You are on page 1of 40

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI PADANG


JURNAL PRATIKUM
SISTEM PROTEKSI
PENGUKURAN TAHANAN JENIS TANAH

NAMA PRAKTIKAN : MOHAMMAD NGAPAN HADI
NOMOR BP : 1101024017
KELAS : 3 PLN
PROGRAM STUDI : TEKNIK LISTRIK
JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO
TANGGAL PRATIKUM : 18 NOVEMBER 2013
TANGGAL PENYERAHAN : 19 NOVEMBER 2013
INSTRUKTUR : 1. FIRMANSYAH,ST.,MT
2. SALWIN ANWAR.,MT
POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
PENILAIAN REVISI DITERIMA N I L A I
1. Laporan Awal Ya / Tidak Ya / Tidak
2. Laporan Akhir Ya / Tidak Ya / Tidak

No. Hal. Uraian Paraf Keterangan



















DAFTAR ISI
Cover laporan pratikum
Tabel revisi
Daftar isi
Bab I (Tujuan)
Bab II (Pendahuluan)
- Defenisi
- Karakteristik
- Rangkaian ekuivalen
- Rumus
Bab III (Peralatan yang digunakan)
Bab IV (Diagram rangkaian)
Bab V (langkah kerja)
Bab VI (tabel percobaan)
Bab VII (analisa : a. Analisa rangkaian
b. Analisa data
c. Analisa pembanding
d. Analisa relevansi
e. Karakteristik
Bab VIII (penutup)


BAB I
TUJUAN

Selesai melakukan percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
1. Melakukan pengukuran tahanan jenis tanah secara benar.
2. Menghitung tanahan jenis tanah dari hasil pengukuran.
3. Menentukan tahanan jenis tanah untuk setiap lokasi yang berbeda dan mampu
menentukan metoda yang akan digunakan didalam merencanakan sistem
pengetanahan.


















BAB II
TEORI PENUNJANG

2.1. Pengertian
Pengujian tahanan jenis tanah merupakan dasar-dasar yang penting didalam
menentukan sistem pengetanahan. Tanahan jenis tanah merupakan kemampuan
dari struktur tanah didalam menghantarkan listrik secara terinduksi kesetiap
permukaannya. Besarnya tanahan jenis tanah untuk setiap jenis tanah yang
berbeda mempunyai harga yang berbeda. Hal ini dapat diamati dari tabel berikut.
Tabel I : Resistansi jenis tanah.
Jenis tanah
Tanah
rawa
Tanah liat
dan tanah
ladang
Pasir
basah
Kerikil
basah
Pasir dan
kerikil
kering
Tanah
berbatu
Tahanan
jenis (ohm-
m)
30 100 200 500 1000 3000

2.2. Pengetesan Pengaman
Untuk mengetahui apakah suatu pentanahan baik atau harus dilakukan
pengetesan / pengukuran secara langsung. Pengetesan pentanahan harus
dilakukan dalam pengetesan suatu instalasi listrik yang tegangan kerjanya 220
volt.
Salah satu cara pengetesan / pengukuran tahanan pentanahan pengamanan
yaitu dengan mengalirkan arus pada elektroda pentanahan pengaman keelektroda
bantu dan mengukur beda tegangan antara elektroda pentanahan pengaman
dengan elektroda sementara.


Menurut PUIL 77 disaratkan bahwa jarak elektroda pentanahan berturut-turut
harus paling kecil 20 m dan 40 m.
Hal tersebut disebabkan, bila elektroda sementara jaraknya terhadap elektroda
sementara dan eloktroda bantu dan mengukur beda tegangan antara elektroda
pentanahan berturut-turut harus paling kecil 20m dan 40m.
Juga bila elektroda sementara berada pada daerah rresistansi elektroda bantu,
pengukuran ini tidak dibenarkan.
Jika pada pengukuran dengan elektroda sementara 20m dari elektroda
pentanahan tidak didapat daerah tegangan konstan maka elektroda sementara
harus dipindahkan pada jarak yang lebih dari 20 m, sampai didapatkan daerah
tegangan konstan begitu juga untuk letak elektroda bantunya.
Pengukuran/ pengetesan yang benar adalah bila letak elektroda sementara ada
pada daerah tegangan konstan seeperti terlihat pada gambar dibawah :

