You are on page 1of 35

LAPORAN PENDAHULUAN PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang, baik secara fisik maupun psikologis, yang dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu perilaku kekerasan saat sedang berlangsung atau perilaku kekerasan terdahulu /riwayat perilaku kekerasan (Keliat & Akemat, 2010) Perilaku kekerasan merupakan campuran perasaan frustasi dan benci atau marah. Hal ini didasari keadaan emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional kita yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, kedalam diri atau secara destruktif. Perlaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering disebut gaduh gelisah atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak dikontrol (Yosep, 2007).

B. Etiologi 1. Faktor predisposisi a. Biologis/Neurologis Adanya kerusakan system limbic ,lobus frontal,lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmitter. b. Psikologis Teori Frustasi : Kegagalan yang di alami akan menimbullkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk Teori Tumbang : Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan seperti di perasaan di tolak,di hina,di aniaya,atau saksi penganiayaan.

c. Perilaku Reinforcement yang di terima saat melakukan kekerasan,sering mengobservasi kekerasan di dalam atau di luar rumah,semua aspek ini menstimulasi individu menghadapi perilaku kekerasan. d. Social budaya Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan control social yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaju kekerasan di terima (pasmisive). 2. Factor Presipitasi Bersumber dari diri individu sendiri,lingkungan dan interaksi dengan orang lain. Ancaman yang menyebabkan di bagi menjadi dua,yaitu : tujuan a. Internal stressor: Kelemahan fisik (kehilanagan anggota fisik, keputusasaan, ketidak berdayaan kehilangan keluarga, kurangnya percaya diri. b. Eksternal stressor: Situasi lingkungan yang ribut,kritikan yang mengarah pada penghinaan,kehilangan orang yang di

cintai/kehilangan pekerjaan,konflik di lingkungan. C. Tanda dan Gejala 1. Fisik : mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, wajah memerah dan tegang, serta postur tubuh kaku. 2. Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara dengan nada keras, kasar dan ketus. 3. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri/orang lain, merusak lingkungan, amuk/agresif. 4. Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut. 5. Intelektual : mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan dan tidak jarang mengeluarkan kata-kata bernada sarkasme. 6. Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar, keragu-raguan, tidak bermoral dan kreativitas terhambat.

7. Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan dan sindirin. 8. Perhatian : bolos, melarikan diri dan melakukan penyimpangan seksual.

D. Rentang Respons repon adaftif respon maladaftif

Asertif

Frustasi

Pasif

Agresif

Kekerasan

Keterangan : 1. Asertif : Individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan memberikan ketenangan. 2. Frustasi : Individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dapat menemukan alternatif. 3. Pasif : Individu tidak dapat mengungkapkan perasaannya. 4. Agresif : Perilaku yang menyertai marah, terdapat dorongan untuk menuntut tetapi masih terkontrol. 5. Kekerasan : Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilangnya kontrol. Pasif Negatif dan merendahkan diri, contohnya perkataan : Dapatkah saya ? Dapatkah kamu ? Cepat lambat, mengeluh Menundukkan kepala Menjaga jarak dengan sikap Asertif Positif dan menawarkan diri, contohnya perkataan : Saya dapat Saya akan Agresif Menyombongka n diri, merendahkan orang lain, contohnya perkataan : Kamu selalu Kamu tidak pernah Keras dan ngotot Kaku, condong ke depan Siap dengan jarak akan

Isi Pembicaraa n

Tekanan Suara Posisi badan Jarak

Sedang Tegap dan santai Mempertahanka n jarak yang

acuh/mengabaika n Penampilan Loyo, tidak dapat tenang Sedikit/sama sekali tidak

nyaman

Sikap tenang Mempertahanka n kontak mata sesuai dengan hubungan

menyerang orang lain Mengancam, posisi menyerang Mata melotot da

Kontak Mata

E.

Mekanisme koping Mekanisme koping yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan ego seperti, displacement, sublimasi, proyeksi, represi, denial, dan reaction formation. 1. Displacement: Mengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi dari sumber yang sebenarnya (benda, orang, keadaan) kepada orang lain, benda atau keadaan lain. 2. Sublimasi: Mengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima masyarakat. Impuls yang berasal dari Id yang sukar disalurkan oleh karena mengganggu individu atau masyarakat, oleh karena itu impuls harus dirubah bentuknya sehingga tidak merugikan individu / masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasan. 3. Proyeksi: Menyalahkan orang lain atas kelalaian dan kesalahankesalahan atau kekurangan diri sendiri, keinginan-keinginan, impulsimpuls sendiri. 4. Represi: Secara unconcious mencegah keinginan-keinginan atau pikiran yang menayakitkan ke conscious. 5. Denial: Menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak. 6. Reaction formation: Bertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan, perasaan yang sebenarnya.

F. Penatalaksanaan medis 1. Terapi Somatik Menurut (Depkes RI, 2000, hal 230) menerangkan bahwa terapi Somatik adalah terapi yang diberikan kepada klien dengan gangguan jiwa dengan tujuan mengubah perilaku yang maladaptife menjadi perilaku adaktif dengan melakukan tindakan yang ditujukan pada kondisi fisik klien, tetapi target terapi adalah perilaku klien . 2. Terapi kejang listrik Terapi kejang listrik atau elektronik convulsive therapy (ECT) adalah bentuk terapi kepada klien dengan menimbulkan kejang grand mall dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis klien. Terapi ini ada awalnya untuk menangani skizofrenia membutuhkan 20-30 kali terapi biasanya dilaksanakan adalah tiap 2-3 hari sekali (seminggu 2 kali). 3. Psikofarmaka Beberapa obat yang sering digunakan untuk mengatasi perilaku kekerasan diantaranya : a. Anti ansietas dan hipnotik sedatif, misalnya diazepam (valium) b. Anti depresan misalnya amitriptilin c. Mood stabiluizer misalnya lithium,carbamazepin d. Antipsikotik misalnya clorpromazine, haloperidol, stelazin e. Obat lain misalnya naltrexon, propanolol. 4. Peran serta keluarga Keluarga merupakan system pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan(sehat-sakit) klien. Perawat membantu keluarga agar dapat melakukan lima tugas kesehatan, yaitu mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan, memberi perawatan pada anggota keluarga, menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, dan menggunakan sumber yang ada pada masyarakat. Keluarga yang mempunyai kemampuan mengatasi masalah akan dapat mencegah perilaku maladaptive (pencegahan primer), menanggulangi perilaku maladaptive (pencegahan skunder) dan

