Pati merupakan senyawa polisakarida yang terdiri dari monosakarida yang berikatan melalui ikatan oksigen. Monomer dari pati adalah glukosa yang berikatan dengan ikatan (1,4)-glikosidik, yaitu ikatan kimia yang menggabungkan 2 molekul monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pati merupakan at tepung dari karbohidrat dengan suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Polimer linier dari !-glukosa membentuk amilosa dengan ikatan ()-1,4-glukosa. "edangkan polimer amilopektin adalah terbentuk dari ikatan ()-1,4-glukosida dan membentuk #abang pada ikatan ()-1,$-glukosida. Pati dihasilkan dari proses %otosintesis tanaman yang dibentuk (disintesa) di dalam daun (plastid) dan amiloplas seperti umbi, akar atau bi&i dan merupakan komponen terbesar pada singkong, beras, sagu, &agung, kentang, talas, dan ubi &alar. Aplikasi Pati Pati dan &uga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna dan banyak digunakan pada berbagai industri antara lain pada minuman dan #on%e#tionary, makanan yang diproses, kertas, makanan ternak, %armasi dan bahan kimia serta industri non pangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya. 'egunaan pati dan turunannya pada industri minuman dan #on%e#tionery memiliki persentase paling besar yaitu 2(), industri makanan yang diproses dan industri kertas masing- masing sebanyak 2*), industri %armasi dan bahan kimia 1+), industri non pangan 4) dan makanan ternak sebanyak 1). !i dalam industri non pangan seperti tekstil dan kemasan, pati digunakan sebagai bahan pengisi. Pati dapat digunakan sebagai bahan yang mengurangi kerutan pada pakaian dan digunakan untuk busa buatan untuk kemasan ,ka#ang tanah,. Pada sektor kimia, pati dan turunannya banyak diaplikasikan pada pembuatan plastik biodegradable, sur%aktan, poliurethan, resin, senyawa kimia dan obat-obatan. Pada sektor lainnya, pati dan turunannya diman%aatkan sebagai bahan detergent yang bersi%at non toksik dan aman bagi kulit, pengikat, pelarut, biopestisida, pelumas, pewarna dan %lavor. -dapun di dalam industri pangan, pati dapat digunakan sebagai bahan makanan dan %lavor baik pati konvensional maupun termodi%ikasi. 'husus untuk industri makanan, pati sangat penting untuk pembuatan makanan bayi, kue, pudding, bahan pengental susu, permen &elly, dan pembuatan dekstrin. Pati merupakan polimer glukosa, dimana glukosa merupakan substrat utama pada proses %ermentasi. !i dalam %ermentasi pati akan dihasilkan berbagai ma#am produk turunan, seperti asam-asam organik (asam sitrat dan asam laktat), asam amino, antibiotik, alkohol dan enim. Karakteristik Pati a. "truktur Pati Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri dari amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1./ (besarnya perbandingan amilosa dan amiloektin ini berbeda-beda tergantung &enis patinya). -milosa memiliki struktur lurus dengan ikatan (1,4)-!-glikosidik, lebih mudah larut dalam air karena banyak mengandung gugus hidroksil. 'umpulan amilosa dalam air sulit membentuk gel sehingga kurang kental dibandingkan amilopektin serta lebih mudah membentuk senyawa komplek dengan asam lemak dan molekul organik. !era&at Polimerisasi dari amilosa berkisar antara 0++-$+++ unit glukosa . -milopektin memiliki ikatan (1,4) dan (1,$) dengan struktur yang ber#abang, memiliki si%at mudah mengembang dan membentuk koloid dalam air. !P amilopektin berkisar antara 1+0 sampai /11+$ unit glukosa. !P amilosa dan amilopektin ini dipengaruhi oleh &enis-&enis pati. "elain amilosa dan amilopektin, di dalam pati &uga ditemukan komponen lain dalam ¨ah yang sedikit, yaitu lipid (sekitar 1)), protein, %os%or dan mineral-mineral. 