You are on page 1of 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki,
perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia
bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar !"."""
kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. #eskipun pada tahun
$""% mulai terjadi penurunan insiden TBC, Indonesia adalah negara kelima
terbesar dengan masalah TBC di dunia ($""&). Sur'ei pre'alensi TBC yang
dilakukan di enam propinsi pada tahun &()-&&) menunjukkan bah*a
pre'alensi TBC di Indonesia berkisar antara ",$ + ",,-.. Sedangkan menurut
laporan Penanggulangan TBC /lobal yang dikeluarkan oleh 012 pada tahun
$""!, angka insidensi TBC pada tahun $""$ men3apai ---.""" kasus ($-,
kasus4"".""" penduduk), dan !,. diantaranya diperkirakan merupakan kasus
baru. Tahun $""% total kasus TB -$(.""" dan tahun $""( sebanyak !$&.%)"
kasus.
5iperkirakan setiap tahun !)".""" kasus baru TBC dimana sekitar 4)
penderita terdapat disekitar puskesmas, 4) ditemukan di pelayanan rumah
sakit atau klinik pemerintah dan s*asta, praktek s*asta dan sisanya belum
terjangku unit pelayanan kesehatan. Sedangkan kematian karena TB
diperkirakan %-.""" per tahun. Penyakit TB merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang besar karena TB merupakan penyebab kematian nomor dua
terbesar di Indonesia. Pengobatan TBC harus dilakukan se3ara terus-menerus
tanpa terputus *alaupun pasien telah merasa lebih baik atau sehat. Pengobatan
yang terhenti ditengah jalan dapat menyebabkan bakteri menjadi resistendan
TBC akan sulit untuk disembuhkan dan membutuhkan *aktu yang lebih lama
maka butuh keterlibatan anggota keluarga untuk menga*asi dan jika perlu
menyiapkan obat. 5ukungan keluarga penderita sangat dibutuhkan untuk
menuntaskan pengobatan agar benar-benar ter3apai kesembuhan
1
Banyaknya kasus TB paru dan masih rendahnya angka penyembuhan,
kasus kambuh dan kegagalan pengobatan dan resistensi kuman karena kurang
disiplinnya pasien dalam minum obat maka penulis berkeinginan untuk
menyusun makalah asuhan kepera*atan keluarga dengan TBC.

1.2 Rumusan Masalah
.$. Bagaimana konsep dasar penyakit TBC 6
.$.$ Bagaimana asuhan kepera*atan keluarga dengan penyakit TBC 6
1.3 Tujuan
.).. Tujuan 7mum
. #engetahui asuhan kepera*atan keluarga pada klien dengan
penyakit TBC
.).$ Tujuan 8husus
. #engetahui konsep tahap perkembangan
$. #engetahui tinjauan medis TBC meliputi pengertian, etiologi,
mani9estasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan, dan prognosis
). #engetahui 3iri-3iri klien TBC dengan melakukan pengkajian
kepera*atan
!. #engetahui inter'ensi kepera*atan pada klien dengan TBC
-. #engetahui tindak lanjut inter'ensi dalam e'aluasi kepera*atan
pada klien TBC
,. #engetahui konsep proses kepera*atan keluarga
BAB II
PEMBAHAAN
2
2.1 !"nse# Taha# Perkem$angan
Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti
indi'idu-indi'idu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
berturut-turut, keluarga juga mengalami tahap perkembangan yang berturut-
turut. :dapun tahap-tahap perkembangan, adalah sebagai berikut ;
a. Tahap I ; keluarga pemula
Perka*inan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru
dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang
intim.
b. Tahap II ; keluarga sedang mengasuh anak
5imulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia )" bulan.
3. Tahap III ; keluarga dengan anak usia pra sekolah
5imulai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir
ketika anak berusia lima tahun.
d. Tahap I< ; keluarga dengan anak usia sekolah
5imulai ketika anak pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia ) tahun, a*al dari masa remaja.
e. Tahap < ; keluarga dengan anak remaja
5imulai ketika anak pertama mele*ati umur ) tahun, berlangsung selama
enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih a*al atau lebih lama jika anak masih tinggal di
rumah hingga berumur & atau $" tahun.
