You are on page 1of 28

i

TUGAS FINAL DASAR TEKNOLOGI DIGITAL


FELIKS ELDAD LABORU, ST
MAKALAH
DASAR TEKNOLOGI DIGITAL


Oleh :
SAM SAHRI SAHARUDDIN
(E1D1 12 004)

PROGRAM STUDI S-I TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ii

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Allah SWT. karena atas berkat rahmat
dan petunjuk-Nyalah, Makalah dari mata kuliah Dasar Teknologi Digital ini dapat
diselesaikan. Dengan karunia kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, makalah ini
pun dapat rampung tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih saya berikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu saya dalam penyusunan makalah ini dan juga kepada pihak pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas final mata kuliah Dasar
Teknologi Digital. Disamping itu juga untuk memberikan informasi kepada para
pembaca mengenai materi mengenai Aljabar Boolean, Gerbang Logika serta
beberapa latihan soal.
Saya menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga
saya sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang bersifat
membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi saya dalam penyusunan
makalah berikutnya.


Kendari, Januari 2014




Penyusun

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul .. i

Kata Pengantar .. ii

Daftar Isi ... iii

Bab I Pendahuluan 1
1.1 Landasan Teori .. 1
1.2 Rumusan Masalah . 2
1.3 Tujuan Penulisan ... 2

Bab II Pembahasan ... 3
2.1 Aljabar Boolean ..... 3
2.2 Gerbang Logika . 7
Bab III Latihan Soal . 18

Bab IV Penutup 23
3.1 Kesimpulan 23
3.2 Saran .. 24

Daftar Pustaka .. 25
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Seperti kita ketahui, mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan
mengolah data yang berbentuk biner. Dalam sistem biner hanya di ijinkan dua
keadaan yang tegas berbeda. Contoh dua keadaan yang tegas berbeda yaitu:
hidup-mati, tinggi-rendah, sambung-putus dan lain lain.
Dua keadaan dari sistem biner tesebut disimbolkan dengan angka biner 0
atau 1. Misalnya : hidup =1 dan mati = 0, tinggi = 1 dan rendah = 0, benar = 1
dan salah = 0 dan seterusnya. Dapat pula hidup = 0 dan mati = 1, tinggi = 0 dan
rendah = 1, benar = 0 dan salah = 1 dan seterusnya tergantung kesepakatan sejak
awal.
Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang
tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan
tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran.
Gerbang ini merupakan rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal
masukan dan sinyal keluaran hanya berupa tegangan tinggi atau tegangan
rendah. Dengan demikian gerbang sering disebut rangkaian logika karena
analisisnya dapat dilakukan dengan aljabar Boolean.
Aljabar boolean merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan
dua operator biner yang didefinisikan pada himpunan tersebut. Dengan aljabar
boolean dimaksudkan suatu sistem yang dibentuk oleh himpunan B dengan dua
operator biner (. dan +), satu operasi singular (yang diberi notasi ..), dan dua
elemen khusus (0 dan 1) sedemikian rupa sehingga membentuk aksioma.
Ada beberapa rangkaian logika dasar yang dikenal, diantaranya adalah :
Inverter (NOT), AND, OR, NAND, NOR, X-OR, X-NOR.

2

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
Jelaskan pengertian Aljabar Boolean
Jelaskan pengertian dari Gerbang Logika
Jawablah Pertanyaan dari latihan soal soal

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
Dapat mengetahui pengertian dari Aljabar Boolean
Dapat mengetahui pengertian dari Gerbang Logika
Dapat menyelesaikan dan menjawab latihan soal - soal

3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aljabar Boolean
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-
variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan
huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT
(komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang
menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang
dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0
dan 1, simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung.
Penamaan Aljabar Boolean sendiri berasal dari nama seorang
matematikawan asal Inggris, bernama George Boole. Dialah yang pertama kali
mendefinisikan istilah itu sebagai bagian dari sistem logika pada pertengahan
abad ke-19. Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu
tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua kombinasi angka-
angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar yang
memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.
Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan.
Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang
ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika
secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam
komputer. Disisi lain, aljabar boolean juga merupakan suatu struktur aljabar
yang operasi-operasinya memenuhi aturan tertentu.
2.1.1 Dasar Operasi Logika
Logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan
dalam bahasa.
4