2agian lipid ada yang berikatan dengan amilosa dan ada yang bebas. 2entuk dan ukuran ganula pati berbeda-beda tergantung dari sumber tanamannya. 3ranula pati beras memiliki ukuran yang ke#il (/-* 4m), berbentuk poligonal dan #enderung ter&adi agregasi atau bergumpal-gumpal. 3ranula pati &agung agak lebih besar (sekitar 10 4m), berbentuk bulat ke arah poligonal. 3ranula tapioka berukuran lebih besar (sekitar 2+ 4m), berbentuk agak bulat dan pada salah satu bagian u&unnya berbentuk keru#ut. 3ranula pati gandum #enderung berkelompok dengan berbagai ukuran. 5kuran normalnya adalah 1* 4m, granula yang lebih besar berukuran rata-rata 24 4m dan granula yang lebih ke#il berukuran 6-* 4m. 2entuk granula pati gandum adalah bulat sampai lon&ong. Pati kentang berbentuk oval dan sangat besar, berukuran rata-rata /+-0+ 4m. !istribusi ukuran granula pati berpengaruh terhadap kekuatan pembengkakan pati. 5kuran granula pati yang ke#il, maka kekuatan pembengkakannya &uga ke#i Pada struktur granula pati, amilosa dan amilopektin tersusun dalam suatu #in#in-#in#in. 7umlah #in#in dalam suatu granula kurang lebih ber¨ah 1$, dimana sebagian berbentuk lapisan amor% dan sebagian berbentuk lapisan semikristal. b. 3elatinisasi Pati -milosa dan amilopektin di dalam granula pati dihubungkan dengan ikatan hidrogen. -pabila granula pati dipanaskan di dalam air, maka energi panas akan menyebabkan ikatan hidrogen terputus, dan air masuk ke dalam granula pati. -ir yang masuk selan&utnya membentuk ikatan hidrogen dengan amilosa dan amilopektin. Meresapnya air ke dalam granula menyebabkan ter&adinya pembengkakan granula pati. 5kuran granula akan meningkat sampai batas tertentu sebelum akhirnya granula pati tersebut pe#ah. Pe#ahnya granula menyebabkan bagian amilosa dan amilopektin berdi%usi keluar. Proses masuknya air ke dalam pati yang menyebabkan granula mengembang dan akhirnya pe#ah disebut dengan gelatinisasi, sedangkan suhu dimana ter&adinya gelatinisasi disebut dengan suhu gelatinisasi. Proses gelatinisasi pati menyebabkan perubahan viskositas larutan pati. !engan menggunakan 2rabender 8is#oamylograph, terukur bahwa larutan pati sebelum dipanaskan memiliki viskositas + unit. !engan adanya pemanasan, granula pati sedikit demi sedikit mengalami pembengkakan sampai titik tertentu. Pembengkakan pati diikuti denganpeningkatan viskositas. "emakin besar pembengkakan granula, viskositas semakin besar. "etelah pembengkakan maksimum, dan granula pati pe#ah, dan pemanasan tetap dilan&utkan dengan suhu konstan, maka akan ter&adi penurunan viskositas akibat proses degradasi. Modifikasi Pati "alah satu si%at pati adalah tidak larut dalam air dingin, karena molekulnya berantai lurus atau ber#abang tidak berpasangan, sehingga membentuk åan yang mempersatukan granula pati. "elain itu, kesulitan dalam penggunaan pati adalah selain pemasakannya memakan waktu yang #ukup lama, pasta yang terbentuk &uga #ukup keras. "elain itu ter&adinya proses retrogradasi dan sineresis pada pati alami sering tidak dikehendaki. 