Lima warna membutakan mata.!" Terdengar suara berat dan parau
membaca doa. Lima warna membutakan mata.!" Menyusul suara nyaring tinggi suara kanak!kanak yang berusa"a keras menirukan nada suara pertama. Lima bunyi menulikan telinga!" #embali suara anak kecil tadi mengulang kata!kata itu. $uara ini saling susul dan selengkapnya diucapkan ole" suara parau ditiru suara anak kecil itu ujar!ujar lengkap dari kitab To!tek!keng seperti berikut % Lima warna membutakan mata Lima bunyi menulikan telinga Lima rasa merusak mulut Mengejar kesenangan merusak pikiran &arang ber"arga membuat kelakuan menjadi curang 'nila" sebanya orang budiman Mengutamakan urusan perut Tidak mempedulikan urusan mata 'a pandai memili" ini membuang itu #alau suara!suara ini terdengar dari sebua" klenteng (gama To "al itu tak perlu diper"atikan lagi karena memang lumra" kalau seorang tosu memberi pelajaran!pelajaran dari kitab To!tek!keng kepada anak muridnya. (tau seorang kepadaguru sastra mengajarkan ayat!ayat kitab itu kepada muridnya. (kan tetapi ane"nya dua suara yang saling susul itu terdengar dari dalam sebua" "utan yang lebat "utan yang jarang didatangi manisia dan menjadi sarang dari "arimau!"arimau ular!ular besar dan lain binatang buas. #alau pun ada manusianya tentula" sebangsa manusia perampok. (pabila kita meli"at ke dalam "utan itu untuk mengeta"ui siapa orangnya yang mengajarkan ayat!ayat kitab To!tek!keng kepada anak kecil tadi kitaakam merasa "eran sekali. Ternyata ba"wa yang membaca ayat!ayat kitab itu adala" seorang tosu berbaju kuning di pungungnya tergantung sebatng pedang. Tosu ini tinggi kurus berkumis tipis berusia kurang lebi" lima pulu" ta"un rambtnya digelung ke atas dan ia menunggang seekor kuda kurus yang berjalan seenaknya dan nampaknya suda" amat lela". )i belakang kuda ini berjalan seorang anak laki!laki berusia sepulu" ta"un pakaiannya penu" tambalan rambutnya diikat ke belakang mukanya puti" agak pucat dan matanya besar. (nak ini amat miskin pakainanya sampai! sampai bersepatu pun tidak. )i dekat mata kaki kiri ad boroknya sebesar ibu jari kakinya se"ingga agak terpincang pincang jalannya.(kan tetapi biarpun keadaannya begini miskin anak itu tampaknya gembira terusMulutnya menyinarkan ca"aya gembira dan nakal. (yat!ayat yang dibacakan ole" Tosu di atas tai adala" ayat ke dua belas. #alau di"itung tosu itu membacadari ayat pertama dengan suara keras akan tetapi lambat!lambat suda" lama jugala" anak itu menirunya. Pada ayat ke duabelas di mana terdapat kata!kata tentang orang budiman mengutamakan urusan perut anak laki!laki itu setela" selesai meniru ayat ini sampai "abis segera berkata. $uaranya lantang nyaring dan tinggi. Totiang benar sekali orang budiman itu. (ku pun mau menjadi orang budiman mengutamakan urusan perutku yang suda" amat lapar ini. Maka "arap Totiang lekas!lekas memberi roti kering atau uang aku tidak mau pedulikan urusan lain lagi* $ambil berkata demikian anak itutidak lagi 1 Raja Pedang berjalan di belakang kuda melainkan berlari mendampingi dan menarik!narik kaki kanan tosu itu. (kan tetapi tosu itu seperti tidak meli"at boca" tadi juga seperti tidak merasa kakinya dibetot!betot. 'a membuka mulutnya lagi dan berteriak dengan suara keras. (yat ke tiga belas berbunyi* (ku tidak peduli apa bunyi ayat ketiga belas atau ke tiga ribu!* (nak itu berteriak. Perutku lapar dan Totiang suda" berjanji akan memberi roti kering dan uang kepadaku!* Tosu itu nampak tertegun seakan+akan baru sekarang ia ta"u ba"wa suara yang tadinya menirunya tela" meneluarkan suara lain. 'a menunda menbaca kitabnya dan memandang kepada anak itu dengan mata bersinar!sinar. Tadi ia bertemu dengan anak itu di luar sebua" kampung dekat "utan ini. Pada waktu itu ia sedang beristira"at dan makan roti kering. Lalu datang anak yang dikenalnya ini mendekat nampaknya ingin sekali akan tetapi tidak mengeluarkan suara. #au mau roti kering,* (nak itu "anya mengangguk. -e"!"e"!"e" roti keringku suda" "abis di warung sana,*'a bertanya lagi #embali anak itu menggangukTosu itu menjadi gemas juga. .aguka" engkau,* Tidak Totiang "anya sedang malas bicara* /awaban ini membuat si tosu menjadi ter"eran!"eran. &aru kali ini ia bertemu dengan seorang anak kecil yang bicara seenaknya sendiri saja seperti ini. 0ngkau mau roti kering dan uang,* #embali ia bertanya sambil menunggangi lagi kudanya yang kurus. (nak laki!laki itu kembali mengangguk. &aik akan tetapi kau "arus menirukan membaca isi kitab To!tek!keng sambil berjalan di belakang kudaku.* )emikianla" tosu itu mulai membaca kitab itu dari ayat pertama sampai ayat ke dua belas. Tadinya anak ini tertarik sekali karena anak ini sebetulnya adala" seorang anak luar biasa yang perna" membaca kitab!kitab kuno ba"kan "ampir "a1al banyak kitab dari agama bud"a yitu ketika ia bekerja sebagai pelayan dari kelenteng -ok!t"ian!tong (kan tetapi setela" mendengar tentang mengutamakan perut* se"ingga anak itu teringat akan perutnya yang lapar dan menagi" janji. $iapaka" anak yang bersikap ane" dan terlantar itu, 2amanya &eng $an )emikian menurut pengakuannya snediri tentang siapa nama keturunannya ia sendiri tidak ta"u (nak ini adala" korban bencana alam yaitu benjir besar sungai -uang+"o yang meng"abiskan seluru" isi kampungnya. -ampir seluru" kampung "abis ole" banjir itu ruma"!ruma" lenyap sawa"!sawa" rusak manusia dan binatang "ampir tewas dan "anyutsemua. (nak ini pun "anyut akan tetapi agaknya tu"an masi" melindunginya maka ia dapat tersangkut pada reruntu"an ruma"dan terbawa ke pinggir dalam kedaan pingsan. -al ini terjadi ketika ia berisia lima enam ta"un. #etika siuman kembali anak ini tela" berada di pinggir sebua" "utan di tepi sungai -uang! "o 'a "anya ingat ba"wa namanya &eng $an ba"wa aya" bundanya "anyut terbawa air ba" akan tetapi tidak ingat lagi apa nama dusun tempat tinggalnya dan di mana letaknya. 2 Raja Pedang &eng san terlunta!lunta dan nasib membawanya sampai ke depan kelenteng -ok!t"ian!tong di kota s"an!si ia amat tertarik meli"at kelenteng itu amat sukameli"at!li"at lukisan dan patung!patung yang dipa"at inda" kemudian ketua kelenteng seorang "wesio yang beribada" merasa kasi"an dan suka kepadanya dan mulai saat itula" &eng $an diterima senagai seorang kacung atau pelayan. Para "wesio di kelenteng itu rata!rata memiliki pribudi yang tinggi dan "ampir semua tekun mempelajari ayat!ayat suci "wesio mendapat kenyataan ba"wa anak yang menjadi pelayan di kelenteng itu selain rajin juga amat cerdas mereka memberi pelajaran menabaca menulis dan demikianla" selama tiga ta"un lebi" &eng $an di jejali* 3lsa1at!3lsa1at dan ayat!ayat suci yang amat tinggi.Tentu saja ia "anya meng"a1al semua inti sarinya. /angankan seorang anak kecil seprti dia menusia dewasa sekalipun kalau mempelajari agama jarang yang betul!betul dapatmenangkap inti sarinya apabilamengamalkan perbuatannya sesuai dengan ayat!ayat perbuatannya sesuai dengan ayat!ayat suci itu. $etela" berusia sembilan ta"un lebi" &eng $an mulai tidak beta" tinggal di kelenteng. &eberapa kali ia minta ber"enti akan tetapi semua "wesio melarang nya dan mereka ini "endak menarik &eng $an menjdi seorang calon "wesio. &eng $an tidak suka dan pada suatu malam anak ini lari minggat dan kelenteng itu.'a "idup terlunta!lunta terlantar. -anya bisa makan kalau ada yang menaru" kasi"an dan memberi makanan atau memberi sekedar pekerjaan kemudian diberi upa" uang atau makan. 4ang amat ane" pada anak ini ia tidak perna" mau mengeluarkan perkataan minta!minta! Mungkin ia terpengaru" ole" pelajaran para "wesio yang meng"arapkan sedeka" dari para dermawan akan tetapi sekali!kali bukan mengemis. )emikian mengapa &eng $an juga sama sekali tidak mau minta ketika meli"at tosu itu makan roti kering pada"al perutnya lapar bukan main. )an siapa adanya tosu itu, &ukan sembarang orang melainkan seorang bernama $iok Tin 5u. )ia adala" toko"dari perkumpulan (gama 2go!lian To kauw 6(gama To Lima Teratai 7 yang berpusat di #i!lok. $ebagai tosu tingkat tiga tentu saja ilmu kepandaiannya suda" tinggi sekali. )an sebagai seorang toko" 2go!lian To!kuaw tyang mementingkan pelajaran mistik 6"oatsut7 tentusaja ia terkenal seorang yang amat berba"aya. $iok Tin 5u bukan mengajak atau memancing &eng $an ke dalam "utan itu tanpa maksud tertentu. &egitu meli"at anak tadi ia dapat menduga ba"wa anak ini adala" seorang anak yatim piatu lagi bertulang baik maka tepat sekali kalau "endak dijadikan ba"an percobaaan ilmunya. #alau sampai anak ini tewas sekalipun tidak ada orang tua ke"ilangan anaknya tidak ada orang yang dirugikan maka ia takkan menanggung dosa demikian jalan pikiran pedeta sesat ini mari kita kembali ke dalam "utan untuk meli"at apa yang akan terjadi selanjutnya. )i depan tela" diceritakan betapa &eng $an tidak lagi meniru teriakan $iok Tin 5u yang membaca ayat!ayat To!Tek!keng mala" berteriak!teriak menagi" janji tosu itu untuk memberi roti kering atau uang pembeli roti kepadanya. Mereka suda" tiba di tenga" "utan yang amat sunyi dan liar. $iok Tin 5u tersenyum dan melompat turun dari atas kudanya. .erakannya demikian ringan seakan!akan tubu"nya seringan bulu saja . boca" sejak kapan kau belum makan,* Pertanyaan ini diucapkan dengan "alus seakan!akan orang tua ini merasa kasi"an dan "endak menolong. 3 Raja Pedang $ejak dua "ari yang lalu*jawab &eng $an singkat tanpa mengundang suara minta dikasi"ani. Tosu itu mengangkat alisnya lalu tertawa bergelak nampak girang sekali!*&agusbaguskalau begitu perutmu kosong sama sekali. -al ini berarti membersi"kan "awa didalam tubu"mu dan memperkuat daya ta"anmu seperti seorang yang memiliki lati"an siulin. &agus anak yang baik na" kaumakanla" ini "endakla" kuli"at sampai di mana kemanjurannya!* Tosu itu mengeluarkan sebua" pil berwarna kuning dan berbaubusuk &ukala" mulutmu.* Tentu saja &eng $an tidak sudi mentaati perinta" ini. 'a mundur selangka" memandang mara" dan berkata. Totiang kau berjanji "endak memberi roti kering atau uang kenapa sekarang menyuru" aku makan obat, (ku tidak sakit dan tidak butu" obat!* -e"!"e"!"e" kalau suda" makan tidak ada artinya lagi 0" boca" aku $iok Tin 5u bukan seorang bodo". #eta"uila" pil ini adala" buatanku atau petunjuk kauwcu 6ketua agama7. &elasan ta"un kubuat dari sari segala kebusukan yang mengundang "awa t"ai!yang dan k"asiatnya "ebat bukan main. (ku tela" membuatnya tiga bua" akan tetapi sampai sekarang tidak berani menelannya -arus lebi" dalu kucobakan orang kau dengan perutmu kosong baik sekali untuk dijadikan kelinsci percobaan! #alau kau mati tidak ada orang yang ke"ilangan kalua kau "idup na" akan kuberi "adia" roti kering atau uang -e"!"e"!"e"!8 $epanjang mata anak itu yang lebar menjadi makin lebar bukan karena takut melainkan karena mara"nya. Tosubau apa kau lupa akan ujar!ujar suci ba"wa siapa yang belum membersi"kan diri dari perbuatan ja"at dan siapa tidak memperdulikan kebajikan dan kebenaran dia itu tidak patut memakai pakaian kuning,* $iok Tin 5u mula!mula terkejut dan "eran karena ujar!ujar ini adala" kata! kata suci dalam agama bu"da 6dalam kitab )"ammapade7 akan tetapi ia segera tertawa. Mau tidak mau kau "arus melepon opbat ini!* Tidak sudi..! #au tosu bau!* &eng $an mengambil dua bua" batu kecil dari atas tana" dan menimpukkan dua bua" batu itu kepada $iok Tin 5u. (kan tetapi $iok Tin 5u "anya tertawa dan sekali ia menggerakkan tangan kiri ujung lengan bajunya meniup* pergi dua bua" batu itu membuat &eng $an tak dapat bergerak lagi. 4ang mati* ini adala" kedua pasang kakitangan anak itu akan tetapi dari le"er ke atas masi" "idup* anak itu masi" dapat menggerakkan le"erdan semua anggauta muka. Tosu ja"attosu bau kau mau apakan aku,* teriakannya berkali!kali. Tidak apa!apa "anya ingin kau menelan obat ini* Pil kuning yang baunya busuk itu didekatkan pada "idung &eng $an membuat anak ini ingin munta". &aunya busuk seperti engkau aku tak sudi!* ia menggeleng kepalake kanan kiri menjau"i obat itu. -e"!"e"!"e" anak bandel. Terpaksa "arus kubuka mulutmu* Tangan kiri tosu itu memegang dagu &eng $an dan anak ini merasa betapa tenaga yang amat kuat memaksa betapa tenaga yang amat kuat memaksa mulutnya terbuka. 'a pura!pura menurut akan tetapi ketika tosuini lenga" "endak memasakkan obat ke dalam mulut yang terbuka &eng $an menggerakkan kepala ke bawa" dan menggigit tangan kiri tosu itu. (du"..!* karena tidak menyangka sama sekali jari kelingking tosu itu kena tergiti keras sampai mengeluarkan dara". 4 Raja Pedang Plakkk!* ia menampar pipi &eng $an . )emikian keras tamparan ini demikian nyerinya sampai &eng $an tanpa disengaja membuka mulutnya melepaskan gigitnanya. Plak! Plak! Plak! Plak! Plak!* berkali!kali tosu itu menampar muka &eng $an dari kanan kiri dan sunggu"!sunggu" &eng san dari kanan kiri dan sunggu"!sunggu" &eng $an tidak mengelu" akan tetapi rasa sakit membuat matanya berair $etela" anak itu "ampir pingsan karena sakit dan pening baru tosu itu meng"entikan tamparannya. Muka &eng $an menjadibengkak! bengkak dan kedua pipinya menjadi biru ane"nya dari "al ini tidak tersa ole" tosu yang sedang mara" itu tak sepata" kata pun anak itu mengadu" atau mengelu" benar!benar menunjukkan watak bandel yang luar biasa membayangkan nyali dan ketaba"an yang mengagumkan. -ayo telan ini!* $iok Tin 5u memaksakan &eng $an yang setenga" pingsan itu membuka mulut lalu menjejalkan pil berbau busuk itu ke dalam mulut &eng $an. (nak ini dalam kenekatannya biarpun suda" pening dan setenga" pingsan "endak meluda"kan keluar pil itu akan tetapi $iok Tin 5u menutup mulutnya dan mendorong pil itu dengan telunjuknya sampai ke tenggorokan &eng $an. (k"irnya obat itu masuk ke dalam perut &eng $an tanpa dapat dicega" lagi!. -e"!"e"!"e" "endak kuli"at akibatnya.* $iok Tin 5u menggerakkan tangan membebaskan totokannya dan &eng $an robo" terduduk di atas tana" menundukkan muka terduduk di atas tana" menundukkan muka karena merasa masi" pening dan nanar kepalanya. 'a meramkan matanya yang menjadi sempit karena pipinya membengkak besar di kanan kiri. #asi"an sekali anak ini mukanya sampai menjadi seperti bua" labu matang. Tiba!tiba &eng $an menggerak!gerakkan kaki tangannya kulit badannya mungkin lama makin mera" sampai seperti udang rebus. Makin mera" kulitnya makin tidak karuan tingka"nya berkelojotan seperti ular disiram air panas. Panas panas..!* ak"irnya tak terta"nakan juga mulutnya tak perna" mengadu" "anya bilang panas panas. berkali!kali. #ulit badannya menjadimera" tua "ampir "itam dan dari tubu"nya tampak uap tipis seakan!akan seluru" air di tubu"nya suda" mendidi". Tubu" &eng $an melompat ke sana ke mari seperti orang gila menabrak po"on terjungkal berdiri lagi ter"uyung!"uyung dan merangkak!rangkak sampai menabrak po"on lagi. #emudian dia melompat berdiri dan lari! -e"!"e"!"e" "endak kuli"at sampai berapa lama kau dapat berta"an.* $iok Tin 5u juga berlari mengikuti anak yang sedang gila kepanasan itu meninggalkan kudanya yang diikat pada sebatang po"on. Tidak jau" &eng $an berlari karena belum juga dua li ia menabrak po"on lagi dan terguling tak dapat bangun lagi "anya berkelojoran dan bergulingan. $iok Tin 5u berlutut dan memeriksa dengan teliti. )iurut dan diperiksanya seluru" bagian tubu" &eng $an yang suda" tak berdaya lagi itu mulutnya tiada "entinya memuji. -emmm tubu"nya berisi penu" "awa panas mujijat. 'nila" inti sari "awa yang kalau dapat dipeli"ara dan disalurkandengan kekuatan 'weekang akan menjadi semacam yang!kang istimewa kuat dan panas &agus sekali! -endak kuli"at apa yang dirusaknya.* 'a memeriksa perut dan dada &eng $an. -emmm "emmmmm berba"aya sekali isi perut melepu" semua paru! 5 Raja Pedang paru penu" "awa panas menguap jantung mengeriput kalau anak ini tidak kosong perutnya tidak penu" "awa murni tubu"nya dan tidak bersi" tulang!tulangnya ia suda" akan mampus dari tadi. )engan 'weekang di tubu"ku apaka" aku akan dapat mena"an "awa panas seperti ini, -emmm berba"aya sekali* Tosu ini saking asyiknya memeriksa sampai tidak ta"u dan tidak terasa ba"wa kantong terlepas dan terjatu". #etika tubu" &eng $an bergerak!gerak tanpa disengaja kantong obat itu tertindi" ole" tubu" anak itu dan tidak keli"atan dari atas. -emmm.. berba"aya sekali akibatnya (pa kiranya aku akan kuat,* Tosu itu berdiri dan termenung. 'a ngeriakan akibatnya kalau sampai dirinya kemasukan obat kuat itu dan ak"irnya ia tidak dapat mena"an. Tanpa terasa digerayangnya pinggangnya dan ia kaget karena tidak mendapatkan kantongobat disitu. &ingung ia mencari tetapi sia + sia saja. 'a mengingat! ngingat tak sala" lagi tadi ia mengambil sebua" pil dari kantong obat yang segera dikantongkan kembali ke pinggangnya. /angan! janganketinggalan diatas pelana kuda pikirnya. 5epat ia berlari meninggalkan &eng $an dan berlari ke tempat di mana dia tadi meninggalkan kudanya. )i sini mencari! cari ke sana kemari membuka!buka rumput dan alang!alang disekitarnya membongkar semua bekal dari atas sela kuda. $ementara itu &eng $an masi" berkelojotan. Panas. lapar.. panas..lapar.*katanya. Tangannya menggerayang!geranyang ia mencoba membuka matanya akan tetapi begitu dibuka air matanya bercucuran saking panas danperi"nya. Tiba!tiba tangannya yang menggerayang itu dapat menangkap sebua" kantong kecil. #edua tangan itu menarik dan sekali tarik saja kantong itu "ancur dan dua butir pel dipegangnya. #arena pikiran &eng $an suda" "ampir tak dapat dipergunakan lagi saking "ebatnya penderitaannya dua butir pil itu segera dimasukkan kemulutnya terus ditelan "abis! Pada saat itu terdengar orang bernyanyi!nyanyi kecil nyanyian kanak! kanakketika tiba di tempat itu ternyata ba"wa yang bernyanyi adala" seorang laki!laki bertubu" tinggi besar akan tetapi mukanya yang "itam itu sama sekali tidak berkumis atau berjenggot licin seperti muka kanak!kanak. Matanya juga bersinar bodo" dan jujur seperti mata kanak!kanak pula biarpun usianya suda" suda" empatpulu" ta"un. 4ang lucu adala" pakaiannya berkembang!kembang dan mala"an sepatunya juga sepatu berkembang seperti yang biasa dipakai wanita. Pendeknya seorang ane" yang mempunyai si1at kanak!kanak berpakaian seperti permpuan dan Pantasnya "anya orangedan saja yang berkeadaan seperti dia ini. 'a ber"enti menyanyi dan berdiri memandang &eng $an yang masi" bergulingan. $etela" &eng $an menelan pil yang du butir itu ia seperti cacing terkena abu panas. &erguling ke sana menggelundung ke sini berkelojotan dan mulutnya berbusa. -a!"a!"o!"o!"o" kau main menjadi trenggiling,* 9rang yang baru datang itu dengan muka girang lalu reba" pula dan bergulingan berkelojotan seperti &eng $an sambil tertawa!tawa senagn sekali. -ayo kita balapan siapa lebi" cepat menggelinding!* katanya mengajak &eng $an main balapan. Tentu saja &eng san yang tidak sadar itu semua sekali tidak memperdulikan. 0" kau tidak mau balapan, #urang ajar kau diajak bicara diam saja!* 9rang itu melonpat bangun dan mendekati &eng san 'a meli"at kedua mata &ang 6 Raja Pedang san . 'a meli"at kedua mata &eng $an yang sipit karena mukanya berbusa. 0"!e"!e" setan. #au mala" mengejek,* orang itu mara"!mara" megira ba"wa &eng $an yang suda" sekarat itu mengejeknya. #utendang kau* orang tua itu menendang perla"an. Tanpa disengaja ia menendang jalan dara" t"i!t"ait!to dipunggung &eng $an boca" ini sedang menderita tubu"nya seakan!akan "endak meletuskarena penu" "awa yang seakan! akan terbuka jalan dara"nyakena tendangan itu tiba!tiba ia melompot keatas tinggi sekali dan tanpa disadarinya pula tangan kananya menampar kepada orang itu. Plak!* se"abis menampar ia bergulingan pula. 4ang "ebat adala" orang ane" itu yang kena tampar. Tubu"nya terlempar dan robo" berguling!guling sambil mengadu"!ngadu". Ternyata orang itu li"ai bukan main. Tamparan yang dilakukan ole" anak tadi biarpun tidak disengaja namun penu" dengan dengan tenaga yang dan kiranya akan men"ancurkan kepala seorang biasa. 2amun orang ane" itu "anya terguling!guling dan cepat bangun lagi. 'a mara" sekali. 0" $etan 0" 'blis kau mengajak berkela"i, )atang!datang mengirim pukulan maut ya, &erani kau main!main dengan #oai (tong!* 5epat seperti orang main sulap ta"u!ta"u di tangan kanan ini suda" terdapat sebua" pana" berwarna "ijau. 'a maju menubruk &eng $an yang sedang bergulingan tangan kirinya memukul dengan telapak tangan terbuka sedangkan tangan kanan menggunakan anak pana" tadi untuk menusuk. )engan tepat tangan kiri #oai (tong memukul dada &eng $an sedangkan ujung anak pana" itu menancap di pundaknya. Meli"at lawannya sama sekali tidak mengelak lawannya sama sekali tidak mengelak atau menangkis #oai (tong kaget sekali dan cepat sekali kembali anak pana"nya. -ebat! &eng $an yang terkena pukulan dan terluka anak pana" seketika ber"enti bergerak "anya dari mulutnya terdengar bunyi mendesis seperti seekor ular mengamuk mukanya yang tadi mera" meng"itam berla"an!la"an beruba" menjadi "ijau juga seluru" tubu"nya beruba" menjdi ke"ijauan! )esis pada mulutnya tidak lama segera ter"enti se:perti bola kempis ke"abisan angin. Mati.. celaka.. aku bunu" orang yang tak melawan dengan pukulan /ing!tok!ciang 6tangan racun "ijau7!* setela" berkata demikian orang ane" itu cepat berlari meninggalkan tempat itu larinya bukan main cepatnya seperti terbanga saja. 9rang ane" yang bernama #oai (tong ini sesunggu"nya bukan orang biasa. &iarpun seperti kanak!kanak dan pakaiannya seperti orang gila namun justeru keane"annya itu maka ia disebut #oai (tong 6anak setan. )ia ini adala" murid tunggal dari &an!tok!sim .iam #ong 6"ati selaksa Racun7 seorang "wesio dari barat yang berasal dari tibet. 2ama besar .iam #ong ini terkenal diseluru" dunia kang!ouw sebagai eorang toko" yang amat ditakuti orang. /uga nama murid tunggalnya ini cukup membikin menkeret nyali banyak a"li silat karena ke"ebatannya yang paling ditakuti dari dua orang toko" guru dan murid ini adala"ilmu pukulan mereka yang berdasarkan tenaga 'm yang disebut /ing!tok!ciang.'lmu pukulan racun "ijau ini amat dasyat mengundang sari tenaga 'm yang paling dalam se"ingga jangankan pukulannya baru "awa pukulannyasaja suda" cukup mendatangkan racun yang akan mematikan orang yang tersambarnya. $ebagai seorang toko" besar yang tinggi ilmu silatnya. .iam kong memesan kepada muridnya yang ketolol!tololan itu agar tidak sembarangan mempergunakan /ing!Tok!ciang 7 Raja Pedang apalagi mempergunakan senjata anak pana" yang ujungnyasuda" dimasak dalam racun "ijau kalau tidak amat terpaksa atau meng"adapi musu" berat. 9le" karena inila" maka #oai (tong tadi ketakutan meli"at akibat pukulannya ditamba" tusukan anak pana" ter"adap diri &eng $an dan serangannya tadi "anya terdorong ole" kemara"an karena ia dipukul secara "ebat. )isangkanya ba"wa &eng $ab naka kecil itu memiliki kepandaian tinggi maka begitu menyerang ia mempergunakan pukulan maut dan anak pana"nya. Maklum jalan pikiran #oai (tong memang masi" seperti kanak! kanak maka ia tidak berpikir Panjang.$iok Tin 5u bingung sekali ketika dia mencari!cari di tempat dia meninggalkan kudanya tetap tak dapat menemukan kantong obatnya. )ia menuntun kudanya kembali ke tempat &eng $an. (langka" kagetnya ketika dia meli"at anak itusuda" tidak bergerak!gerak terlentang diatas tana" dengan muka dan tubu"nya berwarna "ijau! )ia ter"eran!"eran melepaskan kudanya dan didekatinya anak itu setela"memriksa sejenak ia mengeluarkan seruan keget! (yaaaaa..! kenapa anak ini bisa mati seperti itu,,* ia benar!benar kaget sekali dan berkali!kali menggeleng!gelengkan kepalanya. Pengaru" obetnya adala" tenaga yang andaikat anak ini mati karena obat itu tentu tubu"nya "angus kenapa sekarang tubu" anak ini seperti orang mati kedinginan, $iok Tin 5u berbidik ngeri. ;ntung ia mencoba obatnya itu kepada anak tak terkenal ini. #alau ia sendiri yang menelannya. (langka" ngerinya. (ku tela" keliru membuatnya pikirnya* "arus segera kulaporkan kepada kauwcu* karena meli"at akibat obatnya begini mengerikan ia tidak begitu kecewa lagi ke"ilangan dua butir pilnya. #alau yang sebua" begini berba"aya yang dua lain lagi juga tidak akan ada gunanya. &iarla" kalau ditemu orang lain dan ditelan paling!paling orang yang menelannya akan mati seperti boca" ini. (gak ngeri ole" akibat perbuatannya sendiri tergesa!gesa tosu itu menaiki kudanya dan membalapkan kuda kurus itu pergi dari situ meninggalkan tubu" &eng $an yang menggeletak di tenga" "utan. -ong!/i kau "ati!"atila". -utan itu lebat mungkin banyak "arimaunya. /awabannya "anya suara ketawa nyaring seorang anak perempuan berusia delapan sembilan ta"un yang amat linca" berlari!lari cepat memasuki "utan lebat. 4ang menegur juga tersenyum senyum senyum kecil yang untuk sejenak menerangi waja"nya suram + muram. )ia seorang laki!laki berusia kurang lebi" empat pulu" ta"un berwaja" tampan dan gaga" akan tetapi waja" ini suram!suram nampak tidak ada ca"aya kegembiraan "idup tampan ini menjadi gelap dan muram semenjak ia ditinggal mati siterinya yang tercinta tiga ta"un yang lalu meninggalkan dia "idup berdua saja dengan anak tunggalnya yang bernama -ong. #wa Tin $iong adala" seorang jago pedang murid tertua dari -oa!san!ciang! bunjin 6ketua -oa!san!pai7 Lian &u Tojing 2amanya di dunia kang ouw cukup terkenal sebagai seorang paling tua daripada -oa!san $ie!eng 6empat pendekar -oa!san7 tidak "anya terkenal karena memang empat orang pendekar -oa!san ini berkepandaian tinggi namun lebi" terkenal karena perbuatan mereka yang selalu menjunjung tinggi keadilan dan kegaga"an. Terkenal sebnagai pelindung penja"at!penja"at keji. Liang &u Tojin tosa ketua -oa san pai suda" berusia enam pulu" ta"un lebi" dan tosa ini biarpun memiliki banyak anak murid namun kepandaian 8 Raja Pedang istimewanya yakin pedang -oa!san #iam!"oat "anya diturunkan seluru"nya kepada empat orang muridnya yang terkenal sebagai -oa!san ini yang tertua adala" #wa Tin $iong bergelar -oa!san!it!kian 6pedang tunggal -oa!san7. 9rang ke dua adala" T"io <an 't berjuluk &u!eng!kiam 6pedang tanpa bayangan7 9rang ke tiga bernama #ui #eng berjuluk Toat!beng kiam 6pedang pencabut nyawa7 sedangkan orang keempat adala" seorang gadis berusia duapulu" ta"un bernama Liam sian -wa dengan julukan #iam!eng!cu 6bayangan pedang7 #wa Tin $iomg suda" berusia empat pulu" ta"un dan suda" menjadi duda dua orang sutenya yaitu T"io <an it berusia tiga pulu" lima dan #ui #eng tiga pulu" ta"unlima dan kui keng tiga pulu" ta"un keduanya suda" berkeluarga pula. -anya orang keempat dari -oa!san $ie! eng yaitu Liem $ian -wa belum berkeluarga masi" gadis berusia dua pulu" ta"un akan tetapi tela" menjadi tunangan #wee $in seorang termuda dari tiga pendekar #un!lun. #wa Tin $iong amat di"ormat dan disegani adik!adik seperguruannya karena pandangannya yang luas dan sikapnya yang serius. 'a gaga" jujur dan menjadi pengikiut plajaran!pelajaran 3lsa1at #"ong!cu yang setia.sebaliknya anak perempuannya #wa Tin $iong anaknya ini merupakan mata"ari "idupnya dan "anya anak inila" yang kadang!kadang dapat memancing senyum di waja"nya yang selalu muram dan sunggu"!sunggu". #wa Tin $iong terpaksa mengeprak kudanya untuk berjalan lebi" cepat memasuki "utan lebat itu. Tadinya #wa -ong membonceng di depannyaakan tetapi anak itu tiap kali merasa bosan naik kuda pasti meloncat turun dan berlari!larian cepat.'a tidak akan merasa k"awatir akan diri anaknya karena sunggu"pun baru berusia delapan sembilan ta"un #wa -ong tela" memiliki kepandaian silat yang lumayan.semenjakanak itu bisa berjalania suda" mendidiknya se"ingga sekarang #wa -ong memiliki gerakan yang cepat dan linca" juga mempunyai ilmu menjaga diri yang cukup mempunyai ilmu menjaga diri yang cukup kuat. -ong!ji 6anak -ong7jangan terlalu cepatkau nanti seast jalan!* kembali anaknya berkelebat memasuki bagian yang gelap dari "utan besar itu.'a memajukan kudanya dan tiba!tiba kudanya mengeluarkan bunyi ringkik keras lalu berdiri diatas kedua kaki belakangnya "idungnya mendesis!desis nampak ketakutan sekali #wa Tin $iong berlaku waspada maklum ba"wa ada binatang buas ditempat itu. #arena sukar untuk menenangkan kudanyaia cepat meloncat turun dan mengikatkan kendali kuda pada sebatang po"on.Tiba!tiba kudanya meronta keraskendali putus dan kudanya lari tunggang langgang."ampir pada saat ituterdengar bunyi berkeresekan dari atas dan seekor ular besar yang melilitkan ekornya pada batang po"on diatas menyambarkan kepalanya ke ara" Tin $iong. Tidak percuma #wa Tin $iong menjadi orang tertua dari "oa!san sie! eng.biarpun matanya belum meli"attelinganya tela" menangkap sambaran angin dari atas.cepat sekali kakinya bergerak dan ia suda" menggelak sambil mencabut pedangnya. )i lain saat padanganya suda" berkelebat membacok ke atas. Tin $iong ular itu terluka pedang dara" menetes.ular itu kesakitan dan mara" cepat ia menyambar lagi bagaikan menubruk ke ara" calon mengsanya. Tin $iong terkesiap kagum menyaksikan ular yang besar sekali dan yang 9 Raja Pedang sisiknya nampak kuning sekali ke"ijauanberkembang inda" dan bersi" -ampir ia merasa sayang untuk membunu" ular iniakan tetapi karena ia berada dalam ba"aya terpaksa ia memapaki datangnya ular dengan sebua" tusukan ke ara" le"er sambil miringkan tubu". 5esss*! Pedang yang ditusukkan dengan tenaga lweekang itu dapat menembus le"er ular yang dilindungi kulit kerassebelum ular itu sempat menyerang padang suda" dicabut kembali dan sebua" tabasan yang dilakukan dengan tenaga sepenu"nya membuat le"er itu putus!#epalanya terlempar ke bawa" sedangkan ekor yang melilit da"an po"on berla"an! la"an terlepas se"ingga ak"irnya tubu"nya yang panjang dan besar itu jatu" berdebuk diatas tana" pula. Tin $iong menarik napas panjang merasa sayang ba"wa ualar yang seinda" itu kulitnya terpaksa "arus ia bunu" ;lar kembang macam ini enak dagingnya dan kulinya akan laku ma"al kalau dijual di kota pikirannya. 'a akan anaknya dan teringat akan kudanya yang suda" melarikan diri. (naknya "arus dicari lebi" da"ulu dan dengan pikiran ini pendekar itu lalu lari mengejar ke ara" bayangan #wa -ong tadi berlkelebat. $ementara itu #wa -ong yang berlari!larian gembira tela" berada dibagian yang paling gelap di "utan itu.memang anak ini semenjak kecil paling senang kalau bermain!main didalam "utan.$emenjak kecil berdiam bersama aya"nya di "oa!san dan "utan besar bole" dibilang adala" tempat ia bermain!main. (k"ir!ak"ir ini ketika aya"nya mengajak ia turun gunungia seringkali rindu kepada "utan!"utan besarrindu kepada binatang!binatang "utan yang amat disanyanginyamaka sekarang meli"at "utan tentusaja ia seperti seekor burung tentu saja ia po"on besargembira sekali "atinya. $aking gembiranya ia sampai lupa diri dan lupa ba"wa jau" meninggalkan aya"nya dan baru terasa lela" kedua kakinya ketika dia duduk di bawa" sebatang po"on besar.sepanjang matanya bersei!seri dan bersinar! sinarmulutnya yang kecil tertawa!tawa ketika #wa "ong memtik dua tangkaibunga mera" dipasangnya diatas kepala di kanan kirimen"ias rambutnya yang "itam panjang. Tiba!tiba ia berseru kaget dan cepat meloncat kesamping dan dilain saat tangan kanannya suda" meng"unus pedang pendek inila" gerakan sin!coa! "iat!bwe 6ular sakti mengulur ekornya7 sebua" gerakan ilmu pedang sebagai :pembukanankalau meng"adapi lawan berat. .erakannya cepat sekali dan tanganya yang mencabut pedang "ampir tidakterli"at ta"u!ta"u pedang pendek yang tadinya tergantung dipunggungnya tela" berada ditangan kanandipegang erat!erat gagangnyasedangkan pedangnya melintang di depan dada. (pa yang menyebabkan gadis cilik ini kaget, Mukanya pucat dan ia berdiri seperti patunglenyap semua seri gembira diwaja"nya. &ukan "anya diaandaikan disitu ada orang lain orang sgaga" aya"nya sekalipuntentu akan kaget setenga" mati meli"at apa yang dili"at ole" #wa "ong ini.Mana didunia bukan mimpimemang nyata!nyata terli"at ole"nya "al ituterjadi.mula!mula ia tadi berseru kaget karena meli"at ada seekor ular besar dibawa" po"onkurang lebi" dua pulu" meter jau"nya disebela" sana.dan sekarang.ta"u!ta"u ular itu *bangun* berdiri dan berlomcat! loncatan meng"ampirinya. -ampir saja #wa -ong lari tumggang langgang saking takut dan ngerinya kalau saja ia tidak mendengar suara orang tertawa akan tetapi ketika ia mendengar ba"wa yang tertawa adala" ular berdiri* itu. #emudian timbul 10 Raja Pedang jiwa ksatria yang diturunkan aya"nya kepadanya dengan pedang dipegang erat!erat di tangan ia membentak. $iluman dari mana berani menggangguku*. -a!"a!"a lagaknya. #akimu menggigil seperti orang sakit demam kok masi" berlagak gaga". -a "a "a!* ternyata ular itu setela" dekat tidak berkepala lagi dan .. dari le"er ular itu tersemburla" kepala seorang anak laki!laki anak yang bermata lebar dan bermuka puti" ke"ijauan. (nak ini bukan lain adala" &eng $an. $eperti tala" kita keta"ui &eng $an menggeletak di bawa" po"on dalam keadaan yang dianggap suda" tak bernyawa lagi ole" $iok Tin 5u. Memang waktu itu anak ini suda" seperti mati mukanya "ijau kebiruan tidak ada napasnya lagi dan tidak ada detak jantungnya lagi. (kan tetapi ternyata $iok Tin 5u sala" kira. Terjadi "al!"al yang mujijat dalam diri anak yang bernasib malang ini. atau lebi" tepat kita katakana bukan bernasib malang karena secara kebetulan sekali ia ter"indar dari malapetaka yang akan mencabut nyawanya akibat dari ditelannya tiga butir pil obat beracun dari $iok Tin 5; tiga butir pil beracun yang mengandung "awa panas yang mujijat sari dari pada "awa t"ai yang. Pada saat &eng $an ditemukan ole" #oai (tong memang nyawanya suda" di bibir kematian. #emudian secara kebetulan sekali #oai (tong yang berotak tidak beres itu memukulnya dengan tenaga /ing tok ciang mala" melukainya dengan anak pana" yang ujungnya suda" dilumuri racun "ijau. -awa pukulan dan racun ini cepat sekali menjalar diseluru" tubu" melalui jalan dara"nya dan terjadila" perang tanding yang "ebat antara "awa t"ai yang dari tiga butir oil itu dengan tenaga 'm kang dari pukulan /ing tok ciang dan racun "ijau. )alam keadaan kedua "awa yang bertentangan dan bergulat itula" $iok Tin 5u meli"at &eng $an seperti suda" mati. Memang agaknya suda" dike"endaki ole" Tu"an ba"wa nyawa anak itu belum tiba saatnya kembali ke alam baka. $emalam suntuk kedua "awa mujijat itu bertempur di dalam tubu"nya dan seperti biasanya kalau racun bertemu dengan racun yang berlawanan menjadi puna". &a"kan sebaliknya daripada terancam nyawanya tanpa disadarinya tubu" &eng $an di bagian dalam mengandung kedua "awa ini yang suda" dibikin normal ole" percampuran itu mendatangkan kekuatan yang luar biasa. )emikianla" pada keesokan "rinya &eng $an sadar seakan!akan baru bangun dari kematian. 'a merasa tubu"nya dingin bukan main sampai giginya berketrukan. 'a teringat akan pengalamannya ketika ia dijejali pil ole" tosu yang mengaku bernama $iok Tin 5u. Teringat akan ini ia menjadi mara" dan meloncat bangun. (langka" kagetnya dia ketika tubu"nya mumbul sampai satu meter lebi". Rasanya tubu"nya begitu ringan seperti bulu ayam! (kan tetapi "al ini tidak diper"atikannya lagi karena segera ia terserang rasa dingin yang bukan main "ebatnya. 'a teringat ba"wa ketika "abis dijejali pil ole" tosu itu ia merasa tubu"nya seperti dibakar kenapa sekarang sebaliknya begini dingin, &eng $an menggigil dan lari kesana kemari mencari tempat berlindung. )isangkanya ba"wa "awa udara di "utan itu yang luar biasa dinginnya. #ebetulan sekali ia meli"at kulit ular atau selongsong kulit ular bergantungan di sebua" po"on besar. Tadinya ia kaget mengira ba"wa itu adala" binatang ular. (kan tetapi setela" dili"at ba"wa itu "anyala" selongsong daja ia segera memanjat po"on dan mengambil selongsong itu. #iranya seekor ular 11 Raja Pedang besar sekali tela" berganti kulit disitu dan selongsongnya yang kering tergantung disitu. &eng $an seorang anak cerdik. 'a membutu"kan selimut dan selongsong kulit ular ini kiranya bole" dipergunakan sebagai selimut darurat. $egera ia membungkus dirinya dengan selongsong kulit ular yang panjang dan lebar itu. &enar saja ia merasa agak "angat badannya dan perasaan ini demikian nyamannya membuat ia melupakan perut laparnya dan tertidur lagi terbungkus kulit ular. Tentu saja ia tidak ta"u ba"wa ke"angatan yang datang kepadanya itu adala" wajar. Pertama karena "awa pukulan /ing tok ciang itu mulai meng"ilang bercampur dengan "awa t"ai yang kedua kalinya secara kebetulan sekali pada kulit ular itu terdapat "awa beracun dari ular yang berganti kulit dan "awa beracun ini mengandung "awa panas pula. 'tula" sebabnya mengapa &eng $an bukan saja ter"indar daripada ba"aya maut mala" sebaliknya ia mendpatkan keuntungan yang luar biasa yaitu tubu"nya terkandung "awa mujijat akibat percampuran "awa 4ang dan 'm yang kuat sekali. $atu!satunya "al yang sampai pada saat itu masi" sering kali ganti berganti menyerangnya namun "al itu suda" tidak begitu mengganggunya lagi karena tubu"nya menjadi biasa dan seperti kebal. -anya kulitnya yang masi" belum dapat mena"an se"ingga tiap kali "awa panas menyerang kulit tubu" terutama kulit mukanya menjadi mera" seperti udaang direbus akan tetapi tiap kali "awa dingin yang menyerang mukanya beruba" menjadi "ijau. #it kembali kepada pertemuan &eng $an dan #wa -ong. Lenyap kengerian dan ketakutan "ati #wa -ong setela" mendapat kenataan ba"wa apa yang disangkanya siluman ular itu ternyata adala" seorang anak laki!laki yang "anya lebi" besar sedikit daripada dirinya sendiri. Tadinya ia "endak tertawa saking geli "atinya akan tetapi mana bisa dia tertawa kalau begitu bicara anak laki!laki itu meng"inanya , ia dikatakan menggigil kakinya seperti orang sakit tapi masi" berlagak gaga". 4ang menggemaskan kata!kata itu memang .. betul. Memang tadi kedua kakinya menggigil dan tubu"nya gemetaran. $iapa orangnya tidak akan takut kalau mengira bertemu dengan siluman, $etan cilik kenapa kau main!main dan menakut!nakuti orang, #alau tidak mengira kau siluman mana aku takut kepada orang semacam engkau,* #wa -ong membentak cemberut. )engan sikap menunjukkan ba"wa kini ia sama sekali tidak takut lagi #wa -ong menyimpan kembali pedangnya di belakang punggung lalu menggerakkan kepala se"ingga rambutnya yang panjang itu berjuntai ke belakang. Meli"at sikap gaga"!gaga"an dan galak dari nona cilik ini &en $an tertawa cekikikan dan tampakla" deretan giginya yang kuat dan puti". 0" kenapa kau tertawa!tawa,* #wa -ong penasaran dan mara" kedua tangan dikepal matanya bersinar!sinar karena mengira ba"wa dia tela" ditertawakan. &eng $an tidak menjawab mala" "atinya makin geli dan tertawanya makin keras. &iasanya ia meli"at anak perempuan sebagai mak"luk!mak"luk yang lema"!lembut sekarang meli"at lagak #wa -ong yang membawa!bawa pedang ia merasa lucu sekali. -ei kepala keledai kenapa kau cekikikan,* #wa -ong membentak lagi kini melangka" maju. 12 Raja Pedang )engan mulut masi" terenyum lebar &eng $an balas bertanya (ku tertawa atau menangis menggunakan mulut sendiri kenapa kau rebut!ribut,* dan ia tertawa lagi mala" sengaja ketawa keras!keras. #wa -ong terpukul dan makin mendongkol. #au kira mukamu kebagusan ya, Tertawa!tawa seperti monyet. Mukamu jelek sekali ta"u,* &eng $an makin geli matanya bersinar!sinar biarpun masi" nampak sipit karena kedua pipinya memnag masi" bengkak!bengkak membuat mukanya mirip muka kodok. Pada saat itu "awa dingin suda" mulai meninggalkannya terganti "awa panas membuat mukanya yang tadi ke"ijauan sekarang beruba" menjadi mera". Meli"at peruba"an ini #wa -ong tertawa geli ketawanya bebas lepas dan ia nampak makin cantik kalau tertawa karena dari kedua pipinya tiba!tiba muncul lesung pipit yang manis. -i "i "i kau buruk sekali mukamu berubag!uba" warnanya "i"i "i seperti bunglon ..!* Panas juga perut &eng $an ditertawai seperti ini ia membalas dengan suara ketawa yang keras mengala"kan suara ketawa #wa -ong. -a "a "a mukamu pun buruk bukan main seperti seperti kuntilanak.* #wa -ong ber"enti tertawa. #untilanak, (pa itu,* $eketika &eng $an juga ber"enti tertawa karena dia sendiri juga tidak perna" ta"u apa macamnya kuntilanak! #untilanak ya kuntilanak $eperti apa,* $eperti .. a" suda"la" buruk sekali seperti engkau inila"!* -ong!/i kau "ati!"atila". -utan itu lebat mungkin banyak "arimaunya. &o"ong!* #wa -ong membentak. (ku cantik manis semua orang bilang begitu aya" bilang begitu.* &eng $an tersenyum mengejek 5antik manis, Puu""""! Mungkin sekarang akan tetapi dulu ketika baru la"ir kau ompong dan kisut buruk sekali da"!* #wa -ong membanting!banting kakinya ia memang manja dan setiap orang yang meli"atnya tentu memuji kecantikan dan kemanisannya masa sekarang ada orang yang memburuk!burukkannya seperti ini. mana dia mau menerimanya, Mulutmu berbau busuk! (ku cantik manis sekarang dulu maupun kelak tatap cantik.* 5antik manis juga kalau galak dan berlagak sombongm siapa suka, .alak dan sombong seperti seperti .* $eperti apa,* #wa -ong menantang. $eperti .. /ui bo 6untilanak7 * #untilanak lagi. $eperti apa si" kuntilanak itu ,* $eperti kau inila"* &eng $an menjawab mengkal karena dia sendiri pun belum perna" meli"at seperti apa adanya setan betina yang sering kali orang sebut!sebut. #wa -ong mara". #au seperti bunglon!* #au seperti #ui bo!* &eng san membalas. &unglon*. #ui &o!* &unglon bunglon &unglon*. #ui &o #ui &o #ui &o!* dua orang anak!anak itu seperti la=imnya semua anak!anak di dunia ini kalau cekcok balas membalas dengan poyokan. #wa -ong kala" keras 13 Raja Pedang suaranya dan meli"at &eng $an memoyokinya sambil tertawa!tawa menjadi makin mara". &unglon katak monyet! #au bilang aku seperti kuntilanak apa si" sebabnya,* #au berlagak dan sombong sekali. (nak perempuan bernyali kecil masi" pura!pura membawa pedang ke mana!mana. #urasa dengan pedang itu kau tidak mampu menyembeli" seekor katak sekalipun ! -u" sombong.* $raatt* ta"u!ta"u pedang suda" berada di tangan #wa -ong yang memuncak kemara"annya. Menyembeli" katak, Menyembeli" bunglon macammu pun aku sanggup!* pedang digerakkan. $yeettt syeeettt!* dua kali pedang berkelebat dan selongsong kulit ular yang membungkus tubu" &eng $an terbela" dari atas kebawa" dan jatu" ke bawa" dalam sekejap mata saja &eng $an berdiri .. telanjang bulat di depan #wa -ong! Memang ketika mempergunakan selimut istimewa itu &eng san menanggalkan pakaiannya yang basa" ole" pelu" dan sekarang pakaian itu digantungkannya pada batang po"on. Pada masa itu usia sembilan ta"un bagi seorang anak perempuan suda" cukup besar untuk membuat #wa -ong menjerit dan membalikkan tubu" dan membelakangi &eng $an mulutnya memaki!maki. #adal! &unglon! Monyet .. tak ta"u malu kau * &0ng $an juga kaget dan malu sekali. 'a sama sekali tidak perna" menyangka ba"wa dengan pedangnya boca" itu mampu membela" selongsong ular sedemikian rupa se"ingga ujung pedang ta1>di "ampir saja menggurat kulit perutnya. 5epat dia lari menyambar pakaiannya dan segera memakainya. #au yang tak ta"u malu kau yang kurang ajar!* &eng $an mara" mara". Main!main dengan pedang. #alau kena perutku tadi apa aku tidak mati,* Mampus juga sla"mu sendiri* #wa -ong menjawab sambil memutar tubu". $ekarang ia meli"at &eng san dalam pakaina yang kotor butut dan tambal! tambalan. -u"* ia menjebi kiranya "anya pengemis.* #untilanak! (ku tak perna" mengemis apa!apa padamu.* Pada saat itu #wa Tin $iong suda" berlari!lari sampai di tempat itu. )ia mendengar percekcokan terak"ir ini dan datang!datang ia menegur puterinya. -ong ji tak bole" kau meng"ina orang tak bole" bercekcok. Pengemis adala" saudara kita.* )atang!datang jago -oa san pai yang pikirannya selalu penu" dengan ujar!ujar pelajaran #"ong 5u tela" menase"ati puterinya dengan sebua" ujar!ujar yang lengkap berbunyi % )i seluru" penjuru lautan semua manusia adala" saudara.* &eng $an yang memang berwatak nakal dan berani tertawa!tawa dan bertepuk!tepuk tangan. &agus bagus! Puas puas! Maka "arus ingat selalu ba"wa kalau tidak mau di"ina orang lain janganla" meng"ina orang lain.* $eperti suda" diceritakan dibagian depan semenjak kecilnya &eng $an dijejali kitab!kitab kuno ole" para "wesio di #elenteng -ok t"ian tong di antaranya juga kitab!kitab $u si 2go keng yang suda" di"a1alkannya maka dia pun masi" banyak "a1al akan ujar!ujar nabi #"ong 5u. 4ang dia ucapkan tadi pun merupakan sebua" ujar!ujar yang lengkapnya berbunyi % /angan lakukan kepada orang lain apa yang kau tidak suka orang lain melakukannya kepadamu.* Meli"at sikap &eng san #wa Tin $iong mengerutkan kening kemudian ter"ran!"eran. (palagi meli"at pakaina &eng san yang buruk dan meli"at 14 Raja Pedang pula selongsong kulit ular disitu ia mengira ba"wa beng $an tentula" murid seorang pandai. 'a sedang terburu!buru dan ada urusan besar tidak baik kalau sampai terjadi "al!"al tidak enak dengan toko" lain. Maka ia lalu menarik tangan #wa -ong dan berkata. Mari -ong ji. Mari kita pergi. (ku tadi membunu" seekor ular besar kita bole" makan dagingnya sebelum melanjutkan perjalanan.* #wa -ong tak berani membanta" "anya memandang kepada &eng $an dengan mata berapi dn mulut cemberut. #wa Tin $iong tersenyum sebelum pergi menole" keara" &eng $an yang berdiri dengan kedua kaki terpentang lebar. #embali #wa Tin $iong ter"eran!"eran meli"at betapa kulit muka yang bengkak!bengkak itu menjadi agak ke"ijauan pada"al tadinya mera" sekali. 'a merasa "eran dank arena tidak meli"at "awa beracun keluar dari tubu" pemuda cilik itu maka ia tidak menduga ba"wa anak ini tela" mempelajari semacam ilmu mujijat yagn memang pada waktu itu banyak dimiliki toko"! toko" kang ouw. Mendengar orang bicara tentang daging* dan tentang makan* seketika perut &eng $an memberontak lagi. Perutnya melilit!lilit dan ia tak dapat mena"an lagi kedua kakinya yang berjalan mengikuti aya" dan anak itu dari jau". &erindap!indap ia meng"ampiri ketika mencium bau asap yang amat wangi dan guri". $etela" dekat dia meli"at betapa #wa Tin $iong dibantu ole" anak perempuan yang galak tadi sedang membakari potongan!potongan dagingular. ;larnya keli"atan menggeletak tak jau" dari situ ular besar sekali yang tentu banyak dagingnya. &eng $an beberapa kali menelan luda"nya. #etika aya" dan anak itu ramai!ramai makan panggang daging ular &eng $an membalikkan tubu"nya tak mau meli"at. (ya" li"at itu pengemis yang tadi datang lagi.* Tiba!tiba terdengar #wa -ong berkata nyaring. )engan perut panaas &eng $an menole" dan memandang dengan mata mendelik. #wa Tin $iong tersenyum dan berkata kepada &eng $an (nak baik apaka" kau lapar,* &eng san berwatak angku" tapi jujur. 'a mengangguk mendengar pertanyaan yang dikeluarkan dengan sikap rama" dan "alus itu. #au mau mengemis daging ular,* #wa -ong mengejek. Tidak!* &eng $an membentak dan membalikkan mukanya lagi. #wa Tin $iong diam!diam kagum juga meli"at anak jembel yang berwatak angku" itu. 'tua" sikap jantan yang jarang terdapat pada diri anak!anak apalagi anak jembel. )engan "alus ia bertanya. (nak baik apaka" kau mau minta daging ular,* &eng $an menole" sebentar dan dengan mengeraskan "atinya ia menjawab "alus tidak membentak seperti ketika menjawab #wa -ong tadi. Tidak lopek 6paman tua7 aku tidak minta.* #embali #wa Tin $iong tertegun. /awaban kali ini adala" jawaban seorang anak baik!baik yang mengerti akan tata susila dan kesopanan. 'a dapat menjenguk isi "ati anak itu yang agaknya memiliki keangku"an besar biarpun "ampir kelaparan tidak mau minta!minta. (nak luar biasa pikirnya. (nak baik bole" aku mengeta"ui namamu,* 2amaku &eng $an anak korban banjir tiada orang tua tidak ta"u lagi s"e apa.* $ekaligus ia menjawab kaarena tidak suka kalau di"ujani pertanyaan 15 Raja Pedang selanjutnya. #embali #wa Tin $iong tertegun. #asi"an sekali anak ini agaknya semenjak kecil terpaksa "arus "idup terlunta!lunta seorang diri. &eng $an aku #wa Tin $iong dan ini anakku #wa -png. #au tidak minta makanan akan tetapi aku memberi kepadamu kau mau bukan ,* orang tua itu mengambil dua potong panggang daging ular dan memberikannya kepada &eng $an. (nak itu menerima tanpa menyatakan terima kasi"nya karena ia meli"at #wa -ong memandang dengan senyum mengejek. &egitu menerimanya ia mengembalikannya kepada #wa -ong. Tak perna" aku menerima pemberian yang tak rela* katanya singkat. -ong ji* #wa Tin $iong membentak anaknya. /angan kau kurang ajar. )aging ini aya" yang dapat bukan kau!* ia membujuk supaya &eng $an suka menerimanya dan #wa -ong tidak berani lagi senyum!senyum mengejek seperti tadi. $etela" yakin ba"wa pemberian itu rela &0ng $an segera makan daging ular itu. (du" le=atnya sedapnya guri"nya. )engan la"ap &eng san makan dan sekejap mata saja "abisla" dua potong daging itu. #wa Tin $iong yang diam! diam melirik menjadi ter"aru. 'a ta"u ba"wa kalau ia memberi terus menerus anak itu akan tersinggung ke"ormatannya maka karena ia dan #wa -ong suda" merasa kenyang ia lalu berdiri dan berkata kepada #wa -ong. -ong ji mari kita lanjutkan perjalanan. #ita "arus mencari kudaku yang tadi melarikan diri.* #emudian kepada &eng $an ia berkata. &eng $an karena kami suda" tidak memerlukan lagi daging ular maka kuberikan sisa daging ular ini kepadamu juga sisa garam dan bumbu ini. kau panggangla" sendiri. 2a" selamat tinggal anak baik.* Meli"at sikap ini &eng $an segera menjatu"kan diri berlutut. #wa Tin $iong lopek kau benar!benar seorang mulia. (ku &eng $an tak kan muda" melupakan kau dan muda"!muda"an saja kelak aku mendpatkan kesempatan untuk membalas kebaikanmu ini.* $ekali lagi #wa Tin $iong terkesiap. &ukan main anak ini memiliki pribudi pula. 'a mengangguk angguk dan diam!diam ia mencatat nama &eng $an di dalam "atinya. )an sebelum mereka berpisa" antara &eng $an dan #wa -ong kembali terjadi adu sinar mata* keduanya berapi dan gemas.! ?? setela" aya" dan anak itu pergi &eng $an berpesta pora. 'a memegang daging ular sebanyaknya dan masi" panas!panas dia suda" tak sabar menanti terus saja dimakannya. $ambil makan ia tersenyum!senyum kalau teringat akan kebaikan sikap #wa Tin $iong akan tetapi ia menggerutu kalau teringat akan #wa -ong. #ui bo makinya keras!keras. #untilanak . 5antik manis genit dan galak. #ui bo #ui &o #ui boo! 2a" kumaki kau sampai puas mau apa sekarang #ui bo!* tiba!tiba dari atas puncak po"on besar terdengar suara orang perempuan tertawa mengikik -i "i "i "i!* &eng $an meloncat berdiri menole" ke kanan kiri. )isangkanya #wa -ong datang kembali. (kan tetapi ia tidak meli"at bayangan orang. 'a menjadi gemas dikiranya #wa -ong datang lagi dan mengganggunya atau bersembunyi. #untilanak kau! #ui bo perlu apa datang menggangguku,* 16 Raja Pedang kembali terdengar suara ketawa seperti tadi kini tepat diatas kepala &eng$an. (nak itu cepat mendongak memandang ke po"on diatasnya diantara daun!daun dan cabang!cabang po"on. 2amun seekor burungpun tak tampak dan suara ketawa itu masi" terdengar disitu. Tiba!tiba suara itu pinda" ke lain po"on juga terdengar di puncak sambung menyambung -i "i "i "i!* beng $an adala" seorang anak pemberani. (kan tetapi setidaknya ia perna" tinggal di kelenteng dan perna" mendengar cerita!cerita ta"yul dari beberapa orang "wesio maka sekarang ia mulai merasa bulu tengkuknya meremeng. &etapapun juga ia mengeraskan "atinya. Masa di siang "ari terang benderang ada setan, #ata seorang "wesio kuntilanak "anya muncul di waktu malam!. -i "i "i "i "i!* dan kini &eng $an betul!betul tersentak kaget karena tiba!tiba saja di depannya berdiri seorang perempuan yang cantik. <anita ini tertwa! tawa keli"atan giginya yang puti" rapi. Pakaiannya seperti pakaian gambar dewi di tembok kelenteng serba sutera dan inda". 'a memegang sebua" sapu tangan sutera yang panjang mukanya manis dan matanya liar galak serta mengandung sinar yang ane" menyeramkan seperti bukan mata orang yang se"at otaknya. 'nika" kuntilanak, <anita itu tertawa!tawa lagi lalu bertanya. (nak bagus kau suka kepada #ui bo 6kuntilanak7, &etulka" katamu tadi ba"wa #ui bo cantik manis genit dan galak, $uara wanita itu "alus tapi matanya betul!betul menyeramkan membuat &eng $an makin ketakutan . anak ini memberanikan "atinya dan bertanya. #au kau sipaka" ..,* -e "e "e anak bagus dari tadi kau menyebut!nyebut #ui bo. (kula" #ui bo dan namaku ini* wanita itu seperti seorang tukang sulap ta"u!ta"u suda" memegang setangkai bunga "itam di tangannya. 2amamu kembang "itam itu ,* &eng $an melongo meli"at wanita itu menancapkan tangkai bunga itu pada rambutnya. #aerna bunga itu "itam dan rambutnya juga "itam maka "iasan rambut ini tidak begitu kentara. 4a akula" -ek "wa #ui bo 6#untilanak &unga -itam7. #au bilang dia si gadis cailik yang mungil itu seperti aku , -i "i "i "i kau baik sekali anak bagus * wanita itu tertawa!tawa lagi nampaknya girang. $ebaliknya &eng $an terkejut. &agaimana wanita ini bisa mengeta"ui semua ucapannya kepada #wa -ong, (ku tidak percaya* katanya. Menurut kata orang kuntilanak itu biarpun cantik suka makan ..* sampai disini &eng $an menjadi pucat. Mengapa ia mengini goblok menyebut!nyebut tentang itu, &agaimana kalau ini kuntilanak tulen dan dagingnya akan dimakan, Tepat sekali memang aku suka makan dagingmenta" erutama daging ular * saputangan sutera yang panjang itu dikebutkan dan ujung saputangan itu tela" menarik keluar sepotong daging dari tubu" ular dan langsung potongan daging ini ditarik dan diterima ole" mulutnya yang berbibir mera" lalu dikunya"nya dengan enak dan dimakan! &eng $an sampai melotot ngeri menyaksikan wanita itu makan daging ular yang masi" menta" masi" ada dara"nya. #au percaya sekarang, (ku -ek "wa #ui bo sama cantik dengan anak perempuan tadi bukan , sama baiknya * 17 Raja Pedang &eng $an teringat akan #wa -ong dan cemberut. (nak perempuan itu tela" meng"inanya. #alau sama dengan dia aku tak suka* katanya setenga" melamun (nak itu galak dan meng"inaku. #alau kau sama dengan dia pergila" saja jangan dekat denganku.* $ejenak wanita itu tertegun. (pa yang keluar dari mulut anak ini adala" kata! kata baru baginya kata!kata yang tidak biasa ia dengar. &iasanya setiap orang tidak ada yang bersikap kasar apalagi berkata kasar kepadanya selalu bermuka!nuka selalu bermanis!manis. )an anak ini berani mengusirnya! -al ini menggirangkan "atinya dan ia tertawa!tawa lagi. #au di"ina ole" anak itu, &iar kubawa dia kesini agar kau bole" membalasnya!* tiba!tiba tubu" wanita itu lenyap dari situ. 0nta" bagaimana caranya tidak terli"at ole" &eng $an . ia makin ketakutan bullu tengkuknya berdiri semua. $ekarang ia baru mau percaya yang di"adapinya tadi betul! betul seekor siluman kuntilanak. (du" celaka jangan!jangan dia kembali .. demkian ia berkata seorang diri dan rasa ketakutan ini membuat pengaru" racun "ijau dan "awa 'm di tubu"nya meningkat membuat dia menjadi kedinginan dan ke"ijauan mukanya. Rasa takut membuat &eng $an segera lari tunggang langgang meninggalkan tempat itu. (kan tetapi kemana ia "arus pergi menyembunyikan diri, -utan itu besar sekali dimana!mana po"on belaka. 'a tidak ta"u kemana jalan keluar Tak lama kemudian selagi berlari!lari ia mendengar suara ketawa yang tadi -i "i "i "i "i!*. &eng $an menelusup kedalam semak!semak bersembunyi. (kan tetapi percuma saja ta"u!ta"u wanita yang tadi suda" berada di depan semak! semak berkata (nak bagus "ayo keluar. 'ni orang yang meng"inamu suda" kubawa kesini.* &eng $an merangkak keluar dan .ia meli"at #wa -ong suda" berada disitu. (nak perempuan itu kebingungan kini memandang wanita tadi dan berkata gugup &a bagaimana kau bisa membawaku kesini,* <anita itu "anya tertawa mengelus pipi k" yang "alus kemera"an. #au cantik aku juga sama dengan kau kata anak bagus itu * #" mara". Tadi ia sedang naik kuda bersama aya"nya dengan cepat. Ta"u! ta"u ada bayangan berkelebat terdengar aya"nya berteriak dan ia merasa matanya pedas dan ta"u!ta"u sekarang ia suda" berada di dalam "utan ber"adapan dengan seorang wanita cantik dengan &eng $an. Mengira ba"wa tentu wanita ini guru &eng $an yang "endak menuntut balas k" memperli"atkan keberaniannya. 5epat bagaikan kilat tangannya yang kecil suda" mencabut pedangnya dan menusuk keara" dada wanita itu! (ne"nya yang ditusuk tidak bergerak sedikitpun juga "anya memandang sambil tersenyum!senyum. @#rakkk!* tiba!tiba pedang di tangan k" itu pata" menjadi dua dan gadis kecil itu sendiri melepaskan gagang pedang karena merasa telapak tangannya serasa "endak peca". 'a meloncat mundur dan memandang dengan mata terbelalak. 'a meli"at betul ba"wa pedangnya tadi belum juga menyentu" tubu" perempuan itu karena tiba!tiba bisa pata" sendiri, #untilanak dia jangan lawan kau takkan menang melawan #ui bo!* kata &eng $an. #" mara" sekali. 'a mengira ba"wa &eng $an bicara kepada wanita itu dan memaki dia sebagai kuntilanak lagi. (nak jembel! #au mendatangkan siluman untuk membalas!* bentaknya. 18 Raja Pedang Pada saat itu terdengar angina bertiup dan tubu" #wa Tin $iong berkelebat. 9rang gaga" ini memegang pedang telanjang di tangannya waja"nya yang muram nampak makin muram dan penu" kek"awatiran. 'a bernapas lega meli"at anaknya masi" selamat disitu lalu ia memandang sekilas keara" &eng $an baru kemudian ia memper"atikan wanita itu. 'a meli"at seorang wanita cantik sepasang matanya liar dan ane" tangan kiri bermain!main dengan se"elai saputangan sutera beraneka warna inda" dan panjang. Meli"at sinar mata wanita ini diam!diam #wa Tin $iong terkejut sekali. &ukan mata orang biasa. 'a berlaku "ati!"ati sekali lagi melirik keara" k" untuk meli"at keadaan anaknya. $etela" mendapat keyakinan ba"wa anaknya tidak terluka "anya agak takut!takut ia lalu menjuru kepada perempuan itu. Toanio 6nyonya7 dengan aku #wa Tin $iong tidak perna" saling mengenal dan karenanya tidak ada permusu"an sesuatu maka mo"on Tanya ada maksud Toanio membawa anakku sampai kesini,* #wa Tin $iong bersikap "ormat sekali karena dari cara nyonya ini tadi merampas anaknya tanpa ia dapat berdaya sama sekali suda" menunjukkan ba"wa ia ber"adapan dengan seorang yang memiliki kepandaian luar biasa sekali. <anita itu tersenyum mengejek memandang tak acu" menjawab lalu berkata kepada &eng $an. #au tadi di"ina "ayo balas!* (kan tetapi mana &eng $an mau membalas, 'a memang tidak merasa sakit "ati kepada aya" dan anak itu. (palagi #wa Tin $iong amat baik kepadanya sedangkan k" dia "anya mendongkol saja. Maka dia menggeleng kepalanya tanpa berkata sesuatu. #wa Tin $iong mendongkol juga meli"at lagak wanita ini yang sama sekali tidak memperdulikannya jelas amat memandang renda" maka ia lalu berkata lagi dengan "ormat Toanio aku #wa Tin $iong tidak mempunyai permusu"an juga -oa san pai tidak mempunyai permusu"an.* 'a sengaja menyebut nama -oa san pai agar perempuan ini tidak lagi memandang renda" kepadanya dan bersikap selayaknya orang kang ouw berurusan dengan sesame orang kang ouw. Tosu bau Lian &u tak kenal mampus tidak mampu mengajar anak muridnya.* <anita itu bicara seperti pada diri sendiri. (kan tetapi cukup membuat #wa Tin $iong bangkit kemara"annya. Lian &u Tojin adala" gurunya juga adala" ketua -oa san pai seorang ciangbunjin 6ketua partai7 yang amat di"ormati orang seluru" kang ouw. Maka perempuan ini menyebut namanya begitu saja ditamba" sebutan tosu bau segala, Pedang di tangannya gemetar. Tiba!tiba k" yang mengenal sikap aya"nya yang mara" ini memperingatkan. (ya" tadi aku tusuk dia tapi pedangku pata" sebelum menyentu"nya!* #wa Tin $iong kaget. Tidak kaget karena pedang anaknya pata". 'a ta"u ba"wa kepandaian anaknya belum seberapa tentu saja kalau melawan seorang toko" pandai takkan ada artinya. 'a kaget karena mendengar pengakuan anaknya yang suda" menyerang wanita ini. -ong ji jangan kurang ajar kau. Mari sini!* ia menyuru" anaknya mendekatinya agar lebi" muda" melindungi kalau sampai terjadi pertempuran. (kan tetapi selagi k" "endak bergerak mendekati aya"nya tampak wanita itu menggerakkan saputangan suteranya keara" k" yang segera berdiri diam seperti patung. -ampir #wa Tin $iong tak dapat mempercayai matanya sendiri. ;jung saputangan yang "alus itu tampaknya 19 Raja Pedang tidak mengenai tubu" anaknya namun nyatanya anaknya tela" kena ditotok jalan dara"nya! -i "i "i "i "i .. -oa san pai .* <anita itu tertawa mengejek. $esabar!sabarnya manusia kalau anaknya diganggu dan nama partainya diejek seperti itu takkan dapat mena"an juga #wa Tin $iong berseru. Manusia sombong bersiapla" kau meng"adapi pedangku!* sebagai seorang laki!laki gaga" tentu saja ia masi" mena"an diri tidak mau menyerang seorang wanita yang "anya memegang se"elai saputangan. (kan tetapi wanita itu menjawab "alus. Pedangmu yang buruk dan ilmu silat -oa san pai yang renda" mau bisa apaka" ter"adapku,* -emmmm sombong amat. #alau begitu li"at pedangku!* #wa Tin $iong memutar pedangnya dan langsung menyerang dengan gerak tipu yang li"ai dari -oa san #iam "oat yaitu gerakan Tian mo po in 6paying kilat sapu awan7. Pedangnya berputar sampai merupakan paying yang berkilauan dan berkelebatan menymbar keara" wanita itu. -i "i "i "i "i kiam "oat 6imlu pedang7 buruk!* wanita itu dengan muda"nya miringkan tubu" menundukkan kepala untuk meng"indari sabetan pedang. (kan tetapi #wa Tin $iong adala" seorang jago tanggu" dari -oa san pai. .erakan!gerakannya amat ma"ir suda" masak dan cepat sekali. Meli"at ba"wa serangan pertamanya takkan ber"asil ia cepat sekali meruba" gerakannya tanpa menarik kembali pedangnya. #ini pedangnya itu meluncur dengan gerakan yang disebut #wan kong sia ciok 6#wan kong memana" batu7. 5epat sekali pedangnya suda" meluncur menusuk keara" ulu "ati lawan. #wa Tin $iong suda" mulai merasa kaget dan menyesal meli"at agaknya lawannya tak mampu mengelak. &ukan maksudnya untuk membunu" orang maka gerakannya ia ta"an dan perlambat sedapatnya. (kan tetapi sebelum ujung pedangnya menyentu" lawan tepat seperti dikatakan k" tadi tiba!tiba menyambar sinar terang dari saputangan itu menyambar keara" pedang dan tangan. #rakkk!* $emacam tenaga mujijat meng"antam pata" pedang di tangan #wa Tin $iong. 9rang s"e #wa ini memperta"ankan getaran "ebat tidak mau melepaskan pedangnya yang bunting. (kibatnya ia terpental mundur lima langka" dan munta"kan dara" segar. -i "i "i "i "i -oa san pai belum kubalas menyerang kau suda" mundur orang s"e #wa. $ekarang terimala" seranganku!* wanita itu melangka" maju dan menggerakkan saputangannya #wa Tin $iong merasa ba"wa ia ber"adapan dengan orang sakti luar biasa atau sebangsa siluman maka dia menerima nasib tak kuat melawan. -ek "wa #ui bo jangan ganggu mereka!* tiba!tiba &eng $an melompat dan menarik pakaian belakang wanita itu. -ek "wa #ui bo menole" tersenyum dan mengejek mereka itu apamu si" kau bela mati!matian.* /angan bunu" jangan ganggu kalau tidak aku takkan suka lagi kepadamu!* ancaman ini agaknya berpengaru" juga buktinya wanita itu menurunkan saputangannya. 4ang kaget setenga" mati adala" #wa Tin $iong ketika dia mendengar disebutnya nama -ek "wa #ui bo ole" &eng $an tadi. -ek "wa #ui bo adala" nama seorang diantara empat orang toko" terbesar di dunia 20 Raja Pedang persilatan! Menurut cerita gurunya yang bernama -ek "wa #ui bo ini adala" serang wanita yang cantik luar biasa dan usianya suda" lima pulu" ta"un lebi". (kan tetapi wanita ini meli"at bentuk tubu" dan waja"nya kiranya takkan lebi" dari tiga pulu" ta"un! 'a memandang lebi" tegas dan meli"at setangkai bunga "itam yang tadi tidak dia li"at tertancap di rambut kepala wanita itu! /angan bunu" jangan bunu" ..* -ek "wa #ui bo mengulang. (" anak bagus lain kali mereka mungkin yang akan memnggangu dan membunu"mu. -ayo ikut!* tiba!tiba wanita itu menggerakkan saputangannya yang meluncur keara" &eng $an. Ta"u!ta"u ujung saputangan tela" melibat pergelangan tangan anak itu dan &eng $an merasa tubu"nya melayang di udara. 'a meramkan mata dan mendengar angin mendesir!desir di pinggir kedua telinganya. #wa Tin $iong menarik napas panjang ketika meli"at perempuan itu berkelebat pergi membawa &eng $an lalu ia menyalurkan pernapasannya untuk memuli"kan kekuatannya. &aiknya tadi ia mengurangi tenaga tusukannya kalau dilakukan dengan sekuat tenaga tentu sekarang dia tela" menggeletak dengan jantung putus! $etela" lukanya yang tidak para" di dalam dada itu mendingan baru dia berdiri dan membuka totokan pada diri anaknya. (ya" siapka" perempuan siluman itu,* -us""" jangan kau sombong -ong ji. )ia adala" seorang toko" kang ouw yang mala" lebi" tinggi kedudukannya daripada sukongmu 6kakek gurumu7. -ayo kita melanjutkan perjalanan dan jangan banyak bertanya lagi.* Pendekar yang amat gaga" dan jarang menemui tandingannya ini segera mengajak anaknya pergi nampaknya gelisa" sekali. Memang dia merasa gelisa" dan juga ane". #enapa seorang toko" seperti -ek "wa #ui bo yang suda" berta"un!ta"un tidak perna" muncul di dunia kang ouw itu sekarang tiba!tiba turun gunung dan mengganggunya, 'a "arus cepat!cepat kembali ke -oa san pai dan menceritakan "al ini kepada su"unya. Pada masa itu keadaan pemerinta"an yan dipegang ole" kerajaan .oan 6Mongol7 sedang dikacau ole" pelbagai pemberontakan rakyat yang suda" tak kuat lagi atas penindasan penjaja" Mongol. )imana!mana muncul perkumpulan ra"asia yang meng"impun tenaga!tenaga untuk melakukan pemberontakan dan rongrongan ter"adap pemerina" penjaja". )iantara pulu"an macam perkumpulan ra"asia ini murid!murid -oa sanpai juga termasuk anggota sebua" perkumpulan yang terbesar yaitu Pek lian pai 6perkumpulan Teratai Puti"7 yang tujuannya merobo"kan pemerinta" Mongol. #wa Tin $iong yang mempelopori kegiatan adik!adik seperguruannya pada waktu itu sedang pergi mencari sute!sute dan sumoi!sumoinya yang berpencaran dimana!mana mala" ia sedang mencari untuk mengumpulkan tiga orang adik seperguruannya karena -oa san $ie eng 60mpat Pendekar -oa san7 "arus mengadakan pertemuan di -oa san untuk membicarakan soal pemasukan menjadi anggota perkumpulan anti penjaja" ini. ketika tiba di "utan dan mengalami peristiwa "ebat ini #wa Tin $iong baru saja pulang dari #wi nam "u bertemu dengan sutenya T"io <an t yang suda" berjanji akan meng"adap ke -oa san bulan dpan tanggal lima. /uga dia suda" bertemu dengan Toat beng kiam #ui Teng sutenya yang ketiga dan suda" mendapat janji pula. $ekarang ia sedang menuju keara" dusun Lam bi c"ung tempat tinggal orang tua sumoinya 6adik seperguruan7 yaitu #iam eng cu Liem $ian 21 Raja Pedang -wa. $etela" mengalami peristiwa "ebat ini #wa Tin $iong mempercepat perjalanannya untuk segera kembali ke -oa san setela" memberi ta"u sumoinya tentang pertemuan -oa san $ie eng di -oa san. )alam waktu tiga "ari saja #wa Tin $iong dan anak perempuannya tela" tiba di dusun Lam bi c"ung. Tapi apa yang mereka dapati di dusun tempat tingal jago keempat dari -oa san $ie eng ini, mereka dapati Liem $ian -wa sedang bergabung atas kematian aya"nya yang dibunu" orangseminggu yang lalu. &egitu meli"at kedatangan #wa Tin $iong gadis itu segera menubruk dan berlutut di depan twa su"eng 6kakak seperguruan tertua7 ini dan menangis tersedu!sedu $eperti tela" disebutkan di bagian depan #wa Tin $iong merupakan jago pertama dari keempat -oa san $ie eng yang selama ini meng"arumkan nama -oa san pai sebagai pendekar!pendekar budiman. Liem $ian -wa adala" toko" keempat dan yang termuda. (kan tetapi biarpun ia termuda baru dua pulu" ta"un usianya dan satu!satu wanita di antara empat pendekar -oa san pai itu kepandaiannya "anya kala" setingkat ole" twa su"engnya ini. dia seorang gadis yang cantik manis dan seder"ana sekali maklum karena $ian -wa adala" anak seorang miskin. (ya"nya Liem Ta juga seorang guru silat yang semenjak mudanya menjadi penjual obat keliling sambil mendemontrasikan ilmu silatnya "anya untuk menarik per"atian pembeli. 'lmu silatnya adala" warisan dari ilmu silat $iauw lim akan tetapi tidak begitu tinggi "anya sekedar untuk ilmu pembela diri belaka. &erta"un!ta"un $ian -wa tinggal di -oa san setela" ia diantar oAe" aya"nya dan diterima menjadi murid ole" ketua -oa san pai Lian &u Tojin yang meli"at ba"wa anak perempuan itu bertulang baik sekali bersemangat dan cerdik. (ya"nya tetap berkeliling obat karena suda" menjadi kebiasaan seorang yang suka merantau tentu takkan senang kalau "arus berdiam di suatu tempat. Memangg benar ba"wa Liem Ta suda" mempunyai sebua" ruma" kecil di dusun Lam bi c"ung tempat kela"iran $ian -wa namun karena istri Liem Ta suda" lama meninggal ia tidak ta"an "idup seorang diri dan seringkali melakukan perjalaanan merantau. #etika $ian -wa berusia lima belas ta"un datangla" ketua #un lun pai yaitu Pek .an $iansu berkunjung ke -oa san bersama muridnya yang bernama #wa $in dan yang berusia tuju" belas ta"un pada waktu itu. Pertemuan antara dua orang ketua ini meng"asilkan ikatan jodo" antara $ian -wa dan #wee $in yang suda" yatim piatu. Tentu saja Liem Ta diberi ta"u dan duda perantau ini setela" meli"at #wee $in yang tampan dan gaga" apalagi anak murid #un lun pai segera memberi persetujuannya. Lima ta"un kemudian mereka tela" tamat belajar. $ian -wa menjadi seorang pendekar gaga" menjadi seorang termuda dari -oa san $ie eng yang terkenal di seluru" dunia kang ouw. (dapun #wee $in juga menjadi seorang jago muda #un lun pai yang tak kala" terso"ornya. )ia adala" seorang termuda pula dari #un lun $am "engte 6Tiga saudara dari #un lun7 yaitu bersama dua orang su"eng yang bernama &un $i Teng dan &u $i Liong. )emikianla" keadaan $ian -wa sepintas lalu dan sebagai pendekar! pendekar gaga" baik $ian -wa maupun #wee $in tidak tergesa!gesa melangsungkan pernika"an mala" bertemu muka pun jarangsekali kedua tunangan ini. betapun juga tiap kali keduanya bertemu muka mungkin setenga" ta"un sekali jalinan cinta kasi" diantara mereka makin erat. )an 22 Raja Pedang pada waktu cerita ini terjadi Liem $ian-wa suda" kembali ke ruma"nya di Lam bi c"ung sedangkan #wee $in seperti biasanya pergi merantau sebagai seorang pendekar muda yang bercita!cita melepaskan tana" air dan bangsa daripada penindasan penjaja" Mongol. Pada suatu "ari Liem Ta pulang dari merantaunya. #ali ini dia tidak pergi terlalu jau" makadalam waktu setenga" bulan dia suda" pulang. &egitu datang ke ruma" dia suda" mara"!mara" dan memanggil $ian -wa. .adis ini segera meng"ampiri aya"nya yang nampak tak senang dan mara"!mara" itu penu" ke"eranan karena biasanya aya"nya amat sayang kepadanya dan tidak perna" mara". sian -wa mulai sekarang "ubunganmu dengan manusia s"e #wee itu putus sampai disini saja! &iar besok aku pergi naik ke -oa san untuk memberi ta"u gurumu. Pertunanganmu dengan manusia s"e #wee itu "arus putus!* kalau ada "alilintar menyambarnya di saat itu kiranya $ian -wa takkan sekaget ketika mendengar perkataan aya"nya ini. kedua pipinya yang biasanya kemera"an itu kini menjadi pucat. (kan tetapi sebagai seorang pendekar wanita yang gaga" ia bersikap tenang ketika bertanya (paka" sebabnya aya" menjadi mara"!mara" seperti ini, tentu tela" terjadi sesuatu yang membuat aya" menjadi mara".* Terjadi sesuatu,* Liem Ta membentak. $uda" terlalu lama terjadinya suda" terlalu lama orang itu menipu kita menipumu! Pantas saja sampai sekarang belum juga ada ketentuan tentang "ari baikmu. -u" kiranya manusia itu bermain gila!* mulai k"awatir "ati $ian -wa sepasang alisnya yang "itam bergerak!gerak. (ya" apaka" sebenarnya yang tela" terjadi,* "atinya benar!benar mulai merasa tidak enak karena ia suda" menduga ba"wa pasti terjadi sesuatu dengan diri tunangannya #wee $in. Manusia s"e #wee itu ternyata bukan orang baik!baik $ian "wa. &iarpun dia itu murid #un lun pai biarpun dia seorang diantara #un lun $am "engte namun sekarang ia tela" tersesat. )ia gulung!gulung dengan seorang wanita ja"at kalau tidak sala" wanita itu seorang dari perkumpulan 2go lian kauw yang terpimpin iblis. Mataku sendiri meli"at dia bermain gila secara tak ta"u malu dengan wanita genit dan cabul itu. $uda"la" pendeknya aku tidak rela anakku menjadi istri seorang laki!laki yang bergulung!gulung dengan wanita cabul!* dapat dibayangkan betapa kaget dan sedi"nya "ati $ian -wa. (kan tetapi ia masi" mena"an!na"an perasaan dan bertanya sambil lalu (ne" sekali kenapa orang bisa begitu tak ta"u malu aya", )imanaka" aya" meli"atnya e" mereka itu,* )imana lagi kalau tidak di Telaga Pok yang! &ermain pera"u bernyanyi! nyanyi minum!minum u" ........ pendeknya terlalu!* aya" ini menyumpa"! nyumpa" dan kembali menyatakan besok akan berangkat ke -oa san untuk minta ketua -oa san membatalkan perjodo"an $ian -wa dengan #wee $in. (kan tetapi pada keesokan "arinya Liem Ta membatalkan kepergiannya ke -oa san karena meli"at ba"wa anak gadisnya tela" pergi secara diam!diam malam "ari itu. ("* pikirnya dengan "ati duka kasi"an kau $ian -wa kau tentu pergi menyusul ke Pok yang untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Lebi" baik lagi lebi" baik kau menyaksikan sendiri agar tidak penasaran "atimu * 23 Raja Pedang )ugaan Liem ta memang benar. #arena tak dapat mena"an panasnya "ati gadis itu malam!malam pergi dari ruma"nya menuju ke telaga Pok yang yang tidak berapa jau" letaknya dari dusunnya "anya perjalanan tiga "ari. (kan tetapi ketika ia tiba di telaga itu tidak terdapat tunangannya itu diantara sekian banyaknya para pelancong. 'a bertanya kesana kemari dan selagi ia mencari keterangan tiba!tiba seorang tukang pera"u yang berkumis panjang mendekatinya. 2ona "endak mencari siapaka",* $ian -wa berterus terang. (ku mencari seorang teman wanita cantik yang berpesiar disini bersama seorang pemuda yang * ia tak sudi menyebut tampan dan menamba"kan yang mukanya puti" * Tiba!tiba tukang pera"u itu nampak sunggu"!sunggu" dan berkata perla"an! la"an (paka" wanitanya itu seorang anggota Pek lian pai 6partai Teratai puti"7 ,* $ian -wa terkejut. Pada masa itu di mana 2egara sedang kacau dan banyak perkumpulan + perkumpulan ra"asia bertujan merobo"kan pemerinta" nama Pek lian pai amat terkenal sebagai perkumpulan besar yang berpengaru". $ebagai seorang pendekar tentu saja $ian -wa bersimpati ter"adap perkumpulan Pek lian pai ini maka dapat dibayangkan betapa kagetnya mendengar pertanyaan si tukang pera"u. -emmmmm ..* ia meragu mungkin demikian. (paka" kau meli"at mereka,* yang laki!laki muda tampan bermuka puti" menggantung pedang di punggung seperti 2ona sekarang ini bukan,* 4a .ya .* Tukang pera"u itu tertawa. (" pengantin baru seperti mereka itu kemana lagi kalau tidak berpesiar ke tempat!tempat inda", #ebetulan sekali ketika mereka berrpesiar disini mereka selalu mempergunakan pera"uku 2ona. (a""" benat!benar pasangan yang cocok mesra dan saling mencinta .* 2gaco!* $ian -wa membentak mara" se"ingga tukang pera"u itu nampak ketakutan. #atakan saja dimana mereka berada,* 2ona yang pakai teratai puti" di rambutnya itu .dan pemuda tampan itu ..kemarin suda" pergi dari sini. Menurut yang kudengar dari percakapan mereka si pemuda "endak mengajak nona itu pergi ke dusun Lam bi c"ung . ..dan * $ian "wa tidak melanjutkan pendengarannya ia berkelebat pergidan lari cepat menyusul kembali ke Lam bi c"ung. 'a tidak meli"at betapa seperginya tukang pera"u berkumis panjang itu tertawa mengejek. (langka" mengkalnya "ati $ian -wa ketika ia tidak dapat menyusul dua orang itu buktinya sampai di dusun Lam bi c"ung ia tidak meli"at dua orang itu dan dapat dibayangkan betapa mara" dan kagetnya ketika ia meli"at aya"nya suda" reba" dengan luka!luka para" pada tubu"nya! 'a datang tepat di pagi "ari dan ternyata aya"nya malam tadi diserang orang. ???? $iapaka" yang menyerangnya sumoi, )an apaka" . (paka" aya"mu meninggalakibat penyerangan itu,* Tanya #wa Tin $iong yang sejak tadi mendengarkan penuturan adik seperguruannya itu dengan sabar. #wa -ong dia suru" main di luar ruma" karena dia rasa kurang baik anak!anak mendengarkan urusan besar. 24 Raja Pedang Liem $ian "wa menyusut air matanya. (ya" "anya dapat berta"an se"ari saja twa su"eng. Luka!lukanya berat dan .dan itula" yang membuat "atiku amat sakit. (ya" menderita tiga macam luka yang pertama adala" tusukan pedaang dekat le"er kedua adala" luka karena sebatang paku berkepala bunga teratai puti" ..* -emmmm pek lian ting 6paku teratai puti"7 * diam!diam #wa Tin $iong ter"eran!"eran karena itula" paku tanda ra"asia anggota perkumpulan pek lian pai! )an luka yang ketiga,* tiba!tiba waja" $ian -wa pucat sekali. 4ang ketiga adala" akibat pukulan Pek lek jiu dari #un lun pai * #wa Tin $iong "ampir melompat saking kagetnya. (pa ..,* $ian -wa berkata dengan sunggu"!sunggu". (ku suda" memeriksa dengan teliti sekali su"eng. Tentu kau masi" ingat da"ulu su"u perna" menuturkan secara jelas sekali tentang Pek lek jiu #un lun pai itu ermasuk tanda!tanda bekas oukulannya. (ku merasa yakin ba"wa dada aya" tela" dipukul orang dengan ilmu pukulan Pek lek jiu 6Pukulan .eledek7 dari #un lun pai * )an murid #un lun pai yang terpandai menggunakan Pek lek jiu adala" . #wee $in !* kata jago pertama dari -oa san $ieeng ini sambil merenung. &etul twa su"eng.* Liem $ian -wa menangis lagi. (ku "arus membalas dendam .! $i keparat s"e #wee kalau belum membalas kekejamanmu aku Liem $ian -wa takkan mau suda" .* -uss""" nanti dulu sumoi. #au tenangla". Tak baik menjatu"kan dakwaan kepada seseorang tanpa bukti. (palagi saudara #wee $in sepanjang pendengaranku adala" seorang gaga". $ebagai seorang termuda dari #un lun $am "engte agaknya tak masuk akal kalau dia melakukan pembunu"an ini. andaikata buktinya kuat "abis apa alasannya dia mau melakukan "al ini,* Twa su"eng masa tidak dapat menduganya, )ia .manusia s"e #wee keparat itu setela" terli"at ole" aya" di Telaga Pok yang agaknya merasa malu dan takut kalau!kalau ra"asianya disiar!siarkan ole" aya". )ia dan siluman dari Pek lian pai itu .tentu mengerjar kesini dan membunu" aya" * #enapa begitu yakin,* (ya" sendiri yang mengatakan demikian twa su"eng. (ya" masi" dapat menceritakan "al ini biarpun amat sukar dia bicara.* $ian -wa meng"apus air matanya yang bercucuran deras ketika ia bicara tantang aya"nya. menurut aya" malam itu aya" terkejut dan terbangun dari tidur karena suara keras pada jendela. &egitu aya" melompat turun dia robo" karena tusukan pedang yang mengara" le"er dan masi" menyerempet ketika dielakkan ole" aya". #emudian ia terpukul pada dadanya keras sekali membuat aya" "ampir pingsan. $ebelum pingsan aya" mendengar suara ketawa seorang wanita dari luar jendela kemudian terasa sakit pada pinggangnya karena tertusuk paku itu. 4a" masi" mendengar kata!kata seorang laki!laki yang mengatakan ba"wa aya" tak bole" sekali!sekali meng"ina seorang jagoan #un lun! Mala" aya" mendengar pula ejekan wanita itu yang menyatakan ba"wa partai Pek lian pai tidak mau mengampuni orang!orang yang sombong.* #wa Tin $iong makin ter"eran!"eran. &agaimana mungkin #wee $in melakukan "al securing itu, (palagi dia wanita yang katanya anggota Pek lian pai yang terso"or sebagai perkumpulan orang!orang gaga" patriot! 25 Raja Pedang patriot bangsa! Mala" dia sendiri sekarang mencari tiga orang adik seperguruannya untuk diajak berunding tentang memasuki partai itu dan membantu perjuangan. (paka" aya"mu meli"at pula laki!laki dan wanita itu,* desaknya. Tidak twa su"eng. #amar aya" gelap sekali tidak ada penerangan. -al ini pun menunjukkan ba"wa dua orang yang datang menyerang aya" itu berkepandaian tinggi dapat menyerang di tempat gelap secara tepat.* (paka" aya"mu mengenal suara saudara #wee $in,* Tentu tidak su"eng. /arang sekali aya" bertemu dengan dia. (" twa su"eng kenapa kau masi" ragu!ragu, Tak bisa sala" lagi anjing #wee $in itula" yang membunu" aya" dibantu seorang siluman dari Pek lian pai. Twa su"eng "anya para su"engla" yan kiranya dapat membantu $iauw moi menuntut balas atas kematian aya" secara penasaran ini .* $iapaka" orangnya yang tak kan ragu!ragu sumoi. )ua "al yang amat berlawanan dengan dugaan dan pendengaran. /ago muda #un lun dan seorang anggota Pek lian pai .a" kalau bukan kau yang tertimpa "al ini agaknya sukar untuk percaya .* Tiba!tiba mereka dikejutkan suara jeritan di luar ruma". Tidak ! Pergi ..!8 itula" suara #wa -ong ! #wa Tin $iong mencelat dari kursinya keluar pintu diikuti $ian -wa yang juga meloncat dengan amat linca"nya. &agaikan terbang melayang keduanya meloncat keluar dan meli"at sebua" Pek lian ting 6paku teratai puti"7 seperti yang dipergunakan orang melukai aya" $ian -wa tertancap pada daun pintu depan! )an k" suda" tidak tampak lagi "anya terdengar derap kaki kuda lari cepat menjau"i tempat itu. 5epat twa su"eng kejar .!* #wa Tin $iong melompat keatas kudanya dan $ian -wa berlari!lari menuju ke "alaman belakang ruma"nya untuk mengambil kudanya pula. )i lain saat kakak beradik seperguruan ini suda" melakukan pengejaran. $ebentar saja #wa Tin $iong tersusul ole" kuda tunggangan $ian -wa seekor kuda tunggang yang amat baik dan pili"an. )ua orang pendekar ini adala" jago tertua dan termuda dari -oa san $ie eng. $elain ilmu silat mereka yang tinggi juga dalam "al menunggang kuda mereka adala" a"li!a"li yang jarang bandingannya. (palagi $ian -wa yang memang sejak kecilnya diajak merantau aya"nya dan semenjak kecilnya gadis ini suda" suka sekali menunggang kuda. $etela" melalui kurang lebi" lima li ak"irnya suara derap kuda yang mereka kejar itu makin jelas terdengar tanda ba"wa kuda itu tak jau" lagi terpisa". $umoi kau kejar terus aku "endak menda"uluinya memotong jalan.* &iarpun masi" amat muda baru dua pulu" ta"un namun pengalaman $ian -wa di dunia kang ouw suda" cukup luas. Maka sedikit kata!kata twa su"engnya ini cukup ia keta"ui maksudnya. 'a ta"u ba"wa untuk menangkap seorang penculik anak!anak lebi" aman dipergunakan siasat yaitu disergap dari belakang. #alau secara berterang mungkin akan gagal karena si penculik dapat mempergunakan anak yang diculik untuk mengancam. 'a "anya mengangguk dan #wa Tin $iong lalu membedal kudanya mengambil jalan memutar "endak memotong jalan.baiknya ia suda" menganl btul jalan di daera" tempat tinggal sumoinya ini maka tanpa ragu!ragu dia ta"u kemana ara" jalan yang diambil ole" si penja"at di depan itu. /alan itu menikung kekanan dan agak memutar maka kalau dia memotongnya melalui kebun dan "utang kecil dia akan dapat menda"ului si penja"at. 26 Raja Pedang Tak lama kemudian $ian -wa suda" dapat meli"at penculik itu. #uda yang ditunggangi penculik itu bukan kuda baik nampak suda" lela" sekali apalagi ditunggangi dua orang seperti #wa -ong. (nak perempuan itu tampak lemas dan tidak bergerak atau bersuara lagi. &angsat renda" "endak lari kemana kau!* $ian -wa mencabut siang kiam 6sepasang pedang7 tipis dan mempercepat larinya kuda. Penculik itu seorang laki!laki berusia kurang lebi" tiga pulu" ta"un bertubu" kecil bermata lebar ketika mendengar suara wanita lalu menole" ia tercengang meli"at ba"wa yang mengejarnya "anya seorang gadis cantik yang masi" amat muda lalu tiba!tiba ia mena"an kudanya dan tertawa sambil mencabut goloknya. ("a kiranya ada nona manis ingin main!main dengan aku* katanya dengan senyum mengejek. $uaranya menunjukkan ba"wa dia seorang dari utara. )engan gerakan yang gesit sekali orang itu meloncat turun dari kuda setela" menurunkan #wa -ong yang dia gulingkan keatas tana". .adis cilik itu agaknya tertotok jalan dara"nya lemas seperti orang pingsan. )engan tenang orang itu lalu berdiri meng"adang $ian -wa yang datang membalapkan kudanya. Penculik "ina "ari ini pedang nonamu akan mengantar nyawamu ke neraka.* $ian -wa berseru dan tiba!tiba tubu"nya melayang meninggalkan punggung kudanya yang masi" berlari. &agaikan seekor burung wallet nona ini suda" menggerakkan pedangnya dan langsung menyerang penculik itu dengan gerakan sepasang pedang yang menyambar!nyambar! -ebat benar sepak terjang nona Liem $ian -wa yang berjuluk #iam eng cu 6&ayangan pedang7 ini dan tidak mengecewakan ia berjuluk demikian karena betul!betul sepasang pedangnya merupakan segunduk sinar yang menutupi tubu"nya ketika ia melompat sambil menyerang. &agus .!* Laki!laki itu mau tak mau memuji meli"at ketangkasangerakan gadis ini. cepat dia menangkis dengan golok yang diputar seperti paying di depan tubu"nya. Trang tarang !* bunga api muncrat kesana kemari ketika sepasang pedang itu bertemu dengan golok. )ari getaran pada tangannya maklumla" $ian -wa ba"wa lawannya ini biarpun bertubu" kecil namun bertenaga besar juga. &egitu kedua kakinya berada di tana" nona ini lalu menggenjot tana" dan tubu"nya berkelebet kesebela" kiri orang itu pedangnya kembali berkelebat. 'a suda" sengaja mempergunakan ginkangnya untuk mengala"kan lawan dengan kecepatan gerakannya. $iapa kira orang ini pun ternyata cepat sekali dapat memutar tubu" sambil membabatkan golok ke pinggang $ian -wa. Terpaksa $ian -wa menangkis dengan pedang kirinya pedang kanan menusuk keara" dada dengan gerak tipu #wan kong sia ciok 6#wan kong memana" batu7. $ekarang kagetla" orang itu tidak berani lagi dia tertawa!tawa. Ternyata nona muda ini "ebat ilmu pedangnya cepat gesit dan tak terduga serangannya. 'a cepat menjengkangkan diri ke belakang berjungkir balik lalu meng"adapi lawannya dengan "ati!"ati. Pertempuran seru segera terjadi dan pada saat itu meunculla" #wa Tin $iong dari belakang po"on!po"on. .irang "ati pendekar ini meli"at ba"wa anaknya "anya tertotok dan tidak mengalami kecelakaan maka dia cepat meloncat dan membebaskan totokan pada tubu" anaknya lebi" dulu karena dia meli"at ba"wa sepasang pedang sumoinya ternyata mampu mena"an 27 Raja Pedang gerakan golok yang ane" dan li"ai dari penculik. $etela" #wa -ong sembu" kembali dan ia menyuru" anaknya ini duduk bersila dan mengatur napas membereskan kembali jalan dara"nya #wa Tin $iong melompat ke medan pertempuran sambil berseru $umoi sera"kan penja"at ini kepadaku!* sebetulnya $ian -wa tidak perna" terdesak ole" lawannya akan tetapi maklum betapa twa su"engnya mara" karena orang ini tela" menculik puterinya ia meloncat keluar dan membiarkan twa su"engnya meng"adapi penculik out. Ta"an sobat!* #wa Tin $iong mengulurkan pedang mena"an golok lawan. 'a mengera"kan tenaganya se"ingga golok lawannya itu terta"an dan tak dapat bergerak lagi. Lawannya kaget sekali dan menatap tajam. #au ini siapaka" dan seingatku diantara aku #wa Tin $iong dank au tidak perna" ada permusu"an apa!apa. #enapa kau datang dan menculik anakku,* Tanya pendekar itu yang tidak mau menurunkan na1su amara". 9rang itu tertawa mengejek. (ku ..aku "anya ingin menguji sampai dimana nama besar -oa san $ie eng!* #wa Tin $iong mengeryitkan keningnya. #au suda" mengenal nama kami tentula" seorang kang ouw. #uli"at kau menggunakan Pek loan ting apa "ubunganmu dengan Pek lian pai, $obat "arap kau jangan main!main dan mengakula" terus terang apa sebetulnya ke"endakmu dan siapa namamu yang besar.* Tiba!tiba terdengar orang itu bersuit keras sekali dan goloknya berkelebat menyerang #wa Tin $iong. Tentu saja pedekar ini mara" sekali. Tak perna" diduganya ba"wa orang akan berlaku begini renda" pada"al dia suda" cukup bersikap jujur dan meng"ormat. &agus kiranya kau "anya sebangsa pengecut curang!* serunya dan sekali tangkisan ia dapat membikin golok orang itu terpental kemudian desakan pedangnya yang sekaligus menyerang bertubi!tubi sampai empat lima jurus membuat orang itu mundur!mundur tak mampu balas menyerang. Memang "ebat ilmu pedang #wa Tin $iong dan tidak percuma dia menjadi orang pertama dari -oa san $ie eng. .erakan!gerakannya mantap dan matang tenaga iweekangnya juga suda" tinggi se"ingga baru belasan jurus saja si penculik itu suda" "arus meloncat kesana kemari dan menangkis sedapatnya. #embali ia bersuit keras dan kali ini tiba!tiba dari ara" timur "utan terdengar suitan!suitan semacam yang agaknya menjawab suitan si penculik tadi. Mendengar ini #wa Tin $iong berseru (was sumoi kawanan penculik datang!* Liem $ian -wa memang suda" siap. 'a menyuru" #wa -ong bersembunyi di balik sebatang po"on besar sedangkan ia sendiri lalu menjaga disitu dengan sepasang pedang di kedua tangan. Terdengar seruan kesakitan dan penculik itu ter"uyung ke belakang dengan pundak berdara". Ternyata pundaknya kena disambar pedang se"ingga terbabat kulit dan dagingnya. 2amun ia masi" sanggup melawan se"ingga #wa Tin $iong masi" belum juga dapat merobo"kannya. Pada saat itu terdengar suara banyak kuda penunggang kuda. Mereka adala" empat orang laki!laki berusia kurang lebi" empat pulu" ta"un gerakan mereka tangkas dan begitu sampai disitu keempatnya lalu melompat turun dan mencabut golok. 28 Raja Pedang Tanpa banyak cakap lagi $ian -wa menyambut mereka. )ua orang mengeroyoknya dan yang dua pula kini suda" membantu si penculi ktadi mengeroyok #wa Tin $iong. )iam!diam dua orang anak murid -oa san pai ini terkejut sekali. Ternyata empat orang yang baru datang ini mala" memiliki kepandaian yang lebi" tinggi dari pada penculik. 'lmu golok mereka adala" ilmu golok utara keras dan bertenaga gerak!geriknya juga cepat. $ian -wa dan tin $iong memang mewarisi 'lmu Pedang -oa san kiam "oat yang ampu". #eduanya patut diberi julukan pendekar pedang -oa san dan mereka dalam pertempuran keroyokan ini tela" memperli"atkan ketangkasan. (kan tetapi lawan!lawan mereka yang mengeroyok juga bukan sembarangan orang memiliki keli"aian yang tingkatnya dengan mereka "anya kala" sedikit namun dengan pertempuran secara pengeroyokan itu tentu saja mereka lebi" unggul dan mulai mendesak. Lima pulu" jurus tela" lewat #wa Tin $iong masi" dapat berta"an dan membalas serangan akan tetapi $ian -wa mulai lela" mulai berkurang daya serangnya dan lebi" banyak menangkis dan meloncat kesana!kemari. .adis itu "ebat sekali. #ali ini benar!benar tepat julukannya #iam eng cu karena tubu"nya lenyap terbungkus sinar kedua pedangnya dan dua batang golok lawan yang menyambar!nyambar mengitari dirinya. #wa Tin $iong mengelu" dalam "atinya celaka pikirnya. #ali ini aku dan sumoi meng"adapi bencana. -al ini masi" belum "ebat celakanya anaknya pun meng"adapi bencana yang "ebat pula. $iapa akan melindunginya, &erpikir sampai disini dia mencoba untuk menggunakan daya lain. Tiba!tiba ia berseru keras. &ukanka" cuwi 6tuan!tuan sekalian7 ini anggota!anggota Pek lian pai, #eta"uila" siauwte #wa Tin $iong dari -oa san pai tidak ada permusu"an dengan Pek lian pai mala" tadinya "endak menggabungkan diri,* (kan tetapi tiga orang lawannya tertawa dan seorang diantara mereka berkata mengejek (nak murid -oa san pai mana ada "arga masuk Pek lian pai, #alau mau mengaku kala" barula" kami melepaskan dan bole" belajar lagi. Li"at kelak kalau suda" pandai baru bole" masuk Pek lian pai!* tiga orang itu tertawa!tawa dan menyerang. #wa Tin $iong adala" seorang pendekar sejati mana dia sudi menurut ke"endak tiga orang lawannya itu, Pendirian seorang pendekar lebi" baik mati daripada bertekuk lutut menerima "inaan. )engan gemas dia mempercepat gerakan!gerakan pedangnya se"ingga lawan!lawannya terpaksa berlaku "ati!"ati dan mundur lalu dia berkata. Meli"at sikap cuwi tak patut menjadi patriot!patriot yang anti penjaja" bangsa mongol!* tiga orang itu "anya tertawa lagi dan si penculik yang suda" dilukai pundaknya berkata /angan banyak cerewet tentang urusan perjuangan. -oa san $ie eng bernama besar perli"atkan kebesaran itu. -a "a "a!* sekarang #wa Tin $iong betul!betul terdesak. (palagi setela" mendengar sumaoinya berseru mara" karena pedang kirinya terlepas dan terlempar dia makin gelisa". $umoinya kini "anya melawan dengan sebatang pedang sedangkan dua orang lawannya itu makin mendesak sambil mengeluarkan ucapan!ucapan kotor. Memang $ian -wa terdesak "ebat dan lebi" lagi gadis ini merasa mara" bukan main karena selain pedangnya yang kiri terlepas juga dua orang pengeroyoknya itu menggodanya dengan kata!kata yang tidak sopan. 'a berlaku nekat dan mati!matian dan "al ini mendatangkan 29 Raja Pedang celaka baginya. #arena terlalu berna1su menyerang ia menjadi lenga" dan pada suatu saat lutut kanannya kena ditendang seorang lawan. $ian -wa menjerit dan robo" terduduk namun ia masi" memutar!mutar pedangnya sambil duduk bersimpu" se"ingga dua orang lawannya tidak mampu mendekatinya. #wa Tin $iong yang kaget mendengar jerit sumoinya juga menjadi lenga" dan sebua" babatan golok keara" pinggangnya "ampir saja membuat tubu"nya putus maenjadi dua. &aiknya dia tela" mengelak dan meloncat se"ingga "anya pa"a kirinya saja yang terluka cukup para" namun tidak cukup untuk merobo"kannya. &etapapun juga keadaan #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa suda" amat terancam dan sewaktu!waktu dapat dipastikan ba"wa mereka tentu akan menjadi korban keganasan musu"!musu" mereka ini. Pada saat itu terdengar orang tertawa dan bernyanyi!nyanyi. -a "a "a "o "o* orang itu tertawa!tawa ketika tiba di dekat tempat pertempuran ada anjing!anjing berebut tulang! (njing!anjing penjilat Mongol mengeroyok "e" "e "e" aku tak dapat tinggal diam saja. -e iiii! &iarkan aku ikut main! main waa" gembira benar ni"!* munculla" seorang laki!laki tinggi besar yang pakaiannya tidak karuan berkembang!kembang seperti pakaian wanita dengan potongan pakaian boca". $ikapnya juga seperti seorang anak kecil pada"al waja"nya menunjukkan ba"wa usianya tentu empat pulu"an. #oai (tong memang toko" yang suda" kita kenal inila" yang muncul. )engan anak pana" di tangannya dia menyerbu pertempuran. Pertama!tama dia menyerbu dua orang yang mengeroyok $ian -wa. &egitu anak pana" di tangannya ditangkis dua golok orang yang mencoba untuk membabat pata" pedang $ian -wa dua orang itu mengeluarkan seruan kaget karena "ampir saja golok mereka terlepas. -e" "e" "e" teimala" pukulanku kau dua "idung kerbau!* tangan kirinya lalu diputar!putar secara ane" dan mendorong ke depan. )ua orang itu merasa ada angina menyambar yang berbau seperti daun busuk. Mereka adala" orang!orang yang suda" banyak pengalaman maka cepat mereka meng"indar namun tetap saja angina pukulan orang ane" itu membuat mereka ter"uyung ke belakang sampai empat lima langka"! (kan tetapi #oai (tong tidak mendesak terus. Meli"at dua orang lawannya itu mundur!mundur ketakutan sambil bernyanyi!nyanyi dia melangka" lebar meng"ampiri medan pertempuran #wa Tin $iong. /uga disini dia memutar anak pana"nya beberapa kali menangkis golok tiga orang itu lalu tangan kirinya mendorong! dorong dan robo"la" seorang diantara mereka yaitu si penculik tadi. 4ang dua ter"uyung!"uyung ke belakang dengan muka pucat karena merasa isi perut "endak munta" keluar. Meli"at gelagat buruk empat orang itu lalu menceplak kuda dan kabur dari situ sambil membawa tubu" si penculik yang pinsan dengan mata mendelik dan muka ke"ijauan. Terdengar suara mereka dari jau" #oai (tong . #oai (tong.!* #wa Tin $iong menarik napas lega. Luka di pa"anya tidak dipedulikannya. 'a terlampau tegang mendengar nama #oai (tong* tadi. 2ama ini suda" tentu saja perna" didengarnya sebagai nama seorang diantara iblis dunia persilatan. 'a segera menjuru dengan "ormat kepada orang ane" itu dan berkata 2ama besar .. #oai .. eng"iong suda" lama siauwte mendengarnya. -ari ini eng"iong menolong nyawa siauwte berdua dengan sumoi dan anakku 30 Raja Pedang sunggu" budi besar sekali ..* #wa Tin $iong tidak berani menyebut orang itu #oai (tong yang berarti anak setan maka diuba"nya menjadi #oai eng"iong 6orang gaga" #oai7. (kan tetapi #oai (tong yang diberi "ormat itu longang! longong memandang ke kanan kiri dan berbalik dia bertanya. 0" kau ini bicara kepada siapa,* #wa Tin $iong melengak. #epadamu #oai eng"iong ..* namaku #oai (tong mana ada eng"iong!eng"iong segala eng"iong itu apa si", $yang main!main sedang ramai!ramainya mereka pergi. Licik benar. 0" dia apamu, (nakmu,* ia menuding keara" $ian -wa yang msi" duduk bersimpu" dan sedang berusa"a membetulkan sambungan lututnya yang kena tending tadi. &ukan dia sumoiku dan anakku ..* tiba!tiba muncul #wa -ong berlari!lari. (nak ini gembira sekali nampaknya. (ku anaknya! 9rang ane" kau jempol sekali!* #wa -ong memandang kagum dan mengacungkan jempol tangannya keatas. -anya dengan memutar tangan kiri dan menggertak suda" bisa mengusir anjing!anjing itu. /empol!* ia lalu meniru!niru gerakan tangan kiri #oai (tong tadi yang diputar! putar dan dipakai mendorong!dorong. -a "a "a "a!* #oai (tong tertawa terpingkal!pingkal kau pintar menari ya, &agus ya,* ia pun lalu menari!nari dan memutar!mutar tangannya sambil melirik!lirik dan tersenyum!senyum "ingga seperti seorang yang sedang pandai melagak dan manja. Tentu saja ini "anya sikapnya dan meli"at keadaannya dia lebi" pantas disebut orang gila yang segila!gilanya. Meli"at orang itu menari!nari lucu #wa -ong tertawa mengikik sambil menutupi mulutnya. $ian -wa dan #wa Tin $iong tidak berani tertawa karena mereka maklum akan keli"aian dan keane"an orang kang ouw ini. #oai (tong juga ber"enti menari. 9rang ane" kau benar!benar "ebat. #au tela" menolong &ibiku dan aya"ku. Terima kasi" ya ,* kata #wa -ong. (ku tidak senang kepada mereka* kata #oai (tong merengut. Mereka itu anjing!anjing Mongol.* #oai eng"iong ..* banta" #wa Tin $iong. mereka itu adala" orang Pek lian pai apa betul penjilat Mongol,* Tak peduli Pek lian pai atau -ek lian pai penjilat!penjilat Mongol aku tak suka.* #oai (tong kau betul!* #wa -ong berseru girang. (ku pun tidak suka kepada mereka #oai (tong keli"atan girang sekali seperti seorang anak!anak yang bertemu dengan kawan baik. &agus kita cocok. Mari ikut aku pergi main!main. (ku banyak mengenal tempat yang bagus!bagus!* #oai (tong menyambar tangan #wa -ong dan sebelum #wa Tin $iong dan $ian -wa sempat mencega" orang ane" itu suda" berlari cepat sekali dengan langka"!langka" yang lebar sambil menggandeng #wa -ong. #oai eng"iong tunggu ! jangan bawa pergi anakku!* #wa Tin $iong berseru sambil mengejar. /uga $ian -wa ikut mengejar akan tetapi karena pa"a #wa Tin $iong suda" terluka sedangkan lutut $ian -wa masi" membengkak keduanya tak dapat berlari cepat dan sebentar saja suda" tidak keli"atan lagi bayangan orang tinggi besar itu bersama #wa -ong. 5elaka !* #wa Tin $iong membanting!banting kakinya dan nampak berduka sekali. 31 Raja Pedang /angan berduka twa su"eng. &iarpun amat ane" kurasa orang itu takkan mengganggu -ong ji. )ia seperti seorang anak!anak mendaptkan teman dan mengajak -ong ji bermain!main. )ia li"ai sekali pasti mampu menjaga -ongji baik!baik.* #wa Tin $iong menarik napas panjang. (ku tidak meng#wa -ongawatirkan dia mengganggu -ong ji juga tentang penjagaan kiranya dia akan lebi" baik dari padaku karena kepandaiannya lebi" tinggi. $uda" banyak aku mendengar tentang &an tok sim .iam #ong dan muridnya itu #oai (tong. $iapa yang tidak ngeri mendengar nama mereka, Mereka itu benar bukan tergolong orang!orang ja"at akan tetapi mereka ane" sekali dan kadang! kadang melakukan perbuatan yang tak terduga!duga. &agaimana "atiku tidak akan #wa -ongawatir, #apan aku dapat bertemu kembali dengan anakku, #etika mengucapkan kalimat tera#wa -ongir ini waja" #wa Tin $iong nampak berduka sekali membuat sumoinya ter"aru. $u"eng kalau begitu mari kutemani kau mengejarnya. Musta"il takkan tersusul dia kan sering kali ber"enti untuk bermain!main. #alau kita membujuknya tak ber"asil kita bisa menggunakan kekerasan.* #tas menggeleng kepala. Percuma sumoi. #ita masi" menderita luka. Pula agaknya -ong ji juga senang bermain!main dengan orang itu. &uktinya ketika dibawa pergi tadi diam saja. $uda"la" biar "itung!"itung menamba" pengalaman anak itu. #ita mempunyai persoalan yang amat penting sekarang. (ku merasa ragu!ragu dan kecewa sekali menyaksikan sepak terjang orang!orang Pek lian pai.* $ian -wa yang tadi pikirannya penu" ole" keadaan #wa Tin $iong sekarang teringat akan urusannya sendiri. 'a mengertak gigi. Memang betul su"eng. -ampir saja kita sendiri pun menjadi korban keganasan Pek lian pai. $uda" jelas sekarang ba"wa Pek lian pai sengaja memusu"i aku dan su"eng pendeknya memusu"i -oa san pai.* #wa Tin $iong mengangguk!angguk. #upikir juga begitu. Tak mungkin secara kebetulan saja mereka mengganggu kau dan aku. -emmmm ane"nya mereka itu beranggota banyak sekali mempunyai banyak mata!mata apaka" tidak ta"u ba"wa murid -oa san pai tadinya bersimpati kepada mereka dan berniat membantu, $umoi kita tidak bole" berlaku secara sembrono. Lebi" baik kita berunding dua orang su"engmu kemudian kita minta nase"at su"u.* $ian -wa setuju. #alau begitu mari kita kembali ke -oa san su"eng aku pun tidak beta" tinggal di ruma" ingin bertemu para su"eng dan minta bantuan membalaskan sakit "atiku.* #akak beradik seperguruan itu lalu meninggalkan tempat tadi dan langsung mereka berdua melakukan perjalanan ke -oa san. (ndaikata mereka itu bukan kakak beradik seperguruan juga tidak sedang berada dalam keadaan berduka ber"ubung dengan urusan masing!masing tentu mereka akan merasa sungkan juga melakukan perjalanan berdua saja. $eorang laki!laki dan seorang gadis biarpun yang pria suda" berusia empat pulu" ta"un sedangkan yang wanita baru dua pulu" ta"un namun si pria cukup tampan se"ingga mereka merupakan pasangan yang cocok. Tentu saja bagi mereka sendiri tidak apa!apa karena memang semenjak $ian -wa masi" kecil baru berusia sepulu" ta"un dia suda" menjadi adik seperguruan #wa Tin $iong. Mereka melakukan perjalanan cepat karena ingin segera sampai di -oa san. ???? 32 Raja Pedang (du" . (du" ber"enti . ..ber"enti aku tidak bisa bernapas .#ui bo ber"enti .!* &eng $an berteriak teriak dengan napas sengal!sengal. &ukan main cepatnya tubu"nya dibawa pergi sampai angina menyesakkan pernapasannya dan tangannya yang terbelit ujung saputangan juga amat sakitnya. Tiba!tiba -ek -wa #ui bo ber"enti dan begitu melepas saputangannya ia menangkap tangan kanan &eng $an dan membentak. #au perna" belajar silat kepada siapa,* (ne" sekali kalau tadi ia bersikap manis dan genit di depan &eng $an kini dia beruba" menjadi gala dan suara serta pandang matanya penu" ancaman. &eng $an seorang boca" taba" dan ndugal 6nakal7 mana ia kenal takut, 'a mengera"kan tenaga dan berusa"a menarik tangannya akan tetapi tak ber"asil mala" cekalan wanita itu makin erat. (ku tak perna" belajar silat* jawab &eng $an a#wa -ongirnya karena tangannya yang dipegang terasa sakit. &o"ong! #alau tidak mengaku akan kupata"kan tanganmu!* ia memijat makin keras se"ingga terdengar bunyi #retekk* pada tangan &eng $an. (nak itu meringis kesakitan. &aiknya wanita itu tidak sampai memata"kan tulang!tulang tangannya akan tetapi tangannya terasa sakit sekali. (ne"nya wanita itu nampak ter"eran!"eran dan memandang tajam. 'blis cilik kalau tak perna" belajar silat kau tentu suda" mampus. )i tubu"mu ada "awa panas darimana kau perole",* diam!diam &eng $an ter"eran!"eran. <anita ini ane" sekali juga kepandaiannya seperti iblis. Mungkin betul!betul kuntilanak bukan manusia. #alau manusia bagaimana agaknya bisa ta"u segala, (ku perna" disiksa makan sebua" pil ole" seorang tosu bau bernama $iok Tin 5u * wanita itu melepaskan pegangannya dan dengan ter"eran!"eran ia menatap waja" &eng $an lalu kembali ia memegang tangan yang tadi dicengkeram dan kini tangan itu diperiksanya baik!baik. (ne" .ane"kau dipaksa makin pil ole" $iok Tin 5u, Lalu bagaimana,* &adanku terasa panas seperti dibakar selanjutnya aku pingsan dan ketika sadar kembali aku merasa tubu"ky dingin sekali seperti direndam dalam es!* &o"ong .!* -ek -wa #ui bo menampar dan &eng $an terjungkal. (kan tetapi anak itu bangun lagi membuat -ek "wa #ui bo makin "eran. #enapa anak ini memiliki daya ta"an yang begini luar biasa, #au bilang badanmu panas sampai pingsan bagaimana setela" sadar menjadidingin,* kini &eng $an mara"!mra". Perempuan atau siluman ini keterlaluan sekali. )engan metenteng dia berdiri dan membentak #au ini ja"at benar! Mau bertanya atau mau tak percaya, #alau tidak percaya jangan bertanya. Pukul bole" pukul mau bunu" bole" bunu" kenapa membuat cepai mulut Tanya! tanya segala kalau tidak percaya!* -ek -wa #ui bo makin ter"eran dan kagum. &elum perna" ia bertemu dengan seorang boca" seane" ini. dia sendiri seorang toko" besar yang sering kali di"erani dan dikagumi orang akan tetapi sekarang ia mala" "eran dan kagum kepada seorang boca"! -al ini memang ada sebab!sebabnya. -ek -wa #ui bo adala" seorang toko" besar yang jarang mau berurusan dengan dunia ramai apalagi memperdulikan seorang boca" seperti &eng $an ini. "anya saja ketika tadi ia meli"at &eng san ia menyaksikan "awa kemera"an yang terang sekali terbit dari "awa 4ang kang yang amat kuat dari tubu" 33 Raja Pedang boca" ini maka ia mengerti ba"wa anak ini adala" seorang a"li 4ang kang atau setidaknya di dalam tubu"nya terkandung sesuatu yang mengeluarkan "awa itu. #arena suda" menjadi wataknya tidak suka meli"at orang!orang li"ai di dunia ini disamping dia sendiri dan muridnya maka timbul maksud "atinya untuk membunu" &eng $an. Maka tadi ia sengaja membawa lari &eng $an dengan cepat untuk membunu"nya karena pegangannya tadi mengandung saluran tenaga mematikan. (langka" "erannya ketika meli"at &eng $an "anya tersengal!sengal saja dan tidak mati. Lebi"!lebi" lagi "erannya ketika ia meremas tangan &eng $an ada daya ta"an yang luar biasa yang mencega" tulang!tulang anak itu remuk. 'nila" luar biasa! )ia sendiri seorang a"li 4ang kang masa tak dapat menguasai "awa di tubu" anak ini, demikianla" maka -ek -wa #ui bo jadi ingin sekali mengeta"ui keadaan &eng $an. )isamping ini ada juga rasa sukanya kepada boca" ini. boca" ane" yang amat pemberani ba"kan yang suara cega"annya suda" membuat ia menurut yaitu ketika ia "endak membunu" #wa Tin $iong dan puterinya. (da pengaru" yang amat ganjil dalam suara anak ini ketika mencega"nya tadi. (nak baik mau bunu" kau apa sukarnya, (kan tetapi aku ingin ta"u lebi" dulu kau ini murid siapa,* (ku bukan murid siapa!siapa* jawab &eng $an tak acu". $iapa namamu,* &eng $an.* $iapa orang tuamu,* 9ang tuaku , 9rang tuaku adala" -uang "o 6sungai #uning7.* #embali -ek -wa #ui bo melengak. $iapa tak kan "eran mendengar jawaban ane" ini. jangan main!main! )imana kedua orang tuamu, $"e apa,* 9rang tuaku dimakan banjir -uang "o siapa s"e!nya aku tak ta"u. 0" kuntilanak mau apa kau main Tanya!tanya terus , pergila"!* makin kagum -ek -wa #ui bo. 'a meli"at muka &eng $an kotor sekali se"ingga agak sukar baginya untuk meli"at ca"aya muka anak ini yang agak ke"ijauan dan agak kemera"an. #au kotor sekali. Pergila" mencuci muka.* Tidak mau*. (kan tetapi kembali ujung saputangan panjang di tangan -ek -wa #ui bo bergerak dan ta"u!ta"u tubu" &eng $an terlempar jau" dan jatu" kedalam sebua" anak sungai tak jau" dari situ. &eng $an gelagapan dan meronta! ronta. (kan tetapi kemudian dia mendapat kenyataan ba"wa air anak sungai itu amat jerni" maka timbul kegembiraannya dan dia mala" mandi tanpa membuka pakaian! )ia tidak memperdulikan lagi kepada -ek -wa #ui bo. Tak lama kemudian ia merasa tubu"nya dingin bukan main. &eng $an menjadi keta"utan #wa -ongawatir kalau!kalau penyakit kedinginan seperti kemarin menyerangnya lagi. 5epat!cepat dia merayap naik dari anak sungai itu. Ternyata #ui bo masi" menunggu disitu sambil memandang kepadanya dengan mata tak berkedip. $etela" muka dan tubu" &eng $an bersi" dari debu dan kotoran apalagi akibat dinginnya air membuat "awa 'm kang menyerangnya lagi dan kulit mukanya menjadi ke"ijauan -ek -wa #ui bo menjadi benging. $ama sekali itu bukan tanda ba"wa di dalam tubu" anak ini terkandung "awa 4ang melainkan sebaliknya kini penu" "awa 'm yang ane"! &ukan main luar biasa sekali ini! -ek -wa #ui bo tanpa terasa lagi menggaruk!garuk rambut di kepalanya. 34 Raja Pedang &eng $an masi" mendongkol. Tubu"nya dingin betul dan pakaiannya semua basa" kuyup. $emua ini adala" karena perbuatan kuntilanak itu. Maka dia lalu meng"ampiri dan memaki. #untilanak galak kau pun "arus mandi!* Mera" muka -ek -wa #ui bo mera" karena malu! Memang orang ane" disuru" mandi begitu saja timbul pikiran ba"wa alangka" memalukan kalau ia "arus mandi di depan anak laki!laki ini. #urang ajar akau suda" cukup bersi". Tak perlu mandi.* Tiba!tiba &eng $an tertawa bergelak. 'a mendapat kesempatan utnuk membalas meng"ina orang atau siluman ini. &ersi" katamu, -a "a "a ! rambutmu penu" kutu busuk masi" berani bilang bersi",* Merupakan pantangan bagi -ek -wa #ui bo kalau ia dicela orang apalagi tentang kebersi"an atau kecantikannya. 0nta" suda" berapa banyaknya orang mati di tangannya "anya karena kesala"an mulut menyatakan ba"wa ia suda" tua tidak cantik dan lain celaan lagi. $ekarang ia pun amat mara" akan tetapi karena pribadi &eng $an menimbulkan ke"eranan dan kekaguman ia tidak segera turun tangan "anya bertanya dengan suara dingin. #au bilang rambutku penu" kutu busuk, (pa buktinya,* &eng $an masi" tertawa!tawa. #au tadi menggaruk!garuk kepalamu itula" tanda ba"wa rambutmu banyak mengandung kutu busuk! (ku berani bertaru" ba"wa disitu bersarang banyak kutu busuk dengan telur!telurnya * $aputangan di tangan -ek -wa #ui bo bergerak dan ta"u!ta"u ujungnya tela" melibat le"er &eng $an! &aiknya wanita ane" ini "anya menakut!nakuti saja kalau ia menggunakan tenaga dalam sedetik le"er itu akan putus! 2amun &eng $an maklum ba"wa nyawanya terancam maka cepat dia mengera"kan tenaga dan berseru. Membunu" anak kecil "u" mana bisa dibilang gaga", Mengala"kan musu" tanggu" baru bisa dibilang gaga" akan tetapi mengala"kan diri sendiri lebi" gaga" lagi!* saking takutnya dia mengeluarkan ujar!ujar #wa -ongong -u 5u yang dicampur dengan kata!katanya sendiri. ;jung saputangan itu mengendur dan -ek -wa #ui bo tertawa. $iapa sudi mengambil nyawa tikusmu, -ayo buktikan omonganmu kau carila" kutu busuk itu di rambutku. #alau tidak ada seekor pun "idungmu akan kupotong tak perlu kuambil nyawamu!* &ukan main kagetnya "ati &eng $an. )ipotong "idungnya lebi" celaka daripada diambil nyawanya. (pa nanti jadinya kalau dia seterusnya "arus "idup tanpa "idung menjadi manusia yang menakutkan dan menjijikkan, )an biarpun dia masi" kecil dia ta"u ba"wa wanita kuntilanak ini pasti akan membuktikan omongannya. -ayo cepat!* -ek "wa #ui bo membentak sambil duduk diatas rumput. Terpaksa &eng $an lalu berlutut di belakangnya dan mulai mencari kutu busuk diantara rambut yang "itam "alus dan bersi" serta berbau "arum kembang itu. Mana ada kutu busuk diantara rambut yang begitu terpeli"ara rapid an bersi", 0nak saja* ia menggerutu taru"an yang tidak adil. #alau tidak ada kutu busuknya kau memotong "idungku. &agaimana kalau ada kutu busuknya, (ku tidak punya apa!apa "idungku adala" barang yang paling kusayang 35 Raja Pedang kalau itu kutaru"kan "abis apa taru"anmu, (paka" kau juga mempertaru"kan "idungmu,* -ek "wa #ui bo tak terasa lagi meraba "idungnya yang mancung. Tak mungkin ia mengorbankan "idungnya. 'a berpikir!pikir lalu berkata sambil tertawa mengejek 4ang paling ber"arga padaku adala" kepandaianku. (ku pertaru"kan kepandaianku. $etiap kali kau memperole" kutu busuk ku"adia"kan sebua" ilmu silat kepadamu.* -a" untuk apa ilmu silat,* &eng $an berkata. Perempuan ane" itu menengok dan matanya berapi. (nak tolol! #alau kau menerima satu macam saja ilmu silatku apa kau kira orang!orang macam aya" anak -oa san pai itu mampu mengganggu dan meng"inamu,* &eng $an memutar otaknya. &etul juga. <anita ini li"ai bukan main. (langka" baiknya kalau dia bisa memiliki keli"aian seperti wanita ini. )ia sebatang kara di dunia ini suda" sering kali di"ina orang. /angan kata lagi orang!orang kota yang sering kali mengusirnya seperti anjing pada"al dia tidak mengganggu mereka. &uktinya saja yang baru saja terjadi tosu bau $iok Tin 5u itu meng"inanya kemudian #wa -ong &aik* katanya dan tak lama kemudian jari!jari tangannya mencabut sesuatu diantara rambut -ek "wa #ui bo. dapat seekor !* katanya gembira setenga" bersorak. -ek "wa #ui bo tersentak kaget cepat memutar tubu". 'a meli"at di antara jari telunjuk dan ibu jari tangan &eng $an terjepit seekor kutu "itam kemera"an yang menjijikan. #akinya banyak dan jalannya miring!miring. Meremang bulu tengkuk -ek "wa #ui bo. $eorang perempuan seperti dia yang semenjak kecil jangan kata mempunyai kutu rambut meli"at pun belum mana bisa membedakan antara kutu rambut dan kutu baju, $ama sekali dia tidak perna" mimpi ba"wa ia kena ditipu ole" anak nakal ini. &eng $an yang tadi merasa tak berdaya dan putus asa meli"at rambut yang bersi" itu diam! diam mendapatkan akal. Pada bajunya banyak terdapat kutu "al ini dia ta"u betul dan dia ta"u pula dimana kutu!kutu itu paling senang bersembunyi. #arena bajunya memang "anya sebua" tak perna" dicuci maka banyak kutunya dan karena kebiasaan dengan amat muda"nya dia mengambil seekor kutu baju dan pura!pura mengambil itu dari rambut -ek "wa #ui bo. &iarpun perempuan ini seorang yang sakti dalam ilmu silatnya karena dia duduk membelakangi &eng $an dan tidak menduga sama sekali akan tipu musli"at ini ia percaya penu". <aja"nya agak pucat dan matanya melebar ketika ia meli"at kutu kecil itu dijepit jari tangan &eng $an. 5elaka darimana datangnya kutu busuk, Memalukan sekali. -ayo lekas bunu" dan cari lagi!* &eng $an tertawa dan memasukkan kutu busuk itu ke mulutnya. #etika giginya menggigit terdengar suara tesss!* dan dia meluda"kan bangkai kutu busuk itu. -ek "wa #ui bo mengkirik penu" kengerian. /a"anam benar darimana dia bisa datang ke rambutku,* tiba!tiba ia merasa kepalanya gatal!gatal sekali dan terpaksa ia menggaruk!garuk lagi -ayo cari terus sampai bersi" betul. /a"anam .* 0" nanti dulu. jangan lupa taru"annya. $uda" dapat seekor.* -ek "wa #ui bo melotot. $iapa lupa, 5erewet benar. (ku "utang sebua" ilmu silat kepadamu. -ayo teruskan sampai bersi" rambutku. 2anti berapa dapatnya tinggal "itung berapa "utangku kepadamu.* 36 Raja Pedang &eng $an mencari lagi dan seperti tadi dia mengambil kutu baju dan berseru girang. -ek "wa #ui bo makin mengkirik. &agaimana bisa begini banyak, 5elaka jangan!jangan suda" bertelur!* &eng $an tertawa. (nak cerdik ini cepat berkata. (ku tidak meli"at telurnya mungkin suda" menetas semua.suda" dua ekor #ui bo. /angan lupa.* $iapa lupa, -ayo lekas cari lagi!* #ui bo aku tidak k"awatir kau lupa "anya k"awatir kau melanggar janji. (da yang bilang ba"wa mengikat kerbau adala" pada "idungnya akan tetapi manusia diikat pada bicaranya. $ekali mengeluarkan luda" takkan dijilat kembali sekali mengeluarkan sepata" kata sampai mati takkan dipungkiri. 'tula" manusia gaga" dan !* 5erewet! &oca" ingusan macammu mau memberi pelajaran padaku, (ku tak kan lupa juga takkan melanggar janji. -ayo lekas "abiskan kutu!kutu itu gatal semua kepalaku!* dan meli"at kutu busuk kedua itu terasa makin gatal kepala -ek "wa #ui bo. Tadinya &eng $an "endak mengeluarkan kutu sebanyak!banyaknya akan tetapi ketika teringat ba"wa belum tentu ilmu!ilmu silat yang akan diajarkan kepadanya itu menyenangkan dia berbalik k"awatir kalau!kalau mala" akan menyusa"kan saja. Maka setela" mendapatkan tiga ekor kutu busuk dia ber"enti dan berkata. $uda" "abis suda" bersi". $ekarang aku berani mempertaru"kan kepalaku ba"wa di rambutmu sama sekali tidak ada kutunya seekorpun.* -ek "wa #ui bo menarik napas lega lalu membetulkan rambutnya yang tadi diawut!awut ole" anak itu. #emudian ia memandang kepada &eng $an dan tiba!tiba tertawa mengikik . &eng $an suda" k"awatir kalau!kalau perempuan kuntilanak ini "endak menipunya. -i "i "i "i "i aku ber"utang tiga ilmu silat kepadamu, &oca" siapa namamu tadi,* 2amaku &eng $an.* &oca" aku akan mengajarkan tiga macam ilmu silat kepadamu dan andaikata kau dapat mewarisi tiga ilmu silat ini sepulu" orang anak murid -oa san pai takkan mampu menangkan kau. 0" kau bilang kau dijejali obat ole" seorang tosu yang membuat tubu"mu panas semua, (pa betul kau belum perna" belajar silat,* &elum perna" selama "idupku.* 5oba kau pukul telapak tanganku ini di waktu memukul meniupkan "awa dari mulut.* &eng $an menurut karena mengira ba"wa demikian memang caranya belajar silat. 'a memukul telapak tangan wanita itu dengan tangan kakannya sambil meniupkan "awa dari mulutnya. Plakkk! -ek "wa #ui bo merasa telapak tangannya dijalari "awa panas. Terang itula" tenaga 4ang kang yang keluar dari kepalan &eng $an. -emmm sekarang kau pukul lagi dengan tangan kiri sambil mena"an napas.* &eng $an menurut memukulkan kepalan tangan kiri keara" telapak tangan itu sambil mena"an napas. -ek "wa #ui bo merasa telapak tangannya menerima "awa dingin yang lebi" kuat daripada "awa panas tadi. )iam!diam ia ter"eran!"eran. &agaimana di dalam tubu" anak ini terdapat dua macam "awa 4ang kang dan 'm kang tanpa diketa"ui ole" anakitu sendiri. )an kenapa seorang anak yang tidak perna" belajar silat bisa mempunyai dua 37 Raja Pedang macam "awa ini dan tidak mati karenanya, )i dalam tubu" setiap orang manusia memang pada dasarnya suda" terdapat dua macam "awa yang bertentangan itu akan tetapi tidak se"ebat ini. )engar baik!baik. #au akan kuberi pelajaran tiga macam ilmu silat. (kan tetapi ada syarat!syaratnya. Pertama kau tidak bole" mengaku -ek "wa #ui bo sebagai gurumu.* &eng $an merenggut. $iapa yang kepingin mengaku kau sebagai guru, $yarat ini cocok dengan pikiranku.* #edua kau "arus berdiam terus di dalam "utan ini sebelum kau "a1al benar tiga macam ilmu silat itu. Tergantung kepada otakmu. #alau kau berotak udang dan beku sampai sepulu" ta"un belum "a1al kau tidak bole" keluar. &egitu keluar akan kubunu" kalau kau belum "a1al.* &eng $an segera memprotes (turan apa ini, aku tidak sudi. #alau begitu suda"la" siapa yang kegilaan akan ilmu silat, (ku tidak usa" belajar saja.* -ek "wa #ui bo tertawa mengejek dan saputangannya bergerak!gerak. #au bole" tidak belajar akan tetapi nyawamu kucabut. #au kira aku seorang yang suka menjilat luda" sendiri, (ku suda" berjanji kau "arus menerima tiga macam pelajaran ilmu silat dan kau "arus pula memenu"i syarat!syarat itu atau ..kau bole" mampus.* &eng $an memang boca" yang nakal dan berani akan tetapi diapun amat cerdik. $ekarang sedikit banyak dia suda" mengenal watak kuntilanak ini yang selalu membuktikan omongannya maka dia lalu berkata &aikla" mempelajari ilmu silatmu atau tidak adala" sama saja! (pa si" gunanya, #ukira ilmu silatmu itu pun tidak akan ada artinya bagiku!* -ek "wa #ui bo kena dibakar perutnya. Tarrr!!* saputangannya berkelebat menyambar mengeluarkan suara keras ujungnya melewati kepala &eng $an dan meng"antam sebua" batu di dekatnya. (langka" kagetnya anak itu ketika meli"at betapa pingir batu itu gompal dan remuk seperti di"antam palu besar yang kuat dengan keras sekali. kau bilag tidak ada gunanya, (pa kepalamu lebi" keras dari batu itu,* kata -ek "wa #ui bo mendelik. &eng $an kagum sekali dan mulaila" timbul keinginan dalam "atinya untuk memiliki kepandaian seperti ini. akan tetapi ia memperli"atkan sikap acu" tak acu" menyaksikan ke"ebatan wanita itu. )ia mala" menarik napas panjang dan berkata (pa artinya keli"aian ilmu silat kalau to" aku takkan mungkin dapat mempelajarinya, (ku tidak perna" belajar silat bagaimana sekarang bisa mempelajari ilmu silatmu kalau tidak kau pimpin sendiri,* "ek "wa #ui bo tertawa mengikik #au tentu bisa pasti bisa. (ku memiliki tiga macam ilmu silat yang muda" dipelajari biarpun ole" seorang tolol seperti kau. Pertama adala" ilmu siulian 6$amad"i7 yang disebut T"ai "wee 6api besar7 untuk mendatangkan kekuatan tenaga dalam berdasarkan 4ang kang. )alam menjalankan ilmu ini tubu"mu akan terasa panas sekali seperti terbakar kau "arus dapat mena"an ini. kedua adala" ilmu pernapasan yang disebut $iu "wee 6memeli"ara api7 untuk membikin "awa 4ang kang di badanmu memasuki semua pembulu" dara" dan membikin badanmu kebal.* (pa artinya semua ini,* &eng $an mencela. Mana orang "arus belajar supaya diri kuat dan ta"an dipukul apa selanjutnya aku "anya disuru" menjadi ba"an pukulan, (ku ini kau ajari cara memukul batu seperti tadi.* 38 Raja Pedang -ek "wa #ui bo tertawa Tolol kau. )ua macam pelajaran itu adala" pokok daripada semua pelajaran silat. 4ang ketiga adala" ilmu pukulan yang kusebut 5i "wee 6keluarkan api7 terdiri dari tiga jurus pukulan yang mengandung "awa 4ang kang. 2a" kau per"atikanla" sekarang semua petunjukku dan pelajari baik!baik. (ku "anya sudi memberi kesempatan belajar se"ari semalam saja setela" itu kau "arus belajar sendiri.* )emikianla" wanita ane" ini sengaja menurunkan cara bersemed"i dan lati"an pernapasan yang semata!mata "anya utnuk memperbesar daya 4ang kang di tubu" &eng $an. Perbuatan ini sebetulnya amat licik dan ja"at. &agi orang lain mungkin sekali ilmu!ilmu ini akan mendatangkan tenaga dalam tubu" yang luar biasa. (kan tetapi seperti tela" diketa"ui di dalam tubu" &eng $an pada waktu itu sedang mengalir "awa panas yang luar biasa yang tentu akan meng"anguskan jantungnya akibat ditelannya tiga butir pil buatan tosu $iok Tin 5u. #alau saja dia tidak terkena pukulan /ing tok ciang dan terkena racun "ijau akibat serangan #oai (tong. -ek"wa #ui bo tidak ta"u akan serangan #oai (tong ini akan tetapi wanita sakti ini cukup maklum ba"wa tiga butir pil 4ang tan itu secara ane" sekali tela" dita"an kekuatannya ole" semacam "awa 'm yang berada di tubu" &eng $an. Mela"at ini biarpun ia tidak mampu memaksa &eng $an mengaku wanita ini mempunyai dugaan ba"wa tentula" &eng $an ini murid seorang sakti lain. -al ini amat tidak disukainya. $uda" menjadi watak -ek "wa #ui bo untuk tidak mau mengala" ter"adap orang lain. $iok Tin 5u adala" cucu muridnya karena guru tosu itu ketua 2go lian kauw yaitu yang bernama #im t"ouw T"ian li 6dewi kepala emas7 adala" murid tunggalnya. #etika mendengar ba"wa 4ang Tan yang ditelan boca" ini tidak mematikannya timbul perasaan di "ati -ek "wa #ui bo maka ia sekarang sengaja mengajarkan dua macam ilmu itu untuk memperbesar dan memperkuat "awa 4ang di tubu" anak ini agar perta"anan "awa 'm di tubu"nya kala". Tentu saja &eng $an yang tidak ta"u apa!apa tidak mengandung "ati curiga dan dengan penu" ketekunan dan ketelitian dia memper"atikan segala petunjuk wanita itu. )asar boca" ini berotak cerdas dan terang sekali menjelang senja jadi baru saja setenga" "ari -ek "wa #ui bo memberi petunjuk dia suda" mengerti baik bagaimana "arus melakukan lati"an T"ai "wee $iu "wee dan 5i "wee. )iam!diam "ek "wa kui bo terkejut bukan main dan kagum sekali. &elum perna" ia meli"at boca" secerdas ini otaknya. (kan tetapi memang -ek "wa #ui &o yang ane". -al ini bukan menimbulkan rasa sayang kepadanyamelainkan ia makin membenci dan iri "atinya. )ia sendiri dulu tidak memiliki kecerdasan seperti ini. 2a" kaubole" tekun melati" diri dengan tiga macam ilmu ini. jangan sekali! kali berani keluar dari "utan kalau belum memiliki ilmu yang kuajarkan. #alau kau melanggar kau kubunu"!* $etela" berkata demikian sekali berkelebat wanita ini tela" lenyap dari depan &eng $an. (nak ini ber"ati lega. Mungkin ia akan menjaga di luar "utan pikirnya. (kan tetapi kalau sampai dua tiga "ari apaka" ia akan sabar menjaga terus, Pula "utan ini begini besar kalau aku keluar dari lain jurusan bagaimana mungkin dia bisa ta"u, )engan pikiran ini dia enak!enak saja tidak mau melati" diri mala" segera memili" tempat untuk tidur yang aman dan enak yaitu diatas sebatang po"on yang amat besar. Pada keesokan "arinya dia juga tidak melati" diri melainkan berjalan!jalan di 39 Raja Pedang dalam "utan memili" tempat yang banyak ditumbu"i po"on!po"on berbua" agar tidak sukar lagi dia mencari kalau perutnya terasa lapar. $ampai dua "ari &eng $an "anya berkeliaran di dalam "utan tidak mau melati" diri. )an pada malam ketiga malam yang amat gelap dia berjalan keluar dari "utan mengambil jurusan yang berlawanan agar tidak diketa"ui ole" -ek "wa #ui bo. -utan itu amat lebat se"ingga menjelang 1ajar dia baru bisa keluar dari "utan. (kan tetapi alangka" kagetnya ketika tiba!tiba ia mendengar suar ketawa nyaring dan cekikikan suara ketawa kuntilanak! )an sebelum dia sempat meli"at darimana datangnya suara itu tiba!tiba orangnya sendiri tela" berkelebat dan berdiri di depannya dengan saputangan panjang itu diputar! putar dengan sikap mengancam sekali. &eng $an takut bukan main akan tetapi dia cerdik. 5epat!cepat dia berkata -ek "wa #ui bo perutku lapar sekali semalam penu" putar!putar di dalam "utan mencari makanan tidak ada. (ku tersesat sampai sini * -ek "wa #ui bo memandang tajam #au bukannya "endak lari,* Tiga macam ilmu belum ku"a1al sempurna bagaimana aku berani mati meninggalkan tempat ini, seorang laki!laki suda" berjanji .* 'a tidak melanjutkan kata!katanya karena memang tadinya dia bermaksud "endak lari. -ek "wa #ui bo tertawa ganjil sepasang matanya bersinar!sinar. #au pelajari saja baik!baik dalam beberapa "ari tak kan sukar menangkap binatang "utan untuk dimakan.* &eng $an memasuki "utan kembali dan dia mendengar dari jau" wanita itu menggerutu (nak ta"an uji * $ekarang yakinla" "ati &eng $an ba"wa tak mungkin dia dapat pergi tanpa diketa"ui wanita sakti yang ane" itu. 2yawanya terancam ba"aya maut kalau dia berani pergi. Tidak ada lain pili"an lagi baginya kecuali mulai mempelajari tiga macam ilmu itu. Mula!mula dia melakukan $amad"i untuk meyakinkan ilmu T"ai "wee seperti yang dia pelajari dari wanita itu. )an benar saja baru setenga" malam dia duduk semad"i dia merasa ada "awa panas sekali berkumpul di perutnya makin lama makin panas sampai dia tidak dapat mena"an lagi dan terguling pingsan! #etika dia siuman kembali dia menderita "awa dingin yang luar biasa membuat tubu"nya seakan!akan menjadi beku. Teringatla" dia semua pengalamannya di dalam "utan ketikaa dia bertemu dengan #wa -ong. &egini pula penderitaannya. #enapa setela" sekarang mulai melati" diri dengan ilmu yang dia pelajari dari -ek "wa #ui bo agaknya penyakit ane" itu timbul kembali, &eng $an memiliki ketaba"an dan kenekatan daya ta"annya la"ir batin amat kuat. &iarpun dia menderita banyak siksaan dari lati"an pertama ini dia lanjutkan terus. Tiga empat "ari pertama setiap kali siulian paling lama satu malam dia tentu robo" pingsan. (kan tetapi pada "ari kelima dia tidak pingsan lagi ia tidak ta"u ba"wa akibatnya mukanya makin lama menjadi makin mera" dan ak"irnya menjadi "itam seperti pantat kwali. 2amun dia yang tak perna" meli"at bayangan mukanya sendiri tidak ta"u akan "al ini! $ebulan kemudian dia mulai dengan pelajaran kedua. #etika dia mulai melati" pernapasan menurut ilmu $iu "wee 6simpan api7 dia merasa ba"wa "awa panas yang dia dapat dari ilmu pertama itu berkumpul di pusarnya lalu berpinda"!pinda" ke dadanya dan terasala" dada kirinya sakit seperti di 40 Raja Pedang tusuki jarum. 'a nekat terus dan ak"irnya rasa sakit "ebat itu meng"ilang dan sebulan kemudian dia "anya merasa seakan!akan dalam dadanya tertekan sesuatu. &ulan ketiga dia pergunakan untuk melati" diri dengan ilmu pukulan yang disebut 5i "wee 6mengeluarkan api7. 'lmu pukulan ini terdiri dari tiga jurus gerakan. .erakan pertama meng"antam kedua tangan dengan jari!jari terbuka keara" tana" di depan kakinya kemudian gerakan kedua meng"antam ke depan dan gerakan ketiga meng"antam keatas. .erakan! gerakan ini dilakukan dengan peminda"an kaki kanan kiri yang satu di depan yang lain di belakang. $eder"ana sekali akan tetapi ternyata amat sukar dilakukannya. &aiknya &eng $an suda" memper"atikan dengan teliti sekali dan ak"irnya dia dapat melakukan gerakan!gerakan ini dengan baik pula setela" berlati" siang dan malam selama satu bulan. Tiap kali dia melakukan pukulan!pukulan dengan jari tangan terbuka dia merasa dadanya tertekan agak enakan seakan!akan agak berkurang tekanannya. 'a tidak ta"u ba"wa itu disebabkan karena ada "awa 4ang kang keluar se"ingga mengurangi tekanan "awa mujijat itu yang kini berkumpul di dadanya dan mengancam pekerjaan isi dadanya. 0mpat bulan lewat ketika &eng $an memberanikan diri keluar dari "utan. )ia tidak ta"u dimana batas kesempurnaan mempelajari ilmu!ilmu itu maka dia main!main untung!untungan saja. #alau nanti ketemu -ek "wa #ui bo dan dia diuji dia akan mainkan sebaik!baiknya. (ndaikata dinyatakan belum sempurna bagaimana nanti sajala". $elama empat bulan dia suda" merasa seperti ter"ukum. Tubu"nya tak perna" terasa enak lagi selalu dia diserang "awa panas yang kadang!kadang membuatnya seperti gila. )engan lati"an! lati"an itu -ek "wa #ui bo tela" menamba" "awa 4ang kang di badannya dan kalau dulu Tenaga 'm kang akibat serangan #oai (tong lebi" kuat sekarang setela" dia berlati" tenaga 4ang kang yang lebi" kuat di tubu"nya maka tidak lagi dia terserang "awa dingin melainkan selalu kepanasan. 'a seperti seorang yang selalu menderita demam panas akan tetapi bukan panas biasa melainkan panas yang takkan terta"ankan orang biasa dan dia tentu suda" mati dulu!dulu kalau di badannya tidak terkandung racun dari jeng tok yang mengandung "awa 'm. (gaknya memang nasib &eng $an "arus menderita "ebat waktu kecilnya. Memang agak ane" apa yang dia alami semua ini. tiga butir pil buatan $iok Tin 5u itu sebetulnya cukup untuk membunu" nyawa tiga orang dan kekuatan "awa 4ang kang dari tiga butir pil itu semua terkandung di dalam tubu" &eng $an. $e"arusnya dia mati karena ini akan tetapi siapa kira secara kebetulan sekali dia diserang ole" #oai (tong yang berotak miring se"ingga tubu"nya kemasukan "awa 'm kang yang mala" lebi" kuat daripada "awa 4ang kang itu. )an sekarang -ek "wa #ui bo yang tidak ta"u tentang penyerangan #oai (tong dan bermaksud membunu"nya dengan memperkuat "awa 4ang dengan lati"an!lati"an itu ternyata "anya menamba" "awa panas se"ingga bisa mengimbangi "awa dingin dari racun "ijau. )an karenanya biarpun mukanya menjadi gosong "itam dan dadanya seperti terbakar biarpun keselamatan nyawanya tetap terancam namun &eng $an masi" "idup dan dapat ta"an sampai sekian lamanya!. (langka" girang "ati &eng $an ketika dia tidak meli"at munculnya -ek "wa #ui bo. $etela" keluar dari "utan itu berdebar "atinya saking girangnya. 41 Raja Pedang &enar!benar dia tidak meli"at bayangan wanita itu. )i samping kegirangannya dia pun merasa mendongkol sekali. $iluman kuntilanak ja"at* gerutunya. (ku tela" ditipunya. )isuru" mempelajari ilmu siluman selama berbulan!bulan dan dia ternyata tidak menjaga di sini. )asar bodo" kalau ta"u begini siapa sudi menjadi monyet didalam "utan berbulan!bulan,* sambil memaki!maki -ek "wa #ui bo di dalam "atinya &eng $an melanjutkan perjalanan. #arena dia berada di daera" pegunungan dan disitu tidak terli"at adanya dusun atau orang lewat dia lalu berjalan kemana saja tanpa tujuan tertentu. (kan tetapi semua pengalamannya itu mendatangkan keinginan di dalam "atinya untuk mempelajari ilmu silat yang betul!betul dan yang tinggi agar dia dapat mencega" orang lain melakukan peng"inaan atas dirinya. #alau teringat kepada #wa -ong dia masi" mendongkol sekali. Pada "ari ketiga ketika dia merasa amat "aus dan dia minum air dia menjadi kaget setenga" mati ketika meli"at mukanya di dalam air. (du" celaka kenapa mukanya menjadi "itam seperti setan, &eng $an tak percaya lalu pinda" ke air yang lebi" jerni" untuk meli"at mukanya sendiri. (kan tetapi tetap saja mukanya jelas nampak "itam seperti pantat kwali. 5elaka .a" mukaku jadi begini * tak terasa lagi anak ini menangis tanpa mengeluarkan suara "anya air matanya mengucur deras. $etela" memutar otak dia mencela diri sendiri. (" kenapa aku karus menangis, #enapa bersedi", Menilai orang bukan meli"at warna mukanya demikian kata para pujangga. (da lagi yang bilang ba"wa roman muka tidak mencerminkan keadaan "ati dan watak. (ku bole" buruk bole" "itam mengapa pusing, Malu ., Malu kepada siapa, -u" ..!* dan tiba!tiba dia mendengar suara cecowetan. #etika dia memandang dia meli"at agak jau" diatas po"on terdapat dua ekor lutung "itam sepasang binatang itu duduk dan saling mencumbu keli"atan akur dan saling mencinta. &eng $an tertawa Mukaku pun "itam seperti mukaa lutung. $iapa bilang muka jelek, Li"at itu bagi mereka akan jelekla" andaikata muka kawannya itu puti" tidak "itam. -itam atau puti" apaka" perbedaannya, &aik dan buruk.dimana garis pemisa"nya,* &eng $an tanpa disengaja suda" mengeluarkan ujar!ujar dan 3lsa1at!3lsa1at kuno yang perna" dibacanya di dalam kelenteng -ok t"ian tong ketika dia masi" menjadi kacung kelenteng. (kan tetapi biarpun ujar!ujar itu tentu saja belum dapat dimengerti ole" anak yang baru berusia sepulu" ta"un ini sedikitnya pada saat itu menjadi "iburan baginya melenyapkan rasa duka dan kecewanya meli"at bayangan mukanya yang "itam seperti muka lutung. $etela" puas minum dan mencuci muka dia melanjutkan perjalanan. Pada suatu pagi dia tiba di lereng sebua" gunung yang "ijau. #etika dia sedang berjalan "ai!"ati sekali di jalan kecil yang amaat sunyi itu tiba!tiba dia mendengar suara dua orang bercakap!cakap jelas di sebela" depannya. 'a mengangkat muka akan tetapi tidak meli"at ada orang. 'a berjalan cepat dan tibala" dia di sebua" jalan kecil. )i kanan kiri jalan itu terdapat jurang yang panjang dan curam. )an di tempat inila" dia mendengar suara dua orang bercakap!cakap dengan jelas sekali akan tetapi tidak keli"atan orangnya! &iarpun "ari suda" terang tana"mata"ari suda" naik tinggi namun bulu tengkuk &eng $an berdiri juga saking seramnya. &agaimana ada dua orang bercakap!cakap di depannya seperti di kanan kirinya akan tetapi 42 Raja Pedang tidak meli"at orangnya! 'a berdiri seperti patung dan mendengarkan dua suara orang yang saling jawab di kanan kirinya itu. P"oa Ti kalau tidak keburu terjerumus disini sekali mengenal pukulanku ilmu silat Pat "ong ciang 6ilmu silat delapan penjuru angin7 kau tentu mampus!* demikian terdengar suara dari sebela" kiri &eng $an suara yang terbawa angin dari kiri tanpa keli"atan orangnya. $egera suara dari kanan menjawab -a "a "a orang s"e T"e dari sini pun tercium mulutmu yang bau. #alau tadi aku berlaku "ati!"ati sedikit dan tidak sampai terjerumus kesini dengan ilmu silatku #"ong ji ciang 6ilmu silat "awa kosong7 yang belum kukeluarkan kau akan mampus lebi" dulu.* &eng $an bingung sekali. $uara dari kiri terdengar kecil melengking sedangkan yang dari kanan besar dan parau. $uara apalagi kalau bukan suara setan atau iblis, Masa kalau ada orangnya tidak keli"atan sedangkan suaranya begitu jelas terdengar ole"nya. (tau jangan!jangan semacam kuntilanak yang kejam itu 5uma kali ini pria. &eng $an yang suda" mengalami "al!"al tidak enak dengan -ek "wa #ui bo menjadi ketakutan dan segera dia berlari pergi. Tiba!tiba dari sebela" kanan terdengar suara yang parau tadi e" siapa diatas,* &eng $an mempercepat larinya. Tiba!tiba dari sebela" kanannya menyambar semacam "awa yang amat kuat dan tak terta"ankan lagi tubu" &eng $an tergelincir kedalam juarang di sebela" kiri jalan! Tubu" anak itu bergulingan ke bawa". ;ntung baginya tidak ada batu!batu disitu dan jurang itu ternyata merupakan tana" lembek se"ingga biarpun tubu"nya sakit!sakit dia tidak menderita luka para". -a "a "a!* terdengar suara melengking tinggi tadi tertawa kini dekat sekali. #au benar li"ai P"oa Ti dalam keadaan luka para" masi" mampu memukul robo" orang. (kan tetapi kau akan malu kalau meli"at ba"wa yang kau robo"kan "anya seorang anak kecil berusia sepulu" ta"unan. -a "a "a "a!* &eng $an cepat menengok dan terli"atla" ole"nya seorang yang bertubu" tinggi besar bermuka mera" duduk bersimpu" di dasar jurang. &enar!benar menggelikan meli"at seorang bertubu" begini besar akan tetapi suaranya luar biasa tinggi dan kecil seperti suara perempuan. 9rang itu suda" tua sekali mukanya penu" keriput dan agaknya terluka "ebat buktinya sukar menggerakkan kedua kakinya. Tiba!tiba terdengar suara yang jelas suara parau tadi tanpa keli"atan orangnya se"ingga &eng $an melupakan sakit +sakit pada tubu"nya dan mendengarkan dengan penu" per"atian. 9rang s"e T"e tak perlu kau mengejek. #alau betul kau masi" mempunyai ilmu silat cakar bebek yang disebut Pat "ong ciang itu kau datangla" kesini biar aku meli"atnya.* 9rang tinggi besar itu menjawab lantang #au saja yang turun kesini kalau memang masi" memiliki ilmu silat #"ong ji ciang siapa takut meng"adapinya,* Tidak terdengar jawabannya. $ampai lama tidak ada suara lagi dan &eng $an "anya duduk sambil mengurut!urut kakinya yang terasa sakit ketika dia bergulingan tadi. #emudian si tinggi besar itu berkata lagi. -e P"oa Ti dimana kau,* )isini!* terdengar jawaban parau. 43 Raja Pedang #enapa tidak turun kesini, #au takut padaku,* Muka mera" jangan jual omongan busuk. #au saja yang kesini apaka" kau tidak becus,* kali ini si tinggi besar yang duduk bersimpu" di dalam jurang itu tidak menjawab sampai lama juga. Tiba!tiba dia melambaikan tangannya kepada &eng $an. (nak itu segera meng"ampiri. (langka" kagetnya ketika tiba!tiba tangannya dicengkeram ole" orang itu yang berbisik #auli"at keadaannya bagaimana,* sebelum &eng $an meklum apa maksudnya tiba!tiba orang itu menggerakkan kedua tangannya sambil berteriak -e P"oa Ti kau terimala" anak yang kau pukul robo" tadi.* -ampir &eng $an menjerit kaget ketika tiba!tiba tubu"nya melayang keatas seperti terbang cepatnya. Ternyata dia tela" dilontarkan orang demikian kerasnya se"ingga tubu"nya melewati jalan kecil diatas jurang tadi dan langsung tubu"nya melayang turun ke jurang sebela" kanan jalan tanpa dia dapat mencega"nya lagi. &eng $an mengira ba"wa tubu"nya tentu akan "ancur maka dia menutupkan kedua matanya menerima nasib. (kan tetapi tiba!tiba tubu"nya ber"enti melayang dan ketika dia membuka matanya ternyata dia tela" dita"an ole" sebua" tangan yang amat kuat. 'a diturunkan dan ketika dia memandang ternyata ba"wa yang mena"an jatu"nya tadi adala" seorang laki!laki tua sekali yang bertubu" tinggi kurus. $eperti kakek besar tadi kakek ini pun terluka "ebat buktinya tidak dapat menggerakkan kedua kakinya pula mala" kakek ini "anya mereba"kan diri saja diatas dasar jurang yang penu" rumput "ijau. $ekarang mengertila" &eng $an ba"wa dua orang kakek ane" ini saling bicara dari tempat masing! masing yaitu yang seorang di dasar jurang sebela" kiri jalan sedangkan yang kedua di dasar jurang sebela" kanan jalan. &enar!benar ane" bukan main bagaimana dari tempat sejau" ini bisa saling bercakap!cakap dengan seorang di seberang sana, (palagi kalau mengingat akan pengalamannya tadi ketika dilempar dari jurang sebela" dan diterima di jurang ini dia bergidik. 5elaka pikirnya iblis!iblis ini kiranya tidak kala" ane" dan "ebatnya daripada -ek "wa #ui bo. #etika kakek itu menggerakkan tangan kanannya yang menyangga tubu" &eng $an anak ini terguling keatas rumput. &eng $an mulai memper"atikan kakek ini. #akek yang amat tua sedikitnya enam pulu" ta"un usianya tubu"nya kurus seperti cecak kering kedua kakinya tak dapat bergerak mala" tangan kirinya bunting. $i tangan bunting ini segera berbisik 0" boca" sial. &agaimana keadaan si tinggi besar itu,* )iam!diam &eng $an merasa mendongkol juga. &etapapun li"ainya dua orang ane" ini dia merasa suda" dipermainkan seperti sebua" bola dilempar kesana kemari maka jawabnya merengut. Tak lebi" buruk daripada engkau. )uduk bersimpu" tak dapat berdiri.* Tiba!tiba si tinggi kurus yang tangan kirinya bunting ini tertawa meledak dengan suaranya yang parau dan keras sampai terngiang dalam telinga &eng $an. -a "a "a "a T"e &ok 2am! #iranya pukulanku tadi membuat kau tak berdaya di dalam jurang situ. -a "a "a "a!* )ari seberang sana terdengar jawaban Tak usa" banyak cerewet kalau anak itu suda" mengobrol yang bukan!bukan. #alau kau memang masi" punya ilmu kepandaian datangla" kesini aku tidak takut!* 44 Raja Pedang Mendengar ini si tinggi kurus yang bernama P"oa Ti itu terdiam. Tiba!tiba matanya bersinar!sinar ane" ketika dia memandang &eng $an. &agus* katanya perla"an matanya tidak perna" lepas dari tubu" &eng $an Tulang dan dara"mu cukup baik. #au bisa menjadi penguji dan penentu kala" menang antara aku dan T"e &ok 2am.* $etela" berkata demikian dia berteriak lagi. -e orang s"e T"e. $eorang gaga" tidak perlu berpura!pura. #au terluka tak dapat keluar dari jurang aku pun demikian. (kan tetapi kita masi" seri belum ada yang kala" atau menang. $ekarang ada saksi boca" tolol ini. Mari kita adu kepandaian melalui boca" ini!* )ari sana sampai lama baru terdengar jawaban yang merupakan pertanyaan (pa maksudmu,* -a kau tolol seperti boca" ini. (ku akan ajarkan dia beberapa jurus #"ong ji ciang kemudian dia datang padamu menyerangmu dengan jurus itu "endak kuli"at apaka" kau mampu memeca"kannya. )emikian pula kau bole" turunkan Pat "ong ciang ilmu cakar bebek itu kepadanya "endak kupeca"kan. $iapa tidak mampu memeca"kan sejurus serangan dia bole" mengaku kala" disaksikan setan!setan jurang. &agaimana,* Terdengar sorak gembira dari sebela" sana. &agus! Memang betul burung yang mau mati suaranya paling inda". #au pun yang suda" "ampir mampu ternyata mampu mengeluarkan kata!kata bagus. -ayo lekas kauturunkan ilmumu #"ong ji ciang cakar ayam itu.* &eng $an yang mendengar ini pula tentu saja dapat menangkap maksud mereka. $ebetulnya di dalam "ati dia merasa girang juga karena "endak diajari dua macam ilmu yang pasti "ebat ini akan tetapi karena sebetulnya keinginannya belajar silat "anya karena mara" kepada mereka yang suda" meng"inanya maka keinginan itu tidak berapa besar. $ekarang dalam keadaan mara" kepada dua orang kakek yang mempermainkannya seperti bola dan sekarang "endak menggunakan dia untuk bertempur dia menjadi makin dongkol lalu berkata keras. (ku tidak sudi mempelajari ilmu cakar bebek dan cakar ayam!* setela" berkata demikian dia "endak keluar dari jurang itu mendaki tebingnya yang licin ole" rumput basa". (kan tetapi baru setinggi semester lebi" dia merasa tubu"nya seperti ditarik orang dan tanpa dapat dita"an lagi terpelantingla" dia kebawa". 'a menole" tidak meli"at ada orang di dekatnya kecuali kakek bunting yang masi" reba" miring tapi jatu"nya empat lima meter dari tempatnya. 'a mendaki lagi kembali terpelanting mala" lebi" keras dari tadi. Tiga empat kali dia terpelanting tanpa mengeta"ui sebabnya. #akek itu tertawa mengejek dan makin panas "ati &eng $an. $ekarang dia mendaki lagi akan tetapi mukanya menole" memandang keara" kakek itu. $ampai "ampir dua meter dia memanjat dan terli"atla" kakek itu menggerakkan tangan kanannya keara"nya dan .dia tertarik lalu terpelanting ke bawa". &ukan main mara"nya. )i"ampirinya kakek itu dan dibentaknya. #au orang tua meng"ina anak!anak apa tidak malu. Punya kepandaian "anya untuk mengganggu anak!anak apa ini bisa dibilang gaga",* Tiba!tiba kakek itu mengulur tangannya dan ta"u!ta"u le"er &eng $an suda" dijepitnya. (nak bodo" anak setan. #alau kau tidak mau membantu kami mengadu kau bole" tinggal disini menemani aku mampus.* 45 Raja Pedang &eng $an anak yang cerdik akan tetapi dia pun bandel bukan main. )iancam mati anak ini tidak takut mala" menantang #akek bau kau mau bikin mampus aku, -emmmm mau bunu" bole" bunu" kalau kalian ini dua orang kakek bau tidak takut mampus apaka" akupun takut mati, #au suda" tua tidak mencari jalan terang tua!tua mau memupuk dosa rasakan saja nanti di neraka ja"anam!* P"oa Ti tercengang dan cengkeramannya pada le"er anak itu mengendur. Matanya terbelalak kaget dan "eran. (pa, #au anak masi" begini kecil tidak takut mati, -emmmm agaknya lebi" banyak kesengsaraan kauderita daripada kesenangan.* $enang apa, -idup "anya menjadi permainan orang mala" sekarang menjadi korban kegilaan dua orang kakek yang suda" mau mati* jawab &eng $an. Tiba!tiba P"oa Ti tertawa bergelak suara ketawanya begitu keras sampai bergema di atas jurang. -e orang s"e P"oa. #au tertawa!tawa dan tidak lekas kirim anak itu kesini memamerkan ilmu cakar bebekmu apa suda" miring otakmu,* -a "a "a T"e &ok 2am. (nak ini sama sekali tidak tolol atau gila mala" dia lebi" gila daripada yang gila. (nak yang ane" sekali dan kau tidak ada sepersepulu" anak ini. "e "e "e"e!* &eng $an "anya melongo menyaksikan kelakuan yang ane" itu dan lebi" lagi ke"erannya ketika dia meli"at kakek buntung itu tiba!tiba menangis! )i dasar "ati &eng $an terpendam si1at welas asi" yang besar yang dulu di"idupkan ole" pelajaran!pelajaran di dalam kelenteng ole" para pendeta bud"a. $ekarang meli"at kakek itu menangis tak terasa lagi matanya menjadi mera" dan dia menyentu" lengan yang tinggal sebela" itu. 9rang tua kenapa kau menangis sedi", (pa kau takut mati,* $uda" berani "idup kenapa takut mati, 4ang kutakuti bukan matinya akan tetapi .a" di seberang kematian yang penu" ra"asia * (nak sekecil &eng $an mana ta"u akan segala perasaan seperti ini, 'a "anya dapat merasa ba"wa kakek ini benar!benar amat gelisa" dan berduka. Makin tebal rasa kasi"an di "atinya. #akek apa yang dapat kulakukan untuk menolongmu! #atakanla" barangkali aku dapat menolong * (kan tetapi P"oa Ti masi" menangis terus dan &eng $an suda" berlutut sambil meng"ibur. Tiba!tiba kakek itu meng"entikan tangisnya dan waja"nya menperli"atkan "arapan besar. (nak baik kau bisa menolongku! 4ang membuat aku takut meng"adapi kematian adala" T"e &ok 2am. )ia juga terluka dan mau mati. (ku tidak ada muka bertemu dengan dia di seberang kematian kalau aku belum bisa mengala"kannya. Maka kau tolangla" aku 2ak tolongla" supaya aku bisa menang dalam pertarungan ini dan mendapat muka terang.* &eng $an ter"eran!"eran. (kan tetapi meli"at sinar mata yang penu" permo"onan itu dia tidak tega menolak &aikla" akan kucoba. Tapi bagaimana,* $eketika itu kakek itu bangkit semangatnya. &iarpun dia suda" tidak dapat bangun lagi namun tangan kanannya membuat gerakan!gerakan penu" gaira". #au per"atikan baik!baik. (ku akan menurunkan tiga jurus li"ai dari ilmu silatku #"ong ji ciang. Li"at ini dua bua" jariku ini adala" gerakan! gerakan kaki yang "arus kau lakukan dalam jurus pertama.* #akek itu lalu 46 Raja Pedang menekuk tiga jari tangannya dan mendirikan jari telunjuk dan tenga" seperti sepasang kaki. #edua jari itu seperti sepasang kaki bergerak!gerak maju mundur secara teratur sekali. 2a" kau lakukan dulu gerakan kaki ini jurus pertama yang disebut jurus #"ong ji k"ai bun 6dengan "awa kosong membuka pintu7.* #arena bersunggu"!sunggu" "endak menolong kakek ini &eng $an memper"atikan dengan seksama lalu dia berdiri dan meniru gerakan! gerakan itu. Mula!mula tentu saja kaku dan keliru akan tetapi dengan tekun dia mempelajari dengan petunjuk kakek itu. #emudian dia di beri ta"u tentang gerakan tangan dan tubu"nya. #akek itu nampak bersemangat sekali berkali!kali memuji Tulang bersi" bakat!bakat baik .* Pujian ini memperbesar semangat &eng $an dan membuat kakek itu tak mengenal lela". $etela" dapat melakukan jurus pertama dengan baik dia mendapat petunjuk cara bernapas dalam melakukan jurus ini dan cara menyimpan "awa dalam tubu". #emudian dia diberi pelajaran jurus kedua yang disebut #"ong ji twi san 6"awa kosong mendorong bukit7. /urus ketiga disebut #"ong ji lo "ai 6"awa kosong mengacau lautan7. ;ntuk mempelajari tiga jurus ini dengan baik mereka tela" berlati" se"ari penu". P"oa Ti mana jago mudamu,* berkali!kali suara di seberang lain bertanya. 9rang s"e Tek ajalmu suda" dekat. Tunggula" sampai besok pagi pasti kau beres ole" tiga jurusku dari #"ong ji ciang.* Pada keesokan "arinya pagi!pagi sekali &eng $an suda" diberi makan ole" P"oa Ti. (pa makannya, -anya tiga "elai daun muda! (kan tetapi ane"nya begitu makan daun!daun itu &eng $an merasa perutnya kenyang dan tenaganya penu" membuat dia makin kagum. Ternyata kakek ini membawa bekal banyak daun semacam ini. (nak baik sekarang kau pergila" ke seberang sana dan kau bole" perli"atkan tiga jurus penyerangan ini. kalau dia tidak mampu memeca"kannya satu saja dari yang tiga jurus ini berarti dia kala".* &eng $an mengangguk dan "endak memanjat tebing akan tetapi tiba!tiba kakek itu memegang lengannya dan berkata. Terlalu lambat .terlalu lambat .bersiapla"!* sekali tangannya mendorong tubu" &eng $an melayang melewati jalan kecil dan meluncur ke dalam jurang di sebela" kiri. T"e &ok 2am terimala" kedatangan penguji kita.* #etika &eng $an merasa betapa tubu"nya dita"an dua bua" tangan dia mulai merasakan tubu"nya ringan dan enak rasa panas di tubu"nya yang selalu mengganggunya agak berkurang. Maka dia menjadi gembira dan begitu dia dilepaskan dan berdiri di depan kakek tinggi besar yang duduk bersimpu" itu dia berkata. #akek yang baik apa betul kata kakek P"oa Ti itu ba"wa kau suda" "ampir tewas,* kakek tinggi besar yang suaranya melengking itu mendelik matanya dan membentak kalau betul begitu bukan aku sendiri yang mati dia pun suda" "ampir mati!* #au betul karena itu aku "endak mengajukan sebua" usul padamu,* -emmm apa maksudmu,* #alau kalian berdua suda" mendekati mati kenapa tidak melakukan perbuatan baik yang terak"ir, #akek P"oa Ti itu meng"endaki supaya kau mengaku kala". Lakukanla" itu kau mengala" saja mengaku kala" dan 47 Raja Pedang membiarkan aku keluar dan pergi dari sini. &ukanka" dengan begitu sedikit banyak kau tela" meringankan dosamu,* memang ane" mendengar seorang anak berusia sepulu" ta"un bicara seperti ini akan tetapi tidak ane" lagi kalau diketa"ui ba"wa dia besar di dalam kelenteng dari usia lima sampai sembilan ta"un. Tentu saja bagi kakek T"e &ok 2am yang tidak mengeta"ui asal usul anak ini menjadi melongo mendengar ucapan ini. namun "anya sebentar dia tertegun lalu dia tertawa melengking dan ta"u!ta"u dia tela" mencengkeram baju &eng $an di bagian dada. (pa katamu, /angan mencoba untuk membujuk dan menipuku. (ku tidak mau mati sebelum menundukkan kakek tua bangka s"e P"oa itu! -ayo kau keluarkan tiga jurus ilmu cakar bebek itu "endak kuli"at bagaimana buruknya!* Mendongkol juga "ati &eng $an. #arena kakek tinggi besar ini memperli"atkan sikap kasar berbeda dengan P"oa Ti yang menangis minta bantuannya sekaligus dia lalu berpi"ak kepada kakek P"oa Ti. )engan penu" semangat dia lalu mengeluarkan jurus!jurus itu satu demi satu dengan gerakan sebaik mungkin. (ne"nya kali ini tiap kali bergerak dia merasa dadanya tidak begitu tertekan lagi ole" gangguan "awa panas di tubu"nya yang timbul setela" da"ulu dia melati" diri selama tiga bulan dengan ilmu silat yang dia pelajari dari -ek "wa #ui bo. Maka dia menjadi makin bersemangat dan melanjutkan tiga jurus itu sampai "abis. $etela" selesai mainkan tiga jurus yang dia lati" se"ari semalam itu dia lalu berkata dengan waja" puas karena meli"at muka T"e &ok 2am nampak kaget dan kagum. -a mana bisa kau memeca"kan tiga jurus serangan li"ai ini dari kakek P"oa Ti. $uda"la" lebi" baik mengaku kala".* Perlu diketa"ui ba"wa gerakan tiga jurus ini memang "ebat dan ane"nya ketika mainkan tiga jurus ilmu silat ini &eng $an "anya menggunakan sebela" tangan kanan saja sedangkan tangan kirinya dia selipkan di antara tali pinggangnya. -al ini adala" karena yang mengajarkan "anya memiliki sebela" tangan kanan dan ketika kemarin melati" ilmu silat ini &eng $an selalu sala" gerak dan cangkung karena tidak bole" menggunakan tangan kirinya. (kan tetapi P"oa Ti yang memberi nase"at supaya dia menyelipkan tangan kirinya di ikat pinggangnya agar tidak menjadi pengganggu kesempurnaan gerakannya. /ustru tidak adanya tangan kiri inila" yang menjadi inti keli"aian ilmu silat P"oa Ti karena orang atau lawan dibikin bingung ole" tangan kanan yang bergerak seperti dua tangan kadang!kadang seperti tangan kanan akan tetapi ada kalanya menggantikan kedudukan tangan kiri. )an ini pula mengapa diberi nama #"ong ji ciang 6ilmu silat "awa kosong7 karena memang di dalam kekosongan* tangan kiri itula" terletak keli"aiannya. $ampai beberapa lama T"e &ok 2am tidak berkata apa!apa matanya mendelik tanpa berkedip tetapi otaknya diputar!putar mencari kelema"an dalam tiga jurus tadi. (k"irnya dia tertswa melengking. -o "o "o tua banga P"oa Ti. $egala ilmu cakar bebek ini mana bisa dipergunakan untuk menggertakku, Muda" cara memeca"kannya. 2a" kau li"at baik!baik boca" tolol. /urus pertama ku"ancurkan dengan gerakan ini!* kakek itu tangannya tepat meng"adapi gerak serangan pertama dari #"ong ji ciang mala" sambil membalas dengan gerak memuna"kan dan mematikan. #au mengerti,* 48 Raja Pedang Tentu saja &eng $an tidak mengerti! 'a menggeleng dan matanya yang lebar itu menjadi makin lebar. (" memang kau tolol. -ayo per"atikan baik!baik dan ikuti kedua tanganku.* Mana bisa dengan duduk bersimpu" meng"adapi serangan orang "anya dengan menggerak!gerakkan kedua tangan,* &eng $an membanta". Tolol!* Tolol tolol kau memaki siapa, 0nak saja memaki anak orang!* &eng $an mara"!mara". Tiba!tiba kakek itu mencengkeram pundaknya. &eng $an merasa seakan! akan tulang pundaknya "endak remuk dan sakit menembus sampai ke jantungnya. (kan tetapi dia memperta"ankan dan berkata mengejek. $ekali kau bunu" aku berarti kau kala" ole" kakek P"oa Ti dan karena kala" maka kaubunu" aku.* 5engkeraman itu dilepas lagi. Memang kau tolol. Tentu saja disertai gerakan kedua kaki. 2a" li"at garis!garis ini!* dengan telunjuknya T"e &ok 2am menggurat!gurat tana" sambil menerangkan letak kedua kaki dan gerakan! gerakannya dalam jurus itu. /urus pertama untuk melawan jurus pertama dari ilmu silat cakar bebek ini namanya .* /urus cakar ayam kurus!* sambung &eng $an mengejek. 2amanya jurus 2am "ong jip te 6angin selatan masuk bumi7* kata T"e &ok 2am tanpa meng"iraukan ejekan itu. -ayo kau pelajari baik!baik dan nanti perli"atkan kepada kakek mau mampu s"e P"oa suru" dia memeca"kannya kembali.* )emikianla" terpaksa sekali dan dengan "ati mendongkol &eng $an mulai mempelajari jurus 2sm "ong jip te itu. $etela" "a1al betul dia disuru" mempelajari dan melati" gerakan jurus kedua yang diberi nama Tung "ong tong "wa 6angin timur menggetarkan bunga7 dan jurus ketiga $ee "ong cam liong 6angin barat membunu" naga7. 4ang membuat &eng $an merasa gembira dan bersemangat adala" betapa gerakan!gerakan inipun membuat rasa sakit di dadanya berkurang banyak dan kini dia mendapat kenyataan betapa makin lama serasa makin muda" melati" dengan jurus!jurus yang sukar ini. seperti "alnya P"oa Ti kakek tinggi besar ini pun kagum sekali meli"at cara &eng $an melati" diri. &oca" tolol tulangmu bersi" bakatmu besar sayang otakmu tolol!* Tiga macam jurus yang memeca"kan tiga jurus serangan P"oa Ti sekaligus membalas ini juga makan waktu se"ari penu" ditamba" setenga" malam barula" &eng $an dapat menggerakkan dengan baik. (ku lapar!* menjelang tenga" malam dia ber"enti dan mereba"kan diri diatas tana" perutnya peri" dan lapar. 'a tidak minta makanan seperti biasa dia tidak sudi minta!minta. 5elakanya tidak seperti kakek P"oa Ti kakek tinggi besar ini diam saja juga &eng $an tidak meli"at kakek ini makan apa! apa maka dia pun diam saja mena"an lapar. Pada keesokan "arinya "ari ketiga kembali dia dilemparkan keluar ole" T"e &ok 2am dan diterima ole" kakek P"oa Ti. &agaimana .,* #akek kurus itu bertanya penu" gaira". &isaka" dia memeca"kan tiga seranganku,* &eng $an "anya mengangguk tubu"nya lemas. #enapa kau,* Lapar * jawab &eng $an menelan luda"nya. 49 Raja Pedang Manusia tak berjantung si tua bangka itu! P"oa Ti memaki. masa menyuru" anak berlati" silat tanpa diberi makan.* )ia sendiri pun tidak makan* &eng $an membela lalu menerima beberapa "elai daun dan memakannya. $etela" kenyang dia lalu berkata. #akek T"e &ok 2am itu melawan tiga jurusmu dengan tiga jurus pula yang sekaligus memeca"kan jurusmu dan berbalik menjadi serangan tiga kali.* P"oa Ti mengerutkan kening. &egitu cepat,* ia menggeleng!geleng kepala tidak percaya. 5oba kau mainkan jurus!kurusnya.* &eng $an lalu menggerakkan tiga jurus yang baru dia pelajari itu dengan gerakan!gerakan yang suda" cepat dan baik sekali mala" tiap kali dia melakukan gerakan!gerakan itu dia merasa tubu"nya ringan dan enak. $etela" dia selesai bersilat dan duduk diatas rumput dia meli"at P"oa Ti berkali!kali menarik napas panjang dan menggeleng!geleng kepalanya. -ebat "ebat tua bangka itu .* $ampai mata"ari suda" naik tinggi P"oa Ti duduk termenung saja dan berkali!kali menarik napas panjang. &agaimanaka", (paka" kau tidak bisa memeca"kan tiga serangannya,* &eng $an yang merasa kasi"an bertanya. Meli"at keadaan kakek ini seperti terdesak timbul keinginannya "endak membantu maka dia juga mencura"kan pikiran dan ingatannya meng"a1al lagi enam macam jurus yang dia pelajari dari dua orang kakek itu. 2amun karena dia tidak memiliki kepandaian dasar tentu saja dia tidak meli"at bagaimana tiga jurus kakek P"oa Ti itu sampai dikala"kan ole" tiga jurus kakek T"e &ok 2am. Menjelang senja setela" berkali!kali terdengar pertanyaan penu" ejekan barula" P"oa Ti sadar dari lamunannya dan nampak "arapan bersinar pada mukanya. )apat .! )apat ole"ku sekarang .!* #atanya girang dan cepat! cepat dia memberi pelajaran tiga jurus ilmu silat lagi kepada &eng $an yang suda" siap menanti. &ukan main girangnya "ati &eng $an dan kagumnya "ati P"oa Ti ketika kali ini "anya dalam waktu setenga" malam saja &eng $an suda" dapat mainkan tiga jurus ini dengan baik! (nak ini ternyata memang memiliki bakat luar biasa se"ingga kaki tangannya linca" dan tepat sekali melakukan segala gerakan ilmu silat. &esok pagi!pagi kau suda" bole" mendatangi kakek T"e* kata P"oa Ti girang. 2anti dulu kakek P"oa Ti yang baik. (ku suda" berjanji membantumu dan aku suda" menurut segala ke"endak kalian dua orang kekek tua. (kan tetapi suda" sepatutnya kalau aku mendengar pula apa sebabnya maka kalian bermusu"an ba"kan di tepi lebang kubur masi" bertanding ilmu,* kakek itu bernapas panjang. Lekas kau berlutut "anya sebagai muridku kau bole" mendengar ini. lekas sebelum beruba" lagi pendirianku.* #arena merasa suka kepada kakek ini &eng $an tidak keberatan untuk menjadi murid maka dia lalu memberi "ormat. Teecu &eng $an mulai saat ini menjadi murid su"u P"oa Ti * katanya. (gaknya kakek itu tidak begitu menaru" per"atian buktinya dia tidak "eran mendengar anak ini tidak menyebutkan s"e 6nama keturunan7. Lalu dia menceritakan keadaannya dan keadaan T"e &ok 2am yang sampai mati tidak mau mengala" ter"adapnya itu. ???? ? 50 Raja Pedang (ku dan kakek T"e &ok 2am itu sebelumnya ada"ulu adala" dua sekawan yang amat karib dan kami berdua di dunia kang ouw pada dua pulu"an ta"un yang lalu terkenal dengan julukan T"ian te $iang "iap 6$epasang Pendekar Langit adan &umi7* demikian kakek P"oa Ti mulai dengan ceritanya. Lalu ia melanjutkan ceritanya seperti berikut . )ua orang sekawan ini memiliki kepandaian tinggi sekali dalam ilmu silat. T"e &ok 2am adala" seorang toko" dari selatan suda" mempelajari segala macam ilmu silat selatan sebaliknya P"oa Ti adala" a"li silat dari utara yang juga suda" mempelajari seluru" ilmu silat utara. $etela" keduanya bertemu dan menjadi sa"abat yang amat karib keduanya lalu bertukar ilmu silat saling mengajar se"ingga keduanya ak"irnya menjadi sepasang jago silat yang jarang tandingannya di dunia kang ouw. #arena kedua orang ini tukar menukar ilmu silat maka dalam "al kepandaian mereka dapat dikatakan setingkat. Pada masa mereka masi" jaya di dunia kang ouw tidak ada orang yang berani menentang T"ian te $iang "iap tentu saja ada kecualinya yaitu toko"!toko" besar ilmu silat yang jarang muncul di dunia yang pada waktu itu sampai sekarang di kenal sebagai empat datuk persilatan dari barat timur utara dan selatan. Mereka ini adala" -ek "wa #ui bo sebagai siluman dari selatan. )ari utara adala" $iauw ong kwi 6$etan Raja #ecil7 yang amat jarang dili"at manusia lain. /agoan nomor satu dari timur adala" Tai lek sin $wi Lek -osiang yang seperti julukannya Tai lek sin 6Malaikat .eledek7 merupakan toko" yang ditakuti. (dapun orang keempat sebagai raja toko" barat adala" $ong bun kwi 6$etan &erkabung7 yang seperti juga yang lain kecuali $wi Lek -osiang tidak diketa"ui nama aslinya. 0mpat orang ini semenjak pulu"an ta"un tidak perna" memasuki dunia ramai namun "arus diakui ba"wa di antara toko"!toko" besar persilatan belum perna" ada yang berani mengganggu mereka dan mereka selalu masi" dianggap sebagai empat toko" besar yang tak terlawan. &arula" pada dua pulu" ta"un yang lalu empat orang toko" besar ini keluar dari tempat pertapaan atau tempat persembunyian mereka untuk memperebutkan sebua" kitab pelajaran ilmu pedang peninggalan dari guru besar &u Pun $u 6Tiada #epandaian7 Lu #wan 5u si pendekar sakti pada jaman lima ratus ta"un yang lalu. Pendekar sakti &u Pun $u ini adala" pewaris asli daripada ilmu silat yang tiada bandingannya yaitu kitab 'm 4ang &u tek cin keng dan pada lima ratus ta"un yang lalu pendekar sakti ini sebelum meninggal dunia meninggalkan sebua" kitab ilmu pedang yang bernama 'm yang sin kiam sut. #itab ini tak perna" terjatu" ke tangan orang lain karena disimpan di dalam sebua" gua dalam bukit yang tersembunyi. $etela" bukit itu longsor pada dua pulu"an ta"un yang lalu barula" batu! batu besar penutup gua itu ikut runtu" ke bawa" dan tampak guanya. $eorang penggembala domba memasuki gua itu dan mendapatkan kitab 'm yang bu tek cin keng tadi tanpa mengerti apa isi kitab dan apa gunanya. (k"irnya secara kebetulan sekali seorang jago silat dari golongan penja"at mendapatkan kitab ini. kepandaiannya masi" terlampau renda" untuk dapat mempelajari ilmu pedang sakti ini akan tetapi Lui #ok jago silat yang sombong ini membual dan memamerkan penemuannya itu di dunia kang ouw. -al ini sama dengan mencari penyakit sendiri bagi Lui #ok. Mulaila" para jago silat memperebutkan kitab ini. "al ini tidak ane". $iapaka" diantara para jago silat yang tidak perna" mendengar nama besar pendekar sakti &u 51 Raja Pedang Pun $u Lu #wan 5u, &a"kan empat toko" besar dari timur barat utara dan selatan itu pun sampai keluar dari tempat persembunyian mereka ketika mereka mendengar ba"wa tela" ditemukan kitab pelajaran ilmu pedang dari &u Pun $u. Pada"al urusan besar apapun juga yang terjadi di dunia kang ouw tak mungkin akan menarik "ati empat toko" besar itu. (kan tetapi kedatangan empat besar ini terlambat. #itab di tangan Lui #ok tela" dirampas orang lain dan Lui #9k tela" terbunu". Tak seorang pun ta"u siapa pembunu" Lui #ok dan siapa yang merampas kitab itu. )engan kecewa empat besar itu kembali ke tempat masing!masing tentu saja selama itu mereka selalu mendengar!dengar kalau ada orang muncul dengan kitab yang mereka ingin miliki itu. $iapaka" pembunu" Lui #ok, &ukan lain orang adala" T"ian te $iang "iap dua sekawan itula". #itab itu mereka rampas dan Lui #ok mereka bunu". #ebetulan sekali kitab itu terdiri dari dua jilid yaitu bagian 'm sin kiam dan bagian 4ang sin kiam. #arena ta"u ba"wa empat besar yang amat mereka takuti itu juga mencari!cari kitab peninggalan &u Pun $u mereka lalu membagi duakitab itu seorang memegang sejilid dan selama ini mereka diam saja tak perna" mengeluarkan kitab!kitab itu. Memang suda" menjadi watak setiap orang manusia di dunia ini selalu merasa berat dan sayang kepada diri sendiri tidak mau kala" dan meng"arapkan ba"wa dirinya akan menjadi orang yang paling pandai paling mulia dan sebagainya. )emikian pula watak ini dimiliki pula ole" T"e &ok 2am dan P"oa Ti. )iam diam mereka mempelajari isi kitab T"e &ok 2am mempelajari bagian yang disimpannya yaitu bagian 4ang sin kiam sedangkan P"oa Ti mempelajari 'm sin kiam. $ampai berta"un!ta"un mereka mempelajari kitab masing!masing aka tetapi alangka" kecewa mereka ba"wa diantara dua kitab itu ada "ubungannya yang amat dekat. -anya mengeta"ui 4ang sin kiam saja tanpa mempelajari 'm sin kiam tak kan dapat mereka memperole" inti sari daripada pelajaran 'm yang sin kiam sut yang "ebat itu. Memang betul ba"wa dari kitab!kitab itu masing!masing tela" memperole" kemajuan pesa sekali dalam ilmu silat mereka namun kepandaian 'm yang sin kiam sut yang mereka inginkan itu tidak dapat mereka pelajari tanpa kitab yang satu lagi. )emikian la" mulai timbul persaingan diantara mereka yang tadinya menjadi sa"abat karib. )an "al ini pun suda" menjadi watak manusia. &anyak suda" peristiwa dalam "idup terjadi dimana dua orang yang tadinya bersa"abat karib dapat menjadi retak persa"abatan mereka ole" karena perebutan "arta kedudukan kepandaian maupun cinta kasi". Pada"al semua itu "anyala" akibat akibat daripada si1at ingin senang sendiri dan ingin menang sendiri pendeknya si1at egoistis yang menempel pada diri tiap orang manusia. Mula!mula P"oa Ti yang mendatangi sa"abatnya dan minta pinjam kitab. (kan tetapi T"e &ok 2am tidak mau memberikan "anya mau kalau kitab di tangan P"oa Ti itu diberikan dulu kepadanya untuk dipinjam baru sesuda" itu dia akan meminjamkan kitabnya. P"oa Ti mengusulkan agar kitab itu ditukar saja agar keduanya dapat mempelajari bersama akan tetapi T"e &ok 2am yang tidak ingin dikala"kan ole" sa"abatnya tidak setuju. (k"irnya terjadila" pertengkaran dan mala" timbul persetujuan diantara mereka ba"wa siapa yang lebi" tinggi ilmunya diala" yang ber"ak membaca kedua kitab lebi" dulu. mulai saat itula" 52 Raja Pedang mereka sering kali mengadu ilmu sampai ber"ari!"ari. (kan tetapi tingkat mereka memang sama. &iarpun P"oa Ti suda" mempelajari 'm sin kiam akan tetapi T"e &ok 2am juga suda" mempelajari 4ang sin kiam se"ingga kepandaian mereka sama!sama memperole" kemajuan yang "ebat. -al ini terjadi sampai dua pulu" ta"un sampai mereka suda" menjadi kakek! kakek tetap saja tidak ada yang mau mengala". Pada "ari itu mereka kembali mengadu kepandaian di atas jalan kecil yang diapit!apit ole" dua jurang. (kibatnya saking "ebatnya pertempuran mereka keduanya terluka dan robo" terguling ke dalam jurang seorang di kanan seorang di kiri sampai ak"irnya &eng $an datang dan anak ini mereka pergunakan untuk melanjutkan adu kepandaian* itu. )emikianla" &eng $an muridku* P"oa Ti menutup ceritanya kepada muridnya yang baru dia angkat yaitu &eng $an yang mendengarkan dengan penu" per"atian. &aru sekarang aku merasa menyesal sekali mengapa sampai terjadi persaingan seperti ini. T"e &ok 2am adala" seorang sa"abat yang baik. $ayang dia membiarkan keinginan timbul di "atinya keinginan untuk menjadi orang yang terpandai.* $u"u 6guru7 apaka" selama ini toko" toko" besar dari empat penjuru itu tidak perna" datang untuk merampas kitab,* Tanya &eng $an. Tidak kami amat rapat menyimpan ra"asia ini karena kami ta"u betul ba"wa kalau sampai empat toko" besar itu muncul mengganggu kami kami akan celaka. -anya kalau kami atau seorang diantara kami suda" dapat mempelajari 'm yang sin kiam sut kiranya kami akan kuat meng"adapi mereka.* &eng $an teringat akan -ek "wa #ui bo maka dia lalu berkata $u"u belum lama ini teecu 6murid7 bertemu dengan -ek "wa #ui bo dan .* Tiba!tiba pucatla" muka P"oa Ti mendengar ini. dengan tangannya yang "anya sebela" itu dia memegang pundak &eng $an dengan erat lalu katanya. (pa ., )ia , 5elaka tentu dia suda" mendengar akan "al kitab itu. #alau tidak tak mungkin dia muncul ..coba kau ceritakan tentang pertemuan itu.* )engan singkat &eng $an lalu menceritakan pengalamannya semenjak dia berkerja di dalam kelenteng sampai bertemu dengan berbagai pengalaman pa"it itu. .urunya mendengarkan dengan geleng kepala. #emudian dia berkata sambil menarik napas panjang. Tak sala" lagi tentula" setela" aku dan T"e &ok 2am mengeluarkan ilmu silat 'm sin kian dan 4ang sin kiam untuk mengadu kepandaian. )ia itu kuntilanak itu tentu tela" mendengar dan menduga ba"wa kami berdua yang menyimpan kitab &u Pun $u t"ai sucouw. Lekas "ari suda" akan pagi. #au "arus usa"akan betul supaya jurus!jurus yang kau pelajari itu dapat menangkan T"e &ok 2am agar dia suka memberikan kitab 4ang sin kiam kepadaku. Lekas jangan sampai terlambat. #alau seorang diantara empat setan itu muncul celakala" ..* )emikianla" &eng $an melanjutkan tugasnya sebagai penguji kedua orang kakek itu. T"e &ok 2am benar!benar "ebat. $emua jurus yang dikeluarkan ole" P"oa Ti dia dapat memeca"kannya pada"al jurus dari ilmu silat #"ong ji ciang itu adala" jurus!jurus yang diciptakan ole" P"oa Ti berdasarkan kitab 'm sin kiam. $ebaliknya P"oa Ti juga dapat memeca"kan semua jurus yang 53 Raja Pedang dikeluarkan T"e &ok 2am jurus!jurus ilmu silat Pat "ong ciang yang inti sarinya diambil ole" orang s"e T"e itu dari kitabnya 4ang sin kiam. &eng $an adala" seorang anak yang amat cerdik. $ampai sepulu" "ari dia menjadi penguji dan selama sepulu" "ari itu dia suda" melati" diri dengan lima belas jurus dari #"ong ji ciang dan lima belas jurus dari Pat "ong ciang! 'a meli"at betapa makin "ari kedua orang kakek itu makin lema" karena luka mereka dalam pertempuran itu memang "ebat sekali. (palagi sekarang dalam memberikan petunjuk kepada &eng $an mereka "arus mengera"kan tenaga 'weekang. 4ang senang "atinya adala" &eng $an karena untuk menjalankan semua pelajaran jurus!jurus yang "arus dia bawa kesana kemari ini mengandung "awa!"awa murni dari 4ang kang dan 'm kang maka tentu saja kedua macam "awa yang amat memenu"i dadanya itu makin kuat dan makin dapat diatur. .erakan!gerakan dalam melakukan jurus!jurus ilmu silat itu membuka jalan dara"nya se"ingga makin lama dia merasa tubu"nya enak dan kuat ba"kan kekurangan tidur dan makan tidak mengganggunya sama sekali. Pada "ari kesebelas dia meli"at su"unya suda" amat lema" sampai jatu" pingsan ketika memberi petunjuk kepadanya. &eng $an bingung. 'a tidak suka kepada P"oa Ti seperti juga ketidaksukaannya kepada T"e &ok 2am. (kan tetapi dia merasa kasi"an kepada P"oa Ti yang suda" mengangkat dia sebagai murid karena memang sikap P"oa T' lebi" baik dan lebi" lema" lembut daripada sikap T"e &ok 2am. )isamping tubu" su"unya yang masi" pingsan &eng $an duduk termenung memutar otaknya. Tanpa sengaja dia mengingat!ingat kembali semua jurus yang suda" perna" dia pelajari dari kedua pi"ak dan tiba!tiba dia meli"at persamaanBperasamaan tersembunyi di dalam jurus!jurus kedua pi"ak itu persamaan yang kalau dipandang sepintas lalu dan dimainkan jurus!jurus ilmu silat nampaknya seperti bertentangan namun sebetulnya dapat disatukan dan dapat disesuaikan. P"oa Ti siuman kembali menjelang 1ajar. &eng $an segera mengemukakan pendapatnya. $u"u malam tadi teecu teringat akan persamaan!persamaan yang ane" antara beberapa jurus ilmu silat su"u dan kakek T"e itu. 5onto"nya jurus kemarin itu betapa samanya gerakannya "anya dibalik saja kalau jurus su"u menggunakan tangan kiri adala" jurus kakek itu menggunakan tangan kiri. #alau di waktu memukul dalam jurus su"u "arus menyedot napas dalam jurus kakek itu sebaliknya meniupkan napas. &ukanka" ada persamaannya yang tepat "anya terbalik saja,* $ejenak kakek yang suda" paya" keadaannya itu termenung. Tiba!tiba dia mengeluarkan suara seperti jeritan dan .dia memunta"kan dara" segar dari mulut! &eng $an cepat!cepat mengurut!urut punggung kakek itu. $etela" agak reda napasnya kakek itu berkata lema" (du" .kau "ebat ..adu" aku bodo" sekali &eng $an. #au benar .kau benar ..itula" sebabnya mengapa "arus mempelajari kedua kitab itu tidak bole" satu!satu. &agus ! $ekarang kau pergila" kesana pergunakan jurus yang kau lati" kemarin "anya sejurus tapi cukup kau balikkan kedudukan tangan dan tubu" tapi kakimu kau uba" seperti yang perna" kau pelajari dari -ek "wa #ui bo atau kau bikin kacau sesukamu "e "e" "e "endak kuli"at apaka" dia masi" bisa memeca"kan penyerangan dari jurusnya sendiri yang dibikin rusak ..* (ndaikata dia tidak dapat memeca"kan jurus ini lalu bagaimana su"u,* 54 Raja Pedang )ia .u"""" ..uu"" .dia "arus menyera"kan kitabnya ..* sukar sekali P"oa Ti mengeluarkan kata!kata karena napasnya amat sesak. Lekasla" kau pergi .* #akek ini "endak melontarkan tubu" &eng $an seperti yang suda"! suda" ke jurang sebela" sana akan tetapi tenaganya suda" "abis dan dia "anya bisa memberi isyarat dengan tangannya supaya &eng $an memanjat sendiri ke tempat kakek T"e &ok 2am. &eng $an lalu memanjat tebing jurang dan dengan girang dia mendapatkan kenyataan ba"wa tubu"nya ringan dan muda" saja baginya memanjat tebing itu. #etika dia tiba di atas di jalan kecil yang dulu dilaluinya dia tela" bebas. (pa sukarnya kalau dia melarikan diri dari situ, &aik kakek P"oa Ti maupun kakek T"e &ok 2am takkan dapat lagi meng"alanginya. #edua orang tua itu suda" terlampau lema" karena kepara"an luka!luka mereka. (kan tetapi ane" sekali ini tidak ada keinginan di "ari &eng $an untuk melarikan diri. Mala" dia ingin sekali melanjutkan tugasnya sebagai penguji karena dia mulai merasa tertarik ole" ilmu silat. (palagi karena "asrat "atinya tela" dibangkitkan ole" cerita su"unya tentang kitab 'm yang sin kiam sut yang diperebutkan ole" semua a"li silat termasuk empat besar itu. #etika dia menuruni jurang dimana T"e &ok 2am berada dia meli"at kakek ini keadaannya tidak lebi" baik daripada kakek P"oa Ti. 'a menyambut kedatangan &eng $an dengan mata terbelalak lalu dia memaksa tertawa. -a "a "a tua bangka P"oa Ti suda" tak bertenaga lagi untuk melemparmu kesini &eng $an,* biarpun mulutnya tertawa namun diam!diam dia bersyukur juga. (ndaikata kakek P"oa Ti masi" sanggup melemparkan &eng $an kiranya dia sendiri yang takkan kuat menerima tubu" itu. #emarin saja ketika dia menerima &eng $an kedua tangannya merasa pegal dan sakit! sakit karena terlampau banyak dia menggunakan tenaganya yang suda" "ampir "abis. &ukan dia tak bertenaga* kata &eng $an membela su"unya -anya aku sendiri yang mau memanjat tak suka aku dilempar!lemparkan kesana kemari seperti bola.* #embali T"e &ok 2am tertawa dan dari sikap ini saja &eng $an mengeta"ui ba"wa keadaan su"unya lebi" buruk daripada kakek tinggi besar ini. 2a" ilmu cakar bebek apalagi yang kau bawa kali ini, lebi" baik P"oa Ti mengaku kala" dan memberikan kitabnya kepadaku.* Pada saat itu terdengar suara P"oa Ti suara yang parau sekali seperti babi mengorok T"e &ok 2am seorang gaga" sejati takkan menarik kembali janjinya. #alau engkau tidak bisa memeca"kan jurusku kau "arus memberikan kitab itu .* Tiba!tiba suara itu ber"enti seakan!akan yang bicara dicekik le"ernya. T"e &ok 2am menjadi pucat. celaka* katanya. #akek P"oa Ti diserang .* Tiba!tiba dia mengelu" dan tubu"nya yang tadinya duduk bersimpu" terguling robo". &eng $an kaget sekali karena tadi samar!samar dia meli"at ca"aya puti" berkelebat. $ekarang ta"u!ta"u disitu tela" berdiri seorang laki! laki tua bertubu" kecil kurus seperti tengkorak "idup. 9rang ini usianya suda" enam pulu"an ta"un mukanya pucat seperti mayat dan pakaiannya pun puti" semua seperti orang sedang berkabung. 