Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN
ANALISA MUTU PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
NAMA
: PRIMA BAGUS S
KELAS
: THP-B
NIM
: 121710101076
ACARA
KELOMPOK / SHIFT
:6/1
: 25 Oktober 2013
BAB 1. PENDAHULUAN
Oleh karena itu, dalam kegiatan praktikum kali ini akan dilakukan
penentuan kadar pati dan kadar gula reduksi sebab keduanya mempunyai
pengaruh langsung terhadap nilai gizi pangan bahan sumber karbohidrat.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penentuan gula reduksi bbahan pangan dan hail
pertanian
2. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel yang akan dianalisis
3. Untuk mengetahui ekstraksi gula reduksi di dalam preparasi sampel bahan
pangan dan hasil peertanian yang aan di analaisis kadar gula reduksinya
Monosakarida
2.
Disakarida
Senyawa
yang
terbentuk
dari
gabungan
molekul
atau
lebih
Glikosida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula.
4.
Polisakarida
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu
molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan
menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan
menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan
gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti :
ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada
gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula
yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan
adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006)
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
monomer
gula.
Dibedakan
menjadi
dua
yaitu
homopolisakarida
dan
menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari , cocok tumbuh
didataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas
permukaan laut. Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang
tidak
memiliki
batang
sejati.
Batang
pohonnya
terbentuk
dari
Jumlah
70
27
0,5
1,2
0,3
0,9
80
290
karotein (mg)
2,4
Thiamine (mg)
0.5
Riboflavin (mg)
0.5
Asam Askorbat (mg)
120
Kalori (kal)
104
Sumber : Satuhu dan Supriyadi, (1999)
b. Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), merupakan tanaman monodioecious
(berumah tunggal sekaligus berumah dua). Pepaya merupakan tanaman
dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat
serta kawasan sekitar Mexico dan Costa Rica. Buah pepaya umumnya
berbentuk bulat, panjang atau silindris dengan kisaran berat antara 300 g
sampai lebih dari 3 kg. Buah pepaya masak merupakan sumber vitamin A,
vitamin C, dan mineral kalsium. Rasanya yang manis, enak, dan
menyegarkan, buah pepaya masak dapat menghilangkan dahaga dan
memudahkan buang air besar (Sujiprihati 2009). Secara lengkap
kandungan buah pepaya dengan nilai energi 200 kJ untuk 100 gram bahan
yang dapat dimakan ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi pepaya per 100 gram berat yang dapat dimakan
No
Komposisi
1
Kadar air
2
Protein
3
Lemak
4
Karbohidrat
5
Kalsium
6
Fosfor
7
Besi
8
Vitamin A
9
Vitamin B
10
Vitamin C
11
Abu
12
Natrium
13
Serat
14
Kalium
Sumber: Wirakusumah (2001)
Jumlah kandungan
86.6 %
0.5 gram
0.3 gram
12.1 gram
0.034 miligram
0.011 miligram
0.001 miligram
0.45 IU
3 miligram
0.74 miligram
0.5 gram
3 miligram
0,7 gram
204 miligram
berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di
daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada
umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada
daging buahnya. KANDUNGAN KIMIA : Buah, daun dan kulit batang pohon jambu
biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun
jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat,
asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.
Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1
0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg Besi 1,1 mg Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram.
2.3 Macam Macam Analisa Karbohidrat
Dalam analisa karbohidrat dapat menggunakan berbagai metode
dalam menganalisianya . Berikut ini adalah beberapa prinsip analisa yang dapat
digunakan untuk menganalisis kandungan karbohidrat pada bahan hasil pertanian,
yaitu :
1. Penetapan kadar gula reduksi : monosakarida mempunyai kemampuan untuk
mereduksi suatu senyawa. Apabila monosakarida mengalami polimerisasi,
maka sifat mereduksinya akan berkurang atau hilang. Metode oksidasi ini
didasarkan pada peristiwa tereduksinya kupri okisida menjadi kupro oksida
karena adanya andungan senyawa gula reduksi pada bahan.
2. Penggunaan cara Luff-Schoorl : metode ini dilakukan dengan cara
menentukan kupri oksida dalam larutan sebelum direaksikan dengan gula
reduksi setelah reaksi dengan sampel gula reduksi yang dititrasi dengan Nathiosulfat. Selisihnya merupakan kadar gula reduksi. Cara Nelson Somogy,
yang
direduksi
adalah
jumlah
kuprooksida
yang
bereaksi
dengan
arsenomolybdat dan akan mereduksi menjadi molybdine blue dan warna biru
inilah yang akan diukur nilai absorbansinya.