9. Tahap <I ; keluarga yang melepas anak usia de*asa muda
5itandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir
dengan =rumah kosong,> ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap
ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. ?ase ini ditandai oleh
tahun-tahun pun3ak persiapan dari dan oleh anak -anak untuk kehidupan
de*asa yang mandiri.
g. Tahap <II ; orangtua usia pertengahan
5imulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan.
h. Tahap <III ; keluarga dalam masa pensiun dan lansia
5imulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun,
hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan
3
lainnya meninggal. Sedangkan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah menurut 5u'all dan #iller, Carter dan #3/oldrik dalam
?riedman (&&() yaitu ;
) #ensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan mengembangkan hubungan dengan teman seba ya yang sehat
$) #empertahankan hubungan perka*inan yang memuaskan
)) 8ebutuhan kesehatan 9isik anggota keluarga.
A. !"nse# Masalah !esehatan
2.2.1 De%&n&s&
TBC adalah penyakit in9eksi menular dan menahun yang disebabkan
oleh kuman #y3oba3terium Tuber3ulosis, kuman tersebut biasanya masuk
kedalam tubuh manusia melalui udara (perna9asan) kedalam paru-paru,
kemudian kuman tersebut menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain
melalui penyebaran darah, kelenjar lim9e, saluran perna9asan, penyebaran
langsung ke organ tubuh lain (Syl'ia :nderson &&- ; %-))
2.2.2 Et&"l"g&
Penyakit TBC adalah suatu penyakit in9eksi yang disebabkan oleh
bakteri #ikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan
bersi9at tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan :sam
(BT:). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh @obert 8o3h pada tanggal
$! #aret (($, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama baksil 8o3h. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai 8o3h Pulmonum (8P).
2.2.3 Tan'a 'an (ejala
a. Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak lebih dari ) minggu.
b. 5emam ringan, tetapi kadang-kadang dapat men3apai !" !"C.
3. Sesak na9as
d. Ayeri dada
e. Batuk darah
9. Badan terasa lemas
g. 8ehilangan na9su makan
h. Berat badan turun
i. @asa kurang enak badan (malaise)
j. Berkeringat malam padahal tidak ada kegiatan.
k. Penatalaksanaan
4
2.2.) *ara Penularan
5roplet Au3les yang merupakan partikel -" mikron, dikeluarkan oleh
penderita penyakit TBC dengan 3ara batuk-batuk, bersin, bi3ara, penderita
meludah ke tanah kemudian kuman tersebar ke udara. 2leh karena itu
penyakit ini disebut =:irbone In9e3tion>. 2rang dapat terin9eksi kalau
droplet tersebut terhirup ke dalam saluran perna9asan.
2.2.+ Pat"%&s&"l"g&
Indi'idu rentan yang menghirup basil tuber3ulosis dan menjadi terin9eksi.
Bakteri dipindahkan melalui jalan na9as ke al'eoli,tempat dimana mereka
berkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri dalam sistem imun tubuh
dengan melakukan reaksi in9lamasi. ?agosit (neuro9il B makro9agi) menelan
banyak bakteri, lim9osit spesi9ik tuber3ulosis melisis (menghan3urkan) basil
dan jaringn normal. @eaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan eksudat
dalam al'eoli akan terjadi gangguan pertukaran gas karena sputum
menumpuk akan menutupi jalan na9as, dan sputum bergerak maju ke
bronkus, maka akan terjadi ganguan jalan na9as. (Brunner B Suddart, $""$ ;
-(-).
2.2., !"m#l&kas&
a. Pneumonia (radang parenkim paru)
b. C9usi pleura (3airan yang keluar ke dalam rongga pleura)
3. Pneumotorak (adanya udara dan gas dalam rongga selaput dada)
d. Cmpiema
e. Dasingitis
9. #enjalar ke organ lain (spt, usus)
2.2.- Penatalaksanaan
Pengobatan untuk indi'idu dengan TB akti9 memerlukan *aktu lama karena
basil resisten terhadap sebagian besar antibioti3 dan 3epat bermutasi apabila
terpajan antibioti3 yang semula masih e9ekti9. Saat ini terapi untuk pasien
dengan in9eksi akti9 adalah kombinasi empat obat dan berlangsung paling
kurang & bulan dan biasanya lebih lama. :pabila pasien tidak berespons
terhadap obat-obatan tersebut, maka obat dan proto3ol pengobatan lain akan
di3oba. Indi'idu yang memperlihatkan uji kulit tuber3ulin positi9 setelah
5
sebelumnya negati'e biasanya mendapat antibioti3 selama ,-& bulan untuk
membantu respons imunnya dan meningkatkan kemungkinan eradikasi basil
total.