memulihkan perilaku maladaptive ke perilaku adaptif (pencegahan tersier) sehingga derajat kesehatan klien dan kieluarga dapat ditingkatkan secara opti9mal. (Budi Anna Keliat,1992).

G. Komplikasi Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah dll. Sehingga klien dengan perilaku kekerasan beresiko untuk mencederai diri orang lain dan lingkungan Tanda dan gejala: 1. Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan didapatkan melalui pengkajian meliputi : 2. Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda marah yang diserasakan oleh klien. 3. Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak: merampas makanan, memukul jika tidak senang.

H. Fungsi positif marah 1. Energizing function Rasa marah akan menambah energy / tenaga seseorang karena emosi akan meningkatkan adrenalin dalam tubuh yang mengakibatkan peningkatan metabolism tubuh sehingga terbentuk energy tambahan 2. Expressive function Dengan mengeksprsikan kemarahan, individu dapat memperlihatkan / mengkomunikasikan pada orang lainkeinginan dan harapannya secara terbuka tanpa melalui kata-kata 3. Self promotional function Marah dapat digunakan memproyeksikan konsep diri yang positif atau meningkatkan harga diri

4. Defensive function Kemarahan dapat meningkatkan pertahanan ego dalam menaggapi kecemasan yang meningkat dalam konflik eksternal 5. Potenting function 6. Kemampuan koping terhadap rasa marah akan meningkatkan kemampuan mengontrol situasi; persaingan tidak sehat. 7. Discriminating function Dengan mengekspresikan marah individu dapat membedakan keadaan alam perasaanya; sedih, jengkel, marah, amuk.

I.

Pohon masalah

Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain (Akibat) Resiko perilaku kekerasan (Care problem) Gangguan konsep diri : HDR (Penyebab)
koping individu in efektif

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN 1. Aspek biologis Respons fisiologis timbul karena kegiatan system saraf otonom bereaksi terhadap sekresi epineprin sehingga tekanan darah meningkat, tachikardi, muka merah, pupil melebar, pengeluaran urine meningkat. Ada gejala yang sama dengan kecemasan seperti meningkatnya kewaspadaan, ketegangan otot seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh kaku, dan refleks cepat. Hal ini disebabkan oleh energi yang dikeluarkan saat marah bertambah. 2. Aspek emosional Individu yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak berdaya, jengkel, frustasi, dendam, ingin memukul orang lain, mengamuk, bermusuhan dan sakit hati, menyalahkan dan menuntut. 3. Aspek intelektual Sebagian besar pengalaman hidup individu didapatkan melalui proses intelektual, peran panca indra sangat penting untuk beradaptasi dengan lingkungan yang selanjutnya diolah dalam proses intelektual sebagai suatu pengalaman. Perawat perlu mengkaji cara klien marah, mengidentifikasi penyebab kemarahan, bagaimana informasi diproses, diklarifikasi, dan diintegrasikan. 4. Aspek social interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya dan ketergantungan. Emosi marah sering merangsang kemarahan orang lain. Klien seringkali menyalurkan kemarahan dengan mengkritik tingkah laku yang lain sehingga orang lain merasa sakit hati dengan mengucapkan kata-kata kasar yang berlebihan disertai suara keras. Proses tersebut dapat mengasingkan individu sendiri, menjauhkan diri dari orang lain, menolak mengikuti aturan. 5. Aspek spiritual Kepercayaan, nilai dan moral mempengaruhi hubungan individu dengan lingkungan. Hal yang bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat
8

menimbulkan kemarahan yang dimanifestasikan dengan amoral dan rasa tidak berdosa. B. DIAGNOSA KEPERWATAN a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b. Perilaku kekerasan / amuk c. Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah

C. INTERVENSI KEPERWATAN
NO DX KEP TUJUAN PERENCANAAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

Perilaku kekerasan TUM: - Pasien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai tanggung jawab. TUK: 1
1. PPasien dapat Membina

Setelah dilakukan ...x20 menit interaksi diharapkan klien menunjukkan tanda-tanda a. Pasien mau membalas salam. b. Pasien mau jabatan c. Pasien menyebutkan Nama d. Pasien tersenyum e. Pasien ada kontak Mata f. Pasien tahu nama Perawat g. Pasien menyediakan waktu untuk kontrak

1. Beri salam / panggil nama pasien. 2. Sebut Salaman 3. Jelaskan Interaksi 4. Beri rasa nyaman dan sikap Empatis 5. Lakukan kontrak singkat sering tapi maksud hubungan nama perawat sambil

Hubungan saling percaya

TUK: 2
2. PPasien dapat

Setelah dilakukan ...x20 menit interaksi diharapkan klien menunjukkan tanda-tanda a. Pasien dapat Mengungkapkan perasaannya. b. Pasien dapat menyebutkan perasaan marah / jengkel

1. Beri

kesempatan

untuk

Mengungkapkan perasaannya. 2. Bantu pasien marah untuk atau

mengidentifikasi penyebab marah / amuk

mengungkapkan jengkel.

