You are on page 1of 5

soal A 1. sehat ala depkes dan ilmu faal, derajat sehat 2.

tiga usaha pemecahan masalah kesehatan di Indonesia 3. apa itu latihan dan jelaskan aspek-aspeknya 4. olahraga beban, otot, beban awal, tambah beban? 5. faktor faktor yang mempengaruhi metabolisme 1. Sehat menurut depkes: sejahtera jasmani, rohani, dan sosial; bukan saja bebas dari penyakit, cacat, ataupun kelemahan. Sehat menurut ilmu faal: jasmani dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau fungsi organ dalam keadaan normal. Terbagi 2: Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja. Makin berat kerja yang dapat dilakukan dengan fungsi organ tubuh normal, makin tinggi derajat sehat dinamisnya. 2. Terbagi 3: Pencegahan: primer (penyuluhan, pendidikan formal/sekolah atau nonformal/rumah), sekunder (bantuan pada mereka yang menunjukkan tanda-tanda sakit), tersier (pada penderita yang mulai sembuh, perbaikan sarana kesehatan & lingkungan. Pengobatan: tanggung jawab tenaga medis yang memberikan layanan kesehatan. Pemulihan: pemeriksaan teratur, pemberian anjuran, dan bimbingan dari tenaga medis. 3. Latihan: proses berlatih yang sistematis, dilakukan secara berulang-ulang, dan jumlah bebannya kian hari kian bertambah. Ada 4 aspek latihan: Fisik: meningkatkan kondisi fisik (kekuatan, daya tahan, kelentukan, kelincahan, kecepatan). Teknik: mempermahir penguasaan keterampilan gerak (menendang, melempar, menangkap, dll). Taktik: meningkatkan daya tafsir atlet saat melakukan olahraga (pola permainan, strategi, dll). Mental: mengembangkan kedewasaan dan emosional atlet (semangat, pantang menyerah, percaya diri, kerjasama, dll). 4. Olahraga beban: metode latihan tahanan dengan menggunakan beban untuk meningkatkan kondisi fisk. Beban awal: beban awal yang akan digunakan dalam olahraga beban. Penentuan beban awal harus dengan cermat dengan ketentuan beban dapat diangkat dengan ulangan paling banyak 8-12x. Tambah beban: beban yang yang digunakan lebih berat dari beban awal untuk meningkatkan daya tahan otot. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme: Ukuran tubuh: orang dengan berat badan lebih cenderung memiliki proses metabolisme yang lebih cepat. Jenis kelamin: pria memiliki proses metabolisme yang lebih cepat. Usia: semakin tua proses metabolisme lebih lambat.

soal B 1. jelaskan secara rinci tiga kelompok ergosistema! 2. jelaskan unsur kebugaran jasmani! 3. ditinjau dari tipe kontraksi otot, latihan tahanan dibagi menjadi tiga kategori, jelaskan ketiga tipe secara singkat 4. tentukan denyut nadi maksmial untuk olahraga kesehatan dan prestasi bagi seseorang yang berusia 18 tahun agar latihannya bermanfaat! 5. jelaskan bagaimana proses jalannya makanan yang terjadi dalam tubuh mulai masuk rongga mulut sampai pembentukan feses manusia dari sisa makanan yang tidak diserap! 1. Kelompok sistema anatomis: a. Ergosistema primer (ES-I)/sistema kerja primer (SK-I)/pelaksana gerak: skelet (pergerakan persendian), muskular (kontraksi otot), nervorum (penghantar rangsangan). b. Ergosistema sekunder (ES-II)/sistema kerja sekunder (SK-II)/pendukung gerak: hemo-hidro-limfatik (transportasi O2, CO2, nutrisi, sampah panas), respirasi (pertukaran gas O2 dan CO2), kardiovaskuler (sirkulasi). c. Ergosistema tersier (ES-III)/sistema kerja tersier (SK-III)/pemulih: digestivus, ekskresi, reproduksi. 2. Unsur kebugaran jasmani: Daya tahan/endurance: kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama. Cara melatihnya dengan fartlek (sprint-jogging), lari lintas alam, atau latihan interval. Kelentukan/flexibility: kemampuan melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Cara melatihnya dengan peregangan dinamik/balistik (berirama), statik (perlahanlahan hingga titik sakit lalu ditahan), dan pasif (otot rileks, seseorang membantu meregangkan otot tersebut hingga titik sakit). Kelincahan/agility: kemampuan mengubah arah dengan cepat & tepat saat bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Cara melatihnya dengan lari bolak-balik/shuttle run, belak-belok/zig-zag, dan jongkok-berdiri/squat-thrust. Kekuatan/strength: kemampuan otot berkontraksi untuk membangkitkan tegangan terhadap tekanan. Cara melatihnya dengan latihan tahanan. 3. Tipe kontraksi otot dan latihan tahanannya: Isometrik/statik: kontraksi sekelompok otot tanpa gerakan anggota tubuh. Latihannya: mengangkat, mendorong, menarik benda yang tidak dapat digerakkan. Isotonik: anggota tubuh bergerak. Meliputi kontraksi konsentrik-otot memendek dan memanjang. Latihannya: weight training. Isokinetik: otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja maksimal pada setiap sudut ruang gerak persendian. Latihannya dengan alat Universal Gym, Nautilus, Cybex Isokinetic Exerciser. 4. DNM 18 tahun: 220-umur = 220 18 = 202 Takaran intensitas latihan untuk olahraga prestasi: 80-90% DNM = 162 182 denyut nadi per menit. Takaran intensitas latihan untuk olahraga kesehatan: 70-85% DNM = 141 172 denyut nadi per menit. 5. Rongga mulut: makanan dipotong, digiling gigi, dicampur dengan ludah yang mengandung enzim, ditelan. Lambung: dicampur getah lambung, didorong dengan gerakan peristaltik masuk ke. Duodenum (usus 12 jari): makanan bercampur dengan getah dari hati, kantung empedu, pankreas, dan dinding duodenum. Jejunum dan ileum: setelah makanan berubah menjadi molekul-molekul kecil, gizi tersebut diserap darah pada dinding usus halus. Oleh gerakan peristaltik masuk ke. Usus besar: penyerapan air & elektrolit. Ampas makanan membentuk feses dan dibuang melalui anus.