9etrogradasi merupakan proses kristalisasi kembali dan pembentukan matrik pati yang telah mengalami gelatinisasi akibat pengaruh suhu. 5ntuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan modi%ikasi pati sehingga diperoleh si%at-si%at yang #o#ok untuk aplikasi tertentu. Modi%ikasi pati merupakan salah satu upaya untuk mengubah si%at kimia dan atau %isik dari pati alami. Modi%ikasi pati dapat dilakukan dengan #ara pemotongan struktur molekul, penyusunan kembali struktur molekul, oksidasi atau dengan #ara melakukan substitusi gugus kimia pada molekul pati. :erdapat beberapa metode modi%ikasi antara lain modi%ikasi kimia, %isika maupun dengan hidrolisis. 1. Modi%ikasi dengan ;idrolisis Modi%ikasi pati dengan #ara hidrolisis dapat dilakukan dengan menggunakan asam dan enim. ;idrolisis pati dengan enim dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu likue%aksi, sakari%ikasi dan isomerisasi. <angkah yang pertama adalah likue%aksi /+-4+) suspensi padatan untuk menghasilkan maltodekstrin dengan menggunakan enim - amilase. "etelah likue%aksi dilakukan sakari%ikasi menggunakan enim glukoamilase atau pullulanase untuk menghasilkan sirup glukosa atau sirup maltosa. ;asil sakari%ikasi dilakukan isomerisasi dengan enim glukosa isomerase untuk menghasilkan sirup %ruktosa. ;idrolisis dengan enim dapat menghasilkan beberapa produk hidrolisat pati dengan si%at-si%at tertentu yang didasarkan pada nilai != (ekuivalen dekstrosa). >ilai != 1++ adalah murni dekstrosa sedangkan nilai != + adalah pati alami. ;idrolisat dengan nilai != 0+ adalah maltosa, nilai != di bawah 2+ adalah maltodekstrin, sedangkan hidrolisat dengan != berkisar antara 2+-1++ adalah sirup glukosa. 2. Modi%ikasi Pati se#ara 'imia Modi%ikasi pati se#ara kimia dapat dilakukan dengan / metode yaitu substitusi, #ross linking dan gabungan antara substitusi dengan #ross linking. Metode substitusi menghasilkan pati tersubstitusi. Pati ini dibuat dari pati dalam bentuk granula dan substitusi tingkat rendah akan menginterupsi se#ara linier, men#egah retrogadasi, meningkatkan water binding #apa#ity (kapasitas mengikat air), menurunkan suhu gelatinisasi dan mengubah ke&ernihan pasta. :erdapat dua kelompok dalam pati tersubstitusi, yang didasarkan pada senyawa yang mensubstitusinya yaitu pati ester (pati asetat, pati phospat dan pati suksinat) dan pati ether yang meliputi #arbo1y methyl star#h dan hydro1yl propyl star#h. Pati asetat merupakan hasil asetilasi pati dimana granula pati diesterkan dengan grup asetat dengan mensubstitusi gugus hidroksil pati. Proses asetilasi dapat meningkatkan kestabilan pasta dan ke&ernihan, serta dapat men#egah retrogadasi. :ingkat asetilasi &uga dapat dibatasi hingga dapat memperbaiki si%at-si%at yang diperlukan. Pati asetat banyak diapliksikan pada persiapan produk-produk beku seperti es krim, #heese #ake dan produk lainnya. Pati phospat memiliki dua kelompok, yang pertama termasuk dalam pati tersubstitusi dan yang kedua termasuk dalam #ross linked star#h. !alam kelompok pati tersubstitusi, pati phosphat memiliki %ungsi yang hampir sama dengan pati asetat, dimana grup phosphat ber%ungsi untuk men#egah retrogadasi. -dapun pati phosphat dalam kelompok #ross linked star#h dapat digunakan untuk menstabilkan viskositas. Modi%ikasi dengan metode suksinilasi merupakan proses suksinilasi pati dengan asam suksinat atau alkenil suksinat. Pati termodi%ikasi dengan metode ini dapat men#egah retrogradasi, meningkatkan si%at hidro%obik pati serta dapat membantu pembentukan emulsi. 