You are on page 1of 4

Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah yang kini tersebar luas dan telah dibudidayakan di
Indonesia sejak awal abad ke 17, sebetulnya bukanlah tanaman asli Indonesia. Menurut
Kipps (1970), kacang tanah berasal dari Amerika, tepatnya di daerah Brasil. Tanaman ini
tumbuh melata atau tegak, tingginya berkisar 15 70 cm. Kacang tanah dipanen biji dan
hijauannya (daun dan batang). Biji kacang tanah dapat dimakan mentah, direbus (didalam
polongnya), digoreng atau disangrai, dan dibuat selai. Sedangkan hijauannya untuk
makanan ternak dan pupuk hijau.

Botani Kacang Tanah
Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, tanaman kacang tanah menempati
kedudukan sebagai berikut :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Sub famili : Faboideae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.

Jenis Kacang Tanah
Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua, yaitu kacang tanah tipe tegak
dan tipe menjalar. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih
tinggi.

Kandungan Nutrisi Kacang Tanah
Komposisi Nilai per 100 gr porsi makanan
Air
Energi
Energi
Protein
Total lemak
Karbohidrat
Serat
Ampas
Mineral
Vitamin
Asam amino
6,5 gr
567 kkal
372 kj
25,8 gr
49,24 gr
16,14 gr
8,5 gr
2,33 gr
1,38 gr
0,26 gr
26,02 gr

Morfologi Kacang Tanah












Akar
Sistem akar merupakan akar tunggang yang telah berkembang menjadi baik dengan
banyak akar-akar lateral, tidak memiliki rambut akar, dan memiliki bintil akar untuk
mengikat nitrogen.

Batang
Berbentuk cabang percabangan terdiri dari dua jenis yaitu dengan cabang vegetatif
dan cabang reproduktif. Cabang vegetatif dicirikan dengan adanya daun sisik yang
disebut katofil yang terdapat pada 2 buku pertama pada cabang. Cabang vegetatif
sekunder dan tertier dapat berkembang dari cabang vegetatif primer.

Daun
Daun pada batang utama tersusun spirat, pada cabang vegetatif primer tersusun
berseling, berdaun 4, dengan 2 pasang daun duduk berhadapan berbentuk
membundar telur sungsang berukuran 3 7 cm x 2 3 cm, panjang tangkai daun 3
7 cm, terdapat bagian yang menggembung pada dasar tangkai daun pada dasar
setiap daun. Hal ini merupakan ciri adanya pergerakan pada malam hari yaitu
tangkai daun akan menggulung ke bawah dan daun akan menggulung ke atas
sampai keduanya bersentuhan.

Bunga
Cabang perbungaa berbentuk tunggal pada katafil dan ketiak daun pada cabang
vegetatif dan ada beberapa yang tumbuh pada buku teratas pada batang. Pada
setiap perbungaan terdapat 2 5 bunga, bunga duduk berwarna kuning muda
hingga jingga kemerahan.
Gambar 1. Morfologi Kacang Tanah


Buah
Buah polong berbentuk silindris, berisi 1 6 biji buah yang siap dipanen memiliki ciri
warna coklat kehitam-hitaman.

Biji
Setiap biji diliputi oleh selaput biji tipis berwarna antara putih hingga merah muda,
merah, ungu, coklat kemerahan dan sedikit kecoklatan. Setiap biji memiliki dua
keeping biji yang lebar, epikotil dengan daun dan tunas primordial, hipokotil dan akar
primer. Biji yang akan dijadikan benih yang baik memiliki syarat-syarat sebagai
berikut :
Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul
Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat
Kulit benih mengkilap, tidak keriput, dan cacat
Murni atau tidak bercampur dengan varietas lain
Kadar air benih berkisar 9 12 %











Pertumbuhan dan Perkembangan Biji
Perkecambahan
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio, cadangan
makanan, dan calon daun. Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada
saat biji terbentuk, air didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi.
Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga
menjadi tidak aktif (dormansi).
Bila kondisi lingkungan sesuai, beberapa biji segera mengalami
perkembangan sehingga memungkinkan untuk berkecambah. Perkecambahan
Gambar 2. Biji Kacang Tanah Yang Baik
adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya mada dormansi pada biji. Berakhirnya
masa dormansi ditandai dengan masuknya air kedalam biji yang disebut dengan
imbibisi yang terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon
menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak.
Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Air dalam jumlah yang cukup didalam biji akan mengaktifkan enzim dan
hormon di dalam kotiledon atau endosperma. Enzim amylase segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk
membuat molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati
akan diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan
diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang
baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dari asam amino akan nerdifusi ke
embrio. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah, dan
radikula memanjang menjadi akar.

Faktor yang mempengaruhi perkecambahan
a. Faktor internal berupa gen, hormon, dan cadangan makanan
b. Faktor eksternal berupa :
Air, berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi masuknya O
2
,
pengeceran protoplasma untuk aktivasi fungsi dan alat transportasi makanan.
O
2

Cahaya
Suhu

You might also like