soal C 1. Cara Menghitung Denyut Nadi untuk Latian dan Kesehatan 2. Dimana dan Bagaimana Siklus Krebs 3. Cara melatih kondisi Fisik, Komponen dari Latihan Kondisi Fisik 4. Proses Pencernaan Makanan 5. Jelaskan apa itu Sehat , ada berapa macam ? Sehat Dinamis / Statis seperti apa, jelaskan! 1. Pertama hitung DNM (denyut nadi maksimal). DNM = 220 umur (tahun). Takaran intensitas latihan untuk olahraga prestasi 80-90% DNM, untuk olahraga kesehatan 70-85% DNM. 2. Siklus krebs terjadi di matriks mitokondria, merupakan tahap kedua respirasi aerob yaitu setelah glikolisis. Pada siklus ini 2 molekul asam piruvat hasil glikolisis akan menghasilkan 8 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 2 molekul ATP. 3. Komponen latihan kondisi fisik dan cara melatihnya: a. Daya tahan/endurance: kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama. Cara melatihnya dengan fartlek (sprint-jogging), lari lintas alam, atau latihan interval. b. Kelentukan/flexibility: kemampuan melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Cara melatihnya dengan peregangan dinamik/balistik (berirama), statik (perlahanlahan hingga titik sakit lalu ditahan), dan pasif (otot rileks, seseorang membantu meregangkan otot tersebut hingga titik sakit). c. Kelincahan/agility: kemampuan mengubah arah dengan cepat & tepat saat bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Cara melatihnya dengan lari bolak-balik/shuttle run, belak-belok/zig-zag, dan jongkok-berdiri/squat-thrust. d. Kekuatan/strength: kemampuan otot berkontraksi untuk membangkitkan tegangan terhadap tekanan. Cara melatihnya dengan latihan tahanan. Macam kontraksi otot: Isometrik/statik: kontraksi sekelompok otot tanpa gerakan anggota tubuh (mengangkat, mendorong, menarik benda yang tidak dapat digerakkan). Isotonik: anggota tubuh bergerak. Meliputi kontraksi konsentrik-otot memendek dan memanjang. Contoh latihan adalah weight training. Isokinetik: otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja maksimal pada setiap sudut ruang gerak persendian. Dengan alat Universal Gym, Nautilus, Cybex Isokinetic Exerciser. 4. Rongga mulut: makanan dipotong, digiling gigi, dicampur dengan ludah yang mengandung enzim, ditelan. Lambung: dicampur getah lambung, didorong dengan gerakan peristaltik masuk ke. Duodenum (usus 12 jari): makanan bercampur dengan getah dari hati, kantung empedu, pankreas, dan dinding duodenum. Jejunum dan ileum: setelah makanan berubah menjadi molekul-molekul kecil, gizi tersebut diserap darah pada dinding usus halus. Oleh gerakan peristaltik masuk ke. Usus besar: penyerapan air & elektrolit. Ampas makanan membentuk feses dan dibuang melalui anus. 5. Sehat menurut depkes: sejahtera jasmani, rohani, dan sosial; bukan saja bebas dari penyakit, cacat, ataupun kelemahan. Sehat menurut ilmu faal: jasmani dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau fungsi organ dalam keadaan normal. Terbagi 2: Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja. Makin berat kerja yang dapat dilakukan dengan fungsi organ tubuh normal, makin tinggi derajat sehat dinamisnya.