BAB III
AUHAN !EPERA.ATAN
PEN(!A/IAN !ELUAR(A0 TAHAPAN !ELUAR(A DEN(AN TB*
A. DATA UMUM
. Aama 8epala 8eluarga (88) ; Ibu S
$. 7mur 88 ; $& tahun
). :lamat ; Ealan ka3a piring II4)) @T." @0."),
kelurahan patrang
!. Pekerjaan 88 ; Penjahit
-. Pendidikan 88 ; S5
,. 8omposisi keluarga ;
Ao Aama Eenis
8elamin
1ub.
5g 88
7mur Pendidikan :gama Pekerjaan keterangan
:n. C P anak - th T8 Islam - Imunisasi
lengkap
$ Tn. Su D adik $$ th S#P Islam Buruh
bangunan
-
6
/enogram;
Keterangan :
; laki-laki ; laki-laki meninggal
7
Bpk. S (22
th)
Bpk. Y
(..th)
Ibu K (
th)
Ibu S (29
th)
Bpk T
(37th)
An.E ( 5
th)
Bpk...
(..th)
Ibu S (
th)
; perempuan sakit ; perempuan meninggal
; perempuan ; 3erai
%. Tipe 8eluarga; keluarga single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua (ibu) dengan anak karena proses ditinggalkan.
(. Suku Bangsa; ibu S mengatakan; Ibu S berasal dari suku ja*a, setelah
menikah Ibu S menetap di Eember dan bahasa yang digunakan bahasa
ja*a dengan 3ampuran bahasa madura. 8eyakinan yang berhubungan
dengan kesehatan keluarga Ibu S adalah membiarkan dahulu dan
mengobati semampunya dengan bantuan obat-obat yang dapat dibeli di
*arung, jika tidak sembuh dapat pergi ke puskesmas terdekat.
&. :gama; Ibu S mengatakan; keper3ayaan yang dianut keluarga ibu S adalah
Islam. #enurut ibu S, ibu S biasanya melaksanakan ibadah di rumah dan
kadang-kadang melakukanya di masjid didekat rumahnya.
". Status Sosial Ckonomi 8eluarga; Ibu S mengatakan ia bekerja sebagai
penjahit, penghasilan yang diperoleh per bulan @p.$"".""",-. Penghasilan
tersebut tidak 3ukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sehingga
Ibu S men3ari tambahan dengan menerima jahitan dirumahnya, menurut
ibu S.
. :kti'itas @ekreasi 8eluarga; Ibu S mengatakan; biasanya ibu S mengajak
:n.Cmi jalan-jalan ke alun-alun tetapi hal ini jarang dilakukan hanya
ketika ibu S mempunyai uang.
B. RI.A1AT TAHAP PER!EMBAN(AN !ELUAR(A
$. Tahap perkembangan keluarga saat ini; keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah.
Tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah;
a. #embantu anak untuk bersosialisasi
Ibu S sudah mampu untuk membantu anak bersosialisasi. Ibu S
mengatakan bah*a anak C biasanya di ajak bermain kerumah tetangga.
:nak C juga sering mengajak teman-temanya bermain dirumahnya.
1asil obser'asi didapatkan; anak C terlihat 3eria, ketika di ajak bi3ara
dia menja*ab.
8
b. #empertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
Ibu S mengatakan; orang tua ibu S sudah meninggal tetapi ibu S masih
menjalin hubungan yang baik dengan bibinya yang tinggal di depan
rumahnya. Ibu S setiap hari bermain dan menonton t' dirumah bibinya.
5ilingkungan sekitarnya ada tetangga yang baik ada juga tetangga yang
kurang baik. Ibu S menyikapinya dengan sabar. 8adang ketika ibu S
mempunyai makanan ibu S juga sering membagikan ke tetangganya
begitu juga sebaliknya, menurut ibu S.
3. Pembagian *aktu untuk indi'idu, pasangan dan anak
Ibu S mengatakan; setiap pagi sebelum dia berangkat kerja dia
menyempatkan untuk memasak makanan buat anaknya setelah itu dia
memandikan dan mengantarkan anaknya ke sekolah dan ibu S
berangkat kerja. 8etika anak C pulang dari sekolah ibu S sudah pulang
dari kerja. 8etika ibu S terlambat pulang kerumah biasanya Ibu S
menitipkan anaknya ke bibinya yang tinggal didepan rumahnya.
d. Pembagian tanggung ja*ab anggota keluarga
:nak ibu S masih berusia - tahun sehingga dalam anggota keluarga ibu
S tidak ada pembagian tanggung ja*ab. Setiap pagi ibu S memandikan
anak C. :nak C sudah bisa menggunakan seragamnya dengan mandiri
kemudian ibu S menyuapi anak C dan mengantarkannya ke sekolah.
e. 8egiatan dan *aktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
Ibu S mengatakan; setiap hari anak C pergi ke sekolah ditaman kanak-
kanak yang letaknya dekat dengan rumahnya.
). Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi; 5ari pengkajian
yang didapatkan ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi, adanya
masalah yang kompleks pada keluarga Ibu S. Ibu S mangatakan; ibu S
masih tidur dengan anak C sehingga belum ada pri'asi bagi anak C karena
ibu S mengungkapkan bah*a anak C belum berani tidur sendiri. Ibu S
belum mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal pri'asi dan rasa aman.
9
!. @i*ayat keluarga inti; Ibu S mengatakan; Ibu S sudah lama menetap di
jember sejak menikah. Ibu S sekarang tinggal di jember dengan anak C
dan menantunya.
-. @i*ayat keluarga sebelumnya; Ibu S mengatakan; kedua orang tua Bp.T
tinggal di 8ediri dan sebagian keluarga besarnya tinggal disana sedangkan
kedua orang tua Ibu S berada dijember dan sudah meninggal, ada satu
orang adik yang tinggal bersama ibu S, ketika ibu S melahirkan, adik dari
ibu S yang membantu mera*at ibu S. Ibu S mengatakan; setelah
mempunyai anak Bp.T men3ari pekerjaan di bali untuk mena9kahi
keluarga dan setelah bekerja disana Bp.T ternyata menikah lagi dan tidak
pernah pulang kerumah. Bp.T sudah lama meninggalkan ibu S dan anak
C.
*. LIN(!UN(AN
,. 8arekteristik Dingkungan @umah ; rumah yang ditempati adalah rumah
pribadi berukuran ,m F (m yang ditempati oleh ibu S dan :nak C. @umah
terdiri dari ! ruangan yaitu ruang tamu, dua kamar tidur dan dapur.
Terdapat dua jendela di ruang tamu, satu jendela di kamar tidur depan
yang ditempati oleh anak dan kamar tidur kedua ditempati ibu S tanpa
jendela. Tembok rumah hanya berupa anyaman bambu, ruangan depan
yang dibangun dari batu bata. 5i dalam dapur terdapat kandang ayam yang
bersebelahan dengan kamar tidur anak dan ibu.
%. 8arakteristik Tetangga dan 8omunitas ; ibu S bertempat tinggal di
perkampungan dengan jarak rumah antar tetangga yang 3ukup dekat.
(. #obilitas /eogra9is 8eluarga; ibu S dan anaknya setiap hari berjalan kaki
untuk bekerja. Tidak ada kendaraan lain yang dimiliki keluarga ibu S.
Setiap hari ibu S mengantarkan an. C pergi ke sekolah, kemudian
dilanjutkan menuju tempat bekerjanya hingga pukul " siang.
&. Perkumpulan 8eluarga dan Interaksi dengan #asyarakat; ibu S
mengatakan bah*a setiap hari berkumpul dengan :n. C setelah pulang
kerja. 5an ibu S memiliki perkumpulan pengajian yang diikuti se3ara
10
3
rutin. Ibu S mengungkapkan bah*a tetangganya ada yang menyukai dan
tidak menyukai ibu S.
$". Sistem Pendukung 8eluarga; keluarga Ibu S. mendapatkan dukungan dari
pamannya, bibinya yang tempat tinggalnya berdekatan dengan ibu S. ibu S
juga mengatakan bah*a jarang memiliki permasalahan serius sehingga
harus melibatkan keluarga.
denah rumah;
8eterangan;
. @uang Tamu ; meja dan kursi
$. @uang dapur ; mesin jahit
). Tempat tidur anak ; perabotan dapur
!. Tempat tidur emi
-. 8andang ayam
,. 8amar mandi
%. Dadang
(. Sumur
8eadaan lingkungan dalam rumah ;
Duas rumah ; , m F ( m
Tipe rumah ; Status kepemilikan milik sendiri
Eumlah ruangan ; ! ruangan
11
8
6
1
2
4
5
7
U
!n"!#
$
p%ntu
p%ntu
Eumlah jendela ; ) buah
Peman9aatan ruangan ; Terdiri dari $ kamar dengan
kamar untuk anak dan ibu S,
kamar untuk Tn. Su, kamar
mandi di luar, dapur.
