarti dia itu betul
seorang Pek!lian!pai dan kau bersama dia membunu" aya" $umoi." #wa Tin
$iong mendesak.
Muka #wee $in pucat sekali. Tak mau dia menodai nama 5oa #im Li seorang
gadis yang cantik lagi gaga" apalagi yang tela" menjatu"kan "atinya. )i
lain sudut "atinya juga amat kasi"an kepada bekas tunangannya yang
kematian aya" terbunu" orang!orang yang agaknya sengaja "endak
mem3tna"nya. )an semua ini kesala"annya sendiri. (ndaikata dia tidak
tergila!gila kepada 5oa #im Li kiranya takkan terjadi "al ini. $ekarang dia
tidak saja membikin "ancur peng"idupan Liem $ian -wa juga dia merupakan
ancaman bagi nama balk 5oa #im Li. Lebi" daripada ini mala" sekarang dia
210
Raja Pedang
menjadi biang keladi pertumpa"an dara" biang keladi permusu"an antara
-oa!san!pai dan #un!lun!pai. -al terak"ir inila" yang lebi" "ebat dan
meng"ancurkan "atinya.
"-oa!san $ie!eng!" ak"irnya dia berkata dengan suara keras. "$ekali lagi
kutekanka" ba"wa aku tidak membunu" aya" 2ona Liem! Tapi kalian tidak
percaya dan mendesakku membawa!bawa nama orang yang tidak berdosa.
$u"eng sekalian! #un!lun!pai jangan sampai bermusu"an dengan -oa!san!
pai dan semua ba"aya permusu"an ini adala" gara!gara siauwte yang
bodo". 9le" karena itu biarla" siauwte menebus dosa. -eee -oa!san $ie!
eng kalau kalian tidak percaya kepadaku dan ingin meli"at #wee $in
mampus biarla" kalian puas saat ini dan jangan merembet!rembetkan #un!
lun!pai dalam urusan ini!" $ecepat kilat #wee $in menggerakkan pedangnya
dibabatkan ke le"ernya sendiri!
"Trang!!" pedang itu terlempar tubu" #wee $in lenyap dan sebagai gantinya
di situ menggelundung sebua" kepala orang.
"$iluman betina jangan lari!" tiba!tiba Lian &u Tojin berseru dan tubu"nya
berkelebat lenyap pula.
#wa Tin $iong dan tiga orang adik seperguruannya kaget memandang keara"
kepala yang menggelundung tadi dan alangka" mara"nya "ati mereka
ketika meli"at ba"wa kepala itu adala" kepala seorang tosu -oa!san!pai yang
enta" bagaimana tela" dipenggal dan dilemparkan ke tempat itu.
"#eparat ja"anam orang!orang #un!lun!" bentak #wa Tin $iong. "9rang s"e
&un berdua sekarang kalian mau bilang apa, #wee $in si keparat ternyata
bersekongkol dengan orang ja"at buktinya dia ditolong dan mala" murid
-oa!san!pai dibunu". #alian tentu bukan manusia baik!baik dan ikut
sekongkol pula!" )engan kemara"an meluap!luap #wa Tin $iong lalu
menerjang dua orang saudara &un itu dibantu ole" T"io <an 't #ui #eng
dan Liem $ian -wa. 0mpat orang saudara -oa!san $ie!eng ini mengamuk dan
mengeroyok &un $i Teng dan &un $i Liong.
#asi"an sekali dua orang saudara &un ini. Mereka sesunggu"nya tidak ta"u
apa!apa dan tadi pun ketika #wee $in "endak membunu" diri mereka suda"
tak berdaya. Ta"u!ta"u #wee $in lenyap.
5ara lenyapnya demikian ajaib sampai tidak terli"at ole" mereka. $uda" jelas
ba"wa #wee $in ditolong orang pandai. (kan tetapi siapa penolongnya dan
meng!apa melemparkan kepala seorang tosu -oa!san!pai, Mereka tak dapat
membersi"kan diri pula. Tentu saja orang -oa!san!pai akan menganggap
mereka ikut bersekongkol. Terpaksa &un $i Teng dan &un $i Liong mencabut
senjata dan membela diri. (kan tetapi ole" karena dikeroyok empat orang
dan 3"ak tawan lebi" kuat di samping itu karena memang mereka tidak
dapat berkela"i dengan penu" semangat karena merasa pi"ak sutenya
bersala" maka ak"irnya &un $i Teng dan &un $i Liong terdesak dan
menderita luka!luka. 2amun orang gaga" dari #un!lun!pai ini dengan ilmu
silat mereka yang tinggi masi" terus melakukan perlawanan atau lebi" tepat
disebut melakukan pembelaan diri yang gigi" dan kuat.
Pada saat itu #wa -ong berlari!lan ke tempat &eng $an bekerja. )engan
napas terenga"!enga" #wa -ong menarik tangan &eng $an yang sedang
menyapu lantai. "&eng $an mari li"at. (ya" dan semua sedang bertengkar
dengan orang!orang #un!lun!pai. Tentu akan bertempur!"
211
Raja Pedang
#aget sekali "ati &eng $an. (nak ini suda" mendengar dari Tan -ok tentang
usa"a ja"at 2go!lian!kauwcu yang berjuluk #im!t"ouw T"ian!li untuk
memeca" bela" antara Pek!lian!pai -oa!san!pai dan #un!lun!pai.
"#enapa mereka bertengkar. (pa sebabnya bertempur," tanyanya masi"
kurang mengacu"kan karena dipikirnya ba"wa "al itu bukanla" urusannya
apalagi kalau diingat ba"wa apa yang dia dapat lakukan ter"adap urusan itu,
"#abarnya seorang #un!lun!pai tunangan bibi $ian membunu" aya" bibi
$ian -wa. $ekarang dia datang bersama dua orang lagi dan cekcok dengan
aya" dan semua paman guru. /uga sukong berada di sana. -ayo kita li"at!"
"2ona -ong kauli"atla" sendiri. (ku dilarang ole" sukongmu keluar dari sini
kalau aku berani keluar tentu mendapat mara" pula." &eng $an melanjutkan
kerjaannya tidak peduli lagi.
"&eng $an mereka sedang ribut!ribut mana memper"atikan kau, Marila"
kau temani aku keluar menonton."
&eng $an menggeleng kepala dan memandang kepada #wa -ong
mengagumi sinar mata yang demikian tajam namun "alus dan inda". "2ona
-ong kenapa kau selalu datang mengajak aku bercakap!cakap dan bermain!
main, $uda" berapa kali kau dimara"i aya"mu, Lebi" baik. kau seperti anak!
anak yang lain menjau"i aku karena aku "anyala" kacung dan kau dilarang
mendekati aku."
"(pa sala"nya, #alau aku suka ber!main!main dan bicara denganmu siapa
melarang, &iar aya" mara" biar sukong mengamuk aku tidak takut!" .adis
cilik ini membusung dada dan kepalanya tegak matanya bersinar!sinar.
&eng $an memegang tangan. #wa -ong ter"aru sekali. "2ona -ong
mengapa demikian, Tak baik kalau kau dimara"i aya"mu dan sukongmu......
mengapa kau begini baik ter"adapku seorang kacung seorang jembel busuk
mengapa sikapmu tidak seperti yang lain yang selalu meng"inaku,"
;ntuk beberapa saat sepasang mata dara cilik itu menatap waja" &eng $an
lalu berkata liri" "0nta"la"..... aku merasa amat berkasi"an kepadamu &eng
$an....." #eduanya "anya berpegang tangan dan saling pandang tanpa
mengerti apa yang mereka rasakan. #emudian timbul kenakalan #wa -ong
yang memeca"kan "ikmat kesunyian itu sambil tertawa. "(gaknya karena
kau seperti bunglon itula" yang membuat aku suka bermain denganmu "i!"i!
"i....."
"#untilanak!" &eng $an balas memaki. la mendongkol kalau dimaki bunglon.
#wa -ong tertawa sambil melepaskan tangannya. Pada saat itu tampak #ui
lok T"io #i dan T"io &wee berlari!lari. Muka mereka agak pucat.
"Mereka suda" bertempur!" kata T"io #i terenga"!enga". "&ekas tunangan
bibi $ian -wa itu lenyap secara ane" seorang supek yang menjadi tosu
dibunu" orang kepalanya dilempar ke depan su kong. $ukong mengejar
orang ja"at. -ebat ...*
Tanpa menanti sampai cerita ini berak"ir #wa -ong suda" berlari!lari keluar
"endak menonton diikuti ole" tiga orang anak itu para tosu -oa!san!pai
juga keli"atan berlari!lari sambil membawa senjata tajam. #eadaan -oa!san!
pai kacau!balau.
$etela" ditinggal seorang diri &eng $an termenung. la mendengar suara
beradunya senjata tajam dan telinganya yang suda" meniiliki pendengaran
luar biasa itu mendengar angin sambaran senjata yang amat mengerikan itu.
la ta"u persoalannya. Mereka sedang ber"antam saling bunu" tanpa mereka
sadari ba"wa mereka itu diadu domba ole" pemerinta" Mongol yang
212
Raja Pedang
menggunakan 2go!lian!kauw sebagai kaki tangannya. (" perluka" orang
saling rnembunu" "anya menurutkan na1su amara" belaka, $aling bunu"
karena 3tna" pada"al mereka itu adala" saudara!saudara sebangsa sendiri,
Tak mungkin aku mendiamkan saja menonton orang sebangsa saling bunu"
pada"al kedua pi"ak adala" orang!orang gaga" yang suda" memiliki nama
besar sebagai pendekar!pendekar! &eng $an melempar sapunya dan berlari
cepat ke tempat pertempuran.
la meli"at betapa dua orang laki!laki yang melakukan perlawanan dengan
gaga" berani tela" mandi dara" dan terdesak "ebat ole" pengeroyokan #wa
Tin $iong T"io <an 't #ui #eng dan Liem $ian -wa. )i atas tana" terletak
kepala seorang tosu -oa!san!pai. #eadaan benar!benar amat mengerikan.
Muda" &eng $an menduga siapa adanya dua orang gaga" itu tentula" orang!
orang #un!lun!pai seperti yang tadi diceritakan ole" #wa -ong. la meli"at
#wa -ong berdiri agak jau" dengan T"io &wee agak pucat dan "anya
menonton saja. (kan tetapi #ui Lok dan T"io #i bertepuk!tepuk dan bersorak
kalau dua orang itu terkena sambaran senjata seorang di antara -oa!san $ie!
eng.
)i dalam "ati &eng $an timbul rasa penasaran. #enapa main keroyok, la
dapat menilai tingkat enam orang yangbertempur itu. (pabila pertempuran
dilakukan satu lawan satu barula" akan seimbang dan ramai. la meli"at
pedang di tangan #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa amat berba"aya dan
suda" di beberapa tempat ditubu" kedua orang #un!lun!pai itu luka!luka.
"-oa!san $ie!eng...... jangan lanjutkan pertempuran. 9rang!orang #un!lun
tidak bersala"!" tiba!tiba &eng $an tak dapat mena"an dirinya lagi berteriak!
teriak dan melompat ke dekat pertempuran.
$emua orang kaget sekali meli"at ini akan tetapi yang bertempur terus saja
bertempur. #ui Lok dan T"io #i mara" sekali meli"at sikap &eng $an. Mereka
berdua ini memang suda" merasa amat iri "ati kepada &eng $an ketika men!
dengar pujian #wa -ong dan T"io &wee betapa &eng $an dengan "gaga"
berani" tela" menyusul dan menolong dua orang dara cilik itu ketika diculik
orang. $e!karang mereka meli"at &eng $an berteriak!teriak mereka
mendapat kesempatan untuk melampiaskan kemara"an mereka. )ua orang
jago cilik ini lalu menerjang maju ke ara" &eng $an.
"#acung busuk! Mau apa kau berteriak!teriak, -ayo kembali ke tempat
kerjamuD" )ua orang jago cilik ini lalu memukuli &eng $an diturut ole"
beberapa orang tosu yang juga tidak suka kepada &eng $an. Terjadi
keane"an ketika dua orang anak dan beberapa orang tosu ini memukul &eng
$an. #ui Lok dan T"io #i menjerit kesakitan dan tangan kanan mereka pata"
tulangnya ketika memukul tubu" &eng $an. Para tosu yang memukulnya
kurang keras juga berjingkrak kesakitan karena tangan mereka tela" menjadi
mera" seperti terbakar dan bengkak!bengkak!
Tanpa mempedulikan niereka ini &eng $an langsung berjalan menuju ke
gelanggang pertempuran. )ua orang saudara &un itu suda" robo" mandi
dara" dan &eng $an menubruk mereka sambil berseru.
"Mereka tidak bersala"..... a" pertumpa"an dara" terjadi "anya karena
3tna"! (langka" bodo"nya bermata seperti buta" )engan sedi" &eng $an
mengusapi dara" yang mengucur keluar dari dada &un $i Teng dan &un $i
Liong. ")ua orang pendekar gaga" "arus melepaskan nyawa "anya karena
menurutkan na1su belaka "anya karena 3tna"....."
213
Raja Pedang
&un $i Teng dan &un $i Liong belum tewas akan tetapi mereka suda" terluka
para" dan "anya jiwa mereka yang gaga" perkasa saja yang membuat
mereka robo" tanpa mengeluarkan kelu"an sakit sedikit pun juga!
Meli"at sikap dan kata!kata &eng $an #wa Tin $iong kaget dan "eran sekali.
(palagi ketika meli"at betapa cucu!cucu murid -oa!san yaitu #ui Lok dan
T"io #i menderita pata" tulang tangan sedangkan beberapa orang tosu lagi
bengkak!bengkak tangannya. la makin curiga akan dugaannya ba"wa &eng
$an bukanla" anak sembarangan dan mungkin sekali dari 3"ak musu".
$ekarang terbukti betapa &eng $an menyedi" jatu"nya dua orang #un!lun!
pai dan kata!katanya yang tidak karuan.
"&eng $an apa maksud kata!katamu ini," #wa Tin $iong membentak sambil
meng"ampiri dengan pedang di tangan.
&eng $an yang meli"at ba"wa dua orang #un!lun!pai itu tak mungkin dapat
tertolong lagi segera bangkit berdiri dengan tegak. Matanya bersinar tajam
menakutkan dan mukanya menjadi mera" ke"itaman. la membanting kaki ke
atas tana" dan berkata.
"-oa!san $ie!eng apaka" kalian tidak meli"at ba"wa kalian tela" membunu"
orang!orang tidak berdosa, #alian tela" kena 3tna". #wee $in bukan orang
yang berdosa dia tidak membunu" aya" 2ona Llem $ian -wa. $emua ini
memang diatur ole" pemerinta" Mongol dengan bantuan 2go!lian!kauw!
#wee $in "anya mempunyai kesala"an kecil yaitu dia robo" ole" kecantikan
ketua 2go!lian!kauw. 4ang membunu" aya" 2ona Liem adala" kaki tangan
2go!lian!kauwcu yang menyamar sebagai #wee $in dan sebagai orang!orang
Pek!lian!pai. (" sayang orang!orang gaga" sampai muda" tertipu!"
"&o"ong! #au anak kecil ta"u apa, #au ber3"ak kepada Pek!lian!pai dan #un!
lun!" #wa Tin $iong membentak mara".
Tiba!tiba &un $i Teng da" &un $i Liong bergerak &un $i Liong tertawa
terba"ak!ba"ak lalu..... ber"enti bernapas mukanya masi" tersenyum. &un $i
Teng dengan terenga"!enga" mengulurkan tangan merangkul &eng $an.
"(ku puas..... kau benar anak..... kau benar. $iapa namamu...,
"(ku &eng $an" kata &eng $an yang suda" berlutut di dekat &un $i Teng.
"#au tela" membersi"kan nama #wee!sute dan #un!lun!pai. Terima kasi".
(langka" bodo"ku..... "a!"a!"a bukan "anya #un!lun $am!"engte yang
bodo"..... mala" -oa!san $ie!eng goblok "anya menurutkan na1su belaka.....
&eng $an anak baik kau anak luar biasa..... kau berjanjila" ba"wa kelak kau
akan mengamat!amati putera tunggalku..... &un Lim..... #wi....." 9rang gaga"
itu menjadi lemas dan ro"nya menyusul ro" adiknya.
-oa!san $ie!eng berdirl terlongong. Mereka masi" terpukul ole" keterangan
&eng $an merasa ragu!ragu. Pada saat itu tampak bayangan orang
berkelebat dan Lian &u Tojin suda" berdiri di situ. "(" dia "ebat..... tak
terkejar ole"ku....." Tiba!tiba kakek ini mengeluarkan seruan kaget meli"at
tubu" &un $i Teng dan &un $i Liong reba" mandi dara" dalam keadaan tak
bernyawa pula.
"(pa..... apa yang tela" terjadi.....," tanyanya memandang kepada empat
orang muridnya.
-oa!san $ie!eng tak dapat menjawab masi" bingung dan amat k"awatir
kalau!kalau keterangan &eng $an itu benar. &erarti mereka membunu"
orang!orang yang tidak berdosa!
214
Raja Pedang
"&eng $an kau lagi di sini, (pa yang kaulakukan di sini," Lian &u Tojin
membentak lagi ketika meli"at &eng $an berlutut di depan mayat kedua
orang saudara &un itu.
"Locianpwe dua orang gaga" dari #un!lun!pai yang tidak berdosa ini tela"
dikeroyok dan dibunu" ole" murid!muridmu yang gaga"!" kata &eng $an
dengan suara keras. #emudian dia mengulangi lagi penuturannya yang tadi
di depan ketua -oa!san!pai. #akek ini beruba" air mukanya mendengar
keterangan itu akan tetapi dengan bengis dia lalu bertanya.
"&oca" dari mana kau ta"u semua itu,"
"$aya bertemu dengan orang!orang Pek!lian!pai dan merekala" yang
menceritakan semua itu kepadaku."
"&o"ong kalau begitu. 9rang!orang Pek!lian!pai itu ja"at dan bo"ong!" seru
#wa Tin $iong penu" "arap. Tentu saja dia tidak meng"arapkan kebenaran
keterangan &eng $an karena kalau benar terjadi "al demikian berarti pi"ak
-oa!san!pai tela" melakukan perbuatan yang kurang patut ter"adap #un!lun!
pai.
Lian &u Tojin meraba!raba jenggotnya yang panjang. ";rusan ini amat
berbelit! belit dan amat penu" ra"asia. #eterangan boca" ini mungkin sekali
benar akan tetapi juga bukan musta"il dia dipergunakan ole" Pek!lian!pai
untuk mengacau kita. &etapapun juga kalian suda" terburu na1su
membunu" dua orang #un!lun!pai ini. #eadaan suda" terlanjur begini
sunggu" tidak menyenangkan sekali. Pinto sendiri masi" ragu!ragu siapaka"
yang benar siapa yang sala". #wee $in ditolong dan dibawa pergi ole"
seorang iblis wanita ja"at -ek!"wa #ui!bo. Terang ba"wa ada pi"ak yang
bersekongkol dengan #wee $in tapi....." Tiba!tiba kakek itu berseru "-e
boca" kau "endak lari ke mana," Tubu"nya berkelebat ke depan dan di lain
saat kakek ini suda" memegang lengan tangan &eng $an yang "endak lari.
"(ku mau pergi saja. $elain -oa!san!pai tidak baik membunu" orang tak
berdosa -ek!"wa #ui!bo suda" datang aku bisa celaka....." banta" &eng
$an.
"#au dicari -ek!"wa #ui!bo," Lian &u Tojin bertanya "eran.
"$emua orang ja"at mencariku"
"#enapa," #etua -oa!san!pai ini suda" menduga ba"wa pasti ada ra"asia
ane" pada diri anak yang mencurigakan ini maka dia takkan melepaskannya
sebelum dapat mengeta"ui ra"asianya.
Tentu saja &eng $an tidak mau menceritakan tentang dirinya apalagi tentang
'm!yang $in!kiam!sut. Tapi dia anak yang cerdik dapat meng"ubung!
"ubungkan persoalan maka dengan suara berbisik dia berkata.
"Tosu tua apa kau lupa akan Lo tong $ouw Lee, $iapa yang takkan mencari
tempat persembunyiannya, -ek!"wa #ui!bo tentu akan senang mendengar
ba"wa aku dan Totiang mengeta"ui tempat tinggal kakek tua s"e $ouw itu!"
Lian &u Tojin cepat melepaskan tangan yang dicekatnya. "-us" gila kau
$iapa ta"u tempat sembunyi orang itu," 9rang tua ini celingukan ke kanan
kiri nampaknya berk"awatir sekali. $iapa tidak k"awatir kalau dikatakan
mengeta"ui tempat sembunyi Lo!tong $ouw Lee, $emua orang ja"at di dunia
mencari!cari tempat sembunyi pencuri pedang Liong!cu $iang!kiam itu dan
kalau dia disangka mengeta"ui tempat sembunyinya bukan musta"il kalau
dimusu"i semua toko" kang!ouw!
215
Raja Pedang
&eng $an tersenyum. "Totiang aku "anya membawakan suratnya kepada
Totiang kiranya tidak ane" kalau orang yang suda" bersurat!suratan saling
mengeta"ui tempat tinggalnya bukan,"
"-us" jangan main gila kau! Pinto tidak ta"u tempat sembunyinya!"
"#alau begitu biarkanla" aku pergi mencarinya Totiang. (ku suda" tidak suka
tinggal di -oa!san."
"Pergila" pergila" cepat!" #akek itu kini mala" mendesak agar supaya anak
itu pergi karena kalau dibiarkan saja di situ bicara tentang Lo!tong $ouw Lee
jangan!jangan dia bisa terbawa!bawa dalam urusan perebutan Liong!cu
$iang!kiam.
&eng $an menole" ke ara" anak!anak yang meli"at semua itu dari jau"
kemudian dia melambaikan tangan dan berkata "2ona -ong 2ona &wee
selamat tinggal!" la lalu membalikkan tubu" dan lari menuruni puncak -oa!
san!pai. $emua orang memandang bayangan anak ane" ini sampai lenyap di
balik batu!batu besar. Lian &u Tojin meng"ela napas panjang.
"(" sunggu" celaka terjadi "al seperti ini. Lekas kalian kubur baik!baik
jena=a" dua orang murid #un!lun!pai ini. Pinto "arus berani
mempertanggungjawabkannya ter"adap pertanyaan Pek .an $iansu....." la
menarik napas panjang berkali!kali sambil menggeleng kepala penasaran
sekali ba"wa dalam usia setua itu "arus meng"adapi urusan pertumpa"an
dara" yang terjadi antara murid!muridnya dan murid!murid #un!lun!pai.
#emudian dia meninggalkan murid!muridnya memasuki pondoknya untuk
bersamad"i. &egitu memasuki pondok dia mendapatkan kekecewaan lain
dengan tidak adanya &eng $an. &oca" itu begitu rajin dan amat cerdik dalam
mempelajari 3lsa1at!3lsa1at To. &oca" yang ane" dan sepak terjang boca"
tadi diam!diam membangkitkan ke"eranan dan kekagumannya. $eorang
anak kecil yang bekerja sebagai kacung da"ulu suda" berani
mempertaru"kan nyawa untuk menolong #wa -ong dan T"io &wee. Tadi
suda" berani mencela -oa!an!pai dan mengeluarkan kata!kata yang gaga".
#alau kelak anak itu menjadi seorang yang pandai dia takkan merasa "eran.
? ? ?
&eng $an berjalan cepat siang malam. -anya kalau suda" "ampir tak kuat
lagi saking lela"nya maka dia mengaso. la bermaksud pergi ke $"an!si untuk
bersembunyi di #elenteng -ok!t"ian!tong dimana da"ulu dia perna" bekerja
sebagai kacung. la "arus dapat menyembunyikan dirinya untuk beberapa
ta"un lamanya demikian kata pesan Lo!tong $ouw Lee. $etela" tubu"nya
kuat betul dan ilmu!ilmu silat itu suda" dia lati" sebaiknya baru dia bole"
memperli"arkan dirinya. )an ucapan pesanan kakek buta itu benar!benar
tepat. &uktinya setiap kali dia memperli"atkan diri pasti timbul "al!"al yang
"ebat. Lebi" baik dia kembali ke daera" $ungai -uang!"o dan bersembunyi
di kelenteng -ok!t"ian!tong. Terbayang ole"nya para "wesio kelenteng itu
yang rata!rata amat sabar dan baik.
#urang lebi" sebulan kemudian sampaila" dia di tepi $ungai -uang!"o. )ari
tepi sungai itu ke utara kurang lebi" tiga pulu" li lagi adala" $"an!si di mana
terdapat kelenteng yang ditujunya. la suda" lela" sekali dan "ari suda"
menjelang senja. &eng $an mencari tempat yang enak di tepi sungai di
bawa" sebatang po"on. la mengumpulkan daun!daun dan ranting!ranting
kering untuk membuat api unggun malam nanti apabila "awa udara dingin
dan apabila banyak nyamuk akan mengganggunya. $ebagian daripada daun!
daun kering dia jadikan tilam tempat dia tidur.
216
Raja Pedang
Perutnya lapar tidak dipedulikannya. &eng $an suda" terlentang di bawa"
po"on mengenangkan pengalaman!pengalamannya selama dalam
perjalanan ini. (da "al yang amat berkesan di "atinya yaitu ke mana saja dia
berjalan dia selalu meli"at para petani bersikap penu" semangat menentang
pemerinta" Mongol yang suda" banyak membikin sengsara rakyat. la mulai
mendengar nama besar pemimpin!pemimpin rakyat disebut!sebut orang.
4ang paling terkenal dan sering kali dia dengar adala" nama besar 5iu .oan
5iang yang menurut para petani itu mempunyai kepandaian seperti dewa
mala" memiliki ilmu kesaktian yang ajaib!ajaib. )iam!diam &eng $an
mengenang semua itu dan mengingat!ingat kembali apa yang dia dengar
dari Tan -ok meng"ubung!"ubungkan semua peristiwa antara -oa!san!pai
dan #un!lun!pai ber"ubung dengan suasana pemberontakan ter"adap
pemerinta" Mongol ini. &eng $an adala" seorang anak kecil yang semenjak
da"ulu "anya mempelajari ilmu 3lsa1at dan kebatinan mala" ak"ir!ak"ir ini
mempelajari ilmu silat. (kan tetapi tentang politik dia sama sekali tidak
mengerti.
"(ku takkan pusing!pusing dengan segala urusan itu kalau aku suda" berada
di dalam bangunan #elenteng -ok!t"ian!tong yang luas" pikirnya dan dia
mengenang kembali masa dia kecil bekerja sebagai kacung di kelenteng itu.
$uasana di dalam kelenteng "anya tenteram aman dan damai. (pabila
meli"at orang luar tentu "anya orang!orang yang datang "endak
bersemba"yang yaitu orang!orang yang datang dengan maksud baik
dengan "ati bersi" dan maksud!maksud memo"on belas kasi"an 4ang Ma"a
#uasa melalui para dewa yang dipuja masing!masing pendatang. (langka"
senangnya pikirnya "idupnya. akan tenteram dan dia dapat meneruskan
lati"an!lati"annya dengan aman
$aking lela" dan laparriya beCiitu mata"ari terbenam &eng $an suda"
tertidur. 0nak sekali dia tidur tidak ta"u ba"wa dia tela" tidur setenga"
malam ba"wa bulan "ampir purnama suda" naik tinggi dan ba"wa dia lupa
membuat api unggun. Tidak ta"u dia betapa ba"ayanya dia tertidur tanpa api
unggun di tempat terbuka seperti itu di dekat $ungai -uang!"o lagi yang
daera"nya masi" liar dekat dengan "utan!"utan besar.
la bangun sambil menepuk pa"anya. )i bagian celana yang robek nyamuk
menggigit pa"anya dan mengisap dara" sepuasnya. "2yamuk keparat!" &eng
$an bangun duduk ketika mendengar suara nyamuk berngiung!ngiung di
sekeliling kepalanya. Teringat dia ba"wa dia belum membuat api unggun. la
menole" ke ara" tumpukan kayu dan daun yang keli"atan jelas di bawa"
sinar bulan purnama yang menerobos di antara cela"!cela" daun po"on.
(kan tetapi alangka" kagetnya ketika selain tumpukan kayu ini dia meli"at
barang lain lagi yang membuat jantungnya serasa ber"enti berdetak.
$epasang barang berkilauan seperti lampu. $epasang mata..... dan segera
terli"at ole"nya ba"wa mata yang mencorong itu adala" mata seekor
binatang yang sebesar lembu rnuda berkulit loreng!loreng! -arimau yang
besar sekali!
&eng $an menggigil. &iarpun anak ini suda" memiliki kepandaian yang tinggi
dalam tubu"nya namun dia masi" belum menyadari betul akan "al ini. Tentu
saja dengan kepandaiannya dia takkan sukar melawan "arimau ini atau
setidaknya akan muda" dia menyelamatkan diri dengan meloncat ke atas
po"on. #epandaiannya memungkinkan dia melakukan "al!"al ini. (kan tetapi
dia suda" lumpu" ketenangannya lenyap. Tak bole" terlalu disala"kan dia
217
Raja Pedang
siapa orangnya takkan menggigil kebingungan dan ketakutan kalau begitu
bangun dari tidur suda" meng"adapi seekor "arimau sebesar ini yang berdiri
"anya dalam jarak tiga meter di depannya!
-arimau itu memang sejak tadi suda" mengintainya. #ini meli"at boca" itu
bergerak dia segera mengaum dan meloncat menerkam ke ara" &eng $an.
&eng $an terkesima dan tak dapat bergerak terpukau seperti kena si"ir.
-anya matanya yang lebar itu terbuka melotot memandang merasa ngeri
karena seakan!akan suda" tampak ole"nya gigi bertaring yang runcing serta
kuku yang melengkung mengerikan.
(kan tetapi tiba!tiba tubu" "arimau itu ter"enti di tenga" udara mala"
terjengkang ke belakang berkelojota! dan mandi dara". Tepat di dadanya
tertancap sebatang kayu "ampir tembus ke punggungnya. $iapaka" yang
"menyate" "arimau ini, &eng $an menengok ke kanan kiri ke belakang dan
alangka" "erannya ketika dia meli"at munculnya bayangan mera". )ara cilik
berpakaian mera" si gagu bernama &i .oat itu tela" berada di depannya.
&eng $an sampai bengong terlongong akan tetapi dia segera tersenyum
rama". Tak mungkin dia tidak akan gembira kalau bertemu dengan boca" ini
dara cilik cantik manis yang gagu yang menimbulkan rasa sayang rasa
kasi"an dan ter"aru yang membuat dia timbul rasa "endak melindungi
"endak membelanya.
"#au.....," tegurnya sambij berdiri. (kan tetapi kalau dulu &i .oat tersenyum!
senyum gembira dan mengajak dia bermain!main kini sikapnya jau"
berbeda. .adis cilik ini nampak penu" ketakutan dan kek"awatiran waja"nya
yang biasanya "ampir selalu kemera"an itu kini agak pucat. la menudingkan
telunjuk kiri ke ara" bangkai "arimau telunjuk kanan ke ara" belakangnya
agak ke atas kemudian dia menuding ke dada &eng $an. Lalu dia meloncat
dan menendangi bangkai "arimau yang suda" tewas itu. &eng $an
memandang bingung juga kagum betapa setiap kaki kecil itu menendang
"arimau bangkai "arimau yang besar itu pasti tersepak ke depan. $unggu"
da"syat tenaga kaki kecil iniH pikirnya.
"(dik &i .oat kau "endak bilangA apaka", (ku berterima kasi" sekali atas
pertolonganmu. #au tela" membunu" "arimau itu "ebat sekali
kepandaianmu!"
(kan tetapi &i .oat nampak tidak sabar karena &eng $an tidak mengerti
maksud gerak tangannya tadi. la membanting!banting kakinya memegang
dengan tangan &eng $an dan ditarik diajak pergi.
"0" e" malam!malam kau "endak mengajakku ke manaka"," &eng $an
ter"eran dan menolak.
#embali &i .oat menuding!nuding ke belakangnya dan pada saat itu
terdengar suara melengking tinggi seperti orang menangis dari jau".
$eketika pucat muka &eng $an. 5elaka kiranya $ong!bun!kwi berada dekat
situ. #iranya &i .oat ini tadi memberi isyarat ba"wa $ong!bun!kwi berada
dekat dan menyuru" dia pergi bersembunyi. Tentu gadis cilik ini tadi "endak
menyatakan ba"wa karena auman "arimau tadi $ong!bun!kwi akan
menyusul ke situ dan &eng $an akan celaka.
$ebelum &eng $an meyakinkan dugaannya &i .oat suda" menarik
tangannya diajak lari cepat sekali ke ara" utara.
"&etul ke utara. Tiga pulu" li dari sini ada kelenteng besar kita bisa
sembunyi di sana" katanya sambil ikut berlari cepat. (kan tetapi tiba!tiba &i
.oat menyeretnya meloncat ke dalam..... sungai. .adis cilik itu tentu saja
218
Raja Pedang
suda" "a1al akan gerak!gerik aya"nya yang luar biasa ia gagu tapi cerdik
sekali. $etela" kedua orang anak itu terjun ke dalam $ungai -uang!"o baru
&eng $an ta"u akan maksud "ati &i .oat. .adis ini mengajaknya
bersembunyi di bawa" alang!alang yang tumbu" di pinggir sungai itu. ;ntung
sekali &i .oat tidak terlambat dalam tindakannya ini karena baru saja mereka
bersembunyi di balik alang!alang dan merendam diri ke dalam air sungai di
situ suda" berkelebat bayangan puti" dan ta"u!ta"u $ong!bun!kwi suda"
berdiri seperti patung memandangi bangkai "arimau dan bekas tempat tidur
&eng $an. #akek sakti ini terdengar menggerutu seorang diri.
"-emmm membunu" "arimau dengan, timpukan sia!san 6pana" gunung7.
&agus &i .oat. Tapi kenapa lari pergi, -emmm ada orang lain di sini
siapa.....," )engar langka" lebar kakek itu lalu berjalan mengejar ke utara
langka"nya lebar jalannya keli"atan perla"an saja akan tetapi sebentar saja
lenyap dari situ.
&eng $an "endak keluar dari belakang rumput alang!alang akan tetapi tiba!
tiba le"er bajDunya ada yang mencengkeram dan dia ditarik kembali ke balik
alang!alang. Ternyata yang mencengke!ramnya adala" &i .oat yang sebelum
dia memprotes telapak tangan yang kecil dari tangan kanan gadis itu suda"
mem!bungkam mulutnya. &eng $an ter"eran!"eran juga merasa geli. la
merasa seperti anak kecil di"adapan gadis ini. (kan tetapi segera dia
mendapat kenyataan betapa cerdik gadis ini dan betapa gegaba" dan
bodo"nya dia sendiri. $eperti seorang iblis ta"u!ta"u $ong!bun!kwi tela"
datang lagi di tempat tadi berdiri seperti patung memandangi "arimau. la
bergidik dan merasa bulu tengkuknya meremang! $eandainya dia
mengeluarkan suara dan mulutnya tidak dibungkam ole" tangan gadis gagu
itu a" tentu $i 'blis &erkabung itu suda" akan mendapatkannya. la menole"
untuk memandang &i .oat dengan terima kasi" akan tetapi alangka" kaget
dan "erannya ketika dia suda" ke"ilangan gadis cilik itu. 0nta" ke mana
perginya &i .oat yang tadi berada di sebela"nya! $elagi dia kebingungan
mendadak sekali pundak!nya ditarik orang ke bawa" sampai ke!palanya
terbenam ke dalam air. la gelagapan akan tetapi kembali ada tangan kecil
yang menyusupkan setangkai alang!alang yang berlubang ke mulutnya. &aik!
nya &eng $an juga tergolong anak cerdik maka seketika dia dapat
menangkap mak!sud perbuatan ane" dari &i .oat ini. Tentu dia disuru"
bersembunyi dengan seluru" tubu"nya di dalam air dan tang!kai alang!alang
itu dapat dipergunakan untuk bernapas. Maka dia pun mengisap "awa dari
tangkai itu yang menyembul ke atas bersembunyi di antara rumpun alang!
alang. )engan girang dan berterima kasi" dia memegang tangan kiri &i .oat.
)ua orang anak itu sambil berendam ke dalam air saling berpegang tangan
"ati mereka berdebar penu" ketegangan dan kek"awatiran. )i dalam air
&eng $an tidak ta"u apa yang terjadi di atas andaikata ta"u dia pasti akan
bergidik kengerian karena beberapa detik setela" kepalanya terbenam air $i
'blis &erkabung itu menggunakan tangannya mencengkeram remuk sebua"
batu kemudian menyambitkan peca"an batu ini ke seH kelilingnya juga ke
permukaan air dan ke dalam alang!alang! (ndaikata kepala dua orang anak
tadi masi" bersembunyi di dalam alang!alang tentu akan terkena sambitan
peca"an batu yang cukup ampu" untuk menembus kulit kepala!
$etela" berendam kurang lebi" satu jam barula" &i .oat berani muncul
kembali ke permukaan air. la lalu memberl isyarat kepada &eng $an untuk
meloncat keluar dari air. $egera mereka berdiri di tepi sungai basa" kuyup
219
Raja Pedang
dan saling berpandangan. Tiba!tiba gadis cilik itu tersenyum lega. &ukan
main manisnya setela" tersenyum. -ati &eng $an serasa diremas!remas.
'ngin dia memeluk &i .oat ingin dia memondongnya menggendongnya
seperti anak kecil. .adis cilik gagu yang suda" menolong nyawa!nya yang
biarpun gagu tapi luar biasa cerdiknya dan sekarang tersenyum!senyum
begitu manisnya. Tiba!tiba dia meli"at &i .oat menggigil kedinginan.
"#asi"an kau &i .oat. #au dingin, &iar kubuatkan api unggun."
&i .oat segera memegang lengannya dan mengguncang!guncangnya.
(lisnya berkerut dan kepalanya digeleng!gelengkan. &eng $an teringat dan
dia merasa malu sendiri. (" bagaimana dia sampai kala" ole" anak
perempuan yang jau" lebi" muda ini dan gagu pula lagi, #enapa dia begini
kurang "ati!"ati, #alau dia membuat api unggun sama saja seperti
memberita"ukan tempatnya kepada $ong!bun!kwi. &iarpun kakek itu suda"
jau" ada tanda sedikit saja pasti cukup untuk memanggil kembali kakek
yang li"ai sekali itu.
"&agaimana baiknya, #au kedinginan &i .oat."
.adis cilik itu "anya menggeleng kepala lalumemberi isyarat kepada &eng
$an untuk melanjutkan perjalanan ke utara. "#au tentu ikut denganku
bukan, &i .oat kau ikut bersamaku ya,"
&i .oat mengangguk meloncat ke dekat sungai yang ada pasirnya ialu ujung
sepatunya bergerak!gerak seperti menari. &eng $an memandang dan
alangka" "erannya ketika dia meli"at "uru1!"uru1 besar yang inda" dibuat
ole" gerakan ujung sepatu itu. -uru1!"uru1 itu ber!bunyi% -arus sampai di
kelenteng sebelum mata"ari terbit.
&eng $an memegang kedua pundak &i .oat dipandangnya waja" itu penu"
kekaguman. "#au "ebat! &iar gagu kau pandai menulis dengan kaki mala"!
-e!bat &i .oat kau "ebat.....!"
.adis cilik itu "anya tersenyum lalu menggandeng tangan &eng $an diajak
lari cepat. )i waktu dua orang anak ini berlari &eng $an merasa betapa
dinginnya telapak tangan &i .oat dan anak itu nampak kedinginan betul.
Tidak "eran karena pakaian basa" kuyup ditamba" berlari!larian di dalam
udara yang begitu dinginnya lewat tenga" malam itu. &eng $an mendapat
akal. )ia sendiri tidak bisa menderita dingin karena dengan "awa ditubu"nya
dia bisa menyalurkan "awa panas membuat tubu"nya "angat. )iam!diam dia
mengera"kan tenaga dalamnya melalui telapak tangan &i .oat dia
menyalurkan "awa panas ke tubu" &i .oat untuk mengusir "awa dingin.
Mendadak &i .oat mengeluarkan suara ";"""!" dan melepaskan
pegangannya mala" meloncat mundur dengan muka kaget. Meli"at gerak
kaki tangannya gadis cilik ini suda" siap meng"adapi pertempuran matanya
yang bening menatap waja" &eng $an penu" kecurigaan. &eng $an maklum
ba"wa gadis cilik ini sala" sangka. )iam!diam dia kagum sekali. Ternyata
penyaluran "awa panas tadi terasa pula ole" &i .oat. Ternyata boca" ini
suda" ma"ir tentang "awa di dalam tubu" dapat merasai serangan tenaga
dalam!
"&i .oat aku tidak apa!apa "anya ingin membantumu meng"angatkan
tubu"" &eng $an berkata. &i .oat memandang terus mengangguk!angguk
dan nampaknya kagum sekali. (gaknya baru sekarang gadis cilik ini
mendapat kenyataan ba"wa &eng $an memiliki ilmu kepandaian. la lalu
menggandeng tangan &eng $an lagi dan sama sekali tidak melawan ketika
pemuda itu sambil berjalan menyalurkan "awa panas yang diterimanya
220
Raja Pedang
dengan gembira karena tak lama kemudian gadis cilik itu merasa "angat
tubu"nya tidak menderita kedinginan lagi.
-ari tela" menjadi terang ketika dua orang anak ini sambil bergandengan ta!
ngan tiba di perbatasan $"an!si. #elen!teng -ok!t"ian!tong berdiri di luar
sebua" dusun "anya dua li jau"nya dari $ungai -uang!"o. )engan gembira
dan penu" "arapan &eng $an mengajak &i .oat lari menuju ke tempat itu.
&etapa kagetnya ketika ak"irnya sampai di tempat yang dituju ia meli"at
ba"wa apa yang dulunya merupakan bangunan!bangunan kelenteng yang
besar tua dan kuat sekarang "anya tinggal tumpukan puing!puing belaka.
&angunan!bangunan itu ternyata tela" menjadi abu tela" "abis dimakan api!
$ekelilingnya sunyi tak keli"atan seorang pun manusia. Meli"at keadaan
tempat itu agaknya baru beberapa pekan saja #elenteng -ok!t"ian!tong
kebakaran. &eng $an berdiri bengong.
&i .oat yang semenjak tadi suda" nampak gelisa" karena belum juga mereka
mendapatkan tempat berlindung kini memandang kepada &eng $an yang
keli"atan sedi". la segera menarik!narik tangan &eng $an dan menunjuk ke
ara" puing seola"!ola" bertanya.
"5elaka sekali &i .oat" kata &eng $an perla"an. "(gaknya terjadi sesuatu
yang "ebat dengan #elenteng -ok!t"ian!tong. (" bagaimana nasibnya para
"wesio dan ke mana perginya mereka itu," )asar &eng $an memang seorang
yang memiliki "ati penu" pribudi sebentar saja dia suda" lupa akan keadaan
diri sendiri lupa akan ancaman yang mengelilingi dirinya dan menaru"
kasi"an serta memper"atikan nasib lain orang.
)engan suara a"!a"!u"!u"!u" &i .oat menudingkan telunjuknya ke ara"
dada &eng $an dan dada sendiri lalu menuding ke ara" belakang. /elas ia
keli"atan memperingatkan &eng $an akan ba"aya yang mengancam mereka.
&arula" dia sadar akan ancaman ba"aya "ebat berupa $ong!bun!kwi yang
setela" malam terganti pagi tentu akan lebi" memuda"kan kakek itu mencari
mereka. la ingat ba"wa tak jau" dari kelenteng itu terdapat sebua" dusun
dan dia suda" kenal dengan beberapa orang tua di dusun itu yaitu ketika dia
da"ulu menjadi kacung #elenteng -ok!t"ian!tong. Tentu mereka itu akan
suka memberi tempat kepadanya untuk bersembunyi. $etela" berpikir
demikian &eng $an lalu menarik tangati &l .oat diajak berlari menuju ke
dusun itu.
-ari masi" pagi dan dusun itu sunyi sekali. -al ini meng"erankan "ati &eng
$an karena da"ulu para petani di dusun itu suda" pada bangun mala" suda"
berangkat ke sawa" sebelum mata"ari terbit. $ekarang kenapa sebua"
ruma" pun belum memuika pintunya, $ambil menggandeng tangan &i .oat
&eng $an berlari!lari di sepanjang jalan kampung yang sunyi itu. /angankan
mianusia seekor anjing pun tak tampak di situ. #eadaan sunyi
menyeramkan. &eng $an seperti mendapat 3rasat ba"wa tentu terjadi "al!"al
yang mengerikan di dusun ini seperti yang tela" menimpa #elenteng -ok!
t"ian!tong. la segera menuju ke ruma" kakek $am pemilik warung kecil di
sudut kampung yang suda" dikenalnya. #akek $am seorang duda tua amat
perama" dan baik kepadanya. la dapat mempercayai penu" kakek itu dan
kiranya tidak ada tempat persembunyian yang lebi" baik dan aman kecuali
ruma" kakek $am itu.
)iketuknya pintu ruma" yang masi" tertutup itu. &iasanya pagi!pagi sekali
kakek $am suda" membuka warungnya sekarang pintu ruma"nya pun masi"
tertutup. &eng $an tak sabar lagi ingin dia segera bertemu dengan kakek
221
Raja Pedang
$am untuk minta keterangan tentang keadaan kampung yang sunyi ini dan
tentang kebakaran #elenteng -ok!t"ian!tong.
"Tok!tok!tok!" ;ntuk ke empat kalinya dia mengetuk kini agak keras
&elum juga ada jawaban dari dalam dan tiba!tiba terdengar lengking tinggi
dari jau" &eng $an menjadi pucat mukanya &i .oat memegang tangannya
dan cepat dia mendorong pergi &eng $an se"ingga anak ini ter"uyung. &i
.oat dengan muka gelisa" menuding!nudingkan telunjuknya seperti
mengusir pergi &eng $an dan pada saat itu pintu ruma" ter!buka dan.....
&eng $an meloncat mundur dengan mata terbelalak. Ratusan ekor ular
menyerbu keluar dari pintu ruma" yang baru terbuka itu!
"5elaka! &i .oat mundur....." teriaknya sambil meloncat lagi menjau"kan diri.
Pengalaman dengan ular!ular ini perna" dia alami bersama Tan -ok da!"ulu
ini dan dia masi" bergidik kalau mengenangkannya. $ekarang kembali dia
ber"adapan dengan ratusan ekor ular yang menjijikkan.
&i .oat membalikkan tubu" sama sekali tidak keli"atan takut kepada barisan
ular itu. la mengeluarkan suara a"!u"!a"!u"!a" dan menudingkan
telunjuknya kepada &eng $an lalu ke ara" belakangnya dari mana masi"
terdengar lengking tangis sayup sampai.
5elaka betul pikir &eng $an. )ari belakang mengejar $ong!bun!kwi dan
depan meng"adang barisan ular ini. &agaimana dia bisa lari lagi pergi
meninggalkan &i .oat, Mungkin &i .oat takkan diganggu $ong!bun!kwi akan
tetapi ular!ular ini, $ekali lagi &i .oat memberi isyarat supaya dia
bersembunyi dan gadis ini mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya. )engan
benda yang diambilnya itu di tangan &i .oat melangka" maju dan.....
dengan enaknya ia berjalan diantara barisan ular itu yang begitu gadis ini
mendekat lalu diam tak bergerak mala" yang di depan cepat!cepat
menyingkir agaknya merasa takut sekali. &eng $an ter"eran!"eran dan dia
"anya meli"at sebua" benda mengkilap di ta!ngan &i .oat. (gaknya benda
itula" yang membikin takut barisan ular itu.
$uara lengking tinggi makin jelas terdengar dan kini &eng $an tak perlu
mengk"awatirkan diri &i .oat lagi. $elain gadis cilik itu memiliki benda yang
melindunginya dari ular!ular itu juga &i .oat memiliki kepandaian yang
cukup tinggi se"ingga tak usa" k"awatir akan dicelakai orang. (palagi $ong!
bun!kwi suda" datang dekat siapa berani mengganggunya, &erpikir
demikian &eng $an lalu berkata.
"&i .oat selamat tinggal!" )an dia talu lari terus ke utara menjau"kan diri
dari tempat itu. $etela" keluar dari dusun itu dia meli"at beberapa orang
serdadu Mongol di belakang ruma" yang paling pinggir. (ne"nya serdadu itu
segeraA menyelinap dan menyembunyikan diri ketika meli"at &eng $an lari
lewat. &eng $an tidak peduli dan lari terus $ampai ke pinggir $ungai -uang!
"o kemudian lari di sepanjang tepi sungai menuju ke barat.
$etela" dia berlari belasan li jau"nya dan mulai mengendorkan larinya karena
mengira ba"wa dia suda" selamat ter"indar daripada ancaman $ong!bun!
kwi tiba!tiba dia mendengar lengking itu suda" dekat di belakangnya! &eng
$an menjadi kaget setenga" mati dan dia mempercepat lagi larinya.
2apasnya sampai "ampir putus dan dia terenga"!enga" ketika di sebua"
tikungan dia meli"at iringan!iringan gerobak. (da tuju" bua" gerobak
banyaknya. gerobak mengangkut karung!karung gandum. 'ring!inngan
gerobak gandum ini adala" gandum!gandum yang merupakan "pajak" dari
para petani dipungut ole" pembesar setempat untuk dikirimkan ke kota
222
Raja Pedang
disetorkan kepada pembesar atasan. Para petani bisanya menangis apabila
meli"at pawai gerobak ini karena di situla" adanya "asil jeri" paya" mereka
selama setenga" ta"un "asil cucuran keringat mereka setiap "ari. &ole"
dibilang mereka tidak ke bagian apa!apa lagi kecuali sedikit yang mereka
makan untuk menyambung "idup.
&eng $an meli"at belasan orang tentara Mongol mengawal tuju" gerobak
gandum ini dan disetiap gerobak terdapat seorang kusirnya. #arena lengking
tangis d! belakangnya suda" makin keras tanda ba"wa $ong bun!kwi makin
dekat &eng $an tidak berpikir panjang lagi. )iam diam dia menyelinap di
antara gerobak!gerobak itu dan tanpa diketa"ui para pengawal dia meloncat
ke dalam gerobak bersembunyi di antara karung!karung gandum yang
"ampir sebesar dia penu" dengan gandum yang baik dan basi". 'a
mengintai dari dalam gerobak dan meli"at ba"wa gerobak itu dikusiri
seorang boca" seumur dengannya yang memakai caping 6topi tani7 lebar
menutupi mukanya. &oca" ini nampak melenggut saking ngantuknya.
Memang muda" untuk mengusiri gerobaknya karena gerobak yang
dikusirinya ini adala" gerobak ke tiga se"ingga kuda yang menarik gerobak
itu tak usa" dikendalikan lagi "anya tinggal mengikuti yang depan.
Tiba!tiba setela" iring!iringan ini berjalan dua tiga li jau"nya terdengar
bentakan!bentakan di luar dan gerobak!gerobak itu ber"enti. Terdengar suara
$ong!bun!kwi yang galak berpengaru".
"(ku mencari seorang anak laki!laki !bermuka "itam kadang!kadang puti"
kadang!kadang "ijau (paka" dia turut dengan kalian,"
Terdengar suara makian kotor sebagai jawaban dan seorang diantara para
pengawal membentak "Tua bangka gila "ayo pergi jangan ganggu kamiD"
(kan tetapi ucapan ini disusul pekik mengerikan disusul pekik ke dua dan ke
tiga. #emudian terdengar orang!orang minta ampun disusul suara ketawa
kakek $ong!bun!kwi ketawa yang seperti orang menangis.
"(njing!anjing Mongol berani kurang ajar ter"adapku, Mau ta"u siapa aku,
$ong!bun!kwi inila" aku!" #embali ter!dengar seruan!seruan ketakutan dan
minta ampun.
"(mpun Locianpwe ampunkan kami ..... di sini tidak ada anak laki!laki yang
Locianpwe maksudkan tadi....."
"-a" siapa percaya mulut anjlng Mongol, &iar kuperiksa sendiri!" $ong!bun!
kwi menyingkap tenda gerobak satu demi satu tapi tidak meli"at adanya
&eng $an. Tuju" bua" gerobak itu "anya berisi gandum belaka berkarung!
karung banyaknya bertumpuk!tumpuk memenu"i gerobak!gerobak itu.
)engan mara" dan kecewa $ong!bun!kwi pergi dari situ sambil
mengeluarkan bunyi lengkingnya yang meninggi seperti orang menangis.
&uru!buru para pengawal gerobak!gerobak gandum ini menolong tiga orang
teman mereka yang mati ole" pukulan $ong!bun!kwi dimasukkan ke dalam
gerobak dan iring!iringan itu segera melanjutkan perjalanannya. #emanaka"
perginya &eng $an, &agaimana $ong!bun!kwi tidak bisa menemukannya,
#alau saja $ong!bun!kwi tidak begitu tergesa!gesa kiranya di gerobak ke tiga
dia akan meli"at sebua" karung gandum yang agak lain daripada yang lain
karena di dalam karung ini bukan berisi gandum melainkan berisi seorang
manusia &eng $an! (nak yang amat cerdik ini tela" lebi" dulu bersembunyi.
'a mendapatkan karung kosong di situ maka segera dimasukinya dan ditutup
dari dalam. )i antara pulu"an karung gandum itu sepintas lalu memang
takkan dapat terli"at perbedaannya. la bernapas lega ketika $ong!bun!kwi
223
Raja Pedang
suda" pergi dan gerobak!gerobak itu suda" berjalan kembali. (kan tetapi dia
tidak berani segera meninggalkan rombongan ini maklum ba"wa watak
$ong!bun!kwi takkan putus asa begitu saja. la segera mencari akal dan keluar
dari karung gandum.
&enar saja dugaan &eng $an. &elum tiga li gerobak!gerobak itu berjalan
mendadak terdengar lagi lengking tangis dan tak lama kemudian rombongan
ini ber"enti.
"(paka" yang dapat kami lakukan untuk Locianpwe, (da keperluan apa
gerangan Locianpwe kembali," terdengar kepala penjaga bertanya dengan
suara gemetar.
"&uka semua tenda gerobak "endak kuperiksa lagi!"
Para pengawal sibuk membukai tenda gerobak. $ong!bun!kwi meneliti
dengan penu" per"atian. )i gerobak ke tiga dia ber"enti dan tiba!tiba dia
menyambar sebua" karung gandum. &egitu dia mengangkat karung gandum
ini jelas keli"atan ba"wa di dalam karung bukanla" gandum melainkan
seorang manusia yang bergerak!gerak!
"-a!"a!"a!"i!"i! &eng $an boca" setan kau "endak lari ke mana," $ambil
tertawa!tawa gembira $ong!bun!kwi menggendong karung berisi manusia itu
dan berlari cepat sekali seperti terbang meninggalkan rombongan itu.
Para pengawal saling pandang dengan "eran. &agaimana di antara gandum
berkarung!karung itu terdapat manusianya, Tergesa!gesa mereka
melanjutkan perjalanan dan sebentar!sebentar para pengawal menengok ke
belakang dengan perasaan ngeri dan takut. 2ama besar $ong!bun!kwi
memang membikin takut semua orang dari golongan manapun juga.
Tiba!tiba gerobak ke tiga menyeleweng dari iring!iringan. #udanya membelok
ke kiri dan melintang di tenga" jalan.
"#eparat kusirnya tertidur agaknya!" bentak kepala pengawal sambil berlari
meng"ampiri dan mena"an kuda yang "endak binal ini. #etika dia
memandang dia kaget sekali meli"at ba"wa gerobak ke tiga ini memang
tidak ada kusirnya! #e mana perginya kusir yang masi" muda itu, Tadi masi"
nampak melenggut melindungi mukanya dari sinar mata"ari.
$emua pengawal menjadi bingung dan bertanya!tanya kemudian mereka
menjadi pucat ketika kepala pengawal berseru "5elaka jangan!jangan yang
dibawa pergi $ong!bun!kwi adala" dia!"
#ek"awatiran mereka terbukti. Pada saat itu terdengar lengking panjang.
$ebelum mereka sempat berunding apa yang "arus mereka lakukan $ong!
bun!kwi suda" datang membawa karung yang tadi dilemparkannya karung
yang sekarang berisi mayat manusia itu ke ara" para pengawal kemudian
tubu" $ong!bun!kwi berkelebatan ke sana ke mari. &eberapa belas menit
kemudian ketika kakek ini pergi di situ suda" tidak ada lagi manusia "idup.
$emua pengawal dan kusir ba"kan semua kuda yang menarik gerobak
reba" tak bernyawa lagi. &eginila" kejamnya "ati $ong!bun!kwi si 'blis
&erkabung!
(paka" yang terjadi, #e mana perginya &eng $an, #alau saja &eng $an ta"u
apalagi meli"at apa yang menjadi akibat daripada perbuatannya kiranya dia
tak!kan suka melakukan akalnya itu. Tadi setela" selamat tidak dapat
ditemukan $ong!bun!kwi ketika dia bersembunyi di dalam karung gandum
dia merasa pasti ba"wa kakek iblis itu akan kembali. Maka cepat dia
mengambil keputusan menggunakan siasat. )ari dalam gerobak dia merayap
ke depan dan sekali terkam dia dapat menangkap kusir gerobak yang masi"
224
Raja Pedang
muda itu menyumpal mulutnya dan mengikat kaki tangannya. #emudian dia
memasukkan kusir ini ke dalam karung dan dia sendiri duduk di tempat kusir
memakai topi caping lebar menutupi mukanya. )engan "ati berdebar tidak
karuan &eng $an menyaksikan sendiri dari balik topinya ketika $ong!bun!kwi
datang lagi dan membawa pergi karung gandum berisi kusir tadi. la merasa
beruntung sekali ba"wa kakek iblis itu tidak membuka karung di tempat itu.
$etela" kakek itu pergi cepat &eng $an mencari kesempatan dan diam!diam
menyelinap turun dari gerobak lalu lari memasuki sebua" "utan yang lebat
dan liar di tepi $ungai -uang!"o.
#arena takut kalau!kalau dapat dikejar dan ditangkap $ong!bun!kwi &eng
$an berlari terus menyusup!nyusup "utan liar itu. $etela" "ari menjadi sore
barula" dia ber"enti. la tela" sekali lela" dan lapar. (gaknya malapetaka
masi" banyak mengelilingi dirinya. &aru saja dia terlelap "endak tidur dia
mendengar suara berisik dan ketika dia membuka matanya dia tela"
dikurung ole" belasan orang laki!laki tinggi besar yang keli"atan bengis dan
ja"at. $emua orang itu memegang golok yang besar dan tajam berkilau!
"0" e"..... ada apa..... mau apa.....,"! &eng $an berseru gagap dan merayap
"endak bangun.
"-e"!"e"!"e"!" $eorang di antara mereka yang bermulut lebar dan berkumis
lebat tertawa bergelak dari mulutnya menitik keluar air liur menjijikkan
sekali. "#awan!kawan daging boca" kurus ini kiranya lumayan juga untuk
teman gandum dan arak. -e"!"e"!"e"!"
"(pa.....,," &eng $an meloncat ke belakang mukanya pucat. "#alian ii
manusia "endak makan daging manusia, (paka" kalian ini iblis,"
"$ekarang ini jamannya orang makan orang "e"!"e"!"e" apa ane"nya
kalau kami "endak makan engkau boca", se!tiap "ari di kota di dusun kau
meli"at orang makan orang "a!"a!"a orang digerogoti "abis dagingnya
ole" orang lain. -e"!"e"!"e"!"
Para pengurung itu yang waja"nya liar dan bengis!bengis merapat maju.
&eng $an menengok ke kanan kiri dan mendapatkan dirinya suda" terkurung
betul!betul tidak ada jalan keluar atau lari lagi. la menjadi bingung dan
ak"irnya timbul amara"nya. Masa dia "arus menyera" mepta"!menta" saja
untuk dijadikan mangsa orang!orang liar ini, Tidak dia "arus melawan!
Lati"annya ilmu silat tela" banyak maju setiap saat terluang tak perna" dia
lupa melati" diri. #iranya sekarang inila" ujian baginya apaka" dia selama ini
melati" diri cukup keras atau tidak.
Mendadak terdengar bentakan!bentakan keras. $inar puti" berkelebatan dari
kanan kiri. )i antara orang!orang liar itu ada beberapa orang terjungkal dan
beberapa batang senjata ra"asia menancap pada batang po"on.
"(" Pek!lian!pai yang datang.....! #awan!kawan lari.....!" seru kepala
gerombolan liar itu Mereka lari cerai!berai sambil menyeret mereka yang
tadi terjungkal robo". $ebentar saja di situ tidak keli"atan lagi seorang pun
orang ja"at "anya di sana!sini keli"atan paku!paku yang kepalanya
berbentuk bunga teratai puti". 'tula" Pek!lian!ting 6Paku Teratai Puti"7
senjata ra"asia dan tanda anggauta perkumpulan Pek!lian!pai. &eng $an
girang sekali. Tentu Tan -ok dan teman!temannya yang datang
menolongnya. la celingukan ke kanan kiri lalu memanggil.
"Tan!twako.... aku &eng $an disini .....!"
)ari dalam "utan yang suda" mulai gelap itu bermunculan belasan orang.
(da laki!laki ada pula wanita dan pakaian mereka serba ringkas. 4ang laki!
225
Raja Pedang
laki keli"atan gaga" ada juga yang menakutkan. Tiga orang wanita di antara
mereka cantik dan gaga" suda" setengo" tua akan tetapi masi" cantik dan
gesit gerak!geriknya. Mereka ini segera mendekati &eng $an seorang di
antaranya bertanya rama".

"#au tadi memanggil Tan!twako siapaka" yang kaumaksudkan,"


&eng $an meli"at ba"wa penanyanya seorang laki!laki berusia empat pulu"
ta"un gaga" dan keren. "#umaksudkan pemimpin rombongan Pek!lian!pai
yang bernama Tan -ok dia adala" sa"abat baikku."
Terdengar seruan!seruan "eran dan kaget di antara belasan orang Pek!lian!
pai itu. $i pemimpin sendiri segera mengeluarkan seruan girang. "("a
kiranya kau yang bernama &eng $an, Tentu saja kami mengenal baik Tan -ok
yang memimpin rombongan Pek!lian!pai dari selatan itu. $uda" kuduga
ba"wa kau tentu &eng $an seperti perna" diceritakan ole" saudara Tan -ok
maka tadi kami tidak ragu!ragu untuk mengusir perampok!perampok
pemakan manusia itu*.
&eng $an segera mernberi "ormat dan berkata "&anyak terima kasi"
kuucapkan kepada kakak!kakak yang gaga" perkasa. Makin yakinla" "atiku
sekarang ba"wa Pek!lian!pai memang perkumpulan orang!orang gaga". (kan
tetapi Twako kenapa kalian yang belum mengenalku tela" menolongku dan
begini baik kepadaku," &eng $an merasa sungkan sekali karena beberapa
orang Pek!lian!pai itu suda" mengeluarkan roti dan air minum untuknya.
"#aumakanla" dulu nanti akan kami ceritakan sejelasnya. &ukan "anya
karena kau kenalan saudara Tan -ok saja mengapa kami menolongmu akan
tetapi ada "al yang lebi" penting lagi. Makanla" dulu (dik &eng $an."
#arena perutnya memang lapar sekali &eng $an tanpa malu!malu lagi lalu
makan "idangan itu dengan la"apnya. $etela" berada di tenga"!tenga"
mereka ini orang!orang gaga" Pek!lian!pai dia merasa aman dan tidak takut
akan ancaman $ong!bun!kwi. (kan tetapi setela" mengambil paku!paku Pek!
lian!pai dari tempat itu para anggauta Pek!lian!pai itu seorang demi seorang
pergi dari tempat itu seperti setan!setan saja. .erakan mereka cepat dan
tidak mengeluarkan suara se"ingga rombongan seperti ini dalam
pertempuran dapat melayani musu" yang jau" lebi" banyak jumla"nya. #ini
"anya tinggal pemimpin pasukan yang tadi bicara dengan &eng $an yang
masi" duduk meng"adapi anak itu.
"#e mana perginya teman!teman tadi," &eng $an bertanya se"abis makan
karena kesunyian tempat itu betul!betul menyeramkan apalagi setela"
keadaan menjadi makin gelap.
"(" suda" menjadi kebiasaan klta tidak berkelompok selalu siap untuk
menggempur musu" pasukan!pasukan Mongol yang lewat dekat daera" mi"
pemimpin Pek!Lian!pai itu berkata.
&eng $an mengangguk!angguk dan mengangsurkan kembali tempat air dan
tempat roti yang suda" kosong. "$ekali lagi terima kasi" Twako..... e"
siapaka" nama Twako,"
"2amaku 5iu Tek" jawab orang itu singkat.
"$"e 5iu....., kalau begitu Twako ini masi" ter"itung keluarga dengan
pemimpin yang terkenal 5iu .oan 5iang,"
9rang itu nampak gugup tapi karena keadaan gelap sukar bagi &eng $an
untuk memper"atikan mukanya. "(aa"""..... orang seperti aku ini mana bisa
disejajarkan dengan 5iu .oan 5iang, 0" (dik &eng $an kau suda" ta"u
226
Raja Pedang
akan 5iu .oan 5iang apaka" kau perna" bertemu de!Bngannya dan di mana
dia sekarang,"
"$emua orang dari pedagang sampai petani memuji!muji nama besar 5iu
.oan 5iang. Tentu saja aku perna" mendengar nama itu disebut!sebut orang.
(kan tetapi belum perna" aku bertemu muka dengannya dan tentu saja aku
tidak ta"u di mana tempatnya. 5iu!twako kau tadi bilang ba"wa ada "al
yang amat penting yang menjadi alasan kau dan teman!teman tadi
menolongku. -al apaka" yang amat penting itu,"
"(mat penting bagimu (dik &eng $an. (kan tetapi sebelum aku memberi
penjelasan aku ingin mendapat kepastian lebi" dulu agar jangan
mengecewakan dua orang sakti itu. (dikku yang baik coba kaubuka baju
atasmu ingin aku membantu &eng $an melepas bajunya yang suda"
rombeng itu yang dilakukannya karena dia ingin segera mendengar apa
yang akan dlceritakan ole" pemimpin Pek!lian!pai itu.
)engan sebatang obor yang dinyalakannya 5iu Tek menerangi dada dan
pundak &eng $an. Tiba!tiba dia nampak gembira tertawa!tawa dan
menudingkan telunjuknya ke ara" pundak &eng $an. "&agus kaula" anak
mereka! -a!"a!"a tak sala" lagi sekarang. Tanda ta"i lalat di pundakmu itu!
&etul kaula" &eng $an anak suami isteri yang sakti itu!"
&eng $an menjadi bengong lalu memakai kembali bajunya. "5iu!twako apa
kaubilang, (ku anak siapa, -arap kaujelaskan jangan main!main." $uara
&eng $an terdengar serak "ampir tak dapat dia mengeluarkan suara karena
rasa ke"aruan yang besar. /antungnya berdetak tidak karuan mendengar
ba"wa dia adala" anak mereka! Mereka siapa,
"(dik &eng $an jawab dulu. &ukanka" kau seorang anak yang menjadi
korban banjir $ungai -uang!"o dan tidak ta"u lagi siapa aya" bundamu,"
&eng $an mengangguk membasa"i bibirnya dengan lida". "(ku..... aku
suda" lupa segala..... aku terdampar ombak air ba" lalu berkeliaran dan
bekerja di kelenteng..... aku tidak ingat lagi siapa aya" bundaku. 5iu!twako
yang baik lekas kauberi penjelasan apa artinya semua ini,"
5iu Tek memegang kedua pundak &eng $an dan berkata gembira "(dik &eng
$an kiong"i 6selamat7! #au akan bertemu dengan aya" bundamu kembali.
Mereka suda" lama mencari!carirnu ke mana!mana. Tak nyana aku yang
menemukan kau disini. (" girang sekali "atiku!"
&eng $an "ampir pingsan saking kagetnya "eran dan gembiranya. Terlalu
"ebat terlalu baik berita ini sampai sukar untuk dapat dipercaya. &enarka"
dia akan bertemu dengan aya" bundanya kembali, &agaimanaka" waja"
aya" bundanya itu, la suda" lupa sama sekali. 'ngatannya disapu bersi" ole"
air ba" yang mengamuk. &a"kan s"e!nya sendiri saja dia sampai lupa.
"5iu!twako...... di mana..... dimana..... mereka itu.....," )engan sukar sekali
&eng $an mengajukan pertaryaan ini dengan suara terputus!putus dan mata
berlinangan air mata.
"$abarla" (dik &eng $an mereka tidak jau" dari sini. Tunggu aku memberi
kabar kepada mereka dan besok pagi kau suda" akan bertemu dengan aya"
bundamu itu." 5iu Tek memberi isyarat dengan siutan. Munculla" seorang
temannya seorang anggauta Pek!lian!pai wanita yang sigap dan bermata
sipit di punggungnya membawa pedang.
"#ui!moi kauantarkan suratku kepada 9uw!tai"iap suami isteri malam ini
juga" kata 5in Tek yang segera mencorat!coret se"elai kertas dan
227
Raja Pedang
memberikannya kepada wanita itu. <anita itu "anya mengangguk menerima
surat dan tak lama kemudian dari jau" terdengar derap lari seekor kuda.
"5iu!twako jadi aku s"e..... s"e 9uw, 5iu!twako ceritakanla" tentang aya"
bundaku aku suda" lupa sama sekali. )an bagaimana aku sampai "anyut di
-uang!"o, (" Twako yang baik ceritakanla" aku tak sabar menanti."
$eperti anak kecil &eng $an mengguncang!guncang lengan 5iu Tek yang
tersenyum dan memandang ter"aru.
"(dikku yang baik kau adala" putera tunggal sepasang suami isteri yang
berkepandaian tinggi sekali. 9rang tuamu adala" sepasang pendekar yang
sukar dicari bandingnya untuk jaman ini. (ya"mu bernama 9uw #iu terkenal
dengan julukannya -ui!sin!liong 62aga $akti Ter!bang7. 'bumu bernama &"e
#it 2io berjuluk &i!sin!kiam 6Pedang $akti 5antik7."
&eng $an mendengarkan dengan "ati berdebar bangga. (" kiranya orang
tuanya adala" pendekar!pendekar gaga" terkenal di kaiangan Pek!lian!pai
pula. (langka" akan kaget dan "erannya kalan kelak Tan!twako mendengar
akan "al ini pikirnya. -emmm orang tuanya tidak kala" terkenalnya ole"
orang tua anak!anak -oa!san!pai itu. )iam!diam &eng $an mengangkat dada
ter"adap T"io #i #ui Lok dan dua orang gadis cilik T"io &wee dan #wa
-ong. la tak merasa kala" ole" mereka itu!
"5iu!twako" katanya dengan $uara gemetar "kalau aya" bundaku begitu
terkenal dan li"ai kenapa aku sampai bisa "anyut terbawa air ba","
"#etika itu banjir besar sedang mengamuk di sepanjang $ungai -uang!"o
aya" bundamu sibuk menolong para korban. #arena kesibukannya inila"
mereka menjadi lalai dan kau yang masi" kecil bermain!main di dekat songai
lalu terseret banjir dan lenyap. Mereka tak dapat berbuat apa!apa karena
ta"u!ta"u kau tela" lenyap....."
&eng $an termenung. (ir matanya menitik turun. la sendiri tidak ingat sama
sekali akan "al semua itu. $eingatnya dia tela" menjadi kacung di -ok!t"ian!
tong. &aginya "idup ini dimulai dari lantai -ok!t"ian!tong yang dia pel 6cuci7
setiap "ari. 'ngatannya "anya bisa dia putar kembali sampai saat itu saat ia
menjadi kacung di kelenteng diperlakukan dengan amat baik ole" para
"wesio di kelenteng itu. 'a tidak dapat mengingat lagi waktu sebelum itu. )an
sekarang kelenteng itu suda" "abis di makan api tak seorang pun "wesio
dapat dia temukan se"ingga awal "idupnya yang dapat dia ingat juga "abis
tersapu dari kenyataan kini bukan tersapu air melainkan tersapu "abis ole"
api! Tak di!sangka sama sekali ba"wa di tempat ini dia akan bertemu dengan
aya" bundanya! Tak terta"ankan lagi &eng $an menutupi mukanya dan
menangis tersedu!sedu.
"Tidurla" (dik &eng $an. Tidurla" nyenyak dan besok kau akan bertemu
dengan aya" bundamu."
(kan tetapi mana &eng $an mau tidur, la tidak mau tidur karena takut kalau!
kalau dia akan bangun dari tidur dan mendapatkan dirinya ba"wa semua ini
"anya mimpi belaka. Mala" sekarang pun berkali!kali dia mencubit kulit
lengan sendiri untuk menyatakan ba"wa dia tidak sedang tidur. #adang!
kadang dia "ampir tak dapat percaya. la akan bertemu dengan aya"
bundanya, (" terlalu baik terlampau luar biasa baik nasibnya sampai!
sampai sukar untuk mempercayanya. Tak sabar lagi dia menanti datangnya
pagi dan baru kali ini selama "idupnya &eng $an ta"u apa artinya menunggu.
Malam itu terasa amat panjang ole"nya.
228
Raja Pedang
(k"irnya 1ajar menyingsing. $uara!suara dalam "utan suda" beruba" bukan
lagi suara burung malam jengkerik diseling meraungnya binatang!binatang
buas suara yang seram menamba" kegelisa"an "ati &eng $an yang tak
sabar melainkan suda" beruba" menjadl suara burung!burung pagi berkicau
ramai inda" menamba" kegembiraan "ati &eng $an yang meli"at ba"wa apa
yang dinanti!nantikan ak"irnya menjelang tiba.
5iu Tek mengeluarkan sisa daging rusa yang masi" disimpannya lalu
dipanggang dan memberi sebagian kepada &eng $an. (kan tetapi dengan
"alus &eng $an menolaknya menyatakan ba"wa dia tidak lapar. Memang
dia "anya lapar bertemu orang tuanya yang lain!lain tidak peduli lagi.
(k"irnya setela" mata"ari mulai menerobos ca"ayanya di antara daun!daun
po"on dari jau" terdengar derap kaki kuda dan tak lama kemudian
munculla" dua orang. $eorang laki!laki tinggi tegap berusia empat pulu"
ta"un yang bermuka pucat bermata sipit dan dengan kumis melintang
meloncat turun dari kudanya diturut ole" seorang wanita cantik berpakaian
inda" berusia kurang lebi" tiga pulu" ta"un. )ua orang ini sambil
tersenyum!senyum meng"ampiri &eng $an dan 5iu Tek. &eng $an segera
bangkit berdiri memandang kepada dua orang itu ganti!berganti. Le"ernya
terkancing seakan!akan ada "awa menyesak dari dada memenu"i
kerongkongannya.
"(dik &eng $an itula" mereka aya" dan ibumu. $ambutla"" kata 5iu Tek
sambil tersenyum. "&aik!baikla" kau dengan aya" ibumu aku "arus pergi."
5iu Tek segera meninggalkan tempat itu tanpa mendapat jawaban &eng $an
yang seakan!akan tidak mendengarnya karena anak ini seperti terpukau
berdiri memandang dua orang yang baru datang itu.
"&eng $an a"""..... kau suda" begini besar..... a" sampai pangling aku.....
"ampir delapan ta"un kau lenyap..... a" biarkan aku meli"at tanda di
pundakmu &eng $an. &etulka" kau &eng $an anakku, &etulka" ada ta"i lalat
di pundakmu," <anita itu berkata dengan suara terputus!putus dan
saputangannya digosok!gosokkan matanya yang bercucuran air mata.
Laki!laki itu pun melangka" maju suaranya besar parau. "Tak sala" lagi
inila" anak kita. &iar kita buktikan tandanya. &eng $an coba kaulepas
bajumu....."
.emetar seluru" tubu" &eng $an. 0nta" apa yang dirasanya di saat itu dia
sendiri tidak ta"u. $eperti dalam mimpi tangannya membuka kancing
bajunya se"ingga baju itu terbuka dan tampak dada dan pundaknya. $ebua"
andeng!andeng 6ta"i lalat7 kecil meng"ias pundak kirinya. Meli"at ini wanita
itu lalu menubruk dan merangkulnya.
"(" kau betul &eng $an anakku....* )iciuminya pipi dan le"er &eng $an.
(nak ini merasa jenga" dan malu. $e"arusnya dia tidak usa" merasa malu
bisik "ati nuraninya kan dia ibuku, Tapi enta" tanpa dia sengaja dia
menjau"kan mukanya dan dia memandang muka cantik yang berbedak tebal
dan berbau "arum minyak wangi itu memandang sepasang mata yang
bergerak liar dan genit mulut yang dilapisi cat mera" inda" bentuknya dan
selalu tersenyum akan tetapi agak terlampau lebar itu giginya yang kecil!
kecil meruncing tampak ketika tersenyum.
"&eng $an anakku..mari sini 2ak... biarkan ibumu memelukmu....."
&eng $an bergidik akan tetapi dia memaksa diri melangka" maju dan
membiarkan ibunya merangkul dan mendekapnya. #etika dia merasa betapa
229
Raja Pedang
air mata yang "angat menjatu"i pipinya "atinya menjadi ter"aru dan tak
terasa pula dia pun menangis terisak!isak.
"(ya"..... 'bu.....,,! #enapa..... kenapa.." bibirnya berbisik "atinya penu"
ke"aruan ketika dia dipeluk ibunya dan kepalanya dibelai kedua tangan
aya"nya yang suda" mendekat pula.
"#enapa, (pa yang "endak kau tanyakan &eng $an.....," 'bunya bertanya.
$ebetulnya "ati &eng $an berteriak!teriak kecewa kenapa aya"nya tidak
segaga" aya" #wa -ong dan kenapa ibunya begini..... pesolek sama sekali
tidak keli"atan agung seperti yang dia gambar!gambarkan semalam. (kan
tetapi mulutnya tentu saja tidak berani meneriakkan suara "atinya ini dan dia
"anya berbisik.
"#enapa (ya" dan 'bu membiarkan anak terlunta!lunta sampai sembilan
ta"un,"
"Membiarkan terlunta!lunta, (" kau tidak ta"u &eng $an. #ami tela" men!
cari!carimu setenga" mati mala" mengera"kan semua kawan Pek!lian!pai
untuk mencarimu" kata ibunya yang bernama &"e #it 2io. "(" pakaianmu
begini kotor suda" rombeng pula. (ku tadi membawa pakaian untukmu
anakku. Mari kugantikan kau dengan pakaian baru." la berlari ke ara"
kudanya dan mengambil satu stel pakaian dari sutera inda" berwarna biru
muda untuk &eng $an.
Tanpa disengaja &eng $an tersipu!sipu malu. "&iarla" 'bu biar kupakai
sendiri." la menerima pakaian itu dan lari sembunyi ke belakang sebatang
po"on besar cepat!cepat dia memakai pakaian itu akan tetapi tidak
membuang pakaian lamanya. la "anya merangkapkan pakaian baru di luar
pakaiannya yang lama. $etela" dia muncul kembali ibunya berkata.
"(" coba li"at. (langka" tampannya anak kita....." $ambil tertawa ibu muda
ini berlari dan memeluk lagi le"er &eng $an.
&eng $an mendapat kenyataan betapa aya"nya semenjak tadi "anya diam
saja. (gaknya aya"nya memang pendiam dan tidak bisa banyak bicara. la
merasa tidak enak kalau didiamkannya saja. $ejak tadi "anya ibunya yang
bicara terus. Temyata ibunya memang pandai bicara. la teringat akan #wa
-ong. Memang kalau dibandingkan #wa -ong jau" lebi" pandai bicara
daripada #ui Lok atau T"io #i &a"kan T"io &wee yang pendiam juga lebi"
pandai bicara. (paka" memang wanita suda" semestinya lebi" pandai bicara
daripada laki!laki,
"(ya" aku perna" bertemu dengan Tan!twako pemimpin Pek!lian!pai.
#enapa dia tidak ta"u ba"wa aku anak (ya" 'bu,"
(ya"nya nampak bingung. "Tan!twa!ko....., $iapa itu..... a" ingat aku. #au
maksudkan Tan -ok,"
"#eta"uila" &eng $an" 'bunya menyambung cepat. "Tan -ok itu adala"
pemimpin Pek!lian!pai cabang selatan jadi berpisa"an dengan kami. (ya"mu
dan aku mempunyai "ubungan dengan Pek!lian!pai cabang utara. Memang
belum lama ini kami bertemu dengan Tan -ok dan dari diala" kami
mengeta"ui tentang kau dan timbul dugaan ba"wa kau adala" putera kami.
)an ternyata betul terima kasi" kepada para sianli 6dewi7 di ka"yanganD"
-emmm isinya menyatakan terima kasi" kepada dewi. (gaknya ibunya ini
penyemba" #wan 'm Pouwsat pikir &eng $an. la masi" belum biasa dengan
keadaan ini keadaan beraya" ibu maka dia merasa canggung dan masi"
saja dia terasa dirinya asing.
230
Raja Pedang
*$ekarang ceritakanla" semua pengalamanmu semenjak kau terbawa
"anyut. ole" $ungai -uang!"o anakku" 'bunya berkata sambil duduk di
sebela"nya me!megangi tangannya dengan sikap yang penu" kasi" sayang.
Ter"aru juga &eng $an meli"at sikap (ya"nya diam saja "anya membuat api
unggun dan memanggang daging yang agaknya tadi sengaja dibawa. -al
yang amat kecil ini saja tidak terluput dari per"atian &eng $an. #enapa
aya"nya yang memanggang daging, &ukanka" se"arusnya ibunya yang
melakukannya, #enapa ibunya agaknya tidak mengacu"kan dan kenapa
aya"nya keli"atan takut!takut kepada ibunya,
"&eng $an kenapa melamun, (ku minta kauceritakan pengalamanmu."
#etika "endak mulai bercerita &eng $an tiba!tiba teringat ba"wa keadaan
dirinya amat berba"aya. la teringat akan pesan Lo!tong $ouw Lee. #arena dia
mengerti tentang 'm!yang $in!kiam!sut dan ta"u di mana adanya Lo!tong
$ouw Lee dirinya menjadi terancam dicari ole" orang!orang sakti di dunia
kang!ouw. #alau sekarang dia menceritakan semua itu kepada aya"
bundanya bukanka" itu sama saja dengan menimpakan semua ba"aya ini ke
pundak orang tuanya juga,
"(ku tidak ta"u bagaimana asal mulanya tak ingat lagi" ia mulai
menuturkan pengalamannya "ta"u!ta"u aku suda" berada di #elenteng -ok!
t"ian!tong menjadi kacung melayani para "wesio di sana." la menarik napas
panjang karena teringat lagi kepada kelenteng yang terbakar itu. "(ku tidak
ingat apa!apa lagi yang kuingat "anya ba"wa aku "anyut ole" air ba" $ungai
-uang!"o dan ba"wa namaku &eng $an."
"#asi"an kau anakku....." &"e #it 2io memeluknya dan kembali air matanya
bercucuran. &eng $an merasa "eran betapa muda"nya air mata mengucur
dari sepasang mata ibunya. "Lalu bagaimana lanjutannya 2ak,"
$ementara itu 9uw #iu suda" pula duduk di situ mendengarkan cerita &eng
$an sambil memegang ujung ranting yang dipergunakan untuk menusuk dan
me!manggang daging. Matanya yang bersinar suram itu lebi" banyak
menatap daging di dalam api jarang sekali menatap waja" &eng $an ba"kan
agaknya meng"indari pandang mata &eng $an yang tajam luar biasa itu.
&eng $an lalu menuturkan dengan suara perla"an semua pengalamannya
ba"kan menuturkan dengan bangga ba"wa dia tela" diangkat sebagai murid
dan a"li waris ole" mendiang P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang tewas di dalam
jurang.
#etika dia bercerita sampai di sini aya"nya nampak tenang saja akan tetapi
ibunya berseru kaget.
"(pa,," #au diambil murid T"ian!te $iang!"iap, #alau begitu kau menjadi a"li
warisnya dan mewarisi 'm!yang $in!kiam!sut," $epasang mata ibunya
terbelalak memandangnya alisnya diangkat dan mulutnya terbuka. #embali
&eng $an merasa ba"wa ibunya ini dalam segala gerak!geriknya terlalu
dibuat!buat. 'a lebi" bangga akan sikap aya"nya yang pendiam dan seakan!
akan tidak peduli patut menjadi sikap seorang gaga" perkasa sunggu"pun
corak aya"nya lebi" menakutkan daripada gaga". &etapapun juga dia
merasa bangga ba"wa ibunya juga mengenal nama T"ian!te $iang!"iap dan
ta"u akan 'm!yang $in!kiam!sut.
"(" aku "anya baru mempelajari teorinya 'bu prakteknya si" masi" jau"
dari pada sempurna. (ku masi" sedang melati"nya baru pada tingkat
permulaan."
231
Raja Pedang
"&agus anakku. (" kau anakku yang beruntung anakku yang bernasib
baik!" 'bunya memeluknya dan mencium keningnya. #embali &eng $an
merasa pipinya mera" dan panas "atinya malu dan jenga". "Teruskanla"
2ak teruskan penuturanmu."
"(" 'bu kau bilang aku beruntung dan bernasib baik. $ebaliknya daripada
itu setela" menerima warisan ilmu itu "idupku seperti terkutuk. (ku dipakai
rebutan antara orang!orang ja"at rnala" "ampir saja beberapa kali aku
dibunu" karena warisan ini &eng $an berkata menyesal.
"0""".....,, $iapa berani mengganggumu siapa si" berani mau
membunu"mu, #eparat ku"ancurkan kepalanya nanti!" 2yonya muda itu
mengepal tinjunya yang kiri sedangkan tangan kanannya meraba gagang
pedangnya. $ikapnya mengancam dan gaga" sekali. ;ntuk sejenak "ati &eng
$an ter"ibur. &angga dia meli"at sikap orang yang menjadi ibunya ini yang
demikian ganas "endak membelanya.
"(" 'bu..... itula" celakanya..... selama ini yang mengejar!ngejarku dan
mengancam keselamatanku adala" orang!orang yang layak disebut iblis
toko" besar yang amat sakti dan tinggi kepandaiannya sukar sekali
dilawan....."
"-emmm siapa mereka, #atakan!" tiba!tiba 9uw #iu yang sejak tadi diam
saja mengeluarkan suaranya yang parau. #embali &eng $an merasa bangga
karena aya"nya ini pun agaknya mara" mendengar ba"wa dia "endak
diganggu orang. &aru sekarang dia merasa betapa enak dan senangnya
beraya" ibu ada orang melindungi dan membelanya!
"Pertama adala" $ong!bun!kwi ke dua -ek!"wa #iri!bo dan masi" banyak
lagi mungkin semua orang di dunia kang!ouw "endak menangkapku karena
mereka "endak merebutkan 'm!yang $in!kiam!sut." &eng $an memandang
tajam aya" bunda!nya dia takkan "eran kalau meli"at mereka kaget dan
k"awatir. (kan tetapi alangka" "erannya ketika dia meli"at aya"nya
mengangguk!angguk dan ibunya mala" tertawa nyaring!
"-a!"a!"a &eng $an. 5uma orang!orang macam $ong!bun!kwi dan -ek!"wa
#ui!bo saja kauanggap "ebat, (" kukira tadi ib/is neraka yang
mengganggumu. #alau "anya mereka itu andaikata ibumu ini tidak kuat
melawannya pasti mereka diganyang menta"!menta" ole" aya"mu! /angan
k"awatir anakku. #au belum ta"u ba"wa aya" ibumu juga bukan orang
lema" apalagi aya"mu. -emmm kiranya pasangan kami tak kala"
terkenalnya. #ebetulan sekali kau segera dapat kami temukan kalau tidak
a"""..... amat berba"aya. #au "arus lekas berita"ukan 'm!yang $in!kiam!sut
kepada kami. )i bawa" pimpinan aya"mu kau akan dapat kemajuan pesat
dan akan kuat membantu kami meng"adapi musu"!musu"mu itu."
Tapi &eng $an masi" ragu!ragu. &etulka" aya" bundanya akan mampu
meng"adapi -ek!"wa #ui!bo atau $ong!bun!kwi, la tidak mau menyeret
aya"nya atau ibunya se"ingga jiwa mereka terancam pula. la menggeleng
kepala dan berkata "&iarla" 'bu. &iar aku sendiri saja yang mengerti ilmu
sial itu agar (ya" jangan ikut terancam keselamatannya*.
DD-emmmm agaknya kau belum percaya akan kepandaian aya"mu. &iarla"
lain waktu kau akan meli"at sendiri buktinya. $ekarang kaulanjutkan
ceritamu."
&eng $an lalu menceritakan pengalamannya ketika dia ditolong Lo!tong $ouw
Lee dan kemudian menerima lati"an!lati"an dari kakek buta itu dan
mendapat penjelasan!penjelasan bagaimana dia selanjutnya "arus melati"
232
Raja Pedang
diri untuk mempelajari 'm!yang $ln!kiam!sut yang suda" di"a1alnya di luar
kepala itu.
"("""..... kau mala" bertemu dengan dia, (paka" Liong!cu $iang!kiam masi"
ada padanya," tanya ibunya nampak kaget dan ter"eran!"eran.
"Masi" ada. &agaimana 'bu bisa ta"u tentang Liong!cu $iang!kiam dan
apaka" 'bu mengenal Lo!tong $ouw Lee,"
"-i!"i!"i boca" bodo". $iapa tidak ta"u tentang Liong!cu $iang!kiam yang
dicuri kakek itu dan meng"ebo"kan orang seturu" negara, )an tentang Lo!
tong $ouw Lee sendiri..... a" dia itu adala" sa"abat baik aya"mu!"
"$a"abat baik (ya"," &eng $an menengok kepada aya"nya yang suda"
memandang panggang dagingnya dengan muka muram lagi. "(kan tetapi dia
su!da" amat tua dan mala" suda" buta sedangkan (ya"..... (ya" masi"
muda....."
")alam persa"abatan orang tidak meli"at perbedaan usia" banta" ibunya
"aya"mu sa"abat baik Lo!tong $ouw Lee. #alau bukan sa"abat baik apaka"
aya"mu tidak suda" pergi mencarinya untuk merampas kembali Liong!cu
$iang!kiam seperti toko"!toko" lain, #arena sa"abat baik aya"mu segan
melakukan itu. $ekarang kebetulan sekali &eng $an. #alau Lo!tong $ouw Lee
suda" berlaku amat baik kepadamu kepada anak kami suda" selayaknya
kalau kami membelanya dari ancaman orang!orang kang!ouw. #uusulkan
supaya kita bertiga pergi mengun!junginya di sana kau bole" memperdalam
'lmu 'm!yang $in!kiam!sut di bawa" asu"an aya"mu sementara kita bersama
menjaga keselamatan orang tua yang suda" buta itu." 'bunya laki meraba
pundak aya"nya dan bertanya "0" bagaimana pendapatmu,"
9uw #iu menole" dan tersenyum masam kepada isterinya. "&ole"....
bole"....."
"&eng $an kaukatakan di mana tempat sembunyinya kakek tua buta itu, #ita
segera pergi mengunjunginya sekarang juga."
&eng $an ragu!ragu. &enarka" kedua orang tuanya akan dapat melindungi
Lo!tong $ouw Lee, #alau tidak betul berarti mengunjunginya sama dengan
memancing datangnya ba"aya untuk kakek yang suda" buta itu. la "arus
meli"at gelagat jangan sampai memba"ayakan keselamatan Lo!tong $ouw
Lee juga keselamatan aya" bundanya.
Tiba!tiba &eng $an terkejut sekali. Telinganya mendengar sesuatu
perasaannya tersentu" dan ta"ula" dia ba"wa ada orang pandai di dekat
situ. $ebelun. dia dapat bicara tiba!tiba terdengar bentakan .
"$in!siang!"iap 6$epasang Pendekar $akti7 $era"kan anakmu kepadaku!"
)an tiba!tiba di situ suda" muncul! -ek!"wa #ui!bo dengan sikap
mengancam sekali. &eng $an mernandang dengan mata terbelalak kaget dan
penu" kek"awatiran. 'bunya segera melompat mendekatinya dan
memeluknya. "/angan takut li"at saja aya"mu menggempurnya" bisiknya.
9uw #iu aya" &eng $an berdiri dengan malas!malasan memandang kepada
-ek!"wa #ui!bo dan berkata.
"-ek!"wa!toanio "arap kau jangan mengganggu anakku." $ambil berkata
demikian 9uw #iu merangkapkan kedua tangan memberi "ormat. -ek!"wa
#ui!bo mengeiuarkan suara menyindir dan tiba!tiba tubu"nya melayang dan
kedua tangannya suda" melakukan pukulan mendorong ke ara" dada 9uw
#iu. 9uw #iu dengan tenang membuka kedua lengannya dan sepasang
telapak tangannya menyambut serangan nenek itu. Terdengar suara keras
dan..... tubu" nenek itu mencelat ke belakang lalu ter"uyung!"uyung
233
Raja Pedang
mukanya beruba" pucat. $edangkan 9uw #iu masi" berdiri tegak sambil
tersenyum tenang seperti tak perna" terjadl sesuatu. $ambil mengeluarkan
pekik mengerikan tubu" -ek!"wa #ui!bo berkelebat dan lenyap dari situ.
#eadaan kembali sunyi dan &eng $an memandang kepada aya"nya penu"
kekaguman matanya melotot dan mulutnya melongo. )emikian muda"
aya"nya mengala"kan -ek!"wa #ui!bo. Pada"al nenek itu ditakuti ole"
seluru" dunia kang!ouw. )apat dibayangkan betapa tinggi ilmu kepandaian
aya"nya. $aking girang kagum dan bangganya dia lari meng"ampiri
aya"nya memeluk pinggang aya"nya sambil terisak!isak. &aru kali ini dia
berpelukan dengan aya"nya yang "anya mengelus!elus rambut kepalanya.
#ini &eng $an tidak ragu!ragu lagi untuk mengajak kedua orang tuanya me!
ngunjungi Lo!tong $ouw Lee. &ertiga melakukan perjalanan cepat melalui
sepanjang $ungai -uang!"o sambil meli"at!li"at keinda"an pemandangan.
Memang lemba" $ungai -uang!"o menjadi tamasya alam yang amat
inda"nya di waktu airnya tidak mengamuk. (kan tetapi kalau musim "ujan
tiba dan sungai itu mengamuk semua pemandangan inda" akan lenyap dan
beruba" menjadi keadaan yang mengerikan. )engan gembira aya" ibu dan
anak ini melakukan perjalanan. -ati &eng $an tenang dan tentram. (ya"nya
demikian li"ai tentu ibunya juga. la takut apa,
&a"kan ketika mereka bertiga pada suatu "ari beberapa pekan kemudian
tiba!tiba ber"adapan muka dengan $ong!bun!kwi &eng $an masi" enak!enak
dan mala" tersenyum mengejek. "0" $ong!bun!kwi kalau sekarang kau
masi" berani menggangguku barula" kau bole" membanggakan diri sebagai
seorang jagoan. -ayo kaulawan ini (ya" dan 'buku. $in!siang!"iap!" (ya"
dan ibunya dijuluki $in!siang!"iap atau $epasang Pendekar $akti karena
bukanka" keduanya memakai julukan yang ada "uru1 saktinya, (ya"nya
berjuluk 2aga $akti Terbang ibunya berjuluk Pedang $akti 5antik jadi
keduanya mendapat julukan $epasang Pendekar $akti!
$ong!bun!kwi berdiri bengong seperti ter"eran!"eran meli"at anak yang
selama ini dicari!carinya tak tersangka!sangka dapat bertemu dengannya di
tepi $ungai -uang!"o dan begini enak!enak dan tenang saja tidak lari seperti
dulu. $ementara itu &eng $an menole" kepada orang tuanya dan bukan
main "erannya ketika dia meli"at orang tuanya itu nampak pucat sekali
ber"adapan dengan $ong!bun!kwi. Lebi"!lebi" lagi "erannya ketika dia
meli"at tubu" aya"nya menjadi gemetar kedua kakinya menggigil. 'bunya
juga pucat dan "anya meraba gagang pedang tanpa mencabutnya.
"$in!siang!"iap, -a "a "a $in!siang!"iap," $ong!bun!kwi mengeluarkan
suara mengejek dan tubu"nya berkelebat ke depan. $ekaligus dia tela"
mengirim dua serangan ke ara" 9uw #iu dan &"e #it 2io. )ua orang suami
isteri ini cepat mengelak akan tetapi tetap saja mereka keserempet angin
pukulan $ong!bun!kwi sampai terlempar beberapa meter dan bergulingan
jau". #iranya mereka memang sengaja menggunakan 'lmu Trenggiling Turun
.unung itu untuk menggelindingkan tubu"nya sampai jau" kemudian sama!
sama meloncat bangun dan..... melarikan diri!
&eng $an "eran 5an mara". (kan tetapi kemara"annya lebi" besar lagi. 'a
menerjang maju sambil memaki "'blis tua berani kau memukul aya"
bundaku!"
$ong!bun!kwi mengelak dan "endak menangkap tangan &eng $an akan
tetapi alangka" kagetnya ketika tangan itu menyelinap ke bawa" dan ta"u!
ta"u pa"anya kena dipukul ole" &eng $an! 'a merasa seakan!akan tulang
234
Raja Pedang
pa"anya "endak pata" dan terasa dingin seperti kemasukan es. la kaget
sekali maklum ba"wa dia kena pukulan 'm!sin!kiam dari boca" ! itu. &ukan
main keder "atinya. (ndaikata anak itu suda" lebi" matang lati"annya
sangat bole" jadi pa"anya akan pata"! -ebat sekali anak ini tak bole" dibuat
main!main pikirnya. la lalu rnengamuk dengan pukulan!pukulan ane" kalang!
kabut. #asi"an sekali &eng $an. &etul ba"wa dia tela" mewarisi ilmu!ilmu
yang tinggi sekali akan tetapi justru karena terlalu tinggi ilmu itu sebelum
dia melati"nya dengan sempurna kepandaian silatnya amat terbatas.
Meng"adapi seorang toko" besar seperti $ong!bun!kwi mana dia bisa
menandinginya, )alam beberapa belas jurus saja dia suda" robo" tertotok
jalan dara"nya tak mampu bergerak lagi karena lumpu" kaki tangannya!
$ambil tertawa!tawa $ong!bun!kwi mengempit tubu" &eng $an dan
membawanya lari pergi dari tempat itu terus berlari di sepanjang tepi $ungai
-uang!"o sampai dia tiba di daera" tepi sungai yang bertebing tinggi dan
curam. &eng $an masi" tak dapat bergerak sedikit pun juga akan tetapi
diam!diam dia mengera"kan tenaga dalamnya dan berusa"a membebaskan
diri daripada totokan.
"-e" boca" setan!" $ong!bun!kwi berkata sambil tertawa!tawa. "(k"irnya
kau terjatu" juga di tanganku. -ayo sekarang kauberikan 'm!yang $in!kiam!
sut kepadaku dan beri ta"u di mana tempat sembunyinya si maling Lo!tong
$ouw Le itu."
&eng $an lumpu" "anya kaki tangannya tapi dia mempergunakan panca
inderanya dapat pula bicara. (kan tetapi ter"adap $ong!bun!kwi dia tidak
sudi membuka mulut maka dia "anya memandang lalu menggeleng kepala.
"&oca" bandel apaka" kau lebi" sayang 'm!yang $in!kiam!sut dan lebi"
sayang kakek buta mau mampus itu daripada nyawamu, Li"at ke bawa" itu
air $ungai -uang!"o amat dalam dan deras di bawa" itu. #alau kau tetap
membandel aku akan melempar engkau ke sana!" la memegang tubu" &eng
$an sedemikian rupa di atas tebing se"ingga muka anak itu meng"adap ke
bawa" meli"at air yang mengalir deras dan berombak!ombak mengerikan.
)ari atas air itu keli"atan seperti air yang mendidi". Tiba!tiba enta" dari
mana datangnya perasaan ini &eng $an merasa ketakutan "ebat meli"at air
itu. &aru kali ini selama "idupnya dia merasa ketakutan yang amat sangat
menyesakkan dadanya. $emua bulu di tubu"nya meremang dan mukanya
menjadi pucat ke"ijauan. la meli"at air yang bergolak itu seperti ribuan muka
iblis yang amat menakutkan yang akan menerkamnya akan
meng"anyutkannya. $aking takutnya dia sampai tidak men!dengar ancaman!
ancaman dan bujukan!bujukan $ong!bun!kwi se"ingga dia sama sekali tidak
menjawab "anya terbelalak memandang ke ara" air di bawa" itu.
"'blis cilik kalau begitu kau "arus mampus. (gar ro"mu tidak menjadi setan
penasaran yang menggangguku dengar apa sebabnya aku membunu"mu.
-al Pertama karena kau tidak mau membuka ra"asia 'm!yang $in!kiam!sut
dan tempat sembunyi Lo!tong $ouw Lee kedua karena kau mengeta"ui
ra"asia 4ang!sin!kiam yang kumiliki. 2a" jadila" setan $ungai -uang!"o!"
$ong!bun!kwi lalu melempar tubu" &eng $an ke bawa"! .
&eng $an mengeluarkan pekik mengerikan saking takutnya. )an pada saat
itu terdengar pekik lain pekik yang melengking tinggi dari bayangan mera"
yang berkelebat cepat ke tempat itu. )i lain saat bayangan mera" yang
ternyata adala" &i .oat si boca" gagu itu tela" melemparkan segulung
tambang ke bawa". )engan gerakan istimewa tambang yang meluncur
235
Raja Pedang
seperti ular ini ber"asil menggulung tubu" &eng $an pada ujungnya se"ingga
tubu" &eng $an tergantung di udara tidak terbanting ke air dan batu!batu
karang. &ukan "al kebetulan saja &i .oat membawa tambang karena
memang $ong!bun!kwi mengajaknya berkeliaran di tepi sungai di tebing!
tebing tinggi itu untuk mencari sarang burung dan mereka memerlukan
tambang yang panjang untuk mencari sarang ini di tempat!tempat yang
sukar.
"&i .oat kurang ajar kau!" $ong!bun!kwi berteriak dan sekali renggut dia
tela" merampas ujung tambang itu dan sekali dorong tubu" &i .oat suda"
terjengkang. $ong!bun!kwi lalu mengulur tambang itu se"ingga tubu" &eng
$an sekarang terapung di air yang mengamuk. &eng $an masi" menjerit!jerit
ketakutan apalagi sekarang setela" dia dipermainkan air yang berombak!
ombak itu. la meronta!ronta tanpa dia sadari dia tela" bebas daripada
totokan dan sekarang dia mencoba untuk berenang sambil menjerit!jerit.
(kan tetapi tentu saja usa"anya ini sia!sia karena tambang itu masi"
mengikat pinggangnya dengan erat. #etika dia meli"at ke atas sambil
terenga"!enga" dia meli"at &i .oat berlutut sambil bergerak!gerak seperti
menangis di depan $ong!bun!kwi telunjuknya menuding!nuding ke ara"
bawa" ke air di mana &eng $an dipermainkan maut.
"&i .oat...... tolong....."" &eng $an menjerit sekerasnya dan suaranya nyaring
sekali.
&i .oat kini melompat berdiri menjambak!jambak rambut dan membanting!
banting kaki di depan $ong!bun!kwi yang "anya tertawa dan menggeleng
kepala. #emudian $ong!bun!kwi menjenguk ke bawa" dan berteriak
suaranya dikera"kan dengan kekuatan k"ikang mengatasi suara air dan
dapat terdengar ole" &eng $an.
"-e &eng $an iblis cilik! &agaimana apaka" kau menyera", #alau kau mau
memenu"i permintaanku tadi kau akan kunaikkan dan tidak jadi mampus
ditelan air!"
&eng $an memang takut takut bukan main mala" takut yang tidak
sewajarnya mungkin karena dulu di waktu kecil dia perna" mengalami pula
ketakutan se"ebat ini ketika dia "anyut ole" air ba" $ungai -uang!"o. (kan
tetapi jiwa satria masi" bersemayam di tubu"nya. la tidak suka melanggar
janjinya janji ter"adap P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang suda" mati ba"wa dia
akan memegang tegu" ra"asia 'm!yang $in!kiam!sut juga janjinya ter"adap
Lo!tong $ouw Lee tak!kan menceritakan tempat sembunyi kakek itu. Lebi"
baik mati daripada melanggar janji sendiri. )emikianla" pendirian seorang
satria seorang pendekar. &eng $an tidak takut mati akan tetapi sekarang dia
benar!benar takut. $etiap pucuk ombak air merupakan cakar iblis yang
"endak mencekik dan mencengkeramnya.
"$ong!bun!kwi kau bole" minta apa saja tapi yang dua itu tidak mungkin!"
jawabnya di antara suara air.
$ong!bun!kwi mara" mengangkat tambang dan melepaskannya kembali
sampai tubu" &eng $an tenggelam ke dalam air mengangkat lagi
melepaskan lagi. &erkali!kali tubu" &eng $an timbul tenggelam di antara
deru suara air yang mengalir deras. la takut setenga" niati takut dan juga
gelagapan sukar bernapas. 0nta" bagaimana sekarang baginya tidak ada
$ong!bun!kwi lagi tidak ada siapa!siapa yang teringat ole"nya "anyala" air
air air! la merasa di"anyutkan air yang luar biasa kerasnya merasa takut
dan tiba!tiba dia teringat akan aya"nya akan ibunya akan kakaknya!
236
Raja Pedang
"(ya""".....!" la berteriak!teriak mengbayangkan waja" aya"nya.
"'buuu.....!" #embali dia berteriak!teriak ketika mendapat kesempatan yaitu
ketika $ong!bun!kwi menarik tambang ke atas.
"#akak....#akak #ui....* 'a menjerit lagi.
Pada saat itu &i .oat juga berteriak!tenak rnenangis berusa"a mencega"
$ong!bun!kwi menyiksa &eng $an. (kan tetapi $ong!bun!kwi mala" memaki
dan menendangnya. &i .oat berkali!kali menengok ke bawa" dan ketika dia
meli"at betapa &eng $an menjerit!jerit dengan muka ketakutan setiap kali
tubu"nya timbul di permukaan air dia mengeluarkan teriakan melengking
tinggi lalu..... &i .oat melompat ke bawa". (ir sungai muncrat tinggi ketika
tubu" &i .oat menimpanya dan tertelan air yang mendidi" itu.
&iarpun tadinya memaki!maki dan menendang &i .oat namun begitu
meli"at anak itu dengan nekat terjun ke bawa" $ong!bun!kwi menjadi
bingung dan kaget sekali. #eselamatan anaknya berba"aya sekali terancam
maut yang mengerikan. 5epat dia menggerakkan tambang yang
dipegangnya dan ujung yang melibat tubu" &eng $an segera terlepas.
#emudian dengan gerakan yang ane" tambang itu meluncur ke ara"
jatu"nya &i .oat. Tepat setela" tubu" anak baju mera" ini timbul di
permukaan air melibat pinggangnya dan sekali sendal saja tubu" &i .oat
melayang kembali ke darat!
(ka" tetapi ketika $ong!bun!kwi menjenguk ke bawa" tubu" &eng $an suda"
lenyap. Tentu anak itu setela" tidak terikat ole" tambang lagi suda" terbawa
"anyut ole" air yang amat derasnya. &i .oat menangis menggosok!gosok
kedua matanya dengan punggung tangan pakaiannya basa" kuyup.
"$uda" diamla". )ia anak ja"at kalau tidak dilenyapkan dari muka bumi
kelak "anya akan menimbulkan geger saja. $akitka" badanmu, (paka" tidak
terluka," $ong!bun!kwi yang tiba!tiba merasa kasi"an kepada anaknya
mendekati &i .oat lalu memondongnya me!rangkulnya. &i .oat "anya
menangis di pundak aya"nya yang ane" itu. Perla"an!la"an $ong!bun!kwi
yang memondong anaknya pergi dari situ seperti orang melamun. 'a merasa
lega karena mengira ba"wa &eng $an anak yang menjadi orang ke dua
setela" dia yang mengerti akan 'lmu $ilat 4ang!sin #iam!sut sekarang tentu
tela" mati tenggelam di dasar $ungai -uang!"o.
&etulka" &eng $an suda" mati seperti yang di"arapkan dan diduga ole"
$ong!bun!kwi, (gaknya kakek yang sakti ini lupa ba"wa mati "idup
seseorang tergantung sepenu"nya kepada ke"endak 4ang Ma"a #uasa.
(pabila Tu"an belum meng"endaki matinya seseorang jangankan baru dia
terancam ba"aya maut seperti &eng $an biarpun orang itu diancam ba"aya
maut dengan "ujan api sekalipun dia akan selamat dan terluput daripada
ba"aya maut yang mengancamnya itu. $ebaliknya apabila Tu"an suda"
meng"endaki kematian seseorang biarpun dia akan berlari ke ujung dunia
atau berlindung ke dalam gedung baja maut tetap akan mencabut nyawanya
tanpa dapat ditawar!tawar atau diperpanjang sedikit pun lagi.
#eli"atannya memang &eng $an suda" tak berdaya dan memang anak ini
suda" ke"abisan akal. &agaikan seorang yang suda" beruba" ingatannya
&eng $an terbawa "anyut ole" air dan setiap kali kepalanya tersembul di
permukaan air jau" dari tempat dia "anyut tadi dia memekik!mekik
memanggil aya"nya ibunya dan seorang yang dia panggil #ui!ko 6kakak
#ui7. (k"irnya saking lela" dan banyak minum air sungai &eng $an tak ingat
diri lagi dan ta"u!ta"u ketika dia siuman kembali dia mendapatkan dirinya
237
Raja Pedang
suda" menggeletak di dalam sebua" pera"u kecil. Tubu"nya suda" terbaring
di situ telanjang bulat dan terbungkus selimut "angat. #etika dia melirik dia
mendapatkan pakaian bututnya sedang dijemur di pinggir pera"u dan di
kepala pera"u kecil itu duduk berjongkok seorang laki!laki tua bertopi lebar
mukanya kurus penu" gurat!gurat "idup tanda banyak menderita. Laki!laki
itu duduk tak bergerak matanya sayu melamun ke permukaan air meli"at
tali pancingnya yang bergerak!gerak perla"an terbawa aliran air yang
tenang di bagian itu. )i dekatnya keli"atan tiga ekor ikan sebesar betis yang
suda" mati tapi masi" segar.