2.3. Pengukuran Tahanan Jenis Tanah
Pengukuran tahanan jenis tanah dapat dilakukan dengan menggunakan
empat elektroda, batere (supplay DC), sebuah amperemeter dan sebuah
voltmeter yang sensitif, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar-2 : Pengukuran tahanan jenis tanah dengan metoda
empat elektroda



2.4. Tahanan Pengetanahan.
Besar tahanan pengetanahan ini tergantung dari beberapa faktor antara lain :
1. Jenis elektroda yang dipakai.
2. Tahanan jenis tanah dimana elektroda pengetanahan ditanam tergantung dari
kondisi tanah setempat.
3. Ukuran elektroda pengetanahan (panjang, diameter dan sebagainya).
4. Kesempurnaan kontak antara elektroda dengan tanah (batu yang yang
menempel pada elektroda didalam tanah dapat memperbesar tahanan, tetapi
dalam perhitungan-perhitungan selanjutnya dianggap bahwa kontak itu
sempurna.
BAB III
ALAT DAN BAHAN



No Alat dan Bahan Keterangan
1 Alat ukur pentanahan (merger) 1 unit
2 Elektroda batang 4 buah
3 Palu 1 unit
4 Kabel sevukupnya


















BAB IV
DIAGRAM RANGKAIAN





























No. Jenis Kegiatan Praktek Hasil yang dicapai
Evaluasi Pratikum
Know
Ledge
Skill Atitude
1. Memahami diagram rangkaian Rangkaian dapat beroperasi sesuai dengan
tujuan percobaan

2. Mempersiapkan peralatan untuk
praktek
Data-data dari prcobaan menunjukkan
karakteristik alat proteksi yang digunakan

3. Merangkai seperti diagram rangkaian
4. Mengamati rangkaian percobaan
5. Mencatat data hasil pengukuran dari
percobaan yang telah dilakukan

Sub Nilai
BAB V
INSTRUKSI KERJA
(PERCOBAAN)

5.1. Pengukuran untuk menentukan tahanan jenis tanah Metoda Tiga Elektroda
1. Tanamkan pipa/batang aluminium atau tembaga yang mempunyai 15 25
mm, sedalam 1 m
2. Lakukan pengukuran seperti pada (hanya untuk letak elektroda sementara
20 m dari elektroda pentanahan).
3. Catat tahanan pentanahannya.

5.2. Pengukuran untuk menentukan tahanan jenis tanah Metoda Tiga Elektroda
1. Tanamkan pipa/batang aluminium atau tembaga yang mempunyai 15 25
mm, sedalam 1 m
2. Lakukan pengukuran seperti pada ad.2 (hanya untuk letak elektroda
sementara 20 m dari elektroda pentanahan).
3. Catat tahanan pentanahannya.

5.3. TUGAS DAN PERTANYAAN
Catat Setiap Data Pada setiap langkah pengukuran
1. Tentukan daerah yang baik untuk meletakkan elektroda sementara pada
pengukuran tahanan pentanahan pada ad.1
(daerah tegangan konstant)
2. Berapa tahanan pentanahan sebenarnya dari pengukuran ad.1 untuk posisi
segaris dan segitiga.
3. Hitung tahanan jenis tanah dari hasil pengukuran ad.2 dengan persamaan :

= R
|
.
|

\
|
d
L
L
4 ln
2 t

R = tahanan pentanahan (ohm)
L = panjang elektroda
d = diameter batang elektroda pentanahan (m)
= tahanan jenis tanah (ohm-m)
Ln = logarithmus (dasar e = 2.7182818)
4. Bandingkan hasilnya dengan rumusan tahanan yang saudara ketahui untuk
elektroda batang.
5. Bila dari hasil pengukuran ad.1 bila tahanan pentanahan ternyata lebih besar
dari 2 ohm.
Apa yang harus saudara lakukan !
6. Berikan kesimpulan dari pengukuran diatas !
Penyelesaianya ada pada lembar pengamatan dan analisa.