9rang itu tertawa!tawa seperti orang gendeng. &eng $an benar!benar "eran sekali karena dia tadi tidak meli"at orang itu melayang masuk bagaimana ta"u!ta"u bisa berdiri disitu, #etika dia melirik keara" T"e &ok 2am kakek tinggi besar ini memandang dengan mata terbelalak kepada mayat "idup itu. 55 Raja Pedang $ong bun kwi 6$etan berkabung7 .kau kau curang .. menyerang orang yang terluka * akan tetapi T"e &ok 2am tak dapat melanjutkan kata!katanya karena tiba!tiba orang tinggi kurus yang bermuka mayat itu sekali bergerak suda" sampai didekatnya dan diguling! gulingkannya tubu" T"e &ok 2am kedua tangannya mencari!cari. $ebentar saja tangannya mencari!cari. $ebentar saja dia suda" mendapatkan apa yang dicarinya dan mencabut keluar sebua" kitab kecil dari dalam saku baju orang s"e T"e yang suda" tak berdaya itu. $emua ini berjalan cepat sekali se"ingga &eng $an "ampir tak dapat mengikuti dengan matanya. Meli"at betapa secara kejam dan kurang ajar sekali si muka mayat itu mempermainkan T"e &ok 2am timbul kemara"an dalam "ati &eng $an. )engan mata berkilat dia melompat maju dan menudingkan telunjuknya ke "idung si muka mayat. Menyerang dan merampas barang orang yang sedang sakit mana bisa disebut perbuatan gaga", Tak ta"u malu sekali engkau $ong bun kwi!8 sikap dan kata!kata &eng $an seperti sikap seorang tua memara"i orang muda maka tampak lucu sekali. (kan tetapi $ong bun kwi terbelalak dan mengerikan sekali matanya tiba!tiba "anya keli"atan puti"nya saja seperti mata iblis! &eng $an sampai bergidik ketakutan menyaksikan muka yang bukan seperti muka manusia lagi itu. Tiba!tiba setan berkabung itu tertawa disusul suara orang seperti orang menangis dan ak"irnya dia benar!benar menangis! (kan tetapi "anya sebentar saja tangisnya ter"enti dan dia berkata kepada &eng $an )ua pulu" ta"un lebi" tidak mendengar orang memaki dan memara"iku tidak mendengar orang mencelaku. -a anak baik. 9rang seperti kau inila" baru patut disebut orang.* $etela" berkata demikian dia menggerakkan kedua kakinya dan melesatla" sinar puti" keluar dari jurang itu. &eng $an melongo. .erakan yang demikian cepat sampai seperti meng"ilang ini mengingatkan dia akan -ek "wa #ui bo. )iam!diam dia bergidik. #enapa ada orang!orang berkepandaian se"ebat itu sampai seperti iblis!iblis saja, 'a mendengar T"e &ok 2am mengelu" dan ketika menengok dia meli"at orang tua itu napasnya empas!empis. Tersentu" perasaan welas asi"nya. &eng $an segera berlutut mengeluarkan daun obat yang sering kali dia dapat dari su"unya memeras daun itu dan memasukkannya kedalam mulut T"e &ok 2am. #akek itu nampak "eran akan tetapi makan daun itu dan warna mera" menjalar ke pipinya yang suda" pucat. #emudian dia meng"ela napas panjang. )ua pulu" ta"un berkuku" tidak mau memperli"atkan kepada sa"abatku P"oa Ti sekarang terampas $ong bun kwi .. "emmmmm ini namanya "ukuman bagi si orang yang tidak ingat kepada sa"abat baiknya .* 'a terenga"!enga" dan dari kedua matanya bercucuran air mata. &aru kali ini &eng $an meli"at kakek yang keras "ati ini menangis dan dia menjadi ter"aru. @9rang tua dua pulu" ta"un kitab itu berada di tanganmu tentu suda" kau pelajari semua isinya. Terampas orang lain apa ruginya,* Tiba!tiba kakek itu tampak bersemangat matanya berca"aya. #au betul ..e" &eng $an kau betul ..bantu aku duduk . e" pukulan $etan &erkabung itu "ebat ..* &eng $an membantu kakek itu duduk bersila seperti tadi sebelum dia robo" terguling ole" pukulan jarak jau" $ong bun kwi. 56 Raja Pedang Lekas kau berlutut kau sekarang menjadi muridku. #au akan kuwarisi seluru" 4ang sin kiam.* #arena merasa kasi"an kepada kakek ini yang dia ta"u dari perasaannya takkan dapat "idup lebi" lama lagi &eng $an lalu berlutut dan menyebut. $u"u* )engar baik!baik. 4ang sin kiam "anya terdiri dari delapan belas pokok gerakan yang dapat dipeca" menjadi ratusan jurus menurut bakat dan daya cipta orang yang tela" mempelajarinya. 2a" kau"a1alkan satu demi satu.* 2anti dulu T"e su"u. Teecu "endak meli"at dulu keadaan P"oa Ti su"u disana .* T"e &ok 2am tercengang. #au menjadi muridnya .., a" betul sekali sa"abatku s"e P"oa itu. #au "arus pula mewarisi 'm sin kiam begitu baru lengkap se"ingga kelak ada tandingannya si $etan &erkabung ..* setela" mendapatkan persetujuan kakek itu &eng $an lalu memanjat keatas untuk meli"at kakek P"oa Ti. (kan tetapi dia mendengar suara ane" yang melengking!lengking seperti suara orang menangis. #etika dia tiba diatas dia meli"at dua bayangan berkelebat diatas jalan kecil dan ternyata ba"wa $ong bun kwi sedang bertanding melawan -ek "wa #ui bo! $ong bun kwi bersenjata sebua" suling yang mengeluarkan suara mnangis itu sedangkan -ek "wa #ui bo bersenjata saputangan suteranya. Pertempuran itu berjalan seru seperti dua ekor kupu! kupu beterbangan akan tetapi biarpun gerakan mereka begitu ringan seperti terbang saja angin dari pukulan mereka menyambar!nyambar se"ingga &eng $an tak kuat mena"an. (nak ini terguling dan dengan ketakutan dia bersembunyi di balik sebua" batu besar sambil mengintai. Tidak lama kemudian pertandingan itu berlangsung karena keduanya sambil berkela"i sambil berlari!lari dan sebentar saja lenyapla" dari pandangan mata. -anya suara tangis suling itu lapat!lapat masi" terdengar dari jau". $etela" suara suling itu pun lenyap barula" &eng $an berani muncul dan berlari!lari menuruni jurang. -atinya berdebar penu" kegelisa"an ketika dia meli"at P"oa Ti suda" menggeletak dengan napas senin kemis. 'a cepat menubruk dan menolong dan ternyata keadaan kakek ini sama dengan keadaan T"e &ok 2am terluka "ebat ole" pukulan -ek -wa #ui &o. &agaimana su"u ..,* &eng $an berbisik ketika meli"at su"unya membuka mata. (" celaka .. celaka . #itab 'm sin kiam dirampas -ek "wa #ui bo ..* P"oa Ti berkata lema" sambil meramkan mata mukanya berduka sekali &eng $an nyawaku takkan dapat tinggal lama lagi di tubu"ku yang rusak dan terluka berat. Lekas kau bersiap "endak kuturunkan kepadamu isi 'm sin kiam yang terdiri dari delapan belas pokok gerakan ..* &eng $an tak mau banyak membanta". Meli"at ba"wa keadaan P"oa Ti lebi" paya" dia cepat!cepat mempelajari ilmu silat pedang yang diturunkan kakek itu kepadanya. Tentu saja dia "anya dapat meng"a1alnya tidak dapat melati" secara baik karena tidak ada waktu baginya. 2amun dengan muda" dia dapat mempelajari inti sarinya. -al ini bukan "anya karena &eng $an memang seorang anak yang cerdas akan tetapi terutama sekali karena dia perna" mempelajari jurus!jurus #"ong ji ciang yang inti sarinya memang bersumber kepada 'm sin kiam se"ingga muda"la" baginya untuk meng"a1al pokok!pokok gerakan yang inti sarinya suda" dikenalnya itu. 57 Raja Pedang &etapapun juga untuk meng"a1al delapan belas pokok gerakan itu dengan baik dia "arus mempergunakan waktu setenga" bulan. $etela" tamat keadaan su"unya suda" paya" sekali. $ebetulnya &eng $an tidak tega meninggalkan su"unya ini maka setela" tamat biarpun "atinya ingin sekali pergi ke T"e &ok 2am untuk menerima warisan 4ang sin kiam namun dia tidak mau pergi menjaga dan merawat su"unya. (" . Puas "atiku 'm sin kiam suda" kau "a1alkan semua ..sayang alangka" baiknya kalau kaupun dapat meng"a1al 4ang sin kiam.* $u"u sebetulnya su"u T"e &ok 2am juga suda" mengangkat teecu sebagai murid dan "endak menurunkan 4ang sin kiam akan tetapi . Teecu tidak tega meninggalkan su"u seorang diri * &agus! (nak bodo" kenapa tidak bilang dari kemarin, -ayo kau lekas pergi kesana. Lekas ..! &eng $an tak dapat membanta" dan ketika dia dengan gerakan ringan memanjat tebing dia mendengar dibawa" su"unya itu tertawa!tawa gembira. T"e &ok 2am menerima kedatangan &eng $an dengan merengut. -emmmm murid apa kau ini, kenapa begitu lama tidak muncul,* &eng $an menjatu"kan diri berlutut. T"e su"u "arap ampunkan teecu yang lama tidak datang karena teecu "arus meng"a1alkan 'm sin kiam dari P"oa Ti su"u.* <aja" yang muram itu menjadi terang. ("a kiranya sa"abatku P"oa Ti juga suda" sadar dan insya1. $iapa yang merampas kitabnya,* )iam!diam &eng $an kagum juga. Tanpa meli"at kakek ini suda" ta"u ba"wa P"oa Ti diserang orang dan dirampas kitabnya. -ek "wa #ui bo yang merampasnya su"u. Lalu dia menceritakan secara singkat apa yang dili"atnya ketika dia keluar dari jurang ini setenga" bulan yang lalu. T"e &ok 2am meng"ela napas panjang. (kan geger di dunia kang ouw dengan terampasnya kitab!kitab itu. Lekas &eng $an kau pelajari 4ang sin kiam . aku suda" "ampir tak kuat lagi.* )emikianla" kali ini &eng $an mempelajari 4ang sin kiam dari gurunya yang kedua. Mungkin karena dia suda" meng"a1al 'm sin kiam kali ini dia mempelajari ilmu itu secara muda". &aru sepulu" "ari dia suda" dapat meng"a1al delapan belas pokok gerakan 4ang sin kiam. $ementara itu pada "ari kesebelasnya dia mendapati T"e &ok 2am suda" kaku dalam keadaan duduk bersila suda" tak bernyawa lagi! &eng $an kaget dan ter"aru sekali menangis dengan sedi"nya. $egera dia menggali lubang di jurang itu dengan kedua tangannya. &aiknya dia suda" melati" silat dan gerakan!gerakan itu menamba" besar tenaga di tubu"nya suda" dapat mempersatukan "awa 4ang dan 'm di tubu"nya maka tidak begitu sukarla" baginya untuk menggali lubang di tana" dasar jurang yang tidak keras itu. $etela" mengubur jena=a" T"e &ok 2am dan berlutut beberapa lama anak itu lalu meninggalkan jurang menuruni jurang di seberang untuk meng"adap gurunya yang seorang lagi. 'a meli"at orang tua itu reba" miring seperti biasa. P"oa su"u teecu suda" ber"asil mempelajari * ia meng"entikan kata!katanya karena meli"at keadaan su"unya yang diam tak bergerak. 5epat dia melompat mendekatinya dan . $u"u * untuk kedua kalinya &eng $an menangisi kematian seorang lagi yang amat disayang dan di"ormatinya. P"oa Ti ternyata suda" meninggal dunia pula agaknya belum lama dia mati karena tubu"nya masi" baik. 58 Raja Pedang $eperti yang dia lakukan kepada jena=a" T"e &ok 2am &eng $an juga mengubur jena=a" P"oa Ti di dasar jurang itu. 'a memberi "ormat di depan makam su"unya lalu dia memanjat jurang keluar dari situ. )iambilnya sebua" batu besar dan diletakkannya di pinggir jalan sebagai tanda pengenal. Tanpa tanda ini akan sukar sekali mencari dimana adanya jurang yang menjadi kuburan kedua orang tua itu baru anak ini sadar ba"wa dia tadi tela" mengangkat sebua" batu yang amat besar dengan muda" saja! 'a kaget berbareng girang bukan main. #arena maklum ba"wa pelajaran! pelajaran yang dia dapatkan dari kedua orang kakek itula" yang mendatangkan tenaga besar dalam tubu"nya dia mengingat!ingat semua pelajaran itu dengan baik dan sambil berjalan meninggalkan tempat itu dia berjanji kepada diri sendiri untuk melati" diri dengan semua jurus itu setiap kali ada kesempatan baginya. ????? $eorang gadis cantik yang bepakaian seder"ana duduk seorang diri pada malam "ari terang bulan di belakang sebua" losmen. Taman bunga kecil milik losmen itu lumayan juga dan keadaan tentu akan amat menyenangkan dan inda" apabila orang tidak mendengar isak tangis perla"an isak tangis terta"an!ta"an. .adis yang menangis perla"an itu bukan lain adala" Liem $ian -wa orang termuda dari empat orang gaga" dari -oa san pai. Memang ane" kalau meli"at gadis perkasa ini menangis. $ebagai seorang pendkar wanita yang amat terkenal namanya biarpun seorang wanita tangis merupakan sebua" "al yang dipantangnya amat memalukan baginya. 9le" karena itula" semua kedukaan "atinya dita"an!ta"an selama ia melakukan perjalanan bersama twa su"engnya yaitu #wa Tin $iong. &aru pada malam "ari ini ketika mereka bermalam di losmen kecil di kota Leng ki ini ia mendapat kesempatan pada malam "ari itu keluar losmen duduk di taman bunga yang sunyi meratapi nasibnya yang buruk. $iapaka" orang takkan merasa berduka, (ya"nya dibunu" orang dan menurut bukti!bukti pembunu"nya itu bukan lain orang adala" tunangannya sendiri bersama seorang perempuan kekasi" tunangannya itu! Tunangannya itu adala" pili"an gurunya dan aya"nya maka tentu saja ia suda" menganggapnya sebagai seorang yang akan menjadi pelindung atau kawan "idup selamanya. $iapa duga orang itu pula yang membunu" aya"nya. $ekaligus ia ke"ilangan aya" dan calon suami dan sebagai gantinya ia mendapatkan seorang musu" besar yang li"ai yaitu #wee $in jago muda dari #un lun pai itu. 'a tidak gentar meng"adapi #wee $in atau siapapun juga untuk membalas sakit "atinya akan tetapi mengingat betapa justru tunangannya sendiri yang menjadi musu" besarnya yang membubu" aya"nya sekaligus berantakanla" mimpi muluk!muluk yang selama ini memenu"i tidurnya. -ancur "ati gadis cantik itu dan di dalam taman yang sunyi ia dapat menuangkan semua kesedi"annya melalui air matanya yang bercucuran deras seperti air sungai yang meluap!luap. $unyi disekeliling tempat itu. $ian "wa demikian terbenam dalam tangis dan kesedi"annya se"ingga ia tidak meli"at atau mendengar datangnya #wa Tin $iong ke dalam taman. Pendekar ini mendekati sumoinya dan menegur "alus $umoi "arap kau suka menenangkan pikiranmu. Tiada gunanya ditangisi dan disedi"i paling perlu kau "arus dapat menjerni"kan kekeru"an itu. )an percayala" kau sumoi. (ku senantiasa menyediakan tenaga dan nyawa 59 Raja Pedang untuk membantumu. Pasti kita berdua akan dapat membongkar ra"asia kematian aya"mu dan membalas dendam ini.* $ian -wa terisak!isak "atinya makin peri" dan ter"aru dan dengan sedu! sedan ia menubruk kakak seperguruannya. Twa su"eng . a" . alangka" buruk nasibku su"eng * $ian -wa menangis sedi" di dada #wa Tin $iong yang memeluk pundaknya dan meng"iburnya. $uda"la" sumoi mari kita masuk ke dalam. #alau terli"at orang lain kau menangis seorang diri disini bisa menimbulkan dugaan yang bukan!bukan.* Tiba!tiba #wa Tin $iong mendorong tubu" adik seperguruannya kesamping dan tangannya menyambar kedepan. #eparat pengecut!* bentaknya sambil melompat ke depan. $ian -wa yang tadi dikuasai kesedi"annya kurang waspada dan tidak mendengar dan meli"at menyambarnya benda itu kini ia maklum ba"wa ada orang ja"at cepat ia melompat mengejar su"engnya. (kan tetapi #wa Tin $iong suda" kembali lagi. )ia meng"ilang dalam gelap* katanya Mari kita masuk sumoi. 0nta" benda apa yang dilemparkan keara" kita tadi.* )i dalam ruangan losmen dibawa" penerangan lampu mereka berdua meli"at benda itu. $ian -wa mengeluarkan seruan kaget. &enda itu adala" sebua" sisir rambut dari perak. $isir rambutnya sendiri yang dulu dipergunakan sebagai tanda pengikat perjodo"annya dengan #wee $in! $ekarang sisir rambut itu dikembalikan dengan tamba"an sedikit tulisan pada kertas yang membungkus sisir. Putus karena berlaku serong. <aja" $ian -wa menjadi mera" sekali mera" karena jenga" dan mera" karena kemara"annya yang memuncak. $uda" jelas sekarang ba"wa yang menyambit dengan sisir peraknya tadi adala" #wee $in tunangannya yang meli"at dia menangis dalam pelukan #wa Tin $iong! )an tunangannya itu yang membunu" aya"nya yang bermain gila dengan perempuan Pek lian kauw sekarang mala" menudu" dia bermain gila dengan su"engnya sendiri. )engan isak dita"an!ta"an $ian -wa lari masuk ke dalam kamarnya meninggalkan #wa Tin $iong yang berdiri terlongong dan ruangan itu. Pendekar ini menarik napas berulang kali "atinya berdebar!debar tidak karuan pikirannya kusut. &aru kali ini semenjak dia ditinggal mati istrinya "ati dan pikirannya digoda ole" persoalan wanita dan wanita itu adala" sumoinya sendiri. #emudian dia teringat akan puterinya #wa -ong. )iam! diam di dalam "ati aya" ini pun timbul kek"awatiran besar bukan "anya kek"awatiran memikirkan anaknya itu sekarang pergi bersama seorang ane" seperti #oai (tong juga k"awatir akan nasib anak perempuannya itu kelak. $uda" ada rencana dalam "atinya untuk mengikat tali perjodo"an antara anak perempuannya itu dengan putera sulung sutenya T"io <an 't. (kan tetapi setela" sekarang dia meng"adapi kenyataan pa"it dalam ikatan jodo" sumoinya dia merasa berk"awatir. #"awatir kalau!kalau kelak anaknya juga meng"adapi kekecewaan dalam pertunangan seperti sumoinya itu. $emalam itu #wa Tin $iong tak dapat tidur dan ketika pada keesokan "arinya dia bertemu dengan $ian -wa dia meli"at sumoinya itupun mera" kedua matanya tanda ba"wa sumoinya inipun tidak tidur dan banyak menangis. Mereka tidak dapat mengeluarkan kata!kata karena peristiwa malam tadi masi" menggores "ati dan perasaan mereka. )engan cepat setela" sarapan mereka melanjutkan perjalanan ke -oa san yang tidak jau" lagi letaknya "anya perjalanan setenga" "ari. 60 Raja Pedang Lian &u Tojin ketua -oa san pai yang suda" berusia enam pulu" ta"un ini seorang kakek tinggi kurus berjenggot panjang bertongkat bamboo duduk diatas bangku sambil mengusap!usap jenggotnya dan memandang murid bungsunya yang berlutut di depan kakinya. &eberapa lama dia membiarkan muridnya itu menangis tersedu!sedu. $etela" meli"at agak reda tangis $ian -wa barula" dia berkata dengan suaranya yang "alus dan sabar. $ian "wakau tenangkanla" "atimu dan pergunakanla" pikiranmu. )alam meng"adapi segala macam peristiwa baik yang menyenangkan maupun yang menyedi"kan kau "arus dapat mempergunakan pikiranmu. Terlampau menuruti perasaan dapat menggelapkan pikiran. -ati bole" sepanas! panasnya akan tetapi kepala "arus dingin se"ingga pikiran tidak dikuasai "ati dan dapat mempertimbangkan segala sesuatu dengan sebaiknya.* Teecu menurut petua" su"u akan tetapi su"u manusia s"e #wee itu betul!betul keji. -anya karena aya" teecu meli"at perbuatannya yang tidak ta"u malu itu kenapa dia sampai "ati membunu" aya", (" . teecu mo"on perkenan su"u untuk mencarinya dan membalas dendam ini.* Lian &u Tojin tersenyum dan mengangguk!angguk. )ara" muda dara" muda ..! $ian -wa persoalanmu ini mengandung ra"asia yang meragukan. Pula tidak percuma kau menjadi muridku. &ukanka" da"ulu suda" sering kuajarkan kepadamu ba"wa di balik segala peristiwa yang terjadi di dunia ini terdapat kekuasaan tertinggi yang mengatur segalanya, (pa yang terjadi pada diri aya"mu sekalipun adala" "al yang suda" semestinya begitu tepat menurut ke"endak kekuasaan itu manusia yang melakukannya "anyala" menjadi lantaran belaka. #arena itu tugasmu memang "arus memegang kebenaran menegakkan keadilan memberantas keja"atan dan penyelewengan akan tetapi jangan sekali!kali dipengaru"i dan ditunggangi ole" na1su kebencian na1su membalas dendam karena kalau terjadi "al demikian suda" bukan penegak keadilan dan pemberantas keja"atan lagi namanya melainkan menjadi budak na1su sendiri yang termasuk keja"atan pula.* Teecu menyera"kan urusan ini kepada su"u .* #ata $ian -wa lema" terpukul ole" petua" su"unya yang tentu saja suda" dimengertinya baik!baik itu. $ekarang biarla" su"engmu yang menuturkan apa yang tela" terjadi semua.* #wa Tin $iong lalu menceritakan kepada su"unya tentang semua pengalamannya semenjak dia berniat membantu Pek lian pai untuk menentang pemerinta" penjaja" betapa dia bertemu dengan #oai (tong yang membawa pergi anaknya dan tentang penyerangan orang!orang yang mengaku anggota Pek lian kauw ter"adap dia dan $ian -wa. $ebagai penutup dia kemukakan ba"wa keadaan #wee $in memang mencurigakan sekali dan sangat bole" jadi #un lun $am "engte yaitu &un $i Teng &un $in Liong dan #wee $in suda" pula mengadakan "ubungan dengan kaum Pek lian pai. -anya sebua" "al yang teecu tidak mengerti yaitu tentang "ubungan saudara #wee $in dengan wanita Pek lian pai yang amat mencurigakan itu benar!benar teecu tidak mengerti .* )emikian #wa Tin $iong menutup penuturannya. )alam penuturannya tadi dia sengaja tidak menceritakan tentang kejadian di taman bunga belakang losmen. #wa Tin $iong adala" seorang gaga" yang suda" banyak pengalaman maka mendengar ba"wa 61 Raja Pedang tadi sumoinya pun tidak bercerita tentang "al ini dia tidak mau menyebut! nyebutnya pula karena dia tidak ingin menyinggung perasaan $ian -wa. #etua -oa san pai mengangguk!angguk lalu berkata. Memang mencurigakan sekali keadaan #wee $in itu. $ekarang begini saja baiknya #wa Tin $iong dan $ian -wa. $egala urusan yang menyangkut diri sa"abat! sa"abat "arus diselesaikan secara musyawara" secara damai dan seadil! adilnya. Tunggula" sampai <an 't dan #ui #eng datang dan kalian bole" pergi mengunjungi #un lun $am "engte untuk minta penjelasan langsung dari #wee $in. )engan demikian maka segala "al akan dapat diselesaikan.* $etela" berkata demikian ketua -oa san pai ini bertanya lebi" lanjut tentang #wa -ong yang pergi bersama #oai (tong. 'tula" $u"u yang amat menggelisa"kan "ati teecu #oai (tong adala" seorang yang amat ane" kelakuannya seperti anak kecil atau seperti orang yang miring otaknya. Teecu tidak ta"u ke mana anak teecu itu dibawa pergi." Lian &u Tojin tersenyum. "Tak usa" k"awatir. #alau #oai (tong suda" berkeliaran di sini berarti ba"wa gurunya &an!tok!sian .iam #ong suda" meninggalkan Tibet pula dan berada di sini. (sal saja anakmu itu mengaku ba"wa dia cucu murid. -oa!san!pai kiranya dia takkan mendapat kesukaran karena &an!tok!sim .iam #ong tentu memandang muka pinto." Tidak lama #wa Tin $iong dan $ian -wa menanti di -oa!san. 0mpat "ari kemudian berturut!turut datangla" &u!eng!kiam T"io <an 't bersama dua orang anaknya yaitu yang sulung T"io #i anak laki!laki berusia dua belas ta"un dan yang ke dua T"io &wee anak perempuan berusia sepulu" ta"un dan Toat!beng!kiam #ui #eng yang juga datang bersama anaknya laki!laki bernama #ui Lok $i berusia sebelas ta"un. )ua orang pendekar -oa!san ini sengaja datang bersama anak!anak mereka untuk meng"adap Lian &u Tojin sekalian memperkenalkan anak!anak itu dan memberi tamba"an pengalaman kepada anak!anak mereka yang mereka "arapkan kelak akan menjadi pendekar!pendekar -oa san pengganti mereka. Pertemuan antara empat -oa!san $ie eng itu tentu akan menggembirakan sekali kalau saja yang baru datang tidak mendengar tentang peristiwa kemalangan yang menimpa diri Liem $ian -wa dan #wa Tin $iong. $ian -wa kematian aya"nya dan Tin $iong ke"ilangan anak perempuannya. )ua orang pendekar -oa!san itu T"io <an 't dan #ui #eng menyambut berita duka ini sesuai dengan watak masing!masing. T"io <an 't dengan julukannya &u!eng!kiam 6Pedang Tanpa &ayangan7 ini berwatak pendiam dan berangasan muda" mara" akan tetapi jujur dan keras berlawanan dengan perawakannya yang pendek dan gemuk muka bundar bajunya selalu serba "itam. )engan kedua tangan terkepal dia berkata. "Mari kita pergi mencari #wee $in ingin aku weng"ajar boca" kejam kurang ajar itu!" #ui #eng si Pedang Pencabut 2yawa waja"nya tampan tubu"nya kecil sikapnya selalu gembira dan pakaiannya serba puti". la menyambut berita itu sambil tertawa ";rusan $umoi perla"an!la"an dapat diurus kurasa yang lebi" penting mencari puteri Twa!su"eng siapa ta"u anak nakal gila itu akan mengganggu -ong!ji.. ;rusan dengan #wee $in itu berbelit!belit mungkin ada "ubungannya dengan Pek!lian!pai "arus diselidiki dengan seksama $ian -wa yang mencoba untuk meng"ibur kesedi"annya menyera"kan perundingan itu kepada tiga orang su"engnya dia sendiri lalu menggandeng 62 Raja Pedang T"io &wee T"io #i dan #ui Lok diajak ke lian!bu!t"ia 6ruangan belajar silat7 sambil berkata. "Mari anak!anak "endak &ibi li"at sampai di mana kemajuan kalian di bawa" asu"an aya"!aya" kalian." Memang ter"ibur juga "ati $ian -wa bertemu dengan keponakan! keponakannya yang menyenangkan itu. T"io #i berwaja" bundar seperti aya"nya tampan dan sikapnya suda" membayangkan kegaga"an biarpun dia baru berusia dua belas ta"un pendiam dan dadanya selalu terangkat. T"io &wee yang berusia sepulu" ta"un itu mewarisi kecantikan ibunya juga pendiam dan manis sekali sepasang matanya tajam serius dagu di bawa" bibirnya yang manis itu membayangkan kekerasan "atinya. $egera ia senang sekali dekat dengan bibinya yang sering kali dipuji!puji aya"nya sebagai seorang pendekar wanita -oa!san!pai yang "ebat iimu pedangnya. (dapun #ui Lok anak tunggal #ui #eng berusia sebelas ta"un memiliki watak seperti aya"nya gembira dan agak nakal akan tetapi juga bersi1at angku" "al ini muda" dili"at dari bentuk mulut dan niatanya. #etiga orang anak 'ni nampak gaga"!gaga" cocok benar menjadi keturunan dari -oa!san $ie!eng empat orang gaga" dari -oa!san!pai. "$ayang" katanya kepada tiga orang anak itu "kalau -ong!ji! tidak dibawa pergi #oai (tong dan berada disini bersama kalian alangka" akan gembiranya. &ibi sebagai anak Twa!supek tentu kepandaian adik -ong "ebat sekali bukan," T"io &wee bertanya kepada bibi gurunya. $ian -wa mengangguk. "Tentu saja akan tetapi kau pun tentu suda" banyak mempelajari ilmu silat dari aya"mu. 5oba &wee!ji kauperli"atkan padaku." T"io #i amat sayang kepada adiknya dan pemuda pendiam ini dapat mengerti isi "ati adiknya maka dia lalu berkata kepada $ian -wa sambil memandang ke ara" #ui Lok "$ukouw tentu adikku malu karena menurut sepatutnya saudara #ui Lok yang "arus memperli"atkan dulu kepandaiannya." )engan kata!kata ini T"io #i yang baru berusia dua belas ta"un itu tela" memperli"atkan sikapnya yang sunggu"!sunggu" dan memegang aturan. #ui Lok adala" putera dari orang ketiga -oa!san $ie!eng maka kalau di"itung urutan atau tingkatnya masi" lebi" renda" daripada mereka yang menjadi putera!puteri T"io <an 't orang kedua dari -oa!san $ie! eng. )iam!diam $ian -wa tidak senang menyaksikan sikap yang angku" ini akan tetapi karena iapun mengenal watak ji!su"engnya yang keras dan jujur ia anggap saja ba"wa sikap T"io #i ini adala" warisan aya"nya. "&etul juga Lok!/i. -ayo kau yang menda"ului kauperli"atkan apa yang suda" kaupelajari dari aya"mu" katanya sambil tersenyum. #ui Lok tersenyum dan berkata merenda" akan tetapi suaranya mengandung kebanggaan "#epandaianku yang masi" amat dangkal mana dapat disamakan dengan pewaris kepandaian ji!supek 6;wak .uru ke )ua7," (kan tetapi biarpun berkata demikian tangan kirinya suda" bergerak dan ta"u! ta"u dia tela" mencabut sebatang pedang pendek dari pinggangnya. Memang tiga orang anak pendekar -oa!san!pai ini ke semuanya membawa pedang pada punggung masing!masing dan itula" kiranya yang membuat mereka nampak gaga" sekali. Meli"at gerakan ini $ian -wa tersenyum dan bertanya "eran. "#au menggunakan tangan kiri untuk bermain pedang," 63 Raja Pedang (gak mera" kedua pipi #ui Lok yang tadinya puti" itu. "&etul $ukouw semenjak kecil saya lebi" enak menggunakan tangan kiri daripada kanan maka aya" sengaja melati" ilmu pedang dengan tangan kiri." "#idal....." T"io &wee berkata mencemoo" karena gadis ini agak mendongkol juga meli"at lagak anak itu. "(kan tetapi $ukouw....." sambung #ui Lok cepat!cepat untuk menjawab cemoo"an gadis cilik itu "biarpun tangan kiri kiranya takkan kala" dengan tangan kanan.... e" maksudku tangan kananku sendiri tentu." $ian -wa tersenyum lagi. .adis ini maklum akan ejekan!ejekan itu dan diam! diam ia menyesal mengapa para su"engnya itu "anya melati" ilmu silat agaknya kurang memper"atikan pendidikan watak se"ingga anak!anak ini tidak pandai menguasai perasaan dan muda" tersinggung. "#au mainla" biar kami meli"atnya." $etela" memberi "ormat kepada $ian -wa dan mengerling penu" tantangan kepada T"io #i dan T"io &wee #ui Lok mulai bersilat dengan pedangnya. la mainkan pedang tunggal dan caranya memainkan pedang itu memang "ebat apalagi karena dia menggunakan tangan kiri se"ingga menjadi kebalikan daripada ilmu pedang yang aselinya. )iam!diam $ian -wa memper"atikan dan kagum juga akan kecepatan gerakan anak ini kecepatan yang diutamakan dalam permainan pedang -oa!san!pai. 4ang amat mengagumkan "atinya adala" kekuatan yang dipergunakan dalam setiap serangan demikian sunggu"!sunggu" dan selalu mematikan. Tak percuma anak ini menjadi putera tunggal su"engnya Toat!beng!kiam si Pedang Pencabut 2yawa! $etela" meng"entikan permainan pedangnya $ian -wa berseru "&agus sekali Lok!ji kau tidak memalukan aya"mu!" .adis ini mala" bertepuk tangan memberi pujian. -anya T"io &wee dan T"io #i yang diam saja tidak mau memberi pujian. Tentu saja #ui Lok maklum akan "al ini maka sambil menyarungkan pedangnya dia berkata. -arap saja sekarang saudara T"io #i dan nona T"io &wee tidak pelit!pelit lagi mengeluarkan kepandaian mereka." "Mana aku bisa melawan engkau, #au "anya menggunakan tangan kiri dan kalau aku pun menggunakan tangan kiri aku tak dapat bersilat sebaliknya kalau aku menggunakan tangan kanan berarti aku licik tentu saja tangan kanan lebi" baik daripada tangan kiri" T"io &wee menjawab sambil merengut. $ian -wa tertawa. "-i!"i!"i &wee!ji jangan kau bicara begitu. Lok!ji menggunakan tangan kiri karena memang semenjak kecil dia melati" diri dengan tangan kiri. Tangan kirinya sama dengan tangan kananmu sebaliknya tangan kanannya sama dengan tangan kirimu. -ayo lekas kau memperli"atkan kepandaianmu kepada bibimu anak manis." T"io &wee tidak berani membanta" bibi gurunya. .adis cilik ini pun lalu mencabut pedangnya dan bersilat secepat ia bisa untuk memamerkan kelinca"annya di depan bibi gurunya terutama sekali di depan #ui Lok! )an dia ber"asil! Memang dalam "al kelinca"an yakni dalam "al ilmu ginkang 6meringankan tubu"7 gadis ini menang setingkat kalau dibandingkan dengan #ui Lok. -al ini pun tidak ane" karena sebagai puteri &u!eng!kiam 6Pedang Tanpa &ayangan7 mengutamakan ginkang tentu saja aya"nya tela" menggembleng kedua anaknya itu dalam ilmu ini dan 'lmu Pedang -oa!san #iam!"oat memang tepat sekali kalau dimainkan secepatnya. Tubu" gadis 64 Raja Pedang cilik ini berloncatan ke sana ke mari bagaikan seekor burung walet saja dan pedang diputar sedemikian cepatnya sampai "ampir tidak keli"atan. $etela" ia ber"enti bersilat kembali $ian -wa bersorak memuji akan tetapi sebagai seorang a"li silat -oa!san!pai tentu saja gadis ini cukup maklum ba"wa kepandaian gadis cilik ini masi" tidak mampu melawan ilmu pedang yang dimainkan dengan tangan kiri ole" #ui Lok. .erakan #ui Lok lebi" matang pula tenaga boca" ini jau" lebi" besar. "$ekarang kau #i!ji kau mainla" beberapa jurus agar puas "atiku." T"io #i orangnya pendiam dan serius sekali. la memberi "ormat kepada $ian -wa dan berkata "/ika ada kekeliruan mo"on $ukouw memberi petunjuk." Terang ba"wa kata!kata ini "anya sebagai basa!basi atau sopan!santun belaka karena tanpa menanti jawaban anak ini pun suda" mencabut pedangnya dan di lain saat dia pun suda" bermain pedang dengan kecepatan yang sama dengan adiknya tadi. -anya kali ini $ian -wa meli"at ba"wa kepandaian T"io #i lebi" unggul daripada adiknya juga kalau dibandingkan dengan #ui Lok T"io #i menang kecepatan biarpun tenaganya seimbang maka kalau ditarik kesimpulannya di antara tiga orang anak itu T"io #i yang paling tinggi tingkatnya. "&agus bagus! <a" kalian memang "ebat!" $ian -wa memuji setela" T"io #i ber"enti bersilat pedang. "(aa" $umoi! #alau kaupun terlalu tinggi anak!anak itu mereka bisa menjadi besar kepala." Tiba!tiba terdengar #ui #eng berseru gembira sambil tertawa!tawa. #ui #eng memasuki ruangan itu bersama T"io <an 't dan #wa Tin $iong. "#ui!susiok 6Paman .uru #ui7 saudara Lok puteramu ini memandang renda" aku dan kakak Ti!" tiba!tiba T"io &wee berseru. $emua orang terkejut termasuk T"io <an 't akan tetapi #ui #eng "anya tersenyum sepasang matanya berseri. "Memandang renda" bagaimana," "-abis dia sengaja memamerkan kepandaian dan bermain pedang dengan tangan kiri bukanka" itu meng"ina sekali," kata gadis cilik itu. "-a!"a!"a!"a!"a! )ia bermain dengan tangan kiri karena memang dia itu kede 6kidal7! -a!"a!"a!" $emua orang di situ tertawa dan T"io &wee sengaja memperli"atkan muka "eran. "(aa" jadi dia ini kidal, -abis kalau makan apaka" juga menggunakan tangan kiri juga $usiok," tanya pula T"io &wee. -a!"a!"a tentu saja tidak. #alau makan tangan kanan dan kalau....membersi"kan tubu" pakai tangan kiri." #ui #eng tertawa!tawa lagi karena memang orang ini si1atnya gembira sekali. #ui Lok yang tadinya mendongkol karena ejekan T"io &wee sekarang ikut tertawa!tawa seperti aya"nya dan diam!diam kalau anak perempuan itu memandang kepadanya dia menjulurkan lida"nya mengejek! "$uda"la" anak!anak semua supaya pergi meng"adap $ukong 6#akek .uru7" kata T"io <an 't. "#i!ji kau yang paling tua kau "arus dapat memimpin dua orang adikmu. #alian bertiga tinggal baik!baik di -oa!san taati setiap petunjuk dan perinta" $ukong. #ami orang!orang tua akan turun gunung untuk waktu kurang lebi" dua bulan." "Lok!ji kau "arus yang akur bermain!main dengan dua saudaramu jangan nakal" #ui #eng memesan kepada puteranya pula. 65 Raja Pedang $etela" berpamit kepada Lian &u Tojin empat orang pendekar -oa!san!pai ini lalu turun gunung meninggalkan tiga orang anak " itu di bawa" pengawasan ketua -oa!san!pai. #etika turun gunung #wa Tin $iong menjelaskan kepada Liem $ian -wa tentang keputusan perunding mereka tadi yaitu ba"wa untuk mem bereskan urusan $ian -wa ter"adap #wee $in yang amat mencurigakan gerak!geriknya mereka akan langsung mendatangi orang tertua dari #un!lun $am!"eng ti yaitu &un $i Teng yang menjadi pedagang kuda dan tinggal di $in!yang. "$esuai dengan pesan su"u" demikian #wa Tin $iong menutup penjelasannya "kita tidak bole" bertindak sembrono ter"adap #un!lun $am! "engte yang selama ini mempunyai nama baik sebagai pendekar!pendekar gaga" dari #un!lun. 9le" karena itu sebelum kita mengambil tindakan ter"adap #wee $in kita "arus lebi" dulu rnemberi ta"u kepada kedua saudara &un $i Teng dan &un $i Liong tentang kesesatan sute mereka #wee $in. )engan cara demikian berarti kita cukup meng"ormat dan memandang muka #un!lun!pai." $ian -wa "anya mengangguk!angguk saja. )i dalam "ati gadis ini tidak cocok karena ia merasa gemas dan sakit "ati sekali kepada bekas tunangannya yang selain suda" membunu" aya"nya juga suda" amat meng"inanya itu. #alau bisa ingin ia sekali berjumpa terus menyerang dan mencincang tubu" #wee $in! #ita tunda dulu perjalanan -oa!san $ie!eng yang "endak menjumpai #un!lun $am!"engte itu dan mari kita mengikuti perjalanan #wa -ong boca" perempuan yang berwatak linca" dan gembira yang dibawa pergi ole" #oai (tong orang li"ai ane" seperti tela" dituturkan di bagian depan. $ambil tertawa!tawa #oai (tong menggandeng tangan #wa -ong diajak pergi dari #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa yang tidak dapat mengejarnya. #wa -ong merasa betapa tubu"nya melayang!layang kedua kakinya tidak menginjak tana" biarpun keli"atannya ia berjalan digandeng orang ane" itu. Mula!mula ia merasa takut akan tetapi karena #oai (tong tertawa!tawa sambil berkata ba"wa mereka akan bermain!main di sebua" telaga yang inda" ia ak"irnya menjadi tertarik juga. #emudian ternyata ole" #wa -ong ba"wa orang ane" itu tidak berdusta. Tak lama kemudian tibala" mereka di pinggir sebua" telaga yang amat inda" telaga kecil yang pinggirnya penu" ditumbu"i bunga!bunga liar yang beraneka warna. )i atas po"on!po"on banyak burung menari!nari dan bernyanyi!nyanyi sedangkan di dalam air telaga yang penu" bayangan bunga dan po"on itu berloncatan ikan!ikan besar kecil. &ukan main inda"nya tempat itu membuai #wa -ong lupa akan kek"awatirannya ba"wa ia tela" berpisa" dari aya"nya. "&agus sekali..... nyaman sekali tempat ini....." ia berkata. "&agus ya, (ku pun senang bermain!main di sini" kata #oai (tong berjingkrak!jingkrak. "-ayo kita main kejar!kejaran kau bole" kejar aku tapi yang dikejar tidak bole" pergi dari sekitar telaga ini!" #wa -ong seorang anak yang cerdik. Tadi ia suda" digandeng #oai (tong yang mempergunakan ilmu lari cepat yang luar biasa sekali. $ebagai seorang anak penC dekar tentu saja dia mengerti ba"wa orang ane" ini memiliki kepandaian ilmu lari cepat yang tinggi mana bisa dia mampu mengejarnya, la tertawa dan berkata nakal. 66 Raja Pedang #oai (tong kau mau mengakali aku, '""" apa kaukira aku ini sebodo" orang lain, )ari pada kau mencoba mengakali aku lebi" baik kau mengajarkan ilmu lari cepat tadi kepadaku." "'lmu lari cepat, (pa itu, (ku tidak bisa..... aku tidak bole" mengajarkan apa! apa....." cepat!cepat #oai (tong berkata dengan muka ketakutan ketika mendengar #wa -ong minta diajari ilmu lari cepat. "Lebi" baik kau minta yang lain..... e" kau mau burung itu, #atakan yang mana kausukai aku akan menangkapnya untukmu....!" la tertawa!tawa sambil menunjuk ke atas ke ara" burung!burung yang berloncatan di cabang!cabang po"on. "4ang kecil sekali itu yang berbulu kuning!" #wa -ong menunjuk ke ara" seekor burung yang paling linca" dan gesit di antara burung!burung yang lain. &ukannya karena dia suka kepada burung kecil ini melainkan karena anak yang cerdik ini memang sengaja memili" burung yang paling gesit supaya #oai (tong tidak dapat menangkapnya. "&aik kauli"at dia takkan bisa lari dariku." #oai (tong lalu mengenjot tubu"nya yang tinggi besar itu melayang ke ara" puncak po"on. $emua burung buyar pergi beterbangan karena takut termasuk burung kecil yang suda" terbang lebi" dulu dengan amat cepatnya. #wa -ong suda" "ampir bersorak mengejek kegagalan #oai (tong akan tetapi tiba!tiba #oai (tong tertawa keras dan tangan kirinya digerak!gerakkan ke depan. (ne" sekali tiba!tiba burung kuning Dkecil itu seperti ditarik benang yang diikatkan pada kakinya karena binatang ini terbang kembali ke ara" #oai (tong dengan gerakan lema"! )engan enak dan muda"nya orang ane" itu menangkap burung kuning tadi lalu meloncat turun menyodorkan burung kuning itu kepada #wa -ong. -ebatnya burung itu berdiri di atas telapak tangannya diam saja "anya menggerak!gerakkan sayap tanpa dapat terbang pergi! Meng"adapi pertunjukkan ilmu tinggi yang seperti main sulap ini #wa -ong sampai melongo. (kan tetapi dasar dia cerdik dia tidak mau memperli"atkan ke"eranannya mala" tertawa!tawa dan mengambil burung itu yang berdiri di telapak tangan #oai (tong. la mengira ba"wa burung itu memang suda" tak dapat terbang lagi maka ia memegang perla"an sekali. $iapa kira begitu terlepas dari telapak tangan #oai (tong dan berada dalam genggaman #wa -ong burung itu meronta dan..... bn!rttt..... burung itu terbang pergi cepat sekali! #oai (tong tertawa terba"ak!ba"ak. #wa -ong merengut. "#oai (tong kau tela" menipuku! )i tanganmu burung itu tidak bisa terbang kenapa setela" kugenggam dia lalu terbang," "-a!"a!"a!"a!"a mana bisa burung terbang tanpa pancatan kaki, Telapak tangan yang dibikin lunak disertai "awa menyedot tentu membikin dia tak mampu terbang apa ane"nya....., -a!"a!"a!" "(" kau nakal! #enapa tidak memberi ta"u dari tadi," #wa -ong cemberut dan mara"!mara". Meli"at temannya mara"!mara" #oai (tong cepat berkata "$uda"la" biar kutangkapkan lagi dia untukmu....." la suda" bangkit berdiri akan tetapi #wa -ong berkata. "Tidak aku suda" tak suka lagi. Tak suka main!main denganmu aku "endak kembali kepada aya"." "<aaa" jangan mara". &elum puas kita bermain!main di sini. Mari kita pergi ke tempat lain yang lebi" 'nda". #e puncak gunung bermain dengan awan, 67 Raja Pedang (tau ke dalam "utan yang penu" binatang buas, (ku ta"u banyak tempat inda" .....* "Tidak" jawab #wa -ong yang mendapatkan pikiran untuk pergi meninggalkan orang ini. la mulai mendapat perasaan tak enak takut kalau! kalau si gila ini tak mau melepaskannya kembali. "#alau kau bisa mencarikan ikan bersisik kuning emas dari telaga ini baru aku mau main main lagi. #oai (tong memandang ke ara" telaga. &anyak ikan!ikan kecil besar berloncatan kadang!kadang keluar jau" dari permukaan air akan tetapi tidak ada yang bersisik kuning eirias kesemuanya puti" atau "itam. "Mana ada ikan bersisik kuning emas," tanyanya ketolol!tololan. "Tentu saja ada di dalam telaga. (tauka" barangkali kau tidak becus menangkapnya, #alau kau tidak becus kau tidak ber"arga merijadi temanku bermain!main." #oai (tong nampak gugup. "&aik baik..... akan kutangkapkan untukrnu. #au tunggu dan li"atla"." Tiba!tiba tubu"nya yang tinggi besar itu berkelebat ke ara" telaga dan..... byurrr! #oai (tong tela" terjun ke dalam air itu! <aja" #wa -ong beruba". 5elaka kiranya dia pun setan air yang pandai bermain di air. 'nila" kesempatan baik aku "arus pergi meninggalkan tempat ini. (kan tetapi sebelum kakinya bergerak timbul perasaan malu dan kasi"an di "atinya. Malu kepada diri sendiri yang seakan!akan "endak menipu #oai (tong dan kasi"an kepada si gila itu. )ia amat baik kepadaku sampai!sampai mau menyelami telaga untuk mencarikan ikan masa aku begitu renda" "ati untuk menipu dan meninggalkannya, #wa -ong ragu!ragu. (nak ini suda" banyak dijejali 3lsa1at tentang kebajikan dan terutama tentang kegaga"an dan keadilan ole" aya"nya maka dia menjadi ragu!ragu untuk meninggalkan #oai (tong yang sengaja dia suru" menyelam di telaga. $elagi ia ragu!ragu tiba!tiba terdengar suara orang "2a" ini dla "anak -oa! san 't!kiam!" )an munculla" seorang laki!laki yang membuat #wa -ong menjadi pucat rnukanya karena mengenal orang ini sebagai orang yang tela" menculiknya. Lalu muncul dua orang lain yang berpakaian sebagai pendeta! pendeta (gama To 6tosu7 akan tetapi tidak seperti para tosu biasanya di atas rambut mereka terdapat "iasan bunga teratai. "Mana boca" nakal yang gila itu," tanya seorang di antara dua orang tosu tadi sambil memandang ke kanan kiri. $usiok berdua menjaga kalau dia muncul biar teecu melarikan anak ini lebi" dulu!" kata si penculik itu sambil menubruk #wa -ong. "#oai (tong lekas keluar....! Tolong aku.....!" #wa -ong berteriak!teriak sambil loncat mengelak dan lari mendekati telaga. Penculik itu sambil tertawa lebar mengejar. "-endak lari ke mana kau," Tiba!tiba muncul kepala #oai (tong dari permukaan air dengan kedua tangan rnemegang dua ekor ikan. Meli"at #wa -ong dikejar orang kedua tangannya bergerak dan dua ekor ikan itu dengan kecepatan luar biasa menyambar ke ara" penculik yang tak keburu mengelak lagi. (du" ..... auuuwww .... aaaapppp* 'kan pertama dengan tepat mengenai "idungnya dan enta" karena kesakitan ikan itu membuka mulut dan..... menggigit "idung si penculik dan ketika si penculik mengadu"!adu" ikan ke dua melayang tepat ke..... mulutnya yang celangap terus masuk sampai ke kerongkongannya. Tentu saja dia menjadi kebingungan seperti kakek kebakaran jenggotnya. )engan susa" paya" dia 68 Raja Pedang dapat melepaskan ikan yang menggigit "idungnya dan menarik keluar ikan ke dua dari tenggorokannya. -idungnya berdara" dan si penculik menyumpa"!nyumpa" apalagi ketika meli"at #wa -ong tertawa cekikikan menyaksikan pemandangan yang lucu itu. (kan tetapi meli"at #oai (tong suda" meloncat naik dan kini orang ane" itu tertawa berdiri di dekat #wa -ong si penculik tidak berani maju lagi dan mala" berlari ke belakang dua orang tosu yang menjadi susioknya 6paman gurunya7. )ua orang tosu itu melangka" maju meng"adapi #oai (tong. "#oai (tong" kata seorang di antara mereka yang mempunyai andeng!andeng 6ta"i lalat7 besar di pipi kanannya ""arap kau jangan ikut campur dan berikan anak ini kepada kami." #oai (tong masi" tertawa!tawa dengan #wa -ong sama sekali tidak mau melayani dua orang tosu itu. (kan tetapi #wa -ong yang maklum ba"wa dua orang tosu itu pun tidak mempunyai maksud baik agaknya teman dari si penculik tadi segera berkata "#oai (tong jangan dengarkan mereka. .anyang saja!" #oai (tong tertawa lagi dan menggerak!gerakkan tubu"nya yang basa" kuyup itu. (ir dari pakaiannya memercik!mercik dan. menyambar ke ara" dua orang tosu itu. Tak dapat dicega" lagi pakaian tosu itu pun terkena air mala" muka mereka menjadi basa" dan terasa $akit karena sambaran titik!titik air itu terasa seperti jarum!jarum menusuk kulit. Mereka menjadi mara" dan membentak. "9rang gila kau mencari mampus," $erentak kedua tosu itu mencabut keluar ikat pinggang mereka yang ternyata merupakan joan!pian 6cambuk lemas7 berduri nampaknya menakutkan sekali. (kan tetapi #oai (tong "anya tawa saja dan begitu kedua orang menyerang dia tela" memegang anak pana"nya yang berujung ke"ijauan. 0nta" dari mana dia mengeluarkan senjatanya ini. Terdengar suara keras dan dua orang tosu itu mengeluarkan seruan terta"an karena joan!pian mereka yang diserangkan tadi bertemu dengan anak pana" membuat tangan mereka tergetar. 2amun karena mereka percaya akan kepandaian sendiri apalagi karena mereka maju berdua dua orang tosu ini tidak gentar dan segera mengurung meng"ujankan sambaran joan!pian ke ara" tubu" #oai (tong. 9rang ane" ini menggerakkan anak pana"nya sambil tertawa!tawa dan kadang!kadang dia menggerakkan tubu"nya ngirim titik!titik air menyambar ke ara" kedua orang lawannya. #wa -ong bertepuk tangan memberi "ati kepada temannya. "-ayo #oai (tong. .asak mereka sikat saja" Pertempuran berjalan seru sekali. Ternyata kepandaian dua orang tosu itu pun li"ai bukan main. .erakan joan!pian mereka amat "ebat seperti dua ekor ular yang menggeliat!geliat dan menyambar!nyambar. 2amun semua serangan mereka dapat di"indarkan ole" #oai (tong dengan muda". $ebaliknya dengan anak pana"nya itu pun #oai (tong tidak mampu mendesak dua orang lawannya mala" nampaknya #oai (tong dalam gerakan!gerakannya terlampau lema" sedangkari dua orang lawannya itu makin cepat dan kuat daya serangannya. -al ini tidak ane" karena dua orang itu rnenggunakan ilmu silat yang mengandung tenaga 4ang sebaliknya #oai (tong memang memiliki kepandaian yang berdasarkan tenaga 'm yang lebi" "alus dan lemas. 2amun "anya tampaknya saja dia kala" cepat dan kala" 69 Raja Pedang kuat pada"al sesunggu"nya tidak demikian karena dengan tenaga lemas dia dapat mempergunakan tenaga lawan untuk balas menyerang. Pada jurus ke lima pulu" tiba!tiba dua orang tosu itu mengeluarkan bunyi ane" melengking tinggi dan serentak mereka menggerakkan tangan kirinya ke depan. -anya tampak sinar beraneka warna menyambar ke ara" #oai (tong. 9rang ane" ini tampak kebingungan cepat dia memutar anak pana"nya sambil mengibaskan tangan kirinya seperti orang mene"adapi sambaran banyak senjata ra"asia yang kecil. (kan tetapi tetap saja dia mengadu" ketika terasa pundak kirinya gatal!gatal. (du" curang..... au" curang... )an orang tinggi besar yang berjiwa anak! anak ini lalu menangis! (kan tetapi sambil menangis dia menyerang ! lebi" "ebat se"ingga kedua lawannya terpaksa banyak main mundur saja karena memang bukan main berba"ayanya sepak terjang #oai (tong yang seperti seorang anak!anak sedang mara" itu. #wa -ong k"awatir sekali meli"at ba"wa temannya menangis dan agaknya kesakitan. "Tosu!tosu bau! #akek!kakek mau mampus! Tak ta"u malu ci" tak ta"u malu. $uda" main keroyokan masi" berlaku curang!" #wa -ong memaki!maki se"ingga kedua orang tosu itu rnenjadi mera" mukanya. ")iam anak setan!" bentak kakek yang berta"i lalat pipinya DD#au yang diam tosu bau! (""" kalau aku suda" besar kucokel ta"i lalatmu di pipi itu kuganti dengan ta"i kerbau!" #wa -ong memaki dan makian ini membuat #oai (tong yang tadi menangis menjadi tertawa terba"ak!ba"ak. "-a!"a!"a betul!betul! .anti dengan ta"i orang lebi" bau lagi!" (kan tetapi setela" dia tertawa penyerangannya kurang kuat dan dia kena didesak mundur lagi. #wa -ong meli"at ini menjadi makin k"awatir. #oai (tong bole" jadi li"ai akan tetapi dia kurang siasat dan seperti anak kecil saja pula kedua orang lawannya itu ternyata amat li"ai. Pada saat itu si penculik diam!diam mendekati #wa -ong. la menganggap anak ini mengganggu kedua orang susioknya pula meli"at orang ane" itu terdesak dia mendapat kesempatan untuk menangkap #wa -ong. $etela" dekat dia menubruk anak itu. #wa -ong yang suda" banyak belajar ilmu silat cepat membanting diri ke belakang se"ingga tubrukan itu meleset dan..... tiba!tiba #oai (tong menggerakkan tangan kirinya dari jau" dengan cara mendorong. Tanpa dapat dicega" lagi tubu" penculik itu terlempar masuk ke dalam air telaga! #oai (tong tertawa cekakakan dan #wa -ong mau tak mau tertawa geli juga meli"at betapa si penculik yang sial itu sekali lagi menyumpa"!nyumpa" sambil berenang ke pinggir dan merayap naik dengan pakaian basa" kuyup. (kan tetapi #wa -ong yang agaknya lebi" cerdik daripada #oai (tong segera teringat akan gerakan tangan kiri orang ane" itu. "#oai (tong gunakan tangan kirimu putar!putar dan pukul....." la teringat betapa li"ainya tangan kiri #oai (tong yang perna" memukul mundur rombongan penculik juga tadi baru saja diperli"atkan lagi ketika mendorong tubu" si penculik ke dalam telaga. $eperti orang baru teringat #oai (tong meng"entikan suara ketawanya dan berkata "<a" iya aku sampai luka. 0" 'ni rasakan pukulanku tosu!tosu "idung kerbau!" la memutar!mutar tangan kirinya dengan gerakan lucu seperti orang..... menyelinger mobil lalu mendorong dua kall ke depan. 70 Raja Pedang )ua orang tosu itu masi" belum menduga ba"wa gerakan yang ane" dan lucu ini adala" gerakan pukulan /ing!tok!ciang maka begitu mereka terdorong mereka mengeluarkan teriakan kaget mundur ter"uyung!"uyung dengan muka pucat dan napas sesak. "5elaka.....!" Mereka berteriak dan cepat mereka melarikan diri seperti dikejar setan. Pada"al yang mengejar mereka bukan lain adala" si penculik yang lebi" ketakutan lagi meli"at susiok!susioknya melarikan diri. "#ejar #oai (tong. Tangkap!" seru #wa -ong berkali!kali. (kan tetapi #oai (tong "anya tertawa!tawa lalu berjingkrakan sambil bertepuk!tepuk tangan kegirangan seperti seorang anak!anak bergirang karena menang dalam permainan. "&agus ya, &agus ya," katanya kepada #wa -ong. "$ayang ikan!ikan itu dimakan monyet tadi. 'kan!ikan sisik kuning emas tulen tadi." "$uda"la" aku suda" bosan. (ku mau kembali kepada aya" -ayo antarkan aku*. #enapa kembali, -abis aku bagaimana, 0" 0nci..... siapa namamu," .eli juga "ati #wa -ong mendengar orang itu menyebutnya enci 6kakak perempuan7 orang setua aya"nya kok menyebut enci. &enar!benar gila "2amaku -ong s"e #wa." "/angan kembali dulu 0nci -ong. (ku masi" senang bermain!main dengan kau. Mari kuperli"atkan puncak yang ada bunga cengger ayam. &agus sekali." #oai (tong membujuk!bujuk seperti anak merengek!rengek. "Tidak aku suda" lama pergi takut aya" meng"arap!"arap kembaliku." "#au takut dimara"i aya"mu, /angan takut. #alau dia berani mara" kupukul dia!" Tiba!tiba #wa -ong memandang kepada #oai (tong dengan muka beringas dan mata berapi. "(pa katamu, #au mau pukul aya", #au berani puku/ dia, #ubunu" kau!" #oai (tong nampak kaget dan cepat dia berkata "alus "(" tidak..... tidak 0nci -ong..... aku tidak berani....." #wa -ong biarpun masi" kecil sekarang mengerti ba"wa orang ini memang tidak normal merasa seperti seorang anak yang kecil lebi" kecil dari dia sendiri. Maka ia lalu berkata dengan suara mara" menakut!nakuti. "#alau begitu lekas antar aku kembali kepada aya". #alau kau tidak mau Eku tidak suka lagi menjadi temanmu." 9" baik baik 0nci -ong baik. Marila" ....." #oai (tong memegang lengan tangan #wa -ong dan seperti tadi dia berlari cepat sekali kembali ke dalam "utan di mana tadi mereka meni"ggalkan #wa Tin $iong dan $ian -wa. (kan tetapi setela" tiba di tempat itu mereka ttdak dapat menemui dua orang itu yang suda" lama pergi. -ari tela" menjadi senja dan #wa -ong gelisa" bukan main. "#au yang sala"! #enapa kauajak aku pergi, $ekarang bagaimana, #e mana aku "arus mencari aya"," .adis citik ini rnembanting!banting kakinya se"ingga #oai (tong juga ikut bingung dan ketakutan. "-abis bagaimana baiknya, $ala"nya aya"mu yang tidak mau menunggu disini" ia membela diri. "#aupersala"kan aya", Lekas sekarang kita menyusul. #au "arus dapat membawa aku bertemu dengan aya" kalau tidak awas kau.....!" #oai (tong mengangguk!angguk. "&aikla"...... mari kita susul aya"mu." Mereka keluar dari "utan itu akan tetapi terpaksa mereka ber"enti karena 71 Raja Pedang malam tela" tiba. #wa -ong meraba bingung dan gelisa" sekali ingin menangis akan tetapi ia maklum ba"wa kalau dia menangis maka "al itu ba"kan akan membuat #oai (tong menjadi bingung ia mena"an perasaannya dan bersikap seola"!ola" ia menjadi kakak yang memimpin sedangkan #oai (tong seperti adiknya. "(ku mau mengaso dan tidur di bawa" po"on sini kaubuatkan api unggun dan menjaga di sini" katanya. (kan tetapi #oai (tong begitu bodo"nya se"ingga membuat api unggun saja tidak becus. #wa -ong terpaksa memberi petunjuk cara membuat api dari dua kayu yang digosok secara keras. Tentu saja dengan tenaga 'weekangnya yang tinggi beberapa kali gosok sa7a #oai (tong suda" ber"asil menimbulkan api. 9rang ane" ini bersorak!sorak girang meli"at api dan sekiranya dia tidak bersama #wa -ong yang mencega"nya tentu dia akan membuat api yang amat besar yang akan membakar seluru" "utan! )engan #oai (tong menjaga di dekatnya #wa -ong merasa aman dan anak ini segera tertidur. Pada keesokan "arinya pagi!pagi sekali #wa -ong suda" sadar karena merasa amat dingin. #etika ia meli"at ternyata orang ane" itu pun suda"" tertidur mengorok sambil duduk bersandar po"on. $eketika #wa -ong merasa ketakutan karena di dalam tidurnya lenyapla" si1at kanak! kanak pada diri orang ane" itu keli"atan seperti seorang laki!laki yang setenga" tua dan menakutkan. Rasa takut membuat #wa-ong segera bangkit lalu berjalan perla"an meninggalka" #oai (tong yang masi" tertidur. &agaimanapun juga dia belum mengenal bagaimana watak orang ane" ini sebenarnya dan makin lama kelakuan #oai (tong makin ane" menakutkan. $iapa ta"u kalau!kalau akan timbul si1at ja"atnya demikian #wa -ong berpikir sambil pergi meninggalkan orang itu dengan maksud mencari sendiri aya"nya. Lama ia berjalan sampai ia tlba di luar sebua" dusun ketika mata"ari tela" mulai naik. #wa -ong mulai rnerasa lapar perutnya. (du" bagaimana ia "arus mencari makan, Rasa lapar "ampir tak terta"ankan di waktu pagi itu perutnya melilit!lilit dan terasa peri". -ampir ia menangis. Mulai ia merasa menyesal mengapa ia meninggalkan #oai (tong. $ekiranya ada orang ane" itu tentu dapat ia suru" mencari makanan. Tiba!tiba #wa -ong terkejut ketika mendengar suara tinggi melengking yang amat ane". la menole" ketakutan kekanan kiri akan tetapi tidak meli"at sesuatu. $uara melengking itu makii lama makin dekat dan ak"irnya ia meli"at seorang anak laki!laki berwaja" puti" pucat datang berjalan perla"an sambil meniup sebua" suling yang bentuknya seperti ular. (nak itu pakaiannya berwarna kuning bajunya terlalu panjang pada lengannya dan belakangnya sampai "ampir menyentu" tana". <aja"nya tampan matanya berkilat alisnya "itam menamba" waja" yang pucat itu menjadi makin pucat. #wa -ong tertegun meli"at anak yang ane" itu. Tadinya ia tidak meli"at sesuatu ketika anak itu masi" jau" akan tetapi setela" anak itu datang makin dekat #wa -ong "ampir menjerit karena ngerinya. )i belakang anak itu berjalan ratusan ekor ular besar kecil yang agaknya teratur sekali. Tidak seekor pun menyeleweng jalannya semua mengikuti jejak pemuda itu ada yang kepalanya menyusur tana" ada yang mengangkat kepala dan berlenggang!lenggok akan tetapi kesemuanya mengikuti pemuda yang menyuling tadi seakan!akan dikomandani ole" suara suling! 72 Raja Pedang #wa -ong merasa ngeri bukan "anya karena meli"at ular demikian banyaknya akan tetapi terutama sekali karena ia meli"at betapa pemuda itu seakan!akan tidak ta"u ba"wa di belakangnya ada ratusan ular yang mengikutinya masi" melangka" enak!enakan sambil menyuling. "Lari.....! Lekas kau lari...... di belakangmu banyak ular.....!" #wa -ong berteriak!teriak sedangkan anak ini sendiri lalu meloncat ke ara" sebatang po"on besar dan memanjat po"on dengan ketakutan. )i atas po"on ia masi" berteriak!teriak menyuru" anak laki!laki itu segera lari. (kan tetapi anak itu bukannya lari mala" dengan perla"an sekarang dia memutar ara"nya menuju ke ara" po"on itu! ;lar!ular itu pun terus mengikutinya dan kini semua binatang yang menjijikkan ini tela" berkumpul di bawa" po"on. )ari atas po"on #wa -ong dapat meli"at dengan jelas sekali gerakan!gerakan ular!ular itu dan "ampir saja ia menjerit!jerit saking geli dan jijiknya. Tubu" #wa -ong gemetar. $elama "idupnya belum perna" anak yang taba" ini menderita ketakutan seperti di saat itu. &aru sekarang ia meli"at ba"wa anak laki!laki yang usianya "anya satu dua ta"un lebi" tua dari padanya itu sama sekali tidak dikejar ular!ular juga sama sekali tidak diganggu mala" lebi" patut dikatakan ba"wa ular!ular itu binatang peli"araannya. &uktinya sekarang anak laki!laki itu berdiri dikelilingi ular!ular dalam jarak satu meter. Tiba!tiba anak laki!laki itu ber"enti menyuling menengok ke atas dan tertawa nakal meli"at #wa -ong bersembunyi di situ. #emudian dia meniup lagi sulingnya dan..... ular!ular itu kini merayap ke ara" po"on dan berebutan mereka mencoba untuk merayap naik! &ukan main takut geli dan jijiknya "ati #wa -ong. "-eeeiiiii!" teriaknya kepada anak laki!laki itu. "$uru" mereka pergi.....! ;sir mereka jangan perbole"kan naik ke po"on.....!" (kan tetapi anak itu dengan sepasang mata memancarkan sinar kenakalan mala" memperkeras bunyi sulingnya dan ular!ular itu seperti gila dalam usa"anya merayap naik ke atas po"on. &eberapa ekor di antaranya yang agaknya biasa menaiki po"on suda" ber"asil naik mengeliat!geliat makin mendekati #wa -ong. -ampir saja anak ini pingsan saking jijiknya. Tubu"nya terasa kaku!kaku dan kaki tangannya serasa lumpu". la memeluk cabang po"on dan memandang ke ara" ular!ular yang merayap naik itu dengan waja" pucat. Tapi dasar #wa -ong ber"ati keras seperti baja dia tidak menangis pada"al rasa jijik dan takut membuat ia ingin sekali menjerit!jerit. (palagi ketika seekor ular yang bersisik ke"itaman dan agak panjang suda" ber"asil merayap dekat dan kini ular itu menjilat!jilat ke ara" kakinya. #wa -ong meramkan matanya yang berkunang!kunang dan menjejakkan kakinya ke ara" ular itu. (kan tetapi ular itu mala" merayap ke ara" kakinya. Terasa dingin dan menggeliat!geliat di betis kiri! Tak terta"ankan pula saking ngeri dan jijiknya #wa -ong menjerit dan....robo" terguling dari atas cabang po"on! Pada saat itu berkelebat bayangan orang dan ta"u!ta"u tubu" #wa -ong suda" berada dalam pondongan #oai (tong! 9rang ane" ini dengan ginkangnya yang tinggi melompat dan suda" melampaui kumpulan ular kemudian dia "endak membawa lari #wa -ong. 73 Raja Pedang "-e tunggu dulu jangan lari!" terdengar anak laki!laki itu membentak dan..... ane" sekali #oai (tong ber"enti dan membungkuk dengan "ormat kepada anak itu. "9rang gendeng kenapa kau lancang tangan, (pa kaukira aku sendiri tidak bisa menolongnya ketika jatu" dari po"on," (nak laki!laki itu nampak mara" dan menegur #oai (tong. "Maa1 Tuan Muda maa1. )ia ini adala" sa"abatku kukira tadi akan celaka maka aku menolongnya. Maa1....." #oai (tong nampaknya takut!takut dan meng"ormati sekali seperti seorang anak kecil bertemu dengan anak lain yang lebi" jagoan. (nak laki!laki bermuka puti" itu tersenyum mengejek. "(pa kau ingin di"ajar lagi ole" su"u 6guru7," #wa -ong tak dapat mena"an kesabarannya lagi. $etela" sekarang #oai (tong berada di situ bersama dia tak lagi ia takut meng"adapi ular!ular itu. (palagi ia merasa mendongkol sekali karena selain anak itu tela" mengganggunya juga sikap anak itu ter"adap #oai (tong benar!benar keterlaluan sekali di samping ke"eranannya meli"at betapa #oai (tong agaknya amat takut dan meng"ormat kepada boca" bermuka put". "#eparat tak kenal mampus!" teriaknya sambil menudingkan telunjuknya ke muka anak itu. "Penja"at macam engkau "arus dibasmi!" $ambil berkata demikian #wa -ong menyerang dengan kedua tangannya karena pedangnya suda" pata" ketika ia menyerang -ek!"wa #ui!bo da"ulu itu. "0nci -ong jangan ... #oai (tong mencega" dan memegang lengan #wa -ong. -al ini membuat #wa -ong menjadi makin naik dara". la merenggutkan lengannya dan membentak. "#au bole" takut kepadanya akan tetapi aku tidak!" )an ia terus meloncat maju memukul ke ara" dada anak itu. &oca" yang bermuka pucat itu "anya tersenyum mengejek sulingnya yang berbentuk ular itu bergerak ke depan dan ta"u!ta"u tubu" #wa -ong menjadi kaku tak dapat bergerak lagi. )alam segebrakan saja dan dengan gerakan yang tak terduga cepatnya boca" muka puti" itu tela" menotoknya! #oai (tong melangka" maju dan sekali tepuk pada pundak #wa -ong orang ane" ini tela" membebaskan totokannya. "0nci -ong jangan lawan Tuan Muda...." orang ane" itu mencega" lagi. (kan tetapi anak yang berwatak keras seperti #wa -ong mana mau suda" begitu saja setela" ia merasa diper"ina orang, la mara" sekali dan dengan nekat ia lalu maju menyerang lagi. "0" budak perempuan kau masi" belum kapok," (nak laki!laki bermuka pucat itu kembali menggerakkan sulingnya. (kan tetapi tiba!tiba suling itu menyeleweng ke kiri dan tubu" #wa -ong juga terdorong mundur seakan! akan ia didorong ote" tenaga yang tidak keli"atan. (nak laki!laki itu melangka" mundur dan berkata. "$u"u..... dia yang menyerang teecu....." #etika #wa -ong suda" berdiri tegak ia meli"at seorang laki!laki tua bertubu" sedang berpakaian seder"ana scperti petani dengan baju yang ber/engan panjangsuda" berdiri di situ sambil tersenyum!senyum. $epasang mata orang tua ini liar bergerak!gerak ke sana ke mari. 4ang meng"erankan "ati #wa -ong adala" sikap #oai (tong yang tiba!tiba menjatu"kan diri berlutut sedangkan anak laki!laki tadi pun berdiri membungkuk!bungkuk. #akek itu seakan!akan tidak meli"at orang lain menole" ke ara" rombongan 74 Raja Pedang ular di belakang anak itu lalu tangan kirinya bergerak. #wa -ong tidak ta"u bagaimana terjadinya demikian cepat gerakan ujung lengan baju orang tua itu akan tetapi ta"u!ta"u seekor ular besar tela" dibelit ujung lengan baju itu kepala ular dipegang dan..... dengan la"apnya orang tua itu menggigit tubu" ular mengambil dagingnya dan makan daging berdara" itu dengan enak sekali! ;lar itu berkelojotan di tangannya menggeliat!geliat. Pemandangan ini amat mengerikan "ati #wa -ong yang berdiri memandang dengan mata terbelalak. $etela" meng"abiskan tiga gumpalan daging kakek itu melemparkan ular yang tadi berkelejotan dan mencoba untuk lari dari situ. ;lar!ular yang lain diam tak ada yang berani bergerak. $ekali lagi dengan cara seperti tadi yaitu dengan ujung lengan bajunya kakek itu menangkap seekor ular berkulit "ijau yang tampaknya berbisa sekali lalu makan daging ular "idup ini seperti tadi pula. $etela" melemparkan sisa ular itu barula" kakek ini berpaling kepada #oai (tong dan bertanya "(nak besar gila mana gurumu," "-amba..... "amba tidak ta"u di mana Locianpwe. -amba sedang "endak kembali mencari su"u.....* #akek itu tidak peduli lagi kepada #oai (tong lalu memandang #wa -ong dengan matanya yang tajam bergerak!gerak liar. #wa -ong merasa ngeri akan tetapi anak yang taba" ini balas memandang dengan matanya yang bening. "(nak bernyali besar siapa aya"mu," "(ya" bernama #wa Tin $iong berjuluk -oa!san 't!kiam" jawab #wa -ong. #akek itu mendengus. "-u" anak murid -oa!san!pai. (pa becusnya, (kan tetapi nyalimu besar tulangmu baik." Tiba!tiba dia membalik kepada anak muka puti" tadi. "#in!ji lain kali kau tidak bole" mengganggu anak yang bernyali besar ini. Tak ta"u malu kau!" "(mpun $u"u....." "-ayo usir semua cacing ini!" (nak bermuka puti" yang bernama #in itu segera meniup sulingnya dan semua ular itu merayap pergi. $ebentar saja bersi"la" tempat itu ba"kan dua ekor ular yang suda" "ilang sebagian dagingnya tadi pun kini suda" merayap pergi memasuki semak!semak. "#oai (tong kenapa kau membawa!bawa anak ini," bentak lagi kakek itu kepada #oai (tong. #oai (tong mengangguk!anggukkan kepalanya. "0nci -ong ini..... dia sa"abat baik teecu "endak teecu susulkan kepada aya"nya di -oa!san...." "&aik kau tidak lekas pergi menanti apa lagi," #oai (tong memberi "ormat berkali!kali dan berkata "Terima kasi" Locianpwe..... terima kasi"....." la lalu berdiri menyambar lengan #wa -ong dan membawanya lari dari tempat itu. #wa -ong berkali!kali bertanya tentang kakek ane" itu akan tetapi #oai (tong tidak mau menjawab. $etela" mereka lari sepulu" li lebi" jau"nya barula" #oai (tong melepaskan tangan #wa -ong dan ber"enti napasnya terenga"!enga". "(du"..... "ampir saja..... "ampir saja celaka....." Mungkin karena rasa takut dan ngerinya orang yang biasanya bersikap seperti kanak!kanak ini sekarang agak lebi" normal sikapnya. "(da apa #oai (tong, $iapaka" kakek itu, $iapa pula boca" yang memeli"ara ular itu," #wat -ong bertanya. 75 Raja Pedang #oai (tong berkali!ka/i menarik napas panjang lalu duduk di atas tana". ")ia adala" $iauw!ong!kwi toko" terbesar 6 dari utara amat li"ai dan ganas. #au li"at tadi makanannya saja ular "idup. &oca" itu muridnya li"ai sekali biarpun masi" kecil tapi kepandaiannya tidak kala" ole"ku! 2amanya .iam #in. -ati!"atila" kau kalau bertemu dengan dua orang itu." $etela" agak reda takutnya timbul kembali si1at kanak!kanak dari #oai (tong. la mulai tertawa!tawa dan berkata "Menyenangkan sekali ular!ular itu ya, #alau kita bisa menyuling seperti dia waaa" senangnya!" #wa -ong bergidik. "Menyenangkan apa, Menjijikkan. -i" "anya anak setan yang bermain!main dengan segala macam ular. 0" #oai (tong sekarang "ayo lekas antar aku ke -oa!san. #alau kau tidak mau aku pun tidak sudi lagi menjadi temanmu." "-e"!"e"!"e" 0nci -ong. Tentu saja kuantar. &iarla" kalau su"u akan mara" karena lama aku tidak kembali pali"g!paling akan digebuk pantatku. -ayo mari kugendong kau!" )engan cepat sekali #oai (tong menggendong #wa -ong di punggungnya dan orang ane" ini lalu menggunakan kepandaiannya untuk cepat berlari menuju ke -oa!san. )iam!diam #wa -ong makin ngeri kalau mengenangkan peristiwa tadi. #alau #oai (tong yang suda" begini li"ai takut kepada orang tua itu sampai berapa "ebat kepandaian $iauw!ong!kwi, )an anak bermuka puti" itu benarka" lebi" li"ai daripada #oai (tong, Tentu saja dia tidak ta"u ba"wa tak mungkin anak bernama .iam #in itu lebi" li"ai daripada #oai (tong "anya karena #oai (tong amat takut kepada $iauw!ong!kwi maka dia berkata demikian. Pada masa itu kekuasaan bangsa Mongol yang menjaja" daratan Tiongkok mulai menyuram. )i mana!mana timbul kekacauan dan pemberontakan! pemberontakan kecil yang merongrong kekuasaar dan kewibawaan pemerinta" .oan. $ungai!sungai besar seperti $ungai 4ang!ce atau $ungai -uang!"o yang tadinya merupakan pusat pengangkutan perdagangansekarang penu" ole" bajak!bajak sungai dan perampok! perampok. &ajak dan perampok ini demikian beraninya se"ingga kalau dulu mereka "anya mengganggu pera"u kecil yang tidak terjaga kuat sekarang mereka ini tidak segan!segan untuk membajak pera"u besar yang dijaga ba"kan pera"u pembesar .oan mereka ini berani kadang!kadang mengganggunya. #ota dan dusun yang terletak di sepanjang $ungai 4ang!ce tidak luput daripada gangguan para bajak dan rampok ini. 9le" karena itu maka keadaannya sekarang menjadi sepi para pedagang tidak berani lagi melakukan perjalanan seorang diri para pengiring barang tidak berani lagi kalau tidak terjaga ole" serombongan piauwsu 6pengawal barang7 yang kuat. &a"kan para pembesar yang melakukan perjalanan selalu membawa pasukan bersenjata lengkap. )usun #ui!lin di tepi $ungai 4ang!ce termasuk Propinsi -u!pek tadinya merupakan dusun yang ramai dan makmur terkenal akan pengeluaran ikannya yang besar!besar dan banyak serta "asil "utannya yang amat kaya. &iasanya di dusun ini banyak dikunjungi pedagang!pedagang dari lain daera" se"ingga di pinggir sungai banyak diikat pera"u!pera"u besar dan di darat banyak terdapat kuda dan kereta. (kan tetapi ak"ir!ak"ir ini dusun #ui!lin juga ikut menjadi sunyi sekali. Tidak ada pedagang luar daera" yang berani datang melakukan perjalanan yang berba"aya. Pedagang!pedagang di #ui!lin 76 Raja Pedang sendiri selain mengalami sepi juga sering kali mendapat ganguani dari para penja"at se"ingga berbondong!bondong mereka yang mempunyai cukup modal lalu berpinda"an ke kota!kota besar. &anyak pula yang menderita gulung tikar se"ingga dusun #ui!lin sekarang menjadi dusun yang sunyi "anya ditinggali para nelayan dan petani yang tidak punya apa!apa untuk dirampok lagi. Maka agak meng"erankan kalau orang meli"at adanya sebua" warung arak yang menjual macam!macam makanan setiap "ari dibuka di pinggir sungai di dusun itu. (kan tetapi sebetujnya tidak ane" karena yang memiliki warung itu adala" P"ang #wi si mata satu seorang toko" yang terkenai dalam dunia penja"at se"ingga sebagai orang segolongan dia tak perna" diganggu ole" para perampok dan bajak yang menjadi kawannya sendiri. Mala" "ampir semua langganan warung arak ini terdiri daripada penja"at!penja"at belaka. $uatu pagi yang sunyi P"ang #wi masi" enak!enak tidur mendengkur warungnya belum dibuka. -ari baru pukul enam dan biasanya kalau belum jam delapan lewat setela" mata"ari naik tinggi P"ang #wi belum mau membuka warungnya. $uda" setenga" ta"un dia membuka warung dan tak perna" ada orang berani mengganggunya. Tidak "anya takut akan kepalan tangan yang keras dari si mata satu akan tetapi juga takut . kalau si mata satu itu melaporkan kepada kepala mereka yang kesemuanya suda" dikenal baik ole P"ang #wi. Perna" ada tiga orang anggauta bajak tidak mau membayar setela" makan minum di warung itu. P"ang #wi tidak mau melayani mereka "anya melaporkan kepada kepala bajak yang dikenalnya baik. Tiga orang anggauta bajak itu di"ajar ole" kepalanya sendiri dan P"ang #wi mendapatkan uangnya. $emenjak itu Para bajak dan rampok tidak berani lagi mengganggunya. (kan tetapi pada pagi "ari ini selagi P"ang #wi masi" tidur pintunya digedor orang! 0nam orang penunggang kuda yang bersikap kasar!kasar turun dari kuda masing!masing di depan warung. Mereka menyumpa"!nyumpa" karena buruknya jalan dan karena dinginnya "awa. $eorang di antara mereka yaitu pemimpinnya adala" seorang bermuka mera" bertubu" tinggi besar dan di pinggangnya tergantung sebatang golok besar dan sekantong piauw. )ia inila" yang disebut (ng!bin Piauw!to 6.olok Piauw Muka Mera"7 seorang kepala perampok yang terkenal kejam dan li"ai ilmu silatnya. ")or!dor!dor!dor!dor! &uka pintu P"ang #wi kura!kura yang malas!" seorang di antara anggauta rombongan ini menggendor pintu sambil memaki!maki. P"ang #wi kaget di dalam kamarnya. $etela" terbangun dan mendengarkan dengan penu" per"atian tukang warung ini mengomel panjang pendek. "&edeba"...... setan alasan...... $epagi ini mengganggu orang yang sedang enak tidur. Minta di"ancurkan kepalanya setan itu!" )engan langka" lebar dan muka merengut P"ang #wi menuju ke pintu warungnya dan membuka daun pintunya. (kan tetapi mukanya yang merengut itu disambut gelak tawa ole" enam orang itu. "-a!"a!"a kura!kura malas s"e P"ang baru munculkan kepalanya!" "-e P"ang tua ada tuan!tuan besar datang kau tidak lekas sambut orangi macam apa kau ini," "P"ang #wi kau cuci muka dulu dan cuci tangan baru keluarkan arak "angatD." P"ang #wi mulai "ilang kerut mukanya apalagi ketika dia meli"at pimpinan rombongan yang bermuka mera". $egera dia menjura dan berkata. 77 Raja Pedang "("ai kiranya (ng!twako yang datang berkunjung. $ilakan masuk dan duduk. -e teman!teman kalian baik!baik saja, Mana ole"!ole"nya untuk aku," "9le"!ole" apa, /aman $edang sukar begini. Tapi nanti sebentar....." "$ssttt Lo!tan tutup mulutmu!" $i muka mera" membentak dan pembicara itu pun tidak melanjutkan kata!katanya. &eramai!ramai mereka memasuki warung arak dan P"ang #wi sibuk melayani mereka meng"angatkan arak dan meng"angatkan beberapa macam kue. Tentu dia tidak jadi mara" karena mereka ini adala" teman!teman baiknya teman!teman "seperjuangan" ketika dia da"ulu masi" menjadi anak bua" dan pembantu (ng!bin Piauw!to di dalam "utan. Memang P"ang #wi ini da"ulunya juga bukan orang baik!baik selain perna" menjadi anak bua" (ng! bin Piauw!to menjadi perampok perna" pula dia menjadi anggauta bajak sungai. "Mana daging ikan," $i muka mera" bertanya ketika meli"at ba"wa "idangan yang dikeluarkan "anya roti kering dan beberapa macam kue saja. "(ku mendengar daera"mu ini mengeluarkan ikan yang enak." <a" sukar sekarang ini Twako. Para nelayan "anya mencari ikan untuk perut mereka sendiri saja. (ku pun "anya bisa membeli kalau memesan lebi" dulu." Masa begitu, &iar kami mencari di pinggir sungai!" Tiga orang anggauta perampok segera pergi keluar dan tak lama kemudian ribut!ributla" di pinggir sungai ketika secara kasar para perampok ini merampas ikan!ikan yang baru saja didapatkan ole" beberapa orang nelayan. $eorang nelayan muda yang berusa"a untuk membela "aknya mendapat "adia" bacokan se"ingga dia reba" mandi dara". 2elayan!nelayan lain menjadi ketakutan dan mereka ini "anya bisa menarik napas panjang dan mengertak gigi sambil menolong kawan mereka ketika tiga orang ini pergi membawa ikan!ikan besar sambil tertawa!tawa. $ementara itu P"ang #wi mendekati (ng!bin Piauw!to sambil berbisik. "(ng!twako apaka" yang dimaksudkan ole" Lo!tan tadi," (ng!bin Piauw!to tersenyum. "$ebetulnya bukan ra"asia "anya tidak enak kalau dibicarakan di luar warungmu. #ami sedang menanti lewatnya serombongan pedagang yang membawa barang dua kereta banyaknya. Mereka akan lewat di dusun ini enta" siang nanti enta" sore "ari. &erseri P"ang #wi. "-ebat. (kan tetapi kenapa mereka itu berani bepergian di waktu begini, &enar ane". Tentu ada pengawal!pengawal yang kuat....." (ng!bin Piauw!to mengeluarkan suara mengejek. "-a" apa artinya pengawalan dari lima orang piauw!su 6pengawal7 Pek!coa!piauwkok," "&etapapun juga "arap Twako ber"ati!"ati. #alau orang suda" berani melakukan perjalanan di saat seperti sekarang tentu mereka itu mempunyai andalan." "$uda"la" kalau kau takut jangan ikut!ikut. #alau kau mau membantu tentu kau mendapat bagian." "$iapa takut, )engan Twako di sini siapa yang takut lagi, -a!"a!"a!" Tiga orang perampok yang suda" menempatkan ikan tadi datang dan makin gembirala" kawanan perampok ini makan minum sambil menikmati daging ikan yang empuk dan guri". Pada saat itu terdengar bunyi derap kaki kuda dan tampak seorang tua bongkok bermuka lucu turun dari seekor keledai yang tua pula. #eledai itu suda" tua tidak ada rambutnya lagi karena dimakan gudig telinga kiri tinggal sepotong telinga kanan panjang sekali 78 Raja Pedang punggungnya juga bongkok seperti penunggangnya itu. )i dekat keledai berdiri seorang pemuda yang bertubu" tinggi besar seperti raksasa bermuka bodo" dan bermata sayu. "-e"!"e"!"e" sedap sekali baunya .uri" enak...!" #akek itu terbongkok! bongkok berjalan memasuki warung arak dulu tapi pemuda tadi yang nampaknya tidak segembira kakek itu. Meli"at ba"wa di antara tuju" orang yang sedang makan minum itu ada seorang yang berdiri menyambutnya kakek itu ta"u ba"wa yang berdiri itu tentula" pemilik warung maka dia segera berkata. "-e sa"abat. Lekas kausediakan ikan yang gemuk dimasak seperti yang sedang kalian makan itu. <a" baunya guri" sekali. 5epatan untuk dua orang!" P"ang #wi memandang dengan muka mendongkol. Meli"at pakaiannya suda" terang ba"wa kakek dan pemuda itu orang!orang miskin apalagi kalau dili"at ba"wa yang ditunggangi kakek itu "anya seekor keledai tua tidak dimuati apa!apa di punggungnya lagi. $ekarang P"ang #wi sedang menjamu makan teman!teman lamanya dan dia suda" minum banyak arak tentu saja keberaniannya bertamba" dan kegalakannya memuncak. "/angan mengemis di sini aku tidak punya apa!apa untuk diberikan kepada kalian!" katanya sambil bertolak pinggang. Pemuda yang bermuka bodo" dan bermata sayu itu tiba!tiba melemparkan sebua" kantong di atas meja. $uaranya gemerincing dan kakek itu sambil tertawa!tawa membuka kantong. "#ami tidak mengemis "e"!"e"!"e" kami membeli sa"abat." &ukan "anya mata P"ang #wi yang melotot lebar juga enam pasang mata (ng!bin Piauw!to dan kawan!kawannya melebar yang dibuka ole" kakek itu ternyata berisi potongan!potongan emas dan perak! "9rang tua ikan tidak ada lagi" kata P"ang #wi masi" ter"eran!"eran. "$a"abat tua kalau tidak menjadi celaan marila" duduk makan bersama kami. 'kan di sini cukup banyak." Tiba!tiba (ng!bin Piauw!to berkata dengan rama" kepada kakek itu. $i kakek menutup lagi kantongnya memasukkannya dalam saku baju pemuda tadi dan sambil tertawa!tawa dia lalu maju meng"ampiri meja para perampok dan duduk di dekat (ng!bin Piauw!to. Pemuda tinggi besar itu duduk di sampingnya. "-e"!"e"!"e" kalian orang!orang mengerti aturan. Memang bertemu di jalan "arus saling menyalam tapi bertemu di meja makan "arus saling menawarkan makanan. -a"!"a"!"a"!" Tanpa malu!malu lagi kakek itu lalu "menyikat* masakan ikan dan arak yang di"idangkan. /uga pemuda itu dengan gembulnya seakan!akan dia tak perna" makan masakan sesedap itu menconto" perbuatan kakek tadi. Para perampok saling melirik. )iam!diam mereka mendongkol sekali karena dua orang itu biarpun yang satu tua bangka dan kurus bongkok sedangkan satunya lagi pemuda tinggi besar akar tetapi takaran makannya ternyata tidak berbeda keduanya gembul sekali. "Mari minum lagi sa"abat tua." (ng!bin Piauw!to mengisi terus cawan arak di depan kakek itu. P"ang #wi yang maklum akan maksud kawannya ini sambil tersenyum juga mengisi cawan arak di depan pemuda itu se"ingga kakek dan pemuda itu tanpa mereka keta"ui tela" "dilolo"" ole" kawanan perampok. Makin banyak minum arak kakek itu makin gembira dan tertawa! 79 Raja Pedang tawa akan tetapi sebaliknya pemuda raksasa itu makin pendiam. $ementara itu para perampok makin sering saling lirik dan tersenyum!senyum karena maklum ba"wa dengan "umpan" ikan dan arak mereka akan mendapatkan "ikan besar". 4ang membuat mereka mendongkol adala" dua orang itu. &iarpun suda" banyak menenggak arak belum juga robo" atau mabuk. (kan tetapi (ng!bin Piauw!to bersikap sabar dan mengajak kakek itu mengobrol. "#ek kau dan orang muda ini datang dari mana "endak ke manaka", #iranya suda" sepatutnya kita berkenalan." "-e"!"e"!"e" tentu saja tentu saja. $uda" makan bersama belum saling mengenal. (ku s"e Tan bernama $am dan dia ini pembantuku bernama -ok tidak punya s"e 6nama keturunan7 maka kuberi saja s"e!ku kepadanya maka dia sekarang bernama Tan -ok. #ami tidak punya tempat tinggal tertentu langit biru atap kami bumi lantai kami "e"!"e"! "e"....." $emua perampok tertawa. )alan "al tempat tinggal kakek dan pembantunya itu ternyata senasib dengan mereka. "(pa pekerjaanmu #ek," (ng!bin Piauw!to bertanya lagi. #akek yang bernama Tan $am itu tertawa lagi. "-e"!"e"!"e" tukang pancing..... ya betul kami tukang pancing. #alau bukan tukang pancing mana dapat menikmati ikan gemuk," &eruba" waja" (ng!bin Piauw!to yang mera" kini menjadi agak pucat. Timbul dugaannya ba"wa mungkin sekali kakek dan pembantunya ini adala" toko" bajak sungai yang terkenal. $iapa ta"u, (kan tetapi dia ragu!ragu karena andaikata betul bajak sungai tak mungkin P"ang #wi tidak mengenalnya. (kan tetapi kalau betul seorang bajak sungai mau apaka" dia beraksi di darat, "Tan!lopek kalau begitu kau mencari rejeki sepanjang $ungai 4ang!ce," 'a mencoba untuk menyelidik. #akek itu mengangguk!angguk. "Tidak "anya di 4ang!ce di -uang!"o atau pun di lautan di darat dimana saja ada ikan besar" tentu akan kudatangi untuk kupancing. &ukanka" begitu -ok!ji 6anak -ok7," #akek itu menepuk pundak pembantunya sambil terkeke"!keke". Tan -ok pemuda raksasa itu "anya mengangguk diam. "#alau begitu" sambung (ng!bin Piauw!to dengan berna1su sedangkan para anak bua"nya mendengarkan penu" per"atian karena maklum apa yang dipikirkan ole" kepala mereka "tentu kau suda" kenal baik dengan Lui 5ai $i &ajul &esi dengan #iang -un $i 2aga $ungai dan T"io 0k $ui $i 5ucut Mata Mera"," Tiga nama kepala bajak yang paling terkenal disebut ole" kepala rampok ini. (kan tetapi kakek itu memandangnya dengan matanya yang sipit berseri seakan!akan mendengarkan orang melawak. "Mereka itu betul!betul manusia atauka" badut!badut, #ok namanya ane" sekali. &ajul &esi, <a" belum perna" aku meli"atnya mendengar pun belum. #alau bajul biasa yang panjangnya tiga kali orang saja aku perna" meli"atnya mala" bajul buntung 6buaya tak berekor B penja"at7 sering kali aku meli"at tapi bajul besi, &elum belum perna" setua ini aku meli"atnya. Lalu yang ke dua 2aga $ungai, -eran sekali tentang naga!naga ini kiranya belum perna" ada orang meli"at aselinya. Perna" aku meli"at gambar!gambarnya dan patung! patungnya akan tetapi kalau bertemu kiranya "anya dalam..... mimpi! $epanjang pendengaranku naga itu adanya "anya di laut kalau ada naga 80 Raja Pedang sungai agaknya "anya..... belut saja!" #akek itu tertawa!tawa akan tetapi para perampok itu mana berani mentertawakan #iang -un $i 2aga $ungai, "#emudian apalagi tadi, 5ucut Mata Mera", -a!"a!"a tentu ikan itu tak perna" mendapatkan mangsa terlalu lapar dan menangis se"ingga matanya mera" (tau bole" jadi semalam suntuk dia pelesir di ruma"nya naga sungai tidak tidur maka matanya mera". -e"!"e"!"e"..... e" -ok!ji apaka" kau perna" mendengar pula tentang bajul besi dan lain!lain itu," Tan -ok yang semenjak datangnya belum perna" mengeluarkan kata!kata itu kini memandang ke langit!langit ruangan dan menuding sambil berkata "'tu..... buaya kecil." $emua orang memandang dan meledakla" ketawa mereka. 4ang disebut buaya kecil itu bukan lain adala" seekor cecak yang merayap di atas. Tiba! tiba cecak itu mungkin karena kaget mendengar orang!orang tertawa riu" melepaskan kotoran dan..... kebetulan sekali ta"i cecak jatu" ke dalam cawan arak (ng!bin Piauw!to! "#eparat.....!" (ng!bin Piauw!to memaki mara". "-a!"a!"a!"e"!"e" sobat muka mera" buaya kecil memberi "adia" kepadamu. -e"!"e"!"e"! Tan $am tertawa terpingkal!pingkal sampai keluar air matanya. Tiba!tiba terdengar suara ketawa keras sekali suara ketawa Tan -ok yang sejak tadi muram saja. #etawanya keras dan mendadak akan tetapi matanya tetap sayu. "4ang kecil memberi "adia" yang besar ane"DD (ng!bin Piauw!to dengan mara" mengambil sebatang senjata piauw. $enjata ini kecil saja panjangnya satu dim ujungnya runcing kepalanya bundar dengan ronce!ronce mera". &egitu tangannya digerakkan senjata ini melayang ke atas ke ara" cecak. (du" bagusnya apa yang melayang it." $i kakek menunjuk dengan jarinya F ke ara" piauw yang melayang menyambar cecak. "5apppD." $enjata runcing itu menancap bukan di badan cecak melainkan di pian beberapa sentimeter. jau"nya dan binatang yang amat ketakutan dan kaget G "-a!"a!"a tidak ke"a...... tidak kena.....!" $emua orang ter"eran lebi" lagi (ng!bin Piauw!to. /arak antara tempat dia duduk dan cecak itu takkan lebi" dari pada lima meter mengapa sambitannya tidak kena, &iasanya dalam jarak seratus langka" tak perna" piauwnya tidak mengenai sasaran apalagi sasaran tak bergerak seperti cecak itu. #awan!kawannya mengira ba"wa dia terlalu banyak minum. (kan tetapi (ng!bin Piauw!to sendiri tidak merasa demikian. Mungkin aku terlalu mara" pikirnya. la mengambil piauw ke dua dan "serrrrr..... cappp!" kembali piauwnya menancap pian dan kali ini ekor cecak itu terbawa piauw tertancap pada papan sedangkan cecaknya sendiri yang suda" buntung lari dan lenyap. "-a!"a!"a!" Tan $am tertawa sambil tiada "entinya sejak tadi dia menudingi cecak. "&uaya kecil menjadi bajul buntung kecil "a!"a!"a cocok benar. $ayangnya dia masi" berlari dengan empat kaki kalau dengan dua kaki lebi" lucu lagi!" "&uaya kecil dicaplok buntutnya ole" yang besar suda" biasa!" kata Tan -ok seperti bicara pada diri sendiri waja"nya tetap bodo" dan matanya sayu. )ua orang perampok mara" bukan main. Terang ba"wa si kakek itu mengejek dan boca" itu mala"an meng"ina. $eorang perampok yang bertubu" pendek kecil mencengkeram ke ara" pundak Tan $am sedangkan 81 Raja Pedang perampok lain yang bertubu" tiriggi besar tapi tidak sebesar tubu" Tan -ok raksasa muda itu mengangkat kepalan tangannya yang besar untuk memukul kepala Tan -ok. #akek dan pemuda itu agaknya tidak berdaya dan tentu akan celaka kalau terkena serangan!serangan tadi akan tetapi (ng!bin Piauw!to membentak. "Mundur kalianD" #etika dua orang. anak bua"nya mundur dengan senyum mengejek ia berkata ")ua orang ini tamu agung kita jangan diganggu dulu." )alam kata!kata ini terkandung ejekan atau sindiran ba"wa belum tiba saatnya untuk "turun tangan". #emudian dia berpaling kepada Tan -ok sambil bertanya. "9rang muda kau tadi mau maksudkan ba"wa aku adala" buaya besar, &egituka"," -ening sejenak para kawanan perampok mendelik ke ara" Tan -ok yang memandang bodo" sedangkan Tan $am "anya tersenyum!senyum sambil mainkan matanya. /awaban Tan -ok benar tak disangka!sangka orang yang tentu saja meng"arapkan jawaban "ya" atau "tidak". (kan tetapi dengan suaranya yang lantang pemuda raksasa itu menjawab. "Tuan bermuka mera" kau ini merasa menjadi buaya atauka" bukan," "Tentu saja bukan!" "#alau bukan ya suda" kenapa masi" ribut!ribut lagi," P"ang #wi si pemilik warung tak dapat mena"an ledakan ketawanya akan tetapi seketika dia ber"enti tertawa seperti jangkerik terinjak ketika (ng!bin Piauw!to melotot kepadanya. #epala perampok ini menole" ke ara" Tan $am dan berkata. "#akek Tan $am kau mentertawakan perbuatanku menyambit cecak dengan piauw mengapa," Tan $am tertawa lagi tertawa bebas lepas. "$elain cecak itu menjadi lucu ke"ilangan buntutnya juga aku "eran mengapa kau tidak mengara" kepalanya melainkan buntutnya!" )iam!diam (ng!bin Piauw!to menjadi malu sekali sampai mukanya menjadi makin mera". 9rang lain tidak ada yang ta"u ba"wa sambitannya yang kedua kalinya tadi sebenarnya memang gagal. Tadi dia mengara" kepala binatang itu ane" sekali enta" mengapa kali ini dia selalu gagal. &ukan kepala yang terkena melainkan buntutnya. "9rang tua s"e Tan apaka" kau juga pandai menyambit dengan piauw," #akek itu longang!longok nampak bingung. "Piauw itu apa si"," $emua perampok tertawa besar (ng!bin Piauw!1o mengeluarkan dua batang piauwnya dari kantong. "'nila" yang disebut piauw. #eta"uila" nama julukanku adala" (ng!bin Piauw!to karena aku pandai menyambit piauw dan main silat dengan golok." #akek dan pemuda itu mengambil piauw tadi seorang satu meli"at!li"at dan nampaknya kagum. "-ok!ji apa kau bisa menyambitkan piauw ini," tanya kakek itu kepada pembantunya. "(pa sukarnya menyambit, melempar saja!" katanya. #embali perampok tertawa lebar. "&ertaru"..... bertaru".....kata beberapa orang serentak. &ole" sekali.....!" Tan $am terkeke". Mari bertaru" menyambit dengan piauw ini. &erapa taru"annya," (ng!bin Piauw!to "endak mempermainkan dua orang itu maka sambil tersenyum dia lalu mengeluarkan seadanya perak yang disimpan di 82 Raja Pedang kantongnya menaru" di atas meja. "-anya ini milikku "ayo keluarkan perakmu. &iar aku kalian keroyok berdua." "&aik." #akek itu mengeluarkan sejumla" perak yang sama banyaknya menaru" di atas meja lalu memandang kepala rampok itu. "Mengeroyok bagaimana maksudmu," "#ita pasang se"elai daun pada dinding itu dalam jarak lima pulu" langka" kita masing!masing melempar sebatang piauw ke ara" daun yang dijadikan sasaran #au dan pembantumu masing!masing menyambit satu kali andaikata ada seorang di antara kalian yang bisa mengenai daun dianggap kena biarpun yang seorang lagi menyeleweng sambitannya. (ku "anya menyambit satu kali saja." "(kur!" #akek itu nampak gembira dan mengedip!ngedipkan matanya kepada pemuda raksasa dengan muka yang jelas memperli"atkan keyakinan untuk memenangkan pertandingan ini. "#au sambitla" lebi" dulu." )aun sebesar telapak tangan ditempelkan pada dinding warung itu dan jarak lima pulu" langka" diukur. Para perampok dan pemilik warung dengan gembira berdiri di kanan kiri agak jau" dari tempat sasaran. $etela" mengeluarkan piauwnya kepala rampok itu sambil tersenyum!senyum lalu berkata. "Li"at sambitanku!" Tangan kanannya bergerak dan piauw itu lalu meluncur seperti anak pana" cepat sekali sampai "ampir tidak keli"atan ta"u!ta"u tela" menancap di tenga" daun. Tepuk tangan kawan!kawannya menyambut kea"lian ini dan Tan $am mulai plonga!plongo saling pandang dengan pembantunya. "<aaa" kok bisa kebetutan kena di tenga"!tenga"nya....." iat mengelu". Para perampok tertawa. "#akek bodo" mana ada ucapan betulan, Memang Twako berjuluk (ng!bin Piauw!to seratus kali sambit pasti seratus kali kena!" kata seorang anggauta perampok. "-ayo lekas kausambitkan piauwmu dan kau juga badut muda!" Tan $am memandang kepada pembantunya. "<a" cialat 6celaka7. $ambitannya kebetulan sekali kena tenga"!tenga"nya. -ok!ji mari kita menyambit berbareng saja untung!untungan tidak kena daun juga asal bisa kena kaki bajul buntung!" #akek ini tertawa lagi lalu meng"itung "$atu..... dua....." $ikapnya lucu sekali menyambit dengan tangan kanan tapi kaki kanan di depan demikian pula orang muda raksasa itu. "..... tiga.....!" )ua bua" piauw meluncur ke depan akan tetapi terdengar gelak terba"ak ketika para perampok meli"at dua bua" piauw itu meluncur dengan berputar tidak lurus dan mengenai dinding jau" di kanan kiri daun. "(du".....!" "(aauuuuu""".....!" )ua orang yang berdiri di kanan kiri tempat itu mengadu"!adu" dan keduanya meloncat!loncat dengan sebela" kaki karena kaki yang sebela" lagi ternyata terkena "antaman piauw yang membalik! ;ntungnya "anya terkena kepala piauw se"ingga "anya menjendul saja namun cukup mendatangkan rasa nyeri. )an ane"nya yang terkena "antaman piauw ini adala" dua orang yang tadi "endak menyerang Tan $am dan Tan -ok! )ua orang itu mara"! mara" akan tetapi karena teman!temannya mentertawakannya dan menganggap ba"wa kejadian itu "anya karena kebodo"an Tan $am dan pembantunya yang tidak becus melempar piauw mereka terpaksa mena"an kesakitan dan mena"an kemara"an. 83 Raja Pedang (ng!bin Piauw!to tertawa terpingkal pingkal sambil menyimpan uang di atas meja. "2anti dulu!" kata kakek Tan $am "Mari kita bertaru" lagi. Penasaran "atiku kalau belum bisa menang!" #epala perampok itu memandangnya dengan "eran. $uda" miringka" otak kakek ini pikirnya "&ole" berapa taru"annya, "$emua perak di atas meja itu tantang Tan $am. "&agus perlu ditamba"," "$esukamu kalau masi" ada padamu keluarkan semua." $ekarang para perampok itu sibuk mengeluarkan perak dari saku masing! masing karena mereka ingin mendapat bagian dalam pertaru"an ini se"ingga sebentar saja di atas meja terkumpul banyak perak. Mala" P"ang #wi juga menguras semua peraknya. Meli"at perak yang banyak itu Tan $am terpaksa mengeluapkan sebagian potongan emasnya karena peraknya sendiri tidak cukup banyak. "&agaimana cara pertandingan," tanya Tan $am. "(paka" masi" seperti tadi!" &ole" saja jawab (ng!bin Piauw!to yang merasa yakin akan kemenangannya. "(kan tetapi orang tua apaka" kau tidak akan menyesal, #au sama sekali tak pandai menyambitkan piauw." "$iapa bilang, Piauwmu yang buruk" sekali tapi aku suda" ta"u ra"asianya sekarang. )isambitkan ke ara" sasaran menyeleweng ke kiri. #alau mau mengenai sasaran dengan tepat tinggal menyambit ke ara" kirinya dengan ukuran jarak tertentu masa tidak akan kena," Para perampok tertawa lagi mendengar teori yang ane" ini. "2a" kauli"at. (ku mulai!" kata (ng!bin Piauw!to sambil mengayun tangannya. "2anti dulu!" Tan $am mencega"nya. "(ku mau meli"at dulu piauwmu apaka" sama dengan piauw yang kauberikan padaku ini." "Tentu saja sama!" jawab kepala rampok itu mara" sambil memperli"atkan piauwnya yang beronce mera". "(" tidak bole" sama nanti kau bisa akui sambitanku sebagai piauwmu kan celaka." $ambil berkata dernikian kakek itu mencabuti ronce!ronce benang mera" pada piauwnya se"ingga piauw itu beruba" gundul dan buruk. Tentu saja para perampok ter"eran!"eran dan tertawa geli. Piauw yang dipergunakan kepala rampok itu tidak mempunyai sirip maka untuk meluruskan jalannya diberi ronce!ronce itu sebagai imbangan. $ekarang kakek itu mencopoti ronce!roncenya bagaimana bisa menyambit dengan baik, "&agus kau pintar orang tua" kata (ng!bin Piauw!to mengejek. "$ekarang suda" jelas piauw yang beronce punyaku yang gundul punyamu. 2a" siapa menyambit lebi" dulu, )an apaka" pembantumu juga ikut* "Tak usa" cukup aku sendiri. Menyambitnya "arus berbareng kau dan aku baru adil namanya." #arena yakin akan kemenangannya dan mengira ba"wa dia ber"adapan dengan seorang tua goblok yang berkepala batu (ng!bin Piauw!to tidak banyak membanta". "&erbareng pun baik" katanya mengejek sambil bersiap!siap. )aun baru suda" dipasang pada dinding dan kedua orang itu suda" siap. (ne"nya kalau (ng!bin Piauw!to mengincar sasaran daun 84 Raja Pedang adala" kakek itu tidak meng"adapi daun ba"kan tidak meli"atnya sama sekali melainkan sebela" kanan daun yang diincar. $ambil tertawa!tawa para perampok rnenyingkirkan diri jau"!jau" agar jangan terkena piauw kakek yang kesasar lagi. "(ku meng"itung sampai tiga baru lepas" kata kakek itu. Lawannya mengangguk sambil tersenyum mengejek. "$atu...... dua...... tiga.....!!" A $errr!" Piauw meluncur dari tanga" (ng!bin Piauw!to cepat dan lurus ke ara" daun yang menempel pada dinding. )i samping ini juga piauw di tangan kakek itu tela" dilemparkan berputaran dan berjungkir!balik seperti lagak badut di panggung. Piauw ini berjungkir!balik dan berputar!putar mula!mula mei iju ke ara" kanan akan tetapi piauw yang tidak ada ronce!roncenya ini makin mengacau jalannya tiba!tiba membelok ke kanan dan makin cepat saja jalannya. )i dekat daun kedua piauw itu bersilang terdengar suara nyaring dan dua piauw itu menancap pada dinding sebua" tepat di tenga"! tenga" daun dan yang sebua" lagi jau" dari daun! $emua orang bersorak tertawa akan tetapi waja" (ng!bin Piauw!to yang mera" tiba!tiba menjadi pucat dan semua temannya juga serentak meng"entikan suara ketawa mereka setela" memandang jelas ke ara" daun yang kini terpaku ole" piauw itu. (pa yang mereka li"at, Ternyata piauw yang menancap pada dinding menembus daun itu adala" piauw yang tidak beronce mera" sedangkan piauw yang menyeleweng ke sisi adala" piauw beronce! Tegasnya yang tepat mengenai daun adala" yang terlepas dari tangan kakek Tan $am! "-a bagus sekali! $ambitan yang bagus dan tepat. #ita menang!" Tan -ok memuji dan tangannya yang besar segera diulur untuk mengambil tumpukan perak di atas meja yang tadi dipertaru"kan. Para perampok "anya berdiri bengong bingung tak ta"u "arus berbuat atau berkata apa. "$raaattt!" Tiba!tiba nampak sinar berkilauan dan ta"u!ta"u (ng!bin Piauw!to suda" mencabut golok besar dari pinggangnya. .olok ini amat tajam se"ingga sinarnya berkilauan ketika dikelebatkan. "/angan ambil!" seru kepala rampok itu dan sinar goloknya menyambar ke ara" tangan Tan -ok yang diulur untuk mengambil perak tadi. 2ampaknya pemuda raksasa itu kaget dan menarik tangannya. ;ntung baginya karena golok itu meluncur terus dan "crak!" meja itu terbabat putus menjadi dua tumpukan perak berserakan /atu" ke atas lantai. Tan -ok dan Tan $am berdiri bengong akan tetapi para perampok tertawa bergelak. "Twako untuk bereskan budak ini cukup sera"kan padaku" kata anggauta perarnpok yang tadi "endak menyerang Tan $am. "(ku "arus membalasnya untuk kakiku." "&etul Twako anjing tua ini pun bagianku!" kata perampok yang kakinya terkena "antaman piauw Tan $am tadi. (ng!bin Piauw!to "anya tersenyum dan melangka" mundur lalu mengambil perak yang tersebar di lantai. "(" jangan..... jangan bunu" mereka di sini. <arungku takkan laku lagi P"ang #wi mencega" k"awatir. ")iam!" bentak kepala perampok dan P"ang #wi mundur ketakutan. )ua orang perampok itu dengan mulut menyeringai suda" meng"ampiri Tan $am dan Tan -ok dengan sikap mengancam sekali. Tan -ok nampak tenang saja karena kebodo"annya agaknya tidak mengerti ba"wa dirinya terancam. (kan tetapi Tan $am nampak ketakutan. 85 Raja Pedang "-e kalian ini mau apa, )an perak!perak itu..... aku yang menang mengapa diambil.....," "#au dan pembantumu akan kami bunu"!." bentak perampok yang meng"adapinya. "(du"..... kenapa begitu, jangan....." si tua mengelu" lalu menengok kepada Tan -ok. "5elaka -ok!ji belum sampai ke neraka suda" bertemu setan!setan pencabut nyawa di bumi....." Meli"at sikap ketakutan ini dua orang itu makin gembira dan sombong. #au takut, -ayo lekas minta ampunD" Tan $am melirik ke ara" pembantunya. "-ok!ji tidak ada lain jalan biarla" kita memberi "ormat minta ampun." La lalu menjura dan mengangkat kedua kepalan tangan ke depan dada diikuti ole" Tan -ok. Terjadi "al ane". )ua orang perampok yang meng"adapi kakek dan pembantunya ini tiba!tiba ter"uyung mundur seakan!akan tubu" mereka ditiup angin keras dari depan! $emua orang ter"eran!"eran dan dua orang perampok itu makin mara". Memang di dunia ini "anya orang!orang bodo" saja berani bersikap sombong dan membanggakan kepandaiannya sendiri. Makin sombong dia makin bodo"la" dia sesunggu"nya bodo" karena mengira ba"wa di dunia ini "anya merekala" orang!orang pandai. (ndaikata dua orang ini tidak begitu sombong agaknya kebodo"an mereka tidak akan membutakan mata mereka. "#eparat jangan main!main. $ekali tangan kami bergerak peca" kepala kalian!" bentak perampok yang mengancam Tan -ok. "-ayo kalian berlutut minta ampun baru kami akan pikir!pikir untuk meringankan "ukuman kalian!" #embali Tan $am melirik ke ara" Tan -ok. "(pa bole" buat -ok!ji mari berlutut." #eduanya lalu berlutut di depan dua orang itu dan menyoja. "(du""".....!" ... !.. D(""""".....!"D )ua orang perampok itu seperti disodok toya baja rasa ulu "ati mereka. Mereka terjengkang ke belakang robo" dan munta" dara" segar. "5elaka!!" (ng!bin Piauw!to baru sadar ba"wa dua orang ane" itu sebetulnya memiliki kepandaian dan cara mereka menjura kemudian berlutut sambil mengirim serangan itu merupakan bukti ba"wa mereka memiliki sinkang dan 'weekang yang tinggi! (kan tetapi juga karena kesombongannya kepala perampok ini mengandalkan jumla" kawan yang banyak dicabutnya goloknya sambil memberi aba!aba. "#eroyok! &unu" dua ekor anjing ini!" #awan!kawannya juga dibantu ole" P"ang #wi mencabut senjata masing! masing dan dikepungla" kakek dan pembantunya itu. #ini Tan $am tidak mau berpura!pura lagi. la tertawa dan berseru. "Perampok!perampok ja"at pengganggu rakyat kalau bukan anggauta Pek! lian!pai seperti aku siapa lagi yang akan membasminya," #edua tangannya bergerak dan sinar!sinar puti" berkelebatan. Terdengar jerit!jerit kesakitan ketika para perampok itu kecuali (ng!bin Piauw!to dan P"ang #wi yang dapat mengelak terkena ole" sambaran Pek!lian!ting 6Paku Teratai Puti"7. Makin terkejut "ati (ng!bin Piauw!to mendengar disebutnya perkumpulan Pek!lian!pai yang sedang memberontak untuk meruntu"kan pemerinta" penjaja" Mongol itu. 2amun dia mengandalkan kepandaian sendiri goloknya 86 Raja Pedang diputar cepat dan dia menyerang kakek Tan $am. (dapun P"ang #wi maju dengan ruyungnya menyerbu Tan -ok. &enar amat mengagumkan dan meng"erankan keadaan pemuda itu. .erakan!gerakannya tidak seperti orang pandai silat "anya memiliki langka"!langka" kaki berdasarkan ilmu silat renda"an saja. (kan tetapi tenaga pemuda ini luar biasa sekali baik tenaga luar maupun tenaga dalamnya. Ruyung di tangan P"ang #wi yang menyambarnya dia tangkis dengan tangan kiri sekuat tenaga dan.....ruyung itu pata"! $aking kaget dan "erannya P"ang #wi yang lebi" tinggi ilmu silatnya itu kurang cepat mengelak se"ingga pukulan tangan Tan -ok yang keras seperti serudukan gaja" itu menyerempet pundaknya sampai pata"!pata" tulangnya. P"ang #wi terlempar dan mengadu"!adu" meringis!ringis kesakitan. &erbeda dengan Tan -ok kakek itu ternyata memiliki gerakan yang luar biasa gesitnya. Lebi" cepat daripada sambaran golok. $ampai lenyap bayangan kakek itu dikejar sinar golok. &aru berlangsung dua pulu" jurus penyerangan kepala perampok itu terdengar suara keras golok terlempar menancap dinding dan 1ubu" kepala perampok terjengkang ke belakang mukanya pucat karena dia suda" menderita luka pada dadanya ole" tamparan kakek yang li"ai ini. Pada saat itu tiba!tiba bertiup angin dari luar warung dan berkelebatla" bayangan yang nnembawa bau yang amat "arum dan di lain saat Tan $am dan Tan -ok tela" ber"adapan dengan seorang perempuan yang amat cantik. Mukanya puti" "alus dengan sepasang pipi kemera"an mata yang mengeluarkan ca"aya bening tajam membayangkan pengertian yang mendalam bibir yang mera" kadang!kadang membayangkan kekerasan penu" wibawa akan tetapi lebi" sering tersenyum penu" pikatan pendeknya seorang wanita cantik dengan bentuk tubu" yang inda". $ukar menaksir berapa usianya. Meli"at waja"nya yang segar dan bentuk tubu"nya yang padat kiranya patut kalau ia ini berusia delapan belas ta"un. (kan tetapi meli"at sinar matanya agaknya ia jau" lebi" tua daripada itu. Pakaian yang menutup tubu"nya terbuait daripada sutera "alus berwarna mera" kuning "ijau biru diselang!seling inda" sekali. $epatunya yang amat kecil berwarna mera" dengan dasar dilapis besi. $ebatang golok kecil tipis tergantung di punggungnya dari depan "anya tampak gagangnya tersembul di belakang pundak kanan sedangkan tangan kirinya memegang se"elai selendang mera" dari sutera pula. #edatangan wanita ini amat cepatnya dan ini saja suda" menunjukkan ba"wa dia adala" seorang yang berkepandaian tinggi. Tan -ok dan Tan $am bengong ter"eran!"eran ketika tiba!tiba wanita cantik itu menudingkan telunjuknya yang runcing "alus ke muka mereka sambil membentak. *9rang!orang Pek!lian!pai benar sombong mengandalkan kepandaian sendiri meng"ina golongan lain. -emmm kalau tidak diberi "ajaran akan menjadi makin besar kepala!" &aru saja suaranya yang "alus merdu ber"enti tubu"nya yang langsing suda" berkelebat ke ara" Tan $am. )alam sejurus saja ia tela" mengirim tiga macam serangan kepada kakek itu yakni tusukan ke ara" mata dengan dua jari tangan kiri disusul totokan dengan tangan kanan ke ara" dada dan tendangan kaki kiri melayang pula! Tan $am tidak berani main!main seperti ketika meng"adapi para perampok kasar tadi. )ari gerakan wanita ini maklumla" ba"wa dia bertemu dengan lawan tanggu" yang memiliki jurus!jurus ilmu silat yang ane" dan keji. 5epat 87 Raja Pedang dia bergerak mengelak dan menangkis membuyarkan tiga macam serangan itu. (langka" kagetnya ketika dia merasa lengan tangannya terasa pedas dan gatal ketika dia menangkis totokan tangan kanan wanita itu. )i lain 3"ak wanita cantik itu sendiri pun kaget dan ter"eran!"eran meli"at tiga serangannya dapat dibuyarkan kakek ini. "2ona ta"an dulu. Mengapa kau memusu"i orang Pek!lian!pai," tanya Tan $am yang merasa penasaran. (kan tetapi mukanya beruba" pucat ketika meli"at wanita itu suda" mengeluarkan sebua" benda yang ternyata adala" lima bunga teratai dengan lima warna di atas satu tangkai. Lima macam teratai ini terbuat dari logam yang keras dan tangkainya merupakan gagang senjata. "0"..... kiranya..... 2go!lian!kauwcu 6ketua (gama Lima Teratai7....." "anya sampai di sini Tan $am dapat berkata karena senjata ane" berupa lima teratai itu tela" digerakkan ke ara"nya. Tan $am mencoba untuk mengelak akan tetapi tiba!tiba kepalanya menjadi pening matanya silau dan pundaknya terpukul sebua" di antara lima teratai itu. #akek ini mengelu" dan robo" terlentang mukanya beruba" "itam dan napasnya ber"enti. Meli"at gurunya tewas Tan -ok pemuda tinggi besar itu menjadi kaget sekali. $iluman betina........ #au bunu"!bunu" orang,* <anita itu tersenyum dan berkilatla" deretan giginya yang puti" seperti mutiara teratur. Matanya yang bening tajam itu mengerling dan bergerak cepat menjelaja"i tubu" Tan -ok yang tinggi besar dan kuat berotot keli"atan membayangkan kekaguman. "0" boca" raksasa siapa namamu,* pertanyaan ini diajukan dengan suara "alus dan sikap genit. "2amaku Tan -ok dan aku "arus membalas kematian....." "$uda"la" kau ikut aku saja menjadi muridku. Tentu kelak kau akan menjadi jagoan besar yang tak ada bandingannya ..* $iluman kau!" Tan -ok menerjang dengan mara" kepalan tangannya yang besar itu meng"antam ke ara" kepala wanita itu. (kan tetapi dengan sikap tenang wanita cantik itu mengangkat tangan kiri menangkis. $epasang lengan bertemu. (ne" sekali kalau dili"at lengan wanita itu kecil dan berkulit tipis "alus akan tetapi begitu. bertemu dengan Tan -ok yang besar dan kuat berotot seakan!akan terus menempel. Tan -ok merasa tenaganya lenyap dia mencoba untuk menarik kembali lengannya namun tanpa "asil. $ebaliknya tangan wanita itu meraba dagunya yang keras lemudian tangan kanan ini meluncur terus ke bawa". )i lain saat tubu" Tan -ok suda" robo" lemas karena jalan dara"nya tertotok secara "alus akan tetapi luar biasa akibatnya. Tan -ok berusa"a menggerakan tubu" namun semua urat di tubu"nya tidak mau menuruti ke"endaknya dia tetap lemas tak berdaya. (kan tetapi mata dan mulutnya dapat dia gerakkan maka dia lalu memaki!maki tidak karuan. (dapun para perampok ketika tadi mendengar kakek Tan $am menyebut nama 2go!lian!kauwcu menjadi kaget dan /uga girang. (ng!bin Piauw!to segera memimpin anak bua"nya yang suda" terluka untuk berlutut di depan wanita! cantik itu. "(" kiranya #im!t"ouw T"ian!li 6&idadari #epala 0mas7 yang menolong nyawa kami yang renda" dan bodo". $iauwte bertuju" meng"aturkan terima kasi" kepada T"ian!li....." "$uda" cukup jangan banyak mengobrol" wanita itu mencega" sambil melambaikan tangan. )ia ini memang #im!t"ouw T"ian!li ketua dari 88 Raja Pedang perkumpulan 2go!lian!kauw seorang wanita yang berkepandaian tinggi. ;sianya suda" tiga pulu"an akan tetapi ia masi" narnpak seperti seorang gadis remaja. $ebagai murid tunggal dari -ek!"wa #ui!bo tentu saja kepandaiannya amat "ebat. "Lebi" baik kau merangket si mulut kasar ini agar dia jangan memaki!maki seperti itu" katanya sambil menuding ke ara" Tan -ok yang masi" memaki! maki kepadanya. "&aik T"ian!li. &iar kubunu" si keparat ini!" kata (ng!bin Piauw!to yang cepat mencabut goloknya yang menancap pada dinding. "Tak usa" dibunu" dirangket saja biar tidak memaki lagi. Paksa dia supaya mau menjadi muridku." (ng!bin Piauw!to ter"eran akan tetapi tentu saja dia tak berani membanta". )iambilnya sebatang cambuk dan mulaila" dia mencambuki tubu" tinggi besar yang reba" miring itu. $ementara itu #im!t"ouw T"ian!li lalu mengambili paku!paku itu tidak ada yang ketinggalan mala" ia merampas kantong paku Pek!"an!ting dari mayat Tan $am. $ambil tersenyum puas ia menyimpan paku!paku dalam kantong itu di balik bajunya lalu ia kembali kepada Tan -ok yang sedang digebuki. Makin kagumla" ketua 2go!lian!kauw ketika meli"at kepala perampok itu terenga"!enga" mengeluarkan keringat sedangkan cambuk itu suda" "ancur akan tetapi tubu" yang itu tidak terluka sama sekali "anya &ajunya yang "ancur rusak memperli"atkan tubu" yang amat kuat. "-emmm tebal kulitnya ya, 5oba biarkan aku yang mencambukinya!" 'a menerima cambuk yang tinggal gagangnya itu dari tangan (ng!bin Piauw!to lalu memukulkan gagang itu perla"an ke ara" punggung Tan -ok. #ali ini pemuda tinggi besar itu mengadu"!adu" kesakitan. "#alau kau tidak mau menerima menjadi muridku kau akan kupukul lagi sampai tidak ta"an lagi sakitnya" kata #im!t"ouw T"ian!li sedangkan para perampok itu meli"at dengan "eran. "Lebi" baik kaubunu". Mau bunu" lekas bunu" kenapa masi" cerewet lagi," Tan -ok memaki dengan suara lema" karena dia merasakan nyeri yang "ebat akan tetapi matanya masi" melotot berani. "#urang ajar kau minta dibunu" apa susa"nya," (ng!bin Piauw!to yang suda" menjadi mara" sekali mengangkat goloknya "endak dibacokkan ke le"er Tan -ok. (kan tetapi #im!t"ouw mengibaskan selendangnya dan..... golok itu terlempar dari tangan kepala rampok. "/angan lancang!" #im!t"ouw T"ian!li membentak matanya yang bening mengeluarkan ca"aya berkilat. #agetla" kepala rampok itu dan cepat dia berlutut. "#au dan teman!temanmu "arus mentaati perinta"ku. "#ami mentaati T"ian!li" jawab kepala rampok itu. "Mulai sekarang anggapla" kami sebagai anak bua" T"ian!li. #im!t"ouw T"ian!ii tertawa manis. "&aik aku ingin meli"at apaka" kalian cukup setia. Tak jau" dari sini di puncak .unung -ek!niauw!san terdapat sebua" kelenteng. -wesio!"wesio di kelenteng itu adala" anak murid $iauw! lim!pai. #au ke sanala" dan lakukan ini....." <anita ini lalu mengajak kepala rampok menjau"i Tan -ok dan berbisik!bisik sambil menyera"kan beberapa bua" Pek!lian!ting yang tadi ia kumpulkan. #epala rampok mengangguk! angguk kemudian bersama kawan!kawannya dia meninggalkan warung itu. 89 Raja Pedang P"ang #wi tidak ikut karena dia memang bukan anak bua" (ng!bin Piauw!to lagi. #im!t"ouw T"ian!li melirik ke ara" tukang warung itu. "#enapa kau masi" belum pergi ikut yang lain," P"ang #wi cepat memberi "ormat "Maa1 T"ian!li saya adala" pemilik warung ini bukan anak bua" (ng!bin!twako....." "-emmm kalau begitu lekas mayat kakek itu. #ubur dia jau"!jau"." P"ang #wi mendongkol sekali akan tetapi dia tidak berani membanta". &aiknya mayat kakek itu tidak besar dan tidak berapa berat maka dia segera memanggulnya dibawa ke belakang. $etela" P"ang #wi pergi wanita itu berlutut mendekati Tan -ok. $enyumnya makin manis dan matanya bersinar! sinar ane". )irabanya dada Tan -ok yang bidang dankuat. "9rang yang kuat dan gaga"" katanya perla"an setenga" berbisik." Tan -ok kenapa kau berkeras kepala , #au ikutla" aku dan kau akan "idup penu" kesenangan. (ku kasi"an kepadamu....." Tan -ok adala" seorang pemuda yang selain masi" "ijau juga jujur dan bodo". la tidak dapat mengerti akan maksud tersembunyi dalam kata!kata dan sikap wanita itu dianggapnya ba"wa betul!betul orang itu kasi"an kepadanya. -al ini mengingatkan keadaannya ba"wa gurunya satu!satunya orang di dunia ini yang ada "ubungannya dengan dia tela" mati maka matanya lalu basa" dan dia menangis! #im!t"ouw T"ian!li mengusap!usap pipi pemuda itu dan berkata "/angan berduka anak manis. &iar kusembu"kan kau dan kau ikutla" aku." /ari tangannya yang "aius itu menotok pundak dan punggung dan di lain saat Tan -ok suda" puli" kembali tenaganya dan dapat bergerak seperti biasa. (kan tetapi ketika dia meli"at wanita itu merangkulnya dan "endak membantunya berdiri dengan sikap yang mesra dia merasa juga ba"wa "al ini tidak sewajarnya dan bukan sepatutnya. Maka dia meronta dan melepaskan diri. "Tan -ok mari kau ikut pergi ketempatku. Mulai detik ini kau selain menjadi muridku juga menjadi..... teman 8baikku8" kata #im!t"ouw T"ian!li dengan senyum dan lirikan mata yang genit memikat. Tan -ok tidak mengerti maksudnya "(ku tidak bisa ikut denganmu juga aku tidak mau ikut. #au suda" membunu" guruku mana bisa aku menjadi muridmu, (palagi menjadi teman baik. Mulai sekarang kau adala" musu"ku." #im!t"ouw T"ian!li kaget dan kecewa. "9rang goblok! (ku kasi"an dan suka kepadamu ingin menolongmu. Masa kau tidak mau terima," Tan -ok berulang!ulang menggeleng!geleng kepalanya. "Tidak bisa..... tidak bisa..... sekarang aku kala" ole"mu lain kali mungkin aku bisa menang untuk membalas perbuatanmu ter"adap su"u.....D )ari kecewa wanita itu menjadi mara". "#eparat kau memang lebi" suka mampus. #alau kau memberatkan gurumu na" kau ikutla" dia ke neraka!" $etela" berkata demikian #im!t"ouw T"ian!li menyerang dengan totokan maut. Tan -ok yang menganggap wanita ini musu" besarnya suda" bersiap! siap dan cepat menangkis. #im!t"ouw T"ian!li penasaran dan melakukan serangan ber tubi!tubi. Tingkat kepandaian wanita ini suda" lebi" tinggi daripada Tan $am mana bisa Tan -ok melawannya, &aru tiga jurus saja pemuda ini suda" terjungkal ole" sebua" tendangan. #im!t"ouw T"ian!li melangka" maju menggerakkan selendangnya "endak memukul ke ara" kepala Tan -ok. 90 Raja Pedang "#im Li ta"an.....! /angan bunu" orang.....!" tiba!tiba terdengar suara keras dari luar warung dan seorang pemuda yang tampan dan gaga" melompat masuk. #im!t"ouw T"ian!li mena"an serangannya dan cepat sekali muka yang beringas itu kembali penu" senyum dan lirikan manis. la segera berpaling dan menyambut kedatangan pemuda itu dengan girang. "#wee!koko 6#akak #wee7 kau suda" menyusul ke sini, (" aku sedang meng"ajar seorang ja"at!" )engan langka" terayun menarik wanita itu meng"ampiri pemuda muka puti" itu sambil tersenyum!senyum lalu memegang lengannya. Pemuda itu menole" ke ara" Tan -ok mukanya mernperli"atkan rasa malu karena sikap mencinta wanita itu diperli"atkan di depan orang lain. "Pergila" dan uba" jalan "idupmu jadila" orang baik!baik" katanya kepada Tan -ok. )engan mata masi" melotot penu" kemara"an Tan -ok pergi meninggalkan warung. -atinya panas dan mendongkol sekali kepada wanita itu yang selain suda" membunu" gurunya melukainya juga melakukan 3tna" kepada dirinya ter"adap pemuda muka puti" yang menolongnya itu. $ebaliknya biarpun dia menganggap pemuda tampan itu pun bukan orang baik!baik namun Tan -ok seorang yang jujur dan ta"u akan budi orang maka dia merasa ber"utang nyawa kepada pemuda yang dia ta"u bernama keturunan #wee itu. $etela" Tan -ok pergi #im!t"ouw T"ian!li menggandeng tangan pemuda itu sambil menyandarkan tubu"nya. )iajaknya pemuda itu duduk meng"adapi meja. "#wee!koko kenapa kau menyusul kesini, )an janganla" muram selalu bukanka" ada $iauw!moi 6(dinda7 di sisimu, -e tukang !warung! Lekas sediaka" arak terbaik dan masakla" daging apa saja yang ada. 5epat!" Pemuda itu seperti orarig ke"ilangan semangat menurut saja ditarik dan diajak duduk bersanding di atas kursi meng"adapi meja. <aja"nya yang tampan nampak muram akan tetapi matanya agak bersinar ketika dia meng"adapi pelayan #im!t"ouw T"ian!li yang rama" dan penu" cinta kasi" mesra. $iapaka" pemuda yang bermuka puti" tampan ini, &ukan lain orang dia ini adala" orang termuda dari #un!lun $am!"engte yang bernama #wee $in berjuluk Pek!lek!jiu 6Tangan .eledek7! )ia inila" tunangan #im!eng!cu Liem $ian -wa anak murid -oa!san itu. &iarpun yang termuda di antara murid Pek .an $iansu ketua #un!lun!pai namun #wee $in memiliki ilmu kepandaian yang tinggi tela" mewarisi ilmu pedang #un!lun yang terkenal di dunia persilatan. ;sianya baru dua pulu" dua ta"un dan semenjak kecilnya #wee $in yang suda" tak beraya" ibu itu tinggal di puncak #un!lun melayani su"unya #arena inila" maka dia menjadi murid terkasi" dari ketua #un!lun!pai. -anya kadang!kadang gurunya yang suda" tua dan menganggap #wee $in seperti putera sendiri itu memberi kesempatan kepada #wee $in untuk turun gunung dan meluaskan pengalaman di dunia ramai. Perkenalan #wee $in dengan ketua 2go!lian!kauw itu belum lama. Terjadi beberapa bulan yang lalu ketika #wee $in sedang turun gunung memenu"i tugas yang disera"kan kepadanya ole" su"unya yaitu mencari ta"u keadaan dunia ramai tentang pemberontakan!pemberontakan ter"adap pemerinta" Mongol. Pek .an $iansu ketua #un!lun!pai di waktu mudanya juga seorang pejuang seorang patriot. Maka sekarang mendengar tentang pergerakan 91 Raja Pedang orang!orang gaga" yang menentang kekuasaan pemerinta"an penjaja" semangatnya terbangun dia menjadi gembira sekali. (kan tetapi dia suda" terlalu tua untuk turun gunung sendiri usianya suda" tuju" pulu" ta"un lebi" maka dia lalu menyuru" muridnya itu untuk turun gunung melakukan penyelidikan. "$etela" kau turun gunung melakukan penyelidikan jangan lupa untuk singga" di ruma" calon mertuamu di Lam!bi!c"ung." pesan ketua #un!lun!pai ini kepada muridnya. "(ku suda" tua ingin meli"at kau menika" ta"un ini juga." #wee $in menjadi mera" mukanya. $elalu mukanya yang puti" tampan itu menjadi mera" sekali setiap kali orang bicara atau mengingatkan dia akan tunangannya Liem $ian -wa. Mera" karena jenga" jenga" karena ba"agia setiap kali dia terbayang akan waja" tunangannya itu yang cantik seder"ana bersemangat dan gaga" perkasa. )ia sendiri seorang yang berjiwa pendekar maka mempunyai tunangan yang amat terkenal namanya sebagai seorang li"iap 6pendekar wanita7 orang termuka dari -oa!san $ie! eng yang dikagumi dan disegani tentu saja dia merasa amat ba"agia. la suda" membayangkan betapa kelak dengan $ian -wa di sampingnya mereka akan merupakan sepasang pendekar yang akan menjadi pembela kebenaran dan keadilan serta menjunjung tingggi nama baik -oa!san!pai dan #un!lun!pai. (nak!anak mereka tentu akan menjadi pendekar!pendekar besar pula. $etela" bersiap!siap tidak lupa membawa pedangnya yang selama mi membuat dia terkenal pemuda ini turun gunung dengan penu" kegembiraan. la menuju terus ke selatan dan timur menjelaja"i kota!kota besar mendengar dengar dan mencari keterangan. &anyak dia mendengar tentang pergerakan patriotik dari perkumpulan! perkumpulan ra"asia yang timbul seperti jamur di musim "ujan terutama sekali tentang sepak terjang Pek!lian!pai yang paling gigi" melakukan perlawanan ter"adap pemerinta" penjaja". Maka tidak meng"erankan apabila dia merasa simpati ter"adap perkumpulan itu dan ingin dia mengadakan "ubungan. 2amun perkumpulan Pek!lian!pai ini ternyata amat ra"asia tidak muda" diketa"ui siapa pemimpinnya dan di mana dia dapat menemui anggautanya. Pada suatu "ari #we $in tiba di $in yang dan dia mengunjungi tempat tinggal kedua su"engnya yaitu &un $i Teng dan &un $i Liong orang pertama dan ke dua dari #un!lun $am!"engte. $elagi dia enak!enak berjalan dan tiba di jalan perempatan di luar kampung tempat tinggal su"eng!su"engnya dari jau" dia meli"at seekor kuda "itam yang ditunggangi seorang laki!laki setenga" tua berbaju puti" datang membalap dari jurusan timur. Pada saat itu juga dari sebela" utara datang pula berlari cepat seekor kuda yang ditunggangi seorang anak laki!laki berusia belasan ta"un antara tiga belas atau empat belas ta"un yang bertubu" kekar dan gaga". #wee $in terkejut sekali meli"at datangnya dua ekor kuda yang berlari seperti terbang ini pada saat yang sama. Tikungan jalan perempatan dari timur dan utara itu tertutup ole" segerombolan po"on se"ingga kedua penunggang kuda itu tentu saja tidak dapat meli"at kedatangan masing!masing dan mungkin juga tidak dapat mendengar derap kaki kuda yang lain karena berisik ole" derap kaki kuda sendiri. #wee $in yang datang dari selatan meli"at dengan jelas akan "al ini 92 Raja Pedang dan timbul kek"awatiran "atinya kalau!kalau dua ekor kuda itu akan bertemu dan beradu di poerempatan. -alyang dia k"awatirkan terjadi. )ua ekor kuda itu berlari cepat sekali dan sebentar saja suda" mendekati perempatan. $etela" berada dalam jarak dekat sekali #wee $in berseru "(was..... )ua ekor kuda itu suda" dekat dan tak mungkin dapat dicega" lagi terjadinya tabrakan yang mengerikan. )ua orang penunggang kuda itu laki!laki setenga" tua berpakaian puti" dan pemuda remaja yang berkuda puti" meli"at pula akan ancaman ba"aya ini. "9uw!ma 6kuda "itam7 naik.....! Laki! laki setenga" tua itu berseru dan mendadak kudanya mengeluarkan ringkikan keras dan tubu"nya melompat tinggi melangka"i kuda puti" yang berlari cepat. 2amun setinggi!tingginya lompatan kuda yang mendadak itu biarpun dapat melangka"i seekor kuda agaknya diantara empat kakinya tentu akan rnenendang penunggang kuda puti" anak laki!laki tadi. #wee $in merasa ngeri dan tak berdaya untuk menolong matanya terbuka lebar dan jantungnya berdebar. -anya sedetik kejadian itu. #uda "itam melompati kuda puti" keempat kakinya "ampir menyentu" punggung kuda puti" dan selamat melompati kuda yang menerobos bawa"nya. )ebu mengebul tinggi dan..... #wee $in tidak meli"at lagi anak laki!laki tadi di atas punggung kuda puti"l "5elaka.....!" serunya mengira ba"wa anak tadi tentu tela" terkena tendangan kuda dan terlempar dalam keadaan tewas atau sedikitnya terluka "ebat. (kan tetapi dia segera melongo saking kagum dan "erannya setela" meli"at ba"wa anak itu ternyata secara li"ai sekali pada saat kudanya dilompati kuda lain tela" menggantungkan diri di bawa" perut kuda dan sekarang dalam keadaan selamat dia tela" membalikkan tubu"nya duduk kembali di atas punggung kuda. 2amun anak itu agaknya kaget juga. la mena"an kendali kudanya dan meng"entikan kuda itu waja"nya agak pucat. (kan tetapi laki!laki setenga" tua itu "anya menole" sambil tertawa bergelak terus mencambuk kudanya membalap makin cepat. "#urang ajar ber"enti kau!" #wee $in melompat "endak mengejar penunggang kuda "itam. "#wee!susiok 6Paman .uru #wee7 jangan kejar diaD." Tiba!tiba anak laki!laki tadi berseru. #wee $in kaget dan meng"entikan larinya. la menole" dan pnemandang anak itu lebi" teliti. "0" kiranya kauka" ini Lim #wi," la berlari meng"ampiri dengan girang. "Pantas saja begini li"ai menunggang kuda kiranya kauD" (nak itu melompat turun dan memberi "ormat. )ia memang &un Lim #wi putera tunggal &un $i Teng jago pertama dari #un!lun $am!"engte! $ebagai seorang pedagang kuda tentu saja &un $i Teng dan adiknya &un $i Liong selain memiliki ilmu silat tinggi sebagai keturunan #un!lun!pai juga tela" mempelajari ilmu memeli"ara kuda dan ilmu menunggang kuda. &un Lim kwi tentu saja Cuga mempelajari ilmu ini maka tadi berkat ilmunya menunggang kuda dia terluput daripada maut yang mengerikan. "Lim #wi kau dari mana dan mengapa kau nampak berduka, Pula kenapa kau tadi mencega" aku mengejar bangsat itu," #wee $in mengajukan pertanyaan bertubi!tubi. "#wee!susiok memang ada pertaliannya antara pertanyaan!pertanyaanmu tadi. Paman &un $i Liong terluka para" ole" seorang anggauta Pek!lian!pai saya pergi ke Twi!ciu membeli obat untuk paman. )an orang tadi..... dia itu 93 Raja Pedang meli"at kepandaian dan pakaiannya yang serba puti" agaknya juga seorang anggauta Pek!lian!pai yang memusu"i kami....." "("""....." #wee $in berkata penasaran. "#alau betul dia itu memusu"i keluargamu kenapa kau mala" mencega" aku mengejar dan memberi "ajaran kepadanya, (paka" luka ji!su"eng 6kakak seperguruan ke dua7 amat para"," "#wee!susiok anggauta!anggauta Pek!Lian!pai li"ai sekali dan selagi pamanku terluka kiranya tidak baik memperluas permusu"an dengan mereka." /awaban anak berusia belasan ta"un ini diam!diam membuat #wee $in amat kagum. &enar!benar seoramg anak yang suda" memiliki pandangan luas pikirnya. "&agaimana lukanya ji!su"eng," &un Lim #wi menarik napas parjang. "&erat juga syukur dapat tertolong ole" tabib yang pandai. &iarla" nanti $usiok mendengar sendiri tentang persoalannya dari aya"....." "&enar juga kau "ayo kita lekas pergi ke ruma"mu ingin aku menengok /i! su"eng." #eduanya lalu cepat memasuki kampung di mana &un Lim #wi dan aya"nya tinggal. Ruma" keluarga &un cukup besar mala" memiliki pekarangan belakang yang amat luas karena di situ dibangun kandang!kandang besar untuk binatang peli"araan dan dagangan mereka yaitu kuda. $ebagai $eorang pedagang kuda &un $i Teng tela" ber"asil dan makin lama kudanya makin banyak. -ampir semua orang gaga" yang membutu"kan kuda atau para saudagar kuda dari lain daera" selalu datang menemuinya karena selain keluarga &un jujur dan tidak perna" meng"argai kuda mereka terlalu tinggi juga kuda mereka selalu adala" kuda!kuda pili"an saking pandainya &un $i Teng memili" kuda. )i depan gedung yang cukup besar itu terdapat beberapa batang po"on yang rindang mendatangkan suasana yang tedu" dan enak di "alaman ruma" itu. &eberapa ekor ayam yang gemuk!gemuk sibuk mematuki gaba" dan dedak yang berceceran di "alaman se"ingga suasana di tempat yang tedu" itu aman da" damai tidak membayangkan sesuatu yang menyedi"kan. -anya sejenak #wee $in dapat merasai . ketenteraman suasana ini karena dia segera tergesa!gesa memasuki gedung ketika teringat akan keadaan ji!su"engnya seperti yang dia dengar dari Lim #wi. #edatangan #wee $in dan Lim #wi disambut ole" nyonya &un $i Teng ibu Lim #wi yang tergesa!gesa bertanya "&agaimana #wi!ji 6anak #wi7 suda" dapatka" obatnya," Lim #wi mengangguk dan nyonya itu baru meli"at munculnya #wee $in di belakang anaknya. la segera menyambutnya dengan muka sedi" dan #wee $in langsung menyatakan keinginannya untuk menengok &un $i Liong yang terluka. &eramai!ramai mereka bertiga masuk ke ruangan dalam dan di dalam kamar &un $i Liong orang gaga" ini reba" telentang dengan muka pucat sedangkan &un $i Teng kakaknya duduk di dekat pembaringan dengan waja" muram. "(" kau datang #wee!sute, #ebetulan sekali!" kata &un $i Teng agak berseri waja"nya seperti mendapat peng"arapan baru. "$iauwte mendengar tentang terlukanya /i!su"eng bagaimana keadaannya," #wee $in meng"ampiri pembaringan. &un $i. Liong membuka mata dan meman dang kepada #wee $in tersenyum duka. "#ita kecewa $ute..... ternyata Pek! lian!pai bukan orang!orang baik....." 94 Raja Pedang "&iarla" nanti kita ber"itungan dengan mereka /i!su"eng. 4ang perlu sekarang kau berobatla" dulu agar segera sembu"" meng"ibur adik seperguruan ini. 'a mendapat kenyataan ba"wa selain menderita pukulan yang melukai sebela" dalam dada su"engnya ini pun menderita luka para" pada pundak dan lambungnya akibat senjata ra"asia paku yang terkenal dipergunakan ole" perkumpulan Pek!lian!pai yaitu Pek!lian!ting. 2yonya &un $i Teng sibuk memasak obat untuk adik iparnya dan &un $i Teng lalu menceritakan dengan singkat kepada #wee $in tentang terjadinya peristiwa itu. "&eberapa pekan yang lalu di sini datang seorang yang mengaku sebagai utusan Pek!lian!pai yang membutu"kan dua pulu" ekor kuda yang baik. (ku dan Liong!te 6adik Liong7 karena merasa simpati mendengar nama baik Pek! lian!pai sebagai perkumpulan para patriot dengan senang "ati memili"kan dua pulu" ekor kuda dengan "arga serenda"!renda"nya. Mala" ketika orang itu yang mengaku bernama T"io $ian menyatakan kagum meli"at kuda tungganganku sendiri aku dengar rela "ati menyera"kan kuda itu kepadanya sebagai tanda persa"abatan. 9rang s"e T"io itu minta kepada kami berdua supaya suka mengantarkan kuda ke dalam "utan yang tiga pulu" li jau"nya dari sini. #arena ingin berkenalan dengan toko"!toko" Pek!lian!pai aku sendiri bersama Liong!te berangkat pada tiga "ari yang lalu untuk mengantar kuda!kuda itu ke sana. 5elaka sekali....." &un $i Teng yang bertubu" tinggi besar seperti pa"lawan #wan 'n Tiang di jaman da"ulu ini mengepalkan tinjunya yang besar dan mengertak gigi. #wee $in mendengarkan penu" per"atian. "&aru saja kami memasuki "utan menggiring dua pulu" ekor kuda tiba!tiba muncul lima orang berpakaian puti"!puti" dan mereka menyerang kami dengan paku!paku Pek!lian!ting. Tentu saja kami dapat menyelamatkan diri dari serangan gelap ini dan sebelum kami dapat bertanya mengapa mereka melaku!kan "al itu mereka tela" maju mengeroyok. Terpaksa aku dan Liong! te melakukan. perlawanan. Lima orang itu bersenjata golok dan ilmu silat mereka cukup li"ai. (kan tetapi aku dan Liong!te tidak gentar dan dapat melayani mereka dengan baik mala" dengan gabungan ilmu pedang kami dapat mendesak mereka." #wee $in mengepal tinju dan amat tertarik. la cukup maklum akan keli"aian kedua orang su"engnya apalagi kalau mereka menggabungkan ilmu pedang mereka kiranya takkan muda" dikala"kan orang biarpun dengan pengeroyokan. Twa!su"engnya &un $i Teng amat pandai bersilat pedang dan ditamba" lagi dengan permainan sebatang busur besar di tangan kiri merupakan seorang gaga" yang sukar dicari bandingnya. (dapun &un $i Liong yang bertubu" tegap bermuka "itam itu di tangan kanan memegang pedang sedangkan tangan kiri memegang golok. 'lmu pedangnya dicampur dengan ilmu golok se"ingga gerakan!gerakannya amat sukar diduga lawan. #alau dua orang ini bergabung menjadi satu bukan main kuatnya. "Lalu bagaimana Twa!su"eng, &agaimana /i!su"eng sampai bisa terluka ," tanya #wee $in penasaran. "Menyakitkan "ati benar!" &un $i Teng menggebrak meja. "9rang!orang Pek! lian!pai memang pengecut dan ja"at. $etela" kami mulai mendesak tiba!tiba terdengar suara ketawa seorang wanita ketawanya nyaring dan merdu akan te!tapi tidak keli"atan orangnya. #au ta"u sendiri /i!su"engmu biarpun 95 Raja Pedang gaga" per!kasa selalu amat takut dan gugup kalau ber"adapan dengan wanita. Mendengar suara ketawa ini agaknya dia gugup sekali maka ketika dari tempat yang tidak diketa"ui datang menyambar paku!paku Pek!lian!ting dia kurang cepat dan terluka ole" sebatang paku." "(""".....!" #wee $in berseru penasaran dan juga "eran. "Paku!paku yang menyambar kali ini dilepas ole" orang yang berilmu tinggi" kata &un $i Teng menjelaskan. "#etika aku menangkis paku!paku itu dengan pedangku telapak tanganku ?sampai tergetar. Meli"at adikku terluka aku memutar senjata dan mengamuk dengan nekat. ;ntuk sennentara mereka itu tak dapat mengganggu Liong!te. (kan tetapi..... lagi!lagi suara wanita itu yang berseru agar lima orang pengeroyok itu mendesak aku kemudian wanita yang bersembunyi itu menyuru" para pengeroyok itu mendesak dari satu jurusan dari depan saja supaya jangan mengepung. #emudian agaknya dia sendiri meng"ujankan paku!paku Pek!lian!ting kepadaku. (ku menjadi terdesak "ebat mala" berada dalam keadaan berba"aya. $eorang di antara para pengeroyok mendapat kesempatan untuk menyerang (dik Liong yang suda" terluka. Liong!te masi" dapat melawan akan tetapi lagi!lagi sebatangi paku melukainya klni di bagian lambungnya dan yang pertama tadi melukai pundaknya. Luka!luka ini yang ternyata kemudian mengandung racun membuat dia seperti lumpu" se"ingga dia kena pukulan pada dadanya." "#eparat.....!" #wee $ln berkata gemas "Meli"at keadaan adikku terancam aku menyerbu ke ara" adikku dan ber"asil merobo"kan penyerangnya itu dengan busurku. 0nta" dia mampus atau tidak akan tetapi setidaknya kepalanya tentu retak!" &un $i Teng gemas. "#emudian aku mengambil keputusan untuk menyelamatkan Liong! te karena musu" terlampau kuat. (ku ber"asil menyambar tubu" Liong!te dan kubawa lari pulang. #uda!kuda itu mereka rampas dan ketika pada keesokan "arinya aku membawa beberapa orang murid mengunjungi "utan di situ suda" tidak ada seorang pun anggauta Pek!lian!pai." #wee $in menepuk pa"anya dengan mara". "(" kalau ta"u begitu si kurang ajar tadi takkan kulepaskan begitu saja!" &un $i Teng memandang "eran. "$iapa yang kaumaksudkan $ute," #wee $in lalu menceritakan tentang penunggang kuda yang tadi "ampir saja mencelakai &un Lim #wi. Mendengar ini berkerut alis &un $i Teng. "-emmm kalau begitu mereka itu selain bermaksud merampas kuda juga sengaja "endak memusu"i keluargaku. (" kebetulan kau datang $ute. (ku suda" melakukan penyelidikan dan mendengar ba"wa manusia bernama T"io $ian itu berada di dusun -ek!siong!san tak jau" dari sini. (ku tadinya "endak mencarinya di sana untuk membuat per"itungan. $ekarang kebetulan kau datang se"ingga "atiku agak lega meninggalkan ruma". $iapa ta"u selagi aku pergi mereka datang membikin kacau sedangkan Liong!te masi" belum sembu". #au bisa mewakili aku menjaga di ruma"." "Twa!su"eng kurasa Twa!su"eng saja yang menjaga ruma" biar aku yang mewakili $u"eng mencari ja"anam T"io $ian itu di -ek!siong!san. $uda" terang ba"wa Pek!lian!pai arnat curang kalau $u"eng sendiri yang pergi ke sana jangan!jangan mereka akan mengatur jebakan karena mereka suda" mengenalmu. (kan tetapi kalau aku yang pergi mereka belum mengenalku maka kiranya akan lebi" leluasa bagiku untuk bergerak. -anya saja "arap $u"eng memberi gambaran yang jelas tentang rupa orang s"e T"io itu." 96 Raja Pedang Mendengar kata!kata #wee $in ini &un $i Teng mengangguk!angguk. Tak dapat disangkal pula ucapan #wee $in ini memang benar sekali. $elain itu dia suda" percaya akan kepandaian sutenya ini yang tidak berbeda jau" dengan kepandaiannya sendiri. &etapapun juga menjaga di ruma" kiranya merupakan kewajiban yang tidak kala" pentingnya pula amat berba"aya karena selain "arus melindungi anak isterinya dia "arus pula melindungi adiknya yang sedang sakit. "&aikla" #wee!sute. (kan tetapi kau "arus "ati!"ati benar karena biarpun mengenai kepandaian silat kiranya kau tak usa" k"awatir meng"adapi mereka namun mereka itu licik dan curang sekali. ;ntuk mengenal orang s"e T"io itu muda" saja. Perawakannya kurus tinggi kumisnya kecil panjang dan di atas pipi kanannya terdapat sebua" ta"i lalat mera". la bicara dengan lida" utara." $etela" mendapat penjelasan dari su"engnya #wee $in /alu pergi melakukan tugasnya mencari musu" besar su"engnya itu ke dusun -ek!siong!san. )usun itu kecil saja akan tetapi ternyata tidak muda" bagi #wee $in untuk mencari T"io $ian. (gaknya tidak ada yang mengenal orang ini di -ek!siong! san. (k"irnya dia mendapat keterangan tentang orang ini dari seorang pemilik warung arak. "9rang tinggi kurus berkumis kecil dan ada ta"i lalatnya mera" di pipi kanan, (" benar dia perna" membeli arak di sini mala" tadi aku li"at dia lewat di sini menuju ke timur." Mendengar keterangan ini #wee $in mengucapkan terima kasi"nya dan cepat dia melakukan pengejaran ke timur. )i sebela" timur dusun ini terdapat sebua" "utan kecil. Tanpa ragu!ragu #wee $in memasuki "utan ini biarpun "ari suda" mulai senja. -utan po"on siong yang meng"itam kulitnya itu nampak gelap. 'a meli"at "utan itu sunyi saja ba"kan tidak nampak seekor binatang "utan. Tiba!tiba dia mencium bau asap dan meli"at asap membumbung tinggi dari sebela" kiri. &erindap!indap dia mendekati dan dengan girang dia meli"at seorang laki!laki meng"adapi api unggun. Laki!laki ini cocok dengan gambaran diri T"io $ian dan lebi" girang lagi "atinya karena meli"at laki!laki ini seorang diri saja tidak ada orang lain di situ. )engan berani dan gaga" #wee $in lalu meloncat mendekati dan berdiri dengan tangan bertolak pinggang. "9rang s"e T"io bersiapla" membuat per"itungan atas perbuatanmu yang pengecut dan curang!" bentaknya sambil mencabut keluar pedangnya. 9rang tinggi kurus itu tersenyum lalu bangkit berdiri dengan tenang. "Paya" kau mencari!cari aku di -ek!siong!san lalu mengejar ke sini atas keterangan tukang penjual arak. )apat bertemu setela" aku membakar daun!daun kering ini. 0" orang muda yang gaga" apa perlunya kau mencari aku T"io $ian," #wee $in kaget sekali. #iranya orang yang dicari!carinya ini tela" lebi" dulu ta"u akan kedatangannya. &enar berba"aya. )iam!diam dia mengerling ke kanan kiri untuk mencari kalau!kalau orang ini suda" memasang jebakan. 'a merasa gentar juga namun sebagai seorang pendekar dia tidak mau memperli"atkan ini. "/angan kau bersikap pura!pura" katanya mengejek. "#au suda" berani menipu #un!lun $am!"engte menipu kedua su"engku mala" melukai ji! 97 Raja Pedang su"engku dengan pengeroyokan pengecut. #eta"uila" aku #wee $in takkan membiarkan orang macam engkau meng"ina ji!su"eng begitu saja!" 9rang itu sambil tersenyum lalu menjura. "0" kiranya Pek!lek!jiu #wee! eng"iong yang datang. $uda" lama mendengar nama besar #wee!eng"iong dan aku yang bodo" T"io $ian juga suda" beruntung sekali berkenalan dengan kedua saudara &un yang gaga"....." Mendongkol sekali "ati #wee $in. "9rang s"e T"io jangan berpura!pura menjual mulut manis. (was pedangku!" la merasa dipermainkan dan k"awatir kalau!kalau dijebak maka cepat dia mengirim serangan. "0" e" benar!benar berdara" panas!" 9rang ituDH dengan muda"nya mengelak #wee $in mendesak lagi dengan pedangnya se"ingga mau tidak mau T"io $ian mencabut golok dan menangkis. "#au "endak menguji kepandaian, &aikla" tiada "alangannya di tempat sunyi kita bermain!main biar kita penu"i syarat perkenalan dengan bertanding lebi" dulu. )i lain saat kedua orang itu suda" bertanding seru. )iam!diam #wee $in "arus mengakui ke"ebatan lawannya yang memiliki golok yang amat cepat dan kuat. Paya" dia mengera"kan seluru" tenaga dan kepandaiannya namun tetap saja dia tidak mampu mendesak lawan!nya. )ia mulai gelisa". #alau ada seorang lagi saja teman lawannya dia tentu celaka dan takkan dapat menang. 9le" karena itu dia mulai melakukan pukulan!pukulan tangan kiri yaitu pukulan Pek!lek!jiu yang amat ampu". "(yaaa..... kau benar!benar "endak mengambil nyawa orang tak berdosa," T"io $ian nampak terkejut dan cepat mengelak. "Mari kita bicara dulu." Tapi #wee $in mana mau ber"enti, Mala" menyerang makin gencar dengan pedang dan pukulan!pukulannya. Tiba!tiba T"io $ian juga melakukan penyerangan dengan tangan kirinya melakukan pukulan!pukulan jarak jau" untuk menandingi Pek!lek!jiu dari jago muda #un!jun!pai itu. Pada saat itu cuaca suda" mulai gelap. Pertempuran suda" berlangsung "ampir seratus jurus. &erkali!kali T"io $ian minta di"entikan namun #wee $in tidak mau peduli. Tiba!tiba berkelebat bayangan kecil berwarna mera" ke ara" T"io $ian. 9rang ini terkejut menangkis dengan goloknya. &ayangan itu ternyata se"elai saputangan dan T"io $ian mengeluarkan seruan kaget tubu"nya ter"uyung!"uyung ke belakang. "(aa"""""..... kau..... kau bersekutu dengan dia......," la mengelu" dan tiba! tiba tangan kirinya melayangkan beberapa bua" Pek!lian!ting ke ara" #wee $in Penyerangan ini tiba!tiba datangnya. #wee $in suda" berusa"a meng"indarkan diri namun sebatang paku Pek!lian!tin denga tepat sekali menancap di jalan dara" dekat le"ernya. Pandang matanya gelap dan #wee $in mengelu" perla"an lalu robo" pingsan! #etika #wee $in membuka matanya sambil mengelu" kesakitan dia menjadi "eran dan kaget karena mendapatkan dirinya suda" reba" di atas pernbaringan dalam sebua" kamar yang berbau "arum. Le"ernya terasa panas dan sakit sekali sampai berdenyut kepalanya. 2amun dia memaksa diri bangun duduk. Terdengar pintu kamar berderit terbuka lalu tertutup lagi. #wee $in menole" dan..... matanya terbelalak lebar ketika dia meli"at seorang wanita muda cantik sekali memasuki kamar itu sambil tersenyunn manis. 98 Raja Pedang "#au..... kau siapaka".....," #wee $in "endak melompat turun. <anita itu me! langka" ringan dan cepat ta"u!ta"u suda" berada di pinggir pembaringan lalu menjura dan berkata dengan kata!kata yang sopan dan merdu. "-arap Tai"iap tenang dan jangan kaget biarla" $iauw!moi memberi penjelasan ..* DDTapi..... tapi tak pantas sekali kita .... berada di sini....." "$ssssttt......" Manis sekali ketika wanita itu menaru" telunjuk di depan mulut dan bibirnya mengeluarkan suara ini untuk mencega" pemuda itu membuat berisik. "Tai"iap jangan ribut!ribut kalau terdengar para pelayan losmen dan para tamu kita mala" akan mendapat malu. )engarla" $iauw!moi bicara....." <anita itu dengan sikap sopan tapi amat manis menarik lalu duduk di atas bangku depan pembaringan sambil memberi isyarat dengan tangannya agar #wee $in berbaring kembali. "#au berbaringla" lukamu masi" belum sembu" dan perlu beristira"at." #arena memang kepalanya berdenyut!denyut dan pening #wee $in terpaksa menurut dan membaringkan badan biar!un "atinya merasa tidak enak sekali. )ia seorang gaga" bagaimana sekarang bisa berada sekamar dengan seorang gadis cantik jelita, &enar!benar memalukan dan mencemarkan namanya! "Tai"iap secara terpaksa sekali aku membawamu ke dalam losmen ini. #au terluka "ebat ole" paku Pek!lian!ting. #au pingsan lukamu para" tepat mengenai jalan dara" besar di le"er. Tanpa mendapat pengobatan yang cepat dan tepat keadaanmu akan berba"aya sekali. )i dalam "utan yang sunyi bagaimana aku dapat menolongmu, #arena itu secara terpaksa sekali aku membawamu ke losmen ini menyewa sebua" kamar." "Tapi..... tapi....." #wee $in memprotes "mengapa "anya sekamar, Pada"al kau dan aku..... laki!laki dan wanita sunggu" tak patut....." <aja" wanita itu menjadi mera" sekali terutama di kedua pipinya membuat ia nampak makin jelita. "Maa1 Tai"iap. (ku..... aku terpaksa mengaku ba"wa kita..... kita ini suami isteri....." "("""!" #wee $in terkejut dan "endak bangun tapi le"ernya sakit sekali dan dia reba" kembali. "Terpaksa Tai"iap. #alau aku tidak mengaku demikian tentu akan menimbulkan kecurigaan. (ku mengaku suami isteri yang berpesiar laiu kau mendapat kecelakaan jatu" dari kuda. $etela" aku mengaku ba"wa kita adala" suami isteri tidak ada seorang pun yang memper"atikan atau menaru" curiga. #wee $in diam saja. la merasai kebenaran omongan wanita ini. la melirik dan meli"at wanita itu menyusuti da"i dengan se"elai saputangan mera". Tiba! tiba dia teringat dan dia memaksa diri duduk. #au..... kauka" yang menyerang dan merobo"kan T"io $ian dan yang rnenolongku," la memandang tajam ragu!ragu. <anita itu mera" lagi kedua pipinya ketika mengangguk tersenyum dan ber!kata perla"an "$uda" sepatutnya kita saling tolong!menolong apalagi meng"adapi seorang penja"at besar seperti toko" Pek!lian!pai itu. #etika aku meli"at seorang Pek! lian!pai bertempur melawanmu tanpa ragu!ragu aku memi"ak kepadamu Tai"iap. Tidak ta"u siapaka" nama Tai"iap yang mulia," $ambil duduk #wee $in cepat!cepat mengangkat kedua tangan memberi "ormat. 99 Raja Pedang "(" kiranya 2ona .adala" penolongku. Terima kasi" banyak 2ona suda" me! nolong dan menyelamatkan nyawaku. (ku yang bodo" bernama #wee $in dan bo!le"ka" aku mengeta"ui nama besar Tai"iap 62ona Pendekar7," "(ku bernama..... #im Li s"e 6nama keluarga7 5ou. #wee!tai"iap karena aku suda" terlanjur mengaku suami isteri untuk melenyapkan kecurigaan orang ku"arap kau jangan menyebut li"iap..... sebut saja namaku dan..... dan kalau bole" aku lebi" suka menyebutmu #wee!koko 6#akanda #wee7....." &erdebar jantung #wee $in akan tetapi pada saat itu juga le"ernya terasa nyeri bukan main sampai kepalanya berdenyut!denyut. la meramkan matanya dan mengelu" perla"an. <anita itu yang bukan lain adala" #im! t"ouw T"ian!li atau 2go!lian!kauwcu ketua 2go!lian!pai segera meng"ampiri. )engan mesra dan "alus ia menaru" telapak tangannya diatas kening #wee $in dan berkata merdu. "#au mulai terserang demam #wee!koko. (kan tetapi tidak apa kau tidurla" biarla" kumasakkan obat untukmu." )engan amat teliti wanita ini merawat #wee $in. $ikapnya penu" kasi" dan mesra selama dua "ari dua malam tak perna" meninggalkan kamar itu tak perna" tidur. &iarpun sedang menderita demam #wee $in masi" ingat akan semua ini dan diam!diam dia merasa amat ter"aru dan berterima kasi". &elum perna" selama "idupnya dia mempunyai seorang yang begini baik ter"adap dirinya ba"kan tunangannya sendiri nona Liem $ian -wa belum perna" bersikap sedemikian manis dan penu" kasi". #wee $in adala" seorang pemuda yang masi" "ijau dalam meng"adapi godaan wanita. la belum mampu membedakan antara kasi" sayang yang murni dengan kasi" sayang seperti yang dikandung dalam "ati seorang wanita seperti #im!t"ouw T"ian li. Tak dapat disangkal ba"wa biarpun masi" muda #wee $in suda" banyak sekali pengalamannya dalam dunia kangouw namun tentang cinta kasi" dia benar!benar masi" "ijau dan "atinya masi" bersi" se"ingga dia menganggap sikap wanita itu sebagai cinta yang benar!benar murni. &etapapun juga #im!t"ouw T"ian!li benar!benar jatu" "ati kepada pemuda jago #un!lun!pai ini. Meli"at sikap #wee $in yang bersi" dan jujur yang selalu sopan dan tidak sekali!kali mau melanggar kesusilaan wanita ini merasa malu dan takut sendiri untuk bersikap terlalu genit. 2amun dengan kepandaiannya membujuk rayu ia ber"asil juga mendatangkan rasa "aru dalam "ati #wee $in dan mulaila" dalam "ati pemuda ini timbul penyesalan mengapa dia tidak diikatkan jodo" dengan seorang gadis seperti 5oa #im Li ini! Pada "ari ke tiga #wee $in suda" sembu" kembali. la lalu meng"aturkan terima kasi" kepada 5oa #im Li atau yang sesunggu"nya berjuluk #im!t"ouw t"ian!li itu. "(dik #im Li" katarwa ter"aru "aku merasa ber"utang budi kepadamu. #alau aku #wee $in tak mampu membalas budimu biarla" T"ian yang akan membalasnya. $ekarang kita "arus berpisa" aku akan rnelanjutkan perjalananku dan aku tidak berani mengganggu kau lagi." #im!t"ouw T"ian!li tersenyum manis akan tetapi sinar matanya memperli"atkan kedukaan "atinya "#wee!koko mengapa kita "arus berpisa", (paka" sala"nya kalau kita melakukan perjalanan bersama, #oko aku..... enta" mengapa selama "idupku belum perna" aku mem!punyai 100 Raja Pedang seorang..... sa"abat seperti kau. (ku..... agaknya akan sukar sekali bagiku untuk berpisa" dari sampingmu." #wee $in makin ter"aru apalagi ketika dia meli"at dua butir air mata jerni" turun dari sepasang mata yang inda" itu. )ipegangnya kedua tangan #im Li dan suaranya menggetar "#im Li percayala" aku pun mempunyai perasaan seperti yang kaurasai itu. #au satu!satunya wanita yang selama "idupku amat baik kepadaku. (kan tetapi..... kurasa tidak sepatutnya kalau kau seorang gadis gaga" perkasa melakukan perjalanan bersama seorang laki! laki. (kan tercemar nama baikmu. #e dua....." "#wee!koko peduli apa sama anggapan umum, #ita orang!orang gaga" tidak perlu mendengarkan gonggongan anjing!anjing di tepi jalan!" #wee $in tersenyum pa"it. "&etul kata!katamu akan tetapi mau tidak mau kita "arus meng"indarkan dugaan yang bukan!bukan. $elain itu yang ke dua..... aku "arus berterus terang kepadamu.#im Li moi!moi aku..... aku sebenarnya suda"..... suda" bertunangan....." (ne" sama sekali wanita itu tidak nampak kaget atau pun kecewa. Memang bagi seorang seperti #im!t"ouw T"ian!li laki!laki yang disukainya tetap laki! laki tak peduli dia itu belum bertunangan maupun suda" beristeri atau suda" menjadi aya". (kan tetapi dengan kepandaiannya ia bisa membuat kedua pipinya menjadi kemera"an. "$iapa..... siapa dia itu #oko, Tentu gadis yang cantik jelita dan gaga" perkasa," "Tentang kecantikannya aku tak dapat bilang ia amat cantik setidaknya..... e" tidak secantik engkau. Tentang kepandaiannya tentu saja ia li"ai karena dia itu adala" orang termuda dari -oa!san $ie!eng." "(""" dia #im!eng!cu Liem $ian -wa.....," "#au suda" mengenalnya #im Li" "$iapa yang tidak ta"u ba"wa orang termuda dari -oa!san $ie!eng adala" #iam!eng!cu," &ibir yang mera" itu berjebi. "-emmm kukira bidadari dan ka"yangan yang sakti!" Mera" muka #wee $in. la teringat ba"wa #im Li memiliki ilmu kepandaian yang amat tinggi mungkin tidak kala" ole" Liem $ian -wa dan yang suda" jelas tidak kala" ole"nya sendiri. &uktinya T"io $ian yang li"ai itu juga robo" ole" wanita ini. Menurut pengakuan #im Li T"io $ian dapat dibunu"nya di dalam "utan itu dan ditinggalkan begitu saja. ")ia memang gadis seder"ana saja....." ak"irnya dia berkata untuk mengusir rasa jenga"nya. /adi kau sekarang "endak pergi kesana, )i mana si" ruma" tunanganmu itu #oko," ")i Lam!bi!c"ung. Terpaksa aku "arus singga" di sana memenu"i pesan su"u setela" singga" sebentar aku akan kembali ke #un!lun." "&agus! Tujuan perjalananku juga melalui Lam!bi!c"ung. #ita bisa melakukan perjalanan bersama #oko, )ekat sana ada Telaga Pok!yang amat inda" apa! lagi pada awal musim c"un 6semi7 seperti sekarang ini. #wee!koko kalau begitu marila" kita berangkat. (ku takkan mengganggumu jika kau singga" di Lam!bi c"ung aku akan menjau"kan diri!" $ikap yang amat gembira dari #im Li ini rnembuat #wee $in tak dapat menolak lagi. (palagi kalau diingat ba"wa dia memang akan senang sekali melaku!kan perjalanan bersama gadis ini. #alau tadi dia mengajukan keberatan itu "anya karena dia "endak menjaga nama baik gadis ito maka 101 Raja Pedang sekarang mendengar ba"wa gadis itu pun "endak melakukan perjalanan sejurusan dengannya dia menjadi girang bukan main. "Li!moi kau sebetulnya "endak pergi ke manaka"," tanyanya serius. (kan tetapi gadis itu "anya tertawa saja tertawa manis sambil menampar lengan #wee $in. "&anyak tanya mau apa si", Lebi" baik lekas berkemas dan segera berangkat!." #wee $in tertawa senang meli"at gadis itu berlari!lari ke belakang untuk mencari pelayan dan memberi ta"u ba"wa mereka "endak pergi meninggalkan losmen. )an memang benar dugaan #wee $in. Perjalanan yang dia lakukan bersama 5oa #im Li benar!benar amat menggembirakan "atinya. (langka" jau" bedanya dengan perjalanan yang dia lakukan seorang diri sebelum dia bertemu dengan gadis ini. $ebelum mereka meninggalkan dusun itu lebi" dulu #wee $in singga" di $in!yang ke ruma" &un $i Teng dan &un $i Liong. #im Li tidak mau turut dan menanti di luar kampung. -al ini mala" dianggap kebetulan ole" #wee $in karena dia sendiri juga merasa sungkan dan malu ter"adap kedua su"engnya kalau mereka ini ta"u ba"wa dia "endak melanjutkan perjalanan bersama seorang gadis cantik. &un $i Teng dan &un $in Liong yang suda" sembu" merasa girang dan lega meli"at munculnya #wee $in. Tadinya dua orang su"eng ini merasa amat k"awatir karena beberapa "ari sute ini tidak muncul. &un $i Teng mala" suda" menyusul ke dalam "utan dan dapat dibayangkan betapa kaget dan "erannya ketika di tenga" "utan itu dia mendapatkan mayat T"io $ian ditangisi ole" seorang anak perempuan berusia sembilan atau sepulu" ta"un! $elagi dia terlongong dan "eran karena tidak meli"at sutenya di dekat tempat itu terdengar suara keras disusul berkelebatnya bayangan tinggi besar dan di lain saat mayat itu bersama gadis cilik tela" lenyap dari situ. &un $in Teng kaget dan lari mengejar ke ara" berkelebatnya bayangan akan tetapi dia "anya meli"at dari jau" seorang "wesio tinggi besar memondong gadis kecil itu sambil mengempit mayat T"io $ian berjalan dengan langka" lebar akan tetap cepat seperti terbang! Meli"at tangan kiri "wesio itu memanggul sebatang dayung &u $i Teng menjadi pucat karena. dia perna" rnendengar tentang seorang sakti yang menjadi orang nomor satu di dunia timur yaitu Tai!lek!sin $wi Lek -osiang. (pa betul pertapa yang pulu"an ta"un tak perna" turun gunung itu sekarang tiba!tiba muncul di situ, $etela" mendengar cerita #wee $in yang tela" ber"asil merobo"kan T"io $ian dengan pertolongan seorang nona pendekar yang bernama 5oa #im Li dua orang saudara &un itu menarik napas lega. "$unggu" sayang sekali ba"wa kita di"adapkan kenyataan yang amat pa"it dan mengecewakan. Pek!lian!pai yang tadinya kita anggap sebagai perkumpulan orang!orang gaga" yang berjiwa patriotik ternyata sekarang "anyala" merupakan perkumpulan orang!orang ja"at belaka. $ute kau "arus memberi laporan yang jelas kepada su"u agar orang tua itu tenang "atinya dan tidak akan menyala"kan kita kalau kita tidak membantu Pek lian!pai" kata &un $i Teng kepada sutenya $etela" menyatakan ba"wa dia "endak lekas!lekas kembali #un!lun!pai dan singga" di Lam!bi!c"ung seperti yang dipesankan su"unya #wee $in meninggalkan dusun $in!yang berjalan cepat sekali keluar kampung untuk menjumpai sa"abat barunya nona 5oa #im Li. (kan tetapi dia menjadi kaget dan kecewa juga gelisa" karena tidak meli"at nona itu yang tadi duduk menantinya di bawa" sebatang po"on. 102 Raja Pedang "(du" celaka #e mana dia /angan!jangan aku ditinggalkan. /angan!jangan dia kesal karena aku tadi terlalu lama di ruma" su"eng....." la duduk di bawa" po"on itu dengan kening berkerut. Tiba!tiba terdengar suara ketawa dari belakang po"on. #wee $in cepat melompat dan menengok waja"nya berseri matanya bersinar!sinar. #im Li.....!" $aking girangnya meli"at nona itu ternyata tidak pergi meninggalkannya #wee $in memegang kedua lengannya dan "ampir saja dia merangkulnya. #im Li tersenyum dan matanya bersinar!sinar. "#wee!koko kenapa kau tadi bermuram di bawa" po"on," #im Li menggoda. "#ukira kau tela" pergi meninggalkan aku." 0" jadi kau sedi" kalau kutinggalkan ,* "$edi"....., Tentu saja..... e" aku..... aku.H..." #wee $in baru merasa ba"wa tanpa disadarinya dia tela" kena umpan dipancing keluar perasaan "atinya. #im Li tertawa menarik lengan #wee $in sambil berkata "$uda"la" "ayo kita melanjutkan perjalanan." #wee $in tersenyum!senyum membiarkan saja tangannya digandeng se"ingga mereka berdua sambil berjalan bergandengan tangan seperti sepasang kekasi". Tanpa dia sadari #wee $in suda" mulai robo" masuk dalam perangkap yang dipasang gadis cantik itu. Terlalu pandai #im!t"ouw T"ian!li memikat dengan waja"nya yang cantik atauka" terlalu "ijau #wee $in dalam meng"adapi keli"aian siasat wanita cantik, )engan melalui perjalanan yang penu" kegembiraan bagi #wee $in kegembiraan "idup yang baru kali ini dia rasakan ak"irnya mereka tiba di Telaga Pok!yang dan mereka berdua seperti sepasang pengantin baru berpesiar naik pera"u di telaga ini. $ering kali #wee $in ter"eran!"eran meli"at ba"wa gadis ini ternyata mempunyai pengaru" besar di mana!mana. #etika "endak memasuki daera" telaga tampak serombongan tentara yang mencegat para pelancong lalu memeriksa dengan teliti. Memang daera" ini terkenal sebagai daera" para toko" pemberontak maka pemerinta" Mongol mengadakan penjagaan yang teliti. (kan tetapi ketika mereka ini meli"at 5oa #im Li mereka memberi "ormat dan tidak mengganggu gadis itu bersama #wee $in. )alam ke"eranannya #wee $in bertanya apa sebabnya gadis ini seakan!akan memiliki kekuasaan akan tetapi #im Li "anya tersenyum dan berkata "5acing!cacing tana" macam mereka masi" dapat mengenal orang baik!baik itu masi" untung. (ndaikata mereka berani mengganggu kita berdua apaka" mereka akan dapat "idup terus dengan kepala menempel di le"er," #arena pandainya #im Li menjawab dan menyimpan pertanyaan pandainya ia merayu #wee $in tidak mendesak terlebi" jau". Mereka berpesiar sampai puas di Telaga Pok!yang yang amat inda" itu. $ama sekali #wee $in tidak ta"u ba"wa gerak!geriknya di telaga ini diketa"ui ole" calon mertuanya Liem Ta aya" Liem $ian -wa! )an seperti tela" dituturkan di bagian depan Liem Ta pulang sambil mara"!mara" dan menyatakan di depan puterinya ba"wa pertunangan dengan #wee $in diputuskan! #etika #wee $in menyatakan keinginannya kepada #im Li untuk menengok ke dusun Lam!bi!c"ung ke ruma" calon isterinya #im Li ter$enyum pa"it dan berkata ".uru adala" setingkat dengan aya" kata!katanya "arus ditaati. #au "endak mentaati pesan gurumu pergila" kau singga" ke ruma" keluarga Liem. (kan tetapi aku tidak bisa ikut pergi ke sana. $elamat berpisa" #wee!koko. -arap 103 Raja Pedang kau tidak melupakan 5oa #im Li!" $etela" berkata demikian sekaji meloncat gadis itu lenyap dari depan #wee $in. Pemuda ini menyesal sekali dan "endak mengejar akan tetapi dia maklum ba"wa tak mungkin dia mengejar 5oa #im Li yang berkepandaian lebi" tinggi dari padanya. )engan kecewa ke"ilangan kegembiraan dan malas!malasan dia lalu pergi seorang diri ke Lam!bi!c"ung. #arena masi" meng"arapkan untuk dapat meli"at #im Li kembali ke Po!yang dia tidak meninggalkan telaga itu sebelum menanti sampai tiga "ari. &arula" dia pergi ke Lam!bi!c"ung setela" pada "ari ke empat dia masi" belum meli"at kembali #im Li. )engan "ati berat dia berjalan ke dusun Lam!bi!c"ung untuk menengok ruma" Liem $ian -wa. (kan tetapi apa yang dia dapatkan di ruma" itu, Ruma" yang tertutup dan tidak ada peng"uninya. Masi" ada tanda!tanda berkabung di depan pintu ruma" kosong itu. )apat dibayangkan betapa kaget "atinya ketika dia mendapat keterangan dari para tetangga balwa calon mertuanya Liem Ta tela" didatangi penja"at dan terbunu" ketika Liem $ian -wa sedang pergi! $uda" dituturkan di bagian depan ba"wa Liem $ian -wa menyusui ke Pok! yang untuk membuktikan dengan mata kepala sendiri penuturan aya"nya tentang #wee $in dan seorang wanita. $ayang ba"wa ia tidak bertemu dengan dua orang itu dan ketika ia pulang aya"nya suda" terluka dan tewas. #ita kembali kepada #wee $in yang menjadi kaget dan berduka sekali. La mendapat keterangan lagi ba"wa Liem $ian -wa setela" kematian aya"nya lalu pergi bersama seorang laki!laki gaga" perkasa yang disebut su"engnya. #wee $in dapat menduga ba"wa Liem $ian -wa tentula" pergi bersama seorang di antara tiga orang su"engnya yakni orang!orang dari -oa!san $ie! eng. "&etapapun juga aku "arus mencarinya" pikjr #wee $in. "#asi"an sekali $ian -wa aku "arus menyatakan penyesalanku dan meng"iburnya." )alam berpikir demikian ini dia membayangkan waja" $ian -wa. (kan tetapi "eran sekali waja" gadis itu berangsur!angsur beruba" menjadi waja" #im Li yang tersenyum!senyum dan membujuk rayu! 5epat dia mengera"kan tenaga mengusir waja" #im Li dan pipinya menjadi kemera"an. (" kalau saja tidak berlambat!lambat dengan #im Li dalam perjalanan kalau aku dapat datang di Lam!bi!c"ung beberapa pekan lebi" dulu kiranya aku akan dapat mencega" terjadinya pembunu"an atas diri calon mertuaku! Makin berat rasa "ati #wee $in ketika dia melanjutkan perjalanan meninggalkan Lam!bi!c"ung. Tadinya dia suda" merasa kecewa dan murung karena #im Li meninggalkannya secara demikian saja tanpa memberi ta"u di mana dan kapan dia dapat bertemu kembali dengan gadis itu. $ekarang di tamba" lagi dengan peristiwa menyedi"kan yang menimpa keluarga calon isterinya "ati #wee $in menjadi sedi" dan dia lalu mengambil keputusan untuk kembali saja ke #up!lun!san. Pada suatu senja dia tiba di luar kota Leng!ki. )i jalan itu sunyi sekali tidak tampak seorang pun manusia. #wee $in berjalan dengan kepala tunduk. )alam beberapa "ari ini waja"nya nampak kurus dan agak pucat. Tiba!tiba dia mendengar benda menyambar ke ara"nya. $ebagai seorang jago muda yang berkepandaian tinggi keadaan tubu" pemuda ini selalu dalam keadaan siap siaga. 5epat dia miringkan tubu" dan tangannya otomatis menangkis menyampok sambaran benda itu. $ebelum meli"at ke ara" benda yang dapat dia pukul jatu" dia trengginas melompat ke ara" dari mana benda tadi menyambar matanya tajam mencari!cari. (kan tetapi tidak terli"at 104 Raja Pedang seorangpun manusia di sekitar tempat itu yang suda" mulai gelap itu. #ini per"atiannya ditujukan ke ara" benda yang menyambarnya tadi. &enda itu segumpal kertas. #etika dia memungutnya ternyata kertas yang digumpal!gumpal itu berisi tulisan singkat tulisan tangan yang "alus berbunyi% P0R.'L(- #0 L9$M02 #05'L M(L(M '2'. Tidak ada tanda!tanda yang dapat dia kenal pada kertas itu enta" siapa yang menulisnya. (kan tetapi ketika "idungnya mencium bau "arum pada kertas itu "atinya berdebar penu" "arapan. -arum kertas itu mengingatkan dia akan diri 5oa #im Li! Pergi ke losmen kecil, Losmen manaka", #wee $in memandang ke depan. )i depan itu terdapat sebua" kota kecil tentu di situla" yang dimaksudkan adanya losmen kecil. Mengapa ke situ, Menemui siapa, Timbul "arapannya. Tentu 5oa #im Li berada di losmen itu. (kan tetapi kenapa meninggalkan pesan supaya dia malam ini pergi ke sana, #alau gadis itu betul!betul berada di sini kenapa tidak langsung menemuinya, (kan tetapi jawaban semua pertanyaan ini yang rnerupakan kenyataan apa yang dia dapatkan di losmen kecil dalam kota Leng!ki benar!benar di luar dari!pada dugaanya semula. la mendengar ba"wa tunangannya Liem $ian -wa bersama #wa Tin $iong orang tertua dari -oa!san $ie!eng berada di losmen itu! Timbul juga kegembiraannya untuk menjumpai tunangannya dan pendekar -oa!san!pai ini akan tetapi diam!diam dia menaru" "ati curiga. (pa maksudnya surat yang dia terima secara ane" di tenga" jalan tadi, $iapaka" si pengirim surat itu, (paka" #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa, #alau memang mereka ini tidak ane" karena dia maklum ba"wa jago!jago -oa!san!pai memiliki kepandaian tinggi (kan tetapi apa maksudnya, )engan cara yang penu" ra"asia itu tentu mereka bermaksud supaya dia mengunjungi mereka secara diam!diam dan ra"asia pula. 9le" karena pikiran ini #wee $in menanti sampai datangnya malam yang sunyi dan secara ra"asia dia mendatangi losmen langsung mencari jalan melalui taman bunganya. (kan tetapi dapat dibayangkan betapa kaget "eran mara" dan malunya ketika dia menyaksikan adegan yang membuat dara"nya mendidi". la meli"at Liem $ian -wa terisak!isak berada dalam pelukan #wa Tin $iong. (pi cemburu membakar jantung #wee $in. Tanpa berpikir panjang lagi dia lalu mengeluarkan sisir perak yang menjadi tanda pengikat perjodo"annya dengan Liem $ian -wa dilemparkannya sisir perak itu ke ara" dua orang yang sedang berpelukan di taman. #emudian dia meloncat dan pergi meng"ilang di dalaim gelap. )engan "ati makin berat dan penu" kedukaan penu" kekecewaan #wee $in pada saat itu juga menlnggalkan kota Leng!ki melanjutkan perjalanannya menuju ke #un!lun!san. la tidak beristira"at malam itu semalam penu" dia terus saja berjalan "atinya penu" penyesalan. $elagi dia berjalan sambil melamun di atas jalan raya yang sunyi di waktu malam mulai berganti 1ajar dia mendengar suara kaki banyak kuda berlari cepat dari ara" belakang. la cepat minggir dan berdiri memandang. Tuju" ekor kuda dengan para penunggangnya berlari cepat dan sebentar saja suda" nrielewatinya. Mereka ini adala" orang!orang yang keli"atan gaga" yang tiga orang berbaju puti". $eorang yang melarikan kuda paling depan adala" seorang wanita cantik dan gaga". -anya sekejap saja mereka melewati jalan itu namun di dalam cuaca yang remang!remang itu #wee $in masi" dapat mengenal wanita tadi. 105 Raja Pedang "#im Li.....!" teriaknya. (kan tetapi teriakannya tertelan ole" derap kaki kuda. &etapapun juga dia masi" sempat meli"at wanita itu menole" dan tersenyum ke ara"nya lalu makin membalapkan kudanya tanpa mernberi isyarat sesuatu. #wee $in penasaran. Tidak bisa sala" lagi wanita itu tentula" #im Li. Tidak saja dia mengenal waja" yang cantik itu mata yang tajam bersinar akan tetapi ia pun mengenal baik!baik senyum manis #im Li senyum yang selama ini menjatu"kan "atinya. la melupakan kelela"an dan kesedi"annya rnempercepat larinya mengejar ke ara" para penunggang kuda yang makin lama makin jau" itu. $epertl tela" dituturkan di bagian depan #wee $in ak"irnya memasuki dusun #ui!lin di tepi $ungai 4ang!ce dan dia sempat mencega" 5oa #im Li atau #im!t"ouw T"ian!li yang "endak membunu" Tan -ok. )emikianla" keadaan #wee $in jago termuda dari #un!lun $am!"eng te dan bagaimana dia sampai dapat berkenalan dengan #im!t"ouw T"ian!li yang dia kenal sebagai gadis 5oa #im Li yang gaga" perkasa cantik jelita dan menarik "atinya. #ita kembali ke warung arak P"ang #wi di mana #wee $in bertemu kembali dengan #im Li. $etela" mencega" #im Li membunu" Tan -ok #wee $i seperti seekor kerbau menurut saja dituntun ole" #im Li duduk meng"adapi meja dan menerima "idangan dari P"ang #wi yang nampaknya takut sekali ter"adap #im Li. "Minumla" #oko minumla" arak ini dan bergembirala". $etela" aku berada di sampingmu tak perlu kau bermuram durja lagi. <anita tidak setia seperti dia itu lebi" baik kaulupakan saja." #im Li membujuk sambil mengisi penu" cawan arak di depan #wee $in lalu mengangkat cawan itu diberikannya kepada #wee $in. $ikapnya amat menarik matanya memandang penu" kasi" dan mulutnya tersenyum!senyum manis. #wee $in melengak. #au $uda" ta"u ....,* #im Li mengangguk dan baru ia meli"at ba"wa gadis itu sekarang membawa golok tipis kecil yang terselip di punggungnya selendang mera" yang "arum inda" itu tergantung di ikat pinggang. &ajunya berkembang sutera ma"al yang inda" dan mencetak tubu"nya. Rambutnya yang panjang "itam digelung rapi di"ias setangkai bunga teratai yang amat ane" warnanya karena ada mera"nya ada puti"nya ada biru kuning dan ke"ijauan terbuat dari mutiara!mutiara pili"an. 5antik jelita nampaknya dengan pipinya yang mera". "#alau begitu.... kau pula agaknya yang mengirim surat kepadaku.....," #embali #im Li mengangguk. "Meli"at wanita pili"an gurumu itu tidak patut menjadi pendampingmu selama "idup aku tidak tega mendiamkan begitu saja. #au perlu mengeta"ui dengan mata kepala sendiri." "#enapa kau berlaku secara ra"asia tidak langsung menjumpai aku,". #im Li memegang lengan #wee $in dengan sentu"an mesra. "(ku k"awatir kalau aku muncul kau mengira aku cemburu." #wee $in menarik napas panjang dan #im Li kembali membujuk "$uda"la" #oko lupakan saja dia. $etela" kita berkumpul lagi mengapa susa"!susa", Mari minum!" #arena "iburan dan sikap manis dari gadis ini #wee $in ter"ibur juga dan tak lama kemudian dua orang itu suda" minum sepuas! puasnya sambil bertukar pandang penu" cinta kasi" mala" #wee $in suda" bangkit kembali kegembiraannya mau melayani sendau gurau wanita itu. 106 Raja Pedang &aik #wee $in maupun #im Li sama sekali tidak perna" mengira ba"wa semua perbuatan mereka semenjak tadi tela" diintai orang. Tan -ok setela" mendapat pertolongan dari #wee $in biarpun keli"atannya tadi suda" pergi akan tetapi diam!diam dia merayap datang kembali secara diam!diam. la amat sakit "ati ter"adap #im!t"ouw T"ian!li yang tela" membunu" Tan $am akan tetapi ia juga amat berterima kasi" kepada #wee $in yang tela" menolongnya. (langka" kecewa mara" dan menyesalnya ketika dia meli"at betapa #wee $in yang sekarang dia ta"u dari namanya ternyata seorang jago muda gaga" perkasa dari #un!lun!pai itu jatu" "ati kepada #im!t"ouw T"ian! li. Pemandangan yang dia li"at di dalam warung arak itu membuat "atinya jemu dan kesedi"annya timbul. la tadinya "endak meng"arap bantuan dari #wee $in kiranya pemuda #un!lun!pai itu suda" bertekuk lutut di bawa" kaki #im!t"ouw T"ian!li tak kuasa menentang kecantikan wanita berba"aya itu! )engan "ati sedi" Tan -ok malam!malam pergi dari tempat itu. Matanya yang biasanya sayu itu kini menjadi basa" air mata. $emenjak kecil Tan -ok tidak perna" mengenal orang tuanya "idup sebatangkara. $etela" Tan $am memungutnya barula" dia mengenal sedikit kesenangan "idup. $ekarang Tan $am tewas dan dia tidak berdaya membalas dendam. Tan -ok biarpun menjadi murid dan kawan Tan $am yang menjadi toko" Pek!lian!pai dan luas pengalamannya namun pemuda ini memang pada dasarnya bodo" dan jujur mala" "atinya penu" ole" kedukaan yang dideritanya semenjak kecil. &agaikan sebua" layangan putus talinya tanpa pegangan tanpa tujuan Tan -ok berjalan ke mana saja kakinya bergerak. #adang!kadang dia menangis tanpa suara kadang!kadang dia menangis menggerung!gerung seperti anak kecil. III #e"idupan rakyat jelata pada masa itu di Tiongkok amat sengsara. #eadaan pemerinta"an kacau!balau para pembesar "anya mementingkan isi sakunya sendiri tanpa mempedulikan keadaan rakyat sama sekali. Pembesar! pembesar saling memperebutkan kekuasaan dan kedudukan dalam ke"ausan rnereka akan pangkat dan kemuliaan duniawi. Pemerinta" penjaja" kurang memper"atikan keadaan rakyat. 4ang kuat menindas yang lema" yang kaya raya mempergunakan "arta kekayaannya untuk meng"isap yang miskin yang berkuasa mempergunakan kedudukannya untuk mencekik si kecil. Rakyat yang terkekang ole" belenggu penjaja"an bangsa Mongol mulai berteriak dan melakukan perlawanan. )i mana!mana timbul pemberontakan dan rakyat kecil pulala" yang menderita. $emua ini ditamba" lagi dengan datangnya musim kering yang amat "ebat se"ingga kelaparan merajalela. )i sebela" utara Propinsi $"en!si rakyat amat menderita ole" musim kering. $awa"!sawa" kering mereka" peca"!peca" tak mungkin dapat ditanami. $ungai!sungai kecil ke"ilangan sumbernya telaga!telaga keli"atan dasarnya po"on!po"on ke"ilangan daunnya. Manusia dan binatang kurus!kurus kekurangan makanan setiap "ari banyak orang dan binatang mati kelaparan. Rakyat menjerit ratap tangisnya membubung ke angkasa bersambat kepada Tu"an. $etiap "ari orang bersemba"yang minta "ujan minta perlindungan minta!minta dengan ratap tangis yang tak berdaya. )i lain tempat pun di kota!kota besar para pembesar dan "artawan berpesta pora berlumba meng"amburkan arak dan gandum berlebi"!lebi"an sampai membusuk gandum mereka di gudang bersenang!senang seujung!rambut pun tak 107 Raja Pedang perna" teringat kepada Tu"an! $ayang Tu"an "anya dijadikan tempat pelarian bagi mereka yang menderita. $ayang Tu"an "anya diingat ole" manusia setela" mereka itu membutu"kan pertolongan daripada kesengsaraan duniawi. Lebi" patut disayangkan pula di dalam keadaan menderita orang mengelu" mengapa Tu"an meninggalkannya lupa sama sekali ba"wa Tu"an tak perna" meninggalkan manusia sebaliknya manusia juala" yang meninggalkan Tu"an sampai jau" sampai tersesat dan ak"irnya mereka ke"ilangan Tu"an. &agaikan seorang yang menyia!nyiakan obor dan membuang!buangnya di waktu "ari masi" terang lalu kebingungan meraba!raba mencari!cari obor di kala malam gelap tiba. Penduduk daera" kering ini banyak yang suda" meninggalkan kampung "alamanan berbondong!bondong mengungsi ke selatan di mana daera"nya lebi" mendingan apabila dibandingkan dengan daera" utara. (kan tetapi sunggu" patut dikasi"ani para petani miskin ini. )i daera" baru mereka dianggap sebagai pengganggu dan baru mereka itu bisa mendapatkan sekedar pengisi perut setela" tenaga mereka diperas melebi"i tenaga kuda. )usun!dusun di ;tara ini banyak yang kosong ditinggalkan penduduknya se"ingga merupakan daera" mati. Pada suatu pagi seorang pemuda yang bertubu" tinggi besar seperti raksasa memasuki sebua" dusun yang cukup besar la merasa "eran sekali meli"at dusun ini sunyi senyap banyak ruma"!ruma" kosong ditinggalkan penduduknya. 'a suda" merasa lapar sekali akan tetapi tidak meli"at sebua" pun ruma" makan. Pemuda ini bukan lain adala" Tan -ok. )ipikirnya ba"wa penduduk sepagi itu aeaknya suda" pergi ke sawa" maka dia lalu keluar lagi dari dusun itu menuju ke sawa" untuk menemui penduduk dan minta diberi makan. (kan tetapi apa yang dia li"at di sawa" membuat dia bergidik. $awa" mengering sunyi senyap. Tiba!tiba dia meli"at benda!benda yang membuat dia makin bergidik. &enda!benda yang menggeletak di sepanjang jalan dusun itu bukan lain adala" mayat orang orang mati kelaparan ada yang suda" berbau busuk. )engan "ati cemas ketakutan Tan -ok menjau"kan diri. la segera berlari menuju ke tenga" sawa" dimana dia mendengar suara orang berteriak!teriak. #etika suda" dekat pemuda ini berdiri seperti patung matanya terbelalak memandarig pengli"atan di tenga" sawa" yang tana"nya mengering itu. )i sana di tenga" sawa" dia meli"at seorang kakek berlutut menangis dan tertawa!tawa tidak karuan. jelas ba"wa orang itu suda" beruba" ingatannya. #akek ini kurus sekali rambutnya awut!awutan dan pakaiannya compang! camping waja"nya seperti tengkorak "idup. )engan kedua tangannya kakek ini menggenggam tana" kering dan berteriak!teriak. "T"ian 6Tu"an7 kepada siapa aku "arus mengelu", #epada siapa lagi aku dapat minta tolong kalau #au sendiri suda" menutup telinga menutup mata ter"adap penderitaanku," la menangis terguguk!guguk kemudian matanya menjadi beringas dan tiba!tiba dia tertawa!tawa terkeke"!keke". "-a!"a!"a! "a!"a! 'bu tana"...... kau yang memberi ke"idupan. #au yang meng"asilkan makanan kau yang mengeluarkan air. $ekarang kau tidak mau memberi air dan makanan apa sala"nya memakan kau, -a!"a!"a semua ba"an makanan datangnya dari tana" musta"il tana" tidak mengenyangkan perut," $ambil tertawa!tawa orang itu lalu makan tana" kering yang dia 108 Raja Pedang kepal tadi! $unggu" menyayat "ati meli"at orang ini. Makan tana" kering sambil tertawa dan kadang!kadang menangis tanpa mengeluarkan air mata. #arena mulutnya suda" mengering dijejali tana" kering yang dimakan secara la"ap itu membuat dia tercekik terenga"!enga" megap!megap seperti ikan dilempar ke darat. la memegangi le"er memekik! mekik berputaran lalu jatu" berkelojotan! Tan -ok cepat lari meng"ampiri dan...... dia meli"at kakek itu suda" putus nyawanya. #akek itu mati dengan mata melotot lebar dan mulut yang penu" tana" kering itu ternganga menyeringai. Tan -ok merasa ngeri dan menutupi mukanya tak terasa air mata mengalir di antara cela"!cela" jari tangannya. "T"ian 4ang Ma"a #uasa mengapa aku yang suda" banyak menderita ini "arus menyaksikan ini semua.....," la berlutut di dekat mayat kakek itu dan menangis. #emudian dia dapat menguasai "atinya lalu digalinya lubang di sawa" itu dan dikuburnya mayat kakek tadi. "#akek muda"!muda"an tubu"mu akan menyuburkan tana" ini....." doanya. #emudian pemuda raksasa ini mengubur pula empat mayat yang menggeletak di tepi jalan. $elagi dia mengubur mayat terak"ir tiba!tiba dia mendengar suara keras dan belasan orang dusun datang berlari!lari ke ara"nya. Mereka itu membawa segala macam senjata tajam alat!alat pertanian. )engan muka mengancam mereka datang menyerbu sambil berteriak!teriak. "$iluman pemakan bangkai!" "&ikin mampus iblis ja"at ini!" &elasan batang senjata seperti "ujan meng"antam ke ara" Tan -ok yang menjadi ter"eran!"eran. (kan tetapi sekali sampok dengan lengannya yang besar dan penu" tenaga itu semua senjata terpental dan terlempar disusul teriakan!teriakan kaget dan kesakitan. Tan -ok tidak tega menggunakan kekerasan ter"adap orang!orang ini yang ternyata adala" orang!orang kurus pucat yang mirip setan!setan kelaparan. "#alian ini setan!setan gila datang!datang menyerangku apa sebabnya," Tan -ok bertanya dengan suaranya yang menggeledek. "#aula" setan pemakan bangkai!" seorang di antara mereka memberanikan diri memaki. "(ku tak perna" maka" bangkai!" jawab Tan -ok. 9rang!orang itu memandang penu" per"atian ragu!ragu. "-abis kauapakan mayat!mayat tadi," "(ku kubur mereka. #alian li"atyang ini terak"ir." la menuding ke ara" lubang yang dia gali di mana mayat terak"ir tela" dia masukkan. 9rang!orang itu melongok ke dalam lubang. "(pa tubu"nya masi" utu", (pa tidak ada bagian yang dimakannya," )emikianla" mereka bertanya!tanya. #etika meli"at ba"wa mayat itu memang masl" utu" badannya mereka lalu menjatu"kan diri berlutut ada yang menangis ada yang minta ampun. $eorang kakek yang mengepalai mereka berkata. "9rang muda yang gaga" "arap ampunkan kami sekalian. #ami tela" sala" sangka....." *#asi"an kami orang!orang kelaparan....." kata orang ke dua. Tan -ok menggeleng!geleng kepalanya lalu mengomel "#alian orang!orang gendeng mengganggu saja!" la lalu lanjutkan pekerjaannya menguruk lubang dengan tana" galian. 9rang!orang itu tanpa diperinta" membantu. (kan tetapi tubu" mereka yang lema" itu memang tidak kuat untuk dipakai bekerja berat. 109 Raja Pedang #akek yang memimpin rombongan ini berkata "$uda" banyak teman kami mati kelaparan dan sepekan yang lalu ada orang kelaparan gila yang suka makan bangkai saking tak kuat mena"an laparnya. #ami klra kau itula" orangnya....." Tergerak juga "ati Tan -ok mendengar ini biarpun dia tidak dapat mengerti mengapa orang!orang itu sampai kelaparan dan mengapa ada orang sampai makan bangkai orang dan ba"kan tadi dia meli"at sendiri ada orang makan tana". "#alau kalian kelaparan kenapa tidak makan,* 9rang!orang itu saling pandang lalu mereka semua memandang kepada Tan -ok dengan "eran. Meli"at waja" Tan -ok membayangkan kebodo"an kakek tua itu menarik napas panjang dan berkata "9rang muda kau menyuru" kami makan apaka" yang dimakan, Musim kering terlalu "ebat tana" kering tanaman "abis. 4ang mempunyai simpanan gandum "anyala" pembesar!pembesar dan orang!orang kaya. 9rang!orang seperti kami ini mana ada simpanan, $emua orang ter!paksa mengungsi ke selatan "anya kami yang tidak punya apa!apa terpaksa ting!gal di sini." "/adi ada pembesar dan orang kaya di sini," "Pembesar si" tidak ada orang!orang kaya juga tidak banyak. 4ang paling kaya dan paling kikir adala" #wi!wangwe 6"artawan #wi7 tuan tana" terkaya di sini." "#enapa tidak minta makan padanya," ";uu""" minta makan, 9rang muda dia itu amat kikir jangankan dimintai dipinjami saja tidak mau memberi. #ami mala" diusir dan dikeroyok ole" anjing!anjingnya anjing kaki empat dan kaki dua." "(da anjing kaki dua," Tan -ok benar!benar ter"eran. #embali orang!orang itu sallng pandang agaknya makin jelas bagi mereka ba"wa orang muda yang tinggi besar seperti raksasa ini kelebi"an tenaga akan tetapi kekurangan otak. "9rang muda #wi!wangwe selain memeli"ara anjing!anjing kaki empat juga dia dilindungi ole" tukang!tukang pukulnya mala" pembesar di kota!kota yang berdekatan semua melindunginya. $iapa berani ter"adapnya," "-emmm aku berani! #alian lapar, (ku pun lapar. -ayo kita pergi ke ruma" anjing s"e #wi itu. (ku akan paksa dia keluarkan makanan untuk kita." &angkit semangat orang!orang itu. Mereka ta"u ba"wa pemuda raksasa ini adala" seorang yang kuat dan pandai ilmu silat "anya sayang wataknya ane" dan agak bodo". "9rang muda penjagaan di ruma" #wi!wangwe kuat sekali. (pa kau tidak takut," #akek itu masi" mencoba untuk menakutinya. "(ku Tan -ok tak kenal takut. Mendiang su"u bilang ba"wa orang tak perlu takut jika membela si lema" dan menegakkan keadilan. 9rang s"e #wi itu gandumnya berlebi"an kalian sebaliknya kelaparan ini tidak adil namanya. "Mari antarkan aku!" $ikap dan ucapan Tan -ok membangkitkan semangat orang!orang yang kelaparan itu dan rombongan ini lalu menuju ke ruma" #wi!wangwe. )i sepan!jang jalan yang sunyi rombongan ini bertamba" besar dan ak"irnya semua sisa penduduk dusun itu yang berjumla" dua pulu" orang lebi" ikut dalam rombongan. 