&eng $an diam saja mengingat!ingat. Mula!mula dia teringat akan air besar
yang meng"anyutkan yang mengerikan dan sekaligus dia membayangkan
kembali waja" seorang laki!laki tua yang berpakaian sebagai petani yang
bermata tajam dan bermulut selalu tersenyum waja" yang amat
disayangnya waja" aya"nya. Lalu menyusul waja" yang menimbulkan rasa
mesra di "atinya waja" seorang wanita yang agung berkulit "itam manis
berambut "itam panjang digelung di belakang le"er waja" yang bermata
sayu dan lembut yang selalu bicara "alus penu" kasi" sayang kepadanya
waja" ibunya! )an terbayang ole"nya waja" seorang anak laki!laki yang
nakal yang sering kali menggodanya akan tetapi yang menjadi temannya
bermain semenjak kecil waja" kakaknya yang bernama Tan &eng #ui. )an
dia sendiri bernama Tan &eng $an! #ini dia teringat semua mala" dusunnya
dia ingat pula bentuk dan macamnya ada telaga kecil di dekat sungai telaga
yang banyak ikannya sering kali dia dan kakaknya diajak mancing ikan di
telaga itu ole" aya"nya. -anya nama aya" ibunya dan nama dusun itu dia
tidak ta"u.
&erdebar "ati &eng $an teringat akan ini semua. la tidak ta"u ba"wa dia
ke"ilangan ingatan ole" air $ungai -uang!"o dan sekarang dia mendapatkan
kembali ingatannya ole" air $ungai -uang!"o pula. 4ang membuat &eng $an
berdebar!debur adala" karena sekarang dia teringat akan 9uw #iu dan &"e
#it 2io yang mengaku menjadi aya" bundanya! &agaimana bisa terjadi
demikian, &etulka" mereka itu kedua orang tuanya, (tauka" bayangan laki!
laki petani dan wanita berwaja" agung itu orang tuanya yang sesunggu"nya,
)an Tan &eng #ui,
&eng $an masi" bingung lalu kepal!nya membayangkari &i .oat. .adis cilik
yang gagu itu yang rnenangis dan berusa"a menolongnya mala" yang
kemudian secara nekat nieloncat ke air untuk menolongnya tanpa
mempedulikan keselamatan diri sendiri. Teringat akan ini membayangkan
waja" &i .oat menangis untuk dirinya berganti!ganti dengan waja" aya"nya
waja" ibunya dan waja" kakaknya tak terasa lagi &eng $an mengelu" dan
dua titik air mata yang panas mengalir keluar membasa"i pipinya.
"-e kau suda" bangun," Tukang pan!cing itu mendengar kelu"annya berdiri
lalu meng"ampiri. Pera"u kecil itu goyang!goyang ketika si tukang pancing
berjalan. Ternyata dia seorang kakek yang berusia lima pulu" ta"unan
bertubu" kurus waja"nya kering terbakar mata"ari dan penu" guratan
matanya sayu tapi kadang!kadang linca" berseri mulutnya yang ompong
membayangkan ketenangan batin seorang yang suda" banyak makan asam
garam dunia.
&eng $an segera bangkit dari tidurnya mengusap air matanya dan
menjatu"kan diri berlutut "#akek yang baik agaknya kau yang tela"
menolongku dari dalam air."
238
Raja Pedang
#akek itu memegang pundak &eng $an. "#ukira tadi kau ikan besar
tersangkut di pancingku. (ku suda" girang sekali mengira mendapat ikan
yang besar sekali ketika kutarik....."
"#au kecewa karena "anya aku...* sambung &eng $an tak dapat mena"an
kata!katanya ini karena meli"at sikap tukang pancing itu lucu dan jenaka.
"-a!"a!"a tidak demikian. (ku mala" lebi" gembira pertama karena tanpa
kusengaja aku dapat menolong seseorang dari kematian ke dua aku bakal
mendapatkan kawan baik untuk bekerja sama mencari ikan. 0" anak nakal
siapa namamu dan kenapa kau "endak menyaingi ikan!ikan di air
berkeliaran di dalam air $ungai -uang!"o,"
Meli"at sikap kakek itu dan mendengar kata!katanya yang jenaka sebua"
plkiran baik menyelinap ke dalam otak &eng $an. Mengapa tidak, (kan aman
dia kalau berada di dekat kakek ini menyamar sebagai tukang ikan setiap
"ari di pera"u mencari ikan. la bisa menyembunyikan diri dari $ong!bun!kwi
dan yang lain!lain. Tentu mereka itu tidak ada yang mengira ba"wa &eng
$an anak yang mewarisi 'm!yang $in!kiam dan yang mengeta"ui tempat
sembunyi Lo!tong $ouw Lee tela" menjadi nelayan
"#akek yang baik "ati namaku $i"uw!kui 6$etan #ecil7 sebatangkara di dunia
ini. #alau kau mau mengambil aku sebagai pembantumu a" kakek yang
baik setiap malam aku akan bersemba"yang kepada dewa!dewa sungai agar
kau diberi umur panjang dan banyak rejeki."
#akek itu tertawa bergelak terli"at mulutnya yang tak bergigi. "-a!"a!"a
siapa butu" umur panjang, Tentang rejeki asal kau mau benar!benar
membantuku tentu banyak ikan dapat diangkat ke pera"u."
#akek itu adala" seorang nelaya" tua bernama .an #ai seorang duda tua
yang juga "idup sebatangkara mala" tidak mempunyai ruma" tinggal
ruma"nya ya pera"u kecil itula"! Maka sunggu" tepat sekali bagi &eng $an
untuk tinggal bersama kakek .an ini karena selain terjamin "idupnya dia
pun dapat bersem!bunyi dan setiap saat dapat berlati" ilmu silat dengan
amat tekunnya la mengambil keputusan untuk melati" dengan giat setela"
sempurna kepandaiannya dia akan mengunjungi Lo!tong $ouw Lee
kemudian dia akan mencari aya" bunda!nya dan juga kakaknya. la tidak
ta"u lagi nama orang tuanya juga dia tidak ta"u lagi nama dusunnya akan
tetapi asal dia menjelaja"i di dusun!dusun tepi sungai di sekitar #elenteng
-ok!t"ian!tong masa tidak akan dapat dia temukan,
? ? ?
$etiap orang yang mengingat!ingat masa lampau mengenang kembali masa
lampau beberapa ta"un yang lalu akan mendapat kesan betapa cepatnya
jalannya sang waktu. Penulis sendiri setiap kali mengenangkan masa ka"ak!
kanaknya yang suda" pulu"an ta"un yang lalu selalu merasa seakan!akan
masa itu baru terjadi kemarin!kemarin ini serasa masi" membayang di
pelupuk mata ketika dia bermain!main dengan anak!anak lain mencari ikan!
ikan kecil di sungai atau bertiduran di punggung kerbau atau bermain!main
di bawa" air "ujan!
Memang waktu berlalu amat cepatnya sampai!sampai tidak terasa ole"
manusia di dunia. )emikian pula dengan jalannya cerita ini. &aru saja kita
mengikuti pengalaman!pengalaman &eng $an. sebentar kita tinggalkan e"
ta"u!ta"u delapan ta"un suda" lewat dengan amat pesatnya!
$elama itu Tiongkok mengalami kekacauan terus!menerus. &a"kan
kekacauan ini mempengaru"i keadaan peng"idupan di dalam istana.
239
Raja Pedang
Pangeran!pangeran yang berkuasa saling memperebutkan ke!uasaan saling
berkomplot dengan pembesar!pembesar bu 6militer7 saling jatu"!
menjatu"kan se"ingga dalam jangka waktu kurang lebi" dua pulu" lima
ta"un 6FQOJ!FQQR7 saja pemerinta" .oan 6Mongol7 ini suda" berganti raja
sebanyak delapan kali! #etika cerita ini terjadi raja terak"ir yang menduduki
ta"ta adala" #aisar $un Ti. )i bawa" tekanan #aisar $un Ti inila"
peng"idupan rakyat pribumi 6-an7 amat tertindas dan tak terta"ankan lagi.
)an mulaila" timbul pemberontakan di sana!sini. 4ang terbesar dan terkenal
adala" Partai Teratai Puti" 6Pek!lian!pai7 yang pada mulanya "anyala"
merupakan pemberontakan dari para petani di utara yang suda" tidak kuat
lagi menderita penindasan para "artawan dan bangsawan setempat. Lama
kelamaan partai ini menjadi makin kuat ba"kan diikuti atau dimasuki ole"
orang!orang gaga" di dunia kang!ouw se"ingga merupakan kesatuan yang
amat ditakuti ole" bangsawan!bangsawan Mongol. Pemberontakan!
pemberontakan kecil di sana sini peca" satu di"ancurkan timbul dua dan
semenjak #aisar $un Ti naik ta"ta kaisar ini tak perna" mengenal apa yang
disebut aman dan damai di Tiongkok. &anyak pendekar!pendekar dan
pa"lawa"!pa"lawan tercatat namanya dengan tinta emas di lembaran
sejara" misalnya Liu -ok Tung #ok 5i $eng T"io $e 5"eng Tan 4u Liang
dan masi" banyak lagi orang!orang gaga" yang memimpin rakyat untuk
meng"alau penjaja" Mongol dari tana" air mereka. Tiga pulu" ta"un lebi"
pemberontakan!pemberontakan ini berjalan makin "ari makin "ebat
se"ingga ak"irnya seperti tercatat dalam sejara" pemberontakan
pemberontakan inila" yang ak"irnya menumbangkan kekuasaan Mongol yang
menjara" daratan Tiongkok "ampir seratus ta"un lamanya.
$eperti tela" disebut di atas waktu delapan ta"un berjalan dengan amat
cepatnya dan waktu itu keadaan masi" penu" kekacauan yang diakibatkan
ole" pemberontakan!pemberontakan ter"adap pemerinta" .oan!tiauw.
Pada suatu pagi yarig cera" di sebua" di antara puncak!puncak Pegunungan
5in!lin!san di depan sebua" gua yane dinamai .ua ;lar nampak seoran
pemuda tenga" berlutut di depan seorang kakek yang suda" tua sekali. #alau
baru meli"at saja orang tentu mengira ba"wa kakek ini bermata lebar akan
tetapi setela" lama memandang dan meli"at ba"wa mata kakek itu melotot
tak perna" berkedip akan ta"ula" orang ba"wa dia adala" seorang kakek
yang buta matanya. Rambutnya yang puti" panjang riap!riapan di kedua
pundaknya muka dan tubu"nya "anya tinggal kulit membungkus tulang
belaka. (dapun pemuda yang berlutut itu nampaknya ter"aru sekali.
"Mo"on Locianpwe sudi memberi maa1 sebesarnya ba"wa teecu tela"
meninggalkan Locianpwe berta"un!ta"un. Ternyata Locianpwe masi" berada
di sini dan dalam keadaan menderita" terdengar pemuda itu berkata sambil
memandang tubu" yang kurus kering itu dengan perasaan kasi"an.
#akek itu bergoyang!goyang tubu"nya seperti jerami kering tertiup angin.
Mulutnya bergerak!gerak beberapa lama baru terdengar dia berkata
perla"an.
"(" anak baik alangka" ba"agia rasa "atiku ak"irnya dapat mendengar
suaramu. (k"irnya kau datang juga "ampir aku tak kuat lagi mena"an....."
#akek itu lalu duduk bersila dan meraba!raba pundak pemuda tadi. &eberapa
kali meraba!raba kemudian kakek itu berkata penu" kekaguman "-ebat....
aku pun da"ulu tidak sekuat engkau sekarangkan makin a" kalau saja aku
mendapat kesempatan meli"at..... e" maksudku mendengar kau main Liong!
240
Raja Pedang
cu $iang!kiam dalam 'lmu Pedang 'm!yang $in!kiam!sut mati pun aku akan
puas. Mainkanla" mainkanla" sekali ini saja untuk mengantar perjalananku
yang amat jau".....DD #akek itu lalu mengeluarkan sepasang pedang yang
berkilau ca"ayanya memberikan sepasang pedang itu kepada pemuda tadi.
$epasang mata pemuda itu berkilat!kilat tajam ketika dia meli"at sepasang
pedang ini. la menerima sepasang pedang itu memeriksanya dengan teliti
lalu bertanya "Locianpwe benarka" sepasang pedang ini yang bernama
Liong!cu $iang!kiam sepasang pedang yang selama pulu"an ta"un
diperebutkan orang!orang gaga" di dunia kang!ouw,"
#akek buta itu tersenyum. "&eng $an apaka" kau suda" lupa lagi, &ukanka"
da"ulu kau perna" meli"atnya ba"kan perna" menggunakannya ketika kau
ber"adapan dengan $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo, 'nila" Liong!cu $iang!
kiam pedang peninggalkan sepasang pendekar yang sakti yaitu pendekar
sakti $ie 5in -ai pada ratusan ta"un yang lalu. Pedang ini asalnya milik
seorang pendekar terkenal sebagai seorang raja pedang. 9le" karena itu
pada jaman sekarang ini "anya kaula" &eng $an orang yang ber"ak
mempergunakannya karena "anya kau yang menjadi a"li waris 'm!yang $in!
kiam!sut. -ayo berdirila" dan kaumainkan 'm!yang $in!kiam!sut untukku..!"
#akek itu terenga"!enga" nampaknya tegang dan gembira sekali perasaan
yang memberi pukulan "ebat pada tubu"nya yang memang suda" amat
lema"..
9rang muda itu setela" menimang!nimang kedua pedang tadi yang panjang
di tangan kanan sedangkan yang pendek di tangan kiri lalu bangkit berdiri
meloncat agak jau" ke tempat yang luas di depan gua itu kemudian dia
bersilat dengan amat cepat dan sigapnya. $epasang pedang itu berkelebat
menyambar!nyambar ke kanan kiri depan belakang dan atas bawa" seperti
dua ekor naga yang sedang bermain!main di angkasa!
Tiba!tiba muka Lo!tong $ouw Lee, yang amat kurus itu menjadi pucat pasi.
#edua lengannya dikembangkan kedua. tangan seperti "endak
mencengkeram depan dan dia berteriak penu" kepa"itan "-eeeiii itu bukan
'm!yang $in!kiam..... itu..... itu..... a" kau bukan &eng $an..... adu"ai celaka
kau bukan &eng $an.....!"
Terdengar suara ketawa angin sambaran pedang ter"enti dan Lo!tong $ouw
Lee tidak mendengar apa!apa lagi tanda ba"wa orang muda itu suda" pergi
jau". "&eng $an..... sia!sia aku menanti sampai ta"unan...... adu" mataku
yang buta...... celaka....." #akek ini ter"uyung!"uyung waja"nya makin
pucat dia mendekap dadanya lalu robo" tertelungkup di depan gua itu. )ari
puncak 5in!lin!san itu bayangan pemuda tadi dengan amat cepatnya dan
ringannya seperti melayang!layang turun dari jurusan utara. $epasang
pedang tadi tidak keli"atan dia bawa lagi karena suda" dia sembunyikan di
balik juba" luarnya yang panjang.
#urang lebi" tiga jam. &erikutnya seorang pemuda lain yang berpakaian
seder"ana rambutnya yang panjang diikat ke atas mukanya puti" se"ingga
alisnya yang "itam gompyok berbentuk golok itu nampak lebi" "itam lagi
sepasang matanya tajam sinarnya melebi"i sinar pedang dan mempunyai
wibawa yang ane" tubu"nya tegap dadanya bidang sepatunya suda"
bolong!bolong saking tuanya keli"atan mendaki puncak dengan tenang. )ari
gerak kakinya yang tetap dan tidak tergesa!gesa dapat diketa"ui ba"wa
pemuda yang baru datang mendaki puncak 5in!ling!san ini adala" seorang
yang memiliki ketenangan la"ir batin. )ili"at sepintas lalu dia seorang
241
Raja Pedang
pemuda biasa saja tidak keli"atan membawa senjata tajam jadi tidak seperti
seorang pemuda kang!ouw juga tidak membawa kipas atau tanda la"ir yang
menunjukkan ba"wa dia seorang pemuda a"li sastra. Lebi" patut dia
disangka seorang pemuda tani.
(k"irnya dengan langka" yang tak perna" mengendur akan tetapi tidak pula
tergesa!gesa pemuda ini tiba di depan .ua ;lar. #etika pandang matanya
bertemu dengan tubu" kakek yang menggeletak tertelungkup di depan gua
kedua kakinya bergerak dan tubu"nya berkelebat. Ta"u!ta"u dia tela"
berlutut di dekat tubu" kakek itu dan mengangkatnya menyangga le"er dan
punggungnya di atas lengan kiri sedangkan tangan kanannya membersi"kan
debu dan tana" dari muka yang pucat dan kurns itu.
"#akek $ouw...... #akek $ouw..... kau kenapaka","
#akek itu menggerak!gerakkan biji matanya yang melotot bibirnya bergerak!
gerak dan ak"irnya dia berkata dengan suara terisak "("..... &eng $an.....
sekarang benar kau &eng $an..... kenapa aku begini bodo"....,* #akek itu
terisak!isak!
&eng $an kaget sekali. #etika tadi mengangkat tubu" kakek ini dia meli"at
ba"wa Lo!tong $ouw Lee tidak terluka "(da apaka" #akek $ouw, (pa yang
tela" terjadi....,"
"(" &eng $an. (ku bodo"..... orang pengecut mempergunakan mataku yang
buta untuk menipuku..... pedang Liong!$iang!kiam tela" diambil orang yang
mengaku sebagai kau...... dia juga memiliki ilmu tinggi..... masi" muda.....
sayang aku tidak ta"u bagaimana bentuknya "anya ketika kupegang
pundaknya......dia..... dia memiliki tenaga dalam yang "ebat....."
&eng $an dapat menguasai "atinya. *$uda"la" "arap kau tenang dan jangan
berduka #akek $ouw. (pa si" artinya sepasang pedang saja, (ku tidak
begitu mengingininya....."
"(pa.....," Tiba!tiba kakek itu berkata keras. "$epasang pedang itu adala"
punyamu! Mengerti kau, (ku sengaja bersembunyi berta"un!ta"un sengaja
mena"an!na"an nyawa yang suda" tak kerasan di tubu" tua dan bobrok ini
sengaja menanti!nanti datangmu untuk menyera"kan sepasang pedang itu.
$ekarang pedang dicuri orang dan kau... kau bilang tidak mengingininya,
Lepaskan aku lepaskan.....!" #akek itu meronta!ronta dan terpaksa &eng $an
menurunkannya lagi keatas tana".
&eng $an merasa menyesal sekali. 'a merasa tela" bicara seenaknya dan
lancang. "(du" ampunkan aku #akek $ouw. &ukan maksudku untuk
menyakiti "ati dan perasaanmu. Maksudku tadi "endak meng"iburmu agar
jangan terlalu berduka ke"ilangan Liong!cu $iang!kiam."
Tapi kakek itu masi" mara" dan kecewa. Matanya yang terbelalak itu
dipejam!pejamkan "idungnya kembang!kempis dan mulutnya meringis
seperti orang menangis. Menyedi"kan sekali muka yang tua itu. "&iarla".....
biar aku mampus...... aku tua bangka mampus karena sikap orang muda yang
tak kenal sayang orang..... biar aku mampus karena kau ...*.
&eng $an menjatu"kan diri berlutut. "#akek $ouw ampunkanla" aku.....
ampunkan aku sama sekali tidak bermaksud mengecewakan "atimu.
#atakanla" apa yang "arus kulakukan aku bersumpa" akan memenu"i
permintaanmu."
*&etul kata!katamu itu," #akek itu menegas dengan napas terenga"!enga".
"&etul #akek $ouw."
"#au berani bersumpa",*
242
Raja Pedang
Tanpa ragu!ragu lagi &eng $an bersumpa" "(ku bersumpa" disaksikan
langit dan bumi biarla" T"ian meng"ukum seberat!beratnya kepada aku
apabila aku tidak memenu"i permintaan #akek $ouw"
#akek itu nampak lega dan bangun duduk dengan paya" dibantu ole" &eng
$an. r"(ku tidak minta kau becbuat yang melanggar kebenaran dan keadilan
anak baik. Pertama!tama aku minta supaya kau berusa"a mencari pencuri
pedang Liong!cu $iang!kiam setela" dapat kautemukan kalau dia laki!laki
kau "arus membunu"nya. #alau dia wanita....." #akek itu ber"enti batuk!
batuk dan agaknya sungkan melanjutkan kata!katanya.
"4a....., #alau dia wanita bagaimana #akek $ouw,"
"#alau dia itu wanita kau "arus menjadi suaminya"
"(pa.....,," &eng $an melompat tinggi seperti orang yang kaget karena
diserang ular. $epasang matanya terbelalak lebar dia merasa bulu
tengkuknya berdiri. "#akek $ouw yang mulia apa kau bicara dengan pikiran
waras,
*Tentu saja aku waras" bentak kakek tua itu mara" "#alau pencuri pedang itu
pria dia adala" orang ja"at yang berba"aya karenanya perlu kaubunu".
#alau dia itu wanita tentu wanita yang memiliki kepandaian tinggi na"..... tak
patut seorang gaga" seperti kau membunu" wanita maka kupikir lebi" baik
kau kawin saja dengannya agar Liong!cu $iang!kiam tidak terjatu" kepada
orang lain."
"Mana ada aturan begini," &eng $an membanta". "#alau perampas pedang
itu ternyata pria tentu akan kuli"at dulu orang macam apa dia ini dan apa
alasannya dia merampas pedang. #alau dia bukan orang ja"at bagaimana
aku akan dapat membunu"nya, $oal kedua kalau dia itu wanita..... dan
seorang wanita tua atau suda" bersuami atau juga seorang wanita yang aku
tidak suka bagaimana aku bisa mengawininya, (" #akek $ouw aku "anya
bisa memenu"i permintaanmu yaitu mencari sampai dapat kembali pedang
Liong!cu. $iang!kiam."
"/adi kau "endak melanggar sumpa","
*#akek $ouw aku takkan melanggar sumpa". (kan tetapi aku tidak bisa
melakukan "al!"al yang bertentangan dengan perikebenaran yang
bertentangan dengan suara "atiku. #alau kauanggap penolakanku tentang
membunu" orang baik!baik dan mengawini wanita secara serampangan saja
kauanggap sala" dan melanggar janji na" ini aku masi" di sini. (ku
menyera"kan nyawa dan raga untuk menebus pelanggaran sumpa"!"
Tiba!tiba kakek itu tertawa bergelak keadaannya yang tadi lema" itu
mendadak seperti segar kembali. "&egitula" se"arusnya seorang laki!laki!"
katanya gembira. "Rela mengorbankan nyawa $endiri daripada melakukan
sesuatu yang tidak patut. &eng $an aku girang sekali tela" memili" kau
sebagai pewaris Liong!cu $iang!kiam!" kembali kakek itu tertawa!tawa. &eng
$an diam saja akan tetapi dia tersenyum pa"it. Menerima warisan saja
warisan yang tercuri orang dan "arus dicari dulu. )apat dibayangkan betapa
sukarnya mencari seorang pencuri yang tidak diketa"ui laki!laki atau wanita
tidak diketa"ui rupanya "anya diketa"ui ba"wa dia masi" muda dan
bertenaga dalam cukup li"ai.
"/angan kira aku suda" gila &eng $an. Tadi pun suda" kujelaskan ba"wa aku
takkan minta kau melakukan "al!"al yang tidak baik. #au pun tentu suda"
dapat menyelami watakku kalau tidak demikian mana kau berani
mengucapkan sumpa" tadi, 2a" sekarang permintaanku ke dua. #au "arus
243
Raja Pedang
mempergunakan Liong!cu $iang!kiam untuk membantu pergerakan rakyat
menumbangkan pemerinta" Mongol....." #akek ini kembali keli"atan berduka
dan menarik napas panjang. "(ku sendiri masi" ada keturunan dara" Mongol
tapi aku tidak suka meli"at sepak terjang kaisar dan para pembesar
bangsaku. #arena itu aku mencuri pedang. Tapi sekarang kembali kepada
tugasmu. #au "arus membantu perjuangan rakyat yang "endak
memperjuangkan kemerdekaannya dengan syarat ba"wa kaulakukan itu
bukan untuk mencari pangkat "arta dan kemuliaan. $etela" ber"asil
perjuangan kau "arus meninggalkan kedudukan dan tidak mencampurinya
lagi. &agaimaina,"
"(ku akan berusa"a memenu"i permintaan ke dua ini #akek $ouw Memang
aku sendiri merasa suka kalau teringat akan orang!orang gaga" seperti Tan!
twako yang memimpin serombongan pejuang Pek!lian pai*.
"$ekarang permintaan ke tiga" kata kakek itu dengan suara seperti tergesa!
gesa. *kau "arus mempergunakan Liong!cu $iang!kiam untuk memainkan 'm!
yang $in!kiam!sut dan merebut sebutan Raja Pedang*.
&eng $an tidak mengerti apa yang dimaksudkan ole" kakek itu maka dia
memandang "eran. #akek itu yang napasnya suda" sengal!sengal! menarik
napas untuk menenangkan dadanya yang sesak kemudian memaksa diri
berkata "$etiap dua pulu" lima ta"un sekali di puncak T"ai!san diadakan
perebutan kejuaraan ilmu pedang yang di"adiri ole" semua toko" persilatan.
$uda" dua kali aku berusa"a merebut gelar Raja Pedang tapi selalu gagal
'tula" yang menjadi sebab kedua mengapa aku mencuri Liong cu $iang!
kiann. #urang lebi" dua ta"un lagi akan diadakan perebutan itu tepat dua
pulu" lima ta"un semenjak gelar Raja Pedang dimenangkan ole" pendekar
5ia -ui .an dari selatan. 5ia -ui .an ini kabarnya masi" keturunan dari
pendekar wanita (ng!i 2iocu. $emenjak itu dia mendapat julukan &u!tek
#iam!ong 6Raja Pedang Tiada Lawan7. $ayang aku suda" terlalu tua tidak
kuat meng"adiri perebutan itu lagi..... kau..... kau "arus mewakili aku
merebut gelar itu....."
"#akek $ouw.....!" &eng $an merangkulnya akan tetapi ternyata napas kakek
itu suda" ber"enti! &eng $an ter"aru sekali dia mereba"kan tubu" yang
suda" tak bernyawa lagi itu di atas tana" berlutut dan mulutnya bergerak
dalam bisikan.
"#akek $ouw mengasola" dengan tenang. (ku bersumpa" akan berusa"a
me!menu"i peng"arapanmu aku pasti akan melakukan semua pesanmu.
Muda"!muda"an saja semua akan terlaksana sebagaimana pesanmu yang
terak"ir."
)engan sedi" dan penu" "ormat pemuda ini lalu mengurus jena=a" kakek
$ouw menguburknya di bekas tempat pertapaannya di &an!seng!kok yang
terletak di puncak 5in!ling!san. $esuda" itu dia lalu turun dari puncak
meninggaikan 5in!ling!san sebagai seorang pemuda sebatangkara yang
memikul tugas yang dipesankan ole" kakek $ouw Lee tugas yang amat
berat. 2amun dengan penu" kepercayaan kepada diri sendiri ba"wa dia pasti
akan dapat memenu"i semua pesan kakek itu.
? ? ?
Manusia bole" berdaya upaya namun Tu"anla" yang berkuasa. $uda"
menjadi "ak ba"kan menjadi kewajiban manusia untuk berusa"a dan
berdaya upaya ke ara" kemajuan ke ara" perbaikan dan ke ara" keadaan
sebagaimana yang ia ke"endaki dan inginkan. 2amun tak dapat disangkal
244
Raja Pedang
pula ba"wa pada ak"irnya kekuasaan Tu"an yang akan menentukan
bagaimana jadinya dengan segala daya upaya itu. 9le" karena itula" maka
para bijaksana para a"li pikir dan a"li 3lsa1at menganjurkan agar dalam
setiap gerak setiap langka" dan daya upaya seyogyanya manusia
menyera"kan penentuan terak"ir kepada 4ang Ma"a #uasa. (pabila "ati
suda" betul!betul dapat me!nyera" ter"adap segala keputusan Tu"an 4ang
Ma"a #uasa apabila "ati suda" betul!betul sadar penu" keyakinan
ba"wasanya segala apa ini baik maupun buruk dalam penilaiannya terjadi
karena ke"endak 4ang Ma"a Penentu maka ia takkan terlalu merasa
sengsara apabila yang dike"endaki dan diinginkannya tidak terkabul.
$uda" terlalu banyak sebetulnya conto"!conto" untuk kebenaran di atas tadi
terjadi di dunia sepanjang masa. Tak usa" kita mencari conto" jau"!jau" kita
kenangkan kembali pengalaman "idup diri kita sendiri. $uda" betapa
seringnya terjadi dalam "idup kita "al!"al yang sama sekali berlawanan
dengan apa yang kita inginkan, &erlawanan sama sekali dengan apa yang
kita ke"endaki, Pada"al suda" mati!matian kita berusa"a untuk menjuruskan
"al itu agar terjadi seperti keinginan kita, Tidakka" suda" terlalu sering kita
merasa kecewa, 'ni keliru ini sala"! #ita "arus dapat menerima segala
kejadian sebagai "al yang suda" semestinya begitu betapapun pa"it bagi
kita. $edapat mungkin kita "arus menerima pa"it getir sebagai gernblengan
batin dan mencari!cari dalam diri sendiri kesala"an apaka" yang kita lakukan
tanpa kita sadari se"ingga "al yang tidak kita ke"endaki itu terjadi. #arena
segala akibat itu pasti bersebab dan sebab!sebab ini kalau tidak terli"at di
luar "arus kita cari mendalam mencari tak usa" jau"!jau" tapi dalam diri
kita sendiri. (pabila kita benar!benar suda" menyera"kan diri sebulatnya
kepada kekuasaan 4ang Ma"a 0sa suda" dapat dipastikan ba"wa kita akan
mampu mencari kesala"an sendiri itu kesala"an yang dilakukan tanpa kita
sendiri menyadari ba"wa kita tela" bertindak sala".
$emua manusia baik dia itu orang biasa maupun orang besar dalam arti kata
besar kekuasaannya tinggi kedudukannya tetap saja "arus tunduk kepada
kekuasaan Tertinggi. #aisar )inasti .oan yang terak"ir yaitu #aisar $un Ti
bole" menyombongkan diri sebagai manusia besar pewaris #erajaan .oan
yang dibangun ole" /eng"is #"an kerajaan yang meliputi seluru" Tiongkok
ba"kan makin meluas ke barat dan ke selatan. (kan tetapi meng"adapi
keadaan yang memang suda" ditentukan ole" Tu"an dia berikut bala
tentaranya yang besar tak berdaya. Pemberontakan tumbu" bagaikan
cendawan di musim "ujan. Tentu saja kelema"an )inasti .oan ini tentu ada
sebabnya seperti juga semua akibat tentu bersebab. )inasti yang tadinya
berkembang dan mencapai masa jaya dan masa keemasannya di waktu
#aisar #ubilai #"an berta"ta itu mulai goya" kedudukan dan keangkerannya
setela" kaisar 'ni meninggal dunia.
$etela" #ubilai #"an meninggal dunia mulaila" terjadi perebutan kekuasaan
di antara para raja muda dan pangeran. (pabila seorang raja muda atau
pangeran dapat merebut singgasana yang lain melakukan pemberontakan
dan merebut kekuasaan se"ingga terjadi ganti!mengganti kaisar yang "anya
menduduki ta"ta selama beberapa ta"un saja. (palagi di antara ta"un FQOJ
sampai ta"un FQQQ - selama dua pulu" enam ta"un ini terjadi penobatan
kaisar sebanyak delapan kali! #arena selalu ribut!ribut di dalam istana kaisar
para pembesar menumpa"kan per"atiannya akan perebutan kursi
sedangkan para pejabat yang berada di luar ji istana mempergunakan
245
Raja Pedang
kesempatan selagi orang!orang besar itu tidak memper"atikan mereka
berpesta pora mengeduk "arta kekayaan untuk mengisi gudangnya sendiri!
sendiri. Pemerasan terjadi dimana!mana dan akibatnya selalu rakyat yang
tergencet. $emua ini ditamba" dengan bertcana musim kering yang
menimbulkan kekurangan ba"an makan dan tak dapat dicega" lagi rakyat
menderita bencana kelaparan yang "ebat.
*'nila" yang menyebabkan terjadinya pemberontakan!pemberontakan baik
di daera" selatan maupun di utara. Memang "arus diakui ba"wa pemerinta"
Mongol itu mulai menginsya3 akan adanya ba"aya pemberontakan dan
segera dapat menindi" dan membasmi para pemberontak yang terjadi di
sana!sini secara kecil!kecilan namun mulai ta"un FQKF kembali rakyat
memberontak mala" kali ini amat "ebat karena mereka mendapatkan
pemimpin!pemimpin yang pandai. )i antara para pemimpin pemberontak ini
tentu saja yang paling terkenal adala" 5u .oan 5iang yang kelak akan
menjadi raja pertama dari )inasti &eng. (dapun perkumpulan ra"asia dari
para pemberontak yang paling terkenal adala" perkumpulan Pek!lian!pai.
&elasan ta"un tela" lewat dan keadaan pemerinta" Mongol menjadi makin
lema". Perang terjadi di mana!mana terutama sekali di sepanjang lemba"
$ungai 4ang!ce!kiang $ungai -uai dan $ungai -uang!"o. )aera" ini menjadi
pusat para pemberontak. Memang di antara para pemberontak ini terpeca"
menjadi banyak golongan yang bekerja sendiri!sendiri atau tidak terikat satu
kepada yang lain akan tetapi dalam meng"adapi pemerinta" penjaja"
mereka ini dapat bersatu dan saling membantu. (da kalanya apabila tidak
sedang meng"adapi barisan musu" terjadi bentrokan antara dua golo"gan
pemberontak akan tetapi begitu musu" datang menyerang dua golongan
yang tadinya bentrok ini segera bersatu ba"u rnemba"u melawan serdadu!
serdadu Mongol!
)emikianla" sedikit catatan mengenai keadaan Tiongkok di masa )inasti
.oan yang dipimpin ole" #aisar $un Ti #aisar Mongol yang terak"ir. #eadaan
di seluru" negeri kacau dan penduduk merasa selalu tidak aman. Memang
demikian selalu dirasakan rakyat apabila negara dilanda perang.
Peruba"an besar ini amat terasa ole" &eng $an yang selama delapan ta"un
lebi" seakan!akan mengasingkan diri. $elama delapan ta"un ini &eng $an
setiap "ari "anya ber"adapan dengan air sungai dan ikan yang dipancing
atau dijaringnya bersama kakek nelayan. Tak perna" dia mendengar tentang
keadaan di lain tempat "anya mendengar ba"wa pemberontakan makin
meng"ebat.
Maka dapat dibayangkan betapa "erannya meli"at kesengsaraan rakyat
jelata ketika dia turun dari Pegunungan 5in!ling!san. la menyaksikan para
petani yang kurus!kurus dengan waja" penu" kebencian berbondong!
bondong menggabungkan diri dengan para pemberontak yang bersembunyi
di "utan!"utan. #etika memasuki sebua" dusun di mana justeru sedang
terjadi perang dia meng"adapi kesukaran pertama. Pulu"an orang serdadu
.oan mengepungnya dan "endak menangkapnya karena dia ditudu"
anggauta pemberontak. &eng $an tidak mau melayani mereka merobo"kan
beberapa orang tanpa membunu"nya lalu lari meninggalkan para serdadu
yang melongo ter"eran!"eran karena meli"at betapa pemuda seperti petani
yang "endak mereka tangkap itu ta"u!ta"u tela" lenyap dari depan mata!
$emenjak mengalami "al ini &eng $an berlaku "ati!"ati dan selalu
246
Raja Pedang
menjau"kan diri dari para serdadu .oan yang berkeliaran di mana!mana
dalam usa"a mereka membasmi pemberontak.
&etapapun juga kesukaran ke dua segera menyusul setela" dia tiba di kota '!
kiang yang terletak di pantai $ungai 4ang!ce di Propinsi -o!pak. #ota ini
masi" ramai dan terjaga kuat ole" pasukan pemerinta". Penjagaan ketat
mengepung tembok kota dan di dalam kota sendiri di antara para pedagang
para penduduk dan pendatang banyak berkeliaran mata!mata yang
mengawasi gerak!gerik setiap orang secara ra"asia. &eng $an tentu saja
sama sekali tidak ta"u akan "al ini. la memasuki kota '!kiang dan agak
bergembira meli"at keadaan kota yang ramai yang sama sekali tidak
menunjukkan ba"wa keadaan dalam negeri sedang kacau ole" perang. la
meli"at adanya losmen!losmen besar kecil dan warung!warung arak berikut
nasi dan bakmi. (kan tetapi karena selama "idupnya belum perna" dia
bermalam di losmen atau makan di warung ditamba" pula tidak ada sepeser
pun uang di saku dia "anya meli"at!li"at dari luar saja. #emudian baru
terasa lapar perutnya ketika "idungnya mencium bau masakan dan arak.
"(ku "arus mencari tempat penginapan "ari suda" mulai gelap dan perutku
amat lapar" pikirnya. $eperti dulu di waktu dia masi" kecil setiap kali
memasuki dusun atau kota dia mencari tempat penginapan di dalam sebua"
kelenteng maka sekarang juga dia mulai mencari!cari kelenteng untuk
dijadikan tempat beristira"at.
(k"irnya di pinggir kota dia mendapatkan sebua" kelenteng besar. (kan
tetapi kelenteng ini suda" kosong "anya tinggal bangunannya yang koko"
kuat dan tiang!tiangnya yang terukir. Meja semba"yang tidak tampak juga
tidak ada toapekongnya. Mala" patung!patung yang meng"ias sekeliling
kelenteng suda" rusak semua dan tempat itu kotor sekali. Tidak keli"atan
seorang pun "wesio di situ sebagai gantinya "alaman depan kelenteng itu
penu" dengan orang!orang yang pakaiannya compang!comping terang
ba"wa mereka adala" golongan jembel atau orang minta!minta. Tanpa ragu!
ragu &eng $an memasuki "alaman itu dan dia segera disambut ole" pandang
rnata belasan orang jembel yang duduk dan tiduran malang!melintang di
tempat itu. $eorang pengemis yang masi" muda segera berkata kepadanya.
"#au pengungsi dan dusun, -endak mencari tempat menginap di sini,
$ilakan banyak tempat..... banyak tempat. , &elum makan, Marila" bantu
"abiskan "idangan raja iniD" Pengemis itu usianya takkan lebi" dari empat
pulu" ta"un tubu"nya tinggi. kurus mukanya kotor cambangnya tidak
terpeli"ara pakaiannya dari kain tebal yang suda" kotor. 4ang disebut
""idangan raja" itu adala" beberapa potong roti kering yang keli"atannya
keras dan suda" lama kekuning!kuningan.
Meli"at kerama"an orang &eng $an merasa tidak enak kalau menolak. )an
memang perutnya suda" lapar. la lalu duduk di sebela" orang itu di atas
lantai kelenteng.
"#au baik sekali $audara. Terima kasi"."
"-ayo jangan sungkan!sungkan. Makanla"."
&eng $an mengambil sepotong roti kering dan memakannya. Memang keras
dan apek akan tetapi cukup asin dan sesuda" dikunya" enak juga rasanya.
(gaknya memang roti yang baik sayang suda" terlalu lama. 9rang itu
memandang sejenak lalu mengeluarkan sebotol arak yang bercampur air
tawar.
247
Raja Pedang
"(rak selatan ini baik sekali suda" tua "anya..... e" terpaksa diperbanyak
dengan air." la tersenyum dan memberikan botol itu kepada &eng $an.
Pemuda ini tersenyum pula lalu minum. la merasa tubu"nya segar kembali
setela" perutnya diisi.
"$ekarang jaman sukar sampai seorang petani lari ke kota bercampuran
dengan kaum jembel....." 9rang itu menarik napas pan/ang dan memandang
kepada &eng $an. Pemuda ini tidak menjawab menole" ke kanan kiri dan
bertanya.
"#enapa kelenteng ini terlantar, Meli"at bangunannya agaknya da"ulu
sebua" kelenteng yang besar juga."
"&etul dugaanmu itu" jawab pengemis "memang kelenteng ini besar. Tapi
sayang semua "wesionya tela" dibasmi "abis sebagian terbunu" sebagian
lagi dijebloskan penjara."
"#enapa," &eng $an bertanya kaget. &aru sekarang dia mendengar ada
"wesio!"wesio dibunu" dan dipenjara*.
"Mereka membantu pemberontak" kemudian pengemis itu bisik!bisik
"$obat kau petani kenapa kau tidak ikut kawan!kawanmu, (paka"
kedatanganmu ini pun "endak mengadakan pertemuan ra"asia dengan
anggauta pemberontak, (tau barangkali dengan anggauta Pek!lian!pai,"
&eng $an menggeleng kepala termenung memikirkan nasib para "wesio
yang celaka itu.
"#alau kau "endak mengadakan pertemuan dengan Pek!lian!pai katakan
terus terang saja barangkali aku dapat membantumu....." #embali orang itu
berbisik.
"Tidak..... tidak..... aku "anya pelancong yang kemalaman di kota ini. Tenma
kasi" atas kebaikanmu dan terima kasi" atas pemberian roti dan arak." &eng
$an bangkit berdiri dan mencari tempat untuk mengaso di sebela" dalam. la
segera membersi"kan lantai di sudut yang sunyi lalu duduk bersandar
dinding. Pengemis tadi "anya tersenyum dan mengikuti gerak!geriknya
dengan pandang mata tajam lalu mengangkat ba"u dan membaringkan
tubu"nya di lantai.
$ambil duduk mengaso &eng $an melamun mengenangkan semua
pengalaman!nya di masa lalu. Tanpa disengaja seperti suda" ribuan kali dia
mengalami dia terbayang akan waja"!waja" orang yang perna" dia kenal.
<aja" orang!orang yang ganti!berganti terbayang di depan matanya yang
membuat dia kadang!kadang merasa mara" girang ter"aru. la tersenyum
geli kalau mengenangkan waja" #wa -ong boca" yang galak dan cantik
manis yang selalu memakinya bunglon itu. la menjadi gemas kalau
mengenangkan waja" orang!orang yang perna" mengganggunya yang
perna" berbuat ja"at kepadanya. (kan tetapi semua bayangan ini lenyap tak
membekas apabila muncul waja" seorang anak perem!puan yang berpakaian
mera" yang memandang kepadanya dengan mulut mungil tersenyum!
senyum dengan sepasang mata yang lebar dan bening dengan tangan
bergerak!gerak memberi isyarat. <aja" &i .oat si boca" gagu! $egera dia
menjadi termenung matanya sayu memandang jau" "atinya penu"
ke"aruan. )i manaka" dia sekarang, (paka" masi" ikut $ong!bun!kwi si
kakek iblis itu,
&eng $an suda" "ampir pulas ketika tiba!tiba dia mendengar suara bisik!bisik
yang cukup jelas dan mencurigakan. $egera dia membuka mata dan
memasang pendengaran. Ternyata ba"wa para pengemis yang tadinya
248
Raja Pedang
malang!melintang di "alaman kelenteng itu "anya tinggal beberapa orang
saja lagi. 4ang lain suda" tidak ada termasuk orang yang tadi memberinya
makan dan minum. (dapun suara!suara bisikan itu terdengar dari sebela"
dalam kelenteng agak jau" dari tempat dia mengaso. 2amun berkat
kepandaiannya &eng $an dapat menangkap suara bisik!bisik itu. (langka"
"erannya ketika dia mendengar suara pengemis yang baik "ati tadi berbisik.
"&etulka" penyelidikanmu itu, #alau begitu tak bisa sala" lagi mereka itu
tentula" kaum Pek!lian!pai yang mengadakan "ubungan dengan "artawan
9ng! -ayo siap semua seorang melapor kepada #ui!ciangkun supaya
menyiapkan barisan mengepung gedung 9ng!wangwe 6"artawan 9ng7. #au
dan dua orang teman lagi menjaga baik!baik di sini. (was pemuda tani yang
tampan itu juga mencurigakan. Ringkus saja dia sebelum dapat melakukan
"al!"al yang tidak menguntungkan. #alau dia melawan bunu" saja!"
$uara kaki terdengar bergerak!gerak dan keadaan sunyi kembali. &eng $an
menanti dengan "ati penu" curiga tapi dia masi" belum dapat menduga
siapaka" adanya pengemis yang ane" itu dan siapa pula teman!temannya
yang diajak berunding tadi. #emudian di dalam gelap dia meli"at bayangan
tiga orang itu pandai ilmu silat mala" memiliki ilmu meringankan tubu" yang
baik sekali. 'a masi" belum yakin betul apaka" yang dimaksudkan dengan
*pemuda tani yang tampan" tadi dia orangnya. &aru dia merasa yakin
setela" tiga orang itu di dalam gelap menubruk dan meringkusnya!
"0" e"..... mengapa kalian menangkap aku," &eng $an memprotes penu"
ke"eranan akan tetapi juga mara".
")iam kau petani busuk! #au kaki tangan pemberontak!"
"&o"ong! (ku bukan petani juga bukan pemberontak."
"$emua petani adala" pemberontak jangan melawan kaiau tidak ingin
mampus!" $eorang di antara mereka mengayun tangan ke ara" muka &eng
$an.
&iarpun di dalam gelap pemuda ini dapat rnengeta"ui datangnya pukulan. la
mengelak kedua lengannya bergerak dan di lain saat tiga orang
peringkusnya itu tela" terlempar cerai!berai ke belakang dan ketika mereka
mengadu"!adu" dan bangun ternyata pemuda yang tadi mereka ringkus itu
tela" lenyap tak berbekas lagi!
)engan penu" kegemasan &eng $an meloncat keluar terus naik ke atas
genteng. )i dalam gelap dia masi" meli"at sesosok bayangan beberapa
orang berlari menuju ke dalam kota. 5epat dia mengikuti setela" mendapat
kenyataan ba"wa peorang di antara mereka adala" pengemis tinggi kurus
yang rama" yang tadi berbisik menyuru" kawan!kawannya meringkusnya. la
mengikuti dengan diam!diam ingin ta"u apa yang "endak mereka lakukan.
)isuatu tikungan jalan para pengemis ini bertemu dengan sepasukan tentara
pemerinta". $egera mereka berbisik!bisik dan bergabung menjadi satu
kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke sebua" gedung besar yang
berdiri di tenga" kota. )engan cepat tapi teratur sekali mereka yang terdiri
dari tiga pulu" orang lebi" ini merayap dan mengurung ruma" gedung itu.
&eng $an tetap mengikuti mereka dan dia dapat menduga ba"wa ini tentula"
gedung "artawan 9ng seperti yang dirundingkan ole" para pengemis tadi. 'a
bersiap sedia menolong karena maklum ba"wa keluarga "artawan 9ng itu
pasti berada dalam ancaman malapetaka. (kan tetapi para pengurung itu
segera men!dapat kenyataan ba"wa rnereka keliru. )engan tanda suitan
para pengurung menyerbu ke dalam dan..... ruma" gedung itu tela" kosong!
249
Raja Pedang
Tak seorang pun manusia tinggal di situ agaknya burung!burung yang
"endak mereka tangkap suda" terbang jau" sebelumnya.
;ntuk melampiaskan kemara"an dan kekecewaan mereka para tentara dan
mata!mata yang berpakaian pengemis stu menggeleda" gedung tentu saja
tidak lupa untuk mengantongi barang!barang ber"arga yang kecil!kecil dan
merusak yang besar karena tak dapat mereka bawa. &eng $an menyaksikan
ini semua dan menarik napas panjang. &aru pertama kali setela" dia turun
gunung dia menyaksikan kelakuan para tentara pemerinta" yang tiada
uba"nya seperti perampok!perampok itu. )an diam!diam dia kagum kepada
Pek!lian!pai yang sekali lagi tela" dapat menipu mereka. $ambil tertawa kecil
&eng $an teringat kepada Tan -ok. 9rang tinggi besar seperti raksasa itu
juga perna" menipu pasukan pemerinta" penjaja". (gaknya yang memimpin
rombongan orang Pek!lian!pai di kota ini juga bukan seorang bodo".
)engan "ati puas meli"at para kaki tangan pemerinta" penjaja" itu mara"!
mara" dan tertipu &eng $an diam!diam meninggalkan tempat
pengintaiannya dan di dalam gelap dia meli"at seorang pengemis tua
terbongkok!bongkok dari depan meng"ampirinya.
"#asi"anila" orang tua kelaparan #ongcu 6Tuan Muda7....." pengemis tua itu
mengelu".
&eng $an meng"ela napas panjang. "Maa1kan Lopek. (ku sendiri tidak punya
apa!apa uang sepeser pun tidak punya roti sekerat pun tidak ada. (pa yang
"arus kuberikan kepadamu,"
"#asi"an orang muda sengsara. #alau begitu aku yang "arus memberikan
sesuatu kepadamu." la mengulur tangan dan memberikan sebua" benda
kecil kepada &eng $an. $ebelum "ilang "erannya &eng $an suda" menerima
benda itu dan pengemis tua tadi suda" terbongkok!bongkok lagi pergi dari
situ. &enda itu ternyata "anyala" selipat kertas. )ibawanya benda itu ke
bawa" lampu penerangan di pojok sebua" ruma" dan dibacanya tulisan di
atas kertas.
(dik &eng $an
(ku dan kawan!kawan berada di pera"u!pera"u nelayan sebela" selatan
kota. )atangla" kami meng"arapkan bantuanmu.
Tertanda% T(2 -9#
Tan -ok di sini, &eng $an tersenyum girang. Pantas saja serdadu!serdadu itu
tertipu kiranya pemuda raksasa yang keli"atan bodo" tapi ternyata cerdik
sekali itu berada di sini memimpin para pejuang! 'a menjadi makin kagum
akan kecerdikan Tan -ok dan kawan!kawannya yang ternyata segera dapat
mengenalnya setela" berpisa"an selama delapan ta"un. $urat itu
diremasnya "ancur lalu dia menyelinap di antara kegelapan malam menuju
ke ara" selatan. $etela" dia tiba di sebela" selatan kota yang sunyi dia
meli"at banyak pera"u nelayan di pinggir sungai dan tak seorang pun
manusia tampak. $elagi dia kebingungan tak ta"u di mana adanya Tan -ok
dan kawan!kawannya dia meli"at bayangan orang yang dengan cepatnya
berkelebat di dekat kumpulan pera"u. &iarpun bayangan itu berkelebat cepat
luar biasa namun mata &eng $an yang tajam masi" dapat meli"at jelas
ba"wa bayangan itu adala" tubu" seorang yang langsing seperti tubu"
seorang wanita dan ba"wa orang itu memiliki ilmu yang tinggi. la segera
berjalan seperti biasa agar orang itu tidak akan ta"u ba"wa dia pun tadi
mempergunakan ilmu lari cepat. )i tempat seperti ini yang penu" ra"asia
penu" pertentangan dan dalam keadaan perang dia "arus berlaku "ati!"ati
250
Raja Pedang
agar jangan sampai menimbulkan kecurigaan dan karenanya tanpa disengaja
merugikan Tan -ok dan kawan!kawannya. &ayangan itu dalam sekejap mata
saja lenyap.
Tak lama kemudian muncul bayangan orang bongkok dari kumpulan pera"u
yang berjalan meng"ampirinya.
"#asi"anila" orang tua kelaparan #ongcu....." bayangan ini berkata.
&eng $an berdebar jantungnya. 'nila" pengemis tua yang tadi memberi surat
kepadanya. Tanpa ragu!ragu lagi mendekati "Lopek di mana Tan!twako," ia
bertanya langsung.
"#akek pengemis" itu memberi isyarat dengan tangan supaya &eng $an
mengikutinya dan..... ternyata kakek ini sama sekali tidak bongkok mala"
kini dapat berjalan cepat dan tangkas. #akek itu tidak membawanya ke
tempat di mana pera"u!pera"u berkumpul melainkan sebaliknya menuju ke
sebua" "utan kecil di tepi sungai! )an di tenga"!tenga" "utan itula" Tan -ok
dan belasan orang temannya berkelompok duduk bercakap!cakap dengan
suara bisik!bisik. Mereka bersikap amat "ati!"ati ba"kan api unggun saja
mereka tidak berani bikin pada"al malam itu dingin sekali dan di "utan itu
banyak nyamuknya. -anya sebua" lampu yang dikerodong kertas mera"
dinyalakan orang cukup menerangi waja" mereka yang duduk di dekat
lampu. )i antara orang!orang itu &eng $an meli"at waja" Tan -ok. Masi"
seperti dulu delapan ta"un yang lalu. Masi" tampan gaga" dan tinggi besar
seperti raksasa. Tubu"nya yang tinggi besar itu menjulang satu kaki lebi" di
atas kepala teman!temannya.
"Tan!twako.....!" &eng $an segera maju memberi "ormat.
"-a!"a!"a (dik &eng $an kau suda" dewasa sekarang!" Tan -ok melompat
bangun dan memeluknya menepuk!nepuk pundaknya. )ua pasang tangan
saling berpegang erat dan keduanya tersenyum girang.
"Tan!twako "arap kau dan teman!teman yang lain "ati!"ati. Tadi aku meli"at
bayangan orang menyelinap di antara pera"u!pera"u" bisik &eng $an.
Tan -ok menole" kepada kakek yang tadi menyambut &eng $an. "&etulka"
ituH 5iu!siok 6Paman 5iu7,"
#akek itu berkata dengan suara meng"ibur "(ku "anya meli"at kedatangan
saudara &eng $an seorang. Tidak ada bayangan orang lain. #alau pun ada
dan aku sendiri tidak meli"at dia takkan dapat terlepas dari penjagaan
teman!teman kita."
Tan -ok kembali meng"adapi &eng $an. "/angan kau k"awatir (dik &eng
$an. #ami suda" menaru" penjaga!penjaga di setiap sudut daera" ini.
(pabila betul ada orang mengintai tempat ini pasti akan diketa"ui ole" para
penjaga kami itu." la tertawa lagi dan memandang kepada &eng $an dengan
kagum.
)iam!diam &eng $an tidak membenarkan pendapat ini. 9rang tadi terlalu
cepat gerak!geriknya mungkin sekali takkan dapat terli"at ole" para penjaga
pikirnya. (kan tetapi tentu saja dia merasa tidak enak kalau menyatakan
pikiran ini dengan kata!kata k"awatir kalau!kalau disangka mereme"kan
para penjaga. Maka dia diam saja.
"(dik &eng $an. Perbuatanmu di dalam kelenteng tadi "ebat. Ternyata
kepandaianmu suda" maju pesat. $ayang kau tidak membalas anjing!anjing
Mongol yang "endak menangkapmu itu dengan pukulan mematikan."
&eng $an kaget. #iranya Tan -ok suda" memasang mata!mata di mana!
mana sampai ta"u pula tentang kejadian di dalam kelenteng tua di mana dia
251
Raja Pedang
"endak ditangkap ole" para serdadu Mongol yang menyamar sebagai kaum
jembel. (kan tetapi "atinya lega mendengar kata!kata Tan -ok yang
menyatakan ba"wa orang raksasa ini masi" belum ta"u ba"wa dia tela"
memiliki kepandaian yang tinggi.
"(" Tan!twako kiranya kau suda" mengeta"ui pula "al itu. (ku "anya
merasa kaget dan juga penasaran mengapa aku yang tidak punya kesala"an
"endak ditangkap. Maka setela" ber"asil melolos!kan diri aku lalu lari pergi.
#au me!nyuru" orang memanggilku dan mengirim surat meng"arapkan
bantuanku sebetulnya bantuan apaka" yang dapat kulakukan untukmu,"
"$ebelum kau mendengar tentang bantuan yang dapat kaulakukan untuk
kami lebi" dulu akan kujelaskan kepadamu tentang keadaan!keadaan
selama ini. (dik &eng $an selama berta"un!ta"un ini ke mana saja kau pergi
dan apaka" kau suda" mengeta"ui tentang keadaan perjuangan,"
&eng $an menggeleng kepala waja"nya beruba" sedikit karena dia merasa
jenga" dan malu. "(ku..... aku bekerja membantu seorang nelayan dan baru
saja aku memasuki dunia ramai aku tida# ta"u apa!apa Twako."
"2a" kaudengar baik!baik penuturanku." )engan panjang lebar Tan -ok lalu
menceritakan keadaan pemberontakan yang makin lama makin "ebat itu.
Men!ceritakan pula betapa rakyat yang dipimpin ole" pendekar!pendekar
besar melakukan perlawanan ter"adap pemerinta" Mongol dan sedikit demi
sedikit suda" memperole" kemajuan dan kemenangan. Tan -ok sendiri
dengan teman!temannya para anggauta Pek!lian!pai yang dia pimpin
sekarang bekerja langsung di bawa" pemimpin besar pemberontak 5iu .oan
5iang! Mala" pemuda raksasa ini mendapat kepercayaan dari 5iu .oan 5iang
dan melati"nya dengan beberapa macam ilmu silat tinggi. #emudian Tan -ok
menceritakan tentang keadaan para partai !besar persilatan. #etika dia
bercerita tentang -oa!san!pai dan #un!lun!pai &eng $an mendengarkan
penu" gaira". )i antara para partai persilatan "anya dua partai besar ini
perna" dia keta"ui ba"kan secara langsung dia perna" ber"ubungan dengan
kedua partai itu. la perna" berdiam di -oa!san mengenal ketuanya
mengenal pula murid!muridnya yaitu -oa!san $ie!eng dan cucu!cucu
muridnya #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok. (dapun tentang #un!
lun pai biar dia tidak mempunyai "ubungan langsung namun dia perna"
membela murid #un!lun yang bernama Pek!lek!jiu #wee $in. Perna" pula dia
meli"at dua orang #un!lun &un $i Teng dan &un $i Liong tewas di depan
kakinya dan menerima pesan &un $i Teng agar dia membela dan melindungi
anak jago #un!lun ini yang bernama &un Lim #wi. $emua ini masi" terbayang
di depan matanya seakan!akan baru terjadi kemarin "ari. Maka tidak ane"
kalau sekarang dia mendengarkan penuturan Tan -ok dengan penu"
per"atian.
Tan -ok menarik napas panjang. *$ayang" ia melanjutkan ceritanya karena
yang dilancarkan ole" 2go!lian!kauw siasat liclk dan penu" #ecurangan dari
ketua 2go!lian!kauw dua partai besar itu. #un!lun!pai dan -oa!san!pai dapat
diadu domba dan terpeca"!bela" menjadi dua partai yang selalu
bermusu"an Pada"al dulu partai itu kalau dapat membantu perjuangan
rakyat menumbangkan kekuasaan penjaja" kedudukan para pejuang akan
menjadi lebi" kuat lagi. $emua ini adala" gara!gara kelema"an "ati jago
muda #wee $in....." #emba" Tan -ok menarik napas panjang.
"&agaimana dengan dia, setela" dia dulu dilarikan ole" -ek!"wa #ui!bo '
&eng $an tak sabar lagi bertanya.
252
Raja Pedang
"#au ta"u tentang itu," Tan -ok bertanya "eran tapi lalu disambungnya
"#au memang anak ane" ini suda" kuketa"ui semenjak pertemuan kita yang
pertama. #au tanya tentang #wee $in, Qusteru dia itula" yang menjadi biang
keladi semua pertentangan karena "atinya yang lema" muda" robo"
meng"adapi bujuk rayu dan kecantikan ketua 2go!lian!pai. Pek!lek!jiu #wee
$in jago yang berkepandaian tinggi itu setela" dilarikan 3"ak 2go!lian!pai
menjadi makin binal dan tergila!gila kepada ketua 2go!lian!pai yang berjuluk
#im!t"ouw T"ian!li. -anya beberapa bulan setela" dua orang su"engnya
yaitu dua saudara &un tewas dalam pertempuran di -oa!san meng"adapi
murid!murid -oa!san!pai #wee $in bersama kekasi"nya ketua 2go!lian!pai
dan beberapa orang toko" 2go!lian!kauw ba"kan diam!diam dibantu ole"
-ek!"wa #ui!bo menyerbu -oa!san ber"asil melukai #wa Tin $iong dan Liem
$ian -wa mala" ber"asil membunu" T"io <an 't dan #ui #eng. Mereka
meninggalkan yang luka dan menyatakan ba"wa mereka membunu" dua
orang toko" -oa!san itu untuk menebus kematian dua saudara &un dari #un!
lun!pai."
&eng $an membelalakkan matanya "-ebat.....!" )an "atinya terasa peri"
penu" kasi"an ketika dia teringat kepada T"io #i T"io &wee dan #ui Lok
yang kematian aya" mereka. "&agaimana dengan ketua -oa!san!pai apaka"
dia tidak membantu murid!muridnya,"
"Tentu saja Lian &u Tojin turun tangan akan tetapi dengan adanya -ek!"wa
#ui!bo dia tidak berdaya banyak. $emenjak itu permusu"an selalu terjadi
antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai."
"#enapa #un!lun!pai terbawa!bawa dalam "al ini, &ukanka" #wee $in me!
nyerbu -oa!san!pai atas ke"endaknya sendiri dan bersama orang!orang 2go!
lian!kauw tidak atas ke"endak #un!lun!pai,"
"-oa!san!pai rupa!rupanya tidak mau ta"u akan "al ini karena ke mana
mereka "arus mencari #wee $in, #wee $in semenjak itu lenyap bersama
2go!lian!kauw dan celakanya secara ra"asia #wee $in membanui 2go!lian!
kauw memusu"i partai!partai yang membantu para pejuang! #alau dulu
kedua partai besar itu baik -oa!san!pai maupun #un!lun!pai "idup tenang
dan darnai sekarang keduanya mengumpulkan bekas!bekas murid mereka
dan membentuk kekuatan yang terdiri dari murid!murid yang pandai selalu
siap untuk saling gempur."
&eng $an mendengarkan dengan kening berkerut. "$ayang sekali....." "anya
demikian komentarnya. la benar!benar merasa menyesal sekali mengapa
permusu"an yang terang!terangan disebabkan ole" 2go!lian!kauw itu bisa
sampai demikian berlarut!larut. (k"irnya rasa penasaran membuat dia
berkata "#alau kedua partai suda" ta"u ba"wa permusu"an itu disebabkan
ole" tipu musli"at ketua 2go!lian!kauw kenapa mereka tidak memusu"i 2go!
lian!kauw saja,"
"Mereka pun kedua 3"ak suda" mulai melakukan permusu"an dengan 2go!
lian!kauw akan tetapi dendam di antara -oa!san dan #un!lun agaknya lebi"
para" dan mendalam."
)engan panjang lebar Tan -ok menuturkan semua kejadian yang
diketa"uinya dan diam!diam &eng $an girang sekali ba"wa dia bertemu
dengan raksasa ini karena ternyata pengeta"uan Tan -ok tentang dunia
kang!ouw dan semua peristiwa yang terjadi amat luas. $ekarang menjadi
jelas bagi &eng $an apa yang tela" terjadi selagi dia pergi menyembunyikan
diri sebagai nelayan. &etapapu" luas pengeta"uan Tan -ok tentang dunia
253
Raja Pedang
kang!ouw ketika ditanya tentang $ong!bun!kwi -ek!"wa #ui!bo dan lain!lain
toko" sakti itu Tan -ok menggeleng!geleng kepalanya. "9rang!orang seperti
mereka itu bukan manusia biasa lagi. Tentu saja mereka tidak peduli tentang
perjuangan karena mereka termasuk orang!orang ane" yang selalu berbeda
dengan manusia biasa. &agaimana bisa mengikuti jejak mereka, (ndaikata
mereka ikut pula mencampuri urusan perjuangan baik yang membela
pejuang maupun yang membela #erajaan .oan tentu mereka lakukan
dengan sembunyi!sembunyi."
(gak kecewa "ati &eng $an karena sebenarnya maksud pertanyaannya
tentang orang!orang sakti itu ditujukan untuk mengeta"ui berita tentang
seorang anak perempuan gagu!
"Twako setela" kauceritakan semua itu kepadaku agaknya tidak ada sesuatu
yang mendorong kau membutu"kan bantuanku. #alau yang kaumaksudkan
dengan bantuan itu adala" permintaan seperti da"ulu agar aku masuk
menggabungkan diri dengan Pek!lian!pai terpaksa aku tak dapat memenu"i
permintaanmu. (ku suka membantu perjuangan Pek!lian!pai akan tetapi
tidak suka terikat ole" sesuatu perkumpulan kemudian terlibat ke dalam
permusu"an!permusu"an yang saling mendendam."
"(ku mengerti pendirianmu &eng $an. Tidak pertolongan yang kubutu"kan
dari!mu ini lebi" bersi1at pribadi. #eta"uila" aku tela" disera"i tugas yang
amat pen!ting ole" pemimpin kami 5iu .oan 5iang tai"iap. )an sekarang
selagi aku bingung bagaimana akan dapat melakukan tugas ini dengan
sempurna aku bertemu dengan kau. -atiku yakin ba"wa "anya kau
seorangla" yang tepat untuk melaksanakan tugas ini."
&erdebar "ati &eng $an. Tugas dari pemimpin besar 5iu .oan 5iang, &ukan
main! la merasa ter"ormat dan bangga sekali. (kan tetapi mukanya yang
tampan tidak membayangkan sesuatu.
"Pendekar besar 5iu .oan 5iang merasa amat menyesal dengan adanya
gontok!gontokan antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. la pun maklum apa
yang menyebabkan permusu"an antara dua golongan itu bukan lain adala"
karena siasat pemerinta" Mongol yang mempergunakan 2go!lian!kauw. &ulan
depan -oa!san!pai diadakan pesta perayaan "ari ulang ta"un ke seratus dari
-oa!san pai. Tentu banyak sekali toko"!toko" besar dunia kang!ouw "adir.
Menurut penyelidikan Pek!lian!pai pada kesempatan ini #un!lun!pai akan
datang lagi untuk membuat per"itungan. #arena permusu"an itu berlarut!
larut muncul sa"abat!sa"abat dan musu"!musu" baru bagi kedua 3"ak. (da
golongan!golongan yang membantu -oa!san!pai sebaliknya banyak pula
yang pro kepada #un!lun!pai. )apat diramalkan ba"wa akan terjadi sesuatu
yang "ebat di puncak -oa!san nanti. 2a" pemimpin kami tidak setuju
dengan adanya perpeca"an di kalangan kita sendiri maka dia
mempercayakan kepadaku untuk berusa"a mendamaikan mereka. (ku
membawa surat bagi kedua ketua perkumpulan -oa!san!pai dan #un!lun!pai.
(kan tetapi muda" saja diduga ba"wa di dalam pertemuan besar itu pasti di
sana akan penu" dengan orang!orang 3"ak 2go!lian!kauw dan 3"ak
pemerinta" pasti akan menyebar mata!matanya. (ku sedikit banyak suda"
terkenal di antara mereka maka pasti mereka itu akan meng"alangiku
sebelum aku sempat melakukan sesuatu untuk mendamaikan #un!lun!pai
dan -oa!san!pai. /uga orang!orangku sebagian besar suda" dikenal. #arena
itu (dik &eng $an kaula" orangnya yang paling tepat untuk mewakiliku
melakukan tugas ini. $anggupka" kau,"
254
Raja Pedang
&eng $an mengangguk!angguk. Tugas itu adala" tugas mulia. Tugas
mencega" perpeca"an antara bangsa sendiri antara kedua partai besar yang
memiliki nama "arum. (palagi kalau diingat ba"wa di dalam -oa!san!pai
terdapat orang!orang yang di waktu kecil suda" dia kenal baik terutama #wa
-ong. (dapun di 3"ak #un!lun!pai terdapat cucu murid yang dia "arus bela
yaitu &un Lim #wi putera mendiang &un $i Teng yang suda" meninggalkan
pesan terak"ir kepadanya dan yang "arus ia "ormati.
"&aikla" Twako. (ku akan berusa"a melakukan tugasmu itu sebaiknya."
Tan -ok nampak girang sekali akan tetapi tiba!tiba &eng $an menggunakan
kedua kakinya menginjak lampu mera" yang diletakkan di tana". Lampu
seketika padam. Terdengar jerit kesakitan dan robo"nya tubu" orang!orang
tak jau" dari situ. )isusul pula mendesingnya senjata!senjata ra"asia yang
meng"ujani tempat perundingan ini.
Tan -ok suda" cepat memberi aba!aba kepada kawan!kawannya. $enjata
dicabut dan mereka melesat ke kanan kiri mencari berkelebat bayangan
puti" yang makin lama makin banyak sekali. #iranya tempat itu suda"
dikurung pulu"an orang banyaknya yang mengurung. &eberapa orang
anggauta Pek!lian!pai yang bertugas menjaga di luar tadi suda" dirobo"kan
musu".
"Pemberontak!pemberontak Pek!lian!pai lebi" baik kalian menyera"!"
terdengar bentakan kasar seorang yang bertubu" tinggi besar. Tan -ok
meli"at orang ini lalu meloncat dari tempat per!sembunyiannya dan di lain
saat dua orang yang sama!sama tinggi besar tubu"nya tela" berperang
tanding dengan "ebatnya. &unga api muncrat ber"amburan ketika pedang di
tangan Tan -ok bertemu dengan golok lawannya itu. (gaknya keduanya
adala" a"li!a"li gwakang yang memiliki tenaga seperti kerbau jantan
kuatnya. 2yaring bunyi pertemuan senjata itu dan kedua orang raksasa inl
merasa betapa telapak tangan mereka pedas dan sakit.
&eng $an yang masi" duduk di tempat tadi karena tiba!tiba semua anggauta
Pek!lian!pai suda" meng"ilang meli"at empat orang lain maju dari belakang
Tan -ok siap dengan rantai!rantai besi dan rupa!rupanya "endak menawan
Tan -ok dalam keadaan "idup. $ekali menggerakkan kakinya pemuda ini
tela" melesat ke depan. #aki tangannya bekerja seperti kilat dan tanpa
mengerti mengapa empat orang itu suda" terlempar dan terjengkang ke
belakang tanpa dapat bangun lagi karena kaki tangan mereka pata"
tulangnya! $etela" meli"at ba"wa para penyerang yang datang menyerbu itu
adala" pengemis!pengemis dibantu ole" serdadu Mongol ta"ula" &eng $an
ba"wa dia "arus membantu para anggauta Pek!lian!pai. Tubu"nya bergerak
ke sana ke mari untuk membantu teman!temannya yang terdesak. ;ntuk
sementara ia meninggalkan Tan -ok karena dari gerakan raksasa itu
meng"adapi lawannya dia maklum ba"wa Tan -ok akan dapat menang. la
lebi" mementingkan membantu mereka yang terdesak.
(kan tetapi segera dia mendapat kenyataan betapa sia!sia kalau melakukan
perlawanan secara nekat. /umla" lawan amat banyak ada pulu"an orang
mala" mungkin tidak kurang dari seratus orang. $edangkan di 3"ak Pek!lian!
pai "anya ada tuju" belas orang termasuk dia sendiri. )an pertandingan
dilakukan di dalam gelap kacau!balau! Memang dengan amat muda"nya
&eng $an dapat merobo"kan belasan orang lawan tanpa membunu" mereka
yang merupakan pantangan baginya akan tetapi juga di antara para
anggauta Pek!lian!pai sedikitnya suda" robo" lima enam orang.
255
Raja Pedang
$ementara itu tepat seperti yang diduga ole" &eng $an Tan -ok dapat men!
desak lawannya. Pada suatu saat ketika lawannya suda" terdesak "ebat
perwira Mongol itu secara nekat tanpa mempedulikan datangnya "antaman
dari tangan kiri Tan -ok membacok pundak Tan -ok sekuat tenaga dengan
goloknya. (ndaikata Tan -ok melanjutkan pukulannya yang pasti mengenai
dada lawan tak dapat dicega" lagi golok itu pasti akan membabat putus
pundaknya. Tan -ok tentu saja tidak mau menukarkan pundaknya dengan
sebua" pukulannya cepat dia menarik tangan kiri dan menggerakkan
pedang sekuat tenaga menangkis.
"#rakkk!" )ua senjata itu bertemu api berbunga ber"amburan dan kedua
senjata itu pata"! $ambil menggeram mara" kedua orang yang bertubu"
raksasa ini melempar gagang senjata ke bawa" lalu melanjutkan perkela"ian
mereka mempergunakan sepasang kepalan tangan yang sebesar kepala
orang berikutisepasang kaki yang koko" kuat. -ebat sekali pertandingan ini.
Terdengar suara bak!bik!buk ketika kepalan!kepalan itu mengenai sasaran
namun keduanya ternyata amat kuat tubu"nya tidak robo" ole" pukulan
"anya terenga"!enga" dan mendesis!desis memaki!maki. (k"irnya dengan
sebua" tendangan yang tepat mengenai lambung lawan disusul dua kali
pukulan pada le"er dan ulu "ati Tan -ok ber"asil membuat lawannya robo"
berdebuk seperti po"on tumbang.
Tiba!tiba berkelebat bayangan yang gesit sekali ke ara" Tan -ok. Pemuda
raksasa ini mengangkat tangan kanan menangkis datangnya pukulan yang
amat kuat dan cepat namun lebi" cepat lagi pukulan itu ditarik kembali dan
sebua" pukulan lain secara gelap tela" meng"antamnya dari samping tepat
mengenai rusuknya. Tan -ok mengelu" dan robo" tergelimpang munta"!
munta" dara"!
&eng $an mendengar kelu"an Tan -ok cepat melompat mendekati. #aget
meli"at temannya itu suda" robo" terlentang. $egera dia mengempit tubu"
yang tinggi besar itu dengan tangan kirinya.
"$audara!saudara lari.....!" serunya. 5epat dengan suara yang amat nyaring
se"ingga mengagetkan kedua 3"ak yang bertempur. Para anggauta Pek!lian!
pai yang "anya tinggal beberapa orang dan memperta"ankan diri dengan
gigi" datl nekat meli"at Tan -ok suda" robo" menjadi kendor semangatnya.
(palagi ketika mendengar seruan &eng $an mereka lalu mencari
kesempatan untuk mundur. &eng $an sendiri mengamuk.
)engan sebela" tangan meng"adapi pulu"an orang lawan tangan kiri
mengempit tubu" Tan -ok dia mena"an serbuan orang!orang itu yang
"endak mengejar larinya sisa anggauta Pek!lian!pai. Tak lama kemudian
setela" meli"at ba"wa di situ tidak ada lagi anggauta Pek!lian!pai &eng $an
lalu meloncat ke belakang dan dengan beberapa loncatan lagi dia tela" dapat
meninggalkan semua pengeroyoknya. 5epat dia berlari ke dalam "utan
menyelinap di antara po"on!po"on besar dan gelap.
Tiba!tiba dari balik po"on muncul bayangan orang yang bertubu" langsing.
Tanpa berkata apa!apa orang itu melayangkan pukulan ke ara" &eng $an.
Pukulan yang dilakukan perla"an saja namun memiliki kecepatan dan
kekuatan yang amat "ebat. Terkejut juga &eng $an ketika merasa betapa
angin pukulan ini tajam bagaikan mata pedang maka maklumla" dia ba"wa
dia ber"adapan dengan seorang lawan tanggu". 2amun dia merasa bukan
waktunya untuk melakukan pertandingan. Luka Tan -ok "arus diperiksa dan
diobati apalagi dengan mengempit tubu" Tan -ok biarpun dia tidak takut
256
Raja Pedang
meng"adapi lawan itu akan tetapi amat berba"aya bagi keselamatan Tan
-ok sendiri. la mengera"kan tenaga di lengan kanan lalu menangkis pukulan
itu.
Penyerang itu mengeluarkan seruan kaget juga &eng $an karena pemuda ini
merasa betapa lengannya bertemu dengan tenaga yang lunak "alus dan
mengandung "awa mujijat membuat lengannya tergetar. $ementara itu
orang tadi suda" menyerang lagi dengan dua kali pukulan. #embali &eng $an
menangkis kini dia menggabung tenaga 'm dan 4ang di tubu"nya se"ingga
keadaan lengannya dijalari tenaga yang tiada bandingnya. Penyerangnya
terpental ke belakang mengeluarkan seruan terta"an lalu melesat pergi
lenyap ditelan kegelapan malam. &eng $an tidak peduli "anya sedetik dia
mengenal potongan tubu" orang itu. Tak sala" lagi penyerangnya adala"
orang yang dia li"at bayangannya malam tadi ketika dia mencari tempat
persembunyian Tan -ok. )an lengan itu begitu "alus dan lunak. -anya ada
dua macam keterangan untuk ini pertama pemilik lengan itu seorang laki!
laki yang suda" memiliki 'weekang yang amat tinggi ke dua pemilik lengan
itu adala" seorang wanita!
Menjelang 1ajar dia ber"enti dan menurunkan tubu" Tan -ok diatas rumput.
la memeriksa luka pada tulang rusuk setela" membuka baju pemuda raksasa
itu. &eng $an mengerutkan kening. "#ejam....." katanya perla"an. )ua batang
tulang rusuk pata" dan kulitnya meng"itam. la maklum ba"wa "awa pukulan
yang melukai Tan -ok mengandung tenaga 4ang. 5epat dia menempelkan
telapak tangan kirinya ke tulang rusuk yang sebela" lagi mengera"kan
tenaga 'm di tubu"nya dan dengan cara menyalurkan "awa di dalam tubu"
dia mengobati luka Tan -ok. Tentu saja tidak dapat sekaligus sembu" akan
tetapi sejam kemudian dia merasa yakin ba"wa Tan -ok tertolong nyawanya.
Racun "awa pukulan tela" dia basmi dengan tenaga 'm tadi.
Tan -ok mengelu" membuka mata. #etika meli"at &eng $an di sisinya dia
tersenyum!
"#au "ebat (dik &eng $an..... suda" kuduga..... kau li"ai sekali....."
"#au yang "ebat Twako. )ua tulang rusukmu pata" masi" bisa tersenyum"
kata &eng $an benar!benar bangga dan kagum. &angga karena Tan -ok
adala" seorang yang sama nama keturunannya dengan dia. &ukanka" dia
seingatnya juga bernama keluarga Tan, Pantas saja dia da"ulu begitu
bertemu suda" merasa amat suka kepada Tan -ok dan sekarang dia merasa
bangga mempunyai sa"abat satu nama keturunan yang demikian gaga"nya.
$ambil meringis mena"an rasa nyeri Tan -ok menggerakkan tangannya
merogo" saku mengeluarkan dua lipat kertas. "'nila" dua surat itu satu
untuk ketua -oa!san!pai satu untuk ketua #un!lun!pai. Lekas adikku
pergila" kau ke -oa!san "adiri perayaan itu dan berikan ini kepada mereka.
/aga agar jangan sampai terjadi pertandingan "ebat....."
"Tapi kau.... Twako.....,"
"(ku tidak apa!apa kurasa tidak terluka sebela" dalam. Tidak merasa apa!
apa "anya tulang rusuk muda"..... yang penting adala" ke"adiranmu di
sana dan surat!surat ini."
"&aikla" Twako" kata &eng $an menerima surat!surat itu dan
menyimpannya "jaga baik!baik dirimu. (ku akan pergi ke -oa!san bukan
sebagai seorang Pek!lian!pai tapi....."
257
Raja Pedang
"-al itu bukan soal yang penting asal kau bisa mencega" agar kedua partai
itu tidak saling bermusu"an dapat insya1 dan kalau mungkin membantu
perjuangan kita."
$etela" memesan banyak!banyak ke!dua orang sa"abat itu berpisa". Tan
-ok yang gaga" perkasa itu biarpun menanggung nyeri "ebat masi" dapat
berjalan ccpat untuk menjau"kan diri dari ba"aya pengejaran pasukan
Mongol. (dapun &eng $an juga cepat menuju ke -oa!san. la ingin datang di
-oa!san sebelum perayaan "ari ulang ta"un diadakan. Terus terang saja dia
ingin sekali bertemu dengan "anak!anak" itu terutama sekali si "kuntilanak"!
? ? ?
&aru kurang lebi" dua li &eng $an berjalan di tenga" "utan menikmati
keinda"an suara burung!burung pagi yang mulai bernyanyi!nyanyi di antara
daun!daun po"on tiba!tiba dia ber"enti memandang tajam ke kiri. $erentak
bermunculan lima orang dari balik batang po"on besar. #iranya mereka
adala" sisa!sisa anggauta Pek!lian!pai nampak sedi" dan lela" dipimpin ole"
"pengemis" tua yang da"ulu menyambut &eng $an. #akek pengemis ini pun
terluka lengannya berdara" dan dibalut. &egitu meli"at &eng $an mereka
lalu maju mendekat.
")i mana Tan!"iante," tanya penge!mis tua itu sekarang tidak berpura!pura
lagi minta sedeka" seperti dulu.
")ia selamat minta kutinggalkan di tenga" "utan kurang lebi" dua li dari
sini. -arap kalian lekas menyusulnya dan merawat lukanya. )ua bua" tulang
rusuknya pata"!pata". (kan tetapi keselamatan nyawanya tidak terancam"
kata &eng $an.
#akek itu mengangguk!angguk dan meli"at &eng $an dengan kagum. "#au
masi" muda suda" begitu li"ai. Pantas Tan!"iante mempercayaimu. #alau
tidak ada kau kiranya kami semua suda" tewas. -anya kami berlima
berenam dengan Tan!"iante yang masi" "idup. 9rang muda tentu kau suda"
menerima tugas dari Tan!"iante pergi ke -oa!san bukan,"
&eng $an mengangguk. #akek itu memandangnya dari kepala sampai ke kaki
penu" per"atian. "Tak baik.... pakaianmu itu. $eperti petani muda. Pada"al
setiap orang petani sekarang dicurigai. #au bawa bekal uang,"
&eng $an kali ini menggeleng kepala.
"Lebi" tak baik lagi. Tanpa uang akan muda" dicap pemberontak. 9rang
muda yang gaga" kauterimala" beberapa stel pakaian ini dan sedikit uang
untuk bekal. Tak bole" kautolak karena kau juga tela" membantu perjuangan
kami."
Tak enak "ati &eng $an untuk menolak karena dia suda" dapat menyelami
watak orang!orang ini. 'a menerima sebungkus besar pakaian dan sekantung
uang perak lalu meng"aturkan terima kasi". #emudian mereka berpisa".
$etela" di situ sunyi &eng $an "endak mentaati pesan kakek pengemis yang
dia percaya suda" luas pengalamannya itu. 'a menanggalkan pakaiannya dan
mengenakan satu stel pakaian pemberian mereka. Ternyata pas betul dan dia
kini beruba" sebagai seorang muda yang tampan dan pantas mirip seorang
pemuda terpelajar! Memandangi pakaiannya &eng $an merasa malu sendiri.
&aru bisa ber!pakaian pantas kalau suda" diberi orang lain pikirnya. Pemuda
macam apa aku ini! &etapapun juga dengan pakaian bersi" menutupi
tubu"nya ba"kan masi" ada beberapa stel lagi digendong di punggungnya
mengantongi bekal yang lumayan dia merasa lebi" lega. $emua ini
258
Raja Pedang
akarnmelancarkan perjalananku pikirnya. )engan "ati ringan dia lalu
menyusuri tepi $ungai 4ang!ce menuju ke -oa!san.
/alan yang dilaluinya makin sunyi. &ukan merupakan jalan umum lagi. /alan
setapak yang liar dan makin jau" ke utara makin sunyi dan dia "arus
membuka jalan di antara tetumbu"an liar pinggir sungai. la "arus
menyeberang dan "alangka" sukarnya menyeberangi sungai yang luar biasa
lebarnya ini tanpa pera"u. Tak mungkin itu. la ber"enti di pinggir sungai
memandang kesana ke mari meng"arapkan adanya pera"u agar dapat
menyeberangkannya ke depan.
Tiba!tiba telinganya mendengar suara orang bernyanyi. $uara wanita tak
sala" lagi merdu dan nyaring. Makin lama suara itu makin jelas terdengar
&eng $an berdiri terkesima ketika dia meli"at seorang gadis berpakaian
serba "ijau mendayung pera"u kecil di tenga" sungai Mendayung perla"an
tapi sengaja menimpakan. dayung ke air se"ingga menimbulkan suara yang
berirama yang mengikuti irama lagunya. Merdu dan inda" sekali bunyi
dayung menimpa air memercik ke atas ini mengikuti suara nyanyiannya
inda" dan ane". Mulut yang kecil mungil dain berbibir mera" itu bergerak!
gerak menyanyi. <aja"nya manis sekali dengan sepasang mata yang lebar
dan "idung kecil mancung sepasang pipi kemera"an dan rambut yang
dibiarkan terurai kacau ke kanan kiri itu menamba" kemanisannya.
"Malam purnama suda" lalu
bunga seruni suda" rontok
aku yang merana seorang diri
kenapa belum mendapatkan yang kucari,"
-anya demikian kata!kata yang dinyanyikan diulang!ulang lagi tapi tidak
membosankan. &eng $an yang mendengarkan dengan teliti dapat
menangkap "al!"al yang meng"arukan "atinya. )i dalam nyanyian itu dia
dapat membayangkan perasaan yang penu" "arapan penu" kemara"an
penu" sesal penu" semangat dan juga penu" ra"asia. (gaknya suda" lama
nona itu mencari sesuatu. (paka" sesuatu itu, 9rangka", &endaka", )ia
suda" mulai merasa "abis sabar dan jengkel juga berduka. 2amun masi"
sangat meng"arapkan untuk dapat menemukan yang ia cari!cari. $iapaka"
nona itu, )emikianla" &eng $an berpikir $iapapun juga dia bukanka" dia
memiliki pera"u yang akan dapat menolongku menyeberang, &ole" kucoba.
"0" 2ona yang berpera"u.....*. la memanggil.
#alau saja &eng $an menjadi dewasa di kota tentu dia sekali!kali tidak berani
memanggil seorang gadis yang berpera"u seorang diri seperti ini. la tidak
perna" bergaul dengan wanita tidak mengerti pula akan tata cara kesopanan
kota maka sikapnya terbuka dan jujur sama sekali tidak mengerti ba"wa
sikap ini bisa dianggap kurang ajar atau ceriwis.
2ona berbaju "ijau itu kaget mendengar teguran &eng $an dan cepat
menengok. $epasang mata yang bersorot tajam dan galak menatap waja"
&eng $an yang memaksa diri tersenyum biarpun "anya merasa tidak enak
karena sikap nona itu seakan!akan "endak mara". la mengulangi kata!
katanya.
"2ona berpera"u yang baik "ati. Tolongla" aku seorang pelancong
menyeberang ke sana dengan pera"u" la mengatur kata!katanya supaya
terdengar "alus. $ejenak nona baju "ijau itu tidak menjawab "anya
sepasang matanya menatap tajam tak perna" berkedip se"ingga &eng $an
merasa tidak makin tidak enak "atinya.
259
Raja Pedang
*#u"arap saja aku tidak terlalu mengganggumu dengan permintaan tolong
ini" katanya lagi.
"Mengganggu katamu," &ibir mera" itu cemberut tapi tamba" manisnya.
"#au laki!laki ceriwis! Laki!laki lancang mulut!"
&eng $an menengok ke kanan kiri mengira ba"wa ada orang laki!laki lain
yang bersikap kurang ajar berdiri di situ dan dimaki ole" nona baju "ijau ini.
Tapi setela" mendapat kenyataan ba"wa yang berada di situ "anya dia
seorang bersama bayangannya dia mulai percaya ba"wa diala" yang dimaki.
"5eriwis, (pa ceriwis itu, &ermulut lancang, (ku.....," la bertanya penu"
ke"eranan.
"4a kau kurang ajar dan bermulut lancang! &erani memanggil!manggil
seorang wanita yang tak kaukenal!"
&eng $an melengak makin ter"eran. la memang a"li 3isa1at maka
mendengar ucapan yang menyerangnya ini segera dia tangkis dengan kata!
kata 3lsa1at yang si1atnya berkelakar "#alau orang yang saling tak mengenal
semua berdiam diri tak berani memanggil alangka" akan sunyinya dunia ini!
#alau tadinya tidak mengenal setela" dipanggil bukanka" jadi kenal,"
"#urang ajar kau *. .adis baju "ijau itu makin mara".
"#enapa kurang ajar, (ku minta tolong supaya diseberangkan ke sana. (ku
butu" menyeberang kau memiliki pera"u bukanka" itu suda" cocok,"
"#aukira aku ini gadis tukang menyeberangkan orang, #aukira aku mencari
na1ka" dengan menyeberangkan segala orang,"
"Pakai biaya pun aku sanggup bayar aku punya uang" jawab &eng $an
sejujurnya dan sala" mengartikan kata!kata orang.
$epasang mata itu berkilat!kilat bibir yang tadinya cemberut agak
tersenyum seakan!akan ia mulai mengerti ba"wa ia ber"adapan dengan
seorang pemuda yang tolol. (tau setidaknya waja" yang tampan itu dan
bentuk tubu" yang tegap menimbulkan simpatinya.
"#au bawa uang banyak,"
"&anyak si" tidak kiranya kalau "anya seratus tail perak ada."
)ara baju "ijau itu mengeluarkan suara mendengus seperti mengejek lalu
dengan dua kali mendayung saja pera"unya meluncur seperti anak pana" ke
pinggir! &eng $an diam!diam kaget sekali. 'tula" gerakan tangan yang amat
kuatnya gerakan seorang a"li ilmu silat tinggi. (palagi setela" dia meli"at
sebatang pedang dengan gagang dan sarungnya yang terukir inda"
menggeletak di pera"u ta"ula" dia ba"wa dara baju "ijau itu bukanla" orang
sembarangan.
"#au mau menyeberang, 2a" kau loncatla" ke pera"u!"
/arak antara pera"u itu dengan tana" yang diinjak &eng $an masi" ada satu
meter jau"nya sedangkan tempat itu agak tinggi ada dua meter. &eng $an
"endak menyembunyikan kepandaiannya maka dia berpura!pura tidak
berani dan berkata.
"Tolong dekatkan pera"u sampai ke sini agar muda" aku turun. Meloncat dan
sini setinggi ini mana aku berani," la sengaja memperli"atkan muka
ketakutan.
.adis itu tertawa kecil. )eretan gigi yang puti" mengkilap menyilaukan mata
&eng $an. $ilau dia akan kemanisan muka gadis ini.
"-i!"i!"i kau ini laki!laki atau perempuan,"
&eng $an mempunyai dasar watak nakal di waktu kecilnya biarpun dia
sekarang suda" dewasa kenakalan kanak!kanak masi" ada padanya. la
260
Raja Pedang
mendongkol mendengar kata!kata itu dan dengan suara merajuk dia
menjawab.
"#au meli"at sendiri bagaimana, Laki!laki atau perempuan," 'a cemberut.
)ara baju "ijau itu tertawa lagi sekarang agak lebar se"ingga dari atas
terli"at dalam mulutnya yang mera" dan sepasang lesung pipit di kedua
pipinya. Manis benar!
"Masa seorang laki!laki takut meloncat dari tempat itu ke sini, $eorang
perempuan pun akan berani. #au tak patut menjadi laki!laki atau perempuan
kiraku kau banci."
Panas perut &eng $an rasanya. 'a mengukur dengan pandang matanya dan
ak"irnya "arus mengakui ba"wa permainan sandiwaranya memang agak
keterlaluan. $etiap orang laki!laki yang tidak mengerti ilmu silat asal dia
tidak ter!lalu penakut tentu akan dapat meloncat ke pera"u itu.
"Tentu saja aku laki!laki sejati!" katanya mendongkol. "Tidak seperti kau
perempuan tukang merengek belum bisa mendapatkan yang dicari!cari
suda" mulai mengelu" panjang pendek. Tentu saja aku berani meloncat ke
situ!"
)ara itu seketika "ilang senyumnya kembali memandang tajam dan berkata
suaranya terdengar ganjil "#alau begitu kau loncatla"!"
&eng $an beraksi seperti orang yang meng"adapi pekerjaan berat. #antong
uang dia masukkan ke saku bajunya yang lebar sedangkan bungkusan
pakaian dia ikatkan pada lengannya. #emudian dia mengambil posisi dan
meloncat ke bawa". (langka" kagetnya ketika dia meli"at gadis itu tiba!tiba
mendayung pera"unya ke depan se"ingga pera"u itu seola"!ola" mengelak
dari loncatannya! Tentu saja dengan kepandaiannya meringankan tubu"
&eng $an dengan muda" sekali akan dapat bersalto ke ara" pera"u akan
tetapi dia memang suda" mengambil keputusan untuk menyembunyikan
kepandaiannya. (pa bole" buat dia me!lanjutkan loncatannya dan tentu saja
ke..... air. $ebelum tubu"nya menimpa air dia sempat memaki.
"$iauw!kwi 6$etan cilik7....!" 'a "anya mendengar suara ketawa nyaring dan
air muncrat tinggi tubu"nya terus tenggelam.
&iarpun berusa"a menyembunyikan kepandaiannya kiranya &eng $an
takkan begitu sembrono untuk membiarkan dirinya tenggelam dan terancam
ba"aya kalau saja dia tidak memiliki kepandaian bermain di dalam air.
&aginya permainan di dalam air bukanla" apa!apa lagi setela" delapan
ta"un dia bekerja sebagai nelayan setiap "ari "anya bermain dengan ikan
dan air. la sengaja mengorbankan dirinya menjadi basa" kuyup tidak saja
untuk menyembunyikan kepandaian akan tetapi juga ingin membalas
kenakalan gadis itu. )engan enak seperti seekor ikan besar dia menyelam
terus ke bawa" pera"u gadis tadi dengan maksud "endak menggulingkan
pera"u dari bawa" agar gadis itu pun menjadi basa" kuyup.
Tiba!tiba dia meli"at seekor ikan yang sepa"a besarnya ikan yang gemuk
dan sebagai bekas nelayan dia mengenal ikan ini sebagai ikan yang amat
enak dagingnya gemuk dan tidak berduri kecil. 5epat tangannya merai" dan
ikan itu suda" dia tangkap kepalanya dia masukkan ke dalam bungkusan
pakaian se"ingga tak dapat bergerak melepaskan diri lagi. #emudian dia
"endak menangkap dasar pera"u untuk digulingkan. Tapi gerakan ini dia
ta"an ketika dia mendengar air di atas memercik dan sebua" benda
ke"ijauan menyelam. Ternyata dara baju "ijau itu tela" meloncat ke air dan
menyelam dengan gerakan seorang a"li dalam air!
261
Raja Pedang
&eng $an tersenyum nakal. &aiknya dia belum menggulingkan pera"u
pikirnya. #iranya boca" nakal ini masi" ber"ati emas kini berusa"a
menolongnya. &enar saja dugaannya ketika dia meronta!ronta dan beraksi
seperti orang yang tak pandai berenang tenggelam dan akan "anyut tiba!
tiba tangan gadis itu merai"nya dan rambutnya tela" kena dijambak dan
ditarik ke atas! Mendongkol lagi "ati &eng $an yang tadinya suda" dingin.
'katan rambutnya sampai terlepas dan dengan rambut awut!awutan dia
ditarik ole" dara itu seperti orang menarik ekor ikan besar.
"Laki!laki apa kau ini, &erenang pun tak pandai!" kata gadis itu mencemoo"
ketika suda" timbul ke permukaan air. "-ayo pegang pinggiran pera"u dan
naik" perinta"nya sedangkan dia sendiri dengan loncatan inda" naik ke
pera"u.
"(ku..... aku tidak bisa..... tolongla"....." &eng $an berpura!pura kini suda"
panas lagi perutnya dan otaknya diputar untuk membalas dendam. .adis itu
bersungut!sungut meng"ina akan tetapi la ulurkan tangan juga
mencengkeram pundak &eng $an dan menarik pemuda itu ke atas pera"u.
&eng $an terseret naik dengan canggungnya dia mencoba melompat tapi
ter"uyung!"uyung dan akan jatu" menubruk gadis itu. &ungkusan
pakaiannya melayang ke depan dan otomatis ikan besar itu pun melayang
dengan ekornya yang panjang menampar pipi gadis baju "ijau.
"liiii""""".... apa ini.....," teriak gadis itu kaget sambil menangkis. Pipinya
tidak terkena tamparan ekor ikan akan tetapi air dan lendir ikan dari ekor itu
melayang dan tak dapat dicega" lagi membasa"i mukanya. Lendir ikan yang
manis itu memasuki mulut dan "idungnya yang mancung.
";iu"""""....." .adis itu "ampir munta" dan meluda"!luda" kemudian cepat
mencelupkan mukanya dan kepalanya ke dalam air dari pinggir pera"u
se"ingga untuk ke dua kalinya kepalanya basa" kuyup. &eng $an mena"an
ketawanya perutnya terasa kaku saking geli "atinya.
)ara baju "ijau itu menarik kembali kepalanya dari air mengusap air dari
muka. Mukanya basa" kuyup pipinya makin kemera"an rambutnya basa"
awut!awutan. Tapi ane" makin manis saja dia! Matanya memperli"atkan
kemara"an k!tika ia memandang ke ara" ikan sebesar pa"a yang kepalanya
berada dalam bungkusan pakaian.
")ari mana ikan itu," bentaknya.
"Tentu saja dari air masa ikan dari gunung," &eng $an menggoda.
"/angan main!main! #au yang "ampir mati tenggelam bagaimana bisa men!
dapatkan ikan di air," .adis itu memandang penu" curiga.
(" bodo" aku celaka kali ini pikir &eng $an. (kan tetapi otaknya cepat
bekerja. "0nta" aku tadi tenggelam dalam bingungku aku menggerak!
gerakkan tangan dan ta"u!ta"u aku merasa bungkusan menjadi berat.
(gaknya ikan bodo" ini terjerat ole" tali bungkusan pakaianku dan tak dapat
terlepas lagi."
.adis itu memper"atikan muka &eng $an yang berlagak bodo" lalu berkata
mara" "Memang ikan bodo" seperti kau laki!laki goblok."
&eng $an tunduk agak lega "atinya. ;ntuk melenyapkan sama sekali
kecurigaan gadis itu dia mengangguk dan berkata perla"an "Memang dia
bodo" seperti aku."
"(ir ikan itu tadi mengotori mukaku sekarang kau "arus membayar. 2a" kau
makan ikan ini menta"!menta"!"
262
Raja Pedang
&eng $an membelalakkan matanya. $e"arusnya dia mara" kepada gadis
nakal ini akan tetapi ane" muka yang manis ini tidak patut dimara"i. $ukar
baginya untuk bisa mara" mala" dia menganggap sikap gadis ini lucu sekali.
la sama sekali tidak dapat meli"at sinar ja"at dalam pandang mata yang
bening itu.
"(" mana bisa ikan dimakan menta", " 'kan ini enak sekali dagingnya kalau
di!panggang. (ku suda" biasa memanggang ikan seperti ini. (palagi daging
di kepala dan ekornya waaa" guri" dan sedap. Perutku lapar apaka" kau
tidak lapar, #alau ada api di sini aku bisa memanggang ikan ini lumayan
untuk kita berdua bisa melegakan perut lapar." &eng $an terus saja bicara
tentang kele=atan daging ikan itu. $i gadis mendengarkan dan ak"irnya
tertarik juga.
la mengangguk dan berkata suaranya masi" aja ketus "#au bole"
panggang tapi awas kalau kau bo"ong kalau ikan itu tidak enak kau "arus
makan sendiri sampai "abis dengan tulang!tulangnya. Ta"u," .adis itu lalu
memasuki kepala pera"u yang dipasangi bilik bambu. Tak lama kemudian ia
suda" keluar lagi dan alangka" mendongkol dan iri "ati rasanya "ati &eng
$an ketika meli"at ba"wa gadis itu suda" bertukar pakaian baru yang kering
dan enak! /uga pakaian yang dipakainya kini terbuat daripada sutera "ijau.
"0" kenapa kau masi" belum memanggang ikan itu," bentaknya meli"at
&eng $an masi" duduk terlongong.
"&agaimana aku bisa memanggang ikan," &eng $an tidak dapat
menyembunyikan suaranya yang mendongkol karena meli"at gadis itu suda"
bertukar pakaian kering sedangkan dia sendiri masi" basa" kuyup. "#uli"at
ada tempat api di pera"u ini tapi tidak ada apinya. )an ikan ini "arus
dibuang sisiknya "arus dipotong!potong. #au kerjakanla" itu nanti aku yang
memanggang."
"5i" tak bermalu! #au bersi"kan dan potong!potong sendiri."
"&iasanya yang mengerjakan adala" wanita. Tentu kau menyimpan pisau
dapur. #uli"at kau menyediakan tempat masak biasanya tentu masak
sendiri.
"(ku tidak punya pisau. -ayola" lekas kerjakan jangan bikin aku "abis!
sabar!"
&eng $an makin mendongkol. .adis itu tadi memasuki kamar tanpa
membawa pedangnya yang menggeletak di pera"u itu saja suda"
menandakan ba"wa gadis ini amat memandang renda" kepadanya. Tentu
dipikirnya orang laki!laki selema" dia ini biarpun ada pedang akan bisa
berbuat apaka" ter"adap dia, )engan bersungut!sungut dia meraba pedang
di lantai pera"u itu. &agaimana isinya, (paka" seinda" gagang dan
sarungnya, $iapa ta"u, -atinya berdebar. /angan!jangan sebua" di antara
Liong!cu $iang!kiam!
Tapi sebelum dia dapat menyentu"nya gadis itu suda" bergerak dan ta"u!
ta"iu pedang suda" di tangannya "Mau apa kau dengan pedang ini,"
bentaknya.
"Pisau dapurmu memang ane" terlalu panjang! Mau apa katamu, Tentu saja
untuk membersi"kan ikan dan memotong!motongnya."
"0dan! Mana ada orang membersi"kan ikan memakai pedang,"
"-abis apa gunanya benda tajam ini di sini, Tentu kaupergunakan untuk alat
dapur bukan," &eng $an berpura!pura tolol.
263
Raja Pedang
"&odo"! (gaknya matamu suda" penu" ole" tinta dan "uru1 sampai!sampai
tidak mengerti gunanya pedang." $etela" berkata demikian gadis itu
menggerakkan tangannya dan "srattt!" sebua" pedang yang puti" berkilauan
saking tajamnya tela" tercabut dari sarungnya.
"(du" tajamnya! &erba"aya sekali untuk pisau dapur bisa!bisa makan jarimu
yang kecil "alus itu!" ;capan tentang jari ini sama sekali bukan dia sengaja
untuk memuji akan tetapi tiba!tiba gadis itu menjadi agak lunak sikapnya.
"&enarka" jari tanganku kecil dan "alus," la mengulur tangan kirinya kepada
&eng $an. &eng $an memegang tangan itu membelai!belai jari tangannya
seperti orang memeriksa dan menaksir.
"Memang kecil "alus berkuku bagus bersi" lunak dan "angat."
Tiba!tiba waja" yang manis itu menjadi mera" sekali dan perla"an!la"an ia
me!narik kembali tangannya. "5i" tak ta"u malu!" katanya akan tetapi
nada kata!kata ini sama sekali tidak mara" mala"an bibir yang manis itu
tersenyum. "2i" kali bole" pakai untuk memotong ikan biar nanti aku yang
memanggangnya."
&eng $an menerima pedang itu dan dengan canggung sekali dia memegang
gagangnya lalu mengerik sisik ikan dengan "ati!"ati takut kalau!kalau jari
tangannya terluka ole" pedang. )ara baju "ijau itu menonton saja sambil
tertawa!tawa geli meli"at kecanggungan &eng $an. #adang!kadang gadis itu
termenung dan menatap waja" &eng $an yang tampan seperti orang
melamun. #alau tanpa sengaja &eng $an menengok dua pasang mata
bertemu pandang. Mata gadis itu setenga" dikatupkan bibirnya mereka" dan
barula" dia sadar dan menjadi kemera"!mera"an mukanya kalau sadar
ba"wa suda" lama mereka bertemu pandang membuang muka dan pada
sudut bibirnya membayangkan senyum. &eng $an juga diam saja "atinya
penu" ke"eranan. Tidak mengerti dia akan sikap wanita sama sekali dia
tidak dapat menerka apa gerangan yang berkecamuk dalam lubuk "ati gadis
baju "ijau ini.
"(mpun...... ada orang begini canggungnya. #e sinikan biar aku yang mem!
bersi"kan ikan!" (k"irnya gadis itu berkata sambil mena"an ketawanya.
&eng $an memberikan ikan dan pedangnya. )engan cekatan gadis baju "ijau
itu mengerik sisik ikan memotong!motongnya dan membuang isi perutnya.
/ari!jarinya yang kecil lentik itu cekatan sekali membuat &eng $an sekarang
yang mendapat giliran menonton menjadi kagum.
"Pakaianmu basa" kuyup tidak dinginka", #enapa tidak bertukar pakaian,"
$ambil memotong ikan itu gadis baju "ijau bertanya.
&eng $an cemberut. "$emua pakaianku basa" bagaimana bisa bertukar,
$ama saja penggantinya juga basa". .ara!gara kau ....*.
.adis itu tertawa lagi matanya berseri!seri ketika ia mengangkat muka me!
mandang pemuda itu. "#au kan suda" membalas,"
&eng $an tercengang mengira ba"wa perbuatannya menyerang dengan ekor
ikan tadi diketa"ui. Tapi dia pura!pura tidak ta"u dan bertanya "Membalas
apa, #aumajukan pera"u aku tenggelam "ampir mampus!"
"#au tadi suda" memaki!maki aku sebagai setan cilik bukanka" itu suda"
merupakan balasan, &odo" pakaianmu basa" kenapa tidak diperas dan
dijemur, $ebentar juga kering dan dapat dibuat pengganti."
&eng $an baru sadar. &enar juga mata"ari suda" mulai naik pakaian dalam
buntalan itu basa" semua kalau tidak diperas dan dijemur kapan keringnya,
Tanpa menjawab dia lalu membuka buntalan pakaiannya memeras pakaian
264
Raja Pedang
itu sata demi satu lalu menjemurnya di atas atap kamar pera"u. &aru
sekarang dia meli"at pakaiannya ini yang dia terima dari orang!orang Pek!
lian!pai semua pakaian itu masi" baik sekali dari kain sutera dengan warna
biru dan kuning.
"-eee aku yang mengganti kau memotong ikan kenapa sekarang kau tidak
membantu, -ayo buat api."
"&agaimana, Mana batu apinya,D?
.adis itu nampak gemas. "&enar!benar kau canggung. Li"at pedangku tidak
"anya dapat dipakai untuk memotong ikan." $ekali pedangnya terayun
ujungnya menyentu" sebua" batu yang sengaja ditaru" di pinggir pera"u.
&unga api ber!pijar besar menyambar daun yang suda" beri minyak
menyala. &eng $an berseru girang dan kagum lalu mengambil daun itu
ditaru" di dalam anglo 6tempat perapian7 dan membuat api unggun dengan
kayu ranting dan daun kering yang juga suda" tersedia di situ dalam sebua"
keranjang.
Tak lama kemudian bau daging ikan dipanggang menusuk "idung. $edap dan
guri". ;ntungnya di situ memang suda" tersedia bumbu!bumbu maka
muda" bagi &eng $an untuk membuat ikan panggang yang dibumbui
lengkap. -idung yang kecil mancung dari nona baju "ijau itu berkembang!
kempis.
"(du" bukan main sedap baunya....."
"'tu baru baunya belum rasanya!" . &eng $an membangga. "$ekali kau
mencicipi aku k"awatir takkan kebagian."
"'di" sombongnya!" .adis itu suda" mulai jenaka dan &eng $an girang sekali
ba"wa ta1sirannya dalam "ati tentang gadis ini ternyata cocok. la tadi suda"
menduga ba"wa gadis seperti ini tentula" mempunyai "ati yang baik jenaka
gembira dan kadang!kadang saja galak. $edikit banyak dia suda" dapat
menduga karena dia teringat akan watak dan sikap #wa -ong da"ulu.
#etika panggang daging ikan matang pakaian sutera tipis yang dijemur pun
suda" kering. &eng $an bingung. "(ku "endak berganti pakaian tapi di
mana, &ole" aku memasuki kamarmu,"
"/angan!" .adis itu membentak. "&iar aku yang sembunyi di dalam dan kau
bisa bertukar pakaian di sini."
#etika gadis itu menyelinap masuk ke dalam kamarnya yang kecil di atas
pera"u &eng $an membelakangi kamar itu lalu menanggalkan pakaiannya
yang juga suda" "ampir kering itu menukarnya dengan pakaian pengganti
yang suda" kering betul. $etela" menyimpan pakaian!pakaiannya dibungkus
kembali dia berjongkok memeriksa panggang ikannya yang suda" matang.
"-eee 2ona! #eluarla" aku suda" selesai!" teriaknya. (kan tetapi ketika dia
menengok dia merasa betapa tiada gunanya dia berteriak!teriak memanggil
karena nona itu suda" berdiri di belakangnya!
"Tak usa" berteriak!teriak aku suda" ta"u!" jawab si nona.
"&agaimana kau bisa ta"u aku suda" selesai berpakaian," tanya &eng $an
pertanyaan sewajarnya tidak mengandung maksud apa!apa. (kan tetapi
nona itu menjadi mera" sekali mukanya dan ia memalingkan muka ke kiri.
Tanpa me!mandang pemuda itu ia berkata.
"Lancang! #aukira aku...........mengintaimu,"
&eng $an tertawa dan tiba!tiba mukanya sendiri menjadi mera" saking
jenga". "(" aku sama sekali tidak menyangka yang bukan!bukan 2ona.
)aging ini suda" cukup matang bole" dimakan. $ilakan."
265
Raja Pedang
2ona baju "ijau itu tanpa sungkan!sungkan lagi lalu duduk di atas lantai
pera"u meng"adapi &eng $an setela" mengeluarkan sebua" guci terisi air
te" dan keduanya lalu makan daging yang memang sedap dan guri" itu.
$elama makan dan minum te" itu keduanya tidak berkata!kata "anya
kadang!kadang sinar mata mereka saling sambar tanpa maksud tertentu.
#enyang juga perut mereka setela" daging ikan sebesar pa"a itu amblas ke
dalam perut tinggal tulang!tulang ikan saja yang berserakan di lantai.
$etela" mencuci bibir dan mulut baru &eng $an berkata.
"#au baik sekali 2ona suda" suka menolongku. $ayang kau mempunyai
ganjalan "ati belum terdapat apa yang kau cari!cari. #alau saja kau suka
memberi ta"u kepadaku apa atau siapa yang kaucari aku berjanji akan
membantumu."
Tiba!tiba gadis baju "ijau itu membelalakkan kedua matanya yang bagus
dan di lain saat tangannya suda" mencengkeram pundak &eng $an.
5engkeraman yang amat kuat dan pemuda ini maklum ba"wa seorang
pemuda biasa saja tentu akan remuk tulang pundaknya kalau gadis ini
menggunakan tenaganya meremas. la kagum dan juga makin kaget meli"at
sikap ini.
"#au s"e 6bernama keturunan7 &un," .adis itu membentak matanya berapi.
"&ukan aku s"e Tan."
"$ayang....." .adis itu melepaskan cekalannya pada pundak meraba!raba
gagang pedang dan memandang ke air di pinggir pera"u seperti orang
melamun. #ekecewaan dan kemurungan kembali membayang di antara seri
waja"nya yang manis.