BAB VI
TABULASI DATA

Tabel 1

Pengukuran menggunakan 3 buah elektroda, lokasi di halaman belakang
laboratorium Teknik Listrik. (Tanah Ladang).

Kedalaman elektroda
yang ditanam(cm) Arus(A) Tegangan(V) (ohmmeter)
20 0,01056 5 473,48
40 0,0312 14 448,71
60 0,0792 12.5 157,83
80 0,1286 11.5 89,43
100 0,1523 12 78,79







Pengukuran menggunakan 4 buah elektroda, lokasi di halaman belakang
laboratorium Teknik Listrik. (Tanah Ladang).

Kedalaman elektroda
yang ditanam(cm) Arus(A) Tegangan(V) (ohmmeter)
20 0,0183 8 437,15
40 0,0377 14.5 384,61
60 0,0798 12 157,83
80 0,124 11 89,43
100 0,142 11 77,79








Tabel 2

Pengukuran menggunakan 3 buah elektroda, lokasi di halaman belakang
laboratorium Teknik Mesin. (Tanah Berkerikil).

Kedalaman elektroda
yang ditanam(cm) Arus(A) Tegangan(V) (ohmmeter)
20 0,0592 5 85,22
40 0,1165 6.8 62,41
60 0,1205 7 58,06
80 0,129 7 56,21











Pengukuran menggunakan 4 buah elektroda, lokasi di halaman belakang
laboratorium Teknik Mesin. (Tanah Berkerikil)

Kedalaman elektroda
yang ditanam(cm) Arus(A) Tegangan(V) (ohmmeter)
20 0,0592 5 84,45
40 0,1165 6.8 58,36
60 0,1205 7 58,09
80 0,129 7 54,26









BAB VII
A N A L I S A
1. ANALISA RANGKAIAN
Pada job kali ini praktikan akan melakukan praktikum dengan job yang berjudul
Pengukuran Tahanan Jenis Tanah. Hal pertama yang mesti dilakukan praktikan
adalah menyiapkan alat dan bahan yaitu berupa 1 unit Sumber tegangan DC, 4 buah
elektroda batang, 1 buah Amperemeter, 1 buah Multimeter 1 buah palu, 1 buah
meteran, 3 buah penjepit kabel, beberapa meter kebel penghubung.
Setelah itu, praktikan memulai praktikum dengan melakukan 2 percobaan
yaitu Percobaan 3 elektroda dan Percobaan 4 elektroda. Dan sebagai pembanding,
praktikan melakukan percobaan di media tanah yang berbeda. Dan untuk
penjelasannya sebagai berikut ;
a. Percobaan dengan 3 elektroda
Percobaan pengujian tahanan jenis tanah ini kita dilakukan bebarapa kali
pengujian yaitu dengan cara membuat tegangan masukan pada elektroda sebesar 20
volt dan kedalaman elektroda yang di tanam ke dalam tanah. pengujian ini kita
menggunakan 3 batang elektroda dengan panjang 125 cm, elektroda-elektroda ini
kita tanam ke dalam tanah dengan bermacam-macam kedalaman seperti kedalaman
20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm dan 100 cm. Untuk pengukurannya kita menggunakan
alat-alat ukur seperti voltmeter dan amperemeter. Dalam pengujian, jarak antar
elektroda ke elektroda yang lain sepanjang 1 meter. Pada elektroda pertama kita
pasang sumber tegangan DC yang negatif, pada positif sumber DC kita hubungkan
pada alat ukur ampermeter dan keluaran dari ampere meter kita hubungkan pada
elektroda yang ke dua, dan pada elektroda pertama kita hubungkan pada alat ukur
voltmeter setelah itu keluaran dari voltmeter kita hubungkan pada elektroda ke dua.
b. Percobaan dengan 4 elektroda
Percobaan pengujian tahanan jenis tanah ini kita melakukan pengujian
bebarapa kali yaitu dengan cara membuat tegangan masukan pada elektroda sebesar
20 volt dan kedalaman elektroda yang di tanam ke dalam tanah. Pengujian tahanan
jenis tanah dengan menggunakan empat batang elektroda dengan panjang masing-
masing 125 cm, pengujian tahanan jenis tanah dengan menggunakan empat batang
elektroda ini hampir sama dengan tiga elektroda, yang kita tanam ke dalam tanah dan
kita menggunakan alat ukur voltmeter dan amperemeter serta sumber DC variabel.
Dalam rangkaian kita memasang ke empat elektroda ke dalam tanah dengan jarak
antar elektroda 1 meter, elektroda pertama kita berikan sumber tegangan DC yang
negatif, sumber DC yang positif kita hubungkan pada alat ukur amperemeter dan
keluaran dari amperemeter kita hubungkan pada elektroda yang ke empat dan pada
elektroda kedua kita hubungkan pada alat ukur voltmeter dan keluaran dari voltmeter
kita hubungkan pada elektroda ke tiga.









