You are on page 1of 9

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara akti mengembangkan potensi dirinya. !engingat peran pendidikan tersebut perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan. "erminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa di sekolah tersebut. Pencapaian hasil belajar siswa salah satunya terlihat pada mata pelajaran matematika. !enurut Soedjadi #2000$%3&' matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peran penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas' karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Pada pendidikan dasar matematika tergolong mata pelajaran yang dirasakan sulit bagi siswa' karena matematika ditinjau dari segi objeknya bukanlah merupakan benda konkrit' benda yang dapat dipegang atau diraba' meskipun mungkin berasal dari permasalahan nyata atau kongkrit. (ni menunjukkan bahwa objek dasar matematika merupakan objek pikiran #!ataheru' 200)$3*&. +al ini senada dengan pendapat Soedjadi #2000$3&' bahwa objek dasar matematika yang

berupa akta' konsep' operasi' atau relasi dan prinsip merupakan objek mental atau objek pikiran. ,leh sebab itu dalam belajar' siswa diharapkan dapat mengingat kembali materi awal untuk menerima in ormasi baru. -ari penjelasan di atas' tidak mustahil jika dalam mempelajari matematika siswa mengalami kesulitan sehingga tidak disukai kebanyakan siswa. Sejalan dengan itu' .enning dan -unne #!ulbar' 200/$20&' menyatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan

matematika ke dalam situasi kehidupan nyata. !enurut Soedjadi #!ulbar' 200/$20&' hal lain yang menyebabkan matematika dirasakan sulit oleh siswa adalah proses pembelajaran yang kurang bermakna. 1uru dalam pembelajaran di kelas tidak mengaitkan materi yang diajarkan dengan skema yang dimiliki siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. !enurut +adi #2003$0&' beberapa hal yang menjadi ciri praktik pendidikan di (ndonesia selama ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru. 1uru menyampaikan pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kon2ensional3ceramah dan para siswa mencatatnya pada buku catatan. 4anyak guru dalam proses pembelajaran seperti ini tidak memperhatikan apakah memang siswa sudah belajar dengan semestinya atau belum. Padahal mengajar bukanlah sekedar mengkomunikasikan pengetahuan kepada siswa' tetapi mengajar juga berarti menolong siswa agar mampu memahami konsep-konsep dan dapat menerangkan konsep yang dipahami.

!enurut 5uwono #2000$2&' pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kon2ensional di S-' kurang memberikan dampak positi terhadap hasil belajar siswa. Sebab' dengan menggunakan pendekatan kon2ensional' guru kurang memberikan peluang kepada siswa untuk

mengkonstruksi sendiri konsep-konsep matematika' siswa tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan ide serta mengakibatkan siswa bekerja secara prosedural dan memahami matematika tanpa penalaran' selain itu interaksi antara siswa selama proses belajar mengajar sangat kurang. Pembelajaran seperti ini membuat siswa menjadi pasi dan tidak kreati dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga hasil belajar siswa tidak optimal' itu sebabnya pembelajaran kurang bermakna. !enurut 6chmad #Sanjaya' 2000$2%&' untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa' guru perlu menemukan cara terbaik bagaimana menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran matematika' serta bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa' sehingga siswa dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannnya dengan kehidupan nyata. +al ini jelas tidak mungkin dapat dicapai hanya melalui pembelajaran yang bersi at ha alan' serta proses pembelajaran kon2ensional yang hanya terpusat pada guru. 1uru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang e ekti . 7ondisi belajar yang e ekti dapat dibuat dengan menciptakan suatu proses pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan' misalkan dengan menggunakan alat peraga dari bahan-bahan sederhana yang sering ditemui siswa

sehingga akan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. Seperti pendapat yang dikemukakan Suryanto dan +isyam #2000$00/&' bahwa proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan benda-benda konkrit atau manipulati atau

permasalahan yang realistik yang dapat dibayangkan dalam pikiran siswa dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan materi yang diajarkan akan selalu diingat oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. !enurut pengamatan yang dilakukan penulis di S- Negeri 2 1alala' tepatnya di kelas (( pada tanggal 2% 8ebruari 2000 dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar di kelas sangat tidak teratur dan hasil belajar yang rendah. +al ini disebabkan karena si at kekanak-kanakan siswa' yang masih ingin bermain sehingga tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran. 7ondisi kelas yang juga sangat ribut' membuat guru kesulitan dalam mengarahkan serta membimbing siswa. Selain itu juga' cara mengajar guru yang hanya ceramah saja juga membuat siswa cepat merasa bosan dan perhatian guru hanya terpusat pada sebagian siswa' dalam hal ini siswa yang pandai saja' sehingga hanya sebagian siswa yang akti dalam proses pembelajaran serta ketersediaan sumber belajar #buku paket& maupun alat peraga juga menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran. 4anyak siswa tidak memiliki buku penunjang. 7eadaan seperti inilah yang menyebabkan penguasaan materi belum maksimal dan hasil belajar siswa rendah. ,leh karena itu guru perlu mem asilitasi siswa dengan bahan-bahan sederhana atau bahan-bahan yang mudah didapat dari lingkungan sekitar sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan menyenangkan.