&eng $an ter"eran juga "atinya berdebar. #etika gadis tadi menggerakkan
tangan mencengkeram pundaknya dia teringat ba"wa dia perna" meli"at
gerakan ini perna" merasai serangan seperti ini dan tiba!tiba dia teringat
ba"wa bayangan yang langsing malam tadi yang menyerangnya ketika dia
membawa lari Tan -ok amat bole" jadi adala" gadis baju "ijau inila"!
(paka" dia tidak mengenalku, (kan tetapi dia tetap bersikap tenang
mengambil keputusan untuk terus bersandiwara berpura!pura bodo".
*(ndaikata aku orang s"e &un mengapa," tanyanya ingin ta"u. .adis itu
tiba!tiba mencabut pedangnya dan "srrrattt!" pedang suda" menyambar ke
permukaan air dekat pera"u dan..... seekor ikan sebesar lengan yang tadi
berenang di pinggir pera"u tela" terpotong menjadi dua tepat di antara
kepala dan badan. )ua potong tubu" ikan itu mengambang di air "anyut
perla"an terbawa saluran air.
"#alau kau orang s"e &un akan menjadi seperti itula"....." .adis itu berkata
lagi tanpa menengok. &eng $an memandang ke ara" ikan yang terbacok tadi.
&ergidik. .adis begini manis mengapa bisa begitu kejam, Tentu mengandung
penasaran yang mendalam pikirnya. Memang ane" watak nona ini. &aik "ati
karena mau membawanya ke pera"u akan tetapi kadang!kadang kejam
seperti tadi ketika sengaja menggerakkan pera"u agar dia jatu" ke air. Tapi
kembali berbaik "ati karena terjun dan menyelam untuk menolongnya. .adis
yang jenaka lucu manis galak dan kadang!kadang kejam. (da titik
persamaan antara gadis baju "ijau ini dengan #wa -ong..... e" ya. )ia kan
sedang menuju ke -oa!san, #enapa sekarang mengobrol dengan gadis baju
"ijau ini, &eng $an memandang ke depan dan kaget meli"at ba"wa tanpa dia
sadar lagi pera"u itu tela" meluncur sejak tadi jau" meninggalkan tempat di
mana dia "endak menyeberang.
266
Raja Pedang
la melirik gadis itu yang masi" duduk termenung keli"atan berduka dan
bersunyi. la merasa kasi"an. Tentu gadis ini suda" lama sekali mencari orang
s"e &un"," yang agaknya musu" besarnya. "$ayang aku bukan s"e &un" dia
mencoba meng"ibur.
.adis itu menole" kepadanya dan perla"an!la"an kemurungannya buyar.
"#aumaksudkan sayang ba"wa kau orang yang ber!s"e Tan tidak pandai
silat."
&eng $an tidak mau orang bicara tentang dirinya. yang "endak dia
sembunyikan keadaannya maka dia segera berkata "0" kenapa pera"u ini
tidak menyeberang, (ku sampai lupa. 2ona tolong seberangkan aku ke
sana."
)ara berpakaian "ijau itu tersenyum. "(ku pun lupa." la segera mendayung
perla"an tapi pera"u itu meluncur cepat seperti ikan "iu sebentar saja
dengan melawan arus air suda" sampai ke seberang. la menancapkan
dayung di tana" dan mengikat pera"u dengan dayung itu yang sekarang
dipergunakan sebagai patok. Mereka saling pandang merasa ba"wa saat
perpisa"an tiba.
&eng $an menggendong buntalan pakaiannya lalu menole" kepada nona
yang masi" duduk di lantai pera"u. "2ona aku berterima kasi" sekali atas
semua pertolonganrnu. Pertolongan menyeberangkan aku dari terutama
sekali..... pertolongan yang kauberikan ketika aku tenggelam. 2ona keadaan
sedang kacau!balau dalam perjalananku aku meli"at perang dan maut
merajalela. #au kenapa seorang diri di sini berpera"u, )i mana orang tuamu,
#urasa bagi seorang dara remaja seperti engkau ini amat berba"aya "idup
seorang diri di sini lebi" baik kau pulang dan berdiam di ruma" dengan aya"
bundamu....." ;capan yang keluar dari "ati yang tulus dari &eng $an ini
terdengar nyata dengan suara yang mengandung penu" kejujuran seperti
nasi"at seorang yang lebi" tua kepada orang muda.
Mendengar ini sesaat gadis itu bengong memandang kepada &eng $an
dengan muka menengada" sayu kemudian tiba!tiba air matanya bercucuran
dan la menangis terisak!isak menelungkup di atas papan pera"u &eng $an
terkejut sekaii tidak jadi melangka" keluar pera"u lalu berlutut di depan
gadis itu. $uaranya tergetar penu" ke"aruan ketika la ber"asil membuka
mulut.
"2ona..... kau kenapaka"....., /angan menangis a"""..... maa1kan kalau tadi
aku berkata lancang menyinggung perasaanmu....."
Tangis dara itu makin menjadi sampai bergoyang!goyang pundaknya sedi"
sekali ia menangis tersedu!sedan. $aking besarnya rasa "aru dan kasi"an
tanpa disadari lagi &eng $an mengelus!elus kepala dara itu mengeluarkan
kata!kata meng"ibur.
"(ku sebatangkara..... a" nasibku sengsara....." .adis itu bangun duduk dan
di lain saat la tela" menjatu"kan diri di atas dada &eng $an yang terpaksa
memeluknya dengan bingung.
"Tenangla".... diamla"..... 2ona jangan menangis. (" kau membuat aku ikut
bersedi"....." la tak dapat melanjutkan kata!katanya kerongkongannya
serasa tersumbat. Memang pada dasarnya &eng $an berwatak mulia muda"
menaru" kasi"an kepada lain orang.
$ambil menangis di atas dada &eng $an gadis itu berkata liri" terputus!
putus "..... ibuku suda" meninggal..... aya" terbunu" orang..... aku yatim
267
Raja Pedang
piatu sebatangkara..... tiada orang tiada tempat tinggal..... selalu menerima
"inaan orang..... baru kau..... baru kau seorang yang baik kepadaku....."
"-emmm kasi"an....." dan tiba!tiba &eng $an menjadi begitu sedi" sampai
titik air mata membasa"i pipinya sendiri. la teringat akan keadaan diri
sendiri yang juga sebatangkara tidak ta"u di mana adanya orang tuanya.
"$abarla" 2ona. Tidak "anya kau seorang di dunia ini yang bernasib seperti
ini. (ku pun sebatangkara aku pun "idup seorang diri di dunia yang luas ini."
#eduanya saling peluk gadis itu masi" terisak!isak dan &eng $an mengelus!
elus rambut yang "itam "alus dan berbau "arum itu. -atinya tidak karuan
rasanya. &aru kali ini dia mengalami keadaan seperti ini yang amat
membingungkan yang membuat jantungnya berloncatan tidak menentu.
"#au baik sekali..... kau baik sekali....." berkali!kali gadis itu berbisik.
"#au pun orang yang baik 2ona. #au baik dan patut dikasi"ani. (ku takkan
melupakanmu selama "idupku. $iapaka" namamu 2ona, &iarla" nama itu
akan selalu berada di ingatanku dan aku berjanji akan membantumu mencari
orang s"e &un itu asal kau suka memberi ta"u nama lengkapnya dan
bagaimana orangnya."
Tiba!tiba gadis itu melepaskan pelukan &eng $an duduk menjau"i dan
mengusap air matanya. Matanya yang bagus itu menjadi kemera"an pipinya
lebi" mera" lagi.
"(ku tidak tanya namamu kau pun tak usa" ta"u namaku....."
"&agaimana ini, #au tentu punya nama bukan,"
"Panggll saja aku 0ng..... suda"la" kaukenal aku sebagai dara baju "ijau
bernama 0ng yang sengsara sebatangkara. (ku mengenal engkau sebagai
orang s"e Tan yang baik "ati dan..... alangka" sayangnya..... orang s"e Tan
yang baik "ati tapi yang lema"..... a" kalau saja kau pandai silat..... pergila"
pergila" tinggalkan aku seorang. diri....." la me!nangis lagi.
&eng $an bangkit berdiri menarik napas panjang. "&aikla" 2ona 0ng.
(tauka" lebi" tepat kusebut (dik 0ng, (ku pergi selamat tinggal dan muda"!
muda"an kita akan bertemu kembali dalam keadaan yang lebi" baik." la
keluar dari pera"u itu dan tak lama kemudian &eng $an suda" berjalan pergi
tidak ta"u betapa gadis baju "ijau itu suda" duduk memandangnya dari jau"
dengan mata sayu.
)engan bekal pakaian dan uang pemberian orang!orang Pek!lian!pai
kepadanya &eng $an dapat rnelakukan perjalanan sebagai seorang
pelancong yang pantas. &enar saja dengan pakaian seperti seorang pemuda
terpelajar dia tidak mengalami gangguan!gangguan di tenga" perjalanan.
Lima belas "ari kemudian dia tela" tiba di daera" -oa!san dan beberapa "ari
mendaki pegunungan dia ak"irnya tiba di puncak -oa!san yang dijadikan
pusat dari perkumpulan -oa!san!pai. -atinya berdebar ketika dia meli"at
tempat yang suda" dikenalnya baik ketika delapan ta"un yang lalu itu. )ari
jau" dia meli"at betapa tempat itu suda" mulai di"ias. &anyak sekali tosu
mendirikan bangunan darurat yang besar. Ramai orang bekerja. &eng $an
sengaja mengambil jalan memutar. la "endak memasuki -oa!san!pai dari
belakang menuju ke taman bunga di mana da"ulu dia bermain!main dengan
#wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok. (pa!ka" mereka berada pula di
sini, )an bagaimana dengan ketua -oa!san!pai, (" di antara -oa!san $ie!
eng "anya tinggal dua orang yang "idup yaitu aya" #wa -ong #wa Tin
$iong dan Liem $ian -wa. &agaimana nanti sikap mereka kalau mereka
meli"at aku, &ermacam pikiran dan dugaan mengamuk dalam pikiran &eng
268
Raja Pedang
$an membuat "atinya ber!debar tegang ketika dia mendekati taman bunga
di belakang kelenteng -oa!san!pai.
Tiba!tiba &eng $an melompat ke belakang po"on lalu menyelinap menyem!
bunyikan diri. )engan gerakan yang tak menimbulkan suara sama sekali dia
pinda" bersembunyi ke dalam sebatang po"on besar yang amat lebat
daunnya. la bukan seorang yang suka mengintai orang lain akan tetapi apa
yang terli"at ole" matanya yang tajam luar biasa itu memaksa dia
bersembunyi dan mengintai. )i tenga" taman yang sunyi dia meli"at seorang
gadis yang cantik sekali tenga" duduk di atas bangku dekat kolam ikan yang
penu" teratai mera" di depannya berdiri seorang pemuda tampan yang
menundukkan mukanya. .adis itu keli"atan cera" mukanya bibirnya
tersenyum akan tetapi sepasang matanya bergerak!gerak setenga" mara".
4ang membuat &eng $an ter"eran!"eran dan cepat bersembunyi sambil
berwaspada adala" ketika matanya yang tajam dapat meli"at adanya
seorang gadis lain yang juga berada di taman itu akan tetapi gadis ini
kelakuannya amat mencurigakan yaitu ia sedang mengintai sepasang muda!
mudi itu dari balik rumpun kembang dan batu peng"ias taman!
)iam!diam &eng $an memper"atikan tiga orang itu. $i pemuda adala"
seorang pemuda yang waja"nya tampan matanya tajam dan mukanya
membayangkan keangku"an dan kegembiraan sekaligus pakaiannya inda"
akan tetapi serba puti" seperti orang berkabung. &entuk tubu"nya sedang
dan dia nampak gaga" dengan topi bulu di kepala dan sebatang pedang
tergantung di pinggang. (dapun dara jelita yang di"adapinya itu adala"
seorang dara yang memiliki bentuk tubu" langsing tinggi gerakannya lema"
gemulai namun mengandung kegesitan dan kekuatan yang tidak terlepas
dari pandang mata seorang a"li. Mukanya bulat telur kulitnya puti" sekali
puti" kemera"an dan "alus terpeli"ara sepasang matanya seperti mata
burung "ong yang kadang!kadang dapat menyinarkan kemesraan dan
ke"alusan akan tetapi kadang!kadang nampak tajam menusuk dan galak.
Pakaiannya berkembang inda" akan tetapi dasarnya mera" se"ingga muda"
diduga ba"wa dia memang menyukai warna mera". /uga gadis cantik jelita
ini membawa pedang yang dipasang dibelakang punggungnya se"ingga di
balik segala kecantik jelitaannya ini membayang keangkeran dan kegaga"an.
$etela" meli"at dengan teliti "ampir &eng $an tak dapat mena"an
ketawanya. Muda" saja dia mengenal pemuda itu yang bukan lain adala" #ui
Lok. Telinganya yang lebar itu takkan dia lupakan. )an gadis cantik jelita
yang nampak manja ini siapa lagi kalau bukan si kuntilanak, #wa -ong tak
bisa lain orang. Mana ada lain orang memiliki mata seperti itu,
/uga gadis ke dua yang bersembunyi sambil mengintai yang tadinya
menimbulkan kecurigaan di "ati &eng $an setela" dia pandang dengan teliti
dia merasa yakin ba"wa gadis ini tentula" T"io &wee. .adis ini juga memiliki
bentuk tubu" yang padat langsing kulitnya "alus dan tidak seputi" #wa
-ong namun tak dapat dikatakan "itam. #ulit berwarna kegelapan yang
mala" menamba" kemanisannya. <aja"nya juga cantik sekali "idungnya
membayangkan "ati yang keras. $eperti #ui Lok gadis ini juga berpakaian
serba puti" namun tidak puti" polos melainkan puti" berkembang. )i
punggungnya seperti juga #wa -ong ia membawa sebatang pedang yang
dironce puti" pula.
"-emmm seperti menonton sandiwara , <ayang saja" pikir &eng $an geli
apaka" yang sedang terjadi dengan anak!anak yang dulu nakal!nakal ini,"
269
Raja Pedang
Teringat dia ba"wa dia sendiri pun memperli"atkan kenakalannya buktinya
dia mengintai seperti yang dilakukan ole" T"io &wee. Tak terasa lagi
mengingat ini &eng $an tertawa lebar tanpa mengeluarkan bunyi sambil
menekan perutnya.
#ui Lok mengangkat mukanya yang tampan dan mulutnya yang selalu
tersenyum mengejek itu berkata "-ong!moi sekali lagi kutegaskan ba"wa
semenjak dulu aku selalu mencintamu bukan sebagai saudara seperguruan
bukan sebagai kakak beradik melainkan sebagai seorang pria ter"adap
seorang wanita pujaan "atinya. -ong!moi aku cinta ....*
"$uda"la" Lok!ko jangan diulang!ulang lagi" #wa -ong berkata sambil
memandang tajam kemudian tiba!tiba matanya bersinar nakal ketika ia
berkata "Tak enak bicara begini kau berdiri dan aku duduk. #au dudukla" di
rumput supaya aku tidak selalu berdongak kalau bicara denganmu."
#ui Lok memandang ke bawa". Tidak bersi" tana" itu biarpun ditumbu"i
rumput "ijau tentu akan mengotorkan pakaiannya. (kan tetapi tanpa ragu!
ragu dia menjatu"kan diri duduk di depan #wa -ong di atas tana". #arena
dara itu duduk di depannya dan dia duduk di tana" keli"atan dia seperti
berlutut di depan orang yang lebi" tinggi tingkatnya! <aja" #wa -ong yang
jelita itu nampak berseri ketika memandang ke bawa" kepada muka yang
tampan dan penu" penyera"an penu" "arapan dan penu" ketaatan itu.
$ebaliknya #ui Lok sekarang menengada" memandang waja" cantik jelita di
sebela" atasnya.
"Lok!ko" kata #wa -ong sambil tersenyum semanis!manisnya "aku tidak
suka kalau kau setiap kali bertemu selalu menyatakan rasa cinta kasi"mu.
(ku jadi bosan mendengarnya. $uda" kukatakan kepadamu sekarang belum
tiba saatnya bagiku untuk memikirkan soal itu. #au bersabarla" karena aku
belum dapat memastikan siapa yang akan kupili" kelak. #au sendiri ta"u
aya"ku bermaksud menjodo"kan aku dengan #i!ko itu pun kutolak menta"!
menta". (ku akan memili" sendiri tapi kelak!"
"&aikla" Moi!moi 6(dinda7 baikla". (ku takkan mengulang lagi tapi
perbole"kan aku memujamu..... alangka" cantik jelitanya engkau -ong!moi.
#upandang dari bawa" waja"mu mengala"kan kecemerlangan mata"ari di
waktu pagi atau bulan di waktu senja. (ku suda" akan merasa "idup ini
ba"agia kalau dapat memandangi mukamu yang inda" mendengar suaramu
yang merdu bagaikan....."
"$ssttttt...... ada orang.....!" #wa -ong yang aat tajam pendengarannya itu
bangkit berdiri dari duduknya. $ebetulnya dalam "al ini #ui Lok takkan kala"
ole"nya akan tetapi karena pemuda itu tadi baru mabuk asmara maka
menjadi kurang "ati!"ati. Mereka berdua meloncat ke satu ara" yaitu ara"
gerombolan kembang dan sempat meli"at tubu" T"io &wee berlari pergi
sambil menutupkan kedua tangan di depan muka. #eduanya berdiri bengong
dan keduanya memera" muka.
"5elaka 0nci &wee meli"at dan mendengar semua tadi!" #wa -ong
membanting!banting kaki kanannya. "$emua ini sala"mu Lok!ko! #au tentu
ta"u betapa dia mencintamu dan sekarang kau sugu"i ia adegan seperti ini.
&ukanka" ini berarti kau menyiksa batinnya,"
#ui Lok tunduk dan berkata membela diri "(pa dayaku -ong!moi, (pa
dayaku kalau tidak ada wanita lain di dunia ini yang merobo"kan "atiku,"
"&odo" kau! 0nci &wee cantik manis li"ai ilmu silatnya sunggu" amat cocok
menjadi... e"...... menjadi jodo"mu."
270
Raja Pedang
"Tapi kau lebi" cantik -ong!moi. #au lebi"....."
#embali #wa -ong membanting kakinya dengan gemas. "$uda" cukup! #au
pergila" dari sini Lok!ko. $etela" 0nci &wee meli"atnya apa kau ingin lain
orang meli"at sikapmu yang memalukan tadi, $uda" cukup kataku!"
#ui Lok menarik napas panjang berkata lema" "(ku "anya meng"arapkan
belas kasi"anmu....." lalu pergi dari situ dengan tubu" lemas. #wa -ong juga
menarik napas panjang keli"atan tak senang dan duduknya gelisa".
$emua ini dili"at dan didengar oie" &eng $an yang meng"adapi semua ini
dengan "ati tidak karuan rasanya. 'a merasa geli dan ingin tertawa keras!
keras akan tetapi juga merasa ter"aru dan k"awatir. la yang selama
"idupnya belum perna" mimpi tentang cinta kasi" orang muda sekarang
di"adapkan dengan pemandangan yang amat meng"arukan "atinya. ("
betapa membingungkan pikirnya tanpa bergerak di tempat duduknya di
atas cabang dalam po"on itu. #ui Lok dicintai T"io &wee sebaliknya pemuda
ini mencinta #wa -ong yang agaknya tidak menerimanya! )an menurut
pendengarannya tadi aya" #wa -ong mala" bermaksud menjodo"kan #wa
-ong dengan T"io #i. (langka" berbelit!belit asmara menggoda "ati muda.
$elagi dia berpikir bagaimana dia "arus berbuat selanjutnya di tempat itu
dia mendengar suara orang mendatangi. -ampir meledak ketawanya ketika
dari jau" dia meli"at masuknya seorang pemuda dengan tergesa!gesa ke
taman itu. Pemuda ini tinggi kurus waja"nya tampan dan membayangkan
kekerasaan dan keangku"an "ati di pinggangnya tergantung pedang dan
pakalannya juga serba puti" seperti yang dipakai #ui Lok dan T"io &wee tadi.
$ekali pandang saja &eng $an mengenalnya sebagai T"io #i.
"(du" akan ramai kali ini....." &eng $an tersenyum.
$ementara itu T"io #i tergesa!gesa menuju ke tempat duduk #wa -ong
setela" menengok ke kanan kiri dengan "ati!"ati pemuda ini segera
menjatu"kan diri berlutut di depan #wa -ong! .adis itu membelalakkan
kedua matanya memandang pemuda yang tak mengucapkan sepata" pun
kata di depannya itu.
"0" e"...... apa!apa kau ini #i!ko 6#akak #i7,"
"#wa -ong!moi jangan kau menyiksa "ati kami kakak beradik yang suda"
tak beraya" lagi."
#wa -ong mengerutkan keningnya. (i"""..... apa maksudmu #i!ko, (paka"
kesala"anku ter"adap kau atau ter"adap enci &wee,"
)engan muka rnembayangkan kekerasan "atinya biarpun dia sedang
berlutut T"io #i memandang tajam kepada gadis itu. "#au ta"u betapa aku
mencintamu dan ba"wa #wa!supek juga suda" setuju akan perjodo"an
antara kan dan aku. )an kau pun ta"u ba"wa adikku &wee!moi mencinta Lok!
te 6adik Lok7."
#wa -ong tersenyum mengejek keningnya masi" berkerut. "-emmm "abis
mengapa, $uaranya penu" tantangan.
"/anganla" kau merusak "atiku dan "ati adikku dengan bermain cinta dengan
#ui Lok."
#wa -ong menjadi mara" berdiri dan membanting kakinya. (gaknya
kebiasaan di waktu kecil ini yaitu membanting kaki kalau mara" masi"
melekat pada diri #wa -ong. "(" enci &wee setela" tak ta"u malu mengintai
orang lalu lari merengek!rengek kepadamu minta bantuan,"
271
Raja Pedang
DDT"io #i juga bangun berdiri meng"adapi gadis itu. $ikapnya keras akan
tetapi suaranya mengandung kasi" sayang "-ong!moi adikku suda" tak
beraya" lagi aku sebagai kakaknya menjadi pengganti aya"."
"-emmm apa saja yang ia ceritakan padamu,"
"la meli"at #ui Lok menyatakan cintanya kepadamu di sini. &etulka" itu,
'ngatla" -ong!moi. (ku mencintamu sepenu" jiwaku dan adikku mencinta
#ui Lok dengan sepenu" "atinya pula. &ukanka" suda" tepat sekali kalau di
antara kita cucu murid -oa!san!pai terjalin ikatan ini, #au dengan aku dan
#ui Lok dengan adik &wee, &ukanka" ikatan ini akan memperkuat kedudukan
-oa!san!pai yang selalu diganggu musu","
"#i!ko! 0nak saja kau bicara. ;rusan perjodo"an mana ada aturannya main
paksa, #alian semua goblok dan yang dipikir "anya urusan asmara saja.
(ku..... seujung rambut pun tak perna" memikir!kan urusan itu. (ku lebi"
suka memikirkan pembasmian musu"!musu" besar kita. 5i" sunggu" tidak
ta"u pribudi kalian bertiga!"
"-ong!moi..... katakanla" sejujurnya..... apaka" kau mencinta Lok!te,"
"#alau aku mencinta siapapun juga kau dan semua orang peduli apa," #wa
-ong membentak dengan kedua pipi mera" dan dua titik air mata
membasa"i pipinya itu. "(kan tetapi aku tidak mencinta siapa!siapa! Lok!ko
bole" datang di sini seperti gila menyatakan cinta apaka" itu sala"ku, (ku
sendiri tidak mencinta siapa!siapa kau pun tidak Lok!ko pun tidak. 2a"
jelaska" sekarang,"
T"io #i menjadi agak pucat mukanya. "&egituka", jadi kalau begitu #ui Lok
yang merusakkan semua ini. (ku "arus mencarinya memberi "ajaran
kepadanya!" )engan sigap T"io #i membalikkan tubu" dan pergi dari situ
meninggalkan #wa -ong.
;ntuk beberapa saat #wa -ong berdiri melongo matanya bergerak liar dan
mukanya menjadi agak pucat kemudian gadis ini pun berlari meninggalkan
taman bunga. Tinggal &eng $an yang kini termenung seorang diri di atas
po"on. la masi" merasakan ketegangan semua yang tela" dia dengar dan
li"at dari tempat persembunyiannya. -ebat pikirnya. ;rusan orang!orang
muda ini bisa mengakibatkan "al yang amat "ebat! Mengingat akan sikap
T"io #i yang keras "ati itu muda" diduga ba"wa tentu akan terjadi
pertempuran antara saudara seperguruan sendiri antara T"io #i dan #ui Lok
yang secara kasarnya memperebutkan #wa -ong! Masi" ada kemungkinan
buruk lagi yaitu bukan "al yang ane" kalau T"io &wee memusu"i #wa -ong
pula karena dianggap merampas laki!laki yang dicintainya. &erkali!kali &eng
$an menarik napas panjang dan berkata kepada diri sendiri.
"2a" kau ta"u sekarang, -atimu muda" tertarik waja" cantik. &aru saja
turun gunung suda" terpikat ole" gadis yang bernama 0ng itu sekarang
meli"at #wa -ong dan T"io &wee "atimu berdebar dan amat tertarik.
#auli"at kesengsaraan mereka itu, Li"at T"io #i dan #ui Lok dua orang muda
gaga" perkasa tidak kekurangan sesuatu sekarang sebagai saudara
seperguruan menjadi saling bermusu"an. .ara!gara "ati lema" meng"adapi
waja" cantik."
(kan tetapi per"atiannya segera tertarik ole" bergeraknya daun!daun di
po"on!po"on. Pergerakan bukan ole" meniupnya angin biasa melainkan
tiupan angin yang ditimbulkan ole" kepandaian seseorang yang bergerak
cepat sekali melintas tak jau" dari depannya. $ekali lagi dia dikejutkan ole"
kepandaian yang tinggi dari orang baru ini. (" suda" banyak dia meli"at
272
Raja Pedang
orang!orang muda berkepandaian tinggi. Pertama kali nona 0ng kedua
kalinya orang muda yang sekarang lewat ini. la juga karena merasa perna"
meli"at orang muda ini enta" di mana. $eorang pemuda yang bertubu" kecil
berwaja" tampan sekali kulit mukanya pucat puti" pakaiannya kuning. Muka
yang pucat itu mata yang selalu memandang renda" mulut yang tak perna"
ber"enti tersenyum lebar angku" dan sombong. )i mana dia perna" meli"at
orang ini,
)engan "ati penu" kecurigaan &eng $an lalu melesat diam!diam mengikuti
bayangan orang itu yang berlari cepat ke depan. la mengikuti terus orang
muda yang berjalan cepat itu setela" keluar dari taman lalu membelok ke
kanan dan menuju ke sebua" lereng yang sunyi. Lereng ini inda" sekali
penu" dengan padang rumput meng"ijau dan di sana!sini terdapat po"on
yang kembangnya berwarna kuning dan mera". 'nila" sebua" taman alam
yang luas dan sunyi bagi &eng $an ba"kan lebi" inda" daripada taman
bunga yang baru ditinggalkannya tadi. )engan "ati!"ati dia terus mengikuti
orang itu. )i tempat yang agak terbuka ini ia "arus ber"ati!"ati karena yang
diikuti adala" orang yang berkepandaian tinggi. 'a mengikuti dari jau" dan
terpaksa ber"enti untuk menyelinap di belakang po"on apabila yang
diikutinya itu melintasi tempat yang terbuka. (k"irnya dia meli"at orang itu
ber"enti di tempat yang penu" po"on kembang dan orang itu mengintai.
&eng $an cepat menyelinap mendekati dan kini dia pun dapat meli"at apa
yang diintai ole" pemuda yang di depannya itu.
Ternyata ba"wa T"io &wee gadis yang tadi mendengarkan percakapan
antara #ui Lok dan #wa -ong duduk di atas sebua" batu besar "itam di
tempat sunyi itu da.nmenangis terisak!isak dengan amat sedi"nya. &eng $an
menjadi ter"aru juga. la tela" mengenal t"io &wee ketika kecil mala" perna"
dia menggendong T"io &wee dan #wa -ong ketika terculik ole" orang ja"at.
la maklum sedalamnya apa yang dirisaukan ole" "ati gadis muda itu. $iapa
orangnya takkan merasa sedi" dan malu kalau meli"at laki!laki yang
dicintainya berlutut memo"on cinta kasi" seorang gadis lain,
"2ona yang baik "arap kau jangan menangis jangan bersedi". )unia bukan
"anya setelapak tangan lebarnya dan tidak kurang banyaknya pria yang baik
dan setia lebi" baik dari orang s"e #u itu....."
Mendengar suara ini tangis T"io &wee makin menjadi akan tetapi tiba!tiba
gadis itu mengangkat muka dengan kaget memandang pemuda yang suda"
muncul di depannya. 'a meloncat berdiri dan menudingkan telunjuknya ke
muka orang sambil membentak.
"$iapa kau....., #urang ajar berani lancang mulut, Pergi dari sini!" la
mengusir pemuda tampan yang bermuka pucat dan tersenyum!senyum itu.
"#ita orang segolongan 2ona T"io jangan kau menyangka yang bukan!
bukan. (ku pun bukan orang sembarangan. #alau kau adala" cucu murid
-oa!san!pai aku pun murid seorang sakti. 2amaku .iam #in dan nama
guruku kiranya tak kala" besarnya ole" nama kakek gurumu Lian &u Tojin."
Pemuda tampan pucat itu berkata sambil tersenyum memikat. "(ku datang
dengan "ati suci tidak bermaksud ja"at "anya kasi"an meli"at nasibmu dan
ingin meng"ibur "atimu nona manis. Percayala" aku akan menjadi sa"abat
yang lebi" baik dan lebi" setia dalam cinta daripada #ui Lok....."
"Tutup mulut! Pergi kau dari sini kalau tidak jangan anggap aku keterlaluan.
)aera" ini termasuk wilaya" kekuasaan kami dari -oa!san!pai kau masuk
tanpa ijin. Pergila" sebelum pedangku bicara!" Mendadak T"io &wee bersikap
273
Raja Pedang
gaga" dan dengan gerakan yang sebat sekali ta"u!ta"u pedangnya tela"
ter"unus dan berada di tangan kanannya sikapnya angku" dan galak namun
gaga" berani.
(dapun &eng $an yang sejak tadi diam saja tercengang ketika mendengar
pemuda itu menyebutkan namanya. .iam #in, Perna" dia mendengar nama
ini dan perna" pula dia meli"at muka yang pucat itu tapi bila dan di mana,
la memandang terus siap untuk menolong T"io &wee yang dia duga tentu
berada dalam ba"aya ber"adapan dengan pemuda seperti itu. (kan tetapi
dia pun ingin menyaksikan sampai di mana kepandaian T"io &wee dan
terutama kepandaian pemuda ane" itu.
Meli"at T"io &wee meng"unus pedang .iam #in tertawa mengejek. "&agus
sekali! Memang betapapun cantik jelitanya seorang dara dia tidak ber"arga
menjadi sa"abat baikku kalau tidak pandai mainkan pedang. 2ona T"io yang
manis biarla" kita main!main sebentar. -endak kuli"at sampai di mana
kelinca"anmu bermain pedang apaka" cocok dengan keinda"an waja"mu
yang manis itu....."
"#eparat li"at pedang!" &egitu teriakan keluar dari mulut T"io &wee
segulung sinar puti" menyambar ke ara" dada .iam #in. )iam!diam &eng
$an kaget dan kagum juga. 'lmu pedang -oa!san #iam!"oat yang dimainkan
ole" nona ini betul!betul tak bole" dipandang ringan. )emikian pula agaknya
pendapat .iam #in karena pemuda ini cepat melempar tubu" ke belakang
dan berjungkir balik beberapa kali. $etela" ter"indar dari ancaman pedang
dan dapat berdiri tegak waja" yang pucat itu keli"atan makin pucat.
.
"&agus! #au benar!benar nona manis berkepandaian li"ai. Pantas kulayani
dengan senjata pula!" $ambil berkata demikian pemuda itu meraba
pinggangnya dan mengeluarkan sebatang benda yang ane". &enda ini tak
sala" lagi tentu sebua" suling karena ada lubang!lubangnya juga ada tempat
peniupnya akan tetapi bentuknya seperti ular! .iam #in memegang di
bagian yang runcing yaitu bagian ekormular dengan cara memegang gagang
pedang.
"(" diaka".....,," &eng $an tiba!tiba teringat. Terbayangla" dia akan ratusan
ekor ular yang datang mengeroyok dia dan Tan -ok ketika seorang boca"
bermuka pucat meniup sulingnya. 'nila" dia .iam #in boca" yang dulu
perna" dia pukul boca" yang mengerikan pandai memanggil datang ratusan
ekor ular ber!bisa. $eketika kebenciannya timbul. 'nila" musu" besarnya! )i
waktu kecil pun suda" amat ja"at dengan ular!ularnya membunu" para
petani kelaparan secara kejam sekali. (palagi sekarang. 9rang macam ini
"arus menjadi musu"nya. (kan tetapi &eng $an tidak mau lancang turun
tangan. la meli"at ba"wa T"io &wee bukanla" seorang yang lema". &erarti
memandang renda" kalau dia turun tangan sekarang. (palagi bukanka" dia
berusa"a menyembunyikan kepandaiannya, la dengan tenang menonton
pertandingan antara T"io &wee dan .iam #in itu akan tetapi selalu siap
menolong apabila gadis itu terancam ba"aya. &etapapun juga dia merasa
yakin ba"wa tak mungkin .iam #in mau mencelakai gadis ini apalagi
membunu"nya. )ari sikapnya tadi jelas ba"wa .iam #in tergila!gila akan
kecantikan T"io &wee mana dia mau melukai atau membunu"nya,
Pedang di tangan T"io &wee li"ai sekali. .erakannya cepat dan ganas dan
teringatla" &eng $an ketika dia meli"at gadis ini di waktu kecilnya suda"
memperli"atkan bakat ilmu pedangnya. (kan tetapi kalau gadis itu li"ai
274
Raja Pedang
ternyata .iam #in lebi" li"ai lagi. $uling berbentuk ular yang dimainkan
sebagai pedang itu benar!benar "ebat dan ane" gerakan!gerakannya penu"
dengar gerak tipu yang sukar dijaga. Tidak meng"erankan apabila T"io &wee
perla"an!la"an terdesak "ebat terkurung ole" gulungan sinar yang
diakibatkan ole" gerakan suling ular. &etul saja dugaan &eng $an. .iam #in
tidak bermaksud merobo"kan T"io &wee. #alau dia ke"endaki kiranya suda"
sejak tadi dia dapat merobo"kan gadis itu. $ebaliknya dia "anya main!main
dan mulutnya tiada "entinya tersenyum sambil mengeluarkan ucapan!
ucapan menggoda.
"#auli"at nona manis. &ukanka" aku cukup li"ai untuk menjadi sa"abat
baikmu. $impanla" pedangmu dan aku .iam #in bersedia mengaku kala"
ba"kan aku suka berlutut asal kau mau menjadi sa"abat baikku....."
Mendengar ini &eng $an diam!diam merasa geli. (langka" lucunya kalau
laki!laki suda" jatu" ole" kecantikan waja" seorang wanita. Lucu dan tidak
waras lagi otaknya patut disebut edan! &eng $an masi" terlalu "ijau untuk
mengenal watak laki!laki seperti .iam #in. )ikiranya ba"wa .iam #in juga
jatu" "ati dan mencinta T"io &wee sama sekali tidak ta"u ba"wa memang
pemuda muka pucat itu berwatak mata keranjang dan tentu akan "mencinta"
setiap orang wanita yang cantik dan manis apalagi seperti T"io &wee!
#alau ucapan .iam #in itu menggelikan "ati &eng $an sebaliknya amat
memanaskan "ati T"io &wee. &iarpun ia terdesak "ebat gadis ini mengertak
giginya menggenggam gagang pedang dengan lebi" erat lalu menyerang
nekat sambil membentak.
"Murid -oa!san!pai pantang mengaku kala" sebelum putus le"ernya!"
Pedang di tangannya meluncur cepat ke depan tergetar sukar diketa"ui
bagian tubu" lawan yang mana "endak ditusuknya dada atauka" le"er.
Terkesiap juga .iam #in meng"adapi jurus ini. 'nila" jurus Poa!san #iam!"oat
yang disebut jurus #wan!kong!sia!ciok 6#wan #ong Mena"an &atu7. ;jung
pedang di tangan T"io &wee tergetar dan agaknya kali ini ia akan ber"asil
kalau saja tidak meng"adapi lawan yang demikian li"ainya seperti .iam #in.
$ebagaimana tela" kita keta"ui .iam #in adala" murid dari $iauw!ong!kwi
itu orang sakti dan jagoan nomor satu dari daera" utara. Tidakla"
meng"erankan apabila .iam #in memiliki ilmu silat yang amat tinggi.
Meng"adapi serangan jurus #wan!kong!sia!ciok tadi "anya sedetik dia
terkesiap dan kaget akan tetapi ia segera dapat menenangkan "atinya dan
sempat menggulingkan tubu" ke belakang. Tubu"nya menggelundung terus
ke sana ke mari seperti seekor binatang trenggiling dan dengan akal seperti
ini jurus #wan!kong!sia!ciok yang dimainkan T"io &wee menjadi gagal sama
sekali. Tiba!tiba tubu" .iam #in itu menggelundung ke ara" lawannya dan
suling ularnya bergerak menyambar!nyambar dari bawa" mengara" kaki T"io
&wee. $erangan dari bawa" ini berba"aya sekali terpaksa T"io &wee "arus
meloncat!loncat ke atas. .iam #in tertawa!tawa dan menyerang terus
kadang!kadang menyerang kaki kadang!kadang meloncat ke atas
menyerang pundak. T"io &wee menjadi makin terdesak dan kewala"an. /alan
satu!satunya baginya "anya mengeluarkan jurus ilmu pedangnya yang
k"usus untuk memperta"ankan diri yaitu jurus Tian!mo!po!in 6Payung #ilat
$apu (wan7. )engan jurus ini sinar pedangnya berkelebatan merupakan
segulungan ca"aya yang melindungi seluru" tubu"nya.
"-a!"a!"a nona manis. Mana aku tega memutuskan le"ermu, Memutuskan
se"elai rambut pun aku tidak mau apalagi le"ermu. Lebi" baik kita suda"i
275
Raja Pedang
saja main!main ini dan kau suka menerima aku menjadi sa"abatmu bukanla"
itu baik sekali," $ambil berkata demikian dengan gerakan ane" sekali suling
itu dapat mena"an pedang T"io &wee dan kedua bua" senjata ini saling
tempel tak dapat terlepas lagi! T"io &wee mengera"kan tenaga dan
berusa"a membetot pedangnya namun sia!sia pedangnya seperti berakar
pada senjata lawan. )iam!diam &eng $an yang menonton pertempuran ini
mengangguk!angguk maklum dan kagum akan ke"ebatan 'weekang dari
pemuda pucat itu.
"-a nona jelita. #auli"at sedangkan senjata!senjata kita begini rukun saling
melekat tak mau lepas. &ukanka" baik sekali kalau kita meniru mereka......,"
kata pula .iam #in dengan nada suara ceriwis sekali. Tangan kirinya bergerak
dari secara kurang ajar dia mengelus!elus lengan kanan T"io &wee yang
berkulit "alus!
.adis itu mara" membentak keras dan memukulkan tangan kirinya. 2amun
ia memang suda" kala" tenaga begitu mengeluarkan bentakan tiba!tiba
pedangnya terbetot ote" lawan dan terlepas dari tangannya. &etapapun juga
murid -oa!san!pai ini tidak mau menyera" begitu saja. la menubruk maju
mengirim pukulan!pukulan dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya
merampas pedangnya kembali. Memang "ebat T"io &wee dalam keadaan
demikian ia masi" mampu memperbaiki kedudukannya yang suda" "ampir
kala". #enekatannya ini sama sekali tak perna" terduga ole" .iam #in yang
memandang renda" maka begitu meli"at datangnya pukulan!pukulan yang
amat berba"aya terpaksa ia melangka" mundur dan pedang rampasannya
dapat dirampas kembali ole" T"io &wee.
"Pada saat itu berkelebat dua sosok bayangan dan terdengar bentakan.
"$iapa berani bermain gila di -oa!san,"
.iam #in melangka" mundur dua tindak dan mengangkat kepala tersenyum
nakal memandang kepada dua orang yang baru datang. 4ang seorang adala"
seorang laki!laki yang gaga" perkasa sikapnya keren sekali biarpun suda"
lebi" empat pulu" ta"un usianya namun masi" nampak muda dan gaga".
4ang seorang wanita belum tiga pulu" ta"un cantik berpakaian seder"ana
juga waja" yang cantik ini keren dan berpengaru". $ekali pandang saja &eng
$an dengan girang mengenal ba"wa laki!laki itu adala" -oa!san 't!kiam #wa
Tin $iong sedangkan yang wanita adala" #iam!eng!cu Liem $ian -wa dua
orang dari -oa!san $ie!eng yang terso"or.
4ang tadi membentak adala" Liem $ian -wa yang terkenal keras wataknya.
$ebaliknya #wa Tin $iong bermata tajam dapat meli"at ba"wa orang muda
itu biarpun mukanya pucat dan tersenyum!senyum selalu bukanla" orang
sembarangan.
)i lain 3"ak .iam #in memper"atikan dua orang itu lalu tertawa dan berkata
seenaknya "$iapa berani main gila, Tidak ada yang bermain gila kecuali
orang!orang -oa!san!pai sendiri. $u"engnya gaga" perkasa dan tampan
sumoinya cantik jelita dan li"ai benar!benar mengagumkan....." 'a tertawa
lagi dan ane" sekali waja" #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa menjadi mera"
ketika mereka saling lirik. #wa Tin $iong maju meng"ampiri .iam #in dan
berkata.
"$a"abat di depan siapaka" dari partai mana dan apa alasannya bermain!
main senjata dengan murid keponakanku,"
#ini .iam #in mengangkat kedua tangan meng"ormat namun sikapnya
masi" penu" si1at main!main dan mengejek. "(ku yang muda bernama .iam.
276
Raja Pedang
(ku memenu"i pesanan su"u untuk meng"adiri ulang ta"un -oa!san!pai dan
meli"at!li"at. $iapa ta"u sampai di sini belum ada apa!apa. #ebetulan
bertemu dengan nona cilik murid -oa!san!pai ingin berkenalan secara baik!
baik....."
Liem $ian -wa suda" mara" sekali akan tetapi #wa Tin $iong memberi tanda
dengan kedipan mata lalu berkata lagi "9rang muda s"e .iam siapaka"
nama gurumu yang mulia,"
"-a!"a!"a orang!orang -oa!san!pai kalian bermata tajam. Memang guruku
orang mulia kecil!kecil dia masi" raja di utara..... "a!"a!"a....."
#alau Liem $ian -wa menjadi makin mendongkol adala" #wa Tin $iong yang
menjadi kaget betul. 5epat dia menjura memberi "ormat sambil berkata
"(paka" yang dijuluki orang $iauw!ong!kwi.....,"
.iam #in tersenyum lagi sambil memutar!mutar biji matanya. "#au juga
berani menyebut su"uku $etan #ecil, (was kau -oa!san 't!kiam kalau
guruku mendengar kau takkan berkepala lagi!"
#wa Tin $iong tersenyum masam. "#urasa $iauw!ong!kwi locianpwe takkan
berpemandangan sesingkat kau orang muda. #au datang terlampau pagi
perayaan akan diadakan sepekan lagi. -arap kau datang pada waktunya dan
sementara itu "arap jangan main!main dan bikin takut kepada anak!anak
murid -oa!san!pai. &ukanka" kau datang dengan maksud baik,"
"&aik sekali tentu maksudku baik sekali. $ayang terlampau pagi biarla"
sepekan kemudian aku datang lagi. $ampai berjumpa kembali nona manis."
.iam #in lalu membalikkan tubu"nya meniup sulingnya secara ane". Tiba!
tiba #wa Tin $iong Liem $ian -wa dan T"io &wee membelalakkan mata
saking kagetnya ketika dari mana!mana datang ular!ular besar kecil
mengikuti di belakang pemuda ane" itu. Makin lama makin banyak se"ingga
.iam #in diikuti pulu"an ekor ular seperti bebek!bebek mengikut
penggembalanya!
"-ebat..... berba"aya sekali dia ....* terpaksa $ian -wa mengakui.
#wa Tin $iong menarik napas panjang. "$uda" lama aku mendengar nama
gurunya $iauw!ong!kwi. &aru muridnya saja suda" demikian li"ai apalagi
gurunya. (pa si" ke"endak $etan Raja #ecil dari utara itu dengan mengirim
mundnya ke sini," #emudian dia menole" kepada T"io &wee yang berdiri
dengan muka pucat. "&wee!ji kau seorang diri di sini sedang mengerjakan
apa, &agaimana bisa bertempur dengan dia," )i dalam suara #wa Tin $iong
terkandung kasi" sayang dan per"atian biarpun terdengarnya keren dan
galak.
"(ku..... aku sedang berlati" $upek. )ia datang dan bicaranya kurang ajar
ingin belajar kenal. (ku..... aku lalu menyerangnya."
-emmm pikir &eng $an yang mendengar jawaban ini. ;rusan asmara
memang runyam! $ampai!sampai T"io &wee berani membo"ong kepada
supeknya. $etela" berpikir demikian tubu"nya melesat pergi mengejar .iam
#in yang suda" tidak keli"atan lagi "anya suara suling!nya yang ane" itu
masi" terdengar sayup sampai.
.iam #in berjalan seenaknya sambil meniup suling. -atinya senang. la tela"
meli"at #wa -ong dan T"io &wee. 5antik!cantik dan manis!manis cucu murid
-oa!san!pai pikirnya. (palagi #wa -ong! Tidak rugi aku mewakili su"u ke
-oa!san. $eorang di antara mereka "arus kudapatkan. Tiba!tiba pemuda ini
menunda sulingnya lalu menari!nari dan berloncat!loncatan di antara ular!
ular yang kini menjadi bingung dan lari ke sana ke mari. (ne"nya ular!ular
277
Raja Pedang
itu yang terinjak!injak ba"kan ada yang terinjak sampai mati sekalipun tidak
ada yang berani menggigit .iam #in. $eperti orang gila pemuda tampan
bermuka pucat ini nenari!nari dan tertawa!tawa pasti akan menimbulkan
serem dan ngeri pada yang meli"atnya. $iapa takkan merasa serem meli"at
seorang pemuda yang mukanya pucat seperti muka mayat itu menan!nari di
antara ular!ular yang buas dan tertawa!tawa seperti setan,
".iam #in kau benar!benar suda" gila!" terdengar suara teguran suara yang
besar dan bergema di seluru" tempat itu.
.iam #in terkejut meng"entikan tariannya dan menengok ke ara" suara.
Matanya terbelalak kaget dan mulutnya ternganga ketika dia meli"at seorang
laki!laki berdiri tak jau" dari situ dengan kedua kaki terpentang lebar dan
kedua tangan bertolak pinggang 4ang membuat dia kaget setenga" mati
adala" muka orang itu muka yang "itam seperti pantat kwali tidak keli"atan
apa!apanya kecuali sepasang matanya yang tajam seperti mata iblis!
"$sseeeee.... tan kau setan....." .iam #in tergagap.
Laki!laki itu tertawa. "#au dan perkatanmu yang patut disebut setan!"
)alam kaget dan gugupnya .iam #in lalu meniup sulingnya. ;lar!ular yang
tadinya kacau!balau mendadak menjadi mara" dan menyerbu ke ara" laki!
laki bermuka "itam itu. ;lar besar kecil sebagian besar ular!ular berbisa
yang amat berba"aya mendesis!desis dan berlenggak!lenggok menyerbu.
Laki!laki muka "itam itu menggerak!gerakkan kedua tangannya ke depan
dan..... seperti daun!daun kering disapu ular!ular itu bergulung!gulung
menjadi satu dan terlempar ke belakang seekor pun tidak ada yang dapat
mendekatinya! .iam #in mengeluarkan pekik mengerikan dan tubu"nya
melayang ke depan sekaligus pemuda murid $iauw!ong!kwi ini mengirim
serangan maut dengan suling ularnya berturut!turut menikam le"er dan
menotok ulu "ati.
"-e"!"e"!"e" boca" nakal dan gila jangan kau berani lagi mengacau disini."
9rang itu berkata perla"an dengan sekali tangkis saja dia membuat suling
itu menyeleweng dan tubu" .iam #in ter"uyung!"uyung. $ebelum .iam
sempat memperta"ankan diri tangan kira orang itu melayang dan "plak" pipi
kanan .iam #in suda" dltamparnya. .iam #in menjerit merasa pipinya
seperti terbakar dan pada pipi itu tampak jelas membayang bekas jari tangan
meng"itam! $ambil memaki!maki dan menjerit!jerit .iam #in lalu meloncat
dan lari pergi dari tempat itu tanpa menole" lagi diikuti suara ketawa orang
bermuka "itam yang menyeramkan tadi.
$etela" .iam #in pergi jau" muka yang tadinya "itam seperti pantat kwali
itu perla"an!la"an beruba" menjadi puti" dan biasa kembali. &eng $an
tersenyum seorang diri. la tadi memang sengaja menggunakan "awa dalam
tubu"nya yang mengandung 4ang!kang untuk mendatangkan warna "itam
pada mukanya agar tidak dikenal ole" .iam #in dan sengaja dia menakut!
nakuti pemuda edan itu agar tidak berani lagi mengganggu T"io &wee.
$etela" meli"at .iam #in pergi diapun meloncat dan tubu"nya melesat ke
ara" puncak -oa!san.
)i lain bagian dari puncak itudua orang pemuda saling ber"adapan dengan
muka mera". Mereka ini adala" T"io #i dan #ui Lok. T"io #i yang memiliki
watak keras "ati itu setela" pertemuannya dengan #wa -ong di dalam
taman langsung mengejar dan mencari #ui Lok. )ua orang jago muda -oa!
san!pai ini sekarang ber"adapan muka di tempat sunyi sikap mereka
mengancam.
278
Raja Pedang
"T"io!"eng 6kakak T"io7 apaka" keperluanmu mencari aku ke sini "anya
untuk menegur yang bukan!bukan itu," #ui Lok bertanya dengan nada suara
penu" ejekan.
"$uda" tentu!" jawab t"io #i mara". "#ui!te 6adik #ui7 kita masi" ter"itung
saudara seperguruan dan karena aku lebi" tua maka suda" sepatutnya kalau
aku yang memberi peringatan apabila kau menyeleweng daripada
kebenaran! $unggu" tak patut apabila kau mencoba untuk membujuk dan
menggoda "ati -ong!moi tak pantas sekali "al ini dilakukan ole" seorang
murid -oa!san!pai!"
#ui Lok tersenyum mengejek sengaja tertawa masam. "-e"!"e"!"e" bagus
sekali ucapanmu $u"engl )i dunia mi mana ada orang ber"ak melarangku
bersikap manis kepada -ong!moi, -a!"a!"a kau sendiri pun selalu bermuka!
muka dan bersikap manis bukan main ter"adap #wa -ong. Mengapa aku
tidak bole",* #ui Lok menantang.
"(ku lain," bentak T"io #i. "(ku cinta kepadanya dan..... dan..... #wa supek
agaknya setuju kalau aku berjodo" dengan -ong!moiD"
#ui Lok tertawa mengejek. (pa "anya engkau seorang di dunia ini yang bole"
mencinta, Tentang persetujuan #wa!supek "emmm..... kita li"at dulu nanti
$u"eng. #urasa -ong!moi sendiri belum tentu setuju dan kau belum
bertunangan secara resmi."
T"io #i yang berwatak keras itu tak dapat lagi mengendalikan kemara"an
"atinya yang dibangkitkan ole" rasa cemburu "#ui Lok! Pendeknya mulai
sekarang aku melarang kau mengaku mencinta -ong!moi kularang kau
bersikap terlalu manis!"
#ui Lok adala" seorang anak yang biasanya nakal dan gembira. (kan tetapi
dalam persoalan ini dia pun tidak mau mengala" dan suda" menjadi mara".
"T"io!"eng kau keterlaluan sekali. (da "ak apaka" kau melarang aku, #au
adala" su"eng dari -ong!moi aku pun demikian. -arapan kita masi"
setenga"!setenga". Marila" kita berlumba secara jujur siapa yang ak"irnya
bisa menjatu"kan "ati -ong!moi diala" yang beruntung. #enapa kau
bersikap begini kasar dan "endak main menang sendiri,"
"5ukup! )i sana ada &wee!moi yang meng"arapkanmu kau mala"
mengganggu orang yang menjadi ca"aya "arapanku. Pendeknya aku
melarang kau mendekati #wa -ong"
"0"!e"!e" enaknya bicara! #alau aku tetap mendekatinya kau mau apa,"
T"io #i mencabut pedangnya. "Terpaksa aku melupakan persaudaraan!"
"&agus! 9rang s"e T"io kaukira aku takut padamu," #ui Lok juga suda"
mencabut pedang dengan tangan kirinya. )ua orang muda i1u suda" saling
ber"adapan dengan pedang ter"unus siap untuk saling serbu saling tikam
dan saling bunu". &eginila" orang!orang muda kalau suda" dimabuk cinta.
Lupa persaudaraan lupa kewaspadaan dan tak ta"u malu. 4a tak ta"u malu.
&ukanka" terang!terangan #wa -ong menyatakan ba"wa gadis ini tidak
memili" seorang di antara mereka, 2amun tetap saja mereka
memperebutkannya dengan persiapan mengorbankan nyawa.
"&agus...... bagus..... $audara T"io #i dan #ui Lok lekasla" kalian bertari
pedang biarkan aku menontonnya tentu inda" dili"at" &eng $an muncul dari
balik sebatang! po"on sambil bertepuk tangan dan tertawa!tawa.
#ui Lok dan T"io #i yang tadinya suda" tegang dan siap untuk saling serang
menjadi kaget dan menengok. Mereka meli"at seorang pemuda tampan
berpakaian sutera biru seperti seorang pemuda pelajar. Tentu saja mereka
279
Raja Pedang
tidak mengenal &eng $an yang dulu mereka kenal sebagai seorang anak
yang berpakaian seperti jembel. 2amun karena mereka ini memang jago!jago
muda -oa!san!pai yang berwatak angku" dan merasa diri sendiri paling
gaga" dan paling li"ai mereka segera merasa tak senang dengan datangnya
seorang asing ini.
"#au siapa, Mau apa lancang masuk ke sini," tanya T"io #i mengerutkan
keningnya. juga #ui Lok memandang tajam dengan mata dipelototkan untuk
memperli"atkan ketidaksenangan "atinya.
&eng $an tertawa waja"nya berseri!seri. "$audara!saudara T"io dan #ui
agaknya suda" lupa lagi kepadaku. Pada"al belum ada sepulu" ta"un kita
berpisa". (ku &eng $an."
T"io #i dan #ui Lok saling pandang untuk detik itu lenyap permusu"an di
antara mereka. Terang ba"wa mereka "eran meli"at &eng $an yang sekarang
suda" beruba" menjadi seorang pemuda yang bertubu" tegap dan berwaja"
tampan.
";uu"""""...... &eng $an.....," T"io #i berkata dengan suara meng"ina.
"-emmm kau di sini, Mau apa kau ke sini, #au mengintai kami ya," kata #ui
Lok mengancam.
"(" tidak. (ku datang dan meli"at kalian "endak bermain pedang sunggu"
aku ingin meli"atnya. )a"ulu pun kalian amat pandai apalagi sekarang
tentu inda" permainan pedang kalian."
#embali #ui Lok dan T"io #i saling pandang dan keduanya menjadi curiga.
Tentu &eng $an suda" mendengar pertengkaran mereka tadi!
"#au tadi suda" lama mengintai kami, Mendengar apa yang kami bicakan,"
T"io #i menuntut.
&eng $an tersenyum. "Tidak ta"u agaknya kalian bicara tentang angin atau
burung." la sengaja mengatakan demikian tanpa menyinggung nama #wa
-ong sedangkan kata!kata -ong dapat diartikan angin atau juga nama
burung "ong!
T"io #i yang keras "ati itu timbul keangku"annya. "&eng $an kau kurang ajar
sekali. 9rang macam kau ini mengapa berani muncul di sini tanpa ijin, #au
patut dipukul".
"&enar $u"eng. #ita pukul saja jembel ini biar minggat dari sini!" kata #ui lok
yang teringat betapa da"ulu bersama T"io #i dia perna" memukuli &eng $an.
)ua orang pemuda itu melangka" maju dan tangan mereka melayang untuk
menampar pipi dan memukul pundak. &etapapun juga sebagai jago!jago
muda dari -oa!san mereka tidak sudi membunu" orang yang lema" "anya
memukul untuk memberi "ajaran saja dan untuk mengusir &eng $an.
"0" e" e"..... kenapa main pukul, (ku tidak bersala" apa!apa....." &eng $an
ter"yyung!"uyung ke belakang setela" terkena gamparan dan pukulan. Tentu
saja serangan!serangan yang dilakukan tidak untuk membunu"nya ini sama
sekali tidak dia rasakan akan tetapi dia pura!pura kesakitan dan ter"uyung!
"uyung ke belakang.
T"io #i dan #ui Lok tidak peduli mendesak terus "endak memukuli &eng $an
sampai pemuda itu melarikan diri. &eng $an pura!pura mengangkat kedua
tangan melindungi kepala dan mukanya sambil berteriak!teriak */angan
pukul...... jangan pukul!"
"#i!ko dan Lok!ko siapa yang kalian pukuli itu," Tiba!tiba #wa -ong suda"
berdiri di situ. <aja" dara ini agak pucat apalagi ketika ia meli"at ba"wa di
tangan T"io #i dan #ui Lok masi" memegang pedang ter"unus. Memang
280
Raja Pedang
ketika memukuli &eng $an #ui Lok masi" memegang pedang dengan tangan
kirinya sedangkan tangan kanan T"io #i juga masi" memegang pedang.
#edatangan #wa -ong itu sebetulnya karena ia merasa amat gelisa" takut
kalau!kalau dua orang pemuda itu mengadu nyawa maka meli"at mereka
memegang pedang ia menjadi k"awatir sekali. -anya ia merasa ter"eran!
"eran mengapa dua orang pemuda itu mala" memukuli seorang pemuda
yang keli"atan lema" dan tidak pandai ilmu silat.
T"io #i dan #ui Lok dengan muka mera" karena jenga" lalu meloncat mundur.
$etela" dua orang pemuda yang keranjingan itu mundur baru &eng $an
berani menurunkan kedua tangan dari mukanya. la memandang #wa -ong
sebaliknya gadis itu memandang kepadanya. )ua pasang mata bertemu dari
3"ak &eng $an penu" kekaguman. $ekarang dia dapat meli"at jelas keadaan
#wa -ong. &enar!benar melebi"i yang sering kali dia bayangkan. 5antik
molek dan gaga" perkasa. $epasang mata yang melebi"i beningnya daripada
mata ikan emas rambut yang "itam mengkilap alis yang panjang kecil dan
"itam sekali di atas kulit muka yang puti" kemera"an "idung yang kecil
mulut yang manis a" ... bukan main sekarang #wa -ong si kuntilanak itu
tela" beruba" menjadi seorang dara yang jelita. )i 3"ak #wa -ong sinar
mata gadis ini perla"an!la"an berseri!seri mulutnya tersenyum lucu ketika ia
mengenal &eng $an lalu terbukala" bibirnya berkata setenga" tertawa.
"#au..... kau..... e" si bunglon.....!"
&eng $an cemberut. "&enar" katanya dingin "dan kau si kuntilanak masi"
tetap galak...."
T"io #i dan #ui Lok melangka" maju "endak memukul lagi. (kan tetapi #wa
-ong yang suda" maklum akan maksud mereka segera menda"ului.
"("a &eng $an. &enar!benar kauka" ini, 0" #i!ko dan Lok!ko apaka" kalian
lupa, )ia ini &eng $an. -i!"i!"i benar &eng $an.....!" $erta!merta #wa -ong
melangka" maju dan memegang tangan &eng $an mengamat!amati waja"
pemuda itu yang seketika menjadi agak kemera"an.
"-i!"i!"i kau &eng $an yang bisa beruba"!uba" mukamu. &enar kau suda"
menjadi..... orang sekarang. (" "ampir aku pangling kalau tidak meli"at
matamu. #au dari mana, -endak ke mana, (da keperluan apa datang ke
sini,"
&ingung juga &eng $an di"ujani petanyaan dari mulut yang manis itu.
"(ku..... aku sengaja datang mendengar ba"wa -oa!san!pai "endak
mengadakan perayaan seratus ta"un. (ku datang sampai ke sini meli"at dua
saudara T"io dan #ui bertari pedang. Mereka agaknya tidak mengenalku dan
menyangka aku orang ja"at maka aku "endak dipukuli. &aiknya kau keburu
datang...... e" 2ona -ong.......*.
#wa -ong tertawa. Lega ba"wa dua orang su"engnya itu tidak jadi mengadu
nyawa. la seorang yang cerdik sekali. Tentu dua orang itu tadinya memang
suda" "endak bertempur buktinya suda" mencabut pedang. #alau "anya
meng"adapi seorang lema" seperti &eng $an tak mungkin dua jago muda
itu meng"unus pedang. Tentu selagi mereka "endak bertempur tiba!tiba
datang &eng $an membuat mereka mara" dan memukulinya.
"&agus sekali kau datang &eng $an. (pa kau suda" bertemu dengan aya",
)engan sukong, Mereka tentu ter"eran!"eran meli"at atau datang. &aik
sekali kau mau datang jadi tidak melupakan "ubungan lama." )engan
rama"!tama" #wa -ong bicara dan dua orang kakak seperguruannya
281
Raja Pedang
memandang dengan "ati penu" cemburu dan iri "ati. Tak perna" #wa -ong
memperli"atkan sikap demikian manis ter"adap mereka.
"#i!ko dan Lok!ko masa kalian tidak mengenalnya" Li"at itu sepasang
matanya mana ada orang lain bermata seperti dia, $emestinya kalian
mengenalnya dan tidak memukulinya. )ia jau"!jau" suda" datang untuk
meng"adiri perayaan menjadi seorang tamu masa "arus dipukuli, #alian
benar!benar sembrono sekali kalau terdengar aya" atau sukong bukanka"
mendapat mara","
Tiba!tiba ia ber"enti bicara karena mendengar suara kaki mendatangi dan
tak lama kemudian munculla" T"io &wee #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa.
Mereka bertiga ini baru saja kembali dari tempat di mana mereka bertemu
dengan .iam #in. #arena baru saja ada seorang pemuda membuat onar kini
meli"at ba"wa tiga orang anak murid -oa!san!pai berdiri ber"adapan dengan
seorang pemuda asing lagi segera #wa Tin $iong menjadi curiga dan cepat
meng"ampiri sambil memandang tajam.
"$iapaka" saudara muda yang asing ini," tanyanya.
#wa -ong lari meng"ampiri aya"nya memegang tangan aya"nya dengan
sikap manja. "#i!ko dan Lok!ko jangan beri ta"u aya" dulu! (ya" coba li"at
baik!baik dan &ibi juga. #au pun li"atla" baik!baik 0nci &wee per"atikan dia
dan coba katakan siapa dia ini,"
#wa Tin $iong dan Liem $ian -wa memandang penu" per"atian akan tetapi
dua orang dari -oa!san $ie!eng ini tidak dapat mengenal pemuda tampan
berbadan tegap yang berpakaian seperti seorang pelajar itu. Terlalu banyak
persoalan dan urusan yang meruwetkan pikiran membuat mereka sama
sekali tidak dapat ingat lagi kepada &eng $an. (kan tetapi tidak demikian
dengan T"io &wee. $eperti juga #wa -ong gadis ini perna" ditolong ole"
&eng $an biarpun ia tak perna" mengenangkan &eng $an namun kiranya
waja" pemuda ini tak dapat ia lupakan begitu saja.
"&ukanka" kau..... saudara &eng $an," tanyanya penu" ragu karena biarpun
ia masi" mengenal pemuda yang bermata tajam ane" ini namun ia tetap
ragu!ragu meli"at pemuda ini seperti seorang terpelajar. la tidak ingat ba"wa
&eng $an yang dulu yang berpakaian buruk itu memang semenjak kecil
adala" seorang yang pandai baca tulis jau" lebi" pandai daripada dia sendiri
mau pun para murid -oa!san!pai yang lain. #arena itula" sukongnya Lian &u
Tojin sayang kepada &eng $an dan dijadikan kacungnya dan diberi pelajaran
tentang kebatinan To.
#wa -ong tertawa. "0nci &wee masi" ingat." la memuji dan &eng $an juga
tersenyum sambil menjura kepada T"io &wee sebagai peng"ormatan.
"(" benar..... kau &eng $an.....!" #wa Tin $iong juga teringat sekarang
setela" mendengar kata!kata T"io &wee juga Liem $ian -wa teringat dan
memandang kagum ketika &eng $an menjura untuk memberi "ormat kepada
mereka.
#wa Tin $iong teringat akan peristiwa da"ulu ketika kedua orang saudara
&un dari #un!lun!pai tewas di -oa!san!pai dan bagaimana sikap &eng $an
yang membela 3"ak #un!lun. &iarpun ucapan boca" ini da"ulu ternyata
cocok dengan keadaannya yakni ba"wa 2go!lian!kauw yang melakukan
3tna" se"ingga dua partai besar itu bermusu"an namun sikap boca" ini
da"ulu suda" mencurigakan. Mengapa membela #un!lun!pai sedangkan
boca" itu mondok di -oa!san,
282
Raja Pedang
"&eng $an kau dulu yang suda" meninggalkan kami sekarang kau datang ke
sini dengan maksud apaka"," tanya #wa Tin $iong suaranya membayangkan
kecurigaan. #wa -ong memandang aya"nya dengan kening berkerut dan ia
menole" ke ara" &eng $an pandang matanya penu" kek"awatiran. (kan
tetapi pemuda itu tersenyum kepadanya penu" arti minta supaya dara itu
jangan k"awatir. #emudian dia menjura kepada #wa Tin $iong dan berkata.
"#wa!eng"iong mo"on maa1 sebanyaknya kalau kedatangan saya ini
merupakan gangguan ter"adap Lo!eng"iong sekalian. $esunggu"nya
kedatangan saya ke -oa!san ini mempunyai dua maksud. Pertama karena
saya merasa rindu kepada Lian &u totiang dan Lo!eng"iong sekalian kedua
kalinya karena dalam perjalanan saya mendengar ba"wa sebentar lagi -oa!
san!pai "endak merayakan ulang ta"un maka saya sengaja datang "endak
memberi selamat dan menonton keramaian. &etapapun juga saya masi"
belum lupa akan kebaikan budi Lian &u totiang sekalian yang dulu suda" sudi
menerima saya menjadi kacung di sini."
;capan ini terang sekali amat merenda"kan diri dua orang pemuda -oa!san!
pai mendengarkan sambil bersikap angku". -anya bekas kacung perlu apa
diladeni, #wa Tin $iong dan Lienn $ian -wa mendengarkan dengan "ati
senang menyaksikan sikap yang amat sopar santun dari &eng $an
sedangkan T"io &wee dan #wa -ong memandang dengan mata berseri. )ua
orang dara ini mana bisa melupakan ketika &eng $an memanggul mereka
seorang satu di kedua pundak ketika menyeberangi rawa!rawa, )an
sekarang &eng $an tela" menjadi seorang pemuda yang tampan dan tegap
ba"kan bagi #wa -ong di dalam lubuk "ati kecilnya ia mengakui ba"wa
dibandingkan dengan dua orang su"engnya dalam "al ketampanan &eng
$an jau" lebi" menang! )i dalam pergaulannya da"ulu dengan &eng $an ia
memandang &eng $an sebagai seorang anak perempuan nakal memandang
seorang boca" laki!laki yang dianggapnya nakal pula. (kan tetapi sekarang
pandang matanya adala" pandang mata seorang dara remaja ter"adap
seorang jejaka. Tentu jau" berbeda.
"&agus kalau kau masi" ingat kepada kami &eng $an. Tapi kedatanganmu
agak terlampau pagi. Perayaan baru diadakan sepekan kemudian. &iarla"
sementara itu kau berada di sini. Mari kubawa kau pergi meng"adap su"u."
&eramai!ramai mereka semua kembali ke puncak. -anya T"io #i dan #ui Lok
yang merasa tidak puas. Pertama karena urusan di antara mereka belum juga
diselesaikan kedua kalinya mereka merasa iri "ati dan cemburu
menyaksikan &eng $an anak jembel itu sebagai tamu apa!lagi meli"at sikap
#wa -ong yang tersenyum!senyum dan manis ter"adap &eng $an.
&eng $an dengan "ati ter"aru meli"at ba"wa Lian &u Tojin kakek tua ketua
-oa!san!pai yang baik "ati itu sekarang keli"atan amat tua mukanya
berkerut!kerut tanda ba"wa di "ari tuanya kakek ini menderita tekanan batin
yang "ebat. &eng $an dapat menduga ba"wa yang menyebabkan ini semua
tentula" pertentangan dengan #un!lun!pai itu. la cepat menjatu"kan diri
berlutut memberi "ormat.
"Totiang yang mulia teecu &eng $an datang meng"adap dan memberi
"ormat semoga Totiang selalu ba"agia dan panjang usia."
Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai keli"atan lebi" tinggi dan lebi" kurus
daripada delapan ta"un yang lalu tongkat bambu yang butut selalu masi"
dipegangnya dan tangan kirinya mengelus!elus jenggotnya yang panjang dan
283
Raja Pedang
yang sekarang suda" "ampir puti" semua. la mengangguk!angguk dan
tersenyum tenang.
"(" &eng $an kau mengingatkan pinto akan kejadian da"ulu." la menarik
napas panjang. "Ternyata kau lebi" waspada daripada pinto. #alau saja pinto
da"ulu mendengarkan omonganmu ketika kau masi" kecil..... a" kau benar
memang -oa!san!pai tela" menjadi kotor menanam permusu"an. &aiknya
kau pergi dari sini kalau tidak kiranya kau pun akan terseret." Tosu itu
menarik napas berulang!ulang dan nampaknya berduka. &eng $an merasa
kasi"an sekali.
"Totiang tidak baik dalam usia tua bersedi"! Teecu teringat akan ujar!ujar
dalam To!tik!king yang berbunyi%
*(ku menderita karena mempunyai diri (ndaikan tak mempunyai diri
penderitaan apa dapat kualami,"
Tosu tua itu tertawa. &agus! #alimat dalam ujar!ujar nomor tiga belas!
Memang demikianla" &eng $an. Malapetaka menimpa manusia "anya
semata!mata karena manusia selalu mementingkan diri sendiri. #arena
manusia mementingkan diri pribadi maka selalu "endak menang selalu
"endak senang sendiri enak sendiri tanpa mempedulikan keadaan lain
orang. 'ngatka" kau akan beberapa kalimat dalam ujar!ujar nomor dua pulu"
tiga,"
&eng $an berpikir dan meng"ubungkan kalimat!kalimat dalam ujar!ujar yang
suda" di"a1alnya baik!baik itu dengan keadaan yang di"adapi ole" tosu in. la
lalu menjawab "(paka" yang Totiang maksudkan itu kalimat yang berbunyi%
(ngin keras takkan berlangsung sepenu" pagi
"ujan lebat takkan berlangsung sepenu" "ari.
$iapaka" penyebab ini selatedar pada langit dan bumi,
#alau langit dan bumi pun tidak dapat berbuat tanpa "enti
apalagi seorang manusia,"
"-a!"a!"a bagus sekali &eng $an (" memang kau lebi" benar. $eribu kali
lebi" baik mempelajari 3lsa1at dan mengerti sadar dan menuruti inti sannya
disesuaikan dalam "idup daripada mempelajari segala macam ilmu kasar
seperti ilmu silat yang "anya mendatangkan malapetaka dan permusu"an
belaka..... #embali dia menarik napas panjang. #emudian waja"nya berseri
lagi ketika dia bertanya "&agaimana anak yang baik bagaimana kabarnya
dengan Lo!tong $ouw Lee, (paka" jago tua yang sakti itu pun masi" kuat
menentang ke"endak alam,"
"Tidak ada kekekalan di dunia ini Totiang. Lo!tong $ouw Lee suda" kembali
ke tempat asalnya beberapa bulan yang lalu."
"(aa""" ke sanala" jua tujuan ak"ir dari "idup. $iapa kuat melawannya,
&aik dia raja maupun jembel semua akan berak"ir sama. &ertentangan,
Pertempuran mati!matian, 4ang kala" akan mati apaka" kiranya yang
menang ak"irnya takkan mati juga, Menang kala" "anyala" soal sementara
kalau suda" seperti Lo!tong $ouw Lee mana letak kemenangan dan
kekala"an, (aa""" kalau manusia ingat akan "al ini....."
&eng $an merasa betapa kata!kata 'ni amat mendalam artinya dan dia yang
sejak kecil memper"atikan 3lsa1at termenung. #eadaan di ruangan itu
menjadi sunyi. )i waktu meng"adap ini &eng $an meng"adap seorang diri
karena semua murid -oa!san!pai maklum ba"wa tanpa diundang mereka
sama sekali tidak bole" mengganggu kakek itu.
284
Raja Pedang
"#edatanganmu ini apaka" "anya untuk menengok kami," tiba!tiba kakek itu
bertanya setela" sadar daripada lamunannya.
"Teecu mendengar berita ba"wa -oa!san!pai "endak merayakan ulang ta"un
yang ke seratus maka teecu sengaja datang untuk memberi selamat dan
juga menonton keramaian."
"Tidak diperingati berarti tidak meng"ormati kepada pendiri -oa!san!pai.
)iperingati pasti akan memancing datangnya kekeru"an. )i jaman yang
keru" ini setiap peristiwa memancing datangnya peristiwa lain yang selalu
iriemusingkan. &eng $an pinto mempunyai 3rasat ba"wa dalam perayaan
sepekan kemudian ini pasti akan terjadi "al!"al yang tidak enak.
Pertentangan antara kami dan #un!lun!pai makin menjadi!jadi makin
diperpanas ole" para anak murid kedua 3"ak. (ku mendengar desas!desus
ba"wa Pek .an $iansu sendiri akan datang. &aik sekali demikian kami orang!
orang tua tentu akan dapat membikin per"itungan secara damai. #au
seorang anak yang mendalam pengertianmu &eng $an. Pinto girang sekali
kau datang kau tinggalla" di sini dan kau menjadi saksi dari usa"a kami
orang!orang tua mencari jalan damai. )engan "adirmu di sini pinto merasa
lebi" tenang."
&eng $an merasa "eran sekali. (pa gerangan yang mendatangkan perasaan
ini dalam "ati Lian &u Tojin, la merasa bangga dan juga berterima kasi"
sekali maka tanpa ragu!ragu dia berkata "To!tiang percayala" teecu yang
bodo" pasti akan membantu dan menyokong pendirian Totiang yang mulia
ini*.
"&eng $an apaka" kau suda" mewarisi kepandaian Lo!tong $ouw Lee,"
pertanyaan ini tiba!tiba diajukan dan ketika &eng $an mendongak ia terkejut
sekali meli"at sepasang mata tua itu mencorong dengan tajamnya
memandangnya penu" selidik. 5elaka pikirnya. la "endak menyembunyikan
kepandaiannya dan dia pun tidak mungkin dapat berbo"ong kepada kakek
ini.
"$emenjak kecil teecu amat suka mempelajari 3lsa1at dan kiranya selama
teecu berkumpul dengan Lo!tong $ouw Lee semua petua" dan wejangan
orang tua itu tela" teecu pelajari dengan baik". /awabannya menyimpang dan
dia berpura!pura tidak ta"u mena"u tentang maksud pertanyaan tadi yang
tentu saja dimaksudkan pelajaran ilmu silat
"#au tidak mempelajari ilmu silat," $i1at pertanyaan ini menggirangkan "ati
&eng $an. la tak usa" berbo"ong lagi sekarang.
"Teecu perna" mempelajari satu dua macam pukulan akan tetapi tidak
pantas disebut!sebut di depan Totiang."
#akek itu menarik napas panjang. "#au benar. 'lmu silat tidak patut
dibicarakan karena "anya mendatangkan keributan belaka. (ndaikata -oa!
san!pai da"ulu tidak mengembangkan ilmu silat kiranya sampai sekarang
pun -oa!san!pai takkan mempunyai musu"."
Mulai "ari itu &eng $an diperkenankan tinggal di -oa!san mala" mendapat
ke"ormatan untuk tinggal satu ruma" dengan Lian &u Tojin. #akek ini amat
suka bercakap!cakap dengan &eng $an yang /uga amat rajin tidak melupakan
pekerjaannya yang da"ulu yaitu dia dengan tekun membersi"kan tempat
tinggal kakek itu melayani segala keperluan Lian &u Tojin. Pada suatu "ari
Lian &u Tojin yang meli"at &eng $an mencuci lantai ruma"nya menarik
napas panjang mengelus!elus jenggotnya dan berkata.
285
Raja Pedang
"$ayang kau tidak suka ilmu sitat &eng $an. #alau kau suka pinto tentu akan
merasa senang dan lega sekali menarik kau menjadi murid pinto. #au
memenu"i syarat!syarat untuk menjadi murid terbaik kau mengenal bakti
mengenal pribudi mengenal kesetiaan dan wawasanmu tepat pandanganmu
jau" dan luas. Pinto benar!benar meng"arapkan bantuanmu dalam
meng"adapi percobaan beberapa "ari yang akan datang ini. #iranya
pandanganmu dan kata!katamu akan dapat membantu banyak untuk
meredakan ketegangan.
"(kan teecu coba sekuat tenaga teecu Totiang" demikian jawaban &eng $an
jawaban yang keluar dari lubuk "atinya.
$ementara itu sikap T"io #i dan #ul Lok masi" angku" sekali ter"adap &eng
$an. #wa -ong dan T"io &wee bersikap manis akan tetapi juga keli"atan
memandang renda". Tentu "al ini karena mereka berempat merasa menjadi
murid!murid -oa!san!pai yang memiliki ilmu silat tinggi sedangkan &eng $an
itu pemuda apaka", Lema" dan ""anya pandai membersi"kan lantai" kata
T"io #i. Mala" #ui Lok perna" menyatakan kek"awatirannya ba"wa &eng $an
yang pandai menjilat!jilat itu akan membujuk Lian &u Tojin untuk menurunkan
ilmunya.
"-a!"a!"a andaikata dia pandai menjilat dan ber"asil membujuk tanpa
memiliki dasar ilmu silat mana dia bisa berlati","
#adang!kadang kalau &eng $an berada di taman empat orang murid -oa!
san!pai ini berlati" silat dengan sunggu"!sunggu". Memang "ebat ilmu
pedang mereka masing!masing memiliki gaya tersendiri dan memiliki
keampu"an sendiri. (gaknya mereka sengaja memamerkan kepandaian
mereka di depan &eng $an dan pemuda ini cukup cerdik untuk
memperli"atkan muka kagum. Mala" pada suatu "ari setela" meli"at T"io #i
dan #ui Lok bermain pedang dia berkata.
"(du"..... adu" sampai silau mataku pening kepalaku..... "ebat sekali tarian
pedang saudara T"io dan saudara #ui! -ebat seperti kilat menyambar!
nyambar!"
T"io #i dan #ui Lok girang juga mendengar pujian ini. &iarpun mereka
kadang!kadang masi" merasa iri "ati dan cemburu meli"at sikap #wa -ong
yang manis ter"adap &eng $an namun mereka tidak berani memukuli lagi
karena #wa -ong mengancam demikian.
"#alau kalian berani mengganggu &eng $an aku akan rnelaporkan kepada
sukong. #alian ta"u sukong amat sayang kepadanya!"
&angunan darurat yang didirikan ole" para tosu -oa!san!pai suda" "ampir
selesai. <aktu yang ditentukan kurang dua "ari lagi. &eng $an selalu turun
tangan membantu para tosu se"ingga para tosu juga merasa suka kepada
pemuda yang sopan merenda" dan ringan tangan ini. $ore "ari itu sebelum
gelap bulan suda" muncul merupakan bola mera" yang amat besar dan
inda". &eng $an baru saja mandi setela" se"ari sibuk membantu para tosu
meng"ias "alaman depan.
"&eng $an kenapa kau sembunyi saja," tiba!tiba dia mendengar suara.
Ternyata #wa -ong yang datang lalu gadis ini bisik!bisik ")i mana sukong,"
.adis ini memang paling takut ter"adap Lian &u Tojin.
"Totiang berada di dalam sedang siulian" bisik &eng $an kembali.
#wa -ong menaru" jari di depan bibir lalu memberi isyarat supaya &eng $an
keluar. $etibanya di luar ia berkata "&eng $an semenjak datang kau sibuk
286
Raja Pedang
dengan sukong atau dengan para supek meng"ias puncak. #au sama sekali
tidak peduli kepadaku. #enapa,"
&eng $an tersenyum. la menatap waja" yang "ebat itu waja" yang sekarang
agak cemberut memandang kepadanya sepasang mata yang bening
berca"aya memandang penu" selidik.
"2ona -ong....."
"(pa itu nona!nonaan segala, $uda" kukatakan beberapa kali aku
memanggil kau &eng $an saja kau pun tidak bole" pakai nona!nonaan
segala macam!"
"-abis bagaimana,"
"$emua orang memanggil aku -ong -ong kau pun "arus begitu."
*&aikla" -ong -ong...... tentang pertanyaanmu tadi sebagai tamu tentu saja
aku "arus melayani totiang dan membantu para tosu di sini. Tentang kau.....
bukanka" kau suda" ada tiga orang teman baik, (ku..... aku bodo" dan
lema" mana kau suka bicara dengan aku,"
"Renda" "ati! $elalu renda" "ati ke mana kenakalanmu yang dulu, (ku lebi"
suka kau seperti dulu. &erani dan sombong! 0" &eng $an ta"uka" kau,"
.adis itu mendekat dan bicaranya bisik!bisik "Meng"adapi perayaan seratus
ta"unan ini sukong dan aya" menganjurkan kami semua ciak!jai 6makan
sayur pantang barang berjiwa7. <a" setenga" mati aku. -arus satu bulan
penu" ciak!jai mana aku kuat, Tadi aku meli"at di sana..... ada kelinci gemuk
sekali. -ayo kau temani aku ke sana aku tangkap kelinci kau yang
memanggangnya aku yang makan."
Meng"adapi seorang dara seperti ini mana bisa orang bersikap dingin dan
pendiam, )emikian pun &eng $an. Timbul kenakalannya yang dulu. #alau
dituruti saja gadis ini bisa!bisa dia disuru" menggunduli kepalanya sendiri!
"0naknya kau ini! #alau kau ingin makan daging pergi kautangkap sendiri
kau masak sendiri. $etela" matang baru kau panggil aku dan beri bagian.
$ebagai tamu suda" sepantasnya aku menerima jamuanmu."
"0" banyak banta"an bodo" kau! &ukannya karena aku tidak bisa
memanggang sendiri. (ku minta bantuanmu karena kalau sampai keta"uan
sukong aku tldak akan mendapat mara". &ukanka" kau yang memanggang
daging dan bukan aku, #autolongla" aku aku suda" kemecer 6ingin
sekali7.....!"
&eng $an tersenyum menggoda "#alau aku tidak mau.....,"
Mulut yang manis itu cemberut. "#alau tak mau aku akan maki
kau.....bung....." la ber"enti dan tidak melanjutkan makiannya. &eng $an ta"u
ba"wa dia akan dimaki bunglon maka dia tertawa.
"2ona..... e" (dik -ong. #au ini ane". Punya teman baik tiga orang di sini
kenapa tidak mengajak mereka, #enapa kau mengajak aku bersekongkol.
(jakla" mereka bertiga itu."
"-u" kau ta"u apa, Mereka bertiga itu tidak mempunyai nyali."
"Tidak punya nyali, (pa maksudmu,"
"Mana mereka berani melanggar larangan sukong, -ayola" jangan putar!
putar omongan. #au mau atau tidak,"
Tentu saja tidak mungkin bilang "tidak mau" ter"adap desakan seorang dara
seperti #wa -ong. "&aikla"..... baikla"....." &eng $an berkata dan serentak
#wa -ong memegang lengannya terus menariknya mengajaknya lari cepat
sekali.
287
Raja Pedang
"0"..... e"..... bagaimana ini..... i" 2ona..... e" -ong -ong aku jatu"
nanti....." &eng $an berteriak!tenak liri".
"5epat sedikit kenapa si", #au ini laki!laki atau perempuan,"
/antung &eng $an berdebar. Teringat dia akan gadis baju "ijau bernama 0ng.
#enapa sama benar pendapat 0ng dan -ong, 0ng da"ulu juga bertanya
seperti itu.
"#auli"at saja sendiri. (ku ini laki!laki atau perempuan," balasnya seperti
dulu pula ketika dia menjawab pertanyaan 0ng. .adis baju "ijau itu da"ulu
mengatakan ba"wa dia bukan laki!laki bukan perempuan tapi banci. (pa
yang akan dikatakan #wa -ong,
#wa -ong tertawa lalu membentot lagi tangan &eng $an diajak lari melalui
tempat yang tersembunyi. "Tentu saja kau laki!laki tapi laki!laki yang lema"
melebi"i perempuan."
"#au tidak suka, #au kecewa meli"at aku lema" seperti perempuan,"
"Tidak...... tidak.....! (ku mala" suka meli"at kau lema" seperti ini. Laki!laki
yang berkepandaian selalu bertingka" berlagak pandai dan gaga" sendiri.
5i" menjemukan mala". #alau kau berkepandaian tentu kau pun akan
beruba" tingka"mu tentu berlagak dan sombpng seperti..... seperti....."
"$eperti #ui Lok dan T"io #i," &eng $an menyambung.
#wa -ong melepaskan tangannya. Mereka berdiri ber"adapan di bawa" sinar
bulan purnama saling pandang.
"#enapa kau berkata begitu," tuntut #wa -ong.
"Muda" saja. #au "anya meli"at dua orang itu di sini tentu merekala" yang
kaujadikan perbandingan. (kan tetapi kau keliru (dik -ong yang manis.
&anyak di dunia ini laki!laki berkepandaian yang tidak sombong seperti
mereka."
"5oba ulangi lagi....."
";langi apa,"
"$ebutanmu ter"adapku tadi....."
"(dik -ong yang manis,"
#wa -ong tertawa girang matanya berseri memandang kepada &eng $an.
Pemuda ini merasa kagum dan "eran akan kepolosan "ati gadis ini. Masi"
seperti kanak!kanak saja begitu girang kalau dipuji. 'a tidak ingat sama
sekali betapa #wa -ong tidak senang mala" nampak mara" dan bosan
ketika dipuji!puji ole" #ui Lok dan T"io #i. #ini gadis itu tertawa!tawa
memandang kepadanya mukanya menjadi mera" dan matanya bersinar!
sinar.
"&eng $an tidak bo"ongka" kau,"
"&o"ong tentang apa,"
"&a"wa aku manis..... betulka" itu,"
&eng $an merasa geli. (ne" memang wanita kadang!kadang seperti kanak!
kanak sewaktu!waktu mala" seperti ibu. "Tentu saja kau manis kau cantik
sekali -ong -ong. #etika meli"atmu "ampir aku tidak mengenalmu lagi."
"#au dulu bilang aku seperti kuntilanak ..........*
&eng $an tertawa dita"an. "-abis kau pun memaki aku seperti bunglon si".
(pa mukaku benar!benar seperti bunglon, -ayo katakan!"
#wa -ong ber"enti melangka" menole" dan memandang kepada &eng $an.
"Tidak dulu memang kau buruk sekali lebi" buruk daripada seekor bunglon!
Tapi sekarang..... "emmm kalau saja kau pandai silat kiranya kau lebi"
gaga" dan ganteng daripada Lok!ko atau pun #i!ko*.
288
Raja Pedang
Muka &eng $an menjadi mera" juga menerima pujian yang begini terus
terang dari #wa -ong. .adis im memang "eran dan jujur bukan main. Mereka
berlari lagi.
*-ayo cepatan sedikit takut kemalaman" kata #wa -ong sambil
mempercepat larinya.
*2a" itu dia ....* Mata #wa -ong yang tajam suda" meli"at beberapa ekor
kelinci berlari!larian menyusup rumpun ilalang. 5epat ia mengejar. (kan
tetapi binatang!binatang itu biarpun pendek pendek kakinya ternyata dapat
berlari cepat dan gesit sekali. )itubruk sana menyusup sini dicegat sini lari
ke sana. #wa -ong sambil tertawa!tawa seperti anak kecil mengejar!ngejar
kelinci memili" yang paling gemuk.
&eng $an menjadi gembira juga meli"at ini. Timbul si1at kanak!kanaknya dan
dia pun ikut tertawa!tawa dan mengejar ke sana!sini. Tapi kelinci yang paling
gemuk lari ketenga" "utan dikejar kwa -ong. &eng $an juga mengejarnya.
#elinci itu memang amat gemuk lag pula masi" muda dan bulunya puti"
bersi". Tentu enak lunak dan sedap dagingnya.
)i bawa" sebatang po"on besar #wa -one ber"asil menangkap kelinci
dipegang pada dua telinganya. .adis itu tertawa!tawa gembira sambil
memegangi binatang yang meronta!ronta itu.
"2a" dapat yang gemuk ini. &eng $an ni" kaubawa dan kau yang bertugas
menyembeli" dan memanggangnya!
$ambil tertawa &eng $an menenma kelinci itu. Tiba!tiba terdengar auman
keras sekali sampai bumi yang mereka Pijak seakan!akan tergetar daun!
daun Po"on bergoyang!goyang dan yang kering rontok ber"amburan. #wa
-ong menjadl pucat dan mencabut pedangnya.
"&eng $an..... cepat kaupanjat po"on iniD" la mendorong!dorong tubu" &eng
$an ara" batang po"on dia sendri menjaga keselamatan &eng $an dengan
pedang di tangan.
*#enapa aku mesti memanjat po"on,"
"Rewel kau! (da "arimau..... biar aku melawannya tetapi kau..... kau "arus
memanjat po"on. $usa" kalau melawan dan sekaligus melindungimu....."
.adis itu berbisik matanya tetap memandang ke ara" gerombolan alang!
alang yang suda" mulai bergerak!gerak.
&eng $an tersenyum geli dan juga kagum disertai terima kasi". &etapapun
galaknya gadis ini ternyata ber"ati baik ter"adapnya. $eorang diri "endak
meng"adapi "arimau sedangkan dia disuru" menyelamatkan diri di atas
po"on! .adis mana segaga" ini, #arena #wa -ong sedang mencura"kan
per"atiannya ke ara" gerombolan alang!alang gadis ini tidak meli"at betapa
dengan amat muda"!nya sambil membawa kelinci itu &eng $an sebentar
saja suda" duduk di atas da"an po"on yang tinggi.
)ugaan #wa -ong terbukti. $eekor "arimau muncul perla"an!la"an dari
gerombolan alang!alang itu. &eng $an sampai kaget meli"atnya. -arimau
yang besar sekali sebesar anak sapi #epalanya besar matanya sipit
berkilauan taringnya diperli"atkan dan kulitnya loreng!loreng agak puti".
"-ati!"atila" kau...... -ong!moi 6adik -ong7.....!" kata!kata ini keluar dari "ati
&eng $an. Pemuda ini belum perna" meng"adapi seekor "arimau yang
keli"atan demikian mengerikan tentu saja dia menjadi gelisa" sekali. &iarpun
dia suda" maklum ba"wa dirinya memiliki bekal ilmu yang tinggi dan tenaga
yang "ebat namun karena belum perna" ber"adapan dengan binatang buas
sebesar itu dia merasa k"awatir akan keselamatan #wa -ong.
289
Raja Pedang
#wa -ong menga"gkat tangan kiri ara" &eng $an dengan maksud supaya
pemuda itu tenang dan jangan k"awatir. -atinya lega mendengar suara &eng
$an dari atas tanda ba"wa pemuda itu suda" berada di atas po"on. (kan
tetapi agaknya gerakan tangan kirinya itu menjadi isyarat bagi sang "arimau
untuk bergerak. )engan suara geraman "ebat tubu"nya yang tadi agak
mendekam sekarang meloncat tinggi menerkam ke ara" #wa -ong demgam
tenaga yang dasyat.
*(was .....!* &eng $an berseru seluru" urat di tubu"nya menegang dan dia
suda" siap dengan kelinci di tangan untuk turun tangan menolong
seandainya gadis itu terancam ba"aya. (kan tetapi lega "atinya ketika dia
meli"at betapa dengan gerakan yang amat linca" gadis itu tela" dapat
meloncat ke sisi dan tubu" "arimau yang besar itu lewat cepat menubruk
tempat kosong. Pedang gadis itu berkelebat tapi meleset tak dapat menusuk
perut "arimau karena ekor "arimau yang panjang itu menyabet dan
menangkis!
)engan geraman mengerikan "arimauittu suda" membalik dan menubruk
lagi lebi" da"syat daripada tadi. (kan tetapi begitu meli"at gerakan #wa
-ong tadi &eng $an lenyap kek"awatirannya. $ekarang dia mala"
memandang kagum. la mendapat kenyataan ba"wa gerakan gadis ini benar!
benar linca" dan cepat sekali dan dari gerakan!gerakan itu dia bisa
mendapat kenyataan ba"wa kepandaian. #wa -ong tidak kala" ole" T"io
&wee maupun #ui Lok dan T"io #i. 2amun setela" diserang empat lima kali
belum juga #wa -ong dapat menusuk "arimau itu selalu tusukannya meleset
saking cepatnya "arimau itu mengelak atau menangkis dengan cakar dan
ekornya.
"&acok kaki belakangnya.....!" &eng $an yang mulai k"awatir lagi memberi
nasi"at.
-arimau melompat lagi gadis itu yang agaknya sadar akan akal yang
diteriakkan &eng $an tidak meloncat ke pinggir untuk mengelak seperti tadi
mala" menerobos ke depan ke bawa" tubu" "arimau yang sedang
melompat tinggi menubruknya. #emudian sebelum tubu" "arimau tiba di
tana" gadis ini suda" menggerakkan kaki membalik pedangnya berkelebat
dan..... "arimau itu robo" dengan pa"a belakang sebela" kanan robek ole"
sabetan pedang! la menggereng mencoba untuk merangsang lagi namun
karena luka itu gerakannya menjadi kurang cepat. )engan muda" #ua -ong
mengelak dan mengirim bacokan!bacokan bertubi!tubi ke ara" kedua kaki
belakang. $etela" binatang buas itu robo" tak berdaya karena kedua kaki
belakangnya "ampir putus dengan muda"nya #wa -ong menusukkan le"er
dan perutnya. -arimau itu mengeluarkan auman terak"ir tubu"nya
berkelojotan lalu diam tak bergerak lagi. la mati mandi dara" di depan kedua
kaki dara perkasa itu!
&eng $an melorot turun lalu bertepuk tangan. "-ebat..... "ebat..... kau gaga"
sekali -ong -ong....."
"#au tadi menyebutku -ong!moi....."
&eng $an mengingat!ingat. &etul saja dalam kek"awatirannya tadi dia
menyebut adik -ong kepada gadis itu. <aja"nya memera".
"Memang aku lebi" tua suda" pantas menyebutmu -ong!moi. &ole" kan,"
"Tentu saja bole". #au mala" berjasa. #alau tidak kauingatkan untuk
menyerang kaki belakangnya agaknya akan lama untuk dapat
merobo"kannya. 0" mana kelinci tadi,"
290
Raja Pedang
&eng $an mengambil kelinci yang tadi dikempit di antara kedua pa"anya
ketika dia bertepuk tangan. .adis itu tertawa dan membersi"kan pedang
pada bulu "arimau. "-ayo kita pulang suda" "ampir gelap dan perutku
makin lapar saja ole" perkela"ian tadi."
"&angkai "arimau itu..... kan dagingnya enak dan dapat menamba" kuat
tubu". Pula kulitnya juga inda" sekali sayang kalau dibiarkan saja
membusuk di sini."
"&awala" kalau kau mau. Tapi..... terlalu banyak daging itu tidak akan "abis.
#alau sukong meli"atnya bukanka" akan terbuka ra"asiaku,"
"/angan k"awatir kau yang membunu"nya karena diserang "arimau aku
yang makan dagingnya."
")an aku akan mendapat bagian dengan diam!diam." #wa -ong tertawa!
tawa. "#au cerdik sekali &eng $an..... e" tak enak juga kalau kau
menyebutku adik tapi aku menyebut namamu begitu saja. #au bilang lebl"
tua sebetulnya berapa si" usiamu, (ku suda" delapan belas ta"un!"
&eng $an tertawa. "$edikitnya aku dua ta"un lebi" tua dari padamu. #au
se"arusnya menyebut kakak kepadaku."
"-emmm $an!ko 6kakak $an7..... "emmm enak juga terdengarnya. &aikla"
&eng $an koko kaubawa bangkai "arimau itu. Tapi dagingnya terlalu banyak
akan termakan "abis ole"mu dibantu ole"ku secara diam!diam."
"/angan k"awatir selebi"nya dapat kubuat dendeng. #au punya banyak
garam kan,"
"&isa kucuri dari dapur para supek tukang masak!" #wa -ong tertawa nakal.
"("a kuli"at kau "anya maju dalam ilmu silat (gaknya segala petua"
sukongmu tentang kebajikan tak perna" kautaati buktinya kau mau nyolong
garam." #eduanya tertawa lagi dan &eng $an segera memanggul bangkai
"arimau setela" menyera"kan kelinci kepada #wa -ong.
"0" tak kusangka. #au kuat juga &angkai "arimau ini sedikitnya ada lima
pulu" kilo! #wa -ong memandang kagum. &eng $an ter"uyung!"uyung
keli"atan berat &aru teringat ba"wa dia "endak menyembunyikan
kepandaian. -ampir saja dia lupa kalau #wa -ong tidak memujinya. la cepat!
cepat beraksi dan keli"atan amat berat menggendong bangkai itu.
"<a" berat sekali....."
#wa -ong tersenyum "Tapi kau kuat menggendongnya. -emmm kiranya kau
tidak begitu lema" seperti yang kukira. $ayang kau tidak belajar ilmu silat."
"Tadi kaubilang lebi" baik aku tidak bisa silat" &eng $an memperingatkan.
#wa -ong mengangkat kedua pundaknya gerakan yang manis dipandang.
"&ukan begitu maksudku..... enta"la" yang tak kusuka adala" sikap angku"
dan jumawa menganggap diri sendiri paling pandai dan kuat. $ikap inila"
yang tak kusuka sikap yang banyak terdapat di kalangan orang kang!ouw."
"#au benar" &eng $an nnengangguk!angguk "dan kiranya sikap yang
demikian itu pula sikap mau menang sendiri dan tidak mau mengala" sedikit
pun juga yang menimbulkan keributan!keributan dan permusu"an!
permusu"an di antara golongan yang satu dengan golongan yang lainnya."
)ua orang muda itu makin lama merasa makin cocok. <atak &eng $an yang
seder"ana jujur sabar dan kadang!kadang dapat pula jinca" jenaka dapat
mengimbangi watak #wa -ong yang linca" gembira dan ada kalanya keras
ada kalanya "alus lembut penu" kemesraan. Tak meng"erankan ba"wa
dalam beberapa "ari itu mereka nampak makin akrab dalam pergaulan. #wa
-ong yang mempunyai "ati terbuka secara terang!terangan memperli"atkan
291
Raja Pedang
kesukaannya bergaul dengan &eng $an se"ingga tentu saja dua orang
pemuda -oa!san!pai #ui Lok dan T"io #i merasa dada mereka seperti mau
meledak saking panas "atinya. (kan tetapi &eng $an adala" seorang tamu
-oa!san!pai selalu agaknya sukong mereka suka kepada &eng $an juga #wa
-ong selalu "melindunginya". )i lain 3"ak T"io &wee bernapas lega meli"at
ba"wa #wa -ong temyata tidak menaru" per"atian kepada #ui Lok pemuda
idaman "atinya itu.
? ? ? ?
&eng $an mendapat kenyataan betapa cocok kata!kata Tan -ok ketika men!
ceritakan tentang keadaan -oa!san!pai dalam permusu"annya dengan #un!
lun pai. Tidak saja dia meli"at banyaknya tosu -oa!san!pai yang berkumpul
di gunung itu mendekati seratus jumla"nya namun menjelang datangnya
"ari perayaan ulang ta"un ke seratus dari -oa!san!pai berturut!turut datang
murid!murid -oa!san!pai yang tinggal jau" dari .u!nung -oa!san. Tiga "ari
sebelum "ari perayaan di situ suda" berkumpul seluru" anggauta -oa!san!
pai yang jumla"nya mendekati seratus dua pulu" orang! #eadaan -oa!san!
pai benar!benar angker. Tosu!tosu dengan pakaian puti" seragam melakukan
penjagaan dengan sikap mereka yang alim dan gaga". /alan kecil yang
menuju ke pendakian puncak itu di"ias dengan bunga!bunga kertas setiap
seperempat kilometer dijaga ole" tiga orang tosu di pinggir jalan merupakan
tiang!tiang "idup. -al ini diadakan bukan "anya untuk memberi
peng"ormatan kepada para tamu akan tetapi kiranya terutama sekali untuk
"unjuk gigi" kepada tamu yang datang dengan maksud!maksud buruk
tertentu.
$ebagai sebua" partai besar yang suda" terkenal namanya di seluru" dunia
kang!ouw kali ini -oa!san!pai mengadakan persiapan besar!besaran. /au"
beberapa "ari sebelumnya para tosu suda" sibuk berbelanja menyediakan
segala ba"an makanan dan minuman untuk menjamu para tamu. Ratusan
bangku baru dibuat dan diatur di ruangan depan. Ruangan ini menjadi luas
sekali karena diberi tamba"an darurat. Ruangan yang amat luas ini dibagi!
bagi untuk para tamu ke"ormatan di sebela" dalam meng"adap keluar
untuk tamu wanita di sebela" kiri agak tertutup dan untuk yang muda!muda
di sebela" kanan. )i belakang tempat ke tiga ini yang paling luas disediakan
bangku!bangku panjang untuk tempat para tamu lain yang dianggap sebagai
pengikut!pengikut saja. Pi"ak tuan ruma" mengambil tempat di ruangan
yang mepet dinding dalam dekat tempat tamu ke"ormatan membelakangi
pintu besar yang menuju ke dalam "ruma" besar*. )i tenga"!tenga" ruangan
merupakan tempat terbuka yang cukup luas untuk memberi tempat bagi
para pelayan "ilir!mudik.
Menurut berita yang dibawa ole" para tosu penjaga kaki gunung dua "ari
sebelum pesta dimulai suda" banyak sekali tamu datang sampai di kaki
.unung -oa!san. Mereka menginap di kampung!kampung menanti
datangnya "ari yang ditentukan untuk mendaki puncak. Tentu saja para tosu
itu di antaranya ada yang bertugas menyelidiki siapa!siapa yang akan
datang kawan atauka" lawan!
Pada "ari itu pagi!pagi sekali tela" keli"atan para tamu berbondong!bondong
mendaki puncak -oa!san. &anyak sekali dan para tosu -oa!san!pai yang
menjaga di sepanjang jalan sampai ke puncak mewakili ketua mereka
meli"at dengan kaget betapa partai!partai lain datang lengkap dengan anak
murid yang pili"an. &a"kan partai!partai #"ong!tong!pai &u!tong!pai dan
292
Raja Pedang
&u!eng!pat datang dengan pulu"an orang anak murid masing!masing
merupakan pasukan yang kuat! Lian &u!Tojin memang tidak mau
memperli"atkan diri lebi" dulu mala" dia sengaja me!larang #wa Tin $iong
Liam $ian -wa dan cucu!cucu muridnya untuk keluar lebi" dulu sebelum para
tamu lengkap. #akek ini amat ber"ati!"ati. la mau meli"at murid!murid dan
cucu!cucu muridnya muncul lalu dipancing ole" 3"ak lawan untuk
mengacaukan pesta ulang ta"un perkumpulannya. $etela" ruangan tamu di
depan tela" penu" ole" para tamu barula" Lian &u Tojin diiringkan ole" #wa
Tin $iong Liem $ian -wa #wa -ong T"io &wee T"io #i dan #ui Lok keluar
dari dalam menuju ke tempat duduk yang disediakan untuk 3"ak tuan ruma".
Para tamu segera berdiri memberi "ormat yang dibalas ole" #we Tin Lian &u
Tojin sebagai seorang yang tingkatnya lebi" tinggi "anya mengangguk dan
"anya mengangkat kedua tangan membalas peng"ormatan para tamu yang
duduk di bagian ter"ormat.
&iarpun baru sekarang Lian &u Tojin keluar namun kakek ini suda" ta"u siapa
saja tamu!tamunya yang "adir. Tadi #wa Tin $iong mengintai dari dalam dan
memberi ta"u kepada gurunya tentang para tamu yang sebagian besar
dikenal ole" jago pertama dari -oa!san!pai ini. 4ang amat meng"erankan "ati
Lian &u Tojin dan #wa Tin $iong adala" ketidak"adiran orang!orang #un!lun!
pai. Pada"al mereka meli"at ba"wa #"ong!tong!pai dan &u!eng!pai dua
partai yang selalu memperli"atkan sikap membela #un!lun!pai suda"
lengkap "adir di situ. )iam!diam mereka juga merasa girang dengan
"adirnya jago!jago dari &u!tong!pai karena partai ini selalu memperli"atkan
sikap baik kepada -oa!san!pai dengan #un!lun!pai.
&anyak terdapat jago!jago silat yang suda" terkenal namanya "adir di
ruangan itu. 2ama -oa!san!pai suda" terlalu terkenal se"ingga kali ini dapat
menarik kedatangan jago!jago silat dari seluru" negeri. Tapi yang paling
penting disebutkan di sini "anyala" beberapa orang saja. )i antaranya
pemimpin rombongan #"ong!tong!pai seorang laki!laki gemuk pendek
berusia lima pulu" ta"un. )ia adala" murid pertama dari #"ong!tong!pai
bernama Liu Ta seorang a"li 'weekeng dan a"li golok. #arena terlalu
dipercaya ole" gurunya yang suda" tua Liu Ta ini sering kali bertindak
mewakili #"ong!tong!pai tanpa seta"u gurunya.
)ari 3"ak &u!eng!pai rombongannya dipimpin ole" dua orang jago &u!eng!
pai yang suda" terkenal namanya yaitu (ng #im $eng yang tinggi kurus
berusia empat pulu" ta"un lebi" dan adiknya (ng #im 2io yang cantik genit
berusia tiga pulu" ta"un lebi". #akak beradik ini terkenal sebagai a"li pedang
dari &u eng!pai. $eperti juga 3"ak #"ong!tong!pai kakak beradik ini lebi"
condong membantu #un!lun!pai daripada -oa!san!pai.
&eng Tek 5u seorang tosu yang tinggi besar bermata lebar adala" seorang
toko" &u!tong!pai usianya lima pulu" lima ta"un. 9rangnya jujur dan keras
"ati tapi kepandaiannya tinggi dan namanya ditakuti brang!orang ja"at
karena tosu &u!tong!pai ini tak perna" menaru" kasi"an kepada para
penja"at. la menjadi sa"abat #wa Tin $iong maka dalam urusan antara -oa!
san dan #un!lun tosu tinggi besar ini dan rombongannya ber3"ak kepada
-oa!san!pai.
Masi" banyak toko"!toko" besar yang "adir di pertemuan itu akan tetapi
agak!nya akan terlalu panjang kalau disebut!sebut satu persatu. 4ang patut
disebut kiranya "anya mereka yang duduk di ruang tamu ke"ormatan yaitu
pemimpin tiga rombongan yang tela" disebut tadi untuk meng"ormat nama
293
Raja Pedang
besar partai yang mereka wakili dan ada beberapa orang kakek lagi yaitu
dua orang "we!sio dua orang kakek petani dan tiga orang tosu. Mereka ini
adala" toko"!toko" besar dunia kang!ouw yang kenal dengan pribadi Lian &u
Tojin jadi tidak mewakili sesuatu partai. (kan tetapi karena mereka ini
tergolong orang!orang li"ai dan setingkat maka mereka dipersilakan duduk
di ruang tamu ke"ormatan.
)i antara ramainya para tamu yang saling bicara seperti bunyi tawon madu
diganggu para tamu mulai menyera"kan sumbangan!sumbangan dan
barang!barang tanda mata untuk memberi selamat pada -oa!san!pai. Riu"
renda" suara tertawa karena gembira ketika Lian &u Tojin berkenan
menerima sendiri barang!barang "adia" yang diberikan para tamu kepada
-oa!san!pai. #akek ini berdiri di tenga" ruangan di mana disediakan meja
kosong yang panjang diapit di kanan kiri ole" #wa Tin $iong dan Liem $ian.
(dapun #wa -ong dan tiga orang saudara seperguruannya membantu untuk
menerima barang!barang "adia" dan mengaturnya di atas meja. -ampir
semua tamu membawa sebua" barang "adia". #arenanya kini mereka berdiri
dalam antrian panjang. $etiap orang yang suda" sempat di meja itu
meng"ormat kepada Lian &u Tojin mengucapkan selamat dan menyera"kan
barang sumbangannya. Lian &u Tojin dan dua orang muridnya meng"aturkan
terima kasi" dan barang itu diterima ole" #wa -ong dan saudara!saudara
seperguruannya untuk diatur di atas meja panjang tadi.
#wa -ong menjadi "eran dari juga geli "atinya ketika ia meli"at &eng $an
juga ikut!ikutan berdiri di dalam antrian. Pemuda ini mengenakan pakaiannya
yang paling bersi" waja"nya yang berseri keli"atan gaga" dan tampan
sekali yakni dalam pandangan #wa -ong.
Tadi pemuda ini duduk di ruang kelas kambing yaitu tempat luas di mana
terdapat bangku!bangku panjang di mana berkumpul tamu!tamu yang
menjadi pengikut rombongan. 0" sekarang ta"u!ta"u dia ikut dalam antrian
membawa sebua" bungkusan besar! #wa -ong dengan "eran dan geli "ati
menduga!duga apaka" gerangan "adia" yang dibawa orang muda itu untuk
-oa!san!pai, /uga T"io &wee meli"at pemuda ini dan di bibir gadis ini pun
tampak senyum geli. )alam pandang mata T"io &wee biarpun &eng $an
merupakan seorang pemuda yang ia suka karena sikapnya selalu sopan dan
baik apalagi da"ulu di waktu kecil perna" menolongnya namun tetap saja
T"io &wee memandangnya sebagai seorang pemuda yang tidak punya guna
seorang pemuda yang lema" dan tidak ta"u akan itmu silat.