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme(Latin: logica scientia) atau
ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara
lurus, tepat, dan teratur.Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk
mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk
mewujudkanpengetahuan ke dalam tindakan.
Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Logika dapat berarti memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan, sehingga
suatu keadaan tidak dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus.
Dalam logika dikenal aturan sbb :
Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus
Masing-masing adalah benar / salah.
Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah.
Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengandua konstanta : LOGIKA 1
dan 0
Aljabar Boolean menggunakan beberapa hukum yang sama seperti aljabar biasa.
fungsi OR (X = A + B) adalah Boolean penambahan dan fungsi AND (X = AB)
adalah Boolean perkalian. Ikuti tiga hukum yang sama untuk aljabar Boolean seperti
aljabar biasa ini:
1. Hukum Pertukaran (Commulative)
Contohnya penambahan A+B = B+A, dan perkalian AB = BA. Hukum ini berarti
menghubungkan beberapa variable OR atau AND tidak bermasalah.

2. Hukum Pengelompokkan (Associative)
Contohnya penambahan A+(B+C) = (A+B)+C dan perkalian A(BC) = (AB)C.
Hukum ini berarti menggabungkan beberapa variable OR atau AND bersamaan
tidak masalah.







5

3. Hukum Distribusi (Distributive)
Contohnya A(B+C) = AB + AC, dan (A+B)(C+D) = AC+AD+BC+BD. Hukum
ini menampilkan metode untuk mengembangkan persamaan yang mengandung
OR dan AND.
Tiga hukum ini mempunyai kebenaran untuk beberapa variable. Sebagai contoh
hukum penambahan dapat dipakai pada X = A+BC+D untuk persamaan X = BC+
A+D.
Selain ketiga hukum diatas, terdapat beberapa hukum yang trdapat pada aljabar
boolean, yaitu :

Hukum Identitas
A + 0 = A
A . 1 = A
Hukum Negasi

+ A = 1

. A = 0
Hukum Idempoten
A + A = A
A . A = A
Hukum Ikatan
A + 1 = 1
A . 0 = 0
Hukum Abrsorpsi
(A.B) + A = A
(A+B) . A = A
De Morgans
A . B


A + B



A . B


A + B







6

Hukum Aljabar Boolean
Hukum Aljabar Boolean Peraturan Aljabar Boolean
1. A+B = B+A
AB = BA
2. A+(B+C) = (A+B)+C
A(BC) = (AB)C
3. A(B+C) = AB+AC
(A+B) (C+D) = AC+AD +BC+BD
1. A . 0 = 0
2. A . 1 = 0
3. A + 0 = A
4. A + 1 = 1
5. A + A = A
6. A . A = A
7. A .

= 0
8. A +

= 1
9.

= A
10. a. A +

B = A + B
b.

+ AB =

+ B

Aljabar Boolean menyediakan operasi dan aturan untuk bekerja dengan
himpunan {0, 1}. Akan dibahas 3 buah operasi :
Komplemen Boolean,
Penjumlahan Boolean, dan
Perkalian Boolean
Komplemen Boolean dituliskan dengan bar/garis atas dengan aturan sebagai
berikut : 01= dan 10 =
Penjumlahan Boolean dituliskan dengan + atau OR, mempunyai aturan sebagai
berikut : 1 + 1 = 1, 1 + 0 = 1, 0 + 1 = 1, 0 + 0 = 0
Sedangkan perkalian Boolean yang dituliskan dengan atau AND, mempunyai
aturan sebagai berikut : 1 1 = 1, 1 0 = 0 1 = 0, 0 0 = 0


7

2.2 Gerbang Logika
Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika boolean merupakan
sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa
bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan
untuk proses selanjutnya.
Gerbang logika adalah rangkaian dasar yang membentuk komputer. Jutaan
transistor di dalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang logika. Sebuah
gerbang logika sederhana mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih
terminal input. Keluarannya dapat tinggi (1) atau rendah (0), tergantung level
digital yang diberikan pada terminal input. Ada 7 jenis gerbang logika yaitu
AND, OR, NOT, NAND, NOR, X-OR, dan X-NOR.
Gerbang logika NOT, AND, dan OR adalah gerbang logika dasar,
sedangkan gerbang logika NAND, NOR, X-OR, dan X-NOR adalah gerbang
logika yang diturunkan dari gerbang logika dasar tersebut. Hal ini karena proses
pembuatan gerbang logika.
Dari 7 gerbang logika yang kita kenal di atas, terbagi 2 jenis lagi, di
antaranya :

1. Gerbang Logika Inventer (NOT)

Operasi NOT :
Jika Input A HIGH, maka output Y akan LOW
Jika Input A LOW, maka output Y akan HIGH

8

Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinyal
masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan
dengan keadaan sinyal masukan. Inverter disebut juga gerbang NOT atau
gerbang komplemen (lawan) disebabkan keluaran sinyalnya tidak sama
dengan sinyal masukan.