9rang!orang yang tadinya berputus "arapan ini timbul keberaniannya setela" mereka dibela ole" pendekar muda Tan -ok. &etapapun juga setela" mereka tiba di depan gedung besar milik #wi! wangwe gedung dan pagar tembok tinggi tebal dan meli"at empat orang 110 Raja Pedang tukang pukul menjaga di depan pintu pagar tem!bok keberanian mereka lenyap dan orang!orang ini bersembunyi di belakang Tan -ok. Meli"at sikap pengecut ini lenyap kesabaran Tan -ok. "-ayo kalian maju dan nyatakan ke"endak "ati kalian. Takut apa," serunya. #akek tadi bersama dua orang temannya memberanikan diri mendekati pintu pagar tembok. "(njing!anjing kelaparan kalian mau apa ribut!ribut di sini," seorang tukang pukul membentak sambil melintangkan toyanya sikapnya mengancam dan sombong sekali "#ami "ampir mati kelaparan....." kata kakek itu merenda" "#ami "endak mo"on belas kasi"an #wi!wangwe mo"on bantuan sedikit gandum untuk penyambung nyawa....." "Pengemis!pengemis kelaparan pergi kalian! #wi!wangwe mana ada waktu untuk melayani kalian, $edang ada tamu agung dan sibuk. Pergi!" "#asi"anila" kami..... biarla" kami diberi pinjaman gandum kelak tentu kami bayar dengan tenaga....." #akek itu mendesak. "$etan tidak lekas pergi," empat orang tukang pukul itu menjadi mara" sekali dan serentak mereka menggerakkan toya menerjang maju. $egera terdengar suara bak!bik!buk disusul pekik kesakitan ketika para petani itu dipukul. Percuma saja mereka mencoba melawan karena mereka yang di waktu se"at saja tidak mampu melawan tukang!tukang pukul ini apalagi sekarang dalam keadaan "ampir mati kelaparan. "#ejam sekali! (njing!anjing penjaga jangan gigit orang." Tan -ok melompat ke depan dan sekali dia menggerakkan kedua kaki tangannya empat orang tukang pukul itu robo" toya mereka ada yang pata" ada yang terlempar jau". &ukan main kaget "ati mereka. (palagi ketika mereka meli"at ba"wa yang merobo"kan mereka begitu muda"nya "anyala" seorang pemuda yang tubu"nya seperti raksasa. "Tolong..... ada pengacau.....!" Mereka berteriak!teriak ke dalam sambil merayap bangun. &erbondong!bondong dari dalam gedung keluar belasan orang tukang pukul mala" diantara mereka ada yang berpakaian seperti serdadu pemerinta" .oan. Mereka ini ada yang membawa golok toya atau pedang dan dengan sikap mengancam mereka menyerbu keluar. Para petani yang tadinya berbesar "ati meli"at betapa dengan muda" Tan -ok merobo"kan empat orang tukang pukul yang melabrak mereka tadi sekarang berbalik menjadi ketakutan dan menjau"kan diri. Tan -ok sendiri sama sekali tidak merasa takut. Mala" dia menyambut mereka dengan suaranya yang keras "#alau tidak mau memberi gandum kepada mereka yang kelaparan kupukul mampus kalian anjing!anjing penjaga!" Tentu saja para tukang pukul dan serdadu penjaga itu memandang renda" kepada Tan -ok. $ambil berteriak!teriak memaki mereka menerjang. -ujan senjata menyambar ke ara" tubu" tinggi besar itu 2amun segera terdengar teriakan!teriakan mengadu"!adu" dan keadaan menjadi kacau!balau. Para pengeroyoknya sibuk menyerangnya dari empat penjuru namun pemuda gaga" perkasa ini selalu dapat melindungi tubu"nya daripada ancaman senjata dengan jalan menangkis atau mengelak. Mala" dia cepat secara kontan mengirim pukulan!pukulan balasan yang membuat beberapa orang menggeletak pingsan. Meli"at makin banyak tukang pukul berlarian dari 111 Raja Pedang dalam Tan -ok merampas sebatang toya dan mengamuk dengan senjata ini. Makin ramaila" pei!tempuran di depan gedung #wi!wangwe itu. "$audara!saudara Tan!eng"iong itu dikeroyok dalam pembelaannya ter"adap kita. &agaimana kita bisa tinggal diam saja, -ayo bantu!" #akek petani berseru keras. Memang para petani itu mulai timbul keberanian mereka meli"at betapa gaga"nya Tan -ok melawan tukang pukul. "&etul..... betul..... "ayo bantu Tan!eng"iong.....!" Pulu"an orang petani yang kurus!kurus itu dengan semangat menyala lalu menyerbu para tukang pukul yang mengeroyok Tan -ok. Mereka tidak peduli lagi akan keselamatan diri sendiri. 4ang dipukul jatu" bangkit lagi dan melawan penu" kenekatan. Tentu saja mendapat bantuan ini Tan -ok menjadi makin bersemangat. Toyanya mengamuk dan demi satu para tukang pukul dapat robo"kan. Pada saat itu dari sebela" dalam gedung terdengar suara orang berseru "Mundur semua biarkan .iam!siauwya 6Tuan Muda .iam7 mengusir para pengacau!" 'tula" suaranya #wi!wangwe. Mendengar perinta" ini para tukang pukul lalu mengundurkan diri sambil menyereti tubu" teman!teman mereka yang terluka. $emua orang termasuk Tan -ok memandang ke dalam. Mereka meli"at #wi!wangwe yang suda" setenga" tua seorang bertubu" tinggi kecil yang berpakaian mewa" sekali tangan kiri mengisap "uncwe berujung emas berdiri di anak tangga sambil memandang ke luar. )i sebela"nya berdiri seorang pemuda yang ane". Muka pemuda ini pucat puti" matanya liar tajam "idungnya mancung. (kan tetapi waja" yang tampan ini nampaknya ane" dan mengandung sesuatu yang mengerikan terutama pada matanya. Pakaiannya serba kuning dan tangan kanannya memegang sebua" suling ular. Pada saat itu pemuda yang usianya antara dua belas ta"un ini berkata sambil tertawa. "#wi!wangwe biarla" aku mengadakan sedikit pertunjukan yang menarik "ati." &oca" laki!taki belasan ta"un itu lalu mengangkat sulingnya ditiupnya suling itu. Terdengar suara melengking yang ane" naik turun seperti gelombang samudera makin lama makin tinggi dan nyaring menusuk anak telinga. Tan -ok yang suda" mempelajari ilmu silat tinggi kaget sekali karena ta"u ba"wa suling itu ditiup dengan kekuatan k"ikang yang "ebat! ";lar.....! ;lar.....!" Para petani berteriak!teriak ketakutan. Tan -ok kaget dan cepat memutar tubu" memandang. 'a bergidik meli"at banyak sekali ular merayap cepat menuju ke tempat itu besar kecil dan datang dari semua jurusan. Tadinya "anya beberapa ekor saja mungkin ular!ular yang terdekat di tempat itu akan tetapi sebentar kemudian menjadi pulu"an dan ak"irnya ratusan ekor ular datang dan dari jau" masi" keli"atan banyak lagi mendatangi. #etika ular!ular yang amat banyak itu suda" berkumpul dan menggeliat!geliat sambil menujukan mata ke ara" si penyuling cilik yang suda" berjalan keluar dari pintu pagar tembok suara suling tiba!tiba beruba" menjadi kacau balau dan..... secara tiba!tiba ular!ular itu mendesis!desis dan nampak mara" lalu menyerang para petani! $egera terdengar jerit!jerit kesakitan bercampur dengan teriakan ketakutan. Para petani mencoba melawan namun sia!sia karena ular terlampau banyak. Meli"at ini Tan -ok mara" sekali. $ambil mengeluarkan gerengan seperti "arimau terluka orang muda ini menyambar 112 Raja Pedang sebatang toya dan menerjang rombongan ular itu. la menggebuk dan memukul meng"ancurkan banyak kepala ular. (kan tetapi ular itu terlampau banyak dan tak mungkin dia dapat melindungi dua pulu" lebi" orang bernasib malang yang diserbu ular!ular itu. (palagi di antara ular!ular itu banyak terdapat ular!ular kecil berbisa yang amat gesit. $ekali pagut saja ular ular seperti ini mematikan korbannya. Meli"at betapa para petani itu robo" binasa Tan -ok menjadi ngeri dan dengan amara" meluap!luap dia meli"at betapa makin banyak dia membunu" ular makin ganasla" ular!ular yang lain dan dalam sekejap mata saja para petani itu suda" robo" semua. Tak seorang pun tinggal "idup lagi. "'blis kecil ber"ati keji!" Tan -ok membalik dan melompat dengan 1oya di tangan menyerang boca" kecil penyuling yang ane" itu. $ama sekali dia tidak ta"u ba"wa boca" itu bukanla" sembarang boca". )ia ini bukan lain adala" .iam #in murid $iauw!ong!kwi toko" besar dari utara yang amat ja"at. $erangan dengan toya yang dilakukan ole" Tan -ok amat da"syat. (kan tetapi tiba!tiba .iam #in menggerakkan tangan kirinya dan sinar keemasan menyambar ke ara" muka Tan -ok. Terkejut raksasa muda ini. 5epat dia menggunakan tangan kiri menyampok sinar keemasan tanpa membatalkan serangannya dengan toya yang dipegang tangan kanan. (kan tetapi sebelum toyanya mendekati tubu" .iam #in dia menjerit kesakitan dan toyanya dilempar kemudian tangan kanannya merenggut ular kuning emas yang suda" menggigit tangan kirinya. Rasa sakit panas dan gatal!gatal menyerang seluru" tubu"nya. $ekali remas saja "ancur lu!lu"la" kepala dan tubu" ular kecil itu akan tetapi rasa sakit yang menguasai tubu"nya tak terta"ankan lagi. $ambii memekik!mekik Tan -ok memutar tubu" dan pergi secepatnya dari tempat itu. "-a!"a!"a!"a!"a orang sombong itu takkan waras lagi otaknya terkena racun #im!tok!coa 6;lar Racun 0mas7!" .iam #in tertawa bergelak sambil meniup sulingnya lagi. ;lar!ular yang tadinya berpesta!pora menggigiti mayat para petani itu sekarang lari ketakutan mendengar suara suling se"ingga sebentar saja di situ tidak ada seekor pun ular kecuali bangkai! bangkai ular yang di!bunu" Tan -ok tadi dan mayat para petani yang malang melintang. #wi!wangwe dan kaki tangannya yang suda" kerap kali menyaksikan pembunu"an ter!"adap orang!orang miskin itu sekarang bergidik juga menyaksikan kejadian yang menyeramkan ini. )engan penu" "ormat #wi!wangwe mempersilakan .iam #in masuk ke dalam gedungnya lagi dan memerinta"kan kepada orang!orangnya untuk membersi"an "alaman itu membawa pergi bangkai!bangkai ular dan mayat para petani. Tan -ok berlari!lari terus secepatnya. Tubu"nya memang luar biasa kuatnya se"ingga biarpun dia suda" terkena gigitan ular berbisa yang amat berba"aya dia masi" dapat berlari cepat sampai pulu"an jau"nya. (kan tetapi ak"irnya dia terguling robo" di tenga" sawa" yang tana"nya kering mereka" pingsan. Mata"ari dengan ca"ayanya yang penu" menyinari tubu" Tan -ok yang menggeletak tak berdaya itu seakan!akan "endak membakarnya. Ternyata ba"wa racun ular kuning keemasan itu mengandung "awa yang amat panas se"ingga seluru" tubu" Tan -ok menjadi mera" ke"itaman apalagi di bagian tangan yang tergigit sampai menjadi "itam seperti "angus terbakar. 113 Raja Pedang Pada saat itu dari jurusan selatan di atas jalan kecil yang kering kerontang dan sunyi terdengar suara orang bernyanyi! &enar!benar amat ganjil mendengar orang bernyanyi di tempat yang diliputi "awa maut kering ini. $etela" keli"atan orangnya dia itu adala" seorang anak laki!laki yang baru belasan ta"un usianya. Pakaiannya compang!camping lebi" patut pakaian seorang jembel yang terlantar. (kan tetapi lengan dan kakinya berkulit bersi". &etapapun juga jelas ba"wa dia itu bukan boca" biasa. -al ini terli"at dari mukanya yang berkulit ane" yaitu kulitnya ke"ijauan seperti "ijaunya daun muda. $epasang matanya juga bukan mata manusia biasa karena mengandung sinar yang amat tajam mala" terlalu tajam se"ingga seperti tidak normal lagi. <aja" yang berwarna ke"ijauan dengan mata setajam itu benar!benar akan membikin orang bergidik ketakutan dan mengira ba"wa dia ini tentu bukan manusia. (palagi kalau mendengar kata!kata dalam nyanyiannya. (ne". 2yanyiannya saja suda" tidak karuan iramanya bukan nyanyian lebi" pantas disebut gila atau orang mengigau akibat sakit demam. )an kata!katanya dengarkan saja dia bernyanyi. "-e" perut ber"entila" merengek! Tidak maluka" kau kepada kaki, 4ang bekerja keras tak perna" mengelu" * " #au tiada guna tak perna" bekerja #erjamu "anya merengek minta diisi* #ata!kata ane" ini dia nyanyikan sepanjang jalan sambil saling memukulkan dua batang kayu yang dipegang di kedua tangan untuk membuat irama nyanyiannya yang tidak karuan. $elain warna mukanya yang ke"ijauan dan sepasang matanya yang luar biasa tajamnya selebi"nya anak ini bole" dibilang tampan tubu"nya pun padat berisi dan kuat. &oca" ini bukan lain adala" &eng $an $eperti tela" diceritakan dalam bagian terda"ulu dari cerita ini secara kebetulan sekali &eng $an boca" korban banjir $ungai -uang!"o yang tidak ta"u akan nama keturunannya sendiri ini tela" bertemu dengan -ek!"wa #ui!bo dan mendapat 'lmu T"ai!"wee $iu! "wee dan 5i!"wee yang ole" -ek!"wa #ui!bo dimaksudkan untuk memperbesar daya "awa "4ang" dalam tubu" anak ini dan membunu"nya. (kan tetapi tanpa disadari ia mala" memberi tamba"an tenaga kepada anak ini dan mala" menyelamatkan nyawa &eng $an daripada "awa pukulan /eng! tok!ciang dari #oai (tong. #emudian secara kebetulan pula &eng $an bertemu dua orang kakek ane" yaitu P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang mengangkatnya sebagai murid dan kedua orang kakek ane" ini menurunkan atau mewariskan dua macam ilmu silat yang "ebat padanya. )ari P"oa Ti dia mewarisi #"ong!ji!ciang dan 'm!sin!kiam sedangkan dari T"e &ok 2am dia mewarisi Pat!"ong!ciang dan 4ang!sin!kiam. (da!pun 'm!sin!kiam dan 4ang! sin!kiam ini adala" dua bagian yang berlawanan dari 'lmu 'm!yang!sin!kiam yang merupakan peca"an daripada 'm!yang &u!tek!cin!keng 'lmu silat tertinggi di dunia persilatan yang da"ulu dimiliki ole" Pendekar $akti &u Pun $u di jaman pemberon!takan (n Lu $"an 6ta"un JKK7 kira!kira lima ratus ta"un yang lalu. 'lmu 'm!yang!sin!kiam diingini ole" semua toko" persilatan dari empat penjuru siapa kira secara tak disengaja tela" terjatu" ke dalam tubu" &eng $an! Lucunya &eng $an yang suda" mempelajari ilmu ini dan melati"nya setiap "ari sampai "a1al betul sama sekali tak perna" ta"u ba"wa dia sekarang tela" memiliki ilmu yang "ebat. -anya anak ini ta"u ba"wa berkat 114 Raja Pedang lati"an!lati"an itu tubu"nya menjadi kuat dan ringan mala" dia sekarang tidak perna" menderita gangguan lagi dan perasaan panas atau dingin di tubu"nya. $etiap kali dia menderita panas dari teriknya mata"ari secara otomatis tubu"nya mengeluarkan "awa dingin untuk melawannya dan pengera"an "awa "'m" secara otomatis ini "anya dapat diketa"ui dari waja"nya yang beruba" menjadi ke"ijauan. $ebalik!nya di waktu dingin secara otomatis pula waja"nya beruba" mera" ke"itaman tanda ba"wa tenaga dari "awa "4ang" di tubu"nya bekerja. -anya kalau "awa udara biasa waja"nya beruba" puti" seperti biasa pula. $elain ini tanpa dia sadari apabila dia terserang na1su amara" waja"nya juga otomatis beruba" mera" ke"itaman sebaliknya apabila dia merasa gembira waja"nya menjadi "ijau! Pada saat itu "awa udara amat panas!nya maka tidak "eran kalau muka anak ini menjadi ke"ijauan tanda ba"wa "awa "'m" otomatis bekerja di tubu"nya. Perutnya terasa lapar sekali semenjak kemarin tidak kemasukan apa!apa. )usun!dusun kosong sunyi po"on!po"on gundul kering. ;ntuk mena"an rasa lapar perutnya dia berjalan sambil bernyanyi!nyanyi mencela perutnya yang selalu merengek!rengek minta isi. "0" mata yang sial. )i mana!mana meli"at mayat orang. $uda" enam belas mayat kukubur sekarang ada lagi di tenga" sawa". $ialan benar!" &eng $an mengomel ketika dia meli"at tubu" Tan -ok menggeletak di tenga" sawa". Memang seperti "alnya Tan -ok boca" ini pun semenjak kemarin "ari meli"at banyak mayat menggeletak di pinggir jalan mayat mereka yang kelaparan. $ejak kecil &eng $an suda" dijejali pelajaran 3lsa1at!3isa1at kuno tentang peri!kebajikan dan perikemanusiaan maka meli"at mayat!mayat menggeletak terlantar itu tidak tega "atinya dan dia mengubur setiap mayat yang dijumpainya dikubur secara seder"ana. )engan "ati agak kesal karena perutnya lapar dan selalu bertemu mayat &eng $an menyimpang dari jalan kecil memasuki sawa" kering meng"ampiri tubu" Tan -ok yang tak bergerak seperti suda" mati itu. $etela" memandang waja" dan tubu" Tan -ok anak itu menarik napas panjang dan berkata "$ayang...... sayang sekali orang begini gaga" dan bertubu" tinggi besar seperti raksasa mati di sini. (ne"nya orang mati kelaparan kenapa badannya masi" tegap dan besar seperti ini, (ne".....ane"....." 2amun &eng $an lalu mulai bekerja menggali tana" kering di sawa" itu. Pekerjaan ini dia lakukan dengan dua batang kayu kecil yang dipegangnya tadi. &enar!benar "ebat. 9rang tentu takkan percaya kalau tidak menyaksikannya sendiri. )ua batang kayu ranting kecil itu ketika dia pakai mendongkel tana" ternyata beruba" seperti dua batang linggis besi yang kuat. $ebentar saja dia meng!gali tana" sampai satu rneter lebi" da!lamnya. Meli"at tubu" tinggi besar yang masi" baik itu &eng $an merasa kasi"an kalau menguburnya kurang dalam maka dia sengaja menggali sampai dalarn. Ternyata tana" itu bawa"nya rnerupakan tana" lempung yang kering akan tetapi "alus dan berwarna kemera"an. $etela" menggali cukup dia meletakkan sepasang rantingnya dan membungkuk mengangkat tubu" itu. &adan Tan -ok besar sekali beratnya takkan kurang dari seratus kilo namun benar!benar meng"erankan betapa anak kecil itu dapat memondongnya dengan muda". &eng $an kaget ketika merasa betapa kulit tubu" Tan -ok amat panas. la masi" kecil belum dapat mengerti betul bagaimana keadaan orang mati. #arena tubut itu kaku dan 115 Raja Pedang diam tak bernapas dia menganggapnya suda" mati. Panas tubut Tan -ok dianggapnya karena terik sinap mata"ari. )engan perla"an dan "ati!"ati &eng $an meletakkan tubu" tinggi besar itu ke dalam lubang. Mulutnya berbisik!bisik "#embalila" kau ke asalmu tenteram dan damai." #ata!kata ini da"ulu perna" dia dengar dari seorang "wesio ketika melakukan upacara mengubur mayat. Tiba!tiba dia kaget dan melompat mundur matanya terbelalak. #alau saja &eng $an bukannya seorang anak luar biasa yang tidak mengenal rasa takui tentu dia akan lari terbirit!birit menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu. "DMayat" tadi bergerak!gerak dan dengan gerakan liar lalu bangun duduk matanya Dmelotot mera" mulutnya berteriak!teriak. "Lapar..... lapar.....! Tana" meng"asilkan segala macam tetumbu"an yang dapat dimakan masa tana" sendiri tak bole" dimakan," )an "mayat" itu lalu mencengkeram tana" lempung mera" dan..... dimakannya dengan amat la"apnya. ;ntuk sejenak &eng $an berdiri seperti. patung matanya terbelalak "eran. Mula!mula dia merasa ngeri juga. (kan tetapi ketika meli"at betapa "mayat" itu makan tana" lempung mera" dengan enaknya seperti orang makan daging panggang air liurnya memenu"i mulutnya. Perutnya memang amat lapar sekarang meli"at orang makan demikian enaknya biarpun yang dimakan "anya tana" lempung timbul seleranya. la mulai menengok ke bawa" ke ara" tana" lempung yang tadi dia gali dan sekarang bertimbun di luar lubang. 9tomatis dia berjongkok tangannya mengambil segumpal tana" lempung mera" dan.... membawa tana" itu ke mulutnya terus digigit. "<a" enak....." )engan ter"eran!"eran &eng $an terus makan tana" lempung itu. Rasanya si" tidak bisa dibilang enak akan tetapi juga bukan tidak enak karena "alus dan baunya "arum. $etela" memasuki perut mendatangkan rasa kenyang juga. $ampai empat gumpal tana" memasuki perut &eng $an yang menjadi girang sekali karena dia sekarang dapat mengisi perutnya yang tadi merengek!rengek. $ama sekali dia tidak ta"u ba"wa memang tana" lempung itu sejenis tana" lempung yang "alus dan memang tidak berba"aya kalau dimakan mala" mengandung k"asiat menguatkan badan. "Mayat" itu lalu makan tana" lem!pung banyak sekali kemudian mayat itu yang duduk di dalam lubang kubur mendongak memandang ke ara" &eng $an dengan sepasang mata rnera". &eng $an tersenyum kepadanya dan mengangguk. "Twako jadi kau sebetulnya belum matika", $yukur kalau begitu!" Tiba!tiba Tan -ok mengeluarkan suara menggereng lalu tubu"nya meloncat keluar lubang sambil berteriak geram (ku tidak mati kaula" yang akan mampus!" $erta merta pemuda raksasa ini mengirim serangan memukul ke ara" kepala &eng $an dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya mencengkeram ke ara" muka &eng $an yang ke"ijauan. $emenjak mewarisi ilmu!ilmu silat tinggi dari kedua orang su"unya yaitu kedua kakek P"oa Ti dan T"e &ok 2am belum perna" &eng $an mempergunakan kepandaian ini dalam pertempuran. Memang tak dapat disangkal lagi ba"wa dia amat tekun melati" diri mempelajar semua ilmu itu dengan teliti namur tanpa diketa"ui apa k"asiatnya semua ilmu itu. $ekarang meng"adapi serangan bertubi!tubi dari pemuda raksasa yang 116 Raja Pedang seperti tidak waras otaknya ini dia kaget juga. 2amun otomatis gerak silat yang suda" mendara" dagipg di tubu"nya bekerja. "-isss nanti dulu Twako. -idup atau mati bukan urusan kita. &agaimana kau bisa tentukan," $ambil mengeluarkan jawaban yang mengandung 3lsa1at kebatinan ini &eng $an miringkan kepalanya meng"indarkan pukulan tangan kanan Tan -ok sedangkan tangan kanannya dia angkat untuk menangkis cengkeraman tangan kiri lawannya yang tinggi besar itu. "Plakkk!" tangan kiri Tan -ok yang berjari panjang besar itu ber"asil men! cengkeram tangan &eng $an yang kecil se"ingga lima pasang jari tangan saling genggam. &eng $an merasa betapa dari tangan Tan -ok mengalir "awa panas melebi"i api. 9tomatis tubu"nya me!nyambut "awa ini dengan "awa "'m" yang luar biasa kuatnya se"ingga tangannya yang dicengkeram kini terasa dingin sejuk. -ebat sekali akibatnya Tan -ok seketika menjadi kaku tubu"nya. la masi" tetap berdiri dengan tangan kiri mencengkeram tangan kanan &eng $an matanya melotot kemera"an dan kini sekujur tubu"nya menggigil seperti orang terserang demam. Tangannya yang mencengkeram tangan kanan &eng $an seperti lengket dan tak dapat ditarik kembali sedangkan dari tangan anak kecil itu mengalir "awa yang dinginnya melebi"i bukit es. Makin lama tubu" Tan -ok makin menggigil mukanya yang mera" itu mulai berkurang warnanya dan tiba!tiba dia munta"kan dara" meng"itan juga dari luka di tangan kirinya yang kini menempel pada tangan kanan &eng $an keluar dara" "itam. Tiga kali dia munta"kan dara" "itam dan tubu" yang tadinya panas itu beruba" dingin sekarang. Matanya yang kemera"an dan liar beruba" tenang. "(du"..... adu"..... dingin.....!" Tan -ok yang tadinya kaku tubu"nya itu sekarang dapat melompat mundur. &eng $an juga melompat mundur sambil melepaskan tangannya. Mereka kini berdiri ber"adapan dalam jarak tiga empat meter saling pandang. $etela" tangannLa terlepas dari tangan &eng $an lenyap rasa dingin yang menusuk jantung. )iam!diam Tan -ok merasa ter"eran!"eran apalagi baru sekarang dia teringat mengapa dirinya bisa berada di situ. Tiba!tiba dia celingukan memandang ke kanan kiri dengan rasa takut karena dia teringat akan ular!ular yang tadinya mengeroyoknya. Meli"at ba"wa dia berada di sawa" ber"adapan dengan seorang boca" bermuka "ijau bermata tajam yang mempunyai tangan mengandung "awa dingin luar biasa Tan -ok kembali memandang &eng $an lalu melirik ke ara" lubang kuburan di dekat situ. "(dik kecil kau siapaka"," $etan atau manusia," &eng $an tertawa matanya yang tajam itu berkilat!kilat. "-a!"a!"a Twako kalau satu diantara kita ini bukan manusia kiranya kaula" orangnya. (ku manusia biasa akan tetapi kau..... apaka" kau bukan siluman," Tan -ok yang mengerti akan ilmu silat tinggi tadi mendapat kenyataan ba"wa anak ini bukanla" anak biasai tangannya mengandung tenaga 'm yang luar biasa kuatnya. (kan tetapi dia tidak ta"u ba"wa tenaga inila" yang tela" menolong nyawanya yang mengusir racun "awa panas yang tadinya menyerang tubu"nya akibat gigitan ular #im!tok!coa. Tentu saja di pi"ak &eng $an sama sekali tidak ta"u akan "al ini jangankan tentang penyembu"an yang tanpa sengaja dia lakukan ba"kan tentang tenaga! tenaga yang berada dalam dirinya saja dia tidak ta"u apa artinya. "(dik yang ane" kenapa kau menyangka aku seorang siluman," 117 Raja Pedang "#au ane" sekali si"! (ku semenjak kemarin mengubur mayat!mayat orang mati kelaparan yang bergelimpangan di pinggir jalan. Tadi aku mendapatkan kau menggeletak mati di sini tidak bernapas lagi. (ku menggali lubang untuk menguburmu. 0" ta"u!ta"u di dalam lubang kuburan. kau "idup lagi makan tana" lalu meloncat dan menyerangku. )an sekarang setela" munta"! munta" kau bicara seperti orang waras. 9rang dengan tubu" raksasa seperti kau bisa mati dan "idup lagi benar!benar bukan seperti manusia." Mendengar ini Tan -ok bengong lalu menjatu"kan diri duduk di atas tana". Meli"at pemuda raksasa itu bengong terlongong mengurut!urut dagu &eng $an juga ikut duduk di depannya. )ua orang ini duduk tak berkata!kata seperti dua bua" patung batu. (k"irnya Tan -ok yang menole" dan bertanya. "(dik yang baik siapa namamu, #au anak siapa murid siapa dan kenapa bisa sampai di sini," )iberondong pertanyaan!pertanyaan ini &eng $an tersenyum nakal lalu menjawab secara memberondong pula. "2amaku &eng $an bukan anak siapa!siapa guru!guruku suda" meninggal dan bisa sampai ke sini karena kedua kakiku berjalan." (kan tetapi agaknya Tan -ok tidak melayani sendau!guraunya mala" dengar sunggu"!sunggu" bertanya "#au tidak punya orang tua dan guru!gurumu suda" mati, jadi kau "idup sebatangkara di dunia ini," &eng $an mengangguk. "$ejak dulu aku "idup sebatangkara." "Tidak punya tempat tinggal," &eng $an menggeleng kepala "(" adikku yang baik..... sama benar nasib kita....." Tan -ok menubruk dan merangkul &eng $an sambil menangis. &eng $an bingung lalu karena tidak ta"u "arus berbuat apa ia pun ikut!ikut menangis! )ua orang ini bertangis! tangisan di tenga" sawa" kering kerontang dan tetes!tetesan air mata mereka diisap cepat ole" tana" yang ke"ausan. "(dik &eng $an aku Tan -ok baru saja ditinggal mati guruku....." Tan -ok menangis sambil merangkul "dan aku.... e" celaka! #au terkena racun!" Tiba!tiba dia memegang tangan &eng $an dan memandang tajam. "Mukamu ke"ijauan badanmu mengeluarkan "awa dingin sekali. #au terkena "awa pukulan yang mengandung racun dingin..... celaka....." &eng $an tersenyum. "Tidak Tan!twako 6#akak Tan7. (ku tidak apa!apa." "&etulka", #au tidak merasa sakit," "Tidak." "(ne"..... ane"...... kukira kau terkena racun semacam racun ular atau....." Tiba!tiba dia melompat dan mukanya beruba". ";lar! (" sekarang aku ingat. &oca" siluman ular itu yang melukaiku. )ia "arus dibunu"! 5elaka para petani malang itu....." &eng $an benar!benar tidak mengerti dan ter"eran!"eran meli"at sikap raksasa yang beruba"!uba" dan ane" ini. "$iluman ular, )i mana dia," )ia seorang anak sebaya denganmu. (ku sedang memimpin para petani yang kelaparan untuk minta bantuan makanan dari "artawan #we yang kaya raya. (kan tetapi para petani mala" diserang ole" kaki tangannya. (ku membantu dan munculla" siluman ular mendatangkan ratusaan ekor ular mengeroyok para petani &anyak yang mati. (ku menyerang dan..... aku terluka ole" seekor ular kuning emas. -ayo kita "arus pergi ke sana. (ku "arus bunu" siluman itu!" 118 Raja Pedang "Ratusan ekor ular! lii""""" menakutkan sekali!" &eng $an bergidik dan keli"atan ngeri lalu memandang ke kanan kiri takut kalau!kalau ratusan ekor ular itu datang ke situ. "/angan takut ada aku di sini. (ku "apus basmi ular!ular itu dan silumannya. -ayo (dik &eng $an kau ikut atau tidak," Tan -ok berdiri. "#alau kau takut kau tinggal saja di sini aku "arus segera kembali ke dusun itu." Tan -ok suda" mulai lari. "2anti dulu Twako. (ku ikut!" &eng $an segera mengambil dua batang ranting yang tadi dia gunakan untuk menggali tana" lalu ikut berlari di belakang Tan -ok. #arena amat berna1su untuk segera kembali ke dusun membantu para petani yang dikeroyok ular Tan -ok mengera"kan kepandaiannya dan berlari cepat sekali. la sampai lupa ba"wa di belakangnya ada &eng $an lupa ba"wa kalau dia berlari secepat itu tentula" seorang anak kecil seperti &eng $an akan tertinggal jau". $etela" berlari sampai di luar dusun barula" dia teringat dan cepat dia menengok. (langka" "erannya meli"at anak itu berlari!lari kecil seenaknya saja tapi masi" berada di belakangnya. 0" kau masi" di belakangku," "Tentu saja bukanka" kau mengajakku," Tan -ok penu" ketegangan akan bertemu dengan siluman ular maka dia kurang memper"atikan &eng $an dan terus melanjutkan larinya memasuki dusun menuju ke gedung tempat tinggal #wi!wangwe. )i depan gedung #wi!wangwe para tukang pukul sedang duduk dan sibuk membicarakan amukan para petani yang dibantu pemuda raksasa. Tentu saja mereka menjadi amat kaget ketika meli"at pemuda raksasa yang kemarin tela" dilukai dan diusir pergi ole" ".iam!kongcu" itu kini tiba!tiba muncul di depan mereka bersama seorang anak laki!laki bermuka "ijau. "(njing!anjing keparat "ayo lekas suru" keluar #wi!wangwe dan siluman ular itu!" Tan -ok memaki sambil memegang dua orang tukang pukul dan sekali lempar dua orang itu jatu" bergulingan tiga meter lebi" jau"nya. 4ang lain! lain cepat mencabut senjata dan sebagian melapor ke dalam. $ementara itu ketika meli"at para tukang pukul mencabut senjata Tan -ok suda" bangkit amara"nya. ")i mana paman!paman tani semua, #alian bunu" ya, (was rasakan pembalasanku!" Tan -ok lalu mengamuk menerjang para tukang pukul yang kini "anya membela diri tidak berani menyerang karena maklum akan keli"aian Tan -ok. $ebentar saja Tan -ok suda" dikeroyok belasan orang tukang pukul dan di dalam gedung terdengar ramai!ramai karena semua orang tidak ta"u ba"wa pemuda raksasa itu tela" datang lagi mengamuk. Mendadak terdengar tiupan suara suling yang melengking. $uling yang ditiup ole" .iam #in melengking tinggi dan mengalun dengan irama yang amat luar biasa. Tan -ok berdebar jantungnya maklum apa artinya tiupan suling itu. &etul saja dugaannya tak lama kemudian terdengar bunyi mendesis! desis dan banyak sekali ular menggeleser datang. Tan -ok biarpun tidak begitu cerdik namun karena dia merasa jijik juga meli"at banyak ular lalu berkela"i dengan menyerbu ke tenga"!tenga" para tukang pukul. Perbuatannya ini bukan berdasarkan kecerdikan melainkan karena takut kepada ular!ular ituH akan tetapi untung baginya. .iam #in bingung untuk memimpin ular!ularnya karena bagaiman ;lar!ularnya itu bisa disuru" menyerang seorang saja yang berada di tenga"!tenga" dan dikurung para tukang pukul, &aiknya setela" terjadi keributan yaitu serbuan para petani 119 Raja Pedang #wi!wangwe mendatangkan lebi" banyak tukang pukul yang pandai se"ingga untuk sementara amukan Tai -ok dapat dibendung. $ementara itu meli"at ular yang amat banyak datang melenggang!lenggok mendekatinya &eng $an menjadi jijik dan takut bukan main. la tidak takut kalau meng"adapi orang akan tetapi meng"adapi ular yang banyak dan amat menjijikkan dan mengerikan itu dia takut juga.#etika ular!ular itu dengan mata mera" dan lida" menjilat!jilat keluar menyerbu ke ara"nya sambil berteriak teriak ";lar.....! ;lar.....!" tiba!tiba tubu"nya mencelat ke atas ke tenga" tenga" orang yang sedang berkela"i &agaikan seekor burung terbang kakinya menginjak kepala orang!orang yang sedang mengeroyok Tan -ok dan begitu kakinya menginjak kepala orang dia mencolot lagi ke sana ke mari melalui kepala!kepala orang itu ak"irnya dia bisa meloncat ke atas genteng. )i situ dia berjongkok dengan tubu" gemetaran sambil memandang ke bawa". $emua orang terutama sekali Tan -ok kaget dan "eran bukan main meli"at perbuatan &eng $an ini. Meli"at cara anak itu meloncat tidak terasa jelas ba"wa dia tidak mengerti ilmu meloncat tinggi. (kan tetapi mengapa tubu"nya begitu ringan se"ingga seakan!akan dia dapat beterbangan di atas kepala orang!orang, Tan -ok tidak sempat lagi memper"atikan &eng $an karena pengeroyokan para tukang pukul suda" cukup membuat dia repot juga. #ali ini pun Tan -ok ber"asil merampas sebatang toya dan mengamuk. $uda" ada beberapa orang tukang pukul robo" ole" kemplangan toyanya. Meli"at ini .iam #in menjadi penasaran dan k"awatir juga. Tak mungkin dia dapat menyuru" ular!ularnya menyerbu karena sekali ular!ular itu menyerbu tentu para tukang pukul #wi!wangwe akan digigit pula. la lalu berseru. "Paman!paman mundur semua biar ular!ularku meng"abiskannya!" Tukang!tukang pukul itu memang kewala"an meng"adapi Tan -ok. &ukan ilmu silatnya yang "ebat melainkan tenaganya yang benar!benar sukar di"adap. $etiap kali toya di tangan pemuda raksasa itu menangkis tentu banyak senjata terpental atau rusak. Mendengar perinta" ini mereka lalu meloncat mundur meninggalkan Tan -ok. Tan -ok maklum ba"wa dia akan dikeroyok ular maka dia "endak menda"ului menyerang .iam #in. 5elakanya anak ane" ini suda" meniup sulingnya melengking tinggi dan ular!ular itu suda" mulai menyerbu. )i lain saat Tan -ok suda" dikelilingi ular! ular yang amat mara" mendesis desis dan siap menyerangnya. Tan -ok bergidik melintangkan toyanya bingur "arus menyerang yang mana dulu karena dia tela" dikurung dalam pagar ular. "-a!"a!"a!"a!"a manusia sombong. Ternyata kau masi" belum mampus! $ekarang aku akan meli"at. -a!"a!"a!" kata .iam #in setela" melepaskan sulingnya. #emudian dia mulai menyuling lagi suara sulingnya melengking! lengking tinggi dan menyakitkan telinga. &eng $an yang berada di atas genteng meli"at semua kejadian ini diala" yang paling sakit telinganya mendengar suara suling itu. $aking mara"nya dia berteriak!teriak "$iluman ja"at siluman busuk. $uara sulingmu tidak enak. )engar aku lebi" pandai menyuling daripada suara sulingmu seperti angin kotor itu" &eng $an meniru!niru bunyi suling dengan suaranya. Tanpa dia sadari k"i!kang di tubu"nya suda" kuat sekali maka ketika dia meniru bunyi melengking suara suling itu kala" kuat dan kala" nyaring! Terdengar sekarang bunyi yang luar biasa dan ane" suara suling bercampuran dengan 120 Raja Pedang suara mulut &eng $an yang meniru!niru suara suling. #etika dia mendapat kenyataan betapa setela" dia menjerit!jerit telinganya tidak terganggu lagi ole" suara suling yang kala" nyaring dia makin bersemangat dan teriakan! teriakannya makin kuat. #asi"an sekali ular!ular 'tu. $uara suling merupakan perinta" atau dorongan bagi mereka dorongan yang tak mungkin terlawan lagi. $ekarang binatang! binatang buas ini mendengar suara suling yang tidak karuan campur aduk bising bukan main. Mereka kacau tidak ta"u "arus bagaima"a apalagi perasaan mereka tidak karuan. dengan "perinta"" yang kacau!balau ini. Makin lama makin kacau saling terjang dan ak"irnya ular ular itu menjadi mara" lalu saling terkam! Mereka sama sekali tidak mau peduli lagi kepada Tan -ok sibuk mengigit!gigit kawan!kawan sendiri yang lebi" dekat. Meli"at "al ini .iam #in mara" sekali. )ibantu ole" #wi!wangwe sendiri dia memberi perinta" kepada para tukang pukul untuk mengeroyok lagi Tan -ok sementara itu .iam #in suda" melangka" maju untuk meli"at boca" yang tela" meniru bunyi sulingnya dan tela" mengacau komandonya atas ular!ular itu. (kan tetapi Tan -ok yang suda" mara" sekali meli"at adanya "artawan #wi di situ memberontak dan cepat meloncat ke ara" "artawan itu dengan toya di tangannya. "#au "artawan pelit rasakan ini!" Toyanya mengemplang kepala "artawan itu yang mundur ketakutan. &aiknya ada beberapa orang pengawal pribadinya yang menangkis toya se"ingga toya itu menyeleweng tidak mengenai kepalanya "anya menggebuk pundaknya. 2amun gebukan ini cukup keras untuk membuat #wi!wangwe meringis dan mengadu"!adu". $ekejap kemudian Tan -ok suda" dikeroyok lagi ole" para tukang pukul. .iam #in sekarang dapat meli"at. adanya &eng $an di atas genteng. Mara"nya bukan main. "0" boca" dusun busuk kau berani main!main di depan kongcumu," la memaki sambil menuding dengan sulingnya ke ara" &eng $an. &eng $an pada waktu itu suda" tidak "ijau lagi mukanya suda" biasa puti" dan tampan karena "awa udara tidak begitu panas lagi. $ekarang dia cengar! cengir mentertawakan .iam #in. "(ku tidak main!main di depanmu melainkan di atasmu. #au mau apa si"," la tidak takut kepada .iam #in. (nak bermuka pucat itu apanya yang "arus ditakuti, "/embel busuk kaumakanla" ini!" .iam #in menggerakkan tangannya dan sinar kuning emas menyambar ke atas ke ara" &eng $an yang nongkrong di atas genteng. &eng $an yang suda" menyelipkan dua batang kayu ranting di ikat pinggangnya sambil tertawa!tawa menerima sinar kuning emas ini dengan tangan kanan. $inar itu mengenai tangannya dan &eng $an merasa ibu jari tangan kanannya agak sakit seperti tertusuk jarum. #etika dia meli"atnya ternyata ba"wa yang tadi dilemparkan adala" se!ekor ular kecil berwarna kuning keemasan yang sekarang menggigit ibu jarinya dan tubu" ular itu membelit tangannya. )iam!diam dia kaget akan tetapi dasar dia nakal dan tidak sudi memperli"atkan rasa takut atau sakit di depan .iam #in dia tertawa terba"ak!ba"ak dan teringatla" dia akan pengalamannya da"ulu ketika bertemu dengan #wa Tin $iong dan #wa -ong yang dia maki "kuntilanak" teringat dia betapa dia ikut makan daging ular bersama aya" dan anak itu. $ekarang meli"at tangannya dibelit ular kuning emas bersi" untuk menggoda .iam #in &eng $an tanpa ragu!ragu lagi lalu..... menggigit le"er ular itu. $ekali gigit saja putusla" le"er ular. 121 Raja Pedang *#au kira aku tidak berani memakannya, -a!"a!"a!" &eng $an mentertawakan .iam #in yang berdiri terlongong "eran menyaksikan betapa boca" jembel itu benar!benar menggigit mati ularnya. (kan tetapi dia pun segera men!jadi girang karena tiba!tiba muka &eng $an beruba" menjadi ke"ijauan. &eng $an sendiri tidak ta"u akan "al ini "anya dia merasa betapa bekas gigitan ular itu amat panasnya maka otomatis tubu"nya mengera"kan daya "'m" yarig kuat se!"ingga membuat waja"nya yang puti" beruba" "ijau. -al ini disala"artikan ole" .iam #in. &iarpun anak ini maklum ba"wa siapa tergigit #im!tok!coa itu tentu akan mati dengan tubu" "angus kemera"an seperti terbakar namun dia anggap ba"wa tanda ke"ijauan pada waja" anak jembel itu cukup membuktikan ba"wa racun ularnya tela" menjalar di tubu" anak ane" itu. "-i!"i!"i kau suda" mau mampus masi" banyak tingka". &iarla" aku mempercepat kematianmu!" $etela" berkata demikian .iam #in menggenjot kedua kakinya dan tubu"nya meloncat ke atas genteng. $uling ular di tangannya ber!gerak menyerang ke ara" &eng $an memukul kepalanya. &eng $an mencabut sepasang ranting kayu dari ikat pinggangnya dengan masi" berjongkok dia menangkis dari kanan kiri. $epasang ranting di tangannya membuat gerakan seperti menggunting ke ara" suling. "#rakkk!" $uling di tangan .iam #in pata" menjadi dua dan tubu" anak ini terlempar kembali ke bawa"! Tanpa disadari dalam kegemasannya ketika menangkis tadi &eng $an menggunakan dua macam tenaga pada sepasang rantingnya dengan pergerakan gabungan dari 'm!sin!kiam dan 4ang!sin! kiam. /angankan baru suling di tangan seorang anak seperti .iam #in andaikata yang menyerangnya tadi seorang a"li silat yang menggunakan pedang atau toya kiranya akan pata" juga. "/embel busuk pengemis bau kau memata"kan sulingku! (was kau..... su"u suling teecu pata".....!" .iam #in lari sambil menangis. #arena dimaki!maki &eng $an menjadi mara". (palagi dia meli"at ba"wa anak itu ternyata tidak becus apa!apa demikian pikirnya baru ditangkis satu kali saja suling itu suda" pata". Tanpa pikir panjang dia lalu meloncat turun dan mengejar .iam #in. .iam #in memiliki kepandaian ilmu berlari berdasarkan ginkang yang tinggi maka larinya cepat sekali. &eng $an yang belum perna" mempelajari ilmu berlari cepat akan tetapi karena di luar kesadarannya dia tela" diteropati tenaga 'm dan 4ang tenaga yang amat besar mujijat maka otomatis dia memiliki keringanan tubu" dan larinya pun cepat sekali. Maka kejar!kejaran ini terjadi ramai sekali dan sebentar saja dua orang anak itu tela" jau" meninggalkan dusun tadi. &eberapa kali .iam #in yang mara" dan penasaran sengaja ber"enti dan menyerang dengan tiba! tiba akan tetapi setiap serangannya selalu dapat ditangkis ole" &eng $an dan setiap kali lengan tangan mereka beradu .iam #in mengadu" dan kedua lengannya suda" bengkak!bengkak! la menjadi ketakutan dan lari makin cepat dikejar terus ole" &eng $an yang berteriak!teriak. "#au berlutut dulu minta ampun baru kulepas!" "/embel busuk siapa sudi minta ampun, .uruku akan bikin remuk kepala! mu!" jawab .iam #in yang berlari terus. $ampai dua pulu" li mereka berkejaran ak"irnya .iam #in tidak kuat lagi dan dia kena dipegang pundaknya ole" &eng $an dari belakang. "-endak lari ke mana engkau siluman ular," 122 Raja Pedang .iam #in melawan dan memukul akan tetapi pukulannya ditangkis dan &eng $an menampar pipinya. "Plakkk!" .iam #in robo" terguling merasa betapa tamparan itu membuat matanya berkunang dan kepalanya pening. "-ayo kau minta ampun dan berjanji lain kali tidak akan bermain!main dengan ular!ular ja"at!" bentak &eng $an sambil bertolak pinggang. "Tidak sudi!" "#au memang layak dipukul!" &eng $an mara" dan memukuli kepala dan badan .iam #in. (nak itu menjerit!jerit dan menangis. "$u"u tolong...... su"u tolong.....!" Tiba!tiba dia mengeluarkan suara bersuit nyaring sekali. &eng $an tidak peduli dan memukuli terus. "#au siluman kejam! )engan ular!ularmu kau tela" membunu" banyak orang. Lekas berjanji takkan main!main lagi dengan ular atau..... kupukul kepala!mu sampai remuk!" &eng $an membentak!bentaknya. "-e" boca" kasar jangan main pukul pada muridku! $uara ini terdengar dari tempat jau". &eng $an menengok ke kanan kiri tapi tidak meli"at orangnya yang berbicara. "$etan" pikirnya. "&oca" siluman ular gurunya juga iblis dan setan." Tapi dia tidak takut dan "endak memukul pula. (ngin bertiup di belakangnya dan ketika &eng $an menole" ta"u!ta"u disitu tela" berdiri seorang laki!laki berusia lima pulu" ta"un lebi". Laki!laki ini tubu"nya sedang saja pakaiannya terlampau besar se"ingga nampak lucu. (palagi lengan bajunya amat panjang menutupi kedua tangannya. Mukanya nampak sabar alisnya tebal dan sepasang matanya tajam. &eng $an yang menduga ba"wa orang ini tentula" guru lawannya segera melangka" maju dan memukul. Tapi orang itu menggerakkan lengan kirinya dan ta"u!ta"u kedua tangan &eng $an suda" terlibat ujung lengan seperti dibelenggu tak dapat terlepas pula. #akek yang luar biasa ini adala" seorang sakti seorang di antara beberapa toko" yang dianggap merajai dunia per!silatan disebut orang $iauw!ong!kwi 6Raja 'blis #ecil7. ;ntuk daera" utara nama ini amat ditakuti orang. Memang kepandaian Raja 'blis #ecil ini "ebat sekali terutama ilmunya yang menggunakan ujung tangan bajunya yang dapat menangkap menusuk menyabet lebi" ampu" daripada senjata!senjata pili"an. &eng $an yang masi" kanak!kanak biarpun di dalam dirinya terkandung tenaga da"syat dan ilmu silat tinggi sekali namun dia memiliki semua itu di luar kesadarannya se"ingga dia belum dapat mengatur dan mempergunakan sebagaimana mestinya. &agaikan sebua" intan cemerlang &eng $an adala" intan yang masi" menta" belum digosok. Maka tentu saja ber"adapan dengan seorang toko" besar seperti $iauw!ong!kwi ini dia tidak berdaya sama sekali. $iauw!ong!kwi menole" kepada murid!nya dan ketika mendapat kenyataan ba"!wa .iam #in tidak terluka apa!apa "a!nya benjut!benjut saja dan benjol! benjol saja dia bernapas lega. )ipandangnya &eng $an sekali lagi dengan mata sekarang membayangkan kekaguman dan ke"eranan. $uda" sepatutnya kalau di dalam "ati toko" besar ini timbul kekaguman kepada boca" yang sekarang mukanya menjadi mera" "angus ke"itaman ini akibat kemara"an dalam "ati &eng $an se"ingga mukanya mera" "itam. Muridnya .iam #in kalau dibandingkan dengan boca"!boca" sepantarnya suda" merupakan seorang anak yang luar biasa cerdik dan pandainya. (palagi suda" memiliki ilmu kepandaian yang amat tinggi kalau dibandingkan dengan anak!anak sepantarnya. Mengapa sekarang .iam #in kala" dan dipukuli ole" boca" muka "itam ini, 123 Raja Pedang "#au siapa," tanyanya tanpa melepaskan ujung tangan baju yang mengikat dua pergelangan tangan &eng $an. (kan tetapi ikatan itu tidak terlalu erat se"ingga &eng $an juga tidak mengalami rasa sakit "anya boca" ini amat mara" saja. "&eng $an!" jawabnya berani sambil menatap muka kakek itu dengan mata melotot. Memang menakutkan juga muka boca" ini kalau begitu. &iarpun raut waja"nya tampan matanya lebar dan alisnya "itam berbentuk pedang akan tetapi kalau waja" itu mera" ke"itaman dan matanya yang lebar dipelototkan tentu mukanya ini akan membikin takut setiap orang di waktu malam gelap! "Mukamu seperti iblis!" $iauw!ong!kwi tertawa mengejek. "Memang aku iblis!" jawab &eng $an kini sambil menyeringai karena dia tidak mengucapkan kata!kata itu dengan mara" melainkan bermaksud menggoda kakek itu. (kan tetapi $iauw!ong!kwi tidak mara" mala" tertawa bergelak dan makin kagum kepada anak ini. "#au anak siapa," Tanpa ragu!ragu &eng $an menjawab "(ku anak 'blis -uang!"o." $iauw!ong! kwi menggeleng!geleng kepalanya. &enar!benar boca" ini ane" sekali dan luar biasa keberaniannya. "$iapa gurumu, Tentu bukan iblis juga kan," tanyanya. &eng $an memang belum perna" membo"ong kecuali kalau sedang main! main. $ekarang dia meng"adapi kakek guru .iam #in yang li"ai ini dengan main!main. la diam!diam mara" kepada kakek ini yang masi" saja membelenggu kedua tangannya dengan ujung lengan baju. la menganggap kakek ini ja"at dan apa sala"nya membo"ongi dan mempermainkan seorang ja"at, #etika dia dididik di kelenteng da"ulu dia memang selalu diajar supaya jangan membo"ong jangan menipu dan merugikan orang lain. $ekarang dia andaikata benar membo"ong to" tidak akan merugikan kakek ini sebaliknya dia yang dibikin rugi dibelenggu tanpa dapat melepaskan diri. ".uruku li"ai sekali kalau dia datang sekali ketok kepalamu akan benjut! benjut!" $iauw!ong!kwi tertawa bergelak. Tentu saja dia berani mengejek karena di dunia ini siapaka" orangnya yang akan mampu sekali ketok membikin kepalanya benjut, $edangkan yang kepandaiannya bole" ditingkatkan sejajar dengan dia pun "anya beberapa gelintir saja manusia. "-a!"a!"a kenapa kau bisa pastikan dia akan menang daripada aku," ".uruku biarpun iblis tapi amat li"ai dan gaga" tidak seperti kau ini kakek tua beraninya "anya menyerang dan mem!belenggu seorang anak kecil!" Mera" waja" $iauw!ong!kwi disindir begini. )i dunia ini jarang sekali ada orang berani membanta" kata!katanya apalagi mengeluarkan ejekan dan sindiran seperti boca" ini! "&oca" edan siapa si" gurumu itu," "#akek pikun!" &eng $an balas memaki. "Lepaskan dulu kedua tanganku baru aku mau memberi ta"u." "#alau tidak kulepas," "&iar kaubunu" aku takkan sudi aku memperkenalkan nama besar guruku kepada seorang kakek pengecut yang beraninya "anya kepada anak!anak kecil." "$u"u kenapa layani monyet gila itu, .asak saja kepalanya "abis perkara!" tiba!tiba .iam #in berseru meli"at su"u!M nya bercakap!cakap dengan &eng $an. 124 Raja Pedang &eng $an tertawa mengejek. ".urunya pengecut muridnya lebi" pengecut lagi. #alau memang berani "ayo kita boca" sama boca" mengadu kepalan tangan biar gurumu menandingi guruku." $iauw!ong!kwi adala" seorang toko" besar dunia persilatan tentu saja selain ilmunya tinggi juga batinnya suda" amat kuat. (kan tetapi sekarang meng"adapi &eng $an dan mendengar sindiran!sindiran dan ejekan! ejekannya perutnya terasa panas juga. &eberapa kali dia disebut pengecut. #alau yang mengucapkan kata!kata ini seorang toko" kang!ouw tentu dia takkan mau mengampuninya lagi. Ter"adap &eng $an dia kewala"an. Makin dia turun tangan tentu makin renda" pandangan boca" ini ter"adapnya. Memang kalau dipikir memalukan sekali ba"wa dia seorang toko" besar membelenggu seorang boca" yang masi" ingusan. "&oca" keparat siapa pengecut," la menggerakkan tangannya dan sekaligus terlepasla" kedua tangan &eng $an dari libatan ujung tangan baju. "2a" kau suda" terlepas "ayo sekarang datangkan itu gurumu yang berbau tai anjing! $iapa cecunguk yang menjadi gurumu itu," &eng $an sejak tadi suda" berpikir tentang ini. $ebetulnya dia mempunyai banyak guru pikirnya. Pertama!tama tentu saja para "wesio di #elenteng -ok!t"ian!si di Propinsi $"an!si yang menjadi gurunya karena tela" mengajarkan tentang membaca menulis. #emudian dia perna" belajar tiga macam ilmu dari -ek!"wa #ui!bo se"ingga nenek itu bole" juga disebut gurunya. $etela" itu yang terak"ir dan yang tela" mengakuinya sebagai murid adala" kedua orang su"unya yaitu P"oa Ti dan T"e &ok 2am. (kan tetapi &eng $an adala" seorang boca" yang cerdik. la tidak mau menyebut nama kedua orang gurunya ini karena maklum ba"wa keduanya mempunyai ra"asia yaitu menyimpan sepasang kitab 'm!yang!sin!kiam yang tela" terampas ole" -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi. #alau dia menyebut nama P"oa Ti dan T"e &ok 2am jangan!jangan kakek ane" ini akan memaksa membawanya kepada dua orang yang suda" mati itu dan buntutnya akan menjadi panjang. Maka dia rnengambil keputusan dan menjawab. ".uruku yang kauanggap berbau tai anjing itu berjuluk $ong!bun!kwi!" &eruba" waja" $iauw!ong!kwi mendengar disebutnya nama ini. (kan tetapi "anya sebentar saja karena dia segera tertawa bergelak. "#akek tua bangka baju puti" itu gurumu, -a" jangan kau bo"ong. )ia yang "ampir gila karena anaknya yang goblok mana punya murid lagi, (ndaikata benar akupun tidak takut pada....." "$iauw!ong!kwi dia tidak bo"ong dia benar muridku!" Tiba!tiba terdengar suara dari jau". $uara ini seperti suara guntur terdengar dari jau" sekali akan tetapi tiba!tiba bertiup angin dan sebelum gema suara lenyap orang yang bicara tadi suda" berdiri di situ. 'nila" $ong!bun!kwi kakek baju puti" yang mukanya masi" mera" segar pada"al usianya suda" tuju" pulu" ta"un itu. 'nila" si $etan &erkabung toko" besar dari dunia barat yang amat ditakuti orang bukan "anya karena kepandaiannya yang tinggi terutama sekali karena "ati!nya yang kejam tak kenal ampun. 5epat sekali tangan $iauw!ong!kwi bergerak dan ta"u!ta"u kedua lengan tangan &eng $an suda" dicengkeramnya. "$ong!bun!kwi mau apa kau muncul di dunia, #alau niatmu buruk muridmu akan kubunu" lebi" dulu baru kau akan kukirim ke neraka!" kata $iauw!ong!kwi mengancam. $ong!bun!kwi mengeluarkan suara yang mirip suara wanita menangis seperti yang perna" didengar ole" &eng $an ketika manusia ane" ini dulu datang 125 Raja Pedang merampas 4ang!sin!kiam dari T"e &ok 2am kemudian bertempur melawan -ek!"wa #ui!bo. Tiba!tiba saja tubu" kakek itu melayang ke ara" .iam #in. (nak ini yang suda" banyak juga pengalamannya di dunia kang!ouw ta"u ba"wa kakek yang menangis ini adala" seorang lawan maka dia memapaki dengan pukulan tangan kanannya. "#in!ji 6(nak #in7 jangan!" teriak $iauw!ong!kwi akan tetapi terlambat. Pukulan tangan kanan .iam #in suda" bersarang ke dalam perut $ong!bun! kwi dan..... tangan kecil itu seperti tela" menancap ke dalam perut tak dapat dicabut pula! .iam #in berdiri dengan mata mendelik dan tubu"nya kaku tak dapat bergerak. Ternyata dia tela" "ditangkap" ole" perut manusia ane" itu. "-e"!"e"!"e" $iauw!ong!kwi. )ulu di puncak salju .unung (ltai!san kita suda" bertanding dua "ari dua malam sedikitnya se"ari penu" aku baru akan dapat mengala"kanmu. (ku tidak ada waktu untuk melayani kau orang buruk. &oca" setan bernama &eng $an itu bukan muridku akan tetapi aku membutu"kannya. -ayo kaulempar dia kepadaku kutukar dengan muridmu yang tidak becus apa!apa ini. $atu...... dua..... tiga.....!" $iauw!ong!kwi yang maklum ba"wa manusia $eperti $ong!bun!kwi tidak perna" main!main dan ucapannya "arus dianggap sebagai keputusan terak"ir cepat dia melemparkan tubu" &eng $an ke ara" kakek itu. &erbareng pada saat itu juga perut $ong!bun!kwi melembung dan terlemparla" tubu" .iam #in ke ara" $iauw!ong!kwi. &eng $an melayang ke ara" $ong!bun!kwi dan dengan muda"nya kakek ini menangkap lengannya terus sambil mengeluarkan suara menangis kakek ini membawanya lari seperti terbang cepatnya pergi dari tempat itu. (dapun $iauw!ong!kwi ketika menerima tubu" .iam #in terkejut dan mengutuk. $ong!bun!kwi iblis ja"at!" la meli"at ba"wa tubu" .iam #in mati separo" yaitu bagian kanan. Ternyata ba"wa ketika melemparkan anak ini dari perut. kakek itu mengalir "awa pukulan melalui tangan kanan .iam #in dan yang membuat tubu" .iam #in bagian kanan menjadi lumpu" dan mati! 'nila" kejamnya "ati $ong!bun!kwi yang memang luar biasa. $iauw!ong!kwi biarpun termasuk orang ane" yang tidak peduli akan keja"atan masi" tidak mau melukai &eng $an ketika dia melemparkan anak itu. Meli"at keadaan muridnya cepat $iauw!ong!kwi menempelkan telapak tangannya pada telapak tangan kiri murid!nya dan dengan pengera"an 'weekangnya dia "mendorong" keluar "awa pukulan $ong!bun!kwi dari sebela" kanan tadi keluar dari tubu" muridnya. $etela" berusa"a kurang lebi" lima menit barula" dia ber"asil. #eadaan .iam #in normal kembali dan sambil menggeleng kepala menyusuti pelu" di keningnya $iauw!ong!kwi mengelu". "&erba"aya $ekali setan tua bangka itu....." #emudian tanpa banyak cakap dia lalu mengajak muridnya pergi dari situ. Tua bangka itu sekarang li"ai sekali pikirnya jangan!jangan dia tela" mendapatkan sumber 'm!yang. la merasa berk"awatir dan berjanji akan menyelidiki akan "al ini dan kalau ternyata dugaannya betul dia "arus berusa"a merampasnya. ? ? ? )i puncak Tai!"ang!san terdapat sebua" dataran yang luas. Tana"nya subur akan tetapi seperti dibuat ole" manusia daratan itu tidak ditumbu"i po"on melainkan diselimuti rumput!rumput pendek yang "ijau dan segar. )i atas rumput inila" &eng $an diturunkan ole" $ong!bun!kwi setela" melalui perjalanan ratusan li jau"nya. 126 Raja Pedang "#akek $ong!bun!kwi aku bukan muridmu dan aku mengaku di depan $iauw! ong!kwi "anya untuk menakut!nakuti dia. (paka" kesala"an begitu saja membuat kau bingung tidak ta"u "arus berbuat apa ter"adap diriku," &eng $an mencela kakek itu dengan suara kesal. Memang "atinya mengkal dan dia kesal meli"at kakek itu di sepanjang jalan diam saja dan tidak memberi ta"u mengapa dia dibawa ke tempat sejau" itu. ;ntuk beberapa lamanya kakek baju puti" itu memandangnya dengan mata liar berputaran mata orang yang tidak waras otaknya. Tiba!tiba dia tertawa derngan suara menangis. "-i!"i!"i kau takut aku membunu"mu," )engan suara tetap &eng $an menjawab"Tidak! Mengapa aku "arus takut, #au takkan membunu"ku!" Mata $ong!bun!kwi melotot lebar penu" ancaman. "&oca"! /angan kau main! main di depan $ong!bun!kwi. 2yawa manusia bagiku tidak ada bedanya dengan nyawa semut apalagi nyawamu.....!" "-anya nyawa seekor semut kecil bukan, Terima kasi"!" ejek &eng $an de"gan berani. "(kan tetapi aku tidak main!main. #au sendiri yang memberita"u ba"wa kau takkan membunu"ku." "(pa, (ku yang memberi ta"u, $etan bilangla" dengan jelas jangan main teka!teki." &eng $an tetap tertawa menggoda. "'ni bukan teka!teki. #au mau mencoba menebaknya, Tak mungkin bisa. -ayo tebak ada orang yang segala!galanya besar sendiri siapa itu," #arena terbawa "anyut ole" kegembiraan &eng $an atau mungkin karena $ong!bun!kwi suda" terlalu tua se"ingga cocok dengan kata!kata orang ba"wa orang yang suda" terlalu tua kembali seperti kanak!kanak $ong!bun! kwi bersorak "(" gampang saja itu. 9rang yang besar sendiri adala" raksasa. -ayo betul tidak," &eng $an meruncingkan bibirnya. ";uu""" sala" sama sekali! &ukan begitu jawabnya." "(" kalau begitu orang utara. Tubu"nya besar!besar melebi"i orang selatan." &eng $an tetap menggeleng kepalanya. "9rang dari $"an!tung! Tinggi!tinggi!" kata pula $ong!bun!kwi. (kan tetap &eng $an menggeleng lagi. "-abis orang apa, Terima kala" aku.* "9rang yang besar sendiri," kata &eng $an. "#au inila" atau aku pendek nya setiap orang!" $ong!bun!kwi melongo lalu mara" "/angan main!main kau jangan tipu aku.* "$iapa main!main, #aula" orang yang besar sendiri juga aku dan setiap orang tentu besar sendiri. #alau kau tidak besar sendiri siapa yang membesarkanmu, (pa ada yang meniup lubang "idungmu sambil menyumpal lain lubang di tubu"mu supaya kau melembung dan membesar," &eng $an tertawa terkeke"!keke" dan $ong!bun!kwi tiba!tiba tertawa pula sambil mengangguk!anggukkan kepalanya. "$ekarang lain lagi. T"ian 6Tu"an7 membuat seluru" anggauta tubu" kita lengan sempurna. (kan tetapi mengapa T"ian membuat "idung kita dengan dua lubangnya meng"adap ke bawa". -ayo kalau kau memang pintar jawabla"!* $ong!bun!kwi mengerutkan keningnya. <a" soal pelik ni" pikirnya. $ampai membawa!bawa nama T"ian. $etela" memutar otak ak"irnya dia menjawab dengan suara sunggu"!sunggu". "-idung mempunyai dua lubang kiranya 127 Raja Pedang T"ian berke"endak demikian untuk membuat keseimbangan ada yang kiri tentu ada yang kanan sebagai wakil daripada 'm dan 4ang. )engan meng"adap ke bawa" lubangnya maka manusia dapat mempergunakannya lebi" baik untuk mencium karena kalau lubangnya tidak di bawa" tentu sukar dipergunakan untuk memper!bedakan bau." la ber"enti dan berpikir lagi tapi tak dapat melanjutkan. "-anya begitu," &eng $an mendesak senyumnya tidak rnembesarkan "ati si penebak. "4a "abis apa lagi, Tebakanku kan betul kali ini bukan," tanya $ong!bun!kwi penu" "arap. "&etul apanya, #au ngawur!" $ong!bun!kwi melengak kecewa. "/adi sala" lagi, -abis bagaimana jawabannya," ")engarla" baik!baik" kata &eng $an dengan lagak seorang dewasa memberi ta"u seorang anak!anak. "T"ian memberi "idung dengan dua lubangnya meng"adap ke bawa" dengan maksud yang amat baik. jika "idungmu diberi lubang yang meng"adap ke atas di waktu "ari "ujan dan kau ke"ujanan bukanka" air "ujan akan membanjiri lubang "idungmu membuat kau tersedak berbangkis dan pilek terus!terusan, 2a" itula" sebabnya makanya lubang "idungmu di"adapkan ke bawa". &eng $an tertawa dan $ong!bun!kwi setela" membayangkan orang dengan lubang "idung meng"adap ke atas ke"ujanan lalu tertawa juga terkeke"! keke" sambil berkata "#au benar..... kau benar....." "$ekarang sebua" lagi yang amat gawat" kata &eng $an waja"nya bersunggu"!sunggu" waja"nya yang kini suda" puti" lagi itu berseru sepasang matanya memancarkan kenakalan tapi keningnya berkerut. "$ebua" teka!teki yang menyangkut ra"asia T"ian!" $ong!bun!kwi terkejut dan memandang "eran tak percaya "&oca" anak manusia bernama &eng $an jangan kau keluarkan omongan gila. (ku sendiri tidak berani mengutik!utik ra"asia T"ian." "(ku bersunggu"!sunggu" $ong!bun!kwi. #alau kau bisa menjawab teka!teki yang satu ini berarti kau tela" bertemu dengan ra"asia T"ian!" "0" boca" ane". Lekas keluarkan teka!tekimu yang "ebat itu." "#akek $ong!bun!kwi kau sendiri suda" tua bangka dan tak lama lagi tentu akan mengalami "al yang sama yaitu kematian. $ebagai $ong!bun!kwi 6$etan &erkabung7 kau tentu suda" ta"u apa artinya orang mati dan suda" sering kali meli"at keluarga yang kematian. 2a" sekarang teka!tekinya begini. (pa sebabnya orang mati sebelum dimasukkan peti mati selalu dimandikan lebi" da"ulu! 2a" pikirla" baik!baik karena kau sendiri kelak juga akan mati dan dimandikan orang." $ong!bun!kwi sekarang betul!betul mengera"kan otaknya untuk mencari jawaban teka!teki yang terdengar amat pelik. la meng"ubung!"ubungkan jawaban dan teka!teki ini dengan (gama &udd"a dengan ajaran 2abi Locu dan 2abi #"ong!cu. $etela" mengumpulkan ba"an!ba"an yang dia ingat dia lalu menjawab. "Pertama badan manusia yang mati ditinggalkan ro"nya dan agar ro" itu dapat memasuki nirwana dengan baik badannya "arus pula dibersi"kan dari segala kotoran. #edua badan manusia kalau mati berarti kembali ke asalnya karena ketika dila"irkan dari tempat asal badan manusia bersi" maka kembalinya "arus pula bersi". #etiga badan manusia mati dimandikan 128 Raja Pedang sampai bersi" sebagai tanda ba"wa si mati dibersi"kan daripada segala dosa dan kesala"an. #eempat mayat manusia dimandikan sampai bersi" untuk memberi peng"ormatan kepada )ewa &umi yang akan menerima mayat itu. #e lima mayat dimandikan sampai bersi" untuk mengusir semua "awa busuk dan penyakit agar tidak sampai menular kepada orang!orang yang masi" "idup. #eenam mayat itu dimandikan untuk menyatakan ba"wa betul!betul dia tela" mati karena kalau belum terkena siraman air tentu akan siuman kembali. #e tuju" memang semenjak da"ulu mayat dimandikan sampai bersi" sebelum dimasukkan peti dan dikubur ole" karena itu sampai sekarang orang "arus melanjutkan kebiasaan itu dan inila" yang dinamakan mentaati peraturan." $ampai di sini $ong!bun!kwi ber"enti karena suda" "abis semua pengertiannya dikuras untuk menjawab teka!teki itu. Mendengarkan jawaban ini makin lama makin bersinar mata &eng $an nampaknya girang sekali. #etika kakek itu ber"enti dia mendesak. "-anya tuju" jawabnya, (paka" masi" ada lagi, &ole" tamba" kalau masi" ada!" "$uda" "abis. Tentu sala" satu dari tuju" jawabanku itu benar. -ayo katakan apaka" jawaban!jawaban itu ada yang cocok!" &eng $an tertawa. "&enar kata kitab kuno ba"wa mencari sesuatu "arusla" dicari di tempat yang dekat!dekat dulu baru mencari ke tempat yang jau". #alau tidak demikian dan langsung mencari di tempat jau" pada"al yang dicari itu dekat saja kau akan tersasar makin jau" daripada yang kaucari. 2a" kau juga begitu #akek $ong!bun!kwi. /awaban itu dekat dan seder"ana akan tetapi kau melantur sampai jau" dan memberi jawaban bertele!tele." "(pa tidak ada yang cocok," tanya $ong!bun!kwi cemas. "&ukan tidak cocok saja mala" menyeleweng jau" daripada jawaban teka! teki yang dimaksudkan. $emua sala"!" . (gak beruba" waja" $ong!bun!kwi kini penu" penasaran. "&etulka" semua sala", &oca" siluman kalau begitu "ayo katakan apa jawabnya yang betul. #alau kau menipu sekali tampar otakmu akan "ancur cerai!berai!" "$iapa sudi menipumu, )engarkan baik!baik $ong!bun!kwi. Teka!teki itu bunyinya begini% (pa sebabnya orang mati sebelum dimasukkan peti mati selalu di!mandikan lebi" dulu, 2a" sekarang jawabannya seder"ana saja begini% 9rang mati. sebelum dimasukkan petl mati selalu dimandikan lebi" da"ulu karena )'( T')(# &'$( M(2)' $02)'R'! #alau dia bisa mandi sendiri tentu tidak dimandikan orang dan dengan begitu dia belum mati. 2a" betul tidak," $ong!bun!kwi menjadi pucat mukanya yang mera" itu tangannya diangkat "endak menampar kepala &eng $an akan tetapi tiba!tiba tangannya itu dia selewengkan tidak memukul kepala &eng $an melainkan memukul sebua" batu di dekat &eng $an. &atu itu meledak dan "ancur. &eng $an tidak takut "anya kaget dan kagum. "(nak setan anak iblis anak silumanD" $ong!bun!kwi memaki lalu tertawa terba"ak!ba"ak sambil memegangi perutnya. "&eng $an kau tadi bilang ba"wa kau ta"u aku takkan membunu"mu. Mala" kau bilang aku sendiri yang mem!berita"umu. 2a" sekarang teka!teki dariku kaujawabla". Mengapa kau kubawa ke sini, -ayo jawab taru"annya kepalamu!" "#au menculikku sampai ke sini karena kau meng"endaki sesuatu dari aku meng"endaki sesuatu yang ada "ubungannya dengan kitab 4ang!sin!kiam yang kaurampas dari su"u T"e &ok 2am." 129 Raja Pedang Mendengar jawaban ini $ong!bun!kwi mencelat sampai beberapa meter jau"nya saking "erannya. #emudian dia mendekat lagi waja"nya membayangkan ke"eranannya. "&oca" siluman bagaimana kau bisa ta"u," "#au sendiri yang memberi ta"u #akek bukan melalui mulutmu akan tetapi melalui perbuatanmu. 9rang macam kau ini kalau mau membunu"ku mengapa "arus susa" paya" jau"!jau" membawaku ke sini, #alau mau membunu"ku tentu aku suda" kaubunu" begitu saling bertemu. 2a" karena kau belum juga membunu"ku mala" membawaku jau"!jau" ke tempat ini sama saja dengan kau memberi ta"u kepadaku ba"wa kau takkan membunu"ku akan tetapi meng"endaki sesuatu dari aku. Mengingat ba"wa aku &eng $an selama "idupku tidak perna" ada urusan denganmu kecuali pertemuan kita ketika kau merampas kitab 4ang!sin!kiam dulu suda" tentu sekali ba"wa kau membawaku ini ada "ubungannya dengan kitab itu." $ong!bun!kwi memandang kagum. "#au boca" luar biasa. #au cerdik sekali. &icara dengan kau sama saja dengan bicara kepada orang tua. &aikla" aku berterus terang kepadamu. )i dalam dunia kang!ouw terkenal adanya sepasang ilmu pedang yang disebut 'm!yang $in!kiam. 'lmu pedang 'm dan 4ang ini adala" ciptaan Pendekar $akti &u Pun $u ratusan ta"un yang lalu sebagai peca"an dari 'lmu 'm!yang &u!tek 5in!keng. $uda" tentu saja 'm! yang $in!kiam menarik per"atian semua toko" persilatan yang berusa"a mendapatkannya. (k"irnya aku mengeta"ui ba"wa sepasang kitab itu berada di tangan P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang terkenal dengan julukan T"ian!te $iang!"iap. (ku ta"u ba"wa pada ak"ir!ak"ir ini mereka saling berlawanan sendiri maka aku mempergunakan kesempatan itu untuk mencari mereka. (k"irnya aku ber"asil merampas 4ang!sin!kiam dari T"e &ok 2am seperti yang tela" kausaksikan pada waktu itu. 5elakanya sebelum aku sempat mendapatkan 'm!sin!kiam dari tangan P"oa Ti aku tela" dida"ului ole" -ek! "wa #ui!bo yang tela" memukul P"oa Ti dan merampas kitabnya." $ampai di sini $ong!bun!kwi menarik napas panjang nampak kecewa dan menyesal. &eng $an mengangguk!angguk. "$ayang aku masi" belum mampu mengala"kannya se"ingga dia dapat lari membawa kitab 'm!sin!kiam. Mencoba untuk merampas kitab itu dari tangannya bukan "al yang muda" pula dia tidak bodo" dan takkan mau memperli"atkan diri. 2a" aku lalu ingat kepadamu &eng $an. #au yang berada di sana bersama P"oa Ti dan T"e &ok 2am. #au tentu mendapat warisan ilmu silat dari mereka. $iapa ta"u 'm!sin!kiam tela" kauwarisi dari P"oa Ti. $ekarang kau "arus buka ra"asia 'm!sin!kiam itu kepadaku &eng $an." &eng $an mengerutkan keningnya. &iarpun baru belasan ta"un usianya namun dia cerdik dan suda" sering kali ber"adapan dengan orang!orang ja"at. pada ak"ir!ak"ir ini se"ingga membuat dia waspada dan "ati!"ati. "#akek tua mengapa kau begitu seraka", #au suda" mendapatkan 4ang!sin! kiam kenapa masi" ingin mendapatkan 'm!sin!kiam pula, "&oca" bodo" masa kau tidak ta"u, 4ang!sin!kiam memang "ebat dan sukar ada toko" lain yang akan dapat mengala"kan aku. (kan tetapi celakanya 4an!sin!kiam tidak berdaya kalau bertemu dengan 'm!sin!kiam sebaliknya 'm!sin!kiam takkan berdaya meng"adapi 4ang!sin!kiam. 'barat api dan air baru berguna kalau keduanya disatukan dan bekerja sama. -ayo &eng $an anak baik kau berita"ukan kepadaku bagaimana pelajaran 'm!sin!kiam yang kau terima dari P"oa Ti." 130 Raja Pedang &eng $an menggelengkan kepala. $ayang #akek $ong!bun!kwi. (ku tidak bisa." la tidak mau menjawab berterang karena anak ini memang agak sukar kalau disuru" membo"ong. )engan jawaban "aku tidak bisa" di dalam "atinya di maksudkan ba"wa dia tidak bisa membuka ra"asia itu bukannya tidak bisa menceritakan isi 'm!sin!kiam! $ong!bun!kwi memandangnya dengan mata liar dan amat tajam menusuk seperti "endak menjenguk isi "ati &eng $an. Tiba!tiba dia membentak "&erdiri!" &eng $an bangkit berdiri dan tiba!tiba kakek itu menyerangnya dengan pukulan tangan kanan dikepal keras menumbuk ke ara" dadanya. Penyerangan ini dilakukan sunggu"!sunggu" akan tetapi gerakannya sengaja diperlambat se"ingga muda" diikuti. 2amun demikian andaikata dibiarkan saja dada &eng $an tentu akan peca" berantakan kalau terkena pukulan itu. &eng $an suda" mempelajari 4ang!sin!kiam dengan tekun. Tubu"nya suda" memiliki daya ta"an dan daya gerak yang otomatis. (palagi setela" matanya meli"at ba"wa serangan itu adala" "sebua" jurus dari 4ang!sin!kiam dengan amat muda"nya dia ta"u bagaimana "arus melawan dan melayaninya. ;ntuk melayani serangan 4ang!sin!kiam paling tepat memang menggunakan jurus 'm!sin!kiam karena dengan demikian segala daya serangan itu selalu lumpu" juga akan membuka kelema"an!kelema"an. (kan tetapi &eng $an tidak mau berlaku bodo". )engan mengumpulkan semangat dia "menutup" pikiran dan ingatannya akan 'm!sin!kiam dan mencura"kan ingatannya kepada 4ang!sin!kiam se"ingga meng"adapi penyerangan ini dia menggunakan jurus 4ang!sin!kiam yang sesuai untuk meng"indarkan diri. #arena dia suda" "a1al benar akan seluru" gerakan 4ang!sin!kiam maka tidakla" terlalu sukar bagi &eng $an untuk meng"indar!kan serangan itu karena dia suda" ta"u ke mana sera"gan itu akan menuju dan bagaimana perkembangan selanjutnya. Tentu saja andaikata kakek itu memper!gunakan kecepatan amat sukar bagi &eng $an yang masi" belum berpengalaman dan belum terlati" itu untuk meng"adapinya. $etela" menyerang sebanyak tiga jurus semuanya dapat di"indarkan ole" &eng $an dengan muda"nya $ong!bun!kwi menjadi makin kagum dan juga penasaran. Tiga macam jurus yang dia pergunakan tadi biarpun dia lakukan dengan lambat yang memang dia sengaja namun belum tentu ada toko" persilatan yang akan mampu memeca"kannya. -anya orang yang suda" mengenal betul 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam baru dapat memeca"kan semuda" yang dilakukan &eng $an. )ari kagum dan "eran dia menjadi penasaran sekali lalu dia melanjutkan penyerangannya secara bertubi!tubi mengeluarkan seluru" jurus 4ang!sin!kiam yang kesemuanya "anya mempunyai delapan belas jurus pokok. $ebetulnya baik 4ang!sin!kiam maupun 'm!sin!kiam setiap jurus pokoknya dapat dipeca" pula menjadi tiga se"ingga jumla" seluru"nya adala" lima pulu" empat jurus. (kan tetapi ole" karena "anya ingin meli"at apaka" betul!betul boca" itu suda" "a1al akan jurus!jurus 4ang!sin!kiam kakek ini "anya mengeluarkan jurus!jurus pokok saja. -ebatnya delapan belas jurus pokok itu dengan amat muda"nya dapat di"indarkan dan dipeca"kan ole" &eng $an! Penyerangan!penyerangan yang dilakukan ole" $ong!bun!kwi ini bukan semata!mata "endak meli"at apaka" &eng $an betul!betul suda" "a1al akan 4ang!sin!kiam akan tetapi maksudnya yang tersembunyi adala" "endak memancing agar supaya boca" ini dalam keadaan terdesak mau 131 Raja Pedang menggunakan 'm!sin!kiam. $etela" dia meli"at ba"wa semua gerakan &eng $an untuk meng"indarkan serangan!serangan itu adala" jurus!jurus 4ang!sin! kiam pula dia baru percaya akan keterangan anak itu tadi ba"wa &eng $an "anya mewarisi 4ang!sin!kiam saja. -atinya mengkal sekali. Tiba!tiba dia tertawa bergelak lalu menangis. "-a!"a!"a!"i!"i!"i! Tebakanmu tadi keliru &eng $an. (ku membawamu ke sini memang "endak membunu"mu. #au "a1al akan 4ang!sin!kiam ini tidak baik. -anya aku seorang yang ta"u akan 4ang!sin!kiam maka kau "arus mati sekarang juga! $ayang kau tidak becus 'm!sin!kiam....." #akek ini meng! angkat tangannya ke atas dan &eng $an suda" siap sedia "endak menyelamatkan diri sedapat mungkin. Tiba!tiba berkelebat bayangan mera" dan ta"u!ta"u di situ tela" berdiri seorang boca" perempuan berusia kurang lebi" sepulu" ta"un &eng $an sampai bengong terlongong meli"at boca" ini. Tidak karena boca" baju mera" itu cantik manis dan mungil sekali dengan sepasang mata seperti bintang dengan rambut "itam panjang bergantung di pundak akan tetapi dia bengong saking kagum menyaksikan gerakan yang bukan main cepatnya itu. &oca" itu berdiri memandang kepadanya dan tersenyum! $enyumnya membuat mata"ari seakan!akan bersinar makin terang. Tidak "anya bibir dan gigi yang mengambil peran dalam senyum ini ba"kan mata dan "idungnya juga tersenyum. &eng $an tak dapat mena"an "atinya untuk tidak membalas dengan senyum lebar. $ong!bun!kwi menurunkan tangannya dan meng"ela napas. "&oca" edan mengganggu orang tua saja." la lalu menole" dan memandang kepada anak perempuan baju mera" itu lalu menggerak!gerakkan kedua tangannya sepulu" jari tangan itu bergerak!gerak pula. (nak perempuan itu tersenyum lagi melirik ke ara" &eng $an mengangguk kepada $ong!bun!kwi lalu meloncat pergi cepat dan cekatan laksana burung walet. "#urang ajar tentu anak penggembala itu yang mengajaknya main!main sampai ke sini!" $ong!bun!kwi bersungut!sungutl dan betul saja dari jau" terdengar bunyij kerbau menguak. "#eparat "arus mampus semua!" $ekali $ong!bun!kwi berkelebat kakek ini suda" lenyap dari situ. $emua kejadian ini membuat &eng $an duduk terlongong. &oca" perempuanC yang ane" dan ternyata gagu itu yang begitu cepat gerakan!gerakannya lalu kakek yang ane" ini. &enar!benar dia ter"eran!"eran dan amat kagum sampai lupa ba"wa dia belum lolos daripada ancaman ba"aya besar dari si kakek yang seperti gila itu. la "anya mendengar suara kerbau!kerbau menguak beberapa kali disusul jerit menyeramkan lalu sunyi. Tiba!tiba dia mencium bau "arum dan..... ketika menengok di belakangnya suda" berdiri -ek!"wa #ui!bo wanita tua yang masi" cantik itu dengan sapu!tangan suteranya yang beraneka warna dibuat main!main di tangan kiri. "#ui!bo.....!" tak terasa lagi &eng $an berseru untuk menyembunyikan rasa kagetnya. <anita itu tersenyum manis. "&agus anak baik. #au masi" ingat kepadaku yang menjadi gurumu," "#au bukan guruku" jawab &ene $an suaranya dingin. -ek!"wa #ui!bo memandang tajam. )i dalam "atinya wanita ini suda" amat "eran meli"at boca" ini masi" belum mati ketika ia sengaja memberi pelajaran tiga macam ilmu menguasai tenaga 4ang!kang da"ulu itu. "-ei boca" tak kenal budi. &ukanka" aku dulu perna" memberi pelajaran ilmu kepadamu," 132 Raja Pedang "Memang betul kau memberi pelajaran T"ai!"wee $iu!"wee dan 5i!"wee kepadaku. (kan tetapi itu bukan berarti ba"wa kau guruku karena aku tidak perna" mengangkat kau sebagai guru. Pula aku tidak ta"u apa gunanya pelajaran!pelajaran itu." . $epasang mata -ek!"wa #ui!bo bersinar dan senyumnya melebar. -atinya girang sekali karena sekarang ia merasa yakin ba"wa anak ini tidak ta"u akan maksud buruknya ketika menurunkan tiga macam ilmu itu. "(nak baik kau tidak ta"u ba"wa pelajaran yang kuturunkan kepadamu itu adala" pelajaran yang menjadi dasar ilmu silat tinggi. (ku suka kepadamu &eng $an dan aku suka punya murid seperti kau ini. #alau aku tidak suka kepadamu masa aku turunkan ilmu!ilmu itu kepadamu, /usteru kedatanganku ini juga karena perasaan sukaku kepadamu itula". #au terancam ba"aya kalau $ong!bun!kwi iblis itu kembali kau tentu akan dibunu"nya. #arena itu "ayo kau ikut aku pergi sekarang juga." Tanpa menanti jawaban &eng $an -ek!"wa #ui!bo menangkap tangan boca" itu dan di lain saat &eng $an rnerasa dirinya melayang seperti ketika dia dibawa pergi $ong!bun!kwi. la tidak melawan dan menyera"kan diri saja maklum ba"wa melawan pun takkan ada gunanya. Lagi pula dia belum ta"u apa maksud sebenarnya wanita ini sunggu"pun dia merasa pula ba"wa memang dia terancam ole" $ong!bun!kwi. #iranya dibawa pergi -ek!"wa #ui! bo belum tentu sebesar ba"ayanya kalau dia berada bersama $ong!bun!kwi. Mendadak -ek!"wa #ui!bo menarik tangan &eng $an sambil meloncat ke belakang sebua" batu besar yang berada di pinggir jalan. 2enek ini bersembunyi di belakang batu sambil memegang tangan &eng $an erat!erat. "#ui!bo ada apa.....," $uara &eng $an ter"enti ketika tangan nenek itu yang sebela" lagi menotok le"ernya dari belakang. &eng $an mara" dan mendongkol sekali "atinya. la tak dapat bergerak tak dapat membuka suara "anya mampu mendengar dan meli"at. Pada saat itu dia mendengar suara melengking dari jau" suara tangis memilukan. $egera dia mengenal suara ini ketika makin lama suara itu makin mendekat. &ukan lain suara yang ane" dari $ong!bun!kwi! $ebentar saja kakek ane" ini suda" lewat jalan itu dekat batu tanpa menole" ke kanan kiri. <aja"nya muram mukanya tunduk dan tubu"nya yang kecil kurus itu seperti bongkok. $etela" kakek ini lewat, jau" tak keli"atan lagi -ek!"wa #ui!bo menarik lagi tangan &eng $an sambil menepuk belakang le"ernya rnembebaskan totokan. "#ui!bo kenapa kau takut kepada $ong!bun!kwi," &eng $an mengejek untuk melampiaskan kemendongkolan "atinya. la maklum suda" akan watak nenek ini yang tidak mau dikatakan takut maka dia sengaja berkata demikian. "&odo" siapa takut, (ku tidak ada waktu bernnain!main dengan tua bangka itu. -ayo ikut!" -ek!"wa #ui!bo lalu membawa lari lagi anak itu kini ia sengaja menuju ke ara" dari mana $ong!bun!kwi tadi datang. /elas ba"wa ia memang sengaja "endak menjau"kan diri dari $ong!bun!kwi. "#ui!bo apa itu," &eng $an menuding ke ara" lereng gunung yang mereka lalui. "(palagi kalau bukan bekas tangan si tua bangka," jawab -ek!"wa #ui!bo dingin mala" ia lalu terkeke" dan berkata. "Tua bangka mau mampus masi" suka main!main bunu" orang. -e"!"e"!"e"!" #etika meli"at lebi" dekat dan lebi" jelas &eng $an bergidik. 4ang tadi dia li"at bertumpuk!tumpuk dan disambari burung!burung "itam di lereng itu bukan lain adala" bangkai belasan ekor kerbau dan mayat tiga orang anak 133 Raja Pedang penggembala yang baru berusia belasan ta"un seperti dia. Tak sala" lagi tentu dalam kemara"annya tadi $ong!bun!kwi tela" pergi meninggalkannya sebentar untuk membunu"i tiga orang penggembala dengan kerbau!kerbau mereka ini. (langka" kejamnya "ati si $etan &erkabung itu. "Tua bangka keji si $ong!bun!kwi!" &eng $an tak terasa memaki. -ek!"wa #ui!bo tertawa giginya yang masi" kuat itu puti" berkilat sebentar. "(pa kau bilang, #eji, -i!"i!"i tidak ada artinya itu. )ulu pulu"an ta"un yang lalu untuk merampas seorang mempelai wanita dia membunu" mempelai pria seluru" keluarga dan semua tamu yang "adir pada malam pesta pernika"an itu." &eng $an melototkan matanya 2geri dia membayangkan. *#enapa para tamu dibunu" semua." *.oblok kau! $ong!bun!kwi tidak sebodo" kau. Tentu saja untuk menutup mulut mereka." &eng $an bergidik. )ua orang ini kakek $ong!bun!kwi dan nenek -ek!"wa #ui bo selain setingkat ilmu kepandaian!nya agaknya setingkat pula kekejamannya. Mulaila" dia berpikir tentang diri -ek!"wa #ui!bo. Mengapa wanita iblis ini membawanya pergi, &etulka" "anya untuk menolongnya dari ancaman $ong!bun!kwi, Musta"il! 9rang sekeji ini "atinya mana bisa mempunyai maksud baik, &eng $an terkejut ketika dia teringat ba"wa yang mencuri kitab 'lmu 'm!sin! kiam adala" -ek!"wa #ul!bo ini! 5elaka pikirnya. Manusia ja"at ini tentu tidak akan jau" bedanya dengan $ong!bun!kwi. Tentu akan mencoba untuk mendapatkan isi kitab yang satu lagi darinya. &enar saja dugaannya. #etika mereka tiba di tempat yang sunyi di tenga" sebua" "utan yang penu" dengan po"on!po"on tua -ek!"wa #ui!bo melepaskan tangannya tersenyum!senyum dan memandang kepada &eng $an. "&eng $an aku ta"u ba"wa kau tela" menjadi a"li waris dari P"oa Ti dan T"e &ok 2am tela" mempelajari dua macam ilmu silat 4ang!sin!kiam dan 'm!sin! kiam. #au memang anak baik dan patut menjadi murid orang yang pandai. #arena itu aku ingin sekali memimpinmu lebi" lanjut agar kelak kau menjadi seorang jagoan yang tak terlawan di dunia ini. 2a" sekarang coba kau "adapi serangan!seranganku ini dengan 4ang!sin!kiam yang suda" kaupelajari dari T"e &ok 2am!" Tanpa menanti jawaban &eng $an -ek!"wa #ui!bo yang amat berna1su untuk segera meli"at 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam segera menyerang anak itu dengan jurus!jurus dari 'lmu $ilat 'm!sin!kiam yang kitabnya ia rampas dari P"oa Ti. &iarpun amat terdesak &eng $an yang memang cerdik itu maklum ba"wa dia "endak dipancing. la cepat meng"adapi serangan!serangan itu dengan ilmu yang sama yaitu 'm!sin!kiam dan sengaja menutup semua ingatannya akan 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam juga sebaliknya daripada yang dia lakukan ketika dia ber"adapan dengan $ong!bun!kwi. (kan tetapi -ek!"wa #ui!bo tidak kecewa mala" tersenyum manis dan berkata "("a kau "endak menggunakan 'm!sin!kiam lebi" dulu, &aik lakukanla" dengan sempurna agar aku dapat membimbingmu kalau keliru." $etela" berkata demikian ia menyerang terus dengan 'm!sin!kiam sampai delapan belas pokok jurus 'm!sin!kiam ia mainkan seluru"nya. )iam!diam -ek!"wa #ui!bo kagum sekali meli"at gerakan!gerakan &eng $an yang biarpun kurang terlati" namun amat sempurna. 134 Raja Pedang "-ayo sekarang kaugunakan 4ang!sin!kiam "endak kuli"at apaka" juga sebaik 'm!sin!kiam yang kaupelajari!" serunya sambil mendesak lagi dengan 'm!sin!kiam. Tetapi &eng $an tetap meng"adapinya dengan ilmu silat yang sama. &eberapa kali -ek!"wa #ui!bo membentaknya akan tetapi dia tetap tidak mau menguba" ilmu silatnya. (k"irnya -ek!"wa #ui bo menjadi jengkel dan ber"enti menyerang. *0" boca" kepala batu #enapa kau tetap tldak mentaati perinta"ku," *#au ini ane" saja, #ui bo. &isaku ya 5uma itu tadi*. *(pa kau tidak mempelajari 4ang sin!kiam dari T"e &ok 2am*. &eng $an tidak mau menjawab pertanyaan ini mala" jawabannya menyimpang "(ku "anya bisa melayanimu dengan yang tadi yang lain!lain tidak bisa*. #eparat pikir -ek "wa #ui!bo. #alau begitu anak ini "anya mempelajari 'm! sin!kiam. (" untung dia kurampas tadi dari $ong!bun!kwi kalau tidak tentu $ong!bun!kwi akan dapat menguras 'm sin kiam dari anak ini. )i dunia ini mana bole" ada orang lain kecuali dia sendiri mengenal 'm!sin!kiam, *$etan kecil kalau begitu kau "arus mampus di depan mataku*. -ek!"wa #ui! bo lalu mengangkat tangan memukul kepala &eng $an. &oca" ini mana mau menerima mati begitu saja. 'a cepat menjatu"kan diri ke belakang lalu meloncat dan lari. -ek!"wa #ui!bo mengeluarkan suara ketawa terkeke" dan mengejarnya. &eberapa loncatan saja suda" cukup bagi -ek!"wa #ui!bo untuk menyusul &eng $an. $ekali lagi ia memukul kini menggunakan saputangan suteranya yang menyambar ke ara" belakang kepala &eng $an. ;jung saputangan itu mengancam jalan dara" maut. )alam detik!detik selanjutnya tentu &eng $an takkan dapat terlepas dari cengkeraman maut kalau saja pada saat itu tidak terdengar seruan keras. "Ta"an!" ;jung saputangan itu ter!tangkis ole" sebatang suling dan keduanya ter"uyung mundur. -ek!"wa #u- bo kaget sekali meli"at keli"aian lawan akan tetapi ia menjadi lebi" kaget ketika meli"at ba"wa yang menangkis sapu tangannya dengan suling tadi adala" $ong bun!kwi! 5elaka pikirnya. #alau anak ini terampas lagi ole" kakek ini berarti 'm!sin!kiam akan terjatu" ke dalam tangan $ong!bun!kwi dan kalau terjadi "al demikian takkan berarti pulala" 'm!sin!kiam di tangannya. )engan penu" kemara"an la menerjang lagi menggerakkan saputangannya "endak meng"ancurkan kepala &eng $an yang berdiri bengong meli"at ta"u!ta"u $ong!bun!kwi suda" berada disitu menolongnya. "Plak! Plakkk!" )ua kali ujung sapu!tangan bertemu dengan ujung suling. #etika keduanya ter"uyung lagi mundur karena dorongan tenaga da"syat dari masing!masing lawan $ong!bun!kwi meloncat ke depan dan sulingnya menusuk ke ara" le"er &eng $an. &oca" ini tak dapat memperta"ankan dirinya lagi demikian cepatnya tusukan itu. "(i""" ta"an!" -ek!"wa #ui!bo mengerakkan saputangannya yang panjang dan kembali nyawa &eng $an tertolong kali ini ole" saputangan -ek!"wa #ui! bo. )an keduanya bertanding lagi. Memang ane" pertandingan itu. Mungkin orang takkan Percaya kalau tidak meli"at sendiri. Mana di dunia ini ada orang bertanding karena seorang anak kecil bukan memperebutkan anak itu melainkan berdulu!duluan.... membunu"nya! &eberapa kali -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi kaget dan "eran meli"at betapa masing!masing selalu "endak menyerang &eng $an akan tetapi 135 Raja Pedang karena sala" sangka dan curiga mengira ba"wa masing!masing itu "endak menjadikan &eng $an pembuka ra"asia masing!masing mereka dengan sunggu"!sunggu" dan sengit saling serang se"ingga terjadila" pertempuran yang amat "ebatnya. Pertempuran ini merupakan kelanjutan daripada pertempuran ketika mereka memperebutkan kitab yang masing!masing dapat merampasnya dari dua orang kakek P"oa Ti dan T"e &ok 2am. $ementara itu meli"at betapa dua orang tua yang ane" dan kejam itu saling serang &eng $an mempergunakan kesempatan ini untuk melarikan diri. &aru saja dia lari belum jau" $ong!bun kwi suda" membentak. "(nak iblis kau "endak lari ke mana," $ecepat kilat tubu"nya melayang dan sulingnya menyerang dari belakang. (kan tetapi kembali ujung saputangan di tangan -ek!"wa #ui!bo menggagalkan serangan ini. "&ukan orang lain akula" yang akan membunu"nya!" bentak -ek!"wa #ui!bo sambil memandang kepada $ong! bun!kwi dengan mata melotot. "#au,, Membunu"nya, (paka" sebabnya kau "endak membunu"nya," seakan!akan baru terbuka pikiran kakek ini dan dia bertanya "eran. ")ia tidak bole" "idup di bawa" satu kolong langit denganku. Mungkin bagimu berguna bagiku tidak!" jawab -ek!"wa #ui!bo mara". (kan tetapi nenek ini pun bertanya "eran ")an kau..... mengapa pula "endak membunu"nya," $ong!bun!kwi tersenyum gemas merasa diejek. )ikiranya nenek ini suda" ta"u ba"wa &eng $an "anya mempelajari 'lmu $ilat 4ang!sin!kiam saja dan suda" mencuri ilmu ini. "&oca" setan itu tidak bole" "idup di atas satu permukaan bumi denganku tiada gunanya bagiku dibiarkan "idup!" -eran dan kagetla" -ek!"wa #ui!bo mendengar ini. la pun sebaliknya mengira ba"wa &eng $an "anyala" mempelajari 'm!sin!kiam saja dan ilmu ini suda" dioper ole" $ong!bun!kwi mengapa sekarang kakek ini bicara sebaliknya, )ia memang cerdik maka tiba!tiba ia tertawa terkeke"!keke". "&oca" iblis dia memperdayakan kita!" $ambil berkata demikian tubu"nya melesat ke depan untuk mengejar &eng $an. $ong!bun!kwi juga bukan seorang bodo". $ekilas saja dia seperti disadarkan. #alau -ek!"wa #ui!bo tadinya tidak membutu"kan anak itu dan "endak membunu"nya tentu anak itu mengaku "anya mempelajari 'm!sin!kiam saja dan kepadanya membo"ong "anya mempelajari 4ang!sin!kiam. 5elaka anak itu "arus dia tangkap! la pun melesat ke depan dan kini dua orang sakti itu berlumba untuk memperebutkan &eng $an bukan untuk membunu"nya seperti tadi! #asi"an sekali &eng $an. &iarpun dia tanpa disengaja dan disadarinya tela" mewarisi sepasang ilmu silat pedang yang luar biasa "ebatnya namun sebagai seorang anak kecil meng"adapi dua orang sakti itu apaka" dayanya, la melarikan diri secepatnya menyelinap di antara po"on!po"on raksasa yang amat tua. Tiba!tiba kakinya tersandung akar po"on dan tubu"nya terguling. &eng $an merasa terjatu" di atas sesuatu Lang lunak dan ketika dia dengan terenga"! enga" memandang ternyata dia jatu" keatas pangkuan seorang kakek yang duduk bersila dengan kedua mata meram. #akek ini berpakaian serba "itam maka tadi "ampir tidak keli"atan dan di punggungnya nampak gagang sepasang pedang tipis. /enggot kakek ini luar biasa panjang sekali sampai ke perutnya telinganya lebar seperti telinga gaja" tubu"nya kurus dan 136 Raja Pedang mulutnya suda" ompong sama sekali tidak ada sebua" pun giginya 2ampaknya suda" tua sekali. $elagi &eng $an bengong dan lupa ba"wa dua orang pengejarnya suda" amat dekat di belakangnya kakek itu berkata suaranya "alus liri" seperti berbisik. "(nak kaupegang sepasang pedang ini dengan tangan kiri mainkan 'm!sin! kiam dan tangan kanan mainkan 4ang!sin!kiam tentu kau dapat mena"an mereka". &eng $an suda" putus asa meng"adapi dua orang sakti yang mengejarnya. Melawan dengan nekat pun dia tidak punya "arapan. (kan tetapi sekarang setela" mendengar bisikan kakek ini dan tangannya ta"u!ta"u tela" memegang sepasang pedang "atinya menjadi berani dan besar. (palagi ketika dia meli"at ba"wa sepasang pedang yang tidak sama panjangnya itu berkilau!kilauan seperti mengeluarkan api. Pada saat itu "ampir berbareng -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi tiba di depan &eng $an. &aiknya mereka itu sekarang bukan berlumba untuk membunu"nya melainkan berlumba untuk menangkapnya maka keduanya tidak mau mempergunakan senjata masing!masing yang ampu". Meli"at dua orang itu suda" datang dan tangan mereka diulur untuk mencengkeramnya &eng $an meloncat. (kan tetapi alangka" kagetnya ketika tubu"nya tak dapat terlepas dari tubu" kakek tua renta itu. Terdengar bisikan di belakang kepalanya "Lawan mereka dengan tenang pergunakan 'm!yang $in!kiam aku yang mendorongmu dengan tenaga dan mengatur kecepatan gerakan!gerakanmu." $uda" terlalu sering &eng $an bertemu dengan toko"!toko" besar yang berwatak ane" dan berkepandaian tinggi maka keadaan kakek tua renta ini biar!pun amat ane" tidak amat meng"erankan &eng $an dan serta!merta boca" cerdik ini dapat menduga ba"wa kakek 7ni pun seorang sakti maka dia pun mentaati semua petunjuknya. &egitu ia mendengar bisikan ini dia lalu mempersiapkan sepasang pedangnya dan dengan gerakan!gerakan 'm!sin! kiam di tangan kiri dan 4ang!sin!kiam di tangan kanan dia mainkan ilmu silat pedang yang suda" di"a1alkannya benar!benar itu dengan kedua tangan. -asilnya luar biasa sekali karena terdengar seruan!seruan kagetan -ek!"wa #ui!bo bersama $ong!bun!kwi meloncat mundur. -ampir saja tangan mereka terbabat ole" pedang!pedang yang berkilauan dan mendatangkan "awa panas dan dingin sekali itu. &eng $an merasa betapa kedua pundaknya ditempel ole" kedua telapak tangan kakek itu tadi dan betapa di dalam kedua lengannya seperti ada tenaga lembut yang menjalar sampai ke tangannya. $emangatnya menjadi besar dan dia tersenyum mengejek ketika meli"at dua orang lawannya itu suda" menggerakkan suling dan saputangan. #edua pedangnya bergerak dengan jurus!jurus terli"ai dari 'm!yang $in!kiam pedang kiri bertemu dengan suling $ong!bun!kwi sedangkan pedang tangan kanan beradu dengan ujung $aputangan -ek!"wa #ui!bo. Terdengar suara keras dan -ek!"wa #ui! bo memekik kaget sedangkan $ong!bun!kwi melompat ke belakang. Ternyata ba"wa ujung saputangan -ek!"wa #ui!bo dan ujung suling $ong!bun!kwi tela" terbabat ole" pedang!pedang itu. "Liong!cu $iang!kiam 6$epasang Pedang Mustika 2aga7.....!" -ek!"wa #ui!bo berseru. 137 Raja Pedang "(yaaaaa! #alau begitu dia ini Lo!tong 6&oca" Tua7 $ouw Lee.....!" $ong!bun! kwi berteriak kaget sambil memandang kepada kakek tua renta yang berdiri di belakang &eng $an. -ek!"wa #ui!bo mengeluarkan suara ketawa menyeramkan lalu berkata. "&etul sekali! 0" $ong!bun!kwi agak!nya kita berdua yang selalu mujur. -ayo kita gempur dia dan segala yang kita dapat nanti kita bagi rata dan adil." "&agus! #ui!bo dengan Liong!cu $iang!kiam dan 'm!yang $in!kiam!sut kita akan menjagoi dunia. -a!"a!"a!" )ua orang itu lalu menggerakkan suling dan saputangan menerjang maju dengan gerakan!gerakan yang luar biasa cepatnya. $aputangan itu mengeluarkan bunyi berdetar!detar seperti sebua" cemeti sedangkan suling itu mengeluarkan suara tangisan yang mengerikan. Tergetar juga "ati &eng $an meng"adapi keda"syatan dua orang itu. $epasang pedang di tangannya "ampir saja terlepas kalau tidak ada tenaga mujijat mengalir masuk melalui pundaknya yang dipegang ole" kakek tua renta itu. "(nak baik ingat....." bisik kakek itu di belakangnya "kita "arus dapat mengusir mereka..... bukan "anya demi keselamatanmu apalagi keselamatanku akan tetapi demi..... demi keamanan dunia..... /angan terjatu" ke tangan dua iblis ini....." Terpaksa kakek itu meng"entikan kata! katanya karena dua orang itu suda" mulai dengan terjangan mereka yang da"syat. &eng $an menggerakkan kedua pedang di tangannya. la belum perna" bertempur juga limu $ilat Pedang 'm!yang $in!kiam!sut yang dia miliki "anya dia lati" dan "a1alkan secara teorinya saja tak perna" dipergunakan untuk bertempur. Memang tak dapat disangkal ba"wa anak ini bakatnya baik sekali dan gerakan!gerakannya dalam mainkan semua jurus 'm!yang $in!kiam yang digabungkan itu luar biasa dan tepat. 2amun meng"adapi dua orang kawakan seperti $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo tentu saja dia merupakan sebua" timun melawan dua bua" duren! (ndaikata dia sendiri "arus melawan mereka biarpun dia diberi sepasang pedang Liong!cu!kiam dalam satu jurus saja dia pasti akan terjungkal tanpa nyawa lagi. &aiknya dalam pertandingan ini &eng Nan tidak maju sendiri atau dapat dikatakan ba"wa dia "dipakai" ole" kakek tua renta itu dipergunakan pengeta"uan!nya tentang 'm!yang $in!kiam!sut. &eng $an "anya mempergunakan 'm!yang $in!kiam dan tentu saja tanpa disadarinya sendiri dia pun menggunakan tenaga 'm dan 4ang dua tenaga yang memang suda" bersarang di dalam tubu"nya. )ua "al yang dimilikinya ini 'lmu $ilat 'm!yang $in!kiam dan tenaga 'm 4ang sekarang dengan "ebat dipergunakan ole" kakek itu yang mendorongnya se"ingga sepasang pedang di tangan &eng $an berkeredepan dan menyambar!nyambar bagaikan dua ekor naga sakti yang bermain!main di angkasa raya. &erkali!kali saputangan dan suling di tangan -ek!"wa #ui!bo dan $ong!bun!kwi membalik ketika bertemu dengan pedang. )ua orang itu kaget bukan main. Mereka maklum ba"wa anak ini "dipergunakan" ole" kakek itu akan tetapi sama sekali mereka tidak perna" mengira ba"wa anak itu dapat mainkan 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!kiam digabung menjadi satu se"ingga mereka yang "anya mengerti sebagian! sebagian saja dari ilmu pedang pasangan itu menjadi sibuk dan kewala"an. Mereka maklum ba"wa tentu saja dalam "al ini bukan &eng $an yang berjasa melainkan kakek tua renta itu. Memang kakek tua renta itu memiliki 138 Raja Pedang ilmu kepandaian yang amat tinggi. 2amun andaikata di situ tidak ada &eng $an yang menamba" ke"ebatan kakek itu dengan 'm!yang $in!kiam dua orang sakti tadi yakin ba"wa mereka berdua pasti akan dapat mengala"kannya. &eng $an betul!betul bingung ketika meli"at ba"wa gerakan!gerakan yang dilakukan ole" dua orang tua itu beruba"!uba" ba"kan kemudian sama sekali dia tidak mengenal gerakan!gerakan itu. -al ini memang betul demikian karena dua orang itu sengaja tidak mainkan 'lmu $ilat 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!kiam yang dikenal baik ole" &eng $an. (ndaikata dia sendiri "arus meng"adapi jurus!jurus yang sama sekali asing baginya itu tentu dia akan terjungkal dengan sendirinya karena pusingnya. &aiknya dengan "tuntunan" kakek itu melalui penyaluran "awa pada kedua pundaknya dia masi" dapat dengan cepat dan tepat mainkan 'm!yang $in!kiam untuk meng"adapi semua serangan lawan ba"kan balas menyerang dengan tak kurang da"syatnya Pertempuran itu berjalan seru dan "ebat. #alau &eng $an terdesak tiba!tiba kakek di belakangnya berseru nyaring dan..... jenggotnya yang panjang melambai sampai ke perut itu bergerak menyambar!nyambar ke depan mengeluarkan suara angin bersiutan dan rambut ini yang tadinya "alus sekali seakan!akan tela" beruba" menjadi cemeti baja yang menyambar ke ara" kedua lawannya! $etela" "ari mulai menjadi gelap &eng $an meli"at dua orang lawannya berpelu" dan uap keputi"an mengebul di atas kepala mereka. la pun mendengar kakek di belakangnya terenga"!enga" napasnya kedua tangan yang mencengkeram pundaknya mulai menggetar. 2apas kakek itu mulai meniup!niup kepalanya terasa panas sekali. )ia sendiri belum lela" maklum karena semenjak pertempuran dimulai dia seakan!akan selalu "menggunakan" tenaga kakek itu dan peranannya sendiri "anya sebagai orang yang mengeluarkan 'm!yang $in!kiam saja. $ong!bun!kwi mulai tertawa!tawa mengejek. "-e"!"e"!"e" Lo!tong napasmu suda" empas!empis jangan!jangan akan putus nanti." "$ouw Lee kau suda" tua bangka mau mampus lebi" baik menyera" dan mati dengan tubu" utu" daripada "arus mati dengan kepala remuk." kata -ek!"wa #ui!bo. )ua orang toko" ini mau mengajak bicara dan membujuknya bukan karena mereka merasa amat kagum kepada kakek tua renta yang ternyata masi" amat li"ai ini. Memang betapapun ja"at dan kejam "ati seorang toko" kang! ouw yang sakti dan ane" namun ciri k"as orang!orang kang!ouw masi" ada kepadanya yaitu mengagumi dan meng"argai kegaga"an dan keli"aian orang. "$ong!bun!kwi! -ek!"wa #ui!bo%....! #akek ini terenga"!enga". "$ebelum le"erku pata" jangan "arap kau akan mendapatkan Liong!cu $iang!kiam dan 'm yang $in!kiam!sut. Tanpa yang dua kalian suda" cukup ja"at dan suda" terlalu banyak menyebar kekejaman di dunia." $ong!bun!kwi mengeluarkan bentakari mara" dan sulingnya mendesak makin "ebat. /uga -ek!"wa #ui!bo memutar saputangannya yang mengeluarkan beberapa macam warna yang bersinar!sinar mengurung diri &eng $an dan kakek itu. Tiba!tiba &eng $an merasa betapa kedua tangan kakek di pundaknya itu menjadi dingin sekali. la tidak mengerti apa sebabnya tidak ta"u ba"wa dalam keli"aiannya kakek tua renta itu berlaku cerdik menggunakan tenaga 'm untuk menarik keuntungan dari pertempuran itu. 139 Raja Pedang &eng $an mulai mengerti akan maksud kakek itu ketika meminta kepadanya supaya jangan mengala". la sekarang ta"u ba"wa 'lmu $ilat 'm!yang $in! kiam!sut yang dia pelajari dari dua orang gurunya yang suda" meninggal dunia ternyata amat dirindukan ole" toko"!toko" kang!ouw seperti "alnya sepasang pedang ini. la mengerti ba"wa dua orang tua yang kini mengeroyoknya itu adala" orang!orang ja"at yang kalau sampai dapat merampas ilmu dan pedang akan menjadi makin ganas dan ja"at lagi. $ekarang saja suda" dapat membayangkan kekejian "ati mereka dua orang toko" besar dalam dunia persilatan yang tidak segan!segan dan tidak malu! malu untuk mengeroyok dan mendesak seorang anak!anak dan seorang kakek tua! "$ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo kalian benar!benar keji dan ja"at!" &aru saja &eng $an mengeluarkan kata!kata ini kakek di belakangnya mengeluarkan teriakan keras lalu robo" telentang mulutnya mengeluarkan dara" matanya mendelik dan tak sadarkan diri. &eng $an menjadi mera" ke"itaman mukanya. la kaget dan menole" menjadi makin "itam mukanya saking mara". la mengira ba"wa kakek itu tentu tela" iatu" karena pukulan dua orang lawannya. $ama sekali dia tidak ta"u ba"wa sebetulnya kakek sakti di belakangnya itu robo" ole" karena dia! #etika tadi dia memaki $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui! bo tanpa dia sadari &eng $an yang mara"nya memuncak itu tela" menyalurkan "awa "4ang" di tubu"nya membuat mukanya menjadi mera" "itam. Tenaga 4ang di tubu"nya memang "ebat sekali tidak sewajarnya. Tenaga inila" yang memukul kakek itu melalui kedua tangan yang diletakkan di pundaknya. #akek itu sedang menggunakan tenaga 'm maka pukulan tenaga 4ang dari tubu" &eng $an yang amat kuat itu tak terta"ankan ole"nya membuat dia terjungkal dan pingsan. (ndaikata tenaga da"syat dari tubu" &eng $an ini tadi keluar di waktu kakek itu mempergunakan tenaga 4ang tentu ke"ebatan kakek ini akan bertamba" dan mungkin sekali mereka berdua dapat mengusir $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo. Tapi apa "endak dikata anak itu memang belum mengerti akan keadaan dirinya sendiri dan belum ta"u bagaimana caranya untuk meman1aatkan kekuatan dan kepandaian yang dia miliki secara kebetulan itu. ;ntung baginya ba"wa dua orang sakti di depannya itu memang tidak mempunyai maksud untuk membunu"nya pada saat itu karena keduanya membutu"kannya. -ek!"wa #ui!bo dengan suara ketawanya yang menyeramkan suda" maju menubruknya. "#ui!bo perla"an duluD" $ong!bun kwi berseru dan juga menubruk ke depan mendorong tubu" -ek!"wa #ui!bo. <a!nita tua itu mara" sekali dengan bentakan keras ia membalikkan tubu" dan menyerang $ong!bun!kwi dengan sapu!tangannya. Tentu saja $ong!bun!kwi tidak rela kepalanya diancam ke"ancuran ole" ujung saputangan yang amat ampu" itu. 5epat sulingnya digerakkan menangkis dan di lain saat dua orang ini suda" saling gempur. #alau tadi mereka bersatu dalam meng"adapi sepasang pedang di tangan &eng $an yang dibantu ole" kakek Lo!tong $ouw Lee sekarang mereka bertempur satu kepada yang lain. ;ntuk memperebutkan &eng $an berikut sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam. Pertandingan itu makin lama makin seru da" dasyat sedangkan cuaca makin lama makin menjadi gelap. $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo memang me! miliki ilmu kepandaian yang setingkat apalagi masing!masing tela" 140 Raja Pedang mendapatkan kitab 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!kiam. &erulangkali mereka menukar ilmu untuk merobo"kan lawan namun selalu sia!sia. 4ang ter"eran! "eran adala" &eng $an. #adang!kadang dia tak dapat meli"at dua orang itu yang lenyap ditelan gulungan sinar senjata mereka akan tetapi ada kalanya dia meli"at mereka dengan jelas karena mereka itu berkela"i dengan gerakan!gerakan yang luar biasa amat lambat seperti orang main!main saja. (k"irnya dia tidak dapat meli"at mereka sama sekali ketika mata"ari suda" bersembunyi dan cuaca suda" menjadi "itam gelap. -anya desir angin pukulan mereka saja yang masi" terdengar dan terasa. Tiba!tiba &eng $an rnerasa tangannya dipegang orang dari belakang lalu dia ditarik perla"an ke belakang. #etika dia menengok di dalam gelap itu dia masi" meli"at tubu" kakek tua renta yang sekarang tela" berdiri dan mengajak dia pergi dari tempat itu. &eng $an maklum akan maksud "ati kakek .ini. Tentu meli"at dua orang sakti itu sedang saling gempur sendiri kakek itu mengajaknya menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri di dalam gelap. &enar saja dugaannya tak lama kemudian dia merasa tubu"nya seperti terbang sedangkan tangannya masi" digandeng ole" kakek itu. )iam!diam dia kagum sekali. Ternyata ba"wa kakek tua ini dalam berlari cepat tidak kala" ole" $ong!bun!kwi maupun -ek!"wa #ui!bo. &eng $an mendengar teriakan!teriakan mara" dari $ong!bun!kwi dan -ek! "wa #ui!bo. Lapat!lapat ila mendengar mereka memaki!maki dan menyuru" dia ber"enti. (kan tetapi suara dua orang yang mengejarnya itu makin lama makin jau" agaknya mereka sesat jalan tidak ta"u ke mana larinya &eng $an bersama kakek tua itu. &arula" lega "ati &eng $an setela" suara mereka tidak terdengar lagi. /uga kakek tua itu kini tidak berlari terlalu cepat lagi "anya mengajak &eng $an berjalan melalui "utan!"utan yang besar. "$uda" keluarka" bulan anak yang baik," tanya kakek itu ber"enti dan berdongak ke atas. &eng $an ter"eran. (paka" tak dapat meli"at sendiri, Mengapa "arus bertaya, "&elum "anya langit penu" bintang." "-ernmm coba kauli"at baik!baik di mana letaknya &intang #ak!seng 6&intang Terompet7," "(ku tidak ta"u yang mana itu bintang #ak!seng" jawab &eng $an. "#alau begitu di mana letaknya &i!seng 6&intang 0kor7," &eng $an makin bingung. Matanya menatap bintang!bintang di langit yang tiada ter"itung banyaknya. "4ang mana &i!seng aku pun tidak ta"u." #akek itu menundukkan mukanya dan menarik napas panjang. "#iranya kau memang belum ta"u apa!apa. (" suda"la". #atakan saja bintang apa yang kauketa"ui," &eng $an segera menuding ke atas dan berkata "&intang!bintang .u!seng 6&intang #erbau7 itu aku kenal!" Memang da"ulu perna" dia mendengar dari seorang "wesio di #elenteng -ek!t"ian!tong tentang &intang #erbau ini sekumpulan bintang terdiri dari enam bua" menyerupai kepala kerbau dengan tanduknya. #akek itu nampak girang. "&agus! 5oba kautunjukkan di mana .u!seng itu," "Tu" di sana!" "-u" aku tak dapat meli"at. #au!pegang tanganku dan tunjukkan di mana ara" letaknya." &erdebar jantung &eng $an.. #iranya kakek ini buta! la menatap waja" kakek itu. Tadinya dia menyangka ba"wa kakek itu bermata sipit sekali tidak 141 Raja Pedang ta"unya memang selalu meram tak dapat dibuka seorang buta! Timbul rasa kasi"an di dalam "atinya akan tetapi juga kekagumannya makin membesar. $eorang kakek tua renta lagi buta akan tetapi bukan main li"ainya! la lalu memegang tangan kanan kakek itu dan menudingkan tangan itu ke ara" kumpulan &intang .u!seng. "-emmm kalau begitu kita "arus ke kanan" kata kakek itu sambil menggandeng tangan &eng $an dan berlari lagi. "&eng $an kauikutla" aku. &iarkan aku menggosok intan yang masi" menta" ini!" &eng $an tidak mengerti maksudnya dan "endak bertanya akan tetapi kakek itu suda" lari lagi dengan amat cepatnya. #arena maklum ba"wa kakek ini tidak ja"at seperti $ong!bun!kw atau -ek!"wa #ui!bo maka dia tidak banyak membanta" dan menurut saja dibawa lari secepatnya. ? ? ? "&eng $an enta" apa dosa!dosamu da"ulu ter"adap T"ian maka sekecil ini kau suda" bernasib malang menjadi perebutan toko"!toko" kang!ouw. -emmm aku si kecil dan aku si tua bangka benar tak ada bedanya dibenci dan dican ole" mereka yang selalu kurang puas....." demikianla" kakek tua yang buta itu berkata kepada &eng $an. Mereka duduk ber"adapan di atas &atu!batu "itam yang "alus di atas pun! cak yang tinggi sedemikian tingginya se"ingga seola"!ola" dengan tangannya orang akan dapat menyentu" bintang!bintang di langit. 'nila" tempat sembunyi kakek itu yang disebut &an!seng!kok 6Puncak $elaksa &intang7 sebua" di antara puncak!puncak di Pegunungan 5in! ling!san. 2amun puncak &an!seng!kok ini adala" puncak yang tersembunyi karena di kelilingi jurang!jurang yang tak mungkin dilintasi manusia. -anya Lo!tong $ouw Lee si anak tua itula" yang tela" mendapatkan jalan ra"asianya dengan merayap melalui jurang!jurang yang amat dalam. Tidak meng"erankan apabila orang tua ini mempergunakan &an!seng!kok sebagai tempat bersembunyi atau tempat bertapa. Puncak ini inda" bukan main penu" dengan po"on!po"on liar bunga!bunga beraneka macam "awanya sedang dan udaranya bersi". $etela" melakukan perjalanan lima "ari lima malam lamanya &eng $an dan kakek itu tiba di tempat ini pada senja "ari tadi dan malam ini mereka duduk di luar pondok kecil tempat tinggal $ouw Lee. &eng $an kagum bukan main menyaksikan pemandangan yang amat inda" di waktu malam ini. (ngkasa sedemikian bersi"nLa se"ingga dia dapat meli"at bintang!bintang yang memenu"i langit. #etika mendengar ucapan kakek itu &eng $an sadar daripada lamunannya. "#akek $ouw Lee orang memperebutkan sepasarag pedangmu yang "ebat itu tak perlu di"erankan lagi. -anya ane"nya mengapa agaknya mereka "endak membunu"mu. (dapun aku...... a" tak ta"u aku mengapa mereka mati!matian "endak memperebutkan pelajaran!pelajaran yang tidak ada artinya itu," "Tidak ada artinya kaubilang -e"!"e"!"e" &eng $an. )alam "al ini kau lebi" buta daripada mataku. (ku mengikuti ketika kau ber"adapan clengar $ong! bun!kwi kemudian kau meng"adapi -ek!i "wa #ui!bo. #au cerdik sekali tela" menipu mereka. #ecerdikanmu itu menarik "atiku. Memang tak sala" kalau P"oa Ti dan T"e &ok 2am mewariskan 'm!yang $in!kiam!sut kepadamu." #akek itu mengangguk!angguk dan &eng $an membelalakkan matanya saking "erannya. "#akek $ouw kenapa kau bisa mengeta"ui semua itu," 142 Raja Pedang #akek buta itu tertawa lagi. "$iapa yang tidak ta"u ba"wa 'm!sin!kiam dan 4ang!sin!kiam terjatu" ke dalam tangan T"ian!te $iang!"iap, -anya tak perna" kusangka sekarang suda" terjatu" ke dalam tangan sepasang iblis itu! #ebetulan sekali aku mendengar ketika kau diserang ole" $ong!bun!kwi. (ngin gerakannya dan angin gerakan tanganmu biarpun lema" dapat terdengar ole"ku dan ta"ula" aku ba"wa kalian mainkan ilmu silat yang belum perna" kudengar sebelumnya. $etela" kalian bicara baru aku ta"u ba"wa itula" 4ang!sin #iam!sut. Pantas begitu "ebat." #embali dia mengangguk!angguk. "#emudian kau dibawa pergi -ek!"wa #ui!bo. (ku diam!diam mengikuti dan setela" meli"at sikap iblis wanita itu kepadamu baru aku dapat mengeta"ui ba"wa dua orang itu ternyata tela" merampas kitab!kitab itu seorang satu." "&etul sekali" &eng $an menarik napas panjang. "Mereka merampas kitab dan membunu" dua orang kakek P"oa Ti dan T"e &ok 2am. &agiku dua ilmu itu apa si" gunanya, #alau lapar tidak bisa mengenyangkan perut kalau "aus tidak bisa memuaskan kerongkongan. Paling!paling bisa digunakan untuk menipu orang dan main gebuk!" #akek buta itu tertawa bergelak. "-a"!"a"!"a"! #eta"uila" &eng $an. )ua atau tiga pulu" ta"un yang lalu aku sendiri pun akan memaksa kau mengeluarkan dua ilmu itu kepadaku. Mungkin sekali aku pun akan memaksamu kalau perlu menyiksa mala" membunu"mu." &eng $an menjadi mara". Ternyata dia sala" kira. )isangkanya kakek ini baik tidak seperti $ong!bun!kwi atau -ek!"wa #ui!bo kiranya begini bicaranya! "-u" #akek $ouw. #ukira "atimu melek tidak ta"unya sama butanya dengan kedua matamu. #au yang suda" berilmu tinggi itu dan belum kauketa"ui apa semua itu kegunaannya masi" saja menginginkan ilmu yang lain dengan cara memaksa orang lain, -emmm sebetulnya apa si" artinya memiliki ilmu silat setinggi langit," "-o!"o!"o anak bodo". #alau aku tidak memiliki ilmu silat tinggi apaka" tadi tidak mampus di tangan $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo, #alau aku tidak memiliki ilmu silat lumayan apaka" dulu!dulu tidak suda" mampus, #epandaian silat tinggi menjamin keselamatan kita &eng $an. )i dunia kang! ouw ilmu kepandaian yang paling penting dimiliki karena "anya dengan kepandaian tinggi kita bisa ter"indar daripada kematian di tangan orang lain." ";"""D." &eng $an mencela. "Mana bisa ada aturan demikian, #akek tua mati atau "idup bagaimana bisa tergantung daripada ilmu silat, #au yang pandai ilmu silat tinggi kalau sebentar lagi mati karena tua apaka" bisa bertukar kulit menjadi muda kembali, $ala" kakek $ouw. Menurut kitab!kitab kuno yang perna" kubaca dan kupelajari mati "idup bukanla" urusan kita untuk menentukan. #alau T"ian meng"endaki kematian kita biarpun kita memiliki nyawa rangkap selaksa to" akan mati juga tak usa" menanti orang lain membunu" kita. $ebaliknya apabila T"ian meng"endaki kita masi" "arus "idup biar ada selaksa orang berusa"a membunu" kita kiranya takkan ber"asil. "4a Tu"an.....!" #akek itu menangkap tangan &eng $an dengan kedua tangannya menggigil. "(nak baik..... kau mengeta"ui semua itu dari mana," ;capan yang penu" ke"eranan dan kekaguman ini membuat &eng $an menjadi malu. ")ari "wesio!"wesio di #elenteng -ong!t"ian!tong. $ejak kecil 143 Raja Pedang aku menjadi pelayan di kelenteng itu dan menerima jejalan pelajaran 3lsa1at dari kitab!kitab kuno." #akek itu menarik napas panjang sambil menggeleng!gelengkan kepala. "(langka" ganjilnya. $eorang anak kecil mempelajari ilmu batin dan mendapatkan inti sarinya untuk dipakai dalam "idup. Manusia!manusia tua bangka seperti aku dan yang lain!lain mempelajari ilmu kebatinan untuk mendapatkan kekuatan mempertinggi kepandaian silat. &enar!benar menyeleweng..... benar!benar tersesat....." la lalu merangkul &eng $an dan menangis terisak!isak! Tentu saja anak sekecil &eng $an belum mengerti betul apa sebetulnya yang dipikirkan dan apa artinya kata!kata kakek ini. la mengira ba"wa kakek itu tela" melakukan perbuatan keliru dan kini merasa menyesal maka untuk meng"iburnya dia mengutib ujar!ujar kuno lagi "#akek $ouw perna" para su"u mengatakan kepadaku ba"wa insya1 dan menyesal akan kesesatan diri sendiri termasuk kebajikan. /au" lebi" baik insya1 dan menyesal daripada bangga dan menyombongkan diri sendiri." #akek itu makin ter"aru lalu mengusap!usap kepala &eng $an. "(nak baik..... anak baik..... ku"arap dalam beberapa pekan ini kau suka mengulang semua pelajaran yang perna" kaupelajari dari para su"u 6guru7 di #elenteng -ok! t"ian!tong itu. P"oa Ti dan T"e &ok 2am benar ketika memili" kau sebagai a"li waris. $ayang mereka tidak ada waktu untuk menurunkan dasar!dasar ilmu silat. &eng $an kau "arus menurut kata!kataku kau "arus tekun bersiulian 6samad"i7. $emua itu untuk memperkuat tubu" dalammu dan mengimbangi ilmu!ilmu tinggi yang suda" kaumiliki. #alau tidak demikian kau akan celaka sebela" dalam tubu"mu akan rusak binasa." Tadinya &eng $an tidak begitu tertarik akan tetapi ole" karena kakek itu bermaksud baik dan memang di dunia ini dia sebatangkara untuk menyenangkan "ati kakek buta itu dia menyanggupi. )emikianla" mulai malam "ari itu juga &eng $an mengeluarkan semua "a1alannya tentang kitab suci di jaman da"ulu sebaliknya dia menerima petunjuk!petunjuk dari kakek sakti itu tentang samad"i lati"an napas 'weekang k"ikang dan lain! lain yang ber"ubungan dengan ilmu silat. Terjadi peruba"an besar pada diri kakek buta itu setela" setiap "ari dia mendengar kata!kata 3lsa1at dari kitab!kitab kuno yang diucapkan ole" &eng $an. la nampak lebi" tenang waja"nya selalu berseri dan berkali!kali dia menyatakan ba"wa sekarang dia rela mati tidak takut mati lagi. &eng $an memang banyak meng"a1al kitab!kitab yang perna" dia baca di #elenteng -ok!t"ian!tong. $elain kitab!kitab (gama &udd"a seperti )"ammapada dan lain!lain dia juga membaca dan meng"a1al isi kitab ;panisad dan kitab!kitab $u!si!ngo!keng pelajaran 2abi #"ong 5u. #urang lebi" seratus "ari kemudian &eng $an suda" mempelajari semua ilmu yang diturunkan ole" kakek buta itu kepadanya. Tentu saja yang dia pelajari dan "a1alkan "anya teorinya adapun tentang prakteknya baru sedikit!sedikit dia lati" di bawa" petunjuk kakek $ouw Lee. Pagi "ari itu kakek $ouw Lee berkata. "&eng $an anak baik. $emua pengertianku tentang ilmu batin yang di"ubungkan dengan ilmu silat tentang siulian 'weekang dan k"ikang semua tela" kuajarkan kepadamu. -anya tinggal kau tekun melati" diri saja. &erkat "awa 'm!4ang di dalam tubu"mu yang amat luar biasa ditamba" bakat dan ketekunankau tentu akan mendapat kemajuan pesat dan besar 144 Raja Pedang jau" lebi" besar daripada aku sendiri. Mulai "ari ini kau "arus pergi tinggalkan aku." &eng $an kaget. la suda" mulai beta" tinggal di tempat sunyi itu bersama kakek $ouw Lee. #enapa sekarang disuru" pergi, -ampir &eng $an menangis ketika dia berkata. "#akek $ouw kenapa kau mengusirku, (pa sala"ku, #akek yang baik biarkanla" aku berada di sini mengawanimu....." #akek $ouw Lee mengelus!elus kepala &eng $an. "(nak baik banyak persamaan nasib antara kita. #au "arus meninggalkan aku demi untuk kebaikanmu senairi juga untuk kemajuanku. (ku "endak bertapa menebus semua penyelewenganku yang da"ulu membersi"kan pikiran clan "ati. )an kau kau masi" muda kau "arus mencari kemajuan dalam "idupmu. #alau kau tinggal di sini amat berba"aya. #au ta"u banyak toko" ja"at yang amat li"ai mencari aku. "#enapaka" #akek $ouw Lee, #enapa mereka mencarimu," $ouw Lee mengeluarkan sepasang pedangnya. "#arena inila" sepasang Liong!cu $iang!kiam inila". ;ntuk jaman ini sepasang pedang ini termasuk pedang keramat yang ampu" dan jarang mendapatkan tandingnya. Pedang ini da"ulu pusaka dari seorang pendekar besar bernama $ie 5in -an yang dijuluki Pendekar &odo". #auli"at yang panjang ini dan pada gagangnya terdapat "uru1 /(2T(2 na" inila" yang dipakai ole" pendekar itu. (dapun yang pendek dan ber"uru1 &0T'2( ini da"ulu dipakai ole" pendekar wanita yang terkenal berjuluk (ng F 2iocu 62ona &aju Mera"7. (kan tetapi "al itu suda" terjadi ratusan ta"un yang lalu. #emudian setela" beberapa keturunan sepasang pedang ini lenyap. &anyak toko" kang!ouw mencari akan tetapi tak seorang pun ta"u di mana lenyapnya pedang itu. (k"irnya akula" yang mendapatkannya kucari dari gudang istana kaisar!" "(".....!" &eng $an berseru kaget dan kagum. "$emenjak itula" aku selalu dicari!cari ole" para toko" kang!ouw. 4ang lain! iain tidak ada artinya bagiku akan tetapi orang!orang seperti $ong!bun!kwi -ek!-wa #ui!bo $iauw!ong!kwi dan Tai!lek!sin $wi Lek -osiang mereka itu amat berba"aya. #arena itu ak"irnya aku menyembunyikan diri di sini. (ku pun suda" mendengar tentang T"ian!te $iang!"iap yang suda" mendapatkan 'm!yang $in!kiam dan ingin aku mencari mereka untuk merampasnya. (kan tetapi T"ian meng"ukum aku agaknya dosaku terlalu banyak. (ku suda" terlalu tua sampai kedua mataku buta namun belum juga aku dibebaskan dari dunia ini." #akek itu menarik napas panjang dan dia berdongak ke atas seakan!akan dengan matanya yang buta dia mencari!cari T"ian di atas! "#akek $ouw biarla" aku menemanimu di sini. (ku suka tinggal disini dan aku suka melayanimu." #embali $ouw Lee mengelus!elus kepala &eng $an. "Tidak bisa &eng $an. (kan berba"aya sekali. $etela" aku dili"at ole" $ong!bun!kwi dan -ek!"wa i #ui!bo yang tadinya menyangka aku suda" mampus karena tua apaka" mereka dan yang lain!lain akan suda" begitu saja sebelum merampas Liong! cu $iang!kiam ini, (" mereka tentu akan muncul dan aku tidak mau meli"at kau terbawa!bawa apalagi nnemang kau pun dike"endaki mereka." *Pergi ke manaka", (ku sebatang!kara....." $uara &eng $an terdengar sedi" dan bingung. "Tak perlu gelisa". &ukanka" sebelunn kau bertemu denganku kau pun suda" sebatangkara, (ku akan memberi surat kauberikan suratku ini kepada 145 Raja Pedang seorang sa"abat baikku yaitu Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai. #au tentu akan mendapat perlindungan di sana dan kau akan aman. (kan tetapi ingat biarpun ter"adap seorang sa"abat lama seperti Lian &u Tojin aku tidak percaya kepadanya nnengenai persoalan 'm!yang $in!kiam!sut dan tentang Liong!cu $iang!kiam. 'ngat semua pelajaran yang suda" kuturunkan kepadamu itu merupakan kunci untuk membuka pintu gerbang persilatan bagimu. #au "arus melati" siulian dan . pernapasan. )engan lati"an yang tekun kau akan dapat menguasai tenaga dalam 'm dan 4ang di dalam tubu"mi yang amat kuat itu. #au akan dapat mengatur tenaga itu menurut sesukamu dan disesuaikan dengan 'lmu $ilat 'm!yang $in!kiam!sut. (kan tetapi jangan sekali!kali kau perli"atkan kepada orang lain kau simpan ra"asia itu. $ekali!kali tak bole" diketa"ui orang lain sebelum sempurna lati"anmu. #alau kau melanggar pesanku ini dan sampai ra"asiamu diketa"ui orang a"..... kau akan meng"adapi seribu satu macam bencana." &eng $an ragu!ragu. "#akek $ouw aku tidak mengenal ketua -oa!san!pai itu. &agaimana kalau aku tidak beta" tinggal di sana, &agaimana kalau dia tidak mau menerimaku," Musta"il dia takkan mau menerimamu. )ia orang baik dan suratku akan menjamin dirimu. #au bole" bekerja apa saja di sana. (tau andaikata kau tidak suka di sana setela" kau meli"at keadaan kau bole" saja pergi turun gunung tapi jangan muncul di tempat umum. Lebi" baik kau kembali menjadi kacung di -ok!t"ian!tong bersembunyi sambil melati" diri sampai menjadi kuat betul. $etela" itu baru kau bole" datang ke sini. #au suda" kuberi ta"u .ua ;lar yang berada di lereng itu. 2a" di sanala" kaucari pedang ini. $ementara ini sebelum kau kuat kau tidak bole" membawa pedang ini dan juga aku perlu untuk menjaga diri. #elak pedang ini kuberikan kepadamu. 2a" kau berangkatla" &eng $an. Letak -oa!san!pai suda" kuterangkan kepadamu. $edi" "ati &eng $an. (kan tetapi apa daya, la "arus memenu"i permintaan kakek ini. la datang sebagai tamu kalau tuan ruma" suda" mengusirnya apa yang dapat dia lakukan, $etela" menerima se"elai surat yang ditulis secara cakar ayam ole" kakek buta ini &eng $an lalu pergi dari tempat itu melalui jalan ra"asia yang ditunjukkan ole" kakek kepadanya. ? ? ? $etela" keluar dari tempat persembunyian Lo!tong $ouw Lee &eng $an lalu melakukan perjalanan cepat. #ebetulan dia lewat di dusun tempat tinggal "artawan #wi di mana dia da"ulu bersama Tan -ok meng"adapi serbuan ular yang dikera"kan .iam #in. -eran sekal dia meli"at dusun yang tiga bulan yang lalu suda" amat sunyi itu sekarang sama sekali kosong. Ruma" gedung #wi!wangwe, suda" menjadi puing bekas terbakar. 'a menduga ba"wa ini tentu perbuatan Tan -ok yang merasa mara" sekali kepada "artawan pelit itu. )ugaannya "anya sebagian saja betul. Memang ketika &eng $an da"ulu mengejar .iam #in Tan -ok terus mengamuk. &etapapun juga gaga"nya dia tentu celaka dikeroyok ole" tukang!tukang pukul yang amat banyak itu kalau saja tidak keburu datang se!rombongan orang Pek!lian!pai yang kebetulan lewat di situ. Tentu saja para anggauta Pek!lian!pai ini mengenal Tan -ok yang menjadi murid Tan $am seorang toko" Pek!lian!pai. $egera mereka ini menyerbu dan membantu Tan -ok se"ingga tuan tana" dan "artawan itu bersama kaki tangannya yang selalu mempraktekkan penindasan dan 146 Raja Pedang kekejaman dapat dibasmi "arta bendanya dirampas dan ruma"nya dibakar. Tan -ok lalu pergi ikut rombongan ini meninggalkan dusun itu. Memandangi ruma" gedung "artawan #wi yang suda" menjadi tumpukan puing itu &eng $an terkenang kepada Tan -ok. la amat suka kepada pemuda raksasa muda itu yang jujur dan gaga" apalagi yang senasib dengannya tiada orang tua dan tiada tempat tinggal. (k"irnya dia meng"ela napas dan meninggalkan tempat itu Tiba!tiba berkelebat bayangan mera" di depannya &eng $an membelalakkan matanya ketika meli"at seorang anak perempuan berpakaian mera" berdiri disitu tersenyum!senyum rama" dari matanya bersinar!sinar seperti bintang pagi. &eng $an terbelalak bukan saking kagum meli"at gadis cilik yang mungil ini sekarang melainkan saking gelisa" dan takutnya. la maklum ba"wa boca" ini ada "ubungannya dengan $ong!bun!kwi enta" muridnya enta" anaknya atau pelayan!nya. (kan tetapi yang jelas tiga bulan yang lalu boca" ini muncul lalu muncul pula $ong!bun!kwi. "#au siapaka", $iapa namamu dan kau datang ke sini mau apa," &eng $an bertanya suaranya "alus karena tak mungkin orang dapat bersikap galak ter"adap seorang anak manis yang tersenyum!senyum rama" dengan matanya bersinar gemilang itu. (nak berbaju mera" itu tersenyum lebar dan seketika &eng $an teringat akan waja" #wa -ong. &iarpun ada perbedaan besar antara #wa -ong dan anak ini yaitu #wa -ong galak sekali tapi anak ini rama"!tama" penu" senyum akan tetapi kalau tersenyum mereka ini itu sama. $ama manisnya ba"kan bentuk waja"nya "ampir sama. (palagi pakaian mereka. (gaknya dua orang anak itu memiliki kesukaan yang sama ter"adap warna mera". )itanya ole" &eng $an anak itu "anya tertawa!tawa kemudian ia menggandeng tangan &eng $an ditarik!tarik ke sebua" po"on. Memang di sekitar ruma" gedung "artawan #wi terdapat banyak po"on bunga yang beraneka warna. $ebagian besar dari po"on!po"on ini ikut terbakar akan tetapi po"on besar di sebela" kanan gedung itu masi" berdiri tegak dan pada saat itu di puncak po"on terdapat banyak kembangnya yang berwarna kuning. $etela" tiba di bawa" po"on itu anak perempuan tadi melepaskan tangan &eng $an lalu sambil tersenyum ia menunjuk ke atas ke ara" kembang. )engan jari!jari tangannya yang mungil dan terpeli"ara bersi" itu ia memberi tanda supaya &eng $an mengambilkan bunga untuknya! (da rasa peri" menusuk "ati &eng $an ole" gerakan!gerakan jari tangan ini. la menjadi ter"aru. Memang ketika pada pertama kali meli"at anak perempuan ini $ong!bun!kwi memberi tanda dengan tangan dia suda" menduga ba"wa anak ini gagu. $ekarang meli"at anak ini mengajak dia "bicara" dengan gerakan!gerakan tangan dia menjadi ter"aru sekali. (kan tetapi di samping ke"aruan ini dia pun ter"eran!"eran karena dia suda" menyaksikan sendiri betapa gadis ini amat li"ai gerakannya cepat laksana burung dan untuk mengambil bunga di po"on sedemikian saja tentu akan dapat dilakukannya sendiri mengapa sekarang minta dia yang memetikkannya, &etapapun juga meli"at sepasang mata itu memandang penu" permintaan dengan sinar yang lembut dan luar biasa itu tak dapat dia menolaknya. la mengangguk sambil tersenyum lalu seperti seekor kera &eng $an memanjat po"on itu naik ke atas. .erakannya ringan dan dia merasa amat muda" memanjat po"on 'tu. $ebentar saja dia suda" sampai di 147 Raja Pedang puncak lalu memetik setangkai bunga yang dianggapnya paling segar dan baik. $epasang mata anak itu bersinar!sinar ketika ia menerima kembang dari tangan &eng $an. )engan cekatan dipakainya kembang itu di atas rambutnya yang "itam kemudian ia memasang gaya di depan &eng $an membalik ke sana ke mari seakan!akan "endak memamerkan kecantikannya dengan "iasan bunga di kepalanya itu. #emudian setela" berputaran di depan &eng $an ia berdiri meng"adapi &eng $andan sepasang matanya bertanya bagaimana pendapat &eng $an setela" ia memakai kembang. Mau tak mau &eng $an tersenyum. (langka" akan ba"agianya kalau dia mempunyai adik atau seorang teman semanis ini semanja ini yang begitu meng"arukan sikap dan gerak!geriknya. la lalu tersenyum dan mengangkat ibu jari tangan kanannya tinggi!tinggi tanda ba"wa gadis cilik itu benar!benar jempol. .adis cilik itu mengerti gerakan ini sarnbil mengeluarkan suara yang mirip tawa ia memegang kedua tangan &eng $an lalu mengajak &eng $an berputar!putar menari di bawa" po"on. &ukan main gembiranya gadis cilik itu ia menari!nari dengan gerakan linca" se"ingga mau tidak mau &eng $an ikut pula menari!nari dan tertawa!tawa. $elama "idupnya belum perna" dia merasai kegembiraan seperti kali ini dan tak terasa pula dua butir air mata menitik turun ke atas pipinya. #egembiraan dan keba"agiaan yang luar biasa mendatangkan ke"arusan yang tak dapat dita"annya pula. Tiba!tiba gadis itu ber"enti memandang kepada &eng $an dengan matanya yang bening penu" ke"eranan dan pertanyaan. #emudian jari!jari tangannya diangkat ke atas dengan "alus diusapnya dua butir air mata itu dari pipi &eng $an lalu dia menggeleng!geleng kepala perla"an seakan!akan "endak berkata ba"wa &eng $an tidak bole" menangis. )alam keadaan yang ane" ini di mana tidak ada sepata" pun kata!kata keluar dari mulut kedua orang anak itu &eng $an seakan!akan dapat mengerti semua seakan!akan dapat menjenguk isi "ati dan pikiran gadis cilik itu ba"wa gadis itu dapat pula merasai kesengsaraannya kesunyiannya ba"kan mereka itu senasib sependeritaan dan ada kecocokan yang membuat keduanya menaru" kasi"an satu kepada yang lain. )ari jau" terdengar suara melengking tinggi suara tangisan. .adis cilik berbaju mera" itu menjadi pucat tangannya dingin menggigil dan cepat sekali ia menarik tangan &eng $an diajaknya berlari!lari ke ara" bekas ruma" gedung yang suda" menjadi tumpukan puing. )engan gerakan tiba! tiba gadis itu mendorong tubu" &eng $ang menerobos ke bawa" tumpukan kayu!kayu "angus sambil menunjuk!nunjuk supaya anak itu bersembunyi. Tadinya &eng $an bingung tidak mengerti akan tetapi setela" suara melengking itu makin dekat dia mengerti apa artinya itu. $ong!bun!kwi datang! 5epat dia lalu menyelundup ke bawa" kayu dan arang bersembunyi di bawa" pui"g. (kan tetapi dasar dia seorang anak yang taba" dan nakal dalam bersembunyi dia mengintai ke luar. $uara melengking seperti orang menangis itu makin lama makin keras dan ber"enti ta"u!ta"u di depan gadis itu suda" berdiri seorang laki!laki. $ong! bun!kwi dengan muka keli"atan tak senang! Mukanya mera" dan matanLa melotot kedua tangannya menggerak!gerak!kan jari!jari tangan sambil menatap waja" gadis cilik itu. (nak perempuan itu keli"atannya takut!takut berkali!kali menggeleng kepalanya. #embang di atas rambutnya ikut 148 Raja Pedang bergoyang!goyang dan ini agaknya yang menarik per"atian $ong!bun!kwi. $ekali renggut dia tela" menjambak rambut anak itu dan ditariknya kembartg tadi. (nak itu terpelanting dan tentu akan terbanting keras kalau saja tidak lekas poksai 6bersalto7 se"ingga ia "anya ter"uyung!"uyung dan kaget saja. Matanya memperli"atkan sinar duka ketika kembang tadi "ancur di tangan $ong!bun!kwi. (gaknya $ong!bun!kwi tertarik sesuatu. la memandang ke atas tana" tanpa mempedulikan lagi anak perempuan itu. Tiba!tiba dia membanting kaki. )emikian kerasnya bantingan kaki ini sampai &eng $an yang berada di tempat yang jau"nya ada sepulu" meter dari situ merasa betapa tana" di bawa"nya ter!getar dan reruntuk kayu di atasnya ron!tok ke bawa". #akek itu nampak makin mara". $ambil menuding!nuding ke bawa" kembali dia bicara dengan gerakan jari tangannya agaknya memara"i anak perempuan itu atau menanyakan sesuatu. (nak itu kembali menggeleng! geleng kepalanya sambil menggerakkan jari tangannya. Tiba!tiba $ong!bun! kwi menyambak rambutnya mengguncang!guncangnya sampai rambut anak itu terurai setela" itu kepala itu ditempeleng keras. (nak itu terpelanting robo" akan tetapi cepat me!loncat bangun. #edua mata anak itu mencucurkan air mata mulutnya mengeluarkan suara a"!u"!a"!u"..... -ampir tak terta"ankan lagi ole" &eng $an. #emara"annya memuncak dan andaikata dia tidak ingat akan ajaran!ajaran Lo!tong $ouw Lee pasti dia suda" meloncat keluar dan membela anak pe!rempuan itu. &iar dia dipukul mampus asal dia suda" bisa memaki!maki $ong!bun!kwi atas kekejamannya ter"adap anak itu puasla" dia. .iginya dikertakkan bibirnya digigit sampai terasa sakit. $aking mara"nya $ong!bun!kwi sampai lupa ba"wa anak perempuan itu gagu dan dia membentak "&eng $an di mana dia,," #embali dia mengancam dengan tangan "endak menggampar anak itu. Tiba!tiba anak itu mengedikkan kepala dan seakan!akan tela" lenyap sama sekali rasa takutnya. Matanya mengeluarkan sinar berapi mulutnya setenga" terbuka napasnya terenga"!enga" kedua tangannya dikepal dan dengan beraninya ia maju menantang kakek itu. Mulutnya mengeluarkan suara a"! u"!a"!u" akan tetapi nadanya beda dengan tadi kini penu" tantangan! &eng $an tadinya kagum bukan main sekarang dia melongo karena meli"at betapa kakek itu mendadak menjadi lemas menjatu"kan diri berlutut dan memeluk anak itu sambil menangis tersedu!sedu! )an anak perempuan itu pun "ilang kemara"annya memeluk kepala kakek itu sambil menangis tanpa bersuara. Pemandangan yang amat meng"arukan meli"at kakek itu berlutut memeluk si gagu sambil menangis mengeluarkan suara yang tidak karuan akan tetapi sayup!sayup terdengar juga ole" &eng $an. "..... kau seperti ibumu..... seperti ibumu....." )an anak perempuan yang tadi dijambaki dan ditempiling kakek itu yang tadinya amat mara" seperti "endak melawan sekarang menangis dan memeluk kepala kakek itu penu" kasi" sayang. &i .oat berita"u dimana adanya anak setan itu" $ong!bun!kwi berkata sambil mengelus!elus kepala anak perempuan yang gagu itu. (nak itu menggelengkan kepalanya. #akek itu lalu menudingkan telunjuknya ke atas tana" seperti "endak mendesak dengan pertanyaan ba"wa ada bekas kaki &eng $an di situ. $emua ini terli"at ole" &eng $an dan dengan "ati berdebar dia mengintai terus. (nak perempuan yang bernama &i .oat itu lalu menggerak!gerakkan 149 Raja Pedang tangannya kemudian menuding ke ara" selatan. #akek itu berdiri menatap waja" itu tajam penu" selidik agaknya tidak percaya tetapi anak itu menentang pandang matanya dengan taba" dan berani ak"irnya kakek itu menggandeng tangan &i .oat dan diajak berjalan pergi dan situ ke ara" selatan. )iam!diam &eng $an memper"atikan terus. 'a meli"at kakek itu dengan sudut matanya memper"atikan &i .oat. (nak itu menole" dan memandang keara" bunga!bunga di atas po"on agaknya teringat ketika &eng $an memetikkan bunga untuknya tadi. (kan tetapi lirikan ini cukup untuk membuat $ong!bun!kwi curiga. Tubu"nya berkelebat dan sulingnya diputar. &unga dan daun terbang ber"amburan dan ketika tubu" kakek itu suda" kembali ke sebela" &i .oat po"on tadi tela" gundul dan andaikata di dalamnya bersembunyi &eng $an tentu akan keli"atan jelas. #akek itu mengangguk!angguk kepada &i .oat dan melanjutkan perjalanan sambil menggandeng tangan anak gagu itu. &eng $an bergidik. &ukan main li"ainya kakek itu. #alau saja tadi &i .oat melirik ketempat dia bersembunyi sekali saja tentu kakek i1u akan dapat menemukannya. la ta"u ba"wa dia dicari. &ukan "anya $ong!bun!kwi yang mencari dan membutu"kannya juga bukan -ek!"wa #ui!bo. Menurut dugaan Lo!tong $ouw Lee setiap orang kang!ouw apabila mendengar ba"wa &eng $an mewarisi 'm!yang $in!kiam!sut dan ta"u di mana ada!nya Lo!tong $ouw Lee pasti akan menangkap anak ini. Tidak "anya "endak memaksanya membuka ra"asia 'm!yang $in!kiam!sut akan tetapi juga "endak memaksanya membuka ra"asia tempat persembunyian kakek buta itu. ;ntung anak gagu itu ternyata amat baik dan sengaja melindunginya. )iam! diam &eng $an berterima kasi" sekali kepada &i .oat. /uga dia amat kasi"an kepada anak gagu itu yang agaknya diperlakukan dengan kejam dan keras ole" $ong!bun!kwi mala" menurut dugaannya anak itu dilarang bermain dengan siapa pun juga. &uktinya da"ulu ketika anak itu diajak bermain!main ole" beberapa anak penggembala $ong!bun!kwi mara"!mara" dan penggembala!penggembala itu bersama kerbau!kerbaunya dibunu" semua! &eng $an menarik napas panjang dan diam!diam dia berjanji kepada diri sendiri ba"wa kalau dia mempunyai kepandaian melawan $ong!bun!kwi dia akan menolong anak gagu itu. Tentu saja &eng $an sama sekall tidak ta"u ba"wa renungannya ini sebetulnya menggelikan, Mengapa, #arena anak itu yang bernama #wee &i .oat bukan lain adala" anak $ong!bun!kwi. &ukan murid bukan pula anak angkat melainkan anak kandung isterinya sendiri yang tela" meninggal dunia selagi &i .oat berusia kurang dari tiga ta"un. $ong!bun!kwi sebetulnya adala" seorang s"e #wee bernama Lun. #wee Lun atau yang berjuluk $ong!bun!kwi 6$etan &erkabung7 ini mendapat julukannya semenjak kematian isterinya yaitu ibu &i .oat yang amat dicintainya. $eperti perna" disinggung ole" -ek!"wa #ui!bo kepada &eng $an #wee Lun ini perna" merampas seorang pengantin wanita dan dalam perbuatannya yang amat ja"at ini dia mala" membunu" pengantin pria dan semua tamu yang berada di situ! Pengantin wanita inila" yang kemudian mela"irkan &i .oat. (kan tetapi karena wanita ini selalu berduka dan putus asa semenjak dirampas ole" $ong!bun!kwi setela" mela"irkan anak kese"atannya menjadi amat buruk. (k"irnya ketika &i .oat berusia kurang dari tiga ta"un ibu muda ini meninggalkan anaknya bebas daripada penderitaan dunia. 150 Raja Pedang #wee Lun amat cinta kepada isteri rampasannya itu juga dia amat cinta kepada &i .oat. (kan tetapi begitu isterinya yang tercinta meninggal timbul kembali si1at!si1atnya yang kejam dan ja"at. Mala" kadang!kadang kalau teringat kepada isterinya dia menjadi benci kepada &i .oat. &egitu isterinya meninggal dia menyala"kan "al ini kepada &i .oat dan "ampir saja dia membunu" anaknya sendiri. (nak yang baru berusia tiga ta"un itu dia pukuli dia banting dan dia cekik "ampir mati. (kan tetapi dia segera teringat kepada pesan isterinya supaya menjaga &i .oat baik!baik maka segera dia meng"entikan kekejamannya ini dan mala" mengobati &i .oat. #alau saja bukan dia yang mengobati anak yang suda" dipukul dan dibanting itu tentu akan mati. &i .oat tidak sampai mati akan tetapi mungkin saking kaget atau juga karena sakit anak ini lalu menjadi gagu! )an demikianla" $ong!bun!kwi #wee Lun yang sakti dan menjadi toko" terbesar dari barat setiap kali bersikap kejam dan menyiksa #wee &i .oat akan tetapi kadang!kadang dia teringat kepada isterinya dan kasi" sayangnya tumpa" kembali kepada anaknya itu. &eng $an yang sama sekali tidak ta"u akan riwayat ini "anya menganggap ba"wa &i .oat anak gagu itu "idupnya tersiksa ole" $ong!bun!kwi yang kejam dan ja"at $etela" $ong!bun!kwi pergi jau" ban &eng $an berani keluar dari tempat persembunyiannya dan melanjutkan perjalanan. la berjalan terus ke barat dan mengalami penderitaan yang "ebat. (da kala nya boca" belasan ta"un ini dalam dua tiga "ari tidak makan dan baru bisa mengisi perutnya kalau ada orang menaru" kasi"an kepadanya atau kalau dia bisa mendapatkan bua"!bua"an di dalam "utan liar. &aiknya dia memiliki tubu" yang kuat dan gerakannya cepat se"ingga kadang!kadang dia bisa menangkap binatang!binatang "utan kecil untuk menjadi pengisi perutnya. $ementara itu tak perna" dia lupa untuk melati" diri dengan ilmu yang dia pelajari dari Lo!tong $ouw Lee. Pandai sekati &eng $an menjaga ra"asianya se"ingga tak perna" ada orang mengeta"ui ba"wa anak ini memiliki ilmu yang luar biasa. $emua orang yang bertemu dengannya "anya mengira ba"wa dia adala" seorang anak jembel yang terlantar dan patut dikasi"ani. &anyak pula "inaan!"inaan dan ejekan! ejekan yang diderita ole" &eng $an namun anak ini menerima semua itu dengan sabar maklum seperti yang perna" dia dengar dari Lo!tong $ouw Lee ba"wa semua penderitaan "idup merupakan gemblengan yang paling baik untuk seseorang merupakan lati"an ro"ani yang amat ber"arga. $ementara itu "awa 'm dan 4ang di dalam dirinya makin "ari makin menjadi kuat dan teratur dan betul saja seperti yang diajarkan ole" $ouw Lee makin tekun dia belajar makin terasa ole"nya betapa tubu"nya menjadi makin kuat dan sama sekali tidak perna" menderita lagi dari perasaan panas atau dingin akibat dua macam "awa yang tadinya meracuni dara"nya tapi yang sekarang setela" dapat dia kuasai merupakan tenaga yang ma"a kuat. ? ? ? $unggu" patut disayangka" ba"iwa kesala" 1a"aman antara -oa!san $ie!eng dan #un!lun $am!"engte makin membesar dengan adanya peristiwa! peristiwa yang terjadi antara mereka. $eperti tela" diketa"ui setela" melaporkan semua peristiwa yang menimpa dirinya di depan gurunya yaitu ketua -oa!san!pai Lian &u Tojin $ian -wa dan tiga orang su"engnya pergi turun dari .unung -oa!san untuk mencari tiga orang saudara murid #un!lun!pai untuk memprotes perbuatan #wee $in. 151 Raja Pedang $esuai dengan petunjuk guru mereka empat orang murid -oa!san!pai langsung pergi mengunjungi orang tertua dari #un!lun $am!"engte yaitu &un $i Teng di $in!yang. #edatangan mereka berempat disambut ole" &un $i Teng dan adiknya &un $i Liong yang suda" sembu" daripada luka!lukanya. )ua orang saudara &un ini suda" perna" bertemu dengan $ian -wa dan biarpun di antara tiga orang jago -oa!san yang lain baru #wa Tin $iong mereka perna" meli"atnya namun dua orang lagi T"io <an 't dan #ui #eng perna" mereka mendengar namanya. #arena yang datang adala" jago!jago ternama dari -oa!san dua orang saudara &un ini menyambut dengan penu" peng"ormatan akan tetapi meli"at waja" para tamu yang nampaknya mengandung sesuatu yang tidak puas dan mara" mereka menjadi "eran dan berlaku "ati!"ati. &un $i Teng dan &un $i Liong segera menyambut kedatangan mereka dan memberi "ormat. &un $i Teng sambil menjura berkata. "(" kiranya -oa!san $ie!eng"iong 60mpat 9rang .aga" dari -oa!san7 yang datang mengunjungi gubuk kami yang buruk. $elamat datang! (dik $ian -wa silakan duduk" #epada tunangan sutenya ini &un $i Teng bersikap manis. "Liong!te lekas beri ta"u soso!mu 6kakak ipar!mu7 untuk menemani (dik $ian -wa." "Tak usa" repot!repot /i!wi tak perlu repot!repot. #ami datang untuk minta keadilan dan minta dibereskannya sebua" urusan besar bukan untuk datang minum arak atau bercakap!cakap kosong!" ;capan ini dikeluarkan ole" T"io <an 't orang ke dua dari -oa!san $ie!eng yang terkenal berangasan. )ua orang saudara &un mengerutkan kening. &enar!benar tak sopan tamu ini pikir &un $i Liong sambil memandang orang pendek gemuk berbaju "itam itu dengan mata menaksir!naksir. (kan tetapi &un $i Teng yang lebi" tua dan berpengalaman segera dapat menduga ba"wa tentu terjadi "al yang amat gawat se"ingga orang!orang gaga" ini bersikap seperti itu. "$audara!saudara berempat jau"!jau" datang membawa urusan penting apaka", Tentu kami selalu siap untuk membantu kalian. -arap $ie!eng"iong segera ceritakan kepada kami berdua" kata &un $i /eng masi" rama"! tama". &u!eng!kiam T"io <an 't yang suda" amat tak sabar karena mara"nya meng! "adapi urusan sumoinya segera melangka" maju dan berkata kasar. "$ekarang ini -oa!san $ie!eng ber!"adapan dengan #un!lun $am!"eng te sebagai orang!orang gaga" yang "endak membereskan urusan penasaran! #edatangan kami ini adala" karena perbuatan yang amat tak patut dan keji dari orang termuda dari #un!lun $am!"engte. #wee $in "arus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dan /i!wi berdua ini "arus pula bertanggung jawab dan dapat segera menyeret #wee $in kepada kami!" #ata!kata ini seperti "alilintar menyambar bagi dua orang saudara &un itu. &un $i Teng yang lebi" sabar menekan dada dan mukanya agak pucat adapun &un $i Liong suda" meraba gagang pedang dan goloknya sambil mengeluarkan suara gerengan seperti "arimau terluka matanya tajam menyapu keempat orang tamu itu. &aiknya &un $i Teng memberi isyarat kepada adiknya supaya bersabar dan dia sendiri lalu berkata. "$egala urusan dapat diurus segala penasaran dapat diadili akan tetapi "arus diberi penjelasan lebi" dulu apa sebabnya $ie!wi 6Tuan &erempat7 seperti mara"!mara". $ute kami #wee $in bukan kami "endak menyombong akan tetapi #wee!sute suda" terkenal di empat penjuru langit 152 Raja Pedang sebagai seorang gaga" yang tak perna" meninggalkan si1at!si1at satria. $iapaka" yang tak perna" mendengar nama Pek!lek!jiu #wee $in murid termuda dari #un!lun!pai yang selalu menjunjung tinggi keadilan dan membela kebenaran, $ekarang $ie!wi datang!datang menyatakan sute kami itu melakukan perbuatan yang amat tidak patut dan keji. -emmm tentu saja sukar bagi kami untuk dapat mempercayai. Tidak ada perbuatan #wee!sute yang tidak patut!" Liem $ian -wa tak dapat mena"an kemara"annya. "$eorang yang bergaul dengan siluman betina dari Pek!lian!pai setela" terli"at ole" aya"ku lalu bersama siluman itu datang membunu" aya"ku yang tua dan tidak berdaya apaka" "al ini kauanggap patut dan tidak keji," &un $i Teng melengak lalu saling pandang dengan adiknya. &un $i Liong mara" sekali mulutnya suda" bergerak!gerak "endak membanta" dan memaki. (kan tetapi orang gaga" ini mempunyai si1at yang amat lucu yaitu dia amat takut kalau ber"adapan dengan wanita. (ndaikata yang mengeluarkan tudu"an itu bukan $ian -wa melainkan orang di antara su"eng!su"eng nona itu tentu $i Liong suda" memaki dan mara". $ekarang dia "anya berdiri dengan kedua tangan terkepal kedua mata melotot akan tetapi tidak melotot kepada $ian -wa melainkan kepada #wa Tin $iong bertiga! &un $i Teng suda" dapat menguasai "atinya pula. la kini meng"adapi #wa Tin $iong yang sejak tadi diam saja "anya memandang dengan mata tajam penu" selidik. "-oa!san 't!kiam namamu di dunia kang!ouw suda" terso"or sebagai seorang pendekar gaga" dan adil. #u"arap saja sekarang kau pun akan bersikap seperti seorang yang adil. (dikku #wee $in tertimpa tudu"an yang amat berat. $etiap tudu"an "arus disertai bukti!bukti dan dasar. Tanpa dasar dan bukti maka tudu"an itu adala" 3tna" yang amat ja"at. (paka" bukti dan dasarnya tudu"an ter"adap #wee!sute itu," -oa!san 't!kiam #wa Tin $iong me!narik napas panjang sebelum menjawab. "$audara &un aku pun merasa amat menyesal dengan terjadinya "al yang me!nimpa sumoiku. #alau kalian merasa penasaran karena sute kalian tertimpa tudu"an berat bagaimana dengan kami, $umoi kami tertimpa malapetaka yang lebi" berat dan "ebat lagi. 9le" karena itu kita "arus berani mempertanggung!jawabkan secara adil. -arus berani membela yang benar dan meng"ukum yang sala". $ikap begini suda" menjadi tugas kita sebagai orang gaga" bukan, $iapa saja yang sala" "arus di"ukum baik dia itu orang lain maupun adik sendiri. $ebaliknya siapa saja orangnya asal dia itu &erada di pi"ak kebenaran "arusla" kita bela. &ukanka" begitu juga pelajaran yang kalian terima dari su"u kalian," &un $i Teng mengangguk!angguk. "#au betul. -oa!san 't!kiam #ami pun takkan membela sute kami sendiri kalau dia betul!betul bersala". -anya kami amat sangsikan apaka" sute kami bersala" karena kami percaya ba"kan yakin ba"wa #wee!sute bukanla" seorang yang demikian ja"at dan keji. )ia pun suda" membuat nama besar di dunia kang!ouw. 9le" karena itu tudu"an berat tadi "arap kaujelaskan dan kauberi dasar!dasar atau bukti!bukti." #wa Tin $iong tersenyum pa"it. "$eorang yang suda" memiliki kepandaian setingkat dengan kita kalau suda" melakukan sesuatu bagaimana bisa dicari buktinya, #adang!kadang kejadian tanpa bukti pun suda" jelas cukup jelas untuk ditarik kesimpulan dan diambil keputusan siapa yang bersala". 2a" kaudengarla" baik!baik. Pada suatu "ari beberapa pekan yang lalu 153 Raja Pedang aya" dari Liem!sumoi yaitu Liem Ta lopek pulang ke ruma" sambil mara"! mara" dan menyatakan kepada Liem!sumoi ba"wa dia meli"at #wee $in berpelesir bersama seorang perempuan cabul dari Pek!lian!pai dan Liem! lopek menyatakan "endak memutuskan tali perjodo"an antara Liem!sumoi dan #wee $in. Liem!sumoi merasa penasaran dan diam!diam ia pergi ke Telaga Pok!yang di mana #wee $in terli"at ole" aya"nya. $ayang ia tidak dapat meli"at dengan mata kepala sendiri akan tetapi dari keterangari tukang!tukang pera"u disana ia mendapat keterangan ba"wa memang betul #wee $in dan seorang perempuan berada di situ beberapa "ari lamanya. )engan "ati berat Liem!sumoi pulang ke ruma"nya dan didapatinya aya"nya tela" luka!luka "ebat. $ebelum meninggal dunia Liem!lopek masi" sempat menyatakan ba"wa yang menyerangnya adala" #wee $in dibantu seorang perempuan cantik. "Penasaran...... penasaran.....!" &un $i Liong berteriak!teriak. "Tak mungkin dia itu #wee!sute. Tak mungkin! Mana buktinya ba"wa yang melakukan pembunu"an itu adala" #wee!sute," "Twa!su"eng!" #ui #eng meloncat maju. "#enapa $u"eng masi" simpan! simpan keterangan, /elaskan saja sekalian. 0" #un!lun $am!"engte jangan coba!coba menutupi. #esala"annya suda" jelas karena menurut kesala"an sute kalian keterangan Liem!sumoi di tubu" Liem!lopek itu terdapat paku! paku Pek!lian!ting dan bekas pukulan Pek!lek!jiu! 2a" mau bilang apa lagi, Paku!paku Pek!lian!ting tentula" paku!paku yang dilepas ole" perempuan siluman dari Pek!lian!pai itu dan pukulan Pek!lek!jiu..... "emmm bukanka" julukan #wee $in adala" Pek!lek!jiu," "&o"ong! &ukan bukti itu" &un $in Liong membanting!banting kakinya. "$iapa saja yang perna" mempelajari Pek!lek!jiu tentu dapat mempergunakannya. (paka" "anya sute, Tentang paku!paku Pek!lian!ting aku mau percaya kalau Pek!lian!pai memusu"i kalian karena Pek!lian!pai juga memusu"i kami. (kan tetapi tentang #wee!sute tetap aku tidak mau menerima kalau dia ditudu"!" "-a!"a!"a rupanya #un!lun $am!"eng!te mau menang sendiri saja! (gaknya "anya mengandalkan kegaga"an sendiri dan tak memandang kepada orang lain. $u"eng $ute dan $umoi agaknya urusan ini "anya bisa dibereskan di ujung pedang!" kata T"io <an 't mengejek sambil meraba gagang pedangnya. "&ole" sekali!" &un $i Liong bertenak sambil nnencabut sepasang senjatanya yaitu sebatang pedang dan sebatang golok. (paka" -oa!san $ie!eng berempat datang "endak mengeroyok kami berdua, /angan kira kami takut! #un!lun $am!"engte tak perna" mundur setapak pun meng"adapi pengeroyokan siapa saja!" "O!"o sombongnya! #ami -oa!san $ie!eng bukanla" tukang keroyok! ;ntuk meng"adapi kalian berdua saja cukup dengan pedangku. 9rang s"e &un kalau kau ada kepandaian keluarla"!" T"io <an 't berkata mengejek dan begitu kakinya bergerak tubu"nya melesat keluar. "&aik "endak kukenal keli"aian &u!eng!kiam!" seru &un $i Liong yang meloncat keluar pula. $emua orang mengejar keluar dan ternyata ba"wa dua orang jago itu suda" bertanding dengan "ebat. $uara beradu!nya senjata tajam berdenting! denting nyaring disusul bunga api berpijar!pijar gerakan dua orang jago ini gesit dan tangkas dan amat kuat. )i antara debu yang ber"amburan berkelebat ujung pedang dan golok mencari nyawa. 154 Raja Pedang T"io <an 't sesuai dengan julukan!nya &u!eng!kiam 6Pedang Tanpa &ayangan7 amat cepat gerak!geriknya. Pedangnya diputar sedemikian cepatnya se"ingga lenyap dari pandangan mata dan bagi lawan yang tinggi ilmunya pedang ini "anya bisa diduga dari mana datangnya dengan mendengar suara anginnya saja. .erakan!gerakan T"io <an 't yang main!kan 'lmu Pedang -oa!san #iam!"oat bole" diumpamakan seekor burung walet yang menyambar!nyambar ke sana kemari amat sukar diduga peruba"an! peruba"an gerakannya. )i lain 3"ak &un $i Liong murid ke dua dari #un!lun!pai. Tentu saja kepandaiannya suda" mencapai ting!kat yang tinggi pula. $eperti juga dengan -oa!san!pai #un!lun!pai juga amat terkenal dengan ilmu pedangnya. Maka yang ber"adapan dan bertanding sekarang ini adala" dua orang jago pedang dari dua partai yang mewakili -oa!san!pai dan #un!lun!pai. T"io <an 't "anya mempergunakan sebua" pedang saja pedang panjang tipis yang dapat melengkung ketika digerakkan secara cepat dan kuat. (dapun &un $i Liong bersenjata pasangan yaitu sebatang pedang dan sebatang golok. 'nila" keistimewaan &un $i Liong. )ua bua" senjata yang berlainan itu akan membuat lawan menjadi bingung seakan!akan dikeroyok ole" dua orang yang tidak sama senjatanya. T"io <an 't itu cepat dan linca" pedangnya menyambar!nyambar. &un $i Liong tenang dan koko" kuat kedudukannya seperti seekor banteng sakti yang ... siap menanti serangan lawan untuk ditangkis dan dibalas dengan serangan!serangan yang tak kala" ampu"nya. Pedang di tangan T"io <an 't mengancam semua bagian tubu". 2amun sepasang senjata &un $i Liong yang jarang bergerak itu selalu dapat menangkis kemudian kalau ada saat baik membalas dengan tusukan atau bacokan. )ili"at sekelebatan T"io <an 't seperti menari!nari mengelilingi &un $i Liong yang berdiri tegu" dan menggeser!geser kakinya untuk mengikuti pergerakan lawan yang amat linca"nya itu. Pertempuran yang sengit dan seru itu ditonton ole" semua orang dengan "ati berdebar. Pertempuran seimbang seperti ini tak mungkin berak"ir tanpa membawa korban di satu 3"ak "anya dapat diputuskan dengan menggeletaknya sala" seorang. Pada"al dalam urusan ini baik T"io <an 't maupun &un $i Liong tidak ada sangkutan apa!apa tidak ada kesala"an apa! apa. 9rang yang langsung tersangkut #wee $in belum diajak bicara tapi keduanya suda" main "antam sendiri. -al ini tidak betul. )emikianla" jalan pikiran #wa Tin $iong dan juga &un $i Teng. ";rusan gelap belum dibikin terang tidak perlu ditamba" keru" dengan lain pertumpa"an dara"" kata #wa Tin $iong sambil memandang kepada &un $i Teng. 9rang tertua #un!lun $am!"eng!te ini mengangguk. "&etul. ;rusan ini "arus diselidiki takkan beres kalau menurutkan na1su dan sakit "ati." )ua orang itu seperti tela" bermu1akat meloncat maju dan mena"an adik masing!masing. )ua orang jago yang sedang bertanding itu terpaksa mundur dengan dada turun naik mata melotot lebar dan sikap menantang. "(ku masi" belum kala"!" T"io <an 't berkata penasaran. *(ku juga belum kala"" kata &un $i Liong. "#alau begitu "ayo teruskan sampai sala" seorang di antara kita mampus!". kata pula T"io <an 't. "-ayo majula"!" tantang &un $i Liongi 155 Raja Pedang #wa Tin $iong dan &un $i Teng sibuk mencega" dua orang jago yang suda" panas perutnya itu bertanding lagi. "4ang menjadi pokok persoalan ini adala" #wee $in sebelum dia ditemukan dan ditanya amatla" jelek kalau kita menyerang orang!orang lain" kata #wa Tin $iong kepada sutenya sambil menyabarkan dan memaksa sutenya menyimpan kembali pedangnya. "Liong!te sabarla"" kata &un $t Teng kepada adiknya. "$impan kembali senjatanya. ;rusan ini tidak bisa dibereskan "anya dengan mengangkat senjata )iri #wee!sute ternyata tela" terkena 3tna" yang "ebat dan "al ini "arus kita bersi"kan." la lalu membalik dan meng!"adapi #wa Tin $iong. "-oa!san 't!kiam terus terang saja aku tidak akan meragukan semua cerita! mu tadi. -anya yang kuragukan ba"kan tak dapat kuterima adala" ba"wa suteku melakukan semua perbuatan itu. -al itu tidak mungkin sekali." "-emmm saudara &un. ;rusan sumoiku yang aya"nya dibunu" mati orang ini kiranya takkan puas kalau "anya kau beri keyakinan ba"wa sutemu tidak mungkin melakukannya. -abis karena "al ini menyangkut nama baik sutemu apa yang "endak kaulakukan selanjutnya, #ami masi" memandang muka #un!lun $am!"engte memandang muka #un!lun!pai ciangbunjin 6ketua #un!lun!pai7 maka kami tidak tergesa!gesa dan secara sembrono mencari dan mengadili sendiri kepada #wee $in." &un $i Teng mengangguk!angguk. "&aikla". #ami akan mencari #wee!sute dan dalam waktu lima bulan karm bertiga #un!lun $am!"engte akan meng"adap ke -oa!san. #ami "arus membersi"kan nama baik #wee!sute di depan ketua -oa!san!pai sendiri." "&agus. Lima bulan sesuda" "ari ini -oa!san $ie!eng akan menanti kedatangan #un!lun $am!"engte di puncak -oa!san" kata #wa Tin $iong yang segera mengajak pergi tiga orang adik seperguruannya meninggalkan tempat itu. &un $i Teng dan &un $i Liong setela" ditinggal pergi para tamunya duduk dengan "ati berat. "-eran sekali mengapa ada peristiwa seperti ini" kata &un $i Teng. "#ita "arus menyusul #wee!sute ke #un!lun.DD "Memang urusan ini "arus dibikin terang karena menyangkut nama dan ke"ormatan #wee $in" kata &un $i Liong mukanya yang "itam makin "itam karena kemara"annya. #au tinggalla" di ruma" mengurus pekerjaan kita Liong!te. &iar aku yang pergi ke #un!lun. Lim #wi akan kuajak agar anak itu berdiam dan belajar di sana dipimpin langsung ole" su"u. (ku akan segera kembali bersama #wee! sute." )emikianla" pada keesokan "arinya &un $i Teng dan puteranya &un Lim #wi berangkat ke #un!lun!san untuk mencari #wee $in dan menitipkan Lim #wi di #un!lun!san supaya menerima gemblengan ilmu silat dari ketua #un! lun!pai sendiri yaitu Pek .an $iansu. ? ? ? Minggir jembel!jembel busuk menggir!* $uara kaki banyak kuda berdetakan dida"ului bentakan!bentakan dan teriakan!tenakan kasar dari para penunggangnya. 9rang!orang dusun yang sedang beralan menuju ke sawa" ladang cepat!cepat berlari minggir agar jangan sampai di seruduk kuda yang berlari cepat di jalan dusun yang kecil itu. Ternyata barisan kuda ini adala" sepasukan berkuda tentara negeri yang berpakaian keren dan bersenjata lengkap. Tinggi besar kuda!kuda itu gaga" dan tinggi besar pula para penunggangnya. $ambil tertawa!tawa para 156 Raja Pedang serdadu Mongol ini mempergunakan cambuk untuk secara main!main mencambuk kanan kiri kepada orang!orang desa yang suda" menjau"kan diri sampai ada yang kesakitan dan ketakutan se"ingga terjatu" ke dalam selokan sawa"! $eorang kakek kena didorong kaki seorang penunggang kuda dan kakek itu terjengkang robo" ke dalam tana" berlumpur. #etika dia merangkak bangun tubu"nya yang kurus terbungkus lumpur menakutkan. $emua kejadian ini disambut gelak terba"ak dari pada serdadu itu. $eorang wanita muda menjerit!jerit ketika ia disambar ole" tangan yang kuat dan ta"u!ta"u ia tela" berada di atas kuda dipeluk ole" seorang serdadu yang kurang ajar. <anita itu meronta!ronta menjerit!jerit sedangkan serdadu yang menangkapnya itu tertawa!tawa menggoda sikapnya kurang ajar dan tidak ada kesopanan sama sekali. )i depan dan belakang para serdadu lainnya tertawa!tawa gembira. $aking takut dan jijiknya wanita muda itu ak"irnya pingsan di atas pangkuan serdadu. itu. $etela" wanita itu pingsan agaknya tidak ada kegembiraan lagi bagi serdadu itu maka tubu" wanita itu lalu didorong turun dari atas kuda jatu" berdebuk di atas tana" berdebu. "$etan! 'blis kejam!" $eorang anak laki!laki berlari menolong wanita itu. "/embel cilik minggir kau!" $eorang serdadu mengayun cambuknya. "Tar! Tar!" 5ambuk meng"antam muka anak itu yang berdiri dengan berani dan matanya melotot. 5ambukan dua kali itu seperti tak dirasainya dan dia me!mandang serdadu!serdadu yang melarikan kuda sambil mengepal! ngepalkan tinjunya yang kecil. <anita itu masi" menangis terisak!isak di depannya. (k"irnya debu tebal saja yang ditinggalkan serdadu!serdadu itu yang jumla"nya tiga pulu" orang lebi". "#eparat.....!* (nak berpakaian jembel itu &eng $an memaki dan membangunkan wanita tadi "$uda"la" 5ici jangan menangis dan pulangla". Masi" baik kau tidak mereka culik tadi." Para penduduk yang meli"at sikap &eng $an merasa "eran dan juga kagum. "(nak kau berani sekali" seorang kakek berkata sambil mengangguk! angguk. "#alau saja pemuda!pemuda kita seperti kau ini takkan sukar membebaskan tana" air daripada penjaja"!penjaja" keji seperti mereka....." $ambil terbungkuk!bungkuk kakek itu berjalan melanjutkan tujuannya ke sawa" ladang. &eng $an masi" terenga"!enga" saking mara"nya. &aru sekali ini dia menyaksikan keganasan serdadu!serdadu Mongol kalau beraksi di dusun! dusun. $eorang petani lain berjalan di sisinya dan bercerita betapa serdadu! serdadu itu lebi" kejam lagi kalau bermalam di suatu dusun. Mereka merampoki ba"an makan merampas segala benda ber"arga menculik gadis!gadis dusun dan isteri orang membunu" pemuda!pemuda yang berani melawan. Pendeknya rakyat kecil mengalami neraka dunia kalau kedatangan serdadu!serdadu ini. (palagi mereka itu biasanya lalu disambut ole" pembesar setempat dan tuan!tuan tana" setempat yang mempergunakan kekuasaan mereka untuk rnemeras para petani yang suda" amat miskin. "#eparat" pikir &eng $an. "#alau aku suda" kuat ku"ajar mereka itu." $etela" meninggalkan perkampungan ini &eng $an berlari cepat mengejar ke ara" perginya barisan berkuda tadi. 'a suda" berada dekat kaki .unung -oa!san dan kebetulan sekali barisan berkuda itu sejurusan dengan dia. Menjelang tenga" "ari dia memasuki sebua" "utan besar di kaki .unung -oa!san. 157 Raja Pedang 'a mendengar suara berisik dari dalam "utan. #etika dia mendekat jelas terdengar pekik kesakitan bercampur teriak kemara"an diselingi suara senjata tajam beradu. /elas ba"wa terjadi pertempuran besar!besaran di tenga" "utan itu. &eng $an cepat menyelinap di antara po"on!po"on yang besar mendekati tempat pertempuran sambil mengintai. Ringkik banyak kuda mengingatkan dia akan barisan serdadu!serdadu Mongol. 5elaka pikirnya tentu setan!setan Mongol itu kembali mengganggu penduduk dekat "utan sini. (kan tetapi mengapa penduduk berada di dalam "utan besar, (" mungkin pemburu!pemburu. la cepat berindap ke tenga" "utan dan ak"irnya terli"atla" ole"nya pertempuran "ebat terjadi di tempat terbuka. &enar saja dugaannya. Para serdadu Mongol itu tenga" bertempur melawan sekumpulan orang!orang yang bersikap gaga" dan rata!rata pandai ilmu silat. jumla" orang!orang gaga" itu "anya belasan orang se"ingga setiap orang dikeroyok ole" dua atau tiga orang serdadu Mongol. Perang tanding itu "ebat sekali. &anyak serdadu Mongol suda" robo" mandi dara". (kan tetapi mereka adala" serdadu!serdadu yang terlati" dan rata! rata amat kuat se"ingga belasan orang gaga" itu terdesak juga mala" di antaranya ada yang terluka. Tiba!tiba terdengar aba!aba keras dan para serdadu Mongol itu mengeluarkan pana" tangan dan serentak menyerang dengan anak!anak pana" mereka yang terkenai berba"aya. $erangan mendadak ini membikin para orang gaga" menjadi kacau!balau dan tiga orang terjungkal robo". "(njing!anjing Mongol rasakan pembalasan kami!" Tiba!tiba terdengar bentakan keras dan munculla" seorang pemuda tinggi besar bersama enam orang lain dari jurusan selatan. Mereka datang dan terus menyerbu. -ebat sekali serbuan pemuda tinggi besar dan teman!temannya ini. $isa orang! orang gaga" yang dikeroyok tadi timbul kembali semangat mereka meli"at datangnya bala bantuan. Perang tanding makin berkobar dan sekarang para serdadu Mongol yang kocar!kacir di"antam dari kanan kiri. Mereka suda" mulai ketakutan dan mencoba!coba untuk melarikan diri. (kan tetapi tiap seorang serdadu Mongol ber"asil meloncat ke punggung kuda dan melarikan kuda itu tentu dia disambar ole" beberapa bua" senjata ra"asia paku dan robo"la" dia dari atas punggung kuda. &eng $an yang mengintai dan menonton semua pertandingan ini menjadi girang dan berdebar "atinya ketika meli"at pemuda tinggi besar itu. ")ia adala" Tan -ok" pikirnya gembira. "&enar!benar dia gaga" perkasa." Memang "ebat sepak terjang Tan -ok. )ia paling besar diantara teman! temannya dan golok ditangannya mengamuk seperti seekor naga. Mayat serdadu!serdadu Mongol robo" bergelimpangan dan sebentar saja setela" datang Tan -ok dan teman!temannya ini serdadu!serdadu itu dapat dirobo"kan semua. &eberapa orang serdadu dapat melarikan diri dengan kuda mereka yang kuat dan tepat biarpun mereka tidak terluput daripada luka!luka namun mereka tidak mengalami nasib seperti kawan!kawan mereka yang bergelimpangan tak bernyawa lagi di "utan itu. "Pasukan besar musu" tentu akan menyusul ke sini kita "arus cepat!cepat pergi. #umpulkan teman!teman yang tewas. 5epat saudara!saudara!" Tan -ok memberi aba!aba dan dari tempat sembunyinya &eng $an rnemandang dengan kagum. $ekarang pemuda raksasa ttu tidak keli"atan bodo" lagi melainkan tangkas dan di"ormati teman!temannya. $emua orang gaga" itu bekerja. (da yang mengubur mayat teman!temannya ada yang merawat 158 Raja Pedang teman!teman yang terluka ada yang mengumpulkan senjata!senjata rampasan ada yang mengumpulkan kuda!kuda tinggi besar tunggangan para serdadu tadi. (dapun Tan -ok sendiri memasang sebua" bendera kecil di batang po"on bendera tanda perkumpulan Pek!lian!pai bendera kecil bergambar teratai puti"! "Tan!twako.....!" &eng $an meloncat keluar dan memanggil. $emua orang terkejut. $eorang anggauta Pek!lian!pai cepat melompat mendekati &eng $an dan membentak "Mata!mata Mongol tangkap!" (kan tetapi Tan -ok segera berseru "(" bukanka" kau (dik &eng $an," la berlari meng"ampiri dan mencega" teman!temannya menangkap &eng $an mala" segera memperkenalkan "'nila" anak ajaib &eng $an adikku yang amat gaga" berani. 0" (dik &eng $an kau dari mana tiba!tiba muncul di tempat ini," "Tan!twako aku tadi meli"at semua kejadian ini. (ku tidak ta"u kenapa kau dan teman!temanmu mencegat dan membunu" serdadu!serdadu ini biarpun aku keta"ui betapa kejam dan ja"atnya mereka. (kan tetapi..... kalau kau dan teman!temanmu "anya mengubur mayat kawan sendiri ini di sini kau tela" melakukan dua macam kesala"an. $emua anggauta Pek!lian!pai melengak mendengar ini. Masa seorang anak kecil "endak menase"ati orang!orang Pek!lian!pai, (kan tetapi Tan -ok yang suda" banyak meli"at keane"an pada diri anak ini dengan sabar berkata "#au!jelaskanla" (dik &eng $an. #esala"an!kesala"an apaka" itu," "Pertama kau melanggar perikemanusiaan kalau kau tidak mau mengubur mayat para serdadu ini. &ukanka" da"ulu kau mengubur semua mayat orang!orang kelaparan yang menggeletak di pinggir jalan," Tan -ok menarik napas panjang. "Lain lagi. Mereka itu adala" mayat!mayat bangsaku yang sengsara yang kelaparan karena pemerasan kaum penjaja" seperti anjing!anjing Mongol ini. $ebaliknya mereka ini adala" musu"!musu" besar rakyat untuk apa aku "arus mengubur mereka," "Tan!twako kau keliru. 4ang kau!benci adala" perbuatan mereka. $ekarang mereka suda" mati tidak bisa berbuat apa!apa lagi apaka" mayat!mayat itu pun masi" dibenci," "#au memang ane". )i dalam perang kalau orang "arus mengubur mayat musu" bisa ke"abisan waktu untuk mengubur saja! )alam perang memang begitu adikku jangankan mayat musu" mayat teman!teman sendiri kadang! kadang, tidak ada waktu untuk mengurusnya. )an apaka" kesala"anku yang ke dua," "#alau kau tidak mengubur mayat!mayat ini dan rnembiarkan mereka berserakan di sini kau akan membikin celaka -oa!san!pai. &ukanka" mayat! mayat serdadu ini berada di kaki .unung -oa!san, #alau sampai terli"at ole" pasukan negeri suda" tentu mereka akan mengira ba"wa -oa!san!pai yang melakukannya....." "#an suda" kuberi tanda bendera kecil di sini" banta" Tan -ok. "&etapapun juga kejadiannya di kaki .unung -oa!san tentu -oa!san!pai akan terlibat. #alau mereka ini dikubur tidak akan ada bekasnya lagi dan -oa!san!pai akan terbebas daripada sangkaan." $ambil berkata demikian &eng $an lalu mulai menggali lubang untuk mengubur mayat dua pulu" orang lebi" banyaknya itu. (dapun Tan -ok dan kawan!kawannya dengan kagum sekali mendengar ucapan &eng $an tadi. (k"irnya mereka "arus pula membenarkan ucapan 159 Raja Pedang itu. &ukanka" ada golongan yang memang sengaja "endak memburukkan nama Pek!lian!pai dan mengadu Pek!lian!pai dengan lain!lain perkumpulan, Memang tidak baik sekali kalau kelak pemerinta" penjaja" memusu"i -oa! san!pai karena urusan perang di kaki .unung -oa!san kali ini membuat -oa! san!pai mengalami bencana karena perbuatan Pek!lian!pai. "$audara!saudara "ayo bantu (dik &eng $an mengubur bangkai!bangkai anjing penjaja" ini!" kata Tan -ok dengan suaranya yang keras. Mereka segera turun tangan dan sebentar saja mayat!mayat itu suda" dikubur semua. Tiba!tiba seorang diantara mereka berlari datang dan berkata. "$epasukan anjing Mongol suda" datang!" Mereka semua mendengarkan dan betul saja dari jau" terdengar derap kaki kuda yang banyak sekali. Tan -ok segera berunding dengan teman! temannya. "#ita pancing mereka memasuki Lemba" Pek!tiok!kok 6Lemba" .unung &am! bu Puti"7. 5epat kumpulkan kuda!" (k"i!nya keputusan ini diambil dan beramai!ramai mereka meninggalkan tempat itu. "(dik &eng $an kau "arus ikut kami kali ini!" kata Tan -ok sambil menggandeng tangan anak itu. #arena &eng $an amat tertarik dan kagum kepada rombongan orang!orang gaga" ini dan ingin meli"at apa yang "endak mereka lakukan ter"adap para pengejar pasukan musu" itu maka dia menurut saja dan ikut berlari!lari dengan yang lain. -ati &eng $an lega meli"at orang!orang gaga" ini larinya meninggalkan .unung -oa!san dan mendaki gunung kecil yang gundul dan banyak batu! batu karangnya tinggi meruncing. )erap kaki kuda dari belakang makin lama makin F terdengar dekat dan ketika mereka suda" mulai mendaki bukit dari atas terli"atla" ole" mereka pasukan berkuda terdiri dari sedikitnya enam pulu" orang mengejar mereka dari belakang! Meli"at ini diam!diam &eng $an berk"awatir. $isa teman!teman Tan! -ok termasuk pemuda raksasa itu sendiri "anya ada dua belas orang. &agaimana akan dapat melawan enam puju" orang serdadu musu", /alan yang dilalui rombongan Tan -ok amat sukar banyak lubang!lubang dan tak mungkin dilalui kuda. Tan -ok memimpin teman!temannya berloncatan melalui jalan ini dan setela" sampai di tempat yang agak tinggi baru &eng $an ta"u ba"wa kuda!kuda rampasan tadi tidak ikut dibawa ke tempat itu enta" disembunyikan di mana ole" teman!teman Tan -ok. )an anak ini sekarang mengerti atau demikian dia mengira ba"wa Tan -ok dan teman! temannya memili" jalan ini agar lawan yang berkuda tidak dapat mengejar mereka. (kan tetapi setela" mereka tiba di tempat yang lebi" tinggi &eng $an kaget meli"at betapa pasukan besar di belakang itu pun kini suda" turun dari kuda dan mengejar mereka sambil berloncat!loncatan dan berlarian. )ili"at dari atas enam pulu" orang itu seperti semut yang merayap!rayap naik! "Tan!twako mereka mulai mengejar tanpa kuda! kata &eng $an k"awatir sekali. Tan -ok "anya tersenyum. "/angan k"awatir (dik &eng $an. #ita kaum Pek! lian!pai suda" biasa meng"adapi musu" banyak. Musu" yang mengejar itu tidak ada seratus dan kita..... bersama kau dan kita ada tiga belas orang. Takut apa, 160 Raja Pedang )iam!diam &eng $an meng"itung. Tiga belas orang melawan enam pulu" orang lebi". &erarti seorang melawan lima orang musu"! &agaimana raksasa ini masi" bicara begitu enak, &eng $an merasa "eran dan juga kagum. "(ku jangan di"itung Tuako. Melawan satu orang saja belum tentu aku menang bagaimana "arus melawan lima orang," Tan -ok "anya tertawa. "#auli"at saja nanti. Li"at dan pelajarila" cara!cara kaum Pek!lian!pai mengganyang musu"!musu"nya." "$rrrt! $rrrt!" &eberapa bua" anak pana" meluncur dari belakang. $ebua" anak pana" "ampir saja mengenai tubu" Tan -ok baiknya raksasa muda ini cepat menangkisnya dengan golok. la nampak kaget ketika merasa telapak tangannya tergetar. "Teman!teman cepat! )an awas pelepas pana" li"ai sekali. Lari sambil mencari perlindungan. 5epat!" la menarik tangan &eng $an dan menda"ului rombongannya. Mereka suda" "ampir tiba di puncak bukit. Tadinya anak pana" dari belakang masi" gencar menyerang akan tetapi karena perjalanan itu berliku!liku musu" dari belakang tak dapat melepas anak pana" secara ngawur lagi. Mereka tiba di daera" batu!batu besar yang banyak guanya. Tan -ok membawa teman!temannya memasuk gua besar yang ternyata merupakan terowongan batu dan alangka" "erannya "ati &eng $an ketika ternyata ole"nya ba"wa rombongan itu jalannya menuju..... kembali turun! )i tenga"! tenga" terowongan terdapat lubang!lubang di antara batu dan dari lubang! lubang ini mereka dapat mengintai musu" yang berada di luar. "(" benar pasukan itu ber"enti tidak mengejar terus" kata Tan -ok setela" mengintai. "Tentu dipimpin ole" orang pandai yang berpengalaman. #ita "arus memancing mereka sampai di Pek!tiok!kok. Mari teman!teman cepat. #ita menggunakan kecerdikan musu" untuk menipu mereka." $ambil berlari Tan -ok menggandeng tangan &eng $an memasuki terowongan yang gelap itu diikuti teman!temannya. Tak lama kemudian mereka tiba di tempat terbuka keluar dari terowongan yang merupakan gua besar. "$erbu mereka sambil berteriak!teriak kalau mereka melawan pura!pura kala" biar mereka mengejar kita" bisik Tan -ok kepada teman!temannya. "Mungkin di 3"ak kita jatu" korban akan tetapi ingat apa artinya pengorbanan kita kalau ak"irnya kita dapat meng"ancurkan mereka. $emua orang mengangguk menyatakan setuju dan rombongan ini kembali merayap naik karena mereka sekeluarnya dari terowongan itu ternyata tela" berada di sebela" bawa" kedudukan musu". Mereka meli"at barisan musu" memasang kedudukan di lereng tidak mengejar terus. 'nila" kecerdikan pimpinan barisan itu karena kalau tadi mereka terus mengejar tentu mereka itu akan menjadi korban "ujan Pek!lian!ting 6Paku!paku Teratai Puti"7 yang tentu akan dilakukan ole" rombongan Tan -ok. 0nak saja menyikat mereka itu dari terowongan menyerang tanpa dapat diserang kembali dan karena jalanan sempit pasti musu" akan kacau!balau dan banyak jatu" korban. Pimpinan tentara Mongol itu agaknya menaru" "ati curiga maka menyuru" pasukannya ber"enti dan dia "anya menyuru" beberapa orang pengintai untuk merayap mendekati daera" berbatu!batu itu untuk melakukan penyelidikan. #etika mendengar ba"wa tidak ada jejak orang!orang yang mereka kejar pimpinar barisan itu berkata "#ita tunggu saja pasti mereka itu menggunakan siasat. #ita li"at saja apa siasat mereka. )engan menanti di tempat terbuka ini sambil siap siaga tak mungkin mereka dapat menipu." 161 Raja Pedang Tiba!tiba mereka mendengar suara sorak!sorai dan paku!paku Pek!lian!ting terbang menyambar dari belakang! #aget sekali barisan itu. Pemimpinnya sendiri juga kaget karena apa pun yang akan dilakukan ole" rombongan pemberontak Pek!lian!pai yang dikejar tadi sama sekali dia tak perna" menduga ba"wa yang dikejar itu ta"u!ta"u suda" muncul di belakangnya! Tak sempat lagi menggunakan pana" maka pemimpin ini berteriak!teriak memberi komando supaya melawan. (palagi ketika dili"atnya ba"wa yang muncul "anya belasan orang lawan saja. "$erbu! &unu" "abis para pemberontak!" teriaknya keras. Tan -ok dan teman!temannya mengamuk. Pemuda raksasa ini sedikitnya suda" merobo"kan lima orang dan pertempuran yang berat sebela" ini "anya berjalan seperempat jam. &eng $an ole" Tan -ok disuru" bersembunyi agak jau" agar jangan tertimpa bencana. Tiba!tiba Tan -ok memberi aba! aba "Mundur! Lari...... musu" terlampau kuat!" Teman!teman Tan lari cerai!berai nampaknya kacau!balau ketakutan. Pemimpin bansan Mongol tertawa bergelak!gelak "-a!"a!"a!"a!"a tikus! tikus Pek Lian pai mampus kalian semua. -ayo kejar*. &iarpun keli"atannya kacau!balau sebetulnya rombongan teman!teman Tan -ok ini melarikan diri secara teratur. Mereka cerai!berai se"ingga musu" menjadi kacau pula pengejaran mereka. )an apabila ada seorang dua orang musu" terpencil tiba!tiba yang dikejar muncul dari tempat sembunyinya dan merobo"kan satu dua orang musu" dengan Pek!lian!ting. )an ak"irnya karena memang suda" diatur lebi" dulu semua orang yang lari kacau!balau dan sebetulnya siasat untuk mengacau musu" tela" berkumpul lagi dan melarikan diri ke selatan. Pimpinan barisan mara" bukan main meli"at betapa anak bua"nya dipermainkan. $eorang anggauta Pek!lian!pai yang dapat dirobo"kan dia cincang dengan golok besarnya kemudian dia memberi aba!aba kepada semua barisannya supaya mengejar terus dan membasmi "abis rombongan Pek!lian!pai yang "anya terdiri dari belasan orang itu. &eng $an menyaksikan semua ini dengan kagum. la ikut lari pula di samping Tan -ok ketika rombongan ini lari ke selatan dikejar dan di"ujani anak pana". Tiga orang temannya robo" pula terkena anak pana". Mereka tidak mati "anya terluka para". &eng $an ingin menolong mereka akan tetapi Tan -ok mencega"nya mala" meng"ampiri tiga orang itu dan berkata. "$audara!saudara teruskan siasat kita!" Tiga orang itu tersenyum lebar dengan muka pucat mereka mengangguk dan dengan tubu" mandi dara" mereka diam!diam mempersiapkan Pek!lian! ting dan golok di tangan. $ambil berlari!lari &eng $an tak dapat mena"an keinginannya untuk menengok ke belakang meli"at ke ara" tiga orang teman yang suda" terluka itu. )ua orang terluka dadanya tertancap anak pana" yang seorang terluka para" pa"anya karena anak pana" menancap dan menembus pa"anya. "(dik &eng $an tak usa" menengok. Mereka akan tewas sebagai satria sejati mereka akan gugur sebagai bunga bangsa sebagai patriot pa"lawan tana" air." "(pa, Mereka akan mati, )an kaudiamkan saja.....," &eng $an tak dapat mena"an teriakannya dan dia sekarang mogok betul!betul tidak mau lari lagi. Tan -ok tersenyum dan memberi isyarat kepada teman!temannya supaya lari terus. la sendiri berkata "#au mau menyaksikan kegaga"an mereka, &aik 162 Raja Pedang mari kita intai dari sini." la membawa &eng $an ke beiakang sebua" batu besar dan berlutut di situ mengintai ke ara" tiga orang yang menggeletak tadi. "Li"at (dik &eng $an. Li"at dan ingatla" selalu akan kegaga"an kaum Pek! lian!pai patriot!patriot sejati bisik Tan -ok. &arisan itu suda" tiba di tempat di mana tiga orang anggauta Pek!lian pai itu menggeletak. Tiba!tiba tiga orang itu meloncat bangun dan menyambit dengan Pek!lian!ting. Terdengar pekik kesakitan dan beberapa orang pengejar terjengang robo". #omandan barisan itu mara" sekali. (nak pana"nya menyambar dan seorang di antara tiga orang Pek!lian!pai robo" dengan le"er tertembus anak pana". 4ang dua mengamuk dikeroyok dan biarpun mereka ber"asil melukai dua orang lawan namun mereka sendiri robo" dengan tubu" "ancur di"ujani senjata para pengeroyoknya. &eng $an menutupi mukanya ngeri. "Twako mengapa mereka tadi tidak dibawa lari saja, #enapa kau begitu tega membiarkan teman!teman sendiri mati seperti itu," Tan -ok menarik tangan &eng $an diajak berlari pergi menyusul kawan! kawan yang suda" lari terlebi" dulu. )i belakang mereka serdadu!serdadu itu bersorak dan pengejaran dilanjutkan. "#audengar itu &eng $an, #ematian tiga orang teman kita tadi selain tidak rugi karena mereka dapat merobo"kan beberapa orang musu" juga merupakan kelanjutan siasat pancingan kita. #arena kita meninggalkan teman!teman yang terluka tentu para serdadu mengira ba"wa kita ketakutan betul!betul dan me!larikan diri kacau!balau bukan sedang menjalankan siasat. )alam siasat perang pengorbanan tiga orang teman bukan apa!apa ba"kan kalau perlu pengorbanan tiga ribu orang pa"lawan masi" belum ter"itung ma"al demi tana" air dan bangsa. #au dengar, Mereka mengejar terus. -ayo cepat suda" dekat Pek!tiok!kok." 4ang disebut Pek!tiok!kok atau Lemba" .unung &ambu Puti" itu adala" lemba" gunung yang penu" jurang!jurang berba"aya dan di sana!sini terdapat rumpun bambu yang berwarna keputi"an. /alan di daera" ini berba"aya sekali kadang!kadang amat sempit "anya dapat dilalui seorang saja dengan jurang!jurang dalam di kanan kiri yang juga penu" dengan rumpun bambu!bambu puti". Memang amat inda" akan tetapi juga amat berba"aya. Menyambung jalan sempit diapit!apit jurang itu adala" jalan sempit diapit!apit batu karang yang tinggi di kanan kiri. Tan -ok membawa &eng $an lari cepat melalui jalan sempit dan tiap kali terdengar suara!suara suitan di kanan kiri jalan suara dari dalam jurang. 