&erbeda dengan dua orang gadis itu yang meli"at &eng $an berdiri di dalam
antrian para pemberi "adia" merasa lucu dan ingin sekali ta"u apaka"
gerangan barang "adia" yang dibawanya dalam bungkusan besar itu adala"
T"io #i dan #ui Lok memandang dengan mata penu" curiga iri "ati dan
cemburu. )ua orang pemuda ini dalam beberapa "ari saja tela" ta"u betapa
#wa -ong amat suka bergaul dengan &eng $an betapa waja" gadis itu selalu
berseri!seri kalau bercakap!cakap dengan "boca" dusun" itu. &etapa #wa
-ong agaknya lebi" suka bercakap!cakap dengan &eng $an daripada dengan
mereka. #alau saja tidak berada di tempat perjamuan dan kalau saja tidak
takut kepada sukong mereka agaknya dua orang pemuda ini suda" akan
mengusir &eng $an dari situ. Menurut pendapat mereka &eng $an tidak
patut "adir di dalam ruangan ini yang sekarang penu" dengan para tamu
a"li silat belaka.
294
Raja Pedang
(kan tetapi &eng $an sendiri agaknya tidak peduli akan cucu!cucu mund
-oa!san!pai tidak peduli bagaimana mereka memandangnya. )ia sendiri
tersenyum dan berseri!seri waja"nya meli"at ke kanan kiri kepada para toko"
kang!ouw yang sekarang sebagian besar berkumpul di situ. &aru sekarang
dia mendapat kesempatan bertemu dengan mereka siapa tidak akan girang,
)ari seorang di dekatnya dia tadi mendapat keterangan satu demi satu
tentang para tamu yang dianggap tamu ke"ormatan. Mala" teman di
dekatnya tadi seorang anak murid &u!tong!pai agaknya senang sekali
bercerita se"ingga membocorkan ra"asia partainya ba"wa &u!tong!pai
membantu -oa!san!pai sebaliknya menceritakan pula betapa #"ong!tong!
pai dan &u!eng!pai selalu membantu #un!lun!pai dalam memusu"i -oa!san!
pai. /uga dia menceritakan ke"ebatan setiap orang toko" yang dia anggap
memiliki kesaktian seperti dewa!dewa! $elain gembira karena mendapat
kesempatan meli"at orang!orang kang!ouw juga "atinya gembira ketika
mendengar ba"wa 3"ak #un!lun!pai tidak "adir. &ukanka" dengan demikian
maka kenbutan takkan terjadi dan dia tidak usa" bersusa" paya" untuk
mencega"nya,
$etela" tiba giliran &eng $an menyera"kan sumbangannya pemuda ini
dengan waja" sunggu"!sunggu" memberi "ormat dengan menjura dalam di
depan Lian &u Tojin sambil berkata ")engan "ati tulus dan "ormat saya
meng"aturkan selamat kepada -oa!san!pai yang mencapai usia seratus
ta"un. $emoga -oa!san!pai akan melewati ratusan ta"un lagi dan mela"irkan
patriot!patriot yang ga!ga" perkasa pembela!pembela rakyat yang adil dan
bijaksana. -arap Totiang sudi menerima kenang!kenangan tidak ber"arga
ini." la membuka bungkusannya dan terdengar sedak terta"an dari #wa -ong
ketika gadis ini meli"at isi bungkusan besar. Ternyata isinya..... kulit "arimau
yang besar dan amat inda"nya. -arimau yang kemarin dulu.ia bunu" di
"utan!
Muka ketua -oa!san!pai berseri gembira. "Terima kasi" terima kasi"....."
$ebagai layaknya seorang tuan ruma" dia niembalas peng"ormatan tamu
bersama #wa Tin $iong sedangkan T"io &wee menerima kulit "arimau itu
diletakkan di atas meja. #etika &eng $an kembali ke tempat duduknya
telinganya yang tajam pendengarannya itu menangkap seruan!seruan "eran
dan kagum dari para tamu.
"$iapa dia itu, )apat mengambil kulit "arimau sebesar itu tanpa
melukainya... "emmm agaknya pandai juga dia....."D )iam!diam &eng $an
tersenyum dan me!rasa lucu. -arimau itu yang membunu"nya adala" #wa
-ong dan dia dengan "ati!"ati tela" menutup luka!luka bekas tusukan
pedang #wa -ong se"ingga dili"at sepintas lalu saja seakan!akan tidak ada
bekas luka seakan!akan dia tela" menangkapnya dengan tangan kosong
atau membunu"nya dengan kepalan saja!
Tiba!tiba terdengar suara gadu" di bagian depan. 9rang!orang memandang
dan membelalak kaget. $eorang pemuda yang bukan lain adala" .iam #in
berlenggang masuk. 9rangnya si" tidak mendatangkan kaget pada para
tamu "anya apa yang di bawanya yang mendatangkan "ebo". Pemuda ini
datang membawa seekor ular besar yang melilit!lilit tubu"nya. ;lar sebesar
pa"a yang keli"atan galak! &eng $an memandang dengan perasaan
mendongkol. Terang sekali ba"wa pemuda itu sengaja berlagak untuk
menarik per"atian orang. $ambil tersenyum!senyum pemuda itu
meng"ampiri meja dan menjura kepada Lian &u Tojin.
295
Raja Pedang
"Lian &u!totiang saya mewakili su"u datang untuk mengucapkan selamat
dan terimala" semacam "adia" saya ini." $emua orang kaget dan mengira
ba"wa pemuda ini akan meng"adia"kan ular besar itu. (kan tetapi Lian &u
Tojin dengan waja" tenang membalas peng"ormatannya dan berkata.
"(" saudara .iam terlalu sungkan. Terima kasi" atas pemberian selamat."
.iam #in merogo" saku juba"nya dan mengeluarkan dua bua" tabung
bambu yang tersumbat. Tercium bau yang amat amis ketika dia membuka
sumbat daripada sebua" di antaranya "(gar Totiang ta"u apa isinya baik
saya buka dan perli"atkan." la mengetuk bambu itu dan keluarla"..... seekor
ular bersisik mera" yang kecil dan liar. )engan gerakan seorane a"li
ditangkapnya le"er ular itu dan diangkatnya ke atas tinggi!tinggi. la berkata
jelas kata!katanya ditujukan kepada semua tamu seperti seorang penjual
obat rnempropagandakan obatnya.
"-arap Lian &u totiang tidak menganggap saya memberi tanda mata yang
tidak ada "arganya. $unggu"pun "anya merupakan dua ekor ular kecil dalam
tabung bambu namun kurasa dibandingkan dengan semua barang
sumbangan yang berada di atas meja ini "adia"ku adala" yang paling
ber"arga. $epasang ular ini adala" yang disebut 2go!tok!coa 6;lar Lima
Racun7 dapat digunakan untuk menyembu"kan lima macam ba"aya akibat
terkena racun. &iarpun "anya tnerupakan dua ekor ular kecil namun
sewaktu!waktu dapat berjasa dan menyambung nyawa benda!benda yang
lain ini "anya inda" dipandang tapi tidak ada gunanya mana dapat
dibandingkan dengan ular!ular pemberianku ini,"
)engan bangga dia menyera"kan dua tabung itu kepada #wa -ong dan T"io
&wee seorang satu. .erak!geriknya bebas dan tak ta"u malu akan tetapi
karena dia merupakan seorang tamu yang memberi "adia" ulang ta"un -oa!
san!pai terpaksa biarpun dengan muka mera" dan mulut cemberut #wa
-ong dan T"io &wee menerimanya juga. (dapun #wa Tin $iong mewakili
su"unya menjura dan mengucapkan terinia kasi".
.iam #in lalu menole" ke kanan kiri agaknya mencari tempat duduk yang
suda" penu". $eorang tosu -oa!san!pai segera meng"ampiri dan sambil
membungkuk!bungkuk tosu itu berkata.
"Tuan muda silakan duduk di sebela" sana masi" ada tempat kosong." la
"endak mengantar .iam #in duduk di ruangan sebela" kanan di mana
berkumpul tamu!tamu muda. (kan tetapi .iam #in mengerutkan "idungnya
ketika meli"at betapa tempat itu adala" tempat duduk orang!orang yang
bukan "orang atas". la menggelengkan kepala dan berkata sambil tertawa.
"&iarla" aku di sana saja suda" membawa tempat duduk sendiri." la lalu
melangka" lebar menuju ke ruangan tamu ke"ormatan!
Liu Ta pemimpin rombongan #"o!tong!pai agaknya mengenal pemuda ini
karena dia segera berdiri dan tersenyum memberi "ormat. (kan tetapi yang
pa!littg menyolok adala" sikap (ng #im $eng dan (ng #im 2io dua orang
jago &u!eng!pai. (ng #im 2io melirik!lirik dengan senyum genit sedangkan
(ng #im $eng ba"kan cepat berdiri dan menyilakan .iam #in menduduki
tempat duduknya.
")udukla" (ng!twako. )udukla" biar aku duduk di tempat yang suda"
kubawa sendiri. la lalu melepaskan lilitan ular di pinggang kemudian ular
besar dan panjang itu dia gulung dan lingkar!lingkar se"ingga merupakan
gundukan yang lebi" tinggi daripada bangku!bangku yang berada di situ. )i
atas gundukan atau lingkaran tubu" ular inila" dia duduk nampak bangga
296
Raja Pedang
dan jelas sengaja melakukan semua ini untuk menarik per"atian dan
memancing pujian!
&ukan main mendongkolnya "ati orang!orang -oa!san!pai menyaksikan sikap
pemuda itu. T"io #i dan #ui Lok suda" mengepal tinju dan mereka ini diam!
diam berjanji ba"wa kalau pemuda setan itu berani main gila mereka akan
meng"adapinya lebi" da"ulu. #wa -ong dan T"io &wee juga mara" sekali
dengan kerling tajam menyambar mereka diam!diam memaki pemuda itu.
2amun #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa keli"atan tenang!tenang saja
apalagi Lian &u Tojin kakek ini mala" tersenyum!senyum nampak gembira.
Pada"al di dalam "atinya guru dan dua orang muridnya ini selalu ter"eran
mengapa 3"ak #un!lun!pai belum juga muncul. Tidak "anya 3"ak tuan ruma"
yang ter"eran juga para tamu ter"eran!"eran mala" para tamu rnuda
menjadi kecewa sekali. $esunggu"nya mereka naik ke -oa san bukan
semata!mata untuk memberi peng"ormatan kepada -oa!san!pai melainkan
terutama sekali tertarik akan "arapan meli"at pertandingan "ebat antara
-oa!san!pai dan #un lun!pai. Mereka semua suda" ta"u ba"wa antara dua
partai persilatan ini terdapat permusu"an maka sekali ini dalam pertemuan
terbuka tentu akan diadakan pertandingan terbuka pula untuk menentukan
siapa yang lebi" kuat.
.iam #in menole" ke kanan kiri seperti orang mencari!cari. )iam!diam dia
memper"atikan para tamu dan mencari seorang pemuda muka "itam. la
bernapas lega ketika tidak dapat menemukan orang bermuka "itam itu akan
tetapi dia masi" merasa gelisa" yang ditutup!tutupinya dengan sikap yang
jumawa. $ebetulnya dia merasa k"awatir kalau!kalau "setan muka "itam" itu
akan muncul di sini.
"(" kenapa aku tidak meli"at seorang pun dari #un!lun!pai," tiba!tiba .iam
#in berkata suaranya nyaring dan terdengar banyak orang terutama ole"
para tamu ke"ormatan yang "adir di situ. $emua mata memandangnya
karena memang pertanyaan ini suda" sejak tadi berada dalam benak semua
tamu berikut tuan ruma" "anya tak seorang pun berani lancang mulut
bertanya seperti yang dilakukan .iam #in.
(ng #im $eng tertawa lalu menjawab juga dia sengaja mengera"kan tenaga
se"ingga suaranya terdengar nyaring ".iam!tai"iap apaka" kau juga ingin
sekali menonton keramaian, Tentu mereka akan datang!"
"#abarnya ketua #un!lun!pai juga mau datang memberi selamat, &etulka"
berita ini," .iam #in bertanya lagi tidak peduli akan pandang mata tak
senang dari seorang tosu yang tinggi besar dan duduk di dekatnya.
"Memang ada berita itu" jawab (ng #im $eng "dan mala" murid!murid #un!
lun!pai suda" memberi ta"u kepadaku sendiri. (ku pun suda" lama tidak
berjumpa dengan Pek .an $iansu ingin aku menyampaikan "ormat."
"-a!"a!"a (ng!twako. (gaknya kau ini sa"abat karib #un!lun!pai!" .iam #in
terang!terangan menegur tertawa.
(ng #im $eng juga tertawa. "#un!lun!pai adala" partai terbesar di dunia ini
partai terbesar dan terkuat juga terkenal sebagai tempat pendekar!pendekar
gaga" perkasa. $iapa orangnya yang tidak bersa"abat dengan mereka,
$uda" jelas ba"wa percakapan antara .iam #in dan (ng #im $eng ini adala"
percakapan yang menyerempet!nyerempet ketenangan dan para tamu
serentak meng"entikan percakapan mereka dan mendengarkan dengan "ati
tegang. #wa Tin $iong sendiri mulai melirik!lirik ke ara" tempat duduk para
tamu ke"ormatan. (dapun T"io #i T"io &wee #ui Lok dan #wa -ong suda"
297
Raja Pedang
terang!terangan memandang ke ara" (ng #im $eng dengan mata tajam.
Tiba!tiba &eng Tek 5u tosu dan &u!tong!pai yang sejak tadi merasa muak
meli"at lagak .iam #in berdin dan bangkunya. la memang seorang yang
galak dan jujur di dalam "atinya dia pro kepada -oa!san!pai. #ini mendengar
percakapan yang menyinggung!nyinggung urusan #un!lun!pai dia tak dapat
mena"an lagi kesabarannya. $eperti orang bicara kepada diri sendiri tosu
tinggi besar yang suda" tua tapi masi" keli"atan muda ini menengada"kan
kepalanya dan berkata keras.
"$iapa yang rnenjilat dan bermuka!muka pada yang besar dan kuat tiada
bedanya dengan kutu anjing yang "idupnya "anya mengandalkan tubu"
anjing yang ditumpanginya!"
Mendengar ucapan yang keras ini $emua tamu diam dan semua
memandang ke ara" ruangan tamu ke"ormatan itu. Tak seorang pun mengira
ba"wa dari ruang ini akan disulut api yang akan membakar perayaan itu.
.iam #in tertawa!tawa geli seakan!akan dia rnerasa betapa lucunya kata!
kata tadi. (ng #im $eng melompat bangun dari bangkunya memandang ke
ara" &eng Tek 5u sambil bertanya.
"#au berani menyamakan aku dengan kutu anjing,"
&eng Tek 5u menole" kepadanya seakan!akan tak peduli lalu balas
bertanya "#au merasa menjadi kutu anjing atau tidak,"
"Tentu saja tidak!" (ng #im $eng mara" mukanya suda" menjadi mera"
sekali matanya melotot.
*#alau tidak ya suda"! (ku tidak memaki siapa!siapa "anya mengatakan
ba"wa kalau ada yang menjilat dan bermuka!muka pada yang besar dan
kuat dia itu seperti kutu anjing. #alau kau bukan kutu anjing ya suda"la"
kenapa ribut!ribut," Terdengar suara ketawa di sana!sini.
"-i!"i!"i... * #wa -ong menutupi mulutnya dengan tangan untuk mena"an
ketawanya. Tentu saja gadis ini suda" maklum ba"wa 3"ak &u!eng!pai
memang selaln menangkan #un!lun adapun 3"ak &u!tong!pai membantu
3"aknya. (palagi ia mengenal &eng Tek 5u sebagai sa"abat karib aya"nya
maka ia girang dan geli meli"at betapa tosu yang memang berwatak
berangasan kasar dan jujur tapi pandai berdebat itu mempermainkan (ng
#im $eng.
"$atu nol....." kata &eng $an. Pemuda ini sejak tadi tela" memperli"atkan
keringanan tangannya tanpa diminta tela" membantu ke sana ke sini
kadang!kadang membantu para tosu yang meng"idangkan makan minum
kepada para tamu kadang!kadang membantu memberes!bereskan barang!
barang sumbangan di atas meja panjang itu ketika dia mendengar #wa -ong
tertawa. 'a sendiri juga merasa geli maka tanpa disengaja dia tadi berkata
"$atu nol....."
"(panya yang satu nol," #wa -ong bertanya liri" tanpa pedulikan lirikan
aya"nya yang "endak mencega" ia bicara tentang "al yang meributkan.
"Tosu "itam tinggi besar itu menang satu si tinggi kurus itu kala" dan belum
menangkan apa!apa maka kedudukan mereka menjadi satu nol untuk si tosu
tinggi besar" jawab &eng $an.
$ementara itu mendengar ucapan &eng Tek 5u (ng #im $eng makin mara"
akan tetapi tentu saja dia akni berada di 3"ak sala" kalau dia mulai memaki.
'a mena"an kemara"anny dan pura!pura bersikap tenang bertanya.
"0" tosu yang bersikap kasar. Tidak ta"u siapaka" kau,"
298
Raja Pedang
"(ng #im $eng sicu 6orang gaga"7 sebagai jagoan besar &u!eng!pai tentu
saja tidak mengenal pinto 6aku7 &eng Tek 5u dari &u!tong!pai."
(ng #im $eng nampak kaget sekali dan dia merasa menyesal mengapa
tadinya dia tidak mencari keterangan lebi" dulu siapa sebenarnya tosu tinggi
besar yang kasar ini. #iranya toko" &u!tong!pai! /awaban &eng Tek 5u tadi
sekaligus memukul lawannya karena jawaban itu juga merupakan sindiran
tajam sekali. )engan mengenal nama (ng #im $eng dan partainya
merupakan tanda betapa tajam pandangan dan luas pengeta"uan &eng Tek
5u sebaliknya kalau orang sampai tidak mengenal toko" &u!tong!pai "al itu
bole" dikatakan keterlaluan dan picik pengeta"uannya.
")ua nol....." kata pula &eng $an tapi sebelum #wa -ong sempat bicara
pemuda ini suda" pergi untuk membantu para tosu mengisi lagi arak bagi
para tamu.
$ementara itu (ng #im $eng berusa"a menyembunyikan perasaan malunya.
"(" kiranya &u!tong!pai....." $ambil berkata demikian dia pun duduk kembali
dan mengajak .iam #in bercakap!cakap. $ikapnya ini jeias sekali "endak
membalas keli"atan memandang renda" kepada &u!tong!pai. &eng Tek 5u
sentu saja merasai ini mukanya suda" mera" "atinya suda" panas akan
tetapi ole" karena tidak ada alasan dia pun tidak dapat berbuat apa!apa.
#etegangan antara dua orang ini makin terasa dan semua orang ta"u ba"wa
apabila ada sedikit saja dasar dan alasannya tentu kedua orang ini akan
saling tantang.
Pada saat itu ketegangan yang ditimbulkan ole" toko" &u!eng!pai dan &u!
tong!pai ini seketika lenyap dengan masuknya seorang gadis berpakaian
serba "ijau yang cantik dan gaga". )ara ini masi" remaja sekali memakai
pakaian serba "ijau yang seder"ana potongannya tapi ringkas gagang
pedang tersembul di balik punggungnya. la memasuki ruangan itu seorang
diri saja dan inila" yang menarik per"atian orang terutama sekali per"atian
para tamu rnuda. Tanpa menole" ke kanan kiri gadis itu segera meng"ampiri
Lian &u Tojin dan memberi "ormat dengan sopan.
"Totiang yang mulia teecu mewakili su"u $wi Lek -osiang mengucapkan
selamat kepada -oa!san!pai dan menyampaikan tanda mata ini." Ternyata
gadis itu membawa barang sumbangan berupa sebua" mainan burung dara
terbuat daripada perak yang diukir inda" sekali bermata kumala.
Lian &u Tojin tersenyum lebar nampak gembira sekali dan menerima benda
sumbangan itu. "-a!"a!"a benar!benar pinto yang suda" tua ini menerima
peng!"ormatan besar yang amat membanggakan "ati. T"ai!lek!sin $wi Lek
-osiang sampai sudi mengingat "ari ulang ta"un -oa!san!pai benar!benar
menggirangkan sekali. Terima kasi" anak yang baik. &a"agiala" $wi Lek
-osiang mempunyai murid seperti engkau. -ong -ong dan &wee!ji ajak
nona ini duduk bersama." $ebagai murid $wi Lek -osiang kiranya suda"
sepantasnya kalau nona ini diberi tempat duduk bagian tamu ke"ormatan
akan tetapi Lian &u Tojin meli"at betapa tak pantasnya kalau nona muda
jelita ini "arus duduk dalam satu ruangan dengan orang!orang laki!laki
terutama di situ terdapat .iam #in. 9le" karena inila" maka dia sengaja
menyuru" #wa -ong dan T"io &wee mengajak nona itu duduk bersama
dengan demikian dia dapat menjaga nama besar T"ai!lek!sin $wi Lek
-osiang juga di samping itu dapat menjaga nona muda ini dari pandang
mata atau ucapan yang kasar mengandung kekurangajaran. )iam!diam
299
Raja Pedang
kakek ini suda" dapat menilai watak daripada orang muda semacam .iam
#in.
#wa -ong dan T"io &wee suda" perna" mendengar nama besar T"ai!lek!sin
$wi Lek -osiang maka sekarang bertemu dengan muridnya yang begini
cantik dan sebaya dengan mereka tentu saja mereka dapat menerimanya
dengan girang dan sebentar saja tiga orang nona ini bercakap!cakap dengan
rama" dan akrab. -anya menjadi ke"eranan "ati dua orang nona -oa!san!pai
itu ketika meli"at betapa nona berbaju "ijau ini sering kali memandang ke
ara" para tamu sinar matanya menyambar!nyambar penu" selidik seakan!
akan dia mencari seseorang antara para tamu.
Mendadak terdengar teriakan tosu penjaga pintu gerbang depan.
Pek .an $iansu dari #un!lun!pai datang.....!"
$erentak suara berisik dari para tamu ter"enti. Muka!muka menjadi tegang
mata menatap keluar penu" per"atian dada berdebar!debar. Terutama sekali
murid!murid -oa!san!pai mereka siap untuk meng"adapi segala
kemungkinan. Mereka mengira ba"wa tentu Pek .an $iansu ketua #un!lun!
pai ini datang membawa banyak anak muridnya dari #un!lun!pai. (kan tetapi
mereka semua itu kecele ketika meli"at ba"wa yang muncul "anya seorang
kakek tua sekali usianya "ampir delapan pulu" ta"un jenggotnya puti"
panjang sampai ke perut sepasang matanya juga keli"atan puti"nya saja
seperti mata yang suda" lamur tubu"nya tinggi kurus mulutnya tersungging
senyuman rama" dan tenang tangan kanannya membawa sebatang tongkat
bambu yang panjang. )i belakangnya sambil menundukka" mukanya
berjalan seorang pemuda bertubu" tinggi tegap bermuka tampan gaga".
;sia pemuda ini takkan lebi" dari dua pulu" empat ta"un. la berjalan di
belakang kakek itu membawa sebatang pedang yang diletakkan di atas
kedua lengannya yang ditelentangkan seperti orang membawa baki )i
pinggangnya sendiri tergantung puja sebatang pedang. )apat diduga ba"wa
pedang yang dibawanya itu tentula" pedang pusaka #un!lun!pai dan
agaknya kakek tua itu suda" menyuru" pemuda ini sebagai tukang
membawanya.
)engan sikap yang amat manis Pek .an $iansu berjalan mernasuki ruangan
itu mengangguk ke kanan kiri kepada toko"!toko" yang dia kenal kemudian
dengan langka" "alus dia terus masuk meng"ampiri Lian &u Tojin yang siang!
siang suda" berdiri dari tempat duduknya berdiri tegak menyambut
sikapnya "alus waja"nya berseri rama" akan tetapi sepasang matanya
memandang penu" keangkeran seorang ketua partai besar.
"Pek .an $iansu selamat datang di -oa!san!pai. #edatanganmu benar!benar
amat melegakan "ati pinto" kata Lian &u Tojin sambil mengangkat kedua
tangan ke dada dan membungkuk.
"(" kau baik sekali Lian &u toyu" kata kakek tua itu sambil tersenyum dan
balas memberi "ormat. "Tidak "anya engkau aku pun merasa lapang dadaku
dapat bertemu muka dengan ketua -oa!san!pai. Perkenankanla" aku
mengucapkan selamat kepada -oa!san!pai."
"Terima kasi"...... terima kasi"..... dan silakan duduk $iansu. $ilakan duduk
dan pengiringmu itu juga. )an suru"la" anak!anak muridmu masuk semua
pinto persilakan mereka duduk dan menerima jamuan seder"ana dan
seadanya dari -oa!san!pai."
300
Raja Pedang
(kan tetapi biarpun masi" tersenyum!senyum kakek #un!lun!pai itu tidak
mau duduk tetap berdiri di situ dan pemuda yang gaga" tampan tadi masi"
berdiri pula di belakangnya tunduk membawa pedang pusaka.
"Terima kasi" Lian &u toyu. (ku datang "anya dengan muridku yang paling
muda ini. (ku datang tidak membawa maksud buruk mengapa "arus datang
membawa anak!anak #un!lun!pai, Lian &u toyu suda" terlalu lama kau dan
aku diam!diam saja meli"at kebodo"an anak!anak kita. #urasa sekarangla"
saatnya kita "arus bertindak.
#embali suasana menjadi tegang orang!orang diam tak bergerak tak
bersuara semua per"atian dicura"kan kepada dua orang kakek tua yang kini
berdiri saling ber"adapan itu. Lian &u Tojin masi" tersenyum akan tetapi
keningnya bergerak!gerak.
"Pek .an $iansu tindakan apa gerangan yang "endak kaulakukan,"
Pek .an $iansu menole" ke kana" kiri jenggotnya yang panjang itu
bergerak!gerak. "Toyu 6sa"abat dalam To7 lajimnya urusan seperti yang
"endak kubicarakan ini dilakukan di dalain sebua" kamar tertutup atau di
lingkungan keluarga saja. (kan tetapi meli"at keadaan kedua partai kita yang
selama ini tela" terjadi kesala"1a"aman dan bentrokan!bentrokan maka
kurasa mala" ada baiknya kalau pembicaraan ini disaksikan ole" para orang
gaga" yang "adir di sini. /usteru memerlukan saksi!saksi inila" maka aku
sengaja memili" "ari baik ini."
"#atakanla" maksudmu pinto mendengarkan penu" per"atian" Lian &u Tojin
berkata ketika meli"at kakek tua itu ber"enti sejenak.
Pek .an $iansu menarik napas panjang. "Lian &u toyu berpulu" ta"un kau
dan aku menjadi sa"abat karib sampai!sampai da"ulu kita perna"
mempererat "ubungan dengan menjodo"kan murid!murid kita satu dengan
yang lain."
"5elakanya justeru perjodo"an itula" yang menyebabkan semua keributan"
Lian &u Tojin menceta sambil menarik napas panjang penu" penyesalan*.
"$egala sesuatu memang suda" ditentukan ole" T"ian 4ang Ma"a #uasa"
Pek .an $iansu irieng"ibur. "Tapi bagi orang!orang yang suda" banyak
makan asam garam ke"idupan seperti kita ini kiranya mengingatkan "al!"al
lama bukanla" perbuatan yang benar. Lebi" baik kita memandang ke depan
daripada menengok ke belakang. Tidakka" kaupikir demikian juga Toyu,*.
Tiba!tiba tosu penjaga di pintu gerbang berkata keras.
"$ouw!kongcu 6tuan muda $ouw7 dan Tan!kongcu datang.....D
Lian &u Tojin mengangkat muka memandang juga semua tamu. 4ang masuk
adala" dua orang laki!laki muda yang berpakaian inda" dan bersikap gaga".
$eorang di antaranya adala" $ouw #ian &i Pangeran Mongol yang perna"
menggoda Liem $ian -wa da"ulu kemudian menculik T"io &wee dan #wa
-ong kemudian dapat membujuk Lian &u Tojin memberikan janjinya untuk
tidak membantu pemberontak Pek!lian!pai. -al ini tela" dituturkan di bagian
depan yaitu terjadi "ampir sepulu" ta"un yang lalu. &iarpun semenjak itu
tidak ada lagi "ubungan antara -oa!san!pai dengan Pangeran Mongol ini
namun tidak meng"erankan apabila $ouw #ian &i datang pula untuk
meng"adiri perayaan -oa!san!pai.
Meli"at orang yang perna" menculiknya #wa -ong dan T"io &wee menjadi
mera" mukanya mara" sekali. /uga Liem $ian -wa memandang dengan
sinar mata penu" kebencian. &egitu masuk $ouw #ian &i segera menujukan
pandang matanya ke dalam ke ara" wanita!wanita cantik itu. Mulutnya
301
Raja Pedang
tersenyum!senyum dan matanya liar memandang. Tiba!tiba dia meli"at gadis
baju "ijau yang duduk bersama #wa -ong dan T"io &wee dia nampak kaget
lalu berseru gembira. .".
"-eeeee..... 2ona T"io 0ng! #au disini juga.....,"
&agi orang!orang -oa!san!pai bukanla" ane" kalau $ouw #ian &i mengenal
nona baju "ijau yang sekarang baru mereka keta"ui bernama T"io 0ng itu.
&ukanka" da"ulu juga $ouw #ian &i berada di markas Mongol bersama
dengan T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang guru nona itu,
T"io 0ng nona baju "ijau yang perna" kita kenal ketika ia bertemu dengan
&eng $an dan mengaku bernama 0ng "anya mengangguk kaku ke ara"
$ouw #ian &i dan berkata "(ku mewakili su"u."
"(" su"umu di mana sekarang, &erta"un!ta"un "wesio tua itu tidak perna"
muncul. )an kau..... "emmm suda" besar sekarang dan..... cantik...."
Terdengar suara orang tertawa di sana!sini dan $ouw #ian &i menjadi mera"
mukanya sadar dia ba"wa di depan banyak orang itu dia tela" bersikap
terlalu bebas dan mungkin agak ceriwis! 5epat!cepat dia menarik tangan
temannya diajak meng"ampiri Lian &u Tojin menjura dan meng"aturkan
selamat. Lian &u Tojin mengucapkan terima kasi" lalu #wa Tin $iong yang
mempersilakan dua orang muda itu mengambil tempat duduk. #arena
maklum ba"wa $ouw #ian &i seakan!akan mewakili Pemerinta" Mongol
maka #wa Tin $iong memberinya tempat duduk selayaknya di dekat ruang
tamu ke"ormatan.
#wa -ong duduk di bangkunya dengan bengong. $epasang matanya tiada
"enti!nya menatap waja" pemuda yang menjadi teman $ouw #ian &i. 9rang
itu benar!benar mirip &eng $an pikirnya ter"eran!"eran. 'ngin ia bicarakan
"al ini dengan T"io &wee akan tepat ia meli"at T"io &wee memeluk lengan
gadis baju "ijau sambil berkata.
"0" 5ici 0ng yang baik kiranya kita masi" satu keturunan! /adi kau juga
bernama keturunan T"io,"
(kan tetapi gadis baju "ijau itu T"io 0ng tidak menyambut sikap T"io &wee
dengan gembira sebaliknya ia "anya menundukkan muka dan mengerutkan
kening.
"0nci 0ng siapaka" aya"mu.....,D*T"io &wee dalam kegembiraannya
mendesak.
"(ya"..... aya" suda" meninggal dunia juga ibu aku yatim piatu." .
T"io &wee ter"aru dan memeluk pinggang gadis itu. "(" kasi"an kau 0nci
0ng. (ya"ku juga suda" meninggal dunia tapi ibuku masi" ada di .i!
nam.....*
#wa -ong yang tak jadi mengajak T"io &wee bicara tentang orang muda
teman $ouw #ian &i yang ia anggap mirip &eng $an segera memutar le"er
mencari!cari &eng $an dengan matanya. Tapi kemanapun ia mencari dengan
pandang matanya di situ tidak keli"atan adanya &eng $an.
#emanaka" perginya pemuda ini,. Memang &eng $an pergi bersembunyi!
Pemuda ini mengalami "al!"al yang mengguncangkan "atinya. Pertama!tama
meli"at munculnya T"io 0ng yang dia kenal sebagai nona 0ng berpera"u dia
suda" cepat menyingkirkan diri agar jangan terli"at ole" nona itu.
Pengalamannya dengan T"io 0ng membuat dia ter"aru dan juga merasa
malu untuk bertemu muka di tempat umum seperti itu #emudian munculnya
Pek .an $iansu dengan orang muda yang membawa pedang pusaka
membuat "atinya cukup merasai ketegangan "ebat. 'nila" tugasnya dan
302
Raja Pedang
inila" mengapa dia datang ke tempat ini. la "arus menjaga agar -oa!san!pai
jangan sampai bentrok lebi" "ebat dengan #un!lun!pai dan ini pula sebabnya
mengapa pemimpin para pemberontak 5iu .oan 5iang menitipkan dua
pucuk surat untuk ketua masing!masing partai untuk mendamaikan.
$ekarang kedua orang ketua itu suda" saling ber"adapan kata!kata suda"
mulai menyinggung!nyinggung persoalan. &eng $an biarpun
menyembunyikan diri di belakang orang!orang lain dia memasang telinga
mendengarkan penu" per"atian dan siap untuk bertindak sebagai penenga"
apabila keadaan menjadi panas. #emudian munculla" $ouw #ian &i itu.
-atinya ikut panas meli"at $ouw #ian &i yang suda" perna" dikenalnya dan
meli"at sikap yang kurang ajar dari laki!laki ceriwis dan mata keranjang ini.
(kan tetapi segera jantungnya serasa ber"enti berdetak ketika dia meli"at
orang muda yang menjadi teman $ouw #ian &i. la menggosok!gosok kedua
matanya dan waja"nya perla"an!la"an menjadi pucat dan tentu akan
beruba" "ijau sekali kalau saja dia tidak lekas!lekas mengera"kan tenaga
dalamnya untuk melawan "awa yang menjalar ke mukanya.
"4a Tu"an....." bisiknya dalam batin. Tak sala"ka" ingatannya! 'tula" waja"
#ui!ko 6kakak #ui7 waja" Tan &eng #ui kakaknya kakak kandungnya.....! )an
tadi tosu penyambut juga meneriakkan nama Tan!kongcu untuk orang itu.
&etulka", &eng $an menjadi pusing. <aja" kakak!nya sering kali terbayang
semenjak dia dilemparkan ke sungai ole" $ong!bun!kwi da"ulu itu. &iarpun
dia mengenal waja" kakaknya ketika dia masi" kecil namun waja" orang
muda yang sekarang duduk dengan anteng di kursi itu tak sala" lagi. Tapi
benarka", &agaimana kalau dia keliru, &ukan tak mungkin ada orang lain
bers"e Tan yang waja"nya ada persamaan dengan waja" kakaknya!
$etela" gangguan kecil ini mereda yaitu kedatangan $ouw #ian &i dan
temannya per"atian semua orang diali"kan lagi kepada dua orang ketua
yang berdiri saling ber"adapan itu. Memang Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin
masi" berdiri di tempat tadi. #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa juga masi"
berdiri di belakang su"unya sedangkan pemuda yang ole" Pek .an $iansu
diaku sebagai muridnya termuda juga masi" berdiri di situ tak bergerak
seperti patung. <aja"nya yangi tampan dari pemuda tinggi tegap ini mala"
agak pucat matanya redup. (gaknya $ouw #ian &i segera dapat merasai
ketegangan suasana ini maka dia pun tidak banyak tingka" lagi dan segera
menujukan per"atiannya ke dalam.
Pek .an $iansu mulia membuka mulut. "Lian &u toyu seperti kukatakan tadi
segala apa di dunia ini betapapun "ebat manusia berusa"a keputusannya
diambil ole" T"ian 4ang Ma"a #uasa. &uktinya kau dan aku dua orang tua
berusa"a untuk kebaikan untuk eratnya "ubungan antara kita dengan jalan
menjodo"kan murid!murid kita. (kan tetapi apa dayanya agaknya T"ian
meng"endaki lain. &etapapun juga kita jangan "abis daya upaya sa"abatku.
9le" karena itu kedatanganku ini selain memberi selamat atas ulang ta"un
-oa!san!pai juga ingin aku mengajukan sebua" usul baik kepadamu demi
untuk meredakan suasana panas dan sekalian untuk menyambung kembali
persa"abatan yang "ampir diputus ole" sepak terjang anak!anak murid kita."
la ber"enti dan mengambil napas panjang.
Lian &u Tojin mengangguk!angguk. ";capan!ucapanmu dapat pinto terima.
(kan tetapi tentang usul yang "endak kauajukan itu "emmm..... baikla" kita
li"at!li"at dulu. ;sul apaka" gerangan itu $iansu,"
303
Raja Pedang
#akek #un!lun!pai itu menengok ke ara" pemuda yang membawa pedang
pusaka lalu dia tersenyum berkata "Lian &u totiang pemuda ini adala"
muridku yang termuda dia ini adala" anak tunggal dari mendiang muridku
&un $i Teng....." la ber"enti sebentar mengumpulkan tenaga mengusir
ingatan ba"wa &un $i Teng muridnya itu tewas di tempat ini. ")ia inila" a"li
warisku satu!satunya dan dia pula yang kusera"i pedang pusaka #un!lun!pai
kelak menggantikan kedudukanku. Muridku yang termuda ini bernama &un
Lim #wi berusia dua pulu" dua ta"un. Lian &u totiang jika kau masi" suka
meli"at mukaku masi" suka mengingat per"ubungan lama dan masi" ada
niat baik untuk menyambung kembali tali persa"abatan aku datang untuk
mengusulkan kepadamu agar diadakan pengikatan jodo" antara muridku ini
dengan seorang di antara cucu muridmu perempuan." $etela" berkata
demikian Pek .an $iansu menengok ke ara" T"io &wee dan #wa -ong yang
seketika menjadi pucat.
-ening di tempat itu. $emua orang memandang dengan "ati tegang. -ebat
sekali usul ini sekaligus ketua #un!lun!pai itu seperti orang takluk dan
menyera" ka/a" mengulurkan jalan perdamaian. Muka pemuda itu &un Lim
#wi juga pucat sekali dan perla"an!la"an dua titik air mata mengalir keluar
dari kedua matanya yang dia meramkan. Memang "ebat usul dari gurunya
ini. &ayangkan saja &un Lim #wi adala" putera tunggal &un $i Teng yang
tewas di -oa!san!pai dalam pertandingan melawan -oa!san $ie!eng! )an dia
putera tunggalnya "endak dijodo"kan dengan anak dari pembunu" aya"nya!
#edua tangannya yang memegang pedang pusaka gemetar.
$emua ini terli"at ole" &eng $an dari tempat sembunyinya. la suda"
mendekat dan bukan main ter"aru "atinya. Terngiang dalam telinganya
pesan terak"ir dari mendiang &un $i Teng ketika "endak meng"embuskan
na1as terak"ir da"ulu. &agaimana kata!kata terak"ir itu, ............. kau
ber/anjila" ba"wa kelak kau akan mengamat!amati putera tunggalku &un
Lim #wi....." &iarpun &eng $an tak perna" mengeluarkan ucapan janji itu
akan tetapi di dalam "atinya dia tak perna" melupakan kata!kata terak"ir
yang merupakan pesan itu. )an sekarang dia nieli"at &un Lim #wi berdiri di
sana di belakang Pek .an $iansu sebagai murid kakek itu sebagai a"li waris
tunggal dari #un!lun!pai! )an dia meli"at &un Lim #wi "endak dijadikan alat
pendamai antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai. la merasakan betapa
"ebatnya keperi"an "ati pemuda tinggi tegap itu disuru" mengawini anak
musu" besar yang tela" membunu" aya"nya. )an diam!diam simpati di "ati
&eng $an tercura" kepada pemuda tinggi besar itu perasaan kasi"an dan
juga kagum. la meli"at &un Lim #wi sebagai seorang pemuda yang amat
berbakti kepada guru seorang pemuda yang baik dan juga dapat mena"an
"ati. Ter"arula" dia meli"at dua butir air mata yang mengalir turun dari
sepasang mata &un Lim #wi.
<aja" Lian &u Tojin juga beruba" 2ampaknya kakek ini bimbang sekali
terpukul dan bingung ole" usul yang tak tersangka!sangka dari Pek .an
$iansu itu. $ampai lama kakek ini "anya memandang kepada Pek .an $iansu
yang masi" berdiri tegak memegangi tongkat bambunya. #emudian
memandang kepada &un Lim #wi yang masi" tunduk sambii mernegangi
pedang pusaka. Ter"aru juga "ati Lian &u Tojin. Terang ba"wa biarpun "atinya
"ancur pemuda #un!lun pai itu tunduk akan keputusan gurunya seorang
murid yang baik dan patu". (k"irnya ketua -oa!san!pai ini menengok ke ara"
murid!muridnya kemudian setela" meli"at pandang mata keras berca"aya
304
Raja Pedang
dari mata #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa dia berkata kepada Pek .an
$iansu.
"-ebat sekali usulmu $iansu. &enar!benar pinto tidak perna" menyangkanya
ba"wa usa"a untuk jalan damai yang kauadakan sampai demikian jau"nya.
;ntuk maksud baik itu saja pinto suda" wajib meng"aturkan terima kasi"
kepadamu. (kan tetapi urusan yang kauusulkan ini bukanla" urusan kecil
dan sunggu" pinto merasa ragu!ragu dan ba"kan tidak berani
memutuskannya. (da banyak sa"abat yang duduk menjadi saksi di sini dan
kiranya suda" sepatutnya kalau kita minta nasi"at dan pertimbangan
mereka. (kan tetapi tentu saja lebi" da"ulu aku "arus minta pendapat kedua
orang muridku karena mereka adala" orang!orang yang $ecara tangsung
tersangkut urusan pertentangan dengan 3"akmu."
"&aikla" Lian &u toyu kaubicarakanla" urusan ini aku masi" sabar
menanti." #akek itu lalu melangka" mundur dua langka" dan berdiri
bersandar pada tongkatnya. &un Lim #wi juga melangka" mundur dan
menggunakan kesempatan ini untuk mengusap dua titik air mata dari pipinya
dengan ujung lengan bajunya.
"Tin $iong $ian -wa bagaimana pendapat kalian," Lian &u Tojin bertanya
kepada dua orang muridnya dengan suara nyaring. Memang kakek ini
sengaja "endak merundingkan usul ini secara terbuka se"ingga banyak saksi
akan meli"at ba"wa -oa!san!pai tidak sekali!kali mempunyai maksud buruk.
"$u"u teecu dalam urusan besar ini "anya menyera"kan segala keputusan
kepada $u"u. -anya teecu meng"arap kelonggaran $u"u supaya mengingat
ba"wa -ong!ji suda" teecu rencanakan tentang calon suaminya." )engan
ucapan ini secara "alus #wa Tin $iong tidak menyetujui kalau puteri
tunggalnya yang akan dijadikan pengikat antara dua partai itu dan menjadi
jodo" putera &un $i Teng!
"$u"u teecu rasa amat tidak baik kalau mengulang lagi urusan busuk yang
perna" menjadi sebab peng"inaan ter"adap -oa!san!pai kita. (paka" kita
tidak kapok setela" apa yang terjadi dengan diri teecu, 9rang #un!lun!pai tak
dapat dipercaya. $iapa ta"u kalau!kalau urusan perjodo"an nanti "anya akan
meng"ancurkan peng"idupan seorang murid lam dari -oa!san!pai seperti
yang tela" teecu derita," $ampai di sini tak terta"an lagi air mata bercucuran
dari mata Liem $ian -wa.
Lian &u Tojin menarik napas panjang DDPek .an $iansu kauli"at pinto tak
dapat memutuskan usulmu itu begitu saja "arus pinto mendengarkan
keterangan 3"ak lain." la menole" ke ara" &eng Tek 5u"&eng Tek 5u toyu
kau sebagai sa"abat baikku coba kaukeluarkan pendapatmu tentang usul
3"ak #un!lun!pai agar "ati pinto tidak bimbang ragu."
&eng Tek 5u tosu toko" &u!tong!pai yang tinggi besar dan jujur ini segera
bangkit berdiri lalu terdengar suaranya yang keras dan parau.
"Pinto adala" orang luar akan tetapi karena Lian &u toyu suda" menaru"
peng"argaan ter"adap pendapat pinto baikla" pinto keluarkan pendapat
secara jujur dengan terusterang. Tersera" kalau ada pi"ak yang tidak setuju
pendapat pinto ini pokoknya bagi pinto pendapat ini keluar dari "ati yang
jujur. dan tidak berat sebela"." $ampai di sini tosu tinggi besar ini melirik ke
ara" (ng #im $eng dan (ng #im 2io
"&eng Tek 5u toyu teruskanla"" Lian &u Tojin mendesak. DDPinto yang suda"
mendengar seluru"nya tentang persoalan -oa!san!pai dan #un!lun!pai dari
Lian &u toyu dapat menarik kesimpulan ba"wa segala pokok pangkal
305
Raja Pedang
persoalannya ini yang menjadi biang keladinya adala" #wee $in. $uda" jelas
ba"wa dia bersekongkol dengan 3"ak 2go!/ian!kauw mengadakan kerusu"an
membunu" orang tua Liem!li"iap dan karenanya dia menyeret #un!lun!pai ke
dalam permusu"an dengan 3"ak -oa!san!pai. #arena dia pula maka dua
orang saudara &un dari #un!lun!pai sampai tewas dalam pertandingan di
-oa!san dan permusu"an menjadi berlarut!larut."
"Pertandingan apa," tiba!tiba Liu Ta jago #"ong!tong!pai berdiri dan
mencela suaranya tinggi kecil tidak sesuai dengan tubu"nya yang pendek
gemuk. "#edua &un!eng"iong itu datang berdua saja mengantarkan sute
mereka #wee $in naik ke puncak. 2aik berdua saja berarti mempunyai
maksud baik akan tetapi ta"u!ta"u mereka terbunu" di sini. (ku "eran kalau
tidak dikeroyok mana bisa dua orang gaga" s"e &un itu tewas,"
"Liu!sicuD" Lian &u Tojin menegur menda"ului &eng Tek 5u yang suda"
memandang dengan mata melotot. "Pinto "arap Liu!sicu sudi bersabar. Tentu
saja sebagai tamu dan saksi $icu ber"ak mengukirkan pendapat akan tetapi
tunggula" saat dan giliranD" ;capan Lian &u Tojin penu" ke"alusan namun di
dalam ke"alusan ini tersembunyi celaan dan kekerasan. $emua ini dilakukan
ole" ketua -oa!san!pai selain untuk menjaga keangkeran partainya juga
untuk mencega" terjadinya bentrokan antara &eng Tek 5u dan Liu Ta.
Liu Ta nienjadi mera" mukanya menganggnk dan duduk kembali. &eng Tek
5u juga mera" mukanya dan melanjutkan "Tadi suda" pinto katakan
pendapat pinto keluar dari "ati yang jujur tak peduli diterima atau tidak ole"
yang mendengarkan. Pinto ulangi lagi pokok pangkal urusan permusu"an ini
terjadi karena gara!gara #wee $in. #etika itu menurut Lian &u totiang #wee
$in ditolong dan dilarikan ole" -ek!"wa #ui!bo guru dari ketua 2go!lian!
kauw. )i sini saja suda" terbukti ba"wa lagi!lagi #wee $in yang bersekongkol
dengan 3"ak 2go!lian!kauw dan ak"ir!ak"ir ini kita semua suda" mendengar
sepak terjangnya membantu 2go!lian!kauw. 9le" karena itu menurut
pendapat pinto begini usul Pek .an $iansu untuk mengak"iri permusu"an
dengan ikatan jodo" antara murid #un!lun!pai dan murid -oa!san!pai adala"
usul yang amat sempurna dan bole" dipuji dan di"ormati. (kan tetapi suda"
tentu saja luka di "ati 3"ak -oa!san!pai takkan terobati kalau di samping usul
baik ini 3"ak #un!lun!pai tidak mengambil tindakan yang tegas ter"adap
bekas anak muridnya. #wee $in. Maka sebaiknya 3"ak -oa!san!pai
mengadakan syarat ba"wa #wee $in "arus dapat diantar ke -oa!san!pai ole"
3"ak #un lun mati atau "idup dan setela" itu barula" diadakan perundingan
tentaRg ikatan jodo". 2a" pinto suda" bicara tersera"la"!" la duduk kembali
meng"apus keringatnya dengan ujung lengan baju.
Liu Ta meloncat berdiri memandang kepada Pek .an $iansu. "$iansu "arap
kau orang tua i=inkan saya bicara untuk membersi"kan nama baik #un!lun
yang dicoreng "itam ole" orang sombong!"
Pek .an $iansu sejak tadi suda" menjadi muram waja"nya "atinya kecewa
bukan main ba"wa maksud baiknya ternyata tidak mendapatkan sambutan
dengan baik. la suda" ribut lebi" dulu di #un!lun dengan muridnya &un Lim
#wi sebelum datang ke -oa!san. la suda" menggunakan banyak kata!kata
untuk membujuk Lim #wi supaya mentaati ke"endaknya dan mau dijodo"kan
dengan anak murid -oa!san!pai demi untuk memperbaiki dan melenyapkan
ketegangan. #etua #un!lun!pai ini maklum betapaberatnya "al ini bagi Lim
#wi akan tetapi karena ketaatan dan kebaktiannya pemuda itu ak"irnya
306
Raja Pedang
tunduk. $iapa kira di sini kembali dia meng"adapi pertentangan!
pertentangan yang agaknya akan berakibat tidak baik.
$ekarang meli"at 3"aknya dibantu orang tentu saja dia "anya dapat
mengangguk sambil berkata "&ole" saja Liu!eng"iong "anya ku"arap kau
tidak melupakan maksud baik yang kubawa jau"!jau" dari #un!lun."
"Lian &u totiang" kata toko" #"ong!tong!pai ini sambil menjura kepada ketua
-oa!san!pai. "-arap saja Totiang tidak mendengarkan omongan mereka yang
memanaskan suasana. Pek .an $iansu suda" datang membawa maksud
yang amat mulia dan sikap yang suda" amat mengala". kalau "endak bicara
tentang pokok pangkal pertentangan aku sama sekali tidak setuju kalau
dalam "al ini #un!lun!pai dipersala"kan. &ole" orang menyala"kan #wee $in
akan tetapi "arus diingat ba"wa #wee $in suda" tidak diakui sebagai murid
#un!lun!pai lagi ole" ketuanya. /ika diingat lagi tentang soal sakit "ati mana
yang lebi" sakit "atinya", )ua orang murid #un!lun!pai terang!terangan
terbunu" di -oa!san ole" murid!murid -oa!san!pai. $edangkan 3"ak -oa!
san!pai yang tewas apaka" ada yang terbunu" ole" #un!lun!pai, $emua ini
adala" gara!gara satu orang saja #wee $in yang bukan orang #un!lun!pai.
Maka menurut pendapatku usul yang amat mulia dari Pek .an $iansu ini
suda" sewajarnya kalau diterima ole" Totiang se"ingga permusu"an berak"ir
sampai di sini saja."
(ng #im $eng yang memang suda" tak senang kepada &eng Tek 5u
menyambung omongan Liu Ta dengan suara keras.
"$uda" terang musu" besar -oa!san!pai bukanla" #un!lun!ipai melainkan
#wee $in dan 2go!lian!kauw. #enapa -oa!san!pai tidak pergi menangkap
sendiri #wee $in dan memusu"i 2go!lian!kauw, (paka" takut karena di sana
ada -ek!"wa #ui!bo, la tertawa mengejek sambil melirik ke ara" &eng Tek
5u.
&eng Tek 5u adala" seorang tosu artinya seorang yang memeluk (gama To
akan tetapi dasar dia berwatak keras /ujur dan galak maka mendengar
omongan ini dia serentak bangun berdiri dan berkata.
"$iapa bicara tentang takut dan berani, #alau mengira -oa!san!pai takut
bole" dia buktikan tak usa" -oa!san!pai pinto saja juga tidak mengenal
takut!
#ita berunding tentang cengli 6peraturan7 bukan mau menang sendiri atau
mengadu!adu golongan. Terang suda" ba"wa #wee $in adala" orang
termuda dari #un!lun $am!"engte jadi terang dia murid #un!lun!pai. #alau
dia melakukan keja"atan biarpun dia dinyatakan bukan murid #un!lun lagi
namun suda" sewajarnya kalau #un!lun!pai bertanggung jawab dan
meng"ukumnya. (tauka" barangkali #un!lun!pai memang diam saja kalau
namanya dirusak ole" seorang anak muridnya yang menyeleweng, -emmm
kami dari &u!tong!pai mempunyai satu peraturan k"usus yaitu apabila ada
seorang anak murid yang menyeleweng dan melakukan keja"atan menodai
nama baik &u!tong!pai tidak bole" ada orang lain bertindak kami sendiri
dari 3"ak pimpinan akan meng"ukumnya!"
"&u!tong!pai mana bisa disejajarkan dengan #un!lun!pai," Liu Ta membentak
sambil bangkit berdiri matanya membelalak.
"Memang tidak bisa apalagi dengan #"ong!tong!pai dan &u!eng!pai kami
dari &u!tong!pai menang jau" dalam "al memegang peraturan!" &eng Tek 5u
membentak sambil membusungkan dada menantang.
307
Raja Pedang
"&eng Tek 5u manusia sombong! #au!kira aku takut kepada &u!tong!pai*
bentak Liu Ta melangka" maju.
"/agoan #"ong!tong!pai adala" tukang pukul mana kenal takut, &aru takut
kalau suda" kala"!" &eng Tek 5u meng!ejek.
"<akil &u!tong!pai sombong! -al ini lebi" baik diselesaikan di ujung pedang!"
(ng #im $eng dan (ng #im 2io berteriak sambil berdiri dan meraba gagang
pedangnya. #eadaan suda" menjadi tegang sekali ba"kan kini para pengikut
masing!masing 3"ak suda" siap untuk bertempur begitu mendapat perinta"
pimpinan masing!masing. Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin memandang
penu" kek"awatiran. )i lubuk "ati dua orang kakek ini sebetulnya sama
sekali tidak meng"endaki permusu"an yang makin "ebat berlarut!larut.
Mereka adala" orang!orang yang selain memiliki ilmu silat tinggi juga
memiliki ilmu batin yang kuat maka tentu saja lebi" luas pandangan dan
tidak menyukai dipergunakannya kekerasan apalagi sampai menyangkut dan
menyeret golongan!golongan lain.
Tiba!tiba terdengar suara ketawa keras sekali. 4ang tertawa ini adala" .iam
#in. Pemuda ini suda" berdiri ular yang tadi didudukinya sekarang merayap
dan melingkar!lingkar di tubu"nya "-a!"a!"a!"a!"a memang bagus begitu!
&elum perna" aku meli"at partai persliatan mengadakan perayaan tanpa
pertunjukan silat! Lian &u totiang dan Pek .an $ian!su! #ita adala" laki!laki
gaga" tidak seperti perempuan tidak pandai banyak bicara lebi" pandai
menggunakan kepalan dan pedang. (da urusan, Tak perlu bicara bertele!
tele tarik pedang gunakan kepalan mencari keputusan siapa yang menang
siapa yang kaia". 4ang menang diala" yang benar yang kala" tentu saja
sala"! -a!"a!"a!".
$ouw #ian &i Pangeran Mongol yang pesolek tampan.itu juga berdiri dan
bertepuk!tepuk tangan. "Tepat sekali! ;capan .iam!tai"iap adala" ucapan
seorang jantan. Memang lebi" baik diadakan pertandingan ruangan cukup
lebar! $emua dibagi menjadi dua golongan 3"ak -oa!san!pai dan 3"ak #un!
lun!pai. Masing!masing mengeluarkan seorang jago secara bergiliran lalu
diadakan pertandingan. 4ang kala" "arus mengakui kesala"annya. &ukanka"
ini tepat sekali bagi kita orang!orang yang biasa membawa pedang,"
$ebagian besar orang!orang muda yang "adir di situ menjadi gembira dan
tentu saja mereka setuju jika diadakan pibu 6adu kepandaian7 maka dari
sana!sini terdengar sorakan tanda setuju. &agi orang!orang yang suda" biasa
bermain pedang untuk menyelesaikan sesuatu urusan tentu saja mereka
tidak suka men!dengarkan banyak kata!kata yang muluk!muluk. (palagi di
waktu keadaan negara sekacau itu di mana "ukum seakan!akan tidak
berlaku lagi dan "ukum yang mereka kenal "anyala" siapa menang dia
benar siapa kala" dia sala". -ukum rimba selalu berkuasa di dalam
kekacauan.
Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin menjadi serba sala". Mereka juga adala"
ketua!ketua dari partai persilatan yang besar. Tentu saja mereka pun sukar
untuk melangka" mundur sukar untuk menyatakan sikap ragu!ragu
meng"adapi perlombaan adu kepandaian. )i dalam dunia kang!ouw suda"
jelas ba"wa siapa mundur dalam meng"adapi pibu dia dianggap takut dan
pengecut! (palagi sekarang T"io #i dan #ui Lok suda" me!ompat maju
dengan tangan meraba gagang pedang keduanya berlumba berkata "(kula"
jago pertama yang maju membela nama baik -oa!san!pai!" )an &un Lim #wi
yang tadinya bermuka muram sekarang nampak berseri!seri mukanya
308
Raja Pedang
matanya yang lebar itu bersinar!sinar dan dia memandang kepada su"unya
de!ngan pandang mata penu" permo"onan supaya diberi ijin untuk
memperta"ankan nama baik #un!lu!pai! (gaknya pertandingan sebagai
gantinya perjodo"an untuk menyelesaikan perkara itu tak dapat di"indarkan
lagi.
Tiba!tiba seorang pemuda berlari!lari keluar dari kelompok pengikut yang
berada paling belakang. Pemuda ini bukan lain adala" &eng $an. Meli"at
keadaan demikian gawat pemuda ini tak dapat menyembunyikan dirinya
lagi. 'a tidak peduli akan pandangan orang banyak kepadanya juga dia
mena"an "atinya untuk tidak menengok ke ara" dua orang yang pada saat
itu mengeluarkan seruan "eran. 4ang seorang adala" T"io 0ng. &egitu gadis
baju "ijau ini meli"ai &eng $an berlari!lari meng"ampiri dua orang ketua
yang sedang bersitegang gadis ini berseru.
"$audara Tan.....*. 'a dapat segera mena"an ke"eranannya dan tidak
melanjutkan kata!katanya "anya memandang dengan mata terbuka lebar ke
ara" &eng $an yang tersaruk!saruk lari mendekati dua orang kakek ketua
itu."
9rang ke dua yang berseru "eran terta"an adala" pemuda teman $ouw #ian
&i. Pemuda ini sampai bangkit dari bangkunya ketika memandang &eng $an.
Tentu saja perbuatan dua orang ini tidak menyolok benar karena pada saat
itu semua tamu juga memper"atikan &eng $an apalagi setela" pemuda ini
berteriak!teriak.
"/i!wi Locianpwe 6kedua orang tua gaga"7 "arap ta"an dulu! $aya
mempunyai dua benda untuk diberikan kepada /i!wi 6tuan berdua7!" &eng $an
yang masi" "endak menyembunyikan kepandaiannya sengaja lari tersaruk!
saruk dan terenga"!enga".
Pek .an $iansu memandang "eran dan Lian &u Tojin tersenyum berkata
"alus.
"&eng $an kau "endak memberi apaka" kepada kami,"
$ementara itu para tamu saling pandang dan saling bertanya. $iapaka"
pemuda berpakaian sastrawan itu, (pa maunya boca" ketolol!tololan itu,
&eng $an dengan gugup merogo"!rogo" saku dalam bajunya dan
mengeluarkan dua lipat kertas. Pemuda ini cukup cerdik untuk tidak mau
menyebut!nyebut nama 5iu .oan 5iang. la maklum ba"wa di situ banyak
mata!mata pernerinta" dan dia ingat pula ba"wa $ouw #ian &i adala"
seorang Pangeran Mongol maka katanya.
"/i!wi Locianpwe ketika saya "endak naik ke -oa!san di tenga" jalan saya
dititipi dua pucuk surat ini untuk /i!wi dari seorang gaga". Pesannya agar
supaya saya memberikan surat ini kepada /i!wi untuk mencega" terjadinya
pertempuran dan permusu"a". $ilakan /iwi menerima dan membacanya." ia
menyera"kan sebua" surat kepada Lian &u Tojin dan sebua" tagi kepada Pek
.an $iansu. Tentu saja dua orang tua itu menjadi "eran sekali namun
mereka dengan tenang menerima surat!surat itu. &a"kan Lian &u Tojin sendiri
juga amat ter"eran karena belum perna" &eng $an menyebut!nyebut
tentang surat ini.
<aja" mereka yang tadinya ter"eran itu menjadi makin "eran dan beruba"
mera" ketika mereka suda" membuka lipatan surat!surat itu. Pek .an $iansu
menujukan matanya yang puti" itu kepada &eng $an sambil berkata. 9rang
muda apa maksudmu dengan kelakar ini,"
309
Raja Pedang
/uga Lian &u Tojin menjadi "eran sekali setela" membuka surat mala" segera
menegur "&eng $an mengapa kau mempermainkan kami seperti ini,
#atakanla" apa maksudmu dengan main!main ini,"
&eng $an terkejut sekali lebi"!lebi" lagi kagetnya ketika dia meli"at dua
orang kakek itu membalikkan surat kpadanya dan setela" dia
memandangnya ternyata ba"wa yang dipegang ole" dua orang kakek itu
adala" se"elai kertas yang tidak ada tulisannya lagi! -anya ada bekas!bekas
tulisan!tulisan yang suda" tak dapat terbaca karena tulisan!tulisan tinta itu
tela" lenyap tersapu air menjadi se"elai kertas kosong! 9taknya yang cerdik
cepat bekerja dan ta"ula" dia sekarang ba"wa ini adala" gara!gara
pertemuannya dengan gadis baju "ijau! la perna" terjatu" ke dalam air dan
tentu saja a" alangka" bodo"nya surat itu tela" basa" ole" air dan tintanya
tersapu "ilang! #alau orang lain yang berada dalam keadaan seperti &eng
$an kiranya dia akan ke"abisan akal dan menjadi bingung. (kan tetapi tidak
demikian dengan pemuda ini. $edetik kemudian dia tela" dapat mengatasi
keadaannya dan dapat mencari akal. Meli"at dua orang ketua itu
memandangnya dengan penu" penasaran dan pertanyaan dia mala"
tertawa lebar.
"/i!wi Locianpwe tentu meng"endaki penjelasan bukan,"
"/elaskanla" maksudmu main!main ini!" Pek .an $iansu menegur.
"&eng $an kau bicarala"" kata Lian &u Tojin.
#embali &eng $an tertawa. "/i!wi, 6kalian berdua7 adala" a"li!a"li kebatinan
masa tidak ta"u akan maksud orang gaga" yang memberi surat, #ertas itu
kosong dan bersi", (pa yang lebi" sempurna daripada kosong dan
sempurna, #alau /i!wi dapat rnengosongkan "ati dan membersi"kan pikiran
kiranya segala keruwetan dunia!akan dapat dipeca"kan dengan muda".
&ukanka" 2abi Locu dan 2abi #"ong!cu sama!sama menganjurkan agar kita
dalam meng"adapi segala "al dapat mengosongkan "ati dan pikiran,"
Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin saling pandang lalu mengangguk!angguk.
Mereka seperti terbuka mata "ati masing!masing. Memang tadi mereka
terlalu menurutkan perasaan "ati dan jalannya pikiran maka "ampir saja
keduanya tak dapat menguasai keadaan. #eduanya kini serentak lalu
mengangkat tangan ke ara" pengikut dan pembela masing!masing sambil
berkata.
"&iarkan orang muda ini bicara sampai "abis!" Perbuatan mereka ini adala"
karena di sana!sini terdengar suara ejekan dan celaan ter"adap &eng $an
yang dianggap orang gila.
&eng $an menjadi lega. Langka" pertama suda" dia ambil dan agaknya
ber"asil. #emudian dia berkata lagi suaranya lantang "/i!wi Locianpwe
terima kasi" kalau ji!wi sudi mendengarkan kata!kata saya selanjutnya. (kan
tetapi lebi" dulu saya peringatkan ba"wa mungkin apa yang akan saya
katakan ini tidak enak didengarnya bukanka" 2abi Lo!cu perna" bersabda
demikian.
#ata!kata jujur tak enak didengar
kata!kata enak didengar tidak jujur.
9rang yang mengerti tidak mau cekcok.
yang suka cekcok tidak mengerti.
9rang yang ta"u tidak sombong
yang sombong tidakla" ta"u.
310
Raja Pedang
9rang bijaksana tidak kikir
ia menyumbang se"abis!"abisnya
namun ia makin menjadi kaya.
la memberi se"abis!"abisnya
namun ia makin berlebi"an.
/alan yang ditempu" langit
selalu menguntungkan tidak perna" merugikan.
/alan yang ditempu". orang bijaksana selalu memberi
tidak perna" merebut.
#embali dua orang kakek itu mengangguk!angguk dan Lian &u Tojin sambil
tersenyum berkata liri" "$yair dalam To!tik!keng bagian terak"ir."
&eng $an makin senang meli"at ba"wa Lian &u Tojin suda" bisa tersenyum
dan <aja" Pek .an $iansu kembali sabar seperti tadi.
"/i!wi Locianpwe "ampir saja lupa akan si1at!si1at kebajikan dan "ampir saja
membiarkan terjadinya kekerasan yang amat patut disayangkan. &ukanka"
2abi Locu perna" pula mencela kekerasan,
)i waktu "idup manusia lema" dan lemas
kalau mati menjadi kaku dan keras.
$egala benda "idup di waktu tumbu" lema" dan lemas
kalau mati menjadi kering dan getas 6muda" pata"7
Maka dari ituA
#(#; #0R($ adala" teman kematian
L0M(- L0M($ adala" teman ke"idupan.
'nila" sebabnya maka senjata keras muda" menjadi rusak
Po"on kayu keras muda" menjadl tumbang dan pata".
9le" karena itu %
4ang kuat keras akan tumbang menduduki tempat bawa"
yang lema" dan lemas akan terus bersemi di tempat yang atas.
9ua orang kakek itu kernbali saling panjang dan mengangguk!angguk.
Memang semua ujar!ujar To!tik!king yang diucapkan &eng $an untuk
mengingatkan mereka ini amat cocok dengan isi "ati mereka tadi sebelum
mereka dibikin panas ole" orang!orang yang lebi" muda.
"-eee! (paka" kita ini disuru" mendengarkan bualan penjual obat," seorang
muda yang duduk di belakang yang tadi suda" "panas" sekarang berteriak
mengejek.
#ita mau dijadikan banci!banci yang tidak memiliki kejantanan!" .iam #in
tertawa meng"ina. ";rusan "endak dibicarakan melalui segala macam syair
busuk ole" seorang sastrawan jembel. (paka" kedua 3"ak suda" tidak punya
nyali lagi untuk mengandalkan kepandaian sendiri,"
"-a!"a!"a! &etul itu.D" $ouw #ian &i menamba" minyak dalam api. "(ku tidak
mengerti yang manaka" yang sebetulnya tidak berani #un!lun!pai atauka"
-oa!san!pai!"
Mendengar suara!suara mengejek ini #iam!eng!cu Lien $ian -wa suda"
"abis kesabarannya. #ebencian nona ini ter"adap #un!lun!pai memang suda"
amat mendalam. -al ini tidak ane" karena nona ini merasa sakit "ati sekali
kepada bekas tunangannya #wee $in yang dianggapnya tela" membunu"
aya"nya kemudian mala" membunu" dua orang su"engnya T"io <an 't dan
#ui #eng.
*'a tadi pun suda" kurang sabar meli"at gurunya "endak berunding secara
damai. #ini dengan api dan minyak yang dinyalakan .iam #in dan $ouw #ian
311
Raja Pedang
&i melalui mulut mereka yang berbisa nona jagoan -oa!san!pai ini meloncat
maju sambil mencabut pedang.
"#eparat $ouw #ian &i! $iapa takut, -oa!san!pai tak perna" takut biar "arus
meng"adapi seorang manusia macammu sekalipun!" 2ona ini memang juga
benci kepada $ouw #ian &i yang perna" meng"inanya da"ulu.
$ouw #ian &i tersenyum!senyum sedangkan para tamu lain berdebar tegang
dan gembira. Pangeran Mongol ini meng!gerakkan pundaknya. "2ona manis
kita semua sekarang sedang mengurus persoalan antara -oa!san!pai #un!
lun!pai kenapa kau memili" aku untuk ditantang, #alau kau tidak berani
ter"adap #un!lun!pai jangan mencari musu" lain. -a!"a!"a!"
"$etan busuk siapa takut, &ole" orang!orang #un!lun!pai maju aku #iam!
eng!cu Liem $ian -wa takkan mundur setapak!" $epasang pedangnya suda"
siap di kedua tangan dan mukanya yang cantik itu menjadi mera" matanya
berapi!api.
&eng $an melototkan matanya ke ara" .iam #in dan $ouw #ian &i. -ati!nya
ingin sekali memberi "ajaran kepada dua orang itu akan tetapi dia
menenangkan "atinya lalu berkata lagi keras!keras
"/i!wi Locianpwe "arap suka mendengarkan kata!kataku sampai "abis!"
Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin memang amat tertarik ole" ucapan &eng
$an tadi maka mereka segera memberi tanda dengan tangan mencega"
orang!orang itu ribut sendiri. Lian &u Tojin mala" membentak $ian -wa "$ian
-wa kau dudukla" kembali jangan lancang menda"ului pinto!"
#eadaan menjadi tenang kembali dan &eng $an melanjutkan kata!katanya
dengan suara nyaring.
"/i!wi Locianpwe sebagai ciangbunjin!ciangbunjin 6ketua7 partai besar
"endaknya bertindak wajar dan sesuai dengan ujar!ujar yang mulia itu.
;rusan antara kedua partai /i!wi seyogianya diurus mempergunakan
kelemasan yaitu dengan secara damai dan mengusut keadaan yang
sebenarnya. (sal suda" didapatkan siapa "sala"* kemudian yang sala"
mengakui kesala"annya bukanka" semua akan menjadi beres, Pembunu"an
tak dapat diselesaikan dengan pembunu"an lain lagi karena "al itu akan
menjadi makin berlarut dendam dan sakit "ati akan bertumpuk!tumpuk tiada
"abisnya."
#embali kedua orang kakek itu mengangguk!angguk dan semua tamu
sekarang mulai memper"atikan &eng $an. $iapaka" pemuda ini, (ne" dan
berani sekali sunggu"pun keli"atan tidak memiliki kepandaian silat sama
sekali.
"Tadi ada beberapa orang saudara yang menyinggung!nyinggung ba"wa
pokok persoalan ini yang menjadi biang keladinya adala" #wee $in orang
termuda dari #un!lun $am!"engte. Pendapat ini keliru! Pek!lek!jiu #wee $in
memang mempunyai kelema"an dan kesala"an namun bukanla" dia yang
melakukan pembunu"an ter"adap aya" Liem!tai"iap!"
#embali suasana menjadi ramai akan tetapi dengan isyarat tangan dua
orang ketua partai itu dapat menenteramkan suasana.
"&aik #un!lun!pai maupun -oa!san!pai adala" partai!partai yang terkena
3tna" ja"at dan yang menyebar 3tna" ini memang sengaja melakukan "al ini
untuk mengadu domba antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. Mengapa
demikian, Muda" sekali diduga. 9rang!orang atau 3"ak tertentu tidak ingin
meli"at dua partai besar ini bersatu dan umumnya mereka tidak ingin
meli"at rakyat bersatu padu lebi" senang meli"at perpeca"an!perpeca"an di
312
Raja Pedang
mana!mana. 9rang gaga" yang menitipkan surat kepadaku berkata ba"wa
apabila #un!lun!pai dan -oa!san!pai dapat membuang perasaan mau
menang sendiri dan mau bersatu maka dua partai itu akan merupakan
kekuatan yanig ma"a "ebat dan dapat dipergunakan untuk menolong negara
dan rakyat. /i!wi Locianpwe sekarang rakyat sedang menderita negara
sedang kacau!balau pergerakan patriotik bangkit di mana!mana orang!
orang gaga" tidak ada yang ketinggalan untuk menanam sa"amnya dalam
perjuangan untuk menyumbangkan setitik keringat setetes dara" kalau
perlu ba"kan selembar nyawanya untuk tana" air. Masa dalam waktu seperti
ini /i!wi Locianpwe "endak membawa anak murid masing!masing untuk
saling gempur dan saling bermusu"an, )i manaka" letaknya jiwa ksatria /i!wi
Locianpwe, )i manaka" letak jiwa patriotik jika /i!wi 6kalian7 yang mengaku
pendekar!pendekar bangsa tidak berusa"a membela tana" air sebaliknya
mala" saling gempur dan saling bunu", $emestinya /i!wi mala" bekerja sama
membangun dan meng"alau musu" e" siapa kita /i!wi mala" bekerja sama
tanpa disadari untuk merusak dan tanpa disadari pula mala" membantu
musu" rakyat dengan jalan mentaati ke"endak mereka.
4a memang ke"endak merekala" agar supaya kita saling "antam dan
karenanya kita menjadi lema" se"ingga muda" kelak mereka menguasai
kita!"
#ini ramaila" lagi para tamu. .iam #in $ouw #ian &i dan temannya yang
sejak tadi memandang &eng $an bangkit berdiri muka mereka sebentar
mera" sebentar pucat. 'nila" kata!kata berba"aya sekali kata!kata seorang
pemberontak ter"adap pemerinta" Mongol!
"#eta"uila" /i!wi Locianpwe" &eng $an bicara terus tanpa pedulikan sikap
para tamu. "/i!wi tela" kena dipermainkan ole" 3"ak 2go!lian!kauw! 2go!lian!
kauw yang mengatur semua ini yang menyamar sebagai Pek!lian!pai dan
yang mendorong #wee $in ke dalam jurang lumpur. 2go!lian!kauw yang
melakukan semua pembunu"an sambil menyamar jadi dalam "al ini 3"ak
-oa!san!pai maupun #un!lun!pai tidak sala". $e"arusnya /i!wi memusu"i
2go!lian!kauw!"
&eruba" air muka dua orang kakek itu. "Tapi.... tapi kenapa #wee $in tidak
mau mengaku sala" dan mala" pergi dengan orang!orang 2go!lian!kauw,
#enapa pula dia melakukan semua itu, &eng $an kalau kau berusa"a
membersi"kan diri #wee $in kau kurang ber"asil" kata Lian &u Tojin
menggeleng kepala dengan sangsi."
"Toyu memang bekas muridku #wee $in itu menyeleweng akan tetapi
sekarang dia tidak kuanggap muridku lagi. (ndaikata kau suka mengulurkan
tangan" kepada #un!lun!pai dan mengajak kami bersama kalian menggempur
2go!lian!kauw percayala" aku sendiri takkan ragu!ragu untuk
meng"ancurkan kepala manusia dur"aka bernama #wee $in! kata Pek .an
$iansu gemas.
"&agus kalau begitu." Lian &u Tojin berseru girang. "Pek .an $iansu
mendengarkan kesanggupanmu pinto nyatakan ba"wa mulai sekarang -oa!
san!pai tidak menganggap #un!lun!pai sebagai lawan ba"kan sebagai kawan
untuk bersama membasmi 2go!lian!kauw yang ja"at dan menangkap #wee
$in!"
9rang!orang yang menyetujui dilakukan perdamaian antara dua partai ini
bersorak girang tetapi mereka yang meng"endaki perpeca"an menjadi
mara" dan kecewa.
313
Raja Pedang
"0nak benar boca" ini!" $ouw #ian &i membentak mara". "/i!wi ciangbunjin
6dua ketua7 dari -oa!san!pai dan #un!lun!pai yang suda" tua!tua mengapa
muda" saja ditipu dan dibo"ongi boca" seperti ini, /i!wi "arus ingat ba"wa
boca" ini bukanla" apa!apa kenapa percaya begitu saja, 0nak benar dia
kalau kelak ternyata ba"wa kata!katanya itu bo"ong semua bukanka" ji!wi
akan ditertawai ole" seluru" kolong langit, )ua orang ketua yang besar dan
terkenal diingusi ole" seorang boca" tak bernama. (palagi mendengar kata!
katanya boca" ini suda" sepatutnya kutangkap atau kubunu" mampus. )ia
patut kucurigai sebagai pemberontak! /i!wi Lo!cianpwe saya tidak mau
bertindak demikian di sini karena meng"ormatinya sebagai tamu -oa!san!
ciangbunjin. (kan tetapi dia "arus dapat membuktikan dulu omongannya.
)ia "arus dapat membuktikannya dengan membawa #wee $in ke sini agar
semua kata!katanya itu dapat dicocokkan dengan pengakuan #wee $in.
&ukanka" ini adil namanya,"
)alam kata!kata ini terkandung ancaman "ebat. Memang semua orang
maklum ba"wa $ouw #ian &i adala" orang Mongol maka dia itu ber"ak
mengecap siapa saja menjadi pemberontak. )ua orang kakek itu saling
pandang Pek .an $iansu bertanya "9rang muda kau tadi bicara tentang
orang gaga" yang menitipkan surat dan pesanan siapaka" dia itu,"
&eng $an yang suda" merasa kepalang tanggung tak dapat mundur kembali
menjawab dengan sejujurnya beliau s"e 5iu."
Mendengar ini dua orang kakek 'tu menjadi pucat mukanya dan mereka
cepat membungkuk tanda meng"ormat. $ebaliknya $ouw #ian &i
menyumpa"!nyumpa" dan berteriak "(wasla" siapa saja yang merasa
berdosa aku $ouw #ian &i suda" mendengar dan meli"at semua. -ayo
saudara Tan kita pergi!"
&eng $an dengan berani memandang ke ara" mereka terutama sekali ke
ara" orang s"e Tan yang dia yakini adala" kakak kandungnya Tan &eng #ui
itu. (kan tetapi orang s"e Tan ini memandang kepadanya dengan mata
melotot lalu membuang luda" dengan sikap meng"ina mengebutkan lengan
baju dan pergi mengikuti $ouw #ian &i. Para tamu yang merasa tidak setuju
dengan omongan &eng $an dan yang selama ini ba"kan membantu
pemerinta" Mongol menentang para pemberontak memandang dengan
sikap mengancam mala" ada yang ikut meniru perbuatan $ouw #ian &i
meninggalkan tempat itu tanpa pamit.
Pek .an $iansu menarik napas panjang. "$audara muda ini ternyata lebi"
gaga" dan berani daripada kita orang!orang tua..... a" Lian &u toyu aku
benar merasa menyesal kalau kedatanganku ini "anya menjadi pengganggu
perayaan ulang ta"unmu. Tentang usulku perjodo"an tadi biarla" sementara
kutunda dulu kelak kalau kau merasa setuju kau bole" memberi kabar.
Tentang #wee $in aku orang tua akan merasa berterima kasi" kalau saudara
muda ini mampu membuktikan segala ucapannya dan mendatangkan #wee
$in sebagai saksi utama. Lim #wi "ayo kita pergi!"
&u Lim #wi pemuda gaga" itu mengangguk. Tapi baru saja guru dan murid
ini melangka" sejau" lima tindak tiba!tiba melayang bayangan "ijau yang
disusul bentakan nyaring.
"9rang s"e &un! -utang nyawa bayar nyawa!"
-ebat sekali gerakan &u Lim #wi dan &eng $an memandang kagum. 2ampak
pemuda ini seakan!akan tidak meng"iraukan bayangan "ijau yang
menyambar ke ara"nya akan tetapi ta"u!ta"u "traanggg.....!" bunga api
314
Raja Pedang
berpijar menyilaukan mata ketika pedang di tangan nona baju "ijau terpental
karena tangkisannya menggunakan pedang yang tadinya tergantung di
pinggang. Tangkisan ini dia lakukan dengan tangan kanan sedangkan tangan
kirinya tetap memondong pedang pusaka #un!lun!pai! &entrokan pedang ini
tidak ber"enti sampai di situ saja karena wanita baju "ijau itu T"io 0ng
suda" melanjutkan serangannya bertubi!tubi secara "ebat dan da"syat
sampai lima kali. Terdengar bunyi pedang bertemu sampai lima kali dan
pertemuan yang terak"ir demikian kuatnya se"ingga baik T"io 0ng maupun
&un Lim #wi ter"uyung mundur! $emua ini berjalan dengan cepat sekali
"anya beberapa detik dan selama itu Pek .an $iansu menole" pun tidak!
Meli"at dua orang pemuda ini suda" ter"uyung mundur &eng $an mendapat
kesempatan bertindak tanpa memperli"atkan kepandaiannya. la berlari!lari
dan berdiri di tenga"!tenga" antara mereka.
"0ng!moi 6adik 0ng7..... ta"an pedang."
"Tan!ko 6kakak Tan7 kau minggirla" dan jangan turut campur ini urusan sakit
"ati yang terpendam berta"un!ta"un lamanya!" <aja" T"io 0ng masi"
beringas bibirnya digigit dan matanya bersinar!sinar mengandung api
kemara"an.
"Tidak 0ng!moi. (paka" kau "endak merusak semua usa"aku tadi, 0ng!moi
ingatla" kau menjadi tamu di sini tidak selayaknya kalau kau melakukan apa
saja sesukamu tanpa memandang muka tuan ruma"."
T"io 0ng terpukul ole" kata!kata ini. $emenjak kecil ia dididik orang sakti
tentu saja ia mengenal aturan kang!ouw dan benar sekali apa yang dikatakan
&eng $an. Tadi ketika mendengar ba"wa pemuda murid #un!lun!pai itu
bernama &un Lim #wi putera mendiang &un $i Teng ia tak dapat mena"an
kemara"annya lagi. (ya"nya T"io $an dibunu" ole" dua orang saudara &un
dan inila" keturunan mereka inila" musu" besarnya. $aking mara"nya ia
tadi sampai lupa ba"wa dia dan pemuda musu" besarnya itu sedang menjadi
tamu -oa!san!pai maka tidak selayaknya ia menyerangnya di tempat itu.
(kan tetapi T"io 0ng suda" terlalu mara" juga penasaran karena lima kali
serangannya yang "ebat tadi dapat ditangkis ole" lawannya. #emara"annya
suda" memuncak se"ingga peringatan &eng $en tidak berapa
dipedulikannya.
"Maa1kan aku Tan!ko. #ali ini aku tidak mendengarkan siapa!siapa kecuali
suara "atiku sendiri. -e orang s"e &un. #alau kau bukan pengecut mari kita
berkela"i sampai seorang di antara kita mati disini!" tantangnya mendesak
kembali.
&un Lim #wi menjawab duka "2ona aku tidak mengenalmu..... bagaimana
kau bisa memusu"iku.....," $uara pemuda ini tenang dan sabar sekali dan
sepasang matanya memandang waja" T"io 0ng penu" penyesalan penu"
kedukaan se"ingga untuk sedetik "ati T"io 0ng terpukul.
"(ya"mu membunu" aya"kuD" T"io 0ng menyerang lagi
"(dik 0ng jangan berkela"i di sini. #au tamu.....!" &eng $an coba membujuk.
"(kan tetapi T"io 0ng yang suda" mara" sekali suda" mengirim tusukan kilat
ke ara" dada &un Lim #wi.
Tiba!tiba mata &eng $an menjadi silau ketika sesosok bayangan mera"
menyambar dari luar. .erakan bayangan mara" ini luar biasa cepatnya
seperti seekor burung garuda saja. $ambil melayang bayangan mera" ini
mengeluarkan sepasang senjata yang berkilauan seperti mengeluarkan api
sekali sepasang pedang digerakan sekaligus suda" menangkis pedang T"io
315
Raja Pedang
0ng yang ditusukkan ke ara" dada Lim #wi dan pedang Lim #wi yang "endak
menangkis.
"Trang..... tranggg.....!" T"io 0ng dan Lim #wi berseru kaget sambil melompat
mundur. Ternyata pedang di tangan mereka itu ujungnya tela" pata" terkena
tangkisan ane" dari bayangan mera" ini. $ementara itu dengan gerakan
cepat "ampir tak dapat diikuti pandang mata bayangan mera" itu suda"
menyimpan sepasang pedangnya kembali ke dalam sarung pedang besar di
punggungnya. $epasang mata bersinar!sinar tajam sebua" mulut mungil
berbibir mera" segar waja" cantik seperti bidadari akan tetapi juga amat
angku" dan mengandung kekerasan "ati yang mengerikan seorang gadis
cantik jelita sebaya #wa -ong berpakaian serba mera" inda" dari sutera
mera" panjang melambai!lambai sepatunya juga mera" berkembang batu
kemala dengan kedua ujung sepatu dipasangi baja. meruncing. $eorang nona
berpakaian serba mera" yang luar biasa cantik akan tetapi juga nampak
gaga" perkasa!
D"&enar ucapan dia itu. Tamu tidak bole" mereme"kan tuan ruma" dan
berbuat seenaknya sendiri!" $uaranya merdu dan "alus akan tetapi
mengandung keangku"an tinggi seperti suara seorang puteri ter"adap para
abdinya! #emudian dara juba" mera" ini meloncat ringan ta"u!ta"u suda"
berada di depan Lian &u Tojin menjura dan berkata.
"(ya"ku karena repot tidak dapat berkunjung ke -oa!san. 9le" karena itu
aku mewakili keluarga 5ia dari selatan sengaja berkunjung mengucapkan
selamat kepada -oa!san!pai. $elain itu juga aya" menyuru" aku memberi
ta"u kepada semua orang gaga" yang berkumpul ini "ari di -oa!san!pai
ba"wa sebagai pemegang gelar Raja Pedang terak"ir aya" menetapkan "ari
perlombaan gelar Raja Pedang satu ta"un kemudian di"itung mulai bulan ini
pada pertenga"an bulan purnama di puncak T"ai!san. 2a" aku suda"
berbicara selamat tinggal Lian &u totiang!" $uara gadis jelita ini selain
angku" juga amat nyaring dan jelas membuat semua tamu melongo kagum.
"(yaaa kiranya anak &u!tek #iam!ong 6Raja Pedang Tak Terlawan7 5ia -ui
.an, &agiis suda" lama pinto ingin berkenalan dengan ilmu pedangnya!"
kata!kata ini disusul meloncatnya dua orang kakek berkepala gundul. Mereka
ini adala" dua orang "wesio yang duduk di ruang tamu ke"ormatan dan yang
semenjak tadi duduk diam saja. $eperti diceritakan di bagian depan di dalam
ruang tamu ke"ormatan ini selain duduk para pimpinan partai besar juga
duduk dua orang "wesio ini dua orang kakek petani dan tiga orang tosu.
$ejak tadi tuju" orang kakek ini duduk diam dan menonton sambil
mendengarkan saja akan tetapi begitu muncul nona baju mera" ini mereka
keli"atan memper"atikan sekali. #ini dua orang "wesio itu melompat dan
ta"u!ta"u mereka tela" berdiri di depan nona tadi sambil menggerak!
gerakkan tongkat baja masing!masing yang panjang dan berat.
2ona itu menggerakkan alisnya yang kecil "itam matanya menyambar!
nyambar lalu ia tersenyum. $enyum yang manis sekali akan tetapi matanya
mengerling tajam laksana pisau. la memper"atikan kedudukan kaki dan cara
dua orang "wesio memegang tongkat lalu berkata.
"(gaknya -wesio -itam dan -wesio Puti" yang menegurku. #alian berdua
perna" dirobo"kan dalam lima jurus ole" aya" apa "ubungannya dengan
aku, $iapa yang ingin menonton pameranmu tongkat "itam dan puti" itu,"
$uaranya masi" nyaring tinggi mengandung penu" ejekan dan tidak
memandang mata sedikit pun juga.
316
Raja Pedang
)ua orang "wesio itu diam!diam terkejut. Lima ta"un yang lalu mereka
perna" dirobo"kan dalam lima jurus saja ole" &u!tek #iam!ong 5ia -ui .an.
#etika itu tentu dara ini masi" kecil kenapa sekarang sekali li"at saja suda"
ta"u, Mereka ini adala" "wesio!"wesio yang berilmu tinggi toko" pelarian
dari $iauw!lim!pai yang memiliki ilmu tong!kat tingkat tinggi. Memang
karena ke"ebatan ilmu tongkatnya maka keduanya dijuluki orang -ek!tung
-wesio 6-wesio Tongkat -itam7 dan Pek!tung -wesio 6-wesio Tongkat Puti"7.
#arena julukan ini pula maka sengaja -ek!tung -wesio membuat tongkat dari
logam baja "itam sedangkan Pek!tung -wesio membuat tongkat dari logam
baja. puti". Mereka suda" kenal dengan Lian &u Tojin yang menganggap
mereka orang setingkat karena memang ilmu silat mereka suda" amat tinggi
maka mereka diberi tempa1 di ruang tamu ke"ormatan.
"-a!"a!"a 2ona. #au sombong sekali. (gaknya kau mengandalkan
kepandaian aya"mu untuk menjual lagak di sini. Pinceng 6aku7 berdua bukan
"endak melawan anak kecil akan tetapi mengingat ba"wa kau puteri tunggal
Raja Pedang tentu ilmu pedangmu "ebat. #ami "endak mencoba untuk
mengala"kan pedang", pedangmu dalam lima jurus pula. &eranika" kau
meng"adapi kami," kata Pek!tung -wesio. Terang ba"wa "wesio ini "anya
bermaksud menebus peng"inaan da"ulu dan "anya ingin mengala"kan nona
itu dalam lima jurus se"ingga kalau "al ini terjadi sedikitnya dia dapat
membersi"kan mukanya.
2ona itu mencibirkan mulutnya. #alian dua "wesio tua bangka "anya
namanya saja menakutkan tongkat!tongkat macam ini "anya untuk
menakut!nakuti anjing dan maling kecil. Mengapa aku takut, Tapi
kedatanganku kesini bukan ;ntuk melayani segala macam "wesio tua
bangka tak ta"u malu." &enar!benar galak nona ini pikir &eng $an
mengerutkan keningnya. Masa ter"adap dua orang "wesio tua sama sekali
tidak menaru" "ormat, .alak dan kurang ajar!
)ua orang "wesio itu mara" sekali namun sebagai orang!orang tua mereka
dapat mena"an kemara"an malu untuk mengumbar na1su mara" di tempat
umum. &agus kalau begitu!" kata Pek!tung -wesio. "5oba kaulayani kami
selama lima jurus 2onaD"
&aru saja kata!kata ini "abis diucapkan dua batang tongkat panjang yang
amat berat itu suda" melayang ke atas menyambar!nyambar mengeluarkan
suara mengaung. &eng $an terkejut dan ngeri juga. $emua tamu juga merasa
ngeri ba"kan Lian &u Tojin berseru.
"-arap /i!wi 6saudara berdua7 maa1kan seorang muda!"
Tidak sangka sama sekali ba"wa ucapan ini diterima dengan mara" ole"
nona itu. Matanya berapi!api dan kedua tangannya bergerak. "$rattt." $emua
orang menjadi silau ketika nona itu sekarang tela" mencabut keluar
sepasang pedang yang amat tajam sampai sinarnya berkilauan. #emudian
nona itu berkelebat terdengar suaranya "Lian &u totiang jangan pandang
renda" orang muda!" #emudian ia menari! 4a menari di antara sambaran!
sambaran dua batang tongkat itu. .erakannya inda" bukan main tidak
seperti orang bersilat melainkan seperti orang menari!nari. Pedangnya
bermain menjadi dua gulung sinar seperti bunga ikat pinggangnya yang
mera" itu bergulung!gulung pula seperti "idup tubu"nya bergerak!gerak
dengan inda"nya. &eng $an sampai melongo. &aginya yang suda" memiliki
pandang mata tajam sekali maklum ba"wa biarpun nona itu menitik
beratkan gerakan untuk keinda"an DD namun justeru di dalann keinda"an
317
Raja Pedang
inila" letaknya ke"ebatan dan keli"aian ilmu pedang itu. -anya dengan
tekukan pinggang yang inda" sambaran tongkat puti" ke ara" tubu"nya
dapat di"indarkan dan "anya dengan mengembangkan pedang di kedua
tangan dan meloncat linca" ke atas serampangan tongkat "itam mengenai
angin. ;ntuk menamba" keinda"an yang tiada bandingnya ini si nona baju
mera" masi" menamba" dengan senyum simpul yang manis menarik.
"-eee mana ada aturan dua orang laki!laki mengeroyok seorang wanita,"
&eng $an berteriak!teriak tanpa menyatakan ba"wa mereka suda"
bertempur sampai sepulu" jurus lebi". la bersikap ketolol!tololan.
2ona baju mera" itu tertawa. ")ua "wesio kerbau! #alian mau merobo"kan
aku dalam lima jurus sekarang suda" belasan jurus. #iranya aku tidak
segoblok kalian ketika robo" ole" aya" dalam lima jurus." Tiba!tiba sepasang
pedangnya bergerak cepat sekali setela" saling bentur mengeluarkan api
berpijar. &unga api ini menyambar ke ara" muka dua orang lawannya yang
menjadi kaget dan lebi" gugup ketika ta"u!ta"u sepasang pedang itu suda"
meluncur mendekati le"er mereka. 5epat mereka membuang diri ke
belakang dan....."trang! tranggg!" Tongkat mereka ternyata tela" terbabat
putus ketika mereka dalam gugup tadi tidak mengera"kan tenaga.
$i nona baju mera" menjura ke ara" Lian &u Tojin setela" tanpa dapat diikuti
lagi dengan mata ta tela" menyimpan kembali sepasang pedangnya
kemudian berkata keras "$elamat tinggal!" Tubu"nya lenyap yang nampak
"anyala" bayangan mera" melesat keluar dari tempat itu.
)ua orang "wesio itu menjadi pucat sekali mukanya. Mereka melempar sisa
potongan tongkat ke atas tana" lalu menjura kepada Lian &u Tojin dan keluar
dengan langka" lebar.
$ementara itu setela" tadi ber"enti sebentar menonton pertandingan ini
Pek .an $iansu yang tadi suda" berpamit lalu mengajak &un Lim #wi
melanjutkan perjalanan keluar dari tempat itu. T"io 0ng dengan sinar mata
mara" segera mengejarnya pergi tanpa pamit.
Lian &u Tojin menarik napas panjang berulang!ulang mala" tidak peduli lagi
ketika .iam #i juga tertawa!tawa dan bertindak keluar dengan langka"
panjang. #wa Tin $iong berusa"a keras untuk melanjutkan perayaan itu dan
semua "idangan dapat juga dibagi!bagikan biarpun keadaan pesta tidak
semeria" tadi.
#wa -ong dengan penu" ke"eranan meli"at ba"wa di situ tidak ada lagi
bayangan &eng $an yang tadi menimbulkan "ebo". Pemuda ini suda" lenyap
pula enta" ke mana pula larinya. #wa -ong yang menjadi penasaran segera
mencari sampai ke belakang sampai ke tempat di mana pemuda itu
menginap tapi alangka" "erannya katika ia meli"at ba"wa bungkusan
pakaian pemuda itu pun suda" lenyap pula!
"(" dia ane" sekali...." pikir dara ini kecewa ane" dan gaga" bukan main.
(langka" beraninya dia tadi..... "emmm sayang tidak pandai ilmu silat....." la
melamun membayangkan betapa akan mengagumkan kalau seorang
pemuda dengan keberanian sebesar itu memiliki kepandaian ilmu silat pula.
#etika dengan kecewa ia "endak meninggalkan kamar &eng $an ia tertarik
ole" sepotong keras di atas meja. 5epat diambilnya kertas itu dan ternyata
ada tulisannya tulisannya tangan yang jelas dan inda" tulisan tangan &eng
$an.
&02.!$(2 &0R/(2/' M025(Rl #<00 $'2.
318
Raja Pedang
5epat #wa -ong membawa surat itu kepada aya"nya dan
memperli"atkannya. <aja" #wa Tin $iong beruba". "(nak itu ane" sepak
terjangnya tak dapat diduga semula. &agaimana mungkin dia dapat
membawa #wee $in ke sini," &etapapun juga dia memperli"atkan surat itu
kepada gurunya yang menarik napas panjang.
"Memang boca" luar biasa &eng $an itu. #ita -oa!san!pai "ari ini ber"utang
budi kepadanya yang ber"asil mencega" pertempuran. #alau dia bisa
membawa #wee $in ke sini budinya bertumpuk. Tapi..... dapatka" kiranya dia
ber"asil,"
"Meragukan sekali $u"u" kata #wa Tin $iong juga Liem $ian -wa dan para
murid -oa!san!pai tidak percaya kalau &eng $an akan ber"asil membawa
musu" besar itu ke -oa!san. (kan tetapi tiba!tiba #wa -ong berkata
suaranya nyaring dan matanya bersinar!sinar.
"(ku merasa yakin ba"wa pada suatu "ari dia akan datang bersama #wee $in
ke sini!" $emua mata memandangnya terutama mata #wa Tin $iong yang
seakan!akan "endak menembus dada anaknya. #wa -ong menjadi mera"
mukanya dan pergi tanpa pamit lagi.
? ? ?
(pa yang menyebabkan &eng $an pergi dari -oa!san!pai secara diam!diam
serentak tanpa pamit, &anyak "al yang menyebabkan dia terburu!buru itu.
Ternyata selama di tempat pesta tadi dia tela" mengalami "al!"al yang
mengguncangkan "ati dan membingungkan pikirannya. Mula!mula
pertemuannya dengan teman $ouw #ian &i pemuda tinggi tegap yang s"e
Tan itu cukup "ebat mengguncang perasaannya karena dia menduga keras
ba"wa orang itu adala" kakak kandungnya Tan &eng #ui. (kan tetapi kenapa
kalau benar pemuda itu kakak kandungnya tidak mengenal dia dan mala"
tadi meli"atnya lalu membuang luda" dengan amat menyolok dan
meng"ina, -al ini perlu penyelidikannya.
-al ke dua adala" T"io 0ng dan &un Lim #wi. )ia suda" berjanji kepada
mendiang &un $i Teng untuk mengamat!amati pemuda itu sekarang dia
dapat menduga ba"wa T"io 0ng tentu akan berusa"a membunu" Lim #wi. la
tidak bole" membiarkan Lim #wi terbunu" tanpa berbuat sesuatu. (palagi
kalau yang "endak membunu" itu T"io 0ng gadis yang..... a" yang dia suka
dan yang dia kasi"aniDD nasibnya. $oal ini pun memerlukan dia turun tangan
dan mencarikan pemeca"annya.
-al ketiga yang mengguncangkan benar!benar "atinya adala" kemunculan
nona baju mera" s"e 5ia tadi. &ukan sama sekali bukan karena waja" yang
cantik jelita melebi"i semua wanita yang perna" dili"atnya bukan karena
bentuk tubu" dan tarian!tariannya. $ama sekali bukan! (kan tetapi ketika
nona tadi mencabut sepasang pedang pedang berkilau!kilauan seperti
mengeluarkan api sebua" panjang sebua" pendek yang membuat matanya
silau adala"..... Liong!cu $iang!kiam yang dicuri orang dari tangan Lo!tong
$ouw Lee! /adi gadis jeiita inika" pencurinya, &erdebar tidak karuan "ati
&eng $an kalau teringat akan "al ini. la "arus merampas sepasang pedang
itu dan..... kedua pipinya menjadi mera" dan terasa mukanya panas kalau
dia. teringat akan pesan Lo!tong $ouw Lee ba"wa dia "arus mencari pencuri
pedang dan kalau pencuri itu seorang wanita dia "arus mengambilnya
sebagai isteri! )ia mengambil istri nona 5ia yang seperti bidadari tadi,
*-ebat"
319
Raja Pedang
-al ke empat yang tidak kala" pentingnya adala" persoalan yang
menyangkut diri #wee $in jago termuda dari #un!lun!pai itu. Memang "arus
diakui ba"wa orang inila" yang menjadi biang keladi segala pertstiwa
permusu"ari itu. )ia merasa yakin ba"wa jika dia dapat mengajak #wee $in
ke -oa!san!pai untuk mempertanggungjawabkan semua tudu"an yang
dijatu"kan kepadanya segala per!musu"an akan menjadi beres. la masi"
cukup percaya meli"at sikap #wee $in ketika datang ke -oa!san!pai ba"wa
jago itu masi" mempunyai cukup si1at ksatria untuk mempertanggung
jawabkan semua perbuatannya atau setidaknya perbuatan yang diperkirakan
orang kepadanya.
0mpat "al inila" dan keempatnya sama pentingnya membuat &eng $an
tidak mau lama!lama membuang waktu di -oa!san biarpun di lubuk "atinya
dia merasa berat juga "arus meninggalkan -oa!san..... e" sesunggu"nya
meninggalkan #wa -ong begitu saja! la suda" merasa cukup berba"agia
ba"wa sedikit jeri" pay usa"anya yang di"arapkan ole" 5iu .oan 5iang dan
Tan -ok serta semua pejuang yakni mencega" #un!lun!pai dan -oa!san!pai
bertempur untuk sementara ini mencapai "asil baik.
#ita mengikuti perjalanan &un Lim #wi yang pergi meninggalkan -oa!san
bersama gurunya Pek .an $iansu. #etika mereka tiba di kaki gunung tiba!
tiba Lim #wi rnenjatu"kan diri berlutut di depan su"unya dan menangis! Pek
.an $iansu ber"enti memandang muridnya itu dan dengan waja" murung
kakek tua ini menggeleng!geleng kepalanya mengelus jenggotnya.
"Lim #wi aku ta"u ba"wa biarpun selama ini kau diam saja tak perna"
membanta" semua perinta"ku namun sesunggu"nya kau menyimpan
ganjalan "ati yang membuat kau banyak menderita batin. Muridku sekarang
di tempat sunyi ini kaukeluarkanla" isi "atimu berlakula" jujur kepada
gurumu. $eorang eng"iong 6ksatria7 "arus selalu dapat menjaga satunya
pikiran kata!kata dan perbuatan. $atu saja di antara ketiganya ini tidak
cocok tak patut dia disebut eng"iong. $elama ini kata!kata dan perbuatanmu
mentaati aku akan tetapi aku k"awatir sekali ba"wa pikiranmu berbeda."
"(mpunkan teecu yang tidak berbakti $u"u. $esunggu"nya tela" susa"
paya" teecu memaksa diri untuk berbakti kepada $u"u akan tetapi apa
daya "ati dan pikiran teecu selalu tergoda selalu terbayang waja" aya" dan
paman yang tela" terbunu" orang. $etela" mendengar semua yang tela"
diucapkan orang di -oa!san tadi teecu berpendapat ba"wa kalau ganjalan
"ati ini belum dilaksanakan selalu teecu akan berbakti secara palsu yaitu
tidak terus ke dalam "ati."
"-emmm lebi" baik berterus terang begitu. #au bukan kanak!kanak lagi kau
suda" dewasa dan tentu saja kau ber"ak untuk mempunyai pendapat sendiri.
$ekarang .katakanla" apa yang "endak kaulakukan, (paka" kau akan
menurutkan na1su "atimu menyerbu ke -oa!san!pai dan menantang orang!
orang -oa!san!pai,"
#akek itu mengerutkan alisnya yang suda" puti" semua.
"Tidak sekali!kali teecu berani melangar garis yang suda" diambil ole" $u"u.
Teecu menyetujui garis perdamaian itu ba"kan teecu takkan membanta"
tentang soal usul perjodo"an yang diajukan $u"u tadi. (kan tetapi..... $u"u
apaka" kematian aya" dan paman "arus didiamkan dan dibiarkan begitu
saja, (paka" ro" mereka akan dapat tenteram meli"at teecu berpeluk
tangan saja,"
320
Raja Pedang
"-emmm orang muda...... alangka" jau" perkiraanmu tentang ro"! #alau
tidak keliru wawasanku ro" aya" dan pamanmu sampai sekarang masi"
merasa menyesal mengapa tadinya mereka terseret ke dalam na1su
bermusu"an dan bunu"!membunu". (gaknya mereka akan lebi" menyesal
lagi kalau dapat meli"at kau melanjutkan kekeliruan mereka sewaktu "idup.
Tapi aku takkan berkeras mencega" dan merusak "atimu muridku. $ekarang
katakan sejujurnya apa yang "endak kaulakukan,"
"Teecu tadi suda" banyak mendengar tentang #wee!susiok 6paman guru
#wee7 dan teecu berpendapat ba"wa "anya #wee!susiok seorangla" yang
akan dapat menerangkan ini semua. #alau dari mulut #wee!susiok sendiri....."
*-emmmmm jangan kau menyebut paman guru kepada #wee $in. (ku
suda" tidak mengakui dia sebagai muridku lagi!" kata!kata Pek .an $iansu
terdengar keras.
"&aikla" $u"u. Teecu ingin mendengar dari mulut #wee $in sendiri apa yang
tela" terjadi ketika mendiang aya" dan paman naik ke -oa!san. #alau
memang benar ba"wa aya" dan paman yang sala" yaitu membantu #wee
$in yang memusu"i -oa!san!pai maka sakit "ati teecu akan teecu ali"kan
kepada diri #wee $in."
"-emmm kau "endak mengajak dia bertanding,"
"#alau perlu apa bole" buat $u"u. #alau dia mau "endak teecu ajak dia itu
ke -oa!san!pai agar segala persoalan menjadi beres dan dapat diketa"ui
siapa sala" siapa benar."
"-a!"a!"a kau "endak berlumba dengan boca" sastrawan yang luar biasa
tadi, -e" kau takkan menang Lim #wi!" #etua #un!lun!pai tertawa dan
agaknya "atinya suda" gembira lagi mendengar keputusan yang diambil
muridnya ini. Tadinya dia merasa amat gelisa" takut kalau!kalau Lim #wi
"endak memusu"i orang -oa!san!pai secara langsung.
&un Lim #wi memandang gurunya tak percaya.
"Lim #wi jangan kaupandang ringan boca" sastrawan tadi. (ku suda" tua
suda" banyak pengalaman. 9rang seperti dia itu bukanla" orang
sembarangan. 2yali dan sikapnya jelas menonjolkan keluarbiasaannya. )ia
bukan manusia biasa dan percayala" kepadaku apabila kau bertemu dengan
dia kau bole" mendengarkan semua nasi"atnya. (ku menyetujui rencanamu
biar aku pulang ke #un!lun dan menanti beritamu di sana. $emoga kau
takkan menyeleweng daripada jalan kebenaran dan dapat bersikap
selamanya sebagai seorang eng"iong dari #un!lun!pai yang "arus kaujunjung
tinggi nama besarnya." $etela" berkata demikian $ekali berkelebat kakek ini
lenyap dari situ meninggalkan Lim #wi yang ta"u!ta"u ke"ilangan pedang
pusaka yang tadi masi" dipegangnya. la segera berlutut dan diam!diam
merasa amat kagum. .urunya itu biar tua akan tetapi masi" luar biasa sekali
keli"aian ilmunya sampai!sampai mengambil kembali pedang pusaka #un!lu!
pai dan pergi dari situ tanpa dia rasai dan tak dapat dia ikuti dengan pandang
matanya. $etela" berlutut memberi "ormat pemuda ini bangun dan menarik
napas panjang. (ku masi" "arus banyak belajar untuk dapat mencapai
tingkat seperti su"u pikirnya.
#emudian dia teringat kepada #wee $in. #e mana dia "arus mencari orang
itu, la banyak mendengar tentang #wee $in bekas paman gurunya itu.
#abarnya selalu muncul bersama 2go!lian!pai mala" banyak "ubungannya
dengan tentara Mongol. (da kabar lagi ba"wa #wee suda" diangkat ole"
kerajaan menjadi perwira tinggi tentara #erajaan Mongol 2go!lian!pai atau
321
Raja Pedang
2go!lian!kauw adala" partai ra"asia yang tidak mempunyai markas tertentu
maka takkan muda" mencari sarang partai ini. Lebi" baik kalau mencari
berita atau keterangan tentang #wee $in di pusat tentara Mongol. )i mana
lagi kalau tidak di kota raja, &un Lim #wi maklum akan ba"ayanya kalau
berani memasuki kota raja akan tetapi dia suda" bertekat bulat untuk
mencari #wee $in maka tanpa pedulikan segala ancaman ba"aya berang!
katla" dia menuju ke kota raja.
Tapi baru saja dia keluar dari daera" ber"utan di kaki .unung -oa!san itu
sesosok bayangan "ijau berkelebat dibarengi bentakan "9rang s"e &un
bersiapla" menebus dosa aya"mu!" )an di depannya suda" berdiri gadis
cantik berbaju "ijau yang tadi menyerangnya di puncak -oa!san! .adis itu
kini dengan muka agak pucat tela" berdiri meng"adangnya dengan pedang
tajam melintang di dada pedang yang ujungnya suda" buntung sedikit ole"
pedang nona baju mera" tadi.
&un Lim #wi menarik napas panjang waja"nya yang tampan menjadi muram
"2ona" ia menjura sebagai tanda peng"ormatan dan suaranya mengandung
kesedi"an besar kenapa 2ona memusu"i saya, (paka" dosaku dan apa pula
gerangan kesala"an mendiang aya"ku yang suda" tidak ada di dunia ini,"
T"io 0ng gadis itu menggigit bibirnya dengan gemas matanya
memancarkan sinar kemara"an. ")ua saudara &un dari #un!lun!pai tela"
membunu" aya"ku ketika aku masi" kecil."
"2ona kalau aya" dan pamanku yang membunu" aya"mu mengapa kau
memusu"i aku, (pa sala"ku dalam "al ini banta"nya.
"(ku "endak membalas kepada aya" dan pamanmu tapi mereka suda"
mampus kaula" anaknya yang "arus mempertanggungjawabkan
pembalasannya. 9rang s"e &un tak usa" banyak cakap. (ku suda" cukup
bersabar cabut pedangmu dan mari kita lanjutkan pertempuran tadi!" la
suda" mara" sekali dan pedang di tangannya suda" gemetar.
Tiba!tiba Lim #wi merasa tubu"nya lemas. 0nta" mengapa meli"at waja"
nona ini meli"at sinar matanya yang redup dan sayu penu" kedukaan
kekerasan "atinya mencair seperti lilin dekat api. Timbul rasa kasi"an di
"atinya ba"kan ada rasa suka yang timbul karena persamaan penderitaan.
la menganggap dara ini senasib aya" dibunu" orang "idup menderita
dendam. la tersenyum pa"it merasa betapa sama nasibnya dengan nona ini
akan tetapi dia menyala"kan sikap T"io 0ng. (ndaikata dia berpendapat
seperti nona ini lalu memusu"i anak!anak dari musu" yang membunu"
aya"nya tentu dia tidak akan sudi di!calonkan sebagai jodo" seorang gadis
yang masi" keturunan musu"!musu" pembunu" aya"nya! /uga timbul
ingatannya ba"wa segala persoalan seperti juga persoalannya sendiri "arus
diselidiki secara teliti. (ndaikata benar aya" dan pamannya membunu" aya"
gadis itu pasti ada sebab!sebabnya.