Rangkaian Saklar Not :

Persamaan Boolean untuk inverter adalah Y = A

( X = Tidak A).
2. Gerbang Logika Non-Inverter
Berbeda dengan gerbang logika Inverter yang sinyal masukannya hanya
satu untuk gerbang logika non-Inverter sinyal masukannya ada dua atau lebih
sehingga hasil (output) sinyal keluaran sangat tergantung oleh sinyal
masukannya dan gerbang logika yang dilaluinya (NOT, AND, OR, NAND,
NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbang logika non-Inverter adalah :

9

1) Gerbang AND

Operasi AND :
Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output Y akan HIGH
Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW maka output X akan
LOW
Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi
hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal
keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi. Gerbang
Logika AND pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7408. Sama dengan gerbang
OR, gerbang AND minimal memiliki 2 input. Berbeda dengan ilustrasi untuk
gerbang OR, disini saklar dipasang secara seri sehingga lampu akan menyala
(output berlogika satu) hanya jika kedua saklar ditutup (kedua input berlogika
satu).
Untuk kombinasi penutupan saklar yang lain, lampu akan tetap padam
(output berlogika nol). Tabel kebenarannya ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Dari tabel ini bisa dilihat bahwa output akan berlogika satu hanya bila kedua
inputnya berlogika satu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gerbang AND
memiliki fungsi mengalikan logika dari kedua inputnya.





10

Cara Kerja Gerbang AND :



Rangkaian Saklar AND :



Persamaan Boolean untuk gerbang AND dapat ditulis Y = A . B.

11

2) Gerbang OR


Operasi OR :
Jika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output Y akan HIGH
Jika Input A dan B keduanya LOW maka output Y akan LOW
Gerbang OR akan memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau
semua sinyal masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang
OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai
rendah. Gerbang Logika OR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7432.
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input,
gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih
dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika
selalu mempunyai hanya satu output.
Disini input untuk rangkaian adalah saklar 1 dan 2, bila rangkaian 1 ditutup
(Input 1 berlogika satu) dan saklar 2 terbuka (input 2 berlogika nol) maka lampu
akan menyala (output berlogika satu). Demikian pula bila saklar 1 dibuka (input
1 berlogika nol) dan saklar 2 ditutup (input 2 berlogika 1) lampu akan tetap
menyala (output berlogika satu). Bila kedua saklar dibuka (kedua input berlogika
nol) lampu akan padam (output berlogika nol).
12



Cara kerja Gerbang OR :




13

Rangkaian Saklar :

Persamaan Boolean untuk gerbang OR adalah Y = A + B.
3) Gerbang NAND (Not-AND)


Operasi NAND :
Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi AND
Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output Y akan LOW
Jika Input A atau B atau keduanya LOW, maka output Y akan HIGH
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang
dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi. Gerbang Logika
NAND pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7400. Gerbang NAND adalah
pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya adalah gerbang
AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT.
14


Gerbang NAND juga disebut juga Universal Gate karena kombinasi dari
rangkaian gerbang NAND dapat digunakan untuk memenuhi semua fungsi dasar
gerbang logika yang lain.
Persamaan Boolean untuk Gerbang NAND adalah Y = A . B

.
4) Gerbang NOR (Not-OR)


Operasi NOR :
Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi OR
Jika Input A dan B keduanya LOW,maka output Y akan HIGH
Jika Input A OR B salah satu atau keduanya HIGH, maka output Y akan
LOW

15

Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan
sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal
eluaran tinggi jika semua sinyal masukannya bernilai rendah. Gerbang Logika
NOR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 7402. Gerbang NOR adalah
pengembangan dari gerbang OR.Pengembangan ini berupa pemasangan gerbang
NOT pada output dari gerbang OR.