'tula" suara teman!teman mereka yang suda" lebi" dulu sampai di tempat itu dan memasang barisan pendam! Tan -ok dan &eng $an lalu mendaki batu karang mempergunakan se"elai tambang besar yang memang suda" dipasang ole" teman!teman mereka. )i atas batu!batu itu di kanan kiri suda" menjaga pula beberapa orang teman. #arena para anggauta Pek!lian!pai itu pun sambil berlari membuang senjata golok mereka di sepanjang jalan maka barisan pengejar makin berna1su. Mereka merasa yakin ba"wa orang!orang Pek!lian!pai yang mereka kejar suda" ketakutan setenga" mati ba"kan suda" lela" buktinya senjata!senjata golok mereka berserakan di jalan. )engan bersemangat mereka memasuki Lemba" .unung &ambu Puti" dida"ului ole" komandan mereka yang memegang golok besar. &arisan itu merupakan iring!iringan panjang sekali 163 Raja Pedang ketika memasuki lereng ini karena jalan sempit. $etela" semua serdadu memasuki lemba" gunung tepat seperti yang diper"itungkan ole" para pejuang yang berpengalaman itu tiba!tiba terdengar suara keras dan dari atas batu!batu karang yang mengapit!ap" jalan sempit menggeludung turun batu!batu besar yang setibanya di jalan itu menge!luarkan suara "iruk!pikuk. )ebu mengebul dan jalan itu tertutup! "5elaka kita terjebak! Mundur!" #omandan itu berseru dengan waja" pucat. &arisan itu menjadi kacau. Takut kalau!kalau mendapat serangan gelap di jalan yang sempit itu mereka saling tabrakan lari jatu" bangun untuk kembali melalui jalan sempit. (kan tetapi tiba!tiba di depan tampak asap bergulung!gulung ke atas dan..... rumpun!rumpun bambu di kanan kiri jurang ternyata tela" dibakar orang! (pi menjilat!jilat tinggi sampai di jalan sempit se"ingga tak mungkin lagi orang dapat melalui!nya. &arisan itu suda" terkurung di depan di"alangi batu!batu besar di belakang di"alang!"alangi api. $elagi mereka kebingungan tiba!tiba menyambar paku!paku Pek!lian!ting juga batu!batu besar menggelundung dari atas karang. Teriakan!teriakan kesakitan ter!dengar serdadu!serdadu itu mulai robo" dan keadaan menjadi makin panik. #omandan mencoba untuk memberi perinta" supaya semua bersikap tenang dan meng"ujani anak pana" ke ara" lawan. (kan tetapi karena lawan tidak keli"atan sedangkan mereka berada di tempat terbuka tanpa perlindungan sama sekali serdadu!serdadu itu menjadi bingung. Lebi" lagi ketika "ujan api menyerang mereka yaitu kayu!kayu terbakar yang dilemparkan ke ara" mereka. $erumpun bambu yang terbakar dilemparkan dari atas tepat mengenai tubu" komandan pasukan itu. la berteriak!teriak dan meloncat!loncat ke sana kemari bajunya terbakar demikian pula rambut dan jenggotnya. (k"irnya dia menggelundung ke dalam jurang disambut api yang berkobar! &eng $an yang mengintai dari atas batu karang merasa kagum bukan main. &enar!benar "ebat. -anya sembilan orang saja mampu membasmi pulu"an musu". (kan tetapi di samping kekagumannya juga dia merasa ngeri dan bergidik. &agaimana sesama manusia dapat melakukan pembunu"an besar! besaran seperti ini, &eng $an cukup ta"u ba"wa serdadu!serdadu Mongol itu mempunyai kebiasaan yang ja"at ter"adap rakyat seperti yang perna" dili"atnya baru!baru ini. (kan tetapi meng"adapi perang bunu"!bunu"an seperti itu meli"at manusia terpanggang anak pana" orang terbakar "idup! "idup dan meli"at orang ketakutan setenga" mati dia tak kuasa meli"at lebi" lama lagi dan &eng $an membuang muka. -anya sebentar saja perang ini. $iasat gerilya yang dilakukan ole" para anggauta Pek!lian!pai benar "ebat dan tak seorang pun di antara serdadu Mongol dapat meloloskan diri dari maut. )i pi"ak Pek!lian!pai "anya tuju" orang termasuk Tan -ok dan &eng $an yang masi" "idup. 4ang lain tewas terkena anak pana" ba"kan ada yang ikut terbakar ketika dia sibuk membakari bambu untuk menjebak musu". Tan -ok dan teman!temannya lalu berpencaran meninggalkan tempat itu. "#au "endak ke mana &eng $an," tanya Tan -ok ketika meli"at anak ini agak pucat dan nampak berduka. "(ku "endak pergi ke -oa!san" jawab &eng $an singkat. "Mari kau ikut saja denganku. #au akan kumasukkan sebagai anggauta Pek! lian!pai....." 164 Raja Pedang "Tidak.....! Tidak (ku tidak sudi menjadi pembunu"!" Tan -ok memandang "eran akan tetapi "anya sebentar saja. la maklum ba"wa anak ini tadi merasa ngeri menyaksikan pembunu"an ter"adap musu"!musu" itu. la menggandeng tangan &eng $an. "&aikla" kalau kau belum kuat perasaanmu untuk maju berperang. Mari kuantar kau ke -oa!san. $etela" apa yang terjadi di sini amat berba"aya melakukan perjalanan seorang diri di daera" ini. #alau kau berjumpa dengan serdadu kau akan ditangkap dipukuL dan dipaksa mengaku di mana adanya orang!orang Pek! lian!pai. Mari kau ikut aku mengambil jalan ra"asia untuk menuju ke -oa! san." &eng $an menurut saja dan waja"nya yang cemberut dan muram dapat dimengerti ole" Tan -ok. Maka pemuda raksasa itu di sepanjang jalan lalu menceritakan keadaan dirinya menceritakan keadaan Pek!lian!pai. "$emenjak kecil ole" guruku aku tela" ikut berkecimpung dalam perjuangan melawan pemerinta" penjaja" Mongol. .uruku yang suda" tidak ada lagi bernama Tan $am adala" seorang toko" terkenal di Pek!lian!pai. #au ta"u &eng $an Pek!lian!pai merupakan perkumpulan kaum patriot yang anggautanya tersebar di seluru" negeri." )engan panjang lebar Tan -ok lalu menceritakan sepak terjang Pek!lian!pai dan kegaga"an para anggautanya yang pantang mundur dan rela berkorban nyawa untuk membela bangsa. &eng $an yang suda" banyak membaca kitab kuno banyak pula mendengar tentang riwayat para pa"lawan maka dia merasa kagum juga dan simpatinya ter"adap Pek!lian!pai menjadi besar. "&etapapun juga perang bunu"!membunu" itu menyakitkan "atiku" katanya sebagai komentar. "Membunu" seorang dua orang penja"at masi" dapat kuterima. (kan tetapi pulu"an orang itu biarpun mereka semua orang!orang Mongol atau kaki tangan pemerinta" Mongol apaka" mungkin orang sebegitu banyaknya itu ja"at!ja"at semua," Tan -ok tertawa lebar. ")i dalam perang tidak ada istila" ja"at atauka" tidak ja"at. Tidak ada permusu"an pribadi. Tentu saja aku sendiri tidak membenci seorang pun serdadu Mongol atas dasar perasaan pribadi karena mengapa aku membenci seorang yang sama sekali tidak kukenal, Tentu saja andaikata mereka tadi itu bukan serdadu!serdadu Mongol aku takkan sudi mengganggu mereka. (kan tetapi di dalam perang mereka itu adala" musu"!musu" kita. Musu" rakyat yang "arus dibasmi "abis. #alau tidak kita membunu" mereka tentula" mereka yang akan membunu" kita." $eorang anak sekecil &eng $an yang belum perna" mendengar tentang politik kenegaraan da" kebangsaan mana bisa mengerti akan "al ini, (pa yang perna" dia pelajari "anyala" tentang prikemanusiaan dan tentang 3lsa1at "idup yang pada umumnya mencela kekerasan dan tidak membenarkan tentang bunu"!membunu". &etapapun juga semangat Tan -ok dalam ceritanya membangkitkan rasa suka yang besar dalam "ati &eng $an apalagi setela" raksasa muda itu men!elaskan tentang penjaja"an dan kesengsaraan rakyat karena diperas ole" kaum penjaja" yaitu bangsa Mongol. "$unggu" menggemaskan kalau diingat" demikian antara lain Tan -ok menceritakan bangsa kita adala" bangsa yang besar yang mempunyai rakyat banyak sekali. $ebaliknya bangsa Mongol adala" bangsa perantau yang tidak mempunyai tempat tinggal yang tertentu juga rakyatnya "anya sedikit. (kan tetapi bagaimana bangsa kita mala" dijaja" dan diperbudak 165 Raja Pedang ole" bangsa Mongol, Pada"al kalau rakyat kita semua bangkit melakukan perlawanan setiap orang Mongol sedikitnya akan ber"adapan dengan tiga pulu" orang kita!" "#enapa tidak semua rakyat mau bangkit melakukan perlawanan" tanya &eng $an mulai terbuka matanya dan dia pun merasa "eran akan kenyataan ini. Tan -ok menarik napas panjang. "$ayang diantara kita banyak yang muda" dipermainkan masi" banyak yang mabuk akan kesenangan diri sendiri tanpa mempedulikan keadaan rakyat jelata yang sengsara. 9rang!orang kita yang pandai mala" banyak yang menjadi kaki tangan Mongol mala" banyak pengk"ianat!pek"ianat seperti ini sengaja memusu"i Pek!Lian!pai untuk membantu pemerinta" penjaja". Perbuatan keji dan tak ta"u malu ini dilakukan "anya karena mengejar kesenangan duniawi untuk diri pribadi belaka. Tidak malu menjual bangsa sendiri kepada penjaja". &enar!benar memuakkan*. Tan -ok latu menceritakan kepada &eng $an tentang orang!orang dan golongan!golongan yang sengaja dipergunakan oie" pemennta" Mongol untuk menentang kaum pemberontak. ")i antara mereka ini yang paling menjemukan adala" kaum 2go!lian!kauw. #etuanya adala" #im!t"ouw T"ian!li. )ia itula" yang suda" membunu" guruku dan aku bersumpa" demi tana" air dan keadilan pada suatu "ari aku pasti akan dapat membunu" siluman betina yang cabul itu!" Teringat akan perbuatan #im!t"ouw T"ian!li da"ulu yaitu setela" membunu" gurunya lalu "endak membunu"nya pula dia menjadi mera" mukanya dan kebenciannya mendalam. "(ku suda" mengumpulkan keterangan tentang 2go!lian!kauw juga tentang semua perbuatan #im!t"ouw T"ian!li yang tak ta"u malu. Perempuan cabul itu sengaja dipergunakan ole" pemerinta" Mongol untuk melawan Pek!lian! pai. )ia benar!benar li"ai dan ja"at sekali licin bagai belut dan banyak siasatnya." "Mendengar namanya #im!t"ouw T"ian!li 6&idadari #epala 0mas7 tentula" dia seorang wanita yang baik. $ebutannya T"ian!li 6&idadari7 bagaimana bisa ja"at, Pula seorang wanita saja apa dayanya ter"adap Pek!lian!pai yang begitu banyak mempunyai anggauta terdiri dari orang!orang gaga" perkasa," Tan -ok tersenyum pa"it. "$ebetulnya itu "anyala" nama yang dipili"nya sendiri bagiku dia lebi" patut disebut iblis betina daripada bidadari. Tidak bisa dibanta" ba"wa dia memang cantik jelita. #im!t"ouw T"ian!li adala" murid tunggal dari -ek!"wa #ui!bo yang ter!kenal ja"at dan kejam....." "(""".....!" "#au suda" mendengar namanya," "$uda"..... suda"....." jawab &eng $an yang tentu saja suda" mengenal baik nenek itu. "/angan kaukira ba"wa #im!t"ouw T"ian!li biarpun wanita tak berdaya ter"adap Pek!lian!pai. )ia licik dan selain banyak pula anggauta 2go!lian! kauw juga di setiap tempat dia dibantu ole" para pembesar karena ia memiliki tanda kekuasaan dari kaisar sendiri. $epak terjangnya amat licin dan curang. &aru!baru ini dia berusa"a keras untuk merusak nama baik Pek!lian! pai dengan perbuatan!perbuatan ja"at yang sengaja ia lakukan sambil meninggalkan tanda!tanda Pek!lian!pai. Tentu saja maksud perbuatannya ini adala" untuk merusak nama Pek!lian!pai untuk menjau"kan Pek!lian!pai dari 166 Raja Pedang rakyat dan mala" ia sengaja "endak mengadu domba Pek!lian!pai dengan partai!partai besar lain. Pendeknya segala usa"a tak ta"u malu ia jalankan untuk melema"kan perjuangan menentang pemerinta" Mongol. Mala" aku suda" mendapat keterangan dari para penyelidik Pek!lian!pai ba"wa dia suda" ber"asil dalam usa"anya mengacau per"ubungan baik antara #un!lun! pai dan -oa!san!pai." &eng $an kaget. la suda" mendengar "tentang partai!partai besar di dunia persilatan dari Lo!tong $ouw Lee mala" sekarang pun dia membawa surat Lo!tong $ouw Lee untuk ketua -oa!san!pai "#enapa pula dia mengganggu -oa!san!pai. dan #un!lun!pai," "$ekarang ini di seluru" negeri para orang gaga" bangkit semangatnya untuk melawan penjaja" dan banyak yang menggabungkan diri dengan Pek! lian!pai. ;n!tuk mencega" inila" maka #im!t"ouw T"ian!li merusak "ubungan antara partai!partai besar agar bertengkar sendiri terutama sekali agar mereka memusu"i Pek!lian!pai. $ayang sekali seorang pendekar muda dari #un!lun!pai tela" kena dipikat ole"nya dijatu"kan ole" kecantikannya." Tan -ok yang suda" mendengar dari para penyelidik Pek!lian!pai ba"kan suda" meli"at dengan mata kepala sen!diri betapa penolongnya yaitu #wee $in terpikat ole" kecantikan #im!t"ouw T"ian!li lalu menceritakan apa yang dia keta"ui. &etapa #im!t"ouw T"ian!li dengan bantuan orang!orangnya menyamar sebagai orang!orang Pek!lian!pai dan melakukan pelbagai keja"atan di antara nya membunu" Liem Ta aya" Liem $ian -wa tunangan #wee $in. "Tentu saja maksudnya untuk mengadu domba antara -oa!san!pai dan #un! lun!pai" ia menutup ceritanya "mala" bukan itu saja maksudnya. 'a "endak mengadu dombakan kedua partai besar itu dengan Pek!lian!pai dan perna" dia melakukan penyerangan kepada dua saudara &un murid!murid #un!lun! pai dengan menyamar sebagai orang!orang Pek!lian!pai." &eng $an tertarik sekali. "(langka" kejam dan ja"atnya wanita itu." "#arena itula" aku dan teman!teman selalu memasang mata mencarinya. (was dia kalau terjatu" ke dalam tangan Pek!lian!pai!" #arena berjalan sambil bercakap!cakap tak terasa lagi mereka suda" sampai di lereng -oa! san. Tan -ok lalu menyuru" anak itu melanjutkan perjalanannya. "#au terus mengikuti jalan kecil ini dan di dekat puncak sana itula" bangunan dari -oa!san!pai. Mulai dari sini tidak akan ada yang berani mengganggumu lagi. (ku "arus kembali kepada teman!temanku. (dik &eng $an selamat berpisa" dan muda"!muda"an kelak kita akan bertemu kembali." &eng $an memberi "ormat. "Tan!twa!ko siapa ta"u kelak aku pun akan dapat membantumu." Mereka berpisa" dan dengan cerita!cerita Tan -ok masi" terbayang dalam benaknya &eng $an mendaki puncak -oa!san. (kan tetapi segera bayangan ini lenyap ketika dia meli"at pemandangan alam yang amat inda" dari puncak -oa!san itu. -awa udara pun amat segarnya. la meng"irup "awa sebanyaknya dan merasa ba"wa dia akan beta" tinggal di daera" ini. ? ? ? $uda" amat lama kita meninggalkan #wa -ong gadis cilik putera tunggal #wa Tin $iong boca" mungil yang linca" gembira itu. $eperti tela" diceritakan di bagian depan #wa -ong diantar ole" #oai (tong menuju ke -oa!san!pai menyusul aya"nya. #oai (tong biarpun usianya suda" sebaya dengan #wa Tin $iong kurang lebi" empat pulu" ta"un namun orang ini memang tidak norrnal jiwanya dan wataknya kadang!kadang atau sering kali 167 Raja Pedang seperti seorang kanak!kanak sebaya #wa -ong. 9le" karena wataknya inila" maka #wa -ong merasa senang sekali melakukan perjalanan bersama seorang teman yang cocok dan baik lagi lucu. )i samping ini juga keli"aian #oai (tong merupakan jaminan bagi keselamatannya. $eperti juga di partai!partai persilat!an besar seperti #un!lun!pai .o!bi!pai $iauw!lim!pai dan lain!lain juga di puncak -oa!san ini -oa!san!pai merupakan pusat yang ditempati ole" banyak anak murid -oa!san!pai. Mereka ini adala" tosu!tosu yang selain mempelajari ilmu silat sekedarnya terutama sekali mempelajari ilmu kebatinan yang diturunkan ole" 2abi Locu. )i bawa" bimbingan Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai para tosu ini rata!rata memiliki kesabaran besar dan dapat menjaga nama baik -oa!san!pai sebagai orang!orang beribadat. #edatangan #wa -ong menggirangkan para tosu yang menjaga di luar. Mereka ini tentu saja mengenal baik puteri tunggal #wa Tin $iong yang seringkali mengajak anaknya mengunjungi -oa!san. (kan tetapi para tosu ini pun ter"eran!"eran meli"at orang yang datang bersama #wa -ong seorang laki!laki tinggi besar berusia empat pulu" ta"un akan tetapi cengar!cengir dan ikut berlari!larian di samping #wa -ong seorang anak kecil! "$upek 6;wa .uru7 sekalian! (ku datang menyusul aya". )i mana aya" dan bibi guru," )atang!datang #wa -ong berteriak!teriak kepada para tosu itu. Tiga orang tua meng"ampiri #wa -ong sambil tersenyum "(ya"mu dan bibi gurumu tidak berada di sini belum kembali. #au baik segera pergi meng"adap kakek gurumu -ong -ong." Para tosu itu biasa memanggil #wa -ong dengan sebutan -ong -ong dan mereka!amat menyayang boca" yang mungil dan selalu gembira ini. Memang di antara para cucu murid Lian &u Tojin "anya #wa -ong yang paling sering berdiam di puncak itu karena ia amat dimanja aya"nya dan sering kali ikut pergi mengembara dengan aya"nya. $ambil berlari dan tertawa!tawa #wa -ong "endak memasuki bangunan besar yang berbentuk kelenteng untuk meng"adap sukongnya 6kakek gurunya7. "0nci -ong jangan tinggalkan aku! (ku ikut!" #oai (tong juga lari mengejar. "-ong -ong kenapa kaubawa!bawa orang tolol ini, 0" orang gila jangan kurang ajar kau. Tidak bole" masuk!" Tiga orang tosu itu tentu saja "endak melarang #oai (tong yang seenaknya saja "endak memasuki kelenteng itu. Mereka melangka" maju meng"adang dan membentangkan kedua lengan meng"alanginya. "(ku mau ikut 0nci -ong..... meli"at!li"at kelenteng!" #oai (tong membanta" dan lari terus. Tiga orang tosu itu menggerakkan tangan untuk memegangnya. #oai (tong bergerak ane" dan..... ta"u!ta"u dia tela" dapat menyelinap masuk lolos dari tangkapan tiga orang tosu itu. Tentu saja tiga orang tosu ini saling pandang dengan mulut melongo. Mereka tidak dapat mengikuti gerakan #oai (tong tidak ta"u bagaimana orang itu dapat meluputkan diri dari cengkeraman tiga orang dan ta"u!ta"u suda" menyelonong masuk. )ari "eran mereka menjadi malu dan mara". "9tak miring perla"an jalan. #au tidak bole" masuk!" bentak mereka sambil lari mengejar. $ekarang mereka mengambil keputusan untuk tidak bersikap lema" lagi kalau perlu orang gila itu "arus dipukul. (kan tetapi ketika mereka maju untuk mencengkeram dan memukul tanpa menole" #oai (tong menggerakan kedua lengannya ke belakang. $ekaligus dia menangkis tangan tiga orang tosu itu dan..... tiga orang tosu itu terjengkang dan robo"! -al ini 168 Raja Pedang terli"at ole" beberapa orang tosu lain. Mereka menjadi mara" dan bersama tiga orang tosu pertama yang suda" bangun lagi sekarang ada tuju" orang tosu mengejar #oai (tong dengan mara"!mara". Tosu!tosu ini serentak ber"enti mengejar ketika mendengar suara "alus dari dalam kelenteng "/angan ganggu dia. &iarkan #oai (tong masuk ke dalam!" 'tula" suara Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai. Tentu saja para tosu itu tak berani membanta" apalagi setela" mendengar ba"wa orang tua yang seperti berotak miring itu adala" #oai (tong seorang kang!ouw yang suda" perna" mereka dengar namanya sebagai seorang yang berilmu tinggi akan tetapi yang berwatak seperti boca"! Mereka "anya menggeleng!gelengkan kepala sambil meng"ela napas ketika #oai (tong yang mendengar suara Lian &u Tojin itu kini menole" kepada mereka menyeringai dan meleletkan lida" seperti seorang anak nakal mengejek anak!anak lain! $atu!satunya orang yang agak ditakuti ole" #wa -ong adala" Lian &u Tojin. #akek gurunya ini orangnya sabar sekali bicaranya "alus dan tidak perna" ber!sikap galak. (kan tetapi bagi #wa -ong pandang mata kakek gurunya itu amat tajam dan langsung menjenguk isi "ati orang kadang!kadang berkilat dan membuat "atinya mengkeret. Maka sekarang ia berlutut dengan "ormat di depan kakek gurunya yang duduk bersila di atas lantai bertilam kasur tipis. #oai (tong yang memasuki ruangan itu sambil celingukan dan pringas! pringis setela" meli"at kakek yang berjenggot panjang itu segera pula menjatu"kan diri berlutut di sebela" #wa -ong. Lian &u Tojin mengelus!elus jenggot!nya yang panjang tubu"nya yang tinggi kurus itu duduk bersila tegak tongkat bambunya yang membuat namanya amat terkenal itu terletak di sebela" kirinya. &ibirnya tersenyum dan dia mengangguk!angguk senang. "&agus -ong -ong kau $uda" datang. 0" #oai (tong terima kasi" atas jeri" paya"mu mengantar dia ke sini. &agaimana dengan gurumu," #oai (tong mengangkat muka memandang. "$u"u..... enta" di mana sekarang. Teecu mo"on Totiang suka mintakan maa1 kepada su"u kalau kelak su"u mara" dan meng"ajar teecu. Tidak mestinya teecu sampai ke -oa!san." )engan sabar Lian &u Toji" mengangguk!angguk. "Tentu saja jangan kau k"awatir. .urumu .iam #ong -wesio takkan mara" apabila dia ta"u ba"wa kau mengantar cucu muridku ke sini #alau kau kembali dan bertemu padanya sampaikan salamku kepadanya." #oai (tong "anya mengangguk! angguk. #wa -ong ingin sekali bertanya tentang aya"nya kepada kakek gurunya itu akan tetapi di depan kakek itu enta" mengapa mulutnya sukar dibuka. #akek yang suda" kenyang makan asam garam peng"idupan itu sekali pandang saja dapat menduga apa yang dipikirkan #wa -ong. "-ong -ong aya"mu bersama kedua susiok dan sukouwmu pergi turun gunung. #urasa tak lama lagi dalam beberapa "ari ini akan datang. )i belakang sana ada seorang saudara!saudaramu anak!anak dari kedua susiokmu. #au ke sanala" bermain dengan mereka." <aja" #wa -ong tiba!tiba berseri gembira. "0nci &wee di situ," #etika kakek itu mengangguk #wa -ong lalu bangkit dan lari ke belakang nnelalui pintu samping. #oai (tong yang masi" berlutut memandang ke ara" larinya #wa -ong kemudian ia berkata. "Totiang perkenankan teecu bermain!main di sini selama beberapa "ari dengan 0nci -ong." 169 Raja Pedang Lian &u Tojin tersenyum akan tetapi suaranya tegas ketika berkata."(tong kau bole" bermain!main dengan anak!anak itu di sini selama tiga "ari. Tak bole" lebi" dari tiga "ari. $u"umu tentu akan menanti!nanti kembalimu." $ambil mengangguk!angguk #oai (tong lalu berlari gembira mengejar #wa -ong yang pergi menuju ke taman bunga di belakang kelenteng. $etibanya di taman bunga yang luas dan inda" itu #oai (tong meli"at #wa -ong sedang bercakap!cakap gembira dengan tiga orang anak lain yaitu dua orang anak laki!laki yang tampan dan seorang anak pe!rempuan yang cantik seperti #wa -ong. &iarpun #wa -ong tampak yang paling muda di antara mereka namun jelas ba"wa tiga orang anak!anak lain itu mengagumi dan meng"ormatnya terli"at dari cara mereka itu mendengarkan kata!kata #wa -ong yang sedang menyombongkan semua pengalamannya yang "ebat!"ebat tentu saja dengan tamba"an di sana!sini agar lebi" serem dan menarik. $eperti kita tela" keta"ui tiga ordng anak itu bukan lain adala" T"io #i dan T"io &wee putera!puteri T"io <an 't dan yang seorang lagi adala" #ui Lok putera tunggal #ui Teng. Tiga orang anak itu masi" berada di -oa!san menanti orang tua mereka sambil memperdalam ilmu silat di bawa" asu"an Lian &u Tojin sendiri. 9le" karena #wa -ong adala" puteri dari orang pertama dari -oa!san $ie!eng apalagi karena memang #wa -ong lebi" sering dan lebi" banyak merantau daripada mereka ditamba" lagi si1at yang linca" gembira membuat tiga orang anak itu amat mengagumi #wa -ong. Tiba!tiba #ui Lok menudingkan telunjuknya ke ara" seorang yang berlari!lari memasuki taman. "0" dari mana datangnya orang gila," $emua anak menole" dan meli"at seorang laki!laki tinggi besar berlari datang sambil tertawa!tawa. Pakaian dan sepatu laki!laki tinggi besar ini berkembang! kembang seperti yang biasa dipakai wanita. Tentu saja dia ini adala" #oai (tong yang amat gembira mell"at taman bunga begitu inda" dan di situ terdapat banyak teman bermain pula. #wa -ong tertawa. ")ia bukan orang gila. )ia itula" #oai (tong yang baru saja kuceritakan tadi. )ia li"ai bukan main orangnya lucu dan pandai bermain!main. -e #oai (tong ke sinila". &anyak teman di sini!" $ambil berloncat!loncatan #oai (tong mempercepat larinya congklang seperti seekor kuda besar. "<a" 0nci -ong. (ku senang di sini banyak bunga inda". Tosu tua itu suda" memberi ijin kepadaku tinggal di sini selama tiga "ari. -ore kita bisa bermain!main sepuasnya!" T"io #i dan #ui Lok memandang dengan kening berkerut sedangkan T"io &wee memandang dengan perasaan agak ngeri dan jijik. &agaimana mereka bisa bermain!main dengan seorang gila seperti ini, Tanpa mempedulikan sikap tiga orang anak yang lain itu #wa -ong berkata gembira kepada #oai (tong "0" (tong kau berkenalan dulu dengan teman! teman ini yang semua adala" orang!orang sendiri." )ia menyebut nama tiga orang anak itu seorang demi seorang. )engan sepasang matanya yang berputaran #oai (tong memandang tiga orang anak itu seorang demi seorang. T"io &wee sampai melangka" mundur setindak saking ngerinya. "Masa orang tua bermain!main dengan anak!anak," T"io #i mencela sambil memandang tajam kepada #oai (tong. la tidak percaya kepada orang tinggi besar ini yang menurut pandangannya tentu bukan orang baik!baik. "&enar #i!ko 6#akak #i7. (ku pun tidak sudi bermain!main dengan dia. 'ii""" kakek!kakek mau bermain dengan anak kecil!" T"io &wee memperkuat pendapat kakaknya. 170 Raja Pedang (kan tetapi #ui Lok tiba!tiba berkata $ambil memandang #wa -ong "#alau (dik -ong suda" menjadi temannya mengapa kita tidak, #oai (tong aku suka bermain!main denganmu." T"io &wee menole" kepada #ui Lok. $epasang matanya berapi. &iasanya anak ini pendiam akan tetapi enta" mengapa ia agaknya mara" sekali kepada #ui Lok."#au memang selalu lain daripada orang lain. Tidak "anya tangan juga pikiranmu!" <aja" #ui Lok menjadi mera" mendengar sindiran ini. la maklum ba"wa T"io &wee menyindir tangannya yang kidal. #wa -ong tertawa sama sekali tidak mara" karena temannya dicela. ")ulu pun aku tidak suka akan tetapi setela" meli"at betapa li"ainya #oai (tong dan betapa dia baik "ati dan penurut aku menjadi suka padanya. -emmm kalian ini bertiga meng"adapi tangan kirinya saja takkan mampu mengala"kannya. )ia li"ai sekali mungkin tidak kala" ole" aya" kalian." "&o"ong....!" seru T"io &wee mara"A "(ku tidak percaya.....!" kata T"io #i penasaran. #ui Lok juga terpukul ole" ucapan #wa -ong itu. la ragu!ragu mengerutkan kening dan menggeleng!geleng kepala. "(" agaknya tak mungkin....." ak"irnya dia berkata. "#alian tidak percaya, #urasa dua orang aya" kalian maju bersama masi" tidak mampu melawan #oai (tong. #alian ta"u, )ia perna" menolong aya" dan bibi guru. -ebat sekali. Penja"at!penja"at li"ai dia kala"kan "anya dengan memutar!mutar tangan kiri seperti ini....." )engan linca" dan lucu #wa -ong lalu memutar!mutar tangan kiri beberapa lama sambil menggigit bibir kemudian sambil berseru "mati.....!" tangan kirinya itu mendorong ke depan ke ara" batang po"on besar yang tumbu" di situ. &eberapa "elai daun po"on gugur dari tangkainya. "(" 0nci -ong kurang tenaga..... kurang tenaga.....! .erakanmu suda" cukup inda" tapi pukulan itu belum mengandung tenaga. Li"at begini '"o!" #oai (tong lalu memutar!mutar tangan kirinya seperti yang dilakukan #wa -ong tadi menggerakkan tangan itu perla"an kedepan ke ara" po"on yang tadi. -ebat sekali akibatnya. Po"on yang jaraknya antara dua meter dari tempat dia berdiri tidak keli"atan goyang akan tetapi tiba!tiba semua daunnya rontok dari atas seperti "ujan. #etika semua anak memandang ternyata ba"wa po"on itu tiba!tiba menjadi gundul tak berdaun lagi! #wa -ong tersenyum girang dan bangga ketika meli"at betapa T"io #i T"io &wee dan #ui Lok memandang dengan muka pucat. &a"kan #ui Lok meleletkan lida"nya saking "eran dan kagumnya! "2a" bukanka" dia "ebat dan lucu, #alau kalian berbaik kepadanya kalian juga bisa mempelajari ilmunya seperti aku. #elak kita akan menjadi orang! orang yang lebi" li"ai daripada aya". &ukanka" "ebat," kata pula #wa -ong. "-eee siapa bikin rontok semua daun po"on itu, 5elaka po"on itu akan mati!" $eruan ini dibarengi munculnya tiga orang tosu dari pintu taman. #etika tiga orang tosu itu meli"at #oai (tong mereka makin mara". Mereka ini bukan lain adala" tosu!tosu yang tadi tela" dirobo"kan #oai (tong. $eorang diantara mereka yang matanya juling melangka" maju dan menudingkan jari telunjuknya ke ara" #oai (tong sambil membentak. "9rang gila ini berada di sini, -ong -ong jangan biarkan dia di sini. Tentu dia yang merusak po"on itu. (" celaka -oa!san!pai kedatangan iblis gila!" 171 Raja Pedang #wa -ong meli"at #oai (tong cengar!cengir dan mengejek ke ara" tiga orang tosu itu dengan mulut dan mata dimain!mainkan matanya melotot plerak! plerok dan mulutnya kadang!kadang dipencas!penceskan atau lida"nya dikeluarkan dan diulur ke ara" tiga orang tosu itu. $ambil mena"an ketawanya meli"at "kenakalan" #oai (tong #wa -ong cepat berkata "$am! wi $upek 6;wa .uru &er!iga7 "arap jangan mara". #oai (tong suda" mendapat perkenan sukong 6kakek guru7 untuk bermain!main di sini selama tiga "ari." Tiga orang tosu itu cemberut dan . bersungut!sungut "9rang gila diperbole"kan mengacau taman merusak bunga dan merusak watak anak! anak. 5elaka.....! &iarla" pinto 6aku7 akan berdoa selama tiga "ari kepada para dewa agar supaya dia dikutuk.....!" kata tosu bermata ju!ling sambil mengajak teman!temannya . pergi. $etela" menyaksikan keti"aian #oai (tong di dalam "ati tiga orang anak itu timbul keinginan "endak mempelajari ilmu pukulan tadi. "#oai (tong kau memang li"ai. (jarkan ilmu pukulan tadi kepadaku!" kata #ui Lok mendekati. *#ami pun ingin mempelajarinya" kata T"io #i dengan sikapnya yang masi" angku". T"io &wee diam saja akan tetapi diam!diam ia mengambil keputusan ba"wa kalau semua orang mempelajari iapun takkan ketinggalan. Meli"at betapa anak!anak itu semua sekarang suka kepadanya #oai (tong menjadi gembira sekali. Memang dia suda" tua namun jiwanya memang tidak normal si1atnya seperti kanak!ka"ak yang tentu saja merasa bangga dan suka apabila anak!anak lain kagum kepadanya 'a tertawa!tawa dan berkata. "Mau belajar, &ole" bole" akan tetapi tidak muda". &iarla" kita pergunakan po"on!po"on di taman ini sebagai lawan dalam lati"an. Li"atla" baik!Abaik bagaimana gerakan tangan kiri di mana letaknya tangan kanan dan bagaimana kedudukannya kedua kaki. &egini." #oai (tong lalu memberi petunjuk yang diturut ole" tiga orang anak itu. Mula!mula T"io &wee masi" malu!malu akan tetapi kemudian meli"at betapa #wa -ong juga memberi petunjuk!petunjuk ia menjadi tertarik dan ikut!ikut juga. "$uda" bagus suda" baik. #alian cucu!cucu murid -oa!san!pai memang ber! bakat" kata #oai (tong senang. "$ekarang mari coba memukul po"on!po"on itu. #alian li"at baik!baik." #oai (tong meng"ampiri sebatang po"on besar dan dengan sepenu" tenaga dia mendorong dengan gerakan pukulan /ing! tok!ciang. (kan tetapi pada saat itu dari belakang po"on berkelebat bayangan orang dan di situ tela" berdiri Lian &u Tojin tangan kiri memegang tongkat bambunya sedangkan tangan kanannya diluruskan untuk menyambut dorongan tangan kiri #oai (tong. "(tong jangan merusak po"on..." kata tosu tua itu. #oai (tong yang berwatak kanak!kanak itu pada dasarnya bukanla" dari kalangan baik!baik maka setiap kali dia dilawan dia tentu akan mempergunakan kepandaiannya urituk mencapai kemenangan. Maka begitu dia merasa betapa pukulannya /ing!tok!ciang disambut ole" tangan kakek itu dia mengera"kan tenaga dan melanjutkan pukulan itu dengan dorongan maut yang penu" "awa /ing!tok!ciang 6Racun -ijau7. #edua tangan itu bertemu dan lengket. Tangan kiri #oai (tong beruba" ke"ijauan. (kan tetapi Lian &u Tojin "anya berdiri tersenyum sambil memandang tajam. la maklum akan watak seorang seperti #oai (tong yang tentu tidak jau" dengan watak guru anak tua ini teman baiknya &an!tok!sim .iam #ong. )ari julukannya 172 Raja Pedang saja &an!tok!sim berarti -ati $elaksa Racun. )apat dibayangkan bagaimana watak guru #oai (tong. #wa -ong dan teman!temannya adala" anak!anak dari para a"li silat -oa! san!pai. $ebagai anak!anak yang semenjak kecil kenal akan seluk!beluk persilatan tingkat tinggi tentu saja mereka ta"u apa yang sedang terjadi antara #oai (tong dan sukong 6kakek guru7 mereka yakni adu kepandaian atau lebi" tepat adu tenaga dalam. Mereka memandang dengan muka beruba" dan mata bersinar!sinar. (da dua menit #oai (tong dan ketua -oa!san!pai itu berdiri tegak sambil meluruskan tangan. (k"irnya Lian &u Tojin berkata perla"an. "#oai (tong kau suda" maju banyak." &egitu ucapan ini "abis dikeluarkan tiba!tiba tubu" #oai (tong terdorong ke belakang sampai lima langka" tanpa dapat dicega"nya /agi. Mukanya menjadi mera" sekali dan tiba!tiba #oai (tong mengeluarkan anak pana"nya yang berwarna "ijau. 'nila" senjatanya yang ampu" dan "ebat. Lian &u Tojin meli"at ini lalu tertawa. Tentu saja dia tidak bisa menganggap murid temannya ini sebagai musu" atau lawan yang seimbang. "("a (tong kau "endak memperli"atkan ilmu $ilat anak pana", $ilakan silakan biar kau nanti dapat melapor kepada gurumu ba"wa ketua -oa!san!pai biarpun suda" tua belum lema" benar....." ;capan ini merupakan perkenan bagi #oai (tong yang tadinya masi" ragu! ragu untuk menyerang kakek itu. Tiba!tiba dia berseru keras dan tubu"nya berkelebat ke depan. $ekaligus anak pana" di tangannya suda" melakukan serangan susul!menyusul sampai delapan kali banyaknya. (nak pana" itu beruba" menjadi segulung sinar "ijau menyambar!nyambar ke ara" diri kakek itu. #wa -ong dan teman!temannya memandang penu" kek"awatiran. (kan tetapi Lian &u Tojin dengan tenang menggerakkan tongkat bambunya. Terdengar bunyi keras delaparnkali ketika anak pana" itu selalu terbentur tongkat bambu ke manapun juga digerakkan. Memang ilmu pedang -oa!san! pai amat "ebat. /elas keli"atan ole" #wa -ong dan teman!temannya ba"wa kakek gurunya itu "anya mainkan jurus Tian!mo!po!in 6Payung #ilat $apu (wan7 dari 'lmu Pedang -oa!san #iam!"oat. (kan tetapi cara pergerakannya sedemikian sempurnanya se"ingga delapan macam serangan dari #oai (tong dapat digagalkan! #emudian terdengar seruan perla"an dari kakek itu "#oai (tong jagala" /urus dari -oa!san ini." Tongkat bambu bergerak perla"an dan..... anak pana" terlepas dari tangan #oai (tong terlempar keatas. 2amun #oai (tong memperli"atkan "keli"aiannya. la dapat menggulingkan tubu" melepaskan diri daripada lingkaran tongkat bambu kemudian tubu"nya melesat ke atas dan ta"u!ta"u anak pana" suda" dipegangnya lagi. la mengeluarkan i.suara seperti orang menangis kemudian.... dia lari tunggang!langgang meninggalkan taman seperti seorang anak kecil nakal melarikan diri karena takut mendapat "ukuman. Lian &u Tojin tertawa dan mengera"kan k"ikang berkata ke ara" larinya #oai (tong "(tong sampaikan salamku kepada gurumu .iam #ong!" $etela" #oai (tong pergi kakek ini beruba" mukanya. #ini keren dan sunggu"!sunggu". la meng"adapi #wa -ong dan teman!temannya lalu terdengar kakek ini berkata suaranya mena"an kemara"an. "#wa -ong bagaimana bunyi larangan ke tiga dari -oa!san!pai," 173 Raja Pedang &eruba" waja" #wa -ong agak pucat. #alau kakek gurunya suda" memanggil namanya dengan penu" tidak -ong -ong seperti biasanya itu dapat diartikan ba"wa kakek gurunya benar!benar mara". $etela" menjura ia berkata sambil menundukkan muka "Larangan ke tiga berbunyi % $etiap orang murid -oa!san!pai tidak bole" mempelajari ilmu silat dari luar -oa!san!pai tanpa seijin gurunya. "-emmm baik kau masi" ingat. Tapi kenapa kau tadi mempelajari /ing!tok! ciang yang amat keji itu dari #oai (tong," $uara tosu tua itu makin mara" kedengarannya membuat #wa -ong kaget dan takut sekali. la memang paling takut kepada kakek gurunya ini. (kan tetapi ia pun merasa "eran mengapa orang tua ini mara"!mara" pada"al biasanya amat sabar. "$aya..... saya mengaku sala" $ukong. $iap menerima "ukuman!" (nak perempuan ini menjatu"kan diri berlutut di depan kakek gurunya. Tiga orang anak yang lain meli"at ini menjadi ketakutan dan mereka pun serta!merta menjatu"kan diri berlutut dlan berkata "ampir berbareng. *Teecu juga mengaku sala" dan siap menerima "ukuman*. Meli"at cucu!cucu muridnya berlutut menerima "ukuman dan sikap anak! ketaatan akan peraturan -oa!san!pai sikap yang memang suda" terkenal dari murid!murid -oa!san!pai. "#alian ta"u" katanya suaranya masi" keren "apa "ukuman bagi murid yang melanggar larangan ke tiga itu," 0mpat orang anak itu mengangguk. "$i pelanggar "arus membuang ilmu yang dipelajarinya di luar -oa!san!pai kalau perlu badannya dirusak agar ilmu itu tak dapat dipergunakan. &aiknya kalian belum pandai mempergunakan /ing!tok!ciang kalau suda" pandai pinto 6aku7 takkan segan!segan memata"kan tangan kiri kalian!" /elas tampak betapa empat orang anak itu pucat dan gemetar mendengar ini. "-ong -ong kelancanganmu belajar dari #oai (tong masi" belum berba"aya kalau dibandingkan dengan perbuatanmu membujuk saudara!saudara seperguruan untuk mempelajarinya pula. Perbuatan itu buruk sekali." &iarpun ia dimara"i namun #wa -ong yang cerdik menjadi lega mendengar cara kakek itu menyebut namanya. 'tu berarti ba"wa kakek gurunya tidak mara" lagi kepadanya. "Teecu tidak membujuk $ukong. Mereka memang suka mempelajari setela" meli"at #oai (tong memukul po"on." "&etul $ukong. Teecu yang bersala" ingin belajar sama sekali tidak dibujuk ole" (dik -ong" kata #ui Lok cepat!cepat. "Teecu juga tidak dibujuk" sambung T"io #i. T"io &wee diam saja "anya melirik ke ara" #ui Lok. "$uda"la"" kata kakek itu. "#alian anak!anak "arus ingat baik!baik. $ebetulnya bagi aku sendiri yang menjadi ketua -oa!san!pai mempelajari ilmu silat dari lain golongan bukanla" "al yang amat buruk. (kan tetapi mengapa diadakan peraturan dan larangan di -oa!san!pai, &ukan lain untuk menjaga dan mencega" anak!anak murid -oa!san!pai menyeleweng mempelajari ilmu yang sesat. #alau sampai terjadi demikian kalau sampai ada anak murid -oa!san!pai mempelajari ilmu yang sesat kemudian menyeleweng dan melakukan perbuatan ja"at bukanka" "al itu akan merusak nama baik -oa!san!pai," "$ukong" kata #wa -ong yang se!karang suda" timbul keberaniannya. "(paka" ilmu silat dari #oai (tong termasuk ilmu sesat," 174 Raja Pedang #akek itu menarik napas panjang dan mengelus jenggotnya. "$esunggu"nya kalau mau berkata secara jujur di dunia ini tidak ada ilmu yang sesat. $emua ilmu itu baik tergantung kepada si pemakai ilmu. 'lmu dapat menjadi baik kalau dipergunakan untuk kebajikan. $ebaliknya biarpun ilmu yang amat bersi" apabila dipergunakan untuk keja"atan dapat menjadi ilmu yang kotor dan buruk." 0mpat orang anak itu saling pandang tidak mengerti apa yang dimaksudkan ole" sukong mereka. #akek inipun maklum agaknya maka sambil tersenyum dia berkata lagi "&iarla" kujelaskan. Misalnya ilmu bun 6kesusastraan7 siapa bilang ba"wa ilmu membaca dan menulis ini bersi1at buruk, (kan tetapi tetap saja baik buruknya tergantung daripada pemakai ilmu. 'lmu ini baik apabila pergunakan untuk membuat sajak!sajak inda" menuliskan ilmu!iimu yang tinggi dan sebagainya. (kan tetapi bukanka" menjadi ilmu yang amat buruk dan ja"at apabila dipergunakan orang untuk membuat surat!surat 3tna" membuat laporan!laporan palsu dan lain!lain seperti yang sekarang ini sering kali dilakukan orang," &arula" #wa -ong dan teman!teman!nya mengerti. Memang pada waktu itu sebagian besar rakyat tidak pandai membaca menulis. $epucuk surat 3tna" saja cukup untuk mencabut nyawa seorang yang buta "uru1. (palagi di kota! kota besar dan terutama di kota raja kepandaian menulis menjadi senjata yang lebi" ampu" daripada selaksa pedang dan lebi" ja"at dan keji daripada ular!ular berbisa. "2a" jelaska" sekarang, &aru ilmu menulis saja suda" begitu ja"at apalagi ilmu silat. (ku tidak mau bilang ba"wa ilmu yang diajarkan ole" #oai (tong itu ja"at akan tetapi si1at daripada /ing!tok!ciang amatla" berba"aya. 'lmu pukulan itu tidak ada ampunnya sekali dipergunakan kalau yang menerima kurang kuat bisa merenggut nyawa. #alau tadi aku tidak kuat mena"an pukulannya apaka" sekarang aku tidak suda" menggeletak mampus, -a!"a! "a!" #wa -ong dan teman!temannya bergidik dan baru terbuka mata mereka akan perbedaan ilmu silat -oa!san!pai dan 'lmu /ing!tok!ciang. )ari kata!kata kakek gurunya itu mereka ta"u ba"wa sebetulnya ilmu silat -oa!san!pai tidak usa" kala" ole" /ing!tok!ciang sunggu"pun /ing!tok!ciang keli"atan luar biasa dan mujijat. "#alian yang tekun belajar ilmu silat kita sendiri yang rajin berlati". #alau ilmu silat kalian suda" mencapai tingkat setara1 dengan tingkat #oai (tong kalian takkan kala" ole"nya." #akek ini menarik napas panjang dan berkata lagi perla"an seperti pada diri sendiri "$ayangnya..... sampai sekarang tidak ada tulang cukup baik untuk menjadi a"li waris -oa!san!pai..... yang sebaik #oai (tong saja tidak ada....." $etela" berkata demikian dengan muka sedi" kakek ini meninggalkan taman. Terbangkit semangat #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok mendengar wejangan!wejangan Lian &u Tojin tadi. Mereka lalu berlati" dengan giat setiap saat mereka berempat dapat terli"at berlati" silat di dalam taman atau di lian!bu!t"ia 6ruang berlati" silat7 di bawa" petunjuk Lian &u Tojin sendiri. Tentu saja di dalam beberapa bulan mereka mendapatkan kemajuan yang luar biasa. )engan adanya teman!teman berlati" mereka seakan!akan berlomba untuk melebi"i temannya dan "al ini pula yang mempercepat kemajuan mereka. 175 Raja Pedang (kan tetapi terjadi keganjilan yang menyolok. -al ini "anya dapat diketa"ui ole" #wa -ong dan T"io &wee. (nak!anak perempuan tentu saja lebi" "alus perasaannya dan ta"u membedakan sikap anak laki!laki. &aik #wa -ong maupun T"io &wee dapat meli"at ba"wa selain berlumba dalam lati"an agaknya antara T"io #i dan #ui Lok juga ada lain perlombaan lagi yaitu berlomba menyenangkan atau merebut per"atian #wa -ong si gadis cilik yang linca" gembira bermata bintang dan agak galak itu! #wa -ong meng"adapi kenyataan ini dengan bangga dan sikapnya menjadi makin manja tinggi "ati dan agaknya mempermainkan dua orang anak laki!laki itu. $ebaliknya T"io &wee yang pendiam "anya sering nampak murung kalan meli"at #ui Lok bermain!main dengan sikap bermuka!muka di depan #wa -ong mencarikan bunga mernbuat mainan dari rumput dan lain!lain. <aktu berlalu cepat. (nak!anakitu ditinggal orang tua mereka di puncak -oa! san!pai suda" ada empat bulan lebi". #etika -oa!san $ie!eng datang ke puncak -oa!san anak!anak itu merasa gembira akan tetapi ternyata ba"wa orang tua mereka itu masi" belum mau meninggalkan -oa!san. #wa Tin $iong dan tiga orang adik seperguruannya menceritakan kepada Lian &u Tojin tentang pertemukan mereka dengan dua orang saudara &un mala" memberita"ukan pula ba"wa #un!lun $am!"engte akan datang ke -oa!san dalam waktu lima bulan lagi. Lian &u Tojin rnengelus jenggot dan menggeleng kepala. "Tidak disangka sama sekali akan terjadi "al yang begini tak menyenangkan" katanya. "$elama pulu"an ta"un "ubunganku dengan Pek .an $ian!su ketua #un!lun! pai adala" "ubungan saudara. Mala" kami ingin mempererat "ubungan dengan menjodo"kan murid!murid kami. $iapa ta"u mala" malape!taka timbul karena ini." )engan air mata berlinang $ian -wa berkata "(mpunkan teecu $u"u. Teecu tela" menimbulkan kedukaan di "ati $u"u akan tetapi..... apaka" daya teecu, (ya" teecu dibunu" ole"..... ole"..... keparat itu....." Lian &u Tojin mengangkat tangannya. "#au tidak sala" $ian -wa kau tidak sala". Mala" pinto yang sebetulnya merasa berdosa. Pinto yang menjodo"kan kau dengan murid #un!lun!pai siapa ta"u....." #akek itu berulang kali menarik napas panjang. "Persoalan ini tentu akan segera dibikin terang setela" #un!lun $am!"engte tiba di sini lima bulan lagi $u"u. #wa Tin $iong meng"ibur. "&iarla" lima bulan lagi teecu bersama datang lagi dan berkumpul di sini untuk meng"adapi murid!murid #un!lun!pai." "#alian pulangla" akan tetapi anak!anak itu biarkan di sini saja. &ukanka" lima bulan lagi kalian datang, (ku ingin meli"at sendiri kemajuan mereka terutama membimbing watak mereka. Tin $iong dan kau <an 't dan #ui #eng tentu rela meninggalkan anak!anak kalian di sini untuk lima bulan lagi bukan," "Tentu saja $u"u. Mala" teecu meng"anturkan banyak terima kasi" ba"wa $u"u sendiri berkenan membimbing mereka" jawab tiga orang murid itu serempak. "$u"eng sekalian jangan k"awatir aku berada di sini menemani mereka" kata $ian -wa. Makin gembira "ati mereka juga Lian &u Tojin girang sekali mendengar ba"wa $ian -wa yang suda" tidak ada keluarga lagi itu "endak ikut menanti di -oa!san selama lima bulan. 176 Raja Pedang )emikianla" #wa Tin $iong T"io <an 't dan #ui #eng turun dar -oa!san untuk pulang ke ruma" masing!masing sedangkan $ian -wa tinggal di -oa! san bersama murid!murid keponakannya. .adis yang sedang menderita tekanan batin ini meng"ibur "atinya dengan melati" silat kepada keponakan! keponakannya. (gak ter"iburla" "atinya meli"at anak!anak yang gembira dan linca" itu. (pa!lagi ter"adap #wa -ong $ian -wa amat menyayangnya. ? ? ? Pada waktu terjadi perang kecil antara serombongan orang Pek!lian!pai yang dipirnpin ole" Tan -ok melawan pasukan Mongol yang mengakibatkan musna"nya pasukan Mongol di kaki .unung -oa!san beberapa orang tosu -oa!san!pai melaporkan "al itu kepada $ian -wa. Memang gadis ini dianggap orang yang paling pandai di antara para tosu. Lian &u Tojin sendiri sedang bersamad"i dan sama sekali tidak bole" diganggu maka kepada $ian -wa mereka itu menuturkan tentang perang di kaki gunung. Mendengar ini dengan dikawani lima orang tosu kepala yang suda" tinggi kepandaiannya $ian -wa lalu berlari turun dari puncak. #epada anak!anak keponakannya ia berpesan agar supaya jangan meninggalkan taman dan bermain!main di dalam taman saja. #edatangan $ian -wa dan lima orang tosu di tempat pertempuran suda" terlambat. Tan -ok dan teman!temannya termasuk &eng $an suda" lama meninggalkan tempat itu dikejar pasukan Mo!ngol lain yang lebi" besar jumla"nya dan yang seperti kita tela" keta"ui dipancing untuk mengalami ke"ancuran di Pek!tiok!kok. Liem $ian -wa "anya mendapatkan tana" yang baru digali yaitu tempat dimana mayat!mayat serdadu Mongol dikubur ole" &eng $an dan yang kemudian dibantu ole" Tan -ok dan teman!temannya. Meli"at adanya sebua" bendera Pek!lian!pai di po"on timbul kemara"an di "ati $ian -wa. &etapapun juga Pek!lian!pai sekarang suda" menjadi musu" besarnya. &ukanka" aya"nya terbunu" ole" orang Pek!lian!pai da" #wee $in, $aking mara"nya ia merenggutkan bendera itu dari po"on dan merobek!robeknya $eorang tosu mendekati dan berkata. "$umoi kenapa kau merobek!robek bendera Pek!lian!pai itu, &ukanka" itu bendera orang!orang yang melawan pasukan Mongol," "Pek!lian!pai perkumpulan orang!orang ja"at! #alau aku meli"at mereka tadi di sini akan kulawan dan kubasmi semua!* seru $ian -wa dengan suara mara". "$u"eng sekalian apaka" tidak ingat ba"wa aya"ku terbunu" ole" paku Pek!lian!ting. milik Pek!lian!pai, &agaimana aku tidak akan memusu"inya," "&agus bagus! Memang Pek!llan!pai ja"at sekali patut dibasmi! tiba!tiba terdengar suara orang dan ketika $ian -wa menengok ternyata yang bicara adala" seorang laki!laki muda yang tampan selalu tersenyum dan pakaiannya inda" sekali. Muka gadis itu seketika menjadi mera" karena sinar mata pemuda ini amat tajam bersinar!sinar tidak menyembunyikan kekagumannya ketika menatap kepadanya. 9rang muda itu lalu memberi "ormat menjura sambil mengangkat kedua tangan dengan sikap yang "alus sekali se"ingga tiada kesempatan bagi $ian -wa untuk mara". "Maa1kan saya 2ona. $aya $ouw #ian &i dan saya merasa sangat cocok dengan pendapat 2ona tadi. Memang Pek!lian!pai adala" perkumpulan orang!orang ja"at*. 177 Raja Pedang Liem $ian -wa tak mungkin dapat mara" ter"adap orang yang bersikap manis dan "ormat sunggu"pun "atinya tidak senang meli"at kelancangan orang ini. Terpaksa ole" sopan santun ia balas menjura dan berkata singkat. "$aya tidak ada urusan dengan Tua ini juga tidak mengenal Tuan. Maa1kan ba"wa saya tidak sempat bercakap!cakap lebi" lama lagi." 2ona ini membalikkan tubu" "endak pergi. $ouw #ian &i melangka" maju. "Perla"an dulu 2ona. (pa sala"nya kalau kita sekarang berkenalan, (paka" 2ona anak murid -oa!san!pai," Lima orang tosu yang mengawani $ian -wa merasa tidak senang meli"at ada seorang muda berani menegur sumoi mereka. )ianggapnya pemuda itu kurang ajar. $eorang di antara para tosu itu mencela. "$umoi tidak ada urusan denganmu orang muda. -arap jangan mengganggu lebi" jau"." $ambil berkata demikian tosu itu menggerakkan tangan bajunya untuk mendorong orang muda itu minggir karena orang itu meng"alangi jalan. Tentu saja dia mengera"kan tenaga untuk memperli"atkan kepandaian dan untuk menakut!nakuti orang muda itu. 9rang muda itu sama sekali tidak menangkis atau mengelak akan tetapi ketika lengan baju itu mengenai dadanya bukan pemuda itu yang terdorong melainkan tosu tadila" yang terpelanting. Tosu itu berseru kaget dan menjadi mara". "0" kau mau main!main," bentaknya sambil mencengkeram ke ara" pundak. "$u"eng jangan.....!" $ian -wa memperingatkan tosu itu karena gadis ini meli"at ba"wa pemuda ini bukan orang sembarangan terbukti dari gerakan kakinya ketika terdorong tadi. 2amun terlambat tangan tosu itu terpelanting. -anya kali ini terpelanting keras sampai terbentur batu dan mengeluarkan dara". 0mpat orang tosu yang lain menjadi mara" sekali. "#eparat berani kau merobo"kan saudara kami," $erentak empat orang tosu ini menerjang pemuda tadi dengan pukulan!pukulan tangan. $ouw #ian &i pemuda ane" itu "anya tersenyum saja tanpa menangkis "anya rnenundukkan kepala untuk rneng"indarkan pukulan yang mengancam mukanya. Terjadi "al yang ane" sekali. #epalan tangan empat orang tosu itu dengan jelas keli"atan mengenai tubu" pemuda itu sampai terdengar suara bak!bik!buk akan tetapi tosu!tosu itu berteriak kesakitan sambil memegangi tangan mereka yang suda" menjadi bengkak!bengkak. Mereka merasa seperti memukul baja bukan badan orang! $ian -wa tak dapat mena"an kesabarannya lagi karena di samping merasa "eran sekali. &iarpun kepandaian empat orang su"engnya belum tinggi benar namun menerima pukulan dengan badan dari empat orang sekaligus seperti pemuda itu dan membuat si pemukul sendiri bengkak!bengkak tangannya benar membuktikan ba"wa pemuda itu berilmu tinggi. Tanpa ragu!ragu ia. lalu mencabut pedangnya meloncat dekat dan membentak. "Manusia sombong berani kau bermain gila di depanku," la melintangkan pedang di dada lalu menantang. "-ayo keluarkan senjatamu "endak kuli"at sampai di mana keli"aianmu!" 9rang muda yang mengaku bernama $ouw #ian &i itu tersenyum dan pandang matanya makin membayangkan kekaguman, "#au "ebat 2ona "ebat sekali. Patut menjadi sa"abat baikku. 5antik dan gaga" perkasa "emmm....." Tentu saja muka $ian -wa menjadi makin mera". Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak senang dipuji seorang laki!laki terutama sekali dipuji akan 178 Raja Pedang kecan!tikannya. )emikian pula $ian -wa. (kan tetapi di samping rasa senangnya ini terdapat pula perasaan mara" karena dianggapnya laki!laki itu kurang ajar. "$iapa sudi menjadi sa"abatmu, -ayo keluarkan senjatamu kalau tidak jangan sala"kan aku kalau "abis kesabaranku ....*. $ouw #ian &i tertawa tampak barisan giginya yang puti" dan rapi. "#au "endak main!main dengan pedang, 9"o bagus sekali. Memang kurang mesra perkenalan kita kalau tidak melalui ujung senjata. 2a" aku suda" siap kau perli"atkanla" ilmu pedangmu 2ona Manis." Pemuda itu sekarang suda" memegang sebua" pedang yang amat inda" karena gagang pedang itu di"ias dengan batu!batu kumala. $elain inda" bentuknya pedang itu pun nampak amat tajam sampai berkilauan tertimpa ca"aya mata"ari. Meli"at lawannya suda" bersenjata tanpa mengeluarkan kata!kata lagi $ian -wa segera menerjang maju dengan gerakannya yang amat linca" dan cepat. $epasang pedang di kedua tangannya mengeluarkan suara mengaung ketika ia meng"ujani $ouw #ian &i denga" serangan!serangan maut. $epasang pedang itu lenyap beruba" menjadi dua gulung sinar yang membungkus tubu"nya amat luar biasa dipandang. $ouw #ian &i mengeluarkan seruan terkejut menyaksikan ke"ebatan ilmu pedang gadis itu. 5epat!cepat dia memutar senjatanya melindungi diri se"ingga berkali!kali terdengar suara pedang bertemu pedang. Lima menit suda" $ouw #ian &i "anya menangkis dan melindungi diri saja kemudian tiba!tiba dia meloncat ke belakang sambil berseru. "/adi 2ona ini #iam!eng!cu Liem $ian -wa orang termuda dari -oa!san $ie! eng, Pantas begini li"ai dan cantik!" la tersenyum!senyum lagi senyum memikat dengan sinar mata kagum. #embali waja" $ian -wa menjadi mera" "Tak usa" banyak cakap kau suda" merobo"kan lima orang su"engku. #au bole" coba merobo"kan aku baru patut menyombongkan diri!" #embali gadis ini menubruk maju sambil mainkan sepasang pedangnya. $ouw #ian &u cepat menangkis lagi sambil tertawa. "(langka" akan senangnya andaikata aku dapar merobo"kanmu 2ona merobo"kan "atimu terutama sekali. (langka" senangnya....." "#eparat kurang ajar!" $ian -wa memper"ebat serangannya dan kali ini $ouw #ian &i terpaksa mengeluarkan kepandaiannya untuk melindungi dirinya dari ancaman maut. .adis itu merasa "eran sekali ketika mendapat kenyataan ba"wa orang muda yang mengaku bernama $ouw #ian &i ini ternyata memiliki ilmu pedang yang amat ane" gerakannya akan tetapi juga amat li"ai. $emua serangannya dapat ditangkis dengan muda" mala" setiap kali pedangnya beradu dengan pedang lawannya ia merasa telapak tangannya tergetar tanda ba"wa tenaga dalam pemuda itu juga tidak kala" ole"nya. )iam!diam ia mengelu" dan mencura"kan seluru" tenaga dan kepandaiannya. la akan rnerasa malu sekali kalau sampai kala" ole" pemuda ceriwis ini. )i lain pi"ak $ouw #ian &i juga amat kagum menyaksikan ilrnu pedang gadis lawannya. Tidak percuma gadis ini dijuluki #iam!eng!cu 6&ayangan Pedang7 dan menjadi orang termuda dari -oa!san $ie!eng yang ternama. #esayangannya ter"adap gadis ini yang tadinya timbul karena kecantikan $ian -wa menjadi bertamba"!tamba". #esayangan inila" yang membuat $ouw #ian &i tidak mau mempergunakan kepandaiannya untuk merobo"kan 179 Raja Pedang $ian -wa. )ia sengaja "endak membuat gadis ini robo" sendiri karena lela" dan di samping ini dia pun "endak memamerkan kepandaiannya agar betul! betul dapat merebut "ati gadis cantik dan gaga" ini. $ementara itu para tosu yang tela" robo" ole" $ouw #ian &i menjadi makin k"awatir menyaksikan betapa sumoi mereka yang terkenal gaga" itu pun belum ber"asil merobo"kan lawan itu dengan sepasang pedangnya. )iam! diam mereka lalu berunding kemudian seorang di antara lima tosu itu lari naik ke puncak untuk melaporkan "al itu kepada Lian &u Tojin. )apat dibayangkan betapa mara" dan kagetnya ketua -oa!san!pai itu belum perna" ada anak murid -oa!san!pai yang berani mengganggunya di waktu dia sedang bersamad"i. #ali ini tosu itu memaksa dia sadar dari samad"inya dan menceritakan tentang serbuan seorang laki!laki muda yang kurang ajar dan li"ai ilmu silatnya. &iarpun sedang mara" tosu tua itu mengelus jenggotnya dan mena"an napas untuk menekan kemara"!n se"ingga dia tenang dan sabar kembali. "#au bilang dia bernama $ouw #ian &i," #akek ini mengingat!ingat akan tetapi tidak merasa mempunyai musu" ber s"e $ouw. /angan!jangan sebangsa jai!"wa!cat 6penja"at cabul7 pikirnya. 'ni berba"aya kalau sampai $ian -wa benar!benar kala" ole" penja"at itu akan celakala" muridnya. la segera bangkit menyeret tongkatnya dan berkata "(ntarkan pinto ke sana." #etika Lian &u Tojin tiba di tempat pertempuran dia mena"an seruan kagetnya. $ian -wa suda" terdesak "ebat. Pedangnya yang kiri suda" terlepas dan kini gadis itu dengan napas tersengal!sengal memperta"ankan diri dari serangan pemuda tampan itu yang tersenyum!senyum dan mengeluarkan kata!kata menggoda. /elas sekali terli"at ba"wa kepandaian pemuda itu lebi" tinggi mala" dengan amat muda"nya akan dapat merobo"kan $ian -wa kalau dia mau. #etika diam!diam Lian &u Tojin memper"atikan ilmu pedang yang dimainkan pemuda itu dia mengangguk! angguk. 'tula" ilmu pedang utara yang suda" tinggi tingkatnya. /uga gerakan!gerakan pemuda itu menyatakan ba"wa tenaga dalamnya suda" kuat sekali. Pantas saja $ian -wa terdesak. (ndaikata yang melawan pemuda ini bukan $ian -wa melainkan #wa Tin $iong mungkin akan seimbang dan lebi" ramai. "$ian -wa mundurla". 9rang muda ada urusan bole" dirunding dengan pinto!" $eruan Lian &u Tojin ini biarpun perla"an namun mengandung tenaga yang amat berpengaru". Tentu saja sukar bagi $ian -wa untuk mundur karena ia suda" dikurung sinar pedang lawannya. #alau bukan lawannya yang meng"entikan per!tandingan ini ia sendiri suda" tidak berdaya melepaskan diri. $ambil mengeluarkan suara ketawa bergelak $ouw #ian &i menggetarkan pedangnya dan "tringgg.....!" pedang kanan $ian -wa terlepas pula terlempar ke udara. Lian &u Tojin menggerakkan tongkatnya dan ta"u!ta"u pedang yang terbang itu suda" tertempel ole" tongkat bambunya. $edangkan $ouw #ian &i melangka" maju mendekati $ian -wa sambil cengar!cengir dan berkata "2ona manis apaka" sekarang kau masi" belum, mau mengaku kala" padaku, (paka" dengan kepandaianku kau masi" menganggap tak pantas kalau aku menjadi sa"abat baikmu," $ian -wa merasa malu sekali. )engan kemara"an yang membuat dadanya seola"!ola" akan meledak ia menerjang maju meng"antam kepalan tangan kanannya ke dada pemuda itu. $ouw #ian &i cepat mengelak sambil tertawa 180 Raja Pedang dan berkata "$ayang tanganmu yang "alus kalau sampai mengenai dadaku Manis." $ekali lagi dia mengelak ketika pukulan ke dua datang dan kini sambil mengelak dia mempergunakan tangan kirinya untuk mencekal pergelangan tangan kanan $ian -wa. .erakan ini amat cepatnya dan sekali meli"at saja Lian &u Tojin ta"u, ba"wa pemuda itu pun ma"ir sekali akan ilmu tangkap dan ilmu cengkeram semacam 0ng!jiauw!kang. $ian -wa kaget sekali karena percuma saja ia berusa"a melepaskan tangannya. "9rang muda jangan kurang ajar. Lepaskan!" Tiba!tiba Lian &u Tojin melangka" maju untuk mencega" kekurang!ajaran pemuda itu ter"adap muridnya. (kan tetapi $ouw #ian &i "anya ter tawa. Mana dia mau memandang mata kepada kakek tua ini, $ambil tangan kiri masi" memegangi tangan $ian -wa pedang di tangan kanannya bergerak ke ara" dada Lian &u Tojin dan dia membentak. "Tosu bau jangan ikut campur. Menggelindingla" kau!" Tetapi kali ini dia sala" "itung. Pedangnya yang meluncur ke ara" dada tosu tua itu tiba!tiba bertemu dengan tongkat bambu pedangnya menggetar! getar dan..... "krakkk!" pedang itu pata" menjadi dua tubu"nya sendiri menggigil pegangannya pada tangan $ian -wa terlepas dan dia masi" ter"uyung!"uyung ke belakang lima enam tindak. Mukanya menjadi pucat sekali. "#au..... kau siapaka".....,D ia memandang kepada kakek tua itu dengan mata terbelalak. Lian &u Tojin tidak menjawab "anya berdiri tegak sambil memandang dengan tajam. $ouw #ian &i menggerak!gerak!kan biji matanya memandangi kakek itu dari atas ke bawa". (gaknya jenggot panjang dan tongkat bambu itu yang menarik per"atiannya dan membuat dia dapat menduga siapa yang ber"adapan dengannya. "(" kiranya Totiang adala" Lian Tojin sendiri, Pantas saja aku tak dapat melawannya. #iranya ketua yang ter"ormat dari -oa!san!pai sendiri yang turun tangan!" ;capan ini merupakan sindiran "ebat. Memang sebetulnya amat memalukan bagi Lian &u Tojin seorang ciangbunjin 6ketua7 dari partai besar "arus turun tangan sendiri meng"adapi seorang muda seperti $ouw #ian &i! Mau tak mau kedua pipi kakek itu menjadi mera". Pemuda ini ternyata bukan "anya li"ai ilmu silatnya akan tetapi juga amat tajam kata! katanya. "9rang s"e $ouw" katanya sabar "murid!muridku sedang turun gunung maka tidak ada yang menyambutmu se"ingga terpaksa pinto sendiri menjenguk ke sini. Tak ta"u apaka" yang menjadi sebabnya maka engkau mengacau disini," $ouw #ian &i tertawa mengejek. *$iapa mengacau, (ku lewat di sini bertemu 2ona ini tertarik dan ingin bersa"abat apa sala"nya, $uda"la" lain kali dia tetap akan menjadi sa"abat baikku....." $etela" berkata demikian pemuda itu membalikkan tubu"nya dan pergi. "$ian -wa yang masi" mara" sekali cepat rnenyambar pedangnya yang tadi terpukul jatu" "endak mengejar. (kan tetapi gurunya mencega"nya. "/angan kejar $ian -wa. #uli"at orang itu bukan orang sembarangan. $uda" jelas ba"wa dia itu dari utara. (kan tetapi mengapa sengaja datang mengacau -oa!san!pai, -emmm kita "arus ber"ati!"ati makin banyak saja musu"!musu" ra"asia yang "endak memusu"i kita." #akek ini lalu mengajak 181 Raja Pedang semua muridnya naik ke puncak -oa!san lagii sambil memesan kepada para muridnya yang menjadi tosu agar supaya mulai saat itu melakukan penjagaan yang kuat siang malam akan tetapi tidak bole" lancang turun tangan menyerang orang luar. #alau di kaki .unung -oa!san terjadii "al yang ane" ini di puncak -oa!san terjadi pula "al yang ganjil. Pada waktu #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok sedang berlati" silat di dalam taman bunga. (ntara T"io #i dan #ui Lok jelas sekali terjadi perlombaan bukan "anya untuk kemajuan ilmu silat akan tetapi terang sekali keduanya berlomba untuk bersikap manis kepada #wa -ong. #eduanya memiliki watak yang "ampir sama yaitu gaga" dan taba" akan tetapi keduanya juga angku" sekali. Mungkin "al ini timbul karena mereka merasa menjadi putera!putera pendekar -oa!san!pai. &a"kan T"io &wee yang pendiam juga tampak si1at angku" ini dan merasa seakan! akan mereka adala" anak!anak orang gaga" yang berbeda dengan anak! anak lain. -anya #wa -ong seorang yang wataknya tetap linca" jenaka galak akan tetapi tidak angku". Pada saat itu tiba giliran #ui Lok untuk bersilat pedang disaksikan ole" tiga orang temannya. #ui Lok benar!benar memiliki bakat yang amat baik. $elama beberapa bulan ini kepandaiannya suda" meningkat banyak ketika dia bersilat tidak saja gerakan pedangnya mantap dan kuat akan tetapi juga cepat sekali. Tentu saja dia bersilat pedang dengan tangan kiri karena memang dia lebi" pandai mempergunakan tangan kirinya daripada tangan kanannya. $etela" dia selesai bersilat #wa -ong bersorak. "&agus sekali Lok!ko 6kakak Lok7 kepandaianmu benar!benar suda" maju pesat!" ia memuji dengan sejujurnya. /uga T"io &wee mengangguk!angguk membenarkan pujian #wa -ong. (kan tetapi pujian itu tidak menyenangkan "ati T"io #i. *$ayangnya pedang itu dimainkan tangan kiri jadi tentu saja kurang kuat dan kurang tepat seperti kalau dimainkan tangan kanan" T"io #o berkata dengan lagak seakan!akan seorang yang lebi" pandai menilai permainan orang yang lebi" renda" tingkatnya. ;capan ini diterima ole" #ui Lok dengan muka mera". la merasa disindir dan ditegur karena si1at tangannya yang kidal. "&iarpun dengan tangan kiri kurasa tidak kala" ole" permainan pedang tangan kanan" jawabnya sambil menatap waja" T"io #i penu" tantangan. "P"ua".....!" T"io #i mengejek membuang muka. "P"ua".....!" #ui Lok juga mengeluarkan suara mengejek. T"io #i naik dara" dirabanya gagang pedang di punggungnya. "#alau begitu mari kita buktikan siapa lebi" pandai si tangan kanan atau si tangan kidal!" "&egitu, &aikla" tapi kau yang menantang saudara #i bukan aku!" #ui Lok menjawab pedangnya siap ditangan kiri. #wa -ong memper"atikan kejadian ini dengan mata berseri. "&aik sekali begitu!" ia bersorak. ".embira sekali kalau diadakan pibu persaudaraan." 4ang dimaksudkan dengan pibu 6adu kepandaian silat7 adala" pertandingan untuk menentukan siapa kala" siapa menang. ")ari pada setiap "ari kalian bercekcok saja tentang tingkat kepandaian lebi" baik diputuskan dengan bukti." )ua orang anak laki!laki itu sekarang suda" ber"adapan dengan pedang di tangan. T"io &wee membelalakkan matanya yang lebar penu" kek"awatiran. 182 Raja Pedang "/angan!" teriaknya memo"on. "&agaimana kalau ada yang terluka, $ukong akan mara" sekali." #wa -ong tertawa dan melangka" di antara dua orang jago muda itu. "#alian ini suda" berna1su untuk saling serang" godanya "jangan begitu a"! #ita ini kan saudara!saudara seperguruan. Masa mau main tusuk dengan pedang." "-abis bagaimana untuk menentukan $iapa lebi" unggul," tanya #ui Lok. "&iarkan saja -ong!moi 6adik -ong7. lok!te 6adik Lok7 ini sombong sekali tidak mau mengala" ter"adap aku yang lebi" tua" kata T"io #i. "Mana bisa saudara seperguruan saling "antam, #alau diketa"ui sukong apa kaukira aku tidak ikut dipersala"kan, (ku tidak mau! #alau kalian berkela"i pergila" jau"!jau" dari sini agar aku tidak terbawa!bawa" kata #wa -ong. )ua orang anak laki!laki itu saling pandang. Mereka ingin memperli"atkan di depan #wa -ong ba"wa mereka gaga" dan tidak kala" ole" yang lain. $ekarang #wa -ong tidak mau meli"at mereka mengadu kepandaian untuk apa mereka lanjutkan, (karntetapi kalau tidak pergi mencari tempat lain juga dapat dianggap takut atau pengecut. #wa -ong yang meli"at keraguan mereka lalu tertawa. "$uda"la" simpan pedang kalian. #alau mau menentukan siapa yang lebi" unggul muda" saja. #alian pergunakan ranting yang tidak berba"aya aku akan menyediakan tinta. ;jung ranting diberi tinta dan ranting itu dimainkan seperti ujung pedang. $iapa yang lebi" dulu terkena tinta bajunya diala" yang kala"." ;sul ini didukung ole" T"io &wee yang tentu saja juga tidak meng"endaki pertempuran sunggu"!sunggu" antara kakaknya dan #ui Lok. )ua orang anak itu pun setuju dan masing!masing mencari sebatang ranting yang lembek. $egera mereka membasa"i ujung ranting masing!masing dengan tinta dan mulaila" mereka bertanding disaksikan ole" #wa -ong dan T"io &wee. #wa -ong bertindak sebagai wasitnya. Tak!tok!tak!tok bunyi dua batang ranting itu beradu dan kedua orang jago muda itu bergerak cepat untuk menda"ului lawan mengirim tusukan untuk menodai baju lawan de! ngan tinta di ujung ranting. "-e #i!ko! Tidak bole" menyerang mata!" #wa -ong berseru. $ebagai wasit ia "arus berlaku adil. Menurut perjanjian tadi masing!masing "anya bole" me!nyerang baju untuk memberi tanda dengan tinta. "Lok!ko tidak bole" menendang!" 'a berseru. Mula!mula "anya jarang ia berseru melarang akan tetapi kedua orang jago muda itu makin lama menjadi makin penasaran dan panas karena belum juga mampu mengala"kan lawan. Makin sering mereka melakukan pelanggaran! pelanggaran dan makin sering pula #wa -ong berteriak!teriak melarang. Mala" sekarang T"io &wee juga ikut berteriak!teriak karena k"awatir meli"at dua orang jago muda itu mulai menggunakan serangan sunggu"!sunggu" yang memba"ayakan lawan. Pertandingan untuk mengadu kepandaian itu menjadi perkela"ian yang sunggu"!sunggu". #wa -ong mara" dan membanting!banting kakinya. "#alian curang! #alian tidak memegang janji. $uda" jangan berkela"i lagiD" (kan tetapi mana dua orang jago muda yang suda" panas perutnya itu mau ber"enti, Mereka mala" menyerang lebi" "ebat. #wa -ong berteriak!teriak mara". Tiba!tiba terli"at bayangan orang berkelebat dan ta"u!ta"u dua orang jago muda itu robo" terguling. Mereka tidak terluka karena tadi "anya terdorong saja ke samping dengan "eran mereka merayap bangun. /uga #wa -ong dan 183 Raja Pedang T"io &wee ter"eran!"eran memandang..... ternyata ba"wa #oai (tong suda" berdiri di situ cengar!cengir dan berkata. "#alian tidak bole" bikin mara" 0nci -ong!" Lalu dia berpaling kepada #wa -ong dan berkata "0nci -ong aku datang kembali untuk mengajak kau bermain!main seperti dulu. -ayo ikut aku ke "utan sebela" sana itu tadi aku meli"at seekor kijang muda yang amat inda". (kan kutangkap binatang itu untukmu." la melangka" maju "endak menggandeng tangan #wa -ong. "Tidak #oai (tong. (ku tidak mau pergi. $ukong akan mara" nanti." #wa -ong mengelak. "Tidak mara" biar kalau mara" aku yang tanggung jawab." #oai (tong "endak memaksa sekali tangannya menyambar dia suda" dapat memegang pergelangan tangan #wa -ong. "Tidak tidak aku tidak mau...... Mereka berkutetan. (gaknya #oai (tong tidak mau mempergunakan kekerasan ter"adap #wa -ong yang disayanginya sebagai sa"abat baik itu maka mereka berkutetan saling tarik. #alau #oai (tong mau mempergunakan kekerasan tentu saja dengan muda" dia akan dapat membawa lari #wa -ong. Pada saat itu dari luar taman berjalan masuk seorang anak laki!laki. /au" dibelakang nampak beberapa orang tosu berlari!lari sambil berteriak!teriak. "(nak setan tak bole" masuk kesana!" (gaknya anak yang masuk itu tadi dapat meninggalkan para tosu yang sekarang mengejarnya. (nak ini bukan lain adala" &eng $an! $eperti suda" diceritakan di bagian depan &eng $an sampai di kaki gunung -oa!san dan bertemu dengan Tan -ok dan teman!temannya para anggauta Pek!lian!pai. $etela" berpisa" dari Tan -ok dia segera mendaki gunung itu menuju ke puncak. &eberapa orang tosu melarangnya naik akan tetapi &eng $an berkeras "endak bertemu dengan ketua -oa!san pai. (nak ini ketika di"alangi lalu berlari menyelinap cepat sampai. para tosu itu tertinggal jau" dan mengejar terus. (k"irnya dia memasuki taman bunga itu. Meli"at betapa seorang gadis cilik ditarik!tarik seorang laki!laki tinggi besar "ati &eng $an menjadi penasaran dan mara" sekali. 'a tidak mengenal #wa -ong juga tidak mengenal #oai (tong sunggu"pun perna" dia bertemu dengan kedua orang ini. )engan langka" lebar dia meng"ampiri #oai (tong yang masi" berkutetan dengan #wa -ong memegang lengan #oai (tong sambil berkata keras. "$eorang laki!laki dewasa menyeret!nyeret seorang anak perempuan kecil sunggu" tak patut. Memalukan sekali!" $uara &eng $an amat nyaring sampai terngiang di telinga. Tidak "anya #oai (tong yang kaget juga #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok terkejut menole" dan memandang. Tiba!tiba #oai (tong melepaskan pegangannya pada lengan #wa -ong tubu"nya menggigil waja"nya yang mera" beruba" pucat sekali matanya melotot lebar mulutnya ternganga dan dia berdiri seperti orang terserang demam. Tangan kanannya dengan telunjuk menggigil menuding ke ara" &eng $an mulutnya mengeluarkan suara tidak karuan akan tetapi masi" dapat ditangkap ole" anak!anak itu. "$sseeeee..... sssssetannn..... setan.....!" Tiba!tiba dia meloncat jau" dari situ lalu lari sekerasnya sambil memekik!mekik "$etan! )ia ro" ja"at..... "idup lagi..... adu" setan..... ampunkan aku.....!" $ebentar saja #oai (tong suda" tidak tampak lagi bayang!bayangnya. 184 Raja Pedang Tentu saja &eng $an terlongong ke"eranan. la tidak ta"u ba"wa da"ulu dalam keadaan tidak sadar karena menelan pil buatan $iok Tin 5ii dia dipukul dan dilukai ole" #oai (tong yang menggunakan /ing!tok!ciang dan anak tua itu menyangka ba"wa dia suda" tewas. Tentu saja sekarang tiba! tiba &eng $an dengan mukanya mera" ke"itaman berdiri di depan kakek yang berwatak anak!anak im membuat #oai (tong ketakutan setenga" mati dan membuat dia lari tunggang!langgang tak berani lagi kembali ke -oa! san! #wa -ong dan teman!temannya juga terkejut ketika meli"at seorang anak laki!laki berdiri di situ pakaiannya com!pang!camping kakinya tidak bersepatu rambutnya kusut dan mukanya mera" ke"itaman. Muka &eng $an menjadi mera" karena dia tadi mara" meli"at #oai (tong menarik!narik tangan #wa -ong. Mukanya mera" "itam matanya tajam seperti mata "arimau benar!benar merupakan seorang anak yang ane" dan patut kalau dianggap setan. (kan tetapi #wa -ong segera mengenal &eng $an. la melangka" maju dan memper"atikan muka &eng $an sementara itu tela" mulai beruba" lenyap warna mera" "itam menjadi puti" bersi" kembali akan tetapi perla"an!la"an beruba" pula menjadi ke"ijauan. -al ini adala" karena sepasang mata #wa -ong suda" mengenalnya dan ia merasa agak malu ber"adapan dengan empat orang anak!anak yang berpakaian inda"!inda" dan bersikap gaga" ini. "0" kauka" ini, #au..... bunglon," #wa -ong menegur sambil tertawa geli. $etela" mendengar suara #wa -ong baru &eng $an teringat ba"wa gadis cilik baju mera" inila" yang dulu perna" bercekcok dengannya di dalam "utan. la pun tersenyum dan berkata. "#iranya kau di sini..... kuntilanak!" #ui Lok dan T"io #i menjadi mera" mukanya. Mereka memandang kepada &eng $an dengan mata melotot mara" sekali mereka mendengar betapa anak jembel ini memaki #wa -ong kuntilanak. &enar!benar kurang ajar sekali! Pada saat itu para tosu yang mengejar &eng $an empat orang jumla"nya suda" tiba di situ dan mereka berteriak!teriak. "Penja"at cilik itu jangan sampai terlepas! )i larang masuk ke sini!" "(ku mau berjumpa dengan Lian &u Tojin" banta" &eng $an. (kan tetapi #ui Lok dan T"io yang suda" mara" sekali meli"at para tosu mara"!mara" kepada anak jembel itu menjadi makin berani. #eduanya lalu melangka" maju dan memaki "/embel busuk "ayo pergi dari sini!" &eng $an tenang!tenang saja memandang kepada #ui Lok dan T"io #i yang berdiri angku" di depannya. "(ku tidak mau pergi kalau belum bertemu dengan Lian &u Tojin." "#eparat! #au minta dipukul," bentak T"io #i mara". &eng $an tertawa dan menggeleng kepalanya. "$iapa yang minta dipukul, (ku tidak! (ku mau bertemu dengan Lian &u Tojin." "Macammu ini mau bertemu dengan sukong, $ukong terlalu mulia untuk bertemu dengan segala jembel busuk. #alau kau tidak lekas minggat dari sini akan kupukul!" kata #ui Lok galak G &eng $an melengak "eran. "#alian ini cucu murid Lian &u Tojin, (" kalau begitu aku sala" alamat. 9rang bilang Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai seorang mulia "atinya dan ba"wa orang!orang -oa!san!pai adala" orang! orang gaga". #iranya murid kecilnya begini galak." 185 Raja Pedang #ui Lok dan T"io #i adala" keturunan orang!orang gaga" maka ucapan merupakan tamparan bagi mereka. "#au yang kurang ajar!" banta" T"io #i membela diri. "#au berani memaki kuntilanak kepada -ong!moi. #urang ajar kau!" &eng $an menole" kepada #wa -ong sambil tertawa kecil. ")ia memang kuntilanak. Tanyakan saja kepadanya kami berkenalan sebagai bunglon dan kuntilanak. &etul tidak begitu kuntilanak," #wa -ong membanting kakinya yang kecil. "&unglon! #adal monyet kau! (ku bukan kuntilanak!D. "(ku juga bukan bunglon kadal atau monyet!" banta" &eng $an mara". "Tapi mukamu beruba"!uba" seperti bunglon kau masuk selongsong ular seperti kadal rupamu buruk cengar!cengir seperti monyet!" maki #wa -ong dengan muka mera" saking mara"nya. "#au pun galak dan mukamu buruk seperti kuntilanak....." "Plakkk!" tangan #wa -ong melayang dan pipi kiri &eng $an tela" ditamparnya. &eng $an ter"uyung mundur. Pada saat itu #ui Lok dan T"io #i suda" menubruk maju dan meng"ujani tubu" &eng $an dengan pukulan! pukulan keras. &eng $an ter"uyung!"uyung dan robo". (nak ini memang selama meninggalkan tempat persembunyian Lo!tong $ouw Lee mentaati perinta" kakek itu dan tidak perna" mau mempergunakan kepandaiannya. Maka ketika ditampar kemudian dipukuli dia diam saja "menyimpan" tenaga dalam tubu"nya dan membiarkan dirinya dipukuli. la merasa kulit dada dan mukanya sakit!sakit. *(ku mau bertemu dengan Lian &u Tojin jangan pukul aku....." ia berkata. (kan tetapi dua orang jago muda itu tidak mau memberi ampun lagi kepada! nya. T"io #i memukul lagi ketika &eng $an mencoba untuk berdiri pukulan keras mengenai le"er &eng $an membuat anak itu terpelanting robo". #ui Lok lalu menubruknya menduduki dadanya dan memukuli muka &eng $an dengan kedua tangan. #edua pipi &eng $an sampai bengkak!bengkak terkena pukulan ini. "-ayo kau minta ampun dan berjanji mau pergi dari sini!" kata #ui Lok terenga"!enga" meng"entikan pukulannya. &eng $an "anya menggeleng kepala!nya. "(ku mau bertemu dengan Lian &u....." Tak dapat dia melanjutkan kata!katanya karena "idungnya dipukul #ui Lok sampai keluar dara"nya. "Lok!te biar kugantikan engkau!" T"io #i menarik #ui Lok pergi dan menjambak rambut &eng $ang menarik anak ini berdiri lalu memukul ke ara" dada. "&lukkk!" Tubu" &eng $an terlempar sampai dua meter lebi". T"io #i mengejar menjambak rambut lagi mendirikan &eng $an lalu dipukul lagi lebi" keras. Pakaian &eng $an yang suda" cobak!cabik itu makin rusak koyak!koyak disana!sini. "$uda" #i!ko Lok!ko jangan pukul lagi!" #wa -ong maju mencega". Tak tega ia meli"at &eng $an dipukuli seperti itu. /uga T"io &wee maju mencega" kakaknya. (kan tetapi para tosu dengan tertawa lebar memuji!muji kepandaian dua orang kongcu muda itu dan berkata menganjurkan. "Pukul terus! Pukul sampai dia mau minta ampun." "-ayo lekas berlutut mi"ta ampun teriak #ui Lok dan T"io #i berganti!ganti sambil memukul terus. 186 Raja Pedang $esabar!sabarnya orang apalagi seorang anak kecil seperti &eng $an kalau didesak terus seperti itu dan disiksa ak"irnya tak kuat juga mena"an. $akit pada tubu"nya bukan apa!apa baginya karena dia suda" sering kali menderita sakit. (kan tetapi sakit pada "atinya yang lebi" berat ditanggung. Mukanya yang tadinya ke"ijauan sekarang suda" mulai menjadi mera" ke"itaman tanda ba"wa dia tak dapat lagi mena"an kemara"annya. Pada waktu itu #ui Lok memegang tangan kirinya sedangkan T"io #i memegang tangan kanannya keduanya memukul dari kanan kiri sambil membentak! bentak memaksa dia berlutut minta ampun. #arena tak dapa mena"an lagi kemara"annya tenaga mujijat dalam tubu" &eng $an bekerja "awa 4ang di tubu"nya membuat mukanya ke"itaman itu menolak pukulan!pukulan dari kanan kiri. Tiba!tiba terdengar pekik kesakitan #ui Lok se"abis memukul terguling robo" disusul T"io #i yang juga robo" setela" memukul le"er &eng $an. #edua orang anak itu robo" dan pingsan dengan mata mendelik dan mulut berbusa! &ukan main kagetnya #wa -ong dan T"io &wee. Mereka meli"at jelas betapa dua orang jago muda itu yang memukul kenapa ta"u!ta"u robo" pingsan dengan mata mendelik, Para tosu juga meli"at ini dan mereka yang percaya akan ta"yul menjadi ketakutan. ")ia benar setan...... dia iblis ja"at..... celaka.....!" Para tosu itu cepat mengeluarkan senjata masing!masing dan siap "endak mengeroyok &eng $an. *$upek sekalian jangan turun tangan!" #wa -ong meloncat mencega". "&iar sukong nanti yang memutuskan urusan ini." Para tosu masi" bersikap mengancam. &eng $an diam!diam mencatat pembelaan #wa -ong atas dirinya ini di dalam "atinya. &etapapun juga kuntilanak cilik ini tidak ja"at pikirnya. la diam saja "anya menyusuti dara" yang tadi mengalir dari lubang "idungnya dan membereskan pakaiannya yang koyak!koyak. #ebetulan sekali pada aaat itu Lian &u Tojin dan $ian -wa datang memasuki taman. Mereka kaget meli"at ribut!ribut di taman. $ian -wa mengeluarkan seruan kaget dan cepat memeriksa dua orang anak keponakannya yang pingsan dengan mata mendelik. Lian &u Tojin juga memandang "eran. $etela" memeriksa sebentar kakek ini bertanya dengan suara ter"eran!"eran. "Mereka pingsan karena terluka "awa pukulan sendiri yang membalik" lalu menole" kepada #wa -ong dan T"io &wee. "(pa yang tela" terjadi di sini, &eramai!ramai para tosu yang tadi meng"alangi &eng $an masuk dan #wa -ong menceritakan asal mula kejadian itu. &a"wa &eng $an memaksa naik ke puncak sampai memasuki taman dan betapa #oai (tong yang "endak membawa pergi #wa -ong kaget dan lari ketakutan ketika meli"at kedata"gan &eng $an. #emudian #wa -ong menceritakan betapa T"io #i dan #ui Lok mara" karena &eng $an tidak mau pergi memukulinya. "&unglon..... e" anak ini tidak lawan $ukong. Teecu suda" mencega" kedua su"eng memukulinya akan tetapi mereka terus saja memukul. (k"irnya enta" bagaimana keduanya mala" robo" sendiri seperti itu." $etela" berkata demikian #wa -ong menole" kepada &eng $an ya"g kini berdiri menundukkan mukanya yang suda" beruba" puti" kembali puli" bersi" dengan alisnya yang "itam lebat dan matanya yang seperti mata "arimau. Lian &u Tojin meng"ampiri dua orang muridnya. )engan beberapa kali mengurut punggung mereka dua orang anak itu waras kembali bangun 187 Raja Pedang dengan muka kemera"an. Lian &u Tojin memandang mereka dengan muka keren membuat dua orang anak itu tunduk ketakutan. #emudian Lian &u Tojin meng"ampiri &eng $an untuk beberapa menit lamanya dia menatap waja" anak itu dan amat ter"eran!"eran menyaksikan sinar mata yang luar biasa dari anak jembel yang berdiri di depannya. "#au siapaka" anak muda," Pertanyaan kakek ini "alus akan tetapi berpengaru" sedangkan pandang matanya tajam menembus jantung. -al ini dirasakan ole" &eng $an ketika dia mengangkat muka. 5epat!cepat dia menundukkan pandang matanya agar jangan sampai kakek itu dapat membaca ra"asia "atinya. "2ama teecu &eng $an" /awabnya seder"ana. "(pa nama keturunanmu," "..... nama keturunan, -emmm s"e 6nama keturunan7 teecu 6aku7 adala"..... -uang!"o 6$ungai #uning7." *(pa,* Lian &u Tojin mengerutkan keningnya. ")i dunia ini mana ada orang bernama keturunan -uang!"o," "Teecu "anya ta"u ba"wa teecu terbawa "anyut $ungai -uang!"o karena itu teecu tidak ta"u lagi siapa orang tua dan siapa pula s"e teecu mengambil keputusan untuk memakai nama keturunan -uang!"o saja. /adi nama teecu -uang!"o &eng $an." Lian &u Tojin mengangguk!angguk mengelus!elus jenggot dan diam!diam dia memuji sikap anak ini yang dari kata!katanya menunjukkan ba"wa dia seorang anak yang ta"u akan sopan santun. "#enapa #oai (tong lari tunggang!langgang meli"atmu," "$iapa itu #oai (tong Totiang, Teecu tidak mengenalnyaH" "9rang tinggi besar yang tadi lari ketakutan meli"atmu. (paka" kau tidak perna" bertemu dengannya," &eng $an menggelengkan kepala. "Teecu tidak merasa perna" bertemu dengan orang tadi." #embali Lian &u Tojin mengelus jenggot sedangkan $ian -wa #wa -ong dan tiga orang temannya juga para tosu yang berada di situ mendengarkan dengan "eran. &oca" ini benar!benar ane". *#etika kau dipukuli dua orang anak nakal ini dengan cara bagaimana kau bisa mengembalikan tenaga dan "awa pukulan mereka, Perna"ka" kau belajar silat," #embali &eng $an menggelengkan kepala. "Teecu tidak ta"u tidak bisa silat" Lian &u Tojin menole" kepada #ui Lok dan T"io #i yang berdiri sambil tunduk. #ening kakek ini berkerut. "#alian ini anak!anak nakal sunggu" tak ta"u malu. Mengeroyok dan memukuli seorang anak yang tidak pandai silat, (paka" "al itu termasuk perbuatan gaga", $unggu" memalukan kalian ini. )an katakanla" apa sebabnya kalian tadi robo" pingsan," #ui Lok tidak berani menjawab T"io #i juga "anya melirik kepadanya. $etela" Lian &u Tojin membentak dan mendesak baru T"io #i menjawab liri". "Tidak ta"u $ukong. Ta"u!ta"u teecu suda" sadar tadi. 0nta" apa sebabnya teecu bisa pingsan. $ian -wa merasa kasi"an meli"at murid!murid keponakannya maka ia berkata. "$u"u apaka" tidak bisa jadi karena terlampau mara" mereka tidak mengatur tenaga dan "awa kemara"an menyesak ke dada se"ingga ketika 188 Raja Pedang mereka memukul tenaga pukulan terpental ole" "awa yang menyesak di dada sendiri itu," Lian &u Tojin mengangguk!angguk. "Mungkin begitu. Tapi "al ini termasuk "al yang luar biasa sekali." 'a menole" kepada &eng $an. "(paka" badanmu sakit!sakit dipukul tadi, 5oba kuperiksa barangkali kau terluka para" kalau begitu akan kuobati sampai sembu"." tanpa menanti jawaban Lian &u Tojin menyodorkan tangannya dan meraba pundak &eng $an. (nak ini merasa betapa dari telapak tangan yang "alus lunak itu keluar semacam tenaga da"syat yang menyerang pundaknya. la kaget sekali dan "ampir saja dia mengera"kan tenaga. &aiknya dia seorang yang cerdik. &iarpun dia belum perpengalaman namun pengertiannya dalam ilmu silat tinggi yang dia pelajari dari Lo!tong $ouw Lee suda" cukup. la mengerti ba"wa dirinya diuji maka segera dia mengumpulkan semangatnya memaksa diri diam agar "awa di tubu"nya jangan bergerak. Lian &u Tojin mendapat kenyataan dari rabaan tangannya pada pundak anak itu ba"wa memang anak itu kosong tubu"nya tidak memiliki tenaga dalam maka lenyapla" kecurigaannya ba"wa cucu!cucu muridnya robo" ole" penggunaan tenaga dalam yang luar biasa. la tertawa sambil melepaskan tangannya. "-a kau tidak apa!apa tidak terluka. &eng $an sekarang ceritakan apa ke"endakmu datang ke -oa!san mencari pinto." "Teecu datang membawa sepucuk surat dari sa"abat lama Totiang. 'nila" suratnya." &eng $an menyera"kan surat tulisan Lo!tong $ouw Lee dengan meng!ucapkan kata!kata seperti yang dipesan ole" kakek itu. Memang kakek tua itu memesan kepadanya agar jangan mengucapkan namanya di depan Lian &u Tojin. Lian &u Tojin tersenyum dan menerima surat itu. /antung kakek ketua -oa! san!pai ini berdetak keras ketika dia melirik ke ara" nama pengirim surat itu akan tetapi kekuatan batinnya yang suda" tinggi itu membuat waja"nya tetap tersenyum sama sekali tidak memperli"atkan keadaan "atinya. $iapa orangnya tidak akan berdetak keras jantungnya ketika membaca nama Lo! tong $ouw Lee, 2ama besar $ouw Lee dikenal ole" semua orang kang!ouw setela" perbuatannya yang menggemparkan yaitu setela" dia mencuri sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam yang diperebutkan ole" seluru" orang gaga" di dunia persilatan. )ia sendiri sebagai ketua -oa!san!pai tentu saja merasa malu untuk ikut memperebutkan senjata pusaka lain orang apalagi dengan $ouw Lee dia da"ulu waktu mudanya perna" menjadi sa"abat yang amat baik. )engan tenang Lian &u Tojin membaca surat itu. )i dalam suratnya itu Lo!tong $ouw Lee minta pertolongan ketua -oa!san!pai agar suka melindungi &eng $an daripada ancaman maraba"aya. "(nak ini yatim piatu" tulis Lo!tong $ouw Lee "aku amat kasi"an dan suka kepadanya. Mungkin karena kenal denganku jiwanya terancam ole" orang! orang ja"at. -arap kaulindungi dia sampai saat aku mati dan dia terbebas dari ancaman orang yang "endak memaksanya membawa mereka kepadaku." Lian &u Tojin mengangguk!angguk. la mengerti akan maksud Lo!tong $ouw Lee. (gaknya anak ini dikasi"i kakek itu dan karena anak ini berkenalan dengan $ouw #ian Lee sangat bole" jadi orang!orang kang!ouw akan menculiknya dan memaksanya menunjukkan di mana tempat sembunyi Lo! tong $ouw Lee. 189 Raja Pedang "&eng $an suda" lamaka" kau kenal dengan penulis surat ini," tanyanya sambil menyimpan surat itu ke dalam saku juba"nya. "&elum lama Totiang baru beberapa bulan" jawab &eng $an sejujurnya. "/adi kau tidak ta"u tempatnya ya, &agus kau tidak ta"u tempatnya" kata ketua -oa!san!pai ini membuat &eng $an ter"eran!"eran. (kan tetapi anak yang cerdik ini segera maklum akan maksud Lian &u Tojin. Tentu kakek ini memperingatkan kepadanya agar supaya dia tidak mengaku ta"u tempat sembunyi Lo!tong $ouw Lee kepada siapapun juga. Maka dia mengangguk dan menundukkan mukanya. "(pa kau suka belajar silat, #uli"at kau berbakat untuk belajar ilmu silat. #au bole" belajar dari para tosu murid!murid pinto." &eng $an berpikir. (pa artinya mempelajari ilmu silat lain, 'lmu!ilmu yang suda" dia "a1alkan pun belum matang dia lati". Pula kalau dia belajar ilmu silat -oa!san!pai berarti dia menjadi murid -oa!san!pai dan ada ba"ayanya akan diketa"ui orang ra"asianya apabila dia bergerak dalam bermain silat. "Teecu lebi" senang mempelajari ujar!ujar kuno dan 3lsa1at!3lsa1at dalam "al ini mo"on petunjuk Totiang." Lian &u Tojin menggerak!gerakkan alisnya saking "erannya. )i mana di dunia ini ada seorang anak belasan ta"un umurnya ingin mempelajari 3lsa1at kebatinan, "Perna"ka" " kau mempelajari kebatinan," tanyanya. "Teecu perna" bekerja sebagai kacung di dalam kelenteng besar dan para losu"u yang baik dari kelenteng itu kadang!kadang mengajar teecu membaca kitab!kltab kuno." *&agus kaiau begitu. &eng $an mulai sekarang kau kusera"i tugas menjaga kebersi"an pondok pinto dan di waktu senggang kau bole" mempelajari 3lsa1at tentang (gama To." &eng $an menjatu"kan diri berlutut dan meng"aturkan terima kasi". Lian &u Tojin mengangguk!angguk dan mengajak anak itu memasuki pondoknya untuk memberi petunjuk tentang tugas pekerjaannya. #etika &eng $an bangkit berdiri dia menole" ke ara" #wa -ong dan tersenyum rama". Tidak terlupa ole"nya betapa tadi #wa -ong membelanya ketika dia dipukuli dua orang jago cilik murid -oa!san!pai itu. /uga dia mengerling manis ke ara" T"io &wee yang tadi pun berusa"a mencega" T"io #i. (kan tetapi dia meli"at betapa dua pasang mata jago cilik itu memandang kepadanya penu" kebencian. ? ? ? $atu bulan sesuda" &eng $an bekerja di -oa!san. la bekerja rajin tidak saja menjaga bersi" pondok tempat kediaman ketua -oa!san!pai juga taman bunga menjadi bersi" dan terjaga baik setela" &eng $an berada di situ. $atu! satunya "al yang membuat dia sering kali merasa tersiksa adala" sikap T"io #i dan #ui Lok. )ua orang anak ini masi" saja benci kepadanya dan setiap kali terdapat kesempatan pasti kedua orang anak ini mengejeknya memaki dan menyebutnya jembel busuk setan cilik dan lain!lain. T"io &wee yang pendiam tak perna" berterang meng"inanya akan tetapi pandang mata anak perempuan ini pun selalu dingin dan selalu meng"indarinya seakan!akan memandang renda". -anya #wa -ong yang tidak beruba" sikapnya. (nak perempuan ini tetap galak linca" dan suka menggoda seperti dulu akan tetapi sama sekali tidak 190 Raja Pedang perna" meng"inanya. -anya kadang!kadang kalau bertemu #wa -ong suka menggoda. *-e bunglon. 5oba perli"atkan muka "ijau!" $ambil tertawa!tawa atau kadang!kadang berkata "&unglon suda" lama tak perna" meli"at muka "itammu!" &eng $an "anya tertawa saja kalau digoda ole" #wa -ong akan tetapi sekarang dia tidak berani lagi memaki "kuntilanak" setela" ta"u ba"wa anak ini adala" cucu murid terkasi" dari Lian &u Tojin. Ter"adap #ui Lok dan T"io #i pun &eng $an bersikap sabar sekali. $uda" beberapa kali dua orang anak ini sengaja mencari!cari dan menantangnya namun &eng $an tidak mau melayaninya. Pada suatu "ari menjelang senja karena pekerjaannya suda" "abis &eng $an memasuki taman dengan maksud untuk beristira"at. la meli"at empat orang anak itu sedang giat berlati" silat. &iasanya kalau mereka berlati" silat dia "anya meli"at dari /au" saja sama sekali tidak tertarik karena dia ta"u ba"wa kepandaian mereka itu sama sekali tidak ada artinya. $elama beberapa bulan ini setela" lati"an!lati"an yang dia lakukan makin matang dia merasa betapa muda" dia menguasai "awa dan tenaga dalam tubu" dan amat muda"nya dia mainkan ilmu!ilmu silat yang suda" dia pelajari. Terutama sekali 'm!yang $in!kiam!sut dapat dia mainkan dengan muda" dan tepat. Penggunaan tenaga dalam dapat dia atur seke"endak "atinya. $emua ini adala" "asil dari lati"an!lati"an napas dan samad"i seperti yang diajarkan ole" Lo!tong $ouw Lee. )engan pandang matanya yang suda" tajam berkat tenaga dalamnya &eng $an dapat meli"at betapa gerakan empat orang anak itu amat lema" dasarnya dan sunggu"pun ilmu silat mereka inda" dipandang terutama ilmu pedangnya namun dia anggap tidak ada gunanya dalam pertandingan. #arena dia suda" memasuki taman &eng $an tidak mau keluar lagi dan mala" duduk di atas sebua" batu "itam dekat kolam ikan menonton mereka yang bersilat. Pada saat itu #wa -ong sedang bermain pedang. $ekali lirik saja gadis cilik ini meli"at kedatangan &eng $an dan ane" sekali mendadak timbul di dalam pikirannya untuk bersilat lebi" "ebat. la mempercepat gerakannya se"ingga tubu"nya yang berpakaian mera" itu melayang ke sana ke mari merupakan bayangan mera" diselingi berkelebatnya pedangnya yang bergerak menyambar!nyambar. $etela" ia ber"enti bersilat tiga orang kawannya bertepuk tangan memuji. &eng $an tak terasa lagi juga ikut bertepuk tangan karena "arus dia akui ba"wa permainan #wa -ong itu betul! betul inda" dipandang. #wa -ong menole" ke ara" &eng $an dan matanya berseri gembira akan tetapi #ui Lok dan T"io #i melirik ke ara" kacung itu sambil berjebi mengejek. ")ia ta"u apa tentang ilmu silat," kata #ui Lok. "$eperti monyet saja. 9rang lain bertepuk dia ikut bertepuk" sambung T"io #i. )ia memuji aku apa sala"nya," #wa -ong berkata agak mara". )ua orang anak laki!laki itu segera diam dan tidak mau mencela &eng $an lagi. $ementara itu T"io &wee suda" meloncat maju dan bersilat pedang pula. (gaknya seperti juga #wa -ong atau semua anak perempuan T"io &wee tidak terluput daripada si1at ingin dipuji. Pujian yang ia terima dari tiga orang kawannya suda" membosankan "atinya sekarang terdapat &eng $an di situ yang suda" memuji #wa -ong tentu saja ia pun ingin memancing pujian. 191 Raja Pedang )iam!diam &eng $an memper"atikan. )alam gerakan!gerakan ilmu pedang -oa!san!pai itu ternyata #wa -ong jau" lebi" ma"ir lebi" cepat dan lebi" ringan gerakannya. (kan tetapi dalam gerakan menyerang "arus dia akui ba"wa T"io &wee ini lebi" kuat lebi" ganas dan lebi" berba"aya. $etela" T"io &wee selesai bermain pedang kembali &eng $an tanpa ragu!ragu ikut memuji mala" berkata "&agus...... bagus.....!" Mendadak terdengar suara pujian lain "&agus bagus 2ona!nona kecil yang manisD." #etika anak!anak itu menengok mereka meli"at seorang laki!laki yang berpakaian inda" berjalan meng"ampiri tempat itu sambil tersenyum! senyum. #emudian sebelum anak!anak itu dapat menduga apa yang akan terjadi laki!laki ini suda" meloncat ke depan dan sekali sambar saja dia suda" menangkap #wa -ong dan T"io &wee dengan kedua tangannya dan mengempit pinggang dua orang anak perempuan itu. #wa -ong dan T"io &wee tentu saja tidak tinggal diam. Mereka berusa"a untuk meronta dan memberontak namun percuma dalam kempitan yang amat kuat dari laki! laki itu mereka tidak mampu melepaskan diri. #ui Lok dan T"io #i suda" dapat mengatasi kekagetan "ati mereka. )engan mara" mereka mencabut pedang dan menerjang maju. "Penja"at busuk lepaskan mereka bentak dua orang anak ini sambil menyerang dengan pedang. Laki!laki itu tertawa bergelak kedua kakinya bergerak cepat melakukan tendangan berantai dan tubu" #ui Lok dan T"io #i terlempar pedang mereka terlepas dan pegangan. $ambil tertawa!tawa orang itu lalu keluar dari taman dengan langka" yang amat cepat. )ua orang gadis cilik itu tetap meronta! ronta di dalam kempitannya. $ebentar saja laki!laki itu lenyap dari situ meninggalkan #ui Lok dan T"io #i yang meringis dan mengelu" kesakitan ketika mereka merayap bangun. &eng $an suda" tidak keli"atan lagi bayangannya enta" kemana perginya anak itu. 2amun tentu saja #ui Lok dan T"io #i tidak menaru" per"atian ter"adap &eng $an sebaliknya mereka lalu dengan waja" pucat berlari!lari memasuki pondok Lian &u Tojin untuk melaporkan tentang penculikan itu. )apat dibayangkan betapa kaget "ati Lian &u Tojin dan terutama sekali $ian -wa. *&agaimana macamnya orang itu" tanya Lian &u Tojin sementara itu $ian -wa suda" berkelebat keluar untuk melakukan pengejaran. )ia laki!laki pakaiannya inda".....* kata T"io #i yang masi" gugup dan pucat. "Masi" muda waja"nya tampan pesolek dan tersenyum!senyum," #etika #ui Lok dan T"io #i membenarkan ta"ula" Lian &u Tojin ba"wa penculik dua orang muda cucu muridnya itu bukan lain adala" orang muda yang perna" mengganggu $ian -wa dan yang mengaku bernama $ouw #ian &i. (" berba"aya kalau dibiarkan $ian -wa mengejar sendiri pikirnya. #akek ini suda" maklum akan keli"aian orang s"e $ouw itu maka terpaksa dia lalu bangkit dari tempat duduknya dan segera melakukan pengejaran sendiri bukan saja untuk merampas kembali dua orang cucu murid!nya juga untuk menjaga keselamatan $ian -wa. #etika kakek ini turun dari puncak dia meli"at beberapa orang muridnya yaitu para tosu yang berjaga suda" menggeletak karena tertotok orang jalan dara"nya. 'ni membuktikan ba"wa orang s"e $ouw itu memasuki -oa!san!pai dengan menggunakan kekerasan. )ugaan Lian &u Tojin memang tidak keliru. Laki!laki yang menculik #wa -ong dan T"io &wee itu memang bukan lain orang adala" orang yang perna" 192 Raja Pedang mengganggu $ian -wa dan mengaku bernama $ouw #ian &i. $iapaka" dia ini, $ouw #ian &i bukanla" orang sembarangan. )ia ini sebetulnya seorang putera pangeran bangsa Mongol yang selain tinggi ilmu silatnya juga amat nakal. )engan mempergunakan kekuasaannya sebagai putera pangeran ditamba" dengan kepandaiannya yang tinggi anak bangsawan yang menggunakan nama -an yaitu $ouw #ian &i ini mengumbar na1sunya. )ia seorang pemuda "idung belang terkenal suka mengganggu anak isteri orang lain. 0nta" berapa banyaknya keonaran dia sebabkan dan enta" berapa banyak anak!anak dan isteri orang lain dia ganggu. (kan tetapi siapa berani menentangnya, (ndaikata ada yang tidak takut meng"adapi kedudukannya setidaknya orang akan segan bermusu"an dengan putera pangeran yang tinggi ilmu silatnya ini. (ya"nya seorang bangsawan Mongol tentu saja mendengar tentang sepak terjang puteranya yang amat tercela itu. Maka dia lalu memanggil $ouw #ian &i memaki!makinya "abis!"abisan kemudian untuk menjaga kebersi"an nama keluarganya dia memerinta"kan $ouw #ian &i untuk ikut bekerja guna pemerinta". #arena $ouw #ian &i pandai silat rnaka dia lalu diberi tugas untuk membantu pemerinta" dalam membasmi pemberontak!pemberontak terutama sekali dalam usa"anya membasmi Pek!lian!pai. 'nila" sebabnya mengapa $ouw #ian &i sampai tiba di daera" -oa!san daera" yang dianggap menjadi tempat persembunyian sebagian daripada para pemberontak Pek!lian!pai. (kan tetapi dasar pemuda bermoral renda" di samping menjalankan tugasnya memimpin pasukan besar untuk menumpas pemberontak $ouw #ian &i tak perna" melupakan kesenangannya. )i mana!mana terutama di desa!desa dia menggunakan kekuasaannya untuk menculik wanita!wanita cantik. (k"irnya seperti tela" dituturkan di bagian depan dia bertemu dengan Liem $ian -wa. #ecantikan jago muda -oa!san!pai ini membangkitkan semangatnya dan biarpun dia tela" diusir ole" Lian &u Tojin namun "atinya masi" penasaran kalau dia belum bisa berkenalan dengan $ian -wa. $elain ini juga rombongannya menaru" curiga ter"adap -oa!san!pai dengan adanya kenyataan ba"wa beberapa pasukan Mongol tela" di"ancurkan dan tewas di daera" ini. Maka sambil melakukan penyelidikan akan keadaan -oa!san!pai $ouw #ian &i sekalian mencari kesempatan untuk mendapatkan diri Liem $ian -wa! #etika memasuki taman -oa!san!pai dan meli"at #wa -ong dan T"io &wee timbul pikiran $ouw #ian &i untuk memancing keluar $ian -wa. #alau bukan untuk akal ini kiranya dia takkan mau menculik dua orang boca" perempuan itu. $ouw #ian &i memang tinggi kepandaiannya maka biarpun dua orang boca" itu suda" mempelajari ilmu silat di dalam kempitan kedua tangannya mereka tidak berdaya. )i samping ini $ouw #ian &i masi" mampu berjalan dengan cepat sekali turun dari puncak melalui sebela" utara. 5epat dia meloncati jurang!jurang mendaki batu!batu nampak tubu"nya ringan dan enak saja melalui jalan yang sukar itu. #etika suda" jau" dia berlari dan menengok ke belakang dari jau" dia meli"at bayangan seorang anak kecil melakukan pengejaran. "-emmm suda" kutendang masi" berani mengejar," $ouw #ian &i berpikir penasaran. la melepaskan T"io &wee dan cepat menotok jalan dara" anak ini se!"ingga menggeletak tak dapat bergerak lagi. Tangan kanannya yang kini bebas merogo" saku mengeluarkan sebua" pelor besi. la menanti sampai 193 Raja Pedang bayangan anak yang mengejar itu agak dekat lalu menyambit. /elas sekali sambitannya ini tepat mengenai sasaran karena anak itu robo" terguling. $ambil tertawa!tawa $ouw #ian &i mengempit lagi tubu" T"io &wee dengan tangan kanannya lalu melanjutkan larinya. $iapaka" boca" yang dia sambit tadi, &ukan lain adala" &eng $an! &eng $an yang pada saat $ouw #ian &i menculik #wa -ong dan T"io &wee berada pula di taman diam!diam melakukan pengejaran. &iarpun jalan itu sukar sekali namun bagi &eng $an yang sekarang bukan &eng $an da"ulu lagi suda" memiliki ilmu kepandaian yang amat tinggi bukanla" merupakan jalan yang sukar. (kan tetapi dia sengaja tidak mau menyusul #ian &i "anya mengikuti dari jau" untuk meli"at ke mana dibawanya dua orang anak perempuan itu. la me!mang bermaksud menolong #wa -ong dan T"io &wee akan tetapi secara diam! diam agar jangan diketa"ui orang ba"wa dia seorang yang memiliki kepandaian. #etika $ouw #ian &i menyerang dengan pelor baja yang disambitkan tentu saja &eng $an dapat meli"at jelas datangnya pelor. )engan muda" tangannya me!nyambar menangkap pelor itu akan tetapi dia pura!pura menggulingkan tubu", agar jangan dicurigai lawan. &enar saja #ian &i terpedaya dan mengira dia robo" binasa tidak memeriksa lebi" lanjut. $etela" #ian &i melanjutkan larinya &eng $an mengejar lagi kini ber"ati!"ati sekali agar jangan keli"atan ole" orang yang dikejarnya. #urang lebi" dua pulu" li /au"nya #ian &i membawa lari dua orang anak perempuan itu. (k"irnya dia tiba di sebua" "utan yang berada di kaki .unung -oa!san sebela" utara. )alam "utan ini terdapat perkema"an yang besar dan terjaga kuat ole" tentara Mongol. )i tenga"!tenga" berkibar bendera Mongol yang ditandai gambar naga "itam. Para penjaga tertawa ketika meli"at putera pangeran ini datang menggondol dua orang boca" perempuan yang mungil!mungil. "(du" $ouw!kongcu kau mendapatkan dua tangkai bunga yang belum mekar, $ayang bunga!bunga masi" kuncup dipetik" demikian komentar seorang kepala jaga. "-us" diam kau, #au ta"u apa," $ouw #ian &i membentak akan tetapi mulutnya tersenyum sambil menurunkan #wa -ong dan menotoknya pula. "2i" kaubawa dua orang boca" mungil ini ke kamar di kema"ku jaga baik! baik jangan sampai lari atau ada yang menolongnya. (ku menggunakan mereka untuk memancing datangnya seseorang yang kunanti!nanti. (was penjagaan "arus diperkuat di sebela" depan. $ebela" belakang bole" kalian kosongkan karena takkan mungkin boca"!boca" itu lari melalui jalan belakang yang penu" dengan rawa." $etela" menyera"kan dua orang anak itu kepada penjaga yang segera membawa mereka ke tempat yang dimaksud $ouw #ian &i memasuki perkema"an terbesar di mana berkumpul beberapa orang panglima dan toko"!toko" penting dalam usa"a pembasmian Pek!lian!pai. $ementara itu "ari tela" menjadi gelap karena senja lewat terganti malam. )i dalam kema" terbesar itu dipasangi penerangan yang besar pula terjaga kuat!kuat ole" belasan orang serdadu di sekelilingnya. $ouw #ian &i memasuki kema" itu dari depan langsung menuju ke dalam di mana terdapat ruangan yang lebar dan di sini berkumpul lima orang mengelilingi sebua" meja. -idangan arak dan makanan nampak mengebul di atas meja dilayani ole" wanita!wanita cantik. #etika #ian &i masuk orang! 194 Raja Pedang orang itu segera berdiri dari tempat duduk masing!masing kecuali seorang laki!laki tinggi besar bermuka "itam berkepala gundul dan berpakaian seperti seorang "wesio. -wesio tinggi besar ini acu" tak acu" mala" ketika #ian &i memasuki ruangan dia segera menyumpit sepotong daging besar dan dimasukkannya ke dalam mulut terus dikunya" sambil mengeluarkan suara seperti babi makan. )i dekat bangkunya bersandar sebua" dayung pera"u yang amat besar terbuat dari logam "itam kebiruan. ;sia "wesio ini tentu tidak kurang dari lima pulu" ta"un mungkin suda" enam pulu" akan tetapi tubu"nya masi" tetap tegap kuat kepalanya yang licin belum nampak puti" sepasang matanya lebar bundar seperti mata kerbau. (dapun empat orang yang lain adala" panglima!panglima Mongol yang bertugas mengadakan "pembersi"an" di daera" ini ter"adap para pemberontak terutama orang! orang Pek!lian!pai. "$ouw!kongcu baru datang," kata seorang diantara para panglima. "$ilakan duduk. #ebetulan sekali sambil makan!makan kami sedang berunding dengan Lo!su"u untuk mengambil sikap ter"adap -oa!san!pai." -wesio tinggi besar itu melink ke ara" $ouw #ian &i lalu mengeluarkan suara melalui "idung seperti orang mengejek kemudian disusul suaranya yang kasar parau dan keras "$ouw!kongcu selalu pergi mencari kesenangan dengan perempuan. #alau berlarut!larut tugas bisa kacau kese"atan rusak dan menurun. #au tersesat #ongcu." $ouw #ian &i tertawa bergelak sambil meng"empaskan tubu"nya di atas sebua" kursi yang ber"adapan dengan "wesio itu. )engan lagak gembira dia menerima sebua" cawan arak yang di"idangkan ole" seorang nona pelayan manis sambil mencolek pipi pelayan itu kemudian dia berkata. "Losu"u dalam bersenang saya tak perna" melupakan tugas. #ali ini saya ber"asil membawa dua orang cucu murid -oa!san!pai perlu untuk memancing datangnya orang!orang -oa!san!pai dan meli"at bagaimana sikap mereka ter"adap kita dan Pek!lian!pai." la lalu menjelaskan rnaksudnya yang merupakan siasat untuk menjau"kan -oa!san!pai dari para pemberontak itu. "&agus sekali #ongcu!" $eorang komandan berseru girang memuji akal putera pangeran ini. /uga "wesio itu mengangguk!angguk akan tetapi karena otak!nya tidak biasa berpikir tentang "al yang ruwet!ruwet dia lalu minum araknya dengan la"ap. $iapaka" "wesio tua ini, )ia bukan lain adala" Tai!lek!sin $wi Lek -osiang seorang toko" besar dari timur yang berilmu tinggi. $eperti juga para toko" kang!ouw yang besar misalnya -ek!"wa #ui!bo $ong!bun!kwi dan $iauw! ong!kwi juga seperti yang lain dia ingin mendapatkan Liong!cu $iang!kiam. &egitu turun dari pertapaannya dia bertemu dengan anak perempuan yang menangisi mayat T"io $ian toko" Pek!lian!pai kemudian "wesio ini yang tertarik ole" bakat baik dalam diri anak perempuan itu lalu membawa pergi anak itu bersama mayat T"io $ian. (nak itu bernama T"io 0ng puteri tunggal T"io $ian yang semenjak saat itu ia jadikan muridnya. -al ini suda" dituturkan di bagian depan yaitu ketika kakek "wesio yang membawa lari T"io 0ng ini dili"at ole" #un!lun $am!"engte. Tai!lek!sin $wi Lek -osiang adala" seorang sakti akan tetapi dia amat jujur dan muda" sekali di"asut atau dibujuk orang. (k"irnya dia bertemu dengan putera pangeran yang bernama $ouw #ian &i ini. $ouw #ian &i yang amat licin dan cerdik segera dapat membujuk $wi Lek -osiang untuk 195 Raja Pedang membantunya. Memang sebelumnya dia suda" mengenal $wi Lek -osiang yang da"ulu adala" seorang sa"abat dari pamannya yaitu Lo!tong $ouw Lee. Tentu pembaca masi" ingat kepada Lo!tong $ouw Lee pencuri pedang Liong! cu $iang!kiam itu. Memang $ouw Lee bukanla" orang biasa melainkan dia juga seorang bangsawan Mongol yang sakti dan yang tidak suka meli"at kelakuan bangsanya menindas orang!orang -an. 9le" karena itu $ouw Lee mencuri sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam dan melarikan diri. )alam percakapan ketika keduanya bertemu $ouw #ian &i dengan cerdik menjanjikan bantuan kepada Tai!lek!sin $wi Lek -osiang untuk mencari $ouw Lee yang masi" ter"itung saudara kakeknya mala" memberi janji ba"wa kelak akan memberi kedudukan tinggi kepada $wi Lek -osiang di depan kaisar. -wesio yang jujur tetapi kurang cerdik ini masuk dalam perangkap apalagi ketika diceritakan tentang adanya pemberontakan!pem!berontakan yang ja"at dan yang mengacau rakyat "wesio ini serta merta menjanjikan bantuannya. )emikianla" sebab!sebabnya mengapa orang sakti ini sekarang berada di dekat $ouw #ian &i untuk membantu pemerinta" Mongol menindas para pemberontak. ;ntuk keperluan ini $wi Lek -osiang ikut pergi ke -oa!san di mana banyak tentara Mongol tela" menjadi korban gempuran orang!orang Pek!lian!pai. T"io 0ng yang suda" menjadi muridnya dia titipkan pada sebua" kelenteng di kota Tiong #wan. "4ang berba"aya adala" Lian &u Tojin" kata $ouw #ian &i sambil mengerling ke ara" "wesio yang maNi" la"ap makan daging dan arak itu. "-oa!san $ie! eng si" muda" untuk meng"adapinya #etua -oa!san!pai itula" yang nnembikin k"awatir dia li"ai sekali....." "-emmm berapa si" kuatnya Lian &u Tojin, Tosu bau itu kalau betul memi"ak pemberontak dan mengacau biar pinceng 6aku7 lawannya!" $uara Tai!lek!si $wi Lek -osiang mengguntur. "$aya bukan kurang percaya akan kepandaian Losu"u akan tetapi tosu tua itu tak bole" dipandang sebela" mata. Pedang pusakaku sekali bertemu dengan tongkat bambunya pata" menjadi dua. <a" bukan main li"ainya dia!" $ouw #ian &i berkata memperli"atkan sikap kek"awatiran besar. )ia cerdik sekali kata!kata dan sikapnya ini sengaja mem!bakar "ati kakek yang jujur dan polos itu. "$uru" dia datang! $uru" ketua -oasan!pai datang! Pinceng "endak meli"at sampai dimana keli"aiannya!" $uara "wesio itu makin keras. Tiba!tiba terdengar suara dari luar kema" "Tai!lek!sin tak perlu kau berteriak!teriak pinto 6aku7 suda" datang!" $uara ini liri" dan "alus akan tetapi terdengar dari dalam seola"!ola" yang bicara berada di dalam ruangan itu. "2a" itu dia -oa!san!pai ciangbujin 6ketua7" bisik $ouw #ian &i kini benar! benar dia ketakutan karena orang suda" bisa berada di luar kema" tanpa diketa"ui para penjaga itu saja suda" membuktikan betapa li"ainya orang yang datang ini. Tak!lek!sin $wi Lek -osiang menggerakkan tangan kirinya ke depan ke ara" pintu tenda. (ngin pukulan menyambar dan pintu itu terbuka dengan sendirinya. la berkata sambil tertawa. "#etua -oa!san!paika" yang datang, -arap masuk pintu terbuka lebar! lebar!" 196 Raja Pedang $emua orang memandang ke pintu yang terbuka. 5uaca di luar remang! remang karena malam "anya diterangi bintang!bintang. )engan tenang berjalanla" kakek ketua -oa!san!pai Lian &u Tojin masuk sambil bersandar pada tongkatnya. )i belakangnya bukan "anya Liem $ian -wa yang mengikutinya melainkan lengkap dengan #wa Tin $iong T"io <an 't dan #ui #eng. Ternyata, -oa!san $ie!eng suda" lengkap datang ke situ di belakang guru mereka! &agaimana tiga orang murid -oa!san!pai itu dapat muncul di saat itu, -al ini adala" suatu kebetulan belaka. #etika Liem $ian -wa dan kemudian Lian &u Tojin melakukan pengejaran ter"adap penculik #wa -ong dan T"io &wee berlari turun dari puncak di tenga" jalan $ian -wa dapat disusul gurunya dan pada saat itula" munculnya #wa Tin $iong T"io <an 't dan #ui #eng yang sedang menuju ke puncak. Tiga orang ini memang bersama datang untuk memenu"i janji dengan pi"ak #un!lun!pai yang akan datang di -oa!san. )engan singkat mereka mendengar dari $ian -wa ba"wa #wa -ong dan T"io &wee diculik orang maka cepat!cepat mereka lalu beramai melakukan pengejaran. )emikianla" sekarang -oa!san $ie!eng lengkap empat orang mengiringkan guru mereka memasuki perkema"an barisan Mongol yang bermarkas di tempat itu. Meli"at $ian -wa putera pangeran itu memandang penu" kasi" sayang dan tersenyum sambil berkata "2ona $ian -wa alangka" gembira "atiku ba"wa kau suda" sudi datang menjenguk tempat kediamanku....." $ian -wa suda" gatal!gatal mulut "endak memaki akan tetapi ole" karena gurunya berada di situ ia tidak berani membuka mulut menda"ului su"unya melainkan memandang dengan mata melotot penu" kemara"an. (dapun Lian &u Tojin ketika menyaksikan ba"wa Tai!lek!sin $wi Lek -osiang berada di situ segera berkata. "$iancai 6seruan pendeta7 kiranya Tai!lek!sin $wi Lek -osiang yang menjadi agul!agul di sini. Tidak "eran jika manusia s"e $ouw ini berani bersikap kurang ajar dan tidak memandang mata kepada -oa!san!pai....." $etela" berkata demikian dia mendekat ke ara" "wesio tinggi besar itu dan melanjutkan kata!katanya dengan suara beruba" keren "Tai!lek!sin kalau kau dan teman!tennan!mu "endak memusu"i -oa!san!pai akula" orangnya yang bertanggung jawab. #enapa manusia s"e $ouw itu kaubiarkan mengganggu dua orang cucu muridku," Tai!lek!sin tertawa bergelak. "-a!"a!"a Lian &u Tojin tosu tua bangka. Perna"ka" kau mendengar Tai!lek!sin manusia tiada guna seperti aku ini mengotorkan tangan mencampuri dunia, -anya karena penja"at!penja"at meraja!lela pemberontak!pemberontak macam Pek!lian!pai mengotori suasana dan mengganggu rakyat dan pemerinta" terpaksa pinceng turun tangan. -oa!san!pai selamanya memiliki nama bersi" sayang sekali sekarang bersekongkol dengan Pek!lian!pai terpaksa pinceng tidak dapat menyala"kan $ouw!kongcu mengganggu cucu murid -oa!san!pai!" Lian &u Tojin merasa dadanya panas sekali akan tetapi kakek ini masi" dapat menyabarkan "ati suaranya tetap lema" lembut ketika dia berkata. "&agus sekali sikapmu "wesio! $uda" terang!terangan ba"wa kau menjadi begundal pemerinta" "al itu bukanla" urusan pinto. Tersera" siapa saja yang akan menjadi penjilat. (kan tetapi tudu"anmu ba"wa -oa!san!pai bersekongkol dengan Pek!lian!pai sunggu" tak berdasar samat sekali. 197 Raja Pedang $elamanya -oa!san!pai tak perna" sudi bersekongkol dengan siapa saja apalagi dengan Pek!lian!pai....." "Pitna" bo"ong!" tiba!tiba $ian -wa tak dapat mena"an kemara"annya. "Pek! lian!pai ba"kan memusu"iku membunu" aya"ku....." "$ian -wa diamla" kau." Lian &u Tojin mencela muridnya yang segera diam dengan muka mera". "Pinceng tidak ta"u urusannya akan tetapi kalau "endak jelas biarla" $ouw! kongcu yang menerangkan." -wesio itu kembali meng"adapi "idangan di atas meja makan minum tanpa pedulikan lagi orang!orang lain yang berada di situ. Para tamu itu kini meng"adapi $ouw #ian &i yang berdiri sambil tersenyum tenang. "Totiang aku "anya membawa dua orang anak cucu muridmu main!main di tempat kami yang inda" ini dan kalian pi"ak -oa!san!pai suda" menyerbu datang dan mengatakan aku ja"at. $ebaliknya -oa!san!pai bersekongkol dengan Pek!lian!pai para pemberontak itu membunu" pulu"an ba"kan ratusan orang tentara pemerinta" yang bertugas menjaga keamanan. Manaka" yang lebi" ja"at dan keji," "9rang s"e $ouw tutup mulutmu yang busuk sebelum aku paksa kau menutupnya!" tiba!tiba T"io <an 't yang terkenall berangasan membentak. "#ami dari -oa!san!pai tak perna" bersekongkol dengan Pek!lian!pai!" $ouw #ian &i memandang sambil tersenyum mengejek "-emmm kiranya tidak akan semuda" kau membuka mulut untuk dapat menutup mulutku $obat. $ekarang dengarla" dulu. &anyak pasukan tentara pemerinta" terjebak dan tewas di kaki .unung -oa!sa" di sekitar daera" yang dikuasai -oa!san!pai. #alau bukan kalian orang!orang -oa!san!pai bersekongkol dengan Pek!lian!pai mana dapat terjadi "al itu," "#au bole" mengoce" dan berkata apa saja pokoknya kami tak perna" ber"u!bungan dengan Pek!lian!pai. Pendeknya lekas kaubebaskan puteriku kalau ti!dak....." kata T"io <an 't yang merasa k"awatir sekali atas nasib anaknya T"io &wee. "&etul bebaskan anak!anak kami jangan bersikap pengecut. ;rusan bole" diurus kalau perlu di ujung pedang tapi jangan mengganggu anak!anak kecil yang tidak ta"u apa!apa!" &aru kali ini #wa Tin $iong berkata suaranya tenang mantap dan matanya penu" ancaman. (kan tetapi Lian &u Tojin berpikir lain. $ekarang kakek ini mengerti ba"wa orang s"e $ouw itu ternyata adala" seorang yang penting dalam pemerinta" Mongol maka amatla" tidak baik kalau -oa!san!pai tersangkut dalam urusan pemberontakan Pek!lian!pai. (ndaikata Pek!lian!pai benar!benar merupakan perkumpulan patriotik yang bersi" tentu saja. -oa!san!pai akan senang sekali menggabungkan diri. (kan tetapi pada waktu itu dia sendiri masi" sangsi ter"adap Pek!lian!pai yang seola"!ola" sedang memusu"i -oa!san!pai maka kurang baik kalau -oa!san!pai dianggap bersekongkol dengan Perkumpulan Teratai Puti" itu. la lalu melangka" maju meng!"alangi kedua pi"ak yang suda" panas. #alau terjadi pertempuran agaknya 3"aknya akan mengalami kerugian pikir ketua -oa!san!pai ini. )ia sendiri mendapat lawan berat yaitu Tai!lek!sin yang dia ta"u tentu memiliki ilmu yang tak bole" dipandang ringan. 0mpat orang muridnya sunggu"pun bole" diandalkan akan tetapi bagaimana kalau mereka itu dikurung dan dikeroyok ole" ratusan orang tentara Mongol, (palagi selain $ouw #ian &i empat orang komandan dan yang duduk di situ pun agaknya bukan orang!orang lema". 198 Raja Pedang "Tai!lek!sin mengapa kau diam saja, (paka" sengaja kami dipancing datang "endak diajak bertanding, (tauka" berdamai, (pa maksud kalian memancing kami datang," "(ku tidak ta"u apa!apa. &icarala" dengan $ouw!kongcu" jawab "wesio itu sambil tertawa!tawa. &iarpun sungkan bicara dengan orang muda pesolek itu terpaksa ketua -oa! san!pai meng"adapinya. "$audara $ouw katakanla" terang!terangan apa yang tersembunyi di balik segala perbuatanmu ini. $uda" jelas ba"wa. kau menculik dua orang cucu muridku dengan maksud memancing kami datang. 2a" setela" kami datang apa yang kauke"endaki," $ouw #ian &i tetap tersenyum!senyum. "$enang sekali bercakap!cakap dengan Totiang yang lebi" sabar dan luas pandangan" katanya melirik ke ara" -oa!san $ie!eng yang mara"!mara". ";capan seorang ketua -oa!san! pai tentu saja kami dapat percaya penu". $esunggu"nya bagaimanaka" Totiang apaka" tidak ada persekongkolan ja"at antara -oa!san!pai dan Pek! lian!pai," "Tidak ada sama sekali" jawab kakek itu mendongkol. "&agus kalau begitu dugaan kami keliru dan kedua orang anak itu tentu saja "arus dibebaskan sekarang juga. (kan tetapi kami tetap akan ragu!ragu kalau Totiang tidak menyatakan janji lebi" dulu. Totiang berjanji dan kami melepaskan dua orang anak kecil itu dan ..... beres," Lian &u Tojin mengerutkan alisnya. &ukan main licinnya orang muda ini pikirnya. Licin berba"aya penu" tipu musli"at. "/anji apa yang kauke"endaki dari pinto," "/anji ba"wa -oa!san!pai tidak akan bersekongkol dengan Pek!lian!pai untuk memusu"i pemerinta"." Lian&u Tojin tersenyum. "&aik. Pinto berjanji ba"wa -oa!san!pai takkan bersekongkol dengan Pek!lian!pai untuk memusu"i pemerinta"." $ouw #ian &i mengerutkan kening. Mengapa begini muda" ketua ini berjanji, la memutar otak dan tiba!tiba dia berkata lagi ")an berjanji ba"wa -oa!san! pai takkan memusu"i pemerinta"." "9rang s"e $ouw kenapa kau begini cerewet, -oa!san!pai suda" berjanji menuruti permintaanmu berjanji takkan bersekongkol dengan Pek!lian!pai untuk memusu"i pemerinta". -anya sekian dan "abis. #alau kau terlalu mendesak pinto tak sudi berjanji lagi." "-e $ouw!kongcu. Tosu tua ini suda" berjanji takkan bersekongkol dengan Pek lian!pai bukanka" itu suda" cukup, -ayo lekas keluarkan dua orang boca" perempuan itu" kata Tai!lek!sin dengan suara keras. Memang sesunggu"nya inila" yang dike"endaki ole" para pimpinan Mongol. Mereka amat k"awatir kalau!kalau para partai persilatan besar mengadakan kerja sama dengan Pek!lian!pai. Mereka berusa"a sekuatnya untuk memisa"ka" partai!partai ini dari Pek!lian!pai agar kedudukan Pek!lian!pai kurang kuat mala" kalau mungkin memeca"!meca" para partai itu agar saling serang sendiri. #alau sekarang ketua -oa!san!pai ber!janji takkan bersekongkol dengan Pek!lian!pai "al ini suda" merupakan sebua" kemenangan bagi pemerinta". $ouw #ian &i bukan seorang bodo" &ukan maksud pemerinta" untuk memusu"i setiap partai persilatan apalagi partai sebesar -oa!san!pai yang kuat. $eorang musu" saja Pek!lian!pai suda" cukup memusingkan jangan sampai ditamba" musu" ke dua. la "arus mengo!bankan perasaannya 199 Raja Pedang sendiri biarpun dia ingin sekali kalau bisa menukar kedua orang tawanannya itu dengan nona $ian -wa yang menggetarkan "atinya atau $etidaknya dia pun akan suka mendapatkan dua orang nona cilik itu untuk meng"ibur "atinya namun kepentingan tugasnya "arus dia da"ulukan. (palagi kiranya bodo" sekali kalau main!main dengan -oa!san!pai! $ambil tertawa dia memberi perinta" kepada seorang di antara para komandan pasukan. "&awala" dua orang nona cilik itu ke sini." #omandan itu pergi dengan cepat masuk ke perkema"an belakang. Tak lama kemudian dia suda" kembali dengan muka pucat dan suaranya gugup. "5elaka #ongcu. )ua ekor burung itu suda" terbang!" $ouw #ian &i membanting!banting kaki. "(pa kau bilang," 5epat tubu"nya berkelebat dan lari memburu ke tempat dita"annya dua orang anak itu. 4ang lain termasuk orang!orang -oa!san!pai ikut pula mengejar ke belakang. #e manaka" perginya #wa -ong dan T"io &wee, &etulka" dua orang anak perempuan yang suda" ditotok tak berdaya dan dikurung dalam kamar ta"anan itu dapat melarikan diri, Memang kenyataannya betul demikian. (kan tetapi tentu saja ada orang menolongnya. Penolong ini bukan lain adala" &eng $an yang diam!diam terus mengikuti larinya $ouw #ian &i sampai memasuki perkema"an pasukan Mongol. Menggunakan kecepatan dan keringanan tubu"nya dilindungi pula ole" gelapnya malam &eng $an ber"asil membobol pagar yang mengelilingi perkema"an tanpa dili"at ole" para penjaga. la ber"asil pula mendengarkan pesan $ouw #ian &i kepada para penjaga. Mendengar ba"wa bagian belakang perkema"an itu tidak terjaga kuat dia mendapat pikiran untuk menolong dua orang nona kecil itu melarikan diri melalui belakang perkema"an. )apat dibayangkan betapa "erannya "ati #wa -ong dan T"io &wee ketika mereka berada di dalam kamar tanpa dapat bergerak itu tiba!tiba mereka meli"at munculnya &eng $an! (nak ini memberi tanda agar supaya #wa -ong dan T"io &wee jangan mengeluarkan suara. (langka" lucunya. Tak usa" dilarang sekalipun memang dua orang nona cilik itu tak dapat bersuara lagi. Lalu &eng $an memberi isyarat supaya mereka ikut akan tetapi bagaimana mereka bisa ikut kalau mereka tidak mampu bergerak, Meli"at keadaan mereka &eng $an curiga. la suda" mempelajari secara teliti tentang perjalanan dara" ini da"ulu diajar ole" Lo!tong $ouw Lee. #arena keadaan mendesak tanpa ragu!ragu dia mendekati #wa -ong dan meraba le"ernya. &enar saja dugaannya #wa -ong tela" terkena totokan yang luar biasa. &eng $an mengelu". &iarpun dia suda" mempelajari tentang jalan dara" namun dia sendiri belum bisa menotok apalagi membebaskan. )i luar kema" terdengar suara serdadu!serdadu tertawa. &eng $an gugup dan tanpa berpikir panjang lagi dia lalu menangkap dua orang nona cilik itu dan memanggul tubu" mereka di a1as pundaknya satu di kanan dan satu di kiri! )engan beban ini dia menyelinap keluar melalui jalan belakang. Tanpa ia sadari sendiri &eng $an tela" memiliki tenaga yang luar biasa se"ingga memanggul dua orang anak perempuan itu seperti tidak terasa sama sekali ole"nya begitu ringan! &enar sekali seperti yang diperinta"kan ole" $ouw #ian &i tadi jalan belakang ini sama sekali tidak terjaga. Mula!mula &eng $an merasa girang sekali dan juga "eran mengapa serdadu!serdadu itu begitu bodo". (kan tetapi baru saja dia lari sejau" satu li dia kaget sekali karena di depannya terbentang rawa yang amat luas la mencari jalan agar jangan melalui rawa 200 Raja Pedang akan tetapi setela" berlari ke sana ke nnari dia tidak dapat menemukan jalan yang lebi" baik. $elain melalui rawa dia ter"adang ole" jurang yang tak mungkin dapat dilewati saking lebarnya juga meng"adapi dinding karang yang menjulang tinggi. Tanpa membawa beban belum tentu dia akan dapat mendaki dinding karang ini dengan selamat apalagi memanggul dua orang anak itu. $unggu" berba"aya. "5elaka....." pikir &eng $an. la menjadi serba sala". #embali tak mungkin. terus juga bagaimana, (k"irnya dia menjadi nekat. -ati!"ati dia memasuki rawa yang gelap dan mengerikan itu dengan airnya yang diam bercampur tana" dan rumput. -anya suara katak yang memenu"i rawa itu terdengar amat menyeramkan. 'a menjadi lega ketika kakinya menginjak tempat dangkal "anya selutut dalamnya. 'a melangka" maju "ati!"ati sekali karena dasar rawa itu penu" batu licin. $ampai sepulu" /angka" lebi" dia selamat karena tempat itu dangkal. Tiba!tiba dia tergelincir batu yang jicin. &eng $an mengera"kan tenaga dan mengatur keseimbangan tubu". 'a selamat tidak sampai robo" akan tetapi dua orang anak perempuan yang dia panggul menjadi basa" dan kotor ole" lumpur. la berjalan terus maju bermaksud menyeberangi rawa. (kan tetapi segera dia mendapat kenyataan mengapa para serdadu sengaja tidak menjaga tempat itu. Memang bukan main sukar dan berba"ayanya jalan ini. $egera dia tiba di bagian air yang berlumpur dan tempat pun tidak sedangkal tadi suda" mencapai ping!gangnya. $ukar sekali Guntuk maju melalui lumpur yang ditumbu"i rumput ini apalagi di bawa" amat licinnya. 4ang paling mengerikan adala" kalau memikirkan apa isi rawa! rawa itu binatang mengerikan apa yang berada di bawa" rumput dan di dalam lumpur itu. (kan te!tapi &eng $an tidak ingat akan ini semua melainkan melangka" terus maju dengan taba". "Lepaskan aku! (ku bisa beralan sendiri!" Tiba!tiba #wa -ong yang dipanggul di pundak kanannya bergerak dan berseru. /uga T"io &wee di atas pundak kirinya mulai bergerak!gerak. "$yukur kalian suda" bisa bergerak lagi" kata &eng $an sambil menurunkan #wa -ong dari pundaknya. (kan tetapi karena tak dapat bergerak tubu" #wa -ong masi" lemas dan ketika ia diturunkan berdiri di dalam air berjumpur "ampir saja ia terguling robo" kalau tidak cepat!cepat disambar pinggangnya ole" &eng $an. T"io &wee juga minta turun dan diturunkan dengan "ati!"ati. "&eng $an kau "endak membawa kami ke mana," #wa -ong bertanya suaranya agak mara" karena tadi ia dengan jengkel dan mendongkol sekali meli"at tanpa berdaya betapa tubu"nya dirangkul dan dipanggul ole" boca" ini. Tentu saja ia suda" mara" dan memaki!makinya kalau saja tidak sedang berada dalam keadaan seperti ini. Mala" diam!diam ia merasa bersyukur ba"wa &eng $an datang untuk menolongnya. Mengapa bukan bibi gurunya atau kakek gurunya atau setidaknya mengapa bukan #ui Lok dan T"io #i, "#e mana, Tentu saja pulang ke puncak -oa!san. #alau saja kita bisa melewati rawa!rawa yang berba"aya ini. -eee...... "ati!"ati 2ona &wee....!". T"io &wee tergelincir dan lenyap dari permukaan air. Ternyata ia tela" menginjak bagian yang amat dalam se"ingga tak dapat dicega" lagi ia tenggelam ke dalam air berlumpur itu! "5elaka!" &eng $an cepat menubruk maju dan dia pun kena injak tempat yang dalam itu se"ingga dia pun lenyap dari permukaan air. #wa -ong meng! gigil ketakutan dan ingin dia menjerit!jerit kalau saja tidak teringat ba"wa dia sedang melarikan diri dari musu". la tidak berani sembarangan bergerak 201 Raja Pedang takut mengalami nasib seperti &eng $an dan T"io &wee akan tetapi "atinya takut bukan main gelisa" meli"at "ilangnya dua orang teman itu tanpa dapat me!nolongnya sama sekali. #eadaan amat gelap dan #wa -ong suda" mulai me nangis. Tiba!tiba air di depannya ber!gerak dan munculla" kepala &eng $an. (nak ini berenang ke tempat dangkal di dekat #wa -ong sambil menyeret T"io &wee yang suda" pingsan. 5epat!cepa #wa -ong menyusuti muka T"io &wee ywHg penu" lumpur itu. $etela" dipijat!pijat pundaknya dan digoyang!goyang ak"irnya T"io &wee siuman kembal (nak ini menangis dan berkata ketakutan. &awa aku ke darat... bawa aku pulang....." la menangis ketakutan. $elama "idupnya baru kali ini ia mengalami kejadian yang begini menakutkan. $iapa orangnya yang tidak takut kalau meli"at sekeliiingnya "anya air lumpur ditumbu"i rumput gelap pekat dan di sekeliling situ tak diketa"ui dengan pasti di mana terdapat lubang!lubang jebakan yang amat dalam, *Lebi" baik kalian kupanggul seperti tadi. &iarla" aku yang mencari jalan keluar dari rawa ini....." kata &eng $an setela" ber"asil membersi"kan lumpur dan mulut "idung dan matanya. $aking takutnya dan meng"arapkan pertolongan T"io &wee tanpa ragu!ragu lagi laju merangkul &eng $an sambil berkata "Tolongla" &eng $an..... tolong keluarkan aku dari tempat neraka ini..."D la menurut saja ketika dipanggul ole" &eng $an tidak seperti tadi sekarang disuru" duduk di atas pundak kirinya. T"io &wee agak besar "atinya setela" duduk di pundak itu duduk sambil merangkul kepala &eng $an masi" menggigil ketakutan. "/angan k"awatir 2ona &wee. Memang aku datang untuk menolong kalian" katanya suaranya dibikin setenang mungkin akan tetapi sebetulnya dia sendiri masi" sangsi apaka" dia akan ber"asil menyeberangi rawa!rawa yang amat ber!ba"aya ini. "2ona -ong kau pun sebaiknya dudukla" di pundakku yang sebela" ini." la pikir lebi" baik dua nona muda itu duduk di pundaknya agar jangan sampai tergelincir dan masuk ke dalam lubang dalam seperti yang dialami T"io &wee tadi. #alau terjadi demikian amat berba"aya. Tadi secara kebetulan saja di dalam air keru" itu dia dapat menangkap tubu" T"io &wee kalau tidak bukanka" nyawa nona T"io itu akan terancam ba"aya maut, "(pa...,," Tidak sudi aku!" bentak #wa -ong yang suda" kumat lagi kegalakannya. (kan tetapi agaknya ia segera teringat ba"wa &eng $an berusa"a menolongnya maka segera disambungnya dengan suara yang tidak galak lagi "(ku bisa jalan sendiri dan pula ... memanggul 0nci &wee saja suda" berat aku tidak mau memberatkan engkau lagi ...*. )i dalam gelap &eng san tersenyum. la tidak mara" karena memang dia suda" mulai mengenal watak #wa -ong mala" watak semua yang berada di puncak -oa!san. &iarpun #wa -ong tidak mau dipanggul mala" tidak mau digandeng tangannya namun dia selalu siap menjaga dan melindungi gadis galak ini. &aikla" sesukamu 2ona -ong. Mari kita maju lagi. -ati!"atila"....." katanya sambil melangka" perla"an meraba!raba dengan ujung kakinya sebelum menginjak agar tidak terjeblos ke dalam lubang dalam. T"io &wee masi" menangis kecil di atas pundaknya sambil memeluk le"ernya amat ketakutan dan kedingilnan karena ia tadi basa" kuyup dari kaki sampai kepala. Langit bersi" dari awan."&intang!bintang penu" bertaburan di langit biru mendatangkan ca"aya yang lumayan se"ingga keadaan tidak segelap tadi. 202 Raja Pedang Tiga orang anak itu dapat meli"at ke depan sunggu"pun tidak amat jau" namun cu!kupla" untuk mengurangi keseraman. Tiba!tiba #wa -ong mengelu". "(du" kakiku..... apa ini gatal!gatal," la mengangkat kaki kirinya ke atas sampai melewati permukaan air dan..... dalam cuaca yang remang!remang itu terli"atan seekor linta" menempel pada betis kakinya mengisap dara"nya melalui kain celana yang tipis. Linta" itu gemuk bulat agaknya suda" banyak juga dara" #wa -ong diisapnya. "-iiui..... apa itu....., -iiiii!" #wa -ong menggigil saking jijiknya dan ia menubruk &eng $an merangkul le"ernya dengan ketakutan. &eng $an ta"u apa adanya binatang itu. "Tenangla" 2ona -ong. 'tu adala" linta" binatang peng"isap dara". )ia suda" penu" dara" kalau suda" kenyang akan terlepas sendiri....." -ampir pingsan #wa -ong ole" kengerian dan kejijikan. "&uangla"..... lepaskan dari betisku..... "uiii....." "#alau diambil secara paksa kulit betismu akan terluka 2ona. &iarkan sebentar." Tanpa ragu!ragu &eng $an memegang kaki #wa -ong yang diangkat itu meli"at linta" dari dekat. &etul saja dugaannya linta" itu segera melepaskan kaki #wa -ong karena suda" kekenyang!an jatu" ke dalam air dan lenyap. #wa -ong meremang bulu tengkuknya ia ketakutan sekali dan tanpa diminta lagi ia segera meloncat ke pundak &eng $an duduk di atas pundak kanan tangannya memegangi le"er. "&inatang celaka binatang menjijikkan terkutuk....." ia memaki!maki tapi ia masi" menggigil ketakutan. &eng $an merangkul kaki dua orang nona itu agar tidak jatu" dari atas pundaknya kemudian dia melangka" maju lagi. $etela" dua orang nona itu duduk di atas pundaknya dia lebi" lancar bergerak maju tidak usa" menjaga orang lain di sisinya seperti tadi. (ir sekarang suda" mencapai dadanya. 5elaka pikir &eng $an. #alau air itu makin dalam bagaimana, Tentu saja dia dapat berenang akan tetapi bagaimana dengan dua orang nona ini, )engan berenang sukar kiranya membawa mereka itu. la memutar!mutar otak mencari akal untuk meng"adapi kemungkinan ini. &egini saja pikirnya untuk sementara kutinggalkan dulu mereka di tempat yang tidak dalam kemudian aku berenang melalui tempat dalam mencari tempat berpijak lain yang dangkal. #emudian kubawa mereka seorang demi seorang menyeberangi ke tempat itu. Lalu pergi mencari lagi. #ukira dengan demikian ak"irnya kita akan sampai juga ke seberang. la berbesar "ati dan melanjutkan langka"nya "ati!"ati agar jangan sampai tergelincir ke dalam lubang dalam. *-ong!jiiiii.....!" "&we!jiiiii.....!" $uara panggilan ini terdengar keras bergema sampai ke tenga" rawa. "(ya" memanggilku!" seru #wa -ong gembira. "'tu suara aya"ku!" T"io &wee juga berseru. "-ong!ji! &wee!ji! #embalila" kesini aya" kalian menanti di sini!" terdengar suara $ian -wa yang tinggi nyaring. "(" semua orang suda" menyusul di sana &eng $an "ayo kita kembali saja. (ya" dan bibi suda" di sana kita suda" aman sekarang" #wa -ong mendesak. 203 Raja Pedang "&etul "ayo antar aku ke sana &eng $an. (ya" menanti di sana" kata pula T"io &wee dengan gembira. -ilangia" kek"awatiran dan ketakutan dua orang anak perempuan itu setela" mereka mendengar suara aya" mereka. &eng $an ragu!ragu. "Tapi..... apaka" tldak lebi" baik terus saja menda"ului dan menanti di ruma" , /alan kembali lebi" jau"....." "0" kau berani membanta", #alau tidak mau antar biar aku jalan sendiri!" #wa -ong merosot turun dari atas pundak &eng $an juga T"io &wee. )ua orang anak ini mendadak timbul keberaniannya. &eng $an menarik napas panjang. $ebetulnya dia keberatan untuk kembali karena takut kalau!kalau dia akan mendapat mara". (kan tetapi tidak tega pula kalau "arus membiarkan dua orang nona ini kembali berdua saja. &agaimana nanti kaiau T"io &wee tergelincir seperti tadi, &agaimana kalau kaki #wa -ong digigit linta" seperti tadi, #alau sampai sebrang diantara dua orang nona ini terkena celaka bukanka" tanggung jawabnya akan lebi" besar pula dan lebi" berat, "&aikla"" ak"irnya dia berkata. "Mari kita kembali." la lalu menggandeng tangan dua orang nona cilik itu yang tidak menolak. $ambil bergandengan tangan &eng $an ditenga"!tenga" tiga orang anak itu menyeberang dan kembali ke tempat tadi. "(ya".....! Tunggula" kami kembali ke sana.....!" #wa -ong berteriak keras! keras ke ara" tepi rawa. Mendadak mereka meli"at lampu penerangan dipasang di tepi rawa itu se"ingga makin muda"la" bagi mereka karena sekarang tempat yang dituju keli"atan nyata. $etela" dekat tepi rawa dengan "e!ran mereka meli"at -oa!san $ie!eng lengkap bersama Lian &u Tojin dan toko"!toko" -oa!san ini bersama $ouw #ian &i si penculik seorang "wesio tinggi besar dan beberapa orang panglima Mongol, &agaimana mereka bisa rukun seperti itu setela" $ouw #ian &i menculik mereka, #wa -ong dan T"io &wee ter"eran akan tetapi juga girang sekali. $etela" tiba di tempat dangkal mereka berlari meninggalkan &eng $an untuk menjumpai aya" masing!masing. Pakaian mereka ba"kan muka mereka kotor berlumpur. (palagi &eng $an! #etika anak ini tiba di tempat dangkal baru dia meli"at ba"wa lebi" dari tuju" ekor linta" menempel di tubu"nya di kaki kanan kiri dan di pa"a dan perut! la mara" sekali dan andaikata mukanya tidak berlumpur tentu muka itu akan keli"atan mera". la mengera"kan "awa di tubu"nya dan seketika itu linta"! linta" itu bergelimpangan terlepas dari tubu"nya dalam keadaan mati! Tak seorang pu" memper"atikan "al ini karenai linta"!linta" yang penu" lumpur itu pun tidak kentara. "#eparat berani kau mengganggu nona!nona tawananku," Tiba!tiba $ouw #ian &i meloncat dan sebelum lain orang dapat mericega"nya putera pangeran ini suda" menyambak rambut &eng $an dan diseretnya ke tepi rawa sambil dipukulinya seke"endak "atinya. &eng $an mara" sekali akan tetapi ketika merasa betapa pukulan orang itu mengandung "awa panas dia cepat mengera"kan tenaga dalamnya dan meng!gunakan tenaga 'm untuk melawannya. Pada saat itu #wa -ong dan T"io &wee suda" meloncat dan menerjang $ouw #ian &i sambil berteriak! teriak. "/angan pukul &eng $an!" bentak #wa -ong. "#au yang ja"at menculik kami dia penolong kami!" bentak T"io &wee. Meng"adapi serbuan dua orang nona cilik yang "endak membalas dendam ini $ouw #ian &i tentu saja tidak takut. (kan tetapi dia merasa tidak enak 204 Raja Pedang sendiri untuk melayani anak!anak kecil nnaka sekali lagi dia memukulkan tangannya ke ara" dada &eng $an kemudian meloncat mundur. "&leeek!" Pukulan itu keras sekali &eng $an sampai terpental ke belakang akan tetapi dia tidak terluka. ")ia adala" kacung -oa!san!pai tak bole" diganggu orang luar!" tiba!tiba Lian &u Tojin berkata dengan suaranya yang berpengaru". Tadinya kakek ini mara" sekali kepada &eng $an yang dianggapnya lancang sekali. Pertama lancang karena berani meninggalkan puncak -oa!san ke dua lancang karena berani mencoba!coba menolong dua orang cucu muridnya se"ingga "al ini mendatangkan malu kepadanya. Masa cucu muridnya "arus ditolong ole" seorang kacungnya, Pada"al di situ ada -oa!san $ie!eng lengkap dan ada dia pula. Maka ketika tadi meli"at &eng $an dipukuli kakek ini diam saja dengan keputusan "ati akan diobati kelak kalau terluka. (kan tetapi ketika meli"at betapa dua orang cucu muridnya menyerbu kakek ini baru ingat ba"wa betapapun juga &eng $an suda" berjasa dan memperli"atkan pribudi yang baik dalam usa"anya menolong tanpa memper"itungkan ba"aya untuk diri sendiri yang tiada kepandaian. Maka dia lalu mengeluarkan kata!kata itu untuk mencega" pi"ak Mongol menyerang &eng $an. #emudian dia memberi tanda kepada murid!muridnya untuk meninggalkan tempat itu. juga &eng $an berjalan di sebela" belakang sambil menundukkan mukanya. (palagi -oa!san $ie!eng atau dua orang gadis cilik itu ba"kan Lian &u Tojin sendiri tidak ta"u betapa sepergi mereka $ouw #ian &i terguling robo" dan munta"!munta" dara" mukanya beruba" ke"ijauan seperti orang keracunan. Tentu saja di situ menjadi geger. $wi Lek -osiang cepat memeriksa dan "wesio tua ini kaget setenga" mati. Ternyata ba"wa putera pangeran itu tela" menderita luka dalam yang "ebat juga. 5epat dia memberi pengobatan dan tak "abis "eran bagaimana $ouw #ian &i bisa menderita luka seperti ini. $etela" putera pangeran itu sembu" tiga "ari kemudian $wi Lek -osiang minta penjelasan. "$iapaka" yang melukaimu," $ouw #ian &i sendiri juga tidak mengerti. "(ku tidak bertempur dengan siapa juga. -anya kupukul dada anak kotor itu..... a" benar dia! (ku suda" merasa ane" sekali mengapa ketika aku memukul dadanya aku merasa seakan!akan memukul benda yang lunak sekali dan terasa sakit pada dadaku!" Tai!lek!sin $wi Lek -osiang menggeleng!gelengkan kepala. "Tak mungkin. (nak itu keli"atan tidak ta"u apa!apa lagi pula "anya kacung di -oa!san!pai masa memiliki kepandaian yang tinggi seperti itu, (ne" sekali!" "&etul Losu"u. (ku ingat sekarang. (nak itu tentu mempunyai sesuatu yang luar biasa. $iapa ta"u kalau!kalau dia itu menerima warisan kepandaian dari Lian &u Tojin. )ia kacungnya bukan, $iapa ta"u diam!diam kakek tosu bau itu menurunkan ilmunya....." "Mungkin akan tetapi tetap saja ane"." -wesio itu merenung karena dia teringat akan murid angkatnya yang ditinggalkan di kelenteng. Muridnya itu biarpun "anya seorang anak perempuan namun juga memiliki bakat yang luar biasa dalam ilmu siiat. (paka" anak laki!laki kotor itu sedemikian baik bakatnya se"ingga sekecil itu suda" menyimpan tenaga dalam yang dapat menangkis pukulan $ouw #ian &i ba"kan melukainya, (gaknya tak mungkin! ? ? ? Lima bulan tela" lewat semenjak #un!lun $am!"engte berjanji "endak mengunjungi -oa!san $ie!eng di puncak -oa!san. -oa!san $ie!eng suda" 205 Raja Pedang berkumpul di puncak .unung -oa!san setiap "ari menanti kedatangan tiga orang murid #un!lun!pai terutama #wee $in dengan "ati tak sabar lagi. #wa Tin $iong setela" meli"at &eng $an segera mengenalnya sebagai boca" ane" yang perna" dia jumpai da"ulu di tenga" "utan. la segera memberita"ukan "al ini kepada adik!adik seperguruannya juga kepada su"unya dan menyatakan kecurigaannya. "$ekarang ini jamannya sedang kacau!balau banyak terjadi 3tna" dan musu" ra"asia mengelilingi kita. $iapa ta"u kalau!kalau anak ini seorang mata!mata yang sengaja dilepas lawan untuk menyelidiki keadaan kita." )emikian kata!katanya dan adik!adik seperguruannya membenarkan wawasan ini. -anya Lian &u Tojin yang tidak setuju di dalam "atinya karena dengan adanya surat pengenal dari Lo!tong $ouw Lee. Tiba!tiba berpikir sampai di sini ketika teringat kepada Lo!tong $ouw Lee sekaligus kakek ini teringat pula kepada $ouw #ian &i. )ua orang s"e $ouw itu. apaka" tidak ada "ubungan apa!apa, $ouw #ian &i di"ormati panglima!panglima Mongol sedangkan dia ta"u benar ba"wa Lo!tong $ouw Lee berasal dari keluarga bangsawan Mongol pula (" jangan!jangan benar kecurigaan muridnya yang tertua siapa ta"u kalau!kalau antara &eng $an dan $ouw #ian &i memang ada permainan sandiwara! #akek ini mengerutkan keningnya. &esar sekali kemungkinannya. &eng $an tidak mengerti ilmu silat mengapa ketika dipukul ole" $ouw #ian &i tidak terluka, &ukanka" itu menandakan ba"wa $ouw #ian &i "anya pura!pura memukul saja, (tauka" &eng $an yang ta"u akar ilmu silat akan tetapi sengaja berpura!pura tidak ta"u, ";capanmu berdasar juga Tin $iong. (kan tetapi tanpa bukti tak mungkin kita menudu" &eng $an yang bukan!bukan. )ia "anya seorang anak kecil kita li"at!li"at sajala". #aiau betul dia kaki tangan orang ja"at dia bisa berbuat apa ter"adap kita" demikian kakek ketua -oa!san!pai ini berkata. $elanjutnya kakek ini lalu memanggil &eng $an dan memesan kepada anak itu agar supaya jangan mencampuri lagi urusan luar dan selalu berada di dalam kelenteng dan melakukan tugas pekerjaannya baik!baik. -ari yang dinanti!nantikan dengan "ati berdebar tiba juga. Pada suatu "ari mata"ari belum naik tinggi benar seorang tosu berlari!lari melaporkan ba"wa #un!lun $am!"engte tela" datang mendaki puncak -oa!san! #arena urusan yang di"adapi adala" urusan besar dan karena tidak ingin meii"at murid!muridnya berlaku lancang Lian &u Tojin sendiri berkenan menerima kedatangan tiga orang jago dari #un!lun!pai itu. Liang &u Tojin dengan diikuti empat orang muridnya melakukan penyambutan di luar tempat kediamannya di "alaman yang bersi" dan luas "alaman yang dikelilingi po"on!po"on besar amat sejuk dan enak untuk dijadikan tempat perundingan soal yang amat pelik dan penting itu. #un!lun $am!"engte datang berjalan dengan langka" tegap. #wee $in tampan dan mukanya puti" sekali seperti pucat tampaknya pedangnya tergantung di pinggang kiri. la berjalan di tenga"!tenga" diapit ole" &un $i Teng dan &un $i Liong. &un $i Teng yang tinggi besar dan gaga" itu benar! benar menarik per"atian pedangnya di pinggang dan busurnya terselip di sebela" kanan. &un $i Liong yang bermuka "itam itu berjalan dengan langkap tegap mukanya berseri dan matanya yang bersinar!sinar seperti orang sedang gembira mukanya lebi" menunjukkan kegembiraan seorang yang sedang pelesir daripada kesunggu"an seorang meng"adapi urusan besar. $epasang senjatanya golok dan pedang tergantung di kanan kiri. 206 Raja Pedang )ari jau" tiga orang gaga" itu suda" mengangkat tangan memberi "ormat. Mereka agak tercengang akan tetapi juga bangga meli"at ba"wa ketua -oa! san!pai sendiri menyambut kedatangan mereka. #wee $in ketika bertemu pandang dengan tunangannya dan meli"at sepasang mata tunangannya itu berapi!api tapi berlinangan air mata merasa "atinya seperti tertusuk. la suda" mendengar dari para su"engnya ba"wa aya" tunangannya itu terbunu" orang dan si nona menyangka ba"wa diala" yang membunu"nya. #epanasan "atinya ketika me!nyaksikan tunangannya menangis di dada #wa Tin $iong da"ulu itu menjadi dingin karena sekarang dia dapat menduga ba"wa nona itu sedang berduka "atinya dan di"ibur ole" #wa Tin $iong. la merasa menyesal sekali tela" terburu na1su. juga dia diam!diam merasa malu sekali kalau teringat akan "ubungannya dengan 5oa #im Li si cantik jelita. "#ami bertiga saudara jau"!jau" sengaja datang memenu"i janji kami ter"adap -oa!san $ie!eng. Tidak nyana ba"wa -oa!san!ciangbunjin 6ketua7 juga ikut menyambut. $unggu" membikin lela" kepada orang tua yang ter"ormat" kata &un $i Teng mewakili rombongannya. "#un!lun $am!"engte datang itula" bagus. Memang murid Pek .an $iansu terkenal gaga" dan takkan mungkir janji juga adil dan jujur. Pinto orang tua "anya menjadi saksi saja dalam urusan ini "arap kalian bertiga berurusan dengan murid!murid pinto secara langsung." #akek ini lalu melangka" ke pinggir membiarkan tiga orang jago #un!lun itu meng"adapi empat orang muridnya. #wa Tin $iong mewakili rombongannya melangka" maju dan mengangkat tangan memberi "ormat. "#ami merasa lega sekali ba"wa ternyata #un!lun $am!"engte memenu"i janji dan penja"at #wee $in suda" diajak pula datang ke sini untuk menebus dosa. &un $i Teng tersenyum sedangkan #wee $in menjadi makin pucat mukanya. "-arap -oa!san 't!kiam suka bersabar dan jangan datang!datang suteku dijatu"i 3tna" yang bukan!bukan. $ebelumnya aku sendiri suda" memeriksa $ute dan ternyata ba"wa semua yang ditudu"kan kepada #wee!sute "anyala" 3tna" kosong belaka. #wee!sute tak perna" melakukan pembunu"an ter"adap aya" #iam!eng!cu Liem $ian -wa seperti tela" kalian katakan" kata &un $i Teng senyumnya mengeras. #wee $in mengangguk! angguk membenarkan ucapan su"engnya. "Lida" memang tak bertulang!" tiba!tiba $ian -wa membentak tak dapat mena"an kemara"annya lagi. "Tidak ada pencuri yang mengaku menyangkal adala" pekerjaan yang paling muda". (kan tetapi aku tidak sudi menjatu"kan 3tna" kepada siapapun juga. &ukti!buktinya jelas ba"wa aya"ku tela" dibunu" secara pengecut ole" pukulan Pek!lek!jiu dan paku Pek!lian! ting di samping ini masi" ada saksi utama yaitu almar"um aya"ku sendiri!" #wee $in makin pucat mendengar kata!kata dan meli"at sikap tunangannya itu. "&iarla" aku bersumpa" disaksikan langit dan bumi apabila aku membunu" aya"mu T"ian semoga meng"ukumku dengan kematian yang mengerikan!" seru #wee $in dengan muka pucat dan suara lema". #wa Tin $iong tertawa mengejek. ";rusan pembunu"an keji sebesar ini mana bisa diselesaikan dengan segala macam sumpa", $umoi agar persoalannya dapat dibicarakan dari awalnya "arap kauulangi lagi ceritamu tentang kematian aya"mu." 207 Raja Pedang )engan lantang $ian -wa mengisa"kan kembali semua yang dialami aya"nya dan dia sendiri matanya tajam menantang #wee $in yang tunduk dan muka pemuda ini sebentar mera" sebentar pucat. (kan tetapi ketika ia menceritakan bagian aya"nya yang terluka dan meninggalkan kesaksian terak"ir ba"wa yang membunu"nya adala" #wee $in dan perempuan Pek! lian!pai $ian -wa tak dapat mena"an air matanya mengucur deras. $etela" selesai menuturkan semua ini ia menggerakkan tangannya dan "sraaattt!" pedangnya yang sepasang itu suda" tercabut di kedua tangan. "(ya" terbunu" secara keji. #alau penasaran ini tidak dibalas aku Liem $ian -wa tidak mau "idup lagi di muka bumi!" #wee $in "anya mengangkat muka dan memandang sedi" tapi sama sekali dia tidak mengeluarkan pedangnya. &un $i Teng melangka" maju dan berkata suaranya mengandung ejekan. "&agus! (pa -oa!san!pai "endak meng"ukum orang tanpa memberi kesempatan membela diri dan tanpa bukti!bukti yang sa" dan saksi!saksi yang masi" "idup," "$uda" terang ja"anam #wee $in ini pembunu" aya"ku aku "arus membalas dendam!" bentak $ian -wa. "0nak saja orang bicara! (ndaikata #wee!sute segan melawan apaka" kami akan mendiamkan saja orang membunu" sute kami tanpa dosa," &un $i Teng meraba gagang pedangnya siap melawan. /uga &un $i Liong meraba gagang golok dan pedangnya. Pendeknya kakak beradik is"e &un ini tjdak nanti akan membiarkan sute mereka dibunu" orang begitu saja. Mereka datang untuk membuktikan kebersi"an diri #wee $in bukan untuk mengantar sute mereka di"ukum bunu"! "Manusia #un!lun sombong! $uda" terang ja"anam s"e #wee main gila dengan perempuan jalang dan bersekongkol " membunu" aya" $umoi masi" "endak dibela, #alau begitu kewajiban orang!orang gaga" untuk membasmi gerombolan orang ja"at!" T"io <an 't suda" mengeluarkan pedangnya dan meloncat maju. "#eparat siapa takut kepada &u!eng!kiam," bentak &un $i Liong. )engan ke! mara"an meluap!luap $ian -wa suda" ber"adapan dengan &un $i Teng sedang!kan T"io <an 't suda" saling melotot dengan &un $i Liong. Pertempuran agak!nya takkan dapat dicega" lagi. "Twa!su"eng /i!su"eng..... jangan..... a" siauwte yang menjadi gara!gara semua ini.... /i!wi $u"eng simpanla" pedangmu....." #wee $in bicara dengan suara mengandung isak terta"an. #wa Tin $iong juga maju nnena"an dua orang adik seperguruannya yang "endak turun tangan itu. "/i!sute $umoi ta"an senjata kalian! Tidak semestinya kalau urusan ini diak"iri dengan pertempuran tanpa sebab!sebab yang jelas. #ita berpegang kepada keadilan dan kebenaran! maka se"arusnya kita memberi kesempatan kepada #wee $in untuk membela diri dan memberi keterangan!keterangan." &iarpun sedang mara" sekali T"io <an 't dan Liem $ian -wa terpaksa mundur juga ketika dita"an ole" twa! su"eng mereka ini." "#wee $in!" kata #wa Tin $iong" dengan suara keras dan tegas. "$uda" kau dengar baik semua keterangan sumoiku yang menudu"mu sebagai pembunu" aya"nya dan mengadakan persekongkolan dengan perempuan ja"at dari Pek!lian!pai. &agaimana jawabmu, #alau memang kau melakukan "al itu bagaimana tanggung jawabmu dan apabila kau tidak melakukan bagaimana keterangan pembelaanmu, 'ngat suda" jelas ba"wa sebelum 208 Raja Pedang meninggal dunia aya" $umoi terang!terangan menyatakan ba"wa kau dan seorang perempuan yang menyerang dan melukainya. Muka #wee pucat sekali kedua matanya agak basa" dan mera" mena"an mengucurkan air mata. la maklum ba"wa dirinya kena 3tna". Tentu saja dia percaya ba"wa -oa!san $ie!eng takkan mau mem3tna"nya kalau tidak ada dasarnya. 'a ta"u ba"wa dia tela" di3tna" ole" orang!orang yang memusu"inya enta" siapa orang!orang itu. &agaimana dia "arus menjawab, "-oa!san $ie!eng" katanya tidak berani langsung kepada $ian -wa "apa yang "arus kukatakan lagi, (ku suda" bersumpa" ba"wa aku sama sekali tidak merasa melakukan pembunu"an ter"adap aya" 2ona Liem $ian -wa. $ebagai orang termuda dari #un!lun $am!"engte aku selamanya tidak perna" membo"ong. (ku tidak melakukan pembunu"an itu dan kalian percaya atau tidak tersera". (ku "anya meng"arapkan kebijaksanaan dan keadilan -oa!san!ciangbunjin." la menjura ke ara" Lian &u Tojin yang semenjak tadi berdiri di pinggiran sambil menundukkan mukanya. -oa!san 't!kiam #wa Tin $iong tertawa liri". "-a!"a!"a lagi!lagi #wee $in yang dijuluki orang Pek!lek!jiu orang termuda dari #un!lun $am!"engte terkenal gaga" perkasa lari sembunyi di balik sumpa"!sumpa"nya. 9rang s"e #wee tak perlu bersumpa" keras!keras. $ebaliknya kau menjawab pertanyaan!pertanyaanku agar jelas." #wee $in sebetulnya mendongkol sekali menyaksikan sikap -oa!san $ie!eng yang amat meng"inanya. (kan tetapi dia tidak ingin meli"at persoalan ini menjadi makin panas maka dia menjawab tenang. "Tanyala" -oa!san 't!kiam aku akan menjawab." "Mula!mula terjadi urusan ini aya" $umoi Liem!lopek meli"at kau bersama seorang perempuan muda cantik berpelesir di Telaga Pok!yang se"ingga menimbulkan mara"nya. &etulka" pada waktu itu kau berpelesir bersama seorang perempuan cantik dari Pek!lian!pai di Telaga Pok!yang," <aja" #wee $in menjadi mera" sekali lalu pucat dan mera" lagi. la menundukkan muka menggigit!gigit bibir dan sampai lama tak dapat menjawab! $emua mata memandang kepadanya ba"kan Lian &u Tojin yang semenjak tadi tunduk saja sekarang juga mengerling ke ara"nya. (palagi $ian -wa gadis ini memandang dengan sepasang mata berapi!api. #wee $in benar!benar merasa bingung. &agaimana dia "arus menjawab, Tak dapat disangkal lagi ba"wa da"ulu dia tela" berpelesir di Telaga Pok!yang bersama 5oa #im Li! )an tentu pada saat itu celaka sekali baginya aya" Liem $ian -wa meli"at dia bersama 5oa #im Li dan pulang sambil mara"! mara".&agaimana dia "arus menjawab, ;ntuk berterus terang mengaku ba"wa dia berpelesir bersama seorang wanita muda cantik tentu saja dia amat malu. (kan tetapi juga bukan wataknya untuk membo"ong. 9le" karena berada dalam keadaan yang terjepit inila" #wee $in tak dapat menjawab "anya menunduk dengan bingung dan malu. "#wee $in bagaimana jawabmu, #enapa kau diam saja," #wa Tin $iong bertanya dengan nada mengejek. "#wee!sute jawabla" jangan diam saja!" &un $i Teng juga menegur sutenya mendongkol meli"at sikap #wa Tin $iong. $etela" berulang kali menarik napas panjang baru #wee $in bisa menjawab tanpa mengangkat mukanya "Memang betul aku berada di Telaga Pok!yang pada beberapa bulan yang lalu....." 209 Raja Pedang "&erpelesir bersama seorang perempuan muda cantik anggauta Pek!lian!pai desak #wa Tin $iong. "&ersama seorang teman perempuan...." "$iapa dia, -ayo katakan terus terang bukanka" dia yang kauajak membunu" aya" $umoi," #wa Tin $iong mendesak lagi penu" amara". #wee $in diam saja. "#wee!sute ke"apa kau diam saja. $iapaka" perempuan itu," &un $i Teng bertanya suaranya mengandung kekecewaan. "(ku tidak bisa bilang dia itu siapa suda" kukatakan temanku cukupla". (kan tetapi dia dan aku tidak bersekongkol membunu" siapa pun juga." "-a"!" #wa Tin $iong sekarang mara" sekali merasa yakin ba"wa pemuda ini tentula" pembunu" aya" $ian -wa. "#au berpelesir dengan seorang perempuan renda" dari Pek!lian!pai terli"at ole" calon mertua yang menjadi mara"!mara" meii"at kelakuan calon mantunya yang "ina. #au merasa k"awatir kalau!kalau namamu akan dinodai ole" perbuatan itu k"awatir kalau!kalau aya" $umoi mengabarkan kelakukanmu yang tak patut lalu menyusul bersama perempuan renda" itu dan..... dan membunu"nya....." "TidakD!" #wee $in berteriak keras. "Tidak sama sekali" "#alau tidak katakan siapa perempuan jalang itu!!" $ian -wa juga berteriak mara" pedangnya suda" dicabut lagi. #wee $in melangka" mundur tiga langka" waja"nya pucat sekali. &un $i Teng dan &un $i Liong saling pandang lalu mereka meng"ampiri adik seperguruannya. "$ute urusan ini bukan urusan reme". &etapapun juga kau "arus berani mendatangkan wanita itu untuk menjadi saksi ba"wa kau tidak melakukan pembunu"an dan ...*. "(paka" $u"eng tidak percaya kepadaku," "(kula" yang akan melawan orang yang mendakwa kau berbuat ja"at #wee sute. (ku percaya penu" kepadamu akan tetapi kalau tidak diberi saksi "idup tentu -oa!san $ie!eng masi" penasaran....." "-a!"a!"a #un!lun $am!"engte benar!benar bagus!" T"io <an 't menyindir. "$eorang keedanan perempuan dan melakukan pembunu"an keji kakak! kakaknya "endak membela. <a" kaya gaga" sendiri saja. #alau perlu -oa! san $ie!eng sanggup membasmi sampai ke akar!akarnya!". "&agus sekali #ami #un!lun $am!"engte biarpun "anya bertiga takkan mundur setapak biarpun dikeroyok disini!" &un $i Liong juga mengeluarkan kata!kata mengejek. #edua 3"ak lagi lagi suda" panas dan apabila mendapat dorongan sedikit saja pasti akan saling gempur. "&agaimana #wee $in, #alau kau "endak menyangkal kau "arus bisa sebutkan nama perempuan yang menjadi kekasi"mu itu yang terli"at ole" aya" $umoi. #alau kau menyembunyikan namanya berarti dia itu betul seorang Pek!lian!pai dan kau bersama dia membunu" aya" $umoi." #wa Tin $iong mendesak. Muka #wee $in pucat sekali. Tak mau dia menodai nama 5oa #im Li seorang gadis yang cantik lagi gaga" apalagi yang tela" menjatu"kan "atinya. )i lain sudut "atinya juga amat kasi"an kepada bekas tunangannya yang kematian aya" terbunu" orang!orang yang agaknya sengaja "endak mem3tna"nya. )an semua ini kesala"annya sendiri. (ndaikata dia tidak tergila!gila kepada 5oa #im Li kiranya takkan terjadi "al ini. $ekarang dia tidak saja membikin "ancur peng"idupan Liem $ian -wa juga dia merupakan ancaman bagi nama balk 5oa #im Li. Lebi" daripada ini mala" sekarang dia 210 Raja Pedang menjadi biang keladi pertumpa"an dara" biang keladi permusu"an antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. -al terak"ir inila" yang lebi" "ebat dan meng"ancurkan "atinya. "-oa!san $ie!eng!" ak"irnya dia berkata dengan suara keras. "$ekali lagi kutekanka" ba"wa aku tidak membunu" aya" 2ona Liem! Tapi kalian tidak percaya dan mendesakku membawa!bawa nama orang yang tidak berdosa. $u"eng sekalian! #un!lun!pai jangan sampai bermusu"an dengan -oa!san! pai dan semua ba"aya permusu"an ini adala" gara!gara siauwte yang bodo". 9le" karena itu biarla" siauwte menebus dosa. -eee -oa!san $ie! eng kalau kalian tidak percaya kepadaku dan ingin meli"at #wee $in mampus biarla" kalian puas saat ini dan jangan merembet!rembetkan #un! lun!pai dalam urusan ini!" $ecepat kilat #wee $in menggerakkan pedangnya dibabatkan ke le"ernya sendiri! "Trang!!" pedang itu terlempar tubu" #wee $in lenyap dan sebagai gantinya di situ menggelundung sebua" kepala orang. "$iluman betina jangan lari!" tiba!tiba Lian &u Tojin berseru dan tubu"nya berkelebat lenyap pula. #wa Tin $iong dan tiga orang adik seperguruannya kaget memandang keara" kepala yang menggelundung tadi dan alangka" mara"nya "ati mereka ketika meli"at ba"wa kepala itu adala" kepala seorang tosu -oa!san!pai yang enta" bagaimana tela" dipenggal dan dilemparkan ke tempat itu. "#eparat ja"anam orang!orang #un!lun!" bentak #wa Tin $iong. "9rang s"e &un berdua sekarang kalian mau bilang apa, #wee $in si keparat ternyata bersekongkol dengan orang ja"at buktinya dia ditolong dan mala" murid -oa!san!pai dibunu". #alian tentu bukan manusia baik!baik dan ikut sekongkol pula!" )engan kemara"an meluap!luap #wa Tin $iong lalu menerjang dua orang saudara &un itu dibantu ole" T"io <an 't #ui #eng dan Liem $ian -wa. 0mpat orang saudara -oa!san $ie!eng ini mengamuk dan mengeroyok &un $i Teng dan &un $i Liong. #asi"an sekali dua orang saudara &un ini. Mereka sesunggu"nya tidak ta"u apa!apa dan tadi pun ketika #wee $in "endak membunu" diri mereka suda" tak berdaya. Ta"u!ta"u #wee $in lenyap. 5ara lenyapnya demikian ajaib sampai tidak terli"at ole" mereka. $uda" jelas ba"wa #wee $in ditolong orang pandai. (kan tetapi siapa penolongnya dan meng!apa melemparkan kepala seorang tosu -oa!san!pai, Mereka tak dapat membersi"kan diri pula. Tentu saja orang -oa!san!pai akan menganggap mereka ikut bersekongkol. Terpaksa &un $i Teng dan &un $i Liong mencabut senjata dan membela diri. (kan tetapi ole" karena dikeroyok empat orang dan 3"ak tawan lebi" kuat di samping itu karena memang mereka tidak dapat berkela"i dengan penu" semangat karena merasa pi"ak sutenya bersala" maka ak"irnya &un $i Teng dan &un $i Liong terdesak dan menderita luka!luka. 2amun orang gaga" dari #un!lun!pai ini dengan ilmu silat mereka yang tinggi masi" terus melakukan perlawanan atau lebi" tepat disebut melakukan pembelaan diri yang gigi" dan kuat. Pada saat itu #wa -ong berlari!lan ke tempat &eng $an bekerja. )engan napas terenga"!enga" #wa -ong menarik tangan &eng $an yang sedang menyapu lantai. "&eng $an mari li"at. (ya" dan semua sedang bertengkar dengan orang!orang #un!lun!pai. Tentu akan bertempur!" 211 Raja Pedang #aget sekali "ati &eng $an. (nak ini suda" mendengar dari Tan -ok tentang usa"a ja"at 2go!lian!kauwcu yang berjuluk #im!t"ouw T"ian!li untuk memeca" bela" antara Pek!lian!pai -oa!san!pai dan #un!lun!pai. "#enapa mereka bertengkar. (pa sebabnya bertempur," tanyanya masi" kurang mengacu"kan karena dipikirnya ba"wa "al itu bukanla" urusannya apalagi kalau diingat ba"wa apa yang dia dapat lakukan ter"adap urusan itu, "#abarnya seorang #un!lun!pai tunangan bibi $ian membunu" aya" bibi $ian -wa. $ekarang dia datang bersama dua orang lagi dan cekcok dengan aya" dan semua paman guru. /uga sukong berada di sana. -ayo kita li"at!" "2ona -ong kauli"atla" sendiri. (ku dilarang ole" sukongmu keluar dari sini kalau aku berani keluar tentu mendapat mara" pula." &eng $an melanjutkan kerjaannya tidak peduli lagi. "&eng $an mereka sedang ribut!ribut mana memper"atikan kau, Marila" kau temani aku keluar menonton." &eng $an menggeleng kepala dan memandang kepada #wa -ong mengagumi sinar mata yang demikian tajam namun "alus dan inda". "2ona -ong kenapa kau selalu datang mengajak aku bercakap!cakap dan bermain! main, $uda" berapa kali kau dimara"i aya"mu, Lebi" baik. kau seperti anak! anak yang lain menjau"i aku karena aku "anyala" kacung dan kau dilarang mendekati aku." "(pa sala"nya, #alau aku suka ber!main!main dan bicara denganmu siapa melarang, &iar aya" mara" biar sukong mengamuk aku tidak takut!" .adis cilik ini membusung dada dan kepalanya tegak matanya bersinar!sinar. &eng $an memegang tangan. #wa -ong ter"aru sekali. "2ona -ong mengapa demikian, Tak baik kalau kau dimara"i aya"mu dan sukongmu...... mengapa kau begini baik ter"adapku seorang kacung seorang jembel busuk mengapa sikapmu tidak seperti yang lain yang selalu meng"inaku," ;ntuk beberapa saat sepasang mata dara cilik itu menatap waja" &eng $an lalu berkata liri" "0nta"la"..... aku merasa amat berkasi"an kepadamu &eng $an....." #eduanya "anya berpegang tangan dan saling pandang tanpa mengerti apa yang mereka rasakan. #emudian timbul kenakalan #wa -ong yang memeca"kan "ikmat kesunyian itu sambil tertawa. "(gaknya karena kau seperti bunglon itula" yang membuat aku suka bermain denganmu "i!"i! "i....." "#untilanak!" &eng $an balas memaki. la mendongkol kalau dimaki bunglon. #wa -ong tertawa sambil melepaskan tangannya. Pada saat itu tampak #ui lok T"io #i dan T"io &wee berlari!lari. Muka mereka agak pucat. "Mereka suda" bertempur!" kata T"io #i terenga"!enga". "&ekas tunangan bibi $ian -wa itu lenyap secara ane" seorang supek yang menjadi tosu dibunu" orang kepalanya dilempar ke depan su kong. $ukong mengejar orang ja"at. -ebat ...* Tanpa menanti sampai cerita ini berak"ir #wa -ong suda" berlari!lari keluar "endak menonton diikuti ole" tiga orang anak itu para tosu -oa!san!pai juga keli"atan berlari!lari sambil membawa senjata tajam. #eadaan -oa!san! pai kacau!balau. $etela" ditinggal seorang diri &eng $an termenung. la mendengar suara beradunya senjata tajam dan telinganya yang suda" meniiliki pendengaran luar biasa itu mendengar angin sambaran senjata yang amat mengerikan itu. la ta"u persoalannya. Mereka sedang ber"antam saling bunu" tanpa mereka sadari ba"wa mereka itu diadu domba ole" pemerinta" Mongol yang 212 Raja Pedang menggunakan 2go!lian!kauw sebagai kaki tangannya. (" perluka" orang saling rnembunu" "anya menurutkan na1su amara" belaka, $aling bunu" karena 3tna" pada"al mereka itu adala" saudara!saudara sebangsa sendiri, Tak mungkin aku mendiamkan saja menonton orang sebangsa saling bunu" pada"al kedua pi"ak adala" orang!orang gaga" yang suda" memiliki nama besar sebagai pendekar!pendekar! &eng $an melempar sapunya dan berlari cepat ke tempat pertempuran. la meli"at betapa dua orang laki!laki yang melakukan perlawanan dengan gaga" berani tela" mandi dara" dan terdesak "ebat ole" pengeroyokan #wa Tin $iong T"io <an 't #ui #eng dan Liem $ian -wa. )i atas tana" terletak kepala seorang tosu -oa!san!pai. #eadaan benar!benar amat mengerikan. Muda" &eng $an menduga siapa adanya dua orang gaga" itu tentula" orang! orang #un!lun!pai seperti yang tadi diceritakan ole" #wa -ong. la meli"at #wa -ong berdiri agak jau" dengan T"io &wee agak pucat dan "anya menonton saja. (kan tetapi #ui Lok dan T"io #i bertepuk!tepuk dan bersorak kalau dua orang itu terkena sambaran senjata seorang di antara -oa!san $ie! eng. )i dalam "ati &eng $an timbul rasa penasaran. #enapa main keroyok, la dapat menilai tingkat enam orang yangbertempur itu. (pabila pertempuran dilakukan satu lawan satu barula" akan seimbang dan ramai. la meli"at pedang di tangan #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa amat berba"aya dan suda" di beberapa tempat ditubu" kedua orang #un!lun!pai itu luka!luka. "-oa!san $ie!eng...... jangan lanjutkan pertempuran. 9rang!orang #un!lun tidak bersala"!" tiba!tiba &eng $an tak dapat mena"an dirinya lagi berteriak! teriak dan melompat ke dekat pertempuran. $emua orang kaget sekali meli"at ini akan tetapi yang bertempur terus saja bertempur. #ui Lok dan T"io #i mara" sekali meli"at sikap &eng $an. Mereka berdua ini memang suda" merasa amat iri "ati kepada &eng $an ketika men! dengar pujian #wa -ong dan T"io &wee betapa &eng $an dengan "gaga" berani" tela" menyusul dan menolong dua orang dara cilik itu ketika diculik orang. $e!karang mereka meli"at &eng $an berteriak!teriak mereka mendapat kesempatan untuk melampiaskan kemara"an mereka. )ua orang jago cilik ini lalu menerjang maju ke ara" &eng $an. "#acung busuk! Mau apa kau berteriak!teriak, -ayo kembali ke tempat kerjamuD" )ua orang jago cilik ini lalu memukuli &eng $an diturut ole" beberapa orang tosu yang juga tidak suka kepada &eng $an. Terjadi keane"an ketika dua orang anak dan beberapa orang tosu ini memukul &eng $an. #ui Lok dan T"io #i menjerit kesakitan dan tangan kanan mereka pata" tulangnya ketika memukul tubu" &eng $an. Para tosu yang memukulnya kurang keras juga berjingkrak kesakitan karena tangan mereka tela" menjadi mera" seperti terbakar dan bengkak!bengkak! Tanpa mempedulikan niereka ini &eng $an langsung berjalan menuju ke gelanggang pertempuran. )ua orang saudara &un itu suda" robo" mandi dara" dan &eng $an menubruk mereka sambil berseru. "Mereka tidak bersala"..... a" pertumpa"an dara" terjadi "anya karena 3tna"! (langka" bodo"nya bermata seperti buta" )engan sedi" &eng $an mengusapi dara" yang mengucur keluar dari dada &un $i Teng dan &un $i Liong. ")ua orang pendekar gaga" "arus melepaskan nyawa "anya karena menurutkan na1su belaka "anya karena 3tna"....." 213 Raja Pedang &un $i Teng dan &un $i Liong belum tewas akan tetapi mereka suda" terluka para" dan "anya jiwa mereka yang gaga" perkasa saja yang membuat mereka robo" tanpa mengeluarkan kelu"an sakit sedikit pun juga! Meli"at sikap dan kata!kata &eng $an #wa Tin $iong kaget dan "eran sekali. (palagi ketika meli"at betapa cucu!cucu murid -oa!san yaitu #ui Lok dan T"io #i menderita pata" tulang tangan sedangkan beberapa orang tosu lagi bengkak!bengkak tangannya. la makin curiga akan dugaannya ba"wa &eng $an bukanla" anak sembarangan dan mungkin sekali dari 3"ak musu". $ekarang terbukti betapa &eng $an menyedi" jatu"nya dua orang #un!lun! pai dan kata!katanya yang tidak karuan. "&eng $an apa maksud kata!katamu ini," #wa Tin $iong membentak sambil meng"ampiri dengan pedang di tangan. &eng $an yang meli"at ba"wa dua orang #un!lun!pai itu tak mungkin dapat tertolong lagi segera bangkit berdiri dengan tegak. Matanya bersinar tajam menakutkan dan mukanya menjadi mera" ke"itaman. la membanting kaki ke atas tana" dan berkata. "-oa!san $ie!eng apaka" kalian tidak meli"at ba"wa kalian tela" membunu" orang!orang tidak berdosa, #alian tela" kena 3tna". #wee $in bukan orang yang berdosa dia tidak membunu" aya" 2ona Llem $ian -wa. $emua ini memang diatur ole" pemerinta" Mongol dengan bantuan 2go!lian!kauw! #wee $in "anya mempunyai kesala"an kecil yaitu dia robo" ole" kecantikan ketua 2go!lian!kauw. 4ang membunu" aya" 2ona Liem adala" kaki tangan 2go!lian!kauwcu yang menyamar sebagai #wee $in dan sebagai orang!orang Pek!lian!pai. (" sayang orang!orang gaga" sampai muda" tertipu!" "&o"ong! #au anak kecil ta"u apa, #au ber3"ak kepada Pek!lian!pai dan #un! lun!" #wa Tin $iong membentak mara". Tiba!tiba &un $i Teng da" &un $i Liong bergerak &un $i Liong tertawa terba"ak!ba"ak lalu..... ber"enti bernapas mukanya masi" tersenyum. &un $i Teng dengan terenga"!enga" mengulurkan tangan merangkul &eng $an. "(ku puas..... kau benar anak..... kau benar. $iapa namamu..., "(ku &eng $an" kata &eng $an yang suda" berlutut di dekat &un $i Teng. "#au tela" membersi"kan nama #wee!sute dan #un!lun!pai. Terima kasi". (langka" bodo"ku..... "a!"a!"a bukan "anya #un!lun $am!"engte yang bodo"..... mala" -oa!san $ie!eng goblok "anya menurutkan na1su belaka..... &eng $an anak baik kau anak luar biasa..... kau berjanjila" ba"wa kelak kau akan mengamat!amati putera tunggalku..... &un Lim..... #wi....." 9rang gaga" itu menjadi lemas dan ro"nya menyusul ro" adiknya. -oa!san $ie!eng berdirl terlongong. Mereka masi" terpukul ole" keterangan &eng $an merasa ragu!ragu. Pada saat itu tampak bayangan orang berkelebat dan Lian &u Tojin suda" berdiri di situ. "(" dia "ebat..... tak terkejar ole"ku....." Tiba!tiba kakek ini mengeluarkan seruan kaget meli"at tubu" &un $i Teng dan &un $i Liong reba" mandi dara" dalam keadaan tak bernyawa pula. "(pa..... apa yang tela" terjadi.....," tanyanya memandang kepada empat orang muridnya. -oa!san $ie!eng tak dapat menjawab masi" bingung dan amat k"awatir kalau!kalau keterangan &eng $an itu benar. &erarti mereka membunu" orang!orang yang tidak berdosa! 214 Raja Pedang "&eng $an kau lagi di sini, (pa yang kaulakukan di sini," Lian &u Tojin membentak lagi ketika meli"at &eng $an berlutut di depan mayat kedua orang saudara &un itu. "Locianpwe dua orang gaga" dari #un!lun!pai yang tidak berdosa ini tela" dikeroyok dan dibunu" ole" murid!muridmu yang gaga"!" kata &eng $an dengan suara keras. #emudian dia mengulangi lagi penuturannya yang tadi di depan ketua -oa!san!pai. #akek ini beruba" air mukanya mendengar keterangan itu akan tetapi dengan bengis dia lalu bertanya. "&oca" dari mana kau ta"u semua itu," "$aya bertemu dengan orang!orang Pek!lian!pai dan merekala" yang menceritakan semua itu kepadaku." "&o"ong kalau begitu. 9rang!orang Pek!lian!pai itu ja"at dan bo"ong!" seru #wa Tin $iong penu" "arap. Tentu saja dia tidak meng"arapkan kebenaran keterangan &eng $an karena kalau benar terjadi "al demikian berarti pi"ak -oa!san!pai tela" melakukan perbuatan yang kurang patut ter"adap #un!lun! pai. Lian &u Tojin meraba!raba jenggotnya yang panjang. ";rusan ini amat berbelit! belit dan amat penu" ra"asia. #eterangan boca" ini mungkin sekali benar akan tetapi juga bukan musta"il dia dipergunakan ole" Pek!lian!pai untuk mengacau kita. &etapapun juga kalian suda" terburu na1su membunu" dua orang #un!lun!pai ini. #eadaan suda" terlanjur begini sunggu" tidak menyenangkan sekali. Pinto sendiri masi" ragu!ragu siapaka" yang benar siapa yang sala". #wee $in ditolong dan dibawa pergi ole" seorang iblis wanita ja"at -ek!"wa #ui!bo. Terang ba"wa ada pi"ak yang bersekongkol dengan #wee $in tapi....." Tiba!tiba kakek itu berseru "-e boca" kau "endak lari ke mana," Tubu"nya berkelebat ke depan dan di lain saat kakek ini suda" memegang lengan tangan &eng $an yang "endak lari. "(ku mau pergi saja. $elain -oa!san!pai tidak baik membunu" orang tak berdosa -ek!"wa #ui!bo suda" datang aku bisa celaka....." banta" &eng $an. "#au dicari -ek!"wa #ui!bo," Lian &u Tojin bertanya "eran. "$emua orang ja"at mencariku" "#enapa," #etua -oa!san!pai ini suda" menduga ba"wa pasti ada ra"asia ane" pada diri anak yang mencurigakan ini maka dia takkan melepaskannya sebelum dapat mengeta"ui ra"asianya. Tentu saja &eng $an tidak mau menceritakan tentang dirinya apalagi tentang 'm!yang $in!kiam!sut. Tapi dia anak yang cerdik dapat meng"ubung! "ubungkan persoalan maka dengan suara berbisik dia berkata. "Tosu tua apa kau lupa akan Lo tong $ouw Lee, $iapa yang takkan mencari tempat persembunyiannya, -ek!"wa #ui!bo tentu akan senang mendengar ba"wa aku dan Totiang mengeta"ui tempat tinggal kakek tua s"e $ouw itu!" Lian &u Tojin cepat melepaskan tangan yang dicekatnya. "-us" gila kau $iapa ta"u tempat sembunyi orang itu," 9rang tua ini celingukan ke kanan kiri nampaknya berk"awatir sekali. $iapa tidak k"awatir kalau dikatakan mengeta"ui tempat sembunyi Lo!tong $ouw Lee, $emua orang ja"at di dunia mencari!cari tempat sembunyi pencuri pedang Liong!cu $iang!kiam itu dan kalau dia disangka mengeta"ui tempat sembunyinya bukan musta"il kalau dimusu"i semua toko" kang!ouw! 215 Raja Pedang &eng $an tersenyum. "Totiang aku "anya membawakan suratnya kepada Totiang kiranya tidak ane" kalau orang yang suda" bersurat!suratan saling mengeta"ui tempat tinggalnya bukan," "-us" jangan main gila kau! Pinto tidak ta"u tempat sembunyinya!" "#alau begitu biarkanla" aku pergi mencarinya Totiang. (ku suda" tidak suka tinggal di -oa!san." "Pergila" pergila" cepat!" #akek itu kini mala" mendesak agar supaya anak itu pergi karena kalau dibiarkan saja di situ bicara tentang Lo!tong $ouw Lee jangan!jangan dia bisa terbawa!bawa dalam urusan perebutan Liong!cu $iang!kiam. &eng $an menole" ke ara" anak!anak yang meli"at semua itu dari jau" kemudian dia melambaikan tangan dan berkata "2ona -ong 2ona &wee selamat tinggal!" la lalu membalikkan tubu" dan lari menuruni puncak -oa! san!pai. $emua orang memandang bayangan anak ane" ini sampai lenyap di balik batu!batu besar. Lian &u Tojin meng"ela napas panjang. "(" sunggu" celaka terjadi "al seperti ini. Lekas kalian kubur baik!baik jena=a" dua orang murid #un!lun!pai ini. Pinto "arus berani mempertanggungjawabkannya ter"adap pertanyaan Pek .an $iansu....." la menarik napas panjang berkali!kali sambil menggeleng kepala penasaran sekali ba"wa dalam usia setua itu "arus meng"adapi urusan pertumpa"an dara" yang terjadi antara murid!muridnya dan murid!murid #un!lun!pai. #emudian dia meninggalkan murid!muridnya memasuki pondoknya untuk bersamad"i. &egitu memasuki pondok dia mendapatkan kekecewaan lain dengan tidak adanya &eng $an. &oca" itu begitu rajin dan amat cerdik dalam mempelajari 3lsa1at!3lsa1at To. &oca" yang ane" dan sepak terjang boca" tadi diam!diam membangkitkan ke"eranan dan kekagumannya. $eorang anak kecil yang bekerja sebagai kacung da"ulu suda" berani mempertaru"kan nyawa untuk menolong #wa -ong dan T"io &wee. Tadi suda" berani mencela -oa!an!pai dan mengeluarkan kata!kata yang gaga". #alau kelak anak itu menjadi seorang yang pandai dia takkan merasa "eran. ? ? ? &eng $an berjalan cepat siang malam. -anya kalau suda" "ampir tak kuat lagi saking lela"nya maka dia mengaso. la bermaksud pergi ke $"an!si untuk bersembunyi di #elenteng -ok!t"ian!tong dimana da"ulu dia perna" bekerja sebagai kacung. la "arus dapat menyembunyikan dirinya untuk beberapa ta"un lamanya demikian kata pesan Lo!tong $ouw Lee. $etela" tubu"nya kuat betul dan ilmu!ilmu silat itu suda" dia lati" sebaiknya baru dia bole" memperli"arkan dirinya. )an ucapan pesanan kakek buta itu benar!benar tepat. &uktinya setiap kali dia memperli"atkan diri pasti timbul "al!"al yang "ebat. Lebi" baik dia kembali ke daera" $ungai -uang!"o dan bersembunyi di kelenteng -ok!t"ian!tong. Terbayang ole"nya para "wesio kelenteng itu yang rata!rata amat sabar dan baik. #urang lebi" sebulan kemudian sampaila" dia di tepi $ungai -uang!"o. )ari tepi sungai itu ke utara kurang lebi" tiga pulu" li lagi adala" $"an!si di mana terdapat kelenteng yang ditujunya. la suda" lela" sekali dan "ari suda" menjelang senja. &eng $an mencari tempat yang enak di tepi sungai di bawa" sebatang po"on. la mengumpulkan daun!daun dan ranting!ranting kering untuk membuat api unggun malam nanti apabila "awa udara dingin dan apabila banyak nyamuk akan mengganggunya. $ebagian daripada daun! daun kering dia jadikan tilam tempat dia tidur. 216 Raja Pedang Perutnya lapar tidak dipedulikannya. &eng $an suda" terlentang di bawa" po"on mengenangkan pengalaman!pengalamannya selama dalam perjalanan ini. (da "al yang amat berkesan di "atinya yaitu ke mana saja dia berjalan dia selalu meli"at para petani bersikap penu" semangat menentang pemerinta" Mongol yang suda" banyak membikin sengsara rakyat. la mulai mendengar nama besar pemimpin!pemimpin rakyat disebut!sebut orang. 4ang paling terkenal dan sering kali dia dengar adala" nama besar 5iu .oan 5iang yang menurut para petani itu mempunyai kepandaian seperti dewa mala" memiliki ilmu kesaktian yang ajaib!ajaib. )iam!diam &eng $an mengenang semua itu dan mengingat!ingat kembali apa yang dia dengar dari Tan -ok meng"ubung!"ubungkan semua peristiwa antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai ber"ubung dengan suasana pemberontakan ter"adap pemerinta" Mongol ini. &eng $an adala" seorang anak kecil yang semenjak da"ulu "anya mempelajari ilmu 3lsa1at dan kebatinan mala" ak"ir!ak"ir ini mempelajari ilmu silat. (kan tetapi tentang politik dia sama sekali tidak mengerti. "(ku takkan pusing!pusing dengan segala urusan itu kalau aku suda" berada di dalam bangunan #elenteng -ok!t"ian!tong yang luas" pikirnya dan dia mengenang kembali masa dia kecil bekerja sebagai kacung di kelenteng itu. $uasana di dalam kelenteng "anya tenteram aman dan damai. (pabila meli"at orang luar tentu "anya orang!orang yang datang "endak bersemba"yang yaitu orang!orang yang datang dengan maksud baik dengan "ati bersi" dan maksud!maksud memo"on belas kasi"an 4ang Ma"a #uasa melalui para dewa yang dipuja masing!masing pendatang. (langka" senangnya pikirnya "idupnya. akan tenteram dan dia dapat meneruskan lati"an!lati"annya dengan aman $aking lela" dan laparriya beCiitu mata"ari terbenam &eng $an suda" tertidur. 