"2ona kalau aya" dan pamanku benar!benar tela" membunu" aya"mu
suda" dapat dipastikan ba"wa aya"mu melakukan sesuatu yang tidak baik.
(ya" dan pamanku adala" dua orang tertua dari #un!lun $am!"engte yang
bernama bersi" tak ternoda."
<aja" yang agak pucat dari nona ini sekarang beruba" mera" sekali
matanya berkilat!kilat. "(pa kaukata, Tidak peduli mereka itu #un!lun $am!
"engte atau pendekar!pendekar dari langit sekalipun kalau suda"
bermusu"an dengan aya"ku suda" pasti kesala"an terletak di tangan aya"
dan pamanmu! (ya" adala" seorang patriot besar seorang pejuang. $iapa di
322
Raja Pedang
antara para pejuang yang tak perna" mendengar nama besar T"io $an,
#esala"annya tentu terletak pada aya" dan pamanmu. #un!lun $am!"engte,
-u" buktinya yang termuda juga bukan orang baik!baik!" $etela" berkata
deinikian pedangnya bergerak menyerang pemuda itu.
$erangan ini "ebat cepat dan kuat sekali. (kan tetapi &un Lim #wi dapat
melompat ke samping dan meng"indarkan diri. "Ta"an dulu 2ona....." 2amun
nona yang suda" mara" itu makin penasaran dan menyerang lagi lebi"
"ebat. Lim #wi maklum ba"wa meng"adapi, nona ini yang suda" dia kenal
kepandaiannya bermain pedang yang "ebat akan berba"aya sekali kalau dia
bertangan kosong. Terpaksa dia mencabut keluar pedangnya yang juga
suda" buntung ujungnya dan menangkis. &unga api berpijar ketika sepasang
pedang itu bertemu.
"2ona aku..... aku maklum akan isi "atimu. #eadaanmu sama dengan
keadaanku. (ku maklum akan penderitaanmu akan dendammu....."
T"io 0ng mena"an pedangnya mendengarkan dengan pandang mata "eran.
"2ona percayala" aku tidak menyala"kan kau kalau kau mendendam sakit
"ati. (ku pun demikian. (ya"ku terbunu" orang. Tapi berila" kesempatan
kepadaku untuk membereskan urusanku. #au suda" mendengar semua di
-oa!san tadi. &iarkan aku mencari susiok..... e" mencari #wee $in sampai
dapat se"ingga urusan pembunu"an ter"adap orang tuaku bisa diselesaikan.
$etela" itu na"..... setela" itu kalau kau "endak membalas dendammu
kepadaku silakan. (ku akan memberikan kepalaku kepadamu."
"5i" siapa sudi mendengar obrolanmu*.
"&etul 2ona. 0nta"la".... "atiku tidak mengijinkan aku mara" kepadamu. (ku
kasi"an kepadamu yang bernasib buruk. (ku dapat merasakan
penderitaanmu. (ndaikata sakit "atimu itu dapat dipuaskan karena
kematianku sebagai penebus dosa aya"ku biarla" aku berkorban. Tapi
tunggula" sampai aku selesai mengurus urusanku sendiri."
"&o"ong! #au "anya mencari alasan untuk melepaskan diri dariku. -emmw
orang s"e &un jangan "arap aku dapat kaubodo"i. (tau kau pengecut.....
tidak berani meng"adapi pedangku!"
&etapapun juga Lim #wi adala" seorang pemuda. )ia memang penyabar
sekali dan memang suda" menjadi dasar wataknya yang jujur dan sabar
berani mengala". (kan tetapi karena sekarang didesak sedemikian rupa ole"
nona ini apalagi karena dianggap pengecut si1at jantannya menonjol. la
cepat menggerakkan pedangnya menangkis dan berkata.
"2ona T"io sunggu" aku tidak ingin bertempur denganmu. /angan kau
memaksaku!" 2amun T"io 0ng terus terdesak dan sebentar saja dua orang
muda itu suda" bermain pedang dengan "ebatnya. $erangan!serangan T"io
0ng benar!benar amat berba"aya $ebagai murid $wi Lek -osiang tentu saja
kepandaiannya amat tinggi ilmu pedangnya suda" masak dan juga ilmu
pedang yang berasal dari daera" pantai timur ini mempunyai gaya tersendiri
mempunyai keistimewaan sendiri. Permainan pedangnya cepat tangkas
linca" dan mengandung tenaga yang bergelombang seperti gelombang
samudera yang memeca" di pantai timur!
(kan tetapi &un Lim #wi adala" murid termuda #un!lun!pai yang amat
disayang ole" gurunya. -ampir seluru" ilmu pedang yang dimiliki Pek .an
$ian!$u diturunkan kepada muridnya ini se"ingga dalam permainan #un!lun
#iam!"oat bole" dibilang dimasa itu &un Lim #wi menjadi orang ke dua di
#un!lun setela" gurunya sendiri. &a"kan tingkat ilmu pedang yang dimiliki
323
Raja Pedang
ole" paman dan aya"nya juga yang dimiliki #wee $in masi" kala" setingkat
ole"nya. Tentu saja dia masi" banyak membutu"kan pengalaman
pertempuran untuk mematangkan ilmunya. .aya permainannya tenang dan
kuat seperti batu karang di pantai laut akan tetapi juga kadang!kadang kalau
dia mau dia bisa melancarkan serangan yang mematikan. &etapapun juga
meng"adapi T"io 0ng dia tidak tega untuk melakukan serangan maut "anya
memperta"ankan dan melindungi tubu"nya kadang!kadang memancing dan
menggertak untuk mengurangi daya tekanan lawan. la merasa sedi" sekali
dengan kenekatan gadis ini yang agaknya tak dapat dita"annya lagi. &un Lim
#wi maklum ba"wa percuma saja dia membujuk maka dia mengambil
keputusan untuk merobo"kan gadis ini tanpa melukai berat atau kalau
mungkin meninggalkannya lari. 4ang pertama tadi yaitu merobo"kan tanpa
melukai agaknya lebi" muda" dipikirkan daripada dilakukan. Tingkat
kepandaian gadis ini bole" dibilang seimbang dengan tingkatnya sendiri
mana mungkin dia merobo"kannya tanpa melukai, $etela" berpikir
demikian Lim #wi mengambil keputusan untuk meninggalkannya lari saja.
Tidak peduli dia dicap pengecut atau takut karena soalnya bukan dia takut
melainkan karena dia tidak mau bermusu"an dengan gadis yang sekaligus
menarik cinta kasi"nya dan juga menimbulkan kasi"an di "atinya ini.
"Maa1 2ona T"io aku tak dapat melayanimu lebi" lama lagi!" Pedangnya
berkelebat cepat dan pedang nona itu tertangkis dengan kerasnya se"ingga
terpental. T"io 0ng kaget sekali karena merasa telapak tangannya sakit.
&aiknya dia masi" dapat menjaga se"ingga pedangnya tidak terlepas dari
pegangan. #etika dia dapat menguasai keadaannya pemuda itu suda"
meloncat jau" lari cepat.
"9rang s"e &un kau "endak lari ke mana," bentaknya mara" dan cepat dia
mengejar. )ari pertandingan pedang kedua orang muda ini sekarang
melakukan perlumbaan lari cepat juga dalam ilmu ini keduanya memiliki
tingkat seimbang. T"io 0ng sukar sekali untuk dapat menyusul lawannya
juga amat sukar bagi Lim #wi untuk memperjau" jarak antara dia dan
pengejarnya. .adis itu seakan!akan menjadi bayangannya terus mengikuti
ke mana pun juga dia lari atau meloncat. (da sejam mereka berkejaran. Lim
#wi mulai merasa gelisa". la memasuki "utan!"utan dan sengaja mengambil
jalan pegunungan yang amat sukar dengan "arapan agar gadis itu ak"irnya
membiarkan dia pergi. (kan tetapi dengan penu" semangat T"io 0ng
mengejar terus.
#arena merasa tak sanggup lari pergi dari gadis itu &un Lim #wi
membalikkan tubu"nya dan kembali dia membujuk.
"2ona T"io kenapa kau bertekat "endak membunu"ku sekarang juga, Tidak
kasi"anka" kau kepadaku yang juga rnempunyai semacam sakit "ati dan
pena!saran seperti yang kauderita, (ku minta waktu tiga bulan 2ona.
&erila" tiga bulan agar aku dapat menyelesaikan dulu urusanku sendiri
setela" itu aku akan mencarimu dan tersera" kalau kau "endak
membalaskan sakit "ati aya"mu."
Tertegun juga "ati T"io 0ng mendengar ini. Pemuda ini li"ai belum tentu ia
akan dapat menang kalau mereka bertempur. /uga buktinya tadi biarpun ia
suda" mengera"kan seluru" kepandaiannya berlari cepat sampai
sedemikian lamanya belum juga dia mampu menyusulnya. #iranya pemuda
ini merupakan tanding yang seimbang dan belum tentu kala" kalau melawan
mengapa tidak mau melawan dan ba"kan memberi janji akan suka dibunu"
324
Raja Pedang
tiga bulan kemudian, &ukanka" ini ane" sekali, (kan tetapi pikiran ini "anya
sebentar saja memenu"i kepalanya segera terganti ole" rasa dendam yang
suda" ditanggungnya semenjak ia kecil. #emara"annya datang lagi.
Pedangnya bergerak menyerang disusul bentakan.
*Tak usa" banyak cakap seorang dt antara kita "arus mati!"
&un Lim #wi merasa sedi" sekali se"ingga dia agak terlambat mengelak.
Pedang yang menusuk le"ernya itu kini menyerempet pundaknya. &aju Lim
#wi robek berikut kulit dan sedikit dagingnya. )ara" mulai mengucur deras
membasa"i baju. #embali T"io 0ng tertegun akan tetapi segera ia
menyerang lagi lebi" "ebat. Lim #wi suda" bersiap dan pedangnya
menangkis. #embali dua orang ini bertempur "ebat sampai lenyap tubu"
mereka terbungkus gulungan dua sinar pedang.
)ua orang itu saking "ebatnya mecura"kan per"atiannya di ujung senjata
masing!masing tidak ta"u ba"wa sesosok bayangan datang mendekat.
$etela" meli"at siapa yang sedang bertempur bayangan ini mengeluarkan
segenggam benda lalu dengan kecepatan kilat dia menyambitkan benda!
benda kecil dalam genggaman itu ke ara" &un Lim #wi.
Pemuda ini tidak dapat memperta"ankan diri ter"adap serangan gelap ini
karena benda!benda itu ternyata adala" jarum!jarum "alus sekali yang ketika
melayang ke ara" tubu"nya tidak mengeluarkan bunyi. Ta"u!ta"u dia merasa
punggungnya panas dan gatal!gatal tubu"nya kaku!kaku dari tak dapat
dita"annya lagi dia terguling dan pedangnya terlepas dari pegangannya!
T"io 0ng "eran buka" main. Masi" sempat ia menarik kembali pedangnya
dan dengan mata terbelalak dia meli"at betapa &un Lim #wi tela" robo"
telentang dalam keadaan mengerikan. Muka pemuda yang tampan itu
menjadi biru meng"itam tubu"nya kaku tak bergerak lagi. #etika gadis ini
mengangkat muka ia meli"at seorang pemuda suda" berdiri tersenyum!
senyum di depannya. Pemuda ini bukan lain adala" .iam #in! Ta"ula" T"io
0ng sekarang ba"wa diam!diam .iam #in membantunya dan menyerang Lim
#wi dengan senjata ra"asia yang ane".
"2ona 0ng puaska" kau sekarang meli"at musu"mu menggeletak di depan
kakimu, 2a" jangan bua"g waktu lagi segera kaupenggal le"ernya!" kata
.iam #in sambil tersenyum lebar. (kan tetapi alangka" "erannya ketika ia
meli"at nona itu dengan mulut cemberut dan mata berapi membentak.
"#enapa kau mencampuri urusanku, #enapa kau membunu"nya,"
"0" 2ona. &ukanka" dia musu"mu, Tadi kuli"at kau tidak kuat
mengala"kannya maka aku membantumu."
"$iapa sudi bantuanmu, $iapa butu" pertolonganmu, Laginya kau
menyerang secara pengecut!" .adis itu dengan mara" lalu meloncat dan lari
pergi dari situ.
.iam #in berdiri terpaku di tempatnya. la menyeringai kemalu!maluan dan
juga penasaran. (k"irnya dengan mara" dia lalu menole" ke ara" tubu" Lim
#wi yang masi" menggeletak di situ meluda"inya dan mengomel "$ialan!"
)engan "ati murung .iam #in lalu pergi dari situ juga. la tertarik ole"
kecantikan T"io 0ng akan tetapi berbeda dengan meng"adapi gadis!gadis
lain ter"adap T"io 0ng dia tidak berani bersikap sembrono. $elain gadis ini
memiliki kepandaian yang cukup li"ai juga dia "arus mengingat guru gadis
itu T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang yang tak bole" dipandang ringan.
325
Raja Pedang
&elum lama .iam #in pergi tubu" &un Lim #wi bergerak!gerak dan terdengar
dia merinti" perla"an. Pada saat itu &eng $an berlari!lari cepat dalam
usa"anya mengejar T"io 0ng dan mencari &un Lim #wi.
"5elaka terlambat.....!" katanya ketika dari jau" dia meli"at tubu" murid #un!
lun itu menggeletak di situ. 5epat dia memeriksa dan alangka" kagetnya
meli"at betapa seluru" tubu" pemuda ini membiru napasnya kempas!
kempis. &eng $an adala" seorang pemuda yang tela" mewarisi ilmu yang
"ebat akan tetapi dia bukanla" seorang a"li pengobatan. &etapapun juga
setela" mendapat kenyataan ba"wa di punggung pemuda ini terdapat jarum!
jarum "alus yang menancap dia dapat menduga ba"wa tentu &un Lim #wi
terkena racun yang amat berba"aya. )icabutnya jarum!jarum "alus
berjumla" tuju" bua" itu dan dengan "ati!"ati dia bungkus jarum!jarum itu
dimasukkan ke dalam saku bajunya.
"Terlalu sekali T"io 0ng. &etulka" nona itu sampai "ati menggunakan senjata
ra"asia begini ganas dan keji," la merasa penasaran lalu tanpa ragu!ragu
lagi &eng $an menempelkan bibirnya pada luka!luka di punggung Lim #wi
kemudian mengecupnya kuat!kuat. )ara"!dara" meng"itam dapat dia isap
keluar dan diluda"kan akan tetapi "anya ber"asil mengeluarkan dara"
beracun yang berada di sekitar luka. $egera &eng $an menggunakan
kepandaiannya. )engan menempel kedua pundak &un Lim #wi dengan kedua
telapak tangannya dia mena"an napas mengera"kan tenaga dalamnya
mempergunakan tenga 'm 4ang berganti!ganti untuk mendorong "awa
beracun dari tubu" &un Lim #wi. #arena , dia tidak ta"u tergolong apaka"
racun itu 'm atau 4ang dia tidak ta"u "arus mempergunakan tenaga apa
untuk melawannya.
&aiknya "awa mujijat dalam tubu" &eng $an memang "ebat sekali. #etika dia
mempergunakan tenaga 'm dara" "itam banyak mengucur keluar dari luka!
luka di punggung Lim #wi. (k"irnya muka pemuda ini tidak biru lagi dan
napasnya agak lega. (kan tetapi dia masi" kaku dan pingsan.
&eng $an teringat akan ular pemberian .iam #in kepada ketua -oa!san!pai
"(" kenapa aku begini bodo", -oa!san tidak terlalu jau" kalau kubawa ke
sana dan minta Lian &u Tojin memberi!kan ular!ular itu untuk menolong
bukanka" Lim #wi akan dapat tertolong segera," Tanpa ragu!ragu lagi dia lalu
memondong tubu" Lim #wi dan mempergunakan kepandaiannya untuk
berlari cepat sekali naik ke puncak -oa!san.
$etela" tiba di puncak dia segera berjalan seperti biasa menuju ke tempat
tinggal Lian &u Tojin. la meli"at ba"wa masi" ada sedikit tamu di tempat
pesta. ;ntuk tidak menarik per"atian orang &eng $an menggunakan
kepandaiannya meloncat dan menyelinap menuju ke belakang dan memasuki
bangunan itu dari belakang. &eberapa orang tosu meli"atnya dan menegur
"eran.
"&eng $an kau dari mana dan..... e" $iapa itu....," Para tosu ter"eran!"eran
apalagi setela" mereka mendapat kenyataan ba"wa orang yang dipondong
&eng $an itu bukan lain adala" &un Lim #wi murid #un!lun!pai yang tadi
datang bersama Pek .an $iansu.
"-arap para Totiang tenang!tenang saja dan tolongla" panggilkan Lian &u
totiang katakan aku &eng $an mo"on bertemu ada urusan amat penting.*
Para tosu segera melaporkan kepada Lian &u Tojin yang masi" duduk
diruangan depan menanti "abisnya para tamu. Tosu tua ini begitu mendengar
laporan segera mengundurkan diri dan menuju ke belakang membiarkan
326
Raja Pedang
#wa Tin $iong dan Liem $ian -wa melayani para tamu. (kan tetapi #wa -ong
yang berada di dekatnya ketika ada tosu memberi laporan segera
mengikutinya. -al ini terli"at ole" T"io &wee #ui Lok dan T"io #i yang segera
mengikuti pula dari belakang.
"&eng $an kenapaka" dia itu.....," '.ian &u Tojin menegur dengan kaget
setela" meli"at &un Lim #wi menggeletak di atas sebua" dipan dalam
keadaan amat paya".
"Totiang yang baik saya mo"on belas kasi"an Totiang. Tolongla" &un Lim #wi
yang teecu 6saya7 ketemukan suda" menggeletak dalam keadaan begini di
lereng bukit. Meli"at keadaannya teetu rasa dia terkena senjata beracun
dan..... teecu teringat uakan pemberian .iam #in. &ukanka" ular!ular kecil itu
adala" ttlar penolak racun,"
Lian &u Tojin tidak menjawab dan cepat dia memeriksa tubu" &un Lim #wi.
$ebagai seorang ketua partai persilatan besar tentu saja kakek ini mengerti
tentang ilmu pengobatan. <aja"nya beruba" ketika dia memerlksa pemuda
itu.
")ia tela" terkena racun yang amat berba"aya" katanya. "Pinto sendiri tidak
mempunyai penolak racun yang akan dapat melawan racun ini."
"Totiang bukanka" .iam #in tela" memberi "adia" ular!ular penolak racun
itu,"
#akek itu mengangguk!angguk akan tetapi nampak ragu!ragu. "-emmm
pinto perna" mendengar kemanjuran 2go!tok!coa akan tetapi belum perna"
membuktikannya sendiri. Memang kata orang 2go!tok!coa dapat
menyembu"kan segala macam penyakit akibat keracunan akan tetapi pinto
belum perna" meli"at kenyataannya ba"kan ularnya pun baru sekarang
pinto meli"atnya. Pemuda ini benar!benar "ebat dan amat berba"aya
keadaannya kalau tidak mendapatkan obat yang cocok takkan kuat
mena"an sampai dua pekan." Tosu itu nampak ragu!ragu dan k"awatir.
"Totiang kalau begitu tolongla" Totiang berikan 2go!tok!coa kepada teecu
untuk mengobati Lim #wi" &eng $an berkata gelisa".
"&aikla"...... memang se"arusnya begitu ....." kata kakek itu.
Tiba!tiba T"io #i berkata dengan suara tak senang "$ukong dia itu adala"
anak murid #un!lun!pai seorangmusu" besar. Luka atau matinya bukanla"
urusan kita dari -oa!san!pai!"
T"io &wee dan #ui Lok menyatakan persetujuannya mala" #ui Lok
menyambung "'nila" tanda ba"wa T"ian akan selalu meng"ukum mereka
yang ja"at. #un!lun!pai suda" terlalu amat ja"at ter"adap kita maka dia ini
murid #un!lun!pai juga mengalami nasib seburuk ini. $ukong dia ini musu"
kita tak ada perlunya kita menolongnya."
(kan tetapi #wa -ong yang selama ini amat bersemangat dalam permusu"an
golongan -oa!san!pai ter"adap #un!lun!pai agaknya berpikiran lain. 0nta"
bagaimana gadis ini suda" menaru" simpati besar ter"adap &eng $an dan
berlawanan dengan suara "atinya kalau menentang pemuda ini.
"Teecu tidak setuju dengan kedua $u"eng" katanya kepada kakek ketua -oa!
san!pai.
"&iarpun dia ini musu" besar kita akan tetapi dia terluka di -oa!san tentu
orang luar akan menyangka ba"wa kita yang melukainya dengan cara yang
begini keji."
327
Raja Pedang
"Peduli apa dengan segala 3tna", Pokoknya kita tidak melakukan
penyerangan gelap "abis perkara. &iarkan orang lain menudu"!" T"io #i
bersiteng dengan sikapnya.
"(palagi &eng $an ini selalu memperli"atkan sikapnya memi"ak golongan
#un!lun!pai. )a"ulu berta"un!ta"un yang lalu juga dia suda"
memperli"atkan sikap membela #un!lun sekarang pun dia mati!matian
"endak menolong orang #un!lun. $ukong kita "arus ber"ati!"ati ter"adap
orang ini dan jangan mendengarkan omongannya!" kata #ui Lok.
$emua ucapan cucu!cucu muridnya ini berkesan juga dalam "ati Lian &u
Tojin. )engan pandang mata tajam dia bertanya kepada &eng $an "&eng
$an kenapa kau selalu ber3"ak kepada #un!lun, #enapa kau bersusa" paya"
"endak menolong Lim #wi murid #un!lun ini,"
&eng $an suda" mara" sekali mendengar ucapan T"io #i dan #ui Lok tadi.
Makin mara" dia setela" mendengar pertanyaan Lian &u Tojin yang jelas
terpengaru" ole" ucapan!ucapan itu.
"Lian &u totiang saya "arap Totiang suka ingat akan beberapa "al ini.
Pertama seorang yang suda" menjunjung tinggi keadilan menilai baik buruk
seseorang dari perbuatannya bukanla" dari keturunannya! &iarpun Lim #wi
seorang murid #un!lun tapi kesala"an apaka" yang perna" dia lakukan
ter"adap -oa!san!pai, #edua seorang yang ta"u akan #etu"anan ta"u pula
ba"wa soal keturunan adala" "asil pekerjaan Tu"an. Lim #wi menjadi anak
keluarga &un bukanla" karena ke"endaknya melainkan karena ke"endak
Tu"an maka apabila ada orang menyala"kannya karena keturunannya sama
artinya dengan orang itu menyala"kan "asil pekerjaan Tu"an! #e tiga
seorang kuncu 6budiman7 selama "idupnya takkan meninggalkan
perikemanusiaan dan akan menolong siapa saja yang membutu"kan
pertolongan. Lian &u totiang saya menolong Lim #wi karena dua "al
pertama karena saya selalu teringat akan "al!"al yang saya sebutkan tadi
kedua kalinya kiranya Totiang ingat juga akan pesan terak"ir &un $i Teng
kepada saya di dekat ajalnya. Pesan orang yang suda" meninggal dunia
adala" pesan keramat yang "arus di"argai asal saja pesan itu demi
kebaikan. 2a" "endaknya Totiang segera mengambil keputusan Totiang
suka menolongnya atauka" tidak,"
<aja" kakek itu menjadi mera". 'a merasa terpukul ole" ucapan!ucapan
pemuda itu. $ambil menole" kepada cucu!cucu muridnya dia berkata liri"
"(mbilkan 2go!tok!coa itu....."
T"io #i T"io &wee dan #ui Lok tidak bergerak dari tempatnya mala"
memandang mara" kepada &eng $an. (kan tetapi #wa -ong segera berlari
dan tak lama kemudian dia suda" kembali membawa tabung!tabung bambu
terisi dua ekor ular kecil. Lian &u Tojin menerima dua tabung itu dan berkata
kepada &eng $an.
"'nila" dua ekor 2go!tok!coa itu beng $an. Pinto "anya menggunakan cara
yang biasa untuk mengambil racun ular ini kemudian meminumkannya
sebagian dan sebagian lagi digosokkan pada luka!lukanya. (kan tetapi
karena pinto belum menyatakan sendiri k"asiat racun 2go!tok!coa maka
"asilnya pinto tidak berani menanggung."
"Totiang" kata &eng $an dengan "ormat dan berterima kasi" "keadaan Lim
#wi suda" paya". #alau Totiang suka berusa"a mengobati itu saja suda"
merupakan budi besar tentang riwayatnya "anya tersera" kepada T"ian."
328
Raja Pedang
Lian &u Tojin lalu membuka tutup tabung menangkap ular pada belakang
le"ernya. "&uka mulutnya" katanya kepada &eng $an yang cepat membuka
mulut Lim #wi. )engan menekan pada le"er dan belakang kepala ular itu
keluarla" cairan menguning dari mulut dan gigi ular menetes!netes ke dalam
mulut Lim #wi. #wa -ong suda" datang membawa secangkir air yang segera
dipergunakan ole" Lian &u Tojin untuk diminumkan pula se"ingga racun tadi
dapat masuk ke dalam perut. $etela" racunnya "abis dan dilepas ular itu
menjadi lemas dan tak dapat berkutik lagi. ;lar ke dua dikeluarkan dan
seperti tadi racunnya dikeluarkan ditada"i cangkir kemudiari dengan
tangannya Lian &u Tojin menggosok!gosokkan racun ini di punggung Lim #wi.
Pengera"an tenaga dalamnya dapat mendorong racun ini masuk tubu"
melalui luka!luka kecil itu. $etela" selesai Lian &u Tojin dengan napas agak
terenga"!enga" lalu mundur dan mencuci tangannya.
&eng $an merasa berterima kasi" sekali. )ari napas kakek itu dia maklum
ba"wa tadi Lian &u Tojin tela" mengera"kan seluru" 'weekangnya dan dia
merasa kagum akan budi kakek ini. 'a tidak pedulikan lagi kepada tiga orang
cucu murid -oa!san yang memandang semua itu dengan mulut cemberut
dan sinar mata penu" kemara"an kepadanya. -anya #wa -ong yang dengan
setulus "ati membantu pengobatan tadi dan diam!diam dia pun berterima
kasi" sekali kepada nona ini.
Tubu" &un Lim #wi bergerak dan mulutnya mengelu". $emua orang
memandang dengan penu" per"atian. .irang "ati &eng $an ketika meli"at
betapa tubu" yang kaku tadi kini mulai menjadi lemas warna ke"itaman
lenyap dan makin lama muka itu menjadi makin pucat. Lalu tubu" itu
ber"enti bergerak dan Lim #wi keli"atan seperti orang tidur nyenyak "anya
napasnya agak terenga"!enga".
Lian &u Tojin lalu mendekat dan memeriksa pergelangan tangan dan detak
jantungnya.
"5elaka.....!" Tosu itu berteriak kaget waja"nya beruba" pucat. "#eparat
betul .iam #in!" $aking mara"nya tosu ini mengeluarkan makian.
"&agaimana Totiang," &eng $an berseru "eran dan kaget.
#akek menggeleng!geleng kepala dan memandang sedi" ke ara" &un Lim
#wi.
"Tidak baik tidak baik..... racun ular itu bukannya menyembu"kan mala"
menamba" paya". (gaknya bukan 2go!tok!coa....." tiba!tiba kakek itu
meng"entikan ucapannya waja"nya makin pucat ketika dia berbisik ".....
ngo!tok 6lima racun7....., (" jangan!jangan ada "ubungannya dengan 2go!
lian!kauw bukan ular!ular obat yang diberikan mala" ular beracun
berba"aya."
#alau &eng $an menjadi kaget bukan main adala" T"io #i dan #ui Lok
sekarang girang sekali. "&eng $an lekas bawa pergi dia dari sini tidak ada
tempat untuk mengubur mayat orang #un!lun! kata #ui Lok.
Pada saat itu #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa muncul. Para tamu yang
meli"at Lian &u Tojin mengundurkan diri lalu berpamit dan di puncak -oa!
san suda" menjadi sunyi.
"&agaimana $u"u," tanya #wa Tin $iong yang tadi suda" mendengar
tentang peristiwa yang terjadi atas drin &wi Lim #wi.
"#ita ditipu .iam #in" jawab kakek itu. ")ua ekor ular itu bukan ular obat
setela" dipergunakan racunnya muda" membuat dia makin para"."
329
Raja Pedang
"&agaimana baiknya sekarang, Totiang #wa lo!eng"iong tolongla" beri
petunjuk kepadaku" kata &eng $an nampak gelisa" sekali. #wa -ong
menjadi ter"aru meli"at sikap &eng $an akan tetapi gadis ini diam saja
"anya mena"an air matanya yang "endak keluar dari matanya.
"Tidak ada obat di dunia ini dapat menolongnya..... kecuali T"ian turun
tangan sendiri....." kata Lian &u Tojin.
"-anya ada satu jalan....." tiba!tiba #wa Tin $iong berkata. $emua mata
ditujukan kepada jago -oa!san!pai ini tapi #wa Tin $iong meli"at dengan
pandang mata jau" ke ara" kaki gunung di sebela" utara.
"(" dia.....," #ui Lok dan T"io #i berkata dengan nada mentertawakan.
"(ya" tak mungkin....." kata #wa -ong penu" kek"awatiran memandang
kepada &eng $an. (dapun Lian &u Tojin "anya menggeleng!geleng kepala
saja. "#wa!eng"iong siapaka" dia itu, $iapa yang dapat menolong Lim #wi
dan apaka" yang kau maksudkan dengan satu jalan tadi," &eng $an
mendesak akan tetapi #wa Tin $iong "anya menggeleng kepala. &eng $an
segera mendesak Lian &u Tojin.
"Totiang "arap berbelas kasi"an dan beri petunjuk. $iapaka" dia yang dimak!
sudkan ole" #wa!eng"iong dan yang bisa menolong Lim #wi,"
"Tidak ada tidak ada..... tak mungkin ditolong lagi....." kata kakek ini pula.
Meli"at ba"wa #wa Tin $iong dan ketua -oa!san!pai agaknya "endak me!
nyembunyikan nama orang yang kiranya dapat menolong Lim #wi &eng $an
lalu menole" kepada #wa -ong "(dik -ong mauka" kau memberi
penjelasan kepada!ku,"
&ukan main panasnya "ati T"io #i dan #ui Lok mendengar pemuda itu
menyebut adik kepada #wa -ong. Menurut pendapat mereka tak patut
pemuda ini menyebut adik se"arusnya menyebut nona.
"$ebetulnya bukan karena (ya" dan $ukong tidak mau memberi ta"u $an!
ko. (kan tetapi memang tidak ada gunanya mendatangi orang itu mala"
amat berba"aya. #eta"uila" di kaki gunung ini sebela" utara terdapat
seorang sakti yang amat ane" terkenal disebut Toat!beng 4ok!mo 6$etan
9bat Pencabut 2ya!wa7. &aru namanya saja suda" menerangkan ba"wa dia
itu adala" seorang a"li obat sampai disebut $etan 9bat. (kan tetapi sebutan
Toat!beng suda" jelas pula ba"wa dia mempunyai satu kesukaan yaitu
mencabut nyawa orang. Menurut kabar segala macam penyakit dia dapat
menyembu"kan akan tetapi begitu orangnya sembu" dia lalu turun tangan
membunu"nya. #arena inila" maka (ya" dan $ukong tidak tidak mau
menyebut namanya."
"(pa dia gila.....," &eng $an berseru mara" dan "eran.
#wa Tin $iong menarik napas panjang sebelum berkata."$ama sekali kami
tidak ta"u bagaimana keadaannya sebetulnya &eng $an dan kami tidak
mau mencoba!coba untuk menanam permusu"an dengan orang kang!ouw.
)ia tidak mengganggu kami dan kami tidak pedulikan dia akan tetapi
tentang kepandaiannya mengobati suda" amat terkenal di dunia kang!ouw."
Lian &u Tojin mengarigguk!angguk. ")ia sama terkenalnya dengan &u!tek
#iam!ong 5ia -ui .an keduanya adala" keturunan toko"!toko" "ebat di
jaman da"ulu. #alau 5iu -ui .an masi" keturunan dari si dewi pedang (ng '
2iocu adala" dia itu masi" keturunan dari 4ok!ong 6Raja 9bat7 sayangnya.....
"emmm dia mempunyai kebiasaan yang amat keji dan ane" itu."
&eng $an tidak berkata apa!apa lalu meng"ampiri dipan dan memondong
tubu" Lim #wi yang masi" pingsan dan lemas.
330
Raja Pedang
"&eng $an kau "endak ke mana," tanya #wa Tin $iong dan semua orang
memandang kepada pemuda ini.
"#e mana lagi #wa!eng"iong, #e kaki gunung sebela" utara itu untuk minta
pertolongan Toat!beng 4ok!mo.
"$an!ko! #au akan dibunu"nya!" seru #wa -ong waja"nya pucat. $ikap gadis
ini amat menarik per"atian sampai aya"nya sendiri menole" dan
memandang "eran.
&eng $an menole" kepada #wa -ong dan tersenyum pa"it. "(pa bole" buat
tapi akan kuusa"akan supaya dia tepat menyembu"kan Lim #wi."
"&eng $an dia ini apamu dan ada "ubungan apaka" kau dengan #un!lun!pai
maka kau bertekad mengorbankan nyawa untuk menolongnya," Lian &u Tojin
bertanya mata kakek ini memandang kagum.
"Totiang menolong orang lain dengaii pamri" untuk keuntungan bagi diri
sendiri bukanla" pertolongan namanya. Manusia "idup "arus saling tolong!
menolong dan apaka" artinya pertolongan tanpa disertai pengorbanan,"
$etela" berkata demikian dia berjalan pergi sambil memondong tubu" Lim
#wi sengaja dia memberatkan langka"nya se"ingga keli"atan keberatan
memondong tubu" itu.
$emua mata mengikutinya mata #wa -ong basa" air mata. Lian &u Tojin
menggeleng kepalanya menarik napas panjang berkali!kali dan berkata
penu" pujian.
"$iancai..... siancai..... selama "idupku baru kali ini pinto meli"at orang
dengan budi pekerti sebaik dia..... kalian semua li"atla" baik!baik dan ingat
baik!baik diala" orang yang patut di"ormati diala" patut disebut seorang
gaga"!" $etela" berkata demikian kakek ini terbongkok!bongkok memasuki
pondoknya.
? ? ?
#aki gunung sebela" utara itu amat inda" pemandangannya. Penu" po"on
berkembang dan rumput meng"ijau di situ mengalir sebua" sungai kecil
yang amat jerni" airnya penu" batu!batu "itam yang beraneka macam
bentuknya. )i pandang dari lereng keli"atan betapa inda" dan suburnya
tana" kaki gunung ini menggirangkan "ati &eng $an yang menuruni lereng
dengan cepat sekali.
(kan tetapi setela" dia tiba di kaki gunung dia merasa bulu tengkuknya
berdiri. #eadaannya memang inda" namun amat menyeramkan. &egitu
sunyi. $unyi melengang melebi"i sunyinya kuburan. )aun!daun po"on
bergoyang!goyang tertiup angin kembang!kembang memenu"i ranting
rumput!rumput "ijau tak perna" terinjak kaki nampak subur menggemuk
suara air gemercik seperti dendang lagu yang tak kunjung "enti. (kan tetapi
kesunyian yang rnencekam amat menyeramkan. Tak seekor pun burung
keli"atan terbang tak seekor pun binatang keli"atan berlari ba"kan tidak
ada seekor pun jengkerik berbunyi. Tempat inda" namun seakan!akan
tempat yang mati tempat yang terkutuk di mana "awa maut selalu
mengancam yang "idup!
-anya sebentar saja keseraman mencekam "ati &eng $an. $egera dia dapat
menguasai dirinya dan melangka" maju dengan tenang dan cepat. )ari atas
tadi dia suda" meli"at sebua" pondok kayu diantara po"on!po"on dekat
sungai dan sekarang dia tujukan langka"nya ke ara" pondok itu. Makin dekat
dengan pondok ia berjalan makin banyakla" dia mendapatkan bukti yang
menyebabkan keadaan daera" itu demikian sunyi. )i sepanjang jalan
331
Raja Pedang
banyak yang suda" tertutup ole" rumput!rumput "ijau dia meli"at banyak
sekali tulang!tulang berserakan kerangka!kerangka bintang besar kecil
seakan!akan semua peng"uni "utan itu tela" tewas karena bencana yang
ma"a da"syat. Makin dekat dengan pondok dia mulai meli"at kerangka!
kerangka manusia yang suda" kering suda" rusak dan ada pula yang masi"
baru. &eng $an menekan debar jantungnya dan melangka" terus sampai ke
depan pintu pondok. )ili"atnya asap keluar dari jendela pondok itu dan bau
yang amat ane" menusuk "idungnya bau yang luar biasa disebut wangi ada
bau tak enaknya seperti bau obat!obatan yang dimasak.
"Teecu Tan &eng $an mo"on bertemu dengan Locianpwe keturunan 4ok!ong
yang budiman &eng $an berseru tanpa mengera"kan k"ikangnya dengan
suara biasa saja.
Terdengar suara cekikikan di dalam pondok itu. "-i!"i!"ik! Tidak ada
keturunan 4ok!ong 6Raja 9bat7 yang budiman di sini. 4ang ada $etan 9bat
sama sekali tidak budiman! -i!"i!"ik!"
$uara itu menyeramkan sekali dengar di tempat sesunyi itu.
"Teecu mo"on pertolongan locianpwe $etan 9bat untuk menolong nyawa
sa"abat teecu yang terluka dan terkena racun."
#embali suara ketawa seperti tadi disusui kata!kata yang parau "Tidak ada
$etan 9bat penolong nyawa di sini yang ada $etan 9bat Pencabut 2yawa
6Toat!beng 4ok!mo7! -i!"i!"ik!"
Mendongkol "ati &eng $an juga dia merasa gelisa". Terang ba"wa orang di
dalam itu adala" seorang yang mempunyai si1at suka mempermainkan
nyawa orang pula.
"#alau begitu biarla" teecu mo"on bertemu dengan Toat!beng 4ok!mo untuk
bicara."
Pintu pondok yang tertutup tiba!tiba terbuka mengeluarkan suara berderit
dan seorang kakek bongkok berkepala botak keluar sambil membawa sebua"
panci yang mengebulkan uap. Panci itu dari besi dan di bawa"nya sampai
mera" membara namun kakek itu memegang panci begitu saja pada"al
dapat dibayangkan betapa panasnya. )ari sini saja suda" dapat diketa"ui
betapa li"ainya kakek buruk rupa ini. Matanya yang besar sebela" sebela"
lagi sipit seperti meram memandang kepada &eng $an yang masi" berdiri di
depan pintu sambil memondong tubu" &un Lim #wi yang pingsan.
"-i!"i!"i orang muda nekat. $uda" ta"u aku $etan 9bat Pencabut 2yawa
masi" nekat "endak bertemu. (pa kau mau menyera"kan jantungmu dan
jantung temanmu yang "ampir mati karena racun itu untuk kutamba"kan ke
dalam panci ini,"
la menggerak!gerakkan panci se"ingga isinya berlompatan ke atas. &eng
$arnbergidik ketika meli"at isi panci itu adala" potongan!potongan daging
berwarna mera" kebiruan. &enarka" itu jantung!jantung manusia,
"Toat!beng 4ok!mo locianpwe aku datang untuk mo"on pertolonganmu
mengobati temanku yang sakit ini" kata &eng $an.
".oblok! $iapa mau mengobati, (ku "endak mengambii jantungmu dan
jantung temanmu itu mau li"at siapa berani meng"alangi $etan 9bat
Pencabut 2yawa," 9rang itu tertawa!tawa.
&eng $an memutar otaknya. /elas baginya suda" ba"wa orang ini kalau
bukan orang yang luar biasa ane"nya tentula" seorang yang miring otaknya.
Meli"at sikap dan kata!katanya tentu orang ini amat sombong dan
332
Raja Pedang
mengandalkan kepandaiannya sendiri. Maka dia lalu mengambil keputusan
untuk memanaskan "atinya.
"-emmm kiranya aku sala" alamat. #au bukanla" 4ok!mo seperti yang
didengung!dengungkan orang kang!ouw. #au "anyala" tukang membunu"
sama sekali tidak becus mengobati orang. jangan kau pura!pura
menggunakan dan memalsu nama keturunan 4ok!ong. Tak ta"u malu.
Mata kanan yang lebar itu makin terbelalak sedangkan yang kiri makin sipit
mulutnya menyeringai memperli"atkan gigi yang tinggal tiga bua" atas
bawa" itu.
"9rang muda aku memang keturunan 4ok!ong dan akula" Toat!beng 4ok!mo
Mengobati orang ini saja apa susa"nya, )ia terkena racun kelabang yang
dipergunakan orang di ujung senjata ra"asia. Tentu dia terluka di
punggungnya. #emudian...." la mengara"kan pandangnya kepada muka &un
Lim #wi kemudian ditamba" lagi dengan racun ;lar Mera" "ebat sekali
tidak saja racun memasuki perutnya juga memasuki tubu" melalui luka. -i"
tiga "ari lagi dia bakal mampus!"
$ampai ternganga mulut &eng $an mendengarkan kata!kata yang cocok ini.
la mulai percaya ba"wa orang di depannya ini benar!benar seorang a"li
dalam pengobatan. $ekali meli"at saja dia suda" dapat membuka ra"asia
penyakit yang diderita Lim #wi. Tapi pemuda yang cerdik ini sengaja
memperli"atkan senyum mengejek.
"(" kau "anya ngawur saja. $emua orang juga bisa bicara sesukanya
tentang penyakit orang. Tapi aku tetap tidak percaya kalau kau bisa
mengobati penyakitnya. (palagi penyakit karena keracunan begini "ebat
sedangkan orang masuk angin biasa saja aku sangsi apaka" kau bisa
mengobati sampai sembu"!"
#akek bongkok ini membanting!banting kaki mara" sekali. "(nak setan!
/angankan baru sakit macam ini orang mati pun aku bisa bikin "idup lagi!"
";""" siapa percaya omongan ini, #alau kau bisa buktikan bisa
menyembu"kan temanku ini aku mau berlutut padamu dan mengakui ba"wa
kau benar!benar keturunan 4ok!ong yang pandai seperti dewa. Tapi kalau kau
tidak becus kau tidak lain "anyala" penjual lagak yang kosong melompong
belaka.
"&awa dia masuk bawa dia masuk..... buka matamu dan li"at bagaimana
dalam waktu singkat Toat!beng 4ok!mo menyembu"kannya sama sekali!"
bentak kakek itu sambil terbongkok!bongkok masuk ke dalam pondoknya
membawa panci itu.
)iam!diam &eng $an tersenyurn girang. (kalnya tela" ber"asil. $egera dia
melangka" masuk ke dalam pondok tanpa ragu!ragu lagi. Pondok itu ternyata
cukup lega dan terang karena bagian atapnya dapat dibuka se"ingga sinar
mata"ari dapat menyinar masuk. (kan tetapi kotor sekali penu" dengan
tulang!tulang daun kering akar!akaran yang bertumpuk di meja di lantai
dan di semua tempat. )i pojok terdapat sebua" dipan bambu.
"Letakkan di sini!" &eng $an menurunkan tubu" Lim #wi di atas dipan itu dan
berdiri agak menjau"i untuk memberi kesempatan kepada orang ane" itu
me!meriksa. (kan tetapi kakek itu sama sekali tidak melakukan pemeriksaan
langsung saja dia membuka pakaian atas pemuda itu dengan cara kasar
yakni merobek baju yang dipakai Lim #wi begitu saja seperti orang merobek
kertas tipis. )engan kasar juga kakek ini membalikkan tubu" Lim #wi
se"ingga tubu" pemuda itu menelungkup. $ebentar dia memeriksa luka!luka
333
Raja Pedang
di punggung kemudian mengeluarkan sebua" bungkusan dari saku bajunya
yang lebar. Ternyata itu adala" bungkusan jarum!jarum panjang terbuat
daripada emas dan perak. $etela" memandang sejenak penu" per"atian
kakek ini lalu menusuk!nusukkan tuju" belas batang jarum di le"er kedua
pundak sepanjang punggung dan di antara tulang iga.
&eng $an memandang penu" per"atian dan kagum meli"at cara kakek itu
menusuk!nusukkan jarum yang demikian cepat bertenaga dan tepat
mengenai jalan!jalan dara" tertentu.
#emudian kakek bongkok itu melangka" tiga tindak ke belakang kemudian
dari situ dia melompat ke depan menggunakan jari telunjuknya menotok
belakang kepala Lim #wi melangka" mundur lagi melompat menotok lagi
lain jalan dara" berkali!kali. Makin lama makin cepat dia bergerak se"ingga
dalam waktu beberapa menit saja dia suda" menotok "ampir semua jalan
dara" yang tidak tertusuk jarum!jarum emas dan perak di bagian belakang
tubu" Lim #wi. $etela" melakukan totokan!totokan selama setenga" jam dia
terenga"!enga" dari ubun!ubun kepalanya mengepul uap. )engan lemas dia
lalu mencabuti jarum!jarum itu lalu membalikkan tubu" Lim #wi telentang.
&eng $an berdebar kagum. Muka Lim #wi suda" mulai mera" napasnya tidak
lema" seperti tadi.
$etela" beristira"at sejenak kakek bongkok itu menggunakan jarum!
jarumnya menusuk!nusuk dan menancap!nancapkan seperti tadi di tuju"
belas tempat kini dibagian depan badan Lim #wi. $eperti tadi pula dia
menotok terus!menerus dengan gerakan cepat.
$etela" selesai dan mencabuti semua jarum kakek itu terenga"!enga"
meng!"adapi &eng $an lalu berkata parau "-i!"i!"ik kau li"at, Penyakitnya
suda" sembu" sebentar lagi semua racun di badannya keluar!"
&eng $an masi" belum percaya akan tetapi tiba!tiba terdengar Lim #wi
mengelu" dan munta"!munta". 4ang dimunta"kan "anyala" cairan racun
dan seluru" tubu"nya seakan!akan mengebul panas. (ne"nya keringat yang
keluar dari tubu"nya berwarna agak biru itula" racun yang keluar bersama
keringatnya!
)engan tenang kakek itu lalu menjejalkan tiga bua" butir pil "ijau ke dalam
mulut Lim #wi mendorongnya dengan jari telunjuknya se"ingga tiga butir pil
itu terus memasuki perut. Tak sampai sejam kemudian Lim #wi suda"
tenang mukanya mera" dan rnembuka matanya! la nampak "eran sekali
akan tetapi ketika "endak bangun duduk dia pusing dan meramkan mata.
"$audara &un Lim #wi kau reba"la" saja dulu. &aru saja kau disembu"kan
ole" tabib dewa Toat!beng 4ok!mo keturunan 4ok!ong!" seru &eng $an girang
bukan main. (kan tetapi kegirangannya lenyap seketika terganti kekagetan
ketika meli"at kakek itu suda" memegang se!atang pedang yang tajam dan
runcing sambil tertawa!tawa
"0" e"..... kau mau apa dengan pedang itu," &eng $an bertanya dan merasa
seram.
"-i!"i!"ik! Toat!beng 4ok!mo namaku. $etan 9bat Pencabut 2yawa (ku
mengobati untuk bertanding dengan penyakit bukan untuk menyembu"kan
or. $iapa yang sembu" ole" obatku "arus kucabut nyawanya dengan
pedangku. Tadi aku mengobati sekarang aku mencabut nyawa "i!"i!"ik
nyawamu dan nyawa dia."
"#akek yang baik kenapa begitu, Mengobati orang sakit memberi
pertolongan dan ini suda" menjadi kewajiban setiap manusia yang "idup di
334
Raja Pedang
dunia ini "arus saling tolong!menolong! (dapun urusan mencabut nyawa
kurasa ini bukanla" urusan manusia. -anya T"ian yang menita"kan .iam!lo!
ong 6Raja Maut7 ber"ak mencabut nyawa manusia. #au suda" menolong
temanku dari ba"aya maut kenapa "endak membunu"nya,"
"-i!"i!"ik belum perna" ada orang kusembu"kan lalu kubiarkan "idup. Tidak
terkecuali dia ini."
"/anganla" Locianpwe. &iarla" aku yang menjadi penggantinya. /angan
kaubunu" dia."
"-i!"i!"ik! (ne" ane"..... tapi kebetulan. (ku membutu"kan jantung orang
dan jantung dia ini kurang bersi" setela" tadi terserang racun. /antungmu
lebi" bersi" dan baik bagus! &ole" diganti bole" ditukar. )ia bole" "idup
kau penggantinya dan "arus kauberikan kepadaku. 0" orang muda selama
"idupku belum perna" aku mendeorang mau menukar diri mewakili orang
mati. (paka" betul!betul kau mau menggantikan orang ini untuk kuambil
jantungnya," ;jung pedang itu suda" menodong dada &eng $an.
&eng $an tenang!tenang saja tersenyum berkata ";capan seorang laki!laki
tidak akan ditarik kembali Locian!pwe. (ku suda" bersusa" paya" berusa"a
menolong dia ini maka takkan kulakukan $etenga"!setenga". #alau memang
kau membutu"kan jantung biarla" aku mewakilinya. #au "arus berjanji akan
melepaskan dan tidak mengganggu orang ini dan kau bole" mengambil
jantungku yaitu kalau kau bisa."
;capan terak"ir dari &eng $an. 'ni rupanya tidak diper"atikan ole" kakek
yang suda" ter"eran!"eran dan juga kegirangan itu. "&aik bole"..... aku ber!
janji takkan mengganggu orang ini. 2a" bersiapla" kau meng"adia"kan
jantungmu yang segar kepadaku!"
"#auambilla" sendiri kalau dapat!" jawab &eng $an seluru" urat syara1 di
tubu"nya suda" menegang siap untuk melawan kakek ini dengan seluru"
tenaga dan kemampuannya.
"-i!"i!"ik orang muda yang ane" yang sinting....." Pedangnya diayun!ayun
ke atas seperti orang menakut!nakuti. Tiba!tiba &un Lim #wi meloncat dari
dipan itu dan menyerang kakek bongkok dengan pukulan!pukulan "ebat.
"$iluman tua! Tak bole" kau membunu" penolongku!" Ternyata dari gerakan!
gerakannya pemuda #un!lun!pai ini suda" sembu" sama sekali. $erangannya
"ebat bukan main dan terpaksa kakek bongkok itu meloncat mundur sambil
terkeke"!keke" tertawa.
"-i!"i!"ik bukanka" manjur sekali pengobatanku,"
"$audara &un jangan serang dia. )ia adala" penolongmu suda"
mengobatimu tadi" kata &eng $an mencega".
"(ku ta"u tapi dia siluman ja"at "endak membunu"mu. Tidak bisa aku
berpeluk tangan saja!"
"-i!"i!"ik anak #un!lun!pai "i!"i!"ik. &iarla" aku mencoba sampai di mana
ke"ebatan lati"an dari Pek .an $ian!su si mata puti"!" $ambil berkata
demikian kakek ini menyimpan pedangnya dan melompat keluar. "Mari mari
sini orang muda #un!lun!pai bole" kau coba!coba "i!"i!"ik!"
&un Lim #wi yang tadi tela" sadar dan meli"at betapa kakek ini "endak
membunu" &eng $an segera turun tangan menolong. $ekarang dia
melompat keluar untuk melayani kakek ane" itu. &eng $an berdebar dan ikut
lari keluar.
"$iluman ja"at aku tidak rela diwakili ole" saudara ini. #alau kau "endak
membunu" dan mengambil jantungku kaucobala". Mati dalam pertempuran
335
Raja Pedang
bukanla" apa!apa dan kau baru gaga" kalau membunu" seorang yang dapat
melawanmu. $audara ini tidak pandai silat bagaimana kau punya muka
untuk membunu"nya begitu saja,"
"-i!"i!"ik orang muda. #au seperti orok kemarin sore yang masi" mera"
berani mencoba aku, -i!"i!"ik kausambutla" ini." &iarpun bongkok dan
gerak!geriknya seperti orang tua lema" akan tetapi tiba!tiba kakek itu suda"
mengirim serangan yang luar biasa cepatnya. Lim #wi kaget akan tetapi
sebagai murid #un!lun yang suda" matang kepandaiannya dia cepat
mengelak dan membalas dengan serangan yang tak kala" dasyatnya..
&eng $an memandang cemas. la maklum ba"wa biarpun Lim #wi cukup
pandai namun kiranya takkan mungkn dapat menangkan kakek itu yang
ternyata adala" seorang a"li 'weeke" dan a"li totok yang li"ai sekali. la
sendiri merasa sangsi dan ragu!ragu apaka" dia "arus membantu Lim #wi
atauka" tidak. &ingung dia meng"adapi penstiwa ini dan tidak dapat cepat!
cepat mengambil keputusan bagaimanaka" dia "arus bertindak. la memang
"arus menolong Lim #wi seperti perna" dulu dipesankan ole" mendiang aya"
pemuda itu akan tetapi dengan melawan kakek bongkok ini bukanka" "al itu
merupakan suatu perbuatan yang tidak bijaksana, #akek itu betapapun juga
suda" menolong Lim #wi tanpa ragu lagi dia mau mengakui ba"wa kakek itu
tela" merenggut nyawa Lim #wi daripada cengkeraman maut. #alau
sekarang mereka melawan kakek itu bukanka" itu berarti seorang renda"
budi yang tidak ingat akan budi kebaikan orang, Tapi sebaliknya kalau
dipikirkan lagi kakek itu "endak membunu"nya dan Lim #wi melawan untuk
menolongnya apaka" sekarang dia "arus diam saja meli"at Lim #wi
terdesak, &enar!benar &eng $an menjadi bingung sekali dan pemuda ini
mengambil keputusan untuk menolong Lim #wi apabila keselamatan pemuda
itu terancam.
&un Lim #wi benar!benar suda" bertekad bulat untuk membela &eng $an
dengan pertaru"an nyawanya. Tadi ketika dia sadar dari pingsan dia
mendengar semua pembelaan &eng $an kepadanya dan dia pun segera
dapat menarik kesimpulan ba"wa setela" dia robo" dalam pertandingan
dengan T"io 0ng di dalam "utan tentu tela" ditolong ole" &eng $an dan
dibawa ke ruma" tabib setan ini. la merasa amat ter"aru mendengar betapa
&eng $an rela mewakilinya untuk mati di tangan kakek setan itu dan diam!
diam Lim #wi kagum akan pandangan gurunya yang tepat tentang dir &eng
$an. Memang pemuda luar biasa. &iarpun tidak memiliki kepandaian silat
namun nyalinya besar dan budinya lu"ur Maka sekarang dia "endak
membalas budi itu kalau perlu dia rela berkorban mati dalam tangan kakek
bongkok untuk menolong &eng $an. Lim #wi maklum ba"wa lawannya ini
tanggu" bukan main memiliki tenaga 'weekang yang luar biasa besarnya
scdangkan ilmu silatnya juga amat ane".
Pertempuran berlangsung makin "ebat. #akek itu tertawa!tawa selalu dan
seakan!akan mempermainkan Lim #wi. )engan penasaran pemuda ini lalu
mengeluarkan pukulan!pukulan Pek!lek!jiu 6Tangan #ilat7 yang dia warisi dari
guru!nya. #edua tangannya menyambar!nyambar tulangnya berkerotokan
dan angin pukulannya terasa panas!
"-i!"i!"ik! 'nika" Pek!'ek!ciang!"oat dari #un!lun!pai," #akek itu tertawa
mengejek dan memapaki pukulan kedua tangan Lim #wi dengan tangan
terbuka. )ua pasang tangan bertemu dan saling tempel tak dapat
dilepaskan lagi. )ua orang itu seorang pemuda dan seprang kakek bongkok
336
Raja Pedang
kini mengadu tenaga 'weekang. $ebentar saja Lim #wi merasa betapa
telapak tangannya tergetar dan makin lama makin dingin. Tenaga Pek!lek!
ciang!"oat yang dia miliki makin lema" dan "ampir buyar. #eadaannya amat
berba"aya karena sebagai seorang a"li pemuda ini maklum ba"wa setela"
tenaganya "abis dia akan terluka "ebat di dalam tubu"nya luka yang
mungkin akan merenggut nyawanya. (kan tetap dia mengera"kan seluru"
tenaganya dan berlaku nekat.
"4ok!mo jangan bunu" dia.....!" &eng $an meng"ampiri dua orang yang
sedang adu tenaga secara mati!matian itu kemudian menepuk pundak Lim
#wi dua kali sambil berkata "$audara &un dia penolongmu jangan serang
dia!"
&iarpun "anya merupakan dua tepukan perla"an namun sebenarnya &eng
$an mengera"kan "awa tenaga 4ang dari tubu"nya. Tenaga yang ma"a
da"syat ini tersalur melalui pundak Lim #wi terus ke ara" kedua lengannya.
(kibatnya "ebat sekali. )ua pasang leHngan yang saling tempel itu terlepas
seperti direnggutkan tenaga yang tak tampak. Lim #wi tak dapat
memperta"ankan diri dan robo" terguling di atas lantai pingsan! Tadi dia
mengera"kan tenaga 'weekang seluru"nya dan setela" tiba!tiba tenaganya
tidak mendapatkan sasaran dia ke"abisan tenaga dan pingsan. (dapun
kakek bongkok itu terdorong mundur ter"uyung!"uyung.
"(yaaa.....!" seru kakek itu ter"eran!"eran dan kaget bukan main. Pada saat
itu terdengar bunyi lengking tinggi dan tiba!tiba berkelebat bayangan puti"
yang menyambar ke ara" Toat!beng 4ok!mo! &ayangan itu ternyata adala"
bayangan seorang gadis remaja berpakaian serba puti" yang menggunakan
sebatang pedang mengkilap langsung menyerang kakek bongkok.
Toat!beng 4ok!mo mengeiuarkan suara menggereng keras dan "anya dengan
menggulingkan tubu" di atas tana" dia dapat menyelamatkan diri dari
serangan yang luar biasa "ebatnya dari gadis itu. .adis itu melanjutkan
serangannya yang membuat &eng $an berdiri melongo karena gerakan!
gerakan itu adala" 4ang!sin #iam!sut yang dimainkan dengan amat "ebat
dan mendekati kesempurnaannya!
(dapun Toat!beng 4ok!mo yang tadi belum "ilang kagetnya karena serangan
tenaga yang luar biasa sekarang makin kaget lagi menyaksikan ilmu pedang
gadis ini. la memang mempunyai musu" yang amat dibencinya sejak dulu
yaitu $ong!bun!kwi dan sekarang meli"at gadis yang menyerangnya dia
maklum ba"wa kalau $ong!bun!kwi muncul dia bisa celaka. $ambil berseru
keras seperti binatang liar kakek ini meloncat jau" lalu pergi dengan amat
cepatnya.
.adis itu berdiri tegak tidak mengejar menyimpan pedangnya kembali lalu
membalikkan tubu" memandang ke ara" &eng $an. /uga pemuda ini berdiri
terpaku memandang gadis baju puti" itu. #eduanya seperti terpesona. Tadi
&eng $an tidak mengenal gadis ini karena pakaiannya yang serba puti".
$ekarang setela" mereka ber"adapan dengan jelas dia meli"at sepasang
mata itu sepasang mata yang takkan perna" terlupa ole"nya selama dia
"idup. -idung itu mulut itu... &i .oat si boca" gagu!
"&i .oat.....,," &eng $an setenga" berlari meng"ampiri.
.adis itu yang tadinya masi" agak ragu!ragu setela" mendengar suara ini
lalu lari pula meng"ampiri &eng $an. #ini mereka ber"adapan &eng $an
yang merasa ter"aru dan ba"agia memegang kedua pundak gadis itu.
"&i .oat..... benar kau &i .oat * katanya dengan napas memburu.
337
Raja Pedang
.adis itu tersenyum nampak giginya yang berderet rapi dan berkilauan tapi
kedua mata yang inda" itu bercucuran air mata. #emudian &i .oat menubruk
dan merangkul le"er &eng $an sambil menangis di atas dada pemuda itu!
"&i .oat...... a" tak dinyana kita bertemu di sini..... kenapa kau begini sedi",
#enapa, )an kau..... kau berkabung, &i .oat apa yang terjadi.....," &eng $an
bertanya dengan suara gemetar. 'nila" orang yang selama ini menjadi
kembang mimpi yang tak perna" lepas dari ingatannya orang yang sejak
kecilnya suda" mau berkorban untuknya. Meli"at gadis ini menangis terisak!
isak se"ingga baju di bagian dadanya basa" ole" air mata gadis itu &eng
$an ter"aru sekali dan tak dapat mena"an turunnya dua butir air mata.
"&i .oat...... anak baik sayang..... jangan menangis....." &eng $an makin
ter"aru ketika mengingat ba"wa gadis ini tidak dapat bicara maka dia lalu
mengelus!elus rambut yang "itam panjang itu. Tidak karuan rasa "ati &eng
$an. la menduga ba"wa tentu terjadi sesuatu yang "ebat maka gadis ini
memakai pakaian berkabung. $eingatnya &i .oat paiing suka mengenakan
pakaian berwarna mera" kenapa sekarang berpakaian serba puti", (paka"
aya"nya $ong!bun!kwi tela" mati, Teringat akan ini makin sedi" dan ter"aru
"atinya dan dipeluknya gadis itu penu" kasi" sayang.
&i .oat mereda tangisnya lalu diambilnya se"elai saputangan puti" dari saku
baju sebela" dalam dan diberikanya saputangan sutera puti" itu kepada
&eng $an. )i atas saputangan sutera puti" ternyata ada tulisan "uru1!"uru1
memakai benang "itam yang disulam inda" dan berbunyi %
#au "anyut .......
sungai membawamu pergi jau"
enta" mati atauka" masi" "idup.
(ku berkabung untukmu.....
sampai kita bertemu kembali
enta" di dunia atauka" di ak"erat.
Membaca tulisan ini &eng $an makin ter"aru. )ipeluknya &i .oat
didekapnya kepala itu ke dadanya dibisikkan mulut!nya ke telinganya "&i
.oat alangka" mu"a "atimu..... alangka" suci cinta kasi"mu....." $ampai
lama dua orang muda ini diam kediaman penu" ba"agia menikmati
keba"agiaan yang bergelora di dalam "ati masing!masing. &eng $an seakan!
akan lupa akan diri &un Lim #wi yang masi" pingsan di atas tana".
Tiba!tiba &i .oat melepaskan diri dari pelukan memegang kedua tangan
&eng $an tertawa!tawa dengan mata masi" basa" air mata dipandangnya
&eng $an dari atas sampai ke bawa" berkali!kali seperti masi" belum
percaya ba"wa ia betul!betul tela" bertemu dengan &eng $an! $ikap
kekanak!kanakan ini makin meng"arukan "ati &eng $an mengingatkan dia
ba"wa gadis ini tidak dapat bicara. (kan tetapi juga tela" membuyarkan
cekaman rasa ke"aruan tadi membuat dia teringat akan keadaannya.
#emudian &i .oat sambil tertawa!tawa memberi isyarat kepada &eng $an
supaya tinggal saja di situ dan dia sendiri segera lari memasuki pondok Toat!
beng 4ok!mo. 0nta" apa yang dilakukan di dalam akan tetapi ketika ia keluar
kem!bali ternyata ia tela" berganti pakaian! &untalan kecil yang tadi
menempel di punggungnya ternyata adala" pakaian berwarna mera"
berkembang!kembang inda" sekali yang kini dipakainya sebagai pernyataan
ba"wa perkabungannya tela" berak"ir! #edua orang itu kembali saling
berpegang tangan dan saling berpandangan.
338
Raja Pedang
"#au jelita &i .oat..... kau "ebat....* "anya demikian &eng $an dapat berkata
liri". &i .oat tidak bisa bicara akan tetapi jari!jari tangan mereka yang saling
remas itu cukup mewakili kata!kata menyatakan perasaan "ati yang "anya
dimengerti dan dapat dirasakan ole" mereka berdua.
"&i .oat bagaimana kau bisa datang ke sini dan mengapa kau memusu"i
Toat!beng 4ok!mo," &eng $an bertanya.
Mendengar ini &i .oat seperti kaget seperti baru teringat akan "al penting.
'a menarik tangannya dan menggurat!gurat dengan jari telunjuk ke atas
tana". Ter!nyata ia menulis beberapa "uru1 sebagai pengganti kata!katanya.
"#ami tinggal di lereng Min!san. (ku "arus mengejar 4ok!mo. #ita pasti akan
bertemu kembali. $elamat berpisa"!" )emikianla" bunyi tulisan itu dan
sebelum &eng $an sempat berkata!kata gadis itu merangkul le"ernya sekali
tertawa lalu berlari cepat sekali pergi dari situ. $ekejap mata saja suda" tidak
keli"atan lagi.
"&i .oat.....!" &eng $an "endak mengejar akan tetapi tiba!tiba dia mendengar
suara orang mengelu". #etika dia menengok ternyata &un Lim #wi tela"
sadar kembali dan bangkit berdiri.
"'n!kong 6Tuan Penolong7 syukur ba"wa T"ian masi" melindungi kita....." kata
&un Lim #wi sambil menjura dengan "ormat. "Tadi ada seorang gaga"
menolongku di manaka" dia sekarang dan siapaka" dia gerangan,"
Meli"at sikap pemuda itu demikian meng"ormatnya dengan gugup &eng $an
membalas dan berkata "$audara &un ku"arap dengan sangat jangan kau
menyebutku tuan penolong. $uda" sepatutnya kalau manusia "idup di dunia
ini saling tolong!menolong maka apa artinya kita meributkan soal
pertolongan, #alau kita berbicara tentang pertolongan takkan ada "abisnya.
#atakanla" aku menolongmu kemudian 4ok!mo menolongmu pula lalu kau
juga menolongku dari an!caman 4ok!mo yang kemudian sekali pendekar
wanita murid $ong!bun!kwi tadi menolong kita. $ebutla" saja aku &eng
$an..... e" Tan &eng $an."
&un Lim #wi nampak ter"eran!"eran. "Murid $ong!bun!kwi....., $unggu"
ane" bagaimana muridnya mau menolongku.... "D
&eng $an tidak suka banyak bicara tentang &i .oat maka dia segera
membelokkan percakapan "$audara &un aku rnendapatkan kau
menggeletak di "utan dalam keadaan terluka "ebat di punggungmu.
$iapaka" yang melukaimu,
&un Lim #wi meng"ela napas panjang nampak berduka sekali. "(ku sendiri
tidak ta"u tapi yang jelas bukan dia....."
")ia siapaka","
#embali pemuda #un!lun!pai itu menarik napas panjang. "$audara &eng $an
yang budiman aku benar!benar berterima kasi" kepadamu dan aku tidak
akan me!nyimpan ra"asia ter"adapmu. $etela" aku dan su"u pergi dari -oa!
san su"u terus pulang ke #un!lun dan aku..... "emmm terus terang saja aku
ingin mencari bekas susiokku #wee $in. Tiba!tiba muncul nona baju "ijau
yang menyerangku di puncak -oa!san itu. )ia menudu" mendiang aya"ku
dan pamanku membunu" aya"nya dan berkeras "endak membalas
kepadaku. ("""....." Lim #wi meng"ela napas keli"atan berduka sekali. "(ku
tidak ingin bermusu"an dengannya aku suda" mengala"..... dia mendesak
terus aku lari dia mengejar. Terpaksa aku memperta"ankan diri. $etela" itu
ada orang menyerangku dari belakang secara menggelap enta" siapa
karena aku robo" tak ingat lagi. Ta"u!ta"u suda" berada di sini."
339
Raja Pedang
&eng $an mengerutkan keningnya dan "atinya diam!diam lega ba"wa
temyata sekarang bukan T"io 0ng yang melakukan penyerangan menggelap
mempergunakan senjata ra"asia mengandung racun yang demikian keji. 'a
sayang kepada T"io 0ng kasi"an kepada nona itu rnaka dia senang
mendengar ba"wa bukanla" gadis itu yang melakukan penyerangan curang
dan keji.
"Tentu ada orang ke tiga yang berbuat curang" katanya. "$audara &un aku
meli"at kau menggeletak di "utan itu. #ubawa kau kembali ke -oa!san dan
Lian &u Tojin suda" berusa"a keras menolongmu menggunakan ular!ular
pemberian .iam #in. 5elaka sekali ular!ular itu sama sekali bukanla" 2go!
tok!coa yang mengandung obat pemuna" racun mala" sebaliknya setela"
diobati dengan ular!ular itu kau bertamba" paya". Ternyata .iam #in yang
ja"at itu tela" menipu -oa!san!pai."
Tercengang juga &un Lim #wi mendengar ini. "(" memang tepat sekali
wawasan su"u..... sebenarnya -oa!san!pai adala" tempat orang!orang baik.
(ku yang dianggap musu" masi" mereka usa"akan untuk menolong.....
"emmm kenyataan ini makin menguatkan "asrat "atiku "endak mencari
#wee $in sampai dapat. )iala" yang bertanggung jawab menerangkan segala
keruwetan ini termasuk urusanku dengan nona T"io 0ng....."
"Tapi akula" yang suda" berjanji untuk mencari #wee $in....."
"Tidak saudara &eng $an. #au suda" terlalu banyak melakukan kebaikan
ter"adap #un!lun!pai dan kami berterima kasi" sekali. (kan tetapi untuk
rnencari #wee $in adala" tanggung jawabku karena dia adala" bekas murid
#un!lun!pai juga. (ku "anya mo"on petunju#!petunjukmu."
&eng $an tertegun. la tidak ta"u ba"wa Lim #wi teringat akan pesan su"unya
agar supaya mendengarkan nasi"at &eng $an. )ia sendiri menganggap &eng
$an "anya seorang sastrawan muda yang ber"ati mulia dan yang suda"
memberi pertolongan kepadanya dengan taru"an nyawa. Tentu saja &eng
$an ter"eran mengapa seorang pemuda segaga" Lim #wi sampai tidak malu!
malu minta petunjuknya.
"$audara &un aku seorang lema" dan bodo" dapat memberi petunjuk
apaka", -anya ku"arap saja kau berlaku "ati!"ati. Penyerangan gelap atas
dirimu suda" membuktikan ba"wa kau diincar ole" inusu"!musu" gelap.
#wee $in menurut kabar tela" memi"ak pemerinta" penjaja" yang sedang
"endak digulingkan ole" para pejuang maka mencari dia sama artinya
dengan memasuki gua "arimau dan lubang naga. (palagi kalau diketa"ui
ba"wa kau anak murid #un!lun!pai yang "endak menangkap #wee $in tentu
kau dikurung ba"aya."
&un Lim #wi menjura dan memberi "ormat. "2asi"at!nasi"atmu akan kuingat
selalu. $emoga saja kelak T"ian memberi kesempatan kepadaku untuk
membalas semua budi kebaikanmu saudara &eng $an. Perkenankan
sekarang aku melanjutkan perjalanan."
&eng $an menjadi makin suka kepada pemuda #un!lun!pai yang amat sopan
dan merenda" ini. )iam!diam dia membenarkan diri sendiri yang "endak
memenu"i pesan terak"ir dari aya" pemuda ini. Mereka berpisa" dan &eng
$an tidak mena"annya lebi" lama lagi karena pemuda ini masi" selalu
gelisa" kalau memikirkan perginya &i .oat yang mengejar Toat!beng 4ok!mo.
la sendiri meng"adapi banyak urusan penting. )i samping dia "arus mencari
#wee $in juga dia berkewajiban merampas kembali Liong!cu $iang!kiam dan
di sana masi" ada orang yang dia duga adala" kakaknya dan yang sekarang
340
Raja Pedang
agaknya menjadi kaki tangan Mongol pula. (palagi sekarang muncul &i .oat
yang melakukan pengejaran ter"adap seorang berba"aya seperti Toat!beng
4ok!mo dia "arus membantu dan melindungi gadis gagu itu.
)engan cepat &eng $an lari mengejar untuk menyusul &i .oat. (kan tetapi
sampai berjam!jam dia tidak meli"at bayangan gadis itu maupun bayangan
Toat!beng 4ok!mo. Tentu dua orang yang berkejaran itu tela" mengambil jalan
lain. &eng $an kecewa. Rindu "atinya ter"adap &i .oat masi" menebal
pertemuan yang "anya sebentar itu tldak mencukupi baginya. (ku "arus ke
sana pikirnya. -arus ke Min!san. la teringat akan $ong!bun!kwi dan menjadi
ragu!ragu. &ukanka" orang sakti itu selalu memusu"inya, Mala" bermaksud
membunu"nya kalau tidak dapat merampas 'm!sin #iam!sut, (kan tetapi dia
sekarang bukanla" dia da"ulu. )ia tidak takut kalau perlu dia akan melawan
$ong!bun!kwi asal dia bisa dapat ber!temu dengan &i .oat!
"(" tugasku masi" banyak. #enapa aku selalu teringat dia, $etela" semua
tugas selesai dikerjakan baru aku akan mencari &i .oat" $etela" mencela
diri sendiri &eng $an meng"entikan usa"anya mencari dan mengejar &i .oat.
;rusan merampas kembali Liong!cu $iang!#iam bukanla" urusan yang terlalu
mendesak tidak perlu dia tergesa!gesa. (kan tetapi urusan mencari #wee
$in adala" yang paling mendesak kemudian urusan tentang kakak3ya Tan
&eng #ui. )an dia maklum ba"wa untuk mencari dua orang ini dia "arus
berani memasuki kota raja.
#wee $in kabarnya bekerja sama membantu 2go!lian!kauw yang menjadi
kaki tangan Mongol adapun orang yang dia duga kakaknya itu datang ke
-oa!san!pai bersama Pangeran Mongol $ouw #ian &i. $etela" menetapkan
"atinya &eng $an lalu mulai melakukan penyelidikan untuk mencari #wee
$in.
? ? ?
Perjuangan rakyat yang berupa pemberontakan!pemberontakan di sana!sini
ter"adap pemerinta" penjaja" makin lama makin berkembang luas.
Pemerinta" .oan yang didirikan ole" bangsa Mongol mulai goya"
kedudukannya. )i seluru" daera" pedalaman selalu terjadi perang gerilya
yang dilakukan ole" para petani di bawa" pimpinan orang!orang gaga".
Pemberontakan!pemberontakan ini bagaikan api yang makin lama makin
besar makin lama makin menjalar dekat kota raja. 9le" karena ini maka
keluarga #erajaan .oan berk"awatir sekali dan tak dapat enak makan
nyenyak tidur. Penjagaan di sekitar wilaya" kota raja diperketat mata!mata
pun disebar di seluru" kota dan desa. 9rang!orang dengan kepandaian tinggi
yang dapat ditarik di 3"ak pemerinta" Mongol dengan pancingan "arta
benda dan kedudukan tinggi dikumpulkan di kota raja sebagai pelindung
keselamatan keluarga #erajaan .oan.
$unyi malam itu di sebua" dusun yang letaknya di pinggir kota raja sebela"
selatan. Malam belum larut benar belum pukul sembilan. (kan tetapi
keadaan suda" amat sunyi dan ketegangan seperti biasanya menyelubungi
semua tempat yang berada dekat kota raja. -al ini tidak meng"erankan ole"
karena semenjak terjadinya pemberontakan!pemberontakan di sekitar kota
raja selalu terjadi "al!"al yang "ebat. $eakan!akan terjadi pertentangan
antara petugas!petugas keamanan dan para pejuang yang keduanya secara
ra"asia melakukan tugas masing!masing. $emacam perang ra"asia antara
para mata!mata pemerinta" kontra para mata!mata pejuang. Para pejuang
yang bera"asia itu amat gaga" berani dan enta" suda" berapa banyaknya
341
Raja Pedang
pembesar Mongol dan perwira yang ta"u!ta"u tela" kedapatan mati di dalam
kamar masing!masing. (kan tetapi tidak sedikit pula mata!mata pejuang itu
tertangkap dan diseret ke depan pengadilan yang cepat memutuskan
"ukuman mati bagi mereka ini.
)ua bayangan manusia berkelebat cepat sekali dalam kegelapan malam itu.
)engan ginkang yang tinggi kedua orang ini berlompatan menuju ke sebua"
ruma" yang tua dan buruk tapi cukup besar. #iranya ruma" ini adala"
sebua" ruma" penginapan merangkap warung nasi yang seder"ana sebagai
tempat menginap para saudagar dan pelancong yang "endak memasuki kota
raja. )ua bayangan itu memasuki ruma" dengan jalan ane" yaitu melalui
belakang dengan melompati pagar tembok. )i luar sebua" jendela mereka
ber"enti dan mengetuk jendela itu perla"an tiga kali. )ari dalam ada
jawaban ketukan dua kali lalu jendela terbuka. )ua orang itu sekali melompat
suda" melayang masuk.
#amar itu cukup luas. )i dalamnya suda" duduk tiga orang yaitu orang
berpakaian tentara berusia empat pulu" ta"un seorang laki!laki pengemis
yang berpakaian jembel bertubu" kurus dan pucat berusia kurang lebi" lima
pulu" ta"un dan yang seorang adala" seorang nenek tua bongkok berambut
puti".
(dapun dua orang yang baru datang ini ternyata adala" dua orang kakek
berpakaian seperti petani bercaping topi tani lebar. 4ang "ebat adala" baDang
yang dibawa ole" dua orang itu. Ternyata sekarang di bawa" penerangan
lampu ba"wa dua orang kakek petani ini masing!masing menjambak rambut
sebua" kepala manusia! &egitu masuk keduanya tertawa dan melemparkan
dua bua" kepala orang di atas meja.
Tiga orang itu segera bangkit da" memandang ke ara" dua bua" kepal itu
penu" per"atian. Mereka mengenal dua bua" kepala itu sebagai kepala dua
orang perwira pemerinta" Mongol yang kuasa di kota tak jau" dan situ.
segera nenek itu bangkit dan menyambar dua bua" kepala tadi
dimasukkanlam keranjang lalu dia berkata "Lebi" dulu kusingkirkan kepala
anjing ini." $etela" berkata demikian dia menyelinap ke belakang dan
meng"ilang.
Tentara dan pengemis itu menjura kepada dua orang petani yang baru
datang. "Tentula" ji!wi 6saudara berdua7 ini dua saudara P"ang dari -un!lam
bukan," tanya pengemis itu.
)ua orang kakek petani itu menjura dan yang tertua menjawab "&enar
siauwte adala" P"ang #"ai dan ini adikku P"ang Tui. #arena tergesa!gesa
kami tak dapat memili" tanda pengenal yang lebi" ber"arga "arap
maa1kan."
2enek yang tadi pergi ke belakang membawa dua bua" kepala kini suda"
datang kembali ia mengomel "#epala perwira atau kepala pembesar sama
saja dapat mengurangi jumla" musu" cukup baik. $ayangnya ji!wi terlampau
sembrono. /i!wi adala" toko"!toko" terkenal di -un Lam mengapa datang ke
sini tidak menyamar,"
P"ang #"ai tersenyum memandang nenek itu lalu berkala "(ku suda" lama
mendengar ba"wa orang kepercayaan $i!eng"iong 6pendekar ke empat7
adala" seorang wanita muda yang gaga" dan li"ai. #au menyamar sebagai
nenek bagus sekali akan tetapi bagaimana seorang nenek dapat memiliki
sepasang mata sejeli ini,"
342
Raja Pedang
2enek itu keli"atan terkejut. "(" P"ang!lo"iap benar!benar bermata tajam
sekali. (paka" penyamaranku kurang sempurna," $uara nenek itu yang
tadinya parau dan gemetar seperti suara orang tua sekarang beruba"
menjadi nyaring dan seperti suara wanita muda.
P"ang #"ai tertawa. "(" tidak sama sekali tidak 2ona. -anya aku mau me!
nyatakan ba"wa jika menyamar mala" lebi" berba"aya dan mencurigakan
karena tidak sewajarnya. &entuk dan suara dapat disamar akan tetapi
bagaimana dengan warna dan sinar mata, $uda"la" andaikata anjing!anjing
Mongol mengeta"ui kedatangan kami apa si" yang kami takuti, Paling!paling
kalau tidak bisa membasmi mereka kita yang akan ke"ilangan nyawa!
&ukanka" suda" lama kita menyera"kan nyawa kita yang tak ber"arga ini
kepada tana" air dan bangsa, -a!"a!"a!"
Tentara itu yang sejak tadi diam saja sekarang mencela ";capan P"ang!
twako tak dapat kuterima. Memang bagi seorang pejuang mati "idupnya
tidak berarti lagi asal demi perjuangan. (kan tetapi P"ang!twako "arus ingat
ba"wa tugas kita dalam perjuangan ini agak berbeda dengan tugas pejuang
yang bertempur melawan musu". #alau kita sedang bertugas di bidang itu
tentu saja aku yang bodo" takkan ragu!ragu untuk mempertaru"kan nyawa.
(kan tetapi dalam kedudukan kita sekarang yang bertugas sebagai mata!
mata mengumpulkan keterangan dan dalam "al ini mengabdi kepada $i!
eng"iong tentu saja segala "al "arus kita lakukan dengan ra"asia agar
jangan sampai gerakan kita ini terbongkar. $eorang saja tertangkap bisa
memba"ayakan seluru" anggauta gerakan. &ukanka" celaka kalau begini,D
P"ang #"ai dan P"ang Tui memandang tajam kepada "tentara Mongol" itu
lalu P"ang Tui menjura. "&etul sekali ucapan ini" katanya kagum.
P"ang #"ai tiba!tiba berkata "$audara maa1kan aku!" )an ta"u!ta"u dia
tela" mengirim serangan tiga pukulan bertubi menyerang le"er dada dan
perut . orang berpakaian tentara Mongol itu. 9rang itu kaget juga karena dia
maklum betapa li"ainya petani tua ini akan tetapi secepat kilat kedua
tangannya diputar dalam lingkaran untuk menangkis mala" dia segera dapat
mencengkeram pergelangan tangan kanan P"ang #"ai sambil berseru
"P"ang!twako "arap jangan main!main!"
P"ang #"ai menarik tangannya sambil tertawa bergelak. "("a kiranya &ouw!
eng"iong yang menyamar sebagai tentara. (du" penyamaranmu benar!
benar "ebat tentu dapat mengelabu"i musu"!"
9rang itu tertawa. Memang dia ada tan &ouw -in jago &i!nam yang berjuluk
#ang!jiu 6Tangan &aja7. #iranya tadi P"ang #"ai menyerangnya untuk
memancing ilmunya #ang!jiauw!ciang 6Tangan 5akar &aja7 tadi dikeluarkan
segera P"ang #"ai dapat mengenal siapa sebetulnya teman seperjuangan
yang menyamar sebagai tentara musu" ini.
"&agus P"ang!twako memang cerdik* kata &ouw -in sambil tertawa. "Tapi
P"ang!twako tentu belum mengenal dia ini.* 'a menuding kepada pengemis
tadi. *&iarla" kuperkenalkan dia kepada ji!wi P"ang!twako. )ia ini adala" s"e
Lim."
"("a bukanka" Lim $eng yang berjuluk #im!mouw!sai 6$inga &ulu 0mas7 dan
#wi!bun," kata P"ang Tui
Pengemis itu berdiri dan menjura. /i!wi P"ang!eng"iong benar!benar bermata
tajam."
343
Raja Pedang
2ona yang menyamar sebagai nenek itu berkata "Maa1 aku sendiri tidak
bole" memperkenalkan diri. Tidak ta"u urusan penting apaka" yang "endak
ji!wi sampaikan kepada $i!eng"iong,"
"-emmm urusan ini penting sekali. #ami "arus berjump asendiri dengan $i!
eng"iong" kata P"ang #"ai.
"2enek" itu mengerutkan kening lalu menggeleng kepalanya. "P"ang!lopek
apaka" tidak perna" mendengar dari teman!teman ba"wa ada "al yang amat
tidak mungkin orang menemui $i!eng"iong, $i!eng"iong seperti juga $am!
eng"iong 6pendekar ke tiga7 adala" toko"!toko" ra"asia yang tak bole"
bertemu teman seperjuangan di kota raja ini karena "al itu amat berba"aya.
$ekali saja musu" membongkar ra"asia pribadi $am!eng"iong dan $i!
eng"iong akan rusak binasala" semua usa"a kita yang berjuang di bawa"
tana" di kota raja ini. $egala kepentingan "arap Lopek berita"ukan aku saja
karena akula" satu!satunya orang yang dapat meng"ubungi $i!eng"iong."
P"ang #"ai meng"ela napas. "(ku suda" mendengar akan "al itu tapi ini
adala" urusan yang amat penting." la tampak ragu!ragu.
Meli"at keraguan ini #ang!jiu &ouw -in yang berpakaian tentara Mongol itu
"erkata nada suaranya tegas "$iapa pun juga jangan "arap dapat bertemu
dengan $i!eng"iong mala" aku sendlri pun tidak perna" bertemu
dengannya apalagi meli"atnya atau mengenal siapa dia. #alau ada urusan
yang menyangkut kepentingan perjuangan lekas ji!wi Twako memberi ta"u
kepada 2yonya Liong ini. #alau berkeras "endak menemui $i!eng"iong lebi"
baik berita itu kalian bawa pergi lagi saja." &iarpun kata!katanya keras akan
tetapi lucu juga nenek yang nyata!nyata adala" penyamaran seorang nona
muda ini disebut sebagai "nyonya Liong".
P"ang #"ai menjad! mera" mukanya. "Maa1 kalau tadi aku ragu!ragu.
$esunggu"nya banyak "al yang akan kusampaikan. Pertama!tama tentang
pertemuan antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai di puncak -oa!san. #ami
berdua meng"adiri pertemuan itu dan....."
2yonya Liong tersenyum ane" kalau tersenyum karena seorang nenek setua
itu giginya puti" berjajar rapi. "P"ang" lopek tak perlu menceritakan "al ini.
#eta"uila" ba"wa $i!eng"iong sendiri juga "adir dalam pertemuan itu."
)ua orang saudara P"ang ini tertegun dan saling pandang. Mereka adala"
dua orang petani yang ketika dalam pertemuan itu mendapat tempat sebagai
tamu ke"ormatan akan tetapi tidak meli"at adanya orang yang patut
menjadi $i!eng"iong pemimpin ke empat dari pasukan mata!mata di kota
raja. Mungkin dia bersembunyi di antara rombongan para tamu yang tidak
penting se"ingga sukar dikenal pikir mereka.
"(" kalau begitu "al itu tak perlu kami kemukakan lagi" kata P"ang #"ai.
"$ekarang soal ke dua. (ku ingin memberita"ukan tentang kedudukan
teman!teman seperjuangan kita. $audara!saudara kita $u $ouw -wee dan
Tan 4u Liang sekarang suda" mendapat kemajuan memperluas gerakan
pemberontakan di sepanjang $ungai -uang!"o. T"io $i 5en suda"
menyeberang $ungai -ui dan pasukan saudara Tan -ok suda" mendekati
kota raja dari pergerakannya sepanjang $ungai 4ang!ce. (kan tetapi aku
mendapat berita ba"wa gerakan Pek!lian!pai di sebela" barat kota raja
mendapat pukulan "ebat dari bala tentara musu" dan membutu"kan
bantuan segera."
2yonya Liong mengangguk!angguk. "$ebagian besar beritamu suda" kami
keta"ui. .erakan Pek!lian!pai di sebela" barat kota raja memang sengaja
344
Raja Pedang
dijadikan umpan agar musu" mengera"kan tenaga ke sebela" sana. #alau
suda" tiba saatnya pasukan!pasukan kita dari selatan dan timur akan
menyerbu."
P"ang #"ai kagum sekali. "(" sama sekali tak perna" kusangka ba"wa kalian
dapat bekerja sesempurna itu. &enar!benar menggembirakan sekali.
(k"irnya "arap kausampaikan kepada $i!eng"iong ba"wa kedatangan kami
berdua ini selain menyampaikan berita dan menerima tugas baru juga
ba"wa kami mengambil keputusan untuk mencari ta"u tempat tinggal #wee
$in murid #un!lun!pai yang menyeleweng itu. -arap saudara!saudara
memberi ta"u di mana kami dapat me!nemukannya. #ami percaya ba"wa
$am wi 6saudara bertiga7 suda" pasti akan dapat memberi petunjuk."
2yonya tersenyum dan memandang tajam. "Tentu saja kami ta"u di mana
murid #un!lun!pai itu yang sekarang suda" menjadi pembantu pemerinta"
dan bekerja sama dengan orang!orang 2go!lian!kauw. (kan tetapi pada saat
seperti sekarang ini di mana tenaga semua rakyat dibutu"kan untuk
perjuangan meng"alau penjaja" bagaimana /i!wi masi" ada kesempatan
untuk mencampuri sggala urusan pribadi,D
"#eliru...... keliru pendapat seperti itu!" P"ang Tui yang sejak tadi
membiarkan kakaknya bicara mewakili mereka berdua sekarang berkata
dengan sunggu"!sunggu". "-oa!san!pai dan #un!lun!pai bertengkar terus
sampai!sampai tidak ada waktu membantu kita. $emua ini gara!gara si #wee
$in seorang. #ami berdua berpendapat ba"wa apabila kami dapat
menangkap #wee $in mati atau "idup dan membawanya ke -oa!san tentu
3"ak -oa!san maupun 3"ak #un!lun akan meng"abisi permusu"an mereka
dan apabila dua golongan itu suda" berdamai lalu suka membantu kita
bukanka" pekerjaan ini juga merupakan pekerjaan yang amat berguna bagi
perjuangan,"
2yonya Liong mengangguk!angguk sedangkan dua orang temannya juga
menyatakan kebenaran ucapan P"ang Tui. /adi ji!wi berkeras "endak
menangkap #wee $in lebi" dulu,"
#etika dua orang kakek petani itu mengangguk 2yonya Liong lalu berkata
"&aikia" kalau begitu. Tempat tinggal #wee $in adala" di gedung ke lima
sebela" barat perempatan jembatan 2aga ruma" yang di atasnya ada
"iasan ukiran naga. -arap ji!wi ber"ati!"ati karena selalu dia bersama
dengan ketua 2go!lian!kauw yang berkepandaian tinggi. /i!wi kerjakan dulu
maksud "ati ji!wi setela" itu baru kita mengadakan pertemuan lagi tiga "ari
kemudian pada waktu seperti ini dan bertempat di sini pula dan pada waktu
itula" saya akan menyampaikan tugas!tugas baru bagi ji!wi. 2a" selamat
berpisa"."
Mereka berpisa" dan keluar dari ruma" secara diam!diam. -anya nyonya
Liong dan #ang!jiu &ouw -in yang berpakaian tentara itu keluar secara biasa
saja dari pintu depan tanpa ada yang menaru" curiga. #etika dua orang
saudara P"ang itu melompat ke dalam gelap keluar dari tembok yang
mengellingi ruma" mereka meli"at bam berkelebat di dekat mereka. Mereka
kaget akan tetapi bayangan itu berbisik "$elamat sampai bertemu kembali
ji!wi P"ang!twako." Ternyata bayangan itu adala" si pengemis tadi yaitu #im!
mouw!sai Lim $eng yang cepat meloncat ke kiri dan meng"ilang di dalam
gelap. )ua orang saudara P"ang itu kagum karena ginkang dari orang s"e
Lim itu ternyata "ebat juga.
? ? ?
345
Raja Pedang
Lima orang ra"asia yang berkumpul dan mengadakan pertemuan ra"asia di
malam "ari itu sama sekali tidak ta"u ba"wa semenjak tadi gerak!gerik
mereka tela" diintai ole" &eng $an. Pemuda ini dalam usa"anya untuk
mencari #wee $in tela" pula sampai di kota raja dan kebetulan sekali
bermalam di ruma" penginapan seder"ana itu. Malam tadi secara kebetulan
dia yang berada di kamarnya mendengar desir angin yang "anya terdengar
ole" seorang yang memiliki 'weekang setinggi dia. la kaget dan ta"u ba"wa
ada orang mempergunakan ilmu ginkang bergerak di luar ruma" maka cepat
dia keluar dari kamarnya secara diam!diam dan meli"at dua bayangan
berkelebat yaitu bayangan dua orang saudara P"ang. )emikianla" secara
diam!diam dia mengintai dan mendengar segala percakapan yang dilakukan
ole" lima orang itu. -atinya kagum bukan main ketika mendapat kenyataan
ba"wa lima orang itu adala" pejuang!pejuang orang!orang gaga" seperti Tan
-ok yang rela mengorbankan nyawa demi perjuangan bangsa meng"alau
penjaja". (kan tetapi lebi" girang lagi "atinya karena tanpa sengaja dia
mendapat petunjuk di mana dia bisa mencari #wee $in.
Malam berikutnya &eng $an suda" mengikuti lagi perjalanan dua orang sau!
dara P"ang yang menuju ke ruma" gedung #wee $in seperti yang tela"
ditunjuk ole" nyonya Liong pada kemarin malam. la mengenal dua orang ini
sebagai tamu ter"ormat di -oa!san!pai maka diam!diam dia tidak mau
mengganggu mereka.
"&etapapun juga mengajak #wee $in ke -oa!san!pai adala" tugasku"
pikimya. "(ku yang suda" berjanji dan akula" yang "arus memenu"i janji
itu."
)engan ginkang mereka yang suda" tinggi dua orang saudara P"ang itu
dapat memasukt "alaman ruma" gedung itu dengan muda". Mereka
melompati pagar tembok dan merasa girang karena ternyata ruma" gedung
ini tidak ada yang menjaga. )i lain saat mereka suda" mengintai ke sebua"
kamar di mana duduk seorang laki!laki yang tampan dan gaga" berusia tiga
pulu" ta"un lebi" waja" yang tampan itu angker dan agung sedang menulis
sesuatu di atas meja. Tak jau" dari situ duduk pula seorang perempuan cantik
berpakaian mewa" memandang kepada laki!laki itu sambil tersenyum dan
mengebut!ngebut tubu"nya dengan sebua" kipas. Laki!laki itu bukan lain
adala" Pek!jiu #wee $in orang termuda dari #un!lun $am!"engte jago muda
#un!lun!pai yang tela" mengakibatkan keributan antara -oa!san dan #un!lun.
(dapun perempuan cantik yang pesolek dan bersikap genit itu bukan lain
adala" 2go!lian!kauwcu 6ketua 2go!Lian kauw7 yang berjuluk #im!t"ouw
T"ian li 6)ewi #epala 0mas7 dan yang ole" #wee $in dikenal dengan nama
5oa #im Li gadis yang tela" merayu dan merobo"kan "atinya
*$in!ko 6kanda $in7 #im!t"ouw T"ian!li berkata dengan suara merdu "malam
ini kau "arus menemani aku. )i ruma" amat sunyi jangan kau sibuk dengan
pekerjaanmu. Tak usa" kau membanting tulang para pembesar sampai
"ong!siang 6kaisar7 sendiri cukup maklum betapa besarnya jasamu kepada
pemerinta"."
"(ku banyak pekerjaan Li!moi 6adik Li7. &iarla" besok siang kalau aku pulang
dari kantor aku akan mengunjungi ruma"mu. #au seorang ketua
perkumpulan besar seperti 2go!lian!kauw bagaimana bisa kesepian," #wee
$in tertawa dan menunda tulisannya.
"&iarpun ada seribu orang teman mana bisa dibandingkan dengan kau," 5oa
#im Li berkata genit lalu menarik bangkunya mendekat.
346
Raja Pedang
Pintu kamar terketok dari tuar. 5epat!cepat #im!t"ouw T"ian!li menjau"kan
lagi bangkunya. #etika pelayan masuk #wee $in suda" bersikap keren seperti
tadi.
"#wee!ciangkun di luar ada Lee!siocia 6nona Lee7 mo"on meng"adap
5iangkun 6Panglima7" pelayan itu dengan sikap "ormat dan tanpa
mengangkat muka memberi laporan.
"&aik minta nona Lee masuk ke ruangan ini" jawab #wee $in. Pelayan itu
memberi "ormat dan mengundurkan diri keluar dari ruangan.
"-u" $in!ko awas kau kalau di belakangku kau berani main gila dengan
nona muda itu!" tiba!tiba #im!t"ouw T"ian!li berkata liri" matanya bersinar
penu" cemburu.
#wee $in tersenyum pa"it. "#im Li!moi apa!apaan cemburu ini, #au ta"u aku
bukan..... bukan mata keranjang dan kau ta"u pula ba"wa Lee!siocia adala"
seorang yang mendapat kepercayaan semua panglima di kota raja juga li"ai
ilmu silatnya. Pertemuanku dengan dia tentu "anya ber"ubung pekerjaan
mengapa kau menyangka yang bukan!bukan, )ia datang kau pun di sini
bole" kausaksikan sendiri apa yang "endak dia sampaikan kepadaku!"
"-u" biar dia li"ai siapa takut padanya, )an siapa sudi bertemu
dengannya, Meli"at mukanya yang muda jangan!jangan timbul seleraku
untuk mencakar mukanya! (ku akan bersembunyi di belakang pintu awas
kau sekali saja kau dan dia main gila kalian akan kubunu"! )engan gerakan
cepat sekali tubu"nya berkelebat meng"ilang di balik pintu samping. #wee
$in menarik napas lega waja"nya nampak girang dan tersenyum ketika pintu
depan terbuka dan seorang nona berpakaian kuning berjalan masuk.
"2ona Lee kau membawa kabar penting apaka"," #wee $in menyambut
kedatangan nona ini dengan suara nyaring. "(paka" kali ini kau diutus ole"
Pangeran $ouw, (tauka" Tan!ciangkun yang mengutusmu,"
2ona berpakaian kuning itu amat dikenal di kalangan atas kota raja. )ia
bernama Lee .iok puteri seorang bangsawan di kota raja. ;sianya baru
sembilan belas ta"un waja"nya yang antik itu nampak muram dan seperti
diliputi kesedi"an matanya tajam dan gagang pedang menonjol di
pinggangnya. &iarpun ia masi" muda namun ia suda" terkenal sebagai
seorang yang amat berjasa dalam menindas kaum pemberontak berkat ilmu
silatnya yang tinggi dan otaknya yang cemerlang.
Meng"adapi pertanyaan #wee $in nona itu meng"ela napas memandang
kepada #wee $in dengan matanya yang tajam lalu katanya perla"an "#wee
ciangkun kalau memang #im!t"ouw T"ian!li suda" berada di sini mengapa
ia bersembunyi dan mengintai, #u"arap 5iangkun suka mempersilakan dia
keluar karena kedatanganku ini to" bukan "endak mengadakan pertemuan
yang bukan!bukan!"
Tentu saja #im!t"ouw T"ian!li kaget sekali. (kan tetapi dia pun seorang
wanita yang cerdik. )engan tenang ia muncul dari balik pintu dan tertawa.
"-ebat benar kecerdikan nona Lee! Tadi memang saudara #wee dan aku
sengaja "endak menguji kecerdikanmu yang suda" lama kudengar
dibicarakan orang kiranya benar!benar kau cerdik. -anya aku yang tolol
tidak ingat ba"wa kepergianku dari sini meninggalkan ganda "arum. 0"m
benar li"ai!"
)iam!diam nona itu Lee .iok terkejut juga. la dipuji cerdik akan tetapi ketua
2go!lian!kauw itu dengan sendirinya tela" pula membuktikan ba"wa otaknya
tidak kala" cerdiknya. Memang tepat sekali kata!katanya tadi dia dapat
347
Raja Pedang
mengeta"ui ba"wa #im!t"ouw T"ian!li baru saja meninggalkan ruangan itu
karena tercium ole"nya ganda "arum seperti yang biasa ia cium kalau ia
bertemu dengan ketua 2go!lian!kauw itu. $etiap orang wanita suda" tentu
memiliki kesukaan masing!masing tentang wangi!wangian yang dipakainya
dan wangi!wangian yang dipakai ole" #im!t"ouw T"ian!li mempunyai ganda
yang k"as.
"#wee!ciangkun kedatanganku tidak lain "anya untuk menyampaikan
peringatan kepadamu. (da berita sampai kepadaku ba"wa pada waktu ini di
kota raja datang dua orang saudara P"ang dari -un!lam yang sengaja
mencari #wee!ciangkun dan "endak memaksa #wee!ciangkun mati atau
"idup ikut pergi ke -oa!san."
&eruba" waja" #wee $in mendengar berita ini. "2ona apaka" kaumaksudkan
P"ang #"ai dan P"ang Tui $epasang 2aga dari -un!lam," katanya setenga"
berbisik. 2ona itu mengangguk waja"nya nampak makin murung lalu ia
membalikkan tubu" berkata.
"Tugasku suda" selesai 5iangkun. (ku tak dapat lama!lama di sini k"awatir
kalau!kalau membuat orang lain mendongkol saja." Tanpa melirik kepada
#im!t"ouw T"ian!li yang disindirnya itu nona ini segera keluar dari ruangan
itu dengan langka" ringan dan cepat sekali.
"-i!"i!"i baru mendengar ada dua orang tua bangka dari -un!lam datang
saja kan keli"atan gelisa"," kata #im!t"ouw T"ian!li.
DDLi Moi jangan kauanggap ringan dua orang kakek itu. 2ama besar P"ang!
"engte 6kakak beradik P"ang7 dari -un!lam suda" lama kudengar. (ku
memang tidak takut "anya sebab!sebab mengapa mereka "endak
menangkapku inila" yang menggelisa"kan "ati."
"$in!ko mengapa kau begini bodo", Muda" sekali diduga. Mereka tentula"
bergabung dengan para pemberontak maka "endak memusu"imu atau
mungkin sekali mereka itu disuru" ole" perempuan s"e Liem yang tak ta"u
malu itu untuk ....*.
"Li!moi kau berjanji takkan menyebut!nyebut namanya!" Tiba!tiba #wee $in
berkata jidatnya berkerut tak senang.
"-i!"i!"i suda"la". -anya dua ekor anjing tua dari -un!lam itu untuk apa
diributkan, &iarkan mereka datang masi" ada aku di sini mereka bisa
berbuat apa ter"adap dirimu,"
P"ang #"ai dan P"ang tui adala" dua orang kakek ternama di -un!lam. Tentu
saja mendengar mereka dimaki anjing!anjing tua ole" wanita itu mereka tak
dapat mena"an kemara"an mereka lagi. $erentak mereka meloncat dan
menerobos masuk ke dalam ruangan itu.
"#wee $in kami dua saudara P"ang dari -un!lam datang untuk menjemput
kau ke -oa!san!" kata P"ang #"ai sambil melirik penu" kemara"an ke ara"
#im!t"ouw T"ian!li yang suda" berdiri dengan alis berkerut mara".
#wee $in juga berdiri dan menjawab "/i!wi P"ang!eng"iong dengan maksud
apaka" ji!wi "endak mengajak siauwte pergi ke sana,"
"Murid #un!lun!pai yang murtad. #au menjadi biang keladi permusu"an
antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. #au "arus mempertanggungjawabkan
semua perbuatanmu ter"adap -oa!san!pai!" kata P"ang Tui tak sabar lagi.
#wee $in meng"ela napas. /i!wi P"ang!eng"iong urusan itu adala" urusan
pribadiku "arap ji!wi sebagai orang luar jangan mencampurinya. Mengingat
ji!wi adala" toko"!toko" terkemuka dan -un!lam maka siauwte persilakan ji!
wi pergi dengan baik!baik."
348
Raja Pedang
"$etan siapa takut kepadamu, #ami suda" bersumpa" untuk mmbawamu ke
-oa!san "idup atau mati. Tui!te 6adik Tui7 kautangkap dia biar aku menjaga
siluman ini!"
P"ang Tui maju menubruk #wee $in dengan 'lmu #im!na!jiu!"oat kedua
lengannya bergerak!gerak dan yang kanan mencengkeram ke ara" pundak
kiri sedangkan tangan kirinya menotok jalan dara" di le"er. Terpaksa #wee
$in cepat menggeser kaki ke belakang dan memutar lengan untuk
menangkis. Tentu saja jago muda #un!lun!pai ini tidak mau membiarkan
dirinya ditangkap begitu saja.
$ambil mengeluarkan suara ketawa mengejek #im!t"onw T"ian!li
menggerakkan kedua tangannya dan tangan kanannya suda" memegang
sebua" golok tipis kecil yang amat inda" bentuk dan gagangnya sedangkan
tangan kirinya suda" meloloskan se"elai saputangan mera" yang panjang.
P"ang #"ai maklum ba"wa meng"adapi wanita ketua 2go!lian!pai ini tak
perlu dia berlaku sungkan lagi maka sekali dia menggereng dia tela"
Melakukan penyerangan dengan pedang dl tangan. Meii"at sinar pedang
yang menyambarnya dari tiga jurusan diam!diam #im!t"ouw T"ian!li kaget
juga dan maklum ba"wa ilmu pedang lawannya ini sama sekali tak bole"
dipandang ringan. 5epat dia menangkis dengan gojoknya
"Traaanggg.....!" P"ang #"ai melompat mundur selangka" sedangkan #im!
t"ouw T"ian!li merasa tangannya tergetar. &ukan main "erannya P"ang #"ai.
$eorang wanita yang bertubu" lema" gemulai dan "alus itu kenapa bisa
memiliki tenaga 4ang!kang demikian besarnya, )ia sendiri adala" seorang
a"li tenaga 4ang e" siapa kira sekarang dia meng"adapi seorang wanita
yang lebi" besar tenaganya. la berlaku "ati!"ati dan mengera"kan seluru"
ilmu kepandaiannya urrtuk mendesak.
'lmu pedang dari dua orang saudara P"ang itu adala" ilmu pedang keturunan
warisan nenek moyang mereka. Memang asalnya satu sumber dengan ilrnu
pe!dang -oa!san!pai "anya suda" banyak peruba"an. 9le" karena itula"
maka dalam "al urusan -oa!san!pai dua orang kakek ini tidak mau
melupakan sumbernya dan ingin membantu -oa!san!pai. $eperti juga ilmu
pedang -oa!san!pai ilmu pedang P"ang #"ai amat inda" dan cepat "anya
bedanya kalau ilmu pedang -oa!san!pai mengutamakan tenaga 'm adala"
sebaliknya ilrnu pedang keluarga P"ang ini mengutamakan tenaga 4ang.
#etua 2go!lian!pai itu #im!t"ouw T"ian!yi adala" murid dari -ek!"wa #ui!bo
tentu saja kepandaiannya "ebat. $ayangnya pada ta"un!ta"un terak"ir ini
#im!t"ouw T"ian!li tela" "idup dalam kesenangan selalu rnenurutkan na1su
mengejar kesenangan duniawi se"ingga dia malas untuk berlati" dan
memperkuat tenaga dalamnya. $ekarang meng"adapi seorang toko" ilmu
pedang seperti P"ang #"ai biarpun tidak akan kala" dalam waktu singkat
juga amat sukarla" untuk mencapai kemenangan. Pertempuran ini
berlangsung makin "ebat di ruangan itu.
#wee $in juga suda" mencabut pedangnya ketika P"ang Tui yang merasa
penasaran itu menyerangnya dengan pedang juga. Tadinya P"ang Tui "endak
menangkap #wee $in "idup!"idup maka dia bertangan kosong dan
mempergunakan ilmu yang amat dia andalkan yaitu ilmu tangkap #im!na!jiu.
$iapa kira #wee $in selalu dapat membuyarkan ilmu ini de!ngan pukulan!
pukulan Pek!lek!jiu semacam ilmu pukulan #un!lun!pai yang amat da"syat.
)esakan!desakan ilmu tangkap itu selalu didesak mundur ole" pukulan Pek!
lek!jiu ba"kan dia sendiri yang terancam ba"aya maka dia lalu
349
Raja Pedang
mempergunakan pedang. #wee $in juga seorang a"li pedang #un!lun!pai
maka pertempuran ini pun "ebat sekali.
Tiba!tiba #im!t"ouw T"ian!li mengeluarkan suara bersuit panjang sekali.
"Li!moi jangan mencelakai mereka....." #wee $in menegur lalu berkata
nyaring ""/i!wi P"ang!eng"iong "arap suda"i pertempuran ini dan pergila" ji!
wi 6kalian7 dengan aman!"
(kan tetapi dua orang jago kawakan seperti dua saudara P"ang itu sekali
bekerja mana mau ber"enti setenga" jalan, Mereka mala" mendesak makin
"ebat dalam usa"a mengala"kan musu" dengan segera dan dapat membawa
#wee $in dari situ baik dalam keadaan "idup maupun suda" mati! Tidak
seperti #wee $in mereka tidak ta"u apa artinya suitan yang dikeluarkan ole"
#inri!t"ouw T"ian!li tadi. #iranya suitan itu adala" tanda ra"asia bagi ketua
2go!lian!kauw untuk memanggil anak bua"nya. )i mana ketuanya berada di
situ pasti berkeliaran banyak pembantu!pembantunya yang setia maka pada
saat itu belasan orang toko" 2go!lian!kauw memang suda" berkeliaran di
sekitar ruma" gedung tempat tinggal #wee$in siap untuk rmeng"adap
sewaktu!waktu ketua mereka memanggil.
(kan tetapi kali ini biarpun #ini!t"ouw T"ian!li bersuit sampai tiga empat kali
tidak seorang pun anak bua"nya muncul. la menjadi mara" bukan main akan
tetapi juga gelisa". 5elaka pikirrnya kiranya dua orang kakek itu datang
dengan banyak teman dan agaknya anak bua"nya tela" dirobo"kan di luar!
5epat dia mengeluarkan sebua" saputangan yang teraneka warna
saputangan sutera yang berbau "arum sekali. Pada saat itu pedang P"ang
#"ai suda" menyambar cepat ke ara" le"ernya. #im!t"ouw T"ian!li
membuang tubu" ke kiri karena tidak sempat menangkis lagi se"ingga
pedang meluncur di atas pundaknya. Tangan kirinya yang mencabut keluar
saputangan tadi bergerak cepat serangkum bau yang amat "arum
menyambar P"ang #"ai mencium ganda yang luar biasa "arumnya seketika
kepalanya pening pandang matanya berkunang.
"5elaka....." la berseru dan berusa"a mengera"kan 'weekangnya untuk
melawan "awa beracun itu. 2amun sia!sia tubu"nya limbung dan kakek
gaga" perkasa ini robo" terguling dengan pedang masi" di tangan! #im!
t"ouw T"ian!li tidak ber"enti sampai di situ saja. 5epat dia melompat ke
dekat P"ang Tui yang masi" saling gempur dengan #wee $in sambil
mengebutkan saputangannya. P"ang Tui juga tidak dapat mena"an robo"
terguling dan pingsan.