TUK: 3

Setelah
10

dilakukan

...x20

menit 1. Anjurkan pasien

3. PPasien dapat

interaksi

diharapkan

klien 2. mengungkapkan perasaan 3. saat marah /jengkel. 4. Observasi tanda perilaku 5. kekerasan pada pasien

mengidentifikasi tanda marah

menunjukkan tanda-tanda a. Pasien dapat mengungkapkan perasaan saat marah /jengkel. b. Pasien dapat menyimpulkan tanda-tanda jengkel / kesal

TUK: 4
4. PPasien dapat

Setelah interaksi

dilakukan

...x20

menit 1. Anjurkan pasien mengungkapkan klien marah yang biasa dilakukan 2. Bantu pasien bermain peran sesuai marah perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. peran 3. Bicarakan yang dengan dengan cara pasien itu apa bisa

diharapkan

mengungkapkan perilaku marah yang sering dilakukan

menunjukkan tanda-tanda a. Pasien mengungkapkan

yang biasa dilakukan b. Pasien dengan dilakukan c. Pasien dapat mengetahui cara marah yang dilakukan dapat bermain marah

perilaku

menyelesaikan masalah

menyelesaikan masalah atau tidak UK: 5 PPasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan Setelah interaksi dilakukan ...x20 menit 1. Bicarakan akibat / kerugian cara klien yang dilakukan 2. Bersama pasien menyimpulkan

diharapkan

menunjukkan tanda-tanda a. Pasien dapat menjelaskan akibat

cara yang digunkana pasien.

11

dari cara yang digunakan

3. Tanyakan pasien apakah mau tahu cara marah yang sehat

TUK: 6

Setelah

dilakukan

...x20

menit 1. Tanyakan pada pasien apakah klien pasien mau tahu cara baru yang sehat terhadap 2. Beri pujian jika pasien engetahui cara lain yang ehat 3. Diskusikan cara marah yang sehat dengan pasien. a) Pukul bantal untuk

6. PPasien mengidentifikasi cara interaksi

diharapkan

construksi

dalam

berespon menunjukkan tanda-tanda 1. melakukan berespon

terhadap perilaku kekerasan

kemarahan secara konstruktif.

melampiaskan marah b) Tarik nafas dalam c) Mengatakan pada teman saat ingin marah 4. Anjurkan pasien sholat atau berdoa TUK: 7
7. PPasien dapat

Pasien dapat 1. mendemonstrasikan cara

Pasien dapat memilih cara yang paling tepat.

mendemonstrasikan cara mengontrol marah

mengontrol perilaku kekerasan a) Tarik nafas dalam b) Mengatakan langsung

2. Pasien

dapat

mengidentifikasi

manfaat yang terpilih

secara 3. Bantu pasien menstimulasi cara tanpa tersebut.

12

menyakiti c) Dengan sholat/berdoa

4. Beri reinforcement positif atas keberhasilan. 5. Anjurkan pasien menggunakan cara yang telah dipelajari.

RPK (Resiko Perilaku Kekerasan)

TUK:
8. PPasien dapat dukungan

Keluarga pasien dapat : a. Menyebutkan cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan.

1. Identifikasi kemampuan keluarga merawat pasien dari sikap apa yang telah dilakukan keluarga

keluarga mengontrol marah

b. Mengungkapkan rasa puas dalam 2. Jelaskan peran serta merawat pasien dalam merawat pasien. 3. Jelaskan pasien. 4. Bantu cara-cara

merawat

keluarga

mendemonstrasikan cara merawat pasien. 5. Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi. TUK:
9. PPasien dapat menggunakan

a. Pasien dapat menggunakan obatobat yang diminum dengan kegunaannya. b. Pasien dapat minum obat sesuai

1. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum pasien dan oeluarga. 2. .Diskusikan manfaat minum obat. 3. Jelaskan prinsip 5 benar minum

obat dengan benar

13

program pengobatan

obat 4. Anjurkan pasien minum obat tepat waktu

TUK:
10. PPasien dapat dukungan dari

a. Lingkungan bagaimana pasien kekerasan. cara dengan

mengetahui 1. Jelaskan peran serta lingkungan menyikapi terhadap kondisi pasien

lingkungan untuk mengontrol marah

perilaku 2. Beri penjelasan bagaimana cara menyikapi pasien dengan perilaku kekerasan 3. Diskusikan cara -cara yang

dilakukan untuk menyikapi pasien dengan perilaku kekerasan 3 Harga Diri Rendah TUM: (HDR) Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan dengan orang lain TUK : 1 1. PPasien dapat membina hubungan saling percaya
a. Ekspresi

Wajah bersahabat , 1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi tcrapeutik Sapa

menunjukkan rasa scaang, ada kontak mata, mau berjabat

tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk perawat, berdampingan mau dengan

pasien dengan ramah laik verbal maupun non verbal a. Perkenalkan sopan b. Tanyakan nama iengkap diri dengan

mengutarakan

masalah yang dihadapi

pasien dan nama panggilan disukai pasien

14

c. Jelaskan tujuan pertemuan d. Jujur dan menepati janji e. Tunjukkan siknp empati dan menerima pasien apa adanya f. Beri perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan

dasar pasien TUK : 2 a. Daftar kemampuan yang dimiliki 1. Diskusikan kemampuan dan aspek pasien di rumah sakit, rumah, Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilik sekolah dan tempat kerja b. Daftar positif keluarga pasien c. Daftar positif lingkungan pasien positif daftarnya 2. Setiap bertemu pasien yang dimiliki buat

dihindarknn dari metnberi penilni; negatif 3. Utamakan memberi pujian yang realistic pada kemampuan dan aspek positif pasien

