You are on page 1of 33

Kuliah Pengantar

(ACUTE KIDNEY INJURY)


Rahmi Lestari

New terminology of Acute Renal Failure

Hilangnya fungsi ginjal secara mendadak

Acute Kidney Injury Hilangnya kemampuan ginjal menjaga homeostasis cairan dan elektrolit yang berdampak pada peningkatan kreatinin serum

Bisa disertai atau tanpa penurunan produksi urin

Insidens AKI pada anak : belum diketahui

Neonatus 8-24%

3,9/1000 kelahiran neonatus di negara berkembang


34,9/ 1000 bayi yang dirawat di perinatologi

Insiden meningkat pada negara berkembang dan anak yang mengalami rawat inap

Umumnya bukan primer namun sebagai komplikasi penyakit lain

patogenesis

Volume intra vaskular berkurang

Pendarahan

Diare
Penyakit Dasar

Luka bakar
Sindrom nefrotik Gagal jantung

Harper CJL, Savage COS, British Journal of Anaesthesia 1996

tubular glomerular
vaskular

Hipoksik iskemik

Obat
toksin

GNAPS Nefritis lupus, Nefritis Henoch Schonlein

GNPC

Sindrom hemolitik uremik Trombosis arteri/vena renalis

interstisial

Pielonefritis

Sepsis
obat

Devarajan P, Goldstein SL, Clinical Pediatric nephrology, 2007

patogenesis

obstruksi

Katup uretra posterior Penyakit Dasar PUJO

VUJO

Tidak khas Gejala berhubungan dengan penyakit dasar

Anamnesis Faktor Penyebab


Prerenal : riwayat muntah, berak, perdarahan Renal: sakit tenggorok, riwayat kencing merah Postrenal : riwayat ISK, keluar batu, makan jengkol

Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa Tanda dehidrasi

Tanda-tanda gangguan keseimbangan elektrolit

Gangguan fungsi organ lainnya

Anamnesis dan pem fisis mencari penyebab


Membedakan AKI dengan CKD Pem berulang fungsi ginjal

Evaluasi Beberapa pemeriksaan:


1. 2. 3. 4. Kreatinin serum Cystatin C serum Volume urin Kelainan analisis urin

5.

Petanda biologis

AKI oliguria lebih banyak ditemukan dalam klinik. Batasan oliguri pada neonatus: jumlah urin < 1 ml/kgbb/jam Oliguri pada anak besar < 0,5 ml/kgbb/jam No oliguria: diuresis 1-2cc/kg/jam

Pediatric RIFLE criteria


pRIFLE Criteria Estimated CrCl (Schwartz)
25% 50% 75%

Urine output

Early

R (risk) I (injury) F (failure)

< 0.5 ml/kg/hr x 8 h < 0.5 ml/kg/hr x 12 h < 0.5 ml/kg/hr x 24 h/ anuria

Late

L (loss)

Renal failure > 4 weeks

E (end stage) Renal failure > 3 months

Pediatric RIFLE Classification of Acute Kidney Injury

AKF X 3 mo

AKF X 1 mo

75% loss GFR 50% loss GFR and/ or and/ or 24 h Oliguria/ 12 h Oliguria Anuria

25% loss GFR and/ or Oliguria x 8 hr

ESKD

Kidney Loss

Acute Kidney Failure

Acute Kidney Injury

Acute Kidney Risk

Late Phase

Early Phase

LFG = Konstanta x TB (cm) Kadar kreatinin (mg/dl) Konstanta: BBLR 0,33 Bayi = 0,45 Anak (2-13 th) = 0,55 Remaja perempuan = 0,55 Remaja laki-laki = 0,70

EVALUASI PASIEN

Anamnesis dan pem fisis Mikroskopik urin Pem biokimia darah

Pem biokimia urin Darah perifer lengkap USG ginjal Bila diperlukan: CT scan abdomen, scan radionuklir, pielogram, biopsi ginjal.

Urinalisis

1. Oliguria 2. Proteinuria ringan prerenal proteinuria berat renal


3. BJ Urin 4. Sedimen Urin 5. Hematuria ringan

Pemeriksaan indeks urin Menentukan fungsi reabsorpsi tubulus a. GGA pre-renal BJ > 1.020 Osmolalitas > 400 mOsm/kg b. GGA renal BJ < 1.020 Osmolalitas < 400 mOsm/kg

Pemeriksaan radiologi
Menentukan apakah kedua ginjal memang ada Menentukan besarnya ginjal

Menyingkirkan adanya obstruksi pada saluran kemih Melihat apakah aliran darah ginjal cukup
adekuat Tanda cardiomegali dan congesti paru

Biopsi Ginjal

Apabila dicurigai adanya glomerulonefritis progresif cepat atau nefritis interstisial.

TUJUAN PENGELOLAAN:

Mencegah terjadinya kerusakan ginjal Mempertahankan homeostasis Melakukan resusitasi Mncegah komplikasi metab & infeksi
Mempertahankn pasien tetap hidup sampai fungsi ginjalnya sembuh secara spontan

Management
Atasi penyakit dasar
Maintenance Renal Perfusion Fluid and electrolytes balance

Controlling blood pressure

Treating anemia

Providing adequate nutrition

Adjusting medication for the degree of renal impairment

Initiating renal replacement therapy

Hiperkalemia berat yg tidak respon dengan terapi konservatif

Asidosis yang tidak bisa dikoreksi

Overload cairan berat


(hipertensi tidak terkontrol, edema paru, gagal jantung)

Hiperkatabolik/ peningkatan ureum progresif

Peritonial dialisis

Modalitas dialisis
Continous vena-venous hemodialis

hemodialisis

Angka kematian pada gagal ginjal akut tergantung dari :


luas kerusakan ginjal

umur

penyebab

AKI karena sepsis, koma, syok kardiogenik, operasi jantung terbuka, angka kematiannya diatas 50 % AKI karena glomerulonefritis, sindrom hemolitik uremik, nefrotoksik, berkisar antara 10-20%. AKI non oligurik mortalitas lebih rendah dibandingkan AKI oligurik

You might also like