Persamaan Boolean untuk gerbang NOR adalah Y = A +B



5) Gerbang XOR (Antivalen, Exclusive-OR)





16


Operasi Ex-OR :
Ex-OR adalah kependekan dari Exclusive OR
Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua-duanya), maka
output Y akan HIGH
Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua, maka
output Y akan LOW
Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal
masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata
lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal
masukan bernilai sama semua. Gerbang Logika XOR pada Datasheet nama
lainnya IC TTL 7486. Ex-OR dapat disusun dari gerbang dasar: AND, OR dan
NOT


Persamaan Boolean untuk gerbang XOR adalah



B A Y
17

6) Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)

Operasi Ex-NOR :
Ex-NOR merupakan kebalikan dari Ex-OR
Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua-duanya), maka
output Y akan LOW
Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua, maka
output Y akan HIGH
Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua
sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR). Gerbang Logika
X-NOR pada Datasheet nama lainnya IC TTL 74266.

Berdasarkan Tabel Kebenaran diatas (yang bernilai output = 1), Ex-NOR
dapat disusun dari gerbang dasar: AND, OR dan NOT. Persamaan EX-NOR
(dari AND, OR dan NOT) :

Persamaan Boolean untuk gerbang XNOR adalah B A Y
18

BAB III
LATIHAN SOAL
1. Konversikan bilangan biner berikut ke dalam bilangan desimal !

a) 1111 0101
Jawab :
(1 x 2
7
) + (1 x 2
6
) + (1 x 2
5
) + (1 x 2
4
) + (0 x 2
3
) + (1 x 2
2
) + (0 x 2
1
) + (1 x 2
0
)

= 128 + 64 + 32 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
= 245
Maka, bilangan desimal dari 1111 0101 adalah 245.
b) 0010 1110
Jawab :
(0 x 2
7
) + (0 x 2
6
) + (1 x 2
5
) + (0 x 2
4
) + (1 x 2
3
) + (1 x 2
2
) + (1 x 2
1
) + (0 x 2
0
)

= 0 + 0 + 32+ 0 + 8 + 4 + 2 + 0
= 46
Maka, bilangan desimal dari 0010 1110 adalah 46.
c) 1001 0001
Jawab :
(1 x 2
7
) + (0 x 2
6
) + (0 x 2
5
) + (1 x 2
4
) + (0 x 2
3
) + (0 x 2
2
) + (0 x 2
1
) + (1 x 2
0
)

= 128 + 0 + 0 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 145
Maka, bilangan desimal dari 1001 0001 adalah 145.
d) 1100 1110
Jawab :
(1 x 2
7
) + (1 x 2
6
) + (0 x 2
5
) + (0 x 2
4
) + (1 x 2
3
) + (1 x 2
2
) + (1 x 2
1
) + (0 x 2
0
)

= 128 + 64 + 0 + 0 + 8 + 4 + 2 + 0
= 206
Maka, bilangan desimal dari 1111 0101 adalah 206.

19

e) 0001 1110
Jawab :
(0 x 2
7
) + (0 x 2
6
) + (0 x 2
5
) + (1 x 2
4
) + (1 x 2
3
) + (1 x 2
2
) + (1 x 2
1
) + (0 x 2
0
)

= 0 + 0 + 0 + 16 + 8 + 4 + 2 + 0
= 30
Maka, bilangan desimal dari 1111 0101 adalah 30.
2. Selesaikan penjumlahan bilangan biner berikut, dan tuls hasilnya kedalam
bilangan desimal dan biner !
a) 1000111 + 1110011
Jawab :
1 111
01000111

01110011 +
10111010
Maka, hasil dari penjumlahan 1000111 + 1110011 adalah 1011 1010.
Untuk bilangan desimal dari 1011 1010 adalah
(1 x 2
7
) + (0 x 2
6
) + (1 x 2
5
) + (1 x 2
4
) + (1 x 2
3
) + (0 x 2
2
) + (1 x 2
1
) + (0 x 2
0
)
= 128 + 0 + 32 + 16 + 8 + 0 + 2 + 0
= 186
Maka, bilangan desimal dari 1011 1010 adalah 186.
b) 0011 1010 + 35
Jawab :
Karena 35 bukan dari bilangan biner, maka harus di konversikan terlebih
dahulu.
35 : 2 = Sisa 1
17 : 2 = Sisa 1
8 : 2 = Sisa 0
4 : 2 = Sisa 0
2 : 2 = Sisa 0
1 : 2 = Sisa 1 maka bilangan biner dari 35 adalah 100011.