TUK 3 3. Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan

a. Pasien menilai kemampuan yang digunakan b. Pasien memiliki kemampuan yang dapat digunakan di rumah

1. Diskusikan

dengan

pasien

kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit 2. Diskusikan kemampuan yang

dapat dilanjutkan pengguna di

15

rumah sakit 3. Berikan pujian TUK : 4 Pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki a. Pasien menilai kemampuan yang akan . dilatih b. Pasien mencoba Susunan jadwal harian 1. Meminta pasien untuk:memilih satu kcgiatan yang mau dilakukan di rumah sakit 2. Bantu pasien melakukannya jika perlu beri contoh 3. Beri pujian atas keberhasilan

pasien. 4. Diskusi kaji jadwal kegiatan

harian atas kegiatan yang telah dilatih 5. Catatan : Ulangi untuk

kemampuan lain sampai semua selesai TUK: 5 5 PPasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dari kemampuannya a. Pasien melakukan kegiatan yang telah di latih (mandiri, dengan bantuan atau tergantung) b. Pasien marnpu melakukan beberapa kegiatan secara mandiri 1. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kcgiatan yang telah direncanakan 2. Beri pasien 3. Diskusikan kemungkinan pujian atas keberhasian

16

penaksiiran di rumah TUK : 6 6. Pasien dapat memanfatkan system pendukung yang ada a. Keluarga memberi dakungan dan 1. Beri pendidikan kcschatan pada pujian b. Keluarga memahami jadwal keluarga tentang cara merawat pasien dengan harga diri rcndah 2. Bantu keluarga memberikan

kegiatan harian pasien

dukungnn selama pasien dirawat. 3. Bantu keluarga menyiapkan

lingkungan di rumah 4. Jelaskan cara pelaksmann jadwal kegiatan pasien di rumah 5. Anjurkan memberi pujian pada pasien setiap berhasil

17

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RESIKO PRILAKU KEKERASAN PADA PASIEN A. Diagnosa Keperawatan Resiko Prilaku Kekerasan B. Tujuan 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya 2. Klien dapat mengnidentifikasi penyebab perilaku kekerasan 3. klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan 4. Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.. 5. Klien dapat mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan 6. Klien dapat menyebutkan cara mencegah/ mengendalikan prilaku kekerasannya 7. Klien dapat mengidentifikasi cara kontruktif dalam berespon terhadap kemarahan. C. Tindakan Keperawatan Pada Pasien 1. Bina hubungan saling percaya a. Memberi salam atau panggil nama klien b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan c. Jelaskan tujuan interaksi d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat e. Beri sikap aman dan empati f. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu. 2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang lalu a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah. b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien. c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien 3. Diskusikan perasaan, tanda-tanda, dan gejala yang dirasakan pasien jik aterjadi penyebab perilaku kekerasan. a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara fisik b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual 4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah a. Verbal
18

b. Terhadap orang lain c. Terhadap diri sendiri d. Terhadap lingkungan 5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien. b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien. c. Tanyakan pada klien Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat. 6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu dengan cara berikut : a. Fisik : o Pukul kasur/ bantal, tarik napas dalam o Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal b. Minum Obat : o Bantu pasien m inum obat dengan prinsip lima benar (benar nama pasien, obat , cara minum obat, waktu minum obat, dan dosis obat) mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat o Susun jadwal minum obat c. Sosial/ verbal: o Menyatakan secara asertif rasa marahnya o Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal :menolak dan meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik o Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal d. Spiritual : o Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah yangbiasa dilakukan sesuai keyakinan o Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa e. Ikut sertakan pasien dalam TAK dan stimulasi persepsi untuk mengendalikan prilaku kekerasan disertai penjelasan

19

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya, serta cara mengontrol secara fisik. ORIENTASI : Assalamualaikum Selamat pagi Pak, Perkenelkan nama saya KR, pagil saya K saya perawat yang dinas di ruang shinta ini, hari ini saya dinas dari pukul 07.00-14.00. Saya akan merawat bapak di rumah sakitr ini. Nama bapak siapa?? Senagn dipanggil apa?? Bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah masih ada perasaan kesal atau marah? Apa yang terjadi di rumah ? Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah bapak. Berapa lama kita berbincang-bincang?? Bagaimana kalau 10 menit pak?? Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang pak?? Di sini atau diruang tamu? KERJA Apa yang menyebabkan bapakk marah?? Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Lalu penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? O ya, jadi ada 2 penyebab bapak marah. pada penyebab marah itu ada seperti bapak pulang ke rumah dan istri belum menyediakan makanan (misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang baopak rasakan?( tunggu respon pasien) Apakah bapak merasakan kesal, kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mengepal? Setelah itu apa yang bapak lakukan? O iya, jadi bapak memukul istri bapak dan memecahkan piring? Apakah dengan cara ini makanan akan terhidang? Iya, tentu saja tidak. Apa kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-piring pecah. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?? Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik.. jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah. Ada beberapa cara, bagaimana kalau kitsa belajar satu cara dulu? Begini pak, kalau tanda-tamnda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hiudung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi!!!!!! Tarik dari hidung, bagus tahan, dan tiup melalui mulut !!!! Nah, lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah bias melakukannya. Bagaimana perasaanya?? Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehinga sewaktu0-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya. TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan bapak???
20

Iya, jadi ada 2 penyebab marah bapak (sebutkan) dan yang bapak rasakan (sebutkan) dan yang bapak lakukan(sebutkan) serta akibatnya(sebutkan). Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah yang lalu, apa yang bapak lakukan kalu marah?? Yang belum kita ketahui dan bahas dan jangan lupa latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam??? Jam berapa saja pak?? Baiklah bagaimana kalau gitu 2 jam lagi saya datng dan kita latihan cara yang lain untuk mencegah atau mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak??? Assalamualaikum..

