Professional Documents
Culture Documents
TEKSTIL
Tekstil adalah hasil tenunan / rajutan / anyaman dari benang Benang adalah hasil pemintalan dari serat BAHAYA : Celah diantara : serat dalam benang benang pada sehelai tekstil Linen Rumah Sakit adalah hasil akhir dari tekstil yang digunakan dalam sarana penunjang rumah sakit.
3 dr. Agus Sugiharto, MKs.FK. Unv. Atmadjaya Jakarta 2011
TEKSTIL
Tekstil menurut asal bahan materialnya ada 2 macam, diproduksi oleh alam dan sintetis (produksi manusia), ada juga gabungan diantara keduanya. Linen rumah sakit adalah semua produk tenun / tekstil yang digunakan dalam kegiatan rumah sakit.
MATERIAL TEKSTIL
Menurut bahan pembuatannya biasanya linen rumah sakit terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1.Cotton 100 % 2.Polyester 100 % 3.Poly Cotton 65 % - 35 % ( Tetron Cotton / TC, Tetron Rayon / TR, Drill, Blaco, dll )
ANYAMAN TEKSTIL
Sedangkan menurut jenis anyamannya linen rumah sakit biasanya menggunakan 2 jenis anyaman, yaitu : 1.Anyaman Polos : Benang LUSI dianyam benang PAKAN (1 : 1) Blacu / Taffeta/ Tabby / Plat / Plain. 2. Anyaman Keper : Benang LUSI (1) dianyam benang PAKAN (2) (1 : 2) twill (USA) / drill (Inggris) / Keper (Jerman) 3. Ayaman Satin, anyaman yg hanya menonjolkan satu permukaan kain.
TEKNOLOGI TEKSTIL
Tekstil yang sudah menjadi gulungan atau yang masih berupa benang dapat di berikan sesuatu untuk menghasilkan tekstil tertentu Teknologi FINISHING tekstil, saat ini antara lain : 1. Soil Release / anti noda 2. Water Repalant / Menahan sifat air/cairan 3. Water Oil Repalant / Menahan sifat air dan minyak 4. Anti Bacteria / beberapa jenis bakteri mati
WATER REPALENT
PERMASALAHAN LINEN
Linen yang sering bermasalah : 1. Penyusutan Berkurangnya ukuran linen setelah dicuci 2. Kelunturan Lepasnya warna linen saat pencucian 3. Penipisan Kerusakan serat-serat linen karena pengaruh sesuatu.
MIKROORGANISME di LINEN
Pada dasarnya mikroorganisme dapat menetap pada: LINEN YANG BELUM DIPROSES LINEN HABIS PAKAI LINEN KOTOR LINEN TERCEMAR LINEN SEHABIS DICUCI
MEMILAH CUCIAN
BEROLAH RAGA
( WIKSELL, PICKETT & HARTMAN 1972)
dr. Agus Sugiharto, MKs.FK. Unv. Atmadjaya Jakarta 2011
PERMENKES 1204/MENKES/SK/X/2004
LINEN BERSIH <6 X 10 SPORA BACILLUS / INCH
2
VIRUS
MIKROBA
KUMAN Gram positif Gram negatif Pembentuk Spora Tidak membentuk Spora KAPANG / KHAMIR
dr. Agus Sugiharto, MKs.FK. Unv. Atmadjaya Jakarta 2011
Enterococcus spp ( VRE ) Staphylococcus aureus ( MRSA ) Streptococcus pyogenes Bertahan hidup sampai beberapa bulan pada permukaan kering
Acinetobacter spp. Escherichia coli Klebsiella spp. Pseudomonas aeruginosa Serratia marcescens Shigella spp. Bertahan hidup sampai beberapa bulan pada permukaan kering
Bordetella pertusis Haemophilus influenzae Proteus vulgaris Vibrio cholerae Bertahan hidup sampai beberapa hari pada permukaan kering
MYCOBACTERIACEAE
( Kramer et al 2006 )
KUMAN BERSPORA
( Kramer et al 2006 )
KAPANG / KHAMIR
( Kramer et al 2006 )
Bertahan hidup pada permukaan kering seperti : Candida albicans Toluropsis glabrata Candida parapsilosis 4 months 5 months 14 days