Peletakan perabotan ; - kursi diletakkan di ruang tamu,
di pojok sebelah pintu diletakkan
mesin jahit ibu S. Tempat tidur
anak C terletak bersebelahan
dengan almari di kamar anak C.
Eenis septi3 tank ; tidak memiliki, karena B:B
keluarga di sungai.
Sumber air minum ; :ir sumur
Sistem Pendukung dan Earingan Sosial 8eluarga (e3o map);
12
Ibu S ($& th)
Bpk T ()%th)
Tetangga (ibu S)
8eluarga besar ibu S
8elompok pengajian
Tempat bekerja
D. TRU!TUR !ELUAR(A
$. Pola 8omunikasi 8eluarga ; ibu S menyampaikan bah*a anak C senang
ber3erita tentang temannya di sekolah dan ibu S menanggapinya dengan
senang, bertanya tentang dapat tugas apa di sekolah, bagaimana tadi
sekolahnya, dan sebagainya. Aamun kadang kala ibu S pernah marah
mana kala anaknya nakal, re*el, atau minta sesuatu yang menurut ibu S
tidak bisa memenuhinya. 5i dalam keluarga tersebut juga ada adik
kandungnya yang bernama Tn. Su. 8omunikasi ibu S dengan Tn. Su
tidak begitu terbuka atau jarang berkomunikasi dengan alasan Tn. Su
malu untuk berbi3ara apalagi masalah pribadinya. Tn. Su sering keluar
bersama temannya dengan alasan bosan di rumah (penuturan ibu S). 5ari
penuturan ibu S, biasanya adiknya kalau ada masalah dia suka diam,
menyendiri dan *ajahnya terlihat sedih atau 3emberut dan ibu S
meman3ing pengakuan dari Tn. Su dengan 3ara bertanya kenapa kok
terlihat sedih, pu3at, 3emberut. Aamun dari sikap Tn. Su yang kurang
terbuka ini ibu S tidak mempermasalahkannya karena ada teman-
temannya yang Tn. Su ajak untuk berdiskusi terhadap masalahnya.
$$. Struktur 8ekuasaan 8eluarga; Ibu S pemegang keputusan terakhir dalam
keluarga selama suaminya Bp. T lama tidak pulang sehingga dia yang
menjadi kepala keluarga. :diknya pun juga nurut saja tanpa banyak
komentar terhadap keputusan ibu S (dari penuturan ibu S).
$). Struktur Peran ;
a. Ibu S berperan sebagai ibu sekaligus sebagai kepala keluarga, pen3ari
na9kah, ibu rumah tangga, pembimbing anak-anak, dan pengatur
rumah tangga.
13
:n.C ( - th)
Teman-teman sekolah
b. :nak C berperan sebagai anak tunggal dalam keluarga, penghibur
keluarga dengan gerak-geriknya serta u3apannya yang lu3u.
3. Sukirman tidak mempunyai peran yang sangat penting didalam
keluarga ibu S karena statusnya hanya anggota keluarga tambahan.
$!. Ailai dan Aorma Budaya;
Aorma yang dianut yaitu ; sopan santun, menghargai orang lain,
menghormati orang yang lebih tua, dan lainnya. :nak C kadang kala
mendapat 3ubitan dan je*eran bila tidak mau segera pulang saat bermain
dengan teman-temannya.
E. 2UN(I !ELUAR(A
$-. ?ungsi :9eksi ; ibu S mengatakan bah*a :nak C pernah mengungkapkan
perasaannya pada saat meminta sesuatu padanya misalnya dengan
merengek-rengek saat minta dibelikan susu, minta jalan-jalan ke alun-
alun (dari penuturan ibu S).
$,. ?ungsi Sosialisasi ; Ibu S menyekolahkan anak C ke sekolah 9ormal dan
diperbolehkan bermain dengan teman sebaya dan anak S juga sering
bermain di rumah tetangga, ke sungai ke3il bersama teman-temannya
ke3uali pada malam hari hanya bermain ke rumah kakeknya (paman ibu
S) (hasil pengamatan dan penuturan ibu S).
$%. ?ungsi pera*atan keluarga; keluarga ibu S. mengatakan bah*a keadaan
kesehatannya sudah mulai membaik namun masih perlu pengobatan
se3ara rutin. #eski masih sering batuk-batuk namun sudah tidak seperti
beberapa bulan yang lalu. #eski penghasilan per bulan hanya @p
$"".""" per bulan namun Ibu. S masih merasa mampu biayai kebutuhan
keluarga. #enu makanan tiap hari berbeda-beda, sayuran diambil dari
halaman belakang atau berbelanja, lauk pauknya kadang telur, tahu
tempe, atau hanya sambal saja. 8etika terjadi gangguan kesehatan, ibu S
langsung memba*anya ke puskesmas patrang.