SP2 Pasien: Membantu pasien latihan mengendalikan prilaku kekerasan dengan cara fisik kedua (Evaluasi latihan nafas dalam, Latihan cara fisik ke 2 pukul kasur dan bantal, Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke 2). ORIENTASI Assalamualaikum..Selamat pagi pak A, Sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu, sekarang saya datamng lagi. Bagimana perasaaan bapak hari ini??? Adakah hal-hal yang menyebabkan bapak marah??? Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol p[erasaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang ke 2. Mau berapa lama??? Bagaimana kalau 20 mernit? Dimana kita bicara?? Bagaimana kalu dirung tamu??? KERJA Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar debar, mata melotot, tangan mengepal, selain nafas dalam, bapak dapat melakukan pukul bantal dan kasur. Sekarang mari kita latihan pukul bantal dan kasur. Mana tempat tidur bapak??? Jadi nanti kalau bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul bantal dan kasur. Nah, coba bapak lakukan !!!! pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak melakukannya. kekesalan lampiaskan pada kasur dan bantal. Nah, cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marahkemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya. TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi ?? Ada berapa cara yang sudah kita latih, Coba bapak sebutkan lagi!!!! YYa, bagus. Mari kita masukkan dalanm jadwal kegiatan sehari-hari bapak. Pukul bantal kasur m,au jam berapa??? Bagaiman kalau setiap bangun tuidur??? Baik, jam0 5.00 pagi dan jam 15.00 sore lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi
21

ya pak!!! Sekarang kitsa buat jadwalnya ya pak!! Mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serata tarik nafas dalam ini??? Besok pagi kita ketemu lagi dan kita akan latihan cara mengontrol marah dengan belajar bicara yang baik, mau jam berapa pak, Baik jam 10.00 pagi ya?? Sampai jumpa ! SP 3 Pasien : membantu Pasien Latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara sosial / verbal (Evaluasi jadwal harian untuk 2 cara fisik mengendalikan prilaku kekersan, Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal (menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik) Susun jadwal latihan mengungkapkan marah scara verbal). ORIENTASI Assalamualaikum pak, Sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita ketemu lagi. Bagaimana pak,sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur bantal? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.bagus. nah kalau tarik napas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandarin ; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya; dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya; belum bias melakukan. Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencagah marah? Dimana enaknya kita berbincang bincang? Bagaimana kalau ditempat yang sama? Berapa lama bapak mau berbincang bincang? Bagaimana kalau 15 menit? KERJA Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui tarik napas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada 3 caranya pak : 1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara rendah serta tidak menggunakan kata kata kasar. Kemarai bapak bilang penyebab marahnya karena minta uang sama istri tidak diberi. Coba bapak minta uang dengan baik : bu, saya perlu uang untuk membeli rokok . nanti bias dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain lain. Coba bapak praktekkan. Bagus pak. 2. Menolak dengan baik, jika ada yang enyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, katakana : maaf saya tidak bias melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba bapak praktekkan. Bagus pak . 3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan : saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu coba prektekkan. Bagus ! TERMINASI
22

Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap cakap tentang cara menaontrol marah dengan bicara yang baik? coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari. bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yang baik? Bias kita buat jadwalnya. Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari hari, misalnya meminta obat, uang, dll. Bagus nnti dicoba ya pak ! Bagaimana kalau dua jam lagi ketemu lagi ? Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marahbapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau dimana pak? Disini lagi? Baik sampai nanti ya! SP 4 pasien : Membantu pasien Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual (Dikusika hasil latihan mengontrol prilaku kekerasan secara fisik dan sosial / verbal, Latihan sholat / berdoa, Buat jadwal latihan sholat / berdoa) ORIENTASI Assalamualaikum pak, Sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang saya datang lagi baik, yang mana yang mau di coba? Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah itu dengan ibadah? Dimana enaknya kitaberbincang bincang? Bagaiman kalau di tempat tadi? Bagaimana kalau 15 menit? KERJA coba ceritakan kegiatan ibadah yang pak lakukan? Bagus,baik,yang mana mau di coba? Nah,kalau mbak sedang marah coba mbak langsung duduk dan tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. apa kegiatan ibadah yang biasa bapak lakukan? coba pilih dua kegiatan yang ingain bapak lakukan. maei kita coba lakukan. Bagus sekali!

23

bapak bisa melakukan ibadah secara teratur untuk meredakan kemarahan. TERMINASI bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ke 3 ini? jadi,sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus. mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau berapa kali bapak sholat? Baik kita masukkan sholat..dan(sesuai kesepakatan pasien) coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat baak lakukan bila bapak merasa marah setelah ini coba bapak lakukan jadwal sholat sesuai jadwalyang telah kita buat tadi besok kita ketemu lagi ya pak?,nanti kita bicarakan cara ke 4 mengontrol rasa marah. Yaitu dengan patuh minum obat. Mau jam berapa pak? Seperti sekarang saja,jam 1 ya? nanti kita akan membicarakan cara pengunaaan yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak,setuju pak? Sampai jumpa pak ! SP 5 pasien : Membantu pasien latian mengontrol perilaku kekerasan dengan obat ( Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien untuk caramencegah marah yang sudah di latih, Latihan pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar(benar nama pasien,benar nama obat,benar cara minum obat,benar waktu minum obat,dan benar dosis obat). Di sertai pinjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat. Susun jadwal minum obat secara teratur. ORIENTASI Assalamualaikum bapak,sesuai dengan janjisya kemarin hari ini kita bertemu lagi bagaimana pak? sudah di lakukan latihan tarik nafas dalam,pukul kasur bntal,bicara yan baik dan sholat? Apa yang di rasakan setalahmelakukan lathan secara teratur? Coba kita lihat kegiatannya? bagaimana kalau skarang kita bicara dan latihan tentang cara mium obat yang benar untuk menggontrol rasa marah? dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat kemarin? berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? KERJA (Perawat membawa obat pasien) bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa bapak minum? Bagus!
24