CORONA COXSACKIE INFLUENZA SARS RHINO Bertahan hidup sampai beberapa hari pada permukaan kering
dr. Agus Sugiharto, MKs.FK. Unv. Atmadjaya Jakarta 2011
ASTROVIRUS HAV POLIO ROTA Bertahan hidup sampai 2 bulan pada permukaan kering
dr. Agus Sugiharto, MKs.FK. Unv. Atmadjaya Jakarta 2011
HBV HIV
Bertahan hidup sampai lebih dari satu minggu pada permukaan kering
dr. Agus Sugiharto, MKs.FK. Unv. Atmadjaya Jakarta 2011
VIRUS HERPES
( Kramer et al 2006 )
CMV HSV TYPE 1 HSV TYPE 2 Bertahan hidup untuk beberapa jam sampai 7 hari pada permukaan kering
T 10
TNC : TOO NUMEROUS TO COUNT ( Paul S. Nicholas 1970 )
115.000
Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit, Depatermen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 2004
PENYIMPANAN
Standar Pencahayaan : 1. Linen room harus mempunyai pencahayaan minimal katagori D (200-500 Lux). 2. Warna cahaya sedang sehingga tidak merusak linen yang tersimpan, warna yang terang akan membuat pudar linen yang disimpan.
Sumber Data Buku : Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit, Depatermen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik 2006
PENYIMPANAN
Standar Sirkulasi Udara : 1. Sirkulasi udara dalam linen room harus baik sehingga tidak pengap dan udara selalu bersih (tekanan udara sebaiknya seimbang). 2. Pemakian exhaust fan dapat membantu sirkulasi udara dalam ruangan. 3. Pemakian AC diperhitungkan dengan kelembaban yang harus dipatuhi.
PENYIMPANAN
Standar Kelembaban dan suhu : 1. Kelembaban dalam linen room adalah 45 - 75% RH. 2. Sedangkann suhu ruangan linen room adalah 22 270C.
PENYIMPANAN
FIFO ( First In First Out ) Untuk mendapatkan peredaran barang yang selalu berputar dan selalu berganti maka sistim FIFO menjadi andalan dalam stock linen rumah sakit.
FIFO
PAR-STOK LINEN
Linen Rumah Sakit digolongkan dalam : 1. Linen Rawat Inap / Rawat Jalan 2. Linen Kamar Bayi 3. Linen Kamar Operasi / Sejenisnya dengan pembagian par-stok : 1. Ra-Jal 2 parstok 2. Ra-Nap 3 parstok 3. Kamar Bayi 5 parstok 4. Kamar Operasi dan sejenisnya 5 parstok
Pemakaian phospat akan berpengaruh pada pertumbuhan gulma di IPAL, untuk itu kimia yang dipilih harus sesuai dengan type IPAL yang ada.
Spotting table
Exhaust Fan Toilet& Shower 2x3M
Gutter
Dryer1 25Kg
Exhaust Ducting
Folding table
Note : 1. Pondasi mesin Washer & Dryer @ 150x130x10cm 2. Size gutter 450x40x40cm + grill 3. Supply air panas & dingin ke tiap washer 4. Semua daun pintu dengan kaca intip 5. Meteran Listrik terpisah 150 KVA, 3ph
Dryer3 (future)
OFFICE 4x4M AC
LINEN Rm 5x4M AC
Dryer2 25Kg
NILAI INVESTASI
Investasi untuk laundry tergantung keinginan rumah sakit, BOR rumah sakit akan menjadi acuan dari nilai investasi yang pertama, selanjutnya merk mesin, bahan bakar mesin, dan SDM yang akan dipekerjakan nantinya.
Hal-hal tersebut diatas sangat berperan dalam menentukan investasi yang ada nantinya.
MEMILIH OUTSOURCE
Kiat memilih outsource : 1. Tahu Lokasi dan workshopnya 2. Tahu kimia yang digunakan 3. Tahu material linen yang ditawarkan 4. Kooperatif dengan harga 5. Memiliki SOP laundry..dll
TERIMA KASIH