#im!t"ouw T"ian!li suda" menggerakkan pedang untuk membacok mati dua
orang itu namun #wee $in cepat berseru "/angan bunu" mereka!" #iranya
#wee $in tidak terpengaru" ole" racun itu kenapa, -al ini tidak ane". $uda"
berta"un!ta"un #wee $in ber"ubungan dengan #im!t"ouw T"ian!li tentu saja
dia suda" banyak pula mengenal senjata!senjata ra"asia wanita ini dan ta"u
bagaimana cara menolaknya.
#im!t"ouw T"ian!li mara". ")ua cacing tua ini datang "endak membunu"mu
masa sekarang kau melarangku membunu" mereka," Pedangnya masi"
tetap diayun "endak dibacokkan. Pada saat itu dari luar menyambar angin
keras dan dua sinar "itam melesat cepat mengenai dua bua" lampu dalam
ruangan. $eketika penerangan menjadi padam dan keadaan di dalam
ruangan itu gelap gulita.
"0" apa ini.....," #wee $in berseru kaget.
350
Raja Pedang
"(du".....!" #im!t"ouw T"ian!li mengelu" dan robo" tak dapat bergerak lagi.
Ternyata "iat!to 6jalan dara"7 di tubu"nya suda" kena ditotok orang dalam
kegelapan itu dan ia robo" tanpa bergerak lagi.
#wee $in merasa tangannya dipegang orang. 5epat dia mengipaskan
pegangan itu tapi mendadak kedua tangannya lemas tak bertenaga lagi. la
pun suda" terkena totokan orang dalam gelap yang amat li"ai itu kemudian
dia merasa tubu"nya melayang dan berada di atas pundak orang yang
memanggulnya. &iarpun tubu"nya tak mampu bergerak pikiran #wee $in
masi" terang dan ta"ula" dia ba"wa dia tela" dibawa lari orang tela" diculik
ole" seorang yang berkepandaian tinggi. &erkali!kali orang yang
memanggulnya itu meloncat tinggi melalui ruma" orang dan ak"irnya
melompati tembok kota raja terus lari keluar dari kota raja dengan
kecepatan yang mengagumkan.
(dapun P"ang #"ai dan P"ang Tui yang tadinya robo" pingsan dengan
tangan masi" mencengkeram gagang pedang masing!masing merasa "awa
dingin menyambar ke muka mereka dan P"ang #"ai lebi" dulu siuman dari
pingsannya. la ter"eran!"eran mendapatkan dirinya tela" berada di kebun
belakang kelenteng tua di mana dia dan adiknya selama bertugas di kota raja
bersembunyi. )ili"atnya P"ang Tui juga menggeletak di rumput. Pedang
mereka terietak di situ pula. 5epat P"ang #"ai menolong adiknya dan mereka
berdua tiada "abis ter"eran!"eran bagaimana mereka yang tadinya robo"
ole" "awa beracun #im!t"ouw T"ian!li sekarang ta"u!ta"u suda" berada di
kebun kelenteng dalain keadaan baik!baik saja.
"(" tentu ada orang menolong kita" Rata P"ang #"ai kagum.
"Twa!ko jangan!jangan #wee $in yang menolong kita! &eberapa kali dia tela"
mencega" #im!t"ouw T"ian!li membunu" kita. #iranya orang muda itu masi"
memiliki watak setia kawan ter"adap orang kang!ouw tapi kenapa dia
terjerumus ke dalam lumpur ke"inaan membantu pemerinta" dan
bersekongkol dengan iblis macam ketua 2go!lian!kauw itu,"
P"ang #"ai menggeleng kepala. "Tak mungkin kalau #wee $in yang menolong
kita. mala" "al ini terjadi sesuatu yang ane". #alau #wee $in yang menolong
kita bagaimana dia bisa ta"u ba"wa kita bermalam di tempat ini, Pada"al
tempat kita ini adala" ra"asia kita sendiri. $elain itu tidakka" kauli"at betapa
#wee!$in itu takut kepada #im!t"ouw T"ian!li, Mana bisa dia menolong kita,"
"Memang ane"." P"ang Tui meng!angguk!angguk mengerutkan kening. "(kan
tetapi Twako yang membikin aku "ampir mati penasaran adala" gadis yang
bernama nona Lee itu. #au tentu ta"u pula apa yang kumaksud bukan,"
"Tentu saja. )ia bole" menyamar bagaimanapun juga mana dia bisa
menguba" matanya, 2ona Lee adala" si dia itula". -emmm dia tela"
mengk"ianati kita mernberi ta"u kepada #wee $in tentang maksud kita.
9rang macam itu mana bisa dijadikan kepercayaan $i!eng"iong, Terang
berba"aya sekali karena dengan pengk"ianatannya ini jelas membuktikan
ba"wa dia adala" seorang pengk"ianat seorang antek Mongol seperti #wee
$in. &iarla" kauli"at saja sikapku besok lusa malam kalau kita bertemu
dengan mereka."
Tiba!tiba P"ang Tui yang tadi termenung menepuk pa"anya. "<aaa" kenapa
aku sampai lupa,"
"(pa maksudmu," kakaknya bertanya.
351
Raja Pedang
"Twako terang ba"wa tadi ada orang pandai menolong kita se"ingga dalam
keadaan pingsan di ruangan gedung #wee $in kita bisa terbebas dari
kematian.
$iapaka" kaukira yang tela" menolong kita tadi,"
"Mana aku ta"u, (ku pun pingsan, $eperti kau."
"Twako suda" lama kita mendengar ba"wa dua orang pemimpin pejuang
yang bertugas di kota raja yaitu /i!eng"iong 6Pendekar ke dua7 dan $i!
eng"iong 6Pendekar ke empat7 memiliki ilmu yang amat tinggi. (paka" bukan
mereka yang tela" menolong,"
"(" benar juga kata!katamu ini. 4ang menolong kita tentula" orang yang
mengerti keadaan dan tugas kita. $iapa pula kalau bukan mereka, Tapi yang
manaka" di antara kedua eng"iong itu, )an siapa pula sebenarnya mereka
ini yang selalu bekerja penu" ra"asia,"
)ua orang kakak beradik itu ber"adapan dengan sebua" ra"asia dan
betapapun mereka memutar otak menduga!duga tetap mereka tidak dapat
memeca"kannya.
? ? ?
$ebetulnya dugaan!dugaan mereka ba"wa yang menolong mereka adala"
dua orang ra"asia dari pimpinan pejuang adala" keliru. Penolong mereka
pada waktu itu bukan lain adala" &eng $an sendiri. $eperti diketa"ui
pemuda ini juga ikut mengintai di ruangan itu dan meli"at semua apa yang
tela" terjadi. )iam!diam &eng $an siap sedia untuk membantu kedua orang
saudara P"ang itu akan tetapi meli"at ba"wa keduanya cukup tanggu"
untuk melawan #wee $ln dan #im!t"ouw T"ian!li dia merasa tidak enak juga
untuk membantu. #etika #im!t"ouw T"ian!li bersuit memanggil anak
bua"nya &eng $an cepat berkelebat meng"adang dan dua belas orang anak
bua" 2go!lian!kauw itu semua dia robo"kan dengan totokannya yang li"ai
sebelum orang!orang itu sempat meli"atnya! #etika kembali mengintai &eng
$an terkejut meli"at dua orang saudara P"ang suda" robo" pingsan. 5epat
dia mengambil dua bua" kerikil dan disambitkan ke ara" lampu penerangan
se"ingga padam. )i dalam geiap itula" &eng $an cepat melompat masuk
merobo"kan #im!t"ouw T"ian!li dan #wee $in kemudian sekaligus dia
membawa keluar tubu" #wee $in dan dua orang saudara P"ang! #epandaian
pemuda ini suda" demikian tingginya tenaganya luar biasa besarnya
se"ingga dengan muda" saja dia dapat membawa tubu" tiga orang itu
sambil berlari!lari dan berlompatan.
$etela" meletakkan tubu" dua orang saudara P"ang ke atas rumput di kebun
kelenteng &eng $an lalu cepat membawa #wee $in keluar dari kota raja
dengan "kecepatan luar biasa. $etenga" malam suntuk dia berlari terus
dengan cepat tidak berani ber"enti karena maklum ba"wa ke"ilangan #wee
$in pasti akan menggegerkan kota raja dan suda" pasti #im!t"ouw T"ian!li
akan mengera"kan anak bua"nya melakukan pengejaran
$etela" malam berganti pagi dia suda" berada jau" sekali dari kota raja dan
barula" dia ber"enti di dalam sebua" "utan. #wee $in diturunkan dan segera
dibebaskan dari totokan. Tapi #wee $in merasa tubu"nya lemas dan belum
kuat berdiri. )engan amat ter"eran!"eran #wee $in meli"at ba"wa orang
yang menculiknya "anyala" seorang pemuda yang berpakaian seperti
seorang pelajar. &ukan main kagum dan "erannya apalagi ketika pemuda itu
menjura di depannya sambil berkata.
352
Raja Pedang
"-arap #wee!eng"iong suka memaa1kan aku yang secara paksa tela"
membawa kau keluar dari kota raja."
"$iapaka" kau, )an apa maksudmu membawaku ke tempat ini,"
&eng $an tersenyum. "(gaknya #wee!eng"iong takkan mengenal aku
biarpun aku menyebutkan nama. (ku membawa #wee!eng"iong keluar dari
kota raja tak lain dengan maksud membawamu ke -oa!san!pai. #eta"uila"
ba"wa "ampir saja -oa!san!pai dan #un!lun!pai mengadakan pertempuran
"ebat di antara ketua mereka baiknya aku masi" sempat mencega" mereka
dan aku berjanji akan membawamu ke -oa!san!pai. ;rusan permusu"an
antara kedua partai itu semua adala" kau yang menjadi biang keladinya
maka apabila kau dapat mengaku terus terang tentang semua kejadian yang
lalu kukira permusu"an itu dapat dilenyapkan dan akan ternyatala" ba"wa
sebetulnya bukan kau yang melakukan pembunu"an!pembunu"an ter"adap
orang!orang -oa!san!pai."
#wee $in makin ter"eran. "&agaimana kau bisa ta"u akan semua itu, Pi"ak
-oa!san!pai suda" yakin ba"wa aku yang membunu" aya" nona Liem aku
pula yang menyebabkan kematian dua orang dari -oa!san $ie!eng kenapa
kau bisa katakan ba"wa bukan aku yang melakukan pembunu"an!
pembunu"an,"
"(ku mempunyai teman!teman di Pek!lian!pai dan dari mereka inila" aku
mendengar kejadian yang sebenarnya."
"("..... jadi kau..... kau ini juga seorang peju..... e" seorang pemberontak,"
tanyanya gagap.
&eng $an tersenyum mendengar kata!kata pejuang itu segera diganti
pemberontak. "'tula" kesala"anmu #wee!eng"iong. #au terpikat ole" #im!
t"ouw T"ian!li dan jatu" di bawa" pengaru"nya se"ingga kau membantu
#erajaan Mongol memusu"i para pejuang yang kauanggap pemberontak.
$ayang sekali..... sayang seorang gaga" seperti kau dapat terjerumus
sedemikian dalam. (ku bukan seorang anggauta Pek!lian!pai biarpun aku
kagum akan perjuangan mereka. (ku melakukan penculikan atas dirimu ini
"anya untuk mencega" agar #un!lun!pai tidak saling serang dengan -oa!san!
pai."
#wee $in suda" puli" tenaganya dan dengan gaga" dia berdiri lalu berkata
"&aikla". $eorang laki!laki "arus berani mempertanggung jawabkan
kesala"an dan perbuatannya. Marila" bawa aku ke -oa!san!pai biar aku
akan menanggung semua "ukuman yang akan dijatu"kan kepadaku."
)ua orang ini lalu berjalan menuju ke -oa!san!pai. )iam!diam &eng $an
masi" mengagumi sikap #wee $in dan makin menyesalla" dia kalau teringat
betapa pendekar #un!lun!pai ini robo" karena pengaru" kecantikan seorang
wanita ja"at seperti 2go!lian!kauw itu.
)i lain 3"ak #wee $in tiada "abis ter"eran!"eran kalau meli"at &eng $an.
$eorang pemuda yang masi" "ijau keli"atannya lema"!lembut dan seperti
seorang a"li sastra bagaimana dapat memiliki kepandaian se"ebat itu,
(palagi sekarang setela" mereka melakukan perjalanan biasa pemuda itu
sama sekali tidak keli"atan memiliki kepandaian tinggi. &enar!benarka"
pemuda ini yang tela" menculiknya, -ampir dia tak dapat mempercayainya.
Pada malam ke dua ketika keduanya bermalam di sebua" "utan #wee $in
rnenggunakan kepandaiannya meloncat ke atas po"on besar. "-iante "utan
ini keli"atannya penu" binatang liar lebi" baik kita bermalam di atas po"on
ini $aja agar tidak terancam keselamatan kita. #au naikla" ke sini." la sengaja
353
Raja Pedang
"endak mencoba kepandaian pemuda yang dia sangsikan itu. (ndaikata
dugaannya keliru dan ternyata pemuda ini tidak memiliki kepandaian untuk
apa dia "arus mengala" dan menerima begitu saja bawa ke -oa!san,
&eng $an tersenyum dan menggeleng kepalanya. "Lebi" enak tidur di bawa"
sini. #alau #wee!eng"iong ingin tidur di atas po"on silakan." $etela" berkata
demikian &eng $an mereba"kan diri bersandar po"on dan tak lama
kemudian saking lela"nya dia suda" tidur pulas.
#wee $in penasaran. &enarka" boca" seperti ini memiliki kepandaian,
/angan!jangan "anya pandai lari cepat saja. $etela" dia mengaso dan
mengumpulkan tenaga menjelang 1ajar dili"atnya &eng $an masi" tidur enak
dl bawa" po"on. #wee $in lalu mengera"kan tenaganya menggunakan
ginkangnya yang suda" tinggi tingkatnya itu meloncat dari atas po"on jau"
ke cabang po"on lain yang berdekatan lalu dengan cepat tanpa
mengeluarkan suara dia berlari terus kembali ke kota raja!
#urang lebi" dua li dia berlari. Tiba!tiba dia ber"enti dan memandang
terbelalak ke depan. #iranya di depannya di tenga" jalan itu &eng $an
suda" berdiri sambil tersenyum dan menjura.
"#wee!eng"iong seorang laki!laki suda" berjanji kenapa "endak ditariknya
kembali,
Mera" muka #wee $in. Terangla" ba"wa ilmu ginkang pemuda ini jau"
melebi"i tingkatnya sampai!sampai dia tidak ta"u bagaimana pemuda itu
bisa berada di situ pada"al tadi dia tinggalka" dalam keadaan pulas! (kan
tetapi karena dia merasa penasaran dan memang maksud "ati yang
sesunggu"nya untuk menguji apaka" orang muda ini cukup ber"arga untuk
memaksanya pergi ke -oa!san #wee $in lalu berseru keras.
"9rang muda kau memaksaku pergi ke -oa!san apaka" yang kauandalkan,
$ebagai seorang gaga" tentu saja aku takkan menarik kembali kata!kataku
ba"wa aku berani mempertanggung jawabkan perbuatanku. (kan tetapi aku
tidak berjanji untuk menuruti ke"endakmu kecuali kalau kau mampu
mengala"kan aku!" $etela" berkata demikian #wee $in mengeluarkan
pedangnya yang ternyata masi" berada di sarung pedangnya enta" siapa
yang menyarungkannya kembali ketika dia dibawa lari ole" pemuda itu.
&eng $an agak kaget tapi lalu maklum. Tentu saja sebagai seorang
pendekar #wee $in merasa malu kalau berkunjung ke -oa!san!pai di bawa"
paksaan seseorang yang tidak diketa"ui sampai di mana kepandaiannya.
"(" #wee!eng"iong mengapa berkata demikian, (ku memang seorang yang
tidak mempunyai kepandaian akan tetapi demi menjaga keutu"an #un!lun!
pai dan -oa!san!pai aku suda" berjanji akan mencari dan membawamu ke
-oa!san!pai untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu.
(ndaikata kau "endak menggunakan kekerasan membangkang terpaksa aku
pun melupakan kebodo"an sendiri!"
"&agus! (ku memang "endak mencoba sampai di mana kepandaianmu maka
kau berani "endak memaksa Pek!lek!jiu #wee $in sesuka "atimu." #wee $in
menggerakkan pedang "endak menyerang.
Pada saat itu terdengar suara seorang laki!laki "2ona aku tidak ingin
bertempur denganmu......" $uara itu diikuti munculnya seorang pemuda yang
berlari cepat ke tempat itu. #etika pemuda ini meli"at &eng $an segera dia
ber"enti berlari dan berkata girang.
354
Raja Pedang
"$audara &eng $an.....!" (kan tetapi alangka" kagetnya dan girangnya ketika
pemuda itu menole" keara" #wee $in. $ejenak dia tertegun lalu berseru
gagap "#au..... kau..... #wee!susiok 6paman guru #wee7.....D"
#wee $in menunda serangannya dan menole". "0" bukanka" kau Lim #wi,"
)i dalam suara pendekar #un!lun ini terkandung ke"aruan dan kedukaan
besar. Paman guru dan keponakan ini saling pandang penu" pertanyaan
penu" perasaan "aru campur duka bingung tak ta"u "arus berkata apa. Pada
saat itu terdenear seruan seorang wanita.
"/a"anam &un "endak lari kemana kau," )an munculla" T"io 0ng gadis baju
"ijau yang berlari cepat mengejar &un Lim #wi. &egitu sampai disitu. tanpa
menole" lagi kepada orang!orang lain T"io 0ng segera menusukkan
pedangnya ke ara" dada &un Lim #wi. Pemuda ini masi" tertegun dalam
petemuannya dengan paman gurunya juga memang dia suda" merasa sedi"
sekali ole" kejaran T"io 0ng maka agaknya tusukan pedang itu tidak
di"iraukannya lagi dan tentu akan mengenai sasaran.
"TraaangggD." Pedang T"io 0ng terpental ole" tangkisan #wee $in yang tidak
membiarkan murid keponakannya yang dia cinta itu ditikam begitu saja ole"
seorang gadis. &erkilat mata T"io 0ng ketika dia memandang kepada #wee
$in kemudian dia mengerling ke ara" &eng $an. #aget dan "eran waja"
gadis ini ketika mengenal &eng $an akan tetapi "atinya suda" terlalu panas
dan mara" se"ingga dia tidak mempunyai kesempatan lagi untuk menegur
&eng $an.
"$iapaka" kau, Mengapa kau mencampuri urusanku dengan musu"ku ini,"
#wee $in tersenyum mengejek. "2ona cilik ada urusan bole" diurus kenapa
kau begini galak "endak merenggut nyawa Lim #wi, #eta"uila" aku adala"
paman gurunya tak mungkin aku mendiamkannya saja meli"at kau "endak
membunu" dia."
$ejenak gadis itu tertegun mendengar orang ini mengaku paman guru &un
Lim #wi lalu matanya bersinar!sinar. "&agus.....!" la menole" kepada &eng
$an lalu berkata "Tan!koko 6kakak Tan7 bukanka" dia ini #wee $in, )an
mengapa kau berada di sini pula,"
"(dik 0ng aku..... aku "endak mengundang dia ke -oa!san!pai."
.adis itu teringat akan janji &eng $an kepada ketua #un!lun!pai dan -oa!san!
pai lalu katanya gemas "#urasa tidak baik kau berdekatan dengan paman
dan keponakan ja"at ini. Mereka bukanla" orang baik. #wee $in ini pun bukan
manusia baik!baik. Lebi" baik kubinasakan sekalian!" #embali pedangnya
berkelebat dan sebua" serangan yang amat cepat dan ganas nienyambar ke
ara" #wee $in dan Lim #wi secara beruntun. -ebat sekali serangan ini
se"ingga #wee $in terpaksa mundur sambil menangkis keras. #embali
pedang T"io 0ng terpental.
"(dik 0ng yang baik jangan...... /angan terburu na1su segala urusan dapat
dirunding! ;rusanmu dengan saudara &u Lim #wi tentu diketa"ui baik ole"
#wee!eng"iong ini lebi" baik kita mendengarkan keterangannya."
"&enar" kata #wee $in. "2ona katakanla" dulu mengapa kau mati!matian
berusa"a "endak membunu" keponakanku Lim #wi, (paka" dosanya, 5oba
kau jelaskan tentu aku akan mempertimbangkan baik!baik. #alau memang
ada yang bersala" dia "arus siap menerima "ukuman."
T"io 0ng tersenyum dingin mengejek seakan!akan sinar matanya berkata
"$eorang seperti kau mana memiliki pertimbangan yang adil," (kan tetapi
mulutnya berkata "-emmm ingin benar aku mendengar bagaimana
355
Raja Pedang
pertimbangan kalian yang suda" mencelakakan "idupku. (ya"ku dibunu"
ole" dua orang saudarai &un murid #un!lun!pai yaitu aya" dan paman
ja"anam &un Lim #wi ini apaka" suda" tidak adil kalau aku sekarang "endak
membalas dendam kepadanya untuk menebus dosa aya" dan pamannya itu,
#au sebagai paman gurunya tentu akan membelanya akan tetapi aku T"io
0ng tidak takut mati dalam usa"a membalas dendam aya"ku!D
#wee $in mengerutkan kening. "#au s"e T"io, $iapaka" nama aya"mu,
(paka" T"io $an,"
)i dalam kemara"annya makin yakinla" T"io 0ng ba"wa musu"!musu"nya
memang dua orang yang berdiri di depannya ini. "&etul T"io $an aya"ku
yang terbunu" ole" dua orang saudara keparat &un dari #un!lun!pai dalam
sebua" "utan." #wee $in tiba!tiba menjadi muram waja"nya. Teringat dia
akan peristiwa itu kurang lebi" sepulu" ta"un yang lalu ketika dia bertempur
melawan T"io $an kemudian tiba!tiba muncul 5oa #im Li yang menurunkan
tangan ja"at membunu" T"io $an. "(" sala"..... kau keliru menyangka
2ona..... kau begitu yakin ba"wa aya" Lim #wi yang membunu" aya"mu
apaka" kau meli"atnya sendiri pembunu"an itu,"
)alam pandang mata T"io 0ng mulai tampak sinar keraguan. "(ku..... aku
mendapatkan aya" tela" menggeletak mati dalam "utan aku menangisi
dan..... dan aku meli"at pula dua orang saudara &un di "utan itu kukira.....
siapa lagi yang membunu" aya", 9rang s"e #wee aku takkan percaya
begitu saja pembelaanmu ter"adap para su"engmu kecuali kalau kau
mengatakan siapa pembunu" aya"ku. (paka" kau ta"u siapa orangnya yang
membunu" aya"ku,"
#wee $in mengangguk. "Tentu saja aku ta"u....." la menarik napas dan
waja"nya keli"atan berduka sekali. "$emua sala"ku..... a" betapa besar
dosaku semua gara!garaku....."
<aja" T"io 0ng yang cantlk itu nampak beringas. "&agus jadi kau yang me!
nyebabkan kematian aya"ku, 2a" terimala" pembalasanku!" T"io 0ng
menyerang lagi. #ali ini #wee $in tidak menangkis "anya mengelak ke kanan.
"(dik 0ng jangan begitu. &iarkan dia memberi penjelasan dulu." &eng $an
berlari mendekati T"io 0ng dan memegang lengan gadis itu. T"io 0ng "anya
mendengus akan tetapi tidak melanjutkan serangannya dan menanti #wee
$in memberi penjelasan.
")engarla" baik!baik ceritaku sembilan sepulu" ta"un yang la!u.....".
#wee $in lalu menceritakan semua pengalamannya da"ulu ketika dia
membantu kedua su"engnya mencari seorang bernama T"io $an yang
mereka anggap sebagai seorang penipu. $eperti tela" kita keta"ui T"io $an
seorang toko" Pek!lian!pai "endak membeli kuda dari &un $i Teng dan minta
agar supaya rombongan kuda itu diantar ke sebua" "utan. (kan tetapi
setibanya di tenga" "utan dua orang saudara &un itu diserang oie" lima
orang anggauta Pek!lian!pai yang dibantu ole" seorang wanita tak dikenal.
&un $i Liong terluka dan #wee $in yang mendengar "al ini menjadi mara"
lalu pergi mencari T"io $an di -ek!siong san. )ianggapnya ba"wa T"io $an
adala" seorang yang menipu kedua su"engnya tidak saja merampas dua
pulu" ekor kuda mala" tela" melukai &un $i Liong. (k"irnya di dalam "utan
po"on siong itu #wee $in bertemu dengan T"io $an dan dalam pertempuran
ini tiba!tiba muncul #im!t"ouw T"ian!li yang merobo"kan T"io $an dengan
saputangan mera"nya.
356
Raja Pedang
"(ku sendiri terluka ole" Pek!lian!ting yang dilepas ole" T"io $an di le"erku
se"ingga aku robo" pingsan lalu dibawa pergi ole" #im!t"ouw T"ian!li dan
mungkin ketika itu T"io $an tela" tewas dan ditinggalkan di dalam "utan itu.
2a" demikianla" cerita yang sebenarnya. Mendiang &un!su"eng keduanya
sama sekali tidak bertanggung jawab dan tidak ta"u mena"u tentang
kematian aya"mu 2ona T"io. (ya"mu da"ulu bertempur melawan ole" #im!
t"ouw T"ian!li."
)engan mata mera" karena mena"an turunnya air matanya T"io 0ng
memandang kepada &un Lim #wi yang keli"atan lega dan kebetulan pemuda
ini pun memandang kepadanya dengan sayu tapi mulutnya tersenyum. T"io
0ng menjadi mera" waja"nya merasa tela" berlaku keterlaluan ter"adap
&un Lim #wi teringat ole"nya sikap Lim #wi kepadanya dan betapa ia suda"
merobo"kan Lim #wi atas bantuan .iam #in.
"#alau..... kalau begitu..... aku tela" sala" tangan....."
"-ampir saja 2ona. -ampir tamat "idupku di tanganmu sayang bagimu aku
masi" "idup berkat pertolongan saudara &eng $an yang budiman ini....."
jawab Lim #wi.
T"io 0ng menole" kepada &eng $an ter"eran lalu mengangguk!angguk.
"-emm kiranya kau yang tela" menolongnya Tan!ko,"
*(ku mendapatkan dia menggeletak dengan luka berbisa aku "anya
membawanya dan minta tolong lain orang untuk menyembu"kannya. 0"
adikku yang baik apaka" kau tela" menyerangnya dengan senjata beracun
yang keji itu,"
Makin mera" muka T"io 0ng. "/angan menudu" sembarangan! (ku adala"
murid su"u T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang mana sudi sudi menggunakan
racun, 'ni gara!gara si .iam #in iblis cilik itu yang menyerang dengan
mendadak. $yukur kau tela" menolongnya Tan!ko kalau tidak..... a" aku
tentu berdosa membunu" orang tak berdosa. $iapa duga kalau bukan
aya"nya yang membunu" aya"ku, #etika itu aku masi" kecil..... aku meli"at
mayat ayat menggeletak di "utan aku menangis dan ditolong ole" su"u dan
aku meli"at aya"nya di "utan itu pula....." Mendadak gadis itu menudingkan
ujung pedangnya keara" #wee $in sambil membentak.
"#iranya kau manusia s"e #wee yang menyebabkan kematian aya"ku. #au
menyerangnya dengan bantuan si iblis wanita dari 2go!lian!kauw!" la "endak
menyerang #wee $in akan tetapi &eng $an memegang lengannya.
"2anti dulu adik 0ng jangan keburu na1su. #au suda" mendengar sendiri
tadi. #wee!eng"iong ini mencari aya"mu untuk membela keadilan karena
su"engnya dilukai dan sejumla" kuda dirampas. (ku tela" mendengar ba"wa
sebetulnya aya"mu T"io $an itu adala" seorang patriot sejati seorang
toko" Pek!lian!pai mana dia mau merampas kuda, $emua ini adala" 3tna"
3"ak 2go!lian!kauw belaka yang berusa"a atau ba"kan bertugas untuk
mengadu domba antara Pek!lian!pai dengan 3"ak #un!lun atau 3"ak #un! lun
dengan 3"ak -oa!san dan lain!lain."
"9rang muda bagaimana kau bisa ta"u akan "al itu," tiba!tiba suara #wee
$in terdengar keras penu" selidik sepasang matanya memandang tajam
seperti ingin menjenguk isi "ati &eng $an.
&eng $an mengangkat pundak "#wee eng"iong tentu saja orang sebodo"
aku mana bisa ta"u akan itu semua, Tentu ada yang memberi ta"u yaitu
orang!orang Pek!lian!pai sendiri."
357
Raja Pedang
T"io 0ng keli"atan kurang puas. "Tan!ko biarpun dia kena 3tna" tapi suda"
terang ba"wa orang ini tidak baik buktinya dia membantu 2go!lian!kauw dan
membantu 3"ak ja"at."
"(dik 0ng banyak di dunia ini terjadi kesala"an!kesala"an yang tidak
disengaja sebelumnya. &uktinya kau sendiri kau mengejar!ngejar saudara
&un Lim #wi "endak membunu"nya ba"kan suda" "ampir membunu"nya
karena bantuan serangan curang dari .iam #in. &ukanka" keadaan #wee!
eng"iong da"ulu juga "ampir serupa, #arena sala" 1a"am mengira aya"mu
menipu su"eng!su"engnya dia mencari dan menantangnya akan tetapi di
dalam pertempuran aya"mu dirobo"kan secara pengecut ole" ketua 2go
lian!kauw. 2a" kalau kau sekarang menumpa"kan semua kesala"an
kepadanya apaka" orang lain juga tidak akan menimpakan semua kesala"an
kepadamu tentang urusanmu dengan saudara &un Lim #wi, 'ngatla"
dendam!mendendam bukanla" si1at yang baik. ;rusan pembunu"an tak
mungkin dapat diselesaikari dengan lain pembunu"an karena "al itu akan
berekor panjang tali!temali dan ak"irnya beberapa keturunan akan terus
saling bermusu"an. /usteru untuk menjaga agar jangan terjadi demikian
itula" maka aku di -oa!san!pai tempo "ari berjanji akan mencari #wee!
eng"iong. $ekarang #wee!eng"iong suda" berada disini tentu sebagai
seorang jantan #wee!eng"iong akan berani mempertanggung!jawabkan
kesemuanya kepada #un!lun!pai dan -oa!san!pai."
T"io 0ng kala" bicara dengan bersungut!sungut menyimpan kembali
pedangnya. #wee $in menjadi kagum. #alau tadinya dia "endak menguji
kepandaian &eng $an sekarang terbuka pikirannya dan dia merasa ba"wa
dia akan membuat diri sendiri tidak ber"arga sebagai seorang jantan kalau
dia tidak berani pergi ke -oa!san. (kan tetapi kalau dia pergi ke -oa!san
tentu dia akan menemui kesulitan besar. )alam keraguannya dia menole"
kepada &un Lim #wi.
"Lim #wi bagaimana pendapatmu" &iarla" kau mewakili .ya"mu dan
pamanmu dalam "al ini berila" pendapatmu bagaimana aku "arus
bertindak," $uara #wee $in gemetar tanda ba"wa di dalam "atinya dia
merasa menyesal bukan main.
"#wee!susiok segala perbuatan suda" terlanjur menyesal pun takkan ada
gunanya tanpa bukti penyesalanmu itu. #alau $usiok suka mendengarkan
pendapat keponakanmu marila" kita pergi meng"adap su"u di #un!lun!pai
menyera"kan semua kesala"an dan selanjutnya mentaati semua
perinta"nya. &iarla" saya akan menemani $usiok andaikata $usiok "arus
meng"adap ke -oa!san!pai. 'ngatla" $usiok semua ini demi kebaikan bukan
"anya kebaikan #un!lun!pai dan -oa!san!pai agar jangan bermusu"an terus
akan tetapi pada "akekatnya untuk kebaikan perjuangan bangsa kita yang
sedang berusa"a merobo"kan pemerinta" penjaja"." #ata!kata &un Lim #wi
bersemangat kemudian pemuda ini menuturkan secara singkat tentang
pertemuan di -oa!san!pai tempo "ari yang "ampir saja mengakibatkan
pertempuran besar!besaran kalau saja tidak dilerai ole" &eng $an.
#wee $in mendengarkan dengan kagum. /uga &eng $an girang sekali
mendengar ini. "&agus sekali kalau begitu saudaraku &un Lim #wi! (ku
percaya sepenu"nya kepadamu. #au pergila" bersama #wee!eng"iong ke
-oa!san!pai. Tersera" kalau kau "endak singga" ke #un!lun!pai lebi" dulu
pokoknya #wee!eng"iong "arus dapat mengak"iri permusu"an antara dua
partai besar ini. (ku sendiri masi" banyak urusan yang "arus diselesaikan."
358
Raja Pedang
;capan &eng $an ini keluar dari "ati yang jujur. #arena memang dia merasa
girang sekali akan "asil usa"anya. Mencari #wee $in dan membawanya ke
-oa!san!pai suda" ber"asil dan dia percaya ba"wa &un Lim #wi pasti akan
menjaga nama baik #un!lun!pai dan membawa bekas paman gurunya itu ke
-oa!san. $oal ke dua yaitu tentang permusu"an antara Lim #wi dan T"io
0ng juga suda" selesai dengan adanya penjelasan dari #wee $in ba"wa
pembunu" aya" T"io 0ng ternyata adala" #im!t"ouw T"ian!li. Tinggal dua
soal lagi yang tak kala" pentingnya ba"ka" amat penting baginya yaitu
mencari nona 5ia yang nyata!nyata tela" memegang Liong!cu $iang!kiam ke
dua mencari Tan &eng #ui yang dia yakin adala" kakak kandungnya.
&un Lim #wi menyanggupi permintaan &eng $an dan bersama #wee $in dia
lalu meninggalkan tempat itu setela" lebi" dulu menjura kepada T"io 0ng
dan berkata "2ona T"io aku bersyukur kepada T"ian ba"wa kau tela" insya1
sekarang ba"wa aku bukanla" musu" besarmu dan..... dan..... semoga kita
akan dapat saling bertemu kembali dalam keadaan yang lebi"..... baik....."
#wee $in sebelum pergi sempat berkata kepada &eng $an "9rang muda
sebetulnya aku masi" penasaran. #au ini..... murid siapaka", )an sampai di
manaka" kepandaianmu....."
&eng $an buru!buru menjawab "(" #wee!eng"iong jangan main!main. Mana
aku memiliki kepandaian apa segala, $uda"la" selamat jalan #wee!
eng"iong dan kalau ada jodo" kelak kita pasti akan bertemu kembali."
T"io 0ng "anya memandang saja ketika paman dan keponakan itu pergi
kemudian ia menole" kepada &eng $an "Tan!ko aku sendiri "eran....."
"-emmm "eran apa lagi, $uda" terang pemuda s"e &un itu amat gaga"
perkasa tampan lagi bukan musu" besarmu dan dia..... "emmm dia suka
kepadamu apalagi yang di"erankan,"
<aja" T"io 0ng menjadi mera" sekali lalu beruba" pucat. "Tan!ko jangan
kau main!main. $iapa pedulikan dia, 4ang aku "erankan adala" kau. #au ini
seorang sastrawan muda nampak lema" dan memang aku ta"u kau tidak
becus apa!apa. #enapa kau berani mati mencampuri urusan #un!lun!pai dan
-oa!san!pai urusan toko"!toko" persilatan, Pula bagaimana kau sampai
dapat ber"asil membawa #wee $in pergi dari kota raja,"
"(ku perna" bekerja sebagai kacung di -oa!san!pai tentu saja aku tidak
senang meli"at -oa!san!pai bermusu"an dengan #un!lun!pai. Tentang #wee
$in agaknya dia suda" insya1 akan kesala"annya dan dengan suka rela dia
ikut aku ke -oa!san apa ane"nya, (dik 0rig setela" kau sekarang
mendengar ba"wa pembunu" aya"mu bukan &un Lim #wi melainkan #im!
t"ouw T"ian!li ketua 2go!lian!kauw apa yang "endak kaulakukan,"
"Tentu saja aku akan mencari siluman betina itu dari membunu"nya!" jawab
T"io 0ng dengan gemas.
&eng $an teringat betapa gadis ini perna" menyerangnya ketika da"ulu dia
menolong Tan -ok di luar ta"u gadis ini dan teringat pula dia betapa gadis
ini adala" murid T"ai!lek $wi Lek -osiang yang da"ulu perna" dia li"at
membantu Pangeran Mongol $ouw #ian &i. Pula ketika T"io 0ng bertempur
melawan Lim #wi bukanka" gadis ini dibantu pula ole" .iam #in, ;ntuk
mengeta"ui "atinya &eng $an sengaja memancing.
"(dik 0ng kurasa kau sembrono sekali kalau "endak mencari #im!t"ouw
T"ian!li. (ku mendengar ba"wa dia adala" ketua 2go!lian!kauw yang berada
di kota raja kedudukannya tinggi dan berpengaru" besar. &agaimana kau
bisa masuk kota raja dengan selamat, #urasa tidak baikla" kalau kau
359
Raja Pedang
menurutkan "ati dendam dan na1su membalas. #iranya akan lebi" baik kalau
kau menyalurkan dendam "atimu itu dengan jalan yang lebi" baik lagi."
"-em "emmm kau memang tukang meniberi kulia". #ulia" apalagi yang
akan kauberikan sekarang, jalan lebi" baik apa yang kaumaksudkan," T"io
0ng memandang dengan tajam tapi mulutnya tersenyum manis dan kembali
&eng $an merasa jantungnya berdetak!detak menyaksikan sikap dan senyum
ini teringat dia akan pengalamannya da"ulu dengan T"io 0ng di atas pera"u.
"&egini 0ng!moi.ku mendengar ba"wa mendiang aya"mu T"io Kan adala"
seorang toko" Pek!lian!pai seorang pejuang yang rela mengorbankan nyawa
demi perjuangan bangsanya. #arena itu suda" selayaknya kalau kau sebagai
puterinya melanjutkan jejak langka" aya"mu ikut membantu para pejuang
yang sedang berusa"a membebaskan tana" air dan bangsa daripada
cengkeraman penjaja". #alau pada waktu sekarang ini musu"mu #im!t"ouw
T"ian!li merupakan kaki tangan pemerinta" Mongol maka jika kau
membantu para pejuang bukanka" itu sama "alnya dengan kau
memusu"inya, 2a" kaupikirla" baik!baik daripada mengantarkan nyawa
sia!sia ke kota raja dan usa"amu membalas dendam belum tentu ber"asil
lebi" baik kau membantu Pek!lian!pai dan para pejuang lainnya."
&erkerut kening yang "alus itu. Muda" saja kau bicara. $u"u takkan
membiarkan aku terbawa!bawa dalam peperangan. 9rang!orang yang
ber3"ak pada pemerinta" banyak yang ja"at tetapi juga para pejuang itu
bukan orang baik!baik. )emikiankata su"u. Mendiang aya"ku apaka" akan
tewas kalau dia tidak menjadi toko" Pek!lian!pai, -emmm Tan!ko aku tidak
mau terseret dalam urusan perang dan pemberontakan."
&eng $an merasa kecewa. Ta"ula" dia sekarang. #iranya T"io 0ng tidak mau
ber3"ak dalam urusan perjuangan ini sesuai dengan perinta" su"unya.
(gaknya $wi Lek -osiang suda" terkena bujukan orang!orang licin seperti
$ouw #ian &i se"ingga tidak mau membantu para pejuang.
*/adi kau "endak nekat pergi ke kota raja," tanyanya k"awatir.
"(ku "endak mencari dan membunu" musu" besarku kemudian kalau masi"
panjang umurku aku akan mengikuti perebutan gelar Raja Pedang di T"ai!
san. Tan!ko terutama sekali aku meng"arapkan akan dapat bertemu kembali
dengan kau." la melangka" maju dan memegang lengan &eng $an
menekannya dengan jari!jari gemetar lalu lari cepat meninggalkan tempat
itu. &eng $an menarik napas panjang. la pun lalu berlari cepat menuju ke
ara" yang sama dengan padis itu. Memang dia "arus kembali ke kota raja
untuk mencari orang yang dianggap kakaknya dan sekarang dia masi" "arus
menjaga agar T"io 0ng tidak sampai tertimpa malapetaka di tempat
berba"aya itu.
'lmu lari cepat &eng $an suda" tentu lebi" tinggi tingkatnya daripada
kepandaian T"io 0ng maka sebentar saja dia suda" dapat menyusul gadis
itu. )iam!diam dia mengikuti dari belakang dalam jarak yang tidak terlalu
jau" akan tetapi juga tidak terlalu dekat se"ingga gadis itu takkan dapat
meli"atnya. Ternyata ole"nya ba"wa T"io 0ng mengambii jalan lain dan yang
lebi" dekat ke kota raja. /alan yang melalui "utan dan gunung yang sunyi lagi
sukar. )i kaki sebua" gunung kecil di pinggir jalan yang sunyi sekali dengan
"eran dia meli"at sebua" ruma" yang membuka warung arak. )ili"atnya
gadis itu ber"enti memasuki warung ini dan terdengar memesan arak dan
makanan. &eng $an menelan luda" karena dia pun merasa da"aga ingin
minum. (kan tetapi ole" karena dia tidak ingin gadis itu meli"atnya terpaksa
360
Raja Pedang
dia "anya bersembunyi di bawa" sebua" po"on besar tak jau" dari situ dan
mengambil keputusan akan singga" di warung ini setela" T"io 0ng selesai
makan dan meninggalkan tempat itu.
(kan tetapi suda" dua jam dia menunggu belum juga tampak T"io 0ng
keluar dari warung itu. Masa makan sampai sedemikian lamanya, la memang
tidak berani dekat!dekat karena k"awatir terli"at ole" T"io 0ng akan tetapi
karena dianggapnya terlalu lama se"ingga tidak sewajarnya lagi dia lalu
bangkit berdiri dan berjalan perla"an!la"an menuju ke warung itu.
Ternyata warung itu kosong tidak keli"atan T"io 0ng maupun penjaga
warung. la menjadi curiga dan pada saat dia "endak membuka mulut dia
mendengar suara orang dari dalam.
"5elaka sekali kau ini! (pa matamu suda" buta, )ia ini kan murid T"ai!lek!sin
$wi Lek -osiang," $uara ini suara seorang wanita. &eng $an menjadi tak
sabar lagi karena kegelisa"annya akan keselamatan T"ing. $egera dia
berseru.
")imana tukang warung," $ambil berkata demikian dia melangka" masuk
dan "endak terus memasuki ruangan dalam dari mana dia mendengar suara
tadi -ampir saja dia bertumbukan dengan dua orang yang ke luar dari pintu
dalam seorang laki!laki dan seorang wanita. Tiga pasang mata
berpandangan dan ketiga orang ini beruba" mukanya.
"-emmm kiranya kalian ini.....," &eng $an berkata dengan senyum pa"it
teringat akan pengalamannya da"ulu ketika dua orang mengaku!ngaku dia
sebagai anak!
)ua orang itu memang suami isteri yang da"ulu perna" mengakui &eng $an
sebagai anak yaitu adala" -ui!sin!liong 9uw #iu yang tinggi besar dengan
muka pucat dan kumis melintang bersama &i!sin!kiam &"e #it 2io si pesolek
cantik genit $uami isteri penja"at ini segera mengenal &eng $an. #eduanya
kaget bukan main akan tetapi &"e #it 2io masi" sempat berseru sambil
menubruk &eng $an.
"(du" anakku..... ke mana saja kau pergi selama ini,"
"(" &eng $an anakku. (k"irnya kau pulang juga.....!" 9uw #iu segera
menyambung seruan isterinya.
(kan tetapi &eng $an merigelak dari tubrukan!tubrukan itu dan berkata
mara".
*(ku bukan anak kalian Tak perlu bermain sandiwara lagi karena aku suda"
ta"u ba"wa kalian bersama -ek!"wa #ui bo sengaja da"ulu "endak
menipuku. -ayo katakan di mana adanya nona baju "ijau yang tadi makan di
sini,"
9uw #iu dan &"e #it 2io saling pandang kemudian 9uw #iu membentak
mara" "(nak dur"aka kauD" #epalan tangannya yang besar dan berat itu
melayang ke ara" kepala &eng $an. Tapi dengan amat muda"nya &eng $an
miring kan kepala mengelak.
"#ita lenyapkan dulu bedeba" ini. Tiba!tiba &"e #it 2io ke"ilangan
kemesraannya dan mencabut pedang terus menyerang &eng $an dengan
"ebat. Li"ai juga kiranya perempuan yang berjuluk &i!sin!kiam 6Pendekar
$akti 4ang 5antik7 ini sekalipun pedangnya suda" melakukan serangan tiga
jurus banyaknya mengara" le"er dada dan pusar! Pada saat yang sama
9uw #iu suda" mengirim serangkaian serangan lagi yang amat diandalkan
yaitu tendangan berantai yang dia beri nama &an!liong!twi 6Tendangan
$elaksa 2aga7! #edua kakinya bergerak susul!menyusuli dalam tendangan
361
Raja Pedang
yang cepat dan kuat. 0nta" suda" berapa banyaknya lawan robo" ole" ilmu
tendangan yang amat dibanggakan dan diandalkan ole" 9uw #iu ini.
Pengeroyokan dua orang suami isteri ini yang mengeluarkan kepandaian
masing!masing suda" terang dimaksudkan untuk membunu" &eng $an yang
dulu diaku sebagai anak kandung ini! &eng $an menjadi gemas dan mara". la
anggap sepasang suami isteri ini amat ja"at dan palsu apalagi kalau dia
ingat ba"wa mereka suda" menangkap T"io 0ng mungkin dengan maksud
keji pula. &etapapun juga sebelum mempelajari ilmu silat &eng $an adala"
seorang anak yang tekun mempelajari ilmu kebatinan dan 3lsa1at dari kitab!
kitab suci semenjak kecil menerima petua" dan pelajaran batin dari para
"wesio maka membunu" manusia baginya merupakan pantangan besar.
#etika dia meli"at datangnya $erangan!serangan dua orang itu yang amat
"ebat mengancam jiwanya dia menggunakan 'lnnu $ilat #"ong!ji!ciang
6Tangan #osong7 yang dulu dia warisi dari kakek P"oa Ti digabung dengan
'lmu $ilat Pat!"ong!ciang yang dia warisi dari kakek T"e &ok 2am. )alam
beberapa gebrakan saja dia suda" ber"asil mengetuk pergelangan tangan
&"e #it 2io se"ingga pedangnya terlepas mencelat dan menyambar ke ara"
suaminya sendiri. Pada saat itu 9uw #iu sedang sibuk dengan ilmu
tendangannya maka pedang isterinya itu dengan keras menyambar lengan
kanannya se"ingga "ampir putus bagian atas sikunya. 9uw #iu berteriak
kesakitan akan tetapi melanjutkan tendangannya ke ara" perut &eng $an.
Pemuda ini menggeser kaki ke kiri tangannya bergerak dan sekali sampok
tendangan 9uw #iu itu menyeleweng dan..... mengenai perut isterinya
sendiri. &"e #it 2io menjerit dan tubu"!nya terlempar ke belakang lalu
terbanting dengan napas kempas!kempis! 9uw #iu kaget bukan main tapi
juga gentar meng"adapi pemuda yang li"ai itu. $ekali melompat dia tela"
mendekati isterinya dengan sebela" tangan membangunkannya kemudian
dua orang suami isteri yang suda" terluka itu tergesa!gesa lari pergi sambil
saling bantu ter"uyung!"uyung.
&eng $an tidak pedulikan mereka lagi cepat dia berlari masuk. )alam
ruangan yang agak gelap itu dia meli"at tubu" seorang gadis menggeletak di
atas sebua" dipan dalam keadaan pingsan.
"0ng!moi....!" serunya sambil meloncat maju. (langka" kaget dan "erannya
ketika dia suda" dekat dengan gadis itu dia mendapat kenyataan ba"wa
gadis itu $ama sekali bukan T"io 0ng si gadis baju "ijau melainkan seorang
gadis cantik lain yang berbaju mera"!
"-ong!moi.. tak terasa lagi &eng $an berseru kaget. .adis ini adala" #wa
-ong yang enta" sejak kapan dan bagaimana ta"u!ta"u bisa berada di
tempat itu dalam keadaan pingsan. #etika mendapat kenyataan ba"wa #wa
-ong pingsan karena tertotok cepat &eng $an membebaskannya. $etela"
jalan dara"nya bebas dan kepalanya dibasa"i air #wa -ong siuman kembali.
"#au..... kau.....," teriaknya kaget "eran dan juga girang.
"&enar aku &eng $an. -ong!moi kenapa kau bisa berada di sini dan mengapa
pula pingsan,"
)itanya begini tiba!tiba #wa -ong menangis dan segera &eng $an
merangkulnya karena tubu" gadis itu masi" lemas se"ingga tiba!tiba
terguling tentu akan jatu" ke bawa" dipan kalau tidak dipeluknya. $etela"
merasa dipeluk pemuda itu makin keras tangisnya dan #wa -ong
menyembunyikan mukanya di dada &eng $an. Tentu saja &eng $an menjadi
bingung "atinya berdebar!debar. la merasa betapa canggung dan "tidak
362
Raja Pedang
beres" adegan ini akan tetapi untuk memisa"kan diri dia pun tidak tega.
$emenjak kecil da"ulu dia memang merasa amat suka kepada #wa -ong
sekarang dara itu tanpa malu!malu menangis di dadanya siapa orangnya
tidak berdebar jantungnya, -ati kasi"an bercampur sayang mendorong &eng
$an untuk mengelus elus dan membelai rambut yang "itam "alus itu.
"$uda"la" -ong!moi kenapa menangis, Lebi" baik kauceritakan
pengalamanmu ia meng"ibur.
"$emua orang membenci aku a" semua orang membenciku....."
&eng $an makin "eran. "0" apa yang kaukatakan ini -ong!moi, $iapa bilang
semua orang membencimu, 4ang terang aku tidak membencimu aku.....
aku.... suka dan sayang kepadamu." ;capan ini biarpun keluar dari kejujuran
"atinya akan tetapi kiranya takkan diucapkan kalau saja keadaan #wa -ong
tidak seperti itu dan memang dia "endak meng"iburnya. (kan tetapi ucapan
ini mendatangkan peruba"an "ebat pada diri #wa -ong. .adis ini
merenggutkan kepalanya dari dada &eng $an matanya yang masi" basa"
dan inda" itu memandang tajam berkedip!kedip lalu bertanya "&etulka" itu,
5oba katakan lagi betulka" kau suka dan sayang kepadaku,"
Mendadak waja" &eng $an menjadi mera" sekali. (" pikirnya mengapa
ragu!ragu dan malu!malu, &ukanka" memang dia suka dan sayang kepada
#wa -ong,
"Tentu saja -ong!moi. Tentu saja aku suka dan sayang kepadamu."
(ne"! Tiba!tiba #wa -ong tersenyum lebar se"ingga tampak giginya yang
puti" dan rapi biarpun matanya masi" mera" dan basa". "#alau begitu aku
tidak sedi" lagi $an!ko. Li"at aku bisa tertawa! 9rang sedunia bole" benci
kepadaku asal kau suka dan cinta. -i!"i!"i $an!ko lucu ya, $emenjak dulu
aku.... aku suka sekali kepadamu aku cinta seorang yang lema" tolol tapi
gaga" perkasa. 0" siapa ta"u kiranya kau..... kau pun mencintaku." $ampai
di sini #wa -ong menundukkan mukanya yang menjadi mera" sekali.
#agetla" &eng $an. #etika tadi dia mengatakan suka dan sayang sama sekali
dia tidak berpikir tentang cinta tentang cintanya pemuda!pemudi yang
diak"ir dengan perjodo"an.
"'ni..... ini....." ia tergagap.
"$an!ko kau mau bilang apa," #wa -ong suda" turun dari dipan tubu"nya
suda" tidak selemas tadi tenaganya suda" "ampir puli". )engan mesra
gadis ini memegang tangan &eng $an.
"#au..... kau belum menceritakan pengalamanmu -ong!moi."
.adis itu cemberut ketika diingatkan kepada ini. "$esuda" perayaan di -oa!
san aya" "endak memaksaku supaya aku suka dengan T"io!su"eng. (ku
tidak mau biarpun su"u juga mendesakku. #emudian ketika aya"
membentak!bentak dan menanyakan mengapa aku menolak dengan mara"
pula akn berterus terang ba"wa aku suka kepadamu $an ko!"
5elaka pikir &eng $an. &isa runyam ni"! Masa di depan semua orang gadis
ini terang!terangan mengaku kepadanya, "Lalu bagaimana -ong!moi,"
"Meli"at semua orang mara" dan benci kepadaku malam "arinya aku lalu
minggat dari -oa!san dan aku "endak menyusul ke kota raja. (ku ta"u
ba"wa untuk mencari #wee $in kau tentu pergi ke kota raja."
"#enapa kau menyusul aku,"
"(" tidak senang di -oa!san kalau semua orang mara" kepadaku di
samping itu aku..... a" aku tidak tega membiarkan kau sendiri mencari #wee
$in di kota raja. #au tentu akan menemui ba"aya maka aku menyusul untuk
363
Raja Pedang
membantu." .adis itu memandang mesra kemudian melanjutkan "$iapa
duga sesampainya di sini suami isteri iblis tukang warung itu ketika aku
membeli makanan dan minuman agaknya dalam minuman diberi racun yang
memabukkan. (ku pingsan tak ingat apa!apa lagi dan ta"u!ta"u kau tela"
berada di sini menolongku. (" &eng $an!ko..... benar!benar ane". Lagi!lagi
kau yang lema" tidak berkepandaian apa!apa muncul sebagai penolong
menolong orang!orang yang memiliki kepandaian. (ne" dan ajaib....."
"-ong!moi selain kau masi" ada lagi seorang gadis lain masuk perangkap
penja"at!penja"at itu. Tadi kuli"at nona T"io 0ng memasuki warung ini dan
tidak keluar lagi. &iarla" aku mencari dan menolongnya." la lalu melangka"
ke dalam sebua" kamar tak jau" dari ruangan itu dan benar saja di dalam
kamar ini dia meli"at T"io 0ng reba" di lantai tidak pingsan lagi akan tetapi
kaki tangannya diikat tali kuat!kuat dan mulutnya disumpal kain!
5epat!cepat &eng $an melepaskan tali pengikat kaki tangan gadis itu dan
membuang pula kain penyumbat mulut. (kan tetapi siapa kira begitu
terbebas T"io 0ng melompat bangun dan "plak! plak!" dua kali pipi &eng $an
ditampar dari kanan kiri! $elagi &eng $an melongo saking "erannya gadis itu
sambil menudingkan telunjuknya berteriak.
"Tak usa" tolong aku! Tak usa" kau peduli keadaanku lagi biarkan aku
mampus dan teruskan kau berkasi"!kasi"an dengan siluman itu!" #ebetulan
sekali #wa -ong juga suda" masuk ke kamar ini dan dengan kemara"an
meluap!luap T"io 0ng menudingkan telunjuknya ke ara" #wa -ong. .adis
-oa!san!pai ini menjadi mera" sekali mukanya mera" karena malu dan juga
karena mara". #iranya semua yang ia ucapkan tadi tela" didengar ole" gadis
baju "ijau ini! 4ang repot adala" &eng $an. <a" celaka ni" pikirnya.
"0" e"..... sabar dulu..... 0ng!moi kita bicara di ruangan depan....."
#wa -ong yang masi" mera" mukanya itu menda"ului meloncat keluar dari
kamar juga &eng $an yang berdebar!debar "atinya cepat!cepat keluar dari
kamar itu memutar otak bagaimana dia "arus bertindak untuk menguasai
keadaan yang amat gawat dan sulit ini. Tiba!tiba dia mendengar sambaran
angin cepat dia menole" dan kiranya T"io 0ng yang suda" meloncat keluar
dan gadis ini menggerakkan jari tangan menotok jalan dara"nya. Tentu saja
gerakan ini terlampau jelas bagi &eng $an dan sekiranya mau pemuda ini
dengan muda" akan dapat mengelak atau menangkis. (kan tetapi dia
sengaja diam saja membiarkan "iat!to 6jalan dara"7 di tubu"nya tertotok. la
mengelu" dan robo" lemas.
"Perempuan keji kauapakan $an!ko," #wa -ong membentak mara" sekali
dan melangka" maju. (kan tetapi T"io 0ng suda" mencabut pedangnya yang
tadi dia dapatkan di dalam kamar dengan sikap menantang ia berdiri
meng"adapi #wa -ong dan berkata dingin.
"#au perempuan tak ta"u malu! $emestinya tinggal di ruma" mentaati
perinta" aya" sebagai seorang anak berbakti e" mala" minggat dan
mengejar!ngejar laki!laki! Perempuan macam engkau ini patut mampus di
ujung pedangku!"
"#eparat!" #wa -ong juga mencabut pedangnya yang tadi suda" dapat la
ketemukan di sudut ruangan itu. "Peduli apa kau dengan urusan pribadiku,
#au!kira aku tidak ta"u akan isi "atimu. #au cemburu! 4a kau cemburu dan
iri "ati meli"at kami saling mencinta. 5i" tak ta"u malu!"
"Tutup mulutmu!" T"io 0ng makin mara" mukanya sebentar mera" sebentar
pucat. "Laki!laki tak berbudi macam ini siapa menaru" "ati, Mulutnya terlalu
364
Raja Pedang
manis satu "ari mencinta gadis lain "ari mencinta lain orang gadis. $eperti
engkau dia pun "arus mampus!"
#wa -ong pucat mukanya dan mengerling ke ara" &eng $an. Mungkinka"
&eng $an juga perna" menyatakan cinta kasi" kepada gadis ini, (kan tetapi
"atinya suda" terlampau panas sepanas "ati T"io 0ng dan tak dapat dicega"
lagi dua orang gadis ini suda" saling terjang bertanding pedang dengan
"ebatnya seperti dua ekor "arimau betina memperebutkan seekor kelinci!
Trang!tring!trang!tring bunyi pedang mereka dan bunga api berkilat di daiam
ruangan yang sunyi itu. T"io 0ng adala" murid tunggal T"ai!lek!sin $wi Lek
-osiang kepandaiannya tentu saja "ebat. #wa -ong adala" cucu murid Lian
&u Tojin yang suda" menerima lati"an dari ketua -oa!san!pai ini sendiri
maka ilmu pedangnya juga tak bole" dipandang ringan. &etapapun juga
meng"adapi T"io 0ng ia menemukan lawan terlalu berat dan segera ia
mendapat kenyataan ba"wa biarpun ilmu pedangnya tak usa" mengaku
kala" dari ilmu pedang lawannya namun dalam "al tenaga 'weekang ia to"
kala" banyak. $etiap kali dua pedang bertemu tangannya tergetar dan
makin lama ia makin terdesak ole" gadis baju "ijau itu.
&eng $an merasa batinnya tersiksa bukan main menyaksikan pertempuran
ini. )engan amat ter"eran!"eran dia tadi mendengarkan percakapan antara
dua orang gadis itu dan benar!benar dia tidak mengerti. Mengapaka" dua
orang gadis yang disukai dan disayanginya ini seperti bertempur karena dia,
&eng $an masi" terlampau "ijau untuk dapat menangkap ba"wa dua orang
gadis ini sesunggu"nya mencintannya dan kini mereka bertanding karena iri
"ati dan cemburu atau secara kasarnya untuk memperebutkan dia. Mala"
dalam kekecewaannya T"io 0ng mempunyai na1su untuk membunu" #wa
-ong dan dia pula. )engan penu" kek"awatiran dia meli"at betapa #wa
-ong makin terdesak "ebat dan setiap saat ujung pedang di tangan T"io 0ng
mengancam keselamatan nyawanya.
"0ng!moi! -ong!moi! $uda"la" jangan berkela"i!" Tiba!tiba T"io 0ng dan
#wa -ong tergetar mundur pada saat pedang mereka saling bertemu dan
pada saat itu &eng $an suda" berdiri di antara mereka. )iam!diam T"io 0ng
kaget sekali dan ter"eran!"eran mengapa pemuda itu suda" terbebas
daripada pengaru" totokannya. (paka" totokanku tadi kurang tepat se"ingga
pengaru"nya juga kurang lama, Tentu saja dia dan #wa -ong tidak ta"u
ba"wa mereka tadi keduanya mundur tergetar bukan karena pertemuan
pedang mereka melainkan karena getaran "awa dorongan tangan &eng $an
yang sengaja melerai mereka.
#iranya dalam kebingungannya tadi terbayang ole" &eng $an ketika T"io
0ng di dalam pera"u perna" menangis dalam pelukannya seperti yang
dilakukan #wa -ong tadi maka perasaannya membisikkan dugaan yang
membuat dia segera melompat dan mencega" perkela"ian itu. Memang
sejak tadi dia tidak terpengaru" totokan karena begitu tertotok dia tela"
meng"entikan jalan dara"nya dan "anya pura!pura robo" lemas.
"0ng!moi dan -ong!moi jangan berkela"i....." katanya pula.
"#au mau bicara apaka", -ayo bicara cepat atau kau "endak membantu dia
ini," bentak T"io 0ng yang suda" tidak sabar lagi
"&ukan 0ng!moi bukan begitu....."
"-emmm $an!ko apaka" kau "endak membela siluman "ijau ini," #wa -ong
bertanya dengan suara dingin.
"Tidak tidak sekali!kali...... a""" ....*
365
Raja Pedang
&eng $an menggeleng!geleng kepalanya mukanya mera" sekali lalu berganti
ke"ijau!"ijauan karena dia merasa mara" menyesal malu dan bingung.
"#alian berdua janganla" sala" 1a"am aku..... aku tidak berat sebela"..... aku
sayang dan suka kepada 0ng!moi juga sayang dan suka kepada -ong!moi.
(ku tidak pili" kasi" kalian berdua kuanggap seperti adikku sendiri maka
jangan..... jangan bertempur....."
$eketika pucat waja" #wa -ong sepucat waja" T"io 0ng. "$an!ko..... jadi
kau..... kau tadi.....," Tak dapat #wa -ong melanjutkan kata!katanya dan air
matanya jatu" berderai.
"$etan suda" kuduga! #au palsu! )i pera"u dulu itu....., (" laki!laki tak
berbudi!" (gaknya T"io 0ng tak sesabar #wa -ong karena segera ia
menggerakkan pedangnya menusuk dada &eng $an. (kan tetapi kali ini &eng
$an tidak berpura!pura lagi cepat dia mengelak sambil berkata.
*)i pera"u aku berbuat apa, 0ng!moi aku "anya kasi"an dan suka
kepadamu juga -ong!moi aku suka dan sayang tapi keduanya kuanggap
seperti dua orang teman baik atau sebagai adik!adikku yang akan kubela
bu..... bukan..... sebagai kekasi"....."
"(" kau mempermainkan aku....." #wa -ong menjadi malu sekali kalau ia
ingat betapa tadi ia tela" menyatakan cinta kasi"nya begitu terus terang
tidak "anya didengar ole" &eng $an mala" juga ole" T"io 0ng. Pikiran ini
membuat ia mara" sekali dan otomatis pedangnya juga digerakkan
menyerang &eng $an. )ua orang gadis yang dikecewakan "atinya itu kini
"anya mempunyai satu kandungan "ati yaitu membunu" laki!laki yang
mereka cinta dan yang kini mereka benci karena tidak membalas 5inta kasi"
mereka. )ua pedang yang tadinya saling gempur itu kini saling bantu untuk
berlumba dalam merenggut nyawa &eng $an.
(du" &eng $an bergidik. &enar!benar berba"aya permainan cinta. 5inta
kasi" dua orang dara ini sama berba"ayanya dengan dua ujung pedang
mereka. 'a terpaksa mengeluarkan kepandaiannya sekali tangannya
bergerak dia tela" dapat merampas dua pedang itu dari tangan T"io 0ng dan
#wa -ong. )ua orang gadis itu seketika melongo karena tidak ta"u
bagaimana caranya pedang mereka ta"u!ta"u suda" terampas dan kini &eng
$an dengan muka sedi" mengembalikan pedang mereka mengangsurkan
dengan gagang pedang di depan. T"io 0ng dan #wa -ong seperti mendapat
komando lalu merenggut pedang masing!masing dari kedua tangan &eng $an
dan otomatis kedua pedang mereka suda" menyerang lagi! Tapi kembali
dengan gerakan ane" ta"u!ta"u pedang mereka suda" berpinda" tangan.
Lagi!lagi &eng $an mengangsurkan pedang itu terbalik sambil berkata
"(dik!adikku yang baik kasi"anila" aku. (ku benar!benar sayang kepada
kalian."
Mendadak dua orang gadis itu bercucuran air mata. "$an!ko..... kiranya
kau..... kau tidak "anya mempermainkan cinta orang...... juga tela"
mempermainkan orang dengan berpura!pura tolol dan bodo"....." $etela"
berkata demikian dengan isak terta"an #wa -ong membalikkan tubu" dan
lari pergi.
"9rang s"e Tan..... jadi kau..... sejak di pera"u dulu..... kau tela"
mempermainkan aku, (" alangka" kejam kau....." $ambil menangis T"io 0ng
juga berlari pergi dari situ dengan ter"uyu"g!"uyung dan lemas.
Tinggal &eng $an yang berdiri melongo memandangi dua pedang di kedua
tangannya berulang!ulang menarik napas panjang dan menjadi bingung.
366
Raja Pedang
(paka" artinya itu semua, &enarka" dua orang gadis itu mencintanya, ("
tak mungkin rasanya. Mencinta dia cinta sebagai seorang kekasi" yang
meng"adapkan dia menjadi suami mereka, (ne"! )engan kedua pedang
masi" dipeganginya ter!bayangla" waja" gadis gagu tersenyum!senyum
kepadanya dengan waja" diliputi kesayuan kemudian terngiang di telinganya
pesan mendiang Lo!tong $ouw Lee ba"wa dia "arus mengawini perampas
Liong!cu $iang!kiam kalau pencurinya itu wanita maka terbayang pula waja"
puteri 5ia yang cantik jelita gadis yang luar biasa ilmu pedangnya itu.
-atinya terasa peri" kalau teringat kepada dua orang gadis tadi. (kan tetapi
apaka" yang dapat dia lakukan, Mereka cinta kepadanya itu bukanla"
kesala"annya. Tak mungkin dia mengimbangi cinta kasi" setiap orang gadis
)an memang sesunggu"nya "atinya masi" bersi" daripada perasaaan ini.
(gaknya "anya kepada gadis gagu itula" dia dapat mencinta atau..... kepada
puteri pencuri pedangka",
"$etan!" &eng $an memaki diri sendiri mengusir bayangan semua gadis itu.
$epasang pedang rampasannya dia simpan dijadikan satu dan
disembunyikan di balik juba"nya. "Tak mungkin memikirkan gadis!gadis itu
paling perlu sekarang aku pergi mencari kakakku di kota raja." Makin diingat
makin yakinla" "atinya ba"wa pemuda s"e Tan yang datang ke -oa!san!pai
bersama Pangeran $ouw #ian &i itu tentula" Tan &eng #ui kakaknya. Masi"
ingat betul dia akan muka kakaknya itu. -anya satu "al yang amat
meragukan. (ndaikata benar pemuda itu kakaknya bagaimana dia bisa
menjadi seorang yang begitu tinggi kedudukannya dan menjadi sa"abat si
Pangeran Mongol. la "arus menemui Tan &eng #ui atau pemuda itu dan
bicara secara terang!terangan. )engan cepat &eng $an lalu kembali ke kota
raja berusa"a sekuat "atinya untuk melupakan peristiwa yang dia alami
dengan #wa -ong dan T"io 0ng.
$etibanya di kota raja dia mendengar berita yang amat mengejutkan
"atinya. la sengaja bermalam di ruma" penginapan di mana dia mengintai
lima orang gaga" itu dan mendengar berita ba"wa empat orang kakek gaga"
itu iala" #im!mouw!sai Lim $eng jago #wi!bun #ang!jiu &ouw -in jago &i!
nam murid $iauw!lim!pai dan dua orang kakek P"ang pejuang dari -un!lam
tela" tewas semua dikeroyok perajurit!perajurit kerajaan yang dipimpin ole"
Tan!ciangkun 6Panglima Tan7! /adi kakaknya sendiri yang tela" memimpin
barisan membunii" empat orang toko" pejuang gaga" perkasa! $ebetulnya
apaka" yang terjadi di situ,
$eperti tela" diketa"ui di bagian depan P"ang #"ai dan P"ang Tui dua orang
kakek itu gagal menangkap #wee $in mala" mereka sendiri "ampir celaka
kalau tidak tertolong ole" penolong ra"asia. $etela" mereka sadar dan
mendapatkan diri mereka berada di "alaman kelenteng di mana mereka
bermalam keduanya menjadi ter"eran!"eran dan juga mara" ter"adap
seseorang yang mereka anggap tela" mengk"ianati mereka. Pada malam
ketiga seperti tela" dijanjikan mereka mengunjungi ruma" penginapan itu
dan mengadakan pertemuan dengan #ang!jiu &ouw -in #im!mouw!sai Lim
$eng dan nyonya Liong yang menjadi perantara dan orang kepercayaan /i!
eng"iong dan /i!eng"iong yaitu dua orang toko" perjuangan yang menjadi
pemimpin!pemimpin daripada gerakan ra"asia atau jelasnya menjadi kepala
jaringan mata!mata yang bergerak di dalam kota raja!
&ouw -in dan Lim $eng suda" "adir di situ lebi" dulu. 2yonya Liong belum
juga datang. Ter"adap &ouw -in dan Lim $eng dua orang kakek P"ang tidak
367
Raja Pedang
mau menceritakan pengalaman mereka di gedung #wee $in. (k"irnya datang
juga nyonya Liong yang keli"atan gelisa" dan berduka. $emua ini tak
terlepas dari pandang mata kedua kakek P"ang yang penu" selidik. Mereka
meli"at betapa mata yang bening itu sekarang nampak sayu dan ada bekas!
bekas air mata. &egitu memasuki kamar itu nyonya Liong segera memberi
pesannya dengan suara perla"an dan tergesa!gesa.
"#alian lekas pergi dari sini keadaan berba"aya. $audara &ouw -in dan Lim
$eng "arap segera berangkat ke tempat markas para pendekar yang
dipimpin ole" saudara $u $ouw -wee dan Tan 4u Liang. #atakan ba"wa /i!
eng"iong sendiri yang memesan supaya mereka memutar pasukan ke ara"
selatan untuk bergabung dengan pasukan besar Panglima #ok 5i $eng dan ji!
wi $audara P"ang!lopek "arap segera mencari pasukan saudara Tan -ok dan
minta pasukannya membantu teman!teman di barat yang mengalami
pukula" "ebat. -arap kalian cepat!cepat pergi dan jalankan tugas dengan
baik keadaan amat gawat di sini." $ambil berkata demikian nyonya itu
memandang kepada kedua orang saudara P"ang itu dengan sinar mata
menyesal.
P"ang Tui yang tidak sabar lalu berkata "Tentu saja semua tugas itu kami
terima dengan baik dan akan kami jalankan seperti biasa. (kan tetapi ada
satu "al yang kami minta supaya nona Lee bicara terus terang dan memberi
penjelasan yang sewajarnya." Mendengar P"ang Tui menyebutnya nona Lee
"nenek" itu mengeluarkan suara terta"an.
"P"ang!lopek apa..... apa maksudmu.....," )alam gugupnya nenek ini lupa
akan penyamarannya suaranya tidak parau seperti biasanya melainkan
merdu dan "alus suara seorang wanita muda!
P"ang #"ai sekarang berdiri di samping adiknya suaranya terdengar keren
penu" tuntutan. "2ona Lee tak usa" kau berpura!pura lagi kami suda" ta"u
ba"wa kau adala" seorang nona muda yang menjadi pembantu Pangeran
$ouw #ian &i dan tan!ciangkun. $emua itu tidak apa dan kami takkan peduli
karena kenyataannya kau bekerja untuk perjuangan kita. (kan tetapi apa
artinya pengk"ianatanmu kepada kami dan memberi ta"u kepada #wee $in
akan ancaman kami "endak menangkapnya, #atakanla" apa artinya semua
ini, $iapa sebenarnya engkau ini, $eorang teman pejuang atauka" seorang
pengk"ianat atauka" seorang mata!mata musu"," $uara P"ang #"ai
lerdengar penu" ancaman.
Tubu" "nenek" itu gemetar. "P"ang!lopek a"""..... tiada kesempatan lagi.
Terlalu panjang untuk diceritakan juga ra"asia..... a" kalian percayala"
kepadaku. Pergila" cepat!cepat meninggalkan kota raja aku tak sempat
bercerita..... enta" lain kali suda"la" pergila" kalian ..*
"#au "arus terangkan lebi" dulu!" P"ang Tui membentak sedangkan dua
orang lain yaitu &ouw -in dan Lim $eng "anya memandang dengan "eran.
Mereka belum ta"u apa yang tela" terjadi dan meli"at sikap dua orang
saudara P"ang itu timbul pula kecurigaan mereka ter"adap nyonya Liong
yang sekarang jelas adala" seorang nona muda s"e Lee adanya.
"Tidak ....tidak bisa tak sempat lagi....."
"#alau begitu kami akan memaksamu!" P"ang Tui dan P"ang #"ai bergerak
dan meng"adapi "nenek" itu dengan pedang di tangan.
Pada saat itu terdengar suara gerakan orang di luar dan terdengarla"
bentakan keras "Tangkap mata!mata pemberontak!" $inar senjata ra"asia
368
Raja Pedang
melayang masuk kamar dan terdengar suara keras disusul padamnya lampu
penerangan.
P"ang #"ai P"ang Tui &ouw -in dan Lim $eng cepat mencabut senjata dan
nienerjang keluar. (kan tetapi mereka disambut ole" gerakan pedang yang
amat cepat di"ujani pula dengan senjata!senjata ra"asia. #arena keadaan
amat gelap maka mereka repot sekali dan beberapa bua" senjata ra"asia
tela" mengenai tubu" mereka.
DTan 5iangkun kau suda" disini, -a!"a!"a ternyata kau lebi" cepat daripada
aku. &unu" semua mata!mata ini! -a!"a!"a tikus!tikus ini belum kenal
keli"aian Pangeran $ouw #ian &i!" 9rang yang bicara ini mainkan pedangnya
dengan "ebat sekali dan empat orang pe!juang itu biarpun suda"
memperta"ankan diri namun mereka tidak kuat meng"adapi desakan dua
pedang dan "ujan senjata ra"asia itu. &eberapa jurus kemudian mereka
robo" terluka para" ole" pedang dan senjata ra"asia. )i dalam gelap P"ang
#"ai dan P"ang Tui yang suda" robo" itu mendengar bisikan suara merdu
dan "alus suara "nenek Liong". D)emi mendengar bisikan ini P"ang Tui
berseru.
"(yaaaaa celaka.... bodo" benar aku ...*
P"ang #"ai berseru pula. "(du"""..... kalau begitu pantas mampus!"
Penerangan dinyalakan dan ternyata empat orang pejuang itu suda" tewas
semua. Tentu saja &eng $an "anya mendengar berita tentang kematian
empat orang mata!mata pemberontak di tempat itu. #etika dia melakukan
penyelidikan dengan bertanya!tanya dia mendengar ba"wa yang membuka
ra"asia mereka itu adala" seorang toko" yang amat terkenal di kota raja
yaitu Lee!siocia. &eng $an membayangkan waja" nona cantik yang menemui
#wee $in di malam itu lalu teringat pula dia akan nyonya Liong. )iam!diam
dia berpikir keras tapi tak juga dapat mengerti apa maksudnya semua itu.
#etika dia mendengar pula ba"wa pemimpin penyerbuan yang menewaskan
empat orang mata!mata pemberontak itu adalan Tan!ciangkun diam!diam
&eng $an menjadi sedi" sekali.
"-emmm ternyata kakakku tela" menjadi kakl tangan Mongol agaknya
menjadi kaki tangan Pangeran $ouw #ian &i yang ja"at itula". 5elaka sekali
kalau orang!orang -an seperti kakakku dan #wee $in menjadi kaki tangan
penjaja" seperti ribuan orang lain yang dapat dipikat dengan "arta dan
pangkat bagaimana rakyat bisa ter"indar daripada penindasan penjaja",
(ku "arus mengingatkannya." demikian &eng $an mengambil keputusan di
"atinya.
Malam "ari itu dia berada di depan ruma" gedung besar tempat tinggal Tan!
ciangkun yang terjaga kuat ole" perajurit!perajurit tinggi besar. $engaja &eng
$an memili" waktu malam "ari agar dapat bicara dengan bebas dan memili"
waktu tuan ruma" suda" selesai tugas dan sedang beristira"at. la menduga!
duga apaka" kakaknya itu suda" berkeluarga dan diam!diam dia "arus
mengakui ba"wa gedung tempat tinggalnya itu benar!benar mewa" dan
mega". Meli"at &eng $an longak!longok di depan pintu gerbang seorang
penjaga membentaknya.
&eng $an mala" melangka" maju meng"ampiri penjaga itu dan berkata
rama". "-arap kau suka berita"ukan kepada Tan!ciangkun ba"wa adiknya Tan
&eng Kan datang "endak bertemu."
Penjaga itu tertegun memandang lebi" teliti lalu memberi "ormat karena dia
pun meli"at persamaan waja" antara pemuda ini dengan komandannya
369
Raja Pedang
"$ilakan #ongcu masuk dan menanti di ruang tamu saya akan melaporkan
kedatangan #ongcu" katanya.
Tak lama kemudian &eng $an dipersilakan masuk dan penjaga itu sendiri
pergi keluar. &eng $an memasuki ruangan dalam dengan "ati berdebar
tegang. la akan ber"adapan dengan &eng #ui orang yang selama ini selalu
dirindukan yang selalu dia bayangkan dan dia impikan. #akak kandungnya!
"(da keperluan apaka" kau datang ke sini," $uara yang angku" dan dingin
makin seram karena suasana di ruangan itu remang!remang dan dingin lagi
sunyi. &eng $an mengangkat muka. )i"atnya orang yang dianggap kakak
kandungnya itu duduk di kursi meng"adapi meja besar di ruangan yang
kosong pakaiannya dari sutera biru matanya bersinar!sinar dan mulutnya
menyeringai seperti orang mengejek dan memandang renda".
$ejenak &eng $an tak dapat berbicara berdiri tegak di depan meja.
#emudian setela" saling berpandangan ia berkata "#au..... bukanka" kau
kakakku Tan &eng #ui, &ukanka" aku ini adik kandungmu, #ui!ko di mana
aya" dan ibu, (pa yang tela" terjadi padaku waktu aku kecil.D $uara &eng
$an mulai menggetar saking ter"arunya. $ikap dingin kakaknya tidak
mengecilkan "atinya tidak mengusir ke"aruannya bertemu dengan kakaknya
ini.
"(ku tidak mempunyai adik seperti kauD" jawaban ini terdengar dingin dan
amat mengagetkan "ati &eng $an. "Pergila" kau jangan menggangguku."
&eng $an menjadi mara" mukanya beruba" mera". "#enapa kau "endak
menyangkal, #enapa "endak membo"ong dan mera"asiakan, (ku yakin
ba"wa kau adala" kakakku &eng #ui. #ui!ko apaka" kau suda" lupa,
&ukanka" di punggung!mu ada dua ta"i lalat, (pa kau lupa ba"wa jidat aya"
ada goresan bekas luka dan lupa betapa lema" lembut ibu kita, #ui!ko....."
")iam!" &eng #ui menggebrak meja sambil bangkit berdiri. $epasang
matanya memancarkan api kemara"an. "(ndaikata da"ulu aku mempunyai
seorang adik maka adikku itu suda" mati di air ba". Lebi" baik mempunyai
adik mati dibawa banjir daripada seorang pengacau yang goblok seorang
yang tolol akan tetapi bersikap pintar sendiri membiarkan dirinya terseret
dalam pemberontakan ja"at. $uda"la" kau pergi dari sini aku tidak kenal
kau!
"Tapi..... tapi aku....." &eng $an tergagap "..... aku ingin mengeta"ui di mana
aya" ibuku...." -ampir dia menangis karena sikap kakaknya ini benar!benar
di luar dugaannya. Teringatla" dia ketika da"ulu di -oa!san!pai kakaknya ini
pun membuang luda" ketika meli"at dia.
"$uda" mati semua..mati ditelan $ungai -uang!"o...A."
&ercucuran air mata dl kedua pipi &eng $an yang sekarang menjadi pucat.
")i mana..... dikuburnya, (ku..... aku ingin menyambangi makam mereka.....
ingin bersemba"yang..... a" aya" ibu..."
#ini suara &eng #ui juga terdengar serak dan menggetar ")i dekat #iu!liong!
kiauw di $"an!si....."
Mendengar suara kakaknya ini makin ter"arula" &eng $an. la melangka"
maju.
"D#ui!ko..... kakak kandungku.... tak mauka" kau memelukku.....,"
Pada saat itu terdengar suara penjaga dari luar "Pangeran $ouw datang
"endak berkunjung kepada Tan!ciangkun!"
"Pergila"!" kata &eng #ui. "#au "anya mengacau dan merusak kedudukanku.
(ku tidak mau kenal kau lagi. Pergi sekarang melalui pintu belakang ini
370
Raja Pedang
jangan kau datang lagi kalau nekat akan kutangkap dan kujatu"i "ukuman
sebagai pemberontak!"
$eketika menjadi panas "ati &eng $an. Tak disangkanya kakak kandungnya
seja"at ini moralnya. "#au..... anjing Mongol kau suda" membunu" para
orang gaga" di ruma" penginapan dan kau mengancam "endak membunu"
adik kandung sendiri,"
"Tutup mulutmu dan pergila"! $iapa sudi bicara dengan segala macam
pemberontak! Pergi!"
)engan dada panas seperti "endak dibakar rasanya &eng $an melangka"
pergi melalui pintu yang ditunjuk tadi. &egitu keluar dia tiba di taman
belakang dan seorang penjaga suda" siap mengantarnya keluar. $etela" tiba
di tempat gelap dengan kepandaiannya &eng $an menyelinap dan meloncat
masuk lagi langsung dia melayangkan tubu"nya naik ke atas genteng dan di
lain saat dia tela" mengintai ke dalam ruangan di mana tadi kakaknya
menyambut kedatangannya. la meli"at Pangeran $ouw #ian &i tertawa!tawa
memasuki ruangan itu disambut penu" ke"ormatan ole" Tan &eng #ui. DD
"-a!"a!"a Tan!ciangkun kenapa kau main kucing!kucingan, &ukanka" dia itu
adik kandungmu yang betul!betul dan yang selama berta"un!ta"un ini
kaucari!cari," Pangeran itu tertawa. "(langka" lucunya kalau kuingat ba"wa
ketika kecilnya dulu pun aku perna" meli"atnya. -a!"a!"a tolol tapi berani
adikmu itu sayang..... dia mau diperalat ole" pemberontak!pemberontak."
"-emmm siapa sudi mempunyai adik macam dia, Pangeran satu kali ini saja
aku mengampuni dia karena mengingat keturunan akan tetapi kalau lain kali
dia berani muncul di dalam "atiku aku suda" menganggap dia seorang
anggauta pemberontak bukan adik lagi. Lain kali tanganku sendiri akan
menggunakan pedang memenggal le"ernya."
"&agus! Tentu saja aku suda" keta"ui semua isi "ati dan kesetiaanmu
ter"adap pemerinta" 5iangkun. $ekarang mari kita bicarakan "al penting.
#au tentu ta"u ba"wa usa"aku dengan pasukan melakukan pengejaran atas
diri #wee!ciang!kun yang dilarikan orang!orang Pek!lian!pai tidak ber"asil.
Tadinya kusangka adikmu yang tolol itu yang beruba" li"ai dan melarikannya
e" kiranya dia masi" berada di sini. /adi terang kalau di belakangnya ada
toko"!toko" Pek!lian!pai. Maka aku lalu mengera"kan lima orang perwira
membawa sepasukan yang kuat dibantu ole" dua cianpwe 6orang tua
gaga"7 pergi menyusul ke -oa!san. Perbuatan kekerasaan menculik #wee!
ciang!kun yang suda" menjadi perwira ke -oa!san cukup dijadikan alasan
ba"wa -oa!san!pai "endak membantu pemberontak."
Tan &eng #ui mengangguk!angguk. "&agus sekali tindakan Pangeran. (kan
tetapi kenapa tidak memimpin sendiri atau setidaknya mewakilkan kepadaku
untuk membereskan urusan besar itu."
$ouw #ian &i tertawa bergelak menyambar cawan arak yang dibawa masuk
pelayan lalu diminumnya sekali teguk. "-a!"a!"a untuk urusan itu suda"
cukup ditangani dua cianpwe itu. Lebi" penting sekali adala" urusan di sini
yang terjadi di depan mata kita 5iangkun."
";rusan apaka" itu,"
"Tan!ciangkun kita benar!benar tela" dipermainkan musu". )ari surat!surat
yang kudapatkan di tubu" mata!mata pemberontak itu jelas ba"wa di kota
raja ini penu" dengan jaringan mata!mata yang dipimpin ole" dua orang
yang disebut!sebut sebagai /i!eng"iong 6Pendekar ke dua7 dan $i!eng"iong
371
Raja Pedang
6Pendekar ke empat7. Ternyata dua orang toko" mata!mata yang ini suda"
berada di sini berta"un!ta"un lamanya."
"(ku pun suda" mengeta"ui tentang surat itu. (kan tetapi apaka" surat!surat
itu dapat dipercaya, #enapa tidak disebutkan siapa orangnya dan di mana
ruma"nya, Pangeran jangan!jangan surat itu "anyala" siasat untuk
membingungkan kita saja."
Pangeran itu menggeleng!geleng kepalanya. "-emmm tidak seseder"ana itu
wawasanku 5iangkun. Tadinya aku sendiri pun menganggap demikian akan
tetapi setela" kurenungkan dan ku"ubung!"ubungkan semua kejadian yang
lalu aku mala" "ampir yakin ba"wa aku ta"u siapa adanya /i!eng"iong dan
$i!eng"iong pemimpin mata!rnata itu."
"&agus sekali kalau begitu. &iappun baru dugaan lebi" baik tangkap dulu
orangnya paksa supaya mengaku. (pa sukarnya," Tan &eng #ui berkata
cepat dengan girang.
"-emmm kiranya kau masi" belum dapat menduga siapa mereka itu, &enar!
benar aku "eran kalau kau yang biasanya amal cerdik ini tidak dapat
menduga siapa adanya /i!eng"iong dan $i!eng"iona itu,"
")alam "al ini aku "arus mengakui kekuranganku Pangeran. $iapaka" dua
orang toko" pemberontak itu, -arap suka memberita"ukan dan biarla" aku
akan turun tangan sendiri menangkap mereka."
"$eorang diantaranya adala" #wee $in."
"(pa.....,," <aja" &eng #ui beruba" sekali dan dia benar!benar terkejut
mendengar ini.
"Pangeran "arap kau jangan main!main!"
"Tidak 5iangkun. )ugaanku tak mungkin keliru seorang di antara mereka
itu enta" /i!eng"iong enta" $i!eng"iong adala" #wee $in. )an yang seorang
lagi suda" tentu adala" Lee .iok....."
"Tidak mungkin!" &eng #ui sampai melompat dari bangkunya kemudian dia
tertawa bergelak. "$ouw!taijin benar!benar main!main kali ini. Lee!siocia
adala" puteri keluarga bangsawan Lee yang suda" terkenal juga dia
membantu kita. Mana bisa dia ditudu" kepala mata!mata, (" aku mana bisa
percaya akan "al ini,"
"Tudu"anku bukan "anya serampangan saja Tan!ciangkun tapi berdasarkan
per"itungan. $elama ini segala ra"asia kita bocor se"ingga gerakan para
pemberontak dapat cepat dan makin mengancam kedudukan kita. (kan
tetapi kejadian kali ini coba 5iangkun pikir. #wee $in lenyap katakanla"
diculik musu"!musu"nya akan tetapi kenapa nona Lee .iok terli"at
menyamar sebagai seorang nenek dan mengadakan pertemuan dengan dua
orang kakek yang mencoba untuk menculik #wee $in kemudian nona Lee
.iok mala" diam!diam meng"ilang dari kota raja, )an menurut penyelidikan
nona Lee .iok mengejar #wee $in ke -oa!san."
"&egituka", Tapi bisa jadi kalau nona Lee .iok bermaksud menolong #wee
$in dari tangan para pemberontak."
$ouw #ian &i tertawa. "&etul ada kemungkinan itu akan tetapi biarla" kita
sama li"at saja. (ku suda" mengutus pasukan itu menyusul dan membawa
mereka berdua kembali ke kota raja kalau perlu meng"ancurkan -oa!san!
pai"
"-oa!san!pai adala" partai yang kuat banyak terdapat orang pandai di sana
dan Lian &u Tojin sendiri memiliki kesaktian yang tinggi. Mana bisa
di"ancurkan begitu saja ole" sebua" pasukan," tanya Tan &eng #ul.
372
Raja Pedang
"-a!"a!"a kau tidak ta"u siapa adanya dua orang cianpwe itu, $eorang
adala" -ek!"wa #ui!bo dan orang ke dua adala" $iauw!ong!kwi Locianpwe.
-a!"a!"a apaka" mereka itu tidak cukup kuat untuk meng"ancurkan -oa!
san!pai,"
"-ebat! &enar!benar aku takluk kepadamu Pangeran. &agaimana kau dapat
menarik dua orang locianpwe itu untuk membantu kita menumpas -oa!san!
pai,"
$ouw #ian &i tertawa girang jarang dia bisa mendapat pujian Tan &eng #ui
yang biasanya amat cerdik dan banyak membuat jasa itu. "&aikla" aku
berterus terang kepadamu -ek!"wa #ui!bo dapat ditarik karena permintaan
muridnya #im!t"ouw T"ian!li....."
"-emmm tentu kekasi" #wee $in itu bukan, &agus!"
"$elain kekasi" #wee $in #im!t"ouw T"ian!li dengan 2go!lian!kauw yang
dipimpinnya "arus diakui suda" amat banyak jasanya ter"adap kita apalagi
dalam "al mengadu domba golongan!golongan pemberontak. (dapun $iauw!
ong!kwi Locianpwe biarpun dia orang pertapa yang ane" namun dia berasal
dari utara tentu saja suka membantu kita apalagi ditangisi muridnya yang
ingin mendapatkan seorang gadis anak murid -oa!san pai."
"#au maksudkan si Raja Liar .iam Sin itu Pangeran,"
"$iapa lagi kalau bukan dia," $ouw #ian &i tertawa. "$iluman cilik itu tela"
tergila!gila kepada murid -oa!san!pai yang bernama T"io &wee. -a!"a!"a!"
Tan &eng #ui juga tertawa se"ingga dua orang berpangkat ini tertawa
bergelak. $uara ketawa mereka memenu"i ruangan itu. &eng $an dengan
"ati gemas dan kaget cepat pergi dari situ untuk menyusul ke -oa!san. -oa!
san!pai terancam ba"aya besar pikirnya. )ia "arus cepat pergi ke -oa!san
untuk membantu -oa!san!pai dari ke"ancuran. /uga kalau betul apa yang dia
dengar dari $ouw #ian &i tadi ba"wa #wee $in adala" seorang pemimpin
pasukan mata!mata pejuang dia "arus menyelamatkannya. )iam!diam &eng
$an bingung juga ter"aru. &etulka" #wee $in seorang pejuang, Mala"
menjadi pemimpin di kota raja di "mulut "arimau", )an nona muda Lee .iok
itu, &etulka" dia pemimpin pejuang pula, (" rasanya tak masuk di akal
&iarpun mulutnya memaki!maki #wee $in yang berlutut di depannya
bersama &un Lim #wi akan tetapi di dalam "ati!nya Pek .an $iansu menjadi
ter"aru sekali dan juga girang ba"wa bekas muridnya ini sekarang mau
menyera"kan diri dan bersedia membersi"kan nama baik #un!lun!pai.
"#au murid murtad kembalikan pedang kami!" kata Pek .an $iansu setela"
mendengar penuturan &un Lim #wi dan mendengar permo"onan ampun
#wee $in yang menangis di depan su"unya. #weg $in dengan air mata
berlinang meloloskan pedangnya yang dulu dia terima dari gurunya dengan
berlutut dan dengan kedua tangan dia mengembalikan pedang itu.
Pek .an $iansu memegang pedang dengan dua tangan mengera"kan
tenaga dalamnya dan "pletakkk!" pedang itu pata" menjadi dua potong.
)ilemparkannya potongan pedang ke atas tana" sambil berkata "$emenjak
saat ini kau bu!kan anak murid #un!lun!pai lagi. #arena kau suda" dianggap
orang luar yang mencemarkan nama baik #un!lun!pai dan mengadu #un!lun!
pai ter"adap -oa!san!pai maka kau adala" tangkapan ketua dan "endak
kami antarkan ke -oa!san!pai. .ara!gara perbuatanmula" pinto ke"ilangan
murid!murid terkasi" yang dulu terkenal dengan nama #un!lun $am!"eng!te!
#arena kaula" per"ubungan baik #un!lun!pai dan -oa!san!pai menjadi peca"!
373
Raja Pedang
bela". Lim #wi bersiapla" kau dan aku sendiri akan mengantarkan orang
tangkapan ini ke -oa!san!pai untuk menebus dosa."
&un Lim #wi yang suda" beberapa lamanya melakukan perjalanan berdua
dengan #wee $in suda" mendengar penuturan bekas murid #un!lun!pai ini
dengan suara ter"aru mintakan ampun dan mengingatkan gurunya ba"wa
sebenarnya #wee $in tidak melakukan semua perbuatan ja"at itu yang
melakukan adala" orang!orang 2go!lian!kauw.
")ia suda" begitu renda" untuk jatu" ole" rayuan siluman wanita 2go!lian!
kauw dengan sendirinya semua perbuatan 2go!lian!kauw yang tidak
ditentangnya menjadi tanggung jawabnya juga." -anya demikian jawaban
Pek .an $iansu sing!kat. Lim #wi tak berani membanta" lagi dan
berangkatla" tiga orang ini ke Mi san.
Lian &u Tojin #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa bersama tosu -oa!san!pai
menyambut kedatangan Pek .an $iansu Lim #wi dan #wee $in.
"Lian &u Tojin" kata Pek .an $iansu setela" mereka saling memberi "ormat
"bekas murid yang dur"aka ini sekarang tela" datang untuk
mempertanggungjawabkan semua kesala"annya ter"adap -oa san!pai.
$ilakan kau mengambil keputusan dan mengadilinya kau mau "ukum dia
atau apa saja tidak ada "ubungannya lagi dengan kami dari #un!lun!pai.
Maka dengan datangnya dia ini ku"arap kau suka meng"abiskan segala
permusu"an dan suka menerima usulku untuk menjodo"kan muridku &un
Lim #wi dengan seorang di antara anak muridmu."
"Pek .an $iansu urusan perjodo"an adala" urusan baik dan "al ini dapat
dibicarakan lain "ari. $ekarang yang penting adala" mengadili orang yang
selama ini menjadi biang keladi segala keributan pinto "endak menda"ulukan
pengadilan ini." #etua -oa!san!pai itu lalu memberi tanda dengan tepukan
tangan dan memerinta"kan beberapa orang tosu untuk membawa #wee $in
ke dalam "ruang pengadilan".
Ruangan pengadilan ini berada di tenga"!tenga" merupakan ruang yang
lebar dan biasanya di sinila" para anak murid -oa!san!pai 4ang melakukan
penyelewengan diadili dan dijatu"i "ukuman. Lian &u Tojin suda" duduk di
atas bangku #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa berdiri di kanan kirinya lalu
berturut!turut muncul T"io #i T"io &wee dan #ui Lok yang berdiri di belakang
ketua -oa!san!pai itu. )i pinggir ruangan itu berjajar murid!murid -oa!san!
pai tingkat paling tinggi dan keadaan di situ amatla" angkernya. $ebagai
tamu Pek .an $iansu dan &un Lim #wi mendapat tempat duduk di samping.
<aja" kakek #un!lun!pai ini nampak muram demi!kianpun &un Lim #wi. -al
ini tidak meng"erankan ole" karena orang yang "endak diadili ini adala"
bekas murid #un!lun!pai.
9le" seorang tosu penjaga #wee $in dibawa masuk dan disuru" berlutut di
depan ketua -oa!san!pai. (kan tetapi #wee $in tidak mau dan "anya
menjura dengan memberi "ormat sambil berkata
"$aya #wee $in meng"aturkan "ormat kepada ketua -oa!san!pai. Ter"adap
-oa!san!pai saya tidak merasa mempunyai kesala"an apa!apa ole" karena
itu saya terpaksa menolak untuk berlutut sebagai seorang pesakitan saya
"anya suka meng"adap sebagai seorang yang "endak ditanya tentang "al!
"al yang menjadikan. sala" 1a"am dan menimbulkan keributan" $uara #wee
$in tetap dan sama sekali tidak gugup "anya pandang matanya yang berani
menentang siapa saja di situ tetapi dia selalu meng"indarkan pandang mata
ke ara" Liem $ian -wa.
374
Raja Pedang
#wa Tin $iong bertugas mewakili gurunya untuk mengajukan pertanyaan!
pertanyaan. Mendengar ucapan #wee $in itu dengan muka keren dia
berkata "#wee $in kau dengan enak menyatakan tidak mempunyai
kesala"an apa!apa ter"adap -oa!san!pai. #alau begitu coba kaujawab dan
terangkan soal!soal yang terjadi selama ini yang sekarang "endak kami
tudu"kan kepadamu. Pertama bukanka" aya" sumoi Liem $ian -wa tewas
dalam tanga"mu atau setidaknya karena perbuatanmu, #e dua ketika kau
diantar ole" dua orang su"engmu ke sini beberapa ta"un yang lalu kemudian
kau ternyata bersekongkol dengan 2go!lian!kauw dan mala" menipu kami
dan lari bersama -ek!"wa #ui!bo se"ingga terjadi bentrok antara su"eng!
su"engmu dengan kami 3"ak -oa!san!pai. &ukanka" "al ini menjadikan
permusu"an dan disebabkan ole" kecuranganmu, #e tiga kau lalu lari
berkomplot dengan 2go!lian!kauw kemudian kau menyerbu ke -oa!san!pai
ber"asil membunu" dua orang suteku dan melukai kami dengan bantuan
2go!lian!kauw dan -ek!"wa #ui!bo pula. #e empat kau menjadi pembesar di
kota raja di samping 3"ak 2go!lian!kauw membiarkan kami dan #un!lun!pai
bermusu"an bunu"!membunu" sengaja kau diam dan membiarkan
permusu"an berlarut!larut. &ukanka" ini sesuai dengan siasat pemerinta"
dan memang kau sengaja bermaksud mengadu domba dan meng"ancurkan
-oa!san!pai, 2a" coba kau jawab empat macam tudu"an ini lalu katakan
bagaimana kau berani bilang tidak bersala" ter"adap -oa!sa"!pai,"
<aja" #wee $in menjadi pucat. (kan tetapi dia berdiri tegak dan matanya
bersinar penu" semangat. *$ekali penyesalan yang layak kutebus dengan
nyawa. )emi keutu"an per"ubungan antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai
biarla" pada saat ini aku #wee $in bekas murid #un!lun!pai....." sampai di
sini suaranya menggetar karena ter"aru "..... aku akan berterus terang. -oa!
san 't!kiam #wa Tin $iong biarla" aku menjawab dan menerangkan
pertanyaan!pertanyaan yang kauajukan itu satu demi satu. Pertanyaan
pertama tentang kematian Liem Lo!eng"iong seperti juga dulu perna"
kunyatakan kematiannya sama sekali bukan sebab perbuatanku. (ku tidak
membunu"nya ba"kan tidak perna" bertemu dengannya. -al ini berani
kunyatakan dengan sumpa" sebagai bekas murid #un!lun....."
"/angan sebut!sebut nama #un!lun!pai" kata Pek .an $iansu tenang namun
berwibawa.
"Maa1kan teecu....." #wee $in cepat berkata suaranya parau kemudian dia
meng"adapi #wa Tin $iong lagi. "(ku berani bersumpa" sebagai seorang laki!
laki demi ke"ormatan dan namaku aku tidak membunu" Liem Lo!eng"iong."
#wa Tin $iong dan yang lain!lain perna" mendengar dari &eng $an tentang
"al ini akan tetapi karena memurut anggapan mereka tetap saja #wee $in
yang menjadi biang keladinya #wa Tin $iong mendesak terus "#alau kau
begitu yakin ba"wa kau bukan pembunu"nya suda" tentu kau ta"u siapa
pembunu"nya yang menggunakan pukulan Pek!lek!jiu, Liem!sumoi menudu"
ba"wa aya"nya kaubunu" karena ada tanda luka bekas pukulan Pek!lek!jiu
diperkuat dugaan ba"wa tentu kau malu dan mara" terli"at ole" aya"nya
ketika kau berpesiar bersama ketua!2go!lian!kauw."
<aja" #wee $in yang tadinya pucat beruba" mera" sebentar lalu pucat lagi.
"Tadinya aku tidak ta"u siapa pembunu"nya baru kemudian ini aku
mengeta"ui semua ba"wa memang orang menggunakan namaku dengan
maksud mengadu domba antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai."
"$iapa orang itu,"
375
Raja Pedang
#wee $in tampak ragu!ragu namun kemudian berkata "Pembunu" aya" nona
Liem adala" #im!t"ouw T"ian!li ketua 2go!lian!kauw bersama anak bua"nya
yang menyamar sebagai anggauta!angguta Pek!lian!pai!"
$unyi seketika terdengar isak tangis Liem $ian -wa disusul bisikannya.
"(ku "arus membasmi 2go!lian kauw...."
(kan tetapi kesunyian itu segera dipeca"kan ole" suara #wee $in yang
melanjutkan keterangannya dan kini semua orang mendengarkannya penu"
per"atian.
"#eterangan untuk menjawab tudu"an ke dua dapat kujelaskan dengan
sumpa" pula ba"wa ketika aku datang ke sini diantar ole" kedua su"engku
aku benar!benar bermaksud "endak memberi keterangan seperti yang
kulakukan pada ini "ari. (kan tetapi 5uwi sekalian di sini tela" mengeta"ui
betapa aku yang "endak mengak"iri "idupku untuk menebus dosa tidak
berdaya ketika disambar pergi ole" -ek!-wa #ui!bo. Ter"adap kepandaian
nenek itu aku yang bodo" bisa berbuat apaka", )an memang aku mengakui
ba"wa sejak itu aku bekerja di kota raja sebagai perwira adapun "al ini
adala" ra"asia pribadiku dan tak perlu kuterangkan kepada siapa pun juga."
Pek .an $iansu mengeluarkan suara mendengus dengan "idungnya. #akek
itu merasa terpukul mendengar betapa bekas muridnya tanpa malu!malu
mengaku tela" bekerja sebagai perwira di kota raja berarti bekerja sebagai
anjing penjaja". Pada "al da"ulu dia ta"u betul betapa besar semangat #wee
$in untuk menentang penjaja" dan membantu perjuangan kaum patriot.
"Tentang pertanyaan ketiga terang aku mengakui ba"wa memang ada niat di
"atiku untuk melakukan pembalasan dendam atas kematian dua orang
su"engku di tempat ini. Pada waktu itu kupikir ba"wa dua orang su"engku itu
sama sekali tidak bersala" mereka datang "anya untuk mengantar aku dan
memaksa aku menjelaskan duduknya perkara. $iapa kira..... dua orang
su"engku itu orang!orang gaga" perkasa yang berbudi menemui kematian
di sini secara menyedi"kan. #arena itula" aku datang melakukan
pembalasan dibantu ole" 3"ak 2go!lian!kauw. $ebagai pengganti nyawa dua
orang su"engku aku ber"asil merenggut nyawa dua orang murid -oa!san!pai
bukanka" itu suda" pantas," $ampai di sini #wee $in tersenyum pa"it jelas
dia memperli"atkan sikap menyesal bukan main.
"$ekarang pertanyaan ke empat memang aku menjadi pembesar di kota
raja. Ter"adap permusu"an antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai aku tak
dapat berbuat apa!apa karena kedudukanku sebagai perwira. )an untuk "al
ini pun aku memiliki ra"asia pribadi yang belum dapat kujelaskan sekarang
maupun kelak karena ra"asia itu akan kubawa mati. 2a" para orang gaga"
dari -oa!san!pai aku #wee $in suda" menjelaskan semua."
#wa Tin $iong berbisik!bisik dengan Lian &u Tojin kemudian dia maju pula
berkata suaranya nyaring jelas "#wee $in kami rasa pengakuan!
pengakuapnmu itu cukup jujur kecuali tentang ra"asia pribadi yang
kausembunyikan. #ami kira kau akan cukup jujur pula untuk mengakui ba"wa
perbuatanmula" yang menjadi biang keladi semua permusu"an antara #un!
lun!pai dan -oa!san!pai. $elamanya dua partai ini menjadi sa"abat!sa"abat
baik mala" suda" ada ikatan kekeluargaan antara kedua partai melalui
sumoi dan engkau. (kan tetapi dengan tak kenal malu kau tela" melakukan
per"ubungan gelap yang amat "ina dengan siluman betina #im!t"ouw T"ian!
li dari 2go!lian!kauw se"ingga terli"at ole" aya" sumoi dan menyebabkan
aya" sumoi dibunu" ole" #im!t"ouw T"ian!li. #emudi!an kau bukannya insya1
376
Raja Pedang
mala" melanjutkan per"ubungan itu dengan 3"ak 2go!lian!kauw ditamba"
lagi menduduki jabatan perwira di kota raja. $ekarang "endak kami tanya
bagaimana pertanggungan jawabmu ter"adap semua ini, 'ngat ba"wa
karena perbuatanmu yang renda" itu tela" banyak jatu" korban baik di
3"ak -oa!san!pai maupun 3"ak #un!lun!pai. )an tanpa ada pertanggungan
jawabmu kiranya kedua 3"ak akan terus turun tangan."
)engan sikap gaga" #wee $in mengangkat dada dan berkata nyaring
"$emenjak kecil aku dididik ole" #un!iun!pai untuk menjadi seorang laki!laki
yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran." $ampai di sini suaranya
menggetar ter"aru dan dia mengerling ke ara" Pek .an $iansu yang duduk
tak bergerak seperti patung. "$uda" tentu saja aku rnengakui semua
kesala"anku yaitu ba"wa karena per"ubunganku dengan #im!t"ouw T"ian!li
maka terjadi keributan dan permusu"an antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai.
Para orang gaga" -oa!san!pai aku #wee $in mengaku berdosa dan tersera"
"ukuman apa yang "endak kalian jatu"kan kepadaku."
#embali #wa Tin $iong berbisik!bisik kepada gurunya kemudian menerima
sebatang pedang dari tangan Lian &u Tojin pedang pusaka -oa!san!pai!
)engan tenang dan suara tegas #wa Tin $iong berkata "#esala"anmu
ter"adap -oa!san!pai menimbulkan banyak korban nyawa anak murid -oa!
san!pai karena itu seperti ke"arusan "ukum kang!ouw "utang nyawa bayar
nyawa. #wee $in mengingat akan "ubungan antara #un!lun!pai dan -oa!san!
pai $u"u memberi keringanan kepadamu dan mempersilakan kau
menjatu"kan "ukuman bayar "utang nyawa dengan tanganmu sendiri."
#wee $in memandang ke ara" pedang itu lalu menerimanya dan tiba!tiba
men!jatu"kan diri berlutut di depan Pek .an $iansu. "$u"u perkenankanla"
teecu mo"on kemura"an "ati $u"u untuk terak"ir. Teecu yang banyak
berdosa ter"adap $u"u mo"on supaya $u"u yang menjalankan "ukuman i"i
sebagai penebus dosa teecu."
<aja" Pek .an $iansu agak pucat. $ebetulnya di lubuk "atinya kakek ini
amat sayang kepada #wee $in akan tetapi karena kenyataan membuktikan
ba"wa #wee $in tela" melakukan penyelewengan dia pun tak dapat berbuat
apa!apa kecuali menyesal. "#au bukan muridku lagi aku tidak ber"ak
mencampuri urusan "ukuman."
Mendengar ini #wee $in bangkit berdiri dengan air mata berlinang lalu
berkata perla"an "#wee $in memang suda" terlalu berdosa patut
mengak"iri "idup!nya....."
Pedang berkelebat ke ara" le"ernya
"#wee!eng"iong.....!" /erit melengking ini terdengar dibarengi berkelebatnya
bayangan kuning yang ternyata adala" seorang gadis cantik berbaju kuning.
2amun terlambat datangnya pedang di tangan #wee $in suda" membabat
le"ernya. /eritan tadi "anya mengagetkan #wee $in se"ingga gerakan
pedangnya terta"an dan batang le"ernya tidak putus. (kan tetapi luka di
le"er cukup "ebat membuat dia robo" terguling bermandi dara". .adis itu
menangis dan menubruknya memeluk dan mengangkat tubu" bagian atas
yang dipangkunya.
"#wee!eng"iong..... kau..... kau..... a" kenapa kau menuruti kemauan orang!
orang yang mau enak sendiri, #wee!eng"iong..... kaudengarkan aku kau
dengarkan aku.... aku Lee .iok aku cinta padamu a" jangan kautinggalkan
aku....." 2ona baju kuning ini bukan lain adala" Lee .iok yang suda" kita
kenal suka menyamar sebagai nyonya Liong mendekap kepala yang
377
Raja Pedang
berlumuran dara" itu sambil menangis. #emudian ia keli"atan beringas dan
mara" diletakkan kembali #wee $in ke atas tana" lalu ia meloncat berdiri
meng"adapi orang!orang #un!lun!pai dan -oa!san!pai yang bengong
menyaksikan itu semua.
"#alian orang!orang kejam! #alian orang!orang buta tak mengenal orang!
#alianla" yang memaksa #wee!eng"iong membunu" diri!"
Liem $ian -wa makin sakit "atinya meli"at betapa sekarang di samping #im!
t"ouw T"ian!li ada lagi seorang gadis cantik yang mencinta #wee $in dan
datang!datang memaki!maki maka ia membentak "$iluman dari mana
datang!datang "endak mencampuri urusan kami," la melangka" maju dan
mencabut pedangnya.
Lee .iok dengan mata berapi memandang $ian -wa. "-emmm kau tentula"
#iam!eng!cu Liem $ian -wa yang dulu menjadi tunangan #wee!eng"iong
bukan, 9rang yang mabuk akan dendam yang memikirkan diri sendiri yang
sempit pandangan. 9rang seperti kau ini mana patut disandingkan #wee!
eng"iong yang gaga" perkasa,"
"5i" asal buka mulut saja" $ian -wa balas memaki. ")ia begitu "ina untuk
ber"ubungan dengan ketua 2go!lian!kauw dan merenda"kan diri dengan
menjadi kaki tangan penjaja" menjadi pengk"ianat bangsa. )an kau masi"
memuji!mujinya. #iranya kau pun takkan jau" si1atnya dengan orang!orang
macam dia dan #im!t"ouw T"ian!li!"
