You are on page 1of 15

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 1

Rencanakan bak sedimentasi yang dilengkapi plate settler dengan kemiringan sudut plate ()
digunakan untuk mengolah air sebesar 100 L/dtk!
Penyelesaian :
Bak sedimentasi dapat berupa circular, rectangular atau square dengan kedalaman 2 5 m.
Dimana rectangular mempunyai panjang sampai 50 m dan lebar 10 m sedangkan square tank
mempunyai panjang 2,5 m. Slope ruang lumpur berkisar antara 2% - 6%, bilangan Reynolds < 2000
atau NFr >10
-5
agar aliran laminer.
Dalam perencanaan ini digunakan bak sedimentasi berbentuk rectangular sedimentation tank
yang berfungsi meremoval partikel suspended solid yang dihasilkan dari proses flokulasi. Adapun
kriteria desain yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Jumlah bak = 1
2. Kedalaman air (H) = 2 4,5 m
3. Kecepatan aliran (Vs)= 0,3 1,7 m/min
4. Waktu detensi (t
d
) = 1,5 4 jam
5. Surface loading (SL) = 1,25 2,5 m/jam
6. Panjang/lebar = minimum
7. Kedalaman air/panjang = minimum 1/15
8. Weir loading rate = 9 13 m
3
/m.jam

H
W
Vo
W

B
D

So
A
C

H
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 2

Analisa Tes Kolom Pengendapan
Untuk mengetahui besarnya efisiensi removal partikel flokulen, maka dilakukan suatu uji tes kolom
pengendapan, dengan criteria kolom pengendapan sebagai berikut:
- Tinggi kolom = 2 m
- Diameter kolom = 20 cm.
- Interval titik sampling = 50 cm.
- t
d
= 2-3 jam
- Air tercampur homogen.









Gambar 1 Alat Tes Kolom Pengendapan dan Kurva Removal Partikel Flokulen
Berikut adalah data laboratorium untuk air dengan SS = 98 mg/lt dan Q = 27648 m
3
/hari dengan
menggunakan kolom d = 200 mm, H = 2 m dan jarak antar lubang 0,5 m adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Data Laboratorium Settling Coloumn Test
Waktu
(menit)
Kedalaman (m)
0,5 1 1,5 2
0 0 0 0 0
10 28 21 18 12
20 48 38 25 27
30 64 47 34 31
45 70 56 48 43
60 85 66 58 53
90 88 82 73 62
Sumber : Hasil Analisa Laboratorium
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 3

W S
G
D
Dari data diatas kemudian diplot dalam bentuk grafik dengan waktu sebagai absis dan
kedalaman sebagai ordinat sehingga akan membentuk grafik isoremoval partikel flok (Gambar 2)
sebagai berikut:
10 20 0 45 60 90
2
1,5
1
0,5
0
28 48 64 70 85 88
21 38 47 56 66 82
18 25 34 48 58 73
12 27 31 43 53 62
20% 40% 50% 60% 70%
30 30
30%
K
e
d
a
l
a
m
a
n

(
m
)
Waktu pengendapan (menit)

Dari grafik tersebut selanjutnya dilakukan interpolasi pada kurva removal 20, 30, 40, 50, 60
dan 70%. Kurva isoremoval 20% memotong sumbu x pada 16 menit, sehingga surface loading pada
waktu tersebut adalah :
Vo =
d
t
H
=
menit
m
16
2
x
hari
menit 1440
= 180
2
3
.m hari
m
t
d
= 16 menit = 0,27 jam
Fraksi ter-removal (R
T
):
R
T
= R
A
+
H
H
5
(R
B
R
A
) +
H
H
4
(R
C
R
B
) + ... + Rn
= 20 % +
2
65 , 1
(30% - 20%) +
2
65 , 0
(40% - 30%) +
2
35 , 0
(50% - 40%) +
2
25 , 0
(60% - 50%)
+
2
2 , 0
(70% - 60%)
= 35,5 %
Dengan cara yang sama didapat R
T
pada t
d
yang lain. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini.