+al ini sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh -ienes bahwa' pada dasarnya matematika dapat dianggap sebagai studi tentang struktur' memisahmisahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan mengkatagorikan hubungan-hubungan di antara struktur-struktur. -ienes #-armansyah' 2000$0/& mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. (ni mengandung arti bahwa benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika. !akin banyak bentuk-bentuk yang berlainan yang diberikan dalam konsep-konsep tertentu' akan makin jelas konsep yang dipahami siswa' karena siswa akan memperoleh hal-hal yang bersi at logis dan matematis dalam konsep yang dipelajarinya itu. 4erdasarkan hasil obser2asi yang dilakukan penulis di S- Negeri 2 1alala' maka penulis memperoleh in ormasi bahwa materi pengukuran juga sulit dimengerti siswa. !ateri pengukuran juga merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa kelas (( S- Negeri 2 1alala tepatnya pada semester ganjil. !ateri pengukuran dirasakan sulit oleh siswa karena sebagian besar materi pengukuran yang diberikan guru hanya berupa teori' guru hanya menerangkan sesuai isi buku tanpa membawa pikiran siswa ke dalam realitas di sekitar siswa misalnya guru mengajar materi pengukuran tanpa menggunakan media #alat peraga& seperti untuk membandingkan berat benda dapat menggunakan gantungan pakaian sebagai pengganti timbangan. +al ini sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas (( S-.

4erdasarkan uraian di atas maka penulis ingin memberikan suatu alternati dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keakti an siswa untuk mengembangkan potensi secara maksimal melalui penelitian tindakan kelas. Pendekatan pembelajaran yang mungkin dapat diterapkan oleh guru dalam mengajarkan matematika adalah pendekatan Realistic Mathematic Education #9!:&. 7arena pendekatan pembelajaran ini dapat mendorong keakti an' membangkitkan minat dan kreati itas belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil belajarnya. Selain itu' menurut 9use endy #200%$2&' pendekatan 9!: memiliki karakteristik dan prinsip yang memungkinkan siswa dapat berkembang secara optimum' seperti kebebasan siswa untuk menyampaikan pendapatnya' adanya masalah kontekstual yang dapat mengkaitkan konsep matematika dengan kehidupan nyata' dan pembuatan model yang dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan masalah. 4erdasarkan latar belakang di atas' maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul $ Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Dengan Menggunakan Pendekatan RME pada Siswa Kelas II SD egeri ! "alala# B. Identifikasi Masala 4erdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas' masalah yang ditemui dalam pembelajaran di kelas antara lain$ 0. !etode pembelajaran hanya terpusat pada guru sehingga sebagian siswa menjadi pasi .

2.

Siswa acuh tak acuh atau kurang perhatian #siswa kelas (( S-& dalam proses pembelajaran.

3. %. *.

Pemahaman siswa pada materi pengukuran rendah. 4uku penunjang matematika S- kelas (( terbatas. +anya sebagian siswa yang akti dalam proses pembelajaran disebabkan karena perhatian guru hanya terpusat pada siswa yang pandai saja.

;.

1uru mengajar hanya ceramah saja' tanpa menggunakan alat peraga #bendabenda disekitar siswa& yang lebih kreati ' sehingga membuat siswa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.

". #$%$san Masala 4erdasarkan latar belakang di atas' maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut $ <6pakah penggunaan pendekatan 9!: dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas (( S- Negeri 2 1alala pada materi pengukuran=>. D. "ara Pe%e&a an Masala 7egiatan belajar mengajar matematika yang selalu terpusat pada guru' serta cara mengajar guru yang hanya ceramah tanpa menggunakan alat peraga merupakan aktor penyebab mengapa siswa menganggap pelajaran matematika itu sulit dan berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Salah satu alternati agar dapat mengatasi masalah yang ada' berupa penerapan pendekatan pembelajaran yang lebih mengutamakan pemahaman konsep setiap siswa dan juga

'

dapat membawa pikiran siswa untuk dapat menghubungkan ke dunia nyata. Untuk itu' cara pemecahan masalah yang akan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas (( S- Negeri 2 1alala pada materi pengukuran adalah dengan menggunakan pendekatan 9!:.

E. ($)$an Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah tersebut di atas' maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas (( S- Negeri 2 1alala pada materi pengukuran dengan menggunakan pendekatan 9!:. *. Manfaat Penelitian +asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan man aat bagi$ 0. 2. Siswa' untuk dapat meningkatkan hasil belajar 1uru' sebagai bahan masukan dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi pada proses pembelajaran matematika pada materi pengukuran #dalam hal ini guru dapat mem asilitasi siswa dengan bahan-bahan sederhana atau bahan-bahan yang mudah didapat dari lingkungan sekitar& agar

pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan 3. Sekolah' sebagai bahan in ormasi agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. %. Peneliti' dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan peneliti tentang pendekatan 9!: dan dapat menambah pengalaman peneliti.

,. Pen)elasan Istila 6gar tidak terjadi pena siran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini' maka penulis perlu memberikan penjelasan terhadap beberapa istilah sebagai berikut$ 0. +asil belajar adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi pengukuran yang telah dipelajari yang dibuktikan dengan nilai yang diperoleh melalui tes akhir tiap siklus. 2. !ateri pengukuran merupakan salah satu materi mata pelajaran matematika yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar #S-& tepatnya pada kelas (( semester ( #ganjil&' materi ini terdiri dari' pengukuran waktu' pengukuran panjang dan pengukuran berat. 3. Pendekatan 9!: merupakan suatu pendekatan dimana matematika dipandang sebagai suatu kegiatan manusia. !atematika sebagai akti itas manusia berarti manusia harus diberikan kesempatan untuk menemukan ideide dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa #8au?an' 2000$0&.

You might also like