'elompok pati tersubstitusi dalam kelompok ether, se#ara umum dikelompokkan sebagai berikut. -nionik (?arbo1y methyl star#hes) 'ationik (@uaternery ammonium) >on ionik (;ydro1y alkyl star#hes) Pati ether memiliki ke&ernihan yang lebih baik, lebih resisten terhadap retrogadasi dan memiliki viskositas yang lebih tinggi. Pati ether &enis ?arbo1y methyl dan ;ydro1y prophyl lebih disukai karena memiliki si%at-si%at %ungsional yang lebih baik dibandingkan kelompok pati ester (star#h a#etate and monostar#h phosphates). Pati ;ydro1y prophyl hampir sama dengan pati asetat hanya sa&a grup pensubstitusinya lebih besar dan grup ;ydro1y prophyl tersebut ber%ungsi untuk men#egah retrogradasi. Metode Cross Linking dapat dilakukan dengan berbagai tingkat. !engan metode ini dapat mengurangi elastisitas pati alami, dan pati yang dihasilkan lebih toleran terhadap adukan yang tinggi dalam pemrosesan. Pati yang dihasilkan &uga lebih tahan terhadap panas dan tidak mudah dipengaruhi oleh adanya asam atau gula. /. Modi%ikasi Pati se#ara Aisika Modi%ikasi pati se#ara %isik yang umum digunakan adalah pragelatinisasi. Pati pragelatinisasi dibuat dengan #ara memasak pati di atas suhu gelatinisasinya dan mengeringkannya dengan #ara menggiling lewat rol-rol yang dipanaskan. Pati pragelatinisasi ini &ika terkena air maka akan larut dengan mudah tanpa memasaknya kembali. Pati pragelatinisasi telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri dimana %asilitas pemasakan tidak tersedia atau kelarutan yang #epat sangat diharapkan. Bndustri kertas meman%aatkan pati ini dalam #ampuran pulp agar kertas yang dihasilkan lebih kuat. Pati pragelatinisasi &uga digunakan dalam pembuatan makanan instan seperti puding dan diman%aatkan &uga dalam pengeboran minyak sebagai kontrol terhadap viskositas lumpur pengeboran. !unia industri makanan sudah mulai melirik penggunaan pati termodi%ikasi ini sebagai bahan penolong bagi produk makanan tertentu Pati termodi%ikasi ber%ungsi sebagai bahan pengisi, pengental, pengemulsi dan pemantap bagi makanan. !engan penambahan pati termodi%ikasi produk makanan akan mempunyai keunggulan kualitas baik dari penampakan se#ara %isik, rasa, konsistensi, warna, at gii atau pun proses pengolahan yang lebih mudah dan #epat. -dapun industri makanan yang meman%aatkan pati pragelatinisasi adalah dalam pembuatan pie sebgai bahan pengisi, #ampuran saus, bahan pelapis, persiapan bumbu masak dan dalam pembuatan roti. Tanaman -Tanaman Penghasil Pati Pati dapat dihasilkan dari beberapa ma#am sumber antara lain dari bi&i-bi&ian dan umbi-umbian. Pati yang berasal dari bi&i-bi&ian dapat berasal dari serealia seperti &agung, gandum, beras, sorghum dan dari ka#ang-ka#angan. -dapun dari umbi- umbian, pati dapat dihasilkan dari singkong, kentang. "elain dari kedua sumber tersebut, pati &uga dapat dihasilkan dari batang tanaman, seperti pati sagu, dan dari daging buah muda seperti pisang. Pati umbi-umbian memiliki suhu gelatinisasi berkisar antara 6+-*+o?, bersi%at elastis, mudah rusak dan memiliki penampakan yang translu#ent ketika dingin. Pati bi&i-bi&ian memiliki suhu gelatinisasi yang lebih tinggi, yaitu (0o?, berbentuk gel dan ketika dingin memiliki penampakan yang opaCue. "e#ara umum bi&i-bi&ian mengandung 60) karbohidrat dalam bentuk pati, selulosa, hemiselulosa, dan pektinD 1+-14) proteinD 1-2) lemakD 1+) airD dan 1-2) abu (mineral). "elain &enis-&enis pati diatas, dikenal &uga pati wa1y yang mengandung (() amilopektin dan pati amilosa tinggi yang mengandung sekitar 6+) amilosa.