Gambar 2 Grafik Isoremoval Partikel Flok
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 4

Tabel 2 Surface loading dan efisiensi removal pada tiap t
d

Kurva
isoremoval
(%)
t
d
(menit)
Surface
loading
(m
3
/hari.m
2
)
% R
T

20 16 180 35,5
30 29 99,3 47,5
40 44 65,5 57,3
50 57 50,5 62,8
60 87 33,1 77,5
Sumber : Hasil Perhitungan

Hasil pada tabel diatas diplot pada gambar sehingga bisa dibuat grafik hubungan antara %R
T
dan t
d

dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini:

Gambar 3. Grafik hubungan antara %R
T
dan t
d








Grafik hubungan antara RT dan td
y = 24.242Ln(x) - 33.25
R
2
= 0.9855
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 20 40 60 80 100
Waktu pengendapan, td (menit)
F
r
a
k
s
i

r
e
m
o
v
a
l
,

R
T

(
%
)
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 5

Sedangkan hubungan antara %R
T
dan surface loading (SL) tersaji pada gambar 4 berikut ini :

Gambar 4. Grafik hubungan antara %R
T
dan SL
Berdasarkan hasil analisa data dan grafik diatas, bila diinginkan efisiensi removal sebesar 90%
maka akan didapatkan waktu pengendapan (t
d
) = 161,4182 menit = 2,690303 jam dengan kecepatan
mengendap (surface loading) = 23,73639 m
3
/hari.m
2
= 0,989016 m
3
/jam. m
2
= 2,75.10
-4
m
3
/detik.m
2

Perhitungan
Settling Zone
Detail desain:
Efisiensi removal = 90% t
d
= 161,4182 menit = 9685,092 detik
SL = 2,75.10
-4
m/detik
Faktor scale up waktu pengendapan (waktu detensi), t
d
= 1,75 sedangkan untuk overflow rate
(surface loading), SL = 0,65 (Reynold and Richards, 1996), maka:
t
d
= 161,4182 mnt x 1,75 = 282,48185 mnt = 16948,911 dtk
SL atau V
o
= 2,75.10
-4
m/detik x 0,65 = 1,7875.10
-4
m/detik
Debit pengolahan = 0,1 m
3
/detik
Direncanakan jumlah bak = 2 bak (1 bak sebagai cadangan sehingga jika terjadi perbaikan atau
pembersihan bak terus beroperasi)
Debit bak = 0,1 m
3
/detik
As
Q
So =
As =
4 -
10 . 7875 , 1
06 , 0
= 335,66 m
2

Direncanakan panjang (L) : lebar (B) = 1 : 4 L = 4B


Grafik hubungan antara RT dan SL
y = 380.6x
-0.4553
R
2
= 0.9983
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 50 100 150 200
Surface loading, SL (m3/hari.m2)
F
r
a
k
s
i

r
e
m
o
v
a
l
,

R
T

(
%
)
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 6

A B
C
Vso
Vo
W

h
Berikut adalah perhitungan Dimensi Bak :
A
S
= L x B A
S
= 4B
2

335,66 = 4B
2

B
2
= 83,915
B = 9,15 m L = 36,65 m
Sehingga panjang bak (L) = 36,65 m
Lebar bak (B) = 9,15 m
Vol = Q x t
d
= 0,1 m
3
/detik x 16948,911 detik = 1016,9345 m
3

Kedalaman bak (H) =
S
A
Vol
=
2
3
66 , 335
9345 , 1016
m
m
= 3,03 m
Kecepatan aliran (V
s
) =
d
t
L
=
ik
m
det 911 , 16948
65 , 36
= 2,16.10
-3
m/dtk
T = 25
o
Viskositas kinematis = = 0,8976 . 10
-6
m
2
/detik
Radius hidrolik (R) =
H B
BxH
2 +
=
) 03 , 3 ( 2 15 , 9
03 , 3 15 , 9
+
x
= 1,83
NRe =

.R Vs
=
6 -
3 -
10 . 8976 , 0
83 , 1 10 . 16 , 2
= 4403,75 > 2000 (Tidak laminer)
NFr =
R g
V
S
.
2
=
83 , 1 . 81 , 9
) 10 . 16 , 2 (
2 3 -
= 2,6. 10
-7
< 10
-5
(Tidak laminer)
Karena NRe dan NFr tidak memenuhi syarat aliran laminer, maka digunakan plate settler dengan
tujuan untuk memperbaiki kineja dari bak sedimentasi.