0nak sekali dia tidur tidak ta"u ba"wa dia tela" tidur setenga" malam ba"wa bulan "ampir purnama suda" naik tinggi dan ba"wa dia lupa membuat api unggun. Tidak ta"u dia betapa ba"ayanya dia tertidur tanpa api unggun di tempat terbuka seperti itu di dekat $ungai -uang!"o lagi yang daera"nya masi" liar dekat dengan "utan!"utan besar. la bangun sambil menepuk pa"anya. )i bagian celana yang robek nyamuk menggigit pa"anya dan mengisap dara" sepuasnya. "2yamuk keparat!" &eng $an bangun duduk ketika mendengar suara nyamuk berngiung!ngiung di sekeliling kepalanya. Teringat dia ba"wa dia belum membuat api unggun. la menole" ke ara" tumpukan kayu dan daun yang keli"atan jelas di bawa" sinar bulan purnama yang menerobos di antara cela"!cela" daun po"on. (kan tetapi alangka" kagetnya ketika selain tumpukan kayu ini dia meli"at barang lain lagi yang membuat jantungnya serasa ber"enti berdetak. $epasang barang berkilauan seperti lampu. $epasang mata..... dan segera terli"at ole"nya ba"wa mata yang mencorong itu adala" mata seekor binatang yang sebesar lembu rnuda berkulit loreng!loreng! -arimau yang besar sekali! &eng $an menggigil. &iarpun anak ini suda" memiliki kepandaian yang tinggi dalam tubu"nya namun dia masi" belum menyadari betul akan "al ini. Tentu saja dengan kepandaiannya dia takkan sukar melawan "arimau ini atau setidaknya akan muda" dia menyelamatkan diri dengan meloncat ke atas po"on. #epandaiannya memungkinkan dia melakukan "al!"al ini. (kan tetapi dia suda" lumpu" ketenangannya lenyap. Tak bole" terlalu disala"kan dia 217 Raja Pedang siapa orangnya takkan menggigil kebingungan dan ketakutan kalau begitu bangun dari tidur suda" meng"adapi seekor "arimau sebesar ini yang berdiri "anya dalam jarak tiga meter di depannya! -arimau itu memang sejak tadi suda" mengintainya. #ini meli"at boca" itu bergerak dia segera mengaum dan meloncat menerkam ke ara" &eng $an. &eng $an terkesima dan tak dapat bergerak terpukau seperti kena si"ir. -anya matanya yang lebar itu terbuka melotot memandang merasa ngeri karena seakan!akan suda" tampak ole"nya gigi bertaring yang runcing serta kuku yang melengkung mengerikan. (kan tetapi tiba!tiba tubu" "arimau itu ter"enti di tenga" udara mala" terjengkang ke belakang berkelojota! dan mandi dara". Tepat di dadanya tertancap sebatang kayu "ampir tembus ke punggungnya. $iapaka" yang "menyate" "arimau ini, &eng $an menengok ke kanan kiri ke belakang dan alangka" "erannya ketika dia meli"at munculnya bayangan mera". )ara cilik berpakaian mera" si gagu bernama &i .oat itu tela" berada di depannya. &eng $an sampai bengong terlongong akan tetapi dia segera tersenyum rama". Tak mungkin dia tidak akan gembira kalau bertemu dengan boca" ini dara cilik cantik manis yang gagu yang menimbulkan rasa sayang rasa kasi"an dan ter"aru yang membuat dia timbul rasa "endak melindungi "endak membelanya. "#au.....," tegurnya sambij berdiri. (kan tetapi kalau dulu &i .oat tersenyum! senyum gembira dan mengajak dia bermain!main kini sikapnya jau" berbeda. .adis cilik ini nampak penu" ketakutan dan kek"awatiran waja"nya yang biasanya "ampir selalu kemera"an itu kini agak pucat. la menudingkan telunjuk kiri ke ara" bangkai "arimau telunjuk kanan ke ara" belakangnya agak ke atas kemudian dia menuding ke dada &eng $an. Lalu dia meloncat dan menendangi bangkai "arimau yang suda" tewas itu. &eng $an memandang bingung juga kagum betapa setiap kaki kecil itu menendang "arimau bangkai "arimau yang besar itu pasti tersepak ke depan. $unggu" da"syat tenaga kaki kecil iniH pikirnya. "(dik &i .oat kau "endak bilangA apaka", (ku berterima kasi" sekali atas pertolonganmu. #au tela" membunu" "arimau itu "ebat sekali kepandaianmu!" (kan tetapi &i .oat nampak tidak sabar karena &eng $an tidak mengerti maksud gerak tangannya tadi. la membanting!banting kakinya memegang dengan tangan &eng $an dan ditarik diajak pergi. "0" e" malam!malam kau "endak mengajakku ke manaka"," &eng $an ter"eran dan menolak. #embali &i .oat menuding!nuding ke belakangnya dan pada saat itu terdengar suara melengking tinggi seperti orang menangis dari jau". $eketika pucat muka &eng $an. 5elaka kiranya $ong!bun!kwi berada dekat situ. #iranya &i .oat ini tadi memberi isyarat ba"wa $ong!bun!kwi berada dekat dan menyuru" dia pergi bersembunyi. Tentu gadis cilik ini tadi "endak menyatakan ba"wa karena auman "arimau tadi $ong!bun!kwi akan menyusul ke situ dan &eng $an akan celaka. $ebelum &eng $an meyakinkan dugaannya &i .oat suda" menarik tangannya diajak lari cepat sekali ke ara" utara. "&etul ke utara. Tiga pulu" li dari sini ada kelenteng besar kita bisa sembunyi di sana" katanya sambil ikut berlari cepat. (kan tetapi tiba!tiba &i .oat menyeretnya meloncat ke dalam..... sungai. .adis cilik itu tentu saja 218 Raja Pedang suda" "a1al akan gerak!gerik aya"nya yang luar biasa ia gagu tapi cerdik sekali. $etela" kedua orang anak itu terjun ke dalam $ungai -uang!"o baru &eng $an ta"u akan maksud "ati &i .oat. .adis ini mengajaknya bersembunyi di bawa" alang!alang yang tumbu" di pinggir sungai itu. ;ntung sekali &i .oat tidak terlambat dalam tindakannya ini karena baru saja mereka bersembunyi di balik alang!alang dan merendam diri ke dalam air sungai di situ suda" berkelebat bayangan puti" dan ta"u!ta"u $ong!bun!kwi suda" berdiri seperti patung memandangi bangkai "arimau dan bekas tempat tidur &eng $an. #akek sakti ini terdengar menggerutu seorang diri. "-emmm membunu" "arimau dengan, timpukan sia!san 6pana" gunung7. &agus &i .oat. Tapi kenapa lari pergi, -emmm ada orang lain di sini siapa.....," )engar langka" lebar kakek itu lalu berjalan mengejar ke utara langka"nya lebar jalannya keli"atan perla"an saja akan tetapi sebentar saja lenyap dari situ. &eng $an "endak keluar dari belakang rumput alang!alang akan tetapi tiba! tiba le"er bajDunya ada yang mencengkeram dan dia ditarik kembali ke balik alang!alang. Ternyata yang mencengke!ramnya adala" &i .oat yang sebelum dia memprotes telapak tangan yang kecil dari tangan kanan gadis itu suda" mem!bungkam mulutnya. &eng $an ter"eran!"eran juga merasa geli. la merasa seperti anak kecil di"adapan gadis ini. (kan tetapi segera dia mendapat kenyataan betapa cerdik gadis ini dan betapa gegaba" dan bodo"nya dia sendiri. $eperti seorang iblis ta"u!ta"u $ong!bun!kwi tela" datang lagi di tempat tadi berdiri seperti patung memandangi "arimau. la bergidik dan merasa bulu tengkuknya meremang! $eandainya dia mengeluarkan suara dan mulutnya tidak dibungkam ole" tangan gadis gagu itu a" tentu $i 'blis &erkabung itu suda" akan mendapatkannya. la menole" untuk memandang &i .oat dengan terima kasi" akan tetapi alangka" kaget dan "erannya ketika dia suda" ke"ilangan gadis cilik itu. 0nta" ke mana perginya &i .oat yang tadi berada di sebela"nya! $elagi dia kebingungan mendadak sekali pundak!nya ditarik orang ke bawa" sampai ke!palanya terbenam ke dalam air. la gelagapan akan tetapi kembali ada tangan kecil yang menyusupkan setangkai alang!alang yang berlubang ke mulutnya. &aik! nya &eng $an juga tergolong anak cerdik maka seketika dia dapat menangkap mak!sud perbuatan ane" dari &i .oat ini. Tentu dia disuru" bersembunyi dengan seluru" tubu"nya di dalam air dan tang!kai alang!alang itu dapat dipergunakan untuk bernapas. Maka dia pun mengisap "awa dari tangkai itu yang menyembul ke atas bersembunyi di antara rumpun alang! alang. )engan girang dan berterima kasi" dia memegang tangan kiri &i .oat. )ua orang anak itu sambil berendam ke dalam air saling berpegang tangan "ati mereka berdebar penu" ketegangan dan kek"awatiran. )i dalam air &eng $an tidak ta"u apa yang terjadi di atas andaikata ta"u dia pasti akan bergidik kengerian karena beberapa detik setela" kepalanya terbenam air $i 'blis &erkabung itu menggunakan tangannya mencengkeram remuk sebua" batu kemudian menyambitkan peca"an batu ini ke seH kelilingnya juga ke permukaan air dan ke dalam alang!alang! (ndaikata kepala dua orang anak tadi masi" bersembunyi di dalam alang!alang tentu akan terkena sambitan peca"an batu yang cukup ampu" untuk menembus kulit kepala! $etela" berendam kurang lebi" satu jam barula" &i .oat berani muncul kembali ke permukaan air. la lalu memberl isyarat kepada &eng $an untuk meloncat keluar dari air. $egera mereka berdiri di tepi sungai basa" kuyup 219 Raja Pedang dan saling berpandangan. Tiba!tiba gadis cilik itu tersenyum lega. &ukan main manisnya setela" tersenyum. -ati &eng $an serasa diremas!remas. 'ngin dia memeluk &i .oat ingin dia memondongnya menggendongnya seperti anak kecil. .adis cilik gagu yang suda" menolong nyawa!nya yang biarpun gagu tapi luar biasa cerdiknya dan sekarang tersenyum!senyum begitu manisnya. Tiba!tiba dia meli"at &i .oat menggigil kedinginan. "#asi"an kau &i .oat. #au dingin, &iar kubuatkan api unggun." &i .oat segera memegang lengannya dan mengguncang!guncangnya. (lisnya berkerut dan kepalanya digeleng!gelengkan. &eng $an teringat dan dia merasa malu sendiri. (" bagaimana dia sampai kala" ole" anak perempuan yang jau" lebi" muda ini dan gagu pula lagi, #enapa dia begini kurang "ati!"ati, #alau dia membuat api unggun sama saja seperti memberita"ukan tempatnya kepada $ong!bun!kwi. &iarpun kakek itu suda" jau" ada tanda sedikit saja pasti cukup untuk memanggil kembali kakek yang li"ai sekali itu. "&agaimana baiknya, #au kedinginan &i .oat." .adis cilik itu "anya menggeleng kepala lalumemberi isyarat kepada &eng $an untuk melanjutkan perjalanan ke utara. "#au tentu ikut denganku bukan, &i .oat kau ikut bersamaku ya," &i .oat mengangguk meloncat ke dekat sungai yang ada pasirnya ialu ujung sepatunya bergerak!gerak seperti menari. &eng $an memandang dan alangka" "erannya ketika dia meli"at "uru1!"uru1 besar yang inda" dibuat ole" gerakan ujung sepatu itu. -uru1!"uru1 itu ber!bunyi% -arus sampai di kelenteng sebelum mata"ari terbit. &eng $an memegang kedua pundak &i .oat dipandangnya waja" itu penu" kekaguman. "#au "ebat! &iar gagu kau pandai menulis dengan kaki mala"! -e!bat &i .oat kau "ebat.....!" .adis cilik itu "anya tersenyum lalu menggandeng tangan &eng $an diajak lari cepat. )i waktu dua orang anak ini berlari &eng $an merasa betapa dinginnya telapak tangan &i .oat dan anak itu nampak kedinginan betul. Tidak "eran karena pakaian basa" kuyup ditamba" berlari!larian di dalam udara yang begitu dinginnya lewat tenga" malam itu. &eng $an mendapat akal. )ia sendiri tidak bisa menderita dingin karena dengan "awa ditubu"nya dia bisa menyalurkan "awa panas membuat tubu"nya "angat. )iam!diam dia mengera"kan tenaga dalamnya melalui telapak tangan &i .oat dia menyalurkan "awa panas ke tubu" &i .oat untuk mengusir "awa dingin. Mendadak &i .oat mengeluarkan suara ";"""!" dan melepaskan pegangannya mala" meloncat mundur dengan muka kaget. Meli"at gerak kaki tangannya gadis cilik ini suda" siap meng"adapi pertempuran matanya yang bening menatap waja" &eng $an penu" kecurigaan. &eng $an maklum ba"wa gadis cilik ini sala" sangka. )iam!diam dia kagum sekali. Ternyata penyaluran "awa panas tadi terasa pula ole" &i .oat. Ternyata boca" ini suda" ma"ir tentang "awa di dalam tubu" dapat merasai serangan tenaga dalam! "&i .oat aku tidak apa!apa "anya ingin membantumu meng"angatkan tubu"" &eng $an berkata. &i .oat memandang terus mengangguk!angguk dan nampaknya kagum sekali. (gaknya baru sekarang gadis cilik ini mendapat kenyataan ba"wa &eng $an memiliki ilmu kepandaian. la lalu menggandeng tangan &eng $an lagi dan sama sekali tidak melawan ketika pemuda itu sambil berjalan menyalurkan "awa panas yang diterimanya 220 Raja Pedang dengan gembira karena tak lama kemudian gadis cilik itu merasa "angat tubu"nya tidak menderita kedinginan lagi. -ari tela" menjadi terang ketika dua orang anak ini sambil bergandengan ta! ngan tiba di perbatasan $"an!si. #elen!teng -ok!t"ian!tong berdiri di luar sebua" dusun "anya dua li jau"nya dari $ungai -uang!"o. )engan gembira dan penu" "arapan &eng $an mengajak &i .oat lari menuju ke tempat itu. &etapa kagetnya ketika ak"irnya sampai di tempat yang dituju ia meli"at ba"wa apa yang dulunya merupakan bangunan!bangunan kelenteng yang besar tua dan kuat sekarang "anya tinggal tumpukan puing!puing belaka. &angunan!bangunan itu ternyata tela" menjadi abu tela" "abis dimakan api! $ekelilingnya sunyi tak keli"atan seorang pun manusia. Meli"at keadaan tempat itu agaknya baru beberapa pekan saja #elenteng -ok!t"ian!tong kebakaran. &eng $an berdiri bengong. &i .oat yang semenjak tadi suda" nampak gelisa" karena belum juga mereka mendapatkan tempat berlindung kini memandang kepada &eng $an yang keli"atan sedi". la segera menarik!narik tangan &eng $an dan menunjuk ke ara" puing seola"!ola" bertanya. "5elaka sekali &i .oat" kata &eng $an perla"an. "(gaknya terjadi sesuatu yang "ebat dengan #elenteng -ok!t"ian!tong. (" bagaimana nasibnya para "wesio dan ke mana perginya mereka itu," )asar &eng $an memang seorang yang memiliki "ati penu" pribudi sebentar saja dia suda" lupa akan keadaan diri sendiri lupa akan ancaman yang mengelilingi dirinya dan menaru" kasi"an serta memper"atikan nasib lain orang. )engan suara a"!a"!u"!u"!u" &i .oat menudingkan telunjuknya ke ara" dada &eng $an dan dada sendiri lalu menuding ke ara" belakang. /elas ia keli"atan memperingatkan &eng $an akan ba"aya yang mengancam mereka. &arula" dia sadar akan ancaman ba"aya "ebat berupa $ong!bun!kwi yang setela" malam terganti pagi tentu akan lebi" memuda"kan kakek itu mencari mereka. la ingat ba"wa tak jau" dari kelenteng itu terdapat sebua" dusun dan dia suda" kenal dengan beberapa orang tua di dusun itu yaitu ketika dia da"ulu menjadi kacung #elenteng -ok!t"ian!tong. Tentu mereka itu akan suka memberi tempat kepadanya untuk bersembunyi. $etela" berpikir demikian &eng $an lalu menarik tangati &l .oat diajak berlari menuju ke dusun itu. -ari masi" pagi dan dusun itu sunyi sekali. -al ini meng"erankan "ati &eng $an karena da"ulu para petani di dusun itu suda" pada bangun mala" suda" berangkat ke sawa" sebelum mata"ari terbit. $ekarang kenapa sebua" ruma" pun belum memuika pintunya, $ambil menggandeng tangan &i .oat &eng $an berlari!lari di sepanjang jalan kampung yang sunyi itu. /angankan mianusia seekor anjing pun tak tampak di situ. #eadaan sunyi menyeramkan. &eng $an seperti mendapat 3rasat ba"wa tentu terjadi "al!"al yang mengerikan di dusun ini seperti yang tela" menimpa #elenteng -ok! t"ian!tong. la segera menuju ke ruma" kakek $am pemilik warung kecil di sudut kampung yang suda" dikenalnya. #akek $am seorang duda tua amat perama" dan baik kepadanya. la dapat mempercayai penu" kakek itu dan kiranya tidak ada tempat persembunyian yang lebi" baik dan aman kecuali ruma" kakek $am itu. )iketuknya pintu ruma" yang masi" tertutup itu. &iasanya pagi!pagi sekali kakek $am suda" membuka warungnya sekarang pintu ruma"nya pun masi" tertutup. &eng $an tak sabar lagi ingin dia segera bertemu dengan kakek 221 Raja Pedang $am untuk minta keterangan tentang keadaan kampung yang sunyi ini dan tentang kebakaran #elenteng -ok!t"ian!tong. "Tok!tok!tok!" ;ntuk ke empat kalinya dia mengetuk kini agak keras &elum juga ada jawaban dari dalam dan tiba!tiba terdengar lengking tinggi dari jau" &eng $an menjadi pucat mukanya &i .oat memegang tangannya dan cepat dia mendorong pergi &eng $an se"ingga anak ini ter"uyung. &i .oat dengan muka gelisa" menuding!nudingkan telunjuknya seperti mengusir pergi &eng $an dan pada saat itu pintu ruma" ter!buka dan..... &eng $an meloncat mundur dengan mata terbelalak. Ratusan ekor ular menyerbu keluar dari pintu ruma" yang baru terbuka itu! "5elaka! &i .oat mundur....." teriaknya sambil meloncat lagi menjau"kan diri. Pengalaman dengan ular!ular ini perna" dia alami bersama Tan -ok da!"ulu ini dan dia masi" bergidik kalau mengenangkannya. $ekarang kembali dia ber"adapan dengan ratusan ekor ular yang menjijikkan. &i .oat membalikkan tubu" sama sekali tidak keli"atan takut kepada barisan ular itu. la mengeluarkan suara a"!u"!a"!u"!a" dan menudingkan telunjuknya kepada &eng $an lalu ke ara" belakangnya dari mana masi" terdengar lengking tangis sayup sampai. 5elaka betul pikir &eng $an. )ari belakang mengejar $ong!bun!kwi dan depan meng"adang barisan ular ini. &agaimana dia bisa lari lagi pergi meninggalkan &i .oat, Mungkin &i .oat takkan diganggu $ong!bun!kwi akan tetapi ular!ular ini, $ekali lagi &i .oat memberi isyarat supaya dia bersembunyi dan gadis ini mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya. )engan benda yang diambilnya itu di tangan &i .oat melangka" maju dan..... dengan enaknya ia berjalan diantara barisan ular itu yang begitu gadis ini mendekat lalu diam tak bergerak mala" yang di depan cepat!cepat menyingkir agaknya merasa takut sekali. &eng $an ter"eran!"eran dan dia "anya meli"at sebua" benda mengkilap di ta!ngan &i .oat. (gaknya benda itula" yang membikin takut barisan ular itu. $uara lengking tinggi makin jelas terdengar dan kini &eng $an tak perlu mengk"awatirkan diri &i .oat lagi. $elain gadis cilik itu memiliki benda yang melindunginya dari ular!ular itu juga &i .oat memiliki kepandaian yang cukup tinggi se"ingga tak usa" k"awatir akan dicelakai orang. (palagi $ong! bun!kwi suda" datang dekat siapa berani mengganggunya, &erpikir demikian &eng $an lalu berkata. "&i .oat selamat tinggal!" )an dia talu lari terus ke utara menjau"kan diri dari tempat itu. $etela" keluar dari dusun itu dia meli"at beberapa orang serdadu Mongol di belakang ruma" yang paling pinggir. (ne"nya serdadu itu segeraA menyelinap dan menyembunyikan diri ketika meli"at &eng $an lari lewat. &eng $an tidak peduli dan lari terus $ampai ke pinggir $ungai -uang! "o kemudian lari di sepanjang tepi sungai menuju ke barat. $etela" dia berlari belasan li jau"nya dan mulai mengendorkan larinya karena mengira ba"wa dia suda" selamat ter"indar daripada ancaman $ong!bun! kwi tiba!tiba dia mendengar lengking itu suda" dekat di belakangnya! &eng $an menjadi kaget setenga" mati dan dia mempercepat lagi larinya. 2apasnya sampai "ampir putus dan dia terenga"!enga" ketika di sebua" tikungan dia meli"at iringan!iringan gerobak. (da tuju" bua" gerobak banyaknya. gerobak mengangkut karung!karung gandum. 'ring!inngan gerobak gandum ini adala" gandum!gandum yang merupakan "pajak" dari para petani dipungut ole" pembesar setempat untuk dikirimkan ke kota 222 Raja Pedang disetorkan kepada pembesar atasan. Para petani bisanya menangis apabila meli"at pawai gerobak ini karena di situla" adanya "asil jeri" paya" mereka selama setenga" ta"un "asil cucuran keringat mereka setiap "ari. &ole" dibilang mereka tidak ke bagian apa!apa lagi kecuali sedikit yang mereka makan untuk menyambung "idup. &eng $an meli"at belasan orang tentara Mongol mengawal tuju" gerobak gandum ini dan disetiap gerobak terdapat seorang kusirnya. #arena lengking tangis d! belakangnya suda" makin keras tanda ba"wa $ong bun!kwi makin dekat &eng $an tidak berpikir panjang lagi. )iam diam dia menyelinap di antara gerobak!gerobak itu dan tanpa diketa"ui para pengawal dia meloncat ke dalam gerobak bersembunyi di antara karung!karung gandum yang "ampir sebesar dia penu" dengan gandum yang baik dan basi". 'a mengintai dari dalam gerobak dan meli"at ba"wa gerobak itu dikusiri seorang boca" seumur dengannya yang memakai caping 6topi tani7 lebar menutupi mukanya. &oca" ini nampak melenggut saking ngantuknya. Memang muda" untuk mengusiri gerobaknya karena gerobak yang dikusirinya ini adala" gerobak ke tiga se"ingga kuda yang menarik gerobak itu tak usa" dikendalikan lagi "anya tinggal mengikuti yang depan. Tiba!tiba setela" iring!iringan ini berjalan dua tiga li jau"nya terdengar bentakan!bentakan di luar dan gerobak!gerobak itu ber"enti. Terdengar suara $ong!bun!kwi yang galak berpengaru". "(ku mencari seorang anak laki!laki !bermuka "itam kadang!kadang puti" kadang!kadang "ijau (paka" dia turut dengan kalian," Terdengar suara makian kotor sebagai jawaban dan seorang diantara para pengawal membentak "Tua bangka gila "ayo pergi jangan ganggu kamiD" (kan tetapi ucapan ini disusul pekik mengerikan disusul pekik ke dua dan ke tiga. #emudian terdengar orang!orang minta ampun disusul suara ketawa kakek $ong!bun!kwi ketawa yang seperti orang menangis. "(njing!anjing Mongol berani kurang ajar ter"adapku, Mau ta"u siapa aku, $ong!bun!kwi inila" aku!" #embali ter!dengar seruan!seruan ketakutan dan minta ampun. "(mpun Locianpwe ampunkan kami ..... di sini tidak ada anak laki!laki yang Locianpwe maksudkan tadi....." "-a" siapa percaya mulut anjlng Mongol, &iar kuperiksa sendiri!" $ong!bun! kwi menyingkap tenda gerobak satu demi satu tapi tidak meli"at adanya &eng $an. Tuju" bua" gerobak itu "anya berisi gandum belaka berkarung! karung banyaknya bertumpuk!tumpuk memenu"i gerobak!gerobak itu. )engan mara" dan kecewa $ong!bun!kwi pergi dari situ sambil mengeluarkan bunyi lengkingnya yang meninggi seperti orang menangis. &uru!buru para pengawal gerobak!gerobak gandum ini menolong tiga orang teman mereka yang mati ole" pukulan $ong!bun!kwi dimasukkan ke dalam gerobak dan iring!iringan itu segera melanjutkan perjalanannya. #emanaka" perginya &eng $an, &agaimana $ong!bun!kwi tidak bisa menemukannya, #alau saja $ong!bun!kwi tidak begitu tergesa!gesa kiranya di gerobak ke tiga dia akan meli"at sebua" karung gandum yang agak lain daripada yang lain karena di dalam karung ini bukan berisi gandum melainkan berisi seorang manusia &eng $an! (nak yang amat cerdik ini tela" lebi" dulu bersembunyi. 'a mendapatkan karung kosong di situ maka segera dimasukinya dan ditutup dari dalam. )i antara pulu"an karung gandum itu sepintas lalu memang takkan dapat terli"at perbedaannya. la bernapas lega ketika $ong!bun!kwi 223 Raja Pedang suda" pergi dan gerobak!gerobak itu suda" berjalan kembali. (kan tetapi dia tidak berani segera meninggalkan rombongan ini maklum ba"wa watak $ong!bun!kwi takkan putus asa begitu saja. la segera mencari akal dan keluar dari karung gandum. &enar saja dugaan &eng $an. &elum tiga li gerobak!gerobak itu berjalan mendadak terdengar lagi lengking tangis dan tak lama kemudian rombongan ini ber"enti. "(paka" yang dapat kami lakukan untuk Locianpwe, (da keperluan apa gerangan Locianpwe kembali," terdengar kepala penjaga bertanya dengan suara gemetar. "&uka semua tenda gerobak "endak kuperiksa lagi!" Para pengawal sibuk membukai tenda gerobak. $ong!bun!kwi meneliti dengan penu" per"atian. )i gerobak ke tiga dia ber"enti dan tiba!tiba dia menyambar sebua" karung gandum. &egitu dia mengangkat karung gandum ini jelas keli"atan ba"wa di dalam karung bukanla" gandum melainkan seorang manusia yang bergerak!gerak! "-a!"a!"a!"i!"i! &eng $an boca" setan kau "endak lari ke mana," $ambil tertawa!tawa gembira $ong!bun!kwi menggendong karung berisi manusia itu dan berlari cepat sekali seperti terbang meninggalkan rombongan itu. Para pengawal saling pandang dengan "eran. &agaimana di antara gandum berkarung!karung itu terdapat manusianya, Tergesa!gesa mereka melanjutkan perjalanan dan sebentar!sebentar para pengawal menengok ke belakang dengan perasaan ngeri dan takut. 2ama besar $ong!bun!kwi memang membikin takut semua orang dari golongan manapun juga. Tiba!tiba gerobak ke tiga menyeleweng dari iring!iringan. #udanya membelok ke kiri dan melintang di tenga" jalan. "#eparat kusirnya tertidur agaknya!" bentak kepala pengawal sambil berlari meng"ampiri dan mena"an kuda yang "endak binal ini. #etika dia memandang dia kaget sekali meli"at ba"wa gerobak ke tiga ini memang tidak ada kusirnya! #e mana perginya kusir yang masi" muda itu, Tadi masi" nampak melenggut melindungi mukanya dari sinar mata"ari. $emua pengawal menjadi bingung dan bertanya!tanya kemudian mereka menjadi pucat ketika kepala pengawal berseru "5elaka jangan!jangan yang dibawa pergi $ong!bun!kwi adala" dia!" #ek"awatiran mereka terbukti. Pada saat itu terdengar lengking panjang. $ebelum mereka sempat berunding apa yang "arus mereka lakukan $ong! bun!kwi suda" datang membawa karung yang tadi dilemparkannya karung yang sekarang berisi mayat manusia itu ke ara" para pengawal kemudian tubu" $ong!bun!kwi berkelebatan ke sana ke mari. &eberapa belas menit kemudian ketika kakek ini pergi di situ suda" tidak ada lagi manusia "idup. $emua pengawal dan kusir ba"kan semua kuda yang menarik gerobak reba" tak bernyawa lagi. &eginila" kejamnya "ati $ong!bun!kwi si 'blis &erkabung! (paka" yang terjadi, #e mana perginya &eng $an, #alau saja &eng $an ta"u apalagi meli"at apa yang menjadi akibat daripada perbuatannya kiranya dia tak!kan suka melakukan akalnya itu. Tadi setela" selamat tidak dapat ditemukan $ong!bun!kwi ketika dia bersembunyi di dalam karung gandum dia merasa pasti ba"wa kakek iblis itu akan kembali. Maka cepat dia mengambil keputusan menggunakan siasat. )ari dalam gerobak dia merayap ke depan dan sekali terkam dia dapat menangkap kusir gerobak yang masi" 224 Raja Pedang muda itu menyumpal mulutnya dan mengikat kaki tangannya. #emudian dia memasukkan kusir ini ke dalam karung dan dia sendiri duduk di tempat kusir memakai topi caping lebar menutupi mukanya. )engan "ati berdebar tidak karuan &eng $an menyaksikan sendiri dari balik topinya ketika $ong!bun!kwi datang lagi dan membawa pergi karung gandum berisi kusir tadi. la merasa beruntung sekali ba"wa kakek iblis itu tidak membuka karung di tempat itu. $etela" kakek itu pergi cepat &eng $an mencari kesempatan dan diam!diam menyelinap turun dari gerobak lalu lari memasuki sebua" "utan yang lebat dan liar di tepi $ungai -uang!"o. #arena takut kalau!kalau dapat dikejar dan ditangkap $ong!bun!kwi &eng $an berlari terus menyusup!nyusup "utan liar itu. $etela" "ari menjadi sore barula" dia ber"enti. la tela" sekali lela" dan lapar. (gaknya malapetaka masi" banyak mengelilingi dirinya. &aru saja dia terlelap "endak tidur dia mendengar suara berisik dan ketika dia membuka matanya dia tela" dikurung ole" belasan orang laki!laki tinggi besar yang keli"atan bengis dan ja"at. $emua orang itu memegang golok yang besar dan tajam berkilau! "0" e"..... ada apa..... mau apa.....,"! &eng $an berseru gagap dan merayap "endak bangun. "-e"!"e"!"e"!" $eorang di antara mereka yang bermulut lebar dan berkumis lebat tertawa bergelak dari mulutnya menitik keluar air liur menjijikkan sekali. "#awan!kawan daging boca" kurus ini kiranya lumayan juga untuk teman gandum dan arak. -e"!"e"!"e"!" "(pa.....,," &eng $an meloncat ke belakang mukanya pucat. "#alian ii manusia "endak makan daging manusia, (paka" kalian ini iblis," "$ekarang ini jamannya orang makan orang "e"!"e"!"e" apa ane"nya kalau kami "endak makan engkau boca", se!tiap "ari di kota di dusun kau meli"at orang makan orang "a!"a!"a orang digerogoti "abis dagingnya ole" orang lain. -e"!"e"!"e"!" Para pengurung itu yang waja"nya liar dan bengis!bengis merapat maju. &eng $an menengok ke kanan kiri dan mendapatkan dirinya suda" terkurung betul!betul tidak ada jalan keluar atau lari lagi. la menjadi bingung dan ak"irnya timbul amara"nya. Masa dia "arus menyera" mepta"!menta" saja untuk dijadikan mangsa orang!orang liar ini, Tidak dia "arus melawan! Lati"annya ilmu silat tela" banyak maju setiap saat terluang tak perna" dia lupa melati" diri. #iranya sekarang inila" ujian baginya apaka" dia selama ini melati" diri cukup keras atau tidak. Mendadak terdengar bentakan!bentakan keras. $inar puti" berkelebatan dari kanan kiri. )i antara orang!orang liar itu ada beberapa orang terjungkal dan beberapa batang senjata ra"asia menancap pada batang po"on. "(" Pek!lian!pai yang datang.....! #awan!kawan lari.....!" seru kepala gerombolan liar itu Mereka lari cerai!berai sambil menyeret mereka yang tadi terjungkal robo". $ebentar saja di situ tidak keli"atan lagi seorang pun orang ja"at "anya di sana!sini keli"atan paku!paku yang kepalanya berbentuk bunga teratai puti". 'tula" Pek!lian!ting 6Paku Teratai Puti"7 senjata ra"asia dan tanda anggauta perkumpulan Pek!lian!pai. &eng $an girang sekali. Tentu Tan -ok dan teman!temannya yang datang menolongnya. la celingukan ke kanan kiri lalu memanggil. "Tan!twako.... aku &eng $an disini .....!" )ari dalam "utan yang suda" mulai gelap itu bermunculan belasan orang. (da laki!laki ada pula wanita dan pakaian mereka serba ringkas. 4ang laki! 225 Raja Pedang laki keli"atan gaga" ada juga yang menakutkan. Tiga orang wanita di antara mereka cantik dan gaga" suda" setengo" tua akan tetapi masi" cantik dan gesit gerak!geriknya. Mereka ini segera mendekati &eng $an seorang di antaranya bertanya rama".
"#au tadi memanggil Tan!twako siapaka" yang kaumaksudkan,"
&eng $an meli"at ba"wa penanyanya seorang laki!laki berusia empat pulu" ta"un gaga" dan keren. "#umaksudkan pemimpin rombongan Pek!lian!pai yang bernama Tan -ok dia adala" sa"abat baikku." Terdengar seruan!seruan "eran dan kaget di antara belasan orang Pek!lian! pai itu. $i pemimpin sendiri segera mengeluarkan seruan girang. "("a kiranya kau yang bernama &eng $an, Tentu saja kami mengenal baik Tan -ok yang memimpin rombongan Pek!lian!pai dari selatan itu. $uda" kuduga ba"wa kau tentu &eng $an seperti perna" diceritakan ole" saudara Tan -ok maka tadi kami tidak ragu!ragu untuk mengusir perampok!perampok pemakan manusia itu*. &eng $an segera mernberi "ormat dan berkata "&anyak terima kasi" kuucapkan kepada kakak!kakak yang gaga" perkasa. Makin yakinla" "atiku sekarang ba"wa Pek!lian!pai memang perkumpulan orang!orang gaga". (kan tetapi Twako kenapa kalian yang belum mengenalku tela" menolongku dan begini baik kepadaku," &eng $an merasa sungkan sekali karena beberapa orang Pek!lian!pai itu suda" mengeluarkan roti dan air minum untuknya. "#aumakanla" dulu nanti akan kami ceritakan sejelasnya. &ukan "anya karena kau kenalan saudara Tan -ok saja mengapa kami menolongmu akan tetapi ada "al yang lebi" penting lagi. Makanla" dulu (dik &eng $an." #arena perutnya memang lapar sekali &eng $an tanpa malu!malu lagi lalu makan "idangan itu dengan la"apnya. $etela" berada di tenga"!tenga" mereka ini orang!orang gaga" Pek!lian!pai dia merasa aman dan tidak takut akan ancaman $ong!bun!kwi. (kan tetapi setela" mengambil paku!paku Pek! lian!pai dari tempat itu para anggauta Pek!lian!pai itu seorang demi seorang pergi dari tempat itu seperti setan!setan saja. .erakan mereka cepat dan tidak mengeluarkan suara se"ingga rombongan seperti ini dalam pertempuran dapat melayani musu" yang jau" lebi" banyak jumla"nya. #ini "anya tinggal pemimpin pasukan yang tadi bicara dengan &eng $an yang masi" duduk meng"adapi anak itu. "#e mana perginya teman!teman tadi," &eng $an bertanya se"abis makan karena kesunyian tempat itu betul!betul menyeramkan apalagi setela" keadaan menjadi makin gelap. "(" suda" menjadi kebiasaan klta tidak berkelompok selalu siap untuk menggempur musu" pasukan!pasukan Mongol yang lewat dekat daera" mi" pemimpin Pek!Lian!pai itu berkata. &eng $an mengangguk!angguk dan mengangsurkan kembali tempat air dan tempat roti yang suda" kosong. "$ekali lagi terima kasi" Twako..... e" siapaka" nama Twako," "2amaku 5iu Tek" jawab orang itu singkat. "$"e 5iu....., kalau begitu Twako ini masi" ter"itung keluarga dengan pemimpin yang terkenal 5iu .oan 5iang," 9rang itu nampak gugup tapi karena keadaan gelap sukar bagi &eng $an untuk memper"atikan mukanya. "(aa"""..... orang seperti aku ini mana bisa disejajarkan dengan 5iu .oan 5iang, 0" (dik &eng $an kau suda" ta"u 226 Raja Pedang akan 5iu .oan 5iang apaka" kau perna" bertemu de!Bngannya dan di mana dia sekarang," "$emua orang dari pedagang sampai petani memuji!muji nama besar 5iu .oan 5iang. Tentu saja aku perna" mendengar nama itu disebut!sebut orang. (kan tetapi belum perna" aku bertemu muka dengannya dan tentu saja aku tidak ta"u di mana tempatnya. 5iu!twako kau tadi bilang ba"wa ada "al yang amat penting yang menjadi alasan kau dan teman!teman tadi menolongku. -al apaka" yang amat penting itu," "(mat penting bagimu (dik &eng $an. (kan tetapi sebelum aku memberi penjelasan aku ingin mendapat kepastian lebi" dulu agar jangan mengecewakan dua orang sakti itu. (dikku yang baik coba kaubuka baju atasmu ingin aku membantu &eng $an melepas bajunya yang suda" rombeng itu yang dilakukannya karena dia ingin segera mendengar apa yang akan dlceritakan ole" pemimpin Pek!lian!pai itu. )engan sebatang obor yang dinyalakannya 5iu Tek menerangi dada dan pundak &eng $an. Tiba!tiba dia nampak gembira tertawa!tawa dan menudingkan telunjuknya ke ara" pundak &eng $an. "&agus kaula" anak mereka! -a!"a!"a tak sala" lagi sekarang. Tanda ta"i lalat di pundakmu itu! &etul kaula" &eng $an anak suami isteri yang sakti itu!" &eng $an menjadi bengong lalu memakai kembali bajunya. "5iu!twako apa kaubilang, (ku anak siapa, -arap kaujelaskan jangan main!main." $uara &eng $an terdengar serak "ampir tak dapat dia mengeluarkan suara karena rasa ke"aruan yang besar. /antungnya berdetak tidak karuan mendengar ba"wa dia adala" anak mereka! Mereka siapa, "(dik &eng $an jawab dulu. &ukanka" kau seorang anak yang menjadi korban banjir $ungai -uang!"o dan tidak ta"u lagi siapa aya" bundamu," &eng $an mengangguk membasa"i bibirnya dengan lida". "(ku..... aku suda" lupa segala..... aku terdampar ombak air ba" lalu berkeliaran dan bekerja di kelenteng..... aku tidak ingat lagi siapa aya" bundaku. 5iu!twako yang baik lekas kauberi penjelasan apa artinya semua ini," 5iu Tek memegang kedua pundak &eng $an dan berkata gembira "(dik &eng $an kiong"i 6selamat7! #au akan bertemu dengan aya" bundamu kembali. Mereka suda" lama mencari!carirnu ke mana!mana. Tak nyana aku yang menemukan kau disini. (" girang sekali "atiku!" &eng $an "ampir pingsan saking kagetnya "eran dan gembiranya. Terlalu "ebat terlalu baik berita ini sampai sukar untuk dapat dipercaya. &enarka" dia akan bertemu dengan aya" bundanya kembali, &agaimanaka" waja" aya" bundanya itu, la suda" lupa sama sekali. 'ngatannya disapu bersi" ole" air ba" yang mengamuk. &a"kan s"e!nya sendiri saja dia sampai lupa. "5iu!twako...... di mana..... dimana..... mereka itu.....," )engan sukar sekali &eng $an mengajukan pertaryaan ini dengan suara terputus!putus dan mata berlinangan air mata. "$abarla" (dik &eng $an mereka tidak jau" dari sini. Tunggu aku memberi kabar kepada mereka dan besok pagi kau suda" akan bertemu dengan aya" bundamu itu." 5iu Tek memberi isyarat dengan siutan. Munculla" seorang temannya seorang anggauta Pek!lian!pai wanita yang sigap dan bermata sipit di punggungnya membawa pedang. "#ui!moi kauantarkan suratku kepada 9uw!tai"iap suami isteri malam ini juga" kata 5in Tek yang segera mencorat!coret se"elai kertas dan 227 Raja Pedang memberikannya kepada wanita itu. <anita itu "anya mengangguk menerima surat dan tak lama kemudian dari jau" terdengar derap lari seekor kuda. "5iu!twako jadi aku s"e..... s"e 9uw, 5iu!twako ceritakanla" tentang aya" bundaku aku suda" lupa sama sekali. )an bagaimana aku sampai "anyut di -uang!"o, (" Twako yang baik ceritakanla" aku tak sabar menanti." $eperti anak kecil &eng $an mengguncang!guncang lengan 5iu Tek yang tersenyum dan memandang ter"aru. "(dikku yang baik kau adala" putera tunggal sepasang suami isteri yang berkepandaian tinggi sekali. 9rang tuamu adala" sepasang pendekar yang sukar dicari bandingnya untuk jaman ini. (ya"mu bernama 9uw #iu terkenal dengan julukannya -ui!sin!liong 62aga $akti Ter!bang7. 'bumu bernama &"e #it 2io berjuluk &i!sin!kiam 6Pedang $akti 5antik7." &eng $an mendengarkan dengan "ati berdebar bangga. (" kiranya orang tuanya adala" pendekar!pendekar gaga" terkenal di kaiangan Pek!lian!pai pula. (langka" akan kaget dan "erannya kalan kelak Tan!twako mendengar akan "al ini pikirnya. -emmm orang tuanya tidak kala" terkenalnya ole" orang tua anak!anak -oa!san!pai itu. )iam!diam &eng $an mengangkat dada ter"adap T"io #i #ui Lok dan dua orang gadis cilik T"io &wee dan #wa -ong. la tak merasa kala" ole" mereka itu! "5iu!twako" katanya dengan $uara gemetar "kalau aya" bundaku begitu terkenal dan li"ai kenapa aku sampai bisa "anyut terbawa air ba"," "#etika itu banjir besar sedang mengamuk di sepanjang $ungai -uang!"o aya" bundamu sibuk menolong para korban. #arena kesibukannya inila" mereka menjadi lalai dan kau yang masi" kecil bermain!main di dekat songai lalu terseret banjir dan lenyap. Mereka tak dapat berbuat apa!apa karena ta"u!ta"u kau tela" lenyap....." &eng $an termenung. (ir matanya menitik turun. la sendiri tidak ingat sama sekali akan "al semua itu. $eingatnya dia tela" menjadi kacung di -ok!t"ian! tong. &aginya "idup ini dimulai dari lantai -ok!t"ian!tong yang dia pel 6cuci7 setiap "ari. 'ngatannya "anya bisa dia putar kembali sampai saat itu saat ia menjadi kacung di kelenteng diperlakukan dengan amat baik ole" para "wesio di kelenteng itu. 'a tidak dapat mengingat lagi waktu sebelum itu. )an sekarang kelenteng itu suda" "abis di makan api tak seorang pun "wesio dapat dia temukan se"ingga awal "idupnya yang dapat dia ingat juga "abis tersapu dari kenyataan kini bukan tersapu air melainkan tersapu "abis ole" api! Tak di!sangka sama sekali ba"wa di tempat ini dia akan bertemu dengan aya" bundanya! Tak terta"ankan lagi &eng $an menutupi mukanya dan menangis tersedu!sedu. "Tidurla" (dik &eng $an. Tidurla" nyenyak dan besok kau akan bertemu dengan aya" bundamu." (kan tetapi mana &eng $an mau tidur, la tidak mau tidur karena takut kalau! kalau dia akan bangun dari tidur dan mendapatkan dirinya ba"wa semua ini "anya mimpi belaka. Mala" sekarang pun berkali!kali dia mencubit kulit lengan sendiri untuk menyatakan ba"wa dia tidak sedang tidur. #adang! kadang dia "ampir tak dapat percaya. la akan bertemu dengan aya" bundanya, (" terlalu baik terlampau luar biasa baik nasibnya sampai! sampai sukar untuk mempercayanya. Tak sabar lagi dia menanti datangnya pagi dan baru kali ini selama "idupnya &eng $an ta"u apa artinya menunggu. Malam itu terasa amat panjang ole"nya. 228 Raja Pedang (k"irnya 1ajar menyingsing. $uara!suara dalam "utan suda" beruba" bukan lagi suara burung malam jengkerik diseling meraungnya binatang!binatang buas suara yang seram menamba" kegelisa"an "ati &eng $an yang tak sabar melainkan suda" beruba" menjadl suara burung!burung pagi berkicau ramai inda" menamba" kegembiraan "ati &eng $an yang meli"at ba"wa apa yang dinanti!nantikan ak"irnya menjelang tiba. 5iu Tek mengeluarkan sisa daging rusa yang masi" disimpannya lalu dipanggang dan memberi sebagian kepada &eng $an. (kan tetapi dengan "alus &eng $an menolaknya menyatakan ba"wa dia tidak lapar. Memang dia "anya lapar bertemu orang tuanya yang lain!lain tidak peduli lagi. (k"irnya setela" mata"ari mulai menerobos ca"ayanya di antara daun!daun po"on dari jau" terdengar derap kaki kuda dan tak lama kemudian munculla" dua orang. $eorang laki!laki tinggi tegap berusia empat pulu" ta"un yang bermuka pucat bermata sipit dan dengan kumis melintang meloncat turun dari kudanya diturut ole" seorang wanita cantik berpakaian inda" berusia kurang lebi" tiga pulu" ta"un. )ua orang ini sambil tersenyum!senyum meng"ampiri &eng $an dan 5iu Tek. &eng $an segera bangkit berdiri memandang kepada dua orang itu ganti!berganti. Le"ernya terkancing seakan!akan ada "awa menyesak dari dada memenu"i kerongkongannya. "(dik &eng $an itula" mereka aya" dan ibumu. $ambutla"" kata 5iu Tek sambil tersenyum. "&aik!baikla" kau dengan aya" ibumu aku "arus pergi." 5iu Tek segera meninggalkan tempat itu tanpa mendapat jawaban &eng $an yang seakan!akan tidak mendengarnya karena anak ini seperti terpukau berdiri memandang dua orang yang baru datang itu. "&eng $an a"""..... kau suda" begini besar..... a" sampai pangling aku..... "ampir delapan ta"un kau lenyap..... a" biarkan aku meli"at tanda di pundakmu &eng $an. &etulka" kau &eng $an anakku, &etulka" ada ta"i lalat di pundakmu," <anita itu berkata dengan suara terputus!putus dan saputangannya digosok!gosokkan matanya yang bercucuran air mata. Laki!laki itu pun melangka" maju suaranya besar parau. "Tak sala" lagi inila" anak kita. &iar kita buktikan tandanya. &eng $an coba kaulepas bajumu....." .emetar seluru" tubu" &eng $an. 0nta" apa yang dirasanya di saat itu dia sendiri tidak ta"u. $eperti dalam mimpi tangannya membuka kancing bajunya se"ingga baju itu terbuka dan tampak dada dan pundaknya. $ebua" andeng!andeng 6ta"i lalat7 kecil meng"ias pundak kirinya. Meli"at ini wanita itu lalu menubruk dan merangkulnya. "(" kau betul &eng $an anakku....* )iciuminya pipi dan le"er &eng $an. (nak ini merasa jenga" dan malu. $e"arusnya dia tidak usa" merasa malu bisik "ati nuraninya kan dia ibuku, Tapi enta" tanpa dia sengaja dia menjau"kan mukanya dan dia memandang muka cantik yang berbedak tebal dan berbau "arum minyak wangi itu memandang sepasang mata yang bergerak liar dan genit mulut yang dilapisi cat mera" inda" bentuknya dan selalu tersenyum akan tetapi agak terlampau lebar itu giginya yang kecil! kecil meruncing tampak ketika tersenyum. "&eng $an anakku..mari sini 2ak... biarkan ibumu memelukmu....." &eng $an bergidik akan tetapi dia memaksa diri melangka" maju dan membiarkan ibunya merangkul dan mendekapnya. #etika dia merasa betapa 229 Raja Pedang air mata yang "angat menjatu"i pipinya "atinya menjadi ter"aru dan tak terasa pula dia pun menangis terisak!isak. "(ya"..... 'bu.....,,! #enapa..... kenapa.." bibirnya berbisik "atinya penu" ke"aruan ketika dia dipeluk ibunya dan kepalanya dibelai kedua tangan aya"nya yang suda" mendekat pula. "#enapa, (pa yang "endak kau tanyakan &eng $an.....," 'bunya bertanya. $ebetulnya "ati &eng $an berteriak!teriak kecewa kenapa aya"nya tidak segaga" aya" #wa -ong dan kenapa ibunya begini..... pesolek sama sekali tidak keli"atan agung seperti yang dia gambar!gambarkan semalam. (kan tetapi mulutnya tentu saja tidak berani meneriakkan suara "atinya ini dan dia "anya berbisik. "#enapa (ya" dan 'bu membiarkan anak terlunta!lunta sampai sembilan ta"un," "Membiarkan terlunta!lunta, (" kau tidak ta"u &eng $an. #ami tela" men! cari!carimu setenga" mati mala" mengera"kan semua kawan Pek!lian!pai untuk mencarimu" kata ibunya yang bernama &"e #it 2io. "(" pakaianmu begini kotor suda" rombeng pula. (ku tadi membawa pakaian untukmu anakku. Mari kugantikan kau dengan pakaian baru." la berlari ke ara" kudanya dan mengambil satu stel pakaian dari sutera inda" berwarna biru muda untuk &eng $an. Tanpa disengaja &eng $an tersipu!sipu malu. "&iarla" 'bu biar kupakai sendiri." la menerima pakaian itu dan lari sembunyi ke belakang sebatang po"on besar cepat!cepat dia memakai pakaian itu akan tetapi tidak membuang pakaian lamanya. la "anya merangkapkan pakaian baru di luar pakaiannya yang lama. $etela" dia muncul kembali ibunya berkata. "(" coba li"at. (langka" tampannya anak kita....." $ambil tertawa ibu muda ini berlari dan memeluk lagi le"er &eng $an. &eng $an mendapat kenyataan betapa aya"nya semenjak tadi "anya diam saja. (gaknya aya"nya memang pendiam dan tidak bisa banyak bicara. la merasa tidak enak kalau didiamkannya saja. $ejak tadi "anya ibunya yang bicara terus. Temyata ibunya memang pandai bicara. la teringat akan #wa -ong. Memang kalau dibandingkan #wa -ong jau" lebi" pandai bicara daripada #ui Lok atau T"io #i &a"kan T"io &wee yang pendiam juga lebi" pandai bicara. (paka" memang wanita suda" semestinya lebi" pandai bicara daripada laki!laki, "(ya" aku perna" bertemu dengan Tan!twako pemimpin Pek!lian!pai. #enapa dia tidak ta"u ba"wa aku anak (ya" 'bu," (ya"nya nampak bingung. "Tan!twa!ko....., $iapa itu..... a" ingat aku. #au maksudkan Tan -ok," "#eta"uila" &eng $an" 'bunya menyambung cepat. "Tan -ok itu adala" pemimpin Pek!lian!pai cabang selatan jadi berpisa"an dengan kami. (ya"mu dan aku mempunyai "ubungan dengan Pek!lian!pai cabang utara. Memang belum lama ini kami bertemu dengan Tan -ok dan dari diala" kami mengeta"ui tentang kau dan timbul dugaan ba"wa kau adala" putera kami. )an ternyata betul terima kasi" kepada para sianli 6dewi7 di ka"yanganD" -emmm isinya menyatakan terima kasi" kepada dewi. (gaknya ibunya ini penyemba" #wan 'm Pouwsat pikir &eng $an. la masi" belum biasa dengan keadaan ini keadaan beraya" ibu maka dia merasa canggung dan masi" saja dia terasa dirinya asing. 230 Raja Pedang *$ekarang ceritakanla" semua pengalamanmu semenjak kau terbawa "anyut. ole" $ungai -uang!"o anakku" 'bunya berkata sambil duduk di sebela"nya me!megangi tangannya dengan sikap yang penu" kasi" sayang. Ter"aru juga &eng $an meli"at sikap (ya"nya diam saja "anya membuat api unggun dan memanggang daging yang agaknya tadi sengaja dibawa. -al yang amat kecil ini saja tidak terluput dari per"atian &eng $an. #enapa aya"nya yang memanggang daging, &ukanka" se"arusnya ibunya yang melakukannya, #enapa ibunya agaknya tidak mengacu"kan dan kenapa aya"nya keli"atan takut!takut kepada ibunya, "&eng $an kenapa melamun, (ku minta kauceritakan pengalamanmu." #etika "endak mulai bercerita &eng $an tiba!tiba teringat ba"wa keadaan dirinya amat berba"aya. la teringat akan pesan Lo!tong $ouw Lee. #arena dia mengerti tentang 'm!yang $in!kiam!sut dan ta"u di mana adanya Lo!tong $ouw Lee dirinya menjadi terancam dicari ole" orang!orang sakti di dunia kang!ouw. #alau sekarang dia menceritakan semua itu kepada aya" bundanya bukanka" itu sama saja dengan menimpakan semua ba"aya ini ke pundak orang tuanya juga, "(ku tidak ta"u bagaimana asal mulanya tak ingat lagi" ia mulai menuturkan pengalamannya "ta"u!ta"u aku suda" berada di #elenteng -ok! t"ian!tong menjadi kacung melayani para "wesio di sana." la menarik napas panjang karena teringat lagi kepada kelenteng yang terbakar itu. "(ku tidak ingat apa!apa lagi yang kuingat "anya ba"wa aku "anyut ole" air ba" $ungai -uang!"o dan ba"wa namaku &eng $an." "#asi"an kau anakku....." &"e #it 2io memeluknya dan kembali air matanya bercucuran. &eng $an merasa "eran betapa muda"nya air mata mengucur dari sepasang mata ibunya. "Lalu bagaimana lanjutannya 2ak," $ementara itu 9uw #iu suda" pula duduk di situ mendengarkan cerita &eng $an sambil memegang ujung ranting yang dipergunakan untuk menusuk dan me!manggang daging. Matanya yang bersinar suram itu lebi" banyak menatap daging di dalam api jarang sekali menatap waja" &eng $an ba"kan agaknya meng"indari pandang mata &eng $an yang tajam luar biasa itu. &eng $an lalu menuturkan dengan suara perla"an semua pengalamannya ba"kan menuturkan dengan bangga ba"wa dia tela" diangkat sebagai murid dan a"li waris ole" mendiang P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang tewas di dalam jurang. #etika dia bercerita sampai di sini aya"nya nampak tenang saja akan tetapi ibunya berseru kaget. "(pa,," #au diambil murid T"ian!te $iang!"iap, #alau begitu kau menjadi a"li warisnya dan mewarisi 'm!yang $in!kiam!sut," $epasang mata ibunya terbelalak memandangnya alisnya diangkat dan mulutnya terbuka. #embali &eng $an merasa ba"wa ibunya ini dalam segala gerak!geriknya terlalu dibuat!buat. 'a lebi" bangga akan sikap aya"nya yang pendiam dan seakan! akan tidak peduli patut menjadi sikap seorang gaga" perkasa sunggu"pun corak aya"nya lebi" menakutkan daripada gaga". &etapapun juga dia merasa bangga ba"wa ibunya juga mengenal nama T"ian!te $iang!"iap dan ta"u akan 'm!yang $in!kiam!sut. "(" aku "anya baru mempelajari teorinya 'bu prakteknya si" masi" jau" dari pada sempurna. (ku masi" sedang melati"nya baru pada tingkat permulaan." 231 Raja Pedang "&agus anakku. (" kau anakku yang beruntung anakku yang bernasib baik!" 'bunya memeluknya dan mencium keningnya. #embali &eng $an merasa pipinya mera" dan panas "atinya malu dan jenga". "Teruskanla" 2ak teruskan penuturanmu." "(" 'bu kau bilang aku beruntung dan bernasib baik. $ebaliknya daripada itu setela" menerima warisan ilmu itu "idupku seperti terkutuk. (ku dipakai rebutan antara orang!orang ja"at rnala" "ampir saja beberapa kali aku dibunu" karena warisan ini &eng $an berkata menyesal. "0""".....,, $iapa berani mengganggumu siapa si" berani mau membunu"mu, #eparat ku"ancurkan kepalanya nanti!" 2yonya muda itu mengepal tinjunya yang kiri sedangkan tangan kanannya meraba gagang pedangnya. $ikapnya mengancam dan gaga" sekali. ;ntuk sejenak "ati &eng $an ter"ibur. &angga dia meli"at sikap orang yang menjadi ibunya ini yang demikian ganas "endak membelanya. "(" 'bu..... itula" celakanya..... selama ini yang mengejar!ngejarku dan mengancam keselamatanku adala" orang!orang yang layak disebut iblis toko" besar yang amat sakti dan tinggi kepandaiannya sukar sekali dilawan....." "-emmm siapa mereka, #atakan!" tiba!tiba 9uw #iu yang sejak tadi diam saja mengeluarkan suaranya yang parau. #embali &eng $an merasa bangga karena aya"nya ini pun agaknya mara" mendengar ba"wa dia "endak diganggu orang. &aru sekarang dia merasa betapa enak dan senangnya beraya" ibu ada orang melindungi dan membelanya! "Pertama adala" $ong!bun!kwi ke dua -ek!"wa #iri!bo dan masi" banyak lagi mungkin semua orang di dunia kang!ouw "endak menangkapku karena mereka "endak merebutkan 'm!yang $in!kiam!sut." &eng $an memandang tajam aya" bunda!nya dia takkan "eran kalau meli"at mereka kaget dan k"awatir. (kan tetapi alangka" "erannya ketika dia meli"at aya"nya mengangguk!angguk dan ibunya mala" tertawa nyaring! "-a!"a!"a &eng $an. 5uma orang!orang macam $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo saja kauanggap "ebat, (" kukira tadi ib/is neraka yang mengganggumu. #alau "anya mereka itu andaikata ibumu ini tidak kuat melawannya pasti mereka diganyang menta"!menta" ole" aya"mu! /angan k"awatir anakku. #au belum ta"u ba"wa aya" ibumu juga bukan orang lema" apalagi aya"mu. -emmm kiranya pasangan kami tak kala" terkenalnya. #ebetulan sekali kau segera dapat kami temukan kalau tidak a"""..... amat berba"aya. #au "arus lekas berita"ukan 'm!yang $in!kiam!sut kepada kami. )i bawa" pimpinan aya"mu kau akan dapat kemajuan pesat dan akan kuat membantu kami meng"adapi musu"!musu"mu itu." Tapi &eng $an masi" ragu!ragu. &etulka" aya" bundanya akan mampu meng"adapi -ek!"wa #ui!bo atau $ong!bun!kwi, la tidak mau menyeret aya"nya atau ibunya se"ingga jiwa mereka terancam pula. la menggeleng kepala dan berkata "&iarla" 'bu. &iar aku sendiri saja yang mengerti ilmu sial itu agar (ya" jangan ikut terancam keselamatannya*. DD-emmmm agaknya kau belum percaya akan kepandaian aya"mu. &iarla" lain waktu kau akan meli"at sendiri buktinya. $ekarang kaulanjutkan ceritamu." &eng $an lalu menceritakan pengalamannya ketika dia ditolong Lo!tong $ouw Lee dan kemudian menerima lati"an!lati"an dari kakek buta itu dan mendapat penjelasan!penjelasan bagaimana dia selanjutnya "arus melati" 232 Raja Pedang diri untuk mempelajari 'm!yang $ln!kiam!sut yang suda" di"a1alnya di luar kepala itu. "("""..... kau mala" bertemu dengan dia, (paka" Liong!cu $iang!kiam masi" ada padanya," tanya ibunya nampak kaget dan ter"eran!"eran. "Masi" ada. &agaimana 'bu bisa ta"u tentang Liong!cu $iang!kiam dan apaka" 'bu mengenal Lo!tong $ouw Lee," "-i!"i!"i boca" bodo". $iapa tidak ta"u tentang Liong!cu $iang!kiam yang dicuri kakek itu dan meng"ebo"kan orang seturu" negara, )an tentang Lo! tong $ouw Lee sendiri..... a" dia itu adala" sa"abat baik aya"mu!" "$a"abat baik (ya"," &eng $an menengok kepada aya"nya yang suda" memandang panggang dagingnya dengan muka muram lagi. "(kan tetapi dia su!da" amat tua dan mala" suda" buta sedangkan (ya"..... (ya" masi" muda....." ")alam persa"abatan orang tidak meli"at perbedaan usia" banta" ibunya "aya"mu sa"abat baik Lo!tong $ouw Lee. #alau bukan sa"abat baik apaka" aya"mu tidak suda" pergi mencarinya untuk merampas kembali Liong!cu $iang!kiam seperti toko"!toko" lain, #arena sa"abat baik aya"mu segan melakukan itu. $ekarang kebetulan sekali &eng $an. #alau Lo!tong $ouw Lee suda" berlaku amat baik kepadamu kepada anak kami suda" selayaknya kalau kami membelanya dari ancaman orang!orang kang!ouw. #uusulkan supaya kita bertiga pergi mengun!junginya di sana kau bole" memperdalam 'lmu 'm!yang $in!kiam!sut di bawa" asu"an aya"mu sementara kita bersama menjaga keselamatan orang tua yang suda" buta itu." 'bunya laki meraba pundak aya"nya dan bertanya "0" bagaimana pendapatmu," 9uw #iu menole" dan tersenyum masam kepada isterinya. "&ole".... bole"....." "&eng $an kaukatakan di mana tempat sembunyinya kakek tua buta itu, #ita segera pergi mengunjunginya sekarang juga." &eng $an ragu!ragu. &enarka" kedua orang tuanya akan dapat melindungi Lo!tong $ouw Lee, #alau tidak betul berarti mengunjunginya sama dengan memancing datangnya ba"aya untuk kakek yang suda" buta itu. la "arus meli"at gelagat jangan sampai memba"ayakan keselamatan Lo!tong $ouw Lee juga keselamatan aya" bundanya. Tiba!tiba &eng $an terkejut sekali. Telinganya mendengar sesuatu perasaannya tersentu" dan ta"ula" dia ba"wa ada orang pandai di dekat situ. $ebelun. dia dapat bicara tiba!tiba terdengar bentakan . "$in!siang!"iap 6$epasang Pendekar $akti7 $era"kan anakmu kepadaku!" )an tiba!tiba di situ suda" muncul! -ek!"wa #ui!bo dengan sikap mengancam sekali. &eng $an mernandang dengan mata terbelalak kaget dan penu" kek"awatiran. 'bunya segera melompat mendekatinya dan memeluknya. "/angan takut li"at saja aya"mu menggempurnya" bisiknya. 9uw #iu aya" &eng $an berdiri dengan malas!malasan memandang kepada -ek!"wa #ui!bo dan berkata. "-ek!"wa!toanio "arap kau jangan mengganggu anakku." $ambil berkata demikian 9uw #iu merangkapkan kedua tangan memberi "ormat. -ek!"wa #ui!bo mengeiuarkan suara menyindir dan tiba!tiba tubu"nya melayang dan kedua tangannya suda" melakukan pukulan mendorong ke ara" dada 9uw #iu. 9uw #iu dengan tenang membuka kedua lengannya dan sepasang telapak tangannya menyambut serangan nenek itu. Terdengar suara keras dan..... tubu" nenek itu mencelat ke belakang lalu ter"uyung!"uyung 233 Raja Pedang mukanya beruba" pucat. $edangkan 9uw #iu masi" berdiri tegak sambil tersenyum tenang seperti tak perna" terjadl sesuatu. $ambil mengeluarkan pekik mengerikan tubu" -ek!"wa #ui!bo berkelebat dan lenyap dari situ. #eadaan kembali sunyi dan &eng $an memandang kepada aya"nya penu" kekaguman matanya melotot dan mulutnya melongo. )emikian muda" aya"nya mengala"kan -ek!"wa #ui!bo. Pada"al nenek itu ditakuti ole" seluru" dunia kang!ouw. )apat dibayangkan betapa tinggi ilmu kepandaian aya"nya. $aking girang kagum dan bangganya dia lari meng"ampiri aya"nya memeluk pinggang aya"nya sambil terisak!isak. &aru kali ini dia berpelukan dengan aya"nya yang "anya mengelus!elus rambut kepalanya. #ini &eng $an tidak ragu!ragu lagi untuk mengajak kedua orang tuanya me! ngunjungi Lo!tong $ouw Lee. &ertiga melakukan perjalanan cepat melalui sepanjang $ungai -uang!"o sambil meli"at!li"at keinda"an pemandangan. Memang lemba" $ungai -uang!"o menjadi tamasya alam yang amat inda"nya di waktu airnya tidak mengamuk. (kan tetapi kalau musim "ujan tiba dan sungai itu mengamuk semua pemandangan inda" akan lenyap dan beruba" menjadi keadaan yang mengerikan. )engan gembira aya" ibu dan anak ini melakukan perjalanan. -ati &eng $an tenang dan tentram. (ya"nya demikian li"ai tentu ibunya juga. la takut apa, &a"kan ketika mereka bertiga pada suatu "ari beberapa pekan kemudian tiba!tiba ber"adapan muka dengan $ong!bun!kwi &eng $an masi" enak!enak dan mala" tersenyum mengejek. "0" $ong!bun!kwi kalau sekarang kau masi" berani menggangguku barula" kau bole" membanggakan diri sebagai seorang jagoan. -ayo kaulawan ini (ya" dan 'buku. $in!siang!"iap!" (ya" dan ibunya dijuluki $in!siang!"iap atau $epasang Pendekar $akti karena bukanka" keduanya memakai julukan yang ada "uru1 saktinya, (ya"nya berjuluk 2aga $akti Terbang ibunya berjuluk Pedang $akti 5antik jadi keduanya mendapat julukan $epasang Pendekar $akti! $ong!bun!kwi berdiri bengong seperti ter"eran!"eran meli"at anak yang selama ini dicari!carinya tak tersangka!sangka dapat bertemu dengannya di tepi $ungai -uang!"o dan begini enak!enak dan tenang saja tidak lari seperti dulu. $ementara itu &eng $an menole" kepada orang tuanya dan bukan main "erannya ketika dia meli"at orang tuanya itu nampak pucat sekali ber"adapan dengan $ong!bun!kwi. Lebi"!lebi" lagi "erannya ketika dia meli"at tubu" aya"nya menjadi gemetar kedua kakinya menggigil. 'bunya juga pucat dan "anya meraba gagang pedang tanpa mencabutnya. "$in!siang!"iap, -a "a "a $in!siang!"iap," $ong!bun!kwi mengeluarkan suara mengejek dan tubu"nya berkelebat ke depan. $ekaligus dia tela" mengirim dua serangan ke ara" 9uw #iu dan &"e #it 2io. )ua orang suami isteri ini cepat mengelak akan tetapi tetap saja mereka keserempet angin pukulan $ong!bun!kwi sampai terlempar beberapa meter dan bergulingan jau". #iranya mereka memang sengaja menggunakan 'lmu Trenggiling Turun .unung itu untuk menggelindingkan tubu"nya sampai jau" kemudian sama! sama meloncat bangun dan..... melarikan diri! &eng $an "eran 5an mara". (kan tetapi kemara"annya lebi" besar lagi. 'a menerjang maju sambil memaki "'blis tua berani kau memukul aya" bundaku!" $ong!bun!kwi mengelak dan "endak menangkap tangan &eng $an akan tetapi alangka" kagetnya ketika tangan itu menyelinap ke bawa" dan ta"u! ta"u pa"anya kena dipukul ole" &eng $an! 'a merasa seakan!akan tulang 234 Raja Pedang pa"anya "endak pata" dan terasa dingin seperti kemasukan es. la kaget sekali maklum ba"wa dia kena pukulan 'm!sin!kiam dari boca" ! itu. &ukan main keder "atinya. (ndaikata anak itu suda" lebi" matang lati"annya sangat bole" jadi pa"anya akan pata"! -ebat sekali anak ini tak bole" dibuat main!main pikirnya. la lalu rnengamuk dengan pukulan!pukulan ane" kalang! kabut. #asi"an sekali &eng $an. &etul ba"wa dia tela" mewarisi ilmu!ilmu yang tinggi sekali akan tetapi justru karena terlalu tinggi ilmu itu sebelum dia melati"nya dengan sempurna kepandaian silatnya amat terbatas. Meng"adapi seorang toko" besar seperti $ong!bun!kwi mana dia bisa menandinginya, )alam beberapa belas jurus saja dia suda" robo" tertotok jalan dara"nya tak mampu bergerak lagi karena lumpu" kaki tangannya! $ambil tertawa!tawa $ong!bun!kwi mengempit tubu" &eng $an dan membawanya lari pergi dari tempat itu terus berlari di sepanjang tepi $ungai -uang!"o sampai dia tiba di daera" tepi sungai yang bertebing tinggi dan curam. &eng $an masi" tak dapat bergerak sedikit pun juga akan tetapi diam!diam dia mengera"kan tenaga dalamnya dan berusa"a membebaskan diri daripada totokan. "-e" boca" setan!" $ong!bun!kwi berkata sambil tertawa!tawa. "(k"irnya kau terjatu" juga di tanganku. -ayo sekarang kauberikan 'm!yang $in!kiam! sut kepadaku dan beri ta"u di mana tempat sembunyinya si maling Lo!tong $ouw Le itu." &eng $an lumpu" "anya kaki tangannya tapi dia mempergunakan panca inderanya dapat pula bicara. (kan tetapi ter"adap $ong!bun!kwi dia tidak sudi membuka mulut maka dia "anya memandang lalu menggeleng kepala. "&oca" bandel apaka" kau lebi" sayang 'm!yang $in!kiam!sut dan lebi" sayang kakek buta mau mampus itu daripada nyawamu, Li"at ke bawa" itu air $ungai -uang!"o amat dalam dan deras di bawa" itu. #alau kau tetap membandel aku akan melempar engkau ke sana!" la memegang tubu" &eng $an sedemikian rupa di atas tebing se"ingga muka anak itu meng"adap ke bawa" meli"at air yang mengalir deras dan berombak!ombak mengerikan. )ari atas air itu keli"atan seperti air yang mendidi". Tiba!tiba enta" dari mana datangnya perasaan ini &eng $an merasa ketakutan "ebat meli"at air itu. &aru kali ini selama "idupnya dia merasa ketakutan yang amat sangat menyesakkan dadanya. $emua bulu di tubu"nya meremang dan mukanya menjadi pucat ke"ijauan. la meli"at air yang bergolak itu seperti ribuan muka iblis yang amat menakutkan yang akan menerkamnya akan meng"anyutkannya. $aking takutnya dia sampai tidak men!dengar ancaman! ancaman dan bujukan!bujukan $ong!bun!kwi se"ingga dia sama sekali tidak menjawab "anya terbelalak memandang ke ara" air di bawa" itu. "'blis cilik kalau begitu kau "arus mampus. (gar ro"mu tidak menjadi setan penasaran yang menggangguku dengar apa sebabnya aku membunu"mu. -al Pertama karena kau tidak mau membuka ra"asia 'm!yang $in!kiam!sut dan tempat sembunyi Lo!tong $ouw Lee kedua karena kau mengeta"ui ra"asia 4ang!sin!kiam yang kumiliki. 2a" jadila" setan $ungai -uang!"o!" $ong!bun!kwi lalu melempar tubu" &eng $an ke bawa"! . &eng $an mengeluarkan pekik mengerikan saking takutnya. )an pada saat itu terdengar pekik lain pekik yang melengking tinggi dari bayangan mera" yang berkelebat cepat ke tempat itu. )i lain saat bayangan mera" yang ternyata adala" &i .oat si boca" gagu itu tela" melemparkan segulung tambang ke bawa". )engan gerakan istimewa tambang yang meluncur 235 Raja Pedang seperti ular ini ber"asil menggulung tubu" &eng $an pada ujungnya se"ingga tubu" &eng $an tergantung di udara tidak terbanting ke air dan batu!batu karang. &ukan "al kebetulan saja &i .oat membawa tambang karena memang $ong!bun!kwi mengajaknya berkeliaran di tepi sungai di tebing! tebing tinggi itu untuk mencari sarang burung dan mereka memerlukan tambang yang panjang untuk mencari sarang ini di tempat!tempat yang sukar. "&i .oat kurang ajar kau!" $ong!bun!kwi berteriak dan sekali renggut dia tela" merampas ujung tambang itu dan sekali dorong tubu" &i .oat suda" terjengkang. $ong!bun!kwi lalu mengulur tambang itu se"ingga tubu" &eng $an sekarang terapung di air yang mengamuk. &eng $an masi" menjerit!jerit ketakutan apalagi sekarang setela" dia dipermainkan air yang berombak! ombak itu. la meronta!ronta tanpa dia sadari dia tela" bebas daripada totokan dan sekarang dia mencoba untuk berenang sambil menjerit!jerit. (kan tetapi tentu saja usa"anya ini sia!sia karena tambang itu masi" mengikat pinggangnya dengan erat. #etika dia meli"at ke atas sambil terenga"!enga" dia meli"at &i .oat berlutut sambil bergerak!gerak seperti menangis di depan $ong!bun!kwi telunjuknya menuding!nuding ke ara" bawa" ke air di mana &eng $an dipermainkan maut. "&i .oat...... tolong....."" &eng $an menjerit sekerasnya dan suaranya nyaring sekali. &i .oat kini melompat berdiri menjambak!jambak rambut dan membanting! banting kaki di depan $ong!bun!kwi yang "anya tertawa dan menggeleng kepala. #emudian $ong!bun!kwi menjenguk ke bawa" dan berteriak suaranya dikera"kan dengan kekuatan k"ikang mengatasi suara air dan dapat terdengar ole" &eng $an. "-e &eng $an iblis cilik! &agaimana apaka" kau menyera", #alau kau mau memenu"i permintaanku tadi kau akan kunaikkan dan tidak jadi mampus ditelan air!" &eng $an memang takut takut bukan main mala" takut yang tidak sewajarnya mungkin karena dulu di waktu kecil dia perna" mengalami pula ketakutan se"ebat ini ketika dia "anyut ole" air ba" $ungai -uang!"o. (kan tetapi jiwa satria masi" bersemayam di tubu"nya. la tidak suka melanggar janjinya janji ter"adap P"oa Ti dan T"e &ok 2am yang suda" mati ba"wa dia akan memegang tegu" ra"asia 'm!yang $in!kiam!sut juga janjinya ter"adap Lo!tong $ouw Lee tak!kan menceritakan tempat sembunyi kakek itu. Lebi" baik mati daripada melanggar janji sendiri. )emikianla" pendirian seorang satria seorang pendekar. &eng $an tidak takut mati akan tetapi sekarang dia benar!benar takut. $etiap pucuk ombak air merupakan cakar iblis yang "endak mencekik dan mencengkeramnya. "$ong!bun!kwi kau bole" minta apa saja tapi yang dua itu tidak mungkin!" jawabnya di antara suara air. $ong!bun!kwi mara" mengangkat tambang dan melepaskannya kembali sampai tubu" &eng $an tenggelam ke dalam air mengangkat lagi melepaskan lagi. &erkali!kali tubu" &eng $an timbul tenggelam di antara deru suara air yang mengalir deras. la takut setenga" niati takut dan juga gelagapan sukar bernapas. 0nta" bagaimana sekarang baginya tidak ada $ong!bun!kwi lagi tidak ada siapa!siapa yang teringat ole"nya "anyala" air air air! la merasa di"anyutkan air yang luar biasa kerasnya merasa takut dan tiba!tiba dia teringat akan aya"nya akan ibunya akan kakaknya! 236 Raja Pedang "(ya""".....!" la berteriak!teriak mengbayangkan waja" aya"nya. "'buuu.....!" #embali dia berteriak!teriak ketika mendapat kesempatan yaitu ketika $ong!bun!kwi menarik tambang ke atas. "#akak....#akak #ui....* 'a menjerit lagi. Pada saat itu &i .oat juga berteriak!tenak rnenangis berusa"a mencega" $ong!bun!kwi menyiksa &eng $an. (kan tetapi $ong!bun!kwi mala" memaki dan menendangnya. &i .oat berkali!kali menengok ke bawa" dan ketika dia meli"at betapa &eng $an menjerit!jerit dengan muka ketakutan setiap kali tubu"nya timbul di permukaan air dia mengeluarkan teriakan melengking tinggi lalu..... &i .oat melompat ke bawa". (ir sungai muncrat tinggi ketika tubu" &i .oat menimpanya dan tertelan air yang mendidi" itu. &iarpun tadinya memaki!maki dan menendang &i .oat namun begitu meli"at anak itu dengan nekat terjun ke bawa" $ong!bun!kwi menjadi bingung dan kaget sekali. #eselamatan anaknya berba"aya sekali terancam maut yang mengerikan. 5epat dia menggerakkan tambang yang dipegangnya dan ujung yang melibat tubu" &eng $an segera terlepas. #emudian dengan gerakan yang ane" tambang itu meluncur ke ara" jatu"nya &i .oat. Tepat setela" tubu" anak baju mera" ini timbul di permukaan air melibat pinggangnya dan sekali sendal saja tubu" &i .oat melayang kembali ke darat! (ka" tetapi ketika $ong!bun!kwi menjenguk ke bawa" tubu" &eng $an suda" lenyap. Tentu anak itu setela" tidak terikat ole" tambang lagi suda" terbawa "anyut ole" air yang amat derasnya. &i .oat menangis menggosok!gosok kedua matanya dengan punggung tangan pakaiannya basa" kuyup. "$uda" diamla". )ia anak ja"at kalau tidak dilenyapkan dari muka bumi kelak "anya akan menimbulkan geger saja. $akitka" badanmu, (paka" tidak terluka," $ong!bun!kwi yang tiba!tiba merasa kasi"an kepada anaknya mendekati &i .oat lalu memondongnya me!rangkulnya. &i .oat "anya menangis di pundak aya"nya yang ane" itu. Perla"an!la"an $ong!bun!kwi yang memondong anaknya pergi dari situ seperti orang melamun. 'a merasa lega karena mengira ba"wa &eng $an anak yang menjadi orang ke dua setela" dia yang mengerti akan 'lmu $ilat 4ang!sin #iam!sut sekarang tentu tela" mati tenggelam di dasar $ungai -uang!"o. &etulka" &eng $an suda" mati seperti yang di"arapkan dan diduga ole" $ong!bun!kwi, (gaknya kakek yang sakti ini lupa ba"wa mati "idup seseorang tergantung sepenu"nya kepada ke"endak 4ang Ma"a #uasa. (pabila Tu"an belum meng"endaki matinya seseorang jangankan baru dia terancam ba"aya maut seperti &eng $an biarpun orang itu diancam ba"aya maut dengan "ujan api sekalipun dia akan selamat dan terluput daripada ba"aya maut yang mengancamnya itu. $ebaliknya apabila Tu"an suda" meng"endaki kematian seseorang biarpun dia akan berlari ke ujung dunia atau berlindung ke dalam gedung baja maut tetap akan mencabut nyawanya tanpa dapat ditawar!tawar atau diperpanjang sedikit pun lagi. #eli"atannya memang &eng $an suda" tak berdaya dan memang anak ini suda" ke"abisan akal. &agaikan seorang yang suda" beruba" ingatannya &eng $an terbawa "anyut ole" air dan setiap kali kepalanya tersembul di permukaan air jau" dari tempat dia "anyut tadi dia memekik!mekik memanggil aya"nya ibunya dan seorang yang dia panggil #ui!ko 6kakak #ui7. (k"irnya saking lela" dan banyak minum air sungai &eng $an tak ingat diri lagi dan ta"u!ta"u ketika dia siuman kembali dia mendapatkan dirinya 237 Raja Pedang suda" menggeletak di dalam sebua" pera"u kecil. Tubu"nya suda" terbaring di situ telanjang bulat dan terbungkus selimut "angat. #etika dia melirik dia mendapatkan pakaian bututnya sedang dijemur di pinggir pera"u dan di kepala pera"u kecil itu duduk berjongkok seorang laki!laki tua bertopi lebar mukanya kurus penu" gurat!gurat "idup tanda banyak menderita. Laki!laki itu duduk tak bergerak matanya sayu melamun ke permukaan air meli"at tali pancingnya yang bergerak!gerak perla"an terbawa aliran air yang tenang di bagian itu. )i dekatnya keli"atan tiga ekor ikan sebesar betis yang suda" mati tapi masi" segar. &eng $an diam saja mengingat!ingat. Mula!mula dia teringat akan air besar yang meng"anyutkan yang mengerikan dan sekaligus dia membayangkan kembali waja" seorang laki!laki tua yang berpakaian sebagai petani yang bermata tajam dan bermulut selalu tersenyum waja" yang amat disayangnya waja" aya"nya. Lalu menyusul waja" yang menimbulkan rasa mesra di "atinya waja" seorang wanita yang agung berkulit "itam manis berambut "itam panjang digelung di belakang le"er waja" yang bermata sayu dan lembut yang selalu bicara "alus penu" kasi" sayang kepadanya waja" ibunya! )an terbayang ole"nya waja" seorang anak laki!laki yang nakal yang sering kali menggodanya akan tetapi yang menjadi temannya bermain semenjak kecil waja" kakaknya yang bernama Tan &eng #ui. )an dia sendiri bernama Tan &eng $an! #ini dia teringat semua mala" dusunnya dia ingat pula bentuk dan macamnya ada telaga kecil di dekat sungai telaga yang banyak ikannya sering kali dia dan kakaknya diajak mancing ikan di telaga itu ole" aya"nya. -anya nama aya" ibunya dan nama dusun itu dia tidak ta"u. &erdebar "ati &eng $an teringat akan ini semua. la tidak ta"u ba"wa dia ke"ilangan ingatan ole" air $ungai -uang!"o dan sekarang dia mendapatkan kembali ingatannya ole" air $ungai -uang!"o pula. 4ang membuat &eng $an berdebar!debur adala" karena sekarang dia teringat akan 9uw #iu dan &"e #it 2io yang mengaku menjadi aya" bundanya! &agaimana bisa terjadi demikian, &etulka" mereka itu kedua orang tuanya, (tauka" bayangan laki! laki petani dan wanita berwaja" agung itu orang tuanya yang sesunggu"nya, )an Tan &eng #ui, &eng $an masi" bingung lalu kepal!nya membayangkari &i .oat. .adis cilik yang gagu itu yang rnenangis dan berusa"a menolongnya mala" yang kemudian secara nekat nieloncat ke air untuk menolongnya tanpa mempedulikan keselamatan diri sendiri. Teringat akan ini membayangkan waja" &i .oat menangis untuk dirinya berganti!ganti dengan waja" aya"nya waja" ibunya dan waja" kakaknya tak terasa lagi &eng $an mengelu" dan dua titik air mata yang panas mengalir keluar membasa"i pipinya. "-e kau suda" bangun," Tukang pan!cing itu mendengar kelu"annya berdiri lalu meng"ampiri. Pera"u kecil itu goyang!goyang ketika si tukang pancing berjalan. Ternyata dia seorang kakek yang berusia lima pulu" ta"unan bertubu" kurus waja"nya kering terbakar mata"ari dan penu" guratan matanya sayu tapi kadang!kadang linca" berseri mulutnya yang ompong membayangkan ketenangan batin seorang yang suda" banyak makan asam garam dunia. &eng $an segera bangkit dari tidurnya mengusap air matanya dan menjatu"kan diri berlutut "#akek yang baik agaknya kau yang tela" menolongku dari dalam air." 238 Raja Pedang #akek itu memegang pundak &eng $an. "#ukira tadi kau ikan besar tersangkut di pancingku. (ku suda" girang sekali mengira mendapat ikan yang besar sekali ketika kutarik....." "#au kecewa karena "anya aku...* sambung &eng $an tak dapat mena"an kata!katanya ini karena meli"at sikap tukang pancing itu lucu dan jenaka. "-a!"a!"a tidak demikian. (ku mala" lebi" gembira pertama karena tanpa kusengaja aku dapat menolong seseorang dari kematian ke dua aku bakal mendapatkan kawan baik untuk bekerja sama mencari ikan. 0" anak nakal siapa namamu dan kenapa kau "endak menyaingi ikan!ikan di air berkeliaran di dalam air $ungai -uang!"o," Meli"at sikap kakek itu dan mendengar kata!katanya yang jenaka sebua" plkiran baik menyelinap ke dalam otak &eng $an. Mengapa tidak, (kan aman dia kalau berada di dekat kakek ini menyamar sebagai tukang ikan setiap "ari di pera"u mencari ikan. la bisa menyembunyikan diri dari $ong!bun!kwi dan yang lain!lain. Tentu mereka itu tidak ada yang mengira ba"wa &eng $an anak yang mewarisi 'm!yang $in!kiam dan yang mengeta"ui tempat sembunyi Lo!tong $ouw Lee tela" menjadi nelayan "#akek yang baik "ati namaku $i"uw!kui 6$etan #ecil7 sebatangkara di dunia ini. #alau kau mau mengambil aku sebagai pembantumu a" kakek yang baik setiap malam aku akan bersemba"yang kepada dewa!dewa sungai agar kau diberi umur panjang dan banyak rejeki." #akek itu tertawa bergelak terli"at mulutnya yang tak bergigi. "-a!"a!"a siapa butu" umur panjang, Tentang rejeki asal kau mau benar!benar membantuku tentu banyak ikan dapat diangkat ke pera"u." #akek itu adala" seorang nelaya" tua bernama .an #ai seorang duda tua yang juga "idup sebatangkara mala" tidak mempunyai ruma" tinggal ruma"nya ya pera"u kecil itula"! Maka sunggu" tepat sekali bagi &eng $an untuk tinggal bersama kakek .an ini karena selain terjamin "idupnya dia pun dapat bersem!bunyi dan setiap saat dapat berlati" ilmu silat dengan amat tekunnya la mengambil keputusan untuk melati" dengan giat setela" sempurna kepandaiannya dia akan mengunjungi Lo!tong $ouw Lee kemudian dia akan mencari aya" bunda!nya dan juga kakaknya. la tidak ta"u lagi nama orang tuanya juga dia tidak ta"u lagi nama dusunnya akan tetapi asal dia menjelaja"i di dusun!dusun tepi sungai di sekitar #elenteng -ok!t"ian!tong masa tidak akan dapat dia temukan, ? ? ? $etiap orang yang mengingat!ingat masa lampau mengenang kembali masa lampau beberapa ta"un yang lalu akan mendapat kesan betapa cepatnya jalannya sang waktu. Penulis sendiri setiap kali mengenangkan masa ka"ak! kanaknya yang suda" pulu"an ta"un yang lalu selalu merasa seakan!akan masa itu baru terjadi kemarin!kemarin ini serasa masi" membayang di pelupuk mata ketika dia bermain!main dengan anak!anak lain mencari ikan! ikan kecil di sungai atau bertiduran di punggung kerbau atau bermain!main di bawa" air "ujan! Memang waktu berlalu amat cepatnya sampai!sampai tidak terasa ole" manusia di dunia. )emikian pula dengan jalannya cerita ini. &aru saja kita mengikuti pengalaman!pengalaman &eng $an. sebentar kita tinggalkan e" ta"u!ta"u delapan ta"un suda" lewat dengan amat pesatnya! $elama itu Tiongkok mengalami kekacauan terus!menerus. &a"kan kekacauan ini mempengaru"i keadaan peng"idupan di dalam istana. 239 Raja Pedang Pangeran!pangeran yang berkuasa saling memperebutkan ke!uasaan saling berkomplot dengan pembesar!pembesar bu 6militer7 saling jatu"! menjatu"kan se"ingga dalam jangka waktu kurang lebi" dua pulu" lima ta"un 6FQOJ!FQQR7 saja pemerinta" .oan 6Mongol7 ini suda" berganti raja sebanyak delapan kali! #etika cerita ini terjadi raja terak"ir yang menduduki ta"ta adala" #aisar $un Ti. )i bawa" tekanan #aisar $un Ti inila" peng"idupan rakyat pribumi 6-an7 amat tertindas dan tak terta"ankan lagi. )an mulaila" timbul pemberontakan di sana!sini. 4ang terbesar dan terkenal adala" Partai Teratai Puti" 6Pek!lian!pai7 yang pada mulanya "anyala" merupakan pemberontakan dari para petani di utara yang suda" tidak kuat lagi menderita penindasan para "artawan dan bangsawan setempat. Lama kelamaan partai ini menjadi makin kuat ba"kan diikuti atau dimasuki ole" orang!orang gaga" di dunia kang!ouw se"ingga merupakan kesatuan yang amat ditakuti ole" bangsawan!bangsawan Mongol. Pemberontakan! pemberontakan kecil di sana sini peca" satu di"ancurkan timbul dua dan semenjak #aisar $un Ti naik ta"ta kaisar ini tak perna" mengenal apa yang disebut aman dan damai di Tiongkok. &anyak pendekar!pendekar dan pa"lawa"!pa"lawan tercatat namanya dengan tinta emas di lembaran sejara" misalnya Liu -ok Tung #ok 5i $eng T"io $e 5"eng Tan 4u Liang dan masi" banyak lagi orang!orang gaga" yang memimpin rakyat untuk meng"alau penjaja" Mongol dari tana" air mereka. Tiga pulu" ta"un lebi" pemberontakan!pemberontakan ini berjalan makin "ari makin "ebat se"ingga ak"irnya seperti tercatat dalam sejara" pemberontakan pemberontakan inila" yang ak"irnya menumbangkan kekuasaan Mongol yang menjara" daratan Tiongkok "ampir seratus ta"un lamanya. $eperti tela" disebut di atas waktu delapan ta"un berjalan dengan amat cepatnya dan waktu itu keadaan masi" penu" kekacauan yang diakibatkan ole" pemberontakan!pemberontakan ter"adap pemerinta" .oan!tiauw. Pada suatu pagi yarig cera" di sebua" di antara puncak!puncak Pegunungan 5in!lin!san di depan sebua" gua yane dinamai .ua ;lar nampak seoran pemuda tenga" berlutut di depan seorang kakek yang suda" tua sekali. #alau baru meli"at saja orang tentu mengira ba"wa kakek ini bermata lebar akan tetapi setela" lama memandang dan meli"at ba"wa mata kakek itu melotot tak perna" berkedip akan ta"ula" orang ba"wa dia adala" seorang kakek yang buta matanya. Rambutnya yang puti" panjang riap!riapan di kedua pundaknya muka dan tubu"nya "anya tinggal kulit membungkus tulang belaka. (dapun pemuda yang berlutut itu nampaknya ter"aru sekali. "Mo"on Locianpwe sudi memberi maa1 sebesarnya ba"wa teecu tela" meninggalkan Locianpwe berta"un!ta"un. Ternyata Locianpwe masi" berada di sini dan dalam keadaan menderita" terdengar pemuda itu berkata sambil memandang tubu" yang kurus kering itu dengan perasaan kasi"an. #akek itu bergoyang!goyang tubu"nya seperti jerami kering tertiup angin. Mulutnya bergerak!gerak beberapa lama baru terdengar dia berkata perla"an. "(" anak baik alangka" ba"agia rasa "atiku ak"irnya dapat mendengar suaramu. (k"irnya kau datang juga "ampir aku tak kuat lagi mena"an....." #akek itu lalu duduk bersila dan meraba!raba pundak pemuda tadi. &eberapa kali meraba!raba kemudian kakek itu berkata penu" kekaguman "-ebat.... aku pun da"ulu tidak sekuat engkau sekarangkan makin a" kalau saja aku mendapat kesempatan meli"at..... e" maksudku mendengar kau main Liong! 240 Raja Pedang cu $iang!kiam dalam 'lmu Pedang 'm!yang $in!kiam!sut mati pun aku akan puas. Mainkanla" mainkanla" sekali ini saja untuk mengantar perjalananku yang amat jau".....DD #akek itu lalu mengeluarkan sepasang pedang yang berkilau ca"ayanya memberikan sepasang pedang itu kepada pemuda tadi. $epasang mata pemuda itu berkilat!kilat tajam ketika dia meli"at sepasang pedang ini. la menerima sepasang pedang itu memeriksanya dengan teliti lalu bertanya "Locianpwe benarka" sepasang pedang ini yang bernama Liong!cu $iang!kiam sepasang pedang yang selama pulu"an ta"un diperebutkan orang!orang gaga" di dunia kang!ouw," #akek buta itu tersenyum. "&eng $an apaka" kau suda" lupa lagi, &ukanka" da"ulu kau perna" meli"atnya ba"kan perna" menggunakannya ketika kau ber"adapan dengan $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo, 'nila" Liong!cu $iang! kiam pedang peninggalkan sepasang pendekar yang sakti yaitu pendekar sakti $ie 5in -ai pada ratusan ta"un yang lalu. Pedang ini asalnya milik seorang pendekar terkenal sebagai seorang raja pedang. 9le" karena itu pada jaman sekarang ini "anya kaula" &eng $an orang yang ber"ak mempergunakannya karena "anya kau yang menjadi a"li waris 'm!yang $in! kiam!sut. -ayo berdirila" dan kaumainkan 'm!yang $in!kiam!sut untukku..!" #akek itu terenga"!enga" nampaknya tegang dan gembira sekali perasaan yang memberi pukulan "ebat pada tubu"nya yang memang suda" amat lema".. 9rang muda itu setela" menimang!nimang kedua pedang tadi yang panjang di tangan kanan sedangkan yang pendek di tangan kiri lalu bangkit berdiri meloncat agak jau" ke tempat yang luas di depan gua itu kemudian dia bersilat dengan amat cepat dan sigapnya. $epasang pedang itu berkelebat menyambar!nyambar ke kanan kiri depan belakang dan atas bawa" seperti dua ekor naga yang sedang bermain!main di angkasa! Tiba!tiba muka Lo!tong $ouw Lee, yang amat kurus itu menjadi pucat pasi. #edua lengannya dikembangkan kedua. tangan seperti "endak mencengkeram depan dan dia berteriak penu" kepa"itan "-eeeiii itu bukan 'm!yang $in!kiam..... itu..... itu..... a" kau bukan &eng $an..... adu"ai celaka kau bukan &eng $an.....!" Terdengar suara ketawa angin sambaran pedang ter"enti dan Lo!tong $ouw Lee tidak mendengar apa!apa lagi tanda ba"wa orang muda itu suda" pergi jau". "&eng $an..... sia!sia aku menanti sampai ta"unan...... adu" mataku yang buta...... celaka....." #akek ini ter"uyung!"uyung waja"nya makin pucat dia mendekap dadanya lalu robo" tertelungkup di depan gua itu. )ari puncak 5in!lin!san itu bayangan pemuda tadi dengan amat cepatnya dan ringannya seperti melayang!layang turun dari jurusan utara. $epasang pedang tadi tidak keli"atan dia bawa lagi karena suda" dia sembunyikan di balik juba" luarnya yang panjang. #urang lebi" tiga jam. &erikutnya seorang pemuda lain yang berpakaian seder"ana rambutnya yang panjang diikat ke atas mukanya puti" se"ingga alisnya yang "itam gompyok berbentuk golok itu nampak lebi" "itam lagi sepasang matanya tajam sinarnya melebi"i sinar pedang dan mempunyai wibawa yang ane" tubu"nya tegap dadanya bidang sepatunya suda" bolong!bolong saking tuanya keli"atan mendaki puncak dengan tenang. )ari gerak kakinya yang tetap dan tidak tergesa!gesa dapat diketa"ui ba"wa pemuda yang baru datang mendaki puncak 5in!ling!san ini adala" seorang yang memiliki ketenangan la"ir batin. )ili"at sepintas lalu dia seorang 241 Raja Pedang pemuda biasa saja tidak keli"atan membawa senjata tajam jadi tidak seperti seorang pemuda kang!ouw juga tidak membawa kipas atau tanda la"ir yang menunjukkan ba"wa dia seorang pemuda a"li sastra. Lebi" patut dia disangka seorang pemuda tani. (k"irnya dengan langka" yang tak perna" mengendur akan tetapi tidak pula tergesa!gesa pemuda ini tiba di depan .ua ;lar. #etika pandang matanya bertemu dengan tubu" kakek yang menggeletak tertelungkup di depan gua kedua kakinya bergerak dan tubu"nya berkelebat. Ta"u!ta"u dia tela" berlutut di dekat tubu" kakek itu dan mengangkatnya menyangga le"er dan punggungnya di atas lengan kiri sedangkan tangan kanannya membersi"kan debu dan tana" dari muka yang pucat dan kurns itu. "#akek $ouw...... #akek $ouw..... kau kenapaka"," #akek itu menggerak!gerakkan biji matanya yang melotot bibirnya bergerak! gerak dan ak"irnya dia berkata dengan suara terisak "("..... &eng $an..... sekarang benar kau &eng $an..... kenapa aku begini bodo"....,* #akek itu terisak!isak! &eng $an kaget sekali. #etika tadi mengangkat tubu" kakek ini dia meli"at ba"wa Lo!tong $ouw Lee tidak terluka "(da apaka" #akek $ouw, (pa yang tela" terjadi....," "(" &eng $an. (ku bodo"..... orang pengecut mempergunakan mataku yang buta untuk menipuku..... pedang Liong!$iang!kiam tela" diambil orang yang mengaku sebagai kau...... dia juga memiliki ilmu tinggi..... masi" muda..... sayang aku tidak ta"u bagaimana bentuknya "anya ketika kupegang pundaknya......dia..... dia memiliki tenaga dalam yang "ebat....." &eng $an dapat menguasai "atinya. *$uda"la" "arap kau tenang dan jangan berduka #akek $ouw. (pa si" artinya sepasang pedang saja, (ku tidak begitu mengingininya....." "(pa.....," Tiba!tiba kakek itu berkata keras. "$epasang pedang itu adala" punyamu! Mengerti kau, (ku sengaja bersembunyi berta"un!ta"un sengaja mena"an!na"an nyawa yang suda" tak kerasan di tubu" tua dan bobrok ini sengaja menanti!nanti datangmu untuk menyera"kan sepasang pedang itu. $ekarang pedang dicuri orang dan kau... kau bilang tidak mengingininya, Lepaskan aku lepaskan.....!" #akek itu meronta!ronta dan terpaksa &eng $an menurunkannya lagi keatas tana". &eng $an merasa menyesal sekali. 'a merasa tela" bicara seenaknya dan lancang. "(du" ampunkan aku #akek $ouw. &ukan maksudku untuk menyakiti "ati dan perasaanmu. Maksudku tadi "endak meng"iburmu agar jangan terlalu berduka ke"ilangan Liong!cu $iang!kiam." Tapi kakek itu masi" mara" dan kecewa. Matanya yang terbelalak itu dipejam!pejamkan "idungnya kembang!kempis dan mulutnya meringis seperti orang menangis. Menyedi"kan sekali muka yang tua itu. "&iarla"..... biar aku mampus...... aku tua bangka mampus karena sikap orang muda yang tak kenal sayang orang..... biar aku mampus karena kau ...*. &eng $an menjatu"kan diri berlutut. "#akek $ouw ampunkanla" aku..... ampunkan aku sama sekali tidak bermaksud mengecewakan "atimu. #atakanla" apa yang "arus kulakukan aku bersumpa" akan memenu"i permintaanmu." *&etul kata!katamu itu," #akek itu menegas dengan napas terenga"!enga". "&etul #akek $ouw." "#au berani bersumpa",* 242 Raja Pedang Tanpa ragu!ragu lagi &eng $an bersumpa" "(ku bersumpa" disaksikan langit dan bumi biarla" T"ian meng"ukum seberat!beratnya kepada aku apabila aku tidak memenu"i permintaan #akek $ouw" #akek itu nampak lega dan bangun duduk dengan paya" dibantu ole" &eng $an. r"(ku tidak minta kau becbuat yang melanggar kebenaran dan keadilan anak baik. Pertama!tama aku minta supaya kau berusa"a mencari pencuri pedang Liong!cu $iang!kiam setela" dapat kautemukan kalau dia laki!laki kau "arus membunu"nya. #alau dia wanita....." #akek itu ber"enti batuk! batuk dan agaknya sungkan melanjutkan kata!katanya. "4a....., #alau dia wanita bagaimana #akek $ouw," "#alau dia itu wanita kau "arus menjadi suaminya" "(pa.....,," &eng $an melompat tinggi seperti orang yang kaget karena diserang ular. $epasang matanya terbelalak lebar dia merasa bulu tengkuknya berdiri. "#akek $ouw yang mulia apa kau bicara dengan pikiran waras, *Tentu saja aku waras" bentak kakek tua itu mara" "#alau pencuri pedang itu pria dia adala" orang ja"at yang berba"aya karenanya perlu kaubunu". #alau dia itu wanita tentu wanita yang memiliki kepandaian tinggi na"..... tak patut seorang gaga" seperti kau membunu" wanita maka kupikir lebi" baik kau kawin saja dengannya agar Liong!cu $iang!kiam tidak terjatu" kepada orang lain." "Mana ada aturan begini," &eng $an membanta". "#alau perampas pedang itu ternyata pria tentu akan kuli"at dulu orang macam apa dia ini dan apa alasannya dia merampas pedang. #alau dia bukan orang ja"at bagaimana aku akan dapat membunu"nya, $oal kedua kalau dia itu wanita..... dan seorang wanita tua atau suda" bersuami atau juga seorang wanita yang aku tidak suka bagaimana aku bisa mengawininya, (" #akek $ouw aku "anya bisa memenu"i permintaanmu yaitu mencari sampai dapat kembali pedang Liong!cu. $iang!kiam." "/adi kau "endak melanggar sumpa"," *#akek $ouw aku takkan melanggar sumpa". (kan tetapi aku tidak bisa melakukan "al!"al yang bertentangan dengan perikebenaran yang bertentangan dengan suara "atiku. #alau kauanggap penolakanku tentang membunu" orang baik!baik dan mengawini wanita secara serampangan saja kauanggap sala" dan melanggar janji na" ini aku masi" di sini. (ku menyera"kan nyawa dan raga untuk menebus pelanggaran sumpa"!" Tiba!tiba kakek itu tertawa bergelak keadaannya yang tadi lema" itu mendadak seperti segar kembali. "&egitula" se"arusnya seorang laki!laki!" katanya gembira. "Rela mengorbankan nyawa $endiri daripada melakukan sesuatu yang tidak patut. &eng $an aku girang sekali tela" memili" kau sebagai pewaris Liong!cu $iang!kiam!" kembali kakek itu tertawa!tawa. &eng $an diam saja akan tetapi dia tersenyum pa"it. Menerima warisan saja warisan yang tercuri orang dan "arus dicari dulu. )apat dibayangkan betapa sukarnya mencari seorang pencuri yang tidak diketa"ui laki!laki atau wanita tidak diketa"ui rupanya "anya diketa"ui ba"wa dia masi" muda dan bertenaga dalam cukup li"ai. "/angan kira aku suda" gila &eng $an. Tadi pun suda" kujelaskan ba"wa aku takkan minta kau melakukan "al!"al yang tidak baik. #au pun tentu suda" dapat menyelami watakku kalau tidak demikian mana kau berani mengucapkan sumpa" tadi, 2a" sekarang permintaanku ke dua. #au "arus 243 Raja Pedang mempergunakan Liong!cu $iang!kiam untuk membantu pergerakan rakyat menumbangkan pemerinta" Mongol....." #akek ini kembali keli"atan berduka dan menarik napas panjang. "(ku sendiri masi" ada keturunan dara" Mongol tapi aku tidak suka meli"at sepak terjang kaisar dan para pembesar bangsaku. #arena itu aku mencuri pedang. Tapi sekarang kembali kepada tugasmu. #au "arus membantu perjuangan rakyat yang "endak memperjuangkan kemerdekaannya dengan syarat ba"wa kaulakukan itu bukan untuk mencari pangkat "arta dan kemuliaan. $etela" ber"asil perjuangan kau "arus meninggalkan kedudukan dan tidak mencampurinya lagi. &agaimaina," "(ku akan berusa"a memenu"i permintaan ke dua ini #akek $ouw Memang aku sendiri merasa suka kalau teringat akan orang!orang gaga" seperti Tan! twako yang memimpin serombongan pejuang Pek!lian pai*. "$ekarang permintaan ke tiga" kata kakek itu dengan suara seperti tergesa! gesa. *kau "arus mempergunakan Liong!cu $iang!kiam untuk memainkan 'm! yang $in!kiam!sut dan merebut sebutan Raja Pedang*. &eng $an tidak mengerti apa yang dimaksudkan ole" kakek itu maka dia memandang "eran. #akek itu yang napasnya suda" sengal!sengal! menarik napas untuk menenangkan dadanya yang sesak kemudian memaksa diri berkata "$etiap dua pulu" lima ta"un sekali di puncak T"ai!san diadakan perebutan kejuaraan ilmu pedang yang di"adiri ole" semua toko" persilatan. $uda" dua kali aku berusa"a merebut gelar Raja Pedang tapi selalu gagal 'tula" yang menjadi sebab kedua mengapa aku mencuri Liong cu $iang! kiann. #urang lebi" dua ta"un lagi akan diadakan perebutan itu tepat dua pulu" lima ta"un semenjak gelar Raja Pedang dimenangkan ole" pendekar 5ia -ui .an dari selatan. 5ia -ui .an ini kabarnya masi" keturunan dari pendekar wanita (ng!i 2iocu. $emenjak itu dia mendapat julukan &u!tek #iam!ong 6Raja Pedang Tiada Lawan7. $ayang aku suda" terlalu tua tidak kuat meng"adiri perebutan itu lagi..... kau..... kau "arus mewakili aku merebut gelar itu....." "#akek $ouw.....!" &eng $an merangkulnya akan tetapi ternyata napas kakek itu suda" ber"enti! &eng $an ter"aru sekali dia mereba"kan tubu" yang suda" tak bernyawa lagi itu di atas tana" berlutut dan mulutnya bergerak dalam bisikan. "#akek $ouw mengasola" dengan tenang. (ku bersumpa" akan berusa"a me!menu"i peng"arapanmu aku pasti akan melakukan semua pesanmu. Muda"!muda"an saja semua akan terlaksana sebagaimana pesanmu yang terak"ir." )engan sedi" dan penu" "ormat pemuda ini lalu mengurus jena=a" kakek $ouw menguburknya di bekas tempat pertapaannya di &an!seng!kok yang terletak di puncak 5in!ling!san. $esuda" itu dia lalu turun dari puncak meninggaikan 5in!ling!san sebagai seorang pemuda sebatangkara yang memikul tugas yang dipesankan ole" kakek $ouw Lee tugas yang amat berat. 2amun dengan penu" kepercayaan kepada diri sendiri ba"wa dia pasti akan dapat memenu"i semua pesan kakek itu. ? ? ? Manusia bole" berdaya upaya namun Tu"anla" yang berkuasa. $uda" menjadi "ak ba"kan menjadi kewajiban manusia untuk berusa"a dan berdaya upaya ke ara" kemajuan ke ara" perbaikan dan ke ara" keadaan sebagaimana yang ia ke"endaki dan inginkan. 2amun tak dapat disangkal 244 Raja Pedang pula ba"wa pada ak"irnya kekuasaan Tu"an yang akan menentukan bagaimana jadinya dengan segala daya upaya itu. 9le" karena itula" maka para bijaksana para a"li pikir dan a"li 3lsa1at menganjurkan agar dalam setiap gerak setiap langka" dan daya upaya seyogyanya manusia menyera"kan penentuan terak"ir kepada 4ang Ma"a #uasa. (pabila "ati suda" betul!betul dapat me!nyera" ter"adap segala keputusan Tu"an 4ang Ma"a #uasa apabila "ati suda" betul!betul sadar penu" keyakinan ba"wasanya segala apa ini baik maupun buruk dalam penilaiannya terjadi karena ke"endak 4ang Ma"a Penentu maka ia takkan terlalu merasa sengsara apabila yang dike"endaki dan diinginkannya tidak terkabul. $uda" terlalu banyak sebetulnya conto"!conto" untuk kebenaran di atas tadi terjadi di dunia sepanjang masa. Tak usa" kita mencari conto" jau"!jau" kita kenangkan kembali pengalaman "idup diri kita sendiri. $uda" betapa seringnya terjadi dalam "idup kita "al!"al yang sama sekali berlawanan dengan apa yang kita inginkan, &erlawanan sama sekali dengan apa yang kita ke"endaki, Pada"al suda" mati!matian kita berusa"a untuk menjuruskan "al itu agar terjadi seperti keinginan kita, Tidakka" suda" terlalu sering kita merasa kecewa, 'ni keliru ini sala"! #ita "arus dapat menerima segala kejadian sebagai "al yang suda" semestinya begitu betapapun pa"it bagi kita. $edapat mungkin kita "arus menerima pa"it getir sebagai gernblengan batin dan mencari!cari dalam diri sendiri kesala"an apaka" yang kita lakukan tanpa kita sadari se"ingga "al yang tidak kita ke"endaki itu terjadi. #arena segala akibat itu pasti bersebab dan sebab!sebab ini kalau tidak terli"at di luar "arus kita cari mendalam mencari tak usa" jau"!jau" tapi dalam diri kita sendiri. (pabila kita benar!benar suda" menyera"kan diri sebulatnya kepada kekuasaan 4ang Ma"a 0sa suda" dapat dipastikan ba"wa kita akan mampu mencari kesala"an sendiri itu kesala"an yang dilakukan tanpa kita sendiri menyadari ba"wa kita tela" bertindak sala". $emua manusia baik dia itu orang biasa maupun orang besar dalam arti kata besar kekuasaannya tinggi kedudukannya tetap saja "arus tunduk kepada kekuasaan Tertinggi. #aisar )inasti .oan yang terak"ir yaitu #aisar $un Ti bole" menyombongkan diri sebagai manusia besar pewaris #erajaan .oan yang dibangun ole" /eng"is #"an kerajaan yang meliputi seluru" Tiongkok ba"kan makin meluas ke barat dan ke selatan. (kan tetapi meng"adapi keadaan yang memang suda" ditentukan ole" Tu"an dia berikut bala tentaranya yang besar tak berdaya. Pemberontakan tumbu" bagaikan cendawan di musim "ujan. Tentu saja kelema"an )inasti .oan ini tentu ada sebabnya seperti juga semua akibat tentu bersebab. )inasti yang tadinya berkembang dan mencapai masa jaya dan masa keemasannya di waktu #aisar #ubilai #"an berta"ta itu mulai goya" kedudukan dan keangkerannya setela" kaisar 'ni meninggal dunia. $etela" #ubilai #"an meninggal dunia mulaila" terjadi perebutan kekuasaan di antara para raja muda dan pangeran. (pabila seorang raja muda atau pangeran dapat merebut singgasana yang lain melakukan pemberontakan dan merebut kekuasaan se"ingga terjadi ganti!mengganti kaisar yang "anya menduduki ta"ta selama beberapa ta"un saja. (palagi di antara ta"un FQOJ sampai ta"un FQQQ - selama dua pulu" enam ta"un ini terjadi penobatan kaisar sebanyak delapan kali! #arena selalu ribut!ribut di dalam istana kaisar para pembesar menumpa"kan per"atiannya akan perebutan kursi sedangkan para pejabat yang berada di luar ji istana mempergunakan 245 Raja Pedang kesempatan selagi orang!orang besar itu tidak memper"atikan mereka berpesta pora mengeduk "arta kekayaan untuk mengisi gudangnya sendiri! sendiri. Pemerasan terjadi dimana!mana dan akibatnya selalu rakyat yang tergencet. $emua ini ditamba" dengan bertcana musim kering yang menimbulkan kekurangan ba"an makan dan tak dapat dicega" lagi rakyat menderita bencana kelaparan yang "ebat. *'nila" yang menyebabkan terjadinya pemberontakan!pemberontakan baik di daera" selatan maupun di utara. Memang "arus diakui ba"wa pemerinta" Mongol itu mulai menginsya3 akan adanya ba"aya pemberontakan dan segera dapat menindi" dan membasmi para pemberontak yang terjadi di sana!sini secara kecil!kecilan namun mulai ta"un FQKF kembali rakyat memberontak mala" kali ini amat "ebat karena mereka mendapatkan pemimpin!pemimpin yang pandai. )i antara para pemimpin pemberontak ini tentu saja yang paling terkenal adala" 5u .oan 5iang yang kelak akan menjadi raja pertama dari )inasti &eng. (dapun perkumpulan ra"asia dari para pemberontak yang paling terkenal adala" perkumpulan Pek!lian!pai. &elasan ta"un tela" lewat dan keadaan pemerinta" Mongol menjadi makin lema". Perang terjadi di mana!mana terutama sekali di sepanjang lemba" $ungai 4ang!ce!kiang $ungai -uai dan $ungai -uang!"o. )aera" ini menjadi pusat para pemberontak. Memang di antara para pemberontak ini terpeca" menjadi banyak golongan yang bekerja sendiri!sendiri atau tidak terikat satu kepada yang lain akan tetapi dalam meng"adapi pemerinta" penjaja" mereka ini dapat bersatu dan saling membantu. (da kalanya apabila tidak sedang meng"adapi barisan musu" terjadi bentrokan antara dua golo"gan pemberontak akan tetapi begitu musu" datang menyerang dua golongan yang tadinya bentrok ini segera bersatu ba"u rnemba"u melawan serdadu! serdadu Mongol! )emikianla" sedikit catatan mengenai keadaan Tiongkok di masa )inasti .oan yang dipimpin ole" #aisar $un Ti #aisar Mongol yang terak"ir. #eadaan di seluru" negeri kacau dan penduduk merasa selalu tidak aman. Memang demikian selalu dirasakan rakyat apabila negara dilanda perang. Peruba"an besar ini amat terasa ole" &eng $an yang selama delapan ta"un lebi" seakan!akan mengasingkan diri. $elama delapan ta"un ini &eng $an setiap "ari "anya ber"adapan dengan air sungai dan ikan yang dipancing atau dijaringnya bersama kakek nelayan. Tak perna" dia mendengar tentang keadaan di lain tempat "anya mendengar ba"wa pemberontakan makin meng"ebat. Maka dapat dibayangkan betapa "erannya meli"at kesengsaraan rakyat jelata ketika dia turun dari Pegunungan 5in!ling!san. la menyaksikan para petani yang kurus!kurus dengan waja" penu" kebencian berbondong! bondong menggabungkan diri dengan para pemberontak yang bersembunyi di "utan!"utan. #etika memasuki sebua" dusun di mana justeru sedang terjadi perang dia meng"adapi kesukaran pertama. Pulu"an orang serdadu .oan mengepungnya dan "endak menangkapnya karena dia ditudu" anggauta pemberontak. &eng $an tidak mau melayani mereka merobo"kan beberapa orang tanpa membunu"nya lalu lari meninggalkan para serdadu yang melongo ter"eran!"eran karena meli"at betapa pemuda seperti petani yang "endak mereka tangkap itu ta"u!ta"u tela" lenyap dari depan mata! $emenjak mengalami "al ini &eng $an berlaku "ati!"ati dan selalu 246 Raja Pedang menjau"kan diri dari para serdadu .oan yang berkeliaran di mana!mana dalam usa"a mereka membasmi pemberontak. &etapapun juga kesukaran ke dua segera menyusul setela" dia tiba di kota '! kiang yang terletak di pantai $ungai 4ang!ce di Propinsi -o!pak. #ota ini masi" ramai dan terjaga kuat ole" pasukan pemerinta". Penjagaan ketat mengepung tembok kota dan di dalam kota sendiri di antara para pedagang para penduduk dan pendatang banyak berkeliaran mata!mata yang mengawasi gerak!gerik setiap orang secara ra"asia. &eng $an tentu saja sama sekali tidak ta"u akan "al ini. la memasuki kota '!kiang dan agak bergembira meli"at keadaan kota yang ramai yang sama sekali tidak menunjukkan ba"wa keadaan dalam negeri sedang kacau ole" perang. la meli"at adanya losmen!losmen besar kecil dan warung!warung arak berikut nasi dan bakmi. (kan tetapi karena selama "idupnya belum perna" dia bermalam di losmen atau makan di warung ditamba" pula tidak ada sepeser pun uang di saku dia "anya meli"at!li"at dari luar saja. #emudian baru terasa lapar perutnya ketika "idungnya mencium bau masakan dan arak. "(ku "arus mencari tempat penginapan "ari suda" mulai gelap dan perutku amat lapar" pikirnya. $eperti dulu di waktu dia masi" kecil setiap kali memasuki dusun atau kota dia mencari tempat penginapan di dalam sebua" kelenteng maka sekarang juga dia mulai mencari!cari kelenteng untuk dijadikan tempat beristira"at. (k"irnya di pinggir kota dia mendapatkan sebua" kelenteng besar. (kan tetapi kelenteng ini suda" kosong "anya tinggal bangunannya yang koko" kuat dan tiang!tiangnya yang terukir. Meja semba"yang tidak tampak juga tidak ada toapekongnya. Mala" patung!patung yang meng"ias sekeliling kelenteng suda" rusak semua dan tempat itu kotor sekali. Tidak keli"atan seorang pun "wesio di situ sebagai gantinya "alaman depan kelenteng itu penu" dengan orang!orang yang pakaiannya compang!comping terang ba"wa mereka adala" golongan jembel atau orang minta!minta. Tanpa ragu! ragu &eng $an memasuki "alaman itu dan dia segera disambut ole" pandang rnata belasan orang jembel yang duduk dan tiduran malang!melintang di tempat itu. $eorang pengemis yang masi" muda segera berkata kepadanya. "#au pengungsi dan dusun, -endak mencari tempat menginap di sini, $ilakan banyak tempat..... banyak tempat. , &elum makan, Marila" bantu "abiskan "idangan raja iniD" Pengemis itu usianya takkan lebi" dari empat pulu" ta"un tubu"nya tinggi. kurus mukanya kotor cambangnya tidak terpeli"ara pakaiannya dari kain tebal yang suda" kotor. 4ang disebut ""idangan raja" itu adala" beberapa potong roti kering yang keli"atannya keras dan suda" lama kekuning!kuningan. Meli"at kerama"an orang &eng $an merasa tidak enak kalau menolak. )an memang perutnya suda" lapar. la lalu duduk di sebela" orang itu di atas lantai kelenteng. "#au baik sekali $audara. Terima kasi"." "-ayo jangan sungkan!sungkan. Makanla"." &eng $an mengambil sepotong roti kering dan memakannya. Memang keras dan apek akan tetapi cukup asin dan sesuda" dikunya" enak juga rasanya. (gaknya memang roti yang baik sayang suda" terlalu lama. 9rang itu memandang sejenak lalu mengeluarkan sebotol arak yang bercampur air tawar. 247 Raja Pedang "(rak selatan ini baik sekali suda" tua "anya..... e" terpaksa diperbanyak dengan air." la tersenyum dan memberikan botol itu kepada &eng $an. Pemuda ini tersenyum pula lalu minum. la merasa tubu"nya segar kembali setela" perutnya diisi. "$ekarang jaman sukar sampai seorang petani lari ke kota bercampuran dengan kaum jembel....." 9rang itu menarik napas pan/ang dan memandang kepada &eng $an. Pemuda ini tidak menjawab menole" ke kanan kiri dan bertanya. "#enapa kelenteng ini terlantar, Meli"at bangunannya agaknya da"ulu sebua" kelenteng yang besar juga." "&etul dugaanmu itu" jawab pengemis "memang kelenteng ini besar. Tapi sayang semua "wesionya tela" dibasmi "abis sebagian terbunu" sebagian lagi dijebloskan penjara." "#enapa," &eng $an bertanya kaget. &aru sekarang dia mendengar ada "wesio!"wesio dibunu" dan dipenjara*. "Mereka membantu pemberontak" kemudian pengemis itu bisik!bisik "$obat kau petani kenapa kau tidak ikut kawan!kawanmu, (paka" kedatanganmu ini pun "endak mengadakan pertemuan ra"asia dengan anggauta pemberontak, (tau barangkali dengan anggauta Pek!lian!pai," &eng $an menggeleng kepala termenung memikirkan nasib para "wesio yang celaka itu. "#alau kau "endak mengadakan pertemuan dengan Pek!lian!pai katakan terus terang saja barangkali aku dapat membantumu....." #embali orang itu berbisik. "Tidak..... tidak..... aku "anya pelancong yang kemalaman di kota ini. Tenma kasi" atas kebaikanmu dan terima kasi" atas pemberian roti dan arak." &eng $an bangkit berdiri dan mencari tempat untuk mengaso di sebela" dalam. la segera membersi"kan lantai di sudut yang sunyi lalu duduk bersandar dinding. Pengemis tadi "anya tersenyum dan mengikuti gerak!geriknya dengan pandang mata tajam lalu mengangkat ba"u dan membaringkan tubu"nya di lantai. $ambil duduk mengaso &eng $an melamun mengenangkan semua pengalaman!nya di masa lalu. Tanpa disengaja seperti suda" ribuan kali dia mengalami dia terbayang akan waja"!waja" orang yang perna" dia kenal. <aja" orang!orang yang ganti!berganti terbayang di depan matanya yang membuat dia kadang!kadang merasa mara" girang ter"aru. la tersenyum geli kalau mengenangkan waja" #wa -ong boca" yang galak dan cantik manis yang selalu memakinya bunglon itu. la menjadi gemas kalau mengenangkan waja" orang!orang yang perna" mengganggunya yang perna" berbuat ja"at kepadanya. (kan tetapi semua bayangan ini lenyap tak membekas apabila muncul waja" seorang anak perem!puan yang berpakaian mera" yang memandang kepadanya dengan mulut mungil tersenyum! senyum dengan sepasang mata yang lebar dan bening dengan tangan bergerak!gerak memberi isyarat. <aja" &i .oat si boca" gagu! $egera dia menjadi termenung matanya sayu memandang jau" "atinya penu" ke"aruan. )i manaka" dia sekarang, (paka" masi" ikut $ong!bun!kwi si kakek iblis itu, &eng $an suda" "ampir pulas ketika tiba!tiba dia mendengar suara bisik!bisik yang cukup jelas dan mencurigakan. $egera dia membuka mata dan memasang pendengaran. Ternyata ba"wa para pengemis yang tadinya 248 Raja Pedang malang!melintang di "alaman kelenteng itu "anya tinggal beberapa orang saja lagi. 4ang lain suda" tidak ada termasuk orang yang tadi memberinya makan dan minum. (dapun suara!suara bisikan itu terdengar dari sebela" dalam kelenteng agak jau" dari tempat dia mengaso. 2amun berkat kepandaiannya &eng $an dapat menangkap suara bisik!bisik itu. (langka" "erannya ketika dia mendengar suara pengemis yang baik "ati tadi berbisik. "&etulka" penyelidikanmu itu, #alau begitu tak bisa sala" lagi mereka itu tentula" kaum Pek!lian!pai yang mengadakan "ubungan dengan "artawan 9ng! -ayo siap semua seorang melapor kepada #ui!ciangkun supaya menyiapkan barisan mengepung gedung 9ng!wangwe 6"artawan 9ng7. #au dan dua orang teman lagi menjaga baik!baik di sini. (was pemuda tani yang tampan itu juga mencurigakan. Ringkus saja dia sebelum dapat melakukan "al!"al yang tidak menguntungkan. #alau dia melawan bunu" saja!" $uara kaki terdengar bergerak!gerak dan keadaan sunyi kembali. &eng $an menanti dengan "ati penu" curiga tapi dia masi" belum dapat menduga siapaka" adanya pengemis yang ane" itu dan siapa pula teman!temannya yang diajak berunding tadi. #emudian di dalam gelap dia meli"at bayangan tiga orang itu pandai ilmu silat mala" memiliki ilmu meringankan tubu" yang baik sekali. 'a masi" belum yakin betul apaka" yang dimaksudkan dengan *pemuda tani yang tampan" tadi dia orangnya. &aru dia merasa yakin setela" tiga orang itu di dalam gelap menubruk dan meringkusnya! "0" e"..... mengapa kalian menangkap aku," &eng $an memprotes penu" ke"eranan akan tetapi juga mara". ")iam kau petani busuk! #au kaki tangan pemberontak!" "&o"ong! (ku bukan petani juga bukan pemberontak." "$emua petani adala" pemberontak jangan melawan kaiau tidak ingin mampus!" $eorang di antara mereka mengayun tangan ke ara" muka &eng $an. &iarpun di dalam gelap pemuda ini dapat rnengeta"ui datangnya pukulan. la mengelak kedua lengannya bergerak dan di lain saat tiga orang peringkusnya itu tela" terlempar cerai!berai ke belakang dan ketika mereka mengadu"!adu" dan bangun ternyata pemuda yang tadi mereka ringkus itu tela" lenyap tak berbekas lagi! )engan penu" kegemasan &eng $an meloncat keluar terus naik ke atas genteng. )i dalam gelap dia masi" meli"at sesosok bayangan beberapa orang berlari menuju ke dalam kota. 5epat dia mengikuti setela" mendapat kenyataan ba"wa peorang di antara mereka adala" pengemis tinggi kurus yang rama" yang tadi berbisik menyuru" kawan!kawannya meringkusnya. la mengikuti dengan diam!diam ingin ta"u apa yang "endak mereka lakukan. )isuatu tikungan jalan para pengemis ini bertemu dengan sepasukan tentara pemerinta". $egera mereka berbisik!bisik dan bergabung menjadi satu kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke sebua" gedung besar yang berdiri di tenga" kota. )engan cepat tapi teratur sekali mereka yang terdiri dari tiga pulu" orang lebi" ini merayap dan mengurung ruma" gedung itu. &eng $an tetap mengikuti mereka dan dia dapat menduga ba"wa ini tentula" gedung "artawan 9ng seperti yang dirundingkan ole" para pengemis tadi. 'a bersiap sedia menolong karena maklum ba"wa keluarga "artawan 9ng itu pasti berada dalam ancaman malapetaka. (kan tetapi para pengurung itu segera men!dapat kenyataan ba"wa rnereka keliru. )engan tanda suitan para pengurung menyerbu ke dalam dan..... ruma" gedung itu tela" kosong! 249 Raja Pedang Tak seorang pun manusia tinggal di situ agaknya burung!burung yang "endak mereka tangkap suda" terbang jau" sebelumnya. ;ntuk melampiaskan kemara"an dan kekecewaan mereka para tentara dan mata!mata yang berpakaian pengemis stu menggeleda" gedung tentu saja tidak lupa untuk mengantongi barang!barang ber"arga yang kecil!kecil dan merusak yang besar karena tak dapat mereka bawa. &eng $an menyaksikan ini semua dan menarik napas panjang. &aru pertama kali setela" dia turun gunung dia menyaksikan kelakuan para tentara pemerinta" yang tiada uba"nya seperti perampok!perampok itu. )an diam!diam dia kagum kepada Pek!lian!pai yang sekali lagi tela" dapat menipu mereka. $ambil tertawa kecil &eng $an teringat kepada Tan -ok. 9rang tinggi besar seperti raksasa itu juga perna" menipu pasukan pemerinta" penjaja". (gaknya yang memimpin rombongan orang Pek!lian!pai di kota ini juga bukan seorang bodo". )engan "ati puas meli"at para kaki tangan pemerinta" penjaja" itu mara"! mara" dan tertipu &eng $an diam!diam meninggalkan tempat pengintaiannya dan di dalam gelap dia meli"at seorang pengemis tua terbongkok!bongkok dari depan meng"ampirinya. "#asi"anila" orang tua kelaparan #ongcu 6Tuan Muda7....." pengemis tua itu mengelu". &eng $an meng"ela napas panjang. "Maa1kan Lopek. (ku sendiri tidak punya apa!apa uang sepeser pun tidak punya roti sekerat pun tidak ada. (pa yang "arus kuberikan kepadamu," "#asi"an orang muda sengsara. #alau begitu aku yang "arus memberikan sesuatu kepadamu." la mengulur tangan dan memberikan sebua" benda kecil kepada &eng $an. $ebelum "ilang "erannya &eng $an suda" menerima benda itu dan pengemis tua tadi suda" terbongkok!bongkok lagi pergi dari situ. &enda itu ternyata "anyala" selipat kertas. )ibawanya benda itu ke bawa" lampu penerangan di pojok sebua" ruma" dan dibacanya tulisan di atas kertas. (dik &eng $an (ku dan kawan!kawan berada di pera"u!pera"u nelayan sebela" selatan kota. )atangla" kami meng"arapkan bantuanmu. Tertanda% T(2 -9# Tan -ok di sini, &eng $an tersenyum girang. Pantas saja serdadu!serdadu itu tertipu kiranya pemuda raksasa yang keli"atan bodo" tapi ternyata cerdik sekali itu berada di sini memimpin para pejuang! 'a menjadi makin kagum akan kecerdikan Tan -ok dan kawan!kawannya yang ternyata segera dapat mengenalnya setela" berpisa"an selama delapan ta"un. $urat itu diremasnya "ancur lalu dia menyelinap di antara kegelapan malam menuju ke ara" selatan. $etela" dia tiba di sebela" selatan kota yang sunyi dia meli"at banyak pera"u nelayan di pinggir sungai dan tak seorang pun manusia tampak. $elagi dia kebingungan tak ta"u di mana adanya Tan -ok dan kawan!kawannya dia meli"at bayangan orang yang dengan cepatnya berkelebat di dekat kumpulan pera"u. &iarpun bayangan itu berkelebat cepat luar biasa namun mata &eng $an yang tajam masi" dapat meli"at jelas ba"wa bayangan itu adala" tubu" seorang yang langsing seperti tubu" seorang wanita dan ba"wa orang itu memiliki ilmu yang tinggi. la segera berjalan seperti biasa agar orang itu tidak akan ta"u ba"wa dia pun tadi mempergunakan ilmu lari cepat. )i tempat seperti ini yang penu" ra"asia penu" pertentangan dan dalam keadaan perang dia "arus berlaku "ati!"ati 250 Raja Pedang agar jangan sampai menimbulkan kecurigaan dan karenanya tanpa disengaja merugikan Tan -ok dan kawan!kawannya. &ayangan itu dalam sekejap mata saja lenyap. Tak lama kemudian muncul bayangan orang bongkok dari kumpulan pera"u yang berjalan meng"ampirinya. "#asi"anila" orang tua kelaparan #ongcu....." bayangan ini berkata. &eng $an berdebar jantungnya. 'nila" pengemis tua yang tadi memberi surat kepadanya. Tanpa ragu!ragu lagi mendekati "Lopek di mana Tan!twako," ia bertanya langsung. "#akek pengemis" itu memberi isyarat dengan tangan supaya &eng $an mengikutinya dan..... ternyata kakek ini sama sekali tidak bongkok mala" kini dapat berjalan cepat dan tangkas. #akek itu tidak membawanya ke tempat di mana pera"u!pera"u berkumpul melainkan sebaliknya menuju ke sebua" "utan kecil di tepi sungai! )an di tenga"!tenga" "utan itula" Tan -ok dan belasan orang temannya berkelompok duduk bercakap!cakap dengan suara bisik!bisik. Mereka bersikap amat "ati!"ati ba"kan api unggun saja mereka tidak berani bikin pada"al malam itu dingin sekali dan di "utan itu banyak nyamuknya. -anya sebua" lampu yang dikerodong kertas mera" dinyalakan orang cukup menerangi waja" mereka yang duduk di dekat lampu. )i antara orang!orang itu &eng $an meli"at waja" Tan -ok. Masi" seperti dulu delapan ta"un yang lalu. Masi" tampan gaga" dan tinggi besar seperti raksasa. Tubu"nya yang tinggi besar itu menjulang satu kaki lebi" di atas kepala teman!temannya. "Tan!twako.....!" &eng $an segera maju memberi "ormat. "-a!"a!"a (dik &eng $an kau suda" dewasa sekarang!" Tan -ok melompat bangun dan memeluknya menepuk!nepuk pundaknya. )ua pasang tangan saling berpegang erat dan keduanya tersenyum girang. "Tan!twako "arap kau dan teman!teman yang lain "ati!"ati. Tadi aku meli"at bayangan orang menyelinap di antara pera"u!pera"u" bisik &eng $an. Tan -ok menole" kepada kakek yang tadi menyambut &eng $an. "&etulka" ituH 5iu!siok 6Paman 5iu7," #akek itu berkata dengan suara meng"ibur "(ku "anya meli"at kedatangan saudara &eng $an seorang. Tidak ada bayangan orang lain. #alau pun ada dan aku sendiri tidak meli"at dia takkan dapat terlepas dari penjagaan teman!teman kita." Tan -ok kembali meng"adapi &eng $an. "/angan kau k"awatir (dik &eng $an. #ami suda" menaru" penjaga!penjaga di setiap sudut daera" ini. (pabila betul ada orang mengintai tempat ini pasti akan diketa"ui ole" para penjaga kami itu." la tertawa lagi dan memandang kepada &eng $an dengan kagum. )iam!diam &eng $an tidak membenarkan pendapat ini. 9rang tadi terlalu cepat gerak!geriknya mungkin sekali takkan dapat terli"at ole" para penjaga pikirnya. (kan tetapi tentu saja dia merasa tidak enak kalau menyatakan pikiran ini dengan kata!kata k"awatir kalau!kalau disangka mereme"kan para penjaga. Maka dia diam saja. "(dik &eng $an. Perbuatanmu di dalam kelenteng tadi "ebat. Ternyata kepandaianmu suda" maju pesat. $ayang kau tidak membalas anjing!anjing Mongol yang "endak menangkapmu itu dengan pukulan mematikan." &eng $an kaget. #iranya Tan -ok suda" memasang mata!mata di mana! mana sampai ta"u pula tentang kejadian di dalam kelenteng tua di mana dia 251 Raja Pedang "endak ditangkap ole" para serdadu Mongol yang menyamar sebagai kaum jembel. (kan tetapi "atinya lega mendengar kata!kata Tan -ok yang menyatakan ba"wa orang raksasa ini masi" belum ta"u ba"wa dia tela" memiliki kepandaian yang tinggi. "(" Tan!twako kiranya kau suda" mengeta"ui pula "al itu. (ku "anya merasa kaget dan juga penasaran mengapa aku yang tidak punya kesala"an "endak ditangkap. Maka setela" ber"asil melolos!kan diri aku lalu lari pergi. #au me!nyuru" orang memanggilku dan mengirim surat meng"arapkan bantuanku sebetulnya bantuan apaka" yang dapat kulakukan untukmu," "$ebelum kau mendengar tentang bantuan yang dapat kaulakukan untuk kami lebi" dulu akan kujelaskan kepadamu tentang keadaan!keadaan selama ini. (dik &eng $an selama berta"un!ta"un ini ke mana saja kau pergi dan apaka" kau suda" mengeta"ui tentang keadaan perjuangan," &eng $an menggeleng kepala waja"nya beruba" sedikit karena dia merasa jenga" dan malu. "(ku..... aku bekerja membantu seorang nelayan dan baru saja aku memasuki dunia ramai aku tida# ta"u apa!apa Twako." "2a" kaudengar baik!baik penuturanku." )engan panjang lebar Tan -ok lalu menceritakan keadaan pemberontakan yang makin lama makin "ebat itu. Men!ceritakan pula betapa rakyat yang dipimpin ole" pendekar!pendekar besar melakukan perlawanan ter"adap pemerinta" Mongol dan sedikit demi sedikit suda" memperole" kemajuan dan kemenangan. Tan -ok sendiri dengan teman!temannya para anggauta Pek!lian!pai yang dia pimpin sekarang bekerja langsung di bawa" pemimpin besar pemberontak 5iu .oan 5iang! Mala" pemuda raksasa ini mendapat kepercayaan dari 5iu .oan 5iang dan melati"nya dengan beberapa macam ilmu silat tinggi. #emudian Tan -ok menceritakan tentang keadaan para partai !besar persilatan. #etika dia bercerita tentang -oa!san!pai dan #un!lun!pai &eng $an mendengarkan penu" gaira". )i antara para partai persilatan "anya dua partai besar ini perna" dia keta"ui ba"kan secara langsung dia perna" ber"ubungan dengan kedua partai itu. la perna" berdiam di -oa!san mengenal ketuanya mengenal pula murid!muridnya yaitu -oa!san $ie!eng dan cucu!cucu muridnya #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok. (dapun tentang #un! lun pai biar dia tidak mempunyai "ubungan langsung namun dia perna" membela murid #un!lun yang bernama Pek!lek!jiu #wee $in. Perna" pula dia meli"at dua orang #un!lun &un $i Teng dan &un $i Liong tewas di depan kakinya dan menerima pesan &un $i Teng agar dia membela dan melindungi anak jago #un!lun ini yang bernama &un Lim #wi. $emua ini masi" terbayang di depan matanya seakan!akan baru terjadi kemarin "ari. Maka tidak ane" kalau sekarang dia mendengarkan penuturan Tan -ok dengan penu" per"atian. Tan -ok menarik napas panjang. *$ayang" ia melanjutkan ceritanya karena yang dilancarkan ole" 2go!lian!kauw siasat liclk dan penu" #ecurangan dari ketua 2go!lian!kauw dua partai besar itu. #un!lun!pai dan -oa!san!pai dapat diadu domba dan terpeca"!bela" menjadi dua partai yang selalu bermusu"an Pada"al dulu partai itu kalau dapat membantu perjuangan rakyat menumbangkan kekuasaan penjaja" kedudukan para pejuang akan menjadi lebi" kuat lagi. $emua ini adala" gara!gara kelema"an "ati jago muda #wee $in....." #emba" Tan -ok menarik napas panjang. "&agaimana dengan dia, setela" dia dulu dilarikan ole" -ek!"wa #ui!bo ' &eng $an tak sabar lagi bertanya. 252 Raja Pedang "#au ta"u tentang itu," Tan -ok bertanya "eran tapi lalu disambungnya "#au memang anak ane" ini suda" kuketa"ui semenjak pertemuan kita yang pertama. #au tanya tentang #wee $in, Qusteru dia itula" yang menjadi biang keladi semua pertentangan karena "atinya yang lema" muda" robo" meng"adapi bujuk rayu dan kecantikan ketua 2go!lian!pai. Pek!lek!jiu #wee $in jago yang berkepandaian tinggi itu setela" dilarikan 3"ak 2go!lian!pai menjadi makin binal dan tergila!gila kepada ketua 2go!lian!pai yang berjuluk #im!t"ouw T"ian!li. -anya beberapa bulan setela" dua orang su"engnya yaitu dua saudara &un tewas dalam pertempuran di -oa!san meng"adapi murid!murid -oa!san!pai #wee $in bersama kekasi"nya ketua 2go!lian!pai dan beberapa orang toko" 2go!lian!kauw ba"kan diam!diam dibantu ole" -ek!"wa #ui!bo menyerbu -oa!san ber"asil melukai #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa mala" ber"asil membunu" T"io <an 't dan #ui #eng. Mereka meninggalkan yang luka dan menyatakan ba"wa mereka membunu" dua orang toko" -oa!san itu untuk menebus kematian dua saudara &un dari #un! lun!pai." &eng $an membelalakkan matanya "-ebat.....!" )an "atinya terasa peri" penu" kasi"an ketika dia teringat kepada T"io #i T"io &wee dan #ui Lok yang kematian aya" mereka. "&agaimana dengan ketua -oa!san!pai apaka" dia tidak membantu murid!muridnya," "Tentu saja Lian &u Tojin turun tangan akan tetapi dengan adanya -ek!"wa #ui!bo dia tidak berdaya banyak. $emenjak itu permusu"an selalu terjadi antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai." "#enapa #un!lun!pai terbawa!bawa dalam "al ini, &ukanka" #wee $in me! nyerbu -oa!san!pai atas ke"endaknya sendiri dan bersama orang!orang 2go! lian!kauw tidak atas ke"endak #un!lun!pai," "-oa!san!pai rupa!rupanya tidak mau ta"u akan "al ini karena ke mana mereka "arus mencari #wee $in, #wee $in semenjak itu lenyap bersama 2go!lian!kauw dan celakanya secara ra"asia #wee $in membanui 2go!lian! kauw memusu"i partai!partai yang membantu para pejuang! #alau dulu kedua partai besar itu baik -oa!san!pai maupun #un!lun!pai "idup tenang dan darnai sekarang keduanya mengumpulkan bekas!bekas murid mereka dan membentuk kekuatan yang terdiri dari murid!murid yang pandai selalu siap untuk saling gempur." &eng $an mendengarkan dengan kening berkerut. "$ayang sekali....." "anya demikian komentarnya. la benar!benar merasa menyesal sekali mengapa permusu"an yang terang!terangan disebabkan ole" 2go!lian!kauw itu bisa sampai demikian berlarut!larut. (k"irnya rasa penasaran membuat dia berkata "#alau kedua partai suda" ta"u ba"wa permusu"an itu disebabkan ole" tipu musli"at ketua 2go!lian!kauw kenapa mereka tidak memusu"i 2go! lian!kauw saja," "Mereka pun kedua 3"ak suda" mulai melakukan permusu"an dengan 2go! lian!kauw akan tetapi dendam di antara -oa!san dan #un!lun agaknya lebi" para" dan mendalam." )engan panjang lebar Tan -ok menuturkan semua kejadian yang diketa"uinya dan diam!diam &eng $an girang sekali ba"wa dia bertemu dengan raksasa ini karena ternyata pengeta"uan Tan -ok tentang dunia kang!ouw dan semua peristiwa yang terjadi amat luas. $ekarang menjadi jelas bagi &eng $an apa yang tela" terjadi selagi dia pergi menyembunyikan diri sebagai nelayan. &etapapu" luas pengeta"uan Tan -ok tentang dunia 253 Raja Pedang kang!ouw ketika ditanya tentang $ong!bun!kwi -ek!"wa #ui!bo dan lain!lain toko" sakti itu Tan -ok menggeleng!geleng kepalanya. "9rang!orang seperti mereka itu bukan manusia biasa lagi. Tentu saja mereka tidak peduli tentang perjuangan karena mereka termasuk orang!orang ane" yang selalu berbeda dengan manusia biasa. &agaimana bisa mengikuti jejak mereka, (ndaikata mereka ikut pula mencampuri urusan perjuangan baik yang membela pejuang maupun yang membela #erajaan .oan tentu mereka lakukan dengan sembunyi!sembunyi." (gak kecewa "ati &eng $an karena sebenarnya maksud pertanyaannya tentang orang!orang sakti itu ditujukan untuk mengeta"ui berita tentang seorang anak perempuan gagu! "Twako setela" kauceritakan semua itu kepadaku agaknya tidak ada sesuatu yang mendorong kau membutu"kan bantuanku. #alau yang kaumaksudkan dengan bantuan itu adala" permintaan seperti da"ulu agar aku masuk menggabungkan diri dengan Pek!lian!pai terpaksa aku tak dapat memenu"i permintaanmu. (ku suka membantu perjuangan Pek!lian!pai akan tetapi tidak suka terikat ole" sesuatu perkumpulan kemudian terlibat ke dalam permusu"an!permusu"an yang saling mendendam." "(ku mengerti pendirianmu &eng $an. Tidak pertolongan yang kubutu"kan dari!mu ini lebi" bersi1at pribadi. #eta"uila" aku tela" disera"i tugas yang amat pen!ting ole" pemimpin kami 5iu .oan 5iang tai"iap. )an sekarang selagi aku bingung bagaimana akan dapat melakukan tugas ini dengan sempurna aku bertemu dengan kau. -atiku yakin ba"wa "anya kau seorangla" yang tepat untuk melaksanakan tugas ini." &erdebar "ati &eng $an. Tugas dari pemimpin besar 5iu .oan 5iang, &ukan main! la merasa ter"ormat dan bangga sekali. (kan tetapi mukanya yang tampan tidak membayangkan sesuatu. "Pendekar besar 5iu .oan 5iang merasa amat menyesal dengan adanya gontok!gontokan antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. la pun maklum apa yang menyebabkan permusu"an antara dua golongan itu bukan lain adala" karena siasat pemerinta" Mongol yang mempergunakan 2go!lian!kauw. &ulan depan -oa!san!pai diadakan pesta perayaan "ari ulang ta"un ke seratus dari -oa!san pai. Tentu banyak sekali toko"!toko" besar dunia kang!ouw "adir. Menurut penyelidikan Pek!lian!pai pada kesempatan ini #un!lun!pai akan datang lagi untuk membuat per"itungan. #arena permusu"an itu berlarut! larut muncul sa"abat!sa"abat dan musu"!musu" baru bagi kedua 3"ak. (da golongan!golongan yang membantu -oa!san!pai sebaliknya banyak pula yang pro kepada #un!lun!pai. )apat diramalkan ba"wa akan terjadi sesuatu yang "ebat di puncak -oa!san nanti. 2a" pemimpin kami tidak setuju dengan adanya perpeca"an di kalangan kita sendiri maka dia mempercayakan kepadaku untuk berusa"a mendamaikan mereka. (ku membawa surat bagi kedua ketua perkumpulan -oa!san!pai dan #un!lun!pai. (kan tetapi muda" saja diduga ba"wa di dalam pertemuan besar itu pasti di sana akan penu" dengan orang!orang 3"ak 2go!lian!kauw dan 3"ak pemerinta" pasti akan menyebar mata!matanya. (ku sedikit banyak suda" terkenal di antara mereka maka pasti mereka itu akan meng"alangiku sebelum aku sempat melakukan sesuatu untuk mendamaikan #un!lun!pai dan -oa!san!pai. /uga orang!orangku sebagian besar suda" dikenal. #arena itu (dik &eng $an kaula" orangnya yang paling tepat untuk mewakiliku melakukan tugas ini. $anggupka" kau," 254 Raja Pedang &eng $an mengangguk!angguk. Tugas itu adala" tugas mulia. Tugas mencega" perpeca"an antara bangsa sendiri antara kedua partai besar yang memiliki nama "arum. (palagi kalau diingat ba"wa di dalam -oa!san!pai terdapat orang!orang yang di waktu kecil suda" dia kenal baik terutama #wa -ong. (dapun di 3"ak #un!lun!pai terdapat cucu murid yang dia "arus bela yaitu &un Lim #wi putera mendiang &un $i Teng yang suda" meninggalkan pesan terak"ir kepadanya dan yang "arus ia "ormati. "&aikla" Twako. (ku akan berusa"a melakukan tugasmu itu sebaiknya." Tan -ok nampak girang sekali akan tetapi tiba!tiba &eng $an menggunakan kedua kakinya menginjak lampu mera" yang diletakkan di tana". Lampu seketika padam. Terdengar jerit kesakitan dan robo"nya tubu" orang!orang tak jau" dari situ. )isusul pula mendesingnya senjata!senjata ra"asia yang meng"ujani tempat perundingan ini. Tan -ok suda" cepat memberi aba!aba kepada kawan!kawannya. $enjata dicabut dan mereka melesat ke kanan kiri mencari berkelebat bayangan puti" yang makin lama makin banyak sekali. #iranya tempat itu suda" dikurung pulu"an orang banyaknya yang mengurung. &eberapa orang anggauta Pek!lian!pai yang bertugas menjaga di luar tadi suda" dirobo"kan musu". "Pemberontak!pemberontak Pek!lian!pai lebi" baik kalian menyera"!" terdengar bentakan kasar seorang yang bertubu" tinggi besar. Tan -ok meli"at orang ini lalu meloncat dari tempat per!sembunyiannya dan di lain saat dua orang yang sama!sama tinggi besar tubu"nya tela" berperang tanding dengan "ebatnya. &unga api muncrat ber"amburan ketika pedang di tangan Tan -ok bertemu dengan golok lawannya itu. (gaknya keduanya adala" a"li!a"li gwakang yang memiliki tenaga seperti kerbau jantan kuatnya. 2yaring bunyi pertemuan senjata itu dan kedua orang raksasa inl merasa betapa telapak tangan mereka pedas dan sakit. &eng $an yang masi" duduk di tempat tadi karena tiba!tiba semua anggauta Pek!lian!pai suda" meng"ilang meli"at empat orang lain maju dari belakang Tan -ok siap dengan rantai!rantai besi dan rupa!rupanya "endak menawan Tan -ok dalam keadaan "idup. $ekali menggerakkan kakinya pemuda ini tela" melesat ke depan. #aki tangannya bekerja seperti kilat dan tanpa mengerti mengapa empat orang itu suda" terlempar dan terjengkang ke belakang tanpa dapat bangun lagi karena kaki tangan mereka pata" tulangnya! $etela" meli"at ba"wa para penyerang yang datang menyerbu itu adala" pengemis!pengemis dibantu ole" serdadu Mongol ta"ula" &eng $an ba"wa dia "arus membantu para anggauta Pek!lian!pai. Tubu"nya bergerak ke sana ke mari untuk membantu teman!temannya yang terdesak. ;ntuk sementara ia meninggalkan Tan -ok karena dari gerakan raksasa itu meng"adapi lawannya dia maklum ba"wa Tan -ok akan dapat menang. la lebi" mementingkan membantu mereka yang terdesak. (kan tetapi segera dia mendapat kenyataan betapa sia!sia kalau melakukan perlawanan secara nekat. /umla" lawan amat banyak ada pulu"an orang mala" mungkin tidak kurang dari seratus orang. $edangkan di 3"ak Pek!lian! pai "anya ada tuju" belas orang termasuk dia sendiri. )an pertandingan dilakukan di dalam gelap kacau!balau! Memang dengan amat muda"nya &eng $an dapat merobo"kan belasan orang lawan tanpa membunu" mereka yang merupakan pantangan baginya akan tetapi juga di antara para anggauta Pek!lian!pai sedikitnya suda" robo" lima enam orang. 255 Raja Pedang $ementara itu tepat seperti yang diduga ole" &eng $an Tan -ok dapat men! desak lawannya. Pada suatu saat ketika lawannya suda" terdesak "ebat perwira Mongol itu secara nekat tanpa mempedulikan datangnya "antaman dari tangan kiri Tan -ok membacok pundak Tan -ok sekuat tenaga dengan goloknya. (ndaikata Tan -ok melanjutkan pukulannya yang pasti mengenai dada lawan tak dapat dicega" lagi golok itu pasti akan membabat putus pundaknya. Tan -ok tentu saja tidak mau menukarkan pundaknya dengan sebua" pukulannya cepat dia menarik tangan kiri dan menggerakkan pedang sekuat tenaga menangkis. "#rakkk!" )ua senjata itu bertemu api berbunga ber"amburan dan kedua senjata itu pata"! $ambil menggeram mara" kedua orang yang bertubu" raksasa ini melempar gagang senjata ke bawa" lalu melanjutkan perkela"ian mereka mempergunakan sepasang kepalan tangan yang sebesar kepala orang berikutisepasang kaki yang koko" kuat. -ebat sekali pertandingan ini. Terdengar suara bak!bik!buk ketika kepalan!kepalan itu mengenai sasaran namun keduanya ternyata amat kuat tubu"nya tidak robo" ole" pukulan "anya terenga"!enga" dan mendesis!desis memaki!maki. (k"irnya dengan sebua" tendangan yang tepat mengenai lambung lawan disusul dua kali pukulan pada le"er dan ulu "ati Tan -ok ber"asil membuat lawannya robo" berdebuk seperti po"on tumbang. Tiba!tiba berkelebat bayangan yang gesit sekali ke ara" Tan -ok. Pemuda raksasa ini mengangkat tangan kanan menangkis datangnya pukulan yang amat kuat dan cepat namun lebi" cepat lagi pukulan itu ditarik kembali dan sebua" pukulan lain secara gelap tela" meng"antamnya dari samping tepat mengenai rusuknya. Tan -ok mengelu" dan robo" tergelimpang munta"! munta" dara"! &eng $an mendengar kelu"an Tan -ok cepat melompat mendekati. #aget meli"at temannya itu suda" robo" terlentang. $egera dia mengempit tubu" yang tinggi besar itu dengan tangan kirinya. "$audara!saudara lari.....!" serunya. 5epat dengan suara yang amat nyaring se"ingga mengagetkan kedua 3"ak yang bertempur. Para anggauta Pek!lian! pai yang "anya tinggal beberapa orang dan memperta"ankan diri dengan gigi" datl nekat meli"at Tan -ok suda" robo" menjadi kendor semangatnya. (palagi ketika mendengar seruan &eng $an mereka lalu mencari kesempatan untuk mundur. &eng $an sendiri mengamuk. )engan sebela" tangan meng"adapi pulu"an orang lawan tangan kiri mengempit tubu" Tan -ok dia mena"an serbuan orang!orang itu yang "endak mengejar larinya sisa anggauta Pek!lian!pai. Tak lama kemudian setela" meli"at ba"wa di situ tidak ada lagi anggauta Pek!lian!pai &eng $an lalu meloncat ke belakang dan dengan beberapa loncatan lagi dia tela" dapat meninggalkan semua pengeroyoknya. 5epat dia berlari ke dalam "utan menyelinap di antara po"on!po"on besar dan gelap. Tiba!tiba dari balik po"on muncul bayangan orang yang bertubu" langsing. Tanpa berkata apa!apa orang itu melayangkan pukulan ke ara" &eng $an. Pukulan yang dilakukan perla"an saja namun memiliki kecepatan dan kekuatan yang amat "ebat. Terkejut juga &eng $an ketika merasa betapa angin pukulan ini tajam bagaikan mata pedang maka maklumla" dia ba"wa dia ber"adapan dengan seorang lawan tanggu". 2amun dia merasa bukan waktunya untuk melakukan pertandingan. Luka Tan -ok "arus diperiksa dan diobati apalagi dengan mengempit tubu" Tan -ok biarpun dia tidak takut 256 Raja Pedang meng"adapi lawan itu akan tetapi amat berba"aya bagi keselamatan Tan -ok sendiri. la mengera"kan tenaga di lengan kanan lalu menangkis pukulan itu. Penyerang itu mengeluarkan seruan kaget juga &eng $an karena pemuda ini merasa betapa lengannya bertemu dengan tenaga yang lunak "alus dan mengandung "awa mujijat membuat lengannya tergetar. $ementara itu orang tadi suda" menyerang lagi dengan dua kali pukulan. #embali &eng $an menangkis kini dia menggabung tenaga 'm dan 4ang di tubu"nya se"ingga keadaan lengannya dijalari tenaga yang tiada bandingnya. Penyerangnya terpental ke belakang mengeluarkan seruan terta"an lalu melesat pergi lenyap ditelan kegelapan malam. &eng $an tidak peduli "anya sedetik dia mengenal potongan tubu" orang itu. Tak sala" lagi penyerangnya adala" orang yang dia li"at bayangannya malam tadi ketika dia mencari tempat persembunyian Tan -ok. )an lengan itu begitu "alus dan lunak. -anya ada dua macam keterangan untuk ini pertama pemilik lengan itu seorang laki! laki yang suda" memiliki 'weekang yang amat tinggi ke dua pemilik lengan itu adala" seorang wanita! Menjelang 1ajar dia ber"enti dan menurunkan tubu" Tan -ok diatas rumput. la memeriksa luka pada tulang rusuk setela" membuka baju pemuda raksasa itu. &eng $an mengerutkan kening. "#ejam....." katanya perla"an. )ua batang tulang rusuk pata" dan kulitnya meng"itam. la maklum ba"wa "awa pukulan yang melukai Tan -ok mengandung tenaga 4ang. 5epat dia menempelkan telapak tangan kirinya ke tulang rusuk yang sebela" lagi mengera"kan tenaga 'm di tubu"nya dan dengan cara menyalurkan "awa di dalam tubu" dia mengobati luka Tan -ok. Tentu saja tidak dapat sekaligus sembu" akan tetapi sejam kemudian dia merasa yakin ba"wa Tan -ok tertolong nyawanya. Racun "awa pukulan tela" dia basmi dengan tenaga 'm tadi. Tan -ok mengelu" membuka mata. #etika meli"at &eng $an di sisinya dia tersenyum! "#au "ebat (dik &eng $an..... suda" kuduga..... kau li"ai sekali....." "#au yang "ebat Twako. )ua tulang rusukmu pata" masi" bisa tersenyum" kata &eng $an benar!benar bangga dan kagum. &angga karena Tan -ok adala" seorang yang sama nama keturunannya dengan dia. &ukanka" dia seingatnya juga bernama keluarga Tan, Pantas saja dia da"ulu begitu bertemu suda" merasa amat suka kepada Tan -ok dan sekarang dia merasa bangga mempunyai sa"abat satu nama keturunan yang demikian gaga"nya. $ambil meringis mena"an rasa nyeri Tan -ok menggerakkan tangannya merogo" saku mengeluarkan dua lipat kertas. "'nila" dua surat itu satu untuk ketua -oa!san!pai satu untuk ketua #un!lun!pai. Lekas adikku pergila" kau ke -oa!san "adiri perayaan itu dan berikan ini kepada mereka. /aga agar jangan sampai terjadi pertandingan "ebat....." "Tapi kau.... Twako.....," "(ku tidak apa!apa kurasa tidak terluka sebela" dalam. Tidak merasa apa! apa "anya tulang rusuk muda"..... yang penting adala" ke"adiranmu di sana dan surat!surat ini." "&aikla" Twako" kata &eng $an menerima surat!surat itu dan menyimpannya "jaga baik!baik dirimu. (ku akan pergi ke -oa!san bukan sebagai seorang Pek!lian!pai tapi....." 257 Raja Pedang "-al itu bukan soal yang penting asal kau bisa mencega" agar kedua partai itu tidak saling bermusu"an dapat insya1 dan kalau mungkin membantu perjuangan kita." $etela" memesan banyak!banyak ke!dua orang sa"abat itu berpisa". Tan -ok yang gaga" perkasa itu biarpun menanggung nyeri "ebat masi" dapat berjalan ccpat untuk menjau"kan diri dari ba"aya pengejaran pasukan Mongol. (dapun &eng $an juga cepat menuju ke -oa!san. la ingin datang di -oa!san sebelum perayaan "ari ulang ta"un diadakan. Terus terang saja dia ingin sekali bertemu dengan "anak!anak" itu terutama sekali si "kuntilanak"! ? ? ? &aru kurang lebi" dua li &eng $an berjalan di tenga" "utan menikmati keinda"an suara burung!burung pagi yang mulai bernyanyi!nyanyi di antara daun!daun po"on tiba!tiba dia ber"enti memandang tajam ke kiri. $erentak bermunculan lima orang dari balik batang po"on besar. #iranya mereka adala" sisa!sisa anggauta Pek!lian!pai nampak sedi" dan lela" dipimpin ole" "pengemis" tua yang da"ulu menyambut &eng $an. #akek pengemis ini pun terluka lengannya berdara" dan dibalut. &egitu meli"at &eng $an mereka lalu maju mendekat. ")i mana Tan!"iante," tanya penge!mis tua itu sekarang tidak berpura!pura lagi minta sedeka" seperti dulu. ")ia selamat minta kutinggalkan di tenga" "utan kurang lebi" dua li dari sini. -arap kalian lekas menyusulnya dan merawat lukanya. )ua bua" tulang rusuknya pata"!pata". (kan tetapi keselamatan nyawanya tidak terancam" kata &eng $an. #akek itu mengangguk!angguk dan meli"at &eng $an dengan kagum. "#au masi" muda suda" begitu li"ai. Pantas Tan!"iante mempercayaimu. #alau tidak ada kau kiranya kami semua suda" tewas. -anya kami berlima berenam dengan Tan!"iante yang masi" "idup. 9rang muda tentu kau suda" menerima tugas dari Tan!"iante pergi ke -oa!san bukan," &eng $an mengangguk. #akek itu memandangnya dari kepala sampai ke kaki penu" per"atian. "Tak baik.... pakaianmu itu. $eperti petani muda. Pada"al setiap orang petani sekarang dicurigai. #au bawa bekal uang," &eng $an kali ini menggeleng kepala. "Lebi" tak baik lagi. Tanpa uang akan muda" dicap pemberontak. 9rang muda yang gaga" kauterimala" beberapa stel pakaian ini dan sedikit uang untuk bekal. Tak bole" kautolak karena kau juga tela" membantu perjuangan kami." Tak enak "ati &eng $an untuk menolak karena dia suda" dapat menyelami watak orang!orang ini. 'a menerima sebungkus besar pakaian dan sekantung uang perak lalu meng"aturkan terima kasi". #emudian mereka berpisa". $etela" di situ sunyi &eng $an "endak mentaati pesan kakek pengemis yang dia percaya suda" luas pengalamannya itu. 'a menanggalkan pakaiannya dan mengenakan satu stel pakaian pemberian mereka. Ternyata pas betul dan dia kini beruba" sebagai seorang muda yang tampan dan pantas mirip seorang pemuda terpelajar! Memandangi pakaiannya &eng $an merasa malu sendiri. &aru bisa ber!pakaian pantas kalau suda" diberi orang lain pikirnya. Pemuda macam apa aku ini! &etapapun juga dengan pakaian bersi" menutupi tubu"nya ba"kan masi" ada beberapa stel lagi digendong di punggungnya mengantongi bekal yang lumayan dia merasa lebi" lega. $emua ini 258 Raja Pedang akarnmelancarkan perjalananku pikirnya. )engan "ati ringan dia lalu menyusuri tepi $ungai 4ang!ce menuju ke -oa!san. /alan yang dilaluinya makin sunyi. &ukan merupakan jalan umum lagi. /alan setapak yang liar dan makin jau" ke utara makin sunyi dan dia "arus membuka jalan di antara tetumbu"an liar pinggir sungai. la "arus menyeberang dan "alangka" sukarnya menyeberangi sungai yang luar biasa lebarnya ini tanpa pera"u. Tak mungkin itu. la ber"enti di pinggir sungai memandang kesana ke mari meng"arapkan adanya pera"u agar dapat menyeberangkannya ke depan. Tiba!tiba telinganya mendengar suara orang bernyanyi. $uara wanita tak sala" lagi merdu dan nyaring. Makin lama suara itu makin jelas terdengar &eng $an berdiri terkesima ketika dia meli"at seorang gadis berpakaian serba "ijau mendayung pera"u kecil di tenga" sungai Mendayung perla"an tapi sengaja menimpakan. dayung ke air se"ingga menimbulkan suara yang berirama yang mengikuti irama lagunya. Merdu dan inda" sekali bunyi dayung menimpa air memercik ke atas ini mengikuti suara nyanyiannya inda" dan ane". Mulut yang kecil mungil dain berbibir mera" itu bergerak! gerak menyanyi. <aja"nya manis sekali dengan sepasang mata yang lebar dan "idung kecil mancung sepasang pipi kemera"an dan rambut yang dibiarkan terurai kacau ke kanan kiri itu menamba" kemanisannya. "Malam purnama suda" lalu bunga seruni suda" rontok aku yang merana seorang diri kenapa belum mendapatkan yang kucari," -anya demikian kata!kata yang dinyanyikan diulang!ulang lagi tapi tidak membosankan. &eng $an yang mendengarkan dengan teliti dapat menangkap "al!"al yang meng"arukan "atinya. )i dalam nyanyian itu dia dapat membayangkan perasaan yang penu" "arapan penu" kemara"an penu" sesal penu" semangat dan juga penu" ra"asia. (gaknya suda" lama nona itu mencari sesuatu. (paka" sesuatu itu, 9rangka", &endaka", )ia suda" mulai merasa "abis sabar dan jengkel juga berduka. 2amun masi" sangat meng"arapkan untuk dapat menemukan yang ia cari!cari. $iapaka" nona itu, )emikianla" &eng $an berpikir $iapapun juga dia bukanka" dia memiliki pera"u yang akan dapat menolongku menyeberang, &ole" kucoba. "0" 2ona yang berpera"u.....*. la memanggil. #alau saja &eng $an menjadi dewasa di kota tentu dia sekali!kali tidak berani memanggil seorang gadis yang berpera"u seorang diri seperti ini. la tidak perna" bergaul dengan wanita tidak mengerti pula akan tata cara kesopanan kota maka sikapnya terbuka dan jujur sama sekali tidak mengerti ba"wa sikap ini bisa dianggap kurang ajar atau ceriwis. 2ona berbaju "ijau itu kaget mendengar teguran &eng $an dan cepat menengok. $epasang mata yang bersorot tajam dan galak menatap waja" &eng $an yang memaksa diri tersenyum biarpun "anya merasa tidak enak karena sikap nona itu seakan!akan "endak mara". la mengulangi kata! katanya. "2ona berpera"u yang baik "ati. Tolongla" aku seorang pelancong menyeberang ke sana dengan pera"u" la mengatur kata!katanya supaya terdengar "alus. $ejenak nona baju "ijau itu tidak menjawab "anya sepasang matanya menatap tajam tak perna" berkedip se"ingga &eng $an merasa tidak makin tidak enak "atinya. 259 Raja Pedang *#u"arap saja aku tidak terlalu mengganggumu dengan permintaan tolong ini" katanya lagi. "Mengganggu katamu," &ibir mera" itu cemberut tapi tamba" manisnya. "#au laki!laki ceriwis! Laki!laki lancang mulut!" &eng $an menengok ke kanan kiri mengira ba"wa ada orang laki!laki lain yang bersikap kurang ajar berdiri di situ dan dimaki ole" nona baju "ijau ini. Tapi setela" mendapat kenyataan ba"wa yang berada di situ "anya dia seorang bersama bayangannya dia mulai percaya ba"wa diala" yang dimaki. "5eriwis, (pa ceriwis itu, &ermulut lancang, (ku.....," la bertanya penu" ke"eranan. "4a kau kurang ajar dan bermulut lancang! &erani memanggil!manggil seorang wanita yang tak kaukenal!" &eng $an melengak makin ter"eran. la memang a"li 3isa1at maka mendengar ucapan yang menyerangnya ini segera dia tangkis dengan kata! kata 3lsa1at yang si1atnya berkelakar "#alau orang yang saling tak mengenal semua berdiam diri tak berani memanggil alangka" akan sunyinya dunia ini! #alau tadinya tidak mengenal setela" dipanggil bukanka" jadi kenal," "#urang ajar kau *. .adis baju "ijau itu makin mara". "#enapa kurang ajar, (ku minta tolong supaya diseberangkan ke sana. (ku butu" menyeberang kau memiliki pera"u bukanka" itu suda" cocok," "#aukira aku ini gadis tukang menyeberangkan orang, #aukira aku mencari na1ka" dengan menyeberangkan segala orang," "Pakai biaya pun aku sanggup bayar aku punya uang" jawab &eng $an sejujurnya dan sala" mengartikan kata!kata orang. $epasang mata itu berkilat!kilat bibir yang tadinya cemberut agak tersenyum seakan!akan ia mulai mengerti ba"wa ia ber"adapan dengan seorang pemuda yang tolol. (tau setidaknya waja" yang tampan itu dan bentuk tubu" yang tegap menimbulkan simpatinya. "#au bawa uang banyak," "&anyak si" tidak kiranya kalau "anya seratus tail perak ada." )ara baju "ijau itu mengeluarkan suara mendengus seperti mengejek lalu dengan dua kali mendayung saja pera"unya meluncur seperti anak pana" ke pinggir! &eng $an diam!diam kaget sekali. 'tula" gerakan tangan yang amat kuatnya gerakan seorang a"li ilmu silat tinggi. (palagi setela" dia meli"at sebatang pedang dengan gagang dan sarungnya yang terukir inda" menggeletak di pera"u ta"ula" dia ba"wa dara baju "ijau itu bukanla" orang sembarangan. "#au mau menyeberang, 2a" kau loncatla" ke pera"u!" /arak antara pera"u itu dengan tana" yang diinjak &eng $an masi" ada satu meter jau"nya sedangkan tempat itu agak tinggi ada dua meter. &eng $an "endak menyembunyikan kepandaiannya maka dia berpura!pura tidak berani dan berkata. "Tolong dekatkan pera"u sampai ke sini agar muda" aku turun. Meloncat dan sini setinggi ini mana aku berani," la sengaja memperli"atkan muka ketakutan. .adis itu tertawa kecil. )eretan gigi yang puti" mengkilap menyilaukan mata &eng $an. $ilau dia akan kemanisan muka gadis ini. "-i!"i!"i kau ini laki!laki atau perempuan," &eng $an mempunyai dasar watak nakal di waktu kecilnya biarpun dia sekarang suda" dewasa kenakalan kanak!kanak masi" ada padanya. la 260 Raja Pedang mendongkol mendengar kata!kata itu dan dengan suara merajuk dia menjawab. "#au meli"at sendiri bagaimana, Laki!laki atau perempuan," 'a cemberut. )ara baju "ijau itu tertawa lagi sekarang agak lebar se"ingga dari atas terli"at dalam mulutnya yang mera" dan sepasang lesung pipit di kedua pipinya. Manis benar! "Masa seorang laki!laki takut meloncat dari tempat itu ke sini, $eorang perempuan pun akan berani. #au tak patut menjadi laki!laki atau perempuan kiraku kau banci." Panas perut &eng $an rasanya. 'a mengukur dengan pandang matanya dan ak"irnya "arus mengakui ba"wa permainan sandiwaranya memang agak keterlaluan. $etiap orang laki!laki yang tidak mengerti ilmu silat asal dia tidak ter!lalu penakut tentu akan dapat meloncat ke pera"u itu. "Tentu saja aku laki!laki sejati!" katanya mendongkol. "Tidak seperti kau perempuan tukang merengek belum bisa mendapatkan yang dicari!cari suda" mulai mengelu" panjang pendek. Tentu saja aku berani meloncat ke situ!" )ara itu seketika "ilang senyumnya kembali memandang tajam dan berkata suaranya terdengar ganjil "#alau begitu kau loncatla"!" &eng $an beraksi seperti orang yang meng"adapi pekerjaan berat. #antong uang dia masukkan ke saku bajunya yang lebar sedangkan bungkusan pakaian dia ikatkan pada lengannya. #emudian dia mengambil posisi dan meloncat ke bawa". (langka" kagetnya ketika dia meli"at gadis itu tiba!tiba mendayung pera"unya ke depan se"ingga pera"u itu seola"!ola" mengelak dari loncatannya! Tentu saja dengan kepandaiannya meringankan tubu" &eng $an dengan muda" sekali akan dapat bersalto ke ara" pera"u akan tetapi dia memang suda" mengambil keputusan untuk menyembunyikan kepandaiannya. (pa bole" buat dia me!lanjutkan loncatannya dan tentu saja ke..... air. $ebelum tubu"nya menimpa air dia sempat memaki. "$iauw!kwi 6$etan cilik7....!" 'a "anya mendengar suara ketawa nyaring dan air muncrat tinggi tubu"nya terus tenggelam. &iarpun berusa"a menyembunyikan kepandaiannya kiranya &eng $an takkan begitu sembrono untuk membiarkan dirinya tenggelam dan terancam ba"aya kalau saja dia tidak memiliki kepandaian bermain di dalam air. &aginya permainan di dalam air bukanla" apa!apa lagi setela" delapan ta"un dia bekerja sebagai nelayan setiap "ari "anya bermain dengan ikan dan air. la sengaja mengorbankan dirinya menjadi basa" kuyup tidak saja untuk menyembunyikan kepandaian akan tetapi juga ingin membalas kenakalan gadis itu. )engan enak seperti seekor ikan besar dia menyelam terus ke bawa" pera"u gadis tadi dengan maksud "endak menggulingkan pera"u dari bawa" agar gadis itu pun menjadi basa" kuyup. Tiba!tiba dia meli"at seekor ikan yang sepa"a besarnya ikan yang gemuk dan sebagai bekas nelayan dia mengenal ikan ini sebagai ikan yang amat enak dagingnya gemuk dan tidak berduri kecil. 5epat tangannya merai" dan ikan itu suda" dia tangkap kepalanya dia masukkan ke dalam bungkusan pakaian se"ingga tak dapat bergerak melepaskan diri lagi. #emudian dia "endak menangkap dasar pera"u untuk digulingkan. Tapi gerakan ini dia ta"an ketika dia mendengar air di atas memercik dan sebua" benda ke"ijauan menyelam. Ternyata dara baju "ijau itu tela" meloncat ke air dan menyelam dengan gerakan seorang a"li dalam air! 261 Raja Pedang &eng $an tersenyum nakal. &aiknya dia belum menggulingkan pera"u pikirnya. #iranya boca" nakal ini masi" ber"ati emas kini berusa"a menolongnya. &enar saja dugaannya ketika dia meronta!ronta dan beraksi seperti orang yang tak pandai berenang tenggelam dan akan "anyut tiba! tiba tangan gadis itu merai"nya dan rambutnya tela" kena dijambak dan ditarik ke atas! Mendongkol lagi "ati &eng $an yang tadinya suda" dingin. 'katan rambutnya sampai terlepas dan dengan rambut awut!awutan dia ditarik ole" dara itu seperti orang menarik ekor ikan besar. "Laki!laki apa kau ini, &erenang pun tak pandai!" kata gadis itu mencemoo" ketika suda" timbul ke permukaan air. "-ayo pegang pinggiran pera"u dan naik" perinta"nya sedangkan dia sendiri dengan loncatan inda" naik ke pera"u. "(ku..... aku tidak bisa..... tolongla"....." &eng $an berpura!pura kini suda" panas lagi perutnya dan otaknya diputar untuk membalas dendam. .adis itu bersungut!sungut meng"ina akan tetapi la ulurkan tangan juga mencengkeram pundak &eng $an dan menarik pemuda itu ke atas pera"u. &eng $an terseret naik dengan canggungnya dia mencoba melompat tapi ter"uyung!"uyung dan akan jatu" menubruk gadis itu. &ungkusan pakaiannya melayang ke depan dan otomatis ikan besar itu pun melayang dengan ekornya yang panjang menampar pipi gadis baju "ijau. "liiii""""".... apa ini.....," teriak gadis itu kaget sambil menangkis. Pipinya tidak terkena tamparan ekor ikan akan tetapi air dan lendir ikan dari ekor itu melayang dan tak dapat dicega" lagi membasa"i mukanya. Lendir ikan yang manis itu memasuki mulut dan "idungnya yang mancung. ";iu"""""....." .adis itu "ampir munta" dan meluda"!luda" kemudian cepat mencelupkan mukanya dan kepalanya ke dalam air dari pinggir pera"u se"ingga untuk ke dua kalinya kepalanya basa" kuyup. &eng $an mena"an ketawanya perutnya terasa kaku saking geli "atinya. )ara baju "ijau itu menarik kembali kepalanya dari air mengusap air dari muka. Mukanya basa" kuyup pipinya makin kemera"an rambutnya basa" awut!awutan. Tapi ane" makin manis saja dia! Matanya memperli"atkan kemara"an k!tika ia memandang ke ara" ikan sebesar pa"a yang kepalanya berada dalam bungkusan pakaian. ")ari mana ikan itu," bentaknya. "Tentu saja dari air masa ikan dari gunung," &eng $an menggoda. "/angan main!main! #au yang "ampir mati tenggelam bagaimana bisa men! dapatkan ikan di air," .adis itu memandang penu" curiga. (" bodo" aku celaka kali ini pikir &eng $an. (kan tetapi otaknya cepat bekerja. "0nta" aku tadi tenggelam dalam bingungku aku menggerak! gerakkan tangan dan ta"u!ta"u aku merasa bungkusan menjadi berat. (gaknya ikan bodo" ini terjerat ole" tali bungkusan pakaianku dan tak dapat terlepas lagi." .adis itu memper"atikan muka &eng $an yang berlagak bodo" lalu berkata mara" "Memang ikan bodo" seperti kau laki!laki goblok." &eng $an tunduk agak lega "atinya. ;ntuk melenyapkan sama sekali kecurigaan gadis itu dia mengangguk dan berkata perla"an "Memang dia bodo" seperti aku." "(ir ikan itu tadi mengotori mukaku sekarang kau "arus membayar. 2a" kau makan ikan ini menta"!menta"!" 262 Raja Pedang &eng $an membelalakkan matanya. $e"arusnya dia mara" kepada gadis nakal ini akan tetapi ane" muka yang manis ini tidak patut dimara"i. $ukar baginya untuk bisa mara" mala" dia menganggap sikap gadis ini lucu sekali. la sama sekali tidak dapat meli"at sinar ja"at dalam pandang mata yang bening itu. "(" mana bisa ikan dimakan menta", " 'kan ini enak sekali dagingnya kalau di!panggang. (ku suda" biasa memanggang ikan seperti ini. (palagi daging di kepala dan ekornya waaa" guri" dan sedap. Perutku lapar apaka" kau tidak lapar, #alau ada api di sini aku bisa memanggang ikan ini lumayan untuk kita berdua bisa melegakan perut lapar." &eng $an terus saja bicara tentang kele=atan daging ikan itu. $i gadis mendengarkan dan ak"irnya tertarik juga. la mengangguk dan berkata suaranya masi" aja ketus "#au bole" panggang tapi awas kalau kau bo"ong kalau ikan itu tidak enak kau "arus makan sendiri sampai "abis dengan tulang!tulangnya. Ta"u," .adis itu lalu memasuki kepala pera"u yang dipasangi bilik bambu. Tak lama kemudian ia suda" keluar lagi dan alangka" mendongkol dan iri "ati rasanya "ati &eng $an ketika meli"at ba"wa gadis itu suda" bertukar pakaian baru yang kering dan enak! /uga pakaian yang dipakainya kini terbuat daripada sutera "ijau. "0" kenapa kau masi" belum memanggang ikan itu," bentaknya meli"at &eng $an masi" duduk terlongong. "&agaimana aku bisa memanggang ikan," &eng $an tidak dapat menyembunyikan suaranya yang mendongkol karena meli"at gadis itu suda" bertukar pakaian kering sedangkan dia sendiri masi" basa" kuyup. "#uli"at ada tempat api di pera"u ini tapi tidak ada apinya. )an ikan ini "arus dibuang sisiknya "arus dipotong!potong. #au kerjakanla" itu nanti aku yang memanggang." "5i" tak bermalu! #au bersi"kan dan potong!potong sendiri." "&iasanya yang mengerjakan adala" wanita. Tentu kau menyimpan pisau dapur. #uli"at kau menyediakan tempat masak biasanya tentu masak sendiri. "(ku tidak punya pisau. -ayola" lekas kerjakan jangan bikin aku "abis! sabar!" &eng $an makin mendongkol. .adis itu tadi memasuki kamar tanpa membawa pedangnya yang menggeletak di pera"u itu saja suda" menandakan ba"wa gadis ini amat memandang renda" kepadanya. Tentu dipikirnya orang laki!laki selema" dia ini biarpun ada pedang akan bisa berbuat apaka" ter"adap dia, )engan bersungut!sungut dia meraba pedang di lantai pera"u itu. &agaimana isinya, (paka" seinda" gagang dan sarungnya, $iapa ta"u, -atinya berdebar. /angan!jangan sebua" di antara Liong!cu $iang!kiam! Tapi sebelum dia dapat menyentu"nya gadis itu suda" bergerak dan ta"u! ta"iu pedang suda" di tangannya "Mau apa kau dengan pedang ini," bentaknya. "Pisau dapurmu memang ane" terlalu panjang! Mau apa katamu, Tentu saja untuk membersi"kan ikan dan memotong!motongnya." "0dan! Mana ada orang membersi"kan ikan memakai pedang," "-abis apa gunanya benda tajam ini di sini, Tentu kaupergunakan untuk alat dapur bukan," &eng $an berpura!pura tolol. 263 Raja Pedang "&odo"! (gaknya matamu suda" penu" ole" tinta dan "uru1 sampai!sampai tidak mengerti gunanya pedang." $etela" berkata demikian gadis itu menggerakkan tangannya dan "srattt!" sebua" pedang yang puti" berkilauan saking tajamnya tela" tercabut dari sarungnya. "(du" tajamnya! &erba"aya sekali untuk pisau dapur bisa!bisa makan jarimu yang kecil "alus itu!" ;capan tentang jari ini sama sekali bukan dia sengaja untuk memuji akan tetapi tiba!tiba gadis itu menjadi agak lunak sikapnya. "&enarka" jari tanganku kecil dan "alus," la mengulur tangan kirinya kepada &eng $an. &eng $an memegang tangan itu membelai!belai jari tangannya seperti orang memeriksa dan menaksir. "Memang kecil "alus berkuku bagus bersi" lunak dan "angat." Tiba!tiba waja" yang manis itu menjadi mera" sekali dan perla"an!la"an ia me!narik kembali tangannya. "5i" tak ta"u malu!" katanya akan tetapi nada kata!kata ini sama sekali tidak mara" mala"an bibir yang manis itu tersenyum. "2i" kali bole" pakai untuk memotong ikan biar nanti aku yang memanggangnya." &eng $an menerima pedang itu dan dengan canggung sekali dia memegang gagangnya lalu mengerik sisik ikan dengan "ati!"ati takut kalau!kalau jari tangannya terluka ole" pedang. )ara baju "ijau itu menonton saja sambil tertawa!tawa geli meli"at kecanggungan &eng $an. #adang!kadang gadis itu termenung dan menatap waja" &eng $an yang tampan seperti orang melamun. #alau tanpa sengaja &eng $an menengok dua pasang mata bertemu pandang. Mata gadis itu setenga" dikatupkan bibirnya mereka" dan barula" dia sadar dan menjadi kemera"!mera"an mukanya kalau sadar ba"wa suda" lama mereka bertemu pandang membuang muka dan pada sudut bibirnya membayangkan senyum. &eng $an juga diam saja "atinya penu" ke"eranan. Tidak mengerti dia akan sikap wanita sama sekali dia tidak dapat menerka apa gerangan yang berkecamuk dalam lubuk "ati gadis baju "ijau ini. "(mpun...... ada orang begini canggungnya. #e sinikan biar aku yang mem! bersi"kan ikan!" (k"irnya gadis itu berkata sambil mena"an ketawanya. &eng $an memberikan ikan dan pedangnya. )engan cekatan gadis baju "ijau itu mengerik sisik ikan memotong!motongnya dan membuang isi perutnya. /ari!jarinya yang kecil lentik itu cekatan sekali membuat &eng $an sekarang yang mendapat giliran menonton menjadi kagum. "Pakaianmu basa" kuyup tidak dinginka", #enapa tidak bertukar pakaian," $ambil memotong ikan itu gadis baju "ijau bertanya. &eng $an cemberut. "$emua pakaianku basa" bagaimana bisa bertukar, $ama saja penggantinya juga basa". .ara!gara kau ....*. .adis itu tertawa lagi matanya berseri!seri ketika ia mengangkat muka me! mandang pemuda itu. "#au kan suda" membalas," &eng $an tercengang mengira ba"wa perbuatannya menyerang dengan ekor ikan tadi diketa"ui. Tapi dia pura!pura tidak ta"u dan bertanya "Membalas apa, #aumajukan pera"u aku tenggelam "ampir mampus!" "#au tadi suda" memaki!maki aku sebagai setan cilik bukanka" itu suda" merupakan balasan, &odo" pakaianmu basa" kenapa tidak diperas dan dijemur, $ebentar juga kering dan dapat dibuat pengganti." &eng $an baru sadar. &enar juga mata"ari suda" mulai naik pakaian dalam buntalan itu basa" semua kalau tidak diperas dan dijemur kapan keringnya, Tanpa menjawab dia lalu membuka buntalan pakaiannya memeras pakaian 264 Raja Pedang itu sata demi satu lalu menjemurnya di atas atap kamar pera"u. &aru sekarang dia meli"at pakaiannya ini yang dia terima dari orang!orang Pek! lian!pai semua pakaian itu masi" baik sekali dari kain sutera dengan warna biru dan kuning. "-eee aku yang mengganti kau memotong ikan kenapa sekarang kau tidak membantu, -ayo buat api." "&agaimana, Mana batu apinya,D? .adis itu nampak gemas. "&enar!benar kau canggung. Li"at pedangku tidak "anya dapat dipakai untuk memotong ikan." $ekali pedangnya terayun ujungnya menyentu" sebua" batu yang sengaja ditaru" di pinggir pera"u. &unga api ber!pijar besar menyambar daun yang suda" beri minyak menyala. &eng $an berseru girang dan kagum lalu mengambil daun itu ditaru" di dalam anglo 6tempat perapian7 dan membuat api unggun dengan kayu ranting dan daun kering yang juga suda" tersedia di situ dalam sebua" keranjang. Tak lama kemudian bau daging ikan dipanggang menusuk "idung. $edap dan guri". ;ntungnya di situ memang suda" tersedia bumbu!bumbu maka muda" bagi &eng $an untuk membuat ikan panggang yang dibumbui lengkap. -idung yang kecil mancung dari nona baju "ijau itu berkembang! kempis. "(du" bukan main sedap baunya....." "'tu baru baunya belum rasanya!" . &eng $an membangga. "$ekali kau mencicipi aku k"awatir takkan kebagian." "'di" sombongnya!" .adis itu suda" mulai jenaka dan &eng $an girang sekali ba"wa ta1sirannya dalam "ati tentang gadis ini ternyata cocok. la tadi suda" menduga ba"wa gadis seperti ini tentula" mempunyai "ati yang baik jenaka gembira dan kadang!kadang saja galak. $edikit banyak dia suda" dapat menduga karena dia teringat akan watak dan sikap #wa -ong da"ulu. #etika panggang daging ikan matang pakaian sutera tipis yang dijemur pun suda" kering. &eng $an bingung. "(ku "endak berganti pakaian tapi di mana, &ole" aku memasuki kamarmu," "/angan!" .adis itu membentak. "&iar aku yang sembunyi di dalam dan kau bisa bertukar pakaian di sini." #etika gadis itu menyelinap masuk ke dalam kamarnya yang kecil di atas pera"u &eng $an membelakangi kamar itu lalu menanggalkan pakaiannya yang juga suda" "ampir kering itu menukarnya dengan pakaian pengganti yang suda" kering betul. $etela" menyimpan pakaian!pakaiannya dibungkus kembali dia berjongkok memeriksa panggang ikannya yang suda" matang. "-eee 2ona! #eluarla" aku suda" selesai!" teriaknya. (kan tetapi ketika dia menengok dia merasa betapa tiada gunanya dia berteriak!teriak memanggil karena nona itu suda" berdiri di belakangnya! "Tak usa" berteriak!teriak aku suda" ta"u!" jawab si nona. "&agaimana kau bisa ta"u aku suda" selesai berpakaian," tanya &eng $an pertanyaan sewajarnya tidak mengandung maksud apa!apa. (kan tetapi nona itu menjadi mera" sekali mukanya dan ia memalingkan muka ke kiri. Tanpa me!mandang pemuda itu ia berkata. "Lancang! #aukira aku...........mengintaimu," &eng $an tertawa dan tiba!tiba mukanya sendiri menjadi mera" saking jenga". "(" aku sama sekali tidak menyangka yang bukan!bukan 2ona. )aging ini suda" cukup matang bole" dimakan. $ilakan." 265 Raja Pedang 2ona baju "ijau itu tanpa sungkan!sungkan lagi lalu duduk di atas lantai pera"u meng"adapi &eng $an setela" mengeluarkan sebua" guci terisi air te" dan keduanya lalu makan daging yang memang sedap dan guri" itu. $elama makan dan minum te" itu keduanya tidak berkata!kata "anya kadang!kadang sinar mata mereka saling sambar tanpa maksud tertentu. #enyang juga perut mereka setela" daging ikan sebesar pa"a itu amblas ke dalam perut tinggal tulang!tulang ikan saja yang berserakan di lantai. $etela" mencuci bibir dan mulut baru &eng $an berkata. "#au baik sekali 2ona suda" suka menolongku. $ayang kau mempunyai ganjalan "ati belum terdapat apa yang kau cari!cari. #alau saja kau suka memberi ta"u kepadaku apa atau siapa yang kaucari aku berjanji akan membantumu." Tiba!tiba gadis baju "ijau itu membelalakkan kedua matanya yang bagus dan di lain saat tangannya suda" mencengkeram pundak &eng $an. 5engkeraman yang amat kuat dan pemuda ini maklum ba"wa seorang pemuda biasa saja tentu akan remuk tulang pundaknya kalau gadis ini menggunakan tenaganya meremas. la kagum dan juga makin kaget meli"at sikap ini. "#au s"e 6bernama keturunan7 &un," .adis itu membentak matanya berapi. "&ukan aku s"e Tan." "$ayang....." .adis itu melepaskan cekalannya pada pundak meraba!raba gagang pedang dan memandang ke air di pinggir pera"u seperti orang melamun. #ekecewaan dan kemurungan kembali membayang di antara seri waja"nya yang manis. &eng $an ter"eran juga "atinya berdebar. #etika gadis tadi menggerakkan tangan mencengkeram pundaknya dia teringat ba"wa dia perna" meli"at gerakan ini perna" merasai serangan seperti ini dan tiba!tiba dia teringat ba"wa bayangan yang langsing malam tadi yang menyerangnya ketika dia membawa lari Tan -ok amat bole" jadi adala" gadis baju "ijau inila"! (paka" dia tidak mengenalku, (kan tetapi dia tetap bersikap tenang mengambil keputusan untuk terus bersandiwara berpura!pura bodo". *(ndaikata aku orang s"e &un mengapa," tanyanya ingin ta"u. .adis itu tiba!tiba mencabut pedangnya dan "srrrattt!" pedang suda" menyambar ke permukaan air dekat pera"u dan..... seekor ikan sebesar lengan yang tadi berenang di pinggir pera"u tela" terpotong menjadi dua tepat di antara kepala dan badan. )ua potong tubu" ikan itu mengambang di air "anyut perla"an terbawa saluran air. "#alau kau orang s"e &un akan menjadi seperti itula"....." .adis itu berkata lagi tanpa menengok. &eng $an memandang ke ara" ikan yang terbacok tadi. &ergidik. .adis begini manis mengapa bisa begitu kejam, Tentu mengandung penasaran yang mendalam pikirnya. Memang ane" watak nona ini. &aik "ati karena mau membawanya ke pera"u akan tetapi kadang!kadang kejam seperti tadi ketika sengaja menggerakkan pera"u agar dia jatu" ke air. Tapi kembali berbaik "ati karena terjun dan menyelam untuk menolongnya. .adis yang jenaka lucu manis galak dan kadang!kadang kejam. (da titik persamaan antara gadis baju "ijau ini dengan #wa -ong..... e" ya. )ia kan sedang menuju ke -oa!san, #enapa sekarang mengobrol dengan gadis baju "ijau ini, &eng $an memandang ke depan dan kaget meli"at ba"wa tanpa dia sadar lagi pera"u itu tela" meluncur sejak tadi jau" meninggalkan tempat di mana dia "endak menyeberang. 266 Raja Pedang la melirik gadis itu yang masi" duduk termenung keli"atan berduka dan bersunyi. la merasa kasi"an. Tentu gadis ini suda" lama sekali mencari orang s"e &un"," yang agaknya musu" besarnya. "$ayang aku bukan s"e &un" dia mencoba meng"ibur. .adis itu menole" kepadanya dan perla"an!la"an kemurungannya buyar. "#aumaksudkan sayang ba"wa kau orang yang ber!s"e Tan tidak pandai silat." &eng $an tidak mau orang bicara tentang dirinya. yang "endak dia sembunyikan keadaannya maka dia segera berkata "0" kenapa pera"u ini tidak menyeberang, (ku sampai lupa. 2ona tolong seberangkan aku ke sana." )ara berpakaian "ijau itu tersenyum. "(ku pun lupa." la segera mendayung perla"an tapi pera"u itu meluncur cepat seperti ikan "iu sebentar saja dengan melawan arus air suda" sampai ke seberang. la menancapkan dayung di tana" dan mengikat pera"u dengan dayung itu yang sekarang dipergunakan sebagai patok. Mereka saling pandang merasa ba"wa saat perpisa"an tiba. &eng $an menggendong buntalan pakaiannya lalu menole" kepada nona yang masi" duduk di lantai pera"u. "2ona aku berterima kasi" sekali atas semua pertolonganrnu. Pertolongan menyeberangkan aku dari terutama sekali..... pertolongan yang kauberikan ketika aku tenggelam. 2ona keadaan sedang kacau!balau dalam perjalananku aku meli"at perang dan maut merajalela. #au kenapa seorang diri di sini berpera"u, )i mana orang tuamu, #urasa bagi seorang dara remaja seperti engkau ini amat berba"aya "idup seorang diri di sini lebi" baik kau pulang dan berdiam di ruma" dengan aya" bundamu....." ;capan yang keluar dari "ati yang tulus dari &eng $an ini terdengar nyata dengan suara yang mengandung penu" kejujuran seperti nasi"at seorang yang lebi" tua kepada orang muda. Mendengar ini sesaat gadis itu bengong memandang kepada &eng $an dengan muka menengada" sayu kemudian tiba!tiba air matanya bercucuran dan la menangis terisak!isak menelungkup di atas papan pera"u &eng $an terkejut sekaii tidak jadi melangka" keluar pera"u lalu berlutut di depan gadis itu. $uaranya tergetar penu" ke"aruan ketika la ber"asil membuka mulut. "2ona..... kau kenapaka"....., /angan menangis a"""..... maa1kan kalau tadi aku berkata lancang menyinggung perasaanmu....." Tangis dara itu makin menjadi sampai bergoyang!goyang pundaknya sedi" sekali ia menangis tersedu!sedan. $aking besarnya rasa "aru dan kasi"an tanpa disadari lagi &eng $an mengelus!elus kepala dara itu mengeluarkan kata!kata meng"ibur. "(ku sebatangkara..... a" nasibku sengsara....." .adis itu bangun duduk dan di lain saat la tela" menjatu"kan diri di atas dada &eng $an yang terpaksa memeluknya dengan bingung. "Tenangla".... diamla"..... 2ona jangan menangis. (" kau membuat aku ikut bersedi"....." la tak dapat melanjutkan kata!katanya kerongkongannya serasa tersumbat. Memang pada dasarnya &eng $an berwatak mulia muda" menaru" kasi"an kepada lain orang. $ambil menangis di atas dada &eng $an gadis itu berkata liri" terputus! putus "..... ibuku suda" meninggal..... aya" terbunu" orang..... aku yatim 267 Raja Pedang piatu sebatangkara..... tiada orang tiada tempat tinggal..... selalu menerima "inaan orang..... baru kau..... baru kau seorang yang baik kepadaku....." "-emmm kasi"an....." dan tiba!tiba &eng $an menjadi begitu sedi" sampai titik air mata membasa"i pipinya sendiri. la teringat akan keadaan diri sendiri yang juga sebatangkara tidak ta"u di mana adanya orang tuanya. "$abarla" 2ona. Tidak "anya kau seorang di dunia ini yang bernasib seperti ini. (ku pun sebatangkara aku pun "idup seorang diri di dunia yang luas ini." #eduanya saling peluk gadis itu masi" terisak!isak dan &eng $an mengelus! elus rambut yang "itam "alus dan berbau "arum itu. -atinya tidak karuan rasanya. &aru kali ini dia mengalami keadaan seperti ini yang amat membingungkan yang membuat jantungnya berloncatan tidak menentu. "#au baik sekali..... kau baik sekali....." berkali!kali gadis itu berbisik. "#au pun orang yang baik 2ona. #au baik dan patut dikasi"ani. (ku takkan melupakanmu selama "idupku. $iapaka" namamu 2ona, &iarla" nama itu akan selalu berada di ingatanku dan aku berjanji akan membantumu mencari orang s"e &un itu asal kau suka memberi ta"u nama lengkapnya dan bagaimana orangnya." Tiba!tiba gadis itu melepaskan pelukan &eng $an duduk menjau"i dan mengusap air matanya. Matanya yang bagus itu menjadi kemera"an pipinya lebi" mera" lagi. "(ku tidak tanya namamu kau pun tak usa" ta"u namaku....." "&agaimana ini, #au tentu punya nama bukan," "Panggll saja aku 0ng..... suda"la" kaukenal aku sebagai dara baju "ijau bernama 0ng yang sengsara sebatangkara. (ku mengenal engkau sebagai orang s"e Tan yang baik "ati dan..... alangka" sayangnya..... orang s"e Tan yang baik "ati tapi yang lema"..... a" kalau saja kau pandai silat..... pergila" pergila" tinggalkan aku seorang. diri....." la me!nangis lagi. &eng $an bangkit berdiri menarik napas panjang. "&aikla" 2ona 0ng. (tauka" lebi" tepat kusebut (dik 0ng, (ku pergi selamat tinggal dan muda"! muda"an kita akan bertemu kembali dalam keadaan yang lebi" baik." la keluar dari pera"u itu dan tak lama kemudian &eng $an suda" berjalan pergi tidak ta"u betapa gadis baju "ijau itu suda" duduk memandangnya dari jau" dengan mata sayu. )engan bekal pakaian dan uang pemberian orang!orang Pek!lian!pai kepadanya &eng $an dapat rnelakukan perjalanan sebagai seorang pelancong yang pantas. &enar saja dengan pakaian seperti seorang pemuda terpelajar dia tidak mengalami gangguan!gangguan di tenga" perjalanan. Lima belas "ari kemudian dia tela" tiba di daera" -oa!san dan beberapa "ari mendaki pegunungan dia ak"irnya tiba di puncak -oa!san yang dijadikan pusat dari perkumpulan -oa!san!pai. -atinya berdebar ketika dia meli"at tempat yang suda" dikenalnya baik ketika delapan ta"un yang lalu itu. )ari jau" dia meli"at betapa tempat itu suda" mulai di"ias. &anyak sekali tosu mendirikan bangunan darurat yang besar. Ramai orang bekerja. &eng $an sengaja mengambil jalan memutar. la "endak memasuki -oa!san!pai dari belakang menuju ke taman bunga di mana da"ulu dia bermain!main dengan #wa -ong T"io #i T"io &wee dan #ui Lok. (pa!ka" mereka berada pula di sini, )an bagaimana dengan ketua -oa!san!pai, (" di antara -oa!san $ie! eng "anya tinggal dua orang yang "idup yaitu aya" #wa -ong #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa. &agaimana nanti sikap mereka kalau mereka meli"at aku, &ermacam pikiran dan dugaan mengamuk dalam pikiran &eng 268 Raja Pedang $an membuat "atinya ber!debar tegang ketika dia mendekati taman bunga di belakang kelenteng -oa!san!pai. Tiba!tiba &eng $an melompat ke belakang po"on lalu menyelinap menyem! bunyikan diri. )engan gerakan yang tak menimbulkan suara sama sekali dia pinda" bersembunyi ke dalam sebatang po"on besar yang amat lebat daunnya. la bukan seorang yang suka mengintai orang lain akan tetapi apa yang terli"at ole" matanya yang tajam luar biasa itu memaksa dia bersembunyi dan mengintai. )i tenga" taman yang sunyi dia meli"at seorang gadis yang cantik sekali tenga" duduk di atas bangku dekat kolam ikan yang penu" teratai mera" di depannya berdiri seorang pemuda tampan yang menundukkan mukanya. .adis itu keli"atan cera" mukanya bibirnya tersenyum akan tetapi sepasang matanya bergerak!gerak setenga" mara". 4ang membuat &eng $an ter"eran!"eran dan cepat bersembunyi sambil berwaspada adala" ketika matanya yang tajam dapat meli"at adanya seorang gadis lain yang juga berada di taman itu akan tetapi gadis ini kelakuannya amat mencurigakan yaitu ia sedang mengintai sepasang muda! mudi itu dari balik rumpun kembang dan batu peng"ias taman! )iam!diam &eng $an memper"atikan tiga orang itu. $i pemuda adala" seorang pemuda yang waja"nya tampan matanya tajam dan mukanya membayangkan keangku"an dan kegembiraan sekaligus pakaiannya inda" akan tetapi serba puti" seperti orang berkabung. &entuk tubu"nya sedang dan dia nampak gaga" dengan topi bulu di kepala dan sebatang pedang tergantung di pinggang. (dapun dara jelita yang di"adapinya itu adala" seorang dara yang memiliki bentuk tubu" langsing tinggi gerakannya lema" gemulai namun mengandung kegesitan dan kekuatan yang tidak terlepas dari pandang mata seorang a"li. Mukanya bulat telur kulitnya puti" sekali puti" kemera"an dan "alus terpeli"ara sepasang matanya seperti mata burung "ong yang kadang!kadang dapat menyinarkan kemesraan dan ke"alusan akan tetapi kadang!kadang nampak tajam menusuk dan galak. Pakaiannya berkembang inda" akan tetapi dasarnya mera" se"ingga muda" diduga ba"wa dia memang menyukai warna mera". /uga gadis cantik jelita ini membawa pedang yang dipasang dibelakang punggungnya se"ingga di balik segala kecantik jelitaannya ini membayang keangkeran dan kegaga"an. $etela" meli"at dengan teliti "ampir &eng $an tak dapat mena"an ketawanya. Muda" saja dia mengenal pemuda itu yang bukan lain adala" #ui Lok. Telinganya yang lebar itu takkan dia lupakan. )an gadis cantik jelita yang nampak manja ini siapa lagi kalau bukan si kuntilanak, #wa -ong tak bisa lain orang. Mana ada lain orang memiliki mata seperti itu, /uga gadis ke dua yang bersembunyi sambil mengintai yang tadinya menimbulkan kecurigaan di "ati &eng $an setela" dia pandang dengan teliti dia merasa yakin ba"wa gadis ini tentula" T"io &wee. .adis ini juga memiliki bentuk tubu" yang padat langsing kulitnya "alus dan tidak seputi" #wa -ong namun tak dapat dikatakan "itam. #ulit berwarna kegelapan yang mala" menamba" kemanisannya. <aja"nya juga cantik sekali "idungnya membayangkan "ati yang keras. $eperti #ui Lok gadis ini juga berpakaian serba puti" namun tidak puti" polos melainkan puti" berkembang. )i punggungnya seperti juga #wa -ong ia membawa sebatang pedang yang dironce puti" pula. "-emmm seperti menonton sandiwara , <ayang saja" pikir &eng $an geli apaka" yang sedang terjadi dengan anak!anak yang dulu nakal!nakal ini," 269 Raja Pedang Teringat dia ba"wa dia sendiri pun memperli"atkan kenakalannya buktinya dia mengintai seperti yang dilakukan ole" T"io &wee. Tak terasa lagi mengingat ini &eng $an tertawa lebar tanpa mengeluarkan bunyi sambil menekan perutnya. #ui Lok mengangkat mukanya yang tampan dan mulutnya yang selalu tersenyum mengejek itu berkata "-ong!moi sekali lagi kutegaskan ba"wa semenjak dulu aku selalu mencintamu bukan sebagai saudara seperguruan bukan sebagai kakak beradik melainkan sebagai seorang pria ter"adap seorang wanita pujaan "atinya. -ong!moi aku cinta ....* "$uda"la" Lok!ko jangan diulang!ulang lagi" #wa -ong berkata sambil memandang tajam kemudian tiba!tiba matanya bersinar nakal ketika ia berkata "Tak enak bicara begini kau berdiri dan aku duduk. #au dudukla" di rumput supaya aku tidak selalu berdongak kalau bicara denganmu." #ui Lok memandang ke bawa". Tidak bersi" tana" itu biarpun ditumbu"i rumput "ijau tentu akan mengotorkan pakaiannya. (kan tetapi tanpa ragu! ragu dia menjatu"kan diri duduk di depan #wa -ong di atas tana". #arena dara itu duduk di depannya dan dia duduk di tana" keli"atan dia seperti berlutut di depan orang yang lebi" tinggi tingkatnya! <aja" #wa -ong yang jelita itu nampak berseri ketika memandang ke bawa" kepada muka yang tampan dan penu" penyera"an penu" "arapan dan penu" ketaatan itu. $ebaliknya #ui Lok sekarang menengada" memandang waja" cantik jelita di sebela" atasnya. "Lok!ko" kata #wa -ong sambil tersenyum semanis!manisnya "aku tidak suka kalau kau setiap kali bertemu selalu menyatakan rasa cinta kasi"mu. (ku jadi bosan mendengarnya. $uda" kukatakan kepadamu sekarang belum tiba saatnya bagiku untuk memikirkan soal itu. #au bersabarla" karena aku belum dapat memastikan siapa yang akan kupili" kelak. #au sendiri ta"u aya"ku bermaksud menjodo"kan aku dengan #i!ko itu pun kutolak menta"! menta". (ku akan memili" sendiri tapi kelak!" "&aikla" Moi!moi 6(dinda7 baikla". (ku takkan mengulang lagi tapi perbole"kan aku memujamu..... alangka" cantik jelitanya engkau -ong!moi. #upandang dari bawa" waja"mu mengala"kan kecemerlangan mata"ari di waktu pagi atau bulan di waktu senja. (ku suda" akan merasa "idup ini ba"agia kalau dapat memandangi mukamu yang inda" mendengar suaramu yang merdu bagaikan....." "$ssttttt...... ada orang.....!" #wa -ong yang aat tajam pendengarannya itu bangkit berdiri dari duduknya. $ebetulnya dalam "al ini #ui Lok takkan kala" ole"nya akan tetapi karena pemuda itu tadi baru mabuk asmara maka menjadi kurang "ati!"ati. Mereka berdua meloncat ke satu ara" yaitu ara" gerombolan kembang dan sempat meli"at tubu" T"io &wee berlari pergi sambil menutupkan kedua tangan di depan muka. #eduanya berdiri bengong dan keduanya memera" muka. "5elaka 0nci &wee meli"at dan mendengar semua tadi!" #wa -ong membanting!banting kaki kanannya. "$emua ini sala"mu Lok!ko! #au tentu ta"u betapa dia mencintamu dan sekarang kau sugu"i ia adegan seperti ini. &ukanka" ini berarti kau menyiksa batinnya," #ui Lok tunduk dan berkata membela diri "(pa dayaku -ong!moi, (pa dayaku kalau tidak ada wanita lain di dunia ini yang merobo"kan "atiku," "&odo" kau! 0nci &wee cantik manis li"ai ilmu silatnya sunggu" amat cocok menjadi... e"...... menjadi jodo"mu." 270 Raja Pedang "Tapi kau lebi" cantik -ong!moi. #au lebi"....." #embali #wa -ong membanting kakinya dengan gemas. "$uda" cukup! #au pergila" dari sini Lok!ko. $etela" 0nci &wee meli"atnya apa kau ingin lain orang meli"at sikapmu yang memalukan tadi, $uda" cukup kataku!" #ui Lok menarik napas panjang berkata lema" "(ku "anya meng"arapkan belas kasi"anmu....." lalu pergi dari situ dengan tubu" lemas. #wa -ong juga menarik napas panjang keli"atan tak senang dan duduknya gelisa". $emua ini dili"at dan didengar oie" &eng $an yang meng"adapi semua ini dengan "ati tidak karuan rasanya. 