"&odo"! .oblok orang!orang macam kalian!" Lee .iok memaki air matanya
bercucuran. "("""..... buta kalian! )ia ini adala" $i!eng"iong....."
Tiba!tiba Pek .an $iansu yang merasa curiga akan semua adegan itu
bertanya.
"$iapa itu $i!eng"iong 6Pendekar keempat7,"
"2ona Lee..... e" $iok!moi..... aku...., Mendengar suara ini Lee .iok tidak
pedulikan semua orang dan cepat berlutut kau "ati!"atila"..... mereka suda"
ta"u..... suda" mulai curiga..... kita suda" mereka keta"ui..... awas..... lekas
peringatkan dia....."
"$iapa," Lee .iok bertanya suaranyaa tergetar air matanya mengucur
deras.
"/i!eng"iong...."
"$iapa dia, $iapaka" /i!eng"iong, #au lekas katakan aku sendiri sampai
sekarang belum ta"u siapa /i!eng"iong. Lekas katakan....."
")ia..... dia..... a"""""....* #wee $in tak dapat melanjutkan kata!katanya
karena suda" ke"ilangan nyawanya. Lee .iok memeluk dan menangis
tersedu!sedu tak peduli ba"wa dara" dari ie"er #wee $in membasa"i muka
dan pakaiannya. $emua orang ter"aru juga meli"at ini dan tak terasa air
mata $ian -wa juga menjadi basa".
Pek .an $iansu tidak tega "atinya. "Lim #wi kaurawatla" baik!baik jena=a"
#wee $in. &iarpun dia bukan muridku lagi tapi....." Lim #wi yang pada
dasarnya berwatak penu" welas asi" dan dia memang suka kepada #wee $in
segera melangka" maju "endak mengangkat jena=a" #wee $in. (kan tetapi
Lee .iok membentak.
"/angan sentu" dia!" la lalu bangkit berdiri dadanya turun naik" napasnya
memburu matanya berkilat!kilat waja"nya pucat dan menjadi mengerikan
karena berlepotan dara" #wee $in.
"#alian tak ber"arga untuk menyentu"nya! #alian ini pengecut!pengecut tak
ta"u malu. &ermata dua tapi buta tak meli"at tak dapat membedakan mana
378
Raja Pedang
yang palsu mana yang tulen tidak ta"u mana yang baik mana yang buruk.
#alian tidak ta"u siapa dia yang kalian paksa bunu" diri ini, )ia adala" orang
ke dua di kota raja yang memimpin para pejuang melakukan gerakan di
bawa" tana". )ia adala" orang kepercayaan 5iu!tai"iap. #alian ta"u
mengapa dia melakukan "ubungan dengan #im!t"ouw T"ian!li, -al itu
disengaja karena merupakan rencana dari atasan. #alau dia tidak mendekati
#im!t"ouw T"ian!li mana dia bisa memasuki kotaraja dapat kepercayaan
orang!orang yang berkuasa di kota raja, )ia sengaja mengorbankan
perasaannya sengaja meng"ubungi #im!t"ouw T"ian!li se"ingga para
pembesar di kota raja percaya kepadanya se"ingga dengan aman dan
muda" dia dapat mengorek ra"asia!ra"asia ketentaraan dan dapat
membantu dan memberi petunjuk kepada saudara!saudara seperjuangan
yang bergerak di luar kota raja! /asa!jasanya untuk perjuangan suda" banyak
sekali dia seorang patriot sejati yang tidak segan!segan mengorbankan
perasaan mengorbankan kekasi" mengorbankan segalanya untuk tana" air
dan bangsa. )an kalian ini..... orang!orang yang "anya ingat akan
kepentingan diri sendiri tidak peduli akan perjuangan bangsa mala" ribut
saling gontok!gontokan antara saudara sendiri orang!orang ma!cam kalian
ini sekarang memaksa dia membunu" diri, 5elaka..... celaka..... semoga
T"ian mengutuk kalian semua!" Lee .iok menangis lagi dan semua ora"g
yang berada di situ terpaku dengan muka pucat dan sinar mata bingung. Tak
terkecuali Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin yang saling pandang dengan
muka pucat dan sedi". Mereka masi" ragu!ragu akan kebenaran semua
keterangan nona yang tidak mereka kenal itu. #eterangan ini terlalu ane"
terlalu asing se"ingga keli"atan agak musta"il. #wee $in menjadi pemimpin
pejuang di kota raja, )an semua kelakuannya yang dipandang renda" itu
adala" siasat untuk perjuangan,
(kan tetapi keterangan mereka itu lenyap seketika setela" terjadi "al
berikutnya. Tiba!tiba terdengar suara teriakan!teriakan "Tangkap
pemberontak! Tangkap mata!mata pemberontak!" )an munculla" rombongan
pasukan tentara pemerinta" yang bersenjata lengkap jumla"nya seratus
orang lebi"! &ukan main kaget "ati Pek .an $jansu dan Lian &u Tojin ketika
meli"at ba"wa di antara pasukan itu terdapat seorang wanita yang cantik
berusia empat pulu" ta"un lebi" membawa saputangan sutera beraneka
warna dan seorang kakek berbaju kuning. &etapa tidak akan kaget "ati
mereka karena wanita yang sebenarnya suda" berusia enam pulu" ta"un itu
adala" -ek!"wa #ui!bo sedangkan kakek itu adala" toko" utara yang paling
terkenal yaitu $iauw!ong!kwi $i Raja $etan 5ilik guru dari .iam #in pemuda
pemeli"ara ular. Pemuda itu sendiri juga tampak tersenyum!senyum
matanya liar menyambar!nyambar ke ara" #wa -ong dan T"io &wee. )i
sampingnya terli"at seorang wanita cantik yang bersikap genit berpakaian
inda" dan pesolek. #im!t"ouw T"ian!li!
&egitu meli"at tubu" #wee $in yang menggeletak mandi dara" di atas tana"
#im!t"ouw T"ian!li melompat mendekati. Tadinya orang mengira ba"wa ia
tentu akan menangis menggerung!gerung menyedi"i kematian kekasi"nya
itu akan tetapi siapa kira setela" meli"at ba"wa #wee $in betul!betul suda"
mati ia lalu meluda" ke ara" tubu" itu sambil berkata.
"5i" keparat keji! &erta"un!ta"un kau menipuku kusangka betul!betul setia
kiranya kau pemimpin mata!mata anjing pemberontak!" #akinya diangkat
dan menendang muka mayat itu.
379
Raja Pedang
"#im!t"ouw T"ian!li situman betina langan kau"ina dia!" Lee .iok mara"
sekali melompat dan memukul kepada ketua 2go!lian!kauw itu. #im!t"ouw
T"ian!li menangkis. "Plak!" )ua lengan "alus bertemu dan keduanya
ter"uyung rnundur. )iam!diam #im!t"ouw T"ian!li kaget sama sekali tidak
menyangka ba"wa nona yang bisa menjadi pembantu Pangeran $ouw #ian &i
ini ternyata memiliki kepandaian yang tinggi juga Pantas 'a menjadi
pemimpin mata!mata seperti yang disangka ole" Pangeran $ouw #ian &i
pikirnya.
"-emmm kau inika" yang selama ini diam!diam menjadi /i!eng"iong," ejek
#im!t"ouw T"ian!li dengan suara dingin.
Lee .iok nampak terkejut sekali.
"(pa kau bilang ba..... bagaimana kiaubisa ta"u tentang /i!eng"iong,"
"-i!"i!"i mata!mata "ina! #ami suda" ta"u ba"wa #wee $in si keparat itu
adala" $i!eng"iong dan kau adala" /i!eng"iong, #alian memimpin mata!
mata pemberontak di kota raja."
Tiba!tiba Lee .iok tertawa girang. "&agus bagus! /adi kau suda" ta"u
sekarang, Memang betul #im!t"ouw T"ian!li #wee!eng"iong ini adala"
permimpin mata!mata pejuang yang memang bernama $i!eng"iong. /adi
selama ini dia bekerja untuk kepentingan para pejuang. Pembesar!pembesar
di kota raja dipermainkan termasuk kau. #aukira dia betul!betul cinta kepada
siluman macammu, 5i" tak ta"u malu. )an aku..... aku memang /i!eng"iong.
2a" kau mau apa,"
&ukan main mara"nya "ati #im!t"ouw T"ian!li mendengar ejekan!ejekan ini.
)engan gerak mata cerdik #irn!t"ouw T"ian!li memandang kepada 3"ak -oa!
san!pai dan #un!lun!pai. "5uwi sekalian dari -oa!san!pai dan #un!lun!pai
perempuan ini adala" seorang pemimpin pemberontak terpaksa aku dan
teman!teman "endak menangkapnya "idup!"idup untuk kubawa ke kota
raja."
(kan tetapi sementara itu Liem $ian -wa suda" tak dapat mena"an
kemara"annya lagi. 'nila" #im!t"ouw T"ian!li perempuan yang tidak saja
merenggut nyawa aya"nya akan tetapi ba"kan yang merampas
tunangannya. $ekarang mendengar wanita ini "endak membujuk gurunya
dan Pek .an $iansu.
'a menerjang dan memaki.
"$iluman keji kau tela" membunu" aya"ku. Rasakan pembalasanku!"
Pedangnya berkelebat menusuk. #im!t"ouw T"ian!li tertawa dan mengelak
cepat mengeluarkan golok dan membalas serangan $ian -wa.
$ementara itu Pek .an $iansu darH Lian &u Tojin terbangun semangat
mereka setela" mendengar dan meli"at sendiri kenyataan ba"wa #wee $in
benar!benar seorang pemimpin pejuang ditamba" ole" sikap Lee .iok yang
gaga" perkasa dan patriotik. )ua orang kakek ini begitu bertukar pandang
suda" nengambil keputusan yang sama yaitu membela Lee .iok demi
peng"argaan mereka ter"adap perjuangan #wee $in. $ekarang meli"at
ba"wa $ian -wa tela" bertempur melawan #im!t"ouw T"ian!li dan "al ini tak
mungkin mereka "entikan atau cega" mengingat ba"wa $ian -wa tentu akan
nekat membalas dendam meli"at pula ba"wa bentrokan antara mereka dan
3"ak pemerinta" tak dapat dicega" lagi lalu keduanya melangka" maju siap
meng"adapi segala kemungkinan. T"io #i dan #ui Lok juga meloncat maju
membantu bibi guru mereka.
380
Raja Pedang
"$iluman 2go!lian!kauw kau pembunu" aya" kami!" teriak mereka sambil
menerjang maju. #im!t"ouw T"ian!li masi" tertawa!tawa dan meng"adapi
tiga orang itu dengan mainkan goloknya.
"Lian &u Totiang apa kau membiarkan saja anak!anak muridmu
memberontak," -ek!"wa #ui!bo meloncat maju ke depan ketua -oa!san!pai.
Loncatannya luar biasa sekali seperti tidak bergerak kedua kakinya tapi
ta"u!ta"u tubu"nya suda" berkelebat ke depan kakek -oa!san!pai itu. $emua
orang yang meli"at ini menjadi kagum dan juga keder. (kan tetapi Lian &u
Tojin dengan sikapnya yang keren dan pedang pusaka yang tadi
dipergunakan #wee $in membunu" diri di tangan kanannya memandang
nenek yang keli"atannya muda itu sambil berkata.
"-ek!"wa #ui!bo enak saja kau memutarbalikkan 1akta. (dala" kau yang
membiarkan muridmu #im!t"ouw T"ian!li itu untuk melakukan perbuatan
3tna" dan mengadu domba antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai membiarkan
muridmu membunu" murid!murid -oa!san!pai dan kau selalu mala"
membantunya. $ekarang kau datang pura!pura mencela kepada pinto. -e"
biarpun kau li"ai namun keja"atanmu pasti takkan membawa kau kepada
keba"agiaan dan keselamatan."
"-i!"i!"i tosu bau. #aula" yang akan, mampus masi" banyak tingka" lagi.
)engan mengeluarkan suara melengking ane" -ek!"wa #ui!bo
menggerakkan tangan. Ta"u!ta"u sebatang pedang tela" berada di
tangannya dan cepat ia menyerang ketua -oa!san!pai itu. Lian &u Tojin
maklum akan keli"aian wanita ini maka dia tidak berani berayal cepat!cepat
menangkis dan balas menyerang. $eperti juga ketika ketua -oa!san!pai ini
mengejar -ek!"wa #ui!bo pada waktu nenek ini menculik #wee $in sekarang
Lian &un Tojin mendapat kenyataan ba"wa ilmu pedang dari nenek ini "ebat
bukan main keli"atan tidak mengandung tenaga besar akan tetapi "awa
pedangnya dingin dan cepat. 'nila" 'lmu Pedang 'm!sin!kiam yang dipelajari
nenek ini dari kitab yang ia curi atau rampas dari P"oa Ti. &iarpun Lian &u
Tojin suda" mengeluarkan seluru" ilmu pedangnya namun tetap saja semua
kekuatan 'lmu Pedang -oa!san #iam!sut seakan!akan ditelan ole" "awa
dingin ilmu pedang -ek!"wa #ui!bo. &etapapun juga Lian &u Tojin adala"
seorang pendeta yang mengutamakan ke"idupan suci dan bersi" maka daya
ta"an dalam tubu"nya amat kuat dan tidak muda" bagi -ek!"wa #ui!bo
untuk merobo"kannya secara cepat.
"-e"!"e"!"e" nona!nona manis mari kita main!main sebentar!" .iam #in
ternyata suda" melompat maju dan dengan sikap ceriwis sekali mengulur
kedua tangannya untuk menangkap #wa -ong dan T"io &wee. )ua orang
gadis ini membentak dan memaki sambil mengelak dan mencabut pedang
lalu dengan gemas mereka mengeroyok .iam #in.
$ementara itu &un Lim #wi sejak tadi memandang ke ara" .iam #in maka
ketika mendengar #wa -ong dan T"io &wee memaki!maki dan menyebut
nama pemuda muka pucat itu dara"nya segera naik. /adi inika" orang yang
bernama .iam #in yang secara pengecut perna" menyerang dan
merobo"kannya ketika dia bertempur melawan T"io 0ng da"ulu itu, -ampir
saja nyawanya melayang karena pemuda muka pucat yang ja"at itu.
"$u"u diala" orangnya yang "ampir saja menewaskan teecu dengan
penyerangannya yang curang. Teecu "endak membalas" bisiknya kepada
Pek .an $iansu #etua #un!lun!pai ini mengangguk berkata perla"an.
381
Raja Pedang
"$uda" sepatutnya sekarang kita membantu -oa!san!pai meng"adapi orang!
orang ja"at itu."
)engan girang &un Lim #wi mencabut pedangnya dan menerjang .iam #in
yang sedang melayani dua orang gadis -oa!san!pai dengan enak sambil
menggoda mereka dengan omongan kasar dan kotor itu.
"2ona berdua "arap mundur biarkan aku memberi "ajaran kepada manusia
bermulut kotor ini!" bentak &un Lim #wi sambil memutar pedangnya. (kan
tetapi karena amat mara" kepada .iam #in #wa -ong dan T"io &wee mana
mau meninggalkannya, )engan demikian .iam #in segera terkepung dan
dikeroyok tiga. .iam #in sibuk sekali. &iarpun dia amat li"ai namun dikeroyok
ole" tiga orang ini apalagi ilmu silat &un Lim #wi me!mang "ebat segera dia
terdesak dan sibuk menangkis ke sana kemari.
"-emmm curang..... curang.....! #uli"at ilmu pedang #un!lun!pai ikut
membela -oa!san!pai," $uara ini keluar dari mulut $iauw!ong!kwi yang
melangka" maju "endak menolong muridnya. (kan tetapi tiba!tiba bayangan
puti" berkelebat dan Pek .an $iansu suda" berdiri di depannya dengan
pedang pusaka #un!lun!pai di tangan.
"Perla"an dulu $iauw!ong!kwi. &iarkan boca" sama boca" tua bangka
seperti kau lawannya juga tua bangka seperti aku!"
$iauw!ong!kwi membelalakkan matanya dan tertawa. "-a!"a!"a sejak kapan
#un!lun!pai menjadi pembantu para pemberontak,"
"$ejak orang!orang seperti engkau membantu penjaja" menindas rakyat"
jawab ketua #un!lun!pai tenang.
"O!"o Pek .an $iansu artinya kau menantang $iauw!ong!kwi,"
"Pinto tidak menantang siapapun suga. (kan tetapi $iauw!ong!kwi sejak
dulu pinto mengenal nama $iauw!ong!kwi sebagai seorang ane" yang tidak
suka melanggar kepantasan seorang toko" utama di utara yang tidak
berlepotan lumpur keja"atan. #iranya sekarang kau terseret ke dalam
perangkap penjaja" mala" kau membiarkan muridmu berlaku keji dan ja"at
tanpa meng"ukumnya. Muridmu secara curang perna" berusa"a membunu"
muridku sekarang kau "endak membantunya pula. Mana pinto dapat
diamkan saja,"
"&agus Pek .an $iansu antara kita terdapat perbedaan 1a"am kau sebagai
antek pemberontak dan aku sebagai antek pemerinta". Mari mari..... kita
bermain!main sebentar suda" lama tanganku gatal!gatal untuk merasai
li"ainya pedang #un!lun!pai!" )ua orang ini segera bergerak dan
bertandingla" keduanya. Pedang Pek .an $iansu tak usa" disangsikan lagi
amat "ebat gerakannya kuat dan biarpun digerakkan secara lambat namun
sinar pedangnya saja cukup untuk merobo"kan lawan yang kuat. )i lain
3"ak $iauw!ong!kwi adala" seorang toko" paling li"ai dari utara. 'lmu
silatnya ane" berinti ilmu tangkap yang menjadi dasar ilmu gulat Mongol
sekarang dia mainkan dengan kedua ujung tangan bajunya yang panjang
se"ingga sekelebatan tampaknya seola"!ola" $iauw!ong!kwi mainkan
sepasang pedang. /angan dipandang renda" sepasang ujung lengan baju ini.
&iarpun terbuat daripada kain lemas biasa namun mengandung tenaga
'weekang yang "ebat kuat untuk menangkis pedang kadang!kadang lemas
mengancam lawan dengan jeratan maut kadang!kadang kaku seperti
pedang baja atau seperti toya besi!
#im!t"ouw T"ian!li yang meli"at betapa kedua 3"ak suda" saling gempur
segera bersuit keras dan pasukan pemerinta" itu serentak bergerak
382
Raja Pedang
menyerbu keatas sambil berteriak!teriak "iruk!pikuk. Para tosu -oa!san!pai
meli"at "al ini tanpa menanti perinta" lagi segera memapaki dan terjadila"
perang kecil yang cukup "ebat di puncak -oa!san!pai itu. (kan tetapi
ternyata keadaan amat tidak menguntungkan 3"ak -oa!san!pai. jumla"
pasukan pemerinta" tidak saja lebi" besar juga mereka ini memang pasukan
pili"an yang sengaja dikirim ole" Pangeran $ouw #ian &i pasukan yang
terjadi dari serdadu!serdadu yang kosen dan a"li golok lebi" terkenal disebut
&arisan .olok Maut. $ebentar saja belasan orang tosu -oa!san!pai robo"
terbacok golok dan keadaannya amat terdesak.
#eadaan pertempuran yang di"adapi para jago -oa!san!pai dan #un!lun!pai
itu juga amat buruk. Meng"adapi $ian -wa yang dibantu dua orang murid
keponakannya T"io #i dan #ui Lok ketua 2go!lian!kauw #im!t"ouw T"ian!'i
ternyata jau" lebi" li"ai. Permainan goloknya biarpun li"ai dan ane" masi"
belum mampu menindi" ilmu pedang tiga orang murid -oa!san!pai ini akan
tetapi setela" #im!t"ouw T"ian!li mengeluarkan selendang mera"nya yang
mengandung "awa beracun pada saat yang amat tak terduga!duga ia
mengebutkan selendang mera". &au "arum semerbak menyambar. T"io #i
dan #ui Lok yang masi" kurang pengalaman kurang cepat meng"indar dan
robo"la" mereka bergulingan dalam keadaan pingsan. Liem $ian -wa yang
menjadi mara" sekali inempergunakan kesempatan itu selagi #im!t"ouw
T"ian!li tertawa!tawa kegirangan dan memerinta"kan beberapa serdadu
untuk menawan dua orang pemuda ini cepat melompat tinggi setela" tadi
ber"asil menggulingkan tubu" meng"indarkan "awa beracun kemudian dari
atas ia menggunakan gerak tipu -ui!liong!jip!"ai 62aga Terbang Memasuki
Lautan7 pedangnya bergerak cepat menyerang lawannya. Tidak percuma
nona ini dijuluki #iam!eng!cu 6&ayangan Pedang7 gerakannya cepat sekali
se"ingga bayangan tubu"nya dan sinar pedang menjadi satu. #im!t"ouw
T"ian!li kaget bukan main cepat menangkis dengan golok dan miringkan
tubu" berusa"a menyelamatkan diri. (kan tetapi tetap saja ujung pedang
$ian -wa secara kilat suda" menyerempet pundaknya se"ingga baju di
bagian pundak terbabat robek berikut kulitnya yang puti" "alus, dan dara"
bercucuran keluar.
"#eparat rasakan pembalasanku!DD #im!t"ouw T"ian!li berseru keras cepat
memberi bubuk obat kepada pundaknya yang terluka kemudian dengan
kemara"an yang meluap!luap ia menerjang Liem $ian -wa dengan na1su
membunu". $ian -wa memutar pedang memperta"ankan diri namun
maklum ba"wa ia kala" tenaga dan bingung meng"adapi ilmu golok yang
ane" dan ganas itu. &etapapun juga dengan mengertakkan giginya nona
pendekar ini melakukan perlawanan nekat. -atinya gelisa" sekali meli"at
betapa dua orang murid keponakannya T"io #i dan #ui Lok suda" menjadi
orang!orang tawanan diikat kaki tangan mereka dan dibawa mundur ole"
beberapa orang serdadu musu".
#wa Tin $iong juga meli"at betapa dua orang murid keponakannya ini
tertawan. (kan tetapi dia pun "anya dapat bergelisa" saja karena semenjak
pertempuran "ebat itu dimulai -oa!san 't!kiam #wa tin $iong ini suda"
menerjang maju dan dikeroyok ole" lima orang perwira pasukan musu"
secara berganti!ganti. $uda" banyak lawan robo" ole" pedangnya yang li"ai
namun dikeroyok begitu banyak lawan tanggu" dia menjadi terdesak juga
dan tidak berdaya menolong dua orang keponakan yang tertawan itu.
383
Raja Pedang
#ini meli"at betapa sumoinya didesak "ebat ole" #im!t"ouw T"ian!li yang
ganas dia berk"awatir sekali. $ambil berseru keras pedangnya diputar
seperti ombak menggelora dua orang pengeroyoknya robo" dan yang lain
terpaksa mundur dengan gentar. #esempatan ini dipergunakan ole" #wa Tin
$iong untuk melompat dan menerjang #im!t"ouw T"ian!li.
"$umoi jangan k"awatir mari kita bunu" siluman betina ini!" serunya dan
pedangnya yang masi" berlepotan dara" itu menerjang kuat.
"-i!"i!"i seorang sumoi dan su"engnya yang tak bermalu!" $ambil
menangkis #im!t"ouw T"ian!li mentertawakan me!reka. ")i luar mengaku
sumoi dan su"eng di mulut memaki!maki #wee $in yang serong tapi ini
bagaimana, -a!"a!"i!"i!"i tak bermalu muka tebal, $iapa tidak ta"u ba"wa
kalian suda" berta"un!ta"un main gila, )i depan guru bersikap alim katanya
saudara seperguruan tapi di belakang guru, -i!"i!"i "anya kamar kosong
menjadi saksi percintaan kotor sumoi dan su"eng!" #ata!kata yang
dikeluarkan #im!t"ouw T"ian!li ini keras dan nyaring se"ingga terdengar ole"
semua orang di situ. <aja" #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa menjadi pucat
saking mara" mereka. Liem $ian -wa "ampir pingsan saking mara"nya
se"ingga gerakan pedangnya mala" menjadi lambat dan ak"irnya ia
ter"uyung!"uyung dan robo" pingsan #wa Tin $iong membentak "$iluman
betina mampusla"!" Pedangnya menyambar akan tetapi dengan enak #im!
t"ouw T"ian!li dapat menangkisnya.
"-a!"a!"a malu kan, #alian saling cinta siapa tidak ta"u akan "al ini,
-aiii.....! Lian &u Tojin kau tosu tua bangka suda" buta tidak ta"u dua orang
muridmu main gila di belakangmu," Tapi ia terpaksa meng"entikan kata!
katanya karena serangan "ebat yang dilakukan #wa Tin $iong.
;capan #im!t"ouw T"ian!li yang nyaring ini "ebat akibatnya. Lian &u Tojin
yang ketika itu sedang bertanding mati!matian melawan -ek!"wa #ui!bo
seketika tergetar tubu"nya dan ketika dia menengok ke ara" #wa Tin $iong
dia kurang keras menangkis serangan kebutan saputangan sutera yang
digerakkan ole" -ek!"wa #ui!bo. "Plakkk!" ;jung saputangan meng"antam
dadanya dan Lian &u Tojin ter"uyung mundur dengan muka pucat akan
tetapi sambil mena"an napas kakek ini masi" dapat terus melompat ke dekat
#im!t"ouw T"ian!li yang masi" mendesak #wa Tin $iong dengan golok dan
dengan mulut yang melontarkan kata!kata meng"ina tentang dia dan
sumoinya.
Lian &u Tojin menggerakkan tangan kirinya memukul ke depan. #im!t"ouw
T"ian!li berusa"a mengelak namun terlambat ")ukkk!" Punggungnya kena
digempur tubu"nya mencelat terguling!guling dan robo" tak bergerak.
)ara" mera" mengalir dari mulut perempuan ini. Lian &u Tojin dengan mata
mendelik meng"adapi #wa Tin $iong.
"Tin $iong betulka" kau..... kau..... betulka" apa yang diucapkan siluman
tadi, &etul kau..... kau mencinta $ian -wa," tanyanya suaranya yang
biasanya lema" lembut itu kini kaku parau dan kemara"annya memuncak.
#wa Tin $iong selama "idupnya tak perna" membo"ong kepada su"unya.
)engan kepala tunduk dia menjawab "Teecu memang cinta kepada $umoi
$u"u. (kan tetapi cinta yang bersi"..... tidak seperti yang dimaksud ole"
siluman itu....."
Tiba!tiba terdengar suara ketawa mengejek. "-a!"a!"a cinta kasi" antara
laki!laki gaga" dan perempuan cantik mana bisa bersi"!bersi"an, -a!"a!"a!
"a!"a pintar juga #wa Tin $iong! )ari pada sumoinya tidak laku menjadi
384
Raja Pedang
perawan tua..... "a!"a!"a!"a!"a duda dan perawan tua suda" cocok!" &ukan
main "ebatnya peng"inaan ini yang keluar dari mulut .iam #in. "&lukkk!"
)alam kemara"annya &un Lim #wi mempergunakan kesempatan .iam #in
memeca" per"atiannya untuk melontarkan peng"inaan ini ber"asil memukul
pundak .iam #in dengan tangan kirinya. 'nila" pukulan Pek!lek!jiu dan
andaikata orang lain yang terpukul pasti akan robo" bina!sa. (kan tetapi
.iam #in adala" orang yang suda" memiliki kepandaian tinggi. Pukulan ini
benar merobo"kannya akan tetapi sambil robo" dia sempat menyambitkan
segenggam jarum!jarum "alus ke ara" &un Lim #wi. /ago muda #un!lun!pai
ini da"ulu ketika bertempur melawan T"io 0ng perna" robo" dan "ampir
tewas ole" jarum!jarum berbisa ini maka dengan kaget dia melompat jau"
untuk meng"indar sambil berseru kepada T"io &wee dan #wa -ong.
"/iwi Li"iap awas!" &aiknya jarum!jarum itu memang tidak disambitkan ke
ara" dua orang nona yang ikut mengeroyok .iam #in ini maka mereka tidak
terancam ole" senjata ra"asia yang ja"at itu. $ementara itu #wa -ong yang
juga mendengar ucapan!ucapan keji dari #im t"ouw T"ian!li tadi sekarang
berdiri dengan muka pucat dan mernandang ke ara" aya"nya yang ditegur
ole" Lian &u Tojin dan ke ara" bibi gurunya yang masi" reba" pingsan
(dapun Lian &u Tojin ketika dengar pengakuan dari #wa Tin $iong dan
kemudian mendengar ucapan .iam #in tubu"nya menjadi limbung.
"-uaaak, )ari mulutnya tersembur dara" segar inila" akibat pukulan
selendang sutera -ek!"wa #ui!bo tadi. #emudian orang tua ini menggerakkan
pedang pusaka -oa!san!pai lalu dibacokkan ke ara" tubu" Liem $ian -wa
yang menggeletak di atas tana".
"$u"u....! (mpunkan $umoi...." #wa tin $iong menubruk maju meng"alangi
tubu" sumoinya. Lian &u Tojin kaget dan mena"an pedangnya namun karena
dia suda" terluka gerakannya kurang kuat dan pedang itu tetap masi"
membacok ke ara" le"ernya. Terpaksa #wa Tin $iong menangkis dengan
tangan kirinya. "5rakkk!" Pedang pusaka -oa!san!pai yang amat tajam dan
ampu" itu tanpa ampun lagi membabat putus lengan kiri #wa Tin $iong
sebatas pergelangan tangan! #wa Tin $iong masi" terus berjongkok
memondong tubu" Liem $ian -wa dengan tangan kanannya berdiri lalu
berjalan pergi ter"uyung!"uyung dengan langka" limbung. Tapi cepat sekali
dia suda" lari turun gunung.
"(ya".....!" #wa -ong menjerit dan "endak mengejar akan tetapi tiba!tiba ia
pun robo" terguling. Ternyata dalam keadaan kacau itu selagi semua orang
mencura"kan per"atian ke ara" peristiwa itu .iam #in suda" meloncat maju
dan menotoknya robo". #ejadian ini seperti menjadi tanda ba"wa
pertempuran di mulai lagi. &un Lim #wi menggerakkan pedang menyerang
.iam #in dibantu T"io &wee dan kembali mereka bertempur.
"&erani kau melukai muridku!" -ek!"wa #ui!bo yang tadi maju menolong #im!
t"ouw T"ian!li yang terluka ole" pukulan Lian &u Tojin sekarang melayang
maju menyerang ketua -oa!san!pai itu. (kan tetapi Lian &u Tojin suda"
menderita luka batin yang "ebat sekarang kakek ini mala" duduk bersila dan
meramkan matanya. (gaknya kakek -oa!san!pai ini suda" menderita
kesedi"an terlalu besar karena persoalan murid!muridnya se"ingga kini dia
sengaja menanti pukulan maut lawannya tanpa mau membela diri.
Pada saat itu terdengar sorak!sorak gemuru" di sekeliling tempat
pertempuran dan tiba!tiba munculla" ratusan orang gaga" perkasa yang
dipimpin ole" seorang tinggi besar. $emua orang menjadi kaget sekali
385
Raja Pedang
ba"kan -ek!"wa #ui!bo sendiri sampai mena"an pukulannya. (kan tetapi
setela" menengok dan meli"at ba"wa yang datang adala" orang!orang yang
biasanya disebut pejuang atau yang ole" pemerinta" dianggap pemberontak
-ek!"wa #ui!bo mengeluarkan dengus meng"ina dan ia melanjutkan
pukulannya.
"Lian &u Tojin bersiapla" untuk mampus!" Pedangnya menusuk ke ara" dada
sedangkan ujung selendang sutera menotok ke ara" ubun!ubun kepala Lian
&u Tojin. )ua serangan mematikan yang agaknya akan menamatkan nyawa
ketua -oa!san!pai. (kan tetapi pada saat itu dua sinar "itam menyambar.
"Trang!" Pedang di tangan -ek!"wa #ui!bo terpukul ke samping sedangkan
sinar "itam kedua menyambar keara" siku kirinya membuat tangan kirinya
menjadi lemas dan "awa 'weekang yang tersalur ke ara" selendang itu
lenyap dan selendangnya beruba" lemas seperti kain biasa. $ekaligus
sambaran dua benda "itam yang ternyata "anya dua bua" kerikil itu tela"
melumpu"kan serangan maut -ek!"wa #ui!bo dan menolong nyawa Lian &u
Tojin!
-ek!"wa #ui!bo kaget dan mara" sekali cepat memutar tubu" dan ia
ber"adapan dengan seorang pemuda yang bukan lain adala" &eng $an.
Pemuda ini tersenyum kepadanya.
"(paka" selama ini kau baik!baik saja -ek!"wa #ui!bo,"
-ek!"wa #ui!bo tertegun dan meragu. $erasa ia mengenal muka pemuda ini
akan tetapi kalau diingat akan kepandaian pemuda ini yang luar biasa tadi ia
ragu!ragu dan merasa tidak perna" mengenal seorang pemuda dengan
kepandaian demikian "ebatnya.
*#au siapaka","
"-ek!"wa #ui!bo lupaka" kau kepadaku, 'ngatla" akan pelajaran T"ai!"wee
$iu!"wee dan 5i!"wee....."
"(" kau &eng $an siluman cilik....." dengan mara" -ek!"wa #ui!bo teringat
akan kitab 'm!yang $in!kiam. "&agus kausera"kan 4ang!sin #iam!sut
kepadaku!" &erbareng dengan bentakan ini ia lalu menyerang dengan
pedangnya. &eng $an mengelak dan meli"at ba"wa nenek itu menyerangnya
dengan 'lmu Pedang 'm!sin!kiam tentu saja dengan muda" dia dapat
meng"indarkan diri. (ka" tetapi karena dia sendiri tidak bersenjata sukar
juga baginya untuk balas menyerang nenek yang "ebat kepandaiannya itu
se"ingga dia "anya main mundur mengelak ke kanan kiri meloncat ke sana
kemari.
$ementara itu rombongan orang gaga" yang ternyata dipimpin ole" Tan -ok
itu suda" menggempur pasukan pemerinta" se"ingga perang tanding
menjadi makin ramai. (kan tetapi keadaannya sekarang beruba" sama
sekali. #alau tadi para tosu -oa!san!pai melakukan perlawanan sia!sia dan
banyak di antara mereka robo" binasa sekarang keadaannya berbalik. Tidak
saja para anggauta Pek!lian!pai yang datang ini rata!rata memiliki kegaga"an
dan kepandaian juga jumla" mereka jau" lebi" besar dan pasukan
pemerinta" ditekan "ebat dan terdesak betul!betul. $ebentar saja banyak
serdadu Mongol robo" dan yang lainnya mulai lema" semangat.
Pertempuran yang "ebat dan seru adala" pertempuran antara Pek .an $ian!
su dan $iauw!ong!kwi. )ua orang toko" besar ini benar!benar memiliki
kepandaian "ebat. Mereka tidak mempunyai per!musu"an pribadi akan
tetapi seperti suda" sering kali terjadi apabila dua orang toko" besar
bertempur dan saling mengeluarkan kepandaian mereka tidak mau saling
386
Raja Pedang
mengala". Mereka bertempur sejak permulaan tadi sampai sekarang tak
perna" ber"enti dan suda" mengeluarkan kepandaian masing!masing sampai
dua ratus jurus lebi". &etapapun juga ilmu kepandaian Pek .an $iansu
adala" ilmu yang bersumber pada ilmu bersi" dan aseli keturunan #un!lun!
pai maka dasar!ya amat kuat. $ebaliknya $iauw!ong!kwi mendapatkan
kepandaiannya dari kumpulan bermacam ilmu silat dan baginya tidak ada
pili"an apaka" ilmu silat itu kotor maupun bersi" si1atnya semua dipelajari
sejak muda dan dari kumpulan ilmu!ilmu silat inila" dia menciptakan ilmu
silatnya sendiri yang ganas dan li"ai yaitu dengan senjata kedua ujung
lengan bajunya yang panjang. Mungkin karena kala" murni sumber ilmu
kepandaiannya maka setela" lewat dua ratus jurus perla"an!la"an $iauw!
ong!kwi mulai terdesak ole" sinar pedang Pek .an $ian!su yang "ebat itu.
Terpaksa dia diam!diam "arus mengakui ba"wa 'lmu Pedang #un!lun #iam!
sut benar li"ai sekali.
"-a!"a!"a Pek .an $iansu ilmu pedang #un!lun benar!benar bukan omong
kosong saja. #uli"at barisan pemberontak suda" menyerbu terpaksa aku
tidak suka melayanimu lebi" lama lagi. 2anti saja di pertemuan mendatang
kita lanjutkan untuk menentukan siapa sebenarnya Raja Pedang!"
"$iauw!ong!kwi kau terlalu memuji. #epandaianmu juga pinto li"at banyak
lebi" li"ai daripada dulu. )alam pertemuan di T"ai!san nanti kiranya pinto
takkan kuat meng"adapimu." ;capan kakek #un!lun!pai ini memang dengan
sejujurnya. Tadi dia dapat menindi" lawannya dengan ilmu pedangnya yang
lebi" murni dan lebi" kuat akan tetapi dalam "al tenaga dan keuletan kalau
pertempuran dilanjutkan dia pasti akan kala" ole" $iauw!ong!kwi yang
belasan ta"un /ebi" muda itu.
$iauw!ong!kwi lalu melesat ke ara" muridnya. .iam #in yang pada saat itu
suda" terdesak "ebat ole" &un Lim #wi yang dibantu ole" T"io &wee. $ekali
kebutkan ujung lengan bajunya $iauw!ong!kwi tela" membuat pedang Lim
#wi dan T"io &wee terpental ke belakang mala" T"io &wee ter"uyung
beberapa tindak sedangkan Lim #wi yang lebi" tinggi ilmunya "anya tergetar
tangannya. 2amun suda" cukup untuk memberi kesempatan kepada .iam
#in untuk meloncat ke belakang dan menyusul gurunya lari pergi.
-ek!"wa #ui!bo masi" mengejar!ngejar &eng $an dengan 'lmu Pedang 'm sin!
kiam. Makin penasaran "atinya karena belum juga ia dapat merobo"kan
pemuda, ini. $ebetulnya jangankan merobo"kan ujung pedangnya mala"
belum perna" mencium ujung baju pemuda itu yang dengan gesit melompat
ke sana ke mari dengan gerakan tidak karuan seperti orang ketakutan
namun setiap lompatannya merupakan kelitan yang amat sempurna dan
tepat untuk meng"indari serangan!serangan jurus 'm!sin #iam "oat. 9rang!
orang yang berada di situ tadinya sedang sibuk meng"adapi lawan masing!
masing maka tidak ada yang menarik per"atian akan kedatangannya &eng
$an. $ekarang mereka mendapat kesempatan menonton mereka "eran dan
juga k"awatir menyaksikan pemuda itu dikejar!kejar -ek!"wa #ui!bo.
Pek .an $iansu adala" seorang toko" besar yang tajam pengli"atannya.
Meli"at keadaan &eng $an sama sekali dia tidak ragu!ragu lagi ba"wa tentu
pemuda ane" ini memiliki kepandaian "ebat akan tetapi karena dia pun
maklum akan keganasan -ek!"wa #ui!bo maka dia segera berkata "-a!"a!
"a sunggu" lucu sekali. -ek!"wa #ui!bo dengan pedangnya mengejar!ngejar
seorang pemuda. Memalukan betul!"
387
Raja Pedang
#arena -ek!"wa #ui!bo sendiri maklum ba"wa pemuda itu adala" seorang
a"li waris 'm!yang $in!kiam sekarang meli"at pertempuran suda" ber"enti
dan para serdadu suda" lari cerai!berai apa!lagi $iauw!ong!kwi suda" pergi
juga ia merasa tidak ada "arapan kalau "arus mengamuk seorang diri.
"&oca" kalau memang kau ada kepandaian kelak di T"ai!san kita bertemu
pula!" katanya gemas dan sekali berkelebat nenek itu suda" pergi menyusul
muridnya dan yang lain!lain yang suda" lari lebi" da"ulu.
-ebat sekali akibat pertempuran itu. &anyak sekali lebi" dari empat pulu"
orang tosu -oa!san!pai menggeletak mati atau terluka. /uga ada beberapa
belas orang Pek!lian!pai terluka dan serdadu!serdadu itu meninggalkan
mayat dan teman!teman terluka sebanyak tuju" pulu" orang lebi". )i tempat
itu penu" dengan mayat dan orang!orang terluka dara" mewarnai rumput
dan tana" mengerikan sekali. Lian &u Tojin masi" duduk bersila meramkan
mata terluka "ebat dan juga mendapat guncangan batin yang berat. #wa Tin
$iong dan Liem $ian -wa tidak keli"atan suda" lari turun gunung. #wa -ong
T"io #i dan #ui Lok tela" tertawan dibawa lari ole" musu". Tinggal T"io
&wee yang sekarang berlutut di depan kakek -oa!san!pai ini sambil
menangis. -ari itu benar!benar mengalami pukulan "ebat pukulan dari luar
dan dari dalam. &un Lim #wi berdiri di dekat gurunya menundukkan muka
ikut berduka. Pek .an $iansu mengelus!elus jenggot dan memandang kepada
&eng $an yang juga berdiri bingung karena tidak ta"u ke mana perginya para
murid -oa!san!pai yang lain.
"(dik &eng $an.....!" $eruan ini adala" suara Tan -ok yang datang berlari!lari.
&eng $an juga girang dan dua orang ini saling berpelukan.
"$yukur kau dan teman!temanmu keburu datang Tan!twako kalau tidak....."
Tan -ok memandang ke ara" tubu"!tubu" yang malang melintang di tana"
itu menarik napas panjang."(njing!anjing Mongol itu benar!benar keji dan
sayang sekali tidak dari dulu!dulu -oa!san!pai ikut berjuang. Lebi" sayang
lagi semua ini gara!gara murid #un!lun!pai yang robo" di bawa" pengaru"
kecantikan wanita....." la menuding ke ara" mayat #wee $in.
*/angan "kau bicara sembarangari!" T"io &wee tiba!tiba meioncat dan
memandang Tan -ok dengan mara". "(pa kaukira kau dan orang!orang Pek!
lian!pai saja yang patriotik dan gaga", Paman #wee $in biarpun keli"atan
bersala" akan tetapi sebetulnya semua itu dia lakukan demi menjalankan
tugasnya sebagai seorang pejuang. )ia adala" pe!mimpin di kota raja
terkenal dengan sebutan $i!eng"iong....."
"(pa.....,," Tan -ok membelalakkan matanya. ")ia..... dia itu $i!eng"iong, $i!
eng"iong dan /i!eng"iong adala" orang!orang yang memimpin gerakan kami
dl sana..... orang!orang kepercayaan 5iu!tai"iap! &etulka" ini.....,"
Pek .an $iansu berkata "$iancai..... siancai....." ia menarik napas panjang.
"$unggu" bangga "ati tua ini mendengar ba"wa #wee $in ternyata adala"
seorang pejuang besar. &angga dan sedi" serta malu ba"wa dia tela" begitu
buta se"ingga tidak dapat mengenal murid sendiri! (" #wee $in..... #wee
$in..... tidak ber"arga pinto menjadi gurumu....."
Tiba!tiba T"io &wee berseru 0" mana dia, Mana dia /i!eng"iong.....,"
Tan -ok makin kaget. "(pa, /i!eng"iong juga di sini, Mana dia," $emua orang
mencari!cari dan mengingat!ingat akan tetapi mereka tadi tidak meli"at lagi
adanya nona Lee .iok atau yang disebut /i!eng"iong ole" #im!t"ouw T"ian!li.
388
Raja Pedang
"&etulka" /i!eng"iong tadi di sini, $iapaka" dia," tanya lagi Tan -ok ter"eran!
"eran sedangkan &eng $an juga tertegun mendengar terbukanya ra"asia ini
ingin benar dia mendengar keterangannya pula.
Lian &u Tojin berdiri perla"an lalu memandang Tan -ok dan teman!temannya
yang berdiri di belakangnya. Meli"at tadi &eng $an berpelukan dengan Tan
-ok ketua -oa!san!pai ini bertanya D"&eng $an siapaka" tuan ini,"
&eng $an menjura. "Totiang dia ini adala" teman teecu yang gaga" perkasa.
2amanya Tan -ok dan diala" pemimpin pasukan gerilya Pek!lian!pai yang
patriotik."
Lian &u Tojin mengangguk!angguk *(" kiranya. Tan!eng"iong. Terima kasi"
atas bantuanmu. (gaknya Tan!eng"iong mengenal dua orang pemimpin di
kota raja yang disebut /i!eng"iong dan $i eng"iong."
"Tentu saja mengenal Totiang. -anya, mengenal nama akan tetapi dua
orang toko" itu adala" termasuk atasan saya #iranya $i!eng"iong adala"
murid #un lun!pai sunggu" menggembirakan sekali dan sekaligus
pandangan kami beruba" ter"adap #un!lun!pai. (kan tetapi.... siapaka" yang
mengatakan ba"wa dia adala" $i!eng"iong,"
"Tak dapat diragukan lagi pasukan pemerinta" tadi menyerbu ke sini justeru
untuk menangkap /i!eng"iong dan $i!eng"iong. $i!eng"iong adala".... murid
Pek .an $iansu #wee $in. (dapun /i!eng"iong menurut pengakuan tadi
adala" seorang nona muda bernama Lee .iok yang sekarang enta" pergi ke
mana karena agaknya tadi meng"ilang ketika terjadi pertempuran.
Mendengar ini Tan -ok segera bersama teman!temannya dengan penu"
peng"ormatan mengangkat jena=a" #wee $in lalu merawat dan
mengurusnya penu" peng"ormatan sebagaimana layaknya seorang
pemimpin. /uga para tosu -oa!$an!pai mengurus mayat!mayat dan orang!
orang yang terluka. )alam "al ini Lian &u Tojin membuktikan kelu"uran
pribudinya dengan memerinta"kan anak muridnya untuk mengurus juga
mayat!mayat serdadu Mongol ba"kan mengobati mereka yang luka dan
membiarkan mereka pergi dengan aman.
&eng $an yang tidak meli"at murid!murid -oa!san!pai mengajukan
pertanyaan kepada T"io &wee "(dik &wee kenapa aku tidak meli"at -ong!
moi dan dua orang saudaramu T"io #i dan #ui Lok, )an ke mana pula
perginya #wa!lo!eng"iong dan bibi gurumu," )itanya begini tiba!tiba T"io
&wee menangis lagi dan tidak dapat menjawab.
Lian &u Tojin yang menjawab "&eng $an "ari ini -oa!san!pai mengalami
ke"ancuran. #wa -ong T"io #i dan #ui Lok tertawan musu" dan ditangkap.
(dapun #wa $in Tiong dan $ian -wa e" mereka juga lari dalam kekacauan
tadi.D"
Mendengar ini beruba" muka &eng $an. "-ong!moi tertawan musu", /uga
saudara T"io #i dan #ui Lok, (" celaka biar kuusa"akan pertolongan....."
&eng $an lari turun dari puncak.
"Lim #wi kaubantula" dia!" bisik Pek .an $iansu.
"$audara &eng $an tunggu!D Tubu" Lim #wi melesat mengejar &eng $an.
/uga Tan -ok meloncat dan mengejar. "(dik &eng $an tunggu dulu.....!"
(kan tetapi ane" sekali biarpun &eng $an keli"atannya "anya lari biasa saja
sedangkan dua orang yang mengejarnya ini meloncat dan menggunakan ilmu
lari cepat sebentar saja tubu" &eng $an suda" lenyap dan tidak mereka
keta"ui ke mana ara" larinya. Terpaksa Tan -ok dan Lim #wi kembali ke
puncak.
389
Raja Pedang
"Lian &u totiang" kata Tan -ok dengan suara meng"ibur orang tua yang
keli"atan berduka itu. "-arap Totiang jangan k"awatir. (dik &eng $an
bukanla" orang biasa tentu dia akan berusa"a sekuat tenaga untuk
menolong murid!murid -oa!san!pai yang tertawan itu.
(ndaikata dia tak ber"asil percayala" saya akan mengera"kan teman!
teman untuk pergi menolong mereka. $ekarang suda" jelas ba"wa murid
#un!lun!pai tela" menjadi pemimpin pejuang yaitu mendiang #wee!
eng"iong. )an sekarang -oa!san!pai tela" dimusu"i penjaja" maka tidak
ada jalan lain kecuali melanjutkan cita!cita #wee!eng"iong. (langka" baiknya
kalau mulai sekarang -oa!san!pai dan #un!lun!pai membantu perjuangan
rakyat."
Mendengar ucapan pemimpin gerilya Pek!lian!pai yang gaga" bersemangat
ini Lian &u Tojin dan Pek .an $iansu sa!/ing pandang. Lian &u Tojin menarik
napas panjang dan berkata.
"$ebetulnya semenjak rakyat memberontak ter"adap penindasan
pemerinta" penjaja" kami semua anggauta -oa!san!pai suda" merasa
simpati dan ba"kan pinto sendiri suda" memberi perinta" kepada para anak
murid supaya membantu perjuangan. $iapa kira pinto kena diakali ole"
Pangeran $ouw #ian &i yang secara pengecut da"ulu tela" menculik dua
orang cucu muridku. (kan tetapi dengan adanya penyerbuan "ari ini jelas
ba"wa mereka memusu"i kami dan kami sekarang akan mengera"kan semua
tenaga untuk membantu perjuangan mengusir penjaja"!penjaja" Mongol dari
tana" air."
"&agus Lian &u toyu!" seru Pek .an $iansu girang. "(ku sendiri "arus
menebus kesala"an dan kebodo"anku karena tidak dapat mengenal #wee
$in mulai sekarang #un!lun!pai juga akan menggabungkan diri dengan para
pejuang.
&ukan main girangnya "ati Tan -ok mendengar ini. $egera dia menjura
dengan "ormat lalu menceritakan keadaan perjuangan sampai di mana
kemajuan gerakan barisan rakyat dan bagian mana yang kiranya
membutu"kan bantuan dari dua partai persilatan itu.
? ? ?
)engan melakukan perjalanan cepat dan tak mengenal lela" &eng $an
mengejar barisan pemerinta" yang tela" menawan #wa -ong T"io #i dan #ui
Lok. (kan tetapi biarpun dia suda" ber"asil menyusul barisan yang sisanya
tinggal beberapa pulu" orang saja itu dia tidak meli"at adanya tiga orang
muda murid -oa!san!pai yang tertawan. 'a menjadi "eran dan juga curiga di
samping merasa gelisa" sekali kalau mengingat akan nasib mereka apalagi
kalau dia memikirkan #wa -ong.
Malam "ari itu dia terus berlari cepat akan tetapi belum juga dia dapat
menyusul mereka yang membawa tawanan!tawanan itu. la menduga ba"wa
tentu -ek!"wa #ui!bo dan muridnya yang melarikan tawanan!tawanan itu
maka dapat demikian cepat larinya. ;ntuk melenyapkan keraguannya dia
menangkap seorang serdadu yang sedang berjaian bertiga dengan temannya
sambil menggotong seorang teman ya"g luka. $erdadu!serdadu itu ter"eran!
"eran dan ketakutan ketika dalam keadaan gelap itu berkelebat bayangan
"itam dan ta"uta"u seorang tela" lenyap tak berbekas dan tak meninggalkan
suara apa!apa!
"(m..... ampunkan "amba....." $erdadu itu meratap!ratap ketika dia merasa
betapa tubu"nya dibawa melompat tinggi dan diletakkan di atas ranting!
390
Raja Pedang
ranting po"on yang tingginya bukan main dan bergoyang!goyang "ampir tak
kuat mena"an tubu"nya. la mengira ba"wa tentu dia diculik ole" iblis karena
semenjak tadi penculiknya tidak bicara juga tidak keli"atan mukanya karena
selain gelap juga dia suda" tidak mampu menggerakkan kepala untuk
menengok dan meli"at waja" orang yang mengempitnya.
"-emmm kau masi" ingin "idup, #au suda" membantu orang!orang
berdosa menculik tiga orang muda dari -oa!san!pai sekarang kau "endak
kutinggalkan di sini biar jatu" dan mampus! -a!"a!"a!" &eng $an
mengera"kan 'weekangnya membuat suaranya terdengar besar
menyeramkan dan menusuk telinga.
"(mpunkan "amba..... "amba "anyala" tentara biasa "anya mentaati
perinta".
"-ayo katakan siapa yang membawa pergi tiga orang muda itu, 5epat
mengaku kalau tidak akan kucabut nyawamu sedikit demi sedikit!"
9rang itu makin percaya ba"wa yang mengganggunya ini tentu iblis karena
sekarang suara itu terdengar tinggi melengking jau" bedanya dari tadi dan
terdengar suara tidak keli"atan orangnya pula.
"Mereka..... mereka dibawa ole" .iam kongcu dan rombongannya....."
"#e mana,"
*#e markas besar di Tiang!bun!kwi...,.
")i mana letaknya Tiang!bun!kwi,"
$aking takutnya serdadu itu sampai tidak dapat memikirkan ba"wa kalau
yang bertanya iblis kiranya akan ta"u pula ke mana tawanan!tawanan itu
dibawa pergi. (kan tetapi dia suda" terlampau takut se"ingga tak dapat
mempergunakan pikiran se"at pula.
")i sebela" barat kota raja...." la mena"an jeritnya karena merasa tubu"nya
terjatu" ke bawa". la tidak ta"u ba"wa &eng $an menariknya dan
membawanya turun. Ta"u!ta"u dia pada keesokan "arinya siuman dari
pingsannya dan berada di bawa" sebatang po"on besar lagi tinggi. Tentu saja
dia makin percaya ba"wa semalam dia diganggu setan maka dia lari secepat
mungkin dari tempat itu!
$ementara itu &eng $an menjadi girang setela" mendengar ba"wa tiga
orang tawanan itu dibawa ole" rombong!n .iam #in ke Tiang!bun!kwi. $egera
dia melakukan pengejaran di malam "ari itu juga. Perjalanan jau" itu tak
membuat dia lema" semangat dia "anya ber"enti mengaso kalau lapar
perutnya tak dapat diperta"ankan lagi dan "anya ber"enti mengaso sejenak
untuk melemaskan urat!urat kakinya. Pada keesokan "arinya menjelang
malam tibala" dia di Tiang!bun!kwi.
&eng $an kaget dan k"awatir seka" ketika meli"at keadaan Tiang!bun!kwi.
)usun di luar kota raja ini ternyata merupakan markas besar yang amat kuat
menjadi pusat penjagaan kota raja sebeta" barat. )alam penyelidikannya dia
mendengar ba"wa di situ berkumpul sedikitnya sepulu" ribu orang serdadu
pemerinta" yang setiap "ari berpatroli melakukan penjagaan untuk
mencega" penyerbuan lawan dari sebela" barat. )an #wa -ong bersama dua
orang su"engnya dibawa ke markas yang kuat ini!
&etapapun "ebatnya berita yang dia dengar tentang Tiang!bun!kwi &eng $an
tidak takut. ;ntuk menolong tiga orang itu terutama sekali #wa -ong dia
rela berkorban nyawa. $etela" "ari menjadi gelap dia ber"asil menyusup ke
dalam benteng besar dan bersembunyi di balik wuwungan yang tinggi dan
gelap. la mendengar ribut!ribut dan meli"at banyak tentara "ilir!mudik dan
391
Raja Pedang
sibuk sekali seperti terjadi sesuatu yang penting. Lalu disusul suara terompet
dan tambur. Lapat!lapat terdengar ole" &eng $an suara mereka menyatakan
ba"wa ada tamu agung datang mengunjungi benteng itu. Terdengar kaki
kuda dari luar dan..... berdebar jantung &eng $an ketika me!li"at ba"wa yang
datang adala" Tan &eng #ui bersama Pangeran $ouw #ian &i dida"ului
pengawal membawa bendera kebesaran dan diiringkan pengawal bersenjata
lengkap. &eberapa orang perwira yang dipimpin komandan benteng itu
sendiri menyambut kedatangan $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui. Meli"at cara
mereka memberi "ormat kepada dua orang pendatang ini dapat diketa"ui
ba"wa di samping $ouw #ian &i yang kedudukannya sebagai Pangeran
Mongol juga Tan &eng #ui mempunyai kedudukan tinggs dan penting. $akit
"ati &eng $an meli"at kakak kandungnya itu di"ormati sebagai seorang
pembesar pemerinta" Mongol yang dalam pandangan matanya mala"
sebaliknya yaitu sebagai antek atau anjing pemerinta" penjaja".
Meli"at betapa rombongan itu memasuki ruangan setela" turun dari kuda
&eng $an dengan "ati!"ati lalu melompat ke atas genteng di depan. $etela"
mencari!cari dengan teliti dari atas ak"irnya dia ta"u ba"wa rombongan itu
duduk dalam sebua" ruangan yang lebar dan amat terang. la membongkar
genteng dan ak"irnya dapat juga pemuda itu mengintai ke bawa" dengan
"ati!"ati. )ili"atnya banyak orang di ruangan yang luas itu dan kaget juga
dia meli"at ba"wa -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi juga berada di ruangan
yang luas itu. Tidak ketinggalan #im!t"ouw T"ian!li dan .iam #in yang
agaknya sekarang rapat "ubungannya dengan ketua 2go!lian!kauw itu
buktinya mereka duduk berdekatan dan .iam #in sering kali tersenyum!
senyum kepada ketua 2go!lian!kauw yang masi" cantik itu. &eberapa ora"g
perwira duduk pula di situ dan sekeliling ruangan terjaga ole" tentara yang
memegang tombak.
"$aya meng"aturkan banyak terima kasi" kepada /i!wi Locianpwe yangla"
membantu penumpasan para pemberontak se"ingga ber"asil dengan
terbunu"nya #wee $in yang ternyata adala" $i!eng"iong pemimpin
pemberontak. /asa /i!wi dan para saudara tentu akan saya catat untuk diberi
pa"ala" kata Pangeran $ouw #ian &i.
"$ayang sekali /i!eng"iong yang ternyata adala" nona Lee .iok itu tak dapat
tertangkap atau terbunu"" kata &eng #ui mencela.
"Perempuan "ina itu diam!diam tela" lari tanpa diketa"ui orang selagi
pertempuran "ebat terjadi. #alau tidak demikian mana dia mampu terlepas
dari tanganku," -ek!"wa #ui!bo mendengus.
$iauw!ong!kwi tertawa bergelak. #ui bo kau sendiri ketika itu repot
meng"adapi seorang pemuda sastrawan gila mana kau ada kesempatan
menangkap gadis yang diam!diam menjadi pemimpin pemberontak itu, -a!
"a!"a!"
"'blis tua bangka jangan sombong kau. Meng"adapi seorang pemuda gila
mana aku sudi turun tangan, $ebaliknya kau "ampir tak sempat bernapas
mena"an pedang ketua #un!lun!pai!" balas -ek!"wa #ui!bo mara".
"$uda"la" "al yang suda" terjadi tak perlu diributkan pula" kata Tan &eng
#ui suaranya tegas. "&iarpun dia sebagai /i!eng"iong amat merugikan kita
setela" dia lari pergi apa artinya seorang musu" seperti nona muda itu,
Pula kita dapat sekarang mengera"kan pasukan pergi menangkap orang
tuanya. )engan mena"an orang tuanya apaka" nona itu ak"irnya takkan
menyera"kan diri,"
392
Raja Pedang
Pangeran $ouw #ian &i menggebrak meja dengan mara" mengagetkan
semua orang. "#eparat betul! $iapa kira di kota raja suda" berkeliaran mata!
mata pemberontak demikian banyaknya. Tan!ciang!kun aku belum
memberita"ukan kepadamu. $etela" timbul dugaanku ba"wa Lee .iok
adala" /i!eng"iong aku segera menyuru" orang!orangku pergi menangkap
orang tua s"e Lee itu akan tetapi ternyata ruma"nya tela" kosong. )ia
sekeluarga tela" lari minggat dari kota raja pada malam "ari itu juga."
Tan &eng #ui mengeluarkan seruan kaget. "(i""" kiranya begitu, 5elaka
betul kalau begitu tentu ada kaki tangan pemberontak di kota raja yang
tela" memberita"ukan lebi" da"ulu kepada mereka.
"$egala usa"a kita digagalkan!" Pangeran $ouw #ian &i mengerutkan kening
dan suaranya penu" penyesalan. "Penyerbuan ke -oa!san!pai mengorbankan
banyak serdadu dan mengakibatkan permusu"an baru dengan 3"ak -oa!san
dan #un!lun. 'ni benar!benar tak baik sekali (palagi kalau dili"at "asilnya
"anya dapat menawan tiga orang anak murid -oa!san!pai yang tidak
berarti."
"$elain tiga orang muda itu kami masi" menawan dua orang anggauta Pek!
lian!pai" kata komandan yang memimpin pasukan Mongol tadi nada
suaranya me!ngandung penonjolan jasa.
"-u"! (pa artinya dua orang anji"g Pek!lian!pai, -ayo gusur mereka semua
ke sini! (dili mereka sekarang juga aku sendiri "endak memeriksanya!" seru
Pangeran Mongol yang mengepalai usa"a pembasmian para pemberontak itu
dengar suara mara". $emua orang yang berada disitu kecuali -ek!"wa #ui!
bo dan $iauw ong!kwi bersama murid!murid mereka yang tinggal tenang!
tenang saja menjadi gugup juga meli"at kemara"an pangeran yang
berpengaru" tni. (ba!aba dikeluarkan dan beberapa orang serdadu pergi dari
situ dengan sigapnya untuk menggusur para tawanan.
4ang mula!mula sekali diseret ke ruangan itu adala" seorang laki!laki
setenga" tua yang bertubu" kurus kecil bermata tajam. <aja"nya yang
terluka para". #edua lengannya dibelenggu di belakang tubu"nya dan dia
didorong!dorong masuk ole" empat orang serdadu.
"&erlutut kau!" $eorang serdadu mendorongnya sambil menekan tengkuknya
untuk memaksa dia berlutut di depan $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui beserta
para perwira yang duduk di situ. 9rang itu ter"uyung!"uyung "ampir robo"
akan tetapi dia dapat menguasai dirinya se"ingga tidak sampai jatu" lalu
berdiri tegak meng"adapi pangeran itu dan teman!temannya. Matanya
terbuka lebar memandang penu" kebencian tubu"nya yang kecil kurus
tegak lurus dadanya terangkat dibusungkan sedikit pun tidak keli"atan
takut!takut atau meng"ormat.
"Paksa ja"anam ini supaya berlutut!" Tan &eng #ui membentak. )ua orang
tentara melangka" maju dan mulaila" mereka memukul dan menekan untuk
memaksa orang itu berlutut. (kan tetapi semua usa"a mereka sia!sia belaka.
$ampai orang itu robo" karena tidak ta"an akan pukulan!pukulan tetap saja
dia tidak mau berlutut!
"-a!"a!"a biarkan dia begitu" Pangeran $ouw #ian &i tertawa kagum. "#au
benar!benar gaga" perkasa. $iapa ka" namamu,"
$ambil menggigit bibir mena"an sakit orang itu yang suda" dapat bangkit
dan kini duduk di atas lantai karena tidak kuat berdiri lagi menjawab dengan
suara kasar dan tegas.
393
Raja Pedang
"(ku .ouw &un anggauta pimpinan regu Pek!lian!pai. $ekarang suda"
tertawan mau bunu" bole" bunu"!"
#embali Pangeran $ouw #ian &u tertawa. "9rang s"e .ouw kau benar!benar
gaga" dan patut menjadi prajurit. ;siamu paling banyak empat pulu" ta"un
tentu kau meninggalkan keluargamu. (paka". kau tidak ingin "idup dan
mendapat kedudukan mulia dan mewa", 'ngat aku dapat mengampunimu
dan mala" mengangkatmu menjadi perwira kalau suka memberi keterangan
tentang dua orang yang kalian sebut $i!eng"iong dan /F!eng"iong."
"-u" kaukira kami orang!orang Pek!lian!pai dapat disamakan dengan orang!
orang -an yang suda" suka menjadi anjing!anjing penjilat pantat penjaja"
Mongol, #ami adala" laki!laki sejati suda" berani berjuang demi tana" air
dan bangsa tidak takut mati #au tentu Pangeran $ouw #ian &i Pangeran
Mongol yang suda" terso"or menentang perjuangan kami. $ekarang aku
.ouw &un suda" kautawan bole" bunu". 'ngat saja dan antek!antek serta
anjing!anjingmu perjuangan rakyat ak"irnya pasti menang dan manusia!
manusia macam kalian ak"irnya tentu akan terbasmi!"
&ukan main mara"nya $ouw #ian &i. waja"nya yang tampan menjadi mera".
"&awa dia keluar robek jadi empat dengan empat ekor kuda!" perinta"nya
kepada para penjaga. &eng $an yang mendengarkan di atas genteng merasa
ngeri dan timbul keinginan "atinya untuk menolong. la suda" mendengar
tentang cara!cara meng"ukum yang amat keji dari pangeran ini di antaranya
"ukuman robek menjadi empat potong.
-ukuman ini dilakukan dengan cara mengikat dua lengan dan dua kaki orang
itu pada empat ekor kuda yang kemudian dicambuk supaya lari ke ara"
empat jurusan. )engan cara seperti ini tubu" orang akan robek menjadi
empat potong yang ditarik ke empat jurusan ole" kuda!kuda kuat itu.
&agaimana dia dapat membiarkan "al ini terjadi pada diri seorang patriot
yang gaga" perkasa, -arus kutolong dia pikir &eng $an dengan "ati
berdebar. la maklum ba"wa untuk menolong orang itu. sama sekali tidak
sukar akan tetapi untuk ber"asil meloloskan diri dari tempat berba"aya itu
masi" amat menyangsikan apalagi kalau orang!orang sakti di dalam itu
keluar semua dan meng"alanginya.
Tiba!tiba dia meli"at ca"aya berkelebat dalam ruangan itu. Tubu" .ouw &un
yang tadinya diseret!seret ole" para penjaga itu robo" tak berkutik lagi
dengan dada kiri tertembus pedang sedangkan Tan &eng #ui nampak
memasukan lagi pedangnya yang sedikit pun tidak bernoda dara" lalu dia
duduk kembali dengan tenang. &eng $an bengong. &ukan main "ebatnya
gerakan kakak kandungnya itu. Mencabut pedang langsung menyerang dan
tepat menusuk ke ara" jantung dilakukan demikian cepat dan tepatnya
se"ingga dia sendiri sampai silau matanya memandang apalagi meli"at
betapa pedang itu sama sekali tidak bernoda dara" benar!benar merupakan
gerakan ilmu pedang yang luar biasa li"ainya.
"-ebat..... "ebat..... itula" ilmu pedang yang "ebat!" terdengar $iauw!ong!
kwi memuji.
"Mirip gerak tipu ilmu pedangku! -em..... Tan!ciangkun siapa yang
mengajarkan gerakan itu kepadamu," kata -ek!"wa #ui!bo. )iam!diam &eng
$an juga merasa "eran ole" karena dia tadi pun merasa betapa gerakan ilmu
pedang tadi mempunyai persamaan setidaknya sama dasarnya dengan ilmu
pedangnya 'm!yang $in!kiam!$ut.
394
Raja Pedang
"(" ilmu pedang pungutan dari jalanan mana ada "arganya mendapat
per"atian Locianpwe," jawab Tan &eng #ui merenda" kepada -ek!"wa #ui!bo.
2enek ini masi" penasaran dan "endak bertanya lagi akan tetapi ia dida"ului
Pangeran $ouw #ian &i yang bertanya dengan suara tak senang.
"Tan!ciangkun kenapa kau membunu"nya, (pa kau tidak suka mendengar
dia kujatu"i "ukuman tadi,"
Tan &eng #ui tersenyum dan menjuru kepada $ouw #ian &i. "-arap Taijin
maa1kan kepadaku. (ku tadi tak kuat mena"an kemara"an menyaksikan
kesombongan sikap setan pemberontak itu maka tela" berani turun tangan
sendiri untuk melampiaskan kemara"an. &aru puas "atiku kalau suda"
membunu"nya dengan tangan sendiri."
$ouw #ian &i tersenyum juga. "#au agaknya luar biasa bencimu kepada
orang Pek!lian!pai. -a!"a!"a....." Lalu kepada para penjaga pangeran ini
memberi perinta" supaya membawa pergi mayat itu dan menyeret masuk
orang kedua.
-ati &eng $an panas dan peri". 'a merasa kecewa sekali meli"at kenyataan
betapa kakak kandungnya memusu"i para pejuang yang dianggapnya
pemberontak Meli"at kakak kandungnya sendiri dengar ganas membunu"
seorang Pek!lian!pai yang demikian gaga" perkasa dan patriotik sunggu"
membuat &eng $an merasa penasaran kecewa dan mara". #alau kau tak
dapat menguba" pendirian agaknya aku sendiri akan memusu"imu pikirnya
sambil memandang kepada kakak kandungnya yang suda" duduk di sebela"
$ouw #ian &i meli"at orang kedua yang suda" diseret masuk. 9rang ini
masi" muda belum tiga pulu" ta"un usianya tubu"nya besar dan kuat
mukanya gaga". )ili"at tubu" dan mukanya benar!benar jau" bedanya
dengan orang pertama tadi. (kan tetapi alangka" jau" pula bedanya sikap
orang ini dengan yang tadi. &egitu diseret masuk orang ini suda" mengelu"
dan tanpa diperinta" lagi dia menjatu"kan diri berlutut di depan Pangeran
$ouw #ian &i. Meli"at sikap ini saja suda" muak perut &eng $an.
"$iapa namamu dan apa yang "endak kaukatakan setela" kau tertawan,"
tanya Pangeran $ouw #ian &i agaknya gembira meli"at sikap tawanan ini.
"-amba &"e Ti .i "amba..... "amba mo"on pengampunan Taijin..... "amba
adala" seorang bekas pedagang di #wi!bin "amba..... "amba "anya ikut!
ikutan saja di Pek!lian!pai bukan apa!apa..... "amba mo"on ampun....."
9rang itu lalu menangis ketakutan.
"Pengecut "ina!" &eng $an memaki dalam "atinya dan ingin sekali dia
menampar muka orang itu. (kan tetapi $ouw #ian &i tertawa bergelak lalu
bertanya suaranya "alus.
"&"e Ti .i gampang memberi ampun. (kan tetapi kau "arus memberi
keterangan tentang dua orang pemimpinmu di kota raja yaitu /i!eng"iong
dan $i!eng"iong. (pa yang kauketa"ui tentang mereka,
)engan muka berseri penu" "arapan orang itu mengangkat muka dan
berkata.
"Tentu saja "amba ta"u tentang diri mereka itu Taijin! (kan tetapi sesuda"
"amba memberi keterangan betulka" "amba akan diampuni dan
dibebaskan,"
"$raaattt!" $inar pedang menyilaukan mata ketika &eng #ui mencabut
pedangnya dan membentak "&edeba" kau! #eparat berlida" ular! Tak usa"
kau memutar!mutar omongan kalau ta"u tentang mereka berdua lekas
395
Raja Pedang
ceritakan. $oal pengampunan tak perlu disebut!sebut!" Pedangnya tergetar
di tangannya membuat tawanan itu menjadi pucat sekali.
-emmm &enar!benar dia benci kepada para pejuang pikir &eng $an. (kan
tetapi kali ini tidak panas "atinya karena memang dia pun benci kepada &"e
Ti .i yang berwatak k"ianat dan pengecut itu.
"(m..... ampun....." &"e Ti .i gemetar seluru" tubu"nya ""amba..... "amba
ta"u tentang /i!eng"iong dan $i!eng"iong ..... memang semenjak berta"un!
ta"un nnereka itu terkenal sebagai pemimpin!pemimpin ra"asia di kota raja.
&anyak mereka memberi ta"u kepada kami tentang keadaan perta"anan
pasukan pemerinta". Tapi tak seorang pun di antara kami semua ta"u ba"wa
$i!eng"iong adala" #wee $in murid #un!lun!pai sedangkan Di!eng"iong adala"
nona yang bernama Lee .iok itu....."
"2a" berterus terang lebi" baik" kata Tan &eng #ui sambil menyimpan
pedangnya lagi.
"#atakan sekarang kemana larinya nona Lee .iok atau /i!eng"iong itu jawab
dan jangan membo"ong!"
"-amba..... "amba mana ta"u.....," -amba "anya anggauta biasa..... "amba
tidak ta"u dan mo"on ampun....."
"-emrnm tikus macam ini untuk apa dilayani lagi Taijin, Tak patut diberi
ampun lebi" baik di"ukum mampus agar semua anggauta Pek!lian!pai yang
mendengar menjadi ketakutan" kata pula Tan &eng #ui dengan suara kejam.
$ouw #ian &i tertawa lalu memberi perinta" kepada para penjaga.
"&eri "adia" seratus kali rangketan!"
&"e Ti .i mengelu" dan memo"on ampun akan tetapi dengan kasar para
penjaga lalu memaksa dia menelungkup kemudian terdengar suara gebukan
berkali!kali diseling /erit kesakitan tawanan itu.
".oblok! #enapa memukul seperti orang kelaparan tak bertenaga lagi, Pukul
yang keras pada punggungnya!" bentak Tan &eng #ui.
#asi"an juga &"e Ti .i. Pukulan tadi saja kalau dilanjutkan sampai seratus
kali tentu dia takkan ta"an. $ekarang karena teguran Tan &eng #ui algojo
yang melakukan "ukuman ini memperkeras pukulannya se"ingga dia
menjerit!jerit seperti babi disembeli" diiringi suara ketawa para perwira dan
serdaduu. &aru empat pulu" kali saja tulang punggungnya suda" pata"!
pata" dan dia berkelojotan lalu tak berkutik lagi. $ouw #ian &i memberi
perinta" supaya mayat kedua ini pun disingkirkan dari situ kemudian
menyuru" para penjaga dengan suara keras.
"&awa masuk tiga orang murid -oa!san!paiF"D
&erdebar jantung &eng $an mendengar perinta" ini. Tadi meli"at. penyiksaan
ter"adap diri &"e Ti .i timbul juga perasaan kasi"an di"atinya namun
dita"an!ta"ankannya karena dia maklum ba"wa menolong &"e Ti .i berarti
mendatangkan ba"aya besar bagi dirinya sendiri. $edangkan tujuan
kedatangannya ke tempat itu adala" untuk menolong murid!murid -oa!san!
pai terutama #wa -ong maka dia mena"an sabar memalingkan muka tidak
mau memandang penyiksaan itu. $ekarang mendengar ba"wa murid!murid
-oa!san!pai "endak dibawa masuk dia memandang penu" per"atian dan
bersiap!siap menolong. la tela" memper"itungkan ba"wa kiranya di tempat
seperti ini tak mungkin baginya untuk menolong tiga orang itu sekaligus
maka dia mengambil keputusan untuk menolong #wa -ong seorang lebi"
da"ulu baru kemudian merencanakan pertolongan T"io #i dan #ui Lok.
396
Raja Pedang
Tiga orang muda itu #wa -ong T"io #i dan #ui Lok digiring masuk ruangan.
$eperti juga yang lain!lain mereka dibelenggu kedua tengan mereka ke
belakang. (kan tetapi tiga orang ini bersikap gaga" melangka" maju dengan
kepala dikedikkan dan dada dibusungkan sedangkan sepasang mata mereka
memandang tajam ke depan penu" sikap menantang. )iam!diam &eng $an
kagum sekali meli"at sikap tiga orang murid -oa!san!pai ini. )an jantungnya
berdebar ketika dia meli"at waja" #wa -ong yang cantik jelita itu agak pucat
sepasang mata yang biasanya berseri dan bening itu kini berkilat!kilat penu"
kemara"an. #wa -ong kau gaga" dan cantik sekali bisik "atinya dan
keinginannya untuk menolong gadis ini makin menggelora kalan perlu akan
dia pertaru"kan nyawanya.
(gaknya karena maklum ba"wa tiga orang muda ini bukanla" tergolong
pemberontak dan terdiri dari orang!orang gaga" perkasa para penjaga tidak
berlaku kasar seperti ter"adap yang lain tadi. Mereka bertiga berdiri tegak di
depan $ouw #ian &i dengan sikap angku" dan berani.
"-a!"a!"a murid!murid -oa!san!pai benar!benar sombong! -emmm "endak
kuli"at nanti kalau kalian suda" menggeletak tak berkepala tagi apaka"
masi" dapat bersikap sombong seperti sekararig ini" kata Pangeran $ouw
#ian &i dengan suara mengejek untuk menyembunyikan perasaannya yang
tersinggung oie" sikap tiga orang muda ini. ")an "endak kuli"at juga apaka"
tua bangka Lian &u Tojin yang melanggar janjinya itu dapat menolong kalian.
-a!"a!"a!"
"Manusia berbatin renda"!" terdengar suara #wa -ong memaki suaranya
nyaring sekali. "$iapaka" yang takut akan mati, (nak murid -oa!san!pai
tidak takut matDt dan kalau kau si "ina "endak membunu" kami silakan
silakan. Tak perlu kau menyebut!nyebut nama besar guru kami. (dala" kau
yang berbuat "ina da"ulu kau tela" menculik aku dan suciku dan
kaupergunakan itu untuk memaksa su"u berjanji untuk tidak membantu
kaum pejuang. (kan tetapi kiranya kau yang melanggar janji kau datang
membawa anjing!anjingmu menyerbu -oa!san. -emmm mati sebagai orang
gaga" seribu kali lebi" baik daripada "idup sebagai manusia renda" macam
engkau!
-ampir saja &eng $an bertepuk tangan memuji mendengar ucapan dan
meli"at sikap #wa -ong yang gaga" perkasa ini. $ouw #ian &i memukul meja
di depannya se"ingga terdengar suara #eras.
"Perempuan liar. )i sini kau masi" "endak bersikap gaga"!gaga"an, -ermm
"ukuman mati masi" terlampau ringan bagimu setela" kau berani
mengeluarkan ucapan kurang ajar tadi. Li"at nanti aku akan membikin kau
menjadi lebi" "ina daripada yang paling "ina. (ku akan memberikan kau
sebagai barang permainan sepasukan tentaraku yang paling renda"
pangkatnya. -a!"a!"a!" $uara ketawa Pangeran $ouw #ian &i menyeramkan
sekali dan &eng $an meli"at betapa waja" #wa -ong menjadi makin pucat
dan tubu" gadis itu menggigil akan tetapi tetap saja gadis itu rmemandang
kepada pangeran ini dengan mata mendelik.
&eng $an bergidik ketika mendengar ucapan pangeran itu dan meli"at
betapa serdadu!serdadu yang berdiri di barisan belakang tertawa!tawa dan
saling berbisik dengan sikap kurang ajar sekali. /uga dia meli"at #ui Lok dan
T"io #i menjadi pucat. T"io #i menole" ke ara" #wa -ong lalu berkata.
"$umoi berkatala" sedikit "alus ingat ba"wa kita tela" berada di tangan
musu". &iarla" aku menyera"kan nyawaku untuk keselamatanmu." #emudian
397
Raja Pedang
pemuda ini berkata kepada $ouw #ian &i "Taijin kami tiga orang murid -oa!
san!pai tidak gentar meng"adapi "ukuman mati. (kan tetapi demi
prikemanusiaan jangan menjatu"kan "ukuman yang demikian "ina dan
renda" kepada sumoiku. #alian bole" meng"ukum aku bole" mencincang
"ancur tubu"ku akan tetapi bebaskanla" sumoiku ini. &iarla" badanku
menjadi penggantinya."D
#ui Lok cepat berkata "Tidak! (kula" yang bersedia menggantikan "ukuman
-ong!moi. Taijin aku cinta kepada -ong!moi jangan ganggu dia biarla"
kaujatu"kan "ukuman yang se"ebat!"ebatnya kepada diriku saja asal
kaubebaskan -ong!moi!"
"Lok!te tutup mulutmu! -ong!moi adala" tunanganku calon isteriku. #wa!
supek suda" merencanakan untuk menjodo"kan dia dengan aku. Maka
sebagai tunangannya akula" yang patut membelanya dengan pengorbanan
jiwa
"$iapa bilang bertunangan, -al itu belum resmi dan -ong!moi sendiri pun
belum menerimanya. )ia tidak mencinta padamu dan aku..... cintaku
kepadanya lebi" besar dan suci!"
&eng $an menggeleng!geleng kepalanya. Tolol mereka berdua pikirnya. Masa
di dalam keadaan seperti itu mereka masi" memperebutkan cinta kasi" #wa
-ong, /uga #wa -ong menjadi gemas sekali. "/i!wi $u"eng mengapa
meributkan urusan itu, (pa pun "ukumannya ak"irnya orang mesti mati
$iapa takut mati,"
$ementara itu keli"atan Tan &eng #ui berbisik!bisik kepada Pangeran $ouw
#ian &i dan pangeran itu mengangguk!angguk dan tersenyum seperti iblis.
)iam!diam &eng $an mendongkol sekali. 5elaka pikirnya. #akak kandungnya
itu ternyata ja"at dan berbisa melebi"i ular tentu suda" mengajukan usul
yang amat keji untuk meng"ukum tiga orang murid -oa!san!pai ini. (kan
tetapi dia merasa belum waktunya turun tangan "endak meli"at
perkembangannya terlebi" jau".
$ouw #ian &i suda" tertawa lagi suara ketawanya licik lalu dia berkata
"$eorang di antara kalian berani rela berkorban, tanyanya jelas ditujukan
kepada T"io #i dan #ui Lok.
"(ku rela berkorban nyawa untuk sumoi!" kata T"io #i.
"Tidak lebi" baik aku saja. (ku akan mati seribu kali untuk menolong -ong!
moi yang tercinta" kata #ui Lok.
Pangeran itu tertawa lagi. "&agus kalian ini orang!orang muda mabuk cinta.
#alau seorang di antara kalian mati yang lain akan bebas dan pergi bersama
nona ini menjadi suaminya. 2a" sekali lagi siapa di antara katian mau mati
dan mermberikan nona ini kepada yang lain,"
<aja" dua orang saudara itu seketika menjadi pucat mulut mereka terbuka
tapi tidak ada suara keluar. $ampai lama mereka diam saja dan "anya suara
ketawa $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui yang terdengar. )iam!diam &eng $an
gemas sekali kepada dua orang muda murid -oa!san!pai itu. &enar!benar
tolol dan mau saja dijadikan ba"an kelakar.
"$ekarang keputusanku begini" kata pula $ouw #ian &i setela" berkedip
main mata kepada Tan &eng #ui. "#alian berdua bole" bertanding dan nona
ini akan kuberikan keoada pemenang pertandingan." $etela" berkata
demikian pangeran ini mencabut pedangnya dan dua kali tabas terbebasla"
belenggu yang mengikat tangan kedua orang muda itu. "(mbilkan dua
batang pedang" katanya lagi. )ua orang penjaga maju menyera"kan dua
398
Raja Pedang
batang pedang kepada T"io #i dan #ui Lok. $eperti orang dalam mimpi tanpa
disadari lagi dua orang muda itu menerima pedang di tangan sinar mata
mereka penu" dendam dan na1su membunu"!
"T"io!su"eng dan #ui!su"eng apaka" kalian tela" gila," teriak #wa -ong
dengan gemas sekali. "$etela" bersenjata tidak segera meng"ancurkan
musu" mala" saling gempur sendiri. Mana kegaga"an kalian,"
)ua orang muda itu narnpak ragu!ragu mendengar ucapan gadis yang
mereka cinta ini. (kan tetapi mereka jeri" untuk menyerang musu" yang
begitu banyaknya pula mereka dapat berbuat apaka" dengan adanya lawan
yang selain banyak juga sakti!sakti itu, $etela" Pangeran Mongol ini
sekarang menjanjikan kebebasan dan diri #wa -ong kepada pemenang
bukanka" ini jalan satu!satunya untuk dapat bebas bagi mereka setidak!
tidaknya bagi dua orang di antara mereka,
"$umoi urusan dirimu di antara kami memang tak perna" akan beres tanpa
ada keputusan terak"ir. $ala" seorang di antara kami "arus mati lebi" dulu
agar yang "idup dapat memperole" dirimu" kata T"io #i dengan suara tegas.
"#ui Lok kau mulaila"!"
#ui Lok meragu sejenak akan tetapi segera dia memandang kepada #wa
-ong dan berkata "(dik -ong kalau aku yang ka/a" dan mati biarla" kau
"idup ba"agia dengan $u"eng." $etela" berkata demikian pedangnya
menyambar dan dia suda" mulai membuka serangan. T"io #i cepat
menangkis dan segera dua orang pemuda murid -oa!san!pai ini suda" saling
serang dengan "ebat dan seru.
)engan air mata berlinang #wa -ong meli"at pertempuran ini. la merasa
amat menyesal dan kecewa akan kebodo"an tiga orang su"engnya itu yang
begitu tolol se"ingga mau dipermainkan ole" Pangeran Mongol kecewa
meli"at su"eng!su"engnya itu di dalam ta"anan musu" masi" meributkan
soal cinta dan masi" saling memperebutkan dirinya. )a"ulu ketika masi"
berada di -oa!san ia kadang!kadang merasa bangga dan senang meli"at
dua orang pemuda ini bersaing untuk merebut "atinya akan tetapi sekarang
ia merasa malu sekali akan sikap mereka. la anggap mereka itu berwatak
renda". (ir matanya makin deras mengalir keluar dan terbayangla" waja"
&eng $an. (langka" jau" bedanya dua orang su"engnya ini dengan &eng
$an. #alau saja ia tertawan musu" bersama &eng $an kiranya takkan begini
jadinya. Takkan begini sikap &eng $an yang tak perna" meninggalkan lubuk
"atinya. Teringat akan &eng $an air matanya makin deras mengucur.
(langka" rindu "atinya untuk bertemu sekali lagi dengan pemuda itu
sebelum ia tewas di tangan musu" sebentar saja untuk menyatakan
perasaan cinta kasi"nya.
Pertempuran antara T"io #i dan #ui Lok berjalan makin seru dan ramai.
Memang kedua orang muda ini setingkat kepandaiannya apalagi mereka
memang terdidik semenjak kecil dalam satu perguruan tentu saja suda"
saling mengenal gerakan masing!masing. &agi orang yang mengenal ilmu
pedang -oa!san!pai tentu menyangka mereka itu main!main saja atau
sedang berlati" akan tetapi bagi orang luar mereka keli"atan sedang
bertempur dengan "ebat karena memang ilmu pedang -oa!san!pai keli"atan
amat cepat dan bergaya inda". $esunggu"nya mereka ini sama sekali tidak
main!main melainkan saling serang dengan mengeluarkan gerakan!gerakan
mematikan. Tiada lagi pili"an bagi T"io #i dan #ui Lok. Mereka "arus memili"
satu antara dua membunu" lawan untuk bebas ber!sama #wa -ong atau
399
Raja Pedang
terbunu". $uda" tentu saja tak seorang diantara mereka sudi mengala"
bukan persoalan matl "idup yang penting bagi mereka melainkan persoalan
mendapatkan atau ke"ilangan diri #wa -ong yang mereka cinta!
*T"io!su"eng! #ui!su"eng! )engarkan aku baik!baik!" tiba!tiba #wa -ong
berseru nyaring dengan suara terisak. ")engar sumpa"ku ini siapapun juga
di antara kalian yang menang dalam pertandingan ini aku tidak sudi menjadi
isterimu! 2a" dengar! $iapa pun juga yang menang takkan menjadi
suamiku mala" akan menjadi musu" besarku selama "idup karena tela"
membunu" seorang saudara seperguruan!"
$eketika waja" dua orang pemuda -oa!san itu menjadi pucat dan pedang
mereka terta"an. Pelu" memenu"i le"er dan muka mata mereka
memandang ke ara" #wa -ong dengan sedi" kaget dan bingung.
"$umoi..... kalau begitu..... siapaka" yang kau..... kaucinta," tanya T"io #i
dengan suara serak.
"4a katakan siapa orangnya yang kaucinta -ong!moi agar kami tidak
penasaran dan tidak menganggap kau membo"ong untuk mencega" kami
saling bertempur" kata #ui Lok dengan waja" pucat.
#wa -ong bingung mendengar kata!kata mereka itu. la maklum ba"wa kalau
ia tidak bisa menjawab keduanya tentu akan bertanding lagi karena
menganggap ba"wa dia "anya membo"ong untuk mencega" mereka saling
serang. #alau ia mengakua" bukanka" "al itu amat memalukan, (kan
tetapi keadaan suda" mendesak daripada kedua su"engnya mati saling
serang lebi" baik mereka itu tewas sebagai orang!orang gaga". Pula dia
sendiri suda" tidak mempunyai "arapan untuk "idup lebi" lama lagi atau
keluar dari tempat ini dengan selamat maka apa sala"nya kalau ia
mengeluarkan isi "atinya, )engan muka mera" air mata mengalir di kedua
pipinya tapi sambil mengangkat dada dan dengan suara yang nyaring ia
berkata.
"(ku mencinta kanda &eng $an"
Pada saat itu terdengar suara ketawa keras. "-a!"a!"a!"a!"a! #iranya nona
manis ini tidak suka menjadi isteri seorang di antara su"engnya." )an cepal
sekali seperti terbang saja ta"u!ta"u tubu" .iam #in suda" berada di tenga"
ruangan itu. la menole" ke ara" $ouw #ian &i dan menjura sambil berkata.
"Taijin tadi menyatakan ba"wa siapa yang menang akan mendapatkan diri
nona #wa -ong yang manis ini. $ekarang dua orang -oa!san ini tidak mau
lagi saling serang agaknya biarla" "amba merobo"kan mereka berdua dan
"adia"nya tentu saja diri nona manis ini. Meng"arapkan perkenan Taijin."
".iam #in bukanka" nona yang satu lagi dari -oa!san!pai yang kau cinta,"
tanya $ouw #ian &i sambil tersenyum. .iam #in tertawa lagi memandang ke
ara" #wa -ong sambil menyeringai.
"4ang itu juga cinta yang ini juga suka. #alau bisa kedua!duanya pun bole".
-a!"a!"a!"
")asar mata keranjang. 2a" kau"adapi dua orang itu kalau kau menang
bole" kauambil nona ini" kata $ouw #ian &i pula sambil tertawa geli.
$ementara itu pengakuan #wa -ong ba"wa dia mencinta &eng $an tadi
memang suda" dapat diduga lebi" dulu ole" T"io #i dan #ui Lok. )a"ulu di
puncak -oa!san ketika #wa Tin $iong "endak memaksa #wa -ong nnenika"
dengari T"io #i gadis ini pun memberontak dan menolak mala" berani
mengaku di depan aya"nya ba"wa dia suka kepada &eng $an. (kan tetapi
da"ulu itu mereka semua mengira ba"wa #wa -ong yang terkenal keras "ati
400
Raja Pedang
keras kepala itu mengaku demikian "anya untuk mencari alasan
penolakannya belaka. Pada waktu itu siapa bisa percaya ba"wa #wa -ong
mencinta seorang pemuda tolol seperti &eng $an, Tapi pengakuan sekarang
ini lain lagi tak mungkin #wa -ong main!main di depan jurang kematian. )ua
orang saudara seperguruan ini saling pandang dan rnata mereka menjadi
basa". $unggu" mereka senasib sependeritaan. #eduanya ke"ilangan aya"
dan keduanya sekarang ke"ilangan kekasi". )alam pertemuan pandang mata
ini sekaligus lenyap semua kebencian lenyap semua persaingan dan
timbulla" kasi" sayang antara saudara seperguruan yang mesra. Timbul
kasi" sayang dan kesetiakawanan. &aru terbuka mata "ati mereka betapa
mereka tadi bersikap pengecut dan amat mementingkan diri sendiri saja.
&aru teringat ba"wa sebagai murid!murid -oa!san!pai se"arusnya mereka
bersikap gaga" perkasa meng"adapi kematian di tangan musu" dengan
pedang di tangan siap mati demi membela kebenaran apalagi dalam "al ini
membela tana" air dan bangsa.
"Lok!te mari kita basmi anjing!anjing penjaja"" bisik T"io #i.
"#i!su"eng aku se"idup semati denganmu!" #eduanya melangka" maju
saling peluk dengan air mata bercucuran. #emudian keduanya membalik
meng"adapi .iam #in dengan pedang di tangan. #ini pedang itu tetap dan
koko" dalam genggaman tangan orang!orang yang suda" siap
memperta"ankan diri sampai titik dara" terak"ir!
$ambil tertawa!tawa .iam #in mencabut pedang di tangan kanan dan suling
di tangan kiri kemudian membentak keras dan tubu"nya berkelebat ke
depan. )engan gerakan cepat sekali dia tela" mengirim serangan bertubi!
tubi ke ara" T"io #i dan #ui Lok. Tentu saja dua orang pemuda -oa!san i"i
segera menangkis dan balas menyerang. 2amun segera dapat diketa"ui
ba"wa tingkat kepandaian mereka masi" jau" di bawa" .iam #in karena
biarpun mengeroyok dua segera sinar pedang .iam #in mendesak dan
menindi" kedua pedang mereka. &etapapun juga karena dua orang pemuda
ini sekarang bertempur dengan semangat menyala!nyala dan nekat tidak
muda" bagi .iam #in untuk merobo"kan mereka dalam waktu singkat.
Tadinya ketika meli"at dua orang murid -oa!san!pai itu saling serang untuk
rnemperebutkan diri #wa -ong &eng $an merasa amat kecewa dan muak
sekali se"ingga dia tidak ambil peduli. &a"kan kiranya dia akan mendiamkan
saja andaikata meli"at dua orang pemuda itu tewas di tangan musu". (kan
tetapi sekarang meli"at peruba"an sikap mereka dia menjadi ter"aru dan
girang serta kasi"an juga. Meli"at betapa mereka berdua sekarang mati!
matian memperta"ankan diri dari serangan .iam #in yang ganas dan keji
serta maklum ba"wa tak lama lagi mereka tentu akan robo" &eng $an lalu
mengambil keputusan untuk turun tangan sekarang juga. &etapapun juga
ak"irnya dia "arus turun menolong #wa -ong.
"$audara T"io #i dan #ui Lok berikan iblis ular ini kepadaku!" $ambil me!
ngeluarkan seruan nyaring ini &eng $an suda" melayang turun dan ta"u!ta"u
dua orang seperguruan dari -oa!san!pai itu tertolak mundur sampai
beberapa tindak ke belakang sedangkan .iam #in yang mendesak maju
merasa tangannya sakit sekali. (langka" kagetnya ketika dia meli"at betapa
pedangnya di tangan kanan suda" pinda" tangan sekarang dipegang ole"
pemuda yang bukan lain adala" Tan &eng $an si pemuda sastrawan yang
lema" dan tolol! .iam #in yang mukanya kepucat!pucatan itu menjadi makin
pucat sejenak dia berdiri terlongong. .eger di tempat itu ketika ta"u!ta"u
401
Raja Pedang
muncul &eng $an. &ukan saja para penjaga yang kaget juga orang!orang
sakti seperti $iauw!ong!kwi dan -ek!"wa #ui!bo terkejut bukan main juga
malu karena mereka sebagai orang!orang sakti sampai tidak ta"u ba"wa di
atas genteng bersembunyi seorang muda yang agaknya tela" mengintai
semenjak tadi.
(dapun T"io #i dan #ui Lok yang meli"at munculnya &eng $an dan
menyaksikan ke"ebatan pemuda ini yangg sekaligus dapat merampas
pedang .iam #in menjadi girang dan kagum bukan main. Mereka memutar
pedang dan berteriakla" T"io #i.
"$audara &eng $an lekas kau selamatkan $umoi!"
"&etul! #au larikan -ong!moi biar kami berdua mena"an mati!matian!" teriak
pula #ui Lok sambil siap!siap mena"an penyerbuan para musu" yang amat
banyak itu.
4ang paling girang adala" #wa -ong. $eperti tela" diceritakan di bagian
depan gadis ini suda" maklum akan keli"aian &eng $an mala" suda" secara
berterang mengaku cinta akan tetapi 'a kecewa mendengar pengakuan &eng
$an yang ternyata "anya suka kepadanya sebagai seorang kakak membuat
ia pata" "ati dan lari pergi. Tadinya ia suda" merasa kecewa dan benci
kepada &eng $an akan tetapi sekarang meli"at munculnya pemuda yang
suda" ber"asil menguasai cinta kasi"nya itu timbul pula perasaan mesra dan
dia berseru girang. "$an!ko ak"irnya kau datang juga menolongku!"
(kan tetapi &eng $an tak dapat atau tak sempat menjawab semua seruan ini
karena pada saat itu melayang beberapa orang yang segera menyerangnya
dengan "ebat. Mereka ini adala" $iauw!ong!kwi -ek!"wa #ui!bo dan .iam
#in yang tidak malu!malu lagi lalu mengeroyoknya. &eng $an memutar
pedang rampas!nnya dan melayani mereka mainkan 'lmu Pedang 'm!yang
$in!kiam!sut yang sekaligus merupakan gundukan sinar pedang yang amat
"ebat bagaikan nyala api berkobar!kobar da"syat meng"antam tiga orang
lawannya. -ek!"wa #ui!bo suda" ta"u ba"wa pemuda ini memiliki 'm!yang
$in!kiam!sut maka dia tidak amat "eran yang amat kaget dan "eran adala"
$iauw!ong!kwi dan .iam #in.
$ementara itu T"io #i dan #ui Lok maju menyerbu Pangeran $ouw #ian &i
yang mereka anggap adala" pemimpin 3"ak musu". (kan tetapi sebelum
senjata mereka dapat mendekati pangeran itu beberapa orang perwira tela"
meloncat maju dan meng"adapi mereka. $ebentar saja T"io #i dan #ui Lok
tela" dikeroyok ole" empat orang perwira yang berilmu tinggi dan mereka
berdua kembali terdesak "ebat. #wa -ong yang masi" terbelenggu
tangannya dapat menonton dengan "ati berdebar akan tetapi pandang
matanya selalu diara"kan kepada &eng $an. -atinya gelisa" akan tetapi juga
lega tidak penasaran seperti tadi. $ekarang ia mempunyai keyakinan ba"wa
andaikata ia mati &eng $an juga tewas di tangan musu" kalau &eng $an
ber"asil tentu ia akan diselamatkan pemuda pujaan "atinya itu. Mati "idup
bersama &eng $an dan ia takkan penasaran lagi <aja" yang tadinya pucat
menjadi agak kemera"an air matanya ber"enti meniti# dan pandang
matanya berseri!seri.
#alau dua orang murid -oa!san!pai itu suda" nekat dan tidak mengenal takut
lagi sedangkan #wa -ong juga dalam kegembiraannya meli"at &eng $an
tidak gentar meng"adapi kematian adala" &eng $an yang diam!diam merasa
k"awatir sekali. Memang dengan ilmu pedangnya dia masi" dapat
memperta"ankan diri kalau "anya dikeroyok ole" -ek!"wa #ui!bo $iauw!ong!
402
Raja Pedang
kwi dan .iam #in saja. (palagi penyerangan -ek!"wa #ui!bo
mempergunakan 'lmu Pedang 'm!sin #iam!sut yang suda" di"a1alkan benar.
)engan ilmu pedangnya dia tidak "anya dapat memperta"ankan diri ba"kan
dapat menyerang dengan gerakan!gerakan da"syat se"ingga setela"
berlangsung dua pulu" jurus ujung pedangnya dengan sinarnya yang
gemilang ber"asil melukai pundak .iam #in membuat pemuda itu ter"uyung
mundur dengan ketakutan dan tidak berani maju lagi. (kan tetapi meli"at
keadaan T"io #i dan #ui Lok yang suda" terdesak "ebat apalagi meli"at #wa
-ong yang terbelenggu dan tak berdaya sama sekali "atinya gelisa" bukan
main. #ek"awatirannya terbukti ketika terdengar seruan mengadu" dan #ui
Lok ter"uyung!"uyung pa"a kirinya terluka golok lawan. T"io #i memutar
pedang dengan mara" akan tetapi dia pun "ampir robo" ketika pundak
kirinya kena dikemplang toya seorang perwira. )ua orang muda ini
mengamuk "ebat suda" merobo"kan empat orang lawan akan tetapi karena
jumla" lawan lebi" besar dan selalu yang robo" ada penggantinya ak"irnya
mereka terluka. 2amun patut dikagumi semangat T"io #i dan #ui Lok
biarpun suda" terluka mereka masi" memutar pedang dan 'lmu Pedang -oa!
san!pai yang cepat itu membuat para pengeroyok mereka belum dapat
mendekati dua orang pemuda itu.
"$ouw #ian &i! Tan &eng #ui! apaka" kalian tidak malu, Lepaskan tiga orang
anak murid -oa!san!pai. &ukanka" da"ulu kalian suda" berjanji dengan Lian
&u Tojin takkan memusu"i -oa!san!pai," &eng $an berteriak!teriak. Tanpa
ragu!ragu dia menyebut nama kakaknya begitu saja karena suda" timbul
kebencian dalam "atinya ter"adap kakak kandungnya jitu yang dianggapnya
terlalu keji.
#eli"atan Tan &eng #ui berbisik!bisik kepada $ouw #ian &i. &ukan main
li"ainya &eng $an biarpun sedang meng"adapi pengeroyokan orang!orang
sakti dia masi" dapat mendengar percakapan mereka.
"Taijin kalau kita ampunkan mereka banyak keuntungan yang akan kita
dapat bisik Tan &eng #ui.
Pangeran itu mengerutkan keningnya. "-emmm Tan!ciangkun apaka" kau
kasi"an meli"at adik kandungmu,"
Tan &eng #ui tertawa. "-a kiranya Pangeran suda" ta"u akan "al itu.
Memang dia itu adik kandungku yang dulu lenyap ditelan air ba". (kan
tetapi setela" dia menjadi pembantu pemberontak mana ada "ubungan
dara" lagi antara dia dan aku, ;sulku "anya untuk kebaikan kita bukan
untuk aku pribadi. Pertama dengan mengampunkan murid!murid -oa!san!
pai tentu Lian &u Tojin akan berterima kasi" dan akan melupakan
permusu"an dengan kita takkan suka membantu para pemberontak. #edua
kalinya kuli"at boca" itu li"ai sekali ilmu silatnya. #alau dia mau berjanji
takkan memusu"i kita apalagi kalau mau membantu bukanka" dia akan
merupakan tenaga bantuan yang mala" lebi" "ebat daripada para locianpwe
itu, )an lebi" baik lagi kalau dapat mengikatkan dia dengan -oa!san!pai
misalnya dengan.... mengawinkan dia dengan gadis -oa!san!pai ini
se"ingga mau tak mau dia tentu takkan mengingkari perjanjian -oa!san!pai
dengan kita. Lalu diatur begini.....* $uara Tan &eng #ui menjadi bisik!bisik dan
&eng $an yang didesak "ebat ole" -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi tak
dapat menangkap lagi apa yang diucapkan kakak kandungnya itu. )iam!diam
dia mendongkol sekali dan lebi" "ati!"ati ter"adap kelicikan orang.
403
Raja Pedang
Tiba!tiba Pangeran $ouw #ian &i berdiri dari kursinya dan berseru menyuru"
orang!orangnya ber"enti menyerang. T"io #i dan #ui Lok yang ditinggalkan
para pengeroyoknya menjadi lemas dan setela" ber"enti bersilat mereka
mereka pening dan robo" tak bertenaga lagi. &eng $an juga melompat ke
belakang ketika -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi menunda penyerangan
mereka. )engan tenang dan penu" tantangan &eng $an berpaling kepada
$ouw #ian &i.
"-emmm permainan apalagi yang "endak kaukeluarkan Pangeran,"
tanyanya.
"9rang muda kau "ebat sekali. $ayang kalau orang seperti kau dan teman!
temanmu ini sampai tewas di sini."
"-emmm muda" saja kau bicara. $iapa bilang kami akan tewas, Mungkin
kau yang akan mati lebi" dulu!" jawab &eng $an.
"-a orang muda selain "ebat kau pun sombong dan berani sekali! Tidak
perlu lagi kau membuka mulut besar di sini karena kau pun tentu maklum
ba"wa andaikata kepandaianmu berlipat sepulu" kali belum tentu kau dan
teman!temanmu akan dapat lolos dari tempat ini. (pa kau "endak berkuku"
ba"wa kau dapat melawan ribuan orang tentara kami, Masukmu ke sini
mungkin dapat kaulakukan karena kurang telitinya penjagaan akan tetapi
bagaimana kau akan dapat lari pergi, Li"at!" Telunjuk pangeran ini menuding
ke sekelilingnya dan &eng $an dengan lirikan matanya mendapat kenyataan
ba"wa tempat itu suda" terkurung rapat ole" ribuan orang tentara. &a"kan di
atas genteng sekarang tela" siap menanti banyak sekali tentara dengan anak
pana" terpasang di busur. /angankan seorang manusia seekor burung yang
pandai terbang sekalipun kiranya takkan mungkin meloloskan diri dari
tempat itu. (kan tetapi dia masi" bersikap tenang!tenang saja mala" sekali
meloncat dia tela" berada di dekat #wa -ong sekali renggut dan sekali tepuk
dia tela" ber"asil memutuskan tali belenggu lengan gadis itu dan
membebaskannya daripada totokan.
"$an!ko biarla" kita mati bersama....." #wa -ong berkata mesra dan tanpa
ragu!ragu atau malu!malu lagi ia merangkul lengan tangan &eng $an. Meli"at
ini T"io #i dan #ui Lok yang suda" lemas itu menjadi pucat dan mengelu"
dalam "ati. Mereka berebut mati!matian kiranya gadis itu memili" orang
lain!
"Pangeran $ouw #ian &i sekarang apa yang menjadi maksud ke"endakmu,"
dengan tenang &eng $an bertanya. /angan kaukira ba"wa kami berempat
takut akan kematian. 9rang!orang gaga" rela berkorban nyawa demi
kebenaran dan keadilan."
"&agus kau benar!benar gaga" perkasa &eng $an. )an kami amat suka
meli"at orang!orang gaga" seperti kalian itu sayang kalau sampai tewas.
#alian masi" muda berkepandaian tinggi."
"(pa maksudmu, &erterusterangla"!" kata &eng $an tak sabar lagi
mendengar musu" memuji!muji itu.
$ouw #ian &i tertawa. "&eng $an sebetulnya -oa!san!pai bukanla" musu"
kami selama -oa!san!pai tidak membantu kaum pemberontak. Permusu"an
kecil ini "anya terjadi karena sala" 1a"am. $ekarang meli"at ba"wa tidak
ada kaum pemberontak berusa"a menolong murid!murid -oa!san!pai yang
tertawan kami anggap tiada perlunya permusu"an diteruskan. #ami
bebaskan kalian berempat dan sebagai tanda persa"abatan marila" kita
makan minum bersama.
404
Raja Pedang
&ukan main girangnya "ati T"io #i dan #ui Lok mendengar ini. /uga #wa -ong
girang sekali dipeluknya lengan &eng $an lebi" erat lagi sambil berbisik
"$an!ko semenjak sekarang jangan kautinggalkan aku lagi....."
"Tenangla" -ong!moi tenangla" kau....." &eng $an berkata sambil
mengelus!elus pundak gadis itu dalam "atinya bingung sekali menyaksikan
sikap #wa -ong seperti ini. Tentu saja di tempat itu disaksikan ole" banyak
orang dia merasa amat malu meli"at sikap #wa -ong akan tetapi juga tidak
berani menegurnya karena k"awatir akan menyinggung perasaan orang.
Pikirannya masi" penu" ole" ucapan Tan &eng #ui kepada Pangeran $ouw
#ian &i tadi dan otaknya diputar untuk mencari jalan keluar dari tempat itu.
Terang ba"wa kalau dia nekat mengamuk tiga orang murid -oa!san!pai ini
akan celaka. &a"kan dia sendiri sedikit sekali ada "arapan untuk dapat lolos
dari kepungan ribuan orang tentara itu. Lebi" baik sekarang menerima uluran
tangan pangeran itu untuk menjau"i pertempuran apa sala"nya, 'ni "anya
siasat untuk menyelamatkan murid!murid -oa!san!pai terutama #wa -ong.
Maka dia tidak membanta" lagi dan dengan tenang dia mengajak #wa -ong
menerima tawaran Pangeran $ouw #ian &i.
(tas perinta" pangeran itu ruangan yang tadinya menjadi medan
pertempuran sekarang cepat dibersi"kan dan diatur menjadi ruang pesta.
$eperti sulapan saja sebentar meja!meja diatur dan "idangan yang mewa"
dikeluarkan. &iarpun lemas T"io #i dan #ui Lok yang suda" mendapat
pengobatan dapat pula duduk meng"adapi meja "idangan. (rak wangi
menyegarkan tubu" mereka dan membangkitkan semangat lagi biarpun
mereka tidak mau bicara dan muka mereka masi" membayangkan
penderitaan batin karena meli"at sikap #wa -ong yang demikian mesra
ter"adap &eng $an.
Tan &eng #ui juga beruba" sikapnya. $ambil berdiri dia mengangkat cawan
arak dan berkata kepada &eng $an "$etela" bertemu dalam keadaan
dewasa aku mengucapkan selamat kepadamu adik &eng $an. #au tela"
memperole" kepandaian tinggi dan memperole"..... "emmmmm...." ia
melirik ke ara" #wa -ong "seorang calon isteri yang gaga" dan cantik.
#iong"i!kiong"i 6selamat!selamat7!"
.irang juga "ati &eng $an. la mena"an air matanya yang "endak menitik
turun. &etapapun juga &eng #ui adala" orang yang selama ini dia rindu dan
kenangkan. #akak kandungnya yang da"ulu amat menyayangnya ak"irnya
sekarang mau mengakuinya. (kan tetapi di balik ke"aruan dan kegirangan
"atinya ini terkandung kepa"itan dan kenyataan ba"wa sikap kakak
kandungnya ini "anya siasat belaka. $iasat untuk menarik dia
mempergunakan tenaganya untuk mengabdi kepada pemerinta" penjaja".
la pun berdiri dan mengangkat cawannya pula. "#akak &eng #ui alangka"
ba"agianya "atiku karena kau mau meng!ku adikmu ini. $ayang seribu kali
sayang jalan ke"idupan kita bersimpang. &etapapun juga adikmu selalu
memujikan agar kau selamat dan ak"irnya dapat memili" jalan baik. (dapun
tentang nona #wa -ong ini "arap jangan sala" sangka. Tak berani aku
menganggap dia sebagai..... sebagai calon isteri....."
Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui tertawa bergelak!gelak se"ingga
dalam suasana riu" renda" itu orang tidak memper"atikan betapa dua titik
air mata mengalir turun dari sepasang mata #wa -ong namun cepat
diusapnya.