Obatnya ada 3 macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ, gunanya agar pikiran tenang. Yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang dan yang merah jambu namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3X sehari jam 07.00 pagi, jam satu siang, dan tujuh malam. Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering maka untuk mengatasinya dengan menghisap-hisap es batu. bila mata trasa berkunang kunang,bapak sebaiknya istirahat dan jangan berktifitas dulu Nanti dirumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label dikotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa osis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah namanya obatnya sudah benar? Diisini minta obatnya pada perawat kemudian cek lagi apakah benar obatnya!. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi ya pak, karena dapat terjadi kekambuhan. Sekarang kita masukkan waktu minum obatna kedalam jadwal ya pak.

TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap cakap cara minum obat yang benar?. Coba bapak sbutkan lagi jenis obat yang bapak minum!. Bagaimana cara minum obat yang benar?. Nah, sudah beapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakannya dengan teratur ya!. Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak melaksnakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpa.

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RESIKO PRILAKU KEKERASAN

i. ii. iii.

Diagnosa Keperawatan Resiko Prilaku Kekerasan Tujuan Keluarga dapat merawat pasien di rumah Tindakan Keperawatan 1. Diskusikan masalah yang di hadapi keluarga dalam merawat pasien

25

2. diskusiakn bersama keluaga tentang PK ( Penyebab, tanda dan gejala, perilkau yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut) 3. diskusikan bersama keluga kondisi pasien yang perlu segera dilaporkan kepada perawat, seperti melampat, melemmpar benda tau memukul orang lain) 4. bantu latihan keluarga dalam merawat pasien dengan PK a) Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah di ajarkan oleh perawat b) Ajarkan kepada keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien jika pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat c) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan jika pasien menunjukkan gejala-gejala pk d) Buat perencanaan pulang bersama keluarga

SP 1 KELUARGA: memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat pasien PK di rumah (disskusikan maslah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien, diskusiakn bersama keluaga tenytang PK ( Penyebab, tanda dan gejala, perilkau yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut), diskusikan bersama keluga kondisi pasien yang perlu segera dilaporkan kepada perawat, seperti melampat, melemmpar benda tau memukul orang lain) ORIENTASI selamat pagi bu, perkenalkan nama saya aka, saya perawat diruang soka ini, saya akan merawat bapak atau pasien, nama ibu siapa,? senangnya dipanggil apa, ? bisa kita berbincang bincabg sekarang tentang masalah yang ibu hadapi, berapa lama ibu kita berbincang-bincang??bagaimana kalau 30 menit??? diamana enaknya kita berbincang-bicang Bu?,bagaimna kalau dikantor perawat?, KERJA Bu, apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat keluaraga?, apa yang ibu lakukan?baik Bu, saya akan menjelaskan tentang marah bapak dan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan. Bu., marah adal perasaan yang wajar, tapi jiaka tidak disalurkan dengan benra akan membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. hal yang mnyebabka suami ibu marah dan mengamuk adalah kalua dia merasa dia direndahkan dan keinnginannya tidak dipenuhi.

26

tanda orang marah adalah tampak tegang dan marah, kemudian elihatan gelisah, dan biasanya setelah itu dia akan melampisakannya, dengan membanting-banting perabot rumah tangga atau memukul taau bicara kasar. kalau ssedang marah apa yang terjadi sma bapak? lalu apa yang busa bapak lakukan kalau sedang marah? jika hal itu terjadi ibu sebaiknya tetap tenang, bicara lembut, tetap tegas, jangan lupa jga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas dan pisau. jauhkan kuga anak-anak kecil dari bapak. jika bapak masih marah dan ngmuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah sebelumnya di ikat dahulu( ajarkan caranya pada keluarga). jangan lupa minta bantuan saat mengikat bapak ya bu, lakukan dengan tidak mneyakiti bapak dan jelaskan alas an mnegikat, agar bapak tidak menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. naaaaaaah bu saya sudah ajarkan kepada bapak bila tanda-tanda kemarahan itu muncul. ibu bisa bantu bapak cara mengingatkan jadwal latihan mengendalikan marah yang sudah di buat, yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan obat teratur. kalau bapak bisa melkukan latihannya dengan baik jangan lupa diuji ya bu. TERMINASI Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap- cakap tentangg cara merawat bapak.coba ibu sebutkan lagi cara merawat bapak.setelah ini coba ibu ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk bapak, ya Bu. Bagaimna kalu kita bertemu dua hari lagi utuk latihan cara -cara yang sudah kita bicarakan tadi lansun pada bapak? temapnya disni lagi ya Bu.?. SP 2 Pasien : melatih keluarga cara-cara mengendalikan kemarahan ( evaluasi pengetahuan keluarga tentang marah, anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien untuk melakukan tindakan yang telah diajarkan oleh perawat, ajarkan kepada keluarga untukl memberikan pujian kepada pasien jika pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat, diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan jika pasien menunjukkan gejala-gejala prilaku kekerasan. ORIENTASI : selamat pagi buk, sesuai janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita bertemu lagi untuk latihan cara-cara mengendalikan rasa marah bapak. bagaimana buk ? masih ingat diskusi kita yang lalu? Ada yang mau ibu tanyakan? Berapa lama ibu mau kita latihan ?
27

bagaiman kalau kita latihan disini saja? sebentar saya panggilkan bapak agar ibu bisa berlatih bersama.