'a merasa geli dan ingin tertawa keras! keras akan tetapi juga merasa ter"aru dan k"awatir. la yang selama "idupnya belum perna" mimpi tentang cinta kasi" orang muda sekarang di"adapkan dengan pemandangan yang amat meng"arukan "atinya. (" betapa membingungkan pikirnya tanpa bergerak di tempat duduknya di atas cabang dalam po"on itu. #ui Lok dicintai T"io &wee sebaliknya pemuda ini mencinta #wa -ong yang agaknya tidak menerimanya! )an menurut pendengarannya tadi aya" #wa -ong mala" bermaksud menjodo"kan #wa -ong dengan T"io #i. (langka" berbelit!belit asmara menggoda "ati muda. $elagi dia berpikir bagaimana dia "arus berbuat selanjutnya di tempat itu dia mendengar suara orang mendatangi. -ampir meledak ketawanya ketika dari jau" dia meli"at masuknya seorang pemuda dengan tergesa!gesa ke taman itu. Pemuda ini tinggi kurus waja"nya tampan dan membayangkan kekerasaan dan keangku"an "ati di pinggangnya tergantung pedang dan pakalannya juga serba puti" seperti yang dipakai #ui Lok dan T"io &wee tadi. $ekali pandang saja &eng $an mengenalnya sebagai T"io #i. "(du" akan ramai kali ini....." &eng $an tersenyum. $ementara itu T"io #i tergesa!gesa menuju ke tempat duduk #wa -ong setela" menengok ke kanan kiri dengan "ati!"ati pemuda ini segera menjatu"kan diri berlutut di depan #wa -ong! .adis itu membelalakkan kedua matanya memandang pemuda yang tak mengucapkan sepata" pun kata di depannya itu. "0" e"...... apa!apa kau ini #i!ko 6#akak #i7," "#wa -ong!moi jangan kau menyiksa "ati kami kakak beradik yang suda" tak beraya" lagi." #wa -ong mengerutkan keningnya. (i"""..... apa maksudmu #i!ko, (paka" kesala"anku ter"adap kau atau ter"adap enci &wee," )engan muka rnembayangkan kekerasan "atinya biarpun dia sedang berlutut T"io #i memandang tajam kepada gadis itu. "#au ta"u betapa aku mencintamu dan ba"wa #wa!supek juga suda" setuju akan perjodo"an antara kan dan aku. )an kau pun ta"u ba"wa adikku &wee!moi mencinta Lok! te 6adik Lok7." #wa -ong tersenyum mengejek keningnya masi" berkerut. "-emmm "abis mengapa, $uaranya penu" tantangan. "/anganla" kau merusak "atiku dan "ati adikku dengan bermain cinta dengan #ui Lok." #wa -ong menjadi mara" berdiri dan membanting kakinya. (gaknya kebiasaan di waktu kecil ini yaitu membanting kaki kalau mara" masi" melekat pada diri #wa -ong. "(" enci &wee setela" tak ta"u malu mengintai orang lalu lari merengek!rengek kepadamu minta bantuan," 271 Raja Pedang DDT"io #i juga bangun berdiri meng"adapi gadis itu. $ikapnya keras akan tetapi suaranya mengandung kasi" sayang "-ong!moi adikku suda" tak beraya" lagi aku sebagai kakaknya menjadi pengganti aya"." "-emmm apa saja yang ia ceritakan padamu," "la meli"at #ui Lok menyatakan cintanya kepadamu di sini. &etulka" itu, 'ngatla" -ong!moi. (ku mencintamu sepenu" jiwaku dan adikku mencinta #ui Lok dengan sepenu" "atinya pula. &ukanka" suda" tepat sekali kalau di antara kita cucu murid -oa!san!pai terjalin ikatan ini, #au dengan aku dan #ui Lok dengan adik &wee, &ukanka" ikatan ini akan memperkuat kedudukan -oa!san!pai yang selalu diganggu musu"," "#i!ko! 0nak saja kau bicara. ;rusan perjodo"an mana ada aturannya main paksa, #alian semua goblok dan yang dipikir "anya urusan asmara saja. (ku..... seujung rambut pun tak perna" memikir!kan urusan itu. (ku lebi" suka memikirkan pembasmian musu"!musu" besar kita. 5i" sunggu" tidak ta"u pribudi kalian bertiga!" "-ong!moi..... katakanla" sejujurnya..... apaka" kau mencinta Lok!te," "#alau aku mencinta siapapun juga kau dan semua orang peduli apa," #wa -ong membentak dengan kedua pipi mera" dan dua titik air mata membasa"i pipinya itu. "(kan tetapi aku tidak mencinta siapa!siapa! Lok!ko bole" datang di sini seperti gila menyatakan cinta apaka" itu sala"ku, (ku sendiri tidak mencinta siapa!siapa kau pun tidak Lok!ko pun tidak. 2a" jelaska" sekarang," T"io #i menjadi agak pucat mukanya. "&egituka", jadi kalau begitu #ui Lok yang merusakkan semua ini. (ku "arus mencarinya memberi "ajaran kepadanya!" )engan sigap T"io #i membalikkan tubu" dan pergi dari situ meninggalkan #wa -ong. ;ntuk beberapa saat #wa -ong berdiri melongo matanya bergerak liar dan mukanya menjadi agak pucat kemudian gadis ini pun berlari meninggalkan taman bunga. Tinggal &eng $an yang kini termenung seorang diri di atas po"on. la masi" merasakan ketegangan semua yang tela" dia dengar dan li"at dari tempat persembunyiannya. -ebat pikirnya. ;rusan orang!orang muda ini bisa mengakibatkan "al yang amat "ebat! Mengingat akan sikap T"io #i yang keras "ati itu muda" diduga ba"wa tentu akan terjadi pertempuran antara saudara seperguruan sendiri antara T"io #i dan #ui Lok yang secara kasarnya memperebutkan #wa -ong! Masi" ada kemungkinan buruk lagi yaitu bukan "al yang ane" kalau T"io &wee memusu"i #wa -ong pula karena dianggap merampas laki!laki yang dicintainya. &erkali!kali &eng $an menarik napas panjang dan berkata kepada diri sendiri. "2a" kau ta"u sekarang, -atimu muda" tertarik waja" cantik. &aru saja turun gunung suda" terpikat ole" gadis yang bernama 0ng itu sekarang meli"at #wa -ong dan T"io &wee "atimu berdebar dan amat tertarik. #auli"at kesengsaraan mereka itu, Li"at T"io #i dan #ui Lok dua orang muda gaga" perkasa tidak kekurangan sesuatu sekarang sebagai saudara seperguruan menjadi saling bermusu"an. .ara!gara "ati lema" meng"adapi waja" cantik." (kan tetapi per"atiannya segera tertarik ole" bergeraknya daun!daun di po"on!po"on. Pergerakan bukan ole" meniupnya angin biasa melainkan tiupan angin yang ditimbulkan ole" kepandaian seseorang yang bergerak cepat sekali melintas tak jau" dari depannya. $ekali lagi dia dikejutkan ole" kepandaian yang tinggi dari orang baru ini. (" suda" banyak dia meli"at 272 Raja Pedang orang!orang muda berkepandaian tinggi. Pertama kali nona 0ng kedua kalinya orang muda yang sekarang lewat ini. la juga karena merasa perna" meli"at orang muda ini enta" di mana. $eorang pemuda yang bertubu" kecil berwaja" tampan sekali kulit mukanya pucat puti" pakaiannya kuning. Muka yang pucat itu mata yang selalu memandang renda" mulut yang tak perna" ber"enti tersenyum lebar angku" dan sombong. )i mana dia perna" meli"at orang ini, )engan "ati penu" kecurigaan &eng $an lalu melesat diam!diam mengikuti bayangan orang itu yang berlari cepat ke depan. la mengikuti terus orang muda yang berjalan cepat itu setela" keluar dari taman lalu membelok ke kanan dan menuju ke sebua" lereng yang sunyi. Lereng ini inda" sekali penu" dengan padang rumput meng"ijau dan di sana!sini terdapat po"on yang kembangnya berwarna kuning dan mera". 'nila" sebua" taman alam yang luas dan sunyi bagi &eng $an ba"kan lebi" inda" daripada taman bunga yang baru ditinggalkannya tadi. )engan "ati!"ati dia terus mengikuti orang itu. )i tempat yang agak terbuka ini ia "arus ber"ati!"ati karena yang diikuti adala" orang yang berkepandaian tinggi. 'a mengikuti dari jau" dan terpaksa ber"enti untuk menyelinap di belakang po"on apabila yang diikutinya itu melintasi tempat yang terbuka. (k"irnya dia meli"at orang itu ber"enti di tempat yang penu" po"on kembang dan orang itu mengintai. &eng $an cepat menyelinap mendekati dan kini dia pun dapat meli"at apa yang diintai ole" pemuda yang di depannya itu. Ternyata ba"wa T"io &wee gadis yang tadi mendengarkan percakapan antara #ui Lok dan #wa -ong duduk di atas sebua" batu besar "itam di tempat sunyi itu da.nmenangis terisak!isak dengan amat sedi"nya. &eng $an menjadi ter"aru juga. la tela" mengenal t"io &wee ketika kecil mala" perna" dia menggendong T"io &wee dan #wa -ong ketika terculik ole" orang ja"at. la maklum sedalamnya apa yang dirisaukan ole" "ati gadis muda itu. $iapa orangnya takkan merasa sedi" dan malu kalau meli"at laki!laki yang dicintainya berlutut memo"on cinta kasi" seorang gadis lain, "2ona yang baik "arap kau jangan menangis jangan bersedi". )unia bukan "anya setelapak tangan lebarnya dan tidak kurang banyaknya pria yang baik dan setia lebi" baik dari orang s"e #u itu....." Mendengar suara ini tangis T"io &wee makin menjadi akan tetapi tiba!tiba gadis itu mengangkat muka dengan kaget memandang pemuda yang suda" muncul di depannya. 'a meloncat berdiri dan menudingkan telunjuknya ke muka orang sambil membentak. "$iapa kau....., #urang ajar berani lancang mulut, Pergi dari sini!" la mengusir pemuda tampan yang bermuka pucat dan tersenyum!senyum itu. "#ita orang segolongan 2ona T"io jangan kau menyangka yang bukan! bukan. (ku pun bukan orang sembarangan. #alau kau adala" cucu murid -oa!san!pai aku pun murid seorang sakti. 2amaku .iam #in dan nama guruku kiranya tak kala" besarnya ole" nama kakek gurumu Lian &u Tojin." Pemuda tampan pucat itu berkata sambil tersenyum memikat. "(ku datang dengan "ati suci tidak bermaksud ja"at "anya kasi"an meli"at nasibmu dan ingin meng"ibur "atimu nona manis. Percayala" aku akan menjadi sa"abat yang lebi" baik dan lebi" setia dalam cinta daripada #ui Lok....." "Tutup mulut! Pergi kau dari sini kalau tidak jangan anggap aku keterlaluan. )aera" ini termasuk wilaya" kekuasaan kami dari -oa!san!pai kau masuk tanpa ijin. Pergila" sebelum pedangku bicara!" Mendadak T"io &wee bersikap 273 Raja Pedang gaga" dan dengan gerakan yang sebat sekali ta"u!ta"u pedangnya tela" ter"unus dan berada di tangan kanannya sikapnya angku" dan galak namun gaga" berani. (dapun &eng $an yang sejak tadi diam saja tercengang ketika mendengar pemuda itu menyebutkan namanya. .iam #in, Perna" dia mendengar nama ini dan perna" pula dia meli"at muka yang pucat itu tapi bila dan di mana, la memandang terus siap untuk menolong T"io &wee yang dia duga tentu berada dalam ba"aya ber"adapan dengan pemuda seperti itu. (kan tetapi dia pun ingin menyaksikan sampai di mana kepandaian T"io &wee dan terutama kepandaian pemuda ane" itu. Meli"at T"io &wee meng"unus pedang .iam #in tertawa mengejek. "&agus sekali! Memang betapapun cantik jelitanya seorang dara dia tidak ber"arga menjadi sa"abat baikku kalau tidak pandai mainkan pedang. 2ona T"io yang manis biarla" kita main!main sebentar. -endak kuli"at sampai di mana kelinca"anmu bermain pedang apaka" cocok dengan keinda"an waja"mu yang manis itu....." "#eparat li"at pedang!" &egitu teriakan keluar dari mulut T"io &wee segulung sinar puti" menyambar ke ara" dada .iam #in. )iam!diam &eng $an kaget dan kagum juga. 'lmu pedang -oa!san #iam!"oat yang dimainkan ole" nona ini betul!betul tak bole" dipandang ringan. )emikian pula agaknya pendapat .iam #in karena pemuda ini cepat melempar tubu" ke belakang dan berjungkir balik beberapa kali. $etela" ter"indar dari ancaman pedang dan dapat berdiri tegak waja" yang pucat itu keli"atan makin pucat. . "&agus! #au benar!benar nona manis berkepandaian li"ai. Pantas kulayani dengan senjata pula!" $ambil berkata demikian pemuda itu meraba pinggangnya dan mengeluarkan sebatang benda yang ane". &enda ini tak sala" lagi tentu sebua" suling karena ada lubang!lubangnya juga ada tempat peniupnya akan tetapi bentuknya seperti ular! .iam #in memegang di bagian yang runcing yaitu bagian ekormular dengan cara memegang gagang pedang. "(" diaka".....,," &eng $an tiba!tiba teringat. Terbayangla" dia akan ratusan ekor ular yang datang mengeroyok dia dan Tan -ok ketika seorang boca" bermuka pucat meniup sulingnya. 'nila" dia .iam #in boca" yang dulu perna" dia pukul boca" yang mengerikan pandai memanggil datang ratusan ekor ular ber!bisa. $eketika kebenciannya timbul. 'nila" musu" besarnya! )i waktu kecil pun suda" amat ja"at dengan ular!ularnya membunu" para petani kelaparan secara kejam sekali. (palagi sekarang. 9rang macam ini "arus menjadi musu"nya. (kan tetapi &eng $an tidak mau lancang turun tangan. la meli"at ba"wa T"io &wee bukanla" seorang yang lema". &erarti memandang renda" kalau dia turun tangan sekarang. (palagi bukanka" dia berusa"a menyembunyikan kepandaiannya, la dengan tenang menonton pertandingan antara T"io &wee dan .iam #in itu akan tetapi selalu siap menolong apabila gadis itu terancam ba"aya. &etapapun juga dia merasa yakin ba"wa tak mungkin .iam #in mau mencelakai gadis ini apalagi membunu"nya. )ari sikapnya tadi jelas ba"wa .iam #in tergila!gila akan kecantikan T"io &wee mana dia mau melukai atau membunu"nya, Pedang di tangan T"io &wee li"ai sekali. .erakannya cepat dan ganas dan teringatla" &eng $an ketika dia meli"at gadis ini di waktu kecilnya suda" memperli"atkan bakat ilmu pedangnya. (kan tetapi kalau gadis itu li"ai 274 Raja Pedang ternyata .iam #in lebi" li"ai lagi. $uling berbentuk ular yang dimainkan sebagai pedang itu benar!benar "ebat dan ane" gerakan!gerakannya penu" dengar gerak tipu yang sukar dijaga. Tidak meng"erankan apabila T"io &wee perla"an!la"an terdesak "ebat terkurung ole" gulungan sinar yang diakibatkan ole" gerakan suling ular. &etul saja dugaan &eng $an. .iam #in tidak bermaksud merobo"kan T"io &wee. #alau dia ke"endaki kiranya suda" sejak tadi dia dapat merobo"kan gadis itu. $ebaliknya dia "anya main!main dan mulutnya tiada "entinya tersenyum sambil mengeluarkan ucapan! ucapan menggoda. "#auli"at nona manis. &ukanka" aku cukup li"ai untuk menjadi sa"abat baikmu. $impanla" pedangmu dan aku .iam #in bersedia mengaku kala" ba"kan aku suka berlutut asal kau mau menjadi sa"abat baikku....." Mendengar ini &eng $an diam!diam merasa geli. (langka" lucunya kalau laki!laki suda" jatu" ole" kecantikan waja" seorang wanita. Lucu dan tidak waras lagi otaknya patut disebut edan! &eng $an masi" terlalu "ijau untuk mengenal watak laki!laki seperti .iam #in. )ikiranya ba"wa .iam #in juga jatu" "ati dan mencinta T"io &wee sama sekali tidak ta"u ba"wa memang pemuda muka pucat itu berwatak mata keranjang dan tentu akan "mencinta" setiap orang wanita yang cantik dan manis apalagi seperti T"io &wee! #alau ucapan .iam #in itu menggelikan "ati &eng $an sebaliknya amat memanaskan "ati T"io &wee. &iarpun ia terdesak "ebat gadis ini mengertak giginya menggenggam gagang pedang dengan lebi" erat lalu menyerang nekat sambil membentak. "Murid -oa!san!pai pantang mengaku kala" sebelum putus le"ernya!" Pedang di tangannya meluncur cepat ke depan tergetar sukar diketa"ui bagian tubu" lawan yang mana "endak ditusuknya dada atauka" le"er. Terkesiap juga .iam #in meng"adapi jurus ini. 'nila" jurus Poa!san #iam!"oat yang disebut jurus #wan!kong!sia!ciok 6#wan #ong Mena"an &atu7. ;jung pedang di tangan T"io &wee tergetar dan agaknya kali ini ia akan ber"asil kalau saja tidak meng"adapi lawan yang demikian li"ainya seperti .iam #in. $ebagaimana tela" kita keta"ui .iam #in adala" murid dari $iauw!ong!kwi itu orang sakti dan jagoan nomor satu dari daera" utara. Tidakla" meng"erankan apabila .iam #in memiliki ilmu silat yang amat tinggi. Meng"adapi serangan jurus #wan!kong!sia!ciok tadi "anya sedetik dia terkesiap dan kaget akan tetapi ia segera dapat menenangkan "atinya dan sempat menggulingkan tubu" ke belakang. Tubu"nya menggelundung terus ke sana ke mari seperti seekor binatang trenggiling dan dengan akal seperti ini jurus #wan!kong!sia!ciok yang dimainkan T"io &wee menjadi gagal sama sekali. Tiba!tiba tubu" .iam #in itu menggelundung ke ara" lawannya dan suling ularnya bergerak menyambar!nyambar dari bawa" mengara" kaki T"io &wee. $erangan dari bawa" ini berba"aya sekali terpaksa T"io &wee "arus meloncat!loncat ke atas. .iam #in tertawa!tawa dan menyerang terus kadang!kadang menyerang kaki kadang!kadang meloncat ke atas menyerang pundak. T"io &wee menjadi makin terdesak dan kewala"an. /alan satu!satunya baginya "anya mengeluarkan jurus ilmu pedangnya yang k"usus untuk memperta"ankan diri yaitu jurus Tian!mo!po!in 6Payung #ilat $apu (wan7. )engan jurus ini sinar pedangnya berkelebatan merupakan segulungan ca"aya yang melindungi seluru" tubu"nya. "-a!"a!"a nona manis. Mana aku tega memutuskan le"ermu, Memutuskan se"elai rambut pun aku tidak mau apalagi le"ermu. Lebi" baik kita suda"i 275 Raja Pedang saja main!main ini dan kau suka menerima aku menjadi sa"abatmu bukanla" itu baik sekali," $ambil berkata demikian dengan gerakan ane" sekali suling itu dapat mena"an pedang T"io &wee dan kedua bua" senjata ini saling tempel tak dapat terlepas lagi! T"io &wee mengera"kan tenaga dan berusa"a membetot pedangnya namun sia!sia pedangnya seperti berakar pada senjata lawan. )iam!diam &eng $an yang menonton pertempuran ini mengangguk!angguk maklum dan kagum akan ke"ebatan 'weekang dari pemuda pucat itu. "-a nona jelita. #auli"at sedangkan senjata!senjata kita begini rukun saling melekat tak mau lepas. &ukanka" baik sekali kalau kita meniru mereka......," kata pula .iam #in dengan nada suara ceriwis sekali. Tangan kirinya bergerak dari secara kurang ajar dia mengelus!elus lengan kanan T"io &wee yang berkulit "alus! .adis itu mara" membentak keras dan memukulkan tangan kirinya. 2amun ia memang suda" kala" tenaga begitu mengeluarkan bentakan tiba!tiba pedangnya terbetot ote" lawan dan terlepas dari tangannya. &etapapun juga murid -oa!san!pai ini tidak mau menyera" begitu saja. la menubruk maju mengirim pukulan!pukulan dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya merampas pedangnya kembali. Memang "ebat T"io &wee dalam keadaan demikian ia masi" mampu memperbaiki kedudukannya yang suda" "ampir kala". #enekatannya ini sama sekali tak perna" terduga ole" .iam #in yang memandang renda" maka begitu meli"at datangnya pukulan!pukulan yang amat berba"aya terpaksa ia melangka" mundur dan pedang rampasannya dapat dirampas kembali ole" T"io &wee. "Pada saat itu berkelebat dua sosok bayangan dan terdengar bentakan. "$iapa berani bermain gila di -oa!san," .iam #in melangka" mundur dua tindak dan mengangkat kepala tersenyum nakal memandang kepada dua orang yang baru datang. 4ang seorang adala" seorang laki!laki yang gaga" perkasa sikapnya keren sekali biarpun suda" lebi" empat pulu" ta"un usianya namun masi" nampak muda dan gaga". 4ang seorang wanita belum tiga pulu" ta"un cantik berpakaian seder"ana juga waja" yang cantik ini keren dan berpengaru". $ekali pandang saja &eng $an dengan girang mengenal ba"wa laki!laki itu adala" -oa!san 't!kiam #wa Tin $iong sedangkan yang wanita adala" #iam!eng!cu Liem $ian -wa dua orang dari -oa!san $ie!eng yang terso"or. 4ang tadi membentak adala" Liem $ian -wa yang terkenal keras wataknya. $ebaliknya #wa Tin $iong bermata tajam dapat meli"at ba"wa orang muda itu biarpun mukanya pucat dan tersenyum!senyum selalu bukanla" orang sembarangan. )i lain 3"ak .iam #in memper"atikan dua orang itu lalu tertawa dan berkata seenaknya "$iapa berani main gila, Tidak ada yang bermain gila kecuali orang!orang -oa!san!pai sendiri. $u"engnya gaga" perkasa dan tampan sumoinya cantik jelita dan li"ai benar!benar mengagumkan....." 'a tertawa lagi dan ane" sekali waja" #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa menjadi mera" ketika mereka saling lirik. #wa Tin $iong maju meng"ampiri .iam #in dan berkata. "$a"abat di depan siapaka" dari partai mana dan apa alasannya bermain! main senjata dengan murid keponakanku," #ini .iam #in mengangkat kedua tangan meng"ormat namun sikapnya masi" penu" si1at main!main dan mengejek. "(ku yang muda bernama .iam. 276 Raja Pedang (ku memenu"i pesanan su"u untuk meng"adiri ulang ta"un -oa!san!pai dan meli"at!li"at. $iapa ta"u sampai di sini belum ada apa!apa. #ebetulan bertemu dengan nona cilik murid -oa!san!pai ingin berkenalan secara baik! baik....." Liem $ian -wa suda" mara" sekali akan tetapi #wa Tin $iong memberi tanda dengan kedipan mata lalu berkata lagi "9rang muda s"e .iam siapaka" nama gurumu yang mulia," "-a!"a!"a orang!orang -oa!san!pai kalian bermata tajam. Memang guruku orang mulia kecil!kecil dia masi" raja di utara..... "a!"a!"a....." #alau Liem $ian -wa menjadi makin mendongkol adala" #wa Tin $iong yang menjadi kaget betul. 5epat dia menjura memberi "ormat sambil berkata "(paka" yang dijuluki orang $iauw!ong!kwi.....," .iam #in tersenyum lagi sambil memutar!mutar biji matanya. "#au juga berani menyebut su"uku $etan #ecil, (was kau -oa!san 't!kiam kalau guruku mendengar kau takkan berkepala lagi!" #wa Tin $iong tersenyum masam. "#urasa $iauw!ong!kwi locianpwe takkan berpemandangan sesingkat kau orang muda. #au datang terlampau pagi perayaan akan diadakan sepekan lagi. -arap kau datang pada waktunya dan sementara itu "arap jangan main!main dan bikin takut kepada anak!anak murid -oa!san!pai. &ukanka" kau datang dengan maksud baik," "&aik sekali tentu maksudku baik sekali. $ayang terlampau pagi biarla" sepekan kemudian aku datang lagi. $ampai berjumpa kembali nona manis." .iam #in lalu membalikkan tubu"nya meniup sulingnya secara ane". Tiba! tiba #wa Tin $iong Liem $ian -wa dan T"io &wee membelalakkan mata saking kagetnya ketika dari mana!mana datang ular!ular besar kecil mengikuti di belakang pemuda ane" itu. Makin lama makin banyak se"ingga .iam #in diikuti pulu"an ekor ular seperti bebek!bebek mengikut penggembalanya! "-ebat..... berba"aya sekali dia ....* terpaksa $ian -wa mengakui. #wa Tin $iong menarik napas panjang. "$uda" lama aku mendengar nama gurunya $iauw!ong!kwi. &aru muridnya saja suda" demikian li"ai apalagi gurunya. (pa si" ke"endak $etan Raja #ecil dari utara itu dengan mengirim mundnya ke sini," #emudian dia menole" kepada T"io &wee yang berdiri dengan muka pucat. "&wee!ji kau seorang diri di sini sedang mengerjakan apa, &agaimana bisa bertempur dengan dia," )i dalam suara #wa Tin $iong terkandung kasi" sayang dan per"atian biarpun terdengarnya keren dan galak. "(ku..... aku sedang berlati" $upek. )ia datang dan bicaranya kurang ajar ingin belajar kenal. (ku..... aku lalu menyerangnya." -emmm pikir &eng $an yang mendengar jawaban ini. ;rusan asmara memang runyam! $ampai!sampai T"io &wee berani membo"ong kepada supeknya. $etela" berpikir demikian tubu"nya melesat pergi mengejar .iam #in yang suda" tidak keli"atan lagi "anya suara suling!nya yang ane" itu masi" terdengar sayup sampai. .iam #in berjalan seenaknya sambil meniup suling. -atinya senang. la tela" meli"at #wa -ong dan T"io &wee. 5antik!cantik dan manis!manis cucu murid -oa!san!pai pikirnya. (palagi #wa -ong! Tidak rugi aku mewakili su"u ke -oa!san. $eorang di antara mereka "arus kudapatkan. Tiba!tiba pemuda ini menunda sulingnya lalu menari!nari dan berloncat!loncatan di antara ular! ular yang kini menjadi bingung dan lari ke sana ke mari. (ne"nya ular!ular 277 Raja Pedang itu yang terinjak!injak ba"kan ada yang terinjak sampai mati sekalipun tidak ada yang berani menggigit .iam #in. $eperti orang gila pemuda tampan bermuka pucat ini nenari!nari dan tertawa!tawa pasti akan menimbulkan serem dan ngeri pada yang meli"atnya. $iapa takkan merasa serem meli"at seorang pemuda yang mukanya pucat seperti muka mayat itu menan!nari di antara ular!ular yang buas dan tertawa!tawa seperti setan, ".iam #in kau benar!benar suda" gila!" terdengar suara teguran suara yang besar dan bergema di seluru" tempat itu. .iam #in terkejut meng"entikan tariannya dan menengok ke ara" suara. Matanya terbelalak kaget dan mulutnya ternganga ketika dia meli"at seorang laki!laki berdiri tak jau" dari situ dengan kedua kaki terpentang lebar dan kedua tangan bertolak pinggang 4ang membuat dia kaget setenga" mati adala" muka orang itu muka yang "itam seperti pantat kwali tidak keli"atan apa!apanya kecuali sepasang matanya yang tajam seperti mata iblis! "$sseeeee.... tan kau setan....." .iam #in tergagap. Laki!laki itu tertawa. "#au dan perkatanmu yang patut disebut setan!" )alam kaget dan gugupnya .iam #in lalu meniup sulingnya. ;lar!ular yang tadinya kacau!balau mendadak menjadi mara" dan menyerbu ke ara" laki! laki bermuka "itam itu. ;lar besar kecil sebagian besar ular!ular berbisa yang amat berba"aya mendesis!desis dan berlenggak!lenggok menyerbu. Laki!laki muka "itam itu menggerak!gerakkan kedua tangannya ke depan dan..... seperti daun!daun kering disapu ular!ular itu bergulung!gulung menjadi satu dan terlempar ke belakang seekor pun tidak ada yang dapat mendekatinya! .iam #in mengeluarkan pekik mengerikan dan tubu"nya melayang ke depan sekaligus pemuda murid $iauw!ong!kwi ini mengirim serangan maut dengan suling ularnya berturut!turut menikam le"er dan menotok ulu "ati. "-e"!"e"!"e" boca" nakal dan gila jangan kau berani lagi mengacau disini." 9rang itu berkata perla"an dengan sekali tangkis saja dia membuat suling itu menyeleweng dan tubu" .iam #in ter"uyung!"uyung. $ebelum .iam sempat memperta"ankan diri tangan kira orang itu melayang dan "plak" pipi kanan .iam #in suda" dltamparnya. .iam #in menjerit merasa pipinya seperti terbakar dan pada pipi itu tampak jelas membayang bekas jari tangan meng"itam! $ambil memaki!maki dan menjerit!jerit .iam #in lalu meloncat dan lari pergi dari tempat itu tanpa menole" lagi diikuti suara ketawa orang bermuka "itam yang menyeramkan tadi. $etela" .iam #in pergi jau" muka yang tadinya "itam seperti pantat kwali itu perla"an!la"an beruba" menjadi puti" dan biasa kembali. &eng $an tersenyum seorang diri. la tadi memang sengaja menggunakan "awa dalam tubu"nya yang mengandung 4ang!kang untuk mendatangkan warna "itam pada mukanya agar tidak dikenal ole" .iam #in dan sengaja dia menakut! nakuti pemuda edan itu agar tidak berani lagi mengganggu T"io &wee. $etela" meli"at .iam #in pergi diapun meloncat dan tubu"nya melesat ke ara" puncak -oa!san. )i lain bagian dari puncak itudua orang pemuda saling ber"adapan dengan muka mera". Mereka ini adala" T"io #i dan #ui Lok. T"io #i yang memiliki watak keras "ati itu setela" pertemuannya dengan #wa -ong di dalam taman langsung mengejar dan mencari #ui Lok. )ua orang jago muda -oa! san!pai ini sekarang ber"adapan muka di tempat sunyi sikap mereka mengancam. 278 Raja Pedang "T"io!"eng 6kakak T"io7 apaka" keperluanmu mencari aku ke sini "anya untuk menegur yang bukan!bukan itu," #ui Lok bertanya dengan nada suara penu" ejekan. "$uda" tentu!" jawab t"io #i mara". "#ui!te 6adik #ui7 kita masi" ter"itung saudara seperguruan dan karena aku lebi" tua maka suda" sepatutnya kalau aku yang memberi peringatan apabila kau menyeleweng daripada kebenaran! $unggu" tak patut apabila kau mencoba untuk membujuk dan menggoda "ati -ong!moi tak pantas sekali "al ini dilakukan ole" seorang murid -oa!san!pai!" #ui Lok tersenyum mengejek sengaja tertawa masam. "-e"!"e"!"e" bagus sekali ucapanmu $u"engl )i dunia mi mana ada orang ber"ak melarangku bersikap manis kepada -ong!moi, -a!"a!"a kau sendiri pun selalu bermuka! muka dan bersikap manis bukan main ter"adap #wa -ong. Mengapa aku tidak bole",* #ui Lok menantang. "(ku lain," bentak T"io #i. "(ku cinta kepadanya dan..... dan..... #wa supek agaknya setuju kalau aku berjodo" dengan -ong!moiD" #ui Lok tertawa mengejek. (pa "anya engkau seorang di dunia ini yang bole" mencinta, Tentang persetujuan #wa!supek "emmm..... kita li"at dulu nanti $u"eng. #urasa -ong!moi sendiri belum tentu setuju dan kau belum bertunangan secara resmi." T"io #i yang berwatak keras itu tak dapat lagi mengendalikan kemara"an "atinya yang dibangkitkan ole" rasa cemburu "#ui Lok! Pendeknya mulai sekarang aku melarang kau mengaku mencinta -ong!moi kularang kau bersikap terlalu manis!" #ui Lok adala" seorang anak yang biasanya nakal dan gembira. (kan tetapi dalam persoalan ini dia pun tidak mau mengala" dan suda" menjadi mara". "T"io!"eng kau keterlaluan sekali. (da "ak apaka" kau melarang aku, #au adala" su"eng dari -ong!moi aku pun demikian. -arapan kita masi" setenga"!setenga". Marila" kita berlumba secara jujur siapa yang ak"irnya bisa menjatu"kan "ati -ong!moi diala" yang beruntung. #enapa kau bersikap begini kasar dan "endak main menang sendiri," "5ukup! )i sana ada &wee!moi yang meng"arapkanmu kau mala" mengganggu orang yang menjadi ca"aya "arapanku. Pendeknya aku melarang kau mendekati #wa -ong" "0"!e"!e" enaknya bicara! #alau aku tetap mendekatinya kau mau apa," T"io #i mencabut pedangnya. "Terpaksa aku melupakan persaudaraan!" "&agus! 9rang s"e T"io kaukira aku takut padamu," #ui Lok juga suda" mencabut pedang dengan tangan kirinya. )ua orang muda i1u suda" saling ber"adapan dengan pedang ter"unus siap untuk saling serbu saling tikam dan saling bunu". &eginila" orang!orang muda kalau suda" dimabuk cinta. Lupa persaudaraan lupa kewaspadaan dan tak ta"u malu. 4a tak ta"u malu. &ukanka" terang!terangan #wa -ong menyatakan ba"wa gadis ini tidak memili" seorang di antara mereka, 2amun tetap saja mereka memperebutkannya dengan persiapan mengorbankan nyawa. "&agus...... bagus..... $audara T"io #i dan #ui Lok lekasla" kalian bertari pedang biarkan aku menontonnya tentu inda" dili"at" &eng $an muncul dari balik sebatang! po"on sambil bertepuk tangan dan tertawa!tawa. #ui Lok dan T"io #i yang tadinya suda" tegang dan siap untuk saling serang menjadi kaget dan menengok. Mereka meli"at seorang pemuda tampan berpakaian sutera biru seperti seorang pemuda pelajar. Tentu saja mereka 279 Raja Pedang tidak mengenal &eng $an yang dulu mereka kenal sebagai seorang anak yang berpakaian seperti jembel. 2amun karena mereka ini memang jago!jago muda -oa!san!pai yang berwatak angku" dan merasa diri sendiri paling gaga" dan paling li"ai mereka segera merasa tak senang dengan datangnya seorang asing ini. "#au siapa, Mau apa lancang masuk ke sini," tanya T"io #i mengerutkan keningnya. juga #ui Lok memandang tajam dengan mata dipelototkan untuk memperli"atkan ketidaksenangan "atinya. &eng $an tertawa waja"nya berseri!seri. "$audara!saudara T"io dan #ui agaknya suda" lupa lagi kepadaku. Pada"al belum ada sepulu" ta"un kita berpisa". (ku &eng $an." T"io #i dan #ui Lok saling pandang untuk detik itu lenyap permusu"an di antara mereka. Terang ba"wa mereka "eran meli"at &eng $an yang sekarang suda" beruba" menjadi seorang pemuda yang bertubu" tegap dan berwaja" tampan. ";uu"""""...... &eng $an.....," T"io #i berkata dengan suara meng"ina. "-emmm kau di sini, Mau apa kau ke sini, #au mengintai kami ya," kata #ui Lok mengancam. "(" tidak. (ku datang dan meli"at kalian "endak bermain pedang sunggu" aku ingin meli"atnya. )a"ulu pun kalian amat pandai apalagi sekarang tentu inda" permainan pedang kalian." #embali #ui Lok dan T"io #i saling pandang dan keduanya menjadi curiga. Tentu &eng $an suda" mendengar pertengkaran mereka tadi! "#au tadi suda" lama mengintai kami, Mendengar apa yang kami bicakan," T"io #i menuntut. &eng $an tersenyum. "Tidak ta"u agaknya kalian bicara tentang angin atau burung." la sengaja mengatakan demikian tanpa menyinggung nama #wa -ong sedangkan kata!kata -ong dapat diartikan angin atau juga nama burung "ong! T"io #i yang keras "ati itu timbul keangku"annya. "&eng $an kau kurang ajar sekali. 9rang macam kau ini mengapa berani muncul di sini tanpa ijin, #au patut dipukul". "&enar $u"eng. #ita pukul saja jembel ini biar minggat dari sini!" kata #ui lok yang teringat betapa da"ulu bersama T"io #i dia perna" memukuli &eng $an. )ua orang pemuda itu melangka" maju dan tangan mereka melayang untuk menampar pipi dan memukul pundak. &etapapun juga sebagai jago!jago muda dari -oa!san mereka tidak sudi membunu" orang yang lema" "anya memukul untuk memberi "ajaran saja dan untuk mengusir &eng $an. "0" e" e"..... kenapa main pukul, (ku tidak bersala" apa!apa....." &eng $an ter"yyung!"uyung ke belakang setela" terkena gamparan dan pukulan. Tentu saja serangan!serangan yang dilakukan tidak untuk membunu"nya ini sama sekali tidak dia rasakan akan tetapi dia pura!pura kesakitan dan ter"uyung! "uyung ke belakang. T"io #i dan #ui Lok tidak peduli mendesak terus "endak memukuli &eng $an sampai pemuda itu melarikan diri. &eng $an pura!pura mengangkat kedua tangan melindungi kepala dan mukanya sambil berteriak!teriak */angan pukul...... jangan pukul!" "#i!ko dan Lok!ko siapa yang kalian pukuli itu," Tiba!tiba #wa -ong suda" berdiri di situ. <aja" dara ini agak pucat apalagi ketika ia meli"at ba"wa di tangan T"io #i dan #ui Lok masi" memegang pedang ter"unus. Memang 280 Raja Pedang ketika memukuli &eng $an #ui Lok masi" memegang pedang dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan T"io #i juga masi" memegang pedang. #edatangan #wa -ong itu sebetulnya karena ia merasa amat gelisa" takut kalau!kalau dua orang pemuda itu mengadu nyawa maka meli"at mereka memegang pedang ia menjadi k"awatir sekali. -anya ia merasa ter"eran! "eran mengapa dua orang pemuda itu mala" memukuli seorang pemuda yang keli"atan lema" dan tidak pandai ilmu silat. T"io #i dan #ui Lok dengan muka mera" karena jenga" lalu meloncat mundur. $etela" dua orang pemuda yang keranjingan itu mundur baru &eng $an berani menurunkan kedua tangan dari mukanya. la memandang #wa -ong sebaliknya gadis itu memandang kepadanya. )ua pasang mata bertemu dari 3"ak &eng $an penu" kekaguman. $ekarang dia dapat meli"at jelas keadaan #wa -ong. &enar!benar melebi"i yang sering kali dia bayangkan. 5antik molek dan gaga" perkasa. $epasang mata yang melebi"i beningnya daripada mata ikan emas rambut yang "itam mengkilap alis yang panjang kecil dan "itam sekali di atas kulit muka yang puti" kemera"an "idung yang kecil mulut yang manis a" ... bukan main sekarang #wa -ong si kuntilanak itu tela" beruba" menjadi seorang dara yang jelita. )i 3"ak #wa -ong sinar mata gadis ini perla"an!la"an berseri!seri mulutnya tersenyum lucu ketika ia mengenal &eng $an lalu terbukala" bibirnya berkata setenga" tertawa. "#au..... kau..... e" si bunglon.....!" &eng $an cemberut. "&enar" katanya dingin "dan kau si kuntilanak masi" tetap galak...." T"io #i dan #ui Lok melangka" maju "endak memukul lagi. (kan tetapi #wa -ong yang suda" maklum akan maksud mereka segera menda"ului. "("a &eng $an. &enar!benar kauka" ini, 0" #i!ko dan Lok!ko apaka" kalian lupa, )ia ini &eng $an. -i!"i!"i benar &eng $an.....!" $erta!merta #wa -ong melangka" maju dan memegang tangan &eng $an mengamat!amati waja" pemuda itu yang seketika menjadi agak kemera"an. "-i!"i!"i kau &eng $an yang bisa beruba"!uba" mukamu. &enar kau suda" menjadi..... orang sekarang. (" "ampir aku pangling kalau tidak meli"at matamu. #au dari mana, -endak ke mana, (da keperluan apa datang ke sini," &ingung juga &eng $an di"ujani petanyaan dari mulut yang manis itu. "(ku..... aku sengaja datang mendengar ba"wa -oa!san!pai "endak mengadakan perayaan seratus ta"un. (ku datang sampai ke sini meli"at dua saudara T"io dan #ui bertari pedang. Mereka agaknya tidak mengenalku dan menyangka aku orang ja"at maka aku "endak dipukuli. &aiknya kau keburu datang...... e" 2ona -ong.......*. #wa -ong tertawa. Lega ba"wa dua orang su"engnya itu tidak jadi mengadu nyawa. la seorang yang cerdik sekali. Tentu dua orang itu tadinya memang suda" "endak bertempur buktinya suda" mencabut pedang. #alau "anya meng"adapi seorang lema" seperti &eng $an tak mungkin dua jago muda itu meng"unus pedang. Tentu selagi mereka "endak bertempur tiba!tiba datang &eng $an membuat mereka mara" dan memukulinya. "&agus sekali kau datang &eng $an. (pa kau suda" bertemu dengan aya", )engan sukong, Mereka tentu ter"eran!"eran meli"at atau datang. &aik sekali kau mau datang jadi tidak melupakan "ubungan lama." )engan rama"!tama" #wa -ong bicara dan dua orang kakak seperguruannya 281 Raja Pedang memandang dengan "ati penu" cemburu dan iri "ati. Tak perna" #wa -ong memperli"atkan sikap demikian manis ter"adap mereka. "#i!ko dan Lok!ko masa kalian tidak mengenalnya" Li"at itu sepasang matanya mana ada orang lain bermata seperti dia, $emestinya kalian mengenalnya dan tidak memukulinya. )ia jau"!jau" suda" datang untuk meng"adiri perayaan menjadi seorang tamu masa "arus dipukuli, #alian benar!benar sembrono sekali kalau terdengar aya" atau sukong bukanka" mendapat mara"," Tiba!tiba ia ber"enti bicara karena mendengar suara kaki mendatangi dan tak lama kemudian munculla" T"io &wee #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa. Mereka bertiga ini baru saja kembali dari tempat di mana mereka bertemu dengan .iam #in. #arena baru saja ada seorang pemuda membuat onar kini meli"at ba"wa tiga orang anak murid -oa!san!pai berdiri ber"adapan dengan seorang pemuda asing lagi segera #wa Tin $iong menjadi curiga dan cepat meng"ampiri sambil memandang tajam. "$iapaka" saudara muda yang asing ini," tanyanya. #wa -ong lari meng"ampiri aya"nya memegang tangan aya"nya dengan sikap manja. "#i!ko dan Lok!ko jangan beri ta"u aya" dulu! (ya" coba li"at baik!baik dan &ibi juga. #au pun li"atla" baik!baik 0nci &wee per"atikan dia dan coba katakan siapa dia ini," #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa memandang penu" per"atian akan tetapi dua orang dari -oa!san $ie!eng ini tidak dapat mengenal pemuda tampan berbadan tegap yang berpakaian seperti seorang pelajar itu. Terlalu banyak persoalan dan urusan yang meruwetkan pikiran membuat mereka sama sekali tidak dapat ingat lagi kepada &eng $an. (kan tetapi tidak demikian dengan T"io &wee. $eperti juga #wa -ong gadis ini perna" ditolong ole" &eng $an biarpun ia tak perna" mengenangkan &eng $an namun kiranya waja" pemuda ini tak dapat ia lupakan begitu saja. "&ukanka" kau..... saudara &eng $an," tanyanya penu" ragu karena biarpun ia masi" mengenal pemuda yang bermata tajam ane" ini namun ia tetap ragu!ragu meli"at pemuda ini seperti seorang terpelajar. la tidak ingat ba"wa &eng $an yang dulu yang berpakaian buruk itu memang semenjak kecil adala" seorang yang pandai baca tulis jau" lebi" pandai daripada dia sendiri mau pun para murid -oa!san!pai yang lain. #arena itula" sukongnya Lian &u Tojin sayang kepada &eng $an dan dijadikan kacungnya dan diberi pelajaran tentang kebatinan To. #wa -ong tertawa. "0nci &wee masi" ingat." la memuji dan &eng $an juga tersenyum sambil menjura kepada T"io &wee sebagai peng"ormatan. "(" benar..... kau &eng $an.....!" #wa Tin $iong juga teringat sekarang setela" mendengar kata!kata T"io &wee juga Liem $ian -wa teringat dan memandang kagum ketika &eng $an menjura untuk memberi "ormat kepada mereka. #wa Tin $iong teringat akan peristiwa da"ulu ketika kedua orang saudara &un dari #un!lun!pai tewas di -oa!san!pai dan bagaimana sikap &eng $an yang membela 3"ak #un!lun. &iarpun ucapan boca" ini da"ulu ternyata cocok dengan keadaannya yakni ba"wa 2go!lian!kauw yang melakukan 3tna" se"ingga dua partai besar itu bermusu"an namun sikap boca" ini da"ulu suda" mencurigakan. Mengapa membela #un!lun!pai sedangkan boca" itu mondok di -oa!san, 282 Raja Pedang "&eng $an kau dulu yang suda" meninggalkan kami sekarang kau datang ke sini dengan maksud apaka"," tanya #wa Tin $iong suaranya membayangkan kecurigaan. #wa -ong memandang aya"nya dengan kening berkerut dan ia menole" ke ara" &eng $an pandang matanya penu" kek"awatiran. (kan tetapi pemuda itu tersenyum kepadanya penu" arti minta supaya dara itu jangan k"awatir. #emudian dia menjura kepada #wa Tin $iong dan berkata. "#wa!eng"iong mo"on maa1 sebanyaknya kalau kedatangan saya ini merupakan gangguan ter"adap Lo!eng"iong sekalian. $esunggu"nya kedatangan saya ke -oa!san ini mempunyai dua maksud. Pertama karena saya merasa rindu kepada Lian &u totiang dan Lo!eng"iong sekalian kedua kalinya karena dalam perjalanan saya mendengar ba"wa sebentar lagi -oa! san!pai "endak merayakan ulang ta"un maka saya sengaja datang "endak memberi selamat dan menonton keramaian. &etapapun juga saya masi" belum lupa akan kebaikan budi Lian &u totiang sekalian yang dulu suda" sudi menerima saya menjadi kacung di sini." ;capan ini terang sekali amat merenda"kan diri dua orang pemuda -oa!san! pai mendengarkan sambil bersikap angku". -anya bekas kacung perlu apa diladeni, #wa Tin $iong dan Lienn $ian -wa mendengarkan dengan "ati senang menyaksikan sikap yang amat sopar santun dari &eng $an sedangkan T"io &wee dan #wa -ong memandang dengan mata berseri. )ua orang dara ini mana bisa melupakan ketika &eng $an memanggul mereka seorang satu di kedua pundak ketika menyeberangi rawa!rawa, )an sekarang &eng $an tela" menjadi seorang pemuda yang tampan dan tegap ba"kan bagi #wa -ong di dalam lubuk "ati kecilnya ia mengakui ba"wa dibandingkan dengan dua orang su"engnya dalam "al ketampanan &eng $an jau" lebi" menang! )i dalam pergaulannya da"ulu dengan &eng $an ia memandang &eng $an sebagai seorang anak perempuan nakal memandang seorang boca" laki!laki yang dianggapnya nakal pula. (kan tetapi sekarang pandang matanya adala" pandang mata seorang dara remaja ter"adap seorang jejaka. Tentu jau" berbeda. "&agus kalau kau masi" ingat kepada kami &eng $an. Tapi kedatanganmu agak terlampau pagi. Perayaan baru diadakan sepekan kemudian. &iarla" sementara itu kau berada di sini. Mari kubawa kau pergi meng"adap su"u." &eramai!ramai mereka semua kembali ke puncak. -anya T"io #i dan #ui Lok yang merasa tidak puas. Pertama karena urusan di antara mereka belum juga diselesaikan kedua kalinya mereka merasa iri "ati dan cemburu menyaksikan &eng $an anak jembel itu sebagai tamu apa!lagi meli"at sikap #wa -ong yang tersenyum!senyum dan manis ter"adap &eng $an. &eng $an dengan "ati ter"aru meli"at ba"wa Lian &u Tojin kakek tua ketua -oa!san!pai yang baik "ati itu sekarang keli"atan amat tua mukanya berkerut!kerut tanda ba"wa di "ari tuanya kakek ini menderita tekanan batin yang "ebat. &eng $an dapat menduga ba"wa yang menyebabkan ini semua tentula" pertentangan dengan #un!lun!pai itu. la cepat menjatu"kan diri berlutut memberi "ormat. "Totiang yang mulia teecu &eng $an datang meng"adap dan memberi "ormat semoga Totiang selalu ba"agia dan panjang usia." Lian &u Tojin ketua -oa!san!pai keli"atan lebi" tinggi dan lebi" kurus daripada delapan ta"un yang lalu tongkat bambu yang butut selalu masi" dipegangnya dan tangan kirinya mengelus!elus jenggotnya yang panjang dan 283 Raja Pedang yang sekarang suda" "ampir puti" semua. la mengangguk!angguk dan tersenyum tenang. "(" &eng $an kau mengingatkan pinto akan kejadian da"ulu." la menarik napas panjang. "Ternyata kau lebi" waspada daripada pinto. #alau saja pinto da"ulu mendengarkan omonganmu ketika kau masi" kecil..... a" kau benar memang -oa!san!pai tela" menjadi kotor menanam permusu"an. &aiknya kau pergi dari sini kalau tidak kiranya kau pun akan terseret." Tosu itu menarik napas berulang!ulang dan nampaknya berduka. &eng $an merasa kasi"an sekali. "Totiang tidak baik dalam usia tua bersedi"! Teecu teringat akan ujar!ujar dalam To!tik!king yang berbunyi% *(ku menderita karena mempunyai diri (ndaikan tak mempunyai diri penderitaan apa dapat kualami," Tosu tua itu tertawa. &agus! #alimat dalam ujar!ujar nomor tiga belas! Memang demikianla" &eng $an. Malapetaka menimpa manusia "anya semata!mata karena manusia selalu mementingkan diri sendiri. #arena manusia mementingkan diri pribadi maka selalu "endak menang selalu "endak senang sendiri enak sendiri tanpa mempedulikan keadaan lain orang. 'ngatka" kau akan beberapa kalimat dalam ujar!ujar nomor dua pulu" tiga," &eng $an berpikir dan meng"ubungkan kalimat!kalimat dalam ujar!ujar yang suda" di"a1alnya baik!baik itu dengan keadaan yang di"adapi ole" tosu in. la lalu menjawab "(paka" yang Totiang maksudkan itu kalimat yang berbunyi% (ngin keras takkan berlangsung sepenu" pagi "ujan lebat takkan berlangsung sepenu" "ari. $iapaka" penyebab ini selatedar pada langit dan bumi, #alau langit dan bumi pun tidak dapat berbuat tanpa "enti apalagi seorang manusia," "-a!"a!"a bagus sekali &eng $an (" memang kau lebi" benar. $eribu kali lebi" baik mempelajari 3lsa1at dan mengerti sadar dan menuruti inti sannya disesuaikan dalam "idup daripada mempelajari segala macam ilmu kasar seperti ilmu silat yang "anya mendatangkan malapetaka dan permusu"an belaka..... #embali dia menarik napas panjang. #emudian waja"nya berseri lagi ketika dia bertanya "&agaimana anak yang baik bagaimana kabarnya dengan Lo!tong $ouw Lee, (paka" jago tua yang sakti itu pun masi" kuat menentang ke"endak alam," "Tidak ada kekekalan di dunia ini Totiang. Lo!tong $ouw Lee suda" kembali ke tempat asalnya beberapa bulan yang lalu." "(aa""" ke sanala" jua tujuan ak"ir dari "idup. $iapa kuat melawannya, &aik dia raja maupun jembel semua akan berak"ir sama. &ertentangan, Pertempuran mati!matian, 4ang kala" akan mati apaka" kiranya yang menang ak"irnya takkan mati juga, Menang kala" "anyala" soal sementara kalau suda" seperti Lo!tong $ouw Lee mana letak kemenangan dan kekala"an, (aa""" kalau manusia ingat akan "al ini....." &eng $an merasa betapa kata!kata 'ni amat mendalam artinya dan dia yang sejak kecil memper"atikan 3lsa1at termenung. #eadaan di ruangan itu menjadi sunyi. )i waktu meng"adap ini &eng $an meng"adap seorang diri karena semua murid -oa!san!pai maklum ba"wa tanpa diundang mereka sama sekali tidak bole" mengganggu kakek itu. 284 Raja Pedang "#edatanganmu ini apaka" "anya untuk menengok kami," tiba!tiba kakek itu bertanya setela" sadar daripada lamunannya. "Teecu mendengar berita ba"wa -oa!san!pai "endak merayakan ulang ta"un yang ke seratus maka teecu sengaja datang untuk memberi selamat dan juga menonton keramaian." "Tidak diperingati berarti tidak meng"ormati kepada pendiri -oa!san!pai. )iperingati pasti akan memancing datangnya kekeru"an. )i jaman yang keru" ini setiap peristiwa memancing datangnya peristiwa lain yang selalu iriemusingkan. &eng $an pinto mempunyai 3rasat ba"wa dalam perayaan sepekan kemudian ini pasti akan terjadi "al!"al yang tidak enak. Pertentangan antara kami dan #un!lun!pai makin menjadi!jadi makin diperpanas ole" para anak murid kedua 3"ak. (ku mendengar desas!desus ba"wa Pek .an $iansu sendiri akan datang. &aik sekali demikian kami orang! orang tua tentu akan dapat membikin per"itungan secara damai. #au seorang anak yang mendalam pengertianmu &eng $an. Pinto girang sekali kau datang kau tinggalla" di sini dan kau menjadi saksi dari usa"a kami orang!orang tua mencari jalan damai. )engan "adirmu di sini pinto merasa lebi" tenang." &eng $an merasa "eran sekali. (pa gerangan yang mendatangkan perasaan ini dalam "ati Lian &u Tojin, la merasa bangga dan juga berterima kasi" sekali maka tanpa ragu!ragu dia berkata "To!tiang percayala" teecu yang bodo" pasti akan membantu dan menyokong pendirian Totiang yang mulia ini*. "&eng $an apaka" kau suda" mewarisi kepandaian Lo!tong $ouw Lee," pertanyaan ini tiba!tiba diajukan dan ketika &eng $an mendongak ia terkejut sekali meli"at sepasang mata tua itu mencorong dengan tajamnya memandangnya penu" selidik. 5elaka pikirnya. la "endak menyembunyikan kepandaiannya dan dia pun tidak mungkin dapat berbo"ong kepada kakek ini. "$emenjak kecil teecu amat suka mempelajari 3lsa1at dan kiranya selama teecu berkumpul dengan Lo!tong $ouw Lee semua petua" dan wejangan orang tua itu tela" teecu pelajari dengan baik". /awabannya menyimpang dan dia berpura!pura tidak ta"u mena"u tentang maksud pertanyaan tadi yang tentu saja dimaksudkan pelajaran ilmu silat "#au tidak mempelajari ilmu silat," $i1at pertanyaan ini menggirangkan "ati &eng $an. la tak usa" berbo"ong lagi sekarang. "Teecu perna" mempelajari satu dua macam pukulan akan tetapi tidak pantas disebut!sebut di depan Totiang." #akek itu menarik napas panjang. "#au benar. 'lmu silat tidak patut dibicarakan karena "anya mendatangkan keributan belaka. (ndaikata -oa! san!pai da"ulu tidak mengembangkan ilmu silat kiranya sampai sekarang pun -oa!san!pai takkan mempunyai musu"." Mulai "ari itu &eng $an diperkenankan tinggal di -oa!san mala" mendapat ke"ormatan untuk tinggal satu ruma" dengan Lian &u Tojin. #akek ini amat suka bercakap!cakap dengan &eng $an yang /uga amat rajin tidak melupakan pekerjaannya yang da"ulu yaitu dia dengan tekun membersi"kan tempat tinggal kakek itu melayani segala keperluan Lian &u Tojin. Pada suatu "ari Lian &u Tojin yang meli"at &eng $an mencuci lantai ruma"nya menarik napas panjang mengelus!elus jenggotnya dan berkata. 285 Raja Pedang "$ayang kau tidak suka ilmu sitat &eng $an. #alau kau suka pinto tentu akan merasa senang dan lega sekali menarik kau menjadi murid pinto. #au memenu"i syarat!syarat untuk menjadi murid terbaik kau mengenal bakti mengenal pribudi mengenal kesetiaan dan wawasanmu tepat pandanganmu jau" dan luas. Pinto benar!benar meng"arapkan bantuanmu dalam meng"adapi percobaan beberapa "ari yang akan datang ini. #iranya pandanganmu dan kata!katamu akan dapat membantu banyak untuk meredakan ketegangan. "(kan teecu coba sekuat tenaga teecu Totiang" demikian jawaban &eng $an jawaban yang keluar dari lubuk "atinya. $ementara itu sikap T"io #i dan #ul Lok masi" angku" sekali ter"adap &eng $an. #wa -ong dan T"io &wee bersikap manis akan tetapi juga keli"atan memandang renda". Tentu "al ini karena mereka berempat merasa menjadi murid!murid -oa!san!pai yang memiliki ilmu silat tinggi sedangkan &eng $an itu pemuda apaka", Lema" dan ""anya pandai membersi"kan lantai" kata T"io #i. Mala" #ui Lok perna" menyatakan kek"awatirannya ba"wa &eng $an yang pandai menjilat!jilat itu akan membujuk Lian &u Tojin untuk menurunkan ilmunya. "-a!"a!"a andaikata dia pandai menjilat dan ber"asil membujuk tanpa memiliki dasar ilmu silat mana dia bisa berlati"," #adang!kadang kalau &eng $an berada di taman empat orang murid -oa! san!pai ini berlati" silat dengan sunggu"!sunggu". Memang "ebat ilmu pedang mereka masing!masing memiliki gaya tersendiri dan memiliki keampu"an sendiri. (gaknya mereka sengaja memamerkan kepandaian mereka di depan &eng $an dan pemuda ini cukup cerdik untuk memperli"atkan muka kagum. Mala" pada suatu "ari setela" meli"at T"io #i dan #ui Lok bermain pedang dia berkata. "(du"..... adu" sampai silau mataku pening kepalaku..... "ebat sekali tarian pedang saudara T"io dan saudara #ui! -ebat seperti kilat menyambar! nyambar!" T"io #i dan #ui Lok girang juga mendengar pujian ini. &iarpun mereka kadang!kadang masi" merasa iri "ati dan cemburu meli"at sikap #wa -ong yang manis ter"adap &eng $an namun mereka tidak berani memukuli lagi karena #wa -ong mengancam demikian. "#alau kalian berani mengganggu &eng $an aku akan rnelaporkan kepada sukong. #alian ta"u sukong amat sayang kepadanya!" &angunan darurat yang didirikan ole" para tosu -oa!san!pai suda" "ampir selesai. <aktu yang ditentukan kurang dua "ari lagi. &eng $an selalu turun tangan membantu para tosu se"ingga para tosu juga merasa suka kepada pemuda yang sopan merenda" dan ringan tangan ini. $ore "ari itu sebelum gelap bulan suda" muncul merupakan bola mera" yang amat besar dan inda". &eng $an baru saja mandi setela" se"ari sibuk membantu para tosu meng"ias "alaman depan. "&eng $an kenapa kau sembunyi saja," tiba!tiba dia mendengar suara. Ternyata #wa -ong yang datang lalu gadis ini bisik!bisik ")i mana sukong," .adis ini memang paling takut ter"adap Lian &u Tojin. "Totiang berada di dalam sedang siulian" bisik &eng $an kembali. #wa -ong menaru" jari di depan bibir lalu memberi isyarat supaya &eng $an keluar. $etibanya di luar ia berkata "&eng $an semenjak datang kau sibuk 286 Raja Pedang dengan sukong atau dengan para supek meng"ias puncak. #au sama sekali tidak peduli kepadaku. #enapa," &eng $an tersenyum. la menatap waja" yang "ebat itu waja" yang sekarang agak cemberut memandang kepadanya sepasang mata yang bening berca"aya memandang penu" selidik. "2ona -ong....." "(pa itu nona!nonaan segala, $uda" kukatakan beberapa kali aku memanggil kau &eng $an saja kau pun tidak bole" pakai nona!nonaan segala macam!" "-abis bagaimana," "$emua orang memanggil aku -ong -ong kau pun "arus begitu." *&aikla" -ong -ong...... tentang pertanyaanmu tadi sebagai tamu tentu saja aku "arus melayani totiang dan membantu para tosu di sini. Tentang kau..... bukanka" kau suda" ada tiga orang teman baik, (ku..... aku bodo" dan lema" mana kau suka bicara dengan aku," "Renda" "ati! $elalu renda" "ati ke mana kenakalanmu yang dulu, (ku lebi" suka kau seperti dulu. &erani dan sombong! 0" &eng $an ta"uka" kau," .adis itu mendekat dan bicaranya bisik!bisik "Meng"adapi perayaan seratus ta"unan ini sukong dan aya" menganjurkan kami semua ciak!jai 6makan sayur pantang barang berjiwa7. <a" setenga" mati aku. -arus satu bulan penu" ciak!jai mana aku kuat, Tadi aku meli"at di sana..... ada kelinci gemuk sekali. -ayo kau temani aku ke sana aku tangkap kelinci kau yang memanggangnya aku yang makan." Meng"adapi seorang dara seperti ini mana bisa orang bersikap dingin dan pendiam, )emikian pun &eng $an. Timbul kenakalannya yang dulu. #alau dituruti saja gadis ini bisa!bisa dia disuru" menggunduli kepalanya sendiri! "0naknya kau ini! #alau kau ingin makan daging pergi kautangkap sendiri kau masak sendiri. $etela" matang baru kau panggil aku dan beri bagian. $ebagai tamu suda" sepantasnya aku menerima jamuanmu." "0" banyak banta"an bodo" kau! &ukannya karena aku tidak bisa memanggang sendiri. (ku minta bantuanmu karena kalau sampai keta"uan sukong aku tldak akan mendapat mara". &ukanka" kau yang memanggang daging dan bukan aku, #autolongla" aku aku suda" kemecer 6ingin sekali7.....!" &eng $an tersenyum menggoda "#alau aku tidak mau.....," Mulut yang manis itu cemberut. "#alau tak mau aku akan maki kau.....bung....." la ber"enti dan tidak melanjutkan makiannya. &eng $an ta"u ba"wa dia akan dimaki bunglon maka dia tertawa. "2ona..... e" (dik -ong. #au ini ane". Punya teman baik tiga orang di sini kenapa tidak mengajak mereka, #enapa kau mengajak aku bersekongkol. (jakla" mereka bertiga itu." "-u" kau ta"u apa, Mereka bertiga itu tidak mempunyai nyali." "Tidak punya nyali, (pa maksudmu," "Mana mereka berani melanggar larangan sukong, -ayola" jangan putar! putar omongan. #au mau atau tidak," Tentu saja tidak mungkin bilang "tidak mau" ter"adap desakan seorang dara seperti #wa -ong. "&aikla"..... baikla"....." &eng $an berkata dan serentak #wa -ong memegang lengannya terus menariknya mengajaknya lari cepat sekali. 287 Raja Pedang "0"..... e"..... bagaimana ini..... i" 2ona..... e" -ong -ong aku jatu" nanti....." &eng $an berteriak!tenak liri". "5epat sedikit kenapa si", #au ini laki!laki atau perempuan," /antung &eng $an berdebar. Teringat dia akan gadis baju "ijau bernama 0ng. #enapa sama benar pendapat 0ng dan -ong, 0ng da"ulu juga bertanya seperti itu. "#auli"at saja sendiri. (ku ini laki!laki atau perempuan," balasnya seperti dulu pula ketika dia menjawab pertanyaan 0ng. .adis baju "ijau itu da"ulu mengatakan ba"wa dia bukan laki!laki bukan perempuan tapi banci. (pa yang akan dikatakan #wa -ong, #wa -ong tertawa lalu membentot lagi tangan &eng $an diajak lari melalui tempat yang tersembunyi. "Tentu saja kau laki!laki tapi laki!laki yang lema" melebi"i perempuan." "#au tidak suka, #au kecewa meli"at aku lema" seperti perempuan," "Tidak...... tidak.....! (ku mala" suka meli"at kau lema" seperti ini. Laki!laki yang berkepandaian selalu bertingka" berlagak pandai dan gaga" sendiri. 5i" menjemukan mala". #alau kau berkepandaian tentu kau pun akan beruba" tingka"mu tentu berlagak dan sombpng seperti..... seperti....." "$eperti #ui Lok dan T"io #i," &eng $an menyambung. #wa -ong melepaskan tangannya. Mereka berdiri ber"adapan di bawa" sinar bulan purnama saling pandang. "#enapa kau berkata begitu," tuntut #wa -ong. "Muda" saja. #au "anya meli"at dua orang itu di sini tentu merekala" yang kaujadikan perbandingan. (kan tetapi kau keliru (dik -ong yang manis. &anyak di dunia ini laki!laki berkepandaian yang tidak sombong seperti mereka." "5oba ulangi lagi....." ";langi apa," "$ebutanmu ter"adapku tadi....." "(dik -ong yang manis," #wa -ong tertawa girang matanya berseri memandang kepada &eng $an. Pemuda ini merasa kagum dan "eran akan kepolosan "ati gadis ini. Masi" seperti kanak!kanak saja begitu girang kalau dipuji. 'a tidak ingat sama sekali betapa #wa -ong tidak senang mala" nampak mara" dan bosan ketika dipuji!puji ole" #ui Lok dan T"io #i. #ini gadis itu tertawa!tawa memandang kepadanya mukanya menjadi mera" dan matanya bersinar! sinar. "&eng $an tidak bo"ongka" kau," "&o"ong tentang apa," "&a"wa aku manis..... betulka" itu," &eng $an merasa geli. (ne" memang wanita kadang!kadang seperti kanak! kanak sewaktu!waktu mala" seperti ibu. "Tentu saja kau manis kau cantik sekali -ong -ong. #etika meli"atmu "ampir aku tidak mengenalmu lagi." "#au dulu bilang aku seperti kuntilanak ..........* &eng $an tertawa dita"an. "-abis kau pun memaki aku seperti bunglon si". (pa mukaku benar!benar seperti bunglon, -ayo katakan!" #wa -ong ber"enti melangka" menole" dan memandang kepada &eng $an. "Tidak dulu memang kau buruk sekali lebi" buruk daripada seekor bunglon! Tapi sekarang..... "emmm kalau saja kau pandai silat kiranya kau lebi" gaga" dan ganteng daripada Lok!ko atau pun #i!ko*. 288 Raja Pedang Muka &eng $an menjadi mera" juga menerima pujian yang begini terus terang dari #wa -ong. .adis im memang "eran dan jujur bukan main. Mereka berlari lagi. *-ayo cepatan sedikit takut kemalaman" kata #wa -ong sambil mempercepat larinya. *2a" itu dia ....* Mata #wa -ong yang tajam suda" meli"at beberapa ekor kelinci berlari!larian menyusup rumpun ilalang. 5epat ia mengejar. (kan tetapi binatang!binatang itu biarpun pendek pendek kakinya ternyata dapat berlari cepat dan gesit sekali. )itubruk sana menyusup sini dicegat sini lari ke sana. #wa -ong sambil tertawa!tawa seperti anak kecil mengejar!ngejar kelinci memili" yang paling gemuk. &eng $an menjadi gembira juga meli"at ini. Timbul si1at kanak!kanaknya dan dia pun ikut tertawa!tawa dan mengejar ke sana!sini. Tapi kelinci yang paling gemuk lari ketenga" "utan dikejar kwa -ong. &eng $an juga mengejarnya. #elinci itu memang amat gemuk lag pula masi" muda dan bulunya puti" bersi". Tentu enak lunak dan sedap dagingnya. )i bawa" sebatang po"on besar #wa -one ber"asil menangkap kelinci dipegang pada dua telinganya. .adis itu tertawa!tawa gembira sambil memegangi binatang yang meronta!ronta itu. "2a" dapat yang gemuk ini. &eng $an ni" kaubawa dan kau yang bertugas menyembeli" dan memanggangnya! $ambil tertawa &eng $an menenma kelinci itu. Tiba!tiba terdengar auman keras sekali sampai bumi yang mereka Pijak seakan!akan tergetar daun! daun Po"on bergoyang!goyang dan yang kering rontok ber"amburan. #wa -ong menjadl pucat dan mencabut pedangnya. "&eng $an..... cepat kaupanjat po"on iniD" la mendorong!dorong tubu" &eng $an ara" batang po"on dia sendri menjaga keselamatan &eng $an dengan pedang di tangan. *#enapa aku mesti memanjat po"on," "Rewel kau! (da "arimau..... biar aku melawannya tetapi kau..... kau "arus memanjat po"on. $usa" kalau melawan dan sekaligus melindungimu....." .adis itu berbisik matanya tetap memandang ke ara" gerombolan alang! alang yang suda" mulai bergerak!gerak. &eng $an tersenyum geli dan juga kagum disertai terima kasi". &etapapun galaknya gadis ini ternyata ber"ati baik ter"adapnya. $eorang diri "endak meng"adapi "arimau sedangkan dia disuru" menyelamatkan diri di atas po"on! .adis mana segaga" ini, #arena #wa -ong sedang mencura"kan per"atiannya ke ara" gerombolan alang!alang gadis ini tidak meli"at betapa dengan amat muda"!nya sambil membawa kelinci itu &eng $an sebentar saja suda" duduk di atas da"an po"on yang tinggi. )ugaan #wa -ong terbukti. $eekor "arimau muncul perla"an!la"an dari gerombolan alang!alang itu. &eng $an sampai kaget meli"atnya. -arimau yang besar sekali sebesar anak sapi #epalanya besar matanya sipit berkilauan taringnya diperli"atkan dan kulitnya loreng!loreng agak puti". "-ati!"atila" kau...... -ong!moi 6adik -ong7.....!" kata!kata ini keluar dari "ati &eng $an. Pemuda ini belum perna" meng"adapi seekor "arimau yang keli"atan demikian mengerikan tentu saja dia menjadi gelisa" sekali. &iarpun dia suda" maklum ba"wa dirinya memiliki bekal ilmu yang tinggi dan tenaga yang "ebat namun karena belum perna" ber"adapan dengan binatang buas sebesar itu dia merasa k"awatir akan keselamatan #wa -ong. 289 Raja Pedang #wa -ong menga"gkat tangan kiri ara" &eng $an dengan maksud supaya pemuda itu tenang dan jangan k"awatir. -atinya lega mendengar suara &eng $an dari atas tanda ba"wa pemuda itu suda" berada di atas po"on. (kan tetapi agaknya gerakan tangan kirinya itu menjadi isyarat bagi sang "arimau untuk bergerak. )engan suara geraman "ebat tubu"nya yang tadi agak mendekam sekarang meloncat tinggi menerkam ke ara" #wa -ong demgam tenaga yang dasyat. *(was .....!* &eng $an berseru seluru" urat di tubu"nya menegang dan dia suda" siap dengan kelinci di tangan untuk turun tangan menolong seandainya gadis itu terancam ba"aya. (kan tetapi lega "atinya ketika dia meli"at betapa dengan gerakan yang amat linca" gadis itu tela" dapat meloncat ke sisi dan tubu" "arimau yang besar itu lewat cepat menubruk tempat kosong. Pedang gadis itu berkelebat tapi meleset tak dapat menusuk perut "arimau karena ekor "arimau yang panjang itu menyabet dan menangkis! )engan geraman mengerikan "arimauittu suda" membalik dan menubruk lagi lebi" da"syat daripada tadi. (kan tetapi begitu meli"at gerakan #wa -ong tadi &eng $an lenyap kek"awatirannya. $ekarang dia mala" memandang kagum. la mendapat kenyataan ba"wa gerakan gadis ini benar! benar linca" dan cepat sekali dan dari gerakan!gerakan itu dia bisa mendapat kenyataan ba"wa kepandaian. #wa -ong tidak kala" ole" T"io &wee maupun #ui Lok dan T"io #i. 2amun setela" diserang empat lima kali belum juga #wa -ong dapat menusuk "arimau itu selalu tusukannya meleset saking cepatnya "arimau itu mengelak atau menangkis dengan cakar dan ekornya. "&acok kaki belakangnya.....!" &eng $an yang mulai k"awatir lagi memberi nasi"at. -arimau melompat lagi gadis itu yang agaknya sadar akan akal yang diteriakkan &eng $an tidak meloncat ke pinggir untuk mengelak seperti tadi mala" menerobos ke depan ke bawa" tubu" "arimau yang sedang melompat tinggi menubruknya. #emudian sebelum tubu" "arimau tiba di tana" gadis ini suda" menggerakkan kaki membalik pedangnya berkelebat dan..... "arimau itu robo" dengan pa"a belakang sebela" kanan robek ole" sabetan pedang! la menggereng mencoba untuk merangsang lagi namun karena luka itu gerakannya menjadi kurang cepat. )engan muda" #ua -ong mengelak dan mengirim bacokan!bacokan bertubi!tubi ke ara" kedua kaki belakang. $etela" binatang buas itu robo" tak berdaya karena kedua kaki belakangnya "ampir putus dengan muda"nya #wa -ong menusukkan le"er dan perutnya. -arimau itu mengeluarkan auman terak"ir tubu"nya berkelojotan lalu diam tak bergerak lagi. la mati mandi dara" di depan kedua kaki dara perkasa itu! &eng $an melorot turun lalu bertepuk tangan. "-ebat..... "ebat..... kau gaga" sekali -ong -ong....." "#au tadi menyebutku -ong!moi....." &eng $an mengingat!ingat. &etul saja dalam kek"awatirannya tadi dia menyebut adik -ong kepada gadis itu. <aja"nya memera". "Memang aku lebi" tua suda" pantas menyebutmu -ong!moi. &ole" kan," "Tentu saja bole". #au mala" berjasa. #alau tidak kauingatkan untuk menyerang kaki belakangnya agaknya akan lama untuk dapat merobo"kannya. 0" mana kelinci tadi," 290 Raja Pedang &eng $an mengambil kelinci yang tadi dikempit di antara kedua pa"anya ketika dia bertepuk tangan. .adis itu tertawa dan membersi"kan pedang pada bulu "arimau. "-ayo kita pulang suda" "ampir gelap dan perutku makin lapar saja ole" perkela"ian tadi." "&angkai "arimau itu..... kan dagingnya enak dan dapat menamba" kuat tubu". Pula kulitnya juga inda" sekali sayang kalau dibiarkan saja membusuk di sini." "&awala" kalau kau mau. Tapi..... terlalu banyak daging itu tidak akan "abis. #alau sukong meli"atnya bukanka" akan terbuka ra"asiaku," "/angan k"awatir kau yang membunu"nya karena diserang "arimau aku yang makan dagingnya." ")an aku akan mendapat bagian dengan diam!diam." #wa -ong tertawa! tawa. "#au cerdik sekali &eng $an..... e" tak enak juga kalau kau menyebutku adik tapi aku menyebut namamu begitu saja. #au bilang lebl" tua sebetulnya berapa si" usiamu, (ku suda" delapan belas ta"un!" &eng $an tertawa. "$edikitnya aku dua ta"un lebi" tua dari padamu. #au se"arusnya menyebut kakak kepadaku." "-emmm $an!ko 6kakak $an7..... "emmm enak juga terdengarnya. &aikla" &eng $an koko kaubawa bangkai "arimau itu. Tapi dagingnya terlalu banyak akan termakan "abis ole"mu dibantu ole"ku secara diam!diam." "/angan k"awatir selebi"nya dapat kubuat dendeng. #au punya banyak garam kan," "&isa kucuri dari dapur para supek tukang masak!" #wa -ong tertawa nakal. "("a kuli"at kau "anya maju dalam ilmu silat (gaknya segala petua" sukongmu tentang kebajikan tak perna" kautaati buktinya kau mau nyolong garam." #eduanya tertawa lagi dan &eng $an segera memanggul bangkai "arimau setela" menyera"kan kelinci kepada #wa -ong. "0" tak kusangka. #au kuat juga &angkai "arimau ini sedikitnya ada lima pulu" kilo! #wa -ong memandang kagum. &eng $an ter"uyung!"uyung keli"atan berat &aru teringat ba"wa dia "endak menyembunyikan kepandaian. -ampir saja dia lupa kalau #wa -ong tidak memujinya. la cepat! cepat beraksi dan keli"atan amat berat menggendong bangkai itu. "<a" berat sekali....." #wa -ong tersenyum "Tapi kau kuat menggendongnya. -emmm kiranya kau tidak begitu lema" seperti yang kukira. $ayang kau tidak belajar ilmu silat." "Tadi kaubilang lebi" baik aku tidak bisa silat" &eng $an memperingatkan. #wa -ong mengangkat kedua pundaknya gerakan yang manis dipandang. "&ukan begitu maksudku..... enta"la" yang tak kusuka adala" sikap angku" dan jumawa menganggap diri sendiri paling pandai dan kuat. $ikap inila" yang tak kusuka sikap yang banyak terdapat di kalangan orang kang!ouw." "#au benar" &eng $an nnengangguk!angguk "dan kiranya sikap yang demikian itu pula sikap mau menang sendiri dan tidak mau mengala" sedikit pun juga yang menimbulkan keributan!keributan dan permusu"an! permusu"an di antara golongan yang satu dengan golongan yang lainnya." )ua orang muda itu makin lama merasa makin cocok. <atak &eng $an yang seder"ana jujur sabar dan kadang!kadang dapat pula jinca" jenaka dapat mengimbangi watak #wa -ong yang linca" gembira dan ada kalanya keras ada kalanya "alus lembut penu" kemesraan. Tak meng"erankan ba"wa dalam beberapa "ari itu mereka nampak makin akrab dalam pergaulan. #wa -ong yang mempunyai "ati terbuka secara terang!terangan memperli"atkan 291 Raja Pedang kesukaannya bergaul dengan &eng $an se"ingga tentu saja dua orang pemuda -oa!san!pai #ui Lok dan T"io #i merasa dada mereka seperti mau meledak saking panas "atinya. (kan tetapi &eng $an adala" seorang tamu -oa!san!pai selalu agaknya sukong mereka suka kepada &eng $an juga #wa -ong selalu "melindunginya". )i lain 3"ak T"io &wee bernapas lega meli"at ba"wa #wa -ong temyata tidak menaru" per"atian kepada #ui Lok pemuda idaman "atinya itu. ? ? ? ? &eng $an mendapat kenyataan betapa cocok kata!kata Tan -ok ketika men! ceritakan tentang keadaan -oa!san!pai dalam permusu"annya dengan #un! lun pai. Tidak saja dia meli"at banyaknya tosu -oa!san!pai yang berkumpul di gunung itu mendekati seratus jumla"nya namun menjelang datangnya "ari perayaan ulang ta"un ke seratus dari -oa!san!pai berturut!turut datang murid!murid -oa!san!pai yang tinggal jau" dari .u!nung -oa!san. Tiga "ari sebelum "ari perayaan di situ suda" berkumpul seluru" anggauta -oa!san! pai yang jumla"nya mendekati seratus dua pulu" orang! #eadaan -oa!san! pai benar!benar angker. Tosu!tosu dengan pakaian puti" seragam melakukan penjagaan dengan sikap mereka yang alim dan gaga". /alan kecil yang menuju ke pendakian puncak itu di"ias dengan bunga!bunga kertas setiap seperempat kilometer dijaga ole" tiga orang tosu di pinggir jalan merupakan tiang!tiang "idup. -al ini diadakan bukan "anya untuk memberi peng"ormatan kepada para tamu akan tetapi kiranya terutama sekali untuk "unjuk gigi" kepada tamu yang datang dengan maksud!maksud buruk tertentu. $ebagai sebua" partai besar yang suda" terkenal namanya di seluru" dunia kang!ouw kali ini -oa!san!pai mengadakan persiapan besar!besaran. /au" beberapa "ari sebelumnya para tosu suda" sibuk berbelanja menyediakan segala ba"an makanan dan minuman untuk menjamu para tamu. Ratusan bangku baru dibuat dan diatur di ruangan depan. Ruangan ini menjadi luas sekali karena diberi tamba"an darurat. Ruangan yang amat luas ini dibagi! bagi untuk para tamu ke"ormatan di sebela" dalam meng"adap keluar untuk tamu wanita di sebela" kiri agak tertutup dan untuk yang muda!muda di sebela" kanan. )i belakang tempat ke tiga ini yang paling luas disediakan bangku!bangku panjang untuk tempat para tamu lain yang dianggap sebagai pengikut!pengikut saja. Pi"ak tuan ruma" mengambil tempat di ruangan yang mepet dinding dalam dekat tempat tamu ke"ormatan membelakangi pintu besar yang menuju ke dalam "ruma" besar*. )i tenga"!tenga" ruangan merupakan tempat terbuka yang cukup luas untuk memberi tempat bagi para pelayan "ilir!mudik. Menurut berita yang dibawa ole" para tosu penjaga kaki gunung dua "ari sebelum pesta dimulai suda" banyak sekali tamu datang sampai di kaki .unung -oa!san. Mereka menginap di kampung!kampung menanti datangnya "ari yang ditentukan untuk mendaki puncak. Tentu saja para tosu itu di antaranya ada yang bertugas menyelidiki siapa!siapa yang akan datang kawan atauka" lawan! Pada "ari itu pagi!pagi sekali tela" keli"atan para tamu berbondong!bondong mendaki puncak -oa!san. &anyak sekali dan para tosu -oa!san!pai yang menjaga di sepanjang jalan sampai ke puncak mewakili ketua mereka meli"at dengan kaget betapa partai!partai lain datang lengkap dengan anak murid yang pili"an. &a"kan partai!partai #"ong!tong!pai &u!tong!pai dan 292 Raja Pedang &u!eng!pat datang dengan pulu"an orang anak murid masing!masing merupakan pasukan yang kuat! Lian &u!Tojin memang tidak mau memperli"atkan diri lebi" dulu mala" dia sengaja me!larang #wa Tin $iong Liam $ian -wa dan cucu!cucu muridnya untuk keluar lebi" dulu sebelum para tamu lengkap. #akek ini amat ber"ati!"ati. la mau meli"at murid!murid dan cucu!cucu muridnya muncul lalu dipancing ole" 3"ak lawan untuk mengacaukan pesta ulang ta"un perkumpulannya. $etela" ruangan tamu di depan tela" penu" ole" para tamu barula" Lian &u Tojin diiringkan ole" #wa Tin $iong Liem $ian -wa #wa -ong T"io &wee T"io #i dan #ui Lok keluar dari dalam menuju ke tempat duduk yang disediakan untuk 3"ak tuan ruma". Para tamu segera berdiri memberi "ormat yang dibalas ole" #we Tin Lian &u Tojin sebagai seorang yang tingkatnya lebi" tinggi "anya mengangguk dan "anya mengangkat kedua tangan membalas peng"ormatan para tamu yang duduk di bagian ter"ormat. &iarpun baru sekarang Lian &u Tojin keluar namun kakek ini suda" ta"u siapa saja tamu!tamunya yang "adir. Tadi #wa Tin $iong mengintai dari dalam dan memberi ta"u kepada gurunya tentang para tamu yang sebagian besar dikenal ole" jago pertama dari -oa!san!pai ini. 4ang amat meng"erankan "ati Lian &u Tojin dan #wa Tin $iong adala" ketidak"adiran orang!orang #un!lun! pai. Pada"al mereka meli"at ba"wa #"ong!tong!pai dan &u!eng!pai dua partai yang selalu memperli"atkan sikap membela #un!lun!pai suda" lengkap "adir di situ. )iam!diam mereka juga merasa girang dengan "adirnya jago!jago dari &u!tong!pai karena partai ini selalu memperli"atkan sikap baik kepada -oa!san!pai dengan #un!lun!pai. &anyak terdapat jago!jago silat yang suda" terkenal namanya "adir di ruangan itu. 2ama -oa!san!pai suda" terlalu terkenal se"ingga kali ini dapat menarik kedatangan jago!jago silat dari seluru" negeri. Tapi yang paling penting disebutkan di sini "anyala" beberapa orang saja. )i antaranya pemimpin rombongan #"ong!tong!pai seorang laki!laki gemuk pendek berusia lima pulu" ta"un. )ia adala" murid pertama dari #"ong!tong!pai bernama Liu Ta seorang a"li 'weekeng dan a"li golok. #arena terlalu dipercaya ole" gurunya yang suda" tua Liu Ta ini sering kali bertindak mewakili #"ong!tong!pai tanpa seta"u gurunya. )ari 3"ak &u!eng!pai rombongannya dipimpin ole" dua orang jago &u!eng! pai yang suda" terkenal namanya yaitu (ng #im $eng yang tinggi kurus berusia empat pulu" ta"un lebi" dan adiknya (ng #im 2io yang cantik genit berusia tiga pulu" ta"un lebi". #akak beradik ini terkenal sebagai a"li pedang dari &u eng!pai. $eperti juga 3"ak #"ong!tong!pai kakak beradik ini lebi" condong membantu #un!lun!pai daripada -oa!san!pai. &eng Tek 5u seorang tosu yang tinggi besar bermata lebar adala" seorang toko" &u!tong!pai usianya lima pulu" lima ta"un. 9rangnya jujur dan keras "ati tapi kepandaiannya tinggi dan namanya ditakuti brang!orang ja"at karena tosu &u!tong!pai ini tak perna" menaru" kasi"an kepada para penja"at. la menjadi sa"abat #wa Tin $iong maka dalam urusan antara -oa! san dan #un!lun tosu tinggi besar ini dan rombongannya ber3"ak kepada -oa!san!pai. Masi" banyak toko"!toko" besar yang "adir di pertemuan itu akan tetapi agak!nya akan terlalu panjang kalau disebut!sebut satu persatu. 4ang patut disebut kiranya "anya mereka yang duduk di ruang tamu ke"ormatan yaitu pemimpin tiga rombongan yang tela" disebut tadi untuk meng"ormat nama 293 Raja Pedang besar partai yang mereka wakili dan ada beberapa orang kakek lagi yaitu dua orang "we!sio dua orang kakek petani dan tiga orang tosu. Mereka ini adala" toko"!toko" besar dunia kang!ouw yang kenal dengan pribadi Lian &u Tojin jadi tidak mewakili sesuatu partai. (kan tetapi karena mereka ini tergolong orang!orang li"ai dan setingkat maka mereka dipersilakan duduk di ruang tamu ke"ormatan. )i antara ramainya para tamu yang saling bicara seperti bunyi tawon madu diganggu para tamu mulai menyera"kan sumbangan!sumbangan dan barang!barang tanda mata untuk memberi selamat pada -oa!san!pai. Riu" renda" suara tertawa karena gembira ketika Lian &u Tojin berkenan menerima sendiri barang!barang "adia" yang diberikan para tamu kepada -oa!san!pai. #akek ini berdiri di tenga" ruangan di mana disediakan meja kosong yang panjang diapit di kanan kiri ole" #wa Tin $iong dan Liem $ian. (dapun #wa -ong dan tiga orang saudara seperguruannya membantu untuk menerima barang!barang "adia" dan mengaturnya di atas meja. -ampir semua tamu membawa sebua" barang "adia". #arenanya kini mereka berdiri dalam antrian panjang. $etiap orang yang suda" sempat di meja itu meng"ormat kepada Lian &u Tojin mengucapkan selamat dan menyera"kan barang sumbangannya. Lian &u Tojin dan dua orang muridnya meng"aturkan terima kasi" dan barang itu diterima ole" #wa -ong dan saudara!saudara seperguruannya untuk diatur di atas meja panjang tadi. #wa -ong menjadi "eran dari juga geli "atinya ketika ia meli"at &eng $an juga ikut!ikutan berdiri di dalam antrian. Pemuda ini mengenakan pakaiannya yang paling bersi" waja"nya yang berseri keli"atan gaga" dan tampan sekali yakni dalam pandangan #wa -ong. Tadi pemuda ini duduk di ruang kelas kambing yaitu tempat luas di mana terdapat bangku!bangku panjang di mana berkumpul tamu!tamu yang menjadi pengikut rombongan. 0" sekarang ta"u!ta"u dia ikut dalam antrian membawa sebua" bungkusan besar! #wa -ong dengan "eran dan geli "ati menduga!duga apaka" gerangan "adia" yang dibawa orang muda itu untuk -oa!san!pai, /uga T"io &wee meli"at pemuda ini dan di bibir gadis ini pun tampak senyum geli. )alam pandang mata T"io &wee biarpun &eng $an merupakan seorang pemuda yang ia suka karena sikapnya selalu sopan dan baik apalagi da"ulu di waktu kecil perna" menolongnya namun tetap saja T"io &wee memandangnya sebagai seorang pemuda yang tidak punya guna seorang pemuda yang lema" dan tidak ta"u akan itmu silat. &erbeda dengan dua orang gadis itu yang meli"at &eng $an berdiri di dalam antrian para pemberi "adia" merasa lucu dan ingin sekali ta"u apaka" gerangan barang "adia" yang dibawanya dalam bungkusan besar itu adala" T"io #i dan #ui Lok memandang dengan mata penu" curiga iri "ati dan cemburu. )ua orang pemuda ini dalam beberapa "ari saja tela" ta"u betapa #wa -ong amat suka bergaul dengan &eng $an betapa waja" gadis itu selalu berseri!seri kalau bercakap!cakap dengan "boca" dusun" itu. &etapa #wa -ong agaknya lebi" suka bercakap!cakap dengan &eng $an daripada dengan mereka. #alau saja tidak berada di tempat perjamuan dan kalau saja tidak takut kepada sukong mereka agaknya dua orang pemuda ini suda" akan mengusir &eng $an dari situ. Menurut pendapat mereka &eng $an tidak patut "adir di dalam ruangan ini yang sekarang penu" dengan para tamu a"li silat belaka. 294 Raja Pedang (kan tetapi &eng $an sendiri agaknya tidak peduli akan cucu!cucu mund -oa!san!pai tidak peduli bagaimana mereka memandangnya. )ia sendiri tersenyum dan berseri!seri waja"nya meli"at ke kanan kiri kepada para toko" kang!ouw yang sekarang sebagian besar berkumpul di situ. &aru sekarang dia mendapat kesempatan bertemu dengan mereka siapa tidak akan girang, )ari seorang di dekatnya dia tadi mendapat keterangan satu demi satu tentang para tamu yang dianggap tamu ke"ormatan. Mala" teman di dekatnya tadi seorang anak murid &u!tong!pai agaknya senang sekali bercerita se"ingga membocorkan ra"asia partainya ba"wa &u!tong!pai membantu -oa!san!pai sebaliknya menceritakan pula betapa #"ong!tong! pai dan &u!eng!pai selalu membantu #un!lun!pai dalam memusu"i -oa!san! pai. /uga dia menceritakan ke"ebatan setiap orang toko" yang dia anggap memiliki kesaktian seperti dewa!dewa! $elain gembira karena mendapat kesempatan meli"at orang!orang kang!ouw juga "atinya gembira ketika mendengar ba"wa 3"ak #un!lun!pai tidak "adir. &ukanka" dengan demikian maka kenbutan takkan terjadi dan dia tidak usa" bersusa" paya" untuk mencega"nya, $etela" tiba giliran &eng $an menyera"kan sumbangannya pemuda ini dengan waja" sunggu"!sunggu" memberi "ormat dengan menjura dalam di depan Lian &u Tojin sambil berkata ")engan "ati tulus dan "ormat saya meng"aturkan selamat kepada -oa!san!pai yang mencapai usia seratus ta"un. $emoga -oa!san!pai akan melewati ratusan ta"un lagi dan mela"irkan patriot!patriot yang ga!ga" perkasa pembela!pembela rakyat yang adil dan bijaksana. -arap Totiang sudi menerima kenang!kenangan tidak ber"arga ini." la membuka bungkusannya dan terdengar sedak terta"an dari #wa -ong ketika gadis ini meli"at isi bungkusan besar. Ternyata isinya..... kulit "arimau yang besar dan amat inda"nya. -arimau yang kemarin dulu.ia bunu" di "utan! Muka ketua -oa!san!pai berseri gembira. "Terima kasi" terima kasi"....." $ebagai layaknya seorang tuan ruma" dia niembalas peng"ormatan tamu bersama #wa Tin $iong sedangkan T"io &wee menerima kulit "arimau itu diletakkan di atas meja. #etika &eng $an kembali ke tempat duduknya telinganya yang tajam pendengarannya itu menangkap seruan!seruan "eran dan kagum dari para tamu. "$iapa dia itu, )apat mengambil kulit "arimau sebesar itu tanpa melukainya... "emmm agaknya pandai juga dia....."D )iam!diam &eng $an tersenyum dan me!rasa lucu. -arimau itu yang membunu"nya adala" #wa -ong dan dia dengan "ati!"ati tela" menutup luka!luka bekas tusukan pedang #wa -ong se"ingga dili"at sepintas lalu saja seakan!akan tidak ada bekas luka seakan!akan dia tela" menangkapnya dengan tangan kosong atau membunu"nya dengan kepalan saja! Tiba!tiba terdengar suara gadu" di bagian depan. 9rang!orang memandang dan membelalak kaget. $eorang pemuda yang bukan lain adala" .iam #in berlenggang masuk. 9rangnya si" tidak mendatangkan kaget pada para tamu "anya apa yang di bawanya yang mendatangkan "ebo". Pemuda ini datang membawa seekor ular besar yang melilit!lilit tubu"nya. ;lar sebesar pa"a yang keli"atan galak! &eng $an memandang dengan perasaan mendongkol. Terang sekali ba"wa pemuda itu sengaja berlagak untuk menarik per"atian orang. $ambil tersenyum!senyum pemuda itu meng"ampiri meja dan menjura kepada Lian &u Tojin. 295 Raja Pedang "Lian &u!totiang saya mewakili su"u datang untuk mengucapkan selamat dan terimala" semacam "adia" saya ini." $emua orang kaget dan mengira ba"wa pemuda ini akan meng"adia"kan ular besar itu. (kan tetapi Lian &u Tojin dengan waja" tenang membalas peng"ormatannya dan berkata. "(" saudara .iam terlalu sungkan. Terima kasi" atas pemberian selamat." .iam #in merogo" saku juba"nya dan mengeluarkan dua bua" tabung bambu yang tersumbat. Tercium bau yang amat amis ketika dia membuka sumbat daripada sebua" di antaranya "(gar Totiang ta"u apa isinya baik saya buka dan perli"atkan." la mengetuk bambu itu dan keluarla"..... seekor ular bersisik mera" yang kecil dan liar. )engan gerakan seorane a"li ditangkapnya le"er ular itu dan diangkatnya ke atas tinggi!tinggi. la berkata jelas kata!katanya ditujukan kepada semua tamu seperti seorang penjual obat rnempropagandakan obatnya. "-arap Lian &u totiang tidak menganggap saya memberi tanda mata yang tidak ada "arganya. $unggu"pun "anya merupakan dua ekor ular kecil dalam tabung bambu namun kurasa dibandingkan dengan semua barang sumbangan yang berada di atas meja ini "adia"ku adala" yang paling ber"arga. $epasang ular ini adala" yang disebut 2go!tok!coa 6;lar Lima Racun7 dapat digunakan untuk menyembu"kan lima macam ba"aya akibat terkena racun. &iarpun "anya tnerupakan dua ekor ular kecil namun sewaktu!waktu dapat berjasa dan menyambung nyawa benda!benda yang lain ini "anya inda" dipandang tapi tidak ada gunanya mana dapat dibandingkan dengan ular!ular pemberianku ini," )engan bangga dia menyera"kan dua tabung itu kepada #wa -ong dan T"io &wee seorang satu. .erak!geriknya bebas dan tak ta"u malu akan tetapi karena dia merupakan seorang tamu yang memberi "adia" ulang ta"un -oa! san!pai terpaksa biarpun dengan muka mera" dan mulut cemberut #wa -ong dan T"io &wee menerimanya juga. (dapun #wa Tin $iong mewakili su"unya menjura dan mengucapkan terinia kasi". .iam #in lalu menole" ke kanan kiri agaknya mencari tempat duduk yang suda" penu". $eorang tosu -oa!san!pai segera meng"ampiri dan sambil membungkuk!bungkuk tosu itu berkata. "Tuan muda silakan duduk di sebela" sana masi" ada tempat kosong." la "endak mengantar .iam #in duduk di ruangan sebela" kanan di mana berkumpul tamu!tamu muda. (kan tetapi .iam #in mengerutkan "idungnya ketika meli"at betapa tempat itu adala" tempat duduk orang!orang yang bukan "orang atas". la menggelengkan kepala dan berkata sambil tertawa. "&iarla" aku di sana saja suda" membawa tempat duduk sendiri." la lalu melangka" lebar menuju ke ruangan tamu ke"ormatan! Liu Ta pemimpin rombongan #"o!tong!pai agaknya mengenal pemuda ini karena dia segera berdiri dan tersenyum memberi "ormat. (kan tetapi yang pa!littg menyolok adala" sikap (ng #im $eng dan (ng #im 2io dua orang jago &u!eng!pai. (ng #im 2io melirik!lirik dengan senyum genit sedangkan (ng #im $eng ba"kan cepat berdiri dan menyilakan .iam #in menduduki tempat duduknya. ")udukla" (ng!twako. )udukla" biar aku duduk di tempat yang suda" kubawa sendiri. la lalu melepaskan lilitan ular di pinggang kemudian ular besar dan panjang itu dia gulung dan lingkar!lingkar se"ingga merupakan gundukan yang lebi" tinggi daripada bangku!bangku yang berada di situ. )i atas gundukan atau lingkaran tubu" ular inila" dia duduk nampak bangga 296 Raja Pedang dan jelas sengaja melakukan semua ini untuk menarik per"atian dan memancing pujian! &ukan main mendongkolnya "ati orang!orang -oa!san!pai menyaksikan sikap pemuda itu. T"io #i dan #ui Lok suda" mengepal tinju dan mereka ini diam! diam berjanji ba"wa kalau pemuda setan itu berani main gila mereka akan meng"adapinya lebi" da"ulu. #wa -ong dan T"io &wee juga mara" sekali dengan kerling tajam menyambar mereka diam!diam memaki pemuda itu. 2amun #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa keli"atan tenang!tenang saja apalagi Lian &u Tojin kakek ini mala" tersenyum!senyum nampak gembira. Pada"al di dalam "atinya guru dan dua orang muridnya ini selalu ter"eran mengapa 3"ak #un!lun!pai belum juga muncul. Tidak "anya 3"ak tuan ruma" yang ter"eran juga para tamu ter"eran!"eran mala" para tamu rnuda menjadi kecewa sekali. $esunggu"nya mereka naik ke -oa san bukan semata!mata untuk memberi peng"ormatan kepada -oa!san!pai melainkan terutama sekali tertarik akan "arapan meli"at pertandingan "ebat antara -oa!san!pai dan #un lun!pai. Mereka semua suda" ta"u ba"wa antara dua partai persilatan ini terdapat permusu"an maka sekali ini dalam pertemuan terbuka tentu akan diadakan pertandingan terbuka pula untuk menentukan siapa yang lebi" kuat. .iam #in menole" ke kanan kiri seperti orang mencari!cari. )iam!diam dia memper"atikan para tamu dan mencari seorang pemuda muka "itam. la bernapas lega ketika tidak dapat menemukan orang bermuka "itam itu akan tetapi dia masi" merasa gelisa" yang ditutup!tutupinya dengan sikap yang jumawa. $ebetulnya dia merasa k"awatir kalau!kalau "setan muka "itam" itu akan muncul di sini. "(" kenapa aku tidak meli"at seorang pun dari #un!lun!pai," tiba!tiba .iam #in berkata suaranya nyaring dan terdengar banyak orang terutama ole" para tamu ke"ormatan yang "adir di situ. $emua mata memandangnya karena memang pertanyaan ini suda" sejak tadi berada dalam benak semua tamu berikut tuan ruma" "anya tak seorang pun berani lancang mulut bertanya seperti yang dilakukan .iam #in. (ng #im $eng tertawa lalu menjawab juga dia sengaja mengera"kan tenaga se"ingga suaranya terdengar nyaring ".iam!tai"iap apaka" kau juga ingin sekali menonton keramaian, Tentu mereka akan datang!" "#abarnya ketua #un!lun!pai juga mau datang memberi selamat, &etulka" berita ini," .iam #in bertanya lagi tidak peduli akan pandang mata tak senang dari seorang tosu yang tinggi besar dan duduk di dekatnya. "Memang ada berita itu" jawab (ng #im $eng "dan mala" murid!murid #un! lun!pai suda" memberi ta"u kepadaku sendiri. (ku pun suda" lama tidak berjumpa dengan Pek .an $iansu ingin aku menyampaikan "ormat." "-a!"a!"a (ng!twako. (gaknya kau ini sa"abat karib #un!lun!pai!" .iam #in terang!terangan menegur tertawa. (ng #im $eng juga tertawa. "#un!lun!pai adala" partai terbesar di dunia ini partai terbesar dan terkuat juga terkenal sebagai tempat pendekar!pendekar gaga" perkasa. $iapa orangnya yang tidak bersa"abat dengan mereka, $uda" jelas ba"wa percakapan antara .iam #in dan (ng #im $eng ini adala" percakapan yang menyerempet!nyerempet ketenangan dan para tamu serentak meng"entikan percakapan mereka dan mendengarkan dengan "ati tegang. #wa Tin $iong sendiri mulai melirik!lirik ke ara" tempat duduk para tamu ke"ormatan. (dapun T"io #i T"io &wee #ui Lok dan #wa -ong suda" 297 Raja Pedang terang!terangan memandang ke ara" (ng #im $eng dengan mata tajam. Tiba!tiba &eng Tek 5u tosu dan &u!tong!pai yang sejak tadi merasa muak meli"at lagak .iam #in berdin dan bangkunya. la memang seorang yang galak dan jujur di dalam "atinya dia pro kepada -oa!san!pai. #ini mendengar percakapan yang menyinggung!nyinggung urusan #un!lun!pai dia tak dapat mena"an lagi kesabarannya. $eperti orang bicara kepada diri sendiri tosu tinggi besar yang suda" tua tapi masi" keli"atan muda ini menengada"kan kepalanya dan berkata keras. "$iapa yang rnenjilat dan bermuka!muka pada yang besar dan kuat tiada bedanya dengan kutu anjing yang "idupnya "anya mengandalkan tubu" anjing yang ditumpanginya!" Mendengar ucapan yang keras ini $emua tamu diam dan semua memandang ke ara" ruangan tamu ke"ormatan itu. Tak seorang pun mengira ba"wa dari ruang ini akan disulut api yang akan membakar perayaan itu. .iam #in tertawa!tawa geli seakan!akan dia rnerasa betapa lucunya kata! kata tadi. (ng #im $eng melompat bangun dari bangkunya memandang ke ara" &eng Tek 5u sambil bertanya. "#au berani menyamakan aku dengan kutu anjing," &eng Tek 5u menole" kepadanya seakan!akan tak peduli lalu balas bertanya "#au merasa menjadi kutu anjing atau tidak," "Tentu saja tidak!" (ng #im $eng mara" mukanya suda" menjadi mera" sekali matanya melotot. *#alau tidak ya suda"! (ku tidak memaki siapa!siapa "anya mengatakan ba"wa kalau ada yang menjilat dan bermuka!muka pada yang besar dan kuat dia itu seperti kutu anjing. #alau kau bukan kutu anjing ya suda"la" kenapa ribut!ribut," Terdengar suara ketawa di sana!sini. "-i!"i!"i... * #wa -ong menutupi mulutnya dengan tangan untuk mena"an ketawanya. Tentu saja gadis ini suda" maklum ba"wa 3"ak &u!eng!pai memang selaln menangkan #un!lun adapun 3"ak &u!tong!pai membantu 3"aknya. (palagi ia mengenal &eng Tek 5u sebagai sa"abat karib aya"nya maka ia girang dan geli meli"at betapa tosu yang memang berwatak berangasan kasar dan jujur tapi pandai berdebat itu mempermainkan (ng #im $eng. "$atu nol....." kata &eng $an. Pemuda ini sejak tadi tela" memperli"atkan keringanan tangannya tanpa diminta tela" membantu ke sana ke sini kadang!kadang membantu para tosu yang meng"idangkan makan minum kepada para tamu kadang!kadang membantu memberes!bereskan barang! barang sumbangan di atas meja panjang itu ketika dia mendengar #wa -ong tertawa. 'a sendiri juga merasa geli maka tanpa disengaja dia tadi berkata "$atu nol....." "(panya yang satu nol," #wa -ong bertanya liri" tanpa pedulikan lirikan aya"nya yang "endak mencega" ia bicara tentang "al yang meributkan. "Tosu "itam tinggi besar itu menang satu si tinggi kurus itu kala" dan belum menangkan apa!apa maka kedudukan mereka menjadi satu nol untuk si tosu tinggi besar" jawab &eng $an. $ementara itu mendengar ucapan &eng Tek 5u (ng #im $eng makin mara" akan tetapi tentu saja dia akni berada di 3"ak sala" kalau dia mulai memaki. 'a mena"an kemara"anny dan pura!pura bersikap tenang bertanya. "0" tosu yang bersikap kasar. Tidak ta"u siapaka" kau," 298 Raja Pedang "(ng #im $eng sicu 6orang gaga"7 sebagai jagoan besar &u!eng!pai tentu saja tidak mengenal pinto 6aku7 &eng Tek 5u dari &u!tong!pai." (ng #im $eng nampak kaget sekali dan dia merasa menyesal mengapa tadinya dia tidak mencari keterangan lebi" dulu siapa sebenarnya tosu tinggi besar yang kasar ini. #iranya toko" &u!tong!pai! /awaban &eng Tek 5u tadi sekaligus memukul lawannya karena jawaban itu juga merupakan sindiran tajam sekali. )engan mengenal nama (ng #im $eng dan partainya merupakan tanda betapa tajam pandangan dan luas pengeta"uan &eng Tek 5u sebaliknya kalau orang sampai tidak mengenal toko" &u!tong!pai "al itu bole" dikatakan keterlaluan dan picik pengeta"uannya. ")ua nol....." kata pula &eng $an tapi sebelum #wa -ong sempat bicara pemuda ini suda" pergi untuk membantu para tosu mengisi lagi arak bagi para tamu. $ementara itu (ng #im $eng berusa"a menyembunyikan perasaan malunya. "(" kiranya &u!tong!pai....." $ambil berkata demikian dia pun duduk kembali dan mengajak .iam #in bercakap!cakap. $ikapnya ini jeias sekali "endak membalas keli"atan memandang renda" kepada &u!tong!pai. &eng Tek 5u sentu saja merasai ini mukanya suda" mera" "atinya suda" panas akan tetapi ole" karena tidak ada alasan dia pun tidak dapat berbuat apa!apa. #etegangan antara dua orang ini makin terasa dan semua orang ta"u ba"wa apabila ada sedikit saja dasar dan alasannya tentu kedua orang ini akan saling tantang. Pada saat itu ketegangan yang ditimbulkan ole" toko" &u!eng!pai dan &u! tong!pai ini seketika lenyap dengan masuknya seorang gadis berpakaian serba "ijau yang cantik dan gaga". )ara ini masi" remaja sekali memakai pakaian serba "ijau yang seder"ana potongannya tapi ringkas gagang pedang tersembul di balik punggungnya. la memasuki ruangan itu seorang diri saja dan inila" yang menarik per"atian orang terutama sekali per"atian para tamu rnuda. Tanpa menole" ke kanan kiri gadis itu segera meng"ampiri Lian &u Tojin dan memberi "ormat dengan sopan. "Totiang yang mulia teecu mewakili su"u $wi Lek -osiang mengucapkan selamat kepada -oa!san!pai dan menyampaikan tanda mata ini." Ternyata gadis itu membawa barang sumbangan berupa sebua" mainan burung dara terbuat daripada perak yang diukir inda" sekali bermata kumala. Lian &u Tojin tersenyum lebar nampak gembira sekali dan menerima benda sumbangan itu. "-a!"a!"a benar!benar pinto yang suda" tua ini menerima peng!"ormatan besar yang amat membanggakan "ati. T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang sampai sudi mengingat "ari ulang ta"un -oa!san!pai benar!benar menggirangkan sekali. Terima kasi" anak yang baik. &a"agiala" $wi Lek -osiang mempunyai murid seperti engkau. -ong -ong dan &wee!ji ajak nona ini duduk bersama." $ebagai murid $wi Lek -osiang kiranya suda" sepantasnya kalau nona ini diberi tempat duduk bagian tamu ke"ormatan akan tetapi Lian &u Tojin meli"at betapa tak pantasnya kalau nona muda jelita ini "arus duduk dalam satu ruangan dengan orang!orang laki!laki terutama di situ terdapat .iam #in. 9le" karena inila" maka dia sengaja menyuru" #wa -ong dan T"io &wee mengajak nona itu duduk bersama dengan demikian dia dapat menjaga nama besar T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang juga di samping itu dapat menjaga nona muda ini dari pandang mata atau ucapan yang kasar mengandung kekurangajaran. )iam!diam 299 Raja Pedang kakek ini suda" dapat menilai watak daripada orang muda semacam .iam #in. #wa -ong dan T"io &wee suda" perna" mendengar nama besar T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang maka sekarang bertemu dengan muridnya yang begini cantik dan sebaya dengan mereka tentu saja mereka dapat menerimanya dengan girang dan sebentar saja tiga orang nona ini bercakap!cakap dengan rama" dan akrab. -anya menjadi ke"eranan "ati dua orang nona -oa!san!pai itu ketika meli"at betapa nona berbaju "ijau ini sering kali memandang ke ara" para tamu sinar matanya menyambar!nyambar penu" selidik seakan! akan dia mencari seseorang antara para tamu. Mendadak terdengar teriakan tosu penjaga pintu gerbang depan. Pek .an $iansu dari #un!lun!pai datang.....!" $erentak suara berisik dari para tamu ter"enti. Muka!muka menjadi tegang mata menatap keluar penu" per"atian dada berdebar!debar. Terutama sekali murid!murid -oa!san!pai mereka siap untuk meng"adapi segala kemungkinan. Mereka mengira ba"wa tentu Pek .an $iansu ketua #un!lun! pai ini datang membawa banyak anak muridnya dari #un!lun!pai. (kan tetapi mereka semua itu kecele ketika meli"at ba"wa yang muncul "anya seorang kakek tua sekali usianya "ampir delapan pulu" ta"un jenggotnya puti" panjang sampai ke perut sepasang matanya juga keli"atan puti"nya saja seperti mata yang suda" lamur tubu"nya tinggi kurus mulutnya tersungging senyuman rama" dan tenang tangan kanannya membawa sebatang tongkat bambu yang panjang. )i belakangnya sambil menundukka" mukanya berjalan seorang pemuda bertubu" tinggi tegap bermuka tampan gaga". ;sia pemuda ini takkan lebi" dari dua pulu" empat ta"un. la berjalan di belakang kakek itu membawa sebatang pedang yang diletakkan di atas kedua lengannya yang ditelentangkan seperti orang membawa baki )i pinggangnya sendiri tergantung puja sebatang pedang. )apat diduga ba"wa pedang yang dibawanya itu tentula" pedang pusaka #un!lun!pai dan agaknya kakek tua itu suda" menyuru" pemuda ini sebagai tukang membawanya. )engan sikap yang amat manis Pek .an $iansu berjalan mernasuki ruangan itu mengangguk ke kanan kiri kepada toko"!toko" yang dia kenal kemudian dengan langka" "alus dia terus masuk meng"ampiri Lian &u Tojin yang siang! siang suda" berdiri dari tempat duduknya berdiri tegak menyambut sikapnya "alus waja"nya berseri rama" akan tetapi sepasang matanya memandang penu" keangkeran seorang ketua partai besar. "Pek .an $iansu selamat datang di -oa!san!pai. #edatanganmu benar!benar amat melegakan "ati pinto" kata Lian &u Tojin sambil mengangkat kedua tangan ke dada dan membungkuk. "(" kau baik sekali Lian &u toyu" kata kakek tua itu sambil tersenyum dan balas memberi "ormat. "Tidak "anya engkau aku pun merasa lapang dadaku dapat bertemu muka dengan ketua -oa!san!pai. Perkenankanla" aku mengucapkan selamat kepada -oa!san!pai." "Terima kasi"...... terima kasi"..... dan silakan duduk $iansu. $ilakan duduk dan pengiringmu itu juga. )an suru"la" anak!anak muridmu masuk semua pinto persilakan mereka duduk dan menerima jamuan seder"ana dan seadanya dari -oa!san!pai." 300 Raja Pedang (kan tetapi biarpun masi" tersenyum!senyum kakek #un!lun!pai itu tidak mau duduk tetap berdiri di situ dan pemuda yang gaga" tampan tadi masi" berdiri pula di belakangnya tunduk membawa pedang pusaka. "Terima kasi" Lian &u toyu. (ku datang "anya dengan muridku yang paling muda ini. (ku datang tidak membawa maksud buruk mengapa "arus datang membawa anak!anak #un!lun!pai, Lian &u toyu suda" terlalu lama kau dan aku diam!diam saja meli"at kebodo"an anak!anak kita. #urasa sekarangla" saatnya kita "arus bertindak. #embali suasana menjadi tegang orang!orang diam tak bergerak tak bersuara semua per"atian dicura"kan kepada dua orang kakek tua yang kini berdiri saling ber"adapan itu. Lian &u Tojin masi" tersenyum akan tetapi keningnya bergerak!gerak. "Pek .an $iansu tindakan apa gerangan yang "endak kaulakukan," Pek .an $iansu menole" ke kana" kiri jenggotnya yang panjang itu bergerak!gerak. "Toyu 6sa"abat dalam To7 lajimnya urusan seperti yang "endak kubicarakan ini dilakukan di dalain sebua" kamar tertutup atau di lingkungan keluarga saja. (kan tetapi meli"at keadaan kedua partai kita yang selama ini tela" terjadi kesala"1a"aman dan bentrokan!bentrokan maka kurasa mala" ada baiknya kalau pembicaraan ini disaksikan ole" para orang gaga" yang "adir di sini. /usteru memerlukan saksi!saksi inila" maka aku sengaja memili" "ari baik ini." "#atakanla" maksudmu pinto mendengarkan penu" per"atian" Lian &u Tojin berkata ketika meli"at kakek tua itu ber"enti sejenak. Pek .an $iansu menarik napas panjang. "Lian &u toyu berpulu" ta"un kau dan aku menjadi sa"abat karib sampai!sampai da"ulu kita perna" mempererat "ubungan dengan menjodo"kan murid!murid kita satu dengan yang lain." "5elakanya justeru perjodo"an itula" yang menyebabkan semua keributan" Lian &u Tojin menceta sambil menarik napas panjang penu" penyesalan*. "$egala sesuatu memang suda" ditentukan ole" T"ian 4ang Ma"a #uasa" Pek .an $iansu irieng"ibur. "Tapi bagi orang!orang yang suda" banyak makan asam garam ke"idupan seperti kita ini kiranya mengingatkan "al!"al lama bukanla" perbuatan yang benar. Lebi" baik kita memandang ke depan daripada menengok ke belakang. Tidakka" kaupikir demikian juga Toyu,*. Tiba!tiba tosu penjaga di pintu gerbang berkata keras. "$ouw!kongcu 6tuan muda $ouw7 dan Tan!kongcu datang.....D Lian &u Tojin mengangkat muka memandang juga semua tamu. 4ang masuk adala" dua orang laki!laki muda yang berpakaian inda" dan bersikap gaga". $eorang di antaranya adala" $ouw #ian &i Pangeran Mongol yang perna" menggoda Liem $ian -wa da"ulu kemudian menculik T"io &wee dan #wa -ong kemudian dapat membujuk Lian &u Tojin memberikan janjinya untuk tidak membantu pemberontak Pek!lian!pai. -al ini tela" dituturkan di bagian depan yaitu terjadi "ampir sepulu" ta"un yang lalu. &iarpun semenjak itu tidak ada lagi "ubungan antara -oa!san!pai dengan Pangeran Mongol ini namun tidak meng"erankan apabila $ouw #ian &i datang pula untuk meng"adiri perayaan -oa!san!pai. Meli"at orang yang perna" menculiknya #wa -ong dan T"io &wee menjadi mera" mukanya mara" sekali. /uga Liem $ian -wa memandang dengan sinar mata penu" kebencian. &egitu masuk $ouw #ian &i segera menujukan pandang matanya ke dalam ke ara" wanita!wanita cantik itu. Mulutnya 301 Raja Pedang tersenyum!senyum dan matanya liar memandang. Tiba!tiba dia meli"at gadis baju "ijau yang duduk bersama #wa -ong dan T"io &wee dia nampak kaget lalu berseru gembira. .". "-eeeee..... 2ona T"io 0ng! #au disini juga.....," &agi orang!orang -oa!san!pai bukanla" ane" kalau $ouw #ian &i mengenal nona baju "ijau yang sekarang baru mereka keta"ui bernama T"io 0ng itu. &ukanka" da"ulu juga $ouw #ian &i berada di markas Mongol bersama dengan T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang guru nona itu, T"io 0ng nona baju "ijau yang perna" kita kenal ketika ia bertemu dengan &eng $an dan mengaku bernama 0ng "anya mengangguk kaku ke ara" $ouw #ian &i dan berkata "(ku mewakili su"u." "(" su"umu di mana sekarang, &erta"un!ta"un "wesio tua itu tidak perna" muncul. )an kau..... "emmm suda" besar sekarang dan..... cantik...." Terdengar suara orang tertawa di sana!sini dan $ouw #ian &i menjadi mera" mukanya sadar dia ba"wa di depan banyak orang itu dia tela" bersikap terlalu bebas dan mungkin agak ceriwis! 5epat!cepat dia menarik tangan temannya diajak meng"ampiri Lian &u Tojin menjura dan meng"aturkan selamat. Lian &u Tojin mengucapkan terima kasi" lalu #wa Tin $iong yang mempersilakan dua orang muda itu mengambil tempat duduk. #arena maklum ba"wa $ouw #ian &i seakan!akan mewakili Pemerinta" Mongol maka #wa Tin $iong memberinya tempat duduk selayaknya di dekat ruang tamu ke"ormatan. #wa -ong duduk di bangkunya dengan bengong. $epasang matanya tiada "enti!nya menatap waja" pemuda yang menjadi teman $ouw #ian &i. 9rang itu benar!benar mirip &eng $an pikirnya ter"eran!"eran. 'ngin ia bicarakan "al ini dengan T"io &wee akan tepat ia meli"at T"io &wee memeluk lengan gadis baju "ijau sambil berkata. "0" 5ici 0ng yang baik kiranya kita masi" satu keturunan! /adi kau juga bernama keturunan T"io," (kan tetapi gadis baju "ijau itu T"io 0ng tidak menyambut sikap T"io &wee dengan gembira sebaliknya ia "anya menundukkan muka dan mengerutkan kening. "0nci 0ng siapaka" aya"mu.....,D*T"io &wee dalam kegembiraannya mendesak. "(ya"..... aya" suda" meninggal dunia juga ibu aku yatim piatu." . T"io &wee ter"aru dan memeluk pinggang gadis itu. "(" kasi"an kau 0nci 0ng. (ya"ku juga suda" meninggal dunia tapi ibuku masi" ada di .i! nam.....* #wa -ong yang tak jadi mengajak T"io &wee bicara tentang orang muda teman $ouw #ian &i yang ia anggap mirip &eng $an segera memutar le"er mencari!cari &eng $an dengan matanya. Tapi kemanapun ia mencari dengan pandang matanya di situ tidak keli"atan adanya &eng $an. #emanaka" perginya pemuda ini,. Memang &eng $an pergi bersembunyi! Pemuda ini mengalami "al!"al yang mengguncangkan "atinya. Pertama!tama meli"at munculnya T"io 0ng yang dia kenal sebagai nona 0ng berpera"u dia suda" cepat menyingkirkan diri agar jangan terli"at ole" nona itu. Pengalamannya dengan T"io 0ng membuat dia ter"aru dan juga merasa malu untuk bertemu muka di tempat umum seperti itu #emudian munculnya Pek .an $iansu dengan orang muda yang membawa pedang pusaka membuat "atinya cukup merasai ketegangan "ebat. 'nila" tugasnya dan 302 Raja Pedang inila" mengapa dia datang ke tempat ini. la "arus menjaga agar -oa!san!pai jangan sampai bentrok lebi" "ebat dengan #un!lun!pai dan ini pula sebabnya mengapa pemimpin para pemberontak 5iu .oan 5iang menitipkan dua pucuk surat untuk ketua masing!masing partai untuk mendamaikan. $ekarang kedua orang ketua itu suda" saling ber"adapan kata!kata suda" mulai menyinggung!nyinggung persoalan. &eng $an biarpun menyembunyikan diri di belakang orang!orang lain dia memasang telinga mendengarkan penu" per"atian dan siap untuk bertindak sebagai penenga" apabila keadaan menjadi panas. #emudian munculla" $ouw #ian &i itu. -atinya ikut panas meli"at $ouw #ian &i yang suda" perna" dikenalnya dan meli"at sikap yang kurang ajar dari laki!laki ceriwis dan mata keranjang ini. (kan tetapi segera jantungnya serasa ber"enti berdetak ketika dia meli"at orang muda yang menjadi teman $ouw #ian &i. la menggosok!gosok kedua matanya dan waja"nya perla"an!la"an menjadi pucat dan tentu akan beruba" "ijau sekali kalau saja dia tidak lekas!lekas mengera"kan tenaga dalamnya untuk melawan "awa yang menjalar ke mukanya. "4a Tu"an....." bisiknya dalam batin. Tak sala"ka" ingatannya! 'tula" waja" #ui!ko 6kakak #ui7 waja" Tan &eng #ui kakaknya kakak kandungnya.....! )an tadi tosu penyambut juga meneriakkan nama Tan!kongcu untuk orang itu. &etulka", &eng $an menjadi pusing. <aja" kakak!nya sering kali terbayang semenjak dia dilemparkan ke sungai ole" $ong!bun!kwi da"ulu itu. &iarpun dia mengenal waja" kakaknya ketika dia masi" kecil namun waja" orang muda yang sekarang duduk dengan anteng di kursi itu tak sala" lagi. Tapi benarka", &agaimana kalau dia keliru, &ukan tak mungkin ada orang lain bers"e Tan yang waja"nya ada persamaan dengan waja" kakaknya! $etela" gangguan kecil ini mereda yaitu kedatangan $ouw #ian &i dan temannya per"atian semua orang diali"kan lagi kepada dua orang ketua yang berdiri saling ber"adapan itu. Memang Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin masi" berdiri di tempat tadi. #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa juga masi" berdiri di belakang su"unya sedangkan pemuda yang ole" Pek .an $iansu diaku sebagai muridnya termuda juga masi" berdiri di situ tak bergerak seperti patung. <aja"nya yangi tampan dari pemuda tinggi tegap ini mala" agak pucat matanya redup. (gaknya $ouw #ian &i segera dapat merasai ketegangan suasana ini maka dia pun tidak banyak tingka" lagi dan segera menujukan per"atiannya ke dalam. Pek .an $iansu mulia membuka mulut. "Lian &u toyu seperti kukatakan tadi segala apa di dunia ini betapapun "ebat manusia berusa"a keputusannya diambil ole" T"ian 4ang Ma"a #uasa. &uktinya kau dan aku dua orang tua berusa"a untuk kebaikan untuk eratnya "ubungan antara kita dengan jalan menjodo"kan murid!murid kita. (kan tetapi apa dayanya agaknya T"ian meng"endaki lain. &etapapun juga kita jangan "abis daya upaya sa"abatku. 9le" karena itu kedatanganku ini selain memberi selamat atas ulang ta"un -oa!san!pai juga ingin aku mengajukan sebua" usul baik kepadamu demi untuk meredakan suasana panas dan sekalian untuk menyambung kembali persa"abatan yang "ampir diputus ole" sepak terjang anak!anak murid kita." la ber"enti dan mengambil napas panjang. Lian &u Tojin mengangguk!angguk. ";capan!ucapanmu dapat pinto terima. (kan tetapi tentang usul yang "endak kauajukan itu "emmm..... baikla" kita li"at!li"at dulu. ;sul apaka" gerangan itu $iansu," 303 Raja Pedang #akek #un!lun!pai itu menengok ke ara" pemuda yang membawa pedang pusaka lalu dia tersenyum berkata "Lian &u totiang pemuda ini adala" muridku yang termuda dia ini adala" anak tunggal dari mendiang muridku &un $i Teng....." la ber"enti sebentar mengumpulkan tenaga mengusir ingatan ba"wa &un $i Teng muridnya itu tewas di tempat ini. ")ia inila" a"li warisku satu!satunya dan dia pula yang kusera"i pedang pusaka #un!lun!pai kelak menggantikan kedudukanku. Muridku yang termuda ini bernama &un Lim #wi berusia dua pulu" dua ta"un. Lian &u totiang jika kau masi" suka meli"at mukaku masi" suka mengingat per"ubungan lama dan masi" ada niat baik untuk menyambung kembali tali persa"abatan aku datang untuk mengusulkan kepadamu agar diadakan pengikatan jodo" antara muridku ini dengan seorang di antara cucu muridmu perempuan." $etela" berkata demikian Pek .an $iansu menengok ke ara" T"io &wee dan #wa -ong yang seketika menjadi pucat. -ening di tempat itu. $emua orang memandang dengan "ati tegang. -ebat sekali usul ini sekaligus ketua #un!lun!pai itu seperti orang takluk dan menyera" ka/a" mengulurkan jalan perdamaian. Muka pemuda itu &un Lim #wi juga pucat sekali dan perla"an!la"an dua titik air mata mengalir keluar dari kedua matanya yang dia meramkan. Memang "ebat usul dari gurunya ini. &ayangkan saja &un Lim #wi adala" putera tunggal &un $i Teng yang tewas di -oa!san!pai dalam pertandingan melawan -oa!san $ie!eng! )an dia putera tunggalnya "endak dijodo"kan dengan anak dari pembunu" aya"nya! #edua tangannya yang memegang pedang pusaka gemetar. $emua ini terli"at ole" &eng $an dari tempat sembunyinya. la suda" mendekat dan bukan main ter"aru "atinya. Terngiang dalam telinganya pesan terak"ir dari mendiang &un $i Teng ketika "endak meng"embuskan na1as terak"ir da"ulu. &agaimana kata!kata terak"ir itu, ............. kau ber/anjila" ba"wa kelak kau akan mengamat!amati putera tunggalku &un Lim #wi....." &iarpun &eng $an tak perna" mengeluarkan ucapan janji itu akan tetapi di dalam "atinya dia tak perna" melupakan kata!kata terak"ir yang merupakan pesan itu. )an sekarang dia nieli"at &un Lim #wi berdiri di sana di belakang Pek .an $iansu sebagai murid kakek itu sebagai a"li waris tunggal dari #un!lun!pai! )an dia meli"at &un Lim #wi "endak dijadikan alat pendamai antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai. la merasakan betapa "ebatnya keperi"an "ati pemuda tinggi tegap itu disuru" mengawini anak musu" besar yang tela" membunu" aya"nya. )an diam!diam simpati di "ati &eng $an tercura" kepada pemuda tinggi besar itu perasaan kasi"an dan juga kagum. la meli"at &un Lim #wi sebagai seorang pemuda yang amat berbakti kepada guru seorang pemuda yang baik dan juga dapat mena"an "ati. Ter"arula" dia meli"at dua butir air mata yang mengalir turun dari sepasang mata &un Lim #wi. <aja" Lian &u Tojin juga beruba" 2ampaknya kakek ini bimbang sekali terpukul dan bingung ole" usul yang tak tersangka!sangka dari Pek .an $iansu itu. $ampai lama kakek ini "anya memandang kepada Pek .an $iansu yang masi" berdiri tegak memegangi tongkat bambunya. #emudian memandang kepada &un Lim #wi yang masi" tunduk sambii mernegangi pedang pusaka. Ter"aru juga "ati Lian &u Tojin. Terang ba"wa biarpun "atinya "ancur pemuda #un!lun pai itu tunduk akan keputusan gurunya seorang murid yang baik dan patu". (k"irnya ketua -oa!san!pai ini menengok ke ara" murid!muridnya kemudian setela" meli"at pandang mata keras berca"aya 304 Raja Pedang dari mata #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa dia berkata kepada Pek .an $iansu. "-ebat sekali usulmu $iansu. &enar!benar pinto tidak perna" menyangkanya ba"wa usa"a untuk jalan damai yang kauadakan sampai demikian jau"nya. ;ntuk maksud baik itu saja pinto suda" wajib meng"aturkan terima kasi" kepadamu. (kan tetapi urusan yang kauusulkan ini bukanla" urusan kecil dan sunggu" pinto merasa ragu!ragu dan ba"kan tidak berani memutuskannya. (da banyak sa"abat yang duduk menjadi saksi di sini dan kiranya suda" sepatutnya kalau kita minta nasi"at dan pertimbangan mereka. (kan tetapi tentu saja lebi" da"ulu aku "arus minta pendapat kedua orang muridku karena mereka adala" orang!orang yang $ecara tangsung tersangkut urusan pertentangan dengan 3"akmu." "&aikla" Lian &u toyu kaubicarakanla" urusan ini aku masi" sabar menanti." #akek itu lalu melangka" mundur dua langka" dan berdiri bersandar pada tongkatnya. &un Lim #wi juga melangka" mundur dan menggunakan kesempatan ini untuk mengusap dua titik air mata dari pipinya dengan ujung lengan bajunya. "Tin $iong $ian -wa bagaimana pendapat kalian," Lian &u Tojin bertanya kepada dua orang muridnya dengan suara nyaring. Memang kakek ini sengaja "endak merundingkan usul ini secara terbuka se"ingga banyak saksi akan meli"at ba"wa -oa!san!pai tidak sekali!kali mempunyai maksud buruk. "$u"u teecu dalam urusan besar ini "anya menyera"kan segala keputusan kepada $u"u. -anya teecu meng"arap kelonggaran $u"u supaya mengingat ba"wa -ong!ji suda" teecu rencanakan tentang calon suaminya." )engan ucapan ini secara "alus #wa Tin $iong tidak menyetujui kalau puteri tunggalnya yang akan dijadikan pengikat antara dua partai itu dan menjadi jodo" putera &un $i Teng! "$u"u teecu rasa amat tidak baik kalau mengulang lagi urusan busuk yang perna" menjadi sebab peng"inaan ter"adap -oa!san!pai kita. (paka" kita tidak kapok setela" apa yang terjadi dengan diri teecu, 9rang #un!lun!pai tak dapat dipercaya. $iapa ta"u kalau!kalau urusan perjodo"an nanti "anya akan meng"ancurkan peng"idupan seorang murid lam dari -oa!san!pai seperti yang tela" teecu derita," $ampai di sini tak terta"an lagi air mata bercucuran dari mata Liem $ian -wa. Lian &u Tojin menarik napas panjang DDPek .an $iansu kauli"at pinto tak dapat memutuskan usulmu itu begitu saja "arus pinto mendengarkan keterangan 3"ak lain." la menole" ke ara" &eng Tek 5u"&eng Tek 5u toyu kau sebagai sa"abat baikku coba kaukeluarkan pendapatmu tentang usul 3"ak #un!lun!pai agar "ati pinto tidak bimbang ragu." &eng Tek 5u tosu toko" &u!tong!pai yang tinggi besar dan jujur ini segera bangkit berdiri lalu terdengar suaranya yang keras dan parau. "Pinto adala" orang luar akan tetapi karena Lian &u toyu suda" menaru" peng"argaan ter"adap pendapat pinto baikla" pinto keluarkan pendapat secara jujur dengan terusterang. Tersera" kalau ada pi"ak yang tidak setuju pendapat pinto ini pokoknya bagi pinto pendapat ini keluar dari "ati yang jujur. dan tidak berat sebela"." $ampai di sini tosu tinggi besar ini melirik ke ara" (ng #im $eng dan (ng #im 2io "&eng Tek 5u toyu teruskanla"" Lian &u Tojin mendesak. DDPinto yang suda" mendengar seluru"nya tentang persoalan -oa!san!pai dan #un!lun!pai dari Lian &u toyu dapat menarik kesimpulan ba"wa segala pokok pangkal 305 Raja Pedang persoalannya ini yang menjadi biang keladinya adala" #wee $in. $uda" jelas ba"wa dia bersekongkol dengan 3"ak 2go!/ian!kauw mengadakan kerusu"an membunu" orang tua Liem!li"iap dan karenanya dia menyeret #un!lun!pai ke dalam permusu"an dengan 3"ak -oa!san!pai. #arena dia pula maka dua orang saudara &un dari #un!lun!pai sampai tewas dalam pertandingan di -oa!san dan permusu"an menjadi berlarut!larut." "Pertandingan apa," tiba!tiba Liu Ta jago #"ong!tong!pai berdiri dan mencela suaranya tinggi kecil tidak sesuai dengan tubu"nya yang pendek gemuk. "#edua &un!eng"iong itu datang berdua saja mengantarkan sute mereka #wee $in naik ke puncak. 2aik berdua saja berarti mempunyai maksud baik akan tetapi ta"u!ta"u mereka terbunu" di sini. (ku "eran kalau tidak dikeroyok mana bisa dua orang gaga" s"e &un itu tewas," "Liu!sicuD" Lian &u Tojin menegur menda"ului &eng Tek 5u yang suda" memandang dengan mata melotot. "Pinto "arap Liu!sicu sudi bersabar. Tentu saja sebagai tamu dan saksi $icu ber"ak mengukirkan pendapat akan tetapi tunggula" saat dan giliranD" ;capan Lian &u Tojin penu" ke"alusan namun di dalam ke"alusan ini tersembunyi celaan dan kekerasan. $emua ini dilakukan ole" ketua -oa!san!pai selain untuk menjaga keangkeran partainya juga untuk mencega" terjadinya bentrokan antara &eng Tek 5u dan Liu Ta. Liu Ta nienjadi mera" mukanya menganggnk dan duduk kembali. &eng Tek 5u juga mera" mukanya dan melanjutkan "Tadi suda" pinto katakan pendapat pinto keluar dari "ati yang jujur tak peduli diterima atau tidak ole" yang mendengarkan. Pinto ulangi lagi pokok pangkal urusan permusu"an ini terjadi karena gara!gara #wee $in. #etika itu menurut Lian &u totiang #wee $in ditolong dan dilarikan ole" -ek!"wa #ui!bo guru dari ketua 2go!lian! kauw. )i sini saja suda" terbukti ba"wa lagi!lagi #wee $in yang bersekongkol dengan 3"ak 2go!lian!kauw dan ak"ir!ak"ir ini kita semua suda" mendengar sepak terjangnya membantu 2go!lian!kauw. 9le" karena itu menurut pendapat pinto begini usul Pek .an $iansu untuk mengak"iri permusu"an dengan ikatan jodo" antara murid #un!lun!pai dan murid -oa!san!pai adala" usul yang amat sempurna dan bole" dipuji dan di"ormati. (kan tetapi suda" tentu saja luka di "ati 3"ak -oa!san!pai takkan terobati kalau di samping usul baik ini 3"ak #un!lun!pai tidak mengambil tindakan yang tegas ter"adap bekas anak muridnya. #wee $in. Maka sebaiknya 3"ak -oa!san!pai mengadakan syarat ba"wa #wee $in "arus dapat diantar ke -oa!san!pai ole" 3"ak #un lun mati atau "idup dan setela" itu barula" diadakan perundingan tentaRg ikatan jodo". 2a" pinto suda" bicara tersera"la"!" la duduk kembali meng"apus keringatnya dengan ujung lengan baju. Liu Ta meloncat berdiri memandang kepada Pek .an $iansu. "$iansu "arap kau orang tua i=inkan saya bicara untuk membersi"kan nama baik #un!lun yang dicoreng "itam ole" orang sombong!" Pek .an $iansu sejak tadi suda" menjadi muram waja"nya "atinya kecewa bukan main ba"wa maksud baiknya ternyata tidak mendapatkan sambutan dengan baik. la suda" ribut lebi" dulu di #un!lun dengan muridnya &un Lim #wi sebelum datang ke -oa!san. la suda" menggunakan banyak kata!kata untuk membujuk Lim #wi supaya mentaati ke"endaknya dan mau dijodo"kan dengan anak murid -oa!san!pai demi untuk memperbaiki dan melenyapkan ketegangan. #etua #un!lun!pai ini maklum betapaberatnya "al ini bagi Lim #wi akan tetapi karena ketaatan dan kebaktiannya pemuda itu ak"irnya 306 Raja Pedang tunduk. $iapa kira di sini kembali dia meng"adapi pertentangan! pertentangan yang agaknya akan berakibat tidak baik. $ekarang meli"at 3"aknya dibantu orang tentu saja dia "anya dapat mengangguk sambil berkata "&ole" saja Liu!eng"iong "anya ku"arap kau tidak melupakan maksud baik yang kubawa jau"!jau" dari #un!lun." "Lian &u totiang" kata toko" #"ong!tong!pai ini sambil menjura kepada ketua -oa!san!pai. "-arap saja Totiang tidak mendengarkan omongan mereka yang memanaskan suasana. Pek .an $iansu suda" datang membawa maksud yang amat mulia dan sikap yang suda" amat mengala". kalau "endak bicara tentang pokok pangkal pertentangan aku sama sekali tidak setuju kalau dalam "al ini #un!lun!pai dipersala"kan. &ole" orang menyala"kan #wee $in akan tetapi "arus diingat ba"wa #wee $in suda" tidak diakui sebagai murid #un!lun!pai lagi ole" ketuanya. /ika diingat lagi tentang soal sakit "ati mana yang lebi" sakit "atinya", )ua orang murid #un!lun!pai terang!terangan terbunu" di -oa!san ole" murid!murid -oa!san!pai. $edangkan 3"ak -oa! san!pai yang tewas apaka" ada yang terbunu" ole" #un!lun!pai, $emua ini adala" gara!gara satu orang saja #wee $in yang bukan orang #un!lun!pai. Maka menurut pendapatku usul yang amat mulia dari Pek .an $iansu ini suda" sewajarnya kalau diterima ole" Totiang se"ingga permusu"an berak"ir sampai di sini saja." (ng #im $eng yang memang suda" tak senang kepada &eng Tek 5u menyambung omongan Liu Ta dengan suara keras. "$uda" terang musu" besar -oa!san!pai bukanla" #un!lun!ipai melainkan #wee $in dan 2go!lian!kauw. #enapa -oa!san!pai tidak pergi menangkap sendiri #wee $in dan memusu"i 2go!lian!kauw, (paka" takut karena di sana ada -ek!"wa #ui!bo, la tertawa mengejek sambil melirik ke ara" &eng Tek 5u. &eng Tek 5u adala" seorang tosu artinya seorang yang memeluk (gama To akan tetapi dasar dia berwatak keras /ujur dan galak maka mendengar omongan ini dia serentak bangun berdiri dan berkata. "$iapa bicara tentang takut dan berani, #alau mengira -oa!san!pai takut bole" dia buktikan tak usa" -oa!san!pai pinto saja juga tidak mengenal takut! #ita berunding tentang cengli 6peraturan7 bukan mau menang sendiri atau mengadu!adu golongan. Terang suda" ba"wa #wee $in adala" orang termuda dari #un!lun $am!"engte jadi terang dia murid #un!lun!pai. #alau dia melakukan keja"atan biarpun dia dinyatakan bukan murid #un!lun lagi namun suda" sewajarnya kalau #un!lun!pai bertanggung jawab dan meng"ukumnya. (tauka" barangkali #un!lun!pai memang diam saja kalau namanya dirusak ole" seorang anak muridnya yang menyeleweng, -emmm kami dari &u!tong!pai mempunyai satu peraturan k"usus yaitu apabila ada seorang anak murid yang menyeleweng dan melakukan keja"atan menodai nama baik &u!tong!pai tidak bole" ada orang lain bertindak kami sendiri dari 3"ak pimpinan akan meng"ukumnya!" "&u!tong!pai mana bisa disejajarkan dengan #un!lun!pai," Liu Ta membentak sambil bangkit berdiri matanya membelalak. "Memang tidak bisa apalagi dengan #"ong!tong!pai dan &u!eng!pai kami dari &u!tong!pai menang jau" dalam "al memegang peraturan!" &eng Tek 5u membentak sambil membusungkan dada menantang. 307 Raja Pedang "&eng Tek 5u manusia sombong! #au!kira aku takut kepada &u!tong!pai* bentak Liu Ta melangka" maju. "/agoan #"ong!tong!pai adala" tukang pukul mana kenal takut, &aru takut kalau suda" kala"!" &eng Tek 5u meng!ejek. "<akil &u!tong!pai sombong! -al ini lebi" baik diselesaikan di ujung pedang!" (ng #im $eng dan (ng #im 2io berteriak sambil berdiri dan meraba gagang pedangnya. #eadaan suda" menjadi tegang sekali ba"kan kini para pengikut masing!masing 3"ak suda" siap untuk bertempur begitu mendapat perinta" pimpinan masing!masing. Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin memandang penu" kek"awatiran. )i lubuk "ati dua orang kakek ini sebetulnya sama sekali tidak meng"endaki permusu"an yang makin "ebat berlarut!larut. Mereka adala" orang!orang yang selain memiliki ilmu silat tinggi juga memiliki ilmu batin yang kuat maka tentu saja lebi" luas pandangan dan tidak menyukai dipergunakannya kekerasan apalagi sampai menyangkut dan menyeret golongan!golongan lain. Tiba!tiba terdengar suara ketawa keras sekali. 4ang tertawa ini adala" .iam #in. Pemuda ini suda" berdiri ular yang tadi didudukinya sekarang merayap dan melingkar!lingkar di tubu"nya "-a!"a!"a!"a!"a memang bagus begitu! &elum perna" aku meli"at partai persliatan mengadakan perayaan tanpa pertunjukan silat! Lian &u totiang dan Pek .an $ian!su! #ita adala" laki!laki gaga" tidak seperti perempuan tidak pandai banyak bicara lebi" pandai menggunakan kepalan dan pedang. (da urusan, Tak perlu bicara bertele! tele tarik pedang gunakan kepalan mencari keputusan siapa yang menang siapa yang kaia". 4ang menang diala" yang benar yang kala" tentu saja sala"! -a!"a!"a!". $ouw #ian &i Pangeran Mongol yang pesolek tampan.itu juga berdiri dan bertepuk!tepuk tangan. "Tepat sekali! ;capan .iam!tai"iap adala" ucapan seorang jantan. Memang lebi" baik diadakan pertandingan ruangan cukup lebar! $emua dibagi menjadi dua golongan 3"ak -oa!san!pai dan 3"ak #un! lun!pai. Masing!masing mengeluarkan seorang jago secara bergiliran lalu diadakan pertandingan. 4ang kala" "arus mengakui kesala"annya. &ukanka" ini tepat sekali bagi kita orang!orang yang biasa membawa pedang," $ebagian besar orang!orang muda yang "adir di situ menjadi gembira dan tentu saja mereka setuju jika diadakan pibu 6adu kepandaian7 maka dari sana!sini terdengar sorakan tanda setuju. &agi orang!orang yang suda" biasa bermain pedang untuk menyelesaikan sesuatu urusan tentu saja mereka tidak suka men!dengarkan banyak kata!kata yang muluk!muluk. (palagi di waktu keadaan negara sekacau itu di mana "ukum seakan!akan tidak berlaku lagi dan "ukum yang mereka kenal "anyala" siapa menang dia benar siapa kala" dia sala". -ukum rimba selalu berkuasa di dalam kekacauan. Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin menjadi serba sala". Mereka juga adala" ketua!ketua dari partai persilatan yang besar. Tentu saja mereka pun sukar untuk melangka" mundur sukar untuk menyatakan sikap ragu!ragu meng"adapi perlombaan adu kepandaian. )i dalam dunia kang!ouw suda" jelas ba"wa siapa mundur dalam meng"adapi pibu dia dianggap takut dan pengecut! (palagi sekarang T"io #i dan #ui Lok suda" me!ompat maju dengan tangan meraba gagang pedang keduanya berlumba berkata "(kula" jago pertama yang maju membela nama baik -oa!san!pai!" )an &un Lim #wi yang tadinya bermuka muram sekarang nampak berseri!seri mukanya 308 Raja Pedang matanya yang lebar itu bersinar!sinar dan dia memandang kepada su"unya de!ngan pandang mata penu" permo"onan supaya diberi ijin untuk memperta"ankan nama baik #un!lu!pai! (gaknya pertandingan sebagai gantinya perjodo"an untuk menyelesaikan perkara itu tak dapat di"indarkan lagi. Tiba!tiba seorang pemuda berlari!lari keluar dari kelompok pengikut yang berada paling belakang. Pemuda ini bukan lain adala" &eng $an. Meli"at keadaan demikian gawat pemuda ini tak dapat menyembunyikan dirinya lagi. 'a tidak peduli akan pandangan orang banyak kepadanya juga dia mena"an "atinya untuk tidak menengok ke ara" dua orang yang pada saat itu mengeluarkan seruan "eran. 4ang seorang adala" T"io 0ng. &egitu gadis baju "ijau ini meli"ai &eng $an berlari!lari meng"ampiri dua orang ketua yang sedang bersitegang gadis ini berseru. "$audara Tan.....*. 'a dapat segera mena"an ke"eranannya dan tidak melanjutkan kata!katanya "anya memandang dengan mata terbuka lebar ke ara" &eng $an yang tersaruk!saruk lari mendekati dua orang kakek ketua itu." 9rang ke dua yang berseru "eran terta"an adala" pemuda teman $ouw #ian &i. Pemuda ini sampai bangkit dari bangkunya ketika memandang &eng $an. Tentu saja perbuatan dua orang ini tidak menyolok benar karena pada saat itu semua tamu juga memper"atikan &eng $an apalagi setela" pemuda ini berteriak!teriak. "/i!wi Locianpwe 6kedua orang tua gaga"7 "arap ta"an dulu! $aya mempunyai dua benda untuk diberikan kepada /i!wi 6tuan berdua7!" &eng $an yang masi" "endak menyembunyikan kepandaiannya sengaja lari tersaruk! saruk dan terenga"!enga". Pek .an $iansu memandang "eran dan Lian &u Tojin tersenyum berkata "alus. "&eng $an kau "endak memberi apaka" kepada kami," $ementara itu para tamu saling pandang dan saling bertanya. $iapaka" pemuda berpakaian sastrawan itu, (pa maunya boca" ketolol!tololan itu, &eng $an dengan gugup merogo"!rogo" saku dalam bajunya dan mengeluarkan dua lipat kertas. Pemuda ini cukup cerdik untuk tidak mau menyebut!nyebut nama 5iu .oan 5iang. la maklum ba"wa di situ banyak mata!mata pernerinta" dan dia ingat pula ba"wa $ouw #ian &i adala" seorang Pangeran Mongol maka katanya. "/i!wi Locianpwe ketika saya "endak naik ke -oa!san di tenga" jalan saya dititipi dua pucuk surat ini untuk /i!wi dari seorang gaga". Pesannya agar supaya saya memberikan surat ini kepada /i!wi untuk mencega" terjadinya pertempuran dan permusu"a". $ilakan /iwi menerima dan membacanya." ia menyera"kan sebua" surat kepada Lian &u Tojin dan sebua" tagi kepada Pek .an $iansu. Tentu saja dua orang tua itu menjadi "eran sekali namun mereka dengan tenang menerima surat!surat itu. &a"kan Lian &u Tojin sendiri juga amat ter"eran karena belum perna" &eng $an menyebut!nyebut tentang surat ini. <aja" mereka yang tadinya ter"eran itu menjadi makin "eran dan beruba" mera" ketika mereka suda" membuka lipatan surat!surat itu. Pek .an $iansu menujukan matanya yang puti" itu kepada &eng $an sambil berkata. 9rang muda apa maksudmu dengan kelakar ini," 309 Raja Pedang /uga Lian &u Tojin menjadi "eran sekali setela" membuka surat mala" segera menegur "&eng $an mengapa kau mempermainkan kami seperti ini, #atakanla" apa maksudmu dengan main!main ini," &eng $an terkejut sekali lebi"!lebi" lagi kagetnya ketika dia meli"at dua orang kakek itu membalikkan surat kpadanya dan setela" dia memandangnya ternyata ba"wa yang dipegang ole" dua orang kakek itu adala" se"elai kertas yang tidak ada tulisannya lagi! -anya ada bekas!bekas tulisan!tulisan yang suda" tak dapat terbaca karena tulisan!tulisan tinta itu tela" lenyap tersapu air menjadi se"elai kertas kosong! 9taknya yang cerdik cepat bekerja dan ta"ula" dia sekarang ba"wa ini adala" gara!gara pertemuannya dengan gadis baju "ijau! la perna" terjatu" ke dalam air dan tentu saja a" alangka" bodo"nya surat itu tela" basa" ole" air dan tintanya tersapu "ilang! #alau orang lain yang berada dalam keadaan seperti &eng $an kiranya dia akan ke"abisan akal dan menjadi bingung. (kan tetapi tidak demikian dengan pemuda ini. $edetik kemudian dia tela" dapat mengatasi keadaannya dan dapat mencari akal. Meli"at dua orang ketua itu memandangnya dengan penu" penasaran dan pertanyaan dia mala" tertawa lebar. "/i!wi Locianpwe tentu meng"endaki penjelasan bukan," "/elaskanla" maksudmu main!main ini!" Pek .an $iansu menegur. "&eng $an kau bicarala"" kata Lian &u Tojin. #embali &eng $an tertawa. "/i!wi, 6kalian berdua7 adala" a"li!a"li kebatinan masa tidak ta"u akan maksud orang gaga" yang memberi surat, #ertas itu kosong dan bersi", (pa yang lebi" sempurna daripada kosong dan sempurna, #alau /i!wi dapat rnengosongkan "ati dan membersi"kan pikiran kiranya segala keruwetan dunia!akan dapat dipeca"kan dengan muda". &ukanka" 2abi Locu dan 2abi #"ong!cu sama!sama menganjurkan agar kita dalam meng"adapi segala "al dapat mengosongkan "ati dan pikiran," Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin saling pandang lalu mengangguk!angguk. Mereka seperti terbuka mata "ati masing!masing. Memang tadi mereka terlalu menurutkan perasaan "ati dan jalannya pikiran maka "ampir saja keduanya tak dapat menguasai keadaan. #eduanya kini serentak lalu mengangkat tangan ke ara" pengikut dan pembela masing!masing sambil berkata. "&iarkan orang muda ini bicara sampai "abis!" Perbuatan mereka ini adala" karena di sana!sini terdengar suara ejekan dan celaan ter"adap &eng $an yang dianggap orang gila. &eng $an menjadi lega. Langka" pertama suda" dia ambil dan agaknya ber"asil. #emudian dia berkata lagi suaranya lantang "/i!wi Locianpwe terima kasi" kalau ji!wi sudi mendengarkan kata!kata saya selanjutnya. (kan tetapi lebi" dulu saya peringatkan ba"wa mungkin apa yang akan saya katakan ini tidak enak didengarnya bukanka" 2abi Lo!cu perna" bersabda demikian. #ata!kata jujur tak enak didengar kata!kata enak didengar tidak jujur. 9rang yang mengerti tidak mau cekcok. yang suka cekcok tidak mengerti. 9rang yang ta"u tidak sombong yang sombong tidakla" ta"u. 310 Raja Pedang 9rang bijaksana tidak kikir ia menyumbang se"abis!"abisnya namun ia makin menjadi kaya. la memberi se"abis!"abisnya namun ia makin berlebi"an. /alan yang ditempu" langit selalu menguntungkan tidak perna" merugikan. /alan yang ditempu". orang bijaksana selalu memberi tidak perna" merebut. #embali dua orang kakek itu mengangguk!angguk dan Lian &u Tojin sambil tersenyum berkata liri" "$yair dalam To!tik!keng bagian terak"ir." &eng $an makin senang meli"at ba"wa Lian &u Tojin suda" bisa tersenyum dan <aja" Pek .an $iansu kembali sabar seperti tadi. "/i!wi Locianpwe "ampir saja lupa akan si1at!si1at kebajikan dan "ampir saja membiarkan terjadinya kekerasan yang amat patut disayangkan. &ukanka" 2abi Locu perna" pula mencela kekerasan, )i waktu "idup manusia lema" dan lemas kalau mati menjadi kaku dan keras. $egala benda "idup di waktu tumbu" lema" dan lemas kalau mati menjadi kering dan getas 6muda" pata"7 Maka dari ituA #(#; #0R($ adala" teman kematian L0M(- L0M($ adala" teman ke"idupan. 'nila" sebabnya maka senjata keras muda" menjadi rusak Po"on kayu keras muda" menjadl tumbang dan pata". 9le" karena itu % 4ang kuat keras akan tumbang menduduki tempat bawa" yang lema" dan lemas akan terus bersemi di tempat yang atas. 9ua orang kakek itu kernbali saling panjang dan mengangguk!angguk. Memang semua ujar!ujar To!tik!king yang diucapkan &eng $an untuk mengingatkan mereka ini amat cocok dengan isi "ati mereka tadi sebelum mereka dibikin panas ole" orang!orang yang lebi" muda. "-eee! (paka" kita ini disuru" mendengarkan bualan penjual obat," seorang muda yang duduk di belakang yang tadi suda" "panas" sekarang berteriak mengejek. #ita mau dijadikan banci!banci yang tidak memiliki kejantanan!" .iam #in tertawa meng"ina. ";rusan "endak dibicarakan melalui segala macam syair busuk ole" seorang sastrawan jembel. (paka" kedua 3"ak suda" tidak punya nyali lagi untuk mengandalkan kepandaian sendiri," "-a!"a!"a! &etul itu.D" $ouw #ian &i menamba" minyak dalam api. "(ku tidak mengerti yang manaka" yang sebetulnya tidak berani #un!lun!pai atauka" -oa!san!pai!" Mendengar suara!suara mengejek ini #iam!eng!cu Lien $ian -wa suda" "abis kesabarannya. #ebencian nona ini ter"adap #un!lun!pai memang suda" amat mendalam. -al ini tidak ane" karena nona ini merasa sakit "ati sekali kepada bekas tunangannya #wee $in yang dianggapnya tela" membunu" aya"nya kemudian mala" membunu" dua orang su"engnya T"io <an 't dan #ui #eng. *'a tadi pun suda" kurang sabar meli"at gurunya "endak berunding secara damai. #ini dengan api dan minyak yang dinyalakan .iam #in dan $ouw #ian 311 Raja Pedang &i melalui mulut mereka yang berbisa nona jagoan -oa!san!pai ini meloncat maju sambil mencabut pedang. "#eparat $ouw #ian &i! $iapa takut, -oa!san!pai tak perna" takut biar "arus meng"adapi seorang manusia macammu sekalipun!" 2ona ini memang juga benci kepada $ouw #ian &i yang perna" meng"inanya da"ulu. $ouw #ian &i tersenyum!senyum sedangkan para tamu lain berdebar tegang dan gembira. Pangeran Mongol ini meng!gerakkan pundaknya. "2ona manis kita semua sekarang sedang mengurus persoalan antara -oa!san!pai #un! lun!pai kenapa kau memili" aku untuk ditantang, #alau kau tidak berani ter"adap #un!lun!pai jangan mencari musu" lain. -a!"a!"a!" "$etan busuk siapa takut, &ole" orang!orang #un!lun!pai maju aku #iam! eng!cu Liem $ian -wa takkan mundur setapak!" $epasang pedangnya suda" siap di kedua tangan dan mukanya yang cantik itu menjadi mera" matanya berapi!api. &eng $an melototkan matanya ke ara" .iam #in dan $ouw #ian &i. -ati!nya ingin sekali memberi "ajaran kepada dua orang itu akan tetapi dia menenangkan "atinya lalu berkata lagi keras!keras "/i!wi Locianpwe "arap suka mendengarkan kata!kataku sampai "abis!" Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin memang amat tertarik ole" ucapan &eng $an tadi maka mereka segera memberi tanda dengan tangan mencega" orang!orang itu ribut sendiri. Lian &u Tojin mala" membentak $ian -wa "$ian -wa kau dudukla" kembali jangan lancang menda"ului pinto!" #eadaan menjadi tenang kembali dan &eng $an melanjutkan kata!katanya dengan suara nyaring. "/i!wi Locianpwe sebagai ciangbunjin!ciangbunjin 6ketua7 partai besar "endaknya bertindak wajar dan sesuai dengan ujar!ujar yang mulia itu. ;rusan antara kedua partai /i!wi seyogianya diurus mempergunakan kelemasan yaitu dengan secara damai dan mengusut keadaan yang sebenarnya. (sal suda" didapatkan siapa "sala"* kemudian yang sala" mengakui kesala"annya bukanka" semua akan menjadi beres, Pembunu"an tak dapat diselesaikan dengan pembunu"an lain lagi karena "al itu akan menjadi makin berlarut dendam dan sakit "ati akan bertumpuk!tumpuk tiada "abisnya." #embali kedua orang kakek itu mengangguk!angguk dan semua tamu sekarang mulai memper"atikan &eng $an. $iapaka" pemuda ini, (ne" dan berani sekali sunggu"pun keli"atan tidak memiliki kepandaian silat sama sekali. "Tadi ada beberapa orang saudara yang menyinggung!nyinggung ba"wa pokok persoalan ini yang menjadi biang keladinya adala" #wee $in orang termuda dari #un!lun $am!"engte. Pendapat ini keliru! Pek!lek!jiu #wee $in memang mempunyai kelema"an dan kesala"an namun bukanla" dia yang melakukan pembunu"an ter"adap aya" Liem!tai"iap!" #embali suasana menjadi ramai akan tetapi dengan isyarat tangan dua orang ketua partai itu dapat menenteramkan suasana. "&aik #un!lun!pai maupun -oa!san!pai adala" partai!partai yang terkena 3tna" ja"at dan yang menyebar 3tna" ini memang sengaja melakukan "al ini untuk mengadu domba antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. Mengapa demikian, Muda" sekali diduga. 9rang!orang atau 3"ak tertentu tidak ingin meli"at dua partai besar ini bersatu dan umumnya mereka tidak ingin meli"at rakyat bersatu padu lebi" senang meli"at perpeca"an!perpeca"an di 312 Raja Pedang mana!mana. 9rang gaga" yang menitipkan surat kepadaku berkata ba"wa apabila #un!lun!pai dan -oa!san!pai dapat membuang perasaan mau menang sendiri dan mau bersatu maka dua partai itu akan merupakan kekuatan yanig ma"a "ebat dan dapat dipergunakan untuk menolong negara dan rakyat. /i!wi Locianpwe sekarang rakyat sedang menderita negara sedang kacau!balau pergerakan patriotik bangkit di mana!mana orang! orang gaga" tidak ada yang ketinggalan untuk menanam sa"amnya dalam perjuangan untuk menyumbangkan setitik keringat setetes dara" kalau perlu ba"kan selembar nyawanya untuk tana" air. Masa dalam waktu seperti ini /i!wi Locianpwe "endak membawa anak murid masing!masing untuk saling gempur dan saling bermusu"an, )i manaka" letaknya jiwa ksatria /i!wi Locianpwe, )i manaka" letak jiwa patriotik jika /i!wi 6kalian7 yang mengaku pendekar!pendekar bangsa tidak berusa"a membela tana" air sebaliknya mala" saling gempur dan saling bunu", $emestinya /i!wi mala" bekerja sama membangun dan meng"alau musu" e" siapa kita /i!wi mala" bekerja sama tanpa disadari untuk merusak dan tanpa disadari pula mala" membantu musu" rakyat dengan jalan mentaati ke"endak mereka. 4a memang ke"endak merekala" agar supaya kita saling "antam dan karenanya kita menjadi lema" se"ingga muda" kelak mereka menguasai kita!" #ini ramaila" lagi para tamu. .iam #in $ouw #ian &i dan temannya yang sejak tadi memandang &eng $an bangkit berdiri muka mereka sebentar mera" sebentar pucat. 'nila" kata!kata berba"aya sekali kata!kata seorang pemberontak ter"adap pemerinta" Mongol! "#eta"uila" /i!wi Locianpwe" &eng $an bicara terus tanpa pedulikan sikap para tamu. "/i!wi tela" kena dipermainkan ole" 3"ak 2go!lian!kauw! 2go!lian! kauw yang mengatur semua ini yang menyamar sebagai Pek!lian!pai dan yang mendorong #wee $in ke dalam jurang lumpur. 2go!lian!kauw yang melakukan semua pembunu"an sambil menyamar jadi dalam "al ini 3"ak -oa!san!pai maupun #un!lun!pai tidak sala". $e"arusnya /i!wi memusu"i 2go!lian!kauw!" &eruba" air muka dua orang kakek itu. "Tapi.... tapi kenapa #wee $in tidak mau mengaku sala" dan mala" pergi dengan orang!orang 2go!lian!kauw, #enapa pula dia melakukan semua itu, &eng $an kalau kau berusa"a membersi"kan diri #wee $in kau kurang ber"asil" kata Lian &u Tojin menggeleng kepala dengan sangsi." "Toyu memang bekas muridku #wee $in itu menyeleweng akan tetapi sekarang dia tidak kuanggap muridku lagi. (ndaikata kau suka mengulurkan tangan" kepada #un!lun!pai dan mengajak kami bersama kalian menggempur 2go!lian!kauw percayala" aku sendiri takkan ragu!ragu untuk meng"ancurkan kepala manusia dur"aka bernama #wee $in! kata Pek .an $iansu gemas. "&agus kalau begitu." Lian &u Tojin berseru girang. "Pek .an $iansu mendengarkan kesanggupanmu pinto nyatakan ba"wa mulai sekarang -oa! san!pai tidak menganggap #un!lun!pai sebagai lawan ba"kan sebagai kawan untuk bersama membasmi 2go!lian!kauw yang ja"at dan menangkap #wee $in!" 9rang!orang yang menyetujui dilakukan perdamaian antara dua partai ini bersorak girang tetapi mereka yang meng"endaki perpeca"an menjadi mara" dan kecewa. 313 Raja Pedang "0nak benar boca" ini!" $ouw #ian &i membentak mara". "/i!wi ciangbunjin 6dua ketua7 dari -oa!san!pai dan #un!lun!pai yang suda" tua!tua mengapa muda" saja ditipu dan dibo"ongi boca" seperti ini, /i!wi "arus ingat ba"wa boca" ini bukanla" apa!apa kenapa percaya begitu saja, 0nak benar dia kalau kelak ternyata ba"wa kata!katanya itu bo"ong semua bukanka" ji!wi akan ditertawai ole" seluru" kolong langit, )ua orang ketua yang besar dan terkenal diingusi ole" seorang boca" tak bernama. (palagi mendengar kata! katanya boca" ini suda" sepatutnya kutangkap atau kubunu" mampus. )ia patut kucurigai sebagai pemberontak! /i!wi Lo!cianpwe saya tidak mau bertindak demikian di sini karena meng"ormatinya sebagai tamu -oa!san! ciangbunjin. (kan tetapi dia "arus dapat membuktikan dulu omongannya. )ia "arus dapat membuktikannya dengan membawa #wee $in ke sini agar semua kata!katanya itu dapat dicocokkan dengan pengakuan #wee $in. &ukanka" ini adil namanya," )alam kata!kata ini terkandung ancaman "ebat. Memang semua orang maklum ba"wa $ouw #ian &i adala" orang Mongol maka dia itu ber"ak mengecap siapa saja menjadi pemberontak. )ua orang kakek itu saling pandang Pek .an $iansu bertanya "9rang muda kau tadi bicara tentang orang gaga" yang menitipkan surat dan pesanan siapaka" dia itu," &eng $an yang suda" merasa kepalang tanggung tak dapat mundur kembali menjawab dengan sejujurnya beliau s"e 5iu." Mendengar ini dua orang kakek 'tu menjadi pucat mukanya dan mereka cepat membungkuk tanda meng"ormat. $ebaliknya $ouw #ian &i menyumpa"!nyumpa" dan berteriak "(wasla" siapa saja yang merasa berdosa aku $ouw #ian &i suda" mendengar dan meli"at semua. -ayo saudara Tan kita pergi!" &eng $an dengan berani memandang ke ara" mereka terutama sekali ke ara" orang s"e Tan yang dia yakini adala" kakak kandungnya Tan &eng #ui itu. (kan tetapi orang s"e Tan ini memandang kepadanya dengan mata melotot lalu membuang luda" dengan sikap meng"ina mengebutkan lengan baju dan pergi mengikuti $ouw #ian &i. Para tamu yang merasa tidak setuju dengan omongan &eng $an dan yang selama ini ba"kan membantu pemerinta" Mongol menentang para pemberontak memandang dengan sikap mengancam mala" ada yang ikut meniru perbuatan $ouw #ian &i meninggalkan tempat itu tanpa pamit. Pek .an $iansu menarik napas panjang. "$audara muda ini ternyata lebi" gaga" dan berani daripada kita orang!orang tua..... a" Lian &u toyu aku benar merasa menyesal kalau kedatanganku ini "anya menjadi pengganggu perayaan ulang ta"unmu. Tentang usulku perjodo"an tadi biarla" sementara kutunda dulu kelak kalau kau merasa setuju kau bole" memberi kabar. Tentang #wee $in aku orang tua akan merasa berterima kasi" kalau saudara muda ini mampu membuktikan segala ucapannya dan mendatangkan #wee $in sebagai saksi utama. Lim #wi "ayo kita pergi!" &u Lim #wi pemuda gaga" itu mengangguk. Tapi baru saja guru dan murid ini melangka" sejau" lima tindak tiba!tiba melayang bayangan "ijau yang disusul bentakan nyaring. "9rang s"e &un! -utang nyawa bayar nyawa!" -ebat sekali gerakan &u Lim #wi dan &eng $an memandang kagum. 2ampak pemuda ini seakan!akan tidak meng"iraukan bayangan "ijau yang menyambar ke ara"nya akan tetapi ta"u!ta"u "traanggg.....!" bunga api 314 Raja Pedang berpijar menyilaukan mata ketika pedang di tangan nona baju "ijau terpental karena tangkisannya menggunakan pedang yang tadinya tergantung di pinggang. Tangkisan ini dia lakukan dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya tetap memondong pedang pusaka #un!lun!pai! &entrokan pedang ini tidak ber"enti sampai di situ saja karena wanita baju "ijau itu T"io 0ng suda" melanjutkan serangannya bertubi!tubi secara "ebat dan da"syat sampai lima kali. Terdengar bunyi pedang bertemu sampai lima kali dan pertemuan yang terak"ir demikian kuatnya se"ingga baik T"io 0ng maupun &un Lim #wi ter"uyung mundur! $emua ini berjalan dengan cepat sekali "anya beberapa detik dan selama itu Pek .an $iansu menole" pun tidak! Meli"at dua orang pemuda ini suda" ter"uyung mundur &eng $an mendapat kesempatan bertindak tanpa memperli"atkan kepandaiannya. la berlari!lari dan berdiri di tenga"!tenga" antara mereka. "0ng!moi 6adik 0ng7..... ta"an pedang." "Tan!ko 6kakak Tan7 kau minggirla" dan jangan turut campur ini urusan sakit "ati yang terpendam berta"un!ta"un lamanya!" <aja" T"io 0ng masi" beringas bibirnya digigit dan matanya bersinar!sinar mengandung api kemara"an. "Tidak 0ng!moi. (paka" kau "endak merusak semua usa"aku tadi, 0ng!moi ingatla" kau menjadi tamu di sini tidak selayaknya kalau kau melakukan apa saja sesukamu tanpa memandang muka tuan ruma"." T"io 0ng terpukul ole" kata!kata ini. $emenjak kecil ia dididik orang sakti tentu saja ia mengenal aturan kang!ouw dan benar sekali apa yang dikatakan &eng $an. Tadi ketika mendengar ba"wa pemuda murid #un!lun!pai itu bernama &un Lim #wi putera mendiang &un $i Teng ia tak dapat mena"an kemara"annya lagi. (ya"nya T"io $an dibunu" ole" dua orang saudara &un dan inila" keturunan mereka inila" musu" besarnya. $aking mara"nya ia tadi sampai lupa ba"wa dia dan pemuda musu" besarnya itu sedang menjadi tamu -oa!san!pai maka tidak selayaknya ia menyerangnya di tempat itu. (kan tetapi T"io 0ng suda" terlalu mara" juga penasaran karena lima kali serangannya yang "ebat tadi dapat ditangkis ole" lawannya. #emara"annya suda" memuncak se"ingga peringatan &eng $en tidak berapa dipedulikannya. "Maa1kan aku Tan!ko. #ali ini aku tidak mendengarkan siapa!siapa kecuali suara "atiku sendiri. -e orang s"e &un. #alau kau bukan pengecut mari kita berkela"i sampai seorang di antara kita mati disini!" tantangnya mendesak kembali. &un Lim #wi menjawab duka "2ona aku tidak mengenalmu..... bagaimana kau bisa memusu"iku.....," $uara pemuda ini tenang dan sabar sekali dan sepasang matanya memandang waja" T"io 0ng penu" penyesalan penu" kedukaan se"ingga untuk sedetik "ati T"io 0ng terpukul. "(ya"mu membunu" aya"kuD" T"io 0ng menyerang lagi "(dik 0ng jangan berkela"i di sini. #au tamu.....!" &eng $an coba membujuk. "(kan tetapi T"io 0ng yang suda" mara" sekali suda" mengirim tusukan kilat ke ara" dada &un Lim #wi. Tiba!tiba mata &eng $an menjadi silau ketika sesosok bayangan mera" menyambar dari luar. .erakan bayangan mara" ini luar biasa cepatnya seperti seekor burung garuda saja. $ambil melayang bayangan mera" ini mengeluarkan sepasang senjata yang berkilauan seperti mengeluarkan api sekali sepasang pedang digerakan sekaligus suda" menangkis pedang T"io 315 Raja Pedang 0ng yang ditusukkan ke ara" dada Lim #wi dan pedang Lim #wi yang "endak menangkis. "Trang..... tranggg.....!" T"io 0ng dan Lim #wi berseru kaget sambil melompat mundur. Ternyata pedang di tangan mereka itu ujungnya tela" pata" terkena tangkisan ane" dari bayangan mera" ini. $ementara itu dengan gerakan cepat "ampir tak dapat diikuti pandang mata bayangan mera" itu suda" menyimpan sepasang pedangnya kembali ke dalam sarung pedang besar di punggungnya. $epasang mata bersinar!sinar tajam sebua" mulut mungil berbibir mera" segar waja" cantik seperti bidadari akan tetapi juga amat angku" dan mengandung kekerasan "ati yang mengerikan seorang gadis cantik jelita sebaya #wa -ong berpakaian serba mera" inda" dari sutera mera" panjang melambai!lambai sepatunya juga mera" berkembang batu kemala dengan kedua ujung sepatu dipasangi baja. meruncing. $eorang nona berpakaian serba mera" yang luar biasa cantik akan tetapi juga nampak gaga" perkasa! D"&enar ucapan dia itu. Tamu tidak bole" mereme"kan tuan ruma" dan berbuat seenaknya sendiri!" $uaranya merdu dan "alus akan tetapi mengandung keangku"an tinggi seperti suara seorang puteri ter"adap para abdinya! #emudian dara juba" mera" ini meloncat ringan ta"u!ta"u suda" berada di depan Lian &u Tojin menjura dan berkata. "(ya"ku karena repot tidak dapat berkunjung ke -oa!san. 9le" karena itu aku mewakili keluarga 5ia dari selatan sengaja berkunjung mengucapkan selamat kepada -oa!san!pai. $elain itu juga aya" menyuru" aku memberi ta"u kepada semua orang gaga" yang berkumpul ini "ari di -oa!san!pai ba"wa sebagai pemegang gelar Raja Pedang terak"ir aya" menetapkan "ari perlombaan gelar Raja Pedang satu ta"un kemudian di"itung mulai bulan ini pada pertenga"an bulan purnama di puncak T"ai!san. 2a" aku suda" berbicara selamat tinggal Lian &u totiang!" $uara gadis jelita ini selain angku" juga amat nyaring dan jelas membuat semua tamu melongo kagum. "(yaaa kiranya anak &u!tek #iam!ong 6Raja Pedang Tak Terlawan7 5ia -ui .an, &agiis suda" lama pinto ingin berkenalan dengan ilmu pedangnya!" kata!kata ini disusul meloncatnya dua orang kakek berkepala gundul. Mereka ini adala" dua orang "wesio yang duduk di ruang tamu ke"ormatan dan yang semenjak tadi duduk diam saja. $eperti diceritakan di bagian depan di dalam ruang tamu ke"ormatan ini selain duduk para pimpinan partai besar juga duduk dua orang "wesio ini dua orang kakek petani dan tiga orang tosu. $ejak tadi tuju" orang kakek ini duduk diam dan menonton sambil mendengarkan saja akan tetapi begitu muncul nona baju mera" ini mereka keli"atan memper"atikan sekali. #ini dua orang "wesio itu melompat dan ta"u!ta"u mereka tela" berdiri di depan nona tadi sambil menggerak! gerakkan tongkat baja masing!masing yang panjang dan berat. 2ona itu menggerakkan alisnya yang kecil "itam matanya menyambar! nyambar lalu ia tersenyum. $enyum yang manis sekali akan tetapi matanya mengerling tajam laksana pisau. la memper"atikan kedudukan kaki dan cara dua orang "wesio memegang tongkat lalu berkata. "(gaknya -wesio -itam dan -wesio Puti" yang menegurku. #alian berdua perna" dirobo"kan dalam lima jurus ole" aya" apa "ubungannya dengan aku, $iapa yang ingin menonton pameranmu tongkat "itam dan puti" itu," $uaranya masi" nyaring tinggi mengandung penu" ejekan dan tidak memandang mata sedikit pun juga. 316 Raja Pedang )ua orang "wesio itu diam!diam terkejut. Lima ta"un yang lalu mereka perna" dirobo"kan dalam lima jurus saja ole" &u!tek #iam!ong 5ia -ui .an. #etika itu tentu dara ini masi" kecil kenapa sekarang sekali li"at saja suda" ta"u, Mereka ini adala" "wesio!"wesio yang berilmu tinggi toko" pelarian dari $iauw!lim!pai yang memiliki ilmu tong!kat tingkat tinggi. Memang karena ke"ebatan ilmu tongkatnya maka keduanya dijuluki orang -ek!tung -wesio 6-wesio Tongkat -itam7 dan Pek!tung -wesio 6-wesio Tongkat Puti"7. #arena julukan ini pula maka sengaja -ek!tung -wesio membuat tongkat dari logam baja "itam sedangkan Pek!tung -wesio membuat tongkat dari logam baja. puti". Mereka suda" kenal dengan Lian &u Tojin yang menganggap mereka orang setingkat karena memang ilmu silat mereka suda" amat tinggi maka mereka diberi tempa1 di ruang tamu ke"ormatan. "-a!"a!"a 2ona. #au sombong sekali. (gaknya kau mengandalkan kepandaian aya"mu untuk menjual lagak di sini. Pinceng 6aku7 berdua bukan "endak melawan anak kecil akan tetapi mengingat ba"wa kau puteri tunggal Raja Pedang tentu ilmu pedangmu "ebat. #ami "endak mencoba untuk mengala"kan pedang", pedangmu dalam lima jurus pula. &eranika" kau meng"adapi kami," kata Pek!tung -wesio. Terang ba"wa "wesio ini "anya bermaksud menebus peng"inaan da"ulu dan "anya ingin mengala"kan nona itu dalam lima jurus se"ingga kalau "al ini terjadi sedikitnya dia dapat membersi"kan mukanya. 2ona itu mencibirkan mulutnya. #alian dua "wesio tua bangka "anya namanya saja menakutkan tongkat!tongkat macam ini "anya untuk menakut!nakuti anjing dan maling kecil. Mengapa aku takut, Tapi kedatanganku kesini bukan ;ntuk melayani segala macam "wesio tua bangka tak ta"u malu." &enar!benar galak nona ini pikir &eng $an mengerutkan keningnya. Masa ter"adap dua orang "wesio tua sama sekali tidak menaru" "ormat, .alak dan kurang ajar! )ua orang "wesio itu mara" sekali namun sebagai orang!orang tua mereka dapat mena"an kemara"an malu untuk mengumbar na1su mara" di tempat umum. &agus kalau begitu!" kata Pek!tung -wesio. "5oba kaulayani kami selama lima jurus 2onaD" &aru saja kata!kata ini "abis diucapkan dua batang tongkat panjang yang amat berat itu suda" melayang ke atas menyambar!nyambar mengeluarkan suara mengaung. &eng $an terkejut dan ngeri juga. $emua tamu juga merasa ngeri ba"kan Lian &u Tojin berseru. "-arap /i!wi 6saudara berdua7 maa1kan seorang muda!" Tidak sangka sama sekali ba"wa ucapan ini diterima dengan mara" ole" nona itu. Matanya berapi!api dan kedua tangannya bergerak. "$rattt." $emua orang menjadi silau ketika nona itu sekarang tela" mencabut keluar sepasang pedang yang amat tajam sampai sinarnya berkilauan. #emudian nona itu berkelebat terdengar suaranya "Lian &u totiang jangan pandang renda" orang muda!" #emudian ia menari! 4a menari di antara sambaran! sambaran dua batang tongkat itu. .erakannya inda" bukan main tidak seperti orang bersilat melainkan seperti orang menari!nari. Pedangnya bermain menjadi dua gulung sinar seperti bunga ikat pinggangnya yang mera" itu bergulung!gulung pula seperti "idup tubu"nya bergerak!gerak dengan inda"nya. &eng $an sampai melongo. &aginya yang suda" memiliki pandang mata tajam sekali maklum ba"wa biarpun nona itu menitik beratkan gerakan untuk keinda"an DD namun justeru di dalann keinda"an 317 Raja Pedang inila" letaknya ke"ebatan dan keli"aian ilmu pedang itu. -anya dengan tekukan pinggang yang inda" sambaran tongkat puti" ke ara" tubu"nya dapat di"indarkan dan "anya dengan mengembangkan pedang di kedua tangan dan meloncat linca" ke atas serampangan tongkat "itam mengenai angin. ;ntuk menamba" keinda"an yang tiada bandingnya ini si nona baju mera" masi" menamba" dengan senyum simpul yang manis menarik. "-eee mana ada aturan dua orang laki!laki mengeroyok seorang wanita," &eng $an berteriak!teriak tanpa menyatakan ba"wa mereka suda" bertempur sampai sepulu" jurus lebi". la bersikap ketolol!tololan. 2ona baju mera" itu tertawa. ")ua "wesio kerbau! #alian mau merobo"kan aku dalam lima jurus sekarang suda" belasan jurus. #iranya aku tidak segoblok kalian ketika robo" ole" aya" dalam lima jurus." Tiba!tiba sepasang pedangnya bergerak cepat sekali setela" saling bentur mengeluarkan api berpijar. &unga api ini menyambar ke ara" muka dua orang lawannya yang menjadi kaget dan lebi" gugup ketika ta"u!ta"u sepasang pedang itu suda" meluncur mendekati le"er mereka. 5epat mereka membuang diri ke belakang dan....."trang! tranggg!" Tongkat mereka ternyata tela" terbabat putus ketika mereka dalam gugup tadi tidak mengera"kan tenaga. $i nona baju mera" menjura ke ara" Lian &u Tojin setela" tanpa dapat diikuti lagi dengan mata ta tela" menyimpan kembali sepasang pedangnya kemudian berkata keras "$elamat tinggal!" Tubu"nya lenyap yang nampak "anyala" bayangan mera" melesat keluar dari tempat itu. )ua orang "wesio itu menjadi pucat sekali mukanya. Mereka melempar sisa potongan tongkat ke atas tana" lalu menjura kepada Lian &u Tojin dan keluar dengan langka" lebar. $ementara itu setela" tadi ber"enti sebentar menonton pertandingan ini Pek .an $iansu yang tadi suda" berpamit lalu mengajak &un Lim #wi melanjutkan perjalanan keluar dari tempat itu. T"io 0ng dengan sinar mata mara" segera mengejarnya pergi tanpa pamit. Lian &u Tojin menarik napas panjang berulang!ulang mala" tidak peduli lagi ketika .iam #i juga tertawa!tawa dan bertindak keluar dengan langka" panjang. #wa Tin $iong berusa"a keras untuk melanjutkan perayaan itu dan semua "idangan dapat juga dibagi!bagikan biarpun keadaan pesta tidak semeria" tadi. #wa -ong dengan penu" ke"eranan meli"at ba"wa di situ tidak ada lagi bayangan &eng $an yang tadi menimbulkan "ebo". Pemuda ini suda" lenyap pula enta" ke mana pula larinya. #wa -ong yang menjadi penasaran segera mencari sampai ke belakang sampai ke tempat di mana pemuda itu menginap tapi alangka" "erannya katika ia meli"at ba"wa bungkusan pakaian pemuda itu pun suda" lenyap pula! "(" dia ane" sekali...." pikir dara ini kecewa ane" dan gaga" bukan main. (langka" beraninya dia tadi..... "emmm sayang tidak pandai ilmu silat....." la melamun membayangkan betapa akan mengagumkan kalau seorang pemuda dengan keberanian sebesar itu memiliki kepandaian ilmu silat pula. #etika dengan kecewa ia "endak meninggalkan kamar &eng $an ia tertarik ole" sepotong keras di atas meja. 5epat diambilnya kertas itu dan ternyata ada tulisannya tulisannya tangan yang jelas dan inda" tulisan tangan &eng $an. &02.!$(2 &0R/(2/' M025(Rl #<00 $'2. 318 Raja Pedang 5epat #wa -ong membawa surat itu kepada aya"nya dan memperli"atkannya. <aja" #wa Tin $iong beruba". "(nak itu ane" sepak terjangnya tak dapat diduga semula. &agaimana mungkin dia dapat membawa #wee $in ke sini," &etapapun juga dia memperli"atkan surat itu kepada gurunya yang menarik napas panjang. "Memang boca" luar biasa &eng $an itu. #ita -oa!san!pai "ari ini ber"utang budi kepadanya yang ber"asil mencega" pertempuran. #alau dia bisa membawa #wee $in ke sini budinya bertumpuk. Tapi..... dapatka" kiranya dia ber"asil," "Meragukan sekali $u"u" kata #wa Tin $iong juga Liem $ian -wa dan para murid -oa!san!pai tidak percaya kalau &eng $an akan ber"asil membawa musu" besar itu ke -oa!san. (kan tetapi tiba!tiba #wa -ong berkata suaranya nyaring dan matanya bersinar!sinar. "(ku merasa yakin ba"wa pada suatu "ari dia akan datang bersama #wee $in ke sini!" $emua mata memandangnya terutama mata #wa Tin $iong yang seakan!akan "endak menembus dada anaknya. #wa -ong menjadi mera" mukanya dan pergi tanpa pamit lagi. ? ? ? (pa yang menyebabkan &eng $an pergi dari -oa!san!pai secara diam!diam serentak tanpa pamit, &anyak "al yang menyebabkan dia terburu!buru itu. Ternyata selama di tempat pesta tadi dia tela" mengalami "al!"al yang mengguncangkan "ati dan membingungkan pikirannya. Mula!mula pertemuannya dengan teman $ouw #ian &i pemuda tinggi tegap yang s"e Tan itu cukup "ebat mengguncang perasaannya karena dia menduga keras ba"wa orang itu adala" kakak kandungnya Tan &eng #ui. (kan tetapi kenapa kalau benar pemuda itu kakak kandungnya tidak mengenal dia dan mala" tadi meli"atnya lalu membuang luda" dengan amat menyolok dan meng"ina, -al ini perlu penyelidikannya. -al ke dua adala" T"io 0ng dan &un Lim #wi. )ia suda" berjanji kepada mendiang &un $i Teng untuk mengamat!amati pemuda itu sekarang dia dapat menduga ba"wa T"io 0ng tentu akan berusa"a membunu" Lim #wi. la tidak bole" membiarkan Lim #wi terbunu" tanpa berbuat sesuatu. (palagi kalau yang "endak membunu" itu T"io 0ng gadis yang..... a" yang dia suka dan yang dia kasi"aniDD nasibnya. $oal ini pun memerlukan dia turun tangan dan mencarikan pemeca"annya. -al ketiga yang mengguncangkan benar!benar "atinya adala" kemunculan nona baju mera" s"e 5ia tadi. &ukan sama sekali bukan karena waja" yang cantik jelita melebi"i semua wanita yang perna" dili"atnya bukan karena bentuk tubu" dan tarian!tariannya. $ama sekali bukan! (kan tetapi ketika nona tadi mencabut sepasang pedang pedang berkilau!kilauan seperti mengeluarkan api sebua" panjang sebua" pendek yang membuat matanya silau adala"..... Liong!cu $iang!kiam yang dicuri orang dari tangan Lo!tong $ouw Lee! /adi gadis jeiita inika" pencurinya, &erdebar tidak karuan "ati &eng $an kalau teringat akan "al ini. la "arus merampas sepasang pedang itu dan..... kedua pipinya menjadi mera" dan terasa mukanya panas kalau dia. teringat akan pesan Lo!tong $ouw Lee ba"wa dia "arus mencari pencuri pedang dan kalau pencuri itu seorang wanita dia "arus mengambilnya sebagai isteri! )ia mengambil istri nona 5ia yang seperti bidadari tadi, *-ebat" 319 Raja Pedang -al ke empat yang tidak kala" pentingnya adala" persoalan yang menyangkut diri #wee $in jago termuda dari #un!lun!pai itu. Memang "arus diakui ba"wa orang inila" yang menjadi biang keladi segala pertstiwa permusu"ari itu. )ia merasa yakin ba"wa jika dia dapat mengajak #wee $in ke -oa!san!pai untuk mempertanggungjawabkan semua tudu"an yang dijatu"kan kepadanya segala per!musu"an akan menjadi beres. la masi" cukup percaya meli"at sikap #wee $in ketika datang ke -oa!san!pai ba"wa jago itu masi" mempunyai cukup si1at ksatria untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya atau setidaknya perbuatan yang diperkirakan orang kepadanya. 0mpat "al inila" dan keempatnya sama pentingnya membuat &eng $an tidak mau lama!lama membuang waktu di -oa!san biarpun di lubuk "atinya dia merasa berat juga "arus meninggalkan -oa!san..... e" sesunggu"nya meninggalkan #wa -ong begitu saja! la suda" merasa cukup berba"agia ba"wa sedikit jeri" pay usa"anya yang di"arapkan ole" 5iu .oan 5iang dan Tan -ok serta semua pejuang yakni mencega" #un!lun!pai dan -oa!san!pai bertempur untuk sementara ini mencapai "asil baik. #ita mengikuti perjalanan &un Lim #wi yang pergi meninggalkan -oa!san bersama gurunya Pek .an $iansu. #etika mereka tiba di kaki gunung tiba! tiba Lim #wi rnenjatu"kan diri berlutut di depan su"unya dan menangis! Pek .an $iansu ber"enti memandang muridnya itu dan dengan waja" murung kakek tua ini menggeleng!geleng kepalanya mengelus jenggotnya. "Lim #wi aku ta"u ba"wa biarpun selama ini kau diam saja tak perna" membanta" semua perinta"ku namun sesunggu"nya kau menyimpan ganjalan "ati yang membuat kau banyak menderita batin. Muridku sekarang di tempat sunyi ini kaukeluarkanla" isi "atimu berlakula" jujur kepada gurumu. $eorang eng"iong 6ksatria7 "arus selalu dapat menjaga satunya pikiran kata!kata dan perbuatan. $atu saja di antara ketiganya ini tidak cocok tak patut dia disebut eng"iong. $elama ini kata!kata dan perbuatanmu mentaati aku akan tetapi aku k"awatir sekali ba"wa pikiranmu berbeda." "(mpunkan teecu yang tidak berbakti $u"u. $esunggu"nya tela" susa" paya" teecu memaksa diri untuk berbakti kepada $u"u akan tetapi apa daya "ati dan pikiran teecu selalu tergoda selalu terbayang waja" aya" dan paman yang tela" terbunu" orang. $etela" mendengar semua yang tela" diucapkan orang di -oa!san tadi teecu berpendapat ba"wa kalau ganjalan "ati ini belum dilaksanakan selalu teecu akan berbakti secara palsu yaitu tidak terus ke dalam "ati." "-emmm lebi" baik berterus terang begitu. #au bukan kanak!kanak lagi kau suda" dewasa dan tentu saja kau ber"ak untuk mempunyai pendapat sendiri. $ekarang .katakanla" apa yang "endak kaulakukan, (paka" kau akan menurutkan na1su "atimu menyerbu ke -oa!san!pai dan menantang orang! orang -oa!san!pai," #akek itu mengerutkan alisnya yang suda" puti" semua. "Tidak sekali!kali teecu berani melangar garis yang suda" diambil ole" $u"u. Teecu menyetujui garis perdamaian itu ba"kan teecu takkan membanta" tentang soal usul perjodo"an yang diajukan $u"u tadi. (kan tetapi..... $u"u apaka" kematian aya" dan paman "arus didiamkan dan dibiarkan begitu saja, (paka" ro" mereka akan dapat tenteram meli"at teecu berpeluk tangan saja," 320 Raja Pedang "-emmm orang muda...... alangka" jau" perkiraanmu tentang ro"! #alau tidak keliru wawasanku ro" aya" dan pamanmu sampai sekarang masi" merasa menyesal mengapa tadinya mereka terseret ke dalam na1su bermusu"an dan bunu"!membunu". (gaknya mereka akan lebi" menyesal lagi kalau dapat meli"at kau melanjutkan kekeliruan mereka sewaktu "idup. Tapi aku takkan berkeras mencega" dan merusak "atimu muridku. $ekarang katakan sejujurnya apa yang "endak kaulakukan," "Teecu tadi suda" banyak mendengar tentang #wee!susiok 6paman guru #wee7 dan teecu berpendapat ba"wa "anya #wee!susiok seorangla" yang akan dapat menerangkan ini semua. #alau dari mulut #wee!susiok sendiri....." *-emmmmm jangan kau menyebut paman guru kepada #wee $in. (ku suda" tidak mengakui dia sebagai muridku lagi!" kata!kata Pek .an $iansu terdengar keras. "&aikla" $u"u. Teecu ingin mendengar dari mulut #wee $in sendiri apa yang tela" terjadi ketika mendiang aya" dan paman naik ke -oa!san. #alau memang benar ba"wa aya" dan paman yang sala" yaitu membantu #wee $in yang memusu"i -oa!san!pai maka sakit "ati teecu akan teecu ali"kan kepada diri #wee $in." "-emmm kau "endak mengajak dia bertanding," "#alau perlu apa bole" buat $u"u. #alau dia mau "endak teecu ajak dia itu ke -oa!san!pai agar segala persoalan menjadi beres dan dapat diketa"ui siapa sala" siapa benar." "-a!"a!"a kau "endak berlumba dengan boca" sastrawan yang luar biasa tadi, -e" kau takkan menang Lim #wi!" #etua #un!lun!pai tertawa dan agaknya "atinya suda" gembira lagi mendengar keputusan yang diambil muridnya ini. Tadinya dia merasa amat gelisa" takut kalau!kalau Lim #wi "endak memusu"i orang -oa!san!pai secara langsung. &un Lim #wi memandang gurunya tak percaya. "Lim #wi jangan kaupandang ringan boca" sastrawan tadi. (ku suda" tua suda" banyak pengalaman. 9rang seperti dia itu bukanla" orang sembarangan. 2yali dan sikapnya jelas menonjolkan keluarbiasaannya. )ia bukan manusia biasa dan percayala" kepadaku apabila kau bertemu dengan dia kau bole" mendengarkan semua nasi"atnya. (ku menyetujui rencanamu biar aku pulang ke #un!lun dan menanti beritamu di sana. $emoga kau takkan menyeleweng daripada jalan kebenaran dan dapat bersikap selamanya sebagai seorang eng"iong dari #un!lun!pai yang "arus kaujunjung tinggi nama besarnya." $etela" berkata demikian $ekali berkelebat kakek ini lenyap dari situ meninggalkan Lim #wi yang ta"u!ta"u ke"ilangan pedang pusaka yang tadi masi" dipegangnya. la segera berlutut dan diam!diam merasa amat kagum. .urunya itu biar tua akan tetapi masi" luar biasa sekali keli"aian ilmunya sampai!sampai mengambil kembali pedang pusaka #un!lu! pai dan pergi dari situ tanpa dia rasai dan tak dapat dia ikuti dengan pandang matanya. $etela" berlutut memberi "ormat pemuda ini bangun dan menarik napas panjang. (ku masi" "arus banyak belajar untuk dapat mencapai tingkat seperti su"u pikirnya. #emudian dia teringat kepada #wee $in. #e mana dia "arus mencari orang itu, la banyak mendengar tentang #wee $in bekas paman gurunya itu. #abarnya selalu muncul bersama 2go!lian!pai mala" banyak "ubungannya dengan tentara Mongol. (da kabar lagi ba"wa #wee suda" diangkat ole" kerajaan menjadi perwira tinggi tentara #erajaan Mongol 2go!lian!pai atau 321 Raja Pedang 2go!lian!kauw adala" partai ra"asia yang tidak mempunyai markas tertentu maka takkan muda" mencari sarang partai ini. Lebi" baik kalau mencari berita atau keterangan tentang #wee $in di pusat tentara Mongol. )i mana lagi kalau tidak di kota raja, &un Lim #wi maklum akan ba"ayanya kalau berani memasuki kota raja akan tetapi dia suda" bertekat bulat untuk mencari #wee $in maka tanpa pedulikan segala ancaman ba"aya berang! katla" dia menuju ke kota raja. Tapi baru saja dia keluar dari daera" ber"utan di kaki .unung -oa!san itu sesosok bayangan "ijau berkelebat dibarengi bentakan "9rang s"e &un bersiapla" menebus dosa aya"mu!" )an di depannya suda" berdiri gadis cantik berbaju "ijau yang tadi menyerangnya di puncak -oa!san! .adis itu kini dengan muka agak pucat tela" berdiri meng"adangnya dengan pedang tajam melintang di dada pedang yang ujungnya suda" buntung sedikit ole" pedang nona baju mera" tadi. &un Lim #wi menarik napas panjang waja"nya yang tampan menjadi muram "2ona" ia menjura sebagai tanda peng"ormatan dan suaranya mengandung kesedi"an besar kenapa 2ona memusu"i saya, (paka" dosaku dan apa pula gerangan kesala"an mendiang aya"ku yang suda" tidak ada di dunia ini," T"io 0ng gadis itu menggigit bibirnya dengan gemas matanya memancarkan sinar kemara"an. ")ua saudara &un dari #un!lun!pai tela" membunu" aya"ku ketika aku masi" kecil." "2ona kalau aya" dan pamanku yang membunu" aya"mu mengapa kau memusu"i aku, (pa sala"ku dalam "al ini banta"nya. "(ku "endak membalas kepada aya" dan pamanmu tapi mereka suda" mampus kaula" anaknya yang "arus mempertanggungjawabkan pembalasannya. 9rang s"e &un tak usa" banyak cakap. (ku suda" cukup bersabar cabut pedangmu dan mari kita lanjutkan pertempuran tadi!" la suda" mara" sekali dan pedang di tangannya suda" gemetar. Tiba!tiba Lim #wi merasa tubu"nya lemas. 0nta" mengapa meli"at waja" nona ini meli"at sinar matanya yang redup dan sayu penu" kedukaan kekerasan "atinya mencair seperti lilin dekat api. Timbul rasa kasi"an di "atinya ba"kan ada rasa suka yang timbul karena persamaan penderitaan. la menganggap dara ini senasib aya" dibunu" orang "idup menderita dendam. la tersenyum pa"it merasa betapa sama nasibnya dengan nona ini akan tetapi dia menyala"kan sikap T"io 0ng. (ndaikata dia berpendapat seperti nona ini lalu memusu"i anak!anak dari musu" yang membunu" aya"nya tentu dia tidak akan sudi di!calonkan sebagai jodo" seorang gadis yang masi" keturunan musu"!musu" pembunu" aya"nya! /uga timbul ingatannya ba"wa segala persoalan seperti juga persoalannya sendiri "arus diselidiki secara teliti. (ndaikata benar aya" dan pamannya membunu" aya" gadis itu pasti ada sebab!sebabnya. "2ona kalau aya" dan pamanku benar!benar tela" membunu" aya"mu suda" dapat dipastikan ba"wa aya"mu melakukan sesuatu yang tidak baik. (ya" dan pamanku adala" dua orang tertua dari #un!lun $am!"engte yang bernama bersi" tak ternoda." <aja" yang agak pucat dari nona ini sekarang beruba" mera" sekali matanya berkilat!kilat. "(pa kaukata, Tidak peduli mereka itu #un!lun $am! "engte atau pendekar!pendekar dari langit sekalipun kalau suda" bermusu"an dengan aya"ku suda" pasti kesala"an terletak di tangan aya" dan pamanmu! (ya" adala" seorang patriot besar seorang pejuang. $iapa di 322 Raja Pedang antara para pejuang yang tak perna" mendengar nama besar T"io $an, #esala"annya tentu terletak pada aya" dan pamanmu. #un!lun $am!"engte, -u" buktinya yang termuda juga bukan orang baik!baik!" $etela" berkata deinikian pedangnya bergerak menyerang pemuda itu. $erangan ini "ebat cepat dan kuat sekali. (kan tetapi &un Lim #wi dapat melompat ke samping dan meng"indarkan diri. "Ta"an dulu 2ona....." 2amun nona yang suda" mara" itu makin penasaran dan menyerang lagi lebi" "ebat. Lim #wi maklum ba"wa meng"adapi, nona ini yang suda" dia kenal kepandaiannya bermain pedang yang "ebat akan berba"aya sekali kalau dia bertangan kosong. Terpaksa dia mencabut keluar pedangnya yang juga suda" buntung ujungnya dan menangkis. &unga api berpijar ketika sepasang pedang itu bertemu. "2ona aku..... aku maklum akan isi "atimu. #eadaanmu sama dengan keadaanku. (ku maklum akan penderitaanmu akan dendammu....." T"io 0ng mena"an pedangnya mendengarkan dengan pandang mata "eran. "2ona percayala" aku tidak menyala"kan kau kalau kau mendendam sakit "ati. (ku pun demikian. (ya"ku terbunu" orang. Tapi berila" kesempatan kepadaku untuk membereskan urusanku. #au suda" mendengar semua di -oa!san tadi. &iarkan aku mencari susiok..... e" mencari #wee $in sampai dapat se"ingga urusan pembunu"an ter"adap orang tuaku bisa diselesaikan. $etela" itu na"..... setela" itu kalau kau "endak membalas dendammu kepadaku silakan. (ku akan memberikan kepalaku kepadamu." "5i" siapa sudi mendengar obrolanmu*. "&etul 2ona. 0nta"la".... "atiku tidak mengijinkan aku mara" kepadamu. (ku kasi"an kepadamu yang bernasib buruk. (ku dapat merasakan penderitaanmu. (ndaikata sakit "atimu itu dapat dipuaskan karena kematianku sebagai penebus dosa aya"ku biarla" aku berkorban. Tapi tunggula" sampai aku selesai mengurus urusanku sendiri." "&o"ong! #au "anya mencari alasan untuk melepaskan diri dariku. -emmw orang s"e &un jangan "arap aku dapat kaubodo"i. (tau kau pengecut..... tidak berani meng"adapi pedangku!" &etapapun juga Lim #wi adala" seorang pemuda. )ia memang penyabar sekali dan memang suda" menjadi dasar wataknya yang jujur dan sabar berani mengala". (kan tetapi karena sekarang didesak sedemikian rupa ole" nona ini apalagi karena dianggap pengecut si1at jantannya menonjol. la cepat menggerakkan pedangnya menangkis dan berkata. "2ona T"io sunggu" aku tidak ingin bertempur denganmu. /angan kau memaksaku!" 2amun T"io 0ng terus terdesak dan sebentar saja dua orang muda itu suda" bermain pedang dengan "ebatnya. $erangan!serangan T"io 0ng benar!benar amat berba"aya $ebagai murid $wi Lek -osiang tentu saja kepandaiannya amat tinggi ilmu pedangnya suda" masak dan juga ilmu pedang yang berasal dari daera" pantai timur ini mempunyai gaya tersendiri mempunyai keistimewaan sendiri. Permainan pedangnya cepat tangkas linca" dan mengandung tenaga yang bergelombang seperti gelombang samudera yang memeca" di pantai timur! (kan tetapi &un Lim #wi adala" murid termuda #un!lun!pai yang amat disayang ole" gurunya. -ampir seluru" ilmu pedang yang dimiliki Pek .an $ian!$u diturunkan kepada muridnya ini se"ingga dalam permainan #un!lun #iam!"oat bole" dibilang dimasa itu &un Lim #wi menjadi orang ke dua di #un!lun setela" gurunya sendiri. &a"kan tingkat ilmu pedang yang dimiliki 323 Raja Pedang ole" paman dan aya"nya juga yang dimiliki #wee $in masi" kala" setingkat ole"nya. Tentu saja dia masi" banyak membutu"kan pengalaman pertempuran untuk mematangkan ilmunya. .aya permainannya tenang dan kuat seperti batu karang di pantai laut akan tetapi juga kadang!kadang kalau dia mau dia bisa melancarkan serangan yang mematikan. &etapapun juga meng"adapi T"io 0ng dia tidak tega untuk melakukan serangan maut "anya memperta"ankan dan melindungi tubu"nya kadang!kadang memancing dan menggertak untuk mengurangi daya tekanan lawan. la merasa sedi" sekali dengan kenekatan gadis ini yang agaknya tak dapat dita"annya lagi. &un Lim #wi maklum ba"wa percuma saja dia membujuk maka dia mengambil keputusan untuk merobo"kan gadis ini tanpa melukai berat atau kalau mungkin meninggalkannya lari. 4ang pertama tadi yaitu merobo"kan tanpa melukai agaknya lebi" muda" dipikirkan daripada dilakukan. Tingkat kepandaian gadis ini bole" dibilang seimbang dengan tingkatnya sendiri mana mungkin dia merobo"kannya tanpa melukai, $etela" berpikir demikian Lim #wi mengambil keputusan untuk meninggalkannya lari saja. Tidak peduli dia dicap pengecut atau takut karena soalnya bukan dia takut melainkan karena dia tidak mau bermusu"an dengan gadis yang sekaligus menarik cinta kasi"nya dan juga menimbulkan kasi"an di "atinya ini. "Maa1 2ona T"io aku tak dapat melayanimu lebi" lama lagi!" Pedangnya berkelebat cepat dan pedang nona itu tertangkis dengan kerasnya se"ingga terpental. T"io 0ng kaget sekali karena merasa telapak tangannya sakit. &aiknya dia masi" dapat menjaga se"ingga pedangnya tidak terlepas dari pegangan. #etika dia dapat menguasai keadaannya pemuda itu suda" meloncat jau" lari cepat. "9rang s"e &un kau "endak lari ke mana," bentaknya mara" dan cepat dia mengejar. )ari pertandingan pedang kedua orang muda ini sekarang melakukan perlumbaan lari cepat juga dalam ilmu ini keduanya memiliki tingkat seimbang. T"io 0ng sukar sekali untuk dapat menyusul lawannya juga amat sukar bagi Lim #wi untuk memperjau" jarak antara dia dan pengejarnya. .adis itu seakan!akan menjadi bayangannya terus mengikuti ke mana pun juga dia lari atau meloncat. (da sejam mereka berkejaran. Lim #wi mulai merasa gelisa". la memasuki "utan!"utan dan sengaja mengambil jalan pegunungan yang amat sukar dengan "arapan agar gadis itu ak"irnya membiarkan dia pergi. (kan tetapi dengan penu" semangat T"io 0ng mengejar terus. #arena merasa tak sanggup lari pergi dari gadis itu &un Lim #wi membalikkan tubu"nya dan kembali dia membujuk. "2ona T"io kenapa kau bertekat "endak membunu"ku sekarang juga, Tidak kasi"anka" kau kepadaku yang juga rnempunyai semacam sakit "ati dan pena!saran seperti yang kauderita, (ku minta waktu tiga bulan 2ona. &erila" tiga bulan agar aku dapat menyelesaikan dulu urusanku sendiri setela" itu aku akan mencarimu dan tersera" kalau kau "endak membalaskan sakit "ati aya"mu." Tertegun juga "ati T"io 0ng mendengar ini. Pemuda ini li"ai belum tentu ia akan dapat menang kalau mereka bertempur. /uga buktinya tadi biarpun ia suda" mengera"kan seluru" kepandaiannya berlari cepat sampai sedemikian lamanya belum juga dia mampu menyusulnya. #iranya pemuda ini merupakan tanding yang seimbang dan belum tentu kala" kalau melawan mengapa tidak mau melawan dan ba"kan memberi janji akan suka dibunu" 324 Raja Pedang tiga bulan kemudian, &ukanka" ini ane" sekali, (kan tetapi pikiran ini "anya sebentar saja memenu"i kepalanya segera terganti ole" rasa dendam yang suda" ditanggungnya semenjak ia kecil. #emara"annya datang lagi. Pedangnya bergerak menyerang disusul bentakan. *Tak usa" banyak cakap seorang dt antara kita "arus mati!" &un Lim #wi merasa sedi" sekali se"ingga dia agak terlambat mengelak. Pedang yang menusuk le"ernya itu kini menyerempet pundaknya. &aju Lim #wi robek berikut kulit dan sedikit dagingnya. )ara" mulai mengucur deras membasa"i baju. #embali T"io 0ng tertegun akan tetapi segera ia menyerang lagi lebi" "ebat. Lim #wi suda" bersiap dan pedangnya menangkis. #embali dua orang ini bertempur "ebat sampai lenyap tubu" mereka terbungkus gulungan dua sinar pedang. )ua orang itu saking "ebatnya mecura"kan per"atiannya di ujung senjata masing!masing tidak ta"u ba"wa sesosok bayangan datang mendekat. $etela" meli"at siapa yang sedang bertempur bayangan ini mengeluarkan segenggam benda lalu dengan kecepatan kilat dia menyambitkan benda! benda kecil dalam genggaman itu ke ara" &un Lim #wi. Pemuda ini tidak dapat memperta"ankan diri ter"adap serangan gelap ini karena benda!benda itu ternyata adala" jarum!jarum "alus sekali yang ketika melayang ke ara" tubu"nya tidak mengeluarkan bunyi. Ta"u!ta"u dia merasa punggungnya panas dan gatal!gatal tubu"nya kaku!kaku dari tak dapat dita"annya lagi dia terguling dan pedangnya terlepas dari pegangannya! T"io 0ng "eran buka" main. Masi" sempat ia menarik kembali pedangnya dan dengan mata terbelalak dia meli"at betapa &un Lim #wi tela" robo" telentang dalam keadaan mengerikan. Muka pemuda yang tampan itu menjadi biru meng"itam tubu"nya kaku tak bergerak lagi. #etika gadis ini mengangkat muka ia meli"at seorang pemuda suda" berdiri tersenyum! senyum di depannya. Pemuda ini bukan lain adala" .iam #in! Ta"ula" T"io 0ng sekarang ba"wa diam!diam .iam #in membantunya dan menyerang Lim #wi dengan senjata ra"asia yang ane". "2ona 0ng puaska" kau sekarang meli"at musu"mu menggeletak di depan kakimu, 2a" jangan bua"g waktu lagi segera kaupenggal le"ernya!" kata .iam #in sambil tersenyum lebar. (kan tetapi alangka" "erannya ketika ia meli"at nona itu dengan mulut cemberut dan mata berapi membentak. "#enapa kau mencampuri urusanku, #enapa kau membunu"nya," "0" 2ona. &ukanka" dia musu"mu, Tadi kuli"at kau tidak kuat mengala"kannya maka aku membantumu." "$iapa sudi bantuanmu, $iapa butu" pertolonganmu, Laginya kau menyerang secara pengecut!" .adis itu dengan mara" lalu meloncat dan lari pergi dari situ. .iam #in berdiri terpaku di tempatnya. la menyeringai kemalu!maluan dan juga penasaran. (k"irnya dengan mara" dia lalu menole" ke ara" tubu" Lim #wi yang masi" menggeletak di situ meluda"inya dan mengomel "$ialan!" )engan "ati murung .iam #in lalu pergi dari situ juga. la tertarik ole" kecantikan T"io 0ng akan tetapi berbeda dengan meng"adapi gadis!gadis lain ter"adap T"io 0ng dia tidak berani bersikap sembrono. $elain gadis ini memiliki kepandaian yang cukup li"ai juga dia "arus mengingat guru gadis itu T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang yang tak bole" dipandang ringan. 