405
Raja Pedang
"-a!"a!"a adikku yang baik. 9rang gaga" seperti engkau ini mana bole"
bersikap malu!malu kucing, $iapa orangnya yang tidak ta"u ba"wa antara
kau dan nona ini terjalin kasi" sayang yang amat besar, /angan kau k"awatir
karena kita tidak mempunyai orang tua lagi aku bole" dibilang mewakili
orang tuamu. (kula" yang akan melamarkan diri nona ini dari tangan Lian &u
Tojin untukmu. #utanggung pasti akan diterima. /i!wi Locianpwe bagaimana
pendapat /i!wi 6kalian7," &eng #ui berpaling kepada -ek!"wa #ui!bo dan
$iauw!ong!kwi yang duduk di situ pula bersama #im!t"ow T"ian!'i dan .iam
#in.
"-emmm baik!baik....." kata -ek!"wa #ui!bo sambil menenggak araknya dan
nampak kaget karena semenjak tadi nenek ini menatap waja" &eng $an tiada
suda"nya. $ukar untuk membaca isi "ati nenek ini "anya &eng $an yang
ta"u betapa inginnya nenek ini merampas kepandaian 4ang!sin #iam!sut
daripadanya untuk memperlengkapi 'lmu 'm!sin #iam!sut yang da"ulu dicuri
ole" -ek!"wa #ui!bo dari tangan kakek P"oa Ti.
$iauw!ong!kwi sebaliknya tertawa terkeke"!keke". "9rang muda saling cinta
menunggu apalagi kalau tidak cepat!cepat dirangkapkan, (sal saja tidak
mengulang penyakit!penyakit lama kalau suda" berjodo" dan punya anak
lalu bosan dan mencari yang lain. -e"!"e"!"e"! #ebetulan sekali Tan!
ciangkun "endak pergi meminang ke -oa!san karena aku pun "endak
melamarkan nona "itam manis dari -oa!san!pai untuk muridku si gila .iam
#in. -a!"a!"a!"
.iam #in juga tertawa dan pemuda ini semenjak tadi "anya tersenyum!
senyum saja sambil menyikat "idangan!"idangan yang paling enak tiada
"entinya minum arak seakan!akan semua arak itu dituang ke dalam gentong
yang tak berdasar. T"io #i dan #ui Lok ternyata tidak kuat minum banyak.
$etela" menerima peng!"ormatan Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui
sebanyak lima cawan saja mereka suda" menjadi pening dan tak dapat
dita"an lagi keduanya tertidur di atas kursi masing!masing. -al ini terutama
sekali karena tubu" mereka yang masi" lema" akibat pertempuran "ebat tadi
yang meng"abiskan sebagian besar tenaga mereka.
"-a!"a!"a dua orang ini agaknya belum dapat merasakan kesenangan
berpacaran maka kesenangan satu!satunya "anya tidur saja!" kata Pangeran
$ouw #ian &i yang segera memanggil pelayan dan menyuru" beberapa orang
pelayan menidurkan dua orang tamu ini ke dalam sebua" kamar yang bersi".
#etika meli"at &eng $an mengerutkan kening atas kejadian ini &eng #ui
segera berkata.
*(dik &eng $an tak usa" kau berk"awatir. &iarla" dua orang saudara itu
melepaskan lela" lebi" dulu. 2anti setela" mereka bangun kami akan
antarkan kalian semua keluar dari tempat ini dan memberi kuda yang
terbagus." #emudian dia bertepuk tangan tiga kali. Tiga orang yang
berpakaian seragam kemera"an keluar dari tempat sembunyi. Mereka ini
adala" pengawal!pengawal pribadi dari pangeran dan perwira itu.
"(mbil (rak Pengantin Mera"" kata Tan &eng #ui sambil tertawa!tawa riang.
Tak lama kemudian orang!orang itu kembali membawa seguci arak mera"
yang "arum sekali baunya. <aja" #wa -ong dan &eng $an menjadi
kemera"an akan tetapi diam!diam &eng $an menjadi amat curiga "atinya.
2amun apa yang dapat dia katakan, la "anya meli"at saja betapa pangeran
dan kakak kandungnya itu menuangkan arak rnera" ke dalam cawan!cawan
mereka juga cawan!cawan -ek!"wa #ui!bo $iauw!ong!kwi #im!t"ouw T"ian!
406
Raja Pedang
li .iam #in dan beberapa orang perwira tinggi yang ikut mengawani mereka
dalam pesta ini.
"(dik &eng $an arak ini namanya (rak Pengantin Mera". &iarpun kalian
belum menjadi pengantin akan tetapi "atiku suda" amat kegirangan dan
mari kita minum tiga cawan untuk keba"agiaan calon sepasang mempelai!"
"&eng #ui!koko aku..... aku dan -ong!moi ini..... e"....." gugup sekali &eng
$an akan tetapi ketika dia melirik ke ara" #wa -ong dia meli"at nona ini
biarpun mukanya mera" sekali namun suda" mengangkat pula cawan
araknya dan sepasang mata bintang itu keli"atan membasa". la tidak tega
untuk menolak lagi dan pula bukanka" semua ini "anya siasat yang mereka
pergunakan untuk dapat meloloskan diri dari situ, Tanpa banyak cakap lagi
dia lalu mengangkat cawan araknya dan menenggak araknya perla"an. 'a
menaru" per"atian dan waspada akan tetapi ketika merasa ba"wa arak itu
"anya wangi dan enak dan tidak ada reaksi apa!apa dari tubu"nya yang
penu" "awa 'm dan 4ang itu dia menelan terus dan tidak menolak ketika
kakaknya menuangkan arak mera" itu sampai tiga kali dalam cawannya. /uga
#wa -ong minum tiga cawan penu".
#embali Tan &eng #ui bertepuk tangan dan kini memerinta"kan pelayan
supaya mengeluarkan "idangan yang disebut masakan "anak naga". Ternyata
"idangan ini berupa masakan ikan laut yang amat ane" bentuknya benar!
benar "ampir menyerupai naga kecil.
"'kan macam ini "anya dapat ditemukan di laut sebela" utara" kata
Pangeran $ouw #ian &i. "&aik sekali untuk kese"atan terutama untuk.....
calon pengantin baru "a!"a!"a!" $emua orang tertawa gembira kecuali &eng
$an yang menundukkan mukanya dengan "ati tidak enak sekali sedangkan
#wa -ong juga menundukkan mukanya yang kemera"!mera"an. (kan tetapi
bagi gadis ini keadaan itu amat memba"agiakan "atinya. la merasa seola"!
ola" memang sedang meng"adiri pesta pernika"annya sendiri bersama &eng
$an! .
&iarpun malu!malu &eng $an dan #wa -ong tak dapat menolak ketika
dipersilakan makan daging "anak naga" yang ternyata sedap dan le=at
rasanya. Tiba!tiba &eng $an meramkan matanya. la merasa kepalanya agak
terputar dan sepasang matanya berat. )ikera"kannya tenaganya akan
tetapi ternyata makin dia mengera"kan tenaga 'weekangnya makin pusing
kepalanya!
"5elaka....." ia mengelu" dan tak dapat dita"an lagi dia menjatu"kan
kepalanya di atas kedua lengannya di meja. $epasang sumpitnya jatu".
"$an!ko...... kau kenapa.....,DD
-ong segera memegang pundaknya.
"-a!"a!"a tidak apa!apa dia 2ona. Mungkin karena tidak biasa minum arak
maka dia menjadi mabuk seperti dua orang saudara tadi.".
"Tidak.....! #alian tentu bermain curang! #alian sengaja meracuni dia.....!" i
#wa -ong serentak berdiri dan menjadi mara" sekali siap "endak
mengamuk.
"/angan sala" sangka yang bukan!bukan. &ukanka" kau calon adik iparku. )ia
ini adala" adik kandungku dan sekarang bukan musu" kami lagi untuk apa
kami berlaku curang, #alau kau tidak percaya biarla" dia disuru" mengaso
dalam kamar dan kau bole" mengawani dan mengurusnya." &eberapa
pelayan diberi perinta" dan tubu" &eng $an yang suda" lemas itu diangkat
407
Raja Pedang
orang menuju ke sebua" kamar. #wa -ong dengan siap sedia dan waspada
mengikuti dari belakang.
&egitu memasuki kamar waja" #wa -ong beruba" makin mera". &ukan main
inda"nya kamar itu dan diatur amat mewa" seperti kamar pengantin saja.
Tempat tidurnya kelambu perabot!perabotnya semua baru. $eprei dan
sarung bantalnya semua berkembang inda" menggambarkan sepasang
burung "ong yang sedang bercumbuan daun jendela dan daun!daun pintu
menggambarkan pasangan!pasangan burung yang amat rukun dan penu"
kasi" mesra. -atinya berdebar tidak karuan ketika para pelayan itu segera
meninggalkan kamar dan membiarkan dia berdua saja dengan &eng $an.
Mala" pelayan terak"ir dengan perla"an menutupkan daun pintu dari luar.
)engan amat susa" paya" #wa -ong melawan perasaan ane" dan debar
jantung yang menyesakkan dadanya itu lalu ia memeriksa keadaan &eng $an
dengan "ati k"awatir. Pemuda itu mengelu" perla"an nampak gelisa" dan
kepalanya bergerak ke kanan kiri. <aja"nya menjadi mera" seperti udang
direbus dan perla"an!la"an berganti menjadi pucat ke"ijauan. )iam!diam
#wa -ong gelisa" dan ter"eran!"eran. Teringatla" ia akan muka pemuda ini
yang semenjak da"ulu sering kali beruba"!uba" warnanya se"ingga ia
menyebutnya da"ulu sebagai "bunglon".
"$an!ko..... $an!ko..... bagaimana rasanya badanmu.....," tanyanya k"awatir
sambil menyentu" jidat pemuda itu. 5epat ia menarik kembali tangannya
karena jidat itu terasa dingin seperti es! )an ketika perla"an!la"an muka itu
beruba" kemera"!mera"an lagi jidatnya pun beruba" panas seperti api.
"$an!ko..... a" $an!ko kau diracun orang....." #wa -ong saking bingung dan
k"awatirnya lalu memeluk &eng $an dan menangis sedi". $ementara itu ia
sendiri merasa betapa ada sesuatu yang ane" terjadi dalam tubu"nya.
)ara"nya mengalir cepat dan panas napasnya sesak dan mukanya menjadi
mera" sekali.
"-ong!moi..... -ong!moi..... jangan menangis..... a" -ong!moi apa yang
terjadi....., (du" kau cantik sekali -ong!moi." #agetla" #wa -ong ketika tiba!
tiba &eng $an memeluknya. #etika ia memandang ia meli"at pemuda itu
memandangnya dengan mata setenga" terkatup mulutnya berbisik!bisik dan
dalam keadaan setenga" sadar.
#wa -ong amat mencinta &eng $an $emenjak pertemuannya da"ulu ia
suda" mempunyai perasaan luar biasa ter"adap &eng $an. Makin lama
perasaan ini menjadi makin kuat dan ak"irnya pertemuan mereka kembali
ketika suda" dewasa membuat perasaan luar biasa itu berkembang menjadi
perasaan cinta kasi" yang mesra. (palagi setela" mendapat kenyatan ba"wa
&eng $an adala" seorang pemuda yang memiliki ilmu sakti cinta kasi"nya
menjadi makin "ebat dan ia rela meninggalkan siapa saja rela melakukan
apa saja demi cinta kasi"nya ter"adap pemuda ini. $ekarang baru sekarang
ia meli"at sikap &eng $an yang membalas cintanya. la tidak ta"u ba"wa
keadaan &eng $an dalam setenga" sadar tidak ta"u ba"wa &eng $an berada
dalam pengaru" obat mujijat tidak sadar pula ba"wa dia sendiri pun
terpengaru" obat beracun itu. &etapapun kuat batin orang kalau dia masi"
muda muda" sekali dia tunduk kepada na1su. (palagi dalam keadaan seperti
mereka itu yang terkena racun dalam keadaan setenga" sadar muda" sekali
bagi iblis untuk menguasai "ati dan pikiran mereka. Maka berba"agiala"
orang!orang muda yang berbatin tegu" yang kuat untuk mena"an na1su
408
Raja Pedang
yang selalu ingat akan susila menjau"kan diri daripada perbuatan maksiat.
$ebaliknya celakala" mereka yang berbatin lema"!
Masa muda remaja adala" masa yang paling gawat dan paling berba"aya
dalam ke"idupan manusia. /usteru di masa inila" masa akil baliT di waktu
keadaan jasmani manusia sedang berkembang dan di waktu semangat
sedang bernyala!nyala di waktu manusia mengalami peruba"an dari
ke"idupan kanak!kanak beruba" menjadi manusia dewasa dalam
peng"idupan paling banyak datang goda yang beraneka macam. )alam
menanjaknya usia dewasa ini manusia masi" belum banyak mengalami
derita pengalaman pa"it getir sebagai akibat daripada perbuatannya yang
"anya menuruti perasaan "ati dan na1su ole" karena kurang pengalaman ini
mem!uat dia lalai dan lenga". /iwa yang belum matang ole" gemblengan
"idup penderitaan membuat dia "anya meli"at "ai!"al dari segi
keinda"annya dan kenangannya belaka. Tidak cukup luas pandangannya
tidak cukup jau" wawasannya dan semua ini mengakibatkan perta"anan
batin yang amat lema" meng"adapi goda!n iblis yang selalu mengirrtai di
balik "ati perasaannya.
9rang muda seperti &eng $an sesunggu"nya tak muda" tergelincir ole"
perangkap yang dipasang iblis di mana!mana yang memba"ayakan setiap
langka" dalam ke"idupannya. $emenjak kecil biarpun jau" orang tua namun
bole" dibilang &eng $an menemukan keadaan yang amat menguntungkan
batinnya. -idup sebagai kacung di kelenteng dekat dengan orang!orang
sale" yang selalu mengutamakan perbuatan baik selalu mempelajari ilmu
3lsa1at kebatinan yang mendekatkan manusia kepada Tu"an dan
meng"aramkan perbuatan maksiat .odaan terbesar dan paling berba"aya
bagi orang muda yaitu goda berupa na1su pelanggaran susila sebetulnya
tidak akan muda" menundukkannya. la suda" digembleng ole" orang!orang
sakti suda" memiliki dasar batin seorang ksatria utama kiranya dia akan
lebi" suka ke"ilangan nyawanya daripada melakukan perbuatan yang
melanggar kesusilaan dan .perikemanusiaan.
(kan tetapi malang baginya pada waktu itu dia suda" ke"ilangan
kesadarannya akibat obat yang tercampur dalam arak dan makanan. 9bat
mujijat yang membuat dia lupa diri dan "anya menjadi "amba daripada
na1su tidak sewajarnya yang timbul ole" obat beracun itu. $emua ini
ditamba" lagi ole" keadaan #wa -ong yang memang mencintanya seorang
gadis muda yang semenjak kecil suda" memiliki si1at "endak menurutkan
kata "ati sendiri yang lebi"!lebi" lagi pada waktu itu juga dipengaru"i ole"
racun yang membuat ia menjadi "amba na1su mujijat.
2amun agaknya memang segala macam peristiwa di dunia ini suda"
ditentukan lebi" da"ulu ole" Tu"an 4ang Ma"a #uasa. Manusia bole"
berusa"a sekuat tenaga bole" berik"tiar sedapatnya ba"kan suda" menjadi
kewajiban manusia untuk berusa"a dan berik"tiar namun ak"irnya "anya
Tu"an yang menentukan. Peristiwa yang nampak kecil selalu menjadi sebab
daripada perkara besar. $etitik bunga api dapat menyebabkan kebakaran
sebua" kota. Peristiwa yang terjadi malarn itu pun kelak mengakibatkan
terjadinya cerita "ebat cerita berjudul R(/(<(L' 0M($ yang akan menjadi
cerita tersendiri sebagai lanjutan cerita R(/( P0)(2. ini.
? ? ?
.emuru" disertai "iruk!pikuk teriakan!teriakan di luar kamar membangunkan
&eng $an dari tidurnya. Pemuda ini membuka mata dan tubu"nya yang
409
Raja Pedang
suda" memiliki kepandaian silat itu otomatis melompat turun dari
pembaringan siap sedia meng"adapi segala kemungkinan. #ekagetan suara
gemuru" itu tidak ada artinya kalau dibandingkan dengan kekagetannya
ketika dia meli"at keadaan di dalam kamar yang inda" ini. #wa -ong tidur di
atas pembaringan itu pula dalam keadaan yang membuat waja" pemuda ini
seketika pucat. 'ngatannya segera dapat membayangkan kembali apa yang
tela" terjadi malam tadi. #wa -ong juga terkejut mendengar suara gemuru"
di luar. .adis ini membuka mata bangun duduk dan meli"at &eng $an suda"
berdiri di pinggir pembaringan gadis ini memandang dengan mata sayu
bibir mengulum senyum dan kedua pipinya menjadi mera". &eng $an merasa
seakan!akan jantungnya ditusuk pedang dia ter"uyung mundur tiga langka"
makin terang sekarang ingatannya dan sambil memekik ane" dia melompat
keluar kamar sekali dorong dia merobo"kan daun pintu dan terus meloncat
keluar.
)ua orang perwira datang menubruk dengan pedang di tangan. Tapi &eng
$an $egera timbul mara"nya kemara"an luar biasa yang baru kali ini dia
alami selama "idupnya. Tangannya menyambar dan dua orang perwira itu
robo" dengan kepala remuk. &aru kali ini &eng $an membunu" orang
membunu" dengan sengaja karena kemara"annya. la berlari terus keluar dari
bangunan itu dan kiranya di dalam cuaca pagi yang masi" remang!remang
itu terjadi peperangan "ebat. &enteng itu ternyata diserbu orang dan di
sana!sini terjadi perang tanding yang amat "ebat. $emua ini membuat dia
berdiri mematung. )ari gerakan orang!orang itu dan menilik pakaian mereka
dia dapat menduga ba"wa penyerang itu tentula" barisan orang!orang Pek!
lian!pai dan dia meli"at pula tosu!tosu -oa!san!pai dan orang!orang #un!lun!
pai! #iranya -oa!san!pai dan #un!lun!pai tela" bergabung dengan Pek!lian!
pai lalu menyerbu benteng ini. /uga dia meli"at Lian &u Tojin sendiri bersama
Pek .an $iansu ikut mengamuk mala" dua orang ini menandingi -ek!"wa
#ui!bo dan $iauw!ong!kwi. /uga tampak ole"nya T"io &wee ikut berperang di
samping T"io #i dan #ui Lok. 4ang amat meng"erankan "atinya di situ
keli"atan pula nona Lee .iok yang dulu menyamar sebagai nyonya Liong
atau yang ole" Pangeran $ouw #ian &i disebut /i!eng"iong ikut bertempur di
samping lima orang gadis lain yang ilmu pedangnya "ebat!"ebat!
Meli"at semua orang gaga" ini menyerang barisan pemerinta" "ati &eng
$an makin perl". $emua orang itu patriot!patriot sejati orang!orang gaga"
perkasa sejati berjuang untuk negara mati!matian bertempur untuk
mengusir penjaja". )an dia, (" dia kena dibujuk. musu" untuk menolong
nyawa sendiri dan nyawa #wa -ong serta dua orang -oa!san!pai dia mala"
sudi berpesta!pora dengan musu". Lebi" "ebat lagi dia dan #wa -ong..... a"
mengapa terjadl "al itu, $eperti orang gila &eng $an menjambak!jambak
rambutnya menampar kedua pipinya dengan tangan sampai dara" mengalir
dari mulut dan "idungnya menjambak!jambak lagi rambutnya sambil
menangis.
"(pa yang kulakukan....., (". Tu"an apa yang kulakukan, Mampus saja kau
mampus!" 'a menampari lagi mukanya yang suda" tidak karuan macamnya
itu.
Tiba!tiba dia dipeluk orang "$an ko..... $an!ko..... kau kenapa... ,"
"-ong!moi.... tidak..... tidak! &iar aku mampus aku "arus mampus..... . la
merenggutkan tubu"nya sampai #wa -ong terpelanting. Tapi gadis ini
menubruk lagi sambil menangis memeluk tubu" &eng $an rambutnya
410
Raja Pedang
terlepas terurai membelai le"er &eng $an. -al ini lebi"!lebi" mengingatkan
&eng $an akan peristiwa malam tadi. #embali dia merenggutkan diri dan
terlepasla" pelukan #wa -ong.
D$an!ko..... kauingatla"... $an!ko li"atla" aku. (ku -ong moi aku istrimu ...
$an ko suamiku....."
;capan ini seperti garam pada "ati yang terluka membuat &eng $an robo"
terguling dan kembali dia meng"antam muka sendiri. )ara" mengucur dari
pinggir matanya. la bertekad untuk memukul kepalanya dengan pukulan
maut. (kan tetapi tiba!tiba terngiang di telinganya wejangan!wejangan para
"wesio di kelenteng da"ulu tentang orang yang membunu" diri. )i waktu dia
masi" kecil dia meli"at seorang petani membunu" diri setela" membunu"
isterinya sendiri karena keadaan yang terlampau miskin. -wesio kepala dari
kelenteng di mana dia bekerja berkata tentang itu "Membunu" diri untuk
menyesali perbuatan dosa adala" perbuatan yang amat pengecut mala"
menamba" berat dosanya. )osa "arus ditebus dengan perbuatan!perbuatan
baik. Membunu" diri karena menyesal berarti tidak berani
mempertanggungjawabkan kesala"anannya tidak berani meng"adapi
"ukuman atas perbuatannya itu."
$eketika dia menjadi tenang. la mengusap dara" yang memenu"i mukanya
yang membuat mulutnya terasa sesak bernapas dan matanya terasa pedas
sukar dibuka. la lalu bangkit berdiri dan ketika #wa -ong "endak
memeluknya dia mengulur kedua tangan menolaknya "alus.
"/angan #wa -ong. /angarn ulangi perbuatan kita yang biadab!D
"(pa katamu, $an!ko kau bilang perbuatan biadab, $an!ko aku adala"
isterimu isterimu yang mencintamu sepenu" jiwa ragaku."
")iam #wa -ong! #ita suda" melakukan pelanggaran susila. (ku "arus
mampus untuk itu tapi biarla" kau saja yang membunu"ku. (ku..... aku tak
dapat membunu" diri. -ong!moi aku tela" menodaimu na" kaucabut
pedangmu dan kaubunu" aku."
"Tidak $an!ko. #au adala" suamiku ......"
"&ukan -ong!moi. (ku tidak bisa menjadi suamimu....."
"Tapi..... tapi aku isterimu yang mencinta. (ku..... aku cinta padamu....."
&eng $an menarik napas panjang menggeleng kepala. ")ulu suda"
kukatakan kepadamu. (ku tidak mencintamu sebagai seorang kekasi". (ku
cinta kepadamu sebagai seorang kakak ter"adap adiknya. -ong!moi
memang aku suda" berdosa kepadamu. (ku tidak sengaja..... "emmm tak
perlu aku membela diri pendeknya aku suda" berdosa kepadamu. -anya
tepat ditebus nyawa. #aubunu"la" aku sebelum orang lain ta"u -ong!moi ....
bunu"la" aku bunu"la"!" &eng $an menjerit!jerit minta dibunu".
Tapi #wa -ong ter"uyung!"uyung mundur mukanya pucat sekali. Rambutnya
yang terurai dan "itam itu menamba" kepucatan mukanya. (ir matanya
bercucuran. "$an!ko..... kau..... kau tetap tidak mau mengambil aku sebagai
isteri setela"..... setela" apa yang terjadi malam tadi.....,"
&eng $an merasa jantungnya seperti diremas!remas. "Tidak -ong!moi. #alau
aku memaksa diri dosaku makin besar. -al itu berarti aku membo"ongimu
mem!bo"ongi diri sendiri. #au akan lebi" tersiksa lagi kelak. (ku.... aku tidak
bisa menjadi suamimu.
"$an!ko... katakanla" apaka"... apaka" ada orang lain.....,"
411
Raja Pedang
&eng $an tersenyum pa"it lalu mengangguk. "$unggu"pun sekarang aku
tidak ada "arganya lagi untuk mencintanya. namun ..... di dalam "atiku aku
bersumpa" .. aku "anya dapat mencinta dia seorang....."
*$iapa dia, &ilang siapa dia,"
#arena sedang bingung dan gelisa" pikirannya kacau!balau &eng $an
menerangkan juga. ")ia seorang gadis gagu puteri $ong!bun!kwi....."
#wa -ong menjatu"kan diri berlutut lalu menangis terisak!isak. -ati &eng
$an makin "ancur meli"at gadis itu berurai rambut sambil menangis
demikian sedi"nya.
"-ong!moi kau..... kau bunu"la" aku sekarang juga. (ku suda" tidak suka
lagi "idup di dunia ini....." katanya dengan suara serak.
Tiba!tiba #wa -ong meloncat bangun mukanya pucat sekali sepasang
matanya tidak lagi menangis. "&eng $an! #au..... kau manusia ber"ati kejam!
#au suda" dua kali meng"inaku menolak cintaku dan kau.... a" se"arusnya
kubunu" engkau!"
"&unu"la" aku akan berterima kasi"...."
Tiba!tiba #wa -ong tertawa nyaring dan ane" bunyinya sampai meremang
bulu tengkuk &eng $an. "/angan tertawa seperti itu -ong!moi kau bunu"la"
aku orang kejam dan "ina ini....."
"-a!"a!"a tidak! (ku takkan membunu"mu biar kau "idup menderita dan
gila karena perbuatanmu semalam. )an aku..... "a!"a!"a kaudengar &eng
$an aku akan kawin dengan laki!laki yang paling buruk yang paling bodo"
kawin dengan laki!laki mana saja yang pertama kali kujumpai....." $etela"
berkata demikian #wa -ong melompat dan lari pergi dari situ. )ari jau"
mengatasi suara "iruk!pikuk peperangan terdengar jeritnya melengking
tinggi terdengar seperti tertawa akan tetapi juga seperti tangis sedi".
&eng $an menjatu"kan diri berlutut dan menutupi muka dengan kedua
tangan. (kan tetapi dia tidak lama berada dalam keadaan seperti ini. #etika
dia teringat akan semua peristiwa yang dialami kemara"annya memuncak
ter"adap Pangeran $ouw #ian &i dan kakak kandungnya Tan &eng #ui. )ua
orang itu yang menjadi gara!gara se"ingga dia mabuk dan melakukan
perbuatan "ina itu. $erentak dia bangun matanya kemera"an dan liar. Lalu
meli"at orang!orang berperang tanding dia mengeluarkan suara menggeram
keras dan lari menyerbu ke ara" pertempuran. $eperti menggila dia
mengamuk enta" berapa banyaknya tentara musu" dia robo"kan dengan
tangan kosong saja. $etiap memegang seorang tentara musu" dia tanya di
mana adanya $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui. #alau tentara itu menjawab
tidak ta"u lalu dibantingnya orang itu sampai remuk kepalanya. )an
memang dua orang yang dia cari itu suda" tidak ada lagi di situ suda" sejak
tadi pergi setela" meli"at ba"wa keadaan benteng tak dapat diperta"ankan
lagi. &a"kan -ek!"wa #ui!bo $iauw!ong!kwi #im!t"ouw T"ian!li dan .iam #in
juga suda" tidak keli"atan bayangannya lagi. Mereka ini pun maklum ba"wa
kalau pertempuran dilanjutkan mereka tentu akan menjadi korban karena
selain 3"ak lawan banyak terdapat orang tanggu" juga jumla" lawaa makin
lama makin membanjir datangnya amat banyaknya. /elas suda" benteng itu
tak dapat diperta"ankan lagi korban 3"ak tentara pemerinta" luar biasa
banyaknya dan yang masi" sempat lari mulai menyelamatkan diri.
$etela" mendapat kenyataan ba"wa dua orang yang dicarinya itu tidak ada
di situ &eng $an lalu berlari pergi dalam keadaan yang mengerikan. Mukanya
412
Raja Pedang
bengkak!bengkak "idung dan mulutnya masi" berdara" matanya mera"
sekali rambutnya awut!awutan dan mukanya pucat ke"ijauan.
&erulang!ulang bala tentara pemerinta" diserbu dan di"ancurkan ole" 3"ak
pejuang. &a"kan kini para pejuang suda" berani mengganggu dan kadang!
kadang menyerbu kota raja secara bergerilya. )i sekeliling kota raja di luar
tembok kota suda" mulai tidak aman. Para bangsawan pembesar dan
keluarga kerajaan mulaila" merasa gelisa" ba"kan ada yang suda" pergi
mengungsi jau" ke utara. $emua usa"a yang tela" dilakukan ole" para
perwira terutama sekali Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui untuk
meng"ancurkan para pejuang selalu gagal. Mala" agaknya setiap rencana
penyerbuan mereka setiap gerak!gerik dan taktik perang mereka selalu
diketa"ui lebi" da"ulu oie" 3"ak pejuang sebelum taktik itu dilaksanakan.
Misalnya seorang penjaga dan penyelidik melapor akan adanya sepasukan
musu" di luar tembok kota. Pangeran $ouw #ian &i segera mengatur sebua"
pasukan yang lebi" besar untuk menyergap dan membinasakan pasukan
lawan itu. (kan tetapi sesampainya di sana tak seorang pun tentara pejuang
keli"atan mala" dalam perjalanan kembali pasukan pemerinta" ini ta"u!
ta"u suda" dikurung musu" yang lebi" banyak jumla"nya dan di"ancurkan!
)inasti .oan yang dibangun ole" /engis #"an itu sekarang suda" berada di
pinggir jurang ke"ancuran. #ejayaan bangsa Mongol di Tiongkok agaknya
suda" "ampir berak"ir.
/usteru kekacauan di kota raja ini yang membuat &eng $an selalu tidak
ber"asil dalam usa"anya mencari Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui.
&erkali!kali dia menyerbu ke istana di kota raja namun selalu tidak
menemukan dua orang itu yang agaknya amat repot dalam meng"adapi
penyerbuan!penyerbuan para pejuang. (k"irnya dia teringat akan tugasnya
yang belum dia laksanakan yaitu merampas kembali pedang Liong!cu $iang!
kiam maka pergila" dia ke T"ai!san karena dia teringat ba"wa saatnya tela"
tiba untuk diadakan perebutan gelar Raja Pedang seperti yang sering dia
dengar di luaran. la merasa yakin ba"wa gadis s"e 5ia yang mencuri Liong!
cu $iang!kiam itu pasti akan muncul di dalam arena perebutan gelar Raja
Pedang itu mengingat akan iimu pedangnya yang amat "ebat ketika gadis
s"e 5ia itu mendemonstrasikan kepandaiannya di puncak -oa!san seta"un
yang lalu dengan mengala"kan Pek Tung -wesio dan -ek Tung -wesio
(palagi suda" jelas ba"wa pada masa ini yang memiliki gelar Raja Pedang
adala" 5ia -ui .an aya" gadis itu. Teringat akan semua ini &eng $an lalu
melakukan perjalanan cepat ke T"ai!san agar tidak sampai terlambat
kedatangannya.
Pagi!pagi benar di puncak .unung T"ai!san suda" nampak kesibukan. 5ia -ui
.an atau terkenal sebagai Raja Pedang tinggal di sala" sebua" puncak bukit
ini. 5ia -ui .an adala" seorang pendekar besar yang amat terkenal namanya
sebagai a"li waris 'lmu Pedang $ian!li #iam!sut yang da"ulu diciptakan ole"
pendekar wanita sakti (ng ' 2iocu. (kan tetapi jarang sekali pendekar ini
turun gunung karena sesunggu"nya semenjak isterinya yang tercinta
meninggal dunia 5ia -ui .an menjadi bosan di dunia ramai "idup sebagai
pertapa di puncak T"ai!san bersama puteri tunggalnya 5ia li 5u. #arena
memang dia adala" keturunan bangsawan kaya raya sebelum bangsa Mongol
menjaja" di Tiongkok maka biarpun "idup mengasingkan diri di puncak
.unung T"ai!san dia "idup serba kecukupan. (palagi setela" berada di
tempat sunyi itu dia tidak membutu"kan banyak keperluan adapun untuk
413
Raja Pedang
makan se"ari!"ari bersama puteri dan pelayan!pelayan serta murid!muridnya
dia mendapatkan "asil dari sawa" ladangnya.
5ia -ui .an amat mencinta puteri tunggalnya se"ingga ilmu pedangnya tela"
dia turunkan kepada 5ia Li 5u. &a"kan untuk menyenangkan "ati puterinya
yang agak manja pendekar ini sengaja mendatangkan dua belas orang
pelayan wanita!wanita yang muda!muda dan cantik!cantik untuk menjadi
teman Li 5u mala" berkenan menurunkan ilmu pedang yang cukup li"ai bagi
para pelayan atau teman anaknya ini.
Pagi "ari itu tidak seperti biasanya pagi!pagi sekali 5ia -ui .an suda" duduk
di ruangan depan ruma"nya yang amat lebar. $emua bangku dan kursi di
dalam ruangan dikeluarkan dan diatur di pekarangan itu memutari
pekarangan yang berlantai rumput "ijau. Pendekar ini yang usianya suda"
lima pulu" ta"un nampak gaga" dalam pakaiannya yang ringkas berwarna
kuning. )i pinggangnya tergantung sebatang pedang panjang dan dia
nampak gesit dan berseri waja"nya yang biasanya muram. Para pelayan
yang berjumla" dua belas orang dan cantik!cantik itu pun berpakaian serba
ringkas juga di pinggang setiap orang pelayan tergantung sebatang pedang.
#arena pakaian para pelayan ini kesemuanya sama berwarna kuning
berkembang mera" mereka tampak angker dan juga cantik!cantik seperti
puteri!puteri dalam pesta di istana. 4ang "ebat adala" 5ia Li 5u sendiri. .adis
itu seperti biasanya berpakaian serba mera" sepasang pedang Liong!cu
$iang!kiam tergantung di punggung. Rambutnya yang panjang meng"itam
itu digelung ke atas se"ingga tampak kulit le"ernya yang puti" kuning. )i
dekat nona ini keli"atan seorang nona lain juga cantik manis berpakaian
serba kuning. 2ona ini bukan lain adala" Lee .iok!
Mengapa Lee .iok yang dikenal se!bagai li!eng"iong pemimpin mata!mata
pemberontak itu berada di situ, -al ini tidak ane" kalau diketa"ui ba"wa Lee
.iok sebenarnya masi" murid 5ia -ui .an yang kepandaiannya pun "ebat
sunggu"pun ia "anya mewarisi ilmu pedang ciptaan Raja Pedang itu sendiri.
'lmu Pedang $ian!li #iam!sut terlalu tinggi untuk dapat dipelajari ole" Lee
.iok. Tidak sembarang orang dapat mempelatari ilmu pedang sakti ini karena
membutu"kan dasar dan tenaga murni yang kuat.
"$umoi 6adik seperguruan7 kali ini tentu ramai nanti di sini" kata Lee .iok
sambil tersenyum keli"atan gembira dan tidak sabar menanti datangnya
para tamu yang "endak memperebutkan gelar Raja Pedang.
"$uci 6kakak seperguruan7 da"ulu ketika diadakan perebutan gelar Raja
Pedang aku masi" kecil dan kau belum menjadi murid aya". (ku pun ingin
sekali meli"at apaka" ada orang yang akan dapat mengala"kan ilmu pedang
aya" kali ini" kata Li 5u. &iarpun dalam tingkatan kepandaian Li 5u jau"
lebi" tinggi daripada Lee .iok akan tetapi karena Lee .iok lebi" tua maka
menyebutnya suci dan nona s"e Lee ini menyebutnya sumoi..
Meli"at puteri dan muridnya bicara sambil tertawa!tawa 5ia -ui .an
menegur "#alian keli"atan gembira amat. #iraku kalian takkan segembira ini
kalau ta"u ba"wa kali ini yang datang ke sini tentula" orang!orang sakti yang
amat li"ai kepandaiannya. (ku sendiri meragukan apaka" aku masi" akan
dapat memperta"ankan gelar Raja Pedang yang sebetulnya kosong
melompong itu." 9rang tua ini menarik napas panjang. "(palagi setela"
umum mengeta"ui ba"wa murid!murid T"ai!san banyak yang menjadi
pejuang. #ali ini aku tidak akan dapat menyembunyikan ra"asiaku lagi aku
akan berterus terang ba"wa memang kita adala" pejuang!pejuang yang
414
Raja Pedang
benci meli"at penjaja"an di negeri kita. 9le" karena itula" maka aku sengaja
mena"an Lee .iok biar mereka ta"u ba"wa Lee .iok yang terkenal di kota
raja adala" muridku!" ;capan terak"ir ini diucapkannya dengan suara
bangga. Lee .iok menjadi mera" mukanya kemudian terbayang kesedi"an.
"$u"u teecu tela" gagal dalam tugas teecu..... se"ingga terlambat pula
menolong..... #wee!tai"iap....."
"-emmm #wee $in "arus dipuji. )ia seorang patriot sejati yang untuk tana"
air dan bangsanya rela mengorbankan nama baik mengorbankan perguruan
mengorbankan tunangan dan ak"irnya mengorbankan nyawanya. /arang di
masa sekarang terdapat orang seperti dia." $etela" orang tua ini berkata
demikian keadaan menjadi sunyi dan terdengarla" isak terta"an dari Lee
.iok. $emua orang termasuk gurunya sendiri tidak ta"u ba"wa nona ini
selama bekerja sama dengan #wee $in tela" jatu" cinta kepada pemuda
#un!lun!pai itu. -anya sebentar Lee .iok terisak karena ia segera dapat
menekan perasaannya.
"$uci memang menyedi"kan kalau diingat nasib #wee!tai"iap. (kan tetapi
setela" kau dikenal sebagai pejuang apaka" kiranya tidak akan ada pasukan
pemerinta" yang mengejarmu ke sini, (ya" apa sekiranya pertemuan kali ini
tidak akan memancing datangnya pasukan musu"," tanya Li 5u.
*&iarkan mereka datang! (ku akan melawannya pula kiraku teman!teman
seperjuangan kita takkan tinggal diam begitu saja. Pek!lian!pai juga suda"
siap sedia. Memang pertemuan kali ini "anya kupergunakan sebagai kedok
saja. 4ang penting adala" mengumpulkan orang!orang gaga" untuk kubujuk
dan bersama!sama menggulingkan pemerinta" penjaja" yang suda" makin
lema" ini."
"$umoi dan $u"u "arap tidak berk"awatir. (gaknya suda" pasti barisan besar
penjaja" akan datang ke sini aka" tetapi semua ini suda" diatur ole" dia di
kota raja dan Pek!lian!pai juga suda" bersiap bersama pasukan!pasukan
pejuang yang lain. $uda" dapat teecu bayangkan $u"u ba"wa pada saat di
sini kita merayakan perebutan gelar Raja Pedang kota raja pasti akan
mengalami "al!"al yang "ebat sekali!" #embali waja" yang tadinya sedi" ini
berseri!seri dan penu" semangat.
"Muda"!muda"an dia ber"asil....." kata Li 5u dan segera muka gadis cantik
jelita ini beruba" mera" semera" baju!nya ketika meli"at betapa Lee .iok
mengerlingnya dengan senyum menggoda.
Tiba!tiba terdengar suara gadu" dari bawa" puncak disusul berkelebatnya
bayangan orang yang berlari!lari naik sambil berteriak!teriak "<a" celaka.....
celaka betul..... mana ada aturan begitu.....," #etika semua orang
memandang ternyata yang berlari!lari dengan napas sengal!sengal itu
adala" seorang kakek yang tubu"nya bongkok dan matanya besar sebela".
&iarpun dia lari sambil terbongkok!bongkok namun kedua kakinya ternyata
dapat bergerak cepat sekali. 5ia -ui .an segera mengenal orang ini dan
bertanya.
"4ok!mo 6$etan 9bat7 kenapaka" kau datang berlari!lari seperti dikejar
setan,"
"-ayaaa memang setan yang mengejarku mala" raja setan iblis sendiri....."
#akek itu terenga"!enga" sambil menole" ke belakang ketakutan. "5oba
kaupikir #iam!ong 6Raja Pedang7 mana ada aturan begini, 9rang memaksa!
maksaku untuk menyembu"kan penyakit kemanapun aku pergi aku dikejar
terus dan nyawaku terancam....."
415
Raja Pedang
"4ok!mo kau adala" a"li pengobatan suda" sewajarnya kalau orang minta
tolong kepadamu" kata 5ia -ui .an tenang.
Mata yang besar sebela" itu melebar. *(pa kaubilang, 2amaku adala" Toat!
beng 4ok!mo 6$etan 9bat Pencabut 2yawa7 mana bisa aku menyembu"kan
orang, &ole" kusembu"kan penyakitnya tapi nyawanya "arus kucabut."
<aja" Raja Pedang yang angker itu nampak tak senang lalu kata 5ia -ui
.an suaranya angku" "-emmm setiap orang memang ber"ak mempunyai
pendapat sendiri. Toat!beng 4ok!mo "abis apa keperluanmu datang berlari!
lari ketakutan ke tempat kami ini,"
"#iam!ong kautolongla" aku kali.
)iam!diam 5ia -ui .an "eran juga. 9rang seperti Toat!beng 4ok!mo ini
memiliki kepandaian yang tinggi tidak sembarang toko" kang!ouw dapat
mengala"kannya apalagi membuat dia ketakutan seperti itu. Pendekar ini
mengeluarkan dengus mengejek. "-emmm kau sendiri pantang menolong
orang tapi masi" tidak malu minta tolong kepada orang lain! 4ok!mo kalau
kedatanganmu "anya minta tolong kau pergila" lagi. (ku tidak suka
mencampuri urusanmu."
Toat!beng 4ok!mo adala" seorang yang amat cerdik biarpun kadang!kadang
dia seperti tidak normal otaknya. 5epat dia berkata "&ukan bukan "anya
ingin minta tolong tapi terutama sekali untuk meng"adiri perebutan gelar
Raja Pedang. &ukanka" "ari ini diadakannya, #iam!ong aku "ari ini menjadi
tamumu pertama!"
Pada saat itu terdengar bentakan "4ok!mo kau "endak lari ke mana," $uara
ini nyaring dan parau terdengar dari jau" sekali akan tetapi cukup keras
se"ingga 5ia -ui .an kembali terkejut. /elas ba"wa orang yang
mengeluarkan bentakan ini adala" seorang yang memiliki 'weekang tinggi
sekali. )an lebi"!lebi" kaget dan "erannya ketika berbareng dengan
bentakan dari jau" itu berkelebat bayangan mera" dan ta"u seorang gadis
muda berpakaian mera" menyambar dekat. $inar pedang berkelebat dan
bergulung!gulung mengurung tubu" $etan 9bat itu!
"&agus.....!" 5ia Li 5u tak terasa lagi mengeluarkan seruan memuji karena
sebagai seorang a"li pedang puteri tunggal Raja Pedang tentu saja ia
segera mengenal ilmu pedang yang amat "ebat ini. /uga 5ia -ui .an
mengeluarkan seruan kagum. $ama sekali dia tidak menyangka ba"wa yang
ditakuti $etan 9bat ini "anyala" seorang gadis muda dan meli"at gerakan
pedangnya memang gadis itu benar!benar seorang a"li pedang yang "ebat
ilmu pedangnya. $aking kagumnya pendekar ini sampai lupa akan ba"aya
yang mengancam diri 4ok!mo dan mendiamkan saja.
4ang repot adala" 4ok!mo sendiri. &aiknya dia adala" seorang toko" besar
yang memiliki kepandaian silat tingkat tinggi maka biarpun digulung ole"
sinar pedang dan amat gugup dia masi" dapat menyelamatkan dirinya
mengelak ke sana ke mari lalu tiba!tiba dia menjatu"kan diri dan
bergulingan menuju ke belakang 5ia -ui .an. &arula" pendekar ini sadar
ba"wa sebagai tuan ruma" dia "arus mencega" terjadinya pembunu"an
ter"adap seorang tamunya. Tiba!tiba dia mendapat pikiran bagus. 2ona ini
ilmu pedangnya luar biasa sekali sebaiknya dicoba dengan ilmu pedang
puterinya.
"Li 5u "alangi 2ona ini mengacaukan tempat kita" katanya. Li 5u memang
suda" gatal tangannya. $ebagai seorang pendekar ia gatal!gatal tangannya
meli"at ilmu pedang orang lain begitu bagusnya tanpa mengujinya. $ecepat
416
Raja Pedang
kilat ia melompat maju dan menyambar sebatang pedang dari tangan
seorang pelayan. &ayangan mera" berkelebat ketika Li 5u dengan pedang di
tangan melompat ke ara" gadis yang mengejar 4ok!mo tadi. Mereka kini
ber"adapan seakan!akan saling mengukur kepandaian dan kecantikan
masing!masing dengan sinar mata mereka yang bening. Memang keduanya
sebaya keduanya cantik jelita dan ane"nya keduanya berpakaian serba
mera"! -anya bedanya gadis pengejar 4ok!mo ini sepasang matanya inda"
menyinarkan ca"aya yang diliputi kelembutan dan kedukaan sebaliknya
sinar mata Li 5u penu" semangat dan keangkeran. )alam "al kecantikan
keduanya memiliki si1at!si1at tersendiri keduanya menarik dan jelita.
"#au cantik....* Li 5u mengetuarkan pujian.
.adis itu menggerakkan pedangnya ke bawa" da" mencoret!coret ke atas
tana". Tampak beberapa "uru1 inda" di atas tana" itu dan ketika Li 5u
membacanya ternyata "uru1!"uru1 itu berbunyi "#au lebi" cantik lagi!"
5ia Li 5u ter"eran. #enapa orang ini tidak bicara sebaliknya menyatakan
pendapatnya dengan bentuk tulisan. &etapapun juga ia kagum meli"at
gerakan pedang ketika membuat coretan!coretan itu karena semua itu
dilakukan dengan gerakan ilmu pedang yang tinggi.
"&i .oat suda" kautangkap $etan 9bat itu," tiba!tiba terdengar suara parau
bertanya dan ta"u!ta"u di situ suda" muncul seorang kakek kecil kurus
berpakaian serba puti". .adis itu yang bukan lain adala" gadis gagu #wee &i
.oat menole" kepada kakek ini lalu menggeleng kepala sambil mengerling
ke ara" 4ok!mo yang masi" bersembunyi di belakang 5ia -ui .an.
"-a!"a!"a agaknya $i Raja Pedang melindungi $etan 9bat!" kata kakek itu
yang ternyata adala" $ong!bun!kwi.
"-emmm $ong!bun!kwi #wee Lun. #iranya kau yang muncul ini! Pantas saja
begitu kau muncul terjadi kekacauan di sini. #eta"uila" tidak sekali!kali kami
melindungi $etan 9bat "anya karena dia pada saat ini menjadi tamuku
untuk meng"adiri perebutan gelar Raja Pedangmaka terpaksa sebagai tuan
ruma" aku tidak mengijinkan orang mengganggu tamuku. $ong!bun!kwi
apaka" kedatanganmu "anya untuk mengejar 4ok!mo,. #alau begitu "alnya
"arap kau turun gunung lagi dan menanti saja 4ok!mo di bawa" gunung.
#alau kau juga meng"adiri perebutan gelar kau pun menjadi tamuku dan
silakan kau duduk!"
"-a!"a!"a &u!tek #iam!ong setela" menjadi Raja Pedang kau ternyata
sombong sekali. #au tidak bedanya dengan orang!orang yang begitu
menduduki tempat tinggi lalu lupa kepada asalnya beruba" menjadi manusia
sombong yang mengira diri sendiri paling pandai paling besar dan paling
berkuasa. #edatanganku bersama muridku ini memang "endak menangkap
4ok!mo dan sekalian "endak merebut gelar Raja Pedang. &i .oat
kaulanjutkan permainanmu kaucoba ilmu anak Raja Pedang itu!"
&i .oat menggerakkan pedangnya demikian pula Li 5u yang suda" bersiap
sedia. .erakan Pedang Li 5u amat inda"nya seperti seorang bidadari
ka"yangan sedang menari. $ebaliknya gerakan &i .oat cepat dan keras
mendasarkan gerakannya pada kekuatan dan kekerasan serta kecepatan.
$egera dua orang gadis ini suda" saling serang. Terdengar bunyi tang!ting!
tang!ting dan bunga api ber"amburan. )iam!diam kedua orang gadis ini
kaget dan "arus mengakui keli"aian lawan masing!masing. $ementara itu
$ong!bun!kwi dengan penu" per"atian menonton puteri atau muridnya
mainkan 'lmu Pedang 4ang!sin #iam!sut meng!"adapi ilmu pedang lawan
417
Raja Pedang
yang benar!benar amat "ebat dan inda" itu. /uga 5ia -ui .an sambil bertolak
pinggang menonton dengan kagum. &aru kali ini semenjak dia menjadi Raja
Pedang dia meli"at ilmu pedang yang tak dikenalnya dan "ebat pula mala"
banyak sekali tanda!tanda ba"wa ilmu pedang gadis gagu itu mempunyai
sumber yang sama dengan ilmu pedangnya sendiri. #arena ini dia
memandang penu" per"atian penu" ke"eranan dan penu" penyelidikan.
"-eeei $ong!bun!kwi iblis tua bangka kau mau borong sendiri gelar Raja
Pedang," begitu kumandang suara lenyap muncul orangnya. $eorang nenek
yang masi" keli"atan cantik genit seorang kakek bertangan baju panjang
dan tertawa!tawa nakal diikuti ole" seorang wanita cantik berpakaian inda"
pesolek dan seorang laki!laki muda bermuka pucat. Mereka ini adala" -ek!
"wa #ui!bo $iauw ong!kwi #im!t"ouw T"ian!li dan .iam #in.
Meli"at munculnya -ek!"wa #ui!bo cepat sekali $ong!bun!kwi memerinta"
puterinya "&i .oat mundur kau" &i .oat cepat menarik kembali pedangnya
melompat dan berdiri di sebela" kiri aya"nya. $ementara itu 5ia -ui .an
sibuk menerima para tamu karena di belakang empat orang ini muncul pula
tamu!tamu lain. Makin tinggi mata"an naik makin banyak para tamu datang
di tempat itu. Partai!partai persilatan besar "adir pula diwakili beberapa
orang jagonya ada pula yang membawa pengikut sampai pulu"an orang
anak murid yang perlunya untuk memberi suara dan menamba" semangat.
Tampak "adir wakil!wakil dari partai $iauw!lim!pai dari .o!bi!pai T"ai!san!
pai dan lain!lain partai. &a"kan ketua -oa!san!pai Lian &u Tojin dan ketua
#un!lun!pai Pek .an $iansu berkenan "adir juga. )ua orang kakek ini
sekarang tela" menjadi anggauta!anggauta pejuang yang gigi" akan tetapi
sebagai toko"!toko" kang!ouw tentu saja mereka tidak mau melewatkan
kesempatan ini menyaksikan perebutan gelar Raja Pedang. 4ang ikut dengan
Lian &u Tojin "anyala" T"io #i T"io &wee dan #ui Lok. (dapun Pek .an
$iansu diikuti ole" &un Lim #wi. $emua pendatang ini ter"eran!"eran meli"at
adanya Lee .iok di 3"ak tuan ruma" akan tetapi ole" karena di situ terdapat
banyak tamu pula karena kedatangan mereka "anya ber"ubungan dengan
akan diadakannya perebutan gelar maka mereka tidak mendapat
kesempatan membuka mulut. (dapun Lee .iok tanpa ragu!ragu lagi
menyambut semua orang penu" peng"ormatan di samping Li 5u.
4ang kegirangan adala" .iam #in. #ali ini tidak saja dia dapat meli"at gadis
pujaannya T"io &wee akan tetapi juga mendapat kesempatan mengagumi
sekian banyaknya gadis!gadis cantik jelita se"ingga berkali!kali mulutnya
berkemak!kemik dan matanya diobral ke sana ke mari se"ingga kadang!
kadang dia ditempur 9le" pandang mata #im!t"ouw T"ian Li.
&anyak benar tamu di T"ai!san kali ini. Muncul pula di situ &an!tok!sim .iam
#ong "wesio Tibet "itam tinggi besar yang memegang tongkat "wesio besar
dan berat. -wesio ini biarpun datang dari Tibet akan tetapi suda" amat
terkenal di daratan Tiongkok karena dia pun seorang toko" yang anti Mongol
dan ilmu silatnya "ebat. /uga muridnya #oai (tong amat terkenal akan
tetapi ane"nya pada saat itu #oai (tong tidak keli"atan "adir. $elain kakek
ini "adir pula T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang bersama muridnya T"io 0ng.
&egitu memasuki ruangan dan bertemu pandang dengan &un Lim #wi yang
agaknya memang dicari!cari dengan sudut matanya waja" gadis ini menjadi
kemera"an begitu pula waja" Lim #wi. -adirnya T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang
memperlengkap para toko" besar di situ karena sekarang "adirla" semua
toko" nomor satu. )ari barat $ong!bun!kwi. Toko" nomor satu dari timur $wi
418
Raja Pedang
Lek -osiang. Toko" nomor satu dari utara $iauw!ong!kwi dan toko" nomor
satu dari selatan -ek!"wa #ui!bo!
Meli"at sekian banyaknya toko" besar yang "adir diam!diam 5ia -ui .an
terkejut dan bangga. #ali ini jau" lebi" banyak jago!jago datang dari empat
penjuru untuk memperebutkan gelar Raja Pedang. ;ntuk melawan mereka
mengandalkan kepandaian dia merasa amat berat karena maklum ba"wa
tingkat mereka itu tidak berada di sebela" bawa" tingkatnya sendiri. (kan
tetapi kalau yang dimaksud ini pertandingan ilmu pedang dia bole" merasa
yakin akan menang. 'lmu!ilmu pedang di dunia persilatan tela" dikenalnya
semua dan kiranya tidak akan ada yang dapat menangkan ilmu pedangnya
$ian!li #iam!sut. -anya agak gelisa" juga "atinya kalau dia teringat akan
gerakan ilmu pedang yang dimainkan gadis gagu tadi.
$etela" rombongan tamu ber"enti 5ia -ui .an berdiri dan mengucapkan
pidato sambutan singkat. la meng"aturkan selamat datang kepada semua
tamu lalu ditamba"kannya keterangan tentang pertandingan. "$iauwte suda"
terlalu tua untuk main gila memperebutkan gelar kosong Raja Pedang. 9le"
karena itu siauwte "endak memberi kesempatan kepada yang muda!muda
dan yang masi" "aus akan gelar itu. $iauwte mengadakan tiga macam
peraturan. Para peserta "arus mempeli"atkan ilmu pedangnya lebi" dulu
untuk dinilai kemudian siauw!te mengajukan jago yang sekiranya akan dapat
mengala"kannya. )i 3"ak kami ada tiga tingkat yaitu pertama tingkat
terenda" adala" murid!murid siauwte yang juga menjadi pelayan di T"ai!san
jumla"nya dua belas orang. Peserta yang siauwte anggap masi" renda"
tingkatnya akan dilayani ole" dua belas orang pelayan itu. #alau dia
menang barula" dia akan ber"adapan dengan murid siauwte yang termuda
yaitu Lee .iok. $etela" dapat memenangkan Lee .iok barula" akan
ber"adapan dengan anak siauwte sendiri 5ia Li 5u. $ayang ba"wa murid
kepala siauwte tidak "adir di sini karena sedang bertugas. !3ka ada peserta
muda dapat mengala"kan Li 5u kemudia mengala"kan murid kepala siauwte
apabila dia datang maka dia ber"ak menerima gelar Raja Pedang dari kami.
Tentu saja para cianpwe bole" pula maju dan tentu saja lawannya adala"
siauwte sendiri."
;capan ini jujur singkat dan juga penu" tantangan se"ingga membikin jeri"
"ati beberapa orang yang "adir. (kan tetapi mereka yang merasa dirinya
berkepandaian menjadi penasaran juga. 5ia -ui .an tidak mempedulikan
reaksi para tamunya mala" mempergunakan kesempatan itu untuk
menyatakan maksud sesunggu"nya daripada pertemuan itu.
"5u!wi sekalian yang mulia. Memperebutkan gelar adala" perbuatan bodo"
dan gelar adala" kosong melompong tidak berjiwa. (pa artinya kita semua
ini mempelajari kepandaian sampai berpulu" ta"un, (paka" "anya
berebutan gelar kosong belaka, (pa artinya kalau kepandaian kita tidak
dipergunakan untuk menbuat jasa ter"adap tana" air, 5uwi sekalian
sekarang tana" air sedang terancam ba"aya perjuangan suci sedang
bergolak kalau kita tidak mempergunakan kepandaian untuk mengabdi pada
nusa dan bangsa alangka" kecewanya!"
"5ia -ui .an! ;rusan perebutan gelar jangan kau campur adukkan dengan
urusan pemberontakan!" -ek!"wa #ui!bo mencela dengan suaranya yang
nyaring dan galak.
419
Raja Pedang
5ia -ui .an tersenyum. "Mengapa tidak, $elama kita masi" menginjak tana"
air masi" meng"irup "awa udara tana" air kita "arus memperjuangkan
kesuciannya. &egitu baru bisa disebut orang gaga"."
"(pa!apaan semua pidato kosong ini, (ku ingin meli"at sampai di mana
ke"ebatan $ian!li #iam!sut dari Raja Pedang!" 9rang yang berkata ini adala"
seorang laki!laki berusia empat pulu" ta"unan yang bertubu" tinggi kurus di
tangan kanannya suda" meniegang pedang yang tajam berkilau. )ia ini
adala" &"e Liong seorang jago pedang anak murid &u!tong!pai yang
berwatak kasar dan mau menang sendiri. "Raja Pedang kau bole" menilai
permainan pedang &u!tong!pai ini!" Pedangnya diputar cepat sampai
mengeluarkan suara mengiung!ngiung.
Meli"at beberapa jurus saja 5ia -ui .an tersenyum lalu memberi tanda
kepada dua belas orang pelayannya. "#alian layani &"e!tai"iap ini."
&agaikan barisan yang diatur dengan gerak linca" seperti kupu!kupu
melayang!layang se"ingga para pelayan yang beraneka warna pakaiannya ini
keli"atan seperti penari!penari inda" sebentar saja orang s"e &"e tela"
dikurung di tenga"!tenga".
"$ilakan &"e!tai"iap" seorang pelayan yang paling cantik berkata.
&"e Liong tertegun agak malu juga dikurung ole" gadis!gadis cantik itu yang
ketika dekat tela" menyiarkan ganda "arum. 2amun karena dia "endak
memperli"atkan kepandaian dan kalau mungkin merebut gelar Raja Pedang
dia suda" memutar pedangnya dan berkata "-ati!"ati kalian!"
'lmu pedang &u!tong!pai memang bole" dibilang tinggi juga tingkatnya dan
ternyata ilmu pedang orang s"e &"e ini tidak renda". (kan tetapi dia
sekarang dikurung ole" $ian!li #iam!tin 6&arisan Pedang &idadari7 dua belas
orang pelayan itu bergerak berbareng dan berlari!lari mengitari dirinya.
Pedang di tangan dua belas orang pelayan itu sili" berganti menyerangnya
kalau menangkis juga sekaligus ada empat pedang menangkisnya maka
biarpun &"e Liong lebi" kuat tenaganya dan lebi" gesit gerakannya dia
sebentar saja suda" menjadi pening. Lewat tiga pulu" jurus permainannya
kacau dan beberapa guratan pedang di lengannya membuat dia terpaksa
melepaskan pedangnya melompat keluar dari kalangan dan kembali ke
rombongan &u!tong!pai sambil berseru "Li"ai sekali. (ku terima kala"!"
Para tamu tertawa akan tetapi ada pula yang memuji si1at orang s"e &"e ini
yang biarpun kasar namun jujur dan tidak malu!malu mengakui
kekala"annya. $etela" orang s"e &"e ini maju lagi beberapa orang ada
yang dilayani ole" dua belas orang pelayan ada pula yang dilayani ole" Lee
.iok tapi kesemuanya dikala"kan dengan muda".
#im!t"ouw T"ian!li berbisik!bisik kepada .iam #in. Pemuda muka pucat ini
tertawa lalu meloncat maju meng"adapi Lee .iok yang baru saja
mengala"kan seorang jago dari T"ai!san!pai dengan susa" paya". $ambil
menyeringai dan cengar!cengir .iam #in berkata "2yonya Liong..... e" /i!
eng"iong..... e" sala" lagi nona Lee .iok. #iranya kau adala" murid dari
Raja Pedang! Pantas saja kau berani banyak lagak di kota raja. -emmm
kebetulan sekali kita bertemu dl sini biarla" aku mencoba kepandaianmu!"
$ambil berkata demikian dia mencabut keluar sebatang pedang di tangan
kanan dan sebatang suling di tangan kiri.
(ngin bertiup dan 5ia -ui .an suda" berdiri di depan pemuda itu dengan
sikap keren. ".iam #in aku ta"u kau murid $iauw!ong!kwi! (kan tetapi kalau
420
Raja Pedang
kedatanganmu "anya untuk mengacau aku orang s"e 5ia tidak takut untuk
mengusirmu. -anya yang ingin berlumba ilmu pedang bole" bertempur."
"-e!"e!"e aku pun ingin jadi Raja Pedang!"
"Tapi pertandingan ini "anya terbatas dalam ilmu pedang dan kau bersenjata
suling beracun."
"0" suling ini "anya pelengkap saja.
"-a!"a!"a Raja Pedang! #alau kau takut ter"adap suling muridku jangan
berani pakai gelar Raja Pedang segala. #alau muridmu Lee .iok itu takut
meng"adapi muridku suru" dia bersembunyi di dapur. -a!"a!"a!" $iauw!ong!
kwi yang nakal wataknya itu mengejek membuat banyak orang tertawa.
5ia -ui .an berpaling kepada Lee .iok dan meli"at sinar mata muridnya
penu" kemara"an. "Lee .iok ilmu pedangnya si" tidak seberapa tapi kau
"ati!"atila" ter"adap sulingnya."
"Teecu takkan mengecewakan $u"u" jawab Lee .iok sambil memutar
pedangnya. .iam #in tertawa lagi dan segera dua orang ini bertempur
dengan seru. (kan tetapi segera ternyata ba"wa Lee .iok bukanla" lawan
.iam #in. $ebentar saja ia amat terdesak dan baiknya .iam #in adala"
seorang pemuda mata keranjang. Meli"at kecantikan Lee .iok tentu saja
"atinya tidak tega untuk melukai nona ini. (ndaikata Lee .iok bukan seorang
wanita tentu dalam belasan jurus saja .iam #in suda" menjatu"kan tangan
keji. $ekarang .iam #in "anya cengar!cengir sambil menggoda
mengeluarkan kata!kata yang kotor tidak sopan.
"0"m begini saja kepandaian /i!eng"iong, #alau kau benar!benar seorang
nyonya Liong yang tua dan buruk tentu pedangku suda" akan menabas
le"ermu. Tapi kau..... "emmm sayang kalau terluka lecet kulitmu. #alau aku
menjadi Raja Pedang kau akan kujadikan selir Raja Pedang mauka", -e"!
"e"!"e"!"
"$i keparat bermulut kotor!" tiba!tiba dari 3"ak -oa!san!pai melompat keluar
seorang pemuda yang bukan lain adala" T"io #i adanya. Pemuda yang pata"
"ati karena tak terbalas cinta kasi"nya ole" #wa -ong ini semenjak meli"at
munculnya Lee .iok di -oa!san da"ulu tela" amat tertarik ole" gadis ini.
Menyaksikan kegaga"an Lee .iok apalagi mendengar ba"wa Lee .iok
adala" "/i!eng"iong" sekaligus timbul kagum dan sukanya. Mala" kenyataan
ba"wa dengan berterang Lee .iok mengaku cinta kepada #wee $in tidak
mengurangi rasa sukanya. $ekarang meli"at gadis ini dipermainkan .iam
#in "atinya menjadi panas dan tak dapat mena"an kesabarannya pula
dengan pedang di tangan dia menyerbu dan langsung menyerang .iam #in
dengan serangan maut. Pada saat itu .iam #in sedang mendesak Lee .iok
dan tela" mengirim tusukan yang ditujukan untuk merobek pakaian sebela"
atas gadis itu. Lee .iok suda" terkejut sekali dan maklum ba"wa ia akan
menderita malu yang bukan main besarnya andaikata serangan ini ber"asil
dan bajunya akan terobek ujung pedang. Maka ia merasa berterima kasi"
ketika tiba!tiba T"io #i melompat dan menyerang .iam #in se"ingga pemuda
muka pucat ini terpaksa menarik kembali serangannya dan dengan mara"
meng"ajar T"io #i dengan sebua" tendangan kilat. #epandaian T"io #i masi"
kala" jau" ole" .iam #in maka tendangan itu merobo"kannya. 2amun
dengan nekad T"io #i bangkit kembali dan dengan kaki terpincang!pincang
dia menerjang lagi tidak memberi kesempatan kepada .iam #in untuk
mendesak Lee .iok.
421
Raja Pedang
"T"io #i kau mundur!" )ari tempat duduknya Lian &u Tojin menegur
muridnya.
"Li 5u kau"adapi manusia sombong itu!" 5ia -ui .an memerinta" puterinya.
"9rang s"e .iam! &iarpun kau suda" mengala"kan 0nci Lee .iok jangan kira
kau bole" bersombong dan suda" menjadi Raja Pedang. Li"at pedangku!" 5ia
Li 5u menggerakkan sebatang pedang yang ia pinjam dari pelayannya.
.erakannya cepat se"ingga sinar pedangnya menyilaukan mata. .iam #in
cepat melompat mundur dan memutar senjatanya pula. -atinya berdebar!
debar tidak karuan menyaksikan kecantikan yang luar biasa dari lawan
barunya.
$ementara itu T"io #i dan Le .iok mundur keluar dari kalangan
pertempuran. "T"io!eng"iong terima kasi" atas pertolonganmu." kata Lee
.iok sambil menjuru.
"(" tidak apa 2ona. ;ntuk memantumu yang gaga" dan mulia biar
berkorban nyawa aku T"io #i akan rela! ;capan yang terang!terangan
bersi1at pernyataan cinta ini membuat nona Lee .iok menjadi mera"
waja"nya dan cepat mundur ke dekat su"unya dan T"io #i juga mundur ke
rombongannya sendiri.
Pertempuran kali ini "ebat sekali. &iarpun .iam #in adala" murid utama dari
$iauw!ong!kwi dan kepandaiannya pun tinggi namun meng"adapi 'lmu
Pedang $ian!li #iam!sut dari Li 5u dia repot bukan main. $uda" kala" murni
ilmu pedangnya ditamba" lagi kecantikan lawan membuat dia kacau
pikirannya. )alam jurus ke lima pulu" sulingnya kena dibabat putus dan
lengan kanannya tergores pedang. Tanpa malu!malu lagi .iam #in melompat
mundur dan lari mendekati gurunya. $orak!sorai menyambut kemenangan
nona ruma" ini. $iauw!ong!kwi menjadi pucat mukanya dan suda" berdiri
"endak maju sendiri meng"adapi 5ia -ui .an untuk menebus kekala"an
muridnya. (kan tetapi pada saat itu berkelebat bayangan mera" dan &i .oat
si gadis gagu suda" berdiri ber"adapan dengan Li 5u dengan pedang di
tangan! $emua penonton tertegun menyaksikan dua orang nona yang sama!
sama berpakaian mera" dan keduanya cantik jelita ini.
*&agus sekarang baru ramai!" Toat!beng 4ok!mo bertepuk!tepuk dan
bersorak gembira sambil melangka" maju untuk mencari tempat duduk lebi"
dekat supaya enak menonton. la suda" seringkali meng"adapi ilmu pedang
&i .oat dan merasa ngeri karena ke"ebatan 4ang!sin #iam!sut dan sekarang
meli"at &i .oat "endak bertanding melawan 5ia Li 5u dia merasa gembira
sekali.
5ia Li 5u tersenyum dan bukan main manis waja"nya ketika ia tersenyum.
"0" adik gagu apaka" kau juga "endak merebut gelar Raja Pedang,"
&i .oat yang mengerti kata!kata orang menggeleng kepala "anya
menudingkan pedangnya ke ara" Toat!beng 4ok!mo yang seketika menjadi
pucat.
#embali 5ia Li 5u tersenyum. "(" jadi kau penasaran karena 4ok!mo itu,
)engarla" adik yang manis. #alau suda" selesai pertemuan ini kau bole"
saja mengejar dia dan bole" kau bacok putus le"ernya mana sudi aku ikut
campur, Tapi sekarang karena dia seorang tamu D kau tidak bole"
mengganggunya." )i dalam "atinya Li 5u amat suka dan kasi"an kepada &i
.oat maka bicaranya manis.
"&i .oat lekas serang jangan bikin malu orang tua." terdengar $ong!bun!kwi
berkata dan kagetla" banyak orang mendengar ini. &aru mereka ta"u ba"wa
422
Raja Pedang
gadis cantik yang gagu ini kalau bukan anak tentula" murid $ong!bun!kwi.
.embira "ati mereka karena sebagai murid $ong!bun!kwi yang suda" mereka
keta"ui kesaktiannya gadis gagu itu tentu li"ai sekali dan pertandingan ini
tentu akan "ebat.
(kan tetapi siapa duga begitu &i .oat menggerakkan pedangnya
menyerang dan ditangkis Li 5u terdengar suara nyaring dan pedang Li 5u
pata" menjadi dua! &anyak orang mena"an napas karena kalau dalam
pertandingan ilmu pedang sampai ada pedang yang terpata"kan maka
orang itu bole" dianggap kala". <aja" Li 5u agak pucat dan terdengar jerit
terta"an dari para pelayannya. (kan tetapi &i .oat sama sekali tidak
menyerang lagi. .adis gagu ini dengan waja" tenang memberi isyarat
dengan tangannya agar supaya Li 5u mempergunakan pedang baru. Mera"
waja" Li 5u karena malu akan tetapi diam!diam ia memuji ke"alusan budi
lawannya. $ekarang ia maklum ba"wa lawannya menggunakan pedang
pusaka yang ampu" dan kuat maka tanpa ragu!ragu lagi ia menggerakkan
tangan kanan. $inar menyilaukan berkelebat ketika pedang Liong!cu!kiam
yang pendek tercabut dari sarung!nya. 4ang panjang masi" tinggal di dalam
sarung. $emua orang kaget dan ka!gum sekali terdengar golongan tua
berbisik "'nika" Liong!cu $iang!kiam,"
"&i .oat "ati!"ati jangan sampai beradu pedang!" $ong!bun!kwi berseru
kepada anaknya.
(kan tetapi mana &i .oat mau percaya ba"wa pedangnya akan kala" ole"
pedang lawan, la tela" menyerang lagi dan dua orang gadis berbaju mera"
ini sebentar saja suda" bertanding "ebat. Makin lama makin cepat gerakan
mereka sampai lenyap tergulung dua sinar pedang. 4ang nampak "anya dua
bayangan mera" terbungkus ole" dua gulungan sinar pedang yang
keemasan dan keperakan segulung puti" berkilau yang lain kuning emas.
$emua tamu mena"an napas D kagum sekali menyaksikan dua ilmu pedang
yang "ebat ini. /uga 5ia -ui .an mena"an napas. Makin lama dia makin
ter"eran kemudian berseru.
"$ong!bun!kwi apaka" ini 4ang!sin #iam!sut yang ber"asil kau dapatkan itu,"
$ong!bun!kwi mera" mukanya lalu menjawab. "4ang!sin #iam!sut apa, Masi"
belum dapat menangkan $ian!li #iam!sut punyamu!"
"Trang! Tranggg!" Pertempuran ter"enti &i .oat meloncat mundur dengan
muka pucat. Pedangnya tela" pata"! Li 5u mena"an pedangnya nampak
bangga lalu berkata.
"(dik gagu kauambilla" lain pedang."
$ong!bun!kwi mara" sekali kepada &i .oat. Tangannya bergerak dan ta"u dia
tela" mengambil pedang dari pinggang seorang tamu tanpa si tamu
mengeta"uinya! Pedang ini suda" melayang ke ara" &i .oat disertai
seruannya."Pakaila" ini!"
$emua orang kaget. Peda"g telanjang itu meluncur seperti anak pana" dan
seakan!akan "endak menembus dada gadis gagu berpakaian mera" itu.
2amun dengan muda" &i .oat menekuk lututnya dan menyambar pedang
dari bawa" dengan kedua tangan. #embali mereka bertempur tapi "anya
dalam tiga jurus pedang ini pun pata" menjadi tiga po!tong! #embali $ong!
bun!kwi "mencopet" pedang yang dilemparkan kepada &i .oat. Pata" lagi.
&erkali!kali &i .oat berganti pedang dengan paksaan aya"nya tapi mana ada
pedang yang dapat mena"an pedang Liong!cu!kiam, Pertandingan itu tidak
menarik lagi lebi" berupa demonstrasi ketajaman pedang Liong!cu!kiam.
423
Raja Pedang
"&i .oat belum kala"!" $ong!bun!kwi membentak ketika terdengar suara para
tamu supaya pertandingan itu disuda"i saja dan gadis gagu dinyatakan
kala". "Pedangnya pata" bukan karena dalam ilmu pedang melainkan karena
pedangnya kala" baik. #alau dia suda" robo" mandi dara" barula" bole"
disebut kala". &i .oat serang lagi biar dengan gagang pedang atau kepala!"
&i .oat memang suda" merasa malu sekali karena berkali!kali pedangnya
pata". $ekarang mendengar suara aya"nya ia menjadi nekat dan menubruk
maju dengan pedang sepotong! Li 5u kaget sekali tidak mengira ba"wa
gadis gagu yang gaga" ini akan berlaku nekat. #epandaiannya memang tidak
terlalu jau" selisi"nya maka meng"adapi serangan nekat ini ia tentu akan
celaka kalau tidak menda"ului. Liong!cu!kiam di tangannya bergerak naik
turun dan la suda" memata"kan lagi pedang &i .oat yang tinggal sepotong
lalu ditamba" dengan serangan balasan. &agaikan anak pana" Liong!cu!kiam
meluncur ke ara" tenggorokan &i .oat. &aiknya sebelumnya suda" timbul
perasaan suka dan kasi"an dalam "ati Li 5u maka gadis ini pun memaksa
diri menurunkan tusukannya mengara" pundak. Para tamu mena"an napas
ba"kan $ong!bun!kwi sendiri mengepal tinjunya meli"at puterinya terancam
ba"aya.
"Plakkk!" Pedang di tangan Li 5u tergetar dan gadis ini sendiri ter"uyung
mundur dua langka" dengan waja" pucat. Pedangnya tadi tela" kena
di"antam ole" sebua" benda "itam kecil yang membuat tangannya gemetar
dan pedangnya "ampir terlepas dari pegangan.
"$ong!bun!kwi jangan main gila!" 5ia -ui .an membentak mara" mengira
ba"wa tentu $ong!bun!kwi yang menolong gadis gagu dan mengirim
serangan gelap kepada Li 5u.
"5ia -ui .an jangan sembarangan menudu"!" $ong!bun!kwi balas
membentak mara". )ua orang tua itu suda" berdiri dan saling pandang
dengan mata menantang dan mengancam. #eadaan menjadi tegang. (kan
tetapi tiba!tiba banyak orang berseru kaget dan "eran dan semua per"atian
sekarang ditujukan kepada bayangan seorang laki!laki yang baru saja naik ke
tempat itu dengan langka" limbung. Laki!laki ini masi" seorang pemuda tapi
keadaannya mengerikan sekali. Rambutnya awut!awutan mukanya "ijau
warnanya seperti orang terserang racun "ebat matanya mera" mukanya
luka!luka berdara" pakaiannya kusut tidak karuan.
$elagi semua orang ter"eran!"eran mereka dibikin lebi" "eran dan kaget
ketika meli"at &i .oat mengeluarkan suara "u"!u"" dan gadis gagu yang
cantik jelita ini berdiri menyambut orang itu terus dipeluknya sambil
menangis!
$ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo segera mengenal orang ini ba"kan yang
lain!lain ak"irnya mengenalnya pula. 9rang itu bukan lain adala" &eng $an!
Memang dia &eng $an. Pemuda ini "ampir menjadi gila semenjak terjadi
peristiwa antara dia dan #wa -ong di dalam benteng tentara kerajaan.
$ekarang bertemu dengan &i .oat yang amat mencintanya se"ingga tanpa
ragu!ragu menunjukkan cinta kasi"nya di tempat ramai seperti itu "atinya
makin peri" seperti ditusuk!tusuk merasa berdosa. )engan "alus dia
membelai rambut gadis gagu itu lalu berkata perla"an dan mendorong &i
.oat ke samping "&i .oat kau mengasola"....." #emudian dengan sekali
melompat dia tela" berdiri meng"adapi Li 5u yang memandang dengan
waja" pucat.
424
Raja Pedang
"#au..... kau pencuri pedang! #embalikan Liong!cu $iang!kiam kepadaku!"
kata &eng $an matanya yang mera" memandang tajam seakan!akan "endak
menusuk dada gadis cantik itu dengan pandang matanya. Li 5u yang tadinya
merasa ngeri sekarang berbalik mara" ketika mendengar ia dimaki pencuri.
la tidak mengenal lagi pemuda yang "anya satu kali ia li"at da"ulu di puncak
-oa!san!pai sebagai $eorang sastrawan lema" yang berani mati mencampuri
urusan -oa!san!pai dengan #un!lun!pai.
"#eparat kau barangkali suda" gila. Pergi!" Li 5u mengancam dengan
pedangnya akan tetapi sekali melangka" maju &eng $an mengulur tangan
"endak merampas pedang itu. -ampir saja pedangnya kena dirampas kalau
Li 5u tidak segera cepat menarik kembali pedangnya. 'a kaget. .erakan
orang ini cepat dan tidak terduga sekali. Teringat ia akan sambitan gelap tadi.
"#auka" penja"at yang menyambit pedangku tadi,"
&eng $an mengangguk. "Tak bole" kau melukai &i .oat. )an pedang!pedang
itu dia milikku kembalikan sekarang juga. (ku segan mempergunakan
kekerasan ter"adapmu." ;capan ini keras se"ingga terdengar semua orang.
9rang yang belum mengenalnya tertawa geli menyangka ba"wa dia benar!
benar seorang gila. (kan tetapi &eng $an tidak peduli dan melangka" lagi.
#ini Li 5u tidak ragu!ragu. Tentu orang ini berilmu tinggi maka tidak
memalukan kalau kuserang dia.
"&anggat kau mencari mati sendiri. Li"at pedang!" Pedangnya menusuk
seperti kilat menyambar. &i .oat kebi!ngungan dan memandang pucat. (kan
tetapi sedikit miringkan tubu"nya saja &eng $an ber"asil mengelak. Li 5u
penasaran dan mengirim serangan berantai. 2amun tuju" kali sambaran
pedangnya selalu mengenai tempat kosong seakan!akan pemuda ini suda"
ta"u ke mana pedang "endak menyerang. la makin penasaran dan "endak
menyerang mati!matian akan tetapi tiba!tiba 5iu -ui .an melompat datang.
"$audara muda kau siapaka" dan apa sebabnya kau mendakwa anakku
mencuri pedang Liong!cu $iang!kiam darimu," tanyanya.
&eng $an mengangkat muka memandang. 5ia -ui .an adala" seorang
pendekar besar akan tetapi dia bergidik ketika meli"at muka yang bersinar
ke"ijauan ini. )iam!diam dia kaget karena orang yang bermuka seperti ini
"anyala" orang keracunan atau orang yang memiliki 'weekang yang suda"
mencapai dasar tenaga 'm. Meli"at seorang tua gaga" &eng $an segera
memberi "ormat.
"(gaknya aku ber"adapan dengan Raja Pedang 5ia -ui .an. #eta"uila"
anakmu ini tela" rnenyamar sebagai aku dan menipu mendiang guruku
se"ingga Liong!cu $iang!kiam diberikan kepadanya. $ebelum mati guruku
berpesan kepadaku supaya aku mencari pencuri pedang itu kalau suda"
bertemu kalau laki!laki "arus kubunu" dan kalau..... "emmm....." &eng $an
dalam gugupnya tak dapat bicara lagi dia merasa diri bodo" sekali dan
menyesal setenga" mati mengapa dia menceritakan "al ini.
")an kalau perempuan bagaimana.....," 5ia -ui .an mendesak mata
pendekar pedang bersinar!sinar. $ekarang baru tampak ole"nya waja" &eng
$an yang aseli waja" seorang pemuda tampan dan jujur membayangkan
ke"alusan budi.
$eketika sinar ke"ijauan yang meliputi waja"nya lenyap beruba" puti" segar
seperti biasa kemudian beruba" mera" sekali sampai "itam. #embali 5ia -ui
.an kaget setenga" mati. 'nila" waja" seorang yang memiliki 'weekang yang
425
Raja Pedang
suda" mencapai dasar tenaga 4ang! "#alau wanita....." kata &eng $an
"menurut mendiang su"u "arus menjadi... e" menjadi isteriku....."
"-a!"a!"a!"a!"a..... lucu betul si maling Lo!tong $ouw Lee....." kata 5ia -ui
.an.
&eng $an merasa lengannya dipegang orang erat sekali. la menole" dan
ternyata yang memegang lengannya adala" &i .oat yang memandang
dengan air mata berlinang. la menepuk!nepuk tangan &i .oat lalu berkata
cepat!cepat.
"5ia!eng"iong biarpun mendiang su"u memesan demikian aku..... aku tidak
akan mengambil isteri puterimu..... e" tidak siapapun juga e"..... aku "anya
ingin mengambil kembali Liong!cu $iang!kiam....." la menole" lagi lalu
mendorong pergi &i .oat. .adis ini tersenyum dan segera mengundurkan
diri. Pertunjukan romantis ini ditonton ole" semua orang dan di sana!sini
orang tertawa ada juga yang ter"aru. /elas sekali terli"at ba"wa antara
pemuda yang mukanya beruba" uba" seperti bunglon dan gadis yang gagu
terdapat jalinan kasi" sayang yang besar
$ekarang 5ia -ui .an menole" kepada puterinya suaranya keren ketika
bertanya.
"Li 5u kau bilang ber"asil merampas kembali Liong!cu $iang!kiam.
&agaimana sekarang pemuda ini menudu"mu menipu,"
Li 5u melangka" maju dan membentak &eng $an "9rang gila kau berani
menudu"ku. $iapa namamu,"
"(ku..... namaku &eng $an....." Pemuda ini gugup juga meng"adapi nona
cantik jelita seperti bidadari yang mara" itu. $eketika waja" Li 5u beruba"
mera" "(ya"..... aku.... aku bertemu Lo!tong $ouw Lee. )ia..... dia mengira
aku..... aku muridnya yang bernama &eng $an. #arena aku berpakaian
sebagai pria dan dia..... dia buta dia li"ai dan aku..... aku k"awatir takkan
ber"asil merampas maka aku membiarkan saja dia menyangka aku
muridnya dan memberikan pedang kepadaku ....*.
"-emmm kau memalukan!" bentak 5ia -ui .an kemudian jago pedang ini
berpaling kepada &eng $an. "&eng $an kau dengar sendiri. (nakku suda"
mengaku memang licik perbuatannya. (kan tetapi kau "anya ta"u satu tidak
ta"u dua. Pedang Liong!cu $iang!kiam sebetulnya adala" "akku karena
pedang itu da"ulu ratusan ta"un yang lalu adala" milik sucouw kami (ng F
2iocu. $etela" terjatu" ke dalam tangan kaisar dicuri ole" Lo!tong $ouw Lee.
#alau sekarang kami kembali merampas dari dia bukanka" itu suda"
sewajarnya,"
"Tidak bisa! $u"u mengambilnya dengan kepandaian puterimu
mengambilnya dengan tipu daya. )an aku suda" bersumpa" di depan
su"u....."
"-emmm kau bole" sekarang merampasnya kembali kalau kau ada
kepandaian!" tantang Li 5u.
"&aik kau jagala"!" &eng $an menubruk maju sekaligus kedua tangannya
bergerak yang kiri menotok le"er yang kanan merampas pedang. 5ia -ui
.an melompat mundur membiarkan anaknya meng"adapi &eng $an. .adis
itu mara" sekali dan memutar pedang membabat tangan &eng $an. (kan
tetapi gerakan &eng $an ini "anyala" gerak tipu belaka ta"u!ta"u pemuda
ini suda" menyelinap ke belakang tubu" Li 5u dan sekali dia menggerakkan
tangan pedang Liong!cu $iang!kiam yang panjang dan yang tadinya
tergantung di punggung gadis itu suda" kena dia rampas!
426
Raja Pedang
Pucat waja" Li 5u. "#eparat "ari ini aku 5ia Li 5u "endak bertanding mati!
matian denganmu!" Pedang pendeknya diputar cepat merupakan segulungan
sinar keemasan menerjang diri &eng $an. &eng $an juga menggerakkan
pedangnya dan dua pedang bertemu mengeluarkan bunga api menyilaukan
mata. )i saat berikutnya dua orang muda ini suda" bertanding seru.
(langka" "erannya semua tamu ketika meli"at betapa pemuda yang
mengerikan ini biarpun gerakan!gerakannya kacau!balau dan amat buruk
kalau dibandingkan ilmu pedang Li 5u namun selalu gulungan sinar pedang
Li 5u dapat dita"annya dan dipukul kembali. Mala" dengan gerakan!gerakan
selanjutnya &eng $an mulai mendesak Li 5u dengan 'lmu Pedang 'm!yang
#iam!sut yang amat li"ai dan ternyata dasar ilmu pedang mereka adala" satu
sumber "anya peca"an 'm!yang #iam!sut lebi" ruwet dan kuat. (palagi
karena dalam diri &eng $an suda" terdapat sari tenaga 'm dan 4ang maka
setiap kali bertemu pedang Li 5u merasa seluru" tubu"nya panas dingin dan
gemetar
5ia -ui .an menonton pertempuran ini dengan mata bersinar!sinar dan
timbul rasa kagum dan sukanya kepada &eng $an. Pemuda inila" yang
sebetulnya dapat mengatasi anaknya mala" agaknya akan dapat
mengala"kan dia sendiri. &ukanka" ilmunya itu ilmu peninggalan &u Pun $u.
la suda" mendengar ba"wa 4ang!sin #iam!sut terjatu" ke tangan $ong!bun!
kwi dan 'm!sin #iam!sut jatu" ke tangan -ek!"wa #ui!bo. (kan tetapi kenapa
pemuda ini demikian ma"ir 'm!yang $in!kiam!sut, $ayang ba"wa anaknya
tela" mempunyai pili"an "ati sendiri yaitu muridnya yang pertama. #alau
tidak begitu....."a" pemuda ini benar!benar "ebat!*
$elagi &eng $an dan Li 5u bermain pedang dengan amat "ati!"ati karena
keduanya maklum akan keli"aian lawan sedangkan &eng $an juga merasa
segan untuk melukai gadis jelita ini tiba!tiba terdengar suara "iruk!pikuk
seakan akan gunung itu meletus. #emudian dari bawa" puncak berlari!lari
seorang laki!laki dikejar ole" banyak orang. $etela" tiba di tempat itu
ternyata orang itu adala" Tan &eng #ui yang menderita beberapa luka ringan
pada pundak dan lengannya. )ara" membasa"i bajunya. &egitu tiba di
tempat itu dan meli"at &eng $an masi" bertanding melawan Li 5u &eng #ui
melompat maju dan membentak "&eng $an berani kau kurang ajar di sini,"
&eng $an terkejut dan melompat mundur. $ebelum dia menjawab para
pengejar suda" tiba di tempat itu pula dan keli"atan Pangeran $ouw #ian &i
bersama belasan orang perwira lain. Pangeran ini keli"atan mara" sekali dan
begitu tiba di depan Tan &eng #ui dia memaki. "Manusia tak kenal budi! /adi
ternyata engkau tela" mengk"ianati kami dan ternyata kau yang selama ini
disebut /i!eng"iong, &agus bagus.....! #au melarikan diri ke sini "a!"a!"a!
#aukira sebagai /i!eng"iong kau suda" merasa diri paling pandai dan
siasatmu selama ini mengacaukan kerajaan, Pengk"ianat Tan &eng #ui! Pada
saat ini puncak ini suda" dikurung ole" selaksa orang perajuritku! #au dan
semua orang yang berada disini kecuali saudara!saudara yang membantu
kerajaan akan dibasmi "abis! -a!"a!"a!" $emua orang terkejut sekali
apalagi ketika mendengar sorakan dan meli"at ba"wa di lereng gunung
suda" keli"atan banyak sekali tentara negeri mengurung tempat itu.
#ekagetan ini bukan "anya karena ancaman si Pangeran Mongol terutama
sekali mereka yang suda" mengenal &eng #ui merasa kaget ketika
mendengar kenyataan ba"wa Tan &eng #ui ternyata adala" /i!eng"iong yang
terkenal sebagai seorang pemimpin pejuang di kota raja!
427
Raja Pedang
#etika Pangeran $ouw #ian &i meli"at Lee .iok di situ dia tertawa lagi suara
ketawanya seperti iblis. "-a!"a!"a!-a!"a! Lee .iok nyonya Liong bagus
sekali kau pun suda" bersiap menerima mampus di sini. Tubu"mu akan
kusera"kan kepada. para perajurit kemudian kau akan dicincang "ancur dan
kuberikan kepada anjing! #au da"ulu mengaku sebagai /i!eng"iong untuk
mengelabu"i mataku kiranya antara kau &eng #ui dan #wee $in terdapat
kerja sama mengepalai para mata!mata di kota raja. #au ternyata adala"
adik seperguruan Tan &eng #ui si keparat murid si Raja Pedang. -a!"a!"a
semua julukan yang muluk!muluk akan "ancur lebur pada "ari ini."
Tan &eng #ui yang keli"atan gaga" dan bersemangat berdiri dengan kedua.
kaki terpentang matanya bersinar!sinar dan dia menjawab "Pangeran $ouw
#ian &i! #au terlampau memandang renda" para pejuang. #aukira kali ini
akan dapat meng"ancurkan kami, -u" manusia serenda" engkau mana
mampu meng"ancurkan kekuatan perjuangan rakyat, #au bilang di puncak
ini terkurung ole" prajurit!prajuritmu, -a!"a!"a apa kau kira percuma saja
aku berta"un!ta"un berjuang di kota raja, &ukan kami yang akan kau
"ancurkan sebaliknya kau dan pasukan!pasukanmu itula" yang aka" "ancur.
#auli"at!" &eng #ui mengeluarkan pana" api dilepaskan ke atas dan sinar
biru melesat ke udara. Tak lama kemudian terdengar tambur dan terompet
disusul sorak!sorai menggegap gempitakan puncak.
"Li"at Pangeran $ouw #ian &i. Li"at baik!baik pulu"an ribu teman!teman
kami suda" mengurung di kaki gunung siap menggempur pasukan!
pasukanmu!" Tidak "anya $ouw #ian &i yang menengok melainkan semua
orang meli"at ke bawa" dan betul saja seperti ular naga besar tampak
pasukan pejuang suda" merayap ke atas dan suda" mulai diadakan
pertempuran di bawa" gunung.
")an kau tidak perna" mimpi ba"wa pada saat ini di kota raja terjadi pula
penyerbuan Pangeran. #au tidak ada tempat lagi untuk maju atau mundur.
-a!"a!"a!" Tan &eng #ui tertawa dan pangeran itu membentak mara".
"#au bo"ong!"
(kan tetapi tiba!tiba dari bawa" berlari naik seorang anggauta tentara
kerajaan. <aja"nya pucat napasnya sengal!sengal ketika dia melapor "Lapor
pada Pangeran. (da berita ba"wa kota raja suda" diduduki musu"....." $aking
mara"nya Pangeran $ouw #ian &i menggerakkan pedangnya dan..... robo"la"
pelapor ini dengan dada tertusuk pedang. Perbuatan ini seakan!akan menjadi
tanda dimulainya pertempuran. Tan &eng #ui suda" mengambil pedang dari
tangan seorang pelayan kemudian dengan gerakan luar biasa cepatnya dia
menyerang $ouw #ian &i. &elasan orang pengikut pangeran itu pun bergerak
akan tetapi mereka segera disambut ole" Lee .iok Li 5u dan dua belas
orang pelayan. Pertempuran antara $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui tidak
berjalan lama. $ebentar saja pedang di tangan &eng #ui ber"asil membacok
le"er pangeran itu yang menjerit dan robo" binasa. Pengikut!pengikutnya
juga robo" seorang demi seorang. Pertempuran di bawa" dan di lereng
gunung makin meng"ebat. $emua tamu berdiri dan menjadi tegang.
&eng $an semenjak tadi berdiri memandang kakaknya. (ir matanya
bercucuran di kedua pipinya. Tangannya yang memegang Liong!cu!kiam
gemetar. (langka" gaga"nya kakak kandungnya. (langka" "ebatnya. #iranya
kakaknya yang selama ini dia anggap sebagai pengk"ianat ternyata adala"
/i!eng"iong pemimpin pejuang di kota raja! /adi #wee $in Lee .iok dan lain!
lain itu adala" bawa"an!bawa"annya! )an kakaknya ternyata adala" murid
428
Raja Pedang
kepala dari Raja Pedang yang memiliki kepandaian lebi" li"ai daripada Li 5u.
-ebat! #enyataan ini menampar "atinya. #alau dulu dia memandang renda"
kakaknya sekarang dia merasa betapa renda" dan "ina dirinya kalau
dibandingkan dengan &eng #ui.
$ekarang setela" semua musu"!musu"nya tewas Tan &eng #ui menole"
kepada -ek!"wa #ui!bo #im!t"ouw T"ian!li $iauw!ong!kwi dan .iam #in.
$ikapnya mengancam "#alian berempat kaki tangan Pangeran $ouw #ian &i
apaka" "endak menuntut balas," tantangnya.
"&eng #ui jangan lancang!" tegur 5ia -ui .an. "Mereka adala" tamu!tamu
yang meng"adiri perebutan gelar."
&aik -ek!"wa #ui!bo maupun $iauw!ong!kwi sejak tadi suda" menjadi gelisa"
dan gentar. Meng"adapi seorang Tan &eng #ui atau ba"kan 5ia -ui .an bagi
mereka tentu saja tidak menjadikan takut akan tetapi karena mereka tadinya
membantu pemerinta" dan sekarang ber"adapan dengan para pejuang nyali
mereka suda" menjadi kecil.
"Perebutan gelar suda" beruba" menjadi pertempuran urusan kerajaan
biarla" kami pergi saja" kata $iauw!ong!kwi yang cepat meninggalkan
tempat itu bersama .iam #in.
"(ku pun pergi saja lain kali bertemu kembali!" kata -ek!"wa #ui!bo yang
cepat pergi diikuti #im!t"ouw T"ian!li.
&eng #ui sekarang meng"adapi &eng $an. <aja"nya nampak keras dan
mara". "&oca" gila apaka" kau masi" tetap "endak mengikuti perebutan
Raja Pedang pula, -u" manusia renda" macam engkau yang
meng"ancurkan ke"idupan seorang gadis baik!baik kau tidak ber"arga
melawan $u"u dan kau terlalu kotor melawan $umoi. #alau kau masi"
penasaran "ayo kaulawan aku! #alau kau tidak berani kaukembalikan
pedang itu kepada $umoi!" $ikap &eng #ui angku" sekali dan dia
memandang &eng $an amat renda".
(ir mata yang mengalir turun di kedua pipi &eng $an makin deras ketika
mendengar kakak kandungnya yang gaga" perkasa itu memakinya dan
menyebut!nyebut tentang urusan #wa -ong. -atinya seperti diremas!remas.
)engan muka ke"ijauan dan suara gemetar dia bertanya.
"#ui!ko..... kenapa kau menaru" racun....., #enapa kau melakukan semua itu
kepadaku..... kau..... kau yang ternyata seorang patriot dan pejuang mulia
ini....., #enapa,"
".oblok kau. &odo"! #alau tidak karena aku bukanka" sekarang kau suda"
menjadi mayat di benteng itu," 4ang menaru" racun bukan aku melainkan
Pangeran $ouw #ian &i. (ku diamkan saja karena menurut pandanganku kau
suda" terlampau untung untuk berjodo" dengar dia. $iapa kira kau..... kau
meninggalkannya. (langka" renda"nya!"
"(du"..... &eng #ui koko aku..... aku mencinta gadis lain..... aku aku.....
menjadi korban racun....."
"/angan sebut aku koko lagi. Pendeknya kau mau merebut gelar Raja Pedang
atau tidak, Lekas sebelum "abis sabarku!"
Tiba!tiba &eng $an mengangkat dadanya dan berkata "(ku tidak peduli akan
segala sebutan Raja Pedang. (ku tidak suka pula bertempur dengan siapapun
juga tidak mau ikut bertempur denganmu. (kan tetapi aku "arus mengambil
kembali sepasang Liong!cu $iang!kiam aku suda" bersumpa" di depan
su"u."
429
Raja Pedang
"#eparat! $umoi tolong pinjam pedangmu!" Li 5u menyera"kan pedang
pendek di tangannya. &egitu memegang Liong!cu!kiam yang pendek &eng
#ui segera menerjang maju menyerang dengan da"syat.
&eng $an kagum meli"at gerakan kakak kandungnya yang ternyata jau"
lebi" "ebat dan kuat daripada gerakan Li 5u. (kan tetapi karena dia tidak
suka melawan dia cepat mengelak dan terus mengelak atau menangkis
dengan Liong!cu $iang!kiam yang panjang. $ementara itu Li 5u mendekati
aya"nya dan tangan gadis ini dingin sekali ketika menyentu" tangan
aya"nya. 5ia -ui .an berbisik.
"Li 5u aku malu sekali menjadi Raja Pedang. $ekali ini kalau orang muda
adik &eng #ui itu mau kita semua akan dapat dia kala"kan dengan ilmu
pedangnya 'm!yang $in!kiam sut yang tulen. #alau dia mau muda" saja dia
mengala"kan su"engmu. (aa""" sayang sekali....."
"(panya yang sayang (ya", #enapa kau tidak turun tangan membantu
$u"eng,"
"-us" masa aku "arus berlaku begitu renda", Li"at adiknya itu benar!benar
ane" tidak melawan sama sekali enta" apa maksudnya." Tiba!tiba dia
menjadi pucat karena benar!benar terjadi "al yang luar biasa. #etika pedang
&eng #ui menyambar dalam sebua" serangan kilat &eng $an sengaja
memasang pundaknya dan "anya menangkis sedikit. &eng #ui sendiri sampai
kaget mengapa &eng $an sengaja menerima sambaran pedangnya, Pundak
pemuda itu terbabat dan terkupas kulit berikut sedikit dagingnya. )ara"
mengalir deras membasa"i baju.
"#oko dalam "al ilmu pedang aku mengaku kala". #au dan su"umu patut
disebut Raja Pedang. &uktinya pundakku suda" terluka!" seru &eng $an akan
tetapi tiba!tiba dia melakukan gerakan yang amat ane" yang sekaligus
mematikan daya ta"an &eng #ui. Pedang di tangan &eng #ui tertempel
pedangnya tak dapat digerakan atau ditarik kembali kemudian tangan kiri
&eng $an cepat melakukan dua kali totokan ke ara" tangan kanan kakaknya.
&eng #ui merasa tangannya lumpu" dan sebelum dia sempat mencega"
pedang Liong!cu!kiam yang pendek suda" berpinda" ke tangan &eng $an!
&eng $an lalu melangka" mundur dan dengan dua batang pedang di tangan
dia memandang kakaknya dengan air mata bercucuran kemudian dia berlari
pergi tanpa mengucapkan sepata" kata pun.
Terdengar seruan $ong!bun!kwi "0" &i .oat kau mau pergi ke mana,,"
&aru sampai di lereng gunung di mana tidak ada perang yang terjadi di
lereng sebela" sananya &eng $an merasa ada angin menyambar lewat dan
ta"u!ta"u &i .oat suda" berdiri di depannya. .adis ini terus memeluknya dan
menangis berkata "a"!a"!u"!u"" tidak karuan. Lemas seketika "ati &eng
$an meng"adapi kekasi"nya ini.
"&i .oat..... kekasi"ku..... pujaan "atiku jangan..... jangan kau mengejarku.
/angan kau mencega" kepergianku..... aku terlampau "ina dan terlampau
renda" untukmu &i .oat....."
Mendengar ini makin menjadi tangis &i .oat dan makin erat dia mendekap
&eng $an.
"(du" &i .oat..... kau meng"ancurkan "atiku. Relakan aku &i .oat aku.....
aku..... a" aku mala" tidak pantas lagi "idup di dunia ini....."
&i .oat seperti "endak menjerit!jerit tapi yang keluar dari mulutnya "anya
D"a!"a!u"!u" saja ak"irnya gadis itu menjadi lemas dan ..... robo" pingsan
dalam pelukan &eng $an. Tentu saja pemuda ini menjadi kaget sekali. la
430
Raja Pedang
cepat duduk di atas tana" sambil memangku kepala &i .oat digoyang!
goyangnya tubu" nona itu sanribil dipanggil!panggilnya penu" kek"awatiran
"&i .oat..... &i .oat..... jangan mati.....!" la seperti orang gila dan menangis
seperti anak kecil.
Tiba!tiba gadis itu bergerak dan terdengar suara yang merdu "&eng $an.....
kalau kau pergi..... lebi" baik aku mati saja .....*.
&eng $an terkejut seperti disengat ular berbisa. la menole" ke kanan kiri dan
meli"at di sebela" kirinya $ong!bun!kwi berdiri dengan muka pucat sekali.
$ekilas pertemuan pandang mata antara dia dan $ong!bun!kwi terjadi
persamaan pengertian akan apa yang mereka berdua dengar tadi.
"&eng $an..... &eng $an /angan tinggalkan aku ....."
"&i .oat kau bicara" &eng $an melompat bangun dan memeluk gadis itu
lupa semua kedukaan "atinya.
"&i .oat anakku! (k"irnya kau dapat bicara lagi! -a!"a!"a!"a!"a! $ong!bun!
kwi tertawa terba"ak!ba"ak kemudian..... menangis. -a!"a!"a benar juga si
setan 4ok!mo setela" mengalami kekagetan kau bisa bicara lagi....."
"(ya"..... kalau kau tidak mena"an &eng $an supaya selalu disampingku aku
tidak saja akan gagu lagi mala" aku akan mati di bawa" kakimu!"
"4a ya baik begitu. -e" &eng $an! (paka" kau mencinta &i .oat,"
"&etul Locianpwe akan tetapi aku terlampau "ina..... aku..... aku berdosa
dan tela"....."
"$top! Mana ada manusia tak berdosa di dunia ini, )osaku seribu kali lebi"
besar daripada dosamu! /angan pedulikan manusia!manusia sombong itu.
-ayo ikut kami ke .unung Min!san dan "idup ba"agia di sana. -a!"a!"a
anakku bisa bicara anakku mendapat suami yang "ebat. $ebentar lagi aku
akan menimang cucuku yang mungil. -a!"a!"a orang s"e #wee pantaska"
kau menerima kurnia sebesar ini,*.
&i .oat menggandeng tangan &eng $an yang menurut saja diajak aya" dan
anak itu. (kan tetapi baru saja tiba di kaki gunung di depan mereka berdiri
tiga orang meng"adang. Mereka ini adala" 5ia -ui .an Tan &eng #ui dan
5ia Li 5u.
"5ia -ui .an mau apa kau meng"adang kanii," $ong!bun!kwi yang sedang
gembira "atinya itu bertanya sambil tertawa!tawa. "(pa kau mau bicara lagi
urusan gelar Raja Pedang,"
Mera" muka jago pedang T"ai!san itu. "$ong!bun!kwi aku orang tua "anya
mengantar anak!anak merekala" yang mempunyai urusan."
$ementara itu &eng #ui suda" melangka" maju mendekati &eng $an lalu
terdengar dia berkata "&eng $an kau tidak bole" bawa lari sepasang pedang
Liong!cu $iang!kiam itu. Pedang!pedang itu adala" milik kami "arus
kaukembalikan kepada aku dan Li 5u!"
&eng $an meli"at betapa sikap kakak kandungnya ini masi" tinggi "ati dan
agaknya masi" memandang renda" kepadanya sikap seorang pejuang
gaga" perkasa seorang jantan dan ksatria yang suda" membuktikan d"arma
baktinya kepada tana" air pendeknya sikap seorang mulia ter"adap seorang
yang dianggap renda".
Tadi dia berkuku" merampas pedang karena dianggapnya ba"wa di dunia ini
bagi "idupnya "anya satu itula" yang penting. (kan tetapi sekarang setela"
dia bertemu &i .oat meli"at &i .oat sembu" dari penyakit gagu meli"at &i
.oat dan aya"nya sudi menerimanya dan dia meng"adapi ke"idupan baru
yang penu" keba"agiaan bersama &i .oat dia tidak "endak menguku"i
431
Raja Pedang
pedang!pedang itu lagi. $etela" ada &i .oat dia tidak membutu"kan apa!apa
lagi di dunia ini. )engan tenang tanpa bicara apa!apa &eng $an menurunkan
sepasang pedang dari punggungnya.
"-a!"a!"a muda" amat!"D$ong!bun!kwi tertawa mengejek. "9rang
mengambilnya mengandalkan kepandaian sekarang "endak merampas
#embali juga "arus mengandalkan kepandaian!"
&eng #ui dan Li 5u saling pandang. )i dalam "ati dua orang muda ini suda"
mengakui ba"wa mereka takkan menang bertanding melawan &eng $an.
$etela" diam sejenak &eng #ui berkata "&eng $an kau dengarla". $epasang
pedang itu adala" syarat dan tanda perjodo"anku dengan Li 5u sumoi. #au
kembalikan kepada kami dan sebagai gantinya aku akan menutup mulut dan
tidak mengenalmu lagi."
Mendengar ucapan ini &i .oat dan aya"nya menjadi mara". Mana ada
aturan seperti ini, 9rang di"aruskan berlaku baik tapi balasannya mala"
tidak akan dikenal lagi. Tapi &eng $an segera menurunkan Liong!cu $iang!
kiam dan berkata dengan suara gemetar.
"&eng #ui koko terimala" Liong!cu $iang!kiam ini sebagai sumbangan untuk
perjodo"anmu dari adikmu yang "ina ini. (kan tetapi "anya sebagai titipan
tiga ta"un kemudian "arus kau kembalikan kepadaku."
&eng #ui merasa mendongkol sekali akan tetapi tanpa men/awab sesuatu dia
menerima sepasang pedang itu dan memberikan yang pendek kepada Li 5u.
)ua pedang itu serupa benar "anya yang sebua" panjang dan terukir "uru1
"jantan" sedangkan yang ke dua pendek dan terukir "uru1 "betina". $etela"
menerima sepasang pedang ini tanpa mengucapkan terima kasi" &eng #ui
segera mengajak Li 5u pergi dari situ. Meli"at ini $ong!bun!kwi dan &i .oat
menjadi makin gemas. (langka" sombongnya orang yang dipuji!puji sebagai
/i!eng"iong pemimpin pejuang itu. $ombong tinggi "ati dan merasa diri
sendiri paling jempol!
5ia -ui .an agaknya juga merasa tak enak "ati meli"at sikap murid atau
calon mantunya itu. "$ong!bun!kwi kau menjadi saksinya. Mulai sekarang
aku 5ia -ui .an tidak berani menggunakan gelar Raja Pedang lagi kalau ada
orang masi" mempersoalkan gelar Raja Pedang maka biarla" aku mengakui
ba"wa orang muda adik kandung muridku inila" yang patut diberi gelar Raja
Pedang. $elamat berpisa" sampai jumpa pula!" #aki jago pedang ini
mengenjot tana" dan tubu"nya berkelebat lenyap dari situ.
*-a!"a!"a! Mantuku Raja Pedang" &enar mantuku Raja Pedang dan aku akan
siarkan "al ini ke seluru" dunia kang!ouw. $iapa tidak mau menerimanya
akan ku"ancurkan kepalanya!" $ambil tertawa!tawa dan berteriak!teriak
kakek ini mengajak &eng $an dan &ia .oat melanjutkan perjalanan ke Min!
san.
$ambil berjalan di saniping &i .oat yang menggandeng tangannya terjadi
peruba"an pada diri &eng $an. <aja"nya tidak serem seperti tadi lagi warna
mukanya suda" beruba" biasa ba"kan sepasang matanya bersinar!sinar
gembira. #akak kandungnya ternyata seorang patriot seorang pemuda yang
"arum namanya yang dikagumi dan dipuji orang gaga" seluru" negeri. )an
kakaknya tela" mempunyai calon jodo" yang sedemikian cantik dan
gaga"nya seperti 5ia Li 5u. 'a girang meli"at kakaknya akan "idup ba"agia.
)ia sendiri meli"at titik terang dalam "idupnya mendatang. #eba"agiaan
baginya menjelang datang bagaikan sang surya yang mengintai dari balik
awan gelap yang mulai tertiup pergi ole" angin. )engan &i .oat di
432
Raja Pedang
sampingnya dia sanggup untuk melanjutkan "idup sanggup untuk
menempu" kesulitan dan sanggup untuk terus tersenyum dan memandang
dunia yang penu" duri penu" derita "idup ini dari segi!segi keinda"annya.
Tanpa disadarinya dia mempererat gandengannya. &i .oat merasakan dan
gadis ini pun makin erat memeluk lengan &eng $an sambil melirik dan
tersenyum manis. ketika &eng $an memandang dia meli"at kedua pipi gadis
itu ter"ias dua butir air mata yang turun perla"an!la"an. (ir mata bening air
mata keba"agiaan.
$ampai di sini tamatla" cerita R(/( P0)(2. ini. (kan tetapi cerita tentang
para toko" dalam R(/( P0)(2. ini masi" jau" daripada berak"ir. #ejadian!
kejadian yang lebi" "ebat lebi" mengerikan lebi" meng"arukan akan
bermunculan seperti juga dalam ke"idupan setiap orang manusia selalu akan
bermunculan "al!"al yang menimbulkan cerita. )unia penu" dengan
peristiwa ke"idupan manusia tak perna" diam tenang seperti air samudera
yang sebentar saja tenang kemudian bergelora pula. #ita akan menjumpai
semua toko" cerita ini dalam cerita baru R(/(<(L' 0M($ cerita inda" yang
sengaja diciptakan pengarang sebagai sambungan R(/( P0)(2.. (kan tetapi
juga merupakan kisa" tersendiri di mana kita akan mengikuti perjalanan
"idup dari #wa -ong nona yang pata" "atinya dan remuk!redam
perasaannya itu akan bertemu lagi dengan &eng $an dan &i .oat dengan
Tan &eng #ui dan Li 5u dengan T"io 0ng &un Lim #wi dan tidak ketinggalan
pula #im!t"ouw T"ian!li dan lain!lain. $ampai jumpa kembali dalam R(/(<(L'
0M($!
Tamat
433

You might also like