2. ANALISA DATA
Tabel 1
a. Percobaan 3 Elektroda (Lokasi : halaman belakang laboratorium Teknik
Listrik)
Percobaan ini menggunakan 3 batang elektroda, menggunakan alat ukur
voltmeter dan ampere meter. Dari hasil data yang didapat, selanjutnya praktikan akan
melakukan perhitungan berapa besar nilai :
- Tahanan ( R )
- Tahanan Jenis Tanah ( t )
Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil data pengukuran sebagai berikut :
Menanamkan 3 elektroda dengan kedalaman 20 cm, dan memberikan sumber
sebesar 20 V, data yang didapat V = 5 V, dan I = 0.01056 A. Maka
didapatkan nilai perhitungan sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 473,48

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,2 meter
d = 0,015 meter



t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 149,57 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 40 cm, data
yang didapat V = 14 V, I = 0.0312 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 448.71

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,4 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 241.87 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 60 cm, data
yang didapat V = 12,5 V, I = 0.0792 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 157.83

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,6 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 117,15 -m
Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 80 cm, data
yang didapat V = 11,5 V, I = 0.1286 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 89.43

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,8 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 83,79 -m
Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 100 cm, data
yang didapat V = 12 V, I = 0.1523 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 78.79

Tahanan Jenis Tanah
L = 1 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 88,59 -m
b. Percobaan 4 Elektroda (Lokasi : halaman belakang laboratorium Teknik
Listrik)
Percobaan ini menggunakan 4 batang elektroda, menggunakan alat ukur
voltmeter dan ampere meter. Dari hasil data yang didapat, selanjutnya praktikan akan
melakukan perhitungan berapa besar nilai :
- Tahanan ( R )
- Tahanan Jenis Tanah ( t )
Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil data pengukuran sebagai berikut :
Menanamkan 4 elektroda dengan kedalaman 20 cm, dan memberikan sumber
sebesar 20 V, data yang didapat V = 8 V, dan I = 0.0183 A. Maka didapatkan
nilai perhitungan sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 437,15

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,2 meter
d = 0,015 meter
t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 138,09 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 40 cm, data
yang didapat V = 14.5 V, I = 0.0377 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 384.61

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,4 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 207,32 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 60 cm, data
yang didapat V = 12 V, I = 0.0798 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 150.37

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,6 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 111,622 -m
Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 80 cm, data
yang didapat V = 11 V, I = 0.124 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 88,71