20

1 1
0011 1010
0010 0011 +
0101 1101
Maka, hasil dari penjumlahan 0011 1010 + 0010 0011 adalah 0101 1101.
Untuk bilangan desimal dari 0101 1101 adalah
(0 x 2
7
) + (1 x 2
6
) + (0 x 2
5
) + (1 x 2
4
) + (1 x 2
3
) + (1 x 2
2
) + (0 x 2
1
) + (1 x 2
0
)
= 0 + 64 + 0 + 16 + 8 + 4 + 0 + 1
= 93
Maka, bilangan desimal dari 0101 1101 adalah 93.
c) 20 + 12
Jawab :
Karena 20 dan 12 bukan dari bilangan biner, maka harus di konversikan
terlebih dahulu.
20 : 2 = Sisa 1 12 : 2 = Sisa 0
10 : 2 = Sisa 1 6 : 2 = Sisa 0
5 : 2 = Sisa 0 3 : 2 = Sisa 1
2 : 2 = Sisa 0 1 : 2 = Sisa 1
1 : 2 = Sisa 0
Maka bilangan biner dari 20 adalah 00011 dan 12 adalah 1100.
1 1 1
0001 0100
0000 1100 +
0010 0000
Maka, hasil dari penjumlahan 0001 0100 + 0000 1100 adalah 0010 0000.
Untuk bilangan desimal dari 0010 0000 adalah
(0 x 2
7
) + (0 x 2
6
) + (1 x 2
5
) + (0 x 2
4
) + (0 x 2
3
) + (0 x 2
2
) + (0 x 2
1
) + (0 x 2
0
)
= 0 + 0 + 32 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0
= 32
Maka, bilangan desimal dari 0010 0000 adalah 32.


21

d) 1001 + 15 + 0110
Jawab :
Karena 15 bukan dari bilangan biner, maka harus di konversikan terlebih
dahulu.
15 : 2 = Sisa 1
7 : 2 = Sisa 1
3 : 2 = Sisa 1
1 : 2 = Sisa 1 maka bilangan biner dari 15 adalah 1111.

1111
01001 11000
01111 + 00110 +
11000 11110
Maka, hasil dari penjumlahan 1001 + 1111 + 0110 adalah 0001 1110.
Untuk bilangan desimal dari 0001 1110 adalah
(0 x 2
7
) + (0 x 2
6
) + (0 x 2
5
) + (1 x 2
4
) + (1 x 2
3
) + (1 x 2
2
) + (1 x 2
1
) + (0 x 2
0
)
= 0 + 0 + 0 + 16 + 8 + 4 + 2 + 0
= 30
Maka, bilangan desimal dari 0001 1110 adalah 30.
3. Jika nilai input A = 1 dan B = 1, Berapa nilai output pada S dan C ?




22

Jawab :

Maka, nilai output untuk S adalah 0 dan C adalah 1.
4. Tentukan berapa berapa nilai output (F) !

Jawab :

Maka, nilai output (F) adalah 0.


(F)
23

BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-
variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan
huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT
(komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang
menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang
dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0
dan 1, simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung.
Gerbang Logika merupakan suatu entitas dalam elektronika dan
matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi
sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang
logika boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat
memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang
berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.
Berikut tabel selengkapnya :

24


3.2 Saran
Saran yang bisa di sampaikan oleh pelulis adalah dengan adanya berbagai
macam gerbang gerbang yang logika yang telah ada, di harapkan agar kita
dapat dan mampu meningkatkan kualitas diri dengan pengetahuan yang lebih.
Khususnya seorang Teknik, memiliki dan mampu mengetahui lebih dalam
tentang Gerbang Logika tentunya mempunyai nilai khas tersendiri.


25

Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/98367247/MAKALAH-ALJABAR-BOOLE
http://semuaorangbelajar.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-aljabar-boolean/
http://www.lamoera.com/2013/06/pengertian-gerbang-logika-dan-tabel.html
http://elektro-unram2011.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-macam-macam-
gerbang.html
http://elektronika-dasar.web.id/?s=teori-makalah-dasar-teori-gerbang-logika-dasar
http://www.scribd.com/doc/21092318/Gerbang-Logika-pdf#download

You might also like