OVERVIEW

The water content in the skin (dermis and epidermis) is approximately 80%. The outer skin
layer, the keratinous layer, is made up of dead skin cells, and has a lower water content of
approximately 10% to 30%.



The water content of the keratinous layer allows for a certain amount of suppleness. When
the water content of the skin is normal, it appears soft, smooth, supple, and glowing. The skin
is slightly lled out with water, which tends to smoothen the ne wrinkles.
In normal skin, there is a continuous movement of water from the deep layers to the
supercial layers. Eventually, the water evaporates from the surface.
Kadar air dari lapisan keratinous memungkinkan untuk melembutkan. Ketika kadar air kulit normal,
tampak halus, lembut, , dan bercahaya. Kulit sedikit diisi dengan air, yang cenderung untuk
memperlancar keriput halus.
Pada kulit normal, ada gerakan yang terus-menerus air dari lapisan dalam ke
lapisan dangkal. Akhirnya, air menguap dari permukaan






Other products from this group have large molecules that do not penetrate the keratinous
layer, but form a hygroscopic (water-absorbing) layer on the skin. The effectiveness of several
of these products is debatable. In a relatively arid environment, they may actually absorb water
from the skin (rather than the environment), causing increased dryness. On the other hand, in
a humid environment, they are clearly efcient. In conclusion, their efcacy is not as great as
occlusive products in a cold, dry environment. Therefore, an efcient moisturizer suited to cold,
dry weather, should contain a combination of occlusives and humectants.
In daily usage, moisturizing cosmetics made only from water-absorbing substances are
called nonoily moisturizers.
From a practical point of view, the various approaches to skin moisturizing are not distinctly
segregated. Most moisturizers have a number of components from each group. They
usually contain occlusive, oily products along with humectants. In addition, a number of the
components have a combined effect: lanolin and its derivatives, for example, are occlusives but
they have a certain degree of absorptive capacity as well.
Produk lain dari kelompok ini memiliki molekul besar yang tidak menembus keratinous
lapisan, tetapi membentuk higroskopis (menyerap air) lapisan pada kulit. Efektivitas beberapa dari produk ini masih bisa
diperdebatkan. Dalam lingkungan yang relatif kering, mereka benar-benar dapat menyerap air dari kulit (bukan lingkungan),
menyebabkan peningkatan kekeringan. Di sisi lain, dalam lingkungan yang lembab, mereka jelas efisien. Sebagai
kesimpulan, keberhasilan mereka tidak begitu besar seperti produk oklusif dalam dingin, lingkungan yang kering. Oleh
karena itu, pelembab efisien cocok untuk, cuaca kering dingin, harus berisi kombinasi oklusif dan humektan.
Dalam penggunaan sehari-hari, kosmetik pelembab dibuat hanya dari bahan menyerap air yang
disebut pelembab non berminyak.
Dari sudut pandang praktis, berbagai pendekatan untuk pelembab kulit tidak jelas dipisahkan. Kebanyakan pelembab
memiliki sejumlah komponen dari masing-masing kelompok. Mereka biasanya berisi oklusif, produk berminyak bersama
dengan humektan. Selain itu, sejumlah komponen memiliki efek gabungan: lanolin dan turunannya, misalnya, oklusif tetapi
mereka memiliki tingkat tertentu daya serap juga.