325 Raja Pedang &elum lama .iam #in pergi tubu" &un Lim #wi bergerak!gerak dan terdengar dia merinti" perla"an. Pada saat itu &eng $an berlari!lari cepat dalam usa"anya mengejar T"io 0ng dan mencari &un Lim #wi. "5elaka terlambat.....!" katanya ketika dari jau" dia meli"at tubu" murid #un! lun itu menggeletak di situ. 5epat dia memeriksa dan alangka" kagetnya meli"at betapa seluru" tubu" pemuda ini membiru napasnya kempas! kempis. &eng $an adala" seorang pemuda yang tela" mewarisi ilmu yang "ebat akan tetapi dia bukanla" seorang a"li pengobatan. &etapapun juga setela" mendapat kenyataan ba"wa di punggung pemuda ini terdapat jarum! jarum "alus yang menancap dia dapat menduga ba"wa tentu &un Lim #wi terkena racun yang amat berba"aya. )icabutnya jarum!jarum "alus berjumla" tuju" bua" itu dan dengan "ati!"ati dia bungkus jarum!jarum itu dimasukkan ke dalam saku bajunya. "Terlalu sekali T"io 0ng. &etulka" nona itu sampai "ati menggunakan senjata ra"asia begini ganas dan keji," la merasa penasaran lalu tanpa ragu!ragu lagi &eng $an menempelkan bibirnya pada luka!luka di punggung Lim #wi kemudian mengecupnya kuat!kuat. )ara"!dara" meng"itam dapat dia isap keluar dan diluda"kan akan tetapi "anya ber"asil mengeluarkan dara" beracun yang berada di sekitar luka. $egera &eng $an menggunakan kepandaiannya. )engan menempel kedua pundak &un Lim #wi dengan kedua telapak tangannya dia mena"an napas mengera"kan tenaga dalamnya mempergunakan tenga 'm 4ang berganti!ganti untuk mendorong "awa beracun dari tubu" &un Lim #wi. #arena , dia tidak ta"u tergolong apaka" racun itu 'm atau 4ang dia tidak ta"u "arus mempergunakan tenaga apa untuk melawannya. &aiknya "awa mujijat dalam tubu" &eng $an memang "ebat sekali. #etika dia mempergunakan tenaga 'm dara" "itam banyak mengucur keluar dari luka! luka di punggung Lim #wi. (k"irnya muka pemuda ini tidak biru lagi dan napasnya agak lega. (kan tetapi dia masi" kaku dan pingsan. &eng $an teringat akan ular pemberian .iam #in kepada ketua -oa!san!pai "(" kenapa aku begini bodo", -oa!san tidak terlalu jau" kalau kubawa ke sana dan minta Lian &u Tojin memberi!kan ular!ular itu untuk menolong bukanka" Lim #wi akan dapat tertolong segera," Tanpa ragu!ragu lagi dia lalu memondong tubu" Lim #wi dan mempergunakan kepandaiannya untuk berlari cepat sekali naik ke puncak -oa!san. $etela" tiba di puncak dia segera berjalan seperti biasa menuju ke tempat tinggal Lian &u Tojin. la meli"at ba"wa masi" ada sedikit tamu di tempat pesta. ;ntuk tidak menarik per"atian orang &eng $an menggunakan kepandaiannya meloncat dan menyelinap menuju ke belakang dan memasuki bangunan itu dari belakang. &eberapa orang tosu meli"atnya dan menegur "eran. "&eng $an kau dari mana dan..... e" $iapa itu....," Para tosu ter"eran!"eran apalagi setela" mereka mendapat kenyataan ba"wa orang yang dipondong &eng $an itu bukan lain adala" &un Lim #wi murid #un!lun!pai yang tadi datang bersama Pek .an $iansu. "-arap para Totiang tenang!tenang saja dan tolongla" panggilkan Lian &u totiang katakan aku &eng $an mo"on bertemu ada urusan amat penting.* Para tosu segera melaporkan kepada Lian &u Tojin yang masi" duduk diruangan depan menanti "abisnya para tamu. Tosu tua ini begitu mendengar laporan segera mengundurkan diri dan menuju ke belakang membiarkan 326 Raja Pedang #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa melayani para tamu. (kan tetapi #wa -ong yang berada di dekatnya ketika ada tosu memberi laporan segera mengikutinya. -al ini terli"at ole" T"io &wee #ui Lok dan T"io #i yang segera mengikuti pula dari belakang. "&eng $an kenapaka" dia itu.....," '.ian &u Tojin menegur dengan kaget setela" meli"at &un Lim #wi menggeletak di atas sebua" dipan dalam keadaan amat paya". "Totiang yang baik saya mo"on belas kasi"an Totiang. Tolongla" &un Lim #wi yang teecu 6saya7 ketemukan suda" menggeletak dalam keadaan begini di lereng bukit. Meli"at keadaannya teetu rasa dia terkena senjata beracun dan..... teecu teringat uakan pemberian .iam #in. &ukanka" ular!ular kecil itu adala" ttlar penolak racun," Lian &u Tojin tidak menjawab dan cepat dia memeriksa tubu" &un Lim #wi. $ebagai seorang ketua partai persilatan besar tentu saja kakek ini mengerti tentang ilmu pengobatan. <aja"nya beruba" ketika dia memerlksa pemuda itu. ")ia tela" terkena racun yang amat berba"aya" katanya. "Pinto sendiri tidak mempunyai penolak racun yang akan dapat melawan racun ini." "Totiang bukanka" .iam #in tela" memberi "adia" ular!ular penolak racun itu," #akek itu mengangguk!angguk akan tetapi nampak ragu!ragu. "-emmm pinto perna" mendengar kemanjuran 2go!tok!coa akan tetapi belum perna" membuktikannya sendiri. Memang kata orang 2go!tok!coa dapat menyembu"kan segala macam penyakit akibat keracunan akan tetapi pinto belum perna" meli"at kenyataannya ba"kan ularnya pun baru sekarang pinto meli"atnya. Pemuda ini benar!benar "ebat dan amat berba"aya keadaannya kalau tidak mendapatkan obat yang cocok takkan kuat mena"an sampai dua pekan." Tosu itu nampak ragu!ragu dan k"awatir. "Totiang kalau begitu tolongla" Totiang berikan 2go!tok!coa kepada teecu untuk mengobati Lim #wi" &eng $an berkata gelisa". "&aikla"...... memang se"arusnya begitu ....." kata kakek itu. Tiba!tiba T"io #i berkata dengan suara tak senang "$ukong dia itu adala" anak murid #un!lun!pai seorangmusu" besar. Luka atau matinya bukanla" urusan kita dari -oa!san!pai!" T"io &wee dan #ui Lok menyatakan persetujuannya mala" #ui Lok menyambung "'nila" tanda ba"wa T"ian akan selalu meng"ukum mereka yang ja"at. #un!lun!pai suda" terlalu amat ja"at ter"adap kita maka dia ini murid #un!lun!pai juga mengalami nasib seburuk ini. $ukong dia ini musu" kita tak ada perlunya kita menolongnya." (kan tetapi #wa -ong yang selama ini amat bersemangat dalam permusu"an golongan -oa!san!pai ter"adap #un!lun!pai agaknya berpikiran lain. 0nta" bagaimana gadis ini suda" menaru" simpati besar ter"adap &eng $an dan berlawanan dengan suara "atinya kalau menentang pemuda ini. "Teecu tidak setuju dengan kedua $u"eng" katanya kepada kakek ketua -oa! san!pai. "&iarpun dia ini musu" besar kita akan tetapi dia terluka di -oa!san tentu orang luar akan menyangka ba"wa kita yang melukainya dengan cara yang begini keji." 327 Raja Pedang "Peduli apa dengan segala 3tna", Pokoknya kita tidak melakukan penyerangan gelap "abis perkara. &iarkan orang lain menudu"!" T"io #i bersiteng dengan sikapnya. "(palagi &eng $an ini selalu memperli"atkan sikapnya memi"ak golongan #un!lun!pai. )a"ulu berta"un!ta"un yang lalu juga dia suda" memperli"atkan sikap membela #un!lun sekarang pun dia mati!matian "endak menolong orang #un!lun. $ukong kita "arus ber"ati!"ati ter"adap orang ini dan jangan mendengarkan omongannya!" kata #ui Lok. $emua ucapan cucu!cucu muridnya ini berkesan juga dalam "ati Lian &u Tojin. )engan pandang mata tajam dia bertanya kepada &eng $an "&eng $an kenapa kau selalu ber3"ak kepada #un!lun, #enapa kau bersusa" paya" "endak menolong Lim #wi murid #un!lun ini," &eng $an suda" mara" sekali mendengar ucapan T"io #i dan #ui Lok tadi. Makin mara" dia setela" mendengar pertanyaan Lian &u Tojin yang jelas terpengaru" ole" ucapan!ucapan itu. "Lian &u totiang saya "arap Totiang suka ingat akan beberapa "al ini. Pertama seorang yang suda" menjunjung tinggi keadilan menilai baik buruk seseorang dari perbuatannya bukanla" dari keturunannya! &iarpun Lim #wi seorang murid #un!lun tapi kesala"an apaka" yang perna" dia lakukan ter"adap -oa!san!pai, #edua seorang yang ta"u akan #etu"anan ta"u pula ba"wa soal keturunan adala" "asil pekerjaan Tu"an. Lim #wi menjadi anak keluarga &un bukanla" karena ke"endaknya melainkan karena ke"endak Tu"an maka apabila ada orang menyala"kannya karena keturunannya sama artinya dengan orang itu menyala"kan "asil pekerjaan Tu"an! #e tiga seorang kuncu 6budiman7 selama "idupnya takkan meninggalkan perikemanusiaan dan akan menolong siapa saja yang membutu"kan pertolongan. Lian &u totiang saya menolong Lim #wi karena dua "al pertama karena saya selalu teringat akan "al!"al yang saya sebutkan tadi kedua kalinya kiranya Totiang ingat juga akan pesan terak"ir &un $i Teng kepada saya di dekat ajalnya. Pesan orang yang suda" meninggal dunia adala" pesan keramat yang "arus di"argai asal saja pesan itu demi kebaikan. 2a" "endaknya Totiang segera mengambil keputusan Totiang suka menolongnya atauka" tidak," <aja" kakek itu menjadi mera". 'a merasa terpukul ole" ucapan!ucapan pemuda itu. $ambil menole" kepada cucu!cucu muridnya dia berkata liri" "(mbilkan 2go!tok!coa itu....." T"io #i T"io &wee dan #ui Lok tidak bergerak dari tempatnya mala" memandang mara" kepada &eng $an. (kan tetapi #wa -ong segera berlari dan tak lama kemudian dia suda" kembali membawa tabung!tabung bambu terisi dua ekor ular kecil. Lian &u Tojin menerima dua tabung itu dan berkata kepada &eng $an. "'nila" dua ekor 2go!tok!coa itu beng $an. Pinto "anya menggunakan cara yang biasa untuk mengambil racun ular ini kemudian meminumkannya sebagian dan sebagian lagi digosokkan pada luka!lukanya. (kan tetapi karena pinto belum menyatakan sendiri k"asiat racun 2go!tok!coa maka "asilnya pinto tidak berani menanggung." "Totiang" kata &eng $an dengan "ormat dan berterima kasi" "keadaan Lim #wi suda" paya". #alau Totiang suka berusa"a mengobati itu saja suda" merupakan budi besar tentang riwayatnya "anya tersera" kepada T"ian." 328 Raja Pedang Lian &u Tojin lalu membuka tutup tabung menangkap ular pada belakang le"ernya. "&uka mulutnya" katanya kepada &eng $an yang cepat membuka mulut Lim #wi. )engan menekan pada le"er dan belakang kepala ular itu keluarla" cairan menguning dari mulut dan gigi ular menetes!netes ke dalam mulut Lim #wi. #wa -ong suda" datang membawa secangkir air yang segera dipergunakan ole" Lian &u Tojin untuk diminumkan pula se"ingga racun tadi dapat masuk ke dalam perut. $etela" racunnya "abis dan dilepas ular itu menjadi lemas dan tak dapat berkutik lagi. ;lar ke dua dikeluarkan dan seperti tadi racunnya dikeluarkan ditada"i cangkir kemudiari dengan tangannya Lian &u Tojin menggosok!gosokkan racun ini di punggung Lim #wi. Pengera"an tenaga dalamnya dapat mendorong racun ini masuk tubu" melalui luka!luka kecil itu. $etela" selesai Lian &u Tojin dengan napas agak terenga"!enga" lalu mundur dan mencuci tangannya. &eng $an merasa berterima kasi" sekali. )ari napas kakek itu dia maklum ba"wa tadi Lian &u Tojin tela" mengera"kan seluru" 'weekangnya dan dia merasa kagum akan budi kakek ini. 'a tidak pedulikan lagi kepada tiga orang cucu murid -oa!san yang memandang semua itu dengan mulut cemberut dan sinar mata penu" kemara"an kepadanya. -anya #wa -ong yang dengan setulus "ati membantu pengobatan tadi dan diam!diam dia pun berterima kasi" sekali kepada nona ini. Tubu" &un Lim #wi bergerak dan mulutnya mengelu". $emua orang memandang dengan penu" per"atian. .irang "ati &eng $an ketika meli"at betapa tubu" yang kaku tadi kini mulai menjadi lemas warna ke"itaman lenyap dan makin lama muka itu menjadi makin pucat. Lalu tubu" itu ber"enti bergerak dan Lim #wi keli"atan seperti orang tidur nyenyak "anya napasnya agak terenga"!enga". Lian &u Tojin lalu mendekat dan memeriksa pergelangan tangan dan detak jantungnya. "5elaka.....!" Tosu itu berteriak kaget waja"nya beruba" pucat. "#eparat betul .iam #in!" $aking mara"nya tosu ini mengeluarkan makian. "&agaimana Totiang," &eng $an berseru "eran dan kaget. #akek menggeleng!geleng kepala dan memandang sedi" ke ara" &un Lim #wi. "Tidak baik tidak baik..... racun ular itu bukannya menyembu"kan mala" menamba" paya". (gaknya bukan 2go!tok!coa....." tiba!tiba kakek itu meng"entikan ucapannya waja"nya makin pucat ketika dia berbisik "..... ngo!tok 6lima racun7....., (" jangan!jangan ada "ubungannya dengan 2go! lian!kauw bukan ular!ular obat yang diberikan mala" ular beracun berba"aya." #alau &eng $an menjadi kaget bukan main adala" T"io #i dan #ui Lok sekarang girang sekali. "&eng $an lekas bawa pergi dia dari sini tidak ada tempat untuk mengubur mayat orang #un!lun! kata #ui Lok. Pada saat itu #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa muncul. Para tamu yang meli"at Lian &u Tojin mengundurkan diri lalu berpamit dan di puncak -oa! san suda" menjadi sunyi. "&agaimana $u"u," tanya #wa Tin $iong yang tadi suda" mendengar tentang peristiwa yang terjadi atas drin &wi Lim #wi. "#ita ditipu .iam #in" jawab kakek itu. ")ua ekor ular itu bukan ular obat setela" dipergunakan racunnya muda" membuat dia makin para"." 329 Raja Pedang "&agaimana baiknya sekarang, Totiang #wa lo!eng"iong tolongla" beri petunjuk kepadaku" kata &eng $an nampak gelisa" sekali. #wa -ong menjadi ter"aru meli"at sikap &eng $an akan tetapi gadis ini diam saja "anya mena"an air matanya yang "endak keluar dari matanya. "Tidak ada obat di dunia ini dapat menolongnya..... kecuali T"ian turun tangan sendiri....." kata Lian &u Tojin. "-anya ada satu jalan....." tiba!tiba #wa Tin $iong berkata. $emua mata ditujukan kepada jago -oa!san!pai ini tapi #wa Tin $iong meli"at dengan pandang mata jau" ke ara" kaki gunung di sebela" utara. "(" dia.....," #ui Lok dan T"io #i berkata dengan nada mentertawakan. "(ya" tak mungkin....." kata #wa -ong penu" kek"awatiran memandang kepada &eng $an. (dapun Lian &u Tojin "anya menggeleng!geleng kepala saja. "#wa!eng"iong siapaka" dia itu, $iapa yang dapat menolong Lim #wi dan apaka" yang kau maksudkan dengan satu jalan tadi," &eng $an mendesak akan tetapi #wa Tin $iong "anya menggeleng kepala. &eng $an segera mendesak Lian &u Tojin. "Totiang "arap berbelas kasi"an dan beri petunjuk. $iapaka" dia yang dimak! sudkan ole" #wa!eng"iong dan yang bisa menolong Lim #wi," "Tidak ada tidak ada..... tak mungkin ditolong lagi....." kata kakek ini pula. Meli"at ba"wa #wa Tin $iong dan ketua -oa!san!pai agaknya "endak me! nyembunyikan nama orang yang kiranya dapat menolong Lim #wi &eng $an lalu menole" kepada #wa -ong "(dik -ong mauka" kau memberi penjelasan kepada!ku," &ukan main panasnya "ati T"io #i dan #ui Lok mendengar pemuda itu menyebut adik kepada #wa -ong. Menurut pendapat mereka tak patut pemuda ini menyebut adik se"arusnya menyebut nona. "$ebetulnya bukan karena (ya" dan $ukong tidak mau memberi ta"u $an! ko. (kan tetapi memang tidak ada gunanya mendatangi orang itu mala" amat berba"aya. #eta"uila" di kaki gunung ini sebela" utara terdapat seorang sakti yang amat ane" terkenal disebut Toat!beng 4ok!mo 6$etan 9bat Pencabut 2ya!wa7. &aru namanya saja suda" menerangkan ba"wa dia itu adala" seorang a"li obat sampai disebut $etan 9bat. (kan tetapi sebutan Toat!beng suda" jelas pula ba"wa dia mempunyai satu kesukaan yaitu mencabut nyawa orang. Menurut kabar segala macam penyakit dia dapat menyembu"kan akan tetapi begitu orangnya sembu" dia lalu turun tangan membunu"nya. #arena inila" maka (ya" dan $ukong tidak tidak mau menyebut namanya." "(pa dia gila.....," &eng $an berseru mara" dan "eran. #wa Tin $iong menarik napas panjang sebelum berkata."$ama sekali kami tidak ta"u bagaimana keadaannya sebetulnya &eng $an dan kami tidak mau mencoba!coba untuk menanam permusu"an dengan orang kang!ouw. )ia tidak mengganggu kami dan kami tidak pedulikan dia akan tetapi tentang kepandaiannya mengobati suda" amat terkenal di dunia kang!ouw." Lian &u Tojin mengarigguk!angguk. ")ia sama terkenalnya dengan &u!tek #iam!ong 5ia -ui .an keduanya adala" keturunan toko"!toko" "ebat di jaman da"ulu. #alau 5iu -ui .an masi" keturunan dari si dewi pedang (ng ' 2iocu adala" dia itu masi" keturunan dari 4ok!ong 6Raja 9bat7 sayangnya..... "emmm dia mempunyai kebiasaan yang amat keji dan ane" itu." &eng $an tidak berkata apa!apa lalu meng"ampiri dipan dan memondong tubu" Lim #wi yang masi" pingsan dan lemas. 330 Raja Pedang "&eng $an kau "endak ke mana," tanya #wa Tin $iong dan semua orang memandang kepada pemuda ini. "#e mana lagi #wa!eng"iong, #e kaki gunung sebela" utara itu untuk minta pertolongan Toat!beng 4ok!mo. "$an!ko! #au akan dibunu"nya!" seru #wa -ong waja"nya pucat. $ikap gadis ini amat menarik per"atian sampai aya"nya sendiri menole" dan memandang "eran. &eng $an menole" kepada #wa -ong dan tersenyum pa"it. "(pa bole" buat tapi akan kuusa"akan supaya dia tepat menyembu"kan Lim #wi." "&eng $an dia ini apamu dan ada "ubungan apaka" kau dengan #un!lun!pai maka kau bertekad mengorbankan nyawa untuk menolongnya," Lian &u Tojin bertanya mata kakek ini memandang kagum. "Totiang menolong orang lain dengaii pamri" untuk keuntungan bagi diri sendiri bukanla" pertolongan namanya. Manusia "idup "arus saling tolong! menolong dan apaka" artinya pertolongan tanpa disertai pengorbanan," $etela" berkata demikian dia berjalan pergi sambil memondong tubu" Lim #wi sengaja dia memberatkan langka"nya se"ingga keli"atan keberatan memondong tubu" itu. $emua mata mengikutinya mata #wa -ong basa" air mata. Lian &u Tojin menggeleng kepalanya menarik napas panjang berkali!kali dan berkata penu" pujian. "$iancai..... siancai..... selama "idupku baru kali ini pinto meli"at orang dengan budi pekerti sebaik dia..... kalian semua li"atla" baik!baik dan ingat baik!baik diala" orang yang patut di"ormati diala" patut disebut seorang gaga"!" $etela" berkata demikian kakek ini terbongkok!bongkok memasuki pondoknya. ? ? ? #aki gunung sebela" utara itu amat inda" pemandangannya. Penu" po"on berkembang dan rumput meng"ijau di situ mengalir sebua" sungai kecil yang amat jerni" airnya penu" batu!batu "itam yang beraneka macam bentuknya. )i pandang dari lereng keli"atan betapa inda" dan suburnya tana" kaki gunung ini menggirangkan "ati &eng $an yang menuruni lereng dengan cepat sekali. (kan tetapi setela" dia tiba di kaki gunung dia merasa bulu tengkuknya berdiri. #eadaannya memang inda" namun amat menyeramkan. &egitu sunyi. $unyi melengang melebi"i sunyinya kuburan. )aun!daun po"on bergoyang!goyang tertiup angin kembang!kembang memenu"i ranting rumput!rumput "ijau tak perna" terinjak kaki nampak subur menggemuk suara air gemercik seperti dendang lagu yang tak kunjung "enti. (kan tetapi kesunyian yang rnencekam amat menyeramkan. Tak seekor pun burung keli"atan terbang tak seekor pun binatang keli"atan berlari ba"kan tidak ada seekor pun jengkerik berbunyi. Tempat inda" namun seakan!akan tempat yang mati tempat yang terkutuk di mana "awa maut selalu mengancam yang "idup! -anya sebentar saja keseraman mencekam "ati &eng $an. $egera dia dapat menguasai dirinya dan melangka" maju dengan tenang dan cepat. )ari atas tadi dia suda" meli"at sebua" pondok kayu diantara po"on!po"on dekat sungai dan sekarang dia tujukan langka"nya ke ara" pondok itu. Makin dekat dengan pondok ia berjalan makin banyakla" dia mendapatkan bukti yang menyebabkan keadaan daera" itu demikian sunyi. )i sepanjang jalan 331 Raja Pedang banyak yang suda" tertutup ole" rumput!rumput "ijau dia meli"at banyak sekali tulang!tulang berserakan kerangka!kerangka bintang besar kecil seakan!akan semua peng"uni "utan itu tela" tewas karena bencana yang ma"a da"syat. Makin dekat dengan pondok dia mulai meli"at kerangka! kerangka manusia yang suda" kering suda" rusak dan ada pula yang masi" baru. &eng $an menekan debar jantungnya dan melangka" terus sampai ke depan pintu pondok. )ili"atnya asap keluar dari jendela pondok itu dan bau yang amat ane" menusuk "idungnya bau yang luar biasa disebut wangi ada bau tak enaknya seperti bau obat!obatan yang dimasak. "Teecu Tan &eng $an mo"on bertemu dengan Locianpwe keturunan 4ok!ong yang budiman &eng $an berseru tanpa mengera"kan k"ikangnya dengan suara biasa saja. Terdengar suara cekikikan di dalam pondok itu. "-i!"i!"ik! Tidak ada keturunan 4ok!ong 6Raja 9bat7 yang budiman di sini. 4ang ada $etan 9bat sama sekali tidak budiman! -i!"i!"ik!" $uara itu menyeramkan sekali dengar di tempat sesunyi itu. "Teecu mo"on pertolongan locianpwe $etan 9bat untuk menolong nyawa sa"abat teecu yang terluka dan terkena racun." #embali suara ketawa seperti tadi disusui kata!kata yang parau "Tidak ada $etan 9bat penolong nyawa di sini yang ada $etan 9bat Pencabut 2yawa 6Toat!beng 4ok!mo7! -i!"i!"ik!" Mendongkol "ati &eng $an juga dia merasa gelisa". Terang ba"wa orang di dalam itu adala" seorang yang mempunyai si1at suka mempermainkan nyawa orang pula. "#alau begitu biarla" teecu mo"on bertemu dengan Toat!beng 4ok!mo untuk bicara." Pintu pondok yang tertutup tiba!tiba terbuka mengeluarkan suara berderit dan seorang kakek bongkok berkepala botak keluar sambil membawa sebua" panci yang mengebulkan uap. Panci itu dari besi dan di bawa"nya sampai mera" membara namun kakek itu memegang panci begitu saja pada"al dapat dibayangkan betapa panasnya. )ari sini saja suda" dapat diketa"ui betapa li"ainya kakek buruk rupa ini. Matanya yang besar sebela" sebela" lagi sipit seperti meram memandang kepada &eng $an yang masi" berdiri di depan pintu sambil memondong tubu" &un Lim #wi yang pingsan. "-i!"i!"i orang muda nekat. $uda" ta"u aku $etan 9bat Pencabut 2yawa masi" nekat "endak bertemu. (pa kau mau menyera"kan jantungmu dan jantung temanmu yang "ampir mati karena racun itu untuk kutamba"kan ke dalam panci ini," la menggerak!gerakkan panci se"ingga isinya berlompatan ke atas. &eng $arnbergidik ketika meli"at isi panci itu adala" potongan!potongan daging berwarna mera" kebiruan. &enarka" itu jantung!jantung manusia, "Toat!beng 4ok!mo locianpwe aku datang untuk mo"on pertolonganmu mengobati temanku yang sakit ini" kata &eng $an. ".oblok! $iapa mau mengobati, (ku "endak mengambii jantungmu dan jantung temanmu itu mau li"at siapa berani meng"alangi $etan 9bat Pencabut 2yawa," 9rang itu tertawa!tawa. &eng $an memutar otaknya. /elas baginya suda" ba"wa orang ini kalau bukan orang yang luar biasa ane"nya tentula" seorang yang miring otaknya. Meli"at sikap dan kata!katanya tentu orang ini amat sombong dan 332 Raja Pedang mengandalkan kepandaiannya sendiri. Maka dia lalu mengambil keputusan untuk memanaskan "atinya. "-emmm kiranya aku sala" alamat. #au bukanla" 4ok!mo seperti yang didengung!dengungkan orang kang!ouw. #au "anyala" tukang membunu" sama sekali tidak becus mengobati orang. jangan kau pura!pura menggunakan dan memalsu nama keturunan 4ok!ong. Tak ta"u malu. Mata kanan yang lebar itu makin terbelalak sedangkan yang kiri makin sipit mulutnya menyeringai memperli"atkan gigi yang tinggal tiga bua" atas bawa" itu. "9rang muda aku memang keturunan 4ok!ong dan akula" Toat!beng 4ok!mo Mengobati orang ini saja apa susa"nya, )ia terkena racun kelabang yang dipergunakan orang di ujung senjata ra"asia. Tentu dia terluka di punggungnya. #emudian...." la mengara"kan pandangnya kepada muka &un Lim #wi kemudian ditamba" lagi dengan racun ;lar Mera" "ebat sekali tidak saja racun memasuki perutnya juga memasuki tubu" melalui luka. -i" tiga "ari lagi dia bakal mampus!" $ampai ternganga mulut &eng $an mendengarkan kata!kata yang cocok ini. la mulai percaya ba"wa orang di depannya ini benar!benar seorang a"li dalam pengobatan. $ekali meli"at saja dia suda" dapat membuka ra"asia penyakit yang diderita Lim #wi. Tapi pemuda yang cerdik ini sengaja memperli"atkan senyum mengejek. "(" kau "anya ngawur saja. $emua orang juga bisa bicara sesukanya tentang penyakit orang. Tapi aku tetap tidak percaya kalau kau bisa mengobati penyakitnya. (palagi penyakit karena keracunan begini "ebat sedangkan orang masuk angin biasa saja aku sangsi apaka" kau bisa mengobati sampai sembu"!" #akek bongkok ini membanting!banting kaki mara" sekali. "(nak setan! /angankan baru sakit macam ini orang mati pun aku bisa bikin "idup lagi!" ";""" siapa percaya omongan ini, #alau kau bisa buktikan bisa menyembu"kan temanku ini aku mau berlutut padamu dan mengakui ba"wa kau benar!benar keturunan 4ok!ong yang pandai seperti dewa. Tapi kalau kau tidak becus kau tidak lain "anyala" penjual lagak yang kosong melompong belaka. "&awa dia masuk bawa dia masuk..... buka matamu dan li"at bagaimana dalam waktu singkat Toat!beng 4ok!mo menyembu"kannya sama sekali!" bentak kakek itu sambil terbongkok!bongkok masuk ke dalam pondoknya membawa panci itu. )iam!diam &eng $an tersenyurn girang. (kalnya tela" ber"asil. $egera dia melangka" masuk ke dalam pondok tanpa ragu!ragu lagi. Pondok itu ternyata cukup lega dan terang karena bagian atapnya dapat dibuka se"ingga sinar mata"ari dapat menyinar masuk. (kan tetapi kotor sekali penu" dengan tulang!tulang daun kering akar!akaran yang bertumpuk di meja di lantai dan di semua tempat. )i pojok terdapat sebua" dipan bambu. "Letakkan di sini!" &eng $an menurunkan tubu" Lim #wi di atas dipan itu dan berdiri agak menjau"i untuk memberi kesempatan kepada orang ane" itu me!meriksa. (kan tetapi kakek itu sama sekali tidak melakukan pemeriksaan langsung saja dia membuka pakaian atas pemuda itu dengan cara kasar yakni merobek baju yang dipakai Lim #wi begitu saja seperti orang merobek kertas tipis. )engan kasar juga kakek ini membalikkan tubu" Lim #wi se"ingga tubu" pemuda itu menelungkup. $ebentar dia memeriksa luka!luka 333 Raja Pedang di punggung kemudian mengeluarkan sebua" bungkusan dari saku bajunya yang lebar. Ternyata itu adala" bungkusan jarum!jarum panjang terbuat daripada emas dan perak. $etela" memandang sejenak penu" per"atian kakek ini lalu menusuk!nusukkan tuju" belas batang jarum di le"er kedua pundak sepanjang punggung dan di antara tulang iga. &eng $an memandang penu" per"atian dan kagum meli"at cara kakek itu menusuk!nusukkan jarum yang demikian cepat bertenaga dan tepat mengenai jalan!jalan dara" tertentu. #emudian kakek bongkok itu melangka" tiga tindak ke belakang kemudian dari situ dia melompat ke depan menggunakan jari telunjuknya menotok belakang kepala Lim #wi melangka" mundur lagi melompat menotok lagi lain jalan dara" berkali!kali. Makin lama makin cepat dia bergerak se"ingga dalam waktu beberapa menit saja dia suda" menotok "ampir semua jalan dara" yang tidak tertusuk jarum!jarum emas dan perak di bagian belakang tubu" Lim #wi. $etela" melakukan totokan!totokan selama setenga" jam dia terenga"!enga" dari ubun!ubun kepalanya mengepul uap. )engan lemas dia lalu mencabuti jarum!jarum itu lalu membalikkan tubu" Lim #wi telentang. &eng $an berdebar kagum. Muka Lim #wi suda" mulai mera" napasnya tidak lema" seperti tadi. $etela" beristira"at sejenak kakek bongkok itu menggunakan jarum! jarumnya menusuk!nusuk dan menancap!nancapkan seperti tadi di tuju" belas tempat kini dibagian depan badan Lim #wi. $eperti tadi pula dia menotok terus!menerus dengan gerakan cepat. $etela" selesai dan mencabuti semua jarum kakek itu terenga"!enga" meng!"adapi &eng $an lalu berkata parau "-i!"i!"ik kau li"at, Penyakitnya suda" sembu" sebentar lagi semua racun di badannya keluar!" &eng $an masi" belum percaya akan tetapi tiba!tiba terdengar Lim #wi mengelu" dan munta"!munta". 4ang dimunta"kan "anyala" cairan racun dan seluru" tubu"nya seakan!akan mengebul panas. (ne"nya keringat yang keluar dari tubu"nya berwarna agak biru itula" racun yang keluar bersama keringatnya! )engan tenang kakek itu lalu menjejalkan tiga bua" butir pil "ijau ke dalam mulut Lim #wi mendorongnya dengan jari telunjuknya se"ingga tiga butir pil itu terus memasuki perut. Tak sampai sejam kemudian Lim #wi suda" tenang mukanya mera" dan rnembuka matanya! la nampak "eran sekali akan tetapi ketika "endak bangun duduk dia pusing dan meramkan mata. "$audara &un Lim #wi kau reba"la" saja dulu. &aru saja kau disembu"kan ole" tabib dewa Toat!beng 4ok!mo keturunan 4ok!ong!" seru &eng $an girang bukan main. (kan tetapi kegirangannya lenyap seketika terganti kekagetan ketika meli"at kakek itu suda" memegang se!atang pedang yang tajam dan runcing sambil tertawa!tawa "0" e"..... kau mau apa dengan pedang itu," &eng $an bertanya dan merasa seram. "-i!"i!"ik! Toat!beng 4ok!mo namaku. $etan 9bat Pencabut 2yawa (ku mengobati untuk bertanding dengan penyakit bukan untuk menyembu"kan or. $iapa yang sembu" ole" obatku "arus kucabut nyawanya dengan pedangku. Tadi aku mengobati sekarang aku mencabut nyawa "i!"i!"ik nyawamu dan nyawa dia." "#akek yang baik kenapa begitu, Mengobati orang sakit memberi pertolongan dan ini suda" menjadi kewajiban setiap manusia yang "idup di 334 Raja Pedang dunia ini "arus saling tolong!menolong! (dapun urusan mencabut nyawa kurasa ini bukanla" urusan manusia. -anya T"ian yang menita"kan .iam!lo! ong 6Raja Maut7 ber"ak mencabut nyawa manusia. #au suda" menolong temanku dari ba"aya maut kenapa "endak membunu"nya," "-i!"i!"ik belum perna" ada orang kusembu"kan lalu kubiarkan "idup. Tidak terkecuali dia ini." "/anganla" Locianpwe. &iarla" aku yang menjadi penggantinya. /angan kaubunu" dia." "-i!"i!"ik! (ne" ane"..... tapi kebetulan. (ku membutu"kan jantung orang dan jantung dia ini kurang bersi" setela" tadi terserang racun. /antungmu lebi" bersi" dan baik bagus! &ole" diganti bole" ditukar. )ia bole" "idup kau penggantinya dan "arus kauberikan kepadaku. 0" orang muda selama "idupku belum perna" aku mendeorang mau menukar diri mewakili orang mati. (paka" betul!betul kau mau menggantikan orang ini untuk kuambil jantungnya," ;jung pedang itu suda" menodong dada &eng $an. &eng $an tenang!tenang saja tersenyum berkata ";capan seorang laki!laki tidak akan ditarik kembali Locian!pwe. (ku suda" bersusa" paya" berusa"a menolong dia ini maka takkan kulakukan $etenga"!setenga". #alau memang kau membutu"kan jantung biarla" aku mewakilinya. #au "arus berjanji akan melepaskan dan tidak mengganggu orang ini dan kau bole" mengambil jantungku yaitu kalau kau bisa." ;capan terak"ir dari &eng $an. 'ni rupanya tidak diper"atikan ole" kakek yang suda" ter"eran!"eran dan juga kegirangan itu. "&aik bole"..... aku ber! janji takkan mengganggu orang ini. 2a" bersiapla" kau meng"adia"kan jantungmu yang segar kepadaku!" "#auambilla" sendiri kalau dapat!" jawab &eng $an seluru" urat syara1 di tubu"nya suda" menegang siap untuk melawan kakek ini dengan seluru" tenaga dan kemampuannya. "-i!"i!"ik orang muda yang ane" yang sinting....." Pedangnya diayun!ayun ke atas seperti orang menakut!nakuti. Tiba!tiba &un Lim #wi meloncat dari dipan itu dan menyerang kakek bongkok dengan pukulan!pukulan "ebat. "$iluman tua! Tak bole" kau membunu" penolongku!" Ternyata dari gerakan! gerakannya pemuda #un!lun!pai ini suda" sembu" sama sekali. $erangannya "ebat bukan main dan terpaksa kakek bongkok itu meloncat mundur sambil terkeke"!keke" tertawa. "-i!"i!"ik bukanka" manjur sekali pengobatanku," "$audara &un jangan serang dia. )ia adala" penolongmu suda" mengobatimu tadi" kata &eng $an mencega". "(ku ta"u tapi dia siluman ja"at "endak membunu"mu. Tidak bisa aku berpeluk tangan saja!" "-i!"i!"ik anak #un!lun!pai "i!"i!"ik. &iarla" aku mencoba sampai di mana ke"ebatan lati"an dari Pek .an $ian!su si mata puti"!" $ambil berkata demikian kakek ini menyimpan pedangnya dan melompat keluar. "Mari mari sini orang muda #un!lun!pai bole" kau coba!coba "i!"i!"ik!" &un Lim #wi yang tadi tela" sadar dan meli"at betapa kakek ini "endak membunu" &eng $an segera turun tangan menolong. $ekarang dia melompat keluar untuk melayani kakek ane" itu. &eng $an berdebar dan ikut lari keluar. "$iluman ja"at aku tidak rela diwakili ole" saudara ini. #alau kau "endak membunu" dan mengambil jantungku kaucobala". Mati dalam pertempuran 335 Raja Pedang bukanla" apa!apa dan kau baru gaga" kalau membunu" seorang yang dapat melawanmu. $audara ini tidak pandai silat bagaimana kau punya muka untuk membunu"nya begitu saja," "-i!"i!"ik orang muda. #au seperti orok kemarin sore yang masi" mera" berani mencoba aku, -i!"i!"ik kausambutla" ini." &iarpun bongkok dan gerak!geriknya seperti orang tua lema" akan tetapi tiba!tiba kakek itu suda" mengirim serangan yang luar biasa cepatnya. Lim #wi kaget akan tetapi sebagai murid #un!lun yang suda" matang kepandaiannya dia cepat mengelak dan membalas dengan serangan yang tak kala" dasyatnya.. &eng $an memandang cemas. la maklum ba"wa biarpun Lim #wi cukup pandai namun kiranya takkan mungkn dapat menangkan kakek itu yang ternyata adala" seorang a"li 'weeke" dan a"li totok yang li"ai sekali. la sendiri merasa sangsi dan ragu!ragu apaka" dia "arus membantu Lim #wi atauka" tidak. &ingung dia meng"adapi penstiwa ini dan tidak dapat cepat! cepat mengambil keputusan bagaimanaka" dia "arus bertindak. la memang "arus menolong Lim #wi seperti perna" dulu dipesankan ole" mendiang aya" pemuda itu akan tetapi dengan melawan kakek bongkok ini bukanka" "al itu merupakan suatu perbuatan yang tidak bijaksana, #akek itu betapapun juga suda" menolong Lim #wi tanpa ragu lagi dia mau mengakui ba"wa kakek itu tela" merenggut nyawa Lim #wi daripada cengkeraman maut. #alau sekarang mereka melawan kakek itu bukanka" itu berarti seorang renda" budi yang tidak ingat akan budi kebaikan orang, Tapi sebaliknya kalau dipikirkan lagi kakek itu "endak membunu"nya dan Lim #wi melawan untuk menolongnya apaka" sekarang dia "arus diam saja meli"at Lim #wi terdesak, &enar!benar &eng $an menjadi bingung sekali dan pemuda ini mengambil keputusan untuk menolong Lim #wi apabila keselamatan pemuda itu terancam. &un Lim #wi benar!benar suda" bertekad bulat untuk membela &eng $an dengan pertaru"an nyawanya. Tadi ketika dia sadar dari pingsan dia mendengar semua pembelaan &eng $an kepadanya dan dia pun segera dapat menarik kesimpulan ba"wa setela" dia robo" dalam pertandingan dengan T"io 0ng di dalam "utan tentu tela" ditolong ole" &eng $an dan dibawa ke ruma" tabib setan ini. la merasa amat ter"aru mendengar betapa &eng $an rela mewakilinya untuk mati di tangan kakek setan itu dan diam! diam Lim #wi kagum akan pandangan gurunya yang tepat tentang dir &eng $an. Memang pemuda luar biasa. &iarpun tidak memiliki kepandaian silat namun nyalinya besar dan budinya lu"ur Maka sekarang dia "endak membalas budi itu kalau perlu dia rela berkorban mati dalam tangan kakek bongkok untuk menolong &eng $an. Lim #wi maklum ba"wa lawannya ini tanggu" bukan main memiliki tenaga 'weekang yang luar biasa besarnya scdangkan ilmu silatnya juga amat ane". Pertempuran berlangsung makin "ebat. #akek itu tertawa!tawa selalu dan seakan!akan mempermainkan Lim #wi. )engan penasaran pemuda ini lalu mengeluarkan pukulan!pukulan Pek!lek!jiu 6Tangan #ilat7 yang dia warisi dari guru!nya. #edua tangannya menyambar!nyambar tulangnya berkerotokan dan angin pukulannya terasa panas! "-i!"i!"ik! 'nika" Pek!'ek!ciang!"oat dari #un!lun!pai," #akek itu tertawa mengejek dan memapaki pukulan kedua tangan Lim #wi dengan tangan terbuka. )ua pasang tangan bertemu dan saling tempel tak dapat dilepaskan lagi. )ua orang itu seorang pemuda dan seprang kakek bongkok 336 Raja Pedang kini mengadu tenaga 'weekang. $ebentar saja Lim #wi merasa betapa telapak tangannya tergetar dan makin lama makin dingin. Tenaga Pek!lek! ciang!"oat yang dia miliki makin lema" dan "ampir buyar. #eadaannya amat berba"aya karena sebagai seorang a"li pemuda ini maklum ba"wa setela" tenaganya "abis dia akan terluka "ebat di dalam tubu"nya luka yang mungkin akan merenggut nyawanya. (kan tetap dia mengera"kan seluru" tenaganya dan berlaku nekat. "4ok!mo jangan bunu" dia.....!" &eng $an meng"ampiri dua orang yang sedang adu tenaga secara mati!matian itu kemudian menepuk pundak Lim #wi dua kali sambil berkata "$audara &un dia penolongmu jangan serang dia!" &iarpun "anya merupakan dua tepukan perla"an namun sebenarnya &eng $an mengera"kan "awa tenaga 4ang dari tubu"nya. Tenaga yang ma"a da"syat ini tersalur melalui pundak Lim #wi terus ke ara" kedua lengannya. (kibatnya "ebat sekali. )ua pasang leHngan yang saling tempel itu terlepas seperti direnggutkan tenaga yang tak tampak. Lim #wi tak dapat memperta"ankan diri dan robo" terguling di atas lantai pingsan! Tadi dia mengera"kan tenaga 'weekang seluru"nya dan setela" tiba!tiba tenaganya tidak mendapatkan sasaran dia ke"abisan tenaga dan pingsan. (dapun kakek bongkok itu terdorong mundur ter"uyung!"uyung. "(yaaa.....!" seru kakek itu ter"eran!"eran dan kaget bukan main. Pada saat itu terdengar bunyi lengking tinggi dan tiba!tiba berkelebat bayangan puti" yang menyambar ke ara" Toat!beng 4ok!mo! &ayangan itu ternyata adala" bayangan seorang gadis remaja berpakaian serba puti" yang menggunakan sebatang pedang mengkilap langsung menyerang kakek bongkok. Toat!beng 4ok!mo mengeiuarkan suara menggereng keras dan "anya dengan menggulingkan tubu" di atas tana" dia dapat menyelamatkan diri dari serangan yang luar biasa "ebatnya dari gadis itu. .adis itu melanjutkan serangannya yang membuat &eng $an berdiri melongo karena gerakan! gerakan itu adala" 4ang!sin #iam!sut yang dimainkan dengan amat "ebat dan mendekati kesempurnaannya! (dapun Toat!beng 4ok!mo yang tadi belum "ilang kagetnya karena serangan tenaga yang luar biasa sekarang makin kaget lagi menyaksikan ilmu pedang gadis ini. la memang mempunyai musu" yang amat dibencinya sejak dulu yaitu $ong!bun!kwi dan sekarang meli"at gadis yang menyerangnya dia maklum ba"wa kalau $ong!bun!kwi muncul dia bisa celaka. $ambil berseru keras seperti binatang liar kakek ini meloncat jau" lalu pergi dengan amat cepatnya. .adis itu berdiri tegak tidak mengejar menyimpan pedangnya kembali lalu membalikkan tubu" memandang ke ara" &eng $an. /uga pemuda ini berdiri terpaku memandang gadis baju puti" itu. #eduanya seperti terpesona. Tadi &eng $an tidak mengenal gadis ini karena pakaiannya yang serba puti". $ekarang setela" mereka ber"adapan dengan jelas dia meli"at sepasang mata itu sepasang mata yang takkan perna" terlupa ole"nya selama dia "idup. -idung itu mulut itu... &i .oat si boca" gagu! "&i .oat.....,," &eng $an setenga" berlari meng"ampiri. .adis itu yang tadinya masi" agak ragu!ragu setela" mendengar suara ini lalu lari pula meng"ampiri &eng $an. #ini mereka ber"adapan &eng $an yang merasa ter"aru dan ba"agia memegang kedua pundak gadis itu. "&i .oat..... benar kau &i .oat * katanya dengan napas memburu. 337 Raja Pedang .adis itu tersenyum nampak giginya yang berderet rapi dan berkilauan tapi kedua mata yang inda" itu bercucuran air mata. #emudian &i .oat menubruk dan merangkul le"er &eng $an sambil menangis di atas dada pemuda itu! "&i .oat...... a" tak dinyana kita bertemu di sini..... kenapa kau begini sedi", #enapa, )an kau..... kau berkabung, &i .oat apa yang terjadi.....," &eng $an bertanya dengan suara gemetar. 'nila" orang yang selama ini menjadi kembang mimpi yang tak perna" lepas dari ingatannya orang yang sejak kecilnya suda" mau berkorban untuknya. Meli"at gadis ini menangis terisak! isak se"ingga baju di bagian dadanya basa" ole" air mata gadis itu &eng $an ter"aru sekali dan tak dapat mena"an turunnya dua butir air mata. "&i .oat...... anak baik sayang..... jangan menangis....." &eng $an makin ter"aru ketika mengingat ba"wa gadis ini tidak dapat bicara maka dia lalu mengelus!elus rambut yang "itam panjang itu. Tidak karuan rasa "ati &eng $an. la menduga ba"wa tentu terjadi sesuatu yang "ebat maka gadis ini memakai pakaian berkabung. $eingatnya &i .oat paiing suka mengenakan pakaian berwarna mera" kenapa sekarang berpakaian serba puti", (paka" aya"nya $ong!bun!kwi tela" mati, Teringat akan ini makin sedi" dan ter"aru "atinya dan dipeluknya gadis itu penu" kasi" sayang. &i .oat mereda tangisnya lalu diambilnya se"elai saputangan puti" dari saku baju sebela" dalam dan diberikanya saputangan sutera puti" itu kepada &eng $an. )i atas saputangan sutera puti" ternyata ada tulisan "uru1!"uru1 memakai benang "itam yang disulam inda" dan berbunyi % #au "anyut ....... sungai membawamu pergi jau" enta" mati atauka" masi" "idup. (ku berkabung untukmu..... sampai kita bertemu kembali enta" di dunia atauka" di ak"erat. Membaca tulisan ini &eng $an makin ter"aru. )ipeluknya &i .oat didekapnya kepala itu ke dadanya dibisikkan mulut!nya ke telinganya "&i .oat alangka" mu"a "atimu..... alangka" suci cinta kasi"mu....." $ampai lama dua orang muda ini diam kediaman penu" ba"agia menikmati keba"agiaan yang bergelora di dalam "ati masing!masing. &eng $an seakan! akan lupa akan diri &un Lim #wi yang masi" pingsan di atas tana". Tiba!tiba &i .oat melepaskan diri dari pelukan memegang kedua tangan &eng $an tertawa!tawa dengan mata masi" basa" air mata dipandangnya &eng $an dari atas sampai ke bawa" berkali!kali seperti masi" belum percaya ba"wa ia betul!betul tela" bertemu dengan &eng $an! $ikap kekanak!kanakan ini makin meng"arukan "ati &eng $an mengingatkan dia ba"wa gadis ini tidak dapat bicara. (kan tetapi juga tela" membuyarkan cekaman rasa ke"aruan tadi membuat dia teringat akan keadaannya. #emudian &i .oat sambil tertawa!tawa memberi isyarat kepada &eng $an supaya tinggal saja di situ dan dia sendiri segera lari memasuki pondok Toat! beng 4ok!mo. 0nta" apa yang dilakukan di dalam akan tetapi ketika ia keluar kem!bali ternyata ia tela" berganti pakaian! &untalan kecil yang tadi menempel di punggungnya ternyata adala" pakaian berwarna mera" berkembang!kembang inda" sekali yang kini dipakainya sebagai pernyataan ba"wa perkabungannya tela" berak"ir! #edua orang itu kembali saling berpegang tangan dan saling berpandangan. 338 Raja Pedang "#au jelita &i .oat..... kau "ebat....* "anya demikian &eng $an dapat berkata liri". &i .oat tidak bisa bicara akan tetapi jari!jari tangan mereka yang saling remas itu cukup mewakili kata!kata menyatakan perasaan "ati yang "anya dimengerti dan dapat dirasakan ole" mereka berdua. "&i .oat bagaimana kau bisa datang ke sini dan mengapa kau memusu"i Toat!beng 4ok!mo," &eng $an bertanya. Mendengar ini &i .oat seperti kaget seperti baru teringat akan "al penting. 'a menarik tangannya dan menggurat!gurat dengan jari telunjuk ke atas tana". Ter!nyata ia menulis beberapa "uru1 sebagai pengganti kata!katanya. "#ami tinggal di lereng Min!san. (ku "arus mengejar 4ok!mo. #ita pasti akan bertemu kembali. $elamat berpisa"!" )emikianla" bunyi tulisan itu dan sebelum &eng $an sempat berkata!kata gadis itu merangkul le"ernya sekali tertawa lalu berlari cepat sekali pergi dari situ. $ekejap mata saja suda" tidak keli"atan lagi. "&i .oat.....!" &eng $an "endak mengejar akan tetapi tiba!tiba dia mendengar suara orang mengelu". #etika dia menengok ternyata &un Lim #wi tela" sadar kembali dan bangkit berdiri. "'n!kong 6Tuan Penolong7 syukur ba"wa T"ian masi" melindungi kita....." kata &un Lim #wi sambil menjura dengan "ormat. "Tadi ada seorang gaga" menolongku di manaka" dia sekarang dan siapaka" dia gerangan," Meli"at sikap pemuda itu demikian meng"ormatnya dengan gugup &eng $an membalas dan berkata "$audara &un ku"arap dengan sangat jangan kau menyebutku tuan penolong. $uda" sepatutnya kalau manusia "idup di dunia ini saling tolong!menolong maka apa artinya kita meributkan soal pertolongan, #alau kita berbicara tentang pertolongan takkan ada "abisnya. #atakanla" aku menolongmu kemudian 4ok!mo menolongmu pula lalu kau juga menolongku dari an!caman 4ok!mo yang kemudian sekali pendekar wanita murid $ong!bun!kwi tadi menolong kita. $ebutla" saja aku &eng $an..... e" Tan &eng $an." &un Lim #wi nampak ter"eran!"eran. "Murid $ong!bun!kwi....., $unggu" ane" bagaimana muridnya mau menolongku.... "D &eng $an tidak suka banyak bicara tentang &i .oat maka dia segera membelokkan percakapan "$audara &un aku rnendapatkan kau menggeletak di "utan dalam keadaan terluka "ebat di punggungmu. $iapaka" yang melukaimu, &un Lim #wi meng"ela napas panjang nampak berduka sekali. "(ku sendiri tidak ta"u tapi yang jelas bukan dia....." ")ia siapaka"," #embali pemuda #un!lun!pai itu menarik napas panjang. "$audara &eng $an yang budiman aku benar!benar berterima kasi" kepadamu dan aku tidak akan me!nyimpan ra"asia ter"adapmu. $etela" aku dan su"u pergi dari -oa! san su"u terus pulang ke #un!lun dan aku..... "emmm terus terang saja aku ingin mencari bekas susiokku #wee $in. Tiba!tiba muncul nona baju "ijau yang menyerangku di puncak -oa!san itu. )ia menudu" mendiang aya"ku dan pamanku membunu" aya"nya dan berkeras "endak membalas kepadaku. ("""....." Lim #wi meng"ela napas keli"atan berduka sekali. "(ku tidak ingin bermusu"an dengannya aku suda" mengala"..... dia mendesak terus aku lari dia mengejar. Terpaksa aku memperta"ankan diri. $etela" itu ada orang menyerangku dari belakang secara menggelap enta" siapa karena aku robo" tak ingat lagi. Ta"u!ta"u suda" berada di sini." 339 Raja Pedang &eng $an mengerutkan keningnya dan "atinya diam!diam lega ba"wa temyata sekarang bukan T"io 0ng yang melakukan penyerangan menggelap mempergunakan senjata ra"asia mengandung racun yang demikian keji. 'a sayang kepada T"io 0ng kasi"an kepada nona itu rnaka dia senang mendengar ba"wa bukanla" gadis itu yang melakukan penyerangan curang dan keji. "Tentu ada orang ke tiga yang berbuat curang" katanya. "$audara &un aku meli"at kau menggeletak di "utan itu. #ubawa kau kembali ke -oa!san dan Lian &u Tojin suda" berusa"a keras menolongmu menggunakan ular!ular pemberian .iam #in. 5elaka sekali ular!ular itu sama sekali bukanla" 2go! tok!coa yang mengandung obat pemuna" racun mala" sebaliknya setela" diobati dengan ular!ular itu kau bertamba" paya". Ternyata .iam #in yang ja"at itu tela" menipu -oa!san!pai." Tercengang juga &un Lim #wi mendengar ini. "(" memang tepat sekali wawasan su"u..... sebenarnya -oa!san!pai adala" tempat orang!orang baik. (ku yang dianggap musu" masi" mereka usa"akan untuk menolong..... "emmm kenyataan ini makin menguatkan "asrat "atiku "endak mencari #wee $in sampai dapat. )iala" yang bertanggung jawab menerangkan segala keruwetan ini termasuk urusanku dengan nona T"io 0ng....." "Tapi akula" yang suda" berjanji untuk mencari #wee $in....." "Tidak saudara &eng $an. #au suda" terlalu banyak melakukan kebaikan ter"adap #un!lun!pai dan kami berterima kasi" sekali. (kan tetapi untuk rnencari #wee $in adala" tanggung jawabku karena dia adala" bekas murid #un!lun!pai juga. (ku "anya mo"on petunju#!petunjukmu." &eng $an tertegun. la tidak ta"u ba"wa Lim #wi teringat akan pesan su"unya agar supaya mendengarkan nasi"at &eng $an. )ia sendiri menganggap &eng $an "anya seorang sastrawan muda yang ber"ati mulia dan yang suda" memberi pertolongan kepadanya dengan taru"an nyawa. Tentu saja &eng $an ter"eran mengapa seorang pemuda segaga" Lim #wi sampai tidak malu! malu minta petunjuknya. "$audara &un aku seorang lema" dan bodo" dapat memberi petunjuk apaka", -anya ku"arap saja kau berlaku "ati!"ati. Penyerangan gelap atas dirimu suda" membuktikan ba"wa kau diincar ole" inusu"!musu" gelap. #wee $in menurut kabar tela" memi"ak pemerinta" penjaja" yang sedang "endak digulingkan ole" para pejuang maka mencari dia sama artinya dengan memasuki gua "arimau dan lubang naga. (palagi kalau diketa"ui ba"wa kau anak murid #un!lun!pai yang "endak menangkap #wee $in tentu kau dikurung ba"aya." &un Lim #wi menjura dan memberi "ormat. "2asi"at!nasi"atmu akan kuingat selalu. $emoga saja kelak T"ian memberi kesempatan kepadaku untuk membalas semua budi kebaikanmu saudara &eng $an. Perkenankan sekarang aku melanjutkan perjalanan." &eng $an menjadi makin suka kepada pemuda #un!lun!pai yang amat sopan dan merenda" ini. )iam!diam dia membenarkan diri sendiri yang "endak memenu"i pesan terak"ir dari aya" pemuda ini. Mereka berpisa" dan &eng $an tidak mena"annya lebi" lama lagi karena pemuda ini masi" selalu gelisa" kalau memikirkan perginya &i .oat yang mengejar Toat!beng 4ok!mo. la sendiri meng"adapi banyak urusan penting. )i samping dia "arus mencari #wee $in juga dia berkewajiban merampas kembali Liong!cu $iang!kiam dan di sana masi" ada orang yang dia duga adala" kakaknya dan yang sekarang 340 Raja Pedang agaknya menjadi kaki tangan Mongol pula. (palagi sekarang muncul &i .oat yang melakukan pengejaran ter"adap seorang berba"aya seperti Toat!beng 4ok!mo dia "arus membantu dan melindungi gadis gagu itu. )engan cepat &eng $an lari mengejar untuk menyusul &i .oat. (kan tetapi sampai berjam!jam dia tidak meli"at bayangan gadis itu maupun bayangan Toat!beng 4ok!mo. Tentu dua orang yang berkejaran itu tela" mengambil jalan lain. &eng $an kecewa. Rindu "atinya ter"adap &i .oat masi" menebal pertemuan yang "anya sebentar itu tldak mencukupi baginya. (ku "arus ke sana pikirnya. -arus ke Min!san. la teringat akan $ong!bun!kwi dan menjadi ragu!ragu. &ukanka" orang sakti itu selalu memusu"inya, Mala" bermaksud membunu"nya kalau tidak dapat merampas 'm!sin #iam!sut, (kan tetapi dia sekarang bukanla" dia da"ulu. )ia tidak takut kalau perlu dia akan melawan $ong!bun!kwi asal dia bisa dapat ber!temu dengan &i .oat! "(" tugasku masi" banyak. #enapa aku selalu teringat dia, $etela" semua tugas selesai dikerjakan baru aku akan mencari &i .oat" $etela" mencela diri sendiri &eng $an meng"entikan usa"anya mencari dan mengejar &i .oat. ;rusan merampas kembali Liong!cu $iang!#iam bukanla" urusan yang terlalu mendesak tidak perlu dia tergesa!gesa. (kan tetapi urusan mencari #wee $in adala" yang paling mendesak kemudian urusan tentang kakak3ya Tan &eng #ui. )an dia maklum ba"wa untuk mencari dua orang ini dia "arus berani memasuki kota raja. #wee $in kabarnya bekerja sama membantu 2go!lian!kauw yang menjadi kaki tangan Mongol adapun orang yang dia duga kakaknya itu datang ke -oa!san!pai bersama Pangeran Mongol $ouw #ian &i. $etela" menetapkan "atinya &eng $an lalu mulai melakukan penyelidikan untuk mencari #wee $in. ? ? ? Perjuangan rakyat yang berupa pemberontakan!pemberontakan di sana!sini ter"adap pemerinta" penjaja" makin lama makin berkembang luas. Pemerinta" .oan yang didirikan ole" bangsa Mongol mulai goya" kedudukannya. )i seluru" daera" pedalaman selalu terjadi perang gerilya yang dilakukan ole" para petani di bawa" pimpinan orang!orang gaga". Pemberontakan!pemberontakan ini bagaikan api yang makin lama makin besar makin lama makin menjalar dekat kota raja. 9le" karena ini maka keluarga #erajaan .oan berk"awatir sekali dan tak dapat enak makan nyenyak tidur. Penjagaan di sekitar wilaya" kota raja diperketat mata!mata pun disebar di seluru" kota dan desa. 9rang!orang dengan kepandaian tinggi yang dapat ditarik di 3"ak pemerinta" Mongol dengan pancingan "arta benda dan kedudukan tinggi dikumpulkan di kota raja sebagai pelindung keselamatan keluarga #erajaan .oan. $unyi malam itu di sebua" dusun yang letaknya di pinggir kota raja sebela" selatan. Malam belum larut benar belum pukul sembilan. (kan tetapi keadaan suda" amat sunyi dan ketegangan seperti biasanya menyelubungi semua tempat yang berada dekat kota raja. -al ini tidak meng"erankan ole" karena semenjak terjadinya pemberontakan!pemberontakan di sekitar kota raja selalu terjadi "al!"al yang "ebat. $eakan!akan terjadi pertentangan antara petugas!petugas keamanan dan para pejuang yang keduanya secara ra"asia melakukan tugas masing!masing. $emacam perang ra"asia antara para mata!mata pemerinta" kontra para mata!mata pejuang. Para pejuang yang bera"asia itu amat gaga" berani dan enta" suda" berapa banyaknya 341 Raja Pedang pembesar Mongol dan perwira yang ta"u!ta"u tela" kedapatan mati di dalam kamar masing!masing. (kan tetapi tidak sedikit pula mata!mata pejuang itu tertangkap dan diseret ke depan pengadilan yang cepat memutuskan "ukuman mati bagi mereka ini. )ua bayangan manusia berkelebat cepat sekali dalam kegelapan malam itu. )engan ginkang yang tinggi kedua orang ini berlompatan menuju ke sebua" ruma" yang tua dan buruk tapi cukup besar. #iranya ruma" ini adala" sebua" ruma" penginapan merangkap warung nasi yang seder"ana sebagai tempat menginap para saudagar dan pelancong yang "endak memasuki kota raja. )ua bayangan itu memasuki ruma" dengan jalan ane" yaitu melalui belakang dengan melompati pagar tembok. )i luar sebua" jendela mereka ber"enti dan mengetuk jendela itu perla"an tiga kali. )ari dalam ada jawaban ketukan dua kali lalu jendela terbuka. )ua orang itu sekali melompat suda" melayang masuk. #amar itu cukup luas. )i dalamnya suda" duduk tiga orang yaitu orang berpakaian tentara berusia empat pulu" ta"un seorang laki!laki pengemis yang berpakaian jembel bertubu" kurus dan pucat berusia kurang lebi" lima pulu" ta"un dan yang seorang adala" seorang nenek tua bongkok berambut puti". (dapun dua orang yang baru datang ini ternyata adala" dua orang kakek berpakaian seperti petani bercaping topi tani lebar. 4ang "ebat adala" baDang yang dibawa ole" dua orang itu. Ternyata sekarang di bawa" penerangan lampu ba"wa dua orang kakek petani ini masing!masing menjambak rambut sebua" kepala manusia! &egitu masuk keduanya tertawa dan melemparkan dua bua" kepala orang di atas meja. Tiga orang itu segera bangkit da" memandang ke ara" dua bua" kepal itu penu" per"atian. Mereka mengenal dua bua" kepala itu sebagai kepala dua orang perwira pemerinta" Mongol yang kuasa di kota tak jau" dan situ. segera nenek itu bangkit dan menyambar dua bua" kepala tadi dimasukkanlam keranjang lalu dia berkata "Lebi" dulu kusingkirkan kepala anjing ini." $etela" berkata demikian dia menyelinap ke belakang dan meng"ilang. Tentara dan pengemis itu menjura kepada dua orang petani yang baru datang. "Tentula" ji!wi 6saudara berdua7 ini dua saudara P"ang dari -un!lam bukan," tanya pengemis itu. )ua orang kakek petani itu menjura dan yang tertua menjawab "&enar siauwte adala" P"ang #"ai dan ini adikku P"ang Tui. #arena tergesa!gesa kami tak dapat memili" tanda pengenal yang lebi" ber"arga "arap maa1kan." 2enek yang tadi pergi ke belakang membawa dua bua" kepala kini suda" datang kembali ia mengomel "#epala perwira atau kepala pembesar sama saja dapat mengurangi jumla" musu" cukup baik. $ayangnya ji!wi terlampau sembrono. /i!wi adala" toko"!toko" terkenal di -un Lam mengapa datang ke sini tidak menyamar," P"ang #"ai tersenyum memandang nenek itu lalu berkala "(ku suda" lama mendengar ba"wa orang kepercayaan $i!eng"iong 6pendekar ke empat7 adala" seorang wanita muda yang gaga" dan li"ai. #au menyamar sebagai nenek bagus sekali akan tetapi bagaimana seorang nenek dapat memiliki sepasang mata sejeli ini," 342 Raja Pedang 2enek itu keli"atan terkejut. "(" P"ang!lo"iap benar!benar bermata tajam sekali. (paka" penyamaranku kurang sempurna," $uara nenek itu yang tadinya parau dan gemetar seperti suara orang tua sekarang beruba" menjadi nyaring dan seperti suara wanita muda. P"ang #"ai tertawa. "(" tidak sama sekali tidak 2ona. -anya aku mau me! nyatakan ba"wa jika menyamar mala" lebi" berba"aya dan mencurigakan karena tidak sewajarnya. &entuk dan suara dapat disamar akan tetapi bagaimana dengan warna dan sinar mata, $uda"la" andaikata anjing!anjing Mongol mengeta"ui kedatangan kami apa si" yang kami takuti, Paling!paling kalau tidak bisa membasmi mereka kita yang akan ke"ilangan nyawa! &ukanka" suda" lama kita menyera"kan nyawa kita yang tak ber"arga ini kepada tana" air dan bangsa, -a!"a!"a!" Tentara itu yang sejak tadi diam saja sekarang mencela ";capan P"ang! twako tak dapat kuterima. Memang bagi seorang pejuang mati "idupnya tidak berarti lagi asal demi perjuangan. (kan tetapi P"ang!twako "arus ingat ba"wa tugas kita dalam perjuangan ini agak berbeda dengan tugas pejuang yang bertempur melawan musu". #alau kita sedang bertugas di bidang itu tentu saja aku yang bodo" takkan ragu!ragu untuk mempertaru"kan nyawa. (kan tetapi dalam kedudukan kita sekarang yang bertugas sebagai mata! mata mengumpulkan keterangan dan dalam "al ini mengabdi kepada $i! eng"iong tentu saja segala "al "arus kita lakukan dengan ra"asia agar jangan sampai gerakan kita ini terbongkar. $eorang saja tertangkap bisa memba"ayakan seluru" anggauta gerakan. &ukanka" celaka kalau begini,D P"ang #"ai dan P"ang Tui memandang tajam kepada "tentara Mongol" itu lalu P"ang Tui menjura. "&etul sekali ucapan ini" katanya kagum. P"ang #"ai tiba!tiba berkata "$audara maa1kan aku!" )an ta"u!ta"u dia tela" mengirim serangan tiga pukulan bertubi menyerang le"er dada dan perut . orang berpakaian tentara Mongol itu. 9rang itu kaget juga karena dia maklum betapa li"ainya petani tua ini akan tetapi secepat kilat kedua tangannya diputar dalam lingkaran untuk menangkis mala" dia segera dapat mencengkeram pergelangan tangan kanan P"ang #"ai sambil berseru "P"ang!twako "arap jangan main!main!" P"ang #"ai menarik tangannya sambil tertawa bergelak. "("a kiranya &ouw! eng"iong yang menyamar sebagai tentara. (du" penyamaranmu benar! benar "ebat tentu dapat mengelabu"i musu"!" 9rang itu tertawa. Memang dia ada tan &ouw -in jago &i!nam yang berjuluk #ang!jiu 6Tangan &aja7. #iranya tadi P"ang #"ai menyerangnya untuk memancing ilmunya #ang!jiauw!ciang 6Tangan 5akar &aja7 tadi dikeluarkan segera P"ang #"ai dapat mengenal siapa sebetulnya teman seperjuangan yang menyamar sebagai tentara musu" ini. "&agus P"ang!twako memang cerdik* kata &ouw -in sambil tertawa. "Tapi P"ang!twako tentu belum mengenal dia ini.* 'a menuding kepada pengemis tadi. *&iarla" kuperkenalkan dia kepada ji!wi P"ang!twako. )ia ini adala" s"e Lim." "("a bukanka" Lim $eng yang berjuluk #im!mouw!sai 6$inga &ulu 0mas7 dan #wi!bun," kata P"ang Tui Pengemis itu berdiri dan menjura. /i!wi P"ang!eng"iong benar!benar bermata tajam." 343 Raja Pedang 2ona yang menyamar sebagai nenek itu berkata "Maa1 aku sendiri tidak bole" memperkenalkan diri. Tidak ta"u urusan penting apaka" yang "endak ji!wi sampaikan kepada $i!eng"iong," "-emmm urusan ini penting sekali. #ami "arus berjump asendiri dengan $i! eng"iong" kata P"ang #"ai. "2enek" itu mengerutkan kening lalu menggeleng kepalanya. "P"ang!lopek apaka" tidak perna" mendengar dari teman!teman ba"wa ada "al yang amat tidak mungkin orang menemui $i!eng"iong, $i!eng"iong seperti juga $am! eng"iong 6pendekar ke tiga7 adala" toko"!toko" ra"asia yang tak bole" bertemu teman seperjuangan di kota raja ini karena "al itu amat berba"aya. $ekali saja musu" membongkar ra"asia pribadi $am!eng"iong dan $i! eng"iong akan rusak binasala" semua usa"a kita yang berjuang di bawa" tana" di kota raja ini. $egala kepentingan "arap Lopek berita"ukan aku saja karena akula" satu!satunya orang yang dapat meng"ubungi $i!eng"iong." P"ang #"ai meng"ela napas. "(ku suda" mendengar akan "al itu tapi ini adala" urusan yang amat penting." la tampak ragu!ragu. Meli"at keraguan ini #ang!jiu &ouw -in yang berpakaian tentara Mongol itu "erkata nada suaranya tegas "$iapa pun juga jangan "arap dapat bertemu dengan $i!eng"iong mala" aku sendlri pun tidak perna" bertemu dengannya apalagi meli"atnya atau mengenal siapa dia. #alau ada urusan yang menyangkut kepentingan perjuangan lekas ji!wi Twako memberi ta"u kepada 2yonya Liong ini. #alau berkeras "endak menemui $i!eng"iong lebi" baik berita itu kalian bawa pergi lagi saja." &iarpun kata!katanya keras akan tetapi lucu juga nenek yang nyata!nyata adala" penyamaran seorang nona muda ini disebut sebagai "nyonya Liong". P"ang #"ai menjad! mera" mukanya. "Maa1 kalau tadi aku ragu!ragu. $esunggu"nya banyak "al yang akan kusampaikan. Pertama!tama tentang pertemuan antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai di puncak -oa!san. #ami berdua meng"adiri pertemuan itu dan....." 2yonya Liong tersenyum ane" kalau tersenyum karena seorang nenek setua itu giginya puti" berjajar rapi. "P"ang" lopek tak perlu menceritakan "al ini. #eta"uila" ba"wa $i!eng"iong sendiri juga "adir dalam pertemuan itu." )ua orang saudara P"ang ini tertegun dan saling pandang. Mereka adala" dua orang petani yang ketika dalam pertemuan itu mendapat tempat sebagai tamu ke"ormatan akan tetapi tidak meli"at adanya orang yang patut menjadi $i!eng"iong pemimpin ke empat dari pasukan mata!mata di kota raja. Mungkin dia bersembunyi di antara rombongan para tamu yang tidak penting se"ingga sukar dikenal pikir mereka. "(" kalau begitu "al itu tak perlu kami kemukakan lagi" kata P"ang #"ai. "$ekarang soal ke dua. (ku ingin memberita"ukan tentang kedudukan teman!teman seperjuangan kita. $audara!saudara kita $u $ouw -wee dan Tan 4u Liang sekarang suda" mendapat kemajuan memperluas gerakan pemberontakan di sepanjang $ungai -uang!"o. T"io $i 5en suda" menyeberang $ungai -ui dan pasukan saudara Tan -ok suda" mendekati kota raja dari pergerakannya sepanjang $ungai 4ang!ce. (kan tetapi aku mendapat berita ba"wa gerakan Pek!lian!pai di sebela" barat kota raja mendapat pukulan "ebat dari bala tentara musu" dan membutu"kan bantuan segera." 2yonya Liong mengangguk!angguk. "$ebagian besar beritamu suda" kami keta"ui. .erakan Pek!lian!pai di sebela" barat kota raja memang sengaja 344 Raja Pedang dijadikan umpan agar musu" mengera"kan tenaga ke sebela" sana. #alau suda" tiba saatnya pasukan!pasukan kita dari selatan dan timur akan menyerbu." P"ang #"ai kagum sekali. "(" sama sekali tak perna" kusangka ba"wa kalian dapat bekerja sesempurna itu. &enar!benar menggembirakan sekali. (k"irnya "arap kausampaikan kepada $i!eng"iong ba"wa kedatangan kami berdua ini selain menyampaikan berita dan menerima tugas baru juga ba"wa kami mengambil keputusan untuk mencari ta"u tempat tinggal #wee $in murid #un!lun!pai yang menyeleweng itu. -arap saudara!saudara memberi ta"u di mana kami dapat me!nemukannya. #ami percaya ba"wa $am wi 6saudara bertiga7 suda" pasti akan dapat memberi petunjuk." 2yonya tersenyum dan memandang tajam. "Tentu saja kami ta"u di mana murid #un!lun!pai itu yang sekarang suda" menjadi pembantu pemerinta" dan bekerja sama dengan orang!orang 2go!lian!kauw. (kan tetapi pada saat seperti sekarang ini di mana tenaga semua rakyat dibutu"kan untuk perjuangan meng"alau penjaja" bagaimana /i!wi masi" ada kesempatan untuk mencampuri sggala urusan pribadi,D "#eliru...... keliru pendapat seperti itu!" P"ang Tui yang sejak tadi membiarkan kakaknya bicara mewakili mereka berdua sekarang berkata dengan sunggu"!sunggu". "-oa!san!pai dan #un!lun!pai bertengkar terus sampai!sampai tidak ada waktu membantu kita. $emua ini gara!gara si #wee $in seorang. #ami berdua berpendapat ba"wa apabila kami dapat menangkap #wee $in mati atau "idup dan membawanya ke -oa!san tentu 3"ak -oa!san maupun 3"ak #un!lun akan meng"abisi permusu"an mereka dan apabila dua golongan itu suda" berdamai lalu suka membantu kita bukanka" pekerjaan ini juga merupakan pekerjaan yang amat berguna bagi perjuangan," 2yonya Liong mengangguk!angguk sedangkan dua orang temannya juga menyatakan kebenaran ucapan P"ang Tui. /adi ji!wi berkeras "endak menangkap #wee $in lebi" dulu," #etika dua orang kakek petani itu mengangguk 2yonya Liong lalu berkata "&aikia" kalau begitu. Tempat tinggal #wee $in adala" di gedung ke lima sebela" barat perempatan jembatan 2aga ruma" yang di atasnya ada "iasan ukiran naga. -arap ji!wi ber"ati!"ati karena selalu dia bersama dengan ketua 2go!lian!kauw yang berkepandaian tinggi. /i!wi kerjakan dulu maksud "ati ji!wi setela" itu baru kita mengadakan pertemuan lagi tiga "ari kemudian pada waktu seperti ini dan bertempat di sini pula dan pada waktu itula" saya akan menyampaikan tugas!tugas baru bagi ji!wi. 2a" selamat berpisa"." Mereka berpisa" dan keluar dari ruma" secara diam!diam. -anya nyonya Liong dan #ang!jiu &ouw -in yang berpakaian tentara itu keluar secara biasa saja dari pintu depan tanpa ada yang menaru" curiga. #etika dua orang saudara P"ang itu melompat ke dalam gelap keluar dari tembok yang mengellingi ruma" mereka meli"at bam berkelebat di dekat mereka. Mereka kaget akan tetapi bayangan itu berbisik "$elamat sampai bertemu kembali ji!wi P"ang!twako." Ternyata bayangan itu adala" si pengemis tadi yaitu #im! mouw!sai Lim $eng yang cepat meloncat ke kiri dan meng"ilang di dalam gelap. )ua orang saudara P"ang itu kagum karena ginkang dari orang s"e Lim itu ternyata "ebat juga. ? ? ? 345 Raja Pedang Lima orang ra"asia yang berkumpul dan mengadakan pertemuan ra"asia di malam "ari itu sama sekali tidak ta"u ba"wa semenjak tadi gerak!gerik mereka tela" diintai ole" &eng $an. Pemuda ini dalam usa"anya untuk mencari #wee $in tela" pula sampai di kota raja dan kebetulan sekali bermalam di ruma" penginapan seder"ana itu. Malam tadi secara kebetulan dia yang berada di kamarnya mendengar desir angin yang "anya terdengar ole" seorang yang memiliki 'weekang setinggi dia. la kaget dan ta"u ba"wa ada orang mempergunakan ilmu ginkang bergerak di luar ruma" maka cepat dia keluar dari kamarnya secara diam!diam dan meli"at dua bayangan berkelebat yaitu bayangan dua orang saudara P"ang. )emikianla" secara diam!diam dia mengintai dan mendengar segala percakapan yang dilakukan ole" lima orang itu. -atinya kagum bukan main ketika mendapat kenyataan ba"wa lima orang itu adala" pejuang!pejuang orang!orang gaga" seperti Tan -ok yang rela mengorbankan nyawa demi perjuangan bangsa meng"alau penjaja". (kan tetapi lebi" girang lagi "atinya karena tanpa sengaja dia mendapat petunjuk di mana dia bisa mencari #wee $in. Malam berikutnya &eng $an suda" mengikuti lagi perjalanan dua orang sau! dara P"ang yang menuju ke ruma" gedung #wee $in seperti yang tela" ditunjuk ole" nyonya Liong pada kemarin malam. la mengenal dua orang ini sebagai tamu ter"ormat di -oa!san!pai maka diam!diam dia tidak mau mengganggu mereka. "&etapapun juga mengajak #wee $in ke -oa!san!pai adala" tugasku" pikimya. "(ku yang suda" berjanji dan akula" yang "arus memenu"i janji itu." )engan ginkang mereka yang suda" tinggi dua orang saudara P"ang itu dapat memasukt "alaman ruma" gedung itu dengan muda". Mereka melompati pagar tembok dan merasa girang karena ternyata ruma" gedung ini tidak ada yang menjaga. )i lain saat mereka suda" mengintai ke sebua" kamar di mana duduk seorang laki!laki yang tampan dan gaga" berusia tiga pulu" ta"un lebi" waja" yang tampan itu angker dan agung sedang menulis sesuatu di atas meja. Tak jau" dari situ duduk pula seorang perempuan cantik berpakaian mewa" memandang kepada laki!laki itu sambil tersenyum dan mengebut!ngebut tubu"nya dengan sebua" kipas. Laki!laki itu bukan lain adala" Pek!jiu #wee $in orang termuda dari #un!lun $am!"engte jago muda #un!lun!pai yang tela" mengakibatkan keributan antara -oa!san dan #un!lun. (dapun perempuan cantik yang pesolek dan bersikap genit itu bukan lain adala" 2go!lian!kauwcu 6ketua 2go!Lian kauw7 yang berjuluk #im!t"ouw T"ian li 6)ewi #epala 0mas7 dan yang ole" #wee $in dikenal dengan nama 5oa #im Li gadis yang tela" merayu dan merobo"kan "atinya *$in!ko 6kanda $in7 #im!t"ouw T"ian!li berkata dengan suara merdu "malam ini kau "arus menemani aku. )i ruma" amat sunyi jangan kau sibuk dengan pekerjaanmu. Tak usa" kau membanting tulang para pembesar sampai "ong!siang 6kaisar7 sendiri cukup maklum betapa besarnya jasamu kepada pemerinta"." "(ku banyak pekerjaan Li!moi 6adik Li7. &iarla" besok siang kalau aku pulang dari kantor aku akan mengunjungi ruma"mu. #au seorang ketua perkumpulan besar seperti 2go!lian!kauw bagaimana bisa kesepian," #wee $in tertawa dan menunda tulisannya. "&iarpun ada seribu orang teman mana bisa dibandingkan dengan kau," 5oa #im Li berkata genit lalu menarik bangkunya mendekat. 346 Raja Pedang Pintu kamar terketok dari tuar. 5epat!cepat #im!t"ouw T"ian!li menjau"kan lagi bangkunya. #etika pelayan masuk #wee $in suda" bersikap keren seperti tadi. "#wee!ciangkun di luar ada Lee!siocia 6nona Lee7 mo"on meng"adap 5iangkun 6Panglima7" pelayan itu dengan sikap "ormat dan tanpa mengangkat muka memberi laporan. "&aik minta nona Lee masuk ke ruangan ini" jawab #wee $in. Pelayan itu memberi "ormat dan mengundurkan diri keluar dari ruangan. "-u" $in!ko awas kau kalau di belakangku kau berani main gila dengan nona muda itu!" tiba!tiba #im!t"ouw T"ian!li berkata liri" matanya bersinar penu" cemburu. #wee $in tersenyum pa"it. "#im Li!moi apa!apaan cemburu ini, #au ta"u aku bukan..... bukan mata keranjang dan kau ta"u pula ba"wa Lee!siocia adala" seorang yang mendapat kepercayaan semua panglima di kota raja juga li"ai ilmu silatnya. Pertemuanku dengan dia tentu "anya ber"ubung pekerjaan mengapa kau menyangka yang bukan!bukan, )ia datang kau pun di sini bole" kausaksikan sendiri apa yang "endak dia sampaikan kepadaku!" "-u" biar dia li"ai siapa takut padanya, )an siapa sudi bertemu dengannya, Meli"at mukanya yang muda jangan!jangan timbul seleraku untuk mencakar mukanya! (ku akan bersembunyi di belakang pintu awas kau sekali saja kau dan dia main gila kalian akan kubunu"! )engan gerakan cepat sekali tubu"nya berkelebat meng"ilang di balik pintu samping. #wee $in menarik napas lega waja"nya nampak girang dan tersenyum ketika pintu depan terbuka dan seorang nona berpakaian kuning berjalan masuk. "2ona Lee kau membawa kabar penting apaka"," #wee $in menyambut kedatangan nona ini dengan suara nyaring. "(paka" kali ini kau diutus ole" Pangeran $ouw, (tauka" Tan!ciangkun yang mengutusmu," 2ona berpakaian kuning itu amat dikenal di kalangan atas kota raja. )ia bernama Lee .iok puteri seorang bangsawan di kota raja. ;sianya baru sembilan belas ta"un waja"nya yang antik itu nampak muram dan seperti diliputi kesedi"an matanya tajam dan gagang pedang menonjol di pinggangnya. &iarpun ia masi" muda namun ia suda" terkenal sebagai seorang yang amat berjasa dalam menindas kaum pemberontak berkat ilmu silatnya yang tinggi dan otaknya yang cemerlang. Meng"adapi pertanyaan #wee $in nona itu meng"ela napas memandang kepada #wee $in dengan matanya yang tajam lalu katanya perla"an "#wee ciangkun kalau memang #im!t"ouw T"ian!li suda" berada di sini mengapa ia bersembunyi dan mengintai, #u"arap 5iangkun suka mempersilakan dia keluar karena kedatanganku ini to" bukan "endak mengadakan pertemuan yang bukan!bukan!" Tentu saja #im!t"ouw T"ian!li kaget sekali. (kan tetapi dia pun seorang wanita yang cerdik. )engan tenang ia muncul dari balik pintu dan tertawa. "-ebat benar kecerdikan nona Lee! Tadi memang saudara #wee dan aku sengaja "endak menguji kecerdikanmu yang suda" lama kudengar dibicarakan orang kiranya benar!benar kau cerdik. -anya aku yang tolol tidak ingat ba"wa kepergianku dari sini meninggalkan ganda "arum. 0"m benar li"ai!" )iam!diam nona itu Lee .iok terkejut juga. la dipuji cerdik akan tetapi ketua 2go!lian!kauw itu dengan sendirinya tela" pula membuktikan ba"wa otaknya tidak kala" cerdiknya. Memang tepat sekali kata!katanya tadi dia dapat 347 Raja Pedang mengeta"ui ba"wa #im!t"ouw T"ian!li baru saja meninggalkan ruangan itu karena tercium ole"nya ganda "arum seperti yang biasa ia cium kalau ia bertemu dengan ketua 2go!lian!kauw itu. $etiap orang wanita suda" tentu memiliki kesukaan masing!masing tentang wangi!wangian yang dipakainya dan wangi!wangian yang dipakai ole" #im!t"ouw T"ian!li mempunyai ganda yang k"as. "#wee!ciangkun kedatanganku tidak lain "anya untuk menyampaikan peringatan kepadamu. (da berita sampai kepadaku ba"wa pada waktu ini di kota raja datang dua orang saudara P"ang dari -un!lam yang sengaja mencari #wee!ciangkun dan "endak memaksa #wee!ciangkun mati atau "idup ikut pergi ke -oa!san." &eruba" waja" #wee $in mendengar berita ini. "2ona apaka" kaumaksudkan P"ang #"ai dan P"ang Tui $epasang 2aga dari -un!lam," katanya setenga" berbisik. 2ona itu mengangguk waja"nya nampak makin murung lalu ia membalikkan tubu" berkata. "Tugasku suda" selesai 5iangkun. (ku tak dapat lama!lama di sini k"awatir kalau!kalau membuat orang lain mendongkol saja." Tanpa melirik kepada #im!t"ouw T"ian!li yang disindirnya itu nona ini segera keluar dari ruangan itu dengan langka" ringan dan cepat sekali. "-i!"i!"i baru mendengar ada dua orang tua bangka dari -un!lam datang saja kan keli"atan gelisa"," kata #im!t"ouw T"ian!li. DDLi Moi jangan kauanggap ringan dua orang kakek itu. 2ama besar P"ang! "engte 6kakak beradik P"ang7 dari -un!lam suda" lama kudengar. (ku memang tidak takut "anya sebab!sebab mengapa mereka "endak menangkapku inila" yang menggelisa"kan "ati." "$in!ko mengapa kau begini bodo", Muda" sekali diduga. Mereka tentula" bergabung dengan para pemberontak maka "endak memusu"imu atau mungkin sekali mereka itu disuru" ole" perempuan s"e Liem yang tak ta"u malu itu untuk ....*. "Li!moi kau berjanji takkan menyebut!nyebut namanya!" Tiba!tiba #wee $in berkata jidatnya berkerut tak senang. "-i!"i!"i suda"la". -anya dua ekor anjing tua dari -un!lam itu untuk apa diributkan, &iarkan mereka datang masi" ada aku di sini mereka bisa berbuat apa ter"adap dirimu," P"ang #"ai dan P"ang tui adala" dua orang kakek ternama di -un!lam. Tentu saja mendengar mereka dimaki anjing!anjing tua ole" wanita itu mereka tak dapat mena"an kemara"an mereka lagi. $erentak mereka meloncat dan menerobos masuk ke dalam ruangan itu. "#wee $in kami dua saudara P"ang dari -un!lam datang untuk menjemput kau ke -oa!san!" kata P"ang #"ai sambil melirik penu" kemara"an ke ara" #im!t"ouw T"ian!li yang suda" berdiri dengan alis berkerut mara". #wee $in juga berdiri dan menjawab "/i!wi P"ang!eng"iong dengan maksud apaka" ji!wi "endak mengajak siauwte pergi ke sana," "Murid #un!lun!pai yang murtad. #au menjadi biang keladi permusu"an antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai. #au "arus mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu ter"adap -oa!san!pai!" kata P"ang Tui tak sabar lagi. #wee $in meng"ela napas. /i!wi P"ang!eng"iong urusan itu adala" urusan pribadiku "arap ji!wi sebagai orang luar jangan mencampurinya. Mengingat ji!wi adala" toko"!toko" terkemuka dan -un!lam maka siauwte persilakan ji! wi pergi dengan baik!baik." 348 Raja Pedang "$etan siapa takut kepadamu, #ami suda" bersumpa" untuk mmbawamu ke -oa!san "idup atau mati. Tui!te 6adik Tui7 kautangkap dia biar aku menjaga siluman ini!" P"ang Tui maju menubruk #wee $in dengan 'lmu #im!na!jiu!"oat kedua lengannya bergerak!gerak dan yang kanan mencengkeram ke ara" pundak kiri sedangkan tangan kirinya menotok jalan dara" di le"er. Terpaksa #wee $in cepat menggeser kaki ke belakang dan memutar lengan untuk menangkis. Tentu saja jago muda #un!lun!pai ini tidak mau membiarkan dirinya ditangkap begitu saja. $ambil mengeluarkan suara ketawa mengejek #im!t"onw T"ian!li menggerakkan kedua tangannya dan tangan kanannya suda" memegang sebua" golok tipis kecil yang amat inda" bentuk dan gagangnya sedangkan tangan kirinya suda" meloloskan se"elai saputangan mera" yang panjang. P"ang #"ai maklum ba"wa meng"adapi wanita ketua 2go!lian!pai ini tak perlu dia berlaku sungkan lagi maka sekali dia menggereng dia tela" Melakukan penyerangan dengan pedang dl tangan. Meii"at sinar pedang yang menyambarnya dari tiga jurusan diam!diam #im!t"ouw T"ian!li kaget juga dan maklum ba"wa ilmu pedang lawannya ini sama sekali tak bole" dipandang ringan. 5epat dia menangkis dengan gojoknya "Traaanggg.....!" P"ang #"ai melompat mundur selangka" sedangkan #im! t"ouw T"ian!li merasa tangannya tergetar. &ukan main "erannya P"ang #"ai. $eorang wanita yang bertubu" lema" gemulai dan "alus itu kenapa bisa memiliki tenaga 4ang!kang demikian besarnya, )ia sendiri adala" seorang a"li tenaga 4ang e" siapa kira sekarang dia meng"adapi seorang wanita yang lebi" besar tenaganya. la berlaku "ati!"ati dan mengera"kan seluru" ilmu kepandaiannya urrtuk mendesak. 'lmu pedang dari dua orang saudara P"ang itu adala" ilmu pedang keturunan warisan nenek moyang mereka. Memang asalnya satu sumber dengan ilrnu pe!dang -oa!san!pai "anya suda" banyak peruba"an. 9le" karena itula" maka dalam "al urusan -oa!san!pai dua orang kakek ini tidak mau melupakan sumbernya dan ingin membantu -oa!san!pai. $eperti juga ilmu pedang -oa!san!pai ilmu pedang P"ang #"ai amat inda" dan cepat "anya bedanya kalau ilmu pedang -oa!san!pai mengutamakan tenaga 'm adala" sebaliknya ilrnu pedang keluarga P"ang ini mengutamakan tenaga 4ang. #etua 2go!lian!pai itu #im!t"ouw T"ian!yi adala" murid dari -ek!"wa #ui!bo tentu saja kepandaiannya "ebat. $ayangnya pada ta"un!ta"un terak"ir ini #im!t"ouw T"ian!li tela" "idup dalam kesenangan selalu rnenurutkan na1su mengejar kesenangan duniawi se"ingga dia malas untuk berlati" dan memperkuat tenaga dalamnya. $ekarang meng"adapi seorang toko" ilmu pedang seperti P"ang #"ai biarpun tidak akan kala" dalam waktu singkat juga amat sukarla" untuk mencapai kemenangan. Pertempuran ini berlangsung makin "ebat di ruangan itu. #wee $in juga suda" mencabut pedangnya ketika P"ang Tui yang merasa penasaran itu menyerangnya dengan pedang juga. Tadinya P"ang Tui "endak menangkap #wee $in "idup!"idup maka dia bertangan kosong dan mempergunakan ilmu yang amat dia andalkan yaitu ilmu tangkap #im!na!jiu. $iapa kira #wee $in selalu dapat membuyarkan ilmu ini de!ngan pukulan! pukulan Pek!lek!jiu semacam ilmu pukulan #un!lun!pai yang amat da"syat. )esakan!desakan ilmu tangkap itu selalu didesak mundur ole" pukulan Pek! lek!jiu ba"kan dia sendiri yang terancam ba"aya maka dia lalu 349 Raja Pedang mempergunakan pedang. #wee $in juga seorang a"li pedang #un!lun!pai maka pertempuran ini pun "ebat sekali. Tiba!tiba #im!t"ouw T"ian!li mengeluarkan suara bersuit panjang sekali. "Li!moi jangan mencelakai mereka....." #wee $in menegur lalu berkata nyaring ""/i!wi P"ang!eng"iong "arap suda"i pertempuran ini dan pergila" ji! wi 6kalian7 dengan aman!" (kan tetapi dua orang jago kawakan seperti dua saudara P"ang itu sekali bekerja mana mau ber"enti setenga" jalan, Mereka mala" mendesak makin "ebat dalam usa"a mengala"kan musu" dengan segera dan dapat membawa #wee $in dari situ baik dalam keadaan "idup maupun suda" mati! Tidak seperti #wee $in mereka tidak ta"u apa artinya suitan yang dikeluarkan ole" #inri!t"ouw T"ian!li tadi. #iranya suitan itu adala" tanda ra"asia bagi ketua 2go!lian!kauw untuk memanggil anak bua"nya. )i mana ketuanya berada di situ pasti berkeliaran banyak pembantu!pembantunya yang setia maka pada saat itu belasan orang toko" 2go!lian!kauw memang suda" berkeliaran di sekitar ruma" gedung tempat tinggal #wee$in siap untuk rmeng"adap sewaktu!waktu ketua mereka memanggil. (kan tetapi kali ini biarpun #ini!t"ouw T"ian!li bersuit sampai tiga empat kali tidak seorang pun anak bua"nya muncul. la menjadi mara" bukan main akan tetapi juga gelisa". 5elaka pikirrnya kiranya dua orang kakek itu datang dengan banyak teman dan agaknya anak bua"nya tela" dirobo"kan di luar! 5epat dia mengeluarkan sebua" saputangan yang teraneka warna saputangan sutera yang berbau "arum sekali. Pada saat itu pedang P"ang #"ai suda" menyambar cepat ke ara" le"ernya. #im!t"ouw T"ian!li membuang tubu" ke kiri karena tidak sempat menangkis lagi se"ingga pedang meluncur di atas pundaknya. Tangan kirinya yang mencabut keluar saputangan tadi bergerak cepat serangkum bau yang amat "arum menyambar P"ang #"ai mencium ganda yang luar biasa "arumnya seketika kepalanya pening pandang matanya berkunang. "5elaka....." la berseru dan berusa"a mengera"kan 'weekangnya untuk melawan "awa beracun itu. 2amun sia!sia tubu"nya limbung dan kakek gaga" perkasa ini robo" terguling dengan pedang masi" di tangan! #im! t"ouw T"ian!li tidak ber"enti sampai di situ saja. 5epat dia melompat ke dekat P"ang Tui yang masi" saling gempur dengan #wee $in sambil mengebutkan saputangannya. P"ang Tui juga tidak dapat mena"an robo" terguling dan pingsan. #im!t"ouw T"ian!li suda" menggerakkan pedang untuk membacok mati dua orang itu namun #wee $in cepat berseru "/angan bunu" mereka!" #iranya #wee $in tidak terpengaru" ole" racun itu kenapa, -al ini tidak ane". $uda" berta"un!ta"un #wee $in ber"ubungan dengan #im!t"ouw T"ian!li tentu saja dia suda" banyak pula mengenal senjata!senjata ra"asia wanita ini dan ta"u bagaimana cara menolaknya. #im!t"ouw T"ian!li mara". ")ua cacing tua ini datang "endak membunu"mu masa sekarang kau melarangku membunu" mereka," Pedangnya masi" tetap diayun "endak dibacokkan. Pada saat itu dari luar menyambar angin keras dan dua sinar "itam melesat cepat mengenai dua bua" lampu dalam ruangan. $eketika penerangan menjadi padam dan keadaan di dalam ruangan itu gelap gulita. "0" apa ini.....," #wee $in berseru kaget. 350 Raja Pedang "(du".....!" #im!t"ouw T"ian!li mengelu" dan robo" tak dapat bergerak lagi. Ternyata "iat!to 6jalan dara"7 di tubu"nya suda" kena ditotok orang dalam kegelapan itu dan ia robo" tanpa bergerak lagi. #wee $in merasa tangannya dipegang orang. 5epat dia mengipaskan pegangan itu tapi mendadak kedua tangannya lemas tak bertenaga lagi. la pun suda" terkena totokan orang dalam gelap yang amat li"ai itu kemudian dia merasa tubu"nya melayang dan berada di atas pundak orang yang memanggulnya. &iarpun tubu"nya tak mampu bergerak pikiran #wee $in masi" terang dan ta"ula" dia ba"wa dia tela" dibawa lari orang tela" diculik ole" seorang yang berkepandaian tinggi. &erkali!kali orang yang memanggulnya itu meloncat tinggi melalui ruma" orang dan ak"irnya melompati tembok kota raja terus lari keluar dari kota raja dengan kecepatan yang mengagumkan. (dapun P"ang #"ai dan P"ang Tui yang tadinya robo" pingsan dengan tangan masi" mencengkeram gagang pedang masing!masing merasa "awa dingin menyambar ke muka mereka dan P"ang #"ai lebi" dulu siuman dari pingsannya. la ter"eran!"eran mendapatkan dirinya tela" berada di kebun belakang kelenteng tua di mana dia dan adiknya selama bertugas di kota raja bersembunyi. )ili"atnya P"ang Tui juga menggeletak di rumput. Pedang mereka terietak di situ pula. 5epat P"ang #"ai menolong adiknya dan mereka berdua tiada "abis ter"eran!"eran bagaimana mereka yang tadinya robo" ole" "awa beracun #im!t"ouw T"ian!li sekarang ta"u!ta"u suda" berada di kebun kelenteng dalain keadaan baik!baik saja. "(" tentu ada orang menolong kita" Rata P"ang #"ai kagum. "Twa!ko jangan!jangan #wee $in yang menolong kita! &eberapa kali dia tela" mencega" #im!t"ouw T"ian!li membunu" kita. #iranya orang muda itu masi" memiliki watak setia kawan ter"adap orang kang!ouw tapi kenapa dia terjerumus ke dalam lumpur ke"inaan membantu pemerinta" dan bersekongkol dengan iblis macam ketua 2go!lian!kauw itu," P"ang #"ai menggeleng kepala. "Tak mungkin kalau #wee $in yang menolong kita. mala" "al ini terjadi sesuatu yang ane". #alau #wee $in yang menolong kita bagaimana dia bisa ta"u ba"wa kita bermalam di tempat ini, Pada"al tempat kita ini adala" ra"asia kita sendiri. $elain itu tidakka" kauli"at betapa #wee!$in itu takut kepada #im!t"ouw T"ian!li, Mana bisa dia menolong kita," "Memang ane"." P"ang Tui meng!angguk!angguk mengerutkan kening. "(kan tetapi Twako yang membikin aku "ampir mati penasaran adala" gadis yang bernama nona Lee itu. #au tentu ta"u pula apa yang kumaksud bukan," "Tentu saja. )ia bole" menyamar bagaimanapun juga mana dia bisa menguba" matanya, 2ona Lee adala" si dia itula". -emmm dia tela" mengk"ianati kita mernberi ta"u kepada #wee $in tentang maksud kita. 9rang macam itu mana bisa dijadikan kepercayaan $i!eng"iong, Terang berba"aya sekali karena dengan pengk"ianatannya ini jelas membuktikan ba"wa dia adala" seorang pengk"ianat seorang antek Mongol seperti #wee $in. &iarla" kauli"at saja sikapku besok lusa malam kalau kita bertemu dengan mereka." Tiba!tiba P"ang Tui yang tadi termenung menepuk pa"anya. "<aaa" kenapa aku sampai lupa," "(pa maksudmu," kakaknya bertanya. 351 Raja Pedang "Twako terang ba"wa tadi ada orang pandai menolong kita se"ingga dalam keadaan pingsan di ruangan gedung #wee $in kita bisa terbebas dari kematian. $iapaka" kaukira yang tela" menolong kita tadi," "Mana aku ta"u, (ku pun pingsan, $eperti kau." "Twako suda" lama kita mendengar ba"wa dua orang pemimpin pejuang yang bertugas di kota raja yaitu /i!eng"iong 6Pendekar ke dua7 dan $i! eng"iong 6Pendekar ke empat7 memiliki ilmu yang amat tinggi. (paka" bukan mereka yang tela" menolong," "(" benar juga kata!katamu ini. 4ang menolong kita tentula" orang yang mengerti keadaan dan tugas kita. $iapa pula kalau bukan mereka, Tapi yang manaka" di antara kedua eng"iong itu, )an siapa pula sebenarnya mereka ini yang selalu bekerja penu" ra"asia," )ua orang kakak beradik itu ber"adapan dengan sebua" ra"asia dan betapapun mereka memutar otak menduga!duga tetap mereka tidak dapat memeca"kannya. ? ? ? $ebetulnya dugaan!dugaan mereka ba"wa yang menolong mereka adala" dua orang ra"asia dari pimpinan pejuang adala" keliru. Penolong mereka pada waktu itu bukan lain adala" &eng $an sendiri. $eperti diketa"ui pemuda ini juga ikut mengintai di ruangan itu dan meli"at semua apa yang tela" terjadi. )iam!diam &eng $an siap sedia untuk membantu kedua orang saudara P"ang itu akan tetapi meli"at ba"wa keduanya cukup tanggu" untuk melawan #wee $ln dan #im!t"ouw T"ian!li dia merasa tidak enak juga untuk membantu. #etika #im!t"ouw T"ian!li bersuit memanggil anak bua"nya &eng $an cepat berkelebat meng"adang dan dua belas orang anak bua" 2go!lian!kauw itu semua dia robo"kan dengan totokannya yang li"ai sebelum orang!orang itu sempat meli"atnya! #etika kembali mengintai &eng $an terkejut meli"at dua orang saudara P"ang suda" robo" pingsan. 5epat dia mengambil dua bua" kerikil dan disambitkan ke ara" lampu penerangan se"ingga padam. )i dalam geiap itula" &eng $an cepat melompat masuk merobo"kan #im!t"ouw T"ian!li dan #wee $in kemudian sekaligus dia membawa keluar tubu" #wee $in dan dua orang saudara P"ang! #epandaian pemuda ini suda" demikian tingginya tenaganya luar biasa besarnya se"ingga dengan muda" saja dia dapat membawa tubu" tiga orang itu sambil berlari!lari dan berlompatan. $etela" meletakkan tubu" dua orang saudara P"ang ke atas rumput di kebun kelenteng &eng $an lalu cepat membawa #wee $in keluar dari kota raja dengan "kecepatan luar biasa. $etenga" malam suntuk dia berlari terus dengan cepat tidak berani ber"enti karena maklum ba"wa ke"ilangan #wee $in pasti akan menggegerkan kota raja dan suda" pasti #im!t"ouw T"ian!li akan mengera"kan anak bua"nya melakukan pengejaran $etela" malam berganti pagi dia suda" berada jau" sekali dari kota raja dan barula" dia ber"enti di dalam sebua" "utan. #wee $in diturunkan dan segera dibebaskan dari totokan. Tapi #wee $in merasa tubu"nya lemas dan belum kuat berdiri. )engan amat ter"eran!"eran #wee $in meli"at ba"wa orang yang menculiknya "anyala" seorang pemuda yang berpakaian seperti seorang pelajar. &ukan main kagum dan "erannya apalagi ketika pemuda itu menjura di depannya sambil berkata. 352 Raja Pedang "-arap #wee!eng"iong suka memaa1kan aku yang secara paksa tela" membawa kau keluar dari kota raja." "$iapaka" kau, )an apa maksudmu membawaku ke tempat ini," &eng $an tersenyum. "(gaknya #wee!eng"iong takkan mengenal aku biarpun aku menyebutkan nama. (ku membawa #wee!eng"iong keluar dari kota raja tak lain dengan maksud membawamu ke -oa!san!pai. #eta"uila" ba"wa "ampir saja -oa!san!pai dan #un!lun!pai mengadakan pertempuran "ebat di antara ketua mereka baiknya aku masi" sempat mencega" mereka dan aku berjanji akan membawamu ke -oa!san!pai. ;rusan permusu"an antara kedua partai itu semua adala" kau yang menjadi biang keladinya maka apabila kau dapat mengaku terus terang tentang semua kejadian yang lalu kukira permusu"an itu dapat dilenyapkan dan akan ternyatala" ba"wa sebetulnya bukan kau yang melakukan pembunu"an!pembunu"an ter"adap orang!orang -oa!san!pai." #wee $in makin ter"eran. "&agaimana kau bisa ta"u akan semua itu, Pi"ak -oa!san!pai suda" yakin ba"wa aku yang membunu" aya" nona Liem aku pula yang menyebabkan kematian dua orang dari -oa!san $ie!eng kenapa kau bisa katakan ba"wa bukan aku yang melakukan pembunu"an! pembunu"an," "(ku mempunyai teman!teman di Pek!lian!pai dan dari mereka inila" aku mendengar kejadian yang sebenarnya." "("..... jadi kau..... kau ini juga seorang peju..... e" seorang pemberontak," tanyanya gagap. &eng $an tersenyum mendengar kata!kata pejuang itu segera diganti pemberontak. "'tula" kesala"anmu #wee!eng"iong. #au terpikat ole" #im! t"ouw T"ian!li dan jatu" di bawa" pengaru"nya se"ingga kau membantu #erajaan Mongol memusu"i para pejuang yang kauanggap pemberontak. $ayang sekali..... sayang seorang gaga" seperti kau dapat terjerumus sedemikian dalam. (ku bukan seorang anggauta Pek!lian!pai biarpun aku kagum akan perjuangan mereka. (ku melakukan penculikan atas dirimu ini "anya untuk mencega" agar #un!lun!pai tidak saling serang dengan -oa!san! pai." #wee $in suda" puli" tenaganya dan dengan gaga" dia berdiri lalu berkata "&aikla". $eorang laki!laki "arus berani mempertanggung jawabkan kesala"an dan perbuatannya. Marila" bawa aku ke -oa!san!pai biar aku akan menanggung semua "ukuman yang akan dijatu"kan kepadaku." )ua orang ini lalu berjalan menuju ke -oa!san!pai. )iam!diam &eng $an masi" mengagumi sikap #wee $in dan makin menyesalla" dia kalau teringat betapa pendekar #un!lun!pai ini robo" karena pengaru" kecantikan seorang wanita ja"at seperti 2go!lian!kauw itu. )i lain 3"ak #wee $in tiada "abis ter"eran!"eran kalau meli"at &eng $an. $eorang pemuda yang masi" "ijau keli"atannya lema"!lembut dan seperti seorang a"li sastra bagaimana dapat memiliki kepandaian se"ebat itu, (palagi sekarang setela" mereka melakukan perjalanan biasa pemuda itu sama sekali tidak keli"atan memiliki kepandaian tinggi. &enar!benarka" pemuda ini yang tela" menculiknya, -ampir dia tak dapat mempercayainya. Pada malam ke dua ketika keduanya bermalam di sebua" "utan #wee $in rnenggunakan kepandaiannya meloncat ke atas po"on besar. "-iante "utan ini keli"atannya penu" binatang liar lebi" baik kita bermalam di atas po"on ini $aja agar tidak terancam keselamatan kita. #au naikla" ke sini." la sengaja 353 Raja Pedang "endak mencoba kepandaian pemuda yang dia sangsikan itu. (ndaikata dugaannya keliru dan ternyata pemuda ini tidak memiliki kepandaian untuk apa dia "arus mengala" dan menerima begitu saja bawa ke -oa!san, &eng $an tersenyum dan menggeleng kepalanya. "Lebi" enak tidur di bawa" sini. #alau #wee!eng"iong ingin tidur di atas po"on silakan." $etela" berkata demikian &eng $an mereba"kan diri bersandar po"on dan tak lama kemudian saking lela"nya dia suda" tidur pulas. #wee $in penasaran. &enarka" boca" seperti ini memiliki kepandaian, /angan!jangan "anya pandai lari cepat saja. $etela" dia mengaso dan mengumpulkan tenaga menjelang 1ajar dili"atnya &eng $an masi" tidur enak dl bawa" po"on. #wee $in lalu mengera"kan tenaganya menggunakan ginkangnya yang suda" tinggi tingkatnya itu meloncat dari atas po"on jau" ke cabang po"on lain yang berdekatan lalu dengan cepat tanpa mengeluarkan suara dia berlari terus kembali ke kota raja! #urang lebi" dua li dia berlari. Tiba!tiba dia ber"enti dan memandang terbelalak ke depan. #iranya di depannya di tenga" jalan itu &eng $an suda" berdiri sambil tersenyum dan menjura. "#wee!eng"iong seorang laki!laki suda" berjanji kenapa "endak ditariknya kembali, Mera" muka #wee $in. Terangla" ba"wa ilmu ginkang pemuda ini jau" melebi"i tingkatnya sampai!sampai dia tidak ta"u bagaimana pemuda itu bisa berada di situ pada"al tadi dia tinggalka" dalam keadaan pulas! (kan tetapi karena dia merasa penasaran dan memang maksud "ati yang sesunggu"nya untuk menguji apaka" orang muda ini cukup ber"arga untuk memaksanya pergi ke -oa!san #wee $in lalu berseru keras. "9rang muda kau memaksaku pergi ke -oa!san apaka" yang kauandalkan, $ebagai seorang gaga" tentu saja aku takkan menarik kembali kata!kataku ba"wa aku berani mempertanggung jawabkan perbuatanku. (kan tetapi aku tidak berjanji untuk menuruti ke"endakmu kecuali kalau kau mampu mengala"kan aku!" $etela" berkata demikian #wee $in mengeluarkan pedangnya yang ternyata masi" berada di sarung pedangnya enta" siapa yang menyarungkannya kembali ketika dia dibawa lari ole" pemuda itu. &eng $an agak kaget tapi lalu maklum. Tentu saja sebagai seorang pendekar #wee $in merasa malu kalau berkunjung ke -oa!san!pai di bawa" paksaan seseorang yang tidak diketa"ui sampai di mana kepandaiannya. "(" #wee!eng"iong mengapa berkata demikian, (ku memang seorang yang tidak mempunyai kepandaian akan tetapi demi menjaga keutu"an #un!lun! pai dan -oa!san!pai aku suda" berjanji akan mencari dan membawamu ke -oa!san!pai untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu. (ndaikata kau "endak menggunakan kekerasan membangkang terpaksa aku pun melupakan kebodo"an sendiri!" "&agus! (ku memang "endak mencoba sampai di mana kepandaianmu maka kau berani "endak memaksa Pek!lek!jiu #wee $in sesuka "atimu." #wee $in menggerakkan pedang "endak menyerang. Pada saat itu terdengar suara seorang laki!laki "2ona aku tidak ingin bertempur denganmu......" $uara itu diikuti munculnya seorang pemuda yang berlari cepat ke tempat itu. #etika pemuda ini meli"at &eng $an segera dia ber"enti berlari dan berkata girang. 354 Raja Pedang "$audara &eng $an.....!" (kan tetapi alangka" kagetnya dan girangnya ketika pemuda itu menole" keara" #wee $in. $ejenak dia tertegun lalu berseru gagap "#au..... kau..... #wee!susiok 6paman guru #wee7.....D" #wee $in menunda serangannya dan menole". "0" bukanka" kau Lim #wi," )i dalam suara pendekar #un!lun ini terkandung ke"aruan dan kedukaan besar. Paman guru dan keponakan ini saling pandang penu" pertanyaan penu" perasaan "aru campur duka bingung tak ta"u "arus berkata apa. Pada saat itu terdenear seruan seorang wanita. "/a"anam &un "endak lari kemana kau," )an munculla" T"io 0ng gadis baju "ijau yang berlari cepat mengejar &un Lim #wi. &egitu sampai disitu. tanpa menole" lagi kepada orang!orang lain T"io 0ng segera menusukkan pedangnya ke ara" dada &un Lim #wi. Pemuda ini masi" tertegun dalam petemuannya dengan paman gurunya juga memang dia suda" merasa sedi" sekali ole" kejaran T"io 0ng maka agaknya tusukan pedang itu tidak di"iraukannya lagi dan tentu akan mengenai sasaran. "TraaangggD." Pedang T"io 0ng terpental ole" tangkisan #wee $in yang tidak membiarkan murid keponakannya yang dia cinta itu ditikam begitu saja ole" seorang gadis. &erkilat mata T"io 0ng ketika dia memandang kepada #wee $in kemudian dia mengerling ke ara" &eng $an. #aget dan "eran waja" gadis ini ketika mengenal &eng $an akan tetapi "atinya suda" terlalu panas dan mara" se"ingga dia tidak mempunyai kesempatan lagi untuk menegur &eng $an. "$iapaka" kau, Mengapa kau mencampuri urusanku dengan musu"ku ini," #wee $in tersenyum mengejek. "2ona cilik ada urusan bole" diurus kenapa kau begini galak "endak merenggut nyawa Lim #wi, #eta"uila" aku adala" paman gurunya tak mungkin aku mendiamkannya saja meli"at kau "endak membunu" dia." $ejenak gadis itu tertegun mendengar orang ini mengaku paman guru &un Lim #wi lalu matanya bersinar!sinar. "&agus.....!" la menole" kepada &eng $an lalu berkata "Tan!koko 6kakak Tan7 bukanka" dia ini #wee $in, )an mengapa kau berada di sini pula," "(dik 0ng aku..... aku "endak mengundang dia ke -oa!san!pai." .adis itu teringat akan janji &eng $an kepada ketua #un!lun!pai dan -oa!san! pai lalu katanya gemas "#urasa tidak baik kau berdekatan dengan paman dan keponakan ja"at ini. Mereka bukanla" orang baik. #wee $in ini pun bukan manusia baik!baik. Lebi" baik kubinasakan sekalian!" #embali pedangnya berkelebat dan sebua" serangan yang amat cepat dan ganas nienyambar ke ara" #wee $in dan Lim #wi secara beruntun. -ebat sekali serangan ini se"ingga #wee $in terpaksa mundur sambil menangkis keras. #embali pedang T"io 0ng terpental. "(dik 0ng yang baik jangan...... /angan terburu na1su segala urusan dapat dirunding! ;rusanmu dengan saudara &u Lim #wi tentu diketa"ui baik ole" #wee!eng"iong ini lebi" baik kita mendengarkan keterangannya." "&enar" kata #wee $in. "2ona katakanla" dulu mengapa kau mati!matian berusa"a "endak membunu" keponakanku Lim #wi, (paka" dosanya, 5oba kau jelaskan tentu aku akan mempertimbangkan baik!baik. #alau memang ada yang bersala" dia "arus siap menerima "ukuman." T"io 0ng tersenyum dingin mengejek seakan!akan sinar matanya berkata "$eorang seperti kau mana memiliki pertimbangan yang adil," (kan tetapi mulutnya berkata "-emmm ingin benar aku mendengar bagaimana 355 Raja Pedang pertimbangan kalian yang suda" mencelakakan "idupku. (ya"ku dibunu" ole" dua orang saudarai &un murid #un!lun!pai yaitu aya" dan paman ja"anam &un Lim #wi ini apaka" suda" tidak adil kalau aku sekarang "endak membalas dendam kepadanya untuk menebus dosa aya" dan pamannya itu, #au sebagai paman gurunya tentu akan membelanya akan tetapi aku T"io 0ng tidak takut mati dalam usa"a membalas dendam aya"ku!D #wee $in mengerutkan kening. "#au s"e T"io, $iapaka" nama aya"mu, (paka" T"io $an," )i dalam kemara"annya makin yakinla" T"io 0ng ba"wa musu"!musu"nya memang dua orang yang berdiri di depannya ini. "&etul T"io $an aya"ku yang terbunu" ole" dua orang saudara keparat &un dari #un!lun!pai dalam sebua" "utan." #wee $in tiba!tiba menjadi muram waja"nya. Teringat dia akan peristiwa itu kurang lebi" sepulu" ta"un yang lalu ketika dia bertempur melawan T"io $an kemudian tiba!tiba muncul 5oa #im Li yang menurunkan tangan ja"at membunu" T"io $an. "(" sala"..... kau keliru menyangka 2ona..... kau begitu yakin ba"wa aya" Lim #wi yang membunu" aya"mu apaka" kau meli"atnya sendiri pembunu"an itu," )alam pandang mata T"io 0ng mulai tampak sinar keraguan. "(ku..... aku mendapatkan aya" tela" menggeletak mati dalam "utan aku menangisi dan..... dan aku meli"at pula dua orang saudara &un di "utan itu kukira..... siapa lagi yang membunu" aya", 9rang s"e #wee aku takkan percaya begitu saja pembelaanmu ter"adap para su"engmu kecuali kalau kau mengatakan siapa pembunu" aya"ku. (paka" kau ta"u siapa orangnya yang membunu" aya"ku," #wee $in mengangguk. "Tentu saja aku ta"u....." la menarik napas dan waja"nya keli"atan berduka sekali. "$emua sala"ku..... a" betapa besar dosaku semua gara!garaku....." <aja" T"io 0ng yang cantlk itu nampak beringas. "&agus jadi kau yang me! nyebabkan kematian aya"ku, 2a" terimala" pembalasanku!" T"io 0ng menyerang lagi. #ali ini #wee $in tidak menangkis "anya mengelak ke kanan. "(dik 0ng jangan begitu. &iarkan dia memberi penjelasan dulu." &eng $an berlari mendekati T"io 0ng dan memegang lengan gadis itu. T"io 0ng "anya mendengus akan tetapi tidak melanjutkan serangannya dan menanti #wee $in memberi penjelasan. ")engarla" baik!baik ceritaku sembilan sepulu" ta"un yang la!u.....". #wee $in lalu menceritakan semua pengalamannya da"ulu ketika dia membantu kedua su"engnya mencari seorang bernama T"io $an yang mereka anggap sebagai seorang penipu. $eperti tela" kita keta"ui T"io $an seorang toko" Pek!lian!pai "endak membeli kuda dari &un $i Teng dan minta agar supaya rombongan kuda itu diantar ke sebua" "utan. (kan tetapi setibanya di tenga" "utan dua orang saudara &un itu diserang oie" lima orang anggauta Pek!lian!pai yang dibantu ole" seorang wanita tak dikenal. &un $i Liong terluka dan #wee $in yang mendengar "al ini menjadi mara" lalu pergi mencari T"io $an di -ek!siong san. )ianggapnya ba"wa T"io $an adala" seorang yang menipu kedua su"engnya tidak saja merampas dua pulu" ekor kuda mala" tela" melukai &un $i Liong. (k"irnya di dalam "utan po"on siong itu #wee $in bertemu dengan T"io $an dan dalam pertempuran ini tiba!tiba muncul #im!t"ouw T"ian!li yang merobo"kan T"io $an dengan saputangan mera"nya. 356 Raja Pedang "(ku sendiri terluka ole" Pek!lian!ting yang dilepas ole" T"io $an di le"erku se"ingga aku robo" pingsan lalu dibawa pergi ole" #im!t"ouw T"ian!li dan mungkin ketika itu T"io $an tela" tewas dan ditinggalkan di dalam "utan itu. 2a" demikianla" cerita yang sebenarnya. Mendiang &un!su"eng keduanya sama sekali tidak bertanggung jawab dan tidak ta"u mena"u tentang kematian aya"mu 2ona T"io. (ya"mu da"ulu bertempur melawan ole" #im! t"ouw T"ian!li." )engan mata mera" karena mena"an turunnya air matanya T"io 0ng memandang kepada &un Lim #wi yang keli"atan lega dan kebetulan pemuda ini pun memandang kepadanya dengan sayu tapi mulutnya tersenyum. T"io 0ng menjadi mera" waja"nya merasa tela" berlaku keterlaluan ter"adap &un Lim #wi teringat ole"nya sikap Lim #wi kepadanya dan betapa ia suda" merobo"kan Lim #wi atas bantuan .iam #in. "#alau..... kalau begitu..... aku tela" sala" tangan....." "-ampir saja 2ona. -ampir tamat "idupku di tanganmu sayang bagimu aku masi" "idup berkat pertolongan saudara &eng $an yang budiman ini....." jawab Lim #wi. T"io 0ng menole" kepada &eng $an ter"eran lalu mengangguk!angguk. "-emm kiranya kau yang tela" menolongnya Tan!ko," *(ku mendapatkan dia menggeletak dengan luka berbisa aku "anya membawanya dan minta tolong lain orang untuk menyembu"kannya. 0" adikku yang baik apaka" kau tela" menyerangnya dengan senjata beracun yang keji itu," Makin mera" muka T"io 0ng. "/angan menudu" sembarangan! (ku adala" murid su"u T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang mana sudi sudi menggunakan racun, 'ni gara!gara si .iam #in iblis cilik itu yang menyerang dengan mendadak. $yukur kau tela" menolongnya Tan!ko kalau tidak..... a" aku tentu berdosa membunu" orang tak berdosa. $iapa duga kalau bukan aya"nya yang membunu" aya"ku, #etika itu aku masi" kecil..... aku meli"at mayat ayat menggeletak di "utan aku menangis dan ditolong ole" su"u dan aku meli"at aya"nya di "utan itu pula....." Mendadak gadis itu menudingkan ujung pedangnya keara" #wee $in sambil membentak. "#iranya kau manusia s"e #wee yang menyebabkan kematian aya"ku. #au menyerangnya dengan bantuan si iblis wanita dari 2go!lian!kauw!" la "endak menyerang #wee $in akan tetapi &eng $an memegang lengannya. "2anti dulu adik 0ng jangan keburu na1su. #au suda" mendengar sendiri tadi. #wee!eng"iong ini mencari aya"mu untuk membela keadilan karena su"engnya dilukai dan sejumla" kuda dirampas. (ku tela" mendengar ba"wa sebetulnya aya"mu T"io $an itu adala" seorang patriot sejati seorang toko" Pek!lian!pai mana dia mau merampas kuda, $emua ini adala" 3tna" 3"ak 2go!lian!kauw belaka yang berusa"a atau ba"kan bertugas untuk mengadu domba antara Pek!lian!pai dengan 3"ak #un!lun atau 3"ak #un! lun dengan 3"ak -oa!san dan lain!lain." "9rang muda bagaimana kau bisa ta"u akan "al itu," tiba!tiba suara #wee $in terdengar keras penu" selidik sepasang matanya memandang tajam seperti ingin menjenguk isi "ati &eng $an. &eng $an mengangkat pundak "#wee eng"iong tentu saja orang sebodo" aku mana bisa ta"u akan itu semua, Tentu ada yang memberi ta"u yaitu orang!orang Pek!lian!pai sendiri." 357 Raja Pedang T"io 0ng keli"atan kurang puas. "Tan!ko biarpun dia kena 3tna" tapi suda" terang ba"wa orang ini tidak baik buktinya dia membantu 2go!lian!kauw dan membantu 3"ak ja"at." "(dik 0ng banyak di dunia ini terjadi kesala"an!kesala"an yang tidak disengaja sebelumnya. &uktinya kau sendiri kau mengejar!ngejar saudara &un Lim #wi "endak membunu"nya ba"kan suda" "ampir membunu"nya karena bantuan serangan curang dari .iam #in. &ukanka" keadaan #wee! eng"iong da"ulu juga "ampir serupa, #arena sala" 1a"am mengira aya"mu menipu su"eng!su"engnya dia mencari dan menantangnya akan tetapi di dalam pertempuran aya"mu dirobo"kan secara pengecut ole" ketua 2go lian!kauw. 2a" kalau kau sekarang menumpa"kan semua kesala"an kepadanya apaka" orang lain juga tidak akan menimpakan semua kesala"an kepadamu tentang urusanmu dengan saudara &un Lim #wi, 'ngatla" dendam!mendendam bukanla" si1at yang baik. ;rusan pembunu"an tak mungkin dapat diselesaikari dengan lain pembunu"an karena "al itu akan berekor panjang tali!temali dan ak"irnya beberapa keturunan akan terus saling bermusu"an. /usteru untuk menjaga agar jangan terjadi demikian itula" maka aku di -oa!san!pai tempo "ari berjanji akan mencari #wee! eng"iong. $ekarang #wee!eng"iong suda" berada disini tentu sebagai seorang jantan #wee!eng"iong akan berani mempertanggung!jawabkan kesemuanya kepada #un!lun!pai dan -oa!san!pai." T"io 0ng kala" bicara dengan bersungut!sungut menyimpan kembali pedangnya. #wee $in menjadi kagum. #alau tadinya dia "endak menguji kepandaian &eng $an sekarang terbuka pikirannya dan dia merasa ba"wa dia akan membuat diri sendiri tidak ber"arga sebagai seorang jantan kalau dia tidak berani pergi ke -oa!san. (kan tetapi kalau dia pergi ke -oa!san tentu dia akan menemui kesulitan besar. )alam keraguannya dia menole" kepada &un Lim #wi. "Lim #wi bagaimana pendapatmu" &iarla" kau mewakili .ya"mu dan pamanmu dalam "al ini berila" pendapatmu bagaimana aku "arus bertindak," $uara #wee $in gemetar tanda ba"wa di dalam "atinya dia merasa menyesal bukan main. "#wee!susiok segala perbuatan suda" terlanjur menyesal pun takkan ada gunanya tanpa bukti penyesalanmu itu. #alau $usiok suka mendengarkan pendapat keponakanmu marila" kita pergi meng"adap su"u di #un!lun!pai menyera"kan semua kesala"an dan selanjutnya mentaati semua perinta"nya. &iarla" saya akan menemani $usiok andaikata $usiok "arus meng"adap ke -oa!san!pai. 'ngatla" $usiok semua ini demi kebaikan bukan "anya kebaikan #un!lun!pai dan -oa!san!pai agar jangan bermusu"an terus akan tetapi pada "akekatnya untuk kebaikan perjuangan bangsa kita yang sedang berusa"a merobo"kan pemerinta" penjaja"." #ata!kata &un Lim #wi bersemangat kemudian pemuda ini menuturkan secara singkat tentang pertemuan di -oa!san!pai tempo "ari yang "ampir saja mengakibatkan pertempuran besar!besaran kalau saja tidak dilerai ole" &eng $an. #wee $in mendengarkan dengan kagum. /uga &eng $an girang sekali mendengar ini. "&agus sekali kalau begitu saudaraku &un Lim #wi! (ku percaya sepenu"nya kepadamu. #au pergila" bersama #wee!eng"iong ke -oa!san!pai. Tersera" kalau kau "endak singga" ke #un!lun!pai lebi" dulu pokoknya #wee!eng"iong "arus dapat mengak"iri permusu"an antara dua partai besar ini. (ku sendiri masi" banyak urusan yang "arus diselesaikan." 358 Raja Pedang ;capan &eng $an ini keluar dari "ati yang jujur. #arena memang dia merasa girang sekali akan "asil usa"anya. Mencari #wee $in dan membawanya ke -oa!san!pai suda" ber"asil dan dia percaya ba"wa &un Lim #wi pasti akan menjaga nama baik #un!lun!pai dan membawa bekas paman gurunya itu ke -oa!san. $oal ke dua yaitu tentang permusu"an antara Lim #wi dan T"io 0ng juga suda" selesai dengan adanya penjelasan dari #wee $in ba"wa pembunu" aya" T"io 0ng ternyata adala" #im!t"ouw T"ian!li. Tinggal dua soal lagi yang tak kala" pentingnya ba"ka" amat penting baginya yaitu mencari nona 5ia yang nyata!nyata tela" memegang Liong!cu $iang!kiam ke dua mencari Tan &eng #ui yang dia yakin adala" kakak kandungnya. &un Lim #wi menyanggupi permintaan &eng $an dan bersama #wee $in dia lalu meninggalkan tempat itu setela" lebi" dulu menjura kepada T"io 0ng dan berkata "2ona T"io aku bersyukur kepada T"ian ba"wa kau tela" insya1 sekarang ba"wa aku bukanla" musu" besarmu dan..... dan..... semoga kita akan dapat saling bertemu kembali dalam keadaan yang lebi"..... baik....." #wee $in sebelum pergi sempat berkata kepada &eng $an "9rang muda sebetulnya aku masi" penasaran. #au ini..... murid siapaka", )an sampai di manaka" kepandaianmu....." &eng $an buru!buru menjawab "(" #wee!eng"iong jangan main!main. Mana aku memiliki kepandaian apa segala, $uda"la" selamat jalan #wee! eng"iong dan kalau ada jodo" kelak kita pasti akan bertemu kembali." T"io 0ng "anya memandang saja ketika paman dan keponakan itu pergi kemudian ia menole" kepada &eng $an "Tan!ko aku sendiri "eran....." "-emmm "eran apa lagi, $uda" terang pemuda s"e &un itu amat gaga" perkasa tampan lagi bukan musu" besarmu dan dia..... "emmm dia suka kepadamu apalagi yang di"erankan," <aja" T"io 0ng menjadi mera" sekali lalu beruba" pucat. "Tan!ko jangan kau main!main. $iapa pedulikan dia, 4ang aku "erankan adala" kau. #au ini seorang sastrawan muda nampak lema" dan memang aku ta"u kau tidak becus apa!apa. #enapa kau berani mati mencampuri urusan #un!lun!pai dan -oa!san!pai urusan toko"!toko" persilatan, Pula bagaimana kau sampai dapat ber"asil membawa #wee $in pergi dari kota raja," "(ku perna" bekerja sebagai kacung di -oa!san!pai tentu saja aku tidak senang meli"at -oa!san!pai bermusu"an dengan #un!lun!pai. Tentang #wee $in agaknya dia suda" insya1 akan kesala"annya dan dengan suka rela dia ikut aku ke -oa!san apa ane"nya, (dik 0rig setela" kau sekarang mendengar ba"wa pembunu" aya"mu bukan &un Lim #wi melainkan #im! t"ouw T"ian!li ketua 2go!lian!kauw apa yang "endak kaulakukan," "Tentu saja aku akan mencari siluman betina itu dari membunu"nya!" jawab T"io 0ng dengan gemas. &eng $an teringat betapa gadis ini perna" menyerangnya ketika da"ulu dia menolong Tan -ok di luar ta"u gadis ini dan teringat pula dia betapa gadis ini adala" murid T"ai!lek $wi Lek -osiang yang da"ulu perna" dia li"at membantu Pangeran Mongol $ouw #ian &i. Pula ketika T"io 0ng bertempur melawan Lim #wi bukanka" gadis ini dibantu pula ole" .iam #in, ;ntuk mengeta"ui "atinya &eng $an sengaja memancing. "(dik 0ng kurasa kau sembrono sekali kalau "endak mencari #im!t"ouw T"ian!li. (ku mendengar ba"wa dia adala" ketua 2go!lian!kauw yang berada di kota raja kedudukannya tinggi dan berpengaru" besar. &agaimana kau bisa masuk kota raja dengan selamat, #urasa tidak baikla" kalau kau 359 Raja Pedang menurutkan "ati dendam dan na1su membalas. #iranya akan lebi" baik kalau kau menyalurkan dendam "atimu itu dengan jalan yang lebi" baik lagi." "-em "emmm kau memang tukang meniberi kulia". #ulia" apalagi yang akan kauberikan sekarang, jalan lebi" baik apa yang kaumaksudkan," T"io 0ng memandang dengan tajam tapi mulutnya tersenyum manis dan kembali &eng $an merasa jantungnya berdetak!detak menyaksikan sikap dan senyum ini teringat dia akan pengalamannya da"ulu dengan T"io 0ng di atas pera"u. "&egini 0ng!moi.ku mendengar ba"wa mendiang aya"mu T"io Kan adala" seorang toko" Pek!lian!pai seorang pejuang yang rela mengorbankan nyawa demi perjuangan bangsanya. #arena itu suda" selayaknya kalau kau sebagai puterinya melanjutkan jejak langka" aya"mu ikut membantu para pejuang yang sedang berusa"a membebaskan tana" air dan bangsa daripada cengkeraman penjaja". #alau pada waktu sekarang ini musu"mu #im!t"ouw T"ian!li merupakan kaki tangan pemerinta" Mongol maka jika kau membantu para pejuang bukanka" itu sama "alnya dengan kau memusu"inya, 2a" kaupikirla" baik!baik daripada mengantarkan nyawa sia!sia ke kota raja dan usa"amu membalas dendam belum tentu ber"asil lebi" baik kau membantu Pek!lian!pai dan para pejuang lainnya." &erkerut kening yang "alus itu. Muda" saja kau bicara. $u"u takkan membiarkan aku terbawa!bawa dalam peperangan. 9rang!orang yang ber3"ak pada pemerinta" banyak yang ja"at tetapi juga para pejuang itu bukan orang baik!baik. )emikiankata su"u. Mendiang aya"ku apaka" akan tewas kalau dia tidak menjadi toko" Pek!lian!pai, -emmm Tan!ko aku tidak mau terseret dalam urusan perang dan pemberontakan." &eng $an merasa kecewa. Ta"ula" dia sekarang. #iranya T"io 0ng tidak mau ber3"ak dalam urusan perjuangan ini sesuai dengan perinta" su"unya. (gaknya $wi Lek -osiang suda" terkena bujukan orang!orang licin seperti $ouw #ian &i se"ingga tidak mau membantu para pejuang. */adi kau "endak nekat pergi ke kota raja," tanyanya k"awatir. "(ku "endak mencari dan membunu" musu" besarku kemudian kalau masi" panjang umurku aku akan mengikuti perebutan gelar Raja Pedang di T"ai! san. Tan!ko terutama sekali aku meng"arapkan akan dapat bertemu kembali dengan kau." la melangka" maju dan memegang lengan &eng $an menekannya dengan jari!jari gemetar lalu lari cepat meninggalkan tempat itu. &eng $an menarik napas panjang. la pun lalu berlari cepat menuju ke ara" yang sama dengan padis itu. Memang dia "arus kembali ke kota raja untuk mencari orang yang dianggap kakaknya dan sekarang dia masi" "arus menjaga agar T"io 0ng tidak sampai tertimpa malapetaka di tempat berba"aya itu. 'lmu lari cepat &eng $an suda" tentu lebi" tinggi tingkatnya daripada kepandaian T"io 0ng maka sebentar saja dia suda" dapat menyusul gadis itu. )iam!diam dia mengikuti dari belakang dalam jarak yang tidak terlalu jau" akan tetapi juga tidak terlalu dekat se"ingga gadis itu takkan dapat meli"atnya. Ternyata ole"nya ba"wa T"io 0ng mengambii jalan lain dan yang lebi" dekat ke kota raja. /alan yang melalui "utan dan gunung yang sunyi lagi sukar. )i kaki sebua" gunung kecil di pinggir jalan yang sunyi sekali dengan "eran dia meli"at sebua" ruma" yang membuka warung arak. )ili"atnya gadis itu ber"enti memasuki warung ini dan terdengar memesan arak dan makanan. &eng $an menelan luda" karena dia pun merasa da"aga ingin minum. (kan tetapi ole" karena dia tidak ingin gadis itu meli"atnya terpaksa 360 Raja Pedang dia "anya bersembunyi di bawa" sebua" po"on besar tak jau" dari situ dan mengambil keputusan akan singga" di warung ini setela" T"io 0ng selesai makan dan meninggalkan tempat itu. (kan tetapi suda" dua jam dia menunggu belum juga tampak T"io 0ng keluar dari warung itu. Masa makan sampai sedemikian lamanya, la memang tidak berani dekat!dekat karena k"awatir terli"at ole" T"io 0ng akan tetapi karena dianggapnya terlalu lama se"ingga tidak sewajarnya lagi dia lalu bangkit berdiri dan berjalan perla"an!la"an menuju ke warung itu. Ternyata warung itu kosong tidak keli"atan T"io 0ng maupun penjaga warung. la menjadi curiga dan pada saat dia "endak membuka mulut dia mendengar suara orang dari dalam. "5elaka sekali kau ini! (pa matamu suda" buta, )ia ini kan murid T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang," $uara ini suara seorang wanita. &eng $an menjadi tak sabar lagi karena kegelisa"annya akan keselamatan T"ing. $egera dia berseru. ")imana tukang warung," $ambil berkata demikian dia melangka" masuk dan "endak terus memasuki ruangan dalam dari mana dia mendengar suara tadi -ampir saja dia bertumbukan dengan dua orang yang ke luar dari pintu dalam seorang laki!laki dan seorang wanita. Tiga pasang mata berpandangan dan ketiga orang ini beruba" mukanya. "-emmm kiranya kalian ini.....," &eng $an berkata dengan senyum pa"it teringat akan pengalamannya da"ulu ketika dua orang mengaku!ngaku dia sebagai anak! )ua orang itu memang suami isteri yang da"ulu perna" mengakui &eng $an sebagai anak yaitu adala" -ui!sin!liong 9uw #iu yang tinggi besar dengan muka pucat dan kumis melintang bersama &i!sin!kiam &"e #it 2io si pesolek cantik genit $uami isteri penja"at ini segera mengenal &eng $an. #eduanya kaget bukan main akan tetapi &"e #it 2io masi" sempat berseru sambil menubruk &eng $an. "(du" anakku..... ke mana saja kau pergi selama ini," "(" &eng $an anakku. (k"irnya kau pulang juga.....!" 9uw #iu segera menyambung seruan isterinya. (kan tetapi &eng $an merigelak dari tubrukan!tubrukan itu dan berkata mara". *(ku bukan anak kalian Tak perlu bermain sandiwara lagi karena aku suda" ta"u ba"wa kalian bersama -ek!"wa #ui bo sengaja da"ulu "endak menipuku. -ayo katakan di mana adanya nona baju "ijau yang tadi makan di sini," 9uw #iu dan &"e #it 2io saling pandang kemudian 9uw #iu membentak mara" "(nak dur"aka kauD" #epalan tangannya yang besar dan berat itu melayang ke ara" kepala &eng $an. Tapi dengan amat muda"nya &eng $an miring kan kepala mengelak. "#ita lenyapkan dulu bedeba" ini. Tiba!tiba &"e #it 2io ke"ilangan kemesraannya dan mencabut pedang terus menyerang &eng $an dengan "ebat. Li"ai juga kiranya perempuan yang berjuluk &i!sin!kiam 6Pendekar $akti 4ang 5antik7 ini sekalipun pedangnya suda" melakukan serangan tiga jurus banyaknya mengara" le"er dada dan pusar! Pada saat yang sama 9uw #iu suda" mengirim serangkaian serangan lagi yang amat diandalkan yaitu tendangan berantai yang dia beri nama &an!liong!twi 6Tendangan $elaksa 2aga7! #edua kakinya bergerak susul!menyusuli dalam tendangan 361 Raja Pedang yang cepat dan kuat. 0nta" suda" berapa banyaknya lawan robo" ole" ilmu tendangan yang amat dibanggakan dan diandalkan ole" 9uw #iu ini. Pengeroyokan dua orang suami isteri ini yang mengeluarkan kepandaian masing!masing suda" terang dimaksudkan untuk membunu" &eng $an yang dulu diaku sebagai anak kandung ini! &eng $an menjadi gemas dan mara". la anggap sepasang suami isteri ini amat ja"at dan palsu apalagi kalau dia ingat ba"wa mereka suda" menangkap T"io 0ng mungkin dengan maksud keji pula. &etapapun juga sebelum mempelajari ilmu silat &eng $an adala" seorang anak yang tekun mempelajari ilmu kebatinan dan 3lsa1at dari kitab! kitab suci semenjak kecil menerima petua" dan pelajaran batin dari para "wesio maka membunu" manusia baginya merupakan pantangan besar. #etika dia meli"at datangnya $erangan!serangan dua orang itu yang amat "ebat mengancam jiwanya dia menggunakan 'lnnu $ilat #"ong!ji!ciang 6Tangan #osong7 yang dulu dia warisi dari kakek P"oa Ti digabung dengan 'lmu $ilat Pat!"ong!ciang yang dia warisi dari kakek T"e &ok 2am. )alam beberapa gebrakan saja dia suda" ber"asil mengetuk pergelangan tangan &"e #it 2io se"ingga pedangnya terlepas mencelat dan menyambar ke ara" suaminya sendiri. Pada saat itu 9uw #iu sedang sibuk dengan ilmu tendangannya maka pedang isterinya itu dengan keras menyambar lengan kanannya se"ingga "ampir putus bagian atas sikunya. 9uw #iu berteriak kesakitan akan tetapi melanjutkan tendangannya ke ara" perut &eng $an. Pemuda ini menggeser kaki ke kiri tangannya bergerak dan sekali sampok tendangan 9uw #iu itu menyeleweng dan..... mengenai perut isterinya sendiri. &"e #it 2io menjerit dan tubu"!nya terlempar ke belakang lalu terbanting dengan napas kempas!kempis! 9uw #iu kaget bukan main tapi juga gentar meng"adapi pemuda yang li"ai itu. $ekali melompat dia tela" mendekati isterinya dengan sebela" tangan membangunkannya kemudian dua orang suami isteri yang suda" terluka itu tergesa!gesa lari pergi sambil saling bantu ter"uyung!"uyung. &eng $an tidak pedulikan mereka lagi cepat dia berlari masuk. )alam ruangan yang agak gelap itu dia meli"at tubu" seorang gadis menggeletak di atas sebua" dipan dalam keadaan pingsan. "0ng!moi....!" serunya sambil meloncat maju. (langka" kaget dan "erannya ketika dia suda" dekat dengan gadis itu dia mendapat kenyataan ba"wa gadis itu $ama sekali bukan T"io 0ng si gadis baju "ijau melainkan seorang gadis cantik lain yang berbaju mera"! "-ong!moi.. tak terasa lagi &eng $an berseru kaget. .adis ini adala" #wa -ong yang enta" sejak kapan dan bagaimana ta"u!ta"u bisa berada di tempat itu dalam keadaan pingsan. #etika mendapat kenyataan ba"wa #wa -ong pingsan karena tertotok cepat &eng $an membebaskannya. $etela" jalan dara"nya bebas dan kepalanya dibasa"i air #wa -ong siuman kembali. "#au..... kau.....," teriaknya kaget "eran dan juga girang. "&enar aku &eng $an. -ong!moi kenapa kau bisa berada di sini dan mengapa pula pingsan," )itanya begini tiba!tiba #wa -ong menangis dan segera &eng $an merangkulnya karena tubu" gadis itu masi" lemas se"ingga tiba!tiba terguling tentu akan jatu" ke bawa" dipan kalau tidak dipeluknya. $etela" merasa dipeluk pemuda itu makin keras tangisnya dan #wa -ong menyembunyikan mukanya di dada &eng $an. Tentu saja &eng $an menjadi bingung "atinya berdebar!debar. la merasa betapa canggung dan "tidak 362 Raja Pedang beres" adegan ini akan tetapi untuk memisa"kan diri dia pun tidak tega. $emenjak kecil da"ulu dia memang merasa amat suka kepada #wa -ong sekarang dara itu tanpa malu!malu menangis di dadanya siapa orangnya tidak berdebar jantungnya, -ati kasi"an bercampur sayang mendorong &eng $an untuk mengelus elus dan membelai rambut yang "itam "alus itu. "$uda"la" -ong!moi kenapa menangis, Lebi" baik kauceritakan pengalamanmu ia meng"ibur. "$emua orang membenci aku a" semua orang membenciku....." &eng $an makin "eran. "0" apa yang kaukatakan ini -ong!moi, $iapa bilang semua orang membencimu, 4ang terang aku tidak membencimu aku..... aku.... suka dan sayang kepadamu." ;capan ini biarpun keluar dari kejujuran "atinya akan tetapi kiranya takkan diucapkan kalau saja keadaan #wa -ong tidak seperti itu dan memang dia "endak meng"iburnya. (kan tetapi ucapan ini mendatangkan peruba"an "ebat pada diri #wa -ong. .adis ini merenggutkan kepalanya dari dada &eng $an matanya yang masi" basa" dan inda" itu memandang tajam berkedip!kedip lalu bertanya "&etulka" itu, 5oba katakan lagi betulka" kau suka dan sayang kepadaku," Mendadak waja" &eng $an menjadi mera" sekali. (" pikirnya mengapa ragu!ragu dan malu!malu, &ukanka" memang dia suka dan sayang kepada #wa -ong, "Tentu saja -ong!moi. Tentu saja aku suka dan sayang kepadamu." (ne"! Tiba!tiba #wa -ong tersenyum lebar se"ingga tampak giginya yang puti" dan rapi biarpun matanya masi" mera" dan basa". "#alau begitu aku tidak sedi" lagi $an!ko. Li"at aku bisa tertawa! 9rang sedunia bole" benci kepadaku asal kau suka dan cinta. -i!"i!"i $an!ko lucu ya, $emenjak dulu aku.... aku suka sekali kepadamu aku cinta seorang yang lema" tolol tapi gaga" perkasa. 0" siapa ta"u kiranya kau..... kau pun mencintaku." $ampai di sini #wa -ong menundukkan mukanya yang menjadi mera" sekali. #agetla" &eng $an. #etika tadi dia mengatakan suka dan sayang sama sekali dia tidak berpikir tentang cinta tentang cintanya pemuda!pemudi yang diak"ir dengan perjodo"an. "'ni..... ini....." ia tergagap. "$an!ko kau mau bilang apa," #wa -ong suda" turun dari dipan tubu"nya suda" tidak selemas tadi tenaganya suda" "ampir puli". )engan mesra gadis ini memegang tangan &eng $an. "#au..... kau belum menceritakan pengalamanmu -ong!moi." .adis itu cemberut ketika diingatkan kepada ini. "$esuda" perayaan di -oa! san aya" "endak memaksaku supaya aku suka dengan T"io!su"eng. (ku tidak mau biarpun su"u juga mendesakku. #emudian ketika aya" membentak!bentak dan menanyakan mengapa aku menolak dengan mara" pula akn berterus terang ba"wa aku suka kepadamu $an ko!" 5elaka pikir &eng $an. &isa runyam ni"! Masa di depan semua orang gadis ini terang!terangan mengaku kepadanya, "Lalu bagaimana -ong!moi," "Meli"at semua orang mara" dan benci kepadaku malam "arinya aku lalu minggat dari -oa!san dan aku "endak menyusul ke kota raja. (ku ta"u ba"wa untuk mencari #wee $in kau tentu pergi ke kota raja." "#enapa kau menyusul aku," "(" tidak senang di -oa!san kalau semua orang mara" kepadaku di samping itu aku..... a" aku tidak tega membiarkan kau sendiri mencari #wee $in di kota raja. #au tentu akan menemui ba"aya maka aku menyusul untuk 363 Raja Pedang membantu." .adis itu memandang mesra kemudian melanjutkan "$iapa duga sesampainya di sini suami isteri iblis tukang warung itu ketika aku membeli makanan dan minuman agaknya dalam minuman diberi racun yang memabukkan. (ku pingsan tak ingat apa!apa lagi dan ta"u!ta"u kau tela" berada di sini menolongku. (" &eng $an!ko..... benar!benar ane". Lagi!lagi kau yang lema" tidak berkepandaian apa!apa muncul sebagai penolong menolong orang!orang yang memiliki kepandaian. (ne" dan ajaib....." "-ong!moi selain kau masi" ada lagi seorang gadis lain masuk perangkap penja"at!penja"at itu. Tadi kuli"at nona T"io 0ng memasuki warung ini dan tidak keluar lagi. &iarla" aku mencari dan menolongnya." la lalu melangka" ke dalam sebua" kamar tak jau" dari ruangan itu dan benar saja di dalam kamar ini dia meli"at T"io 0ng reba" di lantai tidak pingsan lagi akan tetapi kaki tangannya diikat tali kuat!kuat dan mulutnya disumpal kain! 5epat!cepat &eng $an melepaskan tali pengikat kaki tangan gadis itu dan membuang pula kain penyumbat mulut. (kan tetapi siapa kira begitu terbebas T"io 0ng melompat bangun dan "plak! plak!" dua kali pipi &eng $an ditampar dari kanan kiri! $elagi &eng $an melongo saking "erannya gadis itu sambil menudingkan telunjuknya berteriak. "Tak usa" tolong aku! Tak usa" kau peduli keadaanku lagi biarkan aku mampus dan teruskan kau berkasi"!kasi"an dengan siluman itu!" #ebetulan sekali #wa -ong juga suda" masuk ke kamar ini dan dengan kemara"an meluap!luap T"io 0ng menudingkan telunjuknya ke ara" #wa -ong. .adis -oa!san!pai ini menjadi mera" sekali mukanya mera" karena malu dan juga karena mara". #iranya semua yang ia ucapkan tadi tela" didengar ole" gadis baju "ijau ini! 4ang repot adala" &eng $an. <a" celaka ni" pikirnya. "0" e"..... sabar dulu..... 0ng!moi kita bicara di ruangan depan....." #wa -ong yang masi" mera" mukanya itu menda"ului meloncat keluar dari kamar juga &eng $an yang berdebar!debar "atinya cepat!cepat keluar dari kamar itu memutar otak bagaimana dia "arus bertindak untuk menguasai keadaan yang amat gawat dan sulit ini. Tiba!tiba dia mendengar sambaran angin cepat dia menole" dan kiranya T"io 0ng yang suda" meloncat keluar dan gadis ini menggerakkan jari tangan menotok jalan dara"nya. Tentu saja gerakan ini terlampau jelas bagi &eng $an dan sekiranya mau pemuda ini dengan muda" akan dapat mengelak atau menangkis. (kan tetapi dia sengaja diam saja membiarkan "iat!to 6jalan dara"7 di tubu"nya tertotok. la mengelu" dan robo" lemas. "Perempuan keji kauapakan $an!ko," #wa -ong membentak mara" sekali dan melangka" maju. (kan tetapi T"io 0ng suda" mencabut pedangnya yang tadi dia dapatkan di dalam kamar dengan sikap menantang ia berdiri meng"adapi #wa -ong dan berkata dingin. "#au perempuan tak ta"u malu! $emestinya tinggal di ruma" mentaati perinta" aya" sebagai seorang anak berbakti e" mala" minggat dan mengejar!ngejar laki!laki! Perempuan macam engkau ini patut mampus di ujung pedangku!" "#eparat!" #wa -ong juga mencabut pedangnya yang tadi suda" dapat la ketemukan di sudut ruangan itu. "Peduli apa kau dengan urusan pribadiku, #au!kira aku tidak ta"u akan isi "atimu. #au cemburu! 4a kau cemburu dan iri "ati meli"at kami saling mencinta. 5i" tak ta"u malu!" "Tutup mulutmu!" T"io 0ng makin mara" mukanya sebentar mera" sebentar pucat. "Laki!laki tak berbudi macam ini siapa menaru" "ati, Mulutnya terlalu 364 Raja Pedang manis satu "ari mencinta gadis lain "ari mencinta lain orang gadis. $eperti engkau dia pun "arus mampus!" #wa -ong pucat mukanya dan mengerling ke ara" &eng $an. Mungkinka" &eng $an juga perna" menyatakan cinta kasi" kepada gadis ini, (kan tetapi "atinya suda" terlampau panas sepanas "ati T"io 0ng dan tak dapat dicega" lagi dua orang gadis ini suda" saling terjang bertanding pedang dengan "ebatnya seperti dua ekor "arimau betina memperebutkan seekor kelinci! Trang!tring!trang!tring bunyi pedang mereka dan bunga api berkilat di daiam ruangan yang sunyi itu. T"io 0ng adala" murid tunggal T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang kepandaiannya tentu saja "ebat. #wa -ong adala" cucu murid Lian &u Tojin yang suda" menerima lati"an dari ketua -oa!san!pai ini sendiri maka ilmu pedangnya juga tak bole" dipandang ringan. &etapapun juga meng"adapi T"io 0ng ia menemukan lawan terlalu berat dan segera ia mendapat kenyataan ba"wa biarpun ilmu pedangnya tak usa" mengaku kala" dari ilmu pedang lawannya namun dalam "al tenaga 'weekang ia to" kala" banyak. $etiap kali dua pedang bertemu tangannya tergetar dan makin lama ia makin terdesak ole" gadis baju "ijau itu. &eng $an merasa batinnya tersiksa bukan main menyaksikan pertempuran ini. )engan amat ter"eran!"eran dia tadi mendengarkan percakapan antara dua orang gadis itu dan benar!benar dia tidak mengerti. Mengapaka" dua orang gadis yang disukai dan disayanginya ini seperti bertempur karena dia, &eng $an masi" terlampau "ijau untuk dapat menangkap ba"wa dua orang gadis ini sesunggu"nya mencintannya dan kini mereka bertanding karena iri "ati dan cemburu atau secara kasarnya untuk memperebutkan dia. Mala" dalam kekecewaannya T"io 0ng mempunyai na1su untuk membunu" #wa -ong dan dia pula. )engan penu" kek"awatiran dia meli"at betapa #wa -ong makin terdesak "ebat dan setiap saat ujung pedang di tangan T"io 0ng mengancam keselamatan nyawanya. "0ng!moi! -ong!moi! $uda"la" jangan berkela"i!" Tiba!tiba T"io 0ng dan #wa -ong tergetar mundur pada saat pedang mereka saling bertemu dan pada saat itu &eng $an suda" berdiri di antara mereka. )iam!diam T"io 0ng kaget sekali dan ter"eran!"eran mengapa pemuda itu suda" terbebas daripada pengaru" totokannya. (paka" totokanku tadi kurang tepat se"ingga pengaru"nya juga kurang lama, Tentu saja dia dan #wa -ong tidak ta"u ba"wa mereka tadi keduanya mundur tergetar bukan karena pertemuan pedang mereka melainkan karena getaran "awa dorongan tangan &eng $an yang sengaja melerai mereka. #iranya dalam kebingungannya tadi terbayang ole" &eng $an ketika T"io 0ng di dalam pera"u perna" menangis dalam pelukannya seperti yang dilakukan #wa -ong tadi maka perasaannya membisikkan dugaan yang membuat dia segera melompat dan mencega" perkela"ian itu. Memang sejak tadi dia tidak terpengaru" totokan karena begitu tertotok dia tela" meng"entikan jalan dara"nya dan "anya pura!pura robo" lemas. "0ng!moi dan -ong!moi jangan berkela"i....." katanya pula. "#au mau bicara apaka", -ayo bicara cepat atau kau "endak membantu dia ini," bentak T"io 0ng yang suda" tidak sabar lagi "&ukan 0ng!moi bukan begitu....." "-emmm $an!ko apaka" kau "endak membela siluman "ijau ini," #wa -ong bertanya dengan suara dingin. "Tidak tidak sekali!kali...... a""" ....* 365 Raja Pedang &eng $an menggeleng!geleng kepalanya mukanya mera" sekali lalu berganti ke"ijau!"ijauan karena dia merasa mara" menyesal malu dan bingung. "#alian berdua janganla" sala" 1a"am aku..... aku tidak berat sebela"..... aku sayang dan suka kepada 0ng!moi juga sayang dan suka kepada -ong!moi. (ku tidak pili" kasi" kalian berdua kuanggap seperti adikku sendiri maka jangan..... jangan bertempur....." $eketika pucat waja" #wa -ong sepucat waja" T"io 0ng. "$an!ko..... jadi kau..... kau tadi.....," Tak dapat #wa -ong melanjutkan kata!katanya dan air matanya jatu" berderai. "$etan suda" kuduga! #au palsu! )i pera"u dulu itu....., (" laki!laki tak berbudi!" (gaknya T"io 0ng tak sesabar #wa -ong karena segera ia menggerakkan pedangnya menusuk dada &eng $an. (kan tetapi kali ini &eng $an tidak berpura!pura lagi cepat dia mengelak sambil berkata. *)i pera"u aku berbuat apa, 0ng!moi aku "anya kasi"an dan suka kepadamu juga -ong!moi aku suka dan sayang tapi keduanya kuanggap seperti dua orang teman baik atau sebagai adik!adikku yang akan kubela bu..... bukan..... sebagai kekasi"....." "(" kau mempermainkan aku....." #wa -ong menjadi malu sekali kalau ia ingat betapa tadi ia tela" menyatakan cinta kasi"nya begitu terus terang tidak "anya didengar ole" &eng $an mala" juga ole" T"io 0ng. Pikiran ini membuat ia mara" sekali dan otomatis pedangnya juga digerakkan menyerang &eng $an. )ua orang gadis yang dikecewakan "atinya itu kini "anya mempunyai satu kandungan "ati yaitu membunu" laki!laki yang mereka cinta dan yang kini mereka benci karena tidak membalas 5inta kasi" mereka. )ua pedang yang tadinya saling gempur itu kini saling bantu untuk berlumba dalam merenggut nyawa &eng $an. (du" &eng $an bergidik. &enar!benar berba"aya permainan cinta. 5inta kasi" dua orang dara ini sama berba"ayanya dengan dua ujung pedang mereka. 'a terpaksa mengeluarkan kepandaiannya sekali tangannya bergerak dia tela" dapat merampas dua pedang itu dari tangan T"io 0ng dan #wa -ong. )ua orang gadis itu seketika melongo karena tidak ta"u bagaimana caranya pedang mereka ta"u!ta"u suda" terampas dan kini &eng $an dengan muka sedi" mengembalikan pedang mereka mengangsurkan dengan gagang pedang di depan. T"io 0ng dan #wa -ong seperti mendapat komando lalu merenggut pedang masing!masing dari kedua tangan &eng $an dan otomatis kedua pedang mereka suda" menyerang lagi! Tapi kembali dengan gerakan ane" ta"u!ta"u pedang mereka suda" berpinda" tangan. Lagi!lagi &eng $an mengangsurkan pedang itu terbalik sambil berkata "(dik!adikku yang baik kasi"anila" aku. (ku benar!benar sayang kepada kalian." Mendadak dua orang gadis itu bercucuran air mata. "$an!ko..... kiranya kau..... kau tidak "anya mempermainkan cinta orang...... juga tela" mempermainkan orang dengan berpura!pura tolol dan bodo"....." $etela" berkata demikian dengan isak terta"an #wa -ong membalikkan tubu" dan lari pergi. "9rang s"e Tan..... jadi kau..... sejak di pera"u dulu..... kau tela" mempermainkan aku, (" alangka" kejam kau....." $ambil menangis T"io 0ng juga berlari pergi dari situ dengan ter"uyu"g!"uyung dan lemas. Tinggal &eng $an yang berdiri melongo memandangi dua pedang di kedua tangannya berulang!ulang menarik napas panjang dan menjadi bingung. 366 Raja Pedang (paka" artinya itu semua, &enarka" dua orang gadis itu mencintanya, (" tak mungkin rasanya. Mencinta dia cinta sebagai seorang kekasi" yang meng"adapkan dia menjadi suami mereka, (ne"! )engan kedua pedang masi" dipeganginya ter!bayangla" waja" gadis gagu tersenyum!senyum kepadanya dengan waja" diliputi kesayuan kemudian terngiang di telinganya pesan mendiang Lo!tong $ouw Lee ba"wa dia "arus mengawini perampas Liong!cu $iang!kiam kalau pencurinya itu wanita maka terbayang pula waja" puteri 5ia yang cantik jelita gadis yang luar biasa ilmu pedangnya itu. -atinya terasa peri" kalau teringat kepada dua orang gadis tadi. (kan tetapi apaka" yang dapat dia lakukan, Mereka cinta kepadanya itu bukanla" kesala"annya. Tak mungkin dia mengimbangi cinta kasi" setiap orang gadis )an memang sesunggu"nya "atinya masi" bersi" daripada perasaaan ini. (gaknya "anya kepada gadis gagu itula" dia dapat mencinta atau..... kepada puteri pencuri pedangka", "$etan!" &eng $an memaki diri sendiri mengusir bayangan semua gadis itu. $epasang pedang rampasannya dia simpan dijadikan satu dan disembunyikan di balik juba"nya. "Tak mungkin memikirkan gadis!gadis itu paling perlu sekarang aku pergi mencari kakakku di kota raja." Makin diingat makin yakinla" "atinya ba"wa pemuda s"e Tan yang datang ke -oa!san!pai bersama Pangeran $ouw #ian &i itu tentula" Tan &eng #ui kakaknya. Masi" ingat betul dia akan muka kakaknya itu. -anya satu "al yang amat meragukan. (ndaikata benar pemuda itu kakaknya bagaimana dia bisa menjadi seorang yang begitu tinggi kedudukannya dan menjadi sa"abat si Pangeran Mongol. la "arus menemui Tan &eng #ui atau pemuda itu dan bicara secara terang!terangan. )engan cepat &eng $an lalu kembali ke kota raja berusa"a sekuat "atinya untuk melupakan peristiwa yang dia alami dengan #wa -ong dan T"io 0ng. $etibanya di kota raja dia mendengar berita yang amat mengejutkan "atinya. la sengaja bermalam di ruma" penginapan di mana dia mengintai lima orang gaga" itu dan mendengar berita ba"wa empat orang kakek gaga" itu iala" #im!mouw!sai Lim $eng jago #wi!bun #ang!jiu &ouw -in jago &i! nam murid $iauw!lim!pai dan dua orang kakek P"ang pejuang dari -un!lam tela" tewas semua dikeroyok perajurit!perajurit kerajaan yang dipimpin ole" Tan!ciangkun 6Panglima Tan7! /adi kakaknya sendiri yang tela" memimpin barisan membunii" empat orang toko" pejuang gaga" perkasa! $ebetulnya apaka" yang terjadi di situ, $eperti tela" diketa"ui di bagian depan P"ang #"ai dan P"ang Tui dua orang kakek itu gagal menangkap #wee $in mala" mereka sendiri "ampir celaka kalau tidak tertolong ole" penolong ra"asia. $etela" mereka sadar dan mendapatkan diri mereka berada di "alaman kelenteng di mana mereka bermalam keduanya menjadi ter"eran!"eran dan juga mara" ter"adap seseorang yang mereka anggap tela" mengk"ianati mereka. Pada malam ketiga seperti tela" dijanjikan mereka mengunjungi ruma" penginapan itu dan mengadakan pertemuan dengan #ang!jiu &ouw -in #im!mouw!sai Lim $eng dan nyonya Liong yang menjadi perantara dan orang kepercayaan /i! eng"iong dan /i!eng"iong yaitu dua orang toko" perjuangan yang menjadi pemimpin!pemimpin daripada gerakan ra"asia atau jelasnya menjadi kepala jaringan mata!mata yang bergerak di dalam kota raja! &ouw -in dan Lim $eng suda" "adir di situ lebi" dulu. 2yonya Liong belum juga datang. Ter"adap &ouw -in dan Lim $eng dua orang kakek P"ang tidak 367 Raja Pedang mau menceritakan pengalaman mereka di gedung #wee $in. (k"irnya datang juga nyonya Liong yang keli"atan gelisa" dan berduka. $emua ini tak terlepas dari pandang mata kedua kakek P"ang yang penu" selidik. Mereka meli"at betapa mata yang bening itu sekarang nampak sayu dan ada bekas! bekas air mata. &egitu memasuki kamar itu nyonya Liong segera memberi pesannya dengan suara perla"an dan tergesa!gesa. "#alian lekas pergi dari sini keadaan berba"aya. $audara &ouw -in dan Lim $eng "arap segera berangkat ke tempat markas para pendekar yang dipimpin ole" saudara $u $ouw -wee dan Tan 4u Liang. #atakan ba"wa /i! eng"iong sendiri yang memesan supaya mereka memutar pasukan ke ara" selatan untuk bergabung dengan pasukan besar Panglima #ok 5i $eng dan ji! wi $audara P"ang!lopek "arap segera mencari pasukan saudara Tan -ok dan minta pasukannya membantu teman!teman di barat yang mengalami pukula" "ebat. -arap kalian cepat!cepat pergi dan jalankan tugas dengan baik keadaan amat gawat di sini." $ambil berkata demikian nyonya itu memandang kepada kedua orang saudara P"ang itu dengan sinar mata menyesal. P"ang Tui yang tidak sabar lalu berkata "Tentu saja semua tugas itu kami terima dengan baik dan akan kami jalankan seperti biasa. (kan tetapi ada satu "al yang kami minta supaya nona Lee bicara terus terang dan memberi penjelasan yang sewajarnya." Mendengar P"ang Tui menyebutnya nona Lee "nenek" itu mengeluarkan suara terta"an. "P"ang!lopek apa..... apa maksudmu.....," )alam gugupnya nenek ini lupa akan penyamarannya suaranya tidak parau seperti biasanya melainkan merdu dan "alus suara seorang wanita muda! P"ang #"ai sekarang berdiri di samping adiknya suaranya terdengar keren penu" tuntutan. "2ona Lee tak usa" kau berpura!pura lagi kami suda" ta"u ba"wa kau adala" seorang nona muda yang menjadi pembantu Pangeran $ouw #ian &i dan tan!ciangkun. $emua itu tidak apa dan kami takkan peduli karena kenyataannya kau bekerja untuk perjuangan kita. (kan tetapi apa artinya pengk"ianatanmu kepada kami dan memberi ta"u kepada #wee $in akan ancaman kami "endak menangkapnya, #atakanla" apa artinya semua ini, $iapa sebenarnya engkau ini, $eorang teman pejuang atauka" seorang pengk"ianat atauka" seorang mata!mata musu"," $uara P"ang #"ai lerdengar penu" ancaman. Tubu" "nenek" itu gemetar. "P"ang!lopek a"""..... tiada kesempatan lagi. Terlalu panjang untuk diceritakan juga ra"asia..... a" kalian percayala" kepadaku. Pergila" cepat!cepat meninggalkan kota raja aku tak sempat bercerita..... enta" lain kali suda"la" pergila" kalian ..* "#au "arus terangkan lebi" dulu!" P"ang Tui membentak sedangkan dua orang lain yaitu &ouw -in dan Lim $eng "anya memandang dengan "eran. Mereka belum ta"u apa yang tela" terjadi dan meli"at sikap dua orang saudara P"ang itu timbul pula kecurigaan mereka ter"adap nyonya Liong yang sekarang jelas adala" seorang nona muda s"e Lee adanya. "Tidak ....tidak bisa tak sempat lagi....." "#alau begitu kami akan memaksamu!" P"ang Tui dan P"ang #"ai bergerak dan meng"adapi "nenek" itu dengan pedang di tangan. Pada saat itu terdengar suara gerakan orang di luar dan terdengarla" bentakan keras "Tangkap mata!mata pemberontak!" $inar senjata ra"asia 368 Raja Pedang melayang masuk kamar dan terdengar suara keras disusul padamnya lampu penerangan. P"ang #"ai P"ang Tui &ouw -in dan Lim $eng cepat mencabut senjata dan nienerjang keluar. (kan tetapi mereka disambut ole" gerakan pedang yang amat cepat di"ujani pula dengan senjata!senjata ra"asia. #arena keadaan amat gelap maka mereka repot sekali dan beberapa bua" senjata ra"asia tela" mengenai tubu" mereka. DTan 5iangkun kau suda" disini, -a!"a!"a ternyata kau lebi" cepat daripada aku. &unu" semua mata!mata ini! -a!"a!"a tikus!tikus ini belum kenal keli"aian Pangeran $ouw #ian &i!" 9rang yang bicara ini mainkan pedangnya dengan "ebat sekali dan empat orang pe!juang itu biarpun suda" memperta"ankan diri namun mereka tidak kuat meng"adapi desakan dua pedang dan "ujan senjata ra"asia itu. &eberapa jurus kemudian mereka robo" terluka para" ole" pedang dan senjata ra"asia. )i dalam gelap P"ang #"ai dan P"ang Tui yang suda" robo" itu mendengar bisikan suara merdu dan "alus suara "nenek Liong". D)emi mendengar bisikan ini P"ang Tui berseru. "(yaaaaa celaka.... bodo" benar aku ...* P"ang #"ai berseru pula. "(du"""..... kalau begitu pantas mampus!" Penerangan dinyalakan dan ternyata empat orang pejuang itu suda" tewas semua. Tentu saja &eng $an "anya mendengar berita tentang kematian empat orang mata!mata pemberontak di tempat itu. #etika dia melakukan penyelidikan dengan bertanya!tanya dia mendengar ba"wa yang membuka ra"asia mereka itu adala" seorang toko" yang amat terkenal di kota raja yaitu Lee!siocia. &eng $an membayangkan waja" nona cantik yang menemui #wee $in di malam itu lalu teringat pula dia akan nyonya Liong. )iam!diam dia berpikir keras tapi tak juga dapat mengerti apa maksudnya semua itu. #etika dia mendengar pula ba"wa pemimpin penyerbuan yang menewaskan empat orang mata!mata pemberontak itu adalan Tan!ciangkun diam!diam &eng $an menjadi sedi" sekali. "-emmm ternyata kakakku tela" menjadi kakl tangan Mongol agaknya menjadi kaki tangan Pangeran $ouw #ian &i yang ja"at itula". 5elaka sekali kalau orang!orang -an seperti kakakku dan #wee $in menjadi kaki tangan penjaja" seperti ribuan orang lain yang dapat dipikat dengan "arta dan pangkat bagaimana rakyat bisa ter"indar daripada penindasan penjaja", (ku "arus mengingatkannya." demikian &eng $an mengambil keputusan di "atinya. Malam "ari itu dia berada di depan ruma" gedung besar tempat tinggal Tan! ciangkun yang terjaga kuat ole" perajurit!perajurit tinggi besar. $engaja &eng $an memili" waktu malam "ari agar dapat bicara dengan bebas dan memili" waktu tuan ruma" suda" selesai tugas dan sedang beristira"at. la menduga! duga apaka" kakaknya itu suda" berkeluarga dan diam!diam dia "arus mengakui ba"wa gedung tempat tinggalnya itu benar!benar mewa" dan mega". Meli"at &eng $an longak!longok di depan pintu gerbang seorang penjaga membentaknya. &eng $an mala" melangka" maju meng"ampiri penjaga itu dan berkata rama". "-arap kau suka berita"ukan kepada Tan!ciangkun ba"wa adiknya Tan &eng Kan datang "endak bertemu." Penjaga itu tertegun memandang lebi" teliti lalu memberi "ormat karena dia pun meli"at persamaan waja" antara pemuda ini dengan komandannya 369 Raja Pedang "$ilakan #ongcu masuk dan menanti di ruang tamu saya akan melaporkan kedatangan #ongcu" katanya. Tak lama kemudian &eng $an dipersilakan masuk dan penjaga itu sendiri pergi keluar. &eng $an memasuki ruangan dalam dengan "ati berdebar tegang. la akan ber"adapan dengan &eng #ui orang yang selama ini selalu dirindukan yang selalu dia bayangkan dan dia impikan. #akak kandungnya! "(da keperluan apaka" kau datang ke sini," $uara yang angku" dan dingin makin seram karena suasana di ruangan itu remang!remang dan dingin lagi sunyi. &eng $an mengangkat muka. )i"atnya orang yang dianggap kakak kandungnya itu duduk di kursi meng"adapi meja besar di ruangan yang kosong pakaiannya dari sutera biru matanya bersinar!sinar dan mulutnya menyeringai seperti orang mengejek dan memandang renda". $ejenak &eng $an tak dapat berbicara berdiri tegak di depan meja. #emudian setela" saling berpandangan ia berkata "#au..... bukanka" kau kakakku Tan &eng #ui, &ukanka" aku ini adik kandungmu, #ui!ko di mana aya" dan ibu, (pa yang tela" terjadi padaku waktu aku kecil.D $uara &eng $an mulai menggetar saking ter"arunya. $ikap dingin kakaknya tidak mengecilkan "atinya tidak mengusir ke"aruannya bertemu dengan kakaknya ini. "(ku tidak mempunyai adik seperti kauD" jawaban ini terdengar dingin dan amat mengagetkan "ati &eng $an. "Pergila" kau jangan menggangguku." &eng $an menjadi mara" mukanya beruba" mera". "#enapa kau "endak menyangkal, #enapa "endak membo"ong dan mera"asiakan, (ku yakin ba"wa kau adala" kakakku &eng #ui. #ui!ko apaka" kau suda" lupa, &ukanka" di punggung!mu ada dua ta"i lalat, (pa kau lupa ba"wa jidat aya" ada goresan bekas luka dan lupa betapa lema" lembut ibu kita, #ui!ko....." ")iam!" &eng #ui menggebrak meja sambil bangkit berdiri. $epasang matanya memancarkan api kemara"an. "(ndaikata da"ulu aku mempunyai seorang adik maka adikku itu suda" mati di air ba". Lebi" baik mempunyai adik mati dibawa banjir daripada seorang pengacau yang goblok seorang yang tolol akan tetapi bersikap pintar sendiri membiarkan dirinya terseret dalam pemberontakan ja"at. $uda"la" kau pergi dari sini aku tidak kenal kau! "Tapi..... tapi aku....." &eng $an tergagap "..... aku ingin mengeta"ui di mana aya" ibuku...." -ampir dia menangis karena sikap kakaknya ini benar!benar di luar dugaannya. Teringatla" dia ketika da"ulu di -oa!san!pai kakaknya ini pun membuang luda" ketika meli"at dia. "$uda" mati semua..mati ditelan $ungai -uang!"o...A." &ercucuran air mata dl kedua pipi &eng $an yang sekarang menjadi pucat. ")i mana..... dikuburnya, (ku..... aku ingin menyambangi makam mereka..... ingin bersemba"yang..... a" aya" ibu..." #ini suara &eng #ui juga terdengar serak dan menggetar ")i dekat #iu!liong! kiauw di $"an!si....." Mendengar suara kakaknya ini makin ter"arula" &eng $an. la melangka" maju. "D#ui!ko..... kakak kandungku.... tak mauka" kau memelukku.....," Pada saat itu terdengar suara penjaga dari luar "Pangeran $ouw datang "endak berkunjung kepada Tan!ciangkun!" "Pergila"!" kata &eng #ui. "#au "anya mengacau dan merusak kedudukanku. (ku tidak mau kenal kau lagi. Pergi sekarang melalui pintu belakang ini 370 Raja Pedang jangan kau datang lagi kalau nekat akan kutangkap dan kujatu"i "ukuman sebagai pemberontak!" $eketika menjadi panas "ati &eng $an. Tak disangkanya kakak kandungnya seja"at ini moralnya. "#au..... anjing Mongol kau suda" membunu" para orang gaga" di ruma" penginapan dan kau mengancam "endak membunu" adik kandung sendiri," "Tutup mulutmu dan pergila"! $iapa sudi bicara dengan segala macam pemberontak! Pergi!" )engan dada panas seperti "endak dibakar rasanya &eng $an melangka" pergi melalui pintu yang ditunjuk tadi. &egitu keluar dia tiba di taman belakang dan seorang penjaga suda" siap mengantarnya keluar. $etela" tiba di tempat gelap dengan kepandaiannya &eng $an menyelinap dan meloncat masuk lagi langsung dia melayangkan tubu"nya naik ke atas genteng dan di lain saat dia tela" mengintai ke dalam ruangan di mana tadi kakaknya menyambut kedatangannya. la meli"at Pangeran $ouw #ian &i tertawa!tawa memasuki ruangan itu disambut penu" ke"ormatan ole" Tan &eng #ui. DD "-a!"a!"a Tan!ciangkun kenapa kau main kucing!kucingan, &ukanka" dia itu adik kandungmu yang betul!betul dan yang selama berta"un!ta"un ini kaucari!cari," Pangeran itu tertawa. "(langka" lucunya kalau kuingat ba"wa ketika kecilnya dulu pun aku perna" meli"atnya. -a!"a!"a tolol tapi berani adikmu itu sayang..... dia mau diperalat ole" pemberontak!pemberontak." "-emmm siapa sudi mempunyai adik macam dia, Pangeran satu kali ini saja aku mengampuni dia karena mengingat keturunan akan tetapi kalau lain kali dia berani muncul di dalam "atiku aku suda" menganggap dia seorang anggauta pemberontak bukan adik lagi. Lain kali tanganku sendiri akan menggunakan pedang memenggal le"ernya." "&agus! Tentu saja aku suda" keta"ui semua isi "ati dan kesetiaanmu ter"adap pemerinta" 5iangkun. $ekarang mari kita bicarakan "al penting. #au tentu ta"u ba"wa usa"aku dengan pasukan melakukan pengejaran atas diri #wee!ciang!kun yang dilarikan orang!orang Pek!lian!pai tidak ber"asil. Tadinya kusangka adikmu yang tolol itu yang beruba" li"ai dan melarikannya e" kiranya dia masi" berada di sini. /adi terang kalau di belakangnya ada toko"!toko" Pek!lian!pai. Maka aku lalu mengera"kan lima orang perwira membawa sepasukan yang kuat dibantu ole" dua cianpwe 6orang tua gaga"7 pergi menyusul ke -oa!san. Perbuatan kekerasaan menculik #wee! ciang!kun yang suda" menjadi perwira ke -oa!san cukup dijadikan alasan ba"wa -oa!san!pai "endak membantu pemberontak." Tan &eng #ui mengangguk!angguk. "&agus sekali tindakan Pangeran. (kan tetapi kenapa tidak memimpin sendiri atau setidaknya mewakilkan kepadaku untuk membereskan urusan besar itu." $ouw #ian &i tertawa bergelak menyambar cawan arak yang dibawa masuk pelayan lalu diminumnya sekali teguk. "-a!"a!"a untuk urusan itu suda" cukup ditangani dua cianpwe itu. Lebi" penting sekali adala" urusan di sini yang terjadi di depan mata kita 5iangkun." ";rusan apaka" itu," "Tan!ciangkun kita benar!benar tela" dipermainkan musu". )ari surat!surat yang kudapatkan di tubu" mata!mata pemberontak itu jelas ba"wa di kota raja ini penu" dengan jaringan mata!mata yang dipimpin ole" dua orang yang disebut!sebut sebagai /i!eng"iong 6Pendekar ke dua7 dan $i!eng"iong 371 Raja Pedang 6Pendekar ke empat7. Ternyata dua orang toko" mata!mata yang ini suda" berada di sini berta"un!ta"un lamanya." "(ku pun suda" mengeta"ui tentang surat itu. (kan tetapi apaka" surat!surat itu dapat dipercaya, #enapa tidak disebutkan siapa orangnya dan di mana ruma"nya, Pangeran jangan!jangan surat itu "anyala" siasat untuk membingungkan kita saja." Pangeran itu menggeleng!geleng kepalanya. "-emmm tidak seseder"ana itu wawasanku 5iangkun. Tadinya aku sendiri pun menganggap demikian akan tetapi setela" kurenungkan dan ku"ubung!"ubungkan semua kejadian yang lalu aku mala" "ampir yakin ba"wa aku ta"u siapa adanya /i!eng"iong dan $i!eng"iong pemimpin mata!rnata itu." "&agus sekali kalau begitu. &iappun baru dugaan lebi" baik tangkap dulu orangnya paksa supaya mengaku. (pa sukarnya," Tan &eng #ui berkata cepat dengan girang. "-emmm kiranya kau masi" belum dapat menduga siapa mereka itu, &enar! benar aku "eran kalau kau yang biasanya amal cerdik ini tidak dapat menduga siapa adanya /i!eng"iong dan $i!eng"iona itu," ")alam "al ini aku "arus mengakui kekuranganku Pangeran. $iapaka" dua orang toko" pemberontak itu, -arap suka memberita"ukan dan biarla" aku akan turun tangan sendiri menangkap mereka." "$eorang diantaranya adala" #wee $in." "(pa.....,," <aja" &eng #ui beruba" sekali dan dia benar!benar terkejut mendengar ini. "Pangeran "arap kau jangan main!main!" "Tidak 5iangkun. )ugaanku tak mungkin keliru seorang di antara mereka itu enta" /i!eng"iong enta" $i!eng"iong adala" #wee $in. )an yang seorang lagi suda" tentu adala" Lee .iok....." "Tidak mungkin!" &eng #ui sampai melompat dari bangkunya kemudian dia tertawa bergelak. "$ouw!taijin benar!benar main!main kali ini. Lee!siocia adala" puteri keluarga bangsawan Lee yang suda" terkenal juga dia membantu kita. Mana bisa dia ditudu" kepala mata!mata, (" aku mana bisa percaya akan "al ini," "Tudu"anku bukan "anya serampangan saja Tan!ciangkun tapi berdasarkan per"itungan. $elama ini segala ra"asia kita bocor se"ingga gerakan para pemberontak dapat cepat dan makin mengancam kedudukan kita. (kan tetapi kejadian kali ini coba 5iangkun pikir. #wee $in lenyap katakanla" diculik musu"!musu"nya akan tetapi kenapa nona Lee .iok terli"at menyamar sebagai seorang nenek dan mengadakan pertemuan dengan dua orang kakek yang mencoba untuk menculik #wee $in kemudian nona Lee .iok mala" diam!diam meng"ilang dari kota raja, )an menurut penyelidikan nona Lee .iok mengejar #wee $in ke -oa!san." "&egituka", Tapi bisa jadi kalau nona Lee .iok bermaksud menolong #wee $in dari tangan para pemberontak." $ouw #ian &i tertawa. "&etul ada kemungkinan itu akan tetapi biarla" kita sama li"at saja. (ku suda" mengutus pasukan itu menyusul dan membawa mereka berdua kembali ke kota raja kalau perlu meng"ancurkan -oa!san! pai" "-oa!san!pai adala" partai yang kuat banyak terdapat orang pandai di sana dan Lian &u Tojin sendiri memiliki kesaktian yang tinggi. Mana bisa di"ancurkan begitu saja ole" sebua" pasukan," tanya Tan &eng #ul. 372 Raja Pedang "-a!"a!"a kau tidak ta"u siapa adanya dua orang cianpwe itu, $eorang adala" -ek!"wa #ui!bo dan orang ke dua adala" $iauw!ong!kwi Locianpwe. -a!"a!"a apaka" mereka itu tidak cukup kuat untuk meng"ancurkan -oa! san!pai," "-ebat! &enar!benar aku takluk kepadamu Pangeran. &agaimana kau dapat menarik dua orang locianpwe itu untuk membantu kita menumpas -oa!san! pai," $ouw #ian &i tertawa girang jarang dia bisa mendapat pujian Tan &eng #ui yang biasanya amat cerdik dan banyak membuat jasa itu. "&aikla" aku berterus terang kepadamu -ek!"wa #ui!bo dapat ditarik karena permintaan muridnya #im!t"ouw T"ian!li....." "-emmm tentu kekasi" #wee $in itu bukan, &agus!" "$elain kekasi" #wee $in #im!t"ouw T"ian!li dengan 2go!lian!kauw yang dipimpinnya "arus diakui suda" amat banyak jasanya ter"adap kita apalagi dalam "al mengadu domba golongan!golongan pemberontak. (dapun $iauw! ong!kwi Locianpwe biarpun dia orang pertapa yang ane" namun dia berasal dari utara tentu saja suka membantu kita apalagi ditangisi muridnya yang ingin mendapatkan seorang gadis anak murid -oa!san pai." "#au maksudkan si Raja Liar .iam Sin itu Pangeran," "$iapa lagi kalau bukan dia," $ouw #ian &i tertawa. "$iluman cilik itu tela" tergila!gila kepada murid -oa!san!pai yang bernama T"io &wee. -a!"a!"a!" Tan &eng #ui juga tertawa se"ingga dua orang berpangkat ini tertawa bergelak. $uara ketawa mereka memenu"i ruangan itu. &eng $an dengan "ati gemas dan kaget cepat pergi dari situ untuk menyusul ke -oa!san. -oa! san!pai terancam ba"aya besar pikirnya. )ia "arus cepat pergi ke -oa!san untuk membantu -oa!san!pai dari ke"ancuran. /uga kalau betul apa yang dia dengar dari $ouw #ian &i tadi ba"wa #wee $in adala" seorang pemimpin pasukan mata!mata pejuang dia "arus menyelamatkannya. )iam!diam &eng $an bingung juga ter"aru. &etulka" #wee $in seorang pejuang, Mala" menjadi pemimpin di kota raja di "mulut "arimau", )an nona muda Lee .iok itu, &etulka" dia pemimpin pejuang pula, (" rasanya tak masuk di akal &iarpun mulutnya memaki!maki #wee $in yang berlutut di depannya bersama &un Lim #wi akan tetapi di dalam "ati!nya Pek .an $iansu menjadi ter"aru sekali dan juga girang ba"wa bekas muridnya ini sekarang mau menyera"kan diri dan bersedia membersi"kan nama baik #un!lun!pai. "#au murid murtad kembalikan pedang kami!" kata Pek .an $iansu setela" mendengar penuturan &un Lim #wi dan mendengar permo"onan ampun #wee $in yang menangis di depan su"unya. #weg $in dengan air mata berlinang meloloskan pedangnya yang dulu dia terima dari gurunya dengan berlutut dan dengan kedua tangan dia mengembalikan pedang itu. Pek .an $iansu memegang pedang dengan dua tangan mengera"kan tenaga dalamnya dan "pletakkk!" pedang itu pata" menjadi dua potong. )ilemparkannya potongan pedang ke atas tana" sambil berkata "$emenjak saat ini kau bu!kan anak murid #un!lun!pai lagi. #arena kau suda" dianggap orang luar yang mencemarkan nama baik #un!lun!pai dan mengadu #un!lun! pai ter"adap -oa!san!pai maka kau adala" tangkapan ketua dan "endak kami antarkan ke -oa!san!pai. .ara!gara perbuatanmula" pinto ke"ilangan murid!murid terkasi" yang dulu terkenal dengan nama #un!lun $am!"eng!te! #arena kaula" per"ubungan baik #un!lun!pai dan -oa!san!pai menjadi peca"! 373 Raja Pedang bela". Lim #wi bersiapla" kau dan aku sendiri akan mengantarkan orang tangkapan ini ke -oa!san!pai untuk menebus dosa." &un Lim #wi yang suda" beberapa lamanya melakukan perjalanan berdua dengan #wee $in suda" mendengar penuturan bekas murid #un!lun!pai ini dengan suara ter"aru mintakan ampun dan mengingatkan gurunya ba"wa sebenarnya #wee $in tidak melakukan semua perbuatan ja"at itu yang melakukan adala" orang!orang 2go!lian!kauw. ")ia suda" begitu renda" untuk jatu" ole" rayuan siluman wanita 2go!lian! kauw dengan sendirinya semua perbuatan 2go!lian!kauw yang tidak ditentangnya menjadi tanggung jawabnya juga." -anya demikian jawaban Pek .an $iansu sing!kat. Lim #wi tak berani membanta" lagi dan berangkatla" tiga orang ini ke Mi san. Lian &u Tojin #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa bersama tosu -oa!san!pai menyambut kedatangan Pek .an $iansu Lim #wi dan #wee $in. "Lian &u Tojin" kata Pek .an $iansu setela" mereka saling memberi "ormat "bekas murid yang dur"aka ini sekarang tela" datang untuk mempertanggungjawabkan semua kesala"annya ter"adap -oa san!pai. $ilakan kau mengambil keputusan dan mengadilinya kau mau "ukum dia atau apa saja tidak ada "ubungannya lagi dengan kami dari #un!lun!pai. Maka dengan datangnya dia ini ku"arap kau suka meng"abiskan segala permusu"an dan suka menerima usulku untuk menjodo"kan muridku &un Lim #wi dengan seorang di antara anak muridmu." "Pek .an $iansu urusan perjodo"an adala" urusan baik dan "al ini dapat dibicarakan lain "ari. $ekarang yang penting adala" mengadili orang yang selama ini menjadi biang keladi segala keributan pinto "endak menda"ulukan pengadilan ini." #etua -oa!san!pai itu lalu memberi tanda dengan tepukan tangan dan memerinta"kan beberapa orang tosu untuk membawa #wee $in ke dalam "ruang pengadilan". Ruangan pengadilan ini berada di tenga"!tenga" merupakan ruang yang lebar dan biasanya di sinila" para anak murid -oa!san!pai 4ang melakukan penyelewengan diadili dan dijatu"i "ukuman. Lian &u Tojin suda" duduk di atas bangku #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa berdiri di kanan kirinya lalu berturut!turut muncul T"io #i T"io &wee dan #ui Lok yang berdiri di belakang ketua -oa!san!pai itu. )i pinggir ruangan itu berjajar murid!murid -oa!san! pai tingkat paling tinggi dan keadaan di situ amatla" angkernya. $ebagai tamu Pek .an $iansu dan &un Lim #wi mendapat tempat duduk di samping. <aja" kakek #un!lun!pai ini nampak muram demi!kianpun &un Lim #wi. -al ini tidak meng"erankan ole" karena orang yang "endak diadili ini adala" bekas murid #un!lun!pai. 9le" seorang tosu penjaga #wee $in dibawa masuk dan disuru" berlutut di depan ketua -oa!san!pai. (kan tetapi #wee $in tidak mau dan "anya menjura dengan memberi "ormat sambil berkata "$aya #wee $in meng"aturkan "ormat kepada ketua -oa!san!pai. Ter"adap -oa!san!pai saya tidak merasa mempunyai kesala"an apa!apa ole" karena itu saya terpaksa menolak untuk berlutut sebagai seorang pesakitan saya "anya suka meng"adap sebagai seorang yang "endak ditanya tentang "al! "al yang menjadikan. sala" 1a"am dan menimbulkan keributan" $uara #wee $in tetap dan sama sekali tidak gugup "anya pandang matanya yang berani menentang siapa saja di situ tetapi dia selalu meng"indarkan pandang mata ke ara" Liem $ian -wa. 374 Raja Pedang #wa Tin $iong bertugas mewakili gurunya untuk mengajukan pertanyaan! pertanyaan. Mendengar ucapan #wee $in itu dengan muka keren dia berkata "#wee $in kau dengan enak menyatakan tidak mempunyai kesala"an apa!apa ter"adap -oa!san!pai. #alau begitu coba kaujawab dan terangkan soal!soal yang terjadi selama ini yang sekarang "endak kami tudu"kan kepadamu. Pertama bukanka" aya" sumoi Liem $ian -wa tewas dalam tanga"mu atau setidaknya karena perbuatanmu, #e dua ketika kau diantar ole" dua orang su"engmu ke sini beberapa ta"un yang lalu kemudian kau ternyata bersekongkol dengan 2go!lian!kauw dan mala" menipu kami dan lari bersama -ek!"wa #ui!bo se"ingga terjadi bentrok antara su"eng! su"engmu dengan kami 3"ak -oa!san!pai. &ukanka" "al ini menjadikan permusu"an dan disebabkan ole" kecuranganmu, #e tiga kau lalu lari berkomplot dengan 2go!lian!kauw kemudian kau menyerbu ke -oa!san!pai ber"asil membunu" dua orang suteku dan melukai kami dengan bantuan 2go!lian!kauw dan -ek!"wa #ui!bo pula. #e empat kau menjadi pembesar di kota raja di samping 3"ak 2go!lian!kauw membiarkan kami dan #un!lun!pai bermusu"an bunu"!membunu" sengaja kau diam dan membiarkan permusu"an berlarut!larut. &ukanka" ini sesuai dengan siasat pemerinta" dan memang kau sengaja bermaksud mengadu domba dan meng"ancurkan -oa!san!pai, 2a" coba kau jawab empat macam tudu"an ini lalu katakan bagaimana kau berani bilang tidak bersala" ter"adap -oa!sa"!pai," <aja" #wee $in menjadi pucat. (kan tetapi dia berdiri tegak dan matanya bersinar penu" semangat. *$ekali penyesalan yang layak kutebus dengan nyawa. )emi keutu"an per"ubungan antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai biarla" pada saat ini aku #wee $in bekas murid #un!lun!pai....." sampai di sini suaranya menggetar karena ter"aru "..... aku akan berterus terang. -oa! san 't!kiam #wa Tin $iong biarla" aku menjawab dan menerangkan pertanyaan!pertanyaan yang kauajukan itu satu demi satu. Pertanyaan pertama tentang kematian Liem Lo!eng"iong seperti juga dulu perna" kunyatakan kematiannya sama sekali bukan sebab perbuatanku. (ku tidak membunu"nya ba"kan tidak perna" bertemu dengannya. -al ini berani kunyatakan dengan sumpa" sebagai bekas murid #un!lun....." "/angan sebut!sebut nama #un!lun!pai" kata Pek .an $iansu tenang namun berwibawa. "Maa1kan teecu....." #wee $in cepat berkata suaranya parau kemudian dia meng"adapi #wa Tin $iong lagi. "(ku berani bersumpa" sebagai seorang laki! laki demi ke"ormatan dan namaku aku tidak membunu" Liem Lo!eng"iong." #wa Tin $iong dan yang lain!lain perna" mendengar dari &eng $an tentang "al ini akan tetapi karena memurut anggapan mereka tetap saja #wee $in yang menjadi biang keladinya #wa Tin $iong mendesak terus "#alau kau begitu yakin ba"wa kau bukan pembunu"nya suda" tentu kau ta"u siapa pembunu"nya yang menggunakan pukulan Pek!lek!jiu, Liem!sumoi menudu" ba"wa aya"nya kaubunu" karena ada tanda luka bekas pukulan Pek!lek!jiu diperkuat dugaan ba"wa tentu kau malu dan mara" terli"at ole" aya"nya ketika kau berpesiar bersama ketua!2go!lian!kauw." <aja" #wee $in yang tadinya pucat beruba" mera" sebentar lalu pucat lagi. "Tadinya aku tidak ta"u siapa pembunu"nya baru kemudian ini aku mengeta"ui semua ba"wa memang orang menggunakan namaku dengan maksud mengadu domba antara -oa!san!pai dan #un!lun!pai." "$iapa orang itu," 375 Raja Pedang #wee $in tampak ragu!ragu namun kemudian berkata "Pembunu" aya" nona Liem adala" #im!t"ouw T"ian!li ketua 2go!lian!kauw bersama anak bua"nya yang menyamar sebagai anggauta!angguta Pek!lian!pai!" $unyi seketika terdengar isak tangis Liem $ian -wa disusul bisikannya. "(ku "arus membasmi 2go!lian kauw...." (kan tetapi kesunyian itu segera dipeca"kan ole" suara #wee $in yang melanjutkan keterangannya dan kini semua orang mendengarkannya penu" per"atian. "#eterangan untuk menjawab tudu"an ke dua dapat kujelaskan dengan sumpa" pula ba"wa ketika aku datang ke sini diantar ole" kedua su"engku aku benar!benar bermaksud "endak memberi keterangan seperti yang kulakukan pada ini "ari. (kan tetapi 5uwi sekalian di sini tela" mengeta"ui betapa aku yang "endak mengak"iri "idupku untuk menebus dosa tidak berdaya ketika disambar pergi ole" -ek!-wa #ui!bo. Ter"adap kepandaian nenek itu aku yang bodo" bisa berbuat apaka", )an memang aku mengakui ba"wa sejak itu aku bekerja di kota raja sebagai perwira adapun "al ini adala" ra"asia pribadiku dan tak perlu kuterangkan kepada siapa pun juga." Pek .an $iansu mengeluarkan suara mendengus dengan "idungnya. #akek itu merasa terpukul mendengar betapa bekas muridnya tanpa malu!malu mengaku tela" bekerja sebagai perwira di kota raja berarti bekerja sebagai anjing penjaja". Pada "al da"ulu dia ta"u betul betapa besar semangat #wee $in untuk menentang penjaja" dan membantu perjuangan kaum patriot. "Tentang pertanyaan ketiga terang aku mengakui ba"wa memang ada niat di "atiku untuk melakukan pembalasan dendam atas kematian dua orang su"engku di tempat ini. Pada waktu itu kupikir ba"wa dua orang su"engku itu sama sekali tidak bersala" mereka datang "anya untuk mengantar aku dan memaksa aku menjelaskan duduknya perkara. $iapa kira..... dua orang su"engku itu orang!orang gaga" perkasa yang berbudi menemui kematian di sini secara menyedi"kan. #arena itula" aku datang melakukan pembalasan dibantu ole" 3"ak 2go!lian!kauw. $ebagai pengganti nyawa dua orang su"engku aku ber"asil merenggut nyawa dua orang murid -oa!san!pai bukanka" itu suda" pantas," $ampai di sini #wee $in tersenyum pa"it jelas dia memperli"atkan sikap menyesal bukan main. "$ekarang pertanyaan ke empat memang aku menjadi pembesar di kota raja. Ter"adap permusu"an antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai aku tak dapat berbuat apa!apa karena kedudukanku sebagai perwira. )an untuk "al ini pun aku memiliki ra"asia pribadi yang belum dapat kujelaskan sekarang maupun kelak karena ra"asia itu akan kubawa mati. 2a" para orang gaga" dari -oa!san!pai aku #wee $in suda" menjelaskan semua." #wa Tin $iong berbisik!bisik dengan Lian &u Tojin kemudian dia maju pula berkata suaranya nyaring jelas "#wee $in kami rasa pengakuan! pengakuapnmu itu cukup jujur kecuali tentang ra"asia pribadi yang kausembunyikan. #ami kira kau akan cukup jujur pula untuk mengakui ba"wa perbuatanmula" yang menjadi biang keladi semua permusu"an antara #un! lun!pai dan -oa!san!pai. $elamanya dua partai ini menjadi sa"abat!sa"abat baik mala" suda" ada ikatan kekeluargaan antara kedua partai melalui sumoi dan engkau. (kan tetapi dengan tak kenal malu kau tela" melakukan per"ubungan gelap yang amat "ina dengan siluman betina #im!t"ouw T"ian! li dari 2go!lian!kauw se"ingga terli"at ole" aya" sumoi dan menyebabkan aya" sumoi dibunu" ole" #im!t"ouw T"ian!li. #emudi!an kau bukannya insya1 376 Raja Pedang mala" melanjutkan per"ubungan itu dengan 3"ak 2go!lian!kauw ditamba" lagi menduduki jabatan perwira di kota raja. $ekarang "endak kami tanya bagaimana pertanggungan jawabmu ter"adap semua ini, 'ngat ba"wa karena perbuatanmu yang renda" itu tela" banyak jatu" korban baik di 3"ak -oa!san!pai maupun 3"ak #un!lun!pai. )an tanpa ada pertanggungan jawabmu kiranya kedua 3"ak akan terus turun tangan." )engan sikap gaga" #wee $in mengangkat dada dan berkata nyaring "$emenjak kecil aku dididik ole" #un!iun!pai untuk menjadi seorang laki!laki yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran." $ampai di sini suaranya menggetar ter"aru dan dia mengerling ke ara" Pek .an $iansu yang duduk tak bergerak seperti patung. "$uda" tentu saja aku rnengakui semua kesala"anku yaitu ba"wa karena per"ubunganku dengan #im!t"ouw T"ian!li maka terjadi keributan dan permusu"an antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai. Para orang gaga" -oa!san!pai aku #wee $in mengaku berdosa dan tersera" "ukuman apa yang "endak kalian jatu"kan kepadaku." #embali #wa Tin $iong berbisik!bisik kepada gurunya kemudian menerima sebatang pedang dari tangan Lian &u Tojin pedang pusaka -oa!san!pai! )engan tenang dan suara tegas #wa Tin $iong berkata "#esala"anmu ter"adap -oa!san!pai menimbulkan banyak korban nyawa anak murid -oa! san!pai karena itu seperti ke"arusan "ukum kang!ouw "utang nyawa bayar nyawa. #wee $in mengingat akan "ubungan antara #un!lun!pai dan -oa!san! pai $u"u memberi keringanan kepadamu dan mempersilakan kau menjatu"kan "ukuman bayar "utang nyawa dengan tanganmu sendiri." #wee $in memandang ke ara" pedang itu lalu menerimanya dan tiba!tiba men!jatu"kan diri berlutut di depan Pek .an $iansu. "$u"u perkenankanla" teecu mo"on kemura"an "ati $u"u untuk terak"ir. Teecu yang banyak berdosa ter"adap $u"u mo"on supaya $u"u yang menjalankan "ukuman i"i sebagai penebus dosa teecu." <aja" Pek .an $iansu agak pucat. $ebetulnya di lubuk "atinya kakek ini amat sayang kepada #wee $in akan tetapi karena kenyataan membuktikan ba"wa #wee $in tela" melakukan penyelewengan dia pun tak dapat berbuat apa!apa kecuali menyesal. "#au bukan muridku lagi aku tidak ber"ak mencampuri urusan "ukuman." Mendengar ini #wee $in bangkit berdiri dengan air mata berlinang lalu berkata perla"an "#wee $in memang suda" terlalu berdosa patut mengak"iri "idup!nya....." Pedang berkelebat ke ara" le"ernya "#wee!eng"iong.....!" /erit melengking ini terdengar dibarengi berkelebatnya bayangan kuning yang ternyata adala" seorang gadis cantik berbaju kuning. 2amun terlambat datangnya pedang di tangan #wee $in suda" membabat le"ernya. /eritan tadi "anya mengagetkan #wee $in se"ingga gerakan pedangnya terta"an dan batang le"ernya tidak putus. (kan tetapi luka di le"er cukup "ebat membuat dia robo" terguling bermandi dara". .adis itu menangis dan menubruknya memeluk dan mengangkat tubu" bagian atas yang dipangkunya. "#wee!eng"iong..... kau..... kau..... a" kenapa kau menuruti kemauan orang! orang yang mau enak sendiri, #wee!eng"iong..... kaudengarkan aku kau dengarkan aku.... aku Lee .iok aku cinta padamu a" jangan kautinggalkan aku....." 2ona baju kuning ini bukan lain adala" Lee .iok yang suda" kita kenal suka menyamar sebagai nyonya Liong mendekap kepala yang 377 Raja Pedang berlumuran dara" itu sambil menangis. #emudian ia keli"atan beringas dan mara" diletakkan kembali #wee $in ke atas tana" lalu ia meloncat berdiri meng"adapi orang!orang #un!lun!pai dan -oa!san!pai yang bengong menyaksikan itu semua. "#alian orang!orang kejam! #alian orang!orang buta tak mengenal orang! #alianla" yang memaksa #wee!eng"iong membunu" diri!" Liem $ian -wa makin sakit "atinya meli"at betapa sekarang di samping #im! t"ouw T"ian!li ada lagi seorang gadis cantik yang mencinta #wee $in dan datang!datang memaki!maki maka ia membentak "$iluman dari mana datang!datang "endak mencampuri urusan kami," la melangka" maju dan mencabut pedangnya. Lee .iok dengan mata berapi memandang $ian -wa. "-emmm kau tentula" #iam!eng!cu Liem $ian -wa yang dulu menjadi tunangan #wee!eng"iong bukan, 9rang yang mabuk akan dendam yang memikirkan diri sendiri yang sempit pandangan. 9rang seperti kau ini mana patut disandingkan #wee! eng"iong yang gaga" perkasa," "5i" asal buka mulut saja" $ian -wa balas memaki. ")ia begitu "ina untuk ber"ubungan dengan ketua 2go!lian!kauw dan merenda"kan diri dengan menjadi kaki tangan penjaja" menjadi pengk"ianat bangsa. )an kau masi" memuji!mujinya. #iranya kau pun takkan jau" si1atnya dengan orang!orang macam dia dan #im!t"ouw T"ian!li!" "&odo"! .oblok orang!orang macam kalian!" Lee .iok memaki air matanya bercucuran. "("""..... buta kalian! )ia ini adala" $i!eng"iong....." Tiba!tiba Pek .an $iansu yang merasa curiga akan semua adegan itu bertanya. "$iapa itu $i!eng"iong 6Pendekar keempat7," "2ona Lee..... e" $iok!moi..... aku...., Mendengar suara ini Lee .iok tidak pedulikan semua orang dan cepat berlutut kau "ati!"atila"..... mereka suda" ta"u..... suda" mulai curiga..... kita suda" mereka keta"ui..... awas..... lekas peringatkan dia....." "$iapa," Lee .iok bertanya suaranyaa tergetar air matanya mengucur deras. "/i!eng"iong...." "$iapa dia, $iapaka" /i!eng"iong, #au lekas katakan aku sendiri sampai sekarang belum ta"u siapa /i!eng"iong. Lekas katakan....." ")ia..... dia..... a"""""....* #wee $in tak dapat melanjutkan kata!katanya karena suda" ke"ilangan nyawanya. Lee .iok memeluk dan menangis tersedu!sedu tak peduli ba"wa dara" dari ie"er #wee $in membasa"i muka dan pakaiannya. $emua orang ter"aru juga meli"at ini dan tak terasa air mata $ian -wa juga menjadi basa". Pek .an $iansu tidak tega "atinya. "Lim #wi kaurawatla" baik!baik jena=a" #wee $in. &iarpun dia bukan muridku lagi tapi....." Lim #wi yang pada dasarnya berwatak penu" welas asi" dan dia memang suka kepada #wee $in segera melangka" maju "endak mengangkat jena=a" #wee $in. (kan tetapi Lee .iok membentak. "/angan sentu" dia!" la lalu bangkit berdiri dadanya turun naik" napasnya memburu matanya berkilat!kilat waja"nya pucat dan menjadi mengerikan karena berlepotan dara" #wee $in. "#alian tak ber"arga untuk menyentu"nya! #alian ini pengecut!pengecut tak ta"u malu. &ermata dua tapi buta tak meli"at tak dapat membedakan mana 378 Raja Pedang yang palsu mana yang tulen tidak ta"u mana yang baik mana yang buruk. #alian tidak ta"u siapa dia yang kalian paksa bunu" diri ini, )ia adala" orang ke dua di kota raja yang memimpin para pejuang melakukan gerakan di bawa" tana". )ia adala" orang kepercayaan 5iu!tai"iap. #alian ta"u mengapa dia melakukan "ubungan dengan #im!t"ouw T"ian!li, -al itu disengaja karena merupakan rencana dari atasan. #alau dia tidak mendekati #im!t"ouw T"ian!li mana dia bisa memasuki kotaraja dapat kepercayaan orang!orang yang berkuasa di kota raja, )ia sengaja mengorbankan perasaannya sengaja meng"ubungi #im!t"ouw T"ian!li se"ingga para pembesar di kota raja percaya kepadanya se"ingga dengan aman dan muda" dia dapat mengorek ra"asia!ra"asia ketentaraan dan dapat membantu dan memberi petunjuk kepada saudara!saudara seperjuangan yang bergerak di luar kota raja! /asa!jasanya untuk perjuangan suda" banyak sekali dia seorang patriot sejati yang tidak segan!segan mengorbankan perasaan mengorbankan kekasi" mengorbankan segalanya untuk tana" air dan bangsa. )an kalian ini..... orang!orang yang "anya ingat akan kepentingan diri sendiri tidak peduli akan perjuangan bangsa mala" ribut saling gontok!gontokan antara saudara sendiri orang!orang ma!cam kalian ini sekarang memaksa dia membunu" diri, 5elaka..... celaka..... semoga T"ian mengutuk kalian semua!" Lee .iok menangis lagi dan semua ora"g yang berada di situ terpaku dengan muka pucat dan sinar mata bingung. Tak terkecuali Pek .an $iansu dan Lian &u Tojin yang saling pandang dengan muka pucat dan sedi". Mereka masi" ragu!ragu akan kebenaran semua keterangan nona yang tidak mereka kenal itu. #eterangan ini terlalu ane" terlalu asing se"ingga keli"atan agak musta"il. #wee $in menjadi pemimpin pejuang di kota raja, )an semua kelakuannya yang dipandang renda" itu adala" siasat untuk perjuangan, (kan tetapi keterangan mereka itu lenyap seketika setela" terjadi "al berikutnya. Tiba!tiba terdengar suara teriakan!teriakan "Tangkap pemberontak! Tangkap mata!mata pemberontak!" )an munculla" rombongan pasukan tentara pemerinta" yang bersenjata lengkap jumla"nya seratus orang lebi"! &ukan main kaget "ati Pek .an $jansu dan Lian &u Tojin ketika meli"at ba"wa di antara pasukan itu terdapat seorang wanita yang cantik berusia empat pulu" ta"un lebi" membawa saputangan sutera beraneka warna dan seorang kakek berbaju kuning. &etapa tidak akan kaget "ati mereka karena wanita yang sebenarnya suda" berusia enam pulu" ta"un itu adala" -ek!"wa #ui!bo sedangkan kakek itu adala" toko" utara yang paling terkenal yaitu $iauw!ong!kwi $i Raja $etan 5ilik guru dari .iam #in pemuda pemeli"ara ular. Pemuda itu sendiri juga tampak tersenyum!senyum matanya liar menyambar!nyambar ke ara" #wa -ong dan T"io &wee. )i sampingnya terli"at seorang wanita cantik yang bersikap genit berpakaian inda" dan pesolek. #im!t"ouw T"ian!li! &egitu meli"at tubu" #wee $in yang menggeletak mandi dara" di atas tana" #im!t"ouw T"ian!li melompat mendekati. Tadinya orang mengira ba"wa ia tentu akan menangis menggerung!gerung menyedi"i kematian kekasi"nya itu akan tetapi siapa kira setela" meli"at ba"wa #wee $in betul!betul suda" mati ia lalu meluda" ke ara" tubu" itu sambil berkata. "5i" keparat keji! &erta"un!ta"un kau menipuku kusangka betul!betul setia kiranya kau pemimpin mata!mata anjing pemberontak!" #akinya diangkat dan menendang muka mayat itu. 379 Raja Pedang "#im!t"ouw T"ian!li situman betina langan kau"ina dia!" Lee .iok mara" sekali melompat dan memukul kepada ketua 2go!lian!kauw itu. #im!t"ouw T"ian!li menangkis. "Plak!" )ua lengan "alus bertemu dan keduanya ter"uyung rnundur. )iam!diam #im!t"ouw T"ian!li kaget sama sekali tidak menyangka ba"wa nona yang bisa menjadi pembantu Pangeran $ouw #ian &i ini ternyata memiliki kepandaian yang tinggi juga Pantas 'a menjadi pemimpin mata!mata seperti yang disangka ole" Pangeran $ouw #ian &i pikirnya. "-emmm kau inika" yang selama ini diam!diam menjadi /i!eng"iong," ejek #im!t"ouw T"ian!li dengan suara dingin. Lee .iok nampak terkejut sekali. "(pa kau bilang ba..... bagaimana kiaubisa ta"u tentang /i!eng"iong," "-i!"i!"i mata!mata "ina! #ami suda" ta"u ba"wa #wee $in si keparat itu adala" $i!eng"iong dan kau adala" /i!eng"iong, #alian memimpin mata! mata pemberontak di kota raja." Tiba!tiba Lee .iok tertawa girang. "&agus bagus! /adi kau suda" ta"u sekarang, Memang betul #im!t"ouw T"ian!li #wee!eng"iong ini adala" permimpin mata!mata pejuang yang memang bernama $i!eng"iong. /adi selama ini dia bekerja untuk kepentingan para pejuang. Pembesar!pembesar di kota raja dipermainkan termasuk kau. #aukira dia betul!betul cinta kepada siluman macammu, 5i" tak ta"u malu. )an aku..... aku memang /i!eng"iong. 2a" kau mau apa," &ukan main mara"nya "ati #im!t"ouw T"ian!li mendengar ejekan!ejekan ini. )engan gerak mata cerdik #irn!t"ouw T"ian!li memandang kepada 3"ak -oa! san!pai dan #un!lun!pai. "5uwi sekalian dari -oa!san!pai dan #un!lun!pai perempuan ini adala" seorang pemimpin pemberontak terpaksa aku dan teman!teman "endak menangkapnya "idup!"idup untuk kubawa ke kota raja." (kan tetapi sementara itu Liem $ian -wa suda" tak dapat mena"an kemara"annya lagi. 