Soal D 1. Sasaran olahraga. 2. Sifat yang penting dalam pendidikan olahraga. 3. Faktor pendukung untuk latihan yang berkualitas. 4. Unsur biomotorik yang penting untuk latihan fisik. 5. Latihan ada berapa macam dilihat dari kontraksi otot. 6. Mekanisme pengurangan energi. 7. Menghitung denyut nadi latihan. 8. Untuk prestasi butuh latihan seperti apa. 9. Apa yang disebut sehat statis dan dinamis. 10. Jenis-jenis latihan: praktik dan visualisasi. 1. Sasaran olahraga: Minimal (S1): mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan kelentukan/flexibility melalui peregangan & pelemasan. Antara (S2): memelihara & meningkatkan kekuatan & daya tahan otot melalui gerakan-gerakan antagonistik berulang-ulang dan sentakan. Utama (S3): memelihara & meningkatkan kapasitas aerobik, panduan dengan uji Cooper. 2. Sifat yang penting dalam pendidikan olahraga: Perubahan perilaku untuk memulai tingkah laku hidup sehat. Rasa tanggung jawab untuk memelihara kesehatan diri dan lingkungan. Mental positif untuk meningkatkan derajat sehat. 3. Faktor pendukung untuk latihan berkualitas: Pemanasan tubuh. Berpikir positif. Metode latihan motorik yang diiringi metode nirmotorik. Penambahan beban latihan secara berkala. Intensitas latihan yang disesuaikan kebutuhan (olahraga prestasi atau kesehatan). Pemberian latihan yang benar-benar bermanfaat bagi atlet oleh pelatih. Pengawasan yang teliti dan koreksi yang tepat dan berkala oleh pelatih. Variasi latihan agar tidak menjemukan. Penguasaan teknik secara menyeluruh lalu diikuti spesialisasi. Penetapan sasaran yang jelas untuk memotivasi. 4. Unsur biomotorik yang penting untuk latihan fisik: Daya tahan/endurance: kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama. Cara melatihnya dengan fartlek (sprint-jogging), lari lintas alam, atau latihan interval. Kelentukan/flexibility: kemampuan melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Cara melatihnya dengan peregangan dinamik/balistik (berirama), statik (perlahanlahan hingga titik sakit lalu ditahan), dan pasif (otot rileks, seseorang membantu meregangkan otot tersebut hingga titik sakit). Kelincahan/agility: kemampuan mengubah arah dengan cepat & tepat saat bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Cara melatihnya dengan lari bolak-balik/shuttle run, belak-belok/zig-zag, dan jongkok-berdiri/squat-thrust. Kekuatan/strength: kemampuan otot berkontraksi untuk membangkitkan tegangan terhadap tekanan. Cara melatihnya dengan latihan tahanan. 5. Tipe kontraksi otot dan latihan tahanannya:

Isometrik/statik: kontraksi sekelompok otot tanpa gerakan anggota tubuh. Latihannya: mengangkat, mendorong, menarik benda yang tidak dapat digerakkan. Isotonik: anggota tubuh bergerak. Meliputi kontraksi konsentrik-otot memendek dan memanjang. Latihannya: weight training. Isokinetik: otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja maksimal pada setiap sudut ruang gerak persendian. Latihannya dengan alat Universal Gym, Nautilus, Cybex Isokinetic Exerciser. 6. Mekanisme pengurangan energi: ATP ADP + energi. Energi digunakan untuk kontraksi otot. Lama kelamaan ATP habis terpakai, maka ATP dibentuk kembali dengan cara penambahan energi kimia pada ADP, yaitu melalui proses katabolisme zat lain baik secara aerobik ataupun anaerobik. Saat awal olahraga suplai energi pembentukan ATP diperoleh dari proses katabolisme anaerobik, mula-mula dari penguraian kreatin phosphat kreatin + energi. Setelah energi dari penguraian tersebut habis, energi diperoleh dari proses katabolisme anaerobik glukosa (glikolisis) dan glikogen otot (glikogenolisis). Dihasilkan 3 ATP secara cepat. Bila keadaan anaerobik terus berlangsung piruvat akan berubah menjadi laktat yang menyebabkan rasa lelah. Saat suplai oksigen bertambah (aerobik) laktat diubah kembali menjadi piruvat. 7. Pertama hitung DNM (denyut nadi maksimal). DNM = 220 umur (tahun). Takaran intensitas latihan untuk olahraga prestasi 80-90% DNM, untuk olahraga kesehatan 70-85% DNM. 8. Untuk prestasi dibutuhkan latihan dengan intensitas 80-90% DNM, biasanya 45-120 menit latihan. Beban latihan semakin lama ditambah. Koreksi terhadap teknik-teknik yang salah secara berkala (tidak sekaligus) dan perbaikan yang dilakukan dengan segera. Penetapan sasaran jangka panjang bersama dengan pelatih, baik berupa performance goal (keberhasilan teknik) atau outcome goal (keberhasilan berupa kemenangan) agar atlet menjadi termotivasi. 9. Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat. Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja. 10.Latihan praktik/motorik/dengan gerakan: praktik dari gerakan yang akan dilatih. Latihan visualisasi/nirmotorik/tanpa gerakan: memvisualisasikan gerakan yang akan dilakukan sehingga diperoleh dimensi kognitif yang kuat, karena selalu ada hubungan antara otak dan otot (brain-muscle connection).

You might also like