$(. ?ungsi reproduksi ; ibu S mengatakan dari dulu tidak punya kelainan
reproduksi. :nak C juga dilahirkan se3ara normal. Ibu S tidak pernah
mengalami keguguran.
14
$&. ?ungsi Ckonomi ; ibu S mengatakan; gaji yang diperoleh belum 3ukup
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anaknya. 7ntuk menambah
penghasilannya ibu S menjual sayuran dan telur hasil ternak, (penuturan
ibu S).
2. TRE DAN !3PIN( !ELUAR(A
)". Stressor jangka pendek ; ibu S mengatakan kadang anak C merengek
atau bahkan menangis minta dibelikan susu, baju baru, ataupun jalan-
jalan ke alun-alun. Aamun oleh ibu S dibiarkan saja dengan alasan itu
hanya keinginan sesaat anak C dan lebih baik uangnya dipakai untuk
men3ukupi kebutuhan sehari-hari.
). Stressor jangka panjang ; keadaan perekonomian yang sulit terutama
setelah Bp. T pergi kerja ke Bali dan lama tidak pulang sehingga ibu S
harus men3ari na9kah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama
anaknya. Ibu S mengatakan gaji yang didapat sebagai seorang
penjahit hanyalah @p. $""."""4bulan dan itu sangat kurang. Penyakit
TBC yang sudah lama dideritanya dianggap biasa olehnya sudah
jarang kambuh.
)$. 8emampuan keluarga berespon terhadap stressor ; ibu S sangat
mampu dan sabar dalam menghadapi masalah yang mun3ul di dalam
keluarganya. Ibu S mengatakan bah*a manusia hidup pasti ada
masalah. Aamun kita harus menghadapi itu dengan penuh kesabaran.
:palagi masalah ekonomi yang sangat minimal sekali. Ibu S jarang
mengeluh saat kesulitan keuangan dan tidak pernah bersikap kasar
terhadap anak S karena masalah yang dipikirkannya.
)). Strategi koping yang digunakan ; menurut ibu S koping yang
digunakan untuk membantu meringankan masalah ekonomi adalah
menjual sayuran yang ditanam di belakang rumahnya. Selain itu
menjual ayam dan telurnya serta menerima jahitan di rumah.
)!. Strategi adaptasi dis9ungsional ; ibu S mengatakan tidak ada perilaku
yang menyimpang dalam menghadapi masalahnya. Semua masalah
yang ada dihadapi dengan sabar.
15
(. Has&l Pengkaj&an 2&s&k
Ao Pemeriksaan
?isik
Ibu S :nak C
8eluhan saat ini 8adang batuk Tidak ada keluhan
$ 8epala @ambut hitam
#ata bersinar
0arna kulit muka sa*o
matang.
Bibir ke3okelatan
Didah merah muda, permukaan
berbintik.
/igi bersih.
@ambut hitam
#ata bersinar
0arna kulit muka sa*o
matang.
Bibir ke3okelatan
Didah merah muda,
permukaan berbintik.
/igi bersih.
) Deher Tidak ada pembengkakan
kelenjar tyroid.
Teraba denyutan 'ena
jugularis.
Tidak ada pembengkakan
kelenjar tyroid.
Teraba denyutan 'ena
jugularis.
! ThoraF Suara na9as 'esikuler.
Perbandingan diameter
anteroposterior; trans'ersalG
;$
Suara na9as 'esikuler.
Perbandingan diameter
anteroposterior; trans'ersalG
;$
- :bdomen Inspeksi, perkusi,
palpasi; tidak ada pembesaran
organ.
0arna kulit ke3okelatan.
Terdengar bising usus.
Inspeksi, perkusi,
palpasi; tidak ada
pembesaran organ.
0arna kulit
ke3okelatan
Terdengar bising usus.
, Ckstremitas atas Tangan kanan dan kiri
simetris.
Teraba arteri brakhialis.
0arna kulit ke3okelatan.
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan otot
baik)
Tangan kanan dan kiri
simetris.
Teraba arteri
brakhialis.
0arna kulit
ke3okelatan
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan otot
baik)
% Ckstremitas 8aki kanan dan kiri 8aki kanan dan kiri
16
ba*ah simetris.
0arna kulit ke3okelatan.