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,8 meter
d = 0,015 meter


t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 83,11 -m
Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 100 cm, data
yang didapat V = 11 V, I = 0.142 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 77.46

Tahanan Jenis Tanah
L = 1 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 87.099 -m


Tabel 2
a. Percobaan 3 Elektroda (Lokasi : halaman belakang laboratorium Teknik
Mesin)
Percobaan ini menggunakan 3 batang elektroda, menggunakan alat ukur
voltmeter dan ampere meter. Dari hasil data yang didapat, selanjutnya praktikan akan
melakukan perhitungan berapa besar nilai :
- Tahanan ( R )
- Tahanan Jenis Tanah ( t )
Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil data pengukuran sebagai berikut :
Menanamkan 3 elektroda dengan kedalaman 20 cm, dan memberikan sumber
sebesar 20 V, data yang didapat V = 7.5 V, dan I = 0.088 A. Maka didapatkan
nilai perhitungan sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 85,22

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,2 meter
d = 0,015 meter



t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 26,92 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 40 cm, data
yang didapat V = 8.8 V, I = 0.141 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 62,41

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,4 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 33,642 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 60 cm, data
yang didapat V = 9 V, I = 0.155 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 58,06

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,6 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 43.09 -m
Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 80 cm, data
yang didapat V = 9,5 V, I = 0.169 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 56.21

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,8 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 52,66 -m

b. Percobaan 4 Elektroda (Lokasi : halaman belakang laboratorium Teknik
mESIN)
Percobaan ini menggunakan 4 batang elektroda, menggunakan alat ukur
voltmeter dan ampere meter. Dari hasil data yang didapat, selanjutnya praktikan akan
melakukan perhitungan berapa besar nilai :
- Tahanan ( R )
- Tahanan Jenis Tanah ( t )
Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil data pengukuran sebagai berikut :
Menanamkan 4 elektroda dengan kedalaman 20 cm, dan memberikan sumber
sebesar 20 V, data yang didapat V = 5 V, dan I = 0.0592 A. Maka didapatkan
nilai perhitungan sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 84,45

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,2 meter
d = 0,015 meter
t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 26,67 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 40 cm, data
yang didapat V = 6.8 V, I = 0.1165 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 58,36

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,4 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 31,45 -m

Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 60 cm, data
yang didapat V = 7 V, I = 0.1205 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 58,09

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,6 meter
d = 0,015 meter

t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 42.121 -m
Selanjutnya menambah kedalaman elektroda pada kedalaman 80 cm, data
yang didapat V = 7 V, I = 0.129 A. Maka didapatkan nilai perhitungan
sebagai berikut :
Tahanan
R =


= 54,26

Tahanan Jenis Tanah
L = 0,8 meter
d = 0,015 meter


t =
( )
(

)

=
( )
( )

=


= 50,83 -m








3. ANALISA PERBANDINGAN
Terdapat dua percobaan dalam praktikum ini yaitu percobaan dengan 3 buah
batang elektoda dan 4 buah batang elektroda dengan membandingkan media tanah
yang akan diukur pentanahannya. Sebetulnya dalam masalah pengukuran pentanahan
antara berapa banyak elektroda yang terpasang, perbedaannya tidak terlalu mencolok.
Ini bisa kita lihat dari karakteristik berikut :

Dari gambar karakteristik di atas membuktikan bahwa perbedaan antara pemakaian
banyaknya elektroda tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tahanan jenis
tanah.
Pentanahan sangat dipengaruhi oleh karakteristik tanah, Bentuk dan ukuran elektroda
pentanahan serta luas bidang pentanahan. Praktikan akan coba membandingkan
antara karakteristik tanah yang telah terukur sebelumnya yaitu tanah ladang (halaman
belakang Laboratorium Teknik Listrik) dengan tanah kerikil kering (halaman
belakang Laboratorium Teknik Mesin), sebagai berikut :
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
20 40 60 80 100
T
a
h
a
n
a
n

J
e
n
i
s

T
a
n
a
h

(
o
h
m
)

Kedalaman elektroda (cm)
4 elektroda
3 elektroda

Dari gambar karateristik dapat praktikan simpulkan bahwa tahanan jenis tanah pada
tanah yang kering bererikil lebih baik dibandingkan tanah ladang yang basah.