KERJA nah, pak , coba sceritakan kepada ibu, latihan yang sudah bapak lakukan. Bagus sekali! Coba perlihatkan kepada ibu jadwal kegiatan bapak. Bagus !. nanti di rumah ibu bisa membantu bapak latihan mengendalikan kemarahan bapak. sekarang kita akan coba latihanbersama-sama ya, pak ? masih ingat pak, kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan, apa yang harus bapak lakukan? ya.. betul, bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan/ tiup perlahan-lahan melalui mulut, seperti mengeluarkankemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.. tahan, dan tiup melalui mulut. nah, lakukan 5 kali, coba ibu temani dan bantu bapak menghitung latihan ini sampai 5 kali. Bagus sekali, bapak dan ibu sudah bisa melakukannya dengan baik. cara yang kedua, masih ingat pak, buk,? Ya benar, kalau ada yang menyebapkan bapak marah dan perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat memukul kasur dan bantal. sekarang mari kita latihan memukulmkasur dan bantal. Mana kamar bapak? Jadi nanti kalau bapakmkesal dan dan ingin marah, langsung kekamar dan lampiaskan kemarahantersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah coba bapak lakukan sambil didampingi ibu, berikan bapak semangat ya bu. Ya, bagus sekali bapak melakukannya. cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya pak, coba praktekkan langsung pada ibu cara bicara ini : 1) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar, misalnya : bu,,, saya perlu uang untuk beli rokok! Coba bapak praktekkan. Bagus pak. 2) menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, katakan maaf saya tidak bisa melakukannha kerena sedang ada kerjaan. Coba bapak praktikkan. Bagus pak, 3) mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat bapak kesal bapak dapat mengatakan: saya jadi inginmarah karena perkataan mu itu. Coba praktekkan. Bagus .

28

cara berikutnya kalau bapak marah apa yang harus dilakukan? Baik sekali, bapak coba langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda marahnya rebahkan badan agar rileks. bapak bisa melakukan ibadah secara teratur dengan didampingi ibu untuk meredakan kemarahan. cara terakhir adalah minum obat yang teratur ya pak, agar pikiran bapak jadi tenang, tidurnya juga tenang tidak ada rasa marah. bapak coba jelaskan berapa macam obatnya! Bagus. Jam berapa minum obat ? bagus ! apakah boleh mengurangi atau menghentikan obat ? wah bagus sekali! dua hari yang lalu sudah saya jelaskan obat yang bapak dapatkan, ibu tolong selama dirumah ingatkan bapak untuk meminumnya secara teratur dan jangan dihentikan tanpa sepengetahuan dokter.

TERMINASI baiklah bu, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara mengendalikan marah langsung kepada bapak? Bisa ibu sebutkan lagi ada berapa cara mengendalikan marah? selanjutnya tolong pantau dan motivasi bapak untuk melaksanakan jadwal latihan yang telah dibuat. Jangan lupa berikan pujian untuk bapak bila dapat melakukan dengan benar ya bu! karena bapak sebentar lagi sudah mau pulang bagaiman kalau 2 hari lagi ibu bertemu saya untuk membicarakan jadwal aktivitas bapak selama di rumah nanti. jam 10 seperti hari ini ya bu. Di ruang ini juga. SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga ORIENTASI selamat pagi pak, bu, karna besok bapak sudahboleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang bertemu untuk membicarakan jadwal bapak selam dirumah. bagaimana pak, buk selama ini membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat bapak ? apakah sudah dipuji keberhasilannya? nah bagaimana kalau sekarang kita bicarakan jadwal di rumah disini saja? berapa lama bapak dan ibu mau kita bicara? bagaiman kalau 30 menit? KERJA

29

pak, buk, jadwal kegiatan bapak selama dirumah sakit tolong di lanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya. Mari kita lihat jadwal bapak! hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah prilaku yang ditampiulkan oleh bapak selama dirumah, misalnya bapak menolak minum obat atau memeprlihatkan prilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi suster E di Puskesmas indra Puri, puskesmas terdekat dari rumah ibu atau bapak, ini no telpon puskesmasnay (0370) xxxxx. Jik atidak teratasi suster E akan merujuk ke RSJ. . selanjutnya suster E yang akan membantu memantau perkembangan Bapak selama di rumah. TERMINASI bagaimana bu ? ada yang ingin ditanyakan? coba ibu sebut apa saja hal yang perlu diperhatikan (jadwal kegiatan, tanda dan gejala, tindak lanjut ke puskesmas). baiklah, silakan menyelesaikan administrasi! Saya akan persiapkan pakaian dan obatnya. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Terapi Aktifitas kelompok yang dapat di berikan untuk pasien prilaku kekerasan adalah TAK stimulasi persepsi yang meliputi hal-hal berikut : a. Sesi 1: Mengenal prilaku kekerasan yang biasa dilakukan b. Sesi 2: Mencegah prilaku kekerasan fisik c. Sesi 3: Mencegah prilaku kekerasan sosial d. Sesi 4: Mencegah prilaku kekerasan spiritual e. Sesi 5: Mencegah prilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obat Evaluasi Kemampuan Pasien Prilaku Kekerasan Dan Keluarganya

Nama pasien Ruangan Nama Perawat Petunjuk

: : : :

Berikan tanda checlit () jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah ini. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi.