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan otot
baik)
simetris.
0arna kulit
ke3okelatan
Tidak menderita
kelumpuhan (kekuatan otot
baik)
H. HARAPAN !ELUAR(A TERHADAP PERA.ATAN !EEHATAN
!ELUAR(A
a. Persepsi terhadap masalah; Ibu S mengatakan bah*a dalam kehidupan pasti
ada masalah dan harus diatasi dengan sabar.
b. 1arapan terhadap masalah; harapan Ibu S kedepannya yaitu
membahagiakan anak.
17
18
N". Data Et&"l"g& Masalah
. Tahap I
5S ;
- Ibu S, air limbah
dibiarkan mengalir di
selokan di sekitar rumah.
- Ibu. 1 mangatakan
kandang ayam berada di
dalam rumah
- #enurut keluarga,
kandang ayam seharusnya
berada di luar. Tetapi
tidak ada biaya untuk
membuat kandang.
- kamar anak C
berdekatan dengan kamar
Ibu S dan kandang ayam
52;
- Tidak terdapat
Eendela kamar di
kamar ibu S.
- Dingkungan tidak
layak ( kandang
he*an di sekitar
rumah).
- air kotor di buang di
selokan.
- Sanitasi rumah buruk
- 'entilasi kurang,
tembok dari bambu.
Tahap II
8eluarga tidak mampu
8eluarga tidak
mampu mengambil
keputusan
memodi9ikasi
lingkungan rumah
untuk menyelesaikan
permasalahan
lingkungan disekitar
rumah
/angguan jalan na9as
ANALIA DATA
PRI3RITA MAALAH
Pr&"r&tas D&agn"sa !e#era4atan !eluarga0
/angguan jalan na9as Ibu S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mera*at anggota keluarga yang TBC.
k"r&ng D&agn"sa !e#era4atan !eluarga0
N". !r&ter&a B"$"t N&la& Pem$enaran
. Si9at masalah
:ktual G )
)4)FG4) Ibu S menyadari keadaan
kesehatannya sekarang ini dapat
mengakibatkan anak C tertular
penyakitnya.
$. 8emungkinan
masalah diubah
Sebagian G
$ 4$F$G 8eadaan kesehatan ibu S yang
menderita TB paru ini dapat
diubah dengan 3ara melakukan
pengobatan ke puskesmas
19
Patrang.
). Potensial masalah
di3egah
Cukup G $
$4)FG $4) Proses pengobatan se3ara berkala
dan teratur serta interaksi yang
diperhatikan dapat
meminimalkan penularan
penyakit.
!. #enonjolnya
masalah
#asalah ada dan
perlu ditanganiG$
$4$FG #asalah sangat dirasakan ada
dan memerlukan penanganan
untuk menghindari dampak
lainnya.
Eumlah )
BAB I5
PEMBAHAAN
8egiatan pembinaan keluarga dilakukan di area kerja Puskesmas Patrang
dengan keluarga binaan ditentukan oleh petugas puskesmas. 8eluarga binaan yang
ditunjuk oleh Puskesmas adalah keluarga ibu S, dengan anggota keluarga anak S.
Pembagian mahasis*a sesuai dengan tanggung ja*ab tiap langkah asuhan
kepera*atan keluarga seperti yang telah ditentukan sebelumnya. 5ilakukan super'isi
oleh dosen pembimbing seharusnya dilakukan minimal ) kali sesuai dengan kontrak
program mata kuliah asuhan kepera*atan keluarga
Pengaplikasian teori kepera*atan keluarga dilakukan oleh mahasis*a mulai
dari pengkajian, peren3anaan, inter'ensi dan e'aluasi dengan tujuan agar keluarga
mampu melakukan - tugas kesehatannya, yaitu mengenal masalah kesehatan, mampu
memutuskan tindakan kesehatan, mampu mera*at anggota keluarga yang sakit,
mampu men3iptakan lingkungan yang sehat dan mampu meman9aatkan 9asilitas
pelayanan kesehatan yang ada dimasyarakat. 5engan di3apainya tujuan tersebut,
20
diharapkan keluarga se3ara mandiri dapat menilai status kesehatannya sehingga
status kesehatan keluarga dan masyarakat meningkat.