Plate Settler
Detail desain:
- Jarak antar plate (W) = 5 cm = 0,05 m
- Kemiringan plate () = 60
o

- Tinggi plate (h) = 100 cm = 1 m
- Tebal plate (T) = 1 cm = 0,01 m




Gambar 5 Profil plate settler

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 7

Lintasan A-C dengan kecepatan Vo dan C-B dengan kecepatan Vso.
A-C =
sin
h
+
tg
W
+ Vo . t
d
... (1)
C-B =
o cos
W
= Vso . t
d
... (2)
Bila persamaan (1) dan (2) digabung maka :
d
d
t Vo
t Vso
.
.
=
sin
cos
tg
W h
W
+

=

cos
sin
cos
tg
W h
W
+

=
sin
cos
sin
cos
2
W h
W
+

d
d
t Vo
t Vso
.
.
=
) cos ( cos
sin
W h
W
+
dimana Vo =
sin A
Q

Q
A Vso sin .
=
) cos ( cos
sin
W h
W
+

Dimana : Q = debit
A = surface settling area
Vso =
A
Q
x
) 60 cos 1 ( 60 cos W
W
+

=
A
Q
x
) 5 , 0 . 05 , 0 1 ( 5 , 0
05 , 0
+

=
A
Q
x 0,09756
Untuk removal 90 % dari grafik hubungan antara %Removal dan SL (So) diperoleh :
Vso = 1,7875.10
-4
m/detik
maka: A =
Vso
Q
x 0,09756
A =

4 -
1,7875.10
1 , 0
x 0,09756
A = 32,75 m
2

As = P x L, dimana lebar plate = lebar bak = 9,15 m
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 8

P =
15 , 9
75 , 32
= 3,58 m
Jumlah plate yang dibutuhkan (n):
n =
d
P sin
+ 1 jarak = d =
sin
W
=
60 sin
05 , 0
0,0577
=
0577 , 0
60 sin 3,79
o
+ 1
= 57 buah
Kemudian dilakukan cek apakah dengan adanya plate settler ini nilai NRe dan NFr sudah memenuhi.
NRe =

.R Vh
Vh =
sin A
Q
=
60 sin
2
75 , 32
det
3
1 , 0
m
m
= 2,11.10
-3
m/dt
R =
2
W
=
2
05 , 0
= 0,025
T = 25
o
C = 0,8976 . 10
-6
m
2
/detik
NRe =
6 -
3 -
10 . 8976 , 0
025 , 0 10 . 11 , 2 x
= 58,76 < 2000 (laminer)
NFr =
R g
Vh
.
2
=
025 , 0 81 , 9
) 10 . 11 , 2 (
2 3 -
x
= 1,815.10
-5
> 10
-5
(laminer)
Karena nilai NRe dan NFr sudah memenuhi, maka dengan adanya plate settler tersebut dapat
berfungsi dengan baik.


Inlet Zone
Inlet zone merupakan area dimana bahan baku air minum yang akan diolah masuk ke bangunan
sedimentasi. Inlet zone ini bisa berbentuk saluran saluran ataupun pintu air. Pada saluran ini,
terdapat tiga saluran yang berfungsi mengalirkan air baku ke sedimentasi yaitu saluran pembawa,
pembagi dan inlet ke bak sedimentasi. Saluran pembawa ini merupakan saluran yang membawa air
baku setelah proses flokulasi, sedangkan saluran pembagi berfungsi membagi air baku ke bangunan
sedimentasi. Saluran inlet merupakan penghubung antara saluran pembawa dengan sedimentasi.
Sedimentasi yang direncanakan dibuat dengan letak berdampingan. Untuk lebih jelas mengenai
karakter ketiga saluran ini bisa dilihat pada Gambar 6 di bawah ini.

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 9


Saluran inlet



Saluran pembawa




Saluran pembagi Sedimentasi
Gambar 6 Detail inlet zone pada bangunan sedimentasi
1. Saluran pembawa
Direncanakan sama dengan dimensi saluran outlet bak slow mix.
Dimensi saluran pembawa :
Panjang (L) = 5 m
Lebar (W) = 0,4 m
Kedalaman (H) = 0,8 m
Free board = 0,3 m
2. Saluran pembagi
Direncanakan :
Q air baku = 100 L/dtk = 0,1 m
3
/dtk
Saluran berbentuk segi empat
v
asumsi
= 0.3 m/det
Koef Gesek (n) = 0.015
Hsaluran direncanakan sama dengan saluran pembawa
Panjang saluran = 4 m
Perhitungan untuk saluram pembagi :
a. Dimensi saluran pembagi :
Q = A x v
asumsi