0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
20 40 60 80
T
a
h
a
n
a
n

J
e
n
i
s

T
a
n
a
h

(
o
h
m
)

Kedalaman elektroda (cm)
Tanah Ladang
Tanah Kerikil Kering
4. ANALISA RELEVANSI

Salah satu tindakan pengaman untuk mencegah tegangan sentuh tidak langsung
yang besar pada suatu instalasi listrik adalah dengan sistem pengetanahan.
Pentanahan merupakan suatu hal terpenting dalam kelistrikan. Pentanahan selain
bertujuan untuk membatasi tegangan antara bagian peralatan juga bertujuan untuk
mendapatkan impedansi yang kecil (rendah). Impedansi atau Tahanan tanah sangat
dipengaruhi oleh karakteristik tanah, Bentuk dan ukuran elektroda pentanahan serta
luas bidang pentanahan. Tahanan jenis tanah yang berbeda-beda terhadap kedalaman
mempengaruhi nilai tahanan pentanahan.












5. KARAKTERISTIK




0
20
40
60
80
100
120
0 100 200 300 400 500
K
e
d
a
l
a
m
a
n

e
l
e
k
t
r
o
d
a

(
c
m
)

Tahanan jenis tanah (ohm)
3 elektroda (Teknik Listrik)
0
20
40
60
80
100
120
0 100 200 300 400 500
Tahanan Jenis Tanah (ohm)
4 elektroda (Teknik Listrik)








0
20
40
60
80
100
0 20 40 60 80 100
K
e
d
a
l
a
m
a
n

e
l
k
e
t
r
o
d
a

(
c
m
)

Tahanan jenis Tanah (ohm
3 elektroda (Teknik Mesin)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 20 40 60 80 100
K
e
d
a
l
a
m
a
n

e
l
e
k
t
r
o
d
a

(
c
m
)

Tahanan Jenis Tanah (cm)
4 elektroda (Teknik Mesin)
BAB VIII
PENUTUP
Kesimpulan
Pentanahan merupakan suatu hal terpenting dalam kelistrikan. Pentanahan
selain bertujuan untuk membatasi tegangan antara bagian peralatan juga
bertujuan untuk mendapatkan impedansi yang kecil (rendah).

Besar tahanan pentanahan dipengaruhi oleh ukuran elektroda yang digunakan,
dan ini sangat tergantung pada ketersediaan dan spesifikasi ukuran elektroda
tersebut.
Untuk merencanakan suatu sistem pentanahan ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, antara lain Tahanan Jenis Tanah, Struktur tanah, keadaan
lingkungan, biaya, ukuran dan bentuk sistemnya.



Saran
- Menggunakan jas labor sebelum memasuki ruangan labor
- Berdoa sebelum dan sesudah praktikum
- Memahami job sebelum melaksanakan praktikum dan menanyakan
kepada instruktur apabila ada yang kurang dimengerti
- Melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh
- Merapikan ruangan labor setelah selesai praktikum
DAFTAR PUSTAKA

[1]. A.S. Pabla, Ir.A.Hadi,Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga Jakarta, 1980.
[2]. ------------ ;Buku Panduan Pemeliharaan Trafo Tenaga, PT.PLN P3B Jawa-Bali
[3]. J.J. Kelly S.D, Myers R.H.Parrish,A Guide to Transformer maintenance TMI,
Akron, Ohio.
[4]. Lythall.R.T, The JSP Switchgear Book, Newnes-Butterworths London.
[5]. Neidle, Michael, Teknologi Instalasi Listrik Erlangga Jakarta, 1991.
[6]. Siemens, Electrical Instalation Handbook, 1989

You might also like