Sedangakan
analisa
karbohidrta
yang
tidak
dapat
dicerna
menggunakan metode analisa serat kasar dan analisa serat makanan. Berikut
ini penjelasan beberapa macam analisa karbohidrat :
A.
analisa serat kasar : analisa ini dprinsipkan pada residu dari bahan
makanan yang telah diperlakukan dengan asam dan alkali mendidih.
b.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil prktikum bahwa persen gula reduksi pada berbagai
bahan memiliki nilai yang beragam dan kandungan karbohidrat pada bahan
pangan berbeda. Pada bahan pepaya konsentrasi 0,2 adalah 1,51% ; konsentrasi
0,3 senilai 3,43% dan 2,63 % untuk konsentrasi 0,4. Sedangkan pada bahan jambu
dihasilkan rata-rata gula reduksi 1,46% pada konsentrasi 0,2 ; 1,3 % pada
konsentrasi 0,3 ; dan 1,8% pada konsentrasi 0,4. Pada sampel pisang didapatkan
nilai rata-rata persen gula reduksi untuk sampel dengan kosentrasi 0,2 senilai
4,26%, konsentrasi 0,3 % gula reduksinya 3,8 ; konsentrasi 0,4 senilai 5,0%.
Pada buah papaya kadar gula reduksinya mengalami peningkatan tiap
kenaikan konsentrasi, hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi, kadar
gula reduksi yang dihasilkan juga tinggi. Sedangkan pada jambu dan pisang
mengalami kenaikan dan penurunan kadar gula reduksi seiring dengan kenaikan
konsentrasi, hal ini terjadi karena pengambilan sampel yang kurang teliti atau
larutan yang diambil kurang homogen. Pada literatur kandungan karbohidrat
diantara ketiga bahan, paling tinggi terdapat pada buah pisang sekitar 18-25%,
selanjutnya buah papaya yaitu sekitar 12.25% dan yang etrakhir jambu biji skitar
11%. Hal ini telah sesuai dengan analisa kandungan gula reduksi dari bahan
tersebut.
Relative Standard Deviation(RSD) untuk melihat ketelitian dari bahan
yang digunakan dengan Syarat penerimaan %RSD sesuaistandar AOAC (1980)
adalah sebagai berikut sangat teliti: %RSD <1, teliti: %RSD 1, sedang: %RSD 25, dan
tidak teliti: %RSD >5. RSD paling kecil pada buah jambu dengan
konsentrasi 0,3 persen sebesar 5,56%,akan tetapi data yang dapat diterima yaitu
RSD dibawah 5%, sehingga tingkat ketelitian atau dari data tersebut masih
kurang. Hal ini dikarenakan keterampilan yang kurang, dan kalibrasi dari alat
yang digunakan. RSD paling besar pada buah papaya dengan konsentrasi 0,3
sebesar 56,3 %, sehingga ketelitian atau presisi dari data tersebut masih tidak
teliti.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum kali ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kurva standar merupakan kurva yang dibuat dari sederetan larutan standart
yang masih dalam batas linieritas sehingga dapat diregresilinierkan.
2. Prinsip analisa Nelson Somogy adalah penetapan karbohidrat (pati dan gula
reduksi) menggunakan spektrofotometri dengan penambahan reagen Nelson
Somogy terhadap larutan standar glukosa. Hal ini didasarkan pada adanya
reduksi terhadap jumlah kuprooksida yang bereaksi dengan arsenomolybdat
dan akan mereduksi menjadi molybdine blue dan warna biru inilah yang akan
diukur nilai absorbansinya.
3. Reagen Nelson Somogy ini bertujuan untuk mereduksi kupri oksida menjadi
kupro oksida.
4. K-Na-tartrat (dalam reagen Nelson) berfungsi untuk mencegah terjadinya
pengendapan kupri oksida agar kupri oksida bisa direduksi menjadi kupro
oksida dan dapat dideteksi jumlah endapan kupro oksida dengan
mereaksikannya dengan larutan arsenomolybdat.
5.2 Saran
Trima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Gaman. M. 1992. Ilmu Pangan, Penghantar Ilmu Pangan, Nutrisi
dan
2000.
Penentuan
Kadar
Gula
Metode Somogyi-Nelson.
Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
1. Kurva
konsentrasi
glukosa
0
0,025
0,05
0,075
0,1
0,125
0,15
2. Pengamatan Praktikum
a. Pepaya
1. Konsentrasi 0,2
absblanko
0
0,118
0,289
0,436
0,572
0,734
0,846
absorbansi
0,05
0,168
0,339
0,486
0,622
0,784
0,896
2.
Absorbansi
0,2
0,2
0,2
0,135
0,151
0,231
Nilai X (mg)
1,21761658
1,36
2,046632124
Konsentrasi 0,3
Vol sampel
0,3
0,3
0,3
Absorbansi
0,195
0,773
0,811
Nilai X
1,15716753
4,3
4,5
3. Konsentrasi 0,4
Vol sampel
0,4
0,4
0,4
b. Jambu
1. Konsentrasi 0,2
Vol sampel
Absorbansi
0,669
0,581
0,578
Absorbansi
0,2 0,156
0,2 0,143
0,2 0,189
2. Konsentrasi 0,3
Vol sampel
3. Konsentrasi 0,4
Vol sampel
c. Pisang
1. Konsentrasi 0,2
Vol sampel
2. Konsentrasi 0,3
Nilai X
2,9
2,5
2,5
Nilai X (mg)
0,027979275
0,025734024
0,033678756
Absorbansi
0,3 0,22
0,3 0,233
0,3 0,246
Nilai X (mg)
Absorbansi
0,4 0,377
0,4 0,423
0,4 0,452
Nilai X (mg)
Absorbansi
0,2
0,43
0,2
0,555
0,2
0,495
0,037996546
0,040241796
0,042487047
0,066148532
0,074093264
0,0791019
Nilai X (mg)
3,76511
4,84
4,17962
Vol sampel
0,3
0,3
0,3
3. Konsentrasi 0,4
Vol sampel
Absorbansi
0,549
0,822
0,616
Absorbansi
0,4 1
0,4 1
0,4 1
Nilai X (mg)
3,19516
4,8
3,6
Nilai X (mg)
6,0
4,5
4,5
3. Perhitungan
a.
Pepaya
1. Konsentrasi 0,2
Vol sampel (ml)
0,2
0,2
0,2
Rata rata
SD
RSD
2.
Gula Reduksi
(mg/g)
1,21761658
1,36
2,046632124
1,54
0,44
28,84
Konsentrasi 0,3
Vol sampel
0,3
0,3
0,3
Rata rata
SD
RSD
Gula Reduksi
(mg/g)
1,15716753
4,3
4,5
3,3
1,86
56,3
3. Konsentrasi 0,4
Vol sampel
0,4
0,4
0,4
Gula Reduksi
2,9
2,5
2,5
Rata rata
SD
RSD
b.
2,7
0,22
8,40
Jambu
1. Konsentrasi 0,2
Vol sampel
Gula Reduksi
(mg/g)
0,2
0,2
0,2
Rata rata
SD
RSD
1,39896
1,2867
1,68394
1,46
0,20
14,06
2. Konsentrasi 0,3
Vol sampel
Gula Reduksi
(mg/g)
0,3
1,26655
0,3
1,3
0,3
1,4
Rata rata
1,3
SD
0,07
RSD
5,6
3. Konsentrasi 0,4
Vol sampel
Gula Reduksi
(mg/g)
0,4
1,7
0,4
1,9
0,4
2,0
Rata rata
1,8
SD
0,16
RSD
8,93
c.
Pisang
1. Konsentrasi 0,2
Vol sampel
Gula Reduksi
(mg/g)
0,2
3,76511
0,2
4,84
0,2
4,17962
Rata rata
4,26
SD
0,54
RSD
12,77
2. Konsentrasi 0,3
Vol sampel
Gula Reduksi
(mg/g)
0,3
3,19516
0,3
4,8
0,3
3,6
Rata rata
3,8
SD
0,82
RSD
21,3
3. Konsentrasi 0,4
Vol sampel
Gula Reduksi
(mg/g)
0,4
6,0
0,4
4,5
0,4
4,5
Rata rata
5,0
SD
0,89
RSD
17,87
-salah satu contoh perhitungan pada praktikum, yaitu :
-
0,4 A :
y=5,79x 0,006
0,669=5,79x 0,006
0,669 + 0.006=5,79x
0,675=5,79x
X=0,116
-
0,4 B :
y=5,79x 0,006
0,581=45,79x 0,006
0,581 + 0,006=5,79x
0,587=5,79x
X=0,101
0,4 C :
y=5,79x 0,006
0,578=5,79x 0,006
0,578 + 0,006=5,79x
0,584=5,79x
X=0,100
SD =
RSD =
= 0,230