Effects on Skin
The importance of glycerin in skin care products is well established. To explain its benefits,
studies have focused on its humectant and protecting properties. Levels ranging between a few
percent and 20% to 25% are used in moisturizers for treatment of dry skin conditions (28).
Glycerin not only attracts water but has also been suggested to modulate the phase behavior of
SC lipids and to prevent crystallization of their lamellar structures in vitro at low relative
humidity (29). Incorporation of glycerin into an SC model lipid mixture enables the lipids to
maintain the liquid crystal state at low humidity (29). The biochemical consequences of these
properties may be due to the influence of the activity of hydrolytic enzymes crucial to the
desquamatory process in vivo (30). Thereby, the rate of corneocyte loss from the superficial
surface of human skin increases, probably because of an enhanced desmosome degradation
(2,30).
ThemodeofactionofglycerolbothonSChydrationandepidermalbarrierfunction
seems to be related to the aquaporin 3 channel. The aquaporins are a family of small, integral
membrane proteins that function as plasma membrane transporters of water and in some
cases small polar solutes [reviewed in (31)]. Glycerol is transported very slowly into the
epidermis, and thus, its transport rate is sensitive to the intrinsic glycerol permeability of the
basal keratinocyte layer. Repeated tape stripping taken from skin treated with 15% glycerin
cream indicates that glycerin diffuses into the SC to form a reservoir (32). During some hours
after application, a decrease in transepidermal water loss (TEWL) has been noted (3235)
followed by increased values after some hours in animal skin (35). No evidence of
deterioration of the skin barrier function has been noted after long-term treatment of normal
and atopic skin with 20% glycerin (36,37). Instead, glycerin has been found to accelerate
barrier recovery after acute external perturbations (38). Moreover, in human skin, its surface
profile, electrical impedance, and increase in the coefficient of friction were found to
accompany an improvement in the skin condition, as assessed by an expert (33). Glycerin is
also suggested to induce a shrinking of superficial corneocytes, which was independent from
osmotic effects (39). This contraction might give a more compact SC and reduce the risk for
irritant contact dermatitis (39).
Safety
Pentingnya gliserin dalam produk perawatan kulit mapan. Untuk menjelaskan manfaatnya, penelitian telah
difokuskan pada humektan dan sifat melindungi. Tingkat berkisar antara beberapa persen dan 20% sampai 25%
digunakan dalam pelembab untuk pengobatan kondisi kulit kering (28).
Gliserin tidak hanya menarik air tetapi juga telah disarankan untuk memodulasi perilaku fase SC lipid dan
mencegah kristalisasi struktur pipih mereka in vitro pada kelembaban relatif rendah (29). Pendirian gliserin ke
dalam campuran lipid Model SC memungkinkan lipid untuk mempertahankan keadaan kristal cair pada
kelembaban rendah (29). Konsekuensi biokimia sifat ini mungkin karena pengaruh aktivitas enzim hidrolitik
penting untuk proses desquamatory in vivo (30). Dengan demikian, laju kehilangan corneocyte dari permukaan
dangkal meningkat kulit manusia, mungkin karena dari degradasi desmosom ditingkatkan
(2,30). Themodeo faksi gliserol baik di SC hidrasi dan fungsi penghalang epidermal tampaknya terkait dengan
aquaporin 3 channel. The aquaporins adalah keluarga kecil, protein integral membran yang berfungsi sebagai
transporter membran plasma air dan dalam beberapa kasus zat terlarut polar kecil [terakhir di (31)]. Gliserol
diangkut sangat lambat ke dalam epidermis, dan dengan demikian, tingkat transportasi yang sensitif terhadap
permeabilitas gliserol intrinsik dari lapisan keratinosit basal. Berulang stripping rekaman yang diambil dari kulit
diobati dengan 15% gliserin krim menunjukkan bahwa gliserin berdifusi ke SC untuk membentuk reservoir (32).
Selama beberapa jam setelah aplikasi, penurunan kehilangan air transepidermal (TEWL) telah dicatat (32-35)
diikuti oleh peningkatan nilai setelah beberapa jam di kulit binatang (35). Tidak ada bukti penurunan fungsi sawar
kulit telah dicatat setelah pengobatan jangka panjang normal dan kulit atopik dengan 20% gliserin (36,37).
Sebaliknya, gliserin telah ditemukan untuk mempercepat pemulihan penghalang setelah gangguan eksternal
akut (38). Selain itu, pada kulit manusia, profilnya permukaan, impedansi listrik, dan peningkatan koefisien
gesekan ditemukan untuk menemani perbaikan kondisi kulit, sebagaimana dinilai oleh seorang ahli (33). gliserin
adalah
juga menyarankan untuk mendorong menyusutnya corneocytes dangkal, yang independen dari efek osmotik
(39). Kontraksi ini mungkin memberikan SC lebih kompak dan mengurangi risiko dermatitis kontak iritan (39).
keselamatan