'nila" #im!t"ouw T"ian!li perempuan yang tidak saja merenggut nyawa aya"nya akan tetapi ba"kan yang merampas tunangannya. $ekarang mendengar wanita ini "endak membujuk gurunya dan Pek .an $iansu. 'a menerjang dan memaki. "$iluman keji kau tela" membunu" aya"ku. Rasakan pembalasanku!" Pedangnya berkelebat menusuk. #im!t"ouw T"ian!li tertawa dan mengelak cepat mengeluarkan golok dan membalas serangan $ian -wa. $ementara itu Pek .an $iansu darH Lian &u Tojin terbangun semangat mereka setela" mendengar dan meli"at sendiri kenyataan ba"wa #wee $in benar!benar seorang pemimpin pejuang ditamba" ole" sikap Lee .iok yang gaga" perkasa dan patriotik. )ua orang kakek ini begitu bertukar pandang suda" nengambil keputusan yang sama yaitu membela Lee .iok demi peng"argaan mereka ter"adap perjuangan #wee $in. $ekarang meli"at ba"wa $ian -wa tela" bertempur melawan #im!t"ouw T"ian!li dan "al ini tak mungkin mereka "entikan atau cega" mengingat ba"wa $ian -wa tentu akan nekat membalas dendam meli"at pula ba"wa bentrokan antara mereka dan 3"ak pemerinta" tak dapat dicega" lagi lalu keduanya melangka" maju siap meng"adapi segala kemungkinan. T"io #i dan #ui Lok juga meloncat maju membantu bibi guru mereka. 380 Raja Pedang "$iluman 2go!lian!kauw kau pembunu" aya" kami!" teriak mereka sambil menerjang maju. #im!t"ouw T"ian!li masi" tertawa!tawa dan meng"adapi tiga orang itu dengan mainkan goloknya. "Lian &u Totiang apa kau membiarkan saja anak!anak muridmu memberontak," -ek!"wa #ui!bo meloncat maju ke depan ketua -oa!san!pai. Loncatannya luar biasa sekali seperti tidak bergerak kedua kakinya tapi ta"u!ta"u tubu"nya suda" berkelebat ke depan kakek -oa!san!pai itu. $emua orang yang meli"at ini menjadi kagum dan juga keder. (kan tetapi Lian &u Tojin dengan sikapnya yang keren dan pedang pusaka yang tadi dipergunakan #wee $in membunu" diri di tangan kanannya memandang nenek yang keli"atannya muda itu sambil berkata. "-ek!"wa #ui!bo enak saja kau memutarbalikkan 1akta. (dala" kau yang membiarkan muridmu #im!t"ouw T"ian!li itu untuk melakukan perbuatan 3tna" dan mengadu domba antara #un!lun!pai dan -oa!san!pai membiarkan muridmu membunu" murid!murid -oa!san!pai dan kau selalu mala" membantunya. $ekarang kau datang pura!pura mencela kepada pinto. -e" biarpun kau li"ai namun keja"atanmu pasti takkan membawa kau kepada keba"agiaan dan keselamatan." "-i!"i!"i tosu bau. #aula" yang akan, mampus masi" banyak tingka" lagi. )engan mengeluarkan suara melengking ane" -ek!"wa #ui!bo menggerakkan tangan. Ta"u!ta"u sebatang pedang tela" berada di tangannya dan cepat ia menyerang ketua -oa!san!pai itu. Lian &u Tojin maklum akan keli"aian wanita ini maka dia tidak berani berayal cepat!cepat menangkis dan balas menyerang. $eperti juga ketika ketua -oa!san!pai ini mengejar -ek!"wa #ui!bo pada waktu nenek ini menculik #wee $in sekarang Lian &un Tojin mendapat kenyataan ba"wa ilmu pedang dari nenek ini "ebat bukan main keli"atan tidak mengandung tenaga besar akan tetapi "awa pedangnya dingin dan cepat. 'nila" 'lmu Pedang 'm!sin!kiam yang dipelajari nenek ini dari kitab yang ia curi atau rampas dari P"oa Ti. &iarpun Lian &u Tojin suda" mengeluarkan seluru" ilmu pedangnya namun tetap saja semua kekuatan 'lmu Pedang -oa!san #iam!sut seakan!akan ditelan ole" "awa dingin ilmu pedang -ek!"wa #ui!bo. &etapapun juga Lian &u Tojin adala" seorang pendeta yang mengutamakan ke"idupan suci dan bersi" maka daya ta"an dalam tubu"nya amat kuat dan tidak muda" bagi -ek!"wa #ui!bo untuk merobo"kannya secara cepat. "-e"!"e"!"e" nona!nona manis mari kita main!main sebentar!" .iam #in ternyata suda" melompat maju dan dengan sikap ceriwis sekali mengulur kedua tangannya untuk menangkap #wa -ong dan T"io &wee. )ua orang gadis ini membentak dan memaki sambil mengelak dan mencabut pedang lalu dengan gemas mereka mengeroyok .iam #in. $ementara itu &un Lim #wi sejak tadi memandang ke ara" .iam #in maka ketika mendengar #wa -ong dan T"io &wee memaki!maki dan menyebut nama pemuda muka pucat itu dara"nya segera naik. /adi inika" orang yang bernama .iam #in yang secara pengecut perna" menyerang dan merobo"kannya ketika dia bertempur melawan T"io 0ng da"ulu itu, -ampir saja nyawanya melayang karena pemuda muka pucat yang ja"at itu. "$u"u diala" orangnya yang "ampir saja menewaskan teecu dengan penyerangannya yang curang. Teecu "endak membalas" bisiknya kepada Pek .an $iansu #etua #un!lun!pai ini mengangguk berkata perla"an. 381 Raja Pedang "$uda" sepatutnya sekarang kita membantu -oa!san!pai meng"adapi orang! orang ja"at itu." )engan girang &un Lim #wi mencabut pedangnya dan menerjang .iam #in yang sedang melayani dua orang gadis -oa!san!pai dengan enak sambil menggoda mereka dengan omongan kasar dan kotor itu. "2ona berdua "arap mundur biarkan aku memberi "ajaran kepada manusia bermulut kotor ini!" bentak &un Lim #wi sambil memutar pedangnya. (kan tetapi karena amat mara" kepada .iam #in #wa -ong dan T"io &wee mana mau meninggalkannya, )engan demikian .iam #in segera terkepung dan dikeroyok tiga. .iam #in sibuk sekali. &iarpun dia amat li"ai namun dikeroyok ole" tiga orang ini apalagi ilmu silat &un Lim #wi me!mang "ebat segera dia terdesak dan sibuk menangkis ke sana kemari. "-emmm curang..... curang.....! #uli"at ilmu pedang #un!lun!pai ikut membela -oa!san!pai," $uara ini keluar dari mulut $iauw!ong!kwi yang melangka" maju "endak menolong muridnya. (kan tetapi tiba!tiba bayangan puti" berkelebat dan Pek .an $iansu suda" berdiri di depannya dengan pedang pusaka #un!lun!pai di tangan. "Perla"an dulu $iauw!ong!kwi. &iarkan boca" sama boca" tua bangka seperti kau lawannya juga tua bangka seperti aku!" $iauw!ong!kwi membelalakkan matanya dan tertawa. "-a!"a!"a sejak kapan #un!lun!pai menjadi pembantu para pemberontak," "$ejak orang!orang seperti engkau membantu penjaja" menindas rakyat" jawab ketua #un!lun!pai tenang. "O!"o Pek .an $iansu artinya kau menantang $iauw!ong!kwi," "Pinto tidak menantang siapapun suga. (kan tetapi $iauw!ong!kwi sejak dulu pinto mengenal nama $iauw!ong!kwi sebagai seorang ane" yang tidak suka melanggar kepantasan seorang toko" utama di utara yang tidak berlepotan lumpur keja"atan. #iranya sekarang kau terseret ke dalam perangkap penjaja" mala" kau membiarkan muridmu berlaku keji dan ja"at tanpa meng"ukumnya. Muridmu secara curang perna" berusa"a membunu" muridku sekarang kau "endak membantunya pula. Mana pinto dapat diamkan saja," "&agus Pek .an $iansu antara kita terdapat perbedaan 1a"am kau sebagai antek pemberontak dan aku sebagai antek pemerinta". Mari mari..... kita bermain!main sebentar suda" lama tanganku gatal!gatal untuk merasai li"ainya pedang #un!lun!pai!" )ua orang ini segera bergerak dan bertandingla" keduanya. Pedang Pek .an $iansu tak usa" disangsikan lagi amat "ebat gerakannya kuat dan biarpun digerakkan secara lambat namun sinar pedangnya saja cukup untuk merobo"kan lawan yang kuat. )i lain 3"ak $iauw!ong!kwi adala" seorang toko" paling li"ai dari utara. 'lmu silatnya ane" berinti ilmu tangkap yang menjadi dasar ilmu gulat Mongol sekarang dia mainkan dengan kedua ujung tangan bajunya yang panjang se"ingga sekelebatan tampaknya seola"!ola" $iauw!ong!kwi mainkan sepasang pedang. /angan dipandang renda" sepasang ujung lengan baju ini. &iarpun terbuat daripada kain lemas biasa namun mengandung tenaga 'weekang yang "ebat kuat untuk menangkis pedang kadang!kadang lemas mengancam lawan dengan jeratan maut kadang!kadang kaku seperti pedang baja atau seperti toya besi! #im!t"ouw T"ian!li yang meli"at betapa kedua 3"ak suda" saling gempur segera bersuit keras dan pasukan pemerinta" itu serentak bergerak 382 Raja Pedang menyerbu keatas sambil berteriak!teriak "iruk!pikuk. Para tosu -oa!san!pai meli"at "al ini tanpa menanti perinta" lagi segera memapaki dan terjadila" perang kecil yang cukup "ebat di puncak -oa!san!pai itu. (kan tetapi ternyata keadaan amat tidak menguntungkan 3"ak -oa!san!pai. jumla" pasukan pemerinta" tidak saja lebi" besar juga mereka ini memang pasukan pili"an yang sengaja dikirim ole" Pangeran $ouw #ian &i pasukan yang terjadi dari serdadu!serdadu yang kosen dan a"li golok lebi" terkenal disebut &arisan .olok Maut. $ebentar saja belasan orang tosu -oa!san!pai robo" terbacok golok dan keadaannya amat terdesak. #eadaan pertempuran yang di"adapi para jago -oa!san!pai dan #un!lun!pai itu juga amat buruk. Meng"adapi $ian -wa yang dibantu dua orang murid keponakannya T"io #i dan #ui Lok ketua 2go!lian!kauw #im!t"ouw T"ian!'i ternyata jau" lebi" li"ai. Permainan goloknya biarpun li"ai dan ane" masi" belum mampu menindi" ilmu pedang tiga orang murid -oa!san!pai ini akan tetapi setela" #im!t"ouw T"ian!li mengeluarkan selendang mera"nya yang mengandung "awa beracun pada saat yang amat tak terduga!duga ia mengebutkan selendang mera". &au "arum semerbak menyambar. T"io #i dan #ui Lok yang masi" kurang pengalaman kurang cepat meng"indar dan robo"la" mereka bergulingan dalam keadaan pingsan. Liem $ian -wa yang menjadi mara" sekali inempergunakan kesempatan itu selagi #im!t"ouw T"ian!li tertawa!tawa kegirangan dan memerinta"kan beberapa serdadu untuk menawan dua orang pemuda ini cepat melompat tinggi setela" tadi ber"asil menggulingkan tubu" meng"indarkan "awa beracun kemudian dari atas ia menggunakan gerak tipu -ui!liong!jip!"ai 62aga Terbang Memasuki Lautan7 pedangnya bergerak cepat menyerang lawannya. Tidak percuma nona ini dijuluki #iam!eng!cu 6&ayangan Pedang7 gerakannya cepat sekali se"ingga bayangan tubu"nya dan sinar pedang menjadi satu. #im!t"ouw T"ian!li kaget bukan main cepat menangkis dengan golok dan miringkan tubu" berusa"a menyelamatkan diri. (kan tetapi tetap saja ujung pedang $ian -wa secara kilat suda" menyerempet pundaknya se"ingga baju di bagian pundak terbabat robek berikut kulitnya yang puti" "alus, dan dara" bercucuran keluar. "#eparat rasakan pembalasanku!DD #im!t"ouw T"ian!li berseru keras cepat memberi bubuk obat kepada pundaknya yang terluka kemudian dengan kemara"an yang meluap!luap ia menerjang Liem $ian -wa dengan na1su membunu". $ian -wa memutar pedang memperta"ankan diri namun maklum ba"wa ia kala" tenaga dan bingung meng"adapi ilmu golok yang ane" dan ganas itu. &etapapun juga dengan mengertakkan giginya nona pendekar ini melakukan perlawanan nekat. -atinya gelisa" sekali meli"at betapa dua orang murid keponakannya T"io #i dan #ui Lok suda" menjadi orang!orang tawanan diikat kaki tangan mereka dan dibawa mundur ole" beberapa orang serdadu musu". #wa Tin $iong juga meli"at betapa dua orang murid keponakannya ini tertawan. (kan tetapi dia pun "anya dapat bergelisa" saja karena semenjak pertempuran "ebat itu dimulai -oa!san 't!kiam #wa tin $iong ini suda" menerjang maju dan dikeroyok ole" lima orang perwira pasukan musu" secara berganti!ganti. $uda" banyak lawan robo" ole" pedangnya yang li"ai namun dikeroyok begitu banyak lawan tanggu" dia menjadi terdesak juga dan tidak berdaya menolong dua orang keponakan yang tertawan itu. 383 Raja Pedang #ini meli"at betapa sumoinya didesak "ebat ole" #im!t"ouw T"ian!li yang ganas dia berk"awatir sekali. $ambil berseru keras pedangnya diputar seperti ombak menggelora dua orang pengeroyoknya robo" dan yang lain terpaksa mundur dengan gentar. #esempatan ini dipergunakan ole" #wa Tin $iong untuk melompat dan menerjang #im!t"ouw T"ian!li. "$umoi jangan k"awatir mari kita bunu" siluman betina ini!" serunya dan pedangnya yang masi" berlepotan dara" itu menerjang kuat. "-i!"i!"i seorang sumoi dan su"engnya yang tak bermalu!" $ambil menangkis #im!t"ouw T"ian!li mentertawakan me!reka. ")i luar mengaku sumoi dan su"eng di mulut memaki!maki #wee $in yang serong tapi ini bagaimana, -a!"a!"i!"i!"i tak bermalu muka tebal, $iapa tidak ta"u ba"wa kalian suda" berta"un!ta"un main gila, )i depan guru bersikap alim katanya saudara seperguruan tapi di belakang guru, -i!"i!"i "anya kamar kosong menjadi saksi percintaan kotor sumoi dan su"eng!" #ata!kata yang dikeluarkan #im!t"ouw T"ian!li ini keras dan nyaring se"ingga terdengar ole" semua orang di situ. <aja" #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa menjadi pucat saking mara" mereka. Liem $ian -wa "ampir pingsan saking mara"nya se"ingga gerakan pedangnya mala" menjadi lambat dan ak"irnya ia ter"uyung!"uyung dan robo" pingsan #wa Tin $iong membentak "$iluman betina mampusla"!" Pedangnya menyambar akan tetapi dengan enak #im! t"ouw T"ian!li dapat menangkisnya. "-a!"a!"a malu kan, #alian saling cinta siapa tidak ta"u akan "al ini, -aiii.....! Lian &u Tojin kau tosu tua bangka suda" buta tidak ta"u dua orang muridmu main gila di belakangmu," Tapi ia terpaksa meng"entikan kata! katanya karena serangan "ebat yang dilakukan #wa Tin $iong. ;capan #im!t"ouw T"ian!li yang nyaring ini "ebat akibatnya. Lian &u Tojin yang ketika itu sedang bertanding mati!matian melawan -ek!"wa #ui!bo seketika tergetar tubu"nya dan ketika dia menengok ke ara" #wa Tin $iong dia kurang keras menangkis serangan kebutan saputangan sutera yang digerakkan ole" -ek!"wa #ui!bo. "Plakkk!" ;jung saputangan meng"antam dadanya dan Lian &u Tojin ter"uyung mundur dengan muka pucat akan tetapi sambil mena"an napas kakek ini masi" dapat terus melompat ke dekat #im!t"ouw T"ian!li yang masi" mendesak #wa Tin $iong dengan golok dan dengan mulut yang melontarkan kata!kata meng"ina tentang dia dan sumoinya. Lian &u Tojin menggerakkan tangan kirinya memukul ke depan. #im!t"ouw T"ian!li berusa"a mengelak namun terlambat ")ukkk!" Punggungnya kena digempur tubu"nya mencelat terguling!guling dan robo" tak bergerak. )ara" mera" mengalir dari mulut perempuan ini. Lian &u Tojin dengan mata mendelik meng"adapi #wa Tin $iong. "Tin $iong betulka" kau..... kau..... betulka" apa yang diucapkan siluman tadi, &etul kau..... kau mencinta $ian -wa," tanyanya suaranya yang biasanya lema" lembut itu kini kaku parau dan kemara"annya memuncak. #wa Tin $iong selama "idupnya tak perna" membo"ong kepada su"unya. )engan kepala tunduk dia menjawab "Teecu memang cinta kepada $umoi $u"u. (kan tetapi cinta yang bersi"..... tidak seperti yang dimaksud ole" siluman itu....." Tiba!tiba terdengar suara ketawa mengejek. "-a!"a!"a cinta kasi" antara laki!laki gaga" dan perempuan cantik mana bisa bersi"!bersi"an, -a!"a!"a! "a!"a pintar juga #wa Tin $iong! )ari pada sumoinya tidak laku menjadi 384 Raja Pedang perawan tua..... "a!"a!"a!"a!"a duda dan perawan tua suda" cocok!" &ukan main "ebatnya peng"inaan ini yang keluar dari mulut .iam #in. "&lukkk!" )alam kemara"annya &un Lim #wi mempergunakan kesempatan .iam #in memeca" per"atiannya untuk melontarkan peng"inaan ini ber"asil memukul pundak .iam #in dengan tangan kirinya. 'nila" pukulan Pek!lek!jiu dan andaikata orang lain yang terpukul pasti akan robo" bina!sa. (kan tetapi .iam #in adala" orang yang suda" memiliki kepandaian tinggi. Pukulan ini benar merobo"kannya akan tetapi sambil robo" dia sempat menyambitkan segenggam jarum!jarum "alus ke ara" &un Lim #wi. /ago muda #un!lun!pai ini da"ulu ketika bertempur melawan T"io 0ng perna" robo" dan "ampir tewas ole" jarum!jarum berbisa ini maka dengan kaget dia melompat jau" untuk meng"indar sambil berseru kepada T"io &wee dan #wa -ong. "/iwi Li"iap awas!" &aiknya jarum!jarum itu memang tidak disambitkan ke ara" dua orang nona yang ikut mengeroyok .iam #in ini maka mereka tidak terancam ole" senjata ra"asia yang ja"at itu. $ementara itu #wa -ong yang juga mendengar ucapan!ucapan keji dari #im t"ouw T"ian!li tadi sekarang berdiri dengan muka pucat dan mernandang ke ara" aya"nya yang ditegur ole" Lian &u Tojin dan ke ara" bibi gurunya yang masi" reba" pingsan (dapun Lian &u Tojin ketika dengar pengakuan dari #wa Tin $iong dan kemudian mendengar ucapan .iam #in tubu"nya menjadi limbung. "-uaaak, )ari mulutnya tersembur dara" segar inila" akibat pukulan selendang sutera -ek!"wa #ui!bo tadi. #emudian orang tua ini menggerakkan pedang pusaka -oa!san!pai lalu dibacokkan ke ara" tubu" Liem $ian -wa yang menggeletak di atas tana". "$u"u....! (mpunkan $umoi...." #wa tin $iong menubruk maju meng"alangi tubu" sumoinya. Lian &u Tojin kaget dan mena"an pedangnya namun karena dia suda" terluka gerakannya kurang kuat dan pedang itu tetap masi" membacok ke ara" le"ernya. Terpaksa #wa Tin $iong menangkis dengan tangan kirinya. "5rakkk!" Pedang pusaka -oa!san!pai yang amat tajam dan ampu" itu tanpa ampun lagi membabat putus lengan kiri #wa Tin $iong sebatas pergelangan tangan! #wa Tin $iong masi" terus berjongkok memondong tubu" Liem $ian -wa dengan tangan kanannya berdiri lalu berjalan pergi ter"uyung!"uyung dengan langka" limbung. Tapi cepat sekali dia suda" lari turun gunung. "(ya".....!" #wa -ong menjerit dan "endak mengejar akan tetapi tiba!tiba ia pun robo" terguling. Ternyata dalam keadaan kacau itu selagi semua orang mencura"kan per"atian ke ara" peristiwa itu .iam #in suda" meloncat maju dan menotoknya robo". #ejadian ini seperti menjadi tanda ba"wa pertempuran di mulai lagi. &un Lim #wi menggerakkan pedang menyerang .iam #in dibantu T"io &wee dan kembali mereka bertempur. "&erani kau melukai muridku!" -ek!"wa #ui!bo yang tadi maju menolong #im! t"ouw T"ian!li yang terluka ole" pukulan Lian &u Tojin sekarang melayang maju menyerang ketua -oa!san!pai itu. (kan tetapi Lian &u Tojin suda" menderita luka batin yang "ebat sekarang kakek ini mala" duduk bersila dan meramkan matanya. (gaknya kakek -oa!san!pai ini suda" menderita kesedi"an terlalu besar karena persoalan murid!muridnya se"ingga kini dia sengaja menanti pukulan maut lawannya tanpa mau membela diri. Pada saat itu terdengar sorak!sorak gemuru" di sekeliling tempat pertempuran dan tiba!tiba munculla" ratusan orang gaga" perkasa yang dipimpin ole" seorang tinggi besar. $emua orang menjadi kaget sekali 385 Raja Pedang ba"kan -ek!"wa #ui!bo sendiri sampai mena"an pukulannya. (kan tetapi setela" menengok dan meli"at ba"wa yang datang adala" orang!orang yang biasanya disebut pejuang atau yang ole" pemerinta" dianggap pemberontak -ek!"wa #ui!bo mengeluarkan dengus meng"ina dan ia melanjutkan pukulannya. "Lian &u Tojin bersiapla" untuk mampus!" Pedangnya menusuk ke ara" dada sedangkan ujung selendang sutera menotok ke ara" ubun!ubun kepala Lian &u Tojin. )ua serangan mematikan yang agaknya akan menamatkan nyawa ketua -oa!san!pai. (kan tetapi pada saat itu dua sinar "itam menyambar. "Trang!" Pedang di tangan -ek!"wa #ui!bo terpukul ke samping sedangkan sinar "itam kedua menyambar keara" siku kirinya membuat tangan kirinya menjadi lemas dan "awa 'weekang yang tersalur ke ara" selendang itu lenyap dan selendangnya beruba" lemas seperti kain biasa. $ekaligus sambaran dua benda "itam yang ternyata "anya dua bua" kerikil itu tela" melumpu"kan serangan maut -ek!"wa #ui!bo dan menolong nyawa Lian &u Tojin! -ek!"wa #ui!bo kaget dan mara" sekali cepat memutar tubu" dan ia ber"adapan dengan seorang pemuda yang bukan lain adala" &eng $an. Pemuda ini tersenyum kepadanya. "(paka" selama ini kau baik!baik saja -ek!"wa #ui!bo," -ek!"wa #ui!bo tertegun dan meragu. $erasa ia mengenal muka pemuda ini akan tetapi kalau diingat akan kepandaian pemuda ini yang luar biasa tadi ia ragu!ragu dan merasa tidak perna" mengenal seorang pemuda dengan kepandaian demikian "ebatnya. *#au siapaka"," "-ek!"wa #ui!bo lupaka" kau kepadaku, 'ngatla" akan pelajaran T"ai!"wee $iu!"wee dan 5i!"wee....." "(" kau &eng $an siluman cilik....." dengan mara" -ek!"wa #ui!bo teringat akan kitab 'm!yang $in!kiam. "&agus kausera"kan 4ang!sin #iam!sut kepadaku!" &erbareng dengan bentakan ini ia lalu menyerang dengan pedangnya. &eng $an mengelak dan meli"at ba"wa nenek itu menyerangnya dengan 'lmu Pedang 'm!sin!kiam tentu saja dengan muda" dia dapat meng"indarkan diri. (ka" tetapi karena dia sendiri tidak bersenjata sukar juga baginya untuk balas menyerang nenek yang "ebat kepandaiannya itu se"ingga dia "anya main mundur mengelak ke kanan kiri meloncat ke sana kemari. $ementara itu rombongan orang gaga" yang ternyata dipimpin ole" Tan -ok itu suda" menggempur pasukan pemerinta" se"ingga perang tanding menjadi makin ramai. (kan tetapi keadaannya sekarang beruba" sama sekali. #alau tadi para tosu -oa!san!pai melakukan perlawanan sia!sia dan banyak di antara mereka robo" binasa sekarang keadaannya berbalik. Tidak saja para anggauta Pek!lian!pai yang datang ini rata!rata memiliki kegaga"an dan kepandaian juga jumla" mereka jau" lebi" besar dan pasukan pemerinta" ditekan "ebat dan terdesak betul!betul. $ebentar saja banyak serdadu Mongol robo" dan yang lainnya mulai lema" semangat. Pertempuran yang "ebat dan seru adala" pertempuran antara Pek .an $ian! su dan $iauw!ong!kwi. )ua orang toko" besar ini benar!benar memiliki kepandaian "ebat. Mereka tidak mempunyai per!musu"an pribadi akan tetapi seperti suda" sering kali terjadi apabila dua orang toko" besar bertempur dan saling mengeluarkan kepandaian mereka tidak mau saling 386 Raja Pedang mengala". Mereka bertempur sejak permulaan tadi sampai sekarang tak perna" ber"enti dan suda" mengeluarkan kepandaian masing!masing sampai dua ratus jurus lebi". &etapapun juga ilmu kepandaian Pek .an $iansu adala" ilmu yang bersumber pada ilmu bersi" dan aseli keturunan #un!lun! pai maka dasar!ya amat kuat. $ebaliknya $iauw!ong!kwi mendapatkan kepandaiannya dari kumpulan bermacam ilmu silat dan baginya tidak ada pili"an apaka" ilmu silat itu kotor maupun bersi" si1atnya semua dipelajari sejak muda dan dari kumpulan ilmu!ilmu silat inila" dia menciptakan ilmu silatnya sendiri yang ganas dan li"ai yaitu dengan senjata kedua ujung lengan bajunya yang panjang. Mungkin karena kala" murni sumber ilmu kepandaiannya maka setela" lewat dua ratus jurus perla"an!la"an $iauw! ong!kwi mulai terdesak ole" sinar pedang Pek .an $ian!su yang "ebat itu. Terpaksa dia diam!diam "arus mengakui ba"wa 'lmu Pedang #un!lun #iam! sut benar li"ai sekali. "-a!"a!"a Pek .an $iansu ilmu pedang #un!lun benar!benar bukan omong kosong saja. #uli"at barisan pemberontak suda" menyerbu terpaksa aku tidak suka melayanimu lebi" lama lagi. 2anti saja di pertemuan mendatang kita lanjutkan untuk menentukan siapa sebenarnya Raja Pedang!" "$iauw!ong!kwi kau terlalu memuji. #epandaianmu juga pinto li"at banyak lebi" li"ai daripada dulu. )alam pertemuan di T"ai!san nanti kiranya pinto takkan kuat meng"adapimu." ;capan kakek #un!lun!pai ini memang dengan sejujurnya. Tadi dia dapat menindi" lawannya dengan ilmu pedangnya yang lebi" murni dan lebi" kuat akan tetapi dalam "al tenaga dan keuletan kalau pertempuran dilanjutkan dia pasti akan kala" ole" $iauw!ong!kwi yang belasan ta"un /ebi" muda itu. $iauw!ong!kwi lalu melesat ke ara" muridnya. .iam #in yang pada saat itu suda" terdesak "ebat ole" &un Lim #wi yang dibantu ole" T"io &wee. $ekali kebutkan ujung lengan bajunya $iauw!ong!kwi tela" membuat pedang Lim #wi dan T"io &wee terpental ke belakang mala" T"io &wee ter"uyung beberapa tindak sedangkan Lim #wi yang lebi" tinggi ilmunya "anya tergetar tangannya. 2amun suda" cukup untuk memberi kesempatan kepada .iam #in untuk meloncat ke belakang dan menyusul gurunya lari pergi. -ek!"wa #ui!bo masi" mengejar!ngejar &eng $an dengan 'lmu Pedang 'm sin! kiam. Makin penasaran "atinya karena belum juga ia dapat merobo"kan pemuda, ini. $ebetulnya jangankan merobo"kan ujung pedangnya mala" belum perna" mencium ujung baju pemuda itu yang dengan gesit melompat ke sana ke mari dengan gerakan tidak karuan seperti orang ketakutan namun setiap lompatannya merupakan kelitan yang amat sempurna dan tepat untuk meng"indari serangan!serangan jurus 'm!sin #iam "oat. 9rang! orang yang berada di situ tadinya sedang sibuk meng"adapi lawan masing! masing maka tidak ada yang menarik per"atian akan kedatangannya &eng $an. $ekarang mereka mendapat kesempatan menonton mereka "eran dan juga k"awatir menyaksikan pemuda itu dikejar!kejar -ek!"wa #ui!bo. Pek .an $iansu adala" seorang toko" besar yang tajam pengli"atannya. Meli"at keadaan &eng $an sama sekali dia tidak ragu!ragu lagi ba"wa tentu pemuda ane" ini memiliki kepandaian "ebat akan tetapi karena dia pun maklum akan keganasan -ek!"wa #ui!bo maka dia segera berkata "-a!"a! "a sunggu" lucu sekali. -ek!"wa #ui!bo dengan pedangnya mengejar!ngejar seorang pemuda. Memalukan betul!" 387 Raja Pedang #arena -ek!"wa #ui!bo sendiri maklum ba"wa pemuda itu adala" seorang a"li waris 'm!yang $in!kiam sekarang meli"at pertempuran suda" ber"enti dan para serdadu suda" lari cerai!berai apa!lagi $iauw!ong!kwi suda" pergi juga ia merasa tidak ada "arapan kalau "arus mengamuk seorang diri. "&oca" kalau memang kau ada kepandaian kelak di T"ai!san kita bertemu pula!" katanya gemas dan sekali berkelebat nenek itu suda" pergi menyusul muridnya dan yang lain!lain yang suda" lari lebi" da"ulu. -ebat sekali akibat pertempuran itu. &anyak sekali lebi" dari empat pulu" orang tosu -oa!san!pai menggeletak mati atau terluka. /uga ada beberapa belas orang Pek!lian!pai terluka dan serdadu!serdadu itu meninggalkan mayat dan teman!teman terluka sebanyak tuju" pulu" orang lebi". )i tempat itu penu" dengan mayat dan orang!orang terluka dara" mewarnai rumput dan tana" mengerikan sekali. Lian &u Tojin masi" duduk bersila meramkan mata terluka "ebat dan juga mendapat guncangan batin yang berat. #wa Tin $iong dan Liem $ian -wa tidak keli"atan suda" lari turun gunung. #wa -ong T"io #i dan #ui Lok tela" tertawan dibawa lari ole" musu". Tinggal T"io &wee yang sekarang berlutut di depan kakek -oa!san!pai ini sambil menangis. -ari itu benar!benar mengalami pukulan "ebat pukulan dari luar dan dari dalam. &un Lim #wi berdiri di dekat gurunya menundukkan muka ikut berduka. Pek .an $iansu mengelus!elus jenggot dan memandang kepada &eng $an yang juga berdiri bingung karena tidak ta"u ke mana perginya para murid -oa!san!pai yang lain. "(dik &eng $an.....!" $eruan ini adala" suara Tan -ok yang datang berlari!lari. &eng $an juga girang dan dua orang ini saling berpelukan. "$yukur kau dan teman!temanmu keburu datang Tan!twako kalau tidak....." Tan -ok memandang ke ara" tubu"!tubu" yang malang melintang di tana" itu menarik napas panjang."(njing!anjing Mongol itu benar!benar keji dan sayang sekali tidak dari dulu!dulu -oa!san!pai ikut berjuang. Lebi" sayang lagi semua ini gara!gara murid #un!lun!pai yang robo" di bawa" pengaru" kecantikan wanita....." la menuding ke ara" mayat #wee $in. */angan "kau bicara sembarangari!" T"io &wee tiba!tiba meioncat dan memandang Tan -ok dengan mara". "(pa kaukira kau dan orang!orang Pek! lian!pai saja yang patriotik dan gaga", Paman #wee $in biarpun keli"atan bersala" akan tetapi sebetulnya semua itu dia lakukan demi menjalankan tugasnya sebagai seorang pejuang. )ia adala" pe!mimpin di kota raja terkenal dengan sebutan $i!eng"iong....." "(pa.....,," Tan -ok membelalakkan matanya. ")ia..... dia itu $i!eng"iong, $i! eng"iong dan /i!eng"iong adala" orang!orang yang memimpin gerakan kami dl sana..... orang!orang kepercayaan 5iu!tai"iap! &etulka" ini.....," Pek .an $iansu berkata "$iancai..... siancai....." ia menarik napas panjang. "$unggu" bangga "ati tua ini mendengar ba"wa #wee $in ternyata adala" seorang pejuang besar. &angga dan sedi" serta malu ba"wa dia tela" begitu buta se"ingga tidak dapat mengenal murid sendiri! (" #wee $in..... #wee $in..... tidak ber"arga pinto menjadi gurumu....." Tiba!tiba T"io &wee berseru 0" mana dia, Mana dia /i!eng"iong.....," Tan -ok makin kaget. "(pa, /i!eng"iong juga di sini, Mana dia," $emua orang mencari!cari dan mengingat!ingat akan tetapi mereka tadi tidak meli"at lagi adanya nona Lee .iok atau yang disebut /i!eng"iong ole" #im!t"ouw T"ian!li. 388 Raja Pedang "&etulka" /i!eng"iong tadi di sini, $iapaka" dia," tanya lagi Tan -ok ter"eran! "eran sedangkan &eng $an juga tertegun mendengar terbukanya ra"asia ini ingin benar dia mendengar keterangannya pula. Lian &u Tojin berdiri perla"an lalu memandang Tan -ok dan teman!temannya yang berdiri di belakangnya. Meli"at tadi &eng $an berpelukan dengan Tan -ok ketua -oa!san!pai ini bertanya D"&eng $an siapaka" tuan ini," &eng $an menjura. "Totiang dia ini adala" teman teecu yang gaga" perkasa. 2amanya Tan -ok dan diala" pemimpin pasukan gerilya Pek!lian!pai yang patriotik." Lian &u Tojin mengangguk!angguk *(" kiranya. Tan!eng"iong. Terima kasi" atas bantuanmu. (gaknya Tan!eng"iong mengenal dua orang pemimpin di kota raja yang disebut /i!eng"iong dan $i eng"iong." "Tentu saja mengenal Totiang. -anya, mengenal nama akan tetapi dua orang toko" itu adala" termasuk atasan saya #iranya $i!eng"iong adala" murid #un lun!pai sunggu" menggembirakan sekali dan sekaligus pandangan kami beruba" ter"adap #un!lun!pai. (kan tetapi.... siapaka" yang mengatakan ba"wa dia adala" $i!eng"iong," "Tak dapat diragukan lagi pasukan pemerinta" tadi menyerbu ke sini justeru untuk menangkap /i!eng"iong dan $i!eng"iong. $i!eng"iong adala".... murid Pek .an $iansu #wee $in. (dapun /i!eng"iong menurut pengakuan tadi adala" seorang nona muda bernama Lee .iok yang sekarang enta" pergi ke mana karena agaknya tadi meng"ilang ketika terjadi pertempuran. Mendengar ini Tan -ok segera bersama teman!temannya dengan penu" peng"ormatan mengangkat jena=a" #wee $in lalu merawat dan mengurusnya penu" peng"ormatan sebagaimana layaknya seorang pemimpin. /uga para tosu -oa!$an!pai mengurus mayat!mayat dan orang! orang yang terluka. )alam "al ini Lian &u Tojin membuktikan kelu"uran pribudinya dengan memerinta"kan anak muridnya untuk mengurus juga mayat!mayat serdadu Mongol ba"kan mengobati mereka yang luka dan membiarkan mereka pergi dengan aman. &eng $an yang tidak meli"at murid!murid -oa!san!pai mengajukan pertanyaan kepada T"io &wee "(dik &wee kenapa aku tidak meli"at -ong! moi dan dua orang saudaramu T"io #i dan #ui Lok, )an ke mana pula perginya #wa!lo!eng"iong dan bibi gurumu," )itanya begini tiba!tiba T"io &wee menangis lagi dan tidak dapat menjawab. Lian &u Tojin yang menjawab "&eng $an "ari ini -oa!san!pai mengalami ke"ancuran. #wa -ong T"io #i dan #ui Lok tertawan musu" dan ditangkap. (dapun #wa $in Tiong dan $ian -wa e" mereka juga lari dalam kekacauan tadi.D" Mendengar ini beruba" muka &eng $an. "-ong!moi tertawan musu", /uga saudara T"io #i dan #ui Lok, (" celaka biar kuusa"akan pertolongan....." &eng $an lari turun dari puncak. "Lim #wi kaubantula" dia!" bisik Pek .an $iansu. "$audara &eng $an tunggu!D Tubu" Lim #wi melesat mengejar &eng $an. /uga Tan -ok meloncat dan mengejar. "(dik &eng $an tunggu dulu.....!" (kan tetapi ane" sekali biarpun &eng $an keli"atannya "anya lari biasa saja sedangkan dua orang yang mengejarnya ini meloncat dan menggunakan ilmu lari cepat sebentar saja tubu" &eng $an suda" lenyap dan tidak mereka keta"ui ke mana ara" larinya. Terpaksa Tan -ok dan Lim #wi kembali ke puncak. 389 Raja Pedang "Lian &u totiang" kata Tan -ok dengan suara meng"ibur orang tua yang keli"atan berduka itu. "-arap Totiang jangan k"awatir. (dik &eng $an bukanla" orang biasa tentu dia akan berusa"a sekuat tenaga untuk menolong murid!murid -oa!san!pai yang tertawan itu. (ndaikata dia tak ber"asil percayala" saya akan mengera"kan teman! teman untuk pergi menolong mereka. $ekarang suda" jelas ba"wa murid #un!lun!pai tela" menjadi pemimpin pejuang yaitu mendiang #wee! eng"iong. )an sekarang -oa!san!pai tela" dimusu"i penjaja" maka tidak ada jalan lain kecuali melanjutkan cita!cita #wee!eng"iong. (langka" baiknya kalau mulai sekarang -oa!san!pai dan #un!lun!pai membantu perjuangan rakyat." Mendengar ucapan pemimpin gerilya Pek!lian!pai yang gaga" bersemangat ini Lian &u Tojin dan Pek .an $iansu sa!/ing pandang. Lian &u Tojin menarik napas panjang dan berkata. "$ebetulnya semenjak rakyat memberontak ter"adap penindasan pemerinta" penjaja" kami semua anggauta -oa!san!pai suda" merasa simpati dan ba"kan pinto sendiri suda" memberi perinta" kepada para anak murid supaya membantu perjuangan. $iapa kira pinto kena diakali ole" Pangeran $ouw #ian &i yang secara pengecut da"ulu tela" menculik dua orang cucu muridku. (kan tetapi dengan adanya penyerbuan "ari ini jelas ba"wa mereka memusu"i kami dan kami sekarang akan mengera"kan semua tenaga untuk membantu perjuangan mengusir penjaja"!penjaja" Mongol dari tana" air." "&agus Lian &u toyu!" seru Pek .an $iansu girang. "(ku sendiri "arus menebus kesala"an dan kebodo"anku karena tidak dapat mengenal #wee $in mulai sekarang #un!lun!pai juga akan menggabungkan diri dengan para pejuang. &ukan main girangnya "ati Tan -ok mendengar ini. $egera dia menjura dengan "ormat lalu menceritakan keadaan perjuangan sampai di mana kemajuan gerakan barisan rakyat dan bagian mana yang kiranya membutu"kan bantuan dari dua partai persilatan itu. ? ? ? )engan melakukan perjalanan cepat dan tak mengenal lela" &eng $an mengejar barisan pemerinta" yang tela" menawan #wa -ong T"io #i dan #ui Lok. (kan tetapi biarpun dia suda" ber"asil menyusul barisan yang sisanya tinggal beberapa pulu" orang saja itu dia tidak meli"at adanya tiga orang muda murid -oa!san!pai yang tertawan. 'a menjadi "eran dan juga curiga di samping merasa gelisa" sekali kalau mengingat akan nasib mereka apalagi kalau dia memikirkan #wa -ong. Malam "ari itu dia terus berlari cepat akan tetapi belum juga dia dapat menyusul mereka yang membawa tawanan!tawanan itu. la menduga ba"wa tentu -ek!"wa #ui!bo dan muridnya yang melarikan tawanan!tawanan itu maka dapat demikian cepat larinya. ;ntuk melenyapkan keraguannya dia menangkap seorang serdadu yang sedang berjaian bertiga dengan temannya sambil menggotong seorang teman ya"g luka. $erdadu!serdadu itu ter"eran! "eran dan ketakutan ketika dalam keadaan gelap itu berkelebat bayangan "itam dan ta"uta"u seorang tela" lenyap tak berbekas dan tak meninggalkan suara apa!apa! "(m..... ampunkan "amba....." $erdadu itu meratap!ratap ketika dia merasa betapa tubu"nya dibawa melompat tinggi dan diletakkan di atas ranting! 390 Raja Pedang ranting po"on yang tingginya bukan main dan bergoyang!goyang "ampir tak kuat mena"an tubu"nya. la mengira ba"wa tentu dia diculik ole" iblis karena semenjak tadi penculiknya tidak bicara juga tidak keli"atan mukanya karena selain gelap juga dia suda" tidak mampu menggerakkan kepala untuk menengok dan meli"at waja" orang yang mengempitnya. "-emmm kau masi" ingin "idup, #au suda" membantu orang!orang berdosa menculik tiga orang muda dari -oa!san!pai sekarang kau "endak kutinggalkan di sini biar jatu" dan mampus! -a!"a!"a!" &eng $an mengera"kan 'weekangnya membuat suaranya terdengar besar menyeramkan dan menusuk telinga. "(mpunkan "amba..... "amba "anyala" tentara biasa "anya mentaati perinta". "-ayo katakan siapa yang membawa pergi tiga orang muda itu, 5epat mengaku kalau tidak akan kucabut nyawamu sedikit demi sedikit!" 9rang itu makin percaya ba"wa yang mengganggunya ini tentu iblis karena sekarang suara itu terdengar tinggi melengking jau" bedanya dari tadi dan terdengar suara tidak keli"atan orangnya pula. "Mereka..... mereka dibawa ole" .iam kongcu dan rombongannya....." "#e mana," *#e markas besar di Tiang!bun!kwi...,. ")i mana letaknya Tiang!bun!kwi," $aking takutnya serdadu itu sampai tidak dapat memikirkan ba"wa kalau yang bertanya iblis kiranya akan ta"u pula ke mana tawanan!tawanan itu dibawa pergi. (kan tetapi dia suda" terlampau takut se"ingga tak dapat mempergunakan pikiran se"at pula. ")i sebela" barat kota raja...." la mena"an jeritnya karena merasa tubu"nya terjatu" ke bawa". la tidak ta"u ba"wa &eng $an menariknya dan membawanya turun. Ta"u!ta"u dia pada keesokan "arinya siuman dari pingsannya dan berada di bawa" sebatang po"on besar lagi tinggi. Tentu saja dia makin percaya ba"wa semalam dia diganggu setan maka dia lari secepat mungkin dari tempat itu! $ementara itu &eng $an menjadi girang setela" mendengar ba"wa tiga orang tawanan itu dibawa ole" rombong!n .iam #in ke Tiang!bun!kwi. $egera dia melakukan pengejaran di malam "ari itu juga. Perjalanan jau" itu tak membuat dia lema" semangat dia "anya ber"enti mengaso kalau lapar perutnya tak dapat diperta"ankan lagi dan "anya ber"enti mengaso sejenak untuk melemaskan urat!urat kakinya. Pada keesokan "arinya menjelang malam tibala" dia di Tiang!bun!kwi. &eng $an kaget dan k"awatir seka" ketika meli"at keadaan Tiang!bun!kwi. )usun di luar kota raja ini ternyata merupakan markas besar yang amat kuat menjadi pusat penjagaan kota raja sebeta" barat. )alam penyelidikannya dia mendengar ba"wa di situ berkumpul sedikitnya sepulu" ribu orang serdadu pemerinta" yang setiap "ari berpatroli melakukan penjagaan untuk mencega" penyerbuan lawan dari sebela" barat. )an #wa -ong bersama dua orang su"engnya dibawa ke markas yang kuat ini! &etapapun "ebatnya berita yang dia dengar tentang Tiang!bun!kwi &eng $an tidak takut. ;ntuk menolong tiga orang itu terutama sekali #wa -ong dia rela berkorban nyawa. $etela" "ari menjadi gelap dia ber"asil menyusup ke dalam benteng besar dan bersembunyi di balik wuwungan yang tinggi dan gelap. la mendengar ribut!ribut dan meli"at banyak tentara "ilir!mudik dan 391 Raja Pedang sibuk sekali seperti terjadi sesuatu yang penting. Lalu disusul suara terompet dan tambur. Lapat!lapat terdengar ole" &eng $an suara mereka menyatakan ba"wa ada tamu agung datang mengunjungi benteng itu. Terdengar kaki kuda dari luar dan..... berdebar jantung &eng $an ketika me!li"at ba"wa yang datang adala" Tan &eng #ui bersama Pangeran $ouw #ian &i dida"ului pengawal membawa bendera kebesaran dan diiringkan pengawal bersenjata lengkap. &eberapa orang perwira yang dipimpin komandan benteng itu sendiri menyambut kedatangan $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui. Meli"at cara mereka memberi "ormat kepada dua orang pendatang ini dapat diketa"ui ba"wa di samping $ouw #ian &i yang kedudukannya sebagai Pangeran Mongol juga Tan &eng #ui mempunyai kedudukan tinggs dan penting. $akit "ati &eng $an meli"at kakak kandungnya itu di"ormati sebagai seorang pembesar pemerinta" Mongol yang dalam pandangan matanya mala" sebaliknya yaitu sebagai antek atau anjing pemerinta" penjaja". Meli"at betapa rombongan itu memasuki ruangan setela" turun dari kuda &eng $an dengan "ati!"ati lalu melompat ke atas genteng di depan. $etela" mencari!cari dengan teliti dari atas ak"irnya dia ta"u ba"wa rombongan itu duduk dalam sebua" ruangan yang lebar dan amat terang. la membongkar genteng dan ak"irnya dapat juga pemuda itu mengintai ke bawa" dengan "ati!"ati. )ili"atnya banyak orang di ruangan yang luas itu dan kaget juga dia meli"at ba"wa -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi juga berada di ruangan yang luas itu. Tidak ketinggalan #im!t"ouw T"ian!li dan .iam #in yang agaknya sekarang rapat "ubungannya dengan ketua 2go!lian!kauw itu buktinya mereka duduk berdekatan dan .iam #in sering kali tersenyum! senyum kepada ketua 2go!lian!kauw yang masi" cantik itu. &eberapa ora"g perwira duduk pula di situ dan sekeliling ruangan terjaga ole" tentara yang memegang tombak. "$aya meng"aturkan banyak terima kasi" kepada /i!wi Locianpwe yangla" membantu penumpasan para pemberontak se"ingga ber"asil dengan terbunu"nya #wee $in yang ternyata adala" $i!eng"iong pemimpin pemberontak. /asa /i!wi dan para saudara tentu akan saya catat untuk diberi pa"ala" kata Pangeran $ouw #ian &i. "$ayang sekali /i!eng"iong yang ternyata adala" nona Lee .iok itu tak dapat tertangkap atau terbunu"" kata &eng #ui mencela. "Perempuan "ina itu diam!diam tela" lari tanpa diketa"ui orang selagi pertempuran "ebat terjadi. #alau tidak demikian mana dia mampu terlepas dari tanganku," -ek!"wa #ui!bo mendengus. $iauw!ong!kwi tertawa bergelak. #ui bo kau sendiri ketika itu repot meng"adapi seorang pemuda sastrawan gila mana kau ada kesempatan menangkap gadis yang diam!diam menjadi pemimpin pemberontak itu, -a! "a!"a!" "'blis tua bangka jangan sombong kau. Meng"adapi seorang pemuda gila mana aku sudi turun tangan, $ebaliknya kau "ampir tak sempat bernapas mena"an pedang ketua #un!lun!pai!" balas -ek!"wa #ui!bo mara". "$uda"la" "al yang suda" terjadi tak perlu diributkan pula" kata Tan &eng #ui suaranya tegas. "&iarpun dia sebagai /i!eng"iong amat merugikan kita setela" dia lari pergi apa artinya seorang musu" seperti nona muda itu, Pula kita dapat sekarang mengera"kan pasukan pergi menangkap orang tuanya. )engan mena"an orang tuanya apaka" nona itu ak"irnya takkan menyera"kan diri," 392 Raja Pedang Pangeran $ouw #ian &i menggebrak meja dengan mara" mengagetkan semua orang. "#eparat betul! $iapa kira di kota raja suda" berkeliaran mata! mata pemberontak demikian banyaknya. Tan!ciang!kun aku belum memberita"ukan kepadamu. $etela" timbul dugaanku ba"wa Lee .iok adala" /i!eng"iong aku segera menyuru" orang!orangku pergi menangkap orang tua s"e Lee itu akan tetapi ternyata ruma"nya tela" kosong. )ia sekeluarga tela" lari minggat dari kota raja pada malam "ari itu juga." Tan &eng #ui mengeluarkan seruan kaget. "(i""" kiranya begitu, 5elaka betul kalau begitu tentu ada kaki tangan pemberontak di kota raja yang tela" memberita"ukan lebi" da"ulu kepada mereka. "$egala usa"a kita digagalkan!" Pangeran $ouw #ian &i mengerutkan kening dan suaranya penu" penyesalan. "Penyerbuan ke -oa!san!pai mengorbankan banyak serdadu dan mengakibatkan permusu"an baru dengan 3"ak -oa!san dan #un!lun. 'ni benar!benar tak baik sekali (palagi kalau dili"at "asilnya "anya dapat menawan tiga orang anak murid -oa!san!pai yang tidak berarti." "$elain tiga orang muda itu kami masi" menawan dua orang anggauta Pek! lian!pai" kata komandan yang memimpin pasukan Mongol tadi nada suaranya me!ngandung penonjolan jasa. "-u"! (pa artinya dua orang anji"g Pek!lian!pai, -ayo gusur mereka semua ke sini! (dili mereka sekarang juga aku sendiri "endak memeriksanya!" seru Pangeran Mongol yang mengepalai usa"a pembasmian para pemberontak itu dengar suara mara". $emua orang yang berada disitu kecuali -ek!"wa #ui! bo dan $iauw ong!kwi bersama murid!murid mereka yang tinggal tenang! tenang saja menjadi gugup juga meli"at kemara"an pangeran yang berpengaru" tni. (ba!aba dikeluarkan dan beberapa orang serdadu pergi dari situ dengan sigapnya untuk menggusur para tawanan. 4ang mula!mula sekali diseret ke ruangan itu adala" seorang laki!laki setenga" tua yang bertubu" kurus kecil bermata tajam. <aja"nya yang terluka para". #edua lengannya dibelenggu di belakang tubu"nya dan dia didorong!dorong masuk ole" empat orang serdadu. "&erlutut kau!" $eorang serdadu mendorongnya sambil menekan tengkuknya untuk memaksa dia berlutut di depan $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui beserta para perwira yang duduk di situ. 9rang itu ter"uyung!"uyung "ampir robo" akan tetapi dia dapat menguasai dirinya se"ingga tidak sampai jatu" lalu berdiri tegak meng"adapi pangeran itu dan teman!temannya. Matanya terbuka lebar memandang penu" kebencian tubu"nya yang kecil kurus tegak lurus dadanya terangkat dibusungkan sedikit pun tidak keli"atan takut!takut atau meng"ormat. "Paksa ja"anam ini supaya berlutut!" Tan &eng #ui membentak. )ua orang tentara melangka" maju dan mulaila" mereka memukul dan menekan untuk memaksa orang itu berlutut. (kan tetapi semua usa"a mereka sia!sia belaka. $ampai orang itu robo" karena tidak ta"an akan pukulan!pukulan tetap saja dia tidak mau berlutut! "-a!"a!"a biarkan dia begitu" Pangeran $ouw #ian &i tertawa kagum. "#au benar!benar gaga" perkasa. $iapa ka" namamu," $ambil menggigit bibir mena"an sakit orang itu yang suda" dapat bangkit dan kini duduk di atas lantai karena tidak kuat berdiri lagi menjawab dengan suara kasar dan tegas. 393 Raja Pedang "(ku .ouw &un anggauta pimpinan regu Pek!lian!pai. $ekarang suda" tertawan mau bunu" bole" bunu"!" #embali Pangeran $ouw #ian &u tertawa. "9rang s"e .ouw kau benar!benar gaga" dan patut menjadi prajurit. ;siamu paling banyak empat pulu" ta"un tentu kau meninggalkan keluargamu. (paka". kau tidak ingin "idup dan mendapat kedudukan mulia dan mewa", 'ngat aku dapat mengampunimu dan mala" mengangkatmu menjadi perwira kalau suka memberi keterangan tentang dua orang yang kalian sebut $i!eng"iong dan /F!eng"iong." "-u" kaukira kami orang!orang Pek!lian!pai dapat disamakan dengan orang! orang -an yang suda" suka menjadi anjing!anjing penjilat pantat penjaja" Mongol, #ami adala" laki!laki sejati suda" berani berjuang demi tana" air dan bangsa tidak takut mati #au tentu Pangeran $ouw #ian &i Pangeran Mongol yang suda" terso"or menentang perjuangan kami. $ekarang aku .ouw &un suda" kautawan bole" bunu". 'ngat saja dan antek!antek serta anjing!anjingmu perjuangan rakyat ak"irnya pasti menang dan manusia! manusia macam kalian ak"irnya tentu akan terbasmi!" &ukan main mara"nya $ouw #ian &i. waja"nya yang tampan menjadi mera". "&awa dia keluar robek jadi empat dengan empat ekor kuda!" perinta"nya kepada para penjaga. &eng $an yang mendengarkan di atas genteng merasa ngeri dan timbul keinginan "atinya untuk menolong. la suda" mendengar tentang cara!cara meng"ukum yang amat keji dari pangeran ini di antaranya "ukuman robek menjadi empat potong. -ukuman ini dilakukan dengan cara mengikat dua lengan dan dua kaki orang itu pada empat ekor kuda yang kemudian dicambuk supaya lari ke ara" empat jurusan. )engan cara seperti ini tubu" orang akan robek menjadi empat potong yang ditarik ke empat jurusan ole" kuda!kuda kuat itu. &agaimana dia dapat membiarkan "al ini terjadi pada diri seorang patriot yang gaga" perkasa, -arus kutolong dia pikir &eng $an dengan "ati berdebar. la maklum ba"wa untuk menolong orang itu. sama sekali tidak sukar akan tetapi untuk ber"asil meloloskan diri dari tempat berba"aya itu masi" amat menyangsikan apalagi kalau orang!orang sakti di dalam itu keluar semua dan meng"alanginya. Tiba!tiba dia meli"at ca"aya berkelebat dalam ruangan itu. Tubu" .ouw &un yang tadinya diseret!seret ole" para penjaga itu robo" tak berkutik lagi dengan dada kiri tertembus pedang sedangkan Tan &eng #ui nampak memasukan lagi pedangnya yang sedikit pun tidak bernoda dara" lalu dia duduk kembali dengan tenang. &eng $an bengong. &ukan main "ebatnya gerakan kakak kandungnya itu. Mencabut pedang langsung menyerang dan tepat menusuk ke ara" jantung dilakukan demikian cepat dan tepatnya se"ingga dia sendiri sampai silau matanya memandang apalagi meli"at betapa pedang itu sama sekali tidak bernoda dara" benar!benar merupakan gerakan ilmu pedang yang luar biasa li"ainya. "-ebat..... "ebat..... itula" ilmu pedang yang "ebat!" terdengar $iauw!ong! kwi memuji. "Mirip gerak tipu ilmu pedangku! -em..... Tan!ciangkun siapa yang mengajarkan gerakan itu kepadamu," kata -ek!"wa #ui!bo. )iam!diam &eng $an juga merasa "eran ole" karena dia tadi pun merasa betapa gerakan ilmu pedang tadi mempunyai persamaan setidaknya sama dasarnya dengan ilmu pedangnya 'm!yang $in!kiam!$ut. 394 Raja Pedang "(" ilmu pedang pungutan dari jalanan mana ada "arganya mendapat per"atian Locianpwe," jawab Tan &eng #ui merenda" kepada -ek!"wa #ui!bo. 2enek ini masi" penasaran dan "endak bertanya lagi akan tetapi ia dida"ului Pangeran $ouw #ian &i yang bertanya dengan suara tak senang. "Tan!ciangkun kenapa kau membunu"nya, (pa kau tidak suka mendengar dia kujatu"i "ukuman tadi," Tan &eng #ui tersenyum dan menjuru kepada $ouw #ian &i. "-arap Taijin maa1kan kepadaku. (ku tadi tak kuat mena"an kemara"an menyaksikan kesombongan sikap setan pemberontak itu maka tela" berani turun tangan sendiri untuk melampiaskan kemara"an. &aru puas "atiku kalau suda" membunu"nya dengan tangan sendiri." $ouw #ian &i tersenyum juga. "#au agaknya luar biasa bencimu kepada orang Pek!lian!pai. -a!"a!"a....." Lalu kepada para penjaga pangeran ini memberi perinta" supaya membawa pergi mayat itu dan menyeret masuk orang kedua. -ati &eng $an panas dan peri". 'a merasa kecewa sekali meli"at kenyataan betapa kakak kandungnya memusu"i para pejuang yang dianggapnya pemberontak Meli"at kakak kandungnya sendiri dengar ganas membunu" seorang Pek!lian!pai yang demikian gaga" perkasa dan patriotik sunggu" membuat &eng $an merasa penasaran kecewa dan mara". #alau kau tak dapat menguba" pendirian agaknya aku sendiri akan memusu"imu pikirnya sambil memandang kepada kakak kandungnya yang suda" duduk di sebela" $ouw #ian &i meli"at orang kedua yang suda" diseret masuk. 9rang ini masi" muda belum tiga pulu" ta"un usianya tubu"nya besar dan kuat mukanya gaga". )ili"at tubu" dan mukanya benar!benar jau" bedanya dengan orang pertama tadi. (kan tetapi alangka" jau" pula bedanya sikap orang ini dengan yang tadi. &egitu diseret masuk orang ini suda" mengelu" dan tanpa diperinta" lagi dia menjatu"kan diri berlutut di depan Pangeran $ouw #ian &i. Meli"at sikap ini saja suda" muak perut &eng $an. "$iapa namamu dan apa yang "endak kaukatakan setela" kau tertawan," tanya Pangeran $ouw #ian &i agaknya gembira meli"at sikap tawanan ini. "-amba &"e Ti .i "amba..... "amba mo"on pengampunan Taijin..... "amba adala" seorang bekas pedagang di #wi!bin "amba..... "amba "anya ikut! ikutan saja di Pek!lian!pai bukan apa!apa..... "amba mo"on ampun....." 9rang itu lalu menangis ketakutan. "Pengecut "ina!" &eng $an memaki dalam "atinya dan ingin sekali dia menampar muka orang itu. (kan tetapi $ouw #ian &i tertawa bergelak lalu bertanya suaranya "alus. "&"e Ti .i gampang memberi ampun. (kan tetapi kau "arus memberi keterangan tentang dua orang pemimpinmu di kota raja yaitu /i!eng"iong dan $i!eng"iong. (pa yang kauketa"ui tentang mereka, )engan muka berseri penu" "arapan orang itu mengangkat muka dan berkata. "Tentu saja "amba ta"u tentang diri mereka itu Taijin! (kan tetapi sesuda" "amba memberi keterangan betulka" "amba akan diampuni dan dibebaskan," "$raaattt!" $inar pedang menyilaukan mata ketika &eng #ui mencabut pedangnya dan membentak "&edeba" kau! #eparat berlida" ular! Tak usa" kau memutar!mutar omongan kalau ta"u tentang mereka berdua lekas 395 Raja Pedang ceritakan. $oal pengampunan tak perlu disebut!sebut!" Pedangnya tergetar di tangannya membuat tawanan itu menjadi pucat sekali. -emmm &enar!benar dia benci kepada para pejuang pikir &eng $an. (kan tetapi kali ini tidak panas "atinya karena memang dia pun benci kepada &"e Ti .i yang berwatak k"ianat dan pengecut itu. "(m..... ampun....." &"e Ti .i gemetar seluru" tubu"nya ""amba..... "amba ta"u tentang /i!eng"iong dan $i!eng"iong ..... memang semenjak berta"un! ta"un nnereka itu terkenal sebagai pemimpin!pemimpin ra"asia di kota raja. &anyak mereka memberi ta"u kepada kami tentang keadaan perta"anan pasukan pemerinta". Tapi tak seorang pun di antara kami semua ta"u ba"wa $i!eng"iong adala" #wee $in murid #un!lun!pai sedangkan Di!eng"iong adala" nona yang bernama Lee .iok itu....." "2a" berterus terang lebi" baik" kata Tan &eng #ui sambil menyimpan pedangnya lagi. "#atakan sekarang kemana larinya nona Lee .iok atau /i!eng"iong itu jawab dan jangan membo"ong!" "-amba..... "amba mana ta"u.....," -amba "anya anggauta biasa..... "amba tidak ta"u dan mo"on ampun....." "-emrnm tikus macam ini untuk apa dilayani lagi Taijin, Tak patut diberi ampun lebi" baik di"ukum mampus agar semua anggauta Pek!lian!pai yang mendengar menjadi ketakutan" kata pula Tan &eng #ui dengan suara kejam. $ouw #ian &i tertawa lalu memberi perinta" kepada para penjaga. "&eri "adia" seratus kali rangketan!" &"e Ti .i mengelu" dan memo"on ampun akan tetapi dengan kasar para penjaga lalu memaksa dia menelungkup kemudian terdengar suara gebukan berkali!kali diseling /erit kesakitan tawanan itu. ".oblok! #enapa memukul seperti orang kelaparan tak bertenaga lagi, Pukul yang keras pada punggungnya!" bentak Tan &eng #ui. #asi"an juga &"e Ti .i. Pukulan tadi saja kalau dilanjutkan sampai seratus kali tentu dia takkan ta"an. $ekarang karena teguran Tan &eng #ui algojo yang melakukan "ukuman ini memperkeras pukulannya se"ingga dia menjerit!jerit seperti babi disembeli" diiringi suara ketawa para perwira dan serdaduu. &aru empat pulu" kali saja tulang punggungnya suda" pata"! pata" dan dia berkelojotan lalu tak berkutik lagi. $ouw #ian &i memberi perinta" supaya mayat kedua ini pun disingkirkan dari situ kemudian menyuru" para penjaga dengan suara keras. "&awa masuk tiga orang murid -oa!san!paiF"D &erdebar jantung &eng $an mendengar perinta" ini. Tadi meli"at. penyiksaan ter"adap diri &"e Ti .i timbul juga perasaan kasi"an di"atinya namun dita"an!ta"ankannya karena dia maklum ba"wa menolong &"e Ti .i berarti mendatangkan ba"aya besar bagi dirinya sendiri. $edangkan tujuan kedatangannya ke tempat itu adala" untuk menolong murid!murid -oa!san! pai terutama #wa -ong maka dia mena"an sabar memalingkan muka tidak mau memandang penyiksaan itu. $ekarang mendengar ba"wa murid!murid -oa!san!pai "endak dibawa masuk dia memandang penu" per"atian dan bersiap!siap menolong. la tela" memper"itungkan ba"wa kiranya di tempat seperti ini tak mungkin baginya untuk menolong tiga orang itu sekaligus maka dia mengambil keputusan untuk menolong #wa -ong seorang lebi" da"ulu baru kemudian merencanakan pertolongan T"io #i dan #ui Lok. 396 Raja Pedang Tiga orang muda itu #wa -ong T"io #i dan #ui Lok digiring masuk ruangan. $eperti juga yang lain!lain mereka dibelenggu kedua tengan mereka ke belakang. (kan tetapi tiga orang ini bersikap gaga" melangka" maju dengan kepala dikedikkan dan dada dibusungkan sedangkan sepasang mata mereka memandang tajam ke depan penu" sikap menantang. )iam!diam &eng $an kagum sekali meli"at sikap tiga orang murid -oa!san!pai ini. )an jantungnya berdebar ketika dia meli"at waja" #wa -ong yang cantik jelita itu agak pucat sepasang mata yang biasanya berseri dan bening itu kini berkilat!kilat penu" kemara"an. #wa -ong kau gaga" dan cantik sekali bisik "atinya dan keinginannya untuk menolong gadis ini makin menggelora kalan perlu akan dia pertaru"kan nyawanya. (gaknya karena maklum ba"wa tiga orang muda ini bukanla" tergolong pemberontak dan terdiri dari orang!orang gaga" perkasa para penjaga tidak berlaku kasar seperti ter"adap yang lain tadi. Mereka bertiga berdiri tegak di depan $ouw #ian &i dengan sikap angku" dan berani. "-a!"a!"a murid!murid -oa!san!pai benar!benar sombong! -emmm "endak kuli"at nanti kalau kalian suda" menggeletak tak berkepala tagi apaka" masi" dapat bersikap sombong seperti sekararig ini" kata Pangeran $ouw #ian &i dengan suara mengejek untuk menyembunyikan perasaannya yang tersinggung oie" sikap tiga orang muda ini. ")an "endak kuli"at juga apaka" tua bangka Lian &u Tojin yang melanggar janjinya itu dapat menolong kalian. -a!"a!"a!" "Manusia berbatin renda"!" terdengar suara #wa -ong memaki suaranya nyaring sekali. "$iapaka" yang takut akan mati, (nak murid -oa!san!pai tidak takut matDt dan kalau kau si "ina "endak membunu" kami silakan silakan. Tak perlu kau menyebut!nyebut nama besar guru kami. (dala" kau yang berbuat "ina da"ulu kau tela" menculik aku dan suciku dan kaupergunakan itu untuk memaksa su"u berjanji untuk tidak membantu kaum pejuang. (kan tetapi kiranya kau yang melanggar janji kau datang membawa anjing!anjingmu menyerbu -oa!san. -emmm mati sebagai orang gaga" seribu kali lebi" baik daripada "idup sebagai manusia renda" macam engkau! -ampir saja &eng $an bertepuk tangan memuji mendengar ucapan dan meli"at sikap #wa -ong yang gaga" perkasa ini. $ouw #ian &i memukul meja di depannya se"ingga terdengar suara #eras. "Perempuan liar. )i sini kau masi" "endak bersikap gaga"!gaga"an, -ermm "ukuman mati masi" terlampau ringan bagimu setela" kau berani mengeluarkan ucapan kurang ajar tadi. Li"at nanti aku akan membikin kau menjadi lebi" "ina daripada yang paling "ina. (ku akan memberikan kau sebagai barang permainan sepasukan tentaraku yang paling renda" pangkatnya. -a!"a!"a!" $uara ketawa Pangeran $ouw #ian &i menyeramkan sekali dan &eng $an meli"at betapa waja" #wa -ong menjadi makin pucat dan tubu" gadis itu menggigil akan tetapi tetap saja gadis itu rmemandang kepada pangeran ini dengan mata mendelik. &eng $an bergidik ketika mendengar ucapan pangeran itu dan meli"at betapa serdadu!serdadu yang berdiri di barisan belakang tertawa!tawa dan saling berbisik dengan sikap kurang ajar sekali. /uga dia meli"at #ui Lok dan T"io #i menjadi pucat. T"io #i menole" ke ara" #wa -ong lalu berkata. "$umoi berkatala" sedikit "alus ingat ba"wa kita tela" berada di tangan musu". &iarla" aku menyera"kan nyawaku untuk keselamatanmu." #emudian 397 Raja Pedang pemuda ini berkata kepada $ouw #ian &i "Taijin kami tiga orang murid -oa! san!pai tidak gentar meng"adapi "ukuman mati. (kan tetapi demi prikemanusiaan jangan menjatu"kan "ukuman yang demikian "ina dan renda" kepada sumoiku. #alian bole" meng"ukum aku bole" mencincang "ancur tubu"ku akan tetapi bebaskanla" sumoiku ini. &iarla" badanku menjadi penggantinya."D #ui Lok cepat berkata "Tidak! (kula" yang bersedia menggantikan "ukuman -ong!moi. Taijin aku cinta kepada -ong!moi jangan ganggu dia biarla" kaujatu"kan "ukuman yang se"ebat!"ebatnya kepada diriku saja asal kaubebaskan -ong!moi!" "Lok!te tutup mulutmu! -ong!moi adala" tunanganku calon isteriku. #wa! supek suda" merencanakan untuk menjodo"kan dia dengan aku. Maka sebagai tunangannya akula" yang patut membelanya dengan pengorbanan jiwa "$iapa bilang bertunangan, -al itu belum resmi dan -ong!moi sendiri pun belum menerimanya. )ia tidak mencinta padamu dan aku..... cintaku kepadanya lebi" besar dan suci!" &eng $an menggeleng!geleng kepalanya. Tolol mereka berdua pikirnya. Masa di dalam keadaan seperti itu mereka masi" memperebutkan cinta kasi" #wa -ong, /uga #wa -ong menjadi gemas sekali. "/i!wi $u"eng mengapa meributkan urusan itu, (pa pun "ukumannya ak"irnya orang mesti mati $iapa takut mati," $ementara itu keli"atan Tan &eng #ui berbisik!bisik kepada Pangeran $ouw #ian &i dan pangeran itu mengangguk!angguk dan tersenyum seperti iblis. )iam!diam &eng $an mendongkol sekali. 5elaka pikirnya. #akak kandungnya itu ternyata ja"at dan berbisa melebi"i ular tentu suda" mengajukan usul yang amat keji untuk meng"ukum tiga orang murid -oa!san!pai ini. (kan tetapi dia merasa belum waktunya turun tangan "endak meli"at perkembangannya terlebi" jau". $ouw #ian &i suda" tertawa lagi suara ketawanya licik lalu dia berkata "$eorang di antara kalian berani rela berkorban, tanyanya jelas ditujukan kepada T"io #i dan #ui Lok. "(ku rela berkorban nyawa untuk sumoi!" kata T"io #i. "Tidak lebi" baik aku saja. (ku akan mati seribu kali untuk menolong -ong! moi yang tercinta" kata #ui Lok. Pangeran itu tertawa lagi. "&agus kalian ini orang!orang muda mabuk cinta. #alau seorang di antara kalian mati yang lain akan bebas dan pergi bersama nona ini menjadi suaminya. 2a" sekali lagi siapa di antara katian mau mati dan mermberikan nona ini kepada yang lain," <aja" dua orang saudara itu seketika menjadi pucat mulut mereka terbuka tapi tidak ada suara keluar. $ampai lama mereka diam saja dan "anya suara ketawa $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui yang terdengar. )iam!diam &eng $an gemas sekali kepada dua orang muda murid -oa!san!pai itu. &enar!benar tolol dan mau saja dijadikan ba"an kelakar. "$ekarang keputusanku begini" kata pula $ouw #ian &i setela" berkedip main mata kepada Tan &eng #ui. "#alian berdua bole" bertanding dan nona ini akan kuberikan keoada pemenang pertandingan." $etela" berkata demikian pangeran ini mencabut pedangnya dan dua kali tabas terbebasla" belenggu yang mengikat tangan kedua orang muda itu. "(mbilkan dua batang pedang" katanya lagi. )ua orang penjaga maju menyera"kan dua 398 Raja Pedang batang pedang kepada T"io #i dan #ui Lok. $eperti orang dalam mimpi tanpa disadari lagi dua orang muda itu menerima pedang di tangan sinar mata mereka penu" dendam dan na1su membunu"! "T"io!su"eng dan #ui!su"eng apaka" kalian tela" gila," teriak #wa -ong dengan gemas sekali. "$etela" bersenjata tidak segera meng"ancurkan musu" mala" saling gempur sendiri. Mana kegaga"an kalian," )ua orang muda itu narnpak ragu!ragu mendengar ucapan gadis yang mereka cinta ini. (kan tetapi mereka jeri" untuk menyerang musu" yang begitu banyaknya pula mereka dapat berbuat apaka" dengan adanya lawan yang selain banyak juga sakti!sakti itu, $etela" Pangeran Mongol ini sekarang menjanjikan kebebasan dan diri #wa -ong kepada pemenang bukanka" ini jalan satu!satunya untuk dapat bebas bagi mereka setidak! tidaknya bagi dua orang di antara mereka, "$umoi urusan dirimu di antara kami memang tak perna" akan beres tanpa ada keputusan terak"ir. $ala" seorang di antara kami "arus mati lebi" dulu agar yang "idup dapat memperole" dirimu" kata T"io #i dengan suara tegas. "#ui Lok kau mulaila"!" #ui Lok meragu sejenak akan tetapi segera dia memandang kepada #wa -ong dan berkata "(dik -ong kalau aku yang ka/a" dan mati biarla" kau "idup ba"agia dengan $u"eng." $etela" berkata demikian pedangnya menyambar dan dia suda" mulai membuka serangan. T"io #i cepat menangkis dan segera dua orang pemuda murid -oa!san!pai ini suda" saling serang dengan "ebat dan seru. )engan air mata berlinang #wa -ong meli"at pertempuran ini. la merasa amat menyesal dan kecewa akan kebodo"an tiga orang su"engnya itu yang begitu tolol se"ingga mau dipermainkan ole" Pangeran Mongol kecewa meli"at su"eng!su"engnya itu di dalam ta"anan musu" masi" meributkan soal cinta dan masi" saling memperebutkan dirinya. )a"ulu ketika masi" berada di -oa!san ia kadang!kadang merasa bangga dan senang meli"at dua orang pemuda ini bersaing untuk merebut "atinya akan tetapi sekarang ia merasa malu sekali akan sikap mereka. la anggap mereka itu berwatak renda". (ir matanya makin deras mengalir keluar dan terbayangla" waja" &eng $an. (langka" jau" bedanya dua orang su"engnya ini dengan &eng $an. #alau saja ia tertawan musu" bersama &eng $an kiranya takkan begini jadinya. Takkan begini sikap &eng $an yang tak perna" meninggalkan lubuk "atinya. Teringat akan &eng $an air matanya makin deras mengucur. (langka" rindu "atinya untuk bertemu sekali lagi dengan pemuda itu sebelum ia tewas di tangan musu" sebentar saja untuk menyatakan perasaan cinta kasi"nya. Pertempuran antara T"io #i dan #ui Lok berjalan makin seru dan ramai. Memang kedua orang muda ini setingkat kepandaiannya apalagi mereka memang terdidik semenjak kecil dalam satu perguruan tentu saja suda" saling mengenal gerakan masing!masing. &agi orang yang mengenal ilmu pedang -oa!san!pai tentu menyangka mereka itu main!main saja atau sedang berlati" akan tetapi bagi orang luar mereka keli"atan sedang bertempur dengan "ebat karena memang ilmu pedang -oa!san!pai keli"atan amat cepat dan bergaya inda". $esunggu"nya mereka ini sama sekali tidak main!main melainkan saling serang dengan mengeluarkan gerakan!gerakan mematikan. Tiada lagi pili"an bagi T"io #i dan #ui Lok. Mereka "arus memili" satu antara dua membunu" lawan untuk bebas ber!sama #wa -ong atau 399 Raja Pedang terbunu". $uda" tentu saja tak seorang diantara mereka sudi mengala" bukan persoalan matl "idup yang penting bagi mereka melainkan persoalan mendapatkan atau ke"ilangan diri #wa -ong yang mereka cinta! *T"io!su"eng! #ui!su"eng! )engarkan aku baik!baik!" tiba!tiba #wa -ong berseru nyaring dengan suara terisak. ")engar sumpa"ku ini siapapun juga di antara kalian yang menang dalam pertandingan ini aku tidak sudi menjadi isterimu! 2a" dengar! $iapa pun juga yang menang takkan menjadi suamiku mala" akan menjadi musu" besarku selama "idup karena tela" membunu" seorang saudara seperguruan!" $eketika waja" dua orang pemuda -oa!san itu menjadi pucat dan pedang mereka terta"an. Pelu" memenu"i le"er dan muka mata mereka memandang ke ara" #wa -ong dengan sedi" kaget dan bingung. "$umoi..... kalau begitu..... siapaka" yang kau..... kaucinta," tanya T"io #i dengan suara serak. "4a katakan siapa orangnya yang kaucinta -ong!moi agar kami tidak penasaran dan tidak menganggap kau membo"ong untuk mencega" kami saling bertempur" kata #ui Lok dengan waja" pucat. #wa -ong bingung mendengar kata!kata mereka itu. la maklum ba"wa kalau ia tidak bisa menjawab keduanya tentu akan bertanding lagi karena menganggap ba"wa dia "anya membo"ong untuk mencega" mereka saling serang. #alau ia mengakua" bukanka" "al itu amat memalukan, (kan tetapi keadaan suda" mendesak daripada kedua su"engnya mati saling serang lebi" baik mereka itu tewas sebagai orang!orang gaga". Pula dia sendiri suda" tidak mempunyai "arapan untuk "idup lebi" lama lagi atau keluar dari tempat ini dengan selamat maka apa sala"nya kalau ia mengeluarkan isi "atinya, )engan muka mera" air mata mengalir di kedua pipinya tapi sambil mengangkat dada dan dengan suara yang nyaring ia berkata. "(ku mencinta kanda &eng $an" Pada saat itu terdengar suara ketawa keras. "-a!"a!"a!"a!"a! #iranya nona manis ini tidak suka menjadi isteri seorang di antara su"engnya." )an cepal sekali seperti terbang saja ta"u!ta"u tubu" .iam #in suda" berada di tenga" ruangan itu. la menole" ke ara" $ouw #ian &i dan menjura sambil berkata. "Taijin tadi menyatakan ba"wa siapa yang menang akan mendapatkan diri nona #wa -ong yang manis ini. $ekarang dua orang -oa!san ini tidak mau lagi saling serang agaknya biarla" "amba merobo"kan mereka berdua dan "adia"nya tentu saja diri nona manis ini. Meng"arapkan perkenan Taijin." ".iam #in bukanka" nona yang satu lagi dari -oa!san!pai yang kau cinta," tanya $ouw #ian &i sambil tersenyum. .iam #in tertawa lagi memandang ke ara" #wa -ong sambil menyeringai. "4ang itu juga cinta yang ini juga suka. #alau bisa kedua!duanya pun bole". -a!"a!"a!" ")asar mata keranjang. 2a" kau"adapi dua orang itu kalau kau menang bole" kauambil nona ini" kata $ouw #ian &i pula sambil tertawa geli. $ementara itu pengakuan #wa -ong ba"wa dia mencinta &eng $an tadi memang suda" dapat diduga lebi" dulu ole" T"io #i dan #ui Lok. )a"ulu di puncak -oa!san ketika #wa Tin $iong "endak memaksa #wa -ong nnenika" dengari T"io #i gadis ini pun memberontak dan menolak mala" berani mengaku di depan aya"nya ba"wa dia suka kepada &eng $an. (kan tetapi da"ulu itu mereka semua mengira ba"wa #wa -ong yang terkenal keras "ati 400 Raja Pedang keras kepala itu mengaku demikian "anya untuk mencari alasan penolakannya belaka. Pada waktu itu siapa bisa percaya ba"wa #wa -ong mencinta seorang pemuda tolol seperti &eng $an, Tapi pengakuan sekarang ini lain lagi tak mungkin #wa -ong main!main di depan jurang kematian. )ua orang saudara seperguruan ini saling pandang dan rnata mereka menjadi basa". $unggu" mereka senasib sependeritaan. #eduanya ke"ilangan aya" dan keduanya sekarang ke"ilangan kekasi". )alam pertemuan pandang mata ini sekaligus lenyap semua kebencian lenyap semua persaingan dan timbulla" kasi" sayang antara saudara seperguruan yang mesra. Timbul kasi" sayang dan kesetiakawanan. &aru terbuka mata "ati mereka betapa mereka tadi bersikap pengecut dan amat mementingkan diri sendiri saja. &aru teringat ba"wa sebagai murid!murid -oa!san!pai se"arusnya mereka bersikap gaga" perkasa meng"adapi kematian di tangan musu" dengan pedang di tangan siap mati demi membela kebenaran apalagi dalam "al ini membela tana" air dan bangsa. "Lok!te mari kita basmi anjing!anjing penjaja"" bisik T"io #i. "#i!su"eng aku se"idup semati denganmu!" #eduanya melangka" maju saling peluk dengan air mata bercucuran. #emudian keduanya membalik meng"adapi .iam #in dengan pedang di tangan. #ini pedang itu tetap dan koko" dalam genggaman tangan orang!orang yang suda" siap memperta"ankan diri sampai titik dara" terak"ir! $ambil tertawa!tawa .iam #in mencabut pedang di tangan kanan dan suling di tangan kiri kemudian membentak keras dan tubu"nya berkelebat ke depan. )engan gerakan cepat sekali dia tela" mengirim serangan bertubi! tubi ke ara" T"io #i dan #ui Lok. Tentu saja dua orang pemuda -oa!san i"i segera menangkis dan balas menyerang. 2amun segera dapat diketa"ui ba"wa tingkat kepandaian mereka masi" jau" di bawa" .iam #in karena biarpun mengeroyok dua segera sinar pedang .iam #in mendesak dan menindi" kedua pedang mereka. &etapapun juga karena dua orang pemuda ini sekarang bertempur dengan semangat menyala!nyala dan nekat tidak muda" bagi .iam #in untuk merobo"kan mereka dalam waktu singkat. Tadinya ketika meli"at dua orang murid -oa!san!pai itu saling serang untuk rnemperebutkan diri #wa -ong &eng $an merasa amat kecewa dan muak sekali se"ingga dia tidak ambil peduli. &a"kan kiranya dia akan mendiamkan saja andaikata meli"at dua orang pemuda itu tewas di tangan musu". (kan tetapi sekarang meli"at peruba"an sikap mereka dia menjadi ter"aru dan girang serta kasi"an juga. Meli"at betapa mereka berdua sekarang mati! matian memperta"ankan diri dari serangan .iam #in yang ganas dan keji serta maklum ba"wa tak lama lagi mereka tentu akan robo" &eng $an lalu mengambil keputusan untuk turun tangan sekarang juga. &etapapun juga ak"irnya dia "arus turun menolong #wa -ong. "$audara T"io #i dan #ui Lok berikan iblis ular ini kepadaku!" $ambil me! ngeluarkan seruan nyaring ini &eng $an suda" melayang turun dan ta"u!ta"u dua orang seperguruan dari -oa!san!pai itu tertolak mundur sampai beberapa tindak ke belakang sedangkan .iam #in yang mendesak maju merasa tangannya sakit sekali. (langka" kagetnya ketika dia meli"at betapa pedangnya di tangan kanan suda" pinda" tangan sekarang dipegang ole" pemuda yang bukan lain adala" Tan &eng $an si pemuda sastrawan yang lema" dan tolol! .iam #in yang mukanya kepucat!pucatan itu menjadi makin pucat sejenak dia berdiri terlongong. .eger di tempat itu ketika ta"u!ta"u 401 Raja Pedang muncul &eng $an. &ukan saja para penjaga yang kaget juga orang!orang sakti seperti $iauw!ong!kwi dan -ek!"wa #ui!bo terkejut bukan main juga malu karena mereka sebagai orang!orang sakti sampai tidak ta"u ba"wa di atas genteng bersembunyi seorang muda yang agaknya tela" mengintai semenjak tadi. (dapun T"io #i dan #ui Lok yang meli"at munculnya &eng $an dan menyaksikan ke"ebatan pemuda ini yangg sekaligus dapat merampas pedang .iam #in menjadi girang dan kagum bukan main. Mereka memutar pedang dan berteriakla" T"io #i. "$audara &eng $an lekas kau selamatkan $umoi!" "&etul! #au larikan -ong!moi biar kami berdua mena"an mati!matian!" teriak pula #ui Lok sambil siap!siap mena"an penyerbuan para musu" yang amat banyak itu. 4ang paling girang adala" #wa -ong. $eperti tela" diceritakan di bagian depan gadis ini suda" maklum akan keli"aian &eng $an mala" suda" secara berterang mengaku cinta akan tetapi 'a kecewa mendengar pengakuan &eng $an yang ternyata "anya suka kepadanya sebagai seorang kakak membuat ia pata" "ati dan lari pergi. Tadinya ia suda" merasa kecewa dan benci kepada &eng $an akan tetapi sekarang meli"at munculnya pemuda yang suda" ber"asil menguasai cinta kasi"nya itu timbul pula perasaan mesra dan dia berseru girang. "$an!ko ak"irnya kau datang juga menolongku!" (kan tetapi &eng $an tak dapat atau tak sempat menjawab semua seruan ini karena pada saat itu melayang beberapa orang yang segera menyerangnya dengan "ebat. Mereka ini adala" $iauw!ong!kwi -ek!"wa #ui!bo dan .iam #in yang tidak malu!malu lagi lalu mengeroyoknya. &eng $an memutar pedang rampas!nnya dan melayani mereka mainkan 'lmu Pedang 'm!yang $in!kiam!sut yang sekaligus merupakan gundukan sinar pedang yang amat "ebat bagaikan nyala api berkobar!kobar da"syat meng"antam tiga orang lawannya. -ek!"wa #ui!bo suda" ta"u ba"wa pemuda ini memiliki 'm!yang $in!kiam!sut maka dia tidak amat "eran yang amat kaget dan "eran adala" $iauw!ong!kwi dan .iam #in. $ementara itu T"io #i dan #ui Lok maju menyerbu Pangeran $ouw #ian &i yang mereka anggap adala" pemimpin 3"ak musu". (kan tetapi sebelum senjata mereka dapat mendekati pangeran itu beberapa orang perwira tela" meloncat maju dan meng"adapi mereka. $ebentar saja T"io #i dan #ui Lok tela" dikeroyok ole" empat orang perwira yang berilmu tinggi dan mereka berdua kembali terdesak "ebat. #wa -ong yang masi" terbelenggu tangannya dapat menonton dengan "ati berdebar akan tetapi pandang matanya selalu diara"kan kepada &eng $an. -atinya gelisa" akan tetapi juga lega tidak penasaran seperti tadi. $ekarang ia mempunyai keyakinan ba"wa andaikata ia mati &eng $an juga tewas di tangan musu" kalau &eng $an ber"asil tentu ia akan diselamatkan pemuda pujaan "atinya itu. Mati "idup bersama &eng $an dan ia takkan penasaran lagi <aja" yang tadinya pucat menjadi agak kemera"an air matanya ber"enti meniti# dan pandang matanya berseri!seri. #alau dua orang murid -oa!san!pai itu suda" nekat dan tidak mengenal takut lagi sedangkan #wa -ong juga dalam kegembiraannya meli"at &eng $an tidak gentar meng"adapi kematian adala" &eng $an yang diam!diam merasa k"awatir sekali. Memang dengan ilmu pedangnya dia masi" dapat memperta"ankan diri kalau "anya dikeroyok ole" -ek!"wa #ui!bo $iauw!ong! 402 Raja Pedang kwi dan .iam #in saja. (palagi penyerangan -ek!"wa #ui!bo mempergunakan 'lmu Pedang 'm!sin #iam!sut yang suda" di"a1alkan benar. )engan ilmu pedangnya dia tidak "anya dapat memperta"ankan diri ba"kan dapat menyerang dengan gerakan!gerakan da"syat se"ingga setela" berlangsung dua pulu" jurus ujung pedangnya dengan sinarnya yang gemilang ber"asil melukai pundak .iam #in membuat pemuda itu ter"uyung mundur dengan ketakutan dan tidak berani maju lagi. (kan tetapi meli"at keadaan T"io #i dan #ui Lok yang suda" terdesak "ebat apalagi meli"at #wa -ong yang terbelenggu dan tak berdaya sama sekali "atinya gelisa" bukan main. #ek"awatirannya terbukti ketika terdengar seruan mengadu" dan #ui Lok ter"uyung!"uyung pa"a kirinya terluka golok lawan. T"io #i memutar pedang dengan mara" akan tetapi dia pun "ampir robo" ketika pundak kirinya kena dikemplang toya seorang perwira. )ua orang muda ini mengamuk "ebat suda" merobo"kan empat orang lawan akan tetapi karena jumla" lawan lebi" besar dan selalu yang robo" ada penggantinya ak"irnya mereka terluka. 2amun patut dikagumi semangat T"io #i dan #ui Lok biarpun suda" terluka mereka masi" memutar pedang dan 'lmu Pedang -oa! san!pai yang cepat itu membuat para pengeroyok mereka belum dapat mendekati dua orang pemuda itu. "$ouw #ian &i! Tan &eng #ui! apaka" kalian tidak malu, Lepaskan tiga orang anak murid -oa!san!pai. &ukanka" da"ulu kalian suda" berjanji dengan Lian &u Tojin takkan memusu"i -oa!san!pai," &eng $an berteriak!teriak. Tanpa ragu!ragu dia menyebut nama kakaknya begitu saja karena suda" timbul kebencian dalam "atinya ter"adap kakak kandungnya jitu yang dianggapnya terlalu keji. #eli"atan Tan &eng #ui berbisik!bisik kepada $ouw #ian &i. &ukan main li"ainya &eng $an biarpun sedang meng"adapi pengeroyokan orang!orang sakti dia masi" dapat mendengar percakapan mereka. "Taijin kalau kita ampunkan mereka banyak keuntungan yang akan kita dapat bisik Tan &eng #ui. Pangeran itu mengerutkan keningnya. "-emmm Tan!ciangkun apaka" kau kasi"an meli"at adik kandungmu," Tan &eng #ui tertawa. "-a kiranya Pangeran suda" ta"u akan "al itu. Memang dia itu adik kandungku yang dulu lenyap ditelan air ba". (kan tetapi setela" dia menjadi pembantu pemberontak mana ada "ubungan dara" lagi antara dia dan aku, ;sulku "anya untuk kebaikan kita bukan untuk aku pribadi. Pertama dengan mengampunkan murid!murid -oa!san! pai tentu Lian &u Tojin akan berterima kasi" dan akan melupakan permusu"an dengan kita takkan suka membantu para pemberontak. #edua kalinya kuli"at boca" itu li"ai sekali ilmu silatnya. #alau dia mau berjanji takkan memusu"i kita apalagi kalau mau membantu bukanka" dia akan merupakan tenaga bantuan yang mala" lebi" "ebat daripada para locianpwe itu, )an lebi" baik lagi kalau dapat mengikatkan dia dengan -oa!san!pai misalnya dengan.... mengawinkan dia dengan gadis -oa!san!pai ini se"ingga mau tak mau dia tentu takkan mengingkari perjanjian -oa!san!pai dengan kita. Lalu diatur begini.....* $uara Tan &eng #ui menjadi bisik!bisik dan &eng $an yang didesak "ebat ole" -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi tak dapat menangkap lagi apa yang diucapkan kakak kandungnya itu. )iam!diam dia mendongkol sekali dan lebi" "ati!"ati ter"adap kelicikan orang. 403 Raja Pedang Tiba!tiba Pangeran $ouw #ian &i berdiri dari kursinya dan berseru menyuru" orang!orangnya ber"enti menyerang. T"io #i dan #ui Lok yang ditinggalkan para pengeroyoknya menjadi lemas dan setela" ber"enti bersilat mereka mereka pening dan robo" tak bertenaga lagi. &eng $an juga melompat ke belakang ketika -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi menunda penyerangan mereka. )engan tenang dan penu" tantangan &eng $an berpaling kepada $ouw #ian &i. "-emmm permainan apalagi yang "endak kaukeluarkan Pangeran," tanyanya. "9rang muda kau "ebat sekali. $ayang kalau orang seperti kau dan teman! temanmu ini sampai tewas di sini." "-emmm muda" saja kau bicara. $iapa bilang kami akan tewas, Mungkin kau yang akan mati lebi" dulu!" jawab &eng $an. "-a orang muda selain "ebat kau pun sombong dan berani sekali! Tidak perlu lagi kau membuka mulut besar di sini karena kau pun tentu maklum ba"wa andaikata kepandaianmu berlipat sepulu" kali belum tentu kau dan teman!temanmu akan dapat lolos dari tempat ini. (pa kau "endak berkuku" ba"wa kau dapat melawan ribuan orang tentara kami, Masukmu ke sini mungkin dapat kaulakukan karena kurang telitinya penjagaan akan tetapi bagaimana kau akan dapat lari pergi, Li"at!" Telunjuk pangeran ini menuding ke sekelilingnya dan &eng $an dengan lirikan matanya mendapat kenyataan ba"wa tempat itu suda" terkurung rapat ole" ribuan orang tentara. &a"kan di atas genteng sekarang tela" siap menanti banyak sekali tentara dengan anak pana" terpasang di busur. /angankan seorang manusia seekor burung yang pandai terbang sekalipun kiranya takkan mungkin meloloskan diri dari tempat itu. (kan tetapi dia masi" bersikap tenang!tenang saja mala" sekali meloncat dia tela" berada di dekat #wa -ong sekali renggut dan sekali tepuk dia tela" ber"asil memutuskan tali belenggu lengan gadis itu dan membebaskannya daripada totokan. "$an!ko biarla" kita mati bersama....." #wa -ong berkata mesra dan tanpa ragu!ragu atau malu!malu lagi ia merangkul lengan tangan &eng $an. Meli"at ini T"io #i dan #ui Lok yang suda" lemas itu menjadi pucat dan mengelu" dalam "ati. Mereka berebut mati!matian kiranya gadis itu memili" orang lain! "Pangeran $ouw #ian &i sekarang apa yang menjadi maksud ke"endakmu," dengan tenang &eng $an bertanya. /angan kaukira ba"wa kami berempat takut akan kematian. 9rang!orang gaga" rela berkorban nyawa demi kebenaran dan keadilan." "&agus kau benar!benar gaga" perkasa &eng $an. )an kami amat suka meli"at orang!orang gaga" seperti kalian itu sayang kalau sampai tewas. #alian masi" muda berkepandaian tinggi." "(pa maksudmu, &erterusterangla"!" kata &eng $an tak sabar lagi mendengar musu" memuji!muji itu. $ouw #ian &i tertawa. "&eng $an sebetulnya -oa!san!pai bukanla" musu" kami selama -oa!san!pai tidak membantu kaum pemberontak. Permusu"an kecil ini "anya terjadi karena sala" 1a"am. $ekarang meli"at ba"wa tidak ada kaum pemberontak berusa"a menolong murid!murid -oa!san!pai yang tertawan kami anggap tiada perlunya permusu"an diteruskan. #ami bebaskan kalian berempat dan sebagai tanda persa"abatan marila" kita makan minum bersama. 404 Raja Pedang &ukan main girangnya "ati T"io #i dan #ui Lok mendengar ini. /uga #wa -ong girang sekali dipeluknya lengan &eng $an lebi" erat lagi sambil berbisik "$an!ko semenjak sekarang jangan kautinggalkan aku lagi....." "Tenangla" -ong!moi tenangla" kau....." &eng $an berkata sambil mengelus!elus pundak gadis itu dalam "atinya bingung sekali menyaksikan sikap #wa -ong seperti ini. Tentu saja di tempat itu disaksikan ole" banyak orang dia merasa amat malu meli"at sikap #wa -ong akan tetapi juga tidak berani menegurnya karena k"awatir akan menyinggung perasaan orang. Pikirannya masi" penu" ole" ucapan Tan &eng #ui kepada Pangeran $ouw #ian &i tadi dan otaknya diputar untuk mencari jalan keluar dari tempat itu. Terang ba"wa kalau dia nekat mengamuk tiga orang murid -oa!san!pai ini akan celaka. &a"kan dia sendiri sedikit sekali ada "arapan untuk dapat lolos dari kepungan ribuan orang tentara itu. Lebi" baik sekarang menerima uluran tangan pangeran itu untuk menjau"i pertempuran apa sala"nya, 'ni "anya siasat untuk menyelamatkan murid!murid -oa!san!pai terutama #wa -ong. Maka dia tidak membanta" lagi dan dengan tenang dia mengajak #wa -ong menerima tawaran Pangeran $ouw #ian &i. (tas perinta" pangeran itu ruangan yang tadinya menjadi medan pertempuran sekarang cepat dibersi"kan dan diatur menjadi ruang pesta. $eperti sulapan saja sebentar meja!meja diatur dan "idangan yang mewa" dikeluarkan. &iarpun lemas T"io #i dan #ui Lok yang suda" mendapat pengobatan dapat pula duduk meng"adapi meja "idangan. (rak wangi menyegarkan tubu" mereka dan membangkitkan semangat lagi biarpun mereka tidak mau bicara dan muka mereka masi" membayangkan penderitaan batin karena meli"at sikap #wa -ong yang demikian mesra ter"adap &eng $an. Tan &eng #ui juga beruba" sikapnya. $ambil berdiri dia mengangkat cawan arak dan berkata kepada &eng $an "$etela" bertemu dalam keadaan dewasa aku mengucapkan selamat kepadamu adik &eng $an. #au tela" memperole" kepandaian tinggi dan memperole"..... "emmmmm...." ia melirik ke ara" #wa -ong "seorang calon isteri yang gaga" dan cantik. #iong"i!kiong"i 6selamat!selamat7!" .irang juga "ati &eng $an. la mena"an air matanya yang "endak menitik turun. &etapapun juga &eng #ui adala" orang yang selama ini dia rindu dan kenangkan. #akak kandungnya yang da"ulu amat menyayangnya ak"irnya sekarang mau mengakuinya. (kan tetapi di balik ke"aruan dan kegirangan "atinya ini terkandung kepa"itan dan kenyataan ba"wa sikap kakak kandungnya ini "anya siasat belaka. $iasat untuk menarik dia mempergunakan tenaganya untuk mengabdi kepada pemerinta" penjaja". la pun berdiri dan mengangkat cawannya pula. "#akak &eng #ui alangka" ba"agianya "atiku karena kau mau meng!ku adikmu ini. $ayang seribu kali sayang jalan ke"idupan kita bersimpang. &etapapun juga adikmu selalu memujikan agar kau selamat dan ak"irnya dapat memili" jalan baik. (dapun tentang nona #wa -ong ini "arap jangan sala" sangka. Tak berani aku menganggap dia sebagai..... sebagai calon isteri....." Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui tertawa bergelak!gelak se"ingga dalam suasana riu" renda" itu orang tidak memper"atikan betapa dua titik air mata mengalir turun dari sepasang mata #wa -ong namun cepat diusapnya. 405 Raja Pedang "-a!"a!"a adikku yang baik. 9rang gaga" seperti engkau ini mana bole" bersikap malu!malu kucing, $iapa orangnya yang tidak ta"u ba"wa antara kau dan nona ini terjalin kasi" sayang yang amat besar, /angan kau k"awatir karena kita tidak mempunyai orang tua lagi aku bole" dibilang mewakili orang tuamu. (kula" yang akan melamarkan diri nona ini dari tangan Lian &u Tojin untukmu. #utanggung pasti akan diterima. /i!wi Locianpwe bagaimana pendapat /i!wi 6kalian7," &eng #ui berpaling kepada -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi yang duduk di situ pula bersama #im!t"ow T"ian!'i dan .iam #in. "-emmm baik!baik....." kata -ek!"wa #ui!bo sambil menenggak araknya dan nampak kaget karena semenjak tadi nenek ini menatap waja" &eng $an tiada suda"nya. $ukar untuk membaca isi "ati nenek ini "anya &eng $an yang ta"u betapa inginnya nenek ini merampas kepandaian 4ang!sin #iam!sut daripadanya untuk memperlengkapi 'lmu 'm!sin #iam!sut yang da"ulu dicuri ole" -ek!"wa #ui!bo dari tangan kakek P"oa Ti. $iauw!ong!kwi sebaliknya tertawa terkeke"!keke". "9rang muda saling cinta menunggu apalagi kalau tidak cepat!cepat dirangkapkan, (sal saja tidak mengulang penyakit!penyakit lama kalau suda" berjodo" dan punya anak lalu bosan dan mencari yang lain. -e"!"e"!"e"! #ebetulan sekali Tan! ciangkun "endak pergi meminang ke -oa!san karena aku pun "endak melamarkan nona "itam manis dari -oa!san!pai untuk muridku si gila .iam #in. -a!"a!"a!" .iam #in juga tertawa dan pemuda ini semenjak tadi "anya tersenyum! senyum saja sambil menyikat "idangan!"idangan yang paling enak tiada "entinya minum arak seakan!akan semua arak itu dituang ke dalam gentong yang tak berdasar. T"io #i dan #ui Lok ternyata tidak kuat minum banyak. $etela" menerima peng!"ormatan Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui sebanyak lima cawan saja mereka suda" menjadi pening dan tak dapat dita"an lagi keduanya tertidur di atas kursi masing!masing. -al ini terutama sekali karena tubu" mereka yang masi" lema" akibat pertempuran "ebat tadi yang meng"abiskan sebagian besar tenaga mereka. "-a!"a!"a dua orang ini agaknya belum dapat merasakan kesenangan berpacaran maka kesenangan satu!satunya "anya tidur saja!" kata Pangeran $ouw #ian &i yang segera memanggil pelayan dan menyuru" beberapa orang pelayan menidurkan dua orang tamu ini ke dalam sebua" kamar yang bersi". #etika meli"at &eng $an mengerutkan kening atas kejadian ini &eng #ui segera berkata. *(dik &eng $an tak usa" kau berk"awatir. &iarla" dua orang saudara itu melepaskan lela" lebi" dulu. 2anti setela" mereka bangun kami akan antarkan kalian semua keluar dari tempat ini dan memberi kuda yang terbagus." #emudian dia bertepuk tangan tiga kali. Tiga orang yang berpakaian seragam kemera"an keluar dari tempat sembunyi. Mereka ini adala" pengawal!pengawal pribadi dari pangeran dan perwira itu. "(mbil (rak Pengantin Mera"" kata Tan &eng #ui sambil tertawa!tawa riang. Tak lama kemudian orang!orang itu kembali membawa seguci arak mera" yang "arum sekali baunya. <aja" #wa -ong dan &eng $an menjadi kemera"an akan tetapi diam!diam &eng $an menjadi amat curiga "atinya. 2amun apa yang dapat dia katakan, la "anya meli"at saja betapa pangeran dan kakak kandungnya itu menuangkan arak rnera" ke dalam cawan!cawan mereka juga cawan!cawan -ek!"wa #ui!bo $iauw!ong!kwi #im!t"ouw T"ian! 406 Raja Pedang li .iam #in dan beberapa orang perwira tinggi yang ikut mengawani mereka dalam pesta ini. "(dik &eng $an arak ini namanya (rak Pengantin Mera". &iarpun kalian belum menjadi pengantin akan tetapi "atiku suda" amat kegirangan dan mari kita minum tiga cawan untuk keba"agiaan calon sepasang mempelai!" "&eng #ui!koko aku..... aku dan -ong!moi ini..... e"....." gugup sekali &eng $an akan tetapi ketika dia melirik ke ara" #wa -ong dia meli"at nona ini biarpun mukanya mera" sekali namun suda" mengangkat pula cawan araknya dan sepasang mata bintang itu keli"atan membasa". la tidak tega untuk menolak lagi dan pula bukanka" semua ini "anya siasat yang mereka pergunakan untuk dapat meloloskan diri dari situ, Tanpa banyak cakap lagi dia lalu mengangkat cawan araknya dan menenggak araknya perla"an. 'a menaru" per"atian dan waspada akan tetapi ketika merasa ba"wa arak itu "anya wangi dan enak dan tidak ada reaksi apa!apa dari tubu"nya yang penu" "awa 'm dan 4ang itu dia menelan terus dan tidak menolak ketika kakaknya menuangkan arak mera" itu sampai tiga kali dalam cawannya. /uga #wa -ong minum tiga cawan penu". #embali Tan &eng #ui bertepuk tangan dan kini memerinta"kan pelayan supaya mengeluarkan "idangan yang disebut masakan "anak naga". Ternyata "idangan ini berupa masakan ikan laut yang amat ane" bentuknya benar! benar "ampir menyerupai naga kecil. "'kan macam ini "anya dapat ditemukan di laut sebela" utara" kata Pangeran $ouw #ian &i. "&aik sekali untuk kese"atan terutama untuk..... calon pengantin baru "a!"a!"a!" $emua orang tertawa gembira kecuali &eng $an yang menundukkan mukanya dengan "ati tidak enak sekali sedangkan #wa -ong juga menundukkan mukanya yang kemera"!mera"an. (kan tetapi bagi gadis ini keadaan itu amat memba"agiakan "atinya. la merasa seola"! ola" memang sedang meng"adiri pesta pernika"annya sendiri bersama &eng $an! . &iarpun malu!malu &eng $an dan #wa -ong tak dapat menolak ketika dipersilakan makan daging "anak naga" yang ternyata sedap dan le=at rasanya. Tiba!tiba &eng $an meramkan matanya. la merasa kepalanya agak terputar dan sepasang matanya berat. )ikera"kannya tenaganya akan tetapi ternyata makin dia mengera"kan tenaga 'weekangnya makin pusing kepalanya! "5elaka....." ia mengelu" dan tak dapat dita"an lagi dia menjatu"kan kepalanya di atas kedua lengannya di meja. $epasang sumpitnya jatu". "$an!ko...... kau kenapa.....,DD -ong segera memegang pundaknya. "-a!"a!"a tidak apa!apa dia 2ona. Mungkin karena tidak biasa minum arak maka dia menjadi mabuk seperti dua orang saudara tadi.". "Tidak.....! #alian tentu bermain curang! #alian sengaja meracuni dia.....!" i #wa -ong serentak berdiri dan menjadi mara" sekali siap "endak mengamuk. "/angan sala" sangka yang bukan!bukan. &ukanka" kau calon adik iparku. )ia ini adala" adik kandungku dan sekarang bukan musu" kami lagi untuk apa kami berlaku curang, #alau kau tidak percaya biarla" dia disuru" mengaso dalam kamar dan kau bole" mengawani dan mengurusnya." &eberapa pelayan diberi perinta" dan tubu" &eng $an yang suda" lemas itu diangkat 407 Raja Pedang orang menuju ke sebua" kamar. #wa -ong dengan siap sedia dan waspada mengikuti dari belakang. &egitu memasuki kamar waja" #wa -ong beruba" makin mera". &ukan main inda"nya kamar itu dan diatur amat mewa" seperti kamar pengantin saja. Tempat tidurnya kelambu perabot!perabotnya semua baru. $eprei dan sarung bantalnya semua berkembang inda" menggambarkan sepasang burung "ong yang sedang bercumbuan daun jendela dan daun!daun pintu menggambarkan pasangan!pasangan burung yang amat rukun dan penu" kasi" mesra. -atinya berdebar tidak karuan ketika para pelayan itu segera meninggalkan kamar dan membiarkan dia berdua saja dengan &eng $an. Mala" pelayan terak"ir dengan perla"an menutupkan daun pintu dari luar. )engan amat susa" paya" #wa -ong melawan perasaan ane" dan debar jantung yang menyesakkan dadanya itu lalu ia memeriksa keadaan &eng $an dengan "ati k"awatir. Pemuda itu mengelu" perla"an nampak gelisa" dan kepalanya bergerak ke kanan kiri. <aja"nya menjadi mera" seperti udang direbus dan perla"an!la"an berganti menjadi pucat ke"ijauan. )iam!diam #wa -ong gelisa" dan ter"eran!"eran. Teringatla" ia akan muka pemuda ini yang semenjak da"ulu sering kali beruba"!uba" warnanya se"ingga ia menyebutnya da"ulu sebagai "bunglon". "$an!ko..... $an!ko..... bagaimana rasanya badanmu.....," tanyanya k"awatir sambil menyentu" jidat pemuda itu. 5epat ia menarik kembali tangannya karena jidat itu terasa dingin seperti es! )an ketika perla"an!la"an muka itu beruba" kemera"!mera"an lagi jidatnya pun beruba" panas seperti api. "$an!ko..... a" $an!ko kau diracun orang....." #wa -ong saking bingung dan k"awatirnya lalu memeluk &eng $an dan menangis sedi". $ementara itu ia sendiri merasa betapa ada sesuatu yang ane" terjadi dalam tubu"nya. )ara"nya mengalir cepat dan panas napasnya sesak dan mukanya menjadi mera" sekali. "-ong!moi..... -ong!moi..... jangan menangis..... a" -ong!moi apa yang terjadi....., (du" kau cantik sekali -ong!moi." #agetla" #wa -ong ketika tiba! tiba &eng $an memeluknya. #etika ia memandang ia meli"at pemuda itu memandangnya dengan mata setenga" terkatup mulutnya berbisik!bisik dan dalam keadaan setenga" sadar. #wa -ong amat mencinta &eng $an $emenjak pertemuannya da"ulu ia suda" mempunyai perasaan luar biasa ter"adap &eng $an. Makin lama perasaan ini menjadi makin kuat dan ak"irnya pertemuan mereka kembali ketika suda" dewasa membuat perasaan luar biasa itu berkembang menjadi perasaan cinta kasi" yang mesra. (palagi setela" mendapat kenyatan ba"wa &eng $an adala" seorang pemuda yang memiliki ilmu sakti cinta kasi"nya menjadi makin "ebat dan ia rela meninggalkan siapa saja rela melakukan apa saja demi cinta kasi"nya ter"adap pemuda ini. $ekarang baru sekarang ia meli"at sikap &eng $an yang membalas cintanya. la tidak ta"u ba"wa keadaan &eng $an dalam setenga" sadar tidak ta"u ba"wa &eng $an berada dalam pengaru" obat mujijat tidak sadar pula ba"wa dia sendiri pun terpengaru" obat beracun itu. &etapapun kuat batin orang kalau dia masi" muda muda" sekali dia tunduk kepada na1su. (palagi dalam keadaan seperti mereka itu yang terkena racun dalam keadaan setenga" sadar muda" sekali bagi iblis untuk menguasai "ati dan pikiran mereka. Maka berba"agiala" orang!orang muda yang berbatin tegu" yang kuat untuk mena"an na1su 408 Raja Pedang yang selalu ingat akan susila menjau"kan diri daripada perbuatan maksiat. $ebaliknya celakala" mereka yang berbatin lema"! Masa muda remaja adala" masa yang paling gawat dan paling berba"aya dalam ke"idupan manusia. /usteru di masa inila" masa akil baliT di waktu keadaan jasmani manusia sedang berkembang dan di waktu semangat sedang bernyala!nyala di waktu manusia mengalami peruba"an dari ke"idupan kanak!kanak beruba" menjadi manusia dewasa dalam peng"idupan paling banyak datang goda yang beraneka macam. )alam menanjaknya usia dewasa ini manusia masi" belum banyak mengalami derita pengalaman pa"it getir sebagai akibat daripada perbuatannya yang "anya menuruti perasaan "ati dan na1su ole" karena kurang pengalaman ini mem!uat dia lalai dan lenga". /iwa yang belum matang ole" gemblengan "idup penderitaan membuat dia "anya meli"at "ai!"al dari segi keinda"annya dan kenangannya belaka. Tidak cukup luas pandangannya tidak cukup jau" wawasannya dan semua ini mengakibatkan perta"anan batin yang amat lema" meng"adapi goda!n iblis yang selalu mengirrtai di balik "ati perasaannya. 9rang muda seperti &eng $an sesunggu"nya tak muda" tergelincir ole" perangkap yang dipasang iblis di mana!mana yang memba"ayakan setiap langka" dalam ke"idupannya. $emenjak kecil biarpun jau" orang tua namun bole" dibilang &eng $an menemukan keadaan yang amat menguntungkan batinnya. -idup sebagai kacung di kelenteng dekat dengan orang!orang sale" yang selalu mengutamakan perbuatan baik selalu mempelajari ilmu 3lsa1at kebatinan yang mendekatkan manusia kepada Tu"an dan meng"aramkan perbuatan maksiat .odaan terbesar dan paling berba"aya bagi orang muda yaitu goda berupa na1su pelanggaran susila sebetulnya tidak akan muda" menundukkannya. la suda" digembleng ole" orang!orang sakti suda" memiliki dasar batin seorang ksatria utama kiranya dia akan lebi" suka ke"ilangan nyawanya daripada melakukan perbuatan yang melanggar kesusilaan dan .perikemanusiaan. (kan tetapi malang baginya pada waktu itu dia suda" ke"ilangan kesadarannya akibat obat yang tercampur dalam arak dan makanan. 9bat mujijat yang membuat dia lupa diri dan "anya menjadi "amba daripada na1su tidak sewajarnya yang timbul ole" obat beracun itu. $emua ini ditamba" lagi ole" keadaan #wa -ong yang memang mencintanya seorang gadis muda yang semenjak kecil suda" memiliki si1at "endak menurutkan kata "ati sendiri yang lebi"!lebi" lagi pada waktu itu juga dipengaru"i ole" racun yang membuat ia menjadi "amba na1su mujijat. 2amun agaknya memang segala macam peristiwa di dunia ini suda" ditentukan lebi" da"ulu ole" Tu"an 4ang Ma"a #uasa. Manusia bole" berusa"a sekuat tenaga bole" berik"tiar sedapatnya ba"kan suda" menjadi kewajiban manusia untuk berusa"a dan berik"tiar namun ak"irnya "anya Tu"an yang menentukan. Peristiwa yang nampak kecil selalu menjadi sebab daripada perkara besar. $etitik bunga api dapat menyebabkan kebakaran sebua" kota. Peristiwa yang terjadi malarn itu pun kelak mengakibatkan terjadinya cerita "ebat cerita berjudul R(/(<(L' 0M($ yang akan menjadi cerita tersendiri sebagai lanjutan cerita R(/( P0)(2. ini. ? ? ? .emuru" disertai "iruk!pikuk teriakan!teriakan di luar kamar membangunkan &eng $an dari tidurnya. Pemuda ini membuka mata dan tubu"nya yang 409 Raja Pedang suda" memiliki kepandaian silat itu otomatis melompat turun dari pembaringan siap sedia meng"adapi segala kemungkinan. #ekagetan suara gemuru" itu tidak ada artinya kalau dibandingkan dengan kekagetannya ketika dia meli"at keadaan di dalam kamar yang inda" ini. #wa -ong tidur di atas pembaringan itu pula dalam keadaan yang membuat waja" pemuda ini seketika pucat. 'ngatannya segera dapat membayangkan kembali apa yang tela" terjadi malam tadi. #wa -ong juga terkejut mendengar suara gemuru" di luar. .adis ini membuka mata bangun duduk dan meli"at &eng $an suda" berdiri di pinggir pembaringan gadis ini memandang dengan mata sayu bibir mengulum senyum dan kedua pipinya menjadi mera". &eng $an merasa seakan!akan jantungnya ditusuk pedang dia ter"uyung mundur tiga langka" makin terang sekarang ingatannya dan sambil memekik ane" dia melompat keluar kamar sekali dorong dia merobo"kan daun pintu dan terus meloncat keluar. )ua orang perwira datang menubruk dengan pedang di tangan. Tapi &eng $an $egera timbul mara"nya kemara"an luar biasa yang baru kali ini dia alami selama "idupnya. Tangannya menyambar dan dua orang perwira itu robo" dengan kepala remuk. &aru kali ini &eng $an membunu" orang membunu" dengan sengaja karena kemara"annya. la berlari terus keluar dari bangunan itu dan kiranya di dalam cuaca pagi yang masi" remang!remang itu terjadi peperangan "ebat. &enteng itu ternyata diserbu orang dan di sana!sini terjadi perang tanding yang amat "ebat. $emua ini membuat dia berdiri mematung. )ari gerakan orang!orang itu dan menilik pakaian mereka dia dapat menduga ba"wa penyerang itu tentula" barisan orang!orang Pek! lian!pai dan dia meli"at pula tosu!tosu -oa!san!pai dan orang!orang #un!lun! pai! #iranya -oa!san!pai dan #un!lun!pai tela" bergabung dengan Pek!lian! pai lalu menyerbu benteng ini. /uga dia meli"at Lian &u Tojin sendiri bersama Pek .an $iansu ikut mengamuk mala" dua orang ini menandingi -ek!"wa #ui!bo dan $iauw!ong!kwi. /uga tampak ole"nya T"io &wee ikut berperang di samping T"io #i dan #ui Lok. 4ang amat meng"erankan "atinya di situ keli"atan pula nona Lee .iok yang dulu menyamar sebagai nyonya Liong atau yang ole" Pangeran $ouw #ian &i disebut /i!eng"iong ikut bertempur di samping lima orang gadis lain yang ilmu pedangnya "ebat!"ebat! Meli"at semua orang gaga" ini menyerang barisan pemerinta" "ati &eng $an makin perl". $emua orang itu patriot!patriot sejati orang!orang gaga" perkasa sejati berjuang untuk negara mati!matian bertempur untuk mengusir penjaja". )an dia, (" dia kena dibujuk. musu" untuk menolong nyawa sendiri dan nyawa #wa -ong serta dua orang -oa!san!pai dia mala" sudi berpesta!pora dengan musu". Lebi" "ebat lagi dia dan #wa -ong..... a" mengapa terjadl "al itu, $eperti orang gila &eng $an menjambak!jambak rambutnya menampar kedua pipinya dengan tangan sampai dara" mengalir dari mulut dan "idungnya menjambak!jambak lagi rambutnya sambil menangis. "(pa yang kulakukan....., (". Tu"an apa yang kulakukan, Mampus saja kau mampus!" 'a menampari lagi mukanya yang suda" tidak karuan macamnya itu. Tiba!tiba dia dipeluk orang "$an ko..... $an!ko..... kau kenapa... ," "-ong!moi.... tidak..... tidak! &iar aku mampus aku "arus mampus..... . la merenggutkan tubu"nya sampai #wa -ong terpelanting. Tapi gadis ini menubruk lagi sambil menangis memeluk tubu" &eng $an rambutnya 410 Raja Pedang terlepas terurai membelai le"er &eng $an. -al ini lebi"!lebi" mengingatkan &eng $an akan peristiwa malam tadi. #embali dia merenggutkan diri dan terlepasla" pelukan #wa -ong. D$an!ko..... kauingatla"... $an!ko li"atla" aku. (ku -ong moi aku istrimu ... $an ko suamiku....." ;capan ini seperti garam pada "ati yang terluka membuat &eng $an robo" terguling dan kembali dia meng"antam muka sendiri. )ara" mengucur dari pinggir matanya. la bertekad untuk memukul kepalanya dengan pukulan maut. (kan tetapi tiba!tiba terngiang di telinganya wejangan!wejangan para "wesio di kelenteng da"ulu tentang orang yang membunu" diri. )i waktu dia masi" kecil dia meli"at seorang petani membunu" diri setela" membunu" isterinya sendiri karena keadaan yang terlampau miskin. -wesio kepala dari kelenteng di mana dia bekerja berkata tentang itu "Membunu" diri untuk menyesali perbuatan dosa adala" perbuatan yang amat pengecut mala" menamba" berat dosanya. )osa "arus ditebus dengan perbuatan!perbuatan baik. Membunu" diri karena menyesal berarti tidak berani mempertanggungjawabkan kesala"anannya tidak berani meng"adapi "ukuman atas perbuatannya itu." $eketika dia menjadi tenang. la mengusap dara" yang memenu"i mukanya yang membuat mulutnya terasa sesak bernapas dan matanya terasa pedas sukar dibuka. la lalu bangkit berdiri dan ketika #wa -ong "endak memeluknya dia mengulur kedua tangan menolaknya "alus. "/angan #wa -ong. /angarn ulangi perbuatan kita yang biadab!D "(pa katamu, $an!ko kau bilang perbuatan biadab, $an!ko aku adala" isterimu isterimu yang mencintamu sepenu" jiwa ragaku." ")iam #wa -ong! #ita suda" melakukan pelanggaran susila. (ku "arus mampus untuk itu tapi biarla" kau saja yang membunu"ku. (ku..... aku tak dapat membunu" diri. -ong!moi aku tela" menodaimu na" kaucabut pedangmu dan kaubunu" aku." "Tidak $an!ko. #au adala" suamiku ......" "&ukan -ong!moi. (ku tidak bisa menjadi suamimu....." "Tapi..... tapi aku isterimu yang mencinta. (ku..... aku cinta padamu....." &eng $an menarik napas panjang menggeleng kepala. ")ulu suda" kukatakan kepadamu. (ku tidak mencintamu sebagai seorang kekasi". (ku cinta kepadamu sebagai seorang kakak ter"adap adiknya. -ong!moi memang aku suda" berdosa kepadamu. (ku tidak sengaja..... "emmm tak perlu aku membela diri pendeknya aku suda" berdosa kepadamu. -anya tepat ditebus nyawa. #aubunu"la" aku sebelum orang lain ta"u -ong!moi .... bunu"la" aku bunu"la"!" &eng $an menjerit!jerit minta dibunu". Tapi #wa -ong ter"uyung!"uyung mundur mukanya pucat sekali. Rambutnya yang terurai dan "itam itu menamba" kepucatan mukanya. (ir matanya bercucuran. "$an!ko..... kau..... kau tetap tidak mau mengambil aku sebagai isteri setela"..... setela" apa yang terjadi malam tadi.....," &eng $an merasa jantungnya seperti diremas!remas. "Tidak -ong!moi. #alau aku memaksa diri dosaku makin besar. -al itu berarti aku membo"ongimu mem!bo"ongi diri sendiri. #au akan lebi" tersiksa lagi kelak. (ku.... aku tidak bisa menjadi suamimu. "$an!ko... katakanla" apaka"... apaka" ada orang lain.....," 411 Raja Pedang &eng $an tersenyum pa"it lalu mengangguk. "$unggu"pun sekarang aku tidak ada "arganya lagi untuk mencintanya. namun ..... di dalam "atiku aku bersumpa" .. aku "anya dapat mencinta dia seorang....." *$iapa dia, &ilang siapa dia," #arena sedang bingung dan gelisa" pikirannya kacau!balau &eng $an menerangkan juga. ")ia seorang gadis gagu puteri $ong!bun!kwi....." #wa -ong menjatu"kan diri berlutut lalu menangis terisak!isak. -ati &eng $an makin "ancur meli"at gadis itu berurai rambut sambil menangis demikian sedi"nya. "-ong!moi kau..... kau bunu"la" aku sekarang juga. (ku suda" tidak suka lagi "idup di dunia ini....." katanya dengan suara serak. Tiba!tiba #wa -ong meloncat bangun mukanya pucat sekali sepasang matanya tidak lagi menangis. "&eng $an! #au..... kau manusia ber"ati kejam! #au suda" dua kali meng"inaku menolak cintaku dan kau.... a" se"arusnya kubunu" engkau!" "&unu"la" aku akan berterima kasi"...." Tiba!tiba #wa -ong tertawa nyaring dan ane" bunyinya sampai meremang bulu tengkuk &eng $an. "/angan tertawa seperti itu -ong!moi kau bunu"la" aku orang kejam dan "ina ini....." "-a!"a!"a tidak! (ku takkan membunu"mu biar kau "idup menderita dan gila karena perbuatanmu semalam. )an aku..... "a!"a!"a kaudengar &eng $an aku akan kawin dengan laki!laki yang paling buruk yang paling bodo" kawin dengan laki!laki mana saja yang pertama kali kujumpai....." $etela" berkata demikian #wa -ong melompat dan lari pergi dari situ. )ari jau" mengatasi suara "iruk!pikuk peperangan terdengar jeritnya melengking tinggi terdengar seperti tertawa akan tetapi juga seperti tangis sedi". &eng $an menjatu"kan diri berlutut dan menutupi muka dengan kedua tangan. (kan tetapi dia tidak lama berada dalam keadaan seperti ini. #etika dia teringat akan semua peristiwa yang dialami kemara"annya memuncak ter"adap Pangeran $ouw #ian &i dan kakak kandungnya Tan &eng #ui. )ua orang itu yang menjadi gara!gara se"ingga dia mabuk dan melakukan perbuatan "ina itu. $erentak dia bangun matanya kemera"an dan liar. Lalu meli"at orang!orang berperang tanding dia mengeluarkan suara menggeram keras dan lari menyerbu ke ara" pertempuran. $eperti menggila dia mengamuk enta" berapa banyaknya tentara musu" dia robo"kan dengan tangan kosong saja. $etiap memegang seorang tentara musu" dia tanya di mana adanya $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui. #alau tentara itu menjawab tidak ta"u lalu dibantingnya orang itu sampai remuk kepalanya. )an memang dua orang yang dia cari itu suda" tidak ada lagi di situ suda" sejak tadi pergi setela" meli"at ba"wa keadaan benteng tak dapat diperta"ankan lagi. &a"kan -ek!"wa #ui!bo $iauw!ong!kwi #im!t"ouw T"ian!li dan .iam #in juga suda" tidak keli"atan bayangannya lagi. Mereka ini pun maklum ba"wa kalau pertempuran dilanjutkan mereka tentu akan menjadi korban karena selain 3"ak lawan banyak terdapat orang tanggu" juga jumla" lawaa makin lama makin membanjir datangnya amat banyaknya. /elas suda" benteng itu tak dapat diperta"ankan lagi korban 3"ak tentara pemerinta" luar biasa banyaknya dan yang masi" sempat lari mulai menyelamatkan diri. $etela" mendapat kenyataan ba"wa dua orang yang dicarinya itu tidak ada di situ &eng $an lalu berlari pergi dalam keadaan yang mengerikan. Mukanya 412 Raja Pedang bengkak!bengkak "idung dan mulutnya masi" berdara" matanya mera" sekali rambutnya awut!awutan dan mukanya pucat ke"ijauan. &erulang!ulang bala tentara pemerinta" diserbu dan di"ancurkan ole" 3"ak pejuang. &a"kan kini para pejuang suda" berani mengganggu dan kadang! kadang menyerbu kota raja secara bergerilya. )i sekeliling kota raja di luar tembok kota suda" mulai tidak aman. Para bangsawan pembesar dan keluarga kerajaan mulaila" merasa gelisa" ba"kan ada yang suda" pergi mengungsi jau" ke utara. $emua usa"a yang tela" dilakukan ole" para perwira terutama sekali Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui untuk meng"ancurkan para pejuang selalu gagal. Mala" agaknya setiap rencana penyerbuan mereka setiap gerak!gerik dan taktik perang mereka selalu diketa"ui lebi" da"ulu oie" 3"ak pejuang sebelum taktik itu dilaksanakan. Misalnya seorang penjaga dan penyelidik melapor akan adanya sepasukan musu" di luar tembok kota. Pangeran $ouw #ian &i segera mengatur sebua" pasukan yang lebi" besar untuk menyergap dan membinasakan pasukan lawan itu. (kan tetapi sesampainya di sana tak seorang pun tentara pejuang keli"atan mala" dalam perjalanan kembali pasukan pemerinta" ini ta"u! ta"u suda" dikurung musu" yang lebi" banyak jumla"nya dan di"ancurkan! )inasti .oan yang dibangun ole" /engis #"an itu sekarang suda" berada di pinggir jurang ke"ancuran. #ejayaan bangsa Mongol di Tiongkok agaknya suda" "ampir berak"ir. /usteru kekacauan di kota raja ini yang membuat &eng $an selalu tidak ber"asil dalam usa"anya mencari Pangeran $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui. &erkali!kali dia menyerbu ke istana di kota raja namun selalu tidak menemukan dua orang itu yang agaknya amat repot dalam meng"adapi penyerbuan!penyerbuan para pejuang. (k"irnya dia teringat akan tugasnya yang belum dia laksanakan yaitu merampas kembali pedang Liong!cu $iang! kiam maka pergila" dia ke T"ai!san karena dia teringat ba"wa saatnya tela" tiba untuk diadakan perebutan gelar Raja Pedang seperti yang sering dia dengar di luaran. la merasa yakin ba"wa gadis s"e 5ia yang mencuri Liong! cu $iang!kiam itu pasti akan muncul di dalam arena perebutan gelar Raja Pedang itu mengingat akan iimu pedangnya yang amat "ebat ketika gadis s"e 5ia itu mendemonstrasikan kepandaiannya di puncak -oa!san seta"un yang lalu dengan mengala"kan Pek Tung -wesio dan -ek Tung -wesio (palagi suda" jelas ba"wa pada masa ini yang memiliki gelar Raja Pedang adala" 5ia -ui .an aya" gadis itu. Teringat akan semua ini &eng $an lalu melakukan perjalanan cepat ke T"ai!san agar tidak sampai terlambat kedatangannya. Pagi!pagi benar di puncak .unung T"ai!san suda" nampak kesibukan. 5ia -ui .an atau terkenal sebagai Raja Pedang tinggal di sala" sebua" puncak bukit ini. 5ia -ui .an adala" seorang pendekar besar yang amat terkenal namanya sebagai a"li waris 'lmu Pedang $ian!li #iam!sut yang da"ulu diciptakan ole" pendekar wanita sakti (ng ' 2iocu. (kan tetapi jarang sekali pendekar ini turun gunung karena sesunggu"nya semenjak isterinya yang tercinta meninggal dunia 5ia -ui .an menjadi bosan di dunia ramai "idup sebagai pertapa di puncak T"ai!san bersama puteri tunggalnya 5ia li 5u. #arena memang dia adala" keturunan bangsawan kaya raya sebelum bangsa Mongol menjaja" di Tiongkok maka biarpun "idup mengasingkan diri di puncak .unung T"ai!san dia "idup serba kecukupan. (palagi setela" berada di tempat sunyi itu dia tidak membutu"kan banyak keperluan adapun untuk 413 Raja Pedang makan se"ari!"ari bersama puteri dan pelayan!pelayan serta murid!muridnya dia mendapatkan "asil dari sawa" ladangnya. 5ia -ui .an amat mencinta puteri tunggalnya se"ingga ilmu pedangnya tela" dia turunkan kepada 5ia Li 5u. &a"kan untuk menyenangkan "ati puterinya yang agak manja pendekar ini sengaja mendatangkan dua belas orang pelayan wanita!wanita yang muda!muda dan cantik!cantik untuk menjadi teman Li 5u mala" berkenan menurunkan ilmu pedang yang cukup li"ai bagi para pelayan atau teman anaknya ini. Pagi "ari itu tidak seperti biasanya pagi!pagi sekali 5ia -ui .an suda" duduk di ruangan depan ruma"nya yang amat lebar. $emua bangku dan kursi di dalam ruangan dikeluarkan dan diatur di pekarangan itu memutari pekarangan yang berlantai rumput "ijau. Pendekar ini yang usianya suda" lima pulu" ta"un nampak gaga" dalam pakaiannya yang ringkas berwarna kuning. )i pinggangnya tergantung sebatang pedang panjang dan dia nampak gesit dan berseri waja"nya yang biasanya muram. Para pelayan yang berjumla" dua belas orang dan cantik!cantik itu pun berpakaian serba ringkas juga di pinggang setiap orang pelayan tergantung sebatang pedang. #arena pakaian para pelayan ini kesemuanya sama berwarna kuning berkembang mera" mereka tampak angker dan juga cantik!cantik seperti puteri!puteri dalam pesta di istana. 4ang "ebat adala" 5ia Li 5u sendiri. .adis itu seperti biasanya berpakaian serba mera" sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam tergantung di punggung. Rambutnya yang panjang meng"itam itu digelung ke atas se"ingga tampak kulit le"ernya yang puti" kuning. )i dekat nona ini keli"atan seorang nona lain juga cantik manis berpakaian serba kuning. 2ona ini bukan lain adala" Lee .iok! Mengapa Lee .iok yang dikenal se!bagai li!eng"iong pemimpin mata!mata pemberontak itu berada di situ, -al ini tidak ane" kalau diketa"ui ba"wa Lee .iok sebenarnya masi" murid 5ia -ui .an yang kepandaiannya pun "ebat sunggu"pun ia "anya mewarisi ilmu pedang ciptaan Raja Pedang itu sendiri. 'lmu Pedang $ian!li #iam!sut terlalu tinggi untuk dapat dipelajari ole" Lee .iok. Tidak sembarang orang dapat mempelatari ilmu pedang sakti ini karena membutu"kan dasar dan tenaga murni yang kuat. "$umoi 6adik seperguruan7 kali ini tentu ramai nanti di sini" kata Lee .iok sambil tersenyum keli"atan gembira dan tidak sabar menanti datangnya para tamu yang "endak memperebutkan gelar Raja Pedang. "$uci 6kakak seperguruan7 da"ulu ketika diadakan perebutan gelar Raja Pedang aku masi" kecil dan kau belum menjadi murid aya". (ku pun ingin sekali meli"at apaka" ada orang yang akan dapat mengala"kan ilmu pedang aya" kali ini" kata Li 5u. &iarpun dalam tingkatan kepandaian Li 5u jau" lebi" tinggi daripada Lee .iok akan tetapi karena Lee .iok lebi" tua maka menyebutnya suci dan nona s"e Lee ini menyebutnya sumoi.. Meli"at puteri dan muridnya bicara sambil tertawa!tawa 5ia -ui .an menegur "#alian keli"atan gembira amat. #iraku kalian takkan segembira ini kalau ta"u ba"wa kali ini yang datang ke sini tentula" orang!orang sakti yang amat li"ai kepandaiannya. (ku sendiri meragukan apaka" aku masi" akan dapat memperta"ankan gelar Raja Pedang yang sebetulnya kosong melompong itu." 9rang tua ini menarik napas panjang. "(palagi setela" umum mengeta"ui ba"wa murid!murid T"ai!san banyak yang menjadi pejuang. #ali ini aku tidak akan dapat menyembunyikan ra"asiaku lagi aku akan berterus terang ba"wa memang kita adala" pejuang!pejuang yang 414 Raja Pedang benci meli"at penjaja"an di negeri kita. 9le" karena itula" maka aku sengaja mena"an Lee .iok biar mereka ta"u ba"wa Lee .iok yang terkenal di kota raja adala" muridku!" ;capan terak"ir ini diucapkannya dengan suara bangga. Lee .iok menjadi mera" mukanya kemudian terbayang kesedi"an. "$u"u teecu tela" gagal dalam tugas teecu..... se"ingga terlambat pula menolong..... #wee!tai"iap....." "-emmm #wee $in "arus dipuji. )ia seorang patriot sejati yang untuk tana" air dan bangsanya rela mengorbankan nama baik mengorbankan perguruan mengorbankan tunangan dan ak"irnya mengorbankan nyawanya. /arang di masa sekarang terdapat orang seperti dia." $etela" orang tua ini berkata demikian keadaan menjadi sunyi dan terdengarla" isak terta"an dari Lee .iok. $emua orang termasuk gurunya sendiri tidak ta"u ba"wa nona ini selama bekerja sama dengan #wee $in tela" jatu" cinta kepada pemuda #un!lun!pai itu. -anya sebentar Lee .iok terisak karena ia segera dapat menekan perasaannya. "$uci memang menyedi"kan kalau diingat nasib #wee!tai"iap. (kan tetapi setela" kau dikenal sebagai pejuang apaka" kiranya tidak akan ada pasukan pemerinta" yang mengejarmu ke sini, (ya" apa sekiranya pertemuan kali ini tidak akan memancing datangnya pasukan musu"," tanya Li 5u. *&iarkan mereka datang! (ku akan melawannya pula kiraku teman!teman seperjuangan kita takkan tinggal diam begitu saja. Pek!lian!pai juga suda" siap sedia. Memang pertemuan kali ini "anya kupergunakan sebagai kedok saja. 4ang penting adala" mengumpulkan orang!orang gaga" untuk kubujuk dan bersama!sama menggulingkan pemerinta" penjaja" yang suda" makin lema" ini." "$umoi dan $u"u "arap tidak berk"awatir. (gaknya suda" pasti barisan besar penjaja" akan datang ke sini aka" tetapi semua ini suda" diatur ole" dia di kota raja dan Pek!lian!pai juga suda" bersiap bersama pasukan!pasukan pejuang yang lain. $uda" dapat teecu bayangkan $u"u ba"wa pada saat di sini kita merayakan perebutan gelar Raja Pedang kota raja pasti akan mengalami "al!"al yang "ebat sekali!" #embali waja" yang tadinya sedi" ini berseri!seri dan penu" semangat. "Muda"!muda"an dia ber"asil....." kata Li 5u dan segera muka gadis cantik jelita ini beruba" mera" semera" baju!nya ketika meli"at betapa Lee .iok mengerlingnya dengan senyum menggoda. Tiba!tiba terdengar suara gadu" dari bawa" puncak disusul berkelebatnya bayangan orang yang berlari!lari naik sambil berteriak!teriak "<a" celaka..... celaka betul..... mana ada aturan begitu.....," #etika semua orang memandang ternyata yang berlari!lari dengan napas sengal!sengal itu adala" seorang kakek yang tubu"nya bongkok dan matanya besar sebela". &iarpun dia lari sambil terbongkok!bongkok namun kedua kakinya ternyata dapat bergerak cepat sekali. 5ia -ui .an segera mengenal orang ini dan bertanya. "4ok!mo 6$etan 9bat7 kenapaka" kau datang berlari!lari seperti dikejar setan," "-ayaaa memang setan yang mengejarku mala" raja setan iblis sendiri....." #akek itu terenga"!enga" sambil menole" ke belakang ketakutan. "5oba kaupikir #iam!ong 6Raja Pedang7 mana ada aturan begini, 9rang memaksa! maksaku untuk menyembu"kan penyakit kemanapun aku pergi aku dikejar terus dan nyawaku terancam....." 415 Raja Pedang "4ok!mo kau adala" a"li pengobatan suda" sewajarnya kalau orang minta tolong kepadamu" kata 5ia -ui .an tenang. Mata yang besar sebela" itu melebar. *(pa kaubilang, 2amaku adala" Toat! beng 4ok!mo 6$etan 9bat Pencabut 2yawa7 mana bisa aku menyembu"kan orang, &ole" kusembu"kan penyakitnya tapi nyawanya "arus kucabut." <aja" Raja Pedang yang angker itu nampak tak senang lalu kata 5ia -ui .an suaranya angku" "-emmm setiap orang memang ber"ak mempunyai pendapat sendiri. Toat!beng 4ok!mo "abis apa keperluanmu datang berlari! lari ketakutan ke tempat kami ini," "#iam!ong kautolongla" aku kali. )iam!diam 5ia -ui .an "eran juga. 9rang seperti Toat!beng 4ok!mo ini memiliki kepandaian yang tinggi tidak sembarang toko" kang!ouw dapat mengala"kannya apalagi membuat dia ketakutan seperti itu. Pendekar ini mengeluarkan dengus mengejek. "-emmm kau sendiri pantang menolong orang tapi masi" tidak malu minta tolong kepada orang lain! 4ok!mo kalau kedatanganmu "anya minta tolong kau pergila" lagi. (ku tidak suka mencampuri urusanmu." Toat!beng 4ok!mo adala" seorang yang amat cerdik biarpun kadang!kadang dia seperti tidak normal otaknya. 5epat dia berkata "&ukan bukan "anya ingin minta tolong tapi terutama sekali untuk meng"adiri perebutan gelar Raja Pedang. &ukanka" "ari ini diadakannya, #iam!ong aku "ari ini menjadi tamumu pertama!" Pada saat itu terdengar bentakan "4ok!mo kau "endak lari ke mana," $uara ini nyaring dan parau terdengar dari jau" sekali akan tetapi cukup keras se"ingga 5ia -ui .an kembali terkejut. /elas ba"wa orang yang mengeluarkan bentakan ini adala" seorang yang memiliki 'weekang tinggi sekali. )an lebi"!lebi" kaget dan "erannya ketika berbareng dengan bentakan dari jau" itu berkelebat bayangan mera" dan ta"u seorang gadis muda berpakaian mera" menyambar dekat. $inar pedang berkelebat dan bergulung!gulung mengurung tubu" $etan 9bat itu! "&agus.....!" 5ia Li 5u tak terasa lagi mengeluarkan seruan memuji karena sebagai seorang a"li pedang puteri tunggal Raja Pedang tentu saja ia segera mengenal ilmu pedang yang amat "ebat ini. /uga 5ia -ui .an mengeluarkan seruan kagum. $ama sekali dia tidak menyangka ba"wa yang ditakuti $etan 9bat ini "anyala" seorang gadis muda dan meli"at gerakan pedangnya memang gadis itu benar!benar seorang a"li pedang yang "ebat ilmu pedangnya. $aking kagumnya pendekar ini sampai lupa akan ba"aya yang mengancam diri 4ok!mo dan mendiamkan saja. 4ang repot adala" 4ok!mo sendiri. &aiknya dia adala" seorang toko" besar yang memiliki kepandaian silat tingkat tinggi maka biarpun digulung ole" sinar pedang dan amat gugup dia masi" dapat menyelamatkan dirinya mengelak ke sana ke mari lalu tiba!tiba dia menjatu"kan diri dan bergulingan menuju ke belakang 5ia -ui .an. &arula" pendekar ini sadar ba"wa sebagai tuan ruma" dia "arus mencega" terjadinya pembunu"an ter"adap seorang tamunya. Tiba!tiba dia mendapat pikiran bagus. 2ona ini ilmu pedangnya luar biasa sekali sebaiknya dicoba dengan ilmu pedang puterinya. "Li 5u "alangi 2ona ini mengacaukan tempat kita" katanya. Li 5u memang suda" gatal tangannya. $ebagai seorang pendekar ia gatal!gatal tangannya meli"at ilmu pedang orang lain begitu bagusnya tanpa mengujinya. $ecepat 416 Raja Pedang kilat ia melompat maju dan menyambar sebatang pedang dari tangan seorang pelayan. &ayangan mera" berkelebat ketika Li 5u dengan pedang di tangan melompat ke ara" gadis yang mengejar 4ok!mo tadi. Mereka kini ber"adapan seakan!akan saling mengukur kepandaian dan kecantikan masing!masing dengan sinar mata mereka yang bening. Memang keduanya sebaya keduanya cantik jelita dan ane"nya keduanya berpakaian serba mera"! -anya bedanya gadis pengejar 4ok!mo ini sepasang matanya inda" menyinarkan ca"aya yang diliputi kelembutan dan kedukaan sebaliknya sinar mata Li 5u penu" semangat dan keangkeran. )alam "al kecantikan keduanya memiliki si1at!si1at tersendiri keduanya menarik dan jelita. "#au cantik....* Li 5u mengetuarkan pujian. .adis itu menggerakkan pedangnya ke bawa" da" mencoret!coret ke atas tana". Tampak beberapa "uru1 inda" di atas tana" itu dan ketika Li 5u membacanya ternyata "uru1!"uru1 itu berbunyi "#au lebi" cantik lagi!" 5ia Li 5u ter"eran. #enapa orang ini tidak bicara sebaliknya menyatakan pendapatnya dengan bentuk tulisan. &etapapun juga ia kagum meli"at gerakan pedang ketika membuat coretan!coretan itu karena semua itu dilakukan dengan gerakan ilmu pedang yang tinggi. "&i .oat suda" kautangkap $etan 9bat itu," tiba!tiba terdengar suara parau bertanya dan ta"u!ta"u di situ suda" muncul seorang kakek kecil kurus berpakaian serba puti". .adis itu yang bukan lain adala" gadis gagu #wee &i .oat menole" kepada kakek ini lalu menggeleng kepala sambil mengerling ke ara" 4ok!mo yang masi" bersembunyi di belakang 5ia -ui .an. "-a!"a!"a agaknya $i Raja Pedang melindungi $etan 9bat!" kata kakek itu yang ternyata adala" $ong!bun!kwi. "-emmm $ong!bun!kwi #wee Lun. #iranya kau yang muncul ini! Pantas saja begitu kau muncul terjadi kekacauan di sini. #eta"uila" tidak sekali!kali kami melindungi $etan 9bat "anya karena dia pada saat ini menjadi tamuku untuk meng"adiri perebutan gelar Raja Pedangmaka terpaksa sebagai tuan ruma" aku tidak mengijinkan orang mengganggu tamuku. $ong!bun!kwi apaka" kedatanganmu "anya untuk mengejar 4ok!mo,. #alau begitu "alnya "arap kau turun gunung lagi dan menanti saja 4ok!mo di bawa" gunung. #alau kau juga meng"adiri perebutan gelar kau pun menjadi tamuku dan silakan kau duduk!" "-a!"a!"a &u!tek #iam!ong setela" menjadi Raja Pedang kau ternyata sombong sekali. #au tidak bedanya dengan orang!orang yang begitu menduduki tempat tinggi lalu lupa kepada asalnya beruba" menjadi manusia sombong yang mengira diri sendiri paling pandai paling besar dan paling berkuasa. #edatanganku bersama muridku ini memang "endak menangkap 4ok!mo dan sekalian "endak merebut gelar Raja Pedang. &i .oat kaulanjutkan permainanmu kaucoba ilmu anak Raja Pedang itu!" &i .oat menggerakkan pedangnya demikian pula Li 5u yang suda" bersiap sedia. .erakan Pedang Li 5u amat inda"nya seperti seorang bidadari ka"yangan sedang menari. $ebaliknya gerakan &i .oat cepat dan keras mendasarkan gerakannya pada kekuatan dan kekerasan serta kecepatan. $egera dua orang gadis ini suda" saling serang. Terdengar bunyi tang!ting! tang!ting dan bunga api ber"amburan. )iam!diam kedua orang gadis ini kaget dan "arus mengakui keli"aian lawan masing!masing. $ementara itu $ong!bun!kwi dengan penu" per"atian menonton puteri atau muridnya mainkan 'lmu Pedang 4ang!sin #iam!sut meng!"adapi ilmu pedang lawan 417 Raja Pedang yang benar!benar amat "ebat dan inda" itu. /uga 5ia -ui .an sambil bertolak pinggang menonton dengan kagum. &aru kali ini semenjak dia menjadi Raja Pedang dia meli"at ilmu pedang yang tak dikenalnya dan "ebat pula mala" banyak sekali tanda!tanda ba"wa ilmu pedang gadis gagu itu mempunyai sumber yang sama dengan ilmu pedangnya sendiri. #arena ini dia memandang penu" per"atian penu" ke"eranan dan penu" penyelidikan. "-eeei $ong!bun!kwi iblis tua bangka kau mau borong sendiri gelar Raja Pedang," begitu kumandang suara lenyap muncul orangnya. $eorang nenek yang masi" keli"atan cantik genit seorang kakek bertangan baju panjang dan tertawa!tawa nakal diikuti ole" seorang wanita cantik berpakaian inda" pesolek dan seorang laki!laki muda bermuka pucat. Mereka ini adala" -ek! "wa #ui!bo $iauw ong!kwi #im!t"ouw T"ian!li dan .iam #in. Meli"at munculnya -ek!"wa #ui!bo cepat sekali $ong!bun!kwi memerinta" puterinya "&i .oat mundur kau" &i .oat cepat menarik kembali pedangnya melompat dan berdiri di sebela" kiri aya"nya. $ementara itu 5ia -ui .an sibuk menerima para tamu karena di belakang empat orang ini muncul pula tamu!tamu lain. Makin tinggi mata"an naik makin banyak para tamu datang di tempat itu. Partai!partai persilatan besar "adir pula diwakili beberapa orang jagonya ada pula yang membawa pengikut sampai pulu"an orang anak murid yang perlunya untuk memberi suara dan menamba" semangat. Tampak "adir wakil!wakil dari partai $iauw!lim!pai dari .o!bi!pai T"ai!san! pai dan lain!lain partai. &a"kan ketua -oa!san!pai Lian &u Tojin dan ketua #un!lun!pai Pek .an $iansu berkenan "adir juga. )ua orang kakek ini sekarang tela" menjadi anggauta!anggauta pejuang yang gigi" akan tetapi sebagai toko"!toko" kang!ouw tentu saja mereka tidak mau melewatkan kesempatan ini menyaksikan perebutan gelar Raja Pedang. 4ang ikut dengan Lian &u Tojin "anyala" T"io #i T"io &wee dan #ui Lok. (dapun Pek .an $iansu diikuti ole" &un Lim #wi. $emua pendatang ini ter"eran!"eran meli"at adanya Lee .iok di 3"ak tuan ruma" akan tetapi ole" karena di situ terdapat banyak tamu pula karena kedatangan mereka "anya ber"ubungan dengan akan diadakannya perebutan gelar maka mereka tidak mendapat kesempatan membuka mulut. (dapun Lee .iok tanpa ragu!ragu lagi menyambut semua orang penu" peng"ormatan di samping Li 5u. 4ang kegirangan adala" .iam #in. #ali ini tidak saja dia dapat meli"at gadis pujaannya T"io &wee akan tetapi juga mendapat kesempatan mengagumi sekian banyaknya gadis!gadis cantik jelita se"ingga berkali!kali mulutnya berkemak!kemik dan matanya diobral ke sana ke mari se"ingga kadang! kadang dia ditempur 9le" pandang mata #im!t"ouw T"ian Li. &anyak benar tamu di T"ai!san kali ini. Muncul pula di situ &an!tok!sim .iam #ong "wesio Tibet "itam tinggi besar yang memegang tongkat "wesio besar dan berat. -wesio ini biarpun datang dari Tibet akan tetapi suda" amat terkenal di daratan Tiongkok karena dia pun seorang toko" yang anti Mongol dan ilmu silatnya "ebat. /uga muridnya #oai (tong amat terkenal akan tetapi ane"nya pada saat itu #oai (tong tidak keli"atan "adir. $elain kakek ini "adir pula T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang bersama muridnya T"io 0ng. &egitu memasuki ruangan dan bertemu pandang dengan &un Lim #wi yang agaknya memang dicari!cari dengan sudut matanya waja" gadis ini menjadi kemera"an begitu pula waja" Lim #wi. -adirnya T"ai!lek!sin $wi Lek -osiang memperlengkap para toko" besar di situ karena sekarang "adirla" semua toko" nomor satu. )ari barat $ong!bun!kwi. Toko" nomor satu dari timur $wi 418 Raja Pedang Lek -osiang. Toko" nomor satu dari utara $iauw!ong!kwi dan toko" nomor satu dari selatan -ek!"wa #ui!bo! Meli"at sekian banyaknya toko" besar yang "adir diam!diam 5ia -ui .an terkejut dan bangga. #ali ini jau" lebi" banyak jago!jago datang dari empat penjuru untuk memperebutkan gelar Raja Pedang. ;ntuk melawan mereka mengandalkan kepandaian dia merasa amat berat karena maklum ba"wa tingkat mereka itu tidak berada di sebela" bawa" tingkatnya sendiri. (kan tetapi kalau yang dimaksud ini pertandingan ilmu pedang dia bole" merasa yakin akan menang. 'lmu!ilmu pedang di dunia persilatan tela" dikenalnya semua dan kiranya tidak akan ada yang dapat menangkan ilmu pedangnya $ian!li #iam!sut. -anya agak gelisa" juga "atinya kalau dia teringat akan gerakan ilmu pedang yang dimainkan gadis gagu tadi. $etela" rombongan tamu ber"enti 5ia -ui .an berdiri dan mengucapkan pidato sambutan singkat. la meng"aturkan selamat datang kepada semua tamu lalu ditamba"kannya keterangan tentang pertandingan. "$iauwte suda" terlalu tua untuk main gila memperebutkan gelar kosong Raja Pedang. 9le" karena itu siauwte "endak memberi kesempatan kepada yang muda!muda dan yang masi" "aus akan gelar itu. $iauwte mengadakan tiga macam peraturan. Para peserta "arus mempeli"atkan ilmu pedangnya lebi" dulu untuk dinilai kemudian siauw!te mengajukan jago yang sekiranya akan dapat mengala"kannya. )i 3"ak kami ada tiga tingkat yaitu pertama tingkat terenda" adala" murid!murid siauwte yang juga menjadi pelayan di T"ai!san jumla"nya dua belas orang. Peserta yang siauwte anggap masi" renda" tingkatnya akan dilayani ole" dua belas orang pelayan itu. #alau dia menang barula" dia akan ber"adapan dengan murid siauwte yang termuda yaitu Lee .iok. $etela" dapat memenangkan Lee .iok barula" akan ber"adapan dengan anak siauwte sendiri 5ia Li 5u. $ayang ba"wa murid kepala siauwte tidak "adir di sini karena sedang bertugas. !3ka ada peserta muda dapat mengala"kan Li 5u kemudia mengala"kan murid kepala siauwte apabila dia datang maka dia ber"ak menerima gelar Raja Pedang dari kami. Tentu saja para cianpwe bole" pula maju dan tentu saja lawannya adala" siauwte sendiri." ;capan ini jujur singkat dan juga penu" tantangan se"ingga membikin jeri" "ati beberapa orang yang "adir. (kan tetapi mereka yang merasa dirinya berkepandaian menjadi penasaran juga. 5ia -ui .an tidak mempedulikan reaksi para tamunya mala" mempergunakan kesempatan itu untuk menyatakan maksud sesunggu"nya daripada pertemuan itu. "5u!wi sekalian yang mulia. Memperebutkan gelar adala" perbuatan bodo" dan gelar adala" kosong melompong tidak berjiwa. (pa artinya kita semua ini mempelajari kepandaian sampai berpulu" ta"un, (paka" "anya berebutan gelar kosong belaka, (pa artinya kalau kepandaian kita tidak dipergunakan untuk menbuat jasa ter"adap tana" air, 5uwi sekalian sekarang tana" air sedang terancam ba"aya perjuangan suci sedang bergolak kalau kita tidak mempergunakan kepandaian untuk mengabdi pada nusa dan bangsa alangka" kecewanya!" "5ia -ui .an! ;rusan perebutan gelar jangan kau campur adukkan dengan urusan pemberontakan!" -ek!"wa #ui!bo mencela dengan suaranya yang nyaring dan galak. 419 Raja Pedang 5ia -ui .an tersenyum. "Mengapa tidak, $elama kita masi" menginjak tana" air masi" meng"irup "awa udara tana" air kita "arus memperjuangkan kesuciannya. &egitu baru bisa disebut orang gaga"." "(pa!apaan semua pidato kosong ini, (ku ingin meli"at sampai di mana ke"ebatan $ian!li #iam!sut dari Raja Pedang!" 9rang yang berkata ini adala" seorang laki!laki berusia empat pulu" ta"unan yang bertubu" tinggi kurus di tangan kanannya suda" meniegang pedang yang tajam berkilau. )ia ini adala" &"e Liong seorang jago pedang anak murid &u!tong!pai yang berwatak kasar dan mau menang sendiri. "Raja Pedang kau bole" menilai permainan pedang &u!tong!pai ini!" Pedangnya diputar cepat sampai mengeluarkan suara mengiung!ngiung. Meli"at beberapa jurus saja 5ia -ui .an tersenyum lalu memberi tanda kepada dua belas orang pelayannya. "#alian layani &"e!tai"iap ini." &agaikan barisan yang diatur dengan gerak linca" seperti kupu!kupu melayang!layang se"ingga para pelayan yang beraneka warna pakaiannya ini keli"atan seperti penari!penari inda" sebentar saja orang s"e &"e tela" dikurung di tenga"!tenga". "$ilakan &"e!tai"iap" seorang pelayan yang paling cantik berkata. &"e Liong tertegun agak malu juga dikurung ole" gadis!gadis cantik itu yang ketika dekat tela" menyiarkan ganda "arum. 2amun karena dia "endak memperli"atkan kepandaian dan kalau mungkin merebut gelar Raja Pedang dia suda" memutar pedangnya dan berkata "-ati!"ati kalian!" 'lmu pedang &u!tong!pai memang bole" dibilang tinggi juga tingkatnya dan ternyata ilmu pedang orang s"e &"e ini tidak renda". (kan tetapi dia sekarang dikurung ole" $ian!li #iam!tin 6&arisan Pedang &idadari7 dua belas orang pelayan itu bergerak berbareng dan berlari!lari mengitari dirinya. Pedang di tangan dua belas orang pelayan itu sili" berganti menyerangnya kalau menangkis juga sekaligus ada empat pedang menangkisnya maka biarpun &"e Liong lebi" kuat tenaganya dan lebi" gesit gerakannya dia sebentar saja suda" menjadi pening. Lewat tiga pulu" jurus permainannya kacau dan beberapa guratan pedang di lengannya membuat dia terpaksa melepaskan pedangnya melompat keluar dari kalangan dan kembali ke rombongan &u!tong!pai sambil berseru "Li"ai sekali. (ku terima kala"!" Para tamu tertawa akan tetapi ada pula yang memuji si1at orang s"e &"e ini yang biarpun kasar namun jujur dan tidak malu!malu mengakui kekala"annya. $etela" orang s"e &"e ini maju lagi beberapa orang ada yang dilayani ole" dua belas orang pelayan ada pula yang dilayani ole" Lee .iok tapi kesemuanya dikala"kan dengan muda". #im!t"ouw T"ian!li berbisik!bisik kepada .iam #in. Pemuda muka pucat ini tertawa lalu meloncat maju meng"adapi Lee .iok yang baru saja mengala"kan seorang jago dari T"ai!san!pai dengan susa" paya". $ambil menyeringai dan cengar!cengir .iam #in berkata "2yonya Liong..... e" /i! eng"iong..... e" sala" lagi nona Lee .iok. #iranya kau adala" murid dari Raja Pedang! Pantas saja kau berani banyak lagak di kota raja. -emmm kebetulan sekali kita bertemu dl sini biarla" aku mencoba kepandaianmu!" $ambil berkata demikian dia mencabut keluar sebatang pedang di tangan kanan dan sebatang suling di tangan kiri. (ngin bertiup dan 5ia -ui .an suda" berdiri di depan pemuda itu dengan sikap keren. ".iam #in aku ta"u kau murid $iauw!ong!kwi! (kan tetapi kalau 420 Raja Pedang kedatanganmu "anya untuk mengacau aku orang s"e 5ia tidak takut untuk mengusirmu. -anya yang ingin berlumba ilmu pedang bole" bertempur." "-e!"e!"e aku pun ingin jadi Raja Pedang!" "Tapi pertandingan ini "anya terbatas dalam ilmu pedang dan kau bersenjata suling beracun." "0" suling ini "anya pelengkap saja. "-a!"a!"a Raja Pedang! #alau kau takut ter"adap suling muridku jangan berani pakai gelar Raja Pedang segala. #alau muridmu Lee .iok itu takut meng"adapi muridku suru" dia bersembunyi di dapur. -a!"a!"a!" $iauw!ong! kwi yang nakal wataknya itu mengejek membuat banyak orang tertawa. 5ia -ui .an berpaling kepada Lee .iok dan meli"at sinar mata muridnya penu" kemara"an. "Lee .iok ilmu pedangnya si" tidak seberapa tapi kau "ati!"atila" ter"adap sulingnya." "Teecu takkan mengecewakan $u"u" jawab Lee .iok sambil memutar pedangnya. .iam #in tertawa lagi dan segera dua orang ini bertempur dengan seru. (kan tetapi segera ternyata ba"wa Lee .iok bukanla" lawan .iam #in. $ebentar saja ia amat terdesak dan baiknya .iam #in adala" seorang pemuda mata keranjang. Meli"at kecantikan Lee .iok tentu saja "atinya tidak tega untuk melukai nona ini. (ndaikata Lee .iok bukan seorang wanita tentu dalam belasan jurus saja .iam #in suda" menjatu"kan tangan keji. $ekarang .iam #in "anya cengar!cengir sambil menggoda mengeluarkan kata!kata yang kotor tidak sopan. "0"m begini saja kepandaian /i!eng"iong, #alau kau benar!benar seorang nyonya Liong yang tua dan buruk tentu pedangku suda" akan menabas le"ermu. Tapi kau..... "emmm sayang kalau terluka lecet kulitmu. #alau aku menjadi Raja Pedang kau akan kujadikan selir Raja Pedang mauka", -e"! "e"!"e"!" "$i keparat bermulut kotor!" tiba!tiba dari 3"ak -oa!san!pai melompat keluar seorang pemuda yang bukan lain adala" T"io #i adanya. Pemuda yang pata" "ati karena tak terbalas cinta kasi"nya ole" #wa -ong ini semenjak meli"at munculnya Lee .iok di -oa!san da"ulu tela" amat tertarik ole" gadis ini. Menyaksikan kegaga"an Lee .iok apalagi mendengar ba"wa Lee .iok adala" "/i!eng"iong" sekaligus timbul kagum dan sukanya. Mala" kenyataan ba"wa dengan berterang Lee .iok mengaku cinta kepada #wee $in tidak mengurangi rasa sukanya. $ekarang meli"at gadis ini dipermainkan .iam #in "atinya menjadi panas dan tak dapat mena"an kesabarannya pula dengan pedang di tangan dia menyerbu dan langsung menyerang .iam #in dengan serangan maut. Pada saat itu .iam #in sedang mendesak Lee .iok dan tela" mengirim tusukan yang ditujukan untuk merobek pakaian sebela" atas gadis itu. Lee .iok suda" terkejut sekali dan maklum ba"wa ia akan menderita malu yang bukan main besarnya andaikata serangan ini ber"asil dan bajunya akan terobek ujung pedang. Maka ia merasa berterima kasi" ketika tiba!tiba T"io #i melompat dan menyerang .iam #in se"ingga pemuda muka pucat ini terpaksa menarik kembali serangannya dan dengan mara" meng"ajar T"io #i dengan sebua" tendangan kilat. #epandaian T"io #i masi" kala" jau" ole" .iam #in maka tendangan itu merobo"kannya. 2amun dengan nekad T"io #i bangkit kembali dan dengan kaki terpincang!pincang dia menerjang lagi tidak memberi kesempatan kepada .iam #in untuk mendesak Lee .iok. 421 Raja Pedang "T"io #i kau mundur!" )ari tempat duduknya Lian &u Tojin menegur muridnya. "Li 5u kau"adapi manusia sombong itu!" 5ia -ui .an memerinta" puterinya. "9rang s"e .iam! &iarpun kau suda" mengala"kan 0nci Lee .iok jangan kira kau bole" bersombong dan suda" menjadi Raja Pedang. Li"at pedangku!" 5ia Li 5u menggerakkan sebatang pedang yang ia pinjam dari pelayannya. .erakannya cepat se"ingga sinar pedangnya menyilaukan mata. .iam #in cepat melompat mundur dan memutar senjatanya pula. -atinya berdebar! debar tidak karuan menyaksikan kecantikan yang luar biasa dari lawan barunya. $ementara itu T"io #i dan Le .iok mundur keluar dari kalangan pertempuran. "T"io!eng"iong terima kasi" atas pertolonganmu." kata Lee .iok sambil menjuru. "(" tidak apa 2ona. ;ntuk memantumu yang gaga" dan mulia biar berkorban nyawa aku T"io #i akan rela! ;capan yang terang!terangan bersi1at pernyataan cinta ini membuat nona Lee .iok menjadi mera" waja"nya dan cepat mundur ke dekat su"unya dan T"io #i juga mundur ke rombongannya sendiri. Pertempuran kali ini "ebat sekali. &iarpun .iam #in adala" murid utama dari $iauw!ong!kwi dan kepandaiannya pun tinggi namun meng"adapi 'lmu Pedang $ian!li #iam!sut dari Li 5u dia repot bukan main. $uda" kala" murni ilmu pedangnya ditamba" lagi kecantikan lawan membuat dia kacau pikirannya. )alam jurus ke lima pulu" sulingnya kena dibabat putus dan lengan kanannya tergores pedang. Tanpa malu!malu lagi .iam #in melompat mundur dan lari mendekati gurunya. $orak!sorai menyambut kemenangan nona ruma" ini. $iauw!ong!kwi menjadi pucat mukanya dan suda" berdiri "endak maju sendiri meng"adapi 5ia -ui .an untuk menebus kekala"an muridnya. (kan tetapi pada saat itu berkelebat bayangan mera" dan &i .oat si gadis gagu suda" berdiri ber"adapan dengan Li 5u dengan pedang di tangan! $emua penonton tertegun menyaksikan dua orang nona yang sama! sama berpakaian mera" dan keduanya cantik jelita ini. *&agus sekarang baru ramai!" Toat!beng 4ok!mo bertepuk!tepuk dan bersorak gembira sambil melangka" maju untuk mencari tempat duduk lebi" dekat supaya enak menonton. la suda" seringkali meng"adapi ilmu pedang &i .oat dan merasa ngeri karena ke"ebatan 4ang!sin #iam!sut dan sekarang meli"at &i .oat "endak bertanding melawan 5ia Li 5u dia merasa gembira sekali. 5ia Li 5u tersenyum dan bukan main manis waja"nya ketika ia tersenyum. "0" adik gagu apaka" kau juga "endak merebut gelar Raja Pedang," &i .oat yang mengerti kata!kata orang menggeleng kepala "anya menudingkan pedangnya ke ara" Toat!beng 4ok!mo yang seketika menjadi pucat. #embali 5ia Li 5u tersenyum. "(" jadi kau penasaran karena 4ok!mo itu, )engarla" adik yang manis. #alau suda" selesai pertemuan ini kau bole" saja mengejar dia dan bole" kau bacok putus le"ernya mana sudi aku ikut campur, Tapi sekarang karena dia seorang tamu D kau tidak bole" mengganggunya." )i dalam "atinya Li 5u amat suka dan kasi"an kepada &i .oat maka bicaranya manis. "&i .oat lekas serang jangan bikin malu orang tua." terdengar $ong!bun!kwi berkata dan kagetla" banyak orang mendengar ini. &aru mereka ta"u ba"wa 422 Raja Pedang gadis cantik yang gagu ini kalau bukan anak tentula" murid $ong!bun!kwi. .embira "ati mereka karena sebagai murid $ong!bun!kwi yang suda" mereka keta"ui kesaktiannya gadis gagu itu tentu li"ai sekali dan pertandingan ini tentu akan "ebat. (kan tetapi siapa duga begitu &i .oat menggerakkan pedangnya menyerang dan ditangkis Li 5u terdengar suara nyaring dan pedang Li 5u pata" menjadi dua! &anyak orang mena"an napas karena kalau dalam pertandingan ilmu pedang sampai ada pedang yang terpata"kan maka orang itu bole" dianggap kala". <aja" Li 5u agak pucat dan terdengar jerit terta"an dari para pelayannya. (kan tetapi &i .oat sama sekali tidak menyerang lagi. .adis gagu ini dengan waja" tenang memberi isyarat dengan tangannya agar supaya Li 5u mempergunakan pedang baru. Mera" waja" Li 5u karena malu akan tetapi diam!diam ia memuji ke"alusan budi lawannya. $ekarang ia maklum ba"wa lawannya menggunakan pedang pusaka yang ampu" dan kuat maka tanpa ragu!ragu lagi ia menggerakkan tangan kanan. $inar menyilaukan berkelebat ketika pedang Liong!cu!kiam yang pendek tercabut dari sarung!nya. 4ang panjang masi" tinggal di dalam sarung. $emua orang kaget dan ka!gum sekali terdengar golongan tua berbisik "'nika" Liong!cu $iang!kiam," "&i .oat "ati!"ati jangan sampai beradu pedang!" $ong!bun!kwi berseru kepada anaknya. (kan tetapi mana &i .oat mau percaya ba"wa pedangnya akan kala" ole" pedang lawan, la tela" menyerang lagi dan dua orang gadis berbaju mera" ini sebentar saja suda" bertanding "ebat. Makin lama makin cepat gerakan mereka sampai lenyap tergulung dua sinar pedang. 4ang nampak "anya dua bayangan mera" terbungkus ole" dua gulungan sinar pedang yang keemasan dan keperakan segulung puti" berkilau yang lain kuning emas. $emua tamu mena"an napas D kagum sekali menyaksikan dua ilmu pedang yang "ebat ini. /uga 5ia -ui .an mena"an napas. Makin lama dia makin ter"eran kemudian berseru. "$ong!bun!kwi apaka" ini 4ang!sin #iam!sut yang ber"asil kau dapatkan itu," $ong!bun!kwi mera" mukanya lalu menjawab. "4ang!sin #iam!sut apa, Masi" belum dapat menangkan $ian!li #iam!sut punyamu!" "Trang! Tranggg!" Pertempuran ter"enti &i .oat meloncat mundur dengan muka pucat. Pedangnya tela" pata"! Li 5u mena"an pedangnya nampak bangga lalu berkata. "(dik gagu kauambilla" lain pedang." $ong!bun!kwi mara" sekali kepada &i .oat. Tangannya bergerak dan ta"u dia tela" mengambil pedang dari pinggang seorang tamu tanpa si tamu mengeta"uinya! Pedang ini suda" melayang ke ara" &i .oat disertai seruannya."Pakaila" ini!" $emua orang kaget. Peda"g telanjang itu meluncur seperti anak pana" dan seakan!akan "endak menembus dada gadis gagu berpakaian mera" itu. 2amun dengan muda" &i .oat menekuk lututnya dan menyambar pedang dari bawa" dengan kedua tangan. #embali mereka bertempur tapi "anya dalam tiga jurus pedang ini pun pata" menjadi tiga po!tong! #embali $ong! bun!kwi "mencopet" pedang yang dilemparkan kepada &i .oat. Pata" lagi. &erkali!kali &i .oat berganti pedang dengan paksaan aya"nya tapi mana ada pedang yang dapat mena"an pedang Liong!cu!kiam, Pertandingan itu tidak menarik lagi lebi" berupa demonstrasi ketajaman pedang Liong!cu!kiam. 423 Raja Pedang "&i .oat belum kala"!" $ong!bun!kwi membentak ketika terdengar suara para tamu supaya pertandingan itu disuda"i saja dan gadis gagu dinyatakan kala". "Pedangnya pata" bukan karena dalam ilmu pedang melainkan karena pedangnya kala" baik. #alau dia suda" robo" mandi dara" barula" bole" disebut kala". &i .oat serang lagi biar dengan gagang pedang atau kepala!" &i .oat memang suda" merasa malu sekali karena berkali!kali pedangnya pata". $ekarang mendengar suara aya"nya ia menjadi nekat dan menubruk maju dengan pedang sepotong! Li 5u kaget sekali tidak mengira ba"wa gadis gagu yang gaga" ini akan berlaku nekat. #epandaiannya memang tidak terlalu jau" selisi"nya maka meng"adapi serangan nekat ini ia tentu akan celaka kalau tidak menda"ului. Liong!cu!kiam di tangannya bergerak naik turun dan la suda" memata"kan lagi pedang &i .oat yang tinggal sepotong lalu ditamba" dengan serangan balasan. &agaikan anak pana" Liong!cu!kiam meluncur ke ara" tenggorokan &i .oat. &aiknya sebelumnya suda" timbul perasaan suka dan kasi"an dalam "ati Li 5u maka gadis ini pun memaksa diri menurunkan tusukannya mengara" pundak. Para tamu mena"an napas ba"kan $ong!bun!kwi sendiri mengepal tinjunya meli"at puterinya terancam ba"aya. "Plakkk!" Pedang di tangan Li 5u tergetar dan gadis ini sendiri ter"uyung mundur dua langka" dengan waja" pucat. Pedangnya tadi tela" kena di"antam ole" sebua" benda "itam kecil yang membuat tangannya gemetar dan pedangnya "ampir terlepas dari pegangan. "$ong!bun!kwi jangan main gila!" 5ia -ui .an membentak mara" mengira ba"wa tentu $ong!bun!kwi yang menolong gadis gagu dan mengirim serangan gelap kepada Li 5u. "5ia -ui .an jangan sembarangan menudu"!" $ong!bun!kwi balas membentak mara". )ua orang tua itu suda" berdiri dan saling pandang dengan mata menantang dan mengancam. #eadaan menjadi tegang. (kan tetapi tiba!tiba banyak orang berseru kaget dan "eran dan semua per"atian sekarang ditujukan kepada bayangan seorang laki!laki yang baru saja naik ke tempat itu dengan langka" limbung. Laki!laki ini masi" seorang pemuda tapi keadaannya mengerikan sekali. Rambutnya awut!awutan mukanya "ijau warnanya seperti orang terserang racun "ebat matanya mera" mukanya luka!luka berdara" pakaiannya kusut tidak karuan. $elagi semua orang ter"eran!"eran mereka dibikin lebi" "eran dan kaget ketika meli"at &i .oat mengeluarkan suara "u"!u"" dan gadis gagu yang cantik jelita ini berdiri menyambut orang itu terus dipeluknya sambil menangis! $ong!bun!kwi dan -ek!"wa #ui!bo segera mengenal orang ini ba"kan yang lain!lain ak"irnya mengenalnya pula. 9rang itu bukan lain adala" &eng $an! Memang dia &eng $an. Pemuda ini "ampir menjadi gila semenjak terjadi peristiwa antara dia dan #wa -ong di dalam benteng tentara kerajaan. $ekarang bertemu dengan &i .oat yang amat mencintanya se"ingga tanpa ragu!ragu menunjukkan cinta kasi"nya di tempat ramai seperti itu "atinya makin peri" seperti ditusuk!tusuk merasa berdosa. )engan "alus dia membelai rambut gadis gagu itu lalu berkata perla"an dan mendorong &i .oat ke samping "&i .oat kau mengasola"....." #emudian dengan sekali melompat dia tela" berdiri meng"adapi Li 5u yang memandang dengan waja" pucat. 424 Raja Pedang "#au..... kau pencuri pedang! #embalikan Liong!cu $iang!kiam kepadaku!" kata &eng $an matanya yang mera" memandang tajam seakan!akan "endak menusuk dada gadis cantik itu dengan pandang matanya. Li 5u yang tadinya merasa ngeri sekarang berbalik mara" ketika mendengar ia dimaki pencuri. la tidak mengenal lagi pemuda yang "anya satu kali ia li"at da"ulu di puncak -oa!san!pai sebagai $eorang sastrawan lema" yang berani mati mencampuri urusan -oa!san!pai dengan #un!lun!pai. "#eparat kau barangkali suda" gila. Pergi!" Li 5u mengancam dengan pedangnya akan tetapi sekali melangka" maju &eng $an mengulur tangan "endak merampas pedang itu. -ampir saja pedangnya kena dirampas kalau Li 5u tidak segera cepat menarik kembali pedangnya. 'a kaget. .erakan orang ini cepat dan tidak terduga sekali. Teringat ia akan sambitan gelap tadi. "#auka" penja"at yang menyambit pedangku tadi," &eng $an mengangguk. "Tak bole" kau melukai &i .oat. )an pedang!pedang itu dia milikku kembalikan sekarang juga. (ku segan mempergunakan kekerasan ter"adapmu." ;capan ini keras se"ingga terdengar semua orang. 9rang yang belum mengenalnya tertawa geli menyangka ba"wa dia benar! benar seorang gila. (kan tetapi &eng $an tidak peduli dan melangka" lagi. #ini Li 5u tidak ragu!ragu. Tentu orang ini berilmu tinggi maka tidak memalukan kalau kuserang dia. "&anggat kau mencari mati sendiri. Li"at pedang!" Pedangnya menusuk seperti kilat menyambar. &i .oat kebi!ngungan dan memandang pucat. (kan tetapi sedikit miringkan tubu"nya saja &eng $an ber"asil mengelak. Li 5u penasaran dan mengirim serangan berantai. 2amun tuju" kali sambaran pedangnya selalu mengenai tempat kosong seakan!akan pemuda ini suda" ta"u ke mana pedang "endak menyerang. la makin penasaran dan "endak menyerang mati!matian akan tetapi tiba!tiba 5iu -ui .an melompat datang. "$audara muda kau siapaka" dan apa sebabnya kau mendakwa anakku mencuri pedang Liong!cu $iang!kiam darimu," tanyanya. &eng $an mengangkat muka memandang. 5ia -ui .an adala" seorang pendekar besar akan tetapi dia bergidik ketika meli"at muka yang bersinar ke"ijauan ini. )iam!diam dia kaget karena orang yang bermuka seperti ini "anyala" orang keracunan atau orang yang memiliki 'weekang yang suda" mencapai dasar tenaga 'm. Meli"at seorang tua gaga" &eng $an segera memberi "ormat. "(gaknya aku ber"adapan dengan Raja Pedang 5ia -ui .an. #eta"uila" anakmu ini tela" rnenyamar sebagai aku dan menipu mendiang guruku se"ingga Liong!cu $iang!kiam diberikan kepadanya. $ebelum mati guruku berpesan kepadaku supaya aku mencari pencuri pedang itu kalau suda" bertemu kalau laki!laki "arus kubunu" dan kalau..... "emmm....." &eng $an dalam gugupnya tak dapat bicara lagi dia merasa diri bodo" sekali dan menyesal setenga" mati mengapa dia menceritakan "al ini. ")an kalau perempuan bagaimana.....," 5ia -ui .an mendesak mata pendekar pedang bersinar!sinar. $ekarang baru tampak ole"nya waja" &eng $an yang aseli waja" seorang pemuda tampan dan jujur membayangkan ke"alusan budi. $eketika sinar ke"ijauan yang meliputi waja"nya lenyap beruba" puti" segar seperti biasa kemudian beruba" mera" sekali sampai "itam. #embali 5ia -ui .an kaget setenga" mati. 'nila" waja" seorang yang memiliki 'weekang yang 425 Raja Pedang suda" mencapai dasar tenaga 4ang! "#alau wanita....." kata &eng $an "menurut mendiang su"u "arus menjadi... e" menjadi isteriku....." "-a!"a!"a!"a!"a..... lucu betul si maling Lo!tong $ouw Lee....." kata 5ia -ui .an. &eng $an merasa lengannya dipegang orang erat sekali. la menole" dan ternyata yang memegang lengannya adala" &i .oat yang memandang dengan air mata berlinang. la menepuk!nepuk tangan &i .oat lalu berkata cepat!cepat. "5ia!eng"iong biarpun mendiang su"u memesan demikian aku..... aku tidak akan mengambil isteri puterimu..... e" tidak siapapun juga e"..... aku "anya ingin mengambil kembali Liong!cu $iang!kiam....." la menole" lagi lalu mendorong pergi &i .oat. .adis ini tersenyum dan segera mengundurkan diri. Pertunjukan romantis ini ditonton ole" semua orang dan di sana!sini orang tertawa ada juga yang ter"aru. /elas sekali terli"at ba"wa antara pemuda yang mukanya beruba" uba" seperti bunglon dan gadis yang gagu terdapat jalinan kasi" sayang yang besar $ekarang 5ia -ui .an menole" kepada puterinya suaranya keren ketika bertanya. "Li 5u kau bilang ber"asil merampas kembali Liong!cu $iang!kiam. &agaimana sekarang pemuda ini menudu"mu menipu," Li 5u melangka" maju dan membentak &eng $an "9rang gila kau berani menudu"ku. $iapa namamu," "(ku..... namaku &eng $an....." Pemuda ini gugup juga meng"adapi nona cantik jelita seperti bidadari yang mara" itu. $eketika waja" Li 5u beruba" mera" "(ya"..... aku.... aku bertemu Lo!tong $ouw Lee. )ia..... dia mengira aku..... aku muridnya yang bernama &eng $an. #arena aku berpakaian sebagai pria dan dia..... dia buta dia li"ai dan aku..... aku k"awatir takkan ber"asil merampas maka aku membiarkan saja dia menyangka aku muridnya dan memberikan pedang kepadaku ....*. "-emmm kau memalukan!" bentak 5ia -ui .an kemudian jago pedang ini berpaling kepada &eng $an. "&eng $an kau dengar sendiri. (nakku suda" mengaku memang licik perbuatannya. (kan tetapi kau "anya ta"u satu tidak ta"u dua. Pedang Liong!cu $iang!kiam sebetulnya adala" "akku karena pedang itu da"ulu ratusan ta"un yang lalu adala" milik sucouw kami (ng F 2iocu. $etela" terjatu" ke dalam tangan kaisar dicuri ole" Lo!tong $ouw Lee. #alau sekarang kami kembali merampas dari dia bukanka" itu suda" sewajarnya," "Tidak bisa! $u"u mengambilnya dengan kepandaian puterimu mengambilnya dengan tipu daya. )an aku suda" bersumpa" di depan su"u....." "-emmm kau bole" sekarang merampasnya kembali kalau kau ada kepandaian!" tantang Li 5u. "&aik kau jagala"!" &eng $an menubruk maju sekaligus kedua tangannya bergerak yang kiri menotok le"er yang kanan merampas pedang. 5ia -ui .an melompat mundur membiarkan anaknya meng"adapi &eng $an. .adis itu mara" sekali dan memutar pedang membabat tangan &eng $an. (kan tetapi gerakan &eng $an ini "anyala" gerak tipu belaka ta"u!ta"u pemuda ini suda" menyelinap ke belakang tubu" Li 5u dan sekali dia menggerakkan tangan pedang Liong!cu $iang!kiam yang panjang dan yang tadinya tergantung di punggung gadis itu suda" kena dia rampas! 426 Raja Pedang Pucat waja" Li 5u. "#eparat "ari ini aku 5ia Li 5u "endak bertanding mati! matian denganmu!" Pedang pendeknya diputar cepat merupakan segulungan sinar keemasan menerjang diri &eng $an. &eng $an juga menggerakkan pedangnya dan dua pedang bertemu mengeluarkan bunga api menyilaukan mata. )i saat berikutnya dua orang muda ini suda" bertanding seru. (langka" "erannya semua tamu ketika meli"at betapa pemuda yang mengerikan ini biarpun gerakan!gerakannya kacau!balau dan amat buruk kalau dibandingkan ilmu pedang Li 5u namun selalu gulungan sinar pedang Li 5u dapat dita"annya dan dipukul kembali. Mala" dengan gerakan!gerakan selanjutnya &eng $an mulai mendesak Li 5u dengan 'lmu Pedang 'm!yang #iam!sut yang amat li"ai dan ternyata dasar ilmu pedang mereka adala" satu sumber "anya peca"an 'm!yang #iam!sut lebi" ruwet dan kuat. (palagi karena dalam diri &eng $an suda" terdapat sari tenaga 'm dan 4ang maka setiap kali bertemu pedang Li 5u merasa seluru" tubu"nya panas dingin dan gemetar 5ia -ui .an menonton pertempuran ini dengan mata bersinar!sinar dan timbul rasa kagum dan sukanya kepada &eng $an. Pemuda inila" yang sebetulnya dapat mengatasi anaknya mala" agaknya akan dapat mengala"kan dia sendiri. &ukanka" ilmunya itu ilmu peninggalan &u Pun $u. la suda" mendengar ba"wa 4ang!sin #iam!sut terjatu" ke tangan $ong!bun! kwi dan 'm!sin #iam!sut jatu" ke tangan -ek!"wa #ui!bo. (kan tetapi kenapa pemuda ini demikian ma"ir 'm!yang $in!kiam!sut, $ayang ba"wa anaknya tela" mempunyai pili"an "ati sendiri yaitu muridnya yang pertama. #alau tidak begitu....."a" pemuda ini benar!benar "ebat!* $elagi &eng $an dan Li 5u bermain pedang dengan amat "ati!"ati karena keduanya maklum akan keli"aian lawan sedangkan &eng $an juga merasa segan untuk melukai gadis jelita ini tiba!tiba terdengar suara "iruk!pikuk seakan akan gunung itu meletus. #emudian dari bawa" puncak berlari!lari seorang laki!laki dikejar ole" banyak orang. $etela" tiba di tempat itu ternyata orang itu adala" Tan &eng #ui yang menderita beberapa luka ringan pada pundak dan lengannya. )ara" membasa"i bajunya. &egitu tiba di tempat itu dan meli"at &eng $an masi" bertanding melawan Li 5u &eng #ui melompat maju dan membentak "&eng $an berani kau kurang ajar di sini," &eng $an terkejut dan melompat mundur. $ebelum dia menjawab para pengejar suda" tiba di tempat itu pula dan keli"atan Pangeran $ouw #ian &i bersama belasan orang perwira lain. Pangeran ini keli"atan mara" sekali dan begitu tiba di depan Tan &eng #ui dia memaki. "Manusia tak kenal budi! /adi ternyata engkau tela" mengk"ianati kami dan ternyata kau yang selama ini disebut /i!eng"iong, &agus bagus.....! #au melarikan diri ke sini "a!"a!"a! #aukira sebagai /i!eng"iong kau suda" merasa diri paling pandai dan siasatmu selama ini mengacaukan kerajaan, Pengk"ianat Tan &eng #ui! Pada saat ini puncak ini suda" dikurung ole" selaksa orang perajuritku! #au dan semua orang yang berada disini kecuali saudara!saudara yang membantu kerajaan akan dibasmi "abis! -a!"a!"a!" $emua orang terkejut sekali apalagi ketika mendengar sorakan dan meli"at ba"wa di lereng gunung suda" keli"atan banyak sekali tentara negeri mengurung tempat itu. #ekagetan ini bukan "anya karena ancaman si Pangeran Mongol terutama sekali mereka yang suda" mengenal &eng #ui merasa kaget ketika mendengar kenyataan ba"wa Tan &eng #ui ternyata adala" /i!eng"iong yang terkenal sebagai seorang pemimpin pejuang di kota raja! 427 Raja Pedang #etika Pangeran $ouw #ian &i meli"at Lee .iok di situ dia tertawa lagi suara ketawanya seperti iblis. "-a!"a!"a!-a!"a! Lee .iok nyonya Liong bagus sekali kau pun suda" bersiap menerima mampus di sini. Tubu"mu akan kusera"kan kepada. para perajurit kemudian kau akan dicincang "ancur dan kuberikan kepada anjing! #au da"ulu mengaku sebagai /i!eng"iong untuk mengelabu"i mataku kiranya antara kau &eng #ui dan #wee $in terdapat kerja sama mengepalai para mata!mata di kota raja. #au ternyata adala" adik seperguruan Tan &eng #ui si keparat murid si Raja Pedang. -a!"a!"a semua julukan yang muluk!muluk akan "ancur lebur pada "ari ini." Tan &eng #ui yang keli"atan gaga" dan bersemangat berdiri dengan kedua. kaki terpentang matanya bersinar!sinar dan dia menjawab "Pangeran $ouw #ian &i! #au terlampau memandang renda" para pejuang. #aukira kali ini akan dapat meng"ancurkan kami, -u" manusia serenda" engkau mana mampu meng"ancurkan kekuatan perjuangan rakyat, #au bilang di puncak ini terkurung ole" prajurit!prajuritmu, -a!"a!"a apa kau kira percuma saja aku berta"un!ta"un berjuang di kota raja, &ukan kami yang akan kau "ancurkan sebaliknya kau dan pasukan!pasukanmu itula" yang aka" "ancur. #auli"at!" &eng #ui mengeluarkan pana" api dilepaskan ke atas dan sinar biru melesat ke udara. Tak lama kemudian terdengar tambur dan terompet disusul sorak!sorai menggegap gempitakan puncak. "Li"at Pangeran $ouw #ian &i. Li"at baik!baik pulu"an ribu teman!teman kami suda" mengurung di kaki gunung siap menggempur pasukan! pasukanmu!" Tidak "anya $ouw #ian &i yang menengok melainkan semua orang meli"at ke bawa" dan betul saja seperti ular naga besar tampak pasukan pejuang suda" merayap ke atas dan suda" mulai diadakan pertempuran di bawa" gunung. ")an kau tidak perna" mimpi ba"wa pada saat ini di kota raja terjadi pula penyerbuan Pangeran. #au tidak ada tempat lagi untuk maju atau mundur. -a!"a!"a!" Tan &eng #ui tertawa dan pangeran itu membentak mara". "#au bo"ong!" (kan tetapi tiba!tiba dari bawa" berlari naik seorang anggauta tentara kerajaan. <aja"nya pucat napasnya sengal!sengal ketika dia melapor "Lapor pada Pangeran. (da berita ba"wa kota raja suda" diduduki musu"....." $aking mara"nya Pangeran $ouw #ian &i menggerakkan pedangnya dan..... robo"la" pelapor ini dengan dada tertusuk pedang. Perbuatan ini seakan!akan menjadi tanda dimulainya pertempuran. Tan &eng #ui suda" mengambil pedang dari tangan seorang pelayan kemudian dengan gerakan luar biasa cepatnya dia menyerang $ouw #ian &i. &elasan orang pengikut pangeran itu pun bergerak akan tetapi mereka segera disambut ole" Lee .iok Li 5u dan dua belas orang pelayan. Pertempuran antara $ouw #ian &i dan Tan &eng #ui tidak berjalan lama. $ebentar saja pedang di tangan &eng #ui ber"asil membacok le"er pangeran itu yang menjerit dan robo" binasa. Pengikut!pengikutnya juga robo" seorang demi seorang. Pertempuran di bawa" dan di lereng gunung makin meng"ebat. $emua tamu berdiri dan menjadi tegang. &eng $an semenjak tadi berdiri memandang kakaknya. (ir matanya bercucuran di kedua pipinya. Tangannya yang memegang Liong!cu!kiam gemetar. (langka" gaga"nya kakak kandungnya. (langka" "ebatnya. #iranya kakaknya yang selama ini dia anggap sebagai pengk"ianat ternyata adala" /i!eng"iong pemimpin pejuang di kota raja! /adi #wee $in Lee .iok dan lain! lain itu adala" bawa"an!bawa"annya! )an kakaknya ternyata adala" murid 428 Raja Pedang kepala dari Raja Pedang yang memiliki kepandaian lebi" li"ai daripada Li 5u. -ebat! #enyataan ini menampar "atinya. #alau dulu dia memandang renda" kakaknya sekarang dia merasa betapa renda" dan "ina dirinya kalau dibandingkan dengan &eng #ui. $ekarang setela" semua musu"!musu"nya tewas Tan &eng #ui menole" kepada -ek!"wa #ui!bo #im!t"ouw T"ian!li $iauw!ong!kwi dan .iam #in. $ikapnya mengancam "#alian berempat kaki tangan Pangeran $ouw #ian &i apaka" "endak menuntut balas," tantangnya. "&eng #ui jangan lancang!" tegur 5ia -ui .an. "Mereka adala" tamu!tamu yang meng"adiri perebutan gelar." &aik -ek!"wa #ui!bo maupun $iauw!ong!kwi sejak tadi suda" menjadi gelisa" dan gentar. Meng"adapi seorang Tan &eng #ui atau ba"kan 5ia -ui .an bagi mereka tentu saja tidak menjadikan takut akan tetapi karena mereka tadinya membantu pemerinta" dan sekarang ber"adapan dengan para pejuang nyali mereka suda" menjadi kecil. "Perebutan gelar suda" beruba" menjadi pertempuran urusan kerajaan biarla" kami pergi saja" kata $iauw!ong!kwi yang cepat meninggalkan tempat itu bersama .iam #in. "(ku pun pergi saja lain kali bertemu kembali!" kata -ek!"wa #ui!bo yang cepat pergi diikuti #im!t"ouw T"ian!li. &eng #ui sekarang meng"adapi &eng $an. <aja"nya nampak keras dan mara". "&oca" gila apaka" kau masi" tetap "endak mengikuti perebutan Raja Pedang pula, -u" manusia renda" macam engkau yang meng"ancurkan ke"idupan seorang gadis baik!baik kau tidak ber"arga melawan $u"u dan kau terlalu kotor melawan $umoi. #alau kau masi" penasaran "ayo kaulawan aku! #alau kau tidak berani kaukembalikan pedang itu kepada $umoi!" $ikap &eng #ui angku" sekali dan dia memandang &eng $an amat renda". (ir mata yang mengalir turun di kedua pipi &eng $an makin deras ketika mendengar kakak kandungnya yang gaga" perkasa itu memakinya dan menyebut!nyebut tentang urusan #wa -ong. -atinya seperti diremas!remas. )engan muka ke"ijauan dan suara gemetar dia bertanya. "#ui!ko..... kenapa kau menaru" racun....., #enapa kau melakukan semua itu kepadaku..... kau..... kau yang ternyata seorang patriot dan pejuang mulia ini....., #enapa," ".oblok kau. &odo"! #alau tidak karena aku bukanka" sekarang kau suda" menjadi mayat di benteng itu," 4ang menaru" racun bukan aku melainkan Pangeran $ouw #ian &i. (ku diamkan saja karena menurut pandanganku kau suda" terlampau untung untuk berjodo" dengar dia. $iapa kira kau..... kau meninggalkannya. (langka" renda"nya!" "(du"..... &eng #ui koko aku..... aku mencinta gadis lain..... aku aku..... menjadi korban racun....." "/angan sebut aku koko lagi. Pendeknya kau mau merebut gelar Raja Pedang atau tidak, Lekas sebelum "abis sabarku!" Tiba!tiba &eng $an mengangkat dadanya dan berkata "(ku tidak peduli akan segala sebutan Raja Pedang. (ku tidak suka pula bertempur dengan siapapun juga tidak mau ikut bertempur denganmu. (kan tetapi aku "arus mengambil kembali sepasang Liong!cu $iang!kiam aku suda" bersumpa" di depan su"u." 429 Raja Pedang "#eparat! $umoi tolong pinjam pedangmu!" Li 5u menyera"kan pedang pendek di tangannya. &egitu memegang Liong!cu!kiam yang pendek &eng #ui segera menerjang maju menyerang dengan da"syat. &eng $an kagum meli"at gerakan kakak kandungnya yang ternyata jau" lebi" "ebat dan kuat daripada gerakan Li 5u. (kan tetapi karena dia tidak suka melawan dia cepat mengelak dan terus mengelak atau menangkis dengan Liong!cu $iang!kiam yang panjang. $ementara itu Li 5u mendekati aya"nya dan tangan gadis ini dingin sekali ketika menyentu" tangan aya"nya. 5ia -ui .an berbisik. "Li 5u aku malu sekali menjadi Raja Pedang. $ekali ini kalau orang muda adik &eng #ui itu mau kita semua akan dapat dia kala"kan dengan ilmu pedangnya 'm!yang $in!kiam sut yang tulen. #alau dia mau muda" saja dia mengala"kan su"engmu. (aa""" sayang sekali....." "(panya yang sayang (ya", #enapa kau tidak turun tangan membantu $u"eng," "-us" masa aku "arus berlaku begitu renda", Li"at adiknya itu benar!benar ane" tidak melawan sama sekali enta" apa maksudnya." Tiba!tiba dia menjadi pucat karena benar!benar terjadi "al yang luar biasa. #etika pedang &eng #ui menyambar dalam sebua" serangan kilat &eng $an sengaja memasang pundaknya dan "anya menangkis sedikit. &eng #ui sendiri sampai kaget mengapa &eng $an sengaja menerima sambaran pedangnya, Pundak pemuda itu terbabat dan terkupas kulit berikut sedikit dagingnya. )ara" mengalir deras membasa"i baju. "#oko dalam "al ilmu pedang aku mengaku kala". #au dan su"umu patut disebut Raja Pedang. &uktinya pundakku suda" terluka!" seru &eng $an akan tetapi tiba!tiba dia melakukan gerakan yang amat ane" yang sekaligus mematikan daya ta"an &eng #ui. Pedang di tangan &eng #ui tertempel pedangnya tak dapat digerakan atau ditarik kembali kemudian tangan kiri &eng $an cepat melakukan dua kali totokan ke ara" tangan kanan kakaknya. &eng #ui merasa tangannya lumpu" dan sebelum dia sempat mencega" pedang Liong!cu!kiam yang pendek suda" berpinda" ke tangan &eng $an! &eng $an lalu melangka" mundur dan dengan dua batang pedang di tangan dia memandang kakaknya dengan air mata bercucuran kemudian dia berlari pergi tanpa mengucapkan sepata" kata pun. Terdengar seruan $ong!bun!kwi "0" &i .oat kau mau pergi ke mana,," &aru sampai di lereng gunung di mana tidak ada perang yang terjadi di lereng sebela" sananya &eng $an merasa ada angin menyambar lewat dan ta"u!ta"u &i .oat suda" berdiri di depannya. .adis ini terus memeluknya dan menangis berkata "a"!a"!u"!u"" tidak karuan. Lemas seketika "ati &eng $an meng"adapi kekasi"nya ini. "&i .oat..... kekasi"ku..... pujaan "atiku jangan..... jangan kau mengejarku. /angan kau mencega" kepergianku..... aku terlampau "ina dan terlampau renda" untukmu &i .oat....." Mendengar ini makin menjadi tangis &i .oat dan makin erat dia mendekap &eng $an. "(du" &i .oat..... kau meng"ancurkan "atiku. Relakan aku &i .oat aku..... aku..... a" aku mala" tidak pantas lagi "idup di dunia ini....." &i .oat seperti "endak menjerit!jerit tapi yang keluar dari mulutnya "anya D"a!"a!u"!u" saja ak"irnya gadis itu menjadi lemas dan ..... robo" pingsan dalam pelukan &eng $an. Tentu saja pemuda ini menjadi kaget sekali. la 430 Raja Pedang cepat duduk di atas tana" sambil memangku kepala &i .oat digoyang! goyangnya tubu" nona itu sanribil dipanggil!panggilnya penu" kek"awatiran "&i .oat..... &i .oat..... jangan mati.....!" la seperti orang gila dan menangis seperti anak kecil. Tiba!tiba gadis itu bergerak dan terdengar suara yang merdu "&eng $an..... kalau kau pergi..... lebi" baik aku mati saja .....*. &eng $an terkejut seperti disengat ular berbisa. la menole" ke kanan kiri dan meli"at di sebela" kirinya $ong!bun!kwi berdiri dengan muka pucat sekali. $ekilas pertemuan pandang mata antara dia dan $ong!bun!kwi terjadi persamaan pengertian akan apa yang mereka berdua dengar tadi. "&eng $an..... &eng $an /angan tinggalkan aku ....." "&i .oat kau bicara" &eng $an melompat bangun dan memeluk gadis itu lupa semua kedukaan "atinya. "&i .oat anakku! (k"irnya kau dapat bicara lagi! -a!"a!"a!"a!"a! $ong!bun! kwi tertawa terba"ak!ba"ak kemudian..... menangis. -a!"a!"a benar juga si setan 4ok!mo setela" mengalami kekagetan kau bisa bicara lagi....." "(ya"..... kalau kau tidak mena"an &eng $an supaya selalu disampingku aku tidak saja akan gagu lagi mala" aku akan mati di bawa" kakimu!" "4a ya baik begitu. -e" &eng $an! (paka" kau mencinta &i .oat," "&etul Locianpwe akan tetapi aku terlampau "ina..... aku..... aku berdosa dan tela"....." "$top! Mana ada manusia tak berdosa di dunia ini, )osaku seribu kali lebi" besar daripada dosamu! /angan pedulikan manusia!manusia sombong itu. -ayo ikut kami ke .unung Min!san dan "idup ba"agia di sana. -a!"a!"a anakku bisa bicara anakku mendapat suami yang "ebat. $ebentar lagi aku akan menimang cucuku yang mungil. -a!"a!"a orang s"e #wee pantaska" kau menerima kurnia sebesar ini,*. &i .oat menggandeng tangan &eng $an yang menurut saja diajak aya" dan anak itu. (kan tetapi baru saja tiba di kaki gunung di depan mereka berdiri tiga orang meng"adang. Mereka ini adala" 5ia -ui .an Tan &eng #ui dan 5ia Li 5u. "5ia -ui .an mau apa kau meng"adang kanii," $ong!bun!kwi yang sedang gembira "atinya itu bertanya sambil tertawa!tawa. "(pa kau mau bicara lagi urusan gelar Raja Pedang," Mera" muka jago pedang T"ai!san itu. "$ong!bun!kwi aku orang tua "anya mengantar anak!anak merekala" yang mempunyai urusan." $ementara itu &eng #ui suda" melangka" maju mendekati &eng $an lalu terdengar dia berkata "&eng $an kau tidak bole" bawa lari sepasang pedang Liong!cu $iang!kiam itu. Pedang!pedang itu adala" milik kami "arus kaukembalikan kepada aku dan Li 5u!" &eng $an meli"at betapa sikap kakak kandungnya ini masi" tinggi "ati dan agaknya masi" memandang renda" kepadanya sikap seorang pejuang gaga" perkasa seorang jantan dan ksatria yang suda" membuktikan d"arma baktinya kepada tana" air pendeknya sikap seorang mulia ter"adap seorang yang dianggap renda". Tadi dia berkuku" merampas pedang karena dianggapnya ba"wa di dunia ini bagi "idupnya "anya satu itula" yang penting. (kan tetapi sekarang setela" dia bertemu &i .oat meli"at &i .oat sembu" dari penyakit gagu meli"at &i .oat dan aya"nya sudi menerimanya dan dia meng"adapi ke"idupan baru yang penu" keba"agiaan bersama &i .oat dia tidak "endak menguku"i 431 Raja Pedang pedang!pedang itu lagi. $etela" ada &i .oat dia tidak membutu"kan apa!apa lagi di dunia ini. )engan tenang tanpa bicara apa!apa &eng $an menurunkan sepasang pedang dari punggungnya. "-a!"a!"a muda" amat!"D$ong!bun!kwi tertawa mengejek. "9rang mengambilnya mengandalkan kepandaian sekarang "endak merampas #embali juga "arus mengandalkan kepandaian!" &eng #ui dan Li 5u saling pandang. )i dalam "ati dua orang muda ini suda" mengakui ba"wa mereka takkan menang bertanding melawan &eng $an. $etela" diam sejenak &eng #ui berkata "&eng $an kau dengarla". $epasang pedang itu adala" syarat dan tanda perjodo"anku dengan Li 5u sumoi. #au kembalikan kepada kami dan sebagai gantinya aku akan menutup mulut dan tidak mengenalmu lagi." Mendengar ucapan ini &i .oat dan aya"nya menjadi mara". Mana ada aturan seperti ini, 9rang di"aruskan berlaku baik tapi balasannya mala" tidak akan dikenal lagi. Tapi &eng $an segera menurunkan Liong!cu $iang! kiam dan berkata dengan suara gemetar. "&eng #ui koko terimala" Liong!cu $iang!kiam ini sebagai sumbangan untuk perjodo"anmu dari adikmu yang "ina ini. (kan tetapi "anya sebagai titipan tiga ta"un kemudian "arus kau kembalikan kepadaku." &eng #ui merasa mendongkol sekali akan tetapi tanpa men/awab sesuatu dia menerima sepasang pedang itu dan memberikan yang pendek kepada Li 5u. )ua pedang itu serupa benar "anya yang sebua" panjang dan terukir "uru1 "jantan" sedangkan yang ke dua pendek dan terukir "uru1 "betina". $etela" menerima sepasang pedang ini tanpa mengucapkan terima kasi" &eng #ui segera mengajak Li 5u pergi dari situ. Meli"at ini $ong!bun!kwi dan &i .oat menjadi makin gemas. (langka" sombongnya orang yang dipuji!puji sebagai /i!eng"iong pemimpin pejuang itu. $ombong tinggi "ati dan merasa diri sendiri paling jempol! 5ia -ui .an agaknya juga merasa tak enak "ati meli"at sikap murid atau calon mantunya itu. "$ong!bun!kwi kau menjadi saksinya. Mulai sekarang aku 5ia -ui .an tidak berani menggunakan gelar Raja Pedang lagi kalau ada orang masi" mempersoalkan gelar Raja Pedang maka biarla" aku mengakui ba"wa orang muda adik kandung muridku inila" yang patut diberi gelar Raja Pedang. $elamat berpisa" sampai jumpa pula!" #aki jago pedang ini mengenjot tana" dan tubu"nya berkelebat lenyap dari situ. *-a!"a!"a! Mantuku Raja Pedang" &enar mantuku Raja Pedang dan aku akan siarkan "al ini ke seluru" dunia kang!ouw. $iapa tidak mau menerimanya akan ku"ancurkan kepalanya!" $ambil tertawa!tawa dan berteriak!teriak kakek ini mengajak &eng $an dan &ia .oat melanjutkan perjalanan ke Min! san. $ambil berjalan di saniping &i .oat yang menggandeng tangannya terjadi peruba"an pada diri &eng $an. <aja"nya tidak serem seperti tadi lagi warna mukanya suda" beruba" biasa ba"kan sepasang matanya bersinar!sinar gembira. #akak kandungnya ternyata seorang patriot seorang pemuda yang "arum namanya yang dikagumi dan dipuji orang gaga" seluru" negeri. )an kakaknya tela" mempunyai calon jodo" yang sedemikian cantik dan gaga"nya seperti 5ia Li 5u. 'a girang meli"at kakaknya akan "idup ba"agia. )ia sendiri meli"at titik terang dalam "idupnya mendatang. #eba"agiaan baginya menjelang datang bagaikan sang surya yang mengintai dari balik awan gelap yang mulai tertiup pergi ole" angin. )engan &i .oat di 432 Raja Pedang sampingnya dia sanggup untuk melanjutkan "idup sanggup untuk menempu" kesulitan dan sanggup untuk terus tersenyum dan memandang dunia yang penu" duri penu" derita "idup ini dari segi!segi keinda"annya. Tanpa disadarinya dia mempererat gandengannya. &i .oat merasakan dan gadis ini pun makin erat memeluk lengan &eng $an sambil melirik dan tersenyum manis. ketika &eng $an memandang dia meli"at kedua pipi gadis itu ter"ias dua butir air mata yang turun perla"an!la"an. (ir mata bening air mata keba"agiaan. $ampai di sini tamatla" cerita R(/( P0)(2. ini. (kan tetapi cerita tentang para toko" dalam R(/( P0)(2. ini masi" jau" daripada berak"ir. #ejadian! kejadian yang lebi" "ebat lebi" mengerikan lebi" meng"arukan akan bermunculan seperti juga dalam ke"idupan setiap orang manusia selalu akan bermunculan "al!"al yang menimbulkan cerita. )unia penu" dengan peristiwa ke"idupan manusia tak perna" diam tenang seperti air samudera yang sebentar saja tenang kemudian bergelora pula. #ita akan menjumpai semua toko" cerita ini dalam cerita baru R(/(<(L' 0M($ cerita inda" yang sengaja diciptakan pengarang sebagai sambungan R(/( P0)(2.. (kan tetapi juga merupakan kisa" tersendiri di mana kita akan mengikuti perjalanan "idup dari #wa -ong nona yang pata" "atinya dan remuk!redam perasaannya itu akan bertemu lagi dengan &eng $an dan &i .oat dengan Tan &eng #ui dan Li 5u dengan T"io 0ng &un Lim #wi dan tidak ketinggalan pula #im!t"ouw T"ian!li dan lain!lain. $ampai jumpa kembali dalam R(/(<(L' 0M($! Tamat 433