A =
3 , 0
1 , 0
=
asumsi
v
Q

= 0,2 m
2

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 10

A = W x H
W =
8 , 0
2 , 0
=
H
A

= 0,25 m
Dimensi Saluran Pembagi :
Panjang (L) = 5 m
Lebar (W) = 0,25 m
Kedalaman (H) = 0,8 + 0,2 = 1 m
b. Perhitungan Headloss
Mayor Losses
V
2
1
3
2
2
1
L
Hf
x
H W
WxH
n +
=


2
1
3
2
4 ) 8 , 0 ( 2 25 , 0
8 , 0 25 , 0
015 , 0
1
3 , 0
Hf
x
x
+
=

Hf = 0,2 m
Slope (S) =
4
2 , 0
=
L
Hf

= 0,05 m
Headloss Kecepatan (Hv) =
81 . 9 2
3 , 0
2
2 2
x g
v
=

= 4,59 x 10
-3
m
Headloss total = Hf + Hv
= 2 x 10
-1
+ 4,59 x 10
-3

= 0,205 m
3. Saluran inlet
Direncanakan :
Qair baku = 0,1 m
3
/det
Panjang saluran(L) = 2 m
Saluran berbentuk segi empat
v
asumsi
= 0,2 m/det
Koef. Gesek (n) = 0,015
Hsaluran direncanakan sama dengan saluran pembagi

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 11

Perhitungan :
a. Dimensi saluran
A =
2 , 0
1 , 0
=
asumsi
v
Q

= 0,3 m
2

A = W x H
W =
8 , 0
3 , 0
=
H
A

= 0,375 m
Dimensi Saluran Inlet :
Panjang (L) = 2 m
Lebar (W) = 0,375 m
Kedalaman (H) = 0,8 + 0,2 = 1 m
b. Perhitungan Headloss
Mayor Losses

2
1
3
2
2
1
L
Hf
x
H W
WxH
n
V
+
=


2
1
3
2
2 ) 8 , 0 ( 2 375 , 0
8 , 0 375 , 0
015 , 0
1
2 , 0
Hf
x
x
+
=

Hf = 2,25 x 10
-4
m
Slope (S) =
2
10 25 , 2
4
=
x
L
Hf

= 1,125 x 10
-4

Headloss Kecepatan (Hv) =
81 , 9 2
2 , 0
2
2 2
x g
V
=

= 2,04 x 10
-3
m
Headloss total = Hf + Hv
= 2,25 x 10
-4
+ 2,04 x 10
-3

= 2,265 x 10
-3
m

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 12

Pintu Air
Pintu air pada bangunan ini berfungsi untuk mengatur debit yang masuk ke bangunan sedimentasi.
Pintu air ini terdapat pada masing masing inlet bak sedimentasi sehingga jumlah pintu air yang
dibutuhkan sebanyak 1 buah. Berikut ini adalah proses perhitungannya.
Direncanakan :
Kedalaman pintu air = 0,8 m
Lebar pintu air = 0,5 m
Hf =
g
H W
Q
2
. .
2
|
|
.
|

\
|

=
81 , 9 2
8 , 0 5 , 0 03 , 1
1 , 0
2
x
x x
|
.
|

\
|
= 1,08.10
-3
m
Vcek =
A
Q
=
m m
m
5 , 0 55 , 0
det
1 , 0
3

= 0,218
det
m

Zona Sludge
Efisiensi removal bangunan sedimentasi = 90 %
Kekeruhan awal = 300 NTU

kekeruhan
flokulan = 1,2 gr/cm
3
= 1200 kg/m
3

air
pada 25
o
C = 997,07 Kg/m
3

Q = 100
det
lt

Input kekeruhan di bak sedimetasi = 300
lt
mg
x 100
det
lt

= 30000
det
mg

= 1555,2
hari
Kg

Total kekeruhan bak sed. = 1555,2
hari
Kg

Lumpur yang diendapkan = 90% x Total kekeruhan
= 90% x 1555,2 kg/hr
= 1399,68 kg/hr Produksi lumpur
Diasumsikan bahwa kadar solid = 4% dan kadar air = 96%, maka

lumpur
=
kekeruhan
(4 %) +
air
(96 %)
= 1200 kg/m
3
(4 %) + 997,07 kg/m
3
(96 %)
= 1005,1872 kg/m
3

TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 13

Vol lumpur =
3
1872 , 1005 % 4
1399,68
m Kg x
hari
Kg
= 34,81m
3
/ hari.
Dimensi ruang sludge, direncanakan:
- Ruang lumpur dipasang di dekat inlet.
- Periode pengurasan lumpur direncanakan setiap 2 hari sekali.
- Lebar permukaan limas (L
1
) = Lebar bak(B) = 9,15 m.
- Panjang permukaan limas (P
1
) = 5 m.
- Lebar dasar limas (L
2
) = 1,3 m.
- Panjang dasar limas (P
2
) = 2,5 m.
Luas permukaan limas (A
1
) = P
1
x L
1
= (9,15 x 5)m
2

= 45,75 m
2

Luas dasar limas (A
2
) = 1,3 x 2,5 = 3,25 m
2

Kedalaman ruang lumpur ( H ) dihitung dengan persamaan berikut ini:
Volume =
) (
3
2 1 2 1
A A A A
H
+ + +

69,62 =
) 25 , 3 75 , 45 25 , 3 85 , 35 (
3
+ + +
H

H = 4,6 meter.
Dimensi pipa pengurasan lumpur:
- Menggunakan pompa non clogging.
- Q pemompaan = 0,054 m
3
/det.
- Kecepatan pemompaan (v) = 1 m/det
- Luas penampang pipa = A =
2
054 , 0
1
054 , 0
m
v
Q
= =

- Diameter pipa penguras lumpur :
D =
mm m
A
75 2 262 , 0

054 , 0 4

4
~ =


maka Htotal = 0,8 m



TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 14

Outline Zone
Outlet zone merupakan saluran pembuang setelah air olahan mengalami pengendapan dari
bak sediemntasi. Outlet zone ini direncanakan dengan menggunakan weir yang difungsikan sebagai
pelimpah yang akhirnya menuju ke saluran penerima untuk dialirkan menuju ke bangunan fiter.
Direncanakan :
Q = 0,1 m
3
/det
Weir loading rate = 10 m
3
/m.jam
Total panjang weir =
jam x
jam m m
m
WL
Q
det/ 3600
. /
3
10
det /
3
1 , 0
=

= 21,6 m
Jumlah weir direncanakan 4 buah sehingga dengan persamaan di bawah ini dapat dihitung
lebar saluran weir yang dibutuhkan. Persamaan tersebut yaitu :
w = n x s + (n 1) x 3s + 60(t)
dimana : w = lebar bak = 5,6 m = 560 cm
s = lebar saluran
t = tebal dinding saluran = 10 cm
n = jumlah weir = 4 buah
Sehingga : 560 = 4 x s + (4 1) x 3s + 60.(10)
s = 6,14 cm
Dari perhitungan di atas, didapat masing-masing panjang saluran weir sebagai berikut :
Panjang saluran weir (P) = 4s + 3 x 3s + 10P
2160 = 4(6,14) + 9(6,14) + 10P
P = 208,018 cm = 208 cm = 2,08 m
Untuk lebih jelasnya mengenai desain dari weir hasil perhitungan di atas, dapat dilihat pada gambar
7 di bawah ini :






Gambar 7 Weir pada outlet zone
TUGAS SEDIMENTASI B REINITA AFIF AULIA [3308100078] | 6/14/2011 15

Tinggi air di atas weir :

cm m h
xh x x x x
xh g xCdxbx Q
32 , 1 0132 , 0
2
3
81 , 9 2 6 , 21 6 , 0
3
2
1 , 0
2
3
2
3
2
= =
=
=

Dimensi saluran pelimpah
b = s = 0,0614 = 6,14 cm
2
3
0614 , 0 84 , 1 1 , 0
2
3
84 , 1
xh x
xbxh Q
=
=


2
3
h = 0,53
h = 0,46 m = 46 cm
Slope pada gutter :
v =
212 , 0
46 , 0 0614 , 0
1 , 0
= =
x A
Q
m/det
R = =
+
=
+ ) 46 , 0 ( 2 0614 , 0
46 , 0 0614 , 0
2
x
h b
bxh
0,0287 m
v = 2
1
3
2
1
xS xR
n
dengan nilai n = 0,013
0,212 = 2
1
3
2
) 0287 , 0 (
013 , 0
1
xS x
, Sehingga nilai S = 0,0014
Saluran outlet bangunan sedimentasi direncanakan sama dengan saluran inlet bak
Panjang (L) = 2 m
Lebar (W) = 0,55 m
Kedalaman (H) = 0,8 + 0,2 = 1 m

You might also like