30

No A 1 2 3 4 5 6 7

Kemampuan Pasien SP 1 Pasien Menyebutkan penyebab PK Menyebutkan tanda dan gejala PK Menyebutkan PK yang dilakukan Menyebutkan akibat PK Menyebutkan cara mengendalikan PK Mempraktekkan latihan cara mengendalikan PK SP 2 Pasien Memperaktekkan cara latihan fisik 2 dan memasukkan dalam jadwal SP 3 Pasien Meperaktikkan latihan cara verbal dan memasukkan dalam jadwal SP 4 Pasien Meperaktikkan latihan cara spiritual dan memasukkan dalam jadwal SP 5 Pasien Meperaktikkan latihan cara minum obat dan memasukkan dalam jadwal Keluarga SP 1 Keluarga Menyebutkan pengertian PK dan proses terjadinya PK Menyebutkan cara merawat pasien PK SP 2 Keluarga Mempraktekkan cara merawat pasien PK SP 3 Pasien Membuat jadwal aktivitas dan minum obat pasien di rumah (perencanaan pulang)

Tanggal

10 B 1

2 3

Evaluasi Kemampuan Perawat dalam Merawat Pasien Prilaku Kekerasan Nama pasien : Ruangan :

Nama perawat : Petunjuk a. Berikan tanda checlist () pada tiap kemampuan yang ditampilkan b. Evaluasi tindakan keperawatan untuk setiap SP dilakukan menggunakan instrumen evaluasi penampilan klinik perawat MPKP. c. Masukkan nilai tiap evaluasi penampilan klinik perawat MPKP ke dalam baris nilai SP.

31

No Kemampuan A Pasien SP 1 Pasien 1 Mengidentifikasi penyebab PK 2 Mengidentifikasi tanda dan gejala PK 3 Mengidentifikasi PK yang dilakukan 4 Mengidentifikasi akibat PK 5 Menyebutkan cara mengendalikan PK Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengendalikan 6 fisik I 7 Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian Nilai SP 1 Pasien 1 SP 2 Pasien 2 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 3 Melatih pasien mengendalikan PK dengancara fisik II Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 4 harian Nilai SP 2 Pasien SP 3 Pasien 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan PK dengan cara verbal Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 3 harian Nilai SP 3 Pasien SP 4 Pasien 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan PK dengan cara spiritual Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwalkegiatan 3 harian Nilai SP 4 Pasien SP 5 Pasien 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan PK dengan cara minum obat Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwalkegiatan 3 harian Nilai SP 5 Pasien B Keluarga SP 1 Keluarga Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam 1 merawat pasien Menjelaskan pengertian PK, tand adn gejal serta proses 2 terjadinya PK 3 Menjelaskan cara merawatpasien PK Nilai SP 1 Keluarga SP 2 Keluarga 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien PK Melatih keluarga malakukan cara merawat langsung kepada 2 pasien PK Nilai SP 2 keluarga
32

Tanggal

1 2

SP 3 Keluarga Membantu keluarga membuat jadwal kegiatan di rumah termasuk minum obat (perencanaan pulang) Menjelaskan tindak lanjut pasien setelah pulang Nilai SP 3 Keluarga Nilai Total SP Pasien + Keluarga Rata rata FORMAT PENGKAJIAN PADA PASIEN RESIKO PRILAKU KEKERASAN

Berikan tanda () pada kolom yang sesuai dengan data pada pasien

Pelaku/ Usia

korban / usia

saksi/ Usia

1. Anaiaya fisik 2. Aniaya seksual 3. Penolakan

[ ] [ ] [ ]

[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]

[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]

[ ] [ ] [ ] [ ] [ ]

[ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ]

4. Kekerasan dalam keluarga [ ] 5. Tindakan kriminal 6. Aktivitas motorik [ ]

[ ] Lesu [ ] Tegang [ ] Gelisah [ ] Tik [ ] Grimasen [ ] Tremor 7. Interaksi Selama Wawancara [ ] Bermusuhan [ ] Mudan Tersinggung

[ ] Agitasi [ ] Kompulsif [ ] Tidak Kooperatif [ ] Curiga

[ ] Kontak Mata Kurang [ ] Defensif

33

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini, kami menyimpulkan bahwa Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai dimana seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat membayangkan/mencederai diri sendiri, orang lain bahkan merusak lingkungan. Terdapat perbedaan antara kasus dan teori karena respon pasien pun berbeda-beda sehingga harus benar-benar dan berpikir kritis seorang perawat dalam melakukan tindakan atau strategi pelaksanaannya, dari pengkajian sampai evaluasi sebagian besar terdapat banyak persamaan 3.2 Saran 1. Sebagai mahasiswa/mahasiswi calon perawat agar dapat lebih memperdalam ilmu serta wawasan mengenai gangguan jiwa pada klien dengan resiko perilaku kekerasan dan dapat mengaplikasikanya dalam dunia keperawaatan. 2. Bagi masyarakat agar lebih peduli dan berpartisipasi dalam menjaga kesehatan dan jangan mengabaikan tanda dan gejala yang muncul sebagai penyakit yang wajar tetapi segera periksakan kedokter atau pelayanaan kesehatan yang terdekat utuk mencegah komplikasi dan prognosis yang buruk

34

DAFTAR PUSTAKA Carpenito,L.J., (1995), Buku saku diagnosa keperawatan, ; EGC : Jakarta. Dalami, E., Suliswati, Rochimah, Suryanti, K., & Lestari, W., (2009), Asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa : CV.Trans Info Medika : Jakarta Keliat,B.A., Panjaitan, R., & Helena, N., ( 2006), Proses keperawatan kesehatan jiwa, edisi 2, EGC: Jakarta Keliat,B.A & Akemat ( 2010), Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa, EGC: Jakarta Yosep, I., (2007), Keperawatan jiwa, Aditama : Bandung

35

You might also like