Pengkajian keluarga dilaksanakan dalam ) kali pertemuan sesuai dengan
kesepakatan dengan keluarga ibu S. 5alam proses pengkajian, keluarga ibu S sangat
kooperati9. Setiap pertanyaan yang diberikan oleh pengkaji dija*ab dengan baik oleh
ibu S dan pernyataan ibu S disampaikan se3ara jelas. Pengkajian terhadap keluarga
dilakukan selama dua kali pertemuan sedangkan pengkajian terhadap indi'idu
selama kali pertemuan. Pendekatan yang diguanakan mahasis*a dalam
melaksanakan praktik klinik kepera*atan keluarga adalah problem sol'ing approa3h
(pendekatan menggunakan model peme3ahan masalah) sehingga antusiasme
keluarga sangat tinggi untuk menerima mahasis*a sebagai pembina kesehatan dalam
keluarganya.
Perumusan diagnosa kepara*atan dianalisis berdasarkan dari hasil pengkajian
terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,
struktur keluarga, 9ungsi-9ungsi keluarga, dan koping keluarga, yang bersi9at a3tual,
resiko atau kesejahteraan, dimana pera*at memiliki ke*enangan dan tanggung
ja*ab melakukan tindakan kepera*atan bersama-sama dengan keluarga dan
berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga. Perumusan diagnosa yang
disepakati oleh keluarga dan kelompok kami adalah resiko penularan in9eksi
(penyakit) pada anak C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodi9ikasi lingkungan rumah untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan
disekitar rumah (paparan agen in9eksi, kondisi hidup kurang bersih), kerusakan
penatalaksanaan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga menentukan keputusan yang tepat untuk menangani masalah pemeliharaan
rumah keluarga, perubahan penampilan peran keluarga terutama ibu S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mera*at anggota keluarga yang sakit.
Peren3anaan dan pelaksanaan asuhan kepera*atan dilaksanakan se3ara
beruntun dikarenakan menyesuaikan jad*al keluarga dan kelompok. Setelah
21
penyusunan peren3anaan dilakukan oleh kelompok meliputi penyusunan prioritas,
penetapan tujuan, identi9ikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi inter'ensi
keluarga ditetapkan selanjutnya adalah pelaksanaan asuhan. Inter'ensi dilaksanakan
oleh kelompok dengan melibatkan keluarga ibu S yang dilaksanakan sesuai dengan
jad*al pertemuan yang telah disepakati. Tidak terdapat kendala berarti selama
pelaksanaan asuhan kepera*atan.
@ata-rata dalam *aktu singkat mahasis*a mampu menyelesaikan tugas
pera*atan keluarga sesuai dengan tujuan, yaitu sampai mampu melakukan e'aluasi.
Pada tahapan e'aluasi, kelompok melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan. Aamun terdapat kendala diantaranya pembagian dosen pembimbing
untuk dilakukan super'isi masih belum berjalan se3ara optimal. 8ami menyadari dan
memaklumi tentang keberadaan hal tersebut.
BAB 5
PENUTUP
A. !es&m#ulan
a. Pengkajian keluarga dan indi'idu di dalam keluarga dapat memberikan data
yang sesuai untuk permasalahan kesehatan keluarga
b. 5iagnosa kepera*atan keluarga ditentukan bersama-sama dengan keluarga
sesuai dengan masalah kesehatan keluarga
3. Penyusunan peren3anaan dilakukan dengan menentukan prioritas,
menetapkan tujuan, identi9ikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi
inter'ensi keluarga
d. Tindakan kepera*atan keluarga sesuai dengan ren3ana yang telah ditentukan
dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat,
dan pemerintah
22
B. aran
a. 5iharapkan keluarga se3ara mandiri dapat menilai status kesehatannya
sehingga status kesehatan keluarga dan masyarakat meningkat.
b. #ahasis*a dan pera*at dapat memahami karakteristik budaya termasuk
didalamnya adalah bahasa daerah agar proses kepera*atan dapat berlangsung
dengan baik.
DA2TAR PUTA!A
?reedman, #.$""". Keperawatan Keluarga. Eakarta ; C/C
8autsar. $""(. Penyakit TBC Perlu Dikenali Bukan Ditakuti. http;44***.
kautsarku.*ordpres.3om Hdido*nload tanggal )" September $"!I
Piogama. $""&. Mengatasi TBC Dengan Pengobatan yang Sesuai.
http;44***.piogama.ugm.a3.id Hdido*nload tanggal )" September $"!I
http&''(((.)!"%*$#+,n!.,-.'2010'%n"!/.php0
,pt%,n1*,)2*,nt!nt34%!(1$-t%*#!3%"1534&tb5k%n%5%n",n!6%$5
p!-%n.k$t5k!553*